TA1511389994

Dari widuri
Revisi per 28 Juli 2018 13.05 oleh Siti Ika Danti (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Standar Penilaian Pendidikan)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM PENGINPUTAN DAN PENGOLAHAN NILAI SISWA

PADA SMK AL-MU'IN KOTA TANGERANG


TUGAS AKHIR





Disusun Oleh :


NIM
: 1511389994
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2017/2018




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM PENGINPUTAN DAN PENGOLAHAN NILAI SISWA

PADA SMK AL-MU'IN KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1511389994
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3 (Tiga)
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen



Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Manajemen Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po Abas Sunarya, M.Si.)
       
(Ruli Supriati, S.Kom. MTI.)
NIP : 000603
       
NIP : 073009




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM PENGINPUTAN DAN PENGOLAHAN NILAI SISWA

PADA SMK AL-MU'IN KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1511389994
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :


Tangerang, 17 Juli 2018

Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I.)
 
(Himawan, M.Kom.)
NID : 08166
 
NID : 12012




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM PENGINPUTAN DAN PENGOLAHAN NILAI SISWA

PADA SMK AL-MU'IN KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1511389994
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

September 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM PENGINPUTAN DAN PENGOLAHAN NILAI SISWA

PADA SMK AL-MU'IN KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1511389994
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen



Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1511389994


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Pengolahan nilai siswa adalah salah satu bagian penting dari kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Proses pengolahan nilai siswa sangat menentukan hasil laporan nilai siswa yang digunakan sebagai alat ukur prestasi siswa. Aspek penilaian siswa pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang terdiri dari nilai pengetahuan yaitu nilai tugas, ulangan harian, UTS dan UAS, serta nilai keterampilan yaitu nilai praktek, proyek dan nilai portofolio siswa. Guru mencatat data nilai siswa ke dalam daftar nilai siswa berdasarkan aspek-aspek penilaian tersebut dan kemudian mengolah data nilai siswa menjadi laporan nilai siswa. Proses pencatatan dan pengolahan nilai tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama dan membutuhkan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan nilai akhir siswa. Kesalahan sering terjadi pada saat perhitungan nilai akhir siswa dan pemberian predikat pada nilai akhir siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tentang sistem penginputan dan pengolahan nilai siswa dengan menggunakan beberapa metode penelitian yaitu metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi pustaka, metode analisa menggunakan analisa SWOT, metode perancangan sistem menggunakan diagram UML dan metode pengujian sistem menggunakan metode black-box testing. Diharapkan dengan adanya sistem penginputan dan pengolahan nilai siswa dapat mempermudah guru dan wali kelas dalam mengolah nilai siswa dan meminimalisir kesalahan dalam proses pembuatan laporan nilai siswa, sehingga laporan nilai siswa tersebut dapat disampaikan dengan baik kepada masing-masing orang tua ataupun wali siswa.

Kata kunci : pengolahan, nilai, siswa, laporan nilai siswa.

ABSTRACT

Processing of students scores is an important part of teaching and learning activities (KBM) in schools. Processing of student scores is very decide the result of students scores report which used as measuring instrument of student achievement. Aspects of student assessment at SMK Al-Mu'in Tangerang City consists of knowledge scores that is the tasks scores, daily test, UTS and UAS, and skills scores that is practice scores, project and scores of student portfolio. Teachers record students scores data into the list of student scores based on the aspects of that assessment and then process the students scores data into student scores reports. The process of recording and processing these values takes a long time and requires precision to reduce errors in the calculation of the students final scores. Errors often occur when calculating students final scores and predicate at the student's final scores. Based on these problems, the researcher conducted research on the system of input and the processing student scores used some research method that is data collection method through observation, interview and literature study, analysis method using SWOT analysis, system design method using UML diagram and system testing method using method black-box testing. It is expected that the input and processing system of students scores can help teachers and guardians in processing student scores and reduce mistakes in the process of reporting student scores, so that the students scores report can be submitted well to each parent or guardian of the students.

Keywords : processing, scores, students, students scores report.




KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Sistem Penginputan dan Pengolahan Nilai Siswa Pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang”. Laporan penelitian Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma Tiga, Jurusan Manajemen Informatika. Peneliti menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, peneliti tidak dapat menyelesaikan laporan penelitian ini dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Pada kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung peneliti dalam menyelesaikan laporan penelitian ini, diantaranya:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Direktur AMIK Raharja Informatika
  2. Bapak Padeli, M.Kom. selaku pembantu Direktur I (Pudir I) Pada AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I. selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika dan juga sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan, masukan serta saran dalam membimbing peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian ini dengan baik.
  4. Bapak Himawan, M.Kom selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya, memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan hingga terselesaikannya laporan penelitian ini.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada peneliti.
  6. Kedua Orang Tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan peneliti.
  7. Bapak Hamdani Halim, S.Pd. selaku Kepala SMK Al-Mu’in Kota Tangerang yang telah menyetujui peneliti untuk melakukan penelitian ini dan juga selaku stakeholder yang telah memberikan masukan dan saran terhadap sistem yang diteliti.
  8. Ibu Sumiyati, S.Pd. selaku Wakil Kepala SMK Al-Mu’in Kota Tangerang Bagian Kurikulum yang telah banyak membantu peneliti dalam mengumpulkan data-data penelitian dan berkontribusi dalam penyelesaian laporan penelitian ini.
  9. Rekan-rekan mahasiswa/i khususnya Muhammad Shofwatullah, Astri Wulan Sari, Yuli Yanti, dan Clara Agustin Afriyenis yang telah memberikan motivasi, saran maupun doa untuk keberhasilan peneliti.
  10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

Laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sebagai pemicu agar berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi Perguruan Tinggi Raharja dan SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.


Tangerang, 17 Juli 2018
Siti Ika Danti
NIM. 1511389994




DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sistem

Gambar 2.2. Karakteristik Sistem

Gambar 2.3. Komponen Sistem

Gambar 2.4. Operasi Pengolahan Data

Gambar 2.5. Tahap Dasar Pengembangan Sistem

Gambar 2.6. Sejarah SMK di Indonesia

Gambar 2.7. Contoh Format Halaman Depan Raport Kurikulum 2013

Gambar 2.8. Contoh Format Identitas Sekolah Pada Raport Kurikulum 2013

Gambar 2.9. Contoh Format Identitas Siswa Pada Raport Kurikulum 2013

Gambar 2.10. Contoh Format Nilai Sikap Spiritual Raport Kurikulum 2013

Gambar 2.11. Contoh Format Nilai Pengetahuan dan Keterampilan Raport Kurikulum 2013

Gambar 2.12. Contoh Format Nilai Praktik Kerja Lapangan Pada Raport Kurikulum 2013

Gambar 2.13. Contoh Format Nilai Ekstrakurikuler dan Prestasi Pada Raport Kurikulum 2013

Gambar 2.14. Contoh Format Tanda Tangan Raport Kurikulum 2013

Gambar 2.15. Komponen Database

Gambar 2.16. Analisis SWOT

Gambar 2.17. Unified Modeling Language

Gambar 2.18. Contoh Use Case Diagram

Gambar 2.19. Contoh Activity Diagram

Gambar 2.20. Contoh Sequence Diagram

Gambar 2.21. Contoh Class Diagram

Gambar 2.22. Tahap Metode Prototype (Prototyping)

Gambar 2.23. Contoh Prototype Sistem Penilaian Siswa

Gambar 2.24. Contoh Prototype Sistem Penilaian Siswa

Gambar 2.25. Ilustrasi Black-box Testing

Gambar 3.1. Gerbang Depan SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 3.2. Gedung SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 3.3. Logo SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 3.4. Struktur Organisasi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 3.5. Ilustrasi Prosedur Sistem Pengolahan Nilai Siswa

Gambar 3.6. Use Case Diagram Sistem Pengolahan Nilai Siswa

Gambar 3.7. Activity Diagram Sistem Pengolahan Nilai Siswa

Gambar 3.8. Sequence Diagram Sistem Pengolahan Nilai Siswa

Gambar 3.9. Use Case Diagram Sistem Penginputan dan Pengolahan Nilai Siswa

Gambar 3.10. Activity Diagram Update Data Sekolah

Gambar 3.11. Activity Diagram Input Data Jurusan

Gambar 3.12. Activity Diagram Input Data Kelas

Gambar 3.13. Activity Diagram Input Data Mata Pelajaran

Gambar 3.14. Activity Diagram Input Data Siswa

Gambar 3.15. Activity Diagram Input Data Guru

Gambar 3.16. Activity Diagram Input Data Nilai Siswa

Gambar 3.17. Activity Diagram Cetak Laporan Nilai Siswa

Gambar 3.18. Sequence Diagram Update Data Sekolah

Gambar 3.19. Sequence Diagram Input Data Jurusan

Gambar 3.20. Sequence Diagram Input Data Kelas

Gambar 3.21. Sequence Diagram Input Data Mata Pelajaran

Gambar 3.22. Sequence Diagram Input Data Siswa

Gambar 3.23. Sequence Diagram Input Data Guru

Gambar 3.24. Sequence Diagram Input Data Nilai Siswa

Gambar 3.25. Sequence Diagram Cetak Laporan Nilai Siswa

Gambar 3.26. Class Diagram Sistem Penginputan dan Pengolahan Nilai Siswa

Gambar 3.27. Prototype Tampilan Halaman Login

Gambar 3.28. Prototype Tampilan Halaman Home

Gambar 3.29. Prototype Tampilan Halaman Data Sekolah

Gambar 3.30. Prototype Tampilan Halaman Update Data Sekolah

Gambar 3.31. Prototype Tampilan Halaman Data Jurusan

Gambar 3.32. Prototype Tampilan Halaman Tambah Data Jurusan

Gambar 3.33. Prototype Tampilan Halaman Data Kelas

Gambar 3.34. Prototype Tampilan Halaman Tambah Data Kelas

Gambar 3.35. Prototype Tampilan Halaman Data Mata Pelajaran

Gambar 3.36. Prototype Tampilan Halaman Tambah Data Mata Pelajaran

Gambar 3.37. Prototype Tampilan Halaman Data Siswa

Gambar 3.38. Prototype Tampilan Halaman Tambah Data Siswa

Gambar 3.39. Prototype Tampilan Halaman Data Guru

Gambar 3.40. Prototype Tampilan Halaman Tambah Data Guru

Gambar 3.41. Prototype Tampilan Halaman Data Nilai Siswa

Gambar 3.42. Prototype Tampilan Halaman Tambah Data Nilai Siswa

Gambar 3.43. Prototype Tampilan Halaman Laporan Nilai Siswa

Gambar 3.44. Prototype Tampilan Detail Laporan Nilai Siswa

Gambar 3.45. Tampilan Halaman Login

Gambar 3.46. Tampilan Halaman Home

Gambar 3.47. Tampilan Halaman Data Sekolah

Gambar 3.48. Tampilan Halaman Update Data Sekolah

Gambar 3.49. Tampilan Halaman Data Jurusan

Gambar 3.50. Tampilan Halaman Input Data Jurusan

Gambar 3.51. Tampilan Halaman Data Kelas

Gambar 3.52. Tampilan Halaman Input Data Kelas

Gambar 3.53. Tampilan Halaman Data Mata Pelajaran

Gambar 3.54. Tampilan Halaman Input Data Mata Pelajaran

Gambar 3.55. Tampilan Halaman Data Siswa

Gambar 3.56. Tampilan Halaman Input Data Siswa

Gambar 3.57. Tampilan Halaman Data Guru

Gambar 3.58. Tampilan Halaman Input Data Guru

Gambar 3.59. Tampilan Halaman Data Nilai Siswa

Gambar 3.60. Tampilan Halaman Input Data Nilai Siswa

Gambar 3.61. Tampilan Halaman Laporan Nilai Siswa

Gambar 3.62. Tampilan Halaman Detail Laporan Nilai Siswa




DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kategori hasil penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan

Tabel 3.1. Konversi Nilai Siswa

Tabel 3.2. Identifikasi SWOT Pada SMK Al- Mu’in Kota Tangerang

Tabel 3.3. Analisis SWOT Pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7. Final Draft Elisitasi

Tabel 3.8. Skenario Use Case Login

Tabel 3.9. Skenario Use Case Home

Tabel 3.10. Skenario Use Case Update Data Sekolah

Tabel 3.11. Skenario Use Case Input Data Jurusan

Tabel 3.12. Skenario Use Case Input Data Kelas

Tabel 3.13. Skenario Use Case Input Data Jenis Mata Pelajaran

Tabel 3.14. Skenario Use Case Input Data Mata Pelajaran

Tabel 3.15. Skenario Use Case Input Data Siswa

Tabel 3.16. Skenario Use Case Input Data Guru

Tabel 3.17. Skenario Use Case Input Data Nilai Siswa

Tabel 3.18. Skenario Use Case Cetak Laporan Nilai Siswa

Tabel 3.19. Skenario Use Case View Laporan Nilai Siswa

Tabel 3.20. Skenario Use Case Logout

Tabel 3.21. Spesifikasi Tabel datasiswa

Tabel 3.22. Spesifikasi Tabel dataguru

Tabel 3.23. Spesifikasi Tabel datasekolah

Tabel 3.24. Spesifikasi Tabel datajurusan

Tabel 3.25. Spesifikasi Tabel datakelas

Tabel 3.26. Spesifikasi Tabel datajenismapel

Tabel 3.27. Spesifikasi Tabel datamapel

Tabel 3.28. Spesifikasi Tabel users

Tabel 3.29. Spesifikasi Tabel detailkelas

Tabel 3.30. Spesifikasi Tabel detailsiswa

Tabel 3.31. Spesifikasi Tabel detailmapel

Tabel 3.32. Spesifikasi Tabel datamengajar

Tabel 3.33. Spesifikasi Tabel datanilai

Tabel 3.34. Komponen Pengujian Sistem

Tabel 3.35. Hasil Pengujian Sistem

Tabel 3.36. Schedule

Tabel 3.37. Estimasi Biaya




DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM




DAFTAR LAMPIRAN




Daftar isi




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penilaian hasil belajar siswa merupakan hal yang sangat penting bagi siswa. Penilaian hasil belajar siswa berguna untuk memantau prestasi belajar siswa dan untuk menentukan keberhasilan suatu penyelenggara pendidikan atau sekolah dalam mendidik siswa. Maka dari itu perlu adanya pengolahan data nilai siswa yang tepat sehingga dapat menghasilkan penilaian hasil belajar siswa yang akurat.

SMK Al-Mu’in Kota Tangerang merupakan instansi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang pendidikan sejak tahun 1992. Terdapat tiga program keahlian di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang yaitu Administrasi Perkantoran (AP), Akuntansi (AK), dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).

Salah satu bentuk pelayanan yang dilakukan SMK Al-Mu’in Kota Tangerang adalah melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan menilai hasil belajar siswa dengan membuat laporan nilai siswa (raport). Namun, data-data pendukung untuk membuat laporan nilai siswa seperti data nilai siswa (nilai ulangan harian, tugas, UTS dan UAS) biasanya terkumpul dalam bentuk kertas yang jumlahnya cukup banyak dan cukup mempersulit guru dan juga wali kelas dalam mengolah data nilai siswa. Sehingga proses pengolahan data nilai siswa untuk menjadi laporan nilai siswa (raport) membutuhkan waktu yang cukup lama.

Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka dilakukan penelitian ini dengan judul “Perancangan Sistem Penginputan dan Pengolahan Nilai Siswa Pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang” untuk memudahkan proses pengolahan nilai siswa oleh guru, yaitu guru produktif, guru normatif, guru adaptif dan wali kelas. Sehingga menghasilkan laporan nilai siswa yang akurat dan dapat diakses oleh siswa.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, penelitian ini membahas tentang perancangan sistem yang digunakan untuk penginputan dan pengolahan nilai siswa pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang, maka dirumuskan 3 (tiga) pokok permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana cara untuk memudahkan guru mata pelajaran dalam menginputkan dan mengolah nilai siswa sesuai dengan formulasi perhitungan nilai siswa?
  2. Bagaimana rancangan proses sistem yang dapat mempermudah wali kelas dalam pengolahan nilai siswa agar menghasilkan laporan nilai siswa yang akurat?
  3. Bagaimana membuat sistem pengolahan nilai siswa dengan hasil laporan nilai siswa yang dapat diakses oleh siswa?


Ruang Lingkup

Terdapat 3 (tiga) poin ruang lingkup penelitian sebagai batasan-batasan dalam menentukan pokok pembahasan penelitian ini yaitu sebagai berikut :

  1. Penelitian ini membahas tentang proses penginputan dan perhitungan nilai siswa yaitu nilai pengetahuan yang terdiri dari nilai tugas, ulangan harian, UTS dan UAS, serta nilai keterampilan yang terdiri dari nilai praktek, proyek dan nilai portofolio siswa pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.
  2. Penelitian ini hanya membahas tentang pengolahan nilai siswa dengan menggunakan standar format penilaian yang ada pada kurikulum 2013 (K13 Revisi 2017).
  3. Penelitian ini hanya membahas data-data nilai akademik siswa yang menjadi aspek penilaian dalam laporan nilai siswa (raport).


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan hal-hal yang ingin dicapai atau dituju dalam suatu penelitian. Adapun 3 (tiga) tujuan dari penelitian ini yaitu :

  1. Untuk menghasilkan sistem yang dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data-data nilai siswa yang dapat mempermudah proses pencatatan dan perhitungan nilai siswa oleh para guru dan juga wali kelas.
  2. Untuk merancang sistem yang mempermudah wali kelas dalam pengolahan nilai siswa agar menghasilkan laporan nilai siswa yang akurat, sehingga laporan nilai tersebut dapat disampaikan dengan baik kepada masing-masing orang tua dan juga wali siswa.
  3. Untuk membuat hasil pengolahan nilai siswa menjadi laporan nilai siswa yang tersimpan rapi dalam suatu sistem yang dapat diakses oleh para guru, wali kelas dan siswa.

Manfaat Penelitian

Manfaat adalah keuntungan yang dapat diperoleh dari hasil suatu penelitian. Terdapat 3 (tiga) manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

  1. Memberikan kemudahan kepada guru dalam proses penginputan dan perhitungan nilai pengetahuan serta nilai keterampilan siswa.
  2. Membantu wali kelas dalam mengolah data nilai siswa, untuk menghasilkan laporan nilai siswa yang akurat.
  3. Mempermudah siswa untuk mengetahui perkembangan dan tingkat pencapaian nilai pengetahuan serta nilai keterampilan siswa.


Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan tata cara yang sistematis dalam pelaksanaan penelitian untuk mendapatkan data yang valid sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. Adapun 5 (lima) metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Metode Pengumpulan Data

Terdapat 3 (tiga) metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data laporan penelitian ini yaitu:

  1. Observasi

    Observasi atau pengamatan adalah metode untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian dengan melakukan peninjauan langsung ke lokasi penelitian yaitu SMK Al-Mu’in Kota Tangerang yang beralamat di Jalan Maulana Hasanudin No. 94 Poris Jaya, Batuceper, Kota Tangerang, Banten. Dalam hal ini, penelitian dilakukan dengan cara mengamati langsung selama 1 (satu) bulan untuk menganalisa sistem pengolahan nilai siswa yang sedang berjalan saat ini pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.

  2. Wawancara

    Wawancara adalah proses tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yaitu antara pewawancara dan narasumber. Wawancara dilakukan untuk melengkapi dan menguji hasil pengumpulan data pada saat observasi. Pada penelitian ini, wawancara dilakukan kepada Bapak Hamdani Halim, S.Pd. selaku Kepala SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.

  3. Studi Pustaka

    Melakukan penelitian dengan cara membaca dan mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori-teori ini bersumber dari jurnal ilmiah nasional, jurnal ilmiah internasional, serta sumber lain yang memiliki validitas dan kredibilitas sehingga membentuk dasar teori yang jelas dan juga informatif.

Metode Analisa

Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Bertujuan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang akan dihadapi oleh SMK Al-Mu’in Kota Tangerang, dengan harapan mampu merumuskan strategi yang tepat, misalnya memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memudahkan guru dalam penginputan dan pengolahan data nilai siswa. Strategi tersebut dilakukan berdasarkan kekuatan dan kelemahan SMK Al-Mu’in Kota Tangerang, serta ancaman dan peluang-peluang di masa depan.

Metode Perancangan

Dalam penelitian ini menggunakan metode perancangan yang berorientasi objek dengan menggunakan diagram UML (Unified Modeling Language) karena UML digunakan sebagai desain yang dapat menjelaskan, merancang dan mendokumentasikan aspek-aspek dari sebuah sistem yang dilihat dari sudut pandang objek-objek yang ada pada sistem yang sedang diteliti.

Metode Prototype

Peneliti memilih metode prototype untuk membuat desain rancangan website penginputan dan pengolahan nilai siswa pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang, karena dengan menggunakan metode prototype ini peneliti dan user dapat menjalin komunikasi yang baik, serta user yaitu guru dan wali kelas dapat memberikan masukan terhadap sistem yang diimplementasikan dengan baik.

Metode Testing

Suatu sistem perlu diuji untuk menjamin kualitas dari sistem yang dibuat, dan untuk menemukan berbagai potensi kesalahan pada sistem. Metode pengujian dalam penelitian ini menggunakan metode blackbox testing, karena dapat digunakan untuk menguji setiap fungsi pada suatu program, misalnya manajemen database dan manipulasi string. Sehingga, sistem dapat berjalan dengan benar dan pengembang tidak perlu melihat kode program (source code) secara detail.


Sistematika Penulisan

Peneliti mengelompokkan materi laporan penelitian Tugas Akhir ini menjadi 4 (empat) bab utama yang digunakan untuk mempermudah dalam pembahasan masalah dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I   PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi gambaran secara umum laporan penelitian Tugas Akhir yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah yang berisi permasalahan dalam objek penelitian, ruang lingkup atau batasan sistem yang akan dibahas, tujuan dan manfaat, metode penelitian, metode perancangan, metode testing dan sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang teori–teori yang berkaitan erat dengan penyusunan laporan penelitian, terdapat teori umum, teori khusus serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III   PEMBAHASAN DAN HASIL

Pada bab pembahasan ini berisi gambaran umum dan sejarah singkat SMK Al-Mu’in Tangerang, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab masing–masing bagian berdasarkan struktur organisasi, tata laksana sistem berupa rancangan prosedur dengan menggunakan UML, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, user requirement yang berisi elisitasi tahap 1,2,3, dan final, rancangan basis data, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB IV   PENUTUP

Pada bab ini berisi beberapa kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diberikan agar penelitian ini dapat dikembangkan dan diperbaiki dikemudian hari oleh para peneliti lainnya.



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Rahayu, dkk. (2017:193) dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 Vol. 5 No.1 (2017)[1]. “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Sedangkan menurut Nasaruddin dkk. dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 2 - Januari 2013, Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama dan membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan (Nasaruddin, dkk., 2013:226)[2].

Gambar 2.1. Sistem

Pada gambar 2.1 menjelaskan kesimpulan dari dua pendapat tentang definisi sistem yaitu sekumpulan komponen atau elemen (subsistem) yang saling berhubungan satu sama lain melalui penghubung sistem (interface) dalam menjalankan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik sistem menurut Masriadi dalam Jurnal Menara Ilmu Vol. XII Jilid I No.79, yaitu: (Masriadi, 2018:81)[3]

Gambar 2.2. Karakteristik Sistem

  1. Komponen sistem (Components)

    Sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi dan membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Suatu sistem juga dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan suprasistem.

    Gambar 2.3. Komponen Sistem

  2. Batasan sistem (Boundary)

    Batasan sistem (boundary) menunjukkan ruang lingkup (scope) sistem, merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luar sistem.

  3. Lingkungan luar sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem adalah apapun yang ada di luar batasan sistem yang dapat memengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan yaitu energi dari sistem yang harus dijaga, namun ada juga yang bersifat merugikan sistem.

  4. Penghubung sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lain, sehingga memungkinkan sumber daya dapat mengalir melalui penghubung sistem.

  5. Masukan sistem (Input)

    Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam suatu sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), contohnya program untuk mengoperasikan komputer, serta dapat berupa masukan sinyal (signal input) contohnya data yang diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran sistem (Output)

    Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah menjadi keluaran yang memiliki kegunaan sebagai informasi serta untuk pengambilan keputusan dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan sistem (Process)

    Pengolahan sistem adalah suatu proses yang akan mengolah input menjadi output dengan melalui suatu tahap pemrosesan. Contohnya seperti pada sistem produksi yang akan mengolah input (bahan baku) menjadi output berupa barang jadi.

  8. Sasaran sistem (Objective)

    Sasaran dari suatu sistem merupakan target yang ingin dicapai oleh suatu sistem dalam jangka waktu yang singkat untuk mempercepat tercapainya tujuan sistem.

Klasifikasi Sistem

Sistem adalah suatu bentuk integrasi antara komponen yang satu dengan komponen lain karena sistem mempunyai sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Mustakini mengatakan sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (Amin, 2017:114)[4]

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologis yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik adalah sistem yang tampak secara fisik. Sebagai contoh yaitu sistem produksi, sistem komputer, sistem akuntansi, dan lain-lain.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

    Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sebagai contoh yaitu sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau disebut juga man-machine system. Sistem informasi adalah salah satu contoh dari man-machine system, karena melibatkan interaksi antara manusia dengan komputer.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

    Sistem tertentu merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem juga dapat diprediksi. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya bisa dipastikan berdasarkan program yang dijalankan. Sistem tak tentu merupakan sistem yang kondisi masa depannya tidak bisa diprediksi karena terdapat unsur probabilitas.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system).

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar sistem. Sistem tertutup bekerja secara otomatis tanpa ada turut campur tangan dari pihak luar. Secara teori sistem tertutup ini ada, tapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup melainkan hanya secara relatif atau sebagian tertutup (relatively closed system), sistem yang bekerja otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja. Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar sistem. Sistem terbuka menerima masukan serta menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lain.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Kaharu dan Sakina (2016:30)[5] dalam Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer Vol.2 No.1, “Data merupakan suatu kenyataan yang menggambarkan kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu”.

Sedangkan menurut Grabara, dkk. (2014:2)[6] dalam International Journal of Education and Research Volume 2 Nomor 2 February 2014 “Data are streams, that are being converted into information, through information we obtain knowledge, which translates into our wisdom and understanding” yang artinya data adalah berkas, yang diubah menjadi informasi, melalui informasi kita mendapatkan pengetahuan, yang diterjemahkan ke dalam pengetahuan dan pemahaman kita.

Maka dapat disimpulkan bahwa data merupakan fakta atau kenyataan tentang suatu kejadian, aktivitas dan transaksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan informasi.

Pengolahan Data

Pengolahan (processing) merupakan proses mengolah data menjadi informasi melalui suatu model, kemudian penerima menerima informasi tersebut, membuat keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali melalui suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles) (Arman, 2016:162)[7] .

Gambar 2.4. Operasi Pengolahan Data

(Sumber: www.pro.co.id) [8]

Pengolahan data adalah proses sebuah data diolah dan diubah ke dalam bentuk yang lebih berguna dan memiliki arti yaitu berupa informasi. Operasi pengolahan data dalam sistem komputer terdiri dari tiga tahap dasar yaitu tahap pemasukan data (Input), tahap pengolahan data (Processing), dan tahap pengeluaran hasil (Output) (Nimas, 2016)[8]

Definisi Informasi

Menurut Rafika dkk.(2015:62)[9] dalam Jurnal Sensi Volume 1 Nomor 1 , “Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi”.

Sedangkan pendapat lain menurut Hutabarat, dkk. dalam Jurnal Online Mahasiswa Bidang Ilmu Komputer/ Informatika Vol. 1 No. 1 (2017:33) [10], “dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan”.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi informasi merupakan data yang telah diolah atau diproses menjadi suatu hal yang lebih bermakna, memiliki arti, dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Analisis merupakan langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dalam mengembangkan suatu sistem. Analisis harus menghasilkan beberapa hal yang dapat menunjang penelitian yang dilakukan, seperti: mencari permasalahan yang ada, mengumpulkan data, wawancara dan lain-lain (Hutabarat dkk., 2017:35)[10]

Gambar 2.5. Tahap Dasar Pengembangan Sistem

(Sumber: existek.com) [11]

Pada gambar 2.5 menjelaskan tentang analisis kebutuhan sistem sebagai tahap awal dalam pengembangan sistem, kemudian perancangan, implementasi, testing, deployment, dan maintenance.

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh menjadi beberapa bagian komponen untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, kebutuhan yang diharapkan dan hambatan yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya (Nasaruddin dkk. 2013:228)[2]


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang dikutip oleh Nasaruddin dkk. (2013:228)[2], “Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perancangan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Selain itu, perancangan sistem merupakan penguraian sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi. Perancangan digunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasi peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi yang terkomputerisasi (Kaharu dan Sakina, 2016:32)[5]


Teori Khusus

Konsep Dasar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Definisi SMK

Menurut Wibowo (2016:46)[12], “SMK merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan di Indonesia pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs atau bentuk lain yang sederajat”.

Menurut Djafar dkk. (2014:99)[13], “Sekolah Menengah kejuruan (SMK) adalah suatu wadah pendidikan yang sedang diprioritaskan pemerintah untuk mencetak tenaga kerja yang sesuai bakat dan keterampilan”.

Pendidikan kejuruan didefinisikan sebagai pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja pada dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sesuai dengan bidang keahliannya. Sehingga SMK merupakan salah satu satuan pendidikan formal yang bertujuan menyiapkan lulusannya terutama untuk memiliki keunggulan di DUDI (Amiruddin dkk., 2016: 88)[14]

Salah satu contoh SMK Negeri yang ada di kota Tangerang adalah SMK Negeri 1 Kota Tangerang, terdapat 5 (lima) bidang keahlian yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), dan Multimedia. Sedangkan untuk SMK Swasta contohnya SMK Al-Mu’in Kota Tangerang dengan 3 (tiga) bidang keahlian yaitu Administrasi Perkantoran, Akuntansi, dan TKJ.

Sejarah SMK di Indonesia

Gambar 2.6. Sejarah SMK di Indonesia

(Sumber: psmk.kemdikbud.go.id)[15]

Sejarah pendidikan di Indonesia berawal dari pendidikan berbasis keagamaan yang diselenggarakan oleh para pemuka serta penyebar agama Hindu, Budha, dan Islam. Pada zamannya, mereka telah mengembangkan sistem pendidikan yang relatif “terstruktur” dari segi isi maupun tingkatan. Namun sistem pendidikan dalam bentuk sekolah atau menyerupai sekolah seperti sekarang baru dimulai pada abad ke-16. Sekolah pertama di Indonesia didirikan pada tahun 1536 oleh penguasa Portugis di Maluku, Altonio Galvano, sekolah tersebut berupa sekolah seminari untuk anak-anak dari pemuka pribumi.

VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) mendirikan sekolah pertama di Ambon pada tahun 1607, disusul kemudian di Pulau Banda (1622), di pulau Lontar pada tahun 1923, dan di Pulau Roen pada tahun 1927, semuanya berada di kawasan Maluku yang kaya akan rempah-rempah dan menjadi sasaran awal misi VOC. Sekolah-sekolah tersebut pada dasarnya bertujuan untuk penyebaran agama Kristen. Di luar wilayah Ambon, VOC mendirikan sekolah di Jakarta tahun 1617 yang kemudian menjadi Sekolah Batavia (Bataviaase School) pada tahun 1622, Sekolah Warga Masyarakat (Burger School) pada tahun 1630, Sekolah Latin (Latijnse School) pada tahun 1642, dan juga Sekolah Cina (Chinese School) pada tahun 1737. Sekolah yang berorientasi “Kejuruan” yang didirikan pertama kali pada zaman VOC adalah Akademi Pelayaran (Academie der Marine) pada tahun 1743 namun ditutup kembali pada tahun 1755.

Ketika kekuasaan VOC berakhir pada penghujung abad ke-18 pendirian sekolah-sekolah dilanjutkan oleh Pemerintah Hindia Belanda yang berdasarkan atas keturunan, bangsa, dan status sosial. Sekolah pertama untuk anak-anak Eropa dibuka di Jakarta pada tahun 1817, kemudian disusul berbagai sekolah lainnya. Namun, setelah lebih dari dua abad berkuasa sejak zaman VOC, baru pada tahun 1853 Belanda mendirikan sekolah kejuruan, yaitu Sekolah Pertukangan Surabaya (Ambachts School van Soerabaia) yang diperuntukan bagi anak-anak Indonesia dan Belanda, disusul kemudian oleh sekolah serupa di Jakarta pada 1856. Kedua sekolah ini diselenggarakan oleh swasta, kemudian pada tahun 1860, Pemerintah Hindia Belanda mengusahakan Sekolah Pertukangan di Surabaya untuk golongan Eropa, sedangkan bagi anak-anak Pribumi, hingga saat itu belum ada sekolah serupa.

Selain Akademi Pelayaran yang didirikan pada tahun 1743, Sekolah Pertukangan di Surabaya yang berdiri pada tahun 1853 tersebut merupakan sekolah kejuruan pertama di Indonesia. Jika sekolah ini menjadi acuan, maka hingga saat ini sekolah kejuruan di Indonesia telah berusia satu setengah abad (Setiawan, 2016)[15]

Perbedaan SMK dengan Sekolah Menengah Atas (SMA)

Sekolah menengah jenjang SMK setara dengan SMA yang merupakan jenjang pendidikan menengah umum sebagai lanjutan dari sekolah menengah pertama. Namun terdapat beberapa perbedaan antara SMK dan SMA, yaitu: (Mardiyati dan Yuniawati, 2015:33)[16]

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) :

  1. Pendidikan Menengah Kejuruan atau disebut juga SMK merupakan jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan (kompetensi) siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Misalnya kompetensi siswa pada bidang farmasi untuk melaksanakan pekerjaan sebagai apoteker/asisten apoteker, kompetensi bidang Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dapat bekerja sebagai programmer dan administrator jaringan, serta kompetensi bidang animasi dapat melaksanakan pekerjaan sebagai animator dan lain sebagainya.
  2. SMK mengutamakan kesiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional.
  3. Lama pendidikan menengah tiga tahun. Bagi program-program pendidikan SMK yang dianggap memerlukan masa pendidikan lebih dari tiga tahun, menteri dapat mempertimbangkan perpanjangan masa pendidikan menjadi empat tahun.
  4. Siswa lulusan SMK diharapkan mampu bekerja sesuai dengan keahlian yang telah ditekuni.
  5. SMK menyelenggarakan program-program pendidikan yang disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja (Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990)[17].

Sekolah Menengah Atas (SMA) :

  1. Pendidikan menengah umum atau disebut juga SMA merupakan jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan siswa.
  2. SMA mengutamakan kesiapan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang atau tingkat pendidikan yang lebih tinggi (universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, atau pun politeknik).
  3. Masa pendidikan SMA ditempuh dalam waktu tiga tahun, mulai dari kelas X sampai kelas XII. Pada kelas XII siswa diwajibkan untuk mengikuti ujian nasional yang memengaruhi kelulusan.
  4. Siswa lulusan SMA diharapkan dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
  5. SMA merupakan jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan sesuai dengan jurusannya yaitu IPA, IPS, dan Bahasa serta dapat meningkatkan keterampilan siswa (Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990)[17]
  6. Pada kurikulum 2013 penjurusan siswa SMA berdasarkan minat dengan tiga pilihan yaitu IPA, IPS, dan Bahasa. Para siswa SMA memilih peminatan sejak duduk di kelas X (1 SMA). Seleksi peminatan akan dilakukan berdasarkan nilai raport SMP dan wawancara oleh guru Bimbingan dan Konseling (Kemendikbud, 2013).


Konsep Dasar Kurikulum 2013

Definisi Kurikulum

Kurikulum merupakan apa yang diajarkan di sekolah. Kurikulum merupakan susunan mata pelajaran. Kurikulum merupakan isi atau materi pelajaran. Kurikulum merupakan program studi. Kurikulum merupakan susunan materi atau bahan ajar. Kurikulum merupakan rangkaian pelatihan. Kurikulum merupakan prestasi yang hendak dicapai. Kurikulum merupakan pelatihan dari pelajaran. Kurikulum merupakan segala hal yang diberikan oleh sekolah, meliputi aktivitas tambahan kelas, bimbingan, dan hubungan secara interpersonal. Kurikulum merupakan segala hal yang direncanakan oleh sekolah secara mandiri. Kurikulum merupakan rangkaian pengalaman yang dilalui oleh pembelajaran di sekolah (Jhoni, 2017: 38)[18].

Definisi Mata Pelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Daring, 2016)[19] “mata pelajaran adalah pelajaran yang harus diajarkan (dipelajari) untuk sekolah dasar atau sekolah lanjutan”.

Jenis Mata Pelajaran SMK

SMK secara umum memiliki tiga mata pelajaran inti. Mata pelajaran tersebut antara lain mata pelajaran produktif, normatif dan adaptif. Jenis mata pelajaran produktif merupakan mata pelajaran yang menuntut siswa agar mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang merupakan bekal bagi para siswa nantinya untuk dapat diterapkan dan dikembangkan dalam dunia kerja. Mata pelajaran Produktif dikembangkan sesuai dengan program keahlian yang diselenggarakan (Wahab, 2017:17)[20]

Sebagaimana diketahui, penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di SMK mengacu kepada tiga pilar pengembangan kecakapan, yakni: Samsudi dkk. (2016:176)[21]

  1. Normatif

    Kecakapan normatif dikembangkan melalui pembelajaran pada kelompok mata pelajaran yang memuat dimensi normatif (Agama, Pancasila, PPKn).

  2. Adaptif

    Kecakapan adaptif dikembangkan melalui kelompok mata pelajaran yang mengandung nilai-nilai adaptabilitas (Bahasa Inggris, Matematika, dan Bahasa Indonesia).

  3. Produktif

    Sedangkan kecakapan produktif dikembangkan melalui pembelajaran pada kelompok mata pelajaran produktif yang berfungsi sebagai bekal bagi peserta didik agar memiliki kecakapan kewirausahaan dan kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Contoh mata pelajaran produktif pada jurusan TKJ yaitu Sistem Komputer, Pemrograman Dasar, Komputer dan Jaringan Dasar.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor : 330/D.D5/KEP/KR/2017 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3): (SK Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2017)[22]

  1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) sebagaimana dimaksud terdiri dari KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3).
  2. KI dan KD pada Muatan Nasional (A) adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang berlaku secara nasional.
  3. KI dan KD pada Muatan Kewilayahan (B) adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang bisa dikembangkan sesuai dengan wilayahnya.
  4. KI dan KD pada Dasar Bidang Keahlian (C1), adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ruang lingkup, kedalaman materi serta beban belajarnya berlaku sama untuk seluruh kompetensi keahlian yang berada dalam satu bidang keahlian.
  5. KI dan KD pada Program Keahlian (C2), adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ruang lingkup, kedalaman materi dan beban belajarnya berlaku sama untuk seluruh kompetensi keahlian yang berada dalam satu program keahlian.
  6. KI dan KD pada Kompetensi Keahlian (C3), adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar keahlian spesifik yang mewadahi kompetensi keahlian, berlaku khusus untuk kompetensi keahlian yang bersangkutan.


Konsep Dasar Standar Penilaian Pendidikan

Definisi Penilaian

Standar penilaian pendidikan merupakan kriteria minimum mengenai lingkup, tujuan, manfaat, instrumen, bentuk, prinsip, mekanisme, prosedur, dan pelaporan penilaian hasil belajar peserta didik pada SMK. Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan data nilai peserta didik untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik yang mencakup: (Kemdikbud, 2017:8)[23].

  1. Penilaian pembelajaran merupakan kegiatan untuk mengetahui proses dan kemajuan pembelajaran secara berkesinambungan.
  2. Penilaian kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai suatu kinerja, mulai dari masukan (input), pengolahan (process), dan keluaran (output) pembelajaran.
  3. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan oleh peserta didik sendiri secara reflektif guna membandingkan posisi relatif dengan kriteria yang telah ditetapkan.
  4. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilakukan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan atau kelompok di dalam atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
  5. Penilaian harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar atau lebih.

Definisi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

KKM merupakan kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan di awal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama (Yendarman, 2016:123)[24].

Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar untuk mata pelajaran muatan umum ditentukan oleh satuan pendidikan dan mata pelajaran muatan kejuruan ditentukan oleh satuan pendidikan bersama dengan DUDI atau lembaga terkait (Kemdikbud, 2017:10)[23].

Jenis-Jenis Ujian

Jenis ujian pada SMK terdiri atas Ulangan Harian, Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), Ujian Tingkat Kompetensi (UTK), dan Uji Kompetensi Keahlian (UKK). Secara lengkap, jenis-jenis ujian dapat dijelaskan sebagai berikut : (Kemdikbud, 2017)[23].

  1. Ulangan Harian

    Ulangan harian adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran guna memantau perkembangan dan perbaikan hasil belajar siswa untuk setiap kompetensi dasar.

  2. Ujian Tengah Semester (UTS)

    UTS adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran selama 8-9 minggu. Penilaian tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua kompetensi dasar pada periode tersebut.

  3. Ujian Akhir Semester (UAS)

    UAS adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh pendidik guna mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Penilaian akhir semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua kompetensi dasar di semester tersebut.

  4. Ujian Tingkat Kompetensi (UTK)

    UTK adalah kegiatan pengukuran yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan guna mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. UTK mencakup sejumlah kompetensi dasar yang merepresentasikan kompetensi inti di tingkat kompetensi tersebut.

  5. Uji Kompetensi Keahlian (UKK)

    UKK merupakan penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang dilaksanakan di akhir masa pembelajaran oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) atau satuan pendidikan terakreditasi bersama DUDI.

    Menurut Abdurrahman (2015:57)[25], "Uji Kompetensi adalah proses penilaian baik teknis maupun non teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah seseorang kompeten atau belum kompeten pada suatu unit kompetensi atau kualifikasi tertentu".

    Sedangkan menurut Pratiwi dkk. (2017:285)[26], "UKK merupakan ujian yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Nasional Profesi (BSNP) yang dilaksanakan oleh instansi (sekolah-sekolah) bersama dunia usaha dan dunia industri (DUDI)".

    Tujuan dari pelaksanaan uji kompetensi yaitu guna menetapkan keberhasilan peserta didik dalam menguasai satu unit kompetensi dengan mengacu pada standar kompetensi nasional. Standar kompetensi merupakan kemampuan yang secara umum harus dimiliki oleh peserta didik (lulusan) (Fahmi dkk., 2014:85)[27].

    Sedangkan menurut pendapat Subijanto (2000) dalam Kurnia dkk. (2015:81)[28], “Tujuan dari diadakannya uji kompetensi salah satunya meningkatkan kualitas tamatan SMK sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja”. Selain itu menurut Pratiwi dkk. (2017:285)[26], "Tujuan pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) adalah untuk mengukur sejauh mana tingkat pencapaian yang diperoleh siswa".

Ruang Lingkup Penilaian Pendidikan

Secara umum ruang lingkup dalam penilaian pendidikan pada SMK adalah sebagai berikut : (Kemdikbud, 2017:11)[23].

  1. Ruang lingkup standar penilaian pada SMK terdiri atas tujuan, manfaat, prinsip, instrumen, bentuk, mekanisme, prosedur, dan pelaporan.
  2. Penilaian pembelajaran bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan pembelajaran secara berkesinambungan.
  3. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang dibuktikan dengan raport.

Manfaat Penilaian Pendidikan

Manfaat penilaian pendidikan pada SMK secara umum maupun secara khusus adalah sebagai berikut : (Kemdikbud, 2017:11)[23].

  1. Bagi peserta didik dan orang tua/wali sebagai pengakuan dan umpan balik tentang perkembangan dan tingkat pencapaian kompetensi;
  2. Bagi pendidik sebagai acuan untuk perbaikan pembelajaran peserta didik secara berkesinambungan berdasarkan standar penilaian;
  3. Bagi satuan pendidikan sebagai acuan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran dalam bentuk profil kompetensi;
  4. Bagi pemerintah daerah sebagai acuan untuk menilai pencapaian kinerja dalam bentuk profil satuan pendidikan sebagai bagian dari akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan;
  5. Bagi pemerintah sebagai acuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional dalam bentuk profil satuan pendidikan dan daerah sebagai bagian dari akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan;
  6. Bagi DUDI sebagai acuan untuk menilai pencapaian kompetensi dan memberikan sertifikat kompetensi setelah peserta didik melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau mengikuti program pendidikan yang diselenggarakan oleh DUDI bersama satuan pendidikan;
  7. Bagi satuan pendidikan yang terakreditasi dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah sebagai acuan untuk memberikan pengakuan kompetensi dan pemberian sertifikat kompetensi kepada peserta didik.

Prinsip Penilaian

Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan, dalam setiap aktivitas penilaian pendidikan tidak dapat dilepaskan dari prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut : (Kemdikbud, 2017:12)[23].

  1. Sahih, artinya penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur;
  2. Objektif, yaitu penilaian didasarkan pada prosedur serta kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
  3. Adil, artinya penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus dan perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender;
  4. Terpadu, artinya penilaian adalah salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
  5. Terbuka, yaitu prosedur penilaian, kriteria penilaian, serta dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
  6. Menyeluruh dan berkesinambungan, artinya penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, guna memantau serta menilai perkembangan kemampuan peserta didik;
  7. Sistematis, yaitu penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku;
  8. Beracuan kriteria, artinya penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan;
  9. Akuntabel, yaitu penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya;
  10. Andal, yaitu dapat dipercaya serta memberikan hasil yang konsisten pada ujian atau pengukuran yang berulang.

Instrumen dan Bentuk Penilaian

Instrumen dan bentuk penilaian dapat diuraikan sebagai berikut: (Kemdikbud, 2017:13)[23].

  1. Instrumen penilaian yang digunakan dalam bentuk tes dan non tes.
  2. Instrumen penilaian dalam bentuk tes berupa isian, uraian, pilihan, dan pengamatan menggunakan daftar centang (checklist).
  3. Instrumen penilaian dalam bentuk nontes berupa penilaian sikap dan kinerja melalui pengamatan dengan menggunakan pedoman atau rubrik.
  4. Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas isi sesuai dengan materi pelajaran.
  5. Instrumen penilaian aspek sikap mencakup penerimaan, penanggapan, penghargaan, penghayatan dan pengamalan.
  6. Instrumen penilaian aspek pengetahuan mencakup pengingatan, pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, dan kreasi.
  7. Instrumen penilaian aspek keterampilan mencakup imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi.
  8. Instrumen penilaian memberikan hasil yang dapat diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
  9. Instrumen penilaian yang digunakan secara luas harus melalui uji coba untuk mengetahui karakteristik dan kualitas instrumen.

Mekanisme Penilaian

Mekanisme penilaian pembelajaran yaitu meliputi: (Kemdikbud, 2017:14)[23].

  1. Perencanaan metode penilaian dan teknik penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;
  2. Penilaian aspek sikap dilakukan oleh pendidik melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggung jawab wali kelas atau guru kelas;
  3. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
  4. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, jurnal, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
  5. Pembelajaran remedial dilaksanakan bagi peserta didik yang belum mencapai KKM yang ditetapkan pada satuan pendidikan.
  6. Penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan di kelas, laboratorium, studio, pentas/panggung, galeri, bengkel kerja, lahan, dan/atau DUDI.
  7. Mekanisme penilaian UKK dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan terakreditasi.
  8. Mekanisme pelaksanaan UKK dilakukan sesuai ketentuan satuan pendidikan terakreditasi bersama DUDI atau LSP atau pemerintah.
  9. Pelaksanaan UKK dilakukan di tempat uji kompetensi (TUK) pada satuan pendidikan atau tempat lain yang ditunjuk.
  10. Penguji UKK adalah asesor yang bersertifikat dan/atau guru berpengalaman.

Prosedur Penilaian

Penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan melalui tahapan: (Kemdikbud, 2017:15)[23].

  1. Menyusun perencanaan penilaian;
  2. Menyusun kisi-kisi instrumen penilaian;
  3. Menelaah kisi-kisi instrumen penilaian;
  4. Mengembangkan instrumen penilaian;
  5. Melaksanakan penilaian;
  6. Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk bilangan dengan skala 0-100 dan dideskripsikan dalam 3 kategori yaitu sangat baik, baik, dan kurang;
  7. Kategori hasil penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut.

    Kategori hasil penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan

    (Sumber: www.berkasedukasi.com)[23]

  8. Menindaklanjuti laporan hasil penilaian.

Prosedur penilaian pembelajaran dan hasil belajar dilakukan oleh pendidik dengan urutan: (Kemdikbud, 2017:16)[23].

  1. Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun;
  2. Menyusun kisi-kisi penilaian;
  3. Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penskoran;
  4. Melakukan analisis kualitas instrumen;
  5. Melakukan penilaian;
  6. Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
  7. Melaporkan hasil penilaian; dan
  8. Menindaklanjuti laporan hasil penilaian.

Prosedur pelaksanaan UUK dan UKK mengikuti ketentuan dari sekolah terakreditasi bersama industri atau lembaga sertifikasi. (Kemdikbud, 2017:16)[23].

Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan urutan: (Kemdikbud, 2017:16)[23].

  1. Menyusun kisi-kisi penilaian;
  2. Menyusun instrumen penilaian serta pedoman penskoran;
  3. Melaksanakan uji coba instrumen;
  4. Melaksanakan analisis kualitas instrumen;
  5. Melaksanakan penilaian;
  6. Mengolah, menganalisis, menginterpretasikan hasil penilaian;
  7. Melaporkan hasil penilaian;
  8. Menindaklanjuti laporan hasil penilaian.

Definisi Raport

Hasil belajar adalah hasil dari usaha belajar. Usaha belajar tersebut dibuktikan dengan nilai. Nilai tersebut diperoleh siswa dari usaha-usaha mengerjakan tugas, seperti latihan, PR, tugas, ulangan harian dan Ulangan Tengah Semester, serta Ulangan Akhir Semester. Nilai-nilai yang diperoleh siswa tersebut dikomulatifkan oleh guru kemudian diserahkan oleh guru kepada orang tua siswa dalam periode tertentu yang disebut raport. Raport tersebut berisi keterangan nilai rata-rata kepandaian siswa disebut dengan hasil belajar siswa (Santoso dan Nasir, 2016:16)[29].

Raport adalah buku yang berisi nilai kepandaian dan prestasi belajar murid di sekolah, berfungsi sebagai laporan resmi guru kepada orangtua wali murid yang wajib menerimanya (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Raport itu sendiri merupakan salah satu pertanggung jawaban sekolah terhadap masyarakat tentang kemampuan yang dimiliki siswa yang berupa sekumpulan hasil penilaian (Putri dan Hartanto, 2013:39)[30].

Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa raport merupakan laporan hasil dari suatu kegiatan yang disusun secara benar. Materi yang dilaporkan dalam hal ini adalah hasil ulangan harian, tugas, harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, kepribadian, ekstrakurikuler beserta data yang diperlukan yang berkaitan dengan raport (Budiyarto dan Rochmawati, 2016:110)[31].

Gambar 2.7. Contoh Format Halaman Depan Raport Kurikulum 2013

(Sumber: www.berkasedukasi.com)[23]

Gambar 2.8. Contoh Format Identitas Sekolah Pada Raport Kurikulum 2013

(Sumber: www.berkasedukasi.com)[23]

Gambar 2.9. Contoh Format Identitas Siswa Pada Raport Kurikulum 2013

(Sumber: www.berkasedukasi.com)[23]

Gambar 2.10. Contoh Format Nilai Sikap Spiritual Raport Kurikulum 2013

(Sumber: www.berkasedukasi.com)[23]

Gambar 2.11. Contoh Format Nilai Pengetahuan dan Keterampilan Raport Kurikulum 2013

(Sumber: www.berkasedukasi.com)[23]

Gambar 2.12. Contoh Format Nilai Praktik Kerja Lapangan Raport Kurikulum 2013

(Sumber: www.berkasedukasi.com)[23]

Gambar 2.13. Contoh Format Nilai Ekstrakurikuler dan Prestasi Pada Raport Kurikulum 2013

(Sumber: www.berkasedukasi.com)[23]

Gambar 2.14. Contoh Format Tanda Tangan Raport Kurikulum 2013

(Sumber: www.berkasedukasi.com)[23]


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan antara data yang satu dengan data yang lainnya, tersimpan pada perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya (Jogiyanto Hartono, 1999:6). Database adalah salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para penggunanya (Nasaruddin dkk., 2013:227)[2].

Komponen Database

Database adalah media penyimpanan yang mutlak digunakan dalam membangun sebuah sistem. Dalam implementasinya database terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut: (Kaharu dan Sakina, 2016:33)[5].

  1. Table, yaitu objek database yang memuat record (row/baris) dimana setiap record adalah gabungan dari beberapa sifat yang identik.
  2. Field, yaitu data terkecil yang memiliki makna.
  3. Record, yaitu kumpulan dari sejumlah elemen data yang saling berhubungan.

    Gambar 2.15. Komponen Database

    (Sumber: www-acad.sheridanc.on.ca)[32]


Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Basuki dkk. (2018:4)[33] dalam Jurnal of Management vol. 4 no. 4, "Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja".

Gambar 2.16. Komponen Database

(Sumber: entrepreneuracademy.co.id)[34]

Analisis kondisi internal mencakup faktor kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Sedangkan analisis kondisi eksternal meliputi penilaian faktor peluang (opportunity) dan tantangan (threath). Berikut 4 (empat) langkah strategi analisis SWOT: (Basuki dkk., 2018:5)[33]

  1. Strategi SO (Strengths-Opportunities) merupakan strategi yang digunakan perusahaan dengan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan berbagai peluang.
  2. Stratregi WO (Weaknesses-Opportunities) merupakan strategi yang digunakan dengan seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluang.
  3. Strategi ST (Strengths-Threats) merupakan strategi yang digunakan perusahaan dengan mengoptimalkan kekuatan untuk meminimalisir berbagai ancaman.
  4. Strategi WT (Weaknesses-Threats) merupakan strategi yang digunakan untuk meminimalisir kelemahan dalam rangka menghindari ancaman.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi UML

Gambar 2.17. Unified Modeling Language

(Sumber: bierpinter.com)[35]

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:133) dalam Amin (2017:115)[4] mendefinisikan bahwa “UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan kebutuhan (requirement), membuat analisis dan desain, serta untuk menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek (OOP)”.

Definisi tersebut didukung juga oleh pendapat Khurana et al. (2016:243)[36] dalam Journal of Software Volume 11, Number 3, March 2016, “UML Model is standard by object management group. It is a modeling language in software engineering. It is being designed to specify, construct and document to software artifacts with support to special aspects of software such as dynamics and structural aspects”.

Artinya “Model UML adalah standar yang dibuat oleh object management group. UML adalah bahasa pemodelan dalam rekayasa perangkat lunak. UML sedang dirancang untuk menentukan, membangun dan mendokumentasikan menjadi artefak perangkat lunak yang mendukung aspek-aspek khusus dari perangkat lunak seperti aspek dinamika dan struktural”.

Jenis Diagram UML

UML adalah sebuah bahasa pemodelan standar guna merancang model suatu sistem yang berorientasi objek. Berikut 4 (empat) contoh diagram UML yang umumnya digunakan dalam perancangan sistem:

  1. Use Case Diagram

    Menurut pendapat Titus (2016:20)[37] dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 July 2016, “Use case modeling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system”. Artinya “Pemodelan Use case adalah cara untuk menampilkan bagaimana stakeholder atau pengguna sistem berinteraksi dengan sistem”.

    Gambar 2.18. Contoh Use Case Diagram

    (Sumber: www.visual-paradigm.com)[38]

  2. Activity Diagram

    Definisi Activity diagram menurut Khurana et al. (2016:242)[36], “An Activity Diagram shows the operational work flow of any system”. Artinya “Sebuah diagram Activity menampilkan operasional alur kerja dari suatu sistem”.

    Gambar 2.19. Contoh Activity Diagram

    (Sumber: www.visual-paradigm.com)[38]

  3. Sequence Diagram

    Definisi Sequence Diagram menurut Titus (2016:20)[37]A sequence diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario”.

    Artinya “Diagram sequence menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu. Diagram sequence menggambarkan objek dan kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pesan yang bertukaran antara objek yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi skenario”.

    Gambar 2.20. Contoh Sequence Diagram

    (Sumber: www.visual-paradigm.com)[38]

  4. Class Diagram

    Menurut pendapat Titus (2016:20)[37], definisi class diagram yaitu “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system's classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes”. Artinya “Class Diagram adalah diagram struktur statis yang menggambarkan struktur sistem dengan menunjukkan kelas sistem, atributnya, operasi (atau metode), dan hubungan antar kelas”.

    Gambar 2.21. Contoh Class Diagram

    (Sumber: www.visual-paradigm.com)[38]


Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Raymond McLeod dalam Nugraha dkk. (2016:107)[39], mendefinisikan “prototype sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat yaitu peneliti dan stakeholder maupun bagi pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkap, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping”. Pemakai potensial dalam penelitian ini contohnya yaitu guru, wali kelas, dan siswa.

Prototyping bertujuan menciptakan prototype secepat mungkin dan memperoleh umpan balik dari pengguna yang akan memungkinkan prototype untuk ditingkatkan. Prototyping dilakukan oleh perancang sistem dalam melakukan eksperimen dan uji coba dari berbagai jenis komponen, ukuran, parameter, dan program komputer guna mendapatkan kombinasi yang tepat (Nugraha dkk., 2016:107)[39]

Tahapan Metode Prototype

Menurut Husein dkk. (2017:62)[40]metode prototype memiliki enam tahapan, yaitu:

  1. Identifikasi Alternatif Prototype.
  2. Rancang Bangun Prototype.
  3. Uji Prototype.
  4. Siapkan Prototype USD (User’s System Diagram).
  5. Evaluasi Dengan Pengguna.
  6. Transformasi Prototype ke Sistem Penuh.

Gambar 2.22. Tahap Metode Prototype (Prototyping)

(Sumber: Husein dkk., 2017:62)[40]

Gambar 2.23. Contoh Prototype Sistem Penilaian Siswa

(Sumber: widuri.raharja.info)[41]

Gambar 2.24. Contoh Prototype Sistem Penilaian Siswa

(Sumber: widuri.raharja.info)[41]


Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rozy dkk. (2017:56)[42] dalam Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Vol.2 No.1 Maret 2017, “Testing adalah proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian hasil sebuah sistem informasi dengan hasil yang diharapkan”.

Sesuai dengan pendapat Mansour dan Houri (2017:1)[43] dalam Journal of System and Software, “Testing is the process of revealing errors that used to give confidence that the implementation of a program meets in specifications”. Artinya, “Testing adalah proses mengungkapkan kesalahan yang digunakan untuk memberikan keyakinan bahwa implementasi dari program memenuhi spesifikasi”.

Definisi Black-box Testing

Definisi Black-box Testing menurut Amin (2017:115)[4], “yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.

Menurut pendapat Mansour dan Houri (2017:1)[43], “Black-box methods are specification based such as equivalence partitioning, boundary value analysis, random testing, and functional analysis-based testing” yang artinya “Metode black-box adalah spesifikasi berbasis seperti partisi ekivalen, analisis nilai batas, pengujian acak, dan pengujian berbasis analisis fungsional”.

Gambar 2.25. Ilustrasi Black-box Testing

(Sumber: fit.labs.telkomuniversity.ac.id)[44]


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville yang dikutip oleh Prastomo (2014:166)[45], “Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Tahap-Tahap Elisitasi

Elisitasi dapat diperoleh melalui proses wawancara dan melalui tiga tahap yaitu: (Prastomo, 2014:166)[45]

  1. Elisitasi Tahap I, merupakan rancangan sistem baru secara keseluruhan yang diusulkan oleh pihak manajemen (stakeholder) terkait oleh pihak pewawancara (peneliti).
  2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement atau kebutuhan tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T dalam TOE artinya Technical, artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O pada TOE artinya Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E pada TOE artinya Economi, artinya berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut didalam sistem?


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Warsito, Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review merupakan suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan (Rafika dkk., 2015:62)[9].

Fungsi Literature Review

Menurut Guritno, Fokus utama pada suatu studi terkait atau literature review dalam suatu penelitian yaitu mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Fungsi utama lain “literature review” adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini sehingga dapat di identifikasi kekuatan dan kelemahan pustakan tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut di bandingan penelitian atau publikasi lainnya (Hutabarat dkk., 2017:32)[10].

Literature Review

Literature review merupakan ulasan tentang penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian dan bertujuan untuk mendapatkan landasan teori yang dapat mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti. Adapun 6 (enam) literature review yang memiliki hubungan searah dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Dani Ainur Rivai dan Bambang Eka Purnama (2014)[46] dengan judul penelitian “Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Miftahul Huda Ngadirojo”. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah pengolahan data nilai siswa yang masih konvensional yaitu dengan cara masing-masing guru mata pelajaran menulis nilai siswa ke dalam suatu lembaran kertas kemudian disetorkan kepada wali kelas dan wali kelas menuliskan nilai ke dalam raport. Sehingga pihak sekolah kesulitan dalam mengelola nilai siswa, walaupun pengelolaan sudah terorganisir tetapi masih belum optimal. Hal ini menyebabkan kurang efisien dalam pencarian, update, dan rekap data nilai siswa, serta kurangnya informasi nilai kepada orang tua atau wali siswa sehingga tidak mengetahui sejauh mana perkembangan siswa di sekolah. Solusi dari permasalahan tersebut adalah membangun sebuah sistem informasi yang bisa dimanfaatkan oleh SMK Miftahul Huda Ngadirojo untuk membantu mengolah data nilai siswa dengan efektif. Kemudian hasil dari penelitian ini yaitu sistem informasi pengolahan data nilai siswa berbasis web sebagai media pengolahan dan informasi nilai siswa yang mempermudah wali kelas dalam memperoleh hasil rekapan nilai siswa dan orang tua juga dapat mengontrol hasil belajar siswa.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Susy Kusuma Wardani (2013)[47] yang berjudul “Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 1 Pacitan”. Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini yaitu pengolahan nilai raport di SMK PGRI 1 Pacitan sebelumnya masih ditulis dalam buku raport, dan penyampaian nilainya masih menggunakan media kertas, sehingga banyak waktu dan tenaga diperlukan untuk memproses nilai tersebut. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya yaitu merancang sistem informasi berbasis web yang menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL sehingga memberi kemudahan bagi admin, wali kelas/guru dan siswa untuk mengakses melalui piranti apapun selama terkoneksi dengan jaringan internet. Hasil dari penelitian ini adalah sistem pengolahan data nilai siswa yang dapat menghasilkan informasi nilai siswa yang berkualitas dan dapat membantu proses pengambilan keputusan oleh pihak SMK PGRI Pacitan.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Hendro Gunawan dan Agus Triantoro (2017)[48] dengan judul “Sistem Informasi Pengolahan Rapor Kurikulum 2013”. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu pada kurikulum 2013 guru merasa kesulitan untuk membuat sebuah penilaian terhadap siswa, terutama dalam pembuatan deskripsi. Setiap kategori penilaian guru diwajibkan untuk memberikan uraian deskripsi berdasarkan kemampuan siswa dalam memahami setiap mata pelajaran. Selain itu guru merasa takut terjadi kesalahan ketika pengisian nilai. Kesalahan seperti menghapus informasi data siswa, menjadikan pekerjaan yang membutuhkan waktu berhari-hari dalam pengisian rapor seluruh siswa di SMKN 2 Purwokerto. Maka untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan perancangan dan pembangunan sebuah sistem informasi yang dapat membantu pengolahan nilai raport serta dapat menghasilkan laporan nilai siswa yang akurat. Sehingga diperoleh hasil dari penelitian ini yaitu Sistem Informasi Pengolahan Raport Kurikulum 2013 yang dapat membantu wali kelas maupun bagian kurikulum dalam mengolah dan menyajikan data raport siswa.
  4. Research entitled “Vocational High School Teachers’ Difficulties in Implementing the Assessment in Curriculum 2013 in Yogyakarta Province of Indonesia” conducted by Heri Retnawati, Samsul Hadi, and Ariadie Chandra Nugraha (2016)[49]. The study aims to describe vocational high school teachers’ difficulties in implementing the assessment within Curriculum 2013, which has been implemented since July 2013 in several Indonesian schools and which might have been in effect in all schools around 2014. The data analysis was conducted by looking for the specific theme; then, the researcher found the inter-theme relationship in order to attain the proper understanding. The results of the study showed that in the assessment implementation of Curriculum 2013 the teachers had not fully understand the assessment system. Based on this research results, the keywords of the teachers’ difficulties are the lack of teachers’ comprehensive understanding of Curriculum 2013, including the implementation of assessment, such as planning, conducting and reporting the result of students’ achievements. In order to overcome the difficulties, effective training programs should be held and the effective training programs should cover the content of Curriculum 2013, the learning, the assessment and the making of school report. Such training programs should involve all of the teachers.
  5. Research conducted by Sebastian de Klerk, Bernard P. Veldkamp, and Theo J.H.M. Eggen entitled “A Framework For Designing And Developing Multimedia-based Performance Assessment In Vocational Education” (2018)[50]. This article presents and validates a framework for the design and development of multimedia-based performance assessment (MBPA). This CBT uses multiple media formats and interactive tasks to measure skills that are currently measured by performancebased assessment. The framework can be used for designing and developing MBPA in (Dutch) vocational education and training. Thereby, the framework’s validity could grow into other educational environments. Also, it might be used for building multimedia-based assessments for personnel selection or for other psychological disciplines.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Luqman Azhar Juliantri, Totok Sumaryanto Florentinus dan Hari Wibawanto yang berjudul “Pengembangan E-Rapor Kurikulum 2013 Berbasis Web di SMK Negeri 1 Slawi” (2017)[51]. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu metode penilaian yang autentik menjadikan format penulisan rapor pada kurikulum 2013 menjadi lebih kompleks karena harus menyiratkan kemampuan siswa tidak hanya dalam bentuk angka tetapi sebuah deskripsi akan berdampak menyusahkan guru/wali kelas dalam pengelolaan dan penulisan penilaian. Solusi untuk permasalahan tersebut adalah dengan elektronik software yang memberikan kemudahan didalam mengoperasikannya juga memberikan dampak efesien kerja yang cepat, tepat dan akurat. Hasil penelitian ini adalah sebuah sistem e-Rapor berbasis web yang valid, praktis dan efektif sesuai dengan Kurikulum 2013 dengan sistem ini dapat diakses melalui jaringan internet.



BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

Gambaran Umum SMK Al-Mu'in Kota Tangerang

Sejarah Singkat SMK Al-Mu'in Kota Tangerang


Struktur Organisasi SMK Al-Mu'in Kota Tangerang


Tugas dan Tanggung Jawab


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Rancangan Prosedur


Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

    Nama Masukan

    :
    Fungsi
    :
    Sumber
    :
    Media
    :
    Frekuensi
    :
    Format
    :
    Keterangan
    : Berisi no.induk siswa, nama siswa, tanggal pembayaran, bulan pembayaran, jumlah pembayaran, paraf petugas.

  2. Analisa Proses

    Nama Masukan

    :
    Fungsi
    :
    Sumber
    :
    Media
    : Kertas
    Frekuensi
    : Dilakukan pada saat
    Format
    : Lihat lampiran
    Keterangan
    : Berisi no.induk siswa, nama siswa

  3. Analisa Keluaran

    Nama Masukan

    :
    Fungsi
    :
    Sumber
    :
    Media
    : Kertas
    Frekuensi
    : Dilakukan setelah
    Format
    : Lihat lampiran
    Keterangan
    : No induk siswa, nama siswa


User Requirement


Rancangan Basis Data


Spesifikasi Basis Data


Rancangan Program


Rancangan Prototype


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kabutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu :

  1. Processor
    : Intel Core B950
  2. Monitor
    : ACER 802.11
  3. Mouse
    : Logitech
  4. RAM
    : 2GB
  5. Hardisk
    : 500GB


Spesifikasi Software

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi Windows 7 Profesional
  2. Microsoft Office 2007
  3. Xampp Control Panel
  4. Visual Paradigm for UML
  5. Web Browser


Hak Pengguna (Brainware)

  1. Admin
  2. Guru
  3. Wali Kelas
  4. Siswa
  5. Orang Tua


Pengujian Sistem (Black-box Testing)

Metode pengujian sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Black-box Testing, yang dilakukan dengan cara menginputkan data pada sistem penginputan dan pengolahan nilai siswa. Kemudian, data yang telah di-input akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah sistem tersebut dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi dasar dari sistem tersebut. Adapun komponen pengujian sistem dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.34. Komponen Pengujian Sistem

Adapun pembahasan dari hasil pengujian sistem yang meliputi halaman sistem yang diuji, kondisi pengujian dan hasil pengujian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.35. Hasil Pengujian Sistem

Implementasi

Schedule

Schedule berisikan waktu proses penelitian dan pembuatan sistem mulai dari awal hingga selesai. Proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu pengumpulan data, analisa sistem, perancangan sistem, pembuatan program, test program, evaluasi program, perbaikan program, pelatihan pengguna, implementasi dan dokumentasi. Adapun tabel schedule penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 3.36. Schedule


Estimasi Biaya

Estimasi biaya berisikan rincian biaya yang diperlukan selama proses penelitian dan pembuatan sistem penginputan dan pengolahan nilai siswa. Adapun rincian estimasi biaya penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.37. Estimasi Biaya



BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan pembahasan pada bab–bab sebelumnya, dari penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Penginputan dan Pengolahan Nilai Siswa Pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Pada sistem penginputan dan pengolahan nilai siswa memiliki fungsi yang dapat melakukan proses perhitungan nilai siswa berdasarkan data nilai siswa yang telah di-input oleh guru, sehingga dapat mempermudah guru dalam mengolah nilai siswa sesuai dengan formulasi perhitungan nilai siswa.
  2. Wali Kelas dari masing-masing kelas dapat melihat data nilai siswa dan laporan nilai siswa kelasnya, berdasarkan data nilai siswa yang telah di-input oleh guru pada sistem penginputan dan pengolahan nilai siswa, sehingga memudahkan wali kelas dalam mengolah nilai siswa agar menghasilkan laporan nilai siswa yang akurat.
  3. Siswa dan Orang Tua dapat melihat laporan nilai siswa pada sistem penginputan dan pengolahan nilai siswa yang dapat diakses secara online, sehingga dapat mempermudah siswa dan juga orang tua untuk mengetahui perkembangan nilai serta tingkat pencapaian nilai pengetahuan dan nilai keterampilan siswa.


Saran

Peneliti menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam rancangan sistem penginputan dan pengolahan nilai siswa pada penelitian Tugas Akhir ini. Oleh sebab itu, berikut beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya:

  1. Perlu adanya pelatihan bagi pengguna untuk mengoperasikan sistem penginputan dan pengolahan nilai siswa dan untuk memaksimalkan pemanfaatan sistem tersebut.
  2. Perlu adanya pemeliharaan sistem secara berkala untuk menghindari kerusakan atau kesalahan, sehingga sistem dapat berfungsi seperti yang diharapkan.
  3. Bagi mahasiswa atau peneliti yang akan mengambil judul penelitian yang sama diharapkan untuk dapat mengembangkan sistem penginputan dan pengolahan nilai siswa ini menjadi sebuah sistem yang lebih baik dari sebelumnya.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Rahayu, Nina., Tya Rizka Chorisyah, dan Maria Dame. 2017. Information Systems Design Web-Based for Data Processing: SDN 09 Kebayoran Lama-Jakarta Selatan. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. Vol. 5 No.1 (2017): 193-198.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Nasaruddin, Imran Djafar, dan Indra Samsie. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 6 No. 2 – Januari 2013: 224-239.
  3. Masriadi. 2018. Perancangan Sistem Informasi Pemakaian Laboratorium Komputer di Universitas Putra Indonesia “YPTK Padang” Menggunakan Bahasa Pemrograman Java. Padang: Jurnal Menara Ilmu. Vol. XII Jilid I No.79 Januari 2018: 80-93.
  4. 4,0 4,1 4,2 Amin, Ruhul. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Jakarta: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer. Vol. 2. No. 2 Februari 2017: 113-121.
  5. 5,0 5,1 5,2 Kaharu, Sarintan., dan Oki Sakina. 2016. Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Akademik Pada TK Al-Hidayah Lolu. Palu: Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer. Vol. 2 No. 1 Januari-Juni 2016: 30-40.
  6. Grabara, Janusz., Michal Kolcun, dan Sebastian Kot. 2014. The Role of Information Systems in Transport Logistics. International Journal of Education and Research. Vol. 2 No. 2 February 2014: 1–8.
  7. Arman. 2017. Sistem Informasi Pengolahan Data Penduduk Nagari Tanjung Lolo, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung Berbasis Web. Padang: Jurnal Edik Informatika. Vol 2, No 2 (2016): 163-170.
  8. 8,0 8,1 Nimas. 2016. Penjelasan Lengkap Siklus Pengolahan Data Pada Komputer. Diambil dari: http://www.pro.co.id/siklus-pengolahan-data-pada-komputer/. (12 April 2018).
  9. 9,0 9,1 Rafika, Ageng Setiani., Nurlaila Suci Rahayu Rais, dan Finnike Maysarah. 2015. Aplikasi Finger Print Absensi Guru Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang. Tangerang: Jurnal Sensi. Vol. 1 No. 1 – Agustus 2015: 60 – 66.
  10. 10,0 10,1 10,2 Hutabarat, Michael Ferdinand, Sri Setyaningsih, dan Arie Qur’ania. 2017. Sistem Komputerisasi Data Suku Cadang Kendaraan Bermotor Roda Dua Berbasis Web. Bogor: Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Komputer/Informatika. Vol. 1 No. 1 (2017): 31–40.
  11. Existek. 2017. SDLC MODELS. Diambil dari: https://existek.com/blog/sdlc-models/. (24 Mei 2018).
  12. Wibowo, Nugroho. 2016. Upaya Memperkecil Kesenjangan Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Dengan Tuntutan Dunia Industri. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Volume 23, Nomor 1, Mei 2016: 45-50.
  13. Djafar, Hanifah., Murniati, dan Sakdiah Ibrahim. 2014. Manajemen Kurikulum Dalam Peningkatan Proses Pembelajaran Pada SMK Negeri 1 Sabang. Banda Aceh: Jurnal Administrasi Pendidikan. Volume 4, No. 2, November 2014: 99-108.
  14. Amiruddin, Djoko Kustono, Syamsul Hadi, dan Djuanda. 2016. Analisis Implementasi Pendidikan Sistem Ganda Pada SMK Masa Studi 3 Tahun dan 4 Tahun. Malang: Jurnal Teknologi dan Kejuruan. Vol. 39, No. 1, Februari 2016: 87-98.
  15. 15,0 15,1 Setiawan, Yuli. 2016. Mengenal Sejarah Pendidikan Kejuruan di Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diambil dari: http://psmk.kemdikbud.go.id/konten/1614/mengenal-sejarah-pendidikan-kejuruan-di-indonesia (13 April 2018).
  16. Mardiyati, Baiq Dini., dan Rudy Yuniawati. 2015. Perbedaan Adaptabilitas Karir Ditinjau dari Jenis Sekolah (SMA dan SMK). Yogyakarta: Jurnal EMPATHY. Vol. 3, No 1, Juli 2015: 31-41.
  17. 17,0 17,1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia. Diambil dari: http://www.bphn.go.id/data/documents/90pp029 (09 April 2018).
  18. Jhoni, Muhammad. 2017. Studi Ketercapaian KKNI Guru Fisika dan Refleksinya dalam Pembelajaran Berbasis Creative Skill. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. V (1), 2017, 36-49.
  19. KBBI Daring. 2016. Mata Pelajaran. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diambil dari: http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mata%20pelajaran (13 April 2018).
  20. Wahab, Abdul. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan Tentang Gambar Denah di Kelas XI BB SMK Negeri 2 Bogor Semester III Tahun Pelajaran 2014/2015. Cirebon: Syntax Literate, Jurnal Ilmiah Indonesia. Vol. 1, No 1 Desember 2017: 16-28.
  21. Samsudi, Joko Widodo, dan Margunani. 2016. Strategi Kemitraan SMK dengan Stakeholders dalam Pengembangan Kewirausahaan Lulusan. Semarang: Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol. 33 Nomor 2 Tahun 2016: 175-180.
  22. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor : 330/D.D5/KEP/KR/2017 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3). 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diambil dari: http://psmk.kemdikbud.go.id/konten/2505/kompetensi-inti-dan-kompetensi-dasar-ki-kd-smkmak (13 April 2018).
  23. 23,00 23,01 23,02 23,03 23,04 23,05 23,06 23,07 23,08 23,09 23,10 23,11 23,12 23,13 23,14 23,15 23,16 23,17 23,18 23,19 23,20 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Panduan Penilaian Hasil Belajar Pada Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diambil dari: http://www.berkasedukasi.com/2017/12/panduan-penilaian-kurikulum-2013-sd-smp.html (09 April 2018).
  24. Yendarman. 2016. Peningkatan Kemampuan Menetapkan KKM dengan Diskusi Kelompok Kecil Bagi Guru Matematika SMKN 1, SMKN 4, SMK PGRI 2 Kota Jambi. Jambi: Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. Vol.16 No.3 Tahun 2016: 122-129.
  25. Abdurrahman. 2015. Upaya Mengurangi Kelelahan dalam Uji Kompetensi Keahlian Otomotif di Sekolah Menengah Kejuruan dengan Uji Model Tidak Kontinyu. Jakarta: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 21, Nomor 1, April 2015: 53-69.
  26. 26,0 26,1 Pratiwi, Ayu Septiana., Dwi Agus Sudjimat, dan Hakkun Elmunsyah. 2017. Kontribusi Daya Kreativitas dan Kinerja Prakerin terhadap Hasil Uji Kompetensi Keahlian. Malang: Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, & Pengembangan. Volume: 2 Nomor: 2 Bulan Februari Tahun 2017: 285-293.
  27. Fahmi, Ilham., Wardaya, dan Purnawan. 2014. Kontribusi Hasil Uji Kompetensi Teori Kejuruan Terhadap Hasil Uji Kompetensi Praktik Kejuruan Bidang Kompetensi Teknik Pemesinan Pesawat Udara di SMK. Bandung: Journal of Mechanical Engineering Education. Vol.1, No.1, Juni 2014: 84-94.
  28. Kurnia, Muhammad Yusup., Amay Suherman, dan Ariyano. 2015. Relevansi Materi Mata Kuliah Bodi Otomotif dan Materi Mata Pelajaran Teknik Perbaikan Bodi Otomotif dengan Materi Uji Kompetensi Standar BSNP. Bandung: Journal of Mechanical Engineering Education. Vol.2, No.1, Juni 2015: 76-83.
  29. Santoso, Agus., dan Muhammad Nasir. 2016. Pengaruh Discovery Learning dan Ekspository Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Kota Samarinda. Samarinda: Syamil. Vol. 4 No. 2, 2016: 15-30.
  30. Putri, Nenzy Ahlung Arniyanto.,dan Anggit Dwi Hartanto. 2013. Sistem Informasi Pengolahan Nilai Raport Pada Siswa SMP Negeri 1 Yogyakarta Berbasis Web. Yogyakarta: Jurnal Ilmiah DASI. Vol. 14 No. 04 Desember 2013: 38-43.
  31. Budiyarto, Nyuda Resio., dan Naim Rochmawati. 2016. Sistem Informasi Raport Online SMA Negeri 1 Krembung. Surabaya: Jurnal Manajemen Informatika. Volume 6 Nomor 1 Tahun 2016: 108-116.
  32. Jollymore, Wendi. 2014. Database Concepts Overview. Canada: Sheridan College Institute of Technology and Advanced Learning. Diambil dari: http://www-acad.sheridanc.on.ca/~jollymor/syst28043/mysql1.html (03 Mei 2018).
  33. 33,0 33,1 Basuki, Rokhman., Aziz Fathoni, dan Maria Magdalena Minarsih. 2018. Pengembangan Kinerja Sumber Daya Manusia di Honda Semarang Center Berdasarkan Analisis SWOT. Journal of Management. Volume 4 Nomor 4 2018: 1-15.
  34. Winata, Evans. 2016. Analisis SWOT dalam Menjalankan Bisnis. Diambil dari: http://entrepreneuracademy.co.id/analisis-swot-dalam-menjalankan-bis nis/. (29 Mei 2018).
  35. Greenit. 2017. Sejarah Unified Modeling Language (UML). Diambil dari: https://bierpinter.com/pengetahuan/unified-modeling-language-uml/. (30 Mei 2018).
  36. 36,0 36,1 Khurana, Namita, Rajender Singh Chhillar, dan Usha Chhillar. 2016. A Novel Technique for Generation and Optimization of Test Cases Using Use Case, Sequence, Activity Diagram and Genetic Algorithm. Journal of Software. Volume 11, Number 3, March 2016: 242 – 250.
  37. 37,0 37,1 37,2 Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Application. Vol. 145 No. 9 July 2016: 19-26.
  38. 38,0 38,1 38,2 38,3 Visual Paradigm. What is Unified Modeling Language (UML)?. Diambil dari: https://www.visual-paradigm.com/guide/uml-unified-modeling-langua ge/what-is-uml/. (30 Mei 2018).
  39. 39,0 39,1 Nugraha, Faisal P., Erwin Susanto, dan Ramdhan Nugraha. 2016. Prototype Desain dan Implementasi Perangkat Pendeteksi Ketingian Air Laut Berbasis Arduino. e-Proceeding of Engineering. Vol.3, No.1 April 2016: 105-112.
  40. 40,0 40,1 Husein, Moch., Nia Saurina, dan Firman Hadi Sukma Pratama. 2017. Pembuatan Marketplace Sebagai Media Promosi Online Lembaga Kursus dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur. Melek IT Information Technology Journal. Vol 3 No 1 January 2017: 62 – 66.
  41. 41,0 41,1 Kurtubi, Aap. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Data Nilai Siswa Berbasis Web Pada SMK Tunas Muda Unggul Kabupaten Tangerang. Skripsi Jurusan Teknik Informatika. STMIK Raharja. Diambil dari: https://widuri.raharja.info/index.php/SI1322477313. (30 Mei 2018).
  42. Rozy, Moch. Fatchur., A. Prasita Nugroho, Moch. Nurcholis. 2017. Aplikasi Pelayanan dan Pengelolaan Data Bengkel Secara Elektronik Berbasis Web. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan. Vol. 2 No. 1 Maret 2017: 54-69.
  43. 43,0 43,1 Mansour, Nashat., dan Manal Houri. 2017. White Box Testing of Web Applications. Journal of System and Software. (2017): 1-9.
  44. Unit Laboratorium Fakultas Ilmu Terapan. 2017. User Acceptance Test (UAT). Diambil dari : https://fit.labs.telkomuniversity.ac.id/user-acceptance -test-uat/. (30 Mei 2018).
  45. 45,0 45,1 Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Jurnal Faktor Exacta Volume 7 No. 2 2014: 165-175.
  46. Rivai, Dani Ainur., dan Bambang Eka Purnama. 2014. Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Miftahul Huda Ngadirojo. Indonesian Journal on Networking and Security Volume 3 No 2 - 2014: 19-25.
  47. Wardani, Susy Kusuma. 2013. Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 1 Pacitan. Indonesian Journal on Networking and Security Volume 2 No 4 - Oktober 2013: 12-19.
  48. Gunawan, Hendro., dan Agus Triantoro. 2017. Sistem Informasi Pengolahan Rapor Kurikulum 2013. Jurnal Terapan Teknologi Informasi Volume.1 No.1 April 2017: 51-60.
  49. Retnawati, Heri., Samsul Hadi, dan Ariadie Chandra Nugraha. 2016. Vocational High School Teachers’ Difficulties in Implementing the Assessment in Curriculum 2013 in Yogyakarta Province of Indonesia. International Journal of Instruction. January 2016, Vol.9, No.1: 33-48.
  50. de Klerk, Sebastiaan., Bernard. P. Veldkamp, dan Theo JHM Eggen. 2018. A framework for designing and developing multimedia-based performance assessment in vocational education. Educational technology research and development. Volume 66 No. 1: 147-171.
  51. Juliantri, Luqman Azhar, Totok Sumaryanto Florentinus, dan Hari Wibawanto. 2017. Pengembangan e-Rapor Kurikulum 2013 Berbasis Web di SMK Negeri 1 Slawi. Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology. Volume 6 No. 1: 11-16.



DAFTAR LAMPIRAN