SK1431481643: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 678: Baris 678:
 
Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.</li></ol>
 
Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.</li></ol>
  
 +
===Konsep dasar perancangan===
 +
 +
====Definisi Perancangan Sistem====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Haryanto dan Koswara (2015:54),<ref name="Haryanto">Haryanto. Dadang Haryanto, Dede Koswara. 2015. Perancangan Sistem InformasiAkuntansi Terintegrasi PT Petrokimia (Studi Kasus Di Toko/ Kios Pupuk Bersubsidi Cineam, Kantor Cab. PT. Angkasa Raya Christa (ARC) Kab. Tasikmalaya). Jurnal Manajemen Informatika Vol.2 No.2. Tasikmalaya: STMIK DCI.</ref> mendefinisikan “Perancangan sistem yaitu marancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi”.
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menurut Rianti dan Pratama (2016:52)<ref name="Rianti">Rianti, Eva, dan Robby Noval Pratama. 2016. “Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten Smpn 7 Sijunjung Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process.” RISTEKDIKTI 49-60.</ref>“Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung sistem operasi sistem”.
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem yaitu marancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak  yang terdiri dari langkah – langkah operasi dalam proses pengolahan data yang diperlukan untuk mendukung sistem operasi sistem</div>
 +
 +
====Tujuan Perancangan====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Yunita, dkk (2017:281)<ref name="Yunita">Yunita, Irma, dan Joni Devitra. 2017. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Pada SMK Negeri 4 Kota Jambi.” Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol 2 No.1: 278-294.</ref> Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:</div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Memenuhi kebutuhan pemakai sistem. </li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap untuk program dan ahli-ahli teknik terlibat.</li></ol>
 +
<div align="center">https://lh3.googleusercontent.com/-mCtSStLIlrw/XiVZBbuodBI/AAAAAAAAAZE/UwMUduESimspOgTqe9WK-L0D8cdSh2hUACK8BGAsYHg/s0/perancangan%2Bsistem.png</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''Gambar 2.1''' Perancangan Sistem<br>Sumber:</div>
 +
 +
====Konsep Dasar Flowchart====
 +
====Definisi Flowchart====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Lestari, dkk (2016:44).,<ref name="Lestari">Lestari, Rahma Wayan, Indra Kanedi, dan Yode Arliando. 2016. “Siste Informasi Geografis (SIG) Daerah Rawan Banjir Di Kota Bengkulu Menggunakan Arcview.” Jurnal Media Infotama Vol.12 No. 1 41-48.</ref> “Flowchart adalah diagram yang menyatakan aliran proses dengan menggunakan anotasi bidang – bidang geometri, seperti lingkaran, persegi empat, wajik, oval dan sebagainya untuk mempersentasikan langkah – langkah kegiatan beserta urutannya dengan menghubungkan masing – masing langka tersebut menggunakan tanda panah”.</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Iswandi (2015:73),<ref name=Iswandi">Iswandi, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung – Barung Balantai Timur. Jurnal tekno Vol 3, No 2. Hal 70-79. Oktober 2015.</ref>“Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis”.</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah diagram yang mempersentasikan langkah-langkah beserta urutan-urutan prosedur suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis”.</div>
 +
 +
<div align="center">https://lh3.googleusercontent.com/-DMiaDUag3qE/XiVZi8YY6bI/AAAAAAAAAZY/j230MYlliMsIlg8VBjtZ05WvWFUu-eI8QCK8BGAsYHg/s0/flowcat.png</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''Gambar 2.2''' Simbol Flowchart<br>Sumber:Buku Dasar-dasar pemrograman karangan Bayu Rahayudi, ST.</div>
 +
 +
====Konsep Dasar Prototype====
 +
====Definisi Prototype====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Uzzaman (2015:71),<ref name="uzzaman">Uzzaman. Anis. 2015. Panduan Membangun Startup Ala Sillicon Valey. Yogyakarta.</ref>“Prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan. Pengembang sering memproduksi Prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Mulyani (2016:26),<ref name="Mulyadi">Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika. ISBN : 978-979-19906-2-2.</ref>“menerangkan bahwa prototyping merupakan teknik pengembangan sistem yang menggunakan prototype untuk menggambarkan sistem, sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan sistem yang akan dilakukannya.”</div>
 +
 +
====Jenis – Jenis Prototype====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut McLeod dan Schell dalam Mulyani (2016:27)<ref name="McLeod">Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika. ISBN : 978-979-19906-2-2.</ref> mendefinisikan 2(dua) tipe dari prototype yaitu::</div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Evolutionary Prototype<br>
 +
Evolutionary Prototype yaitu, prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh system.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Requirement Prototype<br>
 +
Requirement Prototype merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur system dimana pengguna atau pemilik system tidak bisa mendefinisikan system tersebut.</li></ol>
 +
 +
====Konsep Dasar Elisitasi====
 +
====Definisi Elisitasi====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7),<ref name="Muhammad Iqbal Hanafri">Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017.</ref> mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.</div>
 +
 +
====Tahap tahap Elisitasi====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:74)<ref name="Dede Bachtiar">Bachtiar, Dede, Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: Bima Sarana Global.ISSN: 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 1-Maret 2015.</ref>, memiliki tahapan sebagai berikut :</div>
 +
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Elisitasi Tahap 1<br>
 +
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
 +
</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Elisitasi Tahap II<br>
 +
Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.<br>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">(M) pada MDI itu artinya Mandatory.<br>
 +
Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">(D) pada MDI itu artinya Desirable.<br>
 +
Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">(I) pada MDI itu artinya Inessential.<br>
 +
Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.</li></ol>
 +
</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Elisitasi Tahap III<br>
 +
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.<br>
 +
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">(T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">(O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">(E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.</li></ol>
 +
 +
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :<br>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.</li></ol>
 +
</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Final Draft Elicitation<br>
 +
Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
 +
</li></ol>
  
  

Revisi per 20 Januari 2020 09.32

Sistem Monitoring Kecepatan Bus Berbasis

Mikrokontroler ESP-32 Pada

PT. Transportasi Jakarta


SKRIPSI



Disusun Oleh :


NIM
: 1431481643
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


Sistem Monitoring Kecepatan Bus Berbasis

Mikrokontroler ESP-32 Pada

PT. Transportasi Jakarta

Disusun Oleh :

NIM
: 1431481643
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ageng Setiani Rafika, M.Kom. ,M.S.i)
NIP : 000603
       
NIP : 13001




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


Sistem Monitoring Kecepatan Bus

Berbasis Mikrokontroler ESP-32 Pada

PT. Transportasi Jakarta



Dibuat Oleh :

NIM
: 1431481643
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas SAINS DAN TEKNOLOGI

Program Studi SISTEM KOMPUTER

Konsentrasi COMPUTER SYSTEM

Tahun Akademik 2019/2020


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ferry Sudarto, S.Kom,M.Pd.,M.T.I.)
   
(Ilamsyah, M.Kom)
NID : 10001
   
NID : 14019


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

Sistem Monitoring Kecepatan Bus Berbasis Mikrokontroler ESP-32 Pada

PT. Transportasi Jakarta


Dibuat Oleh :

NIM
: 1431481643
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi System komputer Konsentrasi Computer System


Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Sistem Monitoring Kecepatan Bus Berbasis Mikrokontroler ESP-32

Pada PT. Tranportasi Jakarta


Disusun Oleh :

NIM
: 1431481643
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Februari 2020
Aditya Abdul Halim
NIM. 1431481643


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Kantor kelurahan desa serdang wetan berada di Sebelah Selatan Kabupaten Tangerang. Desa Serdang Wetan termasuk ke dalam wilayah Kecamatan legok. Sistem yang berjalan saat ini di kelurahan desa Serdang wetan masih manual menggunakan buku buku besar untuk pencatatan register pembuatan surat keterangan usaha , lalu direkap untuk pembuatan laporan nya menggunakan microsoft word. Surat Pengantar adalah surat yang dibuat dan dialamatkan kepada seseorang atau pejabat yang berguna untuk mengantarkan surat, dokumen, barang, dan lain sebagainya. Proses pengajuan surat pengantar keterangan usaha di Kelurahan Desa Serdang wetan masih menggunakan prosedur yang masyarakat harus datang dulu kelurahan lalu menyerahkan persyaratan ke petugas pelayanan kemudian di proses oleh petugas yaitu dimana proses pembuatan surat pengantar memerlukan waktu yang lama dikarenakan proses accept yang lama karena surat di teruskan ke Kecamatan untuk di serahkan kepada Camat untuk di tanda tanggani. maka dari itu tujuan dari penelitian ini merancang Aplikasi pengajuan surat pengantar keterangan usaha berbasis web agar lebih mempermudah masyarakat dalam proses pengajuan surat keterangan usaha. di mana saja dan kapan saja pada penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan metode wawancara observasi dan study pustaka. metode yang di gunakanan untuk menganalisis sistem menggunakan analisis SWOT sedangkan untuk metode rancangan sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan prosedur yang sedang berjalan. sistem yang di bangun menggunakan Notpad++ sebagai proses penulisan bahas pemograman Yii framework serta menggunaka Wamp sebagai lokalhost dan MySQL sebagai databasenya dengan ada nya penelitian ini di harapkan dapat mempermudah masyrakat dalam pengajuan surat pengantar keterangan usaha dimana saja dan kapan saja.

Kata Kunci: surat keterangan usaha, kelurahan aplikasi informasi


ABSTRACT


The village office of Serdang Wetan Village is in the South of Tangerang Regency. Serdang Wetan Village is included in the Legok District. The current system in the village of Serdang Wetan is still manual using the ledgers to record registers for making business statements, then recap for making reports using Microsoft Word. Covering Letter is a letter made and addressed to someone or official who is useful to deliver letters, documents, goods, and so forth. The process of submitting a letter of introduction to business information in Serdang Wetan Village Village still uses the procedure that the community must first come to the kelurahan and then submit the requirements to the service officer and then process it by the officer, which is where the process of making a cover letter requires a long time due to the long process of accepting because the letter is continued to the Subdistrict to be handed over to the Sub-District Head to be marked by the mortise therefore the purpose of this study is to design a web-based business information submission application letter to make it easier for the public in the process of filing a business certificate. anywhere and anytime in this study in collecting data using interview interviews and literature study methods. the method used to analyze the system uses SWOT analysis while the system design method uses UML (Unified Modeling Language) to describe the running procedure. the system built using Notpad ++ as the process of writing the Yii framework programming and using Wamp as localhost and MySQL as the database with this research is expected to facilitate the community in submitting a covering letter of business information anywhere and anytime

Kata Kunci: Business certificate, kelurahan. information application



KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul “SISTEM MONITORING KECEPATAN BUS BERBASIS MIKROKONTROLER ESP-32 PADA PT. TRANSPORTASI JAKRTA”.

Tujuan penulisan laporan Skripsi ini disusun adalah sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan. Kritik dan saran sangat diterima agar kesalahan demi kesalahan tidak terulang lagi.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M. Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S. Kom., M. Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M. Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja .
  4. Ibu Ageng setiani rafika S.Kom.,M.Si. selaku Kepala Program Studi Sistem Komputer Universitas Raharja.
  5. pak Ferry Sudarto S. Kom., M.Pd., M.T.I. selaku Pembimbing I yang tanpa lelah memberikan bimbingan dan banyak masukan yang mendukung kepada penulis. Sehingga, skripsi ini dapat diselesaikan.
  6. Pak Ilamsyah selaku pembimbing II telah banyak membantu dan memberikan masukan masukan kepada penulis sehingga sripsi ini dapat terselesaikan.
  7. Ibu Oom Potonah selaku stakeholder pada kelurahan desa serdang wetan yang telah banyak membantu penulis dalam proses penelitian skripsi ini.
  8. bapak,Mamah, kakak dan Adik penulis yang selalu mendoakan, dan memberikan dukungan baik materi maupun moral.
  9. Teman teman yang selalu ada memberi semangat.
  10. mella rosmaida yang selalu memberi saran masukan kepada penulis.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin.


Tangerang, Januari 2020
Aditya Abdul Halim
NIM. 1431481643



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Yii framework l

Gambar 3.1. Logo Kelurahan Desa Serdang wetan

Gambar 3.1.3. Struktur Organisasi Kelurahan Desa Serdang Wetan

Gambar 3.2. Usecase Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3.Activity Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.4.Sequence Diagram Sistem Berjalan

Gambar 4.1. Usecase Diagram Penduduk usulan

Gambar 4.2. Usecase Diagram Staaf dan Pimpinan

Gambar 4.3.Activity Diagram Penduduk

Gambar 4.4.Activity Diagram Admin

Gambar 4.5.Activity Diagram Pimpinan

Gambar 4.6.Sequence Diagram Penduduk

Gambar 4.7.Sequence Diagram Admin

Gambar 4.8.Sequence Diagram Pimpinan

Gambar 4.9.Class Diagram

Gambar 4.10.Prototype Tampila awal

Gambar 4.11.Prototype Register

Gambar 4.12.Prototype Login

Gambar 4.13.Prototype Home

Gambar 4.14.Prototype Profil pengguna

Gambar 4.15.Prototype Menu form usaha

Gambar 4.16.Prototype Login Admin

Gambar 4.17.Prototype Dashboard

Gambar 4.18. prrototype menu form data usaha

Gambar 4.19.Prototype laporan

Gambar 4.20. Tampilan Awal

Gambar 4.21. Tampilan Halaman Register

Gambar 4.22. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.23. Tampilan Halaman Home

Gambar 4.24. Tampilan Halaman Profil pengguna

Gambar 4.25. Tampilan Halaman Menu form usaha

Gambar 4.26. Tampilan Halaman Login Admin

Gambar 4.27. Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 4.28. Tampilan Halaman menu data usaha

Gambar 4.29. Tampilan Halaman laporan



DAFTAR TABEL


DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan kendaraan sebagai alat transportasi dapat membawa dampak positif bagi pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan manusia, terutama sebagai alat mobilisasi guna memperlancar kegiatan sehari - hari. Salah satu pilihan angkutan massal yang sering digunakan di Jakarta yaitu Transjakarta. Transjakarta sudah berdiri sejak tahun 2004, hingga saat ini, Transjakarta memiliki 13 Koridor dan 236 rute yang menghubungkan daerah di jakarta dan sekitarnya. Tarif yang murah Rp. 3.500 dan keteraturan pemberangkatan menjadikan Transjakarta sebagai alat moda transportasi yang sangat diminati warga jakarta (980.000penumpang/hari) untuk beraktivitas sehari-hari, sesuai dengan data di situs resmi PT.Transportasi Jakarta

Transjakarta berkembang begitu pesat, akan tetapi meskipun Transjakarta berkembang sangat pesat, masih banyak masalah yang dihadapi oleh alat transportasi yang satu ini. Salah satunya yaitu masalah tentang batas maksimum kecepatan. Pada dasarnya setiap perusahaan transportasi pasti memiliki standar kecepatannya masing-masing yang tidak boleh di langgar karena itu akan membahayakan, begitu pula yang terjadi di Tansjakarta.

Transjakarja sendiri memiliki batas maksimum kecepatan yaitu 60 km/jam (dalam tol) yang tidak boleh di langgar oleh Pramudi. Apabila Pramudi melanggar batas kecepatan yang telah di tentukan, maka ia akan mendapatkan sanksi oleh pihak Transjakarta. Namun, saat ini proses pemantauan kecepatan yang dilakukan oleh pihak Transjakarta sendiri masih manual, yaitu masih memonitoring GPS secara langsung pada kantor pusat, apabila ada kelalaian dari sang petugas pemantau seperti ada pelanggaran yang tidak terpantau lalu terlewat begitu saja, maka Pramudi yang melanggar tidak akan dikenai sanksi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka di perlukan suatu alat yang dapat memantau kecepatan pada bus Transjakarta secara lebih efektif dan efisien dari sistem yang berjalan sebelumnya. Sehingga dapat memudahkan petugas pemantau untuk memantau pelanggaran-pelanggaran kecepatan yang di lakukan oleh Pramudi Transjakarta. Maka dari itu, di lakukan sebuah penelitian yang berjudul “Sistem Monitoring Kecepatan Bus Berbasis Mikrokontroler ESP-32 Pada PT. Transportasi Jakarta”

Identifikasi Masalah & Rumusan Masalah

Identifikasi Masalah

Berdasrkan latar belakang di atas, maka dapat di uraikan beberapa masalah yang di hadapi sebagai berikut

  1. perputaran waktu antar bus tidak teratur dikarenakan jarak antara bis 1 dengan bis lainnya akan berbeda-beda yang diakibatkan oleh pramudi (supir) yang melebihi batas kecepatan 60 km/jam,
  2. Terjadinya penumpukan penumpang yang diakibatkan oleh jarak bus yang tidak teratur, tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan,
  3. Pemantauan kecepatan kepada pramudi yang melanggar batas kecepatan tidak setiap saat, hanya pada waktu-waktu tertentu.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana prosedur pemantauan kecepatan pada PT Transportasi Jakarta saat ini?
  2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh petugas untuk memonitoring kecepatan bus Transjakarta ?
  3. Bagaimana cara merancang alat pemantau kecepatan otomatis guna meningkatkan efektifitas dan efesiensi kinerja petugas pemantau serta pramudi pada PT Transportasi Jakarta?


Ruang Lingkup

Dalam hal ini akan dilakukan pembatasan masalah sehingga penyusunan laporan ini sesuai dengan ketentuan dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

  1. Merancang alat yang dapat membantu petugas untuk memonitoring kecepatan bus Transjakarta.
  2. Merancang sistem yang dapat memonitoring kecepatan bus Transjakarta secara real time.
  3. Merancang sistem yang dapat memberikan notifikasi apabila pramudi (supir) melebihi kecepatan yang telah ditentukan ( 60 km/jam di dalam tol).

Tujuan dan manfaat

Tujuan

  1. Dapat membantu proses pemantauan kecepatan secara efektif dan efisien.
  2. Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi pada proses pemantauan kecepatan saat ini pada PT Transportasi Jakarta.
  3. Dapat menghasilkan sebuah alat yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan efektivitas kinerja karyawan.

Manfaat

  1. 1. Pemantauan kecepatan bus menjadi lebih mudah dikarenakan secara otomatis akan ada notifikasi apabila bus melebihi kecepatan yang telah ditentukan.
  2. 2. Berkurangnya human error pada saat pemantauan kecepatan bus, dikarenakan alat berjalan secara real time.
  3. Metode Penelitian

    Dalam penelitian mengenai proses Alat Pengawas Kecepatan Bus Transjakarta. Peneliti menggunakan beberapa metode penelitian sebagai berikut:

    Pengumpulan Data

    Metode yang di gunakan menjadi beberapa tahap sebagai berikut:

    1. Metode Observasi
      Metode pengamatan secara langsung ke lokasi sumber data, yaitu pada bus Transjakarta yang berlokasi di BSD dengan rute S11 (BSD – Jelambar) selama 1 bulan. Untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan penulis dalam melakukan penelitian ini,
    2. Metode Wawancara
      Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada pihak yang terkait, yaitu pusdal (pusat pengendali) di PT.Transportasi Jakarta.
    3. Studi Pustaka
      Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, situs internet, jurnal, dan literatur-literatur yang ada untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, melalui sumber-sumber kepustakaan yang berhubungan dengan laporan Skripsi ini.

    Metode Analisa Sistem

    Pada penelitian ini, peneliti melakukan analisis pada prosedur di PT Transportasi Jakarta dengan menggunakan metode analisis SWOT, Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats). Analisis SWOT digunakan karena dapat mengidentifikasi dan menganalisis dari empat faktor tersebut apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja dari suatu perusahaan tersebut.

    Metode Prototype

    Metode yang dipakai adalah metode prototype evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir

    Metode Perancangan

    Perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.

    Metode pengujian sistem

    Metode pengujian sistem yang digunakan yaitu dengan cara White box dan Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional alat perangkat lunak.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memudahkan dalam pembuatan laporan Skripsi ini .maka penulisan Loparan ini terdiri dari sub bab dengan sistemmatika Penulisan Sebagai berikut

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab Satu ini berisi latar belakang yang menjelaskan tentang penelitian ini dibuat, rumusan masalah, tujuan serta manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab Dua ini berisi tentang beberapa teori umun dan teori khusus yang sesuai dengan penelitian dan berkaitan dengan Penelitian ini.

    BAB III PEMBAHASAN

    Bab Tiga ini menjelaskan tentang gambaran umum sejarah perusahaan, struktur organisasi beserta fungsi-fungsinya, Penjelasan wewenang dan tanggung jawab. Selain menggambarkan organisasi ini juga menggambarkan sistem yang berjalan dengan menggunakan program UML untuk menggambarkan sistem yang berjalan dengan memodelkan secara visual bersifat objek, UML yang digunakan seperti Usecase Diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram. Serta penggunaan Elisitasi untuk pemecahan masalah

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    Bab Empat ini berisi tenteng Sistem yang di ususlkan serta rancagan sistem yang di usulkan oleh Peneliti diagram rancangan sistem ,rancangan programa pengujian menggunakan blakbox testing metode implementasi serta estimasi biaya

    BAB V Penutup

    Bab Lima mambahas mengenai kesimpulan dari keseluruhan penulisan laporan Skripsi ini dan saran-saran yang diberikan oleh peneliti agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Loveri,Tomi (2018:99)[1] “Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variable yang saling terkait, saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan”.

    Menurut Aisyah (2017:23)[2]Menurut Yakub dalam Aisyah, dkk (2017:23),” Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

    Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah suatu himpunan variabel – variabel yang saling berhubungan dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai suatu sasaran tertentu

    Karakteristik Sistem

    Menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35)[3] Supaya sistem itu dikatakan sebagai sistem yang baik memiliki karakteristik, yaitu:

    1. Komponen (Component)
      Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem..
    2. Batasan Sistem (Boundary)
      Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.
    3. Lingkungan (Environment)
      Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.
    4. Penghubung Sistem (Interface)
      Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi. Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
    5. Masukan Sistem (Input System)
      Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.
    6. Pengolahan Sistem
      Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya..
    7. Keluaran Sistem (Output System)
      Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan..
    8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goal)
      Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
  4. Kendali (Control)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
  5. Umpan Balik (Feedback)
    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35)[3] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, dan sebagainya.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebutkan dengan man-machine system. Sistem informasi akutansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubung,an dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan data. Sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data.
Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli :

menurut Andini, dkk (2015:48),[4] “ Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

Menurut Rahayu, dkk (2019:3)[5] "Data adalah fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.

Definisi Informasi

Berikut ini ada beberapa definisi dari informasi, diantaranya adalah:

Menurut Mulyati, dkk (2018:119),”[6] ” Informasi adalah sebuah nilai, arti atau manfaat yang dihasilkan dari proses pengolahan berbagai sumber data”.

Menurut Triyono dan Purnomo (2019:13),”[7]pengolahan data yang telah diorganisasi menjadi bentuk yang lebih berguna lagi dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan”.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki manfaat bagi pengguna.

Kualitas informasi

Tata Sutabri dalam Azizah, dkk (2017:16),[8]Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu akurat (accurate) , tepat waktu (timeliness) dan relevan (relevance), penjelasan tentang kualitas informasi tersebut akan dipaparkan di bawah ini.

  1. Informasi harus akurat(accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi ganggungan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat waktu
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
  3. Relevan(relevance)
    Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Konsep dasar perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Haryanto dan Koswara (2015:54),[9] mendefinisikan “Perancangan sistem yaitu marancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi”.

Menurut Rianti dan Pratama (2016:52)[10]“Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung sistem operasi sistem”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem yaitu marancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang terdiri dari langkah – langkah operasi dalam proses pengolahan data yang diperlukan untuk mendukung sistem operasi sistem

Tujuan Perancangan

Menurut Yunita, dkk (2017:281)[11] Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap untuk program dan ahli-ahli teknik terlibat.
perancangan%2Bsistem.png
Gambar 2.1 Perancangan Sistem
Sumber:

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Lestari, dkk (2016:44).,[12] “Flowchart adalah diagram yang menyatakan aliran proses dengan menggunakan anotasi bidang – bidang geometri, seperti lingkaran, persegi empat, wajik, oval dan sebagainya untuk mempersentasikan langkah – langkah kegiatan beserta urutannya dengan menghubungkan masing – masing langka tersebut menggunakan tanda panah”.
Menurut Iswandi (2015:73),[13]“Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis”.
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah diagram yang mempersentasikan langkah-langkah beserta urutan-urutan prosedur suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis”.
flowcat.png
Gambar 2.2 Simbol Flowchart
Sumber:Buku Dasar-dasar pemrograman karangan Bayu Rahayudi, ST.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Uzzaman (2015:71),[14]“Prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan. Pengembang sering memproduksi Prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.
Menurut Mulyani (2016:26),[15]“menerangkan bahwa prototyping merupakan teknik pengembangan sistem yang menggunakan prototype untuk menggambarkan sistem, sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan sistem yang akan dilakukannya.”

Jenis – Jenis Prototype

Menurut McLeod dan Schell dalam Mulyani (2016:27)[16] mendefinisikan 2(dua) tipe dari prototype yaitu::
  1. Evolutionary Prototype
    Evolutionary Prototype yaitu, prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh system.
  2. Requirement Prototype
    Requirement Prototype merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur system dimana pengguna atau pemilik system tidak bisa mendefinisikan system tersebut.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7),[17] mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Tahap tahap Elisitasi

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:74)[18], memiliki tahapan sebagai berikut :
  1. Elisitasi Tahap 1
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.
    1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory.
      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. (D) pada MDI itu artinya Desirable.
      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    3. (I) pada MDI itu artinya Inessential.
      Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.
    1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elicitation
    Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Loveri,Tomi. 2018. Perancangan Sistem Informasi Delivery Order Pupuk Merk Trubus Berbasis Web Pada Cv.Prabu Siliwangi Padang. Padang. Jurnal J-Click Vol 5 No.1.Juli 2018
  2. Aisyah, Euis Sitinur, Novi Nur Atika, Rere Intan Fandiny. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor Studi Kasus Pt.Istem. Tangerang. Journal Sensi Vol 3 No. 1. Februari 2017
  3. 3,0 3,1 Rusdiana, A., dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  4. Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK – SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan. Jurnal Sains Dan Informatika. Vol 1 No. 2. November 2015
  5. Rahayu, Sri, sandro Alfeno, Kartika Novianti Wahyono. 2019. “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pengolahan Data Pembuatan Akta Tanah Pada Kantor Desa Cangkudu Tangerang”. Tangerang. ICIT Journal Vol 5 No. 1. Februari 2019
  6. Mulyati, Rasyid Tarmizi, Angga Panugali. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Tangerang. ICIT Journal Vol 4 No. 2. Agustus 2018
  7. Triyono, Wahyu Hidayat, Purnomo. 2019. Bangun Data Mining Untuk Rumah Sehat Oleh Dinas Kominfo Daerah Kota Tangerang. Tangerang. ICIT Journal vol 5 No. 1. Februari 2019.
  8. Azizah Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada PT. Flex Indonesia. Tangerang. Journal SENSI Vol 3 No. 1. Februari 2017.
  9. Haryanto. Dadang Haryanto, Dede Koswara. 2015. Perancangan Sistem InformasiAkuntansi Terintegrasi PT Petrokimia (Studi Kasus Di Toko/ Kios Pupuk Bersubsidi Cineam, Kantor Cab. PT. Angkasa Raya Christa (ARC) Kab. Tasikmalaya). Jurnal Manajemen Informatika Vol.2 No.2. Tasikmalaya: STMIK DCI.
  10. Rianti, Eva, dan Robby Noval Pratama. 2016. “Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten Smpn 7 Sijunjung Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process.” RISTEKDIKTI 49-60.
  11. Yunita, Irma, dan Joni Devitra. 2017. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Pada SMK Negeri 4 Kota Jambi.” Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol 2 No.1: 278-294.
  12. Lestari, Rahma Wayan, Indra Kanedi, dan Yode Arliando. 2016. “Siste Informasi Geografis (SIG) Daerah Rawan Banjir Di Kota Bengkulu Menggunakan Arcview.” Jurnal Media Infotama Vol.12 No. 1 41-48.
  13. Iswandi, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung – Barung Balantai Timur. Jurnal tekno Vol 3, No 2. Hal 70-79. Oktober 2015.
  14. Uzzaman. Anis. 2015. Panduan Membangun Startup Ala Sillicon Valey. Yogyakarta.
  15. Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika. ISBN : 978-979-19906-2-2.
  16. Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika. ISBN : 978-979-19906-2-2.
  17. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017.
  18. Bachtiar, Dede, Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: Bima Sarana Global.ISSN: 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 1-Maret 2015.

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Aditya abdul halim