SI1711497439: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 881: Baris 881:
 
<h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong></strong><strong>Gambaran Umum PT. Mustofa Jaya Mandiri</strong></span></h2>
 
<h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong></strong><strong>Gambaran Umum PT. Mustofa Jaya Mandiri</strong></span></h2>
 
<h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong></strong><strong>Sejarah Singkat PT. Mustofa Jaya Mandiri</strong></span></h2>
 
<h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong></strong><strong>Sejarah Singkat PT. Mustofa Jaya Mandiri</strong></span></h2>
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">PT. Mustofa Jaya Mandiri merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa electrical, didirikan pada tanggal 5 Mei 2008 dihadapan Notaris Ruwin Diara, S.H dengan Nomor Akte : 01 dan selanjutnya dilakukan perubahan akte pendirian dengan Nomor Akte : 07  pada tanggal 8 September 2014 dihadapan Notaris Yunita Sandrajanti, S.H di karenakan perubahan direksi dan komisaris, peralihan saham, ganti nama pemegang saham. PT. Mustofa Jaya Mandiri beralamat di Jl. Gempol Raya No. 67 RT. 01 RW.01 Kel. Kunciran, Kec. Pinag Kota Tangerang, Banten, Kode Pos 15144, Telp (021) 5399023 Fax. (021) 5399023, Email: mustofa_mjm@yahoo.com.</span></p>
+
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">PT. Mustofa Jaya Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan dengan pengalaman yang telah diakui dan mendapat predikat baik dari pemberi tugas dengan kemampuan mengerjakan pekerjaan spesialisasi di bidang Elektrikal, yaitu :</span></p>
 +
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">1. Electrical Instalations and Support, Fabrication Electric Panel
 +
2. Power Plant, Power Generator System, Transformer & Switch Gears.
 +
</span></p>
 +
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">PT. Mustofa Jaya Mandiri berdiri dengan Akta Notaris Ruwin Diara, SH No.01 pada tanggal 05 Mei 2008, adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kontraktor. Kami berdiri dengan penguasaan 2 (dua) Sub Bidang, namun yang menjadi spesialisasi kami adalah di bidang “Mekanikal – Elektrikal” khususnya Power System.</span></p>
 +
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Berdirinya perusahaan ini didasari oleh semangat perkembangan makro ekonomi dan bangsa ini secara umum. Banyak perusahaan serupa yang merupakan pendahulu kami yang tidak dapat bertahan. Krisis moneter, kurang menghargai profesionalisme, dan etik bisnis yang banyak dilanggar membuat mereka terseleksi oleh perubahan dan perkembangan global.</span></p>
 +
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"></span></p>
 
<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>
 
<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>
<h3 style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong></strong><strong>Visi dan Misi Mustofa Jaya Mandiri</strong></span></h3>
+
<h3 style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong></strong><strong>Visi dan Misi PT. Mustofa Jaya Mandiri</strong></span></h3>
 
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong>1)&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; </strong><strong>Visi</strong></span></p>
 
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong>1)&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; </strong><strong>Visi</strong></span></p>
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Terwujudnya penyediaan dan pendistribusian BBM di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatnya pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri melalui persaingan usaha yang wajar, sehat dan transparan bagi ssebesar-besar kemakmuran rakyat</span></p>
+
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">- Menjadikan Perusahaan yang dapat dipercaya dan mampu bersaing di Era Globalisasi dengan Perusahaan International atau Asing</span></p>
 
<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>
 
<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>
 
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong>2)&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; </strong><strong>Misi</strong></span></p>
 
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong>2)&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; </strong><strong>Misi</strong></span></p>

Revisi per 6 Februari 2020 01.16


PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI

CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN

PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1711497439
NAMA : NINA KAROLINA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI

CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN

PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI


Disusun Oleh:

NIM : 1711497439
Nama : NINA KAROLINA


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi SISTEM INFORMASI

Konsentrasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi SISTEM INFORMASI
           
           
           
           
(Sugeng Santoso, M.Kom)         (Desy Apriani, S.Kom., MTI)
NIP : 006095         NIP : 010814


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI

CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN

PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1711497439
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi SISTEM INFORMASI

Konsentrasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Ruli Supriati, S.Kom.,MTI)
   
(Junaidi, S.Kom., M.Kom)
NID : 08166
   
NID : 05062




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI

CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN

PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI


Disusun Oleh :


NIM
: 1711497439
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi SISTEM INFORMASI

Konsentrasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI

CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN

PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI


Disusun Oleh :

NIM : 1711497439
Nama : NINA KAROLINA
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata 1
Program Studi : SISTEM INFORMASI
Konsentrasi : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
NINA KAROLINA
NIM. 1711497439


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Inventory control merupakan salah satu peranan penting bagi proses manajemen produksi suatu perusahaan. Untuk itu penggunaan komputer sangat membantu pekerjaan dalam pengolahan data. Pengolahan data persediaan barang yang dilakukan PT. Mustofa Jaya Mandiri masih semi komputerisasi sehingga berakibat masalah yang berpengaruh pada informasi yang ada diantaranya adalah masalah dalam pencatatan data persediaan barang masuk dan keluar, perbedaan jumlah barang yang di MS Excel dengan jumlah fisik yang ada di gudang, penginputan data lebih dari satu kali untuk barang sejenis, pencarian data yang tersedia, penginputan data stok, dan pembuatan laporan sehingga hal tersebut menghambat perusahaan dalam mengontrol dan memonitoring ketersediaan stock barang yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem yang dapat memberikan informasi yang update dan mengurangi kesalahan dalam penginputan sehingga memudahkan operator gudang dalam membuat laporan. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian adalah metode PIECES dan untuk prosedur sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language), yang di implementasikan dalam bahasa pemrograman PHP dengan Notepad++ dan pembuatan database pada MYSQL.

Kata kunci : Inventory Control, PIECES, PHP, MYSQL


ABSTRACT

Inventory control is one of the important roles for the company's production process. For that the use of computers is very helpful in the work of data processing. Inventory data data processing conducted by PT. Mustofa Jaya Mandiri is still semi computerized so that it causes a problem that affects the information including the problem in recording inventory data in and out, the difference in the number of goods in MS Excel with the physical amount in the warehouse, inputing data more than once for similar goods, searching for available data, inputting stock data, and making reports so that it prevents companies from controlling and monitoring the availability of existing stock of goods. This study aims to design a system that can provide updated information and reduce errors in inputting making it easier for warehouse admins to make reports. The approach taken in this research is the PIECES method and for system procedures using UML (Unified Modeling Language), which is implemented in the PHP programming language with Notepad ++ and database creation in MYSQL.

Keywords: Inventory control, PIECES, UML, PHP MYSQL.



KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim,

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI”.

Tujuan penulisan laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po.AbasSunarya, M.Si, selakuRektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., MTI. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., MTI.sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Junaidi, S.Kom., M.Kom.sebagai DosenPembimbing II Penelitian yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Romdoni, Amd. selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2020
NINA KAROLINA
NIM. 1711497439


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM



Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Laju perkembangan teknologi informasi dewasa ini sangatlah signifikan sesuai dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan teknologi itu sendiri. Inovasi dan ide-ide kreatif bermunculan, baik dari instansi pemerintah maupun dari organisasi-organisasi lainnya yang mana ide dan inovasi tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan sesuatu atau menginginkan sesuatu.

Untuk mampu bersaing dalam dunia bisnis yang semakin meluas, maka setiap perusahaan dituntut untuk mempersiapkan semaksimal mungkin yaitu dengan meningkatkan kinerja perusahaan agar mampu berkompetensi, untuk mendukung sebuah sistem yang unggul dengan mengedepankan efektifitas dan efisiensi dari sumber daya yang dimiliki perusahaan.

PT. Mustofa Jaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Electrical. Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.Ada beberapa pokok permasalahan yang ada pada sistem pengolahan data di PT. Mustofa Jaya Mandiri khususnya bagian Perencanaaan, dalam sistem Rancangan Anggaran yang berjalan, yang diantaranya adalah ; kinerja sistem masih kurang, proses pengolahan data masih menggunakan aplikasi MS.Excel, kemungkinan terjadinya duplikasi data masih ada, penyajian informasi belum maksimal, keterbatasan waktu karena sistem masih kurang maksimal. Sehingga sebuah sistem yang lebih memadai sangat diperlukan dalam membantu pekerjaan di dalam proses kegiatan rencana anggaran biaya di PT. Mustofa Jaya Mandiri.

Dari permasalahan yang ada maka penulis mempunyai ide untuk membangun sistem yang akan penulis aplikasikan pada skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI”.

 

Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalah yang dihadapi pada PT. Mustofa Jaya Mandiri Insan Mandiri terutama pada inventori control, penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul yaitu:

1. Bagaimana sistem monitoring inventori peralatan elektrical atau kelistrikan yang berjalan saat ini di PT. Mustofa Jaya Mandiri?

2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam penginputan inventori elektrical atau kelistrikan?

3. Bagaimana usulan rancangan sistem data monitoring inventori control untuk menunjang keputusan pembelian barang produksi pada PT. Mustofa Jaya Mandiri?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem monitoring inventori peralatan elektrical atau kelistrikan yang sedang berjalan saat ini.

2. Mengidentifikasikan kelemahan sistem monitoring inventori penginputan peralatan elektrical atau kelistrikan yang berjalan pada PT. Mustofa Jaya Mandiri, sehingga dapat menemukan masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan dan mampu memberikan solusi yang terbaik.

3. Untuk merancang sebuah sistem yang dapat menunjang keputusan untuk pembelian barang produksi pada PT. Mustofa Jaya Mandiri.

 

 

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Dapat mengetahui sistem monitoring inventori peralatan elektrical atau kelistrikan yang sedang berjalan saat ini.

2. Dapat mengidentifikasi kelemahan sistem pada monitoring inventori control.

3. Dapat merancang sebuah sistem inventrori control yang bermanfaat dan user friendly.

 

Ruang Lingkup Penelitian

Mengingat pembahasan sistem penggajian ini cukup luas maka penulis membatasi pembahasan pada sistem manajemen inventori control sistem untuk menunjang keputusan pembelian barang produksi pada PT. Mustofa Jaya Mandiri.

 

Metodelogi Penelitian

Metode penelitian yang di gunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan skripsi menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu:

1)             Metode Observasi (Observation Research)

Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses pengolahan data pada PT. Mustofa Jaya Mandiri yang beralamat di Jalan Gempol Raya No.67 RT. 01 RW.01 Kel. Kunciran, Kec. Pinang Kota Tangerang, Banten, Kode Pos 15144, Telp (021) 5399023 Fax. (021) 5399023.

2)             Metode Wawancara (Interview Research)

Pengumpulan data dengan metode wawancara dilakukan dengan cara tatap muka dengan Bapak Romdoni selaku Direktur Utama PT. Mustofa Jaya Mandiri secara langsung guna memperoleh gambaran yang lebih jelas dan pasti. Pada metode wawancara inilah penulis merancang beberapa kebutuhan yang diingin stakeholder yang tertuang pada elisisitasi tahap I sampai Elisitasi Final.

3)      Metode Studi Pustaka (Library Research)

Pengumpulan teori-teori dengan cara membaca, mempelajari dan memahami buku-buku atau sumber (literatur) yang berkaitan dengan laporan ini.

 

Metode Analisa

Dalam metode analisa penyusunan Skripsi ini, peneliti menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, and Service) sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih specific. Dalam menganalisa sebuah sistem biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja (Performance), informasi (Information), ekonomi (Economics), kontrol (Control), efisiensi (Efficiency), dan pelayanan (Service).

 

Metode Perancangan

Metode perancangan merupakan merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternative yang baik. Pada metode perancangan ini peneliti akan menggambarkan sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language) berdasarkan hasil analisa yang ada sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tahapan diagram UML (Unified Modelling Language) diantaranya sebagai berikut:

1. Use Case Diagram adalah gambaran dari beberapa atau keseluruhan actor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam satu sistem.

2. Activity Diagram, menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibetuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga untuk aktivitas lainnya serperti usecase atau interaksi.

3. Sequence Diagram, menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu pada eksekusi sistem.

4. Class Diagram, menggambarkan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara lain pewarisan, asosiasi dan lain-lain.

Selanjutnya peneliti membuat elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap 1, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap3, dan final draft elisitasi. Pembuatan elisitasi tersebut sudah di sesuaikan dengan kebutuhan sistem.

 

Metode Pengujian Sistem

Pada metode pengujian ini penulis menggunakan metode black box testing untuk mengetahui apakah sistem sudah memenuhi kebutuhan pengguna. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba black box memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan dalam kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan beberapa kategori, diantaranya: fungsi-gungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan peforma, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

 

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan laporan dan pembahasannya secara sistematis, maka penulisan laporan skripsi ini terdiri dari beberapa bab dan sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Pada bab ini di jelaskan beberapa teori umum dan teori khusus yang sesuai dengan penelitian serta beberapa literatur review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III Pembahasan

Bab ini berisikan gambaran umum dan sejarah singkat PT. Mustofa Jaya Mandiri, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab pada orgranisasi, permasalahan yang dihadapi, alternative pemecahan masalah, analisa proses, serta user requirement yang terdiri dari elisitasi tahap 1,2,3 dan final, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan.

BAB IV Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Bab ini menjalaskan rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan program, rancangan proses, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya.

BAB V Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari penelitian dan analisa yang telah di lakukan. Dari kesimpulan tersebut penulis memberi saran-saran yang sekiranya bermanfaat bagi sistem yang akan di bangun.

Daftar Pustaka

Lampiran

 

 


 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1)            Definisi Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem- sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen dan subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi sistem, diantaranya:

[1]Menurut Mulyani (2016:2), Sistem bisa diartikan sebagai sekumpulan sub sistem, komponen yang saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang sudah ditentukan sebelumnya”.

[2]Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:2) Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.”

[3]Menurut Hengki Tamando Sitohang (2018:7) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

 

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yang mempunyai komponen-komponen (component) yang dapat menyatukan, batas sistem (boundary), lingkungan luar (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolahan (process), dan sasaran (objek).

[4]Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh Priyo Sutopo, Dedy Cahyadi, Zainal Arifin dalam jurnal Informatika Mulawarman (2016:24), Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, sebagai berikut:

  1. 1. Komponen sistem suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
  2. 2. Batasan sistem (boundary) batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
  3. 3. Lingkungan luar sistem (environment) lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
  4. 4. Penghubung sistem (interface) penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
  5. 5. Masukan Sistem (input) masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
  6. 6. Keluaran sistem (output) keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  7. 7. Pengelolaan sistem suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
  8. 8. Sasaran sistem suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

 

Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini yang di kutip oleh Ruhul Amin (2017:2) mengatakan sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).

Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikian atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

  1. 2. Sistem alamiah (Natural System)

Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sitem buatan manuasi (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manuasi. Misalnya sistem perputaran bumi. Sitem buatan manuasi adalah sistem yang dirancang oleh manuasi. Sistem buatan manuasi yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh manmachine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  1. 3. Sistem tertentu (probabilitas system)

Sistem dilkasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu (probabilitas system). Sistem tertentu beropasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  1. 4. Sistem tertutup (closed system)

Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut camput tangan dari pihak luarnya. Secara teoritas sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatip tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

 

 Konsep Data Dan Informasi

1)            Definisi Data

[5]Menurut Siregar yang dikutip oleh Sutopo Priyo, dkk (2016:24) dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya.

<p style="text-align: justify;">Menurut Gordon B. Davis dalam buku karya Hutahaean (2015:8), “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.</p>

 

Definisi Informasi

Dibawah ini terdapat beberapa definisi informasi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

[6]Menurut pendapat Sutabari (2016:26), “ Informasi adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebaginya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sisteem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya mati. Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau di interpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan.”

[7]Menurut Rizki Yudhi Dewantara. (2017:1), “Dalam jurnal berjudul “Pengaruh Kemudahan Penggunaan Dan Kemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Minat Menggunakan Situs Jual Beli Online” (Studi Kasus pada pengguna Situs Jual Beli “Z”). teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu masalah-masalah sosial dan ekonomi.

[8]Menurut Anwar dkk (2016:50), “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan data tersebut bisa menjadi informasi”.

Dari beberapa definisi-definisi tentang informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi penerima dalam menentukan kesimpulan, maupun pengambilan keputusan.

 

Fungsi Informasi

Menurut Hutahaean (2015:9), fungsi utamanya yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, ataupun maupun indikator bagi pengambil keputusan.

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang dimasukkan ke dalam dan pengolahan suatu model keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan.

Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

 

 

Nilai Informasi

[9]Menurut Nur Azizah, dkk dalam jurnal SENSI (2017:16) kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini:

  1. Akurat (Accurate), Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat Waktu (Timelines), Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
  3. Relevan (Relevance), Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

 

Kualitas Informasi

Menurut Krismiaji (2015:15), kualitas suatu informasi tergantung 6 (enam) hal, antara lain sebagai berikut

  1. Dapat dipercaya

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.

b. Tepat waktu

Sebuah informasi yang disajikan pada saat yang tepat untuk memengaruhi proses pembuatan keputusan

c. Relavan

Sebuah informasi harus dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan ekspetasi semula

d. Lengkap

Informasi yang lengkap adalah informasi yang mencantumkan seluruh informasi penting yang diperlukan oleh pengguna informasi dalam membuat keputusan.

e. Mudah dipahami

Sebuah informasi harus disajikan dalam format yang mudah dimengerti.

f. Dapat dipercaya

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.

 

 Konsep Dasar Sistem Informasi

1)    Definisi Sistem Informasi

Menurut Anggraeni (2017:2), “Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

[10]Definisi sistem menurut Dade Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2015:72) adalah “Sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu”.

[11]Menurut Ilamsyah, Desy Wiriyanty, Eva Setiawati (2016:201) mengatakan bahwa “sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk menggumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”

[12]Menurut Julitta Dewayani dan Fitri Wahyuningsih dalam Jurnal KOMPAK (2016:11) mengatakan bahwa “Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi perusahaan”.

[13]Menurut Gilang Ramadhan, Edy Budiman, dan Andi Syakir dalam PROSIDING SEMINAR ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI (2017) adalah“Sistem Informasi adalah Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan)”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang saling berkolaborasi dengan cara menggunakan suatu teknologi untuk mendukung dalam berinteraksi.

 

2)            Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2015:71-72), Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti-berikut.

  1. Perangkat keras (hardware), yang mencangkup piranti-piranti fisik seperti komponen dan printer.
  2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk menwujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki
  4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi
  5. Basis data (database), yaitu kumpulan tebel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data
  6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersamaan atau diakses oleh sejumlah pemakai

 

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Menurut Abdul Rahman dan Rizki Yudhi Dewantara (2017:3), “teknologi informasi adalah suatu teknologi berupa (hardware, software, useware) yang digunakan untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna untuk memperoleh informasi yang berkualitas”.

Menurut Lantip dan Rianto dalam Abdul Rahman dan Rizki Yudhi Dewantara (2017:3), “teknologi informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan perkembanganya sangat pesat”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan bentuk teknologi yang mampu menyampaikan, memproses, serta mengelola informasi ke dalam bentuk media elektronik dan komunikasi pada sebuah jaringan.

 

Konsep Dasar Analisa Sistem

1)            Definisi Analisa Sistem

[14]Menurut Putra dalam Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) (2018:153), “Analisa sistem merupakan tahap terhadap sistem yang sedang berjalan, prosedur dan alur dari sistem yang sedang berjalan, analisa permasalahan serta penentuan kebutuhan sistem”.

[15]Menurut Masriadi dalam Menara Ilmu Vol. XII  Jilid I No.79 (2018:83), “Analisa sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian dan komponen-komponen dengan maksud untuk melihat dari dekat permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan.Sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai sistem yang sedang dipakai atau sistem yang diterapkan, sedangkan analisa sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai cara untuk memahami terlebih dahulu masalah yang dihadapi oleh sistem”.

[16]“According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrataed Manufacturing Vol. 29 No. 3 (2016:237), “Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and ef?cient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”. Artinya desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar dimana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan.

[10]Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:72), “Analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuahan sistem, dan apa saja kekurangannya”.

Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Rachmat Agusli,  dkk (2017:21), “Analisa sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

 

2)            Tahapan Analisa Sistem

[17]Menurut Nur Elfi Husda & Yvonne Wangdra (2016:106-107) tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

[17]Menurut Nur Elfi Husda & Yvonne Wangdra (2016:107) di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, di antaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

 

Konsep Dasar PIECES

Menurut Supriyatna (2015:44-46), Analisa Pieces Framework “merupakan suatu alat dalam menganalisis sistem informasi yang berbasis komputer, dimana terdiri dari point-point yang penting yang berguna untuk dijadikan pedoman / acuan dalam menganalisis sistem tersebut. PIECES Framework merupakan praktek pembelajaran terbaik dan inisiatif pengembangan yang menyediakan suatu pendekatan untuk memahami dan meningkatkan perawatan bagi individu dengan kebutuhan yang kompleks disik dan kognitif serta perubahan perilaku.”

 

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

1)            Definisi UML

[18]Menurut Onu, Fergus U. dan Umeakuka, Chinelo V. dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506) mendefinisikan bahwa “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”. (UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML adalah tampilan grafis parsial dari model sistem yang di desain, implementasi, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen grafis, simpul UML terhubung dengan tepi (arus) yang mewakili elemen model sistem. Model UML dari sistem mungkin juga berisi dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks).

Menurut Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 (2016:55), “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

[19]Menurut Sparx S yang dikutip oleh K. P. Jayant, dkk dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (2014:148) mendefinisikan bahwa “The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa pemodelan visual dan digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membuat dan mendokumentasikan gambaran dari sistem perangkat lunak).

Menurut Adi Nugroho dalam Maimunah, dkk (2017: 4.5-1), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.”.

Menurut Fergus (2016:506),“A UML is a standard modeling language to model the real world in the field of SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. A UML diagram is partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existance. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

Berdasarkan  pendapat  yang  telah  dikemukakan oleh para ahli, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah  sebuah  bahasa pemrograman yang berdasarkan gambar atau grafik yang berfungsi untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun serta melakukan  pendokumentasian dari sebuah sistem pengembang perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

 

 

 

2)            Tujuan Unified Modeling Language (UML)

Tujuan utama UML :

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa Pemrograman dan proses rekayasa.

 

3)            Jenis-jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

Diagram berbentuk grafik yang menunjukkan simbol elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Adapun jenis diagram antara lain :

  1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.
  2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
  4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
  5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.
  7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
  8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi ketergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run time).

 

 

 

Konsep Dasar Elisitasi

1)            Definisi Elisitasi

[10]Menurut Bachtiar dan Atikah dalam JURNAL SISFOTEK GLOBALVol. 5 No. 1 (2015:74), “Elisitas adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Abas Sunarya, Sudaryono, Sugeng Santoso dalam jurnal NS-CCIT (2015:3), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan di sanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

Menurut Sommerville and Sawyer dalam Hanafri, dkk (2017:7), “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Siahaan yang dikutip oleh M.Iqba Dzalhaq, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:1).“Elistasi adalah pengumpulan kebutuhan aktifitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditatapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi”.

 

2)            Tahap Elisitasi

Menurut Azizah dkk dalam CCIT Journal Vol 8. No 2 (2018:80), Elisitasi melalui 4 tahap, yaitu:

  1. Tahap 1, mencangkup semua kebutuhan sistem
  2. Tahap 2, melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential)
  3. Tahap 3, melakukan pengelompokan dengan metode TOE (Technical, Operational, dan Economic)
  4. Tahap final

[10]Menurut Bachtiar dan Atikah dalam JURNAL SISFOTEK GLOBALVol. 5 No. 1 (2015:74), “Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  1. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  1. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut: a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan. b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan. c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi. b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan. c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  1. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Black Box Testing

1)            Definisi Testing

Menurut Utami dan Asnawati (2015:272), “Testing atau Pengujian Software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan pada sistem”.

Menurut Karuniawati, dkk dalam e-Proceeding of Engineering Vol.2 No.2 (2015:6476), “Black-box testing adalah teknik pengujian tanpa perlu mengetahui struktur internal dari suatu software yang akan diuji karena pengujian ini hanya berfokus kepada input dan output terhadap spesifikasi suatu software”.

2)            Black Box Testing

Menurut Afnarius dan Hafiz Yoza Putra (2017:75), “Black Box Testing adalah pengujian perilaku yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.”

Menurut Warsito, dkk dalam CCIT Journal Vol. 8 No. 2 (2015:32),Black box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data. Pada pengujian aplikasi ini pertama dilakukan di localhost atau dengan menggunakan server lokal, setelah semua berjalan dengan baik maka selanjutnya pengujian dilakukan secara online”.

[20]Menurut Himawan, Dede Cahyadi dan Munawati. (2016), bahwa metode pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Menurut Sukarno dan Shalahudin yang dikutip oleh Ruhul Amin (2017), “Black box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dank ode program. Pengujian yang dimaksud untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa blackbox testing merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengamati hasil eksekusi melalui data uji dari perangkat lunak.

 

Konsep Dasar Sublime Text

[21]Menurut Supono dan Putratama (2018:14), Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime Text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer . Selain itu, Sublime Text terkesan elegan untuk sebuah syntax editor. Selain ringan, IDE ini memiliki kecepatan proses simpan dan buka file. Tidak heran kalau IDE ini paling banyak digunakan terutama dikalangan programmer  berbasis web.

 

Konsep Dasar Bootstrap

Menurut Abidatin (2016), “Bootstrap adalah sebuah framework CSS dari twitter yang menyediakan kumpulan komponen-komponen antarmuka dasar pada web yang telah dirancang sedemikian rupa untuk digunakan bersama-sama”.

 

Konsep Dasar PHP

[22]Menurut Enterprise (2017:1), “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website. Sebagai sebuah aplikasi, website tersebut hendaknya memiliki sifat dinamis dan interaktif. Memiliki sifat dinamis artinya, website tersebut bisa berubah tampilan kontennya sesuai kondisi tertentu (misalnya, menampilkan produk yang berbeda-beda untuk setiap pengunjung). Interaktif artinya, website tersebut dapat memberi feedback bagi user (misalnya, menampilkan hasil pencarian produk)”.

[23]Menurut Maimunah, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia Vol. 5 No.1 (2017:4.5-2), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru uptodate. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.

Menurut Betha Sidik (2017:33)  menjelaskan PHP merupakan bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara one the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML.

Menurut Sri Rahayu dkk (2015), “PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server”.

 

Konsep Dasar MySQL

Sudaryono, dkk (2017:1351), “MySQL adalah perangkat lunak sumber terbuka (open source)”.

[21]Menurut Supono dan Putratama (2018: 2), “MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user dan SQL Database Management System (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan“.

Menurut Andoyo dan Suyono (2016:47), “MySQL adalah database yang multi fungsi. Artinya, database ini dapat digunakan oleh berbagai macam bahasa pemrograman baik itu Java, php, Visual Basic atau Delphi. Karena kecanggihannya, MySQL kerap menjadi pilihan dalam membangun aplikasi yang dapat menampung banyak data. Kabarnya, untuk data yang dapat ditampung oleh database ini mencapai hingga ratusan ribu data”.

Menurut Betha Sidik (2017:321)  dalam bukunya, menyebutkan bahwa, “MySQL merupakan software database yang termasuk paling populer di lingkungan Linux, kepopuleran ini karena di tunjang karena perfomasi query dari databasenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat dan jarang bermasalah.”

 

Teori Khusus

Konsep Dasar Sistem Inventori

Menurut Dewayani dan Wahyuningsih (2016:11), inventori adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal persediaan.”

Menurut Warren (2016:1), persediaan (Imventory) adalah barang dagang yang dapat disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan dan dapat digunakan dalam proses produksi atau dapat digunakan untuk tujuan tertentu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan barang yang menentukan kualitas pelayanan kemudian dijual dalam suatu perusahaan.

 

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Kriyan dkk, JustIN Vol. 6, No. 1, (2018) dalam jurnal berjudul “Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Aparatur di Kejaksaan Negeri Mempawah” berpendapat bahwa “Monitoring adalah penilaian yang skematis dan terus menerus terhadap kemajuan suatu pekerjaan. Sedangkan Menurut WHO Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apkah kegiatan (program) itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat (ditemui) dapat diatasi.

Menurut Rakhmayudhi, dkk dalam Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi Vol. 4 (2018:3) . “Monitoring adalah proses pengumpulan data/informasi secara reguler dan terus menerus (berdasarkan indikator yang ditetapkan) tentang kegiatan monitoring penyebaran benih sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya.”

 

Fungsi Monitoring

Menurut Abert Tandilintin, dkk dalam jurnal Perancangan Aplikasi Project Monitoring pada PT Cyber Solution Berbasis Web Vol. 5 (2019:82), “Beberapa pakar manajemen mengemukakan bahwa fungsi Monitoring mempunyai nilai yang sama bobotnya dengan fungsi perencanaan. Umumnya manajemen menekankan pentingnya kedua fungsi ini yaitu perencanaan dan pengawasan (Monitoring). Tujuan pengawasan (Monitoring) adalah untuk mengkaji kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan

Menurut Mercurius Broto legowo (2016), Monitoring mempunyai (4) empat fungsi, yaitu :

1. Ketaatn (Compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan.

2. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber layanan yang diperuntukan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka.

3. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung”hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.

4. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaanya tidak cocok.

 

Konsep Dasar Aset

Definisi Aset

Menurut Albar dkk (2017:253), “aset atau aktiva dalam akuntansi memiliki pengertian sebagai sumber daya atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu entitas. Aset tersebut diperoleh dari peristiwa di masa lalu dan diharapkan akan memberikan manfaat di masa yang akan datang”.

Melalui definsi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aset tetap merupakan harta kekayaan atau sumber daya entitas bisnis yang diperoleh serta dikuasai dari hasil kegiatan ekonomi pada masa yang lalu, aset tetap digunakan dalam menjalankan aktivitas operasional usaha perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa.

 

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

[24] Menurut Semiawan dalam Dewi (2016:104) “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti”. Tinjauan pustaka membantu peneliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisa oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

[25] Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No.2 (2017:48) “Literature adalah kesusasteraan atau keputusan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.”

 

Literature Review

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penilitian yang akan dibahas dalam tugas ini antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rifai (2016).penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Inventory Material Berbasis Web Pada PT. Surya Graha Mandiri Utama”.

Ahmad Rifai [2016] Penelitian ini membahas perancangan sistem informasi stock control material untuk melakukan peningkatan terhadap sistem lama yang berjalan belum maksimal. Penulis melakukan pengembangan guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Metodologi yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai darimenganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja operasional khususnya pada divisi warehouse. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Notepad++ untuk menulis script sistem yang dibangun.

 

 

2. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Martono, Solehudin dan Fajar Januar Eka Putra (2017) yang berjudul “Project Application Untuk Sistem Pemesanan Dan Pengiriman Barang Berbasis Web Pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia”.

Aris Martono, Solehudin dan Fajar Januar Eka Putra [2017] Sistem Informasi Pemesanan dan Pengiriman Barang pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia masih sangat manual dan tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dibuat perencangan sistem menggunakan metode prototype evolutionary dan menggunakan metode perencangan menggunakan metode UML (Unifed Modeling Languange) yang diharapkan dapat memperbaiki aktivitas pemesanan dan pengiriman barang agar dapat bersaing untuk mencapai tujuan perusahaan.

 

3. Penelitian yang dilakukan oleh Aris, Mochamad Rinja dan Taufan Jherico Technomedia Journal pada tahun 2017 yang berjudul “Aplikasi Sistem Penjualan Sparepart Motor Pada Bengkel Barokah Motor Berbasis Web”.

Aris, Mochamad Rinja dan Taufan Jherico Technomedia Journal [2017] Sistem yang dirancang menggunakan metode OOAD, dan digambarkan memalui diagram UML seperti activity diagram, squence diagram, use case diagram, class diagram dan state chart diagram. Sistem dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan database yang digunakan adalah MYSQL. Hasil dari perancanan tersebut adalah sebuah sistem aplikasi penjualan yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi serta membuat laporan penjualan secara cepat dan akurat. Dengan adanya sistem tersebut, user akan sangat terbantu dalam mengerjakan pekerjaannya.

 

4. Penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati dan Jajat Munajat (2018) yang berjudul “Implementasi Model Waterfall Pada Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web (Studi Kasus: PT. Pamindo Tiga T)”.

Fatmawati dan Jajat Munajat [2018] Masalah pada PT. Pamindo Tiga T adalah proses pencatatan barang masih dilakukan secara manual dan masih menggunakan spreadsheet sebagai alat bantu dan kerap terjadi kehilangan data barang dan keterlambatan dalam penyusunan inventory barang dan penulis menggunakan metode SDLC dengan model watefall sedangkan tool yang digunakan berupa ERD (Entity Relationship Diagram) dan UML (United Modeling Languange) diharapkan dengan adanya sistem web ini dapat lebih mudah dalam mendapatkan informasi terbaru, serta mempermudah dalam pengelolaan data barang masuk dan barang keluar.

 

5. Penelitian yang dilakukan oleh Hendara Agusvianto (2017) yang berjudul “Sistem Informasi Inventori Gudang Untuk Mengontrol Persediaan Barang Pada Gudang Studi Kasus: PT. Alaisys Sidoarjo”.

Hendara Agusvianto [2017] Masalah yang dihadapi adalah data stok barang digudang masih kurang sesuai sehingga dibuat sistem berbasis web yang bisa mengevaluasi dan dapat mendukung juga meningkatkan kinerja sistem informasi yang akan dikembangkan dan memungkinkan pengembangan sistem dapat dimodifikasi kearah yang lebih baik atau akan lebih dimudahkan dengan sistem yang terotomatisasi.

 

6. Penelitian yang dilakukan oleh Joko Ristanto, Zuriarti dan Dewi Kania W. (2017) yang berjudul “Aplikasi Inventori Data Obat PT Hasil Karya Sejahtera Berbasis Web”.

Joko Ristanto, Zuriarti dan Dewi Kania W. [2017] Masalah yang dihadapi adalah inventori data obat PT Hasil Karya Sejahtera Bandung saait ini belum diterapkan persediaan data obat masih dilakukan dengan cara manual setiap melakukan pendataan laporan data barang masuk dan keluar masih menggunakan buku besar, menghasilkan aplikasi inventori data obat PT Hasil Karya Sejahtera Bandung yang dibangun dengan menggunakan metode dari model waterfall.

 

7. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Sulistiyo (2017). Penelitian ini berjudul “Sistem monitoring inventaris meubel Bintang Jaya menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity) dan ROP (Reorder Point)”.

Dian Sulistiyo [2017] Pada penelitian ini penulis membahas tentang bagaimana menerapkan metode EOQ (Economic Order Quantity) dan ROP (Reorder Point) untuk pendataan barang atau bahan produksi inventaris barang produksi meubel?, salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelsaikan masalah tersebuat adalah metode EOQ (Economic Order Quantity) dan ROP (Reorder Point). Metode ini mampu memberikan penilaian secara fleksibel dan tepat. Metode EOQ dan ROP juga dapat mensepekulasikan pengambilan keputusan dalam memproses data /informasi untuk pengambilan keputusan.

 

8. Penelitian yang dilakukan oleh Tika Yuli Lestari dan Didik Setiyadi (2019) yang berjudul “Sistem Informasi Persediaan Alat Tulis Kantor Padaa PT. Berjaya Sally Ceria Jakarta”.

Tika Yuli Lestari dan Didik Setiyadi [2019] Masalah yang dihadapi adalah proses permintaan dan pengeluaran alat tulis kantor tiap departemen masih dilakukan dengan cara mengisi formulir permintaan dan pengeluaran alat tulis kantor oleh departemen terkait serta belum ada sistem yang terkomputerisasi, Sistem informasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman visual basic.net serta menggunakan database Sql server dan juga proses reporting menggunakan Crystal Report Viewer serta metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode RAD (Rapid Application Development) sehingga perusahaan memiliki sistem yang bertujuan untuk menyediakan semua kebutuhan alat tulis kantor yang di perlukan pada saat adanya kegiatan.

 

9. Penelitian yang dilakukan oleh Agung Kurniawan, Fransiskus Tatas Dwi Atmaji dan Judi Alhilman pada tahun 2018 yang berjudul “Perancangan Sistem Monitoring Jarak jauh Dan Perencangan Kebijakan Maintenance Mesin Automatic Filling Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sance Farma”.

Agung Kurniawan, Fransiskus Tatas Dwi Atmaji dan Judi Alhilman [2018] Pada penelitian ini akan dilakukan perencangan kebijakan preventive maintenance menggunakan metode reliability centered maintenance (RCM), output dari metode ini adalah penjadwalan preventive maintenance serta biaya perawatannya. Selain itu pada penelitian ini akan merancang serta biaya perawatannya. Selain itu pada penelitian ini akan merancang sistem Internet of Things (IoT) pada mesin Automatic Filling R125 Shinva, tujuannya adalah untuk dapat me-monitoring kondisi komponen kritis Mesin Automatic Filling R125 Shinva secara jarak jauh menggunakan jaringan internet dan menjaga supply plastik (bag) ke komponen kritis Film Transport selalu dalam kondisi baik.

 

10. Hani Dewi Ariessanti, Robbyul Awal Amrullah, dan Amalia Syahidah, pada Jurnal SENSI vol.3 No 1 (2017) dengan judul “Perancangan Admin SIS+ Berbasis Online untuk mempermudah kinerja admin dalam memonitoring data SIS+”.

Hani Dewi Ariessanti, Robbyul Awal Amrullah, dan Amalia Syahidah [2017] Yii Framework dan Bootstrap. Sebuah sistem admin SiS+ yang dapat membantu admin dari segi ke efektifan dalam melakukan (Edit, Add, Delete) data.

 

 


 BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

 

Gambaran Umum PT. Mustofa Jaya Mandiri

Sejarah Singkat PT. Mustofa Jaya Mandiri

PT. Mustofa Jaya Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan dengan pengalaman yang telah diakui dan mendapat predikat baik dari pemberi tugas dengan kemampuan mengerjakan pekerjaan spesialisasi di bidang Elektrikal, yaitu :

1. Electrical Instalations and Support, Fabrication Electric Panel 2. Power Plant, Power Generator System, Transformer & Switch Gears.

PT. Mustofa Jaya Mandiri berdiri dengan Akta Notaris Ruwin Diara, SH No.01 pada tanggal 05 Mei 2008, adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kontraktor. Kami berdiri dengan penguasaan 2 (dua) Sub Bidang, namun yang menjadi spesialisasi kami adalah di bidang “Mekanikal – Elektrikal” khususnya Power System.

Berdirinya perusahaan ini didasari oleh semangat perkembangan makro ekonomi dan bangsa ini secara umum. Banyak perusahaan serupa yang merupakan pendahulu kami yang tidak dapat bertahan. Krisis moneter, kurang menghargai profesionalisme, dan etik bisnis yang banyak dilanggar membuat mereka terseleksi oleh perubahan dan perkembangan global.

 

Visi dan Misi PT. Mustofa Jaya Mandiri

1)            Visi

- Menjadikan Perusahaan yang dapat dipercaya dan mampu bersaing di Era Globalisasi dengan Perusahaan International atau Asing

 

2)            Misi

- Menjalankan kegiatan usaha dengan mengandalkan prinsip kemitraan - Memberikan kemudahan dan keputusan kepada mitra kerja - Menjadikan perusahaan sebagai media untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan karyawan

 

Fungsi dan Tugas BPH Migas

Industri Minyak dan Gas Bumi merupakan sektor penting di dalam pembangunan nasional baik dalam hal pemenuhan kebutuhan energi dan bahan baku industri di dalam negeri maupun sebagai penghasil devisa Negara sehingga pengelolaannya perlu dilakukan seoptimal mungkin. Dalam upaya menciptakan kegiatan usaha minyak dan gas bumi yang mandiri, andal, transparan, berdaya saing, efisien dan berwawasan pelestarian fungsi lingkungan serta mendorong perkembangan potensi dan peranan nasional sehingga mampu mendukung kesinambungan pembangunan nasional guna mewujudkan peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, telah ditetapkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

Undang-undang tersebut memberikan landasan hokum bagi pembaharuan dan penataan kembali kegiatan usaha Migas nasional mengingat peraturan perundang-undangan sebelumnya (UU No. 44 prp Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan UU No. 8 Tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) sudah tidak lagi sesuai dengan keadaan sekarang maupun tantangan yang akan dihadapi di masa yang akan datang.

Sebagaimana ditegaskan dalam UU No. 22 Tahun 2001, Kegiatan Usaha Hilir Migas berintikan atau bertumpu pada kegiatan usaha Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan dan atau Niaga dan diselenggarakan melalui mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat dan transparan. Namun Pemerintah tetap berkewajiban menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian Bahan Bakar Minyak yang merupakan komoditas vital dan menguasai hajat hidup orang banyak di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengatur kegiatan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui pipa agar pemanfaatannya terbuka bagi semua pemakai dan mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri.

Di dalam melaksanakan tanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan usaha penyediaan dan pendistribusian BBM dan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui pipa guna menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM diseluruh wilayah NKRI dan mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi dalam negeri, Pemerintah sesuai amanat Undang-undang No. 22 tahun 2001 telah membentuk suatu badan independen yaitu Badan pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 2002 jo Keputusan Presiden No. 86 Tahun 2002), yang selanjutnya Badan ini disebut Badan Pengatur PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI (BPH Migas).

Untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam UU No. 22 Tahun 2001 khususnya yang menyangkut kegiatan usaha hilir Migas, Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI.

 

1.)          Fungsi

Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, dalam suatu pengaturan agar ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan Pemerintah dapat terjamin di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri

 

2.)          Tugas

  1. Mengatur  dan menetapkan pengusahaan transmisi dan distribusi gas bumi
  2. Mengatur dan menetapkan ketersediaan dan distribusi BBM
  3. Mengatur dan menetapkan cadangan BBM nasional
  4. Mengatur dan menetapkan pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan dan penyimpanan BBM
  5. Mengatur dan menetapkan tariff pengangkutan gas bumi melalui pipa
  6. Mengatur dan menetapkan harga gas bumi untuk rumah tangga dan usaha pelanggan kecil

 

Struktur Organisasi BPH Migas

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPH Migas

 

Sekretariat BPH Migas, terdiri dari :

  1. Bagian Perencanaan dan Keuangan;
  2. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat;
  3. Bagian Umum dan Kepegawaian;

masing-masing Bagian membawahi 3 Sub Bagian;

  1. Kelompok Jabatan Fungsional.

Sekretariat BPH Migas mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan administrasi kepada BPH Migas, serta koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pelayanan administrasi di lingkungan Sekretariat BPH Migas dan DiDekan Fakultas Sains dan Teknologiat. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat BPH Migas menyelenggarakan fungsi:

  1. Pemberian dukungan administrasi kepada BPH Migas;
  2. Koordinasi pelaksanaan kegiatan Sekretariat BPH Migas dan DiDekan Fakultas Sains dan Teknologiat;
  3. Koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, laporan, akuntabilitas, dan evaluasi kinerja;
  4. Pengelolaan administrasi perbendaharaan, iuran Badan Usaha, barang milik Negara, dan urusan akuntansi;
  5. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, pengelolaan informasi dan dokumentasi hukum, serta urusan hubungan masyarakat; dan
  6. Pengelolaan urusan ketatausahaan, perlengkapan, rumah tangga, kearsipan, keprotokolan, kepegawaian, organisasi dan tata laksana, serta pengelolaan data dan informasi.

 

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

1)            Membuat Surat Penyelesaian

Untuk mengetahui tujuan surat penyelesaian harus diserahkan ke bagian mana sebelum ke proses selanjutnya

2)            Menyetujui Surat Penyelesaian

Jika surat sudah disetujui oleh kasubbag, maka proses selanjutnya sudah bisa dilaksanakan

3)            Menerima Surat Penyelesaian

Tim Penyusun akan menerima surat penyelesaian untuk melakukan proses selanjutnya dengan ketentuan yang berlaku

4)            Membuat Rancangan Perundang-undangan

Tim penyusun membuat Rancangan Perundang-undangan sesuai dengan surat penyelesaian yang diterima oleh kasubbag

5)            Menyerahkan Hasil Rancangan Perundang-undangan

Tim Penyusun menyerahkan hasil Rancangan Perundang-undangan ke Kasubbag untuk diperiksa sebelum diserahkan ke Kepala Sekretariat

6)            Revisi Rancangan Perundang-undangan

Tim Penyusun akan melakukan Revisi jika Rancangan yang sebelumnya di tolak, serta Kasubbag akan memerikan catatan untuk bagian yang harus di revisi

7)            Menyetujui Hasil Rancangan Perundang-undangan

Jika telah disetujui Hasil Rancangan Perundang-undangan akan diteruskan ke Kepala Sekretariat untuk ditanda tangani dan disahkan

 

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini

1)             Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

 

 

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yaitu:

-               Terdapat 1 System mencakup proses kegiatan yang berjalan

-               Terdapat 3 actor dalam proses kegiatan yang berjalan, yaitu Subbag Kepegawaian, Kasubbag dan Tim Penyusun

-               10 use case yang bisa dilakukan actor diantaranya: Membuat Surat Penyelesaian, Menyetujui Surat Penyelesaian, Menerima Surat Penyelesaian, Membuat Rancangan Perundang-undangan, Menyerahkan Hasil Rancangan Perundang-undangan, Memeriksa Hasil Rancangan Perundang-undangan, Menolak Hasil, Revisi Hasil Rancangan Perundang-undangan, Menerima Hasil, Menyetujui Hasil Rancangan Perundang-undangan

 

 

2)             Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

 

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yaitu :

-               1 Vertical Swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh : Subbag Kepegawaian, Kasubbag, dan Tim Penyusun

-               1 Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan

-               10 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : Membuat Surat Penyelesaian, Menyetujui Surat Penyelesaian, Menerima Surat Penyelesaian, Membuat Rancangan Perundang-undangan, Menyerahkan Hasil Rancangan Perundang-undangan, Memeriksa Hasil Rancangan Perundang-undangan, Menolak Hasil, Revisi Hasil Rancangan Perundang-undangan, Menerima Hasil, Menyetujui Hasil Rancangan Perundang-undangan

-               1 Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan

 

3)             Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

 

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas yaitu :

-               Terdapat 3 Actor terdiri dari : Subbag Kepegawaian, Kasubbag dan Tim Penyusun

-               4 Life Line yaitu : Surat Penyelesaian, Rancangan Perundang-undangan, Revisi Rancangan Perundang-undangan dan Hasil Akhir Rancangan Perundang-undangan

-               8 Message, diantaranya Memberikan Surat, Menyetujui Surat, Menerima Surat, Membuat Rancangan, Menyerahkan Rancangan, Menolak Rancangan, Revisi Rancangan, Menyetujui Rancangan

 

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem memiliki batasan yang memisahkan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sesuai dengan permasalahan yang diambil oleh peneliti, bahwa hal yang akan dibahas adalah mengenai permasalahan tentang sistem manajemen Legal Drafting pda BPH Migas. Permasalahan yang diambil adalah mulai dari surat penngajuan yang masuk, proses persetujuan dari kasubbag, penyusunan rancangan perundang-undangan oleh tim penyusun dan persetujuan dari kasubbag

 

 

Metode Analisa PIECES


No.

Jenis Analisa

Kelemahan Sistem Lama

Sistem Yang Diusulkan

1.

Performance (Kinerja)

Pada sistem lama kinerja memerlukan banyak waktu dan lambatnya proses yang dilakukan. Dalam proses pengajuan surat penyelesaian, subbag kepegawaian hanya membuat surat penyelesaian berdasarkan waktu yang telah ditentukan, yang mana akibatnya sering terjadi keterlambatan penyampaian informasi laporan

Pada sistem yang diusulkan, siapa saja yang ada di lingkungan BPH Migas bisa membuat surat pengajuan terkait bagian yang dituju melalui website yang dapat diakses melalui PC tanpa terikat oleh waktu.

2.

Information (Informasi)

Informasi yang datang dan diterima Kasubbag sering terlambat karena kuranganya lampiran-lampiran yang dibutuhkan

Pada sistem yang diusulkan, pengajuan bisa lebih cepat diterima oleh Kasubbag dan tim penyusun, karena pengguna bisa langsung melampirkan dokumen yang dibutuhkan langsung melalui website

3.

Economy (Ekonomi)

Karena terlambatnya informasi yang diterima, terlambat pula melakukan rancangan perundang-undangan

Karena informasi terkait pengajuan dapat langsung diteriam oleh tim penyusun untuk melakukan rancangan perundang-undangan

4.

Control (Pengendalian)

Kasubbag sulit untuk melakukan control pada proses rancangan yang sedang dibuat oleh tim penyusun

Pada sistem yang diusulkan, kontrol pengajuan maupun rancangan perundang-undangan menjadi lebih mudah karena bisa dilakukan setiap waktu dan bisa dilakukan oleh setiap orang.

5.

Efficiency (Efisiensi)

Kegiatan membuat laporan 5R dirasa kurang efisien, karena pada dasarnya harus dilakukan oleh seluruh pihak yang ada di lingkungan BPH Migas, tetapi pada kasus ini hanya dilakukan oleh beberapa pihak yang ditentukan

Pada sistem yang diusulkan, orang-orang yang ada di lingkungan BPH Migas bisa ikut serta dan aktif dalam kegiatan pengajuan surat

6.

Service (Pelayanan)

Penanganan masalah yang dilakukan terbilang belum optimal karena sering terjadi keterlambatan

Kondisi lingkungan menjadi lebih optimal karena seluruh pegawai bisa turut serta berdasarkan informasi yang diterima.

Tabel 3.1 Analisa PIECES

 

Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

1)            Analisa Masukan

-               Nama Masukan           : Laporan surat penyelesaian

Fungsi                         : Mengetahui surat masuk dari perusahaan lain untuk membuat izin usaha dan lain-lain

Sumber                      : Subbag Kepegawaian

Media                        : Kertas

Frekuensi                   : Setiap ada surat masuk

Keterangan               : Laporan surat penyelesaian oleh Subbag Kepegawaian


-               Nama Masukan         : Laporan Persetujuan Surat Penyelesaian

Fungsi                         : Pemberitahuan untuk pembuatan rancangan perundang-undangan

Sumber                      : Kasubbag

Media                        : Kertas

Frekuensi                  : Setiap ada surat penyelesain yang masuk

Keterangan                 : Laporan untuk pembuatan rancangan perundang-undangan dari Kasubbag


-               Nama Masukan         : Laporan Rancangan Perundang-undangan

Fungsi                         : Menyampaikan hasil rancangan perundang-undangan

Sumber                      : Tim Penyusun

Media                        : Kertas

Frekuensi                   : Ketika rapat rancangan dilakukan

Keterangan                : Laporan hasil rancangan


2)             Analisa Proses

  1. Nama modul        : Surat Penyelesaian

Masukan               : Laporan Surat Perusahaan

Keluaran               : Laporan Surat Penyelesaian

Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan laporan surat penyelesaian yang berisi berupa dokumen-dokumen pendukung untuk ke tahap selanjutnya


  1. Nama modul        : Persetujuan Surat Penyelesaian

Masukan               : Laporan Surat Penyelesaian

Keluaran               : Laporan Surat Persetujuan

Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan laporan surat persetujuan yang berisi berupa dokumen-dokumen pendukung untuk ke tahap selanjutnya


  1. Nama modul        : Rancangan Perundang-undangan

Masukan               : Laporan Surat Persetujuan

Keluaran               : Laporan Rancangan Perundang-undangan

Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan laporan rancangan perundang-undangan yang berisi rancangan undang-undang untuk mendapatkan persetujuan

 

3)             Analisa Keluaran

  1. Nama Keluaran : Laporan Surat Penyelesaian

Fungsi : Mengetahui surat masuk dari perusahaan lain untuk membuat izin usaha dan lain-lain

Media : Kertas

Distribusi : Kasubbag Kepegawaian


  1. Nama Keluaran : Laporan Surat Persetujuan

Fungsi : Pemberitahuan untuk pembuatan rancangan perundang-undangan

Media : Kertas

Distribusi : Kasubbag


  1. Nama Keluaran : Rancangan Perundang-undangan

Fungsi : Menyampaikan hasil rancangan perundang-undangan

Media : Kertas

Distribusi : Tim Penyusun

 

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

1)            Processor : Dual Core

2)            Monitor       : 16 Inch

3)            Mouse         : Optical Mouse

4)            RAM           : 2 GB

5)            Harddisk : 500 GB

6)            Printer         : Cannon IP2770


Spesifikasi Software

1)            Windows 2010

2)            Ms Office 2010

3)            Google Chrome


Hak Akses (Brainware)

1)            Petugas yang berwenang

2)            Pimpinan

 

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan dapat dilihat ada beberapa permasalahan yang dihadapi. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya sebagai berikut :

1)            Belum terintegrasi dan terpadu perencanaan dan penganggaran pembentukan produk hukum di lingkungan BPH Migas. Dan terbatasnya sarana dan prasarana dalam pembentukan produk hukum di lingkungan BPH Migas

2)            Belum adanya pedoman pembentukan produk hukum di lingkungan BPH Migas. Dan belum optimalnya pemanfaatan sarana dan prasarana teknologi informasi yang mendukung penyusunan peraturan dan keputusan di lingkungan BPH Migas

3)            Terbatasnya pegawai negeri sipil yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam penyusunan peraturan dan keputusan di lingkungan BPH Migas

 

Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

1)            Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada apabila ada perbaikan / penggantian terhadapa sarana dan prasarana segera dilakuakn pengajuan kepada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2)            Mengkomunikasikan dan mensinkronkan jadwal kegiatan dan menyiapkan narasumber pengganti yang memiliki kompetensi sama

3)            Pembagian tugas dan saling mencover / back-up antar anggota tim apabila ada anggota tim yang berhalangan karena penugasan lain

 

User Requirement

Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tenteang rancangan dari kebutuhan suatu sistem yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi

 

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalan hal ini wawancara dilakukan terhadap … mengenai sistem yang diusulkan. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat


Functional

Analisis Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

No

Keterangan

1

Menampilkan halaman login

2

Menampilkan peringatan jika username atau password salah

3

Menampilkan dashboard

4

Menampilkan logo BPH Migas

5

Menampilkan alamat BPH Migas

6

Menampilkan jumlah pengajuan yang masuk

7

Menunggu Verifikator

8

Menampilkan jumlah pengajuan yang ditolak

9

Menampilkan jumlah pengajuan yang selesai

10

Menampilkan grafik perbandingan berdasarkan kategori

11

Menampilkan data user

12

Bisa menambah data user

13

Bisa mengubah data user

14

Bisa menghapus data user

15

Bisa melihat data user

16

Bisa mencetak data user

17

Menampilkan data pengajuan

18

Bisa menambah data pengajuan

19

Bisa mengubah data pengajuan

20

Bisa menghapus data pengajuan

21

Bisa melihat data pengajuan

22

Bisa menyimpan data pengajuan

23

Menampilkan data pendukung pengajuan

24

Bisa menambah data pendukung pengajuan

25

Bisa mengubah data pendukung pengajuan

26

Bisa menghapus data pendukung pengajuan

27

Bisa melihat data pendukung pengajuan

28

Bisa menyimpan data pendukung pengajuan

29

Menampilkan data dokumen

30

Bisa menambah data dokumen

31

Bisa mengubah data dokumen

32

Bisa menghapus data dokumen

33

Bisa melihat data dokumen

34

Bisa menyimpan data dokumen

 35

Menampilkan data pendukung dokumen

36

Bisa menambah data pendukung dokumen

37

Bisa mengubah data pendukung dokumen

38

Bisa menghapus data pendukung dokumen

39

Bisa melihat data pendukung dokumen

40

Bisa menyimpan data pendukung dokumen

41

Menampilkan menu laporan

42

Menampilkan data pengajuan

43

Bisa menambah data pengajuan

44

Bisa mengubah data pengajuan

45

Bisa menghapus data pengajuan

46

Bisa melihat data pengajuan

47

Bisa mencetak data pengajuan

48

Menampilkan data dokumen

49

Bisa menambah data dokumen

50

Bisa mengubah data dokumen

51

Bisa menghapus data dokumen

52

Bisa melihat data dokumen

53

Bisa mencetak data dokumen

54

Bisa menandatangani hasil dokumen secara digital

55

Membuat QR Code pada hasil dokumen

56

Menampilkan menu Utility

57

Menampilkan menu Profile

58

Mengubah form profile user

59

Mengubah nama profile user

60

Menampilkan menu Reset Password

61

Menampilkan Power Off/Logout HRD

62

Menampilkan pencarian data

Non Functional

Saya Ingin Sistem Dapat :

No

Keterangan

1

Memiliki tampilan yang sederhana dan menarik

2

Sistem dapat digunakan dengan mudah oleh user

3

Sistem berbasis web

4

Keamanan data terjamin

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

 

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :


Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

No

Keterangan

M

D

I

1

Menampilkan halaman login

 

 

2

Menampilkan peringatan jika username atau password salah

 

 

3

Menampilkan dashboard

 

 

4

Menampilkan logo BPH Migas

 

 

5

Menampilkan alamat BPH Migas

 

 

6

Menampilkan jumlah pengajuan yang masuk

 

 

7

Menunggu Verifikator

 

 

8

Menampilkan jumlah pengajuan yang ditolak

 

 

9

Menampilkan jumlah pengajuan yang selesai

 

 

10

Menampilkan grafik perbandingan berdasarkan kategori

 

 

11

Menampilkan data user

 

 

12

Bisa menambah data user

 

 

13

Bisa mengubah data user

 

 

14

Bisa menghapus data user

 

 

15

Bisa melihat data user

 

 

16

Bisa mencetak data user

 

 

17

Menampilkan data pengajuan

 

 

18

Bisa menambah data pengajuan

 

 

19

Bisa mengubah data pengajuan

 

 

20

Bisa menghapus data pengajuan

 

 

21

Bisa melihat data pengajuan

 

 

22

Bisa menyimpan data pengajuan

 

 

23

Menampilkan data pendukung pengajuan

 

 

24

Bisa menambah data pendukung pengajuan

 

 

25

Bisa mengubah data pendukung pengajuan

 

 

26

Bisa menghapus data pendukung pengajuan

 

 

27

Bisa melihat data pendukung pengajuan

 

 

28

Bisa menyimpan data pendukung pengajuan

 

 

29

Menampilkan data dokumen

 

 

30

Bisa menambah data dokumen

 

 

31

Bisa mengubah data dokumen

 

 

32

Bisa menghapus data dokumen

 

 

33

Bisa melihat data dokumen

 

 

34

Bisa menyimpan data dokumen

 

 

 35

Menampilkan data pendukung dokumen

 

 

36

Bisa menambah data pendukung dokumen

 

 

37

Bisa mengubah data pendukung dokumen

 

 

38

Bisa menghapus data pendukung dokumen

 

 

39

Bisa melihat data pendukung dokumen

 

 

40

Bisa menyimpan data pendukung dokumen

 

 

41

Menampilkan menu laporan

 

 

42

Menampilkan data pengajuan

 

 

43

Bisa menambah data pengajuan

 

 

44

Bisa mengubah data pengajuan

 

 

45

Bisa menghapus data pengajuan

 

 

46

Bisa melihat data pengajuan

 

 

47

Bisa mencetak data pengajuan

 

 

48

Menampilkan data dokumen

 

 

49

Bisa menambah data dokumen

 

 

50

Bisa mengubah data dokumen

 

 

51

Bisa menghapus data dokumen

 

 

52

Bisa melihat data dokumen

 

 

53

Bisa mencetak data dokumen

 

 

54

Bisa menandatangani hasil dokumen secara digital

 

 

55

Membuat QR Code pada hasil dokumen

 

 

56

Menampilkan menu Utility

 

 

57

Menampilkan menu Profile

 

 

58

Mengubah form profile user

 

 

59

Mengubah nama profile user

 

 

60

Menampilkan menu Reset Password

 

 

61

Menampilkan Power Off/Logout HRD

 

 

62

Menampilkan pencarian data

 

 

Non Functional

Saya Ingin Sistem Dapat :

No

Keterangan

M

D

I

1

Memiliki tampilan yang sederhana dan menarik

 

 

2

Sistem dapat digunakan dengan mudah oleh user

 

 

3

Sistem berbasis web

 

 

4

Keamanan data terjamin

 

 

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

 

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi


Functional

Saya ingin sistem dapat :

Feasibility

Risk

T

O

E

No

Keterangan

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Menampilkan halaman login

 

 

 

 

 

 

2

Menampilkan peringatan jika username atau password salah

 

 

 

 

 

 

3

Menampilkan dashboard

 

 

 

 

 

 

4

Menampilkan logo BPH Migas

 

 

 

 

 

 

5

Menampilkan alamat BPH Migas

 

 

 

 

 

 

6

Menampilkan jumlah pengajuan yang masuk

 

 

 

 

 

 

7

Menunggu Verifikator

 

 

 

 

 

 

8

Menampilkan jumlah pengajuan yang ditolak

 

 

 

 

 

 

9

Menampilkan jumlah pengajuan yang selesai

 

 

 

 

 

 

10

Menampilkan grafik perbandingan berdasarkan kategori

 

 

 

 

 

 

11

Menampilkan data user

 

 

 

 

 

 

12

Bisa menambah data user

 

 

 

 

 

 

13

Bisa mengubah data user

 

 

 

 

 

 

14

Bisa menghapus data user

 

 

 

 

 

 

15

Bisa melihat data user

 

 

 

 

 

 

16

Bisa mencetak data user

 

 

 

 

 

 

17

Menampilkan data pengajuan

 

 

 

 

 

 

18

Bisa menambah data pengajuan

 

 

 

 

 

 

19

Bisa mengubah data pengajuan

 

 

 

 

 

 

20

Bisa menghapus data pengajuan

 

 

 

 

 

 

21

Bisa melihat data pengajuan

 

 

 

 

 

 

22

Bisa menyimpan data pengajuan

 

 

 

 

 

 

23

Menampilkan data pendukung pengajuan

 

 

 

 

 

 

24

Bisa menambah data pendukung pengajuan

 

 

 

 

 

 

25

Bisa mengubah data pendukung pengajuan

 

 

 

 

 

 

26

Bisa menghapus data pendukung pengajuan

 

 

 

 

 

 

27

Bisa melihat data pendukung pengajuan

 

 

 

 

 

 

28

Bisa menyimpan data pendukung pengajuan

 

 

 

 

 

 

29

Menampilkan data dokumen

 

 

 

 

 

 

30

Bisa menambah data dokumen

 

 

 

 

 

 

31

Bisa mengubah data dokumen

 

 

 

 

 

 

32

Bisa menghapus data dokumen

 

 

 

 

 

 

33

Bisa melihat data dokumen

 

 

 

 

 

 

34

Bisa menyimpan data dokumen

 

 

 

 

 

 

 35

Menampilkan data pendukung dokumen

 

 

 

 

 

 

36

Bisa menambah data pendukung dokumen

 

 

 

 

 

 

37

Bisa mengubah data pendukung dokumen

 

 

 

 

 

 

38

Bisa menghapus data pendukung dokumen

 

 

 

 

 

 

39

Bisa melihat data pendukung dokumen

 

 

 

 

 

 

40

Bisa menyimpan data pendukung dokumen

 

 

 

 

 

 

41

Menampilkan menu laporan

 

 

 

 

 

 

42

Menampilkan data pengajuan

 

 

 

 

 

 

43

Bisa menambah data pengajuan

 

 

 

 

 

 

44

Bisa mengubah data pengajuan

 

 

 

 

 

 

45

Bisa menghapus data pengajuan

 

 

 

 

 

 

46

Bisa melihat data pengajuan

 

 

 

 

 

 

47

Bisa mencetak data pengajuan

 

 

 

 

 

 

48

Menampilkan data dokumen

 

 

 

 

 

 

49

Bisa menambah data dokumen

 

 

 

 

 

 

50

Bisa mengubah data dokumen

 

 

 

 

 

 

51

Bisa menghapus data dokumen

 

 

 

 

 

 

52

Bisa melihat data dokumen

 

 

 

 

 

 

53

Bisa mencetak data dokumen

 

 

 

 

 

 

54

Menampilkan menu Utility

 

 

 

 

 

 

55

Menampilkan menu Profile

 

 

 

 

 

 

56

Mengubah form profile user

 

 

 

 

 

 

57

Mengubah nama profile user

 

 

 

 

 

 

58

Menampilkan menu Reset Password

 

 

 

 

 

 

59

Menampilkan Power Off/Logout HRD

 

 

 

 

 

 

60

Menampilkan pencarian data

 

 

 

 

 

 

No Functional

Saya ingin sistem dapat :

Feasibility

Risk

T

O

E

No

Keterangan

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Memiliki tampilan yang sederhana dan menarik

 

 

 

 

 

 

2

Sistem dapat digunakan dengan mudah oleh user

 

 

 

 

 

 

3

Sistem berbasis web

 

 

 

 

 

 

4

Keamanan data terjamin

 

 

 

 

 

 

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

            T : Technical                           H ( High )        : Sulit untuk dikerjakan

O : Operational                       M ( Middle )    : Mampu dikerjakan

E : Economy                            L ( Low )         : Mudah untuk dikerjakan

 

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan sistem dan dasar pengembangan sistem yang akan dibuat. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat :



Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

1

Menampilkan halaman login

2

Menampilkan peringatan jika username atau password salah

3

Menampilkan dashboard

4

Menampilkan logo BPH Migas

5

Menampilkan alamat BPH Migas

6

Menampilkan jumlah pengajuan yang masuk

7

Menunggu Verifikator

8

Menampilkan jumlah pengajuan yang ditolak

9

Menampilkan jumlah pengajuan yang selesai

10

Menampilkan grafik perbandingan berdasarkan kategori

11

Menampilkan data user

12

Bisa menambah data user

13

Bisa mengubah data user

14

Bisa menghapus data user

15

Bisa melihat data user

16

Bisa mencetak data user

17

Menampilkan data pengajuan

18

Bisa menambah data pengajuan

19

Bisa mengubah data pengajuan

20

Bisa menghapus data pengajuan

21

Bisa melihat data pengajuan

22

Bisa menyimpan data pengajuan

23

Menampilkan data pendukung pengajuan

24

Bisa menambah data pendukung pengajuan

25

Bisa mengubah data pendukung pengajuan

26

Bisa menghapus data pendukung pengajuan

27

Bisa melihat data pendukung pengajuan

28

Bisa menyimpan data pendukung pengajuan

29

Menampilkan data dokumen

30

Bisa menambah data dokumen

31

Bisa mengubah data dokumen

32

Bisa menghapus data dokumen

33

Bisa melihat data dokumen

34

Bisa menyimpan data dokumen

35

Menampilkan data pendukung dokumen

36

Bisa menambah data pendukung dokumen

37

Bisa mengubah data pendukung dokumen

38

Bisa menghapus data pendukung dokumen

39

Bisa melihat data pendukung dokumen

40

Bisa menyimpan data pendukung dokumen

41

Menampilkan menu laporan

42

Menampilkan data pengajuan

43

Bisa menambah data pengajuan

44

Bisa mengubah data pengajuan

45

Bisa menghapus data pengajuan

46

Bisa melihat data pengajuan

47

Bisa mencetak data pengajuan

48

Menampilkan data dokumen

49

Bisa menambah data dokumen

50

Bisa mengubah data dokumen

51

Bisa menghapus data dokumen

52

Bisa melihat data dokumen

53

Bisa mencetak data dokumen

54

Menampilkan menu Utility

55

Menampilkan menu Profile

56

Mengubah form profile user

57

Mengubah nama profile user

58

Menampilkan menu Reset Password

59

Menampilkan Power Off/Logout HRD

60

Menampilkan pencarian data

Non Functional

Saya Ingin Sistem Dapat :

1

Memiliki tampilan yang sederhana dan menarik

2

Sistem dapat digunakan dengan mudah oleh user

3

Sistem berbasis web

4

Keamanan data terjamin

Menyetujui

Stakeholder

 

 

 

(Alfam Nasruddin, S.Kom)

NIP : 199005202015031002

Kepala Jurusan

 

 

(Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)

NIP : 010814

       

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

 

 


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

 

Rancangan Sistem Usulan

Posedur Sistem Usulan

Setelah melakukan penelitian dan menganalisa sistem yang  berjalan pada bagian yang terkait di BPH Migas, diketahui bahwa sistem masih belum dapat memenuhi kebutuhan karena dalam pengolahan datanya membutuhkan waktu yang cukup lama dan hasil datanya belum tepat. Setelah kebutuhan sistem yang diketahui, langkah selanjutnya akan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi.

Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan yang baru telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberikan gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian.

Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan software Visual paradigm 13.2 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

 

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

1)            Use Case Diagram Admin dan Pemrakarsa

Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin dan Pemrakarsa

Pada gambar 4.1 use case diagram admin dan pemrakarsa di atas, terdapat :

-               1 sistem yang mencakup kegiatan dalam proses pengajuan pada BPH Migas yang dilakukan oleh admin dan pemrakarsa

-               8 use case

 

2)            Use Case Diagram Verifikator dan Tim Penyusun

Gambar 4.2 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Pada gambar 4.2 use case diagram admin dan pemrakarsa di atas, terdapat :

-               1 sistem yang mencakup kegiatan dalam proses pengajuan pada BPH Migas yang dilakukan oleh verifikator dan tim penyusun

-               9 use case

 

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

1)            Activity Diagram Admin

Gambar 4.3 Activity Diagram Admin

Pada gambar 4.3 Activity Diagram Admin di atas, terdapat :

-               1 vertical swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan admin

-               1 initial node sebagai awal dalam melakukan kegiatan

-               4 action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi

-               1 activity final node sebagai akhiran untuk mengakhiri kegiatan

 

2)            Activity Diagram Pemrakarsa

Gambar 4.4 Activity Diagram Pemrakarsa

Pada gambar 4.4 activity diagram pemrakarsa di atas, terdapat :

-               1 vertical swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan pemrakarsa

-               1 initial node sebagai awal dlam melakukan kegiatan

-               6 action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi

-               1 activity final node sebagai akhiran untuk mengakhiri kegiatan

 

3)            Activity Diagram Verifikator

Gambar 4.5 Activity Diagram Verifikator

Pada gambar 4.5 activity diagram pemrakarsa di atas, terdapat :

-               1 vertical swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan pemrakarsa

-               1 initial node sebagai awal dlam melakukan kegiatan

-               4 action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi

-               1 activity final node sebagai akhiran untuk mengakhiri kegiatan

 

 

 

 

 

4)            Activity Diagram Tim Penyusun

Gambar 4.6 Activity Diagram Tim Penyusun

Pada gambar 4.6 activity diagram pemrakarsa di atas, terdapat :

-               1 vertical swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan pemrakarsa

-               1 initial node sebagai awal dlam melakukan kegiatan

-               6 action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi

-               1 activity final node sebagai akhiran untuk mengakhiri kegiatan

 

 

 

 

 

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

1)            Sequence Diagram Admin

Gambar 4.7 Sequence Diagram Admin Yang Diusulkan

Pada gambar 4.7 sequence diagram admin di atas, terdapat :

-               1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin

-               5 life line yaitu Login, Home, Data User, Daftar Pengajuan dan Logout

-               7 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi

 

2)            Sequence Diagram Pemrakarsa

Gambar 4.8 Sequence Diagram Pemrakarsa Yang Diusulkan

Pada gambar 4.8 sequence diagram pemrakarsa di atas, terdapat :

-               1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Pemrakarsa

-               5 life line yaitu Login, Home, Pengajuan, Revisi dan Logout

-               9 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi

 

3)            Sequence Diagram Verifikator

Gambar 4.9 Sequence Diagram Verifikator Yang Diusulkan

Pada gambar 4.9 sequence diagram verifikator di atas, terdapat :

-               1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Verifikator

-               5 life line yaitu Login, Home, Pengajuan, Daftar Prioritas dan Logout

-               7 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi

 

4)            Sequence Diagram Tim Penyusun

Gambar 4.10 Sequence Diagram Tim Penyusun Yang Diusulkan

Pada gambar 4.10 sequence diagram tim penyusun di atas, terdapat :

-               1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Tim Penyusun

-               5 life line yaitu Login, Home, Pengajuan, Peraturan dan Keputusan dan Logout

-               9 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi

 

 

Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.11 Class Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.6 class diagram yang diusulkan terdapat :

-               11 class, himpunan dari objek-objek yang terbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya tabel class dokuimen, pengajuan, prioritas, pendukung dokumen, revisi dokumen, komentar, revisi pengajuan

-               7 relations untuk memodelkan relasi antara objek.

 

 

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Usulan


No.

Sistem Berjalan

Sistem Usulan

1.

Penginputan data-data pengajuan menggunakan Ms. Office dan sebagai medianya di cetak di lembar kertas.

Penginputan data-data pengajuan langsung melalui sistem sehingga data-data tesimpan aman.

2.

Dalam proses penyimpanan data pengajuan, sering terjadi data hilang sehingga sangat sulit bagi staff hukum untuk melakukan perancangan perundang-undangan

Dalam penyimpanan data, sistem menggunakan database MySQL sehingga mempermudah dalam menghitung dan merekap data pengajuan dan rancangan perundang-undangan

3.

Staf pegawai mengecek hasil laporan pengajuan dan rancangan perundang-undangan dari lembar kertas setiap bulan.

Staff pegawai dapat mengecek laporan pengajuan dan rancangan perundang-undangan dengan mudah dan cepat pada menu laporan yang terdapat di sistem tersebut.

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

 

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data berisi rincian dari class diagram yang dibuat. Format spesifikasi basis data sebagai berikut :

 

 

1)             Nama File             : Dokumen

Isi                         : ID + Pengajuan + Jenis + No + Tahun + Tentang + Abstrak + Ditetapkan + Diundangkan + Tipe_Draft + Draft_Mengingat + Draft_Menimbang + Draft_Memutuskan + File_Draft + File_Final + File_Ba + File_Draft_Preview + Created_By + Created_At + Updated_By + Updated_At

Panjang Record    : 399 karakter

Primary Key         : ID

Foreign Key         : pengajuan


Column

Type

Null

Default

Id

int(10)

No

 

Pengajuan

int(10)

No

 

Jenis

enum('Peraturan', 'Keputusan')

No

 

No

varchar(100)

Yes

NULL

Tahun

year(4)

Yes

NULL

Tentang

varchar(255)

Yes

NULL

Abstrak

Longtext

Yes

NULL

Ditetapkan

Date

Yes

NULL

diundangkan

Date

Yes

NULL

tipe_draft

enum('Teks', 'File')

No

 

draft_mengingat

Text

Yes

NULL

draft_menimbang

Text

Yes

NULL

draft_memutuskan

Text

Yes

NULL

file_draft

Text

Yes

NULL

file_final

Text

Yes

NULL

file_ba

Text

Yes

NULL

file_draft_preview

Text

Yes

NULL

created_by

varchar(30)

No

 

created_at

datetime

Yes

NULL

updated_by

varchar(30)

No

 

updated_at

datetime

Yes

NULL

Tabel 4.2 Tabel Dokumen

 

2)             Nama File             : Komentar

Isi                         : id + pengajuan + jenis + tentang + isi_komentar + created_by + created_at + updated_by + updated_at

Panjang Record    : 215 karakter

Primary Key         : id

Foreign Key         : pengajuan


Column

Type

Null

Default

Id

int(10)

No

 

pengajuan

int(10)

No

 

jenis

varchar(125)

No

 

tentang

Text

No

 

isi_komentar

Text

No

 

created_by

varchar(35)

No

 

created_at

datetime

No

 

updated_by

varchar(35)

No

 

updated_at

datetime

Yes

NULL

Tabel 4.3 Tabel Komentar

 

 

3)             Nama File             : Pendukung Dokumen

Isi                         : id + dokumen + keterangan + file_pendukung + file_pendukung_preview

Panjang Record    : 276 karakter

Primary Key         : id

Foreign Key         : dokumen


Column

Type

Null

Default

Id

int(11)

No

 

Dokumen

int(10)

No

 

Keterangan

varchar(255)

No

 

file_pendukung

text

No

 

file_pendukung_preview

text

No

 

Tabel 4.4 Tabel Pendukung Dokumen

 

4)             Nama File             : Pendukung Pengajuan

Isi                         : id + pengajuan + keterangan + file_pendukung + file_pendukung_preview

Panjang Record    : 276 karakter

Primary Key         : id

Foreign Key         : pengajuan


Column

Type

Null

Default

Id

int(11)

No

 

Pengajuan

int(10)

No

 

Keterangan

varchar(255)

No

 

file_pendukung

text

No

 

file_pendukung_preview

text

No

 

Tabel 4.5 Tabel Pendukung Pengajuan

 

5)             Nama File             : Pendukung Revisi Dokumen

Isi                         : id + revisi_dokumen + keterangan + file_pendukung + file_pendukung_preview

Panjang Record    : 276 karakter

Primary Key         : id

Foreign Key         : revisi_dokumen


Column

Type

Null

Default

Id

int(11)

No

 

revisi_dokumen

int(10)

No

 

Keterangan

varchar(255)

No

 

file_pendukung

text

No

 

file_pendukung_preview

text

No

 

Tabel 4.6 Tabel Pendukung Revisi Dokumen


 

6)             Nama File             : Pendukung Revisi Pengajuan

Isi                         : id + revisi_pengajuan + keterangan + file_pendukung + file_pendukung_preview

Panjang Record    : 276 karakter

Primary Key         : id

Foreign Key         : revisi_pengajuan


Column

Type

Null

Default

Id

int(11)

No

 

revisi_pengajuan

int(10)

No

 

Keterangan

varchar(255)

No

 

file_pendukung

text

No

 

file_pendukung_preview

text

No

 

Tabel 4.7 Tabel Pendukung Revisi Pengajuan

 

7)             Nama File             : Pengajuan

Isi                         : id + jenis + tentang + kronologi + tipe_draft + draft_mengingat + draft_menimbang + draft_memutuskan + file_surat + file_draft + file_surat_preview + file_draft_preview + prioritas + alasan_ditolak + verifikator + tgl_ditolak + tgl_selesai + status + created_by + created_at + updated_by + updated_by

Panjang Record    : 380 karakter

Primary Key         : id


Column

Type

Null

Default

Id

int(10)

No

 

Jenis

enum('Peraturan', 'Keputusan')

No

 

Tentang

varchar(255)

No

 

Kronologi

Text

Yes

NULL

tipe_draft

enum('Teks', 'File')

No

 

draft_mengingat

Text

Yes

NULL

draft_menimbang

Text

Yes

NULL

draft_memutuskan

Text

Yes

NULL

file_surat

Text

Yes

NULL

file_draft

Text

Yes

NULL

file_surat_preview

Text

No

 

file_draft_preview

Text

No

 

Prioritas

varchar(20)

No

 

alasan_ditolak

Text

Yes

NULL

Verifikator

varchar(35)

Yes

NULL

tgl_ditolak

Date

Yes

NULL

tgl_selesai

Date

Yes

NULL

Status

enum('Menunggu Verifikasi', 'Menunggu Penyusunan', 'Menunggu Pengecekan', 'Revisi', 'Diterbitkan', 'Ditolak', 'Menunggu Finalisasi', 'Selesai', 'Disetujui Pemrakarsa')

No

Menunggu Verifikasi

created_by

varchar(30)

No

 

created_at

Datetime

Yes

NULL

updated_by

varchar(30)

No

 

updated_at

Datetime

Yes

NULL

Tabel 4.8 Tabel Pengajuan

 

8)             Nama File             : Revisi Dokumen

Isi                         : id + dokumen + ke + revisi + tipe_draft + draft_menimbang + draft_mengingat + draft_memutuskan + file_revisi + file_revisi_preview + created_by + created_at + updated_by + updated_at

Panjang Record    : 95 karakter

Primary Key         : id

Foreign Key         : dokumen

 

 

 

Column

Type

Null

Default

Id

int(10)

No

 

dokumen

int(10)

No

 

ke

smallint(5)

No

 

revisi

Text

No

 

tipe_draft

enum('Teks', 'File')

No

 

draft_menimbang

mediumtext

Yes

NULL

draft_mengingat

mediumtext

Yes

NULL

draft_memutuskan

mediumtext

Yes

NULL

file_revisi

Text

Yes

NULL

file_revisi_preview

text

Yes

NULL

created_by

varchar(35)

Yes

NULL

created_at

datetime

Yes

NULL

updated_by

varchar(35)

Yes

NULL

updated_at

datetime

Yes

NULL

 

Tabel 4.9 Tabel Revisi Dokumen


 

9)             Nama File             : Revisi Pengajuan

Isi                         : id + pengajuan + ke + revisi + tipe_draft + draft_menimbang + draft_mengingat + draft_memutuskan + file_revisi + file_revisi_preview + created_by + created_at + updated_by + updated_at

Panjang Record    : 94 karakter

Primary Key         : id

Foreign Key         : pengajuan


Column

Type

Null

Default

Id

int(10)

No

 

pengajuan

int(10)

No

 

Ke

tinyint(4)

No

 

Revisi

text

No

 

tipe_draft

enum('Teks', 'File')

No

 

draft_menimbang

mediumtext

Yes

NULL

draft_mengingat

mediumtext

Yes

NULL

draft_memutuskan

mediumtext

Yes

NULL

file_revisi

text

Yes

NULL

file_revisi_preview

text

Yes

NULL

created_by

varchar(35)

Yes

NULL

created_at

datetime

Yes

NULL

updated_by

varchar(35)

Yes

NULL

updated_at

datetime

Yes

NULL

Tabel 4.10 Tabel Revisi Pengajuan

 

10)         Nama File             : Form

Isi                         : id_form + views + nama_form + jns_form + ket_form

Panjang Record    : 253 karakter

Primary Key         : id_form


Column

Type

Null

Default

id_form

int(3)

No

 

views

varchar(50)

Yes

NULL

nama_form

varchar(150)

Yes

NULL

jns_form

varchar(50)

Yes

NULL

ket_form

text

Yes

NULL

Tabel 4.11 Tabel Form

 

 

11)         Nama File             : Users

Isi                         : no_user + user_login + nama + password + akses + profile

Panjang Record    : 453 karakter

Primary Key         : no_user


Column

Type

Null

Default

no_user

int(3)

No

 

user_login

varchar(50)

Yes

NULL

nama

varchar(150)

Yes

NULL

password

varchar(50)

Yes

NULL

akses

varchar(50)

Yes

NULL

profile

varchar(150)

Yes

NULL

Tabel 4.12 Tabel Users

 

 

Rancangan Program

Tampilan Menu Login

Gambar 4.12 Tampilan Login

Pada tampilan diatas user dapat login dengan memasukkan user login dan kata password yang sudah didaftarkan sebelumnya

 

Tampilan Menu Halaman Utama

Gambar 4.13 Halaman Utama

Pada gambar 4.13 pada tampilan menu halaman utama ini menampilkan langsung jumlah pengajuan yang sudah di input

Tampilan Menu Pengajuan

Gambar 4.14 Tampilan Input  Pengajuan

Berdasarkan gambar 4.14 pada tampilan input new data pengajuan terdapat form yang dapat di isi dengan data pengajuan

 

Tampilan Menu Revisi Pengajuan

Gambar 4.15 Tampilan Input Revisi Pengajuan

Berdasarkan gambar 4.15 pada tampilan terdapat form yang dapat digunakan untuk merevisi pengajuan

 

Tampilan Pendukung Pengajuan

Gambar 4.16 Tampilan Input Pendukung Pengajuan

Berdasarkan gambar 4.16 pada tampilan input pendukung pengajuan terdapat form yang dapat di isi dengan data pendukung pengajuan

 

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

1)            Processor     : AMD A4-3330MX APU with Radeon(tm) HD Graphics 2.30 GHz

2)            Monitor       : 14 inc

3)            RAM           : 2,00 GB

4)            Mouse         : Optic

5)            Harddisk     : 500 GB HDD

6)            Printer         : HP DESKJET D2500 DRIVERS

7)            Keyboard    : Classic

 

 

Spesifikasi Software

1)            Microsoft Windows 2010

2)            Microsoft Office 2013

3)            Browser

4)            Xampp

5)            Visual Paradigm for UML 13.2 Enterprise Edition

 

Hak Akses

1)            Admin

2)            Pemrakarsa

3)            Verifikator

4)            Tim Penyusun

 

Black Box Testing

Pengujian Sistem Dengan Black Box Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode backbox untuk memastikan bahwa program atau sistem yang telah dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan apakah masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah di tes, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat pada sistem.

 

No

Skenario Pengujian

Hasil Yang Diharapkan

Kesimpulan

1.

Mengisi username dan password dengan benar lalu klik ‘Login’

 

 

Login berhasil dan masuk ke menu home

 

 

Valid

2.

Hanya mengisi username lalu klik ‘Login’

 

 

Sistem akan menolak login dan menampilkan pesan “user atau password salah”

 

Valid

3.

Mengosongkan username dan password lalu klik ‘Login’

 

 

Sistem akan menolak login dan menampilkan pesan “user atau password salah”

 

Valid

Tabel 4.13  Black Box Testing Pada Menu Login

 

 

Black Box Testing Pada Menu Pengajuan


No.

Skenario Pengujian

Hasil Yang Diharapkan

Kesimpulan

1.

Pada menu pengajuan akan menampilkan tabel untuk di input lalu klik “save”.

 

 

 

Sistem akan menampilkan laporan pengajuan yang telah di input.

 

 

 

Valid

Tabel 4.14  Black Box Testing Pada Menu Pengajuan

 

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilaukakan dengan cara memberikan sejumlah input pada program yang diuji pada  masing-masing menu dan submenu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menyampaikan pesan yang akan membantu user dalam penginputannya.

 

 

Implementasi

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memerlukan waktu kurang lebih empat bulan. Pada tahapan ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk tabel Schedulle Implementasi sebagai berikut :

 

No.

Kegiatan

Apr 2019

Mei 2019

Jun 2019

Jul 2019

1

2

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Pengumpulan Data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Analisis Data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Perancangan Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Pembuatan Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Testing Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Evaluasi Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Perbaikan Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

Pelatihan User

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

Dokumentasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabel 4.15 Schedulle Implementasi

Estimasi Biaya

Setelah adanya perancangan sistem maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi tetapi jika dipandang dari segi manfaat maka biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang akan dihasilkan.


No.

Uraian Kegiatan

Biaya

1

Pengumpulan dan Analisis Data

400.000

2

Bahan dan Peralatan Penelitian

Software dan Hardware

500.000

Biaya Internet

300.000

Pulsa Telepon

250.000

3

Biaya Transportasi

500.000

4

Kertas Print A4

300.000

5

Laporan Penyelesaian Tugas

250.000

Jumlah

2.500.000

Tabel 4.16 Estimasi Biaya

 

 


 

BAB V

PENUTUP

 

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan dari hasil analisa dari rumusan masalah yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pada sistem manajemen pada BPH Migas, yaitu sebagai berikut :

1)            Sistem  manajemen legal drafting yang berjalan masih menggunakan aplikasi Ms. Office dimana dalam pengelolaan datanya memakan waktu yang lama dan dalam penyajian laporan kurang akurat.

2)            Sistem manajemen legal drafting yang sedang berjalan saat ini pada BPH Migas masih menggunakan metode semikomputerisasi yang harus melalui proses yang cukup rumit sehingga membutuhkan waktu yang lama.

3)            Sistem yang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik karena proses  dilakukan secara manual yang dapat menyebabkan salah dalam pemilahannya atau human error sehingga akurasi data masih rendah.

4)            Sistem usulan yang dirancang agar dapat menghasilkan laporan pengajuan yang cepat dan akurat, sehingga tidak ada lagi keterlambatan atau kesalahan dalam penginputan data pengajuan maupun penyelesaian laporan pengajuan.

 

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

1)            Kesimpulan Tujuan Penelitian

-               Memudahkan dalam mengetahui apa saja hambatan yang ada di sistem yang sedang berjalan.

-               Membuat sistem menjadi lebih baik dalam tahap pengolahan data maupun perhitungan gaji menjadi lebih cepat dan akurat.

-               Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta untuk memperdalam pengalaman dan pengamatan terkait pengimplementasian sistem.

 

2)            Kesimpulan Manfaat Penelitian

-               Memberikan kemudahan kepada petugas dalam mengerjakan tugasnya.

-               Rancangan sistem yang dibuat oleh peneliti dapat menjadi referensi pada pihak terkait dalam pengembangan sistem ke depannya.

-               Menambah ilmu pengetahuan, pengenalan, pengamatan, pengalaman serta menambah wawasan kepada peneliti dalam penerapan ilmu.

 

Kesimpulan Terhadap Ruang Lingkup Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan pembahasan mengenai pengarsipan, agar tidak meluas dan menyimpang dari pembahasan maka diperlukan batasan masalah atau ruang lingkup pada penelitian ini. Sebagai pembatasan pembahasan ruang lingkup untuk penulisan ini adalah tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan yaitu pada penelitian sistem manajemen legal drafting yang akan dibangun untuk mempermudah dalam proses pengarsipan.

 

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu PIECES  yang merupakan metode yang sangat penting dilakukan sebelum merancang sistem yang akan dibangun. Dengan metode ini maka akan dapat mengetahui apa-apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh pihak terkait dalam proses perancangan sistem nantinya

 

Saran

Adapun saran yang dapat diberikan peneliti sebagai gambaran untuk mengatasi pemecahan masalah yang terjadi pada sistem manajemen legal drafting pada BPH Migas antara lain :

-               Sistem pengarsipan legal drafting yang belum terkomputerisasi sebaiknya segera direalisasikan agar sistem yang berjalan bisa segera terintegrasi dengan baik.

-               Diharapkan dalam proses pengajuan di dukung dengan sistem terkomputerisasi yang akan jauh lebih membantu dalam pekerjaan dan akan lebih efektif dan efisien.

-               Sistem yang diusulkan akan menampung banyak data, diharapkan pihak BPH Migas menyediakan komputer dengan media penyimpanan yang lebih besar.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Mulyani (2016:2).
  2. Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:2).
  3. Hengki Tamando Sitohang (2018:7)
  4. Jogiyanto yang dikutip oleh Priyo Sutopo, Dedy Cahyadi, Zainal Arifin dalam jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)
  5. Siregar yang dikutip oleh Sutopo Priyo, dkk (2016:24) dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia.
  6. Sutabari (2016:26)
  7. Rizki Yudhi Dewantara. (2017:1)
  8. Anwar dkk (2016:50)
  9. Azizah, Nur. Lina Yuliana, dan Elsa Juliana. 2017. “Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia”. Jurnal SENSI. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1409. Vol.3 No.1
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Bachtiar, Dade dan Atikah. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 1:74
  11. Ilamsyah, Desy Wiriyanty, dan Eva Setiawati. 2016. “Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan Pada PT. GMF AERO ASIA.” ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No.2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  12. Dewayani, Julitta dan FitriWahyuningsih. 2016. “Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang”. Semarang: dalam Jurnal KOMPAK Vol.9 No .1.
  13. Ramadhan, Gilang. Edy Budiman, dan Andi Syakir. 2017. “Pengembangan Media Informasi Pengenalan Lagu Daerah Kalimantan Timur Berbasis Web.” Jurnal Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol 2, No.1-Maret 2017. e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X
  14. Putra. Erid Ade. 2018. Analisa Dan Perancangan Sistem Pelaporan Kinerja Pegawai Menggunakan Work System Framework Dengan Pemodelan UML. Lubuklinggau : Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) Vol. 1 No 2:153.
  15. Masriadi. 2018. Perancangan Sistem Informasi Pemakaian Laboratorium Komputer Di Universitas Putra Indonesia “Yptk Padang” Menggunakan Bahasa Pemrograman Java. Menara Ilmu Vol. XII Jilid I No.79:83.
  16. Mckay, Alison. George N Stiny and Alan de Pennington. 2016. “Principles For The Definition Of Design Structures.” International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 No.3:237-250.
  17. 17,0 17,1 Husda, Elfi Nur dan Wangdra Yvonne 2016. “Pengantar Teknologi Informasi’’, Baduose Media, Jakarta.
  18. U., Onu, Fergus dan Umeakuka, Chinelo V. 2016. “Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System.” Nigeria: International Journal of Computer Applications Technology and Research Vol.5 No.8.
  19. Jayant, K. P., dkk. 2014. “An Approach of software Design Testing Based On UML Diagrams. India: International Journal of Advanced Research in Computer Science and SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.” Vol.4 No.2.
  20. Himawan, Dede Cahyadi dan Munawati. 2016. “Prototype Sistem Informasi Penghitungan Nilai Point Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yupentek 1 Tangerang.” Jurnal CCIT Vol.9 No.3 Agustus 2016. Diakses 3 Mei 2018
  21. 21,0 21,1 ]Supono dan Vidiandry Putratama. 2018. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
  22. Enterprise, Jubilee. 2017. PHP Komplet. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
  23. Maimunah, Dedeh Supriyanti dan Hendiran. 2017. Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia Vol No . 1:4.5-2.
  24. Semiawan dan Dewi (2016:104) “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti”.
  25. Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No.2 (2017:48)

Contributors

Nina Karolina

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1711497439&oldid=367331"