SI1711497439: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Baris 513: | Baris 513: | ||
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Laju perkembangan teknologi informasi dewasa ini sangatlah signifikan sesuai dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan teknologi itu sendiri. Inovasi dan ide-ide kreatif bermunculan, baik dari instansi pemerintah maupun dari organisasi-organisasi lainnya yang mana ide dan inovasi tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan sesuatu atau menginginkan sesuatu.</span></p> | <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Laju perkembangan teknologi informasi dewasa ini sangatlah signifikan sesuai dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan teknologi itu sendiri. Inovasi dan ide-ide kreatif bermunculan, baik dari instansi pemerintah maupun dari organisasi-organisasi lainnya yang mana ide dan inovasi tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan sesuatu atau menginginkan sesuatu.</span></p> | ||
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Untuk mampu bersaing dalam dunia bisnis yang semakin meluas, maka setiap perusahaan dituntut untuk mempersiapkan semaksimal mungkin yaitu dengan meningkatkan kinerja perusahaan agar mampu berkompetensi, untuk mendukung sebuah sistem yang unggul dengan mengedepankan efektifitas dan efisiensi dari sumber daya yang dimiliki perusahaan.</span></p> | <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Untuk mampu bersaing dalam dunia bisnis yang semakin meluas, maka setiap perusahaan dituntut untuk mempersiapkan semaksimal mungkin yaitu dengan meningkatkan kinerja perusahaan agar mampu berkompetensi, untuk mendukung sebuah sistem yang unggul dengan mengedepankan efektifitas dan efisiensi dari sumber daya yang dimiliki perusahaan.</span></p> | ||
− | <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">PT. Mustofa Jaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Electrical. Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.Ada beberapa pokok permasalahan yang ada pada sistem pengolahan data di PT. Mustofa Jaya Mandiri khususnya bagian Perencanaaan, dalam sistem Rancangan Anggaran yang berjalan, yang diantaranya adalah ; kinerja sistem masih kurang, proses pengolahan data masih menggunakan aplikasi MS.Excel, kemungkinan terjadinya duplikasi data masih ada, penyajian informasi belum maksimal, keterbatasan waktu karena sistem masih kurang maksimal. Sehingga sebuah sistem yang lebih memadai sangat diperlukan dalam membantu pekerjaan di dalam proses kegiatan rencana anggaran biaya di PT. Mustofa Jaya Mandiri. </p> | + | <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">PT. Mustofa Jaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Electrical. Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.Ada beberapa pokok permasalahan yang ada pada sistem pengolahan data di PT. Mustofa Jaya Mandiri khususnya bagian Perencanaaan, dalam sistem Rancangan Anggaran yang berjalan, yang diantaranya adalah ; kinerja sistem masih kurang, proses pengolahan data masih menggunakan aplikasi MS.Excel, kemungkinan terjadinya duplikasi data masih ada, penyajian informasi belum maksimal, keterbatasan waktu karena sistem masih kurang maksimal. Sehingga sebuah sistem yang lebih memadai sangat diperlukan dalam membantu pekerjaan di dalam proses kegiatan rencana anggaran biaya di PT. Mustofa Jaya Mandiri. </span></p> |
− | <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Dari permasalahan yang ada maka penulis mempunyai ide untuk membangun sistem yang akan penulis aplikasikan pada skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI”.</p> | + | <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Dari permasalahan yang ada maka penulis mempunyai ide untuk membangun sistem yang akan penulis aplikasikan pada skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI”.</span></p> |
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong> </strong></span></p> | <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong> </strong></span></p> | ||
<h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong></strong><strong>Rumusan Masalah</strong></span></h2> | <h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong></strong><strong>Rumusan Masalah</strong></span></h2> | ||
Baris 538: | Baris 538: | ||
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Mengingat pembahasan sistem penggajian ini cukup luas maka penulis membatasi pembahasan pada sistem manajemen inventori control sistem untuk menunjang keputusan pembelian barang produksi pada PT. Mustofa Jaya Mandiri.</p> | <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Mengingat pembahasan sistem penggajian ini cukup luas maka penulis membatasi pembahasan pada sistem manajemen inventori control sistem untuk menunjang keputusan pembelian barang produksi pada PT. Mustofa Jaya Mandiri.</p> | ||
<p style="text-align: justify;"> </p> | <p style="text-align: justify;"> </p> | ||
− | <h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong></strong><strong>Metodelogi Penelitian</strong><strong></strong></span></h2> | + | <h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong></strong><strong>Metodelogi Penelitian</strong><strong></strong></span></h2> |
− | < | + | <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Metode penelitian yang di gunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan skripsi menggunakan metode sebagai berikut:</p> |
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">1) Metode Observasi (<em>Observation Research</em>)</span></p> | <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">1) Metode Observasi (<em>Observation Research</em>)</span></p> | ||
<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses pengolahan data pada PT. Mustofa Jaya Mandiri yang beralamat di Jalan Gempol Raya No.67 RT. 01 RW.01 Kel. Kunciran, Kec. Pinang Kota Tangerang, Banten, Kode Pos 15144, Telp (021) 5399023 Fax. (021) 5399023.</p> | <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses pengolahan data pada PT. Mustofa Jaya Mandiri yang beralamat di Jalan Gempol Raya No.67 RT. 01 RW.01 Kel. Kunciran, Kec. Pinang Kota Tangerang, Banten, Kode Pos 15144, Telp (021) 5399023 Fax. (021) 5399023.</p> |
Revisi per 23 Januari 2020 15.52
PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI
CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN
PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI
Disusun Oleh :
NIM | : 1711497439 |
NAMA | : NINA KAROLINA |
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TA. 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI
CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN
PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI
Disusun Oleh:
NIM | : 1711497439 |
Nama | : NINA KAROLINA |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Fakultas Sains dan Teknologi
Program Studi SISTEM INFORMASI
Konsentrasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Disahkan Oleh :
Tangerang, Januari 2020
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi | Ketua Program Studi | ||||
Universitas Raharja | Program Studi SISTEM INFORMASI | ||||
(Sugeng Santoso, M.Kom) | (Desy Apriani, S.Kom., MTI) | ||||
NIP : 006095 | NIP : 010814 |
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI
CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN
PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1711497439
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Fakultas Sains dan Teknologi
Program Studi SISTEM INFORMASI
Konsentrasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Disetujui Oleh :
Tangerang, Juli 2019
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
( Ruli Supriati, S.Kom.,MTI) |
(Junaidi, S.Kom., M.Kom)
| ||
NID : 08166 |
NID : 05062
|
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI
CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN
PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI
Disusun Oleh :
NIM |
: 1711497439
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Fakultas Sains dan Teknologi
Program Studi SISTEM INFORMASI
Konsentrasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Tahun Akademik 2019/2020
Disetujui Penguji :
Tangerang, Juli 2019
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID :__________ |
NID :__________ |
NID :__________
|
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI
CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN
PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI
Disusun Oleh :
NIM | : 1711497439 |
Nama | : NINA KAROLINA |
Fakultas | : Sains dan Teknologi |
Program Pendidikan | : Strata 1 |
Program Studi | : SISTEM INFORMASI |
Konsentrasi | : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN |
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, Januari 2020 | |
NINA KAROLINA | |
NIM. 1711497439 |
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Inventory control merupakan salah satu peranan penting bagi proses manajemen produksi suatu perusahaan. Untuk itu penggunaan komputer sangat membantu pekerjaan dalam pengolahan data. Pengolahan data persediaan barang yang dilakukan PT. Mustofa Jaya Mandiri masih semi komputerisasi sehingga berakibat masalah yang berpengaruh pada informasi yang ada diantaranya adalah masalah dalam pencatatan data persediaan barang masuk dan keluar, perbedaan jumlah barang yang di MS Excel dengan jumlah fisik yang ada di gudang, penginputan data lebih dari satu kali untuk barang sejenis, pencarian data yang tersedia, penginputan data stok, dan pembuatan laporan sehingga hal tersebut menghambat perusahaan dalam mengontrol dan memonitoring ketersediaan stock barang yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem yang dapat memberikan informasi yang update dan mengurangi kesalahan dalam penginputan sehingga memudahkan operator gudang dalam membuat laporan. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian adalah metode PIECES dan untuk prosedur sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language), yang di implementasikan dalam bahasa pemrograman PHP dengan Notepad++ dan pembuatan database pada MYSQL.
Kata kunci : Inventory Control, PIECES, PHP, MYSQL
ABSTRACT
Inventory control is one of the important roles for the company's production process. For that the use of computers is very helpful in the work of data processing. Inventory data data processing conducted by PT. Mustofa Jaya Mandiri is still semi computerized so that it causes a problem that affects the information including the problem in recording inventory data in and out, the difference in the number of goods in MS Excel with the physical amount in the warehouse, inputing data more than once for similar goods, searching for available data, inputting stock data, and making reports so that it prevents companies from controlling and monitoring the availability of existing stock of goods. This study aims to design a system that can provide updated information and reduce errors in inputting making it easier for warehouse admins to make reports. The approach taken in this research is the PIECES method and for system procedures using UML (Unified Modeling Language), which is implemented in the PHP programming language with Notepad ++ and database creation in MYSQL.
Keywords: Inventory control, PIECES, UML, PHP MYSQL.
Bismillahirahmanirrahim,
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI”.
Tujuan penulisan laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
- Bapak Dr. Po.AbasSunarya, M.Si, selakuRektor Universitas Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
- Ibu Desy Apriani, S.Kom., MTI. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
- Ibu Ruli Supriati, S.Kom., MTI.sebagai Dosen Pembimbing Iyang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
- Bapak Junaidi, S.Kom., M.Kom.sebagai DosenPembimbing II Penelitian yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
- Bapak Romdoni, Amd. selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
- Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
- Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
- Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Tangerang, Januari 2020 | |
NINA KAROLINA | |
NIM. 1711497439 |
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL FLOWCHART
DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.1.1 Konsep Dasar Sistem
- 2.1.2 Konsep Dasar Informasi
- 2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
- 2.1.4 Konsep Dasar Teknologi Informasi
- 2.1.5 Konsep Dasar Analisa Sistem
- 2.1.6 Konsep Dasar PIECES
- 2.1.7 Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)
- 2.1.8 Konsep Dasar Elisitasi
- 2.1.9 Konsep Dasar Black Box Testing
- 2.1.10 Konsep Dasar Sublime Text
- 2.1.11 Konsep Dasar Bootstrap
- 2.1.12 Konsep Dasar PHP
- 2.1.13 Konsep Dasar MySQL
- 2.2 Teori Khusus
- 2.3 Literature Review
- 2.1 Teori Umum
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Laju perkembangan teknologi informasi dewasa ini sangatlah signifikan sesuai dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan teknologi itu sendiri. Inovasi dan ide-ide kreatif bermunculan, baik dari instansi pemerintah maupun dari organisasi-organisasi lainnya yang mana ide dan inovasi tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan sesuatu atau menginginkan sesuatu.
Untuk mampu bersaing dalam dunia bisnis yang semakin meluas, maka setiap perusahaan dituntut untuk mempersiapkan semaksimal mungkin yaitu dengan meningkatkan kinerja perusahaan agar mampu berkompetensi, untuk mendukung sebuah sistem yang unggul dengan mengedepankan efektifitas dan efisiensi dari sumber daya yang dimiliki perusahaan.
PT. Mustofa Jaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Electrical. Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.Ada beberapa pokok permasalahan yang ada pada sistem pengolahan data di PT. Mustofa Jaya Mandiri khususnya bagian Perencanaaan, dalam sistem Rancangan Anggaran yang berjalan, yang diantaranya adalah ; kinerja sistem masih kurang, proses pengolahan data masih menggunakan aplikasi MS.Excel, kemungkinan terjadinya duplikasi data masih ada, penyajian informasi belum maksimal, keterbatasan waktu karena sistem masih kurang maksimal. Sehingga sebuah sistem yang lebih memadai sangat diperlukan dalam membantu pekerjaan di dalam proses kegiatan rencana anggaran biaya di PT. Mustofa Jaya Mandiri.
Dari permasalahan yang ada maka penulis mempunyai ide untuk membangun sistem yang akan penulis aplikasikan pada skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN INVENTORI CONTROL UNTUK MENUNJANG KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalah yang dihadapi pada PT. Mustofa Jaya Mandiri Insan Mandiri terutama pada inventori control, penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul yaitu:
1) Bagaimana sistem monitoring inventori peralatan elektrical atau kelistrikan yang berjalan saat ini di PT. Mustofa Jaya Mandiri?
2) Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam penginputan inventori elektrical atau kelistrikan?
3) Bagaimana usulan rancangan sistem data monitoring inventori control untuk menunjang keputusan pembelian barang produksi pada PT. Mustofa Jaya Mandiri?</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :</p>
<p style="text-align: justify;">1) Untuk mengetahui sistem monitoring inventori peralatan elektrical atau kelistrikan yang sedang berjalan saat ini.</p>
<p style="text-align: justify;">2) Mengidentifikasikan kelemahan sistem monitoring inventori penginputan peralatan elektrical atau kelistrikan yang berjalan pada PT. Mustofa Jaya Mandiri, sehingga dapat menemukan masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan dan mampu memberikan solusi yang terbaik. </p>
<p style="text-align: justify;">3) Untuk merancang sebuah sistem yang dapat menunjang keputusan untuk pembelian barang produksi pada PT. Mustofa Jaya Mandiri.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :</p>
<p style="text-align: justify;">1. Dapat mengetahui sistem monitoring inventori peralatan elektrical atau kelistrikan yang sedang berjalan saat ini.</p>
<p style="text-align: justify;">2. Dapat mengidentifikasi kelemahan sistem pada monitoring inventori control.</p>
<p style="text-align: justify;">3. Dapat merancang sebuah sistem inventrori control yang bermanfaat dan user friendly.</p>
<p style="text-align: justify;">Mengingat pembahasan sistem penggajian ini cukup luas maka penulis membatasi pembahasan pada sistem manajemen inventori control sistem untuk menunjang keputusan pembelian barang produksi pada PT. Mustofa Jaya Mandiri.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Metode penelitian yang di gunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan skripsi menggunakan metode sebagai berikut:</p>
<p style="text-align: justify;">1) Metode Observasi (Observation Research)</p>
<p style="text-align: justify;">Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses pengolahan data pada PT. Mustofa Jaya Mandiri yang beralamat di Jalan Gempol Raya No.67 RT. 01 RW.01 Kel. Kunciran, Kec. Pinang Kota Tangerang, Banten, Kode Pos 15144, Telp (021) 5399023 Fax. (021) 5399023.</p>
<p style="text-align: justify;">2) Metode Wawancara (Interview Research)</p>
<p style="text-align: justify;">Pengumpulan data dengan metode wawancara dilakukan dengan cara tatap muka dengan Bapak Romdoni selaku Direktur Utama PT. Mustofa Jaya Mandiri secara langsung guna memperoleh gambaran yang lebih jelas dan pasti. Pada metode wawancara inilah penulis merancang beberapa kebutuhan yang diingin stakeholder yang tertuang pada elisisitasi tahap I sampai Elisitasi Final.</p>
<p style="text-align: justify;">3) Metode Studi Pustaka (Library Research)</p>
<p style="text-align: justify;">Pengumpulan teori-teori dengan cara membaca, mempelajari dan memahami buku-buku atau sumber (literatur) yang berkaitan dengan laporan ini.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Dalam metode analisa penyusunan Skripsi ini, peneliti menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, and Service) sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih specific. Dalam menganalisa sebuah sistem biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja (Performance), informasi (Information), ekonomi (Economics), kontrol (Control), efisiensi (Efficiency), dan pelayanan (Service).</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Metode perancangan merupakan merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternative yang baik. Pada metode perancangan ini peneliti akan menggambarkan sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language) berdasarkan hasil analisa yang ada sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tahapan diagram UML (Unified Modelling Language) diantaranya sebagai berikut:</p>
<p style="text-align: justify;">1. Use Case Diagram adalah gambaran dari beberapa atau keseluruhan actor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam satu sistem.</p>
<p style="text-align: justify;">2. Activity Diagram, menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibetuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga untuk aktivitas lainnya serperti usecase atau interaksi.</p>
<p style="text-align: justify;">3. Sequence Diagram, menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu pada eksekusi sistem.</p>
<p style="text-align: justify;">4. Class Diagram, menggambarkan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara lain pewarisan, asosiasi dan lain-lain.</p>
<p style="text-align: justify;">Selanjutnya peneliti membuat elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap 1, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap3, dan final draft elisitasi. Pembuatan elisitasi tersebut sudah di sesuaikan dengan kebutuhan sistem.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Metode Pengujian</p>
<p style="text-align: justify;">Untuk memudahkan dalam penulisan laporan dan pembahasannya secara sistematis, maka penulisan laporan skripsi ini terdiri dari beberapa bab dan sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi 5 (Lima) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut yaitu : </p>
<p style="text-align: justify;">BAB I Pendahuluan</p>
<p style="text-align: justify;">Pada bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.</p>
<p style="text-align: justify;">BAB II Landasan Teori</p>
<p style="text-align: justify;">Pada bab ini di jelaskan beberapa teori umum dan teori khusus yang sesuai dengan penelitian serta beberapa literatur review yang berhubungan dengan penelitian.</p>
<p style="text-align: justify;">BAB III Pembahasan</p>
<p style="text-align: justify;">Bab ini berisikan gambaran umum dan sejarah singkat PT. Mustofa Jaya Mandiri, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab pada orgranisasi, permasalahan yang dihadapi, alternative pemecahan masalah, analisa proses, serta user requirement yang terdiri dari elisitasi tahap 1,2,3 dan final, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan.</p>
<p style="text-align: justify;">BAB IV Rancangan Sistem Yang Diusulkan</p>
<p style="text-align: justify;">Bab ini menjalaskan rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan program, rancangan proses, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya.</p>
<p style="text-align: justify;">BAB V Penutup</p>
<p style="text-align: justify;">Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari penelitian dan analisa yang telah di lakukan. Dari kesimpulan tersebut penulis memberi saran-saran yang sekiranya bermanfaat bagi sistem yang akan di bangun.</p>
<p style="text-align: justify;">Daftar Pustaka</p>
<p style="text-align: justify;">Lampiran</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: center;" align="center">LANDASAN TEORI</p>
<p style="text-align: justify;" align="center"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Definisi Sistem</p>
<p style="text-align: justify;">Definisi sistem menurut Supriyanto yang dikutip oleh Rosmala (2017:139), “Sistem adalah sekumpulan elemen, komponen, atau subsistem yang saling berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi setiap system memilih subsistem-subsistem dan subsistem terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen.”</p>
<p style="text-align: justify;">[1]Menurut Mulyadi yang dikutip oleh Haloloando Ezra, Siti Ragik Handayani, Dwiatmant (2017:68), “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.”</p>
<p style="text-align: justify;">[2]Menurut Rosdiana dan Irfan (Journal CERITA, Volume 3 No 2 – Agustus 2017) mengatakan bahwa “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut”.</p>
<p style="text-align: justify;">[3]Menurut Rocci Luppicini dalam International Form Educational Technology and Society (IFTS) (2015:108), “System : the sum total of parts interrelated within one another and the whole structure or organization.”</p>
<p style="text-align: justify;">Sedangkan menurut Jaluanto Sunu Punjul (2016:1), Sistem adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Atmaja, B. T, Wahyu Hidayat dalam jurnal CERITA (2016:49) “Peranangan adalah proses merencanakan segala sesuatu lebih dahulu. Perancangan merupakan bentuk visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perencanaan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan mengasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.</p>
<p style="text-align: justify;">Jadi secara garis besar sistem adalah kumpulan prosedur atau komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu guna mencari solusi atas masalah-masalah yang timbul</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Karakteristik Sistem</p>
<p style="text-align: justify;">[4]Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Klasifikasi Sistem</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:193) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:</p>
<p style="text-align: justify;">Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi dan sistem transportasi.</p>
<p style="text-align: justify;">Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input, proses dan output sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.</p>
<p style="text-align: justify;">Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.</p>
<p style="text-align: justify;">Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli dipasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri dan lain-lain.</p>
<p style="text-align: justify;">Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.</p>
<p style="text-align: justify;">Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.</p>
<p style="text-align: justify;">Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.</p>
<p style="text-align: justify;">Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara, sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan 5 (lima) tahun mendatang kemungkinan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Definisi Data</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Krismiaji (2015:14), “Data adalah fakta yang dimasukkan ke dalam, disimpan, diproses oleh sebuah sistem”.</p>
<p style="text-align: justify;">[5]Menurut Sopingi (2015:20), “Kata data merupakan bentuk jamak dari datum. Secara sederhana data dapat diartikan sebagai keterangan-keterangan tentang suatu hal. Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya, dan karenanya dapat dijadikan sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan. Data dapat berupa angka atau bilangan, dan biasanya disebut sebagai data kuantitatif. Data dapat juga berupa konsep atau kategori yang bukan berupa angka, dan biasanya disebut sebagai data kualitatif”.</p>
<p style="text-align: justify;">[6]Menurut Sobri, dkk (2017:157), “Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu dan kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alphabet, dan symbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video”.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut H.A Rusdiana dan Moch Irfan dalam Triani Amrih Lestari dan Siti Mariah (2018:16), “informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu tersebut, sehingga membantu dalam pengambilan keputusan secara tepat”.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Gordon B. Davis dalam buku karya Hutahaean (2015:8), “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.</p>
<p style="text-align: justify;">Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan serangkaian fakta atau kejadian yang dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, atau gabungan darinya yang dapat di simpan dan diproses oleh sebuah sistem sehingga menghasilkan suatu informasi.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Definisi Informasi</p>
<p style="text-align: justify;">[7]Menurut M. Thoha dan Miyanto dalam jurnal PROSISKO (2015:58) mengatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bnetuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Jeperson Hutahean (2015:9), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.”</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Wahyu Hidayat, Riri Mahmuriyah dan Sri Ndayani Ratna Safitri (2016:186) mengatakan bahwa "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti".</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut I Putu Agus Eka Pratama dalam Maimunah (2018:193), “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat”.</p>
<p style="text-align: justify;">[8]Menurut Khozin Yuliana dkk. Dalam Jurnal Sensi (2017:192)“Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.</p>
<p style="text-align: justify;">Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Fungsi Informasi</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Hutahaean (2015:9), fungsi utamanya yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, ataupun maupun indikator bagi pengambil keputusan.</p>
<p style="text-align: justify;">Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang dimasukkan ke dalam dan pengolahan suatu model keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan.</p>
<p style="text-align: justify;">Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Nilai Informasi</p>
<p style="text-align: justify;">[9]Menurut Nur Azizah, dkk dalam jurnal SENSI (2017:16) kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini:</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Kualitas Informasi</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Krismiaji (2015:15), kualitas suatu informasi tergantung 6 (enam) hal, antara lain sebagai berikut</p>
<p style="text-align: justify;">Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.</p>
<p style="text-align: justify;">b. Tepat waktu</p>
<p style="text-align: justify;">Sebuah informasi yang disajikan pada saat yang tepat untuk memengaruhi proses pembuatan keputusan</p>
<p style="text-align: justify;">c. Relavan</p>
<p style="text-align: justify;">Sebuah informasi harus dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan ekspetasi semula</p>
<p style="text-align: justify;">d. Lengkap</p>
<p style="text-align: justify;">Informasi yang lengkap adalah informasi yang mencantumkan seluruh informasi penting yang diperlukan oleh pengguna informasi dalam membuat keputusan.</p>
<p style="text-align: justify;">e. Mudah dipahami</p>
<p style="text-align: justify;">Sebuah informasi harus disajikan dalam format yang mudah dimengerti.</p>
<p style="text-align: justify;">f. Dapat dipercaya</p>
<p style="text-align: justify;">Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Definisi Sistem Informasi</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Anggraeni (2017:2), “Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.</p>
<p style="text-align: justify;">[10]Definisi sistem menurut Dade Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2015:72) adalah “Sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu”.</p>
<p style="text-align: justify;">[11]Menurut Ilamsyah, Desy Wiriyanty, Eva Setiawati (2016:201) mengatakan bahwa “sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk menggumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”</p>
<p style="text-align: justify;">[12]Menurut Julitta Dewayani dan Fitri Wahyuningsih dalam Jurnal KOMPAK (2016:11) mengatakan bahwa “Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi perusahaan”.</p>
<p style="text-align: justify;">[13]Menurut Gilang Ramadhan, Edy Budiman, dan Andi Syakir dalam PROSIDING SEMINAR ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI (2017) adalah“Sistem Informasi adalah Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan)”.</p>
<p style="text-align: justify;">Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang saling berkolaborasi dengan cara menggunakan suatu teknologi untuk mendukung dalam berinteraksi.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">2) Komponen Sistem Informasi</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Abdul Kadir (2015:71-72), Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti-berikut.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Abdul Rahman dan Rizki Yudhi Dewantara (2017:3), “teknologi informasi adalah suatu teknologi berupa (hardware, software, useware) yang digunakan untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna untuk memperoleh informasi yang berkualitas”.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Lantip dan Rianto dalam Abdul Rahman dan Rizki Yudhi Dewantara (2017:3), “teknologi informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan perkembanganya sangat pesat”.</p>
<p style="text-align: justify;">Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan bentuk teknologi yang mampu menyampaikan, memproses, serta mengelola informasi ke dalam bentuk media elektronik dan komunikasi pada sebuah jaringan.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Definisi Analisa Sistem</p>
<p style="text-align: justify;">[14]Menurut Putra dalam Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) (2018:153), “Analisa sistem merupakan tahap terhadap sistem yang sedang berjalan, prosedur dan alur dari sistem yang sedang berjalan, analisa permasalahan serta penentuan kebutuhan sistem”.</p>
<p style="text-align: justify;">[15]Menurut Masriadi dalam Menara Ilmu Vol. XII Jilid I No.79 (2018:83), “Analisa sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian dan komponen-komponen dengan maksud untuk melihat dari dekat permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan.Sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai sistem yang sedang dipakai atau sistem yang diterapkan, sedangkan analisa sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai cara untuk memahami terlebih dahulu masalah yang dihadapi oleh sistem”.</p>
<p style="text-align: justify;">[16]“According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrataed Manufacturing Vol. 29 No. 3 (2016:237), “Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and ef?cient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”. Artinya desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar dimana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan.</p>
<p style="text-align: justify;">[10]Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:72), “Analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuahan sistem, dan apa saja kekurangannya”.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Rachmat Agusli, dkk (2017:21), “Analisa sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”. </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">2) Tahapan Analisa Sistem</p>
<p style="text-align: justify;">[17]Menurut Nur Elfi Husda & Yvonne Wangdra (2016:106-107) tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.</p>
<p style="text-align: justify;">[17]Menurut Nur Elfi Husda & Yvonne Wangdra (2016:107) di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, di antaranya adalah:</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Supriyatna (2015:44-46), Analisa Pieces Framework “merupakan suatu alat dalam menganalisis sistem informasi yang berbasis komputer, dimana terdiri dari point-point yang penting yang berguna untuk dijadikan pedoman / acuan dalam menganalisis sistem tersebut. PIECES Framework merupakan praktek pembelajaran terbaik dan inisiatif pengembangan yang menyediakan suatu pendekatan untuk memahami dan meningkatkan perawatan bagi individu dengan kebutuhan yang kompleks disik dan kognitif serta perubahan perilaku.”</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Definisi UML</p>
<p style="text-align: justify;">[18]Menurut Onu, Fergus U. dan Umeakuka, Chinelo V. dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506) mendefinisikan bahwa “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”. (UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML adalah tampilan grafis parsial dari model sistem yang di desain, implementasi, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen grafis, simpul UML terhubung dengan tepi (arus) yang mewakili elemen model sistem. Model UML dari sistem mungkin juga berisi dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks).</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 (2016:55), “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.</p>
<p style="text-align: justify;">[19]Menurut Sparx S yang dikutip oleh K. P. Jayant, dkk dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (2014:148) mendefinisikan bahwa “The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa pemodelan visual dan digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membuat dan mendokumentasikan gambaran dari sistem perangkat lunak).</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Adi Nugroho dalam Maimunah, dkk (2017: 4.5-1), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.”.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Fergus (2016:506),“A UML is a standard modeling language to model the real world in the field of SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. A UML diagram is partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existance. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.</p>
<p style="text-align: justify;">Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemrograman yang berdasarkan gambar atau grafik yang berfungsi untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun serta melakukan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembang perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">2) Tujuan Unified Modeling Language (UML)</p>
<p style="text-align: justify;">Tujuan utama UML :</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">3) Jenis-jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)</p>
<p style="text-align: justify;">Diagram berbentuk grafik yang menunjukkan simbol elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Adapun jenis diagram antara lain :</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Definisi Elisitasi</p>
<p style="text-align: justify;">[10]Menurut Bachtiar dan Atikah dalam JURNAL SISFOTEK GLOBALVol. 5 No. 1 (2015:74), “Elisitas adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Abas Sunarya, Sudaryono, Sugeng Santoso dalam jurnal NS-CCIT (2015:3), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan di sanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Sommerville and Sawyer dalam Hanafri, dkk (2017:7), “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Siahaan yang dikutip oleh M.Iqba Dzalhaq, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:1).“Elistasi adalah pengumpulan kebutuhan aktifitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditatapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi”.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">2) Tahap Elisitasi</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Azizah dkk dalam CCIT Journal Vol 8. No 2 (2018:80), Elisitasi melalui 4 tahap, yaitu:</p>
<p style="text-align: justify;">[10]Menurut Bachtiar dan Atikah dalam JURNAL SISFOTEK GLOBALVol. 5 No. 1 (2015:74), “Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :</p>
<p style="text-align: justify;">Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</p>
<p style="text-align: justify;">Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.</p>
<p style="text-align: justify;">Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut: a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan. b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan. c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi. b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan. c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.</p>
<p style="text-align: justify;">Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</p>
<p style="text-align: justify;"> <p style="text-align: justify;">1) Definisi Testing</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Utami dan Asnawati (2015:272), “Testing atau Pengujian Software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan pada sistem”.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Karuniawati, dkk dalam e-Proceeding of Engineering Vol.2 No.2 (2015:6476), “Black-box testing adalah teknik pengujian tanpa perlu mengetahui struktur internal dari suatu software yang akan diuji karena pengujian ini hanya berfokus kepada input dan output terhadap spesifikasi suatu software”.</p>
<p style="text-align: justify;">2) Black Box Testing</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Afnarius dan Hafiz Yoza Putra (2017:75), “Black Box Testing adalah pengujian perilaku yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.”</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Warsito, dkk dalam CCIT Journal Vol. 8 No. 2 (2015:32), “Black box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data. Pada pengujian aplikasi ini pertama dilakukan di localhost atau dengan menggunakan server lokal, setelah semua berjalan dengan baik maka selanjutnya pengujian dilakukan secara online”.</p>
<p style="text-align: justify;">[20]Menurut Himawan, Dede Cahyadi dan Munawati. (2016), bahwa metode pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Sukarno dan Shalahudin yang dikutip oleh Ruhul Amin (2017), “Black box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dank ode program. Pengujian yang dimaksud untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.</p>
<p style="text-align: justify;">Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa blackbox testing merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengamati hasil eksekusi melalui data uji dari perangkat lunak.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">[21]Menurut Supono dan Putratama (2018:14), Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime Text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer . Selain itu, Sublime Text terkesan elegan untuk sebuah syntax editor. Selain ringan, IDE ini memiliki kecepatan proses simpan dan buka file. Tidak heran kalau IDE ini paling banyak digunakan terutama dikalangan programmer berbasis web.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Abidatin (2016), “Bootstrap adalah sebuah framework CSS dari twitter yang menyediakan kumpulan komponen-komponen antarmuka dasar pada web yang telah dirancang sedemikian rupa untuk digunakan bersama-sama”.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">[22]Menurut Enterprise (2017:1), “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website. Sebagai sebuah aplikasi, website tersebut hendaknya memiliki sifat dinamis dan interaktif. Memiliki sifat dinamis artinya, website tersebut bisa berubah tampilan kontennya sesuai kondisi tertentu (misalnya, menampilkan produk yang berbeda-beda untuk setiap pengunjung). Interaktif artinya, website tersebut dapat memberi feedback bagi user (misalnya, menampilkan hasil pencarian produk)”.</p>
<p style="text-align: justify;">[23]Menurut Maimunah, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia Vol. 5 No.1 (2017:4.5-2), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru uptodate. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Betha Sidik (2017:33) menjelaskan PHP merupakan bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara one the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Sri Rahayu dkk (2015), “PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server”.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Sudaryono, dkk (2017:1351), “MySQL adalah perangkat lunak sumber terbuka (open source)”.</p>
<p style="text-align: justify;">[21]Menurut Supono dan Putratama (2018: 2), “MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user dan SQL Database Management System (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan“.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Andoyo dan Suyono (2016:47), “MySQL adalah database yang multi fungsi. Artinya, database ini dapat digunakan oleh berbagai macam bahasa pemrograman baik itu Java, php, Visual Basic atau Delphi. Karena kecanggihannya, MySQL kerap menjadi pilihan dalam membangun aplikasi yang dapat menampung banyak data. Kabarnya, untuk data yang dapat ditampung oleh database ini mencapai hingga ratusan ribu data”.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Betha Sidik (2017:321) dalam bukunya, menyebutkan bahwa, “MySQL merupakan software database yang termasuk paling populer di lingkungan Linux, kepopuleran ini karena di tunjang karena perfomasi query dari databasenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat dan jarang bermasalah.”</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Definisi Rancang</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut R. Pressman dalam Mochammad Farid Yusuf dan Yerry Soepriyanto (2017:12), “Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan”.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">2) Definisi Bangun atau Pembangunan Sistem</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut R. Pressman dalam Mochammad Farid Yusuf dan Yerry Soepriyanto (2017:12), “adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian”.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Chan (2017:4), “Aplikasi adalah koleksi window dan objek-objek yang menyediakan fungsi untuk aktivitas use, seperti pemasukan data, proses dan pelaporan”.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Kusmanto dalam Jurnal INFOTEK, Vol 3, No 1 (2018:200), “Aplikasi adalah software yang dirancang khusus untuk membantu pengerjaan tugas-tugas yang diperlukan dan program yang siap pakai untuk digunakan”.</p>
<p style="text-align: justify;">Menurut Yuhefizar dalam Martono, dkk (2017:232), “Aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu”.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Legal Drafting secara sempit adalah penyusunan / perancangan Peraturan Perundang-undangan. Legal Drafting secara luas adalah kegiatan praktek hukum yang menghasilkan peraturan, sebagai contoh; Pemerintah membuat Peraturan Perundang-undangan; Hakim membuat keputusan Pengadilan yang mengikat public; Swasta membuat ketentuan atau peraturan privat seperti; perjanjian / kontrak, kerjasama dan lainnya yang mengikat pihak-pihak yang melakukan perjanjian atau kontrak</p>
<p style="text-align: justify;">Pembentukan Peraturan Perundangan-undangan adalah pembuatan Peraturan Perundang-undangan yang mencakup tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan dan pengundangan</p>
<p style="text-align: justify;">Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga Negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">[24]Menurut Aris Mortono, dkk dalam (Journal CERITA, Volume 3 No 2 - Agustus 2018), “Literature review atau tinjauan pustaka adalah kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik-titik saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topic tertentu”</p>
<p style="text-align: justify;">Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain:</p>
<p style="text-align: justify;">1) Penelitian yang dilakukan oleh Nanang Al Hidayat, SH.,M.H dalam Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 ISSN : 1693-0819</p>
<p style="text-align: justify;">[Nanang 2017] berjudul “Implementasi Legal Drafting Dalam Proses Penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten / Kota (Studi Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bungo)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi legal drafting dalam proses penyusunan peraturan daerah Kabupaten / Kota di Sekretariat DPRD Kabupaten Bungo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi legal drafting dalam proses penyusunan peraturan daerah Kabupaten / Kota di Sekretariat DPRD Kabupaten Bungo yaitu: (1) Perencanaan Peraturan Daerah (2) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (3) Pengesahan dan penetapan (4) Pengundangan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">2) Penelitian yang dilakukan oleh Ika Ariani Kartini dalam Jurnal KOSMIK HUKUM Vol. 18 No. 1 Januari 2018 ISSN : 1411-9781</p>
<p style="text-align: justify;">[Ika 2018] berjudul “Tinjauan Terhadap Pelaksanaan Legal Drafting (Penyusunan Peraturan Perundang-undangan) Di Tingkat Desa Sesuai Undang-Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa”. Dalam tataran normative, kebijakan publik sebagai sebuah proses dan keputusan politik menjelma menjadi proses dan penyusunan kaidah hukum yang nampak drai bebbagai produk peraturan perundang-undangan. Salah satu partisipasi masyarakat yang dimaksud adalah dengan melakukan advokasi terhadap kebijakan publik karena advokasi merupakan cara ampuh mempengaruhi pendapat public atau orang lain, dan diharapkan juga dapat mengubah perilaku pemegang otoritas kebijakan yang tidak menguntungkan masyarakat. Oleh karena kebijakan publik itu menjelma dalam berbagai bentuk peraturan perundang-undangan (baik di tingkat pusat maupun daerah), maka membahas tentang strategi dan teknik advokasi kebijakan publik mau tidak mau bersinggungan dengan proses legalisasi yang dilakukan oleh badan atau pejabat yang diberi wewenang untuk membentuk peraturan Perundang-undangan tersebut.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">3) Penelitian yang dilakukan oleh M. Yusrizal Adi Syaputra dalam JURNAL ILMIAH PENEGAKAN HUKUM Vol. 2 No. 1 Juni 2015 ISSN : 2355-987X</p>
<p style="text-align: justify;">[Yusrizal 2015] berjudul “Kajian Yuridis Terhadap Praktik Legal Drafting Peraturan Desa Di Indonesia”. Momentum Otonomi Daerah, sebagaimana dimuat pada UU No. 32 Tahun 2004 yang telah dirubah oleh UU No 12 tahun 2008 dan kembali di rubah oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah mereposisi penyelenggaraan pemerintahan daerah agar lebih representatif dan akuntabel menuju kemapanan demokratisasi ranah politik lokal. Keberadaan Desa dalam UU No 23 tahun 2014 dan PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa diakui sebagai satu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yuridiksi, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat yang diakui/dan dihormati dalam sistem Pemerintahan NKRI. Dengan pengakuan tersebut Pemerintah memberikan kewenangan kepada Desa untuk membentuk Peraturan Desa.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">4) Penelitian dilakukan oleh Ibnu Sina Chandranegara dalam Jurnal konstitusi Vol. 14 No. 1 Maret 2017</p>
<p style="text-align: justify;">[Ibnu 2017] berjudul “Desain Konstitusional Hukum MIGAS Untuk Sebesar-besarnya Kemakmuran Rakyat”. Tata kelola migas Indonesia diatur dan ditukan dalam suatu undang-undang. UU ini kemudian diganti menjadi UU No. 8 Tahun 1971 yang memberikan fungsi ganda kepada Pertamina yaitu sebagai operator dan regulator, sedangkan fungsi kebijakan dijalankan oleh pemerintah. UU No. 22 Tahun 2001 untuk menggantikan UU No. 8 Tahun 1971. Pemisahan ketiga fungsi ini dikenal sebagai sistem tiga kaki. Misalnya, Pertamina sebagai perusahaan negara (NOC) harus bersaing secara terbuka dengan perusahaan asing (IOC) yang notabene mempunyai banyak kelebihan baik dalam teknologi, kapital, maupun manajemen resiko; sehingga UU ini sering dicap sebagai pro-asing karena UU No 22 tersebut ternyata lebih banyak memberikan kelonggaran kepada IOC. Sejak UU No 22/2001 disahkan, Mahkamah Konstitusi (MK) telah beberapa kali melakukan pembatalan terhadap pasal-pasal dalam UU tersebut, sehingga legalitas secara utuh dari UU tersebut dipertanyakan. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan uraian berkenaan dengan fondasi desain Hukum Migas berbasiskan arah dari putusan-putusan MK terkait UU No 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">5) Penelitian dilakukan oleh Maret Priyanta dalam Jurnal IUS Vol. VI No. 3 Desember 2018 P-ISSN : 2303-3827 E-ISSN : 2477-815X</p>
<p style="text-align: justify;">[Maret 2018] berjudul “Optimalisasi Fungsi Dan Kedudukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Dan Evaluasi Rencana Tata Ruang Dalam Sistem Hukum Lingkungan Indonesia Menuju Pembangunan Berkelanjutan”. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ditujukan untuk menjamin prinsip pembangunan berkelanjutan menjadi dasar penyusunan dan evaluasi rencana pembangunan dan rencana tata ruang (RTR). Pembaruan fungsi dan kedudukan KLHS dalam sistem hukum lingkungan Indonesia menjadi penting, serta mengatur secara tegas kebutuhan materi pengaturan RTR untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Dalam hal ini digunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan utuh menyeluruh. Pola penelitian dan pengkajian terapan terhadap hukum, lingkungan dan tata ruang bertujuan untuk mengetahui dan memahami kebijaksanaan dalam kedudukan KLHS dalam perencanaan tata ruang. KLHS merupakan kajian ilmiah bertujuan untuk menjamin pembangunan berkelanjutan dalam setiap kegiatan pemanfaatan ruang. Pencegahan terhadap kegiatan usaha yang berdampak terhadap lingkungan tidak dapat diselesaikan oleh satu peraturan. RTR sebagai salah satu-satunya dokumen hukum rencana sekaligus instrument hukum pengendali yang menjadi dasar bagi terkait seluruh kegiatan pemanfaatan ruang harus diperkuat kedudukannya dalam sistem hukum lingkungan Indonesia, sehingga KLHS harus diperbarui fungsinya agar harmonis dan sesuai dengan kebutuhan pengaturan RTR untuk menjamin pembangunan berkelanjutan dan keadilan bagi generasi kini dan mendatang.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">6) Penelitian dilakukan oleh Nike K. Rumokoy dalam Jurnal HukumUnsrat Vol. 22 No. 5 Januari 2016</p>
<p style="text-align: justify;">[Nike 2016] berjudul “Pelanggaran Hukum Terhadap Penggunaan Minyak Dan Gas Bumi (MIGAS) Yang Terkandung Di Dalam Wilayah Hukum Pertambangan Indonesia Oleh Pihak Yang Tidak Berwenang". Perubahan itu adalah diterapkannya system otonomi daerah yaitu sebuah system pemerintahan dengan pendekatan desentralisasi dari sistem pemerintahan sebelumnya yang bersifat sentralistik. Implikasi dari diterapkannya sistem otonomi daerah adalah diserahkannnya beberapa urusan pemerintahan yang asalnya merupakan wewenang pemerintah pusat menjadi kewenangan pemerintah daerah kecuali urusan pertahanan dan keamanan, urusan luar negeri, urusan agama, urusan moneter dan peradilan.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">7) Penelitian dilakukan oleh Imas Sholihah dalam Jurnal RECHTSVINDING Vol. 5 No. 3 Desember 2016 ISSN : 2089-9009</p>
<p style="text-align: justify;">[Imas 2016] berjudul “Kebijakan Hukum Pembangunan Kawasan Perbatasan Melalui Infrastruktur Berbasis Teknologi”. Pengembangan infrastuktur perbatasan sangat diperlukan karena merupakan salah satu kendala utama yang dihadapi dalam membangun kawasan perbatasan. Dengan menggunakan metode yuridis normative, dipilih 12 peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan pengelolaan batas wilayah dan kawasan perbatasan, undang-undang yang dipandang spesifik mengatur pengelolaan kawasan perbatasan adalan Undang-Undang No 43 Tahun 2008 tentang wilayah Negara, sedangakn pengaturan terkait infrastuktur lebih banyak diakomodir dalam Undang-Undang No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang beerat peraturan pelaksananya</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">8) Penelitian dilakukan oleh Bambang Yunianto dalam Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol. 11 No. 2 Mei 2015</p>
<p style="text-align: justify;">[Bambang 2015] berjudul “Penyusunan Pokok-pokok Materi Regulasi Pengusahaan Underground Coal Gasification (UCG)”. Berdasarkan analisis Strength, Weakness, Opportunity, and Threat, diperoleh informasi pentingnya memanfaatkan cadangan batubara bawah permukaan sebagai sumber energi alternatif untuk menopang ketahanan energi nasional. Dalam pemanfaatan cadangan batubara tersebut, diperlukan regulasi pengusahaannya yang menarik yang dapat mendatangkan devisa negara dan menguntungkan seluruh pemangku kepentingan. Sesuai peraturan perundang-undangan, Indonesia sebetulnya telah memberi pilihan bahwa pengusahaan batubara tersebut sebaiknya dikelola sesuai peraturan di bidang mineral dan batubara, yakni Undang-Undang Nomor 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara beserta produk hukum turunannya. Sedangkan di bagian hilir yang terkait dengan pemasaran produk batubara tersebut, diperlukan rezim minyak dan gas bumi serta rezim energi baru terbarukan untuk mengaturnya.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">9) Penelitian dilakukan oleh Hartana dalam Jurnal Komunikasi Hukum Vol. 3 No. 1 Februari 2017 ISSN : 2356-4164</p>
<p style="text-align: justify;">[Hartana 2017] berjudul “Hukum Pertambangan (Kepastian Hukum Terhadap Investasi Sektor Pertambangan Batubara Di Daerah)”. Meskipun secara teoritis Indonesia menjadi negara yang potensial sebagai negara tujuan investasi, namun dalam praktik sering terjadi permasalahan yang menimbulkan ketidak pastian hukum. Fenomena ketidakpastian hukum tersebut seperti miss management pengelolaan wilayah pertambangan, tuntutan masyarakat terhadap ketidakadilan dalam pengelolaan pertambangan, penegakan hukum yang lemah dan tidak konsisten, serta berbagai permasalahan lain terkait dengan sistem hukum yang berlaku. Dampak ketidakpastian hukum tersebut adalah menurunnya angka investasi pertambangan dalam negeri. Oleh karenanya pemerintah berupaya memperbaiki kondisi ini dengan menerbitkan Undang-undang baru yaitu Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">10) Penelitian dilakukan oleh Nizlawati MS. Kono dalam Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion Edisi 3 Vol. 3 2015</p>
<p style="text-align: justify;">[Nizlawati 2015] berjudul “Pengendalian Kerusakan Lingkungan Atas Perizinan MIGAS Di Kabupaten Banggai Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup”. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Dimana metode penelitian ini mengkaji asas-asas hukum dan sistematika hukum. Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan berupa bahan hukum primer, sekunder, maupun tersier. Semua data kepustakaan dikumpulkan, kemudian dianalisis dan hasilnya dituangkan dalam bentuk deskriptif. Jadi berdasarkan hasil analisis penulis, maka dapat ditarik satu benang merah bahwa proyek pengembangan Gas DSLNG dapat menimbulkan risiko negatif maupun positif.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: center;" align="center">ANALISA SISTEM YANG BERJALAN</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Badan Pengatur PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI (disingkat BPH Migas) adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengaturan pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi serta pengangkutan Gas Bumi melalui pipa pada Kegiatan Usaha Hilir. Fungsi BPH Migas adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, dalam suatu pengaturan agar ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan Pemerintah dapat terjamin di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri.</p>
<p style="text-align: justify;">BPH Migas bertanggung jawab kepada Presiden. Dasar hukum pendirian BPH Migas adalah Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 2002 dan Keputusan Presiden No. 86 Tahun 2002. BPH Migas bersifat Independen dan langsung di bawah koordinasi Presiden. Badan Pengatur Hilir Migas yang selanjutnya disebut BPH Migas terdiri atas Komite dan bidang, yang dimaksud bidang adalah DiDekan Fakultas Sains dan Teknologiat BBM, DiDekan Fakultas Sains dan Teknologiat Gas Bumi dan Sekretariat, secara sinergi telah melakukan kegiatan pengaturan dan pengawasan yang berupa penyiapan perangkat aturan pelaksanaan yang berupa pedoman, juklak/ juknis, perencanaan supply–demand BBM, monitoring serta evaluasi atas kegiatan yang dilakukan oleh Badan Usaha, pembangunan sistem penyediaan dan pendistribusian BBM dan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, verifikasi volume penjualan Bahan Bakar Minyak bersubsidi, sosialisasi tentang pendistribusian jenis Bahan Bakar Minyak tertentu dengan kartu kendali pada daerah tertentu dan rapat koordinasi dengan instansi terkait.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Visi</p>
<p style="text-align: justify;">Terwujudnya penyediaan dan pendistribusian BBM di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatnya pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri melalui persaingan usaha yang wajar, sehat dan transparan bagi ssebesar-besar kemakmuran rakyat</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">2) Misi</p>
<p style="text-align: justify;">Melakukan pengaturan dan pengawasan secara independen dan transparan atas pelaksanaan kegiatan usaha penyediaan dan pendistribusian BBM dan peningkatan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Industri Minyak dan Gas Bumi merupakan sektor penting di dalam pembangunan nasional baik dalam hal pemenuhan kebutuhan energi dan bahan baku industri di dalam negeri maupun sebagai penghasil devisa Negara sehingga pengelolaannya perlu dilakukan seoptimal mungkin. Dalam upaya menciptakan kegiatan usaha minyak dan gas bumi yang mandiri, andal, transparan, berdaya saing, efisien dan berwawasan pelestarian fungsi lingkungan serta mendorong perkembangan potensi dan peranan nasional sehingga mampu mendukung kesinambungan pembangunan nasional guna mewujudkan peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, telah ditetapkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.</p>
<p style="text-align: justify;">Undang-undang tersebut memberikan landasan hokum bagi pembaharuan dan penataan kembali kegiatan usaha Migas nasional mengingat peraturan perundang-undangan sebelumnya (UU No. 44 prp Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan UU No. 8 Tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) sudah tidak lagi sesuai dengan keadaan sekarang maupun tantangan yang akan dihadapi di masa yang akan datang.</p>
<p style="text-align: justify;">Sebagaimana ditegaskan dalam UU No. 22 Tahun 2001, Kegiatan Usaha Hilir Migas berintikan atau bertumpu pada kegiatan usaha Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan dan atau Niaga dan diselenggarakan melalui mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat dan transparan. Namun Pemerintah tetap berkewajiban menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian Bahan Bakar Minyak yang merupakan komoditas vital dan menguasai hajat hidup orang banyak di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengatur kegiatan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui pipa agar pemanfaatannya terbuka bagi semua pemakai dan mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri.</p>
<p style="text-align: justify;">Di dalam melaksanakan tanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan usaha penyediaan dan pendistribusian BBM dan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui pipa guna menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM diseluruh wilayah NKRI dan mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi dalam negeri, Pemerintah sesuai amanat Undang-undang No. 22 tahun 2001 telah membentuk suatu badan independen yaitu Badan pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 2002 jo Keputusan Presiden No. 86 Tahun 2002), yang selanjutnya Badan ini disebut Badan Pengatur PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI (BPH Migas).</p>
<p style="text-align: justify;">Untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam UU No. 22 Tahun 2001 khususnya yang menyangkut kegiatan usaha hilir Migas, Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha PEMBELIAN BARANG PRODUKSI PADA PT. MUSTOFA JAYA MANDIRI.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1.) Fungsi</p>
<p style="text-align: justify;">Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, dalam suatu pengaturan agar ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan Pemerintah dapat terjamin di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">2.) Tugas</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPH Migas</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Sekretariat BPH Migas, terdiri dari :</p>
<p style="text-align: justify;">masing-masing Bagian membawahi 3 Sub Bagian;</p>
<p style="text-align: justify;">Sekretariat BPH Migas mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan administrasi kepada BPH Migas, serta koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pelayanan administrasi di lingkungan Sekretariat BPH Migas dan DiDekan Fakultas Sains dan Teknologiat. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat BPH Migas menyelenggarakan fungsi:</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Membuat Surat Penyelesaian</p>
<p style="text-align: justify;">Untuk mengetahui tujuan surat penyelesaian harus diserahkan ke bagian mana sebelum ke proses selanjutnya</p>
<p style="text-align: justify;">2) Menyetujui Surat Penyelesaian</p>
<p style="text-align: justify;">Jika surat sudah disetujui oleh kasubbag, maka proses selanjutnya sudah bisa dilaksanakan</p>
<p style="text-align: justify;">3) Menerima Surat Penyelesaian</p>
<p style="text-align: justify;">Tim Penyusun akan menerima surat penyelesaian untuk melakukan proses selanjutnya dengan ketentuan yang berlaku</p>
<p style="text-align: justify;">4) Membuat Rancangan Perundang-undangan</p>
<p style="text-align: justify;">Tim penyusun membuat Rancangan Perundang-undangan sesuai dengan surat penyelesaian yang diterima oleh kasubbag</p>
<p style="text-align: justify;">5) Menyerahkan Hasil Rancangan Perundang-undangan</p>
<p style="text-align: justify;">Tim Penyusun menyerahkan hasil Rancangan Perundang-undangan ke Kasubbag untuk diperiksa sebelum diserahkan ke Kepala Sekretariat</p>
<p style="text-align: justify;">6) Revisi Rancangan Perundang-undangan</p>
<p style="text-align: justify;">Tim Penyusun akan melakukan Revisi jika Rancangan yang sebelumnya di tolak, serta Kasubbag akan memerikan catatan untuk bagian yang harus di revisi</p>
<p style="text-align: justify;">7) Menyetujui Hasil Rancangan Perundang-undangan</p>
<p style="text-align: justify;">Jika telah disetujui Hasil Rancangan Perundang-undangan akan diteruskan ke Kepala Sekretariat untuk ditanda tangani dan disahkan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini</p>
<p style="text-align: justify;">1) Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan</p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yaitu:</p>
<p style="text-align: justify;">- Terdapat 1 System mencakup proses kegiatan yang berjalan</p>
<p style="text-align: justify;">- Terdapat 3 actor dalam proses kegiatan yang berjalan, yaitu Subbag Kepegawaian, Kasubbag dan Tim Penyusun</p>
<p style="text-align: justify;">- 10 use case yang bisa dilakukan actor diantaranya: Membuat Surat Penyelesaian, Menyetujui Surat Penyelesaian, Menerima Surat Penyelesaian, Membuat Rancangan Perundang-undangan, Menyerahkan Hasil Rancangan Perundang-undangan, Memeriksa Hasil Rancangan Perundang-undangan, Menolak Hasil, Revisi Hasil Rancangan Perundang-undangan, Menerima Hasil, Menyetujui Hasil Rancangan Perundang-undangan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">2) Activity Diagram Sistem Yang Berjalan</p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yaitu :</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 Vertical Swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh : Subbag Kepegawaian, Kasubbag, dan Tim Penyusun</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan</p>
<p style="text-align: justify;">- 10 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : Membuat Surat Penyelesaian, Menyetujui Surat Penyelesaian, Menerima Surat Penyelesaian, Membuat Rancangan Perundang-undangan, Menyerahkan Hasil Rancangan Perundang-undangan, Memeriksa Hasil Rancangan Perundang-undangan, Menolak Hasil, Revisi Hasil Rancangan Perundang-undangan, Menerima Hasil, Menyetujui Hasil Rancangan Perundang-undangan</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">3) Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan</p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas yaitu :</p>
<p style="text-align: justify;">- Terdapat 3 Actor terdiri dari : Subbag Kepegawaian, Kasubbag dan Tim Penyusun</p>
<p style="text-align: justify;">- 4 Life Line yaitu : Surat Penyelesaian, Rancangan Perundang-undangan, Revisi Rancangan Perundang-undangan dan Hasil Akhir Rancangan Perundang-undangan</p>
<p style="text-align: justify;">- 8 Message, diantaranya Memberikan Surat, Menyetujui Surat, Menerima Surat, Membuat Rancangan, Menyerahkan Rancangan, Menolak Rancangan, Revisi Rancangan, Menyetujui Rancangan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Setiap sistem memiliki batasan yang memisahkan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sesuai dengan permasalahan yang diambil oleh peneliti, bahwa hal yang akan dibahas adalah mengenai permasalahan tentang sistem manajemen Legal Drafting pda BPH Migas. Permasalahan yang diambil adalah mulai dari surat penngajuan yang masuk, proses persetujuan dari kasubbag, penyusunan rancangan perundang-undangan oleh tim penyusun dan persetujuan dari kasubbag</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: center;"> No. Jenis Analisa Kelemahan Sistem Lama Sistem Yang Diusulkan 1. Performance (Kinerja) Pada sistem lama kinerja memerlukan banyak waktu dan lambatnya proses yang dilakukan. Dalam proses pengajuan surat penyelesaian, subbag kepegawaian hanya membuat surat penyelesaian berdasarkan waktu yang telah ditentukan, yang mana akibatnya sering terjadi keterlambatan penyampaian informasi laporan Pada sistem yang diusulkan, siapa saja yang ada di lingkungan BPH Migas bisa membuat surat pengajuan terkait bagian yang dituju melalui website yang dapat diakses melalui PC tanpa terikat oleh waktu. 2. Information (Informasi) Informasi yang datang dan diterima Kasubbag sering terlambat karena kuranganya lampiran-lampiran yang dibutuhkan Pada sistem yang diusulkan, pengajuan bisa lebih cepat diterima oleh Kasubbag dan tim penyusun, karena pengguna bisa langsung melampirkan dokumen yang dibutuhkan langsung melalui website 3. Economy (Ekonomi) Karena terlambatnya informasi yang diterima, terlambat pula melakukan rancangan perundang-undangan Karena informasi terkait pengajuan dapat langsung diteriam oleh tim penyusun untuk melakukan rancangan perundang-undangan 4. Control (Pengendalian) Kasubbag sulit untuk melakukan control pada proses rancangan yang sedang dibuat oleh tim penyusun Pada sistem yang diusulkan, kontrol pengajuan maupun rancangan perundang-undangan menjadi lebih mudah karena bisa dilakukan setiap waktu dan bisa dilakukan oleh setiap orang. 5. Efficiency (Efisiensi) Kegiatan membuat laporan 5R dirasa kurang efisien, karena pada dasarnya harus dilakukan oleh seluruh pihak yang ada di lingkungan BPH Migas, tetapi pada kasus ini hanya dilakukan oleh beberapa pihak yang ditentukan Pada sistem yang diusulkan, orang-orang yang ada di lingkungan BPH Migas bisa ikut serta dan aktif dalam kegiatan pengajuan surat 6. Service (Pelayanan) Penanganan masalah yang dilakukan terbilang belum optimal karena sering terjadi keterlambatan Kondisi lingkungan menjadi lebih optimal karena seluruh pegawai bisa turut serta berdasarkan informasi yang diterima. <p style="text-align: center;" align="center">Tabel 3.1 Analisa PIECES</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Analisa Masukan</p>
<p style="text-align: justify;">- Nama Masukan : Laporan surat penyelesaian</p>
<p style="text-align: justify;">Fungsi : Mengetahui surat masuk dari perusahaan lain untuk membuat izin usaha dan lain-lain</p>
<p style="text-align: justify;">Sumber : Subbag Kepegawaian</p>
<p style="text-align: justify;">Media : Kertas</p>
<p style="text-align: justify;">Frekuensi : Setiap ada surat masuk</p>
<p style="text-align: justify;">Keterangan : Laporan surat penyelesaian oleh Subbag Kepegawaian</p>
<p style="text-align: justify;"> <p style="text-align: justify;">Masukan : Laporan Surat Perusahaan</p>
<p style="text-align: justify;">Keluaran : Laporan Surat Penyelesaian</p>
<p style="text-align: justify;">Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan laporan surat penyelesaian yang berisi berupa dokumen-dokumen pendukung untuk ke tahap selanjutnya</p>
<p style="text-align: justify;"> <p style="text-align: justify;">Masukan : Laporan Surat Penyelesaian</p>
<p style="text-align: justify;">Keluaran : Laporan Surat Persetujuan</p>
<p style="text-align: justify;">Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan laporan surat persetujuan yang berisi berupa dokumen-dokumen pendukung untuk ke tahap selanjutnya</p>
<p style="text-align: justify;"> <p style="text-align: justify;">Masukan : Laporan Surat Persetujuan</p>
<p style="text-align: justify;">Keluaran : Laporan Rancangan Perundang-undangan</p>
<p style="text-align: justify;">Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan laporan rancangan perundang-undangan yang berisi rancangan undang-undang untuk mendapatkan persetujuan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">3) Analisa Keluaran</p>
<p style="text-align: justify;">Fungsi : Mengetahui surat masuk dari perusahaan lain untuk membuat izin usaha dan lain-lain</p>
<p style="text-align: justify;">Media : Kertas</p>
<p style="text-align: justify;">Distribusi : Kasubbag Kepegawaian</p>
<p style="text-align: justify;"> <p style="text-align: justify;">Fungsi : Pemberitahuan untuk pembuatan rancangan perundang-undangan</p>
<p style="text-align: justify;">Media : Kertas</p>
<p style="text-align: justify;">Distribusi : Kasubbag</p>
<p style="text-align: justify;"> <p style="text-align: justify;">Fungsi : Menyampaikan hasil rancangan perundang-undangan</p>
<p style="text-align: justify;">Media : Kertas</p>
<p style="text-align: justify;">Distribusi : Tim Penyusun</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Processor : Dual Core</p>
<p style="text-align: justify;">2) Monitor : 16 Inch</p>
<p style="text-align: justify;">3) Mouse : Optical Mouse</p>
<p style="text-align: justify;">4) RAM : 2 GB</p>
<p style="text-align: justify;">5) Harddisk : 500 GB</p>
<p style="text-align: justify;">6) Printer : Cannon IP2770</p>
<p style="text-align: justify;"> <p style="text-align: justify;">1) Windows 2010</p>
<p style="text-align: justify;">2) Ms Office 2010</p>
<p style="text-align: justify;">3) Google Chrome</p>
<p style="text-align: justify;"> <p style="text-align: justify;">1) Petugas yang berwenang</p>
<p style="text-align: justify;">2) Pimpinan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan dapat dilihat ada beberapa permasalahan yang dihadapi. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya sebagai berikut :</p>
<p style="text-align: justify;">1) Belum terintegrasi dan terpadu perencanaan dan penganggaran pembentukan produk hukum di lingkungan BPH Migas. Dan terbatasnya sarana dan prasarana dalam pembentukan produk hukum di lingkungan BPH Migas</p>
<p style="text-align: justify;">2) Belum adanya pedoman pembentukan produk hukum di lingkungan BPH Migas. Dan belum optimalnya pemanfaatan sarana dan prasarana teknologi informasi yang mendukung penyusunan peraturan dan keputusan di lingkungan BPH Migas</p>
<p style="text-align: justify;">3) Terbatasnya pegawai negeri sipil yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam penyusunan peraturan dan keputusan di lingkungan BPH Migas</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Alternatif pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :</p>
<p style="text-align: justify;">1) Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada apabila ada perbaikan / penggantian terhadapa sarana dan prasarana segera dilakuakn pengajuan kepada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian</p>
<p style="text-align: justify;">2) Mengkomunikasikan dan mensinkronkan jadwal kegiatan dan menyiapkan narasumber pengganti yang memiliki kompetensi sama</p>
<p style="text-align: justify;">3) Pembagian tugas dan saling mencover / back-up antar anggota tim apabila ada anggota tim yang berhalangan karena penugasan lain</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tenteang rancangan dari kebutuhan suatu sistem yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalan hal ini wawancara dilakukan terhadap … mengenai sistem yang diusulkan. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat</p>
<p style="text-align: center;"> Functional Analisis Kebutuhan Saya ingin sistem dapat : No Keterangan 1 Menampilkan halaman login 2 Menampilkan peringatan jika username atau password salah 3 Menampilkan dashboard 4 Menampilkan logo BPH Migas 5 Menampilkan alamat BPH Migas 6 Menampilkan jumlah pengajuan yang masuk 7 Menunggu Verifikator 8 Menampilkan jumlah pengajuan yang ditolak 9 Menampilkan jumlah pengajuan yang selesai 10 Menampilkan grafik perbandingan berdasarkan kategori 11 Menampilkan data user 12 Bisa menambah data user 13 Bisa mengubah data user 14 Bisa menghapus data user 15 Bisa melihat data user 16 Bisa mencetak data user 17 Menampilkan data pengajuan 18 Bisa menambah data pengajuan 19 Bisa mengubah data pengajuan 20 Bisa menghapus data pengajuan 21 Bisa melihat data pengajuan 22 Bisa menyimpan data pengajuan 23 Menampilkan data pendukung pengajuan 24 Bisa menambah data pendukung pengajuan 25 Bisa mengubah data pendukung pengajuan 26 Bisa menghapus data pendukung pengajuan 27 Bisa melihat data pendukung pengajuan 28 Bisa menyimpan data pendukung pengajuan 29 Menampilkan data dokumen 30 Bisa menambah data dokumen 31 Bisa mengubah data dokumen 32 Bisa menghapus data dokumen 33 Bisa melihat data dokumen 34 Bisa menyimpan data dokumen 35 Menampilkan data pendukung dokumen 36 Bisa menambah data pendukung dokumen 37 Bisa mengubah data pendukung dokumen 38 Bisa menghapus data pendukung dokumen 39 Bisa melihat data pendukung dokumen 40 Bisa menyimpan data pendukung dokumen 41 Menampilkan menu laporan 42 Menampilkan data pengajuan 43 Bisa menambah data pengajuan 44 Bisa mengubah data pengajuan 45 Bisa menghapus data pengajuan 46 Bisa melihat data pengajuan 47 Bisa mencetak data pengajuan 48 Menampilkan data dokumen 49 Bisa menambah data dokumen 50 Bisa mengubah data dokumen 51 Bisa menghapus data dokumen 52 Bisa melihat data dokumen 53 Bisa mencetak data dokumen 54 Bisa menandatangani hasil dokumen secara digital 55 Membuat QR Code pada hasil dokumen 56 Menampilkan menu Utility 57 Menampilkan menu Profile 58 Mengubah form profile user 59 Mengubah nama profile user 60 Menampilkan menu Reset Password 61 Menampilkan Power Off/Logout HRD 62 Menampilkan pencarian data Non Functional Saya Ingin Sistem Dapat : No Keterangan 1 Memiliki tampilan yang sederhana dan menarik 2 Sistem dapat digunakan dengan mudah oleh user 3 Sistem berbasis web 4 Keamanan data terjamin <p style="text-align: center;" align="center">Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :</p>
<p style="text-align: center;"> Functional Analisa Kebutuhan Saya ingin sistem dapat : No Keterangan M D I 1 Menampilkan halaman login ✔ 2 Menampilkan peringatan jika username atau password salah ✔ 3 Menampilkan dashboard ✔ 4 Menampilkan logo BPH Migas ✔ 5 Menampilkan alamat BPH Migas ✔ 6 Menampilkan jumlah pengajuan yang masuk ✔ 7 Menunggu Verifikator ✔ 8 Menampilkan jumlah pengajuan yang ditolak ✔ 9 Menampilkan jumlah pengajuan yang selesai ✔ 10 Menampilkan grafik perbandingan berdasarkan kategori ✔ 11 Menampilkan data user ✔ 12 Bisa menambah data user ✔ 13 Bisa mengubah data user ✔ 14 Bisa menghapus data user ✔ 15 Bisa melihat data user ✔ 16 Bisa mencetak data user ✔ 17 Menampilkan data pengajuan ✔ 18 Bisa menambah data pengajuan ✔ 19 Bisa mengubah data pengajuan ✔ 20 Bisa menghapus data pengajuan ✔ 21 Bisa melihat data pengajuan ✔ 22 Bisa menyimpan data pengajuan ✔ 23 Menampilkan data pendukung pengajuan ✔ 24 Bisa menambah data pendukung pengajuan ✔ 25 Bisa mengubah data pendukung pengajuan ✔ 26 Bisa menghapus data pendukung pengajuan ✔ 27 Bisa melihat data pendukung pengajuan ✔ 28 Bisa menyimpan data pendukung pengajuan ✔ 29 Menampilkan data dokumen ✔ 30 Bisa menambah data dokumen ✔ 31 Bisa mengubah data dokumen ✔ 32 Bisa menghapus data dokumen ✔ 33 Bisa melihat data dokumen ✔ 34 Bisa menyimpan data dokumen ✔ 35 Menampilkan data pendukung dokumen ✔ 36 Bisa menambah data pendukung dokumen ✔ 37 Bisa mengubah data pendukung dokumen ✔ 38 Bisa menghapus data pendukung dokumen ✔ 39 Bisa melihat data pendukung dokumen ✔ 40 Bisa menyimpan data pendukung dokumen ✔ 41 Menampilkan menu laporan ✔ 42 Menampilkan data pengajuan ✔ 43 Bisa menambah data pengajuan ✔ 44 Bisa mengubah data pengajuan ✔ 45 Bisa menghapus data pengajuan ✔ 46 Bisa melihat data pengajuan ✔ 47 Bisa mencetak data pengajuan ✔ 48 Menampilkan data dokumen ✔ 49 Bisa menambah data dokumen ✔ 50 Bisa mengubah data dokumen ✔ 51 Bisa menghapus data dokumen ✔ 52 Bisa melihat data dokumen ✔ 53 Bisa mencetak data dokumen ✔ 54 Bisa menandatangani hasil dokumen secara digital ✔ 55 Membuat QR Code pada hasil dokumen ✔ 56 Menampilkan menu Utility ✔ 57 Menampilkan menu Profile ✔ 58 Mengubah form profile user ✔ 59 Mengubah nama profile user ✔ 60 Menampilkan menu Reset Password ✔ 61 Menampilkan Power Off/Logout HRD ✔ 62 Menampilkan pencarian data ✔ Non Functional Saya Ingin Sistem Dapat : No Keterangan M D I 1 Memiliki tampilan yang sederhana dan menarik ✔ 2 Sistem dapat digunakan dengan mudah oleh user ✔ 3 Sistem berbasis web ✔ 4 Keamanan data terjamin ✔ <p style="text-align: center;" align="center">Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II</p>
<p style="text-align: justify;" align="center"> </p>
<p style="text-align: justify;">Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi</p>
<p style="text-align: center;"> Functional Saya ingin sistem dapat : Feasibility Risk T O E No Keterangan L M H L M H L M H 1 Menampilkan halaman login ✔ ✔ ✔ 2 Menampilkan peringatan jika username atau password salah ✔ ✔ ✔ 3 Menampilkan dashboard ✔ ✔ ✔ 4 Menampilkan logo BPH Migas ✔ ✔ ✔ 5 Menampilkan alamat BPH Migas ✔ ✔ ✔ 6 Menampilkan jumlah pengajuan yang masuk ✔ ✔ ✔ 7 Menunggu Verifikator ✔ ✔ ✔ 8 Menampilkan jumlah pengajuan yang ditolak ✔ ✔ ✔ 9 Menampilkan jumlah pengajuan yang selesai ✔ ✔ ✔ 10 Menampilkan grafik perbandingan berdasarkan kategori ✔ ✔ ✔ 11 Menampilkan data user ✔ ✔ ✔ 12 Bisa menambah data user ✔ ✔ ✔ 13 Bisa mengubah data user ✔ ✔ ✔ 14 Bisa menghapus data user ✔ ✔ ✔ 15 Bisa melihat data user ✔ ✔ ✔ 16 Bisa mencetak data user ✔ ✔ ✔ 17 Menampilkan data pengajuan ✔ ✔ ✔ 18 Bisa menambah data pengajuan ✔ ✔ ✔ 19 Bisa mengubah data pengajuan ✔ ✔ ✔ 20 Bisa menghapus data pengajuan ✔ ✔ ✔ 21 Bisa melihat data pengajuan ✔ ✔ ✔ 22 Bisa menyimpan data pengajuan ✔ ✔ ✔ 23 Menampilkan data pendukung pengajuan ✔ ✔ ✔ 24 Bisa menambah data pendukung pengajuan ✔ ✔ ✔ 25 Bisa mengubah data pendukung pengajuan ✔ ✔ ✔ 26 Bisa menghapus data pendukung pengajuan ✔ ✔ ✔ 27 Bisa melihat data pendukung pengajuan ✔ ✔ ✔ 28 Bisa menyimpan data pendukung pengajuan ✔ ✔ ✔ 29 Menampilkan data dokumen ✔ ✔ ✔ 30 Bisa menambah data dokumen ✔ ✔ ✔ 31 Bisa mengubah data dokumen ✔ ✔ ✔ 32 Bisa menghapus data dokumen ✔ ✔ ✔ 33 Bisa melihat data dokumen ✔ ✔ ✔ 34 Bisa menyimpan data dokumen ✔ ✔ ✔ 35 Menampilkan data pendukung dokumen ✔ ✔ ✔ 36 Bisa menambah data pendukung dokumen ✔ ✔ ✔ 37 Bisa mengubah data pendukung dokumen ✔ ✔ ✔ 38 Bisa menghapus data pendukung dokumen ✔ ✔ ✔ 39 Bisa melihat data pendukung dokumen ✔ ✔ ✔ 40 Bisa menyimpan data pendukung dokumen ✔ ✔ ✔ 41 Menampilkan menu laporan ✔ ✔ ✔ 42 Menampilkan data pengajuan ✔ ✔ ✔ 43 Bisa menambah data pengajuan ✔ ✔ ✔ 44 Bisa mengubah data pengajuan ✔ ✔ ✔ 45 Bisa menghapus data pengajuan ✔ ✔ ✔ 46 Bisa melihat data pengajuan ✔ ✔ ✔ 47 Bisa mencetak data pengajuan ✔ ✔ ✔ 48 Menampilkan data dokumen ✔ ✔ ✔ 49 Bisa menambah data dokumen ✔ ✔ ✔ 50 Bisa mengubah data dokumen ✔ ✔ ✔ 51 Bisa menghapus data dokumen ✔ ✔ ✔ 52 Bisa melihat data dokumen ✔ ✔ ✔ 53 Bisa mencetak data dokumen ✔ ✔ ✔ 54 Menampilkan menu Utility ✔ ✔ ✔ 55 Menampilkan menu Profile ✔ ✔ ✔ 56 Mengubah form profile user ✔ ✔ ✔ 57 Mengubah nama profile user ✔ ✔ ✔ 58 Menampilkan menu Reset Password ✔ ✔ ✔ 59 Menampilkan Power Off/Logout HRD ✔ ✔ ✔ 60 Menampilkan pencarian data ✔ ✔ ✔ No Functional Saya ingin sistem dapat : Feasibility Risk T O E No Keterangan L M H L M H L M H 1 Memiliki tampilan yang sederhana dan menarik ✔ ✔ ✔ 2 Sistem dapat digunakan dengan mudah oleh user ✔ ✔ ✔ 3 Sistem berbasis web ✔ ✔ ✔ 4 Keamanan data terjamin ✔ ✔ ✔ <p style="text-align: center;" align="center">Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III</p>
<p style="text-align: justify;">Keterangan :</p>
<p style="text-align: justify;"> T : Technical H ( High ) : Sulit untuk dikerjakan</p>
<p style="text-align: justify;">O : Operational M ( Middle ) : Mampu dikerjakan</p>
<p style="text-align: justify;">E : Economy L ( Low ) : Mudah untuk dikerjakan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Merupakan hasil akhir yang dicapai dari proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan sistem dan dasar pengembangan sistem yang akan dibuat. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat :</p>
<p style="text-align: justify;" align="center"> Functional Analisa Kebutuhan Saya ingin sistem dapat : 1 Menampilkan halaman login 2 Menampilkan peringatan jika username atau password salah 3 Menampilkan dashboard 4 Menampilkan logo BPH Migas 5 Menampilkan alamat BPH Migas 6 Menampilkan jumlah pengajuan yang masuk 7 Menunggu Verifikator 8 Menampilkan jumlah pengajuan yang ditolak 9 Menampilkan jumlah pengajuan yang selesai 10 Menampilkan grafik perbandingan berdasarkan kategori 11 Menampilkan data user 12 Bisa menambah data user 13 Bisa mengubah data user 14 Bisa menghapus data user 15 Bisa melihat data user 16 Bisa mencetak data user 17 Menampilkan data pengajuan 18 Bisa menambah data pengajuan 19 Bisa mengubah data pengajuan 20 Bisa menghapus data pengajuan 21 Bisa melihat data pengajuan 22 Bisa menyimpan data pengajuan 23 Menampilkan data pendukung pengajuan 24 Bisa menambah data pendukung pengajuan 25 Bisa mengubah data pendukung pengajuan 26 Bisa menghapus data pendukung pengajuan 27 Bisa melihat data pendukung pengajuan 28 Bisa menyimpan data pendukung pengajuan 29 Menampilkan data dokumen 30 Bisa menambah data dokumen 31 Bisa mengubah data dokumen 32 Bisa menghapus data dokumen 33 Bisa melihat data dokumen 34 Bisa menyimpan data dokumen 35 Menampilkan data pendukung dokumen 36 Bisa menambah data pendukung dokumen 37 Bisa mengubah data pendukung dokumen 38 Bisa menghapus data pendukung dokumen 39 Bisa melihat data pendukung dokumen 40 Bisa menyimpan data pendukung dokumen 41 Menampilkan menu laporan 42 Menampilkan data pengajuan 43 Bisa menambah data pengajuan 44 Bisa mengubah data pengajuan 45 Bisa menghapus data pengajuan 46 Bisa melihat data pengajuan 47 Bisa mencetak data pengajuan 48 Menampilkan data dokumen 49 Bisa menambah data dokumen 50 Bisa mengubah data dokumen 51 Bisa menghapus data dokumen 52 Bisa melihat data dokumen 53 Bisa mencetak data dokumen 54 Menampilkan menu Utility 55 Menampilkan menu Profile 56 Mengubah form profile user 57 Mengubah nama profile user 58 Menampilkan menu Reset Password 59 Menampilkan Power Off/Logout HRD 60 Menampilkan pencarian data Non Functional Saya Ingin Sistem Dapat : 1 Memiliki tampilan yang sederhana dan menarik 2 Sistem dapat digunakan dengan mudah oleh user 3 Sistem berbasis web 4 Keamanan data terjamin Menyetujui Stakeholder (Alfam Nasruddin, S.Kom) NIP : 199005202015031002 Kepala Jurusan (Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I) NIP : 010814 <p style="text-align: center;" align="center">Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi</p>
<p style="text-align: center;" align="center"> </p>
<p style="text-align: center;" align="center"> </p>
<p style="text-align: center;" align="center">RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Setelah melakukan penelitian dan menganalisa sistem yang berjalan pada bagian yang terkait di BPH Migas, diketahui bahwa sistem masih belum dapat memenuhi kebutuhan karena dalam pengolahan datanya membutuhkan waktu yang cukup lama dan hasil datanya belum tepat. Setelah kebutuhan sistem yang diketahui, langkah selanjutnya akan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi.</p>
<p style="text-align: justify;">Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan yang baru telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberikan gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian.</p>
<p style="text-align: justify;">Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan software Visual paradigm 13.2 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Use Case Diagram Admin dan Pemrakarsa</p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin dan Pemrakarsa</p>
<p style="text-align: justify;">Pada gambar 4.1 use case diagram admin dan pemrakarsa di atas, terdapat :</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 sistem yang mencakup kegiatan dalam proses pengajuan pada BPH Migas yang dilakukan oleh admin dan pemrakarsa</p>
<p style="text-align: justify;">- 8 use case</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;" align="left">2) Use Case Diagram Verifikator dan Tim Penyusun</p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.2 Use Case Diagram Yang Diusulkan</p>
<p style="text-align: justify;">Pada gambar 4.2 use case diagram admin dan pemrakarsa di atas, terdapat :</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 sistem yang mencakup kegiatan dalam proses pengajuan pada BPH Migas yang dilakukan oleh verifikator dan tim penyusun</p>
<p style="text-align: justify;">- 9 use case</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Activity Diagram Admin</p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.3 Activity Diagram Admin</p>
<p style="text-align: justify;">Pada gambar 4.3 Activity Diagram Admin di atas, terdapat :</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 vertical swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan admin</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 initial node sebagai awal dalam melakukan kegiatan</p>
<p style="text-align: justify;">- 4 action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 activity final node sebagai akhiran untuk mengakhiri kegiatan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">2) Activity Diagram Pemrakarsa</p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.4 Activity Diagram Pemrakarsa</p>
<p style="text-align: justify;">Pada gambar 4.4 activity diagram pemrakarsa di atas, terdapat :</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 vertical swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan pemrakarsa</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 initial node sebagai awal dlam melakukan kegiatan</p>
<p style="text-align: justify;">- 6 action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 activity final node sebagai akhiran untuk mengakhiri kegiatan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">3) Activity Diagram Verifikator</p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.5 Activity Diagram Verifikator</p>
<p style="text-align: justify;">Pada gambar 4.5 activity diagram pemrakarsa di atas, terdapat :</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 vertical swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan pemrakarsa</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 initial node sebagai awal dlam melakukan kegiatan</p>
<p style="text-align: justify;">- 4 action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 activity final node sebagai akhiran untuk mengakhiri kegiatan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">4) Activity Diagram Tim Penyusun</p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: justify;" align="center">Gambar 4.6 Activity Diagram Tim Penyusun</p>
<p style="text-align: justify;">Pada gambar 4.6 activity diagram pemrakarsa di atas, terdapat :</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 vertical swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan pemrakarsa</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 initial node sebagai awal dlam melakukan kegiatan</p>
<p style="text-align: justify;">- 6 action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 activity final node sebagai akhiran untuk mengakhiri kegiatan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Sequence Diagram Admin</p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.7 Sequence Diagram Admin Yang Diusulkan</p>
<p style="text-align: justify;">Pada gambar 4.7 sequence diagram admin di atas, terdapat :</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin</p>
<p style="text-align: justify;">- 5 life line yaitu Login, Home, Data User, Daftar Pengajuan dan Logout</p>
<p style="text-align: justify;">- 7 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">2) Sequence Diagram Pemrakarsa</p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.8 Sequence Diagram Pemrakarsa Yang Diusulkan</p>
<p style="text-align: justify;">Pada gambar 4.8 sequence diagram pemrakarsa di atas, terdapat :</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Pemrakarsa</p>
<p style="text-align: justify;">- 5 life line yaitu Login, Home, Pengajuan, Revisi dan Logout</p>
<p style="text-align: justify;">- 9 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">3) Sequence Diagram Verifikator</p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.9 Sequence Diagram Verifikator Yang Diusulkan</p>
<p style="text-align: justify;">Pada gambar 4.9 sequence diagram verifikator di atas, terdapat :</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Verifikator</p>
<p style="text-align: justify;">- 5 life line yaitu Login, Home, Pengajuan, Daftar Prioritas dan Logout</p>
<p style="text-align: justify;">- 7 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">4) Sequence Diagram Tim Penyusun</p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.10 Sequence Diagram Tim Penyusun Yang Diusulkan</p>
<p style="text-align: justify;">Pada gambar 4.10 sequence diagram tim penyusun di atas, terdapat :</p>
<p style="text-align: justify;">- 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Tim Penyusun</p>
<p style="text-align: justify;">- 5 life line yaitu Login, Home, Pengajuan, Peraturan dan Keputusan dan Logout</p>
<p style="text-align: justify;">- 9 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.11 Class Diagram Yang Diusulkan</p>
<p style="text-align: justify;">Berdasarkan gambar 4.6 class diagram yang diusulkan terdapat :</p>
<p style="text-align: justify;">- 11 class, himpunan dari objek-objek yang terbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya tabel class dokuimen, pengajuan, prioritas, pendukung dokumen, revisi dokumen, komentar, revisi pengajuan</p>
<p style="text-align: justify;">- 7 relations untuk memodelkan relasi antara objek.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: center;"> No. Sistem Berjalan Sistem Usulan 1. Penginputan data-data pengajuan menggunakan Ms. Office dan sebagai medianya di cetak di lembar kertas. Penginputan data-data pengajuan langsung melalui sistem sehingga data-data tesimpan aman. 2. Dalam proses penyimpanan data pengajuan, sering terjadi data hilang sehingga sangat sulit bagi staff hukum untuk melakukan perancangan perundang-undangan Dalam penyimpanan data, sistem menggunakan database MySQL sehingga mempermudah dalam menghitung dan merekap data pengajuan dan rancangan perundang-undangan 3. Staf pegawai mengecek hasil laporan pengajuan dan rancangan perundang-undangan dari lembar kertas setiap bulan. Staff pegawai dapat mengecek laporan pengajuan dan rancangan perundang-undangan dengan mudah dan cepat pada menu laporan yang terdapat di sistem tersebut. <p style="text-align: center;" align="center">Tabel 4.1 Perbedaan Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Spesifikasi basis data berisi rincian dari class diagram yang dibuat. Format spesifikasi basis data sebagai berikut :</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Nama File : Dokumen</p>
<p style="text-align: justify;">Isi : ID + Pengajuan + Jenis + No + Tahun + Tentang + Abstrak + Ditetapkan + Diundangkan + Tipe_Draft + Draft_Mengingat + Draft_Menimbang + Draft_Memutuskan + File_Draft + File_Final + File_Ba + File_Draft_Preview + Created_By + Created_At + Updated_By + Updated_At</p>
<p style="text-align: justify;">Panjang Record : 399 karakter</p>
<p style="text-align: justify;">Primary Key : ID</p>
<p style="text-align: justify;">Foreign Key : pengajuan</p>
<p> Column Type Null Default Id int(10) No Pengajuan int(10) No Jenis enum('Peraturan', 'Keputusan') No No varchar(100) Yes NULL Tahun year(4) Yes NULL Tentang varchar(255) Yes NULL Abstrak Longtext Yes NULL Ditetapkan Date Yes NULL diundangkan Date Yes NULL tipe_draft enum('Teks', 'File') No draft_mengingat Text Yes NULL draft_menimbang Text Yes NULL draft_memutuskan Text Yes NULL file_draft Text Yes NULL file_final Text Yes NULL file_ba Text Yes NULL file_draft_preview Text Yes NULL created_by varchar(30) No created_at datetime Yes NULL updated_by varchar(30) No updated_at datetime Yes NULL <p align="center">Tabel 4.2 Tabel Dokumen</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">2) Nama File : Komentar</p>
<p style="text-align: justify;">Isi : id + pengajuan + jenis + tentang + isi_komentar + created_by + created_at + updated_by + updated_at</p>
<p style="text-align: justify;">Panjang Record : 215 karakter</p>
<p style="text-align: justify;">Primary Key : id</p>
<p style="text-align: justify;">Foreign Key : pengajuan</p>
<p> Column Type Null Default Id int(10) No pengajuan int(10) No jenis varchar(125) No tentang Text No isi_komentar Text No created_by varchar(35) No created_at datetime No updated_by varchar(35) No updated_at datetime Yes NULL <p align="center">Tabel 4.3 Tabel Komentar</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">3) Nama File : Pendukung Dokumen</p>
<p style="text-align: justify;">Isi : id + dokumen + keterangan + file_pendukung + file_pendukung_preview</p>
<p style="text-align: justify;">Panjang Record : 276 karakter</p>
<p style="text-align: justify;">Primary Key : id</p>
<p style="text-align: justify;">Foreign Key : dokumen</p>
<p> Column Type Null Default Id int(11) No Dokumen int(10) No Keterangan varchar(255) No file_pendukung text No file_pendukung_preview text No <p align="center">Tabel 4.4 Tabel Pendukung Dokumen</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">4) Nama File : Pendukung Pengajuan</p>
<p style="text-align: justify;">Isi : id + pengajuan + keterangan + file_pendukung + file_pendukung_preview</p>
<p style="text-align: justify;">Panjang Record : 276 karakter</p>
<p style="text-align: justify;">Primary Key : id</p>
<p style="text-align: justify;">Foreign Key : pengajuan</p>
<p> Column Type Null Default Id int(11) No Pengajuan int(10) No Keterangan varchar(255) No file_pendukung text No file_pendukung_preview text No <p align="center">Tabel 4.5 Tabel Pendukung Pengajuan</p>
<p> </p>
<p style="text-align: justify;">5) Nama File : Pendukung Revisi Dokumen</p>
<p style="text-align: justify;">Isi : id + revisi_dokumen + keterangan + file_pendukung + file_pendukung_preview</p>
<p style="text-align: justify;">Panjang Record : 276 karakter</p>
<p style="text-align: justify;">Primary Key : id</p>
<p style="text-align: justify;">Foreign Key : revisi_dokumen</p>
<p> Column Type Null Default Id int(11) No revisi_dokumen int(10) No Keterangan varchar(255) No file_pendukung text No file_pendukung_preview text No <p align="center">Tabel 4.6 Tabel Pendukung Revisi Dokumen</p>
<p align="center"> Column Type Null Default Id int(11) No revisi_pengajuan int(10) No Keterangan varchar(255) No file_pendukung text No file_pendukung_preview text No <p align="center">Tabel 4.7 Tabel Pendukung Revisi Pengajuan</p>
<p> </p>
<p style="text-align: justify;">7) Nama File : Pengajuan</p>
<p style="text-align: justify;">Isi : id + jenis + tentang + kronologi + tipe_draft + draft_mengingat + draft_menimbang + draft_memutuskan + file_surat + file_draft + file_surat_preview + file_draft_preview + prioritas + alasan_ditolak + verifikator + tgl_ditolak + tgl_selesai + status + created_by + created_at + updated_by + updated_by</p>
<p style="text-align: justify;">Panjang Record : 380 karakter</p>
<p style="text-align: justify;">Primary Key : id</p>
<p> Column Type Null Default Id int(10) No Jenis enum('Peraturan', 'Keputusan') No Tentang varchar(255) No Kronologi Text Yes NULL tipe_draft enum('Teks', 'File') No draft_mengingat Text Yes NULL draft_menimbang Text Yes NULL draft_memutuskan Text Yes NULL file_surat Text Yes NULL file_draft Text Yes NULL file_surat_preview Text No file_draft_preview Text No Prioritas varchar(20) No alasan_ditolak Text Yes NULL Verifikator varchar(35) Yes NULL tgl_ditolak Date Yes NULL tgl_selesai Date Yes NULL Status enum('Menunggu Verifikasi', 'Menunggu Penyusunan', 'Menunggu Pengecekan', 'Revisi', 'Diterbitkan', 'Ditolak', 'Menunggu Finalisasi', 'Selesai', 'Disetujui Pemrakarsa') No Menunggu Verifikasi created_by varchar(30) No created_at Datetime Yes NULL updated_by varchar(30) No updated_at Datetime Yes NULL <p align="center">Tabel 4.8 Tabel Pengajuan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">8) Nama File : Revisi Dokumen</p>
<p style="text-align: justify;">Isi : id + dokumen + ke + revisi + tipe_draft + draft_menimbang + draft_mengingat + draft_memutuskan + file_revisi + file_revisi_preview + created_by + created_at + updated_by + updated_at</p>
<p style="text-align: justify;">Panjang Record : 95 karakter</p>
<p style="text-align: justify;">Primary Key : id</p>
<p style="text-align: justify;">Foreign Key : dokumen</p>
<p style="text-align: center;" align="center"> </p>
<p style="text-align: center;"> </p>
<p style="text-align: center;" align="center"> </p>
Column Type Null Default Id int(10) No dokumen int(10) No ke smallint(5) No revisi Text No tipe_draft enum('Teks', 'File') No draft_menimbang mediumtext Yes NULL draft_mengingat mediumtext Yes NULL draft_memutuskan mediumtext Yes NULL file_revisi Text Yes NULL file_revisi_preview text Yes NULL created_by varchar(35) Yes NULL created_at datetime Yes NULL updated_by varchar(35) Yes NULL updated_at datetime Yes NULL <p style="text-align: center;" align="center"> </p>
<p style="text-align: center;" align="center">Tabel 4.9 Tabel Revisi Dokumen</p>
<p align="center"> Column Type Null Default Id int(10) No pengajuan int(10) No Ke tinyint(4) No Revisi text No tipe_draft enum('Teks', 'File') No draft_menimbang mediumtext Yes NULL draft_mengingat mediumtext Yes NULL draft_memutuskan mediumtext Yes NULL file_revisi text Yes NULL file_revisi_preview text Yes NULL created_by varchar(35) Yes NULL created_at datetime Yes NULL updated_by varchar(35) Yes NULL updated_at datetime Yes NULL <p align="center">Tabel 4.10 Tabel Revisi Pengajuan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">10) Nama File : Form</p>
<p style="text-align: justify;">Isi : id_form + views + nama_form + jns_form + ket_form</p>
<p style="text-align: justify;">Panjang Record : 253 karakter</p>
<p style="text-align: justify;">Primary Key : id_form</p>
<p> Column Type Null Default id_form int(3) No views varchar(50) Yes NULL nama_form varchar(150) Yes NULL jns_form varchar(50) Yes NULL ket_form text Yes NULL <p align="center">Tabel 4.11 Tabel Form</p>
<p align="center"> </p>
<p style="text-align: justify;" align="center"> </p>
<p style="text-align: justify;">11) Nama File : Users</p>
<p style="text-align: justify;">Isi : no_user + user_login + nama + password + akses + profile</p>
<p style="text-align: justify;">Panjang Record : 453 karakter</p>
<p style="text-align: justify;">Primary Key : no_user</p>
<p> Column Type Null Default no_user int(3) No user_login varchar(50) Yes NULL nama varchar(150) Yes NULL password varchar(50) Yes NULL akses varchar(50) Yes NULL profile varchar(150) Yes NULL <p align="center">Tabel 4.12 Tabel Users</p>
<p style="text-align: justify;" align="center"> </p>
<p style="text-align: justify;" align="center"> </p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.12 Tampilan Login</p>
<p style="text-align: justify;">Pada tampilan diatas user dapat login dengan memasukkan user login dan kata password yang sudah didaftarkan sebelumnya</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.13 Halaman Utama</p>
<p style="text-align: justify;">Pada gambar 4.13 pada tampilan menu halaman utama ini menampilkan langsung jumlah pengajuan yang sudah di input</p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.14 Tampilan Input Pengajuan</p>
<p style="text-align: justify;">Berdasarkan gambar 4.14 pada tampilan input new data pengajuan terdapat form yang dapat di isi dengan data pengajuan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.15 Tampilan Input Revisi Pengajuan</p>
<p style="text-align: justify;">Berdasarkan gambar 4.15 pada tampilan terdapat form yang dapat digunakan untuk merevisi pengajuan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: center;"></p>
<p style="text-align: center;" align="center">Gambar 4.16 Tampilan Input Pendukung Pengajuan</p>
<p style="text-align: justify;">Berdasarkan gambar 4.16 pada tampilan input pendukung pengajuan terdapat form yang dapat di isi dengan data pendukung pengajuan</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Processor : AMD A4-3330MX APU with Radeon(tm) HD Graphics 2.30 GHz</p>
<p style="text-align: justify;">2) Monitor : 14 inc</p>
<p style="text-align: justify;">3) RAM : 2,00 GB</p>
<p style="text-align: justify;">4) Mouse : Optic</p>
<p style="text-align: justify;">5) Harddisk : 500 GB HDD</p>
<p style="text-align: justify;">6) Printer : HP DESKJET D2500 DRIVERS</p>
<p style="text-align: justify;">7) Keyboard : Classic</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Microsoft Windows 2010</p>
<p style="text-align: justify;">2) Microsoft Office 2013</p>
<p style="text-align: justify;">3) Browser</p>
<p style="text-align: justify;">4) Xampp</p>
<p style="text-align: justify;">5) Visual Paradigm for UML 13.2 Enterprise Edition</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Admin</p>
<p style="text-align: justify;">2) Pemrakarsa</p>
<p style="text-align: justify;">3) Verifikator</p>
<p style="text-align: justify;">4) Tim Penyusun</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode backbox untuk memastikan bahwa program atau sistem yang telah dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan apakah masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah di tes, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat pada sistem.</p>
<p style="text-align: center;"> </p>
No Skenario Pengujian Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan 1. Mengisi username dan password dengan benar lalu klik ‘Login’ Login berhasil dan masuk ke menu home Valid 2. Hanya mengisi username lalu klik ‘Login’ Sistem akan menolak login dan menampilkan pesan “user atau password salah” Valid 3. Mengosongkan username dan password lalu klik ‘Login’ Sistem akan menolak login dan menampilkan pesan “user atau password salah” Valid <p style="text-align: center;" align="center">Tabel 4.13 Black Box Testing Pada Menu Login</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: center;"> No. Skenario Pengujian Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan 1. Pada menu pengajuan akan menampilkan tabel untuk di input lalu klik “save”. Sistem akan menampilkan laporan pengajuan yang telah di input. Valid <p style="text-align: center;" align="center">Tabel 4.14 Black Box Testing Pada Menu Pengajuan</p>
<p style="text-align: center;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilaukakan dengan cara memberikan sejumlah input pada program yang diuji pada masing-masing menu dan submenu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menyampaikan pesan yang akan membantu user dalam penginputannya.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memerlukan waktu kurang lebih empat bulan. Pada tahapan ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk tabel Schedulle Implementasi sebagai berikut :</p>
<p style="text-align: center;"> </p>
No. Kegiatan Apr 2019 Mei 2019 Jun 2019 Jul 2019 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan Data 2 Analisis Data 3 Perancangan Program 4 Pembuatan Program 5 Testing Program 6 Evaluasi Program 7 Perbaikan Program 8 Pelatihan User 9 Dokumentasi <p style="text-align: center;" align="center">Tabel 4.15 Schedulle Implementasi</p>
<p style="text-align: justify;">Setelah adanya perancangan sistem maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi tetapi jika dipandang dari segi manfaat maka biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang akan dihasilkan.</p>
<p style="text-align: center;"> No. Uraian Kegiatan Biaya 1 Pengumpulan dan Analisis Data 400.000 2 Bahan dan Peralatan Penelitian Software dan Hardware 500.000 Biaya Internet 300.000 Pulsa Telepon 250.000 3 Biaya Transportasi 500.000 4 Kertas Print A4 300.000 5 Laporan Penyelesaian Tugas 250.000 Jumlah 2.500.000 <p style="text-align: center;" align="center">Tabel 4.16 Estimasi Biaya</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: center;"> </p>
<p style="text-align: center;" align="center">PENUTUP</p>
<p style="text-align: justify;" align="center"> </p>
<p style="text-align: justify;">Berdasarkan dari hasil analisa dari rumusan masalah yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pada sistem manajemen pada BPH Migas, yaitu sebagai berikut :</p>
<p style="text-align: justify;">1) Sistem manajemen legal drafting yang berjalan masih menggunakan aplikasi Ms. Office dimana dalam pengelolaan datanya memakan waktu yang lama dan dalam penyajian laporan kurang akurat.</p>
<p style="text-align: justify;">2) Sistem manajemen legal drafting yang sedang berjalan saat ini pada BPH Migas masih menggunakan metode semikomputerisasi yang harus melalui proses yang cukup rumit sehingga membutuhkan waktu yang lama.</p>
<p style="text-align: justify;">3) Sistem yang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik karena proses dilakukan secara manual yang dapat menyebabkan salah dalam pemilahannya atau human error sehingga akurasi data masih rendah.</p>
<p style="text-align: justify;">4) Sistem usulan yang dirancang agar dapat menghasilkan laporan pengajuan yang cepat dan akurat, sehingga tidak ada lagi keterlambatan atau kesalahan dalam penginputan data pengajuan maupun penyelesaian laporan pengajuan.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">1) Kesimpulan Tujuan Penelitian</p>
<p style="text-align: justify;">- Memudahkan dalam mengetahui apa saja hambatan yang ada di sistem yang sedang berjalan.</p>
<p style="text-align: justify;">- Membuat sistem menjadi lebih baik dalam tahap pengolahan data maupun perhitungan gaji menjadi lebih cepat dan akurat.</p>
<p style="text-align: justify;">- Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta untuk memperdalam pengalaman dan pengamatan terkait pengimplementasian sistem.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">2) Kesimpulan Manfaat Penelitian</p>
<p style="text-align: justify;">- Memberikan kemudahan kepada petugas dalam mengerjakan tugasnya.</p>
<p style="text-align: justify;">- Rancangan sistem yang dibuat oleh peneliti dapat menjadi referensi pada pihak terkait dalam pengembangan sistem ke depannya.</p>
<p style="text-align: justify;">- Menambah ilmu pengetahuan, pengenalan, pengamatan, pengalaman serta menambah wawasan kepada peneliti dalam penerapan ilmu.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan pembahasan mengenai pengarsipan, agar tidak meluas dan menyimpang dari pembahasan maka diperlukan batasan masalah atau ruang lingkup pada penelitian ini. Sebagai pembatasan pembahasan ruang lingkup untuk penulisan ini adalah tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan yaitu pada penelitian sistem manajemen legal drafting yang akan dibangun untuk mempermudah dalam proses pengarsipan.</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu PIECES yang merupakan metode yang sangat penting dilakukan sebelum merancang sistem yang akan dibangun. Dengan metode ini maka akan dapat mengetahui apa-apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh pihak terkait dalam proses perancangan sistem nantinya</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">Adapun saran yang dapat diberikan peneliti sebagai gambaran untuk mengatasi pemecahan masalah yang terjadi pada sistem manajemen legal drafting pada BPH Migas antara lain :</p>
<p style="text-align: justify;">- Sistem pengarsipan legal drafting yang belum terkomputerisasi sebaiknya segera direalisasikan agar sistem yang berjalan bisa segera terintegrasi dengan baik.</p>
<p style="text-align: justify;">- Diharapkan dalam proses pengajuan di dukung dengan sistem terkomputerisasi yang akan jauh lebih membantu dalam pekerjaan dan akan lebih efektif dan efisien.</p>
<p style="text-align: justify;">- Sistem yang diusulkan akan menampung banyak data, diharapkan pihak BPH Migas menyediakan komputer dengan media penyimpanan yang lebih besar.</p>
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
Metodelogi Penelitian
Metode Analisis
Metode Perancangan
Sistematika Penulisan
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Konsep Dasar Informasi
Konsep Dasar Sistem Informasi
Konsep Dasar Teknologi Informasi
Konsep Dasar Analisa Sistem
Konsep Dasar PIECES
Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)
Konsep Dasar Elisitasi
</p>
Konsep Dasar Black Box Testing
Konsep Dasar Sublime Text
Konsep Dasar Bootstrap
Konsep Dasar PHP
Konsep Dasar MySQL
Teori Khusus
Konsep Dasar Rancang Bangun
Definisi Aplikasi
Definisi Legal Drafting atau Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
Literature Review
BAB III
Gambaran Umum BPH Migas
Sejarah Singkat BPH Migas
Visi dan Misi BPH Migas
Fungsi dan Tugas BPH Migas
Struktur Organisasi BPH Migas
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan
Analisa Sistem Yang Berjalan
Analisa Batasan Sistem
Metode Analisa PIECES
</p>
Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran
</p>
<p style="text-align: justify;">- Nama Masukan : Laporan Persetujuan Surat Penyelesaian</p>
<p style="text-align: justify;">Fungsi : Pemberitahuan untuk pembuatan rancangan perundang-undangan</p>
<p style="text-align: justify;">Sumber : Kasubbag</p>
<p style="text-align: justify;">Media : Kertas</p>
<p style="text-align: justify;">Frekuensi : Setiap ada surat penyelesain yang masuk</p>
<p style="text-align: justify;">Keterangan : Laporan untuk pembuatan rancangan perundang-undangan dari Kasubbag</p>
<p style="text-align: justify;">
</p>
<p style="text-align: justify;">- Nama Masukan : Laporan Rancangan Perundang-undangan</p>
<p style="text-align: justify;">Fungsi : Menyampaikan hasil rancangan perundang-undangan</p>
<p style="text-align: justify;">Sumber : Tim Penyusun</p>
<p style="text-align: justify;">Media : Kertas</p>
<p style="text-align: justify;">Frekuensi : Ketika rapat rancangan dilakukan</p>
<p style="text-align: justify;">Keterangan : Laporan hasil rancangan</p>
<p style="text-align: justify;">
</p>
<p style="text-align: justify;">2) Analisa Proses</p>
</p>
</p>
</p>
</p>
Konfigurasi Sistem Berjalan
Spesifikasi Hardware
</p>
Spesifikasi Software
</p>
Hak Akses (Brainware)
Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
Permasalahan Yang Dihadapi
Alternatif Pemecahan Masalah
User Requirement
Elisitasi Tahap I
</p>
Elisitasi Tahap II
</p>
Elisitasi Tahap III
</p>
Final Draft Elisitasi
</p>
<p style="text-align: center;" align="center">
</p>
BAB IV
Rancangan Sistem Usulan
Posedur Sistem Usulan
Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan
Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan
Class Diagram Yang Diusulkan
Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Usulan
</p>
Spesifikasi Basis Data
</p>
</p>
</p>
</p>
</p>
</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">6) Nama File : Pendukung Revisi Pengajuan</p>
<p style="text-align: justify;">Isi : id + revisi_pengajuan + keterangan + file_pendukung + file_pendukung_preview</p>
<p style="text-align: justify;">Panjang Record : 276 karakter</p>
<p style="text-align: justify;">Primary Key : id</p>
<p style="text-align: justify;">Foreign Key : revisi_pengajuan</p>
<p>
</p>
</p>
</p>
<p style="text-align: justify;"> </p>
<p style="text-align: justify;">9) Nama File : Revisi Pengajuan</p>
<p style="text-align: justify;">Isi : id + pengajuan + ke + revisi + tipe_draft + draft_menimbang + draft_mengingat + draft_memutuskan + file_revisi + file_revisi_preview + created_by + created_at + updated_by + updated_at</p>
<p style="text-align: justify;">Panjang Record : 94 karakter</p>
<p style="text-align: justify;">Primary Key : id</p>
<p style="text-align: justify;">Foreign Key : pengajuan</p>
<p>
</p>
</p>
</p>
Rancangan Program
Tampilan Menu Login
Tampilan Menu Halaman Utama
Tampilan Menu Pengajuan
Tampilan Menu Revisi Pengajuan
Tampilan Pendukung Pengajuan
Konfigurasi Sistem Usulan
Spesifikasi Hardware
Spesifikasi Software
Hak Akses
Black Box Testing
Pengujian Sistem Dengan Black Box Testing
Black Box Testing Pada Menu Pengajuan
</p>
Evaluasi
Implementasi
Schedule
Estimasi Biaya
</p>
BAB V
Kesimpulan
Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah
Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian
Kesimpulan Terhadap Ruang Lingkup Penelitian
Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian
Saran