SI1633493701: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 882: Baris 882:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa tensorflow merupakan perangkat lunak machine learning yang dapat mengidentifikasi mulai dari suara sampai identifikasi gambar.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa tensorflow merupakan perangkat lunak machine learning yang dapat mengidentifikasi mulai dari suara sampai identifikasi gambar.</p></div>
  
===Konsep Dasar Adaptor===
+
===Konsep Dasar Pelanggaran ===
====Definisi Adaptor====
+
'''Definisi Pelanggaran'''
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Siswanto, dkk (2015:269)<ref name = "Siswanto2015">Siswanto, F. And Suryo, S.H., 2015. Rancang Bangun Alat Germicidal Udara Menggunakan Sinar Ultraviolet. Jurnal Teknik Mesin, 3(3), Pp.264-273.</ref>“Adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dan mengubah tegangan listrik AC (Alternating Current) menjadi tegangan listrik DC (Direct Current). Pada saat ini ada banyak rangkaian adaptor mulai dari adaptor yang sangat sederhana hingga adaptor yang canggih.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Eggi krismidianto (2017:12), “Overtredingen atau pelanggaran berarti suatu perbuatan yang melanggar sesuatu dan berhubungan dengan hukum, berarti tidak lain dari pada perbuatan melawan hukum”.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Nazarudin, dkk (2018:4)<ref name = "Nazarudin2018">Nazarudin, A. And Nuryadi, S., 2018. Sistem Kendali Pintu Dan Peralatan Listrik Otomatis Dengan Sensor Pir Dan Sms Gateway Sebagai Pengunci Sistem (Doctoral Dissertation, University Of Technology Yogyakarta).</ref>“Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif pengganti dari sumber tegangan DC, misalnya batu baterai dan accumulator. Keuntungan dari adaptor dibanding dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, di mana pada jaman sekarang ini setiap rumah sudah menggunakan listrik.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Larasadi (2018:12), “Suatu perbuatan atau tindakan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan”.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan Kesimpulan Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Dan adaptor dibanging dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pelanggaran adalah suatu perbuatan yang bertentangan dengan peraturan yang sudah dibuat.</p></div>
  
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://i.postimg.cc/prQB58X9/ADAPPTOORR.png"/></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">    Gambar 2.3 Adaptor</p></div>
 
  
 
===Definisi Power Supply===
 
===Definisi Power Supply===

Revisi per 27 Januari 2020 03.41


DETEKSI PELANGGARAN KENDARAAN BERMOTOR DI

ZONA DILARANG PARKIR BERBASIS RASPBERRY PI

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1633493701

NAMA : Cecep Nur Cahya


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

DETEKSI PELANGGARAN KENDARAAN BERMOTOR DI

ZONA DILARANG PARKIR BERBASIS RASPBERRY PI

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1633493701
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
(Ageng Setiani R., S.Kom., M.Si)
NIP : 006095
       
NIP : 011919


Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


DETEKSI PELANGGARAN KENDARAAN BERMOTOR DI

ZONA DILARANG PARKIR BERBASIS RASPBERRY PI

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1633493701
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology


Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.Si.)
NID : 12003
   
NID : 13001




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


DETEKSI PELANGGARAN KENDARAAN BERMOTOR DI

ZONA DILARANG PARKIR BERBASIS RASPBERRY PI

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1633493701
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


DETEKSI PELANGGARAN KENDARAAN BERMOTOR DI

ZONA DILARANG PARKIR BERBASIS RASPBERRY PI

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1633493701
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 15 Januari 2020

 
 
 
 
 
NIM : 1633493701

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Seiring dengan perkembangan zaman, kini ilmu pengetahuan terus berkembang khususnya dibidang teknologi. Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat hampir seluruh aspek kehidupan manusia pada saat ini lebih praktis dan mudah, termasuk di sektor transportasi yang paling cepat mengena dalam mengenalkan teknologi kepada masyarakat. minimnya lahan parkir mengakibatkan banyak kendaraan yang parkir tidak ditempat semestinya, khususnya di area dilarang parkir. Hal ini berisiko kendaraan tersebut rusak akibat tersenggol pengguna jalan lain dan berdampak pada meningkatnya kemacetan. Hasil dari observasi di Dinas Perhubungan Kota Tangerang ini menemukan bahwa untuk penertiban di area dilarang parkir masih menemui kendala karena petugas tidak mungkin standby dan masih banyak masyarakat yang masih melanggar ketika tidak ada petugas. Oleh karena itu perlu ada alat yang dapat melakukan pemantauan pada area dilarang parkir secara real time. Dengan menggunakan kamera webcam yang berfungsi sebagai input foto dan video terhubung dengan Raspberry Pi sebagai untuk memproses data yang dapat di tampilkan ke laptop. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara,studi pustaka, analisa, prototype perancangan dan pengujian. Tujuan alat ini untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada di zona dilarang parkir dalam hal penertiban kendaraan dan membantu Dinas Perhubungan dalam pemantauan.

Kata Kunci: Pemantauan, Raspberry Pi, Dilarang parkir.


ABSTRACT


Along with the times, now science continues to develop, especially in the field of technology. With rapid technological advances making almost all aspects of human life at this time more practical and easier, including in the transportation sector that is the fastest hit in introducing technology to the public. the lack of parking has resulted in many vehicles being parked improperly, especially in areas where parking is prohibited. This runs the risk of the vehicle being damaged due to being hit by other road users and resulting in increased congestion. The results of observations at the Tangerang City Transportation Department found that for control in the area of prohibited parking still encountered obstacles because the officers could not be alert given the minimal number of personnel and there were still many people who still violated when there were no officers. Therefore there needs to be a tool that can monitor the area that is prohibited from parking in real time. By using a webcam camera that functions as photo and video input connected to the Raspberry Pi as a to process data that can be displayed to a laptop . The method used in this research is observation, interview, literature study, analysis, design and testing. The purpose of this tool is to help resolve the problems that exist in the no-park zone in terms of controlling vehicles and to assist the Department of Transportation in monitoring.

Keywords: Monitoring, Raspberry Pi, No parking.




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya serta kedua orang tua sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Deteksi Pelanggaran Kendaraan Bermotor Di Zona Dilarang Parkir Berbasis Raspberry Pi Pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang”.

Tujuan penulisan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata I Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.S.i., selaku Kepala Program Studi Sistem Komputer.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika S.Kom., M.Si. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  5. Bapak Hendra Kusumah S.Kom., M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Haryana sebagai Kasi pengendalian dan penertiban Dinas Perhubungan Kota Tangerang yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Bapak dan ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan, doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.
  10. Kepada teman-teman HIMASIKOM yang selalu mendukung penulis yang tidak bisa saya disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masi jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, Januari 2020

 
 
 
 
 
NIM : 1633493701

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.4 Final Draf Elisitasi
  5. Tabel 4.1 Pengujian Black Box Mendeteksi Plat Nomor
  6. Tabel 4.2 Pengujian Black Box Capture Plat Nomor
  7. Tabel 4.3 Pengujian Black Box Membaca Karakter Plat Nomor
  8. Tabel 4.4 Pengujian Black Box Notifikasi SMS
  9. Tabel 4.5 Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem
  10. Tabel 4.6 Estimasi Biaya Alat Yang Di Keluarkan
  11. Tabel 4.7 Estimasi Biaya Non Alat Yang Di Keluarkan

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Model Pengembangan Waterfall
  2. Gambar 2.2 Model Pengembangan Prototyping
  3. Gambar 2.3 Simbol Flowchart
  4. Gambar 2.4 Raspberry Pi
  5. Gambar 3.1 Sturuktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang
  6. Gambar 3.2 Flowchart Sistem Yang Berjalan
  7. Gambar 3.3 Rangkaian Alat
  8. Gambar 3.4 Diagram Gambar
  9. Gambar 3.5 Diagram Blok
  10. Gambar 3.6 Tampilan OS Raspbian
  11. Gambar 3.7 Layar Utama Raspi-Config
  12. Gambar 3.8 Tampilan Install Tensorflow
  13. Gambar 3.9 Tampilan Iabel Image
  14. Gambar 3.10 Tampilan Proses Konversi CSV
  15. Gambar 3.11 Tampilan Proses Konversi File TFrecord
  16. Gambar 3.12 Tampilan Hasil Konversi
  17. Gambar 3.13 Tampilan Label
  18. Gambar 3.14 Tampilan Proses Training
  19. Gambar 3.15 Tampilan Install OpenCV
  20. Gambar 3.16 Install PyTesseract
  21. Gambar 3.17 Platform BigBox
  22. Gambar 4.1 Flowchart Sistem Yang berjalan
  23. Gambar 3.15 Flowchart Sistem Yang Berjalan
  24. Gambar 4.2 Tampilan Listing Program Deteksi Deteksi Plat Nomor
  25. Rangkaian Keseluruhan Prototype

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kini ilmu pengetahuan terus berkembang khususnya dibidang teknologi. Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat hampir seluruh aspek kehidupan manusia pada saat ini lebih praktis dan mudah, termasuk di sektor transportasi yang paling cepat mengena dalam mengenalkan teknologi kepada masyarakat.

Dinas Perhubungan Kota Tangerang mempunyai peranan penting sebagai Dinas yang mengatur, mengawasi dan pengendalian operasional, salah satu yang menjadi urusan Dinas Perhubungan adalah pengendalian dan penertiban dalam rangka kelancaran dan keteraturan lalu lintas. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan setiap harinya di perkotaan tentu memliki dampak negatif seperti meningkatnya kemacetan, pelanggaran lalu lintas hingga kecelakaan lalu lintas. Pada Kota Tangerang, pelanggaran lalu lintas di setiap sudut jalan masih kerap terjadi pelanggaran, termasuk di zona dilarang parkir. Belum adanya kesadaran untuk pengguna kendaraan untuk memarkirkan kendaraan miliknya membuat zona dilarang parkir sering di jadikan tempat parkir liar. Selain mengganggu pengguna jalan umum, parkir di tempat yang tidak semestinya berisiko kendaraan tersebut rusak akibat tersenggol pengguna jalan lain dan berdampak pada meningkatnya kemacetan. Belum adanya penerapan teknologi di zona dilarang parkir yang kerap menjadi tempat parkir liar kendaraan menjadi kelemahan petugas.

Dengan adanya sistem ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat dari segi pengiriman botol minuman, namun juga dapat memberikan keamanan dan kepercayaan customer terhadap perusahaan karena, barang dapat diterima secara utuh sesuai jumlah pemesanan. Selain itu kepercayaan customer adalah suatu hal penting untuk menjaga hubungan antara pihak perusahaan dengan customer maka akan menciptakan kesetiaannya untuk terus melakukan pemesanan.

Petugas belum bisa melakukan pemantauan secara real time pada zona tersebut mengingat jumlah personel yang minim. Berdasarkan latar belakang tersebut maka di peroleh sebuah judul yaitu “Deteksi pelanggaran kendaraan bermotor di zona dilarang parkir berbasis Raspberry Pi pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang”.

Perumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang ada sebagai berikut:

  1. Bagaimana membuat alat yang dapat mendeteksi adanya pelanggaran pada zona dilarang parkir?
  2. Bagaimana melakukan pemantauan secara real time?
  3. Bagaimana cara pelanggar mendapatkan notifikasi SMS?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka untuk mempermudah dalam penulisan laporan skripsi sehingga lebih terarah. Adapun ruang lingkup penelitian ini proses pemantauan secara real time, membaca plat nomor, dan mengirimkan notifikasi SMS peringatan.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini sebagai berikut:

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentunya memilik tujuan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Tujuan Individual
    a. Sebagai syarat lulus studi Strata satu (S1).
    b. Untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang IT.
  2. Tujuan Fungsional
    Agar hasil penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh Dinas Perhubungan sebagai referensi dasar mengenai kebijakan yang berhubungan penertiban kendaraan.
  3. Tujuan Operasional
    Sistem yang berjalan masih belum efektif karena pemantuan belum dilakukan secara berkala maka itu dibuatkan sebuah sistem yang dapat memantau tiap waktu.

Manfaat Penelitian

Setiap penelitian tentunya bertujuan memberikan manfaat. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Manfaat Individual
    Dapat mengembangkan ilmu yang telah di dapatkan di jurusan Sistem Komputer.
  2. Manfaat Fungsional
    Memudahkan dalam pemantauan zona dilarang parkir.
  3. Manfaat Operasional
    Mengurangi jumlah pelanggaran kendaraan di zona dilarang parkir.

Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari beberapa metode penelitian, yaitu sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Observation)
    Adalah suatu metode penelitian dengan datang langsung ke tempat penelitian untuk mengamati proses yang berjalan tentang zona dilarang parkir di Dinas Perhubungan Kota Tangerang.
  2. Wawancara (Interview)
    Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan-keterangan yang didapatkan dengan cara bertanya langsung kepada stackholder di Dinas Perhubungan Kota Tangerang.
  3. Studi Pustaka
    Merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen- dokumen, baik dokumen tertulis seperti buku dan jurnal. Juga dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan penelitian.

Metode Analisa Sistem

Dalam metode ini, Penulis menggunakan metode analisa waterfall. Metode analisa waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan. Jadi jika langkah ke-1 belum dikerjakan, maka langkah 2 tidak dapat dikerjakan. Dengan menggunakan metode analisa ini, kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart dan diagram blok untuk menggambarkan, menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur sehingga mudah dipahami.

Metode Prototype

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberika fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga yang akan dibuat.

Metode Pengujian

Metode pengujian dalam penelitian ini digunakan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi pada saat sistem diterapkan. Metode yang digunakan peneliti adalah Black Box . Metode Black Box ini digunakan karena dapat mengetahui apakah alat deteksi pelanggaran bermotor ini dapat berfungsi dengan baik.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan laporan skripsi ini, penulis membagi dan mengelompokkan materi penulisan menjadi beberapa bab, dimana setiap bab akan membahas dan menguraikan pokok bahasan dengan lebih terperinci, yaitu

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus berupa pengertian dan definisi yang yang diambil dari jurnal nasional serta internasional yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus berupa pengertian dan definisi yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari Dinas Perhubungan Kota Tangerang, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, pembahasan sistem, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah dan elisitasi.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini berisi rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya..

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil karya sebagai upaya untuk perbaikan serta pengembangan untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Maimunah, dkk (2017:2), “Setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Sunarya, dkk (2017:3), “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan, dan tahapan tersebut membutuhkan proses dalam jangka waktu yang tidak singkat.

Tujuan Perancangan

Menurut Sophian, dkk (2014:36), Tahap rancangan sistem mempunyai tujuan utama yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada Pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang lainnya yang terlihat.

    Kedua tujuan tahap rancangan sistem tersebut lebih cenderung pada rancangan sistem yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap yang nantinya digunakan untuk mencapai tujuan analisis sistem.

Konsep Dasar Prototipe

Definisi Prototipe

Menurut Aryani, dkk (2017:46), “Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan,sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat”.

Menurut Fajarianto (2016:55), “Menjelaskan bahwa Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping“.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan prototype adalah proses merancang sebuah model dari sebuah sistem sebelum dibuat sesuai ukuran aslinya.

Langkah - Langkah Prototyping

Menurut Purnomo (2017:56), “prototyping dimulai dengan pengumpulan kebutuhan, melibatkan pengembang dan pengguna sistem untuk menentukan tujuan, fungsi dan kebutuhan operasional system”. Langkah-langkah dalam prototyping adalah sebagai berikut:

  1. Pengumpulan Kebutuhan.
  2. Proses desain yang cepat.
  3. Membangun prototipe.
  4. Evaluasi dan perbaikan.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Mulyati, dkk (2018:119), “Informasi adalah sebuah nilai arti atau manfaat yang dihasilkan dari proses pengolahan berbagai sumber data”.

Menurut Sutopo, dkk (2016:24), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya. kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Informasi adalah sekumpulan data yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat untuk pengambilan keputusan saat ini dan saat mendatang.

Konsep Dasar Waterfall

Definisi Waterfall

Menurut Tristianto, (2018:13), “Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian”.

Menurut Susanto, (2016:43), “Model waterfall adalah model pengembangan perangkat lunak yang paling sering digunakan. Model pengembangan ini bersifat linear dari tahap awal pengembangan system yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan system yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke tahap sebelumnya”.

Tahapan dari model pengembangan waterfall ini digambarkan pada gambar.

1.Model Pengembangan Waterfall.

model pengembangan prototyping ini digambarkan pada gambar.

2. Model Pengembangan Prototyping.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan waterfall adalah sebuah metode analisa yang terstruktur dalam merancang suatu sistem.

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Tiara, dkk (2017:100), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah- langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Menurut Rafika, dkk (2017:199), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar atau diagram yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan antara suatu proses dengan proses lainnya dalam suatu program. Flowchart mempermudah penyelesaian suatu masalah, khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Agusvianto (2017:40), Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:

  1. Bagan alir sistem (systems flowchart).

  2. Bagan pada alir dokumen (document flowchart).

  3. Bagan pada alir skematik (schematic flowchart).

  4. Bagan pada alir program (program flowchart).

  5. Bagan alir proses (process flowchart).

Konsep Dasar Machine Learning

Definisi Machine Learning

Menurut Fikriya, dkk (2017:19), “Machine learning adalah cabang dari ilmu kecerdasan buatan yang berfokus pada pembangunan dan studi sebuah sistem agar mampu belajar dari data-data yang diperolehnya”.

Menurut Nanxi wang, (2017:908), “Machine learning is a subfield of computer science. It allows computers to build analytical models of data and find hidden insights automatically, without being unequivocally coded. It has been applied to a variety of aspects in modern society, ranging from DNA sequences classification, credit card fraud detection, robot locomotion, to natural language processing. It can be used to solve many types of tasks such as classification”. (Pembelajaran mesin adalah bidang ilmu komputer. Ini memungkinkan komputer untuk membangun model analitik data dan menemukan wawasan tersembunyi secara otomatis, tanpa diberi kode yang jelas. Ini telah diterapkan pada berbagai aspek dalam masyarakat modern, mulai dari klasifikasi sekuens DNA, deteksi penipuan kartu kredit, penggerak robot, hingga pemrosesan bahasa alami. Ini dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai jenis tugas seperti klasifikasi).

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa machine learning adalah keilmuan yang berfokus pada pengembangan sebuah sistem yang berdasarkan data.

Konsep Dasar Artifical Intelligence

Definisi Artifical Intelligence

Menurut Nansia, dkk (2019:15), “Artifical Intelligence adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia”.

Menurut Surianti (2017:70) “Artificial Intelligence dapat diartikan menjadi kecerdasan buatan, yang mana pada prosesnya berarti membuat atau mempersiapkan, mesin seperti komputer agar memiliki sebuah intelligence atau kecerdasan berdasarkan perilaku manusia. Artificial Intelligence pada dasarnya bertujuan untuk membuat komputer melaksanakan suatu perintah, yang dapat dilakukan oleh manusia”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Artificial Intelligence adalah kecerdesan buatan yang bertujuan untuk membuat mesin seperti komputer yang mampu meniru perilaku manusia.

Konsep Dasar Pengujian

Definisi Pengujian

Menurut Maulani, dkk (2019:3), “Black Box Testing pengujian kotak hitam adalah menguji perangkat lunak dari sisi spesifikasi fungsionalnya saja, tidak menguji desain dan kode programnya”.

Menurut Junaidi, dkk (2015:54), “black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program”.

Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan Black Box Testing adalah suatu pengujian kotak hitam yang berfokus kepada pengujian perangkat lunak dari sisi fungsional dan kode pada program.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Hanafri, dkk (2017:7), “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan 13 kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan Pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Ariawan, dkk (2015:63), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak Manajemen terkait dan disanggupi oleh Penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan beberapa definisi elisitsi adalah untuk menemukan kebutuhan suatu sistem.


Tahapan-tahapan Elisitasi

Menurut Bachtiar, dkk (2015:74), elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya mondatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirment tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  4. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.



Teori Khusus

Konsep Dasar Raspberry Pi

Definisi Raspberry Pi

Menurut Gawande, dkk (2015:37), “The Raspberry Pi is a low cost, credit-card sized single board developed at United Kingdom. It was designed and manufactured by Raspberry Pi Foundation from UK with the intention of stimulating the teaching of basic computer science in schools students and every other person interested in computer hardware, programming and DIY (Do-it Yourself) projects. It acts like a computer when plugs into a computer monitor or TV, and uses a standard keyboard and mouse”. (Raspberry Pi adalah papan tunggal berukuran kartu kredit berbiaya rendah yang dikembangkan di Inggris. Itu dirancang dan diproduksi oleh Raspberry Pi Foundation dari Inggris dengan tujuan merangsang pengajaran ilmu komputer dasar di sekolah siswa dan setiap orang yang tertarik pada perangkat keras komputer, pemrograman dan proyek DIY (Do-it Yourself). Kerjanya seperti komputer ketika dihubungkan ke monitor komputer atau TV, dan menggunakan keyboard dan mouse standar).

Menurut Lorvanleuang, dkk (2018:4), “The Raspberry Pi is a low cost, credit-card sized computer. Its capable of doing everything you’d expect a desktop computer to do, from browsing the internet and playing high-definition video, making spreadsheets, and playing games. There are different models of Raspberry Pi from Raspberry Pi 0 to Raspberry Pi 3. In this project we are using Raspberry Pi Model 1 B+”. (Raspberry Pi adalah komputer berukuran kartu kredit berbiaya rendah. Ini mampu melakukan semua yang Anda harapkan dari komputer desktop, mulai dari menjelajah internet dan memutar video definisi tinggi, membuat spreadsheet, dan bermain game. Ada berbagai model Raspberry Pi dari Raspberry Pi 0 hingga Raspberry Pi 3. Dalam proyek ini kami menggunakan Raspberry Pi Model 1 B +).

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Raspberry Pi merupakan sebuah komputer mini yang memiliki fitur yang hampir sama dengan computer yang memiliki banyak fitur.

Spesifikasi Raspberry Pi

Menurut Aisa, dkk (2016:140) Raspberry Pi mempunyai karakteristik atau spesifikasi sebagai berikut:

  1. Micro usb power ( 5V, 1A, DC )

  2. USB 2.0

  3. CSI connector camera

  4. DSI display connector

  5. JTAG Header

  6. Audio Out

Gambar 2.4 Raspbbery Pi

Konsep Dasar Raspbian

Definisi Raspbian

Menurut Boreiko, dkk (2016:42), “The Raspbian is a project to create the port Debian Wheezy (7.x) armhf with support of mathematical coprocessor for Raspberry Pi. It is designed to provide users of Raspberry Pi with an access to more than 10000 binary Debian packages, optimized for the best compatibility with Raspberry Pi”. (Raspbian adalah sebuah proyek untuk membuat port Debian Wheezy (7.x) armhf dengan dukungan coprocessor matematika untuk Raspberry Pi. Ini dirancang untuk memberi pengguna Raspberry Pi akses ke lebih dari 10.000 paket Debian biner, dioptimalkan untuk kompatibilitas terbaik dengan Raspberry Pi).

Menurut Rafika, dkk (2016:211), “Raspbian adalah sistem operasi berbasis debian (linux) yang dapat digunakan di windows untuk instalasi OS di Raspberry Pi, yaitu dengan software Win32DiskImager. Kemudian, software akan melakukan write program OS pada perangkat Raspberry Pi B. Pada sistem operasi Raspbian ini sudah ada program dasar dan kelengkapan yang dapat membuat Raspberry Pi berjalan dengan baik. Berikut ini adalah tampilan interface dari GUI Raspberrry Pi B saat selesai instalasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini”:

Gambar 2.5 Raspbian OS

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Raspbian merupakan sistem operasi linux yang diperuntukan khusus untuk bekerja di sistem dengan perangkat keras Raspberry Pi, yang mana di dalamnya terdapat processor Arm.

Konsep Dasar Python

Definisi Python

Menurut Perkasa, dkk (2014:92), “Python adalah bahasa pemrograman model skrip (scripting language) yang berorientasi obyek. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi. Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebas dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger dan profiler, antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi sistem, GUI (antarmuka pengguna grafis), dan basis datanya”.

Menurut Jonathan, dkk (2016:3), “Python is a high-level, interpreted programming language that is known for its expressive, concise and easy to read syntax”. (Python adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi, ditafsirkan yang dikenal karena sintaksis ekspresif, singkat dan mudah dibaca).

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Python merupakan bahasa pemograman interatif multiguna mudah dipelajari baik untuk pemula maupun untuk yang sudah menguasai bahasa pemrograman lain.

Konsep Dasar OpenCV

Definisi OpenCV

Menurut Cahyana, dkk (2014), “OpenCV adalah sebuah library yang berisi fungsi-fungsi pemograman untuk teknologi computer vision secara real time. OpenCV sudah menggunakan antarmuka bahasa C++ dan seluruh pengembangannya terdapat dalam format bahasa C++”.

Menurut Arsy, dkk (2016:324), “OpenCV(Open Computer Vision) adalah sebuah API (Application Programming Interface) Library yang sudah sangat familiar pada Pengolahan Citra Computer Vision. Computer Vision itu sendiri adalah salah satu cabang dari Bidang Ilmu Pengolahan Citra (Image Processing) yang memungkinkan komputer dapat melihat seperti manusia. Dengan vision tersebut komputer dapat mengambil keputusan, melakukan aksi, dan mengenali terhadap suatu objek. Beberapa pengimplementasian dari Computer Vision adalah Face Recognition, Face Detection, Face/Object Tracking, Road Tracking, dan lain-lain. OpenCV adalah library Open Source untuk Computer Vision untuk C/C++, OpenCV didesain untuk aplikasi real-time, memiliki fungsi-fungsi akuisisi yang baik untuk image/video”.

Menurut Apsari, (2015:18), “OpenCV (Open Computer Vision) adalah sebuah API (Application Programming Interface) Library yang sudah sangat familiar pada Pengolahan Citra Computer Vision”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa OpenCV merupakan sebuah library digunakan mengolah gambar dan video hingga kita mampu mengekstrak informasi didalamnya.

Konsep Dasar Kamera Webcam

Kamera Webcam

Menurut Mahfuzah (2017), “Sebuah webcam adalah perangkat kamera dan perangkat keras masukan yang terhubung ke komputer dan internet dan menangkap baik gambar diam atau motion video dari pengguna atau benda lain”.

Menurut Prabowo, dkk (2018:89), “webcam adalah sebuah periferal berupa kamera sebagai pengambil citra/gambar dan mikropon (optional) sebagai pengambil suara/audio yang dikendalikan oleh sebuah komputer atau oleh jaringan komputer. Sebuah webcam dapat dibangun suatu sistem keamanan dengan video streaming yang dapat memantau secara real-time”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa webcam berfungsi untuk pengambil foto maupun video.

Konsep Dasar Tesseract OCR

Definisi Tesseract OCR

Menurut Adiima, dkk (2018:172), “Tesseract adalah mesin pengenal karakter optik gratis. Tesseract pada awalnya dikembangkan sebagai perangkat lunak berpemilik di Hewlett-Packard antara tahun 1985 hingga 1995. Setelah sepuluh tahun tanpa perkembangan apapun yang terjadi, Hewlett Packard dan UNLV merilis Tesseract sebagai sumber terbuka pada tahun 2005. Tesseract saat ini sedang dikembangkan oleh Google dan dirilis di bawah Lisensi Apache”.

Berdasarkan definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Tesseract merupakan perangkat lunak pengenalan karakter.


Konsep Dasar TensorFlow

Definisi TensorFlow

Menurut Novyantika, (2018:28), “TensorFlow adalah perpustakaan perangkat lunak, yang dikembangkan oleh Tim Google Brain dalam organisasi penelitian Mesin Cerdas Google, untuk tujuan melakukan pembelajaran mesin dan penelitian jaringan syaraf dalam. TensorFlow kemudian menggabungkan aljabar komputasi teknik pengoptimalan kompilasi, mempermudah penghitungan banyak ekspresi matematis dimana masalahnya adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan. Fitur utamanya meliputi”:

  1. Mendefinisikan, mengoptimalkan, dan menghitung secara efisien ekspresi matematis yang melibatkan array multi dimensi (tensors).

  2. Pemrograman pendukung jaringan syaraf dalam dan teknik pembelajaran mesin.

  3. Penggunaan GPU yang transparan, mengotomatisasi manajemen dan optimalisasi memori yang sama dan data yang digunakan. Tensorflow bisa menulis kode yang sama dan menjalankannya baik di CPU atau GPU. Lebih khusus lagi, TensorFlow akan mengetahui bagian perhitungan mana yang harus dipindahkan ke GPU.

Menurut Sukardi, dkk (2017:266), “Tensorflow adalah sebuah perangkat lunak dalam bentuk library yang disusun oleh para pengembang google dalam rangka mendukung komputasi cerdas untuk mendukung pencarian dan pembelajaran pada produk mereka”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa tensorflow merupakan perangkat lunak machine learning yang dapat mengidentifikasi mulai dari suara sampai identifikasi gambar.

Konsep Dasar Pelanggaran

Definisi Pelanggaran

Menurut Eggi krismidianto (2017:12), “Overtredingen atau pelanggaran berarti suatu perbuatan yang melanggar sesuatu dan berhubungan dengan hukum, berarti tidak lain dari pada perbuatan melawan hukum”.

Menurut Larasadi (2018:12), “Suatu perbuatan atau tindakan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pelanggaran adalah suatu perbuatan yang bertentangan dengan peraturan yang sudah dibuat.


Definisi Power Supply

Definisi Power Supply

Menurut Gunawan (2017: 1)[1]“Power supply adalah referensi ke sumber daya listrik. Perangkat atau sistem yang memasok listrik atau jenis energi ke output beban atau kelompok beban disebut power supply unit atau PSU. Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik.”

Menurut Rosman (2017: 3)[2]“Power supply terdiri atas dua jenis yaitu power supply linier dan power supply switching. Power supply linier berarti tegangan luaran akan mengalir secara kontinyu ke beban. Sementara power supply switching merupakan power supply yang dibangun berdasrkan teknik pengsaklaran sehingga tegangan yang mengalir ke beban tidak sama per sekian detik.”

Berdasarkan definisi diatas power supply adalah sebuah catur yang memberikan saluran energy listrik kepada media elektronik yang dimana satuan daya yang pada power supply adalah DC agar stabil.

Definisi Sublime Text

Menurut Putratama (2018:14)[3]“Sublime text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi”.

Menurut Rerung (2018:7)[4]“Sublime merupakan aplikasi yang gratis maupun yang berbayar”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sublime Text merupakan software text editor yang dapat digunakan sebagai media penulisan kode dalam suatu pemrograman.

Definisi PHP

Menurut Putratama (2018:3) [3]“PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan kedlaam HTML”.

Menurut Susila (2015: 31) [5]“Mengatakan "PHP adalah bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah webserver dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kodemesin yang dapat digabungkan dalam file yang sama kemudian dieksekusi diserver web.

Definisi Analisis S.W.O.T

Menurut Salusu (2015:175)[6]“Analisis S.W.O.T adalah suatu metode dalam perancangan stratejik yang dipakai untuk mendefinisikan 4 faktor utama yang memengaruhi kegiatan organisasi sepanjang masa. S.W.O.T adalah akronim dari Strenghts (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threats (Ancaman).”

Menurut Chasanah (2015:61)[7]“Analisis S.W.O.T adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.”

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis S.W.O.T merupakan metode yang dapat digunakan dalam perencanaan untuk mengetahui kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek.

Definisi Black Box Testing

Menurut Mahendra, dkk (2018)[8]“Black box testing is one of the software testing techniques that focus on the functionof a software to ensure all functional on the software has been running well. Black box testingis done by testing the input and output on the software without looking at the program code in the software.”

Sedangkan menurut Mustaqbal, dkk (2016:34)[9]“Black box testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Black-Box Testing adalah pengujian pada sebuah sistem aplikasi untuk memastikan semua fungsional dari perangkat lunak tersebut sudah berjalan dengan baik.

Konsep Dasar Modul HX711

Definisi Modul HX711

Menurut limantara dkk, (2017:4)[10]“Modul HX711 adalah modul yang memudahkan kita membaca load cell dalam pengukuran berat. Modul ini berfungsi untuk menguatkan sinyal keluaran dari sensor dan mengonversi data analog menjadi data digital dan dihubungkan ke mikrokontroler maka kita dapat membaca perubahan resistansi dari load cell.

Menurut Kusriyanto dkk. (2016:271)[11]“HX711 adalah modul timbangan, yang memiliki prinsip kerja mengkonversiperubahan yang terukur dalam perubahan resistansi dan mengkonversinya ke dalam besaran tegangan melalui rangkaian yang ada”.

”Berdasarkan dua kesimpulan diatas. HX711 adalah sebuah modul driver untuk menjebatani sensor load cells yang bertujuan untuk mengnversikan data analog menjadi data digital yang terhubung peh mikrokontroler”.

Konsep Dasar Sensor Load Cells

Definisi Sensor Load Cells

Menurut limantara dkk, (2017:4) [10]“Sensor adalah perangkat (biasanya elektro mekanis) yang membantu kita mengukur parameter fisik (seperti suhu, tekanan, gaya, percepatan dan lain-lain) dengan memberikan sinyal yang mengukur secara kuantitatif (tingkat) parameter fisik atau memberikan sinyal biner sederhana yang menunjukkan sinyal ya/tidak yang memberitahu kita jika terjadi sesuatu atau tidak (seperti sensor sentuh).”

Bedasarakan dua kitipan diatas load cells merupakan komponen inti yang terdapat pada timbangan digital, yang biasa dipakai untuk melakukan pengukuran berat dari suatu benda yang metode penghitung di atur dengan mikrokontroler.


Gambar 2.4 Loadcells


Konsep Dasar Sensor Infra Red

Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan terlihat pada spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Radiasi inframerah memiliki panjang gelombang antara 700 nm sampai 1 mm dan berada pada spektrum berwarna merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah tidak akan terlihat oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih dapat dirasakan/dideteksi.

Pada dasarnya komponen yang menghasilkan panas juga menghasilkan radiasi infra red termasuk tubuh manusia maupun tubuh binatang. Cahaya infra red, walaupun mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang tetap tidak dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya yang nampak sehingga cahaya infra red tetap mempunyai karakteristik seperti halnya cahaya yang nampak oleh mata. Pada pembuatan komponen yang dikhususkan untuk penerima infra merah, lubang untuk menerima cahaya (window) sudah dibuat khusus sehingga dapat mengurangi interferensi dari cahaya non-infra merah. Oleh sebab itu sensor infra red yang baik biasanya memiliki jendela (pelapis yang terbuat dari silikon) berwarna biru tua keungu-unguan. Sensor ini biasanya digunakan untuk aplikasi infra merah yang digunakan diluar rumah (outdoor).

Sinar infra Red yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima dengan baik pada penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah maupun penerima infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan (bagian pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian mendekodekannya kembali menjadi data biner (bagian penerima). Komponen yang dapat menerima infra merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa dioda (photodioda) atau transistor (phototransistor). Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra red, menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra red sebanyak mungkin sehingga pulsa-pulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya cukup baik.

Karakteristik Infra Red

  1. Tidak dapat dilihat oleh manusia.

  2. Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang.

  3. Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas.

  4. Panjang gelombang pada inframerah memiliki hubungan yang berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu mengalami kenaikan, maka panjang gelombang mengalami penurunan.


Gambar 2.5 Sensor Infra Red

Konsep Dasar LCD (Liquid Crystal Display) 16x2

Menurut Amitesha Sachdeva, Mahesh Gupta, Manish Pandey, Prabham Khandelwal dalam Jurnal Internasional Teknik dan Ilmu Pengetahuan(2017: 56-59)[12]“Layar kristal cair (liquid crystal display / LCD) adalah layar panel datar, tampilan visual elektronik, atau tampilan video yang menggunakan sifat modulasi cahaya kristal cair. Kami menggunakan layar LCD 16x2 yang memiliki 2 garis horizontal yang terdiri dari 16 karakter tampilan yang dapat dilihat pada gambar 2.6, dibawah ini:


Gambar 2.6 LCD (Liquid Crystal Display)


Konsep Dasar Conveyor

Definisi Conveyor

Menurut Imron dkk. (2018:23)[13]“Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Prinsip kerja conveyor adalah mentransport material yang ada di atas conveyor, dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan setelah sampai di head material ditumpahkan akibat conveyor berbalik arah. Conveyor digerakkan oleh drive / head pulley dengan menggunakan motor penggerak. Head pulley menarik conveyor dengan prinsip adanya gesekan antara permukaan drum dengan conveyor, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek tersebut”.

Menurut Saputra, dkk (2017:4075)[14]“Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. conveyor banyak dipakai di Industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Jenis conveyor membuat penanganan alat berat tersebut / produk lebih mudah dan lebih efektif”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain, dengan prinsip kerja mentransport material yang ada di atas conveyor. Dan conveyor banyak dipakai di Industri.


Gambar 2.7 Conveyor


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Arif dkk (2015:17)[15], Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering . It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.

Menurut Siahaan dalam Iqbal, et al. (2017:1)[16]“Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

(Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting persyaratan teknik. Ini adalah proses pencarian, pengungkapan, pencapaian, dan persyaratan yang merinci untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan pengembangan adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk berkomunikasi. Ini perlu pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan area dimana sistem akan dibuang).

Berdasarkan definisi diatas elisitasi adalah sebuah proses pengumpulan data untuk membuat sebuah rancangan sistem baru yang disesuaikan oleh pihat terkait.

Tahap - Tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

Tahap II

Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

Tahap III

Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

  1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
  2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
  3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
  2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
  3. Low (L): Mudah dikerjakan..

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

=Definisi Literature Review

Menurut Martono dkk, dalam jurnal CERITA ISSN: 2461-1417 (2017)[17]”Literature review atau tinjauan pustaka merupakan kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik-titik saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topik tertentu”

Dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 2 (2016:23)Menurut Maulani, dkk.[18]“Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan literature review adalah menganalisis tentang topik yang hendak diteliti untuk membantu peneliti melihat ide-ide.

Manfaat Literature Review

Menurut Maulani, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.2 (2016:231)[18]“Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.

Tujuan Literature review

Menurut Fitrah dan Luthfiyah (2017:142)[19]Tujuan kajian pustaka adalah:

  1. Memperlihatkan mengapa literature itu perlu dilakukan.
  2. Memperlihatkan bagaimana sampai pada keputusan memilih metodologi atau teori tertentu yang digunakan
  3. Menambah informasi terhadap penelitian yang telah ada
  4. Meringkas karya yang dibaca.
  5. Memutuskan gagasan atau informasi yang penting bagi penelitian itu, dan mengabaikan gagasan mana yang kurang penting.

Prinsip - Prinsip literature Review

Menurut Fitrianti (2016:42)[20]“ada beberapa prinsip-prinsip literature review, yaitu:

  1. Observasi

    Konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum, model-model, dan rumus-rumus utama serta turunannya dalam bidang yang dikaji.

  2. Wawancara

    Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek, dan temuannya.

  3. Studi Pustaka

    Posisi teoritis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti disertai dengan alasan-alasan yang logis.

Adapun literature review sebagai salah satu penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

  1. Penelitian yang ditulis oleh Safrii Hidayat, Wawan Gunawan dari Universitas Pertahanan dalam Jurnal Internasional VOL. 7, No. 1 (2017). [1]Yang berjudul “PROXY WAR DAN KEAMANAN NASIONAL INDONESIA: VICTORIA CONCORDIA CRESCIT PROXY WAR AND INDONESIA’S NATIONAL SECURITY: VICTORY GROWS THROUGH HARMONY”. Penelitian ini menggunakan proxy dan keamanan. Untuk mengetahuin keadaan system security.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Witono dkk (2017)[21]dari program studi Teknik Elektro, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang, dalam jurnal yang berjudul” PERANCANGAN PEMBERIAN PAKAN IKAN SECARA OTOMATIS DAN MANUAL BERBASIS RASPBERRY Pi.” Penjelasan singkat mengenai alat dari saudara Witono Cara kerja sistem ini yaitu suatu sistem yang mampu mengatur kegiatan pemberian pakan ikan secara otomatis ataupun manual dengan menggunakan Raspberry Pi sebagai komponen pengendaliannya adapun karakteristik perancangan keluaran pakan memanfaatkan gaya gravitasi dan putaran motor sehingga keluaran pakan yang tidak linear.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh M D Ramadhona, dkk (2018)[22]from Journal IOP Publishing Ltd, Department of Electrical Engineering Education, Universitas Pendidikan Indonesia, ”System of Water Quality Monitoring and Feeding on Freshwater Fish Cultivation” This monitoring system uses Arduino uno as microcontroller, equipped with ph sensor, temperature sensor, salinity sensor, LCD, and buzzer. The readable data will appear on the LCD and the buzzer will sound when one of the moisture levels is not at a standard number. Equipped with automated fish feeding system remotely to supportthis monitoring system.” Penelitian ini adalah tentang sistem pemantauan ini menggunakan Arduino uno sebagai Mikrokontroler, dilengkapi dengan ph sensor, sensor suhu, salinitas sensor, LCD, dan Bel. Data dibaca akan muncul pada LCD dan Bel akan terdengar ketika salah satu tingkat kelembaban tidak beberapa standar. Dilengkapi dengan otomatis ikan makan sistem jarak jauh untuk support sistem pemantauan.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Yu-Sheng Yang, Cheng-Tang Pan, and Wen-Hsien Ho (2018)[23]National Sun Yat-sen University dalam jurnal yang berjudul “Sensor-Based Remote Temperature And Humidity Monitoring Device Embedded In Wheelchair Cushion”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengevaluasi prototipe untuk bantalan kursi roda dilengkapi dengan sensor yang dioperasikan dari jarak jauh untuk memungkinkan pemantauan suhu dan kelembaban secara real time oleh pengguna kursi roda.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Kristiadi, D.P., Warnars, H.L.H.S., Randriatoamanana, R., Megantara, F., Nulhakim, L. and Zarlis, M., 2018, September. [24]Dalam Jurnal International Indonesian Association for Pattern Recognition International Conference (INAPR) Yang berjudul “Big Data implementation for Inventory warehouse systems”.Tujuan dari penelitian ini adalah tentang sebuah data besar pada database yang akan di implementasikan untuk sistem penyimpanan gudang.
  6. Penelitian yang ditulis oleh Djajadi, A. and Wijanarko, M., 2016.[25]Internetworking Indonesia Journal, 8(1), yang berjudul “Ambient environmental quality monitoring using IoT sensor network”. Penelitian ini adalah tentang memonitoring atau memantau kualitas lingkungan sekitar yang berbasis IoT (Internet of Things) menggunakan sensor network.
  7. Penulis yang di tulis oleh Roihan, A., Sudarto, F. dan Putro, T.C., 2018[26]International Seminar on Application for Technology of Information and Communication, yang berjudul “Internet of Things on Monitoring and Control System in Server Area”.Penelitian ini adalah tentang system pengontrol dan pemantau pada area server yang menggunakan IoT.
  8. Tinjauan studi dari penelitian Sunarya, P.A., Roihan, A., Aryani, D. dan Rifa’i, A., 2019, [27]In Journal of Physics: Conference Series.Warning, yang berjudul “Button Crime System in Supporting the Management of Public Services in the Legal Area of Polres Kota Tangerang”. Penelitian ini adalah tentang sistem keamanan untuk pelayanan masyarakat menggunakan button crime atau disebut dengan tombol kejahatan.
  9. Penelitian yang ditulis Rafika, A.S. and Gozali, A.A., 2016. [28]CCIT Journal, 9(2), yang berjudul “WIRELESS SURVEILLANCE CAMERA WITH AMC (AUTOMATIC MOTION CAPTURES) SYSTEM”.

Dari beberapa penelitian diatas, penelitian saya merupakan pengembangan penelitian dari literature review diatas nomor 8 (delapan) karena penulis mengambil beberapa mikrokontroler yang digunakan sangat sesuai. Menghitung berat barang dengan loadcells dan sistem otomatis yang di deteksi oleh sensor serta di perintah oleh Arduino mega 2560.



BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

Sejarah Singkat Perusahaan

PT TIRTA VARIA INTIPRATAMA didirikan pada tahun 1996 sebagai distributor yang berkomitmen untuk menempatkan diri sebagai salah satu distributor nasional yang terpecaya dan handal. PT Tirta Varia Intipratama tidak hanya sebagai perusahaan distribusi , melainkan juga sebagai perusahaan yang berbasis pemasaran. Dalam penanganan distribusi berbagai macam produk.

Gambar 3.1 Logo PT Tirta Varia Intipratama

Pengendalian utama arus barang yang dikirimkan ke seluruh kantor distribusi area dimungkinkan dengan memanfaatkan pendekatan logistik, armada pengiriman, dan aspek penjualan yang ditunjang oleh pendekatan aktivitas pemasaran yang ada. Arus barang dikendalikan secara penuh dengan mengukur inventory level, lead time, dan service level.

Group perusahaan dari PT. TIRTA VARIA INTIPRATAMA adalah sebagai berikut:

  1. AQUA

    Produk Perusahaan PT.TIRTA VARIA INTIPRATAMA adalah sebagai berikut :

  2. Aqua 330ML
  3. Aqua 600ML
  4. Aqua 1L
  5. Aqua 1,5L
  6. Mizone

Visi Dan Misi

Visi

Menjadi perusahaan distribusi dan penyediaan jasa logistik yang cerdas dengan kualitas standar internasional.

Misi

Menjadi perusahaan distribusi dan penyedia jasa logistik yang menggunakan teknologi informasi sebagai kunci sukses bagi mitra bisnisnya.


Struktur Organisiasi

Struktur organisasi yang digunakan perusahaan ini adalah struktur organisasi garis dan staf ( line and staf organization ), dimana dalam struktur ini wewenang dan tanggung jawab mengalir dari setiap pimpinan teratas sampai tingkat terbawah dan setiap karyawannya hanya mengenal satu pimpinan yang mengatur tugas-tugasnya. Strukur organisasi ini memberikan kejelasan mengenai batas tanggung jawab dan wewenang dari jabatannya.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi PT.TIRTA VARIA INTIPRATAMA TANGERANG

Gambar 3.2. Struktur Organisasi di PT Tirta Varia Intipratama

Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Direktur Utama

    Memiliki tugas dan fungsi: Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif, menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi, memimpin rapat umum, mengambil keputusan dalam segala proyek yang dikerjakan.

  2. Bagian Keuangan (Accounting)

    Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan, tugas antara lain adalah:.

    1. Membuat bukti pengeluaran bank dan bukti penerimaan bank.
    2. Memeriksa seluruh pengeluaran uang agar sesuai dengan permintaannya.
    3. Membuat laporan dana bank, rencana tagihan, rencana pelunasan dan lain-lain.
    4. Menagih piutang yang sudah jatuh tempo melalui telepon.
    5. Membuatkan cek atau bilyet giro untuk pengeluaran uang baik untuk melunasi hutang maupun untuk pengeluaran lainnya


  3. Staff Administrasi

    Memiliki sejumlah tugas sebagai berikut :

    1. Membuat penawaran harga (quotation), surat jalan (delivery order), kwitansi, faktur pajak dan surat-surat lain sesuai dengan kebutuhan administrasi.
    2. Memasukkan data tersebut ke dalam laporannya masing-masing untuk kegiatan pengendalian dan juga sebagai lampiran dalam laporan keuangan.
  4. Personalia

    Tugas personalia adalah :

    1. Penerimaan tenaga kerja koordinasi dengan direktur
    2. Sosialisasi dan koordinasi
    3. Menyiapkan perjanjian kerja baru karyawan baru
    4. Absensi daftar hadir
    5. Internal letter
    6. Incoming letter
    7. Outgoing letter
    8. Memperbaharui/Update dan record data
    9. Jamsostek
  5. Marketing

    Tugas dan tanggung jawab seorang marketing adalah menangani kegiatan marketing, pengembangan bisnis dan jaringan penjualan produk, serta melakukan analisa penjualan dan pendistribusian produk dengan beroreintasi pada pencapaian target penjualan dan kepuasan pelanggan.

  6. Purchassing

    Memiliki beberapa tugas sebagai berikut :

    1. Melakukan pemesanan dengan membuat purchase order terhadap bahan bahan baku produksi.
    2. Memastikan dan melakukan kontrol terhadap ketersediaan barang.
    3. Menentukan supplier dengan harga terbaik.
    4. Menentukan budget setiap tahunnya untuk pembelian aset perusahaan
  7. Pengiriman Barang

    Tugasnya menyiapkan barang sesuai dengan pesanan dan memeriksa barang dengan teliti sebelum dikirim kemudian setelah itu baru mengirimnya ketempat tujuan.

Perancangan Alat dan Bahan

Pada perancangan ini, yang akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting. Karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Perancangan ini memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

  1. Alat yang digunakan:
    1. Arduino UNO
    2. LCD 16x2
    3. Sensor jarak infra merah
    4. Konveyor
    5. ESP8266
    6. LED
    7. Motor DC
    8. L298N
    9. Adaptor
    10. Kabel jumper
    11. Power Supply
    12. Motor Servo
    13. Load cell
  2. Bahan yang digunakan :
    1. Software Arduino 1.8.1
    2. XAMPP
    3. Sublime
    4. MySQL

    Cara Kerja Alat

    Cara kerja alat ini adalah dengan meletakan Box botol aqua di timbangan Load cell dan mengirim perintah kepada servo untuk mendorong ke conveyor, lalu Box botol Aqua akan di pindai oleh Infra merah dan dibaca oleh Arduino Uno, LED dan LCD akan menampilkan berat dan jumlah Box botol Aqua, lalu Box botol Aqua masuk ke bak penampungan ESP8266 memproses hasil timbangan yang dilakuan oleh Arduino Uno dan hasil timbangan di upload ke website.

    Gambar 3.3. Diagram Gambar

    Perangkat Keras (Hardware)

    Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, yang dibutuhkan adalah:

    1. PC (personal Computer)
    2. CPU
    3. Mouse
    4. Keyboard
    5. USB
    6. Adaptor

    Diagram Blok

    Berikut adalah diagram blok rangkaian keseluruhan alat:

    Gambar 3.4. Diagram Blok Sensor Infra Red dan Motor DC

    Keterangan dan penjelasan diagram bok diatas adalah sebagai berikut:

    1. Arduino Uno merupakan sebagai perangkat untuk menghubungkan sensor Infra Red, Motor servo , dan Motor DC.
    2. Sensor Infra Red untuk membaca adanya barang Box Aqua botol
    3. L298N merupakan perangkat untuk menghubungkan Motor DC kepada Arduino uno , L298N adalah H-bridge atau driver yang mengatur putaran pada Motor DC
    4. Power supply sebagai catur daya pada Motor DC 24V 12A yang dihubungkan kepada L298N
    5. Adaptor sebagai catur daya Arduino Uno.

    Gambar 3.5. Diagram Blok Sensor Infra Red dan ESP8266

    Keterangan dan Penjelasan diagram blok diatas adalah sebagai berikut:

    1. ESP8266 sebagai mikro yang menerima dan mengirim perintah load cell yang menghitung jumlah volume.
    2. Load cell menghitung volume yang langsung di konversikan ke kilogram lalu din upload ke website.
    3. Website menerima hasil keseluruhan dari load cell melalui ESP8266.

    Perangkat Lunak (Software)

    Perangkat lunak yang digunakan adalah software Arduino versi 1.8.4 dimana versi ini merupakan versi terbaru untuk Arduino sehingga rancangan alat yang dibuat dapat bekerja sesuai apa yang diinginkan.

    Berikut ini merupakan tampilan software Arduino :

    Gambar 3.6. Shortcut Software Arduino

    Sebelum instalasi keseluruhan dari IDE Arduino maka langkah awal yaitu :

    1. Instalasi Software IDE Arduino

      Persetujuan instalasi pada saat Setup Arduino

      Gambar 3.7. Instalasi Software Arduino

    2. Pilihan Opsi Instalasi

      Untuk Installation Option pilih semua option dan klik tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi selanjutnya.

      Gambar 3.8. Pilihan Opsi Instalasi

    3. Pilih Folder

      Installation Folder atau Pilihan Folder untuk memilih folder tempat menyimpan program arduino dan klik tombol install untuk memulai proses instalasi software.

      Gambar 3.9. Pilih Folder Saat Instalasi

    4. Proses Extract dan Instalasi di mulai

      Proses instalasi di mulai,program di extract ke Windows.

      Gambar 3.10. Proses Extract dan Instalasi Di Mulai

    5. Install USB Driver

      Saat proses instalasi sedang berlangsung akan muncul pilihan untuk install driver, pilih tombol instal,proses ini untuk mengenali dan melakukan komunikasi dengan board arduino melalui port USB

      Gambar 3.11. Instalasi USB Driver

    6. Proses Instalasi Selesai

      Pemberitahuan Proses Instalasi Selesai pada IDE Arduino

      Gambar 3.12. Proses Instalasi Selesai

    7. Start Software IDE Arduino

      Proses instalasi Software Arduino sudah selesai terinstal di windows.Cek di Desktop Windows atau Start Menu untuk menjalankan Software IDE Arduino.Double Klik icon Arduino di desktop atau klik di Start Menu.

      Gambar 3.13. Start Software IDE Arduino

    8. Jendela Software IDE Arduino

      Berikut ini adalah Jendela software pada IDE Arduino 1.8.1 untuk pemrosesan alat

      Gambar 3.14. Jendela Software IDE Arduino

    Tujuan Perancangan

    Tujuan perancangan Alat Sistem Perhitungan Barang Otomatis Berbasis ESP8266 Menggunakan Infrared Pada PT.TIRTA VARIA INTIPRATAMA Tangerang akan tercipta beberapa dampak positif seperti yang dapat dilihat sebagai berikut:

    1. Memberikan keamanan keluar masuk nya barang botol dari mobil box tersebut sehingga karyawan pada PT Tirta Varia Intipratama tidak perlu khawatir lagi bila mana barang botol tidak terhitung
    2. Membantu karyawan pada PT Tirta Varia Intipratama akan masalah yang dihadapi selama ini yaitu jika mengalami kurangnya pada barang botol saat pengiriman akan lebih mudah untuk dihitung
    3. Meningkatkan mutu pelayanan yang di berikan oleh PT Tirta Varia Intipratama kepada customer dengan fasilitas alat Sistem Keamanan Pengiriman Barang Pada Mobil Box Berbasis Arduino UNO dengan Media Sensor Infrared yang memudahkan dalam hal kurangnya barang botol tersebut.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Flowchart Sistem Yang Berjalan

    Sistem yang berjalan pada PT Tirta Varia Intipratama saat ini masih berjalan secara manual khususnya pada proses pengiriman barang botol yang kurang. Customer atau karyawan harus menghitung ulang secara manual di lokasi tersebut

    Gambar 3.15. Flowchart Sistem Yang Berjalan

    Dapat dijelaskan gambar 3.15 Flowchart Sistem yang berjalan pada PT Tirta Varia Intipratama:

    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
    2. 1 (satu) simbol proses, yang menyatakan pegawai perusahaan menghitung barang/box botol aqua.
    3. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: Apakah user sudah menghitung barang/box botol aqua atau tidak. Jika “Tidak” maka akan melakukan rutinitas seperti biasa kembali, jika “Iya” Petugas menaruh barang/box botol aqua pada gudang.
    4. 1 (satu) simbol input, yang menyatakan proses input output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: Petugas perusahaan menaruh barang/box botol aqua pada gudang lalu barang/box botol aqua yang ada di gudang siap untuk di pasarkan.

    Perancangan Website

    Membuat Database

    1. Membuat Database

      Gambar 3.16. Tampilan Database

    2. Membuat Tabel Admin

      Gambar 3.17. Membuat Tabel Admin

    3. Membuat Tabel Barang

      Gambar 3.18. Membuat Tabel Barang

    4. Membuat Tabel Kardus Berisi Botol Aqua

      Gambar 3.19. Membuat Tabel Kardus Berisi Botol Aqua

    5. Tampilan Halaman Login Admin

      Gambar 3.20. Menambahkan User Database

    6. Tampilan Hasil Perhitungan Kardus Berisi Botol Aqua

      Gambar 3.21. Tampilan Data Kardus Berisi Botol Aqua

    7. Tampilan Hasil Perhitungan Kardus Berisi Botol Aqua

    Perancangan Protoype

    Dalam perancangan prototipe ini di rancang agar alat dapat berfungsi sebagai alat perhitungan barang/box botol aqua menggunakan motor DC sebagai penggerak konveyor dan Sensor Infrared yang mendeteksi adanya barang/box botol aqua dan langsung di dorong oleh motor servo yang diperintah oleh ESP8266.

    Gambar 3.22. Skema Rancangan Keseluruhan Alat

    Keterangan :

    1. Pada jalur ungu adalah pin (5V) ke pin (+) pada ESP8266 dan Breadboard, pin (D15/SCL) ke pin (SCL) pada ESP8266 dan LCD, pin (D8) ke pin (-) pada ESP8266 dan Breadboard.
    2. Pada jalur abu – abu adalah pin (GND) ke pin (-) pada ESP8266 dan Breadboard, pin (TX1/D9) ke pin (SCK) pada ESP8266 dan HX711, pin (GND) ke pin (-) pada LCD dan Breadboard.
    3. Pada jalur biru adalah pin (RX<-D0) ke pin (OUT) pada ESP8266 dan Infra red, pin (D14/SDA) ke pin (SDA) pada ESP8266 dan LCD.
    4. Pada jalur hitam adalah pin (D13/SCK/D5) ke pin (DT) pada ESP8266 dan HX711, pin (-) ke pin (GND) pada Breadboard dan Infra Red, pin (GND) ke pin (-) pada HX711 dan Breadboard.
    5. Pada jalur jingga adalah pin (D2) ke pin (PWM) pada ESP8266 dan Motor Servo.
    6. Pada jalur kuning adalah pin (GND) ke pin (-) pada Motor Servo dan Breadboard.
    7. Pada jalur putih adalah pin (+) ke pin (VCC) pada Breadboard dan Infra Red, pin (VCC) ke pin (+) pada LCD dan Breadboard, pin (VCC) ke pin (+) pada HX711 dan Breadboard.
    8. Pada jalur hijau adalah pin (LED) ke pin (+) pada LCD dan Breadboard.

    Analisa S.W.O.T.

    Metode Analisa S.W.O.T.

    Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode Analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) pada system yang akan dibuat sehingga mampu merancang prototype yang diinginkan oleh PT Tirta Varia Intipratama yang dapat dilihat keterangannya dibawah ini.

    Tabel 3.1. Tabel S.W.O.T.

    Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam table menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi, 4 strategi tersebut yaitu:

    1. Strategi S-O (Strength – Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.
    2. Strategi S-T (Strength – Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project.
    3. Strategi W-O (Weakness – Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang.
    4. Strategi W-T (Weakness – Threats), digunakan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

    Tabel 3.2. Matriks Analisis S.W.O.T. Yang Berjalan

    Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Sistem yang berjalan pada PT. Tirta Varia Intipratama Tangerang saat ini masih berjalan secara manual khususnya pada proses penghitungan kondisi barang petugas harus mengecek langsung pada Stock barang apakah Barang tersebut sudah terhitung atau tidak.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati permasalahan yang ada pada PT. Tirta Varia Intipratama Tangerang maka peneliti mencoba merancang suatu “SISTEM Perhitungan Barang Otomatis Berbasis ESP8266 Menggunakan Infrared Pada PT.Tirta Varia Intipratama Tangerang” yang mana dapat menghitung barang apakah sudah terhitung atau tidak.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Berdasarkan hasil observasu dan wawancara yang saya lakukan dengan pihak stakeholder mengenai system yang akan saya usulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun system yang di inginkan

    Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasrifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan tabel 3.5 terdapat 1 nonfunctional opsinya Inessential (I) dan 3 functional opsinya Inessential (I) harus dieliminasi. Semua requirement tersebut adalah bagian dari sistem yang dibahas, namum sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem Perhitungan Barang Otomatis Berbasis ESP8266 Menggunakan Infrared pada PT Tirta Varia Intipratama dapat bekerja dengan baik.

    Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi sebagai berikut :

    Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

    1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan.
    2. D pada MDI artinya Desirable (Diinginkan atau tidak terlalu penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi). Maksudnya adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar system.

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML

    Berikut tabel Elisitasi Tahap III tersebut.

    Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

    Keterangan :

    1. T (Technical)

      Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O (Operational)

      Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimanakah cara kerja dari sistem yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

    3. E (Economic)

      Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

    1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan
    3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan Sistem Perhitungan Barang Otomatis. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

    Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi



    BAB IV

    HASIL DAN UJI COBA

    Uji Coba

    Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub sub berikut.

    Metode Black Box

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box Prototype Alat Pengantar Makanan pada Bukit Pelayangan Resto, untuk pengujian pada sistem sebagai berikut:

    Pengujian Black Box Pada Motor DC

    Tabel 4.1. Pengujian Black Box Pada Motor DC

    Pengujian Black Box Pada Sensor Infrared dan LED

    Tabel 4.2. Pengujian Black Box Pada Sensor Infrared dan LED

    Pengujian Black Box Pada Loadcells

    Tabel 4.3. Pengujian Black Box Pada Loadcells

    Uji Coba Hardware

    Pengujian Sensorn Infrared

    Pada uji coba ini adalah pengujian Sensor Infra Red apakah bekerja dengan baik pada “Sistem Perhitungan Barang Otomatis Berbasis ESP8266 Menggunakan Infra Red Pada PT Tirta Varia Intipratama” ini menggunakan 1 buah Sensor Infra Red yang memiliki 3 pin yaitu Pin Out, VCC, GND, yang dimana Out dihubungkan ke Pin 8, Pin VCC dihubungkan ke Pin 5V dan GND dihubungkan ke GND pada ESP8266.

    Gambar 4.1. Hasil Pengujian Sensor Infrared.

    Pengujian ESP8266 Pada Modul Driver L298N dan Motor DC

    Pada uji coba ini adalah pengujian cara kerja ESP8266 pada Modul Driver L298n dan Motor DC ini apakah Motor DC ini berjalan sebagaimana mestinya. Dimana Motor DC bekerja untuk memutar pergerakan conveyor, Motor DC terhubung pada Modul Driver L298n pada Coil A yaitu (A+,A-), Coil B yaitu (B+,B-). Catur daya pada L298n untuk menggerakan Motor DC adalah 12V-24A untuk Modul Driver dan 1 step gerak Motor DC adalah 3,7 Kg dari 200 step keseluruhan, kemudian Modul Driver dihubungkan dengan ESP8266 seperti (+5V) di pin 5V dan GND ke GND , (OUT 1) di pin (2, 8), (OUT 2) di pin (5, 9) dan (OUT 3) di pin (6, 10) semua input ini terhubung pada mikrokontroller ESP8266.

    Gambar 4.2. Pengujian ESP8266 Dengan Motor DC

    Pengujian Local Website

    Dalam Pengujian ini menggunakan server website dimana mikrokontroler yang telah terkoneksi internet mendapatkan domain website yang dituju dan data dari sensor akan di kirim ke server website. Data tersebut akan di upload secara otomatis dengan tampilan realtime dan terdapat laportan pada database website. Dimana data tersenit dapat dilihat menggunakan web browser.

    Gambar 4.3. Tampilan awal local website

    Gambar 4.4. Tampilan Realtime Pada Local Website

    Gambar 4.5. Listing Program Sistem Perhitungan Barang Otomatis Berbasis ESP8266 Menggunakan Infrared Pada PT. Tirta Varia Intipratama

    Flowchart Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.6. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

    Dapat dijelaskan gambar 4.6. Flowchart Sistem yang diusulkan:
    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart system penyampaian informasi yang berjalan.
    2. 3 (tiga) simbol input output, yang menyatakan proses input output yaitu: barang/box botol aqua diletakan di timbangan Loadcells untuk menghitung berat lalu masuk ke tempat penampungan dan hasilnya masuk ke dalam website.
    3. 4 (empat) simbol proses, yang menyatakan proses yaitu: Motor DC bergerak mengiring kardus berisi botol aqua dan Motor Servo mendorong kardus berisi botol aqua lalu sensor infra red mendeteksi barang/box botol aqua dan ESP8266 memproses hasil timbangan yang dilakukan oleh loadcells.
    4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “Iya” dan “Tidak”, yaitu: Apakah Loadcells menghitung kardus berisi botol aqua? Jika “Tidak” maka akan melakukan pengecekan ulang, jika “Iya” maka Loadcells Motor Servo mendorong barang/box botol aqua ke conveyor.

    Rancangan Program

    Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah tahap perancangan, digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang harus sesuai dengan kebutuhnan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah dalam merealisasikan pembuatan alat dan program dengan apa yang diharapkan.

    Perancangan Perangkat Lunak Arduino Uno

    Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program Arduino Uno, sehingga sistem Arduino Uno yang sudah dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada perancangan perangkat lunak Arduino Uno ini menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan upload langsung kedalam Arduino Uno menggunakan Arduino IDE, adapun tampilan jendela Arduino IDE pada saat menuliskan listing program seperti berikut:

    Gambar 4.7. Tampilan Listing Program Arduino

    Adapun tahap yang akan dilakukan adalah menuliskan listing program ► mengecek apakah ada kesalahan dalam listing program yang ditulis ► mengupload listing program ke dalam ESP8266 ke Arduino IDE. Adapun langkah – langkahnya dapat kita lihat sebagai berikut:

    Gambar 4.8. Upload Listing Program Kedalam Arduino Uno

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Pada perancangan system usulan ini terdapat beberapa hardware maupun software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:

    Spesifikasi Hardware

    Pada spesifikasi perangkat keras (Hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing – masing, serta dapat digambarkan secara garis besar saya tidak detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (Hardware) sebagai berikut:

    1. Laptop: HP (Processor Intel Core i3-350M CPU @ 2.27GHz, Memory 2GB, HardDisk 300GB)
    2. ESP8266
    3. Sensor Infrared
    4. L298N
    5. Motor DC
    6. Motor Servo
    7. Adaptor
    8. Power Supply
    9. Box Hitam

    Spesifikasi Software

    Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi yang digunakan membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) sebagai berikut :

    1. Google Chrome
    2. Arduino IDE 1.8.1
    3. Paint 3D
    4. Fritzing
    5. LucidChart

    Testing

    Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface Arduino IDE, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.
    2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.
    3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.
    4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

    Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan atau error.

    Implementasi

    Pada tahap ini merupakan tahan-tahap untuk merelisasikan dari sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data –data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung shingga sampai tercapainya dalam penerapanya.

    Schedule

    Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga Sistem Perhitungan Barang Otomatis Berbasis ESP8266 Menggunakan Infrared Pada PT Tirta Varia Intipratama dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada table sebagai berikut:


    Tabel 4.6. Pengolahan Jadwal proses Pembuatan Sistem

    Estimasi Biaya

    Berikut ini adalah rincian biaya yang di keluarkan dari pembuatan alat ini yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.7. Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan



    BAB V
    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan perancangan dan implementasi yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

    1. Kardus berisi botol aqua akan terdeteksi oleh infra merah yang sangat akurat dan dihitung secara otomatis oleh system, sehingga berkurangnya bersarnya kehilangan barang tidak akan terjadi lagi.
    2. Cara agar mengetahui batas berat maksimum yang terdapat pada proses perhitungan kardus berisi botol aqua adalah dengan menggunakan sensor loadcells yang telah di program dengan batasan berat maksimal 5 kg.
    3. Perancangan prototype alat perhitungan barang otomatis ini menggunakan ESP8266 Wemos D1 sebagai mikrokontroler, motor dc sebagai penggerak conveyor pada prototype ini, Sensor Infra Red dan di baca oleh Arduino Uno, Servo untuk mendorong barang lalu masuk ke conveyor, ESP8266 memproses hasil timbangan yang dilakukan oleh loadcells dan hasil timbangan di upload ke website.

    Saran

    Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan, diantaranya sebagai berikut:

    1. Dapat ditambahkan Digital Sensor X-Ray berguna sebagai pengecekan yang ada didalam barang/box botol aqua untuk mengetahui lebih jelas keadaan botol.
    2. Dapat ditambahkan camera noir sebagai sensor pemantau kualitas barang yang sedang dihitung.
    3. Dapat ditambahkan Barcode sensor untuk menandai kardus berisi botol aqua yang sudah dihitung.

    Kesan

    Sangat menyenangkan bisa berkomunikasi antar kedua dosen pembimbing dan teman dekat yang selalu ada dengan hal-hal yang baru selama menjalani tugas akhir/skripsi ini, serta ilmu yang bermanfaat sangat banyak diperoleh dan bertambahnya pengalaman untuk kedepannya.


    Daftar Pustaka

    1. 1,0 1,1 Gunawan, E., & Maulana, A. B. (2017). Rancang Bangun Prototype Sistem Penyortiran Barang Melalui Kode Warna (Ourcode) Berbasis Arduino Uno. Cahaya Bagaskara: Jurnal Ilmiah Teknik Elektronika.
    2. Rosman, A., 2017. Perancangan Power Supply 4.5 Dan 11.5 Volt Menggunakan Rangkaian Regulator Zener Follower. Scientific Pinisi, 3(1), pp.55-59.
    3. 3,0 3,1 Putratama, S.D.V., 2018. Pemrograman Web Dengan Menggunakan Php Dan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish. (pp. 23-97)
    4. Rerung, Rintho Rante., 2018. Pemrograman Web Dasar. Yogyakarta: Deepublish. (pp. 1-133).
    5. Susila, Candra Budi dan Ramadhian Agus Triyono. 2015. Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Pacitan. Journal Speed–Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol.7, No.3.
    6. Prof. Dr. J. Salusu, M.A.., 2015. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: Gramedia Widiasarana. (Hal. 175).
    7. Siti Uswatun Chasanah. 2015. Pemasaran Sosial Kesehatan. Yogyakarta: Deepublish. (Hal. 61)
    8. Mahendra, Made. Yudha. Putra., I, Nyoman, Piarsa., Dwi Putra Githa. 2018. Geographic Information System Of Public Complaint Testing Based On Mobile Web (Public Complaint). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Vol.9 No.2. (Hal. 96-97).
    9. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Study Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan Snmptn). Bandung: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3. (Hal. 34).
    10. 10,0 10,1 Limantara, A.D., Candra, A.I. And Mudjanarko, S.W., 2017. Manajemen Data Lalu Lintas Kendaraan Berbasis Sistem Internet Cerdas Ujicoba Implementasi Di Laboratorium Universitas Kadiri. Prosiding Semnastek.
    11. Kusriyanto, M. And Saputra, A., 2016. Rancang Bangun Timbangan Digital Terintegrasi Informasi Bmi Dengan Keluaran Suara Berbasis Arduino Mega 2560. Jurnal Teknoin, 22(4).
    12. Sachdeva, Amitesha. 2017. Pengembangan Mesin Pengambilan dan Pencocokan Warna Multi-Industri Otomatis Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano dan Sensor Warna TCS3200.
    13. Imron, M., & Setiawan, A. 2018. “Pemilah Barang Logam Dan Non-Logam Berbasis Plc Omron Cp1e-N30sdt-D”. Jurnal Teknik Elektro, Vol 1.1.
    14. Saputra, A. A., & Setianingsih, C. 2017. “Perancangan Dan Implementasi Alat Untuk Penyortiran Buah Tomat (lycopersicum Esculentum) Menggunakan Mikrokomputer”. eProceedings of Engineering, Vol 4.3.
    15. Arif. Mohd, Sarwar. Saoud. 2015. “Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process”. Dalam Jurnal International Journal of Computer Applications. Vol 120, No.15, Juni 2015.
    16. Iqbal, M Dzulhaq, et all. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. ISSN:2088-1762 Vol.1.
    17. Martono. Aris, Padeli, Miliartha. Rosalina. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Diskusi Pembelajaran On-Line Pada Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT Vol.9 No.2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
    18. 18,0 18,1 Maulani. Giandari, Rahardja. Untung, Adila. Lalita. Tri. 2016 "Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 2, Januari 2016 ISSN : 1978 -8282.
    19. Fitrah Muh, dan Luthfiyah. 2017. Metodologi Penelitian; Penelitian Kuantitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus. Jawa Barat : CV Jejak
    20. Fitrianti. 2016. Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas. Deepublish.
    21. Witono, Rozeff Pramana,St.,Mt. Sapta Nugraha, St., M.Eng. 2017. Perancangan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Dan Manual Berbasis Raspberry Pi. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
    22. Ramadhona, M.D. And Hakim, D.L., 2018, July. System Of Water Quality Monitoring And Feeding On Freshwater Fish Cultivation. In Iop Conference Series: Materials Science And Engineering (Vol. 384, No. 1, P. 012034). Iop Publishing.
    23. Yu-Sheng Yang, Cheng-Tang Pan, and Wen-Hsien Ho. 2018. “Sensor-Based Remote Temperature And Humidity Monitoring Device Embedded In Wheelchair Cushion”. Sensors and Materials, Vol. 30, No. 8 (2018) 1807–1814.
    24. Kristiadi, D.P., Warnars, H.L.H.S., Randriatoamanana, R., Megantara, F., Nulhakim, L. and Zarlis, M., 2018, September. Big Data implementation for Inventory warehouse systems. In 2018 Indonesian Association for Pattern Recognition International Conference (INAPR) (pp. 207-212). IEEE.
    25. Djajadi, A. and Wijanarko, M., 2016. Ambient environmental quality monitoring using IoT sensor network. Internetworking Indonesia Journal, 8(1), pp.41-47.
    26. Roihan, A., Sudarto, F. and Putro, T.C., 2018, September. Internet of Things on Monitoring and Control System in Server Area. In 2018 International Seminar on Application for Technology of Information and Communication (pp. 116-120). IEEE
    27. Sunarya, P.A., Roihan, A., Aryani, D. and Rifa’i, A., 2019, July. Warning Button Crime System in Supporting the Management of Public Services in the Legal Area of Polres Kota Tangerang. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1179, No. 1, p. 012017). IOP Publishing.
    28. Rafika, A.S. and Gozali, A.A., 2016. WIRELESS SURVEILLANCE CAMERA WITH AMC (AUTOMATIC MOTION CAPTURES) SYSTEM. CCIT Journal, 9(2), pp.202-213.

Contributors

Cecep Nur Cahya