SI1611493372

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

IMPLEMENTASI SISTEM KEARSIPAN ELEKTRONIK (E-FILING)

UNTUK MEMBANGUN GOOD GOVERNANCE PADA

KECAMATAN TELUKNAGA KAB.TANGERANG


SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1611493372
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

IMPLEMENTASI SISTEM KEARSIPAN ELEKTRONIK (E-FILING)

UNTUK MEMBANGUN GOOD GOVERNANCE PADA

KECAMATAN TELUKNAGA KAB.TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1611493372
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Tangerang, 20 Januari 2020

Disahkan Oleh :

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
NIP : 000603
       
NIP : 078010




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


IMPLEMENTASI SISTEM KEARSIPAN ELEKTRONIK (E-FILING)

UNTUK MEMBANGUN GOOD GOVERNANCE PADA

KECAMATAN TELUKNAGA KAB.TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1611493372
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Haryanto, S.Kom.,M.M.)
   
(Oleh Soleh, S.Kom., M.M.S.I/)
NID : 16018
   
NID : 04043




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


IMPLEMENTASI SISTEM KEARSIPAN ELEKTRONIK (E-FILING)

UNTUK MEMBANGUN GOOD GOVERNANCE PADA

KECAMATAN TELUKNAGA KAB.TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1611493372
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


IMPLEMENTASI SISTEM KEARSIPAN ELEKTRONIK (E-FILING)

UNTUK MEMBANGUN GOOD GOVERNANCE PADA

KECAMATAN TELUKNAGA KAB.TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1611493372
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Februari 2020


Aditya Risdiarto Jati
NIM : 1611493372
 
 
 
 
 

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang semakin pesat maka dalam tuntutan di dalam memberikan informasi yang tepat dan akurat secara cepat. Satu diantara sektor kehidupan manusia yang paling sering memanfaatkan adanya sistem informasi adalah perkantoran, baik perkantoran yang berbasis Pemerintahan maupun non Pemerintahan. Seperti halnya Kantor Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang seringkali menghadapi permasalahan pada pengarsipan pengarsipan dokumen masuk dan dokumen keluar. Sistem yang berjalan saat ini masih dilakukan secara konvensional sehingga sistem tersebut tidak dapat mempermudah pekerjaan pegawai. Seperti halnya dalam pengolahan data dokumen masuk, dokumen keluar, dan pembuatan laporan masih dilakukan secara manual dengan dicatat dibuku agenda dan diinput dengan menggunakan Ms. Excel. Berdasarkan masalah diatas maka peneliti menganalisis kendala yang ada dengan Metode Analisis SWOT untuk melihat dari segi faktor internal dan eksternal serta dengan melakukan observasi seperti pengamatan langsung dan wawancara (interview) untuk memperoleh gambaran objek yang diteliti dan juga studi pustaka dengan berdasarkan penelitian dari sumber-sumber literature. Setelah menganalisis penulis mengusulkan sistem kearsipan E-Filing berbasis dokumen elektronik dalam melakukan pengarsipan dokumen masuk dan dokumen keluar yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data. Sehingga adanya sistem yang baru dapat mengurangi kesalahan pada saat memasukkan data dan pengolahan data menjadi cepat dan laporan yang dihasilkan sesuai dengan data yang ada serta mempunyai penyimpanan yang terintegrasi. Oleh karena itu, dengan adanya manajemen kearsipan E-Filing berbasis dokumen elektronik ini pengolahan data dokumen menjadi lebih teratur serta keamanan data lebih akurat dalam menunjang kegiatan admin dalam melakukan pengelolaan data sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama.

Kata Kunci: Dokumen Masuk, Dokumen Keluar, E-Filing, SWOT.

ABSTRACT


Along with the development of an increasingly advanced era and the development of information technology is currently growing more rapidly then in the demands in providing appropriate and accurate information quickly. One of the sectors of human life that most often utilizes information systems is offices, both Government and non-government based offices. Like the Teluknaga District Office Tangerang Regency often faces problems in archiving archiving of incoming and outgoing documents. The current system is still being done conventionally so that the system cannot simplify the work of employees. As in the processing of incoming document data, exit documents, and report generation are still done manually by recording the agenda book and inputting using Ms. Excel. Based on the problem above, the researcher analyzes the constraints that exist with the SWOT Analysis Method to see in terms of internal and external factors and by making observations such as direct observation and interviews to obtain an overview of the object under study and also a literature study based on research from sources literature. After analyzing the authors propose an electronic document-based E-Filing filing system in filing incoming and outgoing documents that function as data storage. So that the existence of a new system can reduce errors when entering data and data processing becomes fast and reports generated in accordance with existing data and have integrated storage. Therefore, with the electronic document-based E-Filing archiving management, document data processing becomes more organized and data security is more accurate in supporting the admin's activities in managing data so it does not require a long time.

Keywords: Incoming Documents, Outgoing Documents, E-Filing, SWOT.




KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini yang penulis sajikan dalam buku yang sederhana. Ada pun judul penulisan Laporan Skripsi ini yang diambil adalah “Implementasi Sistem Kearsipan Elektronik (E-Filing) Untuk Membangun Good Governance Pada Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., MTI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  4. Bapak Haryanto, S.Kom., MM selaku Dosen Pembimbing 1 Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Oleh Soleh, S.Kom., M.M.S.I selaku Dosen Pembimbing 2 Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Ibu Hj. Mutamimah selaku Stakeholder saya yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian di Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang.
  8. Para pegawai dan staf di Kantor Kasubag Umum dan Kepegawaian pada kantor Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang.
  9. Kedua Orang tua dan Novi Susanti yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  10. Kepada sahabat-sahabat Werewolf CV yang tidak bisa disebutkan satu per satu dan UKM Raharja FC.
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan penulis semangat dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakan dimasa yang akan datang.


   

Tangerang, 20 Januari 2020




(Aditya Risdiarto Jati)
NIM : 1611493372
 
 
 
 
 

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kecamatan Teluknaga
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Dokumen Masuk
  3. Gambar 3.3 Use Case Diagram Dokumen Keluar
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Dokumen Masuk
  5. Gambar 3.5 Activity Diagram Dokumen Keluar
  6. Gambar 3.6 Sequence Diagram Dokumen Masuk
  7. Gambar 3.7 Sequence Diagram Dokumen Keluar
  8. Gambar 3.8 Diagram Cartesius
  9. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Kearsipan Elektronik
  10. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan Kasubag Umum
  11. Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Usulan Sekertaris Camat
  12. Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem Usulan Camat
  13. Gambar 4.5 Sequence Diagram Sistem Usulan Kasubag Umum
  14. Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Usulan Sekertaris Camat
  15. Gambar 4.7 Sequence Diagram Sistem Usulan Camat
  16. Gambar 4.8 Class Diagram Sistem Kearsipan Elektronik
  17. Gambar 4.9 Tampilan Halaman Login
  18. Gambar 4.10 Tampilan Halaman Dashboard
  19. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Transaksi Dokumen Masuk
  20. Gambar 4.12 Tampilan Halaman Input Dokumen Masuk
  21. Gambar 4.13 Tampilan Halaman Disposisi Dokumen Masuk
  22. Gambar 4.14 Tampilan Halaman Input Disposisi
  23. Gambar 4.15 Tampilan Halaman Transaksi Dokumen Keluar
  24. Gambar 4.16 Tampilan Halaman Input Dokumen Keluar
  25. Gambar 4.17 Tampilan Halaman Laporan Dokumen Masuk
  26. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Laporan Dokumen Keluar
  27. Gambar 4.19 Tampilan Halaman Galeri Dokumen Masuk
  28. Gambar 4.20 Tampilan Halaman Galeri Dokumen Keluar
  29. Gambar 4.21 Tampilan Halaman Referensi
  30. Gambar 4.22 Tampilan Halaman Input Klasifikasi
  31. Gambar 4.23 Tampilan Halaman Import Klasifikasi
  32. Gambar 4.24 Tampilan Halaman Menu Instansi
  33. Gambar 4.25 Tampilan Halaman Manajemen User
  34. Gambar 4.26 Tampilan Halaman Input User
  35. Gambar 4.27 Tampilan Halaman Backup Database
  36. Gambar 4.28 Tampilan Halaman Restore Database
  37. Gambar 4.29 Capture Pada Sistem
  38. Gambar 4.30 Storage Pada Sistem
  39. Gambar 4.31 Index Pada Sistem
  40. Gambar 4.32 Retrieval Pada Sistem
  41. Gambar 4.33 Access Pada Sistem

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Matrik Internal Factor Analysis Sumamry (IFAS)
  2. Tabel 3.2 Matrik Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)
  3. Tabel 3.3 Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
  4. Tabel 3.4 Strategi SWOT
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I
  6. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II
  7. Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III
  8. Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi
  9. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
  10. Tabel 4.2 Struktur Tabel User
  11. Tabel 4.3 Struktur Tabel Dokumen Masuk
  12. Tabel 4.4 Struktur Tabel Dokumen Keluar
  13. Tabel 4.5 Struktur Tabel Disposisi
  14. Tabel 4.6 Struktur Tabel Disposisi
  15. Tabel 4.7 Struktur Tabel Instansi
  16. Tabel 4.8 Struktur Tabel Setting
  17. Tabel 4.9 BlackBox Testing
  18. Tabel 4.10 Time Schedule
  19. Tabel 4.11 Biaya

DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang semakin pesat maka dalam tuntutan di dalam memberikan informasi yang tepat dan akurat secara tepat. Ketergantungan manusia akan informasi semakin maju, sangat terasa pula diperlukan alat bantu yang berkecepatan tinggi dan sangat akurat dalam memproses data-data tersebut dan mempunyai kemampuan untuk melakukan pengolahan data yang cepat, dan baik resiko kesalahan yang kecil.

Satu diantara sektor kehidupan manusia yang paling sering memanfaatkan adanya sistem informasi adalah perkantoran, baik perkantoran yang berbasis Pemerintahan maupun non Pemerintahan. Pemanfaatan ini tidak banyak berfungsi sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan persaingan yang semakin kompetitif.

Pada setiap organisasi baik swasta maupun pemerintah memerlukan kegiatan kearsipan. Mengingat begitu pentingnya peranan pengarsipan maka untuk melaksanakan tugas kearsipan dengan baik dan benar perlu adanya usaha peningkatan dan penyempurnaan secara optimal sehingga dapat berfungsi dengan baik, dalam membantu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ketersediaan data dan informasi yang lengkap dan tepat akan menjadi suatu kebutuhan pokok dalam suatu organisasi.

Kasubag Umum dan Kepegawaian pada Kantor Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang dalam kesehariannya dapat melakukan mobilitas yang sangat padat. Pembuatan kearsipan di Kantor Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang adalah salah satu unit kerja merupakan tempat untuk menyimpan, mengelola, mengumpulkan, dan mengatur. Bahan pustaka secara sistematis yang digunakan oleh pemakai sebagai sumber untuk mencari data. Pengarsipan di Kecamatan juga merupakan sebuah ruang dimana didalamnya terdapat banyak perihal yang disusun berdasarkan sistem yang sudah ditetapkan.

Menyadari akan pentingnya pengarsipan sebagai fungsi penunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok bagi pimpinan dalam membuat atau mengambil suatu keputusan secara tepat atau menghadapi suatu masalah yang ada pada Kantor Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang. Terutama dalam bagian umum yaitu masih sederhana cara pengarsipan dan proses kegiatan dokumen secara meluas, sehingga dalam mengerjakan pekerjaan diperlukan waktu yang lama. Data yang terdistribusi di banyak tempat dan menggunakan banyak form mengakibatkan data sulit diolah dengan baik, mulai dari proses pemilihan data sampai dengan pelaporannya hal ini mengkhawatirkan jika data tersebut hilang atau terkena bencana alam.

Sistem kegiatan pengarsipan terkait dokumen masuk dan dokumen keluar saat ini masih menggunakan proses yang manual dimana Pemohon memberitahu kepada Kasubag Umum dan Kepegawaian mengenai dokumen yang ingin dibuat lalu menunggu Sekretaris Camat untuk diajukan kepada Camat untuk ditandatangani dari proses ini nantinya dokumen tersebut akan disimpan di lemari box dimana box ini terdapat 2 jenis yaitu arsip aktif dan arsip non aktif setelah itu baru diberikan kepada Pemohon. Arsip aktif digunakan untuk dokumen masuk dan dokumen keluar tahun sekarang sedangkan Arsip non aktif digunakan untuk dokumen keluar dan dokumen masuk untuk tahun yang telah berlalu. Setelah dokumen ditandatangani oleh Camat nantinya akan dicatat kedalam Microsoft Excel dan Buku Arsip yang akan dilaporkan kepada Camat setiap satu bulan sekali ataupun tiga bulan sekali. Dengan proses kegiatan pengarsipan yang saat ini, sering terjadi keterlambatan dalam proses dokumen keluar dan dokumen masuk dimana Pemohon, Kasubag Umum dan Kepegawaian, Sekretaris Camat, dan Camat sering tidak berada pada satu tempat yang sama. Dengan semakin meningkatnya jumlah dokumen setiap harinya maka berakibat pada penumpukan dokumen yang tidak terarsip dan tersimpan dengan baik sehingga mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan tempat penyimpanan dokumen. Selain itu permasalahan yang lain adalah kesulitan dalam hal pencarian dokumen bila diperlukan sewaktu-waktu, bahkan resiko kehilangan dokumen dikarenakan penyusunan dokumen yang tidak tersusun dengan rapi.

Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi sebagai penunjang sistem paperless, yang dapat menjembatani proses aktivitas dokumen menyurat dan kegiatan pengarsipan. Bentuk sistem informasi tersebut dikenal dengan istilah Electronic Document Management System (EDMS) atau lebih dikenal sebagai pengelolaan dokumen digital. EDMS merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk mengelola dokumen-dokumen dalam bentuk digital dengan berbagai format yang beragam secara tersentralisasi.

EDMS dikembangkan dengan sistem multiple client untuk mengakomodir user dengan kedudukan organisasi yang berbeda-beda, misal Pemohon, Kasubag Umum, Sekretaris Camat, Camat sering tidak berada pada satu tempat yang sama. Untuk memberikan fasilitas kondisi tersebut, EDMS akan dikembangkan menjadi sistem berbasis web.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Vishas, dkk (2010) dan Abhijit (2012) dalam pengembangan EDMS, dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut dan juga konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC memiliki empat tahapan proses utama antara lain perencanaan, analisis dan desain.

Berdasarkan latar belakang diatas, Electronic Document Management System (EDMS) pada instansi ini memberikan solusi atas masalah yang ada pada instansi tersebut. Maka dari itu penulis menyimpulkan untuk mengambil judul “Implementasi Sistem Kearsipan Elektronik (E-FILING) Untuk Membangun Good Governance Pada Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka didefinisikan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pengarsipan yang sedang berjalan saat ini pada Kantor Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang ?
  2. Bagaimana merancang suatu sistem informasi agar dapat membantu pengarsipan dokumen secara efektif dan efisien ?
  3. Apa saja kendala dan permasalahan yang sering terjadi pada sistem pengarsipan dokumen menyurat pada Kantor Kecamatan Teluknaga ?
  4. Bagaimana merancang sistem pelaporan pengelolaan arsip di Kantor Kecamatan Teluknaga Kab.Tangerang ?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Operasional

  1. Untuk meneliti dan menganalisa sistem pengarsipan yang berjalan pada Kecamatan Teluknaga.

  2. Untuk merancang E-Document agar dapat membantu membuat sistem informasi yang diharapkan sesuai kebutuhan kantor Kecamatan Teluknaga.

  3. Dapat memberikan solusi pemecahan masalah untuk langkah kedepan dari permasalahan, sekaligus mengusulkan sistem baru yang lebih efektif dan efisien.


Tujuan Fungsional

  1. Memberikan tambahan informasi dan pengetahuan kepada pembaca, terutama mahasiswa Raharja

  2. Sebagai bahan acuan atau literature review penulisan Laporan Skripsi pada masa yang akan datang.


Tujuan Individual

  1. Memahami teknik untuk menganalisa data, sehingga mempermudah penulis untuk melakukan perancangan untuk sistem yang baru.

  2. Untuk melatih keterampilan menganalisis dan menulis laporan penelitian untuk dilakukan perancangan sistem yang akan diajukan.

  3. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan yang telah di dapat dari perkuliahan selama ini.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  • Bagi Akademik
  • Untuk menambah pengalaman penulis dalam meneliti dan menganalisa sistem, dalam hal ini sistem pengelolaan arsip di Kecamatan Teluknaga.

  • Bagi Praktisi
  • Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memecahkan masalah yang terdapat pada perusahaan dan menjadi sebuah ide baru yang berguna bagi perusahaan dan untuk mengetahui kelemahan sistem yang sedang berjalan, dan mengajukan pergantian sistem baru yang lebih efektif dan efisien.

  • Bagi Instansi
  • Dengan ini dapat terciptanya efektifitas dan efisiensi waktu kerja dalam mengolah dokumen masuk dan dokumen keluar dan mampu memberikan laporan dengan cepat dan akurat.


    Ruang Lingkup Penelitian

    Untuk mempermudah penulisan skripsi ini dan agar lebih terarah serta berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Maka penulis akan membatasi pada ruang lingkup penelitian, yaitu : Karena akses di kecamatan cukup terbatas , maka penulis hanya menyajikan proses penyimpanan dokumen masuk dan dokumen keluar seperti dokumen permohonan, dokumen undangan peringatan hari besar, dokumen keterangan usulan,dokumen keterangan permintaan dan lain sebagainya serta otomatisasi dokumen seperti dokumen yang discan.


    Metode Penelitian

    Metode-metode yang dilakukan dalam penyusunan laporan Skripsi:

    1. Metode Observasi
    2. Observasi adalah Penulis melakukan penelitian dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan analisa penelitian.

    3. Metode Wawancara
    4. Wawancara (interview) adalah teknik pengumpulan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai objek yang akan diteliti. Penulis melakukan penelitian dengan mewawancarai Stakeholder yaitu Ibu Hj. Mutamimah selaku Kepala Kasubag Umum dan Kepegawaian guna memperoleh data yang dibutuhkan.

    5. Studi Pustaka
    6. Studi Pustaka adalah Penulis melakukan penelitian berdasarkan sumber-sumber literature seperti buku, internet, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Skripsi.


    Metode Analisa

    Analisa merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Analisia sistem yang digunakan penulis penelitian ini adalah teknik SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), Analisis SWOT digunakan untuk memperoleh pandangan dasar mengenai strategi yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan tertentu, dalam hal ini pengkajian tentang upaya apa saja yang dapat dijadikan solusi alternatif dalam pengolahan dan pengembangan sistem serta dilihat dari segi faktor internal dan faktor eksternalnya. Misalnya memanfaatkan teknologi untuk dapat memudahkan Kasubag Umum dalam mencatat dokumen masuk dan dokumen keluar serta laporannya dan dapat digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

    Metode Perancangan

    Tahap design yaitu tahap yang menerjemahkan syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat koding. Proses ini berfokus pada struktur data dengan menggunakan database MySQL, arsitektur perangkat lunak, dan representasi interface dengan menggunakan Website editor Sublime Text 3, dan detail (algoritma) procedural dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Processor) yang berkorelasi dengan XAMPP. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistem dan menggunakan Visual Paradigm for UML 10.0 Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OOP” (Object Oriented Programming) melalui tahap : Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram, serta menggunakan tools UML (Unified Modeling Language).

    Metode Pengujian (Testing)

    Peneliti menggunakan metode pengujian Black Box Testing, dengan menggunakan metode ini dapat menemukan kesalahan dan mendemonstrasikan fungsional aplikasi saat dioperasikan apakah input diterima dengan benar dan output telah sesuai dengan yang sudah diharapkan oleh stakeholder. Metode pengujian Black Box Testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

    Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah dalam memahami lebih dimengerti tentang penulisan dalam penelitian ini, maka penulis membagi menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN
    Berisi tentang penjelasan latar belakang, perumusan masalah,tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI
    Bab ini berisi gambaran yang membahas mengenai sistem secara teoritis yang dikutip dari buku yang berupa teori umum, teori khusus yang berkaitan dengan penyusunan penelitian serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
    Bab ini berisi gambaran penjelasan tentang Kantor Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang, sejarah singkat, visi dan misi kelurahan, nilai, tujuan dan sasaran kelurahan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab yang ada pada kelurahan tersebut, tata laksana sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML), analisis menggunakan SWOT, serta elisitasi tahap I, II, III dan final draft elisitasi.

    BAB IV RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
    Bab ini berisi tentang penjelasan sistem yang diusulkan dengan menggunakan (UML) Unified Modelling Language, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoperasian dan implementasi sistem yang diusulkan.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
    Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, menjawab dari tujuan penelitian sebagai bahan acuan perancangan sistem yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna/stakeholder.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN



    BAB II
    LANDASAN TEORI

    TEORI UMUM

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

    Menurut Anesia di dalam Jurnalnya (2017), “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

    “Sistem didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melakukan dan mencapai tujuan bersama”. Mulyati dkk (2018:119).

    “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”. Mulyadi (2016:4).

    Bentuk-Bentuk Sistem

    Menurut Husni Iskandar Pohan dan Kusnasriyanti Saiful Bahri dalam buku Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:40). “menjelaskan bahwa pada dasarnya hanya ada dua jenis sistem yaitu :

    1. Sistem alami
    2. Seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dan sebagainya.

    3. Sistem Buatan Manusia
    4. Seperti sistem hukum, sistem perpustakaan, sistem transportasi, dan sebagainya.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh Oktafianto (2016 : 4), Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

    1. Komponen sistem (Component System)
    2. Ialah suatu sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan bervariasi yang bersama-sama mencapai beberapa sasaran. Sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara teratur, tetapi terdiri atas unsur yang dapat dikenal dan saling melengkapi karena suatu maksud, tujuan dan sasaran.

    3. Batasan sistem (Boundary)
    4. <p style="line-height: 2">Merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
    5. Lingkungan luar sistem (Environment)
    6. <p style="line-height: 2">Adalah apapun di luar dari batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem, sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan sistem tersebut.
    7. Sistem penghubung (Interface)
    8. <p style="line-height: 2">Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan yang lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu sistem ke sistem yang lainnya dengan melalui penghubung suatu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem lainnya membentuk suatu kesatuan.
    9. Sistem masukan (Input)
    10. <p style="line-height: 2">Adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukkan dapat berupa masukkan perawatan dan masukkan sinyal. Masukkan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem dapat beroperasi. Sedangkan masukkan sinyal adalah energi yang di proses untuk mendapatkan keluaran.
    11. Sistem keluaran (Output)
    12. <p style="line-height: 2">Adalah energi yang diolah, diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna untuk subsistem lain.
    13. Sistem sasaran
    14. <p style="line-height: 2">Ialah suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai Batasan sasaran, maka operasi sistem tidak ada nada gunanya.

      </ol>

      Klasifikasi Sistem

      <p style="line-height: 2">Menurut Julianto (2016 : 5) Beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklasifikasikan sistem yang relevan dengan sistem informasi, yang dijabarkan seperti berikut :</p>
      1. Sistem Alamiah (Natural System)
      2. <p style="line-height: 2">muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia.</p>
      3. Sistem Tiruan (Artificial Sistem)
      4. <p style="line-height: 2">diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu.
        <p style="line-height: 2">Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi ia dapat pula mengejar tujuan lainnya, misalkan memberikan beasiswa kepada anak sekolah penduduk setempat. Tujuan utama DSS membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan secara cepat dan dalam ruang lingkup tertentu.</p>
      5. Sistem Deterministik (Deterministic System)
      6. <p style="line-height: 2">bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan system ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh system ini.</p>
      7. Sistem Probabilistik (Probabilistic System)
      8. <p style="line-height: 2">dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu. Organisasi dan sistem informasi adalah Probabilistic, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika dibandingkan dengan sebuah central processor komputer.</p>
      9. Sistem Tertutup (Closed System)
      10. <p style="line-height: 2">pada system ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumberdaya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari system ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula.</p>
      11. Sistem Terbuka (Opened System)
      12. <p style="line-height: 2">menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukkan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input or output), dengan demikian, kita harus memilah input dan output seperti yang diharapkan.</p>
      13. Sistem relatif tertutup (relatively closed sistem).
      14. <p style="line-height: 2">Sistem ini melakukan pertukaran sumber daya dengan lingkungannya hanya melalui input dan output yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan baik, input dan output tersebut dipastikan bersamaan dengan dirancangnya sistem ini, inputnya dikendalikan sehingga cocok dengan rancang bangun sistem relatif tertutup.</p>

        </ol>

        Konsep Dasar Sistem

        Definisi Sistem

        <p style="line-height: 2">Menurut Rahayu, dkk. (2017:193) dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 Vol. 5 No.1 (2017). “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Hengki Tamando Sitohang dalam jurnal Informatik Pelita Nusantara (2018:7), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berukmpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.</p>


        Karakteristik Sistem

        <p style="line-height: 2">Menurut Hutahaean (2015:3-5). Di dalam sistem terdapat beberapa karakteristik atau sifat tertentu, yaitu komponen, batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung sistem (interface), masukkan sistem (input), keluaran sistem (output), pengolah sistem, sasaran sistem.</p>
        <p style="line-height: 2">Berikut ini adalah penjelasan dari karakteristik sistem :</p>
        1. Komponen Sistem (Components)
        2. <p style="line-height: 2">Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian- bagian dari sistem.</p>
        3. Batasan Sistem (Boundary)
        4. <p style="line-height: 2">Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.</p>
        5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
        6. <p style="line-height: 2">Lingkungan luar sistem adalah di luar batas dari sistem yang memengaruhioperasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan di kendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.</p>
        7. Penghubung Sistem (Interface)
        8. <p style="line-height: 2">Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.</p>
        9. Masukan Sistem (Input)
        10. <p style="line-height: 2">Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.</p>
        11. Keluaran sistem (output)
        12. <p style="line-height: 2">Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan klasifikasi menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.</p>
        13. Pengolah Sistem (Process)
        14. <p style="line-height: 2">Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.</p>
        15. Sasaran Sistem (Goal)
        16. <p style="line-height: 2">Sasaran sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.</p>


        Klasifikasi Sistem

        <p style="line-height: 2">Menurut Hutahaean (2015:3-5)[1], mengatakan bahwa sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :</p>
        1. Klasifikasi sistem Sebagai :
          1. Sistem Abstrak (abstract system)
          2. <p style="line-height: 2">Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide ide yang tidak tampak secara fisik.</p>
          3. Sistem Fisik (physical system)
          4. <p style="line-height: 2">Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.</p>
        2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
          1. Sistem Alamiyah (natural system)
          2. <p style="line-height: 2">Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.</p>
          3. Sistem Buatan Manusia (human made system)
          4. <p style="line-height: 2">Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).</p>
        3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
          1. Sistem Tertentu (deterministicl system)
          2. <p style="line-height: 2">Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.</p>
          3. Sistem tak Tentu (probalistic system)
          4. <p style="line-height: 2">Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.</p>
        4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
          1. Sistem Tertutup (close system)
          2. <p style="line-height: 2">Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.</p>
          3. Sistem Terbuka (open system)
          4. <p style="line-height: 2">Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.</p>


        Konsep Dasar Informasi

        Definisi Informasi

        <p style="line-height: 2">Menurut Mulyati dkk, dalam Jurnal ICIT (2018:119), “Informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui.”</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Harfizar dkk, dalam Jurnal SENSI (2017: 192), “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.”</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Lusyani dkk, dalam Jurnal CCIT (2015:80) , ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan.”</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Rizki Yudhi Dewantara, (2017:1) “Dalam jurnal berjudul “Pengaruh Kemudahan Penggunaan Dan Kemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Minat Menggunakan Situs Jual Beli Online” (Studi Kasus Pada Pengguna Situs Jual Beli “Z”). Teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu masalah-masalah sosial dan ekonomi".</p>
        <p style="line-height: 2">Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, informasi adalah serangkaian data yang telah diproses memiliki nilai tambah untuk kepentingan individu ataupun kelompok yang digunakan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang.</p>


        Kualitas Informasi

        <p style="line-height: 2">Menurut Hadi dalam Jurnal Sistem dan Informatika (2016:4), Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu :</p>
        1. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan - kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
        2. Tepat pada waktunya Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
        3. Relevan Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.


        Nilai Informasi

        <p style="line-height: 2">Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17), ada 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :</p>
        1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
        2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.
        3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.
        4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
        5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.
        6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.
        7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.
        8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
        9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
        10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.


        Karakteristik Informasi

        <p style="line-height: 2">Menurut Rusdiana dan Irfan, dalam bukunya (2014:91), karakteristik informasi yang baik yaitu sebagai berikut:</p>
        1. Information must be pertinent. Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
        2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
        3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
        4. Relevan. Artinya, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.


        Manfaat Informasi

        <p style="line-height: 2">Menurut Sutanta yang dikutip oleh Rusdiana dan Irfan, dalam bukunya (2014:87), Informasi dikatakan bernilai apabila dapat memberikan manfaat kepada para pengguna. Adapun manfaat dari informasi yaitu sebagai berikut :</p>
        1. Menambah pengetahuan. Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.
        2. Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi akan mengurangi ketidakpastian karena hal-hal yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga dapat menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.
        3. Mengurangi risiko kegagalan. Adanya informasi akan risiko kegagalan dapat diantisipasi dengan baik sehingga kegagalan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.
        4. Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang lebih terarah.
        5. Memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran serta tujuan.
        <p style="line-height: 2">Dengan demikian, informasi akan memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran serta tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik berdasarkan informasi yang diperoleh.</p>


        Konsep Dasar Data

        Definisi Data

        <p style="line-height: 2">Menurut Martono dkk dalam jurnal CCIT (2017:231), “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Aris dkk, dalam Jurnal SENSI (2016:74),“Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul – betul ada dan terjadi.”</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Kanal dan Raman, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (2016:2167), “Data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization”. (Data merupakan kekuatan pendorong penting dalam membuka jalan cara untuk pendekatan bisnis yang dioptimalkan terlepas dari ukuran organisasi).</p>
        <p style="line-height: 2">Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, data adalah serangkaian peristiwa atau fakta yang belum memiliki arti apabila belum diolah dan belum tentu bisa dijadikan sebagai acuar dalam menunjang keputusan.</p>


        Pengolahan Data

        <p style="line-height: 2">Pengolahan data adalah proses sebuah data diolah dan diubah ke dalam bentuk yang lebih berguna dan memiliki arti yaitu berupa informasi. Operasi pengolahan data dalam sistem komputer terdiri dari tiga tahap dasar yaitu tahap pemasukan data (Input), tahap pengolahan data (Processing), dan tahap pengeluaran hasil (Output). (Nimas, 2016:25).</p>
        <p style="line-height: 2">Gambar 2.1. Operasi Pengolahan Data</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh Arman, dalam Jurnal Edik Informatika (2016:162), “pengolahan (processing) adalah proses data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles)”.</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Yakub yang dikutip oleh Maulani dkk, dalam Jurnal ICIT (2016:3), “Sistem Informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas berbagai metode pengelolaan data.” Metode pengolahan data terdiri dari :</p>
        1. Metode manual, merupakan pengelolaan data yang semua operasi data dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.
        2. Metode electromechanical, yang merupakan pengolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.
        3. Metode punched card equipment, merupakan pengelolaan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem merekam unit (unit record system).
        4. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi.


        Metode Pengumpulan Data

        <p style="line-height: 2">Menurut Hutahaean dalam bukunya (2015:8), metode pengumpulan data ada 4 yaitu :</p>
        1. Melalui pengamatan sendiri secara langsung,
        2. Melalui wawancara,
        3. Melalui perkiraan korepondensi, dan
        4. Melalui daftar pertanyaan.


        Klasifikasi Data

        <p style="line-height: 2">Menurut A. Rusdiana (2014:71), data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :</p>
        1. Berdasarkan sifat data
          1. Data kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
          2. Data kualitatif yaitu bukan data berbentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan kategori.
        2. Berdasarkan sumber data
          1. Data internal yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.
          2. Data eksternal yaitu data yang berasal dar luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain. Data eksternal dikelompokan menjadi:
            • Data eksternal primer (primary external data),yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang melakukan observasi atau pengumpulan data.
            • Data eksternal sekunder (secondary external data) yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukan melakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirectly external data.
        3. Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokan menjadi :
          1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.
          2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut.
        4. Berdasarkan cara pengelompokannya, data dikelompokan menjadi :
          1. Data sensus yaitu data yang diperoleh dari populasi.
          2. Data yang diperoleh dari hasil sampel.
        5. Berdasarkan skala pengukurannya
          1. Dikenal dengan data ordinal, data interval dan data rasio.


        Konsep Dasar Sistem Informasi

        Definisi Sistem Informasi

        <p style="line-height: 2">Menurut Khanna Tiara, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:34) mengutip dari Sutabri (2012) mengatakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88). “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengembilan keputusan”.</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Euis Sitinur Aisyah dalam Jurnal Sensi (2017:24), “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.</p>
        <p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah cara kita menentukan hal apa saja yang kita perlu untuk mengolah data yang telah kita peroleh menjadi informasi yang berguna.</p>


        Tujuan Sistem Informasi

        <p style="line-height: 2">Menurut F. Rangkuti (2011) dalam penelitian Nina dkk (2017:44), tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.</p>
        1. Kegunaan (Usefulness) Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
        2. Ekonomi (Economic) Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
        3. Keandalan (Realibility) Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
        4. Pelayanan Langganan (Customer Service) Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
        5. Kesederhanaan (Simplicity) Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
        6. Fleksibilitas (Fleksibility) Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


        Komponen Sistem Informasi

        <p style="line-height: 2">Menurut Menurut Stair yang dikutip oleh Muslihudin dan Oktafianto, dalam bukunya (2016:12), menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut :</p>
        1. Perangkat Keras yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data dan keluaran data.
        2. Perangkat Lunak yaitu program dan intruksi yang diberikan kekomputer.
        3. Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.
        4. Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.
        5. Manusia yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.


        Konsep Dasar Analisa Sistem

        Definisi Analisa Sistem

        <p style="line-height: 2">Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2016:41), “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Mulyani (2016:38), mengemukakan bahwa “Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem”.</p>


        Tujuan Analisa Sistem

        <p style="line-height: 2">Menurut Jaluanto Punjul (2016:18), Tujuan Analisis sistem adalah mengembangkan sistem yang relatif mudah diubah manakala diperlukan.</p>


        Prinsip-prinsip Analisa Sistem

        <p style="line-height: 2">Menurut Tyoso dalam bukunya (2016:18), Prinsip–Prinsip Analisis Sistem adalah:</p>
        1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
        2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
        3. Menetapkan batasan sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.
        4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.
        5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


        Tahap Analisa Sistem

        <p style="line-height: 2">Menurut Djahir dalam bukunya (2015:68), langkah-langkah dalam tahap analisis sistem adalah:</p>
        1. Mengumumkan Penelitian Sistem. Perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru, manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula–mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
        2. Mengorganisasikan Tim Proyek. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem yang dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif dari pada hanya pasif.
        3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survei.
        4. Mengidentifikasikan Kriteria Kinerja Sistem. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
        5. Menyiapkan Usulan Rancangan. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
        6. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.


        TEORI KHUSUS

        Konsep Dasar Manajemen (Management)

        Definisi Manajemen

        <p style="line-height: 2">Menurut Susan Eri (2019:9) Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen berasal dari bahasa Inggris management dengan kata kerja to manage, diartikan secara umum sebagai mengurusi. Kesimpulannya manajemen adalah kegiatan seseorang dalam mengatur organisasi, lembaga atau sekolah yang bersifat manusia maupun non manusia, sehingga tujuan organisasi, lembaga atau sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien.</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Suharyadi Herry (2016:71) Dalam bahasa Indonesia manajemen dapat diartikan: mengendalikan, menangani, atau mengelola. Manajemen mempelajari bagaimana menciptakan effectiveness usaha (doing right things) secara efficient (doing things right) dan produktif, melalui fungsi dan siklus tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasional yang telah ditetapkan.</p>


        Fungsi Manajemen

        <p style="line-height: 2">Menurut G.R. Terry (2015:43) Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.</p>
        <p style="line-height: 2">Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari :</p>
        1. Fungsi Perencanaan (Planning) Planning ialah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan, planning mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk pemilihan alternatif-alternatif keputusan.
        2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
        3. <p style="line-height: 2">Organizing mencakup :</p>
          1. membagi komponenkomponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ke dalam kelompok-kelompok,
          2. membagi tugas kepada seorang manajer untuk mengadakan pengelompokan tersebut dan
          3. menetapkan wewenang di antara kelompok atau unit-unit organisasi.
        4. Fungsi Penggerakan (Actuating)
        5. <p style="line-height: 2">Actuating mencakup kegiatan yang dilakukan oleh seorang manager untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai.</p>
        6. Fungsi Pengawasan (Controlling)
        7. <p style="line-height: 2">Controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah kegiatankegiatan dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanaan kegiatan dievaluasi dan penyimpanganpenyimpangan yang tidak diinginkan diperbaiki supaya tujuan-tujuan dapat tercapai dengan baik.</p>


        Konsep Dasar Pengetahuan (Knowledge)

        Definisi Pengetahuan

        <p style="line-height: 2">Menurut Indahyani Fauziyah (2015:61) Pengetahuan adalah kumpulan informasi yang didapat dari pengalaman atau sejak lahir yang menjadikan seseorang itu tahu akan sesuatu. Dan juga komponen-komponen mental yang dihasilkan dari semua proses apapun, entah lahir dari bawaan atau dicapai leat pengalaman.</p>


        Jenis-jenis Pengetahuan

        <p style="line-height: 2">Menurut Halim Stevani (2015:35). Secara umum, pengetahuan dapat digolongkan ke dalam 2 kategori, yakni:</p>
        1. Tacit (know-how)
        2. <p style="line-height: 2">Pengetahuan tacit adalah pengetahuan yang masih berupa pemikiran di kepala manusia. Pengetahuan ini agak sulit untuk dikomunikasikan, dipahami dan diterjemahkan ke dalam bentuk lain yang lebih terstruktur karena bersumberkan pada pengalaman atau intuisi pribadi serta bergantung pada konteks.</p>
        3. Explicit (know-what)
        4. <p style="line-height: 2">Pengetahuan explicit adalah pengetahuan yang sudah direpresentasikan dalam media tertentu. Pengetahuan ini mudah untuk dikomunikasikan, dipahami, dan diterjemahkan ke dalam bentuk lain yang lebih terstruktur, sehingga dapat dikelola oleh Knowledge Management System (KMS).</p>


        Konsep Dasar Knowledge Management

        Definisi Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

        <p style="line-height: 2">Menurut Halim Stevani (2015:35) Manajemen Pengetahuan adalah proses menciptakan, membagikan, menggunakan, dan mengelola suatu pengetahuan dan informasi dari sebuah organisasi.</p>
        <p style="line-height: 2">Gambar 2.2. Manajemen Pengetahuan</p>


        <p style="line-height: 2">Menurut Ridha Choirun Nisa (2016:39) Manajemen pengetahuan adalah serangkaian proses penciptaan, pengkomunikasian dan penerapan knowledge perusahaan sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kinerja karyawan maupun organisasi.</p>


        Siklus Manajemen Pengetahuan

        <p style="line-height: 2">Menurut ( Halim,Stevani. 2015 ). Knowledge Management memiliki 4 siklus sederhana, yaitu :</p>
        <p style="line-height: 2">Gambar 2.2. Siklus Sederhana Manajemen Pengetahuan</p>
        1. Tahap capturing, dapat meliputi salah satu atau beberapa di antara hal-hal berikut ini: pemasukan data, pemindaian, wawancara, serta brainstorming.
        2. Tahap organizing dapat meliputi salah satu atau beberapa di antara hal-hal berikut ini: pembuatan katalog, pengindeksan, penyaringan, penghubungan, dan pengkodean.
        3. Tahap refining dapat meliputi salah satu atau beberapa di antara hal-hal berikut ini: kontekstualisasi, kerjasama, kompresi, serta pembuatan proyeksi.
        4. Tahap transfer dapat meliputi salah satu atau beberapa di antara hal-hal berikut ini: pembagian dan peringatan.


        Konsep Dasar Berbasis Web

        Definisi Web

        <p style="line-height: 2">Menurut Priyo Sutopo dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 (2016:25) “Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, Web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Rulia Puji Hastanti dkk (2015:3) dalam jurnal berjudul Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan. Bianglala Informatika “Website adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi sehubungan dengan profil pemilik situs. Website adalah suatu halaman yang memuat situs-situs web page yang berada di internet yang berfungsi sebagai media penyampaian informasi, komunikasi, atau transaksi".</p>


        Jenis-jenis Web

        <p style="line-height: 2">Menurut Arief yang dikutip oleh Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:249) ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:</p>
        1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
        2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubahubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.


        Konsep Dasar UML (Unfied Modeling Language)

        Definisi UML

        <p style="line-height: 2">Menurut Ary Budi Warsito dkk (2015:29) "Unifed Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Sutejo (2016:90) Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Abstraksi konsep dasar UML terdiri dari structural classification, dynamic behavior, dan model management dapat kita pahami main concepts sebagai term yang akan muncul pada saat membuat diagram dan view adalah kategori dari diagram tersebut. UML mendefinisikan diagram -diagram sebagai Use case diagram, Class diagram, Statechart diagram , Activity diagram, Sequence diagram , Collaboration diagram, Component diagram, dan Deployment diagram.</p>
        <p style="line-height: 2">Dalam Penelitian Sunguk Lee yang berjudul “Unified Modeling Language (UML) for Database Systems and Computer Applications”. Pada International Journal of Database Theory and Application Vol.5 No.1 (2016:158-159) Mengatakan Unified Modeling Language atau UML didefinisikan sebagai bahasa pemodelan general purpose standar di bidang rekayasa perangkat lunak berorientasi objek. UML adalah alat untuk menentukan dan digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, memodifikasi, membangun dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak intensif yang berorientasi objek dalam pengembangan.</p>


        Tujuan UML

        <p style="line-height: 2">Menurut Anasari dkk, dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2015:13), UML (Unified Modelling Language) mempunyai tujuan sebagai berikut:</p>
        1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
        2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
        3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.


        Diagram UML

        <p style="line-height: 2">Menurut Syukron dan Hasan, dalam Jurnal Bianglala Informatika (2015:30), jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language) terdiri dari :</p>
        1. Use Case Diagram yaitu mendeskripsikan interaksi tipical antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan member sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.
        2. Activity Diagram yaitu teknik untuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram air, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel.
        3. Class Diagram yaitu menggambarkan jenis dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka. Class Diagram juga menunjukkan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.
        4. Sequence Diagram yaitu menggambarkan interaksi antara objek didalam dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
        5. Component Diagram yaitu digunakan untuk menggambarkan organisasi dari sistem dan ketergantungan dari komponen perangkat lunak dalam sistem. Dapat juga digunakan untuk menunjukkan bagaimana kode program dibagi menjadi modul-modul atau komponen.
        6. Deployment Diagram yaitu mendeskripsikan arsitektur fisik dalam node untuk perangkat lunak dalam sistem. Komponen perangkat lunak, processor dan peralatan lain yang membangun arsitektur sistem secara run-time.


        Konsep Dasar Analisis PIECES

        Definisi PIECES

        <p style="line-height: 2">Menurut Priyanto dan Fanji, dalam Jurnal IIJNS (2017:42), “Analisa PIECES merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisa tentang kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan dari sistem lama dan sistem baru yang dibuat.”</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut asbar dan Mochamad, dalam Jurnal Visioner & Strategis (2017:40), “Analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) merupakan teknik untuk mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang terjadi”. Analisis PIECES mengidentifikasikan masalah utama dari suatu sistem serta memberikan solusi dari permasalahan tersebut. Analisis PIECES terdiri dari :</p>
        1. Performance (Kinerja atau Kehandalan) Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Kinerja pun dapat diukur berdasarkan volume pekerjaan, pangsa pasar yang diraih, atau citra perusahaan.
        2. Information (Informasi) Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilakn informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Kurangnya informasi yang relevan dalam mengambil keputusan merupakan situasi yang membutuhkan peningkatan informasi.
        3. Economy (Ekonomi) Ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer yaitu biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.
        4. Control (Kontrol atau Keamanan) Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi dan persyaratan.
        5. Efficiency (Efisiensi) Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebnayak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.
        6. Services (Pelayanan) Kualitas pelayanan sistem dikatakan buruk apabila sistem tidak menghasilkan produk yang akurat, sistem tidak menghasilkan produk yang konsisten, sistem tidak mudah digunakan dan sistem tidak fleksibel.


        Konsep Dasar PHP (Hypertext Pre-processor)

        Definisi PHP

        <p style="line-height: 2">Menurut Sri Rahayu dkk, dalam Jurnal CCIT (2015: 53),“PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Supono dan Virdiandry, dalam bukunya (2016:3),"(PHP : Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML."</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut M.A Ansari dkk, dalam Journal Internasional IJIR (2017:246),“The PHP is a progamming language which allows web developers to create dynamic content which interacts with databases. PHP is basically used for developing web based software applications. PHP can be deployed on most web servers on almost every operating system and platform for free of cost”.(PHP adalah bahasa pemograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database PHP pada dasarnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak berbasis web. PHP bisa disebarkan di sebagaian besar server web di hampir setiap sistem operasi dan platform bebas biaya.</p>
        <p style="line-height: 2">Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, PHP adalah salah satu bahasa pemograman yang menjabarkan kode kode program HTML yang dimengerti oleh komputer dalam membuat halaman Web.</p>


        Konsep Dasar MySQL

        Definisi MySQL

        <p style="line-height: 2">Menurut Maimunah dkk, dalam Jurnal CERITA (2017:39) “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat close source (komersial). Beberapa keunggulan dari MySQL.</p>
        1. Portability: dapat berjalan stabil pada berbagai system operasi, diantaranya windows, linux, FreeBSD, Mac OS Xserver, solaris, dan asigma.
        2. Open source: didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh menggunakan MySQL untuk dijadikan induk turunan yang bersifat close source (komersial).
        3. Multi user: dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan.
        4. Performance tuning: mempunyai kecepatan yang tinggi dalam menangani quer.
        5. Column types: memiliki tipe data yang sangat komplik.
        6. Commanddan function : memiliki operator dan fungsi penuh yang mendukung selectdan wheredalam query.
        7. Security : memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti tingkat subnet mask, hostname, privilege user dengan system perijinan yang mendetailserta password yang ter-enkripsi.
        8. Scalability dan limits : mampu menangani basis data dalam jumlah besar.
        9. Localization : dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada klien dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.
        10. Connectivity : dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protocol TCP/IP, Unix Socket, Named pipes.
        11. Interface : memiliki antarmuka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemprograman dengan menggunakan fungsi API.
        12. Clients dan tools : dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi basis data sekaligus dokumen petunjuk online.
        13. Struktur table : memiliki struktur table yang lebih fleksibel dalam menangani alter table dibandingkan dengan postgre SQL dan oracle.


        Konsep Dasar XAMPP

        Definisi XAMPP

        <p style="line-height: 2">Menurut Soer dan Wahyudi, dalam Jurnal SIGMA (2015:42), “XAMPP adalah Program aplikasi server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL Database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl.”</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Siregar dan Faisal, dalam Jurnal JIMP (2017:65), “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.”</p>


        Konsep Dasar Database

        Definisi Database

        <p style="line-height: 2">Menurut Warsito dkk, dalam Jurnal CCIT (2015:29), “Database adalah Struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server.”</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Sutopo dkk, dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:25), “Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis data penyedia informasi bagi pemakainya. Sistem basis data adalah sustu informasi yang mengintergrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya dan untuk membuatnya tersedia beberapa aplikasi yang bermacam-macam suatu sistem organisasi.”</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Budi Raharjo yang dikutip oleh Agusli dkk, dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2017:22), “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat.”</p>
        <p style="line-height: 2">Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Database adalah sebuah ruang penyimpanan berupa tabel – tabel yang berisikan data – data dalam sebuah sistem yang saling terintegrasi satu sama lain.</p>


        Konsep Dasar Sublime Text

        Definisi Sublime Text

        <p style="line-height: 2">Menurut Tri dkk, dalam jurnal e-Proceeding of Applied Science (2015:723), “Sublime Text adalah editor teks yang dirancang untuk mengolah potongan-potongan kode, plugin, dan markup. Tetapi sublime text juga dapat digunakan untuk menulis artikel dan mengetik dalam prosa normal keunggulan sublime text terletak pada kualitas dan kuantitas fitur-fiturnya seperti blok multi tempat, kursor banyak, dan pengolahan split.”</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Lestari dkk, dalam Seminar Nasional Era Industri (2018:143), “Sublime text adalah teks editor berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer."</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Supono dan Putratama (2018:14), "Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime Text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer. Selain itu, Sublime Text terkesan elegan untuk sebuah syntax editor. Selain ringan, IDE ini memiliki kecepatan proses simpan dan buka file. Tidak heran kalau IDE ini paling banyak digunakan terutama dikalangan programmer berbasis web".</p>


        Konsep Dasar Black Box Testing

        Definisi Black Box Testing

        <p style="line-height: 2">Menurut Aisyah dkk., dalam Jurnal SENSI (2016:177), “Black Box Testing adalah metodelogi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. pengujian Blackbox Testing berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekstrenal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.”</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Kermite dkk, dalam Journal Of Information System (2017:19) , “Black Box Testing yaitu pengujian kebutuhan dan hanya berfokuskan kepada fungsional perangkat lunak atau program. Pengujian ini dilakukan untuk meyakinkan semua input dan output yang dihasilkan juga tepat dan berjalan dengan baik. Dengan kata lain, metode pengujian black box adalah untuk mengetes hubungan antar program dalam sebuah sistem."</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Martono dkk, dalam Jurnal SENSI (2018:11), “Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsional software. Karena itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi”.</p>
        <p style="line-height: 2">Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Black Box Testing adalah Suatu pengujian atau uji coba pada funsional software yang dimana bertujuan untuk memastikan bahwa program sudah berjalan dengan baik atau belum.</p>


        Kelebihan dan Kelemahan Black Box Testing

        <p style="line-height: 2">Menurut Kermite dkk, dalam Journal Of Information System (2017:19) kelebihan dan kekurangan Black Box Testing adalah :</p>
        1. Kelebihan
          1. Perincian aplikasi dapat ditentukan awal, dan pengujian dapat dilakukan berdasarkan perincian spesifikasi aplikasi tersebut.
          2. Dapat dipakai untuk menilai konsistensi suaru aplikasi dan tidak perlu melihat kode program secara detail.
        2. Kekurangan
          1. Apabila keperluan perangkat lunak yang dikembangkan tidak begitu jelas, pembuatan dokumentasi yang tepat akan sedikit sulit.
          2. Pengguna akan merasa kurang yakin dengan perangkat lunak yang diuji apakah lolos dalam standar pengujian.


        Konsep Dasar Elisitasi

        Definisi Elisitasi

        <p style="line-height: 2">Menurut Sunarya dkk, dalam Jurnal Innovative Creative and Information Technology (ICIT) (2015:3) “Elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Amrullah dkk, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2016:27) “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Sofiana, dalam Jurnal Informatika Universitas Pamulang (2017:2) “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”</p>
        <p style="line-height: 2">Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Elisitasi adalah Suatu rancangan yang berisikan aktivitas / kegiatan berdasarkan sistem yang diingin oleh pihak dari manajemen yang terkait.</p>


        Tahapan Elisitasi

        <p style="line-height: 2">Menurut Amrullah dkk, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2016:27), elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 4 (empat) tahap, sebagai berikut :</p>
        1. Elisitasi Tahap I. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
        2. Elisitasi Tahap II. Merupakan hasil prngklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
          1. "M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
          2. “D” pada MDI itu artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
          3. “I” pada MDI itu artinya Inessential Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
        3. Elisitasi Tahap III. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
          1. “T” artinya Technical Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
          2. “O” artinya Operational Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
          3. “E” artinya Economy Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
          <p style="line-height: 2">Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:</p>
          1. High(H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
          2. Middle (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.
          3. Low(L) yaitu mudah untuk dikerjakan.
        4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


        Konsep Dasar Literature Review

        Definisi Literature Review

        <p style="line-height: 2">Menurut Hasibuan dalam Budianto, Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138), literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.</p>
        <p style="line-height: 2">Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No. 2 (2017: 48) “Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.</p>


        Literature Review

        <p style="line-height: 2">Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan mengenai Knowledge Management System pada penelitian ini, Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :</p>
        1. Penelitian yang dilakukan oleh Sylvia Ridwan tahun 2019 yang berjudul “Intellectual Capital dan Knowledge Management dalam Inovasi dan Kreasi Media Pembelajaran Berbasis Kemampuan 4C dan Literasi”. Dalam penelitian ini berupa Inovasi dan kreasi media pembelajaran dapat tercipta dengan adanya manajemen pengetahuan yang baik dimana pengetahuan tidak berhenti hanya dimiliki oleh masing-masing individu, melainkan pengetahuan dapat terbagi dan pada akhirnya setiap pengetahuan yang ada akan bersinergi menciptakan pengetahuan baru yang lebih bermanfaat bagi kepentingan organisasi sekolah tersebut.
        2. Penelitian yang dilakukan oleh Desi Putri Wijayanti dan Didi Sundiman tahun 2017 yang berjudul “Pengaruh Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Pt. Sms Kabupaten Kotawaringin Timur)”. Dalam penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian pada pengaruh personal knowledge, job procedures, dan teknologi pada kinerja karyawan PT. SMS. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah multiple linear regression analysis.
        3. Penelitian yang dilakukan oleh Navik Puryantini, Rofikotul Arfati dan Bambang Tjahjadi tahun 2017 yang berjudul “Pengaruh Knowledge Management Terhadap Kinerja Organisasi Dimediasi Inovasi di Organisasi Penelitian Pemerintah”. Dalam Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh langsung secara positif pada knowledge management inovasi dan kinerja organisasi. Variabel inovasi tidak berhasil berperan dalam hubungan knowledge management terhadap kinerja organisasi.
        4. Penelitian yang dilakukan oleh Nanzelita Dinsih tahun 2017 yang berjudul “Pengaruh Manajemen Pengetahuan Terhadap Kinerja Karyawan: Variabel Kualitas Kehidupan Kerja Sebagai Mediasi Pada Pt.Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100”. Dalam hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh manajemen pengetahuan terhadap kinerja karyawan, hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung mana jemen pengetahuan 5.666 lebih besar dari nilai t tabel 1,669 dengan nilai signifikansi 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, adanya pengaruh positif manajemen pengetahuan terhadap kinerja pada karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100.
        5. Penelitian yang dilakukan oleh Orissa Octaria tahun 2017 yang berjudul “Analisis Knowledge Management System dengan Metode Inukshuk”. Dalam Penelitian ini akan dibahas KMS mengguanakan Metode Inukshuk. Inukshuk merupakan pengembangan dari model SECI dengan penambahan leadership, culturedan teknologi. Model inukshuk memerlukan keseimbangan yang tepat dari masing-masing aspek tersebut sehingga portal yang akan dibangun akan berhasil dengan baik. Pada dasarnya manajemen pengetahuan bertujuan untuk mempermudah masalah yang timbul dengan cara membuka kembali masalah yang ada dangan solusi yang telah dilakukan masa yang lalu.
        6. Penelitian yang dilakukan oleh Lukman Nulhakim, Nur Azizah, dan Mety Trisna Ajija tahun 2018 yang berjudul “Sistem Informasi Monitoring Inventory Dengan Analisa PIECES Pada PT Care Spundbond”. Dalam penelitian ini menerapkan metode analisa dengan kerangka PIECES dimana dalam metode ini dapat dengan mudah menganalisa dari berbagai macam area mulai dari performance, informasi, economic, control, efficiency dan service.
        7. Penelitian yang dilakukan oleh Ridha Choirun Nisa, Endang Siti Astuti dan Arik Prasetya tahun 2016 yang berjudul “Pengaruh Manajemen Talenta Dan Manajemen Pengetahuan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Pt. Pln

          BAB III

          ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

          Gambaran Umum Perusahaan

          Objek Penelitian

          Lokasi Penelitian dalam penyusunan Skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di PT Angkasa Pura II (Persero) Unit Finance dan Unit Maintenance Kantor Cabang Utama Bandar Udara Soekarno Hatta yang berlokasi di gedung 601 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

          Sejarah Singkat PT Angkasa Pura II

          PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. PT Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984. Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).
          Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada negara selaku pemegang saham. Angkasa Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social Responsibility.

          Visi dan Misi PT Angkasa Pura II

          1. Visi
          2. The best smart connected airport in the region memiliki makna bahwa bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II menjadi bandara yang terhubung ke banyak rute atau tujuan baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai dengan status masing-masing bandara (bandara domestik/internasional). Connecting time dan connecting process baik untuk penumpang maupun barang harus bisa berjalan dengan mudah dan tanpa sekat. Bandara-bandara AP II juga sepenuhnya menjadi bandara yang pintar (smart) dengan memanfaatkan teknologi modern. Region yang dimaksud dalam visi adalah Asia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa visi Angkasa Pura II adalah menjadi bandara dengan konektivitas tinggi ke banyak kota atau negara dan mempergunakan teknologi modern yang terintegrasi dalam operasional bandara dan peningkatan pelayanan penumpang.

          3. Misi
            1. Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama;
            2. Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk mendukung perkembangan ekonomi Indonesia melalui konektivitas antar daerah maupun negara;
            3. Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten, dan menyenangkan kepada seluruh pelanggan dengan teknologi modern;
            4. Mengembangkan kemitraan untuk melengkapi kemampuan dan memperluas penawaran perusahaan;
            5. Menjadi BUMN pilihan dan memaksimalkan potensi dari setiap karyawan perusahaan;
            6. Menjunjung tinggi tanggung jawab sosial perusahaan.

          Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II

          Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II, Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta Tangerang

          STRUKTUR_ORGANISASI
          Gambar 3.1 : Sturuktur Organisasi

          Tugas dan Tanggung Jawab

          ACCOUNTING & BUDGETING MANAGER
          NAMA JABATAN : Accounting & Budgeting
          LINGKUP KERJA : Akuntansi & Anggaran
          LOKASI : Bandara Internasional Soekarno Hatta

          1. FUNGSI :
          2. Melakukan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi pekerjaan fungsi Akuntansi dan Anggaran dalam hal akuntansi umum, akuntansi biaya, anggaran eksplotasi dan anggaran investasi.

          3. URAIAN TUGAS :
            1. Mendefinisikan dan menyusun standard operational procedure fungsi akuntansi & anggaran sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku di Perusahaan;
            2. Merencanakan dan mengevaluasi pelaksaan penyusunan anggaran eksplotasi dan investasi seluruh fungsi, konseling anggaran, monitoring penggunaan anggaran dan kompilasi hasil pembahasan serta persetujuan dari Senior General Manager untuk memastikan anggaran akan digunakan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno Hatta;
            3. Mengelola pelaksaan kegiatan fungsi anggaran & akuntansi terkait penyusunan laporan keuangan serta akuntansi manajemen kantor cabang yang meliputi Sentra Biaya (Cost Center) dan perhitungan harga pokok produksi;
            4. Mengawasi petty cash serta pencatatan berkas pengadaan dan Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB);
            5. Mengawasi pencatatan pembayaran barang atau pekerjaan baik eksplotasi maupun investasi, pencatatan produksi dan pendapatan langsung (PJP2U, parkir dan listrik) dan tidak langsung (sewa, konsesi, PJP42, dll);
            6. Memformulasikan kebutuhan SDM dan pengembangan kompetensi bawahan dan mendistribusikan SDM yang dimiliki untuk mencapai tujuan unit kerja;
            7. Mengelola proses asesmen dan mitigasi risiko sesuai lingkup pekerjaan dan wewenangnya serta memberikan masukan terkait hasilnya kepada Finance Senior Manager;
            8. Mengkoordinasikan penerapan K3 pada Divisi Accounting & Budgeting;
            9. Mengelola penerapan prinsip-prinsip Good Coporate Governance didalam seluruh aktifitas Divisi Accounting & Budgeting;
            10. Mengelola koordinasi penilaian kinerja seluruh SDM dalam lingkup kerjanya, serta membimbing jajaran dibawahnya sesuai kebutuhan pengembangan organisasi kemudian melaporkannya kepada Finance Senior Manager;
            11. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuia kebutuhan Perusahaan.
          4. KEWENANGAN :
            1. Menyusun RKA tahunan Divisi Accounting & Budgeting;
            2. Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kegiatan fungsi Akuntansi & Anggaran sebagaimana ditetapkan dalam RKA;
            3. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efesien;
            4. Memberikan rekomendasi kepada manajemen dan saran kepada unit-unit kerja lain, terkait dengan bidangnya untuk kepentingan Perusahaan;
            5. Bilamana diperlukan, membantu peranan Finance Senior Manager sebagai counterpart dan perkawilan dalam hubungan eksternal terkait dengan area kerja Divisi Accounting & Budgeting.

          GENERAL ACCOUNTING JUNIOR MANAGER
          NAMA JABATAN : General Accounting Junior Manager
          CAKUPAN KERJA : Akuntansi Umum
          LOKASI : Bandara Internasional Soekarno Hatta

          1. FUNGSI :
          2. Melaksanakan, memonitor dan melaporkan kegiatan fungsi akuntansi umum meliputi :

            1. Penyusunan laporan keuangan Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta;
            2. Pengelolaan proses verfikasi terhadap transaksi keuangan Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta;
            3. Rekonsiliasi data keuangan dengan unit terkait baik internal dan eksternal.
          3. URAIAN TUGAS :
            1. Mengkoodinasikan peranan standard operating procedures sesuai lingkup kerja Unit General Accounting, serta memberikan masukan perbaikan standard operating procedures berdasarkan kondisi di lapangan;
            2. Memantau dan memastikan realisasi rencana kerja & penggunaan anggaran Unit General Accounting sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan;
            3. Melakukan penyusunan laporan keuangan setiap satu bulan, tiga bulan, semesteran dan tahunan yang meliputi laporan produksi, laporan laba atau rugi, laporan kas dan neraca;
            4. Melakukan verfikasi dan pengendalian terhadap transaksi keuangan Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta;
            5. Melakukan pertanggungjawaban petty cash (apabila ada) serta mencatat berkas pengadaan dan Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB);
            6. Mencatat pembayaran barang atau pekerjaan baik eskplotasi maupun investasi, pencatatan produksi dan pendapatan langsung (PSC, parkir, listrik, dll) dan tidak langsung (Sewa, Konsesi, PJP4U, dll);
            7. Mengindentifikasikan dan mengusulkan pemantauan kebutuhkan SDM dan pengembangan kompentensi bawahan sesuai dengan kebutuhan operasional;
            8. Melakukan asesmen dan mitigasi risiko sesuai lingkup pekerjaan dan wewenang, serta memberikan masukan terkait dengan hasil kajian kepada Accounting & Budgeting Manager;
            9. Mengkoordinasikan penerapkan K3 pada Unit General Accounting;
            10. Menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada aktifitas kegiatan Unit General Accounting;
            11. Merencakan, membimbing dan menilai kinerja bawahan dan membantu pencapaian KPI bawahan kemudian melaporkannya kepada Accounting & Budgeting Manager;
            12. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.
          4. KEWENANGAN :
            1. Mengidentifikasikan rencana kerja dan kebutuhan anggaran Unit General Accounting;
            2. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unitnya sehinnga dapat melaksaankan tugas secara efektif dan efesien;
            3. Mengajukan rekomendasi kepada manajemen dan saran kepada saksi terkait untuk kepentingan Perushaan;
            4. Mewakili Accounting & Budgeting Manager sekalu counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

          MANAGEMENT ACCOUNTING JUNIOR MANAGER
          NAMA JABATAN : Management Accounting Junior Manager
          CAKUPAN KERJA : Akuntansi Manajemen
          LOKASI : Bandara Internasional Soekarno-Hatta

          1. FUNGSI :
          2. Melaksanakan, memonitor dan melaporkan kegiatan fungsi akuntansi manajemen meliputi :

            1. Sentra Biaya (Cost Center);
            2. Perhitungan Harga Pokok Produksi;
            3. Penyusunan Laporan Manajemen.
          3. URAIAN TUGAS :
            1. Mengkoordinasikan penerapan standard operating procedures sesuai lingkup kerja Unit Management Accounting, serta memberikan masukan perbaikan standard operating procedures berdasarkan kondisi di lapangan;
            2. Memantau dan memastikan realisasi rencana kerja dan penggunaan anggaran Unit Management Accounting sesuai dengan KRAP yang telah ditetapkan;
            3. Melaksanankan dan mengendalikan Sentra Biaya (cost center) dan perhitungan Harga Pokok Produksi;
            4. Melakukan penyusunan laporan manajemen secara berkala;
            5. Mengidentifikasi dan mengusulkan pemenuhan kebutuhan SDM dan pengembangan kompetensi bawahan sesuai kebutuhan oprasional;
            6. Melakukan asesmen dan mitigasi risiko sesuai lingkup pekerjaan dan wewenang, serta memberikan masukan terkait dengan hasil kajian kepada Accounting & Budgeting Manager;
            7. Mengkoordinasikan penerapan K3 pada Unit General Accounting;
            8. Menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Govermance pada aktifitas kegiatan Unit Management Accounting;
            9. Merencanakan, membimbing dan menilai kinerja bawahan, dan memantau pencapaian KPI bawahan kemudian melaporkannya kepada Accounting & Budgeting Manager;
            10. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.
          4. KEWENANGAN :
            1. Mengidentifikasi rencana kerja dan kebutuhan anggaran Unit Management Accounting;
            2. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk Unitnya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efesien;
            3. Mengajukan rekomendasi kepada manajemen dan saran kepada Unit terkait untuk kepentingan Perusahaan;
            4. Mewaliki Accounting & Budgeting Manager sekalu counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

          BUDGETING JUNIOR MANAGER
          NAMA JABATAN : Budgeting Junior Manager
          CAKUPAN KERJA : Anggaran
          LOKASI : Bandara Internasional Soekarno-Hatta

          1. FUNGSI :
          2. Melaksanakan, memonitor dan melaporkan kegiatan fungsi anggaran meliputi :

            1. Kompilasi, evaluasi dan penyusunan anggaran KCU BSH;
            2. Laporan realisasi anggaran;
            3. Pengecekan kebutuhan dan monitoring penggunaan anggaran.
          3. URAIAN TUGAS :
            1. Mengkoodinasikan penerapan standard operating procedures sesuai lingkup kerja Unit Budgeting, serta memberikan masukan perbaikan standard operating procedures berdasarkan kondisi lapangan;
            2. Memantau dan memastikan realisasi rencana kerja & penggunaan anggaran Unit Budgeting sesuai dengan dengan RKAP yang telah ditetapkan;
            3. Berkoordinasi dengan masing-masing Unit/Divisi/Subdepartemen terkait usulan anggaran untuk diajukan dalam RKA Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta;
            4. Melakukan evaluasi dan pengecekan realisasi anggaran secara berkala;
            5. Memberikan konsultasi terkait penyusunan dan penggunaan anggaran kepada Unit terkait;
            6. Memberikan early warning terkait penggunaan anggaran di Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta;
            7. Mengidenfikasikan dan mengusulkan pemenuhan kebutuhan SDM dan pengembangan kompentensi bawahan sesuai dengan kebutuhan operasional;
            8. Melakukan asesmen dan mitigasi risiko sesuai lingkup pekerjaan dan wewenang, serta memberikan masukan terkait dengan hasil kajian kepada Accounting & Budgeting Manager;
            9. Mengkoordinasikan penerapan K3 pada Unit Budgeting;
            10. Menerapkan prinsip-prinsip Good Coporate Governance pada aktifitas kegiatan Unit Budgeting;
            11. Merencanakan, membimbing dan menilai kinerja bawahan dan memantau pencapaian KPI bawahan kemudian melaporkannya kepada Accounting & Budgeting Manager;
            12. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.
          4. KEWENANGAN :
            1. Mengidentifikasi rencana kerja dan kebutuhan anggaran Unit Budgeting;
            2. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk Unitnya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efesien;
            3. Mengajukan rekomendasi kepada manajemen dan saran kepada saksi terakit untuk kepentingan Perusahaan;
            4. Mewakili Accounting & Budgeting Manager selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun diluar negeri.

          MAINTENANCE EXECUITVE MANAGER
          NAMA JABATAN : Maintenance Execuitve Manager
          LINGKUP KERJA : Execuitve General Manager
          LOKASI : Bandara Internasional Soekarno Hatta

          1. TUJUAN JABATAN :
          2. Memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap jalannya proses perenacanaan, implemntasi dan evaluasi program kerja unit Airport Maintenance meliputi namun tidak terbatas pada infrastuktur sisi udara, aksesibilitas & lingkungan, listrik dan catu daya, mekanikal dan peralatan bandar udara, pelayanan terknologi informasi public dan pengaman, jaringan data & pelayanan teknologi informasi non publik di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta untuk memastikan seluruh fasilitas dan infrastuktur berfungsi dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

          3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB :
            1. Memimpin implementasi atau adaptasi kebijakan terkait fasilitas dan infrastuktur bandar udara dari pihak otoritas terakit (meliputi namun tidak terbatas pada regulator, otoritas bandara dan Kantor Pusat) untuk memudahkan implementasi arahan/kebijakan di lapangan.
            2. Memimpin dan memberi penyelesaian masalah terhadap segala aspek fungsi Airport Maintenance di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta untuk menjamin kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan pemenuhan SLA dari unit kerja terkait.
            3. Memimpin proses perencaan kerja dan memformulasikan standar kerja di lingkungan unit Airport Maintenance untuk menjamin pelaksaan kegiatan unit berjalan dengan biak dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
            4. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksaan tindak lanjut hasil temuan audit internal maupun eksternal terkait fasilitas dan infrastruktur yang menjadi tanggung jawabnya untuk memastikan seluruh hasil termuan audit terselesaikan dan/atau termitigasi dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
            5. Mengevaluasi usulan kebutuhan dan rencana penambahan fasilitas dan infrastruktur yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kewenangannya untuk memastikan kesesuia dengan kebutuhan operasional dan ketentuan yang berlaku.
          4. KEWENANGAN :
            1. Mengkoordinir implementasi kebijakan terkait fasilitas dan infrastruktur bandara udara
            2. Mengusulkan rekomendasi penyesuian kebijakan terkait fasilitas dan infrastruktur ke Kantor Pusat.
            3. Melakukan pengambilan keputusan dan memberikan rekomendasi penyelesaian masalah yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kewenangannya.
            4. Mengevaluasi perencanaan kerja & standar kerja unit Airport Maintenance.
            5. Memberikan masukan dana rah terakit tindak lanjut dan mitigasi hasil temuan audit internal dan/atau eksternal.
            6. Mengevaluasi dan menyetujui usulan kebutuhan dan rencana penambahan fasilitas dan infrastruktur.
          5. INDIKATOR KINERJA :
            1. Kesesuian implementasi fasilitas dan infrastuktur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
            2. Seluruh permasalahan terkait fasilitas dan infrastruktur terselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
            3. Tersedianya perencanaan kerja & standard kerja unit Airport Maintenance sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
            4. Terselesaikannya dan/atau termitigasi hasil termuan audir internal maupun eksternal.
            5. Usuluan penambahan fasilitas dan infrastuktur sesuai dengan kebutuhan operasional.

          STAFF MAINTENANCE EXECUTIVE MANAGER
          NAMA JABATAN : Staff Deputy EMG Maintenance
          CAKUPAN KERJA : Executive General Manager
          LOKASI : Bandara Internasional Soekarno-Hatta

          1. FUNGSI :
            1. Melaksanakan Administrasi Penyusunan Program Kerja;
            2. Melaksanakan Proses Tata Usaha dan Administrasi Perkantoran;
            3. Melaksanakan Administrasi Penyusunan Laporan Kerja;
            4. Penyusunan Nota Dinas dan Surat Unit Maintenance;
            5. Penyusunan Bahan Paparan & Risalah Rapat Unit MTEM;
            6. Pengecekan & Pengkajian Dokumen Pekerjaan MTEM.
          2. URAIAN TUGAS :
            1. Penyusunan program kerja Unit Maintenance (obstacle: Target waktu pengumpulan data oleh masing-masing unit jajaran Maintenance);
            2. Membuat konsep surat dan kajian yang diajukan oleh unit kerja jajaran Maintenance;
            3. Penyusunan laporan kemajuan kerja Unit Maintenance secara periodik (obstacle: Target waktu pengumpulan data oleh masing-masing unit jajaran Maintenance);
            4. Penyusunan dan pembuatan konsep Nota Dinas, Risalah Rapat dan Surat Maintenance Executive Manager;
            5. Penyusunan presentasi paparan Maintenance Executive Manager dan Risalah Rapat (obstacle: Pengumpulan data dukung dari masing-masing unit jajaran Maintenance);
            6. Melakukan pengecekan terhadap dokumen-dokumen terkait usulan pekerjaan yang diajukan oleh unit jajaran MTEM (obstacle: Kelengkapan dokumen tiap unit).

          Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

          Prosedur Sistem Yang Berjalan

          Prosedur sistem yang berjalan merupakan analisa mengenai tahapan-tahapan dari proses yang dilakukan dalam sistem. Adapun tahapan-tahapan dari sistem Pengarsipan Surat Masuk dan Keluar, Pengarsipan Dokumen Pembayaran Kontrak dan Tata Naskah (Takah) Pembayaran dan Kontrak pada Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II diantaranya:
          1. Sistem Pengarsipan Surat Masuk
            1. Surat masuk melalui kiriman dari unit-unit internal melalui Sistem Informasi Dokumen Elektronik (SIDOEL) atau eksternal yang diterima oleh Staff Maintenance;
            2. Kemudian dilakukan pendataan surat oleh Staff Maintenance menggunakan Microsoft Access 2016 berupa nomor surat, asal surat, perihal surat, tanggal surat dll;
            3. Lalu surat tersebut diberikan kepada Deputy Maintenance;
            4. Kemudian Deputy Maintenance mengisi lembar disposisi surat untuk pendistribusian surat kepada unit-unit yang dituju;
            5. Selanjutnya surat tersebut disimpan ke dalam ordner (copy) dan surat masuk melalui SIDOEL diunduh dan disimpan pada folder-folder di komputer.
          2. Sistem Pengarsipan Surat Keluar
            1. Surat dikonsepkan oleh Staff Maintenance;
            2. Kemudian Staff Maintenance meminta persetujuan konsep surat kepada Deputy Maintenance untuk ditandatangani;
            3. Setelah itu surat diberi nomor dan tanggal surat dan cap basah oleh Unit Tata Usaha (TU);
            4. Kemudian dilakukan pendataan surat oleh Staff Maintenance di Microsoft Access 2016 seperti nomor surat, tujuan surat, perihal surat, tanggal surat dll;
            5. Lalu surat dikirim ke alamat yang dituju seperti unit-unit internal menggunakan Sistem Informasi Dokumen Elektronik (SIDOEL) atau eksternal.
            6. Selanjutnya surat disimpan ke dalam ordner (copy) dan surat kelaur melalui SIDOEL disimpan pada folder-folder di komputer.
          3. Sistem Pengarsipan Dokumen Pembayaran Kontrak
            1. Unit Satuan Teknis (ST) menyiapkan Dokumen Pembayaran Kontrak berupa Surat Permohonan Pembayaran, Invoice, Kuitansi, Faktur Pajak (Copy), KTP-el (Copy), Surat Pernyataan dan Kontrak Asli, yang kemudian dokumen tersebut diserahkan kepada Unit Akuntansi;
            2. Selanjutnya Unit Akuntansi akan periksa kelengkapan dokumen, jika tidak lengkap dokumen tidak akan dilanjutkan prosesnya dan akan dikembalikan ke unit Satuan Teknis;
            3. Jika sudah lengkap, maka selanjutnya unit akuntansi membuatkan Tanda Terima Dokumen Pembayaran sebagai tanda bahwa dokumen telah masuk di Unit Akuntansi;
            4. Kemudian Unit Akuntasi pendata kedalam Microsoft Excel 2016 berupa nomor kontrak, nama perusahaan, nama pekerjaan, nominal;
            5. Lalu dokumen tersebut diserahkan kepada Unit adm. Keuangan untuk dilakukan proses pengarsipan berupa klasifikasi berkas berdasarkan jenis dan nominal, penomoran berkas, berkas disimpan kedalam ordner.
          4. Sistem Pengarsipan Tata Naskah (Takah) Pembayaran
            1. Vendor membuat dokumen laporan pekerjaan berisi surat permohonan pembayaran, kwitansi, faktur pajak, foto-foto (bukti pekerjaan) dan kurva S pekerjaan untuk diserahkan kepada unit Satuan Teknis (ST);
            2. Kemudian unit ST membuat Tata Naskah Pembayaran (Takah) dan BA (Berita Acara) laporan pekerjaan dengan ditandatangani pelaksana dan pengawas pekerjaan. Lalu meminta persetujuan pejabat diatas sesuai dengan kewenangannya (setingkat SM/Deputy EGM/EGM);
            3. Jika sudah disetujui oleh pejabat paling tinggi EGM;
            4. Kemudian Takah diserahkan kepada Staff Deputy EGM untuk dilakukan pendataan menggunakan Microsoft Access 2016 berupa nomor takah unit, nomor takah sampul, nomor perjanjian, tanggal perjanjian, nama pekerjaan dll;
            5. Maka selanjutnya dokumen tersebut diserahkan ke Unit Finance untuk proses pembayaran;
            6. Selanjutnya Takah dikembalikan kepada unit ST untuk diarsipkan kedalam ordner.
          5. Sistem Pengarsipan Tata Naskah (Takah) Kontrak
            1. Pembuatan RKS dan RAB atau Takah (Tata Naskah Kontrak) dari unit Satuan Teknis (ST) diajukan untuk persetujuan oleh SM Electrical & Mechanical Facility (ditulis permohonan pengajuan/persetujuan di nota catatan);
            2. Kemudian Takah di ajukan ke unit Anggaran untuk meminta konfirmasi anggaran yang berupa Nota Konfirmasi Anggaran (NKA) ditulis juga di dalam nota catatan;
            3. Bila nilai anggaran melebihi kewenangan SM, maka berkas Takah diajukan ke jabatan di atasnya, yaitu ke Deputy EGM tentunya proses pengajuan permohonan disampaikan melalui nota catatan;
            4. Kemudian Takah diserahkan kepada Staff Deputy EGM untuk dilakukan pendataan menggunakan Microsoft Access 2016 berupa nomor takah unit, nomor takah sampul, nomor perjanjian, tanggal perjanjian, nama pekerjaan dll;
            5. Berkas Takah kontrak (rangkap 2) yang sudah ditandatangani/disetujui akan kembali ke Unit ST untuk diarsipkan berdasarkan klasifikasi menggunakan ordner dan yang satu lagi akan diberikan kepada Pelaksana Pekerjaan agar bisa diajukan dan dilampirkan untuk penagihan pembayaran.

          Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

          Untuk mengetahui sistem Pengarsipan Surat Masuk dan Keluar, Pengarsipan Dokumen Pembayaran Kontrak, Tata Naskah (Takah) Pembayaran dan Kontrak pada Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II yang sedang berjalan, peneliti menggunakan Unified Modeling Languange (UML) untuk menjelaskan alur sistem yang berorientasikan objek. Ada 3 diagram, diantaranya:

          Pengarsipan Surat Masuk

          1. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Usecase Diagram:
          2. USE_CASE_SURAT_MASUK_DEPUTY
            Gambar 3.2 : Usecase Diagram Diagram Pengarsipan Surat Masuk

            Berdasarkan Usecase Diagram diatas ini terdapat :

            1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Pengarsipan Surat Masuk pada Unit Maintenance di Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II.
            2. 2 Actor yang melakukan kegiatan, terdiri dari Staff Maintenance dan Deputy Maintenance.
            3. 5 Use Case yaitu, kegiatan yang dilakukan oleh Actor diantaranya: Menerima surat masuk, melakukan pendataan surat, memberikan surat, membuat disposisi surat dan mengarsipkan surat masuk kedalam ordner yang sudah difoto kopi sebelumnya.
          3. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Activity Diagram:
          4. ACTIVITY_SURAT_MASUK_DEPUTY
            Gambar 3.3 : Activity Diagram Pengarsipan Surat Masuk

            Berdasarkan Activity Diagram diatas ini terdapat :

            1. 1 Initial Node sebagai tanda awal kegiatan.
            2. 2 Vertikal Swimlane, yaitu Staff Maintenance dan Deputy Maintenance.
            3. 5 Action, State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
            4. 1 Activity Final Node sebagai tanda akhir kegiatan.
          5. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Sequence Diagram:
          6. Sequence_SURAT_MASUK_BERJALAN
            Gambar 3.4 : Sequence Diagram Pengarsipan Surat Masuk

            Berdasarkan Sequence Diagram diatas ini terdapat :

            1. 2 Actor yang melakukan kegiatan terdiri dari: Staff Maintenance dan Deputy Maintenance.
            2. 5 Life Line antarmuka yaitu Surat masuk, pendataan surat, surat, disposisi surat dan surat (copy).
            3. 5 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya: Menerima, melakukan, memberikan kepada, membuat dan mengarsipkan.

          Pengarsipan Surat Keluar

          1. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Usecase Diagram:
          2. USE_CASE_SURAT_KELUAR_DEPUTY
            Gambar 3.5 : Usecase Diagram Pengarsipan Surat Keluar

            Berdasarkan Usecase Diagram diatas ini terdapat :

            1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Pengarsipan Surat Keluar pada Unit Maintenance di Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II.
            2. 3 Actor yang melakukan kegiatan, terdiri dari Staff Maintenance, Deputy Maintenance dan Unit Tata Usaha (TU).
            3. 6 Use Case yaitu, kegiatan yang dilakukan oleh Actor diantaranya: Membuatkan konsep surat, meminta persetujuan dan tanda tangan Deputy Maintenance, membuatkan nomor dan tanggal surat serta cap basah oleh Unit Tata Usaha, melakukan pendataan surat, melakukan pengiriman surat, mengarsipkan surat keluar kedalam ordner yang sebelumnya sudah difoto kopi.
          3. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Activity Diagram:
          4. ACTIVITY_SURAT_KELUAR_DEPUTY_REVISI
            Gambar 3.6 : Activity Diagram Pengarsipan Surat Keluar

            Berdasarkan Activity Diagram diatas ini terdapat :

            1. 1 Initial Node sebagai tanda awal kegiatan.
            2. 1 Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
            3. 3 Vertikal Swimlane, yaitu Staff Maintenance dan Deputy Maintenance.
            4. 7 Action, State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
            5. 1 Activity Final Node sebagai tanda akhir kegiatan.
          5. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Sequence Diagram:
          6. SEQUENCE_SURAT_KELUAR_BERJALAN
            Gambar 3.7 : Sequence Diagram Pengarsipan Surat Masuk

            Berdasarkan Sequence Diagram diatas ini terdapat :

            1. 3 Actor yang melakukan kegiatan terdiri dari: Staff Maintenance, Deputy Maintenance dan Unit Tata Usaha (TU).
            2. 1 Self Message sebagai tanda verifikasi.
            3. 7 Life Line antarmuka yaitu Konsep surat, persetujuan surat/ttd, surat, nomor, tanggal & stampel, pendataan surat, pengiriman dan surat (copy).
            4. 9 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya: Membuat, meminta, verifikasi-revisi, menandatangi-kembalikan, memberikan surat, membuatkan, melakukan, melakukan dan mengarsipkan.

          Pengarsipan Dokumen Pembayaran Kontrak

          1. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Usecase Diagram:
          2. USE_CASE_ARSIP_PBY_KONTRAK
            Gambar 3.8 : Usecase Diagram Dokumen Pembayaran Kontrak

            Berdasarkan Usecase Diagram diatas ini terdapat :

            1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Pengarsipan Dokumen Pembayaran Kontrak pada Unit Finance di Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II.
            2. 3 Actor yang melakukan kegiatan, terdiri dari Unit Satuan Teknis (ST), Unit Akuntasi dan Unit Adm. Keuangan.
            3. 5 Use Case yaitu, kegiatan yang dilakukan oleh Actor diantaranya: Menyerahkan dokumen pembayaran kontrak, verifikasi kelengkapan dokumen, membuatkan tanda terima dokumen, melakukan pendataan dan mengarsipkan dokumen kedalam ordner.
          3. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Activity Diagram:
          4. ACTIVITY_PBY_KONTRAK
            Gambar 3.9 : Activity Diagram Dokumen Pembayaran Kontrak

            Berdasarkan Activity Diagram diatas ini terdapat :

            1. 1 Initial Node sebagai tanda awal kegiatan.
            2. 1 Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
            3. 3 Vertikal Swimlane, yaitu Unit Satuan Teknis (ST), Unit Akuntasi dan Unit Adm. Keuangan.
            4. 5 Action, State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
            5. 1 Activity Final Node sebagai tanda akhir kegiatan.
          5. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Sequence Diagram:
          6. SEQUENCE_PBY_KONTRAK_BERJALAN
            Gambar 3.10 : Sequence Diagram Dokumen Pembayaran Kontrak

            Berdasarkan Sequence Diagram diatas ini terdapat :

            1. 3 Actor yang melakukan kegiatan terdiri dari: Unit Satuan Teknis (ST), Unit Akuntansi dan Unit Adm. Keuangan.
            2. 1 Self Message sebagai tanda verifikasi.
            3. 4 Life Line antarmuka yaitu Dokumen pembayaran kontrak, tanda terima, pendataan dokumen dan dokumen.
            4. 6 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya: Menyerahkan, verifikasi-revisi, membuatkan-untuk diberikan, melakukan, menyerahkan dokumen dan mengarsipkan.

          Pengarsipan Dokumen Takah Pembayaran

          1. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Usecase Diagram:
          2. USE_CASE_TAKAH_PBY
            Gambar 3.11 : Usecase Diagram Takah Pembayaran

            Berdasarkan Usecase Diagram diatas ini terdapat :

            1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Pengarsipan Takah Pembayaran pada Unit Maintenance di Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II.
            2. 5 Actor yang melakukan kegiatan, terdiri dari Vendor, Unit Satuan Teknis (ST), Deputy EGM, Staff Deputy EGM dan Unit Finance.
            3. 6 Use Case yaitu, kegiatan yang dilakukan oleh Actor diantaranya: Membuat dokumen laporan pekerjaan, membuat takah dan berita acara, melakukan persetujuan, melakukan pendataan menggunakan, mengarsipkan takah pembayaran kedalam ordner.
          3. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Activity Diagram:
          4. ACTIVTY_TAKAH_PBY
            Gambar 3.12 : Activity Diagram Takah Pembayaran

            Berdasarkan Activity Diagram diatas ini terdapat :

            1. 1 Initial Node sebagai tanda awal kegiatan.
            2. 1 Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
            3. 4 Vertikal Swimlane, yaitu Unit Satuan Teknis (ST), SM Electrical & Mechanical Facility, Unit Anggaran dan Staff Deputy.
            4. 6 Action, State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
            5. 1 Activity Final Node sebagai tanda akhir kegiatan.
          5. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Sequence Diagram:
          6. SEQUENCE_TAKAH_PBY_BERJALAN
            Gambar 3.13 : Sequence Diagram Takah Pembayaran

            Berdasarkan Sequence Diagram diatas ini terdapat :

            1. 5 Actor yang melakukan kegiatan terdiri dari: Vendor, Unit Satuan Teknis (ST), Deputy EMG dan Staff Deputy EMG.
            2. 1 Self Message sebagai tanda verifikasi.
            3. 5 Life Line antarmuka yaitu Dokumen laporan pekerjaan, takah & Berita Acara, pendataan takah, pembayaran & takah pembayaran.
            4. 10 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya: Membuat, menerima, membuat, verifikasi-revisi, setuju/ttd, memberikan takah, melakukan, memberikan takah, memberikan takah, melakukan-kepada, mengembalikan takah dan mengarsipkan.

          Pengarsipan Dokumen Takah Kontrak

          1. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Usecase Diagram:
          2. USE_CASE_TAKAH_KONTRAK
            Gambar 3.14 : Usecase Diagram Takah Kontrak

            Berdasarkan Usecase Diagram diatas ini terdapat :

            1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Pengarsipan Takah Kontrak pada Deputy EGM di Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II.
            2. 5 Actor yang melakukan kegiatan, terdiri dari Unit Satuan Teknis (ST), SM Electrical & Mechanical Facility, Unit Anggaran, Deputy EGM dan Staff Deputy EGM.
            3. 4 Use Case yaitu, kegiatan yang dilakukan oleh Actor diantaranya: Meminta persetujuan kontrak, meminta nomor NKA, melakukan pendataan dan mengarsipkan takah kedalam ordner (1 rangkap).
          3. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Activity Diagram:
          4. ACTIVITY_TAKAH_KONTRAK
            Gambar 3.15 : Activity Diagram Takah Kontrak

            Berdasarkan Activity Diagram diatas ini terdapat :

            1. 1 Initial Node sebagai tanda awal kegiatan.
            2. 1 Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
            3. 4 Vertikal Swimlane, yaitu Unit Satuan Teknis (ST), SM Electrical & Mechanical Facility, Unit Anggaran dan Staff Deputy.
            4. 5 Action, State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
            5. 1 Activity Final Node sebagai tanda akhir kegiatan.
          5. Sistem yang berjalan digambarkan oleh Sequence Diagram:
          6. Sequence_TAKAH_KONTRAK_BERJALAN
            Gambar 3.16 : Sequence Diagram Takah Kontrak

            Berdasarkan Sequence Diagram diatas ini terdapat :

            1. 4 Actor yang melakukan kegiatan terdiri dari: Unit Satuan Teknis (ST), Deputy EMG, Staff Deputy EMG dan Unit Finance.
            2. 1 Self Message sebagai tanda verifikasi.
            3. 4 Life Line antarmuka yaitu Persetujuan takah kontrak, pemeriksaan nomor NKA, pendataan takah dan takah kontrak.
            4. 7 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya: Meminta, verifikasi-revisi, setuju/ttd, memberikan takah, melakukan, memberikan, melakukan-dikembalikan dan mengarsipkan.

          Analisa Sistem Yang Berjalan

          Metode Analisa Sistem

          Analisis sistem merupakan tahapan dari suatu perancangan sistem yang bertujuan untuk mengetahui kepetingan suatu sistem pada manajemen serta merumuskan kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia dalam menggunakan sistem sehingga dapat bekerja dengan optimal.
          Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PIECES. Metodenya untuk menganalisis masalah dan kelemahan dari sistem lama. PIECES sendiri meliputi Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency), dan Pelayanan (Service), yaitu terdiri dari:
          1_REVISI
          2
          3
          4
          5

          Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

          1. Analisa Masukan
          2. Analisa masukan adalah penguraian masalah yang sedang terjadi yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data masukkan sehingga dapat menghasilkan proses dan kemudian akan ditindaklanjuti dari proses tersebut.

            Nama masukan : Arsip Dokumen (Surat masuk dan keluar, pembayaran kontrak, tata naskah pembayaran dan kontrak)
            Fungsi : Sebagai alat bukti manajemen
            Sumber : Pegawai pendataan arsip
            Media : Kertas
            Distribusi : Diposisi surat kepada unit terkait
            Frekuensi : Setiap adanya surat masuk dan keluar, proses pembayaran kontrak selesai, proses tata naskah pembayaran dan kontrak selesai

          3. Analisa Proses
          4. Analisa proses adalah penguraian masalah yang telah dilakukan pada analisa masukan.

            Nama proses : Pengolaan arsip dokumen
            Masukkan : Data arsip dokumen
            Keluaran : Laporan data arsip dokumen
            Ringkas proses : Sortir dokumen, melakukan pembolongan dokumen, dokumen dimasukkan kedalam ordner.

          5. Analisa Keluaran
          6. Analisa keluaran adalah output dari analisa proses berdasarkan analisa masukan.

            Nama keluaran : Laporan data arsip dokumen
            Fungsi : Untuk mendapatkan informasi terdahulu dan terkini yang dibutuhkan manajemen
            Media : Kertas
            Frekuensi : Setiap ada dokumen yang diterima atau dokumen akhir
            Keterangan : Berisi informasi surat masuk dan keluar, pembayaran kontrak, tata naskah pembayaran dan kontrak.

          Konfigurasi Sistem Berjalan

          Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

          Berikut spesifikasi perangkat keras atau hardware yang digunakan oleh personal komputer dalam melakukan aktivitas sistem informasi pengarsipan surat saat ini:

          1. Processor : Intel Core i7-7700 CPU @3.60Hz / quad-core intelCore i7
          2. Monitor : HP 21.5” Full HD
          3. Mouse : USB Optical Mouse
          4. Keyboard : Logitech
          5. RAM : 8 GB
          6. Harddisk : 1000 GB

          Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

          Berikut spesifikasi perangkat lunak atau software yang digunakan oleh personal komputer dalam melakukan aktivitas sistem informasi pengarsipan surat saat ini:

          1. Windows 10 Pro 64-bit
          2. Microsoft Excel 2016
          3. Microsoft Access 2016

          Hak Akses (Brainware)

          1. Unit Akuntansi
          2. Unit Adm. Keuangan
          3. Staff Maintenance
          4. Deputy Maintenance

          Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

          Permasalahan yang dihadapi

          Berdasarkan analisis dan pengamat peneliti atas sistem Pengarsipan Dokumen yang saat ini berjalan di Unit Finance dan Unit Maintenance pada Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II, berikut permasalahan yang dihadapi:

          1. Sistem pengarsipan dokumen yang berjalan saat ini masih dilakukan secara semi komputerisasi, mulai dari proses penerimaan dokumen hingga penyimpanan masih menggunakan media kertas atau konvensional. Kemudian proses pendataan menggunakan Microsoft Excel 2016 (Unit Finance) dan Microsoft Access 2016 (Unit Maintenance).
          2. Kendala yang terjadi saat ini ada diproses pencarian dokumen yang dibutuhkan, pada proses ini cukup memakan waktu lama karena harus mencari dokumen pada tumpukan dokumen yang lainnya. Kemudian diproses penyimpanannya, terkadang ada beberapa lampiran dokumen yang terselip, rusak dan bahkan hilang.

          Alternatif Pemecahan Masalah

          1. Membuat sistem berbasis website untuk Pengelolan Arsip Dokumen atau Arsip Digital yang teritegrasi secara komputerisasi sehingga data arsip dapat diakses oleh komputer lain. Hal ini berguna saat dokumen dibutuhkan karena proses pencarian dokumen dengan waktu singkat.
          2. Harus ada tempat penyimpanan arsip digital sehingga arsip dokumen dapat tersimpan dengan baik dan teratur karena arsip dokumen dapat dijadikan sebagai alat bukti bila terjadi masalah dan juga dapat dijadikan alat pertanggung jawaban menajemen.
          3. Sistem yang dibangun akan dibagi beberapa level user (tingkatan pengguna) nantinya setiap level user akan mempunyai hak akses yang berbeda sehingga keamanan dokumen lebih terjaga.

          User Requirement

          Elisitasi Tahap I

          Elisitasi tahap 1 merupakan daftar kebutuhan user atau pengguna yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai kebutuhan sistem yang harus dipenuhi dalam proses perancangan sistem yang baru. Berikut diantaranya:
          Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
          TAHAP_1_1_REVISI
          TAHAP_1_2_REVISI

          Elisitasi Tahap II

          Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan data yang sudah direkam kedalam elisitasi tahap I, kemudian pada elisitasi tahap II ini akan diklasifikasi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innessential).
          Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
          TAHAP_2_1_REVISI
          TAHAP_2_2_REVISI


          Elisitasi Tahap III

          Berdasarkan hasil klasifikasi dari elisitasi tahap II diatas, kemudian di elisitasi tahap III ini akan diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan pilihan HML. Berikut adalah tabel elisitasi tersebut:
          Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
          TAHAP_3_1_REVISI
          TAHAP_3_2_REVISI
          TAHAP_3_3_REVISI

          Keterangan:
          T : Technical | L : Low
          O : Operational | M : Middle
          E : Economic | H : High

          Final Draft Elisitasi

          Draft Final Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan elisitasi tahap I, II dan III. Elisitasi ini disusun sebagai dasar acuan untuk perancangan sistem yang baru. Berikut:
          Tabel 3.5 Elisitasi Final Draft
          TAHAP_4_1_REVISI
          TAHAP_4_2



          BAB IV

          RANCANGAN YANG DIUSULKAN

          Rancangan Sistem Usulan

          Berdasarkan dari analisis dan penelitian studi kasus sistem Pengarsipan Dokumen pada Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II, maka selanjutnya akan dibuatkan usulan sistem yang akan direkomendasikan oleh peneliti. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi sistem informasi pengarsipan dokumen yang semula masih menggunakan sistem konvensional dengan media kertas dan ordner menjadi sistem arsip digital berbasis website. Maka langkah berikutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm Community Edition Versi 14.2 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

          Prosedur Sistem Usulan

          1. Unit Adm. Keuangan
            1. Melakukan login sistem;
            2. Menampilkan menu dashboard;
            3. Melakukan kelola user;
            4. Melakukan kelola arsip dokumen pembayaran kontrak seperti tambah, ubah, hapus dan liat;
            5. Menampilkan laporan arsip dokumen pembayaran kontrak;
            6. Melakukan logout sistem.
          2. Unit Akuntasi
            1. Melakukan login sistem;
            2. Menampilkan menu dashboard;
            3. Melihat arsip dokumen pembayaran kontrak;
            4. Menampilkan laporan arsip dokumen pembayaran kontrak;
            5. Melakukan logout sistem.
          3. Staff Maintenance
            1. Melakukan login sistem;
            2. Menampilkan menu dashboard;
            3. Melakukan kelola user;
            4. Melakukan kelola arsip surat masuk, surat keluar, takah pembayaran dan takah kontrak seperti tambah, ubah, hapus dan liat;
            5. Menampilkan laporan arsip surat masuk, surat keluar, takah pembayaran dan takah kontrak;
            6. Melakukan logout sistem.
          4. Deputy Maintenance
            1. Melakukan login sistem;
            2. Menampilkan menu dashboard;
            3. Melihat data arsip surat masuk;
            4. Melihat data arsip surat keluar;
            5. Melihat data arsip takah pembayaran;
            6. Melihat data arsip takah kontrak;
            7. Menampilkan laporan arsip surat masuk, surat keluar, takah pembayaran dan takah kontrak;
            8. Melakukan logout sistem.

          Use Case Diagram Yang Diusulkan

          1. Unit Adm. Keuangan
          2. USE_CASE_USULAN_DOK_PBY_KONTRAK_REVISI_PAK_ILAM
            Gambar 4.1 : Use case Diagram Usulan E-Arsip Dokumen pada Unit Finance

            Berdasarkan Use Case Diagram diatas terdapat:

            1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Informasi E-Arsip Dokumen Pembayaran Kontrak pada Unit Finance di Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II.
            2. 1 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu unit Adm. Keuangan.
            3. 1 Include dan 5 Extend.
            4. 7 Use case yaitu kegiatan yang dilakukan oleh Actor diantaranya: Login, dashboard, user, pembayaran kontrak, create pembayaran kontrak, view pembayaran kontrak, laporan dan logout.
          3. Unit Akuntansi
          4. USE_CASE_USULAN_DOK_PBY_KONTRAK_REVISI_PAK_ILAM_2
            Gambar 4.2 : Use case Diagram Usulan E-Arsip Dokumen pada Unit Finance

            Berdasarkan Use Case Diagram diatas terdapat:

            1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Informasi E-Arsip Dokumen Pembayaran Kontrak pada Unit Finance di Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II.
            2. 1 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu unit Akuntansi.
            3. 1 Include dan 3 Extend.
            4. 6 Use case yaitu kegiatan yang dilakukan oleh Actor diantaranya: Login, dashboard, pembayaran kontrak, view dokumen pembayaran, laporan dan logout.
          5. Staff Maintenance
          6. USE_CASE_USULAN_E_ARSIP_DOKUMEN_REVISI_PAK_ILAM_3
            Gambar 4.3 : Use case Diagram Usulan E-Arsip Dokumen pada Unit Maintenance

            Berdasarkan Use Case Diagram diatas terdapat:

            1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Informasi E-Arsip Dokumen Surat Masuk, Surat Keluar, Takah Pembayaran dan Takah Kontrak pada Unit Maintenance di Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II.
            2. 1 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Staff Maintenance.
            3. 1 Include dan 14 Extend.
            4. 17 Use case yaitu kegiatan yang dilakukan oleh Actor diantaranya: Login, dashboard, user, surat masuk, create surat masuk, view surat masuk, surat keluar, create surat keluar, view surat keluar, takah pembayaran, create takah pembayaran, view takah pembayaran, takah kontrak, create takah kontrak, view takah kontrak, laporan dan logout.
          7. Deputy Maintenance
          8. USE_CASE_USULAN_E_ARSIP_DOKUMEN_REVISI_PAK_ILAM_4
            Gambar 4.4 : Use case Diagram Usulan E-Arsip Dokumen pada Unit Maintenance

            Berdasarkan Use Case Diagram diatas terdapat:

            1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Informasi E-Arsip Dokumen Surat Masuk, Surat Keluar, Takah Pembayaran dan Takah Kontrak pada Unit Maintenance di Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II.
            2. 1 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Deputy Maintenance.
            3. 1 Include dan 10 Extend.
            4. 13 Use case yaitu kegiatan yang dilakukan oleh Actor diantaranya: Login, dashboard, surat masuk, view surat masuk, surat keluar, view surat keluar, takah pembayaran, view takah pembayaran, takah kontrak, view takah kontrak, laporan dan logout.

          Activity Diagram Yang Diusulkan

          1. Unit Adm. Keuangan
          2. ACTIVTY_USULAN_ADM_KEUANGAN
            Gambar 4.5 : Activity Diagram Usulan E-Arsip Dokumen pada Unit Finance

            Berdasarkan Activity Diagram diatas terdapat:

            1. 1 Initial Node sebagai awal kegiatan.
            2. 1 Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
            3. 15 Action, State dari sistem yang mencerminkan dari eksekusi.
            4. 1 Activity Final Node sebagai tanda akhir kegiatan.
          3. Unit Akuntansi
          4. ACTIVITY_USULAN_AKUNTANSI
            Gambar 4.6 : Activity Diagram Usulan E-Arsip Dokumen pada Unit Finance

            Berdasarkan Activity Diagram diatas terdapat:

            1. 1 Initial Node sebagai awal kegiatan.
            2. 1 Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
            3. 8 Action, State dari sistem yang mencerminkan dari eksekusi.
            4. 1 Activity Final Node sebagai tanda akhir kegiatan.
          5. Staff Maintenance
          6. ACTIVITY_USULAN_STAFF_MAINTENANCE
            Gambar 4.7 : Activity Diagram Usulan E-Arsip Dokumen pada Unit Maintenance

            Berdasarkan Activity Diagram diatas terdapat:

            1. 1 Initial Node sebagai awal kegiatan.
            2. 1 Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
            3. 31 Action, State dari sistem yang mencerminkan dari eksekusi.
            4. 1 Activity Final Node sebagai tanda akhir kegiatan.
          7. Deputy Maintenance
          8. ACTIVITY_USULAN_DEPUTY_MAINTENANCE
            Gambar 4.8 : Activity Diagram Usulan E-Arsip Dokumen pada Unit Maintenance

            Berdasarkan Activity Diagram diatas terdapat:

            1. 1 Initial Node sebagai awal kegiatan.
            2. 1 Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
            3. 14 Action, State dari sistem yang mencerminkan dari eksekusi.
            4. 1 Activity Final Node sebagai tanda akhir kegiatan.

          Sequence Diagram Yang Diusulkan

          1. Unit Adm. Keuangan
          2. SEQUENCE_ADM_KEUANGAN

            Gambar 4.9 : Sequence Diagram Usulan E-Arsip Dokumen pada Unit Finance

            Berdasarkan Sequence Diagram diatas terdapat:

            1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu unit Adm. Keuangan.
            2. 1 Self Message sebagai tanda verifikasi.
            3. 6 Life Line antarmuka yaitu Login, dashboard, kelola user, dok. Pembayaran kontrak, laporan dan logout.
            4. 6 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya: Masukkan username dan password-verifikasi-gagal, berhasil, crud, crud, crud, export excel dan kembali menampilkan.
          3. Unit Akuntansi
          4. SEQUENCE_USULAN_AKUNTANSI
            Gambar 4.10 : Sequence Diagram Usulan E-Arsip Dokumen pada Unit Finance

            Berdasarkan Sequence Diagram diatas terdapat:

            1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu unit Akuntansi.
            2. 1 Self Message sebagai tanda verifikasi.
            3. 5 Life Line antarmuka yaitu Login, dashboard, dok. Pembayaran kontrak, laporan dan logout.
            4. 5 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya: Masukkan username dan password-verifikasi-gagal, berhasil, read, export excel dan kembali menampilkan.
          5. Staff Maintenance
          6. SEQUENCE_USULAN_STAFF_MAINTENANCE
            Gambar 4.11 : Sequence Diagram Usulan E-Arsip Dokumen pada Unit Maintenance

            Berdasarkan Sequence Diagram diatas terdapat:

            1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Maintenance.
            2. 1 Self Message sebagai tanda verifikasi.
            3. 9 Life Line antarmuka yaitu Login, dashboard, kelola user, surat masuk, surat keluar, takah pembayaran, takah kontrak, laporan dan logout.
            4. 9 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya: Masukkan username dan password-verifikasi-gagal, berhasil, crud, crud, crud, crud, crud, export excel dan kembali menampilkan.
          7. Deputy Maintenance
          8. SEQUENCE_USULAN_DEPUTY_MAINTENANCE
            Gambar 4.12 : Sequence Diagram Usulan E-Arsip Dokumen pada Unit Maintenance

            Berdasarkan Sequence Diagram diatas terdapat:

            1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Deputy Maintenance.
            2. 1 Self Message sebagai tanda verifikasi.
            3. 8 Life Line antarmuka yaitu Login, dashboard, surat masuk, surat keluar, takah pembayaran, takah kontrak, laporan dan logout.
            4. 8 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya: Masukkan username dan password-verifikasi-gagal, berhasil, read, read, read, read, export excel dan kembali menampilkan.

          Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

          Berikut ini adalah hasil dari analisis mengenai sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan diusulkan berdasarkan rekomendasi dari masalah-masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini.
          Tabel 4.1
          Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
          No.
          Sistem Berjalan
          Sistem Usulan
          1.

          Pendataan arsip menggunakan Microsoft Access 2016 (pada Unit Maintenance) Microsoft Excel 2016 (pada Unit Finance)

          Pendataan dilakukan di website dan akan terintegrasi ke beberapa unit terkait yang membutuhkan (hak akses untuk melihat arsip dokumen).

          2.

          Pencarian arsip dokumen harus membuka ordner dan mencari satu persatu dokumen.

          Pencarian arsip dokumen langsung ditemukan dengan waktu yang singkat menggunakan website.

          3.

          Tidak adanya backup data arsip.

          Dokumen akan discan, kemudian diupload ke website (komputasi awan) sebagai backup data.

          Rancangan Basis Data

          Class Daigram

          Tabel-tabel pada database digambarkan menggunakan Class Diagram sebagai berikut:

          Class_Diagram_Jurnal
          Gambar 4.13 Gambar Class Diagram


          Berdasarkan Class Diagram diatas terdapat:

          1. 6 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta oprerasi diantaranya surat_masuk, surat_keluar, user, pembayaran_kontrak, takah_pembayaran dan takah_kontrak.
          2. 5 Association, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya.

          Spesifikasi Basis Data

          1. Nama Tabel : surat_masuk
          2. Media : Hard disk

            Isi : id_surat_masuk, kategori, surat_dari, tanggal_masuk, nomor_surat, asal_surat, perihal, keterangan, nama_file dan id_user

            Primary key : id_surat_masuk

            Panjang record : 157

            Tabel 4.2 Tabel surat_masuk
            TABEL_1


          3. Nama Tabel : surat_keluar
          4. Media : Hard disk

            Isi : id_surat_keluar, kategori, surat_untuk, tanggal_keluar, nomor_surat, tujuan_surat, perihal, keterangan, nama_file dan id_user

            Primary key : id_surat_keluar

            Panjang record : 157

            Tabel 4.3 Tabel surat_keluar
            TABEL_2


          5. Nama Tabel : pembayaran_kontrak
          6. Media : Hard disk

            Isi : id_pby_kontrak, nomor dokumen, nama_pekerjaan, nomor_kontrak, vendor, periode, unit, nilai_kwitansi, nilai_pembayaran, tanggal, nama_file dan id_user

            Primary key : id_pby_kontrak

            Panjang record : 126


            Tabel 4.4 Tabel pembayaran_kontrak
            TABEL_3
          7. Nama Tabel : takah_pembayaran
          8. Media : Hard disk

            Isi : id_takah_pby, nomor_takah, nomor_kontrak, perihal, nama_rekanan, jangka_waktu, nilai_kontrak, lokasi, nominal, jenis_perjanjian, unit, keterangan, nama_file dan id_user

            Primary key : id_takah_pby

            Panjang record : 216

            Tabel 4.5 Tabel takah_pembayaran
            TABEL_4
          9. Nama Tabel : takah_kontrak
          10. Media : Hard disk

            Isi : id_takah_kontak, nomor_kontrak, nomor_sampul_takah, perihal, kategori, nama_rekanan, jangka_waktu, lokasi, jenis_perjanjian, nominal, unit, keterangan, nama_file dan id_user

            Primary key : id_takah_kontak

            Panjang record : 207


            Tabel 4.6 Tabel takah_kontrak
            TABEL_5_1
            TABEL_5_2
          11. Nama Tabel : user
          12. Media : Hard disk

            Isi : id_user, username, alamat, no_telp dan password

            Primary key : id_user

            Panjang record : 49


            Tabel 4.7 Tabel user
            TABEL_6

          Rancangan Program

          Tampilan halaman Login Sistem

          LOGIN

          Keterangan : Tampilan halaman login sistem ini, setiap pengguna diwajibkan untuk login terlebih dahulu jika ingin mengakses sistem ini.

          Gambar 4.14 : Form Login Sistem

          Tampilan Dashboard

          DASHBOARD

          Keterangan : Gambar diatas merupakan menu Dashboard pada sistem ini, pada menu ini pengguna dapat mengetahui jumlah data arsip terkini.

          Gambar 4.15 : Tampilan Dashboard

          Tampilan Kelola User

          KELOLA_USER

          Keterangan : Gambar diatas merupakan menu kelola user, menu ini untuk menambahkan dan menghapus pengguna sesuai dengan kebutuhan.

          Gambar 4.16 : Tampilan Kelola User

          Tampilan Tambah Surat Masuk

          TAMBAH_SURAT_MASUK_1
          Gambar 4.17 : Tampilan Tambah Surat Masuk 1
          TAMBAH_SURAT_MASUK_2
          Gambar 4.18 : Tampilan Tambah Surat Masuk 2

          Tampilan Lihat Surat Masuk

          LIHAT_SURAT_MASUK
          Gambar 4.19 : Tampilan Lihat Surat Masuk

          Tampilan Tambah Surat Keluar

          TAMBAH_SURAT_KELUAR_1
          Gambar 4.20 : Tampilan Tambah Surat Keluar 1
          TAMBAH_SURAT_KELUAR_2
          Gambar 4.21 : Tampilan Tambah Surat Keluar 2

          Tampilan Lihat Surat Keluar

          LIHAT_SURAT_KELUAR
          Gambar 4.22 : Tampilan Lihat Surat Keluar

          Tampilan Tambah Dokumen Pembayaran Kontrak

          TAMBAH_PBY_KONTRAK
          Gambar 4.23 : Tampilan Tambah Dokumen Pembayaran Kontrak 1
          TAMBAH_PBY_KONTRAK_2
          Gambar 4.24 : Tampilan Tambah Dokumen Pembayaran Kontrak 2

          Tampilan Lihat Dokumen Pembayaran Kontrak

          LIHAT_PBY_KONTRAK
          Gambar 4.25 : Tampilan Lihat Dokumen Pembayaran Kontrak

          Tampilan Tambah Dokumen Takah Pembayaran

          TAMBAH_TAKAH_PBY_1
          Gambar 4.26 : Tampilan Tambah Dokumen Takah Pembayaran 1
          TAMBAH_TAKAH_PBY_2
          Gambar 4.27 : Tampilan Tambah Dokumen Takah Pembayaran 2

          Tampilan Lihat Dokumen Takah Pembayaran

          LIHAT_TAKAH_PBY
          Gambar 4.28 : Tampilan Lihat Dokumen Takah Pembayaran

          Tampilan Tambah Dokumen Takah Kontrak

          TAMBAH_TAKAH_KONTRAK_1
          Gambar 4.29 : Tampilan Tambah Dokumen Takah Kontrak 1
          TAMBAH_TAKAH_KONTRAK_2
          Gambar 4.30 : Tampilan Tambah Dokumen Takah Kontrak 2

          Tampilan Lihat Dokumen Takah Kontrak

          LIHAT_TAKAH_KONTRAK
          Gambar 4.31 : Tampilan Lihat Dokumen Takah Kontrak

          Tampilan Laporan Surat Masuk

          LAPORAN_SURAT_MASUK
          Gambar 4.32 : Tampilan Laporan Surat Masuk

          Tampilan Laporan Surat Keluar

          LAPORAN_SURAT_KELUAR
          Gambar 4.33 : Tampilan Laporan Surat Keluar

          Tampilan Laporan Pembayaran Kontrak

          LAPORAN_PBY_KONTRAK
          Gambar 4.34 : Tampilan Pembayaran Kontrak

          Tampilan Laporan Takah Pembayaran

          LAPORAN_TAKAH_PBY
          Gambar 4.35 : Tampilan Laporan Takah Pembayaran

          Tampilan Laporan Takah Kontrak

          LAPORAN_TAKAH_KONTRAK
          Gambar 4.36 : Tampilan Laporan Takah Kontrak

          Konfigurasi Sistem Usulan

          Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

          Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

          1. Processor : Intel Core i7-7700 CPU @3.60Hz / quad-core intelCore i7
          2. Monitor : HP 21.5” Full HD
          3. RAM : Minimal 4 GB
          4. Harddisk : 1000 GB

          Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

          Perangkat lunak berguna dalam melakukan intruksi-intruksi pada sistem yang dirancang sesuai dengan kebutuhan, berikut diantaranya:

          1. Sistem Operasi : Minimal Windows 7
          2. Web Server : XAMPP (Apache, PHP 7 & MySQLi)
          3. Browser : Mozilla Firefox dan Google Chrome
          4. Office : Microsoft Office 2016
          5. Memuat file PDF : Acrobat Reader DC
          6. Mesin scan : HP Color Laserjet Pro MFP M177fw

          Hak Akses (Brainware)

          Dalam hak akses pada sistem ini dibagi menjadi beberapa level diantaranya:

          1. Unit Akuntansi
          2. Unit Adm. Keuangan
          3. Staff Maintenance
          4. Deputy Maintenance

          Testing

          Black box Testing

          Berdasarkan pada metode pengujian sistem, peneliti akan melakukan pengujian sistem menggunakan metode black box testing. Pengujian ini berfokus kepada fungsional sistem. Berikut beberapa halaman yang akan diuji.

          Tabel 4.8 Black Box Testing
          Black_Box

          Implementasi

          Schedule

          1. Pengumpulan data merupakan sebuah teknik untuk memperoleh berbagai informasi yang berkenaan terhadap penelitian ini.
          2. Analisis sistem merupakan sebuah proses identifikasi, evaluasi permasalahan serta hambatan yang terjadi dan mengetahui kebutuhan sistem yang diharapkan agar dapat diusulkan untuk perbaikan.
          3. Perancangan program merupakan sebuah proses pengembangan sistem baru atas rekomendasi berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan sebelumnya.
          4. Evaluasi program merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program.
          5. Suatu penyampain keterangan mengenai hasil dari pengumpulan data, indentifikasi masalah, analisis, perancangan program yang diusulkan dan evaluasi program.
          6. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan yaitu time schedule dalam bentuk tabel tabel.
          Tabel 4.8 Schedule
          Jadwal_Pelaksanaan

          Estimasi Biaya

          Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam organisasi.
          ETIMASI_BIAYA

          BAB V

          PENUTUP

          Kesimpulan

          Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

          Kesimpulan yang dapat diambil dari rumusan masalah adalah :

          1. Sistem Pengarsipan Dokumen Pembayaran Kontrak pada Unit Finance yang berjalan saat ini masih menggunakan semi terkomputerisasi, yaitu melakukan pendataan arsipnya dengan Microsoft Excel 2016 dan untuk penyimpanan dokumen fisiknya masih konvensional menggunakan media kertas dan ordner. Untuk Sistem Pengarsipan Tata Naskah (Takah) Pembayaran dan Takah Kontrak pada Unit Maintenance hampir sama dengan penyimpanan Dokumen Pembayaran Kontrak pada Unit Finance namun bedanya Unit Maintenance Menggunakan Microsoft Access 2016. Dan Sistem Pengarsipan Surat Masuk dan Keluar pada Unit Maintenance yang jenisnya surat Internal penyimpanannya difolder-folder komputer berbentuk PDF karena proses pengiriman dan penerimaan surat internal sudah menggunakan Sistem Informasi Dokumen Elektronik (SIDOEL), jika surat berjenis Eksternal maka penyimpanannya masih konvensional menggunakan media kertas dan ordner.
          2. Kedala terjadi pada proses pencarian (Dokumen Pembayaran Kontrak, Takah Pembayaran, Takah Kontrak, Surat Masuk dan Keluar (yang berjenis Eksternal) cukup memakan waktu karena harus mencari dari banyak dokumen lainnya, lampiran-lampiran dokumen terpisah atau terselip, dokumen rusak, dokumen hilang atau dipinjam oleh unit lain sehingga pada saat dokumen dibutuhkan dokumen tidak ada dan proses pembuatan laporan masih menggunakan manual. Jika pada Surat Masuk dan Keluar yang berjenis Internal terjadi pada kesalahan penamaan file sehingga terkadang rancu dan sulit ditemukan dengan waktu yang singkat.
          3. Merancang sistem Arsip Digital atau Elektronik Arsip (E-Arsip) berbasis website yang memungkinkan kemudahan dalam pendataan dokumen pada Unit Finance dan Unit Maintenance. Memiliki fungsi upload file scan dokumen berformat PDF (Portable Document Format) yang memungkinkan data arsip akan lebih sulit diubah oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Sistem ini akan dibagi beberapa hak akses yang berbeda sehingga arsip dapat terkontrol dan berjalan sesuai dengan kebutuhan masing-masing, juga memiliki pencarian dan laporan yang cepat dan akurat. Serta menerapkan hasil dari metode analisis PIECES sehingga kendala-kendala yang terjadi dapat diatasi dengan baik.

          Saran

          Adapun saran dan rekomendasi yang dapat peneliti berikan atas permasalahan yang terjadi saat ini sehingga dapat memaksimalkan Sistem Pengarsipan Dokumen khususnya pada Unit Finance dan Unit Maintenance Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II, berikut diantaranya:

          1. Perlunya sosialisasi yang merata untuk sistem ini sehingga dapat memudahkan unit-unit terkait yang membutuhkan arsip dokumen.
          2. Perlu pemeliharaan terhadap sistem ini baik dari fungsi-fungsinya ataupun dari backup database nya secara berkala sehingga dapat menjaga keamanan data arsip dokumen.
          3. Dapat dikembangkan lagi, misal menjadi aplikasi mobile berbasis Android ataupun Ios sehingga dapat memudahkan dalam keperluan yang mendesak kapanpun dan dimanapun.


          DAFTAR PUSTAKA

          1. Hutahaean, J. 2015. Konsep Sistem Informasi. Jakarta: Deepublish.

          DAFTAR LAMPIRAN

          UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
          Lampiran A :
          A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
          A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
          A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
          A.4. Form Validasi Skripsi
          A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
          A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
          A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
          A.8. Daftar Nilai
          A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
          A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
          A.11. Form Validasi Cek List Sidang Skripsi
          A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
          A.13. Sertifikat TOEFL
          A.14. Sertifikat PROSPEK
          A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional
          A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional
          A.17. Curriculum Vitae (CV)
          A.18. Form Penggantian Judul Skripsi
          Lampiran B :
          B.1. Surat Keterangan Observasi
          B.2. Wawancara Penelitian Skripsi
          B.3. Kartu Nama + Katalog Produk Promosi
          B.4. Slide Presentasi


    Contributors

    Aditya Risdiarto Jati