SI1533488932

Dari widuri
Revisi per 20 Agustus 2019 03.20 oleh Abdul khobir (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Thingspeak)


Lompat ke: navigasi, cari

IMPLEMENTASI ALAT DETEKSI KEBISINGAN

PADA PERPUSTAKAAN BERBASIS IOT DAN MIKROKONTROLER

DI SMK NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG

SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1533488932
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION INNOVATIVE AND TECHNOLOGY

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

SKRIPSI 2018/2019


UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


IMPLEMENTASI ALAT DETEKSI KEBISINGAN

PADA PERPUSTAKAAN BERBASIS IOT DAN MIKROKONTROLER

DI SMK NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1533488932
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication Innovative and Technology



Disahkan Oleh :

Tangerang,08 Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunaryo, M.Si)
       
(Ageng Seftiani Rafika, S.Kom., M.Si)
NIP : 000594
       
NID : 13001




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


IMPLEMENTASI ALAT DETEKSI KEBISINGAN

PADA PERPUSTAKAAN BERBASIS IOT DAN MIKROKONTROLER

DI SMK NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1533488932
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication Innovative and Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, 08 Juli 2019


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Diah Aryani, S.T., M.Kom)
   
(Ilamsyah, M.Kom)
NID : 11010
   
NID : 14019




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


IMPLEMENTASI ALAT DETEKSI KEBISINGAN

PADA PERPUSTAKAAN BERBASIS IOT DAN MIKROKONTROLER

DI SMK NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1533488932
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication Innovative and Technology

TA. 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang,08 Juli 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


IMPLEMENTASI ALAT DETEKSI KEBISINGAN

PADA PERPUSTAKAAN BERBASIS IOT DAN MIKROKONTROLER

DI SMK NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1533488932
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication Innovative and Technology


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 08 Juli 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1533488932










ABSTRAK

Perpustakaan merupakan tempat mencari informasi dan ilmu pengetahuan melalui membaca, merupakan tempat yang harus dijaga dari faktor-faktor yang dapat mengganggu kenyamanan. karena dengan kenyamanan maka konsentrasi fikiran akan senantiasa terjaga, sehingga dapat membuat aktivitas membaca dapat berjalan maksimal. Alat deteksi kebisingan pada perpustakaan ini dibuat dengan tujuan untuk membantu petugas perpustakaan dalam mengatur aktifitas didalam perpustakaan dan untuk menciptakan situasi perpustakaan yang nyaman dan kondusif. Dimana alat ini dapat memberikan informasi pada petugas perpustakaan apabila ada sebagian ruangan yang tidak kondusif. Alat ini memanfaatkan Thingspeak yaitu sebuah platform Internet Of Things yang digunakan untuk melihat data kebisingan berupa grafik yang dihasilkan ketika perpustakaan dalam kondisi tidak kondusif dan terhubung dengan Mobile App pada Smartphone petugas. Alat ini bekerja jika terdeksi suara yang sudah melebihi batas ambang yang ditetapkan, dimana sensor suara akan mengirimkan data pada NodeMcu sebagai mikrokontroller alat deteksi kebisingan yang kemudian akan diproses sehingga mampu menyampaikan informasi kepada petugas yang berjaga. Alat ini akan menyampaikan informasi berupa suara peringatan yang dihasilkan dari modul DFPlayer mini dan speaker sebagai output suara.

Kata kunci : Thingspeak, Internet Of Things, Mobile App, Smartphone, NodeMcu, Mikrokontroller, DFPlayer mini, Speaker.


ABSTRACT

The library is a place to find information and knowledge through reading, a place that must be protected from factors that can disrupt comfort. because with comfort the concentration of mind will always be maintained, so that it can make reading activities run optimally. This noise detection tool in the library was made with the aim of helping library officers in organizing activities in the library and to create a comfortable and conducive library situation. Where this tool can provide information to library officers if there are some rooms that are not conducive. This tool utilizes Thingspeak, an Internet of Things platform that is used to view noise data in the form of graphs produced when the library is in a non-conducive condition and is connected to the Mobile App on the Smartphone's officers. This tool works if the sound is detected that has exceeded the specified threshold, where the sound sensor will send data at NodeMcu as a noise detection microcontroller which will then be processed so as to be able to convey information to the guard officer. This tool will convey information in the form of warning sounds generated from the DFPlayer mini module and speakers as sound output.

Keywords: Thingspeak, Internet Of Things, Mobile App, Smartphone, NodeMcu, Mikrokontroller, DFPlayer mini, Speaker.



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “IMPLEMENTASI ALAT DETEKSI KEBISINGAN PADA PERPUSTAKAAN BERBASIS IOT DAN MIKROKONTROLER DI SMK NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG”.

Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “IMPLEMENTASI ALAT DETEKSI KEBISINGAN PADA PERPUSTAKAAN BERBASIS IOT DAN MIKROKONTROLER DI SMK NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG”.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., MSi. selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer.
  5. Ibu Diah Aryani, S.T., M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skrpsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Ilamsyah, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Darsum, S.Pd. selaku kepala perpustakaan SMKN 1 Kab.Tangerang dan sekaligus stakeholder, terimakasih atas pengarahan dan mamberikan banyak ilmunya selama penulis menjalani penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Kedua orang tua, adik dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan baik moril, materil dan spiritual kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian skripsi ini.
  10. Teman-teman seperjuangan khususnya mahasiswa Jurusan Sistem Komputer yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran, masukan serta semangat dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 08 Juli 2019
Abdul Khobir
NIM: 1533488932




Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemanfaatan teknologi dan komunikasi saat ini berkembang begitu maju dengan pesat, yang mempengaruhi diberbagai bidang kehidupan dan profesi. Termasuk didalam perkembangan perpustakaan saat ini sudah sangat maju dan modern, yaitu dengan adanya perpustakaan digital yang dapat kita cari melalui internet.

Perpustakaan merupakan tempat mencari informasi dan ilmu pengetahuan melalui membaca, merupakan tempat yang harus dijaga dari faktor-faktor yang dapat mengganggu kenyamanan. karena dengan kenyamanan maka konsentrasi fikiran akan senantiasa terjaga, sehingga dapat membuat aktivitas membaca dapat berjalan maksimal.

Pada Saat ini penggunaan mikroprosesor dan internet of things hampir sering kita jumpai dalam berbagai rancangan alat yang dapat membantu dan mempermudah pekerjaan manusia, dimana semua orang ingin memiliki sebuah alat yang praktis dan efisien yang dapat menunjang semua kebutuhan didalam suatu alat serta mudah dalam pengoprasiannya. Salah satu kebutuhan yang dibutuhkan perpustakaan saat ini adalah sebuah alat untuk mendeteksi kebisingan yang terjadi didalam perpustakaan, dengan tujuan untuk menjaga suasana perpustakaan yang nyaman dan kondusif.

Sering terjadi kebisingan dalam sebuah ruangan membaca pada perpustakaan, hal itu dapat menyebabkan hilangnya konsentrasi sehingga kegiatan didalam perpustakaan menjadi terganggu karena ada suara bising yang ditimbulkan dari pengunjung perpustakaan itu sendiri, misalnya suara handphone atau suara yang dihasilkan dari percakapan pengunjung didalam perpustakaan.

Pada SMK Negeri 1 Kabupaten Tangerang kebisingan pada perpustakaan masih sering terjadi, terutama berasal dari siswa/i yang mengunjungi perpustakaan itu sendiri. Petugas perpustakaan sudah melakukan segala upaya untuk mengatasi hal demikian, diantaranya dengan memperingatkan dan menegur siswa/i yang membuat keributan atau kegaduhan (kebisingan) di dalam perpustakaan, karena keterbatasan waktu dan tenaga petugas perpustakaan tidak dapat mengontrol keadaan perpustakaan secara maksimal.

Maka dari latar belakang yang telah diamati penulis, akan dibuat alat deteksi kebisingan yang dapat mendeteksi kebisingan di dalam perpustakaan, dengan judul “Implementasi Alat Deteksi Kebisingan Pada Perpustakaan Berbasis IOT dan Mikrokontroler di SMK Negeri 1 Kabupaten Tangerang”


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan untuk rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana merancang suatu alat deteksi kebisingan yang dapat terhubung dengan ThingSpeak dan Mobile App di Smartphone petugas perpustakaan?
  2. Bagaimana implementasi alat deteksi kebisingan pada ruangan perpustakaan SMK Negeri 1 Kab.Tangerang ?
  3. Software dan hardware apa saja yang digunakan dalam membuat alat deteksi kebisingan pada perpustakaan ini?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai batasan ruang lingkup atas penelitian laporan skripsi ini adalah Implementasi Alat Deteksi Kebisingan Pada Perpustakaan Berbasis IOT dan Mikrokontroler pada SMK Negeri 1 Kabupaten Tangerang. Alat deteksi kebisingan ini dibuat guna memaksimalkan kinerja petugas perpustakaan dalam menjaga ruangan perpustakaan agar tetap kondusif. ruang lingkup penelitian ini meliputi:

  1. Konfigurasi Mikrokontroler NodeMCU sebagai otak utama pada alat deteksi tingkat kebisingan ini.
  2. Konfigurasi input pada sensor suara agar sesuai dengan batas tingkat kebisingan yang sudah ditetapkan.
  3. Pemanfaatan ThingSpeak dan Mobile App yang dijadikan sebagai media monitoring informasi melalui internet dan Smartphone.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menyatakan adanya hasil, sesuatu yang akan dicapai dan telah dianalisa oleh penulis ini adalah sebagai berikut:

  1. Tujuan Individual
  2. a. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama perkuliahan di jurusan Sistem Komputer.

    b. Menghasilkan suatu karya yang dapat bermanfaat bagi penulis pribadi dan pihak yang bersangkutan dengan penulis disini yaitu sekolah SMK Negeri 1 Kab.Tangerang.

    c. Untuk menyelesaikan laporan skripsi, sebagai syarat lulus jenjang studi Strata 1 (S1).

  3. Tujuan Fungsional
  4. a. Membuat suatu sistem yang dapat mendeteksi kebisingan dengan menggunakan NodeMCU sebagai otak utama untuk membuat sistem monitoring yang dapat diakses internet melalui ThingSpeak dan Mobile App di Smartphone .

    b. Mampu menggantikan tugas dan membantu petugas perpustakaan dalam menciptakan kenyamanan ruangan perpustakaan.

  5. Tujuan Perancangan
  6. a. Menciptakan sebuah inovasi baru berupa alat deteksi kebisingan yang dapat diimplementasikan khususnya dalam bidang pendidikan dalam bentuk kegiatan membaca yang dapat membantu tugas dan peran petugas perpustakaan.

    b. Merancang sebuah sistem alat yang dapat terintegrasi langsung melalui internet untuk mempermudah monitoringnya.

Manfaat Penelitian

Setiap penelitian bertujuan untuk memberikan manfaat. Manfaat yang akan diberikan tentunya akan sangat membantu para pengguna nantinya. Manfaat dari penelitian ini antara lain, sebagai berikut:

  1. Petugas perpustakaan dapat mengetahui tingkat kebisingan yang dihasilkan pada perpustakaan melalui rancangan sistem alat yang dibuat.
  2. Memudahkan petugas perpustakaan dalam menjaga kenyamanan ruangan perpustakaan.
  3. Meningkatkan mutu belajar dan membaca pada perpustakaan SMK Negeri 1 Kab.Tangerang.


Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam membuat laporan skripsi ini yaitu sebagai berikut:


Metode Pengumpulan Data

Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data dengan wawancara dan studi kepustakaan.

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Pada metode ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang dilakukan pada perpustakaan di SMK Negeri 1 Kab.Tangerang. Kemudian hasil dari observasi yang telah dilakukan peneliti dapat mengumpulkan berbagai sumber informasi yang dapat membantu proses analisa dalam pembangunan sistem yang akan diimplementasikan.

  2. Studi Pustaka (Literature Reseach)

    Metode ini merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh penulis dengan mencatat serta mempelajari buku-buku, jurnal, atau literature review dari berbagai sumber bacaan baik tertulis maupun online yang dapat membantu penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi dengan baik.

  3. Wawancara (Interview Research)

    Metode wawancara merupakan proses tanya jawab yang dilakukan antara dua orang atau lebih untuk saling bertukar informasi dan ide mengenai sistem yang sedang diteliti. Agar memperoleh data yang jelas dan akurat, dalam hal ini penulis melakukan wawancara secara langsung dengan stakeholder petugas perpustakaan yaitu:

  4. 1. Bapak Darsum, S.Pd selaku kepala perpustakaan SMK Negeri 1 Kab.Tangerang

    2. Ibu Ulpiyani selaku staf perpustakaan

    3. Ibu Irena Nur Fajar selaku staf pembantu perpustakaan

Metode Perancangan

Pada tahap ini dilakukan perancangan alat deteksi kebisingan pada perpustakaan dan diimplementasikan dari sistem yang telah di rancang. Metode perancangan yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah melalui tahap pembuatan flowchart dengan desain hardware menggunakan diagram blok, sehingga dapat mengetahui bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.

Metode Prototipe

Metode prototipe yang digunakan penulis dalam project ini adalah metode prototyping evolutionary, karena metode ini secara terus menerus akan dikembangkan hingga prototipe ini memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan penggunanya.

Metode Pengujian

Metode pengujian dalam penelitian ini digunakan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi pada saat sistem diterapkan. Metode yang digunakan peneliti adalah Black Box. Metode Black Box ini digunakan karena dapat mengetahui apakah alat deteksi kebisingan yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan.


Sistematika Penulisan

Untuk memperjelas dan memudahkan pembaca dalam memahami laporan skripsi ini, penulis mengelompokkan materi terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode pengujian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang landasan teori berupa pengertian dan definisi sebagai konsep dasar proses pembuatan sistem yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat SMK Negeri 1 Kab.Tangerang, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, elisitasi.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan alat, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, implementasi dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang bersangkutan dengan analisa serta optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta kesan yang didapat selama skripsi berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:2) [1] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Menurut Elisabet Yunaeti Anggraeni (2017:1), [2] “Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, sistem adalah sekelompok unsur yang saling berkaitan satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3), [1] sistem yang memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan sistem (boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan luar sistem (environment)

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.

  4. Penghubung sistem (interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubungan ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsitem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukkan sistem (input)

    Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenace input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. (output).

  6. Keluaran sistem (output)

    Keluaran sisrem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolah sistem

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Konsep Dasar Flowchart

Menurut Iswandy (2015:73), [3] “Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis”.

Menurut Tiara dkk dalam Jurnal CERITA (2017:100), [4] “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah- langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan, Flowchart adalah penggambaran secara grafik yang menjelaskan langkah dan urutan kerja berupa symbol-simbol dalam suatu program.

Gambar 2.2 Simbol Flowchart

(Sumber : https://bukubiruku.com/simbol-flowchart-dan-fungsinya/

Jenis-Jenis Fowchart

Menurut Ridlo (2017:6), [5] Dalam jenisnya flowchart terdapat dikategorikan dalam beberapa jenis menurut fungsi dan prosesnya serta tingkat kepentingan user. Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

    Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, Flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Contoh sederhana untuk Flowchart sistem dapat dilihat pada Gambar 2.3. tentang pemesanan makanan (order) di cafe backyard berikut ini.

  2. Gambar 2.3 Flowchart System

  3. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

    Flowchart Dokumen (Paperwork) menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan. Gambar 2.4. menggambarkan suatu contoh Flowchart ini mengenai alur pembuatan kartu Anggota Komunitas.

  4. Gambar 2.4 Flowchart Paperwork

  5. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

    Flowchart skematik mirip dengan flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol Flowchart standar,tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

  6. Gambar 2.5 Schematic Flowchart

  7. Flowchart Program (Program Flowchart)

    Flowchart Program dihasilkan dari flowchart Sistem. Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi. Suatu contoh flowchart program dapat dilihat pada Gambar. berikut ini:

  8. Gambar 2.6 Flowchart Program

  9. Flowchart Proses (Process Flowchart)

    Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus:

  10. Gambar 2.7 Simbol Flowchart Proses



    Konsep Dasar Internet Of Things(IOT)

    Definisi Internet Of Things

    Menurut Somayya Madakam (2015:250), [6]Internet of Things didefinisikan sebagai jaringan objek cerdas yang terbuka dan komprehensif yang memiliki kapasitas untuk mengatur secara otomatis, berbagi informasi, data, dan sumber daya, bereaksi dan bertindak dalam menghadapi situasi dan perubahan dalam lingkungan”.

    Menurut Rohman dkk (2016:189), [7]Internet of Things merupakan sebuah konsep untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang selalu terhubung”.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan secara singkat Internet of Things bisa dibilang adalah di mana benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi dan bertukar informasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti internet.

    Manfaat Internet Of Things

    Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam beberapa bidang yaitu:

    1. Sektor Pembangunan
    2. Sektor Energi
    3. Sektor Pendidikan
    4. Sektor Kesehatan
    5. Sektor Industri
    6. Transportasi
    7. Pedagang
    8. Keamanan
    9. Teknologi dan Jaringan

    Konsep Dasar Monitoring

    Definisi Monitoring

    Menurut Maya Amelia (2016:32), [8] “Monitoring adalah sekumpulan elemen yang saling berinteraksi menjadi satu kesatuan untuk melakukan fungsi pengawasan dengan tujuan agar setiap proses yang diawali berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan”.

    Menurut Indrawati dkk (2018:9), [9] “Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan indikator yg ditetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program/proyek sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/proyek selanjutnya”.

    Fungsi Monitoring

    Menurut Indrawati dkk (2018:10-11), [9] monitoring mempunyai empat fungsi, yaitu:

    1. Ketaatan (compliance), monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
    2. Pemeriksaan (auditing), monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka.
    3. Laporan (accounting), monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.
    4. Penjelasan (explanation), monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.

    Konsep Dasar Prototype

    Definisi Prototype

    Menurut Mulyani (2017:26), [10]Prototyping merupakan teknik pengembangan system yang menggunakan prototype untuk menggambarkan system, sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan sistem yang akan dilakukannya.”

    Menurut Otto Fajarianto (2016:55), [10]Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping".

    Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan prototipe adalah demonstrasi dari suatu produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

    Jenis-Jenis Prototype

    "Menurut Saefullah dalam CCIT Journal (2015:64), [11] Jenis- jenis prototipe secara general dibagi menjadi tiga, yaitu :

    1. THROW-AWAY

      Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

    2. INCREMENTAL

      Prototype finalnya dibuat sebagai komponen- komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keselueuhan hanya ada satu tetapi dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

    3. EVOLUTIONARY

      Pada metode ini, prototype tak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.


    Konsep Dasar Implementasi

    Definisi Implementasi

    Menurut Putra (2018:23), [12] “Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga dimaksudkan menyediakan sarana untuk membuat sesuatu dan memberikan hasil yang bersifat praktis terhadap sesama”.

    Konsep Dasar Jaringan

    Definisi Implementasi

    Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:21), [13] “Jaringan komputer merupakan suatu hasil dari koneksi (hubungan) dari sejumlah perangkat atau komputer dengan saling berkomunikasi satu sama lain”.


    Sifat-Sifat Dasar Jaringan

    Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:21), [13] Jaringan komputer memiliki empat buah sifat dasar penting. Keempat sifat tersebut, yaitu:

    1. Scalability

      Jaringan komputer mampu disesuaikan dengan kebutuhan user dapat berkembang dan menghilangkan batasan geografis atau lokasi.

    2. Resource Sharing

      Jaringan komputer dapat digunakan untuk pemakaian bersama dari sumber daya yang ada (resource sharing). Sumber daya tersebut berupa perangkat keras (hardware) serta perangkat lunak (software).

    3. Connectivity

      Jaringan komputer mudah dihubungkan serta pengguna (user) mudah untuk terhubung dari jaringan komputer. Untuk menciptakan hubungan ini, terdapat sejumlah perangkat penghubung di dalamnya. Yang termasuk perangkat-perangkat itu switch, modem, router, hub.

    4. Reliability

      Suatu jaringan komputer mempunyai kehandalan di dalamnya memberikan user performansi jaringan komputer yang dapat diukur.


    Jenis-Jenis Jaringan Komputer

    Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:21), [13] jenis jaringan komputer berdasarkan area atau lokasi yang dibedakan menjadi 4, diantaranya sebagai berikut:

    1. PAN (Personal Area Network)

      PAN (Personal Area Network) adalah jaringan komputer yang dibentuk dalam beberapa buah komputer atau antara komputer dengan peralatan non-komputer. Misalnya: HP, PDA, dan komputer.

    2. LAN (Local Area Network)

      LAN (Local Area Network) adalah bentuk jaringan komputer lokal, yang luas areanya sangat terbatas. Umumnya diterapkan untuk jaringan komputer rumahan, lab komputer di sekolah serta kantor, di mana masing-masing komputer mampu saling berinteraksi, bertukar data, dan juga dapat menggunakan peralatan bersama seperti printer. Media yang dipakai berupa kabel (UTP atau BNC) maupun wireless.

    3. MAN(Metropolitan Area Network)

      MAN(Metropolitan Area Network) Adalah suatu jaringan komputer dengan skala yang lebih besar daripada LAN, bisa berupa suatu jaringan komputer antar kantor atau perusahaan denan jarak yang berdekatan. MAN (Metropolitan Area Network) terdiri atas beberapa LAN yang saling berhubungan. Media yang dipakai antar gedung umumnya wireless atau kabel serat optik.

    4. WAN(Wide Area Network)

      WAN(Wide Area Network) adalah sebuah jaringan komputer dengan jangkauan area geografis yang sangat luas, dapat mencakup sebuah negara bahkan benua untuk mengaksesnya. WAN (Wide Area Network) terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna dan komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lainnya. Jarak WAN hingga 1000 KM kecepatan 1,5 Mbps s/d Gbps.

    Konsep Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Siahaan dalam dzulhaq dkk (2017:1), [14] “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

    Menurut Ariawan dan Wahyuni (2015:63), [15] ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan Elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang dibuat untuk memunuhi kebutuhan aktivitas awal hingga akhir.

    Tahap-Tahap Elisitasi

    Menurut Ariawan dan Wahyuni (2015:63), [16] Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      • “M” pada MDI itu artinya Mandatory.

        Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      • “D” pada MDI itu artinya Desirable

        Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      • “I” pada MDI itu artinya Inessential

        Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI.

      Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

      • T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      • O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      • “E” artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      • High(H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      • Middle(M): Mampu untuk dikerjakan.

      • Low(L): Mudah untuk dikerjakan.


    4. Final Draft Elisitasi

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


    Teori Khusus

    Konsep Dasar Suara

    Definisi Suara

    Menurut Rahmad dan Fragastia (2014:322), [17] “Suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel (dB)”.


    Konsep Dasar Mikrokontroler

    Definisi Mikrokontroler

    Menurut Kusumah dkk dalam CCIT Journal (2016:170), [18] “Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram berulang kali, baik ditulis atau dihapus”.

    Menurut Amirah dan Salman (2018:8), [19] “Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan program did umumnya terdiri dari CPU (central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya”.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan barang yang menentukan kualitas pelayanan kemudian dijual dalam suatu perusahaan.

    Karakteristik Mikrokontroler

    Menurut Rahman (2018:2), [20]Karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:

    • CPU (Central Procesing Unit)

    • RAM (Read Only Memory)

    • I/O (Input/Output)

    Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontrol memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter dan lain-lain.

    Klasifikasi Mikrokontroler

    Menurut Rahman (2018:2), [20]Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

    • ROM(Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte(1 KB )

    • RAM berkapasitas 68 byte

    • EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte

    • Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)

    • Timer/Counter 8 bit dengan prescaler

    • Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing).


    Jenis-jenis Mikrokontroler

    Secara teknis hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini di dasarkan pada kompleksita intruksi-intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing keturunan atau keluarga sendi-sendiri.

    1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang dimiki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak. Contoh RISC diantaranya adalah AVR. Arduino, ARM, PIC, dll.

    2. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Intruction Set Computer. Intruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. Contoh CISC diantaranya MCS51.

    Dengan mengetahui jenis-jenis mikrokontroller pada pembahasan diatas, maka penulis dapat mengetaui bahwa dalam pembuatan projek skripsi. Penulis menggunakan jenis mikrokontroller berarsitektur RISC yang termasuk dalam keluarga ARM yang terdapat pada Linkit One.


    Konsep Dasar NodeMCU ESP8266

    Definisi NodeMCU ESP8266

    NodeMCU adalah Open-source firmware dan pengembangan kit yang membantu untuk membuat prototipe produk IOT (Internet of Things) dalam beberapa baris skrip Lua Node Mcu adalah sebuah platform open source IOT (Internet Of Things). Node Mcu menggunakan Lua sebagai bahasa scripting. Hal ini didasarkan pada proyek Elua, dan dibuat di atas ESP8266 SDK 1.4. Menggunakan banyak proyek open source, seperti lua- cjson. Ini mencakup firmware yang berjalan pada Wi-Fi SoC ESP8266, dan perangkat keras yang di dasarkan pada ESP-12 modul. Spesifikasi yang disediakan oleh Node Mcu adalah Open source, Interaktif, Telah diprogram, biaya rendah, sederhana, Smart, WI-FI diaktifkan.


    Gambar 2.8 PinOut NodeMCU


    Konsep Dasar Thingspeak

    Definisi Thingspeak

    Menurut Sharmad Pasha (2016:19), [21]Thingspeak is a web based open API IoTsource information platform that comprehensive in storing the sensor data of varied „IoT applications‟ and conspire the sensed data output in graphical form at the web level”.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
    2. Anggraeni, E. Y. (2017). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
    3. Iswandy, E. (2015). Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung–Barung Balantai Timur. Padang: Jurnal TeknoIf, 3(2).
    4. Tiara, K., Kusumah, H., & Putri, D. M. (2017). PENERAPAN MANAJEMEN ASET DENGAN MAPYOURTAG PADA PERGURUAN TINGGI. Tangerang: CERITA Journal, 3(1), 91-109.
    5. Ridlo, I. A. (2017). Panduan Pembuatan Flowchart. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Departemen Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan.
    6. Madakam, S. (2015). Internet of things: smart things. Singapore: International journal of future computer and communication, 4(4), 250.
    7. Rohman, F., & Iqbal, M. (2016). Implementasi Iot Dalam Rancang Bangun Sistem Monitoring Panel Surya Berbasis Arduino. Kudus: Prosiding SNATIF, 189-196.
    8. Amelia, M. (2016). SISTEM MONITORING PENGUMPULAN GETAH KARET BERBASIS SMS GATEWAY PADA PETANI KARET DI DESA SURYA ADI KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN. Palembang: Jurnal Informatika Global, 7(1).
    9. 9,0 9,1 Indrawati, I., Suprihanto, J., & Wibowo, A. (2018). MONITORING LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) DI KABUPATEN PACITAN. Yogyakarta: (Doctoral dissertation, STIE Widya Wiwaha).
    10. 10,0 10,1 Mulyani, S. (2017). Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika.
    11. Saefullah, Asep. Nur Azizah. Andri Ansyah. 2015. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Antrian Pembayaran Kuliah Pada LKM Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: CCIT Journal. Volume 9, No.1 September 2015.
    12. Putra, A. S., Febriani, O. M., & Bachry, B. (2018). Implementasi Genetic Fuzzy System Untuk Mengidentifikasi Hasil Curian Kendaraan Bermotor Di Polda Lampung. SIMADA (Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen Basis Data), 1(1), 21-30. Lampung: Informatics and Business Institute Darmajaya.
    13. 13,0 13,1 13,2 Pratama, I. P. A. E., & Eka, P. A. (2014). Jaringan Komputer. Bandung: Informatika.
    14. Dzulhaq, M. I., Tullah, R., & Nugraha, P. S. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Tangerang: JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 7(1).
    15. Ariawan, J., & Wahyuni, S. (2015). Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis We. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global, 5(1).
    16. Ariawan, J., & Wahyuni, S. (2015). Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis We. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global, 5(1).
    17. Rahmad, I. F., & Fragastia, V. A. (2017, October). Perancangan Navigasi Robot Berbasis Suara Menggunakan Android. Medan: In Seminar Nasional Informatika (SNIf) (Vol. 1, No. 1, pp. 320-324).
    18. Kusumah, H., & Idris, M. (2016). SISTEM PENGUKUR TINGGI DAN BERAT BADAN UNTUK POSYANDU MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATmega853. Tangerang: CCIT Journal, 9(2), 168-178.
    19. Amirah, A., & Salman, S. (2018). IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR). Yogyakarta: SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 6(1), 1-13.
    20. 20,0 20,1 Rahman, A. (2018). Penyiraman Tanaman Secara Otomatis Menggunakan Propeler berbasis IoT. Purwokerto: ITEJ (Information Technology Engineering Journals), 3(2), 20-27
    21. Pasha, S. (2016). ThingSpeak based sensing and monitoring system for IoT with Matlab Analysis. India: International Journal of New Technology and Research, 2(6).


Contributors

Abdul khobir, Admin