SI1522490015

Dari widuri
Revisi per 8 Februari 2020 11.51 oleh Budi Mulya Prakoso (bicara | kontrib) (Tolong Di terbitkan ka, terima kasih)

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari


SISTEM PSIKOTES PADA PT SEWU SEGAR NUSANTARA

BERBASIS WEB


SKRIPSI






Disusun Oleh :

NIM : 1522490015

NAMA : BUDI MULYA PRAKOSO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2019/2020)



UNIVERSITAS RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


SISTEM PSIKOTES PADA PT SEWU SEGAR NUSANTARA

BERBASIS WEB


Disusun Oleh :

NIM
: 1522490015
Nama
: Budi Mulya Prakoso
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2020

Dekan
               
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
               
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
               
((Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I)
NIP : 006095
               
NIP : 078010
           
           
           
           
       
Rektor
       
UNIVERSITAS RAHARJA
           
           
           
           
       
       
NIP : 000603




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


SISTEM PSIKOTES PADA PT SEWU SEGAR NUSANTARA

BERBASIS WEB


Dibuat Oleh :

NIM
: 1522490015
Nama
: Budi Mulya Prakoso

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Denny Andwiyan,S.T.,MT)
   
(Arkan Nur Robby,S.T.,MM)
NID : 05072
   
NID : 14005




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


SISTEM PSIKOTES PADA PT SEWU SEGAR NUSANTARA

BERBASIS WEB


Disusun Oleh :

NIM
: 1522490015
Nama
: Budi Mulya Prakoso
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

  
Tangerang, 19 Januari 2020
   
(Budi Mulya Prakoso)
NIM : 1522490015

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Tes psikologi atau psikotes adalah bidang yang ditandai dengan penggunaan sampel perilaku untuk menilai konstruksi psikologis, seperti fungsi kognitif dan emosional, tentang individu tertentu. Istilah teknis untuk ilmu di balik tes psikologis adalah Psikometrik. Dengan sampel perilaku, berarti pengamatan dari tugas melakukan individu yang biasanya telah ditentukan sebelumnya, yang sering berarti nilai pada ujian. Respon ini sering dikompilasi ke dalam tabel statistik yang memungkinkan evaluator untuk membandingkan perilaku individu yang diuji terhadap tanggapan kelompok norma. proses psikotes dapat memperlambat suatu pencarian kandidat karyawan maka dapat disimpulkan bahwa proses psikotes memakan waktu lebih lama daripada proses lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan diterapkannya sistem psikotes berbasis web supaya lebih mempermudah HRD untuk penerimaan calon karyawan / pelamar. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode analisa SWOT untuk menganalisa kebutuhan. Aplikasi pengajuan kredit yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan menggunakan MySQL untuk databasenya, serta untuk model sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language).

Kata Kunci:Proses, Tes, Psikologi.


ABSTRACT


Psychological testing is a field characterized by the use of behavioral samples to assess psychological constructs, such as cognitive and emotional functions, about certain individuals. The technical term for the science behind psychological testing is Psychometrics. By behavioral sample, it means observation of an individual's predetermined assignment, which often means a score on an exam. These responses are often compiled into statistical tables that allow evaluators to compare the behavior of individuals tested against group norm responses. the psychological testing process can slow down the search for employee candidates so it can be concluded that the psychological testing process takes longer than other processes. The conclusion of this research is the implementation of a web-based psychological testing system to make it easier for HRD to recruit prospective employees / applicants. The analysis method used in this study uses the SWOT analysis method to analyze needs. Credit application applications are built using the PHP programming language, and use MySQL for the database, and for system models using UML (Unified Modeling Language).

Keywords: Process, Test, psychologic.




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “SISTEM PSIKOTES PADA PT SEWU SEGAR NUSANTARA BERBASIS WEB”.

Tujuan penulisan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  4. Bapak Denny Andwiyan, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Arkan Nur Robby, S.T., MM. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Ibu Krisna Ekadewanti selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Khususnya Keluarga yang telah banyak memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan penulis.
  9. Untuk teman-teman seperjuangan saya halan-halan yang telah membantu mensupport penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

  
Tangerang, 19 Januari 2020
   
(Budi Mulya Prakoso)
NIM : 1522490015



Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 1.1 Grafik Rata - Rata Waktu Psikotes Karyawan
  2. Gambar 3.1 Struktur HRD PT.Sewu Segar Nusantara
  3. Gambar 3.2 Use Case Diagram
  4. Gambar 3.3 Activity Diagram
  5. Gambar 3.4 Sequance Diagram
  6. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  7. Gambar 4.2 Activity Diagram Admin
  8. Gambar 4.3 Activity Diagram HRD
  9. Gambar 4.4 Activity Diagram Pelamar
  10. Gambar 4.5 Sequence Diagram Admin
  11. Gambar 4.6 Sequence Diagram HRD
  12. Gambar 4.7 Sequence Diagram Pelamar
  13. Gambar 4.8 ER Diagram
  14. Gambar 4.9 Tampilan Halaman Login
  15. Gambar 4.10 Tampilah Halaman Dashboard Admin
  16. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Data User
  17. Gambar 4.12 Tampilan Halaman Hak Akses untuk Login
  18. Gambar 4.13 Tampilan Halaman Pilih Soal
  19. Gambar 4.14 Tampilan Soal IQ
  20. Gambar 4.15 Tampilan Soal PAPI
  21. Gambar 4.16 Tampilan Soal DISC
  22. Gambar 4.17 Tampilan Soal CFIT
  23. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Skoring
  24. Gambar 4.19 Tampilan Halaman Skor
  25. Gambar 4.20 Tampilan Halaman Waktu
  26. Gambar 4.21 Tampilan Request
  27. Gambar 4.22 Tampilan Report
  28. Gambar 4.23 Tampilan Halaman Login
  29. Gambar 4.24 Tampilah Halaman Dashboard Admin
  30. Gambar 4.25 Tampilan Halaman Data Admin
  31. Gambar 4.26 Tampilan Halaman Hak Akses untuk Login
  32. Gambar 4.27 Tampilan Halaman Pilih Soal
  33. Gambar 4.28 Tampilan Soal IQ
  34. Gambar 4.29 Tampilan Soal PAPI
  35. Gambar 4.30 Tampilan Soal DISC
  36. Gambar 4.31 Tampilan Soal CFIT
  37. Gambar 4.32 Tampilan Halaman Skoring
  38. Gambar 4.33 Tampilan Halaman Skor
  39. Gambar 4.34 Tampilan Halaman Waktu
  40. Gambar 4.35 Tampilan Request
  41. Gambar 4.36 Tampilan Report
  42. Gambar 4.37 Tampilan Halaman Login
  43. Gambar 4.38 Tampilan Halaman Dashboard Pelamar
  44. Gambar 4.39 Tampilan Halaman Data Diri Pelamar
  45. Gambar 4.40 Tampilan Halaman Tes Pelamar

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 1.1 Proses lama waktu Perekrutan Karyawan
  2. Tabel 3.1 Analisa SWOT yang berjalan
  3. Tabel 3.2 Analisa SWOT Sistem Berjalan
  4. Tabel 3.3 Proses lama waktu Perekrutan Karyawan
  5. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I
  6. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II
  7. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III
  8. Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi
  9. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Diusulkan
  10. Tabel 4.2 Tabel User
  11. Tabel 4.3 Tabel Akses Login
  12. Tabel 4.4 Tabel Data Pilih Soal
  13. Tabel 4.5 Tabel Soal
  14. Tabel 4.6 Tabel Jawaban
  15. Tabel 4.7 Tabel Request
  16. Tabel 4.8 Tabel Waktu
  17. Tabel 4.9 Tabel Report
  18. Tabel 4.10 Black Box Testing
  19. Tabel 4.11 Time Schedule
  20. Tabel 4.12 Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM



DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

PT. Sewu Segar Nusantara didirikan pada tahun 1995 sebagai anggota dari kelompok investasi unggulan Gunung Sewu Kencana (GSK) yang memiliki keahlian yang luas di beberapa bidang antara lain yaitu makanan, agribisnis, asuransi jiwa, barang-barang konsumen, sumber daya alam, teknologi informasi serta properti. Unit bisnis dari kelompok GSK telah membentuk jaringan distribusi yang luas di seluruh nusantara dan juga hubungan pemasok dan pengecer yang kuat.

Didalam setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah pasti memiliki divisi Human Resources Development (HRD). HRD sendiri merupakan bagian terpenting dalam organisasi untuk mengurus dan mengelola sumber daya manusia di dalam organisasi tersebut. HRD memiliki berbagai macam fungsi, antara lain mengadakan rekrutmen atau pengadaan karyawan. HRD harus bekerja keras memilih seorang karyawan dengan berbagai kriteria yang ketat, tak terkecuali pemilihan karyawan dengan proses melakukan tes psikotes. Psikotes merupakan tes untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tes tersebut dapat berbentuk tertulis, visual atau evaluasi verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi kognitif dan emosional.

Gambar 1.1 Grafik Rata - Rata Waktu Psikotes Karyawan</em>

Tabel 1.1 Proses lama waktu Perekrutan Karyawan

Data diatas menunjukan bahwa proses psikotes memperlambat suatu pencarian kandidat karyawan maka dapat disimpulkan bahwa proses psikotes memakan waktu lebih lama daripada proses lainnya.

Berdasarkan latar belakang di perusahaan PT. Sewu Segar Nusantara belum menggunakan sistem komputerisasi berbasis web, maka pada kesempatan ini saya mengambil penulisan “SISTEM APLIKASI PSIKOTES PADA PT. SEWU SEGAR NUSANTARA BERBASIS WEBSITE” sebagai judul Skripsi Saya..

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana sistem psikotes yang berjalan pada PT. Sewu Segar Nusantara ?
  2. Apa saja kendala – kendala yang terjadi pada sistem psikotes yang sedang berjalan di PT. Sewu Segar Nusantara ?
  3. Apa solusi yang akan mengefisiensikan waktu divisi HRD dalam proses penilaian calon karyawan baru ?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang dibahas dalam hal ini seputar sistem psikotes pada PT. Sewu Segar Nusantara, khususnya dalam proses penilaian calon karyawan, agar dalam proses penilaian tersebut dapat lebih baik.


Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Tujuan dari Penelitian ini adalah:

  1. Agar PT. Sewu Segar Nusantara mempunyai media informasi yang memudahkan dalam melakukan rekruitmen calon karyawan baru.
  2. Agar PT. Sewu Segar Nusantara dapat menggunakan media informasi ini sebagai media rekruitmen calon karyawan baru.
  3. Untuk menambah pengalaman, pengenalan dan pengamatan. Sehingga dapat membantu mempersiapkan diri dalam dunia kerja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama belajar di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan secara sistematis.
  2. Adanya penelitian ini dapat menjadi referensi untuk mengembangkan sistem yang sedang berjalan saat ini agar menjadi lebih baik lagi dan menghindari "human error" sehingga mendapatkan informasi yang akurat dan hasil yang efektif serta efisien dari sistem psikotes yang sedang berjalan saat ini.
  3. Adanya penelitian ini diharapkan untuk mempermudah HRD dalam melakukan penilaian kepada calon karyawan dengan cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Penulis melakukan pengamatan langsung dari objek penulisan. Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai kontrol rate.

  2. Metode Wawancara

    Penulis melakukan wawancara kepada HRD atau Ibu Krisna Ekadewanti di PT. Sewu Segar Nusantara.

  3. Metode Studi Pustaka

    Selain melakukan observasi penulis juga melakukan data dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku dan data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan penulis untuk membantu penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.

Metode Analisa

Dalam penulisan penelitini ini penulis menggunakan metode analisa yaitu Metode SWOT. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat) yang digunakan untuk menemukan masalah dari 4 (empat) sisi yang berbeda, antara lain (1). bagaimanakah kekuatan dari sistem yang berjalan saat ini sehingga mampu mengambil keuntungan dari sebuah peluang yang sudah ada. (2). Mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan dari sistem yang berjalan saat ini. (3). Bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman dari segala faktor eksternal perusahaan. Dan (4). Bagaimanakah cara mengatasi kelemahan yang mampu menjadi ancaman nyata atau dapat menciptakan sebuah ancaman baru. Dengan menggunakan analisis ini Penulis dapat menggambarkan secara jelas kelemahan sistem, ancaman yang dihadapi, memanfaatkan peluang yang ada hingga menjadikan kekuatan sistem yang dibangun.

Metode Perancangan

Sistem psikotes pada PT Sewu Segar Nusantara berbasis web yang akan dituangkan dalam tahap: Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram, serta penjabaran dan spesifikasi data, yang menggunakan beberapa software serta penjabaran rancangan basis data dan spesifikasi data, yang menggunakan beberapa software dalam perancangannya antara lain : PHP, phpMyAdmin, Apache, MYSQL, Visual Paradigma, dan Chrome.

Metode Testing

Dalam metode testing ini penulis melakukan pengujian dengan metode black box terhadap sistem yang telah dibuat, hal ini dilakukan agar dapat diketahui apakah sistem tersebut sudah berjalan sesuai dengan ketentuan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas penulisan skripsi ini, maka materi-materi yang tertera pada penulisan ini di kelompokan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus berupa pengertian dan definisi yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas serta literature review yang berhubungan dengan penulisan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat SD IT Al Muhajir, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang diusulkan yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan program, testing dan implementasi.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pengujian sistem yang dibangun, serta saran-saran untuk perbaikan serta penyempurnaan laporan skripsi ini dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Menurut Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:2016)[1], menjelaskan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

    Menurut Otto Fajarianto dalam jurnal sisfotek global (2017:49)[2], mengutip dari hartono “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi kesatuan”.

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25)[3], “Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian pada suatu tujuan utama”.

    Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan prosedur-prosedur suatu jaringan kerja yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

  2. Karakteristik Sistem

    Menurut Hutahaean (2015:3-5)[4], Supaya sistem dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

    1. Komponen

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling berkerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian sistem.

    2. Batasan Sistem (Boundary)

      Batas sistem merupakan daerah yang membatasi anatara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

      Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.

    4. Penghubung Sistem (Interface)

      Penghubung merupakan media yang menghubungkan anatara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

    5. Masukan Sistem (Input)

      Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukkan perawatan dan masukkan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

    6. Keluaran Sistem (Output)

      Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

    7. Pengolahan Sistem (Process)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

    8. Sasaran Sistem

      Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Tyoso (2016:5)[5], beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklarifikasikan sistem yang relevan dengan sistem informasi, yang dijabarkan seperti berikut ini, antara lain :

    1. Sistem Alamiah (Natural System) muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia.
    2. Sistem Tiruan (Artificial System) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi ia dapat pula mengejar tujuan lainnya, misalkan memberikan beasiswa kepada anak sekolah penduduk setempat. Tujuan utama DSS adalah membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan secara cepat dan dalam ruang lingkup tertentu.
    3. Sistem Deterministik (Deterministic System), bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini.
    4. Sistem Probabilistik (Probabilistic System) dapat dilacak hanya dengan mengunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu Organisasi dan sistem informasi adalah probabilistik, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika dibandingkan dengan sebuah central processor computer.
    5. Sistem Tertutup (Closed System) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula. Batu baterai atau traffic light merupakan contoh sistem tertutup. Sistem ini akan habis masa pakainnya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang dipakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan sistem yang bersangkutan karena telah mencapai tujuannya.
    6. Sistem Terbuka (Opened Syste) menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input or output) dengan demikian, kita harus memilah input dan output seperti yang diharapkan. Beberapa masukan ini digunakan untuk adaptasi dengan perubahan lingkungan. Kerumitan lingkungan pada masyarakat informasi menuntut ada batasan yang tegas karena organisasi membutuhkan berbagai informasi yang sesuai dengan lingkungannya. Dengan memasukkan unsur pengganggu (negative entropy), sistem terbuka menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data

    Menurut Khozin Yuliana, dkk dalam Jurnal Sensi Vol.4 No.1 (2018:48)[6], Mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari satu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

    Menurut Sobri, dkk (2017:157)[7], “Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu dan kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alphabet, dan simbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video”.

    Menurut Sopingi (2015:20)[8], “Kata data merupakan bentuk jamak dari datum. Secara sederhana data dapat diartikan sebagai keterangan-keterangan tentang suatu hal. Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya, dan karenanya dapat dijadikan sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan. Data dapat berupa angka atau bilangan, dan biasanya disebut sebagai data kuantitatif. Data dapat juga berupa konsep atau kategori yang bukan berupa angka, dan biasanya disebut sebagai data kualitatif”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum memiliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadaannya. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran, terhadap data-data yang dimilikinya.

  2. Definisi Informasi

    Menurut Sunarya, dkk dalam jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:80)[9], “Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya untuk pengambilan keputusan”.

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25)[3], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:24)[10], Dalam Jurnal Informatika Mulawarman, Mengutip dari Abidin “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

  3. Kualitas Informasi

    Menurut Ridho Pamungkas, dalam Jurnal Intensif (2017:43)[11], Kualitas informasi tergantung pada beberapa hal, yaitu :

    1. Relevansi

      Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

    2. Kelengkapan dan Keluasan

      Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

    3. Kebenaran

      Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

    4. Terukur

      Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

    5. Keakuratan

      Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

    6. Kejelasan

      Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

    7. Keluwesan

      Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

    8. Ketepatan Waktu

      Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).


Konsep Dasar Sistem Infromasi

  1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Anggraeni (2017:2)[12], “Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data-data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

    Menurut Priyo Sutopa, dkk (2016:24)[10], mengutip dari Siregar “Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia  disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan, Sistem Informasi yang akurat dan efektif”.

    Dapat disimpulkan dari para pendapat ahli diatas bahwa sistem informasi adalah suatu tahapan sistem yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, menyimpan dan menyebarkan berbagai jenis file informasi yang nantinya akan menjadi data yang berguna untuk semua orang.

  2. Komponen Sistem Infromasi

    Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk, Dalam Seminar Nasioal Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:25)[3], Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok baris data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. Juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

    2. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

    3. Blok Keluaran (Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok Teknologi (Block Technology)

      Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) danperangkat keras (hardware).

    5. Blok Basis Data (Database Block)

      Basis Data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

    6. Blok Kendali (Control Block)

      Banyak faktor yang dapat merusak sistern informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistern itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

  3. Kegiatan Sistem Informasi

    Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25)[10], bahwa kegiatan sistem informasi ada 4, yaitu :

    1. input
    2. proses
    3. output
    4. penyimpanan
  4. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sandro Alfeno, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.7 No.2 (2017:29)[13], “Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi, Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut : tepat kedapa orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage)”.

Konsep Dasar Analisa

  1. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:72)[14], “Analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya”.

    Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Rahmat Agusli, dkk (2017:21)[15], “Analisa sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

    Berdasarkan definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, mengenai bagus atau tidaknya sistem tersebut.

  2. Tahap - Tahap Analisa Sistem

    Menurut Nanang Misbachul Huda (2016:18)[16], Tahap analisis sitem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap-tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut :

    1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
    3. Analyze, yaitu menganalisis sistem
    4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

    Setelah tahap analisis sistem telah dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran apa yang perlu dikerjakan selanjutnya. Tahap berikutnya adalah tahap desain sistem yaitu analisis sistem akan memikirkan bagaimana proses membentuk sistem tersebut berjalan.

    Teori Khusus

    Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

    Definisi Psikotes

    Menurut Dra. Nina Ariyani Martini, M.Lib.[17], menjelaskan istilah psikologi bukanlah merupakan hal yang asing lagi. Kita sering mendengar istilah tersebut baik di media massa ataupun dalam percakapan sehari-hari. Namun, masih banyak yang belum mengetahui apa yang sesungguhnya dipelajari oleh psikologi. Mungkin masih ada di antara Anda yang beranggapan bahwa psikologi hanya untuk mereka yang mempunyai masalah. Hal ini bukan hal yang aneh karena memang masih banyak orang beranggapan demikian. Anggapan ini menyebabkan mereka malu untuk berkonsultasi dengan psikolog bila menghadapi permasalahan karena takut dianggap tidak normal atau memiliki kelainan jiwa.

    Definisi Web

    Menurut Agung Baitul Hikmah dkk (2015:1)[18], menjelaskan bahwa “Web merupakan suatu kumpulan hyperlink yang menuju alamat satu ke alamat lainnya dengan bahasa HTML”.

    Menurut Fitri Marisa (2016:1)[19], Web adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk mempublikasikan informasi berupa teks, gambar, dan program multimedia lainnya, jenis aplikasi yang menggunakan arsitektur client-server.

    Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

    Menurut Priyo dkk (2016:25)[10], mengatakan bahwa “PHP merupakan salah satu serverside yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat”.

    Menurut Mega Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovative Research in Science, Engineering an Technology (2016:8981)[20] , mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-Processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

    Definisi MySQL

    Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57)[21] mengemukakan bahwa “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

    Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981) [20]mendefinisikan bahwa “MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

    Definisi XAMPP

    Menurut Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632)[22], mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahas untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

    Definisi Elisitasi

    Menurut Siahaan dalam Dzulhaq (2017:1)[23] “elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (reqruitments engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi”.

    Dari pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa elisitasi adalah suatu metode analisa yang dibuat tergantung kebutuhan pengguna atau pihak terkait dan disanggupi oleh peneliti.

    1. Tahap – Tahap Elisitasi

      Menurut Hidayati dalam Sunarya (2015:3)[24], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

      1. Elisitasi Tahap I. Pada tahap ini elisitasi berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
      2. Elisitasi Tahap II. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential):
        1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
        2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
        3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
      3. Elisitasi Tahap III. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
        1. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
        2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
        3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem? Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
          1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
          2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan
          3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan
      4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky dalam Rini (2016:64)[19], adalah “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Menurut Mustaqbal (2015:31)[25], “Pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap”.

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Yusuf DKK dalam jurnal CCIT (2015:29)[26], “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Menurut Mulyani (2016:35)[27], UML adalah sebuah teknik pengembangan system yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada system.

Masing - masing diagram UML didesain agar para pengembang dan pengguna dapat melihat sistem software dari perspektif yang berbeda dan dalam berbagai level abstraksi. UML terdiri dari banyak diagram, diantaranya:

  1. Use Case Diagram

    Menurut Alan Dennis (2015:513)[28], Use Case Diagram adalah “Diagram fungsional dalam bahwa mereka menggambarkan fungsi dasar dari sistem” ke dua deskripsi use case dan diagram use case di dasarkan pada persyaratan di identifikasi dan deskripsi diagram aktivitas deskripsi proses. Use Case menjelaskan cara yang sangat sederhana dari fungsi utama dari sebuah sistem dan bermacam-macam perbedaan dari pemakai akan saling berpengaruh. Use Case digunakan untuk menggambarkan fungsi dari sistem dan sebagai model dialog antara aktor dan sistem, ” Use case diagram menampilkan actor , use case , dan hubungan antara mereka. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun kebutuhan sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien dan merancang test khusus untuk desain yang ada pada sistem”.

  2. Activity Diagram

    Menurut (Alan Dennis 2015:513)[28], Activity Diagram adalah “Activity Diagram yang digunakan untuk menggunakan tingkah laku proses bisnis satu orang dari obyek. Dalam beberapa kebiasaan bisa dilihat sebagai diagram aliran data yang sudah berpengalaman digunakan dalam conjunction dengan struktur analis. Tidak hanya itu, diagram activity dapat digunakan untuk menggambarkan segala macam dari level menengah aliran kerja bahwa involve beberapa perbedaan Use Case, untuk menjelaskan use case perorangan. Kesimpulannya untuk mengkhususkan detail dari metode perorangan”.

  3. Sequence Diagram

    Menurut Alan Dennis (2015:513)[28], Sequence Diagram adalah “Sequence Diagram mengilustrasikan obyek yang mengambil bagian dalam Use Case dan pesan yang terlewat diantara mereka untuk satu Use Case. Sebuah Sequence Diagram adalah model dinamis yang menunjukan urutan eksplisit pesan yang lewat diantara objek dalam interaksi yang di definisikan”.

  4. Sequence Diagram

    Menurut Prasetyo, dkk (2015)[29], ERD merupakan suatu pemodelan untuk menjelaskan hubungan antar entitas dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang memiliki hubungan atau relasi. ERD terdiri dari beberapa komponen yaitu Entitas, Atribut dan Relasi.

Konsep Dasar Analisis SWOT

  1. Pengertian Analisis SWOT

    Menurut Hermuningsi Sri, dkk (2016:148)[30], Analisis SWOT adalah analisa kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara analisis eksternal meliputi faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threats).

    Menurut Namin, dkk (2019: 459)[31], “SWOT analysis is one of the tools used in the strategy development phase to analyze internal and external strategic issues” atau bisa diartikan juga bahwa analisis SWOT merupakan suatu alat yang digunakan dalam tahap pengembangan strategi untuk menganalisis masalah internal dan eksternal.

  2. Unsur-Unsur Analisis SWOT

    Penelitian dari Zahrotun Nisak (2014:3)[32], unsur SWOT atau Kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), ancaman (threats) adalah:

    1. Faktor Eksternal

      Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan.

    2. Faktor Internal

      Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and weaknesses (S dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini terus mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) Perusahaan.

Tes IQ

Menurut Bagus Triyanto, S. T. (2016)[33], Istilah intelligence quotient atau IQ kali pertama diperkenalkan pada awal abad ke 20 oleh seorang psikolog Jerman bernama William Stern. Sejak saat itu, tes kecerdasan (tes IQ) digunakan secara luas, kemudian dikembangkan dalam berbagai tes ketrampilan dan tes bakat lainnya. Namun, hal ini kembali memicu perdebatan dan kontroversi terkait dengan penggunaan tes kecerdasan, bias budaya, pengaruh kecerdasan, bahkan hingga cara kita mendefinisikan kecerdasan itu sendiri.

Tes kecerdasan pertama yang dikenal dengan nama Skala Binet-Simon ini menjadi dasar tes kecerdasan dan masih digunakan sampai sekarang. Menurut Binet, kecerdasan merupakan sisi tunggal dari karakteristik yang terus berkembang sejalan dengan proses kematangan seseorang. Namun, terdapat kelemahan dari teori ini, yaitu aspek yang diukur dalam tes terlalu bersifat umum. Seorang ahli psikologi dan psikometri, Charles Shearman, mengemukakan bahwa kecerdasan tidak hanya terdiri atas satu faktor yang umum saja (general factor), tetapi juga terdiri atas faktor-faktor yang lebih spesifik (special factor).

Perkembangan selajutnya dalam sejarah pengujian kecerdasan adalah penciptaan instrumen pengukuran baru oleh psikolog Amerika, David Wechsler. Lahir dari rasa ketidakpuasan atas keterbatasan teori Stanford-Binet dalam penggunaannya, khususnya dalam pengukuran kecerdasan untuk orang dewasa, ia kemudian menerbitkan tes kecerdasan baru yang dikenal sebagai Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) pada 1955. Tujuan utama tes ini adalah untuk menyediakan tes kecerdasan bagi orang dewasa berusia 16-75 tahun atau lebih, yang pelaksanaanya dilakukan secara individual.

Materi tes WAIS terbagi menjadi 11 sub tes. Adapun sub-sub tes tersebut terdiri atas:

  1. Bentuk Verbal
    1. Informasi
    2. Pemahaman
    3. Hitungan
    4. Persamaan
    5. Rantang Angka
    6. Perbendaharaan Kata
  2. Bentuk Performance
    1. Simbol Angka
    2. Melengkapi Gambar
    3. Rancang Blok
    4. Mengatur Gambar
    5. Merakit Objek

DISC (Dominance Influence Steadiness Complience)

Menurut Shin, E., (2017)[34],DISC adalah sebuah metode pengenalan kepribadian sekaligus 4 faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang yang diperkenalkan oleh hasil kerja sesorang psikolog Amerika Wiliam Maulton Marston pada tahun (1893 – 1947) yang juga menciptakan Polygraph/ lie detector Pada perkembangannya kita mengenal empat kategori dengan sebutan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan DISC Dominan-Intim-Stabil-Cermat.

Tipe D Tinggi

Orang yang dominance tinggi akan bersifat tegas dan cenderung apa adanya. Biasanya orang bertipe ini sangat independen dan ambisius.

Tipe I Tinggi

Tipe ini sangat bersahabat sekali, karena berada di daerah outgoing dan berorientasi pada manusia/hubungan, maka sanagat pro-aktif dalam mendekati manusia-manusia lainnya dan menciptakan hubungan-hubungan

Tipe S Tinggi

Tipe ini adalah paduan anatara reserved dan people. Ciri khas utamanya adalah yang paling lamban dibandingkan dengan tiga tipe lainnya.

Tipe C Tinggi

Tipe ini adalah orang yang kita kenal dengan sebutan perfeksionis. Orang dengan tipe ini adalah orang yang sangat mementingkan keakuratan dan ketelitian. Tidak hanya itu, orang tipe 'C' ini sangat logis, sistematis dan berhati-hati dalam hidupnya.

Definisi PAPI Kostick

Menurut Surianti(2017)[35], PAPI Kostik adalah psikotes kerja yang bertujuan untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing-masing mewakili need maupun role tertentu, tinggi rendahnya need ataupun role tertentu mempunyai arti lebih spesifik. Konfigurasi yang diperoleh ialah gambaran dari pilihan testee yang bermuatan need maupun role, serta dibandingkan dengan need atau role lain dalam keseluruhan sistem kepribadian berdasarkan persepsi testee atas dirinya sendiri.

Culture Fair Intelligence Test (CFIT) 

Menurut Jatmika, D. (2017)[36], CFIT adalah pengukurn non verbal dari inteligensi individu. Tes ini dibentuk untuk mengatasi pengaruh-pengaruh dari kelancaran verbal (verbal fluency), latar belakang budaya, dan level pendidikan yang dimiliki individu (Cattel dalam Motta & Joseph, 2000). Selain itu CFIT ditujukan untuk mengukur fluid intelligence. Penggunaan CFIT memberikan evaluasi menganai potensi seseorang di kemudian hari daripada hanya menilai pencapaian di masa lalu atau kurangnya prestasi.

Tes CFIT terbagi menjadi tiga: (1). Skala 1 digunakan untuk anak usia 4-8 tahun, dan individu yang lebih tua yang mengalami cacat mental; (2). Skala 2 Untuk anak usia 8-14 tahun dan untuk orang dewasa yang memiliki kecerdasan di bawah normal; (3) Skala 3 untuk orang dewasa dengan kemampuan yang tinggi, anak sekolah lanjutan atas dan mahasiswa.

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Dewi, dkk (2014:125)[37], “Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

Menurut Rafika (2015:138)[1], “Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal”.

Menurut Hasibuan dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138)[38], “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk meyusun kerangka pemikiran yang jelas tantang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada rumusan masalah.

Dari beberapa pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa Literature review adalah metode yang digunakan untuk menunjang hasil wawancara serta observasi sebelumnya sebagai referensi.

(Literature Review) dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ke tingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan Tugas Akhir ini diantara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Rifqi Tsani[39], - Nurhadianto pada “Sistem Informasi Ujian Berbasis Web Server Smk Bina Islam Mandiri (Bisma) Kersana Brebes Tegal“ dapat di simpulkan bahwa Dengan menggunakan sistem informasi berbasis web server ini dapat membantu guru dalam memberikan nilai pada anak didiknya yang telah melaksanakn ujian di karenakan sistem ini langsung memberikan hasil berupa nilai ujian setelah siswa melaksanakan ujian.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Augury El Rayeb[40], Sri Rahayu, Nurmala Imaniyah pada “Sistem Ujian Mandiri Berbasis Web Sebagai Upaya Meningkatkan Efektivitas pada Perguruan Tinggi” dapat disimpulkan Dengan adanya Sistem ujian mandiri berbasis web, maka proses administrative ujian dapat berjalan lebih singkat, efektif dan efisien karena data soal-soal saling terintegrasi dalam database. Dengan ketersediaan alternative soal, sistem ujian bias berguna sebagai bank soal, efektif bagi dosen dalam penyediaan soal ujian.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Freddy Wicaksono, Arief Hidayatullah Satya Nugraha, Ridho Taufiq[41] pada “Aplikasi Tes Potensi Akademik Menggunakan Metode Anp Untuk Tes Panerimaan Mahasiswa Baru Berbasis Web” dapat di simpulkan Aplikasi ini memudahkan pihak lembaga dalam melakukan tes saringan masuk karena sudah terintegrasi komputer tanpa harus melakukan tes manual dan membantu untuk menentukan uang gedung yang akan dibayar oleh mahasiswa baru.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh I Gede Dedy Prasetia, I Gede Mahendra Darmawiguna, Gede Aditra Pradnyana[42] pada “Pengembangan SIVAJAR : Sistem Informasi Evaluasi Belajar Berbasis Web (Studi Kasus : SMK Negeri 3 Singaraja)” dapat disimpulkan penelitian ini bertujuan : Menghasilkan rancangan dan mengembangkan SIVAJAR : Sistem Informasi Evaluasi Belajar Berbasis Web (Studi Kasus : SMK Negeri 3 Singaraja), Mengetahui respon guru dan siswa terhadap implementasi SIVAJAR : Sistem Informasi Evaluasi Belajar Berbasis Web (Studi Kasus : SMK Negeri 3 Singaraja).
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Helmi Kurniawan[43] pada “Perancangan Aplikasi Ujian Test Uji Coba (Try Out) Seleksi Penerimaan Mahsiswa Baru (Spmb) Dan Ujian Nasional (Un) Berbasis Web” dapat di simpulkan Sistem aplikasi test yang dibangun bertujuan untuk mengukur intelegensi dari peserta test dan membantu bagi setiap pengguna untuk belajar dan mengasah kemampuan dan juga mengetahui seberapa besar kemampuannya dalam menyelesaikan soal Try Out SPMB dan UN. Sehingga peserta test dapat menghitung hasil jawaban ujian Try Our SPMB dan UN, Agar layak masuk perguruan tinggi mana yang akan dpilih dan lulus UN.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Maimunah Maimunah, Hariyansyah Hariyansyah, Galu Jihadi[44] pada “RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PENYEWAAN LAPANGAN FUTSAL BERBASIS WEB” dapat disimpulkan Sistem aplikasi penyewaan lapangan futsal adalah aplikasi yang dapat mengolah data pemesanan sehingga memudahkan customer untuk memesan lapangan secara real-time dan juga memudahkan pengelola atau pimpinan mendapatkan laporan penyewaan dengan cepat dan akurat.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Andika Bayu Hasta Yanto, Ahmad Fauzi, Febri Ainun Jariyah[45] pada “Sistem Informasi E-Recruitment Karyawan Berbasis Web Pada Pt. Jasa Swadayautama (Jayatama)” pada penelitian tersebut E-Rekrutmen penting bagi organisasi karena memiliki fungsi untuk menghimpun sumber daya manusia ke dalam suatu organisasi, kemajuan teknologi yang berkembang telah memaksa perusahaan untuk menerapkan yang namanya e-recruitment yaitu sistem rekrutmen yang memanfaatkan internet. Ada beberapa perbedaan pada sistem ini dibandingkan jika perusahaan menerapkan sistem rekrutmen tradisional, namun perbedaan tersebut bukanlah suatu masalah karena perusahaan dapat memperoleh banyak manfaat dari sistem online ini, yaitu penghematan biaya, kemudahan dalam penggunaan bagi kandidat, kemudahan penggunaan bagi organisasi, meningkatkan kecepatan proses perekrutan dan keberhasilan dalam menemukan calon karyawan potensial.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Aini, Q., Rahardja, U., & Fatillah, A. (2018)[46] pada “Penerapan Qrcode Sebagai Media Pelayanan Untuk Absensi Pada Website Berbasis Php Native”. Dalam sistem ini menerapkan absensi menggunakan Qrcode, yang seorang asisten lab kalau absensi hanya tinggal create Generate Qrcode pada sebuah website pensil.raharja.ac.id lalu tinggal scan qrcode pada device yang telah disediakan, dengan adanya sebuah sistem baru ini semoga absensi menjadi efektif.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh A Martono, S Maesaroh - Aptisi Transactions On Management, 2017[47] pada Utilizing Customer List Menu To Monitoring Customer Data On Web Based Accounting Online System 2.0.In a customer company is one component in advancing the company. Serving and protecting customers is something every company should do. Customer is a king who can change the situation on the company. But the customer must also be monitored so as not to be arbitrary to the company. Company monitoring must be done by a company for the convenience of the company. Customers who violate the rules and can not comply with the conditions set by the company may harm the company in the future. In order for the company to lose nothing it will have to do things like create new customers, add customer lists, change and delete customer lists, customer memo credits and record the balance of customer receivables is a company's monitoring activities to its customers. The use of WBAOS 2.0 (Web Based Accounting Online System) can facilitate the company in performing customer monitoring as well, in addition to accounting activities. By using the system the company can monitor customers anytime and anywhere with the internet connected. So that monitoring can run more effectively and more efficiently.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh ES Aisyah, M Maimunah, A Martono  - Aptisi Transactions On Management, 2017[48] pada “Effectiveness of Book Closing Using Web Based Accounting Online System 2.0 to Know the Company's Financial Ratios. Financial ratios are very important in a company, because it is the most effective way to find out financial data on a company by comparing the current financial statements of the company with the previous one. To facilitate this comparison, book closure can be done. Closing the book itself is useful to determine the company's financial position before closing, by looking at the final results of the profit and loss. It is known that the process of closing the book takes a long time with extra precision. However, this has become easier by using WBAOS (Web Based Accounting Online System) 2.0, because companies are more flexible in preparing financial statements, starting from the lane balance sheet, income statement, to the periodic cash flow, where this cash flow provides relevant information regarding cash in and out of the company. 



BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Sewu Segar Nusantara atau SSN didirikan di Jakarta pada tanggal 07 Desember 1995 berdasarkan Akta No. 9 dengan notaris Martoenoes Boejoeng Ketek, SH. Pendiri SSN adalah Bapak Husodo Angkosubroto dan Bapak Setiawan Achmad yang mewakili PT. Great Giant Pineapple Company.

Untuk memenuhi ketentuan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995, anggaran dasar SSN diubah secara keseluruhan melalui akta Nomor 31 tanggal 19 Juni 1996 dengan notaris Martoenoes Boejoeng Ketek, SH. PT. Sewu Segar Nusantara bertempat di Kawasan Industri Telesonik Dalam Jl. Gatot Subroto Km.8 Tangerang, Banten 15810 telepon/fax 0215902937/0215902935. PT. Sewu Segar Nusantara saat ini memiliki 7 Kantor Cabang, yaitu :

  1. Bandung

    Terletak di Jl. Moch Toha No. 38.Kecamatan Dayeuh Kolot, Bandung. Telepon +6285810103120.

  2. Yogyakarta

    Terletak di Ring Road Barat, Tamantirto Kasihan Bantul, Yogyakarta 55183 Telepon +62274434257 +628882700748.

  3. Semarang

    Terletak di Jl. WR Supratman No. 33 Semarang Barat 50419 telepon +62247602460 +628886589227.

  4. Surabaya

    Terletak di Jl. Beringinbendo Kv. 8 RT 06/09 Kawasan Industri Ragam II Sepanjang, Sidoarjo 61257 telepon +62317879922 +62888527680.

  5. Lampung

    Terletak di Jl. Pangeran Tirtayasa Komplek Ruko Tirtayasa Center No 5, 6, 11, 12, Kalibalok, Sukabumi Bandar Lampung 35132 tlepon +627215612119.

  6. Bali

    Terletak di Jl. Mahendradatta No. 87 Denpasar, Bali telepon +623614717498 +623614717499 +6288801176666.

  7. Balikpapan

    Terletak di Jl. Guntur Damai-Beler No. 15 RT. 30 Sumber Rejo, Balikpapan 76124 Kalimantan Timur telepon +62542738107 +628115404539.

Selain memiliki kantor cabang, PT. Sewu Segar Nusantara juga memiliki distributor yang beroperasi di wilayah Jabotabek yaitu berupa Depo buah segar. Dimana Depo buah segar tersebut bertugas memasarkan buah segar dengan produk didistribusikan langsung oleh PT. Sewu Segar Nusantara. Dalam menunjang sasarannya, PT. Sewu Segar Nusantara saat ini mempekerjakan tenaga kerja lebih dari 650 orang (dalam dan luar kota).

Sewu Segar Nusantara berfokus pada distribusi dan pemasaran buah lokal yang bekerjasama dengan Nusantara Tropical Farm(NTF) untuk menghasilkan beberapa buah lokal yang ditanam di daerah Lampung di atas lahan seluas 3500 Ha antara lain Pisang Cavendish, Nanas Honi, Guava Crystal, Pepaya, dan Buah Naga. Selain itu juga PT. Sewu Segar Nusantara bekerjasama dengan petani lokal di Jawa Tengah untuk menghasilkan Honey Melon, Golden Melon, Rock Melon, dan Jeruk Babyserta telah mengembangkan tindakan pengendalian mutu yang ketat yang dipercaya dan diandalkan oleh lebih dari 3.000 pengecer.

Segmen pasar yang berbeda-beda di Indonesia masing-masing tertutupi melalui merek Sunpride® dan Sunfresh® yang menikmati kesadaran merek yang signifikan sebagai hasil dari Sewu Segar Nusantara merintis usaha dalam mempromosikan buah sebagai bagian dari diet sehat menggunakan teknik pemasaran yang inovatif. Setiap merek diakui konsistensi dalam kualitas, rasa, dan kesegaran yang dicapai melalui penelitian tak kenal lelah dalam metode penyimpanan dan kemasan.


Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi

    “Menjadikan orang lebih sehat dengan memberikan aksesibilitas pada buah buahan yang berkualitas”

  2. Misi

    “Membangun seluruh organisasi untuk berfokus ke arah strategis agar dapat memberikan pengaruh yang kuat kepada semua karyawan untuk merubah budaya dan mengelola bisnis SSN”.

Struktur Organisasi HRD Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur HRD PT.Sewu Segar Nusantara

Tugas dan Tanggung Jawab

HRD Departement Head

  1. Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan.
  2. Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengawasan dan melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.
  3. Melaksanakan seleksi, promosi, transferring, demosi terhadap karyawan yang dianggap perlu
  4. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan sesuai dengan standar perusahaan.
  5. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi absensi karyawan, perhitungan gaji, tunjangan dan bonus.

HR Sub-Dept Head

  1. Bertanggung jawab dalam membantu dan melaporkan kepada HRD (Human Resources Of DevelopmentManager dalam bidang hiring & firingtenaga kerja.
  2. Menyusun prosedur seleksi recruitment karyawan baru.
  3. Melakukan koordinasi ke departemen lain untuk mengumpulkan rencana permintaan karyawan setiap tahun dan membuat status data karyawan dan turnover setiap bulan dari masing-masing divisi.
  4. Memasang iklan lowongan kerja, melakukan sortir lamaran, melakukan tes psikologi dan interview awal untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai.
  5. Merekomendasikan kandidat berdasarkan hasil tes psikologi dan interview awal, serta mengatur jadwal interview lanjutan (user, hrd, presdir), agar proses rekrutmen dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.
  6. Menyiapkan perjanjian kerja dan kontrak kerja karyawan serta mengupdate masa berlakunya kontrak kerja.
  7. Menginput data karyawan dan ke sistem agar semua terdata dengan baik
  8. Membuat laporan rekapitulasi mutasi, promosi dan status karyawan (tambahan anak, menikah, berhenti).

General Affairs Sub-Dept Head

  1. Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja (seperti; ATK, komputer, meja/kursi kerja, AC, dst), maupun sarana atau fasilitas penunjang lain (seperti; kendaraan operasional, office boy, satpam, operator telpon, dst.) dengan cepat, akurat/berkualitas serta sesuai dengan anggaran yang ditentukan.
  2. Melakukan analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan seluruh fasilitas dan sarana penunjang aktivitas kantor untuk kemudian diajukan kepada bagian keuangan dan manajemen perusahaan untuk dianggarkan dan disetujui. Melakukan aktivitas pemeliharaan atas seluruh fasilitas dan sarana penunjang, serta melakukan proses penggantian atas fasilitas/sarana penunjang yang rusak.
  3. Membina hubungan dengan para vendor atau supplier barang dan jasa fasilitas/prasarana kantor serta membantu dalam menangani komplain atas vendor/supplier termasuk tindak lanjut atas penanganan nota pembayaran/invoice maupun kontrak kerja dengan pihak terkait.
  4. Membuat, menjalankan dan mengembangkan sistem kerja/prosedur atas pengadaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang kerja.
  5. Melakukan survei tingkat kepuasaan atas pelayanan yang diberikan kepada seluruh karyawan/unit dalam perusahaan untuk tujuan peningkatan kualitas/mutu, ketepatan dan kecepatan pelayanan yang diberikan.
  6. Menyiapkan laporan bulanan untuk keperluan rapat anggaran, laporan keuangan atas aset dan beban biaya kantor.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. HRD melakukan job postingyang dilakukan paling lambat 2 hari setelah FPTK diterima.
  2. HRD menerima berkas lamaran yang masuk ke perusahaan.
  3. HRD menyeleksi berkas lamaran yang dilakukan 1 minggu setelah job postingseleksi berkas dilakukan bersama user.
  4. HRD menelpon pelamar untuk diberitahu jadwal psikotes dan tes komputer.
  5. Pelamar datang ke PT.Sewu Segar Nusantara untuk melakukan tes psikotes dan wawancara.
  6. HRD memeriksa tes psikotes yang dilakukan oleh Pelamar.
  7. HRD menginformasikan hasil tes psikotes.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Analisa system yang berjalan pada Use Case Diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Berdasarkan Gambar 3.2.2.1 yang berjalan saat ini dijelaskan :

  1. Terdapat 1 Sistem yang mencakup mengenai sistem rekrutmen karyawan yang berjalan pada PT Sewu Segar Nusantara.
  2. Terdapat 2 aktor yang melakukan kegiatan sistem tersebut diatas. Diantaranya :
    1. Pelamar. Berperan mengajukan lamaran yang tersedia pada PT Sewu Segar Nusantara.
    2. HRD. Berperan Melakukan Rekrutmen dan menyeleksi calon pelamar
  3. Terdapat 7 Use Caseyang bisa dilakukan actor-actor tersebut diantaranya : melakukan job posting, memasukan lamaran, cek berkas lamaran yang masuk sesuai kebutuhan,  memanggil calon karyawan melalui telepon, melakukan psikotes dan tes komputer, menghitung hasil akhir tes, menginformasikan penerimaan.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram

Berdasarkan Gambar 3.2.2.2 yang berjalan saat ini dijelaskan :

  1. Initial Nodesebagai yang mengawali objek.
  2. action nodeyang mencerminkan eksekusi dari sistem yang berjalan.
  3. Final state, sebagai yang mengakhiri objek.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequance Diagram

Berdasarkan gambar 3.2.2.3 sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

  1. Terdapat 2 actor yaitu : HRD, Pelamar.
  2. Terdapat 4 Lifeline Procedure yaitu : job seeker, berkas, tes dan hasil tes.
  3. Terdapat 7 Message spesifikasi yang berfungsi memberikan informasi komunikasi antara objek dengan subjek sistem yang sedang berjalan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa SWOT

Metode analisa sistem yang dipakai adalah analisis SWOT di Analisa SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya - upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja Sistem.

Berikut adalah tabel analisis SWOT pada PT Sewu Segar Nusantara :

Tabel 3.1 Analisis SWOT yang berjalan

Kemudian setelah mengidentifikasi dari tabel diatas dengan menggunaan metode SWOT, selanjutnya akan dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matrik SWOT ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi sekolah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategi. Yaitu strategi S-O (Kekuatan-Peluang), strategi W-O (Kelemahan-Peluang), strategi S-T (Kekuatan-Ancaman), strategi W-T (Kelemahan-Ancaman).

Tabel 3.2 Analisa SWOT Sistem Berjalan


Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Nama Masukkan : Data pelamar

Fungsi : Untuk mengetahui data pelamar

Sumber : Pelamar

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap adanya pelamar yang melamar pekerjaan

Format : Data berbentuk kertas

Keterangan : Berisi data pelamar yang melamar pada perusahaan tersebut.

Analisa Proses

Nama Modul (proses) : Psikotes dan Tes Komputer

Fungsi : Sebagai data hasil psikotes dan tes komputer

Sumber : HRD

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap ada wawancara dan psikotes untuk pelamar

Format : Format data masukan berbentuk kolom

Keterangan : Berisi data wawancara dan psikotes yang dilakukan pelamar.

Analisa Keluaran

Nama Modul (proses) : Laporan data pelamar

Fungsi : Untuk penyeleksian karyawan baru

Sumber : HRD

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap bulan

Format : Format dalam bentuk kolom

Keterangan : Sebagai laporan data pelamar.


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun perangkat keras/hardware yang digunakan saat ini pada sistem yang sudah berjalan dalam mendukung perekrutan karyawan pada bagian Departemen HRD di PT Sewu Segar Nusantara diantaranya :

  1. Processor : Intel Core i5 4210U up to 2.7Ghz
  2. Monitor : Acer
  3. Hardisk : 500 GB
  4. RAM : 4 GB
  5. Keyboard : Logitech
  6. Printer : HP Officejet Pro 8610
  7. Mouse : Logitech

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun perangkat lunak/software yang digunakan saat ini pada sistem yang sudah berjalan dalam mendukung kinerja pada manajemen PT. Sewu Segar Nusantara diantaranya :

  1. Microsoft Word 2007
  2. Microsoft Excel 2007

Hak Akses (Brainware)

  1. HRD
  2. Pelamar

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti dalam proses perekrutan karyawan pada PT Sewu Segar Nusantara dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut :

  1. Belum tersedianya tempat penyimpanan data sehingga banyak data pelamar yang hilang atau rusak

  2. Tes penerimaan karyawan baru masih dilakukan menggunakan media kertas sehingga data hasil tes rentan hilang.

  3. Terjadinya kebocoran soal sebelum calon pelamar melakukan tes.

  4. Membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan laporan penerimaan karyawan baru karena harus merekap data satu persatu.

  5. Tabel 3.3 Proses lama waktu Perekrutan Karyawan

  6. Data diatas menunjukan bahwa proses psikotes memperlambat suatu pencarian kandidat karyawan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Membuat sistem Psikotes berbasis website dengan menggunakan Framework Bootstrap, XAMPP, MySQL dan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Dengan tujuan dapat meminimalisir penggunaan kertas sehingga dapat mengurangi biaya operasional perusahaan dan sistem perekrutan karyawan pun akan menjadi lebih mudah, efektif dan efisien.

  2. Membuat suatu rancangan sistem tes online untuk mempermudah HRD dalam menyeleksi SDM terbaik dan mencegah terjadinya kebocoran soal untuk calon karyawan.

User Requirement

Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah, diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap HRD yang melakukan recruitment karyawan mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat:

Elisitasi Tahap 2

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode (M.D.I) Mandatory, Desirable dan Inessential. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi Innesential (I) harus dieliminasi.

Elisitasi Tahap 3

Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE:

  1. T artinya Tecnikcal. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O artinya Operasional. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

  1. L (Low): Mudah untuk dikerjakan.

  2. M (Middle): Mampu untuk dikerjakan.

  3. H (high): sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal.

Final Draft Elisitasi

Final Draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Dari analisa sistem yang berjalan saat ini terdapat beberapa usulan prosedur yang baru untuk tujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan pada PT Sewu Segar Nusantara. Adapun usulan prosedur yang baru antara lain :

  1. Admin

  2. Admin dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam sistem, seperti :

    1. Admin melakukan login sistem.

    2. Menampilkan halaman utama berupa dashboard.

    3. Admin dapat mengelola tambah, edit, hapus dan menampilkan semua menu yang ada dalam sistem, yaitu mulai dari dashboard, data all user, data soal, soal yang dipilih untuk masing masing pelamar, waktu untuk mengerjakan tes, skoring dan laporan berapa banyak yang sudah melakukan tes.

    4. Admin menerima request dari HRD untuk mengedit atau menghapus data soal, data waktu, data jawaban.

    5. Admin dapat melakukan logout.

  3. HRD (Human Resources Departement)

  4. HRD dapat melakukan kegiatan di dalam sistem antara lain  :

    1. HRD dapat melakukan Login.

    2. Menampilkan halaman utama berupa Dashboard.

    3. Menambah user pelamar untuk hak akses yang telah ditentukan.

    4. HRD dapat melakukan tambah, edit, hapus dan menampilkan data user pelamar, data pilih soal.

    5. HRD dapat melakukan request edit atau hapus data yaitu data soal, data waktu.

    6. HRD dapat melakukan logout.

  5. Pelamar

  6. Pelamar dapat melakukan kegiatan di dalam sistem antara lain  :

    1. Admin melakukan login sistem.

    2. Sistem menampilkan menu utama dengan hak akses admin.

    3. Admin dapat mengelola akun ( tambah, update dan delete).

    4. Admin dapat membuat master biaya.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram Sistem Usulan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan

  1. Pada gambar diatas, terdapat :

  2. 1 sistem yang menghimpun seluruh kegiatan dalam proses psikotes pada PT Sewu Segar Nusantara.

  3. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin, HRD, Pelamar.

  4. 23 use case yang dilakukan oleh Admin.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram Admin Sistem

Gambar 4.2 Activity Diagram Admin

    Pada gambar diatas, terdapat :

  1. 1 vertikal swimline yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Admin.

  2. 1 initial node sebagai awal dalam proses melakukan kegiatan.

  3. 1 decision node sebagai verifikasi.

  4. 9 action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi.

  5. 1 activity final node sebagai akhiran untuk mengakhiri sebuah kegiatan.

Activity Diagram HRD

Gambar 4.3 Activity Diagram User

    Pada gambar diatas, terdapat :

  1. 1 vertikal swimline yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh HRD.

  2. 1 initial node sebagai awal dalam proses melakukan kegiatan.

  3. 1 decision node sebagai verifikasi.

  4. 9 action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi.

  5. 1 activity final node sebagai akhiran untuk mengakhiri sebuah kegiatan.

Activity Diagram Pelamar

Gambar 4.4 Activity Diagram Admin

    Pada gambar diatas, terdapat :

  1. 1 vertikal swimline yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Pelamar.

  2. 1 initial node sebagai awal dalam proses melakukan kegiatan.

  3. 1 decision node sebagai verifikasi.

  4. 5 action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi.

  5. 1 activity final node sebagai akhiran untuk mengakhiri sebuah kegiatan.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequence Diagram Admin

Gambar 4.5 Sequence Diagram Admin

    Pada gambar diatas, terdapat :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu seorang Admin.

  2. 2 Boundary Lifeline, yaitu Login, Dashboard.

  3. 5 Control Lifeline, yaitu Data User, Data Soal, Data Waktu Tes, Data Request, Data Skoring.

  4. 2 Entity Lifeline, yaitu Data Report, Logout

  5. 16 message yang menggambarkan seluruh aktivitas yang dilakukan oleh Admin sistem.

Sequence Diagram HRD

Gambar 4.6 Sequence Diagram HRD

    Pada gambar diatas, terdapat :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu seorang HRD.

  2. 2 Boundary Lifeline, yaitu Login, Dashboard.

  3. 5 Control Lifeline, yaitu Data User, Data Soal, Data Waktu Tes, Data Request, Data Skoring.

  4. 2 Entity Lifeline, yaitu Data Report, Logout

  5. 16 message yang menggambarkan seluruh aktivitas yang dilakukan oleh HRD.

Sequence Diagram Pelamar

Gambar 4.7 Sequence Diagram Pelamar

    Pada gambar diatas, terdapat :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu seorang Pelamar.

  2. 2 Boundary Lifeline, yaitu Login, Dashboard.

  3. 2 Control Lifeline, yaitu Data User, Tes.

  4. 1 Entity Lifeline, yaitu Logout

  5. 7 message yang menggambarkan seluruh aktivitas yang dilakukan oleh Pelamar.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini tabel yang merupakan dimana perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan :

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Diusulkan


Rancangan Basis Data

ER Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.8 ER Diagram

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi data (record) yang disimpan, primary key, dan panjang record. Berikut ini adalah struktur spesifikasi basis data yang digunakan dalam Sistem Psikotes PT Sewu Segar Nusantara.

  1. Nama Tabel : t_user

    Media : Hardisk

    Isi : kode_user + nama_user + email + level_user + foto + no_telp + ktp + tanggal_lahir + tempat_lahir + agama + kewarganegaraan + alamat_tetap + alamat_sekarang + tinggi_badan + berat_badan + golongan_darah

    Panjang Record : 248

    Tabel 4.2 Tabel User

  2. t_akses_login

    Media : Hardisk

    Isi : kode_user + username + password

    Panjang Record : 310

    Tabel 4.3 Tabel Akses Login

  3. t_pil_soal

    Media : Hardisk

    Isi : kode_user + iq + papi + disc + cfit + status

    Panjang Record : 5

    Tabel 4.4 Tabel Pil Soal

  4. t_soal

    Media : Hardisk

    Isi : kode_soal + jenis_tes + subtes + pertanyaan + pertanyaang + jawab_a + jawab_b + jawab_c + jawab_d + jawab_e + jawab_f + kunci

    Panjang Record : 940

    Tabel 4.5 Tabel Soal

  5. t_jawaban

    Media : Hardisk

    Isi : kode_user + jenis_soal + kode_soal + jawaban

    Panjang Record : 20

    Tabel 4.6 Tabel Jawaban

  6. t_request

    Media : Hardisk

    Isi : no + kode + kode_user + data + alasan + opsi + status + keterangan

    Panjang Record : 40

    Tabel 4.7 Tabel Request

  7. t_waktu

    Media : Hardisk

    Isi : kode_waktu + jenis_tes + waktu

    Panjang Record : 5

    Tabel 4.8 Tabel Waktu

  8. t_report

    Media : Hardisk

    Isi : kode_user + tes + interview

    Panjang Record : 5

    Tabel 4.9 Tabel Report


Rancangan Program

Halaman Untuk Admin

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.9 Tampilan Halaman Login

Pada halaman ini Admin sudah berhasil melakukan proses login dengan benar.

Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 4.10 Tampilan Halaman Dashboard Admin

Pada halaman ini Admin sudah berhasil melakukan proses login dengan benar.

Tampilan Halaman Data User

Gambar 4.11 Tampilan Halaman Data User

Pada halaman ini Admin akan mengetahui data-data User yang sudah diinput.

Tampilan Halaman Akses Login

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Hak Akses untuk Login

Pada halaman ini Admin dapat melihat akun yang dapat login kedalam sistem.

Tampilan Halaman Pilih Soal

Gambar 4.13 Tampilan Halaman Pilih Soal

Pada halaman ini Admin dapat melihat dan menentukan soal apa yang digunakan untuk melakukan tes pelamar.

Tampilan Halaman Soal IQ

Gambar 4.14 Tampilan Soal IQ

Pada halaman ini Admin akan melihat soal - soal IQ yang sudah diinputkan.

Tampilan Halaman Soal PAPI

Gambar 4.15 Tampilan Soal PAPI

Pada halaman ini Admin akan melihat soal - soal PAPI yang sudah diinputkan.

Tampilan Halaman Soal DISC

Gambar 4.16 Tampilan Soal DISC

Pada halaman ini Admin akan melihat soal – soal DISC yang sudah diinputkan.

Tampilan Halaman Soal CFIT

Gambar 4.17 Tampilan Soal CFIT

Pada halaman ini Admin akan melihat soal - soal CFIT yang sudah diinputkan.

Tampilan Halaman Skoring

Gambar 4.18 Tampilan Halaman Skoring

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Skor

Pada halaman ini Admin dapat melihat hasil skoring untuk masing - masing Pelamar yang sudah melakukan tes psikotes.

Tampilan Halaman Waktu

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Waktu

Pada halaman ini Admin akan melihat waktu masing masing tes yang akan di gunakan.

Tampilan Halaman Request

Gambar 4.21 Tampilan Soal Request

Pada halaman ini HRD akan melihat request yang diajukan.

Tampilan Halaman Report

Gambar 4.22 Tampilan Soal Report

Pada halaman ini Admin akan melihat Report pelamar sudah tes atau belum dan sudah interview atau belum.

Halaman Untuk HRD

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Login

Pada halaman ini Admin dapat melakukan login dengan memasukan username dan password yang sudah dibuat sebelumnya.

Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 4.24 Tampilah Halaman Dashboard HRD

Pada halaman ini HRD sudah berhasil melakukan proses login dengan benar.

Tampilan Halaman Data User Pelamar

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Data User Pelamar

Pada halaman ini HRD akan mengetahui data - data User Pelamar yang sudah diinput.

Tampilan Halaman Akses Login Pelamar

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Hak Akses untuk Login Pelamar

Pada halaman ini HRD dapat melihat akun Pelamar yang dapat login kedalam sistem.

Tampilan Halaman Pilih Soal Pelamar

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Pilih Soal Pelamar

Pada halaman ini HRD dapat melihat dan menentukan soal apa yang digunakan untuk melakukan tes pelamar.

Tampilan Halaman Soal IQ

Gambar 4.28 Tampilan Soal IQ

Pada halaman ini HRD akan melihat soal - soal IQ yang sudah diinputkan, disini HRD hanya dapat melakukan request.

Tampilan Halaman Soal PAPI

Gambar 4.29 Tampilan Soal PAPI

Pada halaman ini Admin akan melihat soal - soal PAPI yang sudah diinputkan, disini HRD hanya dapat melakukan request.

Tampilan Halaman Soal DISC

Gambar 4.30 Tampilan Soal DISC

Pada halaman ini Admin akan melihat soal – soal DISC yang sudah diinputkan, disini HRD hanya dapat melakukan request.

Tampilan Halaman Soal CFIT

Gambar 4.31 Tampilan Soal CFIT

Pada halaman ini Admin akan melihat soal - soal CFIT yang sudah diinputkan, disini HRD hanya dapat melakukan request.

Tampilan Halaman Skoring

Gambar 4.32 Tampilan Halaman Skoring

Gambar 4.33 Tampilan Halaman Skor

Pada halaman ini HRD dapat melihat hasil skoring untuk masing -  masing Pelamar yang sudah melakukan tes psikotes.

Tampilan Halaman Waktu

Gambar 4.34 Tampilan Halaman Waktu

Pada halaman ini HRD akan melihat waktu masing masing tes yang akan di gunakan.

Tampilan Halaman Request

Gambar 4.35 Tampilan Soal Request

Pada halaman ini HRD akan melihat request yang diajukan.

Tampilan Halaman Report

Gambar 4.36 Tampilan Soal Report

Pada halaman ini HRD akan melihat halaman report.

Halaman Untuk Pelamar

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.37 Tampilan Halaman Login

Pada halaman ini Pelamar dapat melakukan login dengan memasukan username dan password yang sudah dibuat sebelumnya.

Tampilan Halaman Dashboard Pelamar

Gambar 4.38 Tampilan Halaman Dashboard Pelamar

Pada halaman ini Pelamar sudah berhasil melakukan proses login dengan benar.

Tampilan Halaman Mengisi Data Diri Pelamar

Gambar 4.39 Tampilan Halaman Data Diri Pelamar

Pada halaman ini Pelamar mengisi data diri.

Tampilan Halaman Tes Pelamar

Gambar 4.40 Tampilan Halaman Pemilihan Tes Pelamar

Pada halaman ini Pelamar sudah dapat memilih tes yang sudah ditentukan oleh HRD.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang diusulkan adalah sebagai berikut :

  1. Processor: AMD A9-9425 RADEON R5
  2. RAM: 4,00 GB
  3. Hardisk: 1 TB
  4. Monitor: LCD 16 Inch
  5. Mouse: Optical Mouse

Spesifikasi Software

Perangkat lunak yang diusulkan dalam perancangan ini adalah sebagai berikut :

  1. Windows 10 Home Single Language

  2. XAMPP

  3. Microsoft Office

  4. Google Chrome dan Mozila Firefox.

Hak Akses

Pengoperasian aplikasi ini dilakukan oleh :

  1. Admin

  2. HRD

  3. Pelamar

Testing

Black-Box Testing

Pengajuan terhadap sistem ini menggunakan Black-Box Testing yang dimana memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualitas suatu software, mengembangkan, merekomendasikan, dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan sebagai berikut:

Tabel 4.10 Black Box Testing

Implementasi

Time Schedule

Proses untuk membuat sistem yang diusulkan ini memakan waktu kurang lebih enam bulan. Selama masa tersebut banyak kegiatan yang telah dilakukan yang mana jika diuraikan dalam bentuk time schedule hasilnya sebagai berikut :

Tabel 4.11 Time Schedule

Estimasi Biaya

Berikut ini adalah estimasi biaya untuk merancang sistem psikotes pada PT Sewu Segar Nusantara berbasis web.

Tabel 4.12 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya serta analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai sistem psikotes pada PT. Sewu Segar Nusantara, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Dengan adanya sistem psikotes ini dapat mempermudah HRD dalam melakukan rekruitmen.

  2. Dengan adanya sistem psikotes ini dapat mempercepat HRD dalam pencarian calon karyawan baru.

  3. Dengan adanya sistem psikotes ini mengantisipasi kesalahan penilaian tes yang dilakukan oleh calon karyawan.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang penulis dapatkan selama menyelesaikan laporan skripsi ini. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut:

  1. Berikut saran yang akan peneliti sampaikan untuk pengembangan Sistem Psikotes Karyawan Pada PT Sewu Segar Nusantara agar menjadi lebih baik :

  2. 2. Perlu didukung oleh perangkat yang memadai baik dari peralatan software maupun hardware sehingga dapat berjalan secara maksimal.


Daftar Pustaka

  1. 1,0 1,1 Rafika, Ageng Setiani, dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No. 3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Fajarianto,otto., Muchammad Iqbal dan Jaka Tubagus Cahya.2017."Sistem Penunjang Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan Dengan Metode Weighted Product” Jurnal Sisfotek Global. Vol. 7 No. 1. ISSN : 2088 – 1762.
  3. 3,0 3,1 3,2 Maimunah, dini luigi dan ferdiansyah.ade. 2017."Rancang Bangun Sistem Pelayanan Data Pelanggan (Xibar) Berbasis Online" ISSN : 2302-3805.
  4. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  5. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul.2016. Sistem Informasi Manajemen. Sleman: Deepublish.
  6. Yuliana,Khozin., Muhamad Zahrudin dan Tri Utari. 2018.‟Analisa Sistem Informasi Peminjaman Dan pengembalian Buku Perpustakaan Pada Sma Nusantara 1 Tangerang” Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018 ISSN: 2461-1409.
  7. Sobri, Muhammad, Emigawaty dan Nita Rosa Damayanti. 2017. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
  8. Sopingi. 2015. Pengantar Statistik Pendidikan. Malang : Gunung Samudera.
  9. Sunarya, Lusyani, Po. Abas Sunarya dan Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Journal CCIT Vol. 9 No.1:80.
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 11 No 1. ISSN: 2461-1409.
  11. Pamungkas, Ridho.2017."Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Administrasi SMK Negeri 1 Jiwan". Vol.1 No.2. ISSN: 2580-409X.
  12. Anggraeni, Elisabet Yunaeti dan Irviani, Rita. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
  13. Alfeno, Sandro, Ririn Eka Cipta Devi. 2017."Implementasi Global Positioning System (GPS) dan Location Based Service (LSB) pada Sistem Informasi Kereta Api untuk Wilayah Jabodetabek" ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 2.
  14. Bachtiar, Dede. Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL. Vol. 5 NO. 1. ISSN: 2088 - 1762.
  15. Agusli, Rahmat, Sutarman, Suhendri. 2017. Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017.
  16. Misbachul, Nanang Huda.2016.”LKP Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada SMA Shafta Surabaya”.Jurnal Stikom.
  17. Martini, N. A., & Lib, M. Psikologi: Definisi, Sejarah, dan Metode.
  18. Hikmah, A. B., Supriyadi, D., & Alawiyah, T. (2015). Cara Cepat Membangun Website Dari Nol Studi Kasus Web Dealer Motor. Yogyakarta: Andi Offset.
  19. 19,0 19,1 Rini, P. P., Iqbal, M., & Astuti, D. P. (2016). Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan (Studi Kasus Di STMIK Bina Sarana Global). Jurnal Sisfotek Global Vol 6 No 1, 63-68.
  20. 20,0 20,1 Khosti, M., & Ganorkar, S. (2016). IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal. International Journal Of Innovative Research In Science, Engineering And Technology Vol 5 Issue 5, 8997-8985.
  21. Desai, P. R. (2016). A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE) Vol. 4 Issue 7 E-ISSN: 2347-2693, 55-59.
  22. Bulla, C., Sachin, B., Jayant, B., Kiran, P., & Poornima, G. (2017). My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC) Vol 7 Issue No 6, 12631-12633.
  23. Dzulhaq, M. I., Tullah, R., & Nugraha, P. S. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global Vol 7 No 1, 1-5.
  24. Sunarya, A., Santoso, S., & Sudaryono. (2015). Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi. SCCIT Journal, 1-7.
  25. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. (2015). Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analyis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi SNMPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol 1 No 3, 31-36.
  26. Yusup, M., Warsito, A. B., & Makaram, M. I. (2015). Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal Vol 8 No 2, 24-33.
  27. Mulyani, S. (2016). Metode Analisis Dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika.
  28. 28,0 28,1 28,2 Dennis, A. (2015). Systems Analysis and Design: An Object-Oriented Approach with UML 5th Edition. Hoboken, New Jersey, United States: John Wiley.
  29. Prasetyo, Hanung Nindito; Tridalestari, Ferra Arik;, Perancangan & implementasi basis data, Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2015.
  30. Hermuningsi, Sri. Siti Sumartiah dan Dewi Kusuma Wardani. 2016. Analisis Strategi Pengembangan Industri Kreatif (Custom Distro Clothing) Untuk Meningkatkan Daya Saing Pelaku Ekonomi Lokal di Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sarjana Wiyata Taman siswa Yogyakarta. Jurnal Penelitian BAPPEDA Kota Yogyakarta. ISSN: 1978-0052. Vol.12 : 148.
  31. Namina, Fardin Nezafati, Hamid Rez Askarib, Sirous Rameshc, Seyed MasoudMousavi Hassanid, Esmat khanmohammadie dan Heydar Ebrahimi. 2019. Application of ANP Network Analysis Process Method in SWOT Model. Civil Engineering Journal Vol. 5, No. 2.
  32. Nisak, Zuhrotun. 2014. Analisis SWOT untuk Menentukan Strategi Kompetitif. Jurnal Penelitian Unisla.
  33. Bagus Triyanto, S. T. (2016). Hitung Sendiri IQ Anda. Bentang B first.
  34. Shin, E., (2017), The DISC Codes, Jakarta: PT. Alfa Cemerlang Edindo.
  35. Surianti, S. (2017). Rancangan Sistem Pakar Psikotes Untuk Penyeleksian Penerimaan Karyawan Pada STMIK TIME Medan. Jurnal TIMES, 6(2), 69-78.
  36. Jatmika, D. (2017). HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA MAHASISWA BARU FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA DI UNIVERSITAS “XY”. Psibernetika, 7(1).
  37. Nurjamiyah, & Dewi, A. R. (2018). Analisis Informasi Pengolahan Data Nilai Mahasiswa Menggunakan Pieces Pada Prodi Sistem Informasi STTH-Medan. Jurnal Sistem Informasi Vol 2 No 2, 37-46.
  38. Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.8 No.3:134-146.
  39. Tsani, M. R. (2016). Sistem Informasi Ujian Berbasis Web Server Smk Bina Islam Mandiri (Bisma) Kersana Brebes Tegal. CogITo Smart Journal, 1(1), 45-54.
  40. El Rayeb, A., Rahayu, S., & Imaniyah, N. (2017). Sistem Ujian Mandiri Berbasis Web Sebagai Upaya Meningkatkan Efektivitas pada Perguruan Tinggi. Jurnal Informatika dan Komputasi, 11(1).
  41. Wicaksono, F., Nugraha, A. H. S., & Taufiq, R. (2019). APLIKASI TES POTENSI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE ANP UNTUK TES PANERIMAAN MAHASISWA BARU BERBASIS WEB. Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains, 3(1).
  42. Prasetia, I. G. D., Darmawiguna, I. G. M., & Pradnyana, G. A. (2017). Pengembangan SIVAJAR: Sistem Informasi Evaluasi Belajar Berbasis Web (Studi Kasus: SMK Negeri 3 Singaraja). Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 14(1).
  43. Kurniawan, H. (2017, November). PERANCANGAN APLIKASI UJIAN TEST UJI COBA (TRY OUT) SELEKSI PENERIMAAN MAHSISWA BARU (SPMB) DAN UJIAN NASIONAL (UN) BERBASIS WEB. In Seminar Nasional Informatika (SNIf) (Vol. 1, No. 1, pp. 402-407).
  44. Maimunah, M., Hariyansyah, H., & Jihadi, G. (2017). Rancang bangun Sistem Aplikasi Penyewaan Lapangan Futsal Berbasis Web. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE5(1), 4-7.
  45. Yanto, A. B. H., Fauzi, A., & Jariyah, F. A. (2018). SISTEM INFORMASI E-RECRUITMENT KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT. JASA SWADAYA UTAMA (JAYATAMA). Jurnal Teknologi Informatika dan Komputer, 4(2), 1-6.
  46. Aini, Q., Rahardja, U., & Fatillah, A. (2018). Penerapan Qrcode Sebagai Media Pelayanan Untuk Absensi Pada Website Berbasis Php Native. Sisfotenika, 8(1), 47-56.
  47. Martono, A., & Maesaroh, S. (2017). Utilizing Customer List Menu To Monitoring Customer Data On Web Based Accounting Online System 2.0. Aptisi Transactions on Management (ATM), 1(2), 94-102.
  48. Aisyah, E. S., Maimunah, M., & Martono, A. (2017). Effectiveness of Book Closing Using Web Based Accounting Online System 2.0 to Know the Company's Financial Ratios. Aptisi Transactions on Management (ATM), 1(1), 56-60.

Contributors

Budi Mulya Prakoso