SI1522489236

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN

SECARA ONLINE BERBASIS WEBSITE PADA

PT. HARSINDO OETAMA PERKASA


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1522489236
NAMA : Arif Wicaksono


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN

SECARA ONLINE BERBASIS WEBSITE PADA

PT. HARSINDO OETAMA PERKASA


Disusun Oleh :

NIM
: 1522489236
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata I
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 10 Maret 2020

Dekan Fakultas         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Sugeng Santoso, M.Kom)         (Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I)
NIP : 006095         NIP: 073009
    Rektor        
    Universitas Raharja
   
   
   
   
    (Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
    NIP : 000603




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN

SECARA ONLINE BERBASIS WEBSITE PADA

PT. HARSINDO OETAMA PERKASA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489236
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas SAINS DAN TEKNOLOGI

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen



Disetujui Oleh :

Tangerang, 10 Maret 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
    Saryani, S.kom., M.T.I)
NID : 13003
   
NID: 08167


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN

SECARA ONLINE BERBASIS WEBSITE PADA

PT. HARSINDO OETAMA PERKASA


Disusun Oleh :


NIM
: 1522489236
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas SAINS DAN TEKNOLOGI

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, 10 Maret 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN

SECARA ONLINE BERBASIS WEBSITE PADA

PT. HARSINDO OETAMA PERKASA


Disusun Oleh :

NIM : 522489236
Nama : Arif Wicaksono
Fakultas : SAINS DAN TEKNOLOGI
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Teknik Informatika
Konsentrasi : Software Engineering


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 10 Maret 2020
Arif Wicaksono
NIM: 1522489236


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Teknologi komputer dan sarana informasi saat ini berkembang dengan pesat. serta di dukung dengan berkembangnya software dan aplikasi yang mampu memberikan kemudahan pada manusia dalam melakukan pekerjaan sehari - hari dan memperoleh informasi yang semakin cepat dan efisien. Pada masa sekarang persaingan antara perusahaan baik perusahaan dagang, industri, maupun jasa semakin ketat. Persaingan tersebut mengakibatkan permasalahan yang ada dalam sebuah perusahaan semakin kompleks. Agar penyajian informasi dapat dihasilkan secara cepat, akurat dan relevan maka di butuhkan suatu sistem informasi yang bisa menunjang aktifitas perusahaan. PT NCS Line World Wide merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa Kepabeanan impor. merupakan Perusahaan yang bertindak menyediakan jasa pengurusan tentang formalitas kepabeanan dan hal-hal yang terkait di dalamnya. Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini ialah pengendalian sistem internal yang kurang baik dalam pengelolaan data manifest impor. dimana terjadi penumpukan dokumen dengan bukti fisik yang ada, hal tersebut disebabkan pencatatan yang masih manual. Oleh karena itu perlu membangun sistem monitoring manifest pada PT Ncs Line World Wide dengan cara merancang aplikasi berbasis web yang dapat mengurangi masalah yang sering terjadi dan dapat mempermudah kinerja karyawan dalam mengolah data laporan.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Jasa Kepabeanan, Impor


ABSTRACT

Computer technology and information facilities are currently developing rapidly. and supported by the development of software and applications that are able to provide convenience to humans in doing day-to-day work and obtain information more quickly and efficiently. At present the competition between companies both trading companies, industry, and services is increasingly tight. This competition causes problems in an increasingly complex company. So that the presentation of information can be produced quickly, accurately and relevant, we need an information system that can support the activities of the company. PT NCS Line World Wide is a company engaged in the import customs services. is a company that acts to provide management services regarding customs formalities and related matters therein. The problem faced by the company at the moment is poor internal system control in managing imported manifest data. where there is a buildup of documents with physical evidence, this is due to manual recording. Therefore it is necessary to build a manifest monitoring system at PT. Ncs Line World Wide by designing web-based applications that can reduce problems that often occur and can facilitate employee performance in processing report data.

Keywords: Information Systems, Customs Service, Import



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING DATA MANIFEST IMPOR BERBASIS WEB PADA PT NCS LINE WORLD WIDE”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., MTI Selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
  4. Bapak Dede Cahyadi, SE.,M.T.I selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  5. Bapak Arif Marjuki, S.Kom., MM selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  6. Ibu Sheila Ervira Pembimbing Lapangan atau Stakeholder PT NCS LINE WORLD WIDE yang telah memberikan banyak pengarahan dan ilmunya kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan wawasan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penulis.
  8. Kedua orang tua dan saudara yang telah memberikan dukungan baik moral, materi dan doa kepada penulis.
  9. Semua teman-teman mahasiswa/i yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakan nya di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian..

Tangerang, 10 Maret 2020
Ananda Syifa Fauziah
NIM: 1511487116

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Logo PT Ncs Line World Wide

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT Ncs Line World Wide

Gambar 3.3. Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4. Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.5. Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.5. Tampilan Menu Login

Gambar 4.6. Tampilan Dashboard Admin

Gambar 4.7. Tampilan Dashboard Customer Service

Gambar 4.8. Tampilan Dashboard Manager

Gambar 4.9. Tampilan Menu Manifest

Gambar 4.10. Add Data Manifest

Gambar 4.11. Tampilan Master Data Customer

Gambar 4.12. Tampilan Menambah Data Customer

Gambar 4.13. Tampilan Master Data Airport

Gambar 4.14. Tampilan Untuk Menghapus Data

Gambar 4.15. Tampilan Menu Report

Gambar 4.16. Schedule

Gambar 4.17. Estimasi Biaya



DAFTAR TABEL

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem Informasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam perusahaan. Dengan adanya sistem informasi, organisasi atau perusahaan dapat menjamin kualitas informasi yang disajikan dan dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat, dan akurat sangat diperlukan.

Informasi merupakan unsur yang mengkaitkan fungsi – fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengoprasian, dan pengendalian perusahaan. Tanpa informasi suatu perusahaan tidak akan bisa menjalankan kegiatan operasional perusahaan dengan baik. Oleh karena itu, keberadaan sistem yang terkomputerisasi yang handal sudah menjadi kebutuhan mutlak bagi perusahaan dalam proses bisnisnya. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang dibutuhkan adalah sistem informasi monitoring data penyelesaian pekerjaan pada PT Ncs Line World Wide.

PT Ncs Line World Wide merupakan perusahaan jasa pengiriman barang (Freight Forwarder). Pekerjaan tersebut berkaitan dengan pengurusan jasa kepabeanan kargo impor, dikarenakan dalam prosedur impor semua barang yang masuk ke Indonesia harus mengalami proses persetujuan oleh bea cukai. Dalam kegiatannya, PT. Ncs Line World Wide membutuhkan dokumen-dokumen terkait seperti MasterAirway Bill (MAWB), House of Airway Bill (HAWB), Invoice, Manifest, yang berisi informasi perngirim (shipper), penerima barang (consignee), data penerbangan (flight), berat kotor (gross weight) berat bersih (net weight) pada barang/kargo dan dokumen pendukung atau pelengkap lainnya sehingga proses pengiriman barang dan proses customs clearance (yang berhubungan dengan bea cukai) dapat berjalan dengan baik.

Dalam kegiatan pengiriman barang impor ini, banyaknya dokumen yang terkait sebagai data informasi yang harus diinput, PT Ncs Line World Wide dalam pendataan yang dilakukan masih berbentuk manual dan semikomputer, sehingga sering terjadi data yang hilang atau rusak dan saat menginput laporan mendapatkan kesulitan dalam pendataan.

Berdasarkan uraian di atas penulis akan menganalisa lebih lanjut dalam bentuk laporan skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING DATA MANIFEST IMPOR BERBASIS WEB PADA PT NCS LINE WORLD WIDE”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem manifest pada PT Ncs Line World Wide yang berjalan saat ini?
  2. Apa saja kendala yang sering terjadi pada PT Ncs Line World Wide khususnya dalam hal pendataan manifest?
  3. Bagaimana usulan rancangan sistem monitoring manifest pada PT Ncs Line World Wide?

Ruang Lingkup

Dalam penulisan laporan Penelitian ini penulis membahas permasalahan seputar sistem kargo manifest (data muatan barang) pada PT Ncs Line World Wide untuk memastikan barang dikirim ke tujuan dengan tepat dan waktu yang sesuai, kargo manifest dapat memudahkan berbagai pihak untuk melacak kemana dan sampai dimana arus barang yang dikirim. Mengingat pembahasan mengenai sistem manifest cukup luas, agar dalam pembahasan ruang lingkup menjadi terarah dan berjalan dengan baik. Maka penulis membatasi dan menjelaskan sistem data manifest dalam penyelesaian pekerjaan di PT Ncs Line World Wide, khususnya dalam pendataan manifest mulai dari proses penambahan data, pencarian data, hingga pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan permasalahan yang diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keefektifan dan keefisienan sistem data manifest yang berjalan pada PT. Ncs Line World Wide.
  2. Untuk meminimalisir kesalahan dalam pengimputan data manifest pada PT. Ncs Line World Wide.
  3. Memberikan laporan data manifest yang akurat dan tepat waktu.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Meningkatkan efisiensi dalam pengolahan informasi data manifest kargo impor pada PT Ncs Line World Wide.
  2. Memperbaiki kinerja dan meningkatkan produktifitas perusahaan sehingga lebih efektif, efisien dan optimal.
  3. Memberi kemudahan dalam pendataan manifest dan pembuatan laporan yang sebelumnya masih dilakukan secara manual dan semikomputer.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, digunakan metode penelitian sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung  (Observasi)
    Melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung pada PT Ncs Line World Wide dengan cara mengumpulkan data dan informasi serta mempelajari catatan serta dokumen yang ada pada perusahaan. Adapun hasil didapat dari observasi langsung ke perusahaan untuk dapat mengetahui sistem yang sudah berjalan saat ini sebagai bahan untuk penulisan laporan.
  2. Metode Wawancara (Interview)
    Metode wawancara untuk memperoleh data dengan cara mengadakan percakapan langsung dan tanya jawab yang ada hubungannya dengan objek yang diteliti kepada narasumber seperti manager, asisten manager dan staff yang berhubungan dengan perolehan data tersebut.
  3. 3.Metode Studi Pustaka (Library Research)
    Sedangkan studi kepustakaan yang dilakukan penulis bertujuan untuk memperoleh data melalui buku-buku literature yang memiliki keterkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi, termasuk bahan-bahan yang diperoleh melalui bangku perkuliahan. Buku referensi maupun buku pegangan umum yang dipakai berhubungan dengan masalah yang dihadapi guna membedakan dan memperoleh pendekatan teoritis juga untuk landasan teori yang mendukung pembahasan laporan skripsi ini.

Metode Analisis

Analisis data merupakan salah cara untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian yang dilakukan. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan-temuan ilmiah, bila dianalisis dengan benar dan menggunakan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan metode analisa PIECES sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency and Service).

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 berfungsi untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram yaitu dengan pengembangan piranti lunak berbasis “object oriented”, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Notepad++ sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.

Metode Testing

Metode testing digunakan untuk menganalisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang di inginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi kesalahan yang terjadi pada saat sistem diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode Black Box dalam kegiatan testing karena metode Black Box dapat mengetahui apakah software yang di buat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan atau tidak

Sistematika Penulisan

Dalam melakukan penelitian, penyampaian laporan akan dibagi menjadi beberapa bab dan sub bab sesuai dengan sistematika penulisan berikut :

BAB I   PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam laporan skripsi ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, beberapa metode yang meliputi metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan, dan metode testing. Serta uraian mengenai sistematika penulisan laporan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum mengenai perusahaan PT. Ncs Line World Wide, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, UML (Unified Modelling Language), analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, serta permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang diusulkan yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan program, testing dan implementasi.

BAB V   PENUTUP

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan.

Daftar Pustaka

Lampiran

BAB II

Landasan Teori

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Muhamad Muslihudin oktafino mendefinisikan sistem dalam buku “Analisis dan perancangan sistem informasi (2016:2-3)[1], berpendapat menjelaskan bahwa “Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat dikembangkan lagi.

    Menurut Maimunah, dkk (2017:38)[2], menjelaskan bahwa, “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

    Menurut Budi Santoso dalam Jurnal Teknologi Informasi MURA (2018:100)[3], “Perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setelah melakukan analisis sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan adalah sebuah pengembangan sistem yang harus dapat memenuhi kebutuhan dan memberi manfaat bagi penggunanya.

  2. Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Muharto & Arisandy (2016:103)[4], “Tujuan Perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dakam pengembangan atau pembuatan sistem".

    Menurut Kausar, dkk dalam Jurnal Prosisko (2015:22)[5], tahap perencanaan sistem mempunyai tujuan utama, yaitu untuk :

    1. Memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
    2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancangan desain yang lengkap kepada ahli-ahli teknis lainnya yang terlibat.

    Menurut Eka Iswandy (2015:72)[6], Pada umumnya tujuan melakukan suatu perancangan sistem informasi adalah:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.
    3. Untuk mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan mendukung perusahaan.

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

      Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)[1], “Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerjasama membentuk suatu jaringan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

      Menurut Tata Sutabri (2016:2)[7], “Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

      Menurut Maniah dkk (2017:1)[8],“Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen berupa suatu data jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan diantara yang lain, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi”.

      Menurut Harfizar dkk dalam jurnal SENSI (2019)[9], “Suatu sistem dapat di definisikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem ialah kumpulan elemen – elemen yang saling berkaitan satu dengan yang lain dan saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut.

    2. Karakteristik Sistem

      Menurut Tata Sutabri (2016:10)[7], sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah:

      1. Komponen Sistem (Components)
        Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
      2. Batasan Sistem (Boundary)
        Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkankan.
      3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
        Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
      4. Penghubung Sistem (Interface)
        Media yang menghubung sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
      5. Masukan Sistem (Input)
        Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
      6. Keluaran Sistem (Output)
        Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
      7. Pengolahan Sistem (Process)
        Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
      8. Sasaran Sistem (Objective)
        Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
    3. Klasifikasi Sistem

      Menurut Mustakini yang di kutip oleh Ruhul Amin (2017:2)[10], mengatakan Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

      1. Sistem Abstrak (Abstract System)
        Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebgainya.
      2. Sistem Alamiah (Natural System)
        Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh manmachine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
      3. Sistem Tertentu (probabilitas System)
        Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu (probabilitas system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.
      4. Sistem Tertutup (Close System)
        Sistem diklasisfikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sitem yang benarbenar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatip tertutup,tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertututp karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

    Konsep Dasar Data

    1. Definisi Data

      Menurut Sutabri (2016:17)[7], “Data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”.

      Menurut Martono dkk dalam jurnal CCIT (2017:231)[11], “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

      Menurut Kanal dalam International Journal Vol. 7 (2016:5)[12], “data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization”

      Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

    2. Klasifikasi Data

      Menurut Sutabri (2016:18),[7], data dapat diklasifikasi menurut jenisnya, sifatnya, dan sumbernya. Berikut uraiannya:

      1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data:
        1. Data Hitung (Enumeration/Counting Data)
          Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlh mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa/i dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung.
        2. Data Ukur (Measurement Data)
          Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
      2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data:
        1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
          Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Kalau jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan, maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.
        2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
          Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas eksakta dan fakultas non-eksakta merupakan pemisah menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan "grade" A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.
      3. Klasifikasi Data Menurut Sumber Data:
        1. Data Internal (Internal Data)
          Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
        2. Data Eksternal (External Data)
          Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.


      Konsep Dasar Informasi

      1. Definisi Informasi

        Menurut Sutabri (2016:26)[7], "Informasi adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya mati. Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau di interpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan".

        Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:5)[13], “informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui”.

        Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88)[14], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengembilan keputusan”.

        Berdasarkan beberapa pendapat diatas bahwa Informasi adalah data yang telah diorganisasi yang berupa data mentah, data tersusun, dan kapasitas sebuah saluran komunikasi. Kemudian data diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik.


      2. Nilai dan Kualitas Informasi

        Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:2)[8], Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish. dalam buku Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Arti kualitas informasi (information quantity/IQ) terletak pada bagaimana informasi tersebut dirasakan dan digunakan oleh penggunanya. Bagaimana informasi yang ditampilkan dapat mempengaruhi para pengambil keputusan dan dapat merubah bagaimana penggunaannya membuat keputusan.

        Nilai informasi menurut Fauzi (2017:12)[15], ditentukan dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya-biaya yang berhubungan untuk memperoleh informasi seperti waktu dan sumber daya untuk mengumpulkan, memproses serta menyimpan data serta mendistribusikan informasi yang dihasilkan kepada para pembuat keputusan.

        Menurut Sutabri (2016:26)[7], Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

        1. Mudah Diperoleh
          Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilai bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
        2. Luas dan Lengkap
          Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya
        3. Ketelitian
          Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan
        4. Kecocokan
          Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
        5. Ketepatan Waktu
          Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.
        6. Kejelasan
          Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut?
        7. Keluwesan
          Sifat ini berhubungan dengan dapt disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
        8. Dapat Dibuktikan
          Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
        9. Tidak Ada Prasangka
          Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
        10. Dapat Diukur
          Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      1. Definisi Sistem Informasi

        Menurut Anggraeni (2017:2)[16], “Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data-data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

        Menurut Diah Aryani, dkk (2017:77)[17], “berpendapat bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

        Berdasarkan definisi tersebut maka disimpulkan sebuah sistem informasi merupakan suatu kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan saling terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang berguna.

      2. Komponen Sistem Informasi

        Menurut Sutabri (2016:40)[7], Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, maka keenam blok tersebut saling bersinergi dan berinteraksi untuk membentuk suatu kesatuan untuk mencapai target atau sasaran.

        Menurut Rizki Ahmad Fauzi (2017:19-21)[15], Komponen sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) antara lain ;

        1. Blok masukkan (input block)
          Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. Contoh nya adalah Keyboard, Automated Terminal Machine (ATM), mouse, touch screen, scanner, dan voice recognizer.
        2. Blok model (model block)
          Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan, Contohnya Central Processing Unit (CPU).
        3. Blok keluaran (output block)
          Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas yang beguna untuk semua pemakai sistem dan merupakan hasil dari produk suatu sistem informasi. Contohnya: Printer, Video Display dan Speaker.
        4. Blok teknologi (technology block)
          Teknologi meupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Blok teknologi ini merupakan suatu blok yang menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu orang (Brainware), Perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware)
        5. Blok basis data (database block)
          Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya.
        6. Blok kendali (control block)
          Blok kendali adalah blok yang dipergunakan untuk mengurangi terjadinya ancaman atau risiko terhadap sistem informasi. Seperti kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, dll.

      Konsep Dasar Analisa Sistem

      1. Definisi Analisa Sistem

        Menurut C. Laudon dan P. Laudon dalam Astuti dan Joni (2017:516)[18], “Analisis sistem yaitu penyambung utama antara kelompok sistem informasi dengan seluruh organisasi, tugas analis sistem untuk mengartikan masalah bisnis dan kualifikasi menjadi kebutuhan informasi dan sistem”.

        Menurut Suryadi, dan Emi dalam Jurnal CCIT, Vol. 9 No. 3(2016:270)[19], berpendapat bahwa analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan atau hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

        Menurut Siagian, (2016:120)[20], “Analisa sistem adalah suatu cara atau teknik untuk menguraikan masalah dan mencari gambaran dari sistem yang ada atau sedang berjalan dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dari sistem yang berjalan”.

        Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis sistem adalah tahap untuk mengidentifikasi masalah dan dapat memberikan pemecahan terhadap pembuatan sistem baru atau memperbaharui sistem yang telah ada”.

      2. Tahapan Analisa Sistem

        Menurut Nur Elfi Husda & Yvonne Wangdra (2016:107)[21], di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, di antaranya adalah:

        1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
        2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
        3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
        4. Report yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Monitoring

      Definisi Monitoring

      Menurut WHO, Monitoring adalah “suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah kegiatan (program) itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat (ditemui) dapat diatasi”

      Menurut Rakhmayudhi, dkk dalam Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi Vol. 4 (2018:3)[22], “Monitoring adalah proses pengumpulan data/ informasi secara reguler dan terus menerus (berdasarkan indikator yang ditetapkan) tentang kegiatan monitoring penyebaran benih sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya”.

      Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa monitoring adalah suatu kegiatan mengamati secara seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan.

      Fungsi Monitoring

      Menurut Mercurius Broto legowo (2016), monitoring mempunyai (4) empat fungsi, yaitu :

      1. Ketaatan (compliance)
        Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
      2. Pemeriksaan (auditing)
        Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka.
      3. Laporan (accounting)
        Monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.
      4. Penjelasan (explanation)
        Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.

      Konsep Dasar Manifest

      Definisi Manifest

      Menurut Convention on Facilitation of International Maritime Traffic (FAL Convention), pengertian manifest adalah dokumen yang berisi semua informasi yang berkaitan dengan barang-barang niaga (kargo) yang diangkut sarana pengangkut (kapal) pada saat kedatangan ataupun keberangkatan. Dengan demikian semua barang ekspor dan impor yang dibawa oleh sarana pengangkut akan terdata (recorded) semua dalam Cargo-Manifest.

      Menurut Sajudi dan Hajar Very dalam Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional (2019:2), “Manifest adalah dokumen pemberitahuan kepada pabean/beacukai yang dibuat secara keseluruhan oleh forwarder atau pelayaran, yang isinya memuat nama barang, total quantity, port of loading, port of dischange consignee, shipper, notifty party, no kontainer, feeder vessel dan ocean vessel”.

      Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manifest adalah dokumen penting pemberitahuan kepada pabean/beacukai yang berkaitan dengan barang-barang niaga (kargo) yang diangkut sarana pengangkut (kapal) pada saat kedatangan ataupun keberangkatan.

      Jenis Manifest

      Dokumen manifest tersebut yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi:

      1. Inward Manifest, yaitu dokumen manifest yang wajib diserahkan pada saat kedatangan sarana pengangkutan di suatu pelabuhan yang berisi daftar muatan cargo alat angkut tersebut pada saat datang di suatu pelabuhan.
      2. Cargo Manifest, yaitu dokumen manifest selama sarana pengangkut tersebut dalam perjalanan berangkat dan menuju suatu pelabuhan, yang berisi daftar muatan cargo alat angkut tersebut melakukan perjalanan dan membawa barang-barang tersebut.
      3. Outward Manifest, yaitu dokumen manifest yang wajib diserahkan pada saat keberangkatan sarana pengangkutan dari suatu pelabuhan yang berisi daftar muatan cargo alat angkut tersebut pada saat berangkat dari suatu pelabuhan untuk menuju pelabuhan lainnya.

      Konsep Dasar Impor

      Definisi Impor

      Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 54/M-DAG/PER/10/2009 Tentang Ketentuan Umum di Bidang Impor Pasal 1, impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean.

      Menurut Karya Detri dan Syamsuddin (2016:151) Impor adalah pembelian barang-barang dan jasa dari luar negeri untuk kebutuhan dalam negeri. Dengan demikian, aktivitas impor akan menimbulkan aliran uang ke luar negeri dan imbalannya adalah barang dan jasa luar negeri masuk ke dalam negeri. Aliran barang dan jasa luar negeri yang masuk ke dalam negeri berpotensi mengancam perusahaan dalam negeri yang menghasilkan barang dan jasa sejenis yang akhirnya menurunkan pendapatan nasional.

      Menurut Aulia Devi Maharani dan Supriono (2019), Impor adalah proses memasukkan barang maupun jasa dari luar negeri ke dalam wilayah pabean dalam negeri dengan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undagan yang berlaku di masing masing negara. Daerah pabean sendiri merupakan wilayah republik Indonesia baik darat, laut, maupun udara tertentu di zona ekonomi eksklusif dan landasan kontinen yang di dalamnya berlaku peraturan perundang-undangan khusus yang ditentukan. Proses pemasukan barang impor sendiri dapat dilakukan melalui udara,darat, dan laut serta harus menyertakan dokumen yang lengkap dan jelas dari negara tempat asal barang.

      Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa impor adalah pembelian barang-barang dan jasa dari luar negeri ke dalam wilayah pabean dalam negeri dengan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undagan yang berlaku di masing masing negara.

      Istilah Dalam Impor

      Dalam melakukan bisnis impor banyak terdapat Istilah-istilah di dalamnya, yaitu :

      1. Shipper (Pengirim)
        Shipper adalah nama lain dari exporter atau pengirim barang. Istilah shipper ini akan selalu di pakai sebagai pengganti kata exporter / pengirim barang / penjual.
      2. Consignee (Penerima)
        Consignee adalah nama lain dari importir atau penerima barang. istilah ini akan selalu dipakai sebagai pengganti kata importir / penerima barang / pembeli.
      3. Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
        Menurut Sajudi dan Hajar Very dalam Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional (2019:2), Dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB) adalah suatu dokumen pemberitahuan kepada bea cukai atas barang import. Pada PIB tersebut berisi perincian atas barang import termasuk jumlah pajak dan bea masuk yang harus dibayarkan atas barang import.
      4. Air Waybill (AWB)
        AirwayBill merupakan salah satu dokumen pokok dalam perjalanan barang internasional (transport document) dengan menggunakan moda transportasi jalur udara. Dokumen tersebut berisi kontrak antara shipper dengan air carrier sebagai freight forwarder. Air waybill juga dapat menjadi nota barang, invoice, kebutuhan ekspor dan transit bea cukai.
      5. Freight Forwarder (Agent Destination)
        Menurut Siska Amonalisa Silalahi dalam Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik (2015), "Freight forwarder (agent) bertindak sebagai perantara muatan antara pengirim (shipper) dengan penerima (consignee) atau airline dan biasa disebut sebagai 3PL (third party logistic) yang mengatur kegiatan transportasi barang dan proses dokumentasi serta perijinannya, dan bahkan berkembang menjadi 4PL (fourth party logistic) yakni memberikan seluruh hal yang dibutuhkan oleh konsumennya dalam kegiatan pergerakan, distribusi dan penyimpanan barang.
      6. Descriptions of Goods
        Descriptions of Goods adalah deskripsi barang yang harus sesuai antara yang tercantum pada dokumen B/L atau AWB dengan manifest.
      7. Gross Weight (GW)
        Gross Weight (GW) adalah berat kotor suatu barang yang akan dikirimkan.
      8. Net Weight (NW)
        Net Weight (NW) adalah berat bersih suatu barang tanpa kemasan.
      9. Estimated Time of Departure (ETD)
        ETD adalah waktu perkiraan keberangkatan kapal / pesawat dari pelabuhan muat atau bandara.
      10. Estimated Time of Arrival (ETA)
        ETA adalah waktu perkiraan kedatangan kapal / pesawat.
      11. Notification Of Arriva (NOA)
        Notice Arrival adalah pemberitahuan informasi kedatangan kapal/vessel. Yang dikeluarkan oleh agent forwarding yang berada di negara penerima barang atau importir, dan ditujukan untuk importir atau consignee.
      12. BC 1.1
        BC 1.1 adalah dokumen manifest yang memuat daftar barang niaga yang diangkut oleh sarana pengangkut melalui laut, udara dan darat pada saat memasuki atau meninggalkan kawasan pabean.

      Konsep Dasar PIECES

      Definisi Analisa PIECES

      Menurut Edy Susena, dkk dalam jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta Vol.1 No.3 (2015:6), “Analisis PIECES digunakan untuk melakukan pemotretan terhadap sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan analisis PIECES ini akan diperoleh kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat disimpulkan untuk perbaikan”.

      Menurut Tri Munfarida dan Yuli Astuti dalam Jurnal Mantik Penusa (2017:16)[23], “Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency) dan Pelayanan (Service)”.

      Menurut Istiningsih dalam Jurnal Pendidikan Matematika Volume:5 No: 2 (2015:31), Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, and Service), adalah:

      1. Performance (Kinerja)
        Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
      2. Information (Informasi)
        Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
      3. Economy' (Ekonomis)
        Peningkatan terhadap manfaatmanfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
      4. Control (Pengendalian)
        Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
      5. Efficiency (Efisiensi)
        Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
      6. Service (Pelayanan)
        Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

      Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

      1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

        Menurut Yusuf, ddk. Dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[24], “UML (Unified Modeling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem tersebut”.

        Menurut Maimunah, Padeli dkk (2018)[25], Unified Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafik yang didukung oleh meta-model tunggal yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek.

        Menurut Yusuf dkk. dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29), “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

        Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa visual komunikasi untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak dalam pemrograman berorientasi objek.

      2. Tipe-Tipe Diagram UML (Unified Modeling Language)

        Menurut Tri Hartati dalam Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer (2017:185), CSF (Critical Success Factor) memiliki tipe dan sumber antara lain :

      1. Use Case Diagram

        Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

      2. Class Case Diagram

        Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi classpackage, objek beserta hubungan satu antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

      3. Sequence Diagram

        Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model, yaitu: Actor dan Lifeline.

      4. Activity Case Diagram

        Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flowchart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

    Konsep Dasar Web

    1. Definisi Web

      Al-Husain, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:134)[26], “Web atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.

      Menurut Menurut Maimunah, Dini luigi, dkk, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:26)[27], “Web adalah sistem dengan informasi yang dijadikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

      Menurut Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25)[28] “web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Prasetyo (2015:13)[29] dalam jurnalnya mengatakan MySQL menggunakan standar bahasa kueri SQL (Structure Query Language) untuk melakukan pemrosesan data. SQL merupakan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan server database relasional. Perbedaan bahasa ini dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya adalah SQL tidak memiliki fitur kendali, sehingga untuk pengembangan aplikasi, harus dikembangkan dengan bahasa pemrograman yang lain. MySQL digunakan Sebagai database manajemen sistem.

    Rouse pada searchoracle.techtarget.com (Juli 2018)[30] artikel menjabarkan, MySQL is an Oracle-backed open source relational database management system (RDBMS) based on Structured Query Language (SQL). MySQL runs on virtually all platforms, including Linux, UNIX and Windows. Although it can be used in a wide range of applications, MySQL is most often associated with web applications and online publishing.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terintegrasi beroperasi dengan bantuan komputer serta dapat diakses dengan mudah dan cepat.

    Konsep Dasar MySQL

    1. Definisi MySQL

      Menurut Maimunah dkk (2017)[31], “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat close source (komersial). Beberapa keunggulan dari MySQL."

      Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57) Menjelaskan bahwa, “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

      Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981), mendefinisikan bahwa "MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah aplikasi untuk mengelola data yang saling berhubungan dan menjalankan fungsi suatu pengolahan data.

    Konsep Dasar PHP (Preprocessor Hypertext)

    Definisi PHP (Preprocessor Hypertext)

    Menurut Priyo, dkk (2016: 25)[32], Menjelaskan bahwa, “PHP merupakan salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat”.

    Menurut Suprianto dalam Agung Baitul Hikmah dkk (2015:1) Menjelaskan bahwa, “PHP merupakan kependekan dari kata Hypertext Prepocessor PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan general pupose licences (GPL)”.

    Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981),mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

    Berdasarkan definisi dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat aplikasi web secara dinamis.

    Konsep Dasar HTML ( Hypertext Markup Language )

    Definisi HTML ( Hypertext Markup Language )

    Menurut Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal STI (2016:95), mengatakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

    Konsep Dasar XAMPP

    Definisi XAMPP

    Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632), mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

    Konsep Dasar Blackbox testing

    Definisi Blackbox testing

    Himawan dkk dalam Jurnal CCIT (2016:342)[33], “Blackbox testing adalah menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan termisasi”.

    Aris Martono dkk dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 11)[34], “Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsional software”.

    Menurut Rizky dalam Rini (2016:64), adalah “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

    Menurut Syed Roohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016:683), mengatakan bahwa “Blackbox testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam Dzulhaq (2017:1) “elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (reqruitments engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi”.

Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui empat tahap, yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :
    1. “M” pada MDI itu artinya mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :
    1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirrment tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. “O” artinya Operational, maksdunya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. “E” artinya Economy, maksudunya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Studi Pustaka (Literatur Riview)

Definisi Studi Pustaka (Literatur Riview)

Aris Martono, dkk (2017:164)[11], "literature review atau tujuan pustaka adalah kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik – titik saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topik tertentu".

Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No. 2 (2017:48)[35], literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

Menurut Semiawan dalam Dewi (2016: 104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisa oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Sedangkan menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29)[36], “Studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulkan bahwa literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan.

Studi Pustaka (Literature Review)

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Indri Handayani, Erick Febryanto, Egi Wijatriana Bachri pada Jurnal Ilmiah SISFOTENIKA:188-197 Vol.8 No.2 (2018)[37], yang berjudul “Statcounter Sebagai Monitoring Aktivitas Website PESSTA+ Pada Perguruan Tinggi”. Dalam penelitian yang mereka lakukan ini membahas tentang penerapan sistem statcounter pada PESSTA+ agar dapat memantau seberapa banyak visitors yang menggunakan PESSTA+.Dengan diterapkannya statcounter, data dan informasi yang dapat dihasilkan sangat informatif bagi pengelola maupun pengunjung.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Qurotul Aini, Desy Apriani dan Alfiah Khoirunisa pada Technomedia Journal (TMJ) Vol.3 No.2 (2019)[38], yang berjudul “Optimalisasi Informasi Manajemen Laporan Assignment Pada Website Berbasis Content Management System”. Dalam penelitian yang mereka lakukan ini membahas tentang sistem pembelajaran mahasiswa yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja, saat ini masih menggunakan media kertas sebagai sarana mengerjakan tugas. Dengan diterapkannya optimalisasi manajemen laporan assignment pada website berbasis Content Management System, Mahasiswa dapat lebih mudah melakukan manage data terhadap masing -masing laporan yang dimiliki.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Ninda Lutfiani dan Aulia Yolandari pada Technomedia Journal (TMJ) Vol.3 No.2 Edisi Februari (2019)[39], yang berjudul “Penerapan Viewboard Informatif Pada Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Dalam Era Industri 4.0”. Dalam penelitian yang mereka lakukan ini membahas tentang penyampaian Informasi kegiatan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) saat ini dirasa masih kurang maksimal dalam mengelola berita yang diolah dan informasi yang didapat dari narasumber. Dengan adanya Official Site Asosiasi diharapkan dapat mempermudah organisasi maupun anggota APTISI untuk mendapatkan sebuah informasi berupa viewboard seputar Kegiatan Asosiasi. Dengan menampilkan informasi yang mudah serta efisien dan juga mampu diakses dimana saja dan kapan saja.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Nikita Jova Tejosuwito dan Fernanda Setyobudi Armansyah pada Technomedia Journal (TMJ) Vol.1 No.2 Edisi Februari (2017)[40], yang berjudul “Perancangan Aplikasi PEN+ Berbasis Mobile Untuk Memudahkan Kinerja Dosen Pada Perguruan Tinggi”. Dalam penelitian yang telah dilakukan ini mereka membahas tentang aplikasi Pen+ berbasis mobile yang dapat di akses secara online untuk dosen agar dapat melakukan penginputan nilai dengan lebih cepat dan efektif. Aplikasi Pen+ berbasis mobile yang digunakan juga diharapkan mempermudah pelayanan penilaian secara online.
  5. Peneliti yang dilakukan oleh Kezia Caroline Jurusan Sistem Informasi, STMIK Raharja 2017[41], yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pembayaran Piutang Pelanggan Berbasis Web Pada PT. Metro Data Communication.” Dalam penelitian ini sistem yang di usulkan dapat memudahkan user untuk mengetahui pembayaran piutang dengan baik, keamanan seluruh data piutang pelanggan terjamin karena adanya menu login, yang digunakan untuk mengefisienkan pada saat user, Metode digunakan menggunakan DFD (Data Flow Diagram), XAMPP, PHP, Database MySQL.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Ary Budi Warsito[36], yang berjudul "Penerapan Sistem Monitoring Parkir Kendaraan Berbasis Android Pada Perguruan Tinggi Raharja" (2017). Penelitian ini menjelaskan bahwa Dengan penerapan sistem monitoring berbasis android ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada sehingga lebih memudahkan petugas dalam hal memantau keadaan area parkir di Perguruan Tinggi Raharja dan juga mendapatkan informasi mengenai jumlah slot parkir yang tersisa secara realtime dan otomatis dan meringankan petugas dalam hal mencatat kendaraan yang keluar masuk. Sistem ini diharapkan dapat berjalan dengan baik di Perguruan Tinggi Raharja. Di samping permasalahan tersebut dengan adanya aplikasi ini diharapakan mengurangi atau menghemat pengeluaran Kampus karena tidak membutuhkan komputer yang slalu stand by di tempat.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Albert Yusuf Dien dkk (2018)[42], yang berjudul "Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Transaksi Gas Elpiji PT. Amrin Jami Indonesia Tigaraksa" (2018). Penelitian ini menjelaskan bahwa perlu adanya sistem yang berjalan secara online sehingga dapat melakukan kontrol dan evaluasi 24 jam serta mengurangi jumlah pertemuan pangkalan yang mana setiap pangkalan sudah mempunyai kesibukannya masing-masing. Sistem online yang akan dibuat ini meliputi alokasi tabung gas elpiji ke setiap pangkalan, transaksi di setiap pangkalan hingga ke pengecer, UKM, dan rumah tangga. Di setiap transaksi membutuhkan data seperti nama pembeli, nomor KTP, nomor telpon, dan jumlah tabung yang dibeli. Metode penelitian yang akan digunakan yaitu metode pengembangan mulai dari riset, perencanaan, uji coba, dan evaluasi. Pencatatan ini dilakukan agar tidak ada kesalahan dalam transaksi khususnya mengenai penyaluran barang bersubsidi ini dari segala bentuk tindakan kriminal seperti gas oplosan.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Indri Handayani dkk (2018)[43], yang berjudul "Penerapan Viewboard Sebagai Media Informasi Sidang Skripsi Pada PESSTA+ di Perguruan Tinggi" (2018). Penelitian ini menjelaskan bahwa PESSTA + (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) sebagai media validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara online dan mandiri diharapkan dapat memberikan informasi yang berkualitas dan dapat dipercaya, oleh karena itu, dibutuhkan sarana untuk memberikan solusi, mengevaluasi proses dan memonitoring kinerja proses yang sedang berjalan. Dengan merancang sebuah Viewboard, diharapkan dapat memberikan gambaran informasi mengenai kegiatan sidang skripsi / tugas akhir dari PESSTA +.
  9. Penelitian yang dilakukan Ian Hargraves, Dylan Roth (2017)[44]. Effective Customer Relationship management at ATB Financial: A Case Study on Industry –Academia Collaboration in Data Analytics “ Data analytics serve as a means to detect trends and patterns from organizational data repositories. The variety and dynamism of data and analysis approaches create a wide range of opportunities for collaboration between academia and industry. Successful collaboration projects create win-win scenarios with tangible benefits for both sides. This paper reports about an ongoing project between ATB Financial and the Laboratory for Software Engineering Decision Support (SEDS) at The University of Calgary. The key content of the project was to leverage the benefits of data analytics for efficient and effective customer relationship management (CRM). More precisely, the objective was to find analytic solutions that allow us to predict the complexity of an opportunity and to connect it with the right team member in order to increase efficiency and create value for ATB’s customers. We report the results and lessons learned from running through the various steps of a systematic data analytics process.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Goetz Greve Andrea Schlüschen 2018[45], From Customer Relationship Management to Influencer Relationship Management “ In today's digitally fragmented and social-media-dominated world, traditional forms of advertising—driving awareness through push advertising—are becoming less effective, and more and more consumer brands are turning to influencers as important network intermediaries to leverage the power of word-of-mouth marketing. Influencers are individual consumers who maintain large numbers of followers that seek to interact with the influencers' unique content on a regular basis. To enable companies to systematically manage the relationships between brands and influencers, the concept of customer relationship management is being transferred to fit the new challenges. The four stages of the influencer life cycle are explained and possible KPIs listed in this chapter.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT. NCS Line World Wide

Sejarah Singkat PT. NCS Line World Wide

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. NCS Line World

NCS Line World Wide didirikan pada tahun 1996 dan memiliki visi untuk menjadi "Penyedia Solusi Logistik Terbaik". Misi kami adalah menjadi "Layanan Terbaik Pikiran Terbaik". Oleh karena itu, kami berusaha untuk menjadi pilihan pertama di Indonesia, menyediakan pelanggan dengan kualitas layanan tertinggi dan berkontribusi bagi kesuksesan pelanggan kami. Kami telah mengembangkan diri sebagai bidang transportasi dan logistik terbaik, dan akhirnya tumbuh menjadi organisasi dengan 10 kantor Cabang Regional di sebagian besar kota besar di seluruh Indonesia, dilengkapi dengan lebih dari 450 karyawan yang berorientasi. NCS Line adalah salah satu penyedia jasa pengiriman dan logistik terkemuka yang berspesialisasi dalam rute ke Amerika Serikat dan Eropa.

Saat ini, kami berkonsentrasi pada penetrasi ke rute Asia untuk mengimbangi permintaan pasar yang meningkat. Bisnis kami meliputi menawarkan beragam moda transportasi dan menyediakan layanan logistik seperti konsolidasi angkutan udara dan laut secara teratur, bea cukai, pergudangan, dan layanan bernilai tambah lainnya.

NCS Line memiliki kualifikasi dan lisensi NVOCC (Non Vessel Operating Common Carrier), Ocean Freight Forwarder (US-FMC), International Air Transportation Association (IATA) International Federation of Freight Forwarders Associations (FIATA) and Ministry of Communication (IMOC). 250 profesional logistik kami dijamin untuk selalu memberikan yang terbaik untuk memastikan prosedur yang lancar untuk semua pengiriman, kami menantikan kemitraan yang erat dengan perusahaan anda yang terhormat.

Visi dan Misi PT. NCS Line World Wide

  1. Fully guarantee for your goods (sepenuhnya menjamin barang-barang anda)
  2. Dedicated to your utmost satisfaction (Didedikasikan untuk kepuasan anda)
  3. Business partner you can count (Mitra bisnis anda dapat dihitung)

Moto PT. NCS Line World Wide

  1. Speed (Kecepatan)
  2. Accuracy (Akurasi)
  3. Follow-up (Tindak lanjut)

Struktur Organisasi PT. NCS Line World Wide

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. NCS Line World Wide


Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Direktur
    Bertugas dalam memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan, memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer), menyetujui anggaran tahunan perusahaan, menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.
  2. Manajer
    1. Bertugas Mempertahankan staf dengan merekrut, memilih, mengorientasi dan melakukan pelatihan karyawan, menjaga lingkungan kerja yang aman, nyaman dan tertib, Menyelesaikan dan mengevaluasi kinerja staf dengan berkomunikasi, perencanaan, monitoring dan menilai hasil pekerjaan, menganalisis dan menyelesaikan kualitas dan layanan masalah pelanggan, merekomendasikan perbaikan sistem, mempertahankan pengetahuan profesional dan teknis dengan menghadiri workshop pelatihan, meninjau publikasi profesional, membangun jaringan pribadi, benchmarking, berpartisipasi dalam sosial bermasyarakat secara profesional, Pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.
    2. Bertanggung Jawab menyelesaikan tujuan organisasi atau perusahaan dengan mengelola staf sesuai dengan departemen yang dia pimpin, bertanggung jawab tentang perencanaan dan evaluasi kegiatan sebuah organisasi atau perusahaan. Seseorang yang tanggungjawab utamanya adalah menjalankan proses atau fungsi manajemen, dengan membuat perencanaan serta mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, serta melakukan fungsi pengawasan terhadap manusia/pekerja, keuangan, aset fisik, serta informasi. Dalam pelaksanaan kegiatannya, seorang manajer harus dapat mencapai tujuan organisasi melalui kerjasama dengan banyak orang (staf).
  3. Supervisor
    1. Bertugas Mengatur kerjanya para bawahannya (staf), Membuat Job Descriptions untuk staf bawahanya bertanggung jawab atas hasil kerja staf, memberi motivasi kerja kepada staf bawahanya, membuat jadwal kegiatan kerja untuk karyawan, memberikan briefing bersama staf, membuat planing pekerjaan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan,
    2. Bertanggung jawab membuat usulan promosi jabatan bagi staf bawahannya, supervisor memberikan reward (penghargaan) kepada staf bawahannya, supervisor berhak memberikan punishment (hukuman) untuk staf bawahannya.
  4. Accounting and Finance
    Bertugas mengelola data keuangan perusahaan, pembayaran billing, memeriksa kurs dollar untuk penentuan harga row material, mengurus gaji karyawan, membuat laporan keuangan untuk direktur.
  5. Marketing
    Tugas bagian marketing adalah mencari customer baru dengan cara mempromosikan PT. NCS Line World Wide dan tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada customer lama, menerima pesanan customer, membuat internal contract (IC), membuat price estimation (PE) dan membuat job order (JO) untuk diperiksa oleh direktur.
  6. Customer Service
    Melakukan komunikasi yang baik pada customer, melayani keluhan customer, menginformasikan proses impor
  7. Human Resource Department (HRD)
    Tugas bagian HRD adalah merekrut dan memberhentikan karyawan sesuai kebijaksanaan perusahaan.
  8. Information Technology (IT)
    Bertugas dalam memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan, memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer), menyetujui anggaran tahunan perusahaan, menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.
  9. Operational
    1. Menyiapkan kelengkapan dokumen import yang diperlukan.
    2. Memantau jalannya proses import.
    3. Melakukan pengiriman barang yang di import sampai ke perusahaan konsumen.
    4. Mempertanggung jawabkan biaya operasional import kepada manajer keuangan setelah dilaporkan sebelumnya pada manajer operasional.
    5. Mengurus pengeluaran barang pada jalur merah,kuning,hijau.
    6. Mengurus dokumen manifest.
    7. Transfer EDI (Electronic Data Interchange), membuat PIB

    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    Adapun urutan prosedur yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut:

    1. Consignee (Penerima) memberi kuasa atas barang yang akan di impor untuk di proses pada PPJK (Pengusaha Pengurus Jasa Kepabeanan) PT Ncs Line World Wide.
    2. Admin menerima data pre-alert (rencana kedatangan) dari agent origin (agent luar negeri)
    3. Mencatat dan memfilter data dari berkas pre-alert yang di terima.
    4. Menginput data ke dalam manifest modul bea cukai.
    5. Admin memberikan data manifest pada Customer Service.
    6. Customer Service menerima data manifest untuk melakukan NOA (Notification Of Arrival) pada consignee untuk di proses.
    7. Admin membuat report.
    8. Kemudian report di berikan kepada manager untuk di cek.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

    Use Case Diagram sistem yang berjalan saat ini

    Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan


    Keterangan:

    1. Terdapat 5 (Lima) Aktor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem diantaranya yaitu: Consignee, Admin, Agent Origin, Customer Service dan Manager.
    2. Terdapat 7 (Tujuh) Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut, diantaranya Menerima data pre-alert, mencatat dan memfilter data manifest, input data manifest ke dalam modul bea cukai, menyerhakan manifest untuk di proses NOA, memberikan laporan data manifest.

    Activity Diagram sistem yang berjalan saat ini

    Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang Berjalan


    Keterangan:

    1. 2 (Dua) Initial Node, model yang diawali.
    2. 11 (Sebelas) Action State yaitu : 2 action dilakukan oleh consignee, 1 action yag dilakukan oleh agent origin, 4 action dilakukan oleh Admin, 3 action dilakukan oleh customer service dan 1 actio dilakukan oleh manager.
    3. 1 (satu) Final State, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram sistem berjalan saat ini

    Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan


    Keterangan:

    1. Terdapat 5 (Lima) Aktor yang melakukan kegiatan, diantaranya Consignee, Agent Origin, Admin, Customer Service, dan Manager.
    2. Terdapat 4 (Empat) Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya Barang import, Pre-Alert, Manifest dan Report.
    3. Terdapat 11 (sebelas) Message, 2 message dilakukan oleh consignee, 1 message dilakukan oleh Agent Origin, 4 message dilakukan oleh Admin, 3 message dilakukan oleh Customer Service, dan 1 message dilakukan oleh Manager.

    Analisa Sistem yang Berjalan

    Metode PIECES

    Dalam melakukan analisa penulis memilih menggunakan Metode Analisa PIECES. Metode Analisa PIECES dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, serta Service. Berikut adalah hasil analisis PIECES yang telah dilakukan:

    Tabel 3.1 Analisa PIECES


    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan
      Nama Masukan : Pendataan
      Fungsi : Untuk data pre-alert yang di terima
      Sumber : Admin
      Media : Print Out
      Frekuensi : Setiap Pendataan manifest pada pre-alert yang diterima
      Keterangan : Berisi laporan data rencana kedatangan.
    2. Analisa Proses
      Nama Modul : Manifest
      Masukan : Submit data pre-alert
      Keluaran : Manifest / BC 1.1
      Ringkasan Proses : Proses yang terjadi adalah apabila admin menerima data pre-alert atau rencana kedatangan maka harus melakukan proses submit pada modul bea cukai untuk pelaporan kdatangan barang pada bea dan cukai setempat dan mendapatkan data BC 1.1
    3. Analisa Keluaran
      Nama keluaran : Laporan
      Fungsi  : Mencetak laporan data manifest
      Media : Kertas A4
      Rangkap : 1 Lembar
      Distribusi : Untuk Manager

    Konfigurasi Sistem yang Berjalan

    Spesifikasi Hardware

    a. Processor : Intel Core i3

    b. RAM : 2 GB

    c. Hardisk : 320 GB

    d. Monitor : 14 inci

    e. Mouse : USB

    Spesifikasi Software

    a. Microsoft Office 20013

    a. Google Chrome

    Hak Akses (Brainware)

    a. Admin

    b. Customer Service

    b. Manager

    Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang Dihadapi

    Adapun masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

    1. Terjadinya penumpukan data yang dibuat yang menyebabkan respond time yang lambat

    2. Sering terjadinya miss communication antara admin dan customer services yang menyebabkan terlambatnya proses NOA

    3. Pembuatan laporan akhir yang tidak akurat ke manager yang diakibatkan terlambatnya dan penumpukan informasi yang diterima.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:

    1. Membuat sistem data manifest lebih termonitoring dengan baik, sehingga mendapatkan informasi secara update dan dapat mengetahui data yang sudah tersubmit pada bea cukai secara cepat.

    2. Membuat suatu sistem agar dapat mengelola laporan data manifest berdasarkan periode tertentu.

    3. Mengurangi complain customer dengan mempercepat proses NOA (Notification Of Arrival)

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I


    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem yang baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI artinya Desirable (tidak terlalu penting). Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI artinya Inessential (tidak mutlak ada). Maksudnya adalah requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas, tetapi merupakan bagian dari luar sistem.

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II


    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya “I” pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE.

    1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Dan menjadi beberapa pilihan, antara lain :

    1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan.

    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III


    Final Draft Elisitasi

    Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan, maka menghasilkan requirement final draft elisitasi yang dapat ditunjukan pada tabel berikut :

    Tabel 3.5 Final Elisitasi



    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah melakukan analisa dan penelitian sistem yang berjalan pada PT Ncs Line World Wide, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem yang akan dibangun. Prosedur yang yang diusulkan bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang berjalan saat ini agar sistem data manifest termonitoing dengan baik untuk mengurangi terjadinya kehilangan data, serta pencarian data yang membutuhkan waktu yang lama sehingga tidak memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat dan efektif.

    Berdasarkan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm 15.2 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Admin
      1. Melakukan login sistem.
      2. Sistem menampilkan menu dashboard
      3. Sistem menampilkan menu utama dengan hak akses admin.
      4. Menginput data pre-alert kedalam sistem pada menu manifest, data tersebut meliputi:
        1. House Airwaybill
        2. Master Airwaybillk
        3. Estimate Time of Arrival (ETA)
        4. Departure
        5. Shipper
        6. Airport
        7. Consignee
        8. Flight
        9. No of Pieces
        10. Weight
        11. Nature of Goods (Description)
      5. Menginput master customer.
      6. Menginput master airport.
      7. Admin dapat melakukan update status manifest.
      8. Dapat melakukan export excel untuk hasil laporan
      9. Logout
    2. Customer Service
      1. Melakukan login sistem.
      2. Sistem menampilkan menu dashboard.
      3. Sistem menampilkan menu utama dengan hak akses Customer Service.
      4. Menampilkan menu data manifest.
      5. Logout
    3. Manager
      1. Melakukan login sistem.
      2. Sistem menampilkan menu dashboard.
      3. Menampilkan menu Report.
      4. Menampilkan menu export excel.
      5. Logout

    Diagram Rancangan Sistem Usulan

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan


    Keterangan:

    1. Terdapat 3 (Tiga) Aktor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem diantaranya yaitu: Admin, Customer Service dan Manager.
    2. Terdapat 13 (Tiga Belas) Use case.
    3. Terdapat 8 (Delapan) Include.


    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.2 Activity Diagram yang Diusulkan


    Keterangan:

    1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.
    2. 1 Decision, digunakan dalam mengambil tindakan atau keputusan pada kondisi tertentu.
    3. 21 Action, sebagai sistem yang mencerminkan eksekusi dari aksi.
    4. Terdapat 22 Control flow yang menggambarkan komunikasi antar action.
    5. 1 Final Node, sebagai akhir objek.

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.3 Sequence Diagram yang Diusulkan


    Keterangan:

    1. Terdapat 3 (tiga) actor, yaitu : Admin, Customer Service dan Manager.
    2. Terdapat 9 (sembilan) message yang menggambarkan komunikasi.
    3. Terdapat 4 (empat) lifeline yang menggambarkan tujuan setiap message.

    Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.4 Class Diagram yang Diusulkan


    Keterangan:

    1. Terdapat 7 (tujuh) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
    2. Terdapat 6 (enam) relations untuk memodelkan relasi antar objek.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem manifest, adapun perbedaannya sebagai berikut :


    Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan seperti: nama, tabel, media, panjang record, primary key, dan isi yang disimpan. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

    Spesifikasi Basis Data

    Tabel 4.2 Master Data Menu


    Tabel 4.3 Master Data Role


    Tabel 4.4 Master Data User


    Tabel 4.5 Shipment


    Tabel 4.6 Master Data Customer


    Tabel 4.7 Shipment Detail


    Tabel 4.8 Master Data Airport


    Rancangan Program

    Tampilan Halaman Login

    Gambar 4.5 Tampilan Halaman Login


    Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan login terlebih dahulu dengan memasukan username dan password yang sudah terdaftar.

    Tampilan Dashboard Admin

    Gambar 4.6 Tampilan Dashboard Admin


    Pada tampilan diatas adalah tampilan utama admin yang terdapat (proses manifest) menu dashboard, manifest, Report, dan master data.

    Tampilan Dashboard Customer Service

    Gambar 4.7 Tampilan Dashboard Customer Service


    Pada tampilan diatas adalah tampilan utama admin yang terdapat (proses manifest) menu dashboard dan manifest.

    Tampilan Dashboard Manager

    Gambar 4.8 Tampilan Dashboard Manager


    Pada tampilan diatas adalah tampilan utama manajer yang terdapat (proses manifest) menu dashboard, manifest dan Report.

    Tampilan Menu Manifest

    Gambar 4.9 Tampilan Menu Manifest


    Pada tampilan diatas merupakan tampilan data manifest yang ada dengan detail seperti nama shipper, consignee, flight dan status terakhirnya.


    Add Data Manifest

    Gambar 4.10 Add Data Manifest


    Pada tampilan diatas admin dapat melakukan input data pre-alert yang di terima seperti nomor hawb, mawb, tanggal eta, nama shipper, nama consignee, flight, dan detail description barang dengan jumlah kilonya.

    Tampilan Master Data Customer

    Gambar 4.11 Tampilan Master Data Customer


    Pada Tampilan di atas terdapat data nama, nomor telepon dan alamat customer.

    Tampilan Menambah Data Customer

    Gambar 4.12 Tampilan Menambah Data Customer


    Pada tampilan diatas admin dapat melakukan input data customer dengan nama, alamat dan nomor telepon shipper dan consignee.

    Tampilan Master Data Airport

    Gambar 4.13 Tampilan Master Data Airport


    Pada tampilan diatas terdapat data airport code dan airport name, admin dapat melakukan tambah, ubah dan hapus data.

    Tampilan Halaman Untuk Menghapus Data

    Gambar 4.14 5.Tampilan Halaman Untuk Menghapus Data


    Tampilan diatas merupakan tampilan menghapus data customer atau airport

    Tampilan Menu Report

    Gambar 4.15 ampilan Menu Report


    Pada tampilan diatas berfungsi untuk menampilkan keseluruhan data manifest yang ada, dan terdapat juga menu export data excel.

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Perangkat keras (Hardware) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

    1. Processor : Intel Core i3
    2. Monitor : LCD 14"
    3. Mouse : Optical
    4. Keyboard : USB
    5. RAM    : 4 GB
    6. Harddisk : 500 GB
    7. Printer    : Inkjet Canon

    Spesifikasi Software

    Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Sistem Operasi : Windows 10
    2. Office : Microsoft Office 2016
    3. Web Browser : Google Chrome
    4. Text Editor : Visual Studio Code
    5. Database Server : MySQL Server
    6. Framework : Codeigniter

    Hak Akses (Brainware)

    1. Admin
    2. Manager
    3. Customer Service

    Testing

    Blackbox Testing merupakan metode pengujian suatu program yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari program tersebut. Dalam metode Blackbox Testing menemukan kesalahan fungsi dari suatu program merupakan tujuan dalam metode ini. Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan hanya berupa input dan ouput.

    Tabel 4.9 Black Box Testing


    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menyampaikan dan menampilkan pesan yang sangat membantu user dalam penginputannya.

    Time Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung sebagai berikut:

    Gambar 4.16 Time Schedule


    Estimasi Biaya

    Rincian biaya dari penulis sesuai kebutuhan penelitian antara lain:

    Gambar 4.17 Estimasi Biaya


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT Ncs Line World Wide, maka penulis mengambil kesimpulan yaitu antara lain :

    1. Sistem pendataan manifest yang terdapat pada PT. Ncs Line World Wide saat ini masih berupa semi komputer sehingga masih banyak data yang hilang dan penumpukan dokumen.
    2. Sistem yang terdapat pada PT. Ncs Line World Wide masih belum cukup efektif karena memakan banyak waktu dalam pembuatan laporan.
    3. Membangun sistem monitoring manifest pada PT. Ncs Line World Wide dengan cara merancang aplikasi berbasis web yang dapat mengurangi masalah yang sering terjadi dan dapat mempermudah kinerja karyawan dalam mengolah data laporan.

    Saran

    Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang penulis dapatkan selama menyelesaikan laporan skripsi ini. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

    1. Untuk mempermudah berbagai pihak perlu adanya sistem yang terkomputerisasi dan berbasis web sehingga penggunaannya lebih efektif dan efisien.
    2. Dilakukakan pengembangan dan perawatan terhadap sistem yang sudah dibangun agar menjadi lebih baik lagi serta meminimalisir kemungkinan terjadinya error pada sistem yang mengakibatkan kerugian besar bagi penggunanya.
    3. Setelah sistem dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik maka harus ada pengawasan secara rutin dalam pemeliharaan sistem dan adanya tanggung jawab dalam menangani sistem yang ada.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Muslihudin M dan Oktafianto. 2016. “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML” Penerbit : CV. Andi Offset.
    2. Maimunah, David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT Sulindafin”. Yogyakarta: Universitas Amikom Yogyakarta.Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017. Vol 5 No 1, ISSN: 2302-3805.
    3. Budi Santoso.2018."merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun” Jurnal Teknologi Informasi MURA. Vol. 7 No. 100.
    4. Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian”. Yogyakarta: Depublish.
    5. Kausar, dkk. 2015. "Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian”. Jurnal Prosisko, Vol. 1 No. 2.
    6. Eka Iswandy. 2015. "Tujuan Perencanaan Sistem”.
    7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 7,6 Sutabri Tata, 2016, Sistem Informasi Manajemen, Andi Offset, Yogyakarta.
    8. 8,0 8,1 Maniah. Hamidin, Dini. 2017. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus.” Yogyakarta: Depublish.
    9. Harfizar dkk, 2019. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada Pt. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang. SENSI, Vol No 5 No 1. ISSN : 2461-1409.
    10. Ruhul Amin. 2017. “Rancang bangun Sistem Informasi penerimaan siswa baru pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Jurnal ilmu pengetahuan dan teknologi komputer.” Vol.2 No.3
    11. 11,0 11,1 Martono, Aris. Solehudin, Solehudin. Putra, Eka, Januar, Fajar. 2017. Project Application Untuk Sistem Pemesanan dan Pengiriman Barang Berbasis Web Pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia. Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja. Journal Cerita. ISSN: 2461-1417. Vol. 3 No. 2 : 164.
    12. Kanal, Abhishek dan Aishwarya Raman. 2016. Data Analysis And Business Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax. In International Journal Of Computer Science And Information Technologies. 7(5). Diambil dari : http://ijcsit.com/ijcsit/index.php/IJCSIT/article/view/6/6
    13. Tyoso, J. S. P.2016. Sistem Informasi Manajemen. Deepublish.
    14. Haryanta, Agustinus, Abdur Rochman dan Ayu Setyaningsih. 2017. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1.
    15. 15,0 15,1 FAUZI, Rizki Ahmad. 2017. “Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi).” Yogyakarta: Deepublish.
    16. Anggraeni, Elisabet Yunaeti dan Irviani, Rita. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
    17. Aryani, Diah, Muhamad Arif Nurdin, Pandi Baskara. 2017. “Sistem Informasi Pengelolaan Aset Kendaraan Bermotor Pada STMIK Raharja Tangerang.” CERITA, Vol 3 No 1. ISSN : 2461 – 1417.
    18. Dui dan Joni. 2017. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.” Jambi: Jurnal Manajemen Sistem Informasi. Vol. 2, No. 2, ISSN: 2528-0082.
    19. Suryadi. Emi. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 3, Agustus 2016.
    20. Siagian dkk. “Analisa Sistem Informasi. Vol. 1 No. 120 2016.
    21. Husda, Nur Elfi. 2016. “Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta : Baduose Media, 2016.
    22. Rakhmayudhi.2018. Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi Vol. 4.
    23. Munfarida, Tri Dan Yuli Astuti. 2017. Implementasi Daily Activity Monitoring System (Dams) Pada Cv. Jogja Media Telematika. Jurnal Mantik Penusa. Issn: 2088-3943. Vol.21 No.1-Juni 2017.
    24. Yusuf Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. "Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja". Tangerang: Journal CCIT Vol.8,No.2. ISSN: 1978-8282.
    25. Maimunah,. Padeli,. Erna Astriyani. 2018. Pengembangan Website Perpustakaan Dalam Menunjang Sistem Pelayanan Dan Informasi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018. STMIK Pontianak.
    26. Al-Husain, Felita Aryanti dan Sinudarwati. 2016. Perancangan Database Relational pada Toko Buku Online. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016
    27. Maimunah, diniluigi dan ferdiansyah.ade. 2017."Rancang Bangun Sistem Pelayanan Data Pelanggan (Xibar) Berbasis Online" ISSN : 2302-3805.
    28. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadidan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 11 No 1. ISSN: 2461-1409.
    29. Prasetyo M., H. Asnawati. Arliando Y. (2015). Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis Sms Gateway Pada Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Jurnal Media Infotama. 11(1). Diambil dari: https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jmi/article/view/248/227
    30. Rouse M. (Juli 2018). Definition: MySQL. Diakses pada 24 Maret 2019. Diambil dari: https://searchoracle.techtarget.com/definition/MySQL
    31. Maimunah, Supra dan Anwar. 2017. “Rancang Bangun Sistem SMS Gateway Sebagai Fasilitas Permohonan Cuti Karyawan. Tangerang”: Jurnal CERITA.Vol. 3, No. 1, ISSN: 2461-1417.
    32. Sutopo, Priyo. dkk 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran. Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Kalimantan Timur: Universitas Mulawarman. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1 Febuari 2016].
    33. Himawan, Dede Cahyadi dan Munawati. 2016. Prototype Sistem Infomasi Perhitungan Nilai Point Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yupentek 1 Tangerang. Jurnal CCIT. Vol. 9 nomor 3, Agustus 2016.
    34. Martono, Aris, Eko Arjun Setyawan dan Alda Dwi Pambudi. 2018. “Implementasi Sistem Informasi Kehadiran Siswa Pada Smkn 2 Kabupaten Tangerang”. Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018 ISSN: 2461-1409 Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    35. Albert Yusuf Dien.Nurlaila Suci Rahayu Rais. Anggi Rechandini.2018."Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Transaksi Gas Elpiji PT. Amrin Jami Indonesia Tigaraksa".Technimedia Journal Vol 3 No 1.
    36. 36,0 36,1 Ary Budi Warsito Muhamad Yusup Muhamad Aspuri.2017."Penerapan Sistem Monitoring Parkir Kendaraan Berbasis Android Pada Perguruan Tinggi Raharja".Technimedia Journal Vol 2 No 1.
    37. Indri Handayani, Erick Febryanto, Egi Wijatriana Bachri (2018)."Statcounter Sebagai Monitoring Aktivitas Website PESSTA+ Pada Perguruan Tinggi". Jurnal Ilmiah SISFOTENIKA:188-197 Vol.8 No.2 (2018)
    38. Untung Rahardja, Qurotul Aini, Desy Apriani dan Alfiah Khoirunisa pada Technomedia Journal (TMJ) Vol.3 No.2. Optimalisasi Informasi Manajemen Laporan Assignment Pada Website Berbasis Content Management System. ICIT Journal, 4(2), 156 - 167. Technomedia Journal (TMJ) Vol.3 No.2 (2019)
    39. Untung Rahardja, Ninda Lutfiani dan Aulia Yolandari (2016), Penerapan Viewboard Informatif Pada Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Dalam Era Industri 4.0. Technomedia Journal (TMJ) Vol.3 No.2 Edisi Februari (2019)
    40. Untung Rahardja, Nikita Jova Tejosuwito dan Fernanda Setyobudi Armansyah (2018). Perancangan Aplikasi PEN+ Berbasis Mobile Untuk Memudahkan Kinerja Dosen Pada Perguruan Tinggi. Technomedia Journal (TMJ) Vol.1 No.2 Edisi Februari (2017)
    41. Junaidi, Arifin, Ridwan., Septiani, Amanda., (2015), Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pembayaran Piutang Pelanggan Berbasis Web Pada PT. Metro Data Communication. .
    42. Albert Yusuf Dien.Nurlaila Suci Rahayu Rais. Anggi Rechandini.2018."Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Transaksi Gas Elpiji PT. Amrin Jami Indonesia Tigaraksa".Technimedia Journal Vol 3 No 1.
    43. Indri Handayani.Erick Febriyanto.Kevin Rama Putra Solichin.2018."Penerapan Viewboard Sebagai Media Informasi Sidang Skripsi Pada PESSTA+ di Perguruan Tinggi".Technomedia Journal Vol 2 No 2.
    44. Hargraves Ian, Dylan Roth. .2017. Journal Springer Volume 27.
    45. Greve Goetz Andrea Schluschen.2018. HSBA Hamburg School of Business Administration, Germany Journal International IGI Global.


Contributors

Arifwicaksono, Triyanuar

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1522489236&oldid=359503"