SI1522483573

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

       

APLIKASI SISTEM PEMANTAUAN PENJUALAN BERBASIS

WEBSITE PADA PT. GMF AERO ASIA (GARUDA

INDONESIA GROUP) UNIT MARKETING

& BUSINESS DEVELOPMENT


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1522483573
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


APLIKASI SISTEM PEMANTAUAN PENJUALAN BERBASIS

WEBSITE PADA PT. GMF AERO ASIA (GARUDA

INDONESIA GROUP) UNIT MARKETING

& BUSINESS DEVELOPMENT


Disusun Oleh :

NIM
: 1522483573
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 9 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 001405





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


APLIKASI SISTEM PEMANTAUAN PENJUALAN BERBASIS

WEBSITE PADA PT. GMF AERO ASIA (GARUDA

INDONESIA GROUP) UNIT MARKETING

& BUSINESS DEVELOPMENT


Dibuat Oleh :

NIM
: 1522483573
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 9 Juli 2018

Pembimbing I
       
Pembimbing II
       
       
       
       
       
NID : 03009
       
NID : 14023





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI SISTEM PEMANTAUAN PENJUALAN BERBASIS

WEBSITE PADA PT. GMF AERO ASIA (GARUDA

INDONESIA GROUP) UNIT MARKETING

& BUSINESS DEVELOPMENT


Dibuat Oleh :

NIM
: 1522483573
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 9 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM PEMANTAUAN PENJUALAN BERBASIS

WEBSITE PADA PT. GMF AERO ASIA (GARUDA

INDONESIA GROUP) UNIT MARKETING

& BUSINESS DEVELOPMENT

Disusun Oleh :

NIM
: 1522483573
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 9 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1522483573

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Teknologi informatika semakin cepat berkembang segala kegiatan ataupun akvitas yang ada di dunia ini baik dalam kegiatan operasional maupun kegian non-operasional, salah satunya ialah laporan pendapatan perusahaan yang mana harus tepat, akurat dan relavan. Dalam penyusunan laporan pendapatan dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi, sehingga setiap proses yang berjalan dalam pembuatan laporan pendapatan dapat berjalan secara efektif dan efisien serta di imbangi dengan sumber daya manusia yang memadai. Namun dalam implementasinya, pada PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) unit Marketing & Business Development, belum memiliki sistem yang mencakup seluruh kegiatan, salah satunya pada G.M TPR dalam pembuatan laporan pendapatan masih manual menggunakan Ms. Excel sehingga media yang digunakan masih sangat besar kemungkinan terjadinya human error sehingga dibutuhkan suatu sistem pemantauan penjualan sehingga dapat menghasilkan laporan pendapatan yang lebih efektif dan efisien dalam proses pembuatan laporan pendapatan. Penelitian ini menggunakan metode analisa Value Chain (Rantai Nilai), elisitasi kebutuhan sistem, serta pemodelan sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan secara visualisasi, yang selanjutnya diimplementasikan dengan bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) dengan basis data MySQL-Server sebagai database yang digunakan. Dengan adanya sistem pemantauan penjualan, dapat mempermudah G.M TPR untuk menghasilkan laporan pendapatan yang akurat dengan waktu yang cepat, sehingga dapat menciptakan kinerja yang efektif dan efisien, serta dapat menunjang evaluasi dalam pengendalian internal bagi pimpinan terhadap laporan.


Kata Kunci: Pendapatan, Laporan, Laporan Pendapata, Rencana Penjualan, Pemantauan Penjualan


ABSTRACT

Informatics technology is growing rapidly all the activities or akvitas that exist in this world both in operational activities and non-operational kegian, one of which is corporate income report which must be precise, accurate and relavan. In the preparation of income reports required a computerized system, so that every process that runs in making income reports can run effectively and efficiently and in balance with adequate human resources. But in its implementation, at PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) Marketing & Business Development unit, does not have a system that covers all activities, one of them is G.M TPR in making income report still manual using Ms. Excel so that the media used is still very likely the occurrence of human error so that required a sales monitoring system so that it can generate income reports more effective and efficient in the process of making income reports. This research uses Value Chain analysis method, system requirement elicitation, and system modeling using UML (Unified Modeling Language) to describe visualization, which is then implemented with Hypertext Preprocessor (PHP) programming language with MySQL-Server database as database used. With the sales monitoring system, GM TPR can make it easier to produce accurate income reports with fast time, so as to create effective and efficient performance, and can support the evaluation in internal control for the leadership of the report.


Keywords : Revenue, Reports, Income Report, Sales Plan, Sales Monitoring




KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah “APLIKASI PEMANTAUAN PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA PT. GMF AERO ASIA (GARUDA INDONESIA GROUP) UNIT MARKETING & BUSINESS DEVELOPMENT ”.

Laporan ini merupakan hasil penelitian pada PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) Unit Marketing & Business Development, sebagai salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar S.Kom pada jenjang Strata Satu Jurusan Teknik Informatika pada Perguruan Tinggi Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu ketua 1 bidang akademik STMIK Raharja dan juga Dosen Pembimbing 1 yang banyak meluangkan waktunya serta dengan sabar memberi petunjuk selama penyusunan laporan ini.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom Selaku kepala jurusan Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Bayu Pramono, S.Kom., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah meluangkan banyak waktunya untuk membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam proses pengerjaan laporan Skipsi ini.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Ibu Nyoman Paramitha D.L sebagai G.M TPR , yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) Unit Marketing & Business Development.
  7. Semua staff PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) Unit Marketing & Business Development yang telah membantu penulis dan memberikan dukungan selama melakukan penelitian.
  8. Orang Tua, Kakak, Adik, dan Keluarga yang telah memfasilitasi dan selalu memberikan perhatian penuh yang begitu besar kepada penulis untuk selalu bersemangat dalam mencari ilmu, dan memberikan begitu banyak arahan yang positif bagi kehidupan penulis.
  9. Serta semua rekan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan penelitian skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca dan semoga laporan penelitian skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, 14 Juli 2018
Pepen Aandrian Syah
NIM. 1522483573

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Master Data Area

Tabel 4.3 Master Data Region

Tabel 4.4 Master Data Engine

Tabel 4.5 Master Data Location

Tabel 4.6 Transaksi Revenue

Tabel 4.7 Master Data Country

Tabel 4.8 Master Data Component

Tabel 4.9 Master Data AC Type

Tabel 4.10 Master Data Service Type

Tabel 4.11 Master Data Customer

Tabel 4.12 Master Data Target AMS

Tabel 4.13 Master Data Role

Tabel 4.14 Transaksi TPM

Tabel 4.15 Master Data APU

Tabel 4.16Master Data Group

Tabel 4.17Master Data Work Type

Tabel 4.18Master Data User

Tabel 4.19Master Data Menu

Tabel 4.20Master Data Contact Person

Tabel 4.21Master Data Cancel Group

Tabel 4.22Transaksi Reschedule

Tabel 4.23Transaksi Upgrade Attachment

Tabel 4.24Transaksi Cancellation

Tabel 4.25Transaksi AMS

Tabel 4.26Transaksi Cancel Answer

Tabel 4.27Transaksi Request Upgrade

Tabel 4.28Transaksi PICA Detail

Tabel 4.29Transaksi PICA

Tabel 4.30Transaksi Approve Reject

Tabel 4.31Daftar Pengujian

Tabel 4.32Pengujian Login

Tabel 4.33Pengujian Menambah Prospect

Tabel 4.34Pengujian Eksport Data Transaksi (Laporan Transaksi)

Tabel 4.35Pengujian Logout Sistem

Tabel 4.36Time Schedule

Tabel 4.37Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karateristik Sistem

Gambar 2.2 Rantai Nilai

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem Pemantauan Penjualan

Gambar 3.3 Activity Diagram Target

Gambar 3.4 Activity Diagram Rencana Penjualan

Gambar 3.5 Sequence Diagram Target

Gambar 3.6 Sequence Diagram Rencana Penjualan

Gambar 3.7 Analisa Value Chain

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Pemantauan Penjualan

Gambar 4.2 Activity Diagram Target

Gambar 4.3 Activity Diagram Prospect

Gambar 4.4 Activity Diagram PICA

Gambar 4.5 Activity Diagram Cancel

Gambar 4.6 Activity Diagram Update

Gambar 4.7 Activity Diagram Upgrade Level

Gambar 4.8Sequence Diagram Admin

Gambar 4.9 Sequence Diagram Account Manager & Sales dan para G.M Key Account

Gambar 4.10 Sequence Diagram G.M TPB

Gambar 4.11Sequence Diagram G.M TPM

Gambar 4.12 Sequence Diagram G.M TPR

Gambar 4.13Sequence Diagram S.V.P Marketing & Business Dev.

Gambar 4.14 Sequence Diagram President & CEO

Gambar 4.15Class Diagram Pemantauan Penjualan

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.17Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 4.18Tampilan Halaman Prospect

Gambar 4.19Tampilan Input Data Prospect

Gambar 4.20 Tampilan Sales Plan View

Gambar 4.21Tampilan Halaman Request Upgrade

Gambar 4.22Tampilan Halaman Approve Upgrade

Gambar 4.23Tampilan Halaman PICA

Gambar 4.24Tampilan Halaman Percakapan PICA

Gambar 4.25Tampilan Halaman Reschedule

Gambar 4.26Tampilan Halaman Report Sales Plan Group

Gambar 4.27Tampilan Halaman Report Achievment AMS

Gambar 4.28Tampilan Halaman Report Level Of Sales Plan

Gambar 4.29Tampilan Halaman My Sales Plan

Gambar 4.30Tampilan Form Upgrade Level

Gambar 4.31Tampilan Halaman Form Cancenllation

Gambar 4.32Tampilan Halaman Form PICA


DAFTAR SIMBOL

1. Simbol Use Case Diagram

2. Simbol Sequence Diagram

3. Simbol Activity Diagram

4. Simbol Statechart Diagram

5. Simbol Class Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang sangat cepat sehingga semua sistem yang berjalan secara manual harus dibuat sistem yang terintegrasi.

Sebuah sistem pemantauan penjualan adalah sistem yang mencatat aktivitas dan memberi informasi yang berguna. Sistem pemantauan penjualan memiliki banyak fitur yang memungkinkan setiap pengguna untuk menangkap data tentang aktivitas penjualan, dapat melihat sampai mana proses negoisasi yang sedang berlangsung sehinggan nantinya menghasilkan laporan pendapatan.

Dorongan paling utama untuk membuat apalikasi pemantauan penjualan adalah sebagai pendukung dalam mendefinisikan sudah sampai mana proses yang dilakukan oleh setiap Account Manager & Sales dan untuk membuat laporan pendapatan.

Pembuatan aplikasi pemantauan penjualan sangat memerlukan dukungan dari setiap organisasi yang ada karena perlu penyesuaian dari segi manusia dan sumber daya yang tersedia pada perusahaan. Sebelum tahap pembuatan dan implementasi dilakukan perlu dilakukann tahapan rancangan yang memerlukan banyak dukungan dari pihak manajemen organisasi.

Dalam pelaksanaan pengolahan data pemantauan penjualan pada Unit Marketing & Bussiness Development, sudah menggunakan alat pengolah data (komputer), namun proses pengolahan datanya dilakukan secara semi komputerisasi, yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel, sehingga dalam menghasilkan laporan yang akurat membutuhkan waktu yang tidak cepat, sehingga diperlukan sebuah analisa terhadap sistem yang berjalan tersebut untuk mencapai terciptanya sistem yang dapat menunjang kinerja pegawai, sehingga kualitas dari laporan pendapatan yang dihasilkan lebih baik.

Selain itu laporan pendapatan merupakan salah satu hal yang harus dihasilkan secara cepat, tepat dan akurat sehingga diperlukan pengelolaan data yang lebih baik. Karena laporan pendapatan merupakan unsur yang penting dalam pengawasan serta pengendalian kegiatan suatu organisasi, dan melalui laporan pendapatan kita dapat mengetahui berada dalam posisi aman atau tidak kehidupan organisasi dapat berlangsung. Sehingga memudahkan SVP Marketing & Bussiness Development dan pimpinan dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.

Pada dasarnya semua yang dilakukan bertujuan agar sistem dapat berjalan dengan baik, terutama kebutuhan akan informasi-informasi penting dalam manajemen atau administrasi menjadi lebih terkontrol. Sejalan dengan permasalahan diatas maka penulis mengambil judul “APLIKASI SISTEM PEMANTAUAN PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA PT. GMF AERO ASIA (GARUDA INDONESIA GROUP) UNIT MARKETING & BUSINESS DEVELOPMENT”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka yang menjadi permasalahan pada Unit Marketing & Bussiness Development antara lain adalah :

  1. Bagaimana alur sistem pengolahan data laporan pendapatan yang telah diterapkan pada Unit Marketing & Bussiness Development?

  2. Bagaimana merancang usulan sistem yang ingin di capai?

  3. Bagaimana kelebihan sistem yang di usulkan?

  4. Apa saja laporan pendapatan yang dihasilkan dari sistem tersebut?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang di bahas dalam masalah ini. Permasalahan yang akan di bahas meliputi pembuatan market share, pembuatan sales plan, pembagian sales plan kepada AMS, pembuatan PICA (problem identification & corrective action) dan pembuatan laporan pendapatan pada unit Marketing & Bussiness Development PT. GMF Aeroasia (Garuda Indonesia Group).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan Operasional

Penelitian ini mempunyai tujuan operasional sebagai sarana untuk :

  1. Dapat mengidentifikasi semua kebutuhan yang terkait dengan pengolahan data laporan pendapatan di Unit Marketing & Bussiness Development.

  2. Mengetahui masalah apa saja yang ada dalam pengolahan data laporan pendapatan di Unit Marketing & Bussiness Development

  3. Menciptakan sistem pengolahan data laporan pendapatan secara optimal dari manual menjadi terkomputerisasi

Tujuan Fungsional

Penelitian ini mempunyai tujuan fungsional yaitu agar mampu menyajikan informasi laporan pendapatan pada suatu periode tertentu yang lebih baik untuk menunjang pengambilan keputusan SVP Marketing & Bussiness Development dan sebagai tolak ukur kinerja pegawai pada periode tersebut.

Tujuan Individual
  1. Untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam pembuatan perancangan aplikasi sistem yang terkomputerisasi guna untuk mempermudah dalam proses pengolahan data laporan pendapatan.

  2. Agar penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat diperkuliahan.

  3. Untuk melengkapi syarat kelulusan pada jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Manfaat Bagi Penulis
  1. Terciptanya kepuasan batin ketika menghasilkan suatu karya dan dapat bermanfaat bagi suatu organisasi.

  2. Sebagai syarat kelulusan guna mendapat gelar Sarjana Komputer.

  3. Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan memperluas waawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di perkuliah pada kegiatan nyata.

Manfaat Bagi Institusi
  1. Dapat teridentifikasinya kendala dan permasalahan pada sistem pengolahan data laporan pendapatan di Unit Marketing & Bussiness Development.

  2. Dalam pembagian pekerjan baik dari pada sebelum sistem usulan dibuat.

  3. Memudahkan dalam penyusunan laporan pendapatan secara otomatis dengan sistem usulan yang dibuat.

Manfaat Bagi Perguruan Tinggi Raharja
  1. Dapat menjadi referensi bagi Mahasiswa atau Mahasiswi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, terutama dalam sistem pengolahan data laporan pendapatan.

  2. Dapat memperkaya pengetahuan para Mahasiswa atau Mahasiswi dalam pengambilan keputusan terhadap suatu permasalahan.

  3. Dapat membuat Perguruan Tinggi Raharja dikenal oleh organisasi-organisasi yang dijadikan objek penelitian para Mahasiswa atau Mahasiswi.

  4. Menciptakan Mahasiswa dan Mahasiswi yang tidak hanya pandai dalam teori tetapi dapat mengimplementasikan di dunia nyata, baik dari segi analisa hingga pemecahan masalah tersebut.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Pada metode ini penulis melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber, pengumpulan dan pengolahan data di bagian pendapatan Unit Marketing & Bussiness Development yang berhubungan dengan sistem pengolahan data laporan, baik berupa dokumen transaksi, catatan-catatan, maupun laporan.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan Ibu Wiwin sebagai bendahara umum dan Ibu Reni sebagai Auditor Ekternal Unit Marketing & Bussiness Development, yang berhubungan dengan sistem pengolahan data laporan pendapatan dan memahami hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

  3. Metode Study Pustaka (Library Research)

    Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan diinternet.

Metode Analisa

  1. Setelah melakukan proses pengumpulan data, selanjutnya data yang sudah diperoleh dapat diolah dan dianalisa. Dalam melakukan analisa sistem pengolahan data laporan pendapatan pada Unit Marketing & Bussiness Development, disini penulis menggunakan metode analisa sistem yang dilakukan yaitu, analisa Value Chain.
  2. Analisa Value Chain digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas yang harus dicapai dengan sebuah konsep yang matang, perlunya analisa value chain sebagai aktivitas pendukung yang membantu organisasi secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas yang dilakukan secara berkelanjutan.
  3. Selain itu penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu untuk memodelkan secara visual yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek. UML terdiri dari beberapa diagram yang saling berkaitan, antara lain Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Statechart Diagram.
  4. Kemudian penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) yang akan dituangkan dalam tahap : pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram serta penjabaran rancangan basis data dan spesifikasi data, yang menggunakan beberapa software dalam perancangannya antara lain : PHP MyAdmin, Apache, MYSQL, Visual Paradigma, dan Chrome.

Metode Testing

Metode testing yang peneliti gunakan adalah dengan menggunakan Quality Assurance (QA). Dalam metode Quality Assurance (QA) berfokus pada fungsional pada perangkat lunak (software), sesuai dengan kebutuhan dari perangkat lunak (software), lebih dari pada itu, metode Quality Assurance (QA) merupakan pendekapan pelengkap dalam mencakup error.


Sistematika Penulisan

Agar dapat lebih memahami penjelasan dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini, maka penulis mengelompokkan menjadi beberapa sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.

Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat,metode penelitian,dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan saat ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem laporan pendapatan serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitan dan literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penulisan laporan Skripsi yaitu gambaran umum tinjauan organisasi, sejarah organisasi, struktur organisasi dan fungsi-fungsinya, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, UML yang digunakan seperti Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram yang menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya dengan menggunakan analisa value chain, serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1,2,3, dan draft final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan pada PT. GMF Aeroasia (Garuda Indonesia Group), yang meliputi Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram, spesifikasi basis data, kebutuhan stakeholder, rancangan layar, dan rancangan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut B. Romney dan Steinbart (2014)[1]. “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.”

Menurut Azhar dan Susanto (2013)[2]. dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi. “Sistem adalah kumpulan dari sub sistem, bagian, komponen yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.”

Menurut pengertian para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu komponen yang sistem yang besar ataupun kecil itu saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis guna mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Sistem sendiri memiliki rumus singkat dalam konsepnya yaitu IPO (Input, Process, Output) yang mana didalam sistem ada yang namanya masukan (input) seperti data lalu diolah (process) untuk dijadikan informasi (output). berikut karakteristik sistem menurut Dr. H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (2014:35)[3]., yaitu:

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Komponen sistem merupakan segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsitem.

  2. Batas sistem (Boundary System)

    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  3. Lingkungan luar sistem (Environments System)

    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Masukan merupakan komponen sisten, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  6. Pengolahan (Process System)

    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama dalam mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  9. Kendali (Control)

    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerjasama sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  10. Umpan Balik (Feed Back)

    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikkannya pada kondisi normal.

Gambar 2.1 : Karateristik Sistem
           Rusdiana (2014:35)

Klasifikasi Sistem

Menurut Dr. H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42)[3] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tertentu.

    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (Open System).

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system . Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dam terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:200)[3], “Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur, dan/atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.” Dan “Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan data olahan, baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan.”

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan diatas, yaitu sistem informasi merupakan serangkaian komponen software dan hardware yang saaling berhubungan untuk mengolah suatu data menjadi informasi agar dapat berguna dalam pengambilan keputusan.


Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan membentuk sautu kesatuan untuk mencapai sasaran.

Komponen tersebut, menurut Rusdiana dan Irfan (2014:202), yaitu: [3], yaitu:

  1. Komponen input

    Input mewakili data yang masuk dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  2. Komponen model

    Komponen ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan output yang diinginkan.

  3. Komponen output

    Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

  4. Komponen teknologi

    Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

  5. Komponen hardware

    Hardware berperan penting sebagai media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Fungsinya sebagai tempat untuk menampung sumber data dan informasi untuk memperlancar serta mempermudah kerja dari sistem informasi.

  6. Komponen software

    Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan informasi.

  7. Komponen basis data

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Organisasi berbasis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.

  8. Komponen kontrol

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah. Apabila terlanjur terjadi kesalahan, dapat cepat diatasi.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Definisi Teknologi Informasi

Menurut Deni Darmawan (2013:21)[4] dalam bukunya, “Teknologi informasi adalah serangkaian tahapan penanganan informasi, yang meliputi penciptaan informasi, pemeliharaan saluran informasi, seleksi dan transmisi informasi, penerimaan informasi secara selektif, penyimpanan dan penelusuran informasi, dan penggunaan informasi.”

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:52)[3] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, “Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan. Selain itu, teknologi informasi merupakan informasi yang strategi untuk pengambilan keputusan.

Dapat diambil kesimpulan dari para pendapat ahli diatas bawah Teknologi Informasi adalah serangkaian tahapan penangan informasi, yang meliputi penciptaan informasi yang nantinya akan menjadi data yang berguna untuk semua orang.

Perkembangan Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi informasi memacu sutau cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir. Teknologi informasi mengalami perkembangan sebagaimana yang dijelaskan oleh Rusdiana dan Irfan (2014:57)[3], yaitu:

Menjelang peralihan abad sekarang ini, manusia cenderung menduduki tempat sentral dalam proses produksi karena tahapan ekonomi yang berdasarkan pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused). dalam hal ini, telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology).

Kemajuan teknologi pada masa mendatang atau pada era globalisasi, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Teknologi informasi banyak berperan dalam pendidikan (e-education). Dengan adanya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja. Hal tersebut sudah mulai banyak digunakan oleh beberapa negara yang memiliki kecanggihan teknologi salah satunya Amerika Serikat dalam penggunaan metode web baseddistance learnig.

Sistem informasi secara keseluruhan tidak hanya terdapat dalam sistem informasi manajemen, karena tidak semua informasi dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap kedalam sebuah sisetm yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada diluar sistem komputer.

PenggunaanTeknologi Informasi

Berdasarkan buku Sistem Informasi Manajemen, karangan Rusdiana dan Irfan (2014:59)[3], manusia sebagai manusia sosial mebutuhkan komunikasi diantara sesamanya agar dapat saling berhubungan. Oleh karena itu, manusia mencari dan menciptakan sistem dan alat untuk saling berhubungan. Alat dan sistem komunikasi yang diciptakan manusia tersebut kemudian disebut teknologi informasi.

Dapat disimpulkan bahwa setiap orang yang ada di dunia ini membutuhkan informasi untuk menambah wawasan ataupun pengetahuan seseorang.

Konsep Dasar Analisa

Definisi Analisa Sistem

Menurut Abdul Kadir (2014)[5], “Analisa sistem adalah yang dimana proses untuk menentukan hal – hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang di usulkan (dan bukan bagaimana caranya). Tahapan analisa sistem dilakukan untuk mengembangkan sistem yang sudah ada atau mengatasi masalah – masalah yang belum tertangani”.

Menurut Deni Darmawan (2013)[4], “Analisa sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari yang berhubungan dengan masalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi”

Dapat diambil kesimpulan analisa sisitem adalah proses menentukan hal – hal detail tenang apa yang akan dikerjakan oleh sistem dan orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari yang berhubungan dengan masalah – masalah yang timbul.

Tahapan Analisa Sistem

Tahapan – tahapan umum yang harus dilakakukan oleh seorang analisa sistema adalah:

  1. Mengumpulkan dan menganalisa segala dokumen, file – file dan dokumen yang digunakan pada sistem yang berjalan.
  2. Menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan.
  3. Merancang perbaikan – perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
  4. Mengawasi segala kegiatan yang ada terutama yang berkaitan dengan penerapan sistem yang baru.

Analisa Rantai Nilai (Value Chain)

Menurut Thomas Sumarsan (2013:73)[6], “Value Chain Analysis adalah suatu alat analisis yang menjelaskan hubungan antara kegiatan-kegiatan dalam dan sekitar organisasi serta kekuatan daya kompetitifnya.” Penganalisaan dalam metode ini suatu kegiatan di dalam perusahaan dibagi atas kegiatan utama dan kegiatan pendukung atau penunjang.

Gambar 2.2 : Rantai Nilai
Thomas Sumarsan (2013:73)

Adapun menurut Thomas (2013:73)[6] Kegiatan utama terdiri dari :

  1. Inbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penerimaan, penyampaian dan pengeluaran semua input yang digunakan dalam pembuatan produk.

  2. Operations, yaitu kegiatan mentransformasikan semua input menjadi produk jadi.

  3. Outbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan dan pendistribusian produk kepada pelanggan.

  4. Marketing/Sales, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan pengenalan produk kepada pelanggan, termasuk didalamnya administrasi pengiklanan dan penjualan.

  5. Service, yaitu semua kegiatan yang ditunjukan kepada peningkatan nilai dari produk seperti instalasi, perbaikan dan training.

Adapun untuk kegiatan penunjangnya menurut Thomas Sumarsan (2013:74)[6] sebagai berikut :

  1. Procurement, yaitu proses pengadaan berbagai input untuk aktivitas pendukung.

  2. Technology Development, yaitu pengembangan teknologi yang tidak berarti hanya kepada perangkat kerasnya saja, akan tetapi dalam perangkat lunakpun harus mempunyai pengembangan.

  3. Human Resource Management, yaitu kegiatan melakukan rekrutment, pelataihan, dan pengambangan serta pemberian penghargaan kepada anggota organisasi.

  4. Infrastructure, yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pengawasan mutu, dan manajemen informasi.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi (UML)

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin (2013)[7], Unified Modeling Language (UML) hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan, jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu meskipun pada dasarnya UML banyak digunakan untuk metodologi berorientasi objek.

Menurut kutipan Fahmi Ritongga (2015)[8] yang dikutip dari ahli Booch (2005:7) “UML adalah bahasa standar untuk menggambarkan rancangan suatu sistem.”

Dapat disimpulkan dari bahwa UML (Unified Modelling Language) permodelan dan bahasa yang digunakan untuk menggambarkan alur suatu sistem yang ada.


Jenis-jenis Diagram UML Yang Digunakan

  1. Usecase Diagram

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:155)[7], “Diagram Use Case merupakan pemodelan untuk kelakuan behavior sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.”

    Menurut Murad (2013:57)[9], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

    Dapat disimpulkan bahwa “Diagram Use Case merupakan permodelan untuk suatu kelakuan behavior sistem yang dibuat yang menyatakan sifat sistem dari sudung pandang user.”

  2. Activity Diagram

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:161)[7], Activity Diagram menggambarkan aliran kerja (workflow) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak, yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.”

    Menurut Vidia (2013:20)[10], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

    Disimpulkan bahwa Activity Diagram adalah suatu aliran dasar atau alternatif yang gunakan untuk menggarkan interaksi suatu sistem atau proses bisnis.

  3. Sequence Diagram

    Menurut Vidia (2013:21)[10], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

    Menurut Wijayanto (2013:35)[11], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

    Disimpulkan bahwa Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang di deskripsikan.

  4. Class Diagram

    Menurut Wijayanto (2013:33)[11], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:141)[7], Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas – kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

    Dapat disimpulkan Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas – kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:272)[7], “Pengujian perangkat lunak adalah sebuah elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering dikaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation) (V&V).”

Definisi Quality Assurance (QA)

Menurut Saugata Chakraborty, dalam jurnal Parent Application Publication (2015) “QA testing is intended to test each of the functions of the application program. To accomplish this, commands and parameters that implement predefined tests may be sent to the application program by a user via a Graphical User Interface (GUI) at control computer.”

Yang artinya: “Pengujian QA ditujukan untuk menguji setiap fungsi program aplikasi. Untuk mencapai hal ini, perintah dan parameter yang menerapkan tes yang telah ditentukan sebelumnya dapat dikirim ke program aplikasi oleh pengguna melalui Graphical User Interface (GUI) di komputer kontrol.”

Definisi PHP

Menurut Betha Sidik (2012:4)[12], “ PHP merupakan singakatan dari “Hypertext Processor”, yang merupakan sebuah bahasa scripting tingkat tinggi yang dipasang pada dokumen HTML. Sebagian besar sintaks dalam PHP mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, namun pada PHP ada beberapa fungsi yang lebih spesifik. Sedangkan tujuan utama dari penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancangan web yang dinamis dan dapat bekerja secara otomatis.”.

Definisi XAMPP

Menurut Betha Sidik (2018:6)[12] XAMPP kependekan dari X Apache MySQL PHP and Perl, X mewakili sistem operasi, A untuk Apache adalah server web, M untuk MySQL atau MariDB adalah server database, P yang pertama untuk PHP adalah bahasa pemrograman untuk pembuatan aplikasi, dan P yang kedua untuk Perl adalah bahasa pemrograman untuk pembuatan aplikasi juga. X menyatakan bahwa paket ini bisa untuk Windows ataupun Linux.

Definisi Codeigniter

Menurut Betha Sidik (2018:2)[12] Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (application development framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP. Pengembangan dapat langsung menghasilkan program dengan cepat, dengan mengikuti kerangka kerja untuk membuat yang telah disiapkan oleh framework CI ini.

Pemrogram tidak perlu membuat program dari awal (form scratch), karena CI menyediakan sekumpulan librari dan fungsi yang banyak, yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang umum dengan menggunakan antarmuka dan struktur logika yang sederhana untuk mengakses libararinya. Pemrogram dapat memfokuskan diri pada kode yang harus dibuat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.


Teori Khusus

Pemantauan

Definisi Pemantauan

Menurut Dr. Eman Suherman, S.E., M.Pd (2015)[13] “Pemantauan adalah suatu kegiatan untuk mengikuti perkembangan suatu program yang dilakukan secara mantap dan teratur serta secara terus menerus.”

Menurut Ginting (2013:7)[14], Penjualan adalah yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan dalam bursa sebagai barang pertimbangan dapat diperoleh pada saat penjualan. Karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui

Berdasarkan definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa pemantauan adalah suatu kegiatan yang mengikuti perkembangan suatu program yang dilakukan, dalam kegiatannya diperlukan kesadaran (awareness) untuk mencapai suatu tujuan bersama suatu organisasi.

Konsep Dasar Pemantauan

Menurut Muktiati (2014:9) Pemantauan merupakan ativitas internal program proses penilaian kinerja terhadap pencapaian tujuan bersama.

Menurut Suryana (2015:24) bahwa kegiantan pemantauan berfungsi untuk :

  1. Ketaataan (Compliance), suatu kegiatan pemantauan berutujuan untuk mengukur tindakan semua orang yang terlibat dalam suatu program apakah sesuai dengan standar dan prosedur yang telah di tetapkan
  2. Pemeriksaan (Auditing), pemantauan juga sekaligus berfungsi sebagai alat (tools) untuk memeriksa suatu penyimpangan.
  3. Laporan (Accounting), instrumen sesungguhnya pemantauan adalah laporan atau output dari pemantauan berbentuk laporan.
  4. Penjelasan (Explanation), sebagaimana laporan hasil pemantauan yang baik harus mampu tidak hanya mendeskripsikan, tetapi juga menjelaskan bukan hanya apa tetapi bagaimana dan mengapa objek pemantauan menjadi demikian.

Penjualan

Definisi Penjualan

Menurut Abdullah Thamrin dan Francis Tantri dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran (2016:3) “Penjualan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari seluruh sistem pemasaran.”

Menurut Ir. FI. Titik Wijayanti, MM (2017:3)[15] “Penjualan adalah suatu sistem kegiatan bisnis yang di rancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai target pasar dan sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan.”

Menurut Kotler dan Armstrong (2014:27) “Penjualan adalah proses dimana menciptakan suatu nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan.”

Disimpulkan bahwa penjualan adalah proses promosi suatu produk kepada pelanggan yang dapat menciptakan suatu nilai dan menciptakan hubungan ke pelanggan untuk mencapai suatu taget yang sudah di tentukan oleh perusahaan.

Konsep Dasar Penjualan

Menurut Ir. FI. Titik Wijayanti, MM (2017:3)[15] pemasaran merupakan suatu upaya bagaimana kita menyampaikan ide – ide atau produk – produk atau jasa kita kepada orang orang yang menjadi sasaran atau target (pasar). Penyampaian ini bertujuan agar produk – produk atau ide – ide kita dapat diterima oleh pancaindera target secara menyeluruh.

Pesan dari produk itu harus menarik dan menjadi pokok pikiran (top of mind) target sasaran, sehingga pesan akan mendapatkan tanggapan yang sanagat positif dan menghasilkan masukan yang tak terduga dari target.

Pesan dari produk itu harus menarik dan menjadi pokok pikiran (top of mind) target sasaran, sehingga pesan akan mendapatkan tanggapan yang sanagat positif dan menghasilkan masukan yang tak terduga dari target.

    Pemasaran terdiri dari beberapa komponen penting, komponen tersebut membentuk satu kesatuan yang saling bergantung, yaitu:

  1. Perusahaan
  2. Karyawan
  3. Konsumen

Literature Review

Menurut Sugiyono (2013:240)[16], “Studi pustaka merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk dokumen. Studi pustaka bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijkan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.”

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

Berikut beberapa Literature Review yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya sesuai dengan judul penelitian Skripsi ini:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Benny Prawiranegara dalam jurnal ilmiah edukasi Vol, 5 No.2, November 2017, ISSN 2580-8818 dengan judul Analisa Audit Operasional Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan Pada PD. ACB Banjarsari[17]. Kelebihannya adalah dapat mengetahui apakah prosedur penjualan sudah dapat beroperasi dengan efektif dan efisien dan kekurangannya dari analisa tersebut adalah masih ada nya penyimpangan yang terjadi dalam aktivitas penjualan perusahaan. Metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Desi Diyanti Palimbong, Herman Karamot dan Rudy J. Pusung dalam jurnal riset akuntansi going concern 12(2), 2017, 09-17, dengan judul Analisi Internal Control Penjualan Properti Pada PT. Ciputra Internasional[18]. Kelebihannya adalah lebih teroraganisir dan dijalankan secara efektif dan efisien dimana struktur oraganisasi telah memisahkan tugas dan fungsi kerja masing – masing devisi dan kekurangannya adalah kurangnya aktivas pemasaran secara garis besar masih belum memenuhi standar dan perlu dikembangkan lagi. Metodologi yang digunakan adalah metode kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ari Prasetyo Suwandi dalam jurnal J-INTECH Vol. 04 No. 01 Tahun 2016, ISSN 2303-1425, dengan judul Sistem Informasi Pemantauan Kinerja Sales Memanfaatkan Monitoring Geofencing dan Teknologi Cloud Message Berbasis Mobile[19]. Kelebihannya adalah dapat memantau dan meninjau pegawai dalam hal ini adalah sales ketika berada dilapangan dan dalam waktu kerja dan kekurangannya adalah dalam perhitungan laporan pendapatan dapat disusun berdasarkan transaksi yang ada masih kurang baik dan belum lengkap. Metodologi yang digunakan adalah UML (Unified Modelling Language) adalah metode analisa dan desain yang berorientasi objek.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ratu Agi Anandi Tatiana dan Haryono Umar dalam jurnal JRPMA Vol.2 No. 1 Januari 2018, ISSN 2541-6669, dengan judul Pengaruh Pengendalian Internal dan Audit Terhadap Kinerja Penjualan Perusahaan (Studi Kasus PT B&K Baja Utama)[20]. Kelebihannya adalah dapat melindung aset, menghasilkan informasi yang handal, dipatuhinya peraturan perusahaan serta menghasilkan efektivitas dan efisiensi operasi dan kekurangannya adalah belum adanya tempat khusus untuk menyimpan suatu dokumen supaya tersusun dengan rapih dan dapat dicari dengan mudah. Metodelogi yang digunakan adalah studi kasus yaitu meneliti salah satu masalah yang ada dalam perusahaan.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Gerald Lumempouw, Ventje Hat dan Anneke Wangkar dalam jurnal berkala ilmiah efisiensi, Vol. 15 No.04 Tahun 2015, dengan judul Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Penjualan Kredit Pada PT. Sinar Pure Foods Internasional[21]. Kelebihannya adalah dapat mengevaluasi terhadap sistem pengendalian intern penjualan kredit pada PT Sinar Pure Foods Internasional dan kekurangannya adalah belum terotoritasi kepada pihak yang berwenan. Metode analisa data yang digunakan adalah metode deskriptif adalah mempelajari prosedur pemberian kredit yang berlaku pada PT. Sinar Purefoods Internasional.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Stefan Avdjiev, Mery Everett, Philip R Lane dan Hyun Song Shin dalam jurnal BIS Quarterly Review, March 2018. Dengan judul Tracking The International Footprints Of Global Firms.</ref>. “As the global economy becomes more integrated, there is a growing tension between the nature of economic activity and the measurement system that attempts to keep up with it. Many policies are still determined by measuring economic activity at the national level. Since the typical unit of analysis is the economic area (the “island”), economic activity is measured within the island and in terms of transactions between islands. But, increasingly, companies and their ownership are global, with economic activity taking place in a geographically dispersed way. We analyse several important issues created by this tension, show how they manifest themselves in the data and draw lessons from them.”
    Kelebihannya adalah dapat memantau pertumbuhan ekonomi didalam suatu daerah bahkan bisa sampai tingkat nasional, kekurangannya adalah kurangnya wadah bagi pelaku yang berperan didalamnya. Metodologi yang digunakan adalah wawancara yang dimana guna dari wawancara adalah dapat mengetahui semua kegiatan ekonomi yang dilakukan didalam suatu daerah maupun tingkat nasional.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Yoon Min Hwang dan Khun Chaeng Lee, dalam International Journal Of Human – Computer Interaction, Vol. 34, 2018, dengan judul Using an Eye Tracking Approach to Explore Gender Differences In Visual Attention and Shopping Attitudes in an Online Shopping Environment. [22].“Growth in online marketing has been unprecedented, and mainstream shopping is shifting from traditional stores to online shopping channels. However, many aspects of online consumer behavior remain unaddressed. In particular, the effects of gender differences in visual attention on shopping attitudes are a great challenge in online retailers’ attempts to understand consumers’ cognitive processing and strategies. This study was designed to investigate the effects of gender on visual attention to online shopping information and its influence on attitudes about the products displayed. Using an eye-tracking approach, the results identified significant gender differences in visual attention to online shopping information and shopping attitudes about the products presented. Female participants attended visually to most of the online shopping information areas to a greater degree than did males, and their attitudes about products were influenced to some degree by visual attention to the consumer opinion areas. Although males’ visual attention was lower than females’, their shopping attitudes were influenced extensively by visual attention to product information and consumer opinion areas.”
    Kelebihannya adalah mengidentifikasi perbedaan gender yang signifikan dalam perhatian visual terhadap informasi belanja online dan sikap belanja dalam produk yang di sajikan kekurangannya adalah terkadang data yang ada kurang akurat dikarenakan kurangnya analisa yang baik. Metologi yang digunakan adalah deskriptif.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Xie Yu, dkk, dalam Science Journal Of Public Health, 2018; 6(1): 15-20, ISSN: 2328-7950, dengan judul Exploration Into and Practice in Tracking and Monitoring the Tobacco Industry. [23]. “To keep abreast of strategies and actions of the tobacco industry to interfere in tobacco control and take effective measures. Monitoring tobacco industry related news, websites, social media and publications in an all-round way and watching tobacco policies, marketing, promotion and other activities that interfere in tobacco control closely. Having been engaging in tracking and monitoring the tobacco industry for eight years, Think Tank Research Center for Health Development has timely disclosed the tobacco industry’s activities that went against the Framework Convention on Tobacco Control. We worked with public interest lawyers and made complaints to related legal authorities, as a result, illegal activities of the tobacco industry have been stopped, investigated and dealt with. Relative information has been publicized and spread through media to expose and crack down on all activities minimizing harm of smoking and misleading the public. Think Tank Research Center’s exploration into and practice in tracking tobacco are comprehensive, documentary, timely and well directed. Tracking and monitoring of our civil institution have strongly fought back against the tobacco industry’s anti-tobacco control activities! We call on that a national-wide, all-inclusive and systematic monitoring system should be established for the tobacco industry.”
    Kelebihannya adalah dapat memantau situasi dan informasi industri tembakau dalam aspek seperti kebijakan, kepemimpinan, produksi, penjualan, budaya tembakau dan tanggung jawab sosial perusahaan dan kekurangannya adalah tidak dapat memantau tentang situsi dan informasi tembakau ilegal sehingga hal tersebut dapat menurunkan harga jual suatu tembakau. Metologi yang digunakan adalah pemantauan jaringan portal utamanya adalah situs – situs administrasi monopoli tembakau di tingkat negara provinsi dan perusahaan tembakau bersar di monitor pada frekuensi setiap tiga hari sekali.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Robert Newberry dan Marriane Collins, dalam jurnal Journal Of Instructional Pedagogies, Vol. 19, dengan judul Sales Role Play: an Online Simulation.[24].“The online role play simulation as described in this article addresses critical skills as identified by practitioners and includes background materials, buyer and seller profiles, a sale/no-sale decision matrix, as well as a grading rubric, thereby facilitating a variety of selling scenarios. Both the buyer and the seller have integral roles in the outcome of the sales process in this role play, with as much emphasis placed on either role, enabling a more in-depth learning opportunity for students to clearly understand the buyer’s motivations. This interactive pedagogical online tool enables instructors to align their sales curriculum content and pedagogy with practitioners’ needs, while facilitating the learning experience for the professional selling student by simulating the role stress and ambiguity of the sales profession and to actually employ adaptive selling techniques.”
    Kelebihannya adalah memperkenalkan skenario peran bermain online yang dimana baik pembeli dan penjual memiliki peran integral dalam hasil dari proses penjualan dan kekurangannya adalah kurangnya laporan yang dibutuhkan untuk memantau setiap transaksi yang terjadi. Metologi yang digunakan adalah pengiriman secara online memungkinkan instruktur untuk menawarkan suatu produknya.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Kesha K. Coker, Richard L. Flight & Dominic M. Baima, dalam jurnal Marketing Management Journal, Vol. 27 Issue 2 Fall 2017. Dengan judul Skip IT or View IT: The Role Of Video Storytelling in Social Media Marketing.[25]. “Given more consumer control over exposure to content on social media, marketers are seeking ways to engage consumers with videos. One way to overcome challenges with content engagement is to focus on video execution style. Based on the narrative processing framework, this research examines the role of video storytelling in social media. This study uses a two (execution style: straight-sell vs. storytelling) by two (brand: Extra Gum vs. Mazda) within-subjects experimental design. The experiment was administered using an online survey that was distributed to respondents via email. Respondents were given one week to complete the survey and were instructed to take the survey on a desktop or laptop computer with audio and video capability to ensure they could see and hear the videos.”
    Kelebihannya adalah cara memasarkan produk yang di punya suatu perusahaan atau organisasi dengan cari memasarkannya di dunia maya dengan cara memasang iklan di youtube menjadi solusi bagi suatu perusahaan yang ingin memasarkan produknya dan kekurangannya adalah kurangnya pemantau terhadap suatu iklan yang dipasang dan pencatatan yang kurang baik sehingga dapat menimbulkan kesalahan dalam suatu data pendapatan.

Berdasarkan literature review diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran atau unjung tombaknya suatu perusahaan yang dimana peran pemasaran sangat penting bagi perusahaan guna untuk mencapai target pendapatan yang di inginkan tapi diluar dari itu perlu adanya pemantauan pemasaran guna untuk memantau sampai mana seseorang yang memasarkan produknya melakukan tugasnya. Peneliti kali ini akan memfokuskan hal itu supaya setiap kegiatan yang dilakukan seorang yang memasarkan produk mempunyai tujuan dan semua orang yang ada dalam suatu organisasi terkait dapat mengontrolnya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metodologi Value Chain yang dimana metologi ini adalah metodologi yang memandang suatu perusahaan sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan dan organisasi terkait.

BAB III

PEMBAHASAN


Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group)

Dimulai pada tahun 1949, GMF AeroAsia berasal dari Divisi Teknik Garuda Indonesia Airlines di bandara Kemayoran dan Halim Perdanakusuma di Jakarta, Indonesia.

Pada tahun 1984, GMF AeroAsia dipindahkan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan mengubah namanya menjadi Divisi Pemeliharaan & Rekayasa (M & E), yang pada akhirnya berkembang menjadi unit usaha mandiri.

Selanjutnya pada tahun 1998, Divisi M & E berubah menjadi Unit Bisnis Strategis (SBU-GMF), menangani semua kegiatan pemeliharaan armada Garuda Indonesia, sehingga memperkuat daya saingnya. Akhirnya pada tahun 2002 SBU-GMF dipecat dari Garuda Indonesia, dan secara resmi menjadi entitas independen dengan nama PT GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group).

GMF AeroAsia sekarang dianggap sebagai perusahaan perawatan pesawat terbaik dan terbesar di kawasan ini, memberikan keunggulan solusi terintegrasi untuk semua pelanggan di seluruh dunia.

VISI dan MISI PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group)  :

Visi

  • 10 MRO teratas di dunia

Misi

  • Untuk menyediakan solusi perawatan pesawat yang terintegrasi dan andal untuk langit yang lebih aman dan menjamin kualitas hidup umat manusia.

Struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

Struktur organisasi dibentuk untuk memperoleh susunan atau hubungan antara bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai suatu tujuan yang iharapkan. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur organisasi tersebut.


Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Garuda Maintenance Facility (Garuda Indonesia Group) Unit Marketing & Bussiness Development

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. President & CEO
  2. Merupakan pimpinan tertinggi dalam suatu perusahaan di PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group).
    Perincian tugasnya sebagai berikut :

    • Membuat target perusahaan yang dimana target perusahaan yang akan menjadi acuan dalam pembuatan target – target yang lain.
    • Membuat strageti internal maupun exsternal guna untuk mencapai tujuan bersama.
    • Memantau semua kinerja semua karyawan dan semua kegiatan yang ada pada PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group).
  3. S.V.P Marketing & Business Development
  4. Merupakan pimpinan tertinggi pada Marketing & Business Development PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group).
    Perincian tugasnya sebagai berikut :

    • Menyusun strategi dan kebijaksaan pokok yang menyangkut kegiatan teknis operasional dalam bidang operasional yang dibawahinya.
    • Memantau laporan pendapatan, aktivitas pada setiap organisasi yang ada dibawah pimpinannya.
  5. G.M TPR (General Manager Revenue Management System & Pricing)
  6. Perincian tugasnya sebagai berikut:

    • Melakukan pengecekan atau mengontrol kapasitas dan kapabilitas internal.
    • Membuat rencana penjualan yang akan dilakukan oleh Account Manager & Sales dan G.M Key Account.
    • Mengontrol kegiatan penjualan yang dilakukan oleh Account Manager & Sales dan G.M Key Account.
    • Membuat laporan pendapatan dari sales plan.
    • Melakukan proposal tender bersama dengan Account Manager & Sales dan G.M Key Account.
    • Memberikan solusi atau tindakan atas data identifikasi masalah dan tindakan yang telah diberikan oleh Account Manager & Sales, G.M Key Account Garuda Indonesia, G.M Key Account Citilink dan G.M Key Account Sriwijaya.
    • Memantau semua kegiatan yang dilakukan oleh Account Manager & Sales, G.M Key Account Garuda Indonesia, G.M Key Account Citilink dan G.M Key Account Sriwijaya.
  7. G.M TPB (General Manager Business Development)
    • Melakukan pengecekan atau mengontrol kapasitas dan kapabilitas internal dan eksternal.
  8. G.M TPM (Generan Manager Marketing)
  9. Perincian tugasnya sebagai berikut.

    • Melakukan market riset MRO.
    • Membuat potensial market.
    • Membuat rencana penjualan yang akan dilakukan oleh Account Manager & Sales dan G.M Key Account.
  10. G.M Key Account Garuda Indonesia
  11. Perincian tugasnya sebagai berikut.

    • Membuat penagihan perawatan pesawat yang berkaitan dengan pelanggan garuda indonesia.
    • Membuat laporan pendapatan perawatan pesawat garuda indonesia.
    • Membuat data atau mengupdate data pada file rencana penjualan.
    • Mengontrol perawatan yang sedang dilakukan.
    • Jika mempunyai kendala maka membuat laporan indentifikasi masalah dan tindakan pelanggan sesuai dengan data rencana penjualan yang diberikan oleh G.M TPR (Revenue Management System & Pricing).
    • Menaikan level sesuai dengan aturan yang ada pada data rencana penjualan yang telah di berikan G.M TPR (Revenue And Management Pricing).
  12. G.M Key Account Citilink
  13. Merupakan orang yang menyusun dan mencatat data informasi secara sistematis yang ada di lokasi. Perincian tugasnya sebagai berikut.

    • Membuat penagihan perawatan pesawat yang berkaitan dengan pelanggan citilink.
    • Membuat laporan pendapatan perawatan pesawat citilink.
    • Membuat data atau mengupdate data pada file rencana penjualan.
    • Mengontrol perawatan yang sedang dilakukan.
    • Jika mempunyai kendala maka membuat laporan indentifikasi masalah dan tindakan pelanggan sesuai dengan data rencana penjualan yang diberikan oleh G.M TPR (Revenue Management System & Pricing).
    • Menaikan level sesuai dengan aturan yang ada pada data rencana penjualan yang telah di berikan G.M TPR (Revenue And Management Pricing).
  14. G.M Key Account Sriwijaya
  15. Perincian tugasnya sebagai berikut.

    • Membuat penagihan perawatan pesawat yang berkaitan dengan pelanggan sriwijaya air.
    • Membuat laporan pendapatan perawatan pesawat sriwijaya air.
    • Membuat data atau mengupdate data pada file rencana penjualan.
    • Mengontrol perawatan yang sedang dilakukan.
    • Jika mempunyai kendala maka membuat laporan indentifikasi masalah dan tindakan pelanggan sesuai dengan data rencana penjualan yang diberikan oleh G.M TPR (Revenue Management System & Pricing).
    • Menaikan level sesuai dengan aturan yang ada pada data rencana penjualan yang telah di berikan G.M TPR (Revenue And Management Pricing).
  16. Account Manager & Sales
  17. Perincian tugasnya sebagai berikut.

    • Malakukan komunikasi dengan pelanggan yang telah ditentukan atau pun belum ditentukan sesuai dengan data rencana penjualan yang diberikan oleh G.M TPR(Revenue Management System & Pricing).
    • Melakukan negoisasi kepada pelanggan yang ada di Intenasional sesuai dengan data rencana penjualan yang diberikan oleh G.M TPR (Revenue Management System & Pricing)..
    • Membuat daftar harga produk bersama unit G.P TPR (Revenue Management System & Pricing).
    • Membuat proposal tender.
    • Jika mempunyai kendala maka membuat laporan indentifikasi masalah dan tindakan pelanggan sesuai dengan data rencana penjualan yang diberikan oleh G.M TPR (Revenue Management System & Pricing).
    • Menaikan level sesuai dengan aturan yang ada pada data rencana penjualan yang telah di berikan G.M TPR (Revenue And Management Pricing).


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Pembuatan Rencana Penjualan
  2. Dalam pembuatan rencana penjualan yang dilakukan oleh G.M TPR berkerja sama dengan G.M TPM yang melakukan riset pasar yang ada di dunia ini. Dari rencana penjualan tersebut akan dibagikan atau diberikan kepada Account Manager & Sales dan G.M Key Account.

  3. Pembuatan Identifikasi Masalah dan Tindakan
  4. Dalam pembuatan identifiaksi masalah dan tindakan ini dilakukan oleh Account Manager & Sales dan G.M Key Account . membuat identifiaksi masalah dan tindakan sesuai dengan rencana penjualan yang diberikan oleh G.M TPR yang dimana identifiaksi masalah dibuat ketika Account Manager & Sales dan G.M Key Account mendapat suatu permasalahan yang ada ketika berkomunikasi atau bernegoisasi dengan pelanggan dan orang yang berada dalam struktur organisasi akan memberikan tindakan ataupun solusi dari permasalahan tersebut.

  5. Proses Pembuatan Pendapatan
  6. Proses pembuatan pendapatan dilakukan oleh G.M TPR (Revenue Management System & Pricing). Proses pembuatannya dilakukan berdasarkan data rencana penjualan yang telah menjadi level 1 dan mempunyai status tutup (close).

  7. Proses Kenaikan Level Rencana Penjualan
  8. Dalam proses ini Account Manager & Sales dan G.M Key Account yang mempunyai peran untuk mengupdate data rencana penjualan yang telah ditentukan oleh G.M TPR. Dalam proses menaikan level rencana penjualan terbagi menjadi 4 level, yaitu:

    • Level 4
    • Pada level ini Account Manager & Sales dan G.M Key Account mengisi data kontak pelanggan, waktu perawatan dan perkiraan nominal yang ingin dicapai.

    • Level 3
    • Pada level ini Account Manager & Sales dan G.M Key Account mengupload suatu berkas atau dokumen, yaitu ruang lingkup bisnis dan dokumen undangan tender.

    • Level 2
    • Pada level ini Account Manager & Sales dan G.M Key Account mengupload suatu berkas atau dokumen, yaitu dokumen bukti pengiriman proposal dan dokumen anggaran pelanggan.

    • Level 4
    • Pada level ini Account Manager & Sales dan G.M Key Account mengupload suatu berkas atau dokumen, yaitu dokumen tanda tangan kontrak tersedia, persetujuan dan dokumen pemeliharaan.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Usecase Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Pemantauan Penjualan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yaitu :

  • Terdapat 1 sistem mencakup proses kegiatan yang berjalan.
  • Terdapat 4 actor dalam proses kegiatan yang berjalan, yaitu, G,M TPR, Account Manager & Sales, G.M Key Account dan President & CEO.
  • 4 use case kegiatan oleh actor, yaitu : Rencana Penjualan, Laporan Pendapatan, Target Account Manager & Sales dan G.M Key Account dan kenaikan level rencana penjualan.
  • Terdapat 9 extends yang merupakan pilihan dari include dari sumber yang eksplisit dari include, antara lain : pada include level 4 adalah mendapatkan kontak pelanggan dan prospek / peluang teridentifikasi dan pada level 3 adalah dokumen ruang lingkup bisnis dan dokumen undangan tender.
  • Terdapat 7 include yang menjelaskan bahwa use case berasal dari sumber eksplisit dari use case sebelumnya, yaitu membagi rencana penjualan ke Account Manager & Sales dan G.M Key Account, Identifikasi Masalah dan Tindakan dan Kenaikan Level Rencan Penjualan yang didalam nya ada include, yaitu Level 1, Level 2, Level 3 dan Level 4.

Activity Diagram Yang Berjalan

Activity diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan saat ini.

  1. Activity Diagram Target
  2. Gambar 3.3 Activity Diagram Target

    Berdasarkan gambar 3.3 Acitivity Diagram target yaitu :

    • Terdapat 1 Initial node merupakan awal proses kegiatan.
    • Terdapat 3 Swimline yaitu President & CEO, G.M TPR dan Account Manager & Sales dan G.M Key Account.
    • Terdapat 6 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi.
    • 1 final node yang merupakan akhir proses kegiatan
  3. Activity Diagram Rencana Penjualan
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Rencana Penjualan

    Berdasarkan gambar 3.4 Acitivity Diagram yaitu :

    • Terdapat 1 Initial node merupakan awal proses kegiatan.
    • Terdapat 2 Swimline yaitu GM TPB dan GM TPR.
    • Terdapat 14 Action suatu sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi.
    • Terdapat 1 Decision Node yang merupakan verifikasi data.
    • Terdapat 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action.
    • 1 final node yang merupakan akhir proses kegiatan.

Sequence Diagram Yang Berjalan

Diagram sequence merupakan gambaran dari kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek

  1. Sequence Digaram Target
  2. Gambar 3.5 Sequance Diagram Target

    Berdasarkan gambar 3.5 Sequance Diagram diatas yaitu :

    • Terdapat 3 Actor terdiri dari President & CEO dan Account Manager & Sales, G.M Key Account dan dan G.M TPR
    • Terdapat 2 Lifeline terdiri dari Target Perusahaan dan Target Account Manager & Sales dan G.M Key Account.
    • 6 Message memberikan informasi – informasi tentang gambaran aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor diantaranya adalah menyusun, memberi menerima.
  3. Sequence Diagram Rencana Penjualan
  4. Gambar 3.6 Sequance Diagram Rencana Penjualan

    Berdasarkan gambar 3.6 Sequance Diagram diatas yaitu :

    • Terdapat 2 Actor terdiri dari G.M TPR dan Account Manager & Sales dan G.M Key Account.
    • Terdapat 8 Lifeline terdiri dari Rencana Penjualan, Identifikasi Masalah dan Tindakan, Kenaikan Level, Laporan Pendapatan, Level 1, Level 2, Level 3 dan Level 4.
    • 11 Message memberikan informasi – informasi tentang gambaran aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor antara lain menyusun, memberi, menerima mengisi form, memberikan tindakan dan melengkapi dokumen.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Setiap sistem pasti memiliki batasan yang memisahkan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sesuai dengan permasalahan yang diambil oleh peneliti, bahwa hal yang akan dibahas adalah mengenai permasalahaan sistem pemantauan penjualan pada PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group). Permasalahan yang diambil yaitu mengenai Rencana Penjualan, Laporan Pendapatan, Target Perusahaan, Target Account Manager & Sales dan G.M Key Account dan Kenaikan Level Rencana Penjualan.

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang peneliti gunakan ialah metode Rantai Nilai (Value Chain). Rantai nilai (Value Chain) merupakan metode yang menggambarkan seluruh aktifitas didalam perusahaan dalam sebuah nilai. Aktifitas yang didalamnya menjadikan suatu nilai berharga bagi pelanggan untuk dapat memahami keunggulan kompetitatif terhadap keunggulan dari perusahaan lain, dengan Metode Rantai Nilai (Value Chain) dapat membantu menganalisa aktifitas yang ada dalam kinerja keuangan di Unit Marketing & Business Development PT. GMF Aero Asia (Garuda Indones Group), yang dapat meminimalisir kesalahan dalam kinerja seperti pembuatan laporan keuangan salah satunya.

Metode rantai nilai dalam pelaksanaannya terbagi menjadi 3 langkah yaitu Analisis Aktifitas (Activity Analysis), Analisis Nilai (Value Analysis), Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning).

Analisis Aktivitas (Activity Analysis)

Analisis aktivitas ini menggambarkan sebuah aktifitas di dalam sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi aktifitas tersebut, aktifitas terbagi menjadi dua kategori yaitu Aktifitas Primer dan Aktivitas Pendukung.

  1. Aktivitas Primer (Primary Activities)
  2. Aktivitas ini berkaitan dengan kegiatan bagian keuangan yang ada di Unit Marketing & Bussiness Development seperti penyusunan laporan pendapatan dan mengecek data rencana penjualan.

  3. Aktivitas Pendukung (Support Activities)
  4. Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktifitas - aktifitas primer dilakukan secara berkelanjutan.

Berikut ini merupakan gambar grafik penjelasan mengenai aktifitas yang dilakukan, yaitu :

Gambar 3.7 Analisa Value Chain

A. Primary Activities, (line functions)

Primary activities merupakan aktifitas utama dari sebuah organisasi yang melibatkan aktifitas-aktifitas didalamnya seperti dibawah ini :

  1. Inbound
  2. Inbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses input sebagai data masukan yang meliputi laporan rencana penjualan, laporan pendapatan, laporan identifikasi masalah dan tindakan dan laporan kenaikan level.

  3. Operation
  4. Operation merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses pengolahan data yang meliputi proses pembuatan data rencana penjualan, laporan pendapatan, laporan identifikasi masalah dan tindakan dan laporan kenaikan level.

  5. Outbound
  6. Outbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses output sebagai hasil pengolahan data yang meliputi verifikasi laporan identifikasi masalah dan tindakan, laporan pendapatan dan laporan kenaikan level pada data rencana penjualan.

  7. Sales And Marketing
  8. Kegiatan sales and marketing merupakan kegiatan melakukan komunikasi dan negoisasi dengan pelanggan.

  9. Service
  10. Service (pelayanan) merupakan kegiatan pelayanan yang ada di Unit Marketing & Business Development, seperti pelayanan pelanggan dan pengecekan perawatan sesuai kontrak yang ada.

B. Support Activities, (Staff atau fungsi Overhead)

Segala bagian yang terkait untul mendukungnya kinerja pegawai agar memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggan (customer).

  1. Firm Infrastucture
  2. Segala bagian yang terkait untul mendukungnya kinerja pegawai agar memberikan pelayanan yang baik kepada para costumer.

    • Account Manager & Sales
    • G.M Key Account
    • Pelanggan
  3. Human Resources Management
  4. Sumber daya yang terlibat didalamnya, yaitu antara lain :

    • G.M TPR
    • G.M TPB
    • G.M TPM
  5. Research, Technology and System Development
  6. Ms Excel, Ms Word sebagai aplikasi untuk proses pencatatan, pengolahan, dan penyelesaian laporan.

  7. Procurement
  8. Fungsi suport dalam setiap kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh setiap struktur yang ada dibawahnya dalam memberikan pelayanan yang baik ke pelanggan.

    • President & CEO
    • S.V.P Marketing & Business Dev.

Analisis Nilai (Value Analysis)

Setelah melakukan analisa aktvitas yang ada di unit Marketing & Business Development, terdapatnya suatu faktor nilai dari hasil laporan yang telah disusun, yaitu berupa informasi mengenai posisi laporan pendapatan yang dapat dijadikan acuan dalam penyelenggaraan anggaran untuk operasional organisasi kedepanya. Selain itu, laporan yang telah dihasilkan selanjutnya dilakukan audit oleh pihak eksternal untuk menilai dan memeriksa apakah laporan tersebut sudah sesuai atau ada ketidaksesuaian terhadap laporan yang dihasilkan. Sehingga jika terdapat temuan atas ketidaksesuaian laporan dapat ditindaklanjuti agar laporan dapat disusun dengan baik untuk kedepannya.

Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning)

Analisa evalusai dan perencanaan merupakan analisa terakhir yang merupakan evaluasi dari analisa nilai, setalah melakukan perencanaan dan tindakan yang harus dirubah maka banyak ide-ide baik yang dapat meningkatkan faktor nilai pelayanan. Ide-ide tersebut dapat disalurkan melalui :

  1. Meningkatkan sistem yang ada dengan membuat SOP yang lebih rinci terhadap setiap pekerjaan yang ada dalam bagian pendapatan.
  2. Mengembangkan sistem yang sekarang masih semi komputer atau dapat dikatakan manualisasi menjadi sistem yang terintegrasi secara komputer untuk seluruh pekerjaan bagian keuangan khususnya dalam penyusunan laporan keuangan yang dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dan tentunya dapat membantu dalam bekerja yang lebih baik.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, Frekuensi, Format, dan Keterangan.

Berikut analisa masukan dari sistem yang berjalan:

  1. Nama Masukan : Data rencana pemasaran
  2. Fungsi : Sebagai data untuk mencapai target perusahaan

    Sumber : G.M TPR (Revenue & Management Pricing)

    Frekuensi : Setiap melakukan transaksi permintaan rencana penjualan

    Keterangan : Nama perusahaan pelanggan, nilai pendapatan yang ingin dicapai, negara, area dan data perawatan.

  3. Nama Masukan : Idenfitikasi Masalah dan Tindakan
  4. Fungsi : Sebagai data untuk melihat pergerakan sales plan

    Sumber : G.M TPR, Account Manager & Sales dan para G.M Key Account

    Frekuensi : Setiap bulan (periode tanggal 1-31)

    Keterangan : Permasalah komukasi dengan pelanggan, pemecahan masalah, waktu perawatan, nilai pendapatan dan kelengkapan dokumen.

  5. Nama Masukan : Laporan Pendapatan
  6. Fungsi : Sebagai hasil dari Sales Plan yang telah dicapai oleh setiap Account Manager & Sales dan para G.M Key Account

    Sumber : Account Manager & Sales, para G.M Key Account dan G.M TPR

    Frekuensi : Setiap bulan (periode tanggal 1-31)

    Keterangan : Nilai pendapatan, periode, area, negara, nama perusahaan pelanggan, pendapatan GA, pendapatan NGA dan pendapatan Key Account

  7. Nama Masukan : Kenaikan Level
  8. Fungsi : Memantau pergerakan komunikasi antara Account Manager & Sales dan para G.M Key Account ke setiap pelanggan sesuai data rencana penjualan.

    Sumber : Account Manager & Sales, para G.M Key Account dan G.M TPR

    Frekuensi : Setiap bulan (periode tanggal 1-31)

    Keterangan : Kegiatan kenaikan level berguna untuk memantau pergerakan rencana penjualan.

Analisa Proses

Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan. Berikut analisa proses dari sistem yang berjalan :

  1. Nama Modul : Proses Penyusunan Laporan Idenfitikasi Masalah dan Tindakan
  2. Masukan : Data permasalahan dan tindakan

    Keluaran : Laporan Kendala

    Ringkasan Proses : Proses ini dari pencatatan, pengolahan, dan penyusunan laporan Identifikasi Masalah dan Tindakan dari seluruh masukan yang ada untuk dijadikan laporan.

  3. Nama Modul : Proses Laporan Pendapatan
  4. Masukan : Data harga yang ingin dicapai dan harga yang berhasil dicapai.

    Keluaran : Laporan Pendapatan

    Ringkasan Proses : Proses ini dilakukan untuk mengetahui laporan pendapatan yang sudah dicapai dan dapat melihat apakah laporan pendapat sudah mencapai target perusahaan.

Analisa Keluaran

Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu. Berikut analisa keluaran dari sistem yang berjalan :

  1. Nama Keluaran : Laporan Pendapatan
  2. Fungsi : Sebagai data yang asli yang sudah dicapai perusahaan.

    Media : Ms. Excel

    Rangkap : 1 rangkap

    Distribusi : G.M TPR

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel(R) Pentium(R) CPU P6300 @2.27GHz
  2. RAM : 2,00 GB
  3. Hardisk : 320 GB
  4. Monitor : 14 inci
  5. Mouse : USB

Spesifikasi Software

  1. Windows 7 Ultimate 32-bit
  2. Adobe Reader
  3. Hak Akses (Brainware)
  4. Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh staff Admin.

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang dihadapi

Permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang telah dijabarkan di BAB I yang akan di bahas yaitu :

  1. Apa yang menjadi acuan standar dalam penyusunan laporan keuangan di Unit Marketing & Business Development?
  2. Yang menjadi acuan standar dalam penyusunan laporan pendapatan di Unit Marketing & Business Development adalah data rencana penjualan dan data kenaikan level.

  3. Bagaimana alur sistem pengolahan data laporan pendapatan yang telah diterapkan pada Unit Marketing & Business Development?
  4. Alur sistem pengolahan data laporan pendapatan yang diterapkan adalah masih secara semi komputerisasi dengan menggunakan Ms. Excel sebagai media dalam pencatatan.

  5. Apa saja kendala yang dialami dalam sistem pengolahan data laporan pendapatan yang berjalan di Unit Marketing & Business Development?
  6. Kendala yang dihadapi adalah belum adanya sistem yang terindegrasi yang dapat memantau setiap aktivitas yang dilakukan oleh setiap Account Manager & Sales dan para G.M Key Account untuk mendapatkan laporan pendapatan yang lebih baik lagi.

Alternatif Pemecahan Permasalahan

Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem pelayanan yang berjalan saat ini, peneliti mengusulkan beberapa alternatif pilihan pemecahan dari permasalahaan yang dihadapi, yaitu antara lain :

  1. Membuat aplikasi berbasis website.
  2. Membuat aplikasi berbasis dekstop.

Dari kedua alternatif tersebut peneliti membuat aplikasi berbasis website karena mempunya kelebihan, yaitu:

  1. File dan database dari perangkat lunak akan terpusat dan hanya perlu melakukan instalasi di server.
  2. Dapat dengan mudah di akses dari jarak jauh dengan menggunakan browser.
  3. Mudah untuk untuk dikembangkan.

User Requirement

Untuk mengetahui atau menyatakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembangunan ataupun pembuatan sisteng yang dapat menjadikan kegiatan menjadi lebih mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan sistem yang baru akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap G,M TPR mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

Tabel 3.2 : Tabel Elisitasi tahap II

Keterangan :

  1. M : Mandatory
  2. D : Desirable
  3. I : Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

Tabel 3.3 : Tabel Elisitasi tahap III

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Tabel 3.4 : Tabel Final Draft Elisitasi



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah dilakukan dalam suatu sistem berjalan pada Unit Marketing & Business Development PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group), maka tahap selanjutnya akan membahas sistem yang diusulkan. Sistem yang diusulkan akan merubah proses pemantauan penjualan, pembuatan rencana penjualan dan laporan pendapatan, yang dimana G.M TPR harus memantau rencana penjualan yang ada dan juga melakukan perhitungan laporan pendapatan secara manual. Dengan adanya sistem usulan ini akan memperjelas pembagian pekerjaan pada organisasi yang ada, yang dimana dalam pembuatan rencana penjualan dapat dilakukan bukan hanya pada G.M TPR tetapi G.M TPM, dan G.M Key Account juga berperan dalam pembuatan rencana penjualan.

Dalam rencana penjualan data yang ada akan dipantau oleh G.M TPR dan di oleh Account Manager & Sales dan para G.M Key Account update secara terus menerus hingga mendapatkan suatu hasil yang diinginkan dan dalam pembuatan laporan pendapatan akan dibuat secara otomatis secara sistem berdasarkan parameter yang ditentukan.

Terdapat juga dashboard pada halaman utama yang berguna untuk mempermudah setiap user yang untuk melihat laporan dalam bentuk grafik, di grafik ini setiap user dapat melihat laporan pendapatan dan laporan rencana penjualan yang sedang berjalan.

Prosedur Sistem Usulan

A. Admin Sistem

Admin sistem dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam aplikasi, yaitu antara lain:

  1. Admin dapat melakukan login
  2. Admin dapat menampilkan semua dashboard dan master data
  3. Admin dapat melakukan logout.

B. G.M TPM

G.M TPM dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain:

  1. G.M TPM dapat melakukan login
  2. Manampilkan menu utama atau dashboard.
  3. G.M TPM dapat melakukan transaksi pada menu transaksi yang didalamnya terdapat target, propect, sales plan view, request, report dan dapat melihat history setiap ada update pada data rencan penjualan.
  4. G.M TPM dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
  5. Dapat melakukan logout.

C. G.M TPR

G.M TPR dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :

  1. G.M TPR dapat melakukan login
  2. Manampilkan menu utama atau dashboard.
  3. G.M TPR dapat melakukan transaksi pada menu transaksi yang didalamnya terdapat propect, my sales plan, request, sales plan view, target, sales ams dan dapat melihat history setiap ada update pada data rencana penjualan dan report.
  4. G.M TPR dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
  5. Dapat melakukan logout.

D. G.M TPB

G.M TPB dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

  1. G.M TPB dapat melakukan login
  2. Manampilkan menu utama atau dashboard dalam sistem
  3. Menampilkan menu transaksi yang didalamnya sales plan view, report, target.
  4. G.M TPB hanya dapat melihat transaksi yang ada.
  5. Dapat melakukan logout.

E. G.M Key Account Garuda Indonesia

G.M Key Account Garuda Indonesia dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

  1. G.M Key Account Garuda Indonesia dapat melakukan login
  2. Manampilkan menu utama atau dashboard dalam sistem
  3. Menampilkan menu transaksi yang didalamnya prospect, my sales plan, request.
  4. G.M Key Account Garuda Indonesia dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data hanya yang berkaitan dengan pelanggan garuda indonesia saja.
  5. Dapat melakukan logout.

F. G.M Key Account Citilink

G.M Key Account Citilink dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

  1. G.M Key Account Citilink dapat melakukan login
  2. Manampilkan menu utama atau dashboard dalam sistem
  3. Menampilkan menu transaksi yang didalamnya prospect, my sales plan, request.
  4. G.M Key Account Citilink dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data hanya yang berkaitan dengan pelanggan citilink saja.
  5. Dapat melakukan logout.

G. G.M Key Account Sriwijaya

G.M Key Account Sriwijaya dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

  1. G.M Key Account Sriwijaya dapat melakukan login
  2. Manampilkan menu utama atau dashboard dalam sistem
  3. Menampilkan menu transaksi yang didalamnya prospect, my sales plan, request.
  4. G.M Key Account Sriwijaya dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data hanya yang berkaitan dengan pelanggan Sriwijaya saja.
  5. Dapat melakukan logout.

H. Account Manager & Sales

Account Manager & Sales dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

  1. Account Manager & Sales dapat melakukan login
  2. Manampilkan menu utama atau dashboard dalam sistem
  3. Menampilkan menu transaksi yang didalamnya prospect, my sales plan, request.
  4. Account Manager & Sales dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
  5. Dapat melakukan logout.

I. S.V.P Marketing & Business Development

S.V.P Marketing & Business Development dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

  1. S.V.P Marketing & Business Developement dapat melakukan login
  2. Manampilkan menu utama atau dashboard dalam sistem
  3. Menampilkan menu transaksi yang didalamnya cancellation
  4. S.V.P Marketing & Business Developement dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data.
  5. Dapat melakukan logout.

J. President & CEO

President & CEO dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

  1. President & CEO dapat melakukan login
  2. Manampilkan menu utama atau dashboard dalam sistem
  3. Menampilkan menu transaksi yang didalamnya sales plan view dan report.
  4. President & CEO hanya bisa melihat transaksi saja.
  5. Dapat melakukan logout.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Diagram usecase yang diusulkan pada sistem pemantauan penjualan adalah sebagai berikut :

  1. Usecase Sistem Pemantauan Penjualan
  2. Gambar 4.1 : Usecase diagram Sistem Pemantauan Penjualan

    Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan :

    1. Terdapat 8 aktor yaitu President & CEO, S.V.P Marketing & Business Development, G.M TPR, G.M TPM, G.M TPB Account Manager & Sales, ara G.M Key Account dan Admin.
    2. Terdapat 31 usecase.
    3. Terdapat 9 extends yaitu master data, transaction, my sales plan, target, level 1, level 2, level 3, level 4 dan report


Activity Diagram Yang Diusulkan

  • Activity DiagramTarget
  • Gambar 4.2 : Activity diagram Target

    Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Target diatas terdapat:

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. 10 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
    4. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
    5. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.


  • Activity DiagramProspect
  • Gambar 4.3 : Activity diagram Prospect

    Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Prospect diatas terdapat:

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. 10 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.


  • Activity Diagram PICA
  • Gambar 4.4 : Activity diagram PICA

    Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram PICA diatas terdapat:

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. 13 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.


  • Activity Diagram Cancel
  • Gambar 4.5 : Activity diagram Cancel

    Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram Cancel diatas terdapat:

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. 17 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 2 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.


  • Activity Diagram Update
  • Gambar 4.6 : Activity diagram Update

    Berdasarkan gambar 4.6 Activity Diagram Update diatas terdapat:

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. 12 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 2 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.


  • Activity Diagram Upgrade Level
  • Gambar 4.7 : Activity diagram Upgrade Level

    Berdasarkan gambar 4.7 Activity Diagram Upgrade Level diatas terdapat:

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. 16 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 2 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
    5. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.


Sequence Diagram Yang Diusulkan

  • Activity DiagramAdmin
  • Gambar 4.8 : Sequence diagram Admin

    Berdasarkan gambar 4.8 Activity Diagram Admin terdapat :

    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Admin
    2. 4 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 15 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


  • Sequence Diagram Account Manager & Sales dan Para G.M Key Account
  • Gambar 4.9 : Sequence diagram Account Manager & Sales dan Para G.M Key Account

    Berdasarkan gambar 4.9 Activity Diagram Account Manager & Sales dan Para G.M Key Account terdapat :

    1. 2 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Account Manager & Sales dan Para G.M Key Account.
    2. 6 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 14 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


  • Sequence Diagram G.M TPB
  • Gambar 4.10 : Sequence diagram G.M TPB

    Berdasarkan gambar 4.10 Activity Diagram G.M TPB terdapat :

    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu G.M TPB.
    2. 8 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 16 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


  • Sequence Diagram G.M TPM
  • Gambar 4.11 : Sequence diagram G.M TPM

    Berdasarkan gambar 4.11 Activity Diagram G.M TPM terdapat :

    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu G.M TPM.
    2. 8 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 16 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


  • Sequence Diagram G.M TPR
  • Gambar 4.12 : Sequence diagram G.M TPR

    Berdasarkan gambar 4.12 Activity Diagram G.M TPR terdapat :

    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu G.M TPR.
    2. 8 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 18 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


  • Sequence Diagram S.V.P Marketing & Business Dev.
  • Gambar 4.13 : Sequence diagram S.V.P Marketing & Business Dev.

    Berdasarkan gambar 4.13 Activity Diagram S.V.P Marketing & Business Dev. terdapat :

    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu S.V.P Marketing & Business Dev.
    2. 4 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 6 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


  • Sequence Diagram President & CEO
  • Gambar 4.14 : Sequence diagram President & CEO

    Berdasarkan gambar 4.14 Activity Diagram President & CEO terdapat :

    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu President & CEO
    2. 5 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 9 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pengolahan laporan pendapatan yang ada pada unit Marketing & Business Development PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group), adapun perbedaannya sebagai berikut :

Tabel 4.1 : Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

Gambar 4.15 : Class Diagram Pemantauan Penjualan

Spesifikasi Basis Data

Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

  1. Tabel Master Data Area

  2. Tabel 4.2 : Master Data Area

  3. Tabel Master Data Region

  4. Tabel 4.3 : Master Data Region

  5. Tabel Master Data Engine

  6. Tabel 4.4 : Master Data Engine

  7. Tabel Master Data Location

  8. Tabel 4.5 : Master Data Location

  9. Tabel Transaksi Revenue

  10. Tabel 4.6 : Transaksi Revenue

  11. Tabel Master Data Country

  12. Tabel 4.7 : Master Data Country

  13. Tabel Master Data Component

  14. Tabel 4.8 : Master Data Component

  15. Tabel Master Data AC Type

  16. Tabel 4.9 : Master Data AC Type

  17. Tabel Master Data Service Type

  18. Tabel 4.10 : Master Data Service Type

  19. Tabel Master Data Customer

  20. Tabel 4.11 : Master Data Customer

  21. Tabel Master Data Target AMS

  22. Tabel 4.12 : Master Data Target AMS

  23. Tabel Master Data Role

  24. Tabel 4.13 : Master Data Role

  25. Tabel Transaksi TPM

  26. Tabel 4.14 : Transaksi TPM

  27. Tabel Master Data APU

  28. Tabel 4.15 : Master Data APU

  29. Tabel Master Data Group

  30. Tabel 4.16 : Master Data Group

  31. Tabel Master Data Work Type

  32. Tabel 4.17 : Master Data Work Type

  33. Tabel Master Data User

  34. Tabel 4.18 : Master Data User

  35. Tabel Master Data Menu

  36. Tabel 4.19 : Master Data Menu

  37. Tabel Master Data Contact Person

  38. Tabel 4.20 : Master Data Contact Person

  39. Tabel Transaksi Cancel Group

  40. Tabel 4.21 : Transaksi Cancel Group

  41. Tabel Transaksi Reschedule

  42. Tabel 4.22 : Transaksi Reschedule

  43. Tabel Transaksi Upgrade Attachment

  44. Tabel 4.23 : Transaksi Upgrade Attachment

  45. Tabel Transaksi Cancellation

  46. Tabel 4.24 : Transaksi Cancellation

  47. Tabel Transaksi AMS

  48. Tabel 4.25 : Transaksi AMS

  49. Tabel Transaksi Cancel Answer

  50. Tabel 4.26 : Transaksi Cancel Answer

  51. Tabel Transaksi Request Upgrade

  52. Tabel 4.27 : Transaksi Request Upgrade

  53. Tabel Transaksi PICA Detail

  54. Tabel 4.28 : Transaksi PICA Detail

  55. Tabel Transaksi PICA

  56. Tabel 4.29 : Transaksi PICA

  57. Tabel Transaksi Approve Reject

  58. Tabel 4.30 : Transaksi Approve Reject

Rancangan Program

  1. Tampilan halaman login

  2. Gambar 4.16: Tampilan Halaman Login

    Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.

    Setelah user melakukan proses login dengan benar, maka akan tampil dashboard yang mana didalamnya menggambarkan nilai setiap transaksi yang ada, dapat melihat nilai dan detail data ketika klik salah satu grafik yang ada.

  3. Tampilan Halaman Dashboard

  4. Gambar 4.17: Tampilan Halaman Dashboard

  5. Tampilan Halaman Prospect

  6. Gambar 4.18: Tampilan Halaman Prospect

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman transaksi (prospect) yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input transaksi. Dihalaman ini, user dapat melakukan tambah data, edit data, hapus data dan ekport data kedalam bentuk Excel.

  7. Tampilan Halaman Input Data Prospect

  8. Gambar 4.19: Tampilan Input Data Prospect

    Tampilan diatas merupakan tampilan form untuk input data prospect. Jika inputan yang dimasukkan telah lengkap, maka dalam proses penyimpanannya akan mendapatkan alert Sucess dan jika data yang dimasukkan tidak lengkap akan mendapatkan alert Warning.

  9. Tampilan Halaman Sales Plan View

  10. Gambar 4.20: Tampilan Sales Plan View

    Tampilan diatas merupakan tampilan dari beberapa tabel master dan juga transaksi menjadi satu dalam sesuai dengan data excel yang ada. Pada halaman ini bisa edit data, dapat melihat nilai dan dapat export ke excel.

  11. Tampilan Halaman Request Upgrade

  12. Gambar 4.21: Tampilan Halaman Request Upgrade

    Tampilan diatas adalah tampilan untuk menerima request upgrade dari setiap Account Manager & Sales dan Para G.M Key Account.

  13. Tampilan Halaman Approve Upgrade

  14. Gambar 4.22: Tampilan Halaman Approve Upgrade

    Pada tampilan diatas, merupakan halaman approve upgrade level dari data yang ada dan dapat diakses oleh G.M TPR, Account Manager & Sales dan para G.M Key Account.

  15. Tampilan Halaman PICA

  16. Gambar 4.23: Tampilan Halaman PICA

    Tampilan diatas adalah halaman PICA yang dikirim oleh setiap data yang ada dan dapat diakses oleh G.M TPR, Account Manager & Sales dan para G.M Key Account.

  17. Tampilan Halaman Percakapan PICA

  18. Gambar 4.24: Tampilan Halaman Percakapan PICA

    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk komunasi PICA.

  19. Tampilan Halaman Reschedule

  20. Gambar 4.25: Tampilan Halaman Reschedule

    Pada tampilan ini adalah tampilan reschedule dari data yang ada dan dapat diakses oleh G.M TPR, Account Manager & Sales dan para G.M Key Account.

  21. Tampilan Halaman Report Sales Plan Group

  22. Gambar 4.26: Tampilan Halaman Report Sales Plan Group

    Gambar diatas adalah halaman report sales plan group yang dibuat dari setiap transaksi yang ada pada halaman ini juga bisa export ke excel.

  23. Tampilan Halaman Report Achievment AMS

  24. Gambar 4.27: Tampilan Halaman Report Achievment AMS

    Pada tampilan ini adalah tampilan reschedule dari data yang ada dan dapat diakses oleh G.M TPR, Account Manager & Sales dan para G.M Key Account.

  25. Tampilan Halaman Report Level Of Sales Plan

  26. Gambar 4.28: Tampilan Halaman Report Level Of Sales Plan

    Pada gambar diatas adalah tampilan halaman report level of sales plan yang dibuat berdasarkan transaksi yang ada pada report ini dapat di export ke excel.

  27. Tampilan Halaman My Sales Plan

  28. Gambar 4.29: Tampilan Halaman My Sales Plan

    Pada gambar diatas adalah halaman my sales plan pada halaman ini digunakan untuk setiap Account Manager & Sales dan para G.M Key Account untuk membuat PICA, upgrade level, cancel data yang ada.

  29. Tampilan Halaman Form Upgrade Level

  30. Gambar 4.30: Tampilan Halaman Form Upgrade Level

    Pada gambar diatas adalah halaman upgrade level yang dimana setiap Account Manager & Sales dan para G.M Key Account harus memenuhi sesuai kriteria setiap level dan akan di terima oleh G.M TPR.

  31. Tampilan Halaman Form Cancellation

  32. Gambar 4.31: Tampilan Halaman Form Cancellation

    Pada gambar diatas adalah form cancellation digunakan untuk meng cancel data yang ada.

  33. Tampilan Halaman Form PICA

  34. Gambar 4.32: Tampilan Halaman Form PICA

    Pada halaman form pica ini untuk membuat pica yang dilakukan Account Manager & Sales dan para G.M Key Account.


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

  1. Processor : Minimal 2,1 GHz
  2. Monitor  : Minimal VGA
  3. RAM  : Minimal 2 GB
  4. Modem USB  : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
  5. Harddisk  : 250 GB

Spesifikasi Software

Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

  1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
  2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox.

Hak Akses

Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Pemantauan Penjualan harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses Pemantauan Penjualan, diantaranya:

  1. Admin
  2. President & CEO
  3. S.V.P Marketing & Business Development
  4. G.M TPR
  5. G.M TPM
  6. G.M TPB
  7. Account Manager & Sales
  8. G.M Key Account

Testing

Metode Testing

Quality Assurance Testing

Pengajuan terhadap sistem Pemantauan Penjualan ini menggunakan quality assurance testing yang dimana memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualiatas suatu software, mengembangkan, merekomendasikan, dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan Quality Assurance Testing sebagai berikut :

Tabel 4.16 : Transaksi Kas Besar

No Pengujian
1 Login
2 Menambah Prospect
3 Eksport Data Transaksi (Laporan Transaksi)
4 Logout


  • Login
  • Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi Pemantauan Penjualan dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaftar sebelumnya di aplikasi Pemantauan Penjualan. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login pemantauan penjualan :

    Tabel 4.32 : Pengujian Login


  • Menambah Prospect
  • Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan prospect berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form ini hanya dapat dilakukan oleh G.M TPR dan G.M TPM saja, adapun pengujiannya sebagai berikut :

    Tabel 4.33 : Pengujian Menambah Prospect


  • Eksport Data Transaksi (Laporan Transaksi)
  • Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam pengeksportan data dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

    Tabel 4.34 : Pengujian Eksport Data Transaksi (Laporan Transaksi)


  • Logout
  • Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah fungsi logout dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

    Tabel 4.35 : Pengujian Logout Sistem


    Evaluasi

    Setelah dilakuakan pengujian pada sistem dengan menggunakan metode quality assurance testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya bahwa aspek yang diuji bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh form login, form menambah data prospect, export laporan dan logout dapat berjalan dengan baik.


    Implementasi

    Time Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung:

    Tabel 4.36: Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Aplikasi Sistem Pemantauan Penjualan Berbasis Website Pada PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) Unit Marketing & Business Development”.

    Tabel 4.37: Estimasi biaya


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Untuk menjawab rumusan masalah 1.2 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka penulis mendapatkan hasil:

    1. Alur sistem yang ada pada PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) unit Marketing & Business Development masih belum sesuai dengan yang seharusnya dikejarkan pada setiap organisasi yang didalamnya tetapi pada sistem yang berjalan semua tugas dikerjakan oleh G.M TPR saja dengan adanya sistem usulan makan pembagian pekerjaan akan lebih baik.
    2. Dalam pembuatan sistem usulan ini sangat sulit dikarenakan banyak kondisi jauh dari kata umum atau banyak orang gunakan didalamnya sehingga perlu analisa yang cukup lama dan teliti untuk mendapat sistem yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) unit Marketing & Business Development sehingga dapat membuat laporan pendapatan secara otomatis dengan sistem yang ada.
    3. Kelebihan dari sistem usulan adalah pembagian pekerjaan dalam organisasi yang pada PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) unit Marketing & Business Development lebih jelas, lebih baik lagi dan dapat menghasilkan laporan pendapatan yang lebih baik secara otomatis oleh sistem usulan yang dibuat.
    4. Laporan pendapatan yang dihasilkan adalah Sales Plan Group, Level Of Sales Plan dan Achievment AMS.

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian
    2. Untuk menjawab tujuan penelitian pada Tujuan Penelitian 1.4.1 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:

      1. Data yang diperlukan dalam membuat laporan pendapatan adalah data rencana penjualan dan data PICA dari data tersebut akan dijadikan satu untuk dibuat laporan pendapatan.
      2. Masalah yang ada pada PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) unit Marketing & Business Development) adalah kuran baik pembagain pekerjaan dan kurangnya kesadaran yang ada pada jajaran organisasi yang ada sehingga laporan pendapatan yang buat sebelum sistem usulan ada tidak lebih baik dari setelah sistem sistem usulan dibuat.
      3. Dalam tujuan ini juga membantu menjalin hubungan antara STMIK Raharja dan PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group).
    3. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian
    4. Untuk menjawab tujuan penelitian pada Manfaat Penelitian 1.4.2 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:

      1. Akan terjalinnya kerjasama antara PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) dengan STMIK Raharja Tangerang.
      2. Memberi pengalaman bagi penulis untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di perkuliahan pada kegiatan nyata.
      3. Terciptanya kepuasan batin ketika menghasilkan solusi atau suatu karya yang dapat membantu suatu organisasi.

    Kesimpulan Terhadap Metologi Penelitian

    Untuk menjawab metode penelitian pada Metode Penelitian 1.5 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:

    1. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode obsevasi, metode wawancara dan metode studi pustaka ini sangat berguna untuk menggali apa saja permasalahan yang ada dalam unit Marketing & Business Development.
    2. Setelah mendapat data yang berkaitan dengan kendala membuat laporan pendapatan penulis menganalisa peran – peran setiap orang yang berada di unit Marketing & Business guna untuk memperkuat hasil penelitian.
    3. Penulis menggunakan metodologi analisa Rantai Nilai (Value Chain) dikarenakan metodologi ini sangat tepat, dikarenakan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas yang harus dicapai dengan sebuah konsep yang dicapai.
    4. Penulis juga menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan sistem berjalan dan sistem usulan sehingga pada bahasan selanjutnya dapat menemukan usulan sistem berjalan lebih baik dari sebelumnya.
    5. Dalam testing peneliti menggunakan metode Quality Assurance (QA). Dalam metode Quality Assurance (QA) berfokus pada fungsional pada perangkat lunak (software), sesuai dengan kebutuhan dari perangkat lunak (software), lebih dari pada itu, metode Quality Assurance (QA) merupakan pendekapan pelengkap dalam mencakup error.

    Saran

    1. Dikembangkan menjadi sistem berbasis android supaya lebih mempermudah pengguna dalam pemakaian.
    2. Dapat dilakukan untuk pengembangan agar menjadi sistem yang lebih baik lagi dan meminimalisir kemungkinan terjadinya error atau defect yang tentunya dapat mengakibatkan kerugian bagi penggunanya.
    3. Dikembangkan dalam hal pembagian pekerjaan agar lebih jelas dan lebih baik lagi.
    4. Adanya sosialisasi terhadap sistem usulan dan yang telah dibuat kepada staff atau jajaran yang ada pada organisasi selaku user dari sistem tersebut.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. B. Romney, Marshal dan Paul John Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ketigabelas, Diterjemahkan oleh : Kikin Sakinah, Nur Safira, dan Novita Puspitasari. Jakarta: Salemba Empat.
    2. Susanto, azhar. 2013. Sistem informasi akuntansi. Bandung. Lingga jaya.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 Dr. H.A. Rusdiana, M., & Moch. Irfan, S. M. 2014. Sistem Informasi Manajemen.Bandung: Pustaka Setia.
    4. 4,0 4,1 Darmawan, Deni. 2013. Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
    5. Kadir, Abdul.2014. Pengenalan Sistem Informasi edisi Revisi.Yogyakarta : CV. Andi Offset.
    6. 6,0 6,1 6,2 Sumarsan, Thomas. 2013. Sistem Pengendalian Manajeman : Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja. Jakarta : PT Indeks.
    7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Rosa. M. Shalahuddin. 2013. Modul Pembelajaran Rekayasa Piranti Lunak. Bandung: Modula.
    8. Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: CV Alfabeta.
    9. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
    10. 10,0 10,1 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
    11. 11,0 11,1 Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
    12. 12,0 12,1 12,2 Bertha Sidik. 2018. Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3. Bandung: Informatika.
    13. Dr. Eman Suherman, S.E., M.Pd. 2015 . Praktik Bisnis Berbasis Entrepreneurship.
    14. Ginting, Elizaandayni. 2013. Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Nornal Pada Mutiara Fashion.
    15. 15,0 15,1 Ir. Fi. Titik Wijayanti, MM. 2017. Marketing Plan Dalam Bisnis. Jakarta: Elex Medua Komputindo
    16. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
    17. Beny Prawiranegara. 2017. Analisis Peran Audit Operasional Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Penjualan Pada PD. ACB Banjar Sari. Jurnal Ilmiah Edukasi, Vol. 5 No. 2, November 2017, eISSN : 25580 – 8818.
    18. Desi Diyanti Palimbong, Herman Karamoy dan Rudy J. Pusung. 2017. Analisis Internal Control Penjualan Properti Pada PT. Ciputra Internasional. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern I2(2), 2017, 09-17.
    19. Ari Prasetyo Suwandi. 2016. Sistem Informasi Pemantauan Kinerja Sales Memanfaatkan Monitoring Geofencing dan Teknologi Cloud Message Berbasis Mobile. J-INTECH Journal Of Information and Technology Vol. 04 No. 01 Tahun 2016, ISSN 2303 – 1425.
    20. Ratu Anggi Anandi Tatiana dan Haryono Umar. 2018. Pengaruh Pengendalian Internal dan Audit Internal Terhadap Kinerja Penjualan Perusahaan (Studi Kasus PT. B&K Baja Utama). JRPA, Vol. 2 No. 1, Januari 2018. ISSN : 2541 – 6669.
    21. Gerald Lumempouw, Ventje Ilat dan Anneke Wangkar. 2015. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol. 04 No. 04 Tahun 2015.
    22. Yoon Min Hwan dan Kun Chaeng Lee. 2018. Using an Eye Tracking Approach to Explore Gender Differences in Visual Attention and Shopping Attitudes in an Online Shopping Environment. International Journal Of Human – Computer Interaction. Vol. 34.
    23. Xie Yu, dkk. 2018. Exploration Into and Practice in Tracking and Monitoring the Tobacco Industry. Jurnal Science Journal Of Public Health, 2018; 6(1): 15-20, ISSN: 2328-7950.
    24. Robert Newberry dan Marriane Collins. 2018. Sales Role Play: an Online Simulation. Journal Of Instructional Pedagogies, Vol. 19.
    25. M. Baima. 2017. Skip IT or View IT: The Role Of Video Storytelling in Social Media Marketing. Journal Marketing Management Journal, Vol. 27 Issue 2 Fall 2017.



    DAFTAR LAMPIRAN

    [LAMPIRAN A]

    A.1 SSurat Pengantar Skripsi
    A.2 . Kartu Bimbingan Skripsi Dosen 1
    A.3. Kartu Bimbingan Skripsi Dosen 2
    A.4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.5. Form Validasi Skripsi
    A.6. Kwitansi Pembayaran Skripsi dan Bimbingan
    A.7. Kwitansi Pembayaran Sidang dan Pembayaran Raharja Career
    A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
    A.9. Daftar Nilai
    A.10. Formulir Penggantian Judul Skripsi
    A.11. Formulir Seminar Proposal
    A.12. Formulir Pertemuan dengan Stakeholder
    A.13. Formulir Validasi Sidang
    A.14 Formulir Pendaftaran Sidang
    A.15. Sertifikat TOEFL
    A.16. Sertifikat Prospek
    A.17. Sertifikat Pemakalah Jurnal
    A.18. Sertifikat IT Internasional
    A.19. Sertifikat IT Nasional

    [LAMPIRAN B]

    B.1. Surat Keterangan Penugasan Kerja
    B.2. Ijazah
    B.3. Curiculum Vitae (CV)
    B.4. Form Wawancara
    B.5. Slide Persentasi
    B.6. Katalog Produk
    B.7. Kartu Nama
    B.8. Elisitasi

    Contributors

    Pepen Aandrian Syah