SI1512490135

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KECAMATAN PASAR KEMIS


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1512490135
NAMA : Bagus Priambodo


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSSINES INTELLIGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KECAMATAN PASAR KEMIS


Disusun Oleh:

NIM : 1512489451
Nama : Bagus Priambodo
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata 1
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Business Intelligence


Disahkan Oleh:

Tangerang, 10 Januari 2020

Rektor         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Desy Apriani, S.Kom, M.TI)
NIP : 000594         NIP :010814


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KECAMATAN PASAR KEMIS


Dibuat Oleh:

NIM : 1512490135
Nama : Bagus Priambodo


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Disetujui Oleh :

Tangerang, 10 Januari 2020

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
(Janu Ilham Saputro, S.Kom, M.M.)     (Arief Saptono, S.Pt, M.M.)
NID : 17013     NID : 14023


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KECAMATAN PASAR KEMIS


Dibuat Oleh:

NIM : 1512490135
Nama : Bagus Priambodo


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji:

Tangerang,.......(Disesuaikan)

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_____________)   (_____________)   (_____________)
NID : _______   NID : _______   NID : ________


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KECAMATAN PASAR KEMIS


Disusun Oleh:

NIM : 1512490135
Nama : Bagus Priambodo
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata 1
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Business Intelligence


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 10 Januari 2020
Bagus Priambodo
NIM. 1512490135


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat dapat memberikan kemudahan dan kecepatan bagi penggunanya baik instansi pemerintahan, swasta bahkan seluruh elemen manusia didunia ini. Memberikan kemudahan serta kecepatan dalam suatu pelayanan publik sangatlah dibutuhkan sekarang ini. Permohonan Administrasi Kependudukan di seluruh kelurahan wilayah Kecamatan Pasar Kemis saat ini masih menggunakan tulis tangan dan laporan permohonannya masih semi terkomputerisasi yaitu menggunakan Microsoft Excel dan proses penyimpanan data masih dilakukan secara menumpuk sehingga terjadinya penumpukan kertas arsip di Kantor Kecamatan Pasar Kemis. Hal tersebut membutuhkan sistem yang terintegrasi antara seluruh kelurahan dengan kecamatan pasar kemis guna membantu kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan dengan menggunakan metode PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Service). Metode perancangan pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang digambarkan dengan Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram dengan menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Preprocessor), serta database menggunakan MySQL. Menggunakan Code Igniter dan software XAMPP dengan tools editor menggunakan aplikasi Sublime Text. Oleh karena itu diharapkan dapat mengurangi kesalahan penulisan pada saat membuat permohonan administrasi kependudukan.

Kata Kunci : MPermohonan, Administrasi Kependudukan, PHP, XAMPP, UML


ABSTRACT

The development of technology that increases development provides convenience and speed for its users both government institutions, the private company and even all human elements in the world. It is expected that with the speed in a place provided by the public. Application for Public Administration in all Pasar Kemis Subdistricts is currently still using handwriting and the application report is still semi-computerized using Microsoft Excel and the data storage process is still done by piling up so that it can accumulate archive paper in the Pasar Kemis District Office. This requires an integrated system between all district office and the Pasar Kemis sub-district to assist administrative staff in providing population services using the PIECES method (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Services). The design method in this study using UML (Unified Modeling Language) which is designed with Use Case Diagrams, Activity Diagrams, and Sequence Diagrams using PHP (Hypertext Preprocessor) programming languages, and databases using MySQL. Using Code Igniter and XAMPP software with an editor using the Sublime Text application. It is therefore expected to erase mistakes when making a public administration request.

Keywords: request, public administration, PHP, XAMPP, UML



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT bahwasanya pada hari ini kita masih diberikan nikmat baik islam, iman dan sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KECAMATAN PASAR KEMIS”.

Laporan ini adalah hasil penelitian di Kantor Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Tujuan penulisan laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi Pada Universitas Raharja.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi, diantaranya :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Desy Apriani,S.Kom,. M.TI. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Janu Ilham Saputro, S.Kom.,M.M sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Arief Saptono, S.Pt, M.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah menyempatkan waktunya untuk membimbing dalam penulisan.
  7. Bapak Wakhyu Kurnia selaku stakeholder yang memberikan kontribusinya kepada peneliti sehingga penelitian ini berjalan dengan sangat baik.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  9. Kedua orang tua dan adik yang telah memberikan dukungan dan doa untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  10. Rekan – rekan FUMMRI dan seluruh pasukan iLearning Night.
  11. Anis Khoirotun Nisa yang memberikan dukungan, doa dan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penulisan laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan penulis untuk menyempurnakan dimasa yang akan datang.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 10 Januari 2020
Bagus Priambodo
NIM: 1512490135




DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 2.1. Blok Sistem Informasi yang saling berinteraksi
  2. Gambar 3.1. Struktur Organisasi CV Pirius Jaya Abadi
  3. Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Monitoring Piutang
  4. Gambar 3.3. Sequence Diagram Sistem Monitoring Piutang
  5. Gambar 3.4. Activity Diagram Sistem Monitoring Piutang
  6. Gambar 4.1. Usecase Diagram Sistem Usulan
  7. Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Usulan
  8. Gambar 4.3. Sequence Diagram Sistem Usulan
  9. Gambar 4.4. Class Diagram Sistem Usulan
  10. Gambar 4.5. Prototype Tampilan Menu Login
  11. Gambar 4.6. Prototype Tampilan Menu Dashboard
  12. Gambar 4.7. Prototype Tampilan Tampilan List Customer
  13. Gambar 4.8. Prototype Tampilan Tambah Customer
  14. Gambar 4.9. Prototype Tampilan List Barang
  15. Gambar 4.10. Prototype Tampilan Tambah Barang
  16. Gambar 4.11. Prototype Tampilan List Bank
  17. Gambar 4.12. Prototype Tampilan Tambah Bank
  18. Gambar 4.13. Prototype Tampilan List Rekening
  19. Gambar 4.14. Prototype Tampilan Tambah Rekening
  20. Gambar 4.15. Prototype Tampilan Transaksi Sales Invoice
  21. Gambar 4.16. Prototype Tampilan Input Sales Invoice
  22. Gambar 4.17. Prototype Tampilan Transaksi Retur Penjualan
  23. Gambar 4.18. Prototype Tampilan Input Retur Penjualan
  24. Gambar 4.19. Prototype Tampilan Transaksi Pelunasan Piutang
  25. Gambar 4.20. Prototype Tampilan Input Pelunasan Piutang
  26. Gambar 4.21. Prototype Tampilan Laporan Sales Invoice
  27. Gambar 4.22. Prototype Tampilan Laporan Piutang
  28. Gambar 4.23. Prototype Tampilan Laporan Umur Piutang
  29. Gambar 4.24. Prototype Tampilan Laporan Pelunasan Piutang
  30. Gambar 4.25. Halaman Login
  31. Gambar 4.26. Halaman Menu Utama
  32. Gambar 4.27. Halaman Dashboard
  33. Gambar 4.28. Halaman Master Customer
  34. Gambar 4.29. Halaman Tambah Master Customer
  35. Gambar 4.30. Halaman Ubah Master Customer
  36. Gambar 4.31. Halaman Master Barang
  37. Gambar 4.32. Halaman Tambah Master Barang
  38. Gambar 4.33. Halaman Ubah Master Barang
  39. Gambar 4.34. Halaman Master Bank
  40. Gambar 4.35. Halaman Tambah Master Bank
  41. Gambar 4.36. Halaman Ubah Master Bank
  42. Gambar 4.37. Halaman Master Rekening
  43. Gambar 4.38. Halaman Tambah Master Rekening
  44. Gambar 4.39. Halaman Ubah Master Rekening
  45. Gambar 4.40. Halaman Transaksi Sales Invoice
  46. Gambar 4.41. Halaman Tambah Transaksi Sales Invoice
  47. Gambar 4.42. Halaman Ubah Transaksi Sales Invoice
  48. Gambar 4.43. Halaman Cetak Sales Invoice
  49. Gambar 4.44. Halaman Transaksi Retur Penjualan
  50. Gambar 4.45. Halaman Tambah Transaksi Retur Penjualan
  51. Gambar 4.46. Halaman Ubah Transaksi Retur Penjualan
  52. Gambar 4.47. Halaman Cetak Retur Penjualan
  53. Gambar 4.48. Halaman Transaksi Pelunasan Piutang
  54. Gambar 4.49. Halaman Tambah Transaksi Pelunasan Piutang
  55. Gambar 4.50. Halaman Ubah Transaksi Pelunasan Piutang
  56. Gambar 4.51. Halaman Cetak Pelunasan Piutang
  57. Gambar 4.52. Halaman Laporan Sales Invoice
  58. Gambar 4.53. Halaman Lihat Laporan Sales Invoice
  59. Gambar 4.54. Halaman Laporan Retur Penjualan
  60. Gambar 4.55. Halaman Lihat Laporan Retur Penjualan
  61. Gambar 4.56. Halaman Laporan Piutang
  62. Gambar 4.57. Halaman Lihat Laporan Piutang
  63. Gambar 4.58. Halaman Laporan Umur Piutang
  64. Gambar 4.59. Halaman Lihat Laporan Umur Piutang
  65. Gambar 4.60. Halaman Laporan Pelunasan Piutang
  66. Gambar 4.61. Halaman Lihat Laporan Pelunasan Piutang
  67. Gambar 4.62. Halaman Setup User
  68. Gambar 4.63. Halaman Setup User Level
  69. Gambar 4.64. Halaman Ubah Setup User Level


DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.4 Final Elisitasi
  5. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem
  6. Tabel 4.2 Tabel counter_transaksi
  7. Tabel 4.3 Tabel log_app_login
  8. Tabel 4.4 Tabel main_jenis_menu
  9. Tabel 4.5 Tabel main_menu
  10. Tabel 4.6 Tabel main_status_menu
  11. Tabel 4.7 Tabel main_user_application
  12. Tabel 4.8 Tabel main_user_level
  13. Tabel 4.9 Tabel main_user_permission
  14. Tabel 4.10 Tabel master_bank
  15. Tabel 4.11 Tabel master_barang
  16. Tabel 4.12 Tabel master_kategori
  17. Tabel 4.13 Tabel master_payment_method
  18. Tabel 4.14 Tabel master_rekening
  19. Tabel 4.15 Tabel master_satuan
  20. Tabel 4.16 Tabel piutang
  21. Tabel 4.17 Tabel trans_pelunasan_detail
  22. Tabel 4.18 Tabel trans_pelunasan_header
  23. Tabel 4.19 Tabel trans_retur_detail
  24. Tabel 4.20 Tabel trans_retur_header
  25. Tabel 4.21 Tabel trans_sales_detail
  26. Tabel 4.22 Tabel trans_sales_header
  27. Tabel 4.23 Tabel Blackbox Testing Login
  28. Tabel 4.24 Tabel Blackbox Testing Sales Invoice
  29. Tabel 4.25 Tabel Blackbox Testing Retur Penjualan
  30. Tabel 4.26 Tabel Blackbox Testing Pelunasan Piutang
  31. Tabel 4.27 Tabel Blackbox Testing Laporan Sales Invoice
  32. Tabel 4.28 Tabel Blackbox Testing Laporan Retur Penjualan
  33. Tabel 4.29 Tabel Blackbox Testing Laporan Piutang
  34. Tabel 4.30 Tabel Blackbox Testing Laporan Umur Piutang
  35. Tabel 4.31 Tabel Blackbox Testing Laporan Pelunasan Piutang
  36. Tabel 4.32 Jadwal Penelitian
  37. Tabel 4.33 Estimasi Biaya


DAFTAR SIMBOL

  1. Simbol Use Case Diagram
  2. Simbol Activity Diagram
  3. Simbol Sequence Diagram
  4. Simbol Class Diagram


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem informasi berbasis komputer di era globalisasi mengalami perkembangan yang sangat pesat hampir di semua bidang. Hal ini dikarenakan peran teknologi komputer yang memberikan banyak kemudahan dan keuntungan pada semua bidang dan salah satunya dalam dunia kerja. Memiliki keunggulan dalam bidang teknologi khususnya komputer dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kinerja dan efektivitasnya waktu kerja.

Kemajuan Teknologi yang semakin berkembang pesat memicu pertumbuhan sistem informasi dalam segala bidang. Hal ini terbukti dengan banyaknya peursahaan yang sudah memanfaatkan sistem informasi dalam kegiatan perusahaannya. Setiap manusia yang bekerja pasti akan mendapat berbagai macam tugas untuk memajukan dan demi kelangsungan perusahaan tersebut. Oleh karena itu untuk dapat mengerjakan tugas tersebut, maka dibutuhkan sistem informasi yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan.

PT. KSO-APS-ISS sebagai penyedia tenaga kerja pihak ketiga dan bisnis ini mendukung kegiatan operasional di PT. Angkasa Pura II, dan pada PT. KSO-APS-ISS ada satu departemen yang menangani kegiatan jasa Cleaning Service.

Pada departemen Cleaning Service banyak sistem yang belum terkomputerisasi salah satunya penempatan area kerja yang saat ini masih menggunakan sistem yang manual. Oleh karena itu peneliti ingin membuat sistem yang memudahkan dalam proses penempatan area kerja, yaitu dengan judul: “Perancangan Sistem Informasi Penempatan Area Kerja Cleaning Service Berbasis Web Pada PT. KSO-APS-ISS”.


Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, dalam rumusan masalah ini memuat uraian secara rinci dari permasalahan yang diidentifikasi pada latar belakang di atas.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

  1. Apa saja yang menjadi permasalahan pada proses penempatan area kerja cleaning service?
  2. Bagaimanakah proses penempatan area kerja Cleaning Service PT. KSO-APS-ISS yang berjalan saat ini?
  3. Bagaimana merancang sistem penempatan area kerja Cleaning Service pada PT. KSO-APS-ISS?

 

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun penelitian ini terarah serta permasalahan yang dihadapi tidak terlalu luas, sesuai dengan tujuan penelitian mengambil beberapa pokok permasalahan yaitu: penempatan area kerja, dan menghasilkan output penempatan area kerja.

 

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui permasalahan pada proses penempatan area kerja Cleaning Service PT. KSO-APS-ISS.
  2. Melakukan perbaikan Sistem yang berhubungan dengan penempatan area kerja serta laporan hasil penempatan area kerja.
  3. Merancang dan membangun suatu sistem informasi penempatan area kerja cleaning service yang terkomputerisasi dan terintegritas dalam satu sistem agar mempemudah dalam pembuatan laporan hasil penempatan area kerja tersebut.

 

Manfaat Penelitian

 Manfaat yang akan didapat dari peneliltian ini adalah sebagai berikut:

  1. Mampu mengetahui kendala yang saat ini terjadi pada proses penempatan area kerja.
  2. Terciptanya sistem yang memudahkan karyawan dalam hal penempatan area kerja dan output laporan penempatan area kerja yang akurat.
  3. Adanya  sistem yang lebih baik sehingga pekerjaan akan lebih efektif dalam segi waktu dan efisien dalam segi tenaga.

 

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka peneliti menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

  1. Metode Observasi
  2. Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan pengamatan secara langsung ke lokasi sumber data dengan cara mengumpulkan data, informasi dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada.

  3. Metode Wawancara
  4. Yaitu melakukan studi dengan metode wawancara dengan stakeholder yang ada pada PT. KSO-APS-ISS tentang sistem yang berjalan saat ini dan kekurang yang ada pada sistem saat ini.

  5. Metode Studi Pustaka
  6. Selain melakukan observasi dan wawancara, peneliti juga mencari data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini peneliti berusaha untuk mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan judul yang diambil. Sehingga peneliti mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini.


Metode Analisa

Metode dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis PIECES, dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, serta Service.

 

Metode Perancangan

Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu Unified Modeling Language (UML), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram untuk menggambarkan suatu rancangan sistem yang diusulkan. Pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan Stakeholder yang terangkum pada elisitasi.

Sistematika Penulisan

Penulisan Skripsi ini disusun menjadi beberapa bab. Dalam setiap bab-nya diberikan gambaran mengenai pokok pembahasan yang ada, sehingga dengan demikian dapat memberikan penjelasan yang lengkap mengenai Skripsi ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti meguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, metode analisa dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan landasan teori yang peneliti gunakan untuk menjelaskan tentang: Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep Dasar Analisa Sistem, Unified Modeling Language (UML), Website.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisi gambaran penjelasan tentang PT. KSO-APS-ISS, sejarah singkat, visi dan misi perusahaan, tujuan perusahaan, tugas dan tanggung jawab yang ada pada perusahaan tersebut, tata laksana sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML), serta elisitasi tahap I,II,III dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI
Bab ini berisi rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modeling Language dan spesifikasi database, serta tampilan layar dari sistem yang diimplementasikan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Pembahasan dalam bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran berkaitan dengan sistem informasi penempatan area kerja setelah melakukan observasi pada perusahaan, dan berdasar pada bab-bab yang telah diuraikan di atas.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Maimunah, dkk (2017:38)[1] , menjelaskan bahwa, “Perancangan sistem informasi adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Selain itu menurut Verzello dan John Reuter III dalam Puput Puspito dkk (2016:63))[2], “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk)”.

Menurut Subhan dalam penelitian Nasril, dan Adri (2016:48)[3], yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.”

Dari ketiga definisi tersebut peneliti dapat berkesimpulan bahwa perancangan sistem adalah membuat/mengembangkan sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah pada sistem terdahulu yang telah di analisis sebelumnya.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Beberapa pengertian sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut. Menurut mulyati dkk, dalam jurnal ICIT Vol. 04 No. 02 (2018:119)[4], Sistem didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melkukam dan mencapai tugas bersama-sama.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[5], “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2015:310)[6], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Dari ketiga definisi tersebut peneliti dapat berkesimpulan bahwa perancangan sistem adalah membuat/mengembangkan sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah pada sistem terdahulu yang telah di analisis sebelumnya.


Karakteristik Sistem

Suatu sistem bisa dikatakan sebagai sebuah sistem informasi apabila memenuhi karakteristik utama dari sebuah sistem informasi. Karakteristik utama ini menunjukkan bahwa sebuah sistem memang benar-benar sebuah sistem yang dapat memberikan arus informasi dari server menuju user nya. Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sistem informasi :


  1. Komponen Sistem (Component System)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batasan Sistem (Boundary System)
  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Linkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, karena kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)
  8. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari suatu subsitem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input system)
  10. Masukan adalah energi atau data mentah yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara data adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan sistem (Process)
  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran (Output)
  14. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  15. Sasaran atau Tujuan (Objectives)
  16. Suatu sistem yang memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai tujuan atau sasaran yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :


  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem lainnya.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya, sistem tata surya yang terdiri atas sekumpulan planet. Sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer dan sistem transportasi.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi ibarat denyut nadi yang selalu berdetak di dalam tubuh manusia, maksud istilah kalimat tersebut yaitu, informasi sangat berperan penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Hafizar dkk, dalam Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02 (2017:192)[7], Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:4)[5], informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Menurut Gordon B. Davis mendefinisikan “Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”(as cited in CCIT Journal Vol.7 No.1-September 2013)[8].

Jadi, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga dapat berguna bagi penerimanya dan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut, dan informasi juga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Delone Mc Lean dalam Eko (2016:2)[9], Kualitas informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut :

  1. Kelengkapan (Completeness)
  2. Suatu informasi dapat dikatakan berkualitas jika informasi yang dihasilkan lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencangkup seluruh informasi yang dibutuhkan.

  3. Relevan (Relevance)
  4. Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya.

  5. Akurat (Accurate)
  6. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan. Akurat juga informasi harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

  7. Tanpa Batas Waktu (Timeless)
  8. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.

  9. Format
  10. Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas.


    Nilai Informasi

    Menurut Jogiyanto, H.M. dalam Boyke (2015:20)[10], “Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat

    Informasi dalam konteks sistem informasi akan menjadi bernilai, semakin formal, dan ideal apabila didasarkan pada sepuluh sifat menurut Burch dan Strater dalam Sri Ati dkk, (2015: 6)[11] berikut :

    1. Mudah diakses (Accesibility), sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya diperoleh keluaran informasi.
    2. Luas dan lengkapnya (Comprehensiveness), sifat ini menunjukkan lengkapnya suatu informasi. Hal ini tidak berarti mengenai volumenya, tetapi juga mengenai output informasinya.
    3. Ketelitian (Accuracy), berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan pengeluaran informasi.
    4. Kecocokan (Appropriateness), sifat ini menunjukkan seberapa jauh keluaran infromasi berhubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus berhubungan dengan masalah.
    5. Ketepatan waktu (Timeliness), berhubungan dengan waktu yang dilalui dan yang lebih pendek pada saat diperolehnya informasi.
    6. Kejelasan (Clarity), atribut ini menunjukkan tingkat keluaran informasi dan bebas dari istilah-istilah yang sulit dipahami.
    7. Keluwesan (Flexibility), sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi
    8. Dapat dibuktikan (Provable), atribut ini menunjukkan kemampuan beberapa pengguna informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
    9. Tidak ada prasangka (No Prejudice), sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    10. Dapat diukur (Quantifiable), sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan pada sistem informasi formal.


    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Para ahli telah mengemukakan pendapatnya tentang pengertian sistem informasi, berikut adalah contohnya :

    1. Menurut Witarto dalam Nur dkk (2017:57)[12], “Sistem informasi merupakan sistem yang berisi jaringan SPD (Sistem Pengolahan Data), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi antara lain mengumpulkan data (data gathering), mengolah data yang tersimpan, menyebarkan informasi”.
    2. Menurut Hutahaean (2015:13)[13], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.
    3. Menurut Harfizar dkk, dalam Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02 (2017:195)[7], Sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk sistem yang menghasilkan suatu informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan.

    Peneliti dapat menyimpulkan dari uraian diatas bahwa, “Sistem Informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen pembentuk sistem yang dapat menghasilkan data dan informasi dalam bidang tertentu.


    Komponen Sistem Informasi

    Sistem informasi menerima sumber data sebagai input dan memprosesnya sebagai informasi sebagai output-nya. Komponen yang terlibat didalam sistem informasi mendayagunakan agar sistem informasi mencapai tujuan.

    Komponen sistem terdiri dari beberapa bagian yang saling berintegrasi yang membentuk sebuah sistem. Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:36)[14], sistem informasi merupakan susunan yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen sistem informasi terdiri dari 5 (lima), yaitu :

    1. Blok masukan (input block), blok masukan memiliki data yang masuk kedalam sistem informasi, dan metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
    2. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan data, mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
    3. Blok model (Modelingblock), blok model terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik untuk memanipulasi data input dan data yang tersimpan.
    4. Blok keluaran (output block), blok keluaran merupakan keluaran atau informasi yang berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan manajemen.
    5. Blok data (database block), blok basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

    Sebagai sebuah sistem, 5 (lima) komponen tersebut masing-masing saling berkaitan dan saling berinteraksi satu dengan lainnya membentuk sebuah kesatuan untuk mencapai sasaran bersama.


    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puput Puspito dkk (2016: 64)[2], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

    Menurut Siahaan yang dikutip oleh M.Iqba Dzalhaq, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:1)[15]“Elistasi adalah pengumpulan kebutuhan aktifitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditatapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi.

    Menurut Agit Amrullah, dkk dalam Semnasteknomedia Online (2016:27))[16] ,“Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Dapat ditarik kesimpulan dari 3 pendapat para ahli di atas bahwa elisitasi ini adalah kegiatan yang kita lakukan bertujuan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem yang dibutuhkan pihak terkait.

    Tahap Elisitasi

    Menurut Andi Prastomo (2014:166) [17], Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

    1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara
    2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desireable, Inessential), Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :
      1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
      2. D pada MDI berarti desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem yang dibahas.


    3. Elisitasi tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu :
    1. T artinya technical, Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya operational, Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya economy, Maksudnya berapakan biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.



    Teori Khusus

    Konsep Dasar Penempatan

    Definisi Penempatan

    Penempatan adalah proses penugasan/pengisian jabatan atau pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugas/jabatan baru atau jabatan yang berbeda. Penugasan ini dapat berupa penugasan pertama untuk pegawai yang baru direkrut, tetapi dapat juga melalui promosi, pengalihan, dan penurunan jabatan bahkan pemutusan hubungan kerja (Hariandja : 2002)[18].

    Penempatan karyawan adalah penugasan seseorang pada suatu jabatan yang sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimilikinya. Penempatan merupakan penugasan atau penugasan kembali dari seseorang karyawan pada sebuah pekerjaan baru. (Mangkuprawira :2004)[18].

    Menurut Sastrohadiwiryo (2003)[18] penempatan tenaga kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang telah lulus seleksi untuk melaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan serta mampu 11 mempertanggung jawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawabnya.[18].

    Jadi penempatan adalah proses menugaskan/memberi wewenang untuk mengisi tempat tertentu untuk menjalankan tugas yang diberi atasan agar semua divisi dalam perusahaan terisi dan bisa membantu perusahaan menciptakan hasil yang diinginkan.

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    1. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2015:22)[19],”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
    2. Rosa A.S dan M. Shalahudin (2016:140)[20]. “Pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan menjadi 3 kategori. Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut :
      1. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Structure diagram terdiri dari class diagram, object diagram, component diagram, composite structure diagram, package diagram dan deployment diagram.
      2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. Behavior Diagram terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, State Machine System.
      3. Interaction Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem. Interaction Diagram terdiri dari Sequence”.
    3. Satriawaty Mallu (2015:38)[21] mengutarakan pendapat bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah system”

    Dapat ditarik kesimpulan dari pendapat para ahli diatas Unified Modeling Languange adalah bahasa yang berorientasi objek untuk menciptakan analisis dan desain sebuah model sistem yang kita akan buat bertujuan untuk mudah dipahami.

    Jenis – Jenis UML (Unified Modeling Language)

    Berikut ini dijelaskan jenis-jenis UML (Unified Modeling Language) oleh Tri Hartati dalam jurnal Taknik dan Ilmu Komputer (2017:185)[22], CSF (Critical success Factor) memiliki tipe dan sumber sebagai berikut :

    1. Use Case Diagram
    2. Use Case Diagram atau diagram use case merupakan gambar dari beberapa atau seluruh aktor dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

    3. Activity Diagram
    4. Diagram aktivitas atau Activity Diagram menggambarkan work flow (alur kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

    5. Class Diagram
    6. Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

      1. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
      2. Atribut mendeskripsikan properti dengan sebaris teks didalam kotak kelas tersebut
      3. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

      Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan dengan statis yang terdapat diantara mereka. Diagram kelas juga menunjukan properti dan operasi sebuah kelas dan bataasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut. Diagram kelas menggambarkan struktur dan deskripsi kelas, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti contaiment, pewaris, asosiasi dan lain-lain.

    7. Sequence Diagram
    8. Sequence Diagram atau diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diintansiasi menjadi objek itu.


    Konsep Dasar Website

    Definisi Website

    Menurut Kadir dalam Kusuma Widodo (2016:10)[23], Menyatakan bahwa“Website merupakan suatu publikasi media elektronik yang terdiri dari halaman-halaman web (web page) yang terhubung satu dengan yang lain menggunakan link yang dilekatkan pada suatu teks atau image.

    Menurut Sumaryadi (2014)[24], “Website merupakan kumpulan salah satu halaman-halaman website yang dihubungkan dan disajikan dengan cara online kan menggunakan jaringan internet maupun local”.

    Pernyataan yang dikemukakan Taufik Ginanjar (2014:5)[25], website adalah rangkaian atau sejumlah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk mempresentasikan suatu informasi.

    Dapat ditarik kesimpulan dari bebrapa pendapat para ahli diatas bahwa website adalah sebuah lembaran virtual yang berada di internet yang biasanya menyediakan informasi berupa teks atau gambar.

    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Menurut Loka Diartara dalam Nur dkk (2017:57)[26],“MySQL merupakan database yang dapat menyimpan berbagai informasi dengan membaginya berdasarkan kategori-kategori tertentu. Dimana informasi-informasi tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. MySQL bersifat RDBMS (Relational Database Management System) yang memungkinkan seorang admin dapat menyimpan banyak informasi ke dalam tabel-tabel, dimana table tersebut saling berkaitan satu sama lain. Keuntungan RDBMS sendiri adalah kita dapat memecah database kedalam tabel-tabel yang berbeda. Setiap tabel memiliki informasi yang berkaitan dengan tabel lainnya. Pasangan yang cocok dengan PHP. Wajar jika banyak hosting saat ini mendukung adanya PHP dan MySQL karena kecepatan, gratis, dan dapat dijalankan disistem operasi manapun.

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin dalam Puput Puspito dkk (2016:64)[20], “MySQL adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS (Relational Database Management System).” SQL tidak terbatas hanya untuk mengambil data (Query), tetapi juga dapat digunakan untuk membuat tabel, menghapus tabel, menambahkan data ke tabel, menghapus data pada tabel, mengganti data pada tabel, serta operasi lainnya. MySQL merupakan aplikasi untuk mengelola database atau manajemen data.

    Sementara itu Menurut Nofyat dkk (2018:13)[27] “MySQL merupakan software RDBMS (atau software database) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-treaded)”.

    Dari pengertian di atas, peneliti berkesimpulan bahwa yang dimaksud dengan MySQL adalah sebuah database yang sifatnya RDBMS (Relational Database Management System) yang tabel yang saling berhubungan di dalam database tersebut. MySQL ini dapat berjalan di berbagai sistem operasi dan sangat banyak digunakan karena gratis.


    Konsep Model PIECES

    Definisi PIECES

    Menurut Suyono (2016), Metode PIECES digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yang menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan.

    Menurut Supriyatna yang dikutip oleh Junaidi dalam jurnal Rancang Bangun Sistem Manajemen Aset IT Untuk Pencatatan History Maintenance Sebagai Pendukung Keputusan (2018)[28], analisis PIECES sendiri merupakan suatu alat menganalisis sistem informasi yang berbasis komputer, dimana terdiri dari point-point penting yang berguna untuk dijadikan pedoman / acuan dalam menganalisis sistem tersebut. Secara singkat, PIECES mengandung hal-hal penting dalam pengevaluasian sistem, seperti : Performance, Information dan data, Economics, Control and security, Efficiency, dan Service.

    1. Performance
    2. Keandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana memiliki peranan penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handal suatu sistem informasi memproses atau mengolah data untuk menghasilkan informasi dan tujuan yang diharapkan

    3. Information
    4. Informasi dan data yang disajikan ataupun dibutuhkan oleh perusahaan merupakan salah satu faktor penting untuk kemajuan suatu perusahaan. Informasi yang dihasilkan sistem informasi harus benar-benar memiliki nilai yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan

    5. Economics
    6. Ekonomi menjadi suatu parameter apakah dengan pengorbanan perusahaan untuk mengaplikasikan sistem informasi yang saat ini digunakan sepadan dengan hasil yang diperoleh perusahaan.

    7. Control & Security
    8. Suatu sistem jika tidak disertai dengan pengendalian dan pengamanan yang baik, akan menjadi suatu sistem yang sangat lemah sehingga pihak dari luar sistem sangat mudah untuk masuk dan mengacaukan sistem tersebut. Oleh karena itu perlu adanya suatu pengendalian dan pengamanan terhadap suatu sistem informasi dengan memperhatikan hal-hal yang terkait pengendalian dan pengamanan sistem.

    9. Efficiency
    10. Sistem informasi yang digunakan secara mutlak harus memiliki nilai keunggulan jika dibandingkan dengan penggunaan sistem secara manual. Keunggulan tersebut terletak pada tingkat keefisienan saat sistem informasi tersebut beroperasi.

    Konsep Dasar PHP

    Definisi PHP

    Menurut Sunarfrihantoro dalam Hendrianto dalam Indonesian Journal On Networking and Security Vol.3 No.4 (2014:59)[29], Menyatakan bahwa PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya akan dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web.

    Menurut Tommy (2016:95)[30] , “PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan berada di server (server side HTML embedded scripting). Perintah-perintah yang kita masukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjkan di server”.

    “PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa pemrograman skrip yang diletakkan dalam server yang biasa digunakan untuk membuat aplikasi web yang bersifat dinamis. Maksud web dinamis adalah dapat membentuk suatu tampilan web berdasarkan permintaan terkini, dapat dilakukan dengan menampilkan isi database ke halaman web. PHP juga digunakan secara command line, yaitu skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun browser. Dengan menggunakan lisensi GPL (GNU Public License), PHP bebas didistribusikan oleh siapa saja dan kemana saja. PHP tersedia dalam bentuk kode biner maupun kode sumber yang lengkap.” (Loka Dwiartara dalam Nur dkk, 2017:57)[26].

    Jadi, PHP ini adalah sebuah bahasa pemrograman yang berguna untuk membuat sebuah website yang dinamis. PHP ini merupakan open source yang dapat dipakai dihampir semua web server yang ada.


    Konsep Dasar Black Box Testing

    Definisi Black Box Testing

    Menurut Rizky dalam Puput Puspito dkk (2016:64)[2]. “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

    Black box testing ditunjukan untuk berusaha menemukan kesalahan dalam beberapa kategori yaitu :

    1. Fungsi-fungsi yang tidak sesuai atau hilang.
    2. Kesalahan interface.
    3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
    4. Kesalahan kinerja.

    Pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekstrenal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi (Aisyah, dkk. dalam Journal SENSI, 2016:177)[31].

    Menurut Shihab dalam Mutiara (2015:22)[32]., “Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”

    Selanjutnya Shihab, mengemukakan ciri-ciri Black box testing, yaitu :

    1. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.
    2. Black box testing bukan teknik alternatif daripada White box testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode white box testing.

    Pada black box testing terdapat jenis teknik design tes yang dapat dipilih berdasarkan tipe testing yang digunakan, diantaranya sebagai berikut :

    1. Equivalence class Partitioning
    2. Boundary Value Analysis
    3. State Transitions Testing
    4. Cause-Effect Graphing

    Kategori kesalahan/error yang akan diketahui melalui black box testing :

    1. Fungsi yang hilang atau tak benar/salah.
    2. Error dari antar-muka/interface
    3. Error dari struktur data atau akses eksternal database.
    4. Error dari kinerja atau tingkah laku/perform.
    5. Error dari inisialisasi dan terminasi.


    Konsep Dasar XAMPP

    Definisi XAMPP

    Simbol XAMPP

    Peneliti mengambil beberapa pendapat ahli untuk definisi XAMPP sebagai berikut :

    Hidayatullah dan Kawistara (2017:125)[33], dalam bukunya mengatakan bahwa XAMPP support untuk banyak sistem operasi seperti Windows, Linux, Mac OS dan Solaris sehingga tidak terdapat masalah ketika melakukan perpindahan sistem operasi

    Bunafit Nugroho dalam Fauzi, dkk dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26)[34], Xampp adalah paket web programming, akan tetapi kita bisa memanfaatkan database MySQL server-nya untuk belajar Programming Visual, juga disana telah tersedia tools php Myadmin yang hanya berjalan disisi server web seperti Apache Server.

    Wahana Komputer (2015:72)[35], menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web Server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”.

    Manarik kesimpulan para ahli bahwa XAMPP adalah perangkat pembantu yang menyediakan beberapa fitur/tools yang memudahkan untuk pembuatan program.


    Literature Review

    1. Tinjauan Studi dari Penelitian Leonardo William Goni, Adolfina dan Jacky Sumarauw, 2015, Universitas Sam Ratulangi, dalam jurnal EMBA, Vol.3. No.4 Desember 2015, Hal. 44-54[36], berjudul “Pengaruh Pelatihan, Penempampatan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Bank Sulutgo Kantor Pusat Manado” Hasil penelitian menunjukkan pelatihan, penempatan kerja, dan kompensasi baik secara simultan maupun parsial mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Perbedaan dari sistem yang saya buat dengan ini adalah pada pengaruh yang di dapat setelah adanya sistem ini. Pimpinan PT. Bank Sulutgo Kantor Pusat Manado sebaiknya mempertahankan dan mengembangkan pelatihan yang telah dilaksanakan setiap tahunnya dan juga memperhatikan penempatan kerja dan kompensasi untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam pelaksanaan tugasnya.
    2. Tinjauan Studi dari Penelitian A.A. Inten Suastika Dewi dan Gede Sri Darma, 2017 , Undiknas Graduate School, dalam jurnal Manajeman dan Bisnis, Vol. 14 No. 1 Februari 2017[37], berjudul “Proses Rekrutmen, Seleksi, Pelatihan, Penempatan Dan Kinerja Karyawan”, Mengetahui pengaruh proses pelaksanaan penempatan terhadap Kinerja. Perbedaan sistem ini dan sistem yang saya buat terletak pada proses rekrutmen, seleksi dan pelatihan yang mana tidak ada di sistem yang saya buat. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner kepada 127 orang nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Kuta. Data dianalisis dengan Structural Equation Model (SEM) dengan program AMOS versi 22.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Fajar Sektiawan (STMIK Raharja, 2010) [38] ,dengan judul “Perancangan Sistem Perekrutan Pegawai Berbasis Web Pada PT. Pacific Food Indonesia”. Pada penelitian ini sistem yang sedang berjalan dalam perekrutan karyawan masih menggunakan sistem manual yang dilakukan dengan cara penempelan pamplet atau dengan cara pemberitahuan kepada karyawan lain, untuk itu dibuat website yang diharapkan memberi nilai tambah dalam penyampaian informasi kegiatan perekrutan karyawan, dan dibuat program perekrutan karyawan guna mempermudah pekerjaan bagian terkait. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online.
    4. Tinjauan studi dari Penelitian Muhamad Rahman Mulyadi dan Rizqi Eka Saputri, 2017, STIMIK Raharja, dalam Jurnal CICES Vol 3/No 1 [Mulyadi dan Saputri 2017] dalam jurnal CICES Vol 3/No 1[39] berjudul “Sistem informasi pengukuran uji kompetensi karyawan berbasis website pada PT. Surya Toto Indonesia tbk kabupaten tangerang”. Latar belakang penelitian ini adalah kebutuhan akan sebuah sistem informasi yang terkomputerisasi karena pelaksanaan uji kompetensi tertulis yang berjalan saat ini masih berupa kertas dan proses penilaian secara manual, sehingga hasil yang diperoleh dari uji kompetensi tersebut belum efektif dan efisien. Perbedaan sistem ini dengan yang sistem yang saya buat adalah adanya pengukuran uji kompetensi karyawan, yang berfungsi untuk mengetahui keunggunalan dari karyawan tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metodologi observasi, studi pustaka, dan wawancara. Penelitian ini berfokus pada uji kompentensi yang belum berjalan maksimal. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem yang memberikan kemudahan bagi HRD yang tidak lagi memberikan nilai secara manual melainkan oleh sistem, dan mempercepat HRD dalam pembuatan laporan hasil uji kompetensi. Selain itu, sistem ini juga dapat mempermudah karyawan dalam mengetahui langsung hasil nilai kompetensi.
    5. Tinjauan studi dari Penelitian mulyati, Nurlaila suci rahayu rais dan Hasanah, 2017, STIMIK Raharja, dalam Jurnal CICES Vol 3/No 2 [Mulyati, Rahayu dan Hasanah 2017] dalam Jurnal CICES Vol 3 No 2[40] berjudul “Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti masalah efektivitas kerja pegawai yang dipengaruhi oleh motivasi dan disiplin yang ditunjukkan oleh pelaksanaan kerja yang baik, sikap kerja, dan tingkat keahlian pegawai pada kantor Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Perbedaan sistem ini dengan sistem yang saya buat , sistem ini merupakan penilaian dari pengaruh motivasi yang diberikan terhadap kinerja pengawai. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, sampel penelitian sejumlah 35 orang diambil dengan cara random sampling. Jenis data yang dipergunakan terdiri dari data primer dan sekunder, dengan alat pengumpulan data studi pustaka, observasi, wawancara, angket (kuesioner). Data dianalisis menggunakan metode analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Untuk analisis statistik ini menggunakan bantuan komputer dengan Software Statistical Program for Sosial Sciences (SPSS) Release 20.0.
    6. Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Ferlyawan, dkk dalam Jurnal SENSI Vol. 4. No. 2 (2018) [41] yang berjudul “Implementasi Sistem Informasi Pada E-Recruitment Calon Karyawan” Untuk menentukan pegawai yang akan direkrut atau ditempatkan pada posisi tertentu diperlukan suatu prosedur terstruktur dan sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan yaitu melalui seleksi. Perbedaan sistem ada dengan sistem yang saya buat adalah ini untuk penerimaan karyawan baru. Tujuan dari penelitian dan penulisan ini adalah agar tercipta sistem dengan kemudahan yang dapat mempercepat proses rekrutmen karyawan. Kemudahan yang dimaksud antara lain : permintaan karyawan pada masing-masing Divisi, Pengumuman lowongan kerja, kemudahan penerimaan informasi lowongan kerja bagi calon karyawan, kemudahan pengiriman lamaran, kemudahan memperoleh informasi diterima/ditolak. Pada penelitian menggunakan metode pendekatan Object Oriented Analysis & Design (OOAD), bahasa pemrograman menggunakan PHP (Hypertext Preprocessor) serta database MySQL.
    7. Peneliatian yang dilakukan oleh Oswald H F Pokatong, Lisbeth Mananeke dan Sjendri Loindong, dalam Jurnal EMBA Vol. 3, No. 2 Juni 2015[42], yang berjudul “Analisis Kompetensi, Penempatan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pt. Pln (Persero) Wilayah Suluttenggo Area Manado”, Kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan atau organisasi serta dari pihak pegawai itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi, penempatan, dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sulutenggo Area Manado. Data yang digunakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner pada para pegawai PT.PLN (Persero). Jumlah sampel sebanyak 60 responden. Metode analisis yang digunakan regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukan bahwa kompetensi, penempatan, dan lingkungan kerja secara bersama berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT.PLN (Persero) Wilayah Sulutenggo Area Manado. Penempatan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PLN (Persero). Lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai PT.PLN. Hasil analisis menunjukan kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai PT.PLN. Sebaiknya pimpinan perusahaan memperhatikan kompetensi terutama berhubungan dengan rekrutmen, penerima pegawai, mutasi dari unit lain, juga sebaiknya disesuaikan kompetensi serta pengalaman kerja masing-masing karyawan.
    8. Tinjauan Studi Pustaka oleh Silva Ayu Lestari, dkk dalam Jurnal SENSI Vol. 4 No.2 (2018) [43], yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Registrasi Tempat Usaha Untuk Mendukung Pemetaan Wilayah” metode penelitian yang digunakan yaitu metode pengumpulan data dengan metode obervasi, wawancara dan studi pustaka. Dengan metode analisa menggunakan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) dan metode perancangan menggunakan alat bantu UML (Unified Modeling Language). Permasalahan yang sedang dihadapi terbilang cukup tertinggal dikarenakan diera globalisasi sekarang proses pembuatan surat perizinan tempat usaha masih menggunakan manual yaitu penduduk diharuskan datang ke kantor kecamatan dan menunggu sampai beberapa hari untuk mendapatkan surat izin tempat usaha tesebut. Pegawai di kecamatan diharuskan menginput dan memproses surat permohonan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menerbitkan surat izin tempat usaha tersebut.dengan dibangunnya sistem informasi ini dapat disimpulkan bahwa sistem informasi registrasi tempat usahadapat mempermudah penduduk untuk melakukan proses registrasi dan mempermudah pegawai dalam menginput data permohonan registrasi tempat usaha. Dan dengan adanya sistem informasi registrasi tempat usaha berkas penduduk tersimpan dengan baik dan aman, dikarenakan penginputan data penduduk tersimpan secara otomatis. Sehingga dapat mendukung dalam proses meningkatkan kualitas pelayanan pada kantor kecamatan.
    9. Penelitian yang dilakukan oleh James K. Kiruri, dalam Jurnal International Journal of Business and Social Science Vol. 4 No. 15 [Special Issue – November 2013] [44], yang berjudul “The Effect of Placement Practices on Employee Performance in Small Service Firms in the Information Technology Sector in Kenya”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh praktik penempatan pada kinerja karyawan di perusahaan jasa kecil di sektor teknologi informasi. Desain penelitian deskriptif diadopsi untuk penelitian ini. Studi ini memilih sampel manajer pemilik dari 36 perusahaan menggunakan teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif yang mencakup frekuensi dan persentase. Korelasi pearson bivariat dilakukan untuk menentukan hubungan antara praktik penempatan dan kinerja karyawan.
    10. Penelitian yang dilakukan oleh Khaled Al-Omari dan and Haneen Okasheh, dalam jurnal International Journal of Applied Engineering Research ISSN 0973-4562 Volume 12, Number 24 (2017) [45], dengan judul “The Influence of Work Environment on Job Performance: A Case Study of Engineering Company in Jordan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja. Sebuah perusahaan teknik diambil sebagai studi kasus dengan ukuran sampel 85 karyawan. Metodologi kuantitatif yang menyiratkan survei cross-sectional digunakan untuk memenuhi tujuan penelitian di samping tinjauan literature. Dimensi berbeda diperiksa dalam kaitannya dengan faktor lingkungan kerja, termasuk kebisingan; suhu; udara; cahaya dan warna; ruang dan kepuasan pengusaha. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan (SPSS, Versi 22). Temuan mengungkapkan bahwa kendala situasional terdiri dari faktor-faktor seperti kebisingan, perabot kantor, ventilasi dan cahaya, adalah kondisi lingkungan kerja utama yang memiliki dampak negatif pada kinerja pekerjaan dan harus mendapatkan perhatian lebih. Disarankan bahwa pengusaha harus mengambil inisiatif untuk memotivasi karyawan dengan meningkatkan lingkungan kerja mereka. Ketika karyawan termotivasi, kinerja pekerjaan mereka akan meningkat, dan mereka akan mencapai hasil dan tujuan pekerjaan yang diinginkan. Dengan demikian, meningkatkan kepuasan pengusaha.




Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Bagus Priambodo