SI1511487116: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 837: Baris 837:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
<p style="line-height:2">Menurut Sunarya, dkk dalam jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:80)<ref name="Sunarya">Sunarya, Lusyani, Po. Abas Sunarya dan Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Journal CCIT Vol. 9 No.1:80.</ref>, “Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya untuk pengambilan keputusan”.</p></div>
+
<p style="line-height:2">Nilai informasi menurut Fauzi (2017:12)<ref name="Fauzi">FAUZI, Rizki Ahmad. 2017. “Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi).” Yogyakarta: Deepublish.</ref>, ditentukan dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya-biaya yang berhubungan untuk memperoleh informasi seperti waktu dan sumber daya untuk mengumpulkan, memproses serta menyimpan data serta mendistribusikan informasi yang dihasilkan kepada para pembuat keputusan.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
<p style="line-height:2">Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25)<ref name="luigi">Maimunah, diniluigi dan ferdiansyah.ade. 2017."Rancang Bangun Sistem Pelayanan Data Pelanggan (Xibar) Berbasis Online" ISSN : 2302-3805.</ref>, “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.</p></div>
+
<p style="line-height:2">Menurut Sutabri (2016:26)<ref name="Tata">Sutabri Tata, 2016, Sistem Informasi Manajemen, Andi Offset, Yogyakarta.</ref>, Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
 
<p style="line-height:2">Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:24)<ref name="Sutopo">Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadidan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 11 No 1. ISSN: 2461-1409.</ref>, Dalam Jurnal Informatika Mulawarman, Mengutip dari Abidin “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Kualitas Informasi
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
 
<p style="line-height:2">Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibutuhkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
 
<p style="line-height:2">Menurut Ridho Pamungkas, dalam Jurnal Intensif (2017:43)<ref name="Pamungkas">Pamungkas, Ridho.2017."Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Administrasi SMK Negeri 1 Jiwan". Vol.1 No.2. ISSN: 2580-409X.</ref>, Kualitas informasi tergantung pada beberapa hal, yaitu :</p></div>
 
 
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
 
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Relevansi
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Mudah Diperoleh <br>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Kelengkapan dan Keluasan
+
Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilai bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Kebenaran
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Luas dan Lengkap <br>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Terukur
+
Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Keakuratan
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Ketelitian <br>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Kejelasan
+
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Keluwesan
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Kecocokan <br>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Ketepatan Waktu
+
Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Ketepatan Waktu <br>
 +
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Kejelasan <br>
 +
Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut?
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Keluwesan <br>
 +
Sifat ini berhubungan dengan dapt disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Dapat Dibuktikan <br>
 +
Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Tidak Ada Prasangka <br>
 +
Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Dapat Diukur <br>
 +
Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.
 
</ol>
 
</ol>
 
</ol>
 
</ol>

Revisi per 26 Januari 2020 22.07


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

DATA MANIFEST IMPOR BERBASIS WEB PADA

PT NCS LINE WORLD WIDE


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1511487116
NAMA : Ananda Syifa Fauziah


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

DATA MANIFEST IMPOR BERBASIS WEB PADA

PT NCS LINE WORLD WIDE


Disusun Oleh :

NIM
: 1511487116
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata I
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 10 Maret 2020

Rektor         Dekan Fakultas         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Universitas Raharja         Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Sugeng Santoso, M.Kom)         (Desy Apriani, S.Kom., M.T.I)
NIP : 000603         NIP : 006095         NIP: 010814


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

DATA MANIFEST IMPOR BERBASIS WEB

PADA PT NCS LINE WORLD WIDE


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511487116
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas SAINS DAN TEKNOLOGI

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen



Disetujui Oleh :

Tangerang, 10 Maret 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dede Cahyadi, SE., M.T.I)
   
(Arif Marjuki, S.Kom.,M.M)
NID : 08170
   
NID: 15026


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

DATA MANIFEST IMPOR BERBASIS WEB

PADA PT NCS LINE WORLD WIDE


Disusun Oleh :


NIM
: 1511487116
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas SAINS DAN TEKNOLOGI

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, 10 Maret 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING DATA

MANIFEST IMPOR BERBASIS WEB PADA

PT NCS LINE WORLD WIDE


Disusun Oleh :

NIM : 1511487116
Nama : Ananda Syifa Fauziah
Fakultas : SAINS DAN TEKNOLOGI
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Sistem Informasi Manajemen


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 10 Maret 2020
Ananda Syifa Fauziah
NIM: 1511487116


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Teknologi komputer dan sarana informasi saat ini berkembang dengan pesat. serta di dukung dengan berkembangnya software dan aplikasi yang mampu memberikan kemudahan pada manusia dalam melakukan pekerjaan sehari - hari dan memperoleh informasi yang semakin cepat dan efisien. Pada masa sekarang persaingan antara perusahaan baik perusahaan dagang, industri, maupun jasa semakin ketat. Persaingan tersebut mengakibatkan permasalahan yang ada dalam sebuah perusahaan semakin kompleks. Agar penyajian informasi dapat dihasilkan secara cepat, akurat dan relevan maka di butuhkan suatu sistem informasi yang bisa menunjang aktifitas perusahaan. PT NCS Line World Wide merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa Kepabeanan impor. merupakan Perusahaan yang bertindak menyediakan jasa pengurusan tentang formalitas kepabeanan dan hal-hal yang terkait di dalamnya. Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini ialah pengendalian sistem internal yang kurang baik dalam pengelolaan data manifest impor. dimana terjadi penumpukan dokumen dengan bukti fisik yang ada, hal tersebut disebabkan pencatatan yang masih manual. Oleh karena itu perlu membangun sistem monitoring manifest pada PT Ncs Line World Wide dengan cara merancang aplikasi berbasis web yang dapat mengurangi masalah yang sering terjadi dan dapat mempermudah kinerja karyawan dalam mengolah data laporan.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Jasa Kepabeanan, Impor


ABSTRACT

Computer technology and information facilities are currently developing rapidly. and supported by the development of software and applications that are able to provide convenience to humans in doing day-to-day work and obtain information more quickly and efficiently. At present the competition between companies both trading companies, industry, and services is increasingly tight. This competition causes problems in an increasingly complex company. So that the presentation of information can be produced quickly, accurately and relevant, we need an information system that can support the activities of the company. PT NCS Line World Wide is a company engaged in the import customs services. is a company that acts to provide management services regarding customs formalities and related matters therein. The problem faced by the company at the moment is poor internal system control in managing imported manifest data. where there is a buildup of documents with physical evidence, this is due to manual recording. Therefore it is necessary to build a manifest monitoring system at PT. Ncs Line World Wide by designing web-based applications that can reduce problems that often occur and can facilitate employee performance in processing report data.

Keywords: Information Systems, Customs Service, Import



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING DATA MANIFEST IMPOR BERBASIS WEB PADA PT NCS LINE WORLD WIDE”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., MTI Selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
  4. Bapak Dede Cahyadi, SE.,M.T.I selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  5. Bapak Arif Marjuki, S.Kom., MM selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  6. Ibu Sheila Ervira Pembimbing Lapangan atau Stakeholder PT NCS LINE WORLD WIDE yang telah memberikan banyak pengarahan dan ilmunya kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan wawasan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penulis.
  8. Kedua orang tua dan saudara yang telah memberikan dukungan baik moral, materi dan doa kepada penulis.
  9. Semua teman-teman mahasiswa/i yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakan nya di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian..

Tangerang, 10 Maret 2020
Ananda Syifa Fauziah
NIM: 1511487116

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Logo PT Ncs Line World Wide

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT Ncs Line World Wide

Gambar 3.3. Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4. Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.5. Sequence Diagram Yang Berjalan *belum ada

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.5. Tampilan Menu Login

Gambar 4.6. Tampilan Dashboard Admin

Gambar 4.7. Tampilan Dashboard Customer Service

Gambar 4.8. Tampilan Dashboard Manager

Gambar 4.9. Tampilan Menu Manifest

Gambar 4.10. Add Data Manifest

Gambar 4.11. Tampilan Master Data Customer

Gambar 4.12. Tampilan Menambah Data Customer

Gambar 4.13. Tampilan Master Data Airport

Gambar 4.14. Tampilan Untuk Menghapus Data

Gambar 4.15. Tampilan Menu Report

Gambar 4.16. Schedule

Gambar 4.17. Estimasi Biaya



DAFTAR TABEL

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem Informasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam perusahaan. Dengan adanya sistem informasi, organisasi atau perusahaan dapat menjamin kualitas informasi yang disajikan dan dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat, dan akurat sangat diperlukan.

Informasi merupakan unsur yang mengkaitkan fungsi – fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengoprasian, dan pengendalian perusahaan. Tanpa informasi suatu perusahaan tidak akan bisa menjalankan kegiatan operasional perusahaan dengan baik. Oleh karena itu, keberadaan sistem yang terkomputerisasi yang handal sudah menjadi kebutuhan mutlak bagi perusahaan dalam proses bisnisnya. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang dibutuhkan adalah sistem informasi monitoring data penyelesaian pekerjaan pada PT Ncs Line World Wide.

PT Ncs Line World Wide merupakan perusahaan jasa pengiriman barang (Freight Forwarder). Pekerjaan tersebut berkaitan dengan pengurusan jasa kepabeanan kargo impor, dikarenakan dalam prosedur impor semua barang yang masuk ke Indonesia harus mengalami proses persetujuan oleh bea cukai. Dalam kegiatannya, PT. Ncs Line World Wide membutuhkan dokumen-dokumen terkait seperti MasterAirway Bill (MAWB), House of Airway Bill (HAWB), Invoice, Manifest, yang berisi informasi perngirim (shipper), penerima barang (consignee), data penerbangan (flight), berat kotor (gross weight) berat bersih (net weight) pada barang/kargo dan dokumen pendukung atau pelengkap lainnya sehingga proses pengiriman barang dan proses customs clearance (yang berhubungan dengan bea cukai) dapat berjalan dengan baik.

Dalam kegiatan pengiriman barang impor ini, banyaknya dokumen yang terkait sebagai data informasi yang harus diinput, PT Ncs Line World Wide dalam pendataan yang dilakukan masih berbentuk manual dan semikomputer, sehingga sering terjadi data yang hilang atau rusak dan saat menginput laporan mendapatkan kesulitan dalam pendataan.

Berdasarkan uraian di atas penulis akan menganalisa lebih lanjut dalam bentuk laporan skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING DATA MANIFEST IMPOR BERBASIS WEB PADA PT NCS LINE WORLD WIDE”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem manifest pada PT Ncs Line World Wide yang berjalan saat ini?
  2. Apa saja kendala yang sering terjadi pada PT Ncs Line World Wide khususnya dalam hal pendataan manifest?
  3. Bagaimana usulan rancangan sistem monitoring manifest pada PT Ncs Line World Wide?

Ruang Lingkup

Dalam penulisan laporan Penelitian ini penulis membahas permasalahan seputar sistem kargo manifest (data muatan barang) pada PT Ncs Line World Wide untuk memastikan barang dikirim ke tujuan dengan tepat dan waktu yang sesuai, kargo manifest dapat memudahkan berbagai pihak untuk melacak kemana dan sampai dimana arus barang yang dikirim. Mengingat pembahasan mengenai sistem manifest cukup luas, agar dalam pembahasan ruang lingkup menjadi terarah dan berjalan dengan baik. Maka penulis membatasi dan menjelaskan sistem data manifest dalam penyelesaian pekerjaan di PT Ncs Line World Wide, khususnya dalam pendataan manifest mulai dari proses penambahan data, pencarian data, hingga pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan permasalahan yang diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keefektifan dan keefisienan sistem data manifest yang berjalan pada PT. Ncs Line World Wide.
  2. Untuk meminimalisir kesalahan dalam pengimputan data manifest pada PT. Ncs Line World Wide.
  3. Memberikan laporan data manifest yang akurat dan tepat waktu.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Meningkatkan efisiensi dalam pengolahan informasi data manifest kargo impor pada PT Ncs Line World Wide.
  2. Memperbaiki kinerja dan meningkatkan produktifitas perusahaan sehingga lebih efektif, efisien dan optimal.
  3. Memberi kemudahan dalam pendataan manifest dan pembuatan laporan yang sebelumnya masih dilakukan secara manual dan semikomputer.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, digunakan metode penelitian sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung  (Observasi)
    Melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung pada PT Ncs Line World Wide dengan cara mengumpulkan data dan informasi serta mempelajari catatan serta dokumen yang ada pada perusahaan. Adapun hasil didapat dari observasi langsung ke perusahaan untuk dapat mengetahui sistem yang sudah berjalan saat ini sebagai bahan untuk penulisan laporan.
  2. Metode Wawancara (Interview)
    Metode wawancara untuk memperoleh data dengan cara mengadakan percakapan langsung dan tanya jawab yang ada hubungannya dengan objek yang diteliti kepada narasumber seperti manager, asisten manager dan staff yang berhubungan dengan perolehan data tersebut.
  3. 3.Metode Studi Pustaka (Library Research)
    Sedangkan studi kepustakaan yang dilakukan penulis bertujuan untuk memperoleh data melalui buku-buku literature yang memiliki keterkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi, termasuk bahan-bahan yang diperoleh melalui bangku perkuliahan. Buku referensi maupun buku pegangan umum yang dipakai berhubungan dengan masalah yang dihadapi guna membedakan dan memperoleh pendekatan teoritis juga untuk landasan teori yang mendukung pembahasan laporan skripsi ini.

Metode Analisis

Analisis data merupakan salah cara untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian yang dilakukan. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan-temuan ilmiah, bila dianalisis dengan benar dan menggunakan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan metode analisa PIECES sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency and Service).

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 berfungsi untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram yaitu dengan pengembangan piranti lunak berbasis “object oriented”, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Notepad++ sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.

Metode Testing

Metode testing digunakan untuk menganalisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang di inginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi kesalahan yang terjadi pada saat sistem diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode Black Box dalam kegiatan testing karena metode Black Box dapat mengetahui apakah software yang di buat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan atau tidak

Sistematika Penulisan

Dalam melakukan penelitian, penyampaian laporan akan dibagi menjadi beberapa bab dan sub bab sesuai dengan sistematika penulisan berikut :

BAB I   PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam laporan skripsi ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, beberapa metode yang meliputi metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan, dan metode testing. Serta uraian mengenai sistematika penulisan laporan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum mengenai perusahaan PT. Ncs Line World Wide, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, UML (Unified Modelling Language), analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, serta permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang diusulkan yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan program, testing dan implementasi.

BAB V   PENUTUP

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan.

Daftar Pustaka

Lampiran

BAB II

Landasan Teori

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Muhamad Muslihudin oktafino mendefinisikan sistem dalam buku “Analisis dan perancangan sistem informasi (2016:2-3)[1], berpendapat menjelaskan bahwa “Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat dikembangkan lagi.

    Menurut Maimunah, dkk (2017:38)[2], menjelaskan bahwa, “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

    Menurut Budi Santoso dalam Jurnal Teknologi Informasi MURA (2018:100)[3], “Perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setelah melakukan analisis sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan adalah sebuah pengembangan sistem yang harus dapat memenuhi kebutuhan dan memberi manfaat bagi penggunanya.

  2. Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Muharto & Arisandy (2016:103)[4], “Tujuan Perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dakam pengembangan atau pembuatan sistem".

    Menurut Kausar, dkk dalam Jurnal Prosisko (2015:22)[5], tahap perencanaan sistem mempunyai tujuan utama, yaitu untuk :

    1. Memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
    2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancangan desain yang lengkap kepada ahli-ahli teknis lainnya yang terlibat.

    Menurut Eka Iswandy (2015:72)[6], Pada umumnya tujuan melakukan suatu perancangan sistem informasi adalah:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.
    3. Untuk mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan mendukung perusahaan.

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

      Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)[1], “Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerjasama membentuk suatu jaringan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

      Menurut Tata Sutabri (2016:2)[7], “Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

      Menurut Maniah dkk (2017:1)[8],“Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen berupa suatu data jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan diantara yang lain, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi”.

      Menurut Harfizar dkk dalam jurnal SENSI (2019)[9], “Suatu sistem dapat di definisikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem ialah kumpulan elemen – elemen yang saling berkaitan satu dengan yang lain dan saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut.

    2. Karakteristik Sistem

      Menurut Tata Sutabri (2016:10)[7], sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah:

      1. Komponen Sistem (Components)
        Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
      2. Batasan Sistem (Boundary)
        Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkankan.
      3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
        Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
      4. Penghubung Sistem (Interface)
        Media yang menghubung sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
      5. Masukan Sistem (Input)
        Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
      6. Keluaran Sistem (Output)
        Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
      7. Pengolahan Sistem (Process)
        Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
      8. Sasaran Sistem (Objective)
        Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
    3. Klasifikasi Sistem

      Menurut Mustakini yang di kutip oleh Ruhul Amin (2017:2)[10], mengatakan Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

      1. Sistem Abstrak (Abstract System)
        Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebgainya.
      2. Sistem Alamiah (Natural System)
        Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh manmachine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
      3. Sistem Tertentu (probabilitas System)
        Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu (probabilitas system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.
      4. Sistem Tertutup (Close System)
        Sistem diklasisfikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sitem yang benarbenar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatip tertutup,tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertututp karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

    Konsep Dasar Data

    1. Definisi Data

      Menurut Sutabri (2016:17)[7], “Data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”.

      Menurut Martono dkk dalam jurnal CCIT (2017:231)[11], “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

      Menurut Kanal dalam International Journal Vol. 7 (2016:5)[12], “data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization”

      Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

    2. Klasifikasi Data

      Menurut Sutabri (2016:18),[7], data dapat diklasifikasi menurut jenisnya, sifatnya, dan sumbernya. Berikut uraiannya:

      1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data:
        1. Data Hitung (Enumeration/Counting Data)
          Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlh mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa/i dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung.
        2. Data Ukur (Measurement Data)
          Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
      2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data:
        1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
          Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Kalau jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan, maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.
        2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
          Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas eksakta dan fakultas non-eksakta merupakan pemisah menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan "grade" A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.
      3. Klasifikasi Data Menurut Sumber Data:
        1. Data Internal (Internal Data)
          Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
        2. Data Eksternal (External Data)
          Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.


      Konsep Dasar Informasi

      1. Definisi Informasi

        Menurut Sutabri (2016:26)[7], "Informasi adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya mati. Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau di interpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan".

        Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:5)[13], “informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui”.

        Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88)[14], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengembilan keputusan”.

        Berdasarkan beberapa pendapat diatas bahwa Informasi adalah data yang telah diorganisasi yang berupa data mentah, data tersusun, dan kapasitas sebuah saluran komunikasi. Kemudian data diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik.


      2. Nilai dan Kualitas Informasi

        Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:2)[8], Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish. dalam buku Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Arti kualitas informasi (information quantity/IQ) terletak pada bagaimana informasi tersebut dirasakan dan digunakan oleh penggunanya. Bagaimana informasi yang ditampilkan dapat mempengaruhi para pengambil keputusan dan dapat merubah bagaimana penggunaannya membuat keputusan.

        Nilai informasi menurut Fauzi (2017:12)[15], ditentukan dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya-biaya yang berhubungan untuk memperoleh informasi seperti waktu dan sumber daya untuk mengumpulkan, memproses serta menyimpan data serta mendistribusikan informasi yang dihasilkan kepada para pembuat keputusan.

        Menurut Sutabri (2016:26)[7], Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

        1. Mudah Diperoleh
          Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilai bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
        2. Luas dan Lengkap
          Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya
        3. Ketelitian
          Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan
        4. Kecocokan
          Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
        5. Ketepatan Waktu
          Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.
        6. Kejelasan
          Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut?
        7. Keluwesan
          Sifat ini berhubungan dengan dapt disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
        8. Dapat Dibuktikan
          Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
        9. Tidak Ada Prasangka
          Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
        10. Dapat Diukur
          Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      1. Definisi Sistem Informasi

        Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem informasi menurut para ahli dan juga berbagai sumber:

        Menurut Anggraeni (2017:2)[16], “Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data-data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

        Menurut Priyo Sutopa, dkk (2016:24)[17], mengutip dari Siregar“Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan, Sistem Informasi yang akurat dan efektif”.

      2. Komponen Sistem Informasi

        Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk, Dalam Seminar Nasioal Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:25)[18], Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok baris data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing

        1. Blok masukkan (input block)
        2. Blok model (model block)
        3. Blok keluaran (output block)
        4. Blok teknologi (technology block)
        5. Blok basis data (database block)
        6. Blok kendali (control block)
      3. Komponen Sistem Informasi

        Me31nurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25)[17], bahwa kegiatan sistem informasi ada 4, yaitu :

        1. Input
        2. Process
        3. Output
        4. Penyimpanan
      4. Tujuan Sistem Informasi

        Menurut Sandro Alfeno, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.7 No.2 (2017:29)[19], “Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi, Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut : tepat kedapa orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage)”.

      Konsep Dasar Analisa Sistem

      1. Definisi Analisa

        Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:72)[20], “Analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya”.

        Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Rachmat Agusli, dkk (2017:21)[21], “Analisa sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru"

      2. Tahap-tahap Analisa

        Menurut Nanang Misbachul Huda (2016:18)[22], Tahap analisis sitem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap-tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut :

        1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
        2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
        3. Analyze, yaitu menganalisis sistem
        4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Persediaan Bahan Baku

      Definisi Supply Chain(Persediaan Bahan Baku)

      Menurut Angelica Karundeng, David Saerang, dan Hendrik Gamaliel (2017:2)[23] Persediaan merupakan istilah untuk menunjukan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan tergantung pada jenis usaha perusahaan. Istilah yang digunakan dapat dibedakan untuk usaha dagang yaitu perusahaan yang membeli barang dan menjualnya kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk barang sedangkan perusahaan manufaktur yaitu perusahaan yang membeli bahan dan mengubah bentuknya untuk dapat dijual.

      Jenis-Jenis Persediaan

      Menurut Angelica Karundeng, David Saerang, dan Hendrik Gamaliel (2017:2)[19]Persediaan merupakan istilah untuk menunjukan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan tergantung pada jenis usaha perusahaan. Istilah yang digunakan dapat dibedakan untuk usaha dagang yaitu perusahaan yang membeli barang dan menjualnya kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk barang sedangkan perusahaan manufaktur yaitu perusahaan yang membeli bahan dan mengubah bentuknya untuk dapat dijual.

      Konsep Dasar Dashboard

      Definisi Dashboard

      Menurut Henderi (2015: 85)[24] , “Dashboard merupakan sebuah desain yang baik untuk penyajian dan visualisasi data yang dapat memberikan kejelasan mengenai informasi penting kepada pengguna. Dashboard yang baik akan dapat membantu dalam mengidentifikasi tren, pola dan anomali pada data sehingga pada akhirnya dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif” Dashboard adalah sebuah alat penting untuk memonitor keadaan sehari-hari suatu organisasi dan sebagai alat penghubung tunggal yang digunakan untuk membuat keputusan dan mempunyai akses untuk mengunci indikator kinerja Dashboard seperti sebuah jaringan local yang eksekutif yang mana semua kegiatan dapat ditampilkan

      Sholeh dkk (2015 : 416)[25] Dashboard merupakan alat yang mengandalkan kemampuan visual manusia dalam memahami informasi yang disajikan, sehingga faktor desain menjadi bagian yang cukup penting.

      Anggoro dan Aksani, (2015: 219)[26] Dashboard merupakan salah satu bentuk aplikasi yang digunakan untuk memberikan informasi yang bertujuan untuk menjadi tolak ukur pengambilan keputusan.

      Konsep Dasar SWOT

      1. Definisi SWOT

        Menurut Salusu (2015:175)[22], “Analisis SWOT adalah suatu metode dalam perencanaan strategis yang dipakai untuk mengidentifikasi 4 faktor utama yang memengaruhi kegiatan organisasi sepanjang masa. SWOT adalah akronim dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threats (Ancaman). Ada orang yang mengganti istilah Ancaman”.

        Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29)[27], “Analisis SWOT merupakan metode yang banyak dipergunakan dalam menentukan strategi suatu perusahaan atau organisasi dengan cara mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Kekuatan dan kelemahan termasuk faktor internal perusahaan atau organisasi, sedangkan peluang dan ancaman adalah faktor eksternal”.

      2. Tujuan Analisis SWOT

        Menurut Fahmi (2016:304)[28], “Tujuan diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi dipasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk”.

      3. Faktor Dalam Analisa SWOT

        Menurut Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29)[27], Analisis SWOT dilakukan dengan menganalisis keempat faktor tersebut dan membuat matrik SWOT serta menyusun strategi dengan format kombinasi sebagai berikut :

        1. SO : Strategi mengejar peluang dengan menggunakan kekuatan yang ada.
        2. WO: Strategi mengatasi kelemahan untuk mengejar peluang.
        3. ST : Strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
        4. WT: Strategi mengurangi kelemahan agar tidak rentan terhadap ancaman.

      Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

      1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

        Menurut Yusuf, ddk. Dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[29], “UML (Unified Modeling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem tersebut”.

        Menurut Mimin dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 2 (2016:1045)[30], “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi obyek. UML (unified Modeling Language), muncul karna adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak”.

        Menurut Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 (2016:55)[31], “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

      2. Jenis-jenis UML (Unified Modeling Language)

        Terdapat beberapa jenis Unified Modeling Language (UML) yang mana diantaranya adalah :

        1. Use Case Diagram

          Menurut Martin Flower dalam Saputra, dkk (2016:58)[22], “Use Case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan”.

          Menurut Carina Titus (2016:20)[32], “Use case modeling is the way of showing how the system stake holders will interact with the system. Developing use case helps to understand system requirements in details”.

        2. Activity Diagram

          Menurut Afriyonza, dkk (2016:199)[22], “Activity diagram, diagram yang menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, alur kerja atau aktivitas, dan skenario dalam sebuah proses”.

        3. Sequence Diagram

          Menurut Sukamto, dkk (2016:F-37)[22], “Sequence diagram merupakan ilustrasi bagaimana nantinya jalannya sistem dalam memberikan respon dari perintah user”.

          Menurut Carina Titus (2016:20)[32] “A sequence diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of message exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario”.

        4. Class Diagram

          Menurut Carina Titus (2016:20)[32], “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system’s classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes”.

          Menurut Maimunah, dkk (2016:29)[33], “Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class Diagram menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.”.

      Konsep Dasar Web

      1. Definisi Web

        Menurut Diah Aryani, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:180)[34], “Web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pasif. Pendistribusian informasi web dilakukan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman yang lain. Melalui pendekatan ini, seseorang dapat memperoleh informasi dengan beranjak dari satu halaman ke halaman lain”.

        Menurut Menurut Maimunah, Dini luigi, dkk, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:26)[18], “Web adalah sistem dengan informasi yang dijadikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

        Menurut Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25)[17] “web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

      Konsep Dasar Supply Chain Management

      Definisi Supply Chain Management

      Menurut S Alfeno, , WH Mulyo, S Sahlani (2015)[35] dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 2 hal 25. “Pengertian umum Supply Chain Management (SCM) adalah mengelola pertambahan barang mentah, barang jadi dan informasi yang berhubungan dengan supplier, perusahaan penyalur, dan konsumen akhir”.

      Tujuan dan Keuntungan Supply Chain Management

      Adapun tujuan dan keuntungan Supply Chain Management, Menurut S Alfeno, , WH Mulyo, S Sahlani (2015)[35] dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 2 hal 26.

      1. Tujuan

      Tujuan supply chain management adalah untuk membangun sebuah rantai yang terdiri dari para pemasok yang memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan.

      2. Keuntungan

      a. Mengurangi inventory barang.

      b. Menjamin kelancaran penyediaan barang

      c. Menjamin mutu

      Konsep Dasar IDE Pycharm

      Definisi IDE Pycharm

      PyCharm merupakan IDE terbaik untuk pemrograman python. PyCharm dibuat oleh JetBrains. JetBrains merupakan perusahaan yang memproduksi beragam IDE (Integrated Development Environment) untuk beragam bahasa pemrograman seperti IntelliJ Java, PhpStorm untuk PHP, RubyMine untuk Ruby, WebStorm untuk JavaScript, PyCharm untuk Python, dll. Dan beberapa waktu yang lalu JetBrains resmi merilis IDE yang mereka buat khusus untuk belajar Python. Selain digunakan untuk belajar Python IDE ini juga dapat digunakan oleh intruktur untuk membuat panduan Python versi mereka sendiri untuk penggunaan didalam kelas (perkuliahan, kursus, dll)

      Konsep Dasar Python

      Definisi Python

      “Python is an interpreted, interactive, object-oriented programming language. It incorporates modules, exceptions, dynamic typing, very high level dynamic data types, and classes. Python combines remarkable power with very clear syntax. It has interfaces to many system calls and libraries, as well as to various window systems, and is extensible in C or C++. It is also usable as an extension language for applications that need a programmable interface. Finally, Python is portable: it runs on many Unix variants, on the Mac, and on Windows 2000 and later”. (Python Software Foundation, 2019)

      Keunggulan Python

      1. Open Source, bebas digunakan oleh siapa saja untuk kebutuhan komersial.

      2. Dibanding bahasa pemrograman lain, Python relatif lebih mudah dipelajari. Bahasa ini memiliki sintaks-sintaks yang cukup sederhana dan gampang dimengerti. Bahasa ini sangat dinamis dan dibangun berdasarkan tingkat keterbacaan kode yang tinggi.

      3. Program yang ditulis menggunakan Python dapat dijalankan di hampir semua sistem operasi (Unix, Windows, Mac OS X, dll.), termasuk untuk perangkat-perangkat selular.

      4. Library python yang sangat banyak untuk membantu pembuatan software maupun web.

      Python Framework(Django)

      Berdasarkan official web Django(https://www.djangoproject.com/,

      2019), Django adalah sebuah web framework yang open source dan berbasis Python. Web framework adalah sebuah kerangka kerja yang dapat mempermudah pengembang software khususnya website.

      Django menggunakan konsep Model Template and View (MTV). Model adalah layer yang digunakan untuk berinteraksi dengan database. Template adalah layar yang digunakan untuk menangani masalah tampilan seperti XML, HTML dan lainnya. Sedangkan view adalah layer yang menghubungkan layer model dan template yang di dalamnya berisikan logika pengolah data dari model dan menampilkannya di template.

      Konsep Dasar Database MySql

      Definisi Database MySql

      Prasetyo (2015:13)[36] dalam jurnalnya mengatakan MySQL menggunakan standar bahasa kueri SQL (Structure Query Language) untuk melakukan pemrosesan data. SQL merupakan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan server database relasional. Perbedaan bahasa ini dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya adalah SQL tidak memiliki fitur kendali, sehingga untuk pengembangan aplikasi, harus dikembangkan dengan bahasa pemrograman yang lain. MySQL digunakan Sebagai database manajemen sistem.

      Rouse pada searchoracle.techtarget.com (Juli 2018)[37] artikel menjabarkan, MySQL is an Oracle-backed open source relational database management system (RDBMS) based on Structured Query Language (SQL). MySQL runs on virtually all platforms, including Linux, UNIX and Windows. Although it can be used in a wide range of applications, MySQL is most often associated with web applications and online publishing.

      Dapat diambil kesimpulan bahwa MySQL termasuk dalam RDBMS yang menggunakan bahasa Query (SQL). Digunakan untuk berkomunikasi dengan server web. Dimiliki oleh Oracle dan bersfifat open source.

      Konsep Dasar Elisitasi

      1. Definisi Elisitasi

        Menurut Siahaan dalam jurnal Iqbal dan Dzulhaq (2017:1)[38], Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering).

        Sedangkan Bachtiar dan Atikah (2015:74)[22] menuturkan, Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekus

      2. Tahap Elisitasi

        Menurut Azizah, dkk dalam CCIT Journal Vol.8 No.2 (2018:80)[20], Elisitasi melalui 4 tahap yaitu :

        1. Tahap 1, mencakup semua kebutuhan sistem.
        2. Tahap 2, melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential).
        3. Tahap 3, melakukan pengelompokan dengan metode TOE (Technical, Operational, Economic).
        4. Tahap Final Elisitasi

      Study Pustaka (Literatur Riview)

      Definisi Literature Review

      Menurut Azizah, Rahayu dan Nova dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 185)[3], literature adalah kesusastraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

      Menurut Semiawan sebagaimana dikutp oleh Dewi (2016: 104), Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.

      Literature Review

      Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu:

      1. Penelitian yang dilakukan oleh Aris, A., Firdaus, T., & Nurseha, N. (2018)[39] . APLIKASI PROGRAM QUALITY CONTROL BARANG UNTUK MENUNJANG PELAPORAN PADA BAGIAN TEKNIK PERGURUAN TINGGI RAHARJA. CERITA Journal, 4(2), 159-168. Dalam penelitian ini dilakukan pada bagian Teknik, di Perguruan Tinggi Raharja dimana Dalam pengolahan data bagian teknik masih belum dapat memberikan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan informasi strategis yang diperlukan untuk mendukung pelaporan pada manajemen Perguruan Tinggi Raharja. Dibutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan informasi data barang seperti yang diperlukan, hal ini terjadi karena belum terintegrasi dengan manajemen dan pengolahan informasi belum dapat efektif dan efisien, Dengan metode perancangan menggunakan UML, serta pembuatanprogram aplikasi menggunakan bahasa pemograman PHP berbasis website . Sehingga dapat membantu dalam pelaporan data barang secara online oleh bagian teknik untuk manajemen yang dapat meningkatkan kinerja bagian teknik untuk Manajemen Perguruan Tinggi Raharja sehingga memberikan pelayanan yang baik dan lebih cepat.1 Inventarisasi Manajemen Aset Berbasis Online
      2. Peneliti yang dilakukan oleh Maulani, G., Septiani, D., & Sahara, P. N. (2018)[40] . RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS MAINTENANCE PADA PT. PLN (PERSERO) TANGERANG. ICIT Journal, 4(2), 156 - 167. Dalam penelitian ini Peralatan yang ada digudang PT PLN (PERSERO) sering tidak terkontrol jumlah dan penggunaannya karena saat itu tidak adanya sistem yang mengatur keluar masuknya barang, sehingga dalam pencarian atau peminjaman peralatannya membutuhkan waktu yang lama. Tujuan penelitian ini untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi agar proses kegiatan kerja dapat berjalan dengan baik. Untuk itu perlu adanya rancang bangun sistem informasi terkomputerisasi yang dapat meminimalisir lamanya proses pencarian serta keamanan datanya dapat terjaga. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini, yakni metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan dan metode pengujian dengan Black Box Testing. Hasil penelitian ini berupa Aplikasi sistem informasi inventory fasilitas maintenance berbasis web yang dirancang bangun dengan menggunakan program berbasis PHP dan MySQL yang cocok untuk menampung seluruh informasi inventory khusus fasilitas maintenance PT.PLN (Persero) Tangerang.
      3. Peneliti yang dilakukan oleh Ahmad Budiman, Asri Mulyani (2016)[41]. RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Vol 13, No 1. Dalam penelitian ini membahas Dengan rancang bangun aplikasi sistem informasi persedian barang berbasis desktop, bagian kasir dapat mengelola dan melakukan pencarian data barang dengan cepat serta dapat memberikan informasi yang akurat kepada kepala pemilik toko. Untuk mengatasi kesalahan dalam penghitungan jumlah barang. Untuk mengetahui laporan persediaan barang di dalam gudang yang ada secara efektip. Untuk mengetahui untung dalam penjualan barang.Metode yang digunakan dalam rancang bangun aplikasi sistem informasi persedian barang berbasis desktop yaitu metodologi berorientasi objek dengan pendekatan Unified Approach dan menggunakan pemodelan dari Unified Approach. rancang bangun aplikasi sistem informasi persedian barang berbasis desktop yang di hasilkan selama proses penelitian ini dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang ada dengan mengacu pada proses perancangan yang dari awal, sehingga dengan adanya aplikasi ini dapat membantu dalam proses pencarian data barang dan pelaporan serta dapat meningkatkan efektifitas pengelolaan informasi data barang di TB. Indah Jaya.
      4. Penelitian yang dilakukan oleh Hapsari R., K. Azinar A., W. Sugiyanto. (2018)[42]. Rancang Bangun Sistem Produksi dan Persediaan UMKM. Pada Jurnal Nasional Teknologi Terapan Vol. 2 No. 1. Dalam penelitian ini penulis membahas mengenai pengembangan sistem manajemen pada UMKM. Baik dari sisi produksi, persediaan, penjualan, dan akuntansi. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah Metode penelitian dengan pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan studi literatur. Analisa kebutuhan dengan Method View Controller. Dan desain sistem dengan diagram UML. Memberikan hasil yang berfungsi baik. Sistem berfungsi untuk penentuan HPP, dan juga sebagai kontrol proses produksi seperti: mampu melakukan perubahan stok barang otomatis tiap terjadi transaksi, monitoring persediaan terpantau dengan cepat. Juga membantu bagian gudang dan produksi dlam membuat laporan yang dibutuhkan.
      5. Penelitian yang dilakukan oleh Junaidi, Ridwan Arifin , Amanda Septiani, (2015)[43]. RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INVENTORY BERBASIS DESKTOP MENGGUNAKAN JSE. Dalam penelitian ini penulis membahas mengenai Monitoring sistem inventory sangat dibutuhkan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang dan jasa, yang mengutamakan mutu barang dan pelayanan kepada konsumen. Saat ini kegiatan pengolahan data pembelian masih beroperasi menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel, namun proses tersebut belum berjalan secara optimal, informasi yang didapat masih menghambat kegiatan operasional dan informasi laporan manajemen pun menjadi simpang siur karena sering terlambatnya laporan data ke manajemen. Untuk dapat mengatasi semua kendala ini diperlukan suatu sistem yang mampu mendata secara otomatis jumlah stok setiap jenis barang, hal ini dimungkinkan dengan melakukan beberapa pembahasan meliputi analisis, perancangan, uji coba dan implementasi. Analisis dilakukan dengan cara observasi terhadap sistem yang berjalan dan kebutuhan informasi dan sistem, desain dibuat menggunakan UML, dan pembuatan program menggunakan JSE dan DBMS MySql. Hasil dari rancang bangun ini diharapkan dapat membantu manajemen dalam memonitoring stok sesuai kebutuhan, dan dapat memperkecil human error serta mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat.
      6. Penelitian oleh Samsoni. (2017)[44]. Perancangan Sistem Informasi Kontrol Produksi Sepatu (Studi Kasus: PT. Asia Dwimitra Industri Tangerang). Jurnal INFORMATIKA UNPAM Vol. 2 No. 3. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah dalam usaha untuk memenuhi ketepatan waktu kirim order, hal ini disebabkan karena sistem perencanaan dan pengendalian produksi yang kurang baik sehingga mengakibatkan keterlambatan pengiriman komponen bahan baku yang dapat menghambat jalannya produksi ataupun keterlambatan produksi yang disebabkan oleh kesalahan dalam memprediksi lama waktu proses produksi pada saat penjadwalan. Hasil penelitian: Menghasilkan output sistem monitoring produksi sepatu ini sudah dapat melakukan pengendalian produksi sepatu dengan cepat hanya dengan cara melihat pada menu report yang dapat memberikan informasi pemesanan sepatu sudah sampai proses tahap produksi hingga proses finishing.
      7. Penelitian yang dilakukan Peter Nsofwa and Jackson Phiri (2016)[45]. Penelitian ini berjudul “Developing An E-Chain Of Custody And Inventory System For the Zambia Police Force”. Penelitian ini merancang sistem persediaan bukti tahanan kepolisian secara online. Sistem ini berfungsi sebagai tempat pendokumentasian terhadap bukti-bukti TKP untuk memudahkan penyajian bukti saat di pengadilan. Peneliti mengadopsi konsep sister persediaan yang digunakan sebagai tempat pendokumentasian untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan persediaan.
      8. Penelitian yang dilakukan Mousavi, S.M., Bahreininejad, A., Musa, S.N. et al. J Intell Manuf (2017)[46] 28: 191. Journal of Intelligent Manufacturing yang berjudul “ A MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION FOR SOLVING THE INTEGRATED LOCATION AND INVENTORY CONTROL PROBLEMS IN A TWO-ECHELON SUPPLY CHAIN NETWORK”. In this study, the design of a two-echelon distribution supply chain network for the seasonal products with multiple vendors (manufacturers) and buyers (retailers), and a set of warehouses for each vendor are considered. The locations of the buyers are known and the capacity of the warehouses is restricted while the buyers purchase different products from the vendors under all unit discount policy. The main objective of this research is to find out the optimal locations of the potential vendors in addition to the quantity ordered (allocation) by the buyers so that the total inventory cost including ordering (transportation), holding and the purchasing costs is minimized. Besides, the distance from the buyers to the vendors is considered as the Euclidean distance. The total budget to buy the products is limited and the production capacity of each vendor is also restricted. To solve the problem, a modified particle swarm optimization (MPSO) algorithm is applied where the results are validated using a genetic algorithm (GA). Finally, some computational examples are generated to assess the algorithms’ performance where MPSO shows a better efficiency in comparison with the GA.
      9. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mohit Chaudhari and Atul Wankhede (2016)[47]. Penelitian ini berjudul “Inventory Management System Using STURTS Framework Architecture”. Penelitian ii membuat sistem persediaan untuk melacak dan memonitor penjualan serta persediaan yang tersedia tanpa masalah dari sistem bisnis dengan menggunakan Bahasa pemrograman JAVA dan MySQL sebagai tempat menyimpan dan update data dalam mengelola. Peneliti mengadopsi untuk menggunakan MySQL sebagai tempat menyimpan dan update data dalam mengelola persediaan.
      10. Penelitian International Journal yang dilakukan oleh Hemishkumar Patel, Jayeshkumar Pitroda Dan Prof. J. J. Bhavsar (2015)[48]. Academic Research For Multidisciplinary :India. Penelitian yang dilakuka oleh Hemishkumar Patel, dkk. dalam JUDUL “A REVIEW ON MATERIAL MANAGEMENT THROUGH INVENTORY MANAGEMENT” dalam Journal Of International Academic Research For Multidisciplinary (2015). Bahan bangunan biasanya merupakan bagian utama 50-60% dari total biaya dalam proyek konstruksi bangunan. Manajemen material dibuat bermasalah karena kekurangan bahan, keterlambatan pasokan, fluktuasi harga, kerusakan dan pemborosan, dan kurangnya ruang penyimpanan. Untuk mengelola pengelolaan bahan efisien situs efisien dan efisien, sangat penting. Sistem manajemen persediaan melibatkan metode pengadaan, penyimpanan, identifikasi, pengambilan, transportasi dan konstruksi. Studi ini mengusulkan untuk menerapkan teknik Manajemen Material dan Inventory Management yang mencakup prosedur terdokumentasi dengan baik untuk mengurangi biaya dan kenaikan keuntungan selama siklus hidup proyek konstruksi.

      BAB III

      PEMBAHASAN

      Gambaran Umum PT. Bimasakti Karyaprima

      Sejarah Singkat PT. Bimasakti Karyaprima

      PT. Bimasakti Karyaprima yang beralamat di Jl. Industri Raya I Blok D No. 8A Jatake Tangerang, Banten. Pada awal berdiri tahun 2001, Fans dikenal dengan sepatu joggingnya. Seiring dengan perubahan zaman, model lain pun mulai dibuat. Pada tahun 2004, Fans membuat sepatu Taekwondo yang dinamakan X-trial. Sepatu ini tetap digemari masyarakat hingga sekarang.

      Mengawali bisnisnya sebagai trader sepatu olahraga, seiring berjalannya waktu serta kejelian melihat peluang untuk menggarap segmen pasar menengah ke bawah, lahirlah merek sepatu Fans, dengan tujuan ikut serta berkontribusi mengembangkan industri sepatu di Indonesia. Nama Fans dipilih karena mudah diingat dan mempunyai arti positif yaitu penggemar, identik dengan visi perusahaan yang ingin terus berjaya memberikan kenyamanan beraktifitas bagi penggemarnya dari Sabang sampai Merauke.

      Fans pertama kali di produksi oleh sebuah pabrik CMT yang juga memproduksi sepatu merek lain. Ketika permintaan Fans semakin meningkat, diputuskan untuk membuka unit produksi sendiri di wilayah Jatake – Tangerang. Dengan memiliki pabrik sendiri, Fans berkomitmen lebih mengembangkan teknologi persepatuan guna memberi nilai tambah bagi produksi sepatu dalam negeri. Fans terus berbenah diri agar berhasil meraih Japan Quality Medal.

      Fans juga terus berinovasi dan menggali kreatifitas supaya mampu bersaing dengan produsen sepatu lainnya pada saat dicanangkan free trade di tahun 2015. Tak dapat dipungkiri, sepatu-sepatu buatan China saat ini merajai pasaran, bukan karena kualitasnya tetapi karena harganya murah. Hal ini tidak menyurutkan semangat Fans karena kualitasnya yang bisa diandalkan. Memenangkan persaingan dipasar lokal tidaklah mudah. Fans terus menggali keunikannya supaya tetap unggul dan diminati oleh pasar lokal.

      Sejak diperkenalkan ke pasar, Fans terus berupaya memberikan yang terbaik bagi penggemarnya, memprioritaskan tapak yang dijahit sehingga setiap sepatu buatannya akan awet digunakan. Selain mempunyai keunggulan tapak dijahit, Fans menggunakan 100% karet pada sol sepatu. Fans juga menggunakan kulit sintetis yang tidak rusak menjadi serbuk seperti yang sering dijumpai pada sepatu-sepatu merk lain. Banyak sepatu lokal maupun impor yang beredar dipasaran tidak mengedepankan kualitas. Fans ingin mengedukasi pemakainya untuk mengutamakan kualitas bersamaan dengan trend.

      Untuk kenyamanan, Fans mengusung teknologi Latex Arch Support insole dan Durable Heel Counter. Fans mempunyai produk unggulan yang sudah dikenal dan diminati oleh penggemarnya. Dari tahun ke tahun, produk favorit sepatu Fans berbeda-beda. Pada tahun 2010, Fans meluncurkan sepatu Hiking yang menjadi trend di kalangan komunitas hasher di Indonesia dan Asia Tenggara. Sepatu ini dikenal karena kekuatannya, di medan yang berlumpur dan terjal sekalipun tetap nyaman digunakan dan awet.

      Visi dan Misi PT. Bimasakti Karyaprima

      1. Visi

        Kesejahteraan, kebahagiaan, kemajuan kesehatan dan keamanan melalui peningkatan kualitas.

      2. Misi

        Perusahaan yang dicintai melalui peningkatan inovasi dan kualitas yang berkesinambungan.

      Struktur Organisasi

      Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Bimasakti Karyaprima


      Tugas dan Tanggung Jawab

      1. Direktur, Bertugas untuk mengatur seluruh kegiatan operasional perusahaan.
      2. Accounting, Bertugas untuk menyusun dan mengelola laporan administrasi keuangan perusahaan.
      3. HRD, Bertugas untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia.
      4. SCM, Bertugas untuk mengelola bahan baku, bahan jadi dan rencana produksi perusahaan.
      5. Marketing, Bertugas untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual dan memasarkan produk perusahaan.
      6. RND, Bertugas untuk perbaikan dan pengembangan produk baru.
      7. Kepala Produksi, Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktifitas produksi.
      8. Kepala Regu, Bertugas untuk mengontrol jalannya produksi pada masing-masing bagian.
      9. Mekanik, Bertugas untuk merawat dan memperbaiki mesin. 1
      10. Kepala gudang, Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktivitas penerimaan dan persediaan stok barang yang akan didistribusikan.
      11. Raw Matrial, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan mentah.
      12. Finish Good , Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan jadi
      13. Eva / Ruber. Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan setengah jadi.
      14. Driver, Bertugas untuk melakukan pengantaran barang dari gudang ke customer / showroom.

      Tata Laksana Sistem Persediaan Bahan Baku yang Berjalan

      Prosedur Sistem Persediaan Bahan Baku yang Berjalan

      Sistem yang berjalan dapat dituangkan dalam bentuk diagram-diagram yang disesuaikan dengan prinsip OOAD (Object Oriented Analysis and Design) menggunakan UML Diagram.

      Use Case Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Berjalan.

      Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan


      Activity Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Berjalan.

      Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan


      Keterangan :

      1. Terdapat 3 actor , yaitu : Admin PPIC, Bagian gudang, Bagian produksi.

      2. Terdapat 1 Decision Node pada Admin PPIC.

      3. Terdapat 1 Initial Node yang dimulai dari Admin PPIC.

      4. Terdapat 1 Final Node yang berakhir pada Admin PPIC.

      5. Terdapat 6 action, yaitu : 3 action dilakukan oleh Admin PPIC, 1 action dilakukan oleh Bagian produksi, dan 2 action dilakukan oleh Bagian gudang.

      6. Terdapat 9 control flow yang menunjukan arus action.

      Sequence Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Berjalan

      Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan


      Keterangan :

      1. Terdapat 3 actor, yaitu : Admin PPIC, Bagian gudang, Bagian produksi.

      2. Terdapat 5 lifeline, yaitu : assambly assy, mrp supplier,assambly barrier, material sourching, bahan baku .

      3. Terdapat 7 message, 5 message dilakukan oleh Admin PPIC, 1 message dilakukan oleh Bagian gudang dan 1 Message dilakukan oleh Bagian produksi.

      Analisa Sistem yang Berjalan

      Analisa Batasan Sistem

      Setiap sistem pasti memiliki batasan-batasan (boundary) yang berfungsi sebagai pembatas sistem dari lingkungan luar sistem dan untuk membatasi ruang lingkup sistem tersebut. Untuk itu sistem harus memiliki batasan-batasan yang jelas. Melihat permasalahan yang terjadi pada pada PT Bimasakti Karyaprima. Permasalahan yang diambil adalah sistem persediaan bahan baku dan kendala yang dihadapi dalam pengolahan data bahan baku agar bisa menghindari stok kosong saat bahan baku sedang dibutuhkan untuk kebutuhan produksi.

      Metode Analisa SWOT

      Metode analisa sistem yang penulis gunakan adalah metode Analisa SWOT. Analisa SWOT merupakan metode analisa yang menjelaskan suatu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu proyek. Analisa SWOT pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besarnya manfaat dari sistem usulan yang akan digunakan oleh PT Bimasakti Karyaprima.

      Tabel 3.2 Analisa SWOT


      Konfigurasi Sistem yang Berjalan

      Spesifikasi Hardware

      a. Processor : Intel Core i3

      b. RAM : 2 GB

      c. Hardisk : 320 GB

      d. Monitor : 14 inci

      e. Mouse : USB

      Spesifikasi Software

      a. Microsoft Office 2007

      Hak Akses (Brainware)

      a. Kepala Gudang

      b. Kepala Produksi

      Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan yang Dihadapi

      Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini yaitu:

      1. Terjadi penimbunan bahan baku akibat ketidakpastian yang berasal dari permintaan produksi yang lebih sedikit dibanding permintaan awal.

      2. Bahan baku kadang kosong saat sedang ada permintaan produksi, sehingga terjadi penundaan produksi yang berakibat produktifitas berkurang.

      3. Lambat dalam mengakses data laporan karena masih berupa arsip yang berarti dokumen sulit dicari bila dibutuhkan kembali.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Dari poin-poin permasalahan di atas, penulis memberikan alternatif pemecahan masalah yang mungkin dapat dilakukan, yaitu:

      1. Dibuatnya rekomendasi penambahan stok bahan baku berdasarkan permintaan bahan baku keluar.

      2. Dibuatnya papan informasi bahan baku hampir atau sudah habis berdasarkan perbandingan stok bahan baku dengan rekomendasi penambahan stok bahan baku.

      3. Dibuatnya data laporan dengan alat pencarian agar mudah dan cepat dalam mengakses data laporan.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I


      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II didapat dari hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memilih antara rancangan sistem yang penting dan harus ada dalam sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi dalam program yang diusulkan.

      1. M pada MDI artinya Mandatory. Maksudnya requerement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem yang baru.

      2. D pada MDI artinya Desirable. Artinya requerement itu tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Akan tetapi, jika requerement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. I pada MDI artinya Insessential. Yang berarati requerement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas, tetapi merupakan bagian dari luar sistem.

      Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II


      Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III terbentuk berdasarkan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirment yang option nya I (Inessential) atau yang sudah tidak pasti diinginkan pada metode MDI. Selanjutnya semua requirment yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE dengan opsi HML.

      1. “T” atau Techical, artinya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requerement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      2. “O” atau Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requerement tersebut didalam sistem yang dikembangkan.

      3. “E” atau Economy, maksudnya berpa biaya yang dikeluarkan untuk membangun requerement tersebut dalam sistem.

      Dalam metode TOE tersebut kembali dibagi lagi menjadi beberapa pilihan, yatu:

      1. “H” atau high: Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requeremnet tersebut harus dieliminasi.

      2. “M” atau Middle: Mampu untuk dikerjakan.

      3. “L” atau Low: Mudah untuk dikerjakan.

      Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III


      Final Draft Elisitasi

      Final draft elisitasi merupakan hasil akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem. Berikut adalah lampiran Final Draft Elisitasi:

      Tabel 3.6 Final Elisitasi


      BAB IV

      Rancangan Sistem Usulan

      Rancangan Sistem Usulan

      Prosedur Sistem Usulan

      Setelah dilakukannya analisis dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT Bimasakti Karyaprima. maka, selanjutnya membahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibangun, langkah-langkah berikut yaitu perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem persediaan bahan baku saat ini, dimana sistem persediaan bahan baku yang berjalan secara konvensional menjadi web aplikasi secara terkomputerisasi.

      Untuk menganalisis sistem yang diusulkan, penulis menggunakan software visual paradigm for UML untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram serta menggunakan software Adobe XD CC 2019 dalam desain sistemnya.

      Diagram Rancangan Sistem Usulan

      Use Case Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Diusulkan

      Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan


      Activity Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Diusulkan

      Gambar 4.2 Activity Diagram yang Diusulkan


      Keterangan :

      1. 1 Initial Node, sebagai awal objek

      2. 1 Decision, digunakan dalam mengambil tindakan atau keputusan pada kondisi tertentu

      3. 25 Action, sebagai sistem yang mencerminkan eksekusi dari aksi

      4. 1 Final Node, sebagai akhir objek

      5. Terdapat 32 Control flow yang menggambarkan komunikasi antar action.

      Sequence Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Diusulkan

      Gambar 4.3 Sequence Diagram yang Diusulkan


      Keterangan :

      1. Terdapat 2 selfmessage, yaitu : 3.1 login berhasil dan 3.2 login gagal.

      2. Terdapat 3 actor, yaitu : Admin PPIC, Bagian gudang, Bagian produksi.

      3. Terdapat 16 message yang menggambarkan komunikasi.

      4. Terdapat 10 lifeline yang menggambarkan tujuan setiap message.

      Class Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Diusulkan

      Gambar 4.4 Class Diagram yang Diusulkan


      Keterangan :

      1. Terdapat 4 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama, yaitu Class User, Class Bahan Baku, Class Permintaan, Class Laporan.

      2. Terdapat 4 (enam) association, digunakan untuk memodelkan relasi antar class.

      Rancangan Basis Data

      Rancangan basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan seperti: nama tabel, media, panjang record, primary key, dan isi yang disimpan. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

      Spesifikasi Basis Data Sistem Persediaan Bahan Baku

      Tabel 4.2 User


      Keterangan :
      Nama Tabel : user
      Media : Hardisk
      Panjang Record  : 191
      Primary Key : Id
      Isi  : (id +username + password + email + level + status)

      Tabel 4.3 Bahan Baku


      Keterangan :
      Nama Tabel : bahan baku
      Media : Hardisk
      Panjang Record  : 265
      Primary Key : Id
      Isi  : (id +kode_bb + nama_bb + deskripsi + satuan + kategori + quantity + rekomendasi + status + habis + waktu)

      Tabel 4.4 Permintaan


      Keterangan :
      Nama Tabel : permintaan
      Media : Hardisk
      Panjang Record  : 280
      Primary Key : Id
      Isi  : (id +username_user + kode_bb + nama_bb + deskripsi + quantity + status + waktu)

      Tabel 4.5 Laporan


      Keterangan :
      Nama Tabel : laporan
      Media : Hardisk
      Panjang Record  : 230
      Primary Key : Id Isi  : (id + kode_bb + nama_bb +deskripsi + jenis + quantity + waktu)

      Rancangan Prototipe

      Prototipe Menu Admin

      Gambar 4.5 Halaman Login


      Gambar 4.6 Tampilan Beranda


      Pada gambar 4.5 terdapat form login yang menampilkan gambar logo sepatu fans, dan pada gambar 4.6 terdapat tampilan halaman beranda saat berhasil login yang menampilkan nama username.

      Gambar 4.7 Data Bahan Baku


      Gambar 4.8 Detil Akun


      Pada gambar 4.7 menampilkan data bahan baku yang terdapat fitur select kategori untuk menfilter data dan tombol tambah untuk menambah data master bahan baku, pada gambar 4.8 menampilkan daftar user yang sudah dibuat oleh admin.

      Gambar 4.9 Laporan


      Gambar 4.10 Print Laporan


      Prototipe Menu Bagian Gudang

      Gambar 4.11 Data Stok Bahan Baku


      Gambar 4.12 Konfirmasi Permintaan


      Prototipe Menu Bagian Produksi

      Gambar 4.13 Pesan Bahan Baku


      Gambar 4.14 Daftar Permintaan


      Pada gambar 4.13 data bahan baku yang terdapat tombol pesan untuk memesan bahan baku sesuai yang ditentukan, pada gambar 4.14 menampilkan data permintaan yang sudah dibuat untuk memberikan informasi riwayat permintaan dan status permintaan.

      Rancangan Program

      Tampilan Halaman Login

      Gambar 4.15 Tampilan Halaman Login


      Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk ke web aplikasi persediaan bahan baku, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem. Setelah user melakukan proses login dengan benar, maka akan menampilkan tampilan beranda atau dashboard jika yang login adalah admin.

      Tampilan Dashboard

      Gambar 4.16 menu dashboard bahan baku


      Tampilan diatas merupakan tampilan dashboard menu admin yang terdiri dari 4 menu yaitu akun, dashboard, data bahan baku dan laporan bahan baku, pada menu dashboard terdapat fitur chart bulanan maupun chart mingguan untuk memantau perkembangan bahan baku keluar. Terdapat juga papan informasi yang memberitahukan jumlah bahan baku yang harus disetujui dan jumlah bahan baku yang hampir habis.

      Tampilan Bahan Baku

      Gambar 4.17 menu data bahan baku


      Tampilan Detail Akun

      Gambar 4.18 menu detail akun


      Tampilan diatas merupakan tampilan menu detail akun yang menampilkan semua informasi berupa email, username, tipe, dan status akun yang telah dibuat oleh admin. Admin bisa mengedit akun, mengganti password, menonaktifkan akun, dan menghapus akun yang telah ditentukan.

      Tampilan Laporan

      Gambar 4.19 menu laporan transaksi


      Tampilan Stok Bahan Baku

      Gambar 4.20 Tampilan Stok Bahan Baku


      Tampilan Pesanan Bahan Baku

      Gambar 4.22 Tampilan Pesanan Bahan Baku


      Tampilan diatas merupakan tampilan list bahan baku yang sudah ditambah oleh admin dan ditambah stok oleh Bagian gudang. Terdapat juga data sisa stok bahan baku untuk dijadikan pertimbangan Bagian produksi saat memesan bahan baku.

      Menu Daftar Permintaan Produksi

      Gambar 4.23 Menu Daftar Permintaan Produksi


      Tampilan diatas merupakan tampilan daftar permintaan yang dibuat oleh Bagian produksi sebagai riwayat permintaan, pada data tersebut memberikan informasi status sudah/belum direspon.

      Tampilan Print

      Gambar 4.24 Tampilan Print


      Tampilan diatas merupakan tampilan print laporan transaksi berdasarkan tanggal yang telah ditentukan oleh admin, didalam menu tersebut admin bisa mendownload file berekstensi pdf ataupun mencetak dokumen. Terdapat banyak pengaturan format cetak agar admin bisa mendapatkan hasil cetak sesuai dengan yang diharapkan.

      Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

      Tabel 4.6 Perbedaan Sistem Berjalan dan Diusulkan


      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Perangkat keras (Hardware) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

      1. Processor : Intel Core i3
      2. Monitor : LCD 14"
      3. Mouse : Optical
      4. Keyboard : USB
      5. RAM   : 4 GB
      6. Harddisk : 500 GB
      7. Printer    : Inkjet Canon

      Spesifikasi Software

      Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

      1. Sistem Operasi : Windows 10
      2. Office : Microsoft Office 2016
      3. Web Browser : Google Chrome
      4. Text Editor : Pycharm
      5. Database Server : MySQL Server
      6. Framework : Django

      Hak Akses (Brainware)

      1. Admin PPIC
      2. Bagian Gudang
      3. Bagian Produksi

      Testing

      Black Box testing merupakan aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

      Tabel 4.7 Black Box Testing


      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian sistem menggunakan metode Black Box Testing dengan struktur kontrol dari desain program secara procedural. Dari beberapa pengujian sudah dilakukan menggunakan metode Black Box Testing, seluruhnya menunjukan pengujian yang valid atau berhasil serta menjankan program yang benar secara 100%.

      Time Schedule

      Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.8 Time Schedule


      Estimasi Biaya

      Tabel 4.9 Estimasi Biaya


      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan penulis pada sistem web aplikasi dashboard persediaan bahan baku Pada PT Bimasakti Karyaprima maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

      1. Sistem yang berjalan saat ini masih kurang efektif dan efisien masih dilakukan secara manual dengan cara menuliskan data ke dalam kertas sehingga memakan arsip yang cukup banyak akan sulit dicari bila dibutuhkan kembali dan kemungkinan besar data akan rusak maupun hilang.
      2. Terjadi penimbunan bahan baku akibat ketidakpastian yang berasal dari permintaan produksi yang lebih sedikit dibanding permintaan awal. Bahan baku kadang kosong saat sedang ada permintaan produksi, sehingga terjadi penundaan produksi yang berakibat produktifitas berkurang. Lambat dalam mengakses data laporan karena masih berupa arsip yang berarti dokumen sulit dicari bila dibutuhkan kembali.
      3. Membangun sebuah sistem persediaan bahan baku yang bisa memberikan rekomendasi penambahan stok bahan baku, informasi bahan baku yang sudah atau hampir habis, dan laporan siap cetak berdasarkan tanggal yang disediakan fitur search agar mudah diakses saat dibutuhkan.

      Saran

      Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan beberapa saran yang sesuai dengan apa yang peneliti telah alami selama melaksanakan penelitian ini, adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

      1. Melakukan pembaharuan sistem yang dibuat maka dapat dilakukan pelatihan bagi Bagian Gudang dan Bagian Produksi agar lebih memahami sistem yang ada.
      2. Diperlukan back up data secara berkala untuk menghindari kerusakan ataupun kehilangan data.
      3. Diharapkan selalu adanya pemeliharaan aplikasi secara berkala atau terus menerus agar aplikasi ini dapat selalu digunakan dengan baik dan berjalan semestinya.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 Muslihudin M dan Oktafianto. 2016. “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML” Penerbit : CV. Andi Offset.
      2. Maimunah, David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT Sulindafin”. Yogyakarta: Universitas Amikom Yogyakarta.Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017. Vol 5 No 1, ISSN: 2302-3805.
      3. Budi Santoso.2018."merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun” Jurnal Teknologi Informasi MURA. Vol. 7 No. 100.
      4. Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian”. Yogyakarta: Depublish.
      5. Kausar, dkk. 2015. "Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian”. Jurnal Prosisko, Vol. 1 No. 2.
      6. Eka Iswandy. 2015. "Tujuan Perencanaan Sistem”.
      7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 Sutabri Tata, 2016, Sistem Informasi Manajemen, Andi Offset, Yogyakarta.
      8. 8,0 8,1 Maniah. Hamidin, Dini. 2017. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus.” Yogyakarta: Depublish.
      9. Harfizar dkk, 2019. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada Pt. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang. SENSI, Vol No 5 No 1. ISSN : 2461-1409.
      10. Ruhul Amin. 2017. “Rancang bangun Sistem Informasi penerimaan siswa baru pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Jurnal ilmu pengetahuan dan teknologi komputer.” Vol.2 No.3
      11. Martono, Aris. Solehudin, Solehudin. Putra, Eka, Januar, Fajar. 2017. Project Application Untuk Sistem Pemesanan dan Pengiriman Barang Berbasis Web Pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia. Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja. Journal Cerita. ISSN: 2461-1417. Vol. 3 No. 2 : 164.
      12. Kanal, Abhishek dan Aishwarya Raman. 2016. Data Analysis And Business Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax. In International Journal Of Computer Science And Information Technologies. 7(5). Diambil dari : http://ijcsit.com/ijcsit/index.php/IJCSIT/article/view/6/6
      13. Tyoso, J. S. P.2016. Sistem Informasi Manajemen. Deepublish.
      14. Haryanta, Agustinus, Abdur Rochman dan Ayu Setyaningsih. 2017. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1.
      15. FAUZI, Rizki Ahmad. 2017. “Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi).” Yogyakarta: Deepublish.
      16. Anggraeni, Elisabet Yunaeti dan Irviani, Rita. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
      17. 17,0 17,1 17,2 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadidan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 11 No 1. ISSN: 2461-1409.
      18. 18,0 18,1 Maimunah, diniluigi dan ferdiansyah.ade. 2017."Rancang Bangun Sistem Pelayanan Data Pelanggan (Xibar) Berbasis Online" ISSN : 2302-3805.
      19. Alfeno, Sandro, Ririn Eka Cipta Devi. 2017."Implementasi Global Positioning System (GPS) dan Location Based Service (LSB) pada Sistem Informasi Kereta Api untuk Wilayah Jabodetabek" ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 2.
      20. 20,0 20,1 Bachtiar, Dede. Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL. Vol. 5 NO. 1. ISSN: 2088 - 1762.
      21. Agusli, Rahmat, Sutarman, Suhendri. 2017. Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017.
      22. 22,0 22,1 22,2 22,3 22,4 22,5 Misbachul, Nanang Huda.2016.”LKP Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada SMA Shafta Surabaya”.Jurnal Stikom.
      23. Karundeng Angelica, David Saerang, Dan Hendrik Gamaliel. 2017. Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Persediaan Barang Jadi Sesuai Dengan Psak No.14 Pada Pt.Fortuna Inti Alam.Jurnal Riset Akuntansi Going Concern.
      24. Henderi, H., Rahayu, S., & Prasetyo, B. M. (2015, July). Dashboard Information System Berbasis Key Performance Indicator. In Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) (Vol. 1, No. 4).
      25. Rahardja, U., Sholeh, O., & Nursetianingsih, F. (2015). Penggunaan Dashboard untuk Mengontrol Kinerja Absensi Pegawai Guna Meningkatkan Profesionalisme Pegawai pada PT. Sinarmas Land property. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 3(1)
      26. Dani, Anggoro, Muhamad Luthfi, Aksani. 2015. Dashboard Information System Sebagai Pendukung Keputusan Dalam Penjualan Tiket Pesawat Studi Kasus: Pt. Nurindo Tour. Jakarta Selatan. Vol.5, No.3, Diambil dari : http://si.its.ac.id/data/sisfo_data/files/8_vol5no3.pdf
      27. 27,0 27,1 Abdullah, Yohanes dan Irra Hegwisi. 2017. KPI A to Z: Panduan Implementasi KPI yang Workable. Jakarta: PT Grasindo.
      28. Fahmi, Irham. 2016. Teoridan Teknik Pengambilan Keputusan Kualitatif dan Kuantitatif. Depok: Rajawali Pers.
      29. Yusuf Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. "Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja". Tangerang: Journal CCIT Vol.8,No.2. ISSN: 1978-8282.
      30. Mimin. 2016. Aplikasi Pelaksanaan Pembelajaran Akademik Ar-Rafi’ Modul Uji Kompetensi Siswa Tertulis Dan Manajemen Rapat Kerja (Studi Kasus: Sd Ar-Rafi’). e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3:1045.
      31. Fajarianto, Otto. 2016. “Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile”. Jakarta: Jurnal Lentera ICT. Vol.3 No.1. ISSN 2338-3134.
      32. 32,0 32,1 32,2 Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. Dodoma: International Journal of Computer Application. Vol. 145, No. 9.
      33. Maimunah, Dedeh Suprianti ,Hendrian. 2017 “Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery”ISSN : 2302-3805.
      34. Aryani, Diah, Ade Setiadi dan Fifit Alfiah. 2015. “Aplikasi Web Pengiriman Dan Penerimaan Sms Dengan Gammu Sms Engine Berbasis PHP”. ISSN : 1978 -8282 Vol 8.
      35. 35,0 35,1 S Alfeno, , WH Mulyo, S Sahlani (2015). Pengembangan Prototype Supply Chain Management dengan Menggunakan Pendekatan External Value Chain. Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 2 hal 25-26. Diambil dari: https://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/76
      36. Prasetyo M., H. Asnawati. Arliando Y. (2015). Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis Sms Gateway Pada Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Jurnal Media Infotama. 11(1). Diambil dari: https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jmi/article/view/248/227
      37. Rouse M. (Juli 2018). Definition: MySQL. Diakses pada 24 Maret 2019. Diambil dari: https://searchoracle.techtarget.com/definition/MySQL
      38. Iqbal. Dzulhaq M. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. Vol.1.
      39. A, Aris., T, Firdaus., & N, Nurseha., (2018), APLIKASI PROGRAM QUALITY CONTROL BARANG UNTUK MENUNJANG PELAPORAN PADA BAGIAN TEKNIK PERGURUAN TINGGI RAHARJA. CERITA Journal, 4 (2), 159-168.
      40. Maulani, G., Septiani, D., & Sahara, P. N. (2018). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS MAINTENANCE PADA PT. PLN (PERSERO) TANGERANG. ICIT Journal, 4(2), 156 - 167.
      41. Budiman, Ahmad., Mulyani, Asri., (2016), RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP. Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Vol 13, No 1.
      42. Hapsari R., K. Azinar A., W. Sugiyanto. (2018). Rancang Bangun Sistem Produksi dan Persediaan UMKM. Jurnal Nasional Teknologi Terapan, 2(1). Diambil dari: https://jurnal.ugm.ac.id/jntt/article/view/39171.
      43. Junaidi, Arifin, Ridwan., Septiani, Amanda., (2015), RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INVENTORY BERBASIS DESKTOP MENGGUNAKAN JSE.
      44. Samsoni, (2017). Perancangan Sistem Informasi Kontrol Produksi Sepatu (Studi Kasus: PT. Asia Dwimitra Industri Tangerang). Jurnal INFORMATIKA UNPAM, Vol. 2 No. 3.
      45. Peter Nsofwa and Jackson Phiri (2016). Developing An E-Chain Of Custody And Inventory System For the Zambia Police Force.
      46. Mousavi, S.M., Bahreininejad, A., Musa, S.N., (2017), A MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION FOR SOLVING THE INTEGRATED LOCATION AND INVENTORY CONTROL PROBLEMS IN A TWO-ECHELON SUPPLY CHAIN NETWORK. Journal of Intelligent Manufacturing 28: 191.
      47. Chaudhari, Mohit., dan Wankhede, Atul., (2016), INVENTORY MANAGEMENT SYSTEM USING STURTS FRAMEWORK ARCHITECTURE.
      48. Patel, Hemishkumar., Pitroda, Jayeshkumar., dan Prof. J. J. Bhavsar., (2015), A REVIEW ON MATERIAL MANAGEMENT THROUGH INVENTORY MANAGEMENT.


Contributors

Anandasyifaf

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1511487116&oldid=357324"