SI1433478911

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSIS

KERUSAKAN KOMPUTER DI LAB KOMPUTER

PADA PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1433478911
NAMA
: AZHARUL FUAD


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSIS

KERUSAKAN KOMPUTER DI LAB KOMPUTER

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1433478911
Nama
: Azharul Fuad
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 18 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
( Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I.)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DALAM

MENDIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER DI LAB

KOMPUTER PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433478911
Nama
: Azharul Fuad

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, 25 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I.)
   
( Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I.)
NID : 14012
   
NID : 10001




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DALAM

MENDIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER DI LAB

KOMPUTER PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433478911
Nama
: Azharul Fuad

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 18 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( ________ )
 
( ________ )
 
( ________ )
NID : ____
 
NID : ____
 
NID : ____




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSIS

KERUSAKAN KOMPUTER DI LAB KOMPUTER

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1433478911
Nama
: Azharul Fuad
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 18 Juli 2018

 
 
 
 
 
(Azharul Fuad)
NIM : 1433478911

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Komputer adalah mesin yang dapat rusak dalam menjalankan fungsinya. Untuk memberikan informasi semacam itu, dibutuhkan pengetahuan seorang ahli komputer. Sistem pakar dirancang sebagai sebuah program komputer, sehingga program sistem pakar dapat memberikan informasi seperti ahli komputer yang selalu berdiri di samping komputer itu sendiri. Metodenya adalah dengan menggunakan perancangan dan pengujian, Tools pemrograman yang digunakan dalam pembangunan sistem pakar ini menggunakan Arduino IDE, Dalam perancangan aplikasi sistem pakar ini mengambil informasi melewati jalur USB yang nantinya akan diproses dan menghasilkan output pada aplikasi berbasis android. Adapun kesimpulan yang diperoleh yaitu aplikasi sistem pakar ini sudah dapat melakukan monitoring, kontroling dan diagnosis terhadap hardware komputer. Dari hasil pengujian yang dilakukan, Alat sistem pakar untuk kerusakan komputer akan memberikan informasi kepada pengguna komputer tentang status dan masalah yang berkaitan dengan perangkat keras komputer dengan cepat.

Kata Kunci: Sistem Pakar, Kerusakan Komputer, Diagnosa

ABSTRACT

"A computer is a machine that can be damaged in carrying out its functions. To provide such information, knowledge of a computer expert is needed. Expert systems are designed as a computer program, so expert system programs can provide information such as computer experts who always stand next to the computer itself. The method is to use design and testing, programming tools used in the development of this expert system using Arduino IDE, in designing this expert system application retrieves information through the USB path that will be processed and produce output on android-based applications. The conclusion obtained is that this expert system application can monitor, control and diagnose computer hardware. From the results of the tests performed, expert system tools for computer damage will provide information to computer users about the status and problems associated with computer hardware quickly."

Keywords: Expert System, Computer Damage, Diagnosis




KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang sudah mengizinkan penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktunya penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer sekaligus Pembimbing II .

  5. Ibu Qurotul Aini S.Kom, M.T.I selaku Pembimbing I yang sangat baik dan sabar dalam mengarahkan Penulis menyelesaikan laporan Skripsi.

  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Penulis.

  7. Kedua Orang Tua, dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan yang tiada hentinya dan doanya.

  8. Teman-teman TimUR terutama TimUR5, Geng Naeta, Tim Oprek serta teman-teman pejuang skripsi yang lain yang senantiasa mendukung selama penulis dalam menjalankan laporan Skripsi.

  9. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

    Tangerang, 18 Juli 2018
    Azharul Fuad
    NIM. 1433478911




    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Sistem Pengendali Loop Terbuka

    Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Tertutup

    Gambar 2.3 Modul ESP8266

    Gambar 2.4 Macam-macam Mikrokontroler

    Gambar 2.5 Arduino UNO

    Gambar 2.6 Modul DHT22

    Gambar 3.1 Gedung Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 3.2 Logo Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 3.3 Logo Green Campus

    Gambar 3.4 Pribadi Raharja

    Gambar 3.5 Motto Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 3.6 Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 3.7 Kerjasama Dalam Negeri

    Gambar 3.8 Kerjasama Luar Negeri

    Gambar 3.9 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 3.10 Flowchart Sistem yang berjalan

    Gambar 3.11 Flowchart Sistem yang diusulkan

    Gambar 3.12 Rangkaian DHT22

    Gambar 3.13 Rangkaian Flowchart DHT22

    Gambar 3.14 Rangkaian ESP8266

    Gambar 3.15 Rangkaian Flowchart ESP8266

    Gambar 3.16 Diagram Blok Rangkaian Keseluruhan

    Gambar 3.17 Instalasi Arduino

    Gambar 3.18 Add Board Manager URL

    Gambar 3.19 Masuk Ke Menu Board Manager

    Gambar 3.20 Instalasi Board Manager ESP8266

    Gambar 3.21 Memilih Board Wemos D1 Mini

    Gambar 3.22 Menjalakan Software Arduino 1.8.3

    Gambar 3.23 Tampilan Listing Program pada Arduino 1.8.3

    Gambar 3.24 Proses Kompilasi Listing Program

    Gambar 4.1 Rangkaian Relay

    Gambar 4.2 Rangkaian DHT22

    Gambar 4.3 Rangkaian ESP8266 pada Arduino

    Gambar 4.4 Flowchart Program yang diusulkan

    Gambar 4.5 Tampilan listing program Arduino IDE





    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Tabel Sejarah Singkat

    Tabel 3.2 Jurusan/Prodi STMIK Raharja

    Tabel 3.3 Jurusan/Prodi AMIK Raharja

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 1

    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi

    Tabel 4.1 Pengujian Black Box pada saat terhubung aplikasi Blynk

    Tabel 4.2 Pengujian Black Box pada saat mengakses aplikasi Blynk

    Tabel 4.3 Pengujian Black Box pada sensor

    Tabel 4.4 Pengujian Black Box upload pada aplikasi Blynk

    Tabel 4.5 Time Schedule

    Tabel 4.6 Estimasi Biaya







    DAFTAR SIMBOL

    Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

     

    Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

     

    Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

     

    Gambar 4. Daftar Simbol FLOWCHART (Entity Relation Diagram)

     




    Daftar isi

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Di dalam zaman yang serba komputerisasi ini harus bisa mengikuti laju perkembangan dunia teknologi yang semakin hari semakin berkembang. Sebagai insan IT juga harus dapat lebih berperan aktif dan lebih kreatif dalam menyikapi keadaan tersebut. Sebagian mungkin hanya sebatas bisa mengoperasikan komputer ala kadarnya saja, jika ada permasalahan komputer (Hardware) harus membawanya ke teknisi komputer yang mampu menyelesaikan permasalahan tersebut. Hati-hati dalam memakai komputer tersebut, karena jika ada kerusakan tidak bisa memperbaikinya sendiri. Masalah yang ditimbulkan oleh komputer kadangkala merupakan masalah kecil yang tidak memerlukan tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai komputer.

    Untuk menyelesaikan hal itu, mungkin bisa diselesaikan oleh seorang yang mempunyai pengetahuan sangat dasar tentang komputer. Tetapi kadangkala masalah-masalah tersebut juga membutuhkan tingkat kemampuan yang tinggi tentang komputer dan komponen-komponen sehingga memerlukan seorang teknisi khusus untuk perbaikannya. Sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya.

    Ketika sistem pakar dikembangkan pertama kali sekitar tahun 70an sistem sekarang ini istilah sistem pakar sudah digunakan untuk berbagai macam sistem yang menggunakan teknologi sistem pakar itu. Teknologi sistem pakar ini meliputi bahasa sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu pengembangan dan pembuatan sistem pakar.

    Dengan Ilmu Sistem Pakar dapat mengaplikasikan atau menuangkan keahlian seorang teknisi atau seorang pakar dalam bidang komputer. Dengan begitu tidak usah susah-susah mendatangi langsung seorang teknisi atau pakar untuk menyelesaikan trouble shooting yangdihadapi tersebut. Pencarian solusi ataupun dalam diagnosa kerusakan dapat diperoleh dengan cepat dan mudah.

    Dengan adanya sistem pakar tersebut,akan lebih bebas menggunakan komputer mempelajari komputer tanpa harus mengalami kesulitan jika ada kerusakan pada komputer (PC), karena telah mempunyai mesin pengganti pakar/ahli trouble shooting PC (personal computer) didalam komputer.

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh sebuah judul, yaitu ”Rancang Bangun Sistem Pakar Dalam Mendiagnosis Kerusakan Komputer di Lab Komputer Pada Perguruan Tinggi”.

    Rumusan Masalah

    Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dengan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.

    Ada 3 (tiga) hal yang menjadi perumusan dalam penyusunan laporan ini:

    1. Bagaimana membuat Sistem Pakar Diagnosa Keruskan Komputer Pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat mempermudah pekerjaan seorang teknisi dalam mencari solusi dan dapat memberikan keterangan kerusakan komputer?

    2. Apakah setelah dibuatkan Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Komputer Pada Lab Komputer Perguruan Tinggi Raharja dapat membantu dalam pengambilan keputusan seorang teknisi ?

    3. Komponen apa sajakah yang diperlukan untuk membuat sistem ini?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Sebagai batasan pembahasan atas penyusunan laporan ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka ada 3 (tiga) ruang lingkup dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

    1. Penelitian ini dilakukan pada lab komputer di Perguruan Tinggi Raharja

    2. Informasi yang didapatkan berupa komponen komputer yang rusak atau mengalami masalah.

    3. Pengembangan sistem pakar dilakukan sampai pada tahap implementasi.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian ini ada 3 (tiga) hal yaitu :

    1. Membangun sebuah sistem pakar yang dapat mempercapat teknisi dalam hal mendiagnosa kerusakan komputer.

    2. Memberikan suatu solusi dengan merancang, dan mengimplementasikan sistem pakar komputerisasi yang telah dibuat dan akan digunakan untuk keperluan teknisi.

    3. Mendapatkan informasi status komponen pada komputer yang diuji.

    Manfaaat Penelitian

    Manfaat dari penelitian ini ada 3 (tiga) hal yaitu :

    1. Agar mempermudah dalam pengambilan keputusan pada kompter yang bermasalah.

    2. Agar mempercepat penanganan pada komputer yang rusak untuk diperbaiki.

    3. Meningkatkan efesiensi kinerja teknisi pada Perguruan Tinggi Raharja.

    Metode Penelitian

    Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini tentang prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

    Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut:

    Metode Pengumpulan Data

    Metode yang digunakan penulis yaitu pengumpulan data yang melakukan 1 (satu) tahapan yaitu sebagai berikut:

    1. Studi Pustaka

    2. peneliti melakukan pencarian referensi berupa studi pustaka, jurnal, dan buku-buku dengan cara pengumpulan data, dengan cara ini peneliti berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh sebagai referensi yang berhubungan dengan pembuatan alat ini.

    3. Observasi

    4. Merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti tidak memiliki kendali sama sekali terhadap pemunculan respon objek yang diamati, kecuali dalam menentukan faktor yang diamati dan memeriksa ketelitian data. Penelitian dilaksanakan langsung ke PERGURUAN TINGGI RAHARJA yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan .

    Metode Analisa

    Pada metode ini penulis menganalisa perangkat-perangkat yang digunakan pada alat dan menganalisa seperti bagaimana cara kerja alat, apa saja komponen yang menciptakan alat tersebut dan juga kekurangan dari alat tersebut.

    Metode Perancangan

    Dalam laporan ini peneliti menggunakan metode perancangan Prototyping yaitu, metode yang dilakukan dengan cara mendengar kebutuhan pelanggan, membangun perangkat dan memberbaiki serta melakukan uji coba perangkat oleh pelanggan sampai alat yang dibuat menjadi sebuah Prototype yang kemudian disempurnakan menjadi sebuah produk baru.

    Metode Pengujian

    Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang di inginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Peneliti menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

    Sistematika Penulisan

    Dalam memahami dan mempermudah lebih jelas pembahasan masalah pada laporan Skripsi ini, maka materi yang terdapat pada Kuliah Skripsi ini dibagi menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

    BAB I : PENDAHULUAN

      Berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II : LANDASAN TEORI

      Berisikan landasan teori sebagai konsep dasar dalam proses pembuatan sistem dan beberapa pengertian yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan sebuah karya ilmiah yang memiliki daya guna.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, tujuan perancangan, tata laksana sistem yang berjalan, rancangan sistem usulan, metode prototipe, diagram blok, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

    BAB IV HASIL PENELITIAN

      Bab ini menjelaskan prosedur sistem, perbedaan prosedur antara analisa sistem berjalan dan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya.

    BAB V PENUTUP

      Berisikan tentang kesimpulan pada sistem yang dibuat peneliti, kemudian saran dari sistem yang dibuat sebagai upaya untuk perbaikan dalam pengembangan sistem selanjutnya.

    DAFTAR PUSTAKA

      Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

    DAFTAR LAMPIRAN

      Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.




    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Landasan teori merupakan teori yang seharusnya saling berkesinambungan dengan penelitian. Sehingga teori-teori ini mampu menjelaskan maksud dari penelitian yang tengah dijalankan. Disamping itu unruk membuat karya ilmiah menjadi relevan dengan apa yang tengah dibahas.

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem Komputer

    Definisi Sistem Komputer
    1. Menurut Munazilin (2017:63), [1]Sistem komputer adalah elemen-elemen yang terkait untuk menjalankan suatu aktifitas dengan menggunakan komputer, Elemen dari sistem komputer terdiri dari manusianya (brainware), perangkat lunak (software), set intruksi (intruction set), dan perangkat keras (hardware).

    2. Menurut (Setiawan 2017; Munazilin 2017):8), [2] Sistem komputer terdiri atas empat komponen. Keempat komponen sistem komputer adalah pemroses, memori utama, perangkat masukan dan keluaran, dan interkoneksi antar komponen.

    Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas maka dapat disimpulkan sistem komputer adalah elemen-elemen aktifitas komputer yang terdiri dari input, proses, memori utama, output dan interkoneksi antar komponen.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi
    1. Menurut Turban dalam (Andalia & Setiawan 2015), [3] “Informasi adalah data yang telah diorganisir sehingga memberikan arti dan nilai kepada penerimanya”.

    2. Menurut (Dewi 2013)yang dikutip dari buku Henry C Lucas (2017), [4]Ssistem Informasi adalah : suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi.

    Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah data yang terlah terorganisir yang bertujuan untuk memberikan dan menyebarkan informasi.

    Klarifikasi SIstem Informasi

    Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

    Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

    1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi.

    2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

    3. Sistem informasi berdasarkan aktivitas manajemen.

    4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

    5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis.

    6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

    Komponen SIstem Informasi

    Menurut (Hutahaean Agustus 2014:13-14), [5] Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :

    1. Blok masukkan (input block)

    2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

    3. Blok model (model block)

    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

    5. Blok keluaran (output block)

    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok teknologi (technology block)

    8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian din secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama :

      1. Teknisi (human ware atau brainware)

      2. Perangkat lunak (software)

      3. Perangkat keras (hardware)

    9. Blok basis data (data base block)

    10. Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi nya.

    11. Blok kendali (control block)

    12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian pedu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

    Konsep Dasar Interface

    Definisi Interface

    Menurut (Widodo 2018:4), [6] interface adalah sebuah media yang menghubungkan manusia dengan komputer agar dapat saling berinteraksi.

    Menurut (Ramadhani et al. 2013), [7]Interface adalah sebuah media yang menghubungkan manusia dengan komputer agar dapat saling berinteraksi.

    Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas maka dapat disimpulkan interface adalah data yang terlah terorganisir yang bertujuan untuk memberikan dan menyebarkan informasi media atau tampak muka yang menghubungkan manusia dan mesin untuk berinteraksi.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Definisi perancangan sistem menurut (Indraswuri 2015), [8] dalam buku Adi Nugroho, Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedurprosedur.

    Sedangkan menurut (Astuti 2017), [9] “perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tujuan dari rancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya”.

    Dari 2 (dua) pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan tahapan dalam mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dalam persiapan rancangan untuk mendukung sistem itu dibentuk.

    Konsep Dasar Data

    Definisi Sistem Data

    Menurut Eka Fitriyani & Nia Karnita (2015:347), [10] Data adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu penelitian dan diperlukan untuk mendapatkan gambaran suatu keadaan setelah dilakukan pengolahan data.

    Sedangkan menurut Gordon B. Davis dalam (Hutahaean 2014:8), [5] “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.”

    Menurut (Masykur & Atmaja 2015), [11] Data adalah suatu istilah majemuk dari kata Datum yang berarti fakta atau bagian fakta yang mengandung arti yang di hubungakan dengan kenyataan, gambaran, kata-kata, huruf-huruf atau yang menunjukkan suatu ide.

    Berdasarkan 3 (dua) definisi diatas maka dapat disimpulkan data adalah informasi atau bahan mentah yang diperoleh dari suatu penelitian yang diperlukan untuk mendapatkan suatu keadaan setelah dilakukan pengolahan data.

    Fungsi Dasar Pengolahan Data
    1. Mengambil program dan data (masukan / input)

    2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan

    3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan

    4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan.

    5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.

    Tujuan Pengolahan Data

    Untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up-to-date.

    Klarifikasi Data
    1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data

    2. Data Hitung (Enumeration/Couting Data). Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mashasiswa/ dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung. Data hitung adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seseorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

    3. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data

    4. Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kualitaif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

      Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan.

    Konsep Dasar Pengontrolan

    Definisi Pengontrolan

    Berrdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.

    Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

    Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

    Jenis-jenis Pengontrolan
    1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

    2. Menurut Menurut Dony Saputra (2014), yang dikutip dari Erinofiardi sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”

      Gambar 2.1 Sistem Pengendali Loop Terbuka
    3. Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

    4. Sistem Kontrol Loop Tertutup

    5. Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.

      Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

      Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Tertutup

      Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

      Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

    Konsep Dasar Monitoring

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut (Darmalaksana 2017), [12] Monitoring adalah kegiatan pemantauan atau pengamatan yang berlangsung selama kegiatan berjalan untuk memastikan dan mengendalikan keserasian pelaksanaan program dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

    Menurut (Hendini 2016:2), [13] “Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program kegiatan itu selanjutnya.

    Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas maka dapat disimpulkan monitoring adalah proses pengumpulan data yang didapatkan dalam kegiatan pemantauan atau pengamatan yang berlangsung selama kegiatan berjalan.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar ESP8266

    Definisi ESP8266

    Menurut Limantara et al. (2017:3), [14] ESP8266 merupakan modul wifi yang berfungsi sebagai perangkat agar dapat terhubung langsung dengan wifi dan membuat koneksi TCP/IP.

    Menurut (Arafat 2016:2), [15] ESP 8266 adalah sebuah chip yang sudah lengkap dimana didalamnya sudah termasuk processor, memori dan juga akses ke GPIO. Hal ini menyebabkan ESP8266 dapat secara langsung menggantikan Arduino dan ditambah lagi dengan kemampuannya untuk mensupport koneksi wifi secara langsung.

    Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ESP8266 adalah modul wifi yang dapat menghubungkan perangkat melalui koneksi IP.

    Gambar 2.3 Modul ESP8266

    Konsep Dasar Mikrokontroler

    Definisi Mikrokontroler

    Menurut Malik pada paper Saputra and Masud (2014:2) [16], Mikrokontroler adalah sebagai sebuah sistem komputer yang dibangun pada sebuah keping (chip) tunggal.

    Menurut Saefullah pada paper Saputra and Masud (2014:2) [16], Mikrokontroler merupakan komponen utama atau biasa disebut juga sebagai otak yang berfungsi sebagai pengatur pergerakan motor (Motor Driver) dan pengolah data yang dihasilkan oleh komparator sebagai bentuk keluaran dari sensor.

    Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas dapat disimpulkan bahwa mikrokontroler adalah otak pengatur sistem yang terdapat beberapa komponen di dalamnya dan mempunyai input dan output terhadap kendali program yang diperintah.

    Gambar 2.4 Macam -macam Mikrokontroler
    Kerakteristik Mikrokontroler

    Menurut pendapat Saefullah et al. (2015) [17] , mikrokontroler mempunyai karakteristik yang dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:

    1. Memiliki program khusus yang disimpan di memori untuk aplikasi tertentu, dan program mikrokontroler, dan program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada PC.

    2. Konsumsi daya kecil.

    3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

    4. Harganya murah, karena komponennya sedikit.

    5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

    6. Lebih tahan pada suatu situasi dan kondisi lingkungan yang ekstrim, contohnya yaitu : temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

    Klarifikasi Mikrokontroler

    Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut :

    1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)

    2. RAM berkapasitas 68 byte

    3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte

    4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)

    5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler

    6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

    Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

    1. RAM (Random Access Memory)

    2. RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

    3. ROM (Read Only Memory)

    4. ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

    5. Register

    6. Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

    7. Special Function Register

    8. Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.

    9. Input dan Output Pin

    10. Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

    11. Interrupt

    12. Bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

    Konsep Dasar Arduino

    Definisi Arduino

    Menurut (Saleh & Ir. Subijanto 2013), Arduino adalah sistem mikrokontroler yang diprogram oleh software arduino.IC yang digunakan pada Arduino adalah IC AVR ATmega328 yang sudah dilengkapi dengan bootloader dari arduino.

    Menurut Ihsanto and Hidayat (2014:3) [18] , Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel

    Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Arduino adalah papan rangkaian elektronik berjenis AVR yang dapat diprogram.

    Gambar 2.5 Arduino UNO

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Definisi elisitasi menurut Bachtiar and Atikah (2015:4) [19] , Elisitasi adalah “usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”,

    sedangkan, Hanafri et al. (2017:2) [20], mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”

    Dari 2 (dua) pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu usulan rancanga baru yang diinginkan oleh pengguna dan disanggupi oleh peneliti untuk dibuat.

    Tahapan-tahapan Elisitasi

    Menurut Bachtiar & Atikah (2015) [19]. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. ISSN: 2088-1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.5 No.1-Maret 2015. Tangerang: Bina Sarana Global.,elisitasi memiliki tahapan sbb:

    1. Elisitasi Tahap I

    2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawwancara.

    3. Elisitasi Tahap II

    4. Merupakan hasil pengklasifikaasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      a. “M” pada MDI itu artinya Mondatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membua sistem baru.

      b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.

    5. Elisitasi Tahap III

    6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersissa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

      a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirrment tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      b. O artinya Operational, maksdunya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      c. E artinya Econimy, maksudunyaberapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

        a. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.

        b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

        c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    7. Final Draft Elisitasi

    8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elsisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

    Konsep Dasar Literatur Review

    Definisi literature review menurut Jesa Ariawan (2015:1) [21], Literatur review adalah “Mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”,

    sedangkan, Pamungkas (2015) [22], adalah “merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dengan cara membaca dan mempelajari bahan-bahan yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini termasuk bahan-bahan yang berkaitan dengan proses akademik”,

    Dari 2 (dua) pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa literatur review merupakan Mempelajari teori-teori dan mengumpulkan informasi dan data yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.

    Konsep Dasar Black Box Testing

    Menurut Sidi Mustaqbal et al. (2015:4) [23], Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

    Menurut Sari et al. (2014:) [24], Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tahu ada apa dibalik bungkus hitamnya.

    Dari 2 (dua) pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Black Box testing merupakan pengujian yang berfokus pemeriksaan fungsional dari perangkat lunak.

    (Sidi Mustaqbal et al. 2015) [23] , mengungkapkan bahwa Black Box Testing bukanlah solusi alternatif dari White Box Testing tapi lebih merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dicakup oleh White Box Testing. Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

    1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

    2. Kesalahan antarmuka (interface errors).

    3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.

    4. Kesalahan performansi (performance errors).

    5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

    Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaanpertanyaan berikut:

    1. Bagaimana fungsi-fungsi diuji agar dapat dinyatakan valid?

    2. Input seperti apa yang dapat menjadi bahan kasus uji yang baik?

    3. Apakah sistem sensitif pada input-input tertentu?

    4. Bagaimana sekumpulan data dapat diisolasi?

    5. Berapa banyak rata-rata data dan jumlah data yang dapat ditangani sistem?

    6. Efek apa yang dapat membuat kombinasi data ditangani spesifik pada operasi sistem?

    Saat ini terdapat banyak metoda atau teknik untuk melaksanakan Black Box Testing, antara lain:

    1. Equivalence Partitioning

    2. Boundary Value Analysis/Limit Testing

    3. Comparison Testing

    4. Sample Testing

    5. Robustness Testing

    6. Behavior Testing

    7. Requirement Testing

    8. Performance Testing

    9. Uji Ketahanan (Endurance Testing)

    Konsep Dasar DHT22

    Menurut Saptadi (2015:1) [25], DHT22 adalah sensor seri DHT dari Aosong Electronics yang dapat melakukan pengukuran suhu dan kelembaban secara serempak dengan keluaran digital.

    Menurut Launda et al. (2017:3) [26], DHT-22 adalah chip tunggal kelembaban relatif dan multi sensor suhu yang terdiri dari modul yang dikalibrasi keluaran digital.

    Dari 2 (dua) pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa DHT22 merupakan modul chip tunggal yang dapat melakukan pengukuran suhu dan kelembapan dengan keluaran digital.


    Gambar 2.6 Modul DHT22

    Literatur Review

    Literature review berisi uraian tentang teori temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah.

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Hasey, G., Khodayari-Rostamabad, A., Reilly, J., De Bruin, H., & Maccrimmon, D. (2014). U.S. Patent No. 8,655,817. Washington, DC: U.S. Patent and Trademark Office. Berjudul “Expert system for determining patient treatment response”. Penelitian ini menjelaskan tentang sistem pakar medis digital untuk memprediksi respons pasien terhadap berbagai perawatan (menggunakan informasi pra-perawatan). Sistem ini memanfaatkan penggabungan data, pemrosesan sinyal / informasi canggih dan pembelajaran / metodologi inferensi mesin dan teknologi untuk mengintegrasikan dan mengeksplorasi beragam set atribut, parameter dan informasi yang tersedia untuk memilih pilihan pengobatan yang optimal untuk individu atau untuk bagian dari individu yang menderita.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Atis, S., & Ekren, N. (2016). Development of an outdoor lighting control system using expert system. Energy and Buildings, 130, 773-786. Berjudul “Development of an outdoor lighting control system using expert system”. Penelitian ini menjelaskan tentang sistem kontrol pencahayaan outdoor hemat energi yang cerdas dikembangkan yang dapat digunakan dalam bangunan hijau serta fungsi bangunan cerdas, dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dioksida dengan menggunakan lebih banyak konservasi energi listrik dan siang hari lebih efisien. Sistem kontrol pencahayaan hemat energi cerdas didasarkan pada sistem pakar adalah salah satu teknik kecerdasan buatan dan memiliki empat fungsi berjalan secara real-time.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Sidagni, M. (2014). U.S. Patent No. 8,756,698. Washington, DC: U.S. Patent and Trademark Office. Berjudul “Method and system for managing computer system vulnerabilities”. Penelitian ini menjelaskan tentang metode dan sistem untuk mengelola kerentanan sistem komputer menggunakan modul VRM yang mengekstraksi dari indikasi baik alamat IP eksternal atau URL aplikasi web dan daftar aset sistem komputer perusahaan yang diuji. Modul VRM menemukan aset sistem komputer perusahaan. Modul VRM menerima permintaan untuk pemindaian kerentanan menggunakan konfigurasi pemindaian yang telah ditentukan berdasarkan preferensi pengguna akhir dan tanggal dan waktu yang ditentukan untuk melakukan pemindaian. Modul VRM melaporkan dan menyimpan daftar awal potensi kerentanan dalam database kerentanan VRM.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Kalita, H., Sarma, S. K., & Choudhury, R. D. (2016, September). Expert system for diagnosis of diseases of rice plants: prototype design and implementation. In Automatic Control and Dynamic Optimization Techniques (ICACDOT), International Conference on (pp. 723-730). IEEE. Berjudul “Expert system for diagnosis of diseases of rice plants: Prototype design and implementation”. Penelitian ini menjelaskan tentang ini menyajikan desain dan pengembangan sistem pakar yang bertujuan untuk menyediakan diagnosis yang sesuai dari beberapa penyakit tanaman padi. Fasilitas ini untuk diagnosis penyakit beras umum berdasarkan tanggapan pengguna yang dibuat terhadap pertanyaan yang terkait dengan gejala penyakit tertentu. Di sistem ini pengguna atau petani datang dengan masalah atau penyakit yang terjadi pada tanaman padi selama masa hidup.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Pedersen, Robert D. "Motor Vehicle Artificial Intelligence Expert System Dangerous Driving Warning And Control System And Method." U.S. Patent Application No. 15/885,412. Berjudul “Motor Vehicle Artificial Intelligence Expert System Dangerous Driving Warning And Control System And Method”. Penelitian ini menjelaskan tentang sistem pakar pada kendaraan bermotor yang terintegrasi peringatan mengemudi yang berbahaya dan sistem kontrol. Sistem dan metode ini terdiri dari setidaknya satu mesin komputer komunikasi khusus termasuk kapabilitas pembuat keputusan sistem pakar kecerdasan buatan elektronik. Sistem dan metode ini terdiri dari satu atau lebih sensor elektronik kendaraan bermotor untuk memantau kendaraan bermotor dan untuk memantau kegiatan pengemudi dan / atau penumpang termasuk kegiatan yang terkait dengan penggunaan telepon seluler dan / atau perangkat komunikasi nirkabel lainnya dan selanjutnya terdiri dari komunikasi elektronik rakitan transceiver untuk komunikasi dengan jaringan sensor eksternal untuk memantau situasi mengemudi yang berbahaya, kondisi cuaca, kondisi jalan, kemacetan pejalan kaki dan kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan bermotor.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Jamal, A., & Purnama, B. E. (2017). Rancang Bangun Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Notebook Pada Widodo Computer Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 7(3). Berjudul “Rancang Bangun Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Notebook Pada Widodo Computer Ngadirojo Kabupaten Pacitan”. Penelitian ini menjelaskan tentang pembuatan sistem pakar diagnosa kerusakan notebook pada widodo computer ngadirojo kabupaten pacitan dengan menggunakan metode pencarian kerusakan pada notebook yaitu metode pelacakan kedepan (forward chaining).

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Marlyaningrum, A. (2013). Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis pada Sistem Komputer. Berjudul “Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Pada Sistem Komputer”. Penelitian ini menjelaskan tentang sistem pakar penanganan kerusakan komputer ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access untuk pengolahan database-nya, Pembangunan sistem pakar menggunakan Tree (pohon) dengan mesin inferensi backward chaining (penalaran mundur) dan forward chaining (penalaran maju).

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha, D. W. (2014). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Kerusakan Perangkat Televisi Menggunakan Metode Backward Chaining. Informatika: Jurnal Teknologi Komputer dan Informatika, 10(2). Berjudul “Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Pada Sistem Komputer”. Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana cara merancang dan membangun perangkat lunak komputer berupa sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan perangkat televisi dengan cara memindahkan kepakaran /pengetahuan teknisi elektronika khususnya teknisi perbaikan kerusakan perangkat televisi ke dalam sebuah perangkat lunak komputer menggunakan metode backward chaining . Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun sistem pakar yang dapat mendiagnosa kerusakan pada perangkat televisi berdasarkan jenis dan ciri kerusakan yang ada dengan menggunakan metode backward chaining.

    9. Penelitian yang dilakukan oleh Arbie, A. F., Wowor, H. F., Robot, J. R., & Sengkey, R. (2012). Sistem Pakar Dalam Mengidentifikasi Jenis Kerusakan Mesin Pada Mobil Suzuki Carry Berbasis Web. JURNAL TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS SAM RATULANGI, 1(2). Berjudul “Sistem Pakar Dalam Mengidentifikasi Jenis Kerusakan Mesin Pada Mobil Suzuki Carry Berbasis Web”. Penelitian ini menjelaskan tentang sistem pakar dalam mengidentifikasi jenis kerusakan mesin pada mobil Suzuki carry berbasis web dirancang sebagai alat bantu untuk mendiagnosa jenis kerusakan mesin Suzuki carry serta memberikan solusi dalam memperbaiki kerusakan. Interaksi antara sistem dan user menggunakan pertanyaan berupa penyebab yang sudah tampak berdasarkan kondisi yang dirasakan pengemudi dan kinerja dari mobil dimana user akan diminta untuk menjawab pertanyaan berdasarkan kondisi mobil tersebut.

    10. Penelitian yang dilakukan oleh Nilmada, M. (2013). Sistem Pakar untuk mendeteksi kerusakan sepeda motor. UG Journal, 7(5). Berjudul “Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor”. Penelitian ini menjelaskan tentang merancang suatu sistem pakar berbasis komputer untuk mendeteksi kerusakan pada sebuah sepeda motor. Dengan melihat hasil analisis gejala-gejala kerusakan sepeda motor, Metode penelusuran yang digunakan adalah metode Forward Chaining (penelusuran maju), Adapun metode penelusuran di atas akan bekerja dengan teknik Depth-first Search, yaitu melakukan penelusuran kaidah mulai dari simpul akar pohon keputusan kemudian bergerak menurun ketingkat berikutnya secara berurutan.

    Dari 10 (sepuluh) Literatur Review yang dijelaskan diatas, sudah banyak penelitian yang membahas tentang pembuatan sistem pakar untuk mendiagnosis kerusakan elektronik dengan berbagai metode.

    Tabel 2.1 Literatur Review 1
    Tabel 2.2 Literatur Review 2




    BAB III

    ANALISA SISTEM BERJALAN

    Gambaran Umum Perguruan TInggi Raharja

    Gambar 3.1 Gedung Perguruan Tinggi Raharja

    Dengan semakin banyaknya Perguruan Tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya dalam bidang pendidikan komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

    Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintahan maupun swasta sangat pesat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

    Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendirian Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan ilmu komputer.


    Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone, Tangerang, Banten.

    Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

    Akan tetapi idak hanya sampai disini saja, dalam rangka meningkatkan mutu serta kualitas lulusan RAHARJA yang telah disesuaikan dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

    Jurusan/Program Studi Peguruan Tinggi Raharja

    1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

    2. Tabel 3.2 Jurusan/Prodi Pada STMIK Raharja

      Tabel 3.2. Merupakan tabel jurusan/prodi yang terdapat pada STMIK Raharja yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, yaitu Sistem Informasi, Teknik Informasi, dan Sistem Komputer.

    3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja Informatika

    4. Tabel 3.3 Jurusan/Prodi Pada AMIK Raharja Informatika

      Tabel 3.3. Merupakan tabel jurusan/prodi yang terdapat pada AMIK Raharja Informatika yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, yaitu Manajemen Informatika, Teknik Informasi, dan Komputer Akutansi.

    Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama yang terkait dalam bidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia yang terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga kerja yang berintelektual tinggi dan profesional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

    Misi Perguruan Tinggi Raharja

    1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.

    2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil, dan kreatif dalam berbagai bidang.

    3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

    4. Menjaga kerjasama dengan berbagai pihak dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

    Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan, serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

    2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

    3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

    Arti Nama Raharja

    Gambar 3.2 Logo Perguruan Tinggi Raharja

    Arti kata Raharja diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja dan Setya Karya Kerta Raharja yang artinya adalah kesejahteraan dan dalam arti luas adalah keinginan dan niat pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan teknologi informasi dan komputer. Get The Better Future By Computer Science (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer) merupakan motto dari Perguruan Tinggi Raharja.

    Arti Green Campus

    Gambar 3.3 Green Campus

    Green Campus atau Kampus Hijau. “Green” atau “Green Leaf” biasa diartikan sebagai masih hijau, memiliki makna yaitu bibit-bibit unggu generasi muda kita yang masih hijau. Green Campus dapat melahirkan generasi muda yang matang dan berguna bagi bangsa dan negara. Green Campus berperan dalam memberi bekal kehidupan dalam ilmu pengetahuan.

    Green dalam konteks “Green Field”, “Green House”, dan “Green Peace” mengandung arti kemakmuran, kesejahteraan, dan kedamaian. “Green” identik dengan tumbuh-tumbuhan yang hidupnya tersebar dari puncak gunung sampai dasar lautan, dari kutub utara sampai kutub selatan. Ini berarti, Pribadi Raharja dengan bekal yang dimiliki, serta dapat survive dimana saja.

    Arti Pribadi Raharja

    Gambar 3.4 Pribadai Raharja

    Pribadi Raharja merupakan cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang wajib memiliki keyakinan bahwa perguruan tinggi benar-benar harus merupakan lembaga ilmiah dan kampus benar-benar harus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

    Pribadi Raharja mencakup empat unsur Civitas Akademika, yaitu Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni. Dimana civitas tersebut harus manunggal melalui almamater, berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamter dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    Motto Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 3.5 Motto Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja memiliki motto “Get The Better Future by Computer Science” yang memiliki arti “Meraih sukses gemilang melalui ilmu komputer”. Motto ini diinspirasikan dari keyakinan Pribadi Raharja bahwa di jaman atau era informasi ini, tuntutan komputerisasi di seluruh sektor kehidupan menjadi semakin nyata.

    Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja memiliki beberapa keunggulan yang merupakan wujud dari komitmen manajemen kampus yang sudah disusun dan dilaksanakan dengan baik.

    Gambar 3.6 Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja

    Dengan pola kerjasama manajemen Perguruan Tinggi Raharja yang Terencana, Terukur, dan Terealisasi dengan baik sehingga tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu yang kesemuanya itu dituangkan dalam Renstra Manajemen, maka tak heran jika berbagai pengakuan telah diraih mulai dari pengakuan ISO 9001:2008 sampai dengan pengakuan mutu akademik oleh Badan Akreditasi Nasional pada level terbaik.

    Pengakuan mutu pelayanan yang baik oleh manajemen kampus digambarkan dengan Terealisasinya target yang telah ditetapkan dan terwujudnya kerjasama di dalam menata perkembangan kampus Raharja sekarang maupun di masa yang akan datang.

    Gambaran tersebut diatas wujud dari komitmen manajemen kampus dalam perencanaan yang ditetapkan serta dilaksanakan secara konsisten, sehingga seluruh pelaksana pada jajaran manajemen memiliki semangat tinggi serta memiliki kemampuan untuk berkompetensi secara sehat dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas dan berdaya saing tinggi memasuki era global.


    Struktur Organisasi

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, juga untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian, maupun tugas dan wewenang, serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

    Gambar 3.7 Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas, wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

    1. Presiden Direktur

    2. Tabel 3.4 Presiden Direktur
    3. Direktur

    4. Tabel 3.5 Direktur
    5. Pembantu (Bidang Akademik)

    6. Tabel 3.6 Pembantu (Bidang Akademik)
    7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

    8. Tabel 3.7 Pembantu Direktur II (Administrasi)
    9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

    10. Tabel 3.8 Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
    11. Asisten Direktur Akademik

    12. Tabel 3.9 Asisten Direktur Akademik
    13. Kepala Jurusan

    14. Tabel 3.10 Kepala Jurusan
    15. Asisten Direktur Finansial

    16. Tabel 3.11 Asisten Direktur Finansial
    17. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

    18. Tabel 3.12 Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)
    19. Asisten Direktur Operasional (ADO)

    20. Tabel 3.13 Asisten Direktur Operasional (ADO)
    21. Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)

    22. Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari:

      1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

      2. Tabel 3.14 Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
      3. Perkuliahan dan Ujian (PU)

      4. Tabel 3.15 Perkuliahan dan Ujian (PU)

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini menggunakan flowchart untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

      Flowchart Sistem Yang Berjalan

      Gambar 3.10 Flowchart Sistem Berjalan

      Dapat dijelaskan gambar 3.10 Flowchart Sistem yang berjalan penanganan pada komputer yang rusak :

      1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.

      2. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah komputer berjalan dengan normal atau tidak. Jika "Tidak" maka CPU akan dibongkar untuk di cek , jika "Ya" maka komputer tidak bermasalah.

      3. 5 (lima) simbol manual proses, yang menyatakan menghidupkan komputer, lalu membongkar CPU untuk di cek, mencari kerusakan komponen dan memperbaiki komponen yang bermasalah.


      ====Flowchart Sistem Yang Diusulkan

      Gambar 3.11 Flowchart Sistem yang diusulkan

      Dapat dijelaskan gambar 3.11 Flowchart Sistem yang di usulkan :

      1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem yang diusulkan.

      2. 4 (empat) simbol Proses, yang menyatakan menghidupkan komputer lalu Arduino mengambil informasi melalui USB, mengirim informasi melalui wifi dan informasi didapatkan melalui gadget yang terhubung.

      3. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”.

      4. 1 (satu) simbol Input/Output, yang berperan sebagai “mendapat status dari komponen komputer” untuk dikirim melalui wifi.

      5. 2 (dua) simbol konektor, yang berperan sebagai konektor untuk menghubungkan simbol yang lain.

      Pembuatan Alat

      Dalam perancangan ini, dibangun prorotype alat yang terdiri dari beberapa komponen yang dirakit dan dikomunikasikan sehingga menjadi sebuah sistem baru. Alat ini dilengkapi komponen seperti:

      Hardware:

      1. Arduino

      2. ESP8266

      3. Kabel Molex

      4. Kabel USB

      5. DHT22

      6. Adaptor DC

      7. Sensor Arus

      8. Relay

      Software:

      1. Arduino IDE

      2. Aplikasi Blynk

      Alat ini dibangun dan dirakit yang nantinya akan ditancapkan pada socket USB sebagai penghubung, Berikut adalah gambar prototype dalam sistem yang akan dibangun di gambar 3.12


      Perancangan Hardware

      Rangkaian DHT22
      Gambar 3.13 Rangkaian DHT22
      Gambar 3.14 Rangkaian Flowchart DHT22

      Keterangan gambar rangkaian DHT22 :

      1. 1. Pada jalur merah sebagai arus positif (+), yang menghubungkan kabel (merah) VCC pada DHT22 dengan pin 5V pada Arduino.

      2. 2. Pada jalur hitam sebagai arus positif (-), yang menghubungkan kabel (hitam) GND pada DHT22 dengan pin GND pada Arduino.

      3. 3. Pin 1 pada Arduino mini dihubungkan pada kabel warna biru(data) ke pin DHT22.

      Rangkaian ESP8266
      Gambar 3.15 Rangkaian ESP8266
      Gambar 3.16 Rangkaian Flowchart ESP8266

      Keterangan gambar rangkaian ESP8266 :

      1. Pada jalur merah sebagai arus positif (+), yang menghubungkan kabel (merah) VCC pada ESP8266 dengan pin 3.3V pada Arduino.

      2. Pada jalur hitam sebagai arus negatif(-), yang menghubungkan kabel (hitam) GND pada ESP8266 dengan pin GND pada Arduino.

      3. 3. Pin Rx dan Tx pada Arduino dihubungkan pada kabel warna merah dan hijau ke pin ESP8266.

      Diagram Blok Rangkaian Keseluruhan Alat
      Gambar 3.17 Modul DHT22

      Keterangan gambar :

      1. Saat komputer dihidupkan Arduino berkomunikasi dengan motherboard melalui USB.

      2. Pada saat Arduino running program ketika komputer menyala, informasi yang didapat dari komputer dikoneksikan melalui ESP8266.

      3. Arduino mengolah data dari sensor DHT22

      4. WiFi merupakan jaringan yang digunakan oleh ESP8266 untuk mengirimkan data keluaran yang telah diproses.

      5. Gadget berupa handphone adalah sebuah device output informasi yang akan menerima data yang sudah jadi dari Arduino.

      Perancangan Perangkat Lunak

      Setelah proses perancangan perangkat keras selesai, langkah selanjutnya adalah membuat perancangan perangkat lunak yang meliputi penulisan listing program ke dalam software Arduino 1.6.9 dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

      Sebelum menggunakan Arduino pada software arduino, sebaiknya download terlebih dahulu softwarenya barulah kita install drivernya, dengan cara :

      1. Download terlebih dahulu software arduino pada arduino.cc

      2. Download terlebih dahulu software CH340G pada wemos.cc

      3. Lakukanlah instalasi software arduino seperti biasa lalu instalasi juga driver CH340G.

      4. Buka Arduino IDE kemudian masuk ke menu File -> Preference.

      5. Gambar 3.18 Instalasi Arduino
      6. Kemudian pada bagian Additional Board Manager URL masukan URL berikut ini : http://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com.index.jason

      7. Gambar 3.19 Add Board Manager URL
      8. Kemudian masuk ke menu Tool Board Manager

      9. Gambar 3.20 Masuk Ke Menu Board Manager
      10. Pada kotak pencarian masukan “esp8266”, maka akan muncul pilihan dari “ESP8266 Communitiy”. Klik pada bagian more info dan install. Tunggu sampai selesai.

      11. Gambar 3.21 Instalasi Board Manager ESP8266
      12. 8. Setelah selesai maka tipe board baru akan muncul di Arduino IDE. Masuk menu Tool Board lalu cari Wemos D1 R2 & Mini.

      13. Gambar 3.22 Memilih Board Wemos D1 Mini

      Untuk menjalankan perangkat lunak yang menggunakan program Arduino untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino sebagai media yang digunakan untuk mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroller dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Dan berikut adalah gambar listing program keseluruhan yang digunakan. Baru sistem arduino dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan.

      Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino 1.8.3

      Gambar 3.23 Modul DHT22

      Kemudian akan muncul tampilan layar untuk menulis listing program dapat dilihat pada gambar 3.23

      Gambar 3.24 Modul DHT22

      Penjelasan singkat memulai coding :

      1. Void setup : Untuk menetapkan nilai awal I/O suatu program.

      2. 2. Void loop : fungsi yang berjalan berulang, fungsi ini bisa di eksekusi jika program yang ditulis sudah diinisialisasi pada fungsi setup.

      Gambar 3.25 Proses Kompilasi Listing Program

      Setelah listing program semua telah ditulis, langkah selanjutnya adalah proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang telah ditulis terjadi kesalahan atau tidak, proses kompilasi dapat dilihat pada gambar 3.24 diatas.

      Permasalahan Yang Dihadapi

      1. Proses untuk pemantauan pada komputer masih manual di Perguruan Tinggi Raharja.

      2. Teknisi masih harus datang ke tempat komputernya.

      3. Membutuhkan waktu yang lama untuk penanganan komputer yang bermasalah.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      1. Membuat suatu sitem monitoring status komponen pada komputer.

      2. Teknisi tidak harus datang ke tempat komputernya untuk memeriksa melainkan melihatnya secara online menggunakan Handphone.

      3. Memberikan informasi status komponen pada komputer yang sudah dihubungkan dengan alat.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pihak stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem, Berikut tabel Elisitasi Tahap I:

      Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Terdapat 2 functional dan 1 nonfunctional optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem pengontrolan dapat running tanpa error. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi berikut ini

      Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II


      Keterangan :

      M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting

      D (Desirable) : Diinginkan atau tidak perlu penting

      I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi

      Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI:

      1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting) Maksudnya, elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. D pada MDI artinya Desirable (diinginkan atau tidak terlalu penting) Maksudnya, elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi) Maksudnya, adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

      Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua elisitasi yang option-nya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua elisitasi yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opsi LMH.

      Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

        Keterangan :

        T : Technical L : Low

        O : Operating M : Middle

        E : Economic H : High

      Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

        T (Technical)

        Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?

        O (Operational)

        Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan elisitasi tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

        E (Economic)

        Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem?

      Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

        L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

        M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

        H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.



      Final Draft Elisitasi

      Pada Final Elisitasi ini merupakan hasil yang telah dicapai dan sebagai dasar dalam pembuatan suatu sistem yang akan dibangun atau dirancang.

      Tabel 3.7 Final Elisitasi





      BAB IV

      HASIL DAN UJI COBA

      Uji Coba

      Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya yaitu melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub sub berikut.

      Metode Black Box

      Berikut ini adalah tabel pengujian black Box Alat diagnosis kerusakan komputer pada Perguruan Tinggi, untuk pengujian pada sistem sebagai berikut :

      Pengujian Black Box pada saat terhubung aplikasi Blynk

      Tabel 4.1 Pengujian black box pada saat terhubung aplikasi Blynk

      Pengujian Black Box pada saat mengakses aplikasi Blynk

      Tabel 4.2 Pengujian black box pada saat mengakses aplikasi Blynk

      Pengujian Black Box pada sensor

      Tabel 4.3 Pengujian black box pada sensor

      Pengujian Black Box upload output pada aplikasi Blynk

      Tabel 4.4 Pengujian black box upload output pada aplikasi Blynk

      Pengujian hardware

      Pengujian Relay

      Pada uji coba ini adalah pengujian Relay, apakah Relay berjalan sebagaimana mestinya menggunakan 1 buah Relay yang memiliki 3 kaki yaitu VCC, Ground dan pin S. Berfungsi untuk membaca Data dimana VCC dihubungkan pada pin 5V Arduino, Ground dihubungkan pada pin Ground Arduino, dan pin S dihubungkan pada pin digital Arduino

      Gambar 4.1 Rangkaian Relay

      Pengujian Sensor DHT22

      Pada uji coba ini adalah pengujian Sensor DHT22, apakah Sensor DHT 22 berjalan sebagaimana mestinya menggunakan 1 buah Sensor DHT 22 yang memiliki 3 kaki yaitu Vcc, Ground dan data. Berfungsi untuk membaca Data dimana VCC dihubungkan pada pin 3.3V pada Arduino, Ground dihubungkan pada pin Ground Arduino, dan pin data dihubungkan pada pin digital pada Ardunio.

      Gambar 4.2 Rangkaian DHT22

      Pengujian Sensor ESP8266

      Pada uji coba ini adalah pengujian modul ESP8266, apakah modul ESP8266 berjalan sebagaimana mestinya menggunakan 1 buah Modul ESP8266 yang memiliki 8 kaki yaitu Vcc, Ground, Rx, Tx. Berfungsi untuk membaca Data dimana VCC dihubungkan pada pin 3.3V pada Arduino, Ground dihubungkan pada pin Ground Arduino, dan pin Rx Tx pada ESP8266 dihubungkan dengan pin Rx Tx pada Arduino.

      Gambar 4.3 Rangkaian ESP8266 pada Arduino

      Flowchart Program Yang Diusulkan

      Adapun Flowchart program yang diusulkan bisa dilihat pada gambar dibawah ini :

      Gambar 4.4 Flowchart program yang diusulkan

      Dapat dijelaskan pada gambar 4.18, Flowchart sistem yang diusulkan terdari dari :

      1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart program sistem pakar diagnosis kerusakan yang diusulkan.

      2. 5 (lima) simbol Proses, yang menyatakan menyalahkan komputer, Wifi aktif, ESP8266, DHT22, aktif telah membaca input dari komputer lalu di proses oleh Arduino setelah data terproses maka di kirim aplikasi melalui internet.

      3. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”.

      4. 2 (dua) simbol Input/Output, yang berperan sebagai “media masukan dan keluaran data” untuk mengambil informasi dari komputer dan mengirim data lewat ESP8266.

      5. 2 (dua) simbol konektor, yang berperan sebagai konektor untuk menghubungkan simbol yang lain.

      Rancangan Program

      Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program yaitu tahap perancangan, digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang harus sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah dalam merealisasikan pembuatan alat dan program dengan apa yang diharapkan.

      Perancangan Perangkat Lunak Arduino UNO

      Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino UNO yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program. sehingga sistem Arduino UNO yang sudah dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada perancangan perangkat lunak Arduino UNO ini menggunakan bahasa pemrograman C++. Adapun tampilan jendela Arduino UNO pada saat menuliskan listing program seperti berikut :

      Gambar 4.5 Tampilan listing program Arduino IDE

      Adapun tahap yang akan dilakukan adalah menuliskan listing program ► mengecek apakah ada kesalahan dalam listing program yang ditulis ► mengupload listing program ke dalam Wemos D1 mni menggunakan Arduino IDE. Adapun langkah-langkahnya dapat kita di lihat sebagai berikut :

      Gambar 4.6 Upload listing program kedalam Arduino

      Konfigurasi sistem usulan

      Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware maupun software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut :

      Spesifikasi Hardware

      Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing, serta dapat digambarkan secara garis besar tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (hardware) sebagai berikut :

      1. Laptop Lenovo

      2. Arduino Uno

      3. Modul ESP8266

      4. Kabel Molex

      5. kabel USB

      6. Motherboard

      7. Power Supply

      8. RAM

      9. Processor

      10. Harddisk

      11. Modul DHT22

      12. Kabel Jumper

      Spesifikasi Software

      Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi yang digunakan membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) sebagai berikut :

      1. Microsoft Office 2007

      2. Google Chrome

      3. Arduino IDE

      4. Aplikasi Blynk

      5. Paint

      6. Fritzing

      7. ClickCharts Diagram Flowchart

      Testing

      Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface Arduino UNO, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapan nya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut :

      1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.

      2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.

      3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.

      4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

      Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan atau error.

      Time Schedule

      Dalam melakukan penelitian ini tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan yang tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

      Tabel 4.5 Time Schedule

      Estimasi Biaya

      Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan :

      Tabel 4.6 Estimasi Biaya




      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Setelah penulis mengadakan penelitian dan mencoba memecahkan masalah yang ada, maka mendapatkan 3 (tiga) kesimpulan antara lain :

      1. Dengan adanya alat ini tentunya semakin cepat penanganan pada komputer yang rusak.

      2. Alat bekerja dengan daya yang kecil dan running secara otomatis ketika komputer dinyalakan.

      3. Dengan menggunakan gadget pengguna bisa memonitoring perangkat komputer dari jarak jauh.

      Saran

      Terdapat 3 (tiga) saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut:

      1. Dapat dibuat menggunakan mikronontroler lain.

      2. Dapat ditambahkan fitur lain untuk pelengkap sebuah alat tersebut.

      3. Bagi peneliti berikutnya, sistem ini dapat dikembangkan menggunakan teknologi iOT dan di implementasikan dengan tambahan modul lain nya.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. Munazilin, A., 2017. Arsitektur Komputer E. R. Fadilah & A. Munazilin, eds., Yogyakarta: Deepublish.
      2. Setiawan, R., 2017. Sistem Operasi S. R. Wicaksono, ed., Malang-Jawa Timur: CV. Seribu Bintang.
      3. Andalia, F. & Setiawan, E.B., 2015. Pengembangan Sistem informasi Pengolahan Data Pencari Kerja Pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang. Jurnal Komputa, 4(2).
      4. Dewi, L.C., 2013. Sistem Informasi Pembelian, Persediaan, dan Penjualan untuk Apotek. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 4(1), p.430.
      5. 5,0 5,1 Hutahaean, J., Agustus 2014. Konsep Sistem Informasi U. P. Hastanto & G. P. Jati, eds., Yogyakarta: Deepublish.
      6. Widodo, T., 2018. SISTEM PEMESANAN PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL DENGAN ALGORITMA FIRST COME FIRST SERVED BERBASIS WEBSITE (Studi Kasus Bardosono Happy Futsal Yogyakarta). Universitas Teknologi Yogykarta. Available at: http://eprints.uty.ac.id/976/.
      7. Ramadhani, S., Anis, U. & Masruro, S.T., 2013. Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Layanan Kesehatan Di Kecamatan Lamongan Dengan PHP MySQL. Jurnal Teknika, 5(2).
      8. Indraswuri, I.D., 2015. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Bantuan Operasional Sekolah Unit Pelaksana Teknis Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar (UPT TK Dan SD) Kecamatan Kebonagung. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 7(3).
      9. Astuti, P.D., 2017. Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma Arjosari. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 3(4), p.2.
      10. Eka Fitriyani, S.P. & Nia Karnita, S.P., 2015. Big Book Matematika & IPA SMP Kelas 1, 2, & 3 Edisi Bundling Tuti, E. Nunu, & Jimmy, eds., Jakarta: Cmedia Imprint Kawan Pustaka.
      11. Masykur, F. & Atmaja, I.M.P., 2015. Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security, 4(3).
      12. Darmalaksana, W., 2017. SISTEM INFORMASI MONEV PENELITIAN (SIMONEP) UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG. Jurnal Informasi Riset dan Inovasi.
      13. Hendini, A., 2016. PEMODELAN UML SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN DAN STOK BARANG (STUDI KASUS: DISTRO ZHEZHA PONTIANAK). JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, 4(2).
      14. Limantara, A.D., Purnomo, Y.C.S. & Mudjanarko, S.W., 2017. PEMODELAN SISTEM PELACAKAN LOT PARKIR KOSONG BERBASIS SENSOR ULTRASONIC DAN INTERNET OF THINGS (IOT) PADA LAHAN PARKIR DILUAR JALAN
      15. Arafat, 2016. SISTEM PENGAMANAN PINTU RUMAH BERBASIS Internet Of Things (IoT) Dengan ESP8266. Technologia”, 7(4).
      16. 16,0 16,1 Saputra, D. & Masud, A.H., 2014. AKSES KONTROL RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR SIDIK JARI BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328P. In Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi .
      17. Saefullah, A., Henderi & Wardhana, B.Y., 2015. PERANCANGAN SISTEM TIMER PADA LAMPU LALU-LINTAS DENGAN MIKROKONTROLER AVR. CCIT Journal, 2(1).
      18. hsanto, E. & Hidayat, S., 2014. RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN Ph METER DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO. Jurnal Teknologi Elektro, 5(3).
      19. 19,0 19,1 Bachtiar, D. & Atikah, 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 5(1).
      20. Hanafri, M.I., Mustafa, S.M. & Hidayat, A., 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia, 7(1).
      21. Jesa Ariawan1, S.W., 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. , 5(1).
      22. Pamungkas, C.A., 2015. RANCANG BANGUN E-LEARNING CENTER BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS MEDIA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF. Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta, 1(2).
      23. 23,0 23,1 Sidi Mustaqbal, M., Firdaus, R.F. & Rahmadi, H., 2015. PENGUJIAN APLIKASI MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY VALUE ANALYSIS (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN)
      24. Sari, A.L., Tresnawati, D. & Hakim, D.N., 2014. RANCANG BANGUN APLIKASI PENGENALAN DASAR BAHASA ARAB SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Jurnal Algoritma, 11(1).
      25. Saptadi, A.H., 2015. Perbandingan Akurasi Pengukuran Suhu dan Kelembaban Antara Sensor DHT11 dan DHT22 Studi Komparatif pada Platform ATMEL AVR dan Arduino. Jurnal Informatika,Telekomunikasi dan Elektronika, 6(2).
      26. Andry Petrus Launda, Dringhuzen J Mamahit, Elia Kendek Allo, 2017. Prototipe System Pengering Biji Pala Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 6(3).

Contributors

Azharul Fuad