SI1431481643: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 884: Baris 884:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">TransJakarta diputuskan berbentuk Badan Pengelola (BP) TransJakarta berdasarkan Keputusan Gubernur No. 110/2003 dimana:  TransJakarta dikelola secara non-struktural, Menggunakan dana transfer, Anggaran yang fleksibel, Pendapatan yang dapat disetor, Bertanggungjawab langsung ke Gubernur.</div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">TransJakarta diputuskan berbentuk Badan Pengelola (BP) TransJakarta berdasarkan Keputusan Gubernur No. 110/2003 dimana:  TransJakarta dikelola secara non-struktural, Menggunakan dana transfer, Anggaran yang fleksibel, Pendapatan yang dapat disetor, Bertanggungjawab langsung ke Gubernur.</div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Pada 4 Mei 2006, Gubernur DKI Sutiyoso mengubah BP TransJakarta menjadi Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta yang adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta. Hal ini diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI No. 48 Tahun 2006.</div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Pada 4 Mei 2006, Gubernur DKI Sutiyoso mengubah BP TransJakarta menjadi Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta yang adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta. Hal ini diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI No. 48 Tahun 2006.</div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Pada 27 Maret 2014, TransJakarta berubah status menjadi bentuk BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dan resmi berganti nama menjadi PT. Transportasi Jakarta. Rencana pembukaan layanan koridor-koridor baru terus berjalan, inovasi-inovasi pun diluncurkan demi kenyamanan para pelanggan.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Pada 27 Maret 2014, TransJakarta berubah status menjadi bentuk BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dan resmi berganti nama menjadi PT. Transportasi Jakarta. Rencana pembukaan layanan koridor-koridor baru terus berjalan, inovasi-inovasi pun diluncurkan demi kenyamanan para pelanggan.</div>
  
 
===Visi dan Misi ===
 
===Visi dan Misi ===
Baris 898: Baris 898:
 
   
 
   
 
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-ZZ8FZkQ5uDs/Xi5o4UrWMKI/AAAAAAAAAc0/DZZucTsgsNo00-hVnsmv-pNlGg33FvlGgCK8BGAsYHg/s0/newstruktur.PNG"/></div>
 
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-ZZ8FZkQ5uDs/Xi5o4UrWMKI/AAAAAAAAAc0/DZZucTsgsNo00-hVnsmv-pNlGg33FvlGgCK8BGAsYHg/s0/newstruktur.PNG"/></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''Gambar 3.1.''' Stuktur Organisasi PT Transportasi Jakarta </div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''Gambar 3.1.''' Stuktur Organisasi PT Transportasi Jakarta<br>Sumber: http://PT.Transportasi Jakarta/</div>
  
 
===Tugas dan Tagung Jawab===
 
===Tugas dan Tagung Jawab===
Baris 908: Baris 908:
 
RUPS berperan sebagai mekanisme utama untuk melindungi dan melaksanakan hak-hak pemegang saham. Sebagai organ perusahaan, RUPS memegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan, serta memiliki segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.</li>
 
RUPS berperan sebagai mekanisme utama untuk melindungi dan melaksanakan hak-hak pemegang saham. Sebagai organ perusahaan, RUPS memegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan, serta memiliki segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Dewan Komisaris<br>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Dewan Komisaris<br>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Dewan Komisaris berperan melakukan pengawasan, maka seorang komisaris wajib dengan iktikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi untuk kepentingan perushaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. </li>
+
Dewan Komisaris berperan melakukan pengawasan, maka seorang komisaris wajib dengan iktikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi untuk kepentingan perushaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. </li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komite-Komite Dewan Komisaris<br>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komite-Komite Dewan Komisaris<br>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komite – Komite Dewan Komisaris berperan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dengan tujuan membantu Dewan Komisaris dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan (oversight) atas hal-hal yang terkait dengan laporan keuangan, sistem pengendalian. Internal.</li>
+
Komite – Komite Dewan Komisaris berperan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dengan tujuan membantu Dewan Komisaris dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan (oversight) atas hal-hal yang terkait dengan laporan keuangan, sistem pengendalian. Internal.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Direktur Utama <br>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Direktur Utama <br>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Bertanggung jawab terhadap kerugian yang mungkin dihadapi perusahaan, pun bertanggung jawab terhadap keuntungan perusahaan. Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah kebijakan dalam perusahaan. Merencanakan, mengembangkan dan mengelola berbagai sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan milik perusahaan.</li>
+
Bertanggung jawab terhadap kerugian yang mungkin dihadapi perusahaan, pun bertanggung jawab terhadap keuntungan perusahaan. Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah kebijakan dalam perusahaan. Merencanakan, mengembangkan dan mengelola berbagai sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan milik perusahaan.</li>
  
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Direktur Oprasional<br>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Direktur Oprasional<br>
Baris 946: Baris 946:
  
  
==Tata Laksana sistem yang berjalan==
+
==Tujuan Preancangan==
  
===Prosedur Sistem Yang Berjalan===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Tujuan perancangan alat diharapkan dapat memberi efek positif diantaranya adalah :</div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Dapat membantu petugas dalam memantau kecepatan bus Transjakarta.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menghasilkan output berupa laporan secara otomatis melalui e-mail apabila ada pramudi (supir) yang melanggar batas kecepatan maksimum.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Dapat menghasilkan sebuah alat yang lebih baik sehingga dapat  meningkatkan efektivitas kinerja karyawan.</li></ol>
 +
 
 +
===Langkah Langkah Perancangan===
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam perancangan pada pembuatan alat pembuatan sistem monitoring kecepatan bus berbasis ESP 32 pada PT.Transportasi Jakarta  menggunakan  flowchart sistem dan diagram blok.</div>
 +
 
 +
===Flowchart Sistem yang Berjalan===
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Sistem Monitoring yang berjalan pad PT.Transportasi Jakarta. Sebelum bus transjakarta mulai pelayanan, PDO (Petugas Driving Order) menginput nomor bodi bus,nama dan nik pramudi. Setelah selesai PDO memberikan driving order berupa struk kertas. Kemudian bus dapat dideteksi oleh petugas pemantau kecepatan yang berada di ''command center''.<br>
 +
Tampilan layar di ''command center'' menunjukan semua bus yang beroperasi dan tidak terdeteksi mana yang melanggar batas kecepatan. Pada saat proses pemantauan kecepatan,petugas pemantau harus input rute terlebih dahulu, kemudian mengklik bus yang berwarna merah (overspeed), selanjutnya diberikan sanksi.</div>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-yho5wL5j74g/Xi5osf11koI/AAAAAAAAAco/L8pSXrnM55MFMK7-mBpP0toK9wat2fKmQCK8BGAsYHg/s0/new%2Bfolwchatr%2Byang%2Bbrjalan.PNG"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''Gambar 3.2.''' Flowchart sistem yang berjalan</div>
 +
 
 +
===Diagram Blok===
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Beberapa komponen yang dibutuhkan untuk merakit alat ini adalah, ESP 32, Sensor Infrared Line Tracking, GPS Neo 6MV2, aplikasi Blynk,Json Formatter, E-mail, Buzzer dan Koneksi dengan Internet.</div>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-feFHLEX_UgE/Xi5m6s2wxnI/AAAAAAAAAao/6HL1Xk3jrBcVbfINDFVeqqiqcnWFAn9wQCK8BGAsYHg/s0/diagram%2Bblok.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''Gambar 3.3.'''Diagram blok<br>Sumber: Dokumentasi Pribadi</div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Keterangan dan penjelasan pada diagram blok di atas yaitu sebagai berikut:</div>
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Meminta surat keterangan dari rt</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">ESP 32 di gunakan sebagai pusat pengendali dan pemrosesan alat</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Memberikan surat pengentar rt ke kelurahan</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">GPS Neo 6MV2 di gunakan untuk menampikan titik lokasi bus overspeed</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Membawa persyaratan</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sensor Infrared Line Tracking di gunakan untuk mendapatkan angka kecepatan</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Memeriksa persyaratan</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Buzzer sebagai penanda apabila bus melebihi kecepatan</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Membuat surat keterangan usaha</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">E-mail sebagai output apabila bus melebihi kecepatan</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Meninta ttd kepala desa</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Blynk merupakan aplikasi yang di gunakan untuk menampilkan kecepatan secara ''real time''.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Memerima surat keterangan  usaha </li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Wifi sebagai koneksi internet agar sistem dapat berjalan</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Membuat laporan surat keterangan usaha</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Json Formatter digunakan untuk menampilan kecepatan bus secara ''real time''.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menerima laporan</li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Accu sebagai sumber daya agar alat dapat dihidupkan.</li></ol>
  
===Rancangan Prosedur Yang Berjalan===
+
===Cara Kerja===
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Alat ini digunakan untuk memonitoring kecepatan Bus Transjakarta, apabila ada Bus yang melebihi batas kecepatan yang sudah ditentukan maka secara otomatis alat akan memberikan output berupa email ke tim pemantau.</div>
 +
 +
===Masukan(''Input'')===
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Komponen yang termasuk masukan adalah :</div>
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Use case diagram yang sedang berjalan<br>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sensor Infrared Line Tracking</li>
Untuk menganalisis sistem yang berjalanan Penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk mengambarkan  rancangan sistem yang sedang berjalan<br>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">GPS Neo 6MV2</li></ol>
  
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://kreafi.net/uploads/NURUL%20FADILLAH%20APRIANTI/3.2%20Use%20Case%20Diagram%20yang%20berjalan.png"/></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">cara Kerja :<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''Gambar 3.2.''' Use Case Diagram yang berjalan</p></div>
+
Prototype ini akan melakukan pengukuran kecepatan pada bus transjakarta yang sedang melakukan pelayanan dengan menggunakan sensor Infrared Line Tracking. Apabila bus melaju melebihi kecepatan yang sudah ditentukan yaitu 60 Km/Jam maka modul GPS Neo 6MV2 akan menyimpan lokasi dimana bus tersebut melebihi kecepatan kemudian dikirimkan melalui E-mail.</div>
  
Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :<br>
+
===Proses(''Proces'')===
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Komponen yang termasuk pemrosesan adalah :</div>
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">1 (satu) sistem yang mencakup proses penerbitan surata keterangan usaha</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">IDE Arduino</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">5 (lima) actor yang melakukan kgiatan yaitu : Penduduk, RT, f  Staff pelayanan, Sekertaris, Kepala desa</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">ESP 32</li></ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">9 (sembilan) use case yaitu :<br>
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Mengajukan surat pengantar</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Membawa surat pengantar</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Membawa persyaratan</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Memeriksa kelengkapan persyaratan</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Membuat surat Keterangan usaha</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Meminta tanda tanggan kepala desa</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menerima surat keterangan usaha</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Membuat laporan laporan surat pengantar keterangan usaha </li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menerima laporan bulanan surat keterangan  usaha</li></ol>
+
</li></ol>
+
</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Activity Diagram sistem yang berjalan<br>
+
  
Activity Diagram mengambarkan alur-alur aktivitas sistem yang sedang di rancang bagaimana proses proses yang sedang berjalan dan seperti apa berakhirnya.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">cara Kerja :<br>
+
Selanjutnya, Arduino IDE akan memproses data yang didapat dari sensor Infrared Line Tracking dan modul GPS Neo 6MV2. Kemudian data tersebut dikirimkan ke ESP 32 agar menghasilkan keluaran (''output'').</div>
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://kreafi.net/uploads/NURUL%20FADILLAH%20APRIANTI/Gambar%203.3.%20Activity%20Diagram%20Pengolahan%20Data%20penduduk.png"/></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''Gambar 3.3.''' Activity Diagram Pengolahan Data penduduk</p></div>
+
  
Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagra pengolahan data penduduk<br>
+
===Keluaran(''Output'')===
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Kompenen yang termasuk keluaran (''output'') adalah :</div>
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">1(satu) intial note yang merupakan awal kegiatan</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Buzzer</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">11(sebelas)action  sistem yang menceriminkan suatu eksekusi dari aksi </li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">E-mail </li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">1(satu) final note akhir dari kegiatan</li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Json Formatter</li></ol>
</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">cara Kerja :<br>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan<br>
+
Nilai kecepatan yang didapatkan akan ditampilkan di dashboard Json. Kemudian apabila bis melaju melebihi kecepatan yang sudah ditemtukan maka buzzer akan menyala dan mengirimkan e-mail beserta lokasi bus tersebut melebihi batas kecepatan yang didapatkan dari modul GPS Neo 6MV2.</div>
Sequence Diagram ini mengambarkan pergerakan suatu objek dan Pesan yang terjadi dalam sistem<br>
+
  
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://kreafi.net/uploads/NURUL%20FADILLAH%20APRIANTI/gambar%203.4.%20sequence%20diagram%20proses%20pengolahan%20data%20penduduk.png"/></div>
+
===Pembuat Alat==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''Gambar 3.4.''' Sequence Diagram Pengolahan Data penduduk</p></div>
+
===Perangkat keras(''Hardware'')===
  
Berdasarkan gambar 3.4. sequence diagram proses pengolahan data penduduk terdapat :<br>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Alat yang digunakan :</div>
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">5(Empat) actor yang melakukan kegiatan yaitu: penduduk, rt, staff pelayanan, sekertaris kepala desa</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">ESP 32</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">4(empat) Lifeline yang meliputi : surat pengantar, pesyaratan,keterangan usaha laporan</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Buzzer</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">9 Message diantaranya , mengajukan surata pengantar, memberikan surat pengantar,memberika persyaratan, memeriksa persyaratan, membuat surat keterangan usaha,tanda tanggan memberikan surat pengantar keterangan usaha,membuat laporan surat pengantar keterangan usaha, memberikan laporan bulanan surat keterangan usaha</li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sensor Infrared Line Tracking</li>
</li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">GPS Neo 6MV2</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Kabel Jumper</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Breadboard</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Powerbank</li></ol>
  
==Analisa sistem yang berjalan==
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Berikut ini pengertian dari beberapa Perangkat Keras (Hardware) yang di gunakan.</div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">ESP32 adalah serangkaian sistem berbiaya rendah dan berdaya rendah pada mikrokontroler chip dengan Wi-Fi terintegrasi dan Bluetooth mode ganda.>Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sensor infrared line tracking merupakan sensor cahaya hitam dan putih yang digunakan untuk mendeteksi kecepatan garis putih pada tier road / ring road kendaraan roda .</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">GPS Neo 6MV2 adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit,didesain agar dapat menyediakan posisi secara instan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Kabel Jumper disini digunakan sebagai media penghubung antara mikrokontroller Esp32 dengan perangkat elektronika yang lainnya.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Breadboard merupakan sebuah board atau papan yang berfungsi untuk merancang sebuah rangkaian elektronik sederhana. Breadboard tersebut nantinya akan dilakukan prototipe atau uji coba tanpa harus melakukan solder.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Powerbank disini digunakan sebagai suplai listrik pada mikrokontroller dan perangkat elektronika yang lainnya.</li></ol>
 +
 
 +
===Pemasangan perangkat keras(''Hardware'')===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Pemasangan Sensor Infrared Line Tracking</li>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-LFjI0qjWFMA/Xi5pydfqkdI/AAAAAAAAAd4/0PmhUm5StyA3BiyNZmnkwGblKkcYQ6GcQCK8BGAsYHg/s0/sensor.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''Gambar 2.8'''Pemasangan Sensor Infrared<br>Sumber: Dokumentasi Pribadi </div>
  
===Metode Analisa SWOT===
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian ini menggunakan  metode analisa SWOT untuk menganalisa  strengths (''kekuatan''), kelemahan (''weaknesses'') peluang (''opportunities'') ancaman (''threats'').</p></div>
 
  
 
<table style="margin-left: auto; margin-right: auto; width: 551px;" border="1" cellspacing="0" cellpadding="1">
 
<table style="margin-left: auto; margin-right: auto; width: 551px;" border="1" cellspacing="0" cellpadding="1">

Revisi per 27 Januari 2020 15.38

Sistem Monitoring Kecepatan Bus Berbasis

Mikrokontroler ESP-32 Pada

PT. Transportasi Jakarta


SKRIPSI



Disusun Oleh :


NIM
: 1431481643
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI Computer System

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


Sistem Monitoring Kecepatan Bus Berbasis

Mikrokontroler ESP-32 Pada

PT. Transportasi Jakarta

Disusun Oleh :

NIM
: 1431481643
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2020

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ageng Setiani Rafika, M.Kom. ,M.S.i)
NIP : 000603
       
NIP : 13001




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


Sistem Monitoring Kecepatan Bus

Berbasis Mikrokontroler ESP-32 Pada

PT. Transportasi Jakarta



Dibuat Oleh :

NIM
: 1431481643
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas SAINS DAN TEKNOLOGI

Program Studi SISTEM KOMPUTER

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2019/2020


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ferry Sudarto, S.Kom,M.Pd.,M.T.I.)
   
(Ilamsyah, M.Kom)
NID : 10001
   
NID : 14019


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

Sistem Monitoring Kecepatan Bus Berbasis Mikrokontroler ESP-32 Pada

PT. Transportasi Jakarta


Dibuat Oleh :

NIM
: 1431481643
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Sistem komputer Konsentrasi Computer System


Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Sistem Monitoring Kecepatan Bus Berbasis Mikrokontroler ESP-32

Pada PT. Tranportasi Jakarta


Disusun Oleh :

NIM
: 1431481643
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Februari 2020
Aditya abdul halim
NIM. 1431481643


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Salah satu pilihan angkutan massal yang sering digunakan di Jakarta yaitu Transjakarta. Transjakarta sudah berdiri sejak tahun 2004, hingga saat ini, Transjakarta memiliki 13 Koridor dan 236 rute yang menghubungkan daerah di jakarta dan sekitarnya Tarif yang murah Rp. 3.500 dan keteraturan pemberangkatan menjadikan Transjakarta sebagai alat moda transportasi yang sangat diminati warga jakarta (980.000 penumpang/hari) untuk beraktivitas sehari-hari. Transjakarta berkembang begitu pesat, akan tetapi meskipun Transjakarta berkembang sangat pesat, masih banyak masalah yang dihadapi oleh alat transportasi yang satu ini. Salah satunya yaitu masalah tentang batas maksimum kecepatan. Transjakarja sendiri memiliki batas maksimum kecepatan yaitu 60 km/jam (dalam tol) yang tidak boleh di langgar oleh Pramudi. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang sebuah alat analisis dan pengujian sistem serta untuk melakukan implementasi sistem monitoring kecepatan. Pada penelitian ini dalam proses pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Dan metode yang digunakan dalam menganalisis sistem yaitu analisis SWOT. Sedangkan dalam proses perancangan sistem menggunakan Arduino IDE sebagai proses bahasa pemrograman untk mikrokontroler ESP 32. Sesnsor infrared line tracking, modul GPS Neo 6MV2 sebagai alat input serta Buzzer dan E-mail sebagai output apabila ada pramudi yang melanggar batas kecepatan. Dengan adanya penelitian ini, maka dapat menghasilkan alat monitoring kecepatan berbasis mikrokontroler yang dapat memudahkan petugas dalam proses monitoring kecepatan tersebut. Sehingga proses monitoring kecepatan pada PT Transportasi Jakarta menjadi lebih efektif dan efisien..

Kata Kunci: Transportasi, monitoring kecepatan, transjakarta, efektif dan efisien.


ABSTRACT


One of the choices of mass transportation that is often used in Jakarta is Transjakarta. Transjakarta has been established since 2004, until now, Transjakarta has 13 Corridors and 236 routes connecting areas in Jakarta and its surroundings Cheap tariffs of Rp. 3,500 and the regular departure makes Transjakarta a mode of transportation that is highly sought after by residents of Jakarta (980,000 passengers / day) for daily activities. Transjakarta is developing so rapidly, but even though Transjakarta is developing very rapidly, there are still many problems faced by this one transportation. One of them is the problem of the maximum speed limit. Transjakarja itself has a maximum speed limit of 60 km / h (in tolls) that Pramudi cannot break. The purpose of this research is to design a system analysis and testing tool and to implement a speed monitoring system. In this study in the process of collecting data researchers used the method of observation, interviews and literature study. And the method used in analyzing the system is the SWOT analysis. Whereas in the system design process using the Arduino IDE as a programming language process for the ESP 32 microcontroller. The infrared line tracking sensor, the Neo 6MV2 GPS module as an input device and the Buzzer and E-mail as output when there is a driver who violates the speed limit. With this research, it can produce a microcontroller-based speed monitoring tool that can facilitate officers in the process of monitoring the speed. So that the speed monitoring process at PT Transportation Jakarta becomes more effective and efficient.

Kata Kunci: Transportation, speed monitoring, transjakarta, effective and efficient.



KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul “SISTEM MONITORING KECEPATAN BUS BERBASIS MIKROKONTROLER ESP-32 PADA PT. TRANSPORTASI JAKRTA”.

Tujuan penulisan laporan Skripsi ini disusun adalah sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan. Kritik dan saran sangat diterima agar kesalahan demi kesalahan tidak terulang lagi.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M. Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S. Kom., M. Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M. Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja .
  4. Ibu Ageng setiani rafika S.Kom.,M.Si. selaku Kepala Program Studi Sistem Komputer Universitas Raharja.
  5. pak Ferry Sudarto S. Kom., M.Pd., M.T.I. selaku Pembimbing I yang tanpa lelah memberikan bimbingan dan banyak masukan yang mendukung kepada penulis. Sehingga, skripsi ini dapat diselesaikan.
  6. Pak Ilamsyah selaku pembimbing II telah banyak membantu dan memberikan masukan masukan kepada penulis sehingga sripsi ini dapat terselesaikan.
  7. Ibu Oom Potonah selaku stakeholder pada kelurahan desa serdang wetan yang telah banyak membantu penulis dalam proses penelitian skripsi ini.
  8. bapak,Mamah, kakak dan Adik penulis yang selalu mendoakan, dan memberikan dukungan baik materi maupun moral.
  9. Teman teman yang selalu ada memberi semangat.
  10. mella rosmaida yang selalu memberi saran masukan kepada penulis.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin.


Tangerang, Januari 2020
Aditya Abdul Halim
NIM. 1431481643



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Yii framework l

Gambar 3.1. Logo Kelurahan Desa Serdang wetan

Gambar 3.1.3. Struktur Organisasi Kelurahan Desa Serdang Wetan

Gambar 3.2. Usecase Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3.Activity Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.4.Sequence Diagram Sistem Berjalan

Gambar 4.1. Usecase Diagram Penduduk usulan

Gambar 4.2. Usecase Diagram Staaf dan Pimpinan

Gambar 4.3.Activity Diagram Penduduk

Gambar 4.4.Activity Diagram Admin

Gambar 4.5.Activity Diagram Pimpinan

Gambar 4.6.Sequence Diagram Penduduk

Gambar 4.7.Sequence Diagram Admin

Gambar 4.8.Sequence Diagram Pimpinan

Gambar 4.9.Class Diagram

Gambar 4.10.Prototype Tampila awal

Gambar 4.11.Prototype Register

Gambar 4.12.Prototype Login

Gambar 4.13.Prototype Home

Gambar 4.14.Prototype Profil pengguna

Gambar 4.15.Prototype Menu form usaha

Gambar 4.16.Prototype Login Admin

Gambar 4.17.Prototype Dashboard

Gambar 4.18. prrototype menu form data usaha

Gambar 4.19.Prototype laporan

Gambar 4.20. Tampilan Awal

Gambar 4.21. Tampilan Halaman Register

Gambar 4.22. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.23. Tampilan Halaman Home

Gambar 4.24. Tampilan Halaman Profil pengguna

Gambar 4.25. Tampilan Halaman Menu form usaha

Gambar 4.26. Tampilan Halaman Login Admin

Gambar 4.27. Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 4.28. Tampilan Halaman menu data usaha

Gambar 4.29. Tampilan Halaman laporan



DAFTAR TABEL


DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan kendaraan sebagai alat transportasi dapat membawa dampak positif bagi pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan manusia, terutama sebagai alat mobilisasi guna memperlancar kegiatan sehari - hari. Salah satu pilihan angkutan massal yang sering digunakan di Jakarta yaitu Transjakarta. Transjakarta sudah berdiri sejak tahun 2004, hingga saat ini, Transjakarta memiliki 13 Koridor dan 236 rute yang menghubungkan daerah di jakarta dan sekitarnya. Tarif yang murah Rp. 3.500 dan keteraturan pemberangkatan menjadikan Transjakarta sebagai alat moda transportasi yang sangat diminati warga jakarta (980.000penumpang/hari) untuk beraktivitas sehari-hari, sesuai dengan data di situs resmi PT.Transportasi Jakarta

Transjakarta berkembang begitu pesat, akan tetapi meskipun Transjakarta berkembang sangat pesat, masih banyak masalah yang dihadapi oleh alat transportasi yang satu ini. Salah satunya yaitu masalah tentang batas maksimum kecepatan. Pada dasarnya setiap perusahaan transportasi pasti memiliki standar kecepatannya masing-masing yang tidak boleh di langgar karena itu akan membahayakan, begitu pula yang terjadi di Tansjakarta.

Transjakarja sendiri memiliki batas maksimum kecepatan yaitu 60 km/jam (dalam tol) yang tidak boleh di langgar oleh Pramudi. Apabila Pramudi melanggar batas kecepatan yang telah di tentukan, maka ia akan mendapatkan sanksi oleh pihak Transjakarta. Namun, saat ini proses pemantauan kecepatan yang dilakukan oleh pihak Transjakarta sendiri masih manual, yaitu masih memonitoring GPS secara langsung pada kantor pusat, apabila ada kelalaian dari sang petugas pemantau seperti ada pelanggaran yang tidak terpantau lalu terlewat begitu saja, maka Pramudi yang melanggar tidak akan dikenai sanksi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka di perlukan suatu alat yang dapat memantau kecepatan pada bus Transjakarta secara lebih efektif dan efisien dari sistem yang berjalan sebelumnya. Sehingga dapat memudahkan petugas pemantau untuk memantau pelanggaran-pelanggaran kecepatan yang di lakukan oleh Pramudi Transjakarta. Maka dari itu, di lakukan sebuah penelitian yang berjudul “Sistem Monitoring Kecepatan Bus Berbasis Mikrokontroler ESP-32 Pada PT. Transportasi Jakarta”

Identifikasi Masalah & Rumusan Masalah

Identifikasi Masalah

Berdasrkan latar belakang di atas, maka dapat di uraikan beberapa masalah yang di hadapi sebagai berikut

  1. perputaran waktu antar bus tidak teratur dikarenakan jarak antara bis 1 dengan bis lainnya akan berbeda-beda yang diakibatkan oleh pramudi (supir) yang melebihi batas kecepatan 60 km/jam,
  2. Terjadinya penumpukan penumpang yang diakibatkan oleh jarak bus yang tidak teratur, tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan,
  3. Pemantauan kecepatan kepada pramudi yang melanggar batas kecepatan tidak setiap saat, hanya pada waktu-waktu tertentu.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana prosedur pemantauan kecepatan pada PT Transportasi Jakarta saat ini?
  2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh petugas untuk memonitoring kecepatan bus Transjakarta ?
  3. Bagaimana cara merancang alat pemantau kecepatan otomatis guna meningkatkan efektifitas dan efesiensi kinerja petugas pemantau serta pramudi pada PT Transportasi Jakarta?


Ruang Lingkup

Dalam hal ini akan dilakukan pembatasan masalah sehingga penyusunan laporan ini sesuai dengan ketentuan dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

  1. Merancang alat yang dapat membantu petugas untuk memonitoring kecepatan bus Transjakarta.
  2. Merancang sistem yang dapat memonitoring kecepatan bus Transjakarta secara real time.
  3. Merancang sistem yang dapat memberikan notifikasi apabila pramudi (supir) melebihi kecepatan yang telah ditentukan ( 60 km/jam di dalam tol).

Tujuan dan manfaat

Tujuan

  1. Dapat membantu proses pemantauan kecepatan secara efektif dan efisien.
  2. Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi pada proses pemantauan kecepatan saat ini pada PT Transportasi Jakarta.
  3. Dapat menghasilkan sebuah alat yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan efektivitas kinerja karyawan.

Manfaat

  1. 1. Pemantauan kecepatan bus menjadi lebih mudah dikarenakan secara otomatis akan ada notifikasi apabila bus melebihi kecepatan yang telah ditentukan.
  2. 2. Berkurangnya human error pada saat pemantauan kecepatan bus, dikarenakan alat berjalan secara real time.
  3. Metode Penelitian

    Dalam penelitian mengenai proses Alat Pengawas Kecepatan Bus Transjakarta. Peneliti menggunakan beberapa metode penelitian sebagai berikut:

    Pengumpulan Data

    Metode yang di gunakan menjadi beberapa tahap sebagai berikut:

    1. Metode Observasi
      Metode pengamatan secara langsung ke lokasi sumber data, yaitu pada bus Transjakarta yang berlokasi di BSD dengan rute S11 (BSD – Jelambar) selama 1 bulan. Untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan penulis dalam melakukan penelitian ini,
    2. Metode Wawancara
      Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada pihak yang terkait, yaitu pusdal (pusat pengendali) di PT.Transportasi Jakarta.
    3. Studi Pustaka
      Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, situs internet, jurnal, dan literatur-literatur yang ada untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, melalui sumber-sumber kepustakaan yang berhubungan dengan laporan Skripsi ini.

    Metode Analisa Sistem

    Pada penelitian ini, peneliti melakukan analisis pada prosedur di PT Transportasi Jakarta dengan menggunakan metode analisis SWOT, Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats). Analisis SWOT digunakan karena dapat mengidentifikasi dan menganalisis dari empat faktor tersebut apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja dari suatu perusahaan tersebut.

    Metode Prototype

    Metode yang dipakai adalah metode prototype evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir

    Metode Perancangan

    Perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.

    Metode pengujian sistem

    Metode pengujian sistem yang digunakan yaitu dengan cara White box dan Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional alat perangkat lunak.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memudahkan dalam pembuatan laporan Skripsi ini .maka penulisan Loparan ini terdiri dari sub bab dengan sistemmatika Penulisan Sebagai berikut

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab Satu ini berisi latar belakang yang menjelaskan tentang penelitian ini dibuat, rumusan masalah, tujuan serta manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab Dua ini berisi tentang beberapa teori umun dan teori khusus yang sesuai dengan penelitian dan berkaitan dengan Penelitian ini.

    BAB III PEMBAHASAN

    Bab Tiga ini menjelaskan tentang gambaran umum sejarah perusahaan, struktur organisasi beserta fungsi-fungsinya, Penjelasan wewenang dan tanggung jawab. Selain menggambarkan organisasi ini juga menggambarkan sistem yang berjalan dengan menggunakan program UML untuk menggambarkan sistem yang berjalan dengan memodelkan secara visual bersifat objek, UML yang digunakan seperti Usecase Diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram. Serta penggunaan Elisitasi untuk pemecahan masalah

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    Bab Empat ini berisi tenteng Sistem yang di ususlkan serta rancagan sistem yang di usulkan oleh Peneliti diagram rancangan sistem ,rancangan programa pengujian menggunakan blakbox testing metode implementasi serta estimasi biaya

    BAB V Penutup

    Bab Lima mambahas mengenai kesimpulan dari keseluruhan penulisan laporan Skripsi ini dan saran-saran yang diberikan oleh peneliti agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Loveri,Tomi (2018:99)[1] “Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variable yang saling terkait, saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan”.

    Menurut Aisyah (2017:23)[2]Menurut Yakub dalam Aisyah, dkk (2017:23),” Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

    Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah suatu himpunan variabel – variabel yang saling berhubungan dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai suatu sasaran tertentu

    Karakteristik Sistem

    Menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35)[3] Supaya sistem itu dikatakan sebagai sistem yang baik memiliki karakteristik, yaitu:

    1. Komponen (Component)
      Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem..
    2. Batasan Sistem (Boundary)
      Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.
    3. Lingkungan (Environment)
      Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.
    4. Penghubung Sistem (Interface)
      Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi. Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
    5. Masukan Sistem (Input System)
      Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.
    6. Pengolahan Sistem
      Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya..
    7. Keluaran Sistem (Output System)
      Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan..
    8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goal)
      Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
  4. Kendali (Control)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
  5. Umpan Balik (Feedback)
    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35)[3] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, dan sebagainya.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebutkan dengan man-machine system. Sistem informasi akutansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubung,an dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan data. Sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data.
Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli :

menurut Andini, dkk (2015:48),[4] “ Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

Menurut Rahayu, dkk (2019:3)[5] "Data adalah fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.

Definisi Informasi

Berikut ini ada beberapa definisi dari informasi, diantaranya adalah:

Menurut Mulyati, dkk (2018:119),”[6] ” Informasi adalah sebuah nilai, arti atau manfaat yang dihasilkan dari proses pengolahan berbagai sumber data”.

Menurut Triyono dan Purnomo (2019:13),”[7]pengolahan data yang telah diorganisasi menjadi bentuk yang lebih berguna lagi dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan”.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki manfaat bagi pengguna.

Kualitas informasi

Tata Sutabri dalam Azizah, dkk (2017:16),[8]Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu akurat (accurate) , tepat waktu (timeliness) dan relevan (relevance), penjelasan tentang kualitas informasi tersebut akan dipaparkan di bawah ini.

  1. Informasi harus akurat(accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi ganggungan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat waktu
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
  3. Relevan(relevance)
    Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Konsep dasar perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Haryanto dan Koswara (2015:54),[9] mendefinisikan “Perancangan sistem yaitu marancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi”.

Menurut Rianti dan Pratama (2016:52)[10]“Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung sistem operasi sistem”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem yaitu marancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang terdiri dari langkah – langkah operasi dalam proses pengolahan data yang diperlukan untuk mendukung sistem operasi sistem

Tujuan Perancangan

Menurut Yunita, dkk (2017:281)[11] Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap untuk program dan ahli-ahli teknik terlibat.
perancangan%2Bsistem.png
Gambar 2.1 Perancangan Sistem
Sumber:

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Lestari, dkk (2016:44).,[12] “Flowchart adalah diagram yang menyatakan aliran proses dengan menggunakan anotasi bidang – bidang geometri, seperti lingkaran, persegi empat, wajik, oval dan sebagainya untuk mempersentasikan langkah – langkah kegiatan beserta urutannya dengan menghubungkan masing – masing langka tersebut menggunakan tanda panah”.
Menurut Iswandi (2015:73),[13]“Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis”.
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah diagram yang mempersentasikan langkah-langkah beserta urutan-urutan prosedur suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis”.
flowcat.png
Gambar 2.2 Simbol Flowchart
Sumber:Buku Dasar-dasar pemrograman karangan Bayu Rahayudi, ST.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Uzzaman (2015:71),[14]“Prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan. Pengembang sering memproduksi Prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.
Menurut Mulyani (2016:26),[15]“menerangkan bahwa prototyping merupakan teknik pengembangan sistem yang menggunakan prototype untuk menggambarkan sistem, sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan sistem yang akan dilakukannya.”

Jenis – Jenis Prototype

Menurut McLeod dan Schell dalam Mulyani (2016:27)[16] mendefinisikan 2(dua) tipe dari prototype yaitu::
  1. Evolutionary Prototype
    Evolutionary Prototype yaitu, prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh system.
  2. Requirement Prototype
    Requirement Prototype merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur system dimana pengguna atau pemilik system tidak bisa mendefinisikan system tersebut.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7),[17] mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Tahap tahap Elisitasi

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:74)[18], memiliki tahapan sebagai berikut :
  1. Elisitasi Tahap 1
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.
    1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory.
      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. (D) pada MDI itu artinya Desirable.
      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    3. (I) pada MDI itu artinya Inessential.
      Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.
    1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elicitation
    Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Mardiani, Gentisya Tri dalam Hendini (2016:107),[19] "Monitorning adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program kegiatan itu selanjutnya:.
Menurut Sutabri dalam Syahrul (2018:9),[20]"Monitoring didefinisikan sebagai langkah untuk mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi, melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan, mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan".
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa Monitoring adalah mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program kegiatan itu selanjutnya.

Tujuan Monitoring

Berikut ini adalah tujuan dari Monitoring menurut para ahli sebagai berikut:
Menurut Tandilintin (2019:70),[21]"Tujuan Monitoring adalah untuk mengkaji kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan
Menurut Simbar (2016:175),[22]"Tujuan Monitoring adalah untuk mendapatkan data-data atau pandangan agar diperoleh umpan balik bagi kebutuhan tertentu.

Tahapan Monitoring

Menurut Simbar (2016:175),"[22]"Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar yaitu" adalah sebagai berikut :
  1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring.
  2. proses di dalam analisis data monitoring.
  3. proses di dalam menampilkan data hasil monitoring.

Konsep Dasar Mikrokontroler

Definisi Mikrokontroler

Menurut Dharmawan (2017:1)[23],"Mikrokontroler merupakan chip mikrokomputer yang secara fisik berupa IC (Integrated Circuit).
Menururt Murtuza dkk (2015)[24] A microcontroller is a microcomputer in a single chip. A controller is used to control some process or aspect of the environment. As the process of miniaturization continued, all of the components needed for a controller were built right onto one chip. A microcontroller is a highly integrated chip, which includes on one chip, all or most of the parts needed for a controller. The microcontroller could be called a "one-chip-solutio.
Menurut Wibowo dan Habib (2017),[25]microcontroller is a system microprocessor in which there already exist central processing unit (CPU), read-only memory (ROM), random access memory (RAM), input/output (I/O), Clock, and other internal equipment already connected and well organized by the manufacturer and packaged in a single chip that is ready to use, so the programmer should program ROM contents in accordance with the rules of usage by the manufacturer
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah chip mikrokomputer yang secara fisik berupa IC (Integrated Circuit) yang didalamnya terdapat CPU,ROM,RAM,I/O.

Keunggulan Menggunakan Mikrokontroler

Menurut Iswanto (2016:1),[26]Terdapat beberapa keunggulan yang diharapkan dari alat-alat yang berbasis mikrokontroler yaitu :
  1. Keadaan tinggi (Hight realibity) dan kemudahan integrasi dengan komponen lain (high degree of integration).
  2. Menurut Roihan dkk, CERITA Journal Vol. 3 No. 2 (2017:153)[27] mikrokontroler adalah sebuah alat elektronika digital berbentuk single chip komputer, yang didalamnya terdapat sebuah inti prosesor, memori, dan perlengkapan input- output”.
  3. yang semakin dapat diperkecil (reduced in size).
  4. Penggunaan komponen yang sedikit (reduced component count) yang menyebabkan biaya produksi dapat semakin ditekan (lower manufacturing cost).
  5. Waktu pembuatan lebih singkat (shorter development time) sehingga lebih cepat pula dijual dipasaran sesuai kebutuhan (shorter time to market).
  6. Konsumsi daya yang rendah (lower power consumption).

Konsep Dasar ESP 32

Definisi ESP 32

Menurut (Biswas, 2018),[28]ESP32 dikenalkan oleh Espressif System yang merupakan penerus dari mikrokontroler ESP8266. Mikrokontroler ESP32 memiliki keunggulan yaitu sistem berbiaya rendah, dan juga berdaya rendah dengan modul WiFi yang terintegrasi dengan chip mikrokontroler serta memiliki bluetooth dengan mode ganda dan fitur hemat daya menjadikannya lebih fleksibel. ESP32 kompatibel dengan perangkat seluler dan aplikasi IoT (Internet of Things). Mikrokontroler ini dapat digunakan sebagai sistem mandiri yang lengkap atau dapat dioperasikan sebagai perangkat pendukung mikrokontroler host.

Konsep Dasar Arduino IDE

Definisi Arduino IDE

Menurut Mulyana (2014:173)[29]“Intergrated Development Environment (IDE) yaitu berupa software processing yang digunakan untuk menulis program ke dalam Arduino Uno, merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java”.

Bagian-Bagian IDE Arduino

Menurut Mulyana (2014:173)[29] Software (IDE) Intergrated Development Environment Arduino Uno terdiri dari tiga bagian yaitu :
  1. Editor Program
    Untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing. Listing program pada Arduino disebut Sketch.
  2. Complier
    Modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program) ke dalam kode biner, karena kode biner adalah bahasa satu-satunya bahasa program yang dipahami oleh Mikrokontroler.
  3. Uploader
    Modul yang berfungsi memasukan kode biner ke dalam memori Mikrokontroller

Konsep Dasar Internet of Things

Definisi Internet of Things

Menurut Madakam S, dkk (2015:250) [30]An open and comprehensive network of intelligent objects that have the capacity to auto-organize, share information, data and resources, reacting and acting in face of situations and changes in the environment “Jaringan terbuka dan komprehensif dari objek yang cerdas yang memiliki kemampuan untuk mengatur secara otomatis, berbagi informasi, data dan sumber daya, bereaksi dan bertindak dalam menghadapi situasi dan perubahan di lingkungan.

Konsep Dasar GPS Module

Definisi GPS Neo 6

Menurut Gusmanto (2016:3)[31]“Modul yang sangat mudah digunakan dan dikoneksikan ke mikrokontroler atau dihubungkan langsung dengan PC. Dengan modul GPS ini memungkinkan untuk mengetahui posisi (Titik Koordinat) dengan bantuan satelit GPS”.

Konsep Dasar Buzzer

Definisi Buzzer

Menurut Sulistyowati dan Dedi Dwi Febriantorodi dalam Jurnal IPTEK (2012:5[32]“Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara”.

Konsep Dasar Black Box Testing

Menurut Tjandra dan Pickerling (2015:369)[33] Black-Box testing adalah metode dimana penguji atau tester hanya mengetahui apa yang harus dilakukan suatu software. Penguji tidak mengetahui bagaimana software tersebut beroperasi. Jadi penguji hanya menerima hasil dari apa yang dimasukkan (input) tanpa mengetahui bagaimana atau mengapa bisa demikian.Black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari Software Under Test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional dari suatu program.

Konsep Dasar Literature Review

Menurut Mulyandi dalam Nina Rahayu (2014:49),[34]“Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical finding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.
Literature Review merupakan salah metode pustaka dalam mencari informasi untuk mengerjakan proyek ini. Fungsi dari Literature Review di antaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama di bidang ini. Beberapa literature review yang penulis baca :
  1. Penelitian yang dilakukan oleh Dhanalakshmi, and Leni, A. E. S. (2017). Dalam International Journal on Smart Sensing and Intelligent Systems dengan judul ” Instance Vehicle Monitoring And Tracking With Internet Of Things Using Arduino. Membahas tentang alat pelacak yang terjangkau menggunakan GPS,sinyal GSM dan Mikrokontroler Arduino.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Tomy Okta Syafri, dkk (2016) dari Universitas Telkom dengan judul “Kunci Keamanan Dan Pembatas Kecepatan Untuk Sepeda Motor Menggunakan Sensor Kecepatan Berbasis Mikrokontroller”. Membahas tentang kunci keamanan dan sistem alarm yang fungsinya untuk mengakses penggunaan sepeda motor serta memberi peringatan baik bagi pemilik sepeda motor atau orang lain yang berniat ingin mencuri, dan kedua : pembatas kecepatan (Speed Limiter) yang fungsinya untuk membatasi kecepatan yang dapat dicapai oleh pengguna sepeda motor.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Kurniawan (2017) dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dengan judul “Rancang Bangun Sistem Online Monitoring Kecepatan Kendaraanpada Jalan Tol Dengan Raspberry Pi Dan Arduino” Membahas tentang mendeteksi kecepatan suatu kendaraan dengan menggunakan dua sensor ultrasonik yang berguna untuk menghitung kecepatan kendaraan dan selanjutnya akan dimonitoring secara online. Jika nantinya ditemukan pelanggaran batas kecepatan yang dideteksi oleh perhitungan sensor maka kamera pada sistem akan mengambil gambar kendaraan terse-but, serta mengirimkan data kecepatan kendaraan menuju database online sehingga dapat ditindak lanjuti oleh petugas yang berwenang.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Krisna Novendra (2018) dari Politeknik Negeri Padang dengan judul “Sistem Monitoring Kecepatan Kendaraan Bermotor Secara Otomatis Dengan Output Suara Berbasis Mikrokontroler”. Membahas tentang pengasawan kecepatan menggunakan dua sensor ultrasonic sebagai data start dan stop sehingga didapatkan data rentang waktu kecepatan tersebut. Apabila melebihi kecepatan yang sudah ditentukan maka buzzer akan aktif dan modul DFPlayer akan mengolah suara yang telah diprogram untuk di output-kan melalu speaker.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Paras Sandip Waykole, dkk dalam International Journal of Advance Research, Ideas and Innovations in Technology (2018) dari Amrutvahini College of Engineering, Sangamner, Maharashtrat dengan judul “Smart Vehicle System for Over-Speeding Detection”. Membahas tentang pemantauan kecepatan kendaraan menggunakan sesnsor hall-effect untuk membaca kecepatan kendaraan saat ini dan merekam kecepatannya dan koordinat kendaraan di basis data yang terletak di cloud. Kemudian dilaporkan ke otoritas yang bertanggung jawab.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Yash Agrawal, dkk. Dalam International Journal of Transportation Science and Technology (2018) dengan judul “Smart vehicle monitoring and assistance using cloud computing in vehicular Ad Hoc networks” . Membahas tentang sistem transportasi cerdas untuk mengurangi kemacetan, kecelakaan dan juga polusi.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Kismat Pradhan, dkk. Dalam International Journal of Advance Research, Ideas and Innovations in Technology (2018) dari Centre for Computers and Communication Technology, South Sikkim, Sikkim dengan judul “Vehicle tracking system using GPS technology”. Membahas tentang sistem pelacakan kendaraan secara real time menggunakan GPS.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Manini Kumbhar, dkk. 2015. Dalam International journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering Dari Department of Computer Engineering, S.B.P.C.O.E Indapur, Pune, Maharashtra, India. Dengan judul “Real Time Web Based Bus Tracking System”. Membahas tentang deteksi lokasi bus menggunakan GPS dan dapat diakses melalui aplikasi berbasis web.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah PT Transpportasi Jakarta

TransJakarta adalah sebuah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (208 km). Sistem BRT ini didesain berdasarkan sistem TransMilenio di Bogota, Kolombia. Terhitung sejak 1 Februari 2004, TransJakarta resmi beroperasi. (sumber situs resmi PT.Transportasi Jakarta)
TransJakarta diputuskan berbentuk Badan Pengelola (BP) TransJakarta berdasarkan Keputusan Gubernur No. 110/2003 dimana: TransJakarta dikelola secara non-struktural, Menggunakan dana transfer, Anggaran yang fleksibel, Pendapatan yang dapat disetor, Bertanggungjawab langsung ke Gubernur.
Pada 4 Mei 2006, Gubernur DKI Sutiyoso mengubah BP TransJakarta menjadi Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta yang adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta. Hal ini diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI No. 48 Tahun 2006.
Pada 27 Maret 2014, TransJakarta berubah status menjadi bentuk BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dan resmi berganti nama menjadi PT. Transportasi Jakarta. Rencana pembukaan layanan koridor-koridor baru terus berjalan, inovasi-inovasi pun diluncurkan demi kenyamanan para pelanggan.

Visi dan Misi

VISI
Connecting The Life Of Jakarta
MISI
Together We Provide Integrated Transportation Services To Ease And Bring Happiness In The Life Of Jakarta.


Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi PT Transportasi Jakarta
Sumber: http://PT.Transportasi Jakarta/

Tugas dan Tagung Jawab

Berdasarkan struktur organisasi diatas, uraian singkat tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dari PT. Transportasi Jakarta adalah sebagai berikut:
  1. Rapat Umum Pemengang Saham
    RUPS berperan sebagai mekanisme utama untuk melindungi dan melaksanakan hak-hak pemegang saham. Sebagai organ perusahaan, RUPS memegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan, serta memiliki segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
  2. Dewan Komisaris
    Dewan Komisaris berperan melakukan pengawasan, maka seorang komisaris wajib dengan iktikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi untuk kepentingan perushaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
  3. Komite-Komite Dewan Komisaris
    Komite – Komite Dewan Komisaris berperan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dengan tujuan membantu Dewan Komisaris dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan (oversight) atas hal-hal yang terkait dengan laporan keuangan, sistem pengendalian. Internal.
  4. Direktur Utama
    Bertanggung jawab terhadap kerugian yang mungkin dihadapi perusahaan, pun bertanggung jawab terhadap keuntungan perusahaan. Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah kebijakan dalam perusahaan. Merencanakan, mengembangkan dan mengelola berbagai sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan milik perusahaan.
  5. Direktur Oprasional
    Bertanggung jawab pada semua aktivitas operasional perusahaan yang di bawahinya, mulai dari perencanaan proses hingga bertanggung jawab pada hasil akhir proses. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Operasional dibantu oleh penanggung jawab tugas, yang terdiri dari :
    1. Kepala Divisi Manajemen Pramudi
    2. Kepala Divisi Pendukung Operasi
  6. Direktur keuangan
    Bertanggung jawab untuk membantu perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan dengan memberi nasihat keuangan yang sesuai. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Keuangan dibantu oleh penanggung jawab tugas, yang terdiri dari :
    1. Kepala Divisi Anggaran
    2. Kepala Divisi Pembayaran & Akuntansi
    3. Kepala Divisi Pengawasan Pendapatan & Biaya
    4. Kepala Divisi Teknologi Informasi
  7. Direktur Fasilitas Dan Teknik
    Bertanggung jawab merumuskan kebijaksanaan fasilitas & teknik operasi perusahaan, serta mengawasi kesinambungan operasional perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Fasilitas dan Teknik dibantu oleh penanggung jawab tugas, yang terdiri dari :
    1. Kepala Divisi Teknik dan Manajemen Operator
    2. Kepala Divisi Pemeliharaan Sarana
    3. Kepala Divisi Pemeliharaan Prasarana
  8. Direktur Pelayanan dan Pengembangan
    Bertanggung jawab melaksanakan program kegiatan dan penyusunan kebijakan penyelenggaraan kegiatan pelayanan serta membina dan memotivasi karyawan dalam upaya peningkatan produktifitas kerja. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Fasilitas dan Teknik dibantu oleh penanggung jawab tugas, yang terdiri dari :
    1. Kepala Divisi Manajement Pelayanan
    2. Kepala Divisi Pengembangan Proses & Bisnis
    3. Kepala Divisi Rantai Suplai
    4. dDeputi Direktur SDM dan Umum
    5. Kepala Divisi Umum & Logistik
    6. Kepala Divisi Sumber Daya Manusia


    Tujuan Preancangan

    Tujuan perancangan alat diharapkan dapat memberi efek positif diantaranya adalah :
    1. Dapat membantu petugas dalam memantau kecepatan bus Transjakarta.
    2. Menghasilkan output berupa laporan secara otomatis melalui e-mail apabila ada pramudi (supir) yang melanggar batas kecepatan maksimum.
    3. Dapat menghasilkan sebuah alat yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan efektivitas kinerja karyawan.

    Langkah Langkah Perancangan

    Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam perancangan pada pembuatan alat pembuatan sistem monitoring kecepatan bus berbasis ESP 32 pada PT.Transportasi Jakarta menggunakan flowchart sistem dan diagram blok.

    Flowchart Sistem yang Berjalan

    Sistem Monitoring yang berjalan pad PT.Transportasi Jakarta. Sebelum bus transjakarta mulai pelayanan, PDO (Petugas Driving Order) menginput nomor bodi bus,nama dan nik pramudi. Setelah selesai PDO memberikan driving order berupa struk kertas. Kemudian bus dapat dideteksi oleh petugas pemantau kecepatan yang berada di command center.
    Tampilan layar di command center menunjukan semua bus yang beroperasi dan tidak terdeteksi mana yang melanggar batas kecepatan. Pada saat proses pemantauan kecepatan,petugas pemantau harus input rute terlebih dahulu, kemudian mengklik bus yang berwarna merah (overspeed), selanjutnya diberikan sanksi.
    Gambar 3.2. Flowchart sistem yang berjalan

    Diagram Blok

    Beberapa komponen yang dibutuhkan untuk merakit alat ini adalah, ESP 32, Sensor Infrared Line Tracking, GPS Neo 6MV2, aplikasi Blynk,Json Formatter, E-mail, Buzzer dan Koneksi dengan Internet.
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.3.Diagram blok
    Sumber: Dokumentasi Pribadi
    Keterangan dan penjelasan pada diagram blok di atas yaitu sebagai berikut:
    1. ESP 32 di gunakan sebagai pusat pengendali dan pemrosesan alat
    2. GPS Neo 6MV2 di gunakan untuk menampikan titik lokasi bus overspeed
    3. Sensor Infrared Line Tracking di gunakan untuk mendapatkan angka kecepatan
    4. Buzzer sebagai penanda apabila bus melebihi kecepatan
    5. E-mail sebagai output apabila bus melebihi kecepatan
    6. Blynk merupakan aplikasi yang di gunakan untuk menampilkan kecepatan secara real time.
    7. Wifi sebagai koneksi internet agar sistem dapat berjalan
    8. Json Formatter digunakan untuk menampilan kecepatan bus secara real time.
    9. Accu sebagai sumber daya agar alat dapat dihidupkan.

    Cara Kerja

    Alat ini digunakan untuk memonitoring kecepatan Bus Transjakarta, apabila ada Bus yang melebihi batas kecepatan yang sudah ditentukan maka secara otomatis alat akan memberikan output berupa email ke tim pemantau.

    Masukan(Input)

    Komponen yang termasuk masukan adalah :
    1. Sensor Infrared Line Tracking
    2. GPS Neo 6MV2
    cara Kerja :
    Prototype ini akan melakukan pengukuran kecepatan pada bus transjakarta yang sedang melakukan pelayanan dengan menggunakan sensor Infrared Line Tracking. Apabila bus melaju melebihi kecepatan yang sudah ditentukan yaitu 60 Km/Jam maka modul GPS Neo 6MV2 akan menyimpan lokasi dimana bus tersebut melebihi kecepatan kemudian dikirimkan melalui E-mail.

    Proses(Proces)

    Komponen yang termasuk pemrosesan adalah :
    1. IDE Arduino
    2. ESP 32
    cara Kerja :
    Selanjutnya, Arduino IDE akan memproses data yang didapat dari sensor Infrared Line Tracking dan modul GPS Neo 6MV2. Kemudian data tersebut dikirimkan ke ESP 32 agar menghasilkan keluaran (output).

    Keluaran(Output)

    Kompenen yang termasuk keluaran (output) adalah :
    1. Buzzer
    2. E-mail
    3. Json Formatter
    cara Kerja :
    Nilai kecepatan yang didapatkan akan ditampilkan di dashboard Json. Kemudian apabila bis melaju melebihi kecepatan yang sudah ditemtukan maka buzzer akan menyala dan mengirimkan e-mail beserta lokasi bus tersebut melebihi batas kecepatan yang didapatkan dari modul GPS Neo 6MV2.

    =Pembuat Alat

    Perangkat keras(Hardware)

    Alat yang digunakan :
    1. ESP 32
    2. Buzzer
    3. Sensor Infrared Line Tracking
    4. GPS Neo 6MV2
    5. Kabel Jumper
    6. Breadboard
    7. Powerbank
    Berikut ini pengertian dari beberapa Perangkat Keras (Hardware) yang di gunakan.
    1. ESP32 adalah serangkaian sistem berbiaya rendah dan berdaya rendah pada mikrokontroler chip dengan Wi-Fi terintegrasi dan Bluetooth mode ganda.>Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara.
    2. Sensor infrared line tracking merupakan sensor cahaya hitam dan putih yang digunakan untuk mendeteksi kecepatan garis putih pada tier road / ring road kendaraan roda .
    3. GPS Neo 6MV2 adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit,didesain agar dapat menyediakan posisi secara instan.
    4. Kabel Jumper disini digunakan sebagai media penghubung antara mikrokontroller Esp32 dengan perangkat elektronika yang lainnya.
    5. Breadboard merupakan sebuah board atau papan yang berfungsi untuk merancang sebuah rangkaian elektronik sederhana. Breadboard tersebut nantinya akan dilakukan prototipe atau uji coba tanpa harus melakukan solder.
    6. Powerbank disini digunakan sebagai suplai listrik pada mikrokontroller dan perangkat elektronika yang lainnya.

    Pemasangan perangkat keras(Hardware)

    1. Pemasangan Sensor Infrared Line Tracking
    2. Gambar 2.8Pemasangan Sensor Infrared
      Sumber: Dokumentasi Pribadi


        Faktor Internal

       

       

       

       

       

       

       

       

       

      Faktor Ekternal

      Kekuatan (Strenght)

       

      Tersedianya perangkat keras seperti komputer ,printer sebagai sarana untuk membuat laporan

      Kantor keluranan desa serdang wetan sudah ada sejak 1959.

       

       

       

       

       

      Kelemahan (weaknesses)

       

      Pembutan laporan bulanan masih menggunkan ms word

      Belum adanya sistem yang terkomputerisasi dalam pengajuan surat pengantar keterangan usaha

       

       

       

       

      Opportinities (Peluang)


      Perkembangan teknologi dan informasi

      Pengajuan surat keterangan usaha jadi lebih mudah karena sudah terkompurisasi

      Strategi SO

       

      Memanfaat kan kemajuan teknologi informasi sebagai acuan untuk pembutatan sistem aplikasi pengajuan surat keterangan usaha agar mempermudah masyarakat dalam pengajuan  surat keterangan usaha

      Strategi WO

       

      Meningkatkan kinerja agar proses pengajuan surat keterangan usaha jadi lebih mudah dan cepat bisa d mana saja dan kapan saja

      Threats (Ancaman)

       

      Gngguan terhadap jaringan LAN/WAN yang tidak berfungsi

      Ancaman Virus virus, spyware, malware dan cracker yang dapat membuat kinerja sistem rusak.

      Strategi ST

       

      Perlu menciptakan sistem pengajuan surat keterangan usaha yang terkompurisasi agar data tidak hilang dan proses laporan bulanan pada pimpinan jadi lebih cepat . 

      Strategi WT

       

      Meningkatkan Kualitas SDM melakukan pelatihankepada staff kelurahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

      Konfigurasi sistem

      Spesifikasi Hardware

      <p style="line-height: 2">Adapun Perangkat Keras /hardware yang di gunakan saat ini di Kelurahan Desa Serdang Wetan dalam menunjang kinerja sebagai berikut:</p>
      1. Processor : Dual - Core 260 GHz
      2. Komputer : Monitor 14 inc
      3. Mouse : Logitech
      4. Ram : 1 GB
      5. HD : 80GB

      Spesifikasi software

      <p style="line-height: 2">Perangkat lunak /software yang di gunakan di kelurah desa serdang wetan untuk menunjang kinerja </p>
      1. Microsoft windows 2007
      2. Microsoft office 2007
      3. Google chrome


      Hak akses (Brainware)

      <p style="line-height: 2">Hak akses yang di berikan hanya kepada 3 orang tersebut</p>
      1. Staff umum
      2. Sekertaris
      3. Kepala Desa
      4. Penduduk
      5. RT

      Permasalah Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

      1. Permasalahan Yang Dihadapi
        Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan melihat sistem yang berjalan saat ini pada keluraha desa serdang wetan berikut permasalahan yang di hadapi di Kelurahan desa serdang wetan sebagai berikut:
        1. Pengajuan surat keterangan usaha masih manual masih menggunakan buku buku besar untuk pencatatan register pengajuan surat keterangan usaha.
        2. Sistem yang berjalan saat ini belum terkomputrisasi dengan benar membutuhkan waktu yang lama untuk pengajuan surat keterangan usaha
        3. Pembuatan lapora bulanan pengajuan surat keteranga usaha masih manual masih menggunakan Ms word sistem yang berjalan saat ini belum terdatabase
      2. Alternatif masalah
        Berdasarkan analisa sistem yang berjalan dapat di ambil kesimpulan pada sistem pengajuan surat keterangan usaha masih manual di kelurahan desa serdang wetan masih ada kendala sistem yang belum terkomputerisasi maka peneliti menyarankan membuat sistem aplikasi pengajuan surat keterangan usaha berbasis website
        1. Membuat sistem pengajuan surat keterangan usaha berbasis website agar dapat mempermudah masyrakat dalam membuat pengajuan surat keterangan usaha.
        2. Mempermudah dalam pembuatan laporan bulanan karena datanya sudah tersimpan di database
        3. Mempermudah masyaratakat dalam pengajuan surat keterangan usaha secara cepat di mana saja dan kapan saja.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap 1

      <p style="line-height: 2">Elisitasi tahap 1 merupakan daftar hasil wawancara dengan stakeholder mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut adalah hasil elisitasi tahap 1 :</p>
      <p style="line-height: 2">Tabel 3.2 Elisitasi tahap 1</p>

      ANALISA KEBUTUHAN

      Functional

      Saya ingin sistem dapat :

      No

      Keterangan

      1

      Menampilkan menu home

      2

      Menampilkan menu admin

      3

      Menampilkan profil kelurahan

      4

      Menampilkan logo kelurahan

      5

      Menampilkan sejarah kelurahan

      6

      Menampilkan visi misi kelurahan

      7

      Menampilkan formulir online

      8

      Menampilkan menu log in user yang berisi user name dan password

      9

      Menampilkan menu register

      10

      Manampilkan notifikasi berhasil log in

      11

      Menampilkan menu edit

      12

      Menampilkan notifikasi jika password dan user name salah

      13

      Manampilkan data penduduk

      14

      Menampilkan jumlah permohonan surat keterangan usaha

      15

      Mengirim email secara otomatis kepada pemohon

      16

      Menampilkan menu upload persyaratan(NIK KTP/Keterangan dari rt)

      17

      Menampilkan menu hapus,tambah

      18

      Menampilkan menu logout

      19

      menampilkan data permohonan surat keterangan usaha

      20

      Menampilkan laporan data surat keterangan usaha

      21

      Manampilkan stuktur organisasi kelurahan desa sedang wetan

      22

      Menampilkan alamat kelurahan

      23

      Menampilkan menu lihat data dan status pengajuan

      24

      Menampilkan hak akses penguna

      25

      Menampilkan menu penguna

      Non functional

      Saya ingin sistem dapat

      1

      Sistem mudah di pahami user

      2

      Hak akses di batasi user tertentu

      3

      Pasword sebagai keamanan

      4

      Keamanan data terjamin

      Elisitasi Tahap II

      <p style="line-height: 2">Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI(Mandatory, Desirable, Inessential).Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberikan opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:</p>
      <p style="line-height: 2">Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II</p>

      ANALISA KEBUTUHAN

      Functional

      Saya ingin sistem dapat :

      1

      Menampilkan menu home

       

       √

       

      2

      Menampilkan menu admin

       

       

      3

      Menampilkan profil kelurahan

       

       

       √

      4

      Menampilkan logo kelurahan

       

       √

       

      5

      Menampilkan sejarah kelurahan

       

       

       √

      6

      Menampilkan visi misi kelurahan

       

       

       √

      7

      Menampilkan formulir online

       

       

      8

      Menampilkan menu log in user yang berisi user name dan password

       

       

      9

      Menampilkan menu register

       

       

      10

      Manampilkan notifikasi berhasil log in

       

       √

       

      11

      Menampilkan menu edit

       

        

      12

      Menampilkan notifikasi jika password dan user name salah

       

       √

       

      13

      Manampilkan data penduduk

       √

       

       

      14

      Menampilkan jumlah permohonan surat keterangan usaha

       

       √

       

      15

      Mengirim email secara otomatis kepada pemohon

       

       

      16

      Menampilkan menu upload persyaratan(NIK KTP/Keterangan Ddari rt)

       √

       

       

      17

      Menampilkan menu hapus, tambah

       √

       

       

      18

      Menampilkan menu log out

       

       

      19

      menampilkan data permohonan surat keterangan usaha

       

       

      20

      Menampilkan laporan data surat keterangan usaha

       

       

      21

      Manampilkan stuktur organisasi kelurah desa sedang wetan

       

       

      22

      Menampilkan alamat kelurahan

       

       

       √

      23

      Menampilkan menu lihat data dan status pengajuan

       

       

      24

      Menampilkan hak akses penguna

       

       

      25

      Menampilkan menu penguna

       

       

       

      Saya ingin sistem dapat

      1

      Hak akses di batasi user tertentu

       

       

      2

      Hak akses di batasi user tertentu

       

       

      3

      Pasword sebagai keamanan

       

       

      4

      Keamanan data terjamin

       

       

      Elisitasi Tahap III

      <p style="line-height: 2">Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang kategorinya (I) pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:</p>
      1. T (Technical), berarti bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. O (Operational), berarti bagaimana tata cara/oprasi penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. E (Economy), berarti berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
      <p style="line-height: 2">Metode TOE di atas dibagi kembali menjadi beberapa pilihan yaitu option LMH (Low, Midle, High) dengan penjelasan sebagai berikut:</p>
      1. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      <p style="line-height: 2">Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III</p>

      ANALISA KEBUTUHAN

      Functional

      T

      O

      E

      Saya ingin sistem dapat :

      L

      M

      H

      L

      M

      H

      L

      M

      H

      1

      Menampilkan menu home

       

       

       

       

       

       

      2

      Menampilkan menu admin

       

       

       

       

       

       

      3

      Menampilkan logo kelurahan

       

       

       

       

       

       

      4

      Menampilkan formulir online

       

       

       

       

       

       

      5

      Menampilakan menu log in user yang berisi user name dan password

       

       

       

       

       

       

      6

      Menampilkan menu register

       

       

       

       

       

       

      7

      Manampilkan notifikasi berhasil log in

       

       

       

       

       

       

      8

      Menampilkan menu edit

       

       

       

       

       

       

      9

      Menampilkan notifikasi jika password dan user name salah

       

       

       

       

       

       

      10

      Manampilkan data penduduk

       

       

       

       

       

       

      11

      Menampikan jumlah permohonan surat keterangan usah

       

       

       

       

       

       

       

       

      12

      Menampilkan menu upload persyaratan(NIK KTP/Keterangan dari rt)

       

       

       

       

       

       

      13

      Mengirim email secara otomatis kepada pemohon

       

       

       

       

       

       

      14

      Menampilkan menu hapus, tambah

       

       

       

       

       

       

      15

      Menampilkan menu log out

       

       

       

       

       

       

      16

      menampilkan data permohonan surat keterangan usaha

       

       

       

       

       

       

      17

      Menampilkan laporan data surat keterangan usaha

       

       

       

       

       

       

      18

      Menampilkan menu data status pengajuan

       

       

       

       

       

       

      19

      Menampilkan hak akses penguna

       

       

       

       

       

       

      20

      Menampilkan menu pengguna

       

       

       

       

       

       

      Functional

      T

      O

      E

      Saya ingin sistem :

      L

      M

      H

      L

      M

      H

      L

      M

      H

      1

      Sistem mudah di pahamu user

       

       

       

       

       

       

      2

      Hak akses di batasi user tertentu

       

       

       

       

       

       

      3

      Password sebagai keaman

       

       

       

       

       

       

      4

      Keamanan data terjamin

       

       

       

       

       

       

      Final Draf Elisitasi

      <p style="line-height: 2">Final draf elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan tahapan elisitasi yang dapat di jadikan acuan untum membangun suatu sistem berikut tabel draf final elistasi yaitu</p>
      <p style="line-height: 2">Tabel 3.5 Final Draf Elisitasi</p>

      ANALISA KEBUTUHAN

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin sistem dapat :

      No

      Keterangan

      1

      Menampilkan menu home

      2

      Menampilkan menu admin

      3

      Menampilkan logo kelurahan

      4

      Menampilkan formulir online

      5

      Menampilak menu log in user yang berisi user name dan password

      6

      Menampilkan menu register

      7

      Manampilkan notifikasi berhasil log in

      8

      Menampilkan menu edit

      9

      Menapilkan notifikasi jika password dan user name salah

      10

      Manampilkan data penduduk

      11

      Menampilkan jumlah permohonan surat keterangan usah

      12

      Mengirim email secara otomatis kepada pemohon

      13

      Menampilkan menu upload persyaratan(NIK KTP/Keterangan dari rt)

      14

      Menampilakan menu hapus, tambah

      15

      Menampilkan menu log out

      16

      menampilkan data permohonan surat keterangan usaha

      17

      Menampilkan laporan data surat keterangan usaha

      18

      Menampilkan menu data status pengajuan

      19

      Menampilkan hak akses penguna

      20

      Menampilkan menu pengguna

      Peyusun

       

       

      Nurul Fadillah Aprianti
      (1511489860)

      Menyetujui

      Pembimbing 1

       

       

      (Padeli, M.Kom,)
      NID : 03002

      Pembimbing 2

       

       

      (Erna Astriyani, S.kom,,M.T.I)
      NID : 15017

      Stakeholder

       

       

      Oom Patonah

      Kepala Prodi

       

       

      (Euis Sitinur Aisyah,M.Kom)
      NIP:06003





      DAFTAR PUSTAKA

      1. Loveri,Tomi. 2018. Perancangan Sistem Informasi Delivery Order Pupuk Merk Trubus Berbasis Web Pada Cv.Prabu Siliwangi Padang. Padang. Jurnal J-Click Vol 5 No.1.Juli 2018
      2. Aisyah, Euis Sitinur, Novi Nur Atika, Rere Intan Fandiny. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor Studi Kasus Pt.Istem. Tangerang. Journal Sensi Vol 3 No. 1. Februari 2017
      3. 3,0 3,1 Rusdiana, A., dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
      4. Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK – SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan. Jurnal Sains Dan Informatika. Vol 1 No. 2. November 2015
      5. Rahayu, Sri, sandro Alfeno, Kartika Novianti Wahyono. 2019. “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pengolahan Data Pembuatan Akta Tanah Pada Kantor Desa Cangkudu Tangerang”. Tangerang. ICIT Journal Vol 5 No. 1. Februari 2019
      6. Mulyati, Rasyid Tarmizi, Angga Panugali. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Tangerang. ICIT Journal Vol 4 No. 2. Agustus 2018
      7. Triyono, Wahyu Hidayat, Purnomo. 2019. Bangun Data Mining Untuk Rumah Sehat Oleh Dinas Kominfo Daerah Kota Tangerang. Tangerang. ICIT Journal vol 5 No. 1. Februari 2019.
      8. Azizah Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada PT. Flex Indonesia. Tangerang. Journal SENSI Vol 3 No. 1. Februari 2017.
      9. Haryanto. Dadang Haryanto, Dede Koswara. 2015. Perancangan Sistem InformasiAkuntansi Terintegrasi PT Petrokimia (Studi Kasus Di Toko/ Kios Pupuk Bersubsidi Cineam, Kantor Cab. PT. Angkasa Raya Christa (ARC) Kab. Tasikmalaya). Jurnal Manajemen Informatika Vol.2 No.2. Tasikmalaya: STMIK DCI.
      10. Rianti, Eva, dan Robby Noval Pratama. 2016. “Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten Smpn 7 Sijunjung Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process.” RISTEKDIKTI 49-60.
      11. Yunita, Irma, dan Joni Devitra. 2017. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Pada SMK Negeri 4 Kota Jambi.” Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol 2 No.1: 278-294.
      12. Lestari, Rahma Wayan, Indra Kanedi, dan Yode Arliando. 2016. “Siste Informasi Geografis (SIG) Daerah Rawan Banjir Di Kota Bengkulu Menggunakan Arcview.” Jurnal Media Infotama Vol.12 No. 1 41-48.
      13. Iswandi, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung – Barung Balantai Timur. Jurnal tekno Vol 3, No 2. Hal 70-79. Oktober 2015.
      14. Uzzaman. Anis. 2015. Panduan Membangun Startup Ala Sillicon Valey. Yogyakarta.
      15. Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika. ISBN : 978-979-19906-2-2.
      16. Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika. ISBN : 978-979-19906-2-2.
      17. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017.
      18. Bachtiar, Dede, Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: Bima Sarana Global.ISSN: 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 1-Maret 2015.
      19. Gusmanto. Marindani, Elang Derdian dan Sanjaya Bomo Wibowo. 2016. Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini dan Pelacakan Pada Kendaraan Sepeda Motor dengan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano.
      20. Syahrul. 2018. Aplikasi Monitoring Proses Marketing Divisi Penerimaan Mahasiswa Baru (Pmb) (Studi Kasus : Amik Tri Dharma Pekanbaru). Pekanbaru. Jurnal Informatika, Manajemen dan Komputer Vol. 2. Desember 2018.
      21. Tandilintin, Abert, Ariya Pannadhitiana Candra, Galang Seseno Adji. 2019. Perancangan Aplikasi Project Monitoring Pada Pt Cyber Solution Berbasis Web. Tangerang. ICIT Journal Vol 5 No. 1. Februari 2019.
      22. 22,0 22,1 Simbar, Ritha Sandra Veronika, Alfi Syahrin. 2016. Prototype Sistem Monitoring Temperatur Menggunakan Arduino Uno R3 Dengan Komunikasi Wireless. Jakarta. Jurnal Teknik Mesin Mercu Buana Vol 5.
      23. Dharmawan, Hari Arief. 2017. Mikrokontroler : Konsep Dasar dan Praktis. Malang: UB Press.
      24. Martuza, Kazi Golam, Humayun Kabir, Farhana Hafiz, Fahmida Akter, Mahbubul Hoq, Mahedee Hasan dan Md. Abdul mannan Chowdhury. 2015. Design and Development of Low Cost and Portable Microcontroller Based Hygrometer. IOSR journal if Electrical and Electronics Engineering (IOSR-JEEE) Vol. 10, No. 3.
      25. Wibowo, Ferry Wahyu dan Muhammad Habib. 2017. A Low-Cost Entry Door Using Database Based On Rfid And Microcontroller. ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences Vol. 12 , No. 17.
      26. Iswanto. 2016. Belajar Mikrokontroler AT89S51 dengan Bahasa Basic. Yogyakarta: Deepublish.
      27. Roihan,Ahamad, Muhammad Sri Bintang Prasetyo dan Annas Rifa'i 2017 Monitoring Location Tracker Untuk Kendaraan Berbasis Rasbery Pi
      28. Biswas, Shatadru Bipasha, dan M. Tariq Iqbal. 2018. “Solar Water Pumping System Control Using a Low Cost ESP32 Microcontroller.” 2018 IEEE Canadian Conference on Electrical & Computer Engineering (CCECE).
      29. 29,0 29,1 Mulyana, Eka dan Rindi Kharisman. 2014. Perancangan Alat Peringatan Dini Bahaya Banjir Dengan Mikrokontroler Arduino Uno R3. Citec Journal Vol. 1, No. 3, Juli 2014 . (3 Maret 2018).
      30. Madakam, Somayya. 2015. Internet Of things. Smart Things. International Journal of Future Computer and Communication, Vol. 4, No. 4, August 2015. Diambil dari : http://www.ijfcc.org/vol4/395-ICNT2014-2-203.pdf . (22 Desember 2019).
      31. Gusmanto. Marindani, Elang Derdian dan Sanjaya Bomo Wibowo. 2016. Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini dan Pelacakan Pada Kendaraan Sepeda Motor dengan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano.
      32. Sulistyowati dan Dedi Dwi Febriantorodi. 2012. ”Perancangan Prototype sistem control dan monitoring pembatas daya listrik berbasis mikrokontroler”. Jurnal IPTEK Vol.16, No.1
      33. Tjandra, Suhatati dan C.Pickerling. 2015. Aplikasi Metode-Metode Software Testing Pada Configuration, Compatibility Dan Usability Perangkat Lunak. Seminar Nasional "Inovasi dalam Desain dan Teknologi” - IDeaTech 2015. ISSN: 2089-1121
      34. Rahayu,Nina. 2014.Perancangan Executive Informasion System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Café dan Resto. STMIK Raharja. Tangerang.

      DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Aditya abdul halim