SI1431481499
RANCANG BANGUN BREATHALYZER
BERBASIS IOT PADA PT
INDONESIA AIRASIA
Disusun oleh:
NIM |
: 1431481499 |
NAMA |
JURUSAN SISTEM KOMPUTER
KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2017/2018
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
RANCANG BANGUN BREATHALYZER
BERBASIS IOT PADA PT
INDONESIA AIRASIA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1431481499 |
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu |
Jurusan |
|
Konsentrasi |
Disahkan Oleh :
Tangerang, Juli 2018
Ketua |
|
|
|
|
Kepala Jurusan |
STMIK RAHARJA |
|
|
|
|
Jurusan Sistem Komputer |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
|
|
|
|
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd) |
NIP : 000594 |
|
|
|
|
NIP : 10001 |
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
RANCANG BANGUN BREATHALYZER
BERBASIS IOT PADA PT
INDONESIA AIRASIA
Dibuat Oleh:
NIM |
: 1431481499 |
NAMA |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Computer System
Disetujui Oleh :
Tangerang, Juli 2018
Pembimbing I
(Abert Tandilintin M.T) NID : 14028 |
Pembimbing II
(Jawahir, Ir.,MM) NID : 03023 |
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
RANCANG BANGUN BREATHALYZER
BERBASIS IOT PADA PT
INDONESIA AIRASIA
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1431481499
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Computer System
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Penguji :
Tangerang, 17 Juli 2018
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
RANCANG BANGUN BREATHALYZER
BERBASIS IOT PADA PT
INDONESIA AIRASIA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1431481499 |
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu |
Jurusan |
|
Konsentrasi |
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, Juli 2018
NIM : 1431481499
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Alkohol merupakan salah satu faktor terbesar yang dapat menimbulkan kecelakaan pada berbagai macam pekerjaan, termasuk pada jasa penerbangan yang membutuhkan keamanan yang amat tinggi. Mengonsumsi alkohol juga dapat mempengaruhi tingkah laku dan tingkat emosi seseorang sehingga hal tersebut dapat meningkatkan resiko terjadinya suatu kecelakaan. PT. Indonesia AirAsia adalah sebuah maskapai penerbangan bertarif rendah yang berbasis di Indonesia. Dalam melakukan pekerjaan di Keamanan Penerbangan (AVSEC), belum ada alat yang digunakan untuk mengetahui apakah kru mengonsumsi alkohol atau tidak. Hal ini dapat mengganggu keamanan dalam pekerjaan dan penerbangan sehingga diperlukan alat yang dapat mengetahui tingkat alkohol yang telah dikonsumsi melalui nafas. Prototipe ini akan dibuat dengan menggunakan Arduino Uno sebagai pusat pemroses, Sensor MQ-3 sebagai sensor pendeteksi adanya alkohol dalam nafas seseorang dan RFID Reader serta kartu RFID sebagai alat untuk membaca identitas pengguna. Data masukan berupa besar arus yang dihasilkan dari sensor akan diubah menjadi satuan BAC (Blood Alcohol Content), kemudian hasil keluaran tersebut akan ditampilkan melalui LCD 16x2. Prototipe juga dilengkapi dengan ESP8266 sehingga alat dapat mengirim laporan berupa email ke tim investigasi.
Kata Kunci : Breathalyzer, Alkohol , Arduino Uno , MQ-3, ESP8266, RFID
ABSTRACT
Alcohol is one of the biggest factors that can lead to accidents on a many actitivies, including those that require very high security. Consuming alcohol can also affect a person's behavior and emotional level so that it can increase the risk of an accident. PT. Indonesia AirAsia is a low cost carrier based in Indonesia. While working in Aviation Security, there was no tool used to determine whether the crew consumed alcohol or not. This can interfere with work security and aviation security so, a tool is needed to detect the level of alcohol consumed through the breath. This prototype will be created using Arduino Uno as the processing center ,the MQ-3 Sensor as a detector of the presence of alcohol in the breath and the RFID Reader as well as RFID card to read the user data.. The input data in the form of current from the sensor will be converted to BAC (Blood Alcohol Content),then the output will be displayed via 16x2 LCD. This prototype will also equipped with ESP8266 so it can sends email reports to the investigation team.
Keywords: Breathalyzer, Alcohol, Arduino Uno, MQ-3,ESP8266,RFID
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah. Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Di mana Skripsi ini disajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Skripsi yang diambil adalah “RANCANG BANGUN BREATHALYZER BERBASIS IOT PADA PT INDONESIA AIRASIA”. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang..
Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil berdasarkan hasil observasi, studi pustaka, serta sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Presiden Direktur STMIK Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
- Bapak Ferry Sudarto, S.Kom,M.Pd, M.T.I. selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
- Bapak Abert Tandilintin, M.T selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan bantuan kepada penulis.
- Bapak Jawahir, Ir, MM selaku Dosen Pembimbing II yang memberikan banyak masukan serta motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
- Capt. Jurry Soeryo Wiharko serta rekan rekan selaku penanggung jawab pada PT Indonesia Airasia yang telah memberikan masukan, pelajaran, serta bantuan selama penulisan skripsi ini.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
- Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
- Teman – Teman seperjuangan yang selalu memberi support selama menjalankan skripsi.
- Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun. Dalam penyusunan laporan ini sangat diharapkan oleh penulis.
Tangerang, 17 Juli 2018
NIM :1431481499
Daftar isi
- 1 DAFTAR GAMBAR
- 2 DAFTAR TABEL
- 3 DAFTAR SIMBOL
- 4 BAB I
- 5 BAB II
- 5.1 Teori Umum
- 5.2 Teori Khusus
- 5.2.1 Konsep Dasar Mikrokontroler
- 5.2.2 Konsep Dasar Arduino
- 5.2.3 Konsep Dasar Arduino IDE
- 5.2.4 Konsep Dasar Komponen Elektronika
- 5.2.5 Konsep Sensor MQ-3
- 5.2.6 Konsep Dasar Breathalyzer
- 5.2.7 Konsep Dasar RFID (Radio Frequency Identification)
- 5.2.8 Konsep Dasar Internet of Thing
- 5.2.9 Konsep Dasar ESP8266
- 5.2.10 Konsep Dasar Black Box Testing
- 5.2.11 Konsep Dasar Alkohol
- 5.2.12 Konsep Dasar LCD 16x2
- 5.2.13 Konsep Dasar IFTTT
- 5.2.14 Konsep Dasar Literature Review
- 6 BAB III
- 7 BAB IV
- 8 BAB V
- 9 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Langkah-Langkah dalam Analisa Sistem
Gambar 2.2. Siklus Informasi
Gambar 2.3. Arduino Uno R3
Gambar 2.4. Port pada Arduino Uno
Gambar 2.5. Sensor MQ-3
Gambar 2.6. Efek tiap level BAC
Gambar 2.7. Dasar Operasi RFID
Gambar 2.8. ESP8266
Gambar 2.9. LCD 16x2
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.2. Activity Diagram dari sistem yang berjalan
Gambar 3.3. Diagram Blok
Gambar 3.4. Rancangan Alat
Gambar 3.5. LCD 16x2 ditambah I2C
Gambar 3.6. Pin MQ-3 Module
Gambar 3.7. Pin MFRC522 RFID Reader/Writer
Gambar 3.8. Pin ESP8266
Gambar 3.9. License Agreement
Gambar 3.10. Installing Complete
Gambar 3.11. Tampilan Program Arduino IDE
Gambar 3.12. Arduino telah terkoneksi
Gambar 3.13. Webhooks pada IFTTT
Gambar 3.14. Gmail pada IFTTT
Gambar 3.15. Tampilan akhir applet
Gambar 3.16. Setting pada Webhooks
Gambar 3.17. Contoh hasil output berupa email
Gambar 4.1. Diagram Infografis Alat
Gambar 4.1. Activity Diagram dari sistem yang diusulkan
Gambar 4.2. Flowchart Alat
Gambar 4.3. Rancangan Prototype
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Konfigurasi Pin I2C Serial Adapter
Tabel 3.2. Konfigurasi Pin MQ-3
Tabel 3.3. Konfigurasi Pin MFRC522 RFID Reader/Writer
Tabel 3.4. Konfigurasi Pin ESP8266
Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I
Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II
Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III
Tabel 3.8. Elisitasi Final
Tabel 4.1. Tabel Pengujian Rancang Bangun
Tabel 4.2. Jadwal Pembuatan Sistem
Tabel 4.3. Estimasi Biaya
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL FLOWCHART
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di era teknologi yang sudah maju ini, manusia tidak hanya menggunakan darat dan laut sebagai jalur transportasi. Manusia sudah bisa menggunakan udara sebagai jalur transportasi yang cepat dan nyaman. Maskapai penerbangan merupakan organisasi di bidang jasa yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang dan juga barang. Di Indonesia sendiri banyak sekali maskapai penerbangan yang melayani penerbangan domestik maupun internasional.
Transportasi udara merupakan salah satu metode transportasi paling aman sehingga memiliki banyak sekali peraturan yang harus diikuti oleh penumpang dan juga kru penerbangan. Ditambah dengan maraknya tingkat kriminalitas dan tingginya tingkat human failure, maka harus bertambah pula tingkat keamanan yang harus dimiliki masing-masing maskapai penerbangan.
Salah satu penyebab tingginya tingkat kriminalitas dan human failure pada saat penerbangan adalah karena mengonsumsi alkohol sebelum masuk ke dalam pesawat atau saat melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan pesawat. Hal ini dapat menyebabkan penumpang atau kru tiba - tiba mabuk dan berbuat sesuatu yang tidak diinginkan. Hal ini tentunya sangat membahayakan dan mengganggu semua pihak. Breathalyzer adalah suatu alat yang dapat mendeteksi kandungan alkohol pada nafas dari kru yang memiliki peran terhadap keamanan dan keselamatan penerbangan. Alat ini juga di desain untuk dapat terkoneksi pada jaringan sehingga dapat mempermudah proses investigasi ketika ada kru yang terkontaminasi atau telah mengonsumsi alkohol.
Oleh karena itu, penulis merancang alat yang berjudul “RANCANG BANGUN BREATHALYZER BERBASIS IOT PADA PT INDONESIA AIRASIA” sebagai salah satu metode pencegahan terjadinya kriminalitas.
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :
- Bagaimanakah keamanan dan keselamatan penerbangan di PT Indonesia AirAsia dalam penanganan masalah alkohol?
- Bagaimanakah hubungan tingkat alkohol dalam darah (Blood Alcohol Content) seseorang terhadap keamanan penerbangan?
- Bagaimana Arduino dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan khususnya pada perusahaan PT Indonesia AirAsia?
- Bagaimana cara mengirim hasil/output sistem kepada tim investigator hingga menghasilkan laporan yang informatif ?
- Bagaimana hubungan rancang bangun terhadap jaringan komunikasi data ?
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
- Tujuan Operasional
Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keamanan, keselamatan dan efisiensi penerbangan di PT Air Asia Indonesia.
- Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah membuat suatu rangkaian untuk menganalisa nafas apakah mengandung alkohol atau tidak dengan berbasis Arduino dan dapat terhubung ke jaringan.
- Tujuan Individual
Tujuan Individual dari penelitian ini yaitu :
-
- Menerapkan ilmu yang peneliti dapat di jurusan Sistem Komputer.
- Sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana.
Ruang Lingkup Penelitian
Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis hanya memberikan ruang lingkup penelitian yang dibatasi antara lain yaitu pada:
- Sistem bekerja dengan menghitung tingkat kadar alkohol pada kru penerbangan dengan menggunakan sensor MQ-3.
- Hasil perkiraan tingkat kadar alkohol yang dihasilkan oleh prototipe alat ini masih belum bisa dibuktikan secara medis.
- Rancang bangun alat akan menggunakan Arduino Uno R3.
- Alkohol yang dimaksud berupa minuman / cairan yang telah dikonsumsi.
- Kartu RFID akan digunakan sebagai tanda identitas karyawan.
- Laporan akan dikirim melalui e-mail.
- Prototipe alat ini hanya digunakan untuk kru Ground Handling.
Metode Penelitian
Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Skripsi ini sebagai berikut:
Metode Pengumpulan Data
-
- Metode Observasi (Pengamatan)
Observasi dilakukan dan menghasilkan kesimpulan bahwa belum ada penganalisa nafas untuk kru ground handling sehingga mengakibatkan kurangnya keamanan.
-
- Metode Studi Pustaka
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan peneliti dengan cara mempelajari buku dan mencatat dari berbagai sumber bacaan. Penulis juga melakukan pengumpulan data dari situs internet yang dapat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan baik.
-
- Metode Wawancara
Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan stakeholder perusahaan tersebut agar memperoleh data yang jelas dan akurat.
Metode Prototype
Dalam skripsi ini, metode prototype yang penulis gunakan adalah metode prototype evolutionary karena metode dari prototype ini secara kontinu/terus-menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem.
Metode Analisa
Pada metode ini penulis menganalisa dari sistem-sistem yang sudah ada dengan membuat beberapa poin pertimbangan seperti bagaimana sistem dapat bekerja (cara kerja sistem), apa saja komponen yang membangun sebuah sistem dapat berjalan, dan apa kekurangan pada sistem tersebut.
Metode Pengujian
Dalam tahap ini penulis menggunakan metode black box testing metode pengujian ini memfokuskan pada informasi software sehingga penulis dapat menguji alat yang telah dirancang agar dapat mengetahui hasil dari proses perancangan tersebut berjalan dengan baik atau tidak, sehingga dapat dikoreksi kembali jika ada sistem yang tidak berjalan sesuai dengan rancangan.
Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa subbab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT Indonesia Airasia, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi uraian sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, rancangan sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, schedule, dan estimasi biaya.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Berikut merupakan beberapa definisi sistem menurut para ahli:
Menurut Fat dalam bukunya Hutahaean (2015:1 Hutahaean, Jeperson.2014. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta:Deepublish.</ref>, mengemukakan bahwa “Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian–bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.
Menurut Romney dan Steinbart (2015:3) [1], “sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan di mana sistem biasanya terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung system yang lebih besar.”
Menurut Jogiyanto yang mengutip dalam buku Yakub (2013:9) [2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari sebuah prosedur-prosedur yang saling berhubungan, saling berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu”.
Menurut Nasarudin dalam Jurnal CCIT (2013:226-227) [3], “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.”
Menurut Taufiq (2013:2) [4], “Sistem adalah suatu kumpulan pada sub-sub sistem yang abstrak maupun sistem yang fisik yang akan saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk memperoleh suatu tujuan tertentu”.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu gabungan dari beberapa komponen yang bekerja secara terstruktur demi mencapai suatu tujuan yang sama.
Karakteristik Sistem
Menurut Hutahaean (2015 Hutahaean, Jeperson.2014. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta:Deepublish.</ref>, Sistem itu dikatakan sistem yang baik, jika memiliki karakteristik yaitu:
- Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
- Batasan sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
- Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan luar sistem (environtment) adalah di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
- Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
- Masukkan Sistem (input)
Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
- Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
- Pengolah sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
- Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Klasifikasi Sistem
Menurut Hutahaean (2015: 6-7 Hutahaean, Jeperson.2014. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta:Deepublish.</ref>, Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang:
- Klasifikasi Sistem sebagai :
- Sistem Abstrak (Abstract System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.
-
- Sistem Fisik (Physical System)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
Sistem diklasifikasikan sebagai :
-
- Sistem Alamiah (Natural System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
-
- Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)
- Sistem diklasifikasikan sebagai :
- Sistem Tertentu (Deterministic System)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
-
- Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
- Sistem diklasifikasikan sebagai :
- Sistem Tertutup (Close System)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
-
- Sistem Terbuka (Open System)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.
Tujuan Sistem
Menurut Taufiq (2013:5) [4] , “Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.”
Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstruktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunakan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.
Konsep Dasar Analisa Sistem
Definisi Analisa Sistem
Analisa sistem merupakan suatu tahap di mana peneliti mempelajari sistem yang ada dan mencari apa yang menjadi kelebihan dan kelemahannya serta cara kerja dari sistem tersebut.
Menurut Taufiq (2013:156) [4] , “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.
Menurut Shalahuddin (2013:18) [5]Safira dan Novita Puspasari. Jakarta: Salemba Empat</ref>, ”Kegiatan analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru.”
Langkah-Langkah Analisa Sistem
Menurut Taufiq (2013:159) [4] ,” Untuk melakukan analisa sistem supaya hasil analisa dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.”
Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan digambarkan pada gambar di bawah ini.
Sumber : Taufiq (2013) [4]
Gambar 2.1 Langkah-Langkah dalam Analisa Sistem
Langkah-langkah yang terdapat pada gambar di atas menjelaskan bahwa langkah-langkah analisa sistem terdiri dari 5 (lima) langkah yaitu:
- Definisi lingkup
- Analisa masalah
- Analisa kebutuhan
- Desain logic
- Analisa Keputusan
Konsep Dasar Penerbangan
Definisi Penerbangan
Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan, keselamatan, dan keamanan, lingkungan hidup, serta fasilitas penunjang, dan fasilitas umum lainnya. (Undang-Undang Nomor 1 Tentang Penerbangan Tahun 2009, 2009) [6].
Konsep Dasar Keamanan Penerbangan
Definisi Keamanan Penerbangan
Keamanan dapat bermakna kebebasan dari ancaman atau bahaya. Keamanan dapat diraih dengan memberikan suatu perlindungan dari bahaya yang dapat merugikan suatu pihak atau lebih. Keamanan penerbangan dapat didefinisikan sebagai terhindarnya suatu penerbangan dari ancaman atau bahaya yang dapat merugikan suatu pihak atau lebih.
Beberapa definisi keamanan menurut para ahli di antaranya :
Keamanan Penerbangan adalah suatu keadaan yang memberikan perlindungan kepada penerbangan dari tindakan melawan hukum melalui keterpaduan pemanfaatan sumber daya manusia, fasilitas, dan prosedur. (Undang-Undang Nomor 1 Tentang Penerbangan Tahun 2009, 2009) [6].
Konsep Dasar Data
Data merupakan fakta yang berupa angka, karakter, symbol, gambar, tanda-tanda, isyarat, tulisan, suara, bunyi di mana hal tersebut merepresentasikan keadaan sebenarnya/ fakta. Data kemudian akan diproses dan menghasilkan informasi sehingga informasi dan data tidak dapat dipisahkan.
Definisi Data
Beberapa definisi data menurut para ahli adalah sebagai berikut :
Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15) [7]. Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.
Menurut Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16) [7]. Data adalah bahan mentah bagi informasi.
Menurut Taufiq (2013:13) [4], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.
Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310) [8], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu fakta yang harus diolah untuk menghasilkan sebuah informasi.
Konsep Dasar Informasi
Definisi Informasi
Menurut Davis dalam Kadir (2014:45) [9], “Informasi adalah data yang telah di olah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.
Menurut Kroenke dalam Kadir (2014:45) [9], “Informasi adalah Jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima. Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat”.
Menurut I Putu Pratama (2014 : 9) [10], Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.
Menurut Maimunah, dkk (2012:57) [11], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari data yang telah diolah dan kemudian menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi penerimanya dalam mengambil keputusan yang memiliki tingkat kepastian lebih tinggi.
Sumber : Kadir (2014:46) [9]
Gambar 2.2. Siklus Informasi
Ciri Ciri Informasi
Menurut Davis dalam Kadir (2014:47) [9],Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut :
- Benar atau Salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.
- Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.
- Tambahan Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.
- Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
- Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.
Konsep Dasar Prototype
Definisi Prototype
Menurut Uzzaman (2015:71) [12], “Prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan. Pengembang sering memproduksi Prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.
Menurut Darmawan (2013:229 [13], “Prototype adalah suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa prototype merupakan suatu versi produk yang masih belum sempurna atau belum semua fitur diimplementasikan dalam produk dan dapat dipresentasikan kepada pengguna.
Jenis Jenis Prototype
Menurut Darmawan (2013:230 [13], Terdapat dua jenis Prototipe: Evolusioner dan Persyaratan. Prototipe Evolutioner (Evolutionary Prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu Prototipe Evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Pengembangan Prototipe Evolusioner menunjukkan empat langkah dalam pembuatan suatu Prototipe Evolusioner. Empat langkah tersebut adalah :
- Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewanwancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang di minta dari sistem.
- Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototipe atau lebih untuk membuat prototipe.
- Menentukan apakah prototipe dapat di terima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. jika sudah, langkah empat akan di ambil, jika tidak prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, tiga, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
- Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.
Daya Tarik Prototype
Menurut Darmawan (2013:230 [13], Pengguna maupun pengembang menyukai prototipe karena alasan-alasan di bawah ini:
- Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna.
- Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukan kebutuhan pengguna
- Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem.
- Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan sistem.
- Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan sistem
- Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yang diharapkan
Konsep Dasar Flowchart
Definisi Flowchart
Menurut Santoso (2016:2) [14], "Flowchart adalah representasi secara simbolik dari suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah, dengan menggunakan flowchart akan memudahkan pengguna melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah, di samping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek".
Menurut Iswandi (2015:73) , “Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis”.
Dengan referensi pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Flowchart merupakan representasi simbolik dari urutan - urutan langkah kerja suatu proses yang sistematis.
Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)
Definisi UML
UML merupakan singkatan dari Unified Modeling Language. UML adalah suatu bahasa yang dapat memvisualisasikan suatu proses yang berjalan sehingga dapat dimengerti oleh orang lain dengan baik.
Beberapa definisi UML menurut para ahli :
Menurut Ginting (2013:9) [15], Unified Modelling Language (UML) bukanlah suatu proses melainkan bahasa pemodelan secara grafis untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun,dan mendokumentasikan seluruh artifak sistem perangkat lunak. Penggunaan model ini bertujuan untuk mengidentifikasikan bagian-bagian yang termasuk dalam lingkup sistem yang dibahas dan bagaimana hubungan antara sistem dengan subsistem maupun sistem lain di luarnya.
Menurut Simaremare dkk (2013:471) [16], “UML merupakan bahasa visual dalam permodelan yang memungkinkan pengembang sistem membuat sebuah blueprint yang dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format yang standar, mudah dimengerti dan menyediakan mekanisme untuk mudah dikomunikasikan dengan pihak lain.”
Jenis-Jenis Diagram UML
Use Case Diagram
Menurut Murad dkk (2013:57) [17],“Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.
Activity Diagram
Menurut Murad dkk (2013:53) [17], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.
Menurut Simaremare dkk (2013:471) [16], “Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan sifat dinamis secara alamiah sebuah sistem dalam bentuk model aliran dan kontrol dari aktivitas ke aktivitas lainnya”.
Sequence Diagram
Menurut Simaremare dkk(2013:471) [16], “Sequence diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan/menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display,dan sebagainya berupa “pesan/message””.
Class Diagram
Menurut Henderi dalam Simaremare dkk(2013:471) [16], “Class adalah kumpulan objek-objek yang mempunyai struktur umum, behavior umum, relasi umum, dan semantic/ kata yang umum”
Teori Khusus
Konsep Dasar Mikrokontroler
Definisi Mikrokontroler
Menurut pendapat Saefullah, jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1) [18], “Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran juga kendali dari program yang dapat ditulis dan dihapus secara khusus, cara kerjanya yaitu membaca dan menulis data”.
Menurut Syahwil (2013:53) [19], “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi mikrokontroler adalah suatu sistem elektronika yang terdiri dari chip prosesor, memori, dan perangkat input output di mana sistem elektronika tersebut dapat ditulis dan dihapus secara khusus.
Karakteristik Mikrokontroler
Karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:
- CPU (Central Processing Unit)
- RAM (Read Only Memory)
- I/O (Input/Output)
Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.
Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:
- RAM (Random Access Memory)
RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.
- ROM (Read Only Memory)
ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.
- Register
Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.
- Special Function Register
Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.
- Input dan Output Pin
Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler
- Interrupt
Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.
Konsep Dasar Arduino
Definisi Arduino
Menurut Abdul Kadir(2016:1) [20],“Arduino merupakan perangkat keras sekaligus perangkat lunak yang memungkinkan siapa saja melakukan pembuatan prototipe suatu rangkaian elektronika yang berbasis mikrokontroler dengan mudah dan cepat”.
Menurut Ahmed S. Abd El-Hamid dkk dalam International Journal of Software & Hardware Research in Engineering (ISSN-2347-4890) Volume 3 Issue 8 August, 2015
The Arduino UNO microcontroller serves as the brain of the system to facilitate programming. It is a microcontroller board based on ATMega328 that comprises 14 digital pin entries (input) 6 analog production entries (output), a 16 MHz ceramic resonator, USB connection, power jack, ICSP header, and reset button. The board is equipped with the features needed to support the microcontroller by connecting it to a computer using a USB cable.
Menurut Ariessanti (2018:2) [21],” Arduino adalah hit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.”
Gambar 2.4 Arduino Uno R3
Sumber : Gozali [22]
Spesifikasi Arduino Uno
Berikut adalah spesifikasi dari mikrokontroler Arduino Uno Rev3 (Maulana, 2017) [23]:
- Mikrokontroler ATmega328P.
- Catu Daya 5V.
- Tegangan Input rekomendasi 7-12 V.
- Tegangan Input batasan 6-20 V.
- Pin I/O Digital berjumlah 14.
- Pin input analog berjumlah 6.
- Arus DC per Pin I/O 20 mA.
- Arus DC per Pin I/O untuk pin 3.3 V 50 mA
- Flash memori 32 KB ( Atmega 328 ), di mana 0.5 KB digunakan oleh bootloader.
- SRAM 2 KB.
- EEPROM 1 KB.
- Clock Speed 16 MHz.
Sumber : Maksood dkk (2015) [24]
Gambar 2.5 Port pada Arduino Uno
Pin tegangan yang tersedia pada papan Arduino adalah sebagai berikut (Sukmadi, 2017) [25]:
- VIN: Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal (sebagai ‘saingan’ tegangan 5 Volt dari koneksi USB atau sumber daya ter-regulator lainnya). Anda dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika memasok tegangan untuk papan melalui jack power, kita bisa mengakses/mengambil tegangan melalui pin ini.
- 5V: Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt, dari pin ini tegangan sudah di atur (ter-regulator) dari regulator yang tersedia (built-in) pada papan. Arduino dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal dari jack power DC (7-12 Volt), konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board (7-12 Volt). Memberikan tegangan melalui pin 5V atau 3.3V secara langsung tanpa melewati regulator dapat merusak papan Arduino.
- 3V3: Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini dihasilkan oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus maksimum yang dihasilkan adalah 50 mA.
- IOREF: Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi tegangan yang beroperasi pada mikrokontroler. Sebuah perisai (shield) dikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan (voltage translator) pada output untuk bekerja pada tegangan 5 Volt atau 3,3 Volt.
- GND: Pin Ground atau Massa.
Memori
ATmega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader). ATmega328 juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan / library EEPROM). (Sukmadi, 2017) [25]
Input dan Output
Setiap 14 pin digital pada ATmega328 dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(),dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pindapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm (Arfa, 2014) [26].
Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi spesial menurut Arfa (2014) [26] :
- Serial: pin 0 (RX) dan 1 (TX) Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin ini terhubung dengan pin ATmega8U2 USB-to-Serial TTL.
- Eksternal Interupsi: Pin 2 dan 3 dapat dikonfigurasi untuk memicu interrupt pada nilai yang rendah (low value), rising atau falling edge, atau perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt() untuk rinciannya.
- PWM: Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 Menyediakan 8-bit PWM dengan fungsi analogWrite().
- SPI: pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK) mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan perpustakaan SPI.
- LED: pin 13. Built-in LED terhubung ke pin digital 13. LED akan menyala ketika diberi nilai HIGH.
ATmega328 mempunyai 6 input analog, berlabel A0 sampai A5, yang masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default mereka mengukur dari ground sampai 5 volt, perubahan tegangan maksimal menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Selain itu, beberapa pin tersebut memiliki spesialisasi fungsi, yaitu TWI: pin A4 atau SDA dan A5 atau SCL mendukung komunikasi TWI menggunakan perpustakaan Wire.
Ada beberapa pin lainnya yang tersedia, antara lain menurut Arfa, (2014) [26]. :
- AREF : Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan fungsi analogReference().
- RESET : Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang) mikrokontroler. Jalur ini biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset pada shield yang menghalangi papan utama Arduino.
Komunikasi
Menurut Yulianto (2017) [27], Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. ATmega328 menyediakan UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Pada ATmega16U2 saluran komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware 16U2 menggunakan standar driver USB COM, dan tidak ada driver eksternal diperlukan. Namun, pada Windows, diperlukan file .inf. Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data tekstual sederhana akan dikirim ke dan dari papan Arduino. RX dan TX LED di papan akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).
ATmega328 juga mendukung I2C (TWI) dan komunikasi SPI. Perangkat lunak Arduino termasuk perpustakaan Wire berfungsi menyederhanakan penggunaan bus I2C. Untuk komunikasi SPI, menggunakan perpustakaan SPI.
Konsep Dasar Arduino IDE
Definisi Arduino IDE
Menurut Mulyana (2014:173) [28],“Intergrated Development Environment (IDE) yaitu berupa software processing yang digunakan untuk menulis program ke dalam Arduino Uno, merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java”.
Bagian-Bagian IDE Arduino
Menurut Mulyana (2014:173) [28] Software (IDE) Intergrated Development Environment Arduino Uno terdiri dari tiga bagian yaitu :
- Editor Program
Untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing. Listing program pada Arduino disebut Sketch.
- Compiler
Modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program) ke dalam kode biner, karena kode biner adalah bahasa satu-satunya bahasa program yang dipahami oleh Mikrokontroler
- Uploader
Modul yang berfungsi memasukan kode biner ke dalam memori Mikrokontroller
Konsep Dasar Komponen Elektronika
Definisi Komponen Elektronika
Menurut Hernanto (2014:20) [29], “Komponen elektronika merupakan sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai kegunaannya”.
Komponen Elektronika merupakan alat – alat yang digunakan untuk merakit sebuah rangkaian elektronika sehingga rangkaian tersebut dapat bekerja dengan baik. Beberapa contoh komponen elektronika yang sering kita dengar adalah resistor, transistor, relay, dan lain lain.
Konsep Sensor MQ-3
Definisi Sensor MQ-3
Menurut Sahu, dkk (2017:980) [35], The MQ-3 gas sensor is suitable for detecting alcohol, The sensor can be used in a Breathalyzer. It has high sensitivity for alcohol and small sensitivity for Benzene. The Sensitive material of MQ-3 gas sensor is SnO2.When alcohol is present in the air, the sensor’s conductivity increases along with rising gas concentration a simple circuit converts the change of conductivity into corresponding output signal of gas concentration.
“Sensor gas MQ-3 cocok untuk mendeteksi alkohol, Sensor dapat digunakan dalam Breathalyzer. Sensor ini memiliki sensitivitas tinggi untuk alkohol dan sensitivitas kecil untuk Benzene. Bahan Sensitif sensor gas MQ-3 adalah SnO2. Bila di udara terdapat alkohol, konduktivitas sensor meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi gas, rangkaian sederhana mengubah perubahan konduktivitas menjadi sinyal output konsentrasi gas yang sesuai.”
Sensor gas MQ-3 merupakan suatu sensor gas yang mendeteksi kandungan alkohol yang ada di udara. Sensor ini memiliki kecepatan respon yang cepat, stabil juga tahan lama. Elemen sensor MQ-3 terdiri atas lapisan kristal metaloksida (SnO2) dengan konduktivitas yang kecil di dalam udara bersih. Resistansi sensor akan berubah seiring dengan terdeteksinya gas alkohol (etanol) oleh elemen sensor.
Gambar 2.5. Sensor MQ-3
Sumber : Sparkfun.com
Konsep Dasar Breathalyzer
Definisi Breathalyzer
Menurut Bihar, dkk (2016:1) [30],Breathalyzers estimate Blood Alcohol Content (BAC) from the concentration of ethanol in the breath. Breathalyzers are easy to use but are limited either by their high price and by environmental concerns, or by a short lifetime and the need for continuous recalibration.”
“Breathalyzer memperkirakan kandungan alkohol dalam darah (BAC) dari konsentrasi etanol yang ada di dalam nafas. Breathalyzer mudah digunakan namun dibatasi oleh harganya yang tinggi, gangguan lingkungan sekitar, masa pakai yang pendek, dan kebutuhan akan rekalibrasi secara terus menerus.”
Menurut Ball State University [31], efek dari tiap level BAC adalah sebagai berikut :
Gambar 2.6. Efek tiap level BAC
Sumber : Ball State University [31]
Breathalyzer merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kadar alkohol yang ada di dalam nafas seseorang. Awalnya Breathalyzer merupakan nama merek dari alat yang diciptakan oleh Robert Frank Borkenstein untuk memeriksa level alkohol.
Konsep Dasar RFID (Radio Frequency Identification)
Definisi RFID
Menurut Rahardja dkk, dari jurnal CCIT (2015:2) [32], “RFID atau Radio Frequency Identification merupakan suatu metode yang mana bisa digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti yang bernama RFID tag atau transponder.”
Cara kerja RFID ini adalah dengan cara menggunakan antena dan transceiver untuk membaca frekuensi radio, lalu mentransfer data ke alat pengolahan (reader) dan transponder atau tag RF, yang berisi sirkuit RF & data yang akan dikirim. Antena akan memberikan sarana untuk rangkaian terintegrasi untuk mengirim data kepada reader yang mengubah gelombang radio dipantulkan kembali kepada tag RFID menjadi data digital yang dapat diteruskan ke komputer sehingga akan dapat menganalisis data.
Gambar 2.7. Dasar Operasi RFID
Sumber : Gozali [22]
Konsep Dasar Internet of Thing
Berikut ini beberapa pengertian tentang IoT menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.
Menurut Madakam S, dkk (2015:250) [33], “An open and comprehensive network of intelligent objects that have the capacity to auto-organize, share information, data and resources, reacting and acting in face of situations and changes in the environment.”
“Jaringan terbuka dan komprehensif dari objek yang cerdas yang memiliki kemampuan untuk mengatur secara otomatis, berbagi informasi, data dan sumber daya, bereaksi dan bertindak dalam menghadapi situasi dan perubahan di lingkungan.”
Konsep Dasar ESP8266
Definisi ESP8266
Menurut Permana (2016) [34], “ESP8266 WiFi Modul adalah SOC mandiri terintegrasi dengan protokol TCP / IP stack yang dapat memberikan akses mikrokontroler ke jaringan WiFi Anda. The ESP8266 mampu baik hosting aplikasi atau offloading semua fungsi jaringan Wi-Fi dari prosesor aplikasi lain.”
Gambar 2.8. ESP8266
Sumber : Sparkfun.com
Konsep Dasar Black Box Testing
Definisi Black Box Testing
Menurut Tjandra dan Pickerling (2015:369) [35],“ Black-Box testing adalah metode dimana penguji atau tester hanya mengetahui apa yang harus dilakukan suatu software. Penguji tidak mengetahui bagaimana software tersebut beroperasi. Jadi penguji hanya menerima hasil dari apa yang dimasukkan (input) tanpa mengetahui bagaimana atau mengapa bisa demikian.”
Black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari Software Under Test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional dari suatu program.
Konsep Dasar Alkohol
Definisi Alkohol
Menurut Prihandana dalam Berlian dkk (2016:106) [36], “Alkohol (C2H5OH) adalah cairan transparan, tidak berwarna, cairan yang mudah bergerak, mudah menguap, dapat bercampur dengan air, eter, dan kloroform, diperoleh melalui fermentasi karbohidrat dari ragi.”
Sedangkan menurut Irianto dalam Berlian dkk (2006:106) [36], “menyatakan bahwa setelah air, alkohol merupakan zat pelarut dan bahan dasar paling umum yang digunakan di laboratorium dan di dalam industri kimia.”
Konsep Dasar LCD 16x2
Definisi LCD 16x2
Menurut Fadillah (2016) [37] “LCD Karakter adalah LCD yang tampilannya terbatas pada tampilan karakter, khususnya karakter ASCII (seperti karakter-karakter yang tercetak pada keyboard komputer). Sedangkan LCD Graphics = LCD Grafik, adalah LCD yang tampilannya tidak terbatas, bahkan dapat menampilkan foto.”
Gambar 2.9 LCD 16x2
Sumber : Fadillah (2016)[37]
Konsep Dasar IFTTT
Definisi IFTTT
Menurut Irawan (2017) [38] , If This Then That (IFTTT) adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan user untuk menggabungkan dua aplikasi web menjadi satu, memungkinkan data digital seperti data fisik, dimana pengguna dapat menggabungkan beberapa hal untuk membuat hal baru dengan mudah, kapan dan dimana saja.
Konsep Dasar Literature Review
Definisi Literature Review
Menurut Mulyandi dalam Nina Rahayu (2014:49) [39], “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical finding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.
Literature Review merupakan salah metode pustaka dalam mencari informasi untuk mengerjakan proyek ini. Fungsi dari Literature Review di antaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama di bidang ini. Beberapa literature review yang penulis baca :
- Pendeteksi Asap Rokok Untuk Lingkungan Bebas Asap Rokok Berbasis Mikrokontroler Atmega32U4 oleh Fahad Albahri pada tahun 2013 [40]. Penelitian ini menggunakan sensor gas MQ-2 yang digunakan untuk mendeteksi adanya asap rokok pada Yayasan Bina Am Ma’mur.
- Pendeteksi Kebocoran Tabung LPG Melalui SMS Gateway Menggunakan Sensor MQ-6 Berbasis Arduino Pada PT Bangun Inti Gemilang oleh Muhammad Husni Farid pada tahun 2016 [41]. Alat ini mendeteksi kebocoran gas LPG dan mengirimkan laporan melalui SMS Gateway. DC Motor juga digunakan untuk menetralisir udara saat terjadi kebocoran gas LPG.
- Prototype Penetralisir Asap Rokok Diruangan Merokok Berbasis Iot Menggunakan Arduino Pada Sekolah Mts. Al-Fitroh oleh Ahmad Fajarudin tahun 2017 [42]. Alat ini menggunakan 2 sensor yaitu sensor asap dan sensor kualitas udara yang dipasangkan dengan Arduino dan terkoneksi ke internet melalui Router.
- Alcohol Detection based Engine Locking System using MQ-3 Sensor oleh Priyanka Sahu, Sakshi Dixit, Shruti Mishra, Smriti Srivastava pada tahun 2017) [43]. Penelitian ini menggunakan sensor MQ-3 yang dikombinasikan dengan GPS ,GSM, dan Motor DC. Alat ini akan melaporkan pengendara yang mabuk melalui SMS yang berisi status kadar alkohol yang terdeteksi di mobil dan lokasi mobil tersebut berada. Motor DC akan digunakan untuk mematikan mobil jika pengendara tersebut mabuk.
- Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Alkohol Melalui Ekhalasi Menggunakan Sensor TGS2620 Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO oleh Gylbert H.N Simatupang , Sherwin R.U.A. Sompie, Novi M. Tulung pada tahun 2015 [44] . Penelitian ini menggunakan sensor TGS2620 dan menggunakan Arduino UNO sebagai pemroses data yang telah diterima. Data akan diubah menjadi satuan BAC kemudian ditampilkan di LCD 16x2.
- Rancang Bangun Sistem Pengukuran Kadar Alkohol dan Suhu Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO untuk destilasi Minuman Beralkohol oleh Verna Albert Suoth dan Handy Indra Regain Mosey pada tahun 2016 [45]. Alat ini menggunakan 2 sensor yaitu MQ-3 sebagai pendeteksi alkohol dan LM35 sebagai sensor suhu. Output akan ditampilkan melalui LCD dan keseluruhan alat dikontrol oleh Arduino.
Berdasarkan literature-literature review di atas, maka penulis mengambil acuan dari literature review Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Alkohol Melalui Ekhalasi Menggunakan Sensor TGS2620 Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO karena memiliki konsep yang hampir sama, namun menggunakan sensor yang berbeda serta adanya tambahan fitur.
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah PT Indonesia AirAsia
PT Indonesia AirAsia (dahulu dikenal sebagai PT AWAIR Internasional) dibentuk pada bulan September 1999 sebagai perusahaan swasta lokal di Indonesia. Pada Maret 2000, PT AWAIR Internasional diambil alih oleh sekelompok investor swasta yang dikepalai oleh Unn Harris dan Pin Harris yang kemudian secara penuh mengelola seluruh perusahaan. AWAIR mengadopsi model bisnis maskapai penerbangan dengan penuh dan beragam kelas dan pelayanan kabin yang lengkap.
AWAIR memperoleh izin bisnis penerbangan udara berjadwal pada Mei 2000, dua armada A310-300 diantarkan ke AWAIR. AWAIR meluncurkan penerbangan perdananya dari Jakarta ke Surabaya, Medan, dan Balikpapan pada Juni 2000. Pada Desember 2000, AWAIR menambah armada A310-300 yang ketiga dan membuka rute dari Jakarta ke Singapore, Denpasar dan Ujung Pandang.
AWAIR secara bertahap menurunkan kegiatan operasinya pada awal 2001 karena ketatnya kompetisi di Indonesia dalam mengikuti kebijakan sektor penerbangan Indonesia. Pada pertengahan 2004, AA International Limited (AAIL) sebuah perusahaan yang 99.8% sahamnya dimiliki oleh AirAsia Berhad menunjukkan ketertarikannya terhadap AWAIR dan memulai pembicaraan dengan para pemegang saham AWAIR untuk mengambil alih 49% saham AWAIR.
Pada 30 Agustus 2004, AAIL memasuki kerja sama penjualan dan pembayaran untuk pengambilalihan saham AWAIR. Dan pada bulan September 2004, AWAIR memperoleh izin dari Badan Koordinasi Penanam Modal untuk mempengaruhi rencana perubahan kepemilikan saham AWAIR. Para pemegang saham AWAIR menyetujui masuknya AAIL sebagai pemegang saham baru, berikut dengan penunjukan Tony Fernandes - Group Chief Executive Officer AirAsia dan Kamarudin Bin Meranun – Executive Director, Corporate Finance and Strategic Planning AirAsia sebagai anggota baru dari dewan komisaris AWAIR.
Pada bulan Desember 2004 dengan tim manajemen yang baru, AWAIR telah dibentuk ulang mengikuti model bisnis penerbangan berbiaya rendah dan diluncurkan kembali sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah dan tanpa embel-embel untuk melayani rute domestik di Indonesia. Dan pada tanggal 1 Desember 2005, PT AWAIR International mengganti nama perusahaannya menjadi PT Indonesia AirAsia. Dan sampai saat ini Indonesia AirAsia telah mengoperasikan 10 (sepuluh) armada Boeing 737-300 yang melayani rute domestik dan internasional.
Bagi Indonesia AirAsia keselamatan penumpang merupakan hal utama. Indonesia AirAsia selalu mengedepankan keselamatan penumpang beserta awak pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara, tetapi juga saat pemesanan, check- in, boarding, terbang, hingga tiba di tujuan. Indonesia AirAsia mempercayakan seluruh perawatan armadanya di Garuda Maintenance Facilities (GMF). Di GMF dilakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan pemeliharaan tingkat rendah “A” check, hingga pemeliharaan tingkat “C” check.
Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan
Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani 3 juta orang yang sekarang dilayani dengan konektivitas yang kurang baik dan tarif yang mahal.
Misi Perusahaan
- Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, di mana para karyawan dianggap sebagai anggota keluarga besar.
- Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global.
- Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa terbang dengan AirAsia.
- Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan.
Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam pelaksanaannya, Air Asia Indonesia menerapkan suatu struktur hierarki yang bertanggung jawab penuh terhadap tugasnya. Namun, setiap bagian mempunyai visi yang sama dalam bekerja. Targetnya adalah mengedepankan kualitas dan pelayanan serta efisiensi waktu untuk memenuhi kebutuhan setiap segmen konsumen.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Tugas dan Tanggung Jawab
Presiden Direktur
Presiden Direktur Indonesia AirAsia bertanggung jawab atas pelaksanaan dan memonitor kegiatan yang digambarkan di dalam Program Keamanan Angkutan Udara Indonesia AirAsia.
Terlepas dari fungsi lainnya, Presiden Direktur bertanggung jawab atas nama Indonesia AirAsia sebagai berikut :
- Memiliki wewenang untuk memastikan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mengelola risiko keselamatan dan keamanan operasi pesawat terbang.
- Memiliki pertanggungjawaban secara keseluruhan untuk memastikan operasi dilakukan sesuai dengan kondisi dan pembatasan sesuai dengan Sertifikat Operator Udara (AOC), dan sesuai dengan peraturan dan standar Operator yang berlaku.
- Presiden Direktur Indonesia AirAsia meratifikasi kebijakan keamanan perusahaan, prinsip dan tanggung jawab keamanan.
- Presiden Direktur untuk menyetujui program keamanan Indonesia AirAsia dan mengontrol kegiatan keamanan di dalam Indonesia AirAsia yang sudah diselaraskan.
Director of Aviation Security
Director of Aviation Security Indonesia AirAsia bertanggung jawab dan memiliki akses langsung baik dari sisi pelaporan atau pertanggungjawaban kepada Presiden Direktur Indonesia AirAsia.
Tugas dan Tanggung jawab Director of Aviation Security Indonesia AirAsia adalah sbb:
-
- Untuk memastikan bahwa kebijakan keamanan penerbangan Indonesia AirAsia dan langkah-langkah keamanan penerbangan Tata Laksana Sistem Yang Berjalan sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang dipersyaratkan oleh hukum Indonesia dan Negara yang menjadi tujuan.
- Bertanggung jawab untuk perlindungan, keselamatan dan keamanan penerbangan Indonesia AirAsia termasuk seluruh staf, fasilitas, dan penumpang.
- Memastikan system keamanan, kebijakan keamanan, prosedur dan aktivitas langkah-langkah pencegahan terhadap tindakan melawan hukum (Act of unlawful interference) sudah dilakukan sesuai prosedur.
- Memberikan masukan kepada Presiden Direktur IAA yang terkait peraturan keamanan penerbangan Internasional dan Nasional serta kepatuhan terhadap peraturan, ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
- Memastikan program keamanan Indonesia AirAsia dan ground handling sudah berjalan efektif dan efisien.
- Melakukan komunikasi dan koordinasi internal dan eksternal dengan instansi/departemen lain yang terkait keamanan dan keselamatan penerbangan.
- Memberikan respons 1x 24 jam jika terjadi incident/accident, ancaman keamanan penerbangan melakukan termasuk penilaian risiko ancaman bom dan keadaan darurat lainnya.
- Sebagai perwakilan Indonesia AirAsia di Komite Keamanan Penerbangan Nasional dan organisasi keamanan penerbangan lainnya.
- Memastikan fungsi internal pengawasan berjalan efektif dan efisien serta hasil laporan fungsi pengawasan sudah disimpan sebagai barang bukti.
- Menyetujui budget tahunan Aviation Security dan mengontrolnya
Aviation Security Operational Manager
Tugas dan tanggung jawab Aviation Security Operational Manager adalah sebagai berikut :
- Membantu dan memberikan saran kepada Director of Aviation Security dan kepada Station Manager tentang masalah keamanan.
- Mengevaluasi pengamanan Indonesia AirAsia dan situasi ancaman untuk mengembangkan tindakan-tindakan penting yang diperlukan.
- Merencanakan dan mempersiapkan instruksi awal yang ditetapkan di dalam prosedur keamanan dan dikoordinasikan dengan Station Manager.
- Memelihara dan mempublikasikan prosedur pengamanan Indonesia AirAsia, sesuai dengan peraturan keamanan penerbangan.
- Memastikan efektivitas pelaksanaan prosedur keamanan melalui evaluasi dan pemeriksaan yang teratur.
- Mengkoordinasikan dan menjalin hubungan internal dan eksternal kegiatan, training AVSEC terhadap staf Indonesia AirAsia yang berhubungan dengan masalah keamanan.
- Mengikuti perkembangan internasional dan nasional Keamanan Penerbangan.
- Memelihara dan mengembangkan hubungan dengan otoritas dan organisasi (seperti: IATA, ICAO, DGCA).
- Melakukan tugas lain yang diperintahkan Director of Aviation Security Indonesia AirAsia
- Melaksanakan standar pengamanan tambahan pada saat ancaman meningkat pada rute penerbangan yang kritis.
- Memelihara dan melaporkan semua kejadian kepada pihak yang bertanggung jawab.
Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan alat diharapkan dapat memberi efek positif diantaranya adalah :
-
- Dapat mengetahui apakah kru telah mengonsumsi alkohol.
- Menghasilkan output berupa laporan ke bagian Investigasi secara otomatis.
- Alat yang dibuat dapat dibawa dengan mudah.
Tata Laksana Sistem yang Berjalan
Prosedur Sistem yang Berjalan
Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.
Gambar 3.2. Activity Diagram dari sistem yang berjalan
Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa dalam agenda kegiatan Aviation Security belum dilakukan pengecekan apakah kru Aviation Security telah mengonsumsi alkohol atau tidak.
Diagram Blok
Beberapa komponen yang dibutuhkan dalam perakitan alat ini adalah Arduino Uno R3, LCD 16x2, RFID Reader, RFID Card, MQ-3 Sensor, dan ESP8266.
Gambar 3.3. Diagram Blok
Keterangan dan penjelasan pada diagram blok di atas yaitu sebagai berikut:
- Arduino Uno R3 digunakan sebagai pusat pengendali dan pemrosesan alat.
- RFID Card akan digunakan sebagai alat untuk menyimpan data pengguna.
- RFID Reader akan digunakan sebagai alat untuk membaca data pengguna yang tersimpan di kartu.
- LCD 16x2 digunakan sebagai alat untuk menampilkan nama pengguna dan nilai BAC.
- Sensor MQ-3 digunakan sebagai alat untuk mendeteksi kandungan alkohol dalam nafas.
- ESP8266 akan digunakan sebagai alat untuk menghubungkan Arduino ke jaringan internet.
Cara Kerja Alat
Alat ini dibuat untuk menghitung kadar alkohol yang terdapat dalam nafas dan memperkirakan berapa kadar alkohol yang ada di dalam darah serta mengirimkan laporan berupa email ke tim investigasi.
Masukan (Input)
Komponen yang termasuk masukan adalah :
- Sampel Nafas.
- MQ – 3 sebagai pendeteksi alkohol.
- RFID Reader dan Card sebagai identifikator.
Cara Kerja :
Prototype ini akan melakukan pemanasan untuk membuat sensor stabil selama beberapa menit. RFID Reader akan membaca data dari RFID Card berupa nama depan dan nama belakang pengguna yang akan di simpan sementara di Arduino. Kemudian, prototype akan menghitung mundur selama 5 detik sebelum pengambilan data dimulai.
Setelah 5 detik, alat akan mengambil data dari sampel nafas yang ditiupkan ke arah sensor selama 3 detik, kemudian sampel nafas akan dideteksi oleh sensor MQ-3 sebagai pendeteksi alkohol. Sensor MQ-3 akan memberikan besaran nilai sebanding dengan jumlah alkohol yang dideteksi. Semakin besar kadar alkohol yang dideteksi, maka semakin kecil pula resistansi dan akan menghasilkan nilai voltase yang lebih besar.
Proses (Process)
Komponen yang termasuk pemroses adalah :
- Arduino Uno R3
- ESP8266
Cara Kerja :
Selanjutnya, Arduino akan menghitung berapa besar voltase yang ditimbulkan oleh sensor MQ-3. Semakin besar voltase maka semakin besar alkohol yang terdeteksi. Kemudian, hasilnya akan diubah menjadi satuan BAC. Data dari BAC akan dijadikan referensi untuk data tingkat keamanan dan data tentang efek alkohol. Data data tadi akan dikirimkan ke ESP8266 agar bisa dikirim ke server untuk dijadikan laporan via email.
Keluaran (Output)
Komponen yang termasuk keluaran adalah :
- LCD 16x2
Cara Kerja :
Nilai BAC akan ditampilkan di layar LCD. LCD akan menampilkan nama depan karyawan dan jumlah perkiraan BAC. Untuk data lebih rinci akan dikirim lewat email yang berisi nama pengguna, kadar BAC, serta efek yang akan ditimbulkan dari kadar BAC.
Pembuatan Prototipe
Perancangan Perangkat Keras (Hardware)
Gambar 3.4. Rancangan Alat
Alat yang digunakan :
- Personal Computer
- Arduino Uno R3
- Baterai 9V
- LCD 16x2
- I2C Serial Adapter
- MQ-3 Gas Sensor Module
- Mifare MFRC522 RFID Reader/Writer
- RFID Card 13.56Mhz
- Logic Level Converter 5V to 3.3V
- ESP8266
Arduino Uno R3
Arduino Uno R3 merupakan papan mikrokontroler yang digunakan pada prototipe ini. Arduino digunakan sebagai pusat dari pengontrolan prototipe dan juga pengatur daya untuk perangkat lainnya.
Baterai 9V
Baterai 9V akan menjadi suplai listrik dalam prototipe ini, baterai ini mensuplai board Arduino melalui Power Jack. DC Adapter 9v – 12v juga dapat digunakan untuk menghemat biaya baterai dan lebih disarankan dikarenakan dayanya yang stabil.
LCD 16x2
LCD akan digunakan sebagai alat untuk menampilkan hasil output. Hasil yang ditampilkan berupa nama pengguna dan tingkatan kadar alkohol dan jumlah BAC. LCD akan menampilkan nama pengguna dan kadar alkohol. LCD dikoneksikan ke Arduino dengan perantara I2C Serial adapter yang akan dibahas di bawah.
I2C Serial Adapter
I2C Serial adapter merupakan modul converter untuk mengubah komunikasi paralel dari LCD menjadi I2C. Dengan menggunakan IC ini, jumlah pin IO yang diperlukan untuk komunikasi dari Arduino ke LCD menjadi sangat sedikit (hanya perlu 2 pin IO untuk I2C).
Gambar 3.5. LCD 16x2 ditambah I2C
Tabel 3.1 Konfigurasi Pin I2C Serial Adapter
Pin Komponen |
Pin Power |
GND |
GND |
VCC |
5V |
Pin Komponen |
Pin Arduino |
SDA |
Analog 4 |
SCL |
Analog 5 |
MQ-3 Sensor Module
Sensor gas MQ-3 adalah sensor gas yang digunakan sebagai sensor pendeteksi alkohol di udara. Sensor ini bekerja dengan mengeluarkan output berupa voltase yang melambangkan tinggi rendahnya tingkat alkohol yang dideteksi. Semakin banyak alkohol yang dideteksi, maka resistansi sensor akan semakin kecil dan menghasilkan voltase yang semakin besar. Konfigurasi pinnya adalah sebagai berikut :
Gambar 3.6 Pin MQ-3 Module
Tabel 3.2 Konfigurasi Pin MQ-3
Pin Komponen |
Pin Power |
GND |
GND |
VCC |
5V |
Pin Komponen |
Pin Arduino |
A0 |
Analog 1 |
D0 |
Tidak Terkoneksi |
Pin D0 tidak terkoneksi karena prototype ini tidak menggunakan LED yang ada di Module tersebut.
RFID Card 13.56Mhz
RFID Card akan digunakan untuk menyimpan data dari pengguna. Kartu ini akan berisi nama depan dan nama belakang pengguna yang nanti akan dibaca oleh RFID Reader yang dipasang di dalam prototipe.
MFRC522 RFID Reader/Writer
RFID Reader/ Writer akan digunakan untuk membaca data yang tersimpan di RFID Card. Sensor juga dapat digunakan untuk menulis data ke dalam RFID Card yang ada. Konfigurasi Pin adalah sebagai berikut :
Gambar 3.7. Pin MFRC522 RFID Reader/Writer
Tabel 3.3. Konfigurasi Pin MFRC522 RFID Reader/Writer
Pin Komponen |
Pin Power |
GND |
GND |
3.3V |
3.3V |
Pin Komponen |
Pin Arduino |
RST |
Digital 9 |
SDA |
Digital 10 |
SCK |
Digital 13 |
MOSI |
Digital 11 |
MISO |
Digital 12 |
IRQ |
Tidak Terkoneksi |
ESP8266
ESP8266 akan digunakan untuk mengkoneksikan prototipe dengan jaringan WiFi yang ada. ESP8266 akan dikoneksikan ke Arduino Uno dengan tambahan modul Logic Level Converter 5V to 3.3V dikarenakan modul ESP8266 bekerja dalam tegangan 3.3V sedangkan Arduino Uno bekerja dalam tegangan 5V.
Gambar 3.8. Pin ESP8266
Tabel 3.4. Konfigurasi Pin ESP8266
Pin Komponen |
Pin Power |
GND |
GND |
VCC |
3.3V |
CH_PD |
3.3V |
Pin Komponen |
Pin Arduino |
RX |
Digital 5 |
TX |
Digital 6 |
GPIO_0 |
Tidak Terkoneksi |
GPIO_2 |
Tidak Terkoneksi |
Logic Level Converter 5V to 3.3V
Logic Level Converter 5V to 3.3V akan digunakan untuk menurunkan tegangan pin Arduino Uno dari 5V manjadi 3.3V agar tidak merusak modul lain yang bekerja pada tegangan 3.3V.
Perancangan Perangkat Lunak (Software)
Instalasi Arduino IDE
Berikut adalah proses instalasi Arduino IDE
- Jalankan file instalasi Arduino IDE
- Persetujuan Lisensi
Akan muncul tampilan Persetujuan Lisensi, silahkan dibaca dan klik I Agree.
Gambar 3.9. License Agreement
- Pilihan Instalasi
Pilihlah komponen yang ingin diinstall, kemudian klik Next.
- Instalasi Arduino
Masukkan lokasi untuk tempat instalasi Arduino IDE, jika sudah maka klik Install.
- Proses Instalasi
Tunggu sampai proses instalasi selesai.
- Install USB Driver
Saat proses instalasi sedang berlangsung akan muncul pilihan untuk install driver usb.
- Instalasi Selesai
Proses instalasi selesai, klik Close untuk keluar.
Gambar 3.10. Installing Complete
Pemrograman pada Arduino
Untuk melakukan pemrograman pada Arduino, salah satunya kita dapat mengkoneksikan Board Arduino dengan PC melalui kabel USB. Kemudian, buka aplikasi Arduino IDE yang sudah diinstall.
Gambar 3.11. Tampilan Program Arduino IDE
Setelah itu akan muncul tampilan awal berupa tampilan layar Arduino IDE yang dapat ditulis dengan program kita, pastikan Arduino sudah terdeteksi oleh Arduino IDE kita seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3.12. Arduino telah terkoneksi
Jika sudah terkoneksi, masukkan kode program dibawah ini dan kemudian lakukan proses Upload.
Konfigurasi IFTTT
IFTTT adalah layanan web yang akan digunakan sebagai perantara yang menghubungkan layanan email dan alat.
Berikut adalah cara konfigurasi IFTTT :
-
-
- Lakukan registrasi pada web IFTTT, kemudian lakukan Login.
- Klik My Applet, kemudian pilih New Applet.
-
-
- Kemudian, klik +this dan cari Service Webhooks.
Gambar 3.13. Webhooks pada IFTTT
-
- Setelah itu, Klik icon Webhooks,kemudian klik Connect dan pilih “Receive trigger fields”. Isi nama Event sesuai keinginan kemudian tekan Create Trigger.
-
- Kemudian kita akan kembali ke tampilan applet. Pilih +that kemudian cari dan klik Gmail.
Gambar 3.14. Gmail pada IFTTT
- Klik Connect, lakukan login menggunakan akun Gmail yang akan digunakan untuk mengirim email dan setelah itu klik Allow. Kemudian, Pilih Send an Email, setelah itu isi field yang tersedia.
- To Address = Berisi Alamat email penerima.
- BCC dan CC Address = Dikosongkan.
- Subject = Berisi judul Email yang akan dikirim.
- Body = Format isi email yang akan dikirim. Gunakan variabel Value1 sebagai variabel nama, Value2 sebagai variabel jumlah BAC, dan Value3 sebagai variabel keterangan.
- Attachment URL = Dikosongkan.
- Klik Finish .
Gambar 3.15. Tampilan akhir applet
Untuk mengetahui token webhooks yang akan digunakan dalam program, tata caranya adalah sebagai berikut:
-
-
- Ke menu awal IFTTT
- Klik Tab Service
- Pilih Webhooks
- Klik Setting
- Akan muncul URL dengan token, itulah URL yang akan kita gunakan untuk mengoneksikan alat dengan IFTTT.
-
Gambar 3.16. Setting pada Webhooks
Ketika alat berjalan, alat akan mengirimkan data ke server IFTTT dan server IFTTT akan memproses data yang diterima menjadi email. Email akan dikirimkan ke alamat tujuan yang telah kita cantumkan. Berikut adalah contoh format email yang diterima.
Gambar 3.17. Contoh hasil output berupa email
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi tahap 1 disusun berdasarkan hasil diskusi dengan stakeholder di PT Indonesia Airasia tentang rancangan alat yang akan dibuat dan kebutuhan yang diinginkan oleh stakeholder.
Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I
Requirement Elicitation Tahap 1 Analisa Kebutuhan Judul :RANCANG BANGUN BREATHALYZER BERBASIS IOT PADA PT INDONESIA AIRASIA |
|
No |
Saya ingin alat : |
1 |
Dapat bekerja secara praktis dan sederhana dalam penggunaan |
2 |
Dibuatkan Standard operating procedure / petunjuk penggunaan |
3 |
Dikendalikan dengan Arduino Uno R3 |
4 |
Bersifat portabel |
5 |
Dapat menentukan tingkat BAC dengan menggunakan LED |
6 |
Dapat menampilkan tingkat BAC dengan menggunakan LCD |
7 |
Dapat mengirim laporan berupa email |
8 |
Dilengkapi dengan RFID Reader |
9 |
Dapat menampilkan Nama Pengguna |
10 |
Dapat menampilkan efek konsumsi alkohol di level tertentu |
Elisitasi Tahap II
Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I dan kemudian diklasifikasikan kembali untuk sesuai dengan metode MDI. Berikut penjelasan requirement yang diberi opsi (I) dan wajib dieliminasi:
M = Mandatory
D = Desirable
I = Inessential
Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II
Requirement Elicitation Tahap 2 Analisa Kebutuhan Judul :RANCANG BANGUN BREATHALYZER BERBASIS IOT PADA PT INDONESIA AIRASIA |
||||
No |
Saya ingin alat : |
M |
D |
I |
Fungsional : |
||||
1 |
Dikendalikan dengan Arduino Uno R3 |
|
* |
|
2 |
Bersifat portabel |
* |
|
|
3 |
Dapat menentukan tingkat BAC dengan menggunakan LED |
|
|
* |
4 |
Dapat menampilkan tingkat BAC dengan menggunakan LCD |
* |
|
|
5 |
Dapat mengirim laporan berupa email |
|
* |
|
6 |
Dilengkapi dengan RFID Reader |
|
* |
|
7 |
Dapat menampilkan Nama Pengguna |
|
* |
|
8 |
Dapat menampilkan efek konsumsi alkohol |
|
* |
|
|
Non-Fungsional |
|
|
|
1 |
Dapat bekerja secara praktis dan sederhana dalam penggunaan |
* |
|
|
2 |
Dibuatkan Standard operating procedure / petunjuk penggunaan |
|
* |
|
Elisitasi Tahap III
Berisi seluruh hasil penyusutan dari Elisitasi Tahap II dengan membuang/mengeliminasi kelompok I (Inessential).Seluruh requirement kemudian ditentukan Risk Priorization: h (high), m (medium), dan l (low) untuk 3 kelompok:
- T (Technical): tingkat kesulitan dalam pengembangan sistem yang akan dibuat
- O (Operational): tingkat kesulitan dalam penggunaan sistem oleh user nantinya
- E (Economical): tingkat biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem
Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III
Requirement Elicitation Tahap 3 Analisa Kebutuhan Judul :RANCANG BANGUN BREATHALYZER BERBASIS IOT PADA PT INDONESIA AIRASIA |
||||||||||
Feasibility |
T |
O |
E |
|||||||
Risk |
L |
M |
H |
L |
M |
H |
L |
M |
H |
|
No |
Saya ingin alat : |
|||||||||
1 |
Dapat bekerja secara praktis dan sederhana dalam penggunaan |
|
* |
|
* |
|
|
* |
|
|
2 |
Dibuatkan Standard operating procedure / petunjuk penggunaan |
|
* |
|
|
* |
|
* |
|
|
3 |
Dikendalikan dengan Arduino Uno R3 |
* |
|
|
* |
|
|
|
* |
|
4 |
Bersifat portabel |
|
* |
|
* |
|
|
* |
|
|
5 |
Dapat menentukan tingkat BAC dengan menggunakan LED |
* |
|
|
* |
|
|
* |
|
|
6 |
Dapat menampilkan tingkat BAC dengan menggunakan LCD |
|
* |
|
* |
|
|
* |
|
|
7 |
Dapat mengirim laporan berupa email |
|
|
* |
* |
|
|
|
* |
|
8 |
Dilengkapi dengan RFID Reader |
|
* |
|
* |
|
|
|
* |
|
9 |
Dapat menampilkan Nama Pengguna |
|
* |
|
* |
|
|
* |
|
|
10 |
Dapat menampilkan efek konsumsi alkohol |
* |
|
|
* |
|
|
* |
|
|
Elisitasi Final
Tabel 3.8. Elisitasi Final
Final Requirement Elicitation Analisa Kebutuhan Judul : RANCANG BANGUN BREATHALYZER BERBASIS IOT PADA PT INDONESIA AIRASIA |
||
No |
Fungsional |
|
Saya ingin alat : |
||
1 |
Dikendalikan dengan Arduino Uno R3. |
|
2 |
Bersifat portabel. |
|
3 |
Dapat menampilkan tingkat BAC dengan menggunakan LCD. |
|
4 |
Dapat mengirim laporan berupa email. |
|
5 |
Dilengkapi dengan RFID Reader. |
|
6 |
Dapat menampilkan Nama Karyawan. |
|
7 |
Dapat menampilkan efek konsumsi alkohol. |
|
|
Non-Fungsional |
|
1 |
Dapat bekerja secara praktis dan sederhana dalam penggunaan. |
|
2 |
Dibuatkan Standard operating procedure / petunjuk penggunaan. |
|
Penulis
(Aliefis Galih Wicaksono) NIM : 1431481499 |
||
Pembimbing I
(Abert Tandilintin M.T) NID : 14028 |
Pembimbing II
(Jawahir, Ir.,MM) NID : 03023 |
|
STAKEHOLDER
(Capt. Jurry Soeryo Wiharko) NIP : 1003156 |
Kepala Jurusan
(Ferry Sudarto, S.Kom,M.Pd, M.T.I.) NID : 10001 |
|
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Rancangan Sistem yang Diusulkan
Berikut adalah rancangan sistem yang diusulkan terhadap PT Indonesia AirAsia.
Gambar 4.1. Diagram Infografis Alat
- Tata Letak Alat
Alat akan bersifat portabel, yang artinya alat dapat dibawa kemana / tidak bersifat stasioner.
- Suplai Listrik
Alat akan disuplai menggunakan 2 buah Baterai 9v atau bisa juga menggunakan DC Adapter 9v – 12v. Mensuplai listrik menggunakan USB tidak disarankan karena memiliki kemungkinan alat tidak akan berjalan dengan baik.
- Koneksi Jaringan
Alat akan terhubung dengan jaringan internet melalui WiFi yang ada di kantor PT. Indonesia AirAsia.
Untuk memberikan gambaran sistem yang diusulkan, penelitian ini menggunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.
Gambar 4.2. Activity Diagram dari sistem yang diusulkan
Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa akan ada suatu tim tambahan yang akan dibuat oleh Manager yang tugasnya adalah melakukan pengecekan terhadap Aviation Security secara random.
Flowchart Prototype
Berikut merupakan diagram alur (flowchart) dari rancang bangun yang diusulkan.
Gambar 4.3. Flowchart Alat
Rancangan Prototype
Berikut merupakan tampilan dari dari rancang bangun yang diusulkan.
Gambar 4.4. Rancangan Prototype
Uji Coba Black Box
Setelah menyelesaikan perancangan serta penyusunan alat, maka di lanjutkan dengan melakukan uji coba dengan metode black box terhadap masing-masing blok rangkaian guna memperoleh kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Peneliti melakukan pengujian dengan menggunakan metode Black Box yang memfokuskan pada pengujan keperluan untuk menemukan kesalahan.
Pengujian Rancang Bangun
Tabel 4.1. Tabel Pengujian Rancang Bangun
No |
Skenario Pengujian |
Komponen |
Hasil yang diharapkan |
Hasil Pengujian |
Kesimpulan |
1 |
Muncul tampilan awal |
LCD |
Layar menampilkan tulisan “Prototype Breathalyzer” |
|
Berhasil |
2 |
Melakukan inisialisasi sensor |
LCD MQ3 |
Layar akan menampilkan tampilan inisialisasi dan nilai sensor |
Berhasil |
|
4 |
Alat siap untuk digunakan |
LCD
|
Layar akan menampilkan tulisan “Silahkan Scan kartu anda” |
Berhasil |
|
5 |
Kartu RFID di tempelkan Kartu RFID di tempelkan |
LCD
|
RFID akan membaca data dan layar akan menampilkan nama Karyawan |
|
Berhasil |
6 |
RFID |
Serial Monitor akan menampilkan data yang ada di dalam kartu RFID |
Berhasil |
||
7 |
Hitung mundur 5 detik untuk pengetesan nafas |
LCD |
LCD menampilkan tulisan “Tiuplah alat setelah x detik” |
Berhasil |
|
8 |
Alat akan menampilkan hasil pengetesan dengan nafas bersih tanpa alkohol |
LCD MQ3 |
LCD menampilkan Nama dan estimasi BAC sebesar 0.00 |
Berhasil |
|
9 |
Alat akan menampilkan hasil pengetesan dengan nafas yang mengandung alkohol |
LCD MQ3 |
LCD menampilkan Nama dan estimasi BAC lebih besar dari 0.00 |
Berhasil |
|
10 |
Alat mengirim laporan namun dengan jaringan yang bermasalah |
LCD ESP8266 |
LCD menampilkan Nama, BAC dan tulisan (Err) |
Berhasil |
|
11 |
Alat mengirim laporan dengan jaringan yang baik |
LCD ESP8266 |
LCD menampilkan Nama, BAC dan tulisan (OK) |
Berhasil |
|
12 |
Alat mengirim laporan berupa email |
ESP8266 |
Email akan diterima dan berisi laporan dari pengetesan |
Berhasil |
Source Code
Berikut adalah source code yang digunakan pada Rancang Bangun Breathalyzer berbasis IOT pada PT Indonesia Airasia. Komentar //debug digunakan pada baris perintah yang hanya digunakan untuk pengetesan melalui serial monitor.
//Listing Library yang digunakan
#include <SPI.h> //Library SPI
#include <MFRC522.h> //Library MFRC522
#include <SoftwareSerial.h> //Library Serial
#include <Wire.h> //Library LCD
#include <LiquidCrystal_I2C.h> //Library untuk I2C
//Variabel untuk konfigurasi ESP dan IFTTT
String AP = ""; //Nama Access Point/WiFi
String PASS = ""; //Password AP/WiFi
String API = ""; //Token IFTTT
String HOST = "maker.ifttt.com"; //Host IFTTT
String PORT = "80"; //Port akses ke IFTTT
//Variabel
int countTrueCommand; //Counter ESP8266
int countTimeCommand; //Counter ESP8266
boolean found = false; //Counter ESP8266
boolean err = false; //Variabel kesalahan ESP8266
char buffer1[16]; //Varibel penyimpan Nama RFID
String nama ="" ; //Varibel penyimpan Nama RFID
//Variabel Sensorkalib
float sensor_volt; // Deklarasi variabel nilai ADC
float sensor_volt_alc; // Deklarasi variabel rumus alkohol dalam ADC
int kalib = 0; // Variabel counter untuk kalibrasi
int kalibval = 0; // Variabel toleransi kalibrasi
String BAC =""; //Level BAC
//Variabel Resistansi
float RS_alc; // Deklarasi variabel resistansi
float R0 = 55; // Deklarasi nilai saat udara bersih
float RS_R0 = 0.0; // Deklarasi Rasio Resistansi
//Variabel Konversi//
float mg_L = 0; // variabel mg/L
float bac = 0; // variabel bac
float tbac = 0; // variabel total bac
float dec = 0.005; //variabel pembulatan kebawah
SoftwareSerial esp8266(6, 5); //Konfigurasi pin ESP8266 (TX,RX)
LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F ,2,1,0,4,5,6,7,3, POSITIVE); //Alamat LCD <LiquidCrystal_I2C.h line 21>
MFRC522 mfrc522(10, 9); // Konfigurasi pin RFID (RST,SS)
//*****************************************************************************************//
void setup() {
//RFID
Serial.begin(9600); // Mulai koneksi Serial
SPI.begin(); // Mulai modul SPI
mfrc522.PCD_Init(); // Init MFRC522 card
//LCD
lcd.begin (16,2); //Mulai LCD ukuran 16 x 2
lcd.clear(); //Membersihkan layar LCD
lcd.setCursor(0, 0); //Baris 1
lcd.print(" Prototype "); //Text baris 1
lcd.setCursor(0, 1); //Baris 2
lcd.print(" Breathalyzer "); //Text baris 2
delay(5000); //delay 5 detik
Inis(); // panggil fungsi Inis (Inisialisasi)
Serial.println(F("Ready")); //Cetak Ready di Serial Monitor
//Wifi
esp8266.begin(115200); //Mulai ESP dengan baudrate 115200
//Alat Siap
lcd.clear(); //Membersihkan layar LCD
lcd.setCursor(0, 0); // baris 1
lcd.print("Silahkan Scan"); //Text baris 1
lcd.setCursor(0, 1); // baris 2
lcd.print("Kartu Anda"); //Text baris 2
}
//*****************************************************************************************//
//Wifi Command
//*****************************************************************************************//
void inet() {
sendCommand("AT", 5, "OK"); //Pengetesan koneksi ke ESP
sendCommand("AT+CWMODE=1", 5, "OK"); // ESP Mode 1 (sebagai Client)
sendCommand("AT+CWJAP=\"" + AP + "\",\"" + PASS + "\"", 20, "OK"); //Input Nama AP dan Password
sendCommand("AT+CIPMUX=1", 15, "OK"); //ESP mode single connection
sendCommand("AT+CIPSTART=0,\"TCP\",\"" + HOST + "\"," + PORT, 15, "OK"); //mulai koneksi TCP ke host ifttt
//String yang akan dikirim ESP8266
String getData = "POST /trigger/Alkohol/with/key/" + API + "?value1=" + nama + "&value2="+ bac +"&value3=" + BAC+ " HTTP/1.1\r\n" +
"Host: " + HOST + "\r\n" +
"Connection: close\r\n\r\n";
sendCommand("AT+CIPSEND=0," + String(getData.length() + 5), 15, ">"); //Mengirim data
esp8266.println(getData);Serial.print(getData); delay(1500); countTrueCommand++; //Pengecekan di serial monitor
sendCommand("AT+CIPCLOSE=0", 15, "OK"); //Menutup Koneksi
//Menampilkan OK jika tidak ada masalah pada jaringan, atau Err jika ada masalah dalam jaringan
lcd.setCursor(0, 1); //baris 2
lcd.print("BAC : "); //Text baris 2
lcd.print(bac); //Menampilkan level bac
if (err == true)
{
lcd.print("(Err)"); //Menampilkan status error
}
else
{
lcd.print("(OK)"); //Menampilkan status OK
}
}
//*****************************************************************************************//
//Send Command
//*****************************************************************************************//
void sendCommand(String command, int maxTime, char readReplay[]) {
Serial.print(countTrueCommand); //Serial Debug
Serial.print(". at command => "); // Serial Debug
Serial.print(command); // Serial Debug
Serial.print(" ");// Serial Debug
//fungsi looping
while (countTimeCommand < (maxTime * 1))
{
esp8266.println(command);//fungsi mengirim command ke esp
if (esp8266.find(readReplay)) //fungsi pemeriksaan esp
{
found = true;
break;
}
countTimeCommand++; //incremental
}
if (found == true) //jika berhasil
{
Serial.println("OK");
countTrueCommand++;
countTimeCommand = 0;
}
if (found == false) //jika gagal
{
Serial.println("Fail");
countTrueCommand = 0;
countTimeCommand = 0;
err = true;
}
found = false;
}
//*****************************************************************************************//
//Looping utama
//*****************************************************************************************//
void loop() {
MFRC522::MIFARE_Key key; //variabel byte key pada RFID
for (byte i = 0; i < 6; i++) key.keyByte[i] = 0xFF;
//Variabel blok dan len
byte block;
byte len;
MFRC522::StatusCode status; // Variabel status
//-------------------------------------------
// Pengecekan jika ada kartu baru yang terdeteksi
if ( ! mfrc522.PICC_IsNewCardPresent()) {
return;
}
// Membaca kartu
if ( ! mfrc522.PICC_ReadCardSerial()) {
return;
}
Serial.println(F("**Card Detected:**")); // Serial Debug
//-------------------------------------------
mfrc522.PICC_DumpDetailsToSerial(&(mfrc522.uid)); //ambil beberapa data kemudian cetak di serial
//-------------------------------------------
Serial.print(F("Name: ")); // Serial Debug
block = 4; //block yang dibaca
len = 18; //panjang bytes
//------------------------------------------- GET FIRST NAME
status = mfrc522.PCD_Authenticate(MFRC522::PICC_CMD_MF_AUTH_KEY_A, 4, &key, &(mfrc522.uid)); //Membaca 18 bytes untuk autentikasi dari kartu RFID, jika berhasil maka STATUS_OK
if (status != MFRC522::STATUS_OK) {
Serial.print(F("Authentication failed: ")); // Serial Debug
Serial.println(mfrc522.GetStatusCodeName(status));
return;
}
status = mfrc522.MIFARE_Read(block, buffer1, &len); //Membaca 18 bytes dari kartu RFID
if (status != MFRC522::STATUS_OK) {
Serial.print(F("Reading failed: "));
Serial.println(mfrc522.GetStatusCodeName(status));
return;
}
//Fungsi mencetak nama depan
nama = ""; //clear variabel nama
for (uint8_t i = 0; i < 16; i++) //fungsi looping pengambilan data untuk nama depan
{
if (buffer1[i] != 32)
{
Serial.write(buffer1[i]); // Serial Debug
nama = nama+buffer1[i]; //mengubah array nama ke string
}
}
lcd.clear();
lcd.clear();
//Menampilkan nama depan di lcd
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Nama Depan:");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(buffer1);
delay(1000); //delay 1 detik
//Fungsi mencetak nama belakang
//variabel yang dibutuhkan
char buffer2[18]; //variabel untuk menyimpan nama belakang
block = 1; //block yang dibaca
status = mfrc522.PCD_Authenticate(MFRC522::PICC_CMD_MF_AUTH_KEY_A, 1, &key, &(mfrc522.uid)); //Membaca 18 bytes untuk autentikasi dari kartu RFID, jika berhasil maka STATUS_OK
if (status != MFRC522::STATUS_OK) {
Serial.print(F("Authentication failed: "));// Serial Debug
Serial.println(mfrc522.GetStatusCodeName(status)); // Serial Debug
return;
}
status = mfrc522.MIFARE_Read(block, buffer2, &len); //Membaca 18 bytes dari kartu RFID
if (status != MFRC522::STATUS_OK) {
Serial.print(F("Reading failed: ")); // Serial Debug
Serial.println(mfrc522.GetStatusCodeName(status)); // Serial Debug
return;
}
//Mencetak Nama belakang
for (uint8_t i = 0; i < 16; i++) {
Serial.write(buffer2[i] ); // Serial Debug
}
//Menampilkan nama belakang di LCD
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(buffer2);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Nama Belakang:");
delay(1000);
//----------------------------------------
Serial.println(F("\n**End Reading**\n")); //debug
sensora(); //Memanggil fungsi sensor alkohol
//Menampilkan hasil layar
lcd.clear(); //Membersihkan layar LCD
lcd.setCursor(0, 0); // baris 1
lcd.print("Nama : " +nama); //Text baris 1
lcd.setCursor(0, 1); // baris 1
lcd.print("BAC : "); //Text baris 2
lcd.print(bac); //Text baris 2
//Fungsi ini digunakan untuk mengirim laporan jika BAC lebih dari 0.00
if (sensor_volt > 85){
inet() ;
}
//Mereset Variabel
bac = 0;
tbac = 0;
nama = "";
delay(1000); //change value if you want to read cards faster
mfrc522.PICC_HaltA(); //masuk mode HALT
mfrc522.PCD_StopCrypto1(); //keluar dari mode autentikasi
}
//*****************************************************************************************//
//Sensor
//*****************************************************************************************//
//Fungsi Pemanasan
void Inis(){
//Kalibrasi
Serial.println(analogRead(A0)); // Serial Debug
while(analogRead(A0) - kalibval > 70){ //Menjalankan statement sampai nilai lebih kecil dari 70
lcd.clear(); //Membersihkan Layar
lcd.setCursor(0, 0); //baris pertama
lcd.print("Mohon Tunggu");
lcd.setCursor(0, 1); //baris kedua
lcd.print("Max 1 Min (");
lcd.print(analogRead(A0)); //menampilkan output dari sensor
lcd.print(")");
Serial.println(analogRead(A0));
kalib++; //Menambah nilai variabel kalib sebesar 1 setiap satu detik
//Fungsi ini akan aktif setelah 1 menit dan jika sensor masih memberi nilai BAC yang tidak normal
if (kalib > 60) {
kalibval = analogRead(A0) - 70; //Fungsi untuk mendapatkan nilai kalibval melalui kalibrasi ini. Nilai 70 digunakan sebagai nilai normalisasi
}
delay(1000); //Delay 1 detik
}
}
//*****************************************************************************************//
//Fungsi Pembacaan
void sensora() {
//Pembacaan MQ-3 dan proses konversi
Serial.println("Sensor Read");
for (int i = 5; i > 0 ; i--){
lcd.clear(); //Bersikan LCD
lcd.setCursor(0, 0); //Set ke baris pertama
lcd.print("Tiuplah alat"); //Cetak "Tiuplah Alat"
lcd.setCursor(0, 1); //Set ke baris kedua
lcd.print("Setelah "); //Cetak "Setelah"
lcd.print(i); //Cetak variabel detik
lcd.print(" detik"); //Cetak " Detik"
delay(1000); //Delay sebesar 1 detik
}
//Tampilan LCD saat proses peniupan
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Mulai");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(" Meniup");
//Fungsi alkohol yang dijalankan selama 3 detik
for (int i = 0; i < 3; i++)
{
sensor_volt = analogRead(A0)- kalibval; // Pengambilan data dari pin MQ3 dikurangi kalibval untuk mendapatkan nilai optimal
//Fungsi ini digunakan untuk mencegah adanya nilai negatif
if (sensor_volt < 58) {
sensor_volt = 58;
}
sensor_volt_alc = sensor_volt/1024*5.0; // Mengubah ADC menjadi nilai maksimal untuk perhitungan BAC
RS_alc = (5.0/sensor_volt_alc-1)*22; // Resistansi sensor saat melakukan test
RS_R0 = RS_alc/R0; // Rasio resistansi sensor
float RS_R0_ln = 0; // Deklarasi variabel RS_R0
RS_R0_ln = log(RS_R0); // Rumus logaritma natural
// Rumus Konversi
mg_L = exp(-0.884301169+(-1.489113359*RS_R0_ln)); // rumus regresi linier
bac = (((mg_L/1000)*2100)*0.1); //Rumus mg/L ke BAC
tbac = tbac + bac; //Menjumlahkan total bac selama 3 detik
delay(1000); //delay 1 detik
}
bac = tbac / 3; //membagi total bac
bac = bac - dec; //mengurangi nilai bac,karena arduino membulatkan keatas variabel float, misal 0.5 dibaca menjadi 1
Serial.println(bac); //serial debug
Serial.println(sensor_volt); //serial debug
//fungsi if untuk menentukan level bac. Disini digunakan variabel sensor_volt dikarenakan variabel bac tidak cocok digunakan pada fungsi if karena bertipe float.
if (sensor_volt < 85){ // lebih kecil dari 0.00
BAC = "Bersih";
}
else if (sensor_volt <= 133){ // lebih kecil dari 0.02
BAC = "Ringan";
}
else if (sensor_volt <= 196){ // lebih kecil dari 0.04
BAC = "Sedang";
}
else{ // diatas 0.04
BAC = "Berbahaya";
}
delay(1000);
}
//*****************************************************************************************//
Konfigurasi Sistem Usulan
Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa perangkat keras atapun lunak yang digunakan untuk melakukan perancangan, baik untuk sistem keseluruhan maupun interface. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.
Spesifikasi Hardware
Berikut merupakan daftar perangkat keras yang digunakan dalam perancangan sistem ini namun tidak dijelaskan secara detail.
- Personal Computer
- Arduino Uno R3
- TP-Link Wireless Router
- MQ-3 Sensor
- Breadboard Half Size
- Breadboard Power Supply
- LCD 16x2
- Plastic Casing
- ESP8266 WiFi Module
- RFID Card 13.56Mhz
- MFRC522 RFID Writer/Reader
- 4 Channel Logic Level Converter
- 9V Battery
- Power Supply Adapter 9v 1A
- Jumper
Spesifikasi Software
Berikut merupakan daftar perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan sistem ini namun tidak dijelaskan secara detail.
- Arduino IDE digunakan sebagai compiler program.
- Fritzing digunakan untuk merancang skematik alat.
- Microsoft Word digunakan untuk membuat laporan skripsi.
- Mozilla Firefox digunakan untuk menampilkan email.
Hak Akses
Dalam membuat sebuah aplikasi perangkat lunak ataupun perangkat keras perlu adanya sebuah hak akses yang dapat mencegah kejadian yang tidak diinginkan.Adapun rancang bangun ini hanya dapat digunakan oleh karyawan yang memiliki kartu RFID tertentu.
Schedule
Berikut merupakan tabel jadwal yang dilakukan semenjak perancangan alat hingga selesai :
Tabel 4.2. Jadwal Pembuatan Sistem
No |
Kegiatan |
Bulan |
Feb |
Maret |
April |
Mei |
Juni |
Juli |
||||||||||||||||||
Minggu |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
|
|||||
1 |
Observasi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
2 |
Pengumpulan Data |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
3 |
Analisa Sistem |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
4 |
Perancangan Sistem |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
5 |
Pembuatan Program |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
6 |
Testing Program |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
7 |
Evaluasi Program |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
8 |
Perbaikan Program |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
9 |
Implementasi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
10 |
Dokumentasi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
Estimasi Biaya
Berdasarkan perancangan alat serta pembuatan software maupun hardware, penulis membuat estimasi biaya sebagai berikut :
Tabel 4.3. Estimasi Biaya
NO |
Nama Komponen |
Harga Satuan |
Jumlah |
Total |
1 |
Arduino Uno R3 |
Rp 109.900 |
1 |
Rp 109.900 |
2 |
MQ-3 Sensor |
Rp 40.000 |
1 |
Rp 40.000 |
3 |
LCD 16x2 |
Rp 35.000 |
1 |
Rp 35.000 |
4 |
Casing |
Rp 12.500 |
1 |
Rp 12.500 |
5 |
ESP8266 WiFi Module |
Rp 36.500 |
1 |
Rp 36.500 |
6 |
MB102 Breadboard half size 400 |
Rp 21.500 |
1 |
Rp 21.500 |
7 |
Breadboard MB-102 Power Supply 3.3V / 5V |
Rp 13.000 |
1 |
Rp 13.000 |
8 |
RFID Card 13.56Mhz MF S50 Re-writable |
Rp 6.500 |
2 |
Rp 13.000 |
9 |
MFRC522 RFID Writer/Reader |
Rp 30.000 |
1 |
Rp 30.000 |
10 |
4 Channel Logic Level Converter LLC 5V To 3.3V Bi Directional 4CH |
Rp 16.000 |
1 |
Rp 16.000 |
11 |
9V BATTERY |
Rp 10.000 |
2 |
Rp 20.000 |
12 |
Adapter Power Supply 9V 1A DC Kompatibel |
Rp 18.900 |
1 |
Rp 18.900 |
13 |
Kabel Jumper |
Rp 500 |
27 |
Rp 13.500 |
14 |
Konektor Baterai 9V |
Rp 2000 |
2 |
Rp 4000 |
Total Biaya : |
Rp 383.800 |
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta hasil analisa yang dilakukan mengenai Rancang Bangun Breathalyzer Berbasis IOT pada PT Indonesia Airasia, maka sebagai akhir penulisan laporan skripsi, penulis sebagai berikut:
- Penanganan alkohol di PT Indonesia Airasia sudah diterapkan pada cabin crew yang akan melakukan penerbangan, namun untuk kru manajemen dan ground handling masih belum dilakukan. Rancang bangun ini dapat digunakan sebagai alat percobaan untuk pengimplementasian penanganan masalah alkohol untuk kru manajemen dan ground handling.
- Tingkat alkohol dalam darah sangat berpengaruh pada keamanan penerbangan, dikarenakan kadar alkohol dalam level tertentu dapat menggangu kesadaran dan menurunkan kewaspadaan sehingga dapat mengancam keamanan penerbangan.
- Arduino dapat dikombinasikan dengan MQ-3 untuk mendeteksi apakah terdapat kandungan alkohol dalam nafas seseorang. Kemudian dapat ditambahkan LCD 16x2 sebagai display, ESP8266 sebagai alat tambahan agar alat dapat terkoneksi pada jaringan sekitar, dan RFID Reader sebagai pembaca tanda pengenal karyawan.
- Hasil output dari alat akan dikirimkan lewat jaringan internet dan akan diterima oleh Tim Investigator dalam bentuk email yang kemudian akan dilakukan evaluasi lebih lanjut terhadap karyawan yang terindikasi mengkonsumsi alkohol.
- Rancang bangun akan menggunakan jaringan WiFi yang berasalah dari router tanpa kabel (wireless router) dan ESP8266 sebagai media untuk mengirimkan laporan ke tim investigator.
Saran
Berikut merupakan saran mengenai rancang bangun yang akan diuraikan sebagai berikut :
- Menggunakan sensor yang lebih akurat dan hemat daya.
- Mempelajari hubungan antara sensifitas sensor MQ-3 dengan temperatur dan kelembapan untuk meningkatkan akurasi sensor.
- Menggunakan mikrokontroller yang memiliki kapasitas memori lebih besar.
- Mengubah pengaturan ESP8266 agar dapat membuat suatu webpage berisi pengaturan jaringan sehingga modul tersebut dapat diubah pengaturan jaringannya tanpa harus melalui Arduino IDE.
- Menggunakan layar LED untuk mengurangi konsumsi daya.
- Menghubungkan alat dengan database karyawan sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan.
- Menambahkan sensor airflow agar alat dapat mendeteksi apakah nafas sudah ditiupkan atau belum.
Kesan
Adapun kesan dalam peneliti lakukan selama penelitian skripsi ini, diantaranya :
- Mendapatkan banyak pengalaman baru tentang lingkungan kerja.
- Dapat mempelajari cara untuk menganalisa suatu masalah dengan efektif.
- Mendapatkan ilmu tentang komponen alat serta efek dari alkohol.
DAFTAR PUSTAKA
- ↑ Romney, Marshall B, Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 13, Di-Indonesiakan oleh Kikin Sukinah Nur Safira dan Novita Puspasari. Jakarta: Salemba Empat
- ↑ Jogiyanto, Dari Buku Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ Nasarudin, Djafar. Imran, Samsie.Indra. 2013. "Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makasar”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 6 No. 2, Januari 2013: 226-227.
- ↑ 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Managemen. Jakarta: Graha Ilmu
- ↑ Rosa, dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Piranti Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
- ↑ 6,0 6,1 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. 2009. Undang-Undang Nomor 1 Tentang Penerbangan Tahun 2009. Diambil dari : http://hubud.dephub.go.id/?id/uu/download/5 .(7 Maret 2018)
- ↑ 7,0 7,1 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
- ↑ Suprihadi,Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Journal CCIT Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
- ↑ 9,0 9,1 9,2 9,3 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
- ↑ Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi Dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
- ↑ Maimunah, Sunarya. Lusyani, Larasati. Nina. 2012. "Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi.”. Jurnal CCIT. Tangerang: STMIK Raharja. Vol. 5 No. 3, Mei 2012.
- ↑ Uzzaman. Anis. 2015. Panduan Membangun Startup Ala Sillicon Valey. Yogyakarta.
- ↑ 13,0 13,1 13,2 Darmawan, Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT.Remaja ROSDA KARYA.
- ↑ Santoso, S. (2016). Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut). Prosiding SENIATI, Vol.2, No.6. ISSN: 2085-4218 Februari 2016: 11-14.
- ↑ Ginting, Elizaandayni. 2013. Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion. Bandung: Universitas Widyatama.
- ↑ 16,0 16,1 16,2 16,3 Simaremare, Yosua P.W, Apol Pribadi S dan Radityo Prasentiato Wibowo. 2013. Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Manajemen Publikasi Ilmiah Berbasis Online Pada Jurnal SISFO. JURNALTEKNIK POMITS. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).Vol. 2, No. 3, 2013.
- ↑ 17,0 17,1 Murad, Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
- ↑ Saefullah, Sumardi Sadi, Yugo Bayana. 2013. Smart Wheeled Robotic (SWR) Yang Mampu Menghindari Rintangan Secara Otomatis. CCIT, Vol.2 No.3.
- ↑ Syahwil, Muhammad. 2013. Panduan Mudah Simulasi Dan Praktek Mikrokontroler Arduino. Yogyakarta: CV. Andi Offset
- ↑ Kadir, Abdul.2016. Simulasi Arduino. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
- ↑ Ariessanti, Hani Dewi, Indrianto, Rifan Munzilin. (2018). RANCANG BANGUN PERALATAN PENGAMAN PADA TOKO PERHIASAN BERBASIS ARDUINO. CCIT Journal, 8(3), 165-173. Diambil Dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/169 . (3 Maret 2018)
- ↑ 22,0 22,1 Gozali , Andri Ahmad. 2016. SISTEM KENDALI SMART CLASSROOM BERBASIS RFID SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA. Tangerang: STMIK Raharja.
- ↑ Maulana ,Feizal Hazriel. 2017. PROTOTYPE PENGONTROLAN SISTEM KERJA HIDROLIK SECARA OTOMATIS BERBASIS ARDUINO PADA PT.MEDYA JAYA KONSTRUKSI TANGERANG. Tangerang: STMIK Raharja.
- ↑ Maksood, Fathimath Zuha, Moza Saif Al Yarubi, Amani Salim Al Dhouani, Geetha Achuthan. 2015. Prototype for a Personal Safety Gadget using Arduino Uno. International Journal of Applied Information Systems (IJAIS) – ISSN : 2249-0868 Foundation of Computer Science FCS, New York, USA Volume 10 – No.1. Diambil dari : https://www.researchgate.net/profile/Fathimath_Maksood/publication/283829838_Prototype_for_a_Personal_Safety_Gadget_using_Arduino_Uno/links/568cde9008ae197e4269e22b/Prototype-for-a-Personal-Safety-Gadget-using-Arduino-Uno.pdf. (3 Maret 2018)
- ↑ 25,0 25,1 Sukmadi, Rangga. 2017. PROTOTYPE ALAT PEMBERSIH BAK MANDI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 PADA KANTOR KECAMATAN BALARAJA. Tangerang: STMIK Raharja.
- ↑ 26,0 26,1 26,2 Arfa. 2014. AKSES KONTROL KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT MENGGUNAKAN PASSWORD DAN SENSOR INFRARED BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega328. Tangerang: STMIK Raharja.
- ↑ Yulianto, Satrio Gunawan. 2017. PROTOTYPE PEMBUAT MINUMAN KOPI MENGGUNAKAN ARDUINO UNO PADA GRAHA KOPI TANGERANG SELATAN. Tangerang: STMIK Raharja.
- ↑ 28,0 28,1 Mulyana, Eka dan Rindi Kharisman. 2014. Perancangan Alat Peringatan Dini Bahaya Banjir Dengan Mikrokontroler Arduino Uno R3. Citec Journal Vol. 1, No. 3, Juli 2014 . (3 Maret 2018)
- ↑ Hernanto, Dendi dan Nuzul Imam Fadilah. 2014. Pembuatan Gelang Ultrasonik Bantu Mobilitas Tunanetra Menggunakan Mikrokontroler ATEMEGA8. Evolusi Vol. 2 No.2, September 2014.
- ↑ Bihar, Eloїse, Yingxin Deng, Takeo Miyake, Mohamed Saadaoui, George G. Malliaras & Marco Rolandi. 2016. A Disposable paper breathalyzer with an alcohol sensing organic electrochemical transistor. Scientific Reports volume 6, Article number: 27582 (2016). Diambil dari : https://www.nature.com/articles/srep27582. (3 Maret 2018)
- ↑ 31,0 31,1 Ball State University. 2018. BAC. Diambil dari : https://cms.bsu.edu/about/administrativeoffices/studentrights/policiesandprocedures/sdfcampus/effect/bac. (22 Juni 2018)
- ↑ Rahardja, Untung, Yessi Frecilia, Nurul Komaeni. 2015. Analisa Peminjaman Buku Perpustakaan Dengan Menggunakan Sistem RFID Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol.9 No.1. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika.
- ↑ Madakam, Somayya. 2015. Internet Of things. Smart Things. International Journal of Future Computer and Communication, Vol. 4, No. 4, August 2015. Diambil dari : http://www.ijfcc.org/vol4/395-ICNT2014-2-203.pdf . (3 Maret 2018)
- ↑ Permana, Asep Nugraha. 2016. PENDETEKSI DEBIT BENSIN BERBASIS INTERNET OF THINGS DENGAN MENGGUNAKAN ESP8266 PADA SPBU PERTAMINA. Tangerang: STMIK Raharja.
- ↑ Tjandra, Suhatati dan C.Pickerling. 2015. Aplikasi Metode-Metode Software Testing Pada Configuration, Compatibility Dan Usability Perangkat Lunak. Seminar Nasional "Inovasi dalam Desain dan Teknologi” - IDeaTech 2015. ISSN: 2089-1121
- ↑ 36,0 36,1 Berlian, Zainal, Fitratul Aini, Resti Ulandari. 2016. UJI KADAR ALKOHOL PADA TAPAI KETAN PUTIH DAN SINGKONG MELALUI FERMENTASI DENGAN DOSIS RAGI YANG BERBEDA. Jurnal Biota Vol. 2 No. 1 Edisi Januari 2016. Diambil dari : jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/biota/article/download/538/488. (7 Maret 2018)(7 Maret 2018)
- ↑ 37,0 37,1 Fadillah, Muhammad Akbar. 2016. SISTEM KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN VOICE VIA BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO PADA KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TANGERANG. Tangerang: STMIK Raharja.
- ↑ Irawan, Satria Puji. 2017. MONITORING PEMFILTERAN & PENGURASAN PENJERNIH AIR LAYAK MINUM BERBASIS ARDUINO PADA CV MITRA KARYA SEJAHTERA. Tangerang: STMIK Raharja.
- ↑ Rahayu, Nina. 2014. Perancangan Executive Information System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Café Dan Resto. Tangerang: SKRIPSI STMIK Raharja Tangerang.
- ↑ Albahri, Fahad. 2014. PENDETEKSI ASAP ROKOK UNTUK LINGKUNGAN BEBAS ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32U4. Tangerang: STMIK Raharja.
- ↑ Farid ,Muhammad Husni . 2016. PENDETEKSI KEBOCORAN TABUNG LPG MELALUI SMS GATEWAY MENGGUNAKAN SENSOR MQ-6 BERBASIS ARDUINO PADA PT BANGUN INTI GEMILANG. Tangerang: STMIK Raharja.
- ↑ Fajarudin, Ahmad. 2017. PROTOTYPE PENETRALISIR ASAP ROKOK DIRUANGAN MEROKOK BERBASIS IOT MENGGUNAKAN ARDUINO PADA SEKOLAH MTS. AL-FITROH. Tangerang: STMIK Raharja.
- ↑ Sahu, Priyanka, Sakshi Dixit, Shruti Mishra, Smriti Srivastava. 2017. Alcohol Detection based Engine Locking System using MQ-3 Sensor. International Research Journal of Engineering and Technology(IRJET) e-ISSN: 2395 -0056 Volume: 04 Issue: 04. Diambil dari : https://www.irjet.net/archives/V4/i4/IRJET-V4I4203.pdf (3 Maret 2018)
- ↑ Simatupang ,Gylbert H.N, Sherwin R.U.A. Sompie, Novi M. Tulung. 2015. Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Alkohol Melalui Ekhalasi Menggunakan Sensor TGS2620 Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.4 No.7 (2015), ISSN : 2301-8402. Diambil Dari : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=377514&val=1028&title=Rancang%20Bangun%20Alat%20Pendeteksi%20Kadar%20Alkohol%20Melalui%20Ekhalasi%20Menggunakan%20Sensor%20TGS2620%20Berbasis%20Mikrokontroler%20Arduino%20UNO (8 Maret 2018)
- ↑ Suoth ,Verna Albert dan Handy Indra Regain Mosey. 2016. Rancang Bangun Sistem Pengukuran Kadar Alkohol dan Suhu Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO untuk destilasi Minuman Beralkohol. JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE Vol 5, No 2 (2016). Diambil dari : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo/article/view/13446/13029. (8 Maret 2018)