SI1414481829

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM REPORT DELIVERY ORDER

AUTOMATIC SERVICE (R-DOS) BERBASIS WEB

PADA PT. PERTAMINA (SUB POINT)

SPBU 34-15103 TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh:

NIM : 1414481829

NAMA : DIDIK PAMUNGKAS

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM REPORT DELIVERY ORDER

AUTOMATIC SERVICE (R-DOS) BERBASIS WEB

PADA PT. PERTAMINA (SUB POINT)

SPBU 34-15103 TANGERANG

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1414481829
Nama  : Didik Pamungkas
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594         NIP : 078010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM REPORT DELIVERY ORDER

AUTOMATIC SERVICE (R-DOS) BERBASIS WEB

PADA PT. PERTAMINA (SUB POINT)

SPBU 34-15103 TANGERANG

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1414481829
Nama  : Didik Pamungkas
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Dr. Dadan Ramdhani, SE,M.Si.,Akt.,CA)     (Bayu Pramono, S.Kom., M.T.I)
NID : 08201     NID : 14023

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM REPORT DELIVERY ORDER

AUTOMATIC SERVICE (R-DOS) BERBASIS WEB

PADA PT. PERTAMINA (SUB POINT)

SPBU 34-15103 TANGERANG

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1414481829
Nama  : Didik Pamungkas
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(XXX)   (XXX)   (XXX)
NID : XXXX   NID : XXXX   NID : XXXX

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM REPORT DELIVERY ORDER

AUTOMATIC SERVICE (R-DOS) BERBASIS WEB

PADA PT. PERTAMINA (SUB POINT)

SPBU 34-15103 TANGERANG

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1414481829
Nama  : Didik Pamungkas
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 24 Juli 2017
Didik Pamungkas
NIM. 1414481829

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 


ABSTRAKSI

Dalam sebuah perusahaan jasa penjualan bahan bakar mencakup seluruh kegiatan transaksi dan persediaan bahan bakar, untuk bisa beroperasi dengan baik maka ada beberapa proses dalam pemesanan bahan bakar. Sistem transaksi data merupakan hal paling penting yang di butuhkan oleh SPBU untuk mengetahui data-data isi minyak dalam tangki dan mengetahui kapasitas tangki tersebut telah mencapai batas pengisian minyak atau sebaliknya karena data tersebut sangat di butuhkan untuk keperluan order minyak kepusat PT. PERTAMINA karena pengisian minyak dalam tangki seringkali terjadi waktu pengisian yang kurang tepat sehingga mempengaruhi operasional SPBU 34-15103. Oleh karena itu supaya pengiriman bahan bakar berjalan dengan baik maka di perlukan sistem pemesanan yang dapat mengelola data dengan baik hemat waktu dan mudah pengoperasianya.

Dalam sistem pemesanan bahan bakar, khususnya mencakup kontroling setok, pegelolaan data penjualan maka diperlukan sebuah sitem yanag mampu memabntu memberi pelayanan informasi data-data tersebut akan di proses oleh sistem guna memberikan solusi solusi yang tepat untuk jadwal pemesanan serta pengiriman di setiap SPBU yang nantinya akan di kirim, sistem ini berfungsi untuk mengurangi dan mengatasi permasalahan atau problem yang sering terjadi saat ini. Inovasi terbarukan dalam trasaksi data report delivery automatic servis yang nantinya bisa berperan dalam transaksi data untuk membantu mendapatkan informasi data pengiriman serta memudahkan pemilik spbu untuk pemesanan minyak dalam waktu yang tepat. Dengan adanya transaksi data sistem report delivery automatic servise ini penulis berharap disetiap spbu dapat memberikan informasi data secara otomatis tanpa harus memberikan informasi secara manual untuk proses pembelanjan ataupun pengirimannya.

Kata kunci: Reminder Pembayaran Utang, Kemasan plastik, Supplier

ABSTRACT

In a fuel sales service company that covers all the activities of the transaction and fuel supply, in order to operate properly, there are several processes in fueling. Data transaction system is the most important thing needed by gas station to know the data of oil contents in the tank and know the tank capacity has reached the limit of refilling oil or vice versa because the data is in need for central oil order PT. PERTAMINA due to oil filling in the tank often occurs when the filling is less precise, thus affecting the operation of the gas station. Therefore, in order for fuel shipments to run properly then the need for a reservation system that can manage data with both time saving and easy operation.

In the fuel ordering system, especially includes controlling the spoon, sales data management it is necessary a system capable of providing information services such data will be processed by the system to provide the right solution solutions for ordering and delivery schedules at each gas station which will be In the send, this system serves to reduce and overcome the problems or problems that often occur today. Renewable innovation in transaction data report delivery automatic service which later can play a role in data transactions to help get information data delivery and facilitate spbu owners to order oil in a timely manner. With the transaction data report automatic delivery system servise this authors hope in every spbu can provide data information automatically without having to provide information manually for the process of shopping or delivery.

Keywords: Data transaction, Ordering, Manage, Control.


KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya serta tidak lupa penulis panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis pada akhirnya dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, ada pun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN SISTEM REPORT DELIVER ORDER AUTOMATIC SERVICE BERBASIS WEB PADA PT. PERTAMINA (SUB POINT) SPBU 34.15103 TANGERANG”.

Tujuan penulisan Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan Program Strata Satu (SI) Jurusan Sistem Informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan yang kuat dari semua pihak, maka penulisan Skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, Penulis ingin menyampaikan terimakasih khususnya kepada Ibu dan Bapak penulis yang telah sabar mendidik, merawat, dan berdo’a untuk penulis hingga di akhir perjuangan dalam pembuatan Laporan Skripsi ini, serta kepada Kakak dan Adik penulis yang tercinta, yang selalu memberikan do’a terbaiknya kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Bapak Dr. Dadan Ramdhani, SE,M.Si.,Akt.,CA selaku Pembimbing I yang telah banyak membantu dan meluangkan waktunya
  5. Bapak Bayu Pramono, S.Kom., M.T.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dan meluangkan waktunya.
  6. Pimpinan dan Seluruh karyawan SPBU 34.15103 Tangerang.
  7. Para Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  8. Sahabat-sahabat penulis selama bimbingan Skripsi, yaitu sahabat-sahabat penulis yang selalu menemani masa-masa kuliah dan Skripsi, Kedua Orangtua Saya, Abdul Azis, Intan Vina Sari, Ufi Sanjaya, Irfan Yuanda Hasibuan, Della Octarina, Tri Rama Halim, Reza Septika Putri, Widi Astuti, Suhermanto, Anggita Devi Ristya, Fauzi Aziz, Liliana Alez.

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Dengan tulus penulis berdoa agar semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini mendapatkan limpahan rahmat dan karunia dari Allah SWT dan penulis juga berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Tangerang, 24 Juli 2017
Didik Pamungkas
NIM. 1414481829

Daftar isi

 


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Metode Analisis PIECES

Tabel 3.2 SWOT

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2 Tabel User

Tabel 4.3 Tabel Terima Barang

Tabel 4.4 Tabel Tebel Produk

Tabel 4.5 Tabel PO

Tabel 4.6 Tabel Penjualan

Tabel 4.7 Tabel Terima

Tabel 4.8 Tabel Detail PO

Tabel 4.9 Tabel Keterangan Halaman Landing

Tabel 4.10 Tabel Halaman Login

Tabel 4.11 Tabel Halaman Dashboard

Tabel 4.12 Tabel Halaman Data User

Tabel 4.13 Tabel Menu Produk

Tabel 4.14 Tabel Halam Daftar Produk

Tabel 4.15 Tabel Keterangan Menu PO dan data PO

Tabel 4.16 Tabel Halam Penerimaan

Tabel 4.17 Tabel Daftar Penerimaan Bahan Bakar

Tabel 4.18 Tabel Halaman Menu Penjualan

Tabel 4.19 Keterangan Halaman Laporan PO

Tabel 4.20 Keterangan Halam Laporan Penjualan

Tabel 4.21 Tabel Pengujian Black Box Testing

Tabel 4.22 Tabel Schedule Implementasi

Tabel 4.22 Tabel Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skema Hubungan Karakteristik

Gambar 2.2 Sistem Tertutup

Gambar 2.3 Sistem Terbuka

Gambar 2.4 Tampilan PHP MyAdmin

Gambar 2.5 Tampilan Dreamweaver CS5

Gambar 2.6 Tampilan Dreamweaver CS5

Gambar 3.1 Spesivikasi Bangunan SPBU 34.15103

Gambar 3.2 Struktur Organisasi SPBU 34.15103

Gambar 3.3 Alur pemesanan

Gambar 3.4 Alur pemesanan

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.6 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Baru

Gambar 4.2 Activity Diagram Baru

Gambar 4.3 Sequence Diagram Supervisior

Gambar 4.4 Sequence Diagram Manager

Gambar 4.5 Sequence Diagram Pimpinan

Gambar 4.6 State Machine Diagram

Gambar 4.7 Class Diagram Usulan

Gambar 4.8 Prototype Halaman Landing

Gambar 4.9 Prototype Halaman Login

Gambar 4.10 Prototype Baranda

Gambar 4.11 Prototype Halaman Data User

Gambar 4.12 Prototype Halaman Menu Produk

Gambar 4.13 Prototype Halaman Daftar Produk

Gambar 4.14 Prototype Halaman Menu PO dan Data PO

Gambar 4.15 Prototype Halaman Menu Penerima Bahan Bakar

Gambar 4.16 Prototype Halaman Daftar Penerimaan BahanBakar

Gambar 4.17 Prototype Halaman Menu Penjualan Bahan Bakar

Gambar 4.18 Prototype Halaman Laporan PO

Gambar 4.19 Prototype Halaman Laporan Penerimaan Bahan Bakar

Gambar 4.20 Prototype Halaman Laporan penjualan bahan bakar

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Landing

Gambar 4.22 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Beranda

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Master

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Data User

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Data Tambah User

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Data Edit User

Gambar 4.28 Tampilan Halaman Produk

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Menu Penjualan

Gambar 4.30 Tampilan Halaman Input Laporan PO

Gambar 4.31 Tampilan Halaman Laporan PO

Gambar 4.32 Tampilan Halaman Input Laporan Penerimaan

Gambar 4.33 Tampilan Halaman Laporan Penerimaan

Gambar 4.34 Tampilan Halaman Input Penjualan

Gambar 4.35 Tampilan Halaman Laporan Penjualan

Gambar 4.36 Tampilan Halaman Laporan Stock

 

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan informasi dari tahun ke tahun semakin pesat. Hal itu ditandai dengan berbagai macam fasilitas yang disediakan oleh para developer dalam pembuatan sebuah aplikasi untuk mengembangkan berbagai macam perangkat seperti perangkat komputer maupun mobile guna meningkatkan minat pengguna agar terus memanfaatkan teknologi atau aplikasi yang mereka rancang. Peluang kebutuhan dan permintaan dari masyarakat akan berbagai macam kebutuhan inilah yang mendorong para pembuat aplikasi terus melakukan manuver agar menghasilkan aplikasi-aplikasi yang berkualitas guna menghasilkan informasi yang akurat, cepat dan relevan.

Seiring perkembangan teknologi informasi dari tahun ketahun, penggunaan aplikasi yang digunakan pada berbagai macam perangkat, dalam hal ini komputer sudah sangat menjadi kebutuhan. Pasalnya, hampir semua bidang telah menggunakan komputer sebagai alat pengolahan data yang mendukung evaluasi, analisis dan efektifitas serta pengambilan keputusan dan kebijaksanaan. Seperti halnya pendidikan, perkantoran, perbankan, perdagangan, perusahaan serta dunia industri maupun dunia usaha yang memerlukan data yang akurat untuk mendapatkan informasi dan pengambilan keputusan yang tepat.

SPBU 34-15103 merupakan sebuah instansi perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan stasiun pengisisan bahan bakar yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun dan telah berkembang dengan baik dari tahun-ketahun dengan harapan mampu untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan umum, Meskipun demikian SPBU 34-15103 dalam mencapai targetnya untuk memberikan pelayanan yang baik namun masih menuai kendala dalam proses Delivery Order bahan bakar, baik dalam pengontrolan stok bahan bakar maupun dalam merekap datanya. Oleh karena itu SPBU 34-15103 sangat membutuhkan sebuah teknologi sistem informasi transaksi data secara otomatis dan sistem pemesanan yang mudah dilakukan oleh pengguna.

Selain itu persediaan bahan bakar merupakan salah satu faktor yang sangat penting kerena apabila terjadi kendala pada proses pemesanan yang menyebabkan pengiriman bahan bakar tidak tepat pada waktunya maka akan berpengaruh pada persediaan stock bahan bakar yang kurang maksimal bahkan bisa habis sehingga operasional SPBU terganggu.

Sistem pemesanan bahan bakar yang berjalan saat ini dilakukan dengan cara semi komputerisasi, yaitu hanya sebatas penyimpana data dan pembuatan laporan pemesanan bahan bakar dengan menggunakan Microsoft Excel, dan selebihnya masih mengunakan manual. Sehingga masih sering terjadi kesalahan dalam pembuatan schedule pemesanan bahan bakar.

Sejalan dengan permasalahan diatas itulah yang mendasari peneliti untuk merancang sebuah sistem yang bertujuan untuk memudahkan SPBU 34-15103 untuk mengontrol pemesanan bahan bakar minyak, yang kemudian dituangkan kedalam sebuah skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM REPORT DELIVERY ORDER AUTOMATIC SERVICE (R-DOS) BERBASIS WEB PADA PT. PERTAMINA (SUBPOINT) SPBU 34-15103 TANGERANG” sebagai salah satu cara untuk memberikan solusi pemecahan masalah pada SPBU dalam melakukan pemesanan bahan bakar.

Rumusan masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka penulis mencoba mengidentifikasikan masalah yang merupakan dasar bagi pembahasan tugas akhir. Adapun masalah yang dapat diidentifikasi yaitu:

  1. Bagaimana sistem pemesanan bahan bakar minyak yang saat ini berjalan pada SPBU 34-15103 Kota Tangerang ?

  2. Apakah sistem yang saat ini berjalan sudah efektif dan efisien dalam membuat laporan jadwal pemesanan bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan SPBU 34-15103?

  3. Bagaimana merancang sebuah sistem informasi Report Delivery Order Automatic Services (R-DOS) yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengelola jadwal pemesanan bahan bakar minyak pada SPBU 34-15103?

Ruang lingkup Penelitian

Ruang lingkup mencakup tindakan dan koreksi data pemesanan bahan bakar, Delivery Order ruang lingkupnya meliputi beberapa staf yaitu, manager operasional yang berwewenang untuk melakukan pemesanan bahan bakar, staff acounting yang bertugas merekap data untuk diserahkan kepada manager operasional dan tahap pengumpulan dilakukan oleh operator lapangan. Kemudian untuk tindakan pemesanan bahan bakar ruang lingkupnya mencakup beberapa tahap antara lain:

  1. Set etimasi kontroling stok bahan bakar.

  2. Manager operational dapat melakukan pengecekan bahan bakar pada tangki utnuk memastikan volume bahan bakar dan dapat mengontrol jadwal pemesanan agar sesuai dengan kebutuhan SPBU. Hal ini sangat penting untuk mengantisipasi minimnya stock bahan bakar pada saat jam kerja.

  3. Laporan data penjualan.

  4. Manager operational dan pimpinan dapat mengecek laporan penjualan yang sudah di Input oleh supervisor dimana saja dengan menggunakan sistem guna untuk memantau arus penjulan bahan bakar dan sebagai data yang diolah untuk pemesanan bahan bakar.

  5. Laporan data pemesanan bahan bakar (DO).

  6. Manager operational melakukan pemesanan bahan bakar setelah mendapatkan keputusan dari hasil laporan stok bahan bakar dan penjulan, dan pimpinan dapat melihat dari hasil pemesnan tersebut dimana saja dengan menggunakan sistem untuk memastikan data pemesnan tersebut sudah diterima.

Tujuan dan manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

  1. Melakukan pengembangan terhadap sistem berjalan dari kekurangannya.

  2. Menghasilkan penerapan sistem yang dapat digunakan secara optimal untuk membantu menangani permasalahan-permasalahan yang terjadi di SPBU 34-15103 dalam bidang penjadwalan, pemesanan minyak dan pendistribusiannya.

  3. Membangun tahap elisitasi pemesanan bahan bakar pada SPBU 34-15103.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Dapat mengetahui proses sistem pemesanan bahan bakar baik secara preventive mampu corrective pemesanannya.

  2. Meningkatkan kemampuan untuk menganalisa masalah yang timbul pada sistem pemesanan bahan bakar minayak baik secara preventive maupun corrective pemesanannya.

  3. Meningkatkan pengetahuan pemograman dari pemecahan masalah yang muncul pada pembuatan website sistem pemesanan bahan bakar baik secara preventive maupun corrective pemesanannya.

  4. Menambah pengalaman penulis dalam membuat rancangan dan implementasi aplikasi yang ada di lapangan secara nyata dan menambah pengetahuan baru yang sebelumnya tidak di dapat di perkuliahan.

Metode penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan peneliti menggunakan beberapa metode anatara lain :

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

  2. Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses pemesanan bahan bakar dan pencatan data stok bahan bakar yang sedang berjalan di lokasi penelitian yaitu SPBU 34-15103 Tangerang yang baralamatkan di Jl. Moh Toha Km 2,5 Kel. Nambojaya Kec. Karawaci Kota Tangerang. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan topik penelitian yang aka dibahas, yaitu data pemesanan bahan bakar, data penjualan bahan bakar dan data pendukung lainnya yang digunakan untuk melengkapi pemesanan bahan bakar.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)

  4. Untuk menambah informasi yang jelas peneliti melakukan wawancara langsung kepada stakeholders yaitu kepada Bapak Arief Dwiadno (Manager General operasional) dan Bapak Prayitno (Staff). Wawancara dilakukan untuk mengetahui latar belakang dan masalah yang dihadapi untuk kemudian diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

  5. Metode Study Pustaka (Library Research)

  6. Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan yang berhubungan dengan pemesnan bahan bakar dan dari internet.

  7. User Requirement

  8. Peneliti menggunakan metode Elisitasi u tuk mengumpulka dan menyelesaikan kebutuhan sistem yang diharapkan stakehoder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulakan sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi. Elisitasi dirancang berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak perusahaan yang terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Sehingga peneliti dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metode Perancangan

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle). Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (planing)

  2. Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti: perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  3. Analisis (Analysis)

  4. Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem yang digunakan penulis pada penelitian ini yaitu :

    a. Tahap analisa merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya. dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis sistem elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi dengan pencapaian strategi pada penelitian ini. Strategi yang dihasilkan pada penelitian ini. Selain itu peneliti juga menggunakan metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength(Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Sedangkan faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

    b. Metode analisa dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang meliputi software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi, (4) Identifikasi persyaratan sistem.

  5. Desain (Design)

  6. Tahap perancangan atau Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn use case diagram, class diagram, sequence diagram, dan activity diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan sublime. Selain itu juga peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP, Appserv MySQL, Xampp 3.1.1, Dreamweaver CS3 dan bahasa pemrograman lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.

Metode Prototype

Pada metode peneliti ini penulis menggunakan beberapa sofware dalam mendukung perancangannya salah satunya yaitu prototype. Prototype merupakan aplkasi Software yang digunakan untuk membuat desain pada pembutan program. Alasan mengapa peneliti menggunakan metode Prototype pada penlitian Skripsi ini, karena peneliti ingin memberikan gambaran yang jelas terhadap sistem yang akan dibuat oleh peneliti.

Metode Pengujian

Dalam melakukan penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing, Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangann dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sitematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan penelitian ini, maka materi-materi yang terdapat pada Skripsi ini di kelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sabagai berikut :


BAB I  : PENDAHULUAN

Bab I (Satu) berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, studi keputusan dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab II (Dua) berisi teori-teori pendukung penganalisaan dan pengembangan sistem yang meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, analisa sitem, pengembangan UML, pengembangan sistem dengan menggunakan UML, serta teori-teori lainnya yang di gunakan untuk mendukung penganalisaan dan pengembangan sistem baru yang di usulkan, dan tentang literature review.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab III (Tiga) merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi tinjauan organisai yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan yang digambarkan dengan menggunakan UML (disisni hanya Squence Diagram dan Activity Diagram) Ananlisis serta Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, dam final Elisitasi.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab IV (Empat) menjelaska rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dariUsecase Diagram, Class Diagram, Statechart Diagram, Squence Diagram, dan spesifikasi data base, tampila layar dari sistem yang di implementasikan, serta Prototype sistem yang akan dibuat.

BAB V : PENUTUP

Pada bab V (Lima) terakhir di uraikan kesimpulan dari penelitian, saran dan kesan untuk dijadikan referensi atau masukan dalam membuat keputusan tetang sistem informasi pemesanan bahan bakar minyak.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa para ahli diantaranya: Menurut Agus (2014:7)[1] ”Sistem didefinisika sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama”.

Menurut Sutarman (2012:13)[2] “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatua untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Nugroho dkk (2015:971)[3] “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan dan mempunyai hubungan tertentu satu sama lain.sistem dapat berjalan jika komponen-komponen didalamnya saling berhubungan”.

Berdasarkan definisi sitem diatas peneliti menyimpulkan bahwa sistem adalah suatu komponen-komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi bersama-sama untuk mencapaia suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Agus (2014:11)[1] suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik sistem menurut Agus (2014:11)[1] sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)

  2. Suatu sistem memiliki komponen didalamnya, komponen- komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain, keterkaitan antar komponen ini membentuk berupa sub sistem, setiap sub sistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    Proses subsistem tersebut dapat dimisalkan terhadap sistem komputer yang terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut Supra System. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka Supra System perangkat keras adalah sistem komputer.

  3. Batasan Sistem (Boundery System)

  4. Ruang ligkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yangbtidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batsan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkuangan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian lingkungan lunar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugika harus dikendalikan. Kalau tikdak dikendalika maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Media yang menghubungka sistem dengan subsistem lain disebut penghunbung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk susbsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demkian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentk satu kesatuan.

  9. Masukan (Input)

  10. Input berfungsi untuk menerima semua masukan dari pengguna. Masukan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa sumber. Data dapat digolongkan ke dalam data internal dan data eksternal. Data internal merupakan data yang berasal dari dalam tempat bersangkutan. Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar tempat bersangkutan (misalkan data yang berasal dari sumber referensi di internet).

  11. Pengolahan Sistem (Procesing System)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian yang berperan sebagai pengolahan data yang ada pada sistem itu sendiri. Suatu bagian yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Salah satu contoh sistem pengolahan data sederhana adalah proses pengolahan benang menjadi kain yang adanya masukan berupa benang kemudian diproses dengan menggunakan mesin yang terprogram oleh komputer dan mendapatkan keluaran berupa kain sesui dengan data yang dimasukan.

  13. Keluaran (Output)

  14. Output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir kepengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang diinputkan sebelumnya. Pada output, informasi yang disajikan disesuaikan dengan data yang diinputkan dan fungsionalitas dari suatu sistem.

  15. Sasaran (Objective)

  16. Merupakan tujuan yang akan dicapai untuk menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dari keluaran yang akan dihasilkan sistem. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem nantinya. Dalam suatu sistem dikatan berhasil bila mengenai tujuan sesuai dengan apa yang diinginkan atau direncanakan.

    Berdasarkan beberapa karakteristik diatas dapat di lihat skema hubungan yang terdapat dalam sistem ditunjukan seperti gambar dibawah ini.

Sumber : Taufiq (2013:160)[4]

Gambar 2.1 Skema hubungan karakteristik sistem

Syarat-Syarat Sistem

Berikut merupakan syarat-syarat dari sistem menurut Agus (2014:11)[1] diantaranya:

  1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.

  2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

  3. Adanya hunbungan diantara elemen sistem.

  4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan meterial) lebih penting dari elemen sistem.

  5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8)[4] “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran atau tujuan yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem yang ada”. Karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut penilaian menurut Taufiq (2013:8)[4] diantaranya:

a.) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) merupakan bentuk sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi akan gagasan tentang konsep hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) merupakan bentuk sistem yang secara fisik dapat dilihat, misal sistem komuter, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

b.) Sistem Terbuka (Open System) dan Sistem Tertutup (Close System)

Sistem terbuka (Open System) adalah bentu sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, salah satu contoh sistem perusahaan dagang. Sedangkan sitem tertutup (Close System) merupakan bentuk sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan yang ada.

c.) Sistem Manusia dan Sistem Mesin

Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah sistem yang termasuk dalam klasifikasi sistem jika di pandang dari bagian pelaku object/pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan tidak memiliki batasan dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia secara langsung namun beberapa sistem sudah mulai beralih dikembangkan dan dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

Sistem manusia adalah suatu sistem yang dasar proses kerjanya dilakukan oleh manusia secara langsung, sebagai contoh pelaku sistem pengorganisasian, sistem akademik dan managemen yang masih manual, transaksi pengalihan data informasi disebagian perusahaan yang masik konfensional, dll. Adapun sistem mesin meupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan secara langsung oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

d.) Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sistem dilihat dari bentuk tingkat kekompleskan masalahnya dibagi menjadi 2(dua) yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponenya yang di pergunakan dalam kinerja sistemnya pun sedikit. Sedangkan dengan sistem kompleks merupakan sistem yang banyak memiliki sub-sub sistemnya dalam kinerja sistem sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

e.) Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

Klasifikasi sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari object/pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan dalam jangka waktu yang pendek atau sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan pemimpin negara dan dewan pemerintahan, setelah proses pemilihan wakil rakyat terlaksana sistem ini secara tidak langsung tidak akan dipakai lagi dan untuk pemilihan selanjutnya kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan pemimpin negara dengan desain sistem yang baru.

Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dapat di pakai untuk jangka waktu yang lama atau digunakan selamanya, salah satu contohnya adalah sistem pencernaan pada tubuh manusia, sistem tersebut tidak akan berhenti sampai selamanya selama manusia tersebut masih hidup.

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[4] “Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan manusia, tumbuhan, hewan, lembaga, dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungan”.

Dapat disumpulkan secara umum tujuan sistem merupakan hal sangat penting dikarenakan tidak adanya tujuan yang jelas kemungkinan besar tidak tepatnya Fungsional sistem secara baik baik dan tepat penggunaannya.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/John Reouter III dalam Darmawan (2013:227)[5] “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implentasi:menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut George M. Scott, dalam Utomo (2015:47)[6] “Perancangan sistem adalah menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan”.

Menurut Anwar dkk (2016:74)[7] “Perancangan sistem adalah tahapan dari Metodologi pengembangan sistem, dan merupakan salah satu bagian yang sangat penting di dalam itu”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai perancangan sistem maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah tahap atau urutan dari proses menganalisa laporan data dan kebutuhan sistem.”

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[5] tahapan perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperici).

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Berikut merupakan definisi tentang sistem menurut pandangan beberapa ahli, diantaranya yaitu:

Menurut Agus (2014:9)[1] “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat bagi penerima”.

Menurut Sutarman (2012:14)[2] “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi sipenerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

Kualitas Informasi

Menurut Agus (2014:9)[1] ”pada proses pengolahan data, untuk dapat menghasilkan informasi, dilakukan proses verifikasi secara akurat, relevan, dan tepat waktu”.

Berikut penjelasan mengenai beberapa kualitas Informasi tersebut:

  1. Akurasi (Accuracy)

  2. Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

    a. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

    b. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

    c. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

  3. Relevasi (Relevancy)

  4. Informasi dikatakan berkualitas jika relefan bagi pemakainya. Hal ini berarti berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

  5. Tepat Wakytu (Timeliness)

  6. Informasi yang datang pada sipenerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Menurut Sutarman (2012:14)[2] Nilai suatu informasi ditentukan berdasarkan lima hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman.

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Menurut Sutarman (2012:14)[2] nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut:

a. Kemudahan dalam memperoleh

Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

b. Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

c. Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

d. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

e. Ketepatan waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

f. Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

g. Fleksibilitas/ keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

h. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

i. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

j. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Fungsi Informasi

Menurut Agus (2014:9)[1] “fungsi informasi adalah memberikan nilai dan pemahaman kepada pengguna. Pengguna dalam hal ini mencakup pembaca, pendengar, penonton, bergantung pada bagaimana pengguna tersebut menikmati sajian dan dalam media apa informasi tersebut disajikan”.

Adapun fungsi informasi sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user).

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Untuk tugas ketiga, analis sistem harus memilih alternatif pemecahan masalah yang paling tepat.

  5. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dan analis sistem adalah menerapkan rancangan-rancangan sistemnya yang tekah disetujui oleh pemakai.

  6. Menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dan analis sistem adalah menerapkan rancangan-rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Definisi Data

Menurut Taufiq (2013:13)[4] “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Menurut Inmon dalam Utomo (2015:47)[6] “data adalah sebuah rekaman dari fakta-fakta, konsep-konsep, atau instruksi-instruksi pada media penyimpanan untuk komunikasi perolehan, dan pemrosesan dengan cara otomatis dan presentasi sebagai informasi yang dapat dimengerti oleh manusia”.

Sumber informasi adalah data. Menurut Hartono (2013:15) “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesusatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Berdasarkan definisi diatas, maka maka peneliti dapat menyimpulkan data dalah sesuatu yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta yang dibutuhkan oleh sipenerima.

Klasifikasi Data

Menurut Taufiq (2013:14)[4] Data dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian menurut sudut pandangnya diantaranya:

  1. Berdasarkan bentuknya

  2. - Data Fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera.

    - Data Logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tetapi bisa dilihat.

  3. Berdasarkan sifatnya

  4. - Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlahnya.

    - Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya.

  5. Berdasarkan sumbernya

  6. - Internal, merupakan data yang diperoleh dari dalam lingkungan sekitarnya.

    - Exsternal, merupakan data yang diperoleh dari luar lingkungan sekitarnya.

  7. Berdasarkan cara memperolehnya

  8. - Primers, data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah yang diproses.

    - Sekunder, bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung yang akan dijadikan tambahan data.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat beberapa pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut:

Menurut Nugroho dkk (2015:974)[3] “Sistem informasi adalah kumpulan elemen-elemen atau sub sistem yang disatukan yang saling berkaitan atau berhubungan untuk mengelola data sehingga menjadi berarti begi penerima dan bermanfaat utnuk pengambilan keputusan disaat ini atau dimasa yang aka datang”.

Menurut Sutarman (2012:13)[2] “Sistem informasi dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu”.Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut Agus (2014:10)[1] “Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencangkup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), insfrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi bermanfaat”.

Berdasarkan definisi diatas penenliti menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari seluruh informasi yang terdapat dalam sebuah basis data dengan menggunakan model serta media teknologi informasi yang digunakan didalam pengambilan keputusan dalam jalannya sebuah organisasi.

Komponen Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi memiliki komponen didalamnya. Komponen-komponen ini memiliki tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan antara komponen ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem infomasi dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna dan pengembang.

Menurut Agus (2014:10)[1] komponen-komponen yang terdapat didalam sistem informasi mancakup tujuh point, yaitu:

  1. Input (Masukan)

  2. Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima input (masukan) dari pengguna. Inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa sumber.

  3. Output (Keluaran)

  4. Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang telah di inputkan sebelumnya.

  5. Software (Perangkat Lunak)

  6. Komponen Software (Perangkat Lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem informasi di dalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Komponen perangkat lunak ini melakukan proses pengolahan data, penyajian informasi, penghitungan data. Komponen perangkat lunak mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.

  7. Hardware (Perangkat Keras)

  8. Komponen Hardware (Perangkat Keras) mencakup semua perangkat keras yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun di komputer client.

  9. Database (Basis Data)

  10. Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi ke dalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap tabel memiliki fungsi penyimapanan masing-masing, serta antar tabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

  11. Kontrol dan Prosedur

  12. Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server). Komponen prosedur mencakup semua prosedur dan aturan yang harus dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang diinginkan.

  13. Teknologi dan Jaringan Komputer

  14. Komponen teknologi dan jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur input, dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik. Komponen jaringan komputer berperan di dalam menghubungkan sistem informasi dengan sebanyak mungkin pengguna, baik melalui kabel jaringan (Wired) maupun tanpa kabel (Wireless).

Teori Khusus

Konsep Dasar Pemesanan (Order)

Definisi Pemesanan

Menurut Nickerson dalam Hidayatullah dkk (2016:18)[8] “Pemesanan adalah suatu proses permintaan produk atau jasa yang dilakukan oleh pelanggan atau Customer. Untuk mendukung dari suatu proses pemesanan, dilakukan sebuah sistem pemesanan atau Order System. Tujuan dari sistem pemesanan untuk menerima pemesanan dari pelanggan baik barang maupun jasa dan juga menyiapkan pesanan dalam suatu bentuk yang dapat digunakan dalam suatu bisnis”.

Menurut Umar dkk (2016:370)[9] “Pemesanan online adalah pemanfaatan teknologi internet yang yang mengarah pada kegiatan transaksi online”.

Konsep Dasar Otomatis (Automatic)

Definisi Otomatis (Automatic)

Menurut Arief (2015:219)[10] “Otomasi adalah suatu teknologi yang membuat sebuah proses dapat dikerjakan tanpa bantuan manusia otomasi (Automatic) diimplementasika denga menggunaka program perintah yang dikendalikan oleh sistem kontrol yang kemudian akan dieksekusi oleh sistem kontrol”.

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No.1 (2013:17) “Otomasi adalah proses yang secara otomatis mengontrol operasi dan perlengkapan sistem dengan perlengkapan mekanik atau elektronika yang dapat mengganti manusia dalam mengamati dan mengambil keputusan”.

Menurut Prianto dkk di dalam Jurnal Simposium Nasional RAPI XII (2013:34) “Sistem otomasi didefinisikan sebagai suatu teknologi yang berkaitan dengan aplikasi mekanik, elektronik dan sistem yang berbasis komputer (Komputer, Programmable Logic Control/PLC atau mikrokontroler)”.

Sistem Kontrol Otomatis

Menurut Saptomo (2013:117)[11] Sistem otomatis pada dasarnya terdiri dari 3 elemen yaitu:

  1. Elemen pengukuran (sensor), elemen pengukuran terdiri dari sensor, transduser dan transmitter, dimana elemen ini akan memberikan umpan balik (feedback) ke sistem kendali berupa kondisi aktual dari proses yang dikendalikan.

  2. Elemen kendali (actuator), elemen kendali memiliki aktuator, sirkuit pengatur daya dan catu daya tersendiri dan berfungsi untuk aktualisasi perintah yang diberikan oleh pengendali.

  3. Pengendali itu sendiri (controller), pengendali memiliki unit pemroses yang dilengkapi dengan memori dan sirkuit pembanding setpoint dengan nilai yang terbaca oleh sensor.

  4. Unit pemroses ini selanjutnya akan menentukan sinyal koreksi berdasarkan selisih antara setpoint dan input dari sensor, untuk memberikan perintah pengaturan aktuator. Setpoint adalah nilai atau level dari suatu parameter yang diinginkan, misalnya tingkat kebasahan, ketinggian muka air dan sebagainya.

Alasan Penggunaan Sistem Otomatis

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17), ada beberapa alasan dalam menggunaan sistem otomasi diantaranya adalah:

a. Meningkatkan produktifitas perusahaan.

b. Tingginya biaya tenaga kerja.

c. Kurangnya tenaga kerja untuk kemampuan tertentu.

d. Tenag kerja cendrung berpindah kesektor pelayanan.

e. Tingginya harga bahan baku.

f. Meningkatkan kualitas produk.

g. Menurunkan Manufacturing Lead Time (MLT).

UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Rosa dan M. Shalahuddin (2014:133)[12] mengemukakan bahwa, “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramam untuk memvisualisasikan suatu sistem.

Unified Modeling Language (UML) biasa digunakan untuk :

  1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.

  2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagrams.

  3. Menggambarkan representasi struk statik sebuah sistem dalam bentuk class diagrams.

  4. Membuat model behavior yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem dengan state transition diagrams.

  5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component& development diagrams.

  6. Menyampaikan atau memperluas functionality dengan stereotypes.

Tiga cara dalam memakai Unified Modeling Language dalam melakukan pemodelan sistem:

a. UML sebagai skets

Unified Modeling Language(UML) digambarkan dalam sketsa coretan-coretan dalam kertas atau whiteboard secara tidak formal. Biasanya digunakan dalam sesi diskusi tim untuk membahas aspek tertentu dalam tahap analisis dan perancangan.

b. UML sebagai blueprint system

Seperti sistem kelistrikan adalah blueprint dari komponen atau produk yang akan dihasilkan, UML juga bisa menggambarkan blueprint yang identik untuk sebuah sistem software.

c. UML sebagai bahasa pemrograman

UML berfungsi sebagai bahasa pemrograman mencoba melakukan semuanya dengan UML sampai kepada produk jadinya. Analisis dan perancangan dilakukan dengan diagram-diagram yang ada di UML, sementara sebuah tool atau generator bisa menghasilkan produk akhir dari diagram-diagram ini.

  1. Use Case Diagram

  2. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu. Seorang \ sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

    Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.

    Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common.

    Sebuah use case juga dapat meng-extenduse case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

  3. Class Diagram

  4. Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

    - Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

    - Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.

    - Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

    Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time.

  5. Statechart Diagram

  6. Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring. Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan berwarna setengah.

  7. Activity Diagram

  8. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara pasti, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

  9. Sequence Diagram

  10. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

MySQL

Definisi MySQL

Menurut Winarno (2012:120)[13] menyatakan bahwa “MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan”.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan interbase.

Keistimewaan MySQL

Menurut Winarno, (2012:120)[13] MySQL juga memiliki beberapa keistimewaan yang lain, antara lain :

  1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan lain-lain.

  2. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

  3. Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

  4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL persatuan waktu.

  5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed\unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

  6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

  7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

  8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta lima milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

  9. Konektivitas MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

  10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

  11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

  12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

  13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle

PHP (Personal Home Page)

Definisi PHP (Personal Home Page)

Menurut Diar Puji (2013:69)[14] “PHP adalah akronim dari hypertext preprocesor, yaitu suatu bahasa pemrograman bebasiskan kode – kode (sricpt) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”.

Menurut Maimunah (2017:2)[15] “Pengertian Pemrograman PHP PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru uptodate. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.

PHP termasuk dalam open source product, jadi pengguna dapat merubah source code dan mendistribusikannya secara bebas. PHP juga diedarkan secara gratis. Pengguna bisa mendapatkannya secara gratis. PHP juga dapat berjalan di berbagai web server semisal IIS, Apache, PWS, dan lain-lain. Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu:

  1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.

  2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows98, Windows NT dan Macintosh.

  3. PHP diterbitkan secara gratis.

  4. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.

  5. PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa di tempel atau diletakan dalam tag HTML).

  6. PHP termasuk server-side programming.

Xampp

Definisi Xampp

Nugroho (2013:1)[16] menjelaskan, XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat dipakai untuk belajar pemograman web, khususnya PHP dan MySQL. XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Bagian penting dari XAMPP yang diasa digunakan:

  1. htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML dan skrip lain.

  2. PHPMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada dikomputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpMyAdmin, maka akan muncul halaman phpMyAdmin.

  3. Kontrol Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP. Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start).

XAMPP adalah singkatan yang masing-masing hurufnya:

a. X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi, seperti Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris.

b. A : Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

c. A : Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

d. M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database.

e. P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQl.

f. P : Perl, bahasa pemrograman.

PHP MyAdmin

Nugroho (2013:15)[16] menjelaskan, phpMyAdmin adalah aplikasi manajemen database server MySQL berbasis web. Dengan aplikasi phpMyAdmin kita biasa mengelola database sebagai root (pemilik server) atau juga sebagai user biasa, kita bisa membuat database baru, mengelola database dan melakukan operasi perintahperintah database secara lengkap. phpMyAdmin adalah interface web yang dibuat untuk mengelola database MySQL. phpMyAdmin dibuat menggunakan bahasa PHP dan bersifat open source. Dengan phpmyadmin, administrator web server bisa mengelola database tanpa harus menguasai perintah berbasis baris teks (command line) dari SQL (Structure Query Language).

Beberapa fitur penting dari phpmyadmin antara lain:

  1. Membuat, menghapus dang mengedit baik database, tabel, record, struktur.

  2. Inport CVS (bisa digunakan untuk menimport data spreedsheet).

  3. Eksport ke CVS, XML, Pdf, spreedsheet.

Gambar 2.4 Tampilan phpMyAdmin

(Sumber: Nugroho (2013:17)[16])

Adobe Dreamweaver Cs5

Menurut Hernita P (2012:2)[17] “Adobe Dreamweaver CS5 merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan desain halaman website secara visual. Dalam medesain website aplikasi ini menyediakan fasilitas-fasilitas dan teknologi pemrograman web terkini seperti HTML, CSS, dan Javascript”. Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan pengeditan Javascript, XML (extensible markup language), dan dokumen teks lainnya secara langsung.

Sebagai editor web yang handal, Adobe Dreamweaver tentunya dilengkapi dengan kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam sebuah situs. Kita juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link, kompatibilitas browser, termasuk validasi tag-tag HTML dan CSS yang tidak sesuai dengan pedoman secara otomatis serta perkiraan waktu download pada sebuah halaman web.

Adobe Dreamweaver memiliki banyak tool-tool yang memudahkan seorang web design untuk mengubah dan membuat kode-kode dalam halaman web. Fasilitas yang terdapat didalamnya antara lain: HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger, dan editor kode (tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, HTML, CSS, TEMPLATING dan dokumen teks lain secara langsung. Teknologi Roundtrip HTML yang dimilikinya mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML tanpa susah payah.

Gambar 2.5 Tampilan Dreamweaver CS5

(Sumber : Hernita P (2012:3)[17])

Berikut ini adalah bagian-bagian yang terdapat pada jendela kerja Adobe Dreamweaver CS5

(Sumber : Hernita P (2012:4)[17])

Gambar 2.6 Tampilan Dreamweaver CS5

  1. Menubar

  2. Menubar adalah sebuah grup menu yang terdapat pada bagian atas aplikasi yang tersusun dari deretan text/label. Setiap menu terdiri atas submenu-submenu sesuai kategori menu masing-masing. Walau begitu, menu-menu ini biasanya jarang sekali digunakan karena sudah diwakili dalam sebuah panel yang dimiliki Adobe Dreamweaver, misalnya menu insert pada menubar telah diwakili dengan panel insert dan panel group.

  3. Workspace switcher

  4. Workspace switcher adalah sebuah fasilitas yang berfungsi untuk mengubah mode tampilan area kerja sesuai kebutuhan penggunaanya. Workspace switcher ini berada sejajar dengan member disebelah kanan. Secara default, mode tampilan area kerja Adobe Dreamweaver Cs5 adalah mode desaigner, namun selain itu masih masih banyak mode area yang dapat dipilih, seperti : mode coder yang hanya menampilkan kode pembuatan halaman dan classic.

  5. Tag selector

  6. Berfungsi menampilkan tag html dari objek yang terseleksi. Kita dapat mengklik <body> untuk memilih keseluruhan elemen dokumen. Tag selector ini terdapat pada dokumen window dan terletak di sebelah kiri.

  7. Document title

  8. Document title adalah nama dokumen yang dibuka pada workspace Adobe Dreamweaver. Anda bisa menutup sebuah dokumen melalui Document title.Pada Document title ini juga ditampilkan path atau direktori dimana dokumen itu disimpan.

  9. Document Toolbar

  10. Document Toolbar adalah kumpulan tombol yang berfungsi memudahkan pengguna untuk menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh Adobe Dreamweaver Cs5. Pada Document Toolbar ini terdapat tombol-tombol untuk mengubah mode jendela dokumen yang ditampilkan dan beberapa tombol lainya.

  11. Document Window

  12. Document Window sebuah are yang digunakan untuk membuka, mengedit, menampilkan desain dokumen atau kode dokumen web yang aktif jendela dokumen ini mempunyai tool-tool yang digunakan untuk menampilkan informasi pada halaman, seperti Releted File dan Code Navigator, Tag Selector dan fasilitas lainya seperti Zooming, Hand Tool, Selected Tool, dan informasi lainya.

  13. Panel Groups

  14. Merupakan kumpulan panel berupa tab-tab pilihan yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Panel adalah sebuah jendela untuk memudahkan pembuatan desain web dengan menampilkan informasi pendukung pada jendela informasi sehingga pengguna Adobe Dreamweaver Cs5 dapat mengedit dan memanfaatkan data yang ada pada area tersebut. Terdapat banyak sekali panel, diantaranya adalah panel insert yang berfungsi untuk menambahkan komponen-komponen web kedalam desain halaman anda. Kemudian penel file yang berfungsi untuk menampilkan file-file yang telah dibuat baik berupa gambar, HTML dan folder yang terdapat pada site yang anda definisikan. Untuk menampilkan panel yang lain anda dapat mengguakan menu windows.

  15. Property inspector

  16. Berfungsi untuk mengatur atau mengedit properti objek-objek yang ada pada halaman web. Property inspector menampilkan semua properti objek (misalnya objek teks, objek gambar, objek table) yang terseleksi pada gambar kerja. Dalam property inspector kita dapat dengan mudah mengubah dan mengatur properti objek. Yaitu dengan memasukan nilai-nilai parameter yang disediakan. Secara umum property inspector terdiri dari page property, image property, table property, dan form property.

Web Server

Menurut Arief (2014:7)[18] “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunkan perangkat lunak yang disebut Browser”.

Menurut Murad (2013:49)[19] “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Agus (2014:439)[1] Web Server merupakan perngkat lunak yang dijalankan di sistem operasi pada komputer server maupun dekstop, yang berfungsi untuk menerima permintaan (request) dalam bentuk protokol, misalkan HTTP (Hyper Text Transfer Protokol) dan HTTPS (Hyper Text Transfer Protocol Square). Request tersebut kemudian dibalas (replay) dengan cara mengirimkan hasil permintaan tersebut melalui web browser.

Berlandaskan berbagai definisi yang dijabarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa website merupakan suatu pengoperasian yang terdiri dari dokumen yang disimpan dalam server dan juga cara untuk menuju jalan masuk nya diperlukan perangkat lunak yang bisa juga disebut dengan browser.

Ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Internet

Menurut Eko Priyo (2013:1)[20] ”internet atau interconection-networking merupakan sistem global dari seluruh jaringan yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan standar protokol komunikasi TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol)”. Sehingga setiap pemakai yang komputernya terubung ke internet dapat mengakses layanan yang disediakan komputer lain. Perkembangan internet sampai seperti sekarang ini diawalai dari suatu proyek yang disponsori oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat ketika itu, DARPA (Defense of Advanced Research Project Agency) pada tahun 1969 yang dinamakan ARPANET (Advance Research Project Agency Network). ARPANET merupakan proyek penelitian yang dirancang untuk menemukan teknologi sistem komunikasi data yang dapat menghubungkan tempat – tempat strategis yang ada di wilayah Amerika Serikat.

Saat ini komputer sudah menjadi jaringan komputer terbesar di dunia, bahkan tidak hanya komputer, gadget seperti handpone atau tablet pun sekarang dapat masuk dalam jaringan internet.

Konsep Dasar SWOT

Menurut Rangkuti (2013:199)[21] “Penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal”. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran I

  2. Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

  3. Kuadran II

  4. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

  5. Kuadran III

  6. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

  7. Kuadran IV

  8. Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Database

Definisi Database

Menurut Yasin (2012:274)[22] “Basis Data (Database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat digunakan oleh suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut”.

Menurut Diar Puji (2013:107)[14] database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data. Database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen – komponen pembentuk database.

  1. Table

  2. Table atau tabel adalah sekumpulkan data dengan struktur sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field.

  3. Record

  4. Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

  5. Field

  6. Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu.

    Database dapat terdiri dari sebuah tabel atau lebih, dan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record.

Alur Hidup Basis Data

Menurut Rosa (2014:48)[12] ”tidak hanya perangkat lunak yang memiliki alur hidup, dalam membuat perencanaan basis data juga memiliki alur hidup atas Database Life Cycle (DBLC). Alur hidup basis data ( DBLC ) mempunyai fase-fase antara lain:

  1. Analisis kebutuhan/requirement analysis

  2. Hal-hal yang harus dilakukan pada tahap ini adalah:

    a. Didefinisikan dengan mewawancarai produsen dan pemakai data, data apa sajakah yang butuh untuk disimpan dan terkait dengan aplikasi komputer yang akan dikembangkan.

    b. Membuat kontrak spesifikasi basis data.

    c. Entity Relationship Diagram (ERD) sebagai bagian dari desain konseptual.

  3. Desain logic basis data/logical database design.

  4. Pada tahap ini harus dibuat rancangan lojik basis data. Biasanya pada tahap ini dibuat Conceptual Data Model (CDM).

  5. Desain fisik basis data/physical database design

  6. Pada tahap ini harus dibuat rancangan fisik basis data. Biasanya pada tahap ini dibuat Physical Data Model (PDM).

  7. Implementasi

  8. Membuat Query SQL.

  9. Aplikasi ke DBMS atau file.

Konsep Dasar Testing Implementasi

Definisi Testing

Menurut Nidra dan Dondeti (2012:1)[23] pengujian software adalah teknik yang sering digunakan untuk verifikasi dan validasi kualitas suatu software, pengujian software adalah prosedur untuk eksekusi sebuah program atau sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan.

Jadi yang dapat diambil kesimpulan bahwa pengujian atau testing merupakan proses verifikasi dan validasi apakah software memenuhi requirement dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat eksekusi program.

Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky (2012:264)[24] ’’Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”.

Menurut Agustiar Budiman (2012:4)[25] berpendapat bahwa “pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluarandari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.

Keuntungan Black Box Testing

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisistasi

Saputra (2012:51)[26] “berpendapat bahwa, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Leffingwel dalam Siahaan (2012:67)[27] elisitasi kebutuhan bertujuan untuk :

  1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem.

  2. Proses dalam pengembangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan pengembangakan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuandan tugas dan scenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

  3. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan

  4. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang berinteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

  5. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran–sasaran yang harus dicapai

  6. Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih fokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

Tujuan Elisitasi

Menurut Sommerville dalam Siahaan (2012:66)[27] “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan system”.

Dari definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan keinginan pelanggan atau pengguna untuk dibuat sistem sesuai keinginan pelanggan.

Tahap – Tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Siahaan (2012:67)[27]):

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Berikut penjelasan mengenai MDI:

    a. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting)

    Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. “D” pada MDI berarti Desirable

    Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. “I” pada MDI berarti Inessential

    Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    a. Technical (T), bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

    b. Operational (O), bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

    c. Economic (E), berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    a) High (H), sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, maka requirement tersebut harus dieliminasi ;

    b) Middle (M), mampu dikerjakan;

    c) Low (L), mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Menurut Sommerville and Sawyer dalam Siahaan (2012:75)[27] berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) kemana sistem atau produk akan ditempatkan.

  3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus, dan pertemuan tim.

  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bisa teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

Literature Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Penelitian ini yang saya tulis dengan judul “Perancangan Sistem Report Delivery Order Automatic Service(R-DOS) Bebasis Web pada PT. PERTAMINA (Sub Point) SPBU 34-15103”.

Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ery Hartati[28] dari STMIK MDP Palembang, Indonesia pada tahun 2008 yang berjudul “Sistem Pemesanan Dan Pembelian Tiket Bioskop Secara Online Dengan menggunakan Active Server Pages. Net Berbasis Web Dan Wireless Application Protocol”. Pada penelitian ini menjelaskan mengenai sistem pemesanan dan pembelian tiket bioskop. Interaksi pelanggan yang dulunya dilakukan secara fisik (person to person direct contact) mulai bergeser ke elektronik (communication through technology innovations) karena komunikasi secara elektronik relatif dapat dilakukan secara efisien, efektif, akurat, aman, nyaman, dan berkualitas. Sejak dulu hingga saat ini, penonton yang ingin membeli tiket bioskop harus mengantri di loket penjualan tiket untuk membeli tiket bioskop. Cara ini relatif tidak efektif karena penonton harus mengantri dalam antrian yang cukup panjang dan cukup lama. Solusi untuk membuat sistem baru yaitu dengan menggunakan sistem pemesanan tiket bioskop secara online dengan menggunakan Active Server Pages.net berbasis web dan Wireless Application Protocol (WAP). Pada sistem yang baru, penonton dapat melihat film yang akan ditayangkan di bioskop, mendapatkan informasi harga tiket pada bioskop yang berbeda lokasinya, mendapatkan informasi ketersediaan tiket dan lokasi tempat duduk, dan membeli tiket bioskop melalui web atau melalui handheld mobile device yang mendukung penggunaan WAP sehingga penonton tidak perlu lagi mengantri dan menghabiskan waktu untuk mengantri tiket bioskop.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Farida (2014)[29] yang berjudul “Sistem Delivery Order Berbasis Android Pada AADS Yogyakarta”

  3. AADS Yogyakarta adalah bisnis yang bergerak dalam oleh makanan khas - oleh DIY. Ini upaya menyediakan layanan delivery order untuk pembeli, di mana transaksi yang berlaku menggunakan layanan telepon dan dilanjutkan dengan pembayaran tunai di tempat pembeli. Tapi di proses perintah pengiriman, pengenalan masih sangat sulit untuk mengetahui lokasi pelanggan. Oleh karena itu teknologi sistem delivery order yang diperlukan yang dapat menentukan lokasi pembeli. Untuk pembuatan sistem AADS Yogyakarta order pengiriman menggunakan ilmiah Metode pengumpulan data dengan wawancara pemilik langsung AADS, AADS survei langsung ke situs, dan mencari literatur terkait. Kemudian dilanjutkan untuk menganalisis dan desain sebuah program yang akan dibuat. Terbaru dengan menerapkan dan menguji program yang memiliki telah dibuat. Hasil dari pembuatan aplikasi ini pada android, menggunakan jasa gps untuk menentukan lokasi di mana pembeli kemudian ditampilkan pada peta google. Jadi pendahuluan untuk mengetahui lokasi di mana pembeli berada.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Benny Febriantono (2013)[30] yang berjudul “ Rancang Bangun Distribusi Stock Cocacola Berbasis Web (Studi Kasus PT. Coca Cola Amatil Surabaya)”.

  5. Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menjembatani antara produksi dan aktivitas konsumsi . Dalam rangka untuk menjaga stok minuman ringan di setiap outlet , PT . Kantor Cabang Coca Cola Amatil Surabaya yang memeriksa dan menambahkan saham di masing-masing outlet sekali week.All kali ini , petugas distribusi sering untuk membawa kembali beban ke distributor karena jumlah yang mereka bawa adalah melebihi kebutuhan stop kontak , atau jenis barang yang ditawarkan tidak cocok dengan kebutuhan outlet . Selain itu , masalah akan muncul karena melacak memilih yang innefective dilakukan oleh petugas distribusi . Evenmore , dengan memilih jalur yang salah , ada kemungkinan bahwa beberapa outles akan menjadi solusi missed.One untuk mengatasi hambatan tersebut adalah untuk membuat aplikasi distribusi berbasis web untuk Coca Cola . Aplikasi web ini akan membangun menggunakan bahasa PHP . Melalui aplikasi tersebut, admin dapat dengan mudah memantau proses distribusi dan transaksi lakukan setiap hari.

  6. Penelitian dilakukan oleh Angga Kristianto (2013)[31] ”Sistem Informasi Pendistribusian Barang Pada Valorizel Clothing”

  7. Valorizer Clothing adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang pakaian yang pasarnya lebih tertuju pada usia remaja dan dewasa atau lebih dikenal dengan sebutan clothing company. Valorizer Clothing terletak diJl. Cimareme No.251b Bandung Barat. Dalam teknik penjualannya Valorizer Clothing mendistribusikan atau menitipjualkan produknya ke beberapa distro (distribution store) baik di kota Bandung maupun luar kota Bandung. Pada Valorizer Clothing semua kegiatan yang berhubungan dengan pendistribusian seperti pengolahan data produksi barang, data distro, pengolahan jumlah pengiriman barang beserta perhitungan diskonya, pengolahan data penjualan, dan pengolahan data sisa barang/retur belum terkomputerisasi dengan baik. Hal ini seringkali menyebabkan permasalahan data mudah hilang atau rusak, Karena sering terjadinya kehilangan data pembuatan laporan memerlukan waktu yang cukup lama karena data masih berbentuk arsipdokumen dan mudah hilang maupun rusak.

  8. Penelitian dilakukan oleh Muamar Qadhafi (2015) “Rancang Bangun Aplikasi Pemesanan Makanan Online Pada Restoran Cepat Saji Berbasis Mobile Application (Studi Kasus Chicken Mania Cabang Rungkut)”

  9. Pemesanan makanan menggunakan telepon adalah cara yang umum diadopsi oleh sebagian besar restoran untuk menangani delivery order. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh penulis pada 9-15 September 2011 dengan 20 responden, ditemukan fakta bahwa dalam memesan makanan melalui telepon, pelanggan sering menghadapi kendala termasuk proses pemesanan memakan waktu, biaya telepon percakapan semakin sepanjang waktu di telepon, dan kesulitan menanggapi niat orang lain karena sinyal gangguan penyedia layanan komunikasi atau cara bicara yang kurang dipahami. Salah satu solusi untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah membuat makanan aplikasi pemesanan online berdasarkan aplikasi mobile yang ditujukan untuk pelanggan di ayam mania restoran cepat saji. Melalui aplikasi ini, pelanggan dapat dengan mudah melihat daftar menu makanan terbaru yang ditawarkan oleh restoran dan membuat pemesanan makanan secara online.

  10. Penelitian dilakukan oleh Noor M Afif (2010/2011) ”Sistem Informasi Distribusi Barang Pada PT. Tigaraksa Satria. Tbk Semarang”

  11. Laporan Skripsi ini dengan judul Sistem Informasi Distribusi Barang Pada PT.Tigaraksa Satria.Tbk Semarang merupakan suatu pembahasan dari permasalahan pendistribusian barang yang kurang terorganisir dengan baik yang pada dasarnya masuh menggunakan sistem lama yang terjadi pada PT.Tigaraksa Satria.Tbk Semarang. Sistem informasi distribusi barang pada PT.Tigaraksa Satria ini merupakan suatu sistem informasi pengolahan data distribusi barang mulai dari pemesanan hingga barang tersebut diterima dengan alur sistem informasi yang baru sehingga membuat keefektifan kinerja pada perusahaan ini yang mampu membantu mengatasi masalah yang timbul pada sistem yang lama. Dalam pembuatan Skripsi ini menggunakan metode observasi lapangan wawancara dengan pimpinan dan para staf perusahaan.

  12. Penelitian dilakukan oleh Muhammad Reza Putra 2016[32] “Analisa Perancangan Sistem Informasi Prediksi Pemesanan Dan Pengendalian Stock Barang Dengan Metode EQQ”.

  13. Penelitian ini menggunakan Economic Order Quantity (EOQ) merupakan salah satu model manajemen persediaan, model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan. Economic Order Quantity (EOQ) adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal. Sistem yang ditunjang dengan metoda eoq dapat mempermudah perusahaan didalam melakukan pemesanan barang.

 

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Berdirinya PT. Pertamina

Tonggak-tonggak sejarah berdirinya PT. Pertamina (Persero) sebagai Perusahaan BUMN sejak tahun 1957 hingga berubah status hukum menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (Persero). pada tahun 1945, dengan di saksikan negara-negara di beragai belahan dunia, di serahkannya Tambang Minyak Sumatera Utara kepada Indonesia. Daerah perminyakan ini adalah bekas daerah konsesi BPM sebelum Perang Dunia Kedua. Pada masa revolusi fisik, tambang minyak ini hancur total. Lapangan-lapangan minyak di daerah lain di Indonesia dapat dikuasai kembali oleh Belanda dan pihak asing berdasarkan hak konsesi, namun lapangan minyak di Sumatera Utara dan aceh dipertahankan bangsa indonesia.

Semenjak kedaulatan Republik Indonesia diakui pada 27 Desember 1949, hingga akhir 1953 Pemerintah masih ragu apakah akan mengembalikan tambang minyak sumatra utara kepda BPM atau diakui sendiri. Penunjukkan ‘koordinator’ untuk pertambangan oleh Menteri Perekonomian pada tahun 1954 belum membawa perbaikan.

PT. Pertamina berkomitmen untuk mengedepankan kepuasan pelanggan. Dengan komitmen tersebut PT. Pertamina selalu berusaha memenuhi persyaratan pelanggan serta melakukan perbaikan berkesinambungan, sehingga perusahaan ini mendapatkan standar ISO 9001:2000 yang dikeluarkan oleh badan internasional yaitu Organization for standardization, memastikan perusahaan menghasilkan barang atau jasa yang sesuai dengan standar spesifikasai yang telah disepakati dengan pelanggan secara konsisten untuk mencapai kepuasan pelanggan.

(Sumber: SupervisiorSPBU 34-15103)

Sejarah Singkat SPBU 34-15103

Gambar 3.1 Spesifikasi Bangunan SPBU

(Sumber: SupervisiorSPBU 34-15103)

Lokasi SPBU 34-15103 Tangerang beralamatkan di Jl.Moh Toha km. 2,5 kelurahan. Nambojaya, kec. Karawaci, Kota Tangerang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa perdagangan minyak yang kesesuaian kualitasnya menyangkut kesesuaian mutu produk bahan bakar minyak terhadap standarbadan metrologi. Tujuannya adalah untuk menjamin mutu dan jumlah bahan bakar minyak di SPBU 34-15103 mulai dari penerimaan, penimbunan, dan penyaluran terhadap konsumen agar tetap baik dan memenuhi spesifikasi.

Selain itu perusahaan juga dituntut untuk mengikuti standar bangaunan dan berbagai fasilitas yang ada di SPBU agar sesuai dengan standar ISO yang dikeluarkan oleh publik utuk memastikan bahwa perusahaan tersebut layak beroperasi dan mampu memberikan keamanan kepada pelanggan atau kastemer, kepada lingkup perusahaan dan lingkungan diluar perusahaan.

SPBU 34.15103 memiliki tangki penampug bahan bakar. Berikut merupakan Spesifikasi tangki penampung bahan bakar:

(Sumber: Admin SPBU)

Tabel 3.1 kapasiatas tangki

Dan utnuk memberikan pelayanan pengisian bahan bakar kepada konsumen, SPBU 34.15103 memiliki 6 mesin pompa baha bakar, dan 16 Nozel pengisian bahan bakar yang terdiri dari 2 nozel premium, 6 nozel pertalite, 4 nozel pertamax, 3 nozel solar, 1 nozel Dexlite.

Visi Dan Misi SPBU 34-15103

a. Visi SPBU 34-15103

Visi SPBU 34-15103 Tangerang adalah menjadi perusahan energi nasional kelas dunia yang bergerak dalam bidang pendistribusian bahan bakar yang mengedepankan kepuasan pelanggan.

b. Misi SPBU 34-15103

Misi SPBU 34-15103 Tangerang adalah sebagai perusahaan distributor bahan bakar minyak yang berkualitas brdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

Struktur Organisasi SPBU 34-15103

Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian-bagian dalam organisasi. Pada organisasi formal struktur direncanakan dan merupakan penetapkan pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasiinformal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta.

Struktur organisasi pada organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Jika seseorang memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat mempertanggung jawabkan wewenangnya tersebut.

Untuk mengelola perusahaan dengan baik dan optimal, terutama terhadap sumber daya manusia, perusahaan menerapkan manajemen yang dituangkan dalam bentuk struktur organisasi merupakan sarana yang sangat penting untuk menjalankan fungsinya.

Bentuk struktur organisasi yang dimiliki SPBU 34-15103 sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI SPBU 34-15103

(Sumber: Staf SPBU 34.15103)

Gambar 3.2 Struktur Organisasi SPBU

Tugas dan Tanggung Jawab

Agar tidak terjadi kerangkapan menjalankan tugas dan tanggung jawab dari fungsi jabatan, maka diberikan dekskripsi kerja sesuai dengan perintah dan tugas masing-masing bagian. Berikut adalah tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada SPBU 34-15103:

  1. Direktur(Director)

  2. a. Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi kelancaran jalannya perusahaan dan menyeluruh serta tanggung jawab atas kelangsungan berdirinya perusahaan.

    b. Menentukan garis besar kebijakan umum dan program kerja perusahaan.

    c. Mengambil keputusan yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.

    d. Mmengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

    e. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegitan pengadaan peralatan perlengkapan.

    f. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

    g. Mengendalikan uang pendapatan perusahaan.

    h. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan tata-tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk bertkontribusi secara tepat, menyesuaikan alokasi waktu per-item masalah, menetukan agenda, mengarahka diskusi ke arah consensus, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

    i. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dengan hubungannya dengan dunia luar.

  3. Manajer (Dealer)

  4. Orang yang mampu mengintegrasikan berbagai macam variabel seperti karakteristik, budaya, pendidikan dan latar belakang ke dalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian. Dimana ada pengarahan yang mencakup pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervisi, rancangan organisasi dan pekerjaan serta seleksi, pelatihan, pelatihan dan pengembangan.

    Tugas Manager SPBU adalah:

    a. Mewakili SPBU di hadapan PERTAMINA.

    b. Menetapkan keputusan internal SPBU.

    c. Melakukan proses pengadaan bahan bakar.

    d. Melaksanakan manajemen personalia SPBU.

    e. Mengawasi dan memimpin seluruh kegiatan operasional dan administrasi penerimaan bahan bakar minyak.

    f. Mengawasi dan memonitor seluruh tenaga kerja sesuai dengan wewenang.

    g. Membina hubungan baik dengan PT. PERTAMINA (persero), aparat pemerintahan dan tokoh masyarakat disekitar SPBU.

    h. Mengusulkan penilaian kinerja foreman (reward, punishment, dan training).

  5. Sekertasis

  6. Sekretaris mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas direktur utama lingkup kesekretariatan yang meliputi pengelolaan administrasi umum,keuangan, dan penyusunan program dalam melaksanakan tugas pokok sekretariat menyelenggarakan fungsi:

    1. Penyususan rencana program dan kegiatan kesekretarian.

    2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan laporan anggaran.

    3. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, kerumah tanggaan.

    4. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas SPBU.

    5. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

    6. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan.

    7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Atasansesuai dengan tugas dan fungsinya.

  7. Bendahara

  8. Sub Bagian Keuangan di pimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretaris.Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

    a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub bagian keuangan.

    b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan.

    c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan pemrosesan pengusulan dan verifikasi.

    d. Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan.

    e. Penyusunan laporan keuangan SPBU.

    f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

    g. Penyiapan bahan monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

    h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  9. Supervisor

  10. Pihak yang mengevaluasi efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dalam menjalankan orang dan usaha yang sedang dijalankan serta menilai hasil-hasil yang diperoleh terkait pencapaian tujuan perusahaan, untuk mengetahui permasalahan-permaslahan yang ada atau terjadi didalam perusahaan.

    Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut:

    a. Mengawasi seluruh kegiatan operasional pada SPBU.

    b. Bertanggung jawab terhadap kelancaran seluruh kegiata operasional.

    c. Monitoring konsistensi kualitas dan kuantitas bahan bakar.

    d. Monitoring penjulan dan persediaan bahanbakar.

    e. Melaksanakan kegiatan penerimaan bahan bakar, dengan didampingi oleh security.

    f. Membuat laporan penerimaan mingguan dan bulanan stok penjualan BBM dan non BBM serta bisnis lainya secara keseluruhan kepada manager.

    g. Melakukan kontrol keuangan dilingkungan SPBU.

    h. Bertanggung jawab terhadap pengamanan sarana dan fasilitas SPBU, keselamatan kesehatan kerja dan lindungan lingkungan, serta mengelola sumber daya manusia di SPBU.

  11. Pengawas (feroman BBM)

  12. Pengawas adalah suatu upaya yang sistemastik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan, membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan serta menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumberdaya perusahaan telah digunakan seoptimal mungkin guna mencapai tujuan perusahaan.

    Adapun tugas pengawas sebagai berikut:

    a. Bertanggung jawab atas kegiatan operasional penjualan bahan bakar.

    b. Bertanggung jawab ataskegiatan perawatan alat dan fasilitas.

    c. Mengkoordinasikan kegiatan shift.

    d. Menyelesaikan kegiatan kegiatan administrasi umum.

    e. Melakukan pembuatan transaksi keuangan.

  13. Operator SPBU

  14. Orang yang berhadapan langsung dengan pelanggan pada saat pengisian bahan bakar.

    Tugas dan wewenag operator antara lain:

    a. Melayani konsumen dalam pengisian bahan bakar.

    b. Menjaga kebersihan lingkungan dan alat.

    c. Melakukan kegiatan harian perawatan harian untuk pompa pengisian, tangki penampung bahan bakar dan generator.

    d. Mampu mengoperasiaonalkan pompa mesin SPBU dengan baik guna memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.

    e. Mampu mengoperasikan pemadam api, utuk mengantisipasi kecelakaan kerja yang mengakibatkan kebakaran pada area SPBU.

    f. Mencatat setiap jumlah transaksi, sesuai dengan data totalisator dispensing pump dengan jumlah uang hasil panjualan dan membuat laporan penjualan harian sesuai shift, selanjutnya dilporkan kepada supervisior.

    g. Menerima pembayaran dan memberikan uang kembalian sesuai dengan jumlah transaksi.

    h. Membuat bon dan kuitansi atas permintaan konsumen.

    i. Menjaga keselamatan dan keamanan.

    j. Mengatur antrian kendaraan konsumen disekitar dispenser.

    k. Melakukan pembersihan rutin seluruh fasilitas fasilitas dalam kompleks SPBU.

  15. Office boy.

  16. Melakukan pembersihan rutin pada area SPBU setiap hari.

    Tugas Office Boy adalah:

    a. Melakukan pembersihan rutin seluruh area dalam kompleks SPBU.

    b. Melakukan service fasilitas-fasilitas di area SPBU secara rutin.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem pemesanan bahan bakar yang ada pada SPBU 34-15103 Tangerang pada saatiniberjalan meliputi kontrol setok, Input data penjualan, membuat laporan administrasi, membuat PO, membuat laporan PO.Dari prosedur tersebut bertujuan untuk mempermudah proses pemesanan bahan bakar dan transaksi data untuk mengelola laporan dengan baik.

Supaya proses transaksi data pemesanan bahan bakar berjalan dengan baik makamelewati beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:

(Sumber: Ilustrasi Microsoft Word)

Gambar 3.3 Alur pemesanan

Adapun urutan prosedur pengecekan setok dari sistem yang berjalan seperti gambar diatas yaitu :

  1. kontrol setok yang dilakukan oleh operator molai dari cek masing-masing tangki, catat masing-masing volume tangki, memasukan hasil pencatatan kedalam buku stok, kemudian melapor kepada Supervisior.

  2. Memasukan data setok bahan bakar kedalam daftar laporan setok.

  3. Melaporkan kepada supervisior.

  4. Supervisior memroses laporan.

  5. Memproses setok yang dilakukan oleh Supervisior dengan cara melihat buku setok yang sudah di Input oleh operator, kemudian membuat laporan setok bahan bakar utnuk diserahkan kepada Manager.

  6. Manager memeriksa laporan.

  7. Laporan diterima.

  8. Update kartu setok.

Dari prosedur global tersebut dapat dibagi kembali menjadi bagian dari masing-masing prosedur sebagai berikut:

Langkah B

(Sumber: Microsoft Word)

Gambar 3.4 Alur pemesanan

  1. Manager menerima laporan stock habis.

  2. Membuat PO untuk pemesanan baha bakar.

  3. Melakukan pemesanan kekantor pusat.

  4. Pemesanan bahan bakar kekantor pusat dalam proses.

  5. Pemesanan diterima.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini mengguanakan tools UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

a. Use Case Diagram Pemesanan Bahan Bakar

Gambar 3.5 Use Case Diagram Pemesanan Bahan Bakar

(Sumber : Illustrasi menggunakan Visual paradigm)

Dalam diagram Use Caseyang berjalan diatas terdapat keterangan antara lain sebagai berikut:

1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

2. Terdapat 4 Actor yang malakukan kegiatan,yaitu Operator, Supervisor, Manager dan Admin PT.PERTAMINA.

3. Terdapat 10use case yang bisa dilakukan oleh Actor.

1. Operator mengontol stock bahan bakar minyak di tangki penimbunan.

2. Operator melaporkan hasil pengontrolan bahan bakar minyak dari lapangan kepada supervisor.

3. Supervisor menerima data dari operator kemudian diolah datanya untuk di jadikan data pemesanan bahan bakar minyak.

4. Supervisor merequest pemesanan data bahan bakar minyak yang sudah di olah kepada manager.

5. Manager memverifikasi data induk lapangan kemudian melakukan pemesanan nahan bakar minyak kemanagement kantor pusat PT. PERTAMINA.

6. Management kantor pusat memvefikasi data pemesanan dan memproses datanya setelah selesai kemudian mengirim bahan bakar minyak ke SPBU.

7. Pihak SPBU menerima kiriman bahan bakar minyak dari pusat, pihak SPBU melakukan pengecekan kemudian tugas operator membongkar bahanbakar minyak.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi.

Gambar 3.6 Sequence Diagram Sistem Pemesanan Bahan Bakar

(Sumber: Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

Berdasarkan gambar 3.6 Sequence Diagram diatas terdiri dari:

  1. 1 Life Line, yaitu: Jadwal Pemesanan Bahan bakar.

  2. 3 Actor, yaitu: Operator, Supervisor, Manager dan Admin PT.PERTAMINA.

  3. 16 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya checking stock bahanbakar minyak, hasil data cek bahan bakar minyak dilapangan, pengolahan data bahan bakar minyak lapangan, request data pemesanan, laporan data request, verifikasi data induk lapangan, request bahan bakar minyak, verifikasi data bahan bakar minyak, pengiriman bahan bakar minayak, konfirmasi pengiriman bahan bakar minyak.

Activity Diagram yang Berjalan

Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun usecase. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

(Sumber: Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

Berdasarkan gambar diatas Activity Diagram yang berjalan terdapat:

a. 1 Initial Node, objek yang diawali.

b. Terdapat 4 swimline yaitu Operator, Supervisor, Manager, dan Admin Kantor Pusat.

c. 13 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

d. 2 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor sistematis untuk merumuskan strategi perusahaaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planer) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 SWOT

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah

Proses itu sendiri. Beberapa analisa masukan dari prosedur sistem yang berjalan diantaranya:

a. Nama Masukan : Formulir data stok BBM

Fungsi : Sebagai dasar atau acuan pembuatan data pemesanan bahan bakar

Sumber : Operator

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap ada masukan dan pengeluaran stok

Format : Lampiran

Keterangan : Berisi data supervisor

b. Nama Masukan : Form data pemesanan bahan bakar minyak

Fungsi : Sebagai data pemesanan bahan bakar

Sumber : Prayitno supervisor SPBU 34.15103

Media : Keyboard

Frekuensi : Setiap ada permintaan

Format : Lampiran

Keterangan : Berisi detail jumlah dan bahan bakar yang akan dipesan

Analisa Proses

Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan.

Berikut analisa proses dari sistem yang berjalan :

a. Nama Modul : prosese delivery

Masukan : Formulir data stok baha bakar minyak

Keluaran : Form data pemesanan bahan bakar minyak.

Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan form data stok pemesanan BBM yang akan didistribusikan ke Pertamina pusat.

b. Nama Modul : sistem delivery

Masukan : Form data pemesanan BBM

Keluaran : Bukti data pemesanan BBM

Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan bukti pemesanan BBM.

Analisa Keluaran

Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu.

Berikut analisa keluaran dari sistem yang berjalan :

a. Nama Keluaran : data requaest

Fungsi : Mencetak permintaan Bukti data pemesanan BBM

Media : Kertas

Rangkap : 2 (dua) lembar

Distribusi : - Lembar 1 (putih), untuk Bukti data pemesanan BBM

- Lembar 2 (merah), untuk Arsip data pemesanan BBM

b. Nama Keluaran : Bukti pemesanan

Fungsi : Sebagai alat bukti pemesanan BBM

Media : Kertas

Rangkap : 2 (dua) lembar

Distribusi : - Lembar 1 (putih), untuk

- Lembar 2 (hijau), untuk Arsip bagian Penggajian

c. Nama Keluaran : Laporan pemesanan bahan bakar minyak

Deskripsi : Laporan yang dibuat berupa laporan penerimaan bahan bakar minyak yang meliputi laporan rekap harian, laporan rekap mingguan dan laporan bulanan.

Fungsi : Sebagai alat bukti aktivitas pemesanan bahan bakar minyak.

Media : Kertas

Rangkap : 1 (satu) bundel

Distribusi : - untuk manager SPBU

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware

  2. a. Processor : Intel Core i3 2,27GHz

    b. Monitor : 17 Inci LCD Monitor

    c. Hardisk : 500 GB

    d. RAM : 2 GB

    e. Keyboard : USB

    f. Mouse : USB

    g. Printer : Dot Matrix

  3. Spesifikasi Software

  4. a. Microsoft WindowsXp SP2

    b. Microsoft Office 2007 Profesional

    c. Google Chrome dan mozilla.

  5. Hak Akses (Brainware)

  6. a. Petugas yang berwenang atau pengurus SPBU 34.15103.

    b. Manager operasional SPBU 34.15103.

    c. Pimpinan SPBU 34.15103.

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, proses pendistribusian bahan bakar minyak saat iniyang berjalan pada SPBU 34.15103 Tangerang masih kurang optimal dan memiliki masalah sperti pembukuan data stok bahan bakar yang masih menggunakan pencatatan manual dan dengan buku, proses pemesanan minyak yang masih manual dan cara pelaporkan datanya masih menggunakan Microsoft Excellyang belum terkomputer seutuhnya membuat manager SPBU 34-15103 harus datang kekantor admin pusat PT. Pertamina.

Sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan atas informasi mengenai proses pemesanan bahan bakar minyak (BBM) kekantor pusat PT. Pertamia. maka sistem ini memerlukan peningkatan hingga benar-benar handal, sesuai dengan eranya dan berfungsi semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan kepada kantor pusat PT. Pertamina, dengan adanya sistem tersebut diharapkan dapat mempermudah proses pemesanan bahan bakar dan dapat mempermudah pembukuan stok minyak di SPBU 34.15103 dan meningkatkan target penjualan di SPBU 34.15103.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan menganalisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Membuat sistem yang dibutuhkan oleh Useruntuk mengemas data pemesanan bahan bakar minyak dengan menggunakan aplikasi berbasis Aplikasi Mobile pada Platfrom Android dan Ios aplikasi yang berbasis Aplikasi Mobile sudah familiar dikalangan masyarakat terutama pengguna Smartphone.

  2. Membuat suatu aplikasi sistem Delivery Order berbasis Web, Aplikasi yang berbasis Web memungkinkan User dapat menggunakan sistem Delivery Order secara bersama-sama oleh pengurus, khususnya untuk supervisor, manager dan admin pusat, didalam waktu yang sama dan bisa menampilkan data pemesanan molai stok bahan bakar minyak meliputi setiap tangki bahan bakar yang akan di isi minyak pembukuan kantor, mempermudah komunikasi antara SPBU dan kantor administrasi pusat PT. PERTAMINA yang bisa diakses dengan smartphone ataupun komputer yang efektif dapat meminimalis waktu untuk melakukan pendistribusian hingga bahan bakar minyak sampai di SPBU 34.15103.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Final Elisistasi

Tabel 3.6 Final Elisitasi

 

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penilitian sistem yang sedang berjalan di SPBU 34-15103 Tangrang, maka selanjutnya aka dibahas mengenai rancangan sistem usulan sistem yang akan dibangun. Terdapat usulan sistem yang akan mempermudah bagian pemesanan bahan bakar yaitu denagan cara memantau langsung Stock, data yang sedang Update dan kemudahan dalam mengelola dan menyimpan data. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penlitian ini digunakan Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan proses yang berada dalam sistem baru yang akan dibuat.

Prosedur Sistem Usulan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software visual paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use case Diagram, Activty Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

(Sumber: Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

Gambar 4.1 Use Case Diagram Baru

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan use case diagram terdiri dari :

a. 1 (satu) buah sistem yang merupakan usulan proses sistem pemesanan bahan bakar.

b. 2 (dua) aktor yaitu Manager Operational dan supervisior.

c. 2 (dua) use case yaitu login dan logout.

d. 1 (satu) include yaitu home.

e. 36 (Tiga puluh enam) extend.

  1. Nama Use case : Login

  2. Actor : Manager

    Deskripsi : Manager login sistem dengan memasukkan Username dan Password.

  3. Nama Use case : Logout

  4. Actor : Manager

    Deskripsi : Manager logout dari sistem.

Activity Diagram Yang Diusulkan

(Sumber: Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

Gambar 4.2 Activity Diagram Baru

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan activity diagram terdiri dari :

a. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.

b. 40 (tiga puluh lima) action state yang mencerminkan dari suatu aksi, diantaranya login untuk memulai sistem dengan memasukkan username dan password, masuk ke menu home, pilih menu master,

c. 1 (satu) decision node digunakan untuk pilihan kondisi.

d. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

(Sumber: Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

Gambar 4.3 Sequence Diagram Supervisior

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari:

a. 1 (satu) aktor yaitu biro keuangan.

b. 6 (delapan) life line antarmuka yang saling berinteraksi.

c. 8 (sepuluh) message spesification.

(Sumber: Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

Gambar 4.4 Sequence Diagram Manager

Berdasarkan gambar 4.4 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari:

a. 1 (satu) aktor yaitu mahasiswa.

b. 5 (lima) life line antarmuka yang saling berinteraksi.

c. 7 (tuju) message spesification.


(Sumber: Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

Gambar 4.5 Sequence Diagram Pimpinan

Berdasarkan gambar 4.5 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari:

a. 1 (satu) aktor yaitu pimpinan SPBU 34.15103.

b. 4 (empat) life line antarmuka yang saling berinteraksi.

c. 6 (enam) message spesification.

State Machine Diagram Yang Diusulkan

(Sumber: Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

Gambar 4.6 State Machine Diagram

Class Diagram Yang Diusulkan

(Sumber: Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

Gambar 4.7 Class Diagram Usulan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : User

  2. Media : Hardisk

    Isi : Data User

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 33

    Struktur : (id_user+ username+ password+level)

    Tabel 4.2 Struktur Tabel User

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  3. Nama File : Terima Barang

  4. Media : Hardisk

    Isi : Data Terima Barang

    Primary Key : No terima

    Panjang Record : 60

    Struktur :( No terima+Tanggal_terima+Jam_terima+No PO+No_kendaraan+Nama_pengemudi)

    Tabel 4.3 Struktur Tabel Temrima Barang

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  5. Nama File : Produk

  6. Media : Hardisk

    Isi : Data produk

    Primary Key : Kode

    Panjang Record : 95

    Status : (Kode+Nama+Warna+Min_order+Tem+Density+Stock)

    Tabel 4.4 Struktur Tabel produk

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  7. Nama File : PO

  8. Media : Hardisk

    Isi : Data PO

    Primary Key : ID

    Panjang Record : 15

    Struktur : (ID+No_PO+Tanggal_pesan)

    Tabel 4.5 Struktur Tabel PO

  9. Nama File : Penjualan

  10. Media : Hardisk

    Isi : Data penjualan

    Primary Key : No penjualan

    Panjang Record : 20

    Struktur : (No penjualan+Tgl_penjualan+Kode+Qty_jual)

    Tabel 4.6 Struktur Tabel penjualan

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  11. Nama File : Terima Barang

  12. Media : Hardisk

    Isi : Data Teknisi

    Primary Key : Detail terima

    Panjang Record : 30

    Struktur : (No_terima+Detail_terima+Kode+Qty_terima)

    Tabel 4.7 Struktur Tabel Terima

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  13. Nama File : Detail PO

  14. Media : Hardisk

    Isi : Data Detail PO

    Primary Key : Detail PO

    Panjang Record : 30

    Struktur : (No_PO+ Detail PO+Kode+Qty_PO)

    Tabel 4.8 Struktur Tabel Detail PO

    Sumber: Microsoft Excel 2017

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap mengenai aplikasi yang akan dibuat, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapenggunaan sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari pembangunan Sistem pembayaran pendidikan dan pelatihan ground handling airlines pada Universitas Muhammadiyah Tangerang dengan Laporan SMS Gateway yang akan dibuat, yaitu :

  1. Prototype Halaman Landing

  2. Gambar 4.8 Prototype Halaman Landing

    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

    Tabel 4.9 Keterangan Halaman Landing

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  3. Prototype Halaman Login

  4. Gambar 4.9 Prototype Halaman Login

    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

    Tabel 4.10 Keterangan Halaman Login

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  5. Prototype Halaman Beranda

  6. Gambar 4.10 Prototype Baranda

    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

    Tabel 4.11 Keterangan Halaman Dashboard

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  7. Prototype Halaman Data User Dan Tambah User

  8. Gambar 4.11 Prototype Halaman Data User

    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

    Tabel 4.12 Keterangan Halaman Data User

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  9. Prototype Halaman Menu Produk

  10. Gambar 4.12 Prototype Halaman Menu Produk

    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

    Tabel 4.13 Keterangan Halaman Menu Produk

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  11. Prototype Halaman Daftar Produk

  12. Gambar 4.13 Prototype Halaman Daftar Produk

    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

    Tabel 4.14 Keterangan Halaman Daftar Produk

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  13. Prototype Halaman Menu Po dan Daftar PO

  14. Gambar 4.14 Prototype Halaman Menu PO dan Data PO

    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

    Tabel 4.15 Keterangan Halaman Menu PO Dan Daftar PO

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  15. Prototype Halaman Menu Penerimaan Bahan Bakar

  16. Gambar 4.15 Prototype Halaman Menu Penerimaa Bahan Bakar

    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

    Tabel 4.16 Keterangan Halaman Penerimaan

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  17. Prototype Halaman Daftar Penerimaan Bahan Bakar

  18. Gambar 4.16 Prototype Halaman Daftar Penerimaan Bahan Bakar

    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

    Tabel 4.17 Keterangan Halaman Daftar Peneriamaan Bahan bakar

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  19. Prototype Halaman Menu Penjualan Bahan Bakar

  20. Gambar 4.17 Prototype Halaman Menu Pnnjualan Bahan Bakar

    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

    Tabel 4.18 Keterangan Halaman Menu Penjulan Bahan Bakar

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  21. Prototype Halaman Laporan PO

  22. Gambar 4.18 Prototype Halaman Laporan PO

    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

    Tabel 4.19 Keterangan Halaman Laporan PO

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  23. Prototype Halaman laporan Penerimaan Bahan Bakar

  24. Gambar 4.19 Prototype Halaman Laporan Penerimaan Bahan Bakar

    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

    Tabel 4.20 Keterangan Halaman Laporan PO

    Sumber: Microsoft Excel 2017

  25. Prototype Halaman Laporan Penjuaan Bahan Bakar

Gambar 4.20 Prototype Halaman Laporan penjualan bahan bakar

(Sumber : Ilustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

Tabel 4.21 Keterangan Halaman Laporan Penjualan

Sumber: Microsoft Excel 2017

Rancangan Tampilan Program

  1. Tampilan Halaman Landing

  2. Gambar 4.21 Tampilan Halaman Landing

    (Sumber : Hasil screenshot)

  3. Tampilan Halaman Login

  4. Gambar 4.22 Tampilan Halaman Login

    (Sumber : Hasil screenshot)

  5. Tampilan Halaman Beranda

  6. Gambar 4.23Tampilan Halaman Beranda

    (Sumber : Hasil screenshot)

  7. Tampilan Halaman Master

  8. Gambar 4.24 Tampilan Halaman Master

    (Sumber : Hasil screenshot)

  9. Tampilan Halaman Data User

  10. Gambar 4.25 Tampilan Halaman Data User

    (Sumber : Hasil screenshot)

  11. Tampilan Halaman Data Tambah User

  12. Gambar 4.26 Tampilan Halaman Data Tambah User

    (Sumber : Hasil screenshot)

  13. Tampilan Halaman Data Edit User

  14. Gambar 4.27 Tampilan Halaman Data Edit User

    (Sumber : Hasil screenshot)

  15. Tampilan Halaman Produk

  16. Gambar 4.28 Tampilan Halaman produk

    (Sumber : Hasil screenshot)

  17. Tampilan Halaman

  18. Gambar 4.29 Tampilan Halaman Menu Penjualan

    (Sumber : Hasil screenshot)

  19. Tampilan Halaman

  20. Gambar 4.30 Tampilan Halaman Laporan PO

    (Sumber : Hasil screenshot)

  21. Tampilan Halaman

  22. Gambar 4.31 Tampilan Halaman Laporan PO

    (Sumber : Hasil screenshot)

  23. Tampilan Halaman Tambah

  24. Gambar 4.32 Tampilan Halaman Input Laporan Penerimaan

    (Sumber : Hasil screenshot)

  25. Tampilan Halaman

  26. Gambar 4.33 Tampilan Halaman Laporan penerimaan

    (Sumber : Hasil screenshot)

  27. Tampilan Halaman

  28. Gambar 4.34 Tampilan Halaman Input Penjualan

    (Sumber : Hasil screenshot)


  29. Tampilan Halaman

  30. Gambar 4.35 Tampilan Halaman Laporan Penjualan

    (Sumber : Hasil screenshot)

  31. Tampilan Halaman

  32. Gambar 4.36 Tampilan Halaman Laporan Stock

    (Sumber : Hasil screenshot)

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut :

a. Processor : Intel Core i3 2,27GHz

b. Monitor : 17 Inci LCD Monitor

c. Hardisk : 500 GB

d. RAM : 2 GB

e. Keyboard : USB

f. Mouse : USB

g. Printer : Dot Matrix

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

a. Microsoft Windows 7

b. Php

c. MySql

d. XAMPP

e. Notepad++

f. Google Chrome, Mozilla Firefox

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh :

  1. Pim-pinan yang menentukan user dan memantau seluruh operasional sistem.

  2. Manager yang bertanggung jawab dalam operasional pemesnan, mengkomunikasikan data dari supervisior kepda pimpinan hingga pelporan Stock akhir kepada pimpinan.

  3. Supervisior yang menegelola data penjulan, datapenerimaan dan laoran data Stock.

Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Boxtesting merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Boxtesting dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Tabel 4.22 Pengujian Black Box Testing

Sumber: Microsoft Excel 2017

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login, data mesin dan penjadwalan. Jika input tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan (feedback) sehingga membantu admin mengetahui kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Implementasi

Schedule Implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 5 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.23 Schedule Implementasi

Sumber: Microsoft Excel 2017

Biaya

Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

Tabel 4.24 Rancangan Biaya Sistem yang Diusulkan

 

BAB V

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Kesimpulan

Dari uraian bab sebelumnya dan hasil analisa, penulis mendapatkan banyak ilmu dan informasi sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa :

  1. Bagaimana sistem yang berjalan pada saat ini pada SPBU 3415103 Tangerang.

  2. Sistem pengelolaan report delivery yang sudah ada pada SPBU 34.15103, pada saat ini masih menggunakan pencatatan biasa yaitu menggunakan pencatatan buku, Microsoft Excel dan Microsoft Access, belum terkomputerisasi seutuhnya. Sehingga dalam pengolahan datanya masih ada kelemahan dan kekurangan, dalam mempersiapkan data pemesanannya belum efektif dan membutuhkan waktu yang cukup untuk menyiapkan data yang akurat dan sesuai dengan kondisi lapangan. Di lihat dari jumlah pemesanan bahan bakar minyak yang setiap hari membutuhkan laporan dari lapangan yang masih dilakukan secara manual dan dari sisi efektifitasnya, sistem transaksi data delivery di SPBU 34.15103 belum mempunyai sistem berbasis web yang bisa mengerjakan aktivitas delivery secara online.

  3. Apa saja kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini.

  4. Kekurangan dari sistem yang saat ini masih berjalan, masih menggunakan buku yang cara menginput dan pencatatannya masih manual belum terkomputerisasi seutuhnya apabila pada saat malakukan transaksi data penjualan dan data pemesanan BBM harus memastikan datanya dulu kelapangan dengan cara yang masih manual dan belum menggunakan media online.

  5. Apakah sistem yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien.

  6. Dari hasil analisa di SPBU 34.15103 pada saat ini sebetulnya sudah baik tatapi masih menggunakan pencatatan biasa yaitu menggunakan pencatatan buku, Microsoft Excel dan Microsoft Access, belum terkomputerisasi seutuhnya dan dari segi waktu masih lambat dikarenakan tahap pengumpulan datanya belum online yang bisa diinput kapan saja dan dimana saja sebab itulah belum efektif dan efisien cara menyediakan setok dan melakukan pemesanannya.

Saran

Saran-saran yang dapat penulis sampaikan dalam laporan ini adalah sebagai berikut:

  1. Dikembangkannya sistem informasi berbasis web yang nantinya bisa di akses dan di control melalui perangkat komputer atau smartphone dimana nantinya sistem ini akan terintegrasi dengan database sehingga memudahkan proses pemesanan bahan bakar minyak akan lebih mudah dan data yang sudah diinput secara otomatis akan mempermudah pengontrolan minyak dalam tangki penimbunan lebih efektif memperkecil angka kekurangan stok bahan bakar minyak yang mengakibatkan SPBU tidak berjualan dikeranakan stok sering habis.

  2. Dengan sistem yang akan dibuat yaitu sistem komputerisasi yang berbasis web, maka peneliti menyarankan untuk dilakukannya sosialisasi terhadap pengguna tentang sistem tersebut dan memberikan pengarahan serta penjelasan tentang manfaat dari sistem yang diusulkan.

  3. Jika terdapat kekurangan pada sistem yang sedang diusulkan, hendaknya dicatat oleh user dan admin atau pihak manajemen, hal ini ditunjukan untuk perbaikan sistem agar menjadi lebih sempurna.

  4. Memberikan informasi yang up to date pada bagian yang bersangkutan sehingga dalam pencarian data benar – benar akurat sesuai dengan data yang ada dan terhindar dari pemborosan waktu dalam pencarian (dipanjangan lagi).

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 Agus, Putu. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  3. 3,0 3,1 Nugroho, Agung. 2015. Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Aset Ukm (Unit Kegiatan Mahasiswa) STMIK STIKOM Bali Berbasis Client Server. Jurnal Konferensi nasional dan Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9-10 Oktober 2015. Dikutip dari http://ejournal.stikom-bali.ac.id/index.php/ diakses pada tanggal 4 Mei 2017.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Benny Febriantono, Anjik Sukmaaji, S.Kom.,M.Eng, Vicky M. Taufiq, SE.Ak.,S.Kom 2013. Rancang Bangun Distribusi Stock Coca Cola Berbasis Web (Studi Kasus PT. Coca Cola Amatil Surabaya) Sistem Informasi STIKOM Surabaya
  5. 5,0 5,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  6. 6,0 6,1 Utomo, Karo Budi. 2015. Perancangan Sistem Akuisisi Data Dengan Media SMS Untuk Memetakan Lokasi Kritis Sampah TPS Di Kota Samarinda. Jurnal Sains Terapan Teknologi Informasi JUST TI, Vol.9 No.1, Januari 2017:46-52. Dikutip dari http://justi-polnes.org/index.php/ diakses pada tanggal 4 Mei 2017.
  7. Anwar, Saipul, Yasin Efendi, Rushendra Rustam, Andrew. 2016. Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru dan Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) AMIK Wahana Mandiri Berbasis Web Mobile. Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767. Dikutip dari http://journal.uinjkt.ac.id/sisteminformasi/ diakses pada tanggal 29 April 2017.
  8. Hidayatulloh, Abdurrohman, Syopiansyah Jaya purra, Ibnu Qoyim. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Program Umroh Pada PT. Arqom Bayu Nusaba. Institutional Respository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta E-Journal Vol.7 No.2 Juni 2016. Dikutip dari http://www.repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/31480 diakses pada tanggal 22 Mei 2017.
  9. Umar, Rusdy, Prasetya Hari Prabowo. 2016. Pencarian Dan Pemesanan Travel Berbasis Mobile Dan Google Maps API. Annual Research sminar (ARS). Dikutip dari http://seminar.ilkom.unsri.ac.id/index.php diakses pada tanggal 2 Mei 2017.
  10. Arief, Ikhwan, Rahmat fajri. 2015. Perancangan Purwarupa Sistem Pengendalia kualitas Pengukuran Dimensi Produk Terotomasi. Jurnal Optimasi Sistem Industri ISSN 2088-4842/2442-8795. Dikutip dari http://josi.ft.unand.ac.id/index.php/josi/article/view/8/3 pada tanggal 19 Mei 2017.
  11. Saptomo, Satyanto Kirdo, Rahmat Isnain, Budi indra Setiawan. 2013. Irigasi Curah Otomatis Berbasis Sistem Pengendali Mikro. Jurnal Irigasi – Vol.8, No.2, Oktober 2013. Dikutip dari http://jurnalirigasi_pusair.pu.go.id/index.php/ pada tanggal 20 Mei 2017.
  12. 12,0 12,1 Rosa, A.S. dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  13. 13,0 13,1 Winarno, Edi. 2012. Belajar Pemograman Populer 3 in 1:JAVA, VB, dan PHP. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
  14. 14,0 14,1 Puji, Diar. 2013. Membuat Website Powerfull Menggunakan PHP. Yogyakarta:
  15. Maimunah, Dedeh Supiyanti, Hendrian. 2017. Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery.Journal SEMNASTEKNOMEDIA Online Vol.5, No.1 2017. Dikutip dari http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1737/1465 pada tangal 30 mei 2017.
  16. 16,0 16,1 16,2 Nugroho, B. 2013. Dasar Pemrograman Web PHP-MYSQL dengan Dreamweaver. Yogyakarta: Gaya Media.
  17. 17,0 17,1 17,2 P, Hernita. 2012. Tips and Trik Adobe Dreamweaver CS5. Semarang: Andi Offset.
  18. Arief, M. Rudyanto. 2014. “Pemrograman Web Dinamis Menggunkan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.
  19. Murad, Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1.
  20. Utomo, Eko Priyo. 2013. Melesatkan Prestasi Akademik dengan Internet. Bandung: Yrama Widya.
  21. Freddy, Rangkuti. 2013. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Resiko.SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  22. Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.
  23. Nidhra,S. & Dondeti, J. 2012. Black Box and White Box Testing Techniques – A Literature Review. International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA) Vol.2, No.2, June 2012.
  24. Rizky, Soetam. 2012. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  25. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah, halaman: 4.
  26. Saputra. Alhadi. 2012. ”Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”. Bandung: LAPAN.
  27. 27,0 27,1 27,2 27,3 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  28. Ery Hartati. 2008. Sistem Pemesanan Dan Pembelian Tiket Bioskop Secara Online Dengan menggunakan Active Server Pages. Net Berbasis Web Dan Wireless Application Protocol. STMIK MDP Palembang.
  29. Nurul Farida 2014. Sistem Delivery Order Berbasis Android Pada AADS yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta.
  30. Benny Febriantono, Anjik Sukmaaji, S.Kom.,M.Eng, Vicky M. Taufiq, SE.Ak.,S.Kom 2013. Rancang Bangun Distribusi Stock Coca Cola Berbasis Web(Studi Kasus PT. Coca Cola Amatil Surabaya) Sistem Informasi STIKOM Surabaya
  31. Angga Kristianto 2013. Sistem Informasi Pendistribusian Barang Pada Valorizel Clothing. Padang. Jurnal Momentum Vol.15 No.2. Agustus 2013
  32. Muhammad Reza Putra. 2016. Analisa Perancangan Sistem Informasi Prediksi Pemesnan Dan Pengendalian Stock Barang Dengan Metode EQQ. Jurnal Teknologi Vol. 6, No. 2, Desember 2016 dikutip dari file:///C:/Users/HP14%20A8/Downloads/ pada tanggal 27 mei 2017.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :

A.1. Surat Pengantar Skripsi

A.2. Kartu Bimbingan

A.4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.5. Form Validasi Skripsi

A.6. Kwitansi Pembayaran Skripsi

A.7. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi

A.8. Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif

A.9. Kwitansi Pembayaran Raharja Career

A.10. Validasi Sidang Akademik

A.11. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.12. Daftar Nilai

A.13. Ijazah Terahir

A.14. Formulir Seminar Proposal Skripsi

A.15. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi

A.16. Formulir Final Presentasi Skripsi

A.17. Bukti Widuri

A.18. Sertifikat TOEFL

A.19. Sertifikat Prospek

A.20. Sertifikat IT Internasional

A.21. Sertifikat IT Nasional

A.22. Curriculum Vitae (CV)

LAMPIRAN B :

B.1. Daftar Wawancara

B.2. Surat Keterangan Penelitian Skripsi

B.3. Surat Keterangan Hibah

B.4. Surat Keterangan Implementasi

B.5. Final Draft Elisitasi

B.6. Katalog Produk

LAMPIRAN C :

Contributors

SI1414481829