SI1412482888

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN VIEWBOARD KEPALA JURUSAN

(VIKA) BERBASIS Yii FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA PENUGASAN DOSEN PEMBIMBING

PADA PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1412482888
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN VIEWBOARD KEPALA JURUSAN (VIKA) BERBASIS

Yii FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA PENUGASAN

DOSEN PEMBIMBING PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1412482888
Nama
: Yoke Dwi Martianda Setiaji
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 18 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Infromasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M.)
       
( Nur Azizah, M.Akt., M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN VIEWBOARD KEPALA JURUSAN (VIKA) BERBASIS

Yii FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA PENUGASAN

DOSEN PEMBIMBING PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482888
Nama
: Yoke Dwi Martianda Setiaji

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, 18 Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I.)
   
( Erick Febryanto, S.Kom., M.T.I.)
NID : 14012
   
NID : 14011


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN VIEWBOARD KEPALA JURUSAN (VIKA) BERBASIS

Yii FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA PENUGASAN

DOSEN PEMBIMBING PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482888
Nama
: Yoke Dwi Martianda Setiaji

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 18 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( ________ )
 
( ________ )
 
( ________ )
NID : ____
 
NID : ____
 
NID : ____


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN VIEWBOARD KEPALA JURUSAN (VIKA) BERBASIS

Yii FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA PENUGASAN

DOSEN PEMBIMBING PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1412482888
Nama
: Yoke Dwi Martianda Setiaji
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: BI

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 18 Juli 2018

 
 
 
 
 
(Yoke Dwi Martianda Setiaji)
NIM : 1412482888

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Pertumbuhan di bidang teknologi di Indonesia telah menciptakan kemudahan diberbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mendapatkan dampak baik ini adalah pendidikan. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi sudah selayaknya dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lebih besar lagi. Perguruan Tinggi Raharja sebagai kampus modern yang telah banyak menghasilkan inovasi melalui sistem informasi yang telah terintegrasi dan online. Namun proses penugasan dosen pembimbing untuk kuliah kerja praktek (KKP) yang ada di Perguruan Tinggi Raharja saat ini masih lokal dan hanya bisa diakses di lingkungan kampus. Dalam penelitian ini telah diidentifikasi terdapat 3 (tiga) yang dihadapi pada penugasan dosen pembimbing untuk mahasiswa KKP. Guna memecahkan masalah tersebut dilakukan dengan metode pengumpulan data, metode analisis sistem, metode perancangan dan metode pengujian. Alternatif penyelesaian masalahnya adalah dengan menerapkan sistem penugasan dosen pembimbing KKP pada sistem VIKA yang telah online. Terdapat 10 (sepuluh) literatur review tentang sistem penugasan yang berjalan dengan online. Kemudian dilakukan 15 (lima belas) tahapan final elisitasi dalam menyempurnakan sistem penugasan dosen pembimbing ini. Implementasi dilakukan dengan sosialisasi dengan kepala jurusan untuk melakukan penugasan terhadap dosen pembimbing. Dengan adanya sistem penugasan dosen pembimbing online dapat memberikan kemudahan bagi kepala jurusan untuk melakukan penugasan pembimbing.

Kata Kunci: KKP, online, VIKA (Viewboard Kepala Jurusna), penugasan.

ABSTRACT

Growth in technology in Indonesia has created comfort in many aspects of life. One aspect that seeks satisfaction is education. With the advancement of information technology should be utilized for greater needs. Raharja University as a modern campus that has made an integrated and online information system. However, the process of assigning lecturers for college (KKP) in Raharja University is still local and can only be accessed in campus environment. In this research have found 3 (three) that dig in assignment of supervisor lecturer for student of KKP. To solve the problem is done with methods containing data, system analysis methods, design methods and testing methods. The alternative is to apply the lecturer's assignment system on the VIKA system that has been online. There are 10 (ten) literature reviews of the online assignment system. Then performed 15 (fifteen) final stages of elicitation in the advanced system of assignment of this supervisor. Implementation is done by socialization with head of department to do assignment to lecturer supervisor. With the system of assignment of supervisor lecturers can provide benefits for the head of department to perform mentors assignment.

Keywords : KKP, online, VIKA, assignment.


KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis hadirkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan petunjuknya bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik dan tepat waktu. Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai syarat tugas akhir untuk lulu sebagai mahasiswa setelah selama 4 tahun menimba ilmu.

Selama penulisan laporan Skripsi mendapat banyak motivasi dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh Karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan pujian dan rasa terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I M.M selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Ibu Qurotul Aini S.Kom., M.T.I selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Erick Febriyanto S.Kom., M.T.I se selaku pembimbing yang telah berkenan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  8. Kepada Orang Tua dan Keluarga besar yang senantiasa memberikan motivasi kepada penulis.
  9. Rekan-rekan satu team bimbingan Ryzen (Ayu Martha Wardani, Azharul Fuad, dan Dewi Mariani Apriani) yang senantiasa memberikan dukungan dan saran kepada penulis dalam penulisan laporan.
  10. Penghuni BR (Kak Hap dan Marviola) yang telah menyediakan tempat yang nyaman selama penulisan laporan Skripsi.
  11. Penghuni RIC (Dini Intan Pratiwi dan Ririn Eka Cipta Devi) yang telah menyediakan tempat bagi penulis untuk mencetak laporan Skripsi ini.
  12. Rekan-rekan TimUr 5 (Fanta, Latel dan Lily) yang telah berjuang bersama menghadapi penyusunan laporan Skripsi ini.
  13. Team VIKA (Nuke Puji Santoso) yang telah banyak membantu selama proses Skripsi ini.

Penulis menyadari secara penuh jika penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai pemicu untuk berkarya lebih baik lagi kedepannya. Semoga laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 17 Juli 2018
YOKE DWI MARTIANDA
NIM. 1412482888

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Logo VIKA

  2. Gambar 3.1. Logo Perguruan Tinggi Raharja

  3. Gambar 3.2. Green Campus

  4. Gambar 3.3. Pribadi Raharja

  5. Gambar 3.4. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

  6. Gambar 3.5. Use Case Diagram Alur yang Berjalan

  7. Gambar 3.6. Activity Diagram Alur yang Berjalan

  8. Gambar 3.7. Sequence Diagram Alur yang Berjalan

  9. Gambar 4.1. Use Case Diagram yang Diusulkan

  10. Gambar 4.2. Activity Diagram yang Diusulkan

  11. Gambar 4.3. Sequence Diagram yang Diusulkan

  12. Gambar 4.4. Flowchart Sistem yang Diusulkan

  13. Gambar 4.5. HIPO Sistem yang Diusulkan

  14. Gambar 4.6. Pembuktian Strategi 1

  15. Gambar 4.7. Pembuktian Strategi 2

  16. Gambar 4.8. Pembuktian Strategi 3

  17. Gambar 4.9. Pembuktian Strategi 4

  18. Gambar 4.10. Pembuktian Strategi 5

  19. Gambar 4.11. Pembuktian Strategi 6

  20. Gambar 4.12. Pembuktian Strategi 7

  21. Gambar 4.13. Pembuktian Strategi 8

  22. Gambar 4.14. Pembuktian Strategi 9

  23. Gambar 4.15. Pembuktian Strategi 10

  24. Gambar 4.16. Pembuktian Strategi 11

  25. Gambar 4.17. Pembuktian Strategi 12

  26. Gambar 4.18. Pembuktian Strategi 13

  27. Gambar 4.19. Pembuktian Strategi 14

  28. Gambar 4.20. Pembuktian Strategi 15

  29. Gambar 4.21. Halaman Utama

  30. Gambar 4.22. Menu Viewboard

  31. Gambar 4.23. Tampilan Viewboard Layak KKP

  32. Gambar 4.24. Tampilan Menu Assign



DAFTAR TABEL

  1. Table 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

  2. Table 3.2. Sertifikat Akreditasi Perguruan Tinggi Raharja

  3. Table 3.3. Jurusan /Prodi STMIK Raharja

  4. Table 3.4. Jurusan /Prodi AMIK Raharja

  5. Table 3.5. Visi Perguruan Tinggi Raharja

  6. Table 3.6. Misi Perguruan Tinggi Raharja

  7. Table 3.7. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  8. Table 3.8. Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

  9. Table 3.9. Tugas dan Tanggung Jawab Direktur

  10. Table 3.10. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu

  11. Table 3.11. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur 2

  12. Table 3.12. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur 2

  13. Table 3.13. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur

  14. Table 3.14. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan

  15. Table 3.15. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur

  16. Table 3.16. Tugas dan Tanggung Jawab LKM

  17. Table 3.17. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur

  18. Table 3.18. Tugas dan Tanggung Jawab LRM

  19. Table 3.19. Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan &Ujian

  20. Table 3.20. Analisa SWOT

  21. Table 3.21. Matriks SWOT

  22. Table 3.22. Elisitasi Tahap 1

  23. Table 3.23. Elisitasi Tahap 2

  24. Table 3.24. Elisitasi Tahap 3

  25. Table 3.25. Final Draft Elisitasi

  26. Table 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem

  27. Table 4.2. Analisa SWOT Sistem yang Diusulkan

  28. Table 4.3. Matriks SWOT Sistem yang Diusulkan

  29. Table 4.4. Pengujian Blackbox

  30. Table 4.5. Pengujian Blackbox

  31. Table 4.6. Time Schedule

  32. Table 4.7. Estimasi Biaya


DAFTAR SIMBOL


Gambar 1. Simbol Use Case Diagram


Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Activity Diagram
Gambar 4. Daftar Simbol FLOWCHART (Entity Relation Diagram)
Gambar 5. Daftar Simbol HIPO (Entity Relation Diagram)

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan cepatnya teknologi berkembang memberikan pengaruh dan efek yang begitu besar di segala bidang kehidupan. Setiap saat terus bermunculan inovasi-inovasi teknologi yang begitu masif. Kondisi ini mengakibatkan perlunya penyesuaian terhadap gempuran arus digital agar dapat menyikapi kemajuan zaman. Selalu terbuka dengan teknologi baru adalah cara yang bijak agar dapat beradaptasi dengan baik oleh kemajuan teknologi, agar tidak terlalu tertinggal oleh gelombang modernisasi.

Salah satu bidang yang dipengaruhi oleh teknologi adalah bidang pendidikan. Sistem informasi sangat dibutuhkan guna pelayanan akademik. Perguruan Tinggi Raharja sebagai penyelenggara pendidikan tinggi dibidang teknologi terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan kepada mahasiswa dengan inovasi sistem informasi yang tiada henti. Sudah banyak sistem informasi yang sangat berguna untuk menunjang kegiatan yang ada dalam Perguruan Tinggi Raharja.

Salah satunya adalah sistem yang berguna untuk mengecek mahasiswa layak KKP (Kuliah Kerja Praktek). Dikutip dari buku Panduan Pedoman KKP[1] yang telah ditetapkan melalui SK Direktur Perguruan Tinggi Raharja No. 048/SK-PENETAPAN/PT/I/2014, KKP atau Kuliah Kerja Praktek merupakan kegiatan berupa magang atau observasi oleh mahasiswa pada perusahaan atau instansi pemerintah secara terbimbing dan terpadu sebagai syarat kelulusan. Kegiatan ini dimaksudkan agar mahasiswa terlatih untuk dapat menerapkan pengetahuannya yang telah didapatkan selama perkuliahan.

Menurut KBBI pengecekan adalah proses mencocokkan atau memeriksa benar tidaknya suatu hal tertentu. Mahasiswa dicocokkan dengan kriteria tertentu sesuai dengan syarar KKP jika ingin dinyatakkan layak KKP. Syarat layak KKP ada tiga yaitu, lulus mata kuliah yang dipersyaratkan sesuai jurusan masing-masing, minimal sks 100 bagi strata 1 dan 70 bagi diploma 3 dan minimal IPK (Indeks Penilaian Kumulatif) 2.1. Jika dari ketiga kriteria tersebut sudah dimiliki, maka mahasiswa tersebut dinyatakan layak untuk KKP dan Kepala Jurusan (Kajur) dapat memberikan penugasan kepada dosen untuk menjadi pembimbing masa KKP mahasiswa yang telah layak tersebut.

Pada sistem yang berjalan saat ini, penugasan pembimbing KKP masih dilakukkan pada sistem yang localhost. Sehingga sistem hanya dapat dibuka melalui jaringan kampus. Membuat Kajur yang berwenang kesulitan jika ingin menambah pembimbing bagi mahasiswa layak KKP. Kajur harus datang ke kampus untuk dapat mengakses sistem ini. Tentunya kondisi ini menghambat kinerja Kajur dalam melakukan tambah pembimbing bagi mahasiswa layak KKP. Sistem ini bernama DIP (Dashboard Ilearning Prodi), sebuah sistem yang digunakan oleh Kajur untuk mengecek mahasiswa layak KKP dan memberikan penugasan kepada dosen untuk medampingi mahasiswa KKP.

Selain itu sistem tidak terupdate dengan sendirinya, artinya harus selalu diupdate secara berkala untuk memasukkan nama mahasiswa yang layak KKP. Membuat sistem menjadi sangat bergantung pada kerja manusia. Ini merupakan hal yang kurang baik karena seharusnya sebuah sistem dapat meringankan kerja dari manusia, bukan malah menambah kerja manusia. Kajur memilih nama pembimbing dan admin akan merekap data untuk diserahkan kepada akademik dan diteruskan ke OJRS+ untuk ditampilkan saat batal tambah. Mahasiswa akan mengetahui bahwa ia telah layak KKP ketika akan batal tambah pada OJRS+, akan muncul bahwa mahasiswa telah layak KKP beserta nama pembimbingnya yang telah dipilih oleh Kajur lewat sistem.

Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memberikan kemudahan bagi Kajur untuk menambah pembimbing dan dapat diakses secara online sehingga bisa diakses dimana saja dan kapan saja oleh Kajur. Tidak perlu harus datang ke kampus hanya untuk membuka sistem dan menambah pembimbing. Selain itu, data mahasiswa yang layak KKP harus bisa update secara otomatis tidak bergantung kepada admin untuk mengupdate data mahasiswa.

Guna memberikan kemudahan dan efektifitas bagi Kajur untuk melakukkan pengecekan dan penugasan dosen untuk mendampingi mahasiswa layak KKP yang kemudian bermuara pada semakin maksimalnya pelayanan terhadap mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja. Oleh karena itu hadirlah VIKA (Viewboard Kepala Jurusan) yang akan membuat kinerja Kajur menjadi lebih efektif dan efisien.

Pada sistem ini akan ada Viewboard yang memunculkan nama mahasiswa layak KKP secara otomatis. Sehingga tidak perlu lagi data didalam sistem untuk selalu di update. Sistem juga akan mampu diakses secara online, tidak mengharuskan Kajur untuk datang ke kampus hanya untuk mengakses sistem. Kajur dapat mengakses sistem dimana saja dan kapan saja. Dengan begitu sistem dapat bermanfaat bagi Kajur untuk meningkatkan kemudahan pengecekkan dan penugasan pembimbing mahasiswa layak KKP.

Sistem VIKA (Viewboard Kepala Jurusan) menjadi alat bantu bagi Kajur dalam pengecekkan mahasiswa layak KKP yang menjadi tanggung jawab Kajur. Semakin mudahnya akses dan cara untuk menambah pembimbing serta sistem yang terintegrasi dengan baik dengan sistem lainnya yang sudah ada pada Perguruan Tinggi Raharja akan melengkapi keterbukaan informasi pada era modern seperti saat ini. Dari permasalahan yang sudah dijabarkan diatas penulis dengan keteguhan hati mengambil judul untuk penelitian Laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) kali ini yaitu “Penerapan Viewboard Kepala Jurusan (Vika) Berbasis Yii Framework Sebagai Media Penugasan Dosen Pembimbing pada Perguruan Tinggi”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan penting dalam setiap aspek penelitian. Karena, dalam setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah ini dikategorikan sebagai pertanyaan utama yang dicari dan yang akan dijawab melalui penelitian. Rumusan masalah itu muncul karena adanya gap (kesenjangan) antara (real life condition) kondisi realitas atau nyata dengan (future expected condition) kondisi yang nantinya diharapkan.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas didapatkan masalah tentang sistem penugasan dosen pembimbing yang masih bersifat semi otomatis karena masih mengandalkan kerja manusia untuk mengupdate nama mahasiswa yang layak KKP dan kemudian merekap data untuk diserahkan kepada OJRS+. Ini menandakan tidak adanya otomatisasi didalam sistem dan tidak adanya integrasi terhadap sistem.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dan sebagaimana secara rinci telah disebutkan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :

  1. Apakah cara penugasan dosen pembimbing KKP saat ini sudah berjalan baik?

  2. Apakah informasi yang diberikan pada sistem penugasan dosen pembimbing KKP yang berjalan saat ini sudah informatif?

  3. Bagaimana Sistem Penugasan Dosen Pembimbing KKP dapat di akses secara online?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah dalam penulisan laporan skripsi ini maka dibatasi dengan adanya ruang lingkup penelitian, diantaranya yaitu :

  1. Penelitian ini hanya diimplementasikan di Perguruan Tinggi Raharja

  2. Penelitian ini hanya diimplementasikan untuk mahasiswa layak KKP

  3. Penelitian ini hanya diimplementasikan untuk assign pembimbing mahasiswa layak KKP.

  4. Penelitian ini hanya diimplementasikan untuk penugasan dosen pembimbing mahasiswa layak KKP

  5. Kajur sebagai yang berhak melakukan penugasan pembimbing dosen kepada mahasiswa yang layak KKP

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian pasti memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya dan sudah didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan. Dan berdasarkan perumusan masalah yang sudah diuraikan maka adanya tujuan dari penelitian ini yaitu :

  1. Untuk mengetahui pengecekkan mahasiswa layak KKP yang berjalan saat ini.

  2. Untuk mengetahui memudahkan mahasiswa mendapatkan pemberitahuan dirinya layak KKP

  3. Untuk mengetahui cara otomatisasi pengecekkan mahasiswa layak KKP

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ialah terapan dari tercapainya sebuah tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara tepat dan akurat. Manfaat dari penelitian haruslah dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Dan penulis memiliki 3 (Tiga) manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

  1. Memberikan solusi agar mengetahui pengecekkan mahasiswa layak KKP yang berjalan saat ini.

  2. Memberikan solusi untuk memudahkan mahasiswa mendapatkan pemberitahuan dirinya layak KKP.

  3. Memberikan solusi cara otomatisasi pengecekkan mahasiswa layak KKP.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara untuk memecahkan suatu permasalahan dengan menggunakan metode-metode ilmiah yang ada.

Berikut dibawah ini merupakan metode penelitian yang digunakan pada penelitian KKP ini :

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan untuk diolah menjadi informasi yang berguna bagi penelitian ini. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Observasi

Metode observasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Dalam hal ini penulis melakukkan observasi pada Perguruan Tinggi Raharja guna mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk dipelajari.

Metode Pustaka

Metode pustaka merupaka metode pengumpulan data dari literatur buku sebagai referensi dan sumber informasi yang berkaitan tentang penelitian yang sedang dilakukkan.

Metode Wawancara

Wawancara adalah sebuah kegiatan tanya jawab yang dilakukkan antara pewawancara dan narasumber. Wawancara ditempuh untuk menggali informasi, mencari keterangan dan menanyakan pendapat kepada seseorang yang ahli terhadap bidang tersebut.

Metode Analisis Sistem

Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Analisa sistem dilakukan untuk mengamati kebutuhan sistem sehingga dapat dianalisa kelemahan-kelemahan dari sistem tersebut. Dalam hal ini untuk mencapai sebuah strategi yang sudah ditentukan sebelumnya, perlu di dasari atas adanya sebuah pembagian yang ditinjau dari banyak hal. Pembagian tersebut terekam dalam sebuah elisitasi kebutuhan mulai dari elisitasi tahap satu, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap 3 dan elisitasi final yang diambil untuk mendapatkan sebuah strategi serta dengan menggunakan analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Sedangkan faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan sistem ini peneliti menggambarkan proses perancangan yang digunakan untuk membuat Sistem Penugasan Pembimbing pada VIKA yaitu tools Unified Modeling Language (UML) dan Flowchart. Berdasarkan hasil analisa yang ada diatas, berupa Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.

Metode Pengujian

Pengujian merupakan proses yang bertujuan memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada sistem. Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah black box testing. Black box testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan dan memahami isi laporan ini, maka laporan ini dibagi kedalam 4 Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam Bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam Bab ini akan dijelaskan definisi-definisi dari teori yang berkaitan dengan penlitian baik teori umum dan teori khusus, serta literatur review yang berhubungan dengan pembahasan penelitian ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum Perguruan Tinggi Raharja yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti mindmapping. Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa SWOT. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. User Requirement kemudian strategi dari rancangan sistem, Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output), rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedule implementasi, dan estimasi biaya.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisa sistem dan perancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap kemajuan sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Penerapan

Menurut Djahir dan Pratita (2015 : 74)[2] penerapan adalah kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.

Sedangkan Menurut Adi (2015:126)[3], penerapan adalah pemanfaatan hasil pengembangan, penelitian dan atau ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam kegiatan perekayasaan, inovasi, serta difusi teknologi.

Sehingga dapat disimpulkan pengertian penerapan dari dua pernyataan ahli diatas penerapan adalah sebuah kegiatan pemanfaatan hasil pengembangan dan teknologi yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem adalah suatu jaringan prosedur, kumpulan atau kelompok komponen-komponen subsistem yang saling berinteraksi yang merupakan satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu menurut Abdi Putra (2015)[4].

Berdasar menurut Nani Purwati dan Noor Hasan (2016)[5] sistem dapat didefinisikan sebagai elemen-elemen yang dipersatukan dengan lainnya berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.

Sementara itu menurut Zainal Ilmi, Didik Nugroho dan Bebas Widada (2013)[6], sistem merupakan elemen-elemen yang berinteraksi berdasarjan prosedur yang telah dirancang untuk meraih tujuan yang telah disepakati.

Berdasarkan tiga pendapat dari definisi sistem diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari beberapa elemen yang saling berinteraksi menjadi kesatuan dengan prosedur-prosedur tertentu untuk mendapatkan tujuan yang ditetapkan.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015)[7] sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu.

1) Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa susbsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2) Batas Sistem (Boundary System)

Boundary adalah daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luar sistem. Boundary ini memungkinkan sebuah sistem dilihat sebagai suatu kesatuan utuh. Batasan sistem memperlihatkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut..

3) Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Lingkungan luar sistem (environment) adalah hal yang mempengaruhi operasi sistem diluar dari sistem itu sendiri. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap ada dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4) Penghubung Sistem (Interface System)

Penghubung sistem merupakan media antar muka antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui antar muka ini memungkinkan sumber-sumber daya sistem mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung sistem ini.

5) Masukan Sistem (Input System)

Masukkan merupakan sumber energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukkan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Sementara signal input merupakan energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input diolah menjadi informasi.

6) Keluaran Sistem

Keluaran sistem merupakan hasil masukkan sistem yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang adalah sisa pembuangan, sementara informasi adalah keluaran yang berguna dan dibutuhkan.

7) Pengolah Sistem

Pengolah sistem adalah bagian yang akan berguna untuk merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

8) Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan ("goal") atau sasaran ("objective"). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Agustina Mela Sari (2013)[8] yang mengutip pernyataan dari Raymond Mcleod (2001) informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang disediakan untuk manajer, yang bisa dikelola seperti halnya sumber daya yang lain. Informasi ini bisa dimanfaatkan selain dari manajer seperti orang-orang dalam lingkungan perusahaan.

Menurut Wulan Ayu dan Ilham Perdana (2017)[9] yang mengutip pendapat R. Kelly Rainer dan Efraim Turban (2009) informasi adalah data yang telah diproses sehingga memiliki arti dan nilai kepada penerima informasi tersebut.

Menurut Naely Farkhatin (2015)[10] informasi adalah sekumpulan data-data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya.

Dari tiga definisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa informasi adalah kumpulan dari data yang telah melalui pengolahan sedemikian rupa sehingga berubah menjadi sesuatu yang berguna bagi penerima untuk mendapatkan tujuan tertentu.

Konsep Dasar Media

Definisi Media

Menurut Moh. Fausih (2014)[11] Media adalah alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang dapat menimbulkan keinginan seseorang atau siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

Menurut Untung Rahardja dkk (2014)[12] Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for Education Communication and Technology) ini menunjukkan bahwa istilah “media” memiliki makna yang sangat umum, ini disebabkan kata “segala bentuk” yang terdapat dalam pengertian tersebut memberikan makna bahwa yang disebut media tidak terbatas pada satu jenis media tertentu.

Sedangkan menurut Saputra dkk (2016)[13] secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication technology/AECT) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.

Menurut Maimunah dkk (2012:283)[14] Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.

Berdasarkan tiga pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala bentuk perantara atau alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Konsep Dasar Penugasan

Definisi Penugasan

Menurut KBBI [15] penugasan dengan kata dasar tugas yang memiliki arti wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan; pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang; pekerjaan yang dibebankan: pegawai hendaklah menjalankan -- masing-masing dengan baik; kerjakan -- Saudara baik-baik; 2 suruhan (perintah) untuk melakukan sesuatu: beliau diberi -- menyelidiki keadaan rakyat di pulau itu; surat -- , surat perintah; sementara penugasan sendiri adalah proses, cara, perbuatan menugasi atau menugaskan; pemberian tugas (kepada): ada ~ kepada Polri untuk menjaga ketertiban daerah itu.

Teori Khusus

Konsep Kuliah Kerja Praktek

Definisi Kuliah Kerja Praktek

Menurut Muhammad Arifin (2014: 49)[16] kuliah kerja praktek merupakan salah satu bentuk implementasi secara sistematis dan terintegrasi antara penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung dengan program pendidikan pada kampu guna mencapai tingkat keahlian tertentu.

Menurut Sri Widianingsih (2015: 6)[17], kuliah kerja praktek adalah sarana penerapan teori-teori Teknik Informatika yang telah diperoleh dari kegiatan perkuliahan untuk membantu memecahkan masalah yang terdapat pada perusahaan/instansi.

Kesimpulan yang didapat dari 2 (dua) definisi diatas bahwa kuliah kerja praktek (KKP) adalah sebuah cara untuk mengukur kemampuan mahasiswa untuk menerapkan teori ilmu yang sudah didapatkan selama perkuliahan pada dunia kerja.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Web adalah sistem dengan informasi yang tersimpan didalam sebuah server kemudian disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang ditampilkan dalam bentuk hypertext merupakan pengertian web dari Murad (2013: 49)[18].

Sementara itu menurut Arief (2014: 7)[19] web bisa didefinisikan sebagai sebuah aplikasi yang untuk mengaksesnya diperlukan perangkat lunak browser, berisikan dokumen-dokumen multimedia di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol).]

Berdasarkan kedua definisi di atas bisa disimpulkan bahwa website merupakan sistem yang berisikan informasi dalam bentuk teks, gambar, suara dan bentuk lainnya yang memakai protokol hypertext tersimpan di dalam server internet, kemudian untuk mengaksesnya diperlukan perangkat lunak yang disebut dengan browser.

Jenis-jenis Website

Menurut Arief (2014: 8)[19], dilihat dari sudut pandang isi, web pada dasarnya ada 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi konten atau isi, jenis web statis dan web dinamis dapat ditinjau dari sudut pandang teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web :

  1. Web statis merupakan web yang isinya atau konten tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak mungkin diubah secara cepat dan mudah. Ini dikarenakan teknologi yang dipakai untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS) adalah teknologi yang digunakan untuk web statis. Jika ingin merubah isi atau data pada halaman web tersebut hanya bisa dilakukan dengan mengubah file mentah langsung dari web tersebut.

  2. Jenis web yang konten atau isinya dimungkinkan berubah-ubah setiap saat adalah pengertian dari web dinamis. Web yang memiliki banyak tampilan animasi flash belum tentu dapat dikatakan sebagai web dinamis. User dapat melakukan perubahan data, dengan cara mengubahnya langsung secara online konten file pada web tersebut melalui halaman kontrol web atau halaman admin yang biasanya telah diberikan bagi user administrator selama user telah diberikan hak akses untuk admin.

Konsep Dasar Pengecekan

Definisi Pengecekan

Menurut Richa Widyastuti (2013: 12)[20] yang mengutip Moleong (2009: 330), teknik pengecekan adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

Menurut Neni Purwati dan Hendra Kurniawan (2015: 50)[21] yang mengutip dari KBBI menyatakan bahwa pengecekan adalah suatu proses, cara, perbuatan mengecek, perbuatan melakukan pemeriksaan atau mencocokkan kembali kebenaran tentang sesuatu.

Berdasarkan kedua definisi di atas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa pengecekan adalah sebuah teknik dari proses pemeriksaan yang menggunakan suatu pembanding dari sesuatu objek untuk dicocokan kembali guna mencari kebenaran tentang yang dinginkan.

Konsep Dasar Viewboard Kepala Jurusan (VIKA)

Definisi Viewboard Kepala Jurusan (VIKA)

VIKA (Viewboard Kepala Jurusan) adalah sebuah sistem yang digunakan oleh kepala jurusan untuk mengecek mahasiswa layak Kuliah Kerja Praktek (KKP). Pada sistem tersebut memungkinkan kepala jurusan untuk mengecek dan menambahkan pembimbing bagi mahasiswa layak KKP. VIKA dirancang untuk memudahkan pengecekan mahasiswa, dapat digunakan dimana saja dan kapan saja karena bersifat online.

Keunggulan Viewboard Kepala Jurusan (VIKA)

Adapun keunggulan VIKA sebagai sebuah sistem yang dirancang bagi kepala jurusan. Berikut ini keunggulan VIKA :

  1. Sistem bersifat online.

  2. Sudah menggunakan SSO (Single Sign On).

  3. Web yang responsif.

  4. Pengecekan mahasiswa layak KKP lebih efektif dan efisien.

Filosofi Logo Viewboard Kepala Jurusan (VIKA)

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut. VIKA memiliki logo dengan kombinasi 2 warna dengan warna putih sebagai warna latar. Memiliki simbol diagram dengan tulisan VIKA di sampingnya serta tulisan kepanjangan dari VIKA yang dicetak dengan huruf miring. Dari masing-masing bagian tersebut, berikut penjelasan filosofinya :

  1. Diagram, mengartikan sebagai data yang dapat dilihat jumlah di setiapnya periode mengalami kenaikan, penurunan atau tidak kedua-duanya.

  2. Warna biru, adalah warna air (segar) yang diartikan data dalam viewboard tersebut selalu update setiap kali diakses.

  3. Warna Hijau, mengartikan sebuah kehidupan layaknya pohon yang subur selalu dipenuhi oleh dedaunan yang hijau dan terus bertumbuh setiap harinya, yang diharapkan nama-nama mahasiswa yang telah layak KKP dapat membuat sebuah inovasi dan trobosan terbaru yang nantinya diharapkan dapat menjadi sebuah pribadi yang terus berkembang.

Gambar 2.1 Logo VIKA

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Pengertian database menurut Raharjo (2014: 3)[22], adalah kumpulan data yang telah diatur sedemikian rupa dan terintegrasi sehingga data tersebut dapat diolah, diambil, dan dicari secara cepat.

Menurut Anhar (2014: 45)[23], database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field.

Berdasarkan definisi tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa database merupakan sekumpulan data-data yang terintegrasi dan teratur yang bisa dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat.

Konsep Dasar Yii Framework

Definisi Yii Framework

Yii adalah framework atau kerangka kerja untuk bahasa pemrograman PHP yang berbasis dengan komponen, cocok untuk pengembangan website dengan skala besar karena kinerjanya yg tinggi. Yii bersifat open source dengan lisensi BSD license yang ditulis menggunakan bahasa PHP5. Pengembang Yii memberikan reusability atau kemudahan dalam penggunaan sehingga dapa diandalkan guna pengembangan yang cepat dan signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) merupakan singkatan dari "Yes It Is!".

Yii menggunakan konsep desain model-view-controller (MVC), yang digunakan secara luas dalam pemrograman website terutama yang berbasis framework. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari tampilan antarmuka pengguna sehingga bisa lebih memudahkan pengembang mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi bagian yang lain. Pada MVC, model merupakan gambaran dari informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi semua elemen-elemen antar muka pengguna seperti teks, input form atau yang ditampilkan pada pengguna; sementara controller yang akan mengatur komunikasi antar model dan view.

Keunggulan Yii Framework

Yii termasuk salah satu framework PHP yang pertama kali dikembangkan. Walaupun mulai banyak framework PHP baru, tetapi Yii Framework memiliki banyak keunggulan seperti dalam segi kelengkapan, fitur, keamanan dan tentunya yang dapat menjadi pertimbangan utama adalah kinerja tinggi serta kecepatannya yang jauh mengungguli Framework PHP lainnya menurut Ary Budi Warsito, dkk (2015 : 27)[24]. Berikut adalah 6 (enam) keunggulan yang terdapat pada YII Framework :

  1. Yii adalah framework yang memakai PDO (PHP Data Objects). Sebuah abstraksi akses database dibuat sehingga sebagai programmer tidak perlu terlalu rumit untuk memikirkan kompatibilitas antar database, itu lah cara kerja PDO pada Yii.

  2. Yii adalah framework yang full Object Oriented Programming (OOP). Dengan OOP ini, seorang programmer dapat lebih baik dan mudah dalam mengelola code, mengklasifikasikan fungsi–fungsi kedalam kelas–kelas, modifikasi program dengan baik, program menjadi lebih rapi dan lebih mudah dibaca.

  3. Yii mengadopsi model MVC (model-view-controller). Pembuatan dapat lebih terstruktur dan tidak perlu menggunakan banyak file pada root directory aplikasi.

  4. Yii mempunyai lisensi BSD (Berkeley Software Distribution). Lisensi BSD tidak mengharuskan untuk mengirim source code aplikasi.

  5. Yii mempunyai lisensi BSD (Berkeley Software Distribution). Lisensi BSD tidak mengharuskan untuk mengirim source code aplikasi.

  6. Yii memiliki komponen guna pengecekan input yang terintegtrasi. Ini merupakan fitur yang sangat penting untuk keamanan.

Fitur Yii Framework

Menurut pengembang dan komunitas Yii framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii :

Tabel 2.1 Fitur Yii Framework
(Sumber: http://www.yiiframework.com)

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Rosa (2013:133)[25] UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Sementara menurut menurut pendapat Yuni Sugiarti (2013: 34)[26], UML (Unified Modeling Language) merupakan sebuah “bahasa” yang standar bagi industri untuk memberikan gambaran, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menetapkan sebuah patokan guna merancang model sebuah sistem.

Berdasarkan dua definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang standar digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisa, memvisualisasikan, merancang dan mendokumentasikan sebuah sistem software.

Diagram-Diagram Unified Modelling Language (UML)

Berikut ini adalah macam diagram yang terdapat pada Unified Modelling Language (UML) yang biasa digunakan untuk merancang sebuah model sistem piranti lunak :

  1. Use Case Diagram

  2. Menurut Untung Rahardja dkk (2014: 491)[27] use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan.

    Menurut Carina Titus (2016: 20)[28] dalam jurnal internasional mengemukakan Use case modeling adalah cara untuk menunjukan bagaimana aktor didalam sistem berinteraksi dengan sistem. Dengan membuat use case membantu untuk memahami dengan detail kebutuhan sistem.

  3. Sequence Diagram

  4. Menurut Wijayanto (2013: 35)[29], sequence diagram telah dibuat belandaskan activity diagram dan class diagram, sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut.

  5. Activity Diagram

  6. Activity diagram adalah sebuah cara untuk memodelkan aliran kerja (workflow) dari use case dalam bentuk grafik menurut pernyataan dari Wijayanto (2013: 35)[29]. Diagram ini mempresentasikan urutan langkah-langkah di dalam aliran kerja, titik-titik keputusan pada alur kerja, memperlihatkan siapa penanggung jawab untuk menyelesaikan masing-masing aktivitas, dan objek-objek yang digunakan dalam alur kerja.

Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2013:19)[30] analisis SWOT diartikan sebagai “analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats)”

Konsep Dasar Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar (2015:17)[31] mengemukakan “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering . It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.”

Menurut Untung Rahardja, (2014)[32] “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk segera dieksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51)[33], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

1. Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Tahap II

Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Tahap III

Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE

4. Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Definisi Flowchart

Menurut Rachmat Hidayat (2014:42)[34],“Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah- langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Dengan adanya flowchart bisa menolong analyst dan juga programmer dalam memecahkan masalah untuk segmen-segmen yang lebih kecil dan dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Untung Rahardja, dkk(2018:68) [35],”Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkahlangkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk merepresentasikan maupun mendesain program. Oleh karena itu flowchart harus bisa merepresentasikan komponen komponen dalam bahasa pemrograman.

Menurut Adita Ayu Prawiyanti dan Ramadhian Agus Triyono (2013:45)[36], “Flowchart adalah gambaran atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.

Definisi HIPO

Menurut Wahyudi (2012:143)[37],“ HIPO (Hierarki Plus Input Output Process) merupakan teknik untuk mendokumentasikan sistem pemrograman”.

Menurut Sucinigtyas, Pratomo Setiaji dan Andy Prasetyo (2014:118)[38], “HIPO merupakan metodologi yang di kembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO adalah alat yang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem di gambarkannya”.

Definisi Black Box Texting

Metode Pengujian Black Box Testing terdiri dari Usability Test dan User Statisfaction yang akan mengidentifikasi kesalahan dalam beberapa kategori, yang mana diantaranya, kesalahan interface dan fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan pada struktur data ataupun akses Database eksternal, kesalahan inisialisasi serta terminasi dan lainnya. (Bustomi, 2012)[39]

<p style="line-height: 2"Sedangkan menurut Ahli lainnya Metode Black Box Testing adalah salah satu metode pengujian aplikasi yang mana kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam aplikasi atau perangkat lunak (Bunyamin dan Muharom 2013:2).[40]</p>

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hermawan (2013: 43)[41], tinjauan pustaka adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat.

Sementara menurut pendapat Semiawan (2013: 104)[42], literature review bisa didefinisikan sebagai sumber informasi yang tertulis berupa buku, jurnal maupun lapoaran penelitian yang berkaitan tentang topik pembahasan yang sedang diteliti. Dengan bantuan tinjauan pustaka, peneliti dapat menemukan sudut pandang baru mengenai ide-ide, pendapat dan kritik tentang topik pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan para ilmuwan terdahulu. Dengan melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian yang sedang dilakukan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dapat dirasa betapa pentingnya tinjauan pustaka.

Bedasarkan pendapat dari dua ahli yang dikemukakan di atas bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa literature review adalah analisa terhadap bahan tertulis seperti buku, jurnal atau laporan ilmiah yang topiknya berkaitan dengan apa yang hendak diteliti.

Kajian Literature Review

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga dapat banyak menghemat waktu serta juga terhindar dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan pencapaian dari penelitian sebelumnya maka dengan studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dibangun di atas pondasi pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Untuk mengetahui orang spesialis yang meneliti pada area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring didalam komunitas yang memberikan kontribusi daya sumber yang berguna.

Tinjauan Pustaka (Literature Review)

Literature Review merupakan bahan pustaka sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang didapatkan dari penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti pendahulu. Dengan berlandaskan penelitian yang sudah dilakukan terdahulu, maka peneliti dapat membangun pola pikir guna memperbaiki penelitian yang telah ada. Berikut adalah literature review yang digunakan untuk penelitian ini :

  1. Penelitian yang dilakukan Ary Budi Warsito, Mulanmad Yusup, dan Yulianto pada tahun 2014, dengan judul "Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi" yang membahas tentang pembuatan sistem yang dibuat menggunakan Yii Framework. Adanya sebuah framework atau kerangka kerja akan lebih memudahkan pengembang memahami mekanisme kerja dari sebuah aplikasi. Ini tentunya akan sangat berguna dalam proses pengembangan sistem yang sedang dilakukan. Semua pengembang diwajibkan untuk mempelajari proses bisnis yang dikehendaki oleh sistem untuk kemudian dituangkan kedalam framework tersebut. Dalam artian setiap orang harus mempunyai metode yang sama dalam menyelesaikan aplikasi tersebut[43].

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Hustinawati, Albert Kurnia Himawan, dan Latifah pada tahun 2014, dengan judul “Performance Analysis Framework Codeigniter and CakePHP in Website Creation” yang membahas tentang jenis framework yang banyak digunakan oleh pengembang web, yang merupakan kerangka kerja PHP yang sampai sekarang telah berkembang lebih dari lima belas jenis untuk mengikuti kemajuan teknologi yang ada. Dengan perkembangan teknologi web, selain mempermudah juga dapat menyebabkan masalah baik untuk pemula dalam dunia pemrograman atau PHP programmer untuk memilih kerangka yang lebih nyaman dan efektif untuk digunakan. Maka dari itu, didalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan antara dua jenis, yaitu framework PHP CakePHP dan framework PHP CodeIgniter yang diimplementasikan melalui pembuatan sebuah website yang berguna untuk menampilkan data dari database, sehingga dua jenis kerangka kerja PHP dapat diketahui kelebihan dan kekurangan untuk analisis berdasarkan enam faktor yaitu dalam hal kinerja, arsitektur, fitur - fitur yang tersedia, penerapan Ajax, implementasi ORM, dan kapasitas masing-masing perpustakaan - masing kerangka[44].

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Trappey, Charles V, dan Tsui-Yii Shih pada tahun 2015, dengan judul "Framework, Processes, And Laws Linking Intellectual Property Transfers For Research And Development In Higher Education” yang membahas mengenai kerjasama industri, kekayaan intelektual lisensi (IP), dan transfer teknis misi penting untuk pendidikan tinggi, terutama perguruan tinggi dengan fokus penelitian yang kuat. Faktor-faktor ini semakin digunakan sebagai indeks kunci, selain publikasi akademik biasa, untuk evaluasi dan penilaian kinerja penelitian staf akademik '. Dalam rangka untuk lebih memahami kerangka sukses kerjasama dan IP transfer industri, penelitian ini memberikan kerangka digeneralisasikan bagaimana transfer IP untuk industri yang berhasil dikelola oleh universitas di Taiwan. Penelitian ini memperkenalkan struktur administrasi saat ini manajemen IP di universitas sebelum menjelaskan hukum Taiwan yang memungkinkan perguruan tinggi untuk lisensi dan teknologi transfer ke perusahaan publik dan swasta yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi penting[45].

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Chaudhari, Mohit and Atul Wankhede pada tahun 2016 yang berjudul “Inventory Management System using STRUTS Framework Architecture” yang membahas tentang sistem persediaan untuk melacak dan memonitor penjualan serta persediaan yang tersedia tanpa masalah dari sistem bisnis dengan menggunakan bahasa pemrograman JAVA dan MySQL sebagai tempat menyimpan dan update data dalam mengelola persediaan[46].

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Hidayat, Victor Gayuh Utomo, Henry Anggoro Djohan (2016) dengan judul “Penerapn Responsive Web Design Dalam Perancangan Sistem Modul Online Adaptif”. Penelitian ini membahas tentang responsive web design, yaitu sebuah teknik yang digunakan web desainer untuk memberikan pengguna pengalaman visual yang optimal dan elegan tanpa memperdulikan ukuran dari browser yang digunakan dan apapun batasan tentang bagaimana cara mengakses perangkat tersebut. Lambat laun semakin banyak sistem berbasis web yang mulai menerapkan responsive web design salah satunya termasuk sistem pembelajaran. Peneliti menfokuskan agar sistem juga dapat memfasilitasi lingkungan pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa sistem modul online adaptif yang mampu memfasilitasi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa dan dapat diakses dimanapun, kapanpun, dan menggunakan gawai elektronik apapun sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada bidang pendidikan sekaligus personalisasi gaya belajar siswa[47].

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Youyu Hu pada tahun 2016 dengan judul, “Design and Implementation of Recruitment Management System Based on Analysis of Advantages and Disadvantages of PHP Three-Tier” yang membahas mengenai merancang arsitektur three-tier berdasarkan bahasa pemrograman PHP untuk mewujudkan sistem manajemen rekrutmen perusahaan. Kelebihan dan kekurangan bahasa PHP dianalisis, dan perancangan sistem serta metode implementasi dibahas berdasarkan analisis kelebihan dan kekurangan arsitektur three-tier PHP dan penelitian pada model driver. Menurut sistem manajemen rekrutmen yang berjalan saat ini di perusahaan, peneliti merancang dan mewujudkan sistem manajemen rekrutmen untuk perusahaan. Menurut hasil aktual rekrutmen, sistem dibagi menjadi empat modul, sistem rekrutmen, talent recruitment database system, sistem database pemeriksaan dan sistem kontrol akses. Sistem ini dapat menormalkan dan mengatur proses rekrutmen, mengurangi beban kerja pekerja, meningkatkan efikasi kerja, memperpendek waktu perekrutan dan menurunkan biaya pengeluaran untuk pekerjaan rekrutmen[48].

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Dragos Paul-Pop dan Adam Altar pada tahun 2014 dengan judul, “Designing an MVC model for rapid web application development” yang membahas tentang sebuah model untuk pengembangan aplikasi web yang cepat. Model ini didasarkan pada arsitektur Model-View-Controller (MVC) dan memiliki beberapa komponen berguna lainnya seperti keamanan, pembentukan form dan validasi, akses database dan routing. Model ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, namun dapat diimplementasikan pada bahasa dan lingkungan pengembangan lainnya dengan menggunakan konsep yang sama. Meningkatkan pengembangan dan mempermudah perawatan aplikasi menjadi tujuan utama penelitian ini, dengan manfaat tambahan dari kode yang benar dan dapat mudah dikelola[49].

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Widianingsih pada tahun 2017 dengan judul, “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Dosen Pembimbing Kerja Praktek Dengan Metode Analytical Hierarchy Process Model Rating” yang membahas tentang penggunaan sistem penunjang keputusan dalam penentuan dosen pembimbing untuk kerja praktek pada universitas surya kencana yang menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Penentuan didasarkan kepada beberapa kriteria, seperti tingkatan pendidikan, latar belakang pendidikan, status dosen, kesesuaian dan pengalaman pembimbing. Implementasinya dengan menggunakan delphi 7. Dengan penentuan dosen pembimbing menggunakan software dapat memeprcepat perhitungan sehingga menghasilkan keputusan yang lebih akurat dan objektif[17].

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Reza Ilyasa pada tahun 2016 dengan judul, “Perancangan Sistem Informasi Penugasan Dosen Pengajar Matakuliah” yang membahas tentang penugasan dosen terhadap kelas atau mata kuliah yang diampu pada fakultas teknik Universitas Pasundan yang sebelumnya menggunakan 3 histori dipermudah menjadi 1 histori saja sehingga pemeriksaan menjadi mudah dan cepat untuk menentukan penilaian dosen yang nantinya menentukan beban SKS yang cocok bagi dosen. Pada penelitian ini menggunakan konsep Attribute of Information Quality dan dirancang menggunakan kakas Yourdon System Method (YSM) sehingga dapat membantu penugasan dosen sesuai dengan kebutuhan penugasan, berdasarkan histori penugasan dan penilaian dosen.[50].

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Teguh Andriyanto pada tahun 2016 dengan judul, “Rancang Bangun Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan Terintegrasi Menggunakan Web Service” yang membahas tentang pendaftaran dan pelaporan PKL yang masih dilakukan secara manual menimbulkan kendala bagi Ketua Prodi Sistem Informasi untuk melakukan pemilihan/penugasan dosen pendamping PKL dan monitoring proses PKL serta lambatnya proses pembualan laporan hasil PKL oleh bagian administrasi Prodi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam penelitian ini dirancang dan dibangun Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan (SIM PKL) yang terintegrasi dengan data Sistem Informasi Akademik UN PGRI Kediri menggunakan RESTFul Webservice. Hasil penelitian ini adalah software aplikasi Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan (SIM PKL) berbasis web menggunakan bahasa pemrograman php dan databse MySql.[51].

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Sumber daya manusia makin hari semakin diperhitungkan guna kemajuan suatu negara yang sangat berperangaruh sekali terhadap segala macam bidang terutama dari bidang pendidikan yang berfokus dalam bidang komputer khususnya di Perguruan Tinggi daerah Kota Tangerang yang semakin marak berbondong-bondong untuk menjadi yang terbaik dan memberikan inovasi baru untuk masyarakat umum.

Sebagaimana diketahui dunia komputer dan seluruh perangkat yang serba modern serta berbagai macam kecanggihan dalam penggunaannya khususnya dalam dunia kerja baik instansi pemerintahan maupun swasta selalu ada perubahan dengan cepat dan akurat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam prosesnya tentu memiliki tujuan untuk membantu dan menunjang peran pemerintah dalam hal membenahi kehidupan bangsa Indonesia dengan cara meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu menghadapi dan mengikuti setiap perkembangan zaman yang semakin modern dan tidak lepas dari teknologi.

Perguruan Tinggi Raharja tentunya telah memegang prinsip untuk membantu peran pemerintah dan masyarakat kota Tangerang untuk mendirikan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh salah satu Yayasan yaitu Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang telah berdiri sejak tahun 2001 hingga pada saat ini, hingga menjadi salah satu Perguruan Tinggi terbaik terutama pada bidang pendidikan Komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Sejarah awal mula Perguruan Tinggi Raharja diawali dari sebuah lembaga kursus komputer bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang beralamat di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja ini diresmikan langsung oleh walikota Tangerang saat itu Dr. H. Zakaria Mahmud pada 3 Januari 1994. Pada saat itu juga Raharja telah terdaftar di Departemen Pendidikan Nasional Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Raharja yang mengawali penggunaan sistem operasi windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan daerah sekitarnya, hal itu mendapatkan tanggapan yang positif dan peminatnya pun semakin bertambah pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan dengan sekolah menengah atas yang berada di kota Tangerang.

Mengenai sejarah lengkap Perguruan Tinggi Raharja dapat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja
(Sumber: http://www.raharja.ac.id/)

Berikut di bawah ini merupakan Sertifikat Akreditasi Perguruan Tinggi Raharja dapat dilihat pada tabel 3.2 :

Tabel 3.2 Sertifikat Akreditasi Perguruan Tinggi Raharja
(Sumber: http://www.raharja.ac.id/)

Jurusan /Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

Jurusan/Prodi STMIK Raharja :

Tabel 3.3 Jurusan/Prodi STMIK Raharja
(Sumber: http://www.raharja.ac.id/)

Jurusan/Prodi AMIK Raharja

Tabel 3.4 Jurusan/Prodi AMIK Raharja
(Sumber: http://www.raharja.ac.id/)

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Berikut ini visi dari Perguruan Tinggi Raharja :

Tabel 3.5 Visi Perguruan Tinggi Raharja
(Sumber: http://www.raharja.ac.id/)

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkelanjutan meningkatkan kualitas dan konsistensi pendidikannya, serta memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang handal, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi dan modern, terutama di bidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi Raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Berikut misi dari Perguruan Tnggi Raharja :

Tabel 3.6 Misi Perguruan Tinggi Raharja
(Sumber: http://www.raharja.ac.id/)

Misi yang pertama adalah menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu. Misi selanjutnya adalah memberikan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien, sehingga tercipta lulusan-lulusan yang bermoral, terampil, kreatif dan juga inovatif serta mempunyai daya saing dan semangat tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Adapun misi yang terakhir adalah melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta bisnis yang berguna bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Tujuan Perguruan Tinggu Raharja

Berikut adalah poin-poin tujuan dari Perguruan Tinggi Raharja :

Tabel 3.7 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja
(Sumber: http://www.raharja.ac.id/)

Arti Warna Logo Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.1 Logo Perguruan Tinggi Raharja
(Sumber: http://www.raharja.ac.id/)

Komposisi warna yang digunakan antara lain merah, hijau, biru, abu-abu serta putih dengan makna sebagai berikut:

  1. Warna merah yang bermakna melambangkan kedinamisan dan keberanian untuk melakukan terobosan-terobosan terbaru.

  2. Warna hijau yang bermakna mencerminkan kemakmuran, kesejahteraan dan kedamaian/ persaudaraan.

  3. Warna biru yang bermakna menggambarkan keabadian dan kesahajaan dalam kehidupan.

  4. Warna abu-abu yang bermakna melambangkan kemajuan pemikiran, kemodernan dan keintelegensian.

  5. Warna putih yang bermakna menggambarkan ketulusan dan keikhlasan.

Arti Nama Raharja

Kata Raharja berawal dari Motto kota dan kabupaten Tangerang adalah Bhakti yang artinya Adhi Kerta Raharja dan Setya Kerta Raharja yang mempunyai arti kesejahteraan dalam arti luas adalah keinginan dan niat pendiri agar mampu membantu pemerintah untuk ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera dalam menguasai teknologi.

Arti Green Campus

Gambar 3.2 Green Campus
(Sumber: http://www.raharja.ac.id/)

Green Campus, yaitu Kampus Hijau yang mempunyai arti yang luas "Green" atau bisa disebut juga dengan "Green Leaves" sering dimaknai dengan masih hijau generasi muda Indonesia ialah bibit-bibit unggul yang masih hijau serta green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang berhasil dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power bermakna kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang memberikan kekuatan untuk mendorong semua aktifitas perkuliahan bertujuan mencetak pribadi raharja yang dapat unggul dan mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.3 Pribadi Raharja
(Sumber: http://www.raharja.ac.id/)

Pribadi Raharja merupakan cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang harus memiliki keyakinan sesungguhnya Perguruan Tinggi merupakan lembaga ilmiah dan kampus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan Tinggi sebagai almamater (ibu asuh) ialah suatu satu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup empat unsur Civitas Akademik, diantaranya Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni. Di mana civitas tersebut harus manunggal melalui almamater, berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamter dengan melaksanakan Tri Dharma pada Perguruan Tinggi.

Lokasi Perguruan Tinggi Raharja

Kampus Modern, Jalan Jenderal Sudirman No. 40, Modern Cikokol - Tangerang, Banten 15117.

Struktur Organisasi

Di dalam organisasi, instansi, maupun perusahaan harus memiliki sebuah struktur organisasi yang dapat digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha yang berguna menunjukkan kerangka hubungan antara fungsi, bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab anggota organisasi. Di samping hal tersebut, juga untuk menunjukkan rangkaian perintah dan kerangkapan fungsi yang dibutuhkan didalam suatu organisasi. Hal tersebut serupa dengan Perguruan Tinggi Raharja yang memiliki struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.4 Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://www.raharja.ac.id/)

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut adalah tugas serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Pada tata laksana sistem yang berjalan ini akan menjelaskan tentang sistem yang berjalan saat ini. Penjelasan dari tata laksana sistem yang berjalan akan dijelaskan secara deskriptif.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan Use Case Diagram pada gambar 3.3, bisa dijelaskan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Sistem yang berjalan terdiri dari rangkaian dari seluruh kegiatan pengecekan mahasiswa layak KKP.

  2. Terdapat 3 ‘’actor’’ pada sistem yang terdiri dari Kepala Jurusan (Kajur), Asisten Direktur Akademik (Asdir Akademik) dan Mahasiswa.

  3. Terdapat 5 ‘’Use Case’’ yang terdapat pada sistem pengecekan mahasiswa layak KKP yang berjalan.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan alur kerja dari suatu aktivitas ke aktivitas yang lain didalam suatu sistem. Diagram ini begitu penting dalam pemodelan fungsi–fungsi suatu sistem dan berfokus pada alur kendali antara objek.

’’Activity Diagram’’ dimulai dari kajur yang login kedalam sistem, melakukan assign pembimbing hingga mahasiswa mendapatkan pemberitahuan bahwa ia telah layak KKP lalu melakukkan validasi kepada kajur dan akhirnya melaksanakan KKP-nya.

Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Dari Activity Diagram pada gambar 3.4 dapat diuraikan 3 rangkaian sebagai berikut :

  1. 9 (sembilan) Activity yang ada, di antaranya adalah : Login DIP, Akses Viewboard, Assign pembimbing, Verifikasi, Notifikasi Kepada Mahasiswa, Menerima, Menolak, Validasi, Melaksanakan KKP.

  2. 1 (satu) Initial Node sebagai awalan untuk mengawali kegiatan.

  3. 1 (satu) Final Node digunakan untuk mengakhiri kegiatan.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

Gambar 3.7 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut adalah uraian deskriptif dari Sequence diagram sistem yang berjalan pada gambar 3.5 :

  1. Terdapat 3 (tiga) actor : Kajur, Asdir Akademik, dan Mahasiswa.

  2. 6 (enam) relation : Login DIP, Akses Viewboard, Menambahkan Pembimbing, Verifikasi, Validasi, Melaksanakan KKP.

  3. Terdapat 2 (dua) lifeline : Website dan KKP.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Berikut ini merupakan penjelasan analisis SWOT dimana analisis ini mengidentifikasi ‘’strenght’’ (kekuatan), ‘’weakness’’ (kelemahan) yang merupakan faktor lingkungan internal dan eksternal yaitu ‘’opportunities’’ (kesempatan) dan ‘’threat’’ (ancaman). Berikut ini merupakan tabel analisis SWOT pada sistem Penugasan Dosen Pembimbing KKP yang berjalan:

Tabel 3.8 Analisis SWOT Sistem yang Berjalan

Langkah Selanjutnya untuk mendapatkan strategi yang akan dilaksanakan dalam mengatasi ancaman maupun memanfaatkan peluang yang dimiliki dengan menggunakan strategi S-O, strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki yaitu strategi S-T, analisis yang mengurangi kelemahan internal supaya bisa meraih peluang yang ada dengan menggunakan strategi W-O, dan untuk mengatasi ancaman yang ada di eksternal yaitu strategi W-T. Berikut ini adalah matriks analisis SWOT sistem Penugasan Dosen Pembimbing KKP yang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja :

Tabel 3.9 IFAS dan EFAS Matriks Analisa SWOT yang berjalan

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan maka penulis membuat kesimpulan permasalahan yang dihadapi oleh sistem yang berjalan saat ini. Berikut ini beberapa permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan sistem yang berjalan saat ini :

  1. Diperlukannya sistem pengecekan mahasiswa layak KKP berbasis online.

  2. Diperlukannya sistem yang otomatis update dengan data yang ada.

  3. Diperlukannya pemberitahuan kepada mahasiswa bahwa ia telah layak KKP.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan observasi dari beberapa permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan. Kemudian diberikan alternatif dari pemecahan masalah yang dapat menjadi solusi agar sistem menjadi lebih baik lagi. Berikut beberapa alternatif dari pemecahan masalah :

  1. Adanya sistem yang bersifat online sehingga memudahkan pengecekan mahasiswa layak KKP.

  2. Adanya sistem yang terintegrasi sehingga tidak selalu harus diupdate.

  3. Adanya notifikasi terhadap mahasiswa agar ia mengetahui bahwa dirinya telah layak KKP.

Analisa Batasan Sistem

Untuk sistem yang memiliki suatu batasan sistem (boundary) membedakan sistem dengan ruang lingkup luarnya. Kesatuan luar adalah himpunan dari suatu sistem yang berupa organisasi, orang, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari suatu sistem.

Adapun batasan yang pada analisa sistem yang dibahas pada penelitian ini agar dapat fokus pada inti dari sistem. Maka dari ini yang akan dibahas adalah masalah Pengecekan Mahasiswa Layak KKP Pada Perguruan Tinggi.

User Requirement (Elisitasi)

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.11 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.12 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.13 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem yang diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan analisis serta penelitian yang dilakukan di dalam sistem yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja yaitu sistem Penugasan Dosen Pembimbing KKP pada VIKA, maka tahapan selanjutnya adalah membahas mengenai sistem usulan. Adapun sistem yang akan diusulkan pada Penugasan Dosen Pembimbing KKP pada VIKA ini akan memudahkan dan menambah efektifitas kepala jurusan dalam proses penugasan dosen pembimbing mahasiswa pada KKP.

Berdasarkan kebutuhan sistem tersebut maka perlu adanya tindak lanjut untuk merancang sistem yang bertujuan sebagai penyempurnaan sistem yang lama. Dalam menganaliasa usulan prosedur yang baru dalam penelitian ini menggunakan Unified Modelling Language (UML), HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output) dan rancangan untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang akan diusulkan.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar ‘’Usecase Diagram’’ 4.1 diatas, dapat dijabarkan berikut ini :

  1. Terdapat 2 aktor yaitu admin dan kajur.

  2. Terdapat 6 Usecase yaitu Akses VIKA, Login, Email Rinfo, Akses Viewboard VIKA, Akses Form Assign Pembimbing, Pilih Pembimbing.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram untuk Kajur yang diusulkan dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) initial node, adalah objek yang memulai kegiatan.

  2. Terdapat 7 (Tujuh) Action yang menggambarkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya yaitu bermula dari Kajur mengakses sistem VIKA, kemudian login menggunakan Rinfo dan dilanjutkan dengan verifikasi login, apabila verifikasi data sukses dan benar maka admin akan langsung masuk ke Viewboard Layak KKP pada sistem VIKA, setelah itu Kajur akan mengakses form assign pembimbing dengan mengklik button tambah pembimbing pada daftar mahasiswa, kemudian kajur dapat melakukan penugasan pembimbing untuk mahasiswa yang bersangkutan, kemudian submit dan kembali ke halaman Viewboard Layak KKP atau logout dari sistem VIKA.

  3. 1 (satu) Decision Node yaitu untuk menenukan apakah kajur bisa masuk ke dalam sistem VIKA untuk penugasan dosen pembimbing.

  4. 1 (satu) Final Node yaitu Objek untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 4.3. Diatas sequence diagram yang diusulkan untuk admin dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu Kajur.

  2. 7 (tujuh) boundary yang menggambarkan interaksi aktor terhadap interface sistem yaitu halaman akses VIKA, login, Viewboard Layak KKP, Form Assign, Submit, dan Logout.

  3. 1 (satu) entity yang bertanggung jawab menyimpan data atau informasi yaitu : Database

  4. 1 (satu) control untuk melakukan pengecekan validasi data saat akan login ke dalam sistem

  5. 11 (sebelas) message yang merupakan urutan kegiatan dalam membuat sistem penugasan dosen pembimbing yang diusulkan untuk admin, yaitu :

    1. Akses

    2. Login

    3. Validasi

    4. Cek Validasi

    5. Validasi Gagal

    6. Validasi Sukses

    7. Akses Viewboard

    8. Akses Form Assign

    9. Pilih Pembimbing

    10. Logout

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem yang Diusulkan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Analisa Sistem Yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan penjelasan analisis SWOT dimana analisis ini mengidentifikasi ‘’strenght’’ (kekuatan), ‘’weakness’’ (kelemahan) yang merupakan faktor lingkungan internal dan ‘’opportunities’’ (kesempatan) dan ‘’threat’’ (ancaman) yaitu merupakan faktor eksternal. Berikut ini merupakan tabel analisa SWOT yang diusulkan :

Tabel 4.2 Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan identifikasi analisi SWOT yang dilakukan, maka selanjutnya melakukan analisa untuk mencari strategi menggunakan tabel matriks SWOT. Matriks SWOT yaitu matriks yang menggambarkan secara jelas peluang yang tersedia dengan menggunakan strategi S-O dan kekuatan untuk mengatasi sebuah ancaman dengan menggunakan strategi S-T, lalu analisis strategi yang bertujuan untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki sistem dan untuk meraih sebuah peluang yang ada dengan menggunakan strategi W-O, mengatasi ancaman dengan menggunakan strategi W-T. Berikut ini merupakan tabel Matriks SWOT :

Tabel 4.3 Matriks SWOT Sistem Yang Diusulkan

Flowchart Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.4 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar diatas Flowchart sistem yang diusulkan, yaitu terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “end” pada aliran proses ‘’flowchart’’.

  2. 6 (enam) simbol proses yang menyatakan suatu tindakan yang dilakukan oleh komputer yaitu terdapat web VIKA, Viewboard Layak KKP, Notifikasi, dan Hasil Assign

  3. 2 (dua) simbol ‘’input’’ atau ‘’output’’ data atau informasi yaitu pada Login Rinfo dan Assign Pembimbing

  4. 1 (satu) simbol decision yaitu proses yang dimana untuk menentukan apakah kajur bisa masuk kedalam sistem VIKA.

Rancangan Program

Dalam membuat sistem penugasan dosen pembimbing KKP pada VIKA maka dibutuhkan rancangan program yang akan menjelaskan penggunaan dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan pada sistem yang akan diusulkan yaitu menggunakan HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan teknik pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram, dimana di dalam diagram program ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan mengenai cara penggunaaan aplikasi program yang diusulkan, seperti yang tertera pada gambar berikut :

Gambar 4.5 HIPO pada sistem penugasan dosen pembimbing

Berikut ini spesifikasi program sistem penugasan dosen pembimbing pada VIKA yaitu :

  1. Menu Login

    Fungsi Program : untuk masuk ke dalam sistem VIKA

    Hak Akses : Admin dan Kajur

    Proses Program :

    • Masuk ke halaman http://vika.raharja.info/

    • Arahkan Kursor ke menu login RINFO

    • Jika berhasil akan Menampilkan Viewboard Layak KKP sebagai halaman utama

  2. Viewboard Layak KKP

    Fungsi Program : Menampilkan tabel semua mahasiswa layak KKP

    Proses Program :

    • Setelah login atau arahkan kursor pada menu Viewboard Layak KKP pada menu bar di sebelah kiri tampilan.

  3. Plot Pembimbing

    Fungsi Program : Menampilkan daftar nama dosen yang telah mendapatkan mahasiswa bimbingan

    Proses Program :

    • Arahakan kursor pada menu plot pembimbing pada menu bar sebelah kiri tampilan sistem.

  4. Viewboard Layak Per Jurusan

    Fungsi Program : Menampilkan daftar nama mahasiswa layak KKP per jurusannya masing-masing

    Proses Program :

    • Arahkan kursor ke tab jurusan yang ingin dilihat tepat diatas tabel.

  5. Assign Pembimbing

    Fungsi Program : Menampilkan form assign pembimbing yang berisi informasi singkat mengenai mahasiswa dan untuk melakukan pemilihan pembimbing

    Proses Program :

    • Arahkan kursor pada logo tambah pada kolom action

  6. Viewboard Daftar Mahasiswa Per Dosen Pembimbing

    Fungsi Program : Menampilkan daftar nama mahasiswa yang menjadi mahasiswa bimbingan dosen terkait.

    Proses Program :

    • Setelah masuk pada menu plot pembimbing, arahkan kursor pada angka presentase yang ada di kolom kuota bimbingan.

  7. Pilih Pembimbing

    Fungsi Program : Berguna untuk melakukan pemilihan dosen pembimbing dengan memilih melalui dropdownlist dan simpan pilihan dosen pembimbing.

    Proses Program :

    • Setelah masuk menu assign pembimbing, pada form assign pembimbing terdapat dropdwonlist berisi daftar nama dosen kemudian klik simpan.

Strategi

Strategi adalah cara untuk mencapai sebuah tujuan tertentu yang bersifat kuantitatif untuk menentukan berapa banyak pencapaian yang akan diraih dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau memecahkan permasalahan tersebut.

Setelah dilakukan sebuah identifikasi kebutuhan dan solusi sistem informasi yang telah dianalisis menggunakan Analisis SWOT, maka dapat didapatkan gambaran rencana strategi-strategi Sistem Penugasan Pembimbing pada VIKA. Pembahasan strategi ini merupakan penjabaran yang dilakukan secara keseluruhan dengan menerapkan pembahasan secara satu per satu dengan detail dari final draft elisitasi yang didapatkan yaitu 15 strategi untuk dijadikan sebuah pembuktian atas pencapaian yang telah di laksanakan dan dapat dibuktikan kuantitas nya, yaitu sebagai berikut :

  1. Strategi 1 : Sistem dapat menampilkan 100 mahasiswa layak KKP

  2. Gambar 4.6 Strategi 1

  3. 2. Strategi 2 : Sistem dapat menampilkan 100 mahasiswa layak KKP yang sudah di assign dosen pembimbing

  4. Gambar 4.7 Strategi 2

  5. Strategi 3 : Sistem dapat menampilkan 50 dosen pembimbing yang telah memiliki mahasiswa bimbingan.

  6. Gambar 4.8 Strategi 3

  7. Strategi 4 : Sistem dapat meng export data hasil assign pembimbing dalam bentuk excel

  8. Gambar 4.9 Strategi 4

  9. Strategi 5 : Sistem memiliki tampilan yang responsif

  10. Gambar 4.10 Strategi 5

  11. Strategi 6 : Terdapat 6 viewboard layak KKP per jurusan

  12. Gambar 4.11 Strategi 6

  13. Strategi 7 : Sistem dapat menampilkan histori mahasiswa layak KKP

  14. Gambar 4.12 Strategi 7

  15. Strategi 8 : Sistem dapat menampilkan total jumlah mahasiswa bimbingan per dosen

  16. Gambar 4.13 Strategi 8

  17. Strategi 9 : Sistem dapat memberikan notifikasi layak KKP kepada 20 mahasiswa

  18. Gambar 4.14 Strategi 9

  19. Strategi 10 : Membuat 2 Artikel di iRan mengenai VIKA.

  20. Gambar 4.15 Strategi 10

  21. Strategi 11 : Terdapat 2 video tutorial di youtube tentang VIKA

  22. Gambar 4.16 Strategi 11

  23. Strategi 12 : Mendapatkan total 150 View dan 75 Like pada video tutorial VIKA

  24. Gambar 4.17 Strategi 12

  25. 13. Strategi 13 : Sosialisasi kepada 3 Kepala Jurusan

  26. Gambar 4.18 Strategi 13

  27. Strategi 14 : Sosialisasi kepada 3 Sekretaris Kepala Jurusan

  28. Gambar 4.19 Strategi 14

  29. 15. Strategi 15 : Sistem dapat menampilkan daftar mahasiswa bimbinga per dosen pembimbing

  30. Gambar 4.20 Strategi 14

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program pada sistem penugasan dosen pembimbing pada VIKA dilakukan dengan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program dengan menguamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsional nya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan ouput yang sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila ouput yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

BlackBox Testing

Berikut ini adalah tabel pengujian blackbox berdasarkan sistem sistem penugasan dosen pembimbing pada VIKA sebagai berikut :

1. Pengujian Blackbox pada menu Login di VIKA

Tabel 4.4 Pengujian Blackbox pada menu Login di VIKA

2. Pengujian Blackbox pada menu Viewboard Layak KKP

Tabel 4.5 Pengujian Blackbox pada menu viewboard layak KKP

3. Pengujian Blackbox pada assign dosen pembimbing

Tabel 4.6 Pengujian Blackbox pada assign dosen pembimbing

4. Pengujian Blackbox pada search nama dosen pembimbing pada dropdownlist

Tabel 4.7 Pengujian Blackbox pada search nama dosen pembimbing

5. Pengujian Blackbox pada submit assign dosen pembimbing

Tabel 4.8 Pengujian Blackbox pada submit dosen pembimbing

6. Pengujian Blackbox pada menu layak KKP per jurusan

Tabel 4.9 Pengujian Blackbox pada menu layak KKP per jurusan

7. Pengujian Blackbox pada menu plot pembimbing

Tabel 4.9 Pengujian Blackbox pada menu plot pembimbing

8. Pengujian Blackbox pada menu viewboard mahasiswa bimbingan per dosen pembimbing

Tabel 4.9 Pengujian Blackbox pada menu viewboard mahasiswa bimbingan per dosen pembimbing

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian berdasarkan tahapan testing melalui blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti pengujian pada login Single Sign On (SSO) yang menggunakan email Rinfo. Jika tidak menggunakan email Rinfo otomatis sistem akan kembali ke halaman utama VIKA. Contoh lain nya adalah pengujian pada menu Viewboard Layak KKP, menu Assign Dosen Pembimbing, search nama pembimbing pada dropdownlist, submit dosen pembimbing, menu viewboard layak KKP per jurusan, menu Plot Pembimbing, dan menu viewboard mahasiswa bimbingan per dosen pembimbing. Hasil akhir dari proses tersebut sesuai dengan kebutuhan Kepala Jurusan.

Konfugurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem yaitu berupa unit personal komputer dan Laptop. Selain itu, perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem yang akan digunakan oleh brainware dalam mengakses sistem di masa yang akan datang. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan :

  1. Processor : Minimal Intel Core i3-5005U, 2.0 GHz

  2. Monitor : Minimal VGA

  3. Ram : Minimal 2 GB

  4. Hardisk : Minimal 500 GB HDD

Spesifikasi Software

Perangkat lunak merupakan sebuah penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan dalam menghubungi instruksi yang diinginkan oleh brainware saat mengakses sistem agar dapat menghasilkan informasi yang diharapkan. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan :

  1. Operasi sistem yang digunakan yaitu Windows, Linux, MacOS, Android dan IOS

  2. Browser yang digunakan yaitu Opera Mini, Safari, Microsoft Edge, Google Chrome, Mozilla Firefox

Hak Akses (Brainware)

Dalam Sistem yang diusulkan yaitu pada penugasan dosen pembimbing KKP pada VIKA ini harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Maka dari penjelasan tersebut, user yang dapat mengakses penugasan dosen pembimbing KKP pada VIKA ini terdiri dari :

  1. Kepala Jurusan

  2. Admin

Implementasi

Tampilan Layar Sistem yang Diusulkan

1. Tampilan Home VIKA

Dari tampilan diatas dapat dilihat adalah tampilan utama dari sistem VIKA bagi Kajur atau Admin yang dapat diakses melalui http://vika.raharja.info

2. Tampilan menu Viewboard Layak KKP

Tampilan menu Viewboard layak KKP berisi semua daftar mahasiswa layak KKP dan beberapa informasi lain seperti total jumlah mahasiswa layak KKP, jumlah mahasiswa yang sudah di assign, jumlah mahasiswa yang belum di assign dan progress bar keseluruhan. Kemudian juga ada menu viewboard layak KKP per jurusan.

3. Viewboard layak KKP per Jurusan

Tampilan menu viewboard layak KKP per jurusan berisi total jumlah mahasiswa layak KKP, jumlah mahasiswa yang telah di assign dan belum di assign pada jurusan tersebut. Serta terdapat progress bar untuk melihat presentase jumlah mahasiswa yang sedang di assign.

4. Menu Assign Dosen Pembimbing

Dari gambar diatas dapat dilihat menu assign pembimbing. Pada menu ini terdapat form yang berisi informasi singkat mengenai mahasiswa, lalu ada dropdownlist untuk memilih dosen pembimbing bagi mahasiswa tersebut dan dapat di submit dengan klik tombol simpan.

5. Menu plot pembimbing

Pada gambar diatas dapat dilihat menu mahasiswa bimbingan per dosen pembimbing mengaksesnya dengan mengklik angka presentase kuota bimbingan dan akan menampilkan halaman ini. Menu ini menampilkan informasi daftar nama mahasiswa sesuai dengan nama dosen pembimbing yang ingin dilihat.

6. Menu mahasiswa bimbingan per dosen pembimbing

Dari gambar diatas dapat dilihat menu plot pembimbing yang menampilkan daftar dosen pembimbing yang telah mendapatkan mahasiswa bimbingan dengan jumlah mahasiswa bimbingannya dan presentase kuota bimbingan dari maksimal 10 mahasiswa bimbingan per dosen.

Time Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan recana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapan. Langkah yang dilakukan dalam mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.10 Pengujian Blackbox pada menu viewboard mahasiswa bimbingan per dosen pembimbing

Estimasi Biaya

Dalam penelitian ini tentu dibutuhkan biaya kebutuhan administrasi. Biaya tersebut terangkum dalam tabel berikut :

Tabel 4.11 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan oleh penulis pada Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat disimpulkan perihal Penerapan Sistem Penugasan Dosen Pembimbing KKP pada VIKA di Perguruan Tinggi Raharja :

  1. Pada Sistem yang berjalan saat ini masih belum efektif, karena alur yang berjalan masih terlalu panjang dan sistem masih mengandalakan jaringan lokal kampus yang mengharuskan Kajur datang ke kampus untuk melakukan penugasan dosen pembimbing.

  2. Sistem yang berjalan saat ini masih belum informatif karena belum adanya informasi seputar mahasiswa layak KKP yang ada pada sistem.

  3. Sistem harus online dengan mengandalkan seervice provider atau penyedia layanan hosting agar dapat terhubung pada internet sehingga sistem menjadi public bisa diakses dimana saja dan kapan saja.

Saran

Untuk meningkatkan sistem penugasan dosen pembimbing KKP pada Perguruan Tinggi Raharja penulis memberikan beberapa saran, yaitu :

  1. Untuk memaksimalkan manfaat dari sistem penugasan dosen pembimbing KKP pada VIKA dan diikuti dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan informasi yang semakin besar ada baiknya pemilihan pembimbing bagi mahasiswa yang telah layak KKP dibuat otomatis atau auto generate sehingga semakin dapat efisiensi waktu yang lebih baik lagi.

  2. Perlunya penambahan informasi terkait keahlian dosen agar dapat memaksimalkan potensi dari mahasiswa bimbingan sehingga sistem dapat memberikan sugesti terhadap dosen yang cocok untuk menjadi pembimbing bagi mahasiswa tertentu dengan keahlian tertentu.

  3. Terus dilakukan pengembangan dan penyempurnaan guna mendapatkan hasil dari sistem yang maksimal dan terus memberikan pelayanan yang baik bagi akademik Perguruan Tinggi Raharja.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Widuri Pedoman KKP. 2014. Buku Panduan Pedoman KKP (diakses tanggal 6 Juli 2018).
  2. Djahir, Y. dan Pratita. 2015. Djahir, Y. dan Pratita. Yogyakarta:Deepublish.
  3. Adi Sumaryadi. 2015. Onlinekan!: Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing.
  4. Putra, Abdi. 2015. Analisis Sistem Dan Pengendalian Intern Pembayaran Gaji Dan Upah Karyawan Pada PT. Bara Dinamika Muda Sukses Di Malinau. Ejournal ilmu administrasi bisnis. Vol.3 No. 1.
  5. Purwati, Nani dan Noor Hasan. 2016. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Tamu Hotel (Studi Kasus Pada Hotel Ganesha Purworejo). Jurnal Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol. 8 No. 1.
  6. Ilmi, Zainal Didik Nugroho dan Bebas Widada. 2013. Sistem Informasi Akademik Borland Delphi7 Pada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LPK) Javacom Surakarta. Jurnal Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol. 1, No. 2.
  7. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  8. Sari, Agustina Mela dan Bambang Eka Purnama. 2013. Sistem Informasi Penjualan Pupuk Pada Toko Sri Rejeki. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.3, No.4.
  9. Ayu, Wulan dan Ilham Perdana. 2017. Perancangan Sistem Informasi Rekrutmen Dan Seleksi Karyawan Berbasis Web Di PT. Qwords Company International. Jurnal Manajemen Indonesia. Vol.3, No.14. Hal.247-258.
  10. Farkhatin, Naely. 2015. Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru. Faktor Exacta. Vol.2, No.5. Hal.124-132.
  11. Fausih, M. 2014. Pengembangan Media E-Modul Mata Pelajaran Produktif Pokok Bahasan “Instalasi Jaringan Lan (Local Area Network)” Untuk Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMK Nengeri 1 Labang Bangkalan Madura. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan. Vol. 2, No. 3.
  12. Rahardja, Untung., Tiara, Khana., & Wijaya, R. I. T. 2014. Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. Vol. 8, No. 1.
  13. Saputra, P. M. A., Wirawan, I. M. A., Kom, S., & Arthana, I. K. R. 2016. Film Animasi Pembelajaran Sistem Pencernaan Manusia pada Kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar Tahun Ajaran 2015/2016. KARMAPATI (Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika) ISSN: 2252-9063. Vol. 5, No. 2.
  14. Maimunah, M., Sunarya, L., & Larasati, N. (2012). Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. CCIT Journal, 5(3), 281-301.
  15. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Tugas. Diakses pada tanggal 13 Juli2018. Tersedia di https://kbbi.web.id/tugas
  16. Arifin, Muhammad. 2014. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan Pada Instansi/Perusahaan. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer. Vol.1, No.5. 49-56.
  17. 17,0 17,1 Widianingsih, Sri. 2017. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Dosen Pembimbing Kerja Praktek Dengan Metode Analytical Hierarchy Process Model Rating. Media Jurnal Informatika. Vol.1, No.7.
  18. Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1.
  19. 19,0 19,1 Arief, M. Rudyanto. 2014. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  20. Widyastuti, Richa. 2013. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Lisan Melalui Sosiodrama Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Trotok, Wedi, Klaten Tahun Ajaran 2012–2013. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  21. Purwati, Neni dan Hendra Kurniawan. 2015. Studi Pengembangan Prototype Knowledge Management Pada Pengecekan Judul Tugas Akhir atau Skripsi Fakultas Ilmu Komputer IBI Darmajaya. Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I).
  22. Raharjo, Budi. 2014. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
  23. Anhar. 2014. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
  24. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Iqbal Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  25. Rosa, Ariani Sukamto, dan Muhammad Shalahuddin. 2013. Rekayasa perangkat lunak terstruktur dan berorientasi objek. Bandung: Informatika.
  26. Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis & Perancangan UML (Unified Modeling Language) Generated VB. 6.
  27. Rahardja, Untung, Meta Amalya Dewi dan Winiarti Prastiwi. 2014. Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7, No.3.
  28. Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Leraning Platforms. International Journal of Computer Applications. Vol 145, No.9.
  29. 29,0 29,1 Tegar, Wijayanto. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
  30. Rangkuti, F. (2011). SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  31. Arif, M., & Sarwar, S. (2015). Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. International Journal of Computer Applications, 120(15).
  32. Untung, R., & Hidayati, M. N. (2014). Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT, 4.
  33. Saputra, A. (2012). Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung. Berita Dirgantara, 13(2).
  34. Hidayat, R. (2014). Sistem Informasi Ekspedisi Barang Dengan Metode E-CRM Untuk Meningkatkan Pelayanan Pelanggan. Jurnal Sisfotek Global, 4(2).
  35. Rahardja, U., Harahap, E. P., & Pratiwi, D. I. (2018). Pemanfaatan RinfoSheet Sebagai Media Informasi Laporan Penjualan Barang pada Raharja Internet Cafe. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, 12(1), 65-74.
  36. Prawiyanti, A. A. (2013). Perancangan Sistem Informasi Inventaris Program Studi Teknik Informatika Universitas Surakarta. In Seruni-Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika (Vol. 1, No. 1).
  37. J., & Utami, F. H. (2015). PENERAPAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC DALAM PEMBUATAN SISTEM PENDATAAN DIAGNOSA JENIS PENYAKIT DARI HASIL TEST SAMPEL DARAH PADA LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M. YUNUS BENGKULU. Media Infotama, 8(1).
  38. Suciningtyas, Utomo, A. P., & Setiaji, P. (2014). VISUALISASI PRODUK BERPOTENSI HKI BERBASIS WEB GIS DI KABUPATEN KUDUS. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 5(2), 115-120.
  39. Bustomi, Y., Ramdhani, M. A., & Cahyana, R. (2012). Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Sebaran Tempat Riset Teknologi Informasi di Kota Garut. Jurnal Algoritma, 9(01).
  40. Muharom, A., Cahyana, R., & Bunyamin, H. (2013). Pengembangan Aplikasi Sunda Berbasis Android Menggunakan Metode Rapid Application Development (RAD). Jurnal Algoritma, 10(1).
  41. Hermawan, Asep. 2013. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
  42. Semiawan, Conny. R. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  43. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, dan Yulianto. 2014. Kajian YII Framework Dalam Mengembangkan Website Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT STMIK Raharja Tangerang: Tangerang. Vol 7, No. 1.
  44. Hustinawati, Albert Kurnia Himawan dan Latifah. 2014. Performance Analysis Framework Codeigniter and CakePHP in Website Creation. International Journal of Computer Applications © 2014 by IJCA Journal. Volume 94 - Number 20.
  45. Trappey, Charles V, dan Tsui-Yii Shih. 2015. Framework, Processes, And Laws Linking Intellectual Property Transfers For Research And Development In Higher Education. International Journal of Electronic Business Management. Vol.13.66-75.
  46. Chaudhari, Mohit, dan Atul Wankhede. 2016. Inventory Management System using STRUTS Framework Architecture. International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology. Vol.3, No.6.
  47. Hidayat, Arief, Victor Gayuh Utomo, and Henry Anggoro Djohan. 2016. Penerapan Responsive Web Design Dalam Perancangan Sistem Modul Online Adaptif. Jurnal Sistem Informasi. Vol.1, No.12.44-48.
  48. Hu, Youyu. 2016. Design and Implementation of Recruitment Management System Based on Analysis of Advantages and Disadvantages of PHP Three-Tier. Romanian Review Precision Mechanics, Optics & Mechatronics. 49-74.
  49. Pop, Dragos-Paul dan Adam Altar. 2014. Designing an MVC model for rapid web application development. Procedia Engineering 69. 1172-1179.
  50. ILYASA, R. (2016). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENUGASAN DOSEN PENGAJAR MATAKULIAH (Studi kasus: Fakultas Teknik Universitas Pasundan) (Doctoral dissertation, Fakultas Teknik Unpas).
  51. Andriyanto, T. (2016). Rancang Bangun Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan terintegrasi menggunakan Web Service. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 7(2), 551-558.

DAFTAR LAMPIRAN