SI1412477687

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA

PT. ARWANA CITRA MULIA, TBK.


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1412477687

NAMA : MEGA SYLVIA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA

PT. ARWANA CITRA MULIA, TBK.

Disusun Oleh :

NIM
: 1412477687
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
NIP : 000594
       
NIP : 060003




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA

PT. ARWANA CITRA MULIA, TBK.

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412477687
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Sri Rahayu, S.T.,M.MSI)
   
(Suwarto, M.Pd)
NID : 08182
   
NID : 15001




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA

PT. ARWANA CITRA MULIA, TBK.


Disusun Oleh :

NIM
: 1412477687
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Desember 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1412477687

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia saat ini, banyak sekali aplikasi dan sistem informasi yang dibuat untuk menunjang dan menciptakan kemajuan di berbagai bidang dalam segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia, itupula yang dirasakan perlu diterapkan pada PT. Bumitangerang Mesindotama dalam perencanaan anggaran biaya pada bagian IT terutama rencana anggaran biaya project yang membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Perlu adanya sebuah sistem yang dapat membuat proses rencana anggaran biaya menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dalam menganalisa sistem yang didukung dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk pengumpulan datanya. Dengan adanya sistem rencana anggaran biaya project IT diharapkan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya rumit dan memakan proses yang lebih lama menjadi lebih mudah, cepat, serta akurat juga diharapkan dapat mengatasi segala kesalahan yang selama ini terjadi.

Kata kunci : Sistem rencana anggaran biaya, IT, Project


ABSTRACT


Along with the development of human life today, many applications and information systems are made to support and create progress in various fields in all activities undertaken by humans, it is also felt necessary to be applied to PT. Bumitangerang Mesindotama in planning budget cost in part IT especially budget plan project cost which requires time and process long enough. The need for a system that can make the cost budget plan process easier, faster and more accurate. In this research, researchers use the SDLC (System Development Life Cycle) method in analyzing the system supported by observation, interview, and literature study for data collection. With the budget plan system of IT project, the cost is expected to the calculation of budget plan previously complicated and consuming longer process becomes easier, faster, and accurate also expected to overcome all errors that have been happened.

Keywords: System cost budget plan, IT, Project




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA PT. ARWANA CITRA MULIA, TBK. ”.

Laporan ini merupakan penelitian penulis di PT. Arwana Citra Mulia, Tbk., Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Ibu Sri Rahayu, S.T., M.MSI selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
  6. Bapak Suwarto, M.Pd selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak,adik dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
  9. Bapak Adi Irawan selaku pembimbing lapangan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data serta memberikan arahan untuk memperoleh informasi.
  10. Kerabat-kerabat dan rekan-rekan seperjuangan
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis meyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan, penyusunan, ataupun penyajian dalam laporan penelitian ini. Oleh karena itu, segala bentuk saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat penulis terima agar dapat menjadi acuan untuk penulisan yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT selalu memberikan karunia-Nya kepada kita, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna terutama untuk penulis dan pembaca.


  
Tangerang, Desember 2018
   
(Mega Sylvia)
NIM : 1422483186


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Gambar Sistem terbuka
  2. Gambar 2.2 Gambar Sistem tertutup
  3. Gambar 2.3 Gambar The triangle for success
  4. Gambar 2.4 Tahap Analisis Perhitungan RAB
  5. Gambar 3.1 Gambar Struktur organisasi
  6. Gambar 3.2 Gambar Use case diagram sistem berjalan
  7. Gambar 3.3 Gambar Activity diagram sistem berjalan
  8. Gambar 3.4 Gambar Sequence diagram sistem berjalan
  9. Gambar 4.1 Gambar Use case sistem usulan
  10. Gambar 4.2 Gambar Activity diagram admin sistem usulan
  11. Gambar 4.3 Gambar Activity diagram manajemen sistem usulan
  12. Gambar 4.4 Gambar Activity diagram Staff IT sistem usulan
  13. Gambar 4.5 Gambar Activity diagram pimpinan sistem usulan
  14. Gambar 4.6 Gambar Sequence diagram admin sistem usulan
  15. Gambar 4.7 Gambar Sequence diagram manajemen sistem usulan
  16. Gambar 4.8 Gambar Sequence diagram Staff IT sistem usulan
  17. Gambar 4.9 Gambar Sequence diagram pimpinan sistem usulan
  18. Gambar 4.10 Gambar Class diagram sistem usulan
  19. Gambar 4.11 Gambar Prototype halaman utama
  20. Gambar 4.12 Gambar Prototype login sistem
  21. Gambar 4.13 Gambar Prototype menu home
  22. Gambar 4.14 Gambar Prototype menu rencana anggaran biaya – proyek
  23. Gambar 4.15 Gambar Prototype menu rencana rincian
  24. Gambar 4.16 Gambar Prototype menu uraian kegiatan
  25. Gambar 4.17 Gambar Prototype menu laporan
  26. Gambar 4.18 Gambar Prototype menu logout
  27. Gambar 4.19 Gambar Tampilan halaman utama sistem
  28. Gambar 4.20 Gambar Tampilan login sistem
  29. Gambar 4.21 Gambar Tampilan menu home
  30. Gambar 4.22 Gambar Tampilan menu masterG
  31. Gambar 4.23 Gambar Tampilan menu rencana anggaran biaya – proyek
  32. Gambar 4.24 Gambar Tampilan menu rincian
  33. Gambar 4.25 Gambar Tampilan menu uraian kegiatan
  34. Gambar 4.26 Gambar Tampilan menu laporan
  35. Gambar 4.27 Gambar tampilan menu logout

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Elisitasi tahap I
  2. Tabel 3.2 Tabel Elisitasi tahap II
  3. Tabel 3.3 Tabel Elisitasi tahap III
  4. Tabel 3.4 Tabel Final draft elisitasi
  5. Tabel 4.1 Tabel Struktur tbl_proyek
  6. Tabel 4.2 Tabel Struktur tbl_rincian
  7. Tabel 4.3 Tabel Struktur tbl_uraian
  8. Tabel 4.4 Tabel Struktur tbl_user
  9. Tabel 4.5 Tabel Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
  10. Tabel 4.6 Tabel Time Schedule
  11. Tabel 4.7 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sudah semakin maju. Dan saat ini teknologi informasi amat sangat berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan, karena dapat dimanfaatkan untuk membantu mengolah suatu perkerjaan menjadi lebih mudah. Termasuk di perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya, harus mengikuti era informasi dengan menggunakan alat pendukung pengolah data yaitu komputer.

PT Arwana Citramulia Tbk adalah perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. PT Arwana telah menguasai 20 persen Market Keramik Nasional dan telah menjadi Market Leader di industri keramik. Bagi sebuah perusahaan industri, fungsi pembelian merupakan salah satu fungsi dasar yang memegang peranan penting. Di dalam aktivitas pembelian yang menyangkut masalah harga, kuantitas dan kualitas, mempunyai peranan terhadap aktivitas lainnya, misalnya kualitas bahan baku yang salah akan mengakibatkan kualitas hasil produksi juga akan rendah dan hal ini mempunyai dampak yang luas terhadap aktivitas penjualan. Demikian pula apabila nilai pembelian salah dalam arti perolehan cukup tinggi sebagai akibat adanya manipulasi dan lain-lain, akan mengakibatkan harga pokok penjualan akan tinggi sehingga tidak dapat bersaing dalam pemasaran. Dalam hal-hal seperti inilah peranan pengendalian internal pembelian bahan baku sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan, yaitu untuk mencegah dan meminimalisasikan kegagalan dalam pembelian bahan baku. Adapun bahan baku yang dibutuhkan antara lain Material Body dan Material Glaze. Di PT Arwana sendiri belum menggunakan metode pembelian bahan baku yang optimal dalam memenuhi kebutuhan bahan baku. Perusahaan hanya menggunakan perkiraan dalam pembelian bahan baku, yaitu jika persediaan bahan baku habis maka perusahaan segera melakukan pembelian kembali bahan baku tersebut dalam jumlah yang besar. Kebijakan ini diambil perusahaan sebagai antisipasi apabila terjadi kekurangan bahan baku selama proses produksi.

Dalam penelitian ini penulis ingin memberikan suatu solusi dengan merancang dan mengaplikasikan suatu alur kerja sistem reminder monitoring persediaannya bahan baku. Hal ini dikarenakan pada PT. Arwana Citra Mulia Tbk belum menggunakan sistem basis data yang dapat mengolah data bahan baku untuk menampilkan informasi secara otomatis tentang kebutuhan bahan baku. Penelitian ini pada akhirnya akan berguna sebagai evaluasi terhadap kebijakan perusahaan yang selama ini diterapkan serta mampu memberikan informasi guna menciptakan peningkatan manajemen persediaan yang mengarah pada kondisi perusahaan yang lebih baik.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba untuk menganalisis kajian terhahap kelayakan sistem persediaan bahan baku dan penulis tertarik untuk mengangkat sebuah laporan ilmiah yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku berbasis WEB pada PT. Arwana Citra Mulia, Tbk.”

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem persediaan bahan baku pada PT. Arwana Citra Mulia, Tbk dalam pengecekan bersediaan bahan baku?
  2. Bagaimana sistem persediaan bahan baku dalam menghasilan laporan mengenai persediaan bahan baku?
  3. Bagaimana rancangan sistem informasi persediaan bahan baku pada PT. Arwana Citra Mulia, Tbk sehingga dapat menjadi aplikasi yang bisa memberikan kemudahan dalam memonitoring persediaan bahan baku?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup permasalahan terhadap persediaan bahan baku pada PT. Arwana Citra Mulia, Tbk. Adapun ruang lingkup dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem yang berjalan saat ini dengan membuat sistem Persediaan Bahan Baku mulai dari input purchasing order, surat jalan, pendataan barang masuk, monitoring barang keluar, sampai dengan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berikut adalah beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Tujuan Operasional
    1. Mengetahui lebih dalam lagi tentang sistem Persediaan Bahan Baku pada PT. Arwana Citra Mulia, Tbk.
    2. Membuat perancangan sistem informasi persediaan bahan baku yang lebih baik dan akurat.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Untuk dapat dimanfaatkan sebagai referensi atau pengetahuan dalam mengambil langkah atau kebijaksanaan.
    2. Menciptakan sistem penyampaian informasi persediaan bahan baku yang mampu mkemberikan laporan lebih baik dan akurat.
  3. Tujuan Individu
    1. Untuk menambahkan wawasan dan pengalaman didunia kerja.
    2. Sebagai bentuk implementasi ilmu yang selama ini didapat dalam perkuliahan.
    3. Mengambil ilmu pengetahuan yang tidak ada perkuliahan

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Dapat membantu perusahan PT. Arwana Citra Mulia Tbk dalam menangani banyaknya data persediaan bahan baku agar terhindar dari kesalahan human error.
  2. Mengetahui kendala-kendala sistem yang ada di PT. Arwana Citra Mulia Tbk dan solusi seperti apa yang tepat dilakukan
  3. Menyediakan informasi mengenai jumlah persediaan bahan baku dengan lebih cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Merupakan metode pengumpulan data dengan melalui pengamatan secara langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dalam jangka waktu 6 (Enam) bulan Agustus sampai Desember 2018, dengan studi kasus pada PT. Arwana Citra Mulia, Tbk. yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dari keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

  2. Wawancara

    Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan Stakeholder dari tempat studi kasus PT. Arwana Citra Mulia, Tbk dengan Stakeholder bernama Adi Irawan Kepala cabang di PT. Arwana Citra Mulia, Tbk yang ini membuat kemajuan teknologi yang dapat mempermudah mengontrol persediaan bahan baku.

  3. Studi Pustaka

    Pengambilan data yang diambil dari sumber tertulis yang bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan, atau dari buku yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini.

  4. Metodologi Implementasi

    Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan penerapan atau pelaksanaan, penerapan merupakan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi konkret atau nyata. Metode implementasi sistem adalah cara / pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Merencanakan rencana implementasi
    2. Melakukan kegiatan implemetasi
    3. Tindak lanjut implementasi

Metode Analisa Dan Perancangan

  1. Metode Analisa

    Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisis SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah.

  2. Metode Pengujian

    Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminisi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Dalam penelitian ini menggunakan metode black box testing karena metode black box testing dapat mengetahui apakah software yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

  3. Metode Perancangan

    Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram,Sequence Diagram, Activity Diagram, State Machine, dan Class Diagram.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan SKRIPSI ini, maka penulisan laporan penelitian dikelompokan ke dalam beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini dijelaskan beberapa definisi yang memuat tentang garis besar dari permasalahan yang dibahas di BAB III yaitu teori umum yang meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar teknologi informasi, teori khusus dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT. Arwana Citra Mulia, Tbk. struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

Berisi tentang sistem yang sudah berjalan kendala yang di hadapi dan sistem baru yang akan di usulkan, di implementasikan pada PT. Arwana Citra Mulia, Tbk.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Dermawan (2013:228)[1][1], Rancangan Sistem adalah spesifikasi umum dan terperinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis. Spesifikasi perancangan umumnya dikerjakan oleh programmer agar sistem yang dirancang dapat diterapkan.

Menurut Sugianto (2013:18)[2][2], Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Perancangan Sistem adalah spesifikasi yang menggambarkan secara rinci kegiatan proses analisa.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[1][1], Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Bonita J. Campbel (1979) dalam Bambang Hartono (2013:10)[4][3], Mendefinisikan Sistem sebagai himpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Azhar Susanto (2013:22)[5][4], Sistem adalah kumpulan atau Group dari sub sistem, bagian, komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang di kemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah Suatu kumpulan elemen yang saling berinteraksi yang disatukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tohari (2013:2)[6][5], menyatakan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System) Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Setiap sub system memiliki sifat-sifat yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi system secara keseluruhan.
  2. Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup system merupakan daerah yang membatasi antara system dengan yang lainnya atau system dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
  3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sementara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan sub system yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian, terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukkan Sistem (Input) Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input). Sebagai contoh, di masukan suatu unit sistem komputer “program“ adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer. Sementara “data“ adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output) Hasil dari energi yang diolah dan di kalsifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain, sedangkan contoh informasi keluaran yang dihasilkan adalah informasi ini adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang merupakan input bagi subsitem lainnya.
  7. Pengolahan Sistem (Procces System) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective System) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik, suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem yang tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam buku Bambang Hartono (2013:15)[4][3], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau dimasa yang akan datang.

Sedangkan Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[4][3], Informasi sebagai data yang telah di tafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Kualitas Infomasi

Menurut Delone Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan (2016:2)[7][6], indikator-indikator yang mendukung kualitas informasi adalah sebagai berikut:

  1. Completeness (Kelengkapan)
  2. Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat di katakan berkualitas jika informasi yang di hasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.

  3. Relevance (Relevansi)
  4. Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya. Sesuatu dikatakan relevan jika memiliki hubungan, berkaitan, atau berguna secara langsung.

  5. Accurate (Tepat)
  6. Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi atau Data mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

  7. Timeliness (Ketepatan Waktu)
  8. Informasi yang tepat waktu sangat diperlukan sehingga informasi yang datang kepada penerima tidak terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang terlambat menjadikan informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, informasi yang tepat waktu menjadi landasan dalam pengambilan keputusan yang cepat, jika informasi tersebut terlambat maka keputusan yang diambilpun menjadi terlambat.

  9. Format
  10. Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kulitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013:17)[8][7], Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintergrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna. Menurut Ida Nuraida dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11)[11], Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan.

Dari berbagai definisi sistem informasi seperti di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistem yang ada pada teknologi informasi yang digunakan oleh manusia yang dikumpulkan dan dianalisa untuk mendapatkan informasi agar tujuannya tercapai dalam mengambil keputusan.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Yuliastrie (2013:28)[12][8], sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

  1. Integrasi sistem
    1. Menghubungkan sistem individu/kelompok
    2. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis
    3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi
  2. Efisiensi pengelolaan
    1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data
    2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi
    3. Penggunaan dan pengambilan Informasi
  3. Dukungan keputusan untuk manajemen
    1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan
    2. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi
    3. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Rohmat Taufiq (2013:153)[13][9], Analisa Sistem adalah Pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru diperbaiki.

Menurut Rosa (2013:18)[14][10], Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru.

Dari definisi analisa sistem seperti di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu kegiatan dalam melihat suatu sistem untuk memperbaiki sistem yang baru.

Tahap Analisa Sistem

Dina, Murad, Fitria (2013:51)[15][11], berpendapat bahwa Tahap Analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Teori Khusus

Konsep Persediaan

Definisi Persediaan

Menurut Ristono (2013:1-2)[16][12], Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukan kedalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Adanya berbagai macam persediaan ini menuntut pengusaha untuk melakukan tindakan yang berbeda untuk masing-masing persediaan, dan ini akan sangat terkait dengan permasalahan lain seperti masalah peramalan kebutuhan bahan baku serta peramalan penjualan atau permintaan konsumen.

Menurut Heizer dan Render (2015:553)[17][13], Persediaan adalah menetukan keseimbangan antara investasi persediaan dan pelayanan pelanggan. Tujuan persediaan tidak akan pernah mencapai strategi berbiaya rendah tanpa manajemen persediaan yang baik.

Faktor Biaya Persediaan

Menurut Ristono (2013:4)[16][12], Persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Bila persediaan kurang, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaliknya, bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung, yaitu :

  1. Biaya penyimpanan digudang, semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.
  2. Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan digudang maka risiko kerusakan barang semakin tinggi.
  3. Risiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan out of date atau ketinggalan jaman.

Tujuan Pengelolaan Persediaan

Menurut Ristono (2013:4-5)[16][12], tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut :

  1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen).
  2. Untuk menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal ini dikarenakan alasan :
    1. Kemungkinan barang (bahan baku) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh.
    2. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.
  3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
  4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.

Definisi Database

Menurut Kadir (2014:218)[18][14], Database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.

Menurut Candra, dkk dalam Jurnal Media Infotama Vol. 11 No. 1 (2014:35)[19][15], Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Database merupakan suatu kumpulan data yang saling terhubung sehingga bisa memudahkan dalam memperoleh informasi.

Definisi WEB

Menurut Murad (2013:49)[20][16], Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

Menurut Divayana, dkk dalam Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika Vol. 5 No. 3 (2016:151)[21][17], “World Wide Web atau WWW atau juga dikenal dengan WEB adalah salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa web adalah suatu sistem infromasi yang tersimpan dalam sebuat server.

UML(Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Seidl, dkk (2015:1)[22][18], UML (Unified Modeling Language) merupakan konsolidasi dari praktek-praktek terbaik yang telah ditetapkan selama bertahun-tahun dalam penggunaan bahasa pemodelan.

Menurut Rosa (2013:133)[14][10], Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Diagram UML

Dalam UML terdapat berbagai macam diagram diantaranya yaitu:

  1. Use CaseDiagram
  2. Merupakan pemodelan untuk behavior sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

  3. Activity Diagram
  4. Menggambarkan workflow atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

  5. Class Diagram
  6. Menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

  7. Sequence Diagram
  8. Menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

  9. Component Diagram
  10. Menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Component diagram fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem.

  11. Deployment Diagram
  12. Menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.

Analisa SWOT

Menurut Chasanah (2015:61)[23][19], analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

Menurut Freedy (2013:19)[24][20], Analisis SWOT diartikan sebagai analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (oppurtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats)

Definisi PHP

Menurut Sunarfrihantoro dalam Hendrianto dalam Indonesian Journal On Networking and Security Vol.3 No. 4 (2014:59)[25][21], menyatakan PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya akan dijalankan diserver tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web.

Menurut Supono (2016)[26][22], PHP adalah suatu bahasa pemprograman yang digunakan untuk menterjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML.

Konsep Dasar Black Box Testing

Rosa dan Shalahuddin (2013:275)[14][10], yang mendefinisikan Black-box testing sebagai pengujian perangkat lunak dan segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dank ode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dan perangkat lunak yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Menurut Mahendra dkk (2018)[27][23], Black-Box Testing adalah salah satu teknik pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sebuah perangkat lunak untuk memastikan semua fungsional pada perangkat lunak yang telah berjalan dengan baik.

Konsep Dasar XAMPP

Menurut Syukri dan Arisandy (2016)[28], xampp merupakan paket PHP yang berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas open source.

Menurut Winarno dkk[29], dalam jurnal prosiding Yamin Nuryamin (2018), xampp adalah Software web server yang bisa dipakai untuk mengakomodasi sistem operasi yang di pakai (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P), dan Perl (P).

Literature Review

Menurut Abas Sunarya dan Lisa Anisah dalam Jurnal Creative Education Of Research In Information Technology And Artificial (CERITA) Vol. 4 No. 1 (2018:78)[3][24], Literature review atau penelitian sebelumnya merupakan bentuk literatur tentang sebuah penemuan yang telah ditemukan oleh sumber sebelumnya (emprical finding) dan berkaitan dengan topik penelitian.

Menurut Warsito, dkk (2015:29)[30][25], Metode Study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survey dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Metode studi pustaka (literature review) dilakukan guna menunjang dari metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi sangat dibutuhkan dalam menggali referensi-referensi yang berkaitan sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Sebelumnya banyak peneliti-peneliti yang melakukan penelitian perihal dengan sistem penerbitan jurnal elektronik dan penelitian lainnya. Adanya studi pustaka (literature review) ini untuk mengidentifikasi kesenjangan, meneruskan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menghindari pembuatan ulang. Berikut ini ada 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Sri Rahayu dan Tuti Nurhaeni(2016)[31][26]. Penelitian ini berjudul “SISTEM PERSEDIAAN ALAT TULIS KANTOR SEBAGAI PENUNJANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAGIAN LOGISTIK DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA”. Penelitian ini membahas tentang penelitian terhadap sistem persediaan alat tulis kantor di Perguruan Tinggi Raharja karena masih menggunakan sistem semi komputerisasi. Metodologi yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi. Implementasi berupa hasil akhir yang dicapai yaitu terbentuknya suatu sistem informasi berbasis Web yang dikoneksikan dengan database server yang memudahkan pengelolaan data dan menghasilkan informasi sebagai penunjang keputusan user.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurlaila Suci Rahayu Rais, Moh. Fayumi, Ani Purwanita(2016)[32][27]. Penelitian ini berjudul “RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INVENTORY (BAN) PADA GUDANG PT. GAJAH TUNGGAL Tbk. PLANT I”. Penelitian ini membahas tentang permasalahan yang dihadapi oleh PT. Gajah Tunggal Tbk dalam melakukan proses inventory. Penelitian ini menggunakan metode observasi langsung, wawancara dan pengambilan data melalui dokumen tertulis, cetak maupun elektronik. Hasil penelitian dengan adanya sistem yang tersusun dengan rapi diharapkan dapat mengontrol proses suatu kegiatan pada perusahaan, sehingga dapat mengurangi terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara, Dewi Immaniar, Fiqih Arzia(2017)[33][28]. Penenlitian ini berjudul “PENERAPAN SISTEM INVETORY LABOTARIUM DIGITAL DENGAN METODE CRITICAL SUCCES FACTOR PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA”. Penelitian ini membahas tentang sistem inventory pengumpulan data barang, pinjaman barang, dan pembuatan laporan. Penelitian ini menggunakan metode analisa CSF. Dan dengan membuatkan sistem inventory dapat di lihat 4 kondisi barang apakah barang tersebut hilang, rusak, bagus atau habis sehingga dapat memonitoring persediaan barang di Lab. Digital pada Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Janu ilham saputro, Cici Alviona Roza, Marini Ekawati(2017)[34][29]. Penelitian ini berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN ATK PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT KERTA RAHARJA KAB. TANGERANG” . Penelitian ini membahas tentang analisa sistem persediaan stock barang. Dan penelitian ini menggunakan metode analisa sistem UML dan PHP. Hasil dari sistem informasi persediaan barang yang baru pada perusahaan adalah menjadikan proses pengarsipan data-data persediaan barang menjadi lebih rapi dan pembuatan laporan persediaan barang menjadi cepat, tepat waktu dan lebih informatif.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Giandari Maulani, Devi Septiani, Putri Noer Fauziyah Sahara(2018)[35][30]. Penelitian ini perjudul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS MAINTENANCE PADA PT. PLN (PERSERO) TANGERANG”. Penelitian ini membahas tentang sistem informasi inventory fasilitas maintenance berbasis web. Dan penelitian ini menggunalan metode program berbasis PHP dan MySQL. Hasil penelitian ini berupa Aplikasi sistem informasi inventory fasilitas maintenance berbasis web yang dirancang bangun dengan menggunakan program berbasis PHP dan MySQL yang cocok untuk menampung seluruh informasi inventory khusus fasilitas maintenance PT.PLN (Persero) Tangerang.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Dedeh Supriyanti, Yudo Bangun Romadhon, Dedy Iskandar(2015)[36][31]. Dengan judul “SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT HANKOOK CERAMIC INDONESIA”. Penelitian ini membahas tentang rancangan sistem persediaan barang. Penelitian ini menggunakan WebServer, MySQL, UML dan Dreamweaver. Hasil dari penelitian ini adalah perancangan sistem informasi persediaan barang yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional pada pegawai PT. Hankook Ceramic Indonesia.
  7. Penelitian yang di lakukan oleh Ata Allah Talaizadeh dan Mahsa Noori Daryan(2016)[37][32]. Berjudul “PRICING, MANUFACTURING AND INVENTORY POLICIES FOR RAW MATERIAL IN A THREE-LEVEL SUPPLY CHAIN”. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pasokan bahan baku. Dan memperlajari rantai pasokan yang terdiri dari pemasok, produsen dan beberapa pengecer.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh John Reyes and Kevin Alvarez(2016)[38][33]. berjudul “DYNAMIC BUFFER MANAGEMENT FOR RAW MATERIAL SUPPLY IN THE FOOTWEAR INDUSTRY”. Penelitian ini membahas tentang penerapan persediaan material buffer dalam industri alas kaki. Untuk meningkatkan daya saing dan penurunan yang signifikan dalam investasi bahan-bahan yang disimpan didalam gudang. Teknik ini didasarkan pada pandangan holistik.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Liu Peiyong dan Lu Zhiqiang (2017)[39][34]. berjudul “APPLICATION OF MULTIDIMENSIONAL ABC CLASSIFICATION IN RAW MATERIAL INVENTORY CONTROL”. Penelitian ini adalah untuk mengklasifikasi atau semacam prosedur yang dapat memnetukan gaya manajemen.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Adel A.Alamri, Irina Harris, Aris A.Syntetos(2016)[40][35]. yang berjudul “EFFICIENT INVENTORY CONTROL FOR IMPERFECT QUALITY ITEMS”. Penelitian ini menyajikan model EOQ umum untuk item yang dikenakan pemeriksaan kualitas yang sempurna. Setiap lot yang disampaikan ke fasilitas penyortiran menyanggupi 100 persen skrining dan persentase rusak item per banyak mengurangi menurut kurva belajar.

Dari sepuluh literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai persediaan bahan baku. Hasil literature review ini mendemonstrasikan landasan yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem informasi persediaan bahan baku menjadi lebih baik lagi.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Arwana Citra Mulia Tbk didirikan dengan nama PT. Arwana Citra Mulia pada tanggal 22 Februari 1993, bergerak dibidang industri keramik lantai dan dinding, serta melayani pasar segmen menengah-bawah di dalam negeri. Arwana berkomitmen untuk tetap fokus pada inti bisnis ini dengan mengkombinasi kecakapan teknik yang spesifik dan pengalaman memproduksi keramik biaya rendah dan berkualitas baik dengan didukung oleh pengetahuan tentang tren pasar.

Sejak memulai produksi perdana pada tahun 1995, Arwana telah menjadi perusahaan yang bertumbuh pesat didalam industri keramik Indonesia. Arwana menawarkan banyak produk-mix dengan maksud memenuhi selera para pelanggan, seperti Embossed, Marble, Plain Color, Granity, Strata, Rustic, Fancy Decorative berukuran 20x20, 20x25, 30x30 dan 40x40 cm. semua produk dijual dengan merek “Arwana Ceramic Tiles”.

Distributor tunggal Arwana yakni PT. Primagraha Keramindo (PGK), yang merupakan salah satu anak perusahaan arwana, mempunyai jaringan yang terdiri dari 33 sub-distributor daerah dan lebih dari 11.000 toko sebagai ujung tombak pemasaran yang melayani pelanggan di seluruh Indonesia.

Arwana memiliki lima pabrik terletak di lima lokasi berbeda. Plant I dan II di Tangerang dan Serang masing-masing sebagian besar melayani pasar di bagian barat Indonesia. Plant III, yang terletak di Surabaya, sebagian besar melayani konsumen di bagian timur Indonesia, sementara Plant IV di Palembang sebagian besar melayani pasar di bagian selatan pulau Sumatera. Fasilitas produksi terbaru Arwana adalah Plant V terletak di Mojokerto yang mulai beroperasi pada awal tahun 2016. Plant V telah ditunjuk untuk terutama memproduksi ubin dinding. Awal 2017, Arwana memiliki total kapasitas terpasang 57.37 juta meter persegi per tahun dengan pemandangan mengembangkannya lebih lanjut di tahun-tahun mendatang.

Melalui pasar berubah-di lebih dari dua dekade keberadaan, Arwana telah terus tumbuh dengan cepat dan secara konsisten, dan berkomitmen untuk lebih lanjut membangun berdasarkan prestasi perusahaan. Arwana's pertumbuhan selama bertahun-tahun bisa dihubungkan di bagian ke perusahaan inovasi dan fleksibilitas dalam mengadopsi Pemesanan teknologi tren, yang meliputi Pemesanan ilmiah dan teknis metode yang juga membantu melindungi lingkungan, atau juga disebut untuk sebagai "teknologi hijau".

Arwana adalah perusahaan eko-sadar yang telah dianugerahi penghargaan industri hijau Indonesia Kementerian Perindustrian selama enam tahun berturut-turut dari 2011 untuk 2016. Arwana juga merupakan perusahaan pertama di Indonesia untuk memperoleh ISO 14001 sertifikasi untuk sistem manajemen lingkungan.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Visi dari PT. Arwana Citra Mulia Tbk adalah Menjadi perusahaan yang terbaik dalam industri keramik, penuh dengan daya cipta dan inovasi, serta mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan negara dan masyarakat.

Misi

Misi dari PT. Arwana Citra Mulia Tbk, adalah

  1. Menjunjung tinggi kualitas produk dan layanan dengan menerapkan prinsip efisiensi secara konsisten, sehingga mampu menghasilkan keramik yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
  2. Menerapkan proses produksi yang dinamis, kreatif dan inovatif.
  3. Menciptakan iklim usaha yang mampu menyerap tenaga local dan mengembangkan usaha skala menengah yang terkait.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan PT. Arwana Citra Mulia Tbk yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

Untuk mempermudah dalam pengawasan kerja PT. Arwana Citra Mulia Tbk, maka dibentuklah badan yang dapat membantu kepemimpinan dan dapat memberikan bantuan dalam hubungan keluar maupun kedalam perusahaan itu sendiri. Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

  1. COO(Chief Operating Officer)
  2. Mengatur perusahaan, Bertindak sebagai penghubung antara karyawan dan CEO dan Mengatur bisnis inti.

  3. WMM(Wakil Manajemen Mutu)
  4. Merumuskan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan penjamin mutu dalam proses diklat berdasarkan standar manajemen mutu

  5. Plant Manager
  6. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pabrik (Produksi, QC, Logistik dan Distribusi) untuk pencapaian target perusahaan.

  7. Personalia
  8. Menyediakan karyawan atau sumber daya manusia dalam jumlah tertentu dengan berbagai keahlian yang dibutuhkan sesuai kebutuhan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis. Tujuan tersebut menyangkut suatu masalah pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi serta juga penempatan kerja.

  9. Dewan Komisaris
  10. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat berkenaan dengan kebijakan Direksi dalam menjalankan Perusahaan.

  11. Dewan Direksi
  12. Mewakili perseroan, baik di luar pengadilan (perjanjian, kesepakatan, dll.) maupun di dalam pengadilan. Tidak ada pihak lain yang dapat bertindak atas nama perseroan kecuali diberikan kuasa oleh direksi yang berwenang

  13. Manajer Pabrik
  14. Manajer Pabrik bertugas mengendalikan seluruh kegiatan pabrik yang menjadi tanggung jawabnya, berupa perumusan strategi dan kebijakan divisi pabrik yang menunjang strategi dan kebijakan umum perusahaan, mendiskusikan rencana produksi bersama kepala bagian produksi untuk pelaksanaan produksi.

  15. Marketing
  16. Marketing menangani kegiatan yang berhubungan dengan pencarian daerah-daerah pemasaran baru untuk memajukan perusahaan dan melakukan promosi produk baru dan juga menangani pemesanan barang kebagian gudang apabila persediaan barang digudang minim dan tidak mencukupi kebutuhan pemesan. Marketing bertanggung jawab kepada direktur.

  17. Accounting
  18. Tugas bagian ini yaitu melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan urusan keuangan perusahaan, urusan rumah tangga perusahaan dan pengelolaan sumber daya manusia serta pengadaan inventaris kantor dan bagian ini juga melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan barang yang dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan bagian gudang.

  19. Kepala Bagian Logistik
  20. Bagian ini melakukan kegiatan memberikan arahan kepada seksi gudang barang jadi dalam hal penerimaan barang, pengeluaran barang, dan memonitor persediaan barang, apabila persediaan barang sudah minim maka bagian gudang barang akan melaporkan kepada bagian logistic dan marketing untuk dibuatkan surat pemesanan barang.

  21. Seksi Gudang Barang Jadi
  22. Bagian ini melakukan kegiatan pengaturan tata letak barang jadi untuk menghindari kerusakan, mengisi kartu persediaan gudang untuk setiap mutasi barang, mengadministrasikan bukti-bukti yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran barang jadi.

  23. Kepala Bagian Produksi
  24. Bagian ini melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi barang.

  25. Maintenance
  26. Bagian ini melakukan kegiatan yang berhubungan dengan persiapan alat-alat produksi yang digunakan dalam memproses barang.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Prosedur Sistem yang Berjalan

Adapun sistem informasi terhadap persediaan dan pengecekan status bahan baku pada PT. Arwana Citramulia Tbk, adalah:

  1. Divisi Marketing menerima PO pesanan dari customer.
  2. Divisi marketing menganalisa produksi berdasarkan PO yaitu dengan menganalisa kebutuhan bahan baku (raw material).
  3. Divisi marketing memberitahu PO kepada divisi purchasing.
  4. Divisi purchasing mencari vendor/supplier bahan baku.
  5. Bernego soal harga kepada supplier, setelah menerima harga yang cocok, supplier mengirimkan bahan baku.
  6. Divisi purchasing memberitahukan via email kepada pihak gudang bahwa bahan baku akan datang.
  7. Setelah menerima bahan baku, pihak gudang meng-input bahan baku tersebut. Lalu menyimpannya dan kemudian membuat laporan pemasukan bahan baku. Pengeluaran bahan baku berdasarkan permintaan bahan baku oleh bagian produksi.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram Sistem yang Berjalan
  2. Gambar 3.3 Use Case Diagram

    Penjelasan berdasarkan gambar 3.3. Use Case Diagram diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. 1 sistem yang mencakup proses monitoring persediaan bahan baku pada PT. Arwana Citramulia Tbk.
    2. 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Bagian Purchasing, Supplier, Bagian Gudang dan Bagian Kabag. Gudang.
    3. 9 Use Case sebagai interaksi Actor-Actor dengan sistem, yaitu :
  3. Activity Diagram Sistem yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram

    Penjelasan berdasarkan gambar 3.4. Activity Diagram diatas terdapat :

    1. 1 Initial Node, objek yang diawali
    2. 9 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya :
    3. 1 Final state, objek yang diakhiri.
  5. Sequence Diagram Sistem yang Berjalan
  6. Gambar 3.5 Sequence Diagram

    Penjelasan berdasarkan gambar 3.5. Sequence Diagram Pemasukan Bahan Baku diatas adalah sebagi berikut

    1. 4 (empat) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : bagian gudang, bagian purchasing, bagian supplier, bagian kabag gudang.
    2. 8 (delapan) Message yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem yang Berjalan

Berdasarkan analisa yang telah penulis lakukan, sistem informasi persediaan bahan baku pada PT. Arwana Citramulia Tbk saat ini sudah berjalan sudah cukup baik. Namun, masih banyak kekurangan atau kesulitan yang dapat menjadikan data sulit untuk dicari bahkan hilang.

Metode Analisa Sistem

Pada metode analisa ini menggunakan metode analisa SWOT, analisa SWOT ini menaruh perhatian pada unsur-unsur Strenghs, Weaknesses, Opportunities, & Threats. Berikut Matrik dari analisa SWOT :

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
    1. Nama Masukan : Terima Bahan Baku
    2. Sumber : Supplier

      Fungsi : Menerima bahan baku yang sudah dibeli

      Media : Kertas

      Frekuensi : Setiap ada penerimaan bahan baku

      Format : Lihat di Lampiran

      Keterangan :Berisi penjual, Negara asal, lotmark, jumlah bahan baku, kotor, berat bersih

    3. Nama Masukan : Nota Permintaan Bahan Baku
    4. Sumber : bagiana produksi

      Fungsi : Permintaan untuk meminta bahan baku yang dibutuhkan

      Media : kertas

      Frekuensi : Setiap ada laporan

      Format : Lihat di lampiran

      Keterangan :Berisi nomor surat, jenis bahan baku, jumlah yang diperlukan

  2. Analisa Proses
    1. Nama Modul : Permintaan Bahan Baku
    2. Masukan : Permintaan Bahan Baku

      Keluaran : Nota Permintaan Bahan Baku

      Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan nota permintaan bahan baku yang diminta oleh bagian produksi kepada bagian gudang

  3. Analisa Keluaran
    1. Nama Keluaran : Laporan Pemasukan dan Pengeluaran Bahan Baku
    2. Fungsi : Mencetak Laporan

      Media : Kertas

      Frekuensi : Setiap Bulan

      Deskripsi :Bukti laporan untuk mengetahui total bahan baku masuk dan keluar pada akhir bulan dan akan di laporkan kepada pimpinan

Konfigurasi Sistem

Dalam pembuatan analisa laporan kkp

  1. Spesifikasi Hardware
    1. Processor : Intel(R) Pentium(R)
    2. Monitor : LG
    3. Mouse : Logitech
    4. Keyboard : Gear
    5. RAM : 2048MB
    6. Harddisk : 944GB
    7. Printer : Panasonic DP-1520P
  2. Spesifikasi Software
    1. Windows 7 Ultimate
    2. Microsoft Excel
  3. Brainware
    1. Petugas yang berwenang
    2. Pimpinan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Masalah Yang Dihadapi

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan bahasa pemodelan Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan, staff gudang membutuhkan sistem monitoring persediaan bahan baku yang bisa berjalan dengan baik, karena untuk saat ini proses pencatatan dengan menggunakan aplikasi sederhana atau sistem dekstop masih kurang maksimal didalam pengolahan data, termasuk dalam pengontrolan bahan baku pembuatan keramik. Selain itu lamanya proses pembuatan laporan bahan baku sehingga data yang dibutuhkan pimpinan menjadi lambat.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisis terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan perancangan sistem atas kekurangan untuk memenuhi kebutuhan sistem dengan melakukan analisis terhadap alternatif pemecahan masalah, antara lain sebagai berikut:

  1. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang jumlah bahan baku yang tersedia.
  2. Tersedianya sistem yang bisa menghasilkan laporan yang otomatis.
  3. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi monitoring persediaan bahan baku di PT Arwana Citramulia Tbk.
  4. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan bagian yang tekait. kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II merupakan Hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan dengan metode Mandatory, Desirable, dan Inessential (MDI).

Keterangan :

M - Mandatory : Dibutuhkan atau penting

D - Desirable : Tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan

I - Inessentiall : Tidak dibutuhkan atau di luar sistem

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan pengklasifikasian dari elisitasi tahap II dengan mengeliminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Dan tahap selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE seperti keterangan berikut:

  1. T (Technical), artinya adalah bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O (Operational), artinya adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  3. E (Economic), artinya adalah berapa biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi 3 (tiga) option, diantaranya:

  1. H (High), artinya sulit untuk dikerjakan, teknik dan pemakaiannya pun sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
  2. M (Middle), artinya mampu untuk dikerjakan.
  3. L (Low), artinya mudah untuk dikerjakan.

Berikut ini adalah tabel 3.5 yang berisikan elisitasi tahap III berdasarkan klasifikasi metode TOE. Pada elisitasi tahap III ini menghasilkan kebutuhan functional dan kebutuhan non functional.

Elisitasi Tahap Akhir

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan. Berdasarkan Elisitasi Tahap III, dihasilkan final draft requirements yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat sistem monitoring persediaan bahan baku.

BAB IV

RANCANGAN SISTEM USULAN

Prosedur Sistem Usulan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis dan penelitian yang telah dilakukan mengenai “PERANCANGAN SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA PROJECT IT BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI” pada PT. Bumitangerang Mesindotama, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Proses pengolahan data pada sistem rencana anggaran biaya dimulai dengan mencatat peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek lalu menghitung seluruh biaya yang diperlukan berdasarkan peralatan yang diperlukan.
  2. Dalam membuat Sistem rencana anggaran biaya berbasis web pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman html, php, css, javascript dengan menggunakan database MySql dan Sublime Text sebagai Code editor.
  3. Dalam sistem yang dibuat ada beberapa faktor yang diperlukan yaitu : pengerjaan apakah dilakukan oleh pihak internal atau eksternal, bahan baku dan peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek dan kegiatan yang dilakukan selama proyek berlangsung.

Saran

Dengan melihat simpulan yang ada, penulis memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang telah dialami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini:

  1. Agar sistem rencana anggaran biaya dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan pengecekan sistem secara berkala dan pembaruan agar mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
  2. Sarana dan prasarana dalam penerapan sistem rencana anggaran biaya perlu didukung dengan perangkat yang memadai, baik dari segi SDM (brainware) maupun peralatannya (hardware)
  3. Sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan sehingga sistem ini juga dapat digunakan untuk seluruh proyek pada sebuah perusahaan dan juga dapat diakses melaui perangkat smartphone saat ini.

Daftar Pustaka

  1. 1,0 1,1 Dermawan, Dr. Deni. Nur Fauzi, Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remajan Rosdakarya Offset.
  2. Sugianto. 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta
  3. 3,0 3,1 3,2 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta
  4. Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntasi. Bandung: Lingga Jaya
  5. Tohari, Hamim. 2013. Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML. Yoyakarta: Andi.
  6. Setiawan, Eko Budi. 2016. Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1
  7. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu
  8. Yuliastrie. Nenden Dewi, Junaidi, Tiara. Khanna. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
  9. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  10. 10,0 10,1 10,2 Rosa, A.R dan Shalauhudin M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  11. Murad. Dina, Fitria . 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 7, No. 1, September 2013.
  12. 12,0 12,1 12,2 Agus, Ristono. 2013. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Graha Ilmu
  13. Heizer, Jay dan Barry, Render. 2015. Operations Management (Manajemen Operasi), ed.11, Penerjemah: Dwianoegrahwati S dan Indra Almahdy. Jakarta: Salemba Empat.
  14. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerit ANDI
  15. Candra, Benni, Jusuf Wahyudi dan Hemawansyah, “Pengembangan Sistem Keamanan Untuk Toko Online Berbasis Kriptografi AES Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan MYSQL”, Jurnal Media Infotama, vol. 11, no.1, 2014.
  16. Murad, D. F., Kusniawati, N., & Asyanto, A. (2013). Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT, 7(1).
  17. Divayana, Dewa Gede Hendra, P. Wayan Arta Suyasa dan Nyoman Sugihartini, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Untuk Matakuliah Kurikulum dan Pengajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendididkan Ganesha”, Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika, vol. 5, no.3, 2016.
  18. Seidl, M., Scholz, M., Huemer, C., & Kappel, G. (2015). UML@ classroom: An introduction to object-oriented modeling. Springer.
  19. Chasanah, S. U. 2015. Pemasaran Sosial Kesehatan. Deepublish.
  20. Rangkuti Freedy 2013 Analisa SWOT diakses pada tanggal 28 Desember 2017 https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00643-MNSI%20Bab2001.pdf (Definisi Analisa SWOT)
  21. Hendrianto, Dani Eko. 2014. “Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan”.Jurnal IJNS – Indonesian Journal On Networking and Security – vol. 3 No. 4.
  22. Supono., Putratama, Virdiandry. 2016. Pemprograman Web dengan menggunakan PHP dan FRAMEWORK CODEIGNITER. Yogyakarta: Deepublish.
  23. Mahendra, Made. Yudha. Putra., I, Nyoman, Piarsa., Dwi Putra Githa. 2018. Geographic Information System of Public Complaint Testing Based On Mobile Web (Public Complaint). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Vol.9 No.2.
  24. Sunarya, Po. Abas dan Lisa Anisah. 2018. Desain Komunikasi VisualSebagai Media Informasi Pada Ditjen Aptika Kementrian KomunikasiDan Informatika Jakarta”, Jurnal CERITA-Creative Education Of Research In Information Technology and Artificial Informatics. Vol. 4, No. 1, 2018. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 Tersedia di http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cerita/article/view/385
  25. Warsito. Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. Kajian YII Framework Dalam Mengembangkan Website Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT STMIK Raharja Tangerang: Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 7, No. 1, Mei 2014. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 Tersedia di http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/125
  26. Rahayu, Sri dan Nurhaeni, Tuti. 2015. Sistem Persediaan Alat Tulis Kantor Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Bagian Logistik Di Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.2 JOURNAL CCIT . Diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 Tersedia di http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/148
  27. Nurlaila Suci Rahayu Rais, Moh. Fayumi, Ani Purwanita. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Inventory (Ban) Pada Gudang Pt. Gajah Tunggal Tbk. Plant I. Vol. 2 No.2 Journal Sensi. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 Tersedia di https://sensi.ilearning.me/2017/10/25/agustus-2016-vol-2-no-2/
  28. Khanna Tiara, Dewi Immaniar, Fiqih Arzia. 2017. Penerapan Sistem Invetory Labotarium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 9 (1), 33-34, CCIT Journal. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 Tersedia di http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/155
  29. Janu ilham saputro, Cici Alviona Roza, Marini Ekawati. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Persediaan ATK pada Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kab. Tangerang. Vol.3 No.1 Sensi Journal. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 Tersedia di https://sensi.ilearning.me/2018/02/06/februari-2017-vol-3-no-1/
  30. Giandari Maulani, Devi Septiani, Putri Noer Fauziyah Sahara. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada Pt. Pln (Persero) Tangerang. Vol.4 No.2 ICIT Journal. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 Tersedia di http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/icit/article/view/563
  31. Dedeh Supriyanti, Yudo Bangun Romadhon, Dedy Iskandar. 2015. Sistem informasi persediaan barang pada PT Hankook Ceramic Indonesia. Vol.1 No.1 Cerita Journal. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 tersedia di http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cerita/article/view/355
  32. Talaizadeh, Ata Allah dan Daryan, Mahsa Noori. 2016. PRICING, MANUFACTURING AND INVENTORY POLICIES FOR RAW MATERIAL IN A THREE-LEVEL SUPPLY CHAIN. Vol. 47 2016. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/00207721.2014.909544
  33. Reyes, John and Alvarez, Kevin. 2016. DYNAMIC BUFFER MANAGEMENT FOR RAW MATERIAL SUPPLY IN THE FOOTWEAR INDUSTRY. Vol. 4, No. 1, January 2016. http://www.jiii.org/index.php?m=content&c=index&a=show&catid=49&id=205
  34. Peiyong, Liu dan Zhiqiang, Lu. 2017. APPLICATION OF MULTIDIMENSIONAL ABC CLASSIFICATION IN RAW MATERIAL INVENTORY CONTROL. Vol. 2. http://en.cnki.com.cn/Article_en/CJFDTOTAL-JXZG201702034.htm
  35. A.Alamri, Adel. Harris, Irina dan A.Syntetos, Aris. 2016. EFFICIENT INVENTORY CONTROL FOR IMPERFECT QUALITY ITEMS. Vol. 254, Issue. 1. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0377221716302041

Contributors

Mega Sylvia1