SI1411482274

Dari widuri
Revisi per 22 November 2018 15.56 oleh Ade Setiawan (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<br> <div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"> <p style="line-height: 1">'''PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI '''</P></div> <...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 21

KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1411482274

NAMA : ADE SETIAWAN


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 21

KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1411482274
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
NIP : 000594
       
NIP : 05066




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 21

KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411482274
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Padeli, M.Kom)
   
NID : 03002
   
NID : 15032




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI

BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 21

KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1411482274
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Desember 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1411482274

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia saat ini, banyak sekali aplikasi dan sistem informasi yang dibuat untuk menunjang dan menciptakan kemajuan di berbagai bidang dalam segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia, itupula yang dirasakan perlu diterapkan pada PT. Bumitangerang Mesindotama dalam perencanaan anggaran biaya pada bagian IT terutama rencana anggaran biaya project yang membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Perlu adanya sebuah sistem yang dapat membuat proses rencana anggaran biaya menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dalam menganalisa sistem yang didukung dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk pengumpulan datanya. Dengan adanya sistem rencana anggaran biaya project IT diharapkan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya rumit dan memakan proses yang lebih lama menjadi lebih mudah, cepat, serta akurat juga diharapkan dapat mengatasi segala kesalahan yang selama ini terjadi.

Kata kunci : Sistem rencana anggaran biaya, IT, Project


ABSTRACT


Along with the development of human life today, many applications and information systems are made to support and create progress in various fields in all activities undertaken by humans, it is also felt necessary to be applied to PT. Bumitangerang Mesindotama in planning budget cost in part IT especially budget plan project cost which requires time and process long enough. The need for a system that can make the cost budget plan process easier, faster and more accurate. In this research, researchers use the SDLC (System Development Life Cycle) method in analyzing the system supported by observation, interview, and literature study for data collection. With the budget plan system of IT project, the cost is expected to the calculation of budget plan previously complicated and consuming longer process becomes easier, faster, and accurate also expected to overcome all errors that have been happened.

Keywords: System cost budget plan, IT, Project




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA PROJECT IT BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PADA PT BUMITANGERANG MESINDOTAMA”.

Laporan ini merupakan penelitian penulis di PT. Bumitangerang Mesindotama (BT COCOA), Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  5. Bapak Sutrisno, M.Kom selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
  6. Bapak Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak,adik dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
  9. Bapak Andri Halim selaku Kepala Divisi IT PT. Bumitangerang Mesindotama sekaligus pembimbing lapangan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data serta memberikan arahan untuk memperoleh informasi.
  10. Seluruh Pimpinan dan Karyawan pada PT. Bumitangerang Mesindotama terutama bagian IT yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan penelitian ini.
  11. Rekan-rekan seperjuangan CCB dan BBC (Ikhsan, Alda, Andrian,Yogi, Diko, Eko, Dedy, Sendra, dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu).
  12. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis meyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan, penyusunan, ataupun penyajian dalam laporan penelitian ini. Oleh karena itu, segala bentuk saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat penulis terima agar dapat menjadi acuan untuk penulisan yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT selalu memberikan karunia-Nya kepada kita, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna terutama untuk penulis dan pembaca.


  
Tangerang, Desember 2018
   
(Muhammad Rendi Purnama)
NIM : 1411482486


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Gambar Sistem terbuka
  2. Gambar 2.2 Gambar Sistem tertutup
  3. Gambar 2.3 Gambar The triangle for success
  4. Gambar 2.4 Tahap Analisis Perhitungan RAB
  5. Gambar 3.1 Gambar Struktur organisasi
  6. Gambar 3.2 Gambar Use case diagram sistem berjalan
  7. Gambar 3.3 Gambar Activity diagram sistem berjalan
  8. Gambar 3.4 Gambar Sequence diagram sistem berjalan
  9. Gambar 4.1 Gambar Use case sistem usulan
  10. Gambar 4.2 Gambar Activity diagram admin sistem usulan
  11. Gambar 4.3 Gambar Activity diagram manajemen sistem usulan
  12. Gambar 4.4 Gambar Activity diagram Staff IT sistem usulan
  13. Gambar 4.5 Gambar Activity diagram pimpinan sistem usulan
  14. Gambar 4.6 Gambar Sequence diagram admin sistem usulan
  15. Gambar 4.7 Gambar Sequence diagram manajemen sistem usulan
  16. Gambar 4.8 Gambar Sequence diagram Staff IT sistem usulan
  17. Gambar 4.9 Gambar Sequence diagram pimpinan sistem usulan
  18. Gambar 4.10 Gambar Class diagram sistem usulan
  19. Gambar 4.11 Gambar Prototype halaman utama
  20. Gambar 4.12 Gambar Prototype login sistem
  21. Gambar 4.13 Gambar Prototype menu home
  22. Gambar 4.14 Gambar Prototype menu rencana anggaran biaya – proyek
  23. Gambar 4.15 Gambar Prototype menu rencana rincian
  24. Gambar 4.16 Gambar Prototype menu uraian kegiatan
  25. Gambar 4.17 Gambar Prototype menu laporan
  26. Gambar 4.18 Gambar Prototype menu logout
  27. Gambar 4.19 Gambar Tampilan halaman utama sistem
  28. Gambar 4.20 Gambar Tampilan login sistem
  29. Gambar 4.21 Gambar Tampilan menu home
  30. Gambar 4.22 Gambar Tampilan menu master
  31. Gambar 4.23 Gambar Tampilan menu rencana anggaran biaya – proyek
  32. Gambar 4.24 Gambar Tampilan menu rincian
  33. Gambar 4.25 Gambar Tampilan menu uraian kegiatan
  34. Gambar 4.26 Gambar Tampilan menu laporan
  35. Gambar 4.27 Gambar tampilan menu logout

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Elisitasi tahap I
  2. Tabel 3.2 Tabel Elisitasi tahap II
  3. Tabel 3.3 Tabel Elisitasi tahap III
  4. Tabel 3.4 Tabel Final draft elisitasi
  5. Tabel 4.1 Tabel Struktur tbl_proyek
  6. Tabel 4.2 Tabel Struktur tbl_rincian
  7. Tabel 4.3 Tabel Struktur tbl_uraian
  8. Tabel 4.4 Tabel Struktur tbl_user
  9. Tabel 4.5 Tabel Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
  10. Tabel 4.6 Tabel Time Schedule
  11. Tabel 4.7 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Teknologi dan informasi merupakan dua dari beberapa hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia, setidaknya hingga saat ini teknologi dan informasi menjadi salah satu faktor penting penunjang dalam kehidupan, selain karena kebutuhan juga karena tuntunan dari perkembangan zaman yang mana selalu mengedepankan tentang kemajuan dibidang teknologi dan informasi. Dalam perkembangannya teknologi dan informasi telah memberikan beragam dampak luar biasa dari penggunaannya, mulai dari kemudahan dalam hal komunikasi, kebebasan dalam hal akses, kecepatan dalam hal informasi, hingga menimbulkan apa yang disebut dengan e-life atau kehidupan yang dipengaruhi dari berbagai macam perkembangan elektronik. Jika dilihat pada saat ini perkembangan teknologi khususnya di indonesia bisa dibilang cukup pesat, setidaknya hingga saat ini dampak dari perkembangan teknologi di indonesia telah mencapai level dimana dapat memberi kemudahan untuk belajar, dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja.

Dampak dari perkembangan teknologi dan informasi ini, tentunya bukan hanya mempengaruhi sebagian kecil pribadi yang ada di indonesia, namun juga setingkat instansi baik swasta, maupun instansi negeri atau pemerintah. Kini instansi negeri mulai membenahi diri dengan terus meningkatkan kemampuan dan juga pengetahuan tentang perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang saat ini, menyesuaikan diri agar dapat menjadi contoh dari bagi intansi lain dalam hal kemajuan teknologi.

Kemajuan teknologi dan informasi kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, karena kemajuan teknologi akan terus berkembang sebagaimana ilmu pengetahuan berkembang. Kini perkembangan teknologi ini menjadikan teknologi dan informasi kini sangat penting dan dibutuhkan oleh manusia guna menjalankan beragam aktifitas di berbagai bidang, termasuk halnya dalam bidang pendidikan.

Pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran guna meningkatkan nilai sosial, budaya moral dan agama seseorang, serta meningkatkan pola pikir dan sudut pandang manusia terhadap sesuatu sebagai langkah untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan dan pengalaman dalam kehidupan. Untuk itu dalam pendidikan diperlukan media pembelajaran yang efektif dan efisien, serta mampu memberikan pemahaman tentang perkembangan teknologi dan informasi saat ini, agar dapat menjadikan perkembangan teknologi dan informasi ini sebagai bagian dari kebutuhan dan juga bagian dari dirinya sendiri.

Dalam rangka untuk meningkatkan efektifif dan efisiensi media pembelajaran juga serta untuk mengajarkan tentang perkembangan teknologi dan informasi ini, perlulah adanya teknologi informasi yang mampu menunjang berbagai kebutuhan dalam proses pembelajaran. Dengan tersedianya teknologi dan informasi sampai ke bidang pendidikan, selain berfungsi sebagai media pembelajaran dan pendukung pembelajaran untuk siswa, namun juga dapat meningkatkan kinerja lembaga pendidikan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia atau SDM, dan memudahkan dalam proses pengelolaan informasi yang mudah, cepat, tepat dan akurat.

Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Tangerang adalah salah satu instansi pendidikan yang berada di kota tangerang, dengan indeks yang melekat sebagai instansi pendidikan negeri di kota tangerang tentulah MAN 1 Kota Tangerang harus bisa menjadi Trend center ataupun sebagai contoh bagi instansi pendidikan lain diluar kota tangerang. Namun tidak serta merta dengan indeks yang melekat sebagai instansi pendidikan negeri di kota tangerang semua yang ada dapat dikatakan sebagai yang terbaik, salah satu contoh ada beberapa hal yang masih tertinggal dari instansi pendidikan negeri lain di kota tangerang yaitu dalam hal penggunaan teknologi informasi. Penggunaan teknologi informasi di bidang pendidikan tentunya selain sebagai sebuah kelebihan intansi pendidikan negeri di kota tangerang, juga tentunya untuk mempersingkat alur kerja yang ada, dan pada akhirnya mempermudah kinerja dari berbagai pihak. Dalam satu contoh sistem absensi siswa yang ada di MAN 1 Kota Tangerang yang masih menggunakan sistem secara konvensional, terkadang mengalami masalah mulai dari berulangnya proses yang akhirnya melibatkan banyak pihak, juga faktor-faktor teknis lainya seperti kemungkinan data absen yang ada dapat rusak ataupun hilang. Dengan maksud untuk membantu pengembangan sistem yang ada juga untuk memperkecil kemungkinan dari kendala yang ada maka dilakukanlah analisa yang berfokus pada kemungkinan pengembangan sistem guna meminimalisir kemungkinan terjadinya kendala- kendala yang ada.

Berdasarkan latar belakang di atas dirasa perlu dilakukanya penelitian untuk pengembangan sistem yang lebih baik dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI SISWA BERBASIS WEB PADA MAN 1 TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan di teliti dalam penelitian ini didasarkan atas indentifikasi masalah yang ada dan akan berfokus pada beberapa poin yaitu:

  1. Bagaimanakan proses dan alur kerja sistem absensi yang saat ini digunakan oleh MAN 1 Kota Tangerang?
  2. Apa saja kendala yang sering terjadi dalam alur kerja sistem absensi yang saat ini digunakan oleh MAN 1 Kota Tangerang?
  3. Bagaimanakah rancangan sistem untuk mengatasi kendala atau permasalahan yang timbul dalam alur kerja sistem absensi yang saat ini digunakan oleh MAN 1 Kota Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup untuk membatasi permasalahan pada sistem absensi siswa yang sedang di teliti yaitu meliputi :

  1. Penelitian dan hasil dari penelitian hanya diperuntukan untuk MAN 1 Tangerang.
  2. Implementasi sistem absensi siswa berdasarkan pada final requirement elisitasi.
  3. Hanya membatasi pembuatan sistem informasi absensi siswa per-mata pelajaran.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini diwakilkan dalam beberapa poin yaitu:

  1. Guna pembuatan laporan untuk tugas akhir skirpsi yang sedang dilakukan.
  2. Guna membantu pihak sekolah dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam alur kerja absensi siswa.
  3. Sebagai wujud tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian terhadap masyarakat.

Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dapat terjadi selepas penelitian ini adalah:

  1. Menambah wawasan bagi peneliti dalam hal menghadapi permasalahan yang nyata, mulai dari menganalisa masalah, sampai dengan membuat solusi untuk masalah yang ada.
  2. Hasil penelitian dapat menjadi sebuah bentuk solusi yang benar benar mampu mengatasi kendala yang ada.
  3. Dapat bermanfaat sebagai bahan refrensi dan pembelajaran bagi para pribadi raharja, terutama bagi pribadi raharja yang akan melaksanakan penelitian baik KKP, tugas akhir maupun skripsi.

Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah kumpulan dari beberapa metode yang diterapkan menjadi satu dalam sebuah penelitian dan berikut adalah metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini.

Metode Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data di gunakan beberapa metode dalam penelitian ini yaitu:

  1. Metode Observasi

    Metode observasi dilakukan dengan mendatangi instansi terkait guna melihat, menganalisa langsung serta memastikan kendala yang terjadi agar dapat menemukan solusi yang tepat.

  2. Metode Wawancara

    Metode wawancara dalah melakukan proses tanya dan jawab dengan stakeholder atas penelitian ini, baik permasalahan yang ada dan juga solusi yang sesuai dengan keinginan stakeholder.

  3. Study Pustaka

    Mencari berbagai macam refrensi terkait dengan judul penelitian, dimaksudkan guna pedoman bagi penelitian.

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat metode analisis data yaitu metode atau cara yang digunakan untuk menganalisa data yang telah dikumpulkan. Diantaranya yaitu:

  1. Metode analisis sistem

    Adalah metode yang digunakan untuk menganalisis alur kerja dari sistem yang berjalan, mulai dari menganalisa prosedur penerapan sistem, input maupun output yang dihasilkan oleh sistem menggunakan metode SWOT.

  2. Metode analisis kebutuhan

    Adalah metode yang digunakan untuk menganalisa kebutuhan sistem, agar dapat dilakukan penyesuaian terhadap kebutuhan dan keinginan dari pengguna nantinya, menggunakan metode analisis elisitasi.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah tahap selanjutnya yaitu berupa penggambaran solusi dari hasil data yang telah dikumpulkan dan dianalisis. Dalam tahap ini dilakukan pembuatan rancangan sistem, baik membuat desain sistem, maupun membuat fungsi-fungsi yang harus ada dalam sistem. oleh karena itu dalam perancangan sistem digunakan beberapa alat bantu diantaranya, Visual Paradigm for UML Interprise Edition merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram, Xampp Package untuk paket pendukung pemrograman MySql, PHP dan PHP My Admin, dan Sublime Text merupakan software yang digunakan sebagai code editor dari web yang akan dibuat.

Sistematika Penelitian

Untuk memudahkan dalam pembuatan penulisan laporan dan pembahasannya secara sistematis maka penulisan laporan skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab yang diantaranya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas mengenai teori teori pendukung yang berkaitan dengan sistem yang sedang diteliti.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum Instansi yang diteliti yaitu MAN 1 Kota Tangerang, sejarah singkat, struktur organisasi serta hasil dari analisis sistem yang berjalan menggunakan dengan menggunakan UML, juga elisitasi tentang sistem, guna dasar dari konsep pembuatan sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang menerangkan tentang : usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan program yang dibuat, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke perusahaan, instansi pemerintah maupun di masyarakat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan pencapaian yang berkaitan dengan tujuan yang sudah dipaparkan sebelumnya serta, tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang dilakukan untuk sistem yang sedang berjalan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang didapat guna pedoman selama penelitian yang dilakukan.

LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan selama penelitian, untuk melengkapi laporan Skripsi yang dibuat.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi Perancangan yaitu sebagai berikut:

Definisi Perancangan

Menurut Lusyani Suryana dalam jurnalnya (2017) mengutip dari Kausar (2015:22). “perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.

Menurut Ryan Pangemanan dalam jurnalnya (2016) mengutip dari Jogiyanto H.M (2001:196). “Perancangan Sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Dari beberapa teori yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa “perancangan adalah proses penggambaran ataupun perencanaan serta pengaturan struktur-struktur dari sub sistem, yang terdiri dari berbagai macam elemen terpisah unutk dibentuk menjadi satu kesatuan yang utuh dalam rangka pengembangan sistem yang sudah ada maupun pembuatan sistem yang baru”.

Tujuan Perancangan

Menurut Deni Darmawan (2013:228) tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu:

  1. Memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem yang secara rinci.

Konsep Dasar Sistem

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi Sistem yaitu sebagai berikut:

Definisi Sistem

Menurut Janu Ilham Saputro dalam jurnalnya (2017) mengutip dari Sutabri (2012:10). “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Syukri Ali dalam jurnal (2016) mengutip dari Jogiyanto (2005:101). “Sistem pada umumnya kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi antara sub sistem yang satu dengan sub sistem yang lain dalam mencapai tujuan yang sama.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan mengenai definisi sistem adalah “Kumpulan atau himpunan dari variabel yang membentuk sub sistem yang terorganisir dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sama”.

Bentuk-Bentuk Sistem

Menurut Husni Iskandar Pohan dan Kusnasriyanti Saiful Bahri dalam buku Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:40) menjelaskan bahwa pada dasarnya hanya ada dua jenis sistem yaitu:

  1. Sistem Alami
  2. Seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dan sebagainya.

  3. Sistem Buatan Manusia
  4. Seperti sistem hukum, sistem perpustakaan, sistem transportasi, dan sebagainya.

Karakteristik Sistem

Menurut Muhaimin dalam jurnalnya (2015). “Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu antara lain :

  1. Komponen Sistem (components)
  2. Suatu sistem harus terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa subsistem-subsistem atau bagian-bagian sistem.

  3. Batasan Sistem (boundary)
  4. Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan, batasan sistem menunjukan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri.

  5. Lingkungan Luar (environments)
  6. Lingkungan luar sistem (environments) yaitu apapun di luar batas sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan.Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem tersebut dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.Lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan.

  7. Penghubung (interface)
  8. Penghubung sistem (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya.

  9. Tujuan atau Sasaran (goals)
  10. Suatu system dikatakan berhasil bila mengenai tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai tujuannya, maka operasi sistem tidak ada gunanya.

Jenis-Jenis Sistem

Menurut Ilamsyah dalam jurnalnya (2016) mengutip dari Krismiaji (2015:3). Konsep sistem mengelompokansistem ke dalam 4 (empat) konsep yaitu:

  1. Sistem tertutup (closed system), Sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya.
  2. Sistem relatif tertutup (Relatively closed system), adalah sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara terkendali.
  3. Sistem terbuka (Open system), adalah sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara tak terkendali.
  4. Sistem umpan balik (Feedback Control system), adalah sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama di masa berikutnya.

Konsep Dasar Informasi

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi Informasi yaitu sebagai berikut:

Definisi Informasi

Menurut Maimunah dalam jurnalnya (2018). “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat”.

Menurut Puji Astuti (2018) mengutip dari Jogiyanto (2001). ” Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan mengenai definisi informasi adalah “Hasil dari pengolahan data dari satu atau berbagai sumber menjadi bentuk yang memiliki arti atau makna bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi Sistem yaitu sebagai berikut:

Definisi Sistem Informasi

Menurut Adi Wahyu Pribadi dalam jurnalnya (2016). “Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi”.

Menurut Nurlaila Suci Rahayu Rais (2016) mengutip dari Sutabri(2012:46) “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan mengenai definisi sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi guna pemenuhan kebutuhan operasional maupun amanjerial dari suatu organisasi”.

Konsep Dasar WEB

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi Sistem yaitu sebagai berikut:

Definisi WEB

Menurut Faishal Faruq dalam jurnalnya (2017). “Website atau dapat disingkat web, dapat didefinisikan sebagai sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa laman-laman yang berisi informasi baik dalam bentuk data digital berupa text, gambar,video, audio dan animasi lainnya yang disediakan melalui koneksi internet di dalam penggunaanya”.

Menurut Irma Kurnia Juliany (2018). “World Wide Web (WWW) atau sering disebut Web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi Web didistribusikan dengan pendekatan hyperlink yang memungkinkan seseorang memeperoleh informasi dengan meloncat dari satu halaman ke halaman lain”.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan mengenai definisi WEB “ WEB merupakan kependekan dari World Wide Web yang berupa sekumpulan laman yang berisi informasi dari berbagai bentuk seperti gambar, video, audio, text dan lainya, yang didistribusikan dengan pendekatan hyperlink yang tersedia melalui koneksi internet”.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi UML yaitu sebagai berikut:

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Faishal Faruq dalam jurnalnya (2017). “UML atau yang lebih dikenal juga sebagai (Unified Modeling Language) adalah salah standar bahasa yang saat ini banyak digunakan di berbagai dunia industri untuk mendefinisikan apa saja kebutuhan dari suatu sistem, membuat analisis yang tepat dan akurat dari suatu desain, serta secara jelas dapat menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. Metode UML saat ini tercatat sebagai salah satu permodelan yang paling banyak digunakan karena secara jelas dapat menggambarkan kebutuhan pengguna dan dapat dengan mudah untuk digunakan”.

Konsep Dasar Absensi

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi Absensi yaitu sebagai berikut:

Definisi Absensi

Menurut Al Husain dalam jurnalnya (2017). “Absensi berarti tidak hadir, namun bisa dikatakan pula absensi merupakan ketidakhadiran atau kehadiran suatu objek dalam hal ini adalah orang, dimana orang tersebut terlibat dalam suatu organisasi yang mengharuskan adanya pemberitahuan tentang keadaan atau kehadiran atau ketidakhadirannya dalam ruang lingkup organisasi tersebut”.

Konsep Dasar Siswa

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi Siswa yaitu sebagai berikut:

Definisi Siswa

Menurut Mendikbud, “Siswa atau Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, mereka yang secara khusu diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri.

Konsep Dasar SWOT

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi SWOT yaitu sebagai berikut:

Definisi SWOT

Menurut Maimunah dalam jurnalnya (2016).”SWOT adalah singkatan internal strength dan weaknes serta lingkungan external opportunities dan threats yang dihadapi oleh dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor external peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki”.

Konsep Dasar Elisitasi

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi Elisitasi yaitu sebagai berikut:

Definisi Elisitasi

Menurut Andi Prastomo (2014). “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Menurut Sommerville, Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Tahapan Elisitasi

Menurut Andi Prastomo (2014). Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

Konsep Dasar PHP

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi PHP yaitu sebagai berikut:

Definisi PHP

Menurut Gunawan Putrodjodjo dalam jurnalnya (2016) mengutip dari Rudyanto Arief (2011:43). “PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. PHP dirancang untuk membentuk halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web.

Menurut Ita Purnama Sari dalam jurnalnya (2014). “PHP merupakan kependekan dari (Personal Home Page) adalah server side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis dan aplikasi web”.

Konsep Dasar HTML

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi HTML yaitu sebagai berikut:

Definisi HTML

Menurut Syukri Ali dalam jurnalnya (2016) mengutip dari Budi Rahajoet (2011:286). “HTML adalah singkatan dari HyperText Markup Language. HTML merupakan file teks yang ditulis menggunakan aturan-aturan kode tertentu untuk kemudian disajikan ke user melalui suatu aplikasi web browser. Dapat disimpulkan bahwa HTML (HyperText Markup Language) ialah bahasa pemrograman untuk membuat desain body atau layout (tampilan) dari sebuah website. Bahasa pemrograman HTML inilah yang akan dieksekusi oleh browser dan ditampilkan dijendela browser”.

Konsep Dasar CSS (Cassading Style Sheet)

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi CSS (Cassading Style Sheet) yaitu sebagai berikut:

Definisi CSS (Cassading Style Sheet)

Menurut Ni Ketut Amylia Pramasari dalam jurnalnya (2017) mengutip dari Suyanto (2006).” CSS (Cascading Style Sheets) banyak digunakan untuk memperluas kemampuan HTML dalam memformat dokumen web atau untuk mempercantik tampilan bahkan untuk memposisikan dan layouting halaman web. Dengan mendefinisikan suatu style sekali saja maka style itu akan digunakan berulang kali”.

Konsep Dasar Sublime Text

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi Sublime Text yaitu sebagai berikut:

Definisi Sublime Text

Menurut Adi Tri Soelistio dalam jurnalnya (2015). “Sublime Text adalah editor teks yang dirancanguntuk mengolah potongan-potongan kode, plugin,dan markup. Tetapi Sublime Text juga dapat digunakan untuk menulis artikel dan mengetik dalam prosa normal. Keunggulan Sublime Text terletak pada kualitas dan kuantitas fitur-fiturnya seperti blok multitempat, kursor banyak, dan pengolahan split”.

Konsep Dasar XAMPP

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi XAMPP yaitu sebagai berikut:

Definisi XAMPP

Menurut Santoso dalam jurnalnya (2017).”Xampp merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis atau auto konfigurasi. XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Dengan menggunakan XAMPP tidak dibingungkan dengan penginstalan program-program lain, karena semua kebutuhan telah tersedia oleh XAMPP. Yang terdapat pada XAMPP di antaranya : Apache, MySQL, PHP, FilZilla FTP Server, PHPmyAdmin dll”.

Konsep Dasar MYSQL

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi MySQL yaitu sebagai berikut:

Definisi MYSQL

Menurut Nasril dalam jurnalnya (2016) mengutip dari Raharjo (2011:21) “MySQL merupakan RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat diakses oleh banyak user”.

Konsep Dasar Prototype

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi Prototype yaitu sebagai berikut:

Definisi Prototype

Menurut Nova Dwi Rusida dalam jurnalnya (2018) mengutip dari Al Bahra Bin Ladjamudin (2006:22). “Prototype adalah implementasi bagian dari produk software yang secara typical fungsinya dibatasi karena reabilitas rendah dan kurang ketegasan. Prototype sering dikembangkan secara cepat dalam bahasa tingkat tinggi atau bahasa prototype tertentu, tanpa memperhatikan kebenaran dan ketegapan dan sebagainya”.

Konsep Dasar Black Box

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai Definisi Black Box yaitu sebagai berikut:

Definisi Black Box

Menurut Ariyonza (2014). “Pengujian kotak hitam (black-box-testing) berkaitan dengan pengujian-pengujian yang dilakukan pada antarmuka perangkat lunak.Pengujian kotak hitam mengkaji beberapa aspek fundamental dari suatu sistem/perangkat lunak.Pengujian ini berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak, yang artinya teknik pengujian kotak hitam memungkinkan untuk membuat beberapa kumpulan kondisi masukan yang sepenuhnya akan melakukan semua kebutuhan fungsional untuk program”.

Literature Review

Dalam sebuah penelitian perlu dilakukan studi pustaka, sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian guna, mengidentifikasikan kesenjangan, menghindari pembuatan ulang karya ilmiah, mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui ruang lingkup penelitian terdahulu, agar dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan karya ilmiah yang lebih baik. Berikut beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian ini:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Mulyati, Rasyid Tarmizi, Angga Panugali dari STMIK Raharja, pada tahun 2018 yang berjudul “Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang”. Penelitian ini membahas tentang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, adalah lembaga pemerintahan non departemen yang bertugas menanggulangi bencana di wilayah Kota Tangerang yang berpedoman pada kebijakan Badan Nasional Penanggulan Bencana. Agar kinerja karyawan meningkat diperlukan inovasi di berbagai bidang. Salah satunya mengubah sistem absensi manual dengan sistem informasi absensi berbasis web agar kecurangan-kecurangan seperti pemalsuan tanda tangan dan pengisian jam kedatangan yang berbeda dapat diatasi. Sistem absensi berbasis web ini dirancang menggunakan software adobe dreamweaver CS6, visual paradigm for 6.4 enterprise edition, XAMPP. Setelah program jadi dilakukan pengujian dengan menggunakan black box. Data penelitian dikumpulkan dengan melakukan pengamatan, wawncara dengan pihak terkait, dan membaca buku dan literatur lainnya. Sistem absensi berbasis online ini lebih menghemat waktu dan memudahkan pihak terkait dalam mengelolah data sehingga informasi yang dihasilkan dapat lebih cepat, akurat, dan aman.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Martono, Eko Arjun Setyawan, dan Alda Dwi Pambudi dari STMIK Raharja, pada tahun 2017 yang berjudul “Implementasi Sistem Informasi Kehadiran Siswa Pada Smkn 2 Kabupaten Tangerang”. Penelitian ini membahas tentang kehadiran siswa dengan menggunakan sistem berbasis website di Lingkungan SMKN 2 Kabupaten Tangerang. Permasalahan sistem kehadiran siswa pada SMKN 2 Kabupaten Tangerang ini masih menggunakan sistem yang manual dengan jumlah siswa yang cukup banyak yaitu 2320 siswa. Penggunaan sistem kehadiran ini menyulitkan karena melibatkan banyak pihak, belum lagi memakan proses yang cukup panjang, Sehingga keakuratan data belum terjamin karena sering terjadi kecurangan dalam pelaksanaanya. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan juga studi pustaka. Menggunakan analisis SWOT untuk menemukan faktor-faktor kekurangan dan kelebihan sistem guna mengatasi kelemahan serta menambah kelebihan. Untuk mengetahui kebutuhan sistem, dilakukan analisis kebutuhan elisitasi dan menghasilkan 27 kebutuhan fungsional sistem dan 2 kebutuhan non-fungsional. Pembuatan model sistem dengan Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan rancangan sistem konseptual dan rancangan sistem detail. Dalam perancangan prototype, tampilan layar sistem dibuat berlevel seperti struktur menu yang terdiri dari menu login, rekam, proses, laporan, utility, dan logout. Dengan adanya sistem ini memudahkan para pengguna untuk mengoperasikan.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ihsan Mubarak dari STMIK Raharja, pada tahun 2015 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Absensi Guru Berbasis Web Dalam Penilaian Kinerja Guru Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang”. Penelitian ini membahas tentang sistem informasi pengolah data absensi guru. Sekolah Teknik Menengah Yuppentek berdiri pada 37 tahun lalu. lahirlah Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi (Yuppentek) yang memenuhi tugas mulia bagi kebutuhan pendidikan masyarakat Tangerang. Dalam bidang pendidikan absensi guru memegang peranan penting dalam setiap kegiatan belajar-mengajar. Disamping itu, absensi dapat juga menjadi tolak ukur tentang bagaimana kedisiplinan guru yang bersangkutan. Pendataan absensi guru merupakan salah satu faktor dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM/ Human Resources Management). Pada instansi ini terdapat suatu sistem absensi guru yang masih berjalan secara manual, dimana dalam penerapan sistem absensi ini terdapat beberapa hal yang menjadi masalah, yaitu diantaranya adalah keefektifan proses pengabsenan dan efisiensi penggunaan kertas, bentuk laporan absensi yang ada saat ini masih berupa tulisan tangan yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data, dan kemungkinan terjadinya data absensi yang hilang. Dengan alasan di atas maka penulis mencoba untuk memberikan alternatif pemecahan masalah dengan membuat suatu aplikasi sistem absensi yang akan mencatat data daftar kehadiran pegawai, waktu kedatangan, waktu pulang, yang akan dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi. pada penulisan,penulis menggunakan tahapan-tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan database MYSQL, hingga UML (Unified Modelling Language),Flowchart, dan diagram HIPO yang bertujuan untuk memudahkan pembuatan laporan bulanan absensi guru ke dalam sistem komputer. dengan tujuan untuk mengetahui data apa saja yang menjadi masukan dan keluaran pada sistem yang berjalan. Dengan adanya sistem informasi absensi ini diharapkan dapat meminimalkan kendala-kendala yang terjadi pada sistem sebelumnya dan membantu dalam penyelesaian laporan absensi.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Debrina Puspita Sari dari STMIK Raharja, pada tahun 2017 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru Dan Staff Menggunakan Barcode Scanner Pada SMA Nusantara 1 Tangerang”. Penelitian ini membahas tentang sistem informasi absensi guru dan staff. Sistem absensi guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang masih manual dan belum terkomputerisasi yaitu masih menggunakan kertas yang mengakibatkan lamanya pencarian data, terjadinya kehilangan data, dan manipulasi data. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memantau kedispilinan kinerja guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengumpulan data, metode analisis sistem, metode perancangan sistem, metode prototype, dan metode testing. Dalam merancang sistem absensi guru dan staff, peneliti menggunakan UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm, menggunakan software XAMPP dengan bahasa pemrograman PHP, serta database menggunakan MySQL. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang dan dapat mengatasi masalah yang terjadi pada sistem sebelumnya, sehingga tidak perlu lagi dilakukan secara manual.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Silna Osagi dari STMIK Raharja, pada tahun 2014 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Kepala Madrasah”. Penelitian ini membahas tentang sistem informasi absensi sebagai penunjang pengambilan keputusan. Pada erainformasi abad ini, teknologi informasi dan komunikasi atau ICT (Information and Communication Technology) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan global. Oleh karena itu, setiap intansipemerintah Negeri maupun Swasta termasuk Yayasan Pendidikan berlomba untukmengintegrasikan ICT guna membangun dan memberdayakan sumber daya manusia berbasis pengetahuan agar dapat bersaingdalam era global. Salah satunyaMadrasah Aliyah Attaqwa Kota Tangerang yang hingga saat ini dalam prosesabsensi masih menggunakan Semi Komputerisasi, dimana dalam penerapan sistemabsensi ini terdapat beberapa hal yang menjadi kendala, adapun kendala yangterjadi yaitu bentuk laporan yang ada saat ini masih di input dengan ms. Exceldan memungkinkan sering terjadikesalahan dan data absensi yang hilang, dan juga dalam laporan tahunan yangbelum efektif dan efisiensi absen pegawai untuk mendukung pengambilan keputusanKepala Madrasah karena masih menggunakan semi terkomputerisasi. Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan,mulai dari proses analisa, perencanaan,perancangan dengan menggunakan bahasa pemogramanPHP (Hypertext preprocessor) dan database MySQL, hingga tahapan analisamenggunakan metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode SDLC(System Development Life Cycle) pengimplementasian dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (Unified ModellingLanguange). Sehinggadiharapkan dengan adanya sistem yang baru tersebut dapat mengurangi terjadinya kesalahanpada laporan, danpengolahan data menjadi cepat sehingga pembuatan laporan tahunan tidak memakanwaktu yang lama dan laporan yang dihasilkan sesuai dengan data yang ada. Selain itu sistem ini dapat lebihefektif dan efisien dalam pengambilan keputusan Kepala Madrasah.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayatullah dari STMIK Raharja, pada tahun 2014 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Ketidakhadiran Siswa Pada SMPN II Pakuhaji Kabupaten Tangerang”. Penelitian ini membahas tentang sistem ketidakhadiran siswa. Dalam era yang terus berkembang, dunia pendidikan merupakan suatu sarana penunjang dalammeningkatkan kualitassumber daya manusia terutama dalam menghadapi tantangan dimasa yang akandatang. Haltersebut dapat ditunjang dengan peningkatan pengolahan informasi pada setiapaspek penunjang yang ada pada instansi pendidikan. Sedangkan sistempengolahan data yang dilakukan oleh guru piket dan bagian kesiswaan pada SMPNegeri 2 Pakuhaji masih dilakukan secara manual, belum menggunakan suatu sistemyangterkomputerisasi dalam mengolah data-data ketidakhadiran, sehingga dalampengkajian informasi data ketidakhadiran siswa dan pencatatannya tidak terjaminkeakuratannya juga kemudahan proses pembuatan laporannya. Maka penerapankomputerisasi pada sistem pencatatan laporan ketidakhadiran sangat diperlukan agar keakuratan data dan kecepatan penyajian dapat terjamin, untukitu kesiswaan SMP Negeri 2 Pakuhaji merasa perlu untuk meningkatkan mutu informasiyang dibutuhkan oleh kepala sekolah maupun guru bimbingan konseling.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Dendy Witarahman dari STMIK Raharja, pada tahun 2014 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru Berbasis Web Pada SMPN I Pakuhaji”. Penelitian ini membahas tentang sistem absensi guru berbasis web. Di era perkembangan teknologi informasi pada saat ini, pemanfaatan komputer di sekolah sangatlah penting untuk menunjang kebutuhan-kebutuhan informasi di sekolah. Penggunaan komputer merupakan hal yang wajib, karena dengan adanya sistem yang terkomputerisasi segala proses mulai dari pengolahan data hingga proses penting lainya dapat tersusun dengan rapih sehingga dapat mempermudah penyimpanan dan pencarian data. Masalah yang dihadapi pada sistem SMP Negeri 1 Pakuhaji adalah kurangnya sistem informasi yang akurat, cepat dan tepat seperti pada SMP Negeri 1 Pakuhaji walaupun sistem absensi yang ada pada SMP Negeri 1 Pakuhaji masih menggunakan buku absen namun masih belum akurat, sehingga didalam menghasilkan laporan yang akurat dan tepat relatif lama. Metodologi yang berjalan melalui UML (Unified Modelling Language), melakukan elisitasi serta hasil akhir yang dicapai dari laporna yaitu terbentuknya suat prosedur sistem dengan menggunakan program UML untuk menggambarkan analisa sistem berjalan dan analisa sistem yang diusulkan. Berdasarkan lata belakang diatas maka peneliti melakukan penelitian tentang “Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru Berbasis Web Pada SMPN I Pakuhaji”.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Joko Supriyono dari STMIK Raharja, pada tahun 2013 yang berbentuk skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Karyawan Menggunakan Konsep Data Mining Pada PT. Kalila Indonesia”. Penelitian ini membahas tentang sistem absensi karyawan. Sejalan dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalamiperkembangan yang cukup pesat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologiyang serba canggih dan modern, komputer adalah salah satu sarana yang sangatpenting perananya untuk membantu manusia dalam mengatasi berbagai masalahpekerjaan di dalam perusahaan, instansi atau organisasi. Sistem absensi karyawanyang sedang berjalan pada PT. Kalila Indonesia belum terkomputerisasi masih menggunakankartu mesin amano, pemakaian komputer terbatasdan hanya menggunakan buku absensi untuk proses absensi. Pengolahan data yangdilakukan dengan menggunakan cara seperti menggunakan buku absensi banyakditemukan kekurangan-kekurangan seperti halnya hilangnya arsip data karyawan,kesalahan menginput data, kesalahan penulisan, dan lamanya waktu yangdibutuhkan. Sehingga mengakibatkan data yang dihasilkan belum akurat. Untuk mencegahterjadinya kesalahan data karyawan yang akan dimasukan ke dalam sistem,dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk mengatasi permasalahan sistem penulismengusulkan adanya aplikasi Sistem Informasi Absensi Karyawan dengan menggunakan metode waterfall dengan 5 tahapan diantaranyaAnalisa , Desain, coding & testing , Penerapan danpemeliharaan, penulis juga mengusulkan Sistem Informasi Absensi karyawan dengan menggunakan konsep data mining, diharapkan sistem usulan dapat mengatasipermasalahan sistem berjalan diantaranya, lebih efisien dalam waktu proses, lebihefektif dalam pemakaian data, dan ketepatan dalam pembuatan laporan.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Unanti A. Patel dan Dr. Swaminarayan Prima R pada tahun 2014 yang berjudul “Development of a Student Attendance Management System Using RFID and Face Recognition: A Review”. Whole world and administrators of Educational institutions’ in our country are concerned about regularity of student attendance. Student’s overall academic performance is affected by the student’s present in his institute. Mainly there are two conventional methods for attendance taking and they are by calling student nams or by taking student sign on paper. They both were more time consuming and inefficient. Hence, there is a requirement of computer-based student attendance management system which will assist the faculty for maintaining attendance of presence. The paper reviews various computerized attendance management system. In this paper basic problem of student attendance management is defined which is traditionally taken manually by faculty. One alternative to make student attendance system automatic is provided by Computer Vision. In this paper we review the various computerized system which is being developed by using different techniques. Based on this review a new approach for student attendance recording and management is proposed to be used for various colleges or academic institutes.
  10. Dari penjelasan hasil penelitian di atas dapat diartikan sebagai berikut: “Seluruh dunia dan administrator lembaga Pendidikan 'di negara kita khawatir dengan keteraturan kehadiran siswa. Prestasi akademik keseluruhan siswa dipengaruhi oleh kehadiran siswa di institutnya. Terutama ada dua metode konvensional untuk absensi dan mereka dengan menghubungi nama siswa atau dengan mengambil tanda siswa di atas kertas. Mereka berdua lebih banyak memakan waktu dan tidak efisien. Oleh karena itu, ada persyaratan sistem manajemen kehadiran siswa berbasis komputer yang akan membantu fakultas untuk menjaga kehadiran kehadiran. Makalah ini mengulas berbagai sistem manajemen kehadiran komputer. Dalam makalah ini masalah dasar manajemen absensi siswa didefinisikan yang secara tradisional diambil secara manual oleh fakultas. Salah satu alternatif untuk membuat sistem absensi siswa otomatis disediakan oleh Computer Vision. Dalam tulisan ini kami mengulas berbagai sistem komputerisasi yang sedang dikembangkan dengan menggunakan teknik yang berbeda. Berdasarkan tinjauan ini, sebuah pendekatan baru untuk perekaman dan manajemen kehadiran siswa diusulkan untuk digunakan di berbagai perguruan tinggi atau lembaga akademis”.

  11. Penelitian yang dilakukan oleh K. Lakhsmi Sudha, Shirish Sinde, Titus Thomas dan Aris Abdugani pada tahun 2015 yang berjudul “Barcode Base Attendace System”. “Student attendance play significant role in order to justify academic outcome of a student and college as overall. Unfortunately, there is no automated attendance record keeping application available in colleges. There is a need for a tool to systematically keep the students attendance record due to increasing number of college students The project that we are going to make is to help the teachers in our college to avoid maintaining the registry book. This project uses a barcode scanner. B.B.S.A.S uses Barcode scanner to take the attendance of students entering the lab. Each student’s ID card will have a barcode at the back side of it. This barcode contains unique data of the student such as roll number, branch and year. Etc. Student will scan their barcode at the end so that the student can’t cheat. The display screen will show the attendance of the particular student after scanning his/her barcode. Teachers and administrator will only have access to the system with their respective login ID’s and passwords”.
  12. Dari penjelasan hasil penelitian di atas dapat diartikan sebagai berikut: “Kehadiran siswa memainkan peran penting dalam rangka membenarkan hasil akademik siswa dan perguruan tinggi secara keseluruhan. Sayangnya, tidak ada aplikasi pencatatan kehadiran otomatis yang tersedia di perguruan tinggi. Ada kebutuhan untuk alat untuk secara sistematis menyimpan catatan kehadiran siswa karena meningkatnya jumlah mahasiswa. Proyek yang akan kita buat adalah untuk membantu para guru di perguruan tinggi kita untuk menghindari pemeliharaan buku catatan. Proyek ini menggunakan pemindai kode batang. B.B.S.A.S menggunakan pemindai Barcode untuk mengambil kehadiran siswa yang memasuki lab. Setiap kartu ID siswa akan memiliki kode batang di sisi belakangnya. Barcode ini berisi data unik siswa seperti nomor gulungan, cabang dan tahun. Dll. Siswa akan memindai barcode mereka di bagian akhir sehingga siswa tidak dapat menipu. Layar tampilan akan menunjukkan kehadiran siswa tertentu setelah memindai barcode-nya. Pengajar dan administrator hanya akan memiliki akses ke sistem dengan ID masuk dan kata sandinya masing-masing”.

    Berdasarkan pada beberapa kajian literature yang dipaparkan di atas, menjelaskan bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya, dan kajian literature di atas dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian ini, agar hasil dari penelitian ini dapat lebih baik dari penelitian-penelitian terdahulu sebelumnya.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat PT. Sintech Berkah Abadi

    PT. Sintech Berkah Abadi, Jl. HR. Rasuna Said No. 76 RT. 005/001 Pakojan, Pinang, Tangerang – Banten. Perusahaan baru berdiri pada tahun 2015 dengan nama perusahaan adalah PT. Sintech Berkah Abadi. PT. Sintech Berkah Abadi adalah salah satu dari penyedia solusi perangkat lunak di pasar global, memberikan solusi bisnis dan berteknologi tinggi berbasis layanan untuk para pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. PT. Sintech Berkah Abadi memiliki tim yang kuat dengan ukuran pelaksanaan proyek besar dan mengerahkan seluruh kemampuanya untuk memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi kepada pelanggan. Salah satu kunci keberhasilan kami adalah adaptasi kami terhadap berbagai macam dan aneka kebutuhan akan sistem informasi komputer sehingga menghasilkan Manajemen Kualitas, Manajemen Proyek, kebutuhan Infrastruktur, dan lainnya dengan sempurna untuk memberikan kepuasan kepada para pelanggan kami. Memegang portfolio yang terdiri dari produk, proyek dan layanan konsultasi, kami membuat produk inovatif dan menawarkan solusi terkini untuk permintaan pasar yang dinamis dan lingkungan digital yang dinamis.

    Profile PT. Sintech Berkah Abadi

    1. Data Administrasi Perusahaan

      Nama : PT sintech Berkah Abadi

      Status Perusahaan : Pusat

      Alamat : Jl. HR. Rasuna Said Kelurahan Pakojan

      RT.005/01 No. 76 Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten, 15142

      No. Telepon : 081383451482

    Visi dan Misi Perusahaan

    1. Visi

      Visi PT. Sintech Berkah Abadi adalah “IT makes easier your works” Menghasilkan produk dan jasa Teknologi Informasi yang memudahkan pekerjaan dan aktivitas Anda.

    2. Misi

      Misi PT. Sintech Berkah Abadi adalah sebagai berikut :

      1. Meningkatkan kualitas SDM dalam pemanfaatan Teknologi Informasi.
      2. Mengembangkan produk Teknologi Informasi yang berkualitas dan kompetitif.
      3. Menyajikan solusi yang tepat dan cermat dalam mengatasi permasalahan konsumen di bidang Teknologi Informasi.
      4. Membantu memenuhi kebutuhan masyarakat (user / konsumen) dalam pembuatan dan pengembangan aplikasi bidang Teknologi Informasi.
      5. Menciptakan komitmen dan kepercayaan masyarakat (user / konsumen) secara konsisten dan berkesinambungan.

    Struktur Organisasi PT. SIntech Berkah Abadi

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Selain itu juga untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Struktur organisasi manajemen PT Sintech Berkah Abadi adalah sebagai berikut :

    Gambar 3.1. Struktur Organisasi

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Pada PT. Sintech Berkah Abadi terdapat bagian-bagian yang memiliki tugas dan wewenang dalam menyelesaikan semua pekerjaan. Adapun tugas dan wewenangnya sebagai berikut :

    1. Komisaris

      Tugas dan Wewenang :

      1. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha pada perusahaan dagang tersebut.
      2. Memberikan nasihat kepada direktur dalam melaksanakan pengurusan perusahaan.
      3. Melakukan pelaksanaan dari setiap kebijaksanaan yang telah digariskan atau dikeluarkan.
      4. Dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu.
      5. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh direktur.
    2. Direktur

      Tugas dan Wewenang :

      1. Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan panjang.
      2. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada rapat umum pemegang saham.
      3. Menetapkan pencapaian tujuan untuk jangka panjang.
      4. Menunjuk, menangkat dan memberhentikan kepala bagian.
      5. Menandatangani permintaan pengeluaran kas yang jumlahnya besar dan sifatnya penting.
      6. Mengawasi serta mengurus kekayaan perusahaan.
      7. Berwenang untuk menegur bawahan apabila melanggar tata tertib perusahaan.
    3. Manager Marketing

      Tugas dan Wewenang :

      1. Menentukan strategi pemasaran yang efektif.
      2. Menjalin hubungan dengan pelanggan khususnya dan menerima komplain pelanggan.
      3. Menjalin hubungan, dan kerja sama yang baik didalam internal perusahaan baik bagian marketing maupun dengan bagian lain.
      4. Menciptakan kenyamanan dalam bekerja di bagian marketing.
      5. Berwenang untuk melakukan koordinasi dengan bagian lain sehubungan dengan pelaksanaan fungsi kerja di bagian marketing.
      6. Berwenang melakukan langkah-langkah tindak lanjut dan penyelesaian terhadap keluhan dari pelanggan.
      7. Berwenang untuk menegur bawahan apabila melanggar tata tertib perusahaan.
    4. Manager Finance

      Tugas dan Wewenang :

      1. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan akuntasi manajemen, keuangan, sistem informasi keuangan.
      2. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba / rugi, laporan arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannta (bulanan, triwulan maupun akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi direksi.
      3. Mengevaluasi kajian kelayakan investasi dalam surat-surat berharga, akuisisi, merger dan privatisasi.
      4. Mengusulkan sistem dan prosedur akuntasi dan keuangan yang memadai untuk pengembangan sistem informasi & keuangan dan bentuk-bentuk pelaporan.
      5. Melakukan perubahan nomer rekening.
      6. Menerima atau menolak permintaan pembayaran dari unit kerja.
      7. Melakukan perubahan bentuk laporan keuangan.
      8. Menyusun dan merevisi sasaran mutu dan prosedur mutu unit kerja.
      9. Berwenang untuk menegur bawahan apabila melangar tata tertib perusahaan.
    5. Manager Training

      Tugas dan Wewenang :

      1. Mengukur kebutuhan training yang relevan untuk karayawan baik untuk level individu atau level organisasi, berkonsultasi dengan kepala-kepala tiap departemen, termasuk metoda-metoda penilaian dan sistem pengukuran diperlukan.
      2. Selalu mengetahui informasi terkini tentang keterampilan- keterampilan dan level kualifikasi yang relevan yang diperlukan oleh karyawan untuk tetap mempunyai kinerja yang efektif dan menginformasikan ke setiap orang setiap tentang persyaratan dan informasi yang terkait dengan hal tersebut ke organisasi secara tepat.
      3. Mendesain program training dan kursus-kursus dan kurikulum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelatihan atau mengatur terlaksanakan kegiatan ini dengan melibatkan penyedia jasa dari luar perusahaan.
      4. Mengidentifikasi, memilih dan mengatur lembaga pelatihan dan akreditasi eksternal, para agensi seta penyedia-penyedia jasa training untuk melaksanakan training yang diperlukan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
      5. Mengorganisir tempat pelaksanaan pelatihan, logistik, pengangkutan, pemondokan seperti yang diperlukan untuk mencapai pengadaan dan pelaksanaan pelatihan secara efisien.
      6. Merencanakan dan melaksanakan kursus latihan secara pribadi sebagai supplement (tambahan) dari training yang disediakan secara external maupun internal oleh pihak lain.
    6. Manager Software

      Tugas dan Wewenang :

      1. Bekerja dalam meneliti sebuah masalah.
      2. Merencanakan solusi terhadap masalah yang ada.
      3. Merekomendasikan software dan sistem yang dibutuhkan.
      4. Mengkoordinir pengembangan untuk memenuhi kebutuhan bisnis atau kebutuhan lainnya.
      5. Merencanakan aliran sistem dari bawah keatas.
      6. Berinteraksi dengan pelanggan untuk belajar dan mendokumentasikan yang nantinya akan digunakan untuk membuat Business Requirement Document.
      7. Menuliskan kebutuhan teknis dari fase kritis.
      8. Berinteraksi dengan designer untuk memahami keterbatasan perangkat lunak.
      9. Membantu programmer selama pengembangan sistem, seperti menyediakan use case, flowchart, atau bahkan design database.
      10. Melakukan pengujian sistem.
    7. Manager Hardware

      Tugas dan Wewenang :

      1. Mensupervisi maintenance jaringan network perusahaan beserta hardware pendukungnya.
    8. Manager Perencanaan

      Tugas dan Wewenang :

      1. Membuat perencanaan untuk setiap kegiatan rutin perusahaan.
    9. Manager HRD

      Tugas dan Wewenang :

      1. Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja perusahaan yang hanya mempekerjakan karyawan yang berbakat.
      2. Menjadi penghubung antara manajemen dengan karyawannya.
      3. Melakukan pelayanan karyawan.
      4. Memberi masukan pada manajer mengenai kebijakan perusahaan, seperti kesempatan yang sama pada karyawan atau apabila terjadi pelecehan seksual.
      5. Mengkordinir dan mengawasi pekerjaan para pegawai khusus dan staf pendukung.
      6. Mengawasi proses perekrutan, wawancara kerja, seleksi, dan penempatan karyawan baru.
      7. Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi pertikaian dan mengarahkan prosedur kedisiplinan.
    10. Staff Administrasi

      Tugas dan Wewenang :

      1. Melaksanakan aktifitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan dan jabatan.
      2. Melaksanakan kegiatan surat-menyurat, dokumentasi dan pengarsipan, untuk memastikan dukungan administrasi bagi kelancaran kegiatan seluruh karyawan.
      3. Membuat rencana dan mengevaluasi kerja harian dan bulanan untuk memastikan tercapainya kualitas target kerja yang dipersyaratkan dan sebagai bahan informasi kepada atasan.

    Rancangan Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Klien mengirim keluhan menggunakan sistem email kepada Technical Support.
    2. Technical Support menerima email keluhan dari klien.
    3. Technical Support mengirim email routing keluhan klien kepada manager divisi IT.
    4. Manager divisi IT menerima email routing dari Technical Support.
    5. Manager divisi IT menyetujui keluhan klien dari Technical Support.
    6. Tim divisi IT mengerjakan keluhan dari klien.
    7. Manager divisi IT mengkonfirmasi hasil pekerjaan keluhan klien melalui telepon kepada Technical Support.
    8. Technical Support menghubungi klien melalui telepon bahwa keluhan sudah dikerjakan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

    Untuk menganalisa tata laksana sistem yang berjalan pada penelitian ini digunakan program Aplikasi Visual Paradigm for UML Enterprise Edition untuk menggambarkan Use case diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram.

    1. Use Case Diagram

      Berikut ini gambaran use case sistem penanganan keluhan pada PT. Sintech Berkah Abadi :

      Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

      Berdasarkan gambar use case diagram di atas terdapat :

      1. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan, yaitu sistem penanganan keluhan.
      2. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu : Klien, Technical Support, Divisi IT.
      3. 3 use case yang bisa dilakukan oleh actor, diantaranya : mengirim keluhan, menampung keluhan, mengerjakan keluhan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

    1. Activity Diagram

      Berikut ini gambaran activity diagram sistem penanganan keluhan pada PT. Sintech Berkah Abadi :

      Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

      Berdasarkan gambar Activity Diagram diatas terdiri dari :

      1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
      2. 3 Vertical swimeline yaitu Klien, technical support, dan Divisi IT.
      3. 10 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor, diantaranya : mengirim keluhan, mengkonfirmasi keluhan, mengerjakan keluhan.
      4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

    1. Sequence Diagram

      Berikut ini gambaran sequence diagram sistem penanganan keluhan pada PT. Sintech Berkah Abadi :

      Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

      Berdasarkan gambar Sequence diagram diatas terdapat :

      1. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu : klien, technical support, dan Divisi IT.
      2. 12 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya : 1. Membuat keluhan, 2. Mengirim keluhan, 3. Menerima keluhan, 4. Mengirim email routing, 5. Menerima email routing, 6. Menganalisa email routing, 7. Menyetujui keluhan, 8. Mengerjakan keluhan, 9. Mengkonfirmasi hasil pekerjaan, 10. Menerima konfirmasi, 11. Meneruskan hasil konfirmasi, 12. Menerima konfirmasi.
      3. 3 lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya : Email, keluhan dan telepon.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Pengembangan Sistem

    1. Analisa SDLC (System Development Life Cycle)

      Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) salah satunya adalah model waterfall. Model waterfall (waterfall model) dapat digunakan untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat generik, yaitu artinya sistem dapat diidentifikasi semua kebutuhannya dari awal dengan spesifikasi yang umum. Karakteristik model ini, memiliki tujuan untuk membangun sebuah sistem dari awal yang mengumpulkan kebutuhan sistem yang akan dibangun sesuai dengan topik penelitian yang dipilih sampai dengan produk tersebut diuji.

      Model pengembangan waterfall ini bersifat linear dari tahap awal pengembangan sistem yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan sistem yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke tahap sebelumnya.

      Dalam pembuatan sistem help desk untuk penanganan keluhan klien dengan metode pengembangan waterfall memiliki beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :

      1. Perencanaan sistem.
      2. Analisis sistem.
      3. Perancangan sistem.
      4. Pengujian sistem.
      5. Implementasi sistem.
      6. Pemeliharaan sistem.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    1. Spesifikasi perangkat keras/hardware
      1. Processor : Intel Core i3
      2. Monitor : Dell
      3. Mouse : Logitech
      4. Keyboard : Logitech
      5. RAM : 2GB
      6. Harddisk : 500GB
      7. Printer : Epson L360
    2. Spesifikasi perangkat lunak/software
      1. Windows 10
      2. Google Chrome
      3. Email

    Masalah Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan yang Dihadapi

      Dalam melakukan penanganan keluhan klien pada PT. Sintech Berkah Abadi masih menggunakan sistem semi komputerisasi/email atau belum menggunakan sistem terkomputerisasi yang khusus untuk penanganan keluhan dari klien, sehingga tidak terstruktur dan masih belum efektif dan efisien dalam penanganan keluhan klien. Peneliti ingin mencoba untuk menganalisa dan menguraikan hambatan serta masalah yang ada pada sistem yang berjalan saat ini. Hambatan dan masalah yang utama adalah cara penanganan keluhan klien yang rumit atau tidak terstruktur, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

      1. Menggunakan sistem email yang akan sulit mengontrol keluhan-keluhan yang masuk.
      2. Tidak ada laporan keluhan klien sehingga sulit memantau kinerja Technical Support.
      3. Dapat mengganggu komunikasi bila terjadi gangguan teknis pada Mail Server.
    2. Alternatif Pemecahan Masalah

      Untuk mengatasi permasalahan yang telah disebutkan diatas, peneliti mengajukan suatu cara untuk meminimalkan permasalahan dalam proses penanganan keluhan klien agar lebih baik dari sebelumnya yaitu dengan menggunakan perkembangan teknologi saat ini dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

      1. Efektifitas dalam mempermudah proses pengaduan dan penanganan keluhan agar lebih terstruktur lagi.
      2. Proses yang mudah dalam penanganan keluhan klien sehingga technical support dapat mudah melakukan rekapan keluhan.
      3. Mengurangi dan meminimalisasikan gangguan-gangguan pada sistem penanganan keluhan.

    User Requirements

    Pada user requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft elisitasi. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan atau berdasarkan pada observasi dan wawancara.

    1. Elisitasi Tahap I

      Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun kedalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

      Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    2. Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.

      Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

      Keterangan :

      M = Mandatory (Penting)

      D = Desirable (Tidak Terlalu Penting)

      I = Inessential (Tidak Mutlak Ada)

    3. Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut :

      1. T (Technical), maksudnya adalah bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. O (Operational), maksudnya adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. E (Economic), maksudnya adalah berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, diantaranya :

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

        Elisitasi tahap III ini berisikan 33 (tiga puluh tiga) kebutuhan functional dan 6 (enam) kebutuhan non functional yang dapat dilihat pada Tabel 3.3 dari hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI sebagai berikut :

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

      T = Technical (Teknis)

      H = High (Tinggi)

      O = Operational (Operasional)

      M = Middle (Tengah atau Sedang)

      E = Economic (Ekonomis)

      L = Low (Rendah)

    4. Final Draft Elisitasi

      Final draft elisitasi merupakan bentuk dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut diagram final draft elisitasi :

      Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM USULAN

      Prosedur Sistem Usulan

      1. Usulan Prosedur yang Berjalan

        Setelah mengadakan penelitian dan menganalisa sistem yang ada pada PT Bumitangerang mesindotama, maka selanjutnya akan dibuatkan sistem usulan seperti apa yang akan dibuat yang dapat memberikan efektivitas dan efisiensi. Terdapat beberapa usulan dari prosedur sistem yang baru, mengacu pada kekurangan sistem sebelumnya.

        Usulan atau rancangan yang akan diajukan dalam penulisan laporan skripsi ini adalah merancang dan membuat sebuah sistem kehadiran siswa berbasis web, yang mana dapat mempermudah dalam hal pelaksanaan dan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya masih menggunakan sistem yang belum terkomputerisasi, dalam sistem yang baru akan dapat menambahkan data proyek baru, menghapus ataupun mengedit data, administrator sistem nantinya juga dapat membuat rincian bahan/barang apa saja yang digunakan dalam sebuah proyek dan juga dapat membuat uraian kegiatan yang dilakukan pada sebuah proyek agar penggunaan dana dapat lebih terlihat dan transparan.

      Diagram Rancangan Sistem Usulan

      Untuk menganalisa sistem yang hendak diusulkan, maka dibuatkan kedalam diagram untuk menunjukan rancangan dari sistem yang diusulkan, dan digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 untuk membuat gambaran dari sistem yang diusulkan kedalam bentuk diagram yang diantaranya adalah : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

      1. Use Case Diagram Sistem Usulan

        Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan Terdapat :

        1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh usulan.
        2. 4 (satu) aktor, yaitu Admin,Manajemen,Staff IT, dan Pimpinan
        3. 9 (enam) use case yang dilakukan aktor tersebut diantaranya: Admin melakukan login, masuk ke menu utama, masuk ke menu proyek, masuk ke menu rincian, masuk ke menu uraian kegiatan, masuk ke menu laporan, dan User melakukan log out.
        4. 2 (empat) include.
        5. 4 (enam) extend.
      2. Activity Diagram Admin Sistem Usulan

        Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Usulan terdapat:

        1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
        2. 24 (dua puluh empat) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
        3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.
        4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
      3. Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan

        Gambar 4.3 Activity Diagram Manajemen Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram Manajemen Sistem Usulan terdapat:

        1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
        2. 8 (delapan) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
        3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
        4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
      4. Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan

        Gambar 4.4 Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Staff IT Sistem Usulan terdapat:

        1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
        2. 19 (sembilan belas) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
        3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
        4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
      5. Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan

        Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan Sistem Usulan terdapat:

        1. 1 (satu) initial node, yang mengawali objek.
        2. 6 (enam) action node, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
        3. 2 (dua) decision node, yaitu menjelaskan dua kemungkinan proses.
        4. 1 (satu) final node, yang mengakhiri objek.
      6. Sequence Diagram Admin Sistem Usulan

        Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Usulan:

        1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
        2. 9 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
        3. 7 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
      7. Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan

        Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajemen Sistem Usulan terdapat:

        1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
        2. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
        3. 6 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
      8. Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan

        Gambar 4.8 Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram Staff IT Sistem Usulan terdapat:

        1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
        2. 8 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
        3. 6 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.
      9. Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan

        Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan


        Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram Pimpinan Sistem Usulan terdapat:

        1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, Admin dan Manajemen
        2. 7 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi dari aktifitas yang sedang terjadi atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor.
        3. 5 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.

      Rancangan Basis Data

      Rancangan basis data adalah sebuah penggambaran basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan, berikut adalah rancangan basis data dalam bentuk class diagram.

      1. Class Diagram Sistem Usulan

        Gambar 4.10 Class Diagram Sistem Usulan


        Berdasarkan gambar Class diagram sistem usulan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

        1. 4 (empat) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya tbl_proyek, tbl_rincian, tbl_uraian, tbl_laporan.
        2. 2 (dua) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.
      2. Spesifikasi Basis Data

        Setelah pada sub bab sebelumnya dipaparkan tentang basis data yang digunakan pada sistem yang diusulkan, maka selanjutnya akan dipaparkan mengenai detail dari rancangan basis data yang digunakan secara lebih rinci.

        1. Nama Field : tbl_proyek
          Isi : id_proyek, judul, pengerjaan, total_biaya, status, tanggal<bt/>Media : Harddisk
          Panjang Record : 77 Karakter
          Primary Key : id_proyek

          Tabel 4.1 Struktur tbl_proyek

        2. Nama Field : tbl_rincian
          Isi : id_rincian, id_proyek, bahan, satuan, jumlah, harga, total_harga
          Media : Harddisk
          Panjang Record : 112 Karakter
          Primary Key : id_rincian

          Tabel 4.2 Struktur tbl_rincian

        3. Nama Field : tbl_uraian
          Isi : id_uraian, id_proyek, tanggal, kegiatan, nama_file
          Media : Harddisk
          Panjang Record : 152 Karakter
          id_uraian

          Tabel 4.3 Struktur tbl_uraian

        4. Nama Field : tbl_user
          Isi : id_user, username, password, level
          Media : Harddisk
          Panjang Record : 60 Karakter
          Primary Key : id_user

          Tabel 4.4 Struktur tbl_user

      Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

      Tabel 4.5 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

      Rancangan Prototype

      1. Tampilan Prototype Halaman Utama Sistem

        Tampilan prototype halaman utama ini berisi tampilan tentang informasi umum PT. Bumitangerang Mesindotama atau BTCOCOA, tampilan ini adalah tampilan awal sebelum seseorang dapat login.

        Gambar 4.11 Prototype Halaman Utama Sistem

      2. Tampilan Prototype Login Sistem

        Tampilan prototype login berisi textbox username dan password yang digunakan user untuk masuk kedalam sistem.

        Gambar 4.12 Prototype Login Sistem

      3. Tampilan Prototype Menu Home

        Tampilan prototype menu home berisi tampilan saat user telah melakukan login

        Gambar 4.13 Prototype Menu Home

      4. Tampilan Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

        Tampilan prototype ini berisi tampilan untuk input data proyek dan juga hasil data proyek yang telah diinput.

        Gambar 4.14 Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

      5. Tampilan Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

        Tampilan prototype menu rincian ini berisi tampilan untuk input data rincian berdasarkan data proyek dan juga hasil dari tampilan yang telah diinputkan.

        Gambar 4.15 Prototype Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

      6. Tampilan Prototype Menu Uraian Kegiatan

        Tampilan prototype menu uraian kegiatan ini berisi tampilan input untuk kegiatan yang dilakukan saat proyek sedang berjalan dan juga menampilkan hasil dari input kegiatan.

        Gambar 4.16 Prototype Menu Uraian Kegiatan

      7. Tampilan Prototype Menu Laporan

        Tampilan menu laporan berisikan laporan dari proyek yang ada.

        Gambar 4.17 Prototype Menu Laporan

      8. Tampilan Prototype Menu Logout

        Tampilan menu logout dilakukan apabila user ingin keluar dari sistem dan sistem akan menampilkan pemberitahuan apakah user yakin untuk keluar dari sistem.

        Gambar 4.18 Prototype Menu Logout

      Rancangan Tampilan Sistem yang Diusulkan

      1. Tampilan Halaman Utama Sistem

        Gambar 4.19 Tampilan Halaman Utama Sistem

      2. Tampilan Login Sistem

        Gambar 4.20 Tampilan Login Sistem

      3. Tampilan Menu Home

        Gambar 4.21 Tampilan Menu Home

      4. Tampilan Menu Master

        Gambar 4.22 Tampilan Menu Master

      5. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

        Gambar 4.23 Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Proyek

      6. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Rincian

        Gambar 4.24 Tampilan Menu Rincian

      7. Tampilan Menu Rencana Anggaran Biaya - Kegiatan

        Gambar 4.25 Tampilan Menu Uraian Kegiatan

      8. Tampilan Menu Laporan

        Gambar 4.26 Tampilan Menu Laporan

      9. Tampilan Menu Logout

        Gambar 4.27 Tampilan Menu Logout

      Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

      1. Spesifikasi Perangkat Keras yang Digunakan
        Perangkat keras yang digunakan untuk membuat sistem informasi kehadiran siswa ini antara lain sebagai berikut :
        1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-3220 CPU @ 3.30GHz (4 CPUs)
        2. Motherboard : Gigabyte Technology Co., Ltd.
        3. Monitor : Samsung LCD S19C150F
        4. Mouse : USB Logitech B100
        5. Keyboard : USB Logitech K120
        6. RAM : 2GB
        7. Harddisk : 500 GB
        8. Printer : Epson L360
      2. Spesifikasi Perangkat Lunak yang Digunakan
        1. Windows 10
        2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise
        3. All in one package : XAMPP
        4. Database server : MySQL
        5. Web server : Apache
        6. Microsoft Office 2010
        7. Code editor : Sublime Text
        8. Web Browser : Google Chrome, Firefox, Microsoft Edge
      3. Dalam rancangan sistem rencana anggaran biaya ini, peneliti merancang beberapa user yang berhak untuk mengakses sistem ini diantaranya adalah :
        1. Admin
        2. Manajemen
        3. Staff IT
        4. Pimpinan

      Pengujian Sistem yang Diusulkan

      Pengujian adalah tahap lanjutan setelah menganalisa, dan merancang sistem, dalam hal ini digunakan metode black box testing untuk pengujian terhadap sistem. Tujuam dari pengujian ini tentunya untuk meminimalisir error ataupun bug yang nantinya akan terdapat pada sistem, namun black box sistem adalah pengujian guna menguji fungsionalitas sistem :

      Implementasi

      1. Time Schedule

        Dalam penulisan dan perancangan sistem ini dibuat batasan waktu untuk memaksimalkan penelitian ini.

        Tabel 4.6 Time Schedule

        Berdasarkan tabel 4.6 Time Schedule Implementasi yang dilakukan pada PT. Bumitangerang Mesindotama maka terdapat :

        1. Pembuatan Proposal

          Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan

        2. Pengumpulan data

          Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah selama waktu yang ditentukan guna penulisan laporan maupun perancangan sistem selama waktu yang ditentukan.

        3. Analisa Sistem

          Melakukan pengkajian ataupun analisa terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dari hasil wawancara kepada stakeholder selama waktu yang ditentukan.

        4. Perancangan Sistem

          Penerapan dari hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Pada tahap ini merupakan kegiatan mendesain dan merancang program sesuai dengan kebutuhan user, perancangan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

        5. Pembuatan sistem

          Setelah dilakukan perancangan maka dilakukan proses pembuatan program dengan menulis kode program sesuai dengan yang dibutuhkan, pembuatan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

        6. Testing Sistem

          Pada tahap ini dilakukan testing atau pengujian terhadap program yang telah dibuat guna mengetaui kesalahan yang ada pada program. Pengujian program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

        7. Evaluasi Sistem

          Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing atau pengujian terhadap program dilakukan, kegiatan ini dilakukan guna merancang kembali beberapa fungsi yang eror saat testing dilaksanakan agar dapat diperbaiki sebelum diimplementasikan nantinya di PT. Bumitangerang Mesindotama, waktu evaluasi berlangsung selama waktu yang telah ditentukan.

        8. Perbaikan Sistem

          Setelah melakukan pengujian dan evaluasi terhadap program beberapa error yang terdapat pada program diperbaiki selama waktu yang ditentukan.

        9. Uji coba implementasi sistem

          Setelah semua fungsi berjalan dengan baik serta program di anggap layak, maka langkah selanjutnya dilakukan uji coba implementasi program pada PT. Bumitangerang Mesindotama, uji coba implementasi program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

        10. Dokumentasi

          Hasil dari seluruh proses pembuatan program dibuatkan dokumentasi kedalam bentuk laporan untuk memudahkan dalam pengembangan program diwaktu yang akan datang.

        11. Final presentasi

          Setelah semua proses dilakukan selanjutnya melakukan presentasi final kepada stakeholder dan dosen pembimbing.

      2. Estimasi Biaya

        Estimasi biaya digunakan untuk memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam penelitian ini mulai dari awal mula hingga penyelesaian laporan, dan estimasi biaya dibuat sebagai catatan biaya yang dikeluarkan selama penelitian ini berlangsung.


        Berikut estimasi biaya penelitian ini :

        Tabel 4.7 Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil dari analisis dan penelitian yang telah dilakukan mengenai “PERANCANGAN SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA PROJECT IT BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI” pada PT. Bumitangerang Mesindotama, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

      1. Proses pengolahan data pada sistem rencana anggaran biaya dimulai dengan mencatat peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek lalu menghitung seluruh biaya yang diperlukan berdasarkan peralatan yang diperlukan.
      2. Dalam membuat Sistem rencana anggaran biaya berbasis web pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman html, php, css, javascript dengan menggunakan database MySql dan Sublime Text sebagai Code editor.
      3. Dalam sistem yang dibuat ada beberapa faktor yang diperlukan yaitu : pengerjaan apakah dilakukan oleh pihak internal atau eksternal, bahan baku dan peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek dan kegiatan yang dilakukan selama proyek berlangsung.

      Saran

      Dengan melihat simpulan yang ada, penulis memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang telah dialami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini:

      1. Agar sistem rencana anggaran biaya dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan pengecekan sistem secara berkala dan pembaruan agar mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
      2. Sarana dan prasarana dalam penerapan sistem rencana anggaran biaya perlu didukung dengan perangkat yang memadai, baik dari segi SDM (brainware) maupun peralatannya (hardware)
      3. Sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan sehingga sistem ini juga dapat digunakan untuk seluruh proyek pada sebuah perusahaan dan juga dapat diakses melaui perangkat smartphone saat ini.

      Daftar Pustaka


      Kutipan [1]

      penomoran (huruf)

        angka

        gambar

        paragrap


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Ade Setiawan