SI1314477092

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG JADI PADA

PT.CAMILOPLAS JAYA MAKMUR

CIKUPA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NAMA
: Mutia Sari
NIM
: 1314477092


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG JADI PADA

PT.CAMILOPLAS JAYA MAKMUR

CIKUPA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1314477092
Nama
: Mutia Sari
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

(2016/2017)

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP :
       
NIP :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG JADI PADA

PT.CAMILOPLAS JAYA MAKMUR

CIKUPA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314477092
Nama
: Mutia Sari

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 2016

us
Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
()
   
()
NID :
   
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG JADI PADA

PT.CAMILOPLAS JAYA MAKMUR

CIKUPA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314477092
Nama
: Mutia Sari

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Sistem Komputer

Tahun Akademik 2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING

PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG JADI PADA

PT.CAMILOPLAS JAYA MAKMUR

CIKUPA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1314477092
Nama
: Mutia Sari
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2016

 
 
 
 
 
Mutia Sari
NIM : 1314477092

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem informasi monitoring penjualan dan persediaan barang jadi merupakan salah satu sistem yang cukup berperan penting, dimana di dalam sistem ini banyak dilakukan proses-proses yang cukup vital yang sangat berpengaruh bagi jalannya perusahaan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di PT. Camiloplas Jaya Makmur, sistem informasi monitoring penjualan dan persediaan barang jadi diolah oleh staff penjualan dan staff gudang cukup rumit mengingat banyaknya jumlah transaksi yang terjadi, hal ini tentu membutuhkan pegelolaan yang sistematis dan terkordinasi dengan baik. Diperlukan komunikasi yang cukup baik antara semua pihak terutama dalam hal staff penjualan dan staff gudang, dengan demikian proses pembuatan laporan dan monitoring penjualan dan persediaan barang jadi ini dapat dilaksanakan dengan baik.

Kata Kunci:penjualan, persediaan barang, persediaan barang jadi.

ABSTRACT

Monitoring information system sales and inventories of finished goods is one of the systems that are quite important, which in this system is vital for the the company. Based on the analysis that has been done in PT. Camiloplas Jaya Makmur, monitoring information systems sales and inventories of finished goods processed by the sales staff and warehouse staff, this process is enough complicated because so many transactions each day, it would require systematic and well coordinated. Required adequate communication between all parties, especially in terms of sales staff and warehouse staff, thus the reporting process and the monitoring of sales and inventories of finished goods can be executed properly.

Keywords :sales, inventory, finish good.


KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi ini dengan baik.

Penulisan laporan Skripsi ini merupakan hasil observasi penulis pada PT. Camiloplas Jaya Makmur sejak bulan Februari 2016 sampai bulan Juni 2016. Laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh mahasiswa dalam menempuh jenjang Sarjana jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Ibu Giandari Maulani, M.Kom selaku Dosen Pembimbing 1 (satu) dan Bapak Ir. Endang Sunandar selaku Dosen Pembimbing 2 (dua) yang telah memberikan arahan dan saran-saran kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini bisa terselesaikan.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kepada Bapak Ronald Kurniawan selaku direktur pada PT. Camiloplas Jaya Makmur.
  8. Kedua Orang Tua penulis, yang telah memberikan doa serta dukungan moril dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik.Serta rekan-rekan mahasiswa/i yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan semangat kepada penulis

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Penulis berharap Laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat untuk kedepannya.

Tangerang, 23 Juni 2016
Mutia Sari
NIM. 1314477092

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT Camiloplas Jaya Makmur merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic manufacturing. Proses pencatatan penjualan dan persediaan barang jadi pada PT Camiloplas Jaya Makmur masih menggunakan metode manual dan diolah dengan Ms. excel, yang dilakukan oleh staff akuntan perusahaan dan membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh laporan penjualan dan persediaan barang karena data yang dibutuhkan terdiri dari beberapa dokumen, yang belum berelasi sehingga menimbulkan potensi terjadinya kesalahan.

Banyaknya jumlah transaksi penjualan mengakibatkan proses pembuatan laporan penjualan dan laporan persediaan barang membutuhkan waktu yang sangat lama, dan sangat minim dalam proses pengawasannya karena pencatatannya masih menggunakan metode manual. Proses sistem informasi yang belum berkembang dan masih menggunakan ms. excel ini jelas membutuhkan banyak waktu dalam prosedur pelaksanaannya, walaupun tidak semua proses yang berjalan merugikan perusahaan akan tetapi dengan berkembangnya sistem informasi dan teknologi informasi tidak ada salahnya untuk menggunakan dan memanfaatkannya sehingga dapat memudahkan karyawan dalam membuat laporan penjualan dan persediaan barang jadi. Oleh karena itu dilakukan analisa lebih lanjut pada PT. Camiloplas Jaya Makmur dengan memperhatikan uraian tersebut, maka diambillah judul Perancangan Sistem Informasi Monitoring Penjualan Dan Persediaan Barang Jadi Pada PT. Camiloplas Jaya Makmur Cikupa Tangerang.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana Proses Sistem Informasi Penjualan dan Persediaan Barang Jadi yang sedang berjalan pada PT Camiloplas Jaya Makmur?
  2. Bagaimana model pengembangan Sistem Informasi Penjualan dan Persediaan Barang Jadi yang akan dibuat pada PT Camiloplas Jaya Makmur?
  3. Sejauhmana Sistem Informasi Monitoring Penjualan dan Persediaan Barang Jadi yang akan dibuat pada PT Camiloplas Jaya Makmur dapat menyelesaikan permasalahan yang ada ?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas agar lebih terarah dan memenuhi sasaran yang diharapkan, maka penelitian dibatasi untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat. Ruang lingkup penelitian yang berkisar pada aspek-aspek yang dibutuhkan dalam penyajian laporan penjualan dan persediaan barang jadi di PT Camiloplas Jaya Makmur, yaitu transaksi penjualan secara tunai dan kredit, serta mutasi keluar barang jadi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk menghasilkan Sistem Informasi Penjualan dan Persediaan Barang Jadi berbasis komputer.

  2. Untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman dan agar dapat menganalisa sebuah proses pencatatan laporan penjualan dan persediaan barang pada PT Camiloplas Jaya Makmur sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

  3. Sebagai syarat Skripsi di STMIK RAHARJA

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat-manfaat yang akan diperoleh adalah sebagai berikut :

  1. Bagi Perusahaan, memudahkan karyawan dalam penyajian laporan penjualan dan persediaan barang dagang, bagi management sebagai alat bantu untuk memonitoring laporan penjualan dan persediaan barang, serta membantu proses pengambilan keputusan.

  2. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.

  3. Untuk dapat mempelajari dan mengetahui serta menganalisa sistem penjualan dan persediaan barang jadi yang ada pada PT. Camiloplas Jaya Makmur.

Metodologi Penelitian

Dalam hal ini teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara mencari, memperoleh, mengumpulkan serta menggambarkan sesuai keadaan yang sebenarnya secara langsung dari lapangan, sehingga diperlukan metodologi penelitian data dan mengolah informasi yang di perlukan.

Dalam hal ini teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara mencari, memperoleh, mengumpulkan serta menggambarkan sesuai keadaan yang sebenarnya secara langsung dari lapangan, sehingga diperlukan metodologi penelitian data dan mengolah informasi yang di perlukan.

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengumpulan Data Langsung (Observation)
    Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data dengan peninjauan secara langsung ke PT. Camiloplas Jaya Makmur yaitu dengan melakukan penelitian pada objek yang ingin diteliti, peninjauan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan penelitian.

  2. Wawancara (Interview)
    Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara kepada Staff Gudang, Marketing, Sales dan Accounting untuk memperkuat dan memperjelas saat observasi yang merupakan subjek analisa sistem tersebut.

  3. Study Pustaka (Literature)
    Metode ini adalah metode dimana didapatkannya data dari sumber atau buku-buku dengan cara melihat,membaca,serta menafsirkan dan mengembangkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang telah diteliti sebagai referensi agar dapat memenuhi informasi penelitian.

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem menggunakan metode SWOT, yang merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Banyak perusahaan yang menganggap bahwa analisis SWOT ini merupakan metode dasar untuk menganalisa permasalahaan, Dari analisa tersebut akan didapatkan hasil akhir yaitu mempertahankan kekuatan kalau perlu membentengi kekuatan itu agar tetap solid dan juga menggunakan peluang yang ada untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Dengan analisis ini sebuah perusahaan dapat mengetahui kekurangannya lalu berusaha meminimalisir kelemahan tersebut. Analisa ini juga berguna untuk menghindari berbagai ancaman yang datang. Jika digunakan dengan tepat dan sesuai, metode analisa SWOT ini akan sangat membantu perusahaan untuk lebih mengevaluasi kinerjanya.

Metode Analisa Data

Setelah melakukan proses pengumpulan data dengan melalui beberapa metode kemudian data diolah dan dianalisa, agar mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat sesuai dengan tujuan penelitian ini, software visual paradigm juga digunakan sebagai alat bantu berupa Unified Modeling Language (UML) dalam penelitian.

Metode Analisa Perancangan Program

  1. Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML 13.1 Community Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “objek oriented”, dalam hal pembuatan sistem ini digunakan PHP, HTML, CSS dan Javascript sebagai penulisan listing program dan Microsoft Office Access 2007 sebagai database.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami dan memenuhi laporan ini sistematika penulisan ini memberikan gambaran mengenai yang diteliti agar laporan dapat terpenuhi sesuai tujuan penulis dalam bentuk tertata rapi walaupun masih ada kekurangan. Ada pun sistematika penulisan ini adalah, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam laporan meliputi latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan berisikan tentang beberapa definisi ilmu yang berkaitan mengenai teori atau konsep yang mencakup hal-hal yang terdapat dalam penelitian, yang berhubungan tentang laporan penjualan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum mengenai PT Camiloplas Jaya Makmur yang menjadi objek penelitian dan penulisan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, analisa kebutuhan sistem, analisa prosedur, masalah yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah dan juga user requirement yang digambarkan melalui elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada Bab ini merupakan hasil desain perancangan sistem informasi monitoring penjualan dan persediaan barang jadi, sistem yang diusulkan menggunakan Unified Modeling Language (UML), merancang tampilan sistem yang diusulkan, rancangan kontrol sistem yang diusulkan, sarana pengolahan data spesifikasi hardware dan software, perancangan proses serta rancangan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan penutup berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, serta saran-saran sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk pembuatan laporan ini, perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang sistem menurut para ahli yaitu:

A. Definisi Sistem

Menurut Tata Sutabri dalam buku Analisis Sistem Informasi (2012:6), suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu.

Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:12), sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut McLeod dikutip oleh Yakub mendefiniskan sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu.

Menurut Azhar Susanto (2013:22) dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi mendefinisikan bahwa sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

“Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.” (CCIT Vol.6 No.2 Nasaruddin, dkk. Januari, 2013:226-227)[1].

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Component), komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary), ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment), bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)
    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan satu subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalrir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi Masukan (input) untuk subsitem lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem (Input System)
    Masukan adalah energy yang dimasukan kedalam system, yang dapat berupa perawatan (maintance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintance input adalah energy yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam system computer program adalah maitance input sedangkan data adalah signal input yang diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output System)
    Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh computer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi dalah keluaran yang idbutuhkan.

  7. Pengolah Sistem
    Susatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntasi akan mengola data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Konsep Dasar Informasi

A. Definisi Informasi

Menurut Jogiyanto yang dikutip dalam buku Yakub (2014:18) “Informasi didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna atau berarti bagi penerimanya menggambarkan suatu kejadian (event).

Menurut George R. Terry yang dikutibdalam buku Yakub (2014:17) [2]”Informasi adalah data penting dan memberikan pengetahuan yang berguna, informasi merupakan pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan keterangan atau pengetahuan”.

Menurut George H.B & William S.H. dalam buku Yakub, (2014:18), ” Informasi adalah data diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan”.

B. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

C. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto yang dikutip dalam buku Yakub (2012:9), Kualitas informasi dapat dilihat dari dimensi-dimensi yang dimiliki oleh informasi. Kualitas dari informasi (quality of information) tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu:

  1. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda.

  2. Tepat waktu (timeliness), berarti informasi tersebut datang pada penerimanya tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  3. Akurat (accuracy), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

D. Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14) nilai informasi yaitu :

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman

  3. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manager dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manager lain sebelumnya.

  4. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

A. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46), sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Kenneth dan Jane (2014:47)[3], sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjangn pengambilan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.


B. Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47), mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Model (Model Block)

  2. Blok ini terdiri dari kombinasis prosedur logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah.

  3. Blok Masukan (Input Block)

  4. Input yang mewakili data masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen biasa.tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  11. Blok Kendali (Control Block)

  12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

A. Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution) dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

B. Tahap Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:229), setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

A. Definisi Unified Modelling Language(UML)

Menurut Shelly dan Rosenblat (2012:151), “UML (Unified Modeling Language) adalah representasi visual yang mewakili interaksi antara pengguna dan sistem informasi dalam UML.”

Menurut Verdi Yasin (2012:194), “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam sebuah industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan piranti lunak.”

B. Konsepsi pemodelan menggunakan Unified Modeling Languange (UML)

Menurut Adi Nugroho (2012:10)[4], sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

C. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2012:16), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1) Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2) Pendekatan komponen yaitu assignment setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap dirilis

D. Fokus Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho “Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak memiliki dua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain. Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :

  1. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.

  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.

E. Bangun Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2012:24), bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

  1. Sesuatu (Things)
    Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    a. Structural Things
    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
    b. Behavioral Things
    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
    c. Grouping Things
    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
    d. Annotational Things
    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  2. Relasi (Relationship)
    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    a. Kebergantungan
    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya
    b. Asosiasi
    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
    c. Generalisasi
    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
    d. Realisasi
    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

F. Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2012:10), Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML:

  1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi.

  2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpnan use case dan aktor- aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan- keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

  7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memeperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/ perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Konsep Dasar Sistem Informasi Berbasis Web

Definisi Aplikasi WEB

Menurut Jarot Setyaji (2012:296), ”Web browser atau sering juga disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya.” Internet browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari World Wide Web (lebih dikenal dengan istilah www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh seorang pengguna internet.

Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5), “Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.

Aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti : internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya. Web server adalah server yang melayani permintaan aplikasi web. Aplikasi web yang paling dasar ditulis dengan menggunakan HTML (Hypertext Markup Language).

Berdasarkan pengertian diatas Web browser merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai interface untuk menjelajahi, mengambil maupun menyajikan berbagai macam sumber informasi berupa halaman web pada World Wide Web (WWW). Awalnya Web Browser hanya berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar. Namun seiring berkembangnya zaman, web browser tidak lagi hanya menampilkan text dan gambar tetapi juga file multimedia seperti video dan suara. Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail, mengelola bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai input, dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif. Berikut merupakan bagian-bagian dari web browser antara lain :

  1. Status Bar
    Ini adalah kotak bagian bawah jendela browser, menampilan berbagai macam informasi sesuai dengan apa yang sedang dilakukan pengguna. Sebagian besar menunjukkan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.

  2. Address Bar
    Merupakan kotak bagian atas jendela browser menampilkan seluruh alamat situs web atau URL, diantaranya :
    a. Title Bar
    Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.
    b. Toolbar Icon
    Toolbar atau icon perusahaan browser pada bagian atas kanan jendela browser. Di bawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “Back”, “Home”, “Refresh” dan sebagainya.
    c. Display Window
    Merupakan ruang kerja browser, berupa frame yang menampilkan halaman website.
    d. Scroll Bar
    Pointer untuk menarik halaman web menuju bagian bawah.

Konsep Dasar HTML

Html mempunyai kepanjangan Hyper Text Markup Language, yaitu suatu pemrograman hyper text. Html ini memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format web berbasis html. Agus Saputra dkk (2013:1).

Konsep Dasar PHP

PHP atau yang memiliki kepanjangan PHP Hypertext Prepocessor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun website dinamis. Agus Saputra dkk (2013:6).

Konsep Dasar CSS

CSS atau yang memiliki kepanjangan Cascading Style Sheet, merupakan suatu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web akan lebih rapi, terstruktur, dan seragam, Agus Saputra dkk (2013:2)

Konsep Dasar Database

Basis data (database) menurut Yakub (2012:51-53) diarikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Prinsip utama basis data adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibilitas dan kecepatan dalam pengambilan data kembali. Adapun tujuan basis data diantaranya sebagai efisisensi yang meliputi speed, space & accurancy, menangani data dalam jumlah besar, kebersamaan pemakaian dan meniadakan duplikasi.

Konsep Dasar Javascript

Menurut Deitel (2012,17)[5], Javascript adalah bahasa naskah yang sering digunakan terutama untuk menambah program pada halaman web sebagai contoh animasi dan interaksi dengan pengguna serta didukung oleh hampir seluruh web browser.

Berdasarkan definisi-definisi dari para pakar dapat disimpulkan bahwa Javascript adalah bahasa naskah berorientasi objek pada web browser untuk menambahkan fungsi interaktif yang membuat aplikasi web bersifat dinamis.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2012: 64), “Matriks Threats – Oportunities – Weakness – Strengths (TOWS) adalah penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi, yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS matriks, namun tidak semua strategi yang disusun TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

Konsep Dasar Black Box Testing

A. Definisi Black Box Testing

Menurut Agustiar Budiman (2012:4)[6], “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

  2. Kesalahan interface

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

  4. Kesalahan performa

  5. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

  5. Melakukan pengujian.

  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

  7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

A. Metode Penelitian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning
    Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  2. Boundary Value Analysis
    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

  3. Cause-Effect Graphing Techniques
    Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:
    a.Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
    b.Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
    c.Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.
    d.Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

  4. Comparison Testing
    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

  5. Sample and Robustness Testing
    a.Sample Testing
    Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.
    b.Robustness Testing
    Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

  6. Behavior Testing dan Performance Testing
    a.Behavior Testing
    Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.
    b.Performance Testing
    Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  7. Requirement Testing
    a.Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.
    b.Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
    c.Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

  8. Endurance Testing
    Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Konsep Dasar Penjualan

Definisi Penjualan

Menurut Prananingrum (2013:10-7), “penjualan adalah proses pertukaran barang atau jasa yang bernilai sama atau seharga dengan barang atau jasa yang ditukarkan”.

Tujuan penjualan para usaha mempunyai tujuan mendapatkan laba yang maksimal serta mempertahankan atau berusaha meningkatkanya untuk jangka waktu lama. serta berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan customer. semaksimal mungkin mengtiadakan akan adanya pengembalian barang (retur) yang disebabkan karna ketidaksesuaian dalam proses penjualan.

Konsep Dasar Persediaan

A. Definisi Persediaan

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 tahun 2012 oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)[7], persediaan adalah aktiva:

  1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.

  2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

B. Jenis-Jenis Persediaan

Pada dasarnya ada beberapa jenis persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 tahun 2012 oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), jenis persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, misalnya, barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakup barang jadi yang telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi. Bagi perusahaan jasa, persediaan meliputi biaya jasa.

Literatur Review

Definisi Literature Review

Menurut Warsito (2012:42), “Literature adalah kesuseteraan atau kepustakaan sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Rahardja (2012:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.”

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.

Manfaat Literature Review

Manfaat dari Literature Review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian sebelumnya.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian sebelumnya.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya literature review, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Langkah-Langkah Literatur Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Rahardja (2011:87), dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian sebelumnya.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya literature review, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

Penelitian Sebelumnya (Literature Review)

Terdapat penelitian sebelumnya yang memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Yani Yuliana,2012, dengan judul “Perancangan Sistem Persediaan Barang Spare Part Mobil Pada PT Prima Autoworld”. Disini dijelaskan agar penerapan sistem persediaan sparepart pada PT Autoworld ini dapat terwujud dengan baik maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti, diperlakukan pelatihan dalam penggunaan sistem yang baru. Perlu diadakan sosialisasi tentang pentingnya sistem informasi persediaan sparepart kepada pihak yang yang terlibat dengan sitem terutama pada Admin dan User. Kekurangan pada sistemnya dapat diperbaiki maupun ditambah serta agar dapat sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih. Rancangan aplikasi ini dapat dikembangan lagi agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam penggunaanya.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Siswanto (2014)[8], dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang KWH Meter dan Segel Pada PT. Andika Energindo”. Penelitian ini mambahas mengenai proses persediaan barang yang masih berjalan dengan cara mencatat pada buku laporan, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan. Pada penelitian tersebut, penulis megusulkan sistem informasi dengan menggunakan aplikasi MySQL sebagai database, dreamweaver sebagai tampilan interface dan PHP sebagai coding serta Xampp sebagai koneksi antara database dan aplikasi.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Bella Irma (2015)[9], dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Purchasing Order pada PT. Sapta Sempurna Jaya”. Penelitian ini diusulkan agar dapat memudahkan admin penjualan dalam membuat laporan penjualan dan memudahkan pihak pimpinan perusahaan dalam memperoleh laporan penjualan secara cepat dan akurat. Pada penelitian ini pembuatan sistem menggunakan ASP, SQL Server, IIS dan Adobe Dreamweaver.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Camiloplas Jaya Makmur adalah sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 2003 yang beralamat di Jl. Raya Otonom No. 31, Desa Telaga Sari, Cikupa, Tangerang dan telah diakui di dunia industri kemasan plastik Indonesia. PT. Camiloplas Jaya Makmur memiliki komitmen untuk menjadi mitra bisnis setiap pelanggan dengan berfokus pada harga terbaik, kualitas terbaik, pengiriman yang tepat waktu, tenaga kerja terampil serta penelitian dan pengembangan dalam kualitas produk. PT. Camiloplas Jaya Makmur memiliki banyak pelanggan yang bersifat ambisius, kebanyakan dari mereka adalah perusahaan besar dalam dunia bisnis di Indonesia, sehingga kualitas produk sangat diperhatikan dan PT. Camiloplas Jaya Makmur memiliki penekanan kuat terhadap penelitian dan pengembangan teknologi industri plastik untuk menjaga kepuasan pelanggan.

Tinjauan Perusahaan

Suatu perusahaan tentu mempunyai sejarah tentang awal berdiri dan struktur organisasinya serta tugas dan fungsi berbeda-beda. Tujuan merupakan sesuatu yang hendak dicapai atau diwujudkan dan dapat dikatakan merupakan salah satu motivasi dari aktivitas kerja suatu perusahaan.

Tanpa adanya tujuan, tidak akan mungkin suatu perusahaan akan teratur dan berkesinambungan. Manusia merupakan unsur penting dalam melaksanakan atau menangani berbagai jenis pekerjaan dalam perusahaan atau organisasi. Kerjasama merupakan unsur yang menentukan dalam pekerjaan, sebab tanpa adanya kerjasama dari tiap personil atau divisi, tujuan yang akan dicapai tidak akan ada artinya. Bagaimanapun ahlinya yang menangani pekerjaan tersebut.

Sejarah Perusahaan

PT. Camiloplas Jaya Makmur didirikan oleh Ny. Irani dan Tn. Ronald Kurniawan pada tanggal 5 Agustus 2003 dan mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 5 November 2003. Perusahaan berdomisili di Tangerang dengan kantor pusat beralamat di Jl. Raya Otonom No. 31, Desa Telagasari, Kec. Cikupa, Kabupaten Tangerang.

PT. Camiloplas Jaya Makmur mengadopsi kebijakan “KUALITAS PERTAMA – PELAYANAN PRIMA” dalam melaksanakan tujuan perusahaan dan memenuhi kebutuhan pelanggan serta akan terus berusaha untuk memastikan masa depan yang unggul.

Adapun visi dan misi pada PT. Camiloplas Jaya Makmur, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Visi
    a. Menyediakan produk terbaik dengan penekanan untuk kepuasan pelanggan.
    b. Membuat jaringan bisnis yang luas.

  2. Misi
    a. Memberikan pelayanan terbaik bagi setiap pelanggan dengan penekanan terhadap kualitas dan profesionalisme.
    b. Sistem marketing yang beroperasi melalui jaringan luas pelanggan dan distributor.

  3. Kebijakan Mutu
    PT. Camiloplas Jaya Makmur mempunyai kebijakan mutu/pelayanan dengan menjadi produsen kemasan plastik terkemuka di pasar internasional, melalui penelitian dan pengembangan secara terus-menerus dengan komitmen penuh demi kepuasan pelanggan. Untuk mewujudkan Kebijakan Mutu tersebut, maka PT. Camiloplas Jaya Makmur senantiasa berupaya keras dan berkomitmen tinggi untuk :
    1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan pelayanan dan kualitas produk yang terjamin.
    2. Menjaga pertumbuhan dan pengembangan perusahaan.
    3. Memiliki keunggulan bisnis dengan menciptakan produk yang berkualitas dan inovatif dengan harga bersaing.
    4. Membangun jaringan distribusi yang luas dan kuat.
    5. Membentuk sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi.
    6. Melakukan perbaikan yang berkesinambungan dengan cepat.

  4. Supplier / Partner dan Customer / Client
    A.Supplier / Partner
    Berikut daftar supplier yang telah bekerjasama dengan PT. Camiloplas Jaya Makmur :
    a.PT. Ladang Baja Murni
    b.PT. Cakrawala Megah Indah
    c.PT. Citra Niaga Persada
    d.PT. Wardah Makmur Persada
    e.PT. Trichem Maxima Pratama
    f.PT. DIC Graphic
    g.PT. Putra Deli Kapuas
    h.PT. Gendai Mulia Sakti
    i.PT. Matahari Filter
    j.PT. Tara Ina Plastic
    k.PT. Asia Polymer
    l.PT. Arta Plasma Niaga
    m.PT. Nastron Gemilang Indonesia
    n.PT. Pentaplast Multijaya
    o.PT. Maju Bersama Plasindo
    p.PT. Krupindo Lestari
    q.PT. Tritama Vrya Polymer
    r.PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk
    s.PT. Mega Citra Putera Perkasa
    B.Customer/Client
    PT. Camiloplas Jaya Makmur telah dipercaya dan bekerja sama dengan banyak perusahaan. Berikut ini adalah daftar customer PT. Camiloplas Jaya Makmur:
    a.PT. Havi Indonesia, Tbk
    b.PT. Sugih Makmur Eka Industri
    c.PT. Mayora Indah, Tbk
    d.PT. Indoresco
    e.PT. Fumakilla Indonesia, Tbk
    f.PT. Ultra Prima Abadi
    g.PT. Garudafood Putra Putri Jaya
    h.PT. Glopac Indonesia, Tbk
    i.PT. Aisan Nasmoco Industri
    j.PT. Pola Paperindo Jaya
    k.PT. Induk Sarana Kemasindo
    l.PT. Konimex
    m.PT. Bayi Kiddy Indonesia
    n.PT. Nilam Sukses Mandiri
    o.PT. Pola Paperindo Jayatama
    p.PT. Indo Right Pack
    q.PT. Etika Jayadi Makmur
    r.PT. Pigeon Indonesia
    s.PT. Amsafe Indonesia
    t.PT. Paperock Indonesia
    u.PT. Aditec Cakrawiyasa
    v.PT. Marisa Rasa Sari Murni

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah organisasi atau perusahaan merupakan suatu bentuk atau wadah bagi orang-orang yang melakukan aktifitas-aktifitas dalam ruang lingkup lembaga tersebut dalam mencapai suatu tujuan instansi. Suatu organisasi harus mempunyai struktur organisasi, dengan adanya struktur organisasi maka kegiatan/pekerjaan suatu lembaga dapat menjadi lebih mudah, terkordinasi, memperlancar organisasi kerja dan tersedianya pedoman kerja dalam pengambilan keputusan. Agar terhindar dari pekerjaan rangkap dalam menjalankan aktifitas kelembagaan, maka diperlukan kerjasama yang baik secara terstruktur. Agar hasil yang dicapai efektif dan efisien. Struktur organisasi yang digunakan pada PT. Camiloplas Jaya Makmur adalah organisasi garis. Organisasi garis adalah suatu organisasi yang memiliki kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi dan terhubung langsung secara tegak lurus atau vertical antara atasan dan bawahan. Tujuan struktur organisasi yaitu dapat berjalannya kerjasama secara efektif dan efisiensdari semua target yang sudah ditentukan sebelumnya. Berikut struktur organisasi yang ada pada PT. Camiloplas Jaya Makmur :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Camiloplas Jaya Makmur

Wewenang dan Tanggung Jawab

Wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dapat terlihat pada uraian berikut ini :

  1. Company Head : bertugas untuk memilih dan mengangkat Direksi, di samping itu Company Head juga mempunyai wewenang yaitu:
    a.Memberhentian Dewan Komisaris atau Dewan Direksi yang melakukan kesalahan atau melalaikan tugas.
    b.Menentukan kemana arah perseroan.

  2. Assistant Company Head bertugas sebagai wakil Company Head untuk menjalankan tugas dan wewenangnya di perusahaan. Adapun tugas dan tanggungjawabnya sebagai berikut:
    a.Menyampaikan kepada organisasi pentingnya memenuhi pelanggan serta undang-undang dan peraturan.
    b.Memastikan tujuan mutunya ditetapkan dan mempelajari, merevisi dan menyetujui rencana anggaran perusahaan
    c.Melakukan tinjuan manajemen.
    d.Memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang ditetapkan dan dikomunikasikan dalam organisasi.
    e.Mengawasi secara menyeluruh dan memastikan bahwa pelaksanaan semua kegiatan perusahaan dilakukan, rencana jangka pendek dan jangka panjang, program dan prosedur yang telah ditetapkan.
    f.Head of Marketing bertanggung jawab dalam penetapan harga jual untuk semua produk, mengatur strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan.
    g.Head Of Sales membantu perkembangan penjualan.
    h.Head of Bussines Development, dalam mengembangkan bisnis perusahaan
    i.Head of Finance Accounting, mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu perusahaan dalam hal pemodalan dan keadaan perusahaan, mengadakan pembukuan penjualan dan pembelian marketing, serta menjalankan administrasi gaji dan upah.
    j.Head Of Purchasing, mempunyai tugas membeli bahan material untuk produksi.
    k.Plant Head Manager, seorang yang mempunyai jabatan tertinggi di plant manajer yang bertanggung jawab sebagai General Manager Production. Mempunyai fungsi mengawasi, mengontrol dan menjaga proses produksi agar target produksi yang diinginkan perusahaan tercapai. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :
    a. Mengawasi jalannya proses operasional pabrik agar sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun.
    b. Mengawasi jalanya proses operasional pabrik agar spesifikasi produk memenuhi persyaratan pelanggan dan persyaratan lain yang telah ditetapkan.
    c. Menentukan kebutuhan bahan baku, bahan pembantu, mesin-mesin yang akan digunakan dan lain-lain yang diperlukan, untuk menghasilkan jenis produk tertentu dalam jumlah tertentu.
    d. Menandatangani surat keputusan pengangkatan dan pencabutan surat keputusan pengangkatan dari tingkat kepala departemen sampai dengan tingkat kepala bagian dan jabatan-jabatan tertentu di bawah tingkat kepala departemen.
    e. Mengawasi dan memeriksa rencana pelaksanaan dan jadwal produksi dari masing-masing bagian untuk memastikan apakah rencana dan jadwal tersebut sesuai dengan rencana produksi yang telah ditetapkan.
    f. Mempelajari laporan-laporan dari masing-masing departemen agar dapat segera mengetahui apabila terdapat hal-hal yang dapat mengganggu keseimbangan operasional pabrik.
    g. Mengembangkan, merumuskan dan mengatur pelaksanaan program-program dan rencana kerja untuk meningkatkan kemampuan operasional pabrik

  3. Head of HRGA, mempunyai 2 (dua) fungsi tugas dan bertanggung jawab, sebagai Human Resource Development (HRD) bertugas dan bertanggung jawab terhadap pengadaan dan perekrutan sumber daya manusia (karyawan) serta pengembangannya untuk kepentingan perusahaan. Dan sebagai General Affairs bertugas menjaga kelancaran proses pengolahan data kebenaran hasil pengolahan data serta memelihara jaringan komputer agar beroperasi dengan baik terkait dengan dengan perekrutan calon karyawan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

PT. Camiloplas Jaya Makmur memiliki sistem informasi yang memerlukan pengembangan karena dalam penyusunan laporan penjualan dan persediaan barang jadi masih bersifat manual, kendalaya adalah banyaknya transaksi penjualan yang terjadi setiap harinya sehingga menyulitkan admin penjualan dan admin gudang dalam memproses data.

PO (Purchase Order) yang dikirim oleh customer akan dicatat oleh admin penjualan kemudian dicek ketersediaan barangnya oleh admin gudang di buku stok, jika barang tersedia maka admin penjualan akan membuat surat jalan dan faktur untuk mengirim barang, jika barang tidak tersedia maka bagian gudang akan memberikan surat perintah kerja kepada bagian produksi untuk membuat barang yang dipesan, setelah barang jadi dan siap dikirim admin penjualan akan membuat surat jalan dan faktur pajak kemudian mencatat transaksi penjualan yang terjadi dalam laporan penjualan harian dalam Ms. Excel dan bagian gudang akan mencatat barang keluar pada kartu stok.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada sistem yang berjalan pada saat ini berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan di PT. Camiloplas Jaya Makmur dengan menggunakan Unifeld Modeling Language (UML)[10] antara lain sebagai berikut:

1.Use Case Diagram

Setelah prosedur sistem yang berjalan yang telah dipaparkan di atas, maka prosedur tersebut akan digambarkan dalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca/dimengerti. Prosedur tersebut digambarkan dalam bentuk use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai aktifitas yang terjadi dalam sistem yang berjalan. Berikut use case diagram sistem berjalan pada PT. Camiloplas Jaya Makmur :

Gambar 3.2. Use Case Diagram Prosedur Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram yang berjalan saat terdapat ini terdapat keterangan yaitu:

a.Nama usecase:Memberikan Purchase Order
Actor: Customer
Keterangan: Customer memberikan purchasing order kepada admin penjualan.
b.Nama usecase : Konfirmasi Pemesanan sesuai PO
Actor: Admin Penjualan
Keterangan: Admin Penjualan membuat konfirmasi pemesanan sesuai PO ke admin gudang.
c.Nama usecase: Cek stok barang
Actor: Admin gudang
Keterangan: Admin gudang mengecek stock barang.
d.Nama usecase : Konfirmasi Ketersediaan barang
Actor: Admin gudang
Keterangan admin gudang memberikan konfirmasi kepada admin penjualan jika barang ada, tapi jika barang tidak ada admin gudang akan memberikan konfirmasi kepada bagian produksi untuk memproduksi barang sesuai pemesanan.
e.Nama usecase : Produksi Barang Sesuai PO
Actor: Admin Produksi
Keterangan: Memproses barang sesuai purchase order berdasarkan instruksi admin gudang.
f.Nama usecase: Konfirmasi Barang Jadi.
Actor: Admin Produksi
Keterangan: Admin produksi memberikan konfirmasiBarang yang sudah selesai di proses kepada admin penjualan
g.Nama usecase: Buat Faktur Pajak, Surat Jalan, Invoice
Actor: Admin penjualan
Keterangan : Admin penjualan membuat faktur pajak,surat jalan, dan invoice sesuai pemesanan yang diberikan kepada admin gudang.
h.Nama usecase : Kirim barang, faktur, surat jalan daninvoice
Actor: Admin gudang
Keterangan : Admin gudang mengirim barang, faktur pajak, surat jalan, dan invoice kepada customer. i.Nama usecase : Konfirmasi Penerimaan Barang
Actor: Customer
Keterangan: Customer memberikan konfirmasi bahwa barang sudah diterima
j.Nama usecase: Buat Laporan Persediaan Barang Jadi
Actor: Admin gudang
Keterangan Admin gudang mencatat mutasi barang keluar di dalam buku stok untuk pembuatan laporan persediaan barang yang akan diberikan ke bagian keuangan.
k.Nama usecase: Buat Laporan Penjualan
Actor: Admin Penjualan
Keterangan Admin penjualan mencatat transaksi penjualan di laporan penjualan yang akan diberikan ke bagian keuangan.

2.Sequence Diagram

Berdasarkan dari use case diagram diatas dapat kita gambarkan sequence diagram dari aktifitas para aktor-aktor yang ada pada sistem yang berjalan di PT. Camiloplas Jaya Makmur sebagai berikut:

Gambar 3.3. Sequence Diagram Prosedur Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.3 terdapat :

  1. 4 (empat) actor, terdiri dari Customer, Admin Penjualan, Admin Gudang dan Admin Produksi.

  2. 6 (enam) Lifeline, terdiri dari Purchase Order, Barang, Surat Perintah Kerja, dan Faktur Pajak, Invoice, Surat Jalan.

  3. 23 (dua puluh tiga) massage, yaitu memberikan purchase order, menerima PO, konfirmasi pesanan sesuai PO, menerima purchase order' yang sudah dikonfirmasi, cek stok barang, konfirmasi ketersediaan barang, konfirmasi barang ada, status ada, konfirmasi barang tidak ada, status barang tidak ada, produksi barang sesuai PO, konfirmasi barang jadi, status barang jadi, buat faktur pajak, surat jalan invoice, menerima faktur pajak, surat jalan, invoice, mengirim barang, barang diterima customer, mengirim, faktur pajak, surat jalan, invoice, faktur pajak, surat jalan, invoice diterima, konfirmasi penerimaan barang, konfirmasi barang sudah diterima customer, membuat laporan persediaan barang jadi, dan membuat laporan penjualan.

3.Activity Diagram

Berdasarkan sequence diagram diatas dapat digambarkan activity diagram dari aktifitas para aktor yang ada pada sistem yang berjalan di PT. Camiloplas Jaya Makmur. Berikut activity diagram sistem berjalan PT. Camiloplas Jaya Makmur :

Gambar 3.4. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram yang sedang berjalan terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node.

  2. 14 (empat belas) Activity (Buat PO, cetak PO, kirim PO, cek stok barang jadi, buat surat perintah kerja, produksi barang sesuai PO, membuat faktur pajak, surat jalan dan invoice, memberikan faktur pajak, surat jalan dan invoice, mengirim barang sesuai PO, surat jalan, faktur pajak dan invoice, menerima barang, surat jalan, faktur pajak dan invoice, konfirmasi penerimaan barang, membuat laporan penjualan, buat laporan persediaan barang.

  3. 17 (tujuh belas) Vertical Swimelane.

  4. 2 (dua) Final Node.

Alur aktifitas yang digambarkan pada diagram di atas adalah customer membuat PO yang diberikan kepada bagian admin penjualan lalu admin penjualan mencetak PO, lalu mengirim PO tersebut kepada admin gudang, admin gudang mengecek stok barang jadi, lalu jika barang tidak ada maka bagian gudang akan memberikan surat perintah kerja kepada bagian produksi agar bagian produksi dapat memproduksi barang sesuai PO, jika barang barang telah tersedia digudang atau proses produksi telah selesai maka admin penjualan akan membuatkan faktur pajak, surat jalan dan invoice untuk dikirim ke customer, bagian gudang akan mengirim barang, surat jalan, beserta invoice kepada customer, jika sudah mendapatkan konfirmasi penerimaan barang dari customer admin penjualan dan admin gudang akan membuat laporan penjualan dan persediaan barang untuk diberikan kepada manager keuangan secara berkala

Analisis Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Prosedur dalam proses transaksi adalah salah satu tugas administrasi, dimana di dalam menjalankan sistem transaksi berhubungan dengan beberapa bagian lain yang berperan sebagai kesatuan luar (external entity).

Melihat permasalahan yang ada di PT. Camiloplas Jaya Makmur, mengenai sistem yang berjalan maka permasalahan perancangan sistem informasi monitoring penjualan dan persediaan barang jadi di PT. Camiloplas Jaya Makmur dibatasi dengan implementasi suatu data penjualan yang terintegrasi dengan baik dan benar dari PO masuk dan pembuatan faktur yang menghasilkan suatu laporan yang akurat yang dapat menghemat waktu dan tenaga pada saat ada permintaan laporan penjualan serta dapat memberikan hasil laporan yang lebih cepat pada saat pihak pimpinan dan manager meminta laporan penjualan dan persediaan barang.

Analisis Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada sistem yang berjalan di PT. Camiloplas Jaya Makmur terdapat beberapa kekurangan sistem, yaitu:

  1. Dalam melakakukan pembuatan laporan penjualan dan stok barang masih menggunakan metode manual dan berdampak terhadap proses pembuatan laporan. Sehingga keakuratan data yang diperoleh belum dapat memenuhi kebutuhan sistem secara optimal.

  2. Pengecekan invoice dilakukan secara manual (dicek satu persatu oleh bagian keuangan/accounting) yang mengakibatkan laporan tersebut diragukan keakuratannya karena banyaknya faktur/invoice yang ada akan membuat bagian keuangan/accounting tidak terlalu teliti.

  3. Banyaknya waktu yang terbuang pada saat pengecekan jumlah barang sesuai PO yang masuk akan membuat customer harus menunggu lebih lama untuk menerima konfirmasi.

  4. Tidak adanya sistem informasi yang dapat membantu pihak admin untuk memperoleh laporan penjualan dan persediaan barang jadi yang sinkron.

Analisis Kontrol

Sistem yang berjalan di PT. Camiloplas Jaya Makmur dalam pengolahan datanya masih manual dan menggunakan aplikasi sederhana yaitu Ms. Excel, dengan demikian diperlukan pengendalian dalam segala kegiatan sistem informasi. Pengendalian yang diterapkan pada sistem penjualan dan persediaan barang jadi ini sangat berguna untuk mencegah atau menjaga hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahan-kesalahan), maka pengendalian intern diperlukan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi agar dapat dikoreksi.

Analisis Waktu dan Tenaga Kerja

Waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan penjualan dan persediaan barang jadi ialah ± 8 Jam dan 1 orang admin penjualan untuk mengecek PO masuk, 1 orang admin gudang untuk mengecek dan mencatat persediaan barang, serta 1 orang accounting untuk menginput 'invoice yang diberikan ke customer setiap harinya. Hal ini dikarenakan pada saat pembuatan laporan, data yang diolah harus bedasarkan pengiriman barang yang telah dihasilkan hal tersebut yang membutuhkan waktu yang cukup lama karena PO harus dicek satu persatu sesuai tanggal pengiriman.

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil analisis maka dapat mengetahui bahwa kebutuhan sistem saat ini adalah perlu adanya sebuah aplikasi yang dapat menampung semua data stok secara detail serta mempermudah proses pengolahan data yang tersimpan dalam sebuah database yang terintegrasi dengan aplikasi yang dimaksud. Hal ini diharapkan dapat mempermudah kinerja sistem dalam menghasilkan laporan yang akurat dan tepat, dapat menghemat biaya dalam melakukan pengecekan PO masuk, tidak membuang banyak kertas pada saat PO batal atau telah selesai dilakukan, dan dapat membantu pihak management dalam memperoleh hasil laporan penjualan barang dan persediaan barang jadi untuk mengambil suatu keputusan, serta pihak manager accounting dapat melihat kondisi keuangan dengan akurat setiap harinya.

Permasalahan Yang Di Hadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka diputuskanlah bahwa permasalahan yang dihadapi oleh PT. Camiloplas Jaya Makmur pada sistem yang berjalan khususnya pada bagian laporan penjualan dan persediaan barang jadi yang ditangani oleh admin penjualan dan admin gudang saat ini didapatkan bahwa proses dalam pengolahan datanya masih kurang maksimal karena menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan lebih cepat, akurat dan terbaru secara efisien, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang mendukung untuk penyimpanan data tersebut, sehingga terdapat beberapa kesalahan, terkadang dapat menyebabkan data hilang, dan posisi data yang tidak diketahui letaknya dengan berurut, menyebabkan pendataan yang kurang efektif dan efisien, sehingga kebutuhan sistem seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk sistem informasi penjualan dan persediaan barang jadi pada PT. Camiloplas Jaya Makmur.

Alternatif Solusi Yang Diberikan

Berdasarkan permasalahan yang ada dan analisis di PT. Camiloplas Jaya Makmur terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan perancangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisis terhadap alternatif pemecahan masalah, antara lain sebagai berikut:

  1. Membangun suatu aplikasi sistem yang berbasis web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang sama.

  2. Membangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menciptakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas, untuk melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

  1. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

  2. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di manapun kapanpun tanpa harus melakukan penginstalan.

  3. Dapat dijalankan pada sistem operasi manapun.

  4. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

Akan dibuat suatu aplikasi berbasis web yang dapat digunakan oleh pihak management. Sistem tersebut akan menampilkan laporan yang dibutuhkan oleh bagian penjualan, gudang dan keuangan yang mudah diakses dan mudah dipahami.

Aplikasi yang dirancang merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan PHP, HTML, CSS dan Javascript. Perancangan sistem informasi monitoring penjualan dan persediaan barang jadi dilakukan untuk memperoleh informasi penjualan dan persediaan barang jadi yang mudah diakses dan mudah dimengerti, serta mudah dalam proses pengawasannya.

Metode Analisa Sistem

Analisis SWOT

Bedasarkan sistem yang berjalan pada PT. Camiloplas Jaya Makmur maka dilakukanlah penelitian dan analisis sistem beserta analisa produk yang ada. Analisis ini digunakan untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman. Analisis ini juga digunakan untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk manfaat peluang di PT. Camiloplas Jaya Makmur serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi yang ada di PT. Camiloplas Jaya Makmur. Selain itu analisis ini untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang serta mengatasi ancaman yang ada di PT. Camiloplas Jaya Makmur. Berikut tabel pemetaan analisis SWOT dan tabel pemetaan strategi S-O, S-T, W-O, W-T.

Gambar 3.5. Faktor-Faktor Strategi Internal dan Eksternal

Hasil dari analisis SWOT diatas dapat teridentifikasinya kekukuatan/strengths, peluang/opportunities, kelemahan/weaknesess, dan ancaman/threats yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal organisasi, dengan demikian dapat disimpulkan strategi yang dapat diciptakan sebagai berikut:

  1. Mengembangkan atau membuat suatu sistem yang sesuai kebutuhan user agar dapat menghasilkan suatu kebutuhan yang diingikan oleh user serta menghasilkan suatu keputusan.

  2. Memanfaatkan sistem informasi untuk meminimalisasikan human error.

  3. Membuka kesempatan bagi investor baru yang ingin begabung.

  4. Meminimalisasikan kesalahan yang diakibatkan oleh human error.

  5. Mengoptimalkan sumber daya manusia yang ahli dalam bidangnya.

  6. Memanfaatkan teknologi inforamasi yang ada dalam meningkatkan strategi pemasaran

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Perangkat Keras (Hadware)
    a. Processor : Quad Core 2,4 GHz
    b. Memory : 2 GB
    c. Hard Disk : 500 GB
    d. Monitor LCD : 14 inci
    e. Keyboard dan Mouse : Standard
    f. Printer : Epson L220
    g. Uninterruptible Power Supply (UPS)

  2. Perangkat Lunak (Software)
    a. Sistem Operasi Windows XP Profesional.
    b. Microsoft Office 2010
    c. Mozila Firefox 3.5
    d. HTML
    e. PHP
    f. CSS
    g. Javascript

  3. Hak Akses (Brainware)
    Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh admin penjualan, admin gudang, dan staff accounting.

User Requirement

Requirement Elicitation Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara. Adapun usulan dari pihak manajemen sebagai berikut :

Tabel 3.1. Requirement Elicitation Tahap I

Requirement Elicitation Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut hasil pengklasifikasian elisitasi tahap II :

Tabel 3.2. Requirement Elicitation Tahap II

Keterangan :
M = Mandatory (Dibutuhkan atau Penting)
D = Desirable (Diinginkan Atau Tidak Terlalu Penting)
I = Inessential (Tidak Penting Atau Dieliminasi)

Requirement Elicitation Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.

Tabel 3.3. Requirement Elicitation Tahap III


Keterangan :
T  : Technical L  : Low
O  : Operational M  : Middle
E  : Economic H  : High

Elisitasi Tahap Final

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dibentuk. Berikut diagram final draft elisitasi:

Tabel 3.4. Requirement Elicitation Final


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Bedarsarkan analisis sistem yang berjalan, diketahui bahwa sistem masih belum dapat memenuhi kebutuhan karena dalam pengolahan data membutuhkan waktu yang cukup lama dan informasi yang dihasilkan dianggap tidak akurat. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dari sistem yang berjalan.

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 13.1 Community Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Berikut ini adalah table pengujian Monitoring ketinggian Air berbasis Internet Of things Dengan Menggunakan Node Mcu ( ESP8266) , untuk pengujian pada sistem yaitu sebagai berikut

A. Accounting

  1. Melakukan Login

  2. Menampilkan Home

  3. Membuat Master Data

  4. Menerima Laporan Penjualan

  5. Menerima Laporan Stok Produk

B.Admin Penjualan

  1. Melakukan Log-in.

  2. Menampilkan Home.

  3. Menginput transaksi penjualan.

  4. Menampilkan transaksi penjualan.

  5. Mencetak laporan penjualan.

  6. Mencetak laporan penjualan.

  7. Log-out.

C.Admin Gudang

  1. Melakukan Log-in.

  2. Menampilkan home.

  3. Menginput data transaksi transfer gudang.

  4. Menginput data stok produk.

  5. Menampilkan laporan stok produk.

  6. Mencetak laporan stok produk.

  7. Log-out.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Setelah prosedur sistem yang diusulkan dijabarkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar mudah dibaca dan dipahami. Berikut prosedur Perancangan Sistem Informasi Monitoring Penjualan dan Persediaan Barang Jadi yang akan berjalan pada PT. Camiloplas Jaya Makmur digambarkan dalam Use Case Diagram :

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. use case diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) sistem, mencakup seluruh kegiatan administrasi penjualan dan persediaan barang jadi pada PT Camiloplas Jaya Makur.

  2. 3 (tiga) actor, melakukan kegiatan diantaranya: admin penjualan, admin gudang dan accounting.

  3. 8 (delapan) use case, yang dilakukan actor diantaranya: login, home, input master data, input data transaksi penjualan, cetak laporan penjualan, input data transaksi transfer gudang, input data stok produk dan cetak laporan stok produk.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequance diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequance diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek - objek yang terkait). Sequence diagram sitem usulan pada PT. Camiloplas Jaya Makmur dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.2. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Bedasarkan gambar 4.2. squence diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan yaitu accounting, admin penjualan dan admin gudang.

  2. 7 (tujuh) lifeline yaitu login, master data, transaksi penjualan, laporan penjualan, stok, transfer gudang dan laporan stok produk.

  3. 19 (sembilan belas) message antara lain membuka browser terlebih dahulu untuk melakukan login, input username dan password, verifikasi, input master data, tampilan master data, input transaksi penjualan, tampilan transaksi penjualan, cetak laporan penjualan, menerima laporan penjualan, input data transaksi transfer gudang, tampilan data transaksi transfer gudang, input data stok produk, tampilan data stok produk, cetak laporan stok produk dan menerima laporan stok produk.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena dapat memodelkan prosedur logika, perbedaannya flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari aktor. Berikut activity diagram sistem yang diusulkan pada PT. Camiloplas Jaya Makmur :

Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3. activity diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 3 (tiga) initial node, objek yang diawali.

  2. 3 (tiga) decision node.

  3. 14 (empat belas) action state, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar maka akan masuk pada menu utama, lalu input master data, input transaksi penjualan, tampilan transaksi penjualan, cetak laporan penjualan, input transaksi data transfer gudang, tampilan transaksi data transfer gudang, input data stok, tampilan data stok, cetak laporan stok produk, dan logout.

  4. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

Bedasarkan analisis yang dilakukan terdapat perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Gambar 4.4. Class Diagram Sitem Yang Diusulkan

Bedasarkan gambar 4.4. class diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 11 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya table users untuk menyimpan data user yang telah di daftarkan oleh admin aplikasi sehingga dapat melakukan login, table customers, table category, table product, table supplier, table gudang, table authorize, table stock, table delivery order, table transaksi penjualan dan table transaksi pembayaran.

  2. Ada 2 relationship yang terhubung dengan table login yaitu table customers dan stock yang memiliki nilai yang sama di dalam table.

  3. Terdapat 3 dependency pada table gudang dengan supplier, produk denga kategori dan transaksi penjualan dengan pembayaran transaksi.

  4. Ada 2 komposisi yang terdapat pada class diagram diatas yaitu table pembayaran transaksi dengan delivery order dan authorize dengan table users.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. Nama Table : users
    Media : harddisk
    Primary Key : user_id

  2. Tabel 4.2. Tabel User

  3. Nama Table : customers
    Media: harddisk
    Primary Key: customerID

  4. Tabel 4.3. Tabel Customer

  5. Nama Table : category
    Media: hardisk
    Primary Key: categoryID

  6. Tabel 4.4. Tabel Category

  7. Nama Table : product
    Media : hard disk
    Primary Key: productID

  8. Tabel 4.5. Tabel product

  9. Nama Table : gudang
    Media : harddisk
    Primary Key : factoryID

  10. Tabel 4.6. Tabel gudang

  11. Nama Table : authorize
    Media : harddisk
    Primary Key : modulID

  12. Tabel 4.7. Tabel authorize

  13. Nama Table : stock_opname
    Media : harddisk
    Primary Key : factoryID

  14. Tabel 4.8. Tabel stock_opname

  15. Nama Table : delivery_order
    Media : harddisk
    Primary Key : doID

  16. Tabel 4.9. Tabel delivery_order

  17. Nama Table : pembayaran_transaksi
    Media : harddisk
    Primary Key : paymentlID

  18. Tabel 4.10. Tabel pembayaran_transaksi

  19. Nama Table : transaksi_penjualan
    Media : harddisk
    Primary Key : invoiceID

  20. Tabel 4.11. Tabel transaksi_penjualan

Rancangan Prototype

Tampilan Prototype Home

Gambar 4.5. Tampilan Prototype Home

Tampilan Prototype Login

Gambar 4.6. Tampilan Prototype Login

Tampilan Prototype Tambah Customer

Gambar 4.7. Gambar Tampilan Tambah Customer

Tampilan Prototype Customer

Gambar 4.8. Gambar Tampilan Prototype Customer

Tampilan Prototype Tambah Gudang

Gambar 4.9. Tampilan Prototype Tambah Gudang

Tampilan Prototype Gudang

Gambar 4.10. Gambar Tampilan Prototype Gudang

Tampilan Prototype Tambah Produk

Gambar 4.11. Tampilan Prototype Tambah Produk

Tampilan Prototype Produk

Gambar 4.12. Tampilan Prototype Produk

Tampilan Prototype Tambah Sales Order

Gambar 4.13. Tampilan Prototype Tambah Sales Order

Tampilan Prototype Sales Order

Gambar 4.14. Tampilan Prototype Sales Order

Tampilan Prototype Laporan

Gambar 4.15. Tampilan Prototype Laporan

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Tampilan Home

Gambar 4.16. Tampilan Menu Home

Keterangan:
Tampilan diatas adalah tampilan jika user memasuki menu home.

Tampilan Menu Login

Gambar 4.17. Tampilan Menu Login

Keterangan:
Tampilan di atas terdapat pada user yang ingin memasuki menu utama seperti master data , transaksi penjualan, transfer gudang, stock dan laporan.

Tampilan Menu Tambah Customer

Gambar 4.18. Tampilan Menu Tambah Customer

Keterangan:
Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin penjualan. Tampilan tersebut akan diinput oleh admin penjualan untuk memasukkan identitas customer, dan akan masuk secara otomatis ke dalam menu tampil customer.

Tampilan Menu Customer

Gambar 4.19. Tampilan Menu Customer

Keterangan:
Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin penjualan. Tampilan tersebut adalah data barang yang sudah input oleh admin penjualan.

Tampilan Tambah Gudang

Gambar 4.20. Tampilan Menu Tambah Gudang

Keterangan:
Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin gudang. Tampilan tersebut adalah menu tambah gudang yang akan diinput oleh admin gudang. Data gudang yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu gudang.

Tampilan Menu Gudang

Gambar 4.21. Tampilan Menu Gudang

Keterangan:
Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin gudang, pimpinan maupun manager. Tampilan tersebut adalah data gudang yang sudah input oleh admin gudang.

Tampilan Menu Tambah Sales Order

Gambar 4.22. Tampilan Menu Tambah Sales Order

Keterangan:
Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin penjualan juga pimpinan dan manager..Tampilan ini dapat melihat rekap pesanan yang dinput bedasarkan PO (Purchase Order) dari customer. Namun hanya admin yang dapat mengedit PO. PO yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu tampil sales order .

Tampilan Menu Sales Order

Gambar 4.23. Sales Order

Keterangan:
Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin penjualan. Hal-hal yang bisa dilakukan oleh admin penjualan adalah input sales order (input pesanan masuk) dan mnghapus PO batal.

Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.24. Tampilan Menu Laporan

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin penjualan, admin gudang, pimpinan dan manager. Tampilan tersebut adalah hasil laporan yang muncul secara otomatis apabila sales order telah dimasukkan. Untuk tampilan ini juga diberikan fasilitas untuk memilih periode laporan yang diinginkan.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

a. Processor : Quad Core
b. Monitor : 14” LCD monitor
c. RAM : 2 GB
d. Hard disk : 500 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

a. Windows 7
b. Visual Paradigmn for UML 13.1 Community Edition
c. PHP
d. HTML
e. CSS
f. Javascript
g. Internet Explorer (Browser)

Hak Akses

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh:

a. Admin 1 : Admin Penjualan
b. Admin 2 : Admin Gudang
c. Pihak Eksekutif : Pimpinan atau Manager

Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penyusun menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

Tabel 4.12. Blackbox Testing

Time Schedule

Tabel 4.13. Time Schedule

Berdasarkan table Time Schedule diatas dapat diketahui tahapan-tahapan dalam penelitian, yaitu sebagai berikut :

  1. Pembuatan Proposal
    Pada tahap ini dilakukan pembutan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu/tujuh hari.

  2. Seminar Proposal
    Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama satu minggu/tujuh hari.

  3. Wawancara
    Pada tahap ini, wawancara dilakukan kepada pihak terkait sebagai bahan pendukung penelitian yang dilakukan selama tiga minggu/tujuh hari.

  4. Analisis Data
    Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama tiga minggu/dua puluh satu hari.

  5. Elisitasi
    Pada tahap ini, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait.

  6. Desain Sistem
    Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang membuat program. Perancangan sistem berlangsung selama dua minggu/empat belas hari.

  7. Programming Sistem
    Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama delapan minggu.

  8. Testing Program
    Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer. Pengujian program berlangsung selama dua minggu pada perusahaan yang bersangkutan.

  9. Evaluasi
    Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem. Evaluasi berlangsung dua minggu beriringan dengan testing program.

  10. Pelatihan User
    Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama dua minggu.

  11. Implementasi Program
    Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama dua minggu.

  12. Dokumentasi
    Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasikan pada pihak stakeholder.

  13. Penyerahan Laporan
    Setelah penulisan laporan skripsi maka penyerahan dilaporan dikumpulkan di minggu akhir bulan juni 2016.

Estimasi Biaya

Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan. Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut:

Tabel 4.14. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Bedasarkan identifikasi masalah yang terdapat di PT. Camiloplas Jaya Makmur, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Proses sistem informasi penjualan dan persediaan barang jadi yang sedang berjalan pada PT. Camiloplas Jaya Makmur masih kurang maksimal dan keakuratan laporan tersebut masih diragukan karena pengolahan dan pengecekan data masih menggunakan metode manual yang dilakukan oleh admin penjualan dan admin gudang. Banyak kendala yang sering dihadapi dalam proses pengerjaan dan monitoring laporan penjualan dan persediaan barang jadi ini.

  2. PModel pengembangan sistem informasi monitoring penjualan dan persediaan barang jadi yang akan dibuat pada PT. Camiloplas Jaya Makmur akan menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek dengan alat bantu Unified Modeling Language (UML), pengembangan sistem dilakukan dengan menggunakan html, php, css dan javascript, serta pengujian program dengan blackbox testing. Pengembangan sistem yang dilakukan di PT. Camiloplas Jaya Makmur tersebut memudahkan pihak pimpinan dan manager untuk mendapatkan informasi penjualan dan persediaan barang jadi secara akurat dan cepat, sehingga mempermudah pihak pimpinan dan manager dalam pengambilan keputusan.

  3. Sistem informasi monitoring penjualan dan persediaan barang jadi yang dibuat pada PT. Camiloplas Jaya Makmur dapat menyelesaikan masalah yang ada dengan memudahkan user dalam membuat laporan dan memudahkan management dalam monitoring penjualan dan persediaan barang jadi.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada maka diberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang telah diamati, yang kemudian menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut serta pengembangan sistem penjualan dan persediaan barang dagang menjadi lebih baik dikemudian hari, adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dalam sistem berjalan yang dianggap kurang maksimal, maka disarankan untuk dibuat sebuah sistem informasi monitoring penjualan dan persediaan barang jadi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada.

  2. Perlu adanya evaluasi secara berkala untuk aplikasi monitoring penjualan dan persediaan barang jadi ini untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan.

  3. Untuk keamanan data diperlukan backup data, hal tersebut sangat penting karena jika terjadi kesalahan/error pada komputer dengan adanya data back up tidak terpisah atau hilang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Nasaruddin, Djafar Imran, dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  2. George R. Terry.2014. Konsep Dasar Informasi YAKUB. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Laudon, Kenneth C., & Jane, P. Laudon.2014. Manajemen Information System :Managing the Digital Firm. New Jersey: Prentice-Hall.
  4. Nugroho, Adi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi Offset
  5. Deitel, Paul dan Harvey. 2012. Java How To Program 9th Edition. Boston: Prentice Hall.
  6. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah, halaman: 4.
  7. IAI. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
  8. Ade Siswanto. 2014. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang KWH Meter dan Segel Pada PT. Andika Energindo. Skripsi. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  9. Bella Irma. 2015. Perancangan Sistem Informasi Purchasing Order pada PT. Sapta Sempurna Jaya. Skripsi. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  10. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2012. Analisis And Design With Unified Modeling Languange (UML). Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja

Contributors

Mutiasari