SI1311476015

Dari widuri
Revisi per 31 Januari 2020 01.50 oleh ADI SUWARTA PUTRA (bicara | kontrib) (Pemodelan Prosedur Sistem Yang Berjalan)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN APLIKASI INTEGRATED MANAGEMENT REPORT PROJECT (IMRP)

PADA BANDARA SOEKARNO-HATTA


SKRIPSI






Disusun Oleh :

NIM : 1311476015

NAMA : ADI SUWARTA PUTRA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2019/2020)



UNIVERSITAS RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN APLIKASI INTEGRATED MANAGEMENT REPORT PROJECT (IMRP)

PADA BANDARA SOEKARNO-HATTA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476015
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Desember 2019

Dekan Fakultas
   
Rektor
   
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
   
Universitas Raharja
   
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
   
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
   
(Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 006095
   
NIP : 000603
   
NIP : 010814




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN APLIKASI INTEGRATED MANAGEMENT REPORT PROJECT (IMRP)

PADA BANDARA SOEKARNO-HATTA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1311476015
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, Desember 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Rosmawati Dwi, S.T., M.Kom )
   
( Oleh Soleh, S. Kom., M.M.S.I.)
NID : 17013
   
NID : 04043




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC PADA APLIKASI SKP+ (STANDAR KELAYAKAN PRODUK)

TERHADAP PERMINTAAN PADA PT. MAJU SUKSES MANDIRI BLOK


Disusun Oleh :

NIM
: 1311476015
Nama
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

  
Tangerang, Desember 2019
   
(ADI SUWARTA PUTRA)
NIM : 1311476015

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Indikator kemajuan dan berkembang sebuah perusahaan tidak lepas dari keterlibatan pengaruh dunia teknologi, karena hal tersebut merupakan salah satu poin indikator suatu perusahaan tersebut mampu atau tidak bersaing pada jaman maju dan berkembang di dunia digitalisasi, untuk meningkatkan pelayanan dari Kantor Cabang Utama (KCU) Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II selalu mengedepankan profesional integrasi kerja dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, untuk mencapai hal tersebut perusahaan melakukan kerjasama antar institusi profesional dan personal pelaksana kerja yang selalu menjunjung tinggi dalam hal transparansi data proses pelaksanaan pekerjaan, dengan adanya kebutuhan tersebut maka diperlukannya suatu wadah atau tempat integrasi data informasi pelaksanaan pekerjaan untuk saling memberikan dan menerima informasi terkini baik bersumber dari internal maupun eksternal, terutama dalam pelaksanaan manajemen kerja proyek yang ada di lingkungan Bandara Soekarno-Hatta, meninjau berjalannya proses transparansi data pelaporan pelaksanaan proyek yang saat ini ada, belum maksimal dalam pemanfaatan perkembangan teknologi yang ada, dari hal permasalahaan tersebut proses pelaksanaan pelaporan kinerja kepada manajemen perusahaan yang ada diperlukannya pengembangan kinerja dengan mengikuti perkembangan teknologi yang ada, diantaranya dengan menerapkan sistem Integrated Management Report Project (IMRP) pada pelaksanaan laporan kerja proyek. Penelitian ini berorientasi pada objek dan menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services) yang di implementasikan dalam bahasa pemrograman Hypertext Prepocessor (PHP) dengan basis data MySQL-Server. Dengan adanya Aplikasi Sistem Integrated Management Report Project (IMRP) secara online diharapkan dapat mempermudah proses pelaporan suatu progress kerja proyek di lapangan dan dapat saling berinteraksi untuk melihat seberapa efektif suatu pekerjaan di tempat tertentu.

Kata kunci : Aplikasi, Laporan Terpadu, Manajemen.

ABSTRACT


Indicators of progress and development of a company can not be separated from the influence of the influence of the world of technology, because it is one of the indicator points of a company that is able or not competing in the era of progress and development in the world of digitalization, to improve services from Soekarno Airport's Main Branch Office (KCU) -Hatta, PT Angkasa Pura II always prioritizes work integration professionals by utilizing the development of existing technology, to achieve this the company collaborates between professional institutions and personal work implementers who always uphold in terms of data transparency in the implementation process of work, with these needs then the need for a container or place for integrating work implementation information data to give and receive the latest information both sourced internally and externally, especially in the implementation of project work management in Soekarno-Hatta Airport, reviewing the ongoing process of project implementation reporting data transparency that currently exists, not yet maximized in the utilization of existing technological developments, from this issue the process of implementing performance reporting to existing company management requires the development of performance by following the development of existing technology, including by implementing an Integrated system Project Management Report (IMRP) on the implementation of project work reports. This research is object oriented and uses the PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services) analysis method which is implemented in the Hypertext Prepocessor (PHP) programming language with a MySQL-Server database. With the online Integrated Management Report Project (IMRP) Application system, it is expected to facilitate the process of reporting on the progress of project work in the field and be able to interact with each other to see how effective a job is at a particular place.

keywords: Application, Integrated Report, Management.




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN APLIKASI INTERAGTED MANAGEMENT REPORT PROJECT PADA BANDARA SOEKARNO-HATTA”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi/Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1/Diploma 3 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi/Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Dekan Fakultas Sains & Teknologi Universitas Raharja.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., M.T.I selaku Kepala Program Studi Sistem Informasi Universitas Raharja.
  4. Bapak Harfizar, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan konseptual, kritik, meluangkan waktu dan bantuannya kepada peneliti untuk menyelesaikan penulisan proposal ini serta memberikan saran dan ilmu pengetahuannya.
  5. Bapak Andri Cahyo Pramono, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dalam sistematika perencanan penelitian, saran serta kritik meluangkan waktu dan bantuannya kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan ini.
  6. Pimpinan PT. Angkasa Pura II yang telah memberikan kontribusinya terhadap pemberian persetujuan pelaksanaan kegiatan penelitian nantinya untuk mendukung proses analisa lapangan.
  7. Kedua Orang Tua ku tercinta yang selama ini telah memberi semangat dan doa hingga saya dewasa dan saudara-saudaraku yang telah memberikan dukungan dan motivasi hingga sampai saat ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi/Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

  
Tangerang, Desember 2019
   
(ADI SUWARTA PUTRA)
NIM : 1311476015



Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1. Struktur Organisasi dan Manajemen Departemen Sacment Unit Kerja Perusahaan Bandara Soekarno-Hatta 50
  2. Gambar 3.2. Use case Diagram Sistem Yang Berjalan 57
  3. Gambar 3.3. Sequence Diagram Pelaksanaan Pelaporan Dokumen Perjanjian Kerja 59
  4. Gambar 3.4. Sequence Diagram Laporan Progress Kerja Berkala 60
  5. Gambar 3.5. Sequence Diagram Pembutan Data Dokumen Lanjutan Pembiayan Proyek 61
  6. Gambar 3.6. Sequence Diagram Laporan Dan Tinjauan Progress Pelaksanaan Kerja 62
  7. Gambar 3.7. Prosedur Preview Pelaksanaan Kerja Akhir 63
  8. Gambar 3.8. Activity Diagram Pelaksanaan Pelaporan Dokumen Perjanjian Kerja 64
  9. Gambar 3.9. Activity Diagram Laporan Progress Kerja Secara Berkala 66
  10. Gambar 3.10. Activity Diagram Pembuatan Data Dokumen Lanjutan Pembiayaan Proyek 67
  11. Gambar 3.11. Activity Diagram Review Laporan Tinjauan Progress Pelaksanaan Kerja 68
  12. Gambar 3.12. Activity Diagram Preview Pelaksanaan Kerja Akhir 70
  13. Gambar 4.1. Use Case Diagram Pokok Sistem Yang Diusulkan 94
  14. Gambar 4.2. Use Case Diagram Detail Sistem Yang Diusulkan 96
  15. Gambar 4.3. Activity Diagram Pelaporan Pemberkasan Proyek 98
  16. Gambar 4.4. Activity Diagram Progress Dan Persetujuan Pekerjaan 100
  17. Gambar 4.5. Activity Diagram Pelaksana Ekstrenal/Vendor 102
  18. Gambar 4.6. Activity Diagram Pengawas Internal OPS 102
  19. Gambar 4.7. Activity Diagram Supervisor 103
  20. Gambar 4.8. Activity Diagram Ass.Manager 104
  21. Gambar 4.9. Activity Diagram Manager 104
  22. Gambar 4.10. Activity Diagram Senior Manager 105
  23. Gambar 4.11. Sequence Diagram Pemberkasan Data Proyek 106
  24. Gambar 4.12. Sequence Diagram Progress Dan Persetujuan Pekerjaan 107
  25. Gambar 4.13. Sequence Diagram Pelaksana Ekterenal/Vendor 108
  26. Gambar 4.14. Sequence Diagram Pengawas Internal OPS 109
  27. Gambar 4.15. Sequence Diagram Supervisor 109
  28. Gambar 4.16. Sequence Diagram Ass. Manager 110
  29. Gambar 4.17. Sequence Diagram Manager 110
  30. Gambar 4.18. Sequence Diagram Senior Manager 111
  31. Gambar 4.19. Class Diagram Sistem IMRP 113
  32. Gambar 4.20. Tampilan Prototype Menu Login 119
  33. Gambar 4.21. Tampilan Prototype Darboard IMRP 120
  34. Gambar 4.22. Tampilan Prototype Creat Platform Project 120
  35. Gambar 4.23. Tampilan Prototype Form Input Detail Project 121
  36. Gambar 4.24. Tampilan Prototype Form Input Detail Vendor 121
  37. Gambar 4.25. Tampilan Prototype Form Input Akses Account Penanggung Jawab Ekternal Dari Vendor 122
  38. Gambar 4.26. Tampilan Prototype Master Report 122
  39. Gambar 4.27. Tampilan Prototype Menu Agenda Pekerjaan 123
  40. Gambar 4.28. Tampilan Halaman Menu Login 124
  41. Gambar 4.29. Tampilan Halaman Dashboard Sistem IMRP 124
  42. Gambar 4.30. Tampilan Form Creat Platform Project 125
  43. Gambar 4.31. Tampilan Form Input Detail Project 125
  44. Gambar 4.32. Tampilan Form Input Detail Vendor 126
  45. Gambar 4.33. Tampilan Form Input Akses Account Penanggung Jawab Ekternal Dari Vendor 126
  46. Gambar 4.34. Tampilan List Project Data 127
  47. Gambar 4.35. Tampilan Master Report 127
  48. Gambar 4.36. Tampilan Agenda Pekerjaan 128
  49. Gambar 4.37. Tampilan Input Data Progress Pekerjaan 128

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Analisa Performance Sistem Berjalan 71
  2. Tabel 3.2. Analisa Information Sistem Berjalan 71
  3. Tabel 3.3. Analisa Economic Sistem Berjalan 72
  4. Tabel 3.4. Analisa Control Sistem Berjalan 73
  5. Tabel 3.5. Analisa Efficiensy Sistem Berjalan 73
  6. Tabel 3.6. Analisa Service Sistem Berjalan 74
  7. Tabel 3.7. Elisitasi Tahap I 78
  8. Tabel 3.8. Elisitasi Tahap II 80
  9. Tabel 3.9. Elisitasi Tahap III 83
  10. Tabel 3.10. Elisitasi Tahap Final 87
  11. Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan 111
  12. Tabel 4.2. m_jenis_pekerjaan 114
  13. Tabel 4.3. m_level 114
  14. Tabel 4.4. m_peran 115
  15. Tabel 4.5. m_posisi 115
  16. Tabel 4.6. m_user 116
  17. Tabel 4.7. m_unit_pengawas 116
  18. Tabel 4.8. progress photo 117
  19. Tabel 4.9. t_progress_pekerjaan 117
  20. Tabel 4.10. Menu Project 118
  21. Tabel 4.11. CMS Menu 118
  22. Tabel 4.12. CMS Menu Auth 119
  23. Tabel 4.13. Daftar Pengujian Sistem 130
  24. Tabel 4.14. Pengujian Login IMRP 131
  25. Tabel 4.15. Transaksi Create Platform Project di Sistem IMRP 132
  26. Tabel 4.16. Transaksi Laporan Progress Kerja di Sistem IMRP 133
  27. Tabel 4.17. Jadwal Kegiatan Penelitian 134
  28. Tabel 4.18. Perencanaan Biaya Penelitian 135

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan di bidang transaksi pelayanan jasa merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan dunia teknologi saat ini, karena salah satu tujuan perkembangan teknologi adalah meningkatkan kualitas komunikasi transaksi publik. Pemanfaatan perkembangan teknologi ini mempengaruhi tatanan hidup atau sebuah aturan sistem tertentu dan dapat di manfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya dalam interaksi transaksi pelayanan di bidang manajemen sebagai acuan dalam pengambilan keputusan di suatu organisasi / perusahaan.

Akses komunikasi manajemen ke karyawan dan publik yang berkaitan dengan kerjasama sebuah pekerjaan begitu dibutuhkan dalam keseharian, karena suatu bentuk komunikasi tersebut dapat membangun suatu ikatan dalam perencanaan laporan untuk kegiatan manajemen dan memudahkan pemantauan kinerja suatu karyawan atau publik (rekan kerja).

Adanya hal tersebut tidak diiringi oleh perkembangan fasilitas, yang memberikan media penghubung kepada karyawan dan publik (rekan kerja) untuk saling berkomunikasi dengan lebih cepat dan sesuai kualitas maupun daya keinginan karyawan, manajemen, dan public (rekan kerja). Selain hal tersebut harus ada media untuk memfasilitasi dalam penyediaan informasi yang kompeten dalam bidang laporan progres kerja di suatu pekerjaan yang mengakibatkan pihak manajemen tidak bisa mendapatkan informasi terkini dari progres kerja yang ada di bandara yang dilakukan oleh rekan kerja. Adanya bentuk proses transaksi di atas dapat menimbulkan ketidaksesuaian terhadap laporan dari terminal atau lapangan maka manajemen saat ini ingin lebih cepat, tepat, dan teliti dalam mendapatkan informasi bukan hanya dari karyawan yang melaporkan namun dari rekan kerja hasil dari pekerjaan mereka.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka, pada penelitian skripsi ini peneliti akan mengambil judul “Perancangan Aplikasi Integrated Management Report Project (IMRP) Pada Bandara Soekarno-Hatta”, yang diharapkan kedepannya dapat memberikan inovasi komunikasi pelayanan informasi untuk keperluan manajemen pekerjaan agar lebih cepat dan sesuai, selain itu membantu dan memudahkan dalam memantau pengerjaan suatu projek yang sudah di tetapkan dan sesuai kebutuhan yang dijalankan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang diidentifikasikan dari latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem komunikasi laporan progres kerja yang saat ini sedang berjalan pada PT. Angkasa Pura II dan karyawan, rekan kerja?
  2. Apa saja kendala yang dialami dalam proses interaksi penggunaan sistem komunikasi laporan progres kerja yang berjalan?
  3. Solusi dan pemanfaatan seperti apa yang dapat membantu transaksi pelaporan progres kerja, dengan menggunakan sistem aplikasi Integrated Management Report Project (IMRP) sehingga dapat meningkatkan angka aktifitas laporan kerja?

Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan permasalahan dan rumusan masalah di atas, agar mempermudah penulisan serta terfokus penelitian, maka batasan masalah pada skripsi ini, antara lain:

  1. Aplikasi laporan progres kerja proyek (IMRP) berfokus pada memfasilitasi media interaksi dari karyawan, manajemen dan rekan kerja, tidak sampai pada tahap transaksi setuju atau tidak setuju kontrak kerja, namun tetap adanya fasilitas validasi konfirmasi hasil data laporan kinerja kerja pengerjaan dilapangan yang sedang berjalan.
  2. Target penggunaan sistem adalah karyawan, rekan kerja dan manajemen.
  3. Sistem akan bertujuan pada fungsional fasilitas interaksi diantaranya:
    1. User manajemen dan rekanan kerja, dapat melakukan pengelolaan sistem dashboard pada informasi account.
    2. User manajemen administrator dapat memonitor interaksi terakhir, dengan melihat informasi pada dashboard.
    3. Sistem memperlihatkan sistem notification data transaksi apabila telah adanya transaksi pekerjaan dari rekan kerja, sehingga tidak dapat diakses oleh user lain (rekan kerja lainnya).
    4. Laporan kesepakatan hasil kerja yang dilakukan pada sistem sebagai bentuk keamanan pelayanan komunikasi progres kerja dari rekan kerja yang lainnya.
  4. Adanya pengelompokan projek kerja berdasarkan kontrak kegiatan, area dan waktu yang diperlukan.
  5. Adanya bentuk monitoring interaksi aplikasi sistem Integrated Management Report Project (IMRP) untuk penggunaan aplikasi dan keamanan transaksi antara karyawan, manajemen dan rekan kerja.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin di capai oleh peneliti dalam penelitian skripsi ini dibagi menjadi 3 bagian diantaranya :

  1. Tujuan operasional
    1. Menjadikan sarana memperoleh informasi dari sistem transaksi pelayanan progres kerja suatu pekerjaan di bandara yang terjadi saat ini pada PT. Angkasa Pura II, khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan umumnya di lingkungan manajemen perusahaan.
    2. Mengadakan analisa terhadap permasalahan yang sedang terjadi pada kegiatan transaksi pelayanan progres kerja di bandara.
    3. Menentukan dan memberikan solusi terbaik atas permasalahan yang ada dalam pengambilan keputusan.
    4. Melakukan inovasi pengembangan terhadap sistem transaksi laporan progres kerja yang sedang berjalan dalam mengikuti perkembangan dunia digital ekonomi.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Membangun dan mengimplemntasikan inovasi aplikasi integrated management report project (IMRP) secara online yang dikembangkan pada PT. Angkasa Pura II.
    2. Mempermudah user pengguna karyawan maupun rekan bisnis untuk lebih update terhadap perkembangan data dan progres kerja yang berlangsung dan data pendukungnya disetiap pengerjaan.
    3. Mempermudah user pengguna untuk lebih update terhadap perkembangan data di suatu pengerjaan dan data pendukung untuk kegaiatan kinerja dilapangan.
  3. Tujuan individual
    1. Mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam tindakan menganalisa suatu permasalahan yang ada dilingkungan sekitar, untuk bisa di berikan solusi bermanfaat yang berkaitan terhadap pemanfaatan teknologi informasi.
    2. Mengimplentasikan ilmu yang sudah di dapatkan dalam proses perkuliahan dalam membantu perkembangan sosial masyarakat.
    3. Sebagai perbandingan antara teori yang telah didapat diperkuliahan terhadap kondisi yang ada pada kondisi lingkungan sekitar atau lapangan kerja.
    4. Sebagai bentuk laporan kelengkapan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana komputer di Universitas Raharja - Tangerang.

Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini di bagi menjadi 3 bagian diantaranya sebagai berikut :

  1. Manfaat bagi individu :
    1. Berkontribusi bagi perkembangan sistem infomasi yang ada untuk memecahkan permasalahan dalam laporan suatu progress pekerjaan pada PT. Angkasa Pura II khususnya Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan masyarakat umumnya.
    2. Adanya rasa kepuasan setelah menghasilkan sebuah karya yang dapat dipergunakan dan bermanfaat bagi masyarakat maupun suatu instansi.
    3. Menambah pengetahuan mengenai bidang transaksi data dan informasi ruang lingkup keilmuan yang dipelajari di perkuliahan dan dunia kerja.
  2. Manfaat bagi Institusi Perusahaan dan Masyarakat :
    1. Terciptanya efektifitas dan efisiensi kinerja dalam report manajemen project khususnya dalam menghimpun dan mengolah data-data yang ada untuk kepentingan perusahaan.
    2. Sistem Report Progress Proyek ini dapat membantu manajemen dalam memperoleh informasi suatu proyek pengerjaan di bandara dengan lebih cepat, akurat, dan teliti dalam manajemen datanya.
    3. Adanya sarana sistem Progress Proyek yang dapat memberikan control informasi bagi pengguna dalam aktifitas pengerjaan proyek, sehingga pencapaian kerja yang lebih terukur oleh rekan kerja dan karyawan untuk melaporkan hasil kerja.
  3. Manfaaat bagi kampus Universitas Raharja :
    1. Masukan maupun evaluasi atas hasil penelitian ini terhadap kurikulum yang ada dan sudah diterapkan dalam perkuliahan untuk adanya kesesuaian dengan kebutuhan tenaga kerja yang trampil dan kompeten di bidangnya maupun yang dibutuhkan perusahaan/instansi.
    2. Kegiatan penelitian yang dilakukan diluar lingkungan kampus menunjukan kontribusi pendidikan perguruan tinggi terhadap masyarakat dalam bentuk nyata.
    3. Bentuk referensi penelitian yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh Mahasiswa Universitas Raharja sebagai pengembangan pada penelitian selanjutnya.
    4. Universitas Raharja dikenal oleh instansi-instansi lebih luas atas karya penelitian mahasiswanya yang berdampak luas, dan sebagai media promosi Universitas Raharja atas proses manajemen pendidikan yang baik.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik metode pengumpulan data yang di terapkan peneliti dalam penelitian skripsi ini sebagai berikut:

  1. Pengamatan (Observation) Untuk kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan/observasi langsung di PT. Angkasa Pura II Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang yang berfokus pada interaksi proses komunikasi proses pelayanan jasa pada setiap bagian, yang ditawarkan kepada pihak rekan kerja dalam proses pekerjaan proyek untuk pengambilan sample data-data terkait dengan objek penelitian.
  2. Wawancara (Interview) Kegiatan ini proses dilakukan tanya jawab kepada sample personal komponen penentu kinerja manajemen di PT. Angkasa Pura II Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang merupakan personal user terkait aktifitas jalur komukasi manajemen pemasaran atau publishing dalam perusahaan. Sample personal karyawan diambil dari bentuk unit yang terdisi dari fungsional manajerial dan tim kerja, yaitu setingkat dengan supervise engineer, supervisor, assisten manajer, manager, dan senior manager. Kegiatan interview yang dilakukan pada komponen tersebut bertujuan untuk menentukan analisa prosedural komunikasi pergerakan manajerial proses transaksi data persiapan proyek dan atas jalan monitoring bentuk kerja sebuah administrasi proyek maupun tindaklanjut terhadap pola kinerja dan hasil akhir. untuk kegiatan ekternal manajemen perusahaan proses pengambilan data wawancara akan melibatkan rekan kerja sebagai sample wawancara terhadap vendor terkait pelaksanaan proyek.
  3. Studi Pustaka Kegiatan pada tahap mengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari paper/tulisan, makalah ataupun referensi lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas pada penelitian, seluruh bahan penelitian tersebut didapat dengan ketentuan sumber-sumber dari internal institusi terkait yaitu PT Angkasa Pura II, Bandara Internasional Soekarno-Hatta kepustakaan dan media internet.

Metode Analisa

Pelaksanaan analisa pada komunikasi hasil pelaporan progress kerja proyek pada PT. Angkasa Pura II dan kasus yang berkaitan, metode yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Efisiency, Service)

Tujuan penggunaan metode analisa ini untuk mengoreksi atau memperbaiki sistem dalam hal akses interaksi komunikasi pelaksanaan proses pekerjaan proyek, dalam pengelolaan dan control pekerjaan yang diperlukan untuk meningkatkan performa pelayanan yang ada. serta keseimbangan antara perspektif internal (kepentingan semua pihak dalam organisasi) dan eksternal (rekan kerja atau vendor) yang kemudian dideskripsikan, sehingga masalah dapat segera dipahami dengan baik dan dapat ditindaklanjuti untuk mendapatkan sebuah solusi kedalam action melalui pengelolaan data yang ada.

Metode Perancangan

Proses perancangan aplikasi sistem digambarkan dengan menggunakan program aplikasi pendukung yaitu visual paradigm berdasarkan hasil analisa data lapangan yang ada, sehingga nantinya menghasilkan suatu model baru yang bisa diusulkan sebagai bentuk solusi akhir. Pada Visual Paradigm For UML Interprise Edition adanya sub fungsional sistem yaitu UML (Unified Modeling Language) yang diperuntukan untuk membuat desain arsitektur sebuah sistem.

Selain metode di atas yang digunakan peneliti dalam kegiatan pemodelan aplikasi sistem ini, bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan pemanfaatan framework pengaplikasian program menggunakan CI (Codeigniter), perancangan basis data menggunakan MySQL-Server, XAMPP sebagai tool server lokal, sebagai software pendukung desain grafis mengunakan Adobe Collection, dan editor text program menggunakan kolaborasi Notepadd++, Sublime Text 3.

Metode Prototype

Pada pelaksanaan penelitian ini, pengimplementasian solusi rancangan aplikasi sistem yang telah diusulkan dan disesuaikan dengan permasalahan yang ada, untuk mengetahui bentuk tampilan interface dan tata letak fungsional fitur aplikasi dengan menggunakan beberapa software pendukung perancangannya, salah satunya yaitu Justinmind, Balsamiq, dan Prototype. software tersebut merupakan beberapa aplikasi pendukung yang dapat digunakan untuk mengimplementasi desain sketsa sebuah program aplikasi kedalam tampilan digital interface. Dalam pelaksanaan hal ini bertujuan menampilkan gambaran yang lebih jelas terhadap tampilan aplikasi sistem khususnya tampilan siklus fungsional yag akan dibuat oleh sistem.

Metode Pengujian

Pelaksanaan pengamatan atas hasil solusi penelitian yang akan dicapai, dalam penelitian ini akan melaksanakan pengujian pada aplikasi sistem yang nantinya menggunakan metode pengujian Blackbox Testing. Penggunaan metode pengujian blackbox dilatarbelakangi adanya upaya untuk menemukan adanya kesalahan dalam beberapa fungsional kategori, diantaranya: fungsi-fungsi penggunaan fitur yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa sistem reading, tereleminasi, dan kesalahan inisialisasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan ini diuraikan dalam lima bab, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan perihal pendahuluan untuk menguraikan dimana penjelasan terhadap latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika terhadap penulisan dalam laporan ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan beberapa definisi materi pustaka yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang dapat mendukung dan berhubungan terhadap infromasi data pendamping dalam optimalisasi analisa serta proses penelitian sehingga menghasilkan output penelitian yang berkesinambungan di kemudian dan lain hal dalam bidang penelitian dan dunia pendidikan yang bermanfaat dalam peningkatan dunia global.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini menjelaskan tentang analisa gambaran umum perusahaan yang terdiri dari profil perusahaan, uraian sistem yang berjalan dalam manjemen perusahaan, bentuk permasalahan yang dihadapi, bentuk alternative pemecahan masalah yang ada, serta user requirement manajemen perusahaan yang terdiri dalam bentuk elisitasi tahap I sampai III dan draft final elisitasi yang merupakan bentuk elisitasi akhir sebagai acuan pembuatan maupun pengembangan sistem untuk penelitian lanjutan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjabarkan hasil rancangan yang diusulkan setelah menjalankan analisa penelitian permasalahan yang ada. Menerangkan usulan sistem yang akan digambarkan dalam bentuk rancangan sistem UML (Unified Modeling Language), flowchart sistem yang diusulkan dan dilengkapi dengan main map dari sistem yang diusulkan, rancangan basis data sistem, penyesuaian rancangan program, penyusunan rancangan prototype yang nantinya menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan dalam penelitian, penyesuaian konfigurasi sistem yang akan dibuat, pelaksanaan testing yang digunakan, pelaksanaan evaluasi penggunaan sistem yang dibuat, pelaksanaan implementasi sistem kepada user, penjabaran penyesuaian terhadap usulan dengan hasil implementasi serta adanya estimasi biaya penelitian dalam pengembangan sistem yang nantinya akan diaplikasikan dalam instansi yang bersangkutan, sebagai data penunjang keberlanjutan bentuk penelitian.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil analisa dan implementasi penelitian, serta saran yang dapat diberikan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, agar bentuk permasalahan yang ada dapat terselesaikan secara maksimal dalam penelitian selanjutnya, sehingga tujuan dan manfaat utama dari penelitian skripsi ini dapat disampaikan secara baik dan bisa memiliki dampak manfaat yang berkelanjutan di kemudian waktu bagi instansi yang berkaitan dalam pengembangan manajemen data informasi dalam pelaksanaan kinerja dan pemanfaatan perkembangan industry berbasis digital.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Aplikasi

Menurut Prasetyo (2017:17) aplikasi adalah “software yang merupakan turunan dari suatu alat terapan yang dibuat untuk difungsikan dalam menangani tugas pekerjaan tertentu sesuai kemampuan yang telah disesuaikan”. Pada sumber berbeda Sugiar (2015:83), “Aplikasi adalah program yang dibuat untuk melaksanakan tugas tertentu yang dibutuhkan oleh pengguna komputer (user)”.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, aplikasi bisa dinyatakan sebagai suatu perangkat lunak atau software yang merupakan turunan dari suatu alat terapan yang diciptakan sebagai media untuk pemenuhan fungsional dalam mendukung proses-proses pekerjaan tertentu sesuai dengan penerapan kondisi fungsi yang telah di tetapkan dengan tujuan aplikasi tersebut.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sari dan Retno, dalam Jurnal Ilmiah Teknik Informatika (2017:66) “Sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya”.

Berbeda dengan pendapat Menurut Arnold, Ross. D. & Jon P. Wade, dalam Jurnal “International Conference on Enterprise Information Systems – Procedia Computer Science (2015:675) “Sytems : Groups or combinations of interelated interdependt or interacting elements forming collective entities”. (Sistem: sekumpulan kelompok atau kombinasi elemen independen atau interelasi saling terkait yang membentuk entitas kolektif).

Menurut Rahayu dkk, dalam Jurnal SENSI (2018:03) “Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak yang terdiri dari bagian - bagian atau komponen - komponen yang saling berkaiatan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.

Dari berbagai pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwasannya pengertian sistem adalah kumplan elemen-elemen yang saling terhubung atau menyatu membentuk suatu elemen untuk berkerja sama dengan fungsi mengubah masukan menjadi keluaran sesuai sasaran yang ingin dicapai.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean dalam bukunya (2015:6) sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut penilaian keadaan kebutuhan pandangan diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak (abstract system) merupakan sistem yang berisi gagasan atau konsep berupa pemikiran-pemikiran yang memiliki bentuk tidak tampak secara fisik, misalnya sistem konsep hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) merupakan bentuk sistem yang tampak secara fisik atau dapat dilihat, misal sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem transportasi.
  2. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tidak Tertentu (Probabilistic System) Sistem Tertentu (Deterministic System) adalah sistem yang beroperasi dengan perilaku yang sudah dapat diprediksi hasilnya akhirnya, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan, Sedangkan Sistem Tidak Tertentu (Probabilistic System) merupakan bentuk sistem sistem yang kondisi perilaku masa depannya tidak dapat diprediksi di karena terdapat unsur-unsur probabilistik.
  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem tertutup (Close System) adalah sistem yang tidak dapat terpengaruh dan tidak berhubungan dengan kondisi lingkungan luar dari fungsional utama maupun pendukung di dalam sistem, sistem bekerja secara otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Sistem terbuka (Open System) adalah sistem yang memiliki fungsional di dalamnya dapat berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan kondisi di luarnya. Kondisi sistem dalam bentuk ini dapat menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lain, karena sistem terbuka dapat terpengaruh lingkungan luar sehingga dapat di kondisikan mempunyai pengendali yang baik.
  4. Sistem Alamiyah dan Buatan Manusia Sistem alamiyah (Natural System) merupakan sistem yang bentuknya terjadi melalui kondisi proses alam, tidak adanya campurtangan pembuatannya oleh manusia. Sedangkan Sistem buatan manusia (Human Made System) merupakan bentuk sistem yang dibuat oleh manusia dengan melibatkan fungsi interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

Definisi Sistem Informasi

Menurut Harfizar dkk, dalam Jurnal SENSI (2017:195) “Sistem informasi adalah kumpulan komponen-komponen yang berfungsi membentuk suatu sistem dan menghasilkan data informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan”.

Disumber berbeda Menurut Sugeng Wahyudiono yang dikutip oleh Giandari dkk, dalam Jurnal ICIT (2018:157) “Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual,maupun berbantuan komputer, untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan”.

Menurut Sutabri, dalam bukunya (2016:40) “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan dapat dinyatakan bahwa sistem informasi merupakan sebuah bentuk fungsional dari sistem dimana seluruh komponen yang ada di dalam nya saling terintegrasi dan membangun suatu keluaran dari sebuah inputan dan di olah sehingga membentuk sebuah data informasi, sehingga tercapai sebuah informasi akhir yang dapat mendukung pengambilan keputusan didalamnya.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Yopie dan Ahmadi, dalam Jurnal IJNS (2015:3) “Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan setelah tahap analisis sistem, yang bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional mempersiapkan rancang bangun implementasi sistem baru, menggambarkan sistem baru, mengatur dan merencanakan elemen-elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh, serta mengkonfigurasikan perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam perancangan sistem baru”.

Menurut Mulyati dkk, dalam Jurnal ICIT (2018:119) “perancangan merupakan spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.”

Berdasarkan kutipan dapat dinyatakan, perancangan sistem merupakan proses setelah adanya analisa dari tindakan pengembangan bentuk suatu sistem untuk mendefinisikan kebutuhan fungsional maupun nonfungsional untuk dapat menentukan gambaran jelas sebelum di lakukan proses pekerjaan pengembangan sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem menurut Iswandy, dalam Jurnal Teknoif (2015:72) terbagi pada umumnya yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem dalam proses kegiatan yang dijalankan.
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun kepada pemogram komputer atau developer sistem yang lebih lengkap dan terperinci dalam pengembangan sebuah sistem.
  3. Untuk mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan mendukung perusahaan.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Pendapat lain Uzzaman (2015:71), “prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan, pengembang sering memproduksi prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.

Berdasarkan definisi, maka dapat dinyatakan bahwa prototype adalah suatu bentuk produk atau sistem yang berfungsi sebagai bentuk media demonstrasi tahap awal untuk mengetahui gambaran kelengkapan jalan fungsi sistem yang digunakan sebagai ide publik para pengembang dan calon pengguna.

Tujuan Utama Prototype

Menurut Indrajani (2017:264), Tujuan pada tahap identifikasi yang dapat menentukan hasil maksimalisasi fungsional dari tahap Prototype ini adalah:

  1. Untuk memberikan perbaikan atau penambahan fitur baru.
  2. Untuk mengidentifikasi fitur sistem yang sedang berjalan.
  3. Untuk evaluasi kelayakan dan kemungkinan apa yang terjadi dari desain sistem.
  4. Untuk klarifikasi kebutuhan user.

Jenis – Jenis Prototype

Bentuk tahapan prototype terdapat 2 macam yang digunakan menurut Indrajani (2017:264) yaitu:

  1. Evolutionary prototype Digunakan untuk tujuan yang memiliki fungsi sama, Perbedaannya adalah prototype ini tidak dibuang, tetapi digunakan untuk pengembangan selanjutnya menjadi aplikasi basis data.
  2. Requirements prototype Pada jenis ini sebagai media menentukan kebutuhan dari aplikasi basis data yang diinginkan dan sampai kebutuhan tersebut terpenuhi, jika sudah terpenuhi maka prototype akan dibuang.

Konsep Dasar Pengujian (Testing)

Definisi Pengujian (Testing)

Indrajani (2017:12), “pengujian adalah bentuk proses pengeksekusi program aplikasi dengan tujuan akhir untuk menemukan kesalahan atau ketidak sesuaian fungsional sistem yang ada, dengan skenario tes yang direncanakan dan data yang sesungguhnya. pengujian memiliki hasil menampilkan jika terjadi kesalahan pada sistem maupun perangkat software yang akan di uji”.

Dapat dinyatakan berdasarkan pendapat tersebut pengujian adalah, proses kegiatan dimana untuk memastikan eksekusi akhir pada suatu sistem untuk mengetahui dan memperoleh bentuk kesalahan fungsional maupun non fungsional, sebelum sistem dapat dipublikasi kepada pengguna.

Black Box Testing

Menurut Aisyah dkk., dalam Jurnal SENSI (2016:177) “Black Box Testing adalah metodelogi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses basis data ekstrenal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi”.

Dengan sumber lain Sutanto (2017:20), “metode black box adalah metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada”.

Menurut Martono dkk, dalam Jurnal SENSI (2018:11) “Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsional software. Karena itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program”.

Berdasarkan definisi black box di atas dapat dinyatakan, metode black box testing merupakan metode pengujian yang dapat digunakan untuk menguji fungsional kinerja pada sistem secara langsung tanpa melihat desain kode program pada sistem, hal ini untuk melihat fungsional berjalan sesuai dengan desain rancangan yang ditentukan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Manajemen Perencanaan Proyek

Definisi Manajemen Proyek

Dalam kutipan yang di terjemah kan Dimyati & Nurjaman (2015:23) dari Kerzner & Thanhain menyebutkan manajemen proyek adalah merencanakan, meyusun sebuah organisasi baru maupun berkelanjutan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah di tentukan. Manajemen proyek menggunakan pendekatan yang lebih hierarki vertikal dan horizontal.

Sedangkan dalam kutipan yang juga diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2015:2) dari Schwalbe menjelaskan bahwa manajemen proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan produk atau layanan yang unik, pada umumnya melibatkan beberapa orang yang saling berhubungan aktivitasnya dalam pengguna sumber daya yang efektif untuk menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat dinyatakan manajemen proyek merupakan serangkaian rencana dan proses yang dilakukan oleh perorangan maupun instansi dan organisasi guna menciptakan sebuah struktur aktifitas kerja dalam mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka panjang dengan target yang telah ditentukan.

Perencanaan Proyek

Menurut pendapat Boone dan Kurtz dalam kutipan yang di terjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2015:78) menyatakan bahwa “planning may be defined as the process by whitch manager set objective, asses the future, and develop course of action designed to accomplish these objective”, dengan kata lain Perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan mencapai berserta cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Sama hal nya menurut Koontz dan O’Donnel dalam Kutipan Dimyati & Nurjaman (2015:78) berpendapat bahwasannya perencanaan sebuah proyek adalah fungsi dimana seorang pimpinan yang berhubungan dengan pemilihan dari berbagai alternatif dari tujuan, kebijakan, prosedur beserta program yang ada.

Sedangkan menurut Handoko dalam kutipan Dimyati & Nurjaman (2015:78) menyebutkan perencanaan (planning) merupakan pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Ruang lingkup proses perencanaan proyek menurut Dimyati & Nurjaman (2015:81) diantaranya: a. Menentukan Tujuan, yang dapat diartikan sebagai pedoman yang memberikan araha terhadap gerak segala kegiatan yang akan dilakukan, semisal tujuan perusahaan terhadap peningkatan kualitas produk. b. Menentukan Sasaran, merupakan tindakan menentukan titik tertentu yang perlu dicapai untuk tercapainya tujuan suatu kegiatan. c. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan, yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi organisasi pada saat mulai kegiatan terhadap sasaran yang telah ditentukan. d. Memilih alternatif, dengan maksud untuk menentukan aktifitas lain yang memberikan tindakan atau feedback yang sama besar nya pada tujuan akhir.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas bahwa dapat di simpulkan perencanaan proyek merupakan proses penetapan atas bentuk variable-variabel dalam proses pencapaian sebuah tujuan diantaranya penentuan tujuan, pembiayan, fokus nilai, prosedur, sistem penunjang, dan tim pelaksana.

Kerangka dan Komponen Manajemen Proyek

Menurut Schwalbe pada kutipan dan diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2015:40), menerangkan ada tiga konteks pemahaman pada kerangka manajemen proyek, yaitu sebagai berikut,

  1. Konteks komponen proyek, bentuk deskripsi yang berkaitan dengan internal dan ekternal proyek, terdapat 4 komponen diantaranya ruang lingkup, biaya, kualitas pekerjaan, dan waktu pekerjaan.
  2. Rangkaian proses manajemn proyek, berpedoman pada tahapan-tahapan pelaksanaan proyek, diantaranya definisi pekerjaan, perencanaan awal, pelaksanaan proyek, pengendalian dan penyerahan pekerjaan proyek.
  3. Pengetahuan manajemen proyek, area pengetahuan (knowledge area) yang diperlukan dalam mengelola proyek, dalam pelaksanaan tahap ini terdapat delapan aspek pengetahuan diantaranya manajemen ruang lingkup proyek, manajemen kualitas, manajemen waktu, manajemen biaya, manajemen sumber daya manusia, manajemen risiko, manajemen komunikasi, managemen pengadaan.

Dari bebapa kerangka manajemen terdapat batasan yang harus terpenuhi dalam pengelolaan manajemen proyek yaitu komponen berikut:

  1. Batasan Waktu : pengaruh pada komponen ini dilaksanakan dengan memperhatikan penyerahan produk pada hasil akhir pelaksanaan proyek, dimana ketepatan waktu dari pelaksanaan kinerja proyek dapat menjadi barometer penilaian keberhasilan proyek yang telah direncanakan.
  2. Batasan Ruang Lingkup : ruang lingkup memiliki gambaran mengenai batas akhir objek tanggung jawab pelaksanaan sebuah proyek dan hasil akhir yang nantinya harus di ciptakan atau dihasilkan dari pelaksanan kerja, yang kemudian diserahkan kepada pemberi proyek.
  3. Batasan Biaya : pada lingkup pembiayaan merupakan faktor yang berpotensial resiko tinggi, dikarenakan dalam pelaksanan proyek pengelolaan pembiayaan sangat diperlukan pola manajemen yang baik, untuk terjadinya aktifitas pengendalian pembiayaan terealisasi terhadap perencanan elemen-elemen yang ada dalam mencapai tujuan proyek.
  4. Batasan Kualitas : lingkup ini menjadi kriteria utama yang harus dipenuhi, antara penerima dan pemberi proyek, dimana menentukan standar ketetapan kualitas produk yang dihasilkan dengan kesesuaian terhadap tujuan akhir proyek, sehingga tercipta pula target pendukung kinerja dalam setiap tahapan pelaksanaan proyek.

Konsep Dasar Digitalisasi Dokumen

Digitalisasi Data

Berdasarkan pendapat di atas, dapat artikan bahwasannya digitaliasasi data merupakan tahap dimana adanya pengelompokan transaski variable informasi berupa data yang di olah dari bentuk baku konvensional ke dalam bentuk akses informasi publik berupa data yang memiliki fungsi aktifitas berbasis teknologi terpusat dalam informasi terkomputerisasi.

Menurut pendapat Sambas dan henderi (2016:412) tahapan dilakukannya kegiatan pengalihan media data dokumen ke digital diantaranya :

  1. Menyiapkan data dokumen yang akan dialih media.
  2. Melakukan dokumentasi pemindahan bentuk fisik data dari konfensional ke data digital dengan pemanfaatan sistem komputerisasi.
  3. Membuat ruang basis data sebagai tempat data digital yang telah di tentukan.

Pengelolaan Data Digital

Berdasarkan pendapat Hutahaen (2015:8), menjelaskan dalam kutipannya dari Goerge R. Tery yang menyatakan, Penglohan data secara digital adalah serangkaian operasi atas sebuah informasi berbentuk digital yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.

Berbeda dengan pendapat Sugiyono (2015:244) menjelaskan bahwa pengolahan data secara digital merupakan proses penyusunan dan pencarian data secara terkomputerisasi dan sistematis data yang diperoleh dari hasil inputan data konvensional public dengan cara mengorganisasikan data dalam kategori tertentu, sehingga memperoleh hasil output yang diinginkan.

Berdasakan pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa pengeolalaan data secara digital merupakan proses dimana serangkaian penyesuaiaan pengalihan bentuk data dari bentuk konvensional data dan telah menjadi data digital yang dilakukan terhadap pola penyusunan, perubahan variable maupun muatan yang nantinya menghasilkan pembaharuan data output akhir sesuai informasi yang diperlukan.

Proyek Konstruksi (Construction Project)

Menurut Sobirin (2016:2) menyatakan bahwa proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan dan kejadian yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu dan membuahkan hasil dalam suatu jangka tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

Dalam pendapat berbeda menurut Seutji Lestari dalam kutipan Sobirin (2016:2) bahwa sistem manajemen proyek konstruksi adalah bagaimana menghimpun dan mengelola masukan (input) yang bersumberdaya (tenaga, manusia, dan, waktu, teknologi, bahan, peralatan dan manajemen) untuk menghasilkan keluaran/hasil proyek (output) yang telah ditentukan untuk mencapai suatu tujuan proyek yang mendukung suatu program dalam suatu jangka waktu batas tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa manajemen konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana ataupun jenis suatu kegiatan tertentu yang memiliki bentuk himpunan pengelolaan dan langkah-langkah terstruktur dalam mencapai tujuan tertentu dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.

Definisi Analisa PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Efisiency, Service)

Menurut Suyono (2016:22), Metode PIECES digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yang menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan.

Menurut Listiarini Edy Sudiati dan Didik Purwanto (2017:1), Untuk mencapai sasaran dapat dilakukan suatu identifikasi masalah dengan menggunakan kerangka pieces yaitu analisis terhadap kinerja informasi, ekonomi, keamanan, efisiensi dan pelayanan.

Menurut Utariani dan Herkules (2017:38), “data yang sudah terkumpul kemudian di analisis untuk menentukan berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam melakukan pengembangan sistem seperti Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, dan Service yang diperlukan pada sistem yang akan dibangun”.

Menurut Bariah dalam Jurnal Pendidikan Matematika (2015:31), Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, and Service), adalah:

  1. Performance (Kinerja) : Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
  2. Information (Informasi) : Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
  3. Economy (Ekonomis) : Peningkatan terhadap manfaatmanfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
  4. Control (Pengendalian) : Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
  5. Efficiency (Efisiensi) : Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
  6. Service (Pelayanan) : Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Shelly Menurut Maimunah dkk, dalam Jurnal CSRID (2016:27) “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Wijaya, dalam Jurnal CCIT (2017:37) “UML Merupakan sebuah standar bahasa pemodelan yang digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem informasi yang akan dibangun. UML dapat bersifat platform-independent atau platform-spesific tergantung pada pilihan perancangan sistem.”

Menurut Onu dan Umeakuka, dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506) “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical viewof a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges ( flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”. UML adalah Bahasa pemodelan standar untuk pemodelan di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML merupakan pandangan bentukan grafis dari model sistem yang sedang dirancang, diimplementasikan, atau sudah ada sebagai bentuk rujukan analisa proses transsaksi. Diagram UML terdiri dari elemen-elemen grafis, simpul-simpul UML terhubung dengan (aliran) yang mewakili elemen model sistem. Model UML sistem mungkin juga mengandung dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks ”

Dapat dinyatakan berdasarkan kutipan Unified Modeling Language merupakan bahasa pemograman standar yang menjabarkan dan digunakan sebagai suatu pemodelan perancangan visualisasi berbasis object-oriented untuk sebuahsistem yang akan dikembangkan tetapi terlepas dari penggunaan bahasa pemograman tertentu sehingga dapat lebih mudah di pahami alur utama dari sistem.

Activity Diagram

Menurut Syukron dan Hasan, dalam jurnal Bianglala Informatika (2015:30) Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram air, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel.

Sehingga dapat dinyatakan bahwa Activity Diagram merupakan media pemodelan yang menggambarkan secara sebuah alur sistem secara prosedur, dengan kata lain seperti diagram alir dari awal pola transaksi hingga proses akhir transaksi dari fungsional sebuah rancangan sistem

Use Case Diagram

Use Case Diagram menurut Muslihudin (2016: 62), “merupakan diagram Diagram Use Case, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.”.

Dapat dinyatakan bahwasannya use case diagram adalah bentuk diagram yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh aktor dalam sebuah sistem dalam menghasilkan sebuah respon untuk tanggapan atas permintaan untuk di pergunakan dalam sistem.

Sequance Diagram

Menurut Carina Titus (2016:20), “A sequence diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario”, “Diagram urutan menunjukkan objek interaksi diatur dalam urutan waktu. Ini menggambarkan objek dan kelas terlibat dalam skenario dan urutan pesan yang dipertukarkan antara objek yang diperlukan untuk menjalankan fungsionalitas skenario”.

Menurut Sukamto, dkk (2016:F-37), “Sequence diagram merupakan ilustrasi bagaimana nantinya jalannya sistem dalam memberikan respon dari perintah user”.

Dapat dinyatakan sequence diagram merupakan variabel diagram yang berfokus desain kolaborasi interaksi antar kelas-kelas aktifitas dari objek yang ada untuk menentukan hasil akhir bagaimana jalur komunikasi massage yang terjadi pada aktifitas sistem.

Class Diagram

Menurut Maimunah, dkk (2016:29), “Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek”. Class Diagram menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Sedangkan menurut Syukron dan Hasan (2015:30), “Class Diagram yaitu menggambarkan jenis dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka”. Class Diagram juga menunjukkan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.

Dapat disimpulkan bahwa class diagram merupakan variabel diagram yang menggambarkan hubungan statis dalam pengelompokan kelas-kelas aktivitas yang terjadi pada sebuah sistem, dengan memperhatikan sifat dan jalannya transaksi objek yang terhubung.

Konsep Dasar Database

Menurut Sutopo dkk, dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:25), “Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis data penyedia informasi bagi pemakainya. Sistem basis data adalah sustu informasi yang mengintergrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya dan untuk membuatnya tersedia beberapa aplikasi yang bermacam-macam suatu sistem organisasi”.

Menurut Budi Raharjo yang dikutip oleh Agusli dkk, dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2017:22) “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat”.

Menurut Warsito dkk, dalam Jurnal CCIT (2015:29) “Database adalah Struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server”.

Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Database adalah bentuk sistem sebagai ruang penyimpanan data yang terbentuk dari beberapa tabel – tabel yang berisikan data – data dalam sebuah sistem yang saling terintegrasi satu sama lain.

Konsep Dasar XAMPP

Menurut Siregar dan Faisal, dalam Jurnal JIMP (2017:65) “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl”.

Menurut Soer dan Wahyudi, dalam Jurnal SIGMA (2015:42) “XAMPP adalah Program aplikasi server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL Database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl”.

Fungsi dalam folder-folder pada aplikasi XAMPP Bunafit Nugroho (2013:1) diantaranya:

  1. Apache, merupakan folder utama dari apache web server.
  2. Htdocs, salah satu folder utama untuk menyimpan data-data, baik PHP atau HTML biasa. Pada folder ini, kita dapat membuat subfolder sendiri untuk mengelompokkan file dan bisa diakses seperti PHP dan HTML programe language.
  3. Manual, berisikan subfolder yang didalamnya terdapat beberapa subfolder manual program dan database
  4. MySQL, merupakan folder utama yang dilengkapi di dalamnya terdapat subfolder data untuk merekam semua nama database, serta subforlder bin yang berisikan tools client dan server MySQL.
  5. PHP, folder ini merupakan folder utama untuk program PHP.

MySQL

Menurut Maimunah dkk, dalam Jurnal CERITA (2017:39) “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi dari general public license (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat close source (komersial).

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat di simpulkan bahwa MySQL merupakan unsur dari DBMS yang bersifat open source yang dapat digunakan sebagai media pengolahan data secara terstruktur dan terprogram dengan managemen arsip yang dapat terintegrasi dengan pendukung aplikasi server lain.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Supono dan Virdiandry (2016:3) PHP Hypertext Preprocessor adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML.

Menurut M.A Ansari dkk, dalam Journal Internasional IJIR (2017:246) “The PHP is a progamming language which allows web developers to create dynamic content which interacts with databases. PHP is basically used for developing web based software applications. PHP can be deployed on most web servers on almost every operating system and platform for free of cost”. (PHP adalah bahasa pemograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database PHP pada dasarnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak berbasis web. PHP bisa disebarkan di sebagaian besar server web di hampir setiap sistem operasi dan platform bebas biaya.

Menurut Sri Rahayu dkk, dalam Jurnal CCIT (2015: 53), “PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

Dapat dinyatakan bahwa PHP adalah bahasa program dalam pembuatan sebuah sistem yang dinamis dan mudah sebagai media untuk koneksi dan dapat di encripsi untuk menerjemahkan terhadap bahasa perangkat mesin komputer yang bersifat server-side dengan berbentuk scripting yang menjadi kesatuan dalam HTML script.

CSS ( Cascading Style Sheet )

Menurut Bekti (2015:47) CSS (cascading style sheet) merupakan salah satu Bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mempercantik halaman web dan mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam”.

Wahana Komputer (2015:2) CSS atau cascading style sheet adalah sekumpulan kode pemrograman web yang berfungsi untuk mengendalikan beberapa komponen di dalam web sehingga menjadi tampak seragam, berstruktur, dan teratur”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa CSS merupakan sebuah bahasa pemograman pendukung yang dapat menentukan bagaimana elemen tampilan dalam suatu web harus di tampilkan sehingga dapat di kendalikan secara berseragam menjadi fitur suatu website, dan bagaimana menentukan tampilan yang di tuju setelah pengunjung web melakukan aktifitas”.

Bootstrap

Menurut Rozi (2015:1), menyatakan bahwa “Bootstrap adalah paket aplikasi siap pakai untuk membuat front-end sebuah website”.

Sedangkan menurut pendapat Jubilee (2016:1), “Bootstrap adalah framework front-end yang intuitif dan powerfull untuk pengembangan aplikasi web yang lebih cepat dan mudah”.

Dapat dinyatakan bahwasannya Bootstrap merupakan framework yang dapat mempermudah pengembang dalam membangun sebuah website dan memberikan tampilan yang lebih responsive kepada pengggunannya.

Terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan dalam penggunaan Bootstrap, menurut Wahyu Widyanto (2016:2) sebagai berikut:

  1. Kelebihan Bootstrap
    1. Bootstrap dapat menggunakan LESS preprosessor sebuah teknologi yang mengefektifkan penulisan kode CSS 3.
    2. Bootstrap dapat diintegrasikan dengan JavaScript untuk menjadikan tampilan antarmuka lebih menarik
    3. Compatible di semua browser, salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh Bootstrap, membantu pengguna Website, dikarenakan hasil tampilan di browser yang berbeda akan menampilkan tampilan antarmuka yang sama atau dapat diktakan responsive tampilan dengan baik.
    4. Opern Soure alias fitur yang ada dalam aplikasi bootstarp dapat digunakan secara gratis oleh penggunanya.
  2. Kelemahan Bootstarp a. Dengan adanya penggunaan bootstrap menjadi tidak adanya keunikan didalam website karena akan samanya tampilan yang diberikan secara dasar interfece. b. Terdapat juga laporan bahwa sistem pada bootstrap tidak responsif.

Konsep Dasar Requirement Elisitasi

Requirement

Menurut Amrullah dkk, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2016:27) “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sofiana, dalam Jurnal Informatika Universitas Pamulang (2017:2) “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, Elisitasi merupakan suatu permintaan sebagai bahan perencanaan rancangan yang nantinya sebagai rujukan pola interaksi dan aktifitas beradasarkan sistem yang akan di buat.

Dalam Requirement dibagi berdasarkan klasifikasi tersendiri diantaranya sebagai berikut:

  1. Functional Requiremenst Klasifikasi ini menjelaskan bentuk interaksi antara sistem dan lingkungan yang terpisah dari bentuk implementasi.
  2. Nonfunctional Requirements Bentuk ini merupakan aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior.
  3. Contraints (psudo requirement) Bentuk requirement yang ini merupakan bentuk yang dipaksakan untuk dipergunakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan diimplementasikan.

Elisitasi

Saputra (2015:51), “merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi dibagi tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap 1 Proses ini berisi keseluruhan perencanaan rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen pemberi projek terkait diususlkan melalu proses wawancara langsung.
  2. Elisitasi Tahap 2 Pada tahap ini hasil klasifikasian tahap I berdasarkan seleksi penilaian proses MDI, bertujuan untuk memisahkan kebutuhan pada sistem dengan point yang harus di seleksi untuk di eksekusi. MDI sendiri singkatan dari M (Mondatory) yang berarti point rencana yg masuk dalam kelompok, M merupakan hal penting yang harus ada pada sistem, D (Desirable) aspek yang boleh dihilangkan pada penilaian karena tidak terlalu penting untuk digunakan, apabila di pergunakan akan membuat lebih sempurna, sedangkan I (Inessential) tidak penting untuk di prioritaskan dalam rancangan sistem.
  3. Elisitasi Tahap 3 Hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T (teknikal), penentuan teknik pembuatan program.
    2. O (operasional), menentukan penggunaan sistem.
    3. E (ekonomi), menentukan biaya pengembangan sistem.
    klasifikasi TOE dibagi dalam kelompok HML (High, Middle, Low) dengan penjelasan fungsi yaitu:
    1. High (H) : pada penilaian ini klasifikasi sulit untuk dikerjakan, Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. . Middle (M) : Penilaian terharap requirement mampu dikerjakan, yaitu pada tingkatan sedang.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi Proses ini menentukan hasil akhir penyeleksian dan eliminasi data requirement yang ingin dicapai, pada tahap ini proses pengembangan sistem mengacu sebagai data utama pemodelan sistem.

Literature Review

Dalam upaya mengembangkan pemanfaatan kegiatan penelitian dan pengaplikasian ini lebih maksimal, perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari bentuk penerapan penelitian yang akan dilakukan, bentuk literature review sebagai pertimbangan yang diambil sebagai berikut:

  1. Dalam penelitian yang dilakukan Harliwanti Prisilia, Dimas Aji Purnomo (2018), Aplikasi Metode Lean Project Management Dalam Perencanaan Proyek Konstruksi Pada Pembangunan Gedung SMU Negeri 1 Giri Kabupaten Banyuwangi, dengan metode penelitian Work Breakdown Structure (WBS), identifikasi waste, Root Cause Analysis (RCA), penelitian yang dilakukan yaitu pembuatan aplikasi dalam mendukung proses perencanaan sebuah proyek dengan pendekatan yang digunakan adalah dengan konsep lean yang bertujuan untuk meminimalisir waste dan mengidentifikasi resiko yang ada pada pelaksanaan pekerjaan proyek. Fokus penelitian ini bagaimana mengidentifikasi dan mengurangi waste serta identifikasi resiko berdasarkan waste pada proyek konstruksi pembangunan gedung SMUN 1 Giri Banyuwangi dengan menggunakan konsep lean. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa waste yang berpengaruh dan berpotensi pada proyek yang digunakan adalah waiting dan difect. Kelebihan dri sistem dengan pendekatan metode ini dapat mengurangi dan efisiensi waktu yang baik dalam mengerjakan sebuah proyek, dengan perbantuan penjadwalan menggunakan Critical Chain Project Management (CCPM).
  2. Penelitian Ganesstri Padma, Nila Budi (2017), Perencanaan Manajemen Proyek Dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Sumber Daya Perusahaan (Studi Kasus : Qiscus Pte Ltd), dengan metode Work Breakdown Structure (WBS), Precedence diagram, CPM, PERT, dan Crashing Bentuk Penelitian yang dilakukan oleh penulis berfokus pada pembentukan percepatan proyek (crasing) dalam manajemen pergerakan proyek yang ada pada Qiscus Pte Ltd. Fokus utama dalam penelitian ini untuk melakukan analisa terhadap maksimalisasi kinerja dengan tahapan-tahapan yang tepat namun juga meminimasi kerugian biaya akibat kemungkinan keterlambatan kinerja pada proyek. Kelebihan dalam pemanfaatan analisa yang dilakukan oleh peneliti, dapat membantu menentukan target prioritas data yang dapat digunakan dalam penyelesaian suatu proyek dengan melibatkan maksimalisasi SDM dan pembiayaan yang ada, sehingga memperoleh hasil yang maksimal dan minim akan kerugian.
  3. Pada Penelitian Agus Waluyo, Aang Munawar (2017), Perancangan Aplikasi Monitoring Penerimaan dan Pelaksanaan Proyek Berbasis Web dengan Metode Prototype Pada PT. Fas Jawara, dengan menggunakan metode OOAD (Object Oriented Aided Design) Fokus aplikasi dalam penelitian ini yaitu pembuatan sebuah aplikasi berbasis web yang dipergunakan sebagai media solusi dalam pengembangan transaksi kerja pelaporan data proyek. Sistem memiliki fungsional transaski dalam pengelolaan data pembiayaan proyek dan menghasilkan output WO ataupun invoice bagi proyek yang berjalan dalam perusahaan, dengan tujuan utama lebih memberlakukan efisiensi kinerja dan pemanfaatan pengarsipan data yang lebih rapi dan terkomputerisasi dengan struktur yang baik. Kelemahan pada sistem ini, belum adanya pemisahan level account pada implementasi fungsional sistem, sehingga masih dapat terciptanya redudansi data maupun kesalah monitoring transaksi data yang ada.
  4. Dalam penelitian Nurvelly Rosanti, Erwin Setiawan, Asti Ayuningtyas (2016), Penggunaan Metode Jalur Kritis Pada Manajemen Proyek (Studi Kasus: PT. Trend Communications Internatinal), dengan Metode CPM (Critical Path Method), Pada penelitian yang dilakukan, berorientasi pada sistem monitoring management pelaksanaan proyek yang dikerjakan pada instansi terkait. Sistem informasi ini berorientasi web based yang ditujukan menentukan prioritas aspek pekerjaan yang perlu memerlukan pendahuluan pelaksanaan dari beberapa aspek yang lain, atau menentukan aspek prioritas kegiatan, hal ini dilakukan untuk memonitor pelaksanaan kinerja yang ada sehingga proyek yang dilaksanakan tidak melewati batas waktu yang telah ditentukan atau bisa tepat waktu. Kelebihan sistem ini terdapatnya notifikasi yang di kirim melalui email user yang terdaftar pada aplikasi, sehingga selain melalui web aplikasi utama, pengguna dapat secara berkala remainder dari email dalam menindaklanjuti pekerjaan yang ada. Kekurangan yang masih perlu di kembangkan dalam penelitian, bentuk interface dan pengelolaan structural data yang perlu di perbaiki dalam manajemen basis data pekerjaan proyek yang telah tersimpan pada aplikasi.
  5. Penelitian yang dilakukan Tukino (2016), Perancangan Sistem Informasi Manajemen Proyek Pengaksesan Dokumen Perakitan PCBA di PT Surya Teknolgi Batam Web, dengan metode OOAD (Object Oriented Aided Design), Pada penelitian ini objek penelitian yang dituju yaitu adanya bentuk inovasi terhadap proses pelaksanaan kerja yaitu dengan menghilangkan seluruh proses kinerja perencanaan proyek dari base paper kepada sistem terkomputerisasi. Sistem ini bekerja dalam web base yang memfasilitasi pengguna dalam pelaksanaan progress kerja dan pelaporan akhir kinerja dalam pelaksanaan proyek. Sistem dalam penelitian ini telah memiliki keamanan hak akses dalam pengelolaan user pengguna aplikasi, sehingga keamanan pengelolaan setiap dokumen kerja yang ada lebih terjaga selain itu juga memiliki fasilitas basis data dan filterisasi data yang lebih akurat. Kelemahan yang hadir dari inovasi penelitian ini adalah dibutuhkannya belum adanya proses maintenance aktif sistem yang berjalan mandiri dari backend aplikasi sehingga memerukan ekternal pendukung dalam penanganannya.
  6. Penelitian yan dilakukan Darwiyanto, Angelia, dan Novian (2018), Perancangan Stategis Sistem Informasi Manajemen Proyek PEMDA menggunakan Metode TOGAF dengan Metode TOGAF (The Open Group Architecture Framework), dan metode EAF (Enterprise Architecture Scorcard), Pada penelitian jurnal internasional ini objek penelitian adalah membentuk pola integrase data dari beberapa aplikasi sistem dalam lingkungan pekerjaan proyek yang ada pada instansi pemerintah daerah. Pentuk pengimplementasian penelitian ini yaitu dengan pola pendekatan terhadap singkronisasi aktifitas dan pola fungsi kegiatan yang ada dalam masing-masing aplikasi proyek dengan ERS pada sub instansi pemerintah daerah, pola ini di ambil untuk menentukan kesesuaian atau penentuan adanya proses yang sama dan bersinggunggan antar instansi yang ada. Pola di atas dapat menjadi hal penentu integrasi fungsi transaksi dalam menjalankan suatu proyek dalam satu platform induk aplikasi dengan hasil akhir adanya akiftas data yang lebih efisien dan efektif. Hasil penelitian yang ada ditemukan beberapa fungsi yang dapat di ringkas dari adanya aplikasi proyek di e-government di pemerintah daerah.
  7. Lain hal dengan penelitian Assem Al-Hajj dan Mario M Z (2018), The Impact of Project Management Implementation on the Successful Completion of Project in Construction dengan Metode Interview, Kuesioner Likert Metode, Pelaksanaan penelitian pada jurnal internasional ini bertujuan untuk menentukan fakta sebagai data pendukung dalam membentuk kesimpulan bahsa manajemen perencanaan proyek berpengaruh positif dan penting terhadap keberhasilan suatu proyek. Dari hasil penelitian ini melalui sebuah aplikasi sistem, menampilkan bentuk pelaksanaan pengambilan data berdasarkan kuesioner, kualitas data dari responden menghasilkan lebih dari 75% aspek pendukung utama dalam tercapainya keberhasilan adalah perencanaan yang baik dan pola structural pendukung sebuah proyek. Bentuk data dukung tersebut diantaranya, perencanaan yang baik dan terkondisi sesuai prioritas data kerja, dan pemanfaatan waktu yang maksimal dalam pekerjaan proyek.
  8. Pada penelitian Shahzad, Benish, Talha, dan Hajra (2019), Impact of Project Planning on Project Success with Mediating Role of Risk Management and Moderator Role of Organizational Culture, dengan Metode Interview, Kuesioner Likert Metode, Pada penelitian jurnal internasional ini objek penelitian yang dituju yaitu membahas dampak perencanaan proyek dan manajemen risiko proyek terhadap keberhasilan proyek dengan peran moderat budaya organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dampak perencanaan proyek terhadap keberhasilan proyek dengan peran mediasi manajemen risiko dan peran budaya moderat. Data dikumpulkan dari 100 manajer proyek dengan menggunakan kuesioner. Untuk menganalisis hubungan, regresi dan teknik korelasi yang digunakan, yang menunjukkan dampak positif perencanaan terhadap kesuksesan sebuah proyek. Hasil penelitian menunjukkan dampak signifikan dan tidak signifikan dari prediktor pada variabel respon yang ada.
  9. Penelitian yang dilakukan Muhammad Iqbal, Devi, Ika (2015), Framework For E-Learning Content Development On Facility Planning Subject, dengan Metode SDLC (System Development Life Circle) dan Agile, Penelitian dalam jurnal internasional ini objek penelitian yang dituju berfokus pada bentuk kesiapan konten dan sistem pada penggunaan media e-learning secara representatif dalam pengelolaan media pembelajaran. Penggunakan metode penelitian dan pengembangan yang ada memberikan pandangan dan solusi terhadap perencanaan penggunaan proyek e-learning dalam proses organisasi, khususnya dalam pendidikan, bentuk komperasi fungsi dapat di tentukan bahwasannya penggunaan projek monitor menggunakan sistem e-learning juga harus diimbangi dengan adanya kecocokan antara konten yang ditampilkan dengan kebutuhan pengguna ataupun keterlibatan pemangku kepentingan tinggi dengan demikian output yang keluar dari penggunaan sistem e-learning dapat lebih maksimal. diharapkan tim proyek dapat mengirimkan konten yang baik untuk mendukung seluruh proses pembelajaran.
  10. Dalam Penelitian lain oleh Devi Pratami, Nurfitri, dan Imam (2017), Designing Project Stakeholder Management Plan at Coffee Plant Construction Project for Sucessful Initiating Phase in Ciwiday, dengan Metode (ICP) Identifying Communication Plan, Penelitian pada jurnal internasional ini berfokus pada pembentukan kolaborasi variable perencanaan proyek yang menggabungkan beberapa klasifikasi utama dalam pelaksanaan proyek yaitu terkait kolaborasi dalam pengelolaan ekonomi/pembiayaan, lingkungan kerja, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk merancang rencana manajemen pemangku kepentingan proyek berdasarkan edisi PMBOK 5, penelitian ini menunjukkan bahwa ada 21 pemangku kepentingan yang diklasifikasikan dalam 4 bagian utama. Seluruh pemangku kepentingan tersebut akan dikelola dan dikelompokkan berdasarkan tingkat kekuatan dan potensi manajerial proyek dan minat mereka sehingga dalam proses komunikasi kerja dapat di bentuk integrasi data. Selain har tersebut pada hasil penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan letak pemangku kepentingan dalam penanganan kinerja pada proyek untuk memberikan kontribusi positif pada kinerja yang berjalan atau tidak.

Berdasarkan beberapa Literature Review di atas dalam penelitian ini peneliti mengambil data referensi dari haril penelitian Agus Waluyo dkk, yang berjudul Perancangan Aplikasi Monitoring Penerimaan dan Pelaksanaan Proyek Berbasis Web dengan Metode Prototype Pada PT. Fas Jawara, hal ini dikarenakan bentuk penelitian yang memiliki konsep, ruang lingkup, prespektif, dan karakteristik yang sama dengan perencanaan penelitan yang akan dilakukan, sehingga peneliti menentukan data tersebut sebagai Literatur Review dala penelitian saat ini.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut “Angkasa Pura II” atau “Perusahaan” merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

PT. Angkasa Pura II (Persero) telah mengelola 16 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Tjilik Riwut (Palangkaraya), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati dan Banyuwangi.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi Perusahaan The best smart connected airport operator in the region memiliki makna bahwa Angkasa Pura II adalah menjadi bandara dengan konektivitas tinggi ke banyak kota atau negara dan mempergunakan teknologi modern yang terintegrasi dalam operasional bandara dan peningkatan pelayanan penumpang.
  2. Misi Perusahaan
    1. Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama.
    2. Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk mendukung perkembangan ekonomi Indonesia melalui konektivitas antar daerah maupun negara
    3. Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten, dan menyenangkan kepada seluruh pelanggan dengan teknologi modern

Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk fokus pada penelitian ini peneliti menentukan area kinerja pada pelaksana Departemen unit kerja bandara internasional soekarno-hatta terdapat pengkerucutan struktur organisasi seperti gambar 3.1 dibawah ini:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi dan Manajemen Departemen Sacment Unit Kerja Perusahaan Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Penjelasan berfokus pada lini sturktural manajemen departemen unit data memilki beberapa komponen personil yang bergerak di dalamnya, diantaranya:

  1. 1 Orang Senior Manager of Deparetement Airport Area
  2. 1 Orang Manager of Division Airport Area
  3. 1 Orang Assistant Manager of Unit
  4. 1 Orang Supervisor of Unit
  5. 1 Orang Administration Officer of Unit
  6. 1 Orang Back Office of Unit
  7. Tim Pelaksana Kerja Unit
  8. Pelaksana Kerja Ekternal/Vendor

Tugas dan Tanggung Jawab

Pada pola struktural organisasi manajerial departemen unit Bandara Internasional Soekarno-Hatta dijelaskan sebagai berikut:

  1. Senior Manager Departemen (SM) memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
    1. Merencanakan dan menganalisa kegiatan pengoperasian kinerja department terkait kesiapan dan kehandalan fasilitas dalam mendukung kegiatan operasional bandar udara sesuai ketentuan yang berlaku.
    2. Menganalisa kondisi fasilitas komunikasi & data serta kebutuhan departemen unit sebagai pertimbangan pengambilan keputusan dalam permasalahn kinerja.
    3. . Menganalisa rencana perbaikan terhadap fasilitas pelayanan selalu dalam keadaan baik dan siap digunakan sesuai ketentuan yang berlaku.
    4. Menganalisa dan mengawasi pelaksanaan dan tindak lanjut hasil audit internal maupun eksternal terkait fasilitas layanan dan managerial untuk memastikan seluruh hasil audit terselesaikan dan/atau termitigasi dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku.
    5. Menganalisa kebutuhan dan merekomendasikan rencana penambahas kebutuhan layanan dilingkungan bandaara untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.
  2. Manager of Division Airport Area (MD) memilik tanggung jawab sebagai berikut:
    1. Merencanakan dan menganalisa kegiatan pengoperasian, perawatan, dan perbaikan fasilitas layanan yang berkaitan dengan divisi dengan ketentuan kesiapan kehandalan fasilitas dalam mendukung kegiatan operasional dengan ketentuan yang berlaku.
    2. Menganalisa kondisi fasilitas layanan yang berkaitan dengan divisi sebagai pertimbangan keputusan dalam permasalahan teknis maupun non teknis.
    3. Menganalisa rencana perbaikan terhadap fasiltas yang terkait dengan divisi untuk memastikan bahwa fasilitas layanan selalu dalam keadaan baik dan siap sesuai ketentuan yang berlaku.
    4. . Menganalisa dana mengawasi pelaksanaan tindak lanjut hasil temuan audit internal maupun eksternal sesuai kinerja divisi untuk memastikan seluruh hasil audit dapat terselesaikan dan/atau termitigasi dengan baik sesuai ketentuan.
    5. . Menganalisa kebutuhan dan merekomendasikan rencana penambahan fasilitas yang berkaitan dengan kebutuhan divisi sesuai dengan kebutuhan yang berlaku.
    6. . Mengkordinasikan dan mengendalikan tata kelola pelaksanaan kerja pada divisi terkait.
  3. Assistant Manager of Unit (ASM) memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
    1. Mengusulkan Rencana Kerja dan Anggaran unit terkait.
    2. Mengawasi dan membuat jadwal pemeliharaan fasilitas yang berkaitan dengan unit
    3. Menentukan prioritas pemeliharaan fasilitas sesuai dengan kondisi lapangan dan complain pelanggan.
    4. Memvalidasi laporan hasil evaluasi pemeliharaan fasilitas sesuai unit terkait.
    5. Memberikan rekomendasi penggunaan fasilitas kebutuhan unit.
    6. . Memberikan ususlan perbaikan SOP dan LoA unit.
    7. Menentukan Prioritas pemenuhan kebutuhan fasilitas dan persediaan suku cadang yang dibutuhkan unit maupun unit lain terkait.
    8. Kordinasi pemborongan pekerjaan atau pembelian kebutuhan fasilitas bandara.
    9. Menangani keluhan pelanggan dan memastika keluhan telah teratasi dalam kordinasi kinerja.
  4. Supervisor Of Unit (SU) memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
    1. Memastikan program perusahaan berjalan lancar.
    2. Bertanggung jawab terhadap proses manajemen administrasi data unit terkait kepada Assistant Manager of Unit.
    3. Membantu melaksanakan kordinasi birokrasi antar unit setingkat.
    4. Menjalankan proses administrasi kordinasi perjanjian kerja antar pihak ekternal
    5. Mempertahankan kualitas layanan dengan menegakan standar kualitas unit sesuai ketentuan perusahaan.
  5. Administration Officer Of Unit (AOU) bertugas dan bertanggung jawab sebagai :
    1. Melakukan fungsi pelaksana administrasi data kinerja di lingkunga unit.
    2. Membantu supervisor dalam pengadaan komunikasi berkas program pekerjaan terhadap pihak ekternal unit.
    3. Monitor pergerakan pelaksanaan data administrasi unit dalam transaksi data dokumen di lingkungan perusahaan dan ekternal unit.
  6. Back Office of Unit (BOU) memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai:
    1. Sebagai personal monitor terlaksanakan hal pendukung program kerja yang ada pada unit berjalan dengan baik.
    2. Penyediakan kelancaran akses data pendukung maupun aktifitas sudah berjalan dengan baik, terhadap terlaksananya kinerja tim pelaksana unit.
    3. Uji laksana hasil kinerja tim pelaksana, untuk kemudian di laporakan pada kronologi inventaris kerja baik internal maupun dari pihak ekternal kepada Assistant Manager.
  7. Tim Pelaksana Kerja Unit memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
    1. Pengkordinasian dalam pelaksanaan kerja sesuai dengan fungsional kerja unit pada lingkungan bandara.
    2. Memantau dan membuat kronologi jika ada kejadian khusus terhadap pengguna jasa bandara.
    3. Menjalankan kordinasi kerja lapangan dengan pihak ekternal yang berkaitan dengan program kerja unit.
    4. Memastikan seluruh fasilitas pelayanan bandara yang berkaitan dengan unit berjalan deng fungsi dan ketentuan yang berlaku, sebagai tinjauan pelaksanaan kinerja.
    5. Membuat pelaporan kinerja fungsional unit.
  8. Pelaksana Kerja Eksternal memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
    1. Melaksanakan proses kerja sesuai dengan perjanjian kerja yang dilakukan oleh divisi dan unit terkait dilingkungan bandara dan sesuai dengan ketentuan yang barlaku.
    2. Bertanggung jawab dengan pihak pengawas pekerjaan internal perusahaan.
    3. Mengusulkan penawaran penyesuaian biaya pekerjaan terhadap internal perusahaan pengawas pekerjaan.
    4. Bertanggungjawab dan berkordinasi terhadap penyelesaian data pekerjaan fisik maupun non fisik berjalan dan berfungsi sesuai dengan ketentuan perjanjian kerja.
    5. . Membuat laporan progress pelaksanaan pekerjaan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Pelaksana kerja ekternal yang telah melakukan persetujuan tanda perjanjian kontrak pada proses lelang pelaksana kerja project dilingkungan bandara internasional soekarno-hatta menyerahkan dan berkordinasi lebih lanjut kepada unit terkait sebagai pengawas pekerjaan pada perusahaan.
  2. Pelaksana pekerjaan memberikan report berkala selama proses pelaksanaan kerja melalui media digital komunikasi Whatsapp dan Email sebagai basis komunikasi laporan.
  3. Pelaksana Kerja OPS Unit sebagai Pengawas pekerjaan memonitor pekerjaan dan laporan, sebagai basis data persetujuan progress dan laporan untuk pergerakan pelaksanaan pekerjaan.
  4. Pejabat setingkat manajemen SU dalam proses berjalannya pekerjaan melakukan pergerakan dokumen kerja dilingkungan manajemen perihal pembiayaan bagi pelaksana kerja eksternal.
  5. Selanjutnya pejabat setingkat manajemen ASM melakukan persetujuan lanjutan perihal penentuan pembiayaan administrasi bagi pelaksana kerja eksternal, dengan meninjau pelaksanaan lapangan progress pekerjaan yang berjalan.
  6. Pejabat setingkat manajemen MD melakukan persetujuan lanjutan perihal peninjauan dan analisa utama pada penentuan pembiayaan administrasi bagi pelaksana kerja eksternal, dengan menentukan tinjauan pekerjaan dan pemberian evaluasi monitoring ralisasi pekerjaan.
  7. Pejabat tingkat SM memberikan persetujaun dan peninjauan akhir terhadap penentuan pembiayaan pekerjaan dan preview analisa progress pekerjaan yang dilaporkan oleh pelaksana kerja ops internal.
  8. Pelaksana kerja eksternal memberikan laporan akhir pekerjaan yang ada kepada manajemen yang diwakilkan pengawas pekerjaan unit untuk kemudian mendapatkan pengesahan persetujuan akhir tinjauan penyelesaiaan proyek dari pemberi kerja.

Pemodelan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka di gambarkan prosedur sistem proses transaksi data pelaksanaan kerja proyek serta tindak lanjut kordinasi kinerja dengan unit terkait dan eksternal dalam sistem yang berjalan dengan memakai tools UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut:

Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

Use case diagram sistem yang berjalan menunjukkan prosedur proses transaksi proses analisa dana monitoring pelaporan kerja proyek di lingkungan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dilihat seperti gambar 3.2.

Gambar 3. 2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan skema gambar diagram gambar 3.2, maka penjelasannya diuraikan dalam skenario berikut ini:

  1. Pelaksanaan kerja eksternal/vendor, setelah -mendapatkan hasil lelang dan mendapatkan berkas perjanjian kerja proyek dari manajemen perusahaan bandara soekarno-hatta melaporkan data tersebur kepada pengawas/pelaksana kerja OPS Internal unit terkait.
  2. Setelah menyerahkan data Perjanjian kerja, pelaksana kerja eksternal/vendor dalam proses pekerjaan melakukan laporan progress kerja secara berkala kepada pengawas pelaksanaan kerja OPS Internal manajemen melalui media komunikasi whatsapp, dalam proses ini laporan dapat dilakukan persetujuan data dari pengawas kerja kepada pelaksana kerja eksternal/vendor.
  3. Dalam pelaksanaan kerja ini Supervisor Unit melakukan pembuatan data dokumen lanjutan pelaksanaan proyek perihal pergerakan pembiayaan proyek dengan berkordinasi terhadap pelaksana kerja/vendor dan Assistant Manager Unit, dengan merujuk pada tinjauan kebutuhan proyek.
  4. Assistant Manager Unit setelah melakukan kordinasi pengelolaan data administrasi pembiayaan dengan data dukung tinjauan progress pelaksanaan kerja dapat melakukan persetujuan lebih lanjut dengan tanggung jawab laporan terhadap Manager Unit dan Senior Manager.
  5. Manager Unit setelah melakukan review laporan dan tinjauan progress pelaksanaan kerja yang ada dapat memberikan evaluasi dan pengawasan pelaksanaan kerja sebagai dasar persetujuan lanjutan dari laporan progress data yang dilaporkan dari pelaksana kerja untuk kemudian di jadikan landasaan tinjauan oleh Senior Manager.
  6. Pada tahap akhir pelaksanaan proyek, Pelaksana kerja memberikan laporan preview pelaksanaan kerja akhir kepada pengawas pekerjaan OPS internal untuk kemudian di preview secara menyeluruh dan dapat dilakukan persetujuan dan pengesahan laporan proyek secara linier sesuai tingkat kewenangan jabatan Assistan Manager Unit, Manajer Unit dan Senior Manager.

Sequence Diagram Yang Sedang Berjalan

Sistem yang berjalan menunjukkan prosedur proses transaksi pelaporan pelaksanaan progress kegiatan proyek serta tindak lanjut kordinasi kinerja, dapat dilihat dari beberapa sequance diagram berikut:

  1. Prosedur Pelaksanaan Pelaporan Dokumen perjanjian kerja.
  2. Gambar 3.3 Sequence Diagram Pelaksanaan Pelaporan Dokumen Perjanjian Kerja

    Berdasarkan diagram gambar 3.3 sebagai berikut:

    Dalam prosesdur ini terdapat 2 (satu) aktor yaitu Pelaksana Kerja Eksternal/Vendor dan Pengawas Kerja/ Pelaksana kerja OPS Internal, 1 (satu) self massage, 1 (dua) Swimlane sebagai form utama, Pelaksana kerja Eksternal/Vendor menyerahkan data perjanjian kerja kepada OPS Internal, selanjutnya dari personil OPS Internal menerima dokumen perjanjian untuk dapat diolah sebagai data rujukan penentuan pengelolaan lanjutan dalam jalannya proyek, dan pelaksana internal OPS memberikan validasi kesesuaian data pekerjaan kepada Pelaksana kerja Eksternal/Vendor, untuk kemudian pelaksana kerja dapat melakukan proses pekerjaan proyek.

  3. Prosedur laporan progress kerja secara berkala
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Laporan Progress Berkala

    Berdasarkan diagram gambar 3.4 sebagai berikut:

    Pada Prosedur ini 2 (satu) aktor yaitu pengawas pekerjaan/internal OPS dan pelaksana kerja eksternal/vendor, 2 (dua) Swimlane sebagai form utama dengan skenario prosedur. Pengawas Pekerjaan/Internal OPS memberikan perijinan kerja proyek, pelaksana kerja eksternal menerima perijinan, dengan selanjutnya pelaksana pekerjaan proyek, diikut sertakan langkah identifikasi dan kordinasi proyek lapangan, pelaksana kerja eksternal kemudian memberikan laporan progress berkala di didampingi dengan bentuk kordinasi kerja melalui media komunikasi (Whatsapp) kepada Pengawas pekerjaan internal/OPS untuk selanjutnya menerima adanya persetujuan terhadap laporan berkala yang sudah ada.

  5. Prosedur pembuatan data dokumen lanjutan pembiayaan proyek
    Gambar 3.5 Sequence Diagram Pembuatan Data Dokumen Lanjutan Pembiayaan Proyek

    Berdasarkan diagram gambar 3.5 sebagai berikut:

    Pada Prosedur ini terdapat 3 (tiga) aktor yaitu pelaksana Supervisor Unit, Pelaksanaan Kerja Ekternal/Vendor dan Assistant Manager Unit, dan 2 (dua) Swimlane sebagai form utama. Supervisor Unit melakukan pembuatan dokumen lanjutan pembiayaan proyek / TAKAH bagi manajemen perusahaan, dengan di damping pelaksanaan kordinasi eksternal oleh Pelaksana Kerja Ekternal/Vendor, Pelaksana kerja melakukan penyesuaian data tinjauan proyek yang kemudian di review oleh Supervisor Unit, hasil tersebut kemudian di laporkan kepada Assistant Manager Unit untuk kemudian adanya penyesaian data TAKAH yang telah di ajukan, Assistant Manager Unit berkewajiban memberikan konfimasi atas hasil pengelolaan data TAKAH kepada supervisor unit sebagai basis data dokumen data lanjutan final pekerjaan proyek.

  6. Prosedur review laporan dan tinjauan progress pelaksanaan kerja
  7. Gambar 3.6 Sequence Diagram Laporan Dan Tinjauan Progress Pelaksanaan Kerja

    Berdasarkan diagram gambar 3.6 sebagai berikut:

    Tahap ini terdapat 3 (tiga) aktor diantaranya Assistant Mnager Unit, Manager Unit, dan Senior Manager, 2 (dua) Swimlane Tinjauan Pelaksanaan Kerja, dan Laporan Pengelolaann Pembiayaan TAKAH. Pada proses ini Assistant Manager Unit melaksanakan pengumpulan data tinjauan pelaksanaan kerja yang kemudian dilaporkan kepada Manager Unit untuk mendapatkan review dan tindakan lanjutan dari progress pekerjaan proyek, selain itu Manager Unit juga melakukan pelaporan lanjutan pengelolaan pembiayaan TAKAH kepada Senior Meneger untuk memperoleh evaluasi dan pengesahan pengawasan data proyek, persetujuan tersebut nantinya akan di lanjutkan kepada Assistant Manager Unit sebagai data tinjauan pekerjaan proyek.

  8. Prosedur preview pelaksanaan kerja akhir
  9. Gambar 3.7 Prosedur Preview Pelaksanaan Kerja Akhir

    Tahap ini terdapat 5 (lima) Aktor diantaranya Pelaksana Kerja Eksternal/ Vendor, Pengawas Pekerja Internal OPS, Assistant Manager, Manager Unit, dan Senior Manager, kemudian 1 (satu) Swimlane yaitu laporan data final proyek. Pada proses ini pelaksana kerja ekternal/vendor dalam tahap penyelesaian pekerjaan memberikan bukti dokumentasi data proyek berupa laporan kinerja selama berjalannya proyek kepada Pengawas pekerjaan internal OPS, kemudian data tersebut dilakukan review, control kebijakan dan tinjauan pekerjaan, proses ini kemudian dilakukan konfirmasi lanjutan yang dilakokan oleh pengawas pekerjaan internal OPS kepada linier pejabat berwenang untuk mendapatkan review, evaluasi, dan tinjauan keseluruhan terhadap monitor pelaksanaan projek hingga pada tahap persetujuan dan pengesahan data laporan pekerjaan proyek. Dengan adanya konfirmasi pengesahan validasi laporan akhir proyek yang diterima oleh pelaksana kerja ekternal menandakan proses pelaksanaan proyek telah berakhit.

Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

Bentuk Activity Diagram dapat dilihat pada beberapa Activity diagram dibawah ini:

  1. Prosedur pelaksanaan pelaporan dokumen perjanjian kerja.
  2. Gambar 3.8 Activity Diagram Pelaksanaan Pelaporan Dokumen Perjanjian Kerja.

    Penjelasan diagram gambar 3.8 sebagai berikut:

    Aktor yang menjalankan aktifitas adalah Pelaksana Kerja Ekternal/Vendor dan pengawas kerja internal OPS dimulai dengan initial node, kemudian dilanjut dengan Action state diantaranya pelaksana kerja menyerhakan data dokumen perjanjian kepada pengawas kerja internal OPS untuk kemudian data tersebut di proses dan di validasi sesuai dengan ketentuan perusahaan, dengan menggunakan decision state jika dokumen tidak sesuai data akan dikembalikan kembali kepada pelaksana pekerjaan untuk dapat disesuaikan jika dinilai sesuai ketentuan dokumen akan diolah kembali sebagai dasar data pekerjaan proyek, dan pelaksanak kerja menerima konfimrasi persetujuan dokumen perjanjian, diakhiri final state.

  3. Prosedur laporan progress kerja secara berkala

    Dalam proses Diagram activity ini aktor yang menjalankan aktifitas adalah Pengawas Pekerjaan Internal OPS dan Pelaksana Kerja Ekternal/Vendor proses dimulai dengan initial node, dilanjut dengan Action state dengan keterangan Pengawas pekerjaan internal OPS memberikan ijin kerja kepada pelaksana proyek, pelaksana proyek menindaklanjuti dengan dimulainya pekerjaan proyek dengan di iringi identifikasi dan kordinasi proyek, dalam proses tersebut pelaksana kerja juga memberikan laporan secara berkala sesuai waktu perjanjian kerja. Laporan berkala yang dibuat oleh pelaksana kerja selanjutnya diberikan kepada pengawas kerja untuk dapat dijadikan data review pergerakan capaian kerja, untuk penyesuaian terhadap rencana kerja proyek, dalam hal ini pengawas pekerjaan internal OPS memberikan persetujuan terhadap laporan yang diberikan, jika data tidak sesuai dengan rencana capaian kerja dokumen kemudian dikembalikan kepada pelaksana kerja untuk kemudian di evaluasi kembali, jika data terpenuhi dan disetujui pihak pelaksana kerja menerima persetujuan laporan progress kerja berkala, kemudian diakhiri dengan final state.

    Penjelasan di atas dapat dilihat pada diagram gambar 3.9 sebagai berikut:

    Gambar 3.9 Activity Diagram Laporan Progress Kerja Secara Berkala
  4. Prosedur pembuatan data dokumen lanjutan pembiayaan proyek
  5. Gambar 3.10 Activity Diagram Pembuatan Data Dokumen Lanjutan Pembiayaan Proyek

    Penjelasan diagram gambar 3.10 sebagai berikut:

    Diagram activity ini aktor yang menjalankan aktifitas adalah Supervisor Unit, Pelaksana Keja Eksternal/Vendor, Assistant Manager Unit, aktifitas dimulai dengan initial node, kemudian dilanjut dengan Action state Supervisor Unit melaksanakan pembuatan dokumen lanjutan pembiayan internal/TAKAH didampingi dengan kordinasi kepada pelaksana kerja ekternal/vendor untuk adanya penyesuain data terhadap tinjauan internal kebutuhan proyek, kemudian data tersebut di review oleh Supervisor Unit untuk diolah sebagai data pendukung dokumen lanjutan pembiayaan internal/TAKAH, kemudian Supervisor Unit bertanggung jawab menyerahkan data tersebut kepada Assistant Manager Unit, data yang diterima oleh Assistant Manager Unit dalah review penyesuaian kebutuhan proyek dan informasi penyesuaian data pembiayaan/TAKAH, setelah tahap ini Assistant Manager Unit berhak memberikan persetujuan dokumen lanjutan internal kepada Supervisor Unit dengan decision note, jika dokumen tidak disetujuai Supervisor melakukan pembuatan ulang ata revisi data, jika diterima Supervisor Unit menerima informasi persetujuan dokumen pembiayan internal/TAKAH, kemudian diakhiri dengan final state.

  6. Prosedur review laporan dan tinjauan progress pelaksanaan kerja
  7. Gambar 3.11 Activity Diagram Review Laporan Dan Tinjauan Progress Pelaksanaan Kerja

    Penjelasan diagram gambar 3.11 sebagai berikut

    Diagram activity ini aktor yang menjalankan aktifitas adalah Assistant Manager Unit, Manager Unit, dan Senior Manager, aktifitas dimulai dengan initial node, dilanjut dengan Action state Assistant Manager Unit mengumpulkan data tindaklanjut proyek yang kemudian dilaporan ke Manager Unit, data tersebut kemudian di review dan dievaluasi tinjauan oleh Manager Unit untuk kemudian diserahkan ke Senior Manager, Senior Manager berkewajiban melakukan review dan pengamatan evaluasi progress kerja, dari proses terebut keluar keputusan dengan decision note review ditolak atau tidak, jika diterima data review selanjutnya di kelola oleh Manager Unit sebagai review data lanjutan pengelolaan TAKAH, kemudian hasil tersebut diserahkan kembali ke Senior Manager untuk dilakukan evaluasi keseluruh, dengan decision note jika ditolah kembali d review, dika disetujui, Senior Manager memberika konfirmasi data berkas ke Assistant Manager, dan berlanjut hingga Assistant Manager Unit, diakhiri dengan final state.

  8. Prosedur preview pelaksanaan kerja akhir
  9. Diagram activity tahap ini aktor yang menjalankan aktifitas adalah Pelaksana Kerja Ekternal/Vendor, Pengawas pekerjaan Internal/OPS, Assistant Manager, Manager Unit, dan Senior Manager, aktifitas proses dimulai dengan initial node, kemudian dilanjut dengan Action state Pelaksana Kerja Eksternal/Vendor membuat laporan akhir pekerjaan proyek secara menyeluruh untuk diserahkan kepada Pengawas Pekerjaan Internal/OTS, kemudian laporan tersebut dilakukan review, control data, dan tinjauan hasil kerja, untuk mendapatkan konfirmasi diterima atau tidaknya dengan decision note, jika data ditolak pelaksana kerja/vendor melakukan perbaikan data laporan, apabila diterima dokumen selanjutnya di berikan kepada Assistant Manager untuk dilakukan review dan tinjauan laporan final lebih lanjut, hal yang sama hasil dari review jika ditolak Assistant Manager dapat melakukan perbaikan data sesuai dengan ketentuan yang berlaku, apabila diterima, laporan diberikan kepada Manager Unit, untuk dilakukan review pada tingkatan lebih luas, dan di teruskan kepada Senior Manager dengan tingkatan review secara global, laporan yang ditolak akan diberikan kembali kepada Assistant Manager Unit untuk dapat dievaluasi kembali, jika diterima, secara paralel konfirmasi persetujuan laporan secara menyeluruh terhadap pekerjaan proyek hingga sampai ke pelaksana pekerjaan eksternal/vendor, dan aktifitas diakhiri dengan final state.

    Penjelasan di atas digambarkan pada diagram gambar 3.12 sebagai berikut:

    Gambar 3.15 Activity Diagram Preview Pelaksanaan Akhir

    </ol>

    Analisa Sistem Yang Berjalan (PIECES)`

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode PIECES, dengan penjelasan sebagai berikut:

    1. Performance (Kinerja) Performnce merupakan analisis terhadap dasar kemampuan sistem yang berjalan Terlihat analisa aspek ini pada sistem berjalan pada tabel 3.1 dibawah ini:
      Tabel 3.1 Analisa Performance Sistem Berjalan
    2. Information (Informasi) Dalam sistem yang berjalan analisa terhadap tahap ini terlihat pada tabel 3.2 dibawah ini:
      Tabel 3.2 Analisa Information Sistem Berjalan
    3. Economy (Ekonomi) Sistem yang saat ini berjalan dalam segi penilaian ekonomisnya dengan analisa dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini:
      Tabel 3.3 Analisa Economy Sistem Berjalan
    4. Control (Kontrol) Pengendalian pada sebuah sistem berjalan terlihat pada tabel 3.4 dibawah ini:
      Tabel 3.4 Analisa Control Sistem Berjalan
    5. Efficiensy (Efisiensi) Aspek efisiensi dalam sistem yang berjalan analisa terhadap aspek ini terlihat pada tabel 3.5.
      Tabel 3.5 Analisa Efficiensy Sistem Berjalan
    6. Service (Pelayanan) Dalam prosedur sistem yang saat ini berjalan terdapat analisa seperti terlihat pada tabel 3.6 dibawah ini:
      Tabel 3.6 Analisa Service Sistem Berjalan

      </ol>

      Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Analisa Masukan

      Nama Masukan : Informasi data proyek (grapich, dokumen)

      Fungsi : Sebagai data awal untuk proses kinerja laporan

      Sumber : Seluruh Komponen pekerjaan proyek baik fisik & non fisikal.

      Media : WhatsApp, Telp, catatan kertas laporan.

      Frekuensi : Setiap Saat / Setiap melakukan komunikasi data

      Format : Lampiran-lampiran/ text

      Keterangan : Berisi data report kinerja dari seluruh komponen

      Analisa Proses

      Nama Modul : Persetujuan data dan Tindak Lanjut

      Masukan : Komunikasi Email, WhatsApp, Telp, catatan kertas laporan.

      Keluaran : Persetujuan laporan data kelayakan, keakuratan dan kebenaran data dalam pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk laporan progress untuk dijadikan bentuk evalusi kinerja dan pengambilan keputusan

      Ringkasan Proses : Seluruh proses masukan data yang didapat dari seluruh komponen akan di cek kesesuaian data lalu menghasilkan data evaluasi keluaran, dan persetujuan kinerja.

      Analisa Keluaran

      Nama Keluaran : Persetujuan data berupa kelayakan data untuk di Jadikan acuan keputusan laporan evaluasi kinerja.

      Fungsi : Sebagai bentuk data untuk kelajutan proses kerja.

      Media : Kertas dan media elektronik massage.

      Distribusi : Bentuk penyebaran data keluaran ditujukan kepada pihak yang bersangkutan dengan transaksi data yang berlangsung.

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras/hardware yang digunakan pada sistem yang sudah berjalan diantaranya dengan spesifikasi sebagai berikut:

      1. Perangkat : HP EliteOne 800 G4 23.8-inch Touch GPU AIO
      2. Proccesor : Intel (R) core (TM) i5- 8500 with Intel HD Graphics 630 (up to 4.1 GHz with Intel Turbo Boost)
      3. Monitor : LCD 23.8-inch
      4. Mouse : Optic wireless Logitech
      5. Keyboard : Standart
      6. RAM : 4GB
      7. Harddisk : 2400GB

      Spesifikasi Software

      Perangkat lunak/software yang digunakan saat ini pada sistem yang sudah berjalan diantaranya:

      1. Windows 10
      2. Microsoft Office 2016 Package (Outlook,word,excel)
      3. Mozila Firefox & Google Chrome (email @angkasapura2.co.id)
      4. PDF Acrobat
      5. Mobile Aplication (Whatsapp)

      Spesifikasi Hak Akses (Brainware)

      Brainware sistem berjalan kinerja diantaranya:

      1. Senior Manager of Departmen
      2. Manager Of Division
      3. Assistant Manager Of Unit
      4. Supervisor Of Unit
      5. Pelaksana kerja internal OPS
      6. Pelaksana kerja eksternal/Vendor

      Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan Yang Dihadapi

      <p style="text-indent: 0.5in;">Prosedur pengelolaan data laporan adminstrasi baik dari proses pengadaan dan pelaporan progress pekerjaan proyek masih terdapat kekurangan terutama dalam penanganan mobilitas data dokumen kinerja yang harus menyesuaikan tingkat situasi pelaksana kerja yang ada, karena itu sistem informasi pelayanan integrase pelaporan progress pekerjaan proyek dan dokumen kegiatan sangat penting dan diperlukan dalam menunjang kelancaran transaksi kinerja, sehingga lebih dapat meningkatkan value perusahaan terhadap pelayanan yang diberikan kepada customer.</p>

      Alternatif Pemecahan Masalah

      <p style="text-indent: 0.5in;">Peneliti mengusulkan beberapa alternative pemecahan dari permasalahan yang ada, diantaranya:</p>

      1. Mengembangkan dan memperbaiki sistem pola pelaporan pelaksanaan dan pengelolaan progress laporan kinerja proyek, hal ini untuk mempermudah pelaksana kerja serta pendokumentasian data kinerja bagi pengawas pekerjaan internal OPS, serta manajemen perusahaan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
      2. Pemanfaatan dan perkembangan piranti teknologi dan insfrastruktur digital yang sudah ada dilingkungan perusahaan sebagai media pendukung dalam pelaksanaan pengembangan proses pelaporan data progress pekerjaan proyek.
      3. Pembuatan pengembangan aplikasi sistem yang terstruktur agar mudah dalam pencarian data dan pengelolaan lebih lanjut sebagai tinjauan nilai tingkat performance kegiatan pekerjaan pada Unit Pengawas Pekerjaan proyek yang terkait.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      <p style="text-indent: 0.5in;">Elisitasi tahap 1 merupakan daftar requirement yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai kebutuhan pengembangan sistem yang belum terpenuhi. Berikut elisitasi tahap 1 :

      Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI, terlihat pada table 3.8 dibawah ini:

      Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

      Keterangan : M (Mandatory) = Yang diinginkan

      D (Desirable) = Diperlukan

      I(Inessential) = Yang tidak mutlak diinginkan

      Elisitasi Tahap III

      Tahap hasil penyusutan elisitasi tahap II mengeliminasi semua requirement yang option I pada metode MDI. Selanjutnya requirement yang tersisa diklasifikasikan melalui metode TOE, sebagai berikut:

      1. T artinya Technical, bagaimana tata cara/tehnik pembuatan.
      2. O artinya Operational, bagaimana tata cara penggunaan.
      3. E artinya Economy, maksudnya biaya yang diperlukan.

      Metode TOE di atas dibagi kembali menjadi beberapa pilihan yaitu option LMH (Low, Midle, High) dengan penjelasan sebagai berikut:

      1. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
      2. Midle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, harus dieliminasi</div>
      Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

      Keterangan : Metode Option

      T = Technical L = Low

      O = Operational M = Middle

      E = Economic H = High

      Final Elisitasi

      Final Elisitasi merupakan bentuk akhir, komponen yang terdapat di tahap ini yang ada dalam fungsional pengembangan sistem IMRP.

      Tabel 3.10 Elisitasi Tahap Final

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah dilakukan dalam suatu sistem berjalan pada PT PRATAMA DATAMAKSIMA, tahap selanjutnya akan membahas sistem yang diusulkan. Yang dimana dengan ada sistem usulan akan sangat membantu dalam hal pembagian pekerjaan dan memantau pergerakan data penagihan.

      Prosedur Sistem Usulan

      1. Admin Sistem
      2. Admin sistem dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam aplikasi, yaitu antara lain:

        1. Admin dapat melakukan login
        2. Admin dapat menampilkan semua dashboard, master data dan transaksi.
        3. Dapat menginput, edit dan delete data.
        4. Admin dapat melakukan logout.
      3. MANAGER LEGAL
      4. MANAGER LEGAL dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain:

        1. MANAGER LEGAL dapat melakukan login
        2. Manampilkan menu utama atau dashboard.
        3. MANAGER LEGAL dapat melakukan transaksi pada menu transaksi yang didalamnya terdapat kontrak dan perusahaan.
        4. MANAGER LEGAL dapat input data, melihat data perusahaan dan kontrak.
        5. Dapat melakukan logout.
      5. MANAGER FINANCE
      6. MANAGER FINANCE dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :

        1. MANAGER FINANCE dapat melakukan login
        2. Manampilkan menu utama atau dashboard.
        3. MANAGER FINANCE dapat melakukan transaksi pada menu transaksi yang didalamnya terdapat kontrak,tagihan dan master data kategori kontrak.
        4. MANAGER FINANCE dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
        5. Dapat melakukan logout.
      7. MANAGER PFROJECT
      8. MANAGER PROJECT dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

        1. MANAGER PROJECT dapat melakukan login
        2. Manampilkan menu utama atau dashboard dalam sistem
        3. Menampilkan menu transaksi yang didalamnya kontrak dan tagihan.
        4. MANAGER PROJECT hanya dapat mengupdate transaksi tagihan yang ada sesuai dengan proses yang telah ditentukan.
        5. Dapat melakukan logout.
      9. DIREKTUR UTAMA
      10. DIREKTUR UTAMA dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

        1. DIREKTUR UTAMA Developement dapat melakukan login
        2. Manampilkan menu utama atau dashboard dalam sistem
        3. DIREKTUR UTAMA dapat hanya dapat melihat transaksi tagihan dan kontrak.
        4. Dapat melakukan logout.
      1. Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan
      2. Diagram usecase yang diusulkan pada sistem pemantauan penjualan adalah sebagai berikut :

        1. Usecase Sistem Pemantauan Penjualan
        2. Gambar 4.1 : Usecase diagram pemantauan penagihan

          Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan :

          1. Terdapat 5 aktor yaitu Manager Finance, Manager Legal, Manager Project, Direktur Utama dan Admin.
          2. Terdapat 13 usecase.
          3. Terdapat 3 extends yaitu master data, transaction 4 dan report
      3. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan
        1. Activity Diagram Kontrak
        2. Gambar 4.2 : Activity diagram Kontrak

          Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Kontrak diatas terdapat:

          1. 1 initial Node, objek yang diawali
          2. 6 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
          3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
          4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
        3. Activity Diagram Tagihan
        4. Gambar 4.3 : Activity diagram Prospect

          Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Prospect diatas terdapat:

          1. 1 initial Node, objek yang diawali
          2. 11 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
          3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
          4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
        5. Activity Diagram Perusahaan
        6. Gambar 4.4 : Activity diagram Perusahaan

          Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram Perusahaandiatas terdapat:

          1. 1 initial Node, objek yang diawali
          2. 6 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
          3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
          4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
      4. Sequence Diagram Yang Diusulkan
        1. Sequence Diagram Admin
        2. Gambar 4.5 : Sequence diagram Admin

          Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram Admin terdapat :

          1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Admin
          2. 6 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
          3. 9 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
        3. Sequence Diagram Manager Finance
        4. Gambar 4.6 : Sequence diagram Manager Finance

          Berdasarkan gambar 4.6 Activity Diagram Manager Finance terdapat :

          1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Manager Finance.
          2. 6 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
          3. 8 mesagge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
        5. Sequence Diagram Manager Legal
        6. Gambar 4.7 : Sequence diagram Manager Legal

          Berdasarkan gambar 4.7 Activity Diagram Manager Legal terdapat :

          1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Manager Legal.
          2. 5 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
          3. 6 mesagge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
        7. Sequence Diagram Manager Project
        8. Gambar 4.8 : Sequence diagram Manager Project

          Berdasarkan gambar 4.8 Activity Diagram Manager Project terdapat :

          1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Manager Project.
          2. 5 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
          3. 6 mesagge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
        9. Sequence Diagram Direktur Utama
        10. Gambar 4.9 : Sequence diagram Direktur Utama

          Berdasarkan gambar 4.9 Activity Diagram Direktur Utama terdapat :

          1. 1 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Direktur Utama.
          2. 5 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
          3. 6 mesagge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pengolahan laporan pendapatan yang ada pada PT PRATAMA DATAMAKSIMA, adapun perbedaannya sebagai berikut :

      Tabel 4.1 : Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

      Rancangan Basis Data

      Class Diagram

      Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

      Gambar 4.10 : Class Diagram

      Spesifikasi Basis Data

      Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

      1. Tabel Master Data Kategori Tagihan
      2. Tabel 4.2 : Master Data Kategori Tagihan

      3. Tabel Master Data Perusahaan
      4. Tabel 4.3 : Master Data Perusahaan

      5. Tabel Master Data Role
      6. Tabel 4.4 : Master Data Role

      7. Tabel Master Data User
      8. Tabel 4.5 : Master Data User

      9. Tabel Master Data Menu
      10. Tabel 4.6 : Master Data Menu

      11. Tabel Transaksi Kontrak
      12. Tabel 4.7 : Transaksi Kontrak

      13. Tabel Transaksi Tagihan
      14. Tabel 4.8 : Transaksi Tagihan

      Rancangan Program

      1. Tampilan halaman login
      2. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Login

        Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

      3. Tampilan halaman dashboard
      4. Gambar 4.12 Tampilan Halaman Dashboard

        Tampilan diatas merupakan tampilan dashboard yang dimana mengandung informasi dari semua transaksi yang ada dan bentuk dalam chart bar yang berisi total kontrak berdasarkan kategori kontrak.

      5. Tampilan halaman master data kategori kontrak
      6. Gambar 4.13 Tampilan Halaman Master Data Kategori Kontrak

        Tampilan diatas adalah tampilan data master data kontrak digunakan untuk membagi kategori kontrak.

        Tampilan diatas merupakan tampilan dashboard yang dimana mengandung informasi dari semua transaksi yang ada dan bentuk dalam chart bar yang berisi total kontrak berdasarkan kategori kontrak.

      7. Tampilan halaman master data perusahaan
      8. Gambar 4.14 Tampilan Halaman Master Data Perusahaan

        Tampilan diatas adalah tampilan data master data perusahaan digunakan untuk mendata perusahaan mana yang sudah bekerjasama dengan PT PRATAMA DATAMAKSIMA.

      9. Tampilan halaman transaksi kontrak
      10. Gambar 4.15 Tampilan Halaman Transaksi Kontrak

        Tampilan diatas adalah tampilan transaksi kontrak digunakan untuk mendata semua kontrak kerjasama.

      11. Tampilan halaman transaksi tagihan
      12. Gambar 4.16 Tampilan Halaman Transaksi Kontrak

        Tampilan diatas adalah tampilan transaksi tagihan, digunakan untuk mendata semua tagihan yang ada dan proses update data pergerakan tagihan.

      13. Tampilan halaman input tagihan
      14. Gambar 4.17 Tampilan Halaman Input Tagihan

        Tampilan diatas adalah tampilan Input Tagihan digunakan untuk menginput tagihan yang akan ditagihkan sesuai dengan kontrak yang ada.

      15. Tampilan halaman update status tagihan
      16. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Update Tagihan

        Tampilan diatas adalah tampilan untuk mengupdate data tagihan sesuai dengan data tagihan dan kontrak yang ada.

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

      1. Processor : Minimal 2,1 GHz
      2. Monitor : Minimal VGA
      3. RAM : Minimal 2 GB
      4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
      5. Harddisk : 250 GB

      Spesifikasi Software

      Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

      1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
      2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox.

      Hak Akses (Brainware)

      Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Pemantauan Penjualan harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses Pemantauan Penjualan, diantaranya:

      1. Admin
      2. Direktur Utama
      3. Manager Finance
      4. Manager Project
      5. Manager Legal

      Testing

      Metode Testing

      1. Blackbox Testing
      2. Pengajuan terhadap sistem Pemantauan Penjualan ini menggunakan quality assurance testing yang dimana memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualiatas suatu software, mengembangkan, merekomendasikan, dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan Blackbox Testing sebagai berikut :

        Tabel 4.9 Daftar Pengujian

        1. Login
        2. Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi Pemantauan Penjualan dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaftar sebelumnya di aplikasi Pemantauan Penjualan. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login pemantauan penjualan :

          Tabel 4.10 : Pengujian Login

        3. Menambah Master Data Kategori Kontrak
        4. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan master data kategori tagihan kontrak berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan, adapun pengujiannya sebagai berikut :

          Tabel 4.11 : Pengujian Menambah Master Data Kategori Kontrak

        5. Eksport Data Transaksi (Laporan Transaksi)
        6. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam pengeksportan data dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

          Tabel 4.12 : Pengujian Eksport Data Transaksi (Laporan Transaksi)

        7. Logout
        8. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah fungsi logout dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

          Tabel 4.13 : Pengujian Logout Sistem

      Evaluasi

      Setelah dilakuakan pengujian pada sistem dengan menggunakan metode blackbox testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya bahwa aspek yang diuji bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh form login, form menambah data kategori kontrak, export laporan dan logout dapat berjalan dengan baik.

      Implementasi

      Time Schedule

      Tabel 4.14: Time Schedule

      Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung:

      Estimasi Biaya

      Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PENAGIHAN BERBASIS WEBSITE PADA PT PRATAMA DATAMAKSIMA”.

      Tabel 4.15: Estimasi biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

      Berikut ini kesimpulan yang berisi dari perihal suatu rumusan masalah mengenai system monitoring pengolahan data laporan penagihan Pada PT. Pratama Datamaksima, maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

      1. Pada system monitoring pengolahan data laporan penagihan yang berjalan saat ini awalnya masih menggunakan buku atau manual, kemudian di input ke dalam computer dengan menggunakan Exel (semi komputerisai).
      2. Kendala yang di hadapi dalam pengolahan data yaitu : dapat menyebabkan mudah hilang, sehingga pengolahan data laporan penagihan tersebut tidak lengkap.
      3. Kendala yang di hadapi dalam pengolahan data yaitu : dapat menyebabkan mudahnya data yang pada hilang, sehingga pengolahan data laporan penagihan data tersebut tidak lengkap.Adapun metode perancangan dalam website ini, peneliti menggunakan metode perancangan Unified Modelling Language (UML) yang akan dituangkan dalam tahap : pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram serta penjabaran rancangan basis data dan spesifikasi data, yang menggunakan beberapa software dalam erancangannya antara lain : PHP MyAdmin, Apache, MYSQL, Visual Paradigma Chrome.

      Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

      1. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian
      2. Untuk menjawab tujuan penelitian pada Tujuan Penelitian yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:

        • Data yang akan diperlukan dalam pembuatan laporan penagihan adalah data rencana penjualan dari data tersebut akan dijadikan sebuah data laporan penagihan.
        • Masalah yang ada pada PT. Patama Datamaksima adalah kurangnya kesadaran yang ada pada jajaran organisasi yang ada sehingga laporan penagihan yang buat sebelum sistem usulan ada tidak lebih baik dari setelah sistem sistem usulan dibuat.
        • Dalam tujuan ini juga membantu menjalin hubungan antara Universitas Raharja dan PT. Pratama Datamaksima.
      3. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian
      4. Untuk menjawab tujuan penelitian pada Manfaat Penelitian yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:

        • Akan terjalinnya kerjasama antara PT. Pratama Datamaksima dengan Universitas Raharja Tangerang.
        • Memberi suatu pengalaman bagi she penulis untuk menerapkan dan memperluas ilmu wawasan pada teori dan pengetahuan yang telah dan diterima di perkuliahan pada kegiatan nyata.
        • Dan dapat kepuasan she penulis ketika menghasilkan solusi atau suatu karya.

      Saran

      1. Dikembangkan menjadi sistem berbasis android supaya lebih mempermudah pengguna dalam pemakaian.
      2. Dapat dilakukan untuk pengembangan agar menjadi sistem yang lebih baik lagi dan meminimalisir kemungkinan terjadinya error atau defect yang tentunya dapat mengakibatkan kerugian bagi penggunanya.
      3. Dapat dikembangkan dalam hal pembagian pekerjaan agar lebih jelas dan lebih baik lagi.

      Daftar Pustaka

Contributors

ADI SUWARTA PUTRA