SI1233473192

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN HELM SIAGA MENGGUNAKAN MPU6050

BERBASIS ARDUINO PADA PT MITRA SURYA

ERATAMA PACKAGING


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1233473192
NAMA
: SAEFUL ANWAR


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN HELM SIAGA MENGGUNAKAN MPU6050

BERBASIS ARDUINO PADA PT MITRA SURYA

ERATAMA PACKAGING

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
: 1233473192
Nama
: Saeful Anwar
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,14 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN HELM SIAGA MENGGUNAKAN MPU6050

BERBASIS ARDUINO PADA PT MITRA SURYA

ERATAMA PACKAGING

SKRIPSI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233473192
Nama
: Saeful Anwar

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, 10 September 2017

us
Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ahmad Roihan, S.Kom.,MTI)
   
(Ageng Setiani Rafika, S,Kom.,M.Si)
NID : 15005
   
NID : 13001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN HELM SIAGA MENGGUNAKAN MPU6050

BERBASIS ARDUINO PADA PT MITRA SURYA

ERATAMA PACKAGING

Disusun Oleh:

NIM
: 1233473192
Nama
: Saeful Anwar

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2 Oktober 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN HELM SIAGA MENGGUNAKAN MPU6050

BERBASIS ARDUINO PADA PT MITRA SURYA

ERATAMA PACKAGING

Disusun Oleh :

NIM
: 1233473192
Nama
: Saeful Anwar
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovatie Technology

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang,10 September 2017

 
 
 
 
 
(Saeful Anwar)
NIM : 1233473192

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Pada era sekarang ini, perkembangan teknologi sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat baik itu teknologi komputer maupun teknologi informasi. Selalu saja ada inovasi-inovasi dan rancangan-rancangan baru yang bermunculan. Termasuk dalam bidang mikrokontroller. Mikrokontroller sudah sering kita temui hampir didalam alat yang sering kita gunakan. Mikrokontroller memiliki beberapa macam jenis salah satunya adalah arduino yang sudah banyak sekali digunakan. Dengan semakin banyak inovasi-inovasi dalam bidang mikrokontroller penulis mencoba membuat sebuah perangkat kemamaan untuk pengendara bermotor yaitu helm siaga yang menggunakan komponen seperti arduino, buzzer dan MPU-6050(accelerometer). Helm siaga ini berfungsi sebagai perangkat keamaan yang berfungsi apabila pengendara bermotor mengantuk dalam perjalanan dalam perangkat helm siaga ini penulis memberikan sebuah komponen buzzer yang bertugas sebagai alarm atau indikator apabila pengendara motor mengantuk. Latar belakang penulis melakukan perancangan ini adalah untuk mengurangi tingkat kecelakaan terutama untuk pengendara sepeda motor, dimana seringkali kecelakaan terjadi di akibatkan pengendara sepeda motor lalai atau mengantuk ketika berkendara sepeda motor di perjalanan.

Kata kunci : Arduino, accelerometer , buzzer , mengantuk

ABSTRACT

In this era, the development of technology has experienced a very rapid progress be it computer technology or information technology. There is always innovation-innovation and new designs are popping up. Including in the field of microcontroller. Microcontroller already often we meet virtually inside a tool which we often use. Microcontroller has some kinds of one is the arduino which is already a lot once used. with more and more innovations in the field of mikrokontroller the authors tried to make a security device for motor riders, namely helmets that use standby components such as arduino, buzzer and MPU-2950 (accelerometer). This standby helmet serves as a safety device which functioned when motor riders travel in sleepy helmet device standby this author provides a component that serves as a buzzer alarm or indicator in the sleepy motorists. Background the author does this design is to reduce the rate of accidents especially for motorcyclists, where often the accidents happen in akibatkan because of the often inattentive motorists or sleepy when driving a motorcycle on the road.


Keywords: Arduino, Accelerometer, Buzzer, Sleepy


KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat dan karunia Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik.

Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana pada Perguruan Tinggi Raharja.

Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi,wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini. Terima kasih kepada keluarga tercinta bapak, ibu dan adik, juga orang-orang tersayang yang telah memberikan motivasi serta doa yang tiada henti demi kesuksesan laporan ini. Dengan dorongan dan semangat yang begitu banyak Puji Syukur Kepada Allah SWT penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi serta bejasa dalam perjalanan menyelesaikan laporan Skripsi ini antara lain:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd Selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer
  4. Bapak Ahmad Roihan, S.Kom.,MTI selaku sebagai Dosen pembimbing I. Terima kasih telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan yang luar biasa kepada penulis.
  5. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom.,M.Si selaku sebagai Dosen pembimbing II. Terima kasih telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan yang luar biasa kepada penulis.
  6. Ibu Rista Meytasari, S.Kom selaku stakeholder pada skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kepada orang tua, dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moral, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Untuk teman-teman seperjuangan Eki Bucin, Gaga Dragon, Rip-key.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang,
Saeful Anwar
NIM. 1233473192

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

  2. Gambar 2.2 Sistem Tertutup

  3. Gambar 2.3 Sistem Terbuka

  4. Gambar 2.4 Simbol-simbol Flowchart

  5. Gambar 2.5 Pembuatan Prototype

  6. Gambar 2.6 Arduino Nano

  7. Gambar 2.7 Papan Arduino USB Standar

  8. Gambar 2.8 Mpu 6050

  9. Gambar 2.9 Buzzer

  10. Gambar 2.10 Helm

  11. Gambar 2.11 Relay

  12. Gambar 2.22 Powerbank

  13. Gambar 3.1 Struktur Organisasi

  14. Gambar 3.2 Flowchart Sistem Yang Berjalan

  15. Gambar 3.3 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

  16. Gambar 3.4 Cara Kerja Alat

  17. Gambar 3.5 Rancangan Prototype

  18. Gambar 3.6 Diagram Blok

  19. Gambar 3.7 Membuka Aplikasi Fritzing

  20. Gambar 3.8 Halaman Utama Fritzing

  21. Gambar 3.9 Komponen Aplikasi Fritzing

  22. Gambar 3.10 Rancangan Catu Daya

  23. Gambar 3.11 Rangkaian MPU6050

  24. Gambar 3.12 Library MPU6050

  25. Gambar 3.13 Rangkaian Buzzer

  26. Gambar 3.14 Rangkaian Keseluruhan

  27. Gambar 3.15 Membuka Software Arduino

  28. Gambar 3.16 Library Arduino

  29. Gambar 3.17 Mengecek Listing Program

  30. Gambar 3.18 Mengatur Koneksi Port

  31. Gambar 3.19 Pemilihan Board

  32. Gambar 3.20 Upload Program

  33. Gambar 4.1 Rangkaian Uji Coba MPU6050

  34. Gambar 4.2 Rangkaian Uji Coba Hardware

  35. Gambar 4.3 Listing Program Buzzer

  36. Gambar 4.4 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

  37. Gambar 4.5 Jendela Listing Program Arduino Ide

  38. Gambar 4.6 Tahapan Penulisan Program Arduino Ide

  39. Gambar 4.7 MPU6050 dan Buzzer

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Kelebihan Dan Kelemahan Black Box

  2. Tabel 3.1 Perbandingan Metode Perancangan

  3. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

  4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

  5. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

  6. Tabel 3.5 Final Elisitasi

  7. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap I

  8. Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II

  9. Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

  10. Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi

  11. Tabel 4.1 Schedule

  12. Tabel 4.2 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART

Simbol 1. Simbol Flowchart

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART

Simbol 1.2 Simbol Use case

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini, perkembangan teknologi yang sudah mengalami peningkatan dan perkembangan yang sangat begitu cepat. Dimana selalu saja bemunculan karya-karya atau inovasi-inovasi baru dalam bidang teknologi yang terus bermuculan. Termasuk dalam bidang komputer dan informasi. Bermunculannya karya dan inovasi-inovasi dalam dunia teknologi terjadi karena saat ini sangat mudahnya media informasi untuk dapat di akses dan juga tidak perlu untuk mengeluarkan modal atau biaya, hal inilah yang sangat mendorong orang-orang menjadi lebih kreatif dan inovatif untuk membuat sesuatu rancangan-rancangan baru di bidang teknologi.

Dengan perkembangan teknologi yang jauh berkembang sangat pesat dan mudahnya untuk semua user untuk mengakses media informasi. Sekarang ini manusia lebih banyak menggunakan peralatan-peralatan teknologi yang dapat digunakan secara otomatis di bandingkan peralatan manual yang dinilai kurang praktis,efisien dan lebih memakan banyak waktu untuk menggunakannya.

Berdasarkan beberapa hal ini penulis mencoba untuk membuat suatu perancagan teknologi mikrokontroler yang memberikan kemudahan untuk bisa digunakan oleh umum. Perancangan yang penulis buat ini adalah di khususkan untuk para pengendara motor karena rancangan teknologi yang akan penulis buat adalah “PERANCANGAN MONITORING HELM SIAGA BERBASIS Iot”. Penulis mengambil judul rancangan ini dilatar belakangi karena terus meningkatnya angka kecelakaan pada pengguna jalan terutama pengendara motor yang disebabkan karena pengendara mengantuk saat berkendara dijalan umum.

Dengan adanya rancangan yang penulis buat ini diharapkan dapat berguna untuk pengguna jalan terutama pengguna motor untuk meningkatkan keselamatan dalam berkendara dan dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang disebabkan karena pengendara sering mengantuk saat mengendarai motor.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan salah satu tahap dari beberapa tahap yang dilakukan dalam penulisan penelitian. Perumusahan masalah adalah beberapa pertanyaan utama yang dicari dan harus dijawab melalui penelitian. Berdasarkan rancangan yang akan penulis buat ada 3 permasalahan yang penulis temukan, yaitu:

  1. Komponen apa saja yang digunakan untuk membuat perancangan helm siaga ?

  2. Bagaimana cara kerja helm siaga ?

  3. Software dan hardware apa saja yang digunakan untuk membuat perancangan helm siaga?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian untuk mengungkapkan keinginan peneliti dalam memperoleh jawaban atas permasalahan pada penelitian yang diajukan. Tujuan harus relevan dengan rumusan masalah yang mencerminkan proses penelitian.

Dalam penulisan laporan ini ada beberapa tujuan yang ingin penulis capai dan masih berkaitan dengan rumusan masalah , yaitu sebagai berikut:

  1. Tujuan penelitian ini adalah membuat perancangan mikrontroller yang berfungsi sebagai perangkat keamanan saat berkendara.

  2. Tujuan penelitian ini untuk menguji helm siaga agar dapat meningkatkan kesiagaan pengendara bermotor

  3. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan efisiensi helm siaga

Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki 3 manfaat, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk meningkatkan kesiagaan dan keselamatan dalam berkendara.

  2. Untuk mengurangi tingkat kecelakaan saat berkendara

  3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam teknologi mikrokontroller

Ruang Lingkup Penelitian

Perancangan ini akan dibuat menggunakan mikrokontroller arduino dan untuk komponen-komponen pendukung yang digunakan adalah menggunakan MPU6050 yang berfungsi untuk mendeteksi kemiringan benda atau dengan kata lain untuk mendeteksi gerakan pengguna helm siaga ini, kemudian penulis juga menggunakan buzzer yang berfungsi sebagai alarm yang akan mengeluarkan bunyi seperti bel. Beberapa komponen ini akan diletakan pada sebuah helm yang akan menjadi kesatuan yaitu sebagai helm siaga.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam skripsi ini, di gunakan metode sebagai berikut :

  1. Metode Observasi
    Penulis melakukan pengamatan data-data untuk melakukan penelitian ini.

  2. Metode wawancara
    Selain observasi penulis juga melakukan metode wawancara untuk memperoleh keterangan pada penelitian ini.

  3. Metode Studi Pustaka
    Membaca buku-buku dan browsing karya-karya ilmiah untuk mecari refensi materi yang bisa digunakan sebagai pemecahan masalah yang ada.

Metode analisa

Metode analisa ini dilakukan dengan beberapa tahapan seperti melakukan survey atau wawancara untuk menganalisa sistem yang berjalan.

Metode Perancangan

Dalam laporan ini menggunakan metode perancangan seperti flowchart yang dibuat mengikuti cara kerja sistem.

Metode Pengujian

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mekanisme ini untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap.

Metode BlackBox

Metode ini dilakukan untuk mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

Sistematika Penulisan

Untuk lebih memahami dengan jelas laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa bab yang saling berkaitan dan membentuk suatu kesatuan dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang uraian secara umum latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan ruang lingkup penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan tentang teori-teori dasar dan umum yang diambil dari kutipan-kutipan buku yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang akan dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan tentanng sejarah perusahaan dan juga berisi tentang pembahas perancangan sistem dan cara kerja alat.

UJI COBA DAN ANALISA

Pada bab ini berisikan tentang perancangan sistem yang diusulkan,flowchart, rancangan program, evaluasi alat, dan estimasi biaya

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran penulis.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Sistem adalah sekelompok komponen-komponen dan elemen-elemen yang di gabungkan menjadi satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa pendapat mengenai definisi sistem diantaranya adalah:

Menurut Deni Darmawan[1] (2013:4) sistem adalah kumpulan atau grup dari komponen apaupun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan.

Mohamad Bambang Hartono[2] (2013:10) ““any collection of componnet that work togenther to achieve a common objective” (Sekumpulan komponen yang secara bersama-sama bekerja untuk mencapai suatu tujuan bersama).

Menurut Nasarudin[3], Imron djafar, Indra samsie di dalam jurnal ‎CCIT Vol.6 No.2 (2013:72), “Sistem dapat didefinisikan dengan ‎pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat ‎didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai ‎tujuan tertentu”.‎

Berdasarkan beberapa definisi sittem diatas dapat disimpulkan bahwa sitem adalah sekumpulan elemen-elemen dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean[4] (2015:3), “sebuah sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu:

A.Tujuan

Setiap sistem pasti memiliki tujuan, entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan suatu sistem.

B. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang di proses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (secara fisik) maupun yang tidak tampak.

C.Proses

Prosen merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, tetapi bisa juga berupa hal-hal yang tidak bernilai, misalnya saja pembuangan atau limbah pada pabrik kimia.

D.Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan.

E.Batas

Batas (boundary) sitem adalah suatu pemisah antara sistem dan daerah diluar sistem (lingkungan). batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan sistem.

F.Mekanisme Pengendalian

Mekanisme pengendalian dengan menggunakan umpan balik, yang mencakup keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses, tujuannya adalah agar sistem berjalan sesuai tujuan.

G.Lingkungan

Lingkunga adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan dapat berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti dapat merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.

Hutahean (2015:5)

Gabar 2.1 Karkteristik Sistem


3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.

    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada didalam organisasi.

  3. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

  4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

    Sumber: Taufiq (2013:8)

    Gambar 2.2 Sistem Tertutup

    Sumber: Taufiq (2013:8)

    Gambar 2.3 Sistem Terbuka

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kesrjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  7. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

  8. Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  9. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

  10. Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkunganya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  11. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

  12. Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

  13. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

  14. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisis Sistem

Menurut Darmawan Deni [1](2013:210), “Analisis Sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Menurut Rosa[5] (2013:18), “Analisis sistem itu suatu bentuk kegiatan untuk melihat sistem yang telah berjalan dengan bagian mana yang bagus dan tidak serta kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan memenuhi pada perancangan sistem baru.”

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.

2. Ruang Lingkup Analisa Sistem

Menurut Darmawan[1] (2013:211), Tugas seorang analis sistem bukan saja menganalisis dan mendisain sistem, tetapi lebih dari itu ia haruslah mampu menyajikan satu informasi manajemen yang terpadu. Analis sistem juga menawarkan suatu perubahan dengan mengembangkan teknologi terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh suatu perusahaan.

Dengan uraian tugas dan tanggung seperti diatas, maka seorang analis sistem haruslah orang yang memiliki pengetahuan yang terpadu antara aktivitas bisnis, sistem informasi dan teknologi.

Analis sistem bukanlah seorang programmer yang ditugaskan merasa mampu membuat program mutakhir dengan komputer untuk menyelesaikan masalah. Seorang programmer komputer belum tentu dapat melakukan analisis masalah yang dihadapi oleh perusahaan, seperti yang harus dilakukan penyusunan informasi manajemen, suatu sistem informasi yang memberikan informasi tentang aktivitas keuangan perusahaan.

DaIam menyusun sistem informasi manajemen suatu perusahaan diperlukan orang yang mampu memahami apa itu sistem informasi manajemen, masalah-masalah yang dihadapi dalam sistem informasi manajemen perusahaan tersebut dan mampu memberikan solusi serta menggabungkan solusi tersebut dengan bantuan teknologi komputer. Ada banyak istilah bagi analis sistem ini, seperti desainer sistem, pengembang sistem, konsultan sistem, konsultan manajemen, analis operasi, analis informasi, analis bisnis, dan knowledge engine untuk sistem pakar, tetapi yang paling sering digunakan di indonesia adalah analis sistem.

3. Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad[6] dkk dalam jurnal CCIT Vol 7 (2013:52) , “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem,perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Dr. H.A.Rusdiana[7] dan Moch.Irfan S. M. (2014:68), “Data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”.

Menuru Taufiq [8](2013:13) data adalah suatu yang diberikan lalu kemudian diolah.

Berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu bahan mentah yang kemudian diolah yang menghasilkan kesatuan yang nyata.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri[9] (2013:3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data:
    a. Data Hitung (enumeration/countingdata)
    Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. b. Data Ukur (measurementdata) Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data:
    a. Data Kuantitatif (quantitativedata)
    Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. b. Data Kualitatif (qualitativedata) Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data:
    a. Data Internal (internal data)
    Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain. b. Data Eksternal (externaldata)
    Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu:
    a) Data Eksternal Primer (primaryexternaldata)
    Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
    b) Data Eksternal Sekunder (secondaryexternaldata)
    Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain

Konsep Dasar Pemrograman

Menurut Jaza[10], Elzet pada jurnal TA. Vol. 1 No. 1. 2104 bahasa pemrograman adalah bahasa buatan artificial language yang dapat mengontrol perilaku mesin yang dalam hal ini adalah unit komputer.

Berdasarkan pegertian diatas dapat diartikan bahwa pemrograman adalah suatu bahasa pemrograman yang dapat diterjemahkan sebagai kumpulan perintah-perintah dasar.

Konsep Dasar Mikrokontroller

  1. Definisi Mikrokontroler

  2. Menurut Ari Beni[11] Santoso, Martinus, dan Sugiyanto jurnal FEMA,vol 1,no 1, 2013. Mikrokontroller merupakan satu keping komponen dimana terdapat mikroprosessor dan memory program ROM (Read only memory) serta memori serba guna RAM (Random Access Memory).

  3. Karaktersistik Mikrokontroler
    Adapun karakteristik mikrokontroler diantaranya adalah:
    A. Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.
    B. Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai kebutuhan
    C. Sistem running microcontroller berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut adelia, Jimmy setiawan dalam jurnal sistem informasi[12] vol 6 (2013:113). Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisi alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

2. Simbol-simbol flowchart

Flowchart terbentuk dari simbol atau gambar yang mewakili setiap fungsinya untuk mempresentasikan sebuah alur, Simbol flowchart yang berbeda juga memiliki arti yang berbeda, namun beberapa simbol umum yang digunakan pada flowchart berikut adalah sebagai berikut:

Sumber http://akmaltasks.blogspot.co.id

Gambar 2.4 Simbol-simbol Flowchart

  1. Terminator (start terminator, end terminator): Berbentuk oval sebagai diagram alur yang menunjukkan awal atau akhir proses.

  2. Proses (process): Berbentuk persegi panjang bentuk diagram alur, yang menunjukkan langkah alur proses yang berjalan.

  3. Keputusan (decision): Berbentuk berlian yang menunjukkan bentuk indikasi dari aliran proses yang bercabang.

  4. Konektor (A): Bentuk lingkaran pada diagram alir yang digunakan untuk menunjukkan lonjakan aliran proses.

  5. Data: Sebuah jajaran genjang yang menunjukkan input data atau output (I / O) dalam proses.

  6. Dokumen: Digunakan untuk menunjukan dokumen atau laporan.

Konsep Dasar Blackbox

1. Definisi Black Box

Menurut Selfina Pare[13] dkk dalam Jurnal Ilmiah Mustek Anim Vol.2 (2013:3). Metode uji coba black box memfokuskan pada keperluan fungsional dari sistem, karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang sistem atau aplikasi untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatuu program. Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya.

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya[14] dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering (ISSN-2277-1956 Vol.2 No.1, 2013), ”Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure,”(Kotak hitam pengujian adalah teknik dimana fungsi dari perangkat lunak dibawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak).

Menurut Srinivas Nidhra[15] dan Jagruthi Dondeti pada International Journal of Embedded Systems and Applications ( IJESA, Vol.2, No.2, 2013) “Black box testing is also called as functional testing, a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification With black box, Black box testing not concern with the internal mechanisms of a system; these are focus solely on the outputs generated in response to selected inputs and execution conditions the code”.(pengujian blackbox disebut sebagai uji fungsional, pengujian fungsional, teknik yang mendesain uji kasus berdasarkan informasi dari spesifikasi dengan kotak hitam, pengujian kotak hitam tidak memperhatikan mekanisme internal sistem hanya berfokus pada output yang dihasilkan dalam menanggapi input yang dipilih dan kondisi eksekusi kode).

Berdasar definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian BlackBox digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Karena itu uji coba BlackBox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

2. Metode Pengujian Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

a. Equivalence Partioning

Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

b. Boundary Value Analysis

Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

c. Cause-Effect Graphing Techniques

Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

  1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

  2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

  3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

  4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

d. Comparison Testing

Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

e. Sample and Robustness Testing

  1. Sample Testing

  2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

  3. Robustness Testing

  4. Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

f. Behavior Testing dan Performance Testing

  1. 1. Behavior Testing

  2. Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

  3. 2. Performance Testing

  4. Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  5. Requirement Testing
    Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.
    1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
    2.Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

g.Endurance Testing

Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

3.Kelebihan Dan Kelemahan Black Box

Dalam uji coba black box terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Teori Khusus

Konsep Dasar Perancangan

1.Definisi Perancangan

Menurut Sugianto [16](2013:18), berpendapat bahwa perancangan sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis.

Menurut Satzinger[17], Jackson, dan Burd (2014:5), perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user.

Dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi oleh sistem yang ada serta untuk menunjang pengembangan sistem.

2.Jenis – Jenis Perancangan
a)Perancangan Jangka Panjang (Strategik)
• Tempoh masa melebihi tiga tahun
• Risiko yang tinggi karena melibatkan perancangan keseluruhan
• Memerlukan konseptual yang tinggi
b) Perancangan Jangka Sederhana
• Tempoh lebih singkat dari perancangan jangka panjang
c) Perancangan Jangka Pendek (Operasian)
• Perancangan lebih terperinci
• Jangka masa perancangan kurang dari satu tahun

Konsep Dasar Prototype

1.Definisi Prototype

Menurut Darmawan (2013:229), Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Menurut Uzzaman [18](2015:71) “prototype adalah produk demontrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur diletakan. Pengmbangan sering memproduksi prototype semacam ini mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, insvestor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.

Menurut Seema[19] dan Malhotra pada International Journal Of Advances In Computing And Information Technologhy (2013:279) Prototyping Is An Attractive Idea For Complicated and Large System For Which There Is No Manual Process Or Existing System To Help Determining The Requirment.

Dari bebrapa pengertian diatas dapat disimpulkan prototype adalah model atau bentuk awal dari sebuah produk yang sebenarnya.

2.Sejarah Prototype

Pada tahun 1960-an: Teknik-teknik prototyping pertama cepat menjadi diakses pada tahun delapan puluhan kemudian dan mereka digunakan untuk produksi komponen prototipe dan model. Sejarah prototipe cepat dapat ditelusuri sampai akhir tahun enam puluhan, ketika seorang profesor teknik, Herbert Voelcker, mempertanyakan dirinyasendiri tentang kemungkinan melakukan hal-hal menarik dengan alat komputer dikontroldan otomatis mesin. Alat-alat mesin baru saja mulai muncul dilantai pabrik itu. Voelcker berusaha mencari jalan di mana alat-alat mesin otomatis dapat diprogram denganmenggunakan output dari program desain komputer.

Kemudian 1970: Voelcker mengembangkan alat dasar matematika yang dengan jelas menggambarkan tiga aspek dimensi dan menghasilkan teori-teori awal teorialgoritma dan matematika untuk pemodelan solid. Teori-teori ini membentuk dasar program komputer modern yang digunakan untuk merancang hampir segala hal mekanis, mulai dari mobil mainan terkecil ke gedung pencakar langit tertinggi. teori Volecker berubah metode perancangan pada tahun tujuh puluhan, namun, metode lama untuk merancang masih sangat banyak digunakan. Metode lama terlibat baik alat masinis ataumesin dikendalikan oleh komputer. Para logam dipotong dan bagian yang dibutuhkan tetap sesuai kebutuhan.

Namun, pada tahun 1987, Carl Deckard, bentuk peneliti dari University of Texas, datang dengan ide yang revolusioner yang baik. Dia memelopori manufaktur yang berbasis lapisan, dimana ia memikirkan membangun lapisan model dengan lapisan. Diadicetak model 3D dengan menggunakan sinar laser untuk bedak sekering logam dalam prototipe solid, single layer pada suatu waktu. Deckard mengembangkan ide ini menjadisebuah teknik yang disebut "Selective Laser Sintering".

3.Jenis-jenis Prototype

Menurut Darmawan (2013:230), jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Prototipe evolusioner (Prototype Evolusionary)
    Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.

  2. Prototipe persyaratan (Prototype Reqiument)
    dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.
    Langkah-langkah pembuatan Prototype Evolutionary ada empat langkah, yaitu:
    1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
    2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.
    3. Menentukan apakan prototipe dapat diterima mendemontrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.

Sumber: Darmawan (2013:232)'

Gambar 2.5 Pembuatan Prototype

4.Tahapan - Tahapan Prototype

Tahapan – tahapan prototipe dibagi menjadi 3 yaitu:

  1. Pengumpulan Kebutuhan
    Pelangan atau pengembang besama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat

  2. Membangun Prototipe
    Membangun prototipe dengan membangun perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan.

  3. Evaluasi Prototipe
    Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototipe yang sudah dibangun sesuai dengan keinginan pelanggan.

5.Jenis – Jenis Prototyping

  1. Jenis I, Suatu sistem yang akan menjadi sistem operasional

  2. Jenis II, Suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional.

6.Keunggulan Prototype

  1. Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang di hasilkan oleh metode ‘spesifikasi tulisan’.

  2. User dapat mempertimbangkan perubahan selama masih berbentuk prototipe.

  3. c) Memberikan hasil yang lebih akurat pada perkiraan yang sebelumnya.

7.Kelemahan Prototype

  1. Untuk menghemat waktu biasanya pengembang hanya menggunakan bahasa pemrograman sederhana yang mungkin rentan dalam sisi keamanan

  2. Tidak cocok untuk diimplementasikan pada sistem yang besar atau global

Konsep Dasar Elisitasi

1.Definisi Elisitasi

Menurut Masooma Yousuf dan M.asger[20] dalam International Journal Of Computer applications (0975-8887 Vol.116 No.4, 2014), “Requirements Elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the initial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”. (Persyaratan elisitasi didefinisikan sebagai proses mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang persyaratan stakeholder. Ini adalah proses awal dan utama dari tahap rekayasa persyaratan. Proses elisitasi biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan mereka).

Berdasrkan definisi diatas elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :
    a.“M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    b.“D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem fmaka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    c.“I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elsitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :
    a. Technical (T): bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
    b.Operational (O): bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    c.Economic (E): berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    a.High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
    b.Middle (M): Mampu dikerjakan.
    c.Low (L): Mudah dikerjakan.

Konsep Dasar Safety Riding

1.Definisi Safety Riding

Safety riding adalah suatu usaha yang dilakukan dalam meminimalisir tingkat bahaya dan memaksimalkan keamanan dalam berkendara, demi menciptakan suatu kondisi, yang mana kita berada pada titik tidak membahayakan pengendara lain dan menyadari kemungkinan bahaya yang dapat terjadi disekitar kita sesertaa pemahaman akan pencegahan dan penanggulangannya. Implementasi dari pengertian di atas yaitu bahwa disaat kita mengendarai kendaraan, maka haruslah tercipta suatu landasan pemikiran yang mementingkan dan sangat mengutamakan keselamatan, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

Untuk itu, berangkat dari dasar pemikiran keselamatan tersebut, maka para pengendara haruslah menyadari arti dan pentingnya keselamatan, hal ini bisa dicontohkan dengan meningkatnya angka kecelakaan di jalan raya dan berbagai kejadian kecelakaan yang terjadi disebabkan dari berbagai maeam kasus. Walaupun terasa sangat sulit untuk menumbuhkannya, namun pemikiran yang mengutamakan keselamatan tersebut haruslah merupakan kesadaran dari diri sendiri yang terbentuk dan dibangun dari dalam hati dan bertekad untuk melaksanakan segala aktivitas yang mendasar pada Safety Riding. Bila dasar pemikiran Safety Riding (Safety Minded) telah masing-masing dimiliki, maka dengan mudah setiap hal yang berkaitan dengan Safety Riding dapat kita terapkan dimulai dari diri sendiri dan memulainya dari hal-hal yang kecil, karena kesadaran betapa pentingnya suatu keselamatan diri.

Konsep Dasar Berkendara

1.Definisi Berkendara

Menurut Dimas Wibisono[21] (2015), berkendara adalah bagaimana cara manusia mengemudi atau menjalankan kendaraan dengan benar. Namun, pada praktiknya tidak semua pengendara berlaku secara benar di jalanan. Etika berkendara seringkali dianggap hal yang sepele bahkan diabaikan, padahal hal ini penting sekali untuk keselamatan sipengendara dan penumpangnya. Salah satu contoh etika berkendara adalah dengan bersikap disiplin di jalanan, mematuhi segala aturan rambu lalu lintas yang berlaku, tidak menyalip dari sebelah kiri, tidak kebut-kebutan, tidak putar balik pada area yang dilarang. Karena, bersikap disiplin saat berkendara adalah modal utama untuk keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain.

2.Etika Berkendara

Sebagai pengguna jalan yang baik kita sebaiknya tidak melakukan berbagai hal-hal yang buruk di jalan raya saat mengendarai kendaraan kita. Karena jika kita berbuat hal-hal yang tidak baik maka orang lain akan membenci kita. Walaupun mereka tidak langsung melakukan sesuatu hal yang buruk sebagai hukuman perilaku buruk kita, akan tetapi Tuhan akan membalas segala perbuatan buruk kita baik didunia maupun diakhirat dimasa mendatang.

Ada 2 contoh etika berkendara yang baik:

  1. Menghormati pengendara lain
    Setiap pengguna jalan harus menghormati sesama pengguna jalan yang lain. Semua orang berhak melintasi jalan umum baik kaya, miskin, tua, muda, semuanya boleh mengendarai kendaraan bermotornya dijalan raya asalkan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh pemerintah dan kepolisian Republik Indonesia. Seorang pengendara mobil atau motor tidak boleh membuat pengendara lainnya merasa terganggu. Kadang kala ada orang yang sangat gemar memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan mendahului kendaraan lain yang berjalan lambat dengan semena-mena sehingga kendaraan yang didahului merasa terkejut dan harus mengerem secara mendadak untuk menghindari kecelakaan yang mungkin bisa terjadi. Ada pula pengendara yang membelokkan kendaraannya tanpa mau melihat apa yang ada di belakang dan sampingnya terlebih dahulu sehingga kendaraan yang ada disekitarnya harus ekstra berhati-hati jika bertemu dengan pengendara semacam itu.

  2. Tidak menggunakan aksesoris kendaraan yang mengganggu
    Setiap pengguna sepeda motor dan mobil hendaknya tidak memasang perlengkapan tambahan kendaraan yang sifatnya mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang lain. Contohnya seperti lampu yang menyilaukan, suara klakson tidak standar, suara knalpot yang bising, dan lain sebagainya. Setiap kendaraan yang dijual biasanya telah memenuhi kelengkapan standar yang tidak mengganggu kenyamanan orang lain yang ada disekitarnya sehingga tidak perlu diganti dengan yang lainnya.

Konsep Dasar Arduino

1.Pengertian Arduino

Gambar 2.6. Arduino Nano

Menurut Sulaiman[22] (2013:1), arduino merupakan platform yang terdiri dari software dan hardware. Hardware Arduino sama dengan mikrocontroller pada umumnya hanya pada arduino ditambahkan penamaan pin agar mudah diingat.

Menurut Vatsal Shah[23] pada International Journal of Advance Engineering and Research Development ( volume 2, issues 7.2015) This is an open source physical computing platform based on a simple microcontroller (M CU) board and a development environment for writ ing software for the board. AT mega328 is used in Arduino UNO board. It has 14 digital input, output (I/O) p ins (of which six can be used as PWM outputs), six analogue inputs, power jack, reset button and USB connection. It contains everything that needed to support the MCU; simple connect it to a computer with a USB able or power it with an AC-to-DC adaptor or battery to get started

Software Arduino merupakan software open source sehingga dapat didownload secara gratis. Software ini digunakan untuk membuat dan memasukkan program kedalam Arduino. Pemrogran tidak sebanyak tahapan mikrocontroller konvensional karena Arduino sudah didesain mudah untuk dipelajari, sehingga para pemula dapat mulai belajar mikrocontroller dengan Arduino.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa arduino merupakan kit elektronik atau papan rangkaian elektronik yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel serta sofware pemrograman yang berlisensi open source.

1.Hardware Arduino

Menurut Sulaiman (2013:1) Arduino merupakan platform open source baik secara hardware dan software dari mikrocontroller megaAVR seperti ATmega8, ATmega168, ATmega328, ATmega1280, dan ATmega 2560 dengan menggunakan Kristal osilator 16 MHz, namun ada beberapa tipe Arduino yang menggunakan Kristal osilator 8 MHz.

Catu daya yang dibutuhkan untuk mensupply minimum sistem Arduino cukup dengan tegangan 5 VDC. Port arduino Atmega series terdiri dari 20 pin yang meliputi 14 pin I/O digital dengan 6 pin dapat berfungsi sebagai output PWM (Pulse Width Modulation) dan 6 pin I/O analog. Kelebihan Arduino adalah tidak membutuhkan flash programmer external karena di dalam chip microcontroller Arduino telah diisi dengan bootloader yang membuat proses upload menjadi lebih sederhana. Untuk koneksi terhadap komputer dapat menggunakan to Converter atau menggunakan Chip USB ke Serial converter seperti FTDI FT232.

Gambar 2.7 Papan Arduino USB Standar

Catu daya yang dibutuhkan untuk mensupply minimum sistem Arduino cukup dengan tegangan 5 VDC. Port arduino Atmega series terdiri dariArduino board sendiri telah tersedia dalam banyak jenis baik yang sudah berkoneksi USB maupun serial. Contoh Arduino yang terkoneksi dengan USB seperti: Arduino Uno, Arduino Duemilanove, Arduino Diecimila, Arduino NG Rev. C , Arduino FIO, dan Arduino lilypad. Untuk lilypad memiliki ukuran sebesar kancing baju dan anti air sehingga dapat dicuci. Sedangkan Arduino Severino merupakan contoh untuk yang terkoneksi secara serial. Untuk para pemula yang bingung memiliih jenis board yang cocok, dapat memilih Arduino Duemilanove atau Arduino UNO karena kedua jenis ini yang paling banyak digunakan. Namun jika ingin berkreasi lebih maka dapat membuat board sendiri dengan menyesuaikan kebutuhan dan dana yang ada. Selain Arduino board, juga terdapat perangkat tambahan yang disebut shield untuk pengembangan Arduino. Dengan shield ini maka tidak perlu lagi repot menyolder karena semua sudah didesain sesuai dengan arduino. Contoh shield seperti :Ethernet shield untuk mengkoneksikan arduino dengan LAN, Xbee untuk memungkinkan beberapa arduino berkomunikasi secara wireless.

2.Sofware Arduino

Menurut Sulaiman (2013:1) arduino diciptakan untuk para pemula bahkan yang tidak memiliki basic bahasa pemrograman sama sekali karena menggunakan bahasa C++ yang telah dipermudah melalui library.

Arduino menggunakan Software Processing yang digunakan untuk menulis program kedalam Arduino. Processing sendiri merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java. Software Arduino ini dapat di-install di berbagai operating system (OS) seperti: LINUX, Mac OS, Windows. Software IDE Arduino terdiri dari 3 (tiga) bagian:

  1. Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing. Listing program pada Arduino disebut sketch.

  2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program) kedalam kode biner karena kode biner adalah satu–satunya bahasa program yang dipahami oleh mikrocontroller.

  3. Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode biner kedalam memori mikrocontroller.

Struktur perintah pada arduino secara garis besar terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu void setup dan void loop. Void setup berisi perintah yang akan dieksekusi hanya satu kali sejak arduino dihidupkan sedangkan void loop berisi perintah yang akan dieksekusi berulang-ulang selama arduino dinyalakan.

Konsep Dasar Bahasa

1.Definisi Bahasa C

Dikutip dari Wikibooks, bahasa C adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Meskipun C sering digunakan untuk bahasa sistem dan jaringan komputer namun bahasa ini juga sering digunakan untuk mengembangkan suatu software aplikasi. C juga sering digunakan oleh berbagai jenis platform sistem operasi dan arsitektur komputer.

2.Sejarah Bahasa C

Tahun 1978, Brian W. Kerninghan & Dennis M. Ritchie dari AT & T Laboratories mengembangkan bahasa B menjadi bahasa C. Bahasa B yang diciptakan oleh Ken Thompson sebenarnya merupakan pengembangan dari bahasa BCPL (Basic Combined Programming Language) yang diciptakan oleh Martin Richard.

3.Struktur Bahasa C

Struktur bahasa C dapat diartikan sebagai kumpulan satu atau lebih fungs – fungsi dan fungsi yang harus ada adalah main (). Karena fungsi ini adalah titik awal dan akhir dari proses pengeksekusian pregram. Diawali dengan tanda ( { ) dan diakhiri dengan ( } ).

4.Alasan – Alasan Menggunakan Bahasa C

  1. Bahasa C tersedia di berbagai jenis komputer

  2. Kode bahasa C bersifat portable

  3. Dukungan pustaka yang banyak

  4. C merupakan bahasa yang berstruktur

  5. C adalah bahasa compailer

  6. Proses executable program dalam bahasa C lebih cepat

MPU6050 Gyro Dan Accelerometer

Gambar 2.8. MPU-6050

1.Definisi MPU6050

MPU6050 adalah combo atau gabungan antara Accelero dan Gyroscope Akses sensor ini menggunakan fitur I2c microcontroller. Sensor MPU6050 adalah sensor yang mampu membaca kemiringan sudut berdasarkan data dari sensor accelerometer dan sensor gyroscope.

Sensor ini juga dilengkapi dengan sensor suhu yang dapat yang dapat digunakan untuk mengukur suhu dikeadaan sekitar

Buzzer

Gambar 2.9. Buzzer

1.Pengertian Buzzer

Buzzer adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya cara kerja buzzer sama dengan loud speaker, buzzer biasa digunakan sebagai indikator atau penanda (alarm) bawa proses telah selesai dan ter jadi kesalahan pada sebuah alat

Helm

1.Definisi Helm

Menurut Wikipedia, helm ada perlindungan tubuh yang digunakan dikepala yang dibuat dari metal dan bahan keras seperti kevlar, serat resin dan plastik. Helm juga biasa digunakan utuk berbagai aktivitas pertempuran (militer) atau aktivitas olahraga.

Gambar 2.10. Helm

Relay

Relay adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi.

Gambar 2.11 Relay

Powerbank

Powerbank adalah perangkat yang berfungsi sebagai penimpan daya atau dapat dianalogikan sebagai baterai cadangan. Namun untuk penggunaannya kita tidak perlu mencopot baterai, kita cukup menacapkan kabel sama disaat kita men-charger menggunakan charger biasa.

Gambar 2.12 Powerbank

Konsep Dasar Literature Riview

1.Definisi Literature Riview

Literature Riview adalah uraian yang berisi tentang teori dan bahan penelitian yang didapat dari bahan acuan yang dijadikan ladasan kegiatan penelitian. Literature Riview berguna untuk menghindari pengulangan dalam sebuah penelitian dan dapat melakukan pengembangan pada tingkat yang lebih tinggi. Penelitian ini saya tulis dengan judul “Perancangan Helm Siaga Dengan Menggunakan MPU6050 Berbaasis Arduino”. Ada pun Literature Riview sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut :

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ekawati Pratawi[24] Poli, Arie S.M. Lumenta, Brave A.Sugiarso, Janny O. Pada jurnal teknik elektro-FT, UNSRAT. Manado (2013) yang berjudul “Deteksi Rasa Kantuk Pada Pengendara Kendaraan Bermotor Berbasis Pengolahan Citra Digital”. Angka kecelakaan lalu-lintas di Indonesia semakin meningkat. Salah satu faktor penyebab utamanya yaitu kondisi pengendara kendaraan bermotor yang mengantuk. Keadaan seperti ini perlu lebih diperhatikan agar angka kecelakaan karena faktor tersebut dapat dihindari. Dengan demikian dilakukan suatu penelitian menggunakan pengolahan citra digital untuk sistem deteksi rasa kantuk pada pengendara kendaraan bermotor. Pengolahan citra digital ini bertujuan untuk menentukan apakah pengendara kendaraan bermotor mengantuk atau tidak pada saat berkendara dengan input berupa citra mata yang diambil menggunakan kamera digital kemudian di masukkan ke dalam sebuah bahasa pemrograman GUI Matlab.

  2. Penelitian pada jurnal yang dilakukan oleh Akhmad Zainuri[25], Fadila N. Erita, Ir.Nurussa’adah (2014) Univeritas Brawijaya yang berjudul “Implementasi Bluetooth HC-05 Untuk Mengurangi Tingkat Kecelakaan Pada Pengendara Sepeda Motor”. Penelitian ini menggunakan dua buah ATMega 328p yang diletakkan pada helm dan motor sebagai master dan slave, ditambah dengan Bluetooth HC-05 sebagai sarana pengiriman data, maka alat penelitian ini dapat dioperasikan. Komunikasi yang digunakan antara master dan slave pada alat penelitian ini adalah simplex yang berarti komunikasi satu arah, dalam hal ini adalah komunikasi master dengan slave. Output dari alat penelitian ini berupa LCD, buzzer, dan motor yang menyala. Pada saat helm ‘klik’ dan kontak sepeda motor ‘on’ maka buzzer akan dalam kondisi ‘off’ dan LCD menampilkan ‘hati-hati di jalan’, sedangkan jika terjadi kondisi sebaliknya, maka buzzer akan ‘on’ dan LCD menampilkan ‘sepeda motor mati, cek kontak’.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Ahfas[26], Dwi Hadidjaja pada jurnal teknologi informasi DINAMIK. Sidoarjo 2014, yang berjudul “Rekayasa Sistem Peringatan Dini untuk Keselamatan Pengendara Kendaraan Berbasis Mikrokontroler Atmega16. Keamanan berkendara merupakan hal yang sangat penting dalam aspek lalu lintas, kecepatan tinggi dalam berkendara merupakan faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas, oleh karena itu dengan adanya alat pembatas kecepatan maka dapat menekan jumlah kecelakaan lalu lintas. Dalam rekayasa sistem peringatan dini untuk keselamatan pengendara kendaraan perlu dibuat sebuah alat pembatas kecepatan dengan menggunakan mikrokontroler yang aman bagi pengguna, yang ditujukan untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas. Batas kecepatan dilakukan dengan cara memutus aliran sinyal listrik dari pulser (sensor pemicu pengatur waktu pengapian) ke CDI. Sinyal listrik diputus melalui relay mekanis dengan algoritma on-off yang dikendalikan mikrokontroler ATMega16. Dengan memanfaatkan sensor speed speedometer pada sepeda motor sebagai sensor kecepatan, dengan mendeteksi jumlah putaran besi inputan yang terdapat pada gear rantai depan. Jika hasil pengukuran kecepatan melebihi nilai dari set poin, maka mikrokontroler akan memberikan peringatan selanjutnya memutus sinyal pengapian sepeda motor.

  4. Penelitian yang dilakukan Ahmad Roihan[27], Angga Permana, Desy Mila pada jurnal CCIT (2014) yang berjudul “MONITORING KEBOCORAN GAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO DAN ESP8266 BERBASIS INTERNET OF THINGS” Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berdampak pada meningkatnya kebutuhan manusia akan sumber daya energi. Salah satunya penggunaan LPG (Liquefied Petroleum Gas) dalam kehidupan sehari-hari. Namun dari banyaknya kelebihan yang didapatkan dari pemanfaatan LPG tersebut, masih terdapat beberapa faktor berbahaya yang harus diperhatikan. Misalnya dalam proses pemasangan tabung LPG yang tidak benar dapat menyebabkan terjadinya kebocoran gas yang nantinya dapat memicu ledakan. Untuk itulah diperlukan alat yang dapat mendeteksi kebocoran gas dengan Internet of Things supaya dapat memberikan notifikasi yang cepat agar bisa dilakukan penanggulangan dini jika terjadinya kebocoran gas. Dari permasalahan tersebut, maka dibuatlah sebuah alat dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno dan Esp8266 untuk memudahkan dalam monitoring dari jarak jauh dan mengikuti perkembangan teknologi dengan menerapkan aplikasi Internet of Things sehingga dapat menghindari terjadinya ledakan dan kecelakaan.

  5. Penelitian Jurnal Skripsi pada universitas brawijaya yang dilakukan oleh As’ad Shidqy Aziz[28]., Ir. Nurussa'adah, MT. Akhmad Zainuri, ST., 2014, yang berjudul “Implementasi Sensor Accelerometer MMA7361 sebagai Pengaman Sepeda Motor Matic untuk Meminimalisir Dampak Kecelakaan”. Dalam sebuah kecelakaan sepeda motor, sepeda motor terjatuh disebabkan oleh berbagai macamfaktor seperti cuaca, kondisi jalan yang licin, dankelalaian pengendara itu sendiri. Kondisi yang fatal akanterjadi ketika motor terjatuh dan tuas gas terpelintir danmesin motor masih tetap menyala akan menyebabkanpiston bekerja semakin cepat dan dapat mengakibatkandampak yang lebih parah terhadap pengemudi dan kepengendara sepeda motor lainnya. Motor masih menyalaketika terjatuh karena koil masih mensuplai listrikmenuju mesin sepeda motor. Oleh karena itu diperlukansebuah pengaman yang bisa mematikan aliran listrik yangmasuk ke koil sepeda motor sehingga apabila motorterjatuh pada kemiringan 600 atau 300 dari tanah makasepeda motor akan mati secara otomatis yang dapatmeminimalisir dampak dari kecelakaan sepeda motorkhususnya motor matic.Pada implementasi sensor accelerometerMMA7361 ini menggunakan modul Accelerometer MMA7361 yang berfungsi membaca kemiringan, ATMega 16untuk mengolah masukan dari modul Modul MMA 7361,LCD untuk menampilkan sudut yang dihasilkan modulaccelerometer, driver sebagai pemutus aliran listrik yangmasuk ke koil sepeda motor dan buzzer akan menyalaketika motor berada pada kemiringan yang telah ditentukan yaitu >=600

Dari beberapa literarure review diatas penulis menarik satu literature yang memiliki fungsi yang hampir serupa dengan penelitian saya yaitu literature no.1. Penelitian yang dilakukan oleh Prawati Ekawati Poli yang berjudul Deteksi Rasa Kantuk Pada Pengendara Kendaraan karena penelitian pada literature review no.1 memilikin fungsi yang sama yaitu mendeteksi rasa kantuk dan tujuan yang sama untuk mengurangi tingkat kecelakaan pada pengendara.

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Instansi

Sejarah Intansi

Berdiri pada tahun 1983 berskala home industry dengan alamat di dharmahusada – Surabaya dengan produk brosur, buku, formulir-formulir. Pada tahun 1990 Mitra pindah alamat ke Jl. Kolonel Sugiono No. 52 Waru – Sidoarjo dengan nama baru PT. Mitra Citra Mandiri Offset dengan penambahan item/jenis produk seperti Etiket/Label, Kalender dinding/meja, folding box, inner box. Dan pada tahun 1995, memperluas bidang usaha dengan investasi di bidang coruggated carton box yang berlokasi di Pandaan Pasuruan. Pada tahun 1997 relokasi kedua lokasi menjadi satu di Jl. Raya Beringin Bendo No 42 Taman Sidoarjo. Tahun 2002 didirikan PT. Mitra Surya Eratama Packaging untuk melayani customer di luar jawa timur dengan jenis produksi yang sama dengan PT. Mitra Citra Mandiri Offset. Seiring perkembangan dari customer pada tahun 2004 didirikan back up factory untuk support special customer (yang pesan 100% kebutuhannya) di Jl. Semeru II / 9 Bambe – Gresik Juni 2007, PT. Mitra Citra Mandiri Offset memperoleh sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. November 2008, PT. Surya Eratama Packaging memperoleh sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dari lembaga sertifikasi SGS, Dengan semakin besarnya kebutuhan bahan baku kertas maka kami mendirikan PT. Mega Surya Eratama berlokasi di Desa Jasem Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto dengan tujuan produksi industri kertas didukung power plant sendiri.

Visi Dan Misi

Adapun visi perusahaan ini adalah menjadi perusahaan packaging terbaik.Dan misi perusahaan ini sebagai berikut:

  1. Memberikan layanan terbaik dan berkualitas untuk kepuasan pelanggan

  2. Mengembangkan sumber daya manusia secara profesional dan beriman

  3. Selalu melakukan improvisasi

  4. Penerapan menejemen secara transparan. Untuk mencapai visi dan misi diatas kami manajemen perusahaan melakukan strategi sebagai berikut:
    a. Manajemen
    Menerapkan tata kelola perusahaan secara baik, berfokus, serta transparan. Menggalakan pola pikir kritis dan terbuka terhadap semua masalah dan pengembangan perusahaan.
    b. Pemasaran
    Komitmen terhadap harga, kualitas, dan pengiriman
    c. Operasional
    Efisiensi dalam penggunaan bahan baku dan melakuan riset bahan baku untuk mendapatkan bahan baku yang baik dengan harga murah

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Tata Laksana Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan adalah pengendara sepeda motor berkendara sudah menggunakan alat keamanan seperti helm, namun dengan hanya menggunakan masih sering terjadi kecelakaan yang disebabkan pengendara mengantuk dan untuk meminimalisir kecelakaan yang disebabkan rasa kantuk dibuatlah helm siaga ini.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

1.Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Flowchart sistem yang berjalan

Dapat di rincikan secara jelas pada gambar 3.2 flowchart sistem yang berjalan.

  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal yang berperan sebagai “mulai” dan “selesai” pada flowchart.

  2. Terdapat 3 (tiga) simbol proses ysang menyatakan sebuah proses berkendara.

  3. Terdapat 1 (satu) simbol decision yang berperan menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan.

2.Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.3 Flowchart sistem yang diusulkan

Berikut ini adalah penjelasan flowchart sistem yang diusulkan

  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal yang berperan sebagai “mulai” dan “selesai” pada flowchart helm siaga.

  2. Terdapat 1 (satu) simbol input/output yang menunjukan arduino memberikan input pada MPU 6050

  3. Terdapat 5 (lima) simbol proses yang menyatakan cara kerja helm siaga.

  4. Terdapat 1 (satu) simbol decision yang berperan dalam pengambilan keputusan “Ya” atau “Tidak”

3.Cara Kerja Alat

Cara kerja alat helm siaga menggunakan sensor MPU-6050 dan buzzer

Gambar 3.4 cara kerja alat

  1. Sistem input
    Pada sistem input alat untuk mendeteksi kemiringan adalah MPU-6050 sensor kemiringan ini berfungsi untuk medeteksi kemiringan (sebuah benda (helm).

  2. Sistem Proses
    Pada sistem proses menggunakan Arduino Uno yang merupakan otak dari segala input yang bertugas untuk mengeluarkan output atas input yang diterima berdasarkan program yang telah disimpan dalam modul Arduino Uno dan kemudian di peroses oleh arduino Uno.

  3. Sistem Output
    Sistem output pada alat ini menggunakan buzzer yang berfungsi sebagai notifikasi atau pengingat yang akan mengeluarkan suara.

4.Rancangan Prototype

Prototype helm siaga ini menggunakan MPU-6050 dan buzzer berbasis arduino. Perancangan alat ini disusun atau dibuat menyerupai prototype dengan dilengkapi komponen seperi: arduino dan komponen lain seperti relay dan buzzer yaang berfungsi sebagai alarm.

Gambar 3.5 Rancangan prototype

5.Metode prototype

Metode yang digunakan adalah metode prototyping evolutionary karena dengan evolutionary ini sistem ini atau produk yang sebenarnya dilihat sebagai evolusi dari versi awal yang terbatas menuju final atau produk yang akan diselesaikan menuju akhir.


Tabel 3.1 Perbandingan Metode Perancangan

6.Diagram Blok

Berikut ini adalah diagram blok dari helm siaga.

Gambar 3.6 Diagram Blok

Penjelasan:

  1. Helm adalah alat yang digunakan untuk mejnaga keselamatan dalam berkendara.

  2. Buzzer berfungsi sebagai input untuk mengirim data ke MPU 6050 agar diolah sebagai alarm saat pengendara mengatuk.

  3. Arduino merupakan media yang digunakan untuk menghubungkan buzzer dengan MPU 6050.

  4. Powerbank digunakan sebagai pemberi sumber daya untuk arduino.

  5. Relay yang berfungsi sebagai saklar

Perancangan Alat

Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras hardware dan perancangan perangkat lunak software. Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena untuk menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras hardware dengan perangkat lunak software.

Gambaran perancangan diagram blok adalah seperti yang ditunjukan pada gambar 3.6 perancangan sistem keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

a. Alat yang digunakan

  1. Personal Komputer

  2. Layar monitor

  3. Software arduinno IDE (untuk menulis program)

  4. Software fritzing (untuk menggambar skematik)

  5. Software adobe ilustrator (untuk membuat flowchart dan diagram blok)

b. Bahan-bahan yang digunakan

  1. Arduino nano

  2. Powerbank

  3. Helm

  4. Solder

  5. MPU6050

  6. Relay

  7. Buzzer

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

a. Perancangan Skematik Hardware

Untuk membentuk schematik hardware diperlukan sebuah aplikasi yaitu fritzing. Fritzing digunkanan untuk merancang elektronika yang sudah mendukung library-library arduino dan untuk memulainya dapat dilihat pada gambar berikut:

3.7 Membuka Aplikasi Fritzing

Setelah membuka aplikasi fritzing makan akan muncul tampilan utama pada layar kerja fritzing dan dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 3.8 Halaman utama fritzing

Setelah melakukan langkah pada gambar diatas maka akan masuk ke tampilan breadboard dimana tampilan tersebut dilakukan untuk mengimpor komponen yang ada pada toolbox di jendela partnya. Adapun tampilannya dapat dilihat pada gambar berikut:

3.9 Komponen Pada Fritzing

Rangkaian Power Supply

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching akan melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC

Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

Gambar 3.10 Rangkaian catu daya

Pada rangkaian ini menggunakan dua buah sumber output yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian.

Rangkaian MPU 6050

MPU6050 adalah sensor sensor sudut dan percepatan atau biasa disebut dengan nama gyrometer, sama seperti kebanyakan sensor lain MPU6050 perlu dikalibrasi sebelum digunakan. MPU6050 mampu membaca kemiringan sudut berdasarkan data dari sensor accelerometer dan sensor gyroscope. Sensor ini juga dilengkapi dengan sensor suhu yang dapat digunakan untuk mengukur suhu disekitar.

Gambar 3.11 Rangkaian MPU6050

Gambar 3.12 Library MPU6050

Rangkaian Buzzer

Rangkaian buzzer atau sering disebut sebagai rangkaian pengingat (alarm). Didalam perancangan alat ini menggunakan modul buzzer yang berfungsi sebagai media alarm yang akan mengeluarkan suara atau nada pengingat. Adapun rangkaian skematik seprti gambar berikut :

Gambar 3.13 Rangkaian buzzer

Rangkaian Keseluruhan

Setelah melakukan rancangan perangkat keras dari keseluruhan komponen yang digunakan. Mak rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 3.14 Rangkaian Keseluruhan

Konsep Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Pada perancangan alat ini didukung oleh beberapa software yang di gunakan untuk arduino dan pembuatan alat ini, Berikut ini penjelasan mengenai software tersebut :

Software Arduino IDE

a.Mengapa arduino IDE

  1. IDE Arduino merupakan multiplatfrom yang dijalankan di berbagai sistem operasi, seperti Windows, Macintosh dan Linux.

  2. IDE Arduino dibuat berdasarkan pada IDE processing yang sederhana sehingga mudah digunakan.

Selain itu Arduino IDE adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java. IDE Arduino terdiri dari

  1. Editor program adalah sebuah windows yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa processing.

  2. Compiler adalah sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa processing) menjadi kode biner. Bagaimanpun sebuah mikrokontroller tidak akan bisa memahami bahasa Processing yang bisa dipahami oleh mikrokontroller adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.

  3. Uploader adalah sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory di dalam papan Arduino.

b. Instalasi Driver

Untuk memprogram mikrokontroller ATMega328 atau Arduino Uno dibutuhkan software Arduino IDE (Integrated Developmen Environmen) karena software ini mudah dalam membuat fuingsi-fungsi logika dasar mikrokontroller dan sangat mudah dimengerti karena mengguanakan bahasa C, selain software Arduino IDE untuk memasukan program ke dalam sebuah mikrokontroller ATMega328, dibutuhkan Driver USB,IDE Arduino 1.0.5 dan Arduino Uno Board agar program yang dibuat dapat berjalan didalam mikrokontroller.

Pada pembahasan ini adakan dijelaskan langkah-lanhgkah instalasi Driver untuk Arduino Uno denghan windows 7, Vista atau XP :

  1. Hubungkan Board dan tunggu Windows untuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat, biasanya prosesn ini akan gagal.

  2. Klik pada tombol Start buka Control Panel

  3. Setelah memilih Control Panel, langkah selanjutnya masuk k`e menu System and Security, kemudian klik pasa System. Setelah tampilan System muncul buka Device Manager.

  4. Lihat pada bagian Port (COM&LTP). Anda akan melihat port terbuka dengan nama “Arduino Uno (COMxx)”.

  5. Klik kanan pada port “Arduino Uno (COMxx)”dan pilih opsi “Update Driver Software”

  6. Kemudian pilih opsi “Browser My Computer For Driver Software”.

  7. Terakhir, masuk dan pilih file driver Uno, dengan nama “ArduinoUNo.inf”.

Perancangan Project=

Buka software arduino yang dapat di lihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.15 Membuka sofware arduino

Kemudian akan muncul layar library seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.16 library Arduino

Listing Program

Selanjutnya adalah proses kompilasi untuk mengecek listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, pilih menu verify seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.17 Mengecek listing program

Menentukan Koneksi Port

Setelah mengecek listing program maka langkah selanjutnya adalah memilih koneksi port. Pada pemrograman ini koneksi port perlu diperhatikan karena pada pengelamatan ini mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan pc atau laptop melalui komunikasi serial. Langkah memilih port dapat dilakukan dengan klik tools kemudian pilih serial port, seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.18 Mengatur koneksi port

Pemilihan Board

Setelah selesai melakukan penulisan dan pengecekan listing program maka step selanjutnya adalah menyimpan file tersebut. Setelah itu program perlu disesuaikan dengan board yang di gunakan dengan cara memilih menu tools – board . dapat di lihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.19 Pemilihan board

Upload Program

Langkah yang terakhir adalah memasukkan program ke dalam mikrokontroller. Klik upload lalu tunggu hingga proses, untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.20 Upload program

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alernatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kepada para pengguna sepeda motor. Perlu adanya perangkat otomatis yang dapat meningkatkan kesiagaan dan sebagai indikator kesiagaan saat berkendara sepeda motor.

Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikan sebagai berikut:

  1. Tidak adanya perangkat keamanan saat pengendara sepeda motor mengantuk.

  2. Sering terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh pengendara karena mengantuk

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan mencermati beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan masalah dari permasalahan yang ada. Antara lain sebagai berikut:

  1. Membuat perangkat keamanan otomatis yang berfungsi untuk menigkatkan kesiagaan bila pengendara mengantuk

  2. Membuat perangkat keamanan untuk mengurangi angka kecelakaan pengendara bermotor

User Requirment

1.Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

2.Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI:

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

3.Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE:

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirment tersebut di dalam sistem?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

  1. H (High): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. M (Middle): Mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low): Mudah untuk dikerjakan

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

4. Final Elisitasi

Tabel 3.4 Final Elisitasi

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen hardware dan software, selanjutnya melakukan serangkaian ujicoba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang dilakukan pada sub bab berikut.

Metode Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian black box berdasarkan perancangan Helm siaga berbasis aarduino dengan menggunakan MPU 6050 yang berfungsi sebagai sensor kemiringan dan buzzer sebagai alarm.

Table 4.1 Black Box

Uji Coba Hardware

1. Pengujian Rangkaian Sensor MPU6050

  1. Sensor MPU6050 yang berfungsi sebagai sensor kemiringan ini akan memberikan input pada arduino, dan arduino akan memprosesnya.

  2. Jika inputan dari MPU6050 sudah diproses oleh arduino, maka sensor sudah berfungsi.

Gambar 4.1 Rangkaian Uji Coba MP6050

2. Pengujian Rangkaian Buzzer

Rangkaian buzzer yang akan menerima perintah dari sensor MPU6050, buzzer yang berfungsi sebagai sistem output ini berfungsi sebagai alarm. Dimana pada saat sensor MPU6050 mencapai kemiringan yang sudah ditentukan maka buzzer ini akan mengeluarkan bunyi sebagai alarm.

Gambar 4.2 Rangkaian Uji Coba Buzzer

Adapun listing program yang digunakan dalam rangkain diatas adalah:

Gambar 4.3 Listing Program buzzer

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal yang berperan sebagai “mulai” dan “selesai” pada flowchart helm siaga.

  2. Terdapat 1 (satu) simbol input/output yang menunjukan arduino memberikan input pada MPU 6050

  3. Terdapat 5 (lima) simbol proses yang menyatakan cara kerja helm siaga.

  4. Terdapat 1 (satu) simbol decision yang berperan dalam pengambilan keputusan “Ya” atau “Tidak”

Rancangan Program

Rancangan program merupakan tahap dimana pembuatan alat dan perogram adalah tahap perancangan, yang menjadi perbandingan perancangan yang sesuai dengan kebutuhan. Maka hasil peran

Rancangan akan menjadi acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Tujuan dari dilakukanya perancangan program adalah untuk mempermudah penulis dalam mensesuaikan pembuatan alat dan program hingga mendapakant hasil yang diharapkan.

Perancangan Perangkat Lunak Arduino

Perancangan perangkat lunak arduino uno adalah sistem perangkat lunak ide arduino yang merupakan aplikasi penulisan listing program arduino, yang menjadikan sistem dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan.

Sistem perangkat lunak untuk arduino menggunakan pemrograman bahasa C yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino melalui perangkat lunak ide arduino, berikut adalah tampilan jendela ide arduino pada listing program yang dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut:

Gambar 4.5 Jendela Listing Program Ide Arduino

Berikut ini adalah tahapan untuk melakukan pemrograman pada ide arduino, yaitu sebagai berikut:

  1. menulis listing proram

  2. mengecek kesalahan penulisan listing program yang ditulis

  3. meng-upload listing program kedalam arduino.

Berikut adalah gambar langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut.

Gambar 4.6 Tahapan Penulisan Program Arduino Ide

Implementasi

Implementasi adalah merupakan tahapan-tahapan untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang , yang dimulai dari tahapan pengumpulan data dan diharapkan dapat membantu, sehingga dapat tercapai penerapanya.

Berikut adalah proses kerja alat yang yang sedang berjalan:

Gambar 4.7 Sensor MPU6050 Dan Buzzer

Gambar 4.8 Simulator MPU6050

Simulator dilakukan untuk mencoba apakah sensor sudah berfungsi dengan baik atau tidak.

Schedule

  1. Observasi
    Observasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan pada awal penelitian. Dengan peneliti memantau langsung tempat penelitian pada PT. Mitra Surya Eratama.

  2. Pengumpulan Data
    Mengumpulkan Data merupakan proses dimana peneliti mengumpulkan data atau bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian. Dan untuk mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem.

  3. Perancangan Sistem
    Perancangan Sistem merupakan tahap dimana peneliti membuat sebuah rancangan sistem, perancangan sistem ini terbagi menjadi 2 perancangan hardware dan software, tahap ini dilakuakan setelah peneliti mendapatkan data dan mengetahui permasalahan yang ada.

  4. Pengujian
    Sistem
    Pengujian Sistem merupakan tahap dimana peneliti menguji sistem yang dibuat setelah peneliti berhasil menyelesaikan perancangan system

  5. Evaluasi Sistem
    Evaluasi Sistem merupakan tahap dimana peneliti harus dapat melakukan evaluasi atau peninjauan catatan-catatan yang didapatkan pada tahap pengujian sistem.

  6. Perbaikan Sistem
    Perbaikan Sistem merupakan tahapan selanjutnya dari evaluasi sistem. Dari tahap evaluasi sistem dapat peneliti ketahui dimana kekurangan-kekurangan dari sistem yang dibuat. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah perbaikan sistem agar sistem tersebut dapat bekerja lebih baik.

  7. Implementasi Sistem
    Implementasi Sistem merupakan tahap dimana system atau alat yang berhasil dibuat dapat disesuaikan dengan cara kerja nyata dari sistem sebelumnya pada instansi terkait.

Tabel 4.2 Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 4.3 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari analisa yang telah di jabarkan di perumusan masalah pada BAB I, maka penulis memiliki kesimpulan sebagai berikut :

  1. Komponen yang digunakan dalam perancangan helm siaga ini adalah mikrokontroller arduino yang berfungsi untuk menerima setiap inputan dari komponen-komponen yang lain. MPU6050 adalah sensor yang berfungsi unuk mendeteksi kemiringan suatu benda. Buzzer berfungsi sebagai alarm pada helm siaga. Powerbank berfungsi sebagai catu daya yang memberikan power pada arduino. Helm berfungsi sebagai alat keamanan saat sedang berkendara.

  2. Cara kerja helm siaga ini adalah saat pengendara menagntuk ada kecenderungan posisi kepala pengendara miring kebawah pada saat itu MPU6050 akan mendeteksi tingkat kemiringan kepala pengendara. Disaat kemiringan sudah mecapai kemiringan yang ditentukan maka buzzer pada helm siaga akan berbunyi.

  3. Software dan hardware yang digunakan adalah:
    a. Software
    • Arduino Ide untuk memasukan program pada mikrokontroller arduino
    • Software fritzing untuk merancang skema rangkain setiap komponen.
    b. Hardware
    • Arduino
    • Powerbank
    • Helm
    • solder

Saran

Adanya kesimpulan tentunya harus di ikuti oleh sebuah saran, berikut ini saran dari penulis:

  1. Agar perancangan alat ini lebih di sempurnakan terutama dalam segi konsep perancangan untuk lebih efektif dalam mendeteksi kantuk saat sedang berkendara

  2. Komponen atau sensor yang digunakan harus lebih dilengkapi lagi tidak hanya menggunakan sensor MPU6050.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Darmawan, Deni. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: PT.Remaja Rosyda Karya
  2. Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta:PT.Asdi Mahasatya
  3. Nasrudin, Imron Djafar, Indra Samsie. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management”. Tangerang:Jurnal CCIT Vol.6 No.2
  4. Hutahean, 2015. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu
  5. Rosa, 2013. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Bandung:Informatika
  6. Murad, 2013. Aplikasi Intellegence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Kota Tangerang. Tangerang: CCIT Jurnal
  7. Dr. H.A. Rusdiana, M., & Moch. Irfan, S. M. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia
  8. Taufiq 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu
  9. Sutabri, Tata. 2013. Analisis Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta
  10. Elzet, Jaza. 2014. Perancangan Program Inventory Material. Bekasi:Jurnal TA Vol.1 No.1
  11. Beni, Santoso Dkk. 2013. Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api. Jurnal FEMA Vol.1 No.1
  12. Adelia, Jimmy Setiawan. 2013. Implementasi Customer Relation Management (CRM) Pada Sistem Reservasi Hotel. Universitas Kristen Maranatha Vol.6 No.2:113-126
  13. Pare, Selfina dkk. 2013. Desain dan Implementasi E-COMMERCE Pada Toko AS 88 Celluler. Universitas Musamus. Jurnal Ilmiah Mustek Vol.2 No. 3 ISSN 2089-6697
  14. Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer.” Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique” International Journal of Electronics and Computer Science Engineering.ISSN- 2277-1956 Vol.2 No.1. 2013.
  15. Nidhra, Srinivas, & Dondeti, Jagruthi. (2013). Black Box and White Box Testing Techniques-A LiteratureReview.International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA), 2(2), 1- 2
  16. Sugianto. 2013. Metode Penelitian Manejemen. Bandung:Alfabeta
  17. Satzinger, Jackson, Burd. 2014. System Analisys And Design With The Unified Process. USA:Course Technology
  18. Uzzaman, Anis. 2015. “Panduan Membangun Star Up Ala Silicon Valey”. Yogyakarta.
  19. Seema, Sona Malhotra. 2012. “Analysis and comparison of popular SDLC models”. International Journal Of Advances In Computing And Information Technology (ISSN 2277-9140, 2012 Hal-279)
  20. M.Asger, Moosoma Yousuf. 2015. “Comparison of Various Requirements Elicitation Techniques” International Jurnal Of Computer applications (ISSN 0975-8887 Vol.116 No.4, April 2015).
  21. Wibisono, Dimas. 2013. Definisi Berkendara
  22. Sulaiman, Arif 2013. ARDUINO : Mikrocontroller bagi Pemula hingga Mahir.
  23. Vatshal, Shah. 2015.” International Journal of Advance Engineering and Research Development (IJAERD)”. Volume 2, Issues 7. E- ISSN:2348-6406
  24. Ekawati, Poli Dkk. 2013. Deteksi Rasa Kantuk Pada Pengendara Kendaraan Bermotor Berbasis Pengolahan Citra Digital. Manado: jurnal teknik elektro-FT, UNSRAT Vol.2 No.2
  25. Zainuri, Akhmad dkk. 2014. Implementasi Bluetooth HC-05 Untuk Mengurangi Tingkat Kecelakaan Pada Pengendara Sepeda Motor. Malang:Jurnal Universitas Brawijaya Vol.2 No.7
  26. Ahfas, Akhmad dkk. 2014. Rekayasa Sistem Peringatan Dini untuk Keselamatan Pengendara Kendaraan Berbasis Mikrokontroler Atmega16. Sidoarjo: jurnal teknologi informasi DINAMIK Vol.19 No.2
  27. Ahmad, Roihan dkk. 2016. MONITORING KEBOCORAN GAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO DAN ESP8266 BERBASIS INTERNET OF THINGS
  28. As’ad Shidqy Aziz., Ir. Nurussa'adah, MT. Akhmad Zainuri, ST. 2014. Implementasi Sensor Accelerometer MMA7361 sebagai Pengaman Sepeda Motor Matic untuk Meminimalisir Dampak Kecelakaan. Malang: Jurnal Skripsi Vol.2 No.3

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Kartu Bimbingan
  2. Surat Keterangan Observasi
  3. Sertifikat TOEFL
  4. Sertifikat Prospek
  5. Sertifikat Seminar/Workshop
  6. Kwitasnsi Pembayaran Skripsi
  7. Kwitansi Pembayaran Pembimbing
  8. Hibah
  9. Katalog Produk
  10. Slide Presentasi
  11. Form KSTF

Contributors

Saeful