SI1233473132: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
k (Konsep Dasar Sistem Informasi)
k (Konsep Dasar Internet)
Baris 791: Baris 791:
 
<div align="center"><img width="420" height="380" style="margin:0px"  src="https://lh3.googleusercontent.com/-PGyR6H2h_JM/WJFHIGYe7UI/AAAAAAAAB1I/hJGLGw4_pKwX59d3c3KcexVex8pbh9yJwCL0B/w530-d-h443-p/Hubungan%2BData%252C%2BInformasi%252C%2Bdan%2BPengetahuan..png"/></div><p style="text-align: center;"><em> Sumber: Kadir (2014:48) <br>Gambar 2.5. Hubungan Data, Informasi, dan Pengetahuan.</em></p>
 
<div align="center"><img width="420" height="380" style="margin:0px"  src="https://lh3.googleusercontent.com/-PGyR6H2h_JM/WJFHIGYe7UI/AAAAAAAAB1I/hJGLGw4_pKwX59d3c3KcexVex8pbh9yJwCL0B/w530-d-h443-p/Hubungan%2BData%252C%2BInformasi%252C%2Bdan%2BPengetahuan..png"/></div><p style="text-align: center;"><em> Sumber: Kadir (2014:48) <br>Gambar 2.5. Hubungan Data, Informasi, dan Pengetahuan.</em></p>
  
===Konsep Dasar Internet===
+
===Konsep Dasar Pengukuran===
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
  
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Internet'''</p></div>
+
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Pengukuran'''</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Azis (2015:6)<ref name="ajiz">Azis. Sholechul. 2015. Gratis & Gampang Membuat Website Untuk Pemula Dan Orang Awam. Jawa Timur : Duta Ilmu</ref>, “Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer yang luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu Negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya infomasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif. Internet merupakan sebuah jaringan (Internet Protokol) yang terdiri dari beberapa komputer yang sudah terkoneksi ke dalam jaringan global”.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Morris dalam Junaidi (2013:59)<ref name="junaidi">Junaidi. 2013. Komputerisasi Alat  Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110. Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika. Vol. 1, No. 1, Januari 2013. </ref>,”Pengukuran merupakan suatu cara mendapatkan hasil atau data dalam sebuah penelitian.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut eWolf Community (2012:1), “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Azwar dalam Antika, dkk (2012:22)<ref name="antika">Antika, L. dkk. 2012. Pengukuran (kalibrasi) Volume dan Massa Jenis Alumunium. Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13, Mei 2012.</ref>,”Pengukuran adalah suatu prosedur pemberian angka terhadap atribut atau variabel suatu kontinum.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran adalah kegiatan mengukur sesuatu yang dituliskan kedalam bentuk angka yang berfungsi untuk membandingkan suatu obyek dengan obyek lainnya.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
+
<p style="line-height: 2">'''2. Karakteristik Pengukuran'''</p></div>
<p style="line-height: 2">'''2. Sejarah Internet'''</p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Azis (2015:6), Sejarah internet bermula pada akhir decade 60’an saat ''Departement Pertahanan AS'' atau ''United States Departement of Defence'' (DoD) memerlukan standar baru untuk komunikasi internet wring. Standar yang diperlukan yaitu standar yang mampu menghubungkan segla jenis komputer di DoD dengan komputer milik kontraktor militer, Organisasi penelitian dan ilmiah di Universitas. </p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Azwar dalam Antika, dkk (2012:22) <ref name="antika">Antika, L. dkk. 2012. Pengukuran (kalibrasi) Volume dan Massa Jenis Alumunium. Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13, Mei 2012.</ref>, karekteristik dari pengukuran, yaitu:</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
<ol type="a">
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Perbandingan antara atribut yang diukur dengan alat ukurnya, maksudnya apa yang diukur adalah atribut atau dimensi dari sesuatu, bukan sesuatu itu sendiri.</p></li>
  
<p style="line-height: 2">'''3. Manfaat Internet'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2"> Hasilnya dinyatakan secara kuantitatif artinya, hasil pengukuran berwujud angka.</p></li>
  
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2"> Hasilnya bersifat deskriptif, maksudnya hanya sebatas memberikan angka yang tidak di interpretasikan lebih jauh.</p></li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Sebagai informasi untuk kehidupan pribadi seperti, kesehatan, rekreasi, hobby, pengembanganpribadi, rohani, sosial..
+
</p></li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Sebagai informasi untuk kehidupan professional seperti, sains, teknologi, pedangangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis berbagi forum komunikasi.
+
</p></li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan sebagai sumber tambahan pelajran yang belum dimengerti.
+
</p></li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Sebagai saran akomunikasi Camsh pasang yang terakhir karena ini hanyalah sarana untuk bertukar informasi dengan teman di internet dan internet bias digunakan sebagai sarana chatting.
+
</p></li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Internet bagi Masyarakat internet sebagai sumber informasi tentag hal apapun tentu akan sangat membantu kehidupan masyarakat. Bagi mereka yang berkerja di bidnag pendidikan, bidang literasi, atau bidang kesenian, bias mencari berbagi informasi dari internet.
+
</p></li>
+
 
</ol>
 
</ol>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
 
<p style="line-height: 2">'''4. Definisi Online'''</p></div>
 
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Secara umum, sesuatu dikatakan online apabila ia terkoneksi/terhubung dalam jaringan atau sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya lebih spesifik yaitu:</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Dari ketiga karakteritik yang disebutkan tersebut maka dapat dikemukakan bahwa pengukuran merupakan pengambilan keputusan yang menghasilkan sebuah angka tetapi angka yag diberikan tidak memberikan interpretasi lebih jauh.</p></div>
 
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga ‘online‘ lebih menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.</p></li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
+
</p></li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.
+
</p></li>
+
</ol>
+
  
 
===Konsep Dasar Kontrol/Kendali===
 
===Konsep Dasar Kontrol/Kendali===

Revisi per 1 Februari 2017 03.13

TEKNOLOGI IOT UNTUK MEMBANTU

PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA PADA

UKS SMK MANDIRI 2 BALARAJA



Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1233473132
NAMA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

TANGERANG

2016/2017



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

TEKNOLOGI IOT UNTUK MEMBANTU

PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA PADA

UKS SMK MANDIRI 2 BALARAJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1233473132
Nama
: Cindy Mujiaswati
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

TEKNOLOGI IOT UNTUK MEMBANTU

PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA PADA

UKS SMK MANDIRI 2 BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233473132
Nama
: CIndy Mujiaswati

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 10001
   
NID : 05061




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

TEKNOLOGI IOT UNTUK MEMBANTU

PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA PADA

UKS SMK MANDIRI 2 BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233473132
Nama
: Cindy Mujiaswati

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

TEKNOLOGI IOT UNTUK MEMBANTU

PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA PADA

UKS SMK MANDIRI 2 BALARAJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1233473132
Nama
: Cindy Mujiaswati
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
Cindy Mujiaswati
NIM : 1233473132

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Pengukuran merupakan hal yang sangat penting dalam dunia ilmu pengetahuan. Beberapa contoh pengukuran diantaranya: tinggi dari suatu titik ke titik yang lain, pengukuran suhu/temperatur suatu benda atau daerah, pengukuran berat suatu benda, dan lain lain. Saat ini hasil pembacaan skala pada alat ukur tinggi dan suhu badan manual yang dilakukan manusia memiliki tingkat ketelitian dan ketepatan yang kurang sehingga sering terjadi kesalahan dalam pembacaan data. Oleh karena itu dibutuhkan alat pengukur kedua komponen tersebut yang dapat bekerja secara otomatis, melakukan proses pengukuran, membaca hasil pengukuran, sekaligus memberitahukan hasil pengukuran tersebut kedalam layar LCD grafis yang berbasis Arduino Uno. Rangkaian Pengukur tinggi badan dan suhu badan digital ini menggunakan Sensor Ultrasonik, Sensor IR MLX90614 yang digunakan untuk mendeteksi objek di sekitar sensor. Mikrokontroller yang terdapat pada Arduino Uno akan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menerima gelombang ultrasonik dan menentukan jarak antara sensor dengan lantai, dan membaca Suhu atau temperatur objek yang berada di dekat sensor tersebut. Pengukur tinggi badan dan suhu badan secara digital ini menjadi hal yang sangat penting dalam meminimalisie human error yang sering terjadi pada saat dilakukannya pengukuran secara manual. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam melakukan pemeriksaan kesehatan siswa khususnya untuk mengukur tinggi badan dan suhu badan pada Unit Kesehatan Siswa SMK Mandiri 2 Balaraja.

Kata Kunci: Arduino Uno, Sensor Ultrasonik, Sensor IR MLX90614, Tinggi Badan, Suhu Badan.

ABSTRACT

Measurement is a very important thing in the world of science. Some examples of such measurements: height from one point to another point, temperature measurement / temperature of an object or area, measure the weight of an object, and others. This time scale readings in the meter height and body temperature manually by humans has a level of accuracy and precision are less so frequent errors in reading data. Therefore it takes gauges of the two components that can work automatically, carry out the measurement process, read the measurement results, as well as notify the results of these measurements into a graphic LCD display based Arduino Uno. Measuring Circuit height and body temperature using a digital ultrasonic sensor, the MLX90614 IR sensor used to detect objects in the vicinity of the sensor. Microcontroller contained in Arduino Uno will calculate the time required for receiving the ultrasonic waves and determine the distance between the sensor to the floor, and read the temperature or the temperature of an object near the sensor. Height gauges and temperature digitally is becoming a very important to reduce the human error that often occurs at the time of measurement manually. So as to improve efficiency in conducting medical examination of students in particular to measure the height and body temperature at the Student Health Unit in SMK Mandiri 2 Balaraja

Keyword: Arduino Uno, Ultrasonic Sensor, IR MLX90614 Sensor, Height, Body Temperature.


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “TEKNOLOGI IOT UNTUK MEMBANTU PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA PADA UKS SMK MANDIRI 2 BALARAJA”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam materil maupun moril. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Perguruan Tinggi Raharja .
  4. Bapak Indrianto, M.T selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini bisa penulis selesaikan.
  5. Bapak Asep Saefullah, S.Pd, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam perancangan alat dan penyusunan skripsi ini.
  6. Bapak Ferry Sudarto,S.Kom., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
  7. Bapak Muhamad Supni, S.Kom selaku Stakeholder yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan informasi seputar SMK Mandiri 2 Balaraja yang sangat berguna dalam penulisan skripsi ini.
  8. Kedua orang tua tercinta, yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dan semangat kepada penulis.
  9. Harry Ardiana Syahputra yang telah selalu bersedia meluangkan waktu untuk membantu serta selalu memberikan semangat dan motivasi selama proses penyusunan skripsi ini
  10. Teman-teman Bujang (Ka Aji, Ka Jo, Yuri, Pak Gunawan, Pak Supni, Pak Hade, Pak Anang, Bu Dini) yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini
  11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan penelitian skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan skripsi ini.

Semoga laporan ini bisa dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan pembaca umum laporan skripsi ini, semoga Allah SWT senantiasa menyertai dan meridhoi langkah kita semua dalam meraih kesuksesan. Aamin.

Tangerang, Februari 2017
Cindy Mujiaswati
NIM. 1233473132

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam dunia kesehatan, pengukuran menjadi hal yang sangat penting untuk mendapatkan data kesehatan seseorang. Contoh pengukuran yang sering digunakan dalam dunia kesehatan diantaranya adalah pengukuran tinggi badan, dan suhu badan. Pengukuran kedua unsur tersebut sangat penting untuk mengetahui perkembangan atau pertumbuhan seseorang khususnya pada masa remaja, selain itu pengukuran ini tidak hanya dilakukan pada instansi kesehatan saja, tetapi pada instansi pendidikan juga sering melakukan pengukuran kedua parameter ini pada siswanya pada saat penerimaan siswa baru, atau pada saat pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara berkala.

Pengukuran kesehatan siswa yang dilakukan di instansi pendidikan masih menggunakan cara manual. Untuk mengukur tinggi dan suhu badan siswa, seorang petugas kesehatan harus menggunakan dua alat yang berbeda dan penulisan hasil ukur masih menggunakan tenaga manusia. Hal ini tentunya sangat tidak efisien dan hasil pengukuran yang didapat berpotensi tidak akurat.

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk pemecahan permasalahan dalam mengukur kedua parameter tersebut sekaligus. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat meminimalisir waktu dan mendapatkan hasil ukur yang lebih akurat.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana membuat alat pengukur tinggi dan suhu badan yang bekerja secara otomatis ?
  2. Apakah hasil pengukuran dapat tersimpan secara otomatis ke dalam sebuah database sehingga dapat dilihat setiap waktu ?
  3. Apakah alat ini dapat langsung mengukur tinggi dan suhu badan sekaligus?
  4. Apakah hasil pengukuran yang didapat lebih akurat ketika melakukan pengukuran dengan alat ini?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai batasan masalah atas penelitian ini agar tetap fokus dan terarah, maka penulis memberikan ruang lingkup laporan sebagai berikut :

  1. Alat ini hanya untuk pengukuran tinggi dan suhu badan manusia
  2. Alat ini hanya dapat mengukur tinggi badan maksimal 200 cm
  3. Alat ini hanya dapat mengukur satu orang dalam satu kali pengukuran.
  4. Sistem kendali alat ini menggunakan Arduino UNO.
  5. Platform database yang digunakan adalah Ubidots.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mempermudah petugas UKS dalam melakukan pemeriksaan kesehatan di UKS SMK Mandiri 2 Balaraja

2. Untuk mempermudah siswa ketika akan melakukan pengukuran tinggi badan dan suhu badan siswa.

3. Untuk menghasilkan data ukur yang tersimpan pada database di Ubidots.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Dapat membantu petugas UKS untuk mengetahui hasil pengukuran tinggi badan dan suhu dengan menggunakan sensor-sensor tersebut dengan lebih akurat.

2. Dapat membantu pihak sekolah dalam melakukan pembacaan hasil pengukuran yang lebih akurat secara digital.

3. Dapat membantu menghasilkan data ukur yang lebih akurat dibanding dengan alat ukur manual.

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)
    Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 4 (empat) bulan terhitung dari awal bulan September sampai akhir bulan Desember 2016 di SMK Mandiri 2 Balaraja yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian. Adapun data yang peneliti ambil adalah profil SMK Mandiri 2 Balaraja, struktur SMK Mandiri 2 Balaraja, tugas pokok SMK Mandiri 2 Balaraja.
  2. Wawancara (Interview)
    Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada Stakeholder yaitu Muhamad Supni, S.Kom. selaku Kepala Laboratorium SMK Mandiri 2 Balaraja yang ingin membuat sebuah alat pengukur tinggi dan suhu badan secara digital yang bertujuan untuk mengurangi human error, mempermudah pengukuran dengan menghasilkan data yang lebih akurat dan cepat.
  3. Studi Pustaka
    Adalah segala upaya yang dilakukan oleh penyusun untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, tesis/disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada seperti CCIT Journal Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Analisa

Pada metode ini penulis menganalisa sistem-sistem yang sudah ada dengan beberapa poin pertimbangan, seperti bagaimana cara kerja sistem, apa saja komponen yang membangun sistem tersebut dan juga kekurangan dari sistem tersebut.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart program dan flowchart sistem dengan desain hardware menggunakan diagram blok . Metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.‎

Metode Pengujian

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminisi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Penulis menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Metode Prototipe

Metode yang dipakai adalah metode prototipe evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV UJI COBA DAN ANALISA

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Hartono (2013:9)[1], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2)[2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”..

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutanta dalam Rusdiana, dkk (2014:35)[3], Karakteristik sistem sebagai berikut:

  1. Komponen (Components)
    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

  2. Batas (Boundary)
    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  3. Lingkungan(Environment)
    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  4. Penghubung/Antarmuka(Interface)
    Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  5. Masukan (Input)
    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  6. Pengolahan (Processing)
    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  7. Keluaran (Output)
    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  8. Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  9. Kendali (Control)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  10. Umpan Balik (Feedback)
    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Sumber: Rusdiana dan Irfan (2014:40)
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dkk. (2014:35)[4], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang:


a). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, dan sebagainya.

b). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebutkan dengan man-machine system. Sistem informasi akutansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d). Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka.
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Sumber: Rusdiana dan Irfan (2014:41)
Gambar 2.2. Sistem terbuka

usdiana dan Irfan (2014:42)
Gambar 2.3. Sistem Tertutup

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutabri dalam A.Rusdiana, dkk. (2014:68)[4],“Data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”.

Menurut Susanto dalam A.Rusdiana, dkk. (2014:68)[4], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Menurut McFadden dalam Nugroho (2011:5)[5],”Data adalah fakta-fakta tentang segala sesuatu di dunia nyata yang dapat direkam dan disimpan pada media komputer.”

Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang berbentuk fakta yang dapat diolah dan disajikan menjadi sebuah informasi.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[6], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :

  1. Klasifikasi data menurut jenis data:
    1. Data Hitung (enumeration/counting data)
    Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (measurement data)
    Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data:
    1. Data Kuantitatif (quantitative data)
    Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data Kualitatif (qualitative data)
    Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data:
    1. Data Internal (internal data)
    Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data Eksternal (external data)
    Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :
    a. Data Eksternal Primer (primary external data)
    Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
    b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)
    Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Dasar Basis Data

Menurut Nugroho (2011:4)[5], “Sistem basis data sebagai koleksi dari data-data yang terorganisasi sedemikian rupa sehingga mudah disimpan dan dimanipulasi (diperbarui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan tertentu, serta dihapus).”.

Menurut Kadir (2014:218)[7],”Basis Data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.”

Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan data yang saling terorganisir yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh dan mengolah suatu informasi.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut McFadden, dkk. Dalam Kadir (2014:45)[7], Mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Menurut Kroenke Dalam Kadir (2014:45)[7],“informasi adalah “jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”. Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat”.

Menurut Davis Dalam Kadir (2014:45)[7], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

Dari Ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat untuk pengambilan keputusan saat ini dan saat mendatang.

Sumber: Kadir (2014:46)
Gambar 2.4 Siklus Informasi

2. Ciri-Ciri Informasi

Menurut Davis dalam Kadir (2014:47)[7], Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut :

  1. Benar atau Salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.

  2. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.

  3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.

  4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

  5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

Sedangkan menurut Mc Leod dalam Darmawan dan Nur Fauzi (2013:2)[8], mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus meiliki ciri-ciri :

  1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dlakukan melaui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.

  2. Tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

  3. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

  4. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan yang tidak ada bulannya atau tidak ada fakturnya.

Sumber: Kadir (2014:48)
Gambar 2.5. Hubungan Data, Informasi, dan Pengetahuan.

Konsep Dasar Pengukuran

1. Definisi Pengukuran

Menurut Morris dalam Junaidi (2013:59)[9],”Pengukuran merupakan suatu cara mendapatkan hasil atau data dalam sebuah penelitian.”

Menurut Azwar dalam Antika, dkk (2012:22)[10],”Pengukuran adalah suatu prosedur pemberian angka terhadap atribut atau variabel suatu kontinum.”

Berdasarkan kedua pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran adalah kegiatan mengukur sesuatu yang dituliskan kedalam bentuk angka yang berfungsi untuk membandingkan suatu obyek dengan obyek lainnya.

2. Karakteristik Pengukuran

Menurut Azwar dalam Antika, dkk (2012:22) [10], karekteristik dari pengukuran, yaitu:

  1. Perbandingan antara atribut yang diukur dengan alat ukurnya, maksudnya apa yang diukur adalah atribut atau dimensi dari sesuatu, bukan sesuatu itu sendiri.

  2. Hasilnya dinyatakan secara kuantitatif artinya, hasil pengukuran berwujud angka.

  3. Hasilnya bersifat deskriptif, maksudnya hanya sebatas memberikan angka yang tidak di interpretasikan lebih jauh.

Dari ketiga karakteritik yang disebutkan tersebut maka dapat dikemukakan bahwa pengukuran merupakan pengambilan keputusan yang menghasilkan sebuah angka tetapi angka yag diberikan tidak memberikan interpretasi lebih jauh.

Konsep Dasar Kontrol/Kendali

1. Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261)[11], “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia(otomatis)”.

Konsep dasar pengontrolan sudah ada sejak abad-18 yang dipelopori James Watt yang membuat kontrol mesin uap, Nyquis (1932) membuat sistem pengendali uang tertutup, Hazem (1943) membuat Servo mekanik dan masih banyak yang lainnya.

Kontrol otomatis mempunyai peran pentingdalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusiauntuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengancara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secaratidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segalaaktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan,pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukantenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistempengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungankarena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitanyang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan danketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Menurut beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa pengontrolan adalah pengendalian suatu proses sistem kerja yang dapat dikendalikan sesuai dengan keinginan manusia dalam mengerjakan segala aktivitas.

2. Jenis – Jenis Sistem Kontrol

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

a. Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi (2012:261) , sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrolyang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.

Erinofiardi (2012:261)

Gambar 2.2 Sistem Pengendali loop terbuka

Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

b. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261), sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.” Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

Erinofiardi (2012:262)

Gambar 2.3 Sistem Pengendali loop tertutup

Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Mikrokontroller

1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17) , “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuahchip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output”.

Menurut syahwil (2013:53)[12], “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan”.

Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan intruksi-intruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronik digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekadar contoh, bayangkan diri anda saat mulai belajar membaca dan menuli. Ketika anda sudah melakukan hal itu anda bis membaca semua tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya. Dan andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya, begitu pula jika anda sudah mahir membaca dan menulis data maka anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatis menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan anda.

Mikrokontroler merupakan komputer di dalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efesiensi dan efektivitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut pengendali kecil di mana sebuah sistem elekronik yang sebelumnya memerlukan komponen-komponen pendukun seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/ diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini

2. Pemanfaatan Mikrokontroler

Mikrokontroler ada pada perangkat elektronik disekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 Player, DVD, Televisi, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot, baik robot mainan, maupun robot industri. Mikrokontroler juga digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini, maka :

a. sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas

b. rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi

c. pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri kerena sistemnya kompak.

Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroleer bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang sering kali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port pararel, port serial, komparator, konversi digital keanalog (DAC) konversi analog kedigital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.

Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.

Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

a. sistem minimal mikrokontroler

b. software pemrograman dan kompiler, serta downloader yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi/ sebuah IC mikrokontroler tidak akan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:

c. pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri kerena sistemnya kompak.

  1. prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri

  2. rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal

  3. rangkaian clock yang digunakan untuk memberi detak pada CPU

  4. rang kaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.

Pada mikrokontroler jenis-jenis tertentru (AVR misalnya), poin no 2, 3 sudah tersedia dari vendornya (biasanya 1MHz, 2MHz, 4MHz,8MHz). Sehingga pengguan tidak memerlukan rangkaian tambahan, namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau Handphone) pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0582 MHz. Untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.

3. Perkembangan Mikrokontroler

Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh texas intrument dengan seri TM S 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama. Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971 merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. sekarang dipasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 biit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dilengkapi fasilitas yang cendrung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.

Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit carian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dan seri AT89Sxx dan mikrokontroler AVR yang merupakan varian dari mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan mikrokontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam tangan digital, termometer digital, dan sebagainya.

4. Jenis-jenis Mikrokontroler

Secara teknis hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini di dasarkan pada kompleksita inttruksi-intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing keturunan atau keluarga sendi-sendiri.

  1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang dimiki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.

  2. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Intruction Set Computer. Intruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.

5. Jenis-jenis Mikrokontroler Umum digunakan

a. Keluarga MCS51

Mikrokontroler ini termasuk kedalam keluarga mikrokontroler CISC. Sebagian besar intruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64 KB dan RAM luar 64 KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah satu kemampuan dari mikrokotroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin proses boolean yang mengizinkan operasi logika boolean tingkatan – bit dapat dilakukan sedara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM karena itulah MCS51 digunakan dalan rancangan awal PLC (Programmable Logic Control).

b. AVR

Mikrokontroler Alv dan vegard's Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode intruksinya dikemas dalam saru siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elekronika dan instrumentasi. Secara umu AVR dapat dikelompokan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori. Periferal dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTIny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx.

c. PIC

Pada awalnya PIC merupakan kependekan dari programmabel interface controller, tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Prorammable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokontroler berarsitektur harvard yang dibuat leh microchip technology. Awalnya dikembangkan oleh divisi mikroelektronik general instruments dengan nama PIC1640, sekarang micochip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam PIC cukup populer digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya yang rendah, ketersediaan dan penggunan yang luas, data base aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.

d. Arduino

Arduino adalah kit elektonik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

e. ARM Cortex-M0

ARM adalah prosesor dengan arsitektur set intruksi 32bit RISC (reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine ( sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC Machine ).

Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototype

Menurut Irwansyah (2014:192)[13], “Prototyping adalah membuat model kerja dari aplikasi basis data yang memungkinkan perancang dan pengguna untuk mengevaluasi perkembangan sistem, baik dari segi sistemnya sendri ataupun dari fungsi yang dimilikinya. Dari model data tersebut kita bias menemukan kelebihan dan kekurangan sistem. Sehingga perancang bias mmepernbiki dan menambah fitur baru terhadap sistem”.

Menurut Uzzaman (2015:71)[14], “Prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan. Pengembang sering memproduksi prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bias melihat produk asli da membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.

2. Macam-macam prototype

Menurut Irwansyah (2014:192), terdapat dua macam strategi prototyping yang digunakan saat ini :

  1. Requirement Prototyping

  2. Menggunakan prototype untuk menentukan kebutuhan dari aplikas basis data yang diinginkan dan ketika kebutuhan itu terpenuhi maka prototype akan dibuang.

  3. Evolutionary Prototyping

  4. Digunakan untuk tujuan yang sama perbedaannya prototype tidak dibuang tetapi dengan pengembangan lanjutan menjadi aplikasi basis data yang digunakan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141)[15], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Menurut Sutabri (2012:225)[16], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

3. Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141), Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang TeriniciAnalis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

    1.Diagram arus data (data flow diagram)
    2.Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
    3.Kamus data (Data dictionary)
    4.Flowchart
    5.Model hubungan objek
    6.Spesifikasi kelas

  2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

  3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi SistemAnalis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

  4. Memilih Konfigurasi TerbaikAnalis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

  5. Menyiapkan Usulan PenerapanAnalis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

  6. Menyetujui atau Menolak Penerapan SistemKeputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Al-Jufri (2011:141)

Gambar 2.4 Diagram Tahap Perancangan

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66), “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Guritno (2011:302)[17], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

2. Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302), elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

a. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

  1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

  1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan ?

  2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan ?

  3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem ?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

  2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

  3. Low (L): Mudah dikerjakan.

3. Final Draft Elisitasi

Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.

4. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67), .elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

a. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries)

Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan olehseberapa dalam dan luas pengetahuan developerakan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkupdan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

b. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan

Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagiandari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

c. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai

Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

5. Langkah-Langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75), berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :

a. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

b. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

c. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi

d. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

e. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat

f. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

g. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama

6. Masalah Dalam Elisitasi

Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68)[28], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni :

a. Masalah ruang lingkup

Pelanggan atau pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

b. Masalah pemahaman

Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memil iki pemahaman yang sedikitdan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

c. Masalah perubahan

Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

Teori Khusus

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Kristanti (2012:87)[18], “Flowchart adalah cara penyajian secara visual aliran data melalui sistem informasi, operasi dilakukan dalam sistem dan urutan dimana mereka lakukan.

Menurut Soeherman (2012:134)[19], “flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman penggunaan terhadap informasi tersebut”.

Bedasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Tujuan Membuat Flowchart

Menurut Andika (2015:1), Tujuan membuat dlowchart ada 3 yaitu

  1. Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah.

  2. Secara sedehana, terurai, rapi danjelas.

  3. Menggunakan symbol-simbol standart.

3. Model Flowchart

Menurut Andika (2015:1), model flowchart terbagi menjadi dua :

  1. System Flowchart

  2. Gambar 2.5 Sistem Flowchart

    Andika (2015:1)

    Yaitu bagan yang memperlihatkan urutan prosedure dan proses dari beberapa file di dalam media tertentu. Melalui flowchart ini terlihat jenis media penyimpanan yang dipakai dalam pengolahan data. Selain itu juga menggambarkan file yang dipakai sebagai input dan output. Tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah namun hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.

  3. Program Flowchart

  4. Yaitu bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam suatu program. Dua jenis metode penggambaran program flowchart :

    1. Conceptual flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara global.

    2. Detail flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara rinci.

    Gambar 2.6 Program flowchart

    Andika (2015:1)

4. Simbol Flowchart

Menurut Andika (2015:1), simbol-simbol yang di pakai dalam flowchart dibagi menjadi 3 kelompok :

  1. Flow direction symbols

  2. Gambar 2.7 Flowchart Direction Symbol

    Digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan yang lain – Disebut juga connecting line.

  3. Processing symbols

  4. Gambar 2.8 Processing Symbols

    Menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses / prosedur.

  5. input / Output symbols

  6. Gambar 2.9 Iput Atau Output Symbol

    Menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.

5. Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :

  1. Bagan Alir Sistem (Systems Flowchart)

  2. Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.

    Rachman (2012:78)

    Gambar 2.10 Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

  3. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

  4. Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

    Rachman (2012:90)

    Gambar 2.11 Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

  5. Bagan Alir Skematik (Schematic Flocwchart)

  6. Mirip dengan Flow Chart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

    Rachman (2012:93)

    Gambar 2.12 Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

  7. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

  8. Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.

    Rachman (2012:95)

    Gambarr 2.13 Bagan Alir Program (Program Flowchart)

  9. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

  10. Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

    Rachman (2012:97)

    Gambar 2.14 Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

    Rachman (2012:98)

    Gambar 2.15 Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Konsep Dasar Komponen Elektronika

1. Definisi Elektronika

Menurut Prastyo (2013:1)[20], “Elektronika adalah ilmu yang mempelajari tentang listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran electron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat. Pengendalian electron ini terjadi dalam ruangan hampa atau ruang yang berisi gas bertekanan rendah seperti tabung gas dan bahan semikonduktor. Seperti, komputer, perlatan elektronik, termokopel, smeikonduktor, dan lain sebgainya ”.

Menurut Hakiem (2014:32)[21], “Elektronika adalah ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tentang pengendalian partikel bermuatan di dalam ruang hampa, gas, dan bahan semikonduktor”.

Bedasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan elektronika adalah ilmu yang memoelajari tentang muatan listrik, yang terjadi pada di dalam ruangan yang hampa, gas dan bahan semikonduktor .

2. Komponen Elektronika

Menurut Hakiem (2014:33)[22], komponen elektronika adalah sebgai elemen terkecil dari rangkaian sistem/ekronis dibagi menjadi dua kelompok yaitu :

  1. Komponen Aktif

  2. Komponen aktif[23] adalah komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik, serta mengubah energy dari satu bentuk ketempat yang lain. Macam-macam komponen aktif :

    a. Transitor

    Transistor merupakan komponen elektornika dengan 3 elektrode yang berfungsi sebagai penguat/saklar.Jika menjadi rangkaian penguat karena, merupakan komponen aktif maka transistor dapat menguatkkan listrik.

    Gambar 2.16 Transistor sebagai komponen aktif penguat

    b. Diode

    Diode merupakan piranti elektronika dengan dua elektode yang digunakan untuk menyearahkan sinyal listrik, sehingga termasuk komponen aktif.

    Gambar 2.17 Diode sebagai komponen penyearah.

    c. LED (Light Emiting diode)

    Jika dihubungkan dengan tegangan seperti rangkaian dibawah ini, maka LED tersebut akan menyala.LED termasuk komponen aktif karena dapat mengubah suatu energi (listrik) menjadi bentuk lain yaitu (cahaya).

    Gambar 2.18 Rangkaian Led mengubah bentuk energy ke bentuk yang lain

  3. Komponen Pasif

  4. Komponen Pasif adalah komponen yang tidak dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik, serta tidak dapat mengubah energy dari satu bentuk ketempat yang lain. Macam-macam komponen pasif :

    a. Resistor

    Merupakan komponen elektronika yang berfungi membatasi/menghambat arus listrik.Karena, tidak dapat mengutakan sinyal maka resistor termasuk komponen pasif.

    Gambar 2.19 Simulasi kinerja resistor sebagai pembatas arah

    b. Kapasistor

    Merupakan komponen elektronika yang berfungsi menyimpan medan listrik, dapat berfungsi memblokir arus Dc dan meneruskan arus AC.Karena tidak dapat menguatkan, menyearahkan, mengubah energy ke bentuk yang lain.Maka kapasostor termasuk komponen pasif.

    Gambar 2.20 Simulasi kinerja kapasistor

    c. Induktor

    Merupakan komponen pasif karena tidak mampu menguatkan dan menyearahkan sinyal, maupun mengubah energy ke bentuk yang lain.Bagi arus DC inductor bersifat mengalirkan nya tetapi bagi arus AC inductor bersifat menghambat.

    Gambar 2.21 Simulasi kinerja induktor

  5. Rangkaian Elektronika

  6. Menurut Hakiem (2014:37), “Rangkaian elektronika adalah rangkaian yang dibentuk oleh komponen-komponen elektronika aktif dan pasif yang merupakan suatu satuan untuk pemrosesan isyarat (Signal proseccing)”.

    Gambar 2.22 Pengertian Rangkaian Elektronika

    Pemroses isyarat dapat mencakup :

    a. Penguat (Amplication), rangkaiannya dinamakan penguat (Amplifier).

    b. Penyearah (Rectification), rangkaianya dinamakan penyearah (Rectifier).

    c. Pembangkit (Oscilliation), rangkaiannya dinamakan pembangkit sinyal (Osciliator).

    d. Pemodulasi (Modulation), rangkaian nya dinamakan (Modulator).

    e. Pemroses sinyal digital.

  7. Sistem Elektronika

  8. Menurut Hakiem (2014:42), “Sistem elektronika adalah kesatuan yang tersusun dari komponen dan rangkaian elektronika untuk tujuan pengalih tenaga dalam bidang komunikasi atau komputasi, atau instrumental dna kendali.

    Gambar 2.23 Ilustrasi Sistem Elektronika

    Dari gambar terlihat bahwa input dan output sistem elektronika berupa suatu energy, dan tujuan adanya sistem adalah untuk menggantikan pengalihan tenaga dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya.

Konsep Dasar Air

1. Definisi Air

Menurut Sutrisno (2012), “Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yangdiketahui sampai saat ini dibumi, tetapi tidak diplanet lain.

2. Manfaat Air

Menurut Sutrisno (2012), “Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yangdiketahui sampai saat ini dibumi, tetapi tidak diplanet lain.

  1. Bagi kehidupan Manusia

  2. a. Kebutuhan Pokok

    Manfaat Air untuk pencernaan memang tidak bisa diungkiri, dengan minum banyak air putih maka kita akan mendapatkan pencernaan dan metabolisme yang lebih baik. Minum air secara rutin dan dalam jumlah yang cukup akan menjadikan baik pencernaan dan metabolisme dapat bekerja pada kapasitas terbaiknya.

    b. Kebutuhan Sekunder

    Air juga merupakan salah satu faktor terpenting untuk kebutuhan sekunder manusia contohnya adalah sebagai berikut :

    a. Mandi
    b. Mencuci
    c. Memasak
    d. Kebutuhan untuk tubuh

    Ini adalah manfaat air yang paling vital, dimana ia memiliki peran untuk meningkatkan kesehatan tubuh manusia. Bahkan banyak yang mengkaitkannya dengan terapi air yang dapat menyembuhkan beberapa masalah kesehatan.

  3. Bagi Kehidupan Hewan

  4. Manfaat air ternyata tidak hanya untuk manusia, hewan juga membutuhkan air dalam menunjang keberlangsungan hidupnya. untuk berbagai kepentingan tubuh hewan selain untuk minum, tentu air juga bermanfaat bagi hewan dalam menunjang kebutuhan sekundernya seperti untuk ‘mandi’. Sebagai makhluk hidup air, juga penting untuk metabolisme tubuh hewan.

  5. Bagi Kehidupan Tumbuhan

  6. Tumbuhan sedikit berbeda untuk pemanfaatan air, dimana air digunakan sebagai media untuk fotosintesis bagi tumbuhan. Proses membuat makanan (fotosintesis) pada tumbuhan ini berlangsung di dalam daun. Namun komponen utama agar proses ini dapat berjalan sempurna selain matahari adalah air. Air akan di bawa melalui akar menuju batang dan akan sampai ke daun untuk selanjutnya membantu proses fotosintesi yang akan membuat makananuntuk tumbuhan tersebut.

Konsep Dasar Node Mcu

1. Definisi Node Mcu

Node Mcu adalah Open-source firmware dan pengembangan kit yang membantu untuk membuat prototipe produk IOT (Internet Of Things) dalam beberapa baris skrip Lua

Node Mcu adalah sebuah platform open source IOT (Internet Of Things). Node Mcu menggunakan Lua sebagai bahasa scripting. Hal ini didasarkan pada proyek Elua, dan dibuat di atas ESP8266 SDK 1.4. Menggunakan banyak proyek open source, seperti lua-cjson. Ini mencakup firmware yang berjalan pada Wi-Fi SoC ESP8266, dan perangkat keras yang di dasarkan pada ESP-12 modul.

Gambar 2.24 Node Mcu

2. Sejarah Node Mcu

Node Mcu diciptakan tidak lama setelah ESP8266 keluar. Pada 30 Desember 2013, sistem Espressif mulai produksi ESP8266 tersebut. ESP8266 adalah SoC Wi-Fi terintegrasi dengan inti Tensilica Xtensa LX106, banyak digunakan dalam aplikasi IOT (Internet Of Things). NodeMCU dimulai pada 13 Oktober 2014, ketika Hong berkomitmen file pertama nodemcu-firmware untuk GitHub. Dua bulan kemudian, proyek ini diperluas untuk mencakup sebuah platform terbuka-hardware ketika pengembang Huang R berkomitmen file Gerber dari papan ESP8266, bernama devkit 1.0. Kemudian di bulan itu, Tuan PM porting perpustakaan klien MQTT dari Contiki ke platform ESP8266 SoC, dan berkomitmen untuk proyek NodeMCU, maka NodeMCU mampu mendukung protokol MQTT IOT (Internet Of Things), menggunakan Lua untuk mengakses MQTT broker. Update penting lain dibuat pada 30 Januari 2015, ketika Devsaurus untuk proyek Node MCU. Node Mcu memungkinkan untuk dengan mudah mengarahkan LCD, Screen, OLED, bahkan VGA display.

3. Fitur Node Mcu

Fitur yang disediakan oleh Node Mcu adalah Open source, Interaktif, Telah diprogram, biaya rendah, sederhana, Smart, WI-FI diaktifkan.

  1. API (Application Programming Interface) Arduino seperti hardware IO

  2. Canggih API (Application Programming Interface) untuk hardware IO, yang secara dramatis dapat mengurangi pekerjaan berlebihan untuk mengkonfigurasi dan memanipulasi hardware. Kode seperti Arduino, tetapi secara interaktif dalam script Lua.

  3. Bagi Kehidupan Hewan

  4. Manfaat air ternyata tidak hanya untuk manusia, hewan juga membutuhkan air dalam menunjang keberlangsungan hidupnya. untuk berbagai kepentingan tubuh hewan selain untuk minum, tentu air juga bermanfaat bagi hewan dalam menunjang kebutuhan sekundernya seperti untuk ‘mandi’. Sebagai makhluk hidup air, juga penting untuk metabolisme tubuh hewan.

  5. Gaya Node Js Jaringan API (Application Programming Interface)

  6. Kejadian API (Application Programming Interface) untuk aplikasi jaringan, yang memfasilitasi pengembang menulis kode yang berjalan pada 5mm*5mm berukuran MCU di Nodejs. Sangat mempercepat proses pengembangan aplikasi IOT (Internet Of Thing).

  7. Biaya Terendah Untuk Wi-Fi

  8. Kurang dari $2 WIFI MCU ESP8266 suda h terintegrasi dan mudah untuk pengembangan prototipe. Node Mcu menyediakan platform terbaik untuk pengembangan aplikasi IOT (Internet Of Thing) dengan biaya terendah.

4. Spesifikasi Node Mcu

Fitur yang disediakan oleh Node Mcu adalah Open source, Interaktif, Telah diprogram, biaya rendah, sederhana, Smart, WI-FI diaktifkan.

  1. Pengembang : ESP8266 Open source Komunitas

  2. Jenis : Single-papan mikrokontroler

  3. Sistem Operasi : XTOS

  4. CPU : ESP8266 dan (LX106)

  5. Memori : 20kBytes

  6. Penyimpanan : 4MBytes

  7. Power : USB

5. Pengembangan Alat

Pengembangan alat berdasarkan ESP8266, mengintegrasikan GPIO, PWM, IIC, 1-Wire dan ADC semua dalam satu papan. Daya perkembangan dalam cara combinating tercepat dengan NodeMCU Firmware. USB-TTL termasuk, plug, 10 GPIO, setiap GPIO bisa PWM, I2C, 1-kawat, dan FCC BERSERTIFIKAT WI-FI modul, antena PCB.

6. Proyek Yang Terkait

  1. Tombol

  2. Button adalah tombol push terhubung Wi-Fi yang dirancang oleh Peter Jennings. Tombol ini desain untuk satu tujuan, fungsi internet-enabled. Ketika tombol ditekan, sambungan dibuat ke server web yang akan melakukan tugas yang diinginkan. Aplikasi termasuk bel pintu atau tombol panik.

  3. Node USB

  4. Node USB adalah sebuah platform IOT (Internet Of Things) terbuka tentang ukuran standar USB stick. Ia dirancang untuk memanfaatkan Node MCU (Lua) untuk pemrograman yang mudah dan memiliki fitur tambahan kemampuan USB. Ini sangat ideal untuk solusi Plug-n-Play, memungkinkan prototyping mudah untuk pengembangan.

  5. Ijwatch

  6. Ijwatch merupakan open-hardware dan open-source smartwatch Wi-Fi, Menggunakan layar OLED dan berjalan Node MCU firmware.

Definisi Esp8266

ESP8266 adalah wifi module dengan output serial TTL yang dilengkapi dengan GPIO, wifi module ini dapat dipergunakan secara standalone maupun dengan mikrokontroler tambahan untuk kendalinya. Ada beberapa jenis ESP8266 yang dapat ditemui dipasaran, namun yang paling mudah didapatkan di Indonesia adalah type ESP-01,07,dan 12 dengan fungsi yang sama perbedaannya terletak pada GPIO pin yang disediakan. Tegangan kerja ESP-8266 adalah sebesar 3.3V, sehingga untuk penggunaan mikrokontroler tambahannya dapat menggunakan board arduino atau node mcu yang memiliki fasilitas tengangan sumber 3.3V, akan tetapi akan lebih baik jika membuat secara terpisah level shifter untuk komunikasi dan sumber tegangan untuk wifi module ini. Karena, wifi module ini dilengkapi dengan Mikrokontroler dan GPIO sehingga banyak yang mengembangkan firmware untuk dapat mengunakan module ini tanpa perangkat mikrokontroler tambahan. Firmware yang digunakan agar wifi module ini dapat bekerja standalone adalah Node Mcu. Dengan menggunakan node MCU kita dapat membuat kode untuk wifi module ini dalam bentuk LUA sehingga GPIO yang tedapat pada wifi module ini dapat dipergunakan sesuai dengan keinginan kita.

Konsep Dasar Solenoid Valve

1. Definisi Solenoid Valve

Solenoid valve adalah electromechanically dioperasikan katup. Katup dikendalikan oleh arus listrik melalui solenoid, dalam dua-port katup aliran diaktifkan on atau off; dalam katup tiga-port, keluar diaktifkan antara dua port stop kontak. Beberapa katup solenoid dapat ditempatkan bersama-sama pada berjenis.

Gambar 2.25 Selenoid Valve

2. Prinsip Kerja Selenoid Valve

Katup solenoid adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan di fluidics. Tugas mereka adalah untuk mematikan, melepaskan, dosis, mendistribusikan atau campuran cairan. Mereka ditemukan di banyak area aplikasi. Solenoid menawarkan cepat dan aman switching, keandalan yang tinggi, umur panjang, kompatibilitas media yang baik dari bahan yang digunakan, daya kontrol rendah dan desain yang kompak.Selain plunger-jenis aktuator yang digunakan paling sering, aktuator berputar-angker dan aktuator rocker juga digunakan.

Gambar 2.26

Keterangan Gambar :
1) Valve Body
2) Terminal masukan (Inlet Port)
3) Terminal keluaran (Outlet Port)
4) Koil / koil solenoid
5) Kumparan gulungan
6) Kabel suplai tegangan
7) Plunger
8) Spring
9) Lubang / exhaust

Konsep Dasar Relay

1. Definisi Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

Gambar 2.27 Relay

2. Prinsip Kerja Relay

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :

  1. Electromagnet (Coil)

  2. Armature

  3. Switch Contact Point (Saklar)

  4. Spring

3. Fungsi Relay

  1. Untuk menjalankan fungsi logika (Logic Function).

  2. Untuk menunda waktu (Time Delay Function)

  3. Untuk mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan bantuan signal dari tegangan rendah.

  4. Untuk melindungi komponen lainnya dari kelebihan tegangan atau hubungan singkat.

4. Jenis Relay

Gambar 2.28

Definisi Sensor

Menurut Chandra (2011:32), “Sensor (transduser) adalah peralatan yang digunakan untuk memggubah suatu besaran fisik menjadi listrik”. Sensor harus memiliki syarat-syarat berikut ini:

  1. Sensitivitas tinggi sesuai besaran yang diukur.

  2. Tidak sensitive pada besaran lain yang tidak diukur di sekitar tempat pegukuran.

  3. Sifat objektif tidak berubah karena penggunaan sensor

    Berikut macam-macam sensor:

  1. Sensor Mekanik.

  2. Sensor mekanik adalah sensor yang digunakan untuk megubah besaran mekanik menjadi listrik. Pada sensor mekanik, keluaran sensor berubah sesuai perubahan gaya atau perubahan jarak (perpindahan), linear maupun rotasi. Fungsi sensor mekanik bermacam-macam antara lain untuk mengukur panjang, luas aliran masa, gaya, torsi, tekenan, kecepatan,percepata dan panjang gelombang akustik.

  3. Sensor Optik

  4. Sensor optik adalah sensor yang digunkan untuk mengubah besaran optik menjadi besaran listrik. Pada sensor optik, Fungsi sensor optik bermacam-macam, antara lain untuk mengukur intensitas cahaya, warna dan deteksi objek.

Definisi Sensor Ultrasonic

Sensor ultrasonik adalah komponen yang kerjanya didasarkan prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai tuk menafsirkan eksistensi sebuah benda spesifik yang ada dalam frekuensinya. Ukuran frekuensi gelombang suara, yaitu sekitar 40 KHz sampai 400 KHz.

Prinsip kerja dari sensor ultrasonik ini. Sensor ultrasonik dibentuk dari dua buah unit, yaitu yang pertama adalah unit penerima dan yang kedua adalah unit pemancar. Kedua unit dalam sensor ultrasonik ini memiliki struktur yang sangatlah sederhana, yaitu suatu kristal piezoelectric yang terhubung dengan mekanik jangkar, disambungkan hanya dengan sebuah diafragma penggetar. Kemudian kepada plat logam diberikan tegangan bolak balik yang mempunyai frekuensi kerja 40 KHz s/d 400 KHz. Dengan demikian akan terjadi kontrasi / pengikatan dengan mengembang ataupun menyusut karena polaritas tegangan yang dikasih kepada kristal piezoelectric sehingga hal tersebut terjadi pada struktur atomnya. Peristiwa inilah yang dinamakan dengan efek piezoelectic.Kontraksi terbentuk itu dilanjutkan menuju diafragma penggetar hingga dihasilkan gelombang ultrasonik yang memancar ke udara sekitar tempat ia berada, dan apabila terdapat benda spesifik disekitar tempat tersebut akan menimbulkan pantulan gelombang ultrasonik. Pantulan gelombang itu kemudian diterima oleh unit sensor-penerima. Selanjutnya terjadilah getaran pada diafragma penggetar yang menyebabkan terjadinya efek piezoelectric dan menghasilkan tegangan bolak balik yang memiliki frekuensi sama.

Jauh dan dekatnya benda yang terdeteksi serta kualitas dr sensor penerima ataupun sensor pemancarnya, merupakan faktor penentu besar amplitudo signal elektrik yg di hasil kan unit sensor penerimanya. Operasi scaning yang dijalankan oleh sensor tersebut memakai metode pantulan dengan memperhitungkan selisih jarak diantara objek sasaran dan sensor. Cara menghitung jarak tersebut ialah dengan mengalikan separuh waktu yang dipakai oleh signal ultrasonik untuk berjalan dr rangkaian TX hingga ditangkap kembali oleh rangkaian Rx, dengan kecepatan rambat dr signal ultrasonik tsb pd media rambat yg dipakainya (dalam hal ini adalah udara).

Sensor ultrasonik

Konsep Dasar Power Supply

1. Definisi Power Supply

Menurut Gunawan (2011:1)[24], power supply adalah alat atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk menyalurkan energi listrik.

Menurut Husaini (2014:1), power supply merupakan sebuah sistem yang menyediakan sumber daya DC (direct current) atau arus searah, diperoleh dengan jalan merubah arus bolak-balik AC menjadi arus searah dan menstabilkan tegangan keluarannya minaret kebutuhan sebum sistem elektronik.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan power supply adalah .

Sumber: Gunawan (2011:1)

Gambar 2.30 Power Supply

2. Fungsi Power Supply

Menurut Gunawan (2011:1),power supply dapat melakukan fungsi berikut ini:

  1. Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC.

  2. Voltage Transformation: memberikan keluaran tegangan atau voltage DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

  3. Filtering: menghasilkan arus listrik DC yang lebih bersih, bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain

  4. Regulation: mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input.

  5. Isolation: memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber input.

  6. Protection: mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown jika hal terjadi.

Idealnya, sebuah power supply dapat menghasilkan output yang bersih, dengan tegangan output yang konstan terjaga dengan tingkat toleransi dari tegangan input, beban daya, juga suhu kerja, dengan tingkat konversi efisiensi 100%.

3. Prinsip Rangkaian Power Supply

Menurut Gunawan (2011:1), "secara prinsip rangkaian power supply adalah menurunkan tegangan AC, menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC, menstabilkan tegangan DC, yang terdiri atas transformator, dioda dan kapasitor atau kondensator. Tranformator biasanya berbentuk kotak dan terdapat lilitan-lilitan kawat email didalamnya. Ada 2 jenis rangkaian penyearah, yaitu setengah gelombang (half wave) dan gelombang penuh (fullwave). Arus listrik DC yang keluar dari dioda masih berupa deretan pulsa-pulsa. Tentu saja arus listrik DC semacam ini tidak cocok atau tidak dapat digunakan oleh perangkat elektronik apapun. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply".

Definisi IDE (Integrated Development Environment)

IDE (Integrated Development Environment) adalah program komputer yang memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak. Tujuan dari IDE adalah untuk menyediakan semua utilitas yang diperlukan dalam membangun perangkat lunak.IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller. selain itu, juga ada banyak modul-modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan software.

Fasilitas yang dimiliki oleh IDE (Integrated Development Environment) terdiri dari:

  1. Editor, yaitu fasilitas untuk menuliskan kode sumber dari perangkat lunak.

  2. Compiler, yaitu fasilitas untuk mengecek sintaks dari kode sumber kemudian mengubah dalam bentuk binari yang sesuai dengan bahasa mesin.

  3. Linker, yaitu fasilitas untuk menyatukan data binari yang beberapa kode sumber yang dihasilkan compiler sehingga data-data binari tersebut menjadi satu kesatuan dan menjadi suatu program komputer yang siap dieksekusi.

  4. Debuger, yaitu fasilitas untuk mengetes jalannya program, untuk mencari bug/kesalahan yang terdapat dalam program.

  5. Uploader sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory.

Definisi Ubidots

Ubidots adalah tentang membantu dunia memahami data yang dihasilkan oleh ribuan sensor di sekitar kita. Memiliki menyediakan layanan rekayasa untuk kesehatan, makanan dan industri minyak & gas di Amerika Latin selama lebih dari 5 tahun, tim Ubidots dirancang layanan awan untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar Hal Internet proyek. Ubidots adalah startup muda dan alumni MassChallenge Accelerator '13 (Boston, MA), dunia startup accelerator terbesar. Produk kami dikembangkan dari AtomHouse Medellín dan Bogota, dengan kehadiran pengembangan bisnis di Boston. Kami didukung oleh lembaga inovasi Innpulsa dan Ruta s.

Gambar 2.31 Ubidots

Definisi IOT (Internet Of Things)

IOT (Internet Of Things) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif

"A Things" pada Internet of Things dapat didefinisikan sebagai subjek misalkan orang dengan monitor implant jantung, hewan peternakan dengan transponder biochip, sebuah mobil yang telah dilengkapi built-in sensor untuk memperingatkan pengemudi ketika tekanan ban rendah. Sejauh ini, IOT paling erat hubungannya dengan komunikasi machine-to-machine (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, perminyakan, dan gas. Alat internet pertama, misalnya, adalah mesin Coke di Carnegie Melon University di awal 1980-an. Para programer dapat terhubung ke mesin melalui Internet, memeriksa status mesin dan menentukan apakah ada atau tidak minuman dingin yang menunggu mereka, tanpa harus pergi ke mesin tersebut.

Gambar 2.32 IOT (Internet Of Things)

Manfaat IOT (Internet Of Things)
Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam beberapa bidang, yakni :

  1. Sektor Pembangunan

  2. Sektor Energi

  3. Sektor Rumah Tangga

  4. Sektor Kesehatan

  5. Sektor Industri

  6. Transportasi

  7. Perdagangan

  8. Keamanan

  9. Teknologi dan Jaringan

Literature Review

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literatur Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Menurut Semiawan (2010:104), mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.

Langkah-Langkah Literatur Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87),dalam melakukan kajian literat ure review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

3 jenis penelitian di antaranya adalah :

Menurut Guritno (2011:22), jenis-jenis penelitian yaitu:

  1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinyaSecara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

  1. Penelitian Dasar

  2. Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

  3. Penelitian Terapan

  4. Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

  5. Penelitian Evaluasi

  6. Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.

Guritno (2011:26)

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi

2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:

  1. Penelitian Deskriptif

  2. Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya

  3. Penelitian Prediktif

  4. Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

  5. Penelitian Improftif

  6. Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

  7. Penelitian Eksplanatif

  8. Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan. Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

  9. Penelitian Eksperimen

  10. Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

  11. Penelitian Ex Post Facto

  12. Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.

  13. Penelitian Partisipatori

  14. Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi

  15. Penelitian dan Pengembangan.

  16. Metode penelitian dan pengembangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

4. Tujuan Literatur Review

Menurut Swarjana (2012:33)[25], Literature review dibuat dengan bersumber pada buku, jurnal, serta publikasi lainnya terkait dengan topik yang diteliti. Tinjauan pustaka atau literaturer review adalah bagian penting dalam proses penelitian. Adapun tujuan dari literature review adalah sebagai berikut :

  1. Identifikasi masalah penelitian dan mengembangkan rumusan masalah dan hipotesis

  2. Orientasi apa yang sudah dan belum diketahui tentang area penelitian serta mendeterminasi atau inkonsistensi dalam a body of knowledge.

Berikut ini adalah alasan mengapa kia perlu membuat tinjauan pustaka atau literature review (Bryman, 2012)

  1. Kita perlu mengetahui apa yang sudah diketahui atau yang sudah terkait dengan penelitian kita, agar kita tidak menghasilkan atau mengulang hal yang sudah ada.

  2. Kita dapat belajar dari kesalahan penelia yang lain dan menghindari untuk melakukan hal yang sama.

  3. Kita dapat belajar tentang teori yang berbeda dan pendekatan methodologis ke area riset kita.

  4. Dapat membantu kita dalam mengembangkan kerangka kerja analitis.

  5. Mengarahkan kita untuk memperambangkan variable inklusi dalam riset kita.

  6. Lebih jauh dapat dijadikan sebagai research question untuk kita.

  7. Membantu interpretasi tentang penemuan kita.

Literature Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Banyak penelitian sebelumnya yang membuat sistem pengontrolan yang sejenis dengan penelitian saya. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini dibutuhkan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Beberapa Penelitian yang ada diantaranya yaitu :

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Lila Yuwana, dan Kurniawan Budi Pranata, pada tahun 2012 dari Jurusan Fisika-ITS Sukolilo Surabaya, Indonesia yang berjudul . "PENGENDALIAN LEVEL KETINGGIAN AIR PADA BENDUNGAN DENGAN MEMANFAATKAN KOMUNIKASI DATA SERIAL”. Penelitian ini membahas tentang perancangan pengendalian level ketinggian air pada bendungan dengan memanfaatkan komunikasi data serial. Sistem ini berbasis metode sensor Ping Ultrasonik sebagai monitoring level ketinggian air. Data dari sensor ultrasonik dikirim secara serial dan ditampilkan melalui laptop.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Rahman Hidayat pada tahun 2014 dari Universitas Brawijaya yang berjudul “PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN MIKONTROLLER ON-OFF”. Penelitian ini membahas tentang permasalahan kekurangan air tawar ini dapat diatasi dengan mengubah air laut menjadi air tawar dengan proses distilasi. Distilasi merupakan proses pemisahan suatu campuran yang terdiri atas dua atau lebih jenis cairan melalui proses pemanasan yang kemudian hasil uapnya dikondensasikan kembali menjadi zat cair. Pengendalian level digunakan untuk menjaga air laut agar tidak habis pada tabung evaporasi karena proses penguapan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Anugrah Galih Garliaji, Dan Deden Komaludin pada tahun 2014 dari STMIK LPKIA yang berjudul “PROTOTYPE PENDEKTEKSI KETINGGIAN PERMUKAAN AIR MAKSIMUM DAN MINIMUM MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER”. Penelitian ini Pendekteksi jarak ketinggian air menggunakan sensor ultrasonic dan dengan mengabungkan arduino uno r3 yang dgunakan untuk memantau perubahan ketinggian air serta menampilkan informasi secara berkala penginderaan cerah hujan dan

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Yusman, pada tahun 2014 dari Jurusan Teknik Elektro-Politeknik Negeri Lhokseumawe yang berjudul “TELEMETRI PEMANTAUAN KETINGGIAN AIR SUNGAI MELALUI KOMPUTER TEROPTIMASI DATABASE BERBASIS SMS”. Penelitian ini membahas tentang membuat rekayasa sistem daerah pemantauan telemetri ketinggian air sungai atau peyimpanan seperti waduk dan irigasi jarak jauh. Dengann menggunakan mikrokontroller ke interface serial RS232.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Sutono pada tahun 2015 dari Teknik elektro-Universitas Komputer Indonesia yang berjudul “SISTEM MONITORING KETINGGIAN AIR”. Penelitian ini membahas tentang sensor pengukur ketinggian sensor pengukur ketinggian air yang diumpanbalikkan dengan pompa pengisi bak penampung air tersebut. Dengann menggunakan mikrokontroller arduino. Resistor variable tipe trimer potensiometer (trimpot) multiturn dapat dipakai sebagai elemen sensor dimana perubahan ketinggian air akan memutar knob atau trimer resistor variable.
    Berdasarkan Literature Review di atas, maka dapat diringkas sebagai berikut:

Tabel 2.10 Ringkasan Literature Review

Dari beberapa sumber literature review di atas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang pembuatan prototype monitoring ketinggian air pada bak penampung untuk digunakan pada kamar mandi dan menggunakan mikrokontroller Node Mcu dengan sensor ultrasonik belum ada. Oleh karena itu pada penelitian kali ini penulis ingin mengembangkan sebuah penelitian mengenai pembuatan monitoring ketinggian air dengan menggunakan sensor proximity berbasis mikrokontroller berbasis Node Mcu yang terkoneksi dan dapat termonitoring secara langsung akurat dan realtime melalui smarthphone dengan konsep Internet Of Things (IOT) dari penelitian yang ada pada beberapa sumber literature review di atas.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum SMK Mandiri 2 Balaraja

SMK Mandiri 2 Balaraja adalah sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Mandiri (Yaspendri 79) yang beralamat di Jl. Raya Kresek Km. 0,5 Balaraja. Saat ini sekolah ini memiliki 5 buah jurusan diantaranya Teknik Komputer dan Jaringan, Multimedia, Administrasi Perkantoran, Akuntansi Keuangan, dan Broadcasting. Memiliki bangunan 3 lantai sehingga proses pembelajaran di sekolah ini bisa berlangsung secara kondusif. Jumlah siswa untuk tahun ajaran 2016/2017 adalah sekitar 1540 siswa.

Sejarah Singkat SMK Mandiri 2 Balaraja

Gambar 3.1 SMK Mandiri 2 Balaraja


SMK Mandiri 2 Balaraja berdiri sejak Tanggal 05 Februari Tahun 1996 dengan Nomor SK : 164/102.1/1996 Dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Jawa Barat. bertempat di Jalan Raya Kresek Km. 0.5 Balaraja Kabupaten Tangerang

Pendirian SMK Mandiri 2 Balaraja mempunyai beberapa alasan diantaranya adalah:

  1. Didorong oleh kesadaran dan hasrat ingin maju dari masyarakat Balaraja bahkan juga masyarakat sekitarnya.

  2. Mengingat di Kabupaten Tangerang pada waktu itu SMK terbatas hanya ada di wilayah kota kabupaten saja, sedangkan kesadaran dan hasrat ingin maju telah meluas sampai jauh kepelosok desa, sedangkan jarak antara Kecamatan Balaraja dan Kota Kabupaten Tangerang sejauh 25 KM.

Pendirian SMK Mandiri 2 Balaraja di Balaraja dimaksudkan pula sebagai realisasi cita-cita ke arah pemerataan kesempatan kerja.

Saat itu bangunan baru berdiri 3 ruang belajar dengan status penggunaan pagi sampai siang dan siang hari sampai sore. Jumlah rombongan belajar sebanyak 3 rombel dan jumlah siswa 125 orang dengan jurusan yang dikembangkan saat itu adalah Jurusan Perkantoran. Kondisi fasilitas pun masih minim, hanya ada 3 kelas yang dapat digunakan oleh siswa.

Seiring waktu berjalan, pelan-pelan kondisi sekolah pun berubah. Terlihat perkembangan yang cukup jelas bahwa sekolah ini tumbuh menjadi sekolah yang besar dengan pengelolaan yang baik.

Sekarang, jumlah ruang belajar & siswa pun sudah banyak, dengan fasilitas yang sudah memadai. Serta memiliki empat jurusan (Paket Keahlian), yaitu Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Multimedia & Teknik Komputer & Jaringan

Berikut urutan Pimpinan SMK Mandiri 2 Balaraja, dari mulai berdiri hingga sekarang:

  1. Drs. H. Ahmad Chaerani  : Juli 1997 s.d November 2000

  2. Drs. Biso Hartono  : November 2000 s.d November 2001

  3. Drs. Supriyadi  : Juli 2002 s.d Juni 2003

  4. Drs. Sutarman P.  : Juli 2003 s.d Desember 2004

  5. Aswani, S.Pd  : Desember 2004 s.d Desember 2007

  6. Drs. H. Empik Sukmadadi  : September 2008 s.d Juni 2012

  7. Drs. H. Ahmad Chaerani  : Juli 2012 s.d Agustus 2015

  8. Dedi Afandi, S.P.  : Agustus 2015 s.d Sekarang

Visi, Misi dan Tujuan SMK Mandiri 2 Balaraja

Dengan pengembanan tugas dan fungsi yayasan SMK MANDIRI 2 BALARAJA serta mengikuti kebijakan pemerintah di sektor pendidikan, maka perlu dirumuskan visi dan misi

1. VISI

Terdepan Dalam Dunia Pendidikan Kejuruan, Peka Terhadap Kemajuan IPTEK Dan Profesional Dalam Layanan.

2. MISI

Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang Memiliki Kualitas Iman dan Taqwa Dalam Upaya Menciptakan Lingkungan Wirausaha yang Handal dan Tenaga Kerja yang Profesional.

3. MOTTO

  1. Amanah, komitmen dan konsisten terhadap tugas

  2. Semangat kekeluargaan dan kebersamaan

  3. Proporsional

  4. Profesional

  5. Mengutamakan Kepentingan Umum

Struktur Organisasi

Agar setiap perusahaan atau institusi dapat berjalan dengan baik dan aktivitas operasional perusahaan atau insitusi tersebut dapat berjalan dengan lancar, maka dibentuklah struktur organisasi yang jelas dan sistematis. Struktur organisasi sangat diperlukan dalam aktifitas perusahaan atau institusi, hal tersebut dimaksudkan agar setiap anggota sapat mengetahui dengan pasti apa saja yang menjadi tugas dan wewenangnya masing – masing dan kepada siapa saja anggota tersebut harus mempertanggung-jawab kan hasil pekerjaannya.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMK Mandiri 2 Balaraja

Wewenang dan Tanggung Jawab

SMK MANDIRI 2 BALARAJA dalam menejemennya terdapat bagian – bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawabdalam menjalankan dan menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut tugas dan kewajiban bagian–bagian yang ada pada SMK MANDIRI 2 BALARAJA adalah sebagai berikut :


1. Tugas dan Kewajiban Ketua Yayasan

  1. Merumuskan dan menentukan kebijakan yayasan yang berkaitan dengan visi dan misi yayasan serta bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan belajar mengajar.
  2. Mengidentifikasikan, mengendalikan fasilitas dan oprasional yayasan.
  3. Menerima laporan keuangan setiap bulannya.
  4. Mengkoordinasikan setiap fungsi dalam perusahaan agar dapat melaksanakan fungsinya masing – masing dalam rangka pencapaian tujuan prusahaan.

Melakukan control terhadap fungsi masing – masing unit yang dikelola yayasan.

2. Tugas Dan Kewajiban Kepala Sekolah

  1. Mengatur seluruh kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
  2. Merumuskan dan menentukan kebijakan kegiatan mengenai kegiatan di sekolah.
  3. Mengkoordinasikan semua staf dalam organisai sekolah.

3. Tugas dan Kewajiban Tata Usaha

  1. Membuat laporan administrasi sekolah setiap bulannya.
  2. Membuat laporan keuangan.
  3. Memberikan layanan terhadap semua kegiatan guru.

4. Tugas dan Kewajiban Wakasek Kurikulum dan Staff Kurikulum

  1. Menyusun jadwal kegiatan belajar mengajar.
  2. Membantu kepala sekolah dalam merumuskan kebijakan yang mencakup kegiatan belajar mengajar.
  3. Menentukan bahan ajar tiap – tiap jurusan.
  4. Mengatur siswa siswi dalam kegiatan PKL di perusahaan.
  5. Membantu siswa siswi mencari pekerjaan setelah kelulusan atau membantu memudahkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

5. Tugas dan Kewajiban Wakasek Sarpras

  1. Menjusun budget pembelian alat alat menyangkut fasilitas sekolah.
  2. Menjaga dan bertanggung jawab penuh terhadap fasilitas dan aset sekolah.

6. Tugas dan Kewajiban Wakasek Kesiswaan dan Pembina Osis

  1. Mengkoordinasikan semua koordinasi ekstrakurikuler.
  2. Mengatur kegiatan osis atau organisasi sekolah.

7. Tugas dan Kewajiban Kepala Program Setiap Jurusan

  1. Mengatur dan menjaga siswa/siswi setiap jurusan.
  2. Membantu program kerja setiap jurusan.
  3. Membantu kinerja wali kelas dan memonitoring kinerja wali kelas.

8. Tugas dan Kewajiban Dewan Guru

  1. Melakukan kegiatan belajar mengajar.
  2. Memberikan penilaian terhadap siswa yang mengikuti pembelajaran.
  3. Memberikan contoh kepribadian yang baik terhadap siswa.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur pengukuran tinggi badan dan suhu badan siswa di UKS SMK Mandiri 2 Balaraja.

  1. Siswa mengantri untuk melakukan pengukuran

  2. Petugas memanggil nama siswa yang akan melakukan pengukuran

  3. Siswa yang dipanggil namanya diukur tinggi dan suhu badannya oleh petugas

  4. Petugas mencatat hasil pengukuran

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

1. Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Flowchart Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan pada gambar 3.3 Flowchart sistem pengukuran tinggi dan suhu badan siswa yang berjalan pada SMK Mandiri 2 Balaraja yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem pengukuran tinggi dan suhu badan yang berjalan.

  2. 2 (dua) simbol data yang menyatakan sebuah proses output dimana data hasil pengukuran tersebut dicatat oleh petugas.

  3. 2 (dua) simbol decision yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah tinggi badan terukur? Dan apakah suhu badan terukur? Jika “ya” petugas akan mencatat hasil pengukuran di dalam buku namun jika “tidak” petugas mengulang pengukuran shingga didapatkan hasil yang tepat.

2. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.5 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada gambar 3.4 Flowchart sistem pengukuran tinggi dan suhu badan siswa yang berjalan pada SMK Mandiri 2 Balaraja yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem pengukuran tinggi dan suhu badan yang berjalan.

  2. 3 (tiga) simbol proses yang menyatakan sebuah proses dimana sistem akan mengecek koneksi ke internet untuk mulai menjalankan alat, proses alat mengukur tinggi dan suhu badan siswa dan proses menekan tombol yang akan mengirimkan hasil pengukuran ke bagian output.

  3. 3. 1 (satu) simbol data yang menyatakan sebuah proses output dimana data hasil pengukuran tersebut akan ditampilkan ke dalam dua buah output yaitu LCD 16x4 dan Ubidots.

  4. 4. 2 (dua) simbol decision yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah internet terkoneksi? Dan apakah tombol ditekan? Pada decision 1 “apakah internet terkoneksi?” , Jika “ya” maka alat akan melanjutkan ke proses pengukuran namun jika “tidak” maka alat akan melakukan tes koneksi ke internet sampai alat terkoneksi. Pada decision 2 “apakah tombol ditekan?”, Jika “ya” maka alat akan melanjutkan ke bagian output yaitu LCD dan Ubidots namun jika “tidak” maka alat akan terus melakukan pengukuran terhadap objek sampai tombol ditekan.

Rangkaian Keseluruhan Alat

Perancangan Prototype

Dalam perancangan prototipe disusun menyerupai alat ukur tinggi badan pada umumnya, dengan menambahkan alat pengukur alat pengukur suhu badan yang diletakkan sejajar dengan bagian dada siswa yang akan diukur, lalu sensor ultrasonik akan diletakkan di bagian atas kepala siswa. Alat ini dilengkapi dengan komponen seperti: Arduino UNO yang berfungsi sebagai pusat kendali dari segala komponen yang terpasang, Sensor ultrasonik yang barfungsi untuk mengukur tinggi badan, sensor IR MLX90614 untuk mengukur suhu badan, ethernet shield yang berfungsi untuk menghubungkan kabel jaringan ke arduino modul, dan LCD yang berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran.

Gambar 3.6 Perancangan Prototype Alat

Metode Prototype

Metode yang dipakai menggunakan metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Tabel 3.1 Perbandingan Sistem Berjalan dan Sistem Diusulkan

Blok Diagram

Agar mudah dipahami, peneliti membuat diagram blok sistem beserta alur kerja untuk mesin penjual alat tulis otomatis. Berikut blok diagram beserta keterangan alur kerja dari alat ini pada gambar 3.6.

Gambar 3.7 Diagram Blok Sistem

Keterangan:

  1. Rangkaian Arduino UNO barfungsi sebagai modul mikrokontroler yang berfungsi untuk membaca data yang diterima dari bagian input yaitu sensor-sensor lalu selanjutnya Arduino UNO akan mengolah data yang diterima menjadi perintah untuk nantinya diperintahkan kepada LCD untuk menampilkan data kemudian mengirim data ke ubidots yang akan tersimpan secara online melalui internet dan dapat dimonitoring secara realtime.

  2. Sensor ultrasonik berfungsi sebagai input untuk mengambil data pengukuran tinggi badan yang akan dikirimkan ke Arduino UNO untuk kemudian diolah dan diproses.

  3. Sensor suhu IR MLX90614 berfungsi sebagai input untuk mengambil data pengukuran suhu badan yang akan dikirimkan ke Arduino UNO untuk kemudian diolah dan diproses.

  4. Power Supply digunakan sebagai sumber arus listrik ke Arduino UNO.

  5. LCD grafis 16x4 berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran tinggi dan suhu badan.

  6. LED berfungsi sebagai indikator alat siap digunakan.

  7. Ubidots berfungsi sebagai tempat menyimpan data yang diterima dari Arduino UNO, data yang sudah di upload akan secara otomatis tersimpan secara online melalui internet. Ubidots termasuk ke dalam platform Internet Of Things (IOT).

Cara Kerja Alat

Cara kerja alat ini dapat dibagi atas 3 (tiga) bagian. Bagian pertama adalah sistem input, dimana distem ini merupakan langkah awal dari kerja alat, kemudian sistem proses yang bekerja memproses sinyal atau data yang diterima dari sistem input untuk di keluarkan pada bagian ketiga yaitu sistem output.

Gambar 3.8 Diagram Cara Kerja Alat

  1. Sistem Input
    Pada sistem input, alat ini menggunakan sensor yang akan membaca data objek yang sedang diukur. Seperti sensor ultrasonik untuk mengukur tinggi badan, dan sensor IR MLX90614 untuk mengukur suhu badan.

  2. Sistem Process
    Pada saat objek berdiri di bawah sensor Ultrasonik, maka sensor ultrasonik akan membaca jarak antara objek dengan sensor tersebut, sensor MLX90614 akan membaca suhu pada objek tersebut, dan sensor Load Cell akan membaca tekanan yang diberikan oleh objek yang berdiri diatasnya kemudian, hasil pembacaan tersebut akan dikirimkan ke Arduino UNO untuk kemudian diolah, dan kemudian Arduino UNO akan mengirimkan hasil pembacaan data tersebut kepada LCD 16x4 selaku sistem output.

  3. Sistem Output
    Sistem output alat ini menggunakan LCD 16x4 yang menampilkan hasil pengukuran. Output juga ditampilkan dari website Ubidots yang merupakan platform database dari alat ini. Di Ubidots akan ditampilkan riwayat pengukuran seperti waktu pengukuran, dan hasil pengukuran.


Pembuatan Alat

Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat adalah seperti yang di tunjukkan pada gambar 3.7. Perancangan sistem keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

a. Alat yang digunakan:

  1. Laptop/PC

  2. Software Arduino untuk menulis program.

  3. Software Fritzing untuk menggambar skematik rangkaian.

  4. Software Edraw Max untuk membuat flowchart.

  5. Solder

  6. Bor

  7. Palu

  8. Obeng

b. Bahan-bahan yang digunakan:

  1. Arduino UNO R3

  2. Arduino Rthernet Shield

  3. Sensor ultrasonik HC-SR 04

  4. Sensor Suhu IR MLX90614

  5. LED 5mm

  6. LCD 16x4

  7. Power Supply

  8. Kabel Jumper

  9. Kabel dan Konektor RJ45

  10. Modem USB

  11. TPLink 3020

  12. Tiang Stalbess

  13. Baut dan Mur

  14. Lem

  15. Sponge Tape

  16. Akrilik


Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

1. Rangkaian Catu Daya

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805 dan 3.3v melalui IC 1117. Arus yang masuk dari adaptor switching melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

Gambar 3.8 Rangkaian Catu Daya

Keterangan:

Keterangan dari jalur-jalur diatas:

  1. Tegangan masuk sebesar 12v didapat dari sumber tegangan.

  2. D adalah dioda, digunakan untuk memastikan pemasangan sumber tegangan tidak terbalik yang akan menyebabkan short pada rangkaian. Jika mengunakan arus AC komponen ini dapat digunakan sebagai penyearah setelah gelombang atau half wave, tipe dioda yang digunakan adalan 1N4002.

  3. C1 adalah Kapasitor elektrolit, merupakan komponen yang berfungsi sebagai perata detak atau pulse ripple tagangan awal sebelum masuk pada komponen penurun tegangan atau IC regulator, adapun nilai yng digunakan adalah sebesar 100uF/16v.

  4. IC 7805, digunakan menurunkan tegangan menjadi +5V yang digunakan sebagai tegangan kerja komponen mikrokontroler, LCD dan sensor.

  5. IC 1117, digunakan menurunkan tegangan menjadi +3,3V yang digunakan sebagai tegangan kerja komponen modul RFID.

  6. C2, digunakan sama seperti pada komponen C1 akan tetapi bentuk kapasitor yang digunakan berbeda yaitu menggunakan nilai 100nF.

2. Rangkaian Sensor Ultrasonik

Pada perancangannya alat ini menggunakan modul Ultrasonic HC-SR04 yang berfungsi untuk mengukur tinggi badan manusia antara. Adapun rangkaian skematik komponen seperti yang tertera pada gambar berikut :

Gambar 3.9 Rangkaian Sensor Ultrasonik

Keterangan dari jalur-jalur diatas:

  1. Jalur Berwarna merah adalah VCC yang berfungsi sebagai sumber tegangan positif pada sensor sebesar 5V dihubungkan ke pin power 5V pada Arduino UNO.

  2. Jalur berwarna hitam merupakan jalur Ground yang berfungsi sebagai sumber tegangan negatif pada sensor.

  3. Jalur berwarna kuning merupakan Trig yang digunakan untuk membangkitkan sinyal ultrasonik, dihubungkan ke pin digital no 6 pada Arduino UNO.

  4. d. Jalur berwarna biru merupakan Echo yang berfungsi sebagai pendeteksi sinyal pantulan ultrasonik yang dihubungkan ke pin digital no 7 pada Arduino UNO.

3. Rangkaian Sensor IR MLX90614

Untuk pengukuran suhu tubuh manusia digunakan sensor IR MLX90614. Adapun rangkaian komponen ini seperti yang tertera pada gambar berikut:

Gambar 3.10 Rangkaian Sensor IR MLX90614

Keterangan dari jalur-jalur diatas:

  1. Jalur berwarna merah merupakan jalur sumber tegangan yang dihungkan ke pin power 5v pada Arduino UNO.

  2. Jalur berwarna hitam merupakan jalur negative.

  3. Jalur berwarna biru merupakan pin SCL yang berfungsi untuk mensinkronisasi data pada jalur i2c. jalur ini menghubungkan antara pin SCL dengan pin A5 pada Arduino UNO.

  4. Jalur berwarna kuning merupakan penghubung antara pin SDA yang berfungsi sebagai jalur data dengan pin A4 pada Arduino UNO.

4. Rangkaian LCD 16x4

Interfacing alat ini menggunakan Modul LCD 16x4 untuk menampilkan hasil pengukuran tinggi dan suhu badan. Adapun rangkaian komponen ini seperti yang tertera pada gambar berikut:

Gambar 3.11 Rangkaian LCD 16x4

Keterangan rangkaian:

  1. Jalur berwarna merah merupakan jalur sumber tegangan yang dihungkan ke pin power 5v pada Arduino UNO..

  2. Jalur berwarna hitam merupakan jalur negative yang dihubungkan ke ground.

  3. Jalur biru sebagai jalur data.

  4. Jalur berwarna biru merupakan pin SCL yang berfungsi untuk mensinkronisasi data pada jalur i2c. jalur ini menghubungkan antara pin SCL dengan pin A5 pada Arduino UNO.

  5. Jalur berwarna hijau merupakan penghubung antara pin SDA yang berfungsi sebagai jalur data dengan pin A4 pada Arduino UNO.

5. Rangkaian Push Button

Push Button disini digunakan sebagai tanda bahwa pengukuran yang telah dilakukan telah siap untuk diupload datanya ke ubidors. Karena pembacaan sensor bersifat dinamis dengan angka pengukuran yang berubah ubah apabila onjek bergerak, maka dibutuhkan suatu parameter untuk memberhentikan pembacaan sensor dan segaligus mengirimkan hasil pembacaan ke platform yang digunakan yaitu ubidots.

Gambar 3.12 Rangkaian Push Button

Keterangan rangkaian:

  1. Jalur berwarna merah merupakan jalur sumber tegangan yang dihungkan ke pin power 5v pada Arduino UNO..

  2. Jalur berwarna hitam merupakan jalur negative yang dihubungkan ke ground.

  3. Jalur berwarna kuning merupakan jalur data dari push button yang dihubungkan ke pin digital no 12 pada Arduino UNO.

6. Rangkaian Keseluruhan Sistem

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian system keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.10 sebagai berikut:

Gambar 3.13 Rangkaian Keseluruhan Sistem

Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan untuk mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroller dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Berikut adalah gambar listing program keseluruhan yang sehingga arduino dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan

1. Konfigurasi Program Arduino

Setelah melakukan instalasi Software Arduino IDE, maka langkah selanjutnya adalah menuliskan listing program yang diperlukan untuk membuat alat ini. Untuk listing program dapat dilihat di gambar 3.14.

Gambar 3.14. Tampilan Layar Program

Aplikasi yang digunakan untuk mengolah program yang akan dimasukan ke dalam arduino uno ini menggunakan Arduino IDE versi 1.6.5. Tampilan awal kerika aplikasi baru saja dibuka bisa dilihat pada gambar 3.14 diatas.

Selanjutnya pada gambar 3.18 di bawah ini merupakan source code profram yang digunakan untuk perancangan alat ini. Diantaranya sebagai berikut:

Gambar 3.15. Tampilan Compile Program

Penjelasan Kode diatas:

  1. #include <Wire.h> dan #include <SPI.h> merupakan deklarasi komunikasi perangkat yang akan digunakan. Untuk komunikasi pada alat ini menggunakan komunikasi serial.
  2. #include <Ethernet.h> adalah deklarasi untuk penggunaan Ethernet Shield pada Arduino. Angka hexa pada byte mac[ ] merupakan alamat mac address yang dimiliki oleh ethernet shield yang terhubung ke arduino.
  3. #include <Adafruit_MLX90614.h> adalah deklarasi untuk penggunaan sensor MLX90614. Library ini biasanya belum tersedia pada saat aplikasi baru saja diinstal, sehingga perlu mendownload library ini.
  4. #include <LiquidCrystal_I2C.h> adalah deklarasi untuk penggunaan LCD yang menggunakan komunikasi i2C. Pada bagian koding LiquidCrystal_I2C lcd (0x27, 16, 4); digunakan untuk menjelaskan jenis LCD yang akan digunakan, yaitu 16 kolom dan 4 baris.
  5. #define ECHOPIN 7 dan #define TRIGPIN 6 adalah untuk menjelaskan bahwa Pin ECHO pada Sensor Ultrasonik dipasang pada pin digital no 7 pada arduino, dan pin TRIG dipasang pada pin digital no 6 pada arduino.
  6. H2, HT, dan H1 adalah variabel yang akan digunakan untuk melakukan pembacaan jarak sensor ultrasonik dengan objek yang akan diukur.
  7. int inPin = 12; digunakan untuk memasang push button pada pin no.12 digital arduino uno.
  8. #include <UbidotsEthernet.h> digunakan untuk mendeklarasikan koneksi alat dengan platform yang digunakan yaitu ubidots. Koding #define TINGGI "586373d27625420f24b72xxx" merupakan kode variabel tinggi yang terdapat pada ubidots dengan akun yang terhubung dengan alat ini, sedangkan #define SUHU "586373e07625420f25cbxxx" merupakan kode variabel suhu yang terdapat di ubidots. Lalu #define TOKEN "VWLsUiz9WXNvbKIG3upXgsSb6FTxxx" adalah token yang digunakan untuk melakukan koneksi alat dengan ubidots, maksudnya, setiap kali selesai melakukan pengukuran, maka arduino akan mengirim data pengukuran ke ubidots dan ubidots akan terupdate secara otomatis.

2. Konsep Perancangan Ubidots

Ubidot adalah suatu media penyimpanan data yang open source yang memproses data analog dan digital yang di kirim oleh mikrokontroler seperti arduino dan raspberry. Ubidots menghasilkan data statistik dan analog secara online, kelebihan ubidot dapat di pasang lebih dari 3 sensor dan maksimal 5 sensor untk free user dan untuk lebih dari 5 sensor harus upgrade ke premium user.

Pada pengujian ubidots ini menggunakan 2 buah sensor, yaitu sensor ultrasonik dan sensor IR MLX90614 seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.16. Konsep Perancangan Ubidots

Pada gambar 3.16 di atas dalam web ubidot tedapat data sensor ultrasonik (tinggi) dan sensor IR MLX90614 (suhu) yang dikirim oleh Arduino UNO setiap kali user menekan tombol pada alat.

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dengan bapak Muhamad Supni, S.Kom selaku kepala lab SMK Mandiri 2 Balaraja maka didapatkan permasalahan yang ada di SMK Mandiri 2 Balaraja adalah sebagai berikut:

  1. Pengukuran tinggi badan dan suhu badan yang masih dilakukan secara manual.
  2. Pencatatan hasil pengukuran yang masih menggunakan cara manual, dimana petugas mencatat hasil pengukuran di kertas sesaat setelah siswa melakukan pengukuran.
  3. Pengukuran tinggi badan dan suhu badan yang masih dilakukan menggunakan alat yang terpisah.
  4. Hasil pengukuran tidak akurat.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, diantaranya:

  1. Membuat suatu sistem pengukuran tinggi badan dan suhu badan yang dapat belerja secara otomatis.
  2. Membuat sistem yang dapat mencatat dan menyimpan hasil pengukuran secara otomatis dan dapat diakses sewaktu-waktu.
  3. Membuat suatu sistem pengukuran tinggi badan dan suhu badan secara digital dan dapat mengukur sekaligus hanya dengan menggunakan satu alat.
  4. Membuat sistem pengukuran tinggi badan dan suhu badan otomatis dengan hasil pengukuran yang lebih akurat dibandingkan dengan pengukuran menggunakan alat manual.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam tabel Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan Metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Keterangan :
M = Mandatory (Dibutuhkan atau Penting)
D = Desirable (Diinginkan Atau Tidak Terlalu Penting)
I = Inessential (Tidak Penting Atau Dieliminasi)

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali menggunakan Metode TOE dengan opsi LMH

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Keterangan :
T  : Technical L  : Low
O  : Operational M  : Middle
E  : Economic H  : High

Elisitasi Tahap Final

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap Final

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan, dapat di lihat pada sub bab berikut.

Metode Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box Mesin Penjual Alat Tulis Otomatis pada SMK Mandiri 2 Balaraja, untuk pengujian pada sistem yaitu sebagai berikut:

1. Pengujian Black Box Pada Saat Terhubung Web

Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Saat Terhubung Web

2. Pengujian Black Box Pada Saat Mengakses Ubidots

Tabel 4.2 Pengujian Black Box Pada Saat Mengakses Ubidots

3. Pengujian Black Box Pada Sensor

Tabel 4.3Pengujian Black Box Pada Sensor

4. Pengujian Black Box Upload Data Ke Ubidots

Tabel 4.4Pengujian Black Box Upload Data Ke Ubidots

Uji Coba Hardware

1. Pengujian Rangkaian Sensor Ultrasonik
Prosedur pegujian:

  1. Mikrokontroler diprogram agar bisa mengirim trigger dan menerima sinyal dari sensor ultrasonik yang akan memberikan informasi tentang objek.

  2. Jika sensor merespon dan memberikan sinyal ke mikrokontroler maka sensor ultrasonik bekerja dengan baik.

Langkah-langkah pengambilan data untuk jarak objek adalah:

  1. Objek berada di bawah sensor.

  2. Menggunakan alat ukur manual (meteran) sebagai pembanding hasil pengukuran.

  3. Mengukur dan mencatat jarak antara objek dan sensor.

  4. Sistem akan mulai melakukan pengukuran setelah tombol ditekan dan mencatat jarak antara objek dengan sensor.

  5. Mengukur secara bertahap dari jarak 80 centimeter dan berhenti pada jarak 200 centimeter.

  6. Mengulang langkah 2 hingga 4 dengan jarak objek yang berbeda dengan sensor ultrasonik. Langkah ini berfungsi untuk mengetes hasil pengukuran yang didapatkan ketika objek berada pada jarak yang berbeda dengan sensor.

Sensor ultrasonik pada alat ini berfungsi untuk menentukan jarak objek yang berada di bawah sensor ultrasonik. Keluaran dari sensor berupa timer dengan satuan µs yang menunjukkan waktu berjalannya pulsa gelombang ultrasonik. Pemberian masukan pada sensor ini dilakukan dengan mengambil data awal dengan meletakkan benda di bawah sensor dengan jarak 80 cm. Keluaran timer dicatat pada tabel. Objek diangkat mendekati sensor dengan kelipatan tiap kali 5 cm berhenti. Objek terus diangkat hingga jaraknya 200 cm di depan sensor sambil terus dicatat timernya. Data timer dan jarak yang telah diukur ditunjukkan pada tabel 4.5

Tabel 4.5Data Hasil Pengukuran Timer dan Jarak

Data hasil pengukuran ini kemudian dibuat sistem linear berupa grafik yang ditunjukkan pada gambar 4.4. Pembuatan grafik ini bertujuan agar keluaran yang ditampilkan berupa jarak dengan satuan cm. Grafik tersebut menunjukkan hubungan antara timer dalam (µs) dengan jarak (cm). data secara detail dihitung menggunakan persamaan (4.1). persamaan ini diperoleh dari rumus pembentukan grafik linier.

y = 9.99x + 0,33 ………………………………(4.1)

Gambar 4.1. Grafik Linier Hubungan Timer (µs) dan Jarak Benda (cm)

Grafik pada gambar di atas menunjukkan bahwa garis penghubung titik-titik tersebut berbentuk linear. Hubungan ini menunjukkan bahwa makin besar timer (waktu) yang diperlukan, makin besar pula jarak yang ditampilkan sehingga memenuhi persamaan (4.1). Hasil pengukuran dan analisis ini menunjukkan bahwa data ini dapat digunakan sebagai input pemrograman pada sensor ultrasonik.

Alat yang telah dirangkai seperti rancangan dan telah diprogram digunakan mengukur jarak objek untuk mengetahui apakah alat tersebut bisa membaca jarak benda dengan baik. Pengukuran jarak objek sebagaimana yang telah disebutkan pada langkah-langkah pengambilan data untuk jarak objek diatas, Pada bagian penghalang menggunakan papan atau objek padat dengan bidang pantul datar yang jarak antar sensor dan penghalang tersebut telah ditentukan. Sensor akan memberikan logika 0 yang berarti sensor aktif dan mulai mengukur jarak sehingga diperoleh data jarak objek, Data jarak objek yang telah diperoleh kemudian dicari selisihnya. Selisih masing_masing data tersebut dicari simpangannya menggunakan persamaan (4.2) berikut:

Menghasilkan data yang ditunjukan pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6. Data Jarak Benda

Data di atas menunjukkan bahwa jarak sebenarnya dengan jarak pengukuran ada yang bernilai sama, juga ada yang berbeda. Selisih setiap jarak bernilai satu (1). Data yang diperoleh ini dicari simpangannya menggunakan persamaan (4.2). Pada data 1 hingga 25 penyimpangan yang terjadi yaitu 2%, Simpangan masing-masing data ini kemudian dicari simpangan rata-ratanya menggunakan persamaan (4.3). berikut:

Perhitungan untuk mencari simpangan ini ditunjukkan pada lampiran. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa besar simpangan rata-rata adalah 0,15% sehingga akurasi alat ini sebesar 99,85%.

2. Pengujian Rangkaian Sensor IR MLX90614
Prosedur pegujian:
a) Arduino diprogram agar bisa berkomunikasi dengan sensor IR MlX90614 yang menggunakan komunikasi serial i2c. dalam library harus ditambahkan i2c master.
b) Jika sensor merespon dan memberikan sinyal ke mikrokontroler maka sensor IR MLX90614 bekerja dengan baik.

  1. Objek berada di bawah sensor.

  2. Menggunakan alat ukur manual (meteran) sebagai pembanding hasil pengukuran.

  3. Mengukur dan mencatat jarak antara objek dan sensor.

  4. Sistem akan mulai melakukan pengukuran setelah tombol ditekan dan mencatat jarak antara objek dengan sensor.

  5. Mengukur secara bertahap dari jarak 80 centimeter dan berhenti pada jarak 200 centimeter.

  6. Mengulang langkah 2 hingga 4 dengan jarak objek yang berbeda dengan sensor ultrasonik. Langkah ini berfungsi untuk mengetes hasil pengukuran yang didapatkan ketika objek berada pada jarak yang berbeda dengan sensor.

Setelah melakukan langkah-langkah pengukuran di atas, maka hasil pembacaan temperatur oleh sensor MLX90614 melalui serial com pada aplikasi arduino akan terlihat seperti pada gambar 4.2 di bawah ini.

Gambar 4.2. Tampilan Hasil Pembacaan Suhu oleh Sensor MLX90614


Pada gambar 4.2 ditampilkan hasil pengukuran pada angka yang stabil di angka 31˚C-32˚C. Pada angka tersebut memiliki ketelitian pengukuran sampai dengan orde seperseratus derajat celcius. Berbeda dengan hasil pengukuran yang didapatkan ketika melakukan pengukuran menggunakan termometer digital yang hanya menunjukan angka yang memiliki tingkat ketelitian hanya sampai sepersepuluh derajat celcius. Hal ini sesuai dengan spesifikasi dari datasheet sensor tersebut yaitu sekitar 0.02˚C.

Berdasarkan hasil pengukuran yang ditampilkan oleh serial monitor di aplikasi arduino maka dibuatlah grafik perbandingan hasil pengukuran objek ketika jarak divariasikan dengan sensornya.

Gambar 4.3. Grafik Hubungan Antara Suhu Objek dan Jarak Kontak

Data di dalam grafik tersebut jika diubah ke dalam bentuk tabel maka akan menjadi seperti tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7. Data Hasil Hubungan antara Suhu (˚C) dan Jarak (mm)

Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel 4.8, terlihat bahwa semakin jauh jarak kontak objek yang diukur dengan sensor maka suhu yang terukur menjadi semakin berkurang dari suhu objek sebenarnya. Maka dari itu disimpulkan bahwa jarak kontak antara objek dengan sensor sangat mempengaruhi hasil pengukuran yang didapat. Hasil pengukuran suhu yang bergantung pada jarak ini dapat dirumuskan seperti pada persamaan berikut:

Keterangan :

X : Jarak kontak objek sengan sensor (mm)

T : Temperatur atau suhu objek (˚C)


3. Pengujian Rangkaian Catu Daya

'Gambar 4.4. Rangkaian Catu Daya

Dari hasil pengujian pada rangkaian diatas didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :

'Tabel 4.8 Hasil Pengujian Rangkaian Catu Daya

Dari tabel diatas kita akan membuktikan nilai toleransi dari

  1. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran IC 7805, dimana idealnya tegangan keluaran dari IC 7805 adalah tepat 5 Volt, tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi penyimpangan sebesar:

  2. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran IC lpf3, dimana idealnya tegangan keluaran dari IClfp3 adalah tepat 3,3 Volt, tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi penyimpangan sebesar:

Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

Analisa

Flowchart Program

Gambar 4.5 Flowchart Program

Dapat dijelaskan pada gambar 4.5 Flowchart program pengukur tinggi badan dan suhu badan yang berjalan pada SMK Mandiri 2 Balaraja diatas yaitu terdiri dari:

  1. 2 (Dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai”.

  2. 2 (dua) simbol proses yang menyatakan sebuah proses yang berlangsung, yaitu: inisialisasi input/output, dan arduino memproses data yang diterima dari pembacaan sensor terhadap objek

  3. 3 (tiga) simbol yang menyatakan proses input atau output, yaitu sensor membaca objek sebagai sumber input yang akan diproses oleh arduino, keluaran hasil pengukuran ke LCD dan keluaran hasil pengukuran di Ubidots.

  4. 1 (Satu) simbol decision yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah Arduino menerima data?. Jika “tidak” maka program akan mengulang kembali proses inisialisasi input/output, jika “ya” maka otput akan ditampilkan.

Implementasi

Schedule

  1. Observasi

  2. Observasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan pada awal penelitian. Dengan peneliti memantau langsung tempat penelitian. Observasi ini dilakukan selama 16 minggu dimulai pada awal bulan September 2016 sampai akhir bulan Desember 2016.

  3. Pengumpulan Data

  4. Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan selama 4 minggu yaitu antara 2 September 2016 s/d 30 September 2016

  5. Perancangan Sistem

  6. Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user. Perancangan sistem dilakukan selama 6 minggu yaitu antara minggu ke 3 bulan September 2016 sampai akhir bulan Oktober 2016.

  7. Pengujian Sistem

  8. Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada pada sistem pada saat sistem sedang dijalankan. Pengujian sistem dilakukan selama 3 minggu yaitu dimulai dari minggu ke 4 bulan Oktober 2016 sampai dengan minggu ke 2 bulan November 2016.

  9. Evaluasi Sistem

  10. Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dilakukan selama 2 minggu minggu ke 2 sampai minggu ke 3 bulan November.

  11. Perbaikan Sistem

  12. Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan program dilakukan selama 4 minggu yaitu pada minggu ke 3 bulan November sampai minggu ke 2 bulan Desember.

  13. Training User

  14. Percobaan alat yang diujicobakan bersama para user untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah dapat berjalan dengan optimal atau tidak. Testing User dilakukan selama 2 minggu yaitu antara minggu ke 2 sampai minggu ke 3 bulan Desember.

  15. Implementasi Sistem

  16. Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program. Dan implementasi program dilakukan selama 2 minggu setelah testing user yaitu pada minggu ke 3 sampai minggu ke 4 bulan Desember 2016.

  17. Dokumentasi

  18. Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

Tabel 4.9 Tabel Schedule Penelitian

Estimasi Biaya

Tabel 4.7 Estimasi biaya

BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan

Dari hasil perancangan alat dan pembahasan Teknologi Iot Untuk Membantu Pemeriksaan Kesehatan Siswa Pada SMK Mandiri 2 Balaraja di atas dapat diambil beberapa kesimpulan, di antaranya :

  1. Alat ini dibuat dengan menggunakan Arduino UNO, Sensor Ultrasonik dan Sensor IR MLX90614, Sensor Ultrasonik dan sensor IR MLX90614 digunakan untuk menerima inputan sinyal yang nantinya akan di proses oleh arduino, media komunikasi yang di gunakan oleh arduino dan sensor ultrasonik adalah kabel jaringan, sedangkan media komunikasi antara arduino dengan sensor IR MLX90614 menggunakan komunikasi i2c

  2. Alat ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemograman IDE (Integtated Development Environment) pada Arduino Uno.

  3. Alat ini bekerja melalui jaringan yang terkoneksi dengan internet memanfaatkan teknologi IOT (Internet of Things). Alat ini terlebih dahulu dikoneksikan ke jaringan internet melalui media kabel jaringan dan modem USB dan siap dimonitoring melalui semua perangkat yang dapat terhubung ke jaringan secara online melalui web ubidots.

  4. Alat ini dapat memberikan kemudahan untuk melakukan pengukuran tinggi dan suhu badan manusia secara otomatis dan melakukan pencatatan hasil pengukuran secara otomatis ke web ubidots sehingga memberikan efisiensi waktu dan tenaga bagi para pengguna khususnya petugas UKS dan siswa.

Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan yang dibuat, ada terdapat beberapa saran untuk penambahan fitur-fitur yang bisa diimplementasikan untuk pengembangan, yaitu:

  1. Alat ini dapat ditambahkan modul suara untuk memberikan output hasil pengukuran dalam bentuk suara

  2. Alat ini dapat ditambahkan sensor untuk mengukur berat badan, sensor untuk mengukur tekanan darah dan denyut jantung supaya proses pemeriksaan lebih akurat dan efisien

  3. Database pada alat ini dapat dihubungkan dengan perangkat yang bisa langsung terhubung dengan para siswa, contohnya kartu siswa, supaya tidak hanya petugas UKS saja yang dapat melihat riwayat pengukuran saat pemeriksaan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta
  2. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Rusdiana, A., & Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  4. 4,0 4,1 4,2 Rusdiana, A., & Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  5. 5,0 5,1 Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.
  6. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta:Andi Offset.
  8. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
  9. Junaidi. 2013. Komputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110. Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika. Vol. 1, No. 1, Januari 2013.
  10. 10,0 10,1 Antika, L. dkk. 2012. Pengukuran (kalibrasi) Volume dan Massa Jenis Alumunium. Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13, Mei 2012.
  11. Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2 – Juli 2012.
  12. Syahwil,Muhammad.2013."panduan mudah simulasi & praktek Mikrokontroler Arduino".Yogyakarta:ANDI
  13. Irwansyah. Edi. Moniaga. Jurike. V. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Deepubilsh
  14. Uzzaman. Anis. 2015. Panduan Membangun Starup Ala Sillicon Valey. Yogyakarta
  15. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
  16. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  17. Guritno Suryo. Sudaryono. Untung Rahardh]ja. 2011. Theory And Application Of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Inormasi. Yogyakarta : Cv Andi Offset
  18. Kristanti. Tanti. 2012. Sistem Informasi Nilai SMA 14 Bandung. Bandung : Jurnal IT Vol 8
  19. Soeherman. Bonie. Pinantaan. Marian. 2012. Design Information System. Jakarta : PT Elex Media Kumputindo
  20. Prasetyo, Elga Aris. 2013. Definisi Pengertian Elektronika Secara Umum. Jakarta
  21. Hakiem, Ilmiawan. 2014. Tokoteknologi Electronic Design And Repair. Porbolinggo: PT Tokoteknologi Mikroelektronik Nusantara
  22. Effendi. Bachtiar. 2012. Dasar Mikrokotroller ATMEGA 8353 Dengan Cavr. Yogyakarta: Deepublish
  23. Melalolin. Ivan C. 2013. Rancang Bangun Brankas Pengaman Otomatis Berbasis Mikrokontroller AT89S52. Bandung : Telekontran Vol 1 No 1
  24. Gunawan. Arif. 2013. Pemantau Pembangkit Listrrik Tenaga Mikrohido. Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10 No 4
  25. Swarjana. I Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.

Contributors

Cindy Muji, Siti Nurhayati