Pengguna:Cindy Muji

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

TEKNOLOGI IOT UNTUK MEMBANTU

PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA

PADA UKS SMK MANDIRI 2 BALARAJA



Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1233473132
NAMA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

TANGERANG

2016/2017



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE MONITORING KETINGGIAN AIR PADA

BAK PENAMPUNG BERBASIS NODE MCU PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1233472890
Nama
: Siti Juhriah Novianty
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE MONITORING KETINGGIAN AIR PADA

BAK PENAMPUNG BERBASIS NODE MCU PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233472890
Nama
: Siti Juhriah Novianty

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 10001
   
NID : 05061




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE MONITORING KETINGGIAN AIR PADA

BAK PENAMPUNG BERBASIS NODE MCU PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233472890
Nama
: Siti Juhriah Novianty

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PROTOTYPE MONITORING KETINGGIAN AIR PADA

BAK PENAMPUNG BERBASIS NODE MCU PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 123347890
Nama
: Siti Juhriah Novianty
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Tangerang, 20 Juni 2016

 
 
 
 
 
Siti Juhriah Novianty
NIM : 1233472890

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Penggunaan air secara efisien dan hemat terkadang dianggap menjadi hal yang tidak begitu penting bagi kebanyakan orang. Karena, dianggap hanya hal yang sepele yang sebenarnya tanpa disadari dapat merugikan, baik dari segi sumber daya alam, biaya pembayaran dan lainya. Salah satu hal yang sering membuat penggunaan air kurang efisien dan hemat adalah sering lupanya untuk mematikan air ketika habis digunakan. Karena, bila kita lupa mematikan air, air akan terus menerus keluar dan mengalir hingga melewati batas bak penampung. Kemudian bila kita ingin menggunakan air kembali yang sudah habis kita harus menunggu cukup lama agar air dapat terisi kembali agar tidak ada air yang terbuang bila air sudah terisi. Dan kita tidak bisa memonitoring pengunaan air tersebut. Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk dapat menutup dan membuka air secara otomatis berbasis Node Mcu yang terkoneksi dengan Internet Of Things (IOT) untuk memonitoring penggunaan air secara realtime.

Kata Kunci: Air, Monitoring, IOT(Internet Of Things) , Node MCU

ABSTRACT

The use water efficiently and saving is sometimes considered to be things that are not so important for most people. Because, considered only trivial truth without realizing it could be costly, both in terms of natural resources, fees and other payments. One of the things that often make less efficient water use and saving is often forgetfulness to turn off the water when it is used. Because, if we forget to turn off the water, the water will continue to flow out and up beyond the sump. Then if we want to use water that has been discharged back we had to wait long enough so that the water can be replenished so that no water is wasted when the water has been filled. And we can not monitor the water usage. Based on the problem above, this study aims to close and open water-based Node Mcu automatically connected to the Internet Of Things (IOT) for monitoring water use in realtime.

Keywords : Water, Monitoring, IOT (Internet Of Things), Node MCU.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "Prototype Monitoring Ketinggian Air Pada Bak Penampung Berbasis Node Mcu Pada Perguruan tinggi Raharja"

Tujuan pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara dan sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Bapak Indrianto, M.T selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga laporan Skripsi ini bisa penulis selesaikan.
  5. Bapak Mukti Budiarto, Ir. selaku stakeholder yang telah membantu penulis memberikan masukan serta saran dalam menyelesaikan penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Mama, Papa dan Ade tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. “Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin.
  8. Terimakasih kepada Asep Eki Heryan, Aldien Sora, Asep Nugraha, Ngemas Fizar, Agung Ridzo, Saeful Anwar, Ibnu Fitriyanto, Rahmat Aprianto, Angga Nur, Tia Syafirda, Renida Oktaviany, Brenda Wijayanti, Ike Pratiwi, Muhaimin, Michael, Berkat, Kuple, Temen-temen D.O, Wulan Letsrari, Citra Jessycha, Ajeng Anda yang telah memberikan saya semangat dan motivasi.
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, Juni 2016
Siti Juhriah Novianty
NIM. 1233472890

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam dunia kesehatan, pengukuran menjadi hal yang sangat penting untuk mendapatkan data kesehatan seseorang. Contoh pengukuran yang sering digunakan dalam dunia kesehatan diantaranya adalah pengukuran tinggi badan, dan suhu badan. Pengukuran kedua unsur tersebut sangat penting untuk mengetahui perkembangan atau pertumbuhan seseorang khususnya pada masa remaja, selain itu pengukuran ini tidak hanya dilakukan pada instansi kesehatan saja, tetapi pada instansi pendidikan juga sering melakukan pengukuran kedua parameter ini pada siswanya pada saat penerimaan siswa baru, atau pada saat pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara berkala

Kebutuhan akan air bersih pada kehidupan masyarakat sehari-hari sangatlah banyak, maka pada saat ini hampir semua masyarakat menyimpan atau menampung air bersih pada suatu wadah yang dikenal dengan bak atau ember. Akan tetapi yang sering terjadi adalah masyarakat sering lupa untuk menutup atau mematikan air bahkan, terkadang air terus mengalir sampai terisi penuh melewati batas penampungan bak atau ember dan akhirnya terbuang. Dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menunggu air terisi kembali setelah habis digunakan.

Hal tersebut sangat tidak efisien karena, terjadi pemborosan, biaya yang cukup mahal untuk membayar air dan waktu menunggu yang cukup lama untuk menunggu air terisi kembali. Untuk menggunakan air secara efisien kita perlu menghemat dan menggunakan air sesuai dengan kebutuhan. Menghemat air tidak hanya di rumah melainkan diberbagai tempat seperti, instansi negri atau instansi swasta. Misalnya, pada kamar mandi Perguruan Tinggi Raharja sering sesekali terjadi pemborosan air dikarenakan, mahasiswa-mahasiswi, dosen, staff dan Office Boy (OB) lupa untuk menutup atau mematikan air kembali setelah digunakan dan air terus mengalir sampe terisi penuh melewati batas bak penampung, Lalu air akan tetap menyala dan mengalir sampai nanti ada orang lain yang masuk kembali ke dalam kamar mandi untuk menutup dan mematikannya. Setelah air digunakan terkadang kita juga lupa untuk mengisinya kembali sampai air habis berada di paling dasar bak penampung. Agar air dapat terisi penuh kembali kita harus membukanya. Supaya air tidak melewati batas bak penampung saat sedang dibuka atau dinyalahkan, kita harus menunggu cukup lama sehingga air terisi penuh kembali dan tidak ada air yang terbuang sia-sia melewati batas bak penampung.

Pada saat ini untuk menutup atau membuka air masih dilakukan secara manual di berbagai tempat salah satunya pada Perguruan Tinggi Raharja. Sehingga membutuhkan sebuah teknologi untuk menggantikan menutup dan membuka air secara manual dan dapat memonitoring penggunaan air agar lebih efisien. Peneliti akan menerapkan metode menutup dan membuka air secara otomatis berbasis IOT (Internet Of Things) yang artinya dapat dikendalikan atau dimonitoring dari jarak jauh melalui jaringan yang ada dan dapet diakses melalui smartphone. Keuntungan dari sistem ini adalah pengunaan air tidak ada yang berlebihan menjadi lebih efisien, tidak lagi dilakukan secara manual melainkan secara otomatis, kemudahan dalam penggunaan nya dan data penggunaan air dapet dimonitoring secara lebih akurat dan realtime.

Oleh karena itu, peneliti ingin menciptakan suatu alat yang dapat menunjang pengunaan air agar lebih efisien dengan teknologi yang terkomputerisasi berbasis IOT (Internet Of Things) dan dapet diakses melalui smartphone. Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti mengambil judul “PROTOTYPE MONITORING KETINGGIAN AIR PADA BAK PENAMPUNG BERBASIS NODE MCU".

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

  1. Apakah bahasa pemograman yang digunakan untuk merancang prototype ini ?
  2. Apakah prototype dapat bekerja secara otomatis dan diakses melalui smartphone ?
  3. Apakah dengan adanya prototype ini dapat membuat pengunaan air lebih efisien?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai batasan masalah atas penelitian ini agar tetap fokus dan terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Prototype dapat berkerja secara otomatis untuk menutup air dan membuka atau mengisi air kembali.
  2. Perancangan dan pembuatan prototype berbasis Node Mcu dan IOT (Internet Of Things).
  3. Dapat diakses atau dimonitoring secara online melalui smartphone.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk memonitoring penggunaan air selama sebulan agar pengunaan air bisa lebih hemat dan termonitoring.

b. Untuk menggantikan menutup dan membuka air secara manual menjadi otomatis dan dapat diakses melalui jarak jauh menggunakan smartphone berbasis IOT (Internet Of things).

c. Untuk membuat penggunaan air lebih efisien dengan tidak ada lagi air yang terbuang sia-sia akibat lupa ditutup dan air dapat digunakan kembali sebelum habis sampai dasar permukaan akibat lupa dibuka atau diisi kembali.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Hasil penelitian ini dapat menjadi literatur tambahan bagi peneliti selanjutnya.

b. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk menghemat penggunaan air agar lebih efisien yang dapat diakses mealui jarak jauh menggunakan smartphone.

c. Hasil penelitian ini dapat membantu masyarakat untuk lebih peduli lagi dengan menggunakan air secara hemat dengan adanya prototype menutup dan membuka air secara otomatis.

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan (Observation)
    Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan Maret - Juli pada Perguruan Tinggi Raharja, yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian. Adapun data yang saya ambil adalah sejarah, visi, misi dan tujuan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab pada Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Wawancara (Interview)
    Pada metode ini penulis melakukan proses wawancara yang dilakukan langsung kepada Asisten Direktur Operasi instansi tersebut, atas nama Bapak Mukti Budiarto Ir,. selaku Stakeholder ingin membuat sebuah alat yang dapat mempermudah monitoring penggunaan air, khususnya dibagian kamar mandi guna mempermudah memonitoring penggunaan air agar lebih efisien.
  3. Studi Pustaka
    Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart yang didisain dengan mengikuti cara kerja sistem. Dan pada perancangan alat menggunakan diagram blok, metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti: node mcu dengan memanfaatkan smartphone android untuk memonitoring.

Metode Prototipe

Metode prototype yang di gunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode Prototype Evolusionary, karena dengan metode ini sistem yang dibangun dari awal dapat disempurnakan pada tahapan awal pengembangan sistem tersebut.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian 'blackbox testing, 'blackbox testing' adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu, uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Perancangan Sistem
    Metode Analisa Perancangan Program
    Metode analisa perancangan program pada penelitian skripsi ini, penulis menggunakan Bagan Alir Program (Flowchart Program).

Sistematika Penulisan

Dalam laporan skripsi ini penulis membagi beberapa bab untuk mempermudah penulis dalam menyusun dan mempermudah bagi pembaca uraian singkat untuk memahami, yang mana tiap-tiap bab terdiri dari sub bab yang merupakan penjelasan dari bab sebelumnya, berikut uraian singkat dari setiap bab

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna. Yang bersumber dari buku, junal serta literatur review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, visi, misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, komponen yang digunakan berikut pembahasannya.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dari prototype yang telah di rancang kemudian di lakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap komunikasi antara, node mcu, smartphone dan internet sebagai media interface untuk menjalankan monitoring ketinggian air tersebut.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Djahir (2015:7)[1], “Sistem adalah dua bagian yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada elementaya kedua kelompok ini adalah benar , dan tidak bertentangan yang berbeda adalah cara pendekatanya”.

Menurut Hutahaean (2015:2)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan berkumpul bersama sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melalakukan sasaran yang tertentu”.

Bedasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karateristik yaitu :

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem.

  2. Batas Sistem (Boundary System)
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan, Batasan suatu system menunjukan ruang lingkup (scope) dari system tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    Lingkungan luar sistem adalah diluar batas dari system yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)
    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan satu subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalrir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi Masukan (input) untuk subsitem lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem (Input System)
    Masukan adalah energy yang dimasukan kedalam system, yang dapat berupa perawatan (maintance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintance input adalah energy yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam system computer program adalah maitance input sedangkan data adalah signal input yang diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output System)
    Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh computer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi dalah keluaran yang idbutuhkan.

  7. Pengolah Sistem
    Susatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntasi akan mengola data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Hutahean (2015:5
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:6), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang:

  1. Klasifikasi sistem sebagai :
    a. Sistem Abstrak (abstract system)
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
    b. Sistem Fisik (physical system)
    Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasi sebagai :
    a. Sistem alamiyah (natural system)
    Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia misalnya, sistem perputaran bumi.
    b. Sistem buatan manusia (human made system)
    Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibtakan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  3. Sistem diklasifikasi sebagai :
    a. Sistem tertentu (deterministicl system)
    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkh laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    b. Sistem tak tertentu (probalistic system)
    Sistem tak terentu adalah sistem yang kondisi masa depanya tdak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem diklasifikasi sebagai :
    a. Sistem tertutup (close system)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem berkerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, enyataan nya tidak ada sistem yang benar-benar tetutup, yng ada hanya relatively closed system.
    b. Sistem terbuka (open system)
    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus nempunyai pengendai yang baik.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Darmawan (2013:1)[3], “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.

Menurut Hutahaean (2015:2), “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :

  1. Klasifikasi data menurut jenis data:
    1. Data Hitung (enumeration/counting data)
    Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (measurement data)
    Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data:
    1. Data Kuantitatif (quantitative data)
    Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data Kualitatif (qualitative data)
    Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data:
    1. Data Internal (internal data)
    Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data Eksternal (external data)
    Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :
    a. Data Eksternal Primer (primary external data)
    Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
    b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)
    Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Hutahaean (2015:9), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.

Menurut Djahir (2015:10), “Informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil suatu keputusan”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah hasil pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya yang bias digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil suatu keputusan.

2. Kegunaan Informasi tergantung pada :

a.Tujuan Si Penerima
Bila tujuan memberi bantuan

b. Ketelitian penyampian dan pengolahan data
Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus dipertahankan.

c. Waktu
Apakah informasi itu masih uptodate ?

d. Ruang Dan Tempat
Apakah infromasi itu tersedia dalam ruangan atau empat yang tepat ?

e. Bentuk
Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif. Apakah infromasi itu menunjukan hubungan-hubungan yang diperlukan, bidang-bidang yang memelrukan perhatian manajemen ? Dan apakah informasi itu menekankan situasi-situasi yang ada hubungannya

f. Sematik
Apakah ubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas ? apakah ada kemungkinan salah tafsir ?

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2015:13), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan pertemuan harian, mendukung operasi, bersifat majerial dan kegiatan strategi dari suatu oragnisasi dan menyiapkan dari pihak tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan ”.

Menurut Djahir (2015:7), “Sistem Informasi adalah serangkaian subsistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi secara terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah serangkaian subsistem yang terkoodinasi dan mendukung operasi untuk menyiapkan dan menyajikan informasi yang dibutuhkan.

2. Komponen-Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2015:13), Sistem informasi sistem terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok bangunan (Building Block) adalah sebagai berikut :

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input yang mewakili data masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen biasa.tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasis prosedur logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah.

Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Menurut Azis (2015:6)[4], “Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer yang luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu Negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya infomasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif. Internet merupakan sebuah jaringan (Internet Protokol) yang terdiri dari beberapa komputer yang sudah terkoneksi ke dalam jaringan global”.

Menurut eWolf Community (2012:1), “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

2. Sejarah Internet

Menurut Azis (2015:6), Sejarah internet bermula pada akhir decade 60’an saat Departement Pertahanan AS atau United States Departement of Defence (DoD) memerlukan standar baru untuk komunikasi internet wring. Standar yang diperlukan yaitu standar yang mampu menghubungkan segla jenis komputer di DoD dengan komputer milik kontraktor militer, Organisasi penelitian dan ilmiah di Universitas.

3. Manfaat Internet

  1. Sebagai informasi untuk kehidupan pribadi seperti, kesehatan, rekreasi, hobby, pengembanganpribadi, rohani, sosial..

  2. Sebagai informasi untuk kehidupan professional seperti, sains, teknologi, pedangangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis berbagi forum komunikasi.

  3. Untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan sebagai sumber tambahan pelajran yang belum dimengerti.

  4. Sebagai saran akomunikasi Camsh pasang yang terakhir karena ini hanyalah sarana untuk bertukar informasi dengan teman di internet dan internet bias digunakan sebagai sarana chatting.

  5. Internet bagi Masyarakat internet sebagai sumber informasi tentag hal apapun tentu akan sangat membantu kehidupan masyarakat. Bagi mereka yang berkerja di bidnag pendidikan, bidang literasi, atau bidang kesenian, bias mencari berbagi informasi dari internet.

4. Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online apabila ia terkoneksi/terhubung dalam jaringan atau sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya lebih spesifik yaitu:

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga ‘online‘ lebih menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.

  3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.

Konsep Dasar Kontrol/Kendali

1. Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261)[5], “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia(otomatis)”.

Konsep dasar pengontrolan sudah ada sejak abad-18 yang dipelopori James Watt yang membuat kontrol mesin uap, Nyquis (1932) membuat sistem pengendali uang tertutup, Hazem (1943) membuat Servo mekanik dan masih banyak yang lainnya.

Kontrol otomatis mempunyai peran pentingdalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusiauntuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengancara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secaratidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segalaaktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan,pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukantenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistempengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungankarena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitanyang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan danketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Menurut beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa pengontrolan adalah pengendalian suatu proses sistem kerja yang dapat dikendalikan sesuai dengan keinginan manusia dalam mengerjakan segala aktivitas.

2. Jenis – Jenis Sistem Kontrol

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

a. Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi (2012:261) , sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrolyang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.

Erinofiardi (2012:261)

Gambar 2.2 Sistem Pengendali loop terbuka

Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

b. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261), sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.” Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

Erinofiardi (2012:262)

Gambar 2.3 Sistem Pengendali loop tertutup

Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Mikrokontroller

1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17) , “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuahchip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output”.

Menurut syahwil (2013:53)[6], “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan”.

Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan intruksi-intruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronik digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekadar contoh, bayangkan diri anda saat mulai belajar membaca dan menuli. Ketika anda sudah melakukan hal itu anda bis membaca semua tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya. Dan andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya, begitu pula jika anda sudah mahir membaca dan menulis data maka anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatis menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan anda.

Mikrokontroler merupakan komputer di dalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efesiensi dan efektivitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut pengendali kecil di mana sebuah sistem elekronik yang sebelumnya memerlukan komponen-komponen pendukun seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/ diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini

2. Pemanfaatan Mikrokontroler

Mikrokontroler ada pada perangkat elektronik disekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 Player, DVD, Televisi, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot, baik robot mainan, maupun robot industri. Mikrokontroler juga digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini, maka :

a. sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas

b. rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi

c. pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri kerena sistemnya kompak.

Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroleer bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang sering kali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port pararel, port serial, komparator, konversi digital keanalog (DAC) konversi analog kedigital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.

Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.

Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

a. sistem minimal mikrokontroler

b. software pemrograman dan kompiler, serta downloader yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi/ sebuah IC mikrokontroler tidak akan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:

c. pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri kerena sistemnya kompak.

  1. prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri

  2. rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal

  3. rangkaian clock yang digunakan untuk memberi detak pada CPU

  4. rang kaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.

Pada mikrokontroler jenis-jenis tertentru (AVR misalnya), poin no 2, 3 sudah tersedia dari vendornya (biasanya 1MHz, 2MHz, 4MHz,8MHz). Sehingga pengguan tidak memerlukan rangkaian tambahan, namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau Handphone) pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0582 MHz. Untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.

3. Perkembangan Mikrokontroler

Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh texas intrument dengan seri TM S 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama. Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971 merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. sekarang dipasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 biit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dilengkapi fasilitas yang cendrung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.

Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit carian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dan seri AT89Sxx dan mikrokontroler AVR yang merupakan varian dari mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan mikrokontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam tangan digital, termometer digital, dan sebagainya.

4. Jenis-jenis Mikrokontroler

Secara teknis hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini di dasarkan pada kompleksita inttruksi-intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing keturunan atau keluarga sendi-sendiri.

  1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang dimiki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.

  2. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Intruction Set Computer. Intruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.

5. Jenis-jenis Mikrokontroler Umum digunakan

a. Keluarga MCS51

Mikrokontroler ini termasuk kedalam keluarga mikrokontroler CISC. Sebagian besar intruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64 KB dan RAM luar 64 KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah satu kemampuan dari mikrokotroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin proses boolean yang mengizinkan operasi logika boolean tingkatan – bit dapat dilakukan sedara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM karena itulah MCS51 digunakan dalan rancangan awal PLC (Programmable Logic Control).

b. AVR

Mikrokontroler Alv dan vegard's Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode intruksinya dikemas dalam saru siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elekronika dan instrumentasi. Secara umu AVR dapat dikelompokan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori. Periferal dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTIny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx.

c. PIC

Pada awalnya PIC merupakan kependekan dari programmabel interface controller, tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Prorammable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokontroler berarsitektur harvard yang dibuat leh microchip technology. Awalnya dikembangkan oleh divisi mikroelektronik general instruments dengan nama PIC1640, sekarang micochip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam PIC cukup populer digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya yang rendah, ketersediaan dan penggunan yang luas, data base aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.

d. Arduino

Arduino adalah kit elektonik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

e. ARM Cortex-M0

ARM adalah prosesor dengan arsitektur set intruksi 32bit RISC (reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine ( sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC Machine ).

Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototype

Menurut Irwansyah (2014:192)[7], “Prototyping adalah membuat model kerja dari aplikasi basis data yang memungkinkan perancang dan pengguna untuk mengevaluasi perkembangan sistem, baik dari segi sistemnya sendri ataupun dari fungsi yang dimilikinya. Dari model data tersebut kita bias menemukan kelebihan dan kekurangan sistem. Sehingga perancang bias mmepernbiki dan menambah fitur baru terhadap sistem”.

Menurut Uzzaman (2015:71)[8], “Prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan. Pengembang sering memproduksi prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bias melihat produk asli da membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.

2. Macam-macam prototype

Menurut Irwansyah (2014:192), terdapat dua macam strategi prototyping yang digunakan saat ini :

  1. Requirement Prototyping

  2. Menggunakan prototype untuk menentukan kebutuhan dari aplikas basis data yang diinginkan dan ketika kebutuhan itu terpenuhi maka prototype akan dibuang.

  3. Evolutionary Prototyping

  4. Digunakan untuk tujuan yang sama perbedaannya prototype tidak dibuang tetapi dengan pengembangan lanjutan menjadi aplikasi basis data yang digunakan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141)[9], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Menurut Sutabri (2012:225)[10], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

3. Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141), Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang TeriniciAnalis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

    1.Diagram arus data (data flow diagram)
    2.Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
    3.Kamus data (Data dictionary)
    4.Flowchart
    5.Model hubungan objek
    6.Spesifikasi kelas

  2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

  3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi SistemAnalis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

  4. Memilih Konfigurasi TerbaikAnalis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

  5. Menyiapkan Usulan PenerapanAnalis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

  6. Menyetujui atau Menolak Penerapan SistemKeputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Al-Jufri (2011:141)

Gambar 2.4 Diagram Tahap Perancangan

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66), “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Guritno (2011:302)[11], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

2. Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302), elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

a. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

  1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

  1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan ?

  2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan ?

  3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem ?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

  2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

  3. Low (L): Mudah dikerjakan.

3. Final Draft Elisitasi

Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.

4. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67), .elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

a. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries)

Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan olehseberapa dalam dan luas pengetahuan developerakan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkupdan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

b. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan

Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagiandari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

c. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai

Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

5. Langkah-Langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75), berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :

a. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

b. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

c. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi

d. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

e. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat

f. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

g. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama

6. Masalah Dalam Elisitasi

Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68)[28], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni :

a. Masalah ruang lingkup

Pelanggan atau pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

b. Masalah pemahaman

Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memil iki pemahaman yang sedikitdan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

c. Masalah perubahan

Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

Teori Khusus

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Kristanti (2012:87)[12], “Flowchart adalah cara penyajian secara visual aliran data melalui sistem informasi, operasi dilakukan dalam sistem dan urutan dimana mereka lakukan.

Menurut Soeherman (2012:134)[13], “flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman penggunaan terhadap informasi tersebut”.

Bedasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Tujuan Membuat Flowchart

Menurut Andika (2015:1), Tujuan membuat dlowchart ada 3 yaitu

  1. Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah.

  2. Secara sedehana, terurai, rapi danjelas.

  3. Menggunakan symbol-simbol standart.

3. Model Flowchart

Menurut Andika (2015:1), model flowchart terbagi menjadi dua :

  1. System Flowchart

  2. Gambar 2.5 Sistem Flowchart

    Andika (2015:1)

    Yaitu bagan yang memperlihatkan urutan prosedure dan proses dari beberapa file di dalam media tertentu. Melalui flowchart ini terlihat jenis media penyimpanan yang dipakai dalam pengolahan data. Selain itu juga menggambarkan file yang dipakai sebagai input dan output. Tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah namun hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.

  3. Program Flowchart

  4. Yaitu bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam suatu program. Dua jenis metode penggambaran program flowchart :

    1. Conceptual flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara global.

    2. Detail flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara rinci.

    Gambar 2.6 Program flowchart

    Andika (2015:1)

4. Simbol Flowchart

Menurut Andika (2015:1), simbol-simbol yang di pakai dalam flowchart dibagi menjadi 3 kelompok :

  1. Flow direction symbols

  2. Gambar 2.7 Flowchart Direction Symbol

    Digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan yang lain – Disebut juga connecting line.

  3. Processing symbols

  4. Gambar 2.8 Processing Symbols

    Menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses / prosedur.

  5. input / Output symbols

  6. Gambar 2.9 Iput Atau Output Symbol

    Menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.

5. Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :

  1. Bagan Alir Sistem (Systems Flowchart)

  2. Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.

    Rachman (2012:78)

    Gambar 2.10 Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

  3. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

  4. Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

    Rachman (2012:90)

    Gambar 2.11 Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

  5. Bagan Alir Skematik (Schematic Flocwchart)

  6. Mirip dengan Flow Chart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

    Rachman (2012:93)

    Gambar 2.12 Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

  7. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

  8. Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.

    Rachman (2012:95)

    Gambarr 2.13 Bagan Alir Program (Program Flowchart)

  9. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

  10. Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

    Rachman (2012:97)

    Gambar 2.14 Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

    Rachman (2012:98)

    Gambar 2.15 Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Konsep Dasar Komponen Elektronika

1. Definisi Elektronika

Menurut Prastyo (2013:1)[14], “Elektronika adalah ilmu yang mempelajari tentang listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran electron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat. Pengendalian electron ini terjadi dalam ruangan hampa atau ruang yang berisi gas bertekanan rendah seperti tabung gas dan bahan semikonduktor. Seperti, komputer, perlatan elektronik, termokopel, smeikonduktor, dan lain sebgainya ”.

Menurut Hakiem (2014:32)[15], “Elektronika adalah ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tentang pengendalian partikel bermuatan di dalam ruang hampa, gas, dan bahan semikonduktor”.

Bedasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan elektronika adalah ilmu yang memoelajari tentang muatan listrik, yang terjadi pada di dalam ruangan yang hampa, gas dan bahan semikonduktor .

2. Komponen Elektronika

Menurut Hakiem (2014:33)[16], komponen elektronika adalah sebgai elemen terkecil dari rangkaian sistem/ekronis dibagi menjadi dua kelompok yaitu :

  1. Komponen Aktif

  2. Komponen aktif[17] adalah komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik, serta mengubah energy dari satu bentuk ketempat yang lain. Macam-macam komponen aktif :

    a. Transitor

    Transistor merupakan komponen elektornika dengan 3 elektrode yang berfungsi sebagai penguat/saklar.Jika menjadi rangkaian penguat karena, merupakan komponen aktif maka transistor dapat menguatkkan listrik.

    Gambar 2.16 Transistor sebagai komponen aktif penguat

    b. Diode

    Diode merupakan piranti elektronika dengan dua elektode yang digunakan untuk menyearahkan sinyal listrik, sehingga termasuk komponen aktif.

    Gambar 2.17 Diode sebagai komponen penyearah.

    c. LED (Light Emiting diode)

    Jika dihubungkan dengan tegangan seperti rangkaian dibawah ini, maka LED tersebut akan menyala.LED termasuk komponen aktif karena dapat mengubah suatu energi (listrik) menjadi bentuk lain yaitu (cahaya).

    Gambar 2.18 Rangkaian Led mengubah bentuk energy ke bentuk yang lain

  3. Komponen Pasif

  4. Komponen Pasif adalah komponen yang tidak dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik, serta tidak dapat mengubah energy dari satu bentuk ketempat yang lain. Macam-macam komponen pasif :

    a. Resistor

    Merupakan komponen elektronika yang berfungi membatasi/menghambat arus listrik.Karena, tidak dapat mengutakan sinyal maka resistor termasuk komponen pasif.

    Gambar 2.19 Simulasi kinerja resistor sebagai pembatas arah

    b. Kapasistor

    Merupakan komponen elektronika yang berfungsi menyimpan medan listrik, dapat berfungsi memblokir arus Dc dan meneruskan arus AC.Karena tidak dapat menguatkan, menyearahkan, mengubah energy ke bentuk yang lain.Maka kapasostor termasuk komponen pasif.

    Gambar 2.20 Simulasi kinerja kapasistor

    c. Induktor

    Merupakan komponen pasif karena tidak mampu menguatkan dan menyearahkan sinyal, maupun mengubah energy ke bentuk yang lain.Bagi arus DC inductor bersifat mengalirkan nya tetapi bagi arus AC inductor bersifat menghambat.

    Gambar 2.21 Simulasi kinerja induktor

  5. Rangkaian Elektronika

  6. Menurut Hakiem (2014:37), “Rangkaian elektronika adalah rangkaian yang dibentuk oleh komponen-komponen elektronika aktif dan pasif yang merupakan suatu satuan untuk pemrosesan isyarat (Signal proseccing)”.

    Gambar 2.22 Pengertian Rangkaian Elektronika

    Pemroses isyarat dapat mencakup :

    a. Penguat (Amplication), rangkaiannya dinamakan penguat (Amplifier).

    b. Penyearah (Rectification), rangkaianya dinamakan penyearah (Rectifier).

    c. Pembangkit (Oscilliation), rangkaiannya dinamakan pembangkit sinyal (Osciliator).

    d. Pemodulasi (Modulation), rangkaian nya dinamakan (Modulator).

    e. Pemroses sinyal digital.

  7. Sistem Elektronika

  8. Menurut Hakiem (2014:42), “Sistem elektronika adalah kesatuan yang tersusun dari komponen dan rangkaian elektronika untuk tujuan pengalih tenaga dalam bidang komunikasi atau komputasi, atau instrumental dna kendali.

    Gambar 2.23 Ilustrasi Sistem Elektronika

    Dari gambar terlihat bahwa input dan output sistem elektronika berupa suatu energy, dan tujuan adanya sistem adalah untuk menggantikan pengalihan tenaga dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya.

Konsep Dasar Air

1. Definisi Air

Menurut Sutrisno (2012), “Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yangdiketahui sampai saat ini dibumi, tetapi tidak diplanet lain.

2. Manfaat Air

Menurut Sutrisno (2012), “Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yangdiketahui sampai saat ini dibumi, tetapi tidak diplanet lain.

  1. Bagi kehidupan Manusia

  2. a. Kebutuhan Pokok

    Manfaat Air untuk pencernaan memang tidak bisa diungkiri, dengan minum banyak air putih maka kita akan mendapatkan pencernaan dan metabolisme yang lebih baik. Minum air secara rutin dan dalam jumlah yang cukup akan menjadikan baik pencernaan dan metabolisme dapat bekerja pada kapasitas terbaiknya.

    b. Kebutuhan Sekunder

    Air juga merupakan salah satu faktor terpenting untuk kebutuhan sekunder manusia contohnya adalah sebagai berikut :

    a. Mandi
    b. Mencuci
    c. Memasak
    d. Kebutuhan untuk tubuh

    Ini adalah manfaat air yang paling vital, dimana ia memiliki peran untuk meningkatkan kesehatan tubuh manusia. Bahkan banyak yang mengkaitkannya dengan terapi air yang dapat menyembuhkan beberapa masalah kesehatan.

  3. Bagi Kehidupan Hewan

  4. Manfaat air ternyata tidak hanya untuk manusia, hewan juga membutuhkan air dalam menunjang keberlangsungan hidupnya. untuk berbagai kepentingan tubuh hewan selain untuk minum, tentu air juga bermanfaat bagi hewan dalam menunjang kebutuhan sekundernya seperti untuk ‘mandi’. Sebagai makhluk hidup air, juga penting untuk metabolisme tubuh hewan.

  5. Bagi Kehidupan Tumbuhan

  6. Tumbuhan sedikit berbeda untuk pemanfaatan air, dimana air digunakan sebagai media untuk fotosintesis bagi tumbuhan. Proses membuat makanan (fotosintesis) pada tumbuhan ini berlangsung di dalam daun. Namun komponen utama agar proses ini dapat berjalan sempurna selain matahari adalah air. Air akan di bawa melalui akar menuju batang dan akan sampai ke daun untuk selanjutnya membantu proses fotosintesi yang akan membuat makananuntuk tumbuhan tersebut.

Konsep Dasar Node Mcu

1. Definisi Node Mcu

Node Mcu adalah Open-source firmware dan pengembangan kit yang membantu untuk membuat prototipe produk IOT (Internet Of Things) dalam beberapa baris skrip Lua

Node Mcu adalah sebuah platform open source IOT (Internet Of Things). Node Mcu menggunakan Lua sebagai bahasa scripting. Hal ini didasarkan pada proyek Elua, dan dibuat di atas ESP8266 SDK 1.4. Menggunakan banyak proyek open source, seperti lua-cjson. Ini mencakup firmware yang berjalan pada Wi-Fi SoC ESP8266, dan perangkat keras yang di dasarkan pada ESP-12 modul.

Gambar 2.24 Node Mcu

2. Sejarah Node Mcu

Node Mcu diciptakan tidak lama setelah ESP8266 keluar. Pada 30 Desember 2013, sistem Espressif mulai produksi ESP8266 tersebut. ESP8266 adalah SoC Wi-Fi terintegrasi dengan inti Tensilica Xtensa LX106, banyak digunakan dalam aplikasi IOT (Internet Of Things). NodeMCU dimulai pada 13 Oktober 2014, ketika Hong berkomitmen file pertama nodemcu-firmware untuk GitHub. Dua bulan kemudian, proyek ini diperluas untuk mencakup sebuah platform terbuka-hardware ketika pengembang Huang R berkomitmen file Gerber dari papan ESP8266, bernama devkit 1.0. Kemudian di bulan itu, Tuan PM porting perpustakaan klien MQTT dari Contiki ke platform ESP8266 SoC, dan berkomitmen untuk proyek NodeMCU, maka NodeMCU mampu mendukung protokol MQTT IOT (Internet Of Things), menggunakan Lua untuk mengakses MQTT broker. Update penting lain dibuat pada 30 Januari 2015, ketika Devsaurus untuk proyek Node MCU. Node Mcu memungkinkan untuk dengan mudah mengarahkan LCD, Screen, OLED, bahkan VGA display.

3. Fitur Node Mcu

Fitur yang disediakan oleh Node Mcu adalah Open source, Interaktif, Telah diprogram, biaya rendah, sederhana, Smart, WI-FI diaktifkan.

  1. API (Application Programming Interface) Arduino seperti hardware IO

  2. Canggih API (Application Programming Interface) untuk hardware IO, yang secara dramatis dapat mengurangi pekerjaan berlebihan untuk mengkonfigurasi dan memanipulasi hardware. Kode seperti Arduino, tetapi secara interaktif dalam script Lua.

  3. Bagi Kehidupan Hewan

  4. Manfaat air ternyata tidak hanya untuk manusia, hewan juga membutuhkan air dalam menunjang keberlangsungan hidupnya. untuk berbagai kepentingan tubuh hewan selain untuk minum, tentu air juga bermanfaat bagi hewan dalam menunjang kebutuhan sekundernya seperti untuk ‘mandi’. Sebagai makhluk hidup air, juga penting untuk metabolisme tubuh hewan.

  5. Gaya Node Js Jaringan API (Application Programming Interface)

  6. Kejadian API (Application Programming Interface) untuk aplikasi jaringan, yang memfasilitasi pengembang menulis kode yang berjalan pada 5mm*5mm berukuran MCU di Nodejs. Sangat mempercepat proses pengembangan aplikasi IOT (Internet Of Thing).

  7. Biaya Terendah Untuk Wi-Fi

  8. Kurang dari $2 WIFI MCU ESP8266 suda h terintegrasi dan mudah untuk pengembangan prototipe. Node Mcu menyediakan platform terbaik untuk pengembangan aplikasi IOT (Internet Of Thing) dengan biaya terendah.

4. Spesifikasi Node Mcu

Fitur yang disediakan oleh Node Mcu adalah Open source, Interaktif, Telah diprogram, biaya rendah, sederhana, Smart, WI-FI diaktifkan.

  1. Pengembang : ESP8266 Open source Komunitas

  2. Jenis : Single-papan mikrokontroler

  3. Sistem Operasi : XTOS

  4. CPU : ESP8266 dan (LX106)

  5. Memori : 20kBytes

  6. Penyimpanan : 4MBytes

  7. Power : USB

5. Pengembangan Alat

Pengembangan alat berdasarkan ESP8266, mengintegrasikan GPIO, PWM, IIC, 1-Wire dan ADC semua dalam satu papan. Daya perkembangan dalam cara combinating tercepat dengan NodeMCU Firmware. USB-TTL termasuk, plug, 10 GPIO, setiap GPIO bisa PWM, I2C, 1-kawat, dan FCC BERSERTIFIKAT WI-FI modul, antena PCB.

6. Proyek Yang Terkait

  1. Tombol

  2. Button adalah tombol push terhubung Wi-Fi yang dirancang oleh Peter Jennings. Tombol ini desain untuk satu tujuan, fungsi internet-enabled. Ketika tombol ditekan, sambungan dibuat ke server web yang akan melakukan tugas yang diinginkan. Aplikasi termasuk bel pintu atau tombol panik.

  3. Node USB

  4. Node USB adalah sebuah platform IOT (Internet Of Things) terbuka tentang ukuran standar USB stick. Ia dirancang untuk memanfaatkan Node MCU (Lua) untuk pemrograman yang mudah dan memiliki fitur tambahan kemampuan USB. Ini sangat ideal untuk solusi Plug-n-Play, memungkinkan prototyping mudah untuk pengembangan.

  5. Ijwatch

  6. Ijwatch merupakan open-hardware dan open-source smartwatch Wi-Fi, Menggunakan layar OLED dan berjalan Node MCU firmware.

Definisi Esp8266

ESP8266 adalah wifi module dengan output serial TTL yang dilengkapi dengan GPIO, wifi module ini dapat dipergunakan secara standalone maupun dengan mikrokontroler tambahan untuk kendalinya. Ada beberapa jenis ESP8266 yang dapat ditemui dipasaran, namun yang paling mudah didapatkan di Indonesia adalah type ESP-01,07,dan 12 dengan fungsi yang sama perbedaannya terletak pada GPIO pin yang disediakan. Tegangan kerja ESP-8266 adalah sebesar 3.3V, sehingga untuk penggunaan mikrokontroler tambahannya dapat menggunakan board arduino atau node mcu yang memiliki fasilitas tengangan sumber 3.3V, akan tetapi akan lebih baik jika membuat secara terpisah level shifter untuk komunikasi dan sumber tegangan untuk wifi module ini. Karena, wifi module ini dilengkapi dengan Mikrokontroler dan GPIO sehingga banyak yang mengembangkan firmware untuk dapat mengunakan module ini tanpa perangkat mikrokontroler tambahan. Firmware yang digunakan agar wifi module ini dapat bekerja standalone adalah Node Mcu. Dengan menggunakan node MCU kita dapat membuat kode untuk wifi module ini dalam bentuk LUA sehingga GPIO yang tedapat pada wifi module ini dapat dipergunakan sesuai dengan keinginan kita.

Konsep Dasar Solenoid Valve

1. Definisi Solenoid Valve

Solenoid valve adalah electromechanically dioperasikan katup. Katup dikendalikan oleh arus listrik melalui solenoid, dalam dua-port katup aliran diaktifkan on atau off; dalam katup tiga-port, keluar diaktifkan antara dua port stop kontak. Beberapa katup solenoid dapat ditempatkan bersama-sama pada berjenis.

Gambar 2.25 Selenoid Valve

2. Prinsip Kerja Selenoid Valve

Katup solenoid adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan di fluidics. Tugas mereka adalah untuk mematikan, melepaskan, dosis, mendistribusikan atau campuran cairan. Mereka ditemukan di banyak area aplikasi. Solenoid menawarkan cepat dan aman switching, keandalan yang tinggi, umur panjang, kompatibilitas media yang baik dari bahan yang digunakan, daya kontrol rendah dan desain yang kompak.Selain plunger-jenis aktuator yang digunakan paling sering, aktuator berputar-angker dan aktuator rocker juga digunakan.

Gambar 2.26

Keterangan Gambar :
1) Valve Body
2) Terminal masukan (Inlet Port)
3) Terminal keluaran (Outlet Port)
4) Koil / koil solenoid
5) Kumparan gulungan
6) Kabel suplai tegangan
7) Plunger
8) Spring
9) Lubang / exhaust

Konsep Dasar Relay

1. Definisi Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

Gambar 2.27 Relay

2. Prinsip Kerja Relay

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :

  1. Electromagnet (Coil)

  2. Armature

  3. Switch Contact Point (Saklar)

  4. Spring

3. Fungsi Relay

  1. Untuk menjalankan fungsi logika (Logic Function).

  2. Untuk menunda waktu (Time Delay Function)

  3. Untuk mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan bantuan signal dari tegangan rendah.

  4. Untuk melindungi komponen lainnya dari kelebihan tegangan atau hubungan singkat.

4. Jenis Relay

Gambar 2.28

Definisi Sensor

Menurut Chandra (2011:32), “Sensor (transduser) adalah peralatan yang digunakan untuk memggubah suatu besaran fisik menjadi listrik”. Sensor harus memiliki syarat-syarat berikut ini:

  1. Sensitivitas tinggi sesuai besaran yang diukur.

  2. Tidak sensitive pada besaran lain yang tidak diukur di sekitar tempat pegukuran.

  3. Sifat objektif tidak berubah karena penggunaan sensor

    Berikut macam-macam sensor:

  1. Sensor Mekanik.

  2. Sensor mekanik adalah sensor yang digunakan untuk megubah besaran mekanik menjadi listrik. Pada sensor mekanik, keluaran sensor berubah sesuai perubahan gaya atau perubahan jarak (perpindahan), linear maupun rotasi. Fungsi sensor mekanik bermacam-macam antara lain untuk mengukur panjang, luas aliran masa, gaya, torsi, tekenan, kecepatan,percepata dan panjang gelombang akustik.

  3. Sensor Optik

  4. Sensor optik adalah sensor yang digunkan untuk mengubah besaran optik menjadi besaran listrik. Pada sensor optik, Fungsi sensor optik bermacam-macam, antara lain untuk mengukur intensitas cahaya, warna dan deteksi objek.

Definisi Sensor Ultrasonic

Sensor ultrasonik adalah komponen yang kerjanya didasarkan prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai tuk menafsirkan eksistensi sebuah benda spesifik yang ada dalam frekuensinya. Ukuran frekuensi gelombang suara, yaitu sekitar 40 KHz sampai 400 KHz.

Prinsip kerja dari sensor ultrasonik ini. Sensor ultrasonik dibentuk dari dua buah unit, yaitu yang pertama adalah unit penerima dan yang kedua adalah unit pemancar. Kedua unit dalam sensor ultrasonik ini memiliki struktur yang sangatlah sederhana, yaitu suatu kristal piezoelectric yang terhubung dengan mekanik jangkar, disambungkan hanya dengan sebuah diafragma penggetar. Kemudian kepada plat logam diberikan tegangan bolak balik yang mempunyai frekuensi kerja 40 KHz s/d 400 KHz. Dengan demikian akan terjadi kontrasi / pengikatan dengan mengembang ataupun menyusut karena polaritas tegangan yang dikasih kepada kristal piezoelectric sehingga hal tersebut terjadi pada struktur atomnya. Peristiwa inilah yang dinamakan dengan efek piezoelectic.Kontraksi terbentuk itu dilanjutkan menuju diafragma penggetar hingga dihasilkan gelombang ultrasonik yang memancar ke udara sekitar tempat ia berada, dan apabila terdapat benda spesifik disekitar tempat tersebut akan menimbulkan pantulan gelombang ultrasonik. Pantulan gelombang itu kemudian diterima oleh unit sensor-penerima. Selanjutnya terjadilah getaran pada diafragma penggetar yang menyebabkan terjadinya efek piezoelectric dan menghasilkan tegangan bolak balik yang memiliki frekuensi sama.

Jauh dan dekatnya benda yang terdeteksi serta kualitas dr sensor penerima ataupun sensor pemancarnya, merupakan faktor penentu besar amplitudo signal elektrik yg di hasil kan unit sensor penerimanya. Operasi scaning yang dijalankan oleh sensor tersebut memakai metode pantulan dengan memperhitungkan selisih jarak diantara objek sasaran dan sensor. Cara menghitung jarak tersebut ialah dengan mengalikan separuh waktu yang dipakai oleh signal ultrasonik untuk berjalan dr rangkaian TX hingga ditangkap kembali oleh rangkaian Rx, dengan kecepatan rambat dr signal ultrasonik tsb pd media rambat yg dipakainya (dalam hal ini adalah udara).

Sensor ultrasonik

Konsep Dasar Power Supply

1. Definisi Power Supply

Menurut Gunawan (2011:1)[18], power supply adalah alat atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk menyalurkan energi listrik.

Menurut Husaini (2014:1), power supply merupakan sebuah sistem yang menyediakan sumber daya DC (direct current) atau arus searah, diperoleh dengan jalan merubah arus bolak-balik AC menjadi arus searah dan menstabilkan tegangan keluarannya minaret kebutuhan sebum sistem elektronik.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan power supply adalah .

Sumber: Gunawan (2011:1)

Gambar 2.30 Power Supply

2. Fungsi Power Supply

Menurut Gunawan (2011:1),power supply dapat melakukan fungsi berikut ini:

  1. Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC.

  2. Voltage Transformation: memberikan keluaran tegangan atau voltage DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

  3. Filtering: menghasilkan arus listrik DC yang lebih bersih, bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain

  4. Regulation: mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input.

  5. Isolation: memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber input.

  6. Protection: mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown jika hal terjadi.

Idealnya, sebuah power supply dapat menghasilkan output yang bersih, dengan tegangan output yang konstan terjaga dengan tingkat toleransi dari tegangan input, beban daya, juga suhu kerja, dengan tingkat konversi efisiensi 100%.

3. Prinsip Rangkaian Power Supply

Menurut Gunawan (2011:1), "secara prinsip rangkaian power supply adalah menurunkan tegangan AC, menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC, menstabilkan tegangan DC, yang terdiri atas transformator, dioda dan kapasitor atau kondensator. Tranformator biasanya berbentuk kotak dan terdapat lilitan-lilitan kawat email didalamnya. Ada 2 jenis rangkaian penyearah, yaitu setengah gelombang (half wave) dan gelombang penuh (fullwave). Arus listrik DC yang keluar dari dioda masih berupa deretan pulsa-pulsa. Tentu saja arus listrik DC semacam ini tidak cocok atau tidak dapat digunakan oleh perangkat elektronik apapun. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply".

Definisi IDE (Integrated Development Environment)

IDE (Integrated Development Environment) adalah program komputer yang memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak. Tujuan dari IDE adalah untuk menyediakan semua utilitas yang diperlukan dalam membangun perangkat lunak.IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller. selain itu, juga ada banyak modul-modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan software.

Fasilitas yang dimiliki oleh IDE (Integrated Development Environment) terdiri dari:

  1. Editor, yaitu fasilitas untuk menuliskan kode sumber dari perangkat lunak.

  2. Compiler, yaitu fasilitas untuk mengecek sintaks dari kode sumber kemudian mengubah dalam bentuk binari yang sesuai dengan bahasa mesin.

  3. Linker, yaitu fasilitas untuk menyatukan data binari yang beberapa kode sumber yang dihasilkan compiler sehingga data-data binari tersebut menjadi satu kesatuan dan menjadi suatu program komputer yang siap dieksekusi.

  4. Debuger, yaitu fasilitas untuk mengetes jalannya program, untuk mencari bug/kesalahan yang terdapat dalam program.

  5. Uploader sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory.

Definisi Ubidots

Ubidots adalah tentang membantu dunia memahami data yang dihasilkan oleh ribuan sensor di sekitar kita. Memiliki menyediakan layanan rekayasa untuk kesehatan, makanan dan industri minyak & gas di Amerika Latin selama lebih dari 5 tahun, tim Ubidots dirancang layanan awan untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar Hal Internet proyek. Ubidots adalah startup muda dan alumni MassChallenge Accelerator '13 (Boston, MA), dunia startup accelerator terbesar. Produk kami dikembangkan dari AtomHouse Medellín dan Bogota, dengan kehadiran pengembangan bisnis di Boston. Kami didukung oleh lembaga inovasi Innpulsa dan Ruta s.

Gambar 2.31 Ubidots

Definisi IOT (Internet Of Things)

IOT (Internet Of Things) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif

"A Things" pada Internet of Things dapat didefinisikan sebagai subjek misalkan orang dengan monitor implant jantung, hewan peternakan dengan transponder biochip, sebuah mobil yang telah dilengkapi built-in sensor untuk memperingatkan pengemudi ketika tekanan ban rendah. Sejauh ini, IOT paling erat hubungannya dengan komunikasi machine-to-machine (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, perminyakan, dan gas. Alat internet pertama, misalnya, adalah mesin Coke di Carnegie Melon University di awal 1980-an. Para programer dapat terhubung ke mesin melalui Internet, memeriksa status mesin dan menentukan apakah ada atau tidak minuman dingin yang menunggu mereka, tanpa harus pergi ke mesin tersebut.

Gambar 2.32 IOT (Internet Of Things)

Manfaat IOT (Internet Of Things)
Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam beberapa bidang, yakni :

  1. Sektor Pembangunan

  2. Sektor Energi

  3. Sektor Rumah Tangga

  4. Sektor Kesehatan

  5. Sektor Industri

  6. Transportasi

  7. Perdagangan

  8. Keamanan

  9. Teknologi dan Jaringan

Literature Review

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literatur Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Menurut Semiawan (2010:104), mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.

Langkah-Langkah Literatur Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87),dalam melakukan kajian literat ure review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

3 jenis penelitian di antaranya adalah :

Menurut Guritno (2011:22), jenis-jenis penelitian yaitu:

  1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinyaSecara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

  1. Penelitian Dasar

  2. Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

  3. Penelitian Terapan

  4. Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

  5. Penelitian Evaluasi

  6. Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.

Guritno (2011:26)

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi

2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:

  1. Penelitian Deskriptif

  2. Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya

  3. Penelitian Prediktif

  4. Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

  5. Penelitian Improftif

  6. Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

  7. Penelitian Eksplanatif

  8. Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan. Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

  9. Penelitian Eksperimen

  10. Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

  11. Penelitian Ex Post Facto

  12. Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.

  13. Penelitian Partisipatori

  14. Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi

  15. Penelitian dan Pengembangan.

  16. Metode penelitian dan pengembangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

4. Tujuan Literatur Review

Menurut Swarjana (2012:33)[19], Literature review dibuat dengan bersumber pada buku, jurnal, serta publikasi lainnya terkait dengan topik yang diteliti. Tinjauan pustaka atau literaturer review adalah bagian penting dalam proses penelitian. Adapun tujuan dari literature review adalah sebagai berikut :

  1. Identifikasi masalah penelitian dan mengembangkan rumusan masalah dan hipotesis

  2. Orientasi apa yang sudah dan belum diketahui tentang area penelitian serta mendeterminasi atau inkonsistensi dalam a body of knowledge.

Berikut ini adalah alasan mengapa kia perlu membuat tinjauan pustaka atau literature review (Bryman, 2012)

  1. Kita perlu mengetahui apa yang sudah diketahui atau yang sudah terkait dengan penelitian kita, agar kita tidak menghasilkan atau mengulang hal yang sudah ada.

  2. Kita dapat belajar dari kesalahan penelia yang lain dan menghindari untuk melakukan hal yang sama.

  3. Kita dapat belajar tentang teori yang berbeda dan pendekatan methodologis ke area riset kita.

  4. Dapat membantu kita dalam mengembangkan kerangka kerja analitis.

  5. Mengarahkan kita untuk memperambangkan variable inklusi dalam riset kita.

  6. Lebih jauh dapat dijadikan sebagai research question untuk kita.

  7. Membantu interpretasi tentang penemuan kita.

Literature Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Banyak penelitian sebelumnya yang membuat sistem pengontrolan yang sejenis dengan penelitian saya. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini dibutuhkan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Beberapa Penelitian yang ada diantaranya yaitu :

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Lila Yuwana, dan Kurniawan Budi Pranata, pada tahun 2012 dari Jurusan Fisika-ITS Sukolilo Surabaya, Indonesia yang berjudul . "PENGENDALIAN LEVEL KETINGGIAN AIR PADA BENDUNGAN DENGAN MEMANFAATKAN KOMUNIKASI DATA SERIAL”. Penelitian ini membahas tentang perancangan pengendalian level ketinggian air pada bendungan dengan memanfaatkan komunikasi data serial. Sistem ini berbasis metode sensor Ping Ultrasonik sebagai monitoring level ketinggian air. Data dari sensor ultrasonik dikirim secara serial dan ditampilkan melalui laptop.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Rahman Hidayat pada tahun 2014 dari Universitas Brawijaya yang berjudul “PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN MIKONTROLLER ON-OFF”. Penelitian ini membahas tentang permasalahan kekurangan air tawar ini dapat diatasi dengan mengubah air laut menjadi air tawar dengan proses distilasi. Distilasi merupakan proses pemisahan suatu campuran yang terdiri atas dua atau lebih jenis cairan melalui proses pemanasan yang kemudian hasil uapnya dikondensasikan kembali menjadi zat cair. Pengendalian level digunakan untuk menjaga air laut agar tidak habis pada tabung evaporasi karena proses penguapan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Anugrah Galih Garliaji, Dan Deden Komaludin pada tahun 2014 dari STMIK LPKIA yang berjudul “PROTOTYPE PENDEKTEKSI KETINGGIAN PERMUKAAN AIR MAKSIMUM DAN MINIMUM MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER”. Penelitian ini Pendekteksi jarak ketinggian air menggunakan sensor ultrasonic dan dengan mengabungkan arduino uno r3 yang dgunakan untuk memantau perubahan ketinggian air serta menampilkan informasi secara berkala penginderaan cerah hujan dan

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Yusman, pada tahun 2014 dari Jurusan Teknik Elektro-Politeknik Negeri Lhokseumawe yang berjudul “TELEMETRI PEMANTAUAN KETINGGIAN AIR SUNGAI MELALUI KOMPUTER TEROPTIMASI DATABASE BERBASIS SMS”. Penelitian ini membahas tentang membuat rekayasa sistem daerah pemantauan telemetri ketinggian air sungai atau peyimpanan seperti waduk dan irigasi jarak jauh. Dengann menggunakan mikrokontroller ke interface serial RS232.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Sutono pada tahun 2015 dari Teknik elektro-Universitas Komputer Indonesia yang berjudul “SISTEM MONITORING KETINGGIAN AIR”. Penelitian ini membahas tentang sensor pengukur ketinggian sensor pengukur ketinggian air yang diumpanbalikkan dengan pompa pengisi bak penampung air tersebut. Dengann menggunakan mikrokontroller arduino. Resistor variable tipe trimer potensiometer (trimpot) multiturn dapat dipakai sebagai elemen sensor dimana perubahan ketinggian air akan memutar knob atau trimer resistor variable.
    Berdasarkan Literature Review di atas, maka dapat diringkas sebagai berikut:

Tabel 2.10 Ringkasan Literature Review

Dari beberapa sumber literature review di atas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang pembuatan prototype monitoring ketinggian air pada bak penampung untuk digunakan pada kamar mandi dan menggunakan mikrokontroller Node Mcu dengan sensor ultrasonik belum ada. Oleh karena itu pada penelitian kali ini penulis ingin mengembangkan sebuah penelitian mengenai pembuatan monitoring ketinggian air dengan menggunakan sensor proximity berbasis mikrokontroller berbasis Node Mcu yang terkoneksi dan dapat termonitoring secara langsung akurat dan realtime melalui smarthphone dengan konsep Internet Of Things (IOT) dari penelitian yang ada pada beberapa sumber literature review di atas.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Instansi

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin banyaknya Perguruan-Perguruan Tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun, banyak Perguruan Tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.

Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu Komputer.

Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.

  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.

  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.

  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.

  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.

  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.

  7. 7. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

  8. 8. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Visi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menjadi Perguruan Tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikan

  2. Memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer.

  3. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis,

  4. Menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

2. Misi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil, dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi

  2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi

3. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional

  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

Raharja, kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara.

Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menipang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri. Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Adminstratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Lokasi Perguruan Tinggi Raharja

Kampus Modern Perguruan Tinggi Raharja berada di Jalan Jenderal Sudirman No. 40, Modern Cikokol - Tangerang, Banten 15117.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya denganPerguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.2 Struktur Organisasi

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Gambar 3.3 Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut:

1. Wewenang Ketua

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab

Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi IK Raharja hubungannya dengan lingkungan.

2. Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)

Wewenang

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab

Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

3. Asisten Direktur Akademik

Wewenang

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
  3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
  4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

4. Asisten Direktur Operasional

Wewenang

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar..
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.
  4. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  5. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

7. Kepala Jurusan

Wewenang

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.
  2. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.
  3. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.
  4. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.
  5. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.
  6. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Dalam perancangan sistem yang dibutuhkan adalah seberapa jauh pihak stakeholder menginginkan output yang dihasilkan dari sistem tersebut. Dalam hal ini output yang diberikan oleh stakeholder adalah membuat sebuah sistem pada monitoring ketinggian air yang dapat memngisi dan menutup secara otomatis dan dapat dimonitoring melalui smartphone.

Sistem ini dibuat untuk memonitoring ketinggian air agar penggunaan air bisa lebih hemat dan efisien, tidak terlihat lagi air yang terbuang sia-sia. Namun jika air telah penuh melewati batas bak penampung dan menyentuh “sensor" maka air akan mati atau menutup secara otomatis. Dan jika air telah abis berada pada dasar permukaan bak penampung dan menyentuh “sensor" maka air akan mengisi kembali secara otomatis. Hal ini memungkinkan bisa me-manage penggunaan ai dan mengurangi pemborosan akibat air yang terbuang sia-sia.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem monitoring ketinggian air pada sistem yang berjalan saat ini terdiri dari 4 (empat) alur, yakni sebagai berikut:

  1. Seseorang masuk ke dalam kamar mandi.

  2. Lalu seseorang menggunakan air pada bak penampung

  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

  4. Setelah selesai menggunakan, Seseorang tersebut harus menutup air setelah digunakan dan membuka air kembali untuk kembali digunakan.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

1. Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Flowchart Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan pada gambar 3.4, flowchart sistem monitoring ketinggian air yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja, diatas yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem monitoring ketinggian air yang berjalan

  2. 2 (dua) simbol proses, yang menyatakan sebuah proses sistem monitoring ketinggian air.

  3. 2 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “Ya” dan “Tidak”.

2. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.5 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Pada rancangan sistem yang diusulkan ini adalah dengan adanya sebuah proses sistem monitoring ketinggian air dengan berbasis IOT (Internet Of Things). Sistem ini dapat bekerja secara efesien, hemat dan memberikan kemudahan dalam kegunaannya. Karena, permasalahan yang sering dihadapi oleh kebanyakan orang teutama mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja adalah sering lupa untuk menutup air yang telah digunakan sehingga air akan terbuang sia-sia melewati batas bak penampung dan ketika air sudah habis sampai pada dasar permukaan bak penampung kita harus menunggu agar air dapat terisi penuh kembalii.

Hal ini membuat penggunaan air tidak efisien dan sering terjadi pemborosan. Pemborosan air maupun pemborosan biaya yang mahal untuk membayar air karena air yang sering terbuang sia-sia. Berikut adalah flowchart sistem monitoring ketinggian air berbasis IOT (Internet Of Things) yang diusulkan pada gambar 3.5.

Dapat dijelaskan pada gambar 3.5, flowchart sistem monitoring ketinggian air pada bak penampung berbasis node mcu pada Perguruan Tinggi Raharja , diatas yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem monitoring ketinggian air yang diusulkan

  2. 3 (Tiga) simbol input-output, yang menyatakan sebuah input yang dimulai dari Sensor proximity untuk mendeteksi keadaan bak penampung, lalu akan memberikan output untuk mematikan atau membuka air.

  3. 3 (Tiga) simbol process, yang menyatakan sebuah proses untuk memproses input - output yang awalnya diperintahkan kepada relay (saklar eletronik) on-off untuk memberikan perintah kepada solenoid valve untuk memproses menutup atau membuka katup Kemudian memproses data ke internet melalui Ubidots sehingga data dapat tersimpan secara online.

  4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan keputusan jika "Ya" dan "Tidak". Yaitu: Apakah bak penampung sudah penuh atau sudah habis. Jika "Tidak", maka katup selenoid akan menutup lalu air akan berhenti atau mati.. Jika "Ya", maka maka katup selenoid valve akan terbuka lalu air akan menyala.

3. Perancangan Prototype

Prototype monitoring ketinggian air pada bak penampung berbasis node mcu pada Perguruan Tinggi Raharja, dalam perancangan prototype ini dilengkapi dengan komponen seperti: sensor proximity, sensor proximity digunakan untuk memberikan perintah. relay digunakan sebagai saklar, solenoid valve sebagai kantup untuk menutup dan membuka air, node mcu, dan Ubidots untuk memonitoring ketinggian air melalui internet. Bahan dalam perancangan prototype terbuat

Gambar 3.6 Perancangan Prototype

4. Metode Prototype

Metode Prototype yang digunakan adalah metode evolutionary, yang artinya adalah suatu pengembangan sistem yang sudah ada, perbandingan antar sistem yang sudah ada dengan sistem yang di usulkan dan akan di jelaskan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Perbandingan Prototype

Rangkaian Keseluruhan Alat

Diagram Blok Sistem

Agar mudah dipahami, maka peneliti membuat diagram blok sistem dan berserta alur kerjanya untuk sistem monitoring ketinggian air pada gambar 3.5.

Gambar 3.7 Diagram Blok Sistem

Keterangan:

  1. Rangkaian node mcu berfungsi sebagai mikrokontroller yaitu berfungsi untuk mengolah membaca data yang diterima dari sensor selanjutnya node mcu akan mengolah data yang diterima menjadi perintah untuk nantinya diperintakan kepada relay, selenoid valve kemudian mengirim data ke ubidots yang akan tersimpan secara online melalui internet dan dapat dimonitoring secara realtime .

  2. Sensor ultrasonic berfungsi sebagai input yaitu untuk mengirim data kepada node mcu yang nantinya akan diolah lalu diproses.

  3. Relay berfungsi sebagai saklar listrik yaitu untuk menjalankan perintah yang diberikan oleh node mcu untuk membuka atau menutup katup pada selenoid valve.

  4. Solenoid valve berfungsi sebagai katup yang digerakan oleh energi listrik yaitu untuk membuka atau menutup lubang aliran.

  5. Ubidots berfungsi sebagai tempat menyimpan data yang diterima dari node mcu, data yang sudah di upload akan secara otomatis tersimpan secara online melalu internet. Ubidots termasuk kedalam flatform Internet Of Things (IOT).

  6. Power Supply digunakan untuk pemberi sumber tegangan arus listrik ke node mcu.

Cara Kerja Alat

Cara kerja dari alat monitoring ketinggian air pada bak penampung berbasis Node Mcu ini dapat dibagi atas 3 (tiga) bagian. Bagian pertama adalah sistem input, dimana sistem ini merupakan langkah awal dari kerja alat, kemudian sistem proses yang berkerja memproses sinyal yang telah diterima dari sistem input untuk di keluarkan pada bagian ketiga yaitu sistem output dan data akan tersimpan pada sistem record.

Gambar 3.8 Diagram Cara Kerja Alat

  1. Sistem Input
    Pada sistem input monitoring ketinggian air ini menggunakan sensor proximity yang akan memberikan informasi yang diterima berupa sinyal analog, kemudian informasi akan dikirim ke node mcu untuk diproses.

  2. Sistem Process
    Pada sistem proses ini menggunakan node mcu yang merupakan otak dari monitoring ketinggian air pada bak penampung dan bertugas untuk mengeluarkan output atas input yang diterimanya berdasarkan program yang telah disimpan. Informasi yang diterima kemudian diproses oleh node mcu dengan mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Setelah diolah menjadi data, node mcu akan mengambil keputusan untuk melakukan perintah.

  3. Sistem Output
    Sistem output pada alat ini menggunakan relay dan solenoid valve. sebagai saklar listrik relay berfungsi untuk menjalankan perintah yang diberikan oleh node mcu untuk membuka atau menutup katup pada selenoid valve . Dan sebagai katup yang digerakan oleh energi listrik selenoid valve berfungsi untuk membuka atau menutup lubang aliran.

  4. Sistem Record
    Sistem record pada alat ini menggunakan Ubidots yaitu sebagai tempat menyimpan data yang diterima dari node mcu, data yang sudah di upload akan secara otomatis tersimpan secara online melalu internet.

Pembuatan Alat

Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras (hardware) dengan perangkat lunak (software).

Gambaran secara umum pada perancangan diagram blok sistem adalah seperti yang di tunjukkan pada gambar 3.7. Perancangan sistem keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut

a. Alat yang digunakan:

  1. Personal Computer (PC) / Laptop.

  2. Smartphone.

  3. Software Arduino (untuk menulis program).

  4. Software Fritzing (untuk Menggambar Skematik).

  5. Software Draw io (untuk membuat flowchart secara online).

b. Bahan-bahan yang digunakan:

  1. Node Mcu

  2. Solenoid Valve

  3. Sensor ultrasonic

  4. Relay

  5. Bread Board

  6. Ember

  7. Pipa

  8. Kabel Jumper

  9. Submersible Pump

  10. Power supply/catu daya

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

1. Perancangan Rangkaian

Dalam pembuatan bentuk dari perancangan perangkat keras (hardware) menggunakan aplikasi fritzing. Penggunaan fritzing adalah untuk merancang rangkaian perangkat keras (hardware) atau elektronika yang sudah mendukung library-library node mcu (esp8266) dan untuk memulainya dapat dilihat seperti gambar berikut ini.

Gambar 3.10 Membuka Aplikasi fritzing

Setelah melakukan langkah diatas adalah akan muncul tampilan utama pada layar kerja fritzing dan dapat terlihat seperti gambar berikut

Gambar 3.11 Halaman utama fritzing

Sebelum memulai menggambar skematik ada baiknya kita menyimpan terlebih dahulu, adapun langkah-langkahnya akan terlihat seperti gambar berikut.

Gambar 3.12 Menyimpan project pada fritzing

Setelah melakukan langkah diatas maka akan masuk ke tampilan breadboard dimana tampilan tersebut digunakan untuk mengimpor komponen yang ada toolbox di jendela part-nya. Adapun tampilannya akan terlihat seperti gambar berikut

Gambar 3.13 Memasukkan komponen pada layar breadboard

2. Rangkaian Sensor Proximity

Setelah melakukan langkah diatas, maka gambar rangkaian dapat dilihat pada penjelasan rangkaian-rangkaian yang digunakan dibawah ini:

Gambar 3.14 Merancang Rangkaian Sensor Proximity

Keterangan dari jalur-jalur diatas:

  1. Jalur merah sebagai arus positif (+).

  2. Jalur hitam sebagai arus negatif (-).

  3. Jalur kuning sebagai jalur PWM (Pulse Width Modulation), yaitu pergerakkan dengan sinyal pulse.

Gambar 3.15 Flowchart Rangkaian Sensor Proximity

Gambar 3.17 Flowchart Rangkaian Node Mcu

3. Rangkaian Relay Dan Solenoid Valve

Gambar 3.18 Merancang Rangkaian Relay Dan Sensor Proximity

Keterangan dari jalur-jalur diatas:

  1. Jalur merah sebagai arus positif (+).

  2. Jalur hitam sebagai arus negatif (-).

  3. Jalur biru sebagai jalur data.

Gambar 3.19 Flowchart Rangkaian Relay Dan Solenoid Valve

4. Rangkaian Keseluruhan Sistem

Setelah melakukan langkah diatas, maka gambar rangkaian dapat dilihat pada penjelasan rangkaian-rangkaian yang digunakan dibawah ini:

Setelah melakukan perancangan rangkaian perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.22 sebagai berikut:

Gambar 3.22 Rangkaian Keselurahan Sistem Breadboard

Keterangan dari jalur-jalur diatas:

  1. Jalur merah sebagai arus positif (+).

  2. Jalur hitam sebagai arus negatif (-).

  3. Jalur biru sebagai jalur data.

  4. Jalur kuning sebagai jalur PWM (Pulse Width Modulation), yaitu pergerakkan dengan sinyal pulse.

Gambar 3.22 Rangkaian Keselurahan Sistem Skematik

Gambar 3.22 Rangkaian Keselurahan Sistem Pcb

Flowchart Rangkaian Keseluruhan Sistem

Perancangan Perangkat Lunak (Software)

1. Menginstalasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan adalah software Arduino versi 1.6.7 dimana versi ini merupaan versi terbaru untuk Arduino. Software ini merupaan software yang kompatibel dengan device node mcu. Karena Node Mcu ini merupakan device pengontrolan yang menggunakan platform berbasis Arduino maka Node Mcu juga kompatibel dengan Software Arduino ini. Software Arduino digunakan untuk menuliskan source code program-program alat yang nantinya akan di flash/upload kedalam Node Mcu, sehingga rancangan alat yang dibuat dapat bekerja sesuai apa yang diinginkan.Berikut ini merupakan tampilan software Arduino :

Shortcut Software Arduino

Jika di double klik kiri shortcut maka akan muncul tampilan seperti berikut ini :

Tampilan Loading Software Arduino

Tampilan Awal Software Arduino

Pada mulanya board Node Mcu ini tidak terdaftar dalam software Arduino. Maka dari pada itu untuk menampilkan Board Node Mcu pada software Arduino kita harus menambah Library Board pada software Arduino ini. Sebelumnya kita harus terkoneksi internet terlebih dahulu. Untuk menambah library board kita harus memasukan link khusus pada Preferences untuk menampilkan hasil pencarian library. Caranya klik file lalu pilih dan klik Preferences dan akan muncul tampilan seperti berikut.

Tampilan Preferences

Lalu setelah itu kita tambahkan link dengan paste link Additional Board Manager URLs dan klik Ok.Setelah memasukan link selanjutnya kita pilih dan klik menu Tools pilih Board dan klik Boards Manager dan akan tampil tampilan berikut ini

Tampilan Board Manager

Setelah itu kita tambahkan link. Link dapat di cari di google dengan esp8266 github setelah ketemu link yang kita inginkan, Mauskan link tersebut dengan cara mencopy link tersebut pada kotak preferences yang sebelumnya.

Gambar Tampilan Search Link

Gambar Tampilan Link Github Node Mcu

Gambar Tampilan Memasukan Link

Dan kemudian kita cari Node Mcu. dan klik install tunggu beberapa saat sampai proses instalasi selesai

Tampilan Menunggu Hasil Instalasi

Jika sudah selesai kita dapat pilih Board Node Mcu dari menu Tools. Dan Node Mcu sudah dapat terhubung dengan Software Arduino untuk memulai memprogram.

b. Upload Program ke Node Mcu

Setelah program selesai dibuat tahap selanjutnya adalah mengupload program ke dalam Node Mcu. Sebelum di upload biasanya program yang kita buat di compile/verify dahulu untuk mengecek apakah masih terdapat kesalahan pada program atau tidak. Caranya dengan klik ikon ini pada menu di atas dan tunggu sampai proses compile selesai sampai muncul “Done Compiling” jika berhasil muncul kata Done Compiling berarti program yang kita buat sudah benar, tetapi jika yang muncul kalimat dengan background orange.

Tampilan Menunggu Hasil Instalasi

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan yang ada adalah seringnya air terbuang sia-sia melewati batas bak penampungan. Biasanya air dapat terbuang sia-sia dikarenakan kita lupa untuk menutup atau mematikan air kembali setelah digunakan. Sampai nanti akhirnya kita kembali atau orang lain masuk untuk menutup atau mmatikan air secara manual.

Permasalahan yang ada adalah seringnya air terbuang sia-sia melewati batas bak penampungan dan terkadang air habis sampai dasar bak penampung saat ingin digunakan kembali, dan harus menunggu agar air dapat terisi dan dapat digunakan kembali, Biasanya air dapat terbuang sia-sia dikarenakan lupa untuk menutup atau mematikan air setelah digunakan dan terkadang air habis sampai dasar bak penampung dikarenakan tidak membukanya kembali setalah digunakan. Sampai nanti akhirnya orang lain masuk untuk menutup atau mematikan air dan membukanya kembali untuk mengisi bak penampung yang kosong secara manual.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi diatas, maka peneliti akan membuatkan alternatif pemecahan masalah, yaitu dengan membuat dan merancang sebuah monitoring ketinggian air pada penampung agar penggunaan air dapat lebih hemat dan efisien. Efisien dalam penggunaan air agar tidak berlebihan, serta efisien dalam pembayaran. Kemudian, dapat menggantikan cara manual untuk menutup dan membuka air menjadi otomatis. Dan penggunaan air selama sebulan dapat termonitoring secara realtime dan online melalu internet. Diharapkan dengan adanya alat ini penggunaan air bisa lebih termonitoring sehingga dapat memberikan kemudahan, hemat, efisien dan menggantikan cara manual menjadi otomatis.

User Requirement

Requirement Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukam dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Requirement Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.1 elisitasi tahap 1. terdapat 2 functional dan 1 nonfunctional optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem pengontrolan dapat running tanpa error.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi berikut ini :

Keterangan :
M = Mandatory (Dibutuhkan atau Penting)
D = Desirable (Diinginkan Atau Tidak Terlalu Penting)
I = Inessential (Tidak Penting Atau Dieliminasi)

Requirement Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel elisitasi tahap III tersebut:

Keterangan :
T  : Technical L  : Low
O  : Operational M  : Middle
E  : Economic H  : High

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem monitoring ketinggian air pada bak penampung berbasis node mcu Pada Perguruan Tinggi Raharja. Berdasarkan elisitasi tahap III di atas, dihasilkan final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem

Elisitasi Tahap Final

Final Elisitasi ini merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap yang dapat dijadikan acuan dan dasar pembuatan sistem. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan 10 functional dan 2 Nonfunctional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya.Berikut ini table final elisitasi tersebut:

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub sub berikut.

Metode Black Box

Berikut ini adalah table pengujian Monitoring ketinggian Air berbasis Internet Of things Dengan Menggunakan Node Mcu ( ESP8266) , untuk pengujian pada sistem yaitu sebagai berikut

A. Pengujian Black Box Saat Menjalankan sistem

Tabel 4.1 Pengujian Black Box Sensor

b. Pengujian Black Box Pada Saat Menambahkan Node Mcu (Esp8266)

Tabel 4.2Pengujian Black Box Pada Saat Menambahkan Node Mcu (Esp8266)

c. Pengujian Black Box Pada Saat Terhubung Web

Tabel 4.3Pengujian Black Box Pada Saat Terhubung Web

d. Pengujian Black Box Pada Saat Mengakses Ubidots

Tabel 4.4Pengujian Black Box Pada Saat Mengakses Ubidot

e. Pengujian Black Box Pada Saat Sistem Online

Tabel 4.5Pengujian Black Box Pada Saat Terhubung Dengan Ubidots

Uji Coba Hardware

1. Pengujian Rangkaian Sensor
Prosedur pegujian:
a. Mikrokontroler diprogram agar bisa mengirim trigger dan menerima signal dari sensor ultrasonik yang merupakan informasi objek.
b. Jika sensor merespon dan memberikan signal ke mikrokontroler, maka sensor ultrasonik bekerja dengan baik.
Langkah-langkah pengambilan data untuk jarak objek adalah:

  1. Objek berada di bawah sensor.

  2. Menggunakan alat ukur manual sebagai perbandingan.

  3. Mengukur dan mencatat jarak antara objek dan sensor.

  4. Mengukur secara bertahap dari jarak 20% dan berhenti 100%, kemudian dilakukan langkah 2 dan 4.

  5. Melakukan pengukuran sebagaimana langkah 3 hingga 5 Sensor ultrasonik pada alat ini berfungsi untuk menentukan jarak objek di bawah sensor proximity. Keluaran dari sensor ini berupa timer dengan satuan µs yang menunjukkan waktu berjalannya pulsa gelombang ultrasonik. Pemberian masukan pada sensor ini dilakukan dengan mengambil data awal dengan meletakkan benda di bawah sensor dengan jarak 80 cm.

2. Pengujian Rangkaian Relay

Rangkaian relay untuk memberikan perintah apa kepada solenoid. Relay yang berfungsi sebagai saklar elektrik dapat berkejasama dengan solenoid apabila relay telah mendapatkan perintah dan tegangan listrik.

Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian relay adalah hanya untuk mengetahui dan memastikan bahwa relay dapat digunakan dengan baik, dan ataupun pengujian rangkaian relay dapat di lihat pada gambar 4.1 berikut ini:

Gambar 4.1 Pengujian Rangkaian Relay

Pengujian rangkaian relay ini hanya untuk melihat apakah relay berfungsi dengan semestinya. Pada rangkaian diatas menggunakan serial data yang dihubungkan dapat menampilkan data pada serial monitor, sedangkan untuk sumber tegangannya mengambil dari sumber teganganNode Mcu sebesar +5 volt, adapun hasil pengujiannya bisa dilihat pada gambar 4.2 berikut ini:

Gambar 4.2 Hasil Tes Relay

3. Pengujian Rangkaian Solenoid

Rangkaian solenoid untuk menerima perintah yang diberikan oleh relay. solenoid yang berfungsi sebagai kantup akan menjalankan perintah yang telah relay berikan untuk menutup atau membuka jalur yang dilewati. Sehingga dapat menghasilkan proses output yang diinginkan

Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian relay adalah hanya untuk mengetahui dan memastikan bahwa relay dapat digunakan dengan baik, dan ataupun pengujian rangkaian relay dapat di lihat pada gambar 4.3 berikut ini:

Gambar 4.3 Pengujian Rangkaian Solenoid Valve

Pengujian rangkaian Solenoid ini hanya untuk melihat apakah solenoid berfungsi dengan semestinya. adapun hasil pengujiannya bisa dilihat pada gambar 4.4 berikut ini:

Gambar 4.4 Hasil Tes Solenoid Valve

3. Pengujian rangkaian Sensor ultrasonik

Sensor ultrasonik adalah sebuah piranti yang didesain untuk dapat mentransmisikan gelombang ultrasonik dan menghasilkan pulsa keluaran yang sesuai dengan waktu tempuh untuk pemancaran dan pemantulan gelombang. Dengan menghitung waktu tempuh dari pulsa maka jarak sensor dengan target dapat dengan mudah dihitung, proses pengukuran jarak dilakukan hanya dengan memberikan Trigger dan mendeteksi lebar pulsa Echo seperti pada modul sensor ultrasonik pada umumnya, hasil pengukuran dalam bentuk pulsa dapat ditentukan dengan menghitung lebar pulsa yang keluar pada bagian Echo. Lebar pulsa tersebut mewakili waktu merambatnya sinyal ultrasonik dari sensor ultrasonik ke obyek dan kembali lagi. Sensor ultrasonik bekerja dengan menggunakan tegangan sumber sebesar 5 volt dc, sensor objek ditunjukan pada gambar 4.3

Gambar 4.5 Rangkaian Sensor Ultrasonik

  1. VCC, merupakan masukan untuk tegangan kerja sensor tersebut sebesar +5V.

  2. GND, dihubungkan dengan kutub negatif atau ground pada rangkaian.

  3. mendeteksi adanya objek, sensor ultrasonik bekerja dengan mentransmisikan gelombang ultrasonik dan menghasilkan pulsa keluaran yang sesuai dengan waktu tempuh untuk pemancaran dan pemantulan gelombang. Dengan menghitung waktu tempuh dari pulsa maka jarak dengan objek dapat dihitung.

Dalam penggunaan Sensor Ultrasonik, sensor jarak pada nodemcu perlu diprogram terlebih dahulu agar dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan rangkaian pengujian ubidots.

Analisa

Flowchart Program

Gambar 4.7 Flowchart Program

Dapat dijelaskan gambar 4.3 Flowchart program Alat Audiobook Player diatas yaitu terdiri dari:

  1. 2 (Dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai”.

  2. 4 (Empat) simbol proses yang menyatakan sebuah proses yang berlangsung, yaitu: memilih nodemcu (1) memproses, relay aktif, membuka katup solenoid, nodemcu (0) memproses, relay aktif, membuka katup solenoid.

  3. 1 (Satu) simbol decision yang menyatakan apa yang akan terjadi apabila keadaan bak penmpung penuh.

  4. 3 (Tiga) simbol yang menyatakan proses input atau output, yaitu: Sensor membaca keadaan bak penampung, Keluaran air mengirim data ke ubidots.

Implementasi

Schedule

  1. 1. Pengumpulan Data

  2. Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan selama 8 minggu antara 1 Maret 2016 s/d 29 April 2016.

  3. Analisa Sistem

  4. Analisa sistem ini dilakukan untuk mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan dalam sistem dan mendiagnosis persoalan yang ada untuk memperbaiki sistem. Analisa sistem dilakukan selama 4 minggu 4 April 2016 s/d tanggal 29 April 2016.

  5. Perancangan Sistem

  6. Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user. Perancangan sistem dilakukan selama 12 minggu yaitu awal bulan Maret sampai pertengahan bulan Mei 2016.

  7. Pembuatan Program

  8. Pembuatan program dilakukan untuk menyempurnakan suatu sistem agar system yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik. Pembuatan program dilakukan selama 5 minggu mulai dari awal bulan Mei hingga awal bulan Juni 2016.

  9. Testing program

  10. Testing Program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada pada program pada saat program berjalan. Testing program dilakukan selama 5 minggu yaitu dari pertengahan bulan Mei sampai pertengahan bulan Juni 2016.

  11. Evaluasi Sistem

  12. Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dilakukan selama 3 minggu, minggu ke 1 di bulan juni sampai minggu ke 3 dibulan Juni.

  13. Perbaikan Sistem

  14. Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan program dilakukan selama 2 minggu, pada minggu 2 dan minggu ke 3 di bulan Juni 2016.

  15. Training User

  16. Prcobaan alat yang diuji cobakan bersama para user untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah dapat berjalan dengan optimal atau tidak. Testing User dilakukan selama 2, minggu ke 3 di bulan januari dan minggu ke 4 di bulan di bulan juni 2016

  17. Implementasi Sistem

  18. Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program. Dan implementasi program dilakukan selama 3 minggu pada minggu 2 dan 4 Juni 2016.

  19. Dokumentasi

  20. Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

Tabel 4.6 Tabel Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 4.7 Estimasi biaya

BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan

Dari hasil perancangan alat dan pembahasan prototype monitoring ketinggian air berbasis node mcu di atas dapat diambil beberapa kesimpulan, di antaranya :

  1. Prototype monitoring ketinggian air ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman IDE (Integrated Development Environment) ada pada Arduino dan Node Mcu,

  2. Prototype monitoring ketinggian air ini bekerja melalui jaringan yang terkoneksi dengan internet memanfaatkan teknologi IOT (Internet Of Things). Alat ini terlebih dahulu dikoneksikan ke jaringan wifi dan siap untuk dimonitoring melalui iPad, Laptop/PC, atau Smartpone yang terkoneksi dengan internet secara online melalui web ubidots. Untuk menutup atau membuka air secara otomatis, Node Mcu memberikan perintah kepada selenoid valve dan relay untuk menutup atau membuka air setelah sensor proximity memberikan perintah terlebih dahulu kepada Node Mcu.

  3. Prototype monitoring ketinggian air ini dapat memberikan kemudahan untuk menutup atau membuka air secara otomatis dan membuat penggunan air lebih hemat dan efisien yang dapat dimonitoring secara online dan realtime melalui internet.

Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan yang dibuat, ada beberapa saran untuk penambahan fitur-fitur yang bisa di implementasikan untuk pengembangan, yaitu

  1. Alat ini dapat ditambahkan sensor untuk mendeteksi kadar kebersihan air, berapa banyak air yang digunakan setiap hari dan informasi lain yang lebih banyak dan bermanfaat.

  2. Alat ini dapat ditambahkan monitoring melalui aplikasi smarthphone sehingga sistem monitoring ketinggian air ini selain bisa memonitoring melalui web secara online namun bisa juga mellaui aplikasi,

DAFTAR PUSTAKA

  1. Djahir. HJ Yulia. Pratita. Dewi . 2015. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  2. Hutahaean. Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  3. Darmawan. Deni. Fauzi. Kunkun Nur. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
  4. Azis. Sholechul. 2015. Gratis & Gampang Membuat Website Untuk Pemula Dan Orang Awam. Jawa Timur : Duta Ilmu
  5. Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2 – Juli 2012.
  6. Syahwil,Muhammad.2013."panduan mudah simulasi & praktek Mikrokontroler Arduino".Yogyakarta:ANDI
  7. Irwansyah. Edi. Moniaga. Jurike. V. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Deepubilsh
  8. Uzzaman. Anis. 2015. Panduan Membangun Starup Ala Sillicon Valey. Yogyakarta
  9. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
  10. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  11. Guritno Suryo. Sudaryono. Untung Rahardh]ja. 2011. Theory And Application Of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Inormasi. Yogyakarta : Cv Andi Offset
  12. Kristanti. Tanti. 2012. Sistem Informasi Nilai SMA 14 Bandung. Bandung : Jurnal IT Vol 8
  13. Soeherman. Bonie. Pinantaan. Marian. 2012. Design Information System. Jakarta : PT Elex Media Kumputindo
  14. Prasetyo, Elga Aris. 2013. Definisi Pengertian Elektronika Secara Umum. Jakarta
  15. Hakiem, Ilmiawan. 2014. Tokoteknologi Electronic Design And Repair. Porbolinggo: PT Tokoteknologi Mikroelektronik Nusantara
  16. Effendi. Bachtiar. 2012. Dasar Mikrokotroller ATMEGA 8353 Dengan Cavr. Yogyakarta: Deepublish
  17. Melalolin. Ivan C. 2013. Rancang Bangun Brankas Pengaman Otomatis Berbasis Mikrokontroller AT89S52. Bandung : Telekontran Vol 1 No 1
  18. Gunawan. Arif. 2013. Pemantau Pembangkit Listrrik Tenaga Mikrohido. Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10 No 4
  19. Swarjana. I Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.