SI1222474075

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA ABSENSI GURU

BERBASIS WEB DALAM PENILAIAN KINERJA GURU

PADA SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1222474075
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA ABSENSI GURU

BERBASIS WEB DALAM PENILAIAN KINERJA GURU

PADA SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1222474075
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, .. januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Tenik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I.)
       
(Junaidi,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA ABSENSI GURU

BERBASIS WEB DALAM PENILAIAN KINERJA GURU

PADA SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1222474075
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, ...januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Haryanto, M.KOM)
   
(Nasril Sany, S.KOM)
NID : 09010
   
NID : 08190

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA ABSENSI GURU

BERBASIS WEB DALAM PENILAIAN KINERJA GURU

PADA SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1222474075
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA ABSENSI GURU

BERBASIS WEB DALAM PENILAIAN KINERJA GURU

PADA SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1222474075
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1222474075

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Sekolah Teknik Menengah Yuppentek berdiri pada 37 tahun lalu. lahirlah Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi (Yuppentek) yang memenuhi tugas mulia bagi kebutuhan pendidikan masyarakat Tangerang. Dalam bidang pendidikan absensi guru memegang peranan penting dalam setiap kegiatan belajar-mengajar. Disamping itu, absensi dapat juga menjadi tolak ukur tentang bagaimana kedisiplinan guru yang bersangkutan. Pendataan absensi guru merupakan salah satu faktor dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM/ Human Resources Management). Pada instansi ini terdapat suatu sistem absensi guru yang masih berjalan secara manual, dimana dalam penerapan sistem absensi ini terdapat beberapa hal yang menjadi masalah, yaitu diantaranya adalah keefektifan proses pengabsenan dan efisiensi penggunaan kertas, bentuk laporan absensi yang ada saat ini masih berupa tulisan tangan yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data, dan kemungkinan terjadinya data absensi yang hilang. Dengan alasan di atas maka penulis mencoba untuk memberikan alternatif pemecahan masalah dengan membuat suatu aplikasi sistem absensi yang akan mencatat data daftar kehadiran pegawai, waktu kedatangan, waktu pulang, yang akan dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi. pada penulisan,penulis menggunakan tahapan-tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan database MYSQL, hingga UML (Unified Modelling Language),Flowchart, dan diagram HIPO yang bertujuan untuk memudahkan pembuatan laporan bulanan absensi guru ke dalam sistem komputer. dengan tujuan untuk mengetahui data apa saja yang menjadi masukan dan keluaran pada sistem yang berjalan. Dengan adanya sistem informasi absensi ini diharapkan dapat meminimalkan kendala-kendala yang terjadi pada sistem sebelumnya dan membantu dalam penyelesaian laporan absensi.

Kata Kunci : Analisis, perancangan, pencatatan absensi, UML (Unified Modelling Language), Flowchart, Diagram HIPO (Hierarchy Input Process Output).

ABSTRACT

Technical Secondary School YUPPENTEK established 37 years ago. born the Business Improvement Technology Education Foundation (YUPPENTEK) which fulfill the noble task for the educational needs of the people of Tangerang. In the field of teacher absenteeism education plays an important role in any learning activities. In addition, attendance can also be a benchmark on how to discipline the teachers concerned. Data collection on teacher absenteeism is one factor in the management of human resources (HR / Human Resources Management). At these establishments there is a system of teacher absenteeism is still running manually, where the application of the system of attendance are some of the problems, which include the effectiveness of the process of unscheduled and efficient use of paper, the form of attendance report that there are currently still in the form of handwriting can complicate the process of collecting data, and the possibility of attendance data is lost. With the above reasons, the authors attempt to provide alternative solutions to problems by creating an application system that will record attendance employee attendance list data, time of arrival, time to go home, which will be made in a systematic and computerized. in writing, the author uses the stages of construction, from the process of analysis, planning, design using the programming language PHP (Hypertext Prepocessor) and MYSQL database, to UML (Unified Modeling Language), flowchart and diagram HIPO which aims to facilitate report generation Monthly attendance of teachers into the computer system. in order to determine what data into input and output on a running system. With the attendance information system is expected to minimize the constraints that occurred in the previous system and assist in the completion of the report attendance.

Keywords: Analysis, design, recording attendance, UML (Unified Modeling Language), Flowchart, Diagram HIPO (Hierarchy Process Input Output).


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur allahmdulilah, penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga Laporan Skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (TI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.

  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.

  4. Bapak Haryanto, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

  5. Bapak Nasril Sany, S.Kom, selaku pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.

  6. Bapak Drs. Masuni, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG.

  7. Bapak Ayi Hikmat, MA selaku stakeholder SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG.

  8. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis.

  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.

Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.


Tangerang, ..januari 2016
Ihsan Mubarak
NIM. 1222474075

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kualitas Informasi

Gambar 2.2 XAMPP

Gambar 2.3 Adobe Dreamweaver

Gambar 2.4 PHP

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Usecase Diagram Absensi Guru Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Absensi Guru Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Absensi Guru Yang Berjalan

Gambar 4.1 Usecase Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.2 Usecase Diagram Yang Diusulkan Untuk Staff/Guru

Gambar 4.3 Usecase Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah

Gambar 4.4 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.5 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Staff/Guru

Gambar 4.6 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekoalah/Wakil Kepala Sekolah

Gambar 4.7 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.8 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Staff/Guru

Gambar 4.9 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah

Gambar 4.10 Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.11 Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.12 Third Normal Form (3NF)

Gambar 4.13 Flowchart Untuk Admin

Gambar 4.14 Flowchart Untuk Staff/Guru

Gambar 4.15 Flowchart Untuk Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah

Gambar 4.16 Visual Table Of Conten (VTO)

Gambar 4.17 Rancangan Prototype Login

Gambar 4.18 Rancangan Prototype Home

Gambar 4.19 Home Untuk Login Pimpinan

Gambar 4.20 Home Untuk Login Staff

Gambar 4.21 Rancangan Prototype Data Pegawai

Gambar 4.22 Rancangan Prototype Laporan

Gambar 4.23 Rancangan Prototype Data Absensi

Gambar 4.24 Rancangan Prototype Laporan Data Pegawai

Gambar 4.25 Rancangan Prototype Registrasi Pegawai

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Matrik SWOT

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2 Unnormalized

Tabel 4.3 First Normal Form (1NF)

Tabel 4.4 Tabel Absensi

Tabel 4.5 Tabel Jabatan

Tabel 4.6 Tabel Pegawai

Tabel 4.7 Tabel User

Tabel 4.8 Detail Diagram

Tabel 4.9 Rancangan Prototype Login

Tabel 4.10 Home Login Admin

Tabel 4.11 Home Untuk Login Pimpinan

Tabel 4.12 Home Untuk Login Staff

Tabel 4.13 Blackbox Testing

Tabel 4.14 Jadwal Pengolahan

Tabel 4.15 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Class Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sekolah Teknik Menengah Yuppentek berdiri pada 37 tahun lalu, lahirlah Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi (Yuppentek) yang memenuhi tugas mulia bagi kebutuhan pendidikan masyarakat tangerang yang beralamat di Jl. Veteran No.1 Babakan, Kota Tangerang 15118. Dalam bidang pendidikan absensi guru memegang peranan penting dalam setiap kegiatan belajar-mengajar. Disamping itu, absensi dapat juga menjadi tolak ukur tentang bagaimana kedisiplinan guru yang bersangkutan. Pendataan absensi guru merupakan salah satu faktor dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM/ Human Resources Management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang guru, dapat dijadikan salah satu tolak ukur prestasi kemajuan instansi atau sekolah.

Sistem absensi guru yang saat ini diterapkan, memiliki pola dimana absensi dilakukan secara manual setiap harinya oleh semua guru yang bersangkutan terhadap guru piket, serta di rekap secara manual oleh pegawai tata usaha dan untuk selanjutnya diserahkan kepada kepala sekolah setiap bulannya. Sistem tersebut memakan waktu yang lama serta membutuhkan seperangkat alat tulis kantor sehingga seiring dengan berjalannya waktu akan terjadi penumpukan data berupa lembaran kertas absensi secara menahun. Dampak hal tersebut yaitu data akan menjadi usang dan tidak dapat dipergunakan kembali sebagai riwayat kedisiplinan guru yang bersangkutan di masa depan.

Dengan demikian penulis membuat aplikasi berdasarkan sistem lama yang diperbaharui agar sistem menjadi lebih baik.

Berdasakan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka penulis merasa perlu membangun sebuah sistem yang diangkat sebagai penelitian Skripsi dengan judul "Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Absensi Guru Berbasis Web Dalam Penilaian Kinerja Guru Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang" yang bertujuan untuk memudahkan pembuatan laporan bulanan absensi guru ke dalam sistem komputer.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dirumuskan beberapa masalah, yaitu:

  1. Bagaimana proses absensi yang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana pengaruh sistem pada absensi guru berbasis web ini ?

  3. Bagaimana dampak penerapan absensi pada sistem yang baru ini ?

Ruang Lingkup

Dalam penelitian skripsi ini di batasi dengan ruang lingkup penelitian terbatas pada :

  1. Tempat penelitian, SMK Yuppentek 1 Tangerang, Jl. Veteran No.1 Kota Tangerang.

  2. Pengolahan data yang meliputi laporan absensi guru perbulan.

  3. Keterangan absensi meliputi kehadiran, sakit dan izin.

Tujuan Dan Manfaat Penelitiaan

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian skripsi ini adalah:

  1. Dengan adanya sistem pengolahan data absensi guru berbasis web maka sistem pengolahan data akan transparan dan lebih efektif

  2. Penggunaan sistem absensi berbasis web dapat menggantikan kertas manual, juga mempersingkat waktu pendataan dan meminimalisir kecurangaan yang terjadi pada saat aktivitas absensi.

  3. Database yang menggantikan kertas absensi berdampak pada penghematan kertas, keakuratan data, dan keawetan data absensi guru itu sendiri.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diporeleh dari penelitian ini adalah:

  1. Menambah wawasan penulis dan sebagai syarat kelulusan dalam mendapatkan gelar S1.

  2. Hasil penelitian yang terkomputerisasi ini dapat diterapkan oleh pihak sekolah unutk menilai kinerja guru sesuai dengan fungsi penilaian yang diterapkan pada sistem yang lama.

  3. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta refrensi terhadap penelitian yang sejenis.

Metode Penelitian

Dalam penyusunan laporan skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

Pengumpulan data dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode SWOT dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskripsi yaitu metode penelitian yang membahas, mengumpulkan dan menyajikan serta menganalisa data yang memberikan gambaran yang cukup jelas atas permasalahan yang dibahas.

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data di lapangan penulis memperoleh data tersebut dengan metode-metode antara lain :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

  2. Penulis melakukan peninjauan langsung ke lapangan yaitu pada SMK Yuppentek 1 Tangerang beralamat di Jl. Veteran No.1 Kota Tangerang. Secara tertulis, penulis melakukan pengamatan objek langsung maupun tak langsung. Metode ini juga bertujuan unutk mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi untuk selanjutnya digunakan sebagai acuan perancangan serta pembuatan sistem.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)

  4. Dalam metode ini penulis melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pihak yang terkait yaitu Ayi Hikmat, MA sebagai kepala Tata Usaha untuk memperoleh informasi guna mendukung pengembangan sistem absensi guru yang dilakukan penulis saat ini.

  5. Metode Pustaka (Library Research)

  6. Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari materi serta mengumpulkan data dengan menggunakan sumber literature review seperti buku, jurnal, dan makalah sebagai refrensi untuk memperluas wawasan penulis.

Metode Perancangan

Metodelogi Perancangan sistem yang akan digunakan adalah Flowchart, flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma karena merancang sistem yang akan berjalan sangat penting agar mampu membuat program yang tepat sesuai standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak dan dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Adobe Dreamweaver CS5 sebagai penulisan listing program PHP dan phpMyAdmin sebagai database.


Metode Prototipe

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan peragkat lunak yang akan dibuat.

Dalam menerapkan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada model ini, hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Penulisan terbagi menjadi 5 (lima) bab dan setiap bab terbagi dalam beberapa sub-bab dengan ukuran pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat, Metodologi Penelitian. Penulis menyematkan Sistematika Penulisan sebagai penutup dari BAB I.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan pembahasan masalah yang tertuai dalam penelitian absensi pada guru.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan sejarah singkat SMK Yuppentek 1 Tangerang, berdampingan dengan rancangan prosedur, analisa sistem, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, user requirement, elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang rancangan sistem yang diusulkan diantaranya usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem berupa Unified Modeling Language (UML) diantaranya use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, rancangan spesifikasi basis data, rancangan prototype / tampilan program yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan perancangan sistem yang dilakukan penulis serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Manusia hidup di dunia yang penuh dengan sistem, dan apa yang kita lihat di sekeliling kita adalah kumpulan dari sistem-sistem.

Definisi Sistem

Berikut ini adalah definisi sistem menurut para ahli :

  1. Menurut Sugiarti (2011:99)[1], "sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut".

  2. “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.” (Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 2013:226-227)[2]

Sistem juga dapat didefenisikan menjadi 2 pendekatan yaitu :

  1. Pendekatan sistem secara prosedur

  2. “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Jogiyanto (2010:34)[3]

  3. Pendekatan sistem secara komponen.

  4. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapi tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, process dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu pula sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah :

  1. Komponen Sistem (Component)

  2. Suatu sitem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

  6. Lingkungan Luar Sistem (Environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari sub sistem ke sub sistem lain. Keluaran (output) dari sub sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (Maintenance input) dan masukan signal (signal input).

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  13. Pengolah Sistem

  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh adalah sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah data dan transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran dan Tujuan Sistem (Objective Goal)

  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti contoh sistem yang bersifat terbuka dan tertutup. Adapun penjelasan yang lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini :

  1. Sistem abstrak (Abstrack System) dan Sistem fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang didalamnya berisis gagasan atau konsep semisal sistem teknologi yang tak lain dan tak bukan isinya adalah gagasan tentang interaksi antara manusia dan sang pencipta. Sedangkan sistem fisik adalah sebuah gerakan sistem yang memang nampak oleh mata kita seperti sistem televisi, sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contohnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin (Human Machine System). Sistem informasi yang berbasis komputer merupakan contoh Human Machine System, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang sudah dapat diprediksi berdasarkan program-program yang dijalankan, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub-sistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam Yakub (2012: 5)[4],“ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks adalah kalimat huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Nilai yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Definisi Informasi

Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Berikut ini adalah beberapa definisi Informasi yaitu :

  1. “Informasi dapat dikatakan sebagai sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”. Darmawan (2012:2)[5]

  2. “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya”. Sugiarti (2011:104)[1]

  3. “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat”. Pratama (2014:9)[6]

  4. Menurut Maimunah, dkk (2012:57)[7] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Kualitas Informasi

Informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Akurat (accurate)

  2. Informasi mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui dua orang atau lebih yang berbeda-beda dan apabila hasilnya tersebut sama, maka dianggap data tersebut akurat.

  3. Tepat waktu (timeline)

  4. Informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak berapa jam lagi.

  5. Relevan (relevance)

  6. Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

Berdasarkan pengertian kualitas informasi diatas, penulis menyimpulkan bahwa informasi yang di dapat harus akurat, tepat waktu serta relevan dalam memberikan informasi yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomi juga dapat dipercaya.

Berikut ini adalah salah satu contoh gambar yang berhubungan dengan kualitas informasi :

Gambar 2. 1 Kualitas Informasi
Nilai Informasi

Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14)[8], Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan Dalam Memperoleh

  2. Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya

  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (Accurancy)

  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Kecocokan dengan pengguna (Relevance)

  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan.

  9. Ketepatan Waktu

  10. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  11. Kejelasan (Clarity)

  12. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  13. Fleksibelitas/Keluwesannya

  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  15. Dapat Dibuktikan

  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.

  17. Tidak ada prasangka

  18. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  19. Dapat diukur

  20. Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudah untuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahan informasi.

Mutu Informasi

Menurut (Sutarman, 2012:14)[8], kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

  3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.

  4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.

  5. Dokumen induk yang salah.

  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).

  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.

  2. Pemeriksaan internal dan eksternal.

  3. Penambahan batas ketelitian data.

  4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi dikatakan bermutu apabila tidak ada kesalahan dalam pengolahan data misalnya hilang data, kesalahan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam defenisi mengenai sistem informasi. Berikut adalah beberapa defenisi sistem informasi menurut para ahli :

  1. Menurut (Sutarman, 2012:13)[8], Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

  2. Menurut (Tata Sutabri, 2012:2)[9], Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari informasi-informasi yang terdiri dari input dan output untuk dapat menyediakan kepada pihak luar dengan informasi yang dibutuhkan.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Berikut adalah beberapa defenisinya :

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen - dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  11. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.

Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT ”Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. Henderi dkk, (2011:322)[10].

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197)[11], Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkahlangkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

  2. Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkahlangkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

  3. Analisa Sistem

  4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  5. Perancangan

  6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

  7. Testing

  8. Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

  9. Implementasi

  10. Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  11. Maintenance

  12. Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan ubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur.

Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut.

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Konsep Dasar Analisa

Definisi Analisa Sistem

Menurut Lili Tanti dkk dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208)[12], analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunakpengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajarandan mengembangkan permintaan-permintaan.

Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[10], tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buatrancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Sutabri (2012:220)[9], tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul ditahapan selanjutnya.

Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

  5. Pengertian Analisa Masukan. Masukan pada sistem adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem.

  6. Pengertian Analisa Proses. Proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses.

  7. Pengertian Analisa Keluaran. Keluaran pada sistem adalah data dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.

Teori Khusus

Definisi Sekolah

Pengertian Sekolah

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pangertian sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada dasar, lanjutan, tinggi), (menurut jurusannya, ada dagang, guru, teknik, pertanian).

Absensi

Absensi pegawai adalah pencacatan dan pengolahan kehadiran pegawai yaitu dilakukan secara terus menerus untuk menunjang peningkatan kinerja pegawai, pencatatan dilakukan setiap hari jam kerja.

Penilaian Kinerja Guru

Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagai bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian, dalam setiap kegiatan penilaian, ujungnya adalah pengambilan keputusan. Penilaian kinerja ketua program keahlian tidak hanya berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga pada hal-hal yang menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas, kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan sebagainya.

Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru meliputi penilaian formatif dan sumatif. Dalam satu tahun pelajaran, sekurang-kurangnya pelaksanaan penilaian kinerja sebanyak dua kali yakni awal tahun pelajaran dan akhir tahun pelajaran. Artinya setiap semester guru akan dinilai kinerjanya.

Jabatan fungsional Guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai: ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Fungsi Penilaian Kinerja Guru
  1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah.

  2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah yang dilakukannya pada tahun tersebut.

Penilaian terhadap guru dilakukan oleh Kepala Sekolah atau Guru Pembina yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah. Syarat penilai:

  1. Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan jabatan/pangkat guru/ kepala sekolah yang dinilai.

  2. Memiliki sertifikat pendidik.

  3. Memiliki latar belakang yang sesuai dan menguasai bidang kajian guru/kepala sekolah yang akan dinilai.

  4. Memiliki komitmen yang tinggi untuk berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

  5. Memiliki integritas diri, jujur, adil, dan terbuka.

  6. Memahami Penilaian Kinerja Guru dan dinyatakan memiliki keahlian serta mampu untuk menilai kinerja guru/kepala sekolah.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar (2010:45)[13], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

Menurut Raharjo (2011:3)[14], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[15], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

Definisi Tabel

Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45)[13], Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Website.

Definisi Field

Fields adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password. (Anhar, 2010 : 45)[13].

Definisi Record

Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number). (Anhar, 2010 : 45)[13].

Peralatan Pendukung (Tools System)

Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya.

Adapun peralatan pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut :

Unified Modelling Language (UML)
  1. Definisi Unified Modelling Language (UML)

  2. Menurut Widodo (2011:6)[16], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

    Menurut Ginting (2013:9)[17], Unified Modelling Language (UML) bukanlah suatu proses melainkan bahasapemodelan secara grafis untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun,dan mendokumentasikan seluruh artifak sistem perangkat lunak. Penggunaan modelini bertujuan untuk mengidentifikasikan bagian-bagian yang termasuk dalamlingkup sistem yang dibahas dan bagaimana hubungan antara sistem dengan subsistem maupun sistem lain diluarnya.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, makadapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya padateknologi yang berbeda”.

    Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya.

  3. Definisi Diagram-diagram UML (Unified Modelling Language)

    1. Use Case Diagram, merupakan inti fungsionalitas koheren yang diekspresikan sebagai transaksi-transaksi yang terjadi antara actor dan system.

    2. Class Diagram, menggambarkan struktur object system. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubunngan antara class object tersebut.

    3. Sequence Diagram, secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah usecase atau operasi.

    4. State Chart Diagram, digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state yang lain.

    5. Activity Diagram, secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

  4. Relasi (Relationship)

  5. Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modelling Language (UML) yaitu:

    1. Pengklasifikasian (Classifer)

    2. Pengklasifikasi (classifer) pada prinsipnya merupakan konsep diskret dalam model yang memiliki identitas (identity), state, perilaku (behavior), serta relasi dengan mengklasifikasi yang lainnya (relationship).

    3. Asosiasi (Asociation)

    4. Asosiasi pada dasarnya mendeskripsikan koneksi diskret antara objek atau antar instance lain dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

    5. Generalisasi menggambarkan hubungan antara use case yang bersifat umum dengan use case-use case yang bersifat lebih spesifik.

    6. Realisasi (Realitation)

    7. Realisasi menghubungkan elemen-elemen model, misalnya kelas, ke elemen-elemen model lainnya, seperti suatu antarmuka, yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnya atau implementasinya.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Murad (2013:49)[18], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2011:7)[19], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen yang tersimpan dalam server serta untuk mengaksesnya dibutuhkan perangkat lunak yang disebut browser.

Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011:8)[19], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Fungsi Web

Menurut (Rahmat Hidayati 2010:4)[20], Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

  1. Personal Website

  2. Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

  3. Commercial Website

  4. Website yang dimiliki sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

  5. Goverment Bisnis

  6. Website yang dimiliki instansi pemerintah, pendidikan, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada pengguna.

  7. Non-Profit Organization Website

  8. Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non- profit atau tidak bersifat bisnis.

Web Browser

Menurut (Jarot Setyaji,2010:296)[21], “web browser atau sering juga disebut internet broswer yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya”. Internet Browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang di transfer dari world wide web (www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh sebuah pengguna internet. Berikut merupakan bagian dari web browser yaitu :

  1. Status Bar

  2. Kotak bagian dibawah jendela browser menampilkan berbagai jenis informasi sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pengguna. Sebagian besar menunjukan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.

  3. Address Bar

  4. Merupakan kotak bagian atas jendela browser, menampilkan seluruh alamat situs web atau URL.

  5. Title Bar

  6. Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.

  7. Toolbar Icon

  8. Toolbar atau icon jendela browser pada bagian kanan atas jendela browser dibawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “back”, “home”, “refresh” dan lain sebagainya.

  9. Display Window

  10. Merupakan ruang kerja browser, berupa frame menampilkan halaman website.

  11. Scroll Bar

  12. Merupakan pointer untuk menarik halaman web menuju bagian paling bawah.

Appache Web Server

Menurut Rulianto Kurniawan (2010:9) dalam penelitian Siti Ainiyah (2015)[22], “Apache web server atau server HTTP, Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi seperti Linux, Unix, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya yang berguna untuk melayani dan mengfungsikan situs web. Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source) yang dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembangan-pengembangan dibawah naungan Apache Software Foundation. Web server inilah nantinya yang akan digunakan untuk belajar bahasa pemrograman PHP”.

Definisi MySQL

Menurut Raharjo (2011:45)[23], “MySQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relational. Setiap server database relational atau Relational Database Management System RDBMS mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya.

XAMPP

Xampp merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstalXampp maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasinya secara otomatis.

Gambar 2. 2 XAMPP

Adobe Dreamweaver CS5

Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion. (Christianus Sigit, 2010 : 1)[24], Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh Web Designer dan Web Programmer dalam mengembangkan suatu situs web.

Hal ini disebabkan oleh ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas, baik dalam desain maupun membangun suatu situs web. Dalam perkembangannya, Adobe Dreamweaver telah mencapai versinya yang terbaru atau lebih dikenal dengan Adobe Dreamweaver CS5. Fitur-fitur yang dimiliki semakin lengkap dan handal, untuk membuat pengguna Dreamwaever CS5 semakin dapat berkreasi dan berinovasi dengan bebas dalam mendesain web.

Fitur baru yang semakin handal untuk versi terbaru ini dimunculkan, diantaranya adalah Integrated CMS Support, CSS Inspection, PHP Custom Class Code Hinting, dan Site-Specific Code Hinting. Semua fitur baru tersebut semakin memantapkan pengguna Adobe Dreamwever CS5 untuk semakin mengeksplorasi dan mengeksploitasi ide kreasi pengolahan website.

Gambar 2. 3 Adobe Dreamwever CS5

Processor Hypertext Protocol (PHP)

Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. (Anhar, 2010 : 3)[13].

Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan dalam bentuk HTML.

<head>

<title>

Contoh

</title>

</head>

</body>

<?

Echo “Hello, World”

?>

</body>

</html>

Contoh script diatas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C.

Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa taghtml dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.

Gambar 2.4 PHP

phpMyadmin

Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

Menurut Arief (2011:429)[19], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL”.

Menurut Prasetio (2012:53)[25], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.(Guritno, 2011:302)[26].

Saputra (2012:51)[27], juga berpendapat bahwa, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

    3. Low (L): Mudah dikerjakan

  7. Final draft elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Pengertian Analisa SWOT

Menurut (Hendro,2011:289)[28], ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.

Menurut (Fahmi, 2013:252)[29], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Menurut (Fahmi, 2013:252)[29], Dalam suatu proyek, program, atau unit-unit organisasi analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah:

  1. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran kepada petugas koperasi dan siswa bahwa akan lebih baik lagi jika sistem yang berjalan saat ini agar lebih diperbaharui.

  2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara menciptakan sebuah sistem yang terkomputerisasi.

  3. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada? Yaitu dengan cara menjaga memberi password pada sistem tersebut agar tidak sembarang orang bisa melihat data yang dimiliki.

  4. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindar kandari ancaman (threats) yang mungkin terjadi? Yaitu dengan cara dengan menjaga data tersebut dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.

Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Menurut (Fahmi, 2013:254)[29], penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

Penerapan Analisa SWOT

Menurut (Hendro, 2011:291)[28] Analisa digunakan dalam :

  1. Memasuki sebuah industri baru.

  2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.

  3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.

  4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.

  5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

Manfaat Analisa SWOT

Menurut (Hendro,2011:289)[28], Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Srength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan danmelakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah:

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

  2. Untuk membuat rekomendasi.

  3. Informasi lebih akurat.

  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Langkah Langkah Penyusunan Analisa SWOT

Menurut (Rangkuti ,2011:8)[30], Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

  1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT

  2. Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus di kumpulkan sebelum menyusun SWOT.

  3. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)

  4. Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

  5. Membentuk Team work Berdasarkan Metode OCAI

  6. Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

  7. Kuisioner Riset SWOT

  8. Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).

  9. Identifikasi Penyebab Masalah

  10. Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

  11. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis

  12. Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi perusahaan.

  13. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis

  14. Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis.Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis kedalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.

  15. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT

  16. Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

  1. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator.

  2. Tujuanya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.

  3. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja

  4. Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

  5. Melakukan Cascading SWOT

  6. Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.

  7. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators

  8. Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

  9. Analisis Anggaran dan Model Keuangan

  10. Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

  11. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT

  12. Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

Definisi Blackbox Testing

Menurut (Soetam Rizky, 2011:265)[31], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar."

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning, Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

  2. Boundary Value Analysis, Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

  3. Cause Effect Grap, Dalam teknik ini dilakukan proses testing yang menghubungkan sebabdari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh,pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

  4. Random Data Selection, Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan datadengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebutsebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

  5. Feature Test, Pada teknik ini dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entridata siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

Studi Pustaka (Literature Review)

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai pengolahan data absensi dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan aplikasi pengolahan data absensi ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review). Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayati Nurlette (2011)[32]

  2. Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru dan Staff Tata Laksana Pada UPTD SMA Negeri 11 Tangerang” ini, Menggunakan metode perancangan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm For 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Zahedi, dkk. Jurnal Comtech (2011)[33]

  4. Penelitian yang berjudul “Perancangan Program Aplikasi Deteksi Iris Mata Untuk Absensi Karyawan Menggunakan Metode Gabor Wavelet”. Untuk mengabsen karyawan di suatu perusahaan, berbagai macam alat atau teknologi yang sudahditemukan telah digunakan, misalnya kartu absensi, alat absensi sidik jari, danalat absensi yang menggunakan pengenalan wajah. Alat absensi dengan pengenalanwajah ini menggunakan pengenalan iris mata karyawan yang bersangkutan. Kodeiris mata memiliki banyak properti yang sulit dipalsukan. Dengan demikian,pendeteksian dan pengenalan iris mata merupakan salah satu cara yang palingaman dan akurat untuk identifikasi.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Asti Rosmala Dewi (2012)[34]

  6. Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Absensi Pegawai Berbasis Web Pada PT. Menara Berlian” ini, Menggunaka metode perancangan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual ParadigmFor 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisan listing program php dan mysql sebagai data basenya.

  7. Penelitian ini dilakukan oleh Sri Ayu Widia Ningsih. skripsi (2012)[35]

  8. Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada SMA Negeri 3 Kabupaten TANGERANG Berbasis Web”. Penelitian ini membahas sistem absensi pegawai pada sekolah SMA Negeri 3 Kab Tangerang dalam hal pencatatannya masih belum terkomputerisasidengan baik dan pembuatan laporan yang hanya menggunakan aplikasi Microsoft excel belum mempunyai suatusistem yang menghasilkan informasi secara cepat dalam mengolah data-data administrasinya. Sehingga, permasalahan yang sering terjadi yaitu pencatatandan penyajian laporan data absensi pegawai yang diinginkan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyampaiannya, penyimpananya tidak terjamin, dan memakaimemori komputer yang cukup besar. Untuk itu, SMA Negeri 3 Kab tangerangkhususnya bagian Absensi membutuhkan suatu sistem yang berjalan dengan baikagar keakuratan datanya juga terjamin dan mengurangi terjadinya human error. Maka, metodologi yangdigunakan yaitu analisa dan pengembangan terstruktur mulai dari menganalisasistem yang berjalan melalui UnifiedModeling Language (UML), menggambarkan elisitasi, serta menggambarkansistem yang disusulkan melalui UnifiedModeling Language (UML). Hasil akhir yang dicapai dari penulisan laporanskripsi ini yaitu terbentuknya suatu sistem yang terkomputerisasi dengan baikserta hasil rangcangan yang diusulkan dalam pengembangan sistem absensi pegawaidengan berbasis web yang diharapkandapat meningkatkan kinerja operasional dan mengatasi permasalahan yang ada padasistem absensi pegawai pada SMA Negeri 3 Kab Tangerang.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Puguh Kurniawan (2013)[36]

  10. Penelitian yang berjudul “ Perancangan SistemInformasi Absensi Karyawan Berbasis Web Pada PT.Murni Karedindo Lestari” ini,diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang sedangberjalan, dan pada perancangan sistem yang di usulkan menggunakan metode Waterfall yang merupakan sebuah model Sequential untuk membangun perangkat lunak yang dimulai spesifikasi atau Requirements yang dibutuhkan penggunaandan berkembang ke tahap berikutnya yaitu Planning,Modeling, Constraction dan Deployment.

  11. Penelitian yang dilakukan oleh Ganang Yoga Widodo (2013)[37]

  12. Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Absensi Pegawai Pada Mini Market Alfamart Salembaran Raya” ini, Menggunakan metode perancangan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm For 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisan listing program php dan mysql sebagai data basenya.

  13. Penelitian yang dilakukan oleh Rachman Mulyandidan Cynthia Ayu Wulan Dini dari Perguruan Tinggi Raharja, jurnal CCIT (2013)[38]

  14. Penelitian yang berjudul “ Aplikasi Absensi Pegawai Kecamatan Batu ceper Tangerang DalamMeningkatkan Akurasi Informasi ”. Penelitian ini membahas mengenai pembuatan aplikasi absensi pegawai kecamatan Batuceper untuk mengatasikecurangan yang dilakukan pegawai dan kekurangan pada sistem yang berjalan sebelumnya, hal tersebut juga dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan pegawaikecamatan dan juga mempermudah pembuatan pembuatan laporan absensi padakecamatan Batuceper.

  15. Penelitian ini dilakukan oleh Catur Fifti Anas Sari dan LiesYulianto. jurnal (2013)[39]

  16. Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Menggunakan Finger Print di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Pacitan ”. Sistem absensi pegawai di Badan PerencanaanPembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Pacitan masih dilakukan secaramanual dengan melakukan kegiatan absensi tanda tangan pada kertas. Dalam setiapkegiatan absensi sering terjadi kecurangan para pegawai yang menitipkan tandatangan absensinya atau mengisi daftar hadir sesuai kedatangannya sehinggakepala instansi terkait tidak dapat mengontrol keterlambatan para pegawai yangdatang melebihi waktu yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah, atau pulanglebih awal dari jam waktu yang telah ditentukan. Pengembangan sistem absensi yang lebih moderndengan memperhatikan sisi kejujuran memang perlu diadakan sebagai penggantiabsensi manual dengan menggunakan kertas sekaligus dapat menjadi standart barusistem absensi pegawai di Kabupaten Pacitan. Dalam penelitian ini selain memaparkan kajianteori yang digunakan sebagai dasar penyusunan, juga akan dibahas mengenaiperancangan sistem informasi. Sehingga dapat diharapkan dapat diimplementasikandalam sebuah produk yang akan memperbaiki segala kekurangan yang ada padasistem lama.

  17. Penelitian yang dilakukan oleh Lindawati (2014)[40]

  18. Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Sma Negeri 15 Tangerang Berbasis Web “ ini, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan(Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation),dan Pemeliharaan (Maintenance).

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Organisasi

Seiring dengan kemajuan teknologi, tidak dapat dipungkiri tuntutan akan kebutuhan pendidikan semakin meningkat. SMK Yuppentek 1 Tangerang sebagai sekolah yang terletak di Kota Tangerang yang memiliki fasilitas untuk memenuhi kebutuhan para siswa-siswi yang setiap tahun bertambah, di anataranya 30 ruang teori yang luas dan nyaman, 15 workshop (bengkel kerja) dengan peralatan lengkap, aula, 4 laboratorium komputer, laboratorium fisika dan kimia, mushola dengan kapasistas 250 orang, sarana olahraga, ruang OSIS, ruang guru, kantin, ruang BP/BK, perpustakaan, penunjang lain.

Sejarah Singkat Organisasi

Bermodalkan semangat untuk memajukan dunia pendidikan di Tangerang, khususnya pendidikan Sekolah Teknik Menengah (STM) pada 37 tahun lalu, lahirlah Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi (Yuppentek) memenuhi tugas mulia bagi kebutuhan pendidikan masyarakat Tangerang.

Secara garis besar bisa digambarkan bahwa pada tahun 1967 tuntutan sarana pendidikan lanjutan kejuruan (STM) di Tangerang, belum tersedia. Saat itu kota Tangerang secara administratif masih tergabung dalam Kabupaten Tangerang. Bila siswa yang ingin melanjutkan ke STM harus ke Jakarta.

Tentu saja, dengan bersekolah ke Jakarta yang jaraknya antara 30-50 Km dari rumah masing-masing anak didik sangat menyusahkan. Selain waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan ke sekolah jauh, berresiko selama perjalanan, juga membutuhkan biaya yang relatif besar.

Terkait itu, sejumlah orangtua murid dari sekolah Teknik Negeri (STN) IX Tangerang, yaitu sekolah teknik setingkat SLTP, mengajukan permohonan kepada Kepala STN IX yang saat itu dijabat D Sadjoeri agar diupayakan didirikan Sekolah Teknik Menengah (STM) di Tangerang.

Berbekal keinginan para orangtua murid itu, D Sadjoeri bersama beberapa guru STN IX meneruskan permintaan Daerah (Pemda) Kabupaten Tangerang melalui seorang Anggota Badan Permintaan Harian (BPH) yang waktu itu dijabat Mohammad Ali Thahiruddin.

Selanjutnya permintaan ini disampaikan ke Bupati Tangerang yang waktu itu dijabat HE Muchdi. Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya Bupati Tangerang tertanggal 16 Januari 1968 mengeluarkan SK Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Tangerang No.16/17/Kpts/1968 tentang Pembentukan Badan Pembina STM Tangerang, terdiri dari:

Ketua Umum Pembina:

E Muchdi (Bupati KDH Tangerang)

Ketua Harian Pembina:

MA Thahiruddin (Anggota BPH)

Sekretaris:

Soesarno KR (Guru STN IX)

Bendahara:

Ny. Hasanah (Guru STN IX)

Seksi Usaha:

Kho Kim Lie (Orangtua Murid)

Seksi Pendidikan/Perlengkapan:

D Sadjoeri (Kepala STN IX Jakarta di Tangerang)

Dalam perjalanannya, akhirnya tanggal dikeluarkannya SK Bupati Tangerang di atas dijadikan titik kelahiran STM Yuppentek Tangerang.

Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Tangerang No. 16/17/Kpts/1968 tentang Pembentukan Badan Pembina STM Tangerang, telah mengalami beberapa kali ganti nama/istilah. Perkembangan dunia pendidikan yang dikelola Yuppentek pun bergerak maju seiring perkembangan zaman, situasi dan kondisi.

Agar rintisan usaha dengan prinsip kerja keras untuk memajukan dunia pendidikan Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang bisa lebih terarah dan terrencana, Yuppentek pun memprogram pola pembangunan berjangka waktu 25 tahun. Kurun waktu pembangunan ini dibagi lagi menjadi 5 tahapan Pembangunan Jangka Panjang Tahap (PJPT), yang masing-masing tahapan pembangunannya selama 5 tahunn.

Di setiap akhir PJPT dilakukan evaluasinya untuk kesempurnaan pelaksanaan PJPT selanjutnya.

PJPT I (1968-1972)

Sesuai dengan SK Bupati KDH TK II Tangerang itu, kemudian digagas pendirian Sekolah Teknik Menengah (STM) Tangerang. Berdasar konsultasi dengan Kantor Inspektorat Provinsi Pendidikan dan Teknik (Inpro Dik Tek) DKI Jakarta diusulkan berdirinya STM yang pertama dibuka 2 jurusan, yaitu jurusan Listrik dan Bangunan Gedung.

Jumlah siswa pertama kali didirikannya STM ini tercatat hanya 65 orang yang didik oleh 17 guru. Pada masa ini pula ditunjuk Suharmo Bc.G,Kepala Meteorologi Tangerang, menjadi kepala sekolahnya. Sementara operasional pendidikan dan prakteknya memanfaatkan gedung dan fasilitas STN IX Tangerang.

Lazimnya pendirian sebuah usaha, maka pendirian sekolah ini pun pada awalnya selain membuahkan hal yang menggembirakan, juga kritikan. Namun semua suka duka itu bisa di atasi, bahkan menjadi paraa pendiri semakin solid dan kompak.

Sesuai laporan rutin yang disampaikan pihak sekolah kepada Kepala Inpro Dik Tek DKI Jakarta diputuskan STM yang didirikan dipersiapkan sebagai STM Persiapan Negeri.

Untuk studi kelayakannya, beberapa ahli dari UNESCO meninjau sekolah dan wilayah Kabupaten Tangerang yang waktu itu masih bersifat agraris, sebab itu diputuskan pembentukan STM persiapan negeri dari dua jurusan ditambah satu jurusan lagi yaitu Mekanisasi Pertanian. Hal ini diperkuat dengan terbitnya surat Kepala Inpro Dik Tek DKI Jakarta tertanggal 13 Januari 1969, dimana STM Persiapan Tangerang turut membidani berdirinya STM Negeri Pertanian dan STM Negeri 80.

Sejak itu, peminat anak didik untuk bersekolah di sini terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga mengharuskan pelaksana berupaya mencari tambahan kelas dengan meminjam gedung SMEA (eks Baperki), gedung Pemuda, gedung PGA, dan gedung SDN Sukasari/Kapling untuk ruaang belajar pelajar STM.

Bersama ini, berdatangan sejumlah tenaga pengajar untuk membantu. Mereka dari kalangan pimpinan dinas-instansi Pemda Kabupaten Tangerang, semisal Kantor Statistik, Kantor Dinas Perikanan, Kantor Telepon, Jawatan gedung-gedung negeri, Dinas Kesehatan, Kantor Meteorologi dan Geofisika Tangerang, sampai Pabrik Tekstil PT. Istem.

Akhir tahun 1972, atas restu Bupati Tangerang, STM mulai membangun ruang baru di atas tanah sekitar STN IX Tangerang, yaitu sebanyak 5 ruang. Pembangunannya dibiayai swadaya murni melalui kredit dari BRI Cabang Tangerang, sesuai Nota Dinas BPH/Kesra dan restu Bupati Tangerang tertanggal 22 oktober 1971.

Setelah ini, sekolah mengalami sejumlah perubahan nama. Semula diberi nama STM Persiapan Negeri, lalu menjadi STM Berbantuan Negeri, berubah lagi menjadi STM Pemda Tangerang, akhirnya berdasar Akta Notaris No.58 tertanggal 16 febuari 1979 dibuat Akte Notaris dengan nama Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi disingkat Yuppentek yang berkedudukan di Tangerang.

Susunan Badan Pengurus Yuppentek sesuai Akta Notaris R Santoso No, 58 itu, S.b.b:

Ketua:

DRS. H. Mohammad Ali Thahirudin

Wakil Ketua:

Suharmo

Sekretaris:

Soesarno Kiswoyo Rahardjo

Bendahara:

Wiryo Suhardjo

Seksi Pendidikan:

Muhammad Sahlan Sholeh

Anggota-anggota:

Djaenal Soedjoeri, Yayat Mohammad Kodhiat, B.Sc

Sesuai akta notaris ini, maka nama sekolah inipun berubah menjadi STM Yuppentek. Sesuai akta pendirian yayasan, Yuppentek didirikan dengan maksud dan tujuan dalam pengembangan bidang pendidikan, kesehatan dan sosial.

Untuk mencapai tujuan itu, telah digariskan induk program dari yayasan ini s.b.b:

  1. Mendirikan sekolah-sekolah dari tingkat rendah sampai tingkat keatas, termasuk perguruan tinggi, serta membuka kursus-kursus kejuruan dan lain sebagainya.

  2. Mendirikan poliklinik-poliklinik dan rumah sakit bersalin.

  3. Mengusahakan penerbitan buku-buku, majalah-majalah, brosur-brosur, dan sebagainya.

  4. Mengusahakan/mengikhtiarkan dana sosial dengan jalan apapun juga yang tidak melanggar undang-undang/peraturan-peraturan pemerintah untuk para korban bencana alam.

PJPT II (1973-1978)

Pada awal PJPT ini, keberadaan STM semakin diakui oleh masyarakat, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat yang ditandai dengan pengakuan mengenai status keberadaannya. Pada tanggal 7 maret 1973, Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tangerang dengan disaksikan oleh para pejabat dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta meresmikan penggunaan bangunan STM Tangerang, baik yang dibangun pada tahun PJPT I maupun yang baru dibangun pada awal PJPT ini.

Sebagai dorongan atas prestasi yang telah dilaksanakan oleh para pengurus, maka bupati memberikan bantuan sebuah ruang guru dan sejumlah uang untuk menambah alat-alat praktek bagi jurusan Bangunan Gedung, Listrik, Mesin Umum, dan Laboratorium Jurusan Mekanisasi Pertanian.

Pada tahun 1975, berdasarkan rekomendasi Kepala Kantor Pembinaan Pendidikan Teknologi DKI Jakarta, maka terjadi perubahan nama dari STM Persiapan Negeri menjadi “STM Pemda Tangerang”, yang tadinya diharapkan oleh pengurus STM Pemda Tangerang dapat langsung dikelola oleh Pemda Tangerang. Ternyata situasi dan kondisi Pemda saat itu belum memungkinkan mengelola sekolah serta STM yang ada.

PJPT III (1979-1983)

Pelaksanaan tahap ini ditandai dengan semakin menggeliatnya pengembangan usaha pendidikan di bawah yayasan ini, dengan adanya kebijaksanaan pemerintah pusat mengalihan tugas pembinaan bagi sekolah-sekolah lanjutan baik SLTP maupun SLTA di Kabupaten Tangerang pada tahun 1978-1979 dari binaan Kanwil Depdikbud DKI Jakarta kepada Kanwil Depdikbud Jawa Barat, dengan penataan kembali bahwa setiap sekolah swasta harus berinduk pada suatu badan hukum.

Peralihan itu akhirnya memungkinkan pada bulan januari 1978 dibuka STM berstatus kelas jauh karena menginduk kepada STM yang berada di Tangerang.

Kepala sekolah yang pertama adalah I Made Pasek, Pegawai pada LPPU/PLP Curug yang didukung oleh guru-guru dari Instruktur LPPU/PLP Curug. Jumlah siswa pertama sebanyak 98 orang terdiri dari jurusan Listrik dan Mesin, dengan tempat belajar sementara menumpang pada SD Negeri Serdang Wetan. Pada tahun 1983 diadakan mutasi Kepala Sekolah dari I Made Pasek kepada penggantinya M.Sahlan Sholeh (Almarhum).

Di wilayah Kecamatan Balaraja mulai dirintis pendirian STM kelas jauh Tangerang dengan Kepala Sekolah (almarhum) H. Abdul dengan tempat belajar sementara menumpang pada SD Negeri 1 Balaraja.

Melalui beberapa konsultasi Kepada Kantor Wilayah Departemen P dan K Provinsi Jawa Barat maupun kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang, maka pada tanggal 16 febuari 1979 melalui Akte Notaris R.Santoso nomor 58, diresmikan berdirinya Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi yang disingkat Yuppentek.

Yayasan ini sebagai badan hukum yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan STM Tangerang yang pada saat itu berstatus sebagai STM Swasta Tangerang. Meskipun nama badan hukum tersebut baru, tetapi yayasan ini telah dimulai sejak tanggal 16 januari 1968 dan didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya.

Kemudian, pada tahun 1982/1983 atas dasar permintaan dari masyarakat di sekitar Kecamatan Legok dan Curug. Dibuka pula SMP Yuppentek 1 yang berlokasi di desa Serdang Wetan Legok dengan Kepala Sekolah M Gupron BA. Jumlah siswa pertama sekolah ini sebanyak 56 orang siswa.

PJPT IV (1984-1988)

Pada awal tahun pendidikan 1983/1984, yayasan membuka sekolah baru yang berlokasi pada bangunan baru di Komplek Perkantoran Cikokol Tangerang, di lahan HGB atas HPL Pemda Tangerang yaitu SMA Yuppentek I Tangerang dengan Kepala Sekolah (almarhum) M Sahlan Sholeh. Sementara itu Kepala STM Yuppentek II Legok digantikan oleh (almarhum) Drs. A Manan Nurahmat.

Pada tahun 1984/1985 juga diadakan Konsolidasi Kepemimpinan STM Yuppentek I Tangerang dari H. Suharmo, Bc.G kepada Drs. Soesarno. Dan pada tahun 1985/1986 beberapa sekolah didirikan seperti SMP Yuppentek II Tangerang menempati gedung Jl.Perintis Kemerdekaan I No.1 Tangerang dengan Kepala Sekolah Sumini YA, BA. Demikian pula dibuka KPA/KPAA yang dipimpin Suparno B.Sc, dan Taman Kanak-kanak di Desa Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, dengan Kepala Sekolah Hj. Kamilah Suharmo.

Sehubungan dengan meninggalnya H. Abdul, maka Kepala STM Yuppentek III Balaraja digantikan oleh Drs. Nilam SH dan dengan meninggalnya Drs. A. Manan Nurahmat, Kepala STM Yuppentek II Legok digantikan oleh Drs. Soesarmo (PJS), yang selanjutnya dipimpin oleh Drs. YM Kodhiat.

Tahun 1998, untuk menampung siswa yang semakin bertambah, maka dimulai Pembangunan Gedung STM Yuppentek III Balaraja yang letaknya cukup strategis di tengah-tengah lokasi industri di Kecamatan Balaraja.

Sementara itu di wilayah Kabupaten Tangerang sebelah timur di Desa Pondok Betung didirikan SMA Yuppentek II Pondok Aren dengan Kepala Sekolah Sukarna M.Sc.

  1. VISI

  2. Menjadi sekolah pilihan utama masyarakat dan menghasilkan lulusan yang dapat beradaptasi serta eksis di lingkungannya dan masyarakat global.

  3. MISI

  4. Membekali peserta didik sehingga memiliki kompetensi yang meliputi :

    1. Mengelola kemampuan diri dan orang lain.

    2. Keterampilan menyelesaikan pekerjaan dan tugas.

    3. Cakap berkomunikasi dan beradaptasi.

    4. Kemampuan memobilisasi inovasi dan perubahan.

    5. Tanggap terhadap IPTEK dan lingkungan.

    6. Memiliki moral dan budi pekerti luhur berdasarkan agama.

Struktur Organisasi

Berikut adalah struktur organisasi dari SMK Yuppentek 1 Tangerang

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi

Tugas Dan Tanggung Jawab

Adapun tugas dan tanggung jawab dari para pengurus adalah :

  1. Kepala Sekolah

    1. Dalam melaksanakan tugas menunjuk beberapa guru untuk melaksanakan seseuatu beberapa kegiatan tertentu.

    2. Mengatur, melaksanakan, membimbing, dan mengawasi semua kegiatan.

    3. Mengadakan rapat rutin awal bulan atau menentukan keputusan melalui musyawarah baik dalam rapat dinas, staf, maupun dalam rapat pembantu urusan ( Staf TU ).

    4. Menentukan kebijakasanaan.

    5. Mengatur proses belajar mengajar.

    6. Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

  2. Wakil kepala sekolah

    1. Menyusun perencanaan dan membuat program kegiatan serta pelaksanaannya.

    2. Pelaksanaan.

    3. Identifikasi dan pengumpulan data.

    4. Penyusunan laporan-laporan.

    5. Menetapkan kriteria persyaratan naik kelas / tidak naik kelas.

    6. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegikatan di luar sekolah.

    7. Mengatur / mengurus mutasi siswa.

    8. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan baik antara sekolah dengan Komite Sekolah, menampung saran-saran dan pendapat masyarakat demi kemajuan sekolah.

    9. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah,mengatur pengadaan denah sekolah, organisasi, papan data, atribut, label yang berhubungan.

    10. dengan keperluan sekolah.

  3. Guru

    1. Membuat program pengajaran atau rencana kegiatan belajar mengajar.

    2. Melaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas.

    3. Menyusun alat penilaian dan melaksanaan penilaian hasil belajar.

    4. Membuat dan mengisi daftar nilai siswa.

    5. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.

    6. Mengikuti kegiatan pengembangan Kurikulum.

  4. Tata Usaha

    1. Melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah.

    2. Menyusun Program tata usaha.

    3. Mengurus dokumen-dokumen sekolah.

    4. Menyusun laporan-laporan ketatausahaan sekolah.

    5. Membuat catatan-catatan tentang kemajuan belajar siswa yang dibina.

    6. Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini penulis menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan prosedur dan rancangan prosedur sistem yang berjalan.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Urutan prosedur ini berisikan urutan proses absen datang, absen pulang, izin, cuti, dan pembuatan laporan absensi.

  1. Prosedur Kehadiran

  2. Proses absensi dilakukan oleh guru yang bersangkutan dengan cara datang ke sekolah, lalu mengisi dan menandatangani absensi kehadiran yang telah disediakan oleh bagian piket.

  3. Prosedur Cuti Izin

  4. Apabila pegawai cuti izin atau ada halangan, pegawai dapat mengajukan izin dengan memberikan informasi melalui Via Telp, SMS. ke petugas piket, kemudian petugas piket akan mencatat data izin dan memberikannya ke staff TU.

  5. Prosedur Laporan

  6. Setelah lembaran absensi harian terisi, kemudian staf tata usaha membuat laporan kehadiran guru secara manual untuk selanjutnya diserahkan kepada kepala sekolah.

Setelah skenario mengenai sistem absensi guru yang berjalan saat ini selesai didefinisikan, maka skenario tersebut akan digambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram Absensi Guru SMK Yuppentek 1 Tangerang

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penulis menggunakan Use case diagram untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

Gambar 3. 2 Use Case Diagram Absensi Guru Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case diagram absensi yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 (satu) sistem use case yang berjalan.

  2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Guru, Petugas Piket, Tata Usaha dan Kepala Sekolah.

  3. 8 (delapan) use case yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut diantaranya : Kehadiran, From Kehadiran, Cuti Izin, Laporan Absensi, Rekap Absen, Validasi Cuti, Acc Cuti, dan Menyerahkan Hak Cuti.

Activity Diagram Absensi Guru SMK Yuppentek 1 Tangerang

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarakan proses parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi sebagai berikut :

Gambar 3.3 Activity Diagram Absensi Guru Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity diagram absensi yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

  2. 4 (empat) Vertical Swimlane

  3. 15 (lima belas) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : Melakukan Kehadiran, Mengisi Form Kehadiran, Melakukan Cuti Izin, Mendapat Hak Cuti, Membuat Laporan Absensi Harian, Menyerahkan Form Kehadiran, Menyerahkan Laporan Cuti, Mendapatkan Laporan Kehadiran, Membuat Rekap Absen Bulanan, Mendapatkan Laporan Cuti, Melakukan Validasi Cuti, Melakukan Pengarsipan Cuti, Mendapatkan Laporan Absensi Bulanan, Acc Permohonan Cuti dan Selesai di Acc.

  4. 1 (satu) Final State, Objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Absensi Guru SMK Yuppentek 1 Tangerang
Gambar 3.4 Sequence Diagram Absensi Guru Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence diagram absensi yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 4 (empat) actor yang terlibat, yaitu: Guru, Petugas Piket, Tata Usaha, dan Kepala Sekolah.

  2. 7 (tujuh) lifeline, yaitu: Kehadiran, Form Kehadiran, Cuti Izin, Laporan Absensi, Laporan Cuti, Validasi Cuti dan Rekap Absen.

  3. 16 (enam belas) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, yaitu : Melakukan Kehadiran, Mengisi Form Kehadiran, Membuat Laporan Absensi Harian, Menyerahkan Form Kehadiran, Mendapatkan Laporan Kehadiran, Melakukan Cuti Izin, Membuat Laporan Cuti Izin, Menyerahkan Laporan Cuti, Mendapatkan Laporan Cuti, Melakukan Validasi Cuti, Acc Permohonan Cuti, Selesai di Acc, Melakukan Pengarsipan Cuti, Mendapatkan Hak Cuti, Membuat Rekap Absensi Bulanan, Mendapatkan Laporan Absensi Bulanan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang di gunakan adalah metode analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yaitu dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

  1. Matrik SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats)

Tabel 3. 1 Matrik SWOT

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

  2. Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi. Analisa Masukan berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

    Nama Masukan  : Absensi Harian Guru

    Fungsi  : Absensi Guru Harian

    Sumber  : Guru Piket

    Media  : Kertas

    Frekuensi  : Setiap Guru Melakukan Absensi

    Keterangan  : Berisi Tanggal Absensi Guru

  3. Analisa Proses

  4. Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respek balik karena adanya data input. Didalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    Nama Modul  : Absensi Bulanan

    Masukan  : Absensi Guru Harian

    Keluaran  : Laporan Absensi Bulanan

    Ringkasan Proses  : Proses ini akan menghasilkan catatan Semikomputerisasi

  5. Analisa Keluaran

  6. Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap.

    Nama Keluaran  : Laporan Absensi Bulanan

    Fungsi  : Sebagai bahan Laporan Absensi Guru

    Media  : Kertas

    Distribusi  : Tata Usaha ke Kepala Sekolah

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Perangkat Keras (Hardware)

    1. Processor  : Intel Pentium 4

    2. Monitor  : 14 inci

    3. Mouse  : Standard (Mouse optikal)

    4. Harddisk  : 40 GB

    5. Memori  : 256 MB

  2. Perangkat Lunak (Software)

    1. Windows XP Professional

    2. Microsoft Office 2007

  3. Hak Akses (Brainware)

    1. Guru

    2. Petugas Piket

    3. Tata Usaha

    4. Kepala Sekolah

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, sistem absensi yang berjalan pada SMK Yuppentek 1 Tangerang masih menggunakan sistem absensi secara manual, yaitu menggunakan tanda tangan sehingga terjadi beberapa permasalahan diantaranya :

  1. Data absensi dapat dimanipulasi, sehingga catatan kedisiplinan guru tidak sepenuhnya akurat.

  2. Penggunaan kertas menyebabkan keterbatasan penyimpanan data, sehingga tidak sedikit data yang berupa lembaran kertas tersebut dibuang.

  3. Pencarian data membutuhkan waktu yang lama.

  4. Sering terjadi kehilangan data karena data hanya berupa lembaran-lembaran kertas.

Setelah melaksanakan penelitian, penulis mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah kepada SMK Yuppentek 1 Tangerang terhadap permasalahan yang dihadapi.

Alternatif tersebut ialah penulis menyarankan untuk lebih mengefisienkan pemakaian kertas dengan cara membuat sistem absensi guru menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan program pengolahan data (phpMyAdmin) agar data dapat terakomodir dengan baik,serta menyediakan dan membuat print out hasil laporan absensi guru untuk selanjutnya diserahkan kepada kepala sekolah.

User Requirement

Berdasarkan hasil dari wawancara dengan stakeholder mengenai kebutuhan sistem baru yang ingin dibuat dan telah disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi seperti yang tergambar pada tahapan elisitasi berikut :

Elisitasi Tahap I

Tabel 3. 2 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.2. diatas merupakan gambaran dari Elisitasi Tahap I, yang disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem Absensi guru pada SMK Yuppentek 1 Tangerang yang diusulkan.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk bedasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai.

Metode MDI :

  1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3. 3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) = Penting

D (Desirable) = Tidak terlalu penting

I (Inessential) = Tidak penting

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

  1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara/ tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut haris dieliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3. 4 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan :

Tabel 3. 5 Final Draft Elisitasi

BAB IV

PENUTUP


Usulan Prosedur Sistem Yang Baru

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa ulasan prosedur baru, yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang di usulkan yaitu merubah proses absensi menggunakan form kertas menjadi absensi berbasis web. Perbedaan yang terjadi pada sistem berjalan selanjutnya adalah proses rekap untuk menghasilkan sebuah form tatap muka tidak perlu melalui beberapa pihak lagi karena admin sudah bisa mengerjakan semuanya. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi, maka setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru di tentukan langkah-langkah berikutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk perbaikan atau penggantian sistem lama serta memberikan gambaran yang jelas tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian sistem usulan ini menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Adapun diagram-diagram usulan yang saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML 6.4 adalah sebagai berikut.


Rancangan Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin
Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Admin

  2. 5 Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu Login, Home, Biodata, Laporan, dan Logout.

  3. 4 include yaitu : Verifikasi Login, Input Absen, Laporan Absensi dan Laporan Pegawai.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. Admin melakukan login dengan memasukan username dan password.

  2. Jika Login benar lalu masuk ke menu home, jika login salah kembali ke halaman login.

  3. Setelah masuk ke halaman home ditampilkan Menu Biodata, Menu Laporan dan Logout.

  4. Admin dapat mengakses tambah Menu Input Absen, Menu Laporan Absensi, Laporan Pegawai dan Logout.


Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Staff/Guru
Gambar 4.2 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Staff/Guru

Berdasarkan gambar 4.2 Use case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Staff/Guru

  2. 4 Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu Login, Home, Biodata dan Logout.

  3. 2 include yaitu : Verifikasi Login, dan Input Absen

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. Staff/Guru melakukan login dengan memasukan username dan password.

  2. Jika Login benar lalu masuk ke menu home, jika Login salah kembali ke halaman Login.

  3. Setelah masuk ke halaman home ditampilkan Menu Biodata, dan Logout.

  4. Staff/Guru dapat mengakses tambah Menu Biodata, dan Logout.


Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah
Gambar 4.3 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah


Berdasarkan gambar 4.3 Use case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah

  2. 5 Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu Login, Home, Biodata, Laporan dan Logout.

  3. 4 include yaitu : Verifikasi Login, Input Absen, Input Cuti, Laporan Absensi, dan Laporan Pegawai.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah melakukan login dengan memasukan username dan password.

  2. Jika Login benar lalu masuk ke menu home, jika Login salah kembali ke halaman Login.

  3. Setelah masuk ke halaman home ditampilkan Menu Biodata, Menu Laporan dan Logout.

  4. Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah dapat mengakses tambah Menu Biodata, dan Menu Laporan.


Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin
Gambar 4.4 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 1 Intial Node, objek yang di awali

  2. 10 Action State yaitu: Login, Gagal, Sukses, Home, Input Absen, Biodata, Laporan(Laporan Absensi), Laporan(Laporan Pegawai) dan Logout.

  3. 1 Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  4. 3 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.

  5. 1 Final Node, objek yang diakhiri.


Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Staff/Guru
Gambar 4.5 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Staff/Guru


Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 1 Intial Node, objek yang di awali.

  2. 7 Action State yaitu: Login, Gagal, Sukses, Home, Input Absen, Biodata dan Logout.

  3. 1 Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  4. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.

  5. 1 Final Node, objek yang diakhiri.

Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah
Gambar 4.6 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah

Berdasarkan gambar 4.6 Activity Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 1 Intial Node, objek yang di awali.

  2. 10 Action State yaitu: Login, Gagal, Sukses, Home, Input Absen, Biodata, Laporan(Laporan Absensi), Laporan(Laporan Pegawai) dan Logout.

  3. 1 Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  4. 3 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.

  5. 1 Final Node, objek yang diakhiri.


Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin
Gambar 4.7 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Dari gambar 4.7 Sequence Diagram penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan sebagai admin.

  2. 7 control lifeline yang digunakan, yaitu Login, Home, Biodata, Laporan, Laporan Absensi, Laporan Pegawai dan Logout.

  3. 9 Massage yang merupakan urutan kegiatan proses absensi yaitu pilih Login, masuk ke home, Pilih menu input absen, Pilih menu biodata, Pilih menu laporan, Pilih menu Laporan absensi, Pilih menu pegawai, pilih dan Logout.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. Admin melakukan Login.

  2. Verifikasi login, jika Login benar masuk ke menu utama admin, jika Login salah kembali ke menu Login.

  3. Masuk ke halaman home.

  4. Admin memilih menu guru untuk menambah, edit dan hapus daftar biodata.

  5. Admin memilih menu absen untuk menambah, edit dan hapus daftar laporan.

  6. Admin memilih menu cuti untuk menambah, edit dan hapus daftar laporan absensi.

  7. Admin memilih menu laporan bulanan untuk menambah, edit dan hapus laporan pegawai.

  8. Admin memilih Logout untuk keluar dari sistem.

Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Staff/Guru
Gambar 4.8 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Staff/Guru

Dari gambar 4.8 Sequence Diagram penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan sebagai staff/guru.

  2. 4 control lifeline yang digunakan, yaitu Login, Home, Biodata dan Logout.

  3. 6 Massage yang merupakan urutan kegiatan proses absensi ada didalam yaitu Login, masuk ke home, pilih menu input absen, pilih menu biodata, dan pilih logout.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. Staff/Guru melakukan Login.

  2. Verifikasi Log In, jika Login salah maka kembali lagi ke menu Login.

  3. Masuk ke halaman home.

  4. Staff/Guru memilih menu biodata untuk melihat nama-nama pegawai.

  5. Staff/Guru memilih Logout untuk keluar dari sistem.

Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah
Gambar 4.9 Sequence Diagram Yang Diusulkan Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah

Dari gambar 4.9 Sequence Diagram penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan sebagai Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah.

  2. 7 control lifeline yang digunakan, yaitu Login, home, Input Absen, Pilih Menu Biodata, Pilih Menu Laporan, Pilih Menu Laporan Absensi, Pilih Menu Laporan Pegawai dan Logout.

  3. 9 Massage yang merupakan urutan kegiatan proses absensi yaitu Login, masuk ke home, pilih menu input absen, pilih menu biodata, pilih menu laporan, pilih menu laporan absensi, pilih menu laporan pegawai dan pilih logout.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah melakukan Login.

  2. Verifikasi Login, jika Login salah maka kembali lagi ke menu Login.

  3. Masuk ke halaman home.

  4. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah memilih menu input absen melakukan kehadiran absen.

  5. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah memilih menu biodata untuk melihat nama-nama pegawai.

  6. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah memilih menu laporan untuk melihat hasil laporan absensi dan laporan pegawai.

  7. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah memilih Logout untuk keluar dari sistem.

Class Diagram Yang Diusulkan
Gambar 4.10 Class diagram Yang Diusulkan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Perancangan Database atau Basis data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya.

Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form(1NF), Second Normal Form(2NF) dan Third Normal From(3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

Unnormalized
Tabel 4.2 Unnormalized

Dapat dijelaskan tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.


First Normal Form(1NF)
Tabel 4.3 First Normal Form (1NF)

Dapat dijelaskan table First Normal Form(1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Aplikasi Sistem Informasi Pengolahan Data Absensi Guru.


Second Normal Form(2NF)
Gambar 4.11 Second Normal Form(2NF)
Third Normal Form(3NF)
Gambar 4.12 Third Normal Form(3NF)

Spesifikasi Basis Data

Tabel Absensi

Nama table: Absensi

Primary key : id_absensi

Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data absensi

Tabel 4.4 Tabel Absensi


Tabel jabatan

Nama table: jabatan

Primary key : id_jab

Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data jabatan.

Tabel 4.5 Tabel Jabatan
Tabel pegawai

Nama table: pegawai

Primary key : nip

Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data pegawai.

Tabel 4.6 Tabel Pegawai


Tabel user

Nama table:user

Primary key : userid

Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data user.

Tabel 4.7 Tabel User

Flowchart Yang Diusulkan

Flowchart yang di usulkan ada 3 yaitu sebagai berikut:

Flowchart Untuk Admin

Gambar 4.13 Flowchart Yang Diusulkan Untuk Admin

Flowchart Untuk Staff/Guru

Gambar 4.14 Flowchart Yang Diusulkan Untuk Staff/Guru

Flowchart Untuk Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah

Gambar 4.15 Flowchart Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah

Rancangan Program

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output sebagai berikut:

  1. Visual Table oOf Conten (VTO)

  2. Visual Table Of Conten adalah menggambarkan hubungan dari model-model suatu sistem secara bertahap terbagi menjadi 3 : Input, Proses dan Output.

    Gambar 4.16 Visual Table Of Conten (VTO)
  3. Detail Diagram

  4. Detail Diagram adalah Suatu Elemen yang menggambarkan tiap-tiap elemen secara terperinci.

Tabel 4.8 Detail Diagram

Rancangan Prototype

Rancangan Prototype Login

Gambar 4.17 Rancangan Prototype Login


Tabel 4.9 Rancangan Prototype Login


Rancangan Prototype Home

  1. Home untuk Login Admin

  2. Gambar 4.18 Home untuk Login Admin


    Tabel 4.10 Home Login Admin
  3. Home untuk Login Pimpinan

  4. Gambar 4.19 Home untuk Login Pimpinan


    Tabel 4.11 Home Login Pimpinan
  5. Home untuk Login Staff


Gambar 4.20 Home Login Staff
Tabel 4.12 Home untuk Login Staff

Rancangan Prototype Data Pegawai

Gambar 4.21 Rancangan Prototype Pegawai

Rancangan Prototype Laporan

Gambar 4.22 Rancangan Prototype Laporan

Rancangan Prototype Laporan Data Absensi

Gambar 4.23 Rancangan Prototype Laporan Data Absensi

Rancangan Prototype Laporan Data Pegawai

Gambar 4.24 Rancangan Prototype Laporan Data Pegawai

Rancangan Prototype Registrasi Pegawai

Gambar 4.25 Rancangan Prototype Registrasi Pegawai

Konfigurasi Sistem Usulan

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:


Spesifikasi Hardware

  1. Processor: Intel(R) Core(TM) i3-2310M

  2. Monitor: SVGA 15”

  3. Mouse: Optical

  4. Keyboard: PS/2

  5. RAM: 2 GB

  6. Harddisk: 500 GB”

  7. Printer: Canon


Aplikasi Yang Digunakan

  1. Sistem Operasi “Windows 7”

  2. Microsoft Office 2010

  3. Adobe Dreamweaver CS5

  4. Xampp

  5. Google Chrome

  6. Adobe Photoshop

  7. Visual Paradigm for UML


Hak Akses

  1. Admin

  2. Staff/Guru

  3. Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekoalah

Testing Atau Pengujian

Setelah melakukan perancangan, langkah selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing sistem yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun pembahasan hasil yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.13 Blackbox Testing

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program masih terdapat beberapa kekurangan seperti belum adanya laporan pengolahan data absensi guru yang harus di upload oleh tata usaha yang telah melaksakan laporan absensi.

Schedule Implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.14 Jadwal Pengolahan

Estimasi Biaya

Estimasi Biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian.

Tabel 4.15 Etimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Setelah penulis melakukan observasi dan wawancara pada SMK Yuppentek 1 Tangerang, maka penulis membuat kesimpulan berdasarkan rumusan masalah, yaitu:

  1. Sistem informasi absensi guru yang berjalan pada SMK Yuppentek 1 Tangerang masih bersifat manual dengan catatan dalam buku dokumentasi, mulai dari proses absen datang, absen pulang, cuti izin.

  2. Dengan ada nya sistem informasi absensi yang baru ini di harapkan dapat membantu proses rekapitulasi pada data absensi tiap priode nya.

  3. Dengan dibangun nya sistem informasi absensi guru, proses absensi dan pengolahan kinerja guru dapat dilakukan dengan lebih mudah, bukan lagi bergantung pada rekap absensi yang berupa lembaran kertas.

Saran

Dalam kesempatan ini penulis mencoba memberikan masukan yang mungkin dapat bermanfaat bagi perkembangan SMK Yuppentek 1 Tangerang. Adapun saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

  1. Diperlukan adanya sosialisasi terhadap sistem yang baru ini sebagai pengenalan bagaimana sistem yang berjalan memang membantu kinerja para Staff dan Tata Usaha dalam menyelesaikan pekerjaannya.

  2. Partisipasi dari para guru agar datang tepat waktu, dan menghindari kemungkinan adanya manipulasi data dengan cara apapun.

  3. Sistem yang dibuat oleh penulis masih belum sempurna. Oleh karena itu diperlukan pengembangan untuk memaksimalkan sistem di masa akan mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Sugiarti, Yuni. 2011. Metode Penelitian Dibidang Komputer & Teknologi Informasi. Serang: Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
  2. Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.
  3. Jogiyanto. 2010. "Sistem Teknologi Informasi". Yogyakarta: Andi.
  4. Yakub. 2012. "Pengantar Sistem Informasi". Yogyakarta: Graha Ilmu.
  5. Darmawan, Deni. 2012. "Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi". Bandung: Rosda.
  6. Sistem Informasi dan Implementasinya". Bandung: Informatika.
  7. Maimunah, Sunarya. Lusyani, Larasati. Nina. 2012. "Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi.". Jurnal CCIT. Tangerang: STMIK Raharja. Vol. 5 No. 3, Mei 2012.
  8. 8,0 8,1 8,2 Sutarman. 2012. BukuPengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  9. 9,0 9,1 sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
  10. 10,0 10,1 Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011.
  11. Aisyah, Siti dan Nawang Kalbuana. 2011.”Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Jurnal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2011.
  12. Lili Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208), Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.3 No.2.
  13. 13,0 13,1 13,2 13,3 13,4 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Media Kita : Jakarta Selatan.
  14. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung : Informatika.
  15. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta : Graha Ilmu.
  16. Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011.“Menggunakan UML”. Bandung: Informatika.
  17. Ginting,Elizaandayni. 2013. Aplikasi PenjualanBerbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion.Bandung: Universitas Widyatama.
  18. Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT.
  19. 19,0 19,1 19,2 Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  20. Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  21. Setyaji Jarot. 2010. Buku Pintar Menguasai Komputer Dan Laptop. Jakarta : Mediakita.
  22. Ainiyah, Siti. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah Pada Koperasi SMAN 6 Tangerang”. Tangerang: STMIK Raharja.
  23. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Pemograman Web dengan PHP+ Oracle. Bandung: Informatika Bandung.
  24. C. Sigit, “Pengantar Manajemen Proyek Berbasis Internet”, PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.2010.
  25. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita.
  26. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta.
  27. Saputra, Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  28. 28,0 28,1 28,2 Hendro, M.M. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Surabaya: Erlangga.
  29. 29,0 29,1 29,2 Fahmi, dkk. 2013. Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia.
  30. Rangkuti, Freddy. 2011. "SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko" .Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  31. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”.Jakarta: Prestasi Pustaka.
  32. Nurlette, Nurhidayati. 2011. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN STAFF TATA LAKSANA PADA UPTD SMA NEGERI 11 TANGERANG.
  33. Zahedi And Janitra, Eka (2011) Perancangan Program Aplikasi Deteksi Iris Mata Untuk Absensi Karyawan Menggunakan MetodeGabor Wavelet. Jurnal Comtech, 02 (01). Issn 2087-1244.
  34. Dewi, Asti Rosmala. 2012. PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT. MENARA BERLIAN.
  35. Sri Ayu Widia Ningsih. 2012.Perancangan Sistem Informasi Absensi PegawaiPada Sma Negeri 3 Kabupaten Tangerang Berbasis Web.
  36. Kurniawan Dwi Puguh. 2013. PERANCANGAN SISTEMINFORMASI ABSENSI KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT.MURNI KAREDINDO LESTARI.
  37. Widodo, Ganang Yoga. 2013. PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KARYAWAN PADA MINI MARKET ALFAMART SALEMBARAN RAYA.
  38. MulyandiRachman, Cynthia Ayu Wulan Dini. 2013. Aplikasi Absensi Pegawai KecamatanBatuceper Tangerang Dalam Meningkatkan Akurasi Informasi. STMIK Raharja.
  39. Catur Fifti Anas Sari, Lies Yulianto. (2013).Perancangan Sistem Informasi Absensi Menggunakan Finger Print Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Penanaman Modal Kabupaten Pacitan. Issn : 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM) Diterbitkan Oleh Fakultas Teknologi Informatika Universitas Surakarta.
  40. Lindawati. 2014. “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI PADA SMA NEGERI 15 TANGERANG BERBASIS WEB.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1. Surat Pengantar Skripsi

A.2. Surat Penugasan Kerja

A.3. Form Penggantian Judul (Jika ada)

A.4. Kartu Bimbingan

A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.6. Form Validasi Skripsi

A.7. Kwitansi Pembayaran Skripsi

A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.9. Daftar Nilai

A.10. Formulir Seminar Proposal

A.11. Formulir Pertemuan Stakeholder

A.12. Sertifikat TOEFL

A.13. Sertifikat Prospek

A.14. Sertifikat IT Internasional

A.15. Sertifikat IT Nasional

A.16. Curriculum Vitae (CV)

A.17. Katalog Produk

A.18. Formulir Final Presentasi

A.19. Slide Presentasi



LAMPIRAN B

B.1. Daftar Wawancara


LAMPIRAN C

C.1. Surat Keterangan Penelitian/Riset

C.2. Surat Keterangan Persetujuan Penelitian/Riset

C.3. Surat Keterangan Implementasi Program

C.4. Surat Keterangan Dana Hibah



LAMPIRAN D

D.1. Printscreen Halaman Login

D.2. Printscren Halaman Absen Admin

D.3. Printscren Halaman Absen Kepsek

D.4. Printscren Halaman Absen Staff

D.5. Printscren Halaman Data Pegawai

D.6. Printscren Halaman Edit Biodata

D.7. Printscren Halaman Laporan Data Pegawai

D.8. Printscren Halaman Hasil Laporan Data Pegawai

D.9. Printscren Halaman Hasil Laporan Data Absensi

D.10. Printscren Halaman Cetak Laporan

D.11. Printscren Halaman Registrasi Pegawai

Contributors

Ihsanmubarak