SI1222474034
PERANCANGAN SISTEM APLIKASI
REQUEST MAINTENANCE TEKNIK
UNTUK STAFF DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1222474034
|
NAMA |
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2015/2016
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM APLIKASI
REQUEST MAINTENANCE TEKNIK
UNTUK STAFF DIPERGURUAN TINGGI RAHARJA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1222474034
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, 15 September 2016
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Teknik Informatika
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Junaidi, M.Kom)
| ||||
NIP : 000594 |
NIP : 001405
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERANCANGAN SISTEM APLIKASI
REQUEST MAINTENANCE TEKNIK
UNTUK STAFF DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1222474044
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Disetujui Oleh :
Tangerang, 25 Januari 2016
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
( Sandro, M. Kom) |
(Al Husain, M.Kom)
| ||
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
Perancangan Sistem Aplikasi
REQUEST MAINTENANCE TEKNIK
UNTUK STAFF DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1222474034
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2015/2016
Disetujui Penguji :
Tangerang, 15 September 2016
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
( Muhamad Yusup, M.Kom ) |
( Hani Dewi Ariessanti, M.Kom ) |
( Endang Suryana, S.Sos,.MM )
| ||
NID : 07132 |
NID : 12003 |
NID : 07142
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM APLIKASI
REQUEST MAINTENANCE TEKNIK
UNTUK STAFF DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1222474034
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Infromatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 25 Januari 2016
NIM : 1222474034
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat, membuat sistem berubah dan berkembang sampai kebutuhan akan informasi yang diinginkan dapat diakses dengan mudah dan akurat. Begitu juga dengan operasional Perguruan Tinggi Raharja yang menginginkan kehandalan sebuah sistem. Dalam hal tersebut operasional pengadaan barang kebutuhan dan perbaikan pada Perguruan Tinggi Raharja sampai saat ini dilakukan oleh staff teknik dengan langsung mengerjakan permintaan melalui telvon atau berbicara secara langsung, sehingga kurang memadai sebagai pengingat task request perbaikan dan pengadaan laporan aktifitas Staff. Hal tersebut menciptakan pemberlakuan sistem pengadaan laporan aktifitas maintenance teknik yang direalisasikan dengan penggunaan media kertas sebagai media pengajuan staff. Namun gagasan metode sistem tersebut memiliki kelemahan yang memperlambat kinerja dalam pembuatan laporan. Dari hal tersebut dilakukannya penelitian yang bermetodekan pengumpulan data sistem berjalan, observasi, wawancara dan analisa sistem usulan CSF, metode prototipe dan testing sebagai pembentukan sistem usulan yang memadai sebagai alternative solusi terbaik dari permasalahan yang ada.
Kata Kunci: Solusi Sistem Terkomputerisasi, Laporan Aktifitas Teknik, IT Maintenance Request System, Alternatif Operasional, Reminder Task Request. .
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikannya laporan Skripsi ini dengan baik dengan judul penyusunan Skripsi ini adalah "PERANCANGAN SISTEM APLIKASI REQUEST MAINTENANCE TEKNIK UNTUK STAFF DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA".
Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan dengan mudah. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Kuliah Kerja Praktek, antara lain :
Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.
Bapak Sandro Alfeno, M. Kom selaku Dosen Pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk mengarahkan penelitian skripsi kearah yang seharusnya.
Bapak Al Husain, M. Kom selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu dan pikiran dalam mengarahkan penulisan dan penelitian laporan kearah seharusnya. .
Bapak Aris S. Kom yang telah memberikan banyak kontribusi dalam penyelesaian Skripsi penulis serta memberikan masukan terhadap sistem yang dibuat.
Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
Kepada Kedua Orang Tua, Adik, yang tiada henti memberikan doa serta dukungannya.
Kepada seluruh Pegawai Teknik Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu memberikan pengarahan informasi terhadap sistem berjalan terhadap penulis untuk menyelesaikan pembuatan laporan Skripsi ini. .
Kepada Grup Upin Ipin yang banyak membantu mendapatkan informasi persyaratan dan kebutuhan hal Skripsi ini sehingga banyak membantu penulis.
Kepada Meiriana Yosadi yang memberi motivasi dan semangat dalam menyelesaikan syarat-syarat perkuliahan penulis.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu, sehingga penulisan laporan ini dapat terwujud.
Akhir kata penulis ucapkan banyak Terima Kasih, Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca.
Tangerang, 23 Juni 2016 | |
JAKA PRIMA MAULANA | |
NIM. 1222474034 |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.1.1 Konsep Dasar Sistem
- 2.1.2 Konsep Dasar Teknologi Informasi
- 2.1.3 Konsep Dasar Data
- 2.1.4 Konsep Dasar Informasi
- 2.1.5 Fungsi Informasi
- 2.1.6 Nilai Informasi
- 2.1.7 Kualitas Informasi
- 2.1.8 Konsep Dasar Sistem Informasi
- 2.1.9 Komponen Sistem Informasi
- 2.1.10 Tujuan Sistem Informasi
- 2.1.11 Konsep Dasar Analisa Sistem
- 2.1.12 Konsep Dasar Perancangan Sistem
- 2.2 Teori Khusus
- 2.2.1 Konsep Dasar Maintenance
- 2.2.2 Konsep Dasar Manajemen Dalam Sistem Informasi Manajemen
- 2.2.3 Tujuan Manajemen
- 2.2.4 Peran Manajemen
- 2.2.5 Konsep Dasar Pengawasan
- 2.2.6 Konsep Dasar Database
- 2.2.7 Konsep Dasar Sistem Manajemen Basis Data
- 2.2.8 Konsep Dasar MYSQL
- 2.2.9 Konsep Dasar Internet
- 2.2.10 Konsep Dasar Website
- 2.2.11 Konsep Dasar Xampp
- 2.2.12 Konsep Dasar PHP
- 2.2.13 Konsep Javascript
- 2.2.14 Konsep Dasar Testing
- 2.2.15 Konsep Dasar Requirement Elicitation
- 2.2.16 Konsep Dasar Prototipe
- 2.2.17 Konsep Dasar Analisa CSF
- 2.2.18 Konsep Dasar Daur Hidup Pengembangan Sistem
- 2.2.19 Konsep Dasar Daur UML
- 2.3 Literature Review
- 2.1 Teori Umum
- 3 BAB III
- 3.1 Gambaran Perusahaan
- 3.1.1 Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja
- 3.1.2 Jurusan/Program Studi Peguruan Tinggi Raharja
- 3.1.3 Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja
- 3.1.4 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja
- 3.1.5 Arti Nama Raharja
- 3.1.6 Arti Green Campus
- 3.1.7 Arti Pribadi Raharja
- 3.1.8 Struktur Organisasi
- 3.1.9 Tugas dan Tanggung Jawab
- 3.2 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
- 3.3 Permasalahan Yang Dihadapi
- 3.4 Alternatif Pemecahan Masalah
- 3.1 Gambaran Perusahaan
- 4 BAB IV
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
- 7 DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Alur Pembelajaran Lama
Gambar 1.2 Alur Pembelajaran Baru
Gambar 2.2 Logo Wordpress Plugin
Gambar 2.5 Logo Armo (AirzonE-Mall Money)
Gambar 3.3 Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja
Gambar 4.1 Mind Mapping Project Komunitas ZPreneur
Gambar 4.2 Author & Post Statistic dan Active User Viewboard
Gambar 4.3 Popular Author List, Popular Post List, dan Popular Post Viewboard
Gambar 4.4 SSO Login untuk Rinfo, Gmail, dan iCo
Gambar 4.6 Traffic Log ZPreneur
Gambar 4.7 Traffic Alexa Rank Per Tanggal 20 Oktober 2015
Gambar 4.8 Traffic Alexa Rank Per Tanggal 18 Januari 2016
Gambar 4.9 Armo untuk sending gifts
Gambar 4.10 Log Rating Artikel
Gambar 4.11 Sending Newsletter Report
Gambar 4.12 iDuHelp! Live Chat Pada ZPreneur
Gambar 4.13 Tanggapan Kedua Pembimbing
Gambar 4.15 Tampilan User Friendly ZPreneur
Gambar 4.16 User Pribadi Raharja
Gambar 4.17 User Non Pribadi Raharja
Gambar 4.19 Recently User Online
Gambar 4.20 Likers Fanpage ZPreneur
Gambar 4.21 Traffic Fanpage ZPreneur
Gambar 4.22 HIPO Pada Komunitas ZPreneur
Gambar 4.23 Prototype Halaman Utama
Gambar 4.24 Prototype Halaman Login
Gambar 4.25 Prototype Halaman Dashboard
Gambar 4.26 Prototype Halaman Viewboard
Gambar 4.27 Prototype Halaman Sending Gifts
Gambar 4.28 Prototype Halaman Redeem Armo
Gambar 4.29 Prototype Halaman Transfer Armo
Gambar 4.30 Prototype Halaman Sending Testimonial
Gambar 4.31 Prototype Halaman Testimonials
Gambar 4.32 Prototype Halaman Members
Gambar 4.33 Prototype Halaman FAQ
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja
Tabel 3.2 Jurusan/Prodi Pada STMIK Raharja
Tabel 3.3 Jurusan/Prodi Pada AMIK Raharja Informatika
Tabel 3.4 Visi Perguruan Tinggi Raharja
Tabel 3.5 Misi Perguruan Tinggi Raharja
Tabel 3.6 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja
Tabel 3.9 Pembantu (Bidang Akademik)
Tabel 3.10 Pembantu Direktur II (Administrasi)
Tabel 3.11 Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
Tabel 3.12 Asisten Direktur Akademik
Tabel 3.14 Asisten Direktur Finansial
Tabel 3.15 Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)
Tabel 3.16 Asisten Direktur Operasional (ADO)
Tabel 3.17 Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
Tabel 3.18 Perkuliahan dan Ujian (PU)
Tabel 4.6 Final Draft Elisitasi
Tabel 4.7 Blackbox Testing Login SSO (Single Sign Out)
Table 4.8 Blackbox Testing Manu Subscriber
Table 4.9 Blackbox Testing Menu Viewboard
Table 4.10 Blackbox Testing Email Otomatis Pengguna
Table 4.11 Blackbox Testing Komentar ZPreneur
Tabel 4.12 Blackbox Testing Transfer Armo
Tabel 4.13 Blackbox Testing Redeem Armo
Tabel 4.14 Blackbox Testing Logout
Tabel 4.15 Schedule Implementasi
BAB I
Latar Belakang
Informasi begitu sangat penting kecepatan, ketepatan, dan keakuratan sampainya informasi sangat diperhitungkan sehingga rantai proses kegiatan yang membutuhkan informasi tersebut dapat dengan maksimal dikerjakan, maka di dalam Perguruan Tinggi Raharja sebagai penyelenggara pendidikan tinggi yang menitik beratkan pada penggunaan media sarana teknologi komputer terus berinovasi mengembangkan penyediaan sistem komputerisasi yang efektif dan mengefesiensikan pekerjaan tersebut terutama dalam hal pelayanan pendidikan.
Dalam pelayanan pendidikan Perguruan Tinggi Raharja menggunakan kertas dan komputer sebagai media proses bisnisnya, tentu memiliki sistem yang yang berjalan sebagai proses kerja dalam kegiatan, Seperti melakukan pengadaan dan perbaikan terhadap komputer, printer dan jaringan yang terdapat pada staff pegawai demi kelancaran proses kegiatan kerja.
Pengadaan barang kebutuhan dan perbaikan sampai saat ini dilakukan oleh Staff teknik dengan langsung mengerjakan permintaan melalui telvon atau berbicara secara langsung. Karena banyaknya request yang menyebabkan keterlambatan, terlupakan pengerjaan suatu perbaikan terhadap suatu masalah yang terjadi, disebabkan tidak adanya sistem yang memadai sebagai pengingat task request perbaikan. kontrol pengawasan .
atasan terhadap Staff teknik dan pengadaan laporan aktifitas Staff belum terealisasikan dengan baik. Manajemen operasi teknik yang tidak memiliki laporan aktitas memiliki celah penurunan kinerja SDM teknisi, Penerapan sistem usulan saat ini juga masih juga bersifat manual dengan penggunaan kertas sebagai media validasi perbaikan kerusakan, maka proses entri dan validasi lebih mengganggu pekerjaan utama pegawai staff dengan menyerahkan data permintaan perbaikan tersebut, pegawai staff juga tidak dapat mengetahui kapan perbaikan akan dikerjakan setelah proses request dilakukan. yang akhirnya dapat mempengaruhi proses kerja internal pegawai Perguruan Tinggi Raharja..
Dari permasalahan tersebut peneliti mencoba membuat gagasan untuk melakukan analisa penerapan sistem yang dapat memecahkan permasalahan itu dengan mengambil judul penelitian. “PERANCANGAN SISTEM APLIKASI REQUEST MAINTENANCE TEKNIK UNTUK STAFF DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA”.
Rumusan Masalah
Dari pengamatan observasi analisa sistem berjalan pada metode task request saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja meninjau ulang permasalahan, berdasarkan uraian latar belakang di atas, mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:.
Bagaimanakah sistem permintaan perbaikan komputer dan printer yang sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja?
Apakah penggunaan basis web dalam melakukan request perbaikan menghasilkan pendataan yang lebih mempermudah pengerjaan dan memonitoring penyelesaian tugas?
Bagaimana membuat sistem yang user friendly dan simple process dari perancangan sistem web yang akan dibuat?
Ruang Lingkup Penelitian
Dari banyaknya bagian dari struktur organisasi dan aspek permasalahan yang ada untuk menghindari kerancuan, ketidakjelasan, dan keefektifan penelitian maka dijelaskan batasan masalah dari objek penelitian yaitu penelitian ini dilakukan hanya sebatas pada permintaan pelaksanaan perbaikan pada staff teknik di lingkungan staff pegawai Perguruan Tinggi Raharja yang menggunakan kertas sebagai media validasi request perbaikan komputer, yang diimplementasikan hanya untuk pegawai staff pengguna Rinfo.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
- Tujuan Operasional
Dapat mengidentifikasikan dengan baik keluhan terkait permintaan penanganan kerusakan komputer staff pegawai pada Perguruan Tinggi Raharja..
Agar dapat menghasilkan data, informasi, dan penentuan primary request pada permintaan perbaikan yang ada.
Aktifitas history kinerja yang tercatat dengan baik.
- Tujuan Fungsional
- Tujuan Individual
Agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh bagian teknisi, Kabiro teknik, maupun kepala divisi operasi sebagai referensi dasar untuk mengambil langkah perbaikan dan kebijakan yang berhubungan dengan informasi aktifitas realtime permasalahan komputer pada Perguruan Tinggi Raharja.
Agar dapat melatih dalam melakukan penelitian lapangan, pengembangan pola fikir, perealisasian hasil teori belajar perkuliahan, dan pengalaman dari proses alur penelitian sistem di Perguruan Tinggi Raharja.
Manfaat Penelitian
Menambah wawasan mengenai sistem permintaan perbaikan kerusakan komputer pada Perguruan Tinggi Raharja.
Dengan adanya sistem permintaan perbaikan kerusakan komputer pegawai staff dengan penggunaan metode sistem yang terkomputerisasi berbasis web, maka diharapkan dapat menambah kemudahan koordinasi pegawai staff teknik dalam melaksanakan tuntutan perbaikan dan pegawai staff divisi lain dalam bekerja.
Metode Penelitian
Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk menganalisa sebagai kebutuhan desain dan perancangan program menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut:
Metode Pengumpulan Data
Metode Observasi
Metode Wawancara
Metode Studi Pustaka
Melakukan Aktifitas dan peninjauan secara langsung sebagai karyawan tidak tetap (magang) dibidang teknik yang terlibat langsung dalam sistem berjalan proses permintaan perbaikan komputer.
Melakukan Tanya jawab dengan para pegawai teknik Perguruan Tinggi Raharja untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan serta kebutuhan–kebutuhan yang belum tercukupi dalam sistem.
Pengumpulan data juga dilakukan dengan studi pustaka untuk lebih mendalami teori maupun praktek yang berkaitan dengan analisa sistem judul yang diambil dengan membaca dan mempelajari dari sumber buku dan media internet untuk membantu analisa sistem dan kompleksitas implementasi sistem yang dilakukan.
Metode Analisa
Metode Analisa Sistem
Metode Analisa Perancangan Program
Sebagai peta jalan menuju perancangan sistem yang kompleks memenuhi kebutuhan maka analisa dilakukan dengan metode analisa sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang meliputi adanya diagram usecase, diagram activity, diagram sequence dan menggunakan analisis CSF (Critical Success Factor) dengan menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.
Metode perancangan program menggunakan Flowchart, Flowchart yang digunakan yaitu Flowchart sistem. Flowchart Sistem yang merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.
Metode Perancangan
Metode perancangan yang digunakan untuk menjabarkan BAB IV yaitu dengan menggunakan metode prototyping dan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output).
Metode Prototipe
Contoh pedoman dasar gambaran kebutuhan sistem menerapkan prototype dengan menggunakan Evolutionary karena pada model ini, hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.
Metode Testing
Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing. Black-Box Testing itu sendiri merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.
Sistematika Penulisan
Untuk memberikan uraian penelitian lebih jelas dari laporan penelitian skripsi ini, maka penulis mengelompokkan laporan secara sistematis menjadi beberapa sub-sub dengan penjabaran penyampaian laporan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi dan teknologi informasi, definisi perbaikan, konsep dasar internet, konsep dasar analisa CSF, konsep dasar elisitasi, serta literatur lain yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, tugas dan fungsi organisasi, analisa sistem yang sedang berjalan seperti use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan penggambaran sistem dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini membahas mengenai analisa sistem dengan menggunakan metode analisa CSF dan analisa berdasarkan sistem berjalan, user requirement, strategi, prosedur sistem usulan dengan menggunakan rancangan program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype, testing dengan menggunakan blackbox, evaluasi, konfigurasi sistem usulan, serta estimasi biaya.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil analisa dan perancangan sistem yang dilakukan penulis serta saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan generalisasi perbaikan dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
Kerangka Teoritis yang berhubungan dengan pembahasan sistem akan dilakukan dalam landasan teori ini sebagai pendalaman dan pemahaman analisa sampai rancang bangun sistem.
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu berdasarkan sudut pandang tujuan, proses, dan struktur. Dengan memahami struktur sistem dan proses sistem, dapat menjelaskan tujuan suatu sistem tidak tercapai.
Definisi Sistem
Beberapa ahli berpersepsi mengenai definisi sistem seperti berikut ini :
Menurut Jogianto dalam buku yang ditulis oleh Rusdiana (2014:29), mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orang-orang yang ada dan terjadi.
Menurut Indrajit dalam buku yang ditulis oleh Rusdiana (2014:29), mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan dari komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Menurut Suprihadi dkk. dalam jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan menurut beberapa para ahli yang mengemukakan definisi dari sistem diatas disimpulkan bahwa sistem adalah bentuk kesatuan yang berisikan kumpulan-kumpulan yang saling berhubungan untuk tujuan tertentu.
Karakteristik Sistem
Menurut Edhi Sutanta dalam buku yang ditulis oleh Rusdiana (2014:35), Karakteristik sistem yaitu sebagai berikut.
Komponen Sistem (Components System)
Batas Sistem (Boundary System)
Lingkungan (Environment)
d. Penghubung/antarmuka (Interface)
Masukan (Input)
Pengolahan (Processing)
Keluaran (Output)
Sasaran (Objective) dan tujuan (Goals)
Kendali (Control)
Umpan Balik (Feed back)
Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.
Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain.Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.
Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.
Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.
Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.
Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.
Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.
Desain Sistem
Menurut Burch dan Grundnitski dalam buku Rusdiana (2014:38), desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Desain sistem menentukan cara dari suatu sistem menyelesaikan konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari subsistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem, (Jogiyanto) dalam buku Rusdiana (2014:38).
Menurut Rusdiana (2014:38), desain sistem dapat diartikan:
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
Pendefinisian dari kebutuhan fungsional.
Persiapan rancang bangun untuk implementasi.
Menggambarkan cara suatu sistem dibentuk.
Klasifikasi Sistem
Dalam buku yang ditulis Rusdiana (2014:42), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya yaitu sebagai berikut:
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human- machine sistem. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sitem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunya sistem pengendalian yang baik.
Analisa Sistem
Analisa sistem (System Analize) merupakan penguraian dari suatu informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tahap analisa sistem dilakukan setelah perencanaan sistem dan sebelum desain sistem.
Konsep Dasar Teknologi Informasi
Pengertian Teknologi Informasi
Menurut Rusdiana (2014:52), Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu infomasi yang relevan, akuran, dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis dan pemerintahan.
Menurut Willian & Sawyer dalam buku yang ditulis Rusdiana (2014:52), teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
Menurut Kamus Oxford dalam buku Tata Sutabri (2014:10), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi kata-kata, bilangan, dan gambar.
Berdasarkan menurut beberapa para ahli yang mengemukakan definisi dari teknologi informasi diatas disimpulkan bahwa teknologi sistem adalah penggabungan antara komputer dan konsep komunikasi yang menghasilkan penyampaian yang lebih cepat dan akurat.
Kecendurungan Teknologi Informasi
Menurut Alter Dalam buku Rusdiana (2014:56), kecenderungan teknologi yang berkaitan dengan sistem informasi, yaitu:
Peningkatan kecepatan dan kapasitas komponen-komponen elektronik.
Ketersediaan informasi dalam bentuk digital semakin banyak.
Portabilitas peralatan-peralatan elektronis yang semakin meningkat.
Konektivitas meningkat.
Kemudahan pemakaian meningkat.
Ketidakmampuan mengotomasikan logika masih berlanjut.
Konsep Dasar Data
Definisi Data
Dikemukakan Wawan dan Munir dalam buku Rusdiana, dkk (2014:68), data adalah nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian
Menurut Suprihadi, Kartika, Sinatra dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”
Menurut Tata Sutabri (2014:43), menyatakan bahwa data dapat dianalogikan dengan sejumlah blok yang biasa digunakan anak-anak untuk membektuk berbagai struktur sesuai dengan imajinasi mereka. Melalui suatu proses, blok-blok dapat digunakan untuk menyusun struktur/model.
Definisi-definisi yang dikemukakan diatas, menyimpulkan bahwa data yaitu kenyataan-kenyataan, fakta yang belum terolah sehingga tidak mempengaruhi secara lengkap dari suatu keadaan atau keinginan.
Data merupakan hal yang berkaitan erat dengan pembentukan sistem request perbaikan, sebab data merupakan bahan mentah yang diolah dalam proses selanjutnya untuk menjadikannya sebuah informasi sebagai bentuk akhir output dalam program.
Nilai dan Kualitas Data
Menurut Sutabri dalam buku Rusdiana (2014:72), data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Ketelitian data (data precision), ketelitian data dapat diperoleh dengan mempraktikan beberapa hal, seperti melakukan pengamatan secara berulang-ulang, menggunakan peralatan standar atau peralatan yang tersertifikasi/direkomendasikan, pengamatan dengan melibatkan beberapa orang dari keahlian yang sama, dan sebagainya.
Komparabilitas data (data comparability), berarti data yang dihasilkan menggunakan peralatan yang telah distandarisasi, satuan data yang digunakan adalah satuan standar dan sebagainya.
Validitas data (data validity), berarti dengan mempergunakan data tersebut tujuan yang ingin dicapat oleh pengguna terealisasi.
Konsep Dasar Informasi
Pengertian Informasi
Hasil pengolahan dari data yang berupa informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Definisi dari informasi itu sendiri menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut ini:
Menurut Mc Fadden dalam buku Tata Sutabri (2014:45), informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan yang menggunakan data tersebut.
Menurut Sutabri dalam buku Rusdiana, dkk (2014:75), Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Pernyataan yang dikemukakan oleh Jogiyanto dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:18), informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna atau berarti bagi penerimanya, menggambarkan suatu kejadian (event) secara nyata (fact) dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang diambil sebagian atau keseluruhan yang diolah sehingga mempunyai arti yang bermanfaat untuk penggunanya.
Fungsi Informasi
Dalam buku Rusdiana (2014:77), Sutabri mengemukakan Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi ketika berbekal informasi seseorang dapat mengambil keputusan dengan baik. Akan tetapi dalam pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi berbagai macam pilihan.
Nilai Informasi
Menurut Sutabri dalam buku Rusdiana (2014:77), secara umum nilai suatu informasi dihubungkan dengan cost effectiveness dan cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:
Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.
Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi.
Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan.
Kecocokan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi.
Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedian pada saat dibutuhkan.
Kejelasan, yaitu informasi dapat disesuaian oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan.
Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
Tidak ada prasangka, yaitu infomasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.
Kualitas Informasi
Menurut Klein dalam buku Rusdiana (2014:78) kualitas informasi umumnya adalah sebagai suatu konsep yang multidimensi. Kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan menurut Sutabri (2012:43) :
Akurat (Accurate)
Tepat Waktu (Timelines)
Relevan (Relevance)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan membutuhkan.Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Manfaat Informasi
Dalam buku Rusdiana (2014:87), Menurut Sutanta informasi dikatakan bernilai apabila dapat memberikan manfaat kepada para pengguna, adapun manfaat dari informasi, yaitu sebagai berikut:
Menambah pengetahuan. Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.
Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi akan mengurangi ketidakpastian karena hal-hal yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya sehingga dapat menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.
Mengurangi resiko kegagalan. Adanya informasi akan resiko kegagalan dapat diantisipasi dengan baik sehingga kegagalan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.
Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang lebih terarah.
Memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran serta tujuan.
Dengan demikian, informasi akan memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran serta tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik berdasarkan informasi yang diperoleh.
Konsep Dasar Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Pengerian yang diungkapkan Sutabri (2012:46), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Dalam buku Taufiq (2013:17) Azar Susanto mengemukakan, “Sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem apapun baik fisik ataupu nifisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna”.
Ungkapan pada para ahli mengenai pengertian sistem informasi diatas, disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu cara yang terstruktur untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, mengelola, menyimpan, serta menyebarkannya untuk tujuan yang spesifik.
Komponen Sistem Informasi
Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali (Yakub, 2012:47).
Blok-blok tersebut saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk satu kesatuan untuk mencai target sasarannya. Penjelasan mengenai komponen sistem informasi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
Blok masukkan (Input Block)
Blok model (Model Block)
Blok Keluaran (Output Block)
Blok teknologi (Technology Block)
Blok Basis Data (Database Block)
Blok Kendali (Control Block)
Suatu sistem informasi memiliki input yang mewakili data yang masuk, metode-metode dan media untuk menangkap data dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang telah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang ingin dicapai.
Blok keluaran adalah Produk dari sistem informasi yang merupakan keluaran informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
Blok teknologi merupakan kontak alat dari pekerjaan sistem informasi, teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
Blok kendali adalah penerapan pengendalian-pengendalian di dalam sistem informasi agar dapat berjalan sesuai apa yang diinginkan. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Tujuan Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2010:13), Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.
Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Reliability), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).Kegunaan (Usefulness)
Ekonomi (Economic)
Keandalan (Reliability)
Pelayanan Langganan (Customer Service)
Kesederhanaan (Simplicity)
Fleksibilitas (Flexibility)
Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh pelanggannya.
Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.
Konsep Dasar Analisa Sistem
Definisi Analisa Sistem
teori yang dikemukakan Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol4 (2011 : 322), Analisa sistem yaitu penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan teori yang dikemukakan Adi Nugroho (2012:27), “Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.
Pendapat diatas memberikan kesimpulan bahwa analisa sistem adalah hal yang sangat penting dalam pendekatan sistem sebagai rancang bangun teknologi informasi yang kompleks, mendapatkan solusi pemecahan masalah yang terbaik dalam permasalahan yang ada.
Tahap Analisa Sistem
Berdasarkan teori yang dikemukakan Henderi,dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.
Menurut Tata Menurut Tata Sutabri (2012:12), langkah-langkah didalam tahap analisa sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan ditahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :
Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
Memahami cara kerja sistem.
Melakukan analisa.
Melaporkan hasil analisa sistem.
Konsep Dasar Perancangan Sistem
Pengertian Perancangan
Berdasarkan teori yang dikemukakan Siti Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 4 (2011:203), mengungkapkan bahwa dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode SDLC yang merupakan singkatan dari “System Development Life Cycle”.
Berdasarkan teori Adi Nugroho (2012:27), “Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul.
Tujuan Perancangan Sistem
Berdasarkan teori yang dikemukakan Darmawan (2012:228), Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).
Teori Khusus
Konsep Dasar Maintenance
Pengertian Maintenance
Menurut Manahan P. Tampubolon berdasarkan sumber AD Gusman (2013), menyatakan bahwa "Pemeliharaan merupakan semua aktivitas termasuk menjaga peralatan dan mesin selalu dapat melaksanakan pesanan pekerjaan".
Menurut Sofyan Assauri dari sumber AD Gusman (2013), menyatakan bahwa "Pemeliharaan adalah kegiatan memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan dan mengadakan perbaikan atau pergantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang telah direncanakan".
Menurut AD Gusman (2013), maintenance adalah suatu kegiatan yang meliputi tindakan perbaikan atas suatu kerusakan sehingga fasilitas/perangkat produksi bisa berfungsi kembali dalam kondisi tertentu.
Berdasarkan pengertian beberapa ahli diatas disimpulkan bahwa maintenance yaitu suatu aktifitas untuk menjaga keutuhan kondisi suatu fasilitas sehingga dapat digunakan dengan baik dalam jangka waktu yang lama.
Fungsi Pemeliharaan
Menurut Agus Ahyari berdasarkan sumber AD Gusman (2013) menyatakan bahwa "Fungsi pemeliharaan adalah agar dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi".
Adapun keuntungan-keuntungan yang diperoleh dengan adanya pemeliharaan yang baik terhadap mesin atau perangkat, adalah sebagai berikut:
Mesin atau perangkat dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar.
Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin atau perangkat dan peralatan produksi selama proses produksi berjalan.
Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula.
Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang digunakan.
Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku dapat berjalan normal.
Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin atau perangkat peralatan produksi dalam perusahaan, maka pembebanan mesin atau perangkat dan peralatan produksi yang ada semakin baik.
Konsep Dasar Manajemen Dalam Sistem Informasi Manajemen
Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen sangat banyak dan satu pengertian tentang manajemen tidak dapat mewakili pengertian lain secara universal. Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli:
Menurut Mary Parker Follet (Rudiana, 2014:112), mengatakan bahwa manajemen merupakan seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam buku Rusdiana (2014:112), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efektif, efisien, dan melalui orang lain.
Menurut Stoner dalam buku Rusdiana (2014:112), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Tujuan Manajemen
Tujuan dalam manajemen sangat penting. Menurut Rusdiana (2014:114), tujuan dalam manajemen tersebut dapat:
Mewujudkan suasana kerja sama yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna bagi para karyawan atau anggota
Menciptakan karyawan atau anggota yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan bernegara.
Memenuhi salah satu kompentesi bekerja para anggota serta menunjang kompetensi manajerial para atasan dan anggota sebagai manajer.
Mencapai tujuan yang lebih efektif dan efisien dalam sebuah organisasi
Mengatasi masalah mutu pekerjaan karena 80% adalah mutu para pekerja disebabkan manajemen
Peran Manajemen
Menurut Henry Mintzberg dalam buku yang di tulis Rusdiana (2014:114) , manajemen memiliki tiga peran sebagai berikut:
Peran interpersonal: peran hubungan personal terdiri atas:
Figure kepala (figure head): manajer mewakili organisasi untuk kegiatan-kegiatan diluar organisasi.
Pemimpin (leader): manajer mengoordinasikan, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan-bawahannya.
Penghubung (liaison): manajer menghubungkan personal di semua tingkatan manajemen.
Peran informational: peran dari manajer sebagai pusat saraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yang paling mutakhir dan sebagai penyebar (disseminator) informasi ke seluruh personal organisasi. Peran informasi lainnya adlaah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang dimilikinya.
Peran decisional: yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entrepreneur, sebagai orang yang menangani gangguan, orang yang mengalokasikan sumber daya organisasi, dan negosiator jika terjadi konflik dalam organisasi.
Konsep Dasar Pengawasan
Pengertian Pengawasan
Menurut Robert J.Mockler dalam buku Rusdiana (2014:118), mengemukakan bahwa pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya diperlukan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.
Menurut Rusdiana (2014:119), pengawasan dapat didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan yang telah ditetapkan untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin dalam mencapai tujuan.
George R. Tery dalam buku Rusdiana (2014:119), mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Dari pengertian pengawasan dari para ahli diatas maka disimpulkan bahwa pengawasan adalah hal yang penting dalam manajemen sebagai media penetapan standar pelaksanaan tujuan, perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan dan mengetahui penyimpangan-penyimpangan untuk tindakan koreksi yang diperlukan.
Tipe-tipe Pengawasan
Dalam buku Rusdiana (2014:120), Donnelly et. Al. mengelompokkan pengawasan menjadi tiga tipe, yaitu pengawasan pendahuluan (preliminary control), pengawasan kerja pada saat kerja berlangsung (concurrent control), dan pengawasan fead back (fead back control).
Pengawasan pendahuluan (preliminary control)
Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurent control)
Pengawasan feed back (feed back control)
Pengawasan pendahuluan adalah pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukan. Pengawasan ini menghilangkan penyimpangan penting pada kerja yang diinginkan yang dihasilkan sebelum penyimpangan tersebut terjadi
Pengawasan pada saat kerja berlangsung adalah pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan dilaksanakan. Pengawasan ini memonitor pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-sasaran telah tercapai.
Pengawasan feed back, yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.
Konsep Dasar Database
Pengertian Database
Menurut Rusdiana (2014:302) database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data. Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu untuk tujuan tertentu pula. Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisasi dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi infomasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
Perangkat untuk Membuat Database
Dalam buku Rusdiana (2014:302) database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu program komputer, yaitu software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) database disebut database management system (DBMS) atau sistem manajemen basis data.
Karakteristik Database
Karakteristik database dalam Database Management System (DBMS) memiliki tiga karakteristik utama, yaitu:
Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa pengguna untuk berbagai kegunaan yang berbeda.
Data tidak bergantung pada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.
Data memiliki integritas (akurasi dan validasi) yang terkendali. Strategi akses terhadap data yang bersifat logis menyebabkan database berbeda dari file-file komputer yang lain. Aplikasi sangat bergantung pada struktur data yang dimiliki oleh database.
Definisi Tabel
Tabel menurut KBBI ialah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.
Definisi Field
Berdasarkan teori yang diungkapkan Sora (2014), Field adalah kumpulan dari karakter yang membentuk satu arti, maka jika terdapat field misalnya seperti NomerBarang atau NamaBarang, maka yang dipaparkan dalam field tersebut harus yang berkaitan dengan nomer barang dan nama barang. Atau definisi field yang lainnya yaitu tempat atau kolom yang terdapat dalam suatu table untuk mengisikan nama-nama (data) field yang akan di isikan
Definisi Record
Berdasarkan teori yang diungkapkan Sora (2014), Record adalah “kumpulan field yang sangat lengkap, dan biasanya dihitung dalam satuan baris. Tabel adalah merupakan kumpulan dari beberapa record dan juga field. File adalah terdiri dari record-record yang menggambarkan dari satu kesatuan data yang sejenis”.
Konsep dan Sistem Basis Data
Menurut C.J. Date dalam buku Rusdiana (2014:303), Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
Menurut Syopiansyah Jaya Putra dalam buku Rusdiana (2014:303), sistem basis data adalah suatu informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam dalam suatu instansi.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan atau potongan dari pengetahuan. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan dan perangkat lunaknya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS).
Dari pengertian para ahli diatas disimpulkan bahwa sistem basis data adalah data yang saling berhubungan berintegrasi untuk proses keperluan tertentu dalam aplikasi-aplikasi di dalamnya.
Konsep Dasar Sistem Manajemen Basis Data
Pengertian Sistem Management Basis Data
Menurut Rusdiana (2014:313), Sistem manajemen basis data atau database management systems (DBMS) adalah suatu perangkat lunak (program) yang mengorganisasikan, mengategorikan, menyimpan, dan menampilkan kembali (retrieve) serta memelihara data dalam basis data yang memungkinkan bagi beberapa pemakai untuk mengakses data yang disumpan dalam basis data secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa aplikasi.
Menurut Tata Sutabri (2014:185), DBMS (database management system) adalah program yang ditujukan untuk melaksanakan manajemen data. Menyediakan fasilitas untuk menyimpan data, memanipulasi data, dan mengambil data dengan mudah dan cepat.
Menurut Asep Herman Suyanto dalam buku Rusdiana (2014:314), manajemen sistem basis data atau Database Management System (DBMS), adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar.
Dari pengertian para ahli diatas maka pengertian dari managemen sistem basis data disimpulkan adalah software untuk kegunaan manajemen data dalam jumlah besar.
Fungsi yang dapat Dilakukan oleh DBMS
Beberapa fungsi yang dapat dilakukan oleh DBMS, yaitu:
Menyotir record sesuai dengan urutan atau petunjuk (key) tertentu yang dikehendaki pemakainya.
Melihat record tertentu saja yang dikehendaki oleh pemakainya tanpa menampilkan isi file
Menghitung jumlah record yang memenuhi kriteria tertentu.
Melakukan perhitungan.
Menggabungkan beberapa file menjadi informasi yang berguna bagi pemakainya.
Fungsi yang dapat Dilakukan oleh DBMS
Dalam buku Rusdiana (2014:316), diuraikan mengenai unsur-unsur DBMS yang biasa yang dijumpai dalam beberapa produk yang dijual secara umum.
Data Dictionary
Bahasa-bahasa Data
Data Dictionary adalah sekumpulan informasi yang tersentralisasi mengenai seluruh unsur data dan sumber daya dalam database. Data dictionary berisi nama-nama dan penjelasan pengenai unsur data serta uraian mengenai cara unsur-unsur data tersebut berikatan satu dengan lainnya.
Dalam DBMS digunakan dua bahasa data yang berbeda, yaitu bahasan perincian data (data description language/DDL) dan bahasa manipulasi data (data manipulation language/DML). Menurut Tata Sutabri (2014:226), DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh administrator basis data untuk mendefinisikan skema basis data dan juga subskema. Dan DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk melakukan hal-hal seperti mengambil, menambah, merubah, dan menghapus data pada basis data.
Konsep Dasar MYSQL
Pengertian MYSQL
Menurut Abdul Kadir (2013:15), “MYSQL adalah nama database server. Database server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data”.
Berdasarkan teori yang diungkapkan Arief (2011:151), “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.
Berdasarkan teori yang diungkapkan Kustiyahningsih (2011:145), “MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah table”. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris menggandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel.
Dari pengertian menurut para ahli diatas disimpulkan bawa MySQL yaitu basis data untuk memanajemen baris dan kolom dalam tabel, tabel-tabel didalam database untuk tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data
CRUD
Menurut Abdul Kadir (2013:202), CRUD berasal dari kata Create, Read, Update, dan Delete, yang menyatakan operasi yang biasa dilakukan pada table-tabel di database.
Create berarti operasi penyisipan ke tabel
Read berarti operasi pembacaan data di tabel
Update berarti operasi pengubahan data di tabel
Delete berarti operasi penghapusan data di tabel
Konsep Dasar Internet
Pengertian Internet
Berdasarkan pengertian menurut Sibero (2011), “internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti hal nya Jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)”.
Berdasarkan pengertian menurut eWolf Community (2012:1), “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.
Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan internet adalah komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan global di seluruh dunia.
Pengertian Intranet
Menurut Abdul Kadir (2014:312), intranet adalah “jaringan komputer dalam sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi internet sehingga terbentuk lingkungan yang seperti internet tetapi bersifat privat bagi perusahaan bersangkutan”.
Menurut Dudung (2015), Intranet adalah jaringan pribadi (private network) yang menggunakan protokol Internet (TCP / IP), untuk membagi informasi rahasia tentang perusahaan atau operasi perusahaan untuk karyawannya. Kadang-kadang, istilah ini mengacu hanya untuk intranet layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan.
Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa intranet adalah teknologi jaringan untuk membagi informasi secara privat dalam ruang lingkup yang telah di tentukan.
Konsep Dasar Website
Definisi Website
Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.
Teori yang diungkapkan oleh Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan website adalah dokumen-dokumen yang tersimpan dalam server.
Teknologi Web
Menurut Abdul Kadir (2014:330), dari sisi teknologi yang digunakan untuk membentuk web dinamis, terdapat dua macam pengelompokan, yaitu:
Teknologi pada sisi klien (client-side technology)
Teknologi pada sisi server (server-side technology)
Teknologi web pada sisi klien diimplementasikan dengan mengirimkan kode perluasan HTML atau program tersendiri dan HTML ke klien.
Teknologi web pada sisi server memungkinkan pemrosesan kode di dalam server sehingga kode yang sampai pada pemakai berbeda dengan kode asli pada server.
Konsep Dasar Xampp
Pengertian Xampp
Berdasarkan teori yang diungkapkan Doni Susanto dalam Yogi Wicaksono (2013), “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.
Menurut Ginting (2013:11), XAMPP adalah perangkat lunak gratis yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kompilasi daribeberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang terdiri sendiri (localhost),yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public Lisensi dan bebas,merupakan web server yang mudahdigunakan yang dapat melayani tampilam halaman web yang dinamis.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan XAMPP adalah software yang sudah terpaket Web Server, Apache, database MySQL dan PHP.
Konsep Dasar PHP
Pengertian PHP
Menurut Abdul Kadir (2013:120), “PHP merupakan bahasa pemrograman yang ditujukan untuk membuat aplikasi web. Ditinjau dari pemrosesannya, PHP tergolongan berbasis server side”.
Berdasarkan teori yang diungkapkan Arief (2011:43), “PHP (Hypertext Preprocessor) yaitu bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML”.
Berdasarkan teori yang diungkapkan Anhar dalam Wijayanti (2014:32) mendefinisikan, “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat opensource.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkandibuat saat halaman itu diminta oleh client.Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman server-side yang berintegrasi dengan HTML dan berlokasi di server.
Konsep Javascript
Pengertian Javascript
Menurut Abdul Kadir (2013:236) “javascript merupakan bahasa pemrograman yang penggunaannya dilekatkan di dokumen HTML. Kode ditulis dalam pasangan tag <script> dan </script>, Kode javascript diproses di sisi klien”.
Berdasarkan teori yang dikemukakan Sibero (2011:150), “Javascript adalah suatu bahasa pemrograman yang dikembangkan untuk dapat berjalan pada web browser”.
Menurut Andre (2014), “JavaScript adalah bahasa pemograman web yang bersifat Client Side Programming Language. Client Side Programming Language adalah tipe bahasa pemograman yang pemrosesannya dilakukan oleh client. Aplikasi client yang dimaksud merujuk kepada web browser seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox.”.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan javascript adalah suatu bahasa pemograman yang digunakan untuk proses interaksi client-side.
Pengertian jQuery
Dalam buku yang ditulis oleh Abdul Kadir (2013:265), Jquery dirancang untuk membuat pemrograman dengan Javascript menjadi lebih sederhana. jQuery berupa suatu pustaka yang disusun dengan menggunakan Javascript.
Menurut Andre (2014), jQuery adalah sebuah library JavaScript. Dalam dunia pemrograman, library adalah kumpulan dari berbagai fungsi ‘siap pakai’ untuk memudahkan pembuatan sebuah aplikasi. Dengan demikian, jQuery adalah kumpulan fungsi-fungsi JavaScript yang memudahkan penulisan kode JavaScript
Pengertian Ajax
Menurut Abdul Kadir (2013:287), Asynchronous Javascript and XML (Ajax) adalah suatu pendekatan yang memungkinkan bagian suatu halaman web bisa disegarkan dengan data dari server tanpa harus mengganti keseluruhan halaman web.
Menurut Saputra (2014), “AJAX, singkatan dari “Asynchronous JavaScript and XML“, merupakan metode suatu laman web menggunakan JavaScript untuk mengirim dan menerima data dari server tanpa harus menyegarkan (refresh) laman itu”.
Pengertian JSON
Menurut Abdul Kadir (2013:287), “Asynchronous Javascript and XML (Ajax) adalah suatu pendekatan yang memungkinkan bagian suatu halaman web bisa disegarkan dengan data dari server tanpa harus mengganti keseluruhan halaman web”.
Berdasarkan teori yang dikemukakan Hakim (2012:1), “Java Script Object Notation (JSON) adalah format pertukaran data yang ditemukan oleh Douglas Crockford pada tahun 2006 yang memiliki ukuran data yang lebih kecil serta waktu proses yang lebih cepat dibandingkan dengan XML yang sudah terlebih dulu ada. Sebelum ditemukannya JSON, web service yang ada menggunakan XML sebagai media pertukaran data, yang sudah menjadi standar dan umum digunakan oleh para programmer, namun sekarang JSON bisa juga digunakan sebagai media alternatif pertukaran data didalam web service”.
Menurut Sidik (2012), “protokol JSON (JavaScript Object Notation) yaitu sebuah format ringkas pertukaran data komputer”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan JSON adalah sebuah format ringkas pertukaran data didalam web service
Konsep Dasar Testing
Definisi Testing
Berdasarkan teori yang diungkapkan Rizky dalam Rivai (2014), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.
Tahapan-tahapan yang dilakukan berkaitan dengan kebutuhan perangkat lunak dalam sudut pandang testing perangkat lunak adalah:
Verifikasi
Validasi
Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna
Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik. Yang dimaksud dengan standard yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, error dan incident dijelaskan dalam detail berikut:
Failure
Fault
Error
Incident
Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tersebut.
Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.
Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.
Tipe dan Teknik Testing
Berdasarkan teori yang diungkapkan Rizky dalam Rivai (2014), “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.
Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.
White Box Testing
Black Box Testing
Menurut Rizky dalam Rivai (2014), “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.
Menurut Rizky dalam Rivai (2014), "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."
Konsep Dasar Requirement Elicitation
Definisi Requirement
Berdasarkan teori yang dikemukakan Guritno dalam Rivai (2011:301), “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:
Unambiguous (tidak ambigu)
Complete (lengkap)
Consistent (konsisten)
Modifiable (dapat diubah)
Traceable (dapat dilacak)
Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance
Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:
Functional requirements
Nonfunctional requirements
Constraints (psudo requirement)
Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.
Definisi Elisitasi
Berdasarkan teori yang dikemukakan Guritno (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.
Berdasarkan teori yang dikemukakan Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
Tahap I
Tahap II
Tahap III
T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.
High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
Middle (M) : Mampu dikerjakan.
Low (L) : Mudah dikerjakan.
Final Draft Elisitasi
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Konsep Dasar Prototipe
Pengertian Prototipe
Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Hal ini berbeda dengan pendekatan SDLC tradisional (konvensional) yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menghasilkan spesifikasi yang sangat rinci sebelum pemakai dapat mengevaluasi sistem.
Menurut Lucas dalam buku Abdul Kadir (2014:357), sasaran prototipe adalah sebagai berikut:
Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem.
Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang.
Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang lebih sedikit.
Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.
Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain sistem.
Konsep Dasar Analisa CSF
Pengertian CSF
Dalam buku Abdul Kadir (2014:420), Critical success factor (CSF) adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan oleh manajemen dan dilaksanakan dengan baik agar organisasi bisa berjalan dengan baik.
Konsep untuk menemukan sistem informasi yang dibutuhkan organisasi melalui analisis CSF ditunjukkan di gambar 2.1. Analisis dilakukan dengan mendapatkan CSF sesuai dengan sasaran-sasaran bisnis. Setiap CSF yang diperoleh akan ditindaklanjuti dengan strategi-strategi untuk mendukung CSF. Berdasarkan strategi-strategi tersebut, sistem informasi dan teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mendukung akan diperoleh.
Konsep Dasar Daur Hidup Pengembangan Sistem
Pengertian Daur Hidup Pengembangan Sistem
Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan menggunakan suatu metodologi yang disebut metodologi pengembangan sistem. Dalam hal ini menurut Hoffer, dkk dalam buku Abdul Kadir (2014:343), metodologi ini adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisis, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi.
O’Brian mengungkapkan seperti yang berlaku pada kebanyakan proses, pengembangan sistem informasi juga memiliki daur hidup. Daur hidupnya disebut daur pengembang sistem informasi atau secara lebih umum dinamakan SDLC (System Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. SDLC merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Metodologi ini mencakup sejumlah fase atau tahapan
Menurut beberapa ahli penamaan tahapan dalam SDLC adalah sebagai berikut:
Dalam buku Abdul Kadir (2014:344), alter menyatakan bahwa tahapan-tahapan dalam SDLC yaitu inisiasi, pengembangan, implementasi, operasi dan pemeliharaan.
Menurut MsLeod tahapan-tahapan dalam SDLC yaitu perencanaan, analisis, perancangan, implementasi
Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe tahapan-tahapan dalam SDLC yaitu inisiasi proyek, analisis sistem dan studi kelayakan, analisis dan perancangan logis, akuisisi atau pengembangan, implementasi, operasi, evaluasi pasca-audit, dan pemeliharaan.
Dari pengertian para ahli yang dikemukakan mengenai SDLC tersebut meskipun jumlah tahapan dalam SDLC dalam berbagai literature berbeda-beda, pada prinsipnya secara keseluruhan semua proses yang dilakukan sama saja. Model air terjun dalam SDLC diperlihatkan pada gambar 2.2
Konsep Dasar Daur UML
Pengertian UML
Berdasarkan teori yang dikemukakan Triandini dan Suardika (2012:37), UML adalah sekumpulan simbol dan diagram untuk memodelkan software. Dengan menggunakan UML, desain software dapat diwujudkan dalam bentuk simbol dan diagram. Desain dalam bentuk simbol dan diagram, kemudian dapat diterjemahkan menjadi kode program. Telah tersedia tools yang dapat membuat kode program dari kode program berdasar UML class diagram. Implementasi kode program berdasar diagram UML dapat menggunakan bahasa pemrograman apa saja dengan syarat bahasa pemrograman tersebut harus mendukung pemrograman berorientasi obyek.
Berdasarkan teori yang dikemukakan Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.
Berdasarkan teori yang dikemukakan Rushad (2011:53), "UML adalah bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda".
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.
Jenis-Jenis Diagram UML
Use Case
Activity Diagram
Sequence Diagram
Class Diagram
Berdasarkan teori yang dikemukakan Murad (2013:57), "Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user".
Berdasarkan teori yang dikemukakan Murad (2013:53), "Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses".
Berdasarkan teori yang dikemukakan Vidia (2013:21), "Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya".
Berdasarkan teori yang dikemukakan Vidia (2013:21), "Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram". Dari pendapat beberapa para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram yaitu aktifitas diagram yang dibuat berdasarkan use case diagram yang sudah ditentukan, maka baru dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.
Literature Review
Berdasarkan teori yang dikemukakan Junaidi, dkk (2015), Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian.
Sebagai salah satu upaya yang perlu dilakukan dalam penelitian untuk mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps), menghindari pengulangan pembuatan (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui penerapan metode yang dilakukan orang lain dalam area penelitian yang mendekati bidang yang sama dengan penelitian ini, Maka berikut enam penelitian yang memiliki korelasi searah dengan penelitian yang akan dibahas:
Penelitian yang dilakukan oleh Zannuba Rifqi (2014) dengan judul “Efek Infrastruktur Sistem Informasi Dan Perbaikan Proses Terhadap Kinerja Waktu Rantai Pasokan“ penelitian ini dilakukan untuk meneliti perbaikan proses terhadap kinerja waktu rantai pasok, dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui kuesioner pada metode ini Adalah metode yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian lalu melakukan uji validitas mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Lalu menguji reliabilitas untuk mengetahui kehandalan dari suatu alat ukur (kuesioner) dalam mengukur varibel Pengujian reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan Coefficient Cronbach’s Alpha yang bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat diulangi dua kali atau lebih. Kelebihan
Dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Hotmauli Sembiring dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Helpdesk pada PT.PINDAD Bandung” pada tahun 2012. Penelitian tersebut ditujukan untuk membantu karyawan dalam hal pengaduan tentang masalah pada software dan hardware yang digunakan diruangannya yang mengalami gangguan atau mempunyai permintaan update software terbaru agar dapat ditindak lanjuti secara cepat dan tepat oleh Staff IT dikantor tersebut. Kekurangan jurnal ini adalah belum adanya report request dari Staff IT. Metode clustering dalam jurnal ini hanya mengelompokkan data dalam pengaduan masalah software dan hardware tanpa adanya permintaan terhadap software dan hardware
Menurut jurnal yang dipublikasikan oleh Ancah Nugraha (2011), dengan judul “Aplikasi Helpdesk di CV. Global Mediatama Berbasis Web”, Helpdesk merupakan bagian dari perusahaan yang menyediakan dokumen fungsi produk, service atau teknologi dari perusahaan tersebut, kekurangan dalam jurnal ini adalah belum adanya estimasi waktu untuk proses perbaikan software dan hardware. Pengelompokkan data atau clustering dalam jurnal ini terdapat pada pengelompokkan user yang mempunyai akses dalam sistem ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Ana Nurmaliana dengan judul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI CAMPUS SERVICE IDUHELP! PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA” pada tahun 2013. sebuah sistem pelayanan yang terdiri dari dua kegiatan yaitu chat online dan chat offline. Dimana chat online dilakukan secara langsung antara mahasiswa dengan operator yang sedang bertugas saat itu. metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan sistem yang berjalan menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. Kelebihan penelitian ini yaitu sistem yang diusulkan dapat berkomunikasi secara langsung, namun memiliki kelemahan tanpa adanya sistem historis informasi hasil obrolan tersebut untuk pengguna.
Penelitian yang dilakukan oleh Citra Destianty dengan judul ” Pengembangan ROOSTER Dalam Menunjang Sistem Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi Raharja” pada 2014. Penelitian tersebut meneliti mengenai pengembangan sistem pelayanan informasi dengan menggunakan ticket online yang akan diberikan kepada pihak terkait, agar dapat memberikan informasi yang akurat. metode pengumpulan data yang relevan diantaranya yaitu metode observasi, metode survei dengan menggunakan iLearning Survey, dan metode studi pustaka yang digunakan. Kelemahannya tidak adanya perbedaan antara tiket yang tertanggani tepat waktu dengan tiket yang terlambat ditanggani.
Penelitian yang dilakukan oleh Desintha Ratna Wardani dengan judul “Analisis Dan Perancangan Helpdesk Management System Deposit Library Universitas Gunadarma Menggunakan Framework Codeigniter” pada tahun 2009. Penelitian ini meneliti permasalahan pertanyaan dan saran yang ditujukan bagi perpustakaan untuk mengembangkan sistem yang saat ini telah berjalan. Cara yang digunakan untuk menampung keluhan, saran, dan pertanyaan masih kurang efektif, maka dibuat helpdesk yang diharapkan bisa menangani masalah yang ada dengan skala yang lebih besar. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode SDLC (System Development Life Cycle). Kelebihan penelitian ini yaitu sistem usulan yang dibuat sudah menggunakan framework yang memudahkan untuk kelanjutan pengembangan sistem tersebut, sedangkan kelemahannya yaitu Masih banyak kelonggaran dalam hal coding, misalnya bebas dalam menambah file, Tidak mencerminkan MVC yang sesungguhnya, misalnya penulisan echo masih dapat dilakukan pada file controller.
NO | Penulis dan Judul Penelitian | Metode Penelitian | Hasil Penelitian |
---|---|---|---|
1 | Zannuba Rifqi penelitian berjudul “EFEK INFRASTRUKTUR SISTEM INFORMASI DAN PERBAIKAN PROSES TERHADAP KINERJA WAKTU RANTAI PASOKAN” | Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data melalu kuesioner, pengujian validitas menggunakan rumus korelasi product moment dan pengujian reabilitas dengan Coefficient Cronbach’s Alpha | Penggunaan analisis regresi linier
Berganda ketepatan yang akurat dalam mengukur kinerja waktu rantai pasokan terkait dengan infrastruktur sistem informasi dan perbaikan proses |
2 | Penelitian yang dilakukan oleh Hotmauli Sembiring dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HELPDESK PADA PT.PINDAD BANDUNG” | Metode clustering dalam jurnal ini hanya mengelompokkan data dalam pengaduan masalah software dan hardware tanpa adanya permintaan terhadap software dan hardware | Perancangan website untuk menampung pengaduan karyawan. Kekurangan dari website tersebut belum ada report
request dari Staff IT |
3 | Ancah Nugraha melakukan penelitian dengan judul “Aplikasi Helpdesk di CV. Global Mediatama Berbasis
Web” |
Penelian ini menggunakan Metode pengelompokkan data clustering
pengelompokkan user yang mempunyai akses dalam sistem ini. |
Helpdesk yang merupakan bagian dari perusahaan yang menyediakan dokumen
fungsi produk, service atau teknologi dari perusahaan tersebut, kekurangan dalam penelitian ini adalah belum adanya estimasi waktu untuk proses perbaikan software dan hardware |
4 | Penelitian yang dilakukan oleh Ana Nurmaliana dengan judul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI CAMPUS SERVICE IDUHELP! PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA” | metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan sistem yang berjalan menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. | sistem yang diusulkan menghasilkan sistem komunikasi secara langsung, namun memiliki kelemahan tanpa adanya sistem historis informasi hasil obrolan tersebut untuk pengguna |
5 | Citra Destianty melakukan penelitian dengan judul ” PENGEMBANGAN ROOSTER DALAM MENUNJANG SISTEM PELAYANAN IDUHELP! PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA” | metode pengumpulan data yang relevan diantaranya yaitu metode observasi, metode survei dengan menggunakan iLearning Survey, dan metode studi pustaka | Hasil dari penelitian ini adalah mengenai pengembangan sistem pelayanan informasi dengan menggunakan ticket online yang akan diberikan kepada pihak terkait
Kelemahannya tidak adanya perbedaan antara tiket yang tertanggani tepat waktu dengan tiket yang terlambat ditanggani. |
6 | Desintha Ratna Wardani dengan judul “ANALISIS DAN PERANCANGAN HELPDESK MANAGEMENT SYSTEM DEPOSIT LIBRARY UNIVERSITAS GUNADARMA MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER” | Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode SDLC (System Development Life Cycle) | Menghasilkan sistem usulan yang dibuat sudah menggunakan framework yang memudahkan untuk kelanjutan pengembangan sistem tersebut, sedangkan kelemahannya yaitu Masih banyak kelonggaran dalam hal coding, misalnya bebas dalam menambah file, Tidak mencerminkan MVC yang sesungguhnya, misalnya penulisan echo masih dapat dilakukan pada file controller |