SI1221473298

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

UPAYA MEMPROMOSIKAN SDIT MADANI

PARUNG PANJANG BOGOR


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1221473298
NAMA

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473298
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

UPAYA MEMPROMOSIKAN SDIT MADANI

PARUNG PANJANG BOGOR

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473298
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

September 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
Ir. Untung Rahardja, M.T.I
       
Junaidi, M.Kom
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

UPAYA MEMPROMOSIKAN SDIT MADANI

PARUNG PANJANG BOGOR


Dibuat Oleh :

NIM
: 1221473298
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
Lusyani Sunarya, S.Sn, M.Si
   
Mulyati, SE.MM, M.Pd
NID : 06124
   
NID : 11003

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

UPAYA MEMPROMOSIKAN SDIT MADANI

PARUNG PANJANG BOGOR


Dibuat Oleh :

NIM
: 1221473298
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(( )
 
( )
 
( )
 
 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

UPAYA MEMPROMOSIKAN SDIT MADANI

PARUNG PANJANG BOGOR

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1221473298

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat, mengharuskan suatu lembaga pendidikan untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya, untuk dapat bersaing di tengah masyarakat. SDIT Madani Parung panjang Bogor dalah sebuah lembaga dalam bidang pendidikan. SDIT Madani Parung panjang Bogor merupakan sekolah islami yang berlokasi di jalan Anggur 2 Perumnas 2 Parung Panjang Bogor. Setiap tahunnya selalu membuka penerimaan peserta didik baru. Untuk menarik minat calon siswa-siswi baru maka dibutuhkan sebuah promosi. Promosi yang dilakukan menggunakan media komunikasi visual. Media Komunikasi Visual merupakan salah satu bentuk media informasi dan promosi yang mudah dipahami dan dimengerti oleh kalangan luas. Karena itu, penggunaan media komunikasi visual sangat dibutuhkan dalam pengenalan diri sebuah lembaga pendidikan. Media Komunikasi Visual mempunyai peranan penting untuk menyampaikan pesan informasi dan promosi kepada calon siswa-siswi baru. Saat ini media komunikasi visual yang digunakan oleh sekolah hanya menggunakan spanduk, brosur dan Poster. Media Desain komunikasi Visual yang saat ini digunakan sederhana dan informasinya belum update. Maka dari itu dibutuhkan pengembangan media komunikasi visual yang menarik dan bisa menarik minat calon siswa-siswi baru untuk bersekolah disini. Di dalam media informasi dan promosi yang dibuat berupa pengembangan media komunikasi visual terdapat fasilitas dan keunggulan. Dengan dikembangkan lagi media komunikasi visual dibuatnya tampilan grafis yang menarik dan menggunakan warna-warna dengan paduan yang indah, diharapkan dapat meningkatkan citra atau image sekolah dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa-siswi yang mendaftar setiap tahunnya.


Kata kunci : Desain Komunikasi Visual, Media Informasi, Media Promosi

ABSTRACT

The development of education is rapidly increasing, requiring an institution to improve the quality and quality, to be able to compete in society. SDIT Madani long Parung Bogor dalah an institution in the field of education. SDIT Madani long Parung Bogor is an Islamic school located in the Wine 2 Housing 2 Parung Panjang, Bogor. Every year is always open admission of new students. To attract potential new students we need a promotion. Promotion is done using visual communication media. Media Visual Communication is one form of media for information and promotion that is easily understood and understood by the widest range. Therefore, the use of visual communication media is necessary in self introduction of an educational institution. Visual Communication Media has an important role to convey information and promotional messages to potential new students. This time visual communication media used by schools simply by using banners, brochures and posters. Visual Communication Design Media currently used is simple and the information has not been updated. Thus the need to develop an attractive visual communication media and could attract potential new students to school here. In the information and promotional media made in the form of visual communication media development facilities exist and excellence. With more developed visual communications media made an attractive graphical display and uses colors to blend beautiful, is expected to enhance the image or the image of the school and increase the quantity of prospective students who enroll each year.


Key word : Visual Communication Design, Media Information, Media Promotion

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI UPAYA MEMPROMOSIKAN SDIT MADANI PARUNG PANJANG BOGOR”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja. .

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja sekaligus bantuan dan perhatiannya selama penulis kuliah di Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Jenjang S1 STMIK Raharja.
  5. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan sarannya kepada penulis yang sangat berarti dalam penyelesaian laporan Skripsi ini.
  6. Ibu Mulyati, S.E., M.M., M.Pd., selaku dosen Pembimbing II telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penulisan laporan.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua Orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  9. Teman-teman seperjuangan yang saling membantu dan memberi saran dalam menyelesaikan laporan SKRIPSI yaitu Gita Mawarni, Alin Parlina, Nia Levianty, Lalita Tri adila.
  10. Sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan membantu yaitu Gita Mawarni, Alin Parlina, Nia Levianty, Lalita Tri adila, Siti Nurjanah dan Febri saundari ambar putri.
  11. Semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.


Tangerang, Juni 2016




Anggie Andarie





Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Material Produk 2016

Tabel 3.2 Material produk 2017

Tabel 3.3 Tabel Pesaing

Tabel 3.4 Budget Prosuksi Media

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.8 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Penggunaan Media 2016

Tabel 4.2 Penggunaan media 2017

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Jendela Program Adobe Photoshop Cs5

Gambar 2.2 Gambar Jendela Program Corel draw X5

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SDIT Madani Parung Panjang Bogor

Gambar 4.1 Layout Kasar X-banner

Gambar 4.2 Layout Kasar Topi

Gambar 4.3 Layout Kasar Poster

Gambar 4.4 Layout Kasar Spanduk

Gambar 4.5 Layout Kasar Umbul-Umbul

Gambar 4.6 Layout Kasar Banner

Gambar 4.7 Layout Kasar Flyer

Gambar 4.8 Layout Kasar Memo

Gambar 4.9 Layout Kasar Brosur

Gambar 4.10 Layout Kasar Map

Gambar 4.11 Layout Kasar Amplop

Gambar 4.12 Layoutkasar Kop Surat

Gambar 4.13 Layout Kasar Jam Dinding

Gambar 4.14 Layout Kasar Kalender

Gambar 4.15 Layout Kasar Shopping bagr

Gambar 4.16 Layout Kompherensif X-banner

Gambar 4.17 Layout Kompherensif Topi

Gambar 4.18 Layout Kompherensif Poster

Gambar 4.19 Layout Kompherensif Spanduk

Gambar 4.20 Layout Kompherensif Umbul-umbul

Gambar 4.21 Layout Kompherensif Banner

Gambar 4.22 Layout Kompherensif Flyer

Gambar 4.23 Layout Kompherensif Memo

Gambar 4.24 Layout Kompherensif Brosur

Gambar 4.25 Layout Kompherensif Map

Gambar 4.26 Layout Kompherensif Amplop

Gambar 4.27 Layout Kompherensif Kop Surat

Gambar 4.28 Layout Kompherensif Jam Dinding

Gambar 4.29 Layout Kompherensif Kalender

Gambar 4.30 Layout Kompherensif Shopping Bag

Gambar 4.41 Final Art Work X-Banner

Gambar 4.42 Final Art Work Topi

Gambar 4.43 Final Art Work spanduk

Gambar 4.44 Final Art Work Poster

Gambar 4.45 Final Art Work Umbul-Umbul

Gambar 4.46 Final Art Work Banner

Gambar 4.47 Final Art Work Flyer

Gambar 4.48 Final Art Work Memo

Gambar 4.49 Final Art Work Brosur

Gambar 4.50 Final Art Work Map

Gambar 4.51 Final Art Work Amplop

Gambar 4.52 Final Art Work Kop Surat

Gambar 4.53 Final Art Work Jam Dinding

Gambar 4.54 Final Art Work Jam Dinding

Gambar 4.55 Final Art Work Kalender

Gambar 4.56 Final Art Work Shopping bag

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan media komunikasi yang semakin modern, cepat, dan praktis mempengaruhi kehidupan masyarakat luas. Media komunikasi sebagai suatu kebutuhan manusia di bidang informasi. Melalui media-media komunikasi visual kita mendapatkan informasi visual yang kita tangkap melalui panca indra.

Komunikasi visual mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan yang terakhir sebagai sarana promosi. Tujuan dari komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat.

Penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk atau jasa. Dalam perkembangan lebih lanjut komunikasi visual dapat dimanfaatkan sebagai media promosi.

Promosi Menurut Desrianti,dkk (2014:425)[8], adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian di dalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

Media informasi dan promosi merupakan suatu kebutuhan guna membangun dan mempromosikan suatu lembaga pendidikan yaitu SDIT Madani Parung Panjang Bogor dengan mengembangkan media komunikasi visual sebelumnya sebagai upaya menunjang informasi dan promosi . Media komunikasi visual adalah sarana media informasi dan promosi yang dapat mempresentasikan citra/image sekolah dan memperkenalkan ruang lingkup sekolah secara detail yang dikemas semenarik mungkin untuk meningkatkan angka pendaftaran calon siswa/siswi baru setiap tahunnya dan menarik perhatian Calon siswa siswi baru, Relasi dari Sekolah tertentu, Transfer atau pindahan dan Masyarakat.

Media Komunikasi Visual merupakan salah satu bentuk media informasi dan promosi yang mudah dipahami dan dimengerti oleh kalangan luas dan ini akan menjadi aset sebagai tanda pengenal SDIT Madani Parung Panjang Bogor. SDIT Madani Parung Panjang Bogor adalah lembaga dalam bidang pendidikan, yang beralamat di Jl. Anggur Perumnas 2 Parung Panjang Bogor. SDIT Madani Parung Panjang Bogor merupakan sekolah Islami.

SDIT Madani Parung Panjang Bogor berdiri pada tahun 2002 dan sampai saat ini masih beroperasi. SDIT Madani Parung Panjang Bogor sudah terakreditasi A, dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pagi dan siang. Gedung bangunan milik sendiri dengan luas bangunan 2.226,60 M2.

Adapun Promosi yang dilakukan oleh SDIT Madani Parung Panjang Bogor adalah dengan menggunakan spanduk, brosur dan poster yang tertempel di mading sekolah. dan hal ini dilakukan dalam rangka promosi sekolah pada khalayak dan kegiatan promosi seperti ini masih berlangsung hingga saat ini.

Berdasarkan hasil wawancara saya bersama ibu Hayatun Nafi’ah, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDIT Madani parung Panjang Bogor, hingga saat ini sarana penunjang informasi dan promosi yang digunakan dalam bentuk media spanduk, brosur dan poster dinilai pihak sekolah sederhana dan informasinya belum update, karena saat ini angka pendaftaran siswa/siswi SDIT Madani parung Panjang Bogor hanya 250 siswa dan target pencapaian siswa/i baru belum tercapai. Untuk itu kedepannya dari pihak sekolah menghendaki bentuk media penunjang informasi dan promosi berupa pengembangan media komunikasi visual yang berisikan tentang fasilitas dan keunggulan yang dimiliki SDIT Madani parung Panjang Bogor.

Penampilan grafis yang menarik dengan tujuan meningkatkan citra atau image sekolah dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa-siswi baru yang mendaftar setiap tahunnya, maka perlu dikembangkan lagi media komunikasi visual, baik media yang sudah ada maupun yang belum ada, disesuaikan dengan kebutuhan pihak sekolah SDIT Madani Parung Panjang Bogor sebagai sarana penunjang informasi dan promosi.

Berdasarkan analisa kebutuhan diatas, maka pada kesempatan skripsi ini , akan mencoba memberikan solusi dengan membuat pengembangan media komunikasi visual sebagai upaya mempromosikan SDIT Madani Parung Panjang Bogor, yang akan memberikan kemudahan dan kebutuhan informasi yang lebih cepat, tepat, dan akurat, maka penelitian Skripsi ini di beri judul: “Pengembangan Media Komunikasi Visual Sebagai Upaya Mempromosikan SDIT Madani Parung Panjang Bogor”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dan hasil pengamatan yang dilakukan, maka dirumuskan beberapa permasalahan yang ada pada SDIT Madani Parung Panjang Bogor, sebagai berikut :

  1. Bagaimana mengembangkan Media Komunikasi Visual yang menarik dapat menunjang promosi dan informasi pada SDIT Madani Parung Panjang Bogor?
  2. Target seperti apa yang akan dicapai melalui Pengembangan Media Komunikasi Visual pada SDIT Madani Parung Panjang Bogor?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan nanti lebih terarah, berjalan dengan baik, dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka peneliti membatasi ruang lingkup pembahasan yang akan diteliti yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan media komunikasi visual sebagai upaya mempromosikan SDIT Madani Parung Panjang Bogor.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini, diantaranya sebagai berikut :

  1. Untuk mengembangkan media komunikasi visual yang dapat menarik perhatian calon siswa-siswi baru sehingga dapat menunjang informasi dan promosi pada SDIT Madani Parung Panjang Bogor.
  2. Untuk mencapai Target SDIT Madani Parung Panjang Bogor dalam hal menyampaikan informasi dan promosi kepada calon siswa-siswi baru, relasi sekolah, dan masyarakat.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini, diantaranya sebagai berikut :

  1. Agar melalui media yang dikembangkan secara menarik dapat menjadi penunjang media promosi dan informasi sehingga menjawab kebutuhan siswa-siswi baru SDIT Madani Parung panjang Bogor .
  2. Dengan dikembangkannya media komunikasi visual ini diharapkan sekolah akan mencapai target yang lebih dari sebelumnya, dan dapat memberikan manfaat positif, meningkatkan image sekolah, meningkatkan daya tarik calon siswa-siswi baru, serta diharapkan akan meningkatkan omset pada SDIT Madani Parung Panjang Bogor.

Metodologi Penelitian

Adapun penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian Skripsi, ada beberapa tahapan, yang dilakukan yaitu diantaranya sebagai berikut :

Metode Analisis Permasalahan

Topik permasalahan ditetapkan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan pihak sekolah dalam hal ini saya mewawancarai stakeholder yaitu Hayatun Nafi’ah, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah SDIT Madani Parung Panjang Bogor.

Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Data - data yang digunakan sebagai pendukung laporan Skripsi di dapatkan dengan cara meneliti langsung SDIT Madani Parung panjang Bogor.

2. Interview

Wawancara dilakukan selain mengumpulkan data untuk mendukung laporan penelitian, wawancara dilakukan sekaligus untuk menetapkan topik penelitian Skripsi yang akan dilakukan dengan Hayatun Nafi’ah, S.Pd.SD, selaku Kepala Sekolah SDIT Madani Parung Panjang Bogor.

3. Studi Pustaka

Materi-materi yang dipergunakan sebagai dasar landasan diperoleh dari berbagai sumber, yaitu membaca buku-buku, jurnal, dan media tertulis lain yang berhubungan dengan topik penelitian.

Metode Analisis Perancangan

Untuk menghasilkan media komunikasi visual yang baik dan berkualitas, maka diperlukan aplikasi penunjang yang digunakan, seperti Coreldraw X5 dan Adobe Photoshop CS 5.

Metode Konsep Desain

Konsep desain yang digunakan dalam penelitian Skripsi ini akan menyampaikan tentang :

a. Perencanaan Media

b. Perencanaan Pesan

c. Perencanaan Visual

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Pengembangan

Marwansyah (2012:208)[1], adalah kegiatan-kegiatan pengembangan diri yang ditempuh oleh seseorang untuk mewujudkan rencana pribadinya. Sementara itu, Hasibuan (2012:1)[2],mendefinisikan pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konsepsual dan moral karyawan melalui pendidikan dan penelitian. Pendidikan dan penelitian yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan. Pendidikan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan moral karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan, workshoop bagi karyawan dapat meningkatkat pengetahuan lebih lagi di luar perusahaan.


Pengertian Project

Tjiptono (2011:219)[3], adalah objek atau gambar yang telah dibuat melalui proses desain yang menarik sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mewakili suatu bentuk desain yang nantinya menjadi suatu project yang memiliki nilai visual yang menarik dan dapat digunakan sebagai sarana untuk tercapainya suatu tujuan. Sementara Itu, Priyatno (2011:35)[4], Mendefinisikan Project adalah susunan klip video, gambar, atau musik di timeline atau storyboard yang sedang dalam pengeditan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa project adalah objek, gambar, susunan klip video menjadi satu project yang memiliki nilai visual yang menarik.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Desrianti, dkk(2014:425)[5], tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian di dalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen. Sementara lain, Maimunah, dkk (2012:283)[6], Mengatakan bahwa Promosi merupakan penentu keberhasilan suatu pemasaran. Oleh karena itu kegiatan promosi ini harus dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran serta diarahkan dan dikendalikan dengan baik sehinggan promosi tersebut benar-benar dapat memberikan kontribusi yang tinggi dalam upaya meningkatkan volume penjualan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah menginformasikan dan memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat sehingga memikat hati dan produknya bias diterima di masyarakat.

Tujuan Promosi

Usmara (2012:35)[7], Mengatakan Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Sementara Itu, Tjiptono (2011:120)[3], Bahwa Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran.

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial

2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit

3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan

3. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar

Bentuk Promosi

Menurut Karlina (2012:60)[8], bentuk promosi adalah Membedakan bentuk promosi berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu atau sering disebut bauran promosi, Adapun aliran promosi antara lain:

  1. PersonalSelling
    adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
  2. MasSelling
    MasSelling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak se-fleksibel personal selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.
  3. Promosi penjualan
    Promosi Penjualan bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
  4. Public Relation
    Public Relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahan tersebut.
  5. Direct Marketing
    Direct Marketing Sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Menurut Sunarya, dkk(2014:425)[9], Mendefinisikan data sebagai sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Sutabri, (2012:72)[10], kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian–kejadian yang terjadi di saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul–betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah Data terbentuk dari karakter yang dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

Pengertian Informasi

Menurut Maimunah, dkk(2012:284)[11], informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”. Sutabri, (2012:29)[10], Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.


jenis-Jenis Informasi

Sutabri (2012:34-35)[12], Informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek–aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini :

1. Informasi Berdasarkan pernyataan

Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Informasi Yang Tepat Waktu

Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

b. Informasi yang relevan

Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manager kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.

c. Informasi yang bernilai

Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

d. Informasi yang dapat di percaya

Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

2. Informasi Berdasarkan dimensi Waktu

Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi dua macam, yakni:

a. Informasi masa lalu

Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, tetapi dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

a. Informasi masa lalu

Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, tetapi dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

b. Informasi masa kini

Dan sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa–peristiwa yang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.

3. Informasi berdasarkan sasaran

Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Informasi Individual

Informasi individual (individual information) adalah informasi yang ditunjukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

b. Informasi Komunitas

Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

O'Brien, (2012:15)[13], jenis-jenis informasi dijelaskan sebagai berikut:

1. Informasi manajerial strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi praktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

2. Sumber informasi dibagi, menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

3. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

4. Informasi fisik, dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Kualitas Informasi

Sutabri (2012:34-35)[12], kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu (Timeline)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Menurut Jogiyanto (2012:9)[14], Kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate, timeliness, dan relevance.

1. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

2. Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

2. Akurat (Accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Nilai Informasi

Jogiyanto (2012:9)[14], Mengatakan bahwa nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya pendapatannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya. Sulit untuk menggabungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya memperolehnya, karena sebagian besar informasi dipakai banyak pihak dalam perusahaan. Informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan nilai uang, tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektifnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.Sementara Itu, Sutabri (2011:37)[15], nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas sepuluh sifat, yaitu :

1. Kemudahan dalam memperolehnya

2. Kekuasaan dan kelengkapan

3. Ketelitian

4. Kecocokan

5. Ketepatan waktu

6. Kejelasan

7. Keluwesan

8. Dapat dibuktikan

9. Tidak ada prasangka

10. Dapat diukur

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Desrianrti, dkk(2014:425)[16], Mengatakan Bahwa Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for Education Communication and Technology) ini menunjukkan bahwa istilah “media” memiliki makna yang sangat umum, ini disebabkan kata “segala bentuk” yang terdapat dalam pengertian tersebut memberikan makna bahwa yang disebut media tidak terbatas pada satu jenis media tertentu. Maimunah, (2012:283)[10], Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi dan kegiatan promosi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.

Alternatif Media

Sunarya (2013:8-13)[17],Menjelaskan bahwa setiap jenis media grafis memiliki karakteristik sendiri-sendiri, tergantung kepada tujuan penggunaan media tersebut. Untuk mengetahui secara fisik berikut akan dijelaskan dengan disertai visualisasi masing-masing contoh :

1. Poster

Poster merupakan media grafis yang memuat unsur teks dan gambar/illustrasi yang dipasang atau ditempel pada dinding. Visualisasi setiap unsurnya adalah rinci, jelas, sederhana dan singkat dengan warna yang mencolok sesuai dengan misinya.

2. Sticker

Sticker merupakan media komunikas grafis tentang produk, jasa, atau identitas yang dapat di tempel pada berbagai tempat. Umumnya berbahan kertas Vinyl yang mengandung perekat.

3. Cover Buku

Cover buku merupakan perwajahan dari buku sekaligus sebagai keterangan isi dan bertujuan untuk menarik perhatian. Umumnya unsur-unsurnya terdiri dari warna, gambar atau illustrasi, pengarang, judul, dan penerbit. Banyak buku dilengkapi dengan unsur teks atau tulsan yang memberikan penjelasan singkat tentang isi buku.

4. Pembungkus (Packaging)

Packaging selain berfungsi sebagai pengaman/pelindung tetapi juga berfungsi sebagai daya tarik dari suatu produk (media komunikasi grafis).

5. Folder

Folder merupakan media komunikasi grafis produk atau jasa yang bentuknya memilki beberapa lipatan.

6. Selebaran (leaflet)

Selebaran atau leaflet merupakan media komunikasi grafis yang dibuat dengan ukuran relatif kecil dan biasanya hanya satu lembar. Penyebarannya dilakukan dengan cara dibagi-bagikan.

7. Amplop dan kop surat

Amplop dan kop surat merupakan media yang digunakan sebagai sarana surat menyurat dan di dalamnya tercetak identitas perusahaan atau lembaga tertentu. Biasanya berupa logo dan teks yang berisi alamat dan nomor telp, e-mail ataupun fax. Selain sebagai identitas umumnya juga berfungsi sebagai return address.

8. Tas Belanja(Shopping Bag)

Tas belanja berfungsi sebagai tas untuk keperluan berbelanja yang umumnya bersifat sementara, sebagai media komunikasi grafis yang mengidentifikasikan identtas perusahaan, toko, lembaga, selain sebagai daya tarik. Pada bagian luar biasanya berisi logo atau simbol perusahaan, yang disertai teks alamat maupun visi perusahaan.

9. Katalog(cataloque)

Katalog merupakan media komunikasi grafis berbentuk buku yang di dalamnya berisi aneka jenis produk, harga, dan cara penggunaannya.

10. Iklan surat kabar

Iklan surat kabar adalah media komunikasi grafis yang dipasang pada surat kabar. Iklan ini dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada surat kabar dan ditayangkan sangat singkat. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, serta informasi yang dimuat secara rinci.

11. Iklan majalah

Media komunikasi grafis yang dipasang pada majalah dan dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada majalah tersebut. Lama penayangan relatif lama. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, dengan informasi yang dibuat secara rinci.

12. Spanduk (Banner)

Media komunikasi grafis yang dibuat panjang yang dipasang dengan direntangkan di atas atau di tepi jalan secara horizontal, Pesannya singkat mengingat formatnya relatif sempit, dan yang harus cepat terbaca. Hurufnya harus besar dengan warna mencolok dan komunikatif.

13. Umbul-umbul

Umbul-umbul merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kain yang prinsipnya tidak berbeda dengan spanduk, namun pemasangan dilakukan secara vertikal. Pesannya sedkit, berfungsi sebagai dekoratif dan membentuk suasana lingkungan.

14. Papan nama (Name board)

Papan nama merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari papan dan seng. Media ini banyak dipergunakan sebagai informasi identitas bidang usaha, identitas perkantoran, atau pusat-pusat pelayanan masyarakat. Media ini bisa dipasang di sebelah kiri, kanan atau tengah dari tempat kegiatan, bersifat komersial maupun sosial.

15. Neon box

Neon box merupakan media komunikas grafis yang terbuat dari mika akrilk berbentuk box dengan lampu di dalamnya. Lampu dipakai agar dapat memantulkan warna pada tulisan atau gambar sehingga menjadi lebih komunikatif dan indah. Neon box dapat dipergunakan siang hari maupun malam hari.

16. Neon sign

Neon sign merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari lampu neon yang didalamnya diisi dengan gas apabila dialir listrik akan memancarkan sinar. Warna yang dihasilkan tergantung formula yang dipakai untuk membuat tabung gas. Efek bergerak dapat ditimbulkan dengan menambahkan travo.

17. Baliho

Baliho merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan triplek dengan format relatif besar berkontruksi kayu atau bambu. Baliho menggunakan unsur-unsur warna teks, warna, dan ilustrasi singkat atau sederhana dengan waktu tayang relatif singkat.

18. Billboard</i>

Billboard merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan format relatif besar dengan menggunakan konstruksi besi (permanen) untuk menginformasikan produk atau jasa, menggunakan unsur-unsur warna, teks dan illustrasi secara singkat dan sederhana. Lama tayang relatif lama.

19. Halte bus

Halte bus merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan konstruksi besi, dpasang pada tempat-tempat pemberhentian bus, dipasang secara permanen dan relatif lama.

20. Reklame mobil box

Reklame mobil box merupakan media komunikasi grafis yang dibuat pada badan mobil box dengan format sesuai ukuran mobil (panjang dan lebar mobil box). Unsur – unsur yang digunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.

21. Etalase

Etalase merupakan media grafis yang terbuat dari almari kaca untuk memajang produk dengan bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan ruangan dan produk yang ditawarkan.

22. Desain gantung (Hanging design)

(Hanging design) merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kertas, karton, plastik, dan lain-lain. Umumnya tercetak dengan satu atau dua muka atau lebih, dipasang dengan cara digantung agar dapat berputar dan dilihat bergantian.

23. Point of Purchase

Point of Purchase merupakan media komunikasi grafis dari bahan karton yang tercetak yang dipasang pada deretan produk yang ada pada etalase-etalase. Bentuk umumnya kotak, sederhana, dan menyampaikan nama produk. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.

24. Floor Stand

Media komunikasi grafis terbuat dari bahan karton, triplek dan sebagainya yang diletakan pada suatu ruangan lantai konstruksi dengan posisi berdiri menggunakan penyangga. Biasanya media ini mengikuti bentuk produk, manusia, binatang serta tumbuh-tumbuhan, baik dua atau tiga dimensi. Unsur -unsurnya terdiri dari warna, teks, dan ilustrasi.

25. Kaos (T-shirt)

Kaos adalah media komunikasi grafis yang dicetak di atas kain katun. Cara mencetaknya adalah menggunakan teknik cetak saring atau sablon. Bagian yang tercetak biasanya bagian depan dan bagian belakang. Unsur-unsur yang digunakan meliputi warna, teks dan ilustrasi.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Desain

Wibowo, (2013:10)[18], Mengatakan Bahwa Desain adalah metode penyampaian pesan visual berbentuk teks dan gambar dari komunikator kepada komunikan.Nathalia, (2014:13)[19], Istilah desain sendiri secara etimologi berasal dari beberapa serapan bahasa yang diambil dari bahasa Italia yaitu “Designo” yang secara gramatikal berarti gambar. Kata desain tersebut dapat digunakan pada berbagai kalimat, baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Apabila sebagai kata kerja, istilah “desain” dapat diartikan sebagai proses dalam membuat atau menciptakan sebuah objek baru, Sedangkan dalam kata benda istilah “desain” dapat digunakan sebagai hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk karya nyata.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa desain adalah metode penyampaian pesan visual berbentuk teks dan gambar dan juga sebagai proses dalam membuat atau menciptakan sebuah objek baru.

Fungsi-Fungsi Desain

Sunarya, dkk(2012:34-35)[20],fungsi-fungsi desain mencakup :

1. Fungsi Informasi

Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.

2. Fungsi Identifikasi

Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.

3. Fungsi Persuasi

Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.

Unsur-Unsur Desain Grafis

Menurut Sunarya (2014:27-29)[21], desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’Menarik’ atau ’indah’ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai

Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis. Unsur-unsur dalam desain grafis diantaranya adalah:

1. Garis (line)

Garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis atau persepsi sendiri. Misalnya garis yang membentuk “S”, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan garis yang membentuk “Z”, terkesan tegas dan kaku.

2. Bentuk (shape)

Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Setiap bentuk mempunyai arti sendiri, tergantung budaya, geografis dll. Contoh : segitiga bisa melambangkan konsep trinitas (ayah, ibu, anak), tetapi di mesir segitiga melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan).

3. Ilustrasi/Gambar/Image

Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodenya :

a. Manual/Hand Drawing/Gambar tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, air brush, kuas, cat, spidol dan lain-lain. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan lain-lain.

b. Computerized. Menggunakan komputer, anda dapat membuat gambar secara vektor atau bitmap. Format vektor yang terdiri dari koordinat-koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto.

4. Ruang (space)

Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjang-pendek, kosong-padat, besar-kecil dll. Ukuran tersebut sifatnya relatif “Besar” menurut anda belum tentu sama dengan “besar” menurut orang lain. Ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada pembanding.

5. Teks/Tipografi

Merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan pembaca dapat membaca semaksimal mungkin.

6. Warna (color)

Salah satu elemen visual yang dapat dengan mudah menarik perhatian pembaca adalah warna. Betapa sepinya dunia desain grafis tanpa kehadiran warna. Namun demikian, anda perlu hati-hati dalam penggunaan warna. Apabila pemakaian warna kurang tepat maka dapat merusak citra, mengurangi nilai keterbacaan, dan bahkan dapat menghilangkan gairah baca. Jika anda dapat menggunakan dengan tepat, warna dapat membantu menciptakan mood dan membuat teks lebih berbicara. Sebagai contoh, desain publikasi yang menggunakan warna-warna soft dapat menyampaikan kesan lembut, tenang dan romantik. Warna-warna kuat dan kontras dapat memberi kesan dinamis, cenderung meriah.

7. Ukuran (size)

Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Dengan menggunakan unsur ini anda dapat menggunakan kontras atau penekanan (emphasis) pada objek desain anda sehingga orang dapat mengetahui mana yang akan dibaca dan dilihat terlebih dahulu.


Menurut Hendratman (2011:13-14)[22], Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’Menarik’ atau ’indah’ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin),maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. Tetapi sebelum mendesain, kita perlu mengenal terlebih dahulu unsur-unsur dalam desain itu sendiri.

Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis, antara lain :

a. Garis (line)

Garis di Pengertiankan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Dalam Pengertian lain, garis adalah suatu goresan, kumpulan titik yang memanjang, batas limit suatu benda, masa ruang, warna, dll. Garis adalah elemen visual yang dapat dipakai di mana saja dengan tujuan untuk memperjelas dan mempermudah pembaca. Bisa juga digunakan fantasi visual.

b. bidang (Shape)

Segala bentuk apa pun yang memiliki dimensi tinggi dan lebar disebut juga dengan bidang. Bidang dapat berupa bentuk-bentuk geometris (lingkaran, segitiga, segiempat, elip, setengah lingkaran, dan sebagainya) dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan.

c. warna (Color)

Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif. Warna merupakan unsur penting dalam objek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk visual secara jelas.

d. Gelap Terang (Value)

Salah satu cara untuk menciptakan kemudahan baca adalah dengan menyusun unsur-unsur visual secara kontras gelap-terang. Kontras value bersifat relative, sangat dipengaruhi oleh background dan elemen-elemen lain di sekitarnya. Kontras value digunakan untuk menonjolkan pesan atau informasi, sekaligus menciptakan citra.

d. Gelap Terang (Value)

Salah satu cara untuk menciptakan kemudahan baca adalah dengan menyusun unsur-unsur visual secara kontras gelap-terang. Kontras value bersifat relative, sangat dipengaruhi oleh background dan elemen-elemen lain di sekitarnya. Kontras value digunakan untuk menonjolkan pesan atau informasi, sekaligus menciptakan citra.

e. Tekstue (Teksture)

Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Dalam seni rupa, khususnya desain grafis, tekstur dapat bersifat nyata dan dapat pula tidak nyata (tekstur semu). Sedangkan tekstur dalam konteks desain komunikasi visual lebih cenderung pada tekstur semu, yaitu kesan visual dari suatu bidang. Tekstur juga sering digunakan untuk mengatur keseimbangan dan kontras. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, kulit kayu, dan lain sebagainya.

f. Format

Format adalah unsur lain dalam desain yang dapat diartikan sebagai besar kecilnya suatu objek. Dengan meggunakan unsur ini anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain anda sehingga orang dapat mengetahui mana yang akan dibaca dan dilihat terlebih dahulu.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Unsur-Unsur Desain Grafis adalah desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif.

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Menurut Wibowo (2013:106)[23], dalam mengkomposisi atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Keseimbangan (Balance), Secara keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Mata kita akan menangkap keseluruhan atau halaman desain dalam satu komponen yang lebih kecil.

2. Irama (Rhythm), Pengulangan atau variasi komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa dalam bentuk urutan gerakan, pola atau pattern tertentu.

3. Skala dan Proporsi, Skala adalah perubahan ukuran atau size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi, sedangkan proporsi adalah perubahan perbandingan antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.

4. Fokus, Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus fokuskan atau diarahkan pada satu titik dan kontras pada penekanan karena ada perbedaan drastis atau konflik pada komponen desain grafis.

5. Kesatuan (Unity), semua bagian dan unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca memahami sebagai satu kesatuan.

Pengertian Typography

Tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Dengan perkembangan font-font komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan. Namun memilih font adalah pekerjaan yang melelahkan karena sering banyaknya font yang tersedia.

Menurut Wibowo (2013:115)[23], Tipografi (typography) merupakan ilmu memilih dan menata huruf sesuai pengaturannya pada ruang-ruang yang tersedia guna menciptakan kesan tertentu, sehingga menolong pembaca mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Brewer (2013:116)[24], Tipografi adalah pemilihan, penataan dan berbagai hal terkait pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur lain, atau susun huruf pada halaman cetak.Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Gabungan dari seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Berikut adalah anaotomi huruf:

1. Baseline

Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar.

2. Capline

Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar.

3. Meanline

Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan setiap huruf kecil.

4. X-Heignt

Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X-Height merupakan tinggi dari badan huruf kecil.

5. Ascender

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan capline.

6. Descender

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada dibawah baseline. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Typography adalah Gabungan dari seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain.

Psikologi Warna

Pengertian Warna

Widada (2013:13)[25], Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu). Jenis warna yang demikian disebut Spectrum atau warna cahaya. Secara Subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

Teori Warna

Widada (2013:13)[25], Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna:

a. Prang System

Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan:

1. Hue adalah istilah panas dinginnya warna atau digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna seperti merah,biru,hijau dan sebagainya.

2. Value adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga ke hitam.

3. Intensity/Saturation seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

4. Intensity/Saturation seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

b. Munssel system

Menurut teori Munssel system dikemukakan lima warna yang memiliki kedudukan sama sebagai warna utama, yakni merah, kuning, hijau, biru dan ungu. Lingkaran warna yang disusunnya terdiri dari sepuluh warna, lima warna diantaranya sebagai intermediate color yakni merah-kuning, kuning-hijau, biru-hijau, biru-ungu dan merah-ungu.

Jenis Atau Bentuk Warna

1. Warna Primer

Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain: merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.

2. Warna Sekunder

Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula, yaitu jingga, (merah + kuning), hijau ( kuning + biru), dan ungu (merah + biru).

3. Warna Quarter

Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru.

4. Warna Tersier

Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna–warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange–jingga, orange–hijau, dan hijau–jingga.

5. Warna Complementer

Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini dianggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.

6. Warna Simbolik Warna:

a. Warna Merah, makna simboliknya: Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.

b. Warna Kuning makna simboliknya: Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan.

c. Warna Kuning Emas makna simboliknya: Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual.

d. Warna Hijau makna simboliknya: Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.

e. Warna Biru makna simboliknya: Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.

f. Warna Putih makna simboliknya: Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.

g. Warna Hitam makna simboliknya: Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

h. Warna Abu-abu makna simboliknya: Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.

i. Warna Orange makna simboliknya: Kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.

j. Warna Indigo makna simboliknya: Ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

Pengertian Simbolisasi Bentuk

Arifin (2012:9)[26], Simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam kountur atau outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan.

Pengertian Citra/Image

Sunarya (2013:37)[27], Mengatakan Bahwa Citra atau image adalah bagaimana perusahaan tersebut ingin dirasakan dan dipandang oleh masyarakat, (konsumen, network/supplier, pemerintah bahkan oleh kompetitor.Sedangkan itu, Tjiptono, (2011:31)[28], Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Citra atau image adalah dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

Layout

1. Pengertian Layout

Desrianti, dkk (2014:288)[29], jenis jenis layout diantaranya adalah:

1. Layout Kasar

Layout Kasar adalah Penerapan elemen-elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media katalog yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat,umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar. Layout Kasar diperlukan sebagai panduan pada saat diproses desain dengan menggunakan aplikasi komputer.

2. Layout Komprehensif

Layout Komprehensif adalah Layout Komprehensif adalah Proses desain yang sudah memasuki tahap komputerisasi san pewarnaan,namun tahap ini belum selesai seluruhnya, karena masih harus mengalami proses revisi.

2. Final Artwork

Final Artwork adalah hasil akhir dari layout komprehensif yang telah diperbaiki. Dimana tahap ini merupakan hasil akhir atau finishing yang kemudian dapat digunakan untuk acuan saat proses produksi.

Supriyono, (2011:9)[30],

1. Layout Kasar

adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak sinopsis, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.

2. Layout Komprehensif

adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

3. Final Artwork

merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa jenis layout seperti layout kasar adalah Penerapan elemen-elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media katal yaitu , Layout Komprehensif adalah gambar yang sudah mendekati komposisi final dan final artwork adalah desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya.

Elemen / Unsur Desain

Wibowo, (2013:96)[31], Dalam bentuk geometris dan organis, sebagai berikut:

1. Elemen Konseptual (elemen basic visual: elemen bentuk) yang terdiri dari: Titik (dot, point), Garis (line), Bidang (plane), dan Volume.

2. Elemen Visual (karakteristik basic visual: karakteristik bentuk) yang terdiri dari: Ukuran, Shape, Warna; Value (nada) & Color (warna); Tone dan Tekstur.

3. Eleman Relasional terbagi menjadi 2 diantaranya:

a. Interaksi basic visual: interaksi bentuk yang terdiri dari: Posisi, Arah, Space dan Gravity.

b. Elemen interaksi komposisional yang terdiri dari: Depth dan Perspektif.

Teori Khusus

Teori Desain Komunikasi Visual

Sunarya, dkk (2015:79)[32], Media Komunikasi Visual adalah sarana untuk penyampaian pesan atau informasi kepada public yang dirangkai dengan penggunaan media penggambaran yang hanya dapat terbaca oleh indera penglihatan.Menurut, Supriyono, (2011:10-11)[30], Desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapa menampung perkembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas dengan penggunaan pada penggunaann unsur-unsur grafis (visual). Meski demikian, istilah Desain Grafis (Graphic Desain) masih sering digunakan. DKV dikatagorikan sebagai Commercial Art kerena merupakan paduan antara seni rupa (Visual Art) dan kterampilan. komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang industri barang dan jasa, ditambah perkembangan tekhnologi dan komunikasi, menjadikan DKV berkembang pesat.

Tidak dapat, menghindari karya–karya desain karya komunikasi visual saat ini sudah merampok sebagian waktu dan perhatian manusia. Setiap hari mata kita dipaksa untuk melihat iklan. Ketika membuka halaman majala, surat kabar, internet, atau televisi mata kita segera disergap iklan. Saat melintas dijalan raya kita pun selalu dikepung media outdoor berupa poster, bilboard, spanduk, baliho, banner, papan nama, dan bentuk-bentuk iklan lainnya. Di ruangan kantor mata kita masih dijejali brosur, katalog, kop surat, kartu nama, kalender, dan barang cetak lainnya.

Tidak berhenti sampai disitu, iklan cetak berupa leaflet atau brosur bahkan sering dibagikan di Traffucdan warna.- light saat lampu merah, dipusat perbelanjaan dan ditampat – tempat publik lainnya. Semua media iklan tersebut berusaha keras merebut perhatian konsumen dengan menggunakan elemen-elemen visual, seperti logo, tipografi, dan warna.

Maraknya karya-karya desain komunikasi visual menuntut desainer untuk lebih kreatif. Desain yang “biasa-biasa saja” dapat dipastikan kalah bersing dan kurang diperhatikan pembaca. Desainer kini semakin dituntut mampu memunculkan gagasan–gagasan besar, ide-ide segar yang tidak terduga.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Media Komunikasi Visual adalah sarana untuk penyampaian pesan atau informasi kepada public dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi.

Macam Media Komunikasi Grafis

Menurut Sunarya (2015:8-12)[33],media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar/foto. Media komunikasi sangat banyak jumlah dan jenisnya. Media komunikasi grafis secara garis besar dapat dikelompokan sebagai berikut:

1. Media Cetak (Printed Material), Contoh : poster, sticker, sampul buku, packaging, folder, leaflet, amplop & kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.

2. Media Luar Ruangan (Outdoor), Contoh : spanduk, banner, papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho dan mobil box.

3. Media Elektonik (Electronic), Contoh : radio, televisi, internet, film, program, video dan animasi komputer.

4.Tempat pajang (display), Contoh : etalase (window display), point of purchase, desain gantung dan floor stand

5. Barang-barang kenangan (special offer), Contoh: Kaos, topi, payung, gelas, aneka souvenir, tas dan sebagainya.

Setiap jenis media grafis memilki karakteristik sendiri-sendiri, tergantung kepada tujuan penggunaan media tersebut. Untuk mengetahui secara fisik berikut akan dijelaskan dengan disertai visualisasi masing-masing contoh:

1. Poster : Poster merupakan media grafis yang memuat unsur teks dan gambar/ilustrasi yang dipasang atau ditempel pada dinding. Visualisasi setiap unsurnya adalah rinci, jelas, sederhana dan singkat dengan warna yang mencolok sesuai dengan misinya.

2. Sticker : Sticker merupakan media komunikasi grafis tentang produk, jasa, atau identitas yang dapat ditempel pada berbagai tempat. Umumnya berbahan kertas Vinyl yang mengandung perekat.

3. Cover Buku : Cover buku merupakan perwajahan dari buku sekaligus sebagai keterangan isi dan bertujuan untuk menarik perhatian. Umumnya unsur-unsurnya terdiri dari warna, gambar atau ilustrasi, pengarang, judul dan penerbit. Banyak buku dilengkapi dengan unsur teks atau tulisan yang memberikan penjelasan singkat tentang isi buku.

4. Pembungkus (Packaging) : Packaging selain berfungsi sebagai pengaman/pelindung namun juga berfungsi sebagai daya tarik dari suatu produk (media komunikasi grafis).

5. Folder : Folder merupakan media komunikasi grafis produk atau jasa yang bentuknya memiliki beberapa lipatan.

6. Selembaran atau leaflet : Selebaran atau leaflet merupakan media komunikasi grafis yang dibuat dengan ukuran relatif kecil dan biasanya hanya satu lembar. Penyebarannya dilakukan dengan cara dibagi-bagikan.

7. Amplop dan kop surat : Amplop dan kop surat merupakan media yang digunakan sebagai sarana surat menyurat dan didalamnya tercetak identitas perusahaan atau lembaga tertentu. Biasanya berupa logo atau teks yang berisi alamat dan nomor telp, e-mail ataupun fax. Selain sebagai identitas umumnya juga berfungsi sebagai return address.

8. Tas belanja (Shopping bag) : Tas belanja berfungsi sebagai tas untuk keperluan berbelanja yang umumnya bersifat sementara, berfungsi sebagai media komunikasi grafis yang mengidentifikasikan identitas perusahaan, toko, lembaga, selain sebagai daya tarik. Pada bagian luar biasanya berisi logo atau simbol perusahaan, yang disertai teks alamat maupun visi perusahaan.

9. Katalog (Cataloque) : Katalog merupakan media komunikasi grafis berbentuk buku yang didalamnya berisi aneka jenis produk, harga dan cara penggunaannya.

10. Iklan surat kabar : Iklan surat kabar merupakan media komunikasi grafis yang dipasang pada surat kabar. Iklan ini dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada surat kabar dan ditayangkan sangat singkat. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, serta informasi yang dimuat secara rinci.

11. Iklan majalah : Iklan majalah merupakan media komunikasi grafis yang dipasang pada majalah dan dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada majalah tersebut. Lama penayangan relatif lama. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar dengan informasi yang dibuat secara rinci.

l2. Spanduk (Banner) : Spanduk merupakan media komunikasi grafis yang dibuat panjang yang dipasang dengan direntangkan di atas atau di tepi jalan secara horizontal, pesannya singkat mengingat formatnya relatif sempit dan yang harus cepat terbaca. Hurufnya harus besar dengan warna yang mencolok dan komunikatif.

13. Umbul-umbul : Umbul-umbul merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kain yang prinsipnya tidak berbeda dengan spanduk, namun pemasangan dilakukan secara vertikal. Pesannya sedikit, berfungsi sebagai dekoratif dan membentuk suasana lingkungan.

14. Papan nama (Name board) : Papan nama merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari papan dan seng. Media ini banyak dipergunakan sebagai informasi identitas bidang usaha, identitas perkantoran, atau pusat-pusat pelayanan masyarakat. Media ini bisa dipasang di sebelah kiri, kanan atau tengah dari tempat kegiatan, bersifat komersial maupun sosial.

15. Neon box : Neon box merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari mika akrilk berbentuk box dengan lampu di dalamnya. Lampu dipakai agar dapat memantulkan warna pada tulisan atau gambar sehingga menjadi lebih komunikatif dan indah. Neon box dapat dipergunakan siang hari maupun malam hari.

16. Neon sign : Neon sign merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari lampu neon yang didalamnya diisi dengan gas apabila dialir listrik akan memancarkan sinar. Warna yang dihasilkan tergantung formula yang dipakai untuk membuat tabung gas. Efek bergerak dapat ditimbulkan dengan menambahkan travo.

17. Baliho : Baliho merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan triplek dengan format relatif besar berkontruksi kayu atau bambu. Baliho menggunakan unsur-unsur warna, teks, dan ilustrasi singkat atau sederhana dengan waktu tayang relatif singkat.

18. Billboard : Billboard merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan format relatif besar dengan menggunakan konstruksi besi (permanen) untuk menginformasikan produk atau jasa, menggunakan unsur-unsur warna, teks dan ilustrasi secara singkat dan sederhana. Lama tayang relatif lama.

19. Halte bus : Halte bus merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan konstruksi besi, dipasang pada tempat-tempat pemberhentian bus, dipasang secara permanen dan relatif lama

20. Reklame mobil box : Reklame mobil box merupakan media komunikasi grafis yang dibuat pada badan mobil box dengan format sesuai ukuran mobil (panjang dan lebar mobil box). Unsur-unsur yang digunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.

21. Etalase : Etalase merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari almari kaca untuk memajang produk dengan bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan ruangan dan produk yang ditawarkan.

22. Desain gantung (Hanging design) : Desain gantung merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kertas, karton, plastik, dan lain-lain. Umumnya tercetak dengan satu atau dua muka atau lebih, dipasang dengan cara digantung agar dapat berputar dan dilihat bergantian.

23. Point of Purchase : Point of purchase merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan karton yang tercetak yang dipasang pada deretan produk yang ada pada etalase-etalase. Bentuk umumnya kotak, sederhana, dan menyampaikan nama produk. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.

24. Floor Stand : Media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan karton, triplek, dan sebagainya yang diletakkan pada suatu ruangan lantai konstruksi dengan posisi berdiri menggunakan penyangga. Biasanya media ini mengikuti bentuk produk, manusia, binatang serta tumbuh-tumbuhan, baik dua atau tiga dimensi. Unsur-unsurnya terdiri dari warna, teks, dan ilustrasi.

25. Kaos (T-shirt), Kaos adalah media komunikasi grafis yang dicetak di atas kain katun. Cara mencetaknya adalah menggunakan teknik cetak saring atau sablon. Bagian yang tercetak biasanya bagian depan dan bagian belakang. Unsur-unsur yang digunakan meliputi warna, teks dan ilustrasi

Aplikasi Penunjang Desain

Adobe Photoshop CS5

Menurut Effendhy (2013:1-4)[34],Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat lunak buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk mengolah foto atau gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan, sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar atau foto.Berikut akan dijelaskan tentang perbedaan keduanya agar anda dapat menentukan tipe grafik yang akan digunakan dalam mengolah foto:

1. Obyek vektor

Obyek vektor tersusun dari sekumpulan garis, kurva dan bidang tertentu sehingga membentuk suatu gambar. Gambar vektor terbentuk oleh fill dan stroke, oleh karena itu gambar vektor sama sekali tidak terpengaruh oleh resolusi. Kondisi gambar vektor tetap tajam saat dicetak. Gambar vektor mempunyai keunggulan warna yang solid sehingga sangatlah cocok untuk bentuk-bentuk logo yang sederhana. Selain itu obyek vektor tidak akan pecah jika anda melakukan pengaturan ukuran. Oleh karena itu, dimungkinkan untuk memindah, mengatur ulang ukurannya atau mengganti warnanya tanpa menurunkan kualitas.

2. Obyek Bitmap

Gambar bitmap terdiri dari titik-titik yang sering disebut dengan pixel. Pixel tersusun secara terstruktur pada bidang tertentu. Setiap pixel mempunyai warna-warna tertentu yang akhirnya dapat membentuk pola tertentu dan menjadi sebuah gambar. Semakin tinggi resolusi suatu gambar maka semakin solid atau halus gambar tersebut. Akibatnya semakin tinggi resolusi mengakibatkan ukuran file juga semakin besar. Image bitmap cocok untuk mereproduksi gradasi warna yang halus seperti gradasi warna didalam fotografi. Tepi image bitmap dapat pecah (tidak rapi) apabila diperbesar tampilannya atau apabila image bitmap tersebut dicetak dengan resolusi yang lebih rendah dari aslinya. Dengan mengetahui karakteristik dari dua tipe grafik diatas, tentunya akan memudahkan dalam melakukan manipulasi image menggunakan program Adobe Photoshop.Berikut ini keterangan masing-masing bagian area kerja Adobe Photoshop:

1. Title Bar

Title Bar untuk menampilkan judul dokumen yang aktif (yang sedang dibuka dan diedit), persentase tampilan, layer yang aktif dan mode warna yang digunakan pada dokumen.

2. Menu Bar

Menu Bar berisi menu-menu untuk menjalankan perintah-perintah didalam program Adobe Photoshop. Menu-menu tersebut diorganisasikan sesuai dengan kategori tertentu. Misalnya menu file berisikan submenu perintah-perintah yang berkaitan dengan manajemen file, atau menu Select yang berisikan submenu perintah-perintah yang berkaitan dengan seleksi.

3. Option Bar

Hampir semua tool didalam program Adobe Photoshop mempunyai opsi yang ditampilkan pada Options Bar. Tampilan Options Bar akan berubah secara dinamis sesuai tool yang sedang anda gunakan.

4. Toolbox

Toolbox berisikan seperangkat fasilitas (tool) untuk mengedit dan memanipulasi image. Toolbox bersifat mengambang, hal ini memungkinkan user untuk memindah posisinya sesuai keinginan. Pada Adobe Photoshop terdapat sedikit perbedaan dengan versi sebelumnya, anda dapat mengubah tampilan toolbox secara memanjang atau standart.

5. Layer

Bekerja dengan photoshop tidak lepas dari penggunaan layer karena pada layer-lah suatu image akan diedit dan dimanipulasi. Layer dapat dipengertiankan sebagai lembar kerja transparan. Untuk lebih memudahkan pemahaman layer, bayangkanlah sebuah plastik berwarna bening (transparan) dan tembus pandang. Demikianlah halnya layer, layer bersifat transparan sehingga apabila memasang image pada layer akan sama halnya dengan memasang image pada selembar plastik bening.Keuntungan penggunaan layer adalah untuk memudahkan pengeditan image secara terpisah dari komposisi gambar yang kompleks. Dengan kata lain, konsentrasi pengeditan suatu komposisi gambar akan lebih terfokus apabila pengeditan dilakukan perbagian daripada pengeditan dilakukan pada keseluruhan komposisi gambar.

6. Status Bar

StatusBar didalam dokumen menampilkan informasi dokumen dan tampilannya. Selain itu, Status Bar juga menampilkan informasi ringkas tentang tool yang dipilih (sedang digunakan). Untuk lebih jelasnya, dibawah ini adalah keterangan item-item yang terdapat pada Status Bar.

1. Kotak yang berisikan nilai dengan parameter persentase merupakan informasi tampilan dokumen yang aktif.

2. Menu Pop-up workgroup berfungsi untuk pengorganisasian kerja didalam workgroup.

3. Informasi dokumen menampilkan data dokumen sesuai item yang dipilih didalam menu pop-up.

7. Stage

Stage merupakan bidang kanvas yang digunakan untuk area pengeditan dan pembuatan objek gambar.

8. Palet-Palet.

Palet-palet didalam Adobe Photoshop digunakan untuk memonitor dan memodifikasi image. Pada Adobe Photoshop yang baru, tampilan palet sedikit berbeda dengan versi sebelumnya. Secara default, palet-palet akan ditampilkan dalam dua group yang sudah ditentukan. Group pertama terdiri dari palet Tool Presents, Brushes, Clone Source, Character, Paragraph, dan Layer Comps. Sedangkan group kedua dari palet Navigator, Color, dan Layer.Adobe Photoshop tidak menutup kemungkinan memisahkan salah satu atau lebih palet dari group-nya, yaitu dengan men-drag nama palet keluar dari group. Anda juga dapat menampilkan salah satu palet dengan cara mengklik salah satu nama palet didalam suatu group palet, atau lakukanlah dengan mengklik menu Window kemudian nama palet, apabila susunan palet-palet yang sudah diatur sesuai keinginan anda akan dikembalikan sesuai default yang diberikan, klik menu Window > Workspace > Default Workspace

Gambar 2.1. Tampilan Jendela Program Adobe Photoshop CS5

Coreldraw X5

Menurut Dukom (2012:3-4)[35],Coreldraw X5 merupakan program aplikasi desain grafis yang menyediakan fasilitas, kemudahan dan keleluasaan bagi pengguna dalam membuat sebuah objek desain grafis.

Gambar 2.2. Tampilan Jendela Program Coreldraw X5

a. Title Bar

Berfungsi menampilkan nama program, lokasi dan nama file yang sedang aktif.

b. Menu Bar

Menu Bar berada pada bagian atas kotak dialog utama sistem.

c. Standar Toolbar

Standar toolbar terletak di bawah menu bar. Pada Standar toolbar, sistem meletakkan simbol proses cepat. Misalnya terdapat simbol seperti folder untuk membuka suatu data grafis CorelDraw.

d. Hints

Fasilitas ini memberikan petunjuk apa dan bagaimana memproses suatu objek gambar atau teks.

e. Property Bar

Fasilitas tambahan yang muncul setelah memilih salah satu alat dalam fasilitas toolbox. Tujuannya untuk mempermudah pemakai alat fasilitas toolbox terpilih.

f. Ruler

Digunakan sebagai alat ukur saat membuat objek pada halaman kerja.

g. Toolbox

Untuk menampilkan daftar sub alat tersebut dapat dilakukan dengan mengklik dan menahan simbol alat yang bersangkutan.

h. Status Bar

Sistem meletakkan berbagai informasi pada baris status yang terdapat pada sisi bawah kotak dialog utama.

i. Scrollbar

Digunakan untuk melihat area kerja, dapat melihat area sebelah kanan, kiri, atas, bawah dengan cara menekan dan menahan scrollbar ini.

j. Page Flipper

Digunakan untuk menambah halaman, untuk berpindah dari satu halaman ke halaman lain.

k. color palette

Untuk memberi warna pada objek gambar atau teks cukup melakukan klik seperti biasa. Sedangkan untuk memberi warna garis, klik kanan pada warna yang dipilih dalam kotak warna.

Elisitasi

Menurut Hidayati (2011:302)[36], elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai MDI:

a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

a. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

b. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu:

a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M): Mampu dikerjakan.

c. Low (L): Mudah dikerjakan.

4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Penelitian Sebelumnya (Literatur Review)

Berdasarkan studi pustaka pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Raharja. Maka penulis melakukan literature review terhadap penelitian-penelitian sebelumnya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2014)[37], Perkembangan teknologi informasi maju begitu pesat sebuah badan usaha lebih memungkinkan untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi tersebut sebagai sarana sosialisasi mengenai program promosi terhadap produk yang ingin ditawarkan kepada masyarakat, untuk itu dibutuhkan bentuk media yang dapat digunakan sebagai daya tarik secara visual. Seperti halnya pada CV.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2011)[38], Persaingan bisnis yang ketat mendorong berbagai perusahaan untuk dituntut gencar mempromosikan produknya sehingga mau tidak mau mereka utuh media komunikasi visual yang dapat langsung menyampaikan informasi produk ke masyarakat.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Bakta (2011)[39], Perancangan media komunikasi visual sangatlah diperlukan dalam membuat sebuah media promosi dimana dengan berpegang pada ilmu- ilmu desain dan kriteria desain maka akan tercipta sebuah media promosi yang informatif dan menarik. (Sumber: Anita Kusuma Bakta , SH ; MKn, Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Upaya Mempromosikan Panorama Hotel di Jl. Raya Pengosekan Ubud, Instiut Seni Indonesia, Denpasar).
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Suwirya (2011)[40], masyarakat yang kurang mengerti teknologi diperlukan peranan Desain Komunikasi Visual dengan media promosi yang komunikatif untuk membantu masyarakat tersebut sehingga mampu memenuhi target pasar yang mengalami penurunan. Sehingga stabilitas hunian dapat kembali dan alam dapat terjaga kembali dengan teknologi yang terus berkembang.(Sumber: Bagus Made Bayu Suwirya, Desain Komunikasi Visual Dalam Usaha Mempromosikan Pop Harris Hotel di Jalan Teuku Umar No. 74 A Denpasar-Bali, Institut Seni Indonesia, Denpasar).
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Sofyan (2016)[41], Tujuan perancangan media yang diajukan adalah untuk menunjang peningkatan efektifitas program promosi lembaga sekolah SMK Mandiri 01 Panongan Kab. Tangerang. Dari efektifitas media yang telah diajukan jika sudah diimplementasikan harapannya agar selalu terdapat peningkatan perolehan calon siswa didiknya tiap-tiap tahunnya. Metode perancangan, agar menghasilkan bentuk media-media yang baik dan berkualitas, sebelum dimulainya perancangan media dipergunakan Konsep Desain yang menggunakan tahapan-tahapan dari Perencanaan Media yang terdapat Tujuan Media, Strategi Media dan Program Media. Perencanaan Pesan atau Konsep Kreatif, terdapat Tujuan Pesan (Tujuan Kreatif) dan Strategi Pesan (Strategi Kreatif).
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Riyanto (2011)[42], Hal ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat agar bergabung dengan Sekolah Sepakbola New Pelita Solo serta membangun citra Sekolah Sepakbola New Pelita Solo di masyarakat khususnya di wilayah Surakarta. Dengan keunggulan yang dimiliki berupa prestasi-prestasi bergengsi yang telah diraih, program pendidikan sepakbola dengan kurikulum yang terstruktur dengan baik, serta memiliki lapangan tempat latihan yang megah dan memenuhi standar, menjadikan Sekolah Sepakbola New Pelita Solo sebagai sekolah sepakbola paling modern di Surakarta.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2012)[43], masalah yang dikaji adalah bagaimana menciptakan promosi yang tepat bagi Octrash sebagai perusahaan kreatif desain dan fotografi dengan slogannya "One Stop Creative Solution". Target utama dalam promosi ini adalah individu, instansi, dan perusahaan yang menginginkan pemenuhan kebutuhan kreatif desain dan fotografi yang inovatif, kreatif, baik dalam kualitas dan kuantitas yang berlokasi didaerah Gemolong, Sragen, Boyolali dan Karanganyar.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Andeska (2012)[44], Danau Raja terletak di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau, Rengat disebut dengan kata lain yaitu Kota Indragiri, Indragiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu “Indra” yang berarti mahligai dan “Giri” yang berarti kedudukan yang tinggi atau negeri, sehingga kata Indragiri diartikan sebagai Kerajaan Negeri Mahligai.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Kara (2013)[45], Untuk Anak Sd Marsudirini Surakarta". Kegiatan Outing Class “Ayo Makan Jajanan Pasar” dengan media komunikasi visual ini disusun untuk mengenalkan jajanan pasar . Data yang didapat melalui wawancara dan pengamatan di SD Marsudirini Surakarta. Belajar keluar atau sering disebut dengan outing class ini adalah salah satu kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di luar kelas, dalam rangka untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono (2015)[46], Alfonsu Damar Wicaksono. 2014. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Media Komunikasi Visual Kampanye Solo sebagai Kota Cinta ‘Bersepeda’ Melalui Event Solo Gowes. Perancangan ini dibuat karena eksistensi bersepeda kurang mendapat perhatian dari masyarakat remaja kota Surakarta. Pemerintah Daerah kurang menyediakan fasilitas pendukung bagi pesepeda khususnya remaja dan media yang tepat bagi target audience, padahal gerakan bersepeda ini sangat menarik dan membiasakan masyarakat Kota Surakarta untuk bersepeda dari dini.
  11. Dari 10 literature review diatas maka dapat ditarik kesimpulan dalam menunjang informasi dan promosi suatu sekolah, diperlukan adanya pengembangan media komunikasi visual agar dapat memberikan informasi dan promosi secara efektif untuk menarik calonn siswa/i baru untuk dapat bersekolah di SDIT Madani. Perkembangan dunia pendidikan yang makin pesat, menyebabkan semakin banyaknya fasilitas dan keunggulan yang harus disediakan sekolah untuk bersaing, maka perlu didukung media komunikasi visual yang menarik dengan tujuan meningkatkan citra atau image sekolah dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa/i baru. Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa betapa pentingnya media komunikasi visual dalam memperomosikan sekolah. Dari pengembangan media komunikasi visual yang diusulkan pada penelitian skripsi ini, desain yang dibuat jelas dan sesuai dengan kebutuhan SDIT Mdani, menggunakan warna-warna dengan paduan yang indah, sehingga dapat menarik hati calon siswa/i baru utuk bersekolah di SDIT Madani, serta meningkatkan citra dan omset SDIT Madani.

    BAB III

    IDENTIFIKASI MASALAH

    Gambaran Umum Obyek yang Diteliti

    Sejarah Singkat

    Awal berdiri tahun 2002 dengan nama SDIT Madani Parung Panjang Bogor dengan ruang kelas sewa di Ruko Perumnas. Jumlah siswa sekitar 37 orang. Tahun 2003 pindah ke Kp. Cicalung, di sinilah Madani sudah membangun dua lokal kelas. Sejak tahun 2004 hingga sekarang berkat kepercayaan dan dukungan orang tua mampu membebaskan lahan dan membangun 8 lokasi kelas permanen, satu ruang kantor, satu ruang perpustakaan, satu ruang kantor yayasan, satu lokal kantin, dan Masjid dengan total luas lahan sekitar 3500 m2.

    Nama Madani merupakan nama yang diambil dari nama Yayasan Madani. Yayasan Madani sendiri berdiri sejak 1999 dan telah memiliki TKIT di Griya Parung Panjang. SDIT Madani berdiri disamping untuk menampung lulusan TKIT Madani juga karena tuntutan pasar akan kebutuhan sekolah berkualitas.

    Madani artinya masyarakat sipil yang mapan, sejahtera, dan berkualitas. Madani merupakan nama lain masyarakat yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW. Keterpaduan antara sekolah–keluarga, keterpaduan antara ”ilmu umum” dengan ”ilmu agama”. Keterpaduan antar mata pelajaran. Keterpaduan antara tujuan-tujuan dunia dan akhirat. Internalisasi nilai-nilai keislaman dalam setiap aspek pembelajaran dan pembinaan siswa. Keterpaduan antara sekolah-masyarakat (lingkungan sekitar).

    Visi dan Misi SDIT Madani Parung Panjang Bogor

    1. Visi SDIT Madani Parung Panjang Bogor

    Menjadi sekolah unggulan di kabupaten Bogor serta sertifikat ISO : 2000. Dalam tujuan mencetak generasi sholeh, cerdas dan mandiri.

    2. Misi SDIT Madani Parung Panjang Bogor

    a. Mendorong terciptanya Keteladanan Perilaku bagi siswa dirumah dan disekolah sebagaimana dicontohkan Rosululloh S.A.W dan para sahabat.

    b. Mendorong dan memfasilitasi siswa untuk menjadi pembelajar yang kreatif dan mandiri

    c. Memfasilitasi terciptanya keluarga dan lingkungan yang kondusif dan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan akal dan ketaqwaan siswa.

    d. Menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak terkait untuk menunjukan mutu pendidikan di SDIT Madani parung panjang Bogor.

    e. Mendorong dan memfasilitasi siswa kepada.

    1. Salimatul Aqidah (Aqidah yang Selamat).

    2. Shohibul ibdah (Ibadah yang Benar).

    3. Matinul Khuluq (Ahlak Mulia).

    4. Aqlu Dzakiyyun (Akal yang Cerdas).

    5. Qowiyul Jismi (Jasmani yang Sehat dan Kuat).

    Lokasi SDIT Madani Parung Panjang Bogor

    SDIT Madani Parung Panjang Bogor, Jalan Anggur 2 Perumnas 2 Parung Panjang Bogor 16360.

    Struktur Organisasi

    Sebuah organisasi atau sekolah harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab, serta menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

    Sama halnya dengan SDIT Madani Parung Panjang Bogor yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut  :

    Gambar 3.1. Struktur Organisasi SDIT Madani Parung Panjang Bogor

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, SDIT Madani Parung Panjang dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya. Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada SDIT Madani Parung Panjang Bogor , yaitu sebagai berikut:

    1. Kepala sekolah bertugas :

    a. Penyelenggaraan kegiatan sekolah.

    b. Pembina kesiswaan.

    c. Pelaksanaan bimbingan dan penelitian guru dan tenaga pendidik lainya.

    d. Penyelenggaraan administrasi sekolah yang meliputi administrasi ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum.

    e. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah

    2. Komite sekolah bertugas

    a. Menyampaikan program sekolah dan rencana anggaran sekolah kepada orang tua murud serta memusyawarakan.

    b. Koordinasi dengan instansi lain.

    c. Merencanakan program pembangunan dan kegiatan sekolah.

    d. Penengah antara pihak sekolah dengan orang tua murid.

    3. Kepala Bagian Tata Usaha bertugas

    a. Penyusun administrasi perlengkapan sekolah.

    b. Penyusun dan penyajian data statistik sekolah.

    c. Membuat buku induk siswa dan surat menyurat.

    d. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.

    4. UR. Kesiswaan

    Bertanggung jawab kepada : Kepala Sekolah Berhubungan dengan :

    a. Semua Unit Kerja

    b. Organisasi Kesiswaan

    Tanggung Jawab :

    a. Membuat program kerja pembinaan kesiswaan

    b. Mengkoordinasikan PSB (Penerimaan Siswa Baru)

    c. Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) bagi siswa baru

    d. Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat OSIS

    e. Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian semua bentuk beasiswa, mengkoordinasikan pelaksanaan Ketertiban, Kedisiplinan, Keamanan, dan Kekeluargaan

    f. Membina program kegiatan OSIS

    g. Memeriksa dan menyetujui rencana kerja pengurus OSIS

    Wewenang :

    a. Melakukan tindakan terhadap siswa terkait pelanggaran tata tertib siswa

    b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan lomba

    c. Mengkoordinasikan Kegiatan ekstra kurikuler

    d. Mengkoordinasikan peringatan hari-hari besar

    5. UR. Kurikulum

    UR. Bidang Kurikulum dan Pengajaran adalah Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam tugas-tugasnya sebagai berikut

    a. Menyusun rencana kerja dan program Diklat pengajaran sekolah

    b. Menyusun pembagian tugas mengajar guru berdasarkan usulan Ketua Program Keahlian.

    c. Menyusun jadwal Diklat berdasarkan data dari Ketua Prog. Keahlian.

    d. Mengawasi kelancaran kegiatan Diklat.

    e. Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi ( Ulum, UAN dan Uji Kompetensi ) sesuai kalender pendidikan disekolah.

    f. Mengkoordinasikan keseluruhan kegiatan pengajaran sesuai kalender pendidikan di sekolah.

    g. Memberikan lembaran-lembaran GBPP, buku RPP, jurnal, format pencapaian kurikulum pada guru.

    h. Mengkoordinasikan perangkat kegiatan diklat dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

    i. Membuat rekapitulasi pencapaian target kurikulum.

    j. Kerjasama dengan Institusi Pasangan/DU-DI dlm rangka Singkronisasi Program Pembelajaran.

    k. Membuat Validasi Kurikulum hasil singkronisasi Program.

    l. Membuat laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala.

    6. UR.Humas

    UR. Humas adalah pejabat yang ditunjuk oleh kepala sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam tugas-tugasnya sebagai berikut :

    a. Menyusun rencana program kerja dan jadwal kerja.

    b. Mengkoordinasikan kegiatan Praktik Industri bersama Pokja.

    c. Mengkoordinasikan hubungan sekolah dengan sekolah lain.

    d. Mengkoordinasikan dan melakukan pendekatan dengan dunia kerja/ industri, instansi terkait dan masyarakat untuk penjajagan kemungkinan kerjasama.

    e. Mengkoordinasikan pengembangan kegiatan Unit Produksi.

    f. Mendorong dan memacu kegiatan Unit Produksi.

    g. Mengeksplorasi/ menjajagi kemungkinan bantuan industri.

    h. Bersama-sama dengan BKK dalam pemasaran dan penelusuran tamatan.

    i. Mengkoordinasikan jika ada kegiatan studi tour, studi banding dan kegiatan-kegiatan ilmiah di masyarakat.

    j. Membuat laporan kegiatan rutin dan laporan secara berkala.

    7. UR. Kurikulum

    a. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar secara efektifdan efisien.

    b. Membuat program pengajaran

    c. Membuat persiapan pengajaran.

    d. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

    e. Membuat soal-soal tes dan melaksanakan efaluasi hasil belajar siswa.

    f. Memantau jam pelajaran praktikum.

    g. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.

    8. Siswa Bertugas

    a. Mengikuti peraturan yang berlaku di SMK Negeri 2 Tangerang.

    b. Siswa datang ke SMK Negeri 2 Tangerang 15 menit sebelum kelas.

    Informasi Produk (Product Information)

    Produk

    Media komunikasi visual memiliki peran penting dalam mengkomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam sebuah penerimaan calon siswa-siswi baru sangat diperlukan sebuah media komunikasi visual, biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan promosi, menyampaikan informasi, dan menampilkan citra/image. Media komuniasi visual yang dikembangkan untuk mendukung penerimaan calon siswa-siswi baru SDIT Madani Parung Panjang Bogor di antaranya : berupa Desain Amplop, Kop Surat, Spanduk, X-banner , Brosur, Umbul-Umbul, Flyer, Poster, Kalender Dinding, Jam Dinding, Banner, Shopping Bag, Map, Memo, Topi. Setiap desain pada pengembangan media komunikasi visual mempunyai ciri khasnya masing-masing. Di setiap medianya mempunyai manfaat dan kegunaannya masin-masing.

    SDIT Madani Parung Panjang Bogor adalah sebuah sekolah swasta islami di Parung Panjang Bogor, yang setiap tahunnya membuka penerimaan calon siswa-siswi baru. Melalui pengembangan media komunikasi visual sebagai upaya mempromosikan SDIT Madani Parung Panjang Bogor ini diharapkan dapat memberikan daya tarik terhadap calon siswa-siswi baru.

    Latar Belakang Produk

    Saat ini SDIT Madani parung panjang Bogor, menggunakan media promosi dan informasi hanya dalam bentuk media cetak yaitu berupa spanduk, brosur dan poster yang tertempel di mading sekolah. Hal ini dilakukan dalam rangka promosi sekolah pada calon siswa-siswi baru dan dianggap sederhana dan informasinya belum update. Semakin banyak sekolah dan persaingan yang lebih kompetitif setiap tahunnya, maka SDIT Madani Parung Panjang Bogor membuat pengembangan media komunikasi visual pada media promosi dan informasi pada SDIT Madani Parung Panjang Bogor. Pengembangan media komunikasi visual dibuat dengan penampilan grafis yang menraik dan menggunakan warna-warna dengan paduan yang indah sehingga dapat menarik hati calon siswa/i baru utuk bersekolah di SDIT Madani Parung Panjang Bogor. Terlebih karena akan adanya kegiatan penerimaan calon siswa-siswi baru tahun Pelajaran 2017/2018, maka pengembangan media komunikasi visual menjadi semakin penting dan sangat dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk memberikan Informasi dan promosi pada SDIT Madani Parung Panjang Bogor kepada masyarakat khususnya calon siswa dan siswi baru.

    Material Produk

    Material yang digunakan dalam pengembangan media komunikasi visual yang dibutuhkan pada SDIT Madani Parung Panjang Bogor adalah sebagai berikut :

    Gambar 3.2Material Produk pembuatan Media Komunikasi Visual

    Gambar 3.3Material Produk pembuatan Media Komunikasi Visual

    Spesifikasi Produk

    Agar lebih lengkap dan menarik perhatian serta dapat membangun image atau citra SDIT Madani Parung Panjang Bogor, maka dikembangkanlah sebuah media penunjang informasi dan promosi dalam bentuk media komunikasi visual yang menarik. Hasil karya media tersebut dikembangkan untuk memberikan nilai lebih pada saat pmempromosikan SDIT Madani Parung Panjang Bogor. Di dalam proses pembuatanya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangannya yaitu :

    1. Manfaat

    a. Dapat menjadi media penunjang informasi dan promosi yang efektif serta dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat.

    b. Dikenal masyarakat luas.

    c. Meningkatkan citra SDIT Madani Parung panjang Bogor.

    2. Kelebihan

    a. Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi.

    a. Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi.

    b. Menarik dari segi tampilan visualisasi.

    c. Mudah dimengerti oleh calon siswa-siswi baru.

    3. Kekurangan

    a. Mudah rusak

    b. Membutuhkan biaya yang cukup besar didalam produksinya.

    Biaya Produk

    Pembuatan media komunikasi visual ini membutuhkan biaya yang cukup besar jika diproduksi dalam jumlah banyak, di dalam proses pembuatannya dibutuhkan desain yang menarik dan informatif yang diharapkan dapat menarik calon siswa-siswi baru, relasi dari Sekolah tertentu, transfer atau pindahan dan masyarakat.

    Market Analysis

    Market analisis adalah investigasi berdokumentasi dari pasar yang digunakan untuk menginformasikan kegiatan perencanaan lembaga terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja / kontraksi, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan promosi dan banyak aspek lain dari sekolah. Didalam market analisis terdapat dua aspek yang sangat berpengaruh yaitu:

    Market Positioning

    Positioning merupakan penempatan pesan dibenak audience. Pada celah mana suatu image atau citra ”pesan” mengenai produk, jasa, ide atau gagasan akan diposisikan di dalam benak konsumen, relatif terhadap penawaran pesaingnya. SDIT Madani Parung panjnag Bogor dalam melakukan promosi dan memberikan informasi dengan cara membuat beberapa media komunikasi visual. Konsumennya berasal dari kalangan masyarakat khususnya Parung Panjang Bogor yang ingin bersekolah di SDIT Madani Parung Panjang Bogor.

    Sebelumnya sudah terdapat media promosi dan informasi tetapi sederhana dan informasinya belum update menjadikan SDIT Madani Parung Panjang Bogor masih kurang menunjukkan image atau citra sekolah kepada masyarakat.

    Kondisi Pesaing

    Pesaing SDIT Madani Parung Panjang Bogor antara lain sekolah SDN dan sekolah swasta yang terdapat pada Wilayah Parung Panjang Bogor, antara lain

    Gambar 3.3Tabel Pesaing

    Potensial Market

    Media komunikasi visual sebagai sarana penunjang promosi ini ditujukan untuk calon siswa-siswi baru, relasi dari sekolah tertentu, transfer atau pindahan dan masyarakat, agar calon siswa-siswi baru dapat mengetahui image sekolah dan jasa yang ditawarkan pada SDIT Madani Parung Panjang Bogor.

    Dengan semakin banyaknya pesaing yang ada, SDIT Madani Parung Panjang Bogor berusaha menarik calon siswa-siswi baru dengan menampilkan design-design yang menarik serta memaksimalkan jangkauan masyarakat luas baik dari segi kualitas maupun dari segi harga.

    Pasaran utama sekolah kini mulai dikembangkan untuk konsumen kelas menengah dan umum tanpa mengurangi porsi untuk kalangan menengah ke atas. Dengan maksud menguasai pasar potensial di Wilayah Parung Panjang Bogor, SDIT Madani Parung Panjang Bogor berusaha terus meningkatkan kualitas dengan terus mempromosikan ke seluruh wilayah di Indonesia khususnya pada Parung Panjang Bogor.

    Parung Panjang Bogor dianggap sebagai pasar potensial dikarenakan tingkat pendapatan penduduknya sudah berada di atas provinsi lain. Di samping itu, dari tingkat sosial dan budayanya juga sudah mengalami kemajuan sehingga akan mudah menerima informasi yang disampaikan.

    Jadi, pada tahun-tahun berikutnya diperkirakan akan meningkat yaitu sebanyak 40% dari 250 calon siswa-siswi baru yaitu menjadi 350 calon siswa-siswi baru , sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pihak pemasaran.

    Market Segmentation

    Geografi : Parung Panjang Bogor, dann sekitarnya.

    Demografi : - Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    - Kelas Ekonomi  : Menengah

    - Sasaran : 1. Calon Siswa Siswi Baru

    2. Relasi dari Sekolah tertentu

    3. Transfer atau pindahan

    4. Masyarakat

    Psikografi  : Bagi calon siswa/i baru, relasi dari sekolah tertentu, transfer atau pindahan, dan masyarakat yang ingin bergabung dengan SDIT madani Parung Panjang Bogor serta yang ingin mengetahui informasi detail tentang sekolah SDIT Madani Parung Panjang Bogor.

    Tujuan Pemasaran(Marketing Objective)

    Dalam memberikan informasi tentang SDIT Madani Parung Panjnag Bogor kepada Calon siswa siswi baru, relasi dari sekolah tertentu, transfer atau pindahan dan masyarakat, terkait dengan akan di adakannya penerimaan calon siswa/i baru. Tujuan Pemasaran media komunikasi visual sebagai memprompsikan SDIT Madani Parung Panjang Bogor yaitu melalui pengembangan media komunikasi visual ini dapat menjadi media penunjang informasi yang efektif dan menarik. Diharapkan dengan adanya pengembangan media komunikasi visual dapat meningkatkan image atau citra sekolah dan meningkatkan 40% untuk tahun berikutnya .

    Strategi Pemasaran(Marketing Strategy)

    Promosi dan informasi yang sudah dilakukan oleh SDIT Madani Parung Panjang Bogor saat ini hanya sebatas melalui media cetak seperti spanduk, poster dan brosur, sederhana dan informasinya belum update, maka dari itu SDIT Madani Parung Panjang Bogor melakukan pengembangan media komunikasi visual, sehingga dapat menjelaskan kepada calon siswa-siswi baru tersebut secara jelas dan akurat, maka dari itu media komunikasi visual ini pun diharapkan dapat menjadi media promosi dan informasi yang lebih detail tentang fasilitas dan keunggulan SDIT Madani Parung Panjang Bogor yang telah di buat, agar dapat memberikan promosi dan informasi yang mudah dan terkonsep kepada calon siswa-siswi baru, relasi dari sekolah tertentu, Transfer atau pindahan dan Masyarakat yang melihatnya.

    Agar promosi dapat berjalan dengan lancar, perlu adanya strategi dalam mendistribusikan media promosi yang dibuat, hal ini dilakukan agar apa yang diharapkan dalam penyebaran media promosi benar-benar sampai kepada target sasaran. Adapun strategi untuk mendistribusikan media komunikasi visual yaitu dengan menggunakan media cetak, spanduk, banner, umbul-umbul, x-banner, dan poster yang dipasang di sekitar area sekolah dan di tempat-tempat strategis, sedangkan media promosi seperti brosur dan flyer akan dibagikan ke setiap sekolah TK yang berada di sekitar Wilayah Parung Panjang Bogor, dan media lainnya seperti map, shopping bag, kalender dinding, jam dinding, amplop, kop surat, memo dan topi akan digunakan sebagai media pelengkap promosi yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pihak sekolah.

    Budget Produksi Media

    Agar promosi dapat berjalan dengan lancar, perlu adanya strategi dalam mendistribusikan media promosi yang dibuat, hal ini dilakukan agar apa yang diharapkan dalam penyebaran media promosi benar-benar sampai kepada target sasaran. Adapun strategi untuk mendistribusikan media komunikasi visual yaitu dengan menggunakan media cetak, spanduk, banner, umbul-umbul, x-banner, dan poster yang dipasang di sekitar area sekolah dan di tempat-tempat strategis, sedangkan media promosi seperti brosur dan flyer akan dibagikan ke setiap sekolah TK yang berada di sekitar Wilayah Parung Panjang Bogor, dan media lainnya seperti map, shopping bag, kalender dinding, jam dinding, amplop, kop surat, memo dan topi akan digunakan sebagai media pelengkap promosi yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pihak sekolah.


    Gambar 3.4Budget Produksi Media

    Konfigurasi Perancangan

    Konfigurasi Hardware

    Perancangan tersebut menggunakan satu unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

    1. Processor : Intel (R) Pentium (R) CPU P6200 2.13GHz

    2. Monitor : LCD 14’

    3. Mouse : Optical Mouse

    4. Keyboard : Keyboard QWERTY

    5. RAM : 1.00 GB

    6. Harddisk : 500 GB

    Software yang Digunakan

    Dalam konsep media informasi dan promosi berbasis desain tersebut, peneliti menggunakan software :

    a. Coreldraw X5

    b. Adobe Photoshop CS5

    Elisitasi

    Elisitasi Tahap 1

    Tabel 3.5Elisitasi Tahap 1

    Elisitasi Tahap 2

    Tabel 3.7Elisitasi Tahap 2

    Keterangan :

    M = Mandatory (yang diinginkan)

    D = Desirable (diperlukan)

    I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

    Elisitasi Tahap 3

    Tabel 3.7Elisitasi Tahap 3

    Keterangan :

    T = Technical

    O = Operational

    E = Economic

    H = High

    M = Middle

    L = Low

    Final Elisitasi

    Tabel 3.8Final Elisitasi

    BAB IV

    KONSEP DESAIN

    Perencanaan Media (Konsep Media)

    Perencanaan media komunikasi visual yang diajukan sebagai media penunjang promosi dan informasi tentang penerimaan calon siswa/i baru pada SDIT Madani parung panjang Bogor. Adapun media yang direncanakan untuk dikembangkan pada penerimaan calon siswa-siswi baru ini adalah media Flyer, Memo, Jam Dinding, Map, Topi, Spanduk, Poster, X-banner, Amplop, Kop Surat, Shopping bag, Umbul-Umbul, Banner, Brosur dan Kalender.

    Tujuan Media

    Tujuan dari pengembangan media promosi ini adalah sebagai salah satu sarana informasi dan promosi SDIT Madani Parung Panjang Bogor kepada calon siswa-siswi baru, relasi dari sekolah tertentu, siswa/i transfer atau pindahan dan masyarakat, untuk memberikan informasi detail tentang SDIT Madani parung panjang Bogor, selain itu diharapkan dapat meningkatkan daya tarik sasaran, serta mencapai target penerimaan siswa/i baru pada tahun berikutnya.

    Pengembangan media promosi ini harus mencakup 40% dari khalayak sasaran. Media promosi dan informasi ini digunakan selama kondisi SDIT Madani Parung Panjang Bogor tidak mengalami perubahan baik strategi maupun manajemen.

    Pengembangan media promosi ini harus mencakup 40% dari khalayak sasaran. Media promosi dan informasi ini digunakan selama kondisi SDIT Madani Parung Panjang Bogor tidak mengalami perubahan baik strategi maupun manajemen.

    Strategi Media

    Sebelum melakukan proses desain, terlebih dahulu merumuskan strategi media sebagai obyek sasaran media komunikasi visual serta media yang akan diracang dan dipersiapkan untuk memenuhi 3 aspek sasaran yaitu :

    Geografi :Parung Panjang Bogor, dan sekitarnya.

    Demografi : - Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    - Kelas Ekonomi  : Menengah

    - Sasaran : 1. Calon siswa siswi baru

    2. Relasi dari Sekolah tertentu

    3. Transfer atau pindahan

    4. Masyarakat

    Psikografi  : Psikografi : Bagi calon siswa/i baru, Relasi dari Sekolah tertentu, Transfer atau pindahan, dan Masyarakat yang ingin bergabung dengan SDIT madani Parung Panjang Bogor serta yang ingin mengetahui informasi detail tentang sekolah SDIT madani Parung Panjang Bogor.

    Adapun media-media yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut :Media Utama SDIT Madani Parung Panjang Bogor:

    1. Flyer

    2. Memo

    3. Map

    4. X-banner

    5. Brosur

    6. Spanduk

    7. Umbul-Umbul

    8. Banner

    9. Topi

    10. Jam Dinding

    Media Penunjang SDIT Madani Parung Panjang Bogor

    1. Amplop

    2. Kop Surat

    3. Shopping bag

    4. Poster

    5. Kalender Dinding

    Program Media

    Tabel 4.1Jadwal Penayangan Media bulan April-Juni 2016

    Tabel 4.2Jadwal Penayangan Media bulan Januari-Maret 2017

    Perencanaan Pesan (Konsep Kreatif)

    Konsep kreatif pada media promosi dan informasi ini, peneliti mencoba menuangkan ide – ide kreatif berdasarkan data – data objek yang diperoleh dari SDIT Madani Parung Panjang Bogor yang kemungkinan diolah dalam sebuah desain sesuai dengan alur proses kreatif yang disesuaikan dengan kebutuhan SDIT Madani Parung Panjang Bogor.

    Tujuan Kreatif

    Untuk menarik calon siswa siswi baru, relasi dari sekolah tertentu, siswa/i transfer atau pindahan dan masyarakat agar dapat memahami, menyukai dan yakin untuk melihat sebuah informasi yang disampaikan dalam sebuah pengembangan media berupa pengolahan huruf, warna, ornament, dan elemen lain yang bertujuan untuk mendapatkan harmonisasi pada pengembangan media yang dihasilkan bukan hanya untuk menyampaikan infomasi tetapi juga untuk menampilkan kesan artistik yang dapat menarik calon siswa siswi baru, relasi dari sekolah tertentu, transfer atau pindahan, dan masyarakat.

    Stategi Kreatif

    Pesan gambar digunakan sebagai bagian yang mempermudah pesan informasi dan digunakan sebagai daya tarik media. Pesan teks selain merupakan penjabaran isi dari informasi juga digunakan sebagai bagian yang memperjelas gambar-gambar yang ditampilkan dalam media komunikasi visual, materi dari pesan yang akan disampaikan berupa informasi mengenai Penerimaan Calon Siswa/i baru.

    Selain pesan yang ingin disampaikan strategi kreatif ini juga menentukan calon siswa-siswi baru atau penerima pesan yang terdapat pada pengembangan media promosi yang dilihat dari segi geografis, demografis, dan psikografis yaitu :

    Geografi : Parung Panjang Bogor, dan sekitarnya.

    Demografi : - Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    - Kelas Ekonomi  : Menengah

    - Sasaran : 1. Calon siswa siswi baru

    2. Relasi dari sekolah tertentu

    3. Transfer atau pindahan

    4. Masyarakat

    Bagi calon siswa/i baru, relasi dari sekolah tertentu, transfer atau pindahan, dan masyarakat yang ingin bergabung dengan SDIT Madani Parung Panjang Bogor serta yang ingin mengetahui informasi detail tentang sekolah SDIT madani Parung Panjang Bogor.

    Perenecanaan Visual

    Image yang ingin disampaikan dalam desain komunikasi visual pada setiap media promosi dan informasi ini yakni memberikan kesan Islami, eksklusif, dan fresh diantaranya tata letak (layout), warna, tipografi dan gambar.

    Image yang ingin disampaikan dalam desain komunikasi visual pada setiap media promosi dan informasi ini yakni memberikan kesan Islami, eksklusif, dan fresh diantaranya tata letak (layout), warna, tipografi dan gambar.

    Penyajian desain media promosi dengan tetap mempertahankan warna-warna asli seperti warna hijau yang menjadi identitas SDIT Madani Parung Panjang Bogor, kemudian dipadukan dengan warna-warna lainnya untuk menyempurnakan tampilan desain. Untuk materi logo dan gambar / foto didapat dari stackholder yang kemudian di layout menjadi suatu desain yang baru.

    Tujuan Visual

    Tujuan visualisasi dalam desain media promosi ini adalah untuk mempengaruhi minat calon siswa/siswi baru, relasi dari sekolah tertentu, transfer atau pindahan, dan masyarakat untuk dapat memahami dan mengerti seluruh informasi yang disampaikan didalam media komunikasi visual, image atau citra yang ditampilkan yaitu dapat menciptakan suatu identitas yang baik dan menjadi sekolah yang lebih berkualitas dan dapat dipercaya eksistensinya oleh calon siswa-siswi baru, relasi dari sekolah tertentu, transfer atau pindahan dan masyarakat, sehingga dapat menimbulkan image atau citra baru yang baik bagi SDIT Madani Parung Panjang Bogor sebagai sebuah sekolah yang bernuansa islami. Proses desain media promosi ini lebih ditekankan kepada hal-hal yang akan mempengaruhi hasil dari desain yang berkualitas baik, serta mempunyai nilai seni yang tinggi, dengan memperhatikan jenis huruf yang digunakan, gambar yang dipilih lalu ditampilkan dalam media promosi, unsur warna yang dipilih dan tata letak atau layout yang diterapkan.

    Startegi Visual

    Strategi visual pada pengembangan media informasi yaitu dengan pembentukan objek – objek dan pengaturan tata letak dengan menggunakan coreldraw X5 dan Adobe Photoshop CS5 disesuaikan dengan kebutuhan dalam perancangan media komunikasi visual. Adapun strategi visual yang ingin disampaikan adalah dengan pendekatan secara emosional dengan gaya penampilan grafis yang berkesan religius, hangat, dan ceria. Penampilan grafis, layout, jenis huruf dan warna yang menarik, dengan informasi yang penyampaiannya dilakukan secara jelas, dan mudah dipahami, agar calon siswa-siswi baru, relasi dari sekolah tertentu, transfer atau pindahan dan masyarakat, sehingga informasinya dapat tersampaikan secara efektif.

    Penulis Naskah

    Pengembangan media promosi ini terdapat unsur-unsur komunikasi grafis seperti warna, ilustrasi (foto atau image) dan teks (tulisan). Salah satunya adalah teks (tulisan) yang mempunyai karakter khusus diperlukan dalam pengembangan agar penyampaian misi media mudah dimengerti dan tepat sasaran, teks akan menyesuaikan bentuk-bentuk media yang telah direncanakan terdiri dari beberapa bagian yaitu judul (headline), subjudul, naskah (body copy), dan slogan (clossing). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bagian dari teks (tulisan).

    1. Judul (Headline)

    Bagian terpenting dari teks yang menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama kali dibaca. Judul akan mengarahkan pembaca untuk lebih jauh mengetahui tentang isi dari sebuah pesan atau informasi yang ada di dalamnya. Khususnya pada media spanduk headline atau judul bagian utama dalam media spanduk, disampaikan dengan kalimat yang singkat, pendek dan jelas tapi tetap menarik sesuai dengan tujuan media yang diinginkan. Judul yang terdapat dalam media komunikasi visual ini adalah “PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN AJARAN 2017/2018”.

    2. Sub Judul

    Lanjutan keterangan dari judul yang akan menjelaskan makna dari judul, biasanya subjudul akan lebih panjang dari judul yaitu Tahun Ajaran 2016/2017.

    3. Naskah (body copy)

    Kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi pesan yang ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap berpikir dan bertindak lanjut. Secara kreatif bentuk naskah atau body copy dapat dikombinasikan dengan gambar dalam berbagai bentuk Seperti pada media Poster, Flyer, X-banner terdapat naskah yang berisikan fasilitas, keunggulan dan pada media brosur yang berisikan visi, misi, prestasi sekolah.

    4. Slogan

    Kata-kata atau kalimat yang menarik,mencolok,dan mudah diingat dalam menyampaikan sesuatu, seperti Cari Sekolah Terbaik ? Jangan khawatir MADANI pilihannya.

    5. Mandatory

    Mandatori pada media komunikais visual berupa alamat sekolah, nomer telpon, alamat email dan website. Jl. Anggur 2 Perumnas 2 Parung panjang Bogor Telp: 021-54260919Email : [email protected] Website ://madanikita.wordpress.com

    Pengarahan Visualisasi

    Agar desain media komunikasi visual yang dirancang terlihat menarik dan memiliki karakter tersendiri. Dalam proses visualisasi harus memperhatikan hal-hal yang akan mempengaruhi kegunaan dan nilai artistik sebuah media, seperti menentukan warna, jenis huruf dan tata letak yang akan diterapkan, maka visualisasi yang dipilih dalam perancangan media sebagai berikut :

    Agar desain media komunikasi visual yang dirancang terlihat menarik dan memiliki karakter tersendiri. Dalam proses visualisasi harus memperhatikan hal-hal yang akan mempengaruhi kegunaan dan nilai artistik sebuah media, seperti menentukan warna, jenis huruf dan tata letak yang akan diterapkan, maka visualisasi yang dipilih dalam perancangan media sebagai berikut :

    1. Warna yang digunakan pada media tentunya sesuai dengan ciri khas SDIT Madani Parung panjang Bogor, yaitu :

    a. Hijau, mencerminkan kemakmuran, kesejahteraan dan kedamaian.

    b. Kuning, mencerminkan energi sosial, kebahagiaan, kegembiraan, optimisme dan warna kuning merangsang aktivitas mental sekaligus menarik perhatian.

    c. Putih, mencerminkan kesucian dan kebersihan.

    d. Hitam, misteri, kegelapan, independen, dramatis, juga berkesan sunyi. Hitam adalah warna tegas, solid, dan kuat.

    e. Merah, Keberanian, ketegaasan, Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan

    2. Typografi yang banyak digunakan dalam rancangan ini adalah Jenis huruf yang fleksibel, berkesan sederhana dan kokoh. Pemakaian typografi dengan huruf besar dimaksudkan agar memberikan kemudahan kepada masyarakat luas serta calon konsumen dalam memahami maksud dan tujuan dari pesan yang ingin disampaikan secara lugas, lembut, dan tegas. Jenis huruf yang dipergunakan adalah jenis huruf, Arno pro smbd, Arno Pro smText, Arial, Cooper black, dan Arial Black karena jenis huruf tersebut menarik dan mudah dibaca oleh semua kalangan.

    3. Tata letak disesuaikan dengan media elemen-elemen yang terdapat di pengembangan media komunikasi visual dengan menata atau menyatukan unsur-unsur komunikasi visual mulai dari teks, gambar dan warna dengan menggunakan susunan layout horizontal dan vertikal agar menjadi media komunikasi visual yang komunikatif dan dapat menarik perhatian.

    4. Gaya penampilan grafis pada media komunikasi visual yang ditampilkan yaitu religi, hangat, ceria dengan nuansa warna hijau, kuning, dan putih sehingga terlihat cerah, dan menarik, juga di sertai informasi pesan yang jelas, dan mudah dipahami, hal ini sehingga terlihat terang, komunikatif, dimaksudkan agar calon siswa.siswi baru dapat lebih mudah mengetahui pesan media yang disampaikan.

    Proses Desain

    Dalam proses pembuatan media promosi ini, peneliti melakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan melalui buku panduan, untuk mendapatkan hasil rancangan yang menarik dan efektif peneliti menerapkan 3 (tiga) tahapan proses yaitu :

    1. Layout Kasar (Rough Layout)

    Sebelum membuat rancangan komputer, peneliti terlebih dahulu membuat layout kasar dengan mengunakan alat gambar pensil dan kertas untuk memberikan kebebasan peneliti dalam menuangkan ide gagasan yang sesuai dengan perancangan, selain itu sebagai pedoman pada saat proses desain dengan menggunakan komputer. Proses – proses berikutnya, dalam hal ini yang dimaksud dengan layout kasar adalah penempatan elemen – elemen desain yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media komunikasi visual yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat, umumnya dibuat hitam putih, salah satu diantaranya dapat dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar.

    Pada tahap ini peneliti akan menyesuaikan terhadap banyaknya jenis media yang akan dirancang dari media pertama hingga selanjutnya.

    Sebelum membuat rancangan komputer, peneliti terlebih dahulu membuat layout kasar dengan mengunakan alat gambar pensil dan kertas untuk memberikan kebebasan peneliti dalam menuangkan ide gagasan yang sesuai dengan perancangan, selain itu sebagai pedoman pada saat proses desain dengan menggunakan komputer. Proses – proses berikutnya, dalam hal ini yang dimaksud dengan layout kasar adalah penempatan elemen – elemen desain yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media komunikasi visual yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat, umumnya dibuat hitam putih, salah satu diantaranya dapat dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar.

    1. Layout kasar X-banner

    2. Topi

    3. Poster

    4. Spanduk


    5. Umbul-Umbul

    6. Banner

    7. Flyer

    8. Memo

    9. Brosur

    10. Map

    11. Amplop

    12. Kop Surat

    13. Jam Dinding

    14. Kalender

    15.Shoppung Bag

    A. Layout Kompherensif

    Layout Komprehensif adalah proses desain yang sudah memasuki tahap komputerisasi dan pewarnaan, namun tahap ini belum selesai seluruhnya karena masih harus mengalami proses revisi atau suatu gambar yang sudah mendekati komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna dan disertai dengan deskripsi rancangan media. Berikut adalah layout komprehensif yang telah dihasilkan sebagai berikut :


    1. Layout Kompherensif X-banner

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 60cm x 160cm

    Warna: Full Colour

    Bahan:

    2. Layout Kompherensif Topi

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 52cm

    Warna: Full Colour

    Bahan: Drill

    3. Layout Kompherensif Poster

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 42cm x 29,7cm

    Warna: Full Colour

    Bahan: Art Paper 150 gram


    4. Layout Kompherensif Spanduk

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 6m x 1,15 meter

    Warna: Full Colour

    Bahan:Flexi China 260 gram

    5. Layout Kompherensif Umbul-umbul

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 90cm x 5m

    Warna: Full Colour

    Bahan:Kain Tetoron

    6. Layout Kompherensif Banner

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 3m x 1m

    Warna: Full Colour

    Bahan:Flexi China 260 gram

    7. Layout Kompherensif Flyer

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 14,8cm x 21cm

    Warna: Full Colour

    Bahan:Art paper 120 gram


    8. Layout Kompherensif memo

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 15cm x 21cm

    Warna: Full Colour

    Bahan:Art Carton 260 gram (coverIsi (HVS 70 gram


    9. Layout Kompherensif Brosur

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 29,7cm x 21,0cm

    Warna: Full Colour

    Bahan:Art Paper 120 gram

    10. Layout Kompherensif Map

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 48cm x 35 cm

    Warna: Full Colour

    Bahan:Art Carton 260 gram

    11. Layout Kompherensif Amplop

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 48cm x 35 cm

    Warna: Full Colour

    Bahan:HVS 80 gram

    12. Layout Kompherensif Kop Surat

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 21,0cm x 29,7cm

    Warna: Full Colour

    Bahan:HVS 80 gram

    13. Layout Kompherensif Jam Dinding

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 30cm

    Warna: Full Colour

    Bahan:Plastic / acrylic

    14. Layout Kompherensif Kalender

    Spesifikasi:

    Ukuran Media:35cm x 50 cm

    Warna: Full Colour

    Bahan:Art Carton 260 gram

    15. Layout Kompherensif Shopping Bag

    Spesifikasi:

    Ukuran Media:35cm x 50 cm

    Warna: Full Colour

    Bahan:Art Carton 260 gram

    Final Artwork

    C. Final Artwork

    Final Artwork adalah gambar kerja final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada proses ini naskah serta tata letak gambar merupakan proses akhir yang siap diproduksi pada proses cetak atau jenis produksi media secara elektronik setelah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

    1. Final Artwork X-banner

    2. Final Artwork Topi

    3. Final Artwork Poster

    4. Final Artwork Spanduk

    5. Final Artwork Umbul-umbul

    6. Final Artwork Banner

    7. Final Artwork Flyer

    8. Final Artwork Memo

    9. Final Artwork Brosur

    10. Final Artwork Map

    11. Final Artwork Amplop

    12. Final Artwork Kop Surat

    13. Final Artwork Jam Dinding

    14. Final Artwork Kalender

    15. Final Artwork Shopping bag

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan dari analisis pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

    1. Untuk mengembangkan media komunikasi visual yang menarik harus memperhatikan pesan informasi dan promosi yang akan disampaikan kepada audience serta menyajikan informasi terbaru mengenai SDIT Madani Parung Panjang Bogor. Agar tampilan menarik secara visualisasi diperlukan ide kreatif dalam design media komunikasi visual seperti : warna, design, layout, typography, dan image yang digunakan. Media Promosi dan informasi yang dikemas dalam bentuk media komunikasi visual sangat diperlukan bagi SDIT Madani Parung Panjang Bogor, dengan adanya pengembangan media komunikasi visual tersebut, diharapkan dapat meningkatkan citra/image SDIT Madani Parung Panjang Bogor.

    2. Target yang akan dicapai melalui Pengembangan Media Komunikasi Visual pada SDIT Madani Parung Panjang Bogor adalah dari media komunikasi visual yang telah di usulkan, diharapkan sekolah akan mencapai target pencapaian siswa-siswi baru yaitu meningkat sebanyak 40%, dari 250 calon siswa-siswi baru yaitu menjadi 350 calon siswa-siswi baru dan dapat memberikan manfaat positif bagi sekolah, meningkatkan image sekolah, meningkatkan daya tarik calon siswa-siswi baru, serta diharapkan akan meningkatkan omset pada SDIT Madani Parung Panjang Bogor.

    Saran

    Setelah menganalisis dan mempelajari permasalahan bentuk media informasi dan promosi yang digunakan oleh SDIT Madani Parung Panjang Bogor, maka saya selaku peneliti memberikan saran atau usulan sebagai berikut :

    1. Agar media penunjang informasi dan promosi lebih menarik, disarakan menggunakan unsur-unsur elemen pendukung seperti aspek citra, aspek tampilan, aspek identitas, dan aspek visual lainya, yang disesuaikan dengan identitas dan kebutuhan SDIT Madani Parung Panjang Bogor.

    2. Agar SDIT Madani Parung Panjang Bogor, selalu melakukan pengembangan media informasi dan promosi yang menarik dengan informasi yang up date setiap tahunnya, terutama informasi mengenai fasilitas dan keunggulan yang dimiliki oleh SDIT Madani Parung Panjang Bogor, serta memperluas wilayah pemasaran dan meningkatkan program pemasaran agar target pencapaian siswa-sisiwi baru dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

    Daftar Pustaka

    1. Marwansyah, 2012. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Edisi Revisi.Bandung: Alfabeta.
    2. Hasibuan, Malayu, 2012. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Edisi Revisi. Cetakan Kelima.
    3. 3,0 3,1 Tjiptono, 2011. Strategi Pemasaran. Jakarta: dian Rakyat.
    4. Priyatno, 2011.Create Your Film. Yogyakarta : Multicom.
    5. Desrianti,Sudaryono, Dwi Ayu Ningrum. 2014. Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Bookstore. Journal CCIT Vol. 7 No.3 - Mei 2014. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
    6. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi, Journal CCIT Vol.5 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    7. Usmara, 2012. Motivasi Kerja. Yogyakarta: Amara
    8. Karlina, Siti. 2011. Komunikasi Massa Sebagai Media Promosi. Jakarta: Universitas Terbuka
    9. Sunarya,Radiyanto, Erna Susanti. 2013. Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 7 No. 1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    10. 10,0 10,1 10,2 Sutabri, Tata, 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
    11. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi, Journal CCIT Vol.5 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    12. 12,0 12,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
    13. O'Brien, James. 2012. Introduction to Information System. Jakarta: Salemba Empat.
    14. 14,0 14,1 Jogiyanto. 2012. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
    15. Sutabri,Tata 2011. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
    16. Dewi Immaniar, Untung Raharja, Reni Mulyani. 2013. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On Ilearning. Journal CCIT Vol.5 No.2, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
    17. Sunarya,Lusyani. 2013. Desain Karakter dan Modeling. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
    18. Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Belajar Desain Grafis. Jakarta: Buku Pintar.
    19. Nathalia, Kirana. 2014. Desain Komunikasi Visual. Bandung: Nuansa Cendekia.
    20. Sunarya, Lusyani, Radiyanto, Erna Susanti. 2013. “Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Journal CCIT Vol.7 No.6. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
    21. Sunarya, Lusyani. 2014. Aplikasi Program Komputer MAVIB II. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    22. Hendratman, Hendi. 2011. Tips N Trik computer Grapics Design. Bandung: Informatika.
    23. 23,0 23,1 Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Belajar Desain Grafis. Yogyakarta: Buku Pintar.
    24. Brewer, Roy. 2013. Pengantar Tipografi, Jakarta: Sudiana.
    25. 25,0 25,1 Widada, Sugeng. 2013. Diktat Mata Kuliah Nirmana. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    26. Arifin, Eva. 2012. Broadcasting to be broadcaster. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    27. Sunarya, Lusyani. 2013. Desain Karakter dan Modeling. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    28. Tjiptono, Fandy. 2011. Strategi Pemasaran, Jakarta: dian Rakyat.
    29. Desrianti, Dewi Immaniar, Anita Wandayana, Asih Sumaryani. 2014. Perancangan Media Katalog Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi Pada Cv.Zero Store. Jurnal CCIT Vol.7 No.2, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
    30. 30,0 30,1 Supriyono, Rakhmat. 2011. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.
    31. Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Belajar Desain Grafis. Jakarta: Buku Pintar.
    32. Sunarya, Lusyani, Mukti Budiarto, Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja, Journal CCIT Vol. 9 No. 1, Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    33. Sunarya, Lusyani. 2015. Perkuliahan Desain Karakter dan Modeling. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    34. Effendhy, Asep. 2013. “Amazing Photo with Photoshop, Mengolah Foto Biasa Menjadi “Wah”. Jakarta: mediakita.
    35. Dukom. 2012. Mahir Corel Draw X5. Jakarta : Dunia Komputer
    36. Hidayati, Mia Novalia, Untung Rahardja. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Best Level. Journal CCIT Vol.4 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    37. Putri, Novianti Dwi. 2014. Perancangan Media Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Penunjang Promosi Pada Cv. Kurnia Vision. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    38. Astuti, Dwi. 2011. Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Cv. Global Usaha Jaya. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    39. Bakta, Anita Kusuma. 2011. Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Upaya Mempromosikan Panorama Hotel di Jl. Raya Pengosekan Ubud. Denpasar : Institut Seni Indonesia.
    40. Suwirya, Bagus Made Bayu. 2011. Desain Komunikasi Visual Dalam Usaha Mempromosikan Pop Harris Hotel di Jalan Teuku Umar No. 74 A Denpasar-Bali. Denpasar : Institut Seni Indonesia.
    41. Sofyan, Diding, Maulana. 2016. Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Efektifitas Program Promosi Pada Smk Mandiri 01 Panongan Kab. Tangerang. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    42. Riyanto, Nurcholis, Sugeng. 2011. Perancangan Promosi Sekolah Sepakbola New Pelita Solo Melalui Media Desain Komunikasi Visual. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
    43. Wibowo, Marwan Jembar 2012. Perancangan Media Promosi Octrash Melalui Desain Komunikasi Visual. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
    44. Andeska. 2012. Perancangan Promosi Pariwisata Danau Raja Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau Melalui Media Baliho. Padang: Universitas Padang Wibowo, Marwan Jembar 2012. Perancangan Media Promosi Octrash Melalui Desain Komunikasi Visual. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
    45. Kara, Bagas Agustinus Ritrio Purwa. 2013. Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Pendukung Kegiatan Outing Class “Ayo Makan Jajanan Pasar. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
    46. Wicaksono, Alfonsus Damar. 2015. Perancangan Media Komunikasi Visual Kampanye Solo Sebagai Kota Cinta Bersepeda Melalui Event Solo Gowes. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

    LAMPIRAN

    LAMPIRAN A

    1. Kartu Bimbingan Skripsi

    2. Surat Pengantar Observasi Skripsi

    3. Formulir Validasi Skripsi

    4. Kwitansi Pembayaran Skripsi

    5. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi

    6. Formulir Pergantian Judul

    7. Formulir Seminar Proposal

    8. Formulir Pertemuan Stakeholder

    9. Elisitasi Tahap I

    10. Elisitasi Tahap II

    11. Elisitasi Tahap III

    12. Final Draft Elisitasi

    13. Surat Keterangan Observasi

    14. Surat Keterangan Implementasi

    15. Surat Keterangan Jurnal Penelitian yang sudah direview

    16. Sertifikat Prospek

    17. Sertifikat TOEFL

    18. Sertifikat Penghargaan

    19. Sertifikat Seminar Nasional dan Internasional <p style="line-height: 2">20. Daftar Wawancara

    21. Daftar Nilai

    22. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

    23. Surat Undangan Stakeholder

    24. Bukti Bimbingan via Email

    25. Bukti Cover Widuri

    26. Katalog Produk

    27. Daftar Riwayat Hidup

Contributors

Anggie