SI1214472835

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI REGISTRASI

NIE OBAT KE BPOM BERBASIS WEB

PADA PT CORSA INDUSTRIES TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1214472835
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI REGISTRASI

NIE OBAT KE BPOM BERBASIS WEB

PADA PT CORSA INDUSTRIES TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1214472835
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
       
(Nur Azizah M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI REGISTRASI

NIE OBAT KE BPOM BERBASIS WEB

PADA PT CORSA INDUSTRIES TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214472835
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Pembimbing 1
       
Pembimbing 2
           
           
           
           
(Meta Amalya Dewi M.Kom)
       
(Bayu Pramono S.Kom)
NID : 05065
       
NID : 14023


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI REGISTRASI

NIE OBAT KE BPOM BERBASIS WEB

PADA PT CORSA INDUSTRIES TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214472835
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI REGISTRASI

NIE OBAT KE BPOM BERBASIS WEB

PADA PT CORSA INDUSTRIES TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1214472835
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 23 Juni 2016
Veronika Marbun
NIM. 1214472835

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perusahaan farmasi adalah perusahaan bisnis komersial yang fokus dalam meneliti, mengembangkan dan mendistribusikan obat, terutama dalam hal kesehatan. PT Corsa Industries merupakan salah satu perusahaan farmasi yang berada di Tangerang. Registrasi obat adalah prosedur pendaftaran dan evaluasi obat untuk mendapat izin edar. Jika obat tersebut dianggap telah memenuhi syarat registrasi yang dinyatakan dengan diberikannya Nomor Registrasi, maka Menteri Kesehatan akan mengeluarkan Nomor Izin Edar (NIE), yang pada pelaksanannya dilimpahkan kepada BPOM. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh PT Corsa Industries terutama pada bagian registrasi dalam pencarian dan penyimpanan data atau dokumen masih secara manual dengan membuka satu persatu arsip yang ada. Untuk itu masih sering terjadi kesalahan dan membutuhkan waktu yang lama dalam menyiapkan data untuk satu produk saja. Maka dari itu perlu dirancang sistem informasi registrasi NIE obat berbasis web untuk mengatasi permasalahan pada PT Corsa Industries. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data seperti observasi, wawancara, studi pustaka adapun metode analisa sistem yang digunakan analisis SWOT dan analisis PIECES. Pada Penelitian ini perancangan berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) serta programming yang diantaranya MySql sebagai databasenya, PHP sebagai bahasa programnya. Hasil akhir dari penelitian ini adalah dengan merancang konsep sistem informasi registrasi NIE obat sehingga dapat memudahkan bagian RO dalam mengolah data, dapat memudahkan memperoleh informasi Obat dan pimpinan untuk melihat laporan kegiatan registrasi.


Kata Kunci: Obat, Registrasi, Nomor Izin Edar (NIE)

ABSTRACT

Pharmaceutical companies is a commercial business enterprise that focuses on researching, developing and distributing medicine, especially in terms of health. PT Corsa Industries is one pharmaceutical company located in Tangerang. Medicine registration is the registration procedure and evaluation of the medicine to obtain marketing authorization. If the medicine is considered to have met the registration requirements stated in gave Registration Number, then Minister of Health will issue a Marketing Authorization Permit Number (NIE), which in its implementation delegated to BPOM. The problems faced by PT Corsa Industries mainly in the registration in the search and storage of data or documents can still manually by opening one by one existing archives. For it is still frequent errors and takes a long time to prepare the data for one product. Thus the need to NIE registration information system designed web-based medicine to solve the problems on PT Corsa Industries. This study uses data collection methods such as observation, interviews, library research as for system analysis method used SWOT analysis and analysis PIECES. In this research object oriented design using UML (Unified Modeling Language) with programming such as database MySql, PHP as a language program. The end result of this research is to design the concept NIE drug registration information system so as to facilitate the RO section in data processing, can make it easier to obtain information Drugs and leadership to see reports on registration activities


Keywords : Medicine, Registration, Marketing Authorization Number (NIE)


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI REGISTRASI NIE OBAT KE BPOM BERBASIS WEB PADA PT CORSA INDUSTRIES TANGERANG”.

Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Kepala Pembantu Direktur Strata I.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi
  4. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Bayu Pramono, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua, kakak, adik dan saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  8. Bapak Drs. Yohanes Soegiono Apt., M.M selaku Plant Manager PT Corsa Industries yang telah berkenan memberikan izin dan dukungan kepada penulis.
  9. Rekan-rekan karyawan PT Corsa Industries (Fajarini W, Susilowati, Margaretha C, Kurnia N dan Lucky P).
  10. Rekan-rekan mahasiswa (Ratry, Maria, Dian, Cici, Novi, Veronika Fransiska, Belly, Enjoy, Yohan, Hilmi, Oktarian, Ahmad Rozy, dan Ilham).
  11. Special thanks to M. Adha Ismail Akbar yang telah memotivasi semangat, niat dan keinginan penulis untuk menyelesaikan pembuatan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan yang ada pada laporan ini maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata saya berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan dapat bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi saya khususnya


Tangerang, 23 Juni 2016
Veronika Marbun
NIM. 1214472835

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu dan teknologi di masa sekarang ini mendorong industri farmasi untuk meningkatkan pengelolaan sistem yang baik dalam berbagai aspek kerjanya sehingga industri farmasi dapat menjalankan usahanya secara efektif dan efisien serta mampu bersaing dengan industri lainnya. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat di era globalisasi dan modernisasi sekarang, segala bidang relatif bisa dipandang sangat relevan berhubungan dengan komputer. Komputer adalah suatu alat elektronik untuk mengolah data yang digunakan oleh instansi-instansi pemerintah maupun swasta. Disamping itu komputer mempunyai kegunaan dalam mendeteksi kesalahan data yang diolah dan dapat melakukan pekerjaan di luar kemampuan manusia sehingga keterlambatan suatu pekerjaan dapat dihindari.

Salah satu perkembangan yang penting adalah semakin dibutuhkannya penggunaan alat pengolahan data yang berfungsi untuk menghasilkan komunikasi dan informasi, betapa sangat berpengaruhnya komputer terhadap kemajuan zaman, baik segi kuantitas dan kualitas kepentingan manusia. Kehadiran komputer banyak memberi manfaat bagi manusia dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan baik yang ringan hingga dalam pembuatan keputusan. Dalam dunia usaha komputer memiliki peranan yang cukup besar sebagai penyediaan informasi bagi pihak dalam perusahaan dan juga pihak luar perusahaan. Hal itu mendorong perusahaan untuk menghasilkan dan meningkatkan kualitas informasi yang dibutuhkan agar informasi tersebut menjadi lebih akurat, relevan dan tepat waktu.

PT Corsa Industries adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. PT Corsa Industries memproduksi obat dan memasarkan obat generik maupun obat bermerek. PT Corsa Industries tidak hanya membuat obat produk sendiri melainkan banyak kerjasama dengan perusahaan farmasi lain dalam hal pembuatan maupun pendaftaran obat ke BPOM. Tentu saja produk yang dihasilkan dan dipasarkan harus dievaluasi juga memenuhi standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga memperoleh Nomor Izin Edar (NIE). Nomor Izin Edar ini berlaku seterusnya selama industri tersebut berproduksi dengan perpanjangan izin setiap 5 tahun. RO (Registration Officer) bertugas mengelola registrasi semua obat yang diproduksi, memantau masa berlaku NIE dan perubahan yang terjadi terhadap suatu produk. Pada umumnya Registrasi obat terbagi menjadi 3 kategori yaitu :

1. Registrasi Baru

2. Registrasi Ulang

3. Registrasi Variasi

Untuk perpanjangan izin edar, bagian RO harus terlebih dahulu mengecek NIE produk yang akan habis. Pencarian dan pengecekan NIE produk yang akan habis dilakukan dengan membuka arsip NIE satu persatu dan membuat list produk yang akan diregistrasikan. Dokumen yang harus disiapkan sesuai dengan ceklist BPOM. Pada tahap penyiapan dokumen registrasi ada beberapa dokumen yang harus disesuaikan dengan produksi terkini. Ada kendala yang dialami oleh RO dalam pencarian data formula produk terakhir, desain kemasan terakhir, informasi Nomor Izin Edar (NIE), masa berlaku obat, status terakhir produk dan riwayat dari suatu produk. Pencarian dan penyimpanan data untuk proses registrasi masih dilakukan secara manual. Untuk itu diperlukan sistem terkomputerisasi dalam proses registrasi agar memudahkan bagian RO mendaftarkan produk yang akan segera dipasarkan, pembuatan laporan registrasi, mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk setiap produk, dan penelusuran riwayat suatu produk untuk pendaftaran selanjutnya ke BPOM.

Oleh karena itu sangatlah penting bagi perusahaan untuk merancang sebuah sistem yang terkomputerisasi, yang tentunya dapat membantu untuk berbagai aktifitas-aktifitas dalam proses registrasi suatu produk.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada pada bagian registrasi di PT Corsa Industries saat ini, penulis dapat melakukan perancangan dalam bentuk penulisan Skripsi dan program terhadap sistem yang berjalan dengan judul “Implementasi Sistem Informasi Registrasi NIE Obat ke BPOM Berbasis Web pada PT Corsa Industries Tangerang”.

Rumusan Masalah

Dengan adanya sistem registrasi yang belum terkomputerisasi, pada PT Corsa Industries yang berjalan saat ini tentunya memiliki banyak kekurangan diberbagai aspek terlebih dalam proses pencarian dan penyimpanan data produk, masih sangat memungkinkan untuk terjadi suatu kesalahan pada saat sistem tersebut berjalan.

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana sistem informasi registrasi NIE obat yang sedang berjalan saat ini pada PT Corsa Industries ?

  2. Bagaimana kendala pencarian data NIE obat yang telah terdaftar maupun yang belum terdaftar pada PT Corsa Industries ?

  3. Bagaimana perancangan sistem informasi registrasi NIE obat agar dapat berjalan dengan cepat dan akurat ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan lebih terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang sebenarnya, mengenai sistem informasi registrasi NIE obat yang lebih terfokus kepada kelengkapan data produk dan pencarian informasi data produk, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu :

  1. Proses penginputan data material (bahan baku) dan data fisik produk jadi.

  2. Proses penginputan data NIE produk

  3. Proses pengimputan pembayaran registrasi produk.

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian dan penulisan dari laporan skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui sistem informasi registrasi obat ke BPOM yang sudah berjalan saat ini di PT Corsa Industries.

  2. Untuk mengetahui kendala-kendala dalam pencarian data NIE obat yang telah terdaftar maupun yang belum terdaftar.

  3. Untuk merancang sistem informasi registrasi NIE obat ke BPOM agar lebih cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian laporan skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Teridentifikasinya kelebihan dan kelemahan dari sistem informasi registrasi NIE obat ke BPOM pada PT Corsa Industries.

  2. Memudahkan dalam proses pencarian dan penelusuran data NIE obat yang telah terdaftar maupun yang belum terdaftar ke BPOM.

  3. Memberikan kemudahan untuk bagian RO dalam proses registrasi agar lebih cepat dan akurat

Metode Penelitian

Dalam penyusunan laporan Skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Pada metode ini, penulis mengadakan pengamatan langsung pada PT Corsa Industries, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

  2. Wawancara

    Pada metode ini, penulis melakukan tanya jawab dengan pihak yang berkepentingan, khususnya di bagian registrasi yang memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan permasalahan penelitian.

  3. Studi Pustaka

    Metode ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisa Sistem

  1. Analisis SWOT

    Penulis menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunity, Threaths) untuk menganalisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Metode ini juga digunakan untuk melihat kondisi perusahaan baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap perusahaan sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan (strategi pelayanan dan pemasaran).

  2. Analisa PIECES

    Metode pada penelitian ini juga menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency) untuk menganalisa kinerja dari sistem informasi yang sedang berjalan saat ini, terdiri dari : 1. Performance (Kinerja) Peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif diukur dari jumlah pekerjaan yang dilakukan pada saat tertentu. 2. Information (Informasi) Peningkatan kualitas informasi yang disajikan. 3. Economic Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan penurunan biaya yang terjadi. 4. Control (Pengendalian) Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan serta kecurangan yang akan terjadi. 5. Efficiency (Efiisiensi) Peningkaan terhadap efisiensi operasi. 6. Service (Pelayanan) Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah pendekatan object oriented yaitu dengan menggunakan UML untuk merancang sistem yang baru, dimana diagram yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, dan state machine diagram. Visual Paradigm for UML Interprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk mendesign dan membuat suatu model diagram. PHP merupakan bahasa pemograman yang akan dipakai. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MySQL merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk mendesign web yang akan dibuat.

Metode Prototipe

Metode prototype yang digunakan pada penelitian ini adalah metode prototype menggunakan pendekatan Throw Away. Metode prototype ini dibuat dan dites. Pendekatan Throw away ini digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak terpakai).

Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black. Box Testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah bug pada program aplikasi tersebut.


Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan uraian tentang susunan dari penulisan itu sendiri yang dibuat secara teratur dan terperinci, sehingga dapat memberikan gambaran secara menyeluruh. Adapun sistematika penulisan pada laporan skripsi ini terdiri dari sub bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas gambaran secara umum tentang : Latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan yang akan di bahas dalam setiap bab.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, Unified Modeling Language (UML), dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT Corsa Industries, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, analisis SWOT, analisis PIECES, UML (Unified Modeling Language) sistem yang berjalan, sistem yang diusulkan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT Corsa Industries, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, analisis SWOT, analisis PIECES, UML (Unified Modeling Language) sistem yang berjalan, sistem yang diusulkan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari apa yang telah dibahas dari bab I sampai dengan bab IV serta berisikan saran yang bersifat membangun untuk kepentingan perusahaan itu sendiri maupun untuk kepentingan umum.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

  1. Menurut Ludwig Von Betalanfly dalam Danang Sunyoto (2014:32), “Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terkait dalam suatu antar relasi di antar unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan”.[1]
  2. Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:17) berpendapat, “Sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan”.[2]
  3. L.Ackof dalam Danang Sunyoto (2014:33) mengemukakan, “Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain”.[3]

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi serta saling bergantung satu sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu sistem kesatuan. Komponen-komponen sistem, elemen-elemen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem sacara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan Supra Sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan suatu sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Envirotment)

Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar dari batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkaran luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem, dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya, melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem lainnya, keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melaui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Maintenance Input adalah energi yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal Input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran, contoh mengoperasikan komputer dan signal input untuk dikelola menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran dapat merupakan masukan bagi sistem yang lainnya.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai bagi pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

9. Kendali (Control)

Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini biasa dilakukan jika ada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian kendali. Bagian kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam sistem informasi akuntansi kendali dapat berupa masukan, validasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapat dirancang dan dikembangkan secara terprogram.

10. Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

3. Kriteria Sistem

Sistem yang baik dapat dibagi menjadi beberapa kriteria, yaitu:

1. Kegunaan

Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya dan relevan. Untuk proses pengembilan keputusan menejemen dan personal operasi di dalam organisasi

2. Ekonomis

Semua bagian dari sistem termasuk laporan-laporan, pengawasan dan lain-lain harus memberikan suatu nilai tambah, sekurang-kurangnya sebesar biaya.

3. Keandalan

Output sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien

4. Kapasitas

Sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani perioda-perioda operasi puncak seperti saat operasi normal.

5. Kesederhanaan

Sisten harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti oleh semua pihak pengguna sistem tersebut dan prosedurnya harus dapat diikuti dengan mudah pula.

6. Fleksibel

Sistem harus fleksibel untuk menampung perubahan-perubahan yang muncul sewaktu-waktu.


Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara suatu komponen dengan komponen lainnya, karena sistem ini memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Sutabri, 2012:22)[4]

1. Sistem Abstrak (Abstrak System) dan Sistem Fisik (Physical System). Sistem abstrak adalah merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System), Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan Sistem Buatan Manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem Tertentu (Deterministik System) dan sistem Tak tentu (Probabilitik System). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena kandungan unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Data

Menurut Sutarman (2012:3) “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan”. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya. [5]

Menurut John J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2012:2) [6], “data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain”. Jelasnya, data itu bisa berupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) didalam proses kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

2. Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima” (Sutarman, 2012:14).[7]

2. “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan” (Amin, 2012:72).[8]

3. Menurut McLeod dalam buku Yakub (2012:8) [9] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya”.

Menurut Maimunah dkk, dalam jurnal CCIT (2012:284) [10]menyatakan bahwa informasi didefinisikan sebagai berikut :Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

3. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini (Sutabri, 2012:43) :[11]

1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bisa maupun menyesatkan. Akurat juga berarti informasi itu harus dapat dengan jelas mengerti maksudnya.

2. Tepat pada Waktunya (Timeliness)

terlambat sehingga penambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu akan berakibat fatal bgi perusahaan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Di dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi bernilai. Bila informasi datang.

3. Relevan (Relevance)

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya. Disamping karakteristik, nilai informasi juga menentukan kualitasnya. Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk medapatkannya. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.

4. Nilai Informasi

Mustakini dalam Yakub (2012:9) menyatakan bahwa nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya. [12]

Menurut Sutabri (2012:30)[13], akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga tidak mungkin atau sulit untuk menghubungkan antara informasi tentang suatu masalah dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi digunakan tidak hanya oleh satu pihak saja di dalam perusahaan.

5. Ciri-ciri Informasi

Yakub (2012:10)[12] menyatakan informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut:

1. Benar atau salah,informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.

2. Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi.

3. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada.

4. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

6. Jenis-jenis Informasi

Menurut pendapat Yakub (2012:15) [12], informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi informasi manajerial, sumber dan rutinitas, serta fisik.Menurut pendapat Yakub (2012:15), informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi informasi manajerial, sumber dan rutinitas, serta fisik.

1. Informasi manajerial, yaitu informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

2. Sumber informasi, dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

3. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

4. Informasi fisik, dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Kesalahan informasi antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar

3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.

4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.

5. Dokumen induk yang salah.

6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan.

7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. “Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami secara baik dengan melihat perspektif teknologi yang berada dalam suatu organisasi”.

1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT ( 2013 : 10)[14], sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antra satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru. “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan -laporan yang diperlukan”, (Sutabri, 2012:46).[15] Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem atau komponen yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan yang saling terhubung sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung proses pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu”.

2. Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47) [16] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

Tata Sutabri (2012:47) [17] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block).

1. Blok Masukan (Input Block) Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukan.

2. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data (Database Block) Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

Konsep Dasar Analisis Sistem

1. Definisi Analisis Sistem

Setiap analisis sistem memiliki proses berbeda-beda. Seperti pendapat Yakub (2012:142)[12], analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322) [18]berpendapat bahwa, “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang ada untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ada sesuai kebutuhan.

2. Tahap-tahap Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem terdiri dari beberapa tahapan. Hal ini diutarakan menurut pendapat Sutabri (2012:220)[19], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini sebagai berikut :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan..
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telahdicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya
  4. Merumuskan tujuan-tujuanyang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengumumkan penelitian sistem. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
  2. Mengorganisasikan tim proyek. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.
  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan survei.
  4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
  5. Menyiapkan usulan rancangan. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
  6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

3. Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakaian.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Basis Data (Database)

Raharjo berpendapat (2011:3), “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”

Sedangkan menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238), “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan data yang diproses kemudian disimpan dalam komputer.

Konsep Dasar Web

1. Definisi Web

Menurut Murad, dkk, dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49), “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Kustiyahningsih (2011:113) mengemukakan bahwa, “Web adalah layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Konsep Dasar Implementasi

1. Definisi Implementasi

Aisyah dkk dalam jurnal CCIT (2011 : 203) berpendapat “Implementasi sistem adalah tahapan selanjutnya dari program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi”.

Menurut Tata Sutabri (2012 : 229), setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Analisis SWOT

1. Definisi Analisis SWOT

Menurut pendapat Hendro (2011 : 289), “Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.

Berdasarkan pendapat Fahmi (2013:252) bahwa “SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

2. Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang (Fahmi, 2013:254).

3. Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011 : 289), banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah :

1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

2. Untuk membuat rekomendasi.

3. Informasi lebih akurat.

4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

6. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

2. Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

4. Penerapan Analisis SWOT

Hendro (2011:291) berpendapat bahwa analisa digunakan dalam :

1. Memasuki sebuah industri baru.

2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.

3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.

4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.

5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

Konsep Dasar Analisis PIECES

1. Definisi Analisis PIECES

Menurut Taufiq (2013 : 154), “Analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Services.

1. Kehandalan (Performance)

Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).

2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

2. Informasi (Information)

Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

3. Analisis Ekonomi (Economic)

Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

4. Analisis Keamanan (Security)

Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien :

1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

3. Data diproses secara berlebihan.

4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

6. Analisis Layanan (Services)

Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :

1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

4. Sistem tidak mudah dipelajari.

5. Sistem tidak mudah digunakan.

6. Sistem canggung untuk digunakan.

7. Sistem tidak fleksibel.

Konsep Dasar Unifed Modeling Language (UML)

1. Definisi Unifed Modeling Language (UML)

Berikut beberapa pengerti Unified Modeling Language (UML) :

Definisi UML yang dikutip dari Widodo (2011:6) mengatakan bahwa, “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Unified Modelling Language (UML) merupakan salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat blue print atas visinya dalam bentuk baku. UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkonsumsikan beberapa aspek dalam sistem melalui sejumlah elemen grafis yang bisa dikonsumsikan menjadi diagram. (Sutabri, 2012: 25).

UML (Unfied Modelling Language) adalah “Gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan aktor dalam hal penggunaan”. (Jurnal CCIT, 2014:491).

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Progamming).

2. Diagram-diagram Unifed Modeling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:10), “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

  1. Diagram kelas (Class Diagram) Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
  2. Diagram paket (Package Diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Diagram use-case (Use case Diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
  4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram) Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
  5. Diagram komunikasi (Communication Diagram) Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. Diagram statechart (Statechart Diagram). Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
  7. Diagram aktivitas (Activity Diagram). Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
  8. Diagram komponen (Component Diagram). Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Diagram deployment (Deployment Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.
  10. Konsep Dasar PHP

    1. Definisi PHP

    Menurut Octavian dalam Mulyandi dkk (2013:17-154), “PHP (PHP Hypertext Prosesor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”.

    Menurut Sutaman dalam Kartini dkk (2013:27-26), “PHP adalah bahasa pemograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah web dan bisa digunakan pada HTML”.

    Bernadhed (2013:10-2) menyatakan “PHP adalah sebuah bahasa pemograman yang berjalan dalam sebuah webserver (server side)”.

    Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan PHP merupakan bahasa pemrograman dalam sebuah webserver (server side) berbasis script yang dapat digunakan pada HTML untuk pembuatan dan pengembangan web.

    2. Sejarah PHP

    Bernadhed berpendapat (2013:10-2), PHP diciptakan oleh programmer unix dan perl yang bernama Rasmus Lerdoft pada bulan Agustus-September 1994. Pada awalnya, Rasmus mencoba menciptakan sebuah script dalam website pribadinya dengan tujuan untuk memonitor siapa saja yang pernah mengunjungi website-nya. Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI pada sekitar tahun 1995, dan diperkenalkan kepada beberapa programmer pemula dengan alasan bahasa yang digunakan oleh PHP cukup sederhana dan mudah dipahami. Selanjutnya Rasmus menulis ulang PHP dengan bahasa C untuk meningkatkan kecepatan aksesnya.

    Menurut Sutaman dalam Kartini dkk (2013:27-26), PHP dirancang untuk dapat bekerja sama dengan database server dan dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan dokumen HTML yang dapat mengakses database menjadi begitu mudah. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi dimana aplikasi tersebut yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.

    Konsep Dasar MySQL

    1. Definisi MySQL

    Menurut Kadir dalam Heriadi (2013:11-20), “MySQL (My Structured Query Language) merupakan software yang tergolong database server dan bersifat open source”.

    Menurut Arief (2011:151), “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

    Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada dabase MySQL:.

    Tabel 2.1 Tipe Data Pada MySQL

    Sumber Arief (2011:151)

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis perangkat lunak sistem data base yang termasuk DBMS bersifat open source dan yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

    2. Mengenal MySQL

    Menurut Kadir dalam Qomariah (2013:17-204), MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat open source. Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara men-download di Internet secara gratis.

    Menurut Wahana Komputer (2010:26), MySQL mempunyai beberapa sifat yang menjadikannya sebagai salah satu software database yang banyak digunakan oleh pemakai di seluruh dunia. Sifat-sifat yang dimiliki oleh MySQL antara lain:

    1. MySQL merupakan DBMS (Database Management System). Database adalah kumpulan data yang terstruktur. Data dapat berupa daftar belanja, kumpulan gambar, atau yang lebih luas yaitu informasi jaringan perusahaan. Agar dapat menambah, mengakses, dan memproses data tersimpan pada sebuah computer database, membutuhkan sistem manajemen database (DBMS) seperti MySQL server. Sejak komputer sangat baik dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database (DBMS) memainkan peran utama dalam perhitungan baik sebagai peralatan yang berdiri sendiri maupun bagian sebuah aplikasi.
    2. MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management System)
    3. Database relational menyimpan data pada tabel-tabel yang terpisah, bukan menyimpan data dalam ruang penyimpanan yang besar, dapat menambah kecepatan dan fleksibilitas.
    4. MySQL merupakan software open source
    5. Open source berarti setiap orang dapat menggunakan dan mengubaah software yang bersangkutan. Setiap orang dapat men-download software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa membayar. Bahkan jika menghendakinya, dapat mempelajari kode sumber dan mengubahnya sesuai yang dibutuhkan. Software MySQL menggunakan GNU/GPL (General Public License)
    6. MySQL mempunyai performa yang sangat cepat, dapat dipercaya, dan mudah digunakan
    7. MySQL server sebenarnya dikembangkan untuk menangani database besar lebih cepat daripada solusi yang ada dan telah berhasil digunakan pada lingkungan produksi dengan permintaan tinggi untuk beberapa tahun terakhir. Walaupun di bawah pengembang yang sama, MySQL server sekarang menawarkan kumpulan fungsi yang banyak dan bermanfaat. Konektifitas, kecepatan, dan keamanan yang dimiliki MySQL Server membuatnya sangat cocok untuk mengakses database internet.
    8. MySQL Server bekerja pada client-server atau pada sistem embedded
    9. Software MySQL server adalah sistem client-server yangterdiri atas multi-threaded SQL server yang mendukung backkend berbeda, beberapa program client dan pustaka berbeda, peralatan administrasi, dan jangkauan luas API (Application Programming Interfaces).
    10. Ada pula MySQL server sebagai pustaka embedded multi-threaded yang dapat anda hubungkan ke dalam aplikasi untuk mendapatkan MySQL server lebih kecil, lebih cepat dan lebih mudah untuk mengatur produk stand alone.
    11. MySQL mempunyai sejumlah besar software pendukung
    12. Aplikasi atau bahasa kesukaan anda sangat mungkin mendukung database MySQL server.

    Konsep Dasar Xampp

    1. Definisi Xampp

    Menurut Puspitasari (2011:1), berpendapat bahwa “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. “Xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Menurut pendapat Kartini (2013:27-26), “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

    Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

    2. Mengenal Xampp

    Menurut Kartini (2013 : 27-26), Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PHP My Admin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:.

    1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
    2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi webserver.
    3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
    4. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai.
    5. (P) : Perihal bahasa pemrograman yang dipakai

    Konsep Dasar Registrasi (Pendaftaran) Obat

    1. Definisi Obat

    Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang Registrasi Obat :

    Obat adalah obat jadi yang merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan termasuk produk biologi dan kontrasepsi, yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan peningkatan kesehatan. Obat yang diedarkan di wilayah Indonesia, sebelumnya harus dilakukan registrasi untuk memperoleh Izin Edar, Izin Edar diberikan oleh menteri, menteri melimpahkan pemberian Izin Edar kepada Kepala Badan, Kepala Badan adalah Kepala Badan yang bertanggung jawab dibidang Pengawasan Obat dan Makanan (kepala Badan POM).

    Registrasi dikecualikan khusus untuk obat :

    1. Obat penggunaan khusus atas permintaan dokter;
    2. Obat Donasi;
    3. Obat untuk Uji Klinik;
    4. Obat Sampel untuk Registrasi.

    Obat pengecualian diatas dapat dimasukkan ke wilayah Indonesia melalui mekanisme jalur khusus. Ketentuan tentang mekanisme jalur khusus ditetapkan oleh menteri.

    2. Definisi Registrasi Obat

    Registrasi obat adalah prosedur pendaftaran dan evaluasi obat untuk mendapatkan izin Edar. Peredaran adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan obat, baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, atau pemindahtanganan. lzin edar adalah bentuk persetujuan registrasi obat untuk dapat diedarkan di wilayah lndonesia.

    Obat yang memiliki izin edar harus memenuhi kriteria berikut:

    1. Khasiat yang meyakinkan dan keamanan yang memadai dibuktikan melalui percobaan hewan dan uji klinis atau bukti-bukti lain sesuai dengan status perkembangan ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Obat untuk uji klinik harus dapat dibuktikan bahwa obat tersebut aman penggunaannya pada manusia. Ketentuan lebih lanjut tentang pelaksanaan uji klinik ditetapkan oleh Kepala Badan.

    2. Mutu yang memenuhi syarat yang dinilai dari proses produksi sesuai Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB), spesifikasi dan metoda pengujian terhadap semua bahan yang digunakan serta produk jadi dengan bukti yang sahih;

    3. Penandaan berisi informasi yang lengkap dan obyektif yang dapat menjamin penggunaan obat secara tepat, rasional dan aman.

    4.Sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat.

    5. Kriteria lain adalah khusus untuk psikotropika harus memiliki keunggulan kemanfaatan dan keamanan dibandingkan dengan obat standar dan obat yang telah disetujui beredar di Indonesia untuk indikasi yang diklaim.

    6. Khusus kontrasepsi untuk program nasional dan obat program lainnya yang akan ditentukan kemudian, harus dilakukan uji klinik di Indonesia.

    3. Definisi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan Lembaga pemerintah Non Departemen (LPND), yaitu sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 tahun 2001 merupakan lembaga pemerintah pusat yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintah tertentu dari Presiden serta bertanggung jawab langsung kepada presiden.

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah lembaga pemerintah yang bertugas melakukan regulasi, standardisasi, dan sertifikasi produk makanan dan obat yang mencakup keseluruhan aspek pembuatan, penjualan, penggunaan, dan keamanan makanan, obat-obatan, kosmetik, dan produk lainnya. BPOM adalah sebuah lembaga di Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia. Fungsi dan tugas badan ini menyerupai fungsi dan tugas Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat.

    Fungsi Badan POM berfungsi antara lain :

    1. Pengaturan, regulasi, dan standardisasi
    2. Lisensi dan sertifikasi industri di bidang farmasi berdasarkan Cara Produksi yang Baik.
    3. Evaluasi produk sebelum diizinkan beredar
    4. Post marketing vigilance termasuk sampling dan pengujian laboratorium, pemeriksaan sarana produksi dan distribusi, penyidikan dan penegakan hukum.
    5. Pre-audit dan pasca-audit iklan dan promosi produk
    6. Riset terhadap pelaksanaan kebijakan pengawasan obat dan makanan;
    7. Komunikasi, informasi dan edukasi publik termasuk peringatan publik.
    8. Badan Pengawas Obat Makanan adalah lembaga non departemen yang bertanggung jawab langsung pada Presiden RI dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dengan memakai atribut “Obat dan Makanan”, sudah pasti pengawasan yang difokuskan oleh BPOM ini adalah dua komiditi tersebut. Berikut adalah tujuan dari dibentuknya Badan Pengawas ini.

    Tujuan Pengawasan Obat dan makanan :

    1. Kepastian perlindungan kepada konsumen masyarakat terhadap produksi, peredaran dan penggunaan sediaan farmasi dan makanan yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, khasiat.
    2. Memperkokoh perekonomian nasional dengan meningkatkan daya saing industri farmasi dan makanan yang berbasis pada keunggulan.

    4. Tata Cara Memperoleh Izin Edar

    1. Registrasi diajukan kepada Kepala Badan.

    2. Kriteria dan tata laksana registrasi ditetapkan oleh Kepala Badan

    3. Dokumen registrasi merupakan dokumen rahasia yang dipergunakan terbatas hanya untuk keperluan evaluasi oleh yang berwenang.

    4. Terhadap registrasi dikenakan biaya, Ketentuan tentang biaya sebagaimana dimaksud ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan;

    5. Terhadap dokumen registrasi yang telah memenuhi ketentuan dilakukan evaluasi sesuai kriteria izin edar.

    Konsep Dasar Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

    Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011 : 302), “elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

    1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. “E” artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

    4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Literature Review

    1. Definisi Literature Review

    Menurut Guritno dkk (2011:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

    2.Study Pustaka (Literature Review)

    Penelitian sebelumnya (literatur review) merupakan survey literatur tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (emprical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian. Literatur review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literatur review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang diskusi atau tanggapan penulis atau peneliti Jika memungkinkan dan sangat dianjurkan untuk mencarikan jurnal atau hasil penelitian yang mendukung dan tidak dari jurnal yang direview dengan maksud peneliti akan mendapatkan gambaran permasalahan yang dihadapi lebih detail dan mendalam dari sisi yang se-aliran pemikiran dan berbeda pemikiran.

    Manfaat dari literature Review ini antara lain :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    5. Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, yaitu :

    Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada dabase MySQL:

    Tabel 2.2 Literatue Review

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan

    PT Corsa Industries adalah industri farmasi yang didirikan pada tahun 1969 dengan nama PT Corsa Laboratories Ltd. Pada awal berdirinya, PT Corsa Laboratories hanya memproduksi beberapa jenis produk antibiotika. Pada tahun 1974 PT Corsa Laboratories berubah nama menjadi PT Corsa Industries dengan berkedudukan di Jl. MT. Haryono Kav. 10 Jakarta Selatan. Sejalan dengan perkembangan perusahaan, pada tahun 1991 PT Corsa Industries pindah ke pabrik baru di Jl. Gatot Subroto Km. 7,5 Manis Jaya Tangerang. Sejak tahun 1992 kantor marketing PT Corsa Industries dipindahkan ke Jl. KS.Tubun II C / 30 Jakarta Barat. Saat ini hampir di setiap kota besar di seluruh provinsi di Indonesia terdapat tenaga pemasaran PT Corsa Industries. PT Corsa Industries didukung oleh personel yang kompeten dalam bidangnya, dengan total jumlah karyawan lebih dari 150 orang.

    1. Logo perusahaan

    Gambar 3.1 Logo PT Corsa Industries

    CORSA diambil dari kata Corpus Sanus, merupakan bahasa latin yang berarti Tubuh Sehat. Unsur dari logo :

    1. Warna biru : kuat atau konsisten
    2. Bingkai segi enam : stabil atau kokoh
    3. Lambang melingkar : berkesinambungan/berproses tiada henti

    2. Visi Perusahaan

    Menjadi perusahaan yang berkomitmen untuk memproduksi produk yang memenuhi persyaratan mutu, khasiat, dan keamanan yang berpedoman pada CPOB guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

    3. Misi Perusahaan

    1. emproduksi obat dengan tahapan proses produksi yang memenuhi persyaratan GMP.
    2. Setiap bagian di pabrik akan bekerja sesuai ketentuan GMP dengan disertai fleksibilitas untuk kepentingan yang lebih besar.
    3. Setiap bagian di pabrik akan mengupayakan secara maksimal untuk mengeksekusi seluruh pekerjaan yang ada menjadi bentuk output/hasil yang diharapkan.
    4. Team di pabrik akan berfokus kepada pemecahan masalah bukan sekedar pembahasan masalah yang melebar.
    5. Team di pabrik akan bekerja dengan sistem kerja yang simple tapi mencapai hasil yang maksimal.

    4. Tujuan Perusahaan

    Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan pendistribusian produk secara merata ke seluruh Indonesia.

    Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Struktur organisasi merupakan pembagian kegiatan kerja, menunjukan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda dihubungkan sampai batas tertentu, menunjukan hirarki dan struktur wewenang organisasi serta memperlihatkan hubungan pelaporannya. Dengan struktur organisasi yang baik, tugas-tugas digolongkan sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan secara efektif, terarah, terawasi dan hasil-hasilnya dapat terkendali.

    Struktur Organisasi PT Corsa Industries terdiri dari :

    1. Presiden Direktur.
    2. Komisaris
    3. Plant Manager
    4. Quality Assurance (QA)
    5. Quality Control (QC)
    6. Produksi
    7. Research & Development (R&D)
    8. PPIC
    9. Registrasi
    10. Keuangan
    11. Teknik
    12. IT

    Bentuk struktur organisasi pada PT Corsa Industries adalah sebagai berikut :

    Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Corsa Industries

    Wewenang dan Tanggung Jawab dari tiap departement

    1. Wewenang Presiden Direktur

    1. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
    2. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan
    3. Menetapkan besarnya dividen perusahaan.

    Tanggung Jawab Presiden Direktur

    1. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
    2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien.

    2. Wewenang Komisaris

    1. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha PT dan memberikan nasihat kepada direktur.
    2. Kewenangan khusus dewan komisaris, bahwa dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu direktur, apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu.

    Tanggung Jawab

    1. Membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinan rapat
    2. Melaporkan kepada PT mengenai kepemilikan saham dan/atau keluarga atas saham PT dan saham di PT lainnya
    3. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan
    4. Mengawasi direktur

    3. Wewenang Plant Manager

    1. Memastikan bahwa operasional di pabrik berjalan lancar, sejalan dengan target dan strategi perusahaan sesuai dengan peraturan dan pemerintah dengan memperhatikan perencanaan, inventory yang baik, cara pembuatan obat yang baik, sistem pencatatan dan administrasi yang baik, sistem keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang baik.

    Tanggung Jawab Plant Manager

    1. Membuat target tahunan pabrik secara keseluruhan dan menyiapkan target khusus untuk semua personal yang melapor secara langsung.
    2. Menyusun, mengembangkan dan mengevaluasi rencana dan target yang realistis dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada sesuai dengan kebutuhan perusahaan, serta memastikan target yang dilakukan tepat waktu.
    3. Bertanggung jawab atas pendataan dan keberadaan aset perusahaan yang ada di pabrik.

    4. Quality Asurance (QA)

    Wewenang Manager QA

    1. Memantau kinerja sistem mutu dan prosedur serta menilai efektifitas dan mendorong perbaikan
    2. Memastikan penerapan sistem pengendalian perubahan dan menyetujui perubahan
    3. Melakukan pelulusan akhir atau penolakan obat jadi

    Tanggung Jawab Manager QA

    1. Ikut serta dalam atau memprakarsai pembentukan manual mutu perusahaan
    2. Meluluskan atau menolak produk jadi untuk penjualan dengan memepertimbangkan semua faktor terkait
    3. Bertanggung jawab atas penanganan keluhan mengenai mutu, penarikan kembali obat dan produk kembalian
    4. Melakukan pemantuan pemenuhan terhadap persyaratan CPOB
    5. Mendampingi tim audit OPO (Otoritas Pengawasan Obat) dan mengkoordinasikan tindakan/tanggapan terhadap temuan

    Tanggung Jawab Staff QA

    1. Mencatat dan mendokumentasikan CPB dan CPsB setiap dilakukan produksi
    2. Membuat Sertifikat Analisis Sesuao CPB Produksi dan di laporkan ke Manager QA
    3. Melaporkan penyimpangan produksi pada CPB

    5. Quality Control (QC)

    Wewenang Manager QC

    1. Meluluskan atau menolak bahan awal, bahan pengemas dan bahan ruahan menurut spesifikasi yang telah ditetapkan.

    Tanggung Jawab Manager QC

    1. Menyetujui atau menolak bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan produk ruahan.
    2. Memastikan bahwa seluruh pengujian yang diperlukan telah dilaksanakan.
    3. Memberi persetujuan terhadap spesifikasi, petunjuk kerja sampel pengambilan sampel, metode pengujian dan prosedur pengawasan mutu lainnya.

    Tanggung Jawab Supervisor Lab. QC

    1. Mengatur dan memastikan bahwa semua contoh untuk pengujian dianalisis menurut prosedur yang telah ditentukan.
    2. Menjamin kebenaran hasil analisis yang dilaporkan
    3. Mengatur agar pereaksi yang dibutuhkan tersedia.
    4. Memeriksa hasil laporan pemeriksaan dan menjamin hasil kalkulasi
    5. Melakukan evaluasi atas prestasi kerja bawahan dan membuat laporan bulanan.

    Tanggung Jawab Analis QC

    1. Melakukan pengujian stabilitas produk jadi atas contoh yang ditugaskan oleh Spv Laboratorium QC sesuai prosedur analisis yang berlaku.
    2. Membuat laporan atas hasil pengujian dan melaporkannya pada Spv Laboratorium QC
    3. Membuat larutan preaksi untuk menunjang pemeriksaan analisis

    6. Produksi

    Wewenang Manager Produksi

    1. Terlaksananya pembuatan obat agar obat tersebut memenuhi spesifikasi kualitas yang ditetapkan dan dibuat sesuai peraturan CPOB dalam batas waktu dan biaya yang telah ditetapkan.

    Tanggung Jawab Manager Produksi

    1. Bertanggung jawab memastikan bahwa obat diproduksi dan disimpan sesuai prosedur agar memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan.
    2. Memberikan persetujuan petunuk kerja yang terkait dengan produksi dan memastikan bahwa petunjuk kerja diterapkan secara tepat.
    3. 3. Bertanggung jawab atas terlaksananya pembuata obat mulai dari perolehan bahan, pengolahan, pengemasan sampai pengiriman obat ke gudang obat jadi.

    Tanggung Jawab Manager Produksi

    1. Bertanggung jawab memastikan bahwa obat diproduksi dan disimpan sesuai prosedur agar memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan.
    2. Memberikan persetujuan petunuk kerja yang terkait dengan produksi dan memastikan bahwa petunjuk kerja diterapkan secara tepat.
    3. Bertanggung jawab atas terlaksananya pembuata obat mulai dari perolehan bahan, pengolahan, pengemasan sampai pengiriman obat ke gudang obat jadi.

    Tanggung Jawab Supervisor Produksi

    1. Mengatur agar obat dibuat menurut prosedur pembuatan/batch file yang telah dientukan sesuai jadwal.
    2. Menjamin agar pembuatan obat sesuai dengan prosedur pengolahan dan pengemasan batch.
    3. Mengatur agar semua peralatan yang dibutuhkan selalu siap pakai dan terjaga keadaan mauppun kebersihannya.
    4. Mengatur tugas para operator secara efektif, efisien dan menangani kesukaran teknis pembuatan obat.

    Tanggung Jawab Admin Produksi

    1. Menimbang di produksi (menyerahkan dan menyaksikan penimbangan produk ruahan dari produksi ke packaging) dan mencatat dalam look book.
    2. Membuat bon penyerahan produk ruahan dari produksi ke packing.
    3. Membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan untuk BPOM.
    4. Mengurus pengembalian sisa bahan kemas produksi ke GRM dan obat yang dikembalikan dari pengemasan (reject) untuk distrip atau diblister ulang.

    Tanggung Jawab Supervisor Pengemasan

    1. Bertanggung jawab terhadap pengolahan proses pengemasan dimulai dari penerimaan bahan pengemas, prodk ruahan/antara, proses pengemasan dan penyerahan obat jadi ke GOJ sesuai persyaratan yang memenuhi kualitas yang dituntut (CPOB)
    2. Menyiapkan batch file packaging dan memeriksa kelengkapan bahan kemas yang dberikan oleh petugas gudang.
    3. Mengatur dan mengawasi proses pengemasan (penomeran bets, pelipatan brosur, labeling botol).

    Tanggung Jawab Operator Produksi

    1. Melaksanakan tahapan proses pembuatan obat yang ditugaskan oleh supervisor
    2. Melakukan kaliberasi alat dibagian poduksi yang ditugaskan oleh supervisor sesuai tetap yang berlaku
    3. Bertanggung jawab terhadap kerja yang baik antar rekan sekerja.

    7. Researh & Development (R&D)

    Wewenang Manager R&D

    1. Memastikasn bahwa proses produksi serta peralatan yang digunakan untuk proses produksi dan pengujian mutu produk senantiasa akan memberikan hasil sesuai yang diharapkan.
    2. Melakukan evaluasi terhadap formula produk-produk existing, bila perlu melakukan reformulasi guna lebih mengefisiensikan proses produksi.
    3. Melalukan pengembangan Formula.

    Tanggung Jawab Manager R&D

    1. Bertanggung jawab atas terlaksananya pengembangan obat baru maupun existing agar obat tersebut memenuhi spesifikasi kualitas sesuai dengan CPOB dan regulasi yang dipersyaratkan.
    2. Melakukan evaluasi terhadap formula produk-produk existing, bila perlu melakukan reformulasi guna lebih mengefisiensikan proses produksi.
    3. Melakukan evaluasi dan pengembangan yang sudah ada baik untuk bahan baku maupun produk jadi.
    4. Bersama dengan bagian produksi membuat perencanaan validasi proses untuk produk baru dan existing.

    Tanggung Jawab Supervisor R&D

    1. Bertanggung jawab melaksanakan trial pengembangan obat baru maupun existing baik skala laboratorium, pilot scale, maupun batch production agar obat tersebut memenuhi spesifikasi kualitas sesuai dengan CPOB dan regulasi yang dipersyaratkan.

    8. PPIC

    Wewenang Manager PPIC

    1. Melakukan perencanaan dan pengendalian produksi dan persediaan.
    2. Menjalankan perencanaan dan pengendalian produksi dan persediaan yang meliputi efisiensi, produktivitas, mutu produk, pemenuhan permintaan pasar, efisiensi biaya sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi kepuasan konsumen.

    8. PPIC

    Tanggung Jawab Manager PPIC

    1. Merencanakan dan memonitoring jalannya produksi.
    2. Merencanakan dan mengendalikan pembelian bahan baku, bahan kemas dan stok obat jadi.
    3. Sebagai sumber data informasi yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan produksi berdasarkan forecast marketing, stock distributor, stock finished good dan productin capacity.

    Tanggung Jawab Admin PPIC

    1. Menyiapakan PO (Production Order and Packaging Order) dan CPB (Catatan Pengolahan Batch) sesuai perintah dari Supervisor PPIC.
    2. Mendokumentasi CPB produksi dan catatan pengemasan batch.
    3. Mengurus absensi bulanan karyawan pabrik
    4. Menerima dan mencatat penagihan supplier (tukar faktur).

    Tanggung Jawab Supervisor GOJ (Gudang Obat Jadi)

    1. Bertanggung jawab atas penerimaan, penyimpanan, pendataan, pengeluaran obaat jadi.
    2. Bertanggung jawab atas alat-alat yang dipakai di GOJ.
    3. Mengkoordinir pengemudi untuk pengiriman obat jadi ke distributor dan kantor pusat.
    4. Bertanggung jawab atas laporan dan penerimaan Retur Obat Jadi dari Distributor.
    5. Mengecek dan melapor obat jadi yang mempunyai tanggal kadaluwarsa sudah dekat juga produk yang tipis/pending karena permintaan yang diluar normal.

    Tanggung Jawab Supervisor Gudang Raw Material (GRM)

    1. Bertanggung jawab terhadap penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran bahan baku dan bahan pengemas sesuai persyaratan yang memenuhi kualitas yang dituntut.
    2. Bertanggung jawab atas alat-alat yang dipakai dibagian gudang bahan baku dan bahan pengemas serta meninvertarisirnya.
    3. Memimpin dan mengarahkan secara teknik dan administrasi seluruh pelaksanaan, penerimaan, penyimpanan, pendataan, pengeluaran bahan baku obat dan bahan pengemas.

    9. Registrasi

    Wewenang Supervisor Registrasi

    1. Mengkoordiasi persiapan dokumen pengajuan registrasi
    2. Melakukan koordinasi dengan produksi, QC dan R&D terkait dokumen yang dibutuhkan untuk registrasi.
    3. Memeriksa dokumen yang disusun untuk pra registrasi dan registrasi.

    Tanggung Jawab Supervisor Registrasi

    1. Bertanggung jawab atas produk-produk existing yang sudah mendapatkan nomor ijin edar untuk dipantau masa berlakunya dan dipantau apakah dalam masa belakunya NIE terdapat perubahan dengan dukumen yang sudah didaftarkan ke BPOM
    2. Bertanggung jawab agar registrasi ulang obat exist tidak melampaui masa berlaku NIE.
    3. Menindak lanjuti surat evaluasi (surat tambahan data) dari BPOM dengan koordinasi bersama-sama dengan R&D, QC, Produksi.

    Tanggung Jawab Staff Registrasi

    1. Menyusun dokumen registrasi dalam suatu tempat dan sistem yang baik sehingga menjamin keamanan dan ketelurusan dokumen
    2. Memastikan proses pegiriman dokumen registrasi berjalan dengan tepat waktu dan diterima dengan baik di BPOM.
    3. Mengkoordinasi persiapan dokumen kepada supervisor registrasi.

    10. Keuangan

    Wewenang Manager Keuangan

    1. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen perusahaan.
    2. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang keuangan sesuai dengan target yang ditentukan.
    3. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
    4. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannya (bulanan, triwulan maupun akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi kepada Direksi

    Tanggung Jawab Manager Keuangan

    1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat
    2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar akurat, tepat waktu dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
    3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional

    Tanggung Jawab Staff Keuangan

    1. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan
    2. Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan
    3. Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan
    4. Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan)
    5. Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan)
    6. Melakukan pembayaran gaji karyawan
    7. Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Prosedur sistem pendaftaran NIE obat ke BPOM pada PT Corsa Industries sebagai berikut :

    1. Prosedur Pengecekan NIE Exipired Date (ED)

    Supervisor Registrasi melakukan pengecekan NIE obat yang akan ED dan melaporkan ke Plant Manager agar dievaluasi kembali obat-obat yang ingin didaftarkan atau tidak diproduksi kembali. Plant Manager memberikan keputusan setelah diskusi dengan marketing dan pihak perusahaan obat mana yang akan didaftarkan. Supervisor registrasi mendapatkan keputusan produk-produk mana saja yang akan di lanjutkan dan segera mempersiapkan berkas registrasi yang akan di laporkan ke BPOM.

    2. Prosedur Penyiapan Berkas Registrasi

    Supervisor Registrasi memberikan tugas kepada staff registrasi untuk menyiapkan berkas-berkas registrasi sesuai dengan ceklist BPOM. Staff registrasi membuat memo ke semua bagian yang terkait untuk memberikan beberapa data penunjang untuk memenuhi persyaratan saat mendaftarkan. Kemudian setelah mendapatkan dokumen yang diperlukan staff registrasi memfotokopi dokumen tersebut sebanyak 2 rangkap, 1 untuk disubmit ke BPOM dan 1 rangkap sebagai arsip di perusahaan disusun sesuai dengan ceklist BPOM.

    3. Prosedur Pengajuan ke BPOM

    Staff Registrasi mengajukan berkas ke BPOM untuk diperiksa oleh evaluator yang ada pada loket registrasi. Dokumen registrasi di periksa kelengkapan dan kesesuaian data produksi dengan obat jadi. Kemudian setelah diperiksa evaluator akan memberikan Surat Perintah Bayar (SPB) jika dokumen dinyatakan lengkap tapi jika dokumen masih ada kekurangan akan diberikan tambahan data. Tambahan data harus dilengkapi terlebih dahulu oleh perusahaan lalu dokumen diperiksa kembali oleh evaluator. Staff Registasi membawa kembali ke BPOM untuk dicek tambahan datanya jika dinyatakan lengkap diberikan SPB. Staff Registrasi akan memberikan SPB kepada bagian Keuangan untuk segera dibayarkan dengan batasan waktu 10 HK dari tanggal SPB. Bagian keuangan akan membayar sesuai SPB dan memberikan Bukti bayar dari bank untuk di berikan ke bagian registrasi.

    Staff registrasi selanjutnya mengisi form aero terlebih dahulu di BPOM sebelum mensubmit berkas lengkap dengan fotokopi bukti bayar SPB lalu Staff Registrasi menerima tanda terima dari loket BPOM. Dokumen di evaluasi dan diproses di BPOM sesuai ketetapan Registrasi yang diajukan selama 100 HK. Jika di BPOM proses evaluasi telah selesai maka akan dikeluarkan NIE terbaru sesuai registrasi yang diajukan. Setelah itu NIE diambil oleh staff registrasi kemudian melaporkan ke supervisor registrasi. Supervisor Registrasi melaporkan terlebih dahulu ke Plant Manager dan didistribuikan ke bagian lain.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Pada sistem rancangan berjalan ini berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan pada poin 3.2.1. yang digambarkan pada UML. Tata laksana sistem yang berjalan digambarkan sebagai berikut :

    1. Use Case Diagram yang berjalan

    Use case diagram ini digunakan untuk mempresentasikan sebuah interaksi antar aktor dengan sistem.

    Gambar 3.3 Use Case Diagram Registrasi NIE Obat ke BPOM

    Berdasarkan gambar 3.3 Use Case Diagram diatas terdapat :

    1. 1 System Registrasi NIE Obat ke obat pada PT Corsa Indutries
    2. 6 Actor yang terlibat pada sistem Registrasi NIE Obat yaitu Supervisor Registrasi, Plant Manager, Staff Registrasi, External, Evaluator BPOM dan Keuangan.
    3. 23 Use case yang di lakukan oleh masing-masing actor.

    2. Activity Diagram yang berjalan

    Activity Diagram ini dibuat untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas yang berjalan, baik proses bisnis maupun use case.

    Gambar 3.4 Activity Diagram Registrasi NIE obat ke BPOM

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdapat aktifitas-aktifitas, yaitu :

    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 6 Vertical Swimlane yaitu Spv Registrasi, Plant Manager, Staff Registrasi, External, Evaluator BPOM dan Keuangan
    3. 23 Activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
    4. 1 Fork Node untuk melakukan 2 activity secara bersamaan.
    5. 3 Decision Node, untuk membuat keputusan.
    6. 1 Final state yang merupakan akhir kegiatan.

    3. Sequence Diagram yang berjalan

    Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi dalam sistem Registrasi NIE Obat yang berjalan tersebut.

    Gambar 3.5 Sequence Diagram Registrasi NIE Obat ke BPOM

    Berdasarkan gambar 3.5 Squence Diagram diatas, maka dapat dilihat bahwa terdapat :

    1. 6 Actor yang melakukan kegiatan
    2. 3 Lifeline antar muka yang saling berinteraksi
    3. 27 Message yang merupakan komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Metode analisa yang digunakan yaitu Metode Analisis SWOT (Strengths Weakness, Opportunities, Threats) dan Analisis PIECES.

    1. Analisis SWOT

    Tabel 3.1 Analisis SWOT

    2. Analisis PIECES

    Tabel 3.2 Analisis PIECES

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan

    1. Nama Masukan : NIE Obat
    2. Fungsi  : Sebagai acuan melakukan pengajuan Registrasi

      Sumber Masukan  : Arsip NIE sesuai ACC BPOM dari bagian registrasi

      Media  : kertas

      Frekuensi  : Sesuai dengan masa kadaluarsa NIE

      Keterangan  : Berisi Masa Kadaluarsa NIE, Formula obat dan Desain kemasan

    3. Nama Masukan : Data produksi Obat (CPB, Stabilitas, CoA, Validasi)
    4. Fungsi  : Sebagai data produk jadi

      Sumber Masukan  : Bagian Produksi, QC, QA, PPIC dan R&D

      Media  : kertas

      Frekuensi  : Sesuai dengan jadwal produksi dan masa berlaku dokumen

      Keterangan  : Berisi data obat terkini (No. batch, Formula, spesifikasi Obat jadi)

    2. Analisa Proses

    1. Nama Proses : Pengumpulan data dan informasi obat yang akan didaftarkan
    2. Masukan  : NIE ED, CPB, Stabilitas, Spesifikasi Obat Jadi dan Validasi

      Keluaran  : Formulir Registrasi, Desain Kemasan dan Berkas lengkap

      Pengolahan Proses : Pengumpulan data dari bagian yang berhubungan langsung dengan obat jadi dan disesuaikan dengan NIE lama obat tersebut apakah ada perubahan data mutu atau spesifikasi obat agar diajukan registrasi variasi.

    3. Nama Proses : Proses Evaluasi di BPOM
    4. Masukan  : Berkas Lengkap sesuai Ceklis BPOM dan data terkini

      Keluaran  : Surat Perintah bayar atau Tambahan data

      Ringkasan proses: Berkas diperiksa oleh evaluator BPOM disesuaikan dengan obat jadi yang beredar dipasaran sudah lengkap dan sesuai atau ada ketidaksesuain data.

    3. Analisa keluaran

    1. Nama Keluaran  : Nomor Ijin Edar (NIE) terbaru
    2. Fungsi  : Sebagai acuan perpanjangan masa berlaku Nomor Ijin Edar obat .

      Media  : Kertas

      Rangkap  : Lima (5) Rangkap

      Distribusi  : NIE Asli untuk arsip bagian Registrasi Fotocopi NIE Untuk Plant Manager Fotocopi NIE beserta lampiran untuk bagian QA, QC, PPIC, R&D.

    3. Nama Proses  : Laporan Bulanan Registrasi
    4. Fungsi  :Mengevaluasi kegiatan registrasi dan NIE yang sudah didaftarkan atau belum didaftarkan

      Media  : Kertas

      Rangkap  : Dua (2) Rangkap

      Rangkap  : Presiden Direktur dan Plant Manager

    Konfigurasi Sistem

    Pada konfigurasi sistem ini tentang Spesifikasi Hardware dan Spesifikasi Software dan Hak Akses (Brainware).

    1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)
    2. 1. Processor : E5700 @ 3.000 GHz 300 GHz

      2. Monitor : 14 inch LCD P166HQL

      3. Mouse : Microsoft PS/2 Mouse

      4. RAM : 2 GB

      5. HD : SATA 160GB

      6. Keyboard : Standard PS/2 Keyboard

      7. Printer  : Ink Jet

    3. Spesifikasi perangkat lunak (Software)
    4. 1. Windows 7

      2. Microsoft Office 2007

    5. Hak Akses (Brainware)

    1. Petugas yang berwenang (RO)

    2. Pimpinan


    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Permasalahan

    Dari analisa-analisa diatas yang telah dilakukan, maka terlihat permasalahan yang dihadapi oleh sistem pendaftaran NIE obat ke BPOM yang sedang berjalan pada PT Corsa Industries. Oleh karena itu dari permasalahan tersebut, penulis memberikan alternatif pemecahan masalah sebagai solusi untuk permasalahan tersebut.

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut :

    1. Sistem pendaftaran NIE Obat yang berjalan masih kurang efektif, dan efisien karena belum adanya sistem yang komputerisasi sehingga lambatnya dalam mengetahui informasi atau data yang berhubungan dengan obat jadi.
    2. Dalam penyimpanan data NIE Obat masih kurang terarsip dengan baik karena tidak adanya tempat yang terpusat sehingga data yang dibutuhkan terlalu lama untuk ditampilkan.
    3. Setelah menerima NIE bagian RO mendistribusikan fotokopi NIE ke departemen yang terkait untuk diarsipkan oleh bagian tersebut, namun seringkali departement lain tidak mengarsipkan NIE dengan baik disaat membutuhkan data NIE akan meminta kembali ke bagian RO.

    Analisa Kebutuhan Sistem

    Berdasarkan analisa permasalahan pada sistem yang berjalan dalam penginputan data, pencarian data dan laporan NIE produk masih memerlukan yang lebih lama dikarenakan sistem tersebut masih menggunakan Microsoft excel sehingga waktunya memerlukan waktu yang lebih lama dalam menghasilkan sebuah laporan yang dibutuhkan oleh pimpinan. Maka dengan dirancangnya sebuah sistem yang terkomputerisasi dengan harapan dapat membantu petugas untuk mengurangi kesalahan atau kendala yang terjadi, maka kebutuhan sistem hendaknya :

    1. Sistem pendaftaran NIE Obat yang berjalan masih kurang efektif, dan efisien karena belum adanya sistem yang komputerisasi sehingga lambatnya dalam mengetahui informasi atau data yang berhubungan dengan obat jadi.
    2. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna oleh petugas, pimpinan dan bagian lain yang memerlukan infomasi NIE produk.
    3. Sistem dapat menampilkan NIE beserta lampirannya seperti fomulir registrasi yang berisi tentang informasi produk dan desain kemasan yang telah disetujui oleh Badan POM sehingga department yang memerlukan NIE bisa langsung print.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

    1. Membuat dan mengimplementasikan sistem informasi registrasi NIE obat ke BPOM berbasis web dengan menggunakan MySQL sebagai database dan php sebagai bahasa pemrogramannya, aplikasi yang dibangun berbasiskan web
    2. Membuat sistem terkomputerisasi yang dibutuhkan oleh Registration Officer (RO) dengan meningkatkan pengontrolan data produk.

    Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan yang telah penulis lakukan, maka penulis memilih alternatif yang pertama yaitu membuat aplikasi berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

    1. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.
    2. Dapat berjalan disemua Sistem Operasi, yang penting memiliki web browser dan koneksi internet.
    3. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web tanpa harus melakukan penginstalan terlebih dahulu pada PC.

    User Requirement

    Elisistasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut gambaran Elisitasi Tahap I pada Tabel 3.3 :

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I pada tabel 3.3 yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI (Mandatory, Desirable, and Inessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi. Gambaran Elisitasi Tahap II digambarkan pada Tabel 3.4 berikut ini :

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

    Keterangan:

    M = Mandatory (Yang Diperlukan)

    D = Desirable (Yang Diinginkan)

    I = Inessential (Yang Tidak Mutlak Diinginkan)

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan ElisitasiTahap II pada Tabel 3.4, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirements yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Requirements yang terdapat pada Elisitasi Tahap III tersebut digambarkan pada Tabel 3.5 berikut ini :

    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

    Keterangan:

    T : Technical

    O : Operasional

    E : Economic

    L : Low

    M : Middle

    H : High

    Final Draft Elisitasi1

    Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem informasi Registrasi yang akan dibentuk. Berdasarkan Elisitasi Tahap III pada Tabel 3.5, dihasilkan final draft requirements yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu Sistem Informasi Registrai NIE obat ke BPOM. Hasilnya adalah Final Draft Elisitasi pada tabel 3.6 berikut ini:

    Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

    Rancangan Basis Data

    Normalisasi

    Spesifikasi Basis Data

    Flowchart

    Rancangan Program

    Rancangan Prototipe

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Aplikasi Yang Digunakan

    Hak Akses

    Testing

    Evaluasi

    Implementasi

    Schedule

    Penerapan

    Estimasi Biaya

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Kesimpulan terhadap metode penelitian

    Saran

    Kesan

    DAFTAR PUSTAKA

    1. " Danang Sunyoto. 2014. "Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi", Yogyakarta : CAPS."
    2. " Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Sistem Informasi", Yogyakarta : Andi Offset."
    3. " L.Ackof. 2014 . “Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi”, Yogyakarta:Danang Sunyoto. "
    4. Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Sistem Informasi", Yogyakarta : Andi Offset."
    5. " Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi", Jakarta : Bumi Aksara"
    6. Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Sistem Informasi", Yogyakarta : Andi Offset."
    7. " Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi", Jakarta : Bumi Aksara"
    8. " Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. "Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta". Jakarta : Universitas Budi Luhur."
    9. " Yakub. 2012. "Pengantar Sistem Informasi", Yogyakarta : Graha Ilmu.
    10. "aimunah, dkk. 2012. "Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi", Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol-5 No.3-Mei 2012.
    11. " Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Sistem Informasi", Yogyakarta : Andi Offset."
    12. 12,0 12,1 12,2 12,3 " Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. "
    13. " Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Sistem Informasi", Yogyakarta : Andi Offset."
    14. "Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatria Wijaya. 2013. "Rancang bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Contoller". Vol. 6 No. 3 – Mei 2013 ISSN : 1978 -8282 STMIK Raharja
    15. " Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Sistem Informasi", Yogyakarta : Andi Offset."
    16. " Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Sistem Informasi", Yogyakarta : Andi Offset."
    17. " Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Sistem Informasi", Yogyakarta : Andi Offset."
    18. " Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011. "Desain Aplikasi E-learning sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics", Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.4, No.3 - Mei 2011
    19. " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "

    DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

M.A.I.Akbar, V.M