SI1214472567

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PIUTANG

DAGANG BERBASIS WEB PADA PT ASIAMAKMUR

SEJAHTERA TANGERANG

LAPORAN SKRIPSI


jpg


OLEH :

NAMA : Linda Veronika

NIM : 1214472567


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PIUTANG

DAGANG BERBASIS WEB PADA PT ASIAMAKMUR SEJAHTERA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1214472567
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PIUTANG

DAGANG BERBASIS WEB PADA PT ASIAMAKMUR SEJAHTERA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214472567
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016


Disetujui Oleh :

Tangerang, 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd)
   
(Bayu Pramono, S.Kom)
NID : 11003
   
NID : 14023

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PIUTANG

DAGANG BERBASIS WEB PADA PT ASIAMAKMUR

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1214472567
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_____________)
 
(_____________)
 
(_____________)
NID : _______
 
NID : _______
 
NID : ________


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :

NIM
: 1214472567
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1214472567

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perancangan sistem yang dibutuhkan pada PT Asiamakmur Sejahtera adalah “Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Piutang Dagang Berbasis Web” yang bertujuan untuk meningkatkan mutu kinerja karyawan dalam mengolah data penjualan dan data piutang dengan memberikan kemudahan pimpinan dalam mengecek informasi data barang, data pelanggan, transaksi penjualan, dan laporan piutang melalui website sehingga informasi dapat diakses dengan mudah dan cepat. Selain itu, perancangan sistem ini memudahkan pihak administrasi keuangan dalam proses pengolahan data penjualan. Ada beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Dalam menganalisis sistem yang berjalan digunakan metode analisi SWOT untuk mengetahui kekuatan internal dan eksternal perusahaan, sedangkan untuk menganalisis program yang dirancang menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek. Kemudian, untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan penulis menggunakan elisitasi yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elsitasi tahap I, tahap II, tahap III, dan draft final elisitasi. Untuk pengujian sistem, metode yang digunakan yaitu black box testing yang memfokuskan pada keperluan software. Hasil penelitian didapat sebuah rancangan sistem informasi yang lebih efektif dan terkomputserisasi, karena admin keuangan dan pimpinan lebih mudah memperoleh informasi yang terkait dengan penjualan dan piutang dagang melalui website yang diusulkan dan lebih efisien karena pelanggan dapat melihat stock data barang yang ada, dan pimpinan tidak perlu datang langsung ke staff accounting dan staff finance untuk dapat memperoleh data laporan karena dengan hanya membuka website penjualan, maka pelanggan dan pimpinan dapat melihat proses penjualan dan piutang dagang serta data yang diperoleh tersimpan dalam database sehingga manajemen mendapatkan hasil informasi yang lebih akurat.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Penjualan, Piutang dagang


ABSTRACT

The system design is needed at PT Asiamakmur Sejahtera is "Design of Information Systems Sales and Accounts Receivable Based Web" that aims to improve the performance of employees in sales data processing and data accounts to ease the lead in checking information goods data, customer data, sales transaction, and reports of receivables through the website so that information can be accessed easily and quickly. In addition, the design of this system facilitates the financial administration in the data processing sales. There are several methods used in this study. To collect the required data, the authors use the method of observation, interviews, and literature. In analyzing the system running SWOT analysis method is used to determine the company's internal and external forces, while to analyze programs that are designed using the Unified Modeling Language (UML) as a tool that can be used in object-oriented programming language. Then, to design a new system that will be proposed authors use elicitation conducted through three stages, namely elsitasi stage I, stage II, stage III, and the final draft elicitation. To test the system, the method used is black box testing that focuses on the needs of software. The result is a system design information more effectively and terkomputserisasi, because admin finance and leadership is easier to obtain information related to the sales and accounts receivable through the website are proposed and more efficient because customers can see the stock data items there are, and leaders do not need come directly to staff accounting and finance staff to be able to obtain the report data by simply opening a website for the sale, the customer and the leader can see the sales process and accounts receivable as well as the data obtained is stored in a database so that the management get the results more accurate information.

Keywords: Information System, Sales, Accounts receivable

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan syukur dan terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang telah dilimpahkan-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul "Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Piutang Dagang Berbasis Web pada PT Asiamakmur Sejahtera Tangerang" Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada Jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan-kekurangan mengingat terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis, tetapi penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat memberikan sumbangan serta manfaat yang berarti bagi semua pihak yang membutuhkan.

Pada kesempatan ini, penulis dengan ketulusan hati ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu, mendorong dan memotivasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam studi dan terlebih dalam membuat skripsi ini terutama untuk :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. IbuNur Azizah,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi
  4. Ibu Mulyati, S.E., M.M., M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak masukkan dalam penyusunan skripsi.
  5. Bapak Bayu Pramono, S.Kom selaku Dosen pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  7. Bapak Lie Beng Tie selaku Direktur PT Asiamakmur Sejahtera yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian diperusahaannya
  8. Papa dan Mamaku yang tercinta serta saudara-saudara yang telah memberikan dorongan besar baik secara moril maupun materill

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan– kekurangannya dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat berterima kasih atas segala kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang telah membaca skripsi ini sehingga penulis dapat berkarya lebih baik pada masa yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pengetahuan dimasa yang akan datang bagi pembaca dan rekan-rekan yang membutuhkan.


Tangerang, 2016
Linda Veronika
NIM. 1214472567

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis Faktor Internal

Tabel 3.2 Analisis Faktor Eksternal

Tabel 3.3 Strategi S-O

Tabel 3.4 Strategi S-T

Tabel 3.5 Strategi W-O

Tabel 3.6 Strategi W-T

Tabel 3,7 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.7.1 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7.2 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7.3 Elisitasi Tahap Final

Tabel 4.2.6 Perbedaan prosedur berjalan dengan sistem usulan

Tabel 4.1 Spesifikasi Tabel Customer

Tabel 4.2 Spesifikasi Tabel Delivery

Tabel 4.3 Spesifikasi Tabel Invoice

Tabel 4.4 Spesifikasi Tabel PO

Tabel 4.6 Spesifikasi Tabel Produk

Tabel 4.7 Tabel Black Box Testing

Tabel 4.8.2 Schedul implementsi

Tabel4.9 Etisimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Asiamakmur Sejahtera

Gambar 3.2Use Case Diagram Sistem Penjualan dan Piutang Dagang

Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem Penjualan dan Piutang Dagang

Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Penjualan dan Piutang Dagang

Gambar 4.1 UseCase Diagram yang diusulkan

Gmbar 4.2 Acitivy Dagram yang diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang diusulkan

Gambar 4.4 State Diagram sedang diusulkan

Gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.7 Prototype Menu Utama Admin

Gambar 4.8 Prototype Home Area Admin

Gambar 4.9 Prototype Menu Produk

Gambar 4.10 Prototype Menu User

Gambar 4.11 Prototype Menu Customer

Gambar 4.12 Tampilan Menu Utama Admin

Gambar 4.13 Tampilan Home Area Admin

Gambar 4.14 Tampilan Data

Gambar 4.15 Tampilan menu Produk

Gambar 4.16 Tampilan Menu User

Gambar 4.17 Tampilan Menu Customer

Gambar 4.18 Tampilan Transaksi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat dalam bidang pendidikan, bisnis dan lainnya. seiring dengan kemajuan teknologi informasi terutama dalam bidang bisnis memacu perusahaan untuk menggunakannya, hal yang mendasari yaitu mempermudah pemrosesan transaksi penjualan dan piutang dagang. Dalam pemrosesan transaksi dibutuhkan sistem yang cepat,tepat dan akurat dalam pengaksesan data dan pemberian informasi data untuk mendukung pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem yang diperlukan oleh perusahaan saat ini adalah sistem informasi penjualan dan piutang dagang.

PT Asiamakmur Sejahtera merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan kimia, kertas, waste paper dan sparepart. Persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif akan menuntut perusahaan untuk melakukan upaya-upaya yang akan membuat volume penjualan meningkat dengan cara meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan pemasarannya. Penjualan sangat berpengaruh terhadap asset perusahaan. Dengan adanya penjualan kredit, perusahaan akan memberikan kelonggaran kepada pelanggan yaitu memperolehkan pelanggan membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan perusahaan sesuai dengan syarat yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Penjualan kredit dapat menimbulkan piutang dagang dikarena adanya jatuh tempo pembayaran.Adapun Proses penjualan dan piutang dagang dimulai dari permintaan order dari pelanggan, pembuatan surat jalan, cetak fakur, pemberian tanggal jatuh tempo dan pembuatan surat tagihan kepada pelanggan.

Dalam pemberian jatuh tempo pihak perusahaan menentukannya berdasarkan jumlah penjualan seorang pelanggan. Proses penagihan sering terjadi kemacetan dalam pembayaran dikarenakan berbagai faktor yaitu bangkrut, force major dan lain- lain. Apabila dalam penagihan, pelanggan membayar piutang lewat dari jatuh tempo yang telah ditentukan, maka pelanggan akan dikenakan denda dan penambahan masa jatuh temponya itu kebijaksanaan dari pihak perusahaan. Namun, apabila pelanggan tidak mampu membayarnya maka, perusahaan akan menganggapnya lunas.

Dalam proses penjualan dan piutang sering terjadinya kesalahan dalam pencatatan ,perhitungannya dan pengecekan data pelanggan ,dikarenakan sistemnya masih manual yang menyebabkan informasi keakuratan suatu data yang tidak efisien. Hal ini yang mempersulit suatu perusahaan dalam proses penjualan dan piutang dagang.

Berdasarkan permasalahan yang ada diatas, maka di perlukan nya “Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Piutang Dagang Berbasis Web pada PT Asiamakmur Sejahtera Tangerang”, sistem yang dirancang nantinya akan mempermudahkan proses penjualan dan piutang dagang serta membantu perusahaan dalam pengontrolan penjualan sehingga tidak terjadinya kesalahan proses penjualan dan piutang dagang.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis, maka rumusan penelitian ini Ssebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem penjualan dan piutang dagang yang sedang berjalan di PT Asiamakmur Sejahtera?
  2. Bagaimana kelemahan yang ada saat ini dalam proses penjualan dan piutang dagang?
  3. Bagaimana merancang suatu sistem yang mampu membantu PT Asiamakmur Sejahtera mengelola data dalam proses penjualan dan piutang dagang?

Ruang Lingkup

Agar pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan lebih fokus pada inti permasalahan, perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam penelitian dan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, sesuai dengan judul di atas, penelitian ini dibatasi hanya penjualan dan piutang dagang pada PT Asiamakmur Sejahtera mengenai bagaimana cara mengurangi kesalahan dalam perhitungan, pencatatan dan lain- lain. Sistem yang dirancang nantinya hanya menggunakan website dan UML.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga bagian:

Tujuan Operasional

Tujuan penelitian ini bagi perusahaan adalah untuk:

  1. Mengetahui sistem penjualan dan piutang dagang yang sedang berjalan saat ini pada PT Asiamakmur Sejahtera
  2. Menganalisis kelemahan sistem yang ada saat dalam proses penjualan dan piutang dagang pada PT Asiamakmur Sejahtera
  3. Membuat suatu rancangan sistem informasi pengelolaan data penjualan dan piutang dagang PT Asiamakmur Sejahtera secara update agar mendapatkan informasi yang tepat waktu, akurat, dan lengkap

Tujuan Individu

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk menambah wawasan, mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh di bangku kuliah untuk dimanfaatkan di dunia kerja dan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Perguruan Tinggi Raharja.

Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional yang dapat diambil oleh perusahaan yaitu:

  1. Mengurangi kerugian dalam bisinis
  2. Mengetahui sistem apa yang berkembang saat ini dan memperkenalkannya kepada karyawan yang lain
  3. Mengetahui proses penjualan dan piutang dagang secara lengkap


Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Menjadi masukan dalam usaha perbaikan kinerja perusahaan
  2. Menjadi masukan perusahaan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan
  3. Membantu pihak pimpinan dalam pengambilan keputusan

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan dalam penulisan laporan Skripsi ini. Metode penulisannya sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Metode Observasi

Observasi adalah suatu metode untuk mendapatkan data atau mengumpulkan data dengan cara pengamatan langsung pada tempat dimana dilakukan suatu penelitian. Sebagai masukan dalam menyusun data untuk proses penjualan dan piutang dagang dengan cara:

  1. Mengunjungi PT Asiamakmur Sejahtera untuk dapat melihat langsung Sistem Manajemen Keuangan yang berjalan saat ini
  2. Mempelajari prosedur dari proses penjualan dan piutang dagang
  3. Mempelajari sistem yang telah diterapkan saat ini

Metode Wawancara

Wawancara adalah suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan mengenai data suatu hal dengan wawancara atau tanya jawab terhadap pihak- pihak yang terkait dalam hal ini. Penulis melakukan sesi tanya jawab kepada para Admin pada PT Asiamakmur Sejahtera. Dikarenakan penulisan laporan mengenai sistem piutang, maka penulis melakukan wawancara kepada karyawan yang berada pada bagian accounting dan juga admin yang terlibat langsung unit yang bertanggung jawab mengenai pencatatan piutang dan transaksi piutang. Metode wawancara ini digunakan untuk pengambilan data dan keterangan secara lisan dengan orang- orang yang terlibat ataupun pihak yang terkait dengan objek/sistem yang berhubungan sistem piutang dengan pegawai PT Asiamakmur Sejahtera.

Studi Kepustakaan

Metode ini digunakan untuk pencarian informasi data yang dibutuhkan dalam perancangan sistem dengan cara membaca dan mempelajari buku- buku yang ada dan berkaitan dengan objek penelitian. Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya pengumpulan data dikelompokkan menjadi :

  1. Sumber Data Primer
  2. Sumber data yang diperoleh dari narasumber-narasumber yang berhubungan objek penelitian. Dalam hal ini adalah staff keuangan dan pihak manajemen pada pencatatan setiap transaksi penjualan dan piutang dagang.

  3. Sumber Data Sekunder
  4. Data yang diperoleh dari buku-buku literature, jurnal ilmiah, tesis dan sebagainya yang memuat informasi- informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan skripsi.

Metode Analisis

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Metode analisis yang dipakai yaitu metode SWOT. Proses analisisnya berdasarkan hasil tahapan pengamatan, wawancara, dan studi pustaka.

Metode Perancangan

Dalam skripsi ini, metode perancangannya mengunakan UML (Unified Modelling Language) yang menggambarkan usecase diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Software yang digunakan Visual Paradigma for UML, XAMPP, PHP dan lain- lain.

Metode Pengujian Testing dan Implementasi

Metode pengujian testing dan implementasi dalam penelitian ini mengunakan blackbox testing. Metode ini dapat menemukan kesalahan dalam suatu sistem yaitu kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data dan kesalahan akses database eksternal.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan laporan skripsi ini menjadi lebih mudah, penulis mengelompokkan materi penulisan laporan skripsi ini menjadi beberapa subbab dengan sistematika penyimpanan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, serta metodologi penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang konsep dasar perancangan, konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, pengertian penjualan, pengertian piutang dagang, pengertian website dan pengertian Unified Modelling Language (UML) dan teori-teori yang mendukung pada hasil laporan ini

BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan fungsi organisasi, analisis sistem yang sedang berjalan dan penggambaran sistem dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan seluruh rancangan sistem yang baru

BAB IV PERANCANGAN SISTEM YANG AKAN DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan mengenai sistem yang akan diajukan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam prosedur usulan sistem, tata laksana sistem yang akan diusulkan mengunakan UML, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem yang akan diusulkan, konfigurasi sistem usulan, implementasi yang diusulkan dan pengujian balckbox. Uraian rancangan sistem yang diharapkan akan menjadi pertimbangan untuk mengganti sistem yang telah berjalan saat ini

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang simpulan dan saran yang berkaitan penjualan dan piutang dagang, berdasarkan data-data yang diperoleh

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisikan studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan skripsi


LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Stair dan Reynolds (2010: 497), perancangan sistem adalah fase pengembangan sistem yang mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan melakukan apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan solusi masalah, sedangkan Satzinger, Jackson, dan Burd (2012: 5) menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Sementara itu, Laudon (2010: 517) mendefinsikan bahwa perancangan sistem adalah keseluruhan rencana atau model untuk sistem yang terdiri dari semua spesifikasi sistem yang memberikan bentuk dan struktur.

Dari definisi di atas yang telah dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahap persiapan untuk membangun implementasi yang menggambarkan bagaimana sistem akan dibentuk nantinya

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Stair dan Reynolds (2010: 8) menjelaskan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen-elemen atau komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan, sedangkan Gordon B. Davis dalam bukunya “Management Information System” (2013: 30), sistem adalah “Keterpaduan antar user dan komputer untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, analisa dan pengambilan keputusan dalam organisasi.[1] Sementara itu, R Soemita Adikusumah dalam bukunya” Sistem Prosedure dan Metode Suatu Pembahasan “(2013: 82), sistem adalah suatu jaringan sejumlah prosedure yang saling berhubungan yang dikembangkan sesuai dengan pola (rencana) untuk melakukan aktivitas utama perusahaan.

Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang saling terintegrasi, berkaitan, dan bekerja sama mencapai tujuan yang sama.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012: 20), sebuah sistem memiliki sepuluh karakteristik sistem, yaitu sebagai berikut:[2]

  1. Komponen Sistem (Components)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut subsistem. Demikian juga perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.

  3. Batasan Sistem (Boundary)
  4. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)
  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung sistem (interface) adalah media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. Masukan sistem (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem yang diproses tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)
  12. Keluaran sistem (output) adalah hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

  13. Pengolahan Sistem (Proses)
  14. Pengolah sistem (process) adalah bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

  15. Sasaran Sistem (Objective)

Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2012: 22), sebuah sistem memiliki delapan klasifikasi sistem, yaitu sebagai berikut:[3]

  1. Sistem abstrak (abstract system)
  2. Adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide- ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)

  3. Sistem fisik (physical system)
  4. Adalah sistem yang ada secara fisik. (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll).

  5. Sistem alamiah
  6. Adalah sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll).

  7. Sistem buatan manusia
  8. Adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin (human-machine system). Contoh: sistem informasi.

  9. Sistem tertentu (deterministic system)
  10. Adalah beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian- bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Contoh : sistem komputer.

  11. Sistem tak tertentu (probabilistic system)
  12. Adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas

  13. Sistem tertutup (close system)
  14. Adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar- benar tertutup).

  15. Sistem terbuka

Adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem sederhana dan sistem kompleks

Tujuan Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013: 23) yang bukunya berjudul Sistem Informasi Akuntansi ,”Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem,[4] sedangkan Tata Sutabri (2012: 6) tujuan sistem adalah suatu sasaran yang mempererat hubungan satu sistem dengan sistem yang lain agar tercapainya tujuan yang diinginkan.[5]

Dari pendapat yang diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan sistem adalah suatu target atau sasaran yang dapat mempererat hubungan satu dengan yang lain agar tercapainya tujuan yang diinginkan dari sistem tersebut.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Informasi

Menurut Laudon dan Laudon (2010: 46), informasi adalah data yang telah dibuat ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia, sedangkan Stair dan Reynolds (2010: 5) mendefinisikan informasi sebagai kumpulan fakta yang terorganisir sehingga mereka memiliki nilai tambah, makna dan berguna bagi penggunanya. Sementara itu, Gelinas dan Dull (2012: 18), menjelaskan bahwa informasi adalah data yang disajikan dalam sebuah formulir yang berguna dalam aktivitas pembuatan keputusan.

Dari pengertian informasi menurut para ahli yang dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi ialah sekumpulan fakta- fakta atau peristiwa yang telah diolah menjadi sebuah bentuk data, dimana data tersebut dapat digunakan oleh siapa saja untuk mengambil sebuah keputusan.

Definisi Data

MMenurut Laudon dan Laudon (2010: 46), data adalah aliran fakta –fakta mentah yang merupakan peristiwa yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum mereka terorganisir dan disusun menjadi bentuk yang orang – orang dapat memahami dan menggunakanya, Sedangkan Sutarman (2012: 3), data adalah fakta dari suatu pernyataan yang berasal kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran dan pengamatan.[6] Sementara itu, John J. Longkutoy ( 2012: 2) dalam bukunya pengenalan komputer, data adalah istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang menghubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah penjelasan dasar atas segala sesuatu, peristiwa, aktivitas, dan transaksi yang dicatat, diklasifikasi, serta disimpan, tetapi tidak diatur untuk mengungkapkan makna tertentu.

Klasifikasi data

Menurut Sutabri (2012: 3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Penjelasan klasifikasi data dapat diuraikan sebagai berikut:[5]

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
  2. a. Data hitung (enumeration atau counting data)

    Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu

    b. Data ukur (measurement data)

    Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu.

  3. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
  4. a. Data kuantitatif (quantitative data)

    Data kuantitatif adalah data yang mengenai penggolongan dengan hubungannya dalam penjumlahan suatu data.

    b. Data kualitatif (qualitative)

    Data kualitatif adalah data yang mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat data.

  5. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
  6. a. Data internal

    Adalah data dari hasil pengamatan yang dibuat atau dilakukan sendiri tanpa unsur karya dari orang lain.

    b. Data eksternal

    Adalah data dari hasil pengamatan orang lain dan bisa digunakan oleh orang yang memerlukannya untuk keperluannya meski bukan karyanya sendiri.

Klasifikasi Informasi

Menurut Ibisa (2012: 198), informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Sangat Rahasia (Top Secret)
  2. Apabila informasi ini diserbaluaskan maka akan berdampak sangat parah terhadap keuntungan berkompetisi dan strategis bisnis organisasi

  3. Konfidensial (Confidential)
  4. Apabila informasi ini diserbaluaskan maka ia akan merugikan privasi perorangan dan merusak reputasi organisasi

  5. Restricted
  6. Informasi ini hanya ditujukan kepada orang-orang tertentu untuk menopang bisnis organisasi

  7. Internal Use
  8. Informasi hanya boleh digunakan oleh pegawai perusahaan untuk melaksanakan tugasnya.

  9. Public
  10. Informasi ini dapat diserbaluaskan kepada umum melalui jalur yang resmi

Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto (2012: 10), Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi kepastian pemakaian informasi,[3] sedangkan Davis (2010:32), Fungsi informasi adalah untuk membantu dalam pengambilan sebuah keputusan bagi manajemen.[1]

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan, mengurangi kepastian pemakaian informasi serta untuk membantu dalam pengambilan sebuah keputusan bagi manajemen berdasarkan data yang akurat, tepat dan lengkap

Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012: 33), data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan tindakan,[2] sedangkan John Burch (2010: 14), Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa siklus informasi adalah suatu gambaran yang mengenai proses pengolahan data sehingga dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi penggunanya

Nilai Informasi

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan, Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Menurut Gordon B. Davis (2013: 12) nilai informasi dikatakan sempurna apabila terdapat perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna tidak dapat dinyatakan dengan jelas.[1]

Nilai informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam memperoleh
  2. Sifat luas dan kelengkapannya
  3. Ketelitian (accuracy)
  4. Kecocokan dalam pengguna (relevance)
  5. Ketepatan waktu
  6. Kejelasan (clarity).
  7. Fleksibilitas/ keluwesannya
  8. Dapat dibuktikan
  9. Tidak ada prasangka
  10. Dapat diukur

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012: 41), kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu:[2]

  1. Informasi harus akurat
  2. Akurat (accurate) berarti informasi harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut

  3. Informasi harus tepat pada waktunya
  4. Tepat pada waktunya (timeliness) berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan kepusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi

  5. Informasi harus relevan
  6. Relevan (relevance) berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Untuk mengolah data yang terdapat dalam sebuah perusahaan tentunya dibutuhkan sebuah sistem yang dapat secara integrasi mengatur arus data sehingga dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi tiap- tiap bagian. Menurut Reynolds dan Stair (2010: 4) menjelaskan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dimana komponen tersebut mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan menyebarkan data dan informasi serta menyediakan mekanisme timbal balik sedemikian rupa untuk memenuhi suatu tujuan, sedangkan Hall (2011: 780), berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur–prosedur yang sah dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan disalurkan kepada pengguna.” Sementara itu, Gelinas dan Dull (2012: 14) mendefinisikan bahwa sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang pada umumnya terdiri dari sekumpulan komponen berbasis komputer yang terintegrasi dan komponen manual yang dibangun untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan output informasi kepada pengguna”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem yang berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2012: 47) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk membentuk satu kesatuan dalam mencapai suatu sasarannya. Blok bangnan tersebut terdiri dari enam komponen, yaitu:[3]

  1. Blok Masukan (input block)
  2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (model block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem

  7. Blok Teknologi (Technologi Block)
  8. Teknologi merupakan toolbox dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware/ brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (database block)
  10. Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya

  11. Blok Kendali (control blok)
  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri dan lain-lainnya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Stair dan Reynolds (2010: 497) ,“Analisis sistem adalah fase pengembangan sistem yang menentukan sistem informasi apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yang sudah ada dengan mempelajari sistem dan proses kerja untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan peluang untuk perbaikan, sedangkan Laudon (2010: 515), “Analisis sistem terdiri dari mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh sistem.

Dari pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai dan mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasi kebutuhan informasi yang diperlukan sistem.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Connolly dan Begg (2010: 65) database adalah kumpulan data yang saling terhubung secara logis dan deskripsi dari data tersebut, dirancang untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, sedangkan Chr. Jimmy L. Gaol (2014: 38), ”Database adalah kumpulan datanya”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat dismpulkan bahwa database adalah sebuah tempat penyimpanan yang besar dimana terdapat kumpulan data yang tidak hanya berisi data operasional tetapi juga deskripsi data.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Elisitasi berisi usulan rancangan sistem sistem baru yang diinginkan oleh pihak mnajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap menurut Hida (2010: 20) sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. HMerupakan hasil pengklasifikasian dan elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem yang baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi

    M pada MDI itu artinya Mandatory ( penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem yang baru.

    D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna

    I pada MDI itu artinya Inesssential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:.

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Teori Khusus

Konsep Dasar Penjualan

Definisi Penjualan

Menurut Leny Sulistiyowati (2010: 270) menjelaskan bahwa penjualan adalah” pendapatan yang berasal dari penjualan produk perusahaan, disajikan setelah dikurangi potongan penjualan dan retur penjualan”, sedangkan Hanafie (2010: 210), penjualan adalah bagian integral dari fungsi pertukaran bagi produsen, memutuskan kapan untuk menjual merupakan bahan pertimbangan pokok dalam pemasaran. Sementara itu, Prananingrum (2013 :107), penjualan adalah proses pertukaran barang atau jasa yang bernilai sama atau seharga dengan barang atau jasa yang ditukarkan.

Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah suatu kegiatan pertukaran barang atau jasa yang melibatkan antara penyedia dan pengguna yang akan melakukan transaksi pembayaran secara tunai ataupun kredit.

Tujuan Penjualan

Menurut Basu Swastha DH (2010: 404), tujuan utama penjualan dalam perusahaan yaitu:

  1. Mencapai volume penjualan
  2. Mendapatkan laba tertentu
  3. Menunjang pertumbuhan perusahaan

Konsep Dasar Piutang Dagang

Definisi Piutang Dagang

Piutang timbul karena adanya penjualan barang atau jasa secara kredit kepada pelanggan, dengan demikian berarti piutang merupakan jumlah uang atau pinjaman oleh para pelanggan sampai hari pelunasan piutang oleh para pelanggan yang bersangkutan. Adapun penjualan secara kredit maksudnya adalah suatu perjanjian antara pembeli dengan penjual untuk melaksanakan pembayaran dikemudian hari dimana pembeli harus melunasi hutangnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Menurut Elvi Maria Manurung (2011: 67) dalam bukunya Akuntansi Dasar (untuk pemula ) menyatakan bahwa “Piutang adalah jumlah tagihan dari perusahaan terhadap pelanggan berdasarkan penjualan kredit yang telah dilakukan sebelumnya di mana bentuk dan syarat-syarat penjualan kredit biasanya ditetapkan oleh persahaan sesuai dengan pengalaman bisnis yang telah dialami”, sedangkan Al Haryono Jusup (2011: 57) dalam bukunya Dasar-dasar Akuntansi memyatakan bahwa “Piutang timbul apabila perusahaan atau seseorang menjual barang dan jasa kepada perusahaan lain atau orang secara kredit ”.

Dari definisi di atas yang telah diungkapkan, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah semua tuntutan atau tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang yang timbul dari adanya suatu transaksi. Dengan kata lain penjualan secara kredit adalah timbulnya piutang, berarti perusahan mempunyai hak klaim terhadap pelanggan atau perusahaan, perusahaan dapat menuntut pembayaran dalam bentuk uang atau penyerahan aktiva atau jasa lain kepada pihak dengan siapa ia berpiutang.

Klasifikasi Piutang

Piutang timbul dari penyerahan barang atau jasa secara kredit kepada pelanggan atau perusahaan, tidak dipungkiri bahwa pada umunya pelanggan atau perusahaan akan menjadi lebih tertarik untuk membeli suatu produk yang ditawarkan secara kredit oleh perusahaan atau (penjual).

Menurut Hery (2013: 181) dalam bukunya “Akuntansi Keuangan Menengah” menyatakan bahwa Piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa secara secara kredit (untuk piutang pelanggan yang terdiri atas piutang usaha dn memungkinkan piutang wesel), memberikan pinjaman (untuk piutang karyawan, piutang debitur yang biasanya langsung dalam bentuk piutang wesel, dan piutang bunga), maupun sebagai akibat kelebihan pembayaran kas kepada pihak lain (untuk piutang pajak).[7]

Dalam praktik, piutang pada umumnya dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok, antara lain :

  1. Piutang Usaha ( Accounts Receivable )
  2. Yaitu jumlah yang akan ditagih dari pelanggan sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang usaha memiliki saldo normal disebelah debet sesuai dengan saldo normal untuk aktiva. Piutang usaha biasanya diperkirakan akan dapat ditagih dalam jangka waktu yang relatif pendek, biasanya dalam waktu 30 hari hinggan 60 hari. Setelah ditagih, secara pembukuan , piutang usaha akan berkurang disebelah kredit. Piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar ( current asset ).

  3. Piutang Wesel ( Notes Receivabel )
  4. Yaitu tagihan perusahaan kepada pembuat wesel. Pembuat wesel disini adalah pihak yang telah berutang kepada perusahaan, baik melalui pembelian barang atau jasa secara kredit melalui peminjaman sejumlah uang. Pihak yang berutang berjanji kepada perusahaan (selaku pihak yang diutangkan) untuk membayar sejumlah uang tertentu berikut bunganya dalam kurun waktu yang telah disepakati. Janji pembayaran tersebut ditulis secara formal dalam sebuah wesel atau promes (promissory note). Pehatikanlah baik-baik bahwa piutang wesel mengharuskan debitur membayar untuk membayar bunga.

    Bagi pihak yang berjanji untuk membayar (dalam hal ini adalah pembuat wesel), instrumen kreditnya dinamakan wesel bayar, yang tidak lain akan dicatat sebagai utang wesel, sedangkan bagi pihak yang dijanjikan untuk menerima pembayaran, instrumennya dinamakan wesel tagih, yang akan dicatat dalam pembukuan sebagai piutang wesel. Piutang wesel sama seperti piutang usaha memiliki saldo normal di sebelah debet sesuai dengan saldo normal untuk aktiva. Setelah ditagih (diterima pembayaran), piutang wesel juga akan berkurang disebelah kredit.

    Piutang wesel diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar atau aktiva tidak lancar. Piutang wesel yang timbul sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit akan dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar, sedangkan piutang wesel yang timbul dari transaksi pemberian pinjaman sejumlah uang kepada debitur akan dilaporkan dalam neraca kreditur sebagai aktiva lancar ataupun aktiva tidak lancar, tergantung lamanya jangka waktu pinjaman. Piutang wesel yang bersifat lancar, yang timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa secara kredit, merupakan pengganti dari piutang usaha yang belum juga diterima pembayarannya hingga batas waktu kredit berakhir.

  5. Piutang Lain- lain ( Other Receivable )
  6. Piutang lain-lain umumnya diklasifikasikan dilaporan secara terpisah dalam neraca. Contohnya adalah piutang bunga, piutang dividen (tangihan kepada investee sebagai hasil atas investasi), piutang pajak (tagihan perusahaan kepada pemerintah berupa restitusi atau pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak), dan tagihan kepada karyawan.

    Jika piutang dapat ditagih dalam jangka waktu satu tahun atau sepanjang siklus normal operasional perusahaan., yang mana yang lebih lama, maka piutang lain-lain ini akan diklasifikasi sebagai aktiva lancar. Siklus normal operasional perusahaan (normal operating cycle )adalah lamanya waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan mulai dari pembelian barang dagangan dari pemasok, menjualnya kepada pelanggan secara kredit sampai pada diterimanya penagihan piutang usaha atau piutang dagang. Piutang lain-lain memiliki saldo normal di sebelah debet dan akan berkurang di sebelah kredit.

    Untuk menentukan batasan lancar dan tidak lancar, perhatikanlah contoh berikut ini. Jika lamanya siklus normal operasional perusahaan adalah 10 bulan, maka pengertian lancar disini adalah maksimum 12 bulan (satu tahun). Jadi piutang yang baru dapat ditagih setelah satu tahun lebih akan diklasifikasikan sebagai tidak lancar. Namun, jika lamanya siklus normal operasional perusahaan adalah 14 bulan, maka pengertian lancar disini adalah maksimum 14 bulan. Jadi piutang yang baru dapat ditagih setelah 14 bulan lebih dapat dikatakan tidak lancar. Disamping klasifikasi yang umum seperti umumnya seperti diatas, piutang juga dapat diklasifikasikan sebagai piutang dagang dan non dagang atau piutang lancar dan tidak lancar.

    Piutang dagang ( trade receivable ) dihasilkan dari kegiatan normal bisnis perusahaan, yaitu penjualan secara kredit barang atau jasa ke pelanggan. Piutang dagang yang dibuktikan dengan sebuah janji tertulis secara formal oleh pelanggan untuk membayar, diklasifikasikan sebagai piutang wesel ( notes receivable ) . Dalam kebanyakan kasus, akan tetapi piutang dagang merupakan piutang kepada pelanggan yang tanpa adanya jaminan dari pelanggan untuk membayar atau “ open acounts ”, yang sering dikenal sebagai piutang usaha (account receivable . Sedangkan piutang non dagang (nontrade receivable) meliputi seluruh jenis piutang lainnya, seperti yang telah disebutkan diatas, yaitu piutang bunga, piutang deviden, piutang pajak, tagihan kepada perusahaan asosiasi dan tagihan kepada karyawan.

    Jika piutang diklasifikasi sebagai piutang lancar dan tidak lancar, piutang lancar meliputi seluruh piutang yang diperkirakan akan dapat ditagih dalam jangka waktu satu tahun atau sepanjang siklus normal operasional perusahaan, yang lebih lama. Untuk tujuan klasifikasi, seluruh piutang dagang (trade receivable) dianggap sebagai piutang lancar, sedangkan untuk setiap unsur piutang non dagang (nontrade receivable) memerlukan analisis lebih lanjut untuk menentukan apakah dapat ditagih dalam jangka waktu satu tahun atau lebih. Piutang tidak lancar akan dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva tidak lancar lainnya.

    Sebagai kesimpulan, piutang usaha adalah piutang dagang dan oleh karenanya bersifat lancar, piutang wesel merupakan piutang dagang dan oleh karenanya bersifat lancar, tetapi juga bisa merupakan piutang non dagang baik lancar atau pun tidak lancar.

Fungsi Bagian Piutang

Menurut Dwi Martani ( 2012 : 183 ) dalam bukunya “ Akuntansi Keuangan Menengah ; Berbasis PSAK “ bagian piutang mempunyai tiga fungsi, yaitu :

  1. Membuat catatan piutang yang dapat menunjukan jumlah-jumlah piutang kepada tiap-tiap pelanggan.
  2. Catatan ini disusun sedemikian rupa sehingga dapat diketahui sejarah kredit tiap-tiap pelanggan, jumlah maksimum kredit dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan.

  3. Menyiapkan dan mengirimkan surat pernyataan piutang
  4. Pada saat-saat tertentu atau akhir tahun biasanya dibuat surat pernyataan piutang dan dikirimkan keada para debitur untuk memperoleh kecocokan jumlah piutang yang tercatat dengan pengakuan para debitur.

  5. Membuat daftar analisa umur piutang setiap periode
  6. Daftar umur piutang usaha adalah suatu daftar yang digunakan manajemen untuk menetapkan suatu hubungan presentase antara jumlah piutang dengan jumlah kerugian akibat adanya piutang yang tak tertagih. Daftar ini dapat digunakan untuk menilai dari keberhasilan kebijaksanaan kredit yang dijalankan dan juga sebagai dasar untuk membuat bukti memo untuk mencatat kerugian piutang. Dasar pemikiran yang digunakan dalam analisa umur piutang adalah jika suatu piutang sudah melewati saat jatuh tempo maka timbul resiko tida bisa ditagih dan makin lama dari saat jatuh temponya, maka resiko itu menjadi besar bagi perusahaan.

Konsep Dasar Penjualan Kredit

Pengertian Penjualan Kredit

Dalam rangka meningkatkan volume penjualan ditengah persaingan usaha yang begitu ketat, salah satu kebijakan perusahaan adalah melakukan penjualan secara kredit disamping penjualan tunai. Menurut Chairul Marom (2010: 28) dalam buku Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang menyatakan bahwa “Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, di mana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.

Prosedur Penjualan Secara Kredit

Penjualan secara kredit yang diterapkan suatu perusahaan tergantung dari jenis dan besarnya perusahaan, tata usaha penjualan secara kredit dapat diselenggarakan secara sederhana, tetapi untuk perusahaan tertentu tata usaha penjualan kredit itu cukup besar dan rumit.

Menurut Chairul Marom (2010: 30), prosedur penjualan secara kredit dapat digambarkan sebagai berikut :

  1. Prosedur pesanan penjualan
  2. Bagian yang pertama menerima order berawal dari departemen marketing yang di dalamnya terdapat manager marketing, sales, dan staff marketing. Pemesanan/order dari pelanggan dapat melalui telepon, fax atau kunjungan langsung, dan orderan tersebut harus dipindahkan ke formulir khusus yang disebut dengan “Surat Pemesanan Penjualan“. Penulis surat pesanan penjualan harus membuat isi dari surat pesanan selengkap mungkin sesuai keinginan atau spect calon pelanggan dan isi surat pesanan harus mencantumkan tanggal pengiriman, alamat pelnggan dan harga dicantumkan jika perlu. Selanjutnya surat pesanan diberikan kebagian gudang untuk membuat dan mengatur jadwal pengiriman order tertentu.

  3. Prosedur persetujuan kredit
  4. Persetujuan kredit sangat penting, keliru dalam kebijakan memberikan kredit dapat mengakibatkan piutang tidak tertagih, informasi yang dibutuhkan manajemen melipti jumlah penjualan kredit yang diberikan, jumlah permintaan kredit yang tidak dapat dipenuhi, jumlah kredit yang menunggak.

    Untuk pemberian kredit kepada pelanggan lama harus dilakukan terhadap status kredit dengan melihat kartu pembantu piutang langganan yang hendak membeli. Ada beberapa pedoman umum dalam memberikan kredit kepada calon pelanggan, antara lain selidiki reputasi perusahaan dan juga reputasi manajemen, mintalah kepada calon pelangganuntuk menunjukan orang atau perusahaan yang dapat memebrikan referensi akan lebih baik jika yang memberikan referensi adalah pelanggan lama, dapatkan referensi dari pelanggan lama mengenai kredibilitas calon pelanggan, apabila dipandang kredibilitasnya cukup baik untuk tahap pertama berikan batas kredit yang tidak terlalu lama.

  5. Prosedur pengiriman barang
  6. Fungsi pengiriman adalah mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum pada surat pesanan penjualan dan mengupayakan pengiriman secepat mungkin dengan biaya serendah mungkin dan tetap menjaga keamanan barang tersebut.

  7. Prosedur pembuatan faktur
  8. Dalam prosedur ini fungsi penagihan adalah membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada pelanggan atau pembeli, pembuatan faktur dan penagihannya secepat mungkin dan dilakukan setelah barang diterima oleh pelanggan/pembeli dalam keadaan atau kondisi barng yang baik.

  9. Prosedur akuntansi penjualan secara kredit
  10. Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan kedalam kartu piutang atau dalam metode pencatatan tertentu dan mengarsipkan dokumen tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang. Prosedur yang diterapkan dalam suatu perusahaan melibatkan beberapa bagian dalam struktur organissi perusahaan.

Fungsi dan Manfaat Penjualan Kredit

Menurut Chairul Marom (2010: 32), fungsi kredit secara umum adalah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam rangka mendorong dan melancarkan perdagangan, produksi, jasa- jasa dan bahkan konsumsi yang semuanya itu pada akhirnya ditujukan untuk menaikan taraf hidup banyak orang. Fungsi- fungsi kredit sebagai berikut:

  1. Kredit dapat memajukan arus tukar menukar barang-barang dan jasa- jasa. Andai kata suatu saat belum tersedia uang sebagai alat pembayaran, maka dengan adanya kredit, lalu lintas pertukaran barang dan jasa dapat terus berlangsung.
  2. Kredit dengan mengaktifkan alat pembayaran yang idle Terjadinya kredit disebabkan oleh adanya golongan yang berlebihan (pendapatan>pengeluaran) dan golongan yang kekurangan (pendapatan < pengeluaran), maka dari golongan yang berlebihan ini akan terkumpul sejumlah dana yang tidak digunakan
  3. Kredit dapat megaktifkan dan meningkatkan manfaat/kegunaan potensi-potensi ekonomi yang ada. Bantuan permodalan yang berupa kredit, maka seseorang pengusaha baik industriawan, petani dan lain sebagainya bisa memproduksi atau meningkatkan produksi dari potensi- potensi yang dimilikinya.

Piutang dagang sebagai investasi akan memberikan manfaat tertentu bagi perusahaan disamping menimbulkan berbagai beban biaya sehingga masalah yang harus dipecahkan adalah apakah nilai manfaat yang diperoleh melebihi beban biaya yang ditimbulkan

Meskipun penjualan kredit mempunyai akibat positif bagi perusahaan tetapi juga menimbulkan resiko yang cukup sangat besar dan harus ditanggung perusahaan. Berbagai jenis beban dan biaya yang harus dipikul oleh perusahaan karena menerapkan sistem penjualan secara kredit antara lain berupa beban modal, biaya administrasi, beban kerugian piutang.

Syarat- syarat Penjualan Secara Kredit

Menurut Chairul Marom (2010: 35), Syarat – syarat penjualan secara kredit adalah syarat yang menjelaskan kewajiban pembayaran yang harus dipenuhi oleh pembeli atau pelanggan. Syarat – syarat kredit meliputi 4 faktor yaitu :

  1. Sifat ekonomi dari produk
  2. Barang dagangan dengan perputaran yang tinggi dengan syarat kredit yang relatif pendek, pembeli dapat menjual kembali dengan cepat sehingga akan menghasilkan uang tunai dan dapat membayar kepada supplier.

  3. Kondisi Penjual
  4. Penjual yang keuangannya lemah sangat membutuhkan uang tunai untuk kelangsungan usahanya, maka syarat kredit yang ditawarkannya berjangka pendek misalnya peternak menjual ternaknya ketukang jagal atau tempat pemotongan secara tunai

  5. Kondisi pembeli
  6. Pada umumnya pengecer yang sehat keuangannya menjual secara kredit dan sebaliknya menerima kredit yang lebih lama, beberapa kelompok pengecer yang penjualannya tergolong dibidang yang mengandung resiko ( seperti pengecer pakaian ) menerima syarat kredit yang lebih longgar tetapi potongan ang lebih besar untuk merancang pembayaran lebih awal.

  7. Potongan tunai
  8. Barang- barang atau jasa yang dijual secara kredit berarti perusahaan tidak dapat memperoleh uang tunai pada waktu terjadinya penjualan tersebut, sebab uang hasil penjualan akan diterima beberapa waktu kemudian. Dengan memberikan potongan tunai diharapkan merangsang pembeli untuk membayar lebih awal sehingga piutang yang ada pada pembeli dapat cepat tertagih dan tentu saja hal tersebut akan memperkecil jumlah piutang.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2011: 199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal, sedangkan yusmini (2011: 68), mendefinisikan analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (strengths) dan kelemahan-kelemahan (weaknesses) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (opportunities) serta ancaman-ancaman (threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategis perusahaan.

Dari pendapat para ahli di atas maka, dapat disimpulkan bahwa Analisis SWOT adalah suatu alat untuk menggambarkan secara jelas peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan baik dari internal maupun eksternal yang dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilki oleh perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Menurut Rangkuti (2011 : 199), SWOT adalah singkatan dari:

S = Strength (Kekuatan)

W = Weaknesses (Kelemahan)

O = Opportunities (Peluang)

T = Threats (Hambatan)

Penjelasan mengenai empat komponen analisis SWOT, yaitu:

  1. Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.
  2. Weaknesses (W) yaitu analisis kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.
  3. Opportunities (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan
  4. Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran

Tujuan Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2011: 197), tujuan analisis SWOT yaitu membandingkan antara peluang dan ancaman serta kelemahan dan kekuatan yang dimliki oleh perusahaan , sehingga dari analisis tersebut dapat dipertimbangkan dan dapat diambil suatu keputusan yang matang dalam strategis bisnis suatu perusahaan.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Nugroho (2010: 6), UML (Unified Modelling Language) adalah “bahasa” pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”,[8] sedangkan Herlawati (2011: 10), bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram digabung. Sementara itu, Alim (2012 : 30) UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perngkat lunak.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa UML adalah bahasa pemodelan yang dapat dikembangkan lebih lanjut ke dalam satu bahasa program dengan menggunakan code-generator. Menurut Widodo (2011: 10), ada beberapa kriteria untuk memilih metode berorientasi objek adalah:

  1. Metode tersebut harus cocok untuk requirement aplikasi termasuk di dalamnya tahapan dalam life cycle system, dan cocok dengan bahasa pemograman yang dipakai
  2. Pengalaman developer (programmer desain sistem analis) mempengaruhi seberapa bagus mereka mengunakan metode yang dipilih
  3. Metode mendukung fitur pengembang sistem lainnya, misalnya tools untuk membuat model.
  4. Metode harus mudah digunakan dan mudah dimengerti

Jenis-jenis Diagram UML

Menurut Vidia (2013: 20), ada beberapa jenis-jenis diagram UML (Unified Modelling Language), yaitu:[9]

  1. Use Case Diagram adalah model UML yang menggambarkan aktivitas yang sistem lakukan sebagai timbal balik dari permintaan pengguna
  2. Activity Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggamba rkan aliran kerja dari aktivitas user secara berurutan
  3. Sequence Diagram adalah diagram yang menunjukkan alur pesan antara aktor eksternal dan sistem selama skenario berjalan
  4. Class Diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan hiimpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umumnya dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek
  5. Communication diagram menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence digram tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek
  6. Component Diagram adalah Diagram ini bila dikombinasikan dengan diagram penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan distribusi fisik dari modul perangkat lunak melalui jaringan, misalnya ketika merancang sistem client server
  7. Deployment Diagram adalah diagram yang menggambarkan detail bagaimana komponen dideploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak pada mesin server atau piranti keras.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Arief (2011:152) menjelaskan bahwa MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya, sedangkan menurut Masria (2012: 185), MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multiuser dengan sekitar enam juta instalasi diseluruh dunia.[10]

Dari pendapat para ahli di atas, dapat dismpulkan bahwa MySQL adalah sebuah perangkat lunak pada Relational Database Management System (RDMS) didalam sebuah manajemen database sebagai basis datanya.

Menurut Anhar (2010: 22), beberapa kelebihan MySQL, yaitu:[11]

  1. MySQL dapat berjalan stabil pada sistem operasi.
  2. Bersifat open source MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL (general public lisence)
  3. Bersifat multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa penguna dengan waktu bersamaan tanpa mengalami masalah.
  4. MySQL memiliki kecepatan dalam memproses suatu query.
  5. MySQL memiliki keamanan yang baik.
  6. MySQL memiliki sifat fleksibel dalam bahasa pemrograman.
  7. Dukungan banyak komunitas

Konsep Dasar Dreamweaver

Definisi Dreamweaver

Menurut Madcoms (2010: 1), “Dreamweaver adalah software aplikasi yang digunakan sebagai HTML, editor profesional untuk mendesain web secara visual,[12] sedangkan Prasetio (2012: 96), “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita dalam menuliskan kode HTML secara visual.[13]

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Dreamweaver adalah sebuah prorgam yang digunakan untuk membuat atau menyunting halaman web

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Arief (2011: 43), mendefinisikan PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis,[10] sedangkan Oktavian (2010: 31), menjelaskan bahwa “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”.[14]

Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat dismpulkan bahwa PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemograman server-side yang didesain untuk pengembangan web.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky (2011: 265), mendefinisikan Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya,[15] sedangkan Pressman (2010: 270), mendefinisikan Black Box Testing adalah berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang memungkinkan engineers untuk memperoleh set kondisi input yang sepenuhnya akan melaksanakan persyaratan fungsional untuk sebuah program.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

Keuntungan Black Box Testing

Menurut Rizky (2011: 266) ada beberapa keuntungan dari balck box testing yaitu:[15]

  1. Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien
  2. Dapat menemukan cacat
  3. Dapat Memaksimalkan testing investmen

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013: 49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”,[16] sedangkan Arief (2011: 7),”Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protocol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.[10]

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Websites merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses secara cepat.

Konsep Dasar Xampp

Definisi Xampp

Menurut Riyanto (2010:1) paket PHP dan MySQL berbasis Open Source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP, sedangkan Puspitasari (2011:1) mengatakan bahwa “Xampp adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan support php programming”. Maka dapat disimpulkan bahwa Xampp adalah software web server apache yang didalamnya tertanam server MySQL yag didukung dengan bahasa pemograman PHP untuk membuat website yang dinamis. Xampp sendiri mendukung dua system operasi yaitu windows dan linux.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Suryo dkk (2010: 86), mendefinisikan Literature Review adalah identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya, sedangkan Conny R. Semiawan (2010: 14) mendefinisikan Literature Review atau Tinjauan Pustaka adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Literature adalah kesetaraan atau kepustakaan sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang dikerjakan sebelumnya, sehingga dalam literature dapat sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan. Pemahaman lebih lanjut mengenai hubungannya penelitian yang diangkat penulis saat ini adalah literature review merupakan suatu survey.

Literature Review

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Yohan Hariyanto–STMIK Raharja Tangerang (2008) penelitian ini berjudul “Perancangan Program Aplikasi Penjualan Air Conditioner (AC) berbasis PHP dan MySQL di CV Karya Djaya Rejeki”. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan dengan maksud membantu dan mempermudah dalam proses penjualan yang selama ini sudah berjalan baik namun pengolahan data masih menggunakan dokumen dan buku pembukuan. Sistem yang diusulkan menggunakan sistem berbasis web. Penelitian ini hanya meneliti sistem penjualannya saja belum sampai pada jatuh tempo pembayarannya
  2. Penelitian ini dilakukan oleh Siti Nurani–STMIK Raharja Tangerang (2013/2014) penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada Sony Toko Buku & Sport”. Penelitian ini dilakukan oleh perusahaan dengan maksud mepermudah dalam kelancaran proses transaksi penjualan dan peningkatan mutu pelayanan kepada pelanggan. Sistem yang usulkan menggunakan sistem berbasis web. Penelitian ini hanya meneliti proses penginputan data dari supplier dan proses transaksi penjualan serta mutu pelayanannya tetapi belum sampai pada proses penjualan dan proses piutang secara seluruhan
  3. Penelitian dilakukan oleh Irfan Firdaus – STMIK Raharja Tangerang (2014) penelitian ini berjudul “Perancangan Executive Information System (EIS) dalam Bidang Penjualan Bahan Kimia pada PT Rild Sejahtera”. Penelitian ini dilakukan oleh perusahaan dengan maksud mempermudah manajer dalam membuat laporan dan membantu pimpinan dalam mengambil keputusan berdasarkan data yang ada. Sistem yang diusulkan menggunakan sistem berbasis web. Penelitian ini hanya meneliti pada laporan penjualan dan laporan kinerja pelayanan perusahaan tetapi belum sampai pada laporan piutangnya.
  4. Penelitian dilakukan oleh Ratna Levina S – Universitas Bina Nusantara (2005/2006) penelitian ini berjudul “Analisis dan Perancangan Penjualan dan Piutang Dagang pada PT Saag Utama”. Penelitian ini dilakukan oleh perusahaan dengan maksud untuk membantu manajemen dalam mengendalikan transaksi piutang usaha melalui perbaikan struktur informasi pada laporan , penerapan manajemen kredit yang disertai pengawasan teratur. Sistem yang diusulkan menggunakan sistem berbasis web. Penelitian ini hanya meneliti laporan penjualan yang masih manual sehingga sering terjadi kesalahan dalam pencatatan. Penelitian ini hanya sebatas ruang lingkup laporannya dan pemberian kredit kepada pelanggan.
  5. Penelitian ini dilakukan Indah Tan Yanti dkk – Fakultas Ilmu Komputer Binus University (2006) penelitian ini berjudul “ Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Piutang Dagang pada PT SCB”. Penelitian ini dilakukan oleh perusahaan untuk membantu manajemen dalam pendataan pelanggan dan barang yang akan dijual , transaksi penjulan serta pencetakan laporan pejualan, laporan piutang dagang dan lain-lain. Sistem yang diusulkan menggunakan sistem berbasis web. Penelitian ini hanya sebatas ruang lingkup data pelanggan dan transaksi penjualan dan piutang dagang.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Lianawati Christian dkk – Universitas Bima Nusantara (2010). Penelitian ini berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang dengan Metode Object Oriented Analysis and Design Dan Unified Modelling Language pada Perusahaan Distributor. Penelitian ini dilakukan oleh perusahaan dengan maksud untuk membantu perbaikan sistem informasi akuntansi penjualan dan piutang yang berjalan dalam bentuk perancangan aplikasi yang menginformasikan penomoran dokumen, pengarsipan dokumen dan laporan yang dihasilkan. Sistem yang diusulkan menggunakan metode Object Oriented Analysis dan UML ( Unified Modelling Language). Hasil dari sistem yang diusulkan dapat menghasilkan laporan yang cepat, lengkap dan akurat yang dapat digunakan pihak manajemen dalam proses pengambilan keputusan.

Dari penelitian sebelumnya maka, peneliti memilih judul “ Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Piutang Dagang Berbasis Web Pada PT Asiamakmur Sejahtera dengan harapan dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki sistem proses penjualan hingga terjadinya piutang dagang secara lengkap dan menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam pengambilan keputusan.

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Asiamakmur Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan kimia, waste paper, kertas, dan sparepart. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990, atas dasar akte notaris Endrawila Parmata,SH No. 413 yang terletak di Jl. Daan Mogot Km 18 Batu Ceper Tangerang dan yang memimpin operasional perusahaan sehari-hari adalah Bapak Anwar Surya selaku direktur utama dan Bapak Lie Beng Tie selaku direktur PT Asiamakmur Sejahtera. Beliau dibantu oleh para manajer dan karyawan yang cukup bijaksana dan berloyalitas tinggi.

Kegiatan Usaha Perusahaan

PT Asiamakmur Sejahtera merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan kimia, kertas, waste paper dan sparpart. Pada awalnya, PT Asiamakmur Sejahtera hanya melakukan perdagangan kimia tetapi karena semakin berkembang maka pada tahun 2011 mulai melakukan perdagangan waste paper. Hingga akhirnya pada pertengahan tahun 2012 PT Asiamakmur Sejahtera mulai bergerak dalam bidang kertas dan sparepart. Jenis barang kimia yang dijual antara lain ; Barium Carbonate, Aluminium Oxide A -11 , Aluminium Oxide A -12, Zinc Oxide, Zirconium, dan lain – lain. Jenis barang waste paper yang dijual adalah Karton Pabrik, Karton Pabrik Makro dan Karton Box. Jenis barang kertas antara lain Kertas Karton Cokelat, Kertas Liner, Kertas Kraft, Kertas Bungkus Cokelat, Kertas Abu–abu, Ketas Karton Kuning dan lain – lain. Dan jenis sparepart yang dijual adalah pipa, flange , reducer, tangki,fibreglass, kabel dan lain – lain.

Dalam rangka meningkatkan penjualan maka PT Asiamakmur Sejahtera mempunyai sales yang terjun langsung kelapangan untuk menawarkan produknya ke pada customer. Penjualan yang dilakukan oleh PT Asiamakmur Sejahtera adaah secara tunai dan kredit serta PT Asiamakmur Sejahtera selalu mengupayakan dan memberikan kepuasan kepada pelanggannya, sehingga PT Asiamakmur Sejahtera dapat bertahan sampai dengan saat ini dengan sekarang dan bersaing dengan perusahaan – perusahaan lain yang sejenis.

Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam melaksanakan aktivitasnya setiap organisasi atau perusahaan sangat memerlukan struktur organisasi yang baik untuk mendukung keberhasilan perusahaan yang sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Struktur organisasi perusahaan yang baik hendaknya merupakan sebuah gambaran yang kongkrit.Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda- beda, tergantung pada operasional perusahaan tersebut.

Struktur organisasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi perusahaan agar dapat mempermudah integrasi, koordinasi dan efisiensi kerja dapat melihat fungsi dan tanggung jawab dan wewenang dari bagian- bagian yang terdapat didalam organisasi tersebut. Perusahaan dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang maksimal apabila perusahaan tersebut memiliki organisasi yang baik. Dalam suatu organisasi perusahaan harus ditentukan apa saja menjadi tugas seseorang dan beberapa banyak wewenang yang dimilikinya. Sehingga dalam melakukan aktivitasnya, semua tugas dan wewenang serta tanggung jawab masing- masing anggota dapat diketahui dengan jelas.

Struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas dan sistematis merupakan salah satu persyaratan yang mendukung terciptanya suatu pengendalian intern yang baik, sehingga kesalahan dan kekurangan yang mungkin terjadi dapat terdeteksi sedini mungkin dan dapat segera ditanggulangi.

Berikut ini adalah struktur organisasi, uraian tugas dan tanggung jawab masing- masing bagian dari PT Asiamakmur Sejahtera

Gambar 3.1

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PT ASIAMAKMUR SEJAHTERA

Tugas dan Wewenang

Berikut ini akan diuraikan secara garis besar tugas dan tanggung jawab dari masing-masing departemen atau bagian dari PT Asiamakmur Sejahtera, adalah sebagai berikut:

  1. Dewan Komisaris
  2. Tugas dan tanggung jawab komisaris, yaitu:

    a. Merupakan pemilik perusahaan, seorang pemegang saham dan pemilik modal dari perusahaan tidak menjalankan aktivitas atau kegiatan perusahaan.

    b. Bertanggung jawab kepada seluruh pemegang saham bertindak atas nama perusahaan dalam melakukan kegiatan diperusahaan

    c. Mengawasi pekerjaan direktur utama dalam memimpin perusahaan dan dalam melaksanakan tugas- tugas operasional perusahaan.

  3. Direktur Utama
  4. Tugas dan tanggung jawab direktur utama, yaitu:

    a. Bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris atas semua kegiatan yang berjalan diperusahaan dan kelancaran kegiatan operasi perusahaan.

    b. Menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris dalam wujud penetapan kebijakan

    c. Menetapkan misi dan tujuan, serta strategi baik jangka pendek maupun jangka panjang secara keseluruhan

    d. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan usaha

  5. Direktur
  6. Tugas dan tanggung jawab direktur, yaitu:

    a. Membantu tugas direktur utama terkait langsung dengan pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan

    b. Dalam pelaksanaan tugas dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

    c. Sebagai mediator antara pimpinan dan bawahan dalam bentuk pengarahan , pengawasan dan motivasi

  7. Manager
  8. Tugas dan tanggung jawab manager, yaitu:

    a. Bertanggung jawab dalam mengendalikan pelaksanaan kerja harian para bagian-bagian yang ada dalam menjalankan operasi perusahaan.

    b. Bertanggung jawab atas setiap masalah yang terjadi dalam setiap bagian – bagian yang ada.

    c. Bertanggung jawab untuk mengambil keputusan yang tepat dalam operasional perusahaan.

    d. Memeriksa setiap laporan yang ada atau diterimanya dari setiap bagian yang ada

    e. Membuat suatu perencanaan suatu program kerja dan akan dilaporkannya kepada direktur.

    f. Mengevaluasi dan mengawasi kerja karyawan menurut tata cara yang telah disepakati.

  9. Bagian Keuangan dan Accounting
  10. Tugas dan tanggung jawab bagian keuangan dan accounting, yaitu:

    a. Mengatur penerimaan dan pengeluaran dana perusahaan.

    b. Mengelola keuangan perusahaan

    c. Menyusun anggaran biaya perusahaan

    d. Bertanggung jawab terhadap pencatatan akuntansi atau pembukuan penerimaan dan pengeluaran dana

    e. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan keuangan dan pajak untuk kepentingan internal dan eksternal.

    f. Memeriksa dan mendatangani laporan bawahan serta dokumen yang berhubungan dengan kegiatan keuangan

    g. Bertanggung jawab terhadap kelancaran penerimaan dan pengeluaran perusahaan

  11. Bagian Pembelian
  12. Tugas dan tanggung jawab bagian pembelian, yaitu:

    a. Bertanggung jawab atas kecukupan persediaan barang dagangan pada periode tertentu melalui pembelian

    b. Mengatur jadwal pembelian atas item – item tertentu yang diperlukan sehingga tercapai rasio yang ideal antara pembeli dan penjualan item-item yang dimaksud.

    c. Bertanggung jawab atas kuantitas dan kualitas produk dipesan

    d. Menyusun kebijakan dan merencanakan strategi pembelian.

    e. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian dan menjaga hubungan baik dengan para pemasok barang dagangan

    f. Menyusun laporan berkala kepada pihak kreditur tentang masalah pembelian

    g. Bertanggung jawab terhadap realisasi permintaan barang dan order kerja.

  13. Bagian Marketing dan Penjualan
  14. Tugas dan tanggung jawab bagian marketing dan penjualan, yaitu:

    a. Bertanggung jawab terhadap penerimaan order dan memonitor realisasinya.

    b. Merencanakan dan menetapkan strategi pemasaran.

    c. Menanggapi dan menindak lanjuti keluhan pelanggan.

    d. Menyiapkan laporan penjualan/ stock barang kepada bagian keuangan dan accounting.

    e. Bertanggung jawab atau mengawasi dan memberikan motivasi kepada tenaga penjualan baik tenaga tetap maupun tenaga lepas.

    f. Mengawasi pelaksanaan kegiatan penjualan dari semua produk dan jasa yang diberikan

    g. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan promosi.

    h. Memberikan masukan kepada manajemen mengenai posisi pesaing.

    i. Melakukan pendekatan kepada konsumen dan menjual produk secara langsung

  15. Bagian HRD dan Umum
  16. Tugas dan tanggung jawab bagian HRD dan Umum, yaitu:

    a. Melakukan seleksi dalam penerimaan pegawai

    b. Menetapkan kebijakan di bidang personalia, terutama mengenai gaji dan status karyawan didalam perusahaan

    c. Menangani masalah – masalah kepegawaian

    d. Bertanggung jawab terhadap masalah kebersihan, pelayanan, dan keamanan perusahaan

    e. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan adanya masalah- masalah yang bersifat umum dan menggangu kegiatan perusahaan

    f. Memimpin dan mengkoordinir serta mengarahkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat.

    g. Menciptakan hubungan baik dengan pemerintahan

    h. Menciptakan keselamatan, kesehatan kerja, dan ketentraman perusahaan.

  17. Bagian Gudang
  18. Tugas dan tanggung jawab bagian Gudang, yaitu :

    a. Bertanggung jawab atas mutasi persediaan barang dagangan baik dari dalam maupun keluar gudang

    b. Bertanggung jawab atas stock barang yang ada.

    c. Menyediakan posisi stock yang sangat bermanfaat bagi bagian marketing maupun bagian pembelian

    d. Menyediakan, menyiapkan permintaan barang yang hendak dikeluarkan dari gudang.

    e. Mengajukan permintaan pemesanan barang atas item – item yang mini atau sedikit.

    f. Menjaga dan memelihara persediaan barang yang ada digudang.

  19. Bagian Administrasi
  20. Tugas dan tanggung jawab bagian Administrasi , yaitu :

    a. Bertanggung jawab atas keakuratan data stock baik digudang maupun dicabang perusahaan.

    b. Menyediakan data stock barang.

    c. Membuat faktur dan surat jalan atas barang yanpeg ke luar.

    d. Membuat laporan stock produksi dan stock gudang untuk digunakan sebagai masukan guna perencanaan dan pengendalian produksi

    e. Mengevaluasi terhadap efektivitas sistem administrasi perusahaan yang digunakan.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

  1. Prosedur Penjualan kredit dan Piutang yang diterapkan oleh PT Asiamakmur Sejahtera
  2. Seperti yang sudah diterangkan pada bab sebelumnya kebijakan penjualan kredit PT Asiamakmur Sejahtera dilaksanakan sebagai berikut :

    a. Tiap pagi hari menyiapkan rencana untuk kunjungan ke pelanggan atau customer

    b. Berdasarkan hasil negosiasi dengan pelanggan atau permintaan lisan atau via telepon pelanggan bagian marketing akan meminta surat pemesanaan pembelian dari pihak pelanggan dan dapat langsung mebuat surat permintaan pembuatan faktur yang harus disetujui mengenai permintaan pelanggan tersebut.

    c. Apabila surat permintaan faktur tersebut telah disetujui maka surat permintaan pembuatan faktur tersebut diberikan kepada administrasi keuangan untuk dibuatkan surat jalan dan faktur, di mana sebelum dibuatkan formulir tersebut administrasi melakukan pemeriksaan terhadap jumlah barang, harga barang, struk potongan harga yang berlaku dan waktu pembayaran

    d. Administrasi keuangan setelah membuat kedua formulir tersebut lalu diberikan kepada bagian gudang untuk melakukan pengiriman. Formulir tersebut diambil oleh staf gudang lusa pagi sebelum gudang dibuka.

    e. Bagian gudang melakukan pemeriksaan terhadap barang yang akan dikirim kepelanggan tidak hanya kualitas tetapi jumlah barang.

    f. Setelah selesai dikirim bagian gudang akan menerima surat jalan lembar kelima untuk melakukan pemotongan stock dan surat jalan asli serta faktur penjualan asli diberikan kepada administrasi keuangan.

    g. Administrasi mengecek surat jalan dan faktur penjualan tersebut dengan cara melihat tanda tanggan penerima dan cap perusahaan penerima lalu membuat kuitansi dan faktur pajak untuk melengkapi tagihan tersebut.

    h. Bagian penagihan menerima satu set faktur pajak, faktur penjualan, dan surat jalan berikut kuitansi untuk ditukar dengan tanda terima atau untuk tagihan langsung, dalam hal ini manajemen perusahaan mengakui adanya piutang usaha atau penjualan.

    i. Apabila bagian penagihan menerima uang tunai, cek atau giro maka bagian penagihan memberikan uang tunai, cek dan giro tersebut kepada bagian administrasi keuangan dengan cara mencatat ke dalam suatu voucher penerimaan kas, langsung melakukan pembukuan penerimaan tersebut. Jika perusahaan menerima tanda terima maka surat tersebut dipegang oleh bagian penagihan untuk kembali sesuai tanggal yang tercantum dalam surat tanda terima tersebut.

    j. Setelah dibukukan bagian administrasi melakukan pengurangan piutang usaha.

    k. Setiap sebulan sekali bagian keuangan akan membuat laporan usaha dan melaporkan kepada manajer

  3. Proses Penerimaan order dan pengiriman barang
  4. a. Dalam proses awal terjadinya penjualan diawali dengan adanya permintaan barang dari pelanggan dengan adanya suatu PO (Purchase Order) dari customer yang diterima berupa PO asli maupun melalui mesin fax/telepon atau kunjungan langsung, manager marketing menandatangani PO dari pembeli tersebut dan menyerahkan kepada staffnya untuk dibuatkan SP (surat pesanan) rangkap tiga didistribusikan kebagian : administrasi keuangan.

    b. Lembar tiga ini di file dengan PO untuk pengecekan barang jika sudah disiapkan. Surat pemesanan tersebut berisi lengkap dan jelas mengenai jenis barang , tanggal dan alamat pengiriman serta harga jika diperlukan.

    c. Dibagian gudang setelah barang diterima dan cek sesuai PO maka diterbitkan SJ (surat jalan) rangkap lima yang didistribusikan ke bagian:

    1. Customer atau pelanggan
    2. .
    3. Gudang

    d. Setelah customer menerima barang & ke - SJ ditandatangani maka SJ lembar empat untuk cutomer, lembar satu oleh gudang diserahkan ke bagian administrasi keuangan untuk proses penagihan, lembar dua dan tiga untuk bagian accounting untuk proses pembukuan.

  5. Proses Pencatatan Piutang
  6. Dalam proses pencatatan piutang bagian–bagian yang terlibat adalah sebagai berikut :

    a. Bagian piutang

    Berdasarkan faktur penjualan yang telah diberikan dari bagian marketing maka bagian piutang akan mencatat besarnya piutang masing–masing customer untuk memudahkan dalam proses penagihan dan pelunasan piutang.

    b. Bagian penjualan

    Berdasarkan surat pemesanan barang, surat jalan dan faktur penjualan yang diserahkan kepada staff accounting untuk dilakukan pembukuan dan pencatatan piutang kemudian diserahkan kepada pihak finance untuk diproses dan dilakukannya penagihan kepada pelanggan

  7. Proses Penagihan Piutang
  8. Dalam proses penagihan piutang bagian–bagian yang terlibat :

    Bagian piutang akan menerima surat jalan lembar pertama dan kedua dari bagian gudang serta menerima faktur penjualan lembar pertama dan kedua dari bagian adminstrasi. Bagian piutang akan menyiapkan dokumen-dokumen untuk melakukan proses penagihan adapun dokumen–dokumen tersebut adalah:

    a. Surat Jalan lembar pertama (asli)

    b. Faktur Penjualan lembar pertama (asli)

    c. PO (asli atau copy) dari pelanggan bukti bahwa pelanggan memesan barang tersebut

    d. Faktur Pajak lembar pertama (asli)

    Dokumen–dokumen tersebut akan dilampirkan bersamaan pada saat didistribusikan untuk customer sebagai bukti penagihan piutang . Biasanya dikirim melalui kolektor dengan membuatkan bukti daftar penagihan. Bagian kolektor : Menerima dokumen–dokumen yang telah disiapkan oleh bagian piutang dan akan melakukan penagihan kepada customer.

    Proses penagihan tersebut ada dua langkah yaitu :

    1. Penagihan berupa tukar faktur
    2. Penagihan berupa pengambilan giro atau uang tunai

    Bagian kolektor akan menagih kepada customer dan apabila telah selesai maka akan dilaporkan kepada bagian piutang dimana laporan tersebut berupa tanda terima atau giro maupun uang tunai. Bila hasil tagihan berupa tanda terima maka tanda terima tersebut akan disimpan oleh bagian piutang untuk menagih kembali apabila sudah jatuh tempo sedangkan giro atau uang tunai berserta daftar penagihan dan tanda terima giro akan diserahkan kepada bagian keuangan untuk dicek dan disetujui. Setelah daftar penagihan dan tanda terima gito disetujui maka akan diserahkan ke bagian administrasi untuk disetorkan ke bank.

  9. Proses Pencatatan atas Pelunasan Piutang
  10. Dalam proses pencatatan atas pelunasan piutang bagian-bagian yang terlibat adalah :

    a. Bagian administrasi

    Akan menerima uang tunai atau giro, daftar penagihan beserta tanda terima yang telah disetujui. Apabila giro tersebut sudah jatuh tempo maka bagian administrasi akan melakukan proses penyetoran ke bank. Bagian administrasi akan membuat bukti slip setoran dan bukti serah terima giro setelah bukti serah terima giro makan akan diserahkan kepada bagian kolektor untuk disetor ke bank.

    b. Bagian Keuangan

    bagian keuangan akan membuat laporan penjualan dan piutang dagang yang memuat daftar pelanggan yang sudah melunas piutang dan pelanggan yang masih menunggak dalam pembayaran piutang. Dalam proses pembukuan bagian yang terlibat hanya bagian akuntansi dimana bagian akuntansi akan menerima laporan mutasi bank dan buku bank dari bgian administrasi berdasarkan laporan tersebut maka bagian akuntansi akan membuat jurnal pelunasan piutang yaitu :

    Bank xxxx

    Piutang xxxx

    Setelah membuat jurnal tersebut maka bagian akuntansi akan membuat laporan keuangan yaitu laporan laba rugi dan neraca.

  11. Proses Pencatatan Cadangan Piutang
  12. Apabila ada piutang yang tidak tertagih maka kolektor akan menyerahkan semua dokumen–dokumen kebagian piutang, bagian piutang akan mengecek dan melakukan penagihan melalui telepon dan apabila ternyata kepastian tentang pembayaran maka bagian piutang akan menugaskan kolektor untuk menagih kembali. Apabila ada piutang yang memang benar–benar tidak dapat ditagih maka bagian accounting akan memasukan piutang tersebut kedalam cadangan kerugian piutang dan apabila dalam jangka waktu yang lama (biasanya selama dua tahun) piutang tersebut masih belum ditagih maka bagian akuntansi akan meminta persetujuan direksi untuk menghapus piutang tersebut.

    Biaya penyisihan piutang tak tertagih xxxx

    Cadangan Piutang xxxx

    Jurnal untuk mencatat piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi :

    Cadangan Piutang xxxx

    Piutang xxxx

    Jurnal untuk mencatat apabila ternyata customer menyatakan akan melunasi hutangnya :

    Piutang xxxx

    Cadangan Piutang xxxx

    Jurnal untuk mencatat penerimaan uang dari piutang yang sudah dihapuskan

    Kas xxxx

    Piutang xxxx

  13. Kebijakan Piutang Dagang
  14. Piutang dagang adalah penjualan barang–barang dan jasa–jasa dari perusahaan secara kredit, sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang atau jasa saat terimanya uang dan dalam tenggang waktu tersebut penjual (perusahaan) mempunyai tagihan kepada pembeli. Piutang sangat penting bagi para manajer dan investor karena piutang merupakan asset dan laporan keuangan harus mencerminkan nilainya serta piutang merupakan salah satu faktor untuk mengetahui laba dan pengukuran kinerja perusahaan.

    Penjualan barang–barang dan jasa-jasa secara kredit ini memang memiliki resiko yaitu menimbulkan kegagalan untuk menagih piutang. Piutang usaha tidak tertagih merupakan kerugian pendapatan, yang memerlukan ayat jurnal pencatatn yang tepat, penurunan aktiva piutang usaha serta penurunan yang berkaitan dengan laba. Dan dalam suatu perusahaan seharusnya menerapkan kebijakan untuk penghapusan piutang sehingga jumlah piutang yang disajikan dineraca tidak terlalu tinggi (over stated) dan para pemegang saham dapat mengetahui secara jelas berapa sebenarnya jumlah piutang yang masih dapat ditagih oleh perusahaan. Dalam penulisan skripsi ini pembahasan lebih ditekannkan pada masalah piutang dagang yang dimiliki PT Asiamakmur Sejahtera. Piutang dagang ini merupakan piutang yang timbul karena adanya kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan penjualan kredit produk kimia, waste paper, kertas dan sparepart. Produk kimia, wastepaper, kertas, dan sparepart yang dijual oleh PT Asiamakmur Sejahtera itu sesuai dengan order pembelian yang diberikan dari customer atau pembeli.

    Syarat dan ketentuan yang dibuat oleh perusahaan untuk transaksi penjualan adalah sebagai berikut :

    a. n/15, yaitu perusahaan memberikan kelonggaran kepada pihak customer (pembeli) untuk melunasi utangnya selambat–lambatnya 15 hari setelah terjadi transaksi penjualan kredit.

    b. n/30, yaitu perusahaan memberikan kelonggaran kepada pihak customer (pembeli) untuk melunasi utangnya selambat– lambatnya 30 hari setelah terjadi transaksi penjualan kredit.

    c. n/45, yaitu perusahaan memberikan kelonggaran kepada pihak customer (pembeli) unutk melunasi utangnya selambat– lambatnya 45 hari setelah terjadinya transaksi penjualan kredit.

    d. n/60, yaitu perusahaan memberikan kelonggaran kepada pihak customer (pembeli) untuk melunasi utangnya selambat– lambatnya 60 hari setelah terjadinya transaksi penjualan kredit.

    e. Down Payment (DP) sebesar 30 % dan pelunasan 70 % dilunasi selambat–lambatnya 30 hari setelah terjadinya transaksi penjualan kredit.

    f. Down Payment (DP) sebesar 40 % dan sisanya 60 % dilunasi selambat–lambatnya 30 hari setelah terjadinya transaksi penjualan kredit.

    g. Down Payment (DP) sebesar 50 % dan pelunasan 50 % dilunasi selambat–lambatnya 30 hari setelah terjadinya transaksi penjualan kredit.

    Besarnya piutang dagang yang dimiliki perusahaan jumlahnya sesuai dengan yang tercantum didalam invoice yang dibuat oleh bagian keuangan.

  15. Kebijakan penagihan piutang yang diterapkan oleh perusahaan
  16. Dalam evaluasi perlakuan akuntansi atas penjualan dan piutang usaha serta penerimaan kas dalam kaitannya dengan aliran kas, penulis ingin mengetahui bagaimana kebijakan penagihan piutang yang dilakukan oleh perusahaan. Penjualan kredit adalah penjualan yang dilakukan dengan cara pembayaran kemudian atau menurut perjanjian, dimana penjual menyerahkan barang kepada pembeli dan pada saat penyerahan barang penjual hanya menerima surat tanda terima dari pembeli , kemudian hari sesuai dengan perjanjian pembeli menyerahkan sejumlah uang dan setara kas kepada penjual. Hal inilah yang menimbulkan adanya piutang dagang sebagai pengganti kas atau uang yang harus diterima saat penjualan.

  17. Kebijakan Akuntansi Penjualan Kredit
  18. Kebijakan akuntansi atas penjualan kredit yang diterapkan pada perusahaan tersebut dikeluarkan oleh divisi/bagian akuntansi

    Kebijakan akuntansi atas penjualan kredit dapat dijelaskan berikut ini :

    a. Fungsi marketing bertugas mengumpulkan informasi tentang kelayakan dan kinerja pelanggan untuk diberikan penjualan secara kredit. Perhatian yang sangat penting diberikan kepada pelanggan baru.

    b. Fungsi gudang menyiapkan barang untuk disiapkan pengirimannya

    c. Catatan akuntansi yang harus digunakan dalam penjualan kredit adalah :

  1. Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi penjualan secara tunai maupun secara kredit.
  2. Kartu piutang merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap – tiap debiturnya
  3. Kartu gudang, kartu gudang ini sebenarnya bukan merupakan catatan akuntansi. Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang dan hanya berisi data kuantitas barang disimpan digudang beserta mutasinya.

Prosedur penjualan secara kredit PT Asiamakmur Sejahtera , sebagai berikut :

  1. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah berawal dari bagian marketing. Setelah menerima PO (purchase order) dari customer tahu pelanggan baik melalui fax/telepon atau kunjungan langsung, manager marketing menandatangani PO dari pembeli tersebut dan menyerahkan kepada staffnya untuk dibuatkan SP (surat pesanan) rangkap 3 didistribusikan kebagian :
  2. a. Lembar 1 untuk bagian gudang

    b. Lembar 2 untuk bagian marketing

    c. Lembar 3 untuk bagian administrasi keuangan

    Lembar tiga ini difile dengan PO untuk pengecekan barang jika sudah disiapkan. Surat pemesanan tersebut berisi lengkap dan jelas mengenai jenis barang , tanggal dan alamat pengiriman serta harga jika diperlukan.

  3. Dibagian gudang setelah barang diterima dan cek sesuai PO maka diterbitkan SJ (surat jalan) rangkap 5 yang didistribusikan ke bagian:
  4. a. Lembar 1, 2, 3 & 4 diserahkan ke customer saat pengiriman barang

    b. Lembar 5 untuk bagian gudang dan file

    c. Setelah customer menerima barang & ke - SJ ditandatangani maka SJ lembar 4 untuk cutomer, lembar 1 oleh gudang diserahkan ke bagian administrasi keuangan untuk proses penagihan, lembar 2 dan 3 untuk bagian accounting untuk proses pembukuan

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Ada beberapa cara merancang suatu sistem yaitu:

  1. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
  2. Sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT Asiamakmur Sejahtera memiliki jatuh tempo yaitu 15-60 hari. Sistem penjualan kredit sudah cukup baik namun masih terdapat kekurangan yaitu penumpukan piutang yang belum tertagih dikarenakan kurangnya pengontrolan dari pihak manajemen terhadap pemberian kredit. Hal ini disebabkan karena manajemen kurang komunikasi dengan konsumen.

  3. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Piutang
  4. Sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada PT Asiamakmur Sejahtera sudah cukup baik, namun masih terdapat kekurangan, yaitu penumpukan piutang usaha yang belum tertagih dikarenakan adanya keterlambatan pembayaran dan kelebihan limit pemberian kredit kepada konsumen.

  5. Analisis Sistem Informasi Piutang Berdasarkan Umur Piutang
  6. Sistem informasi piutang berdasarkan umur piutang pada PT Asiamakmur Sejahtera sangat berguna buat perusahaan dikarenakan sistem ini dapat menunjukkan taksiran persentase piutang yang tak tertagih dengan jumlah seluruh piutang yang ada, sehingga mempermudahkan perusahaan dalam pertimbangan untuk mengambil keputusan.

  7. Analisis Pelanggan
  8. Analisis pelanggan ini dilakukan oleh manajemen piutang dengan tujuan mengevaluasi pelanggan terhadap penyeleksian pemberian kredit sehingga dapat mengatasi kemungkinan piutang tak tertagih dan mengurangi taksiran persentase piutang tak tertagih. Dalam penyeleksian pemberian kredit, manajemen terlebih dahulu mengumpulkan data atau informasi calon pelanggan dan menyesuaikan atau mempertimbangkan apakah calon pelanggan tersebut sudah memenuhi persyaratan pemberian kredit atau tidak sehingga perusahaan tidak salah dalam pengambilan keputusan.

Analisis Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML).

Use case Diagram yang sedang berjalan sebagai berikut:

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram di atas terdapat:

  1. Satu system mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan
  2. Enam actor yang melakukan kegiatan yaitu: Pelanggan, Staff Marketing, Staff Gudang, Staff Accounting, Staff Finance dan Pimpinan
  3. Sembilan use case yang biasa dilakukan oleh actor

Sequence Diagram yang sedang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diagram diatas terdapat:

  1. Lima lifeline yaitu: Pemesanan Barang, Mencetak Surat Jalan & Faktur Penjualan, Pencatatan Piutang, Penagihan Piutang dan Laporan Piutang
  2. Enam actor yang melakukan kegiatan yaitu: Pelanggan, Staff Marketing, Staff Gudang, Staff Accounting, Staff Finance dan Pimpinan
  3. Sepuluh message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi , kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor.

Activity Diagram yang sedang berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram yang diatas terdapat:

  1. Satu Intial Node yang merupakan awal kegiatan
  2. Enam Vertical Swimeline yaitu Pelanggan, Staff Marketing, Staff Gudang, Staff Accounting, Staff Finance dan Pimpinan.
  3. Enam Belas acitivity yang biasa dilakukan oleh actor- actor
  4. Satu Final Node yang merupakan akhir kegiatan

Metode Analisis Sistem

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan sistem penjualan dan piutang dagang PT Asiamakmur Sejahtera. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), tetapi secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat).

Berikut ini adalah rincian mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

  1. Faktor Internal yang berasal dari dalam lingkungan perusahaan yang berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan
  2. a. Kekuatan (Strength), terdiri dari:

    1. Kertas dan sparepart yang bermutu
    2. Tempat yang strategis dan mudah terjangkau oleh pelanggan
    3. Masih adanya kelonggaran pembayaran piutang dagang.
    4. Memiliki kerja sama yang baik dengan perusahaan lokal dan eceran
    5. Produk sudah dikenal oleh masyarakat, dikarenakan sudah berdiri sejak lama

    b. Kelemahan (Weakness), terdiri dari:

    1. Proses pencatatan piutang yang masih manual.
    2. Keterlambatan proses pengiriman barang ke pelanggan
    3. Kesalahan pengiriman barang ke pelanggan
    4. Harga produk yang sering berubah seiring dengan perekonomian pemerintah
    5. Penyampaian informasi penjualan dan piutang dagang dari satu bagian ke bagian yang lain masih kurang efisien
  3. Faktor Eksternal yang berasal dari luar lingkungan perusahaan berupa peluang dan ancaman.

a. Peluang (Opportunities), terdiri dari:

  1. Kebutuhan kertas dan sparepart semakin meningkat, dikarenakan banyaknya permintaan dipasar akan produk yang bermutu dan mudah terjangkau
  2. Tempat pemasaran yang tepat sehingga meningkatkan volume penjualan.
  3. Produk yang sudah dipercaya oleh kalangan masyarakat
  4. Sistem pengkreditan yang masih memberikan kelonggaran kepada pelanggan
  5. Adanya mahasiswa yang memerlukan kertas untuk memenuhi kebutuhan kampus

b. Ancaman (Threat), terdiri dari :

  1. Kondisi ekonomi yang tidak stabil
  2. Banyak pesaing yang bergerak dibidang yang sama
  3. Daya beli masyarakat yang menurun karena kondisi perekonomian negara
  4. Kenaikan bahan bakar yang dapat membebanin biaya operasional perusahaan dan proses pengiriman barang kepada pelanggan
  5. Gencarnya kegiatan promosi penjualan dimana-mana

Tabel 3.1 Analisis Faktor Internal

Tabel 3.2 Analisis Faktor Eksternal


Berdasarkan tabel 3.1 dan 3.2 diatas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).

Tabel 3.3 Strategi S-O

Tabel 3.4 Strategi S-T

Tabel 3.5 Strategi W-O

Tabel 3.6 Strategi W-T

Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

Analisis Masukan

Agar suatu sistem berjalan dengan semestinya diperlukan adanya masukan-masukan yang terdiri dari data barang dan data pelanggan. Data barang sangat berguna bagi pelanggan dalam proses pemesanan barang, sedangkan data pelanggan sangat berguna bagi marketing untuk proses transaksi penjualan, apabila ada penambahan pelanggan baru dapat diproses segera.

1. Nama Masukan : Pesanan Pembelian (Purchase Order)

Fungsi : Sebagai Dokumen hasil pemesanan barang

Sumber : Pelanggan

Tujuan : Staff Marketing

Media : Kertas Cetakan

Frekuensi : dilakukan sebelum pemesanan

Keterangannya  : berisi No PO, Tanggal PO, No MR, Nama Barang, Jumlah Quantity, Harga Satuan (Unit Price), dan Jumlah Harga

2. Nama Masukan : Surat Jalan

Fungsi : Sebagai dokumen hasil pengiriman barang

Sumber : Staff Gudang

Tujuan  : Pelanggan

Media : kertas

Frekuensi : dilakukan setelah pemesanan barang

Keterangannya  : berisi Tanggal Surat Jalan, No Surat Jalan, Nomor Kendaraan, Nama Pelanggan, Alamat Barang, Quantity Barang, Nama Barang, Tanda Terima Pelanggan dan Perusahaan.

3. Nama Masukan : Faktur Penjualan

Fungsi : Sebagai dokumen hasil transaksi penjualan kredit

Sumber : Staff Finance

Tujuan  : Pelanggan dan Staff Accounting

Media : Kertas cetakan

Frekuensi  : dilakukan setelah surat jalan diterima pelanggan dan perusahaan

Keterangannya  : berisi No Faktur Penjualan, Nama Pelanggan, Alamat Pelanggan, NPWP Pelanggan, Syarat Pembayaran, Nama Barang, Quantity Barang, Harga Satuan Barang, Harga Jual Barang dan Jumlah yang harus dibayar.

4. Nama Masukan : Laporan Piutang

Fungsi : Sebagai dokumen hasil penginputan dari faktur penjualan

Sumber : Staff Accounting

Tujuan  : Pimpinan

Media : Kertas cetakan

Frekuensi : dilakukan setelah Faktur Penjualan

Keterangannya  : berisi No, Nama Pelanggan, Jumlah Piutang dan Keterangan berdasarkan tanggal transaksi penjualan

Analisis Proses

Sistem yang berjalan pada proses penjualan dan piutang dagang. Proses yang terjadi sebagai berikut:

Nama data : Faktur Penjualan

Masukan  : Transaksi Penjualan

Keluaran  : Laporan Penjualan dan Piutang Dagang

Dari proses transaksi penjualan dapat dijadikan laporan penjualan dan piutang dagang.

Analisis Keluaran

Keluaran dari sistem penjualan dan piutang dagang berupa data sebagai laporan hasil penjualan dan piutang dagang secara keseluruhan. Laporan penjualan dan piutang ini dapat membantu pimpinan dalam mengambil sebuah keputusan berdasarkan dokumen atau data yang akurat dan lengkap.

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat keras (Hardware)

Monitor 14”

Keyboard :Altec

Flashdisk: 2 GB

Printer HP Deskjet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Microsoft Office Word 2007

Microsoft Office PowerPoint 2007

Microsoft Office Excel 2007

Hak Akses (Brainware)

Orang yang berhak mengakses yaitu marketing, finance, accounting dan pimpinan

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil pengamatan dan kajian terhadap data dan prosedur yang ada maka ditemukan adanya indikasi kebutuhan terhadap sistem berjalan, diantaranya:

  1. Perlu adanya aplikasi atau sistem yang terstruktur sehingga dapat membantu dan mempermudah alur proses transaksi penjualan dan piutang dagang.
  2. Perlu adanya pengontrolan dan pengecekan setiap bulannya dari pihak pimpinan kepada semua bagian yang berkaitan dengan proses penjualan dan piutang dagang sehingga dapat memperbaiki mutu kinerja karyawan dan mutu penjualan.

Permasalahan yang Dihadapi & Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Masalah-masalah yang dihadapi oleh peusahaan yaitu:

  1. Sistem yang dipakai oleh perusahaan saat ini masih manual dalam bentuk dokumen bukti transaksi dan buku pembukuan sehingga sering terjadi salah pencatatan dan penghitungan.
  2. Sistem yang belum terkomputerisasi dengan baik akan membuat lemahnya pengaksesan sebuah data yang dapat berpengaruh terhadap penyampaian data dari satu bagian ke bagian yang lainnya. Dari hal tersebut dapat menghambat dan memperlambat proses penginputan data transaksi penjualan dan piutang dagang

Alternatif Pemecahan Masalah

Solusi untuk pemecahan masalah itu, yaitu:

  1. Perlu adanya aplikasi yang dapat diakses orang di mana saja, sehingga semua bagian dapat mengambil data yang dibutuhkan dengan mudah tanpa harus ketemu orang yang bersangkutan
  2. Perlu adanya rancangan sistem dan prosedur yang baru dan terkomputersasi dengan baik agar data tersusun dengan rapih dan proses bisnis dapat berjalan dengan baik sehingga memperbaiki mutu kinerja karyawan dan mutu penjualannya

Perlu adanya komunikasi semua bagian dan rapat setiap bulan untuk melihat perkembangannya dan merencanakan strategis yang baru apabila diperlukan, guna memperbaiki mutu kinerja dan kelangsungan bisinis sebuah perusahaan

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem data penjualan dan piutang dagang guna untuk sistem penjualan dan piutang dagang agar efisien dan terstruktur dengan baik. Berikut lampiran Elitasi Tahap 1 yang telah dibuat.

Tabel 3.7 Elitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7.1 Elitasi Tahap II

Keterangan:

M = Mandatory (Yang Diperlukan)

D = Desirable (Yang Diinginkan)

I = Inessential (Yang Tidak Mutlak Diinginkan)

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi KML. Dengan pilihan antara lain High (H) dan harus dieliminasi Middle (M) dan Low (L) berikut ini lampiram dalam Elitasi Tahap III yang telah dibuat:

Tabel 3.7.2 Elitasi Tahap III

Keterangan:

T : Technical

O : Operasional

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasar untuk membangun sebuah sistem monitoring data PO dicapai suatu proses elitasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang dikembangkan.

Tabel 3.7.3 Elitasi Tahap Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur yang Baru

Setelah mengadakan penelitian dan analisis sistem yang berjalan, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur baru, prosedur yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada. Prosedur yang diusulkan yaitu merubah proses pencatatan penjualan dan piutang dagang menggunakan form kertas yang berisi data, transaksi penjualan dan laporan yang berbasis web. Perbedaan yang terjadi pada sistem yang berjalan selanjutnya adalah proses penyusunan untuk menghasilkan sebuah data yang disimpan dan pihak yang terkait dengan proses penjualan dan piutang dagang dapat menginputnya, mengakses serta mengolah datanya. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan sistem yang ditentukan, langkah berikutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk perbaikan atau penggantian sistem yang lama serta memberikan gambaran yang jelas tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Sistem usulan ini menggunakan program aplikasi Visual Paradigm for UML Interprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan state diagram serta rancangan basis data, normalisasi, dan rancangan tampilan.

Diagram Rancangan Sistem

Untuk membuat rancangan sistem, penulis menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang saat ini digunakan sebagai berikut :

Use Case Diagram

Rancangan sistem yang diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

1. Satu sistem yang mencangkup kegiatan, yaitu sistem penjualan dan piutang dagang

2. Dua Actor yaitu Admin dan Pimpinan

3. Enam Use case yang bisa dilakukan oleh actor yaitu: Login, Home Data, Transaksi, Laporan dan Logout

Activity Diagram

Rancangan sistem yang akan diusulkan

Gambar 4.2 Acitivity Diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdapat:

1. Satu Initinal node merupakan awal kegiatan

2. Tiga puluh delapan Action, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimilki oleh suatu objek tersebut diantaranya

  1. Melakukan login
  2. Menampilkan home
  3. Menampilkan data
  4. Menampilkan menu produk
  5. Melakukan add menu produk
  6. Melakukan edit menu produk
  7. Melakukan delete menu produk
  8. Menampilkan menu user
  9. Melakukan add menu user
  10. Melalukan edit menu user
  11. Melakukan delete menu user
  12. Menampilkan menu customer
  13. Melakukan add menu customer
  14. Melakukan edit menu customer
  15. Melakukan delete menu customer
  16. Menampilkan transaksi
  17. Menampilkan menu purchase order
  18. Melakukan add menu purchase order
  19. Melakukan edit menu purchase order
  20. Melakukan delete menu purchase order
  21. Menampilkan menu delivery
  22. Melakukan add menu delivery
  23. Melakukan edit menu delivery
  24. Melakukan delete menu delivery
  25. Menampilkan menu invoice
  26. Melakukan add menu invoice
  27. Melakukan edit menu invoice
  28. Melakukan delete menu invoice
  29. Menampilkan Laporan
  30. Menampilkan PO perperiode
  31. Melakukan cetak laporan PO perperiode
  32. Menampilkan Delivery perperiode
  33. Melakukan cetak laporan Delivery perperiode
  34. Menampilkan Invoice perperiode
  35. Melakukan cetak laporan Invoice perperiode
  36. Melakukan logout.

3. Satu Final node merupakan akhir kegiatan

Sequence Diagram

Rancangan sistem yang akan diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram sistem yang akan diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram diatas terdapat:

1. Tiga belas lifeline yaitu: Login, Home, Produk, User, Customer, Purchase Order, Delivery, Invoice, PO perperode, Delivery perperiode, Invoice perperiode dan Logout.

2. Satu actor yang melakukan kegiatan yaitu: Admin

3. Lima belas message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi kegiatan biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut,diantaranya

  1. masukkan username dan password
  2. verifikasi login
  3. login gagal.
  4. login berhasil
  5. Add, edit, delete dan view data produk
  6. Add, edit, delete dan view data user
  7. Add, edit, delete dan view data customer
  8. Add, edit, delete, dan view transaksi Purchase Order
  9. Add, edit, delete dan view transaksi Delivery
  10. Add, edit, delete dan view transaksi Invoice
  11. Add, edit, delete dan view laporan PO perperiode.
  12. Add, edit delete dan view laporan Delivery perperiode
  13. Add, edit, delete dan view laporan Invoice perperiode.
  14. Cetak laporan.
  15. Melakukan logout

State Diagram yang sedang berjalan

Gambar 4.4 State Diagram Yang Sedang Berjalan

Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan terdapat:

1. Terdapat 6 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya yaitu Tabel Customer, Tabel PO, Tabel Produk, Tabel Invoice, Tabel Delivery, dan Tabel Login

2. Terdapat 4s Multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai

Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem yang Diusulkan

Tabel 4.2.6 Perbedaan prosedur berjalan dan sistem usulan

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang digunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data. Hasil analisis pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya.

Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data memakai class diagram, spesifikasi basis data dan normalisasi.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data berisi rincian dari class diagram yang telah dibuat. Format spesifikasi basis data adalah sebagai berikut:

1. Tabel Customer

Nama File : Customer

Media : Harddisk

Primary Key : id_customer

Panjang Record : 36

Tabel 4.1 Spesifikasi Tabel Customer

2. Tabel Delivery

Nama File : Delivery

Media : Harddisk

Primary Key : No_doc_delivery

Panjang Record : 46

Tabel 4.2 Spesifikasi Tabel Delivery


3. Tabel Invoice

Nama File : Detail Delivery

Media : Harddisk

Primary Key : id_invoice

Panjang Record : 8

Tabel 4.3 Spesifikasi Tabel Invoice

4. Tabel Login

Nama File : Login

Media : Harddisk

Primary Key : id_login

Panjang Record : 45

Tabel 4.4 Spesifikasi Tabel Login

5. Tabel PO

Nama File : PO

Media : Harddisk

Primary Key : id_po

Panjang Record : 32

Tabel 4.5 Spesifikasi Tabel PO

6. Tabel Produk

Nama File : Produk

Media : Harddisk

Primary Key : id_produk

Panjang Record : 47

Tabel 4.6 Spesifikasi Tabel Produk

Sistem yang Diusulkan

Prototype Menu Utama Admin

Gambar 4.7 Prototype Menu Utama Admin


Prototype Home Area Admin

Gambar 4.8 Prototype Home Area Admin


Prototype Menu Produk

Gambar 4.9 Prototype Menu Produk


Prototype Menu User

Gambar 4.10 Prototype Menu User


Prototype Menu Customer

Gambar 4.11 Prototype Menu Customer

Rancangan Tampilan yang Diusulkan

Tampilan Menu Utama Admin

Gambar ini merupakan tampilan dari menu untuk login admin

Gambar 4.12 Tampilan Menu Utama Admin


Tampilan Home Area Admin

Menu ini merupakan menu yang berfungsi sebagai menu area admin yang terdapat beberapa link menu untuk mengelola data penjualan dan piutang dagang.

Gambar 4.13 Tampilan Home Area Admin

Tampilan Data

Menu ini adalah menu yang berfungsi untuk mengelola data produk, data user, dan data customer

Gambar 4.14 Tampilan Data

Tampilan Menu Produk

Tampilan menu produk untuk menginput data produk yang baru atau merubah data produk.

Gambar 4.15 Menu Produk


Tampilan Menu User

Tampilan menu user untuk menginput data user yang baru atau merubah data user.

Gambar 4.16 Tampilan Menu User


Tampilan Menu Customer

Tampilan menu customer untuk menginput data pelanggan yang baru atau merubah data pelanggan

Gambar 4.17 Tampilan Menu Customer


Tampilan Transaksi

Tampilan Transaksi merupakan tampilan yang berfungsi untuk mengolah transaksi yang berupa purchase order, delivery dan invoice.

Gambar 4.18 Tampilan Transaksi


Tampilan Laporan

Tampilan laporan merupakan tampilan yang berfungsi untuk membuat laporan yang berupa PO per periode, Delivery per periode dan Invoice per periode.

Gambar 4.19 Tampilan Laporan

Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras atau hardware yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi pemrograman ini adalah sebagai berikut:

  1. Laptop Asus
  2. RAM 2GB
  3. Hardisk 250 GB
  4. Flash Disk
  5. Monitor 14 inci
  6. Printe
  7. Keyboard dan Mouse

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak atau software selalu menyertai perangkat keras (hardware) yang terdiri tiga komponen utama antara lain Operating System, bahasa pemrograman (Programming Language), dan Application softrware. Adapun spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi pemograman ini adalah :

  1. PHP dan MySQL
  2. Macromedia Dreamweaver CS3
  3. Visual Paradigma for UML Interprise Edition

Hak Akses (Brainware)

Hak akses (brainware) dalam sistem yang baru akan dipakai oleh karyawan yang berkaitan dengan proses penjualan dan piutang. Namun, masih harus ada pengarah dan pelatihan terhadap penggunaan sistem yang baru

Pengujian (Testing)

Pengujian terhadap program terhadap program Aplikasi Sistem Penjualan dan Piutang Dagang pada PT Asiamkamur Sejahtera ini menggunakan pengujian black box atau biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Tabel 4.7 Tabel Black box

Implementasi

Jadwal Penelitian dan implementasi

Jadwal penelitian dan implementasi dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Briefing dosen pembimbing

Briefing dilakukan guna untuk menentukan judul penelitian apa yang tepat untuk diteliti

b. Mengumpulkan data

Proses pengumpulan data digunakan untuk panduan membuat rancangan sistem sehingga data apa saja yang diperlukan dalam analisa dan dibuatkan sistem program yang dibutuhkan

c. Analisis Sistem

Menganalisis aktivitas ruang lingkup penelitian yang bisa dijadikan informasi untuk pengembangan penelitian selanjutnya

d. Rancangan sistem

Rancangan sistem ini dilakukan guna memenuhi kebutuhandan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti

e. Pembuatan program

Dalam hal ini pembuatan program dilakukan secara tahap mengentry coding yang akan dieksekusi oleh komputer sesuai yang dibutuhkan oleh penggunanya

f. Testing program

Pengtestan program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program didalam komputer

g. Evaluasi program

Evaluasi program dilakukan untuk mengolah informasi secara berlanju

h. Perbaikan program

Menambahkan atau mengurangi kode-kode tertentu pada program yang tidak diperlukan sehingga program benar-benar dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan penggunanya

i. Pelatihan user

Pelatihan terhadap user, admin dan pihak-pihak yang terkait dengan program yang dibuat dan objek penelitian

j. Dokumentasi

Berbentuk catatan-catatan penting yang dilakukan selama melakukan rancangan sistem hingga selesai. Dan ketika sistem berjalan masih tetap diperlukan dokumentasi yang suatu saat akan dibutuhkan

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih dari lima bulan, kegiatan yang dilakukan adalah:.

Tabel 4.8.2 Schedule Implementasi

Etiminasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut:

Tabel 4.9 Etiminasi Biaya

BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Setelah dilakukan perancangan, pembuatan, dan pengujian terhadap program aplikasi penjualan dan piutang dagang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sistem proses penjualan dan piutang dagang yang sedang berjalan saat ini pada PT Asia Makmur belum terkomputerisasi dengan baik dari awal proses pejualan hingga proses piutang dagang
  2. Kelemahan yang ada pada sistem penjualan dan piutang dagang terdapat pada sistem pengolahan data yang masih bersifat manual berupa buku besar dan excel beserta bukti transaksi penjualan
  3. Untuk membantu mempermudah pemrosesan data penjualan dan piutang dagang dibutuhkan rancangan sistem informasi penjualan dan piutang dagang berbasis web agar data yang dimasukkan tersusun rapih dan mudah diakses dengan cepat

Saran

Dalam penerapan sistem yang baru diharapkan dapat berjalan dengan lancar. Agar penggunaan aplikasi ini dapat lebih maksimal penulis memberikan beberapa saran, antara lain:

  1. Adanya pelatihan terlebih dahulu sebelum menggunakan aplikasi ini agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan
  2. Diperlunya kerja sama yang baik antar satu bagian ke bagian yang lain yang berhubung dalam proses penjualan dan piutang dagang
  3. Ketelitian dalam memasukan entri data dan perhitungannya agar semua informasi data yang telah dimasukan dapat menghasilkan data yang akurat dan cepat bila dibutuhkan oleh pihak yang terkait dapat mempermudah pengakses sebuah data

Semoga aplikasi ini dapat menjadi bahan pembelajaran bagi para mahasiswa yang ingin mengambil sistem informasi skripsi dengan judul yang berhubungan dengan penjualan dan piutang dagang. Dan juga penulis sangat mengharapkan sekali kritik dan saran karena sistem rancangan ini masih banyak kekurangannya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 " Davis,G.B.(2013). Management Information System (Sistem Informasi Manajemen). Jakarta Selatan: Salemba Empat "
  2. 2,0 2,1 2,2 " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "
  3. 3,0 3,1 3,2 " Jogiyanto, Hartono. 2012. “Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI "
  4. " Susanto,A.(2013).”Sistem Informasi Akuntansi”.Jurnal Ilmiah,23"
  5. 5,0 5,1 " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi: Offset "
  6. " Sutarman. 2012. “Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara "
  7. " Hery.(2012).”Analisis Laporan Keuangan”.Jakarta: PT Bumi Aksara "
  8. " Nugroho. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi Offset "
  9. " Vidia, Dhanada dan Anuttama. 2013. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek”. Surabaya: Universitas Airlangga"
  10. 10,0 10,1 10,2 " Arief, M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi "
  11. " Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”. Jakarta: Mediakita "
  12. " Madcoms. 2010. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi "
  13. " Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Jakarta : Mediakita "
  14. " Oktavian, Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”. Yogyakarta: Mediakom "
  15. 15,0 15,1 " Rizky, Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Jakarta: Prestasi Pustaka"
  16. " Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013"

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1. Form PenggantianJudul
A.2. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.3. ValidasiSidangAkademik}
A.4. Form ValidasiSkripsi
A.5. SuratKeteranganObservasi
A.6. KartuBimbingan
A.7. KwitansiPembayaranSkripsi
A.8. SertifikatProspek
A.9. SertifikatToefl
A.10. Sertifikat IT Nasional
A.11. Sertifikat IT Internasional

Lampiran B

B.1. Form Wawancara
B.2. SuratKeteranganImplementasi Program


Contributors

Linda Veronika