SI1122468752: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 846: Baris 846:
 
</div>
 
</div>
  
===Perancangan Sistem Informasi===
+
===Konsep Dasar Analisis Sistem===
====Definisi Sistem Informasi====
+
====Definisi Analisis Sistem====
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Preancangan sistem (''design system'') merupakan tahap selanjutnya setellah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan di kerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.</p>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Yakub (2012:142) <ref name="[8]">Mustakini, Jogiyanto Hartono. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta : Andi Offset.</ref> , Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).</p>
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Aisyah dkk didalam Jurnal CCIT Vol. 4 no 2 (2011:203)<ref name="[9]">Aisyah, Siti, Nawang Kalbuana. 2011. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Vol. 4 No.2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.</ref>“Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang dapat 3 (tiga) tahapan perancangan seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program”. Design system merupakan tahap yang dilakukan seteah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan, atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat desain sistem.</p>
+
</div>
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari Jurnal CCIT Vol 4 No 2 (2011:189)<ref name="[10]">Pujadi, Tri. 2011. “Design Computer-Based Application For Recruitment And Selection Employee At PT. Indonesia Telemedia”. Vol.42-Januari 2011 ISSN:1978-8282 STMIK Raharja.</ref>mengatakan bahwa “Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer”. Untuk fase dalam desain sistem adalah :</p>
+
 
# Desain kontrol, tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman behkan sistem keamanan.
+
====Tahapan Analisis Sistem====
# Desain ''output'', pada fase ini pelaoran dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan oleh aplikasi pengguna.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
# Desain ''input'', pada  fase ini skema GUI’S (''Graphic User Interface'') di buat efisiensi ''input'' data dan keakuratan data.
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Tata Sutabri (2012:220) ,<ref name="[8]">Mustakini, Jogiyanto Hartono. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta : Andi Offset.</ref> “Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya” </p>
# Desain database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates Data satu dengan yang lain.
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Henderi, Maimunah, Randy Adrian dalam Journal CCIT Vol-4 No.3-Mei 2011 <ref name="[8]">Mustakini, Jogiyanto Hartono. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta : Andi Offset.</ref> bahwa “Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.</p>
# Desain konfigurasi komputer untuk menerapkan ''system''.
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya:</p>
 +
# <p style="line-height: 2;>Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :</p><p style="line-height: 2;>a. Mengidentifikasi penyebab masalah</p><p style="line-height: 2;>b. Mengidentifikasi titik keputusan</p><p style="line-height: 2;>c. Mengidentifikasi personil-personil kunci</p>
 +
# <p style="line-height: 2;>Understand,yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :</p><p style="line-height: 2;>a. Menentukan jenis dan objek penelitian</p><p style="line-height: 2;>b. Merencanakan jadwal penelitian</p><p style="line-height: 2;>c. Mengatur jadwal wawancara.</p><p style="line-height: 2;>d. Mengatur jadwal observasi.</p><p style="line-height: 2;>e. Membuat agenda wawancara.</p><p style="line-height: 2;>f. Mengumpulkan hasil penelitian</p>
 +
# <p style="line-height: 2;>Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :</p><p style="line-height: 2;>a. Menganalisis kelemahan sistem, kebutuhan sistem yang meliputi hardware, software dan brainware.</p><p style="line-height: 2;>b. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).</p>
 +
# <p style="line-height: 2;>Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :</p><p style="line-height: 2;>a. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan.</p><p style="line-height: 2;>b. Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditentukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.</p><p style="line-height: 2;>c. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.</p>
 +
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.</p>
 
</div>
 
</div>
  

Revisi per 25 Agustus 2016 12.41

PEMBANGUNAN CRIMINAL INVESTIGATION EXPERT SYSTEM

(CRIES) UNTUK MENANGANI KASUS PEMBUNUHAN

PADA POLRES METRO TANGERANG

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1122468752
NAMA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PEMBANGUNAN CRIMINAL INVESTIGATION EXPERT SYSTEM

(CRIES) UNTUK MENANGANI KASUS PEMBUNUHAN

PADA POLRES METRO TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1122468752
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaedi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PEMBANGUNAN CRIMINAL INVESTIGATION EXPERT SYSTEM

(CRIES) UNTUK MENANGANI KASUS PEMBUNUHAN

PADA POLRES METRO TANGERANG

Dibuat Oleh :


NIM
: 1122468752
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 08203
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PEMBANGUNAN CRIMINAL INVESTIGATION EXPERT SYSTEM

(CRIES) UNTUK MENANGANI KASUS PEMBUNUHAN

PADA POLRES METRO TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468752
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PEMBANGUNAN CRIMINAL INVESTIGATION EXPERT SYSTEM

(CRIES) UNTUK MENANGANI KASUS PEMBUNUHAN

PADA POLRES METRO TANGERANG

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1122468752
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk menapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1122468752

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Pakar adalah seseorang yang mempunyai kemampuan khusus dan spesifik di bidangnya. Pakar merupakan aset berharga bagi suatu instansi, perusahaan, organisasi bahkan negara karena kemampuannya untuk memecahkan masalah di bidangnya. Kemampuan seorang pakar akan berkembang dan berbanding lurus dengan pengalamannya yang berarti semakin banyak pengalaman yang dilalui oleh seorang pakar dalam memecahkan suatu masalah maka kemampuannya dalam bidangnya pun akan meningkat. Polres Metro Tangerang adalah salah satu contoh instansi pemerintah yang menggunakan kemampuan pemecahan masalah seorang pakar. Dalam kegiatan penyidikan suatu kasus kriminal seorang penyidik yang telah diberikan wewenang oleh Kepolisian setempat dapat meminta bantuan dari pakar untuk memecahkan kasus tersebut. Akan tetapi kendala yang sering dihadapi adalah terbatasnya jumlah pakar yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang spesifik dalam bidangnya. Untuk mengatasi kendala yang disebutkan diatas maka penulis menggunakan Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Thread) untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi secara lebih terperinci dan penulis juga membuat suatu sistem yang dapat mengadopsi pengetahuan dan kemampuan pemecahan masalah dari seorang pakar atau dapat disebut dengan Expert System. Untuk membuat model atau rancangan dari sistem pakar maka penulis menggunakan Flowchart Diagram dan juga UML (Unified Modelling Languange) sebagai alat bantu atau tools. Untuk membuat sistem pakar ini penulis menggunakan metode Case – Based Reasoning dengan pembuatan mesin inferensi atau Inference Machine dengan menggunakan metode penalaran Backward Chaining. Metode Case – Based Reasoning dengan metode penalaran Backward Chaining akan optimal digunakan jika tujuan atau hasil dari analisa tersebut lebih banyak dari fakta atau petunjuk yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah menurunnya waktu yang dibutuhkan para penyidik dalam memecahkan suatu kasus kriminal karena konsultasi dapat dilakukan dengan menggunakan sistem pakar tanpa harus menghadirkan seorang pakar.

Kata Kunci: Sistem Pakar, Expert System, Analisa SWOT, UML (Unified Modelling Tools), Flowchart, Case - Based Reasoning, Backward Chaining.

 

ABSTRACT

Expert is someone who has special abilities and specific knowledge in his/her field. Expert is a valuable asset to an agency, companies, organizations and even countries due to its ability to solve problems in his/her field. The ability of an expert will develop and directly proportional to the experience, which means the more experience traversed by an expert in solving a problem, the ability in his/her field will increase. Polres Metro Tangerang is one example of a government agency that uses an expert problem-solving ability. In the normal investigation of a criminal case an investigator who has been given authority by the local police department can request assistance from experts to solve the case. But obstacles that was often faced is the limited number of experts who have the knowledge and specific skills in his/her field. To overcome the obstacles mentioned above, the authors use a SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Thread) to identify the obstacles encountered in greater detail and authors also create a system that can adopt the knowledge and problem solving skills of an expert and could be called by Expert system. To create a model or design of an expert system, the authors use Flowchart Diagram and UML (Unified Modeling Language) as a tools. To make this expert system author uses the method of Case - Based Reasoning by making inference engine or Inference Machine using Backward Chaining. Methods Case - Based Reasoning with reasoning methods Backward Chaining be optimally used if the purpose or result of the analysis is more than facts or instructions used to achieve the goals. The results of the research conducted is time required investigators to solve a criminal case is reduced because the consultation can be done by using an expert system without having or need to bring an expert.

Keywords: Expert System, SWOT Analyze, UML (Unified Modelling Tools), Flowchart, Case - Based Reasoning, Backward Chaining.

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya karena penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik dan sebagaimana semestinnya. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan skripsi ini adalah "PEMBANGUNAN CRIMINAL INVESTIGATION EXPERT SYSTEM (CRIES) UNTUK MENANGANI KASUS PEMBUNUHAN PADA POLRES METRO TANGERANG " .

Tujuan dari pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa/i dalam rangka penempuan ilmu, dan merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) di STMIK Tinggi Raharja.

Dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi serta berjasa dalam perjalanan menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku KETUA STMIK RAHARJA.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I STMIK RAHARJA.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK RAHARJA.
  4. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom selaku pembimbing satu yang telah membantu menyelesaikan Skripsi ini dan memberi arahan kepada penulis.
  5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom selaku pembimbing kedua yang telah membantu menyelesaikan Skripsi ini dan memberi arahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen beserta seluruh Staff dan Karyawan Perguruan Tinggi Raharja.
  7. Bapak IPTU Sutopo, S.H selaku pembimbing lapangan dan stakeholder. Terima kasih atas arahan yang telah diberikan untuk kemajuan project penulis.
  8. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Kuliah Skripsi ini masih terdapat kekurangan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan seluruh pembaca.

Tangerang, Juni 2016
Aditya Christianto

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL STATE CHART DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Skenario Use Case Melaporkan Kejadian Kriminal pada TKP

Tabel 3.2 Skenario Use Case Menginformasikan Laporan Kejadian Kriminal Ke Staff Urbinopsnal Satreskrim

Tabel 3.3 Skenario Use Case Menginstruksikan Unit Penyidik Ke Tempat Kejadian

Tabel 3.4 Skenario Use Case Melakukan Pengamanan Tempat Kejadian Perkara

Tabel 3.5 Skenario Use Case Melakukan Penyelidikan Pada Tempat Kejadian Perkara

Tabel 3.6 Skenario Use Case Melaporkan Hasil Penyelidikan Pada Staff Urbinopsnal Satreskrim

Tabel 3.7 Tabel SWOT Polres Metro Tangerang

Tabel 3.8 Analisa Matriks SWOT Polres Metro Tangerang

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.11 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.12 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Skenario Use Case Melakukan Proses Login Ke Dalam Sistem Dan Masuk Ke Halaman Awal Website

Tabel 4.2 Skenario Use Case Masuk ke Dalam Sub Menu Kategori Kasus

Tabel 4.3 Skenario Use Case Masuk Ke Dalam Sub Menu Daftar Penanganan Kasus

Tabel 4.4 Skenario Use Case Masuk Ke Dalam Sub Menu Analisa Kasus

Tabel 4.5 Skenario Use Case Masuk Ke Dalam Menu Utama Bukti/Petunjuk

Tabel 4.6 Skenario Use Case Masuk Ke Dalam Menu Utama Dugaan

Tabel 4.7 Skenario Use Case Masuk Ke Dalam Menu Utama Pasal

Tabel 4.8 Skenario Use Case Melakukan Proses Logout

Tabel 4.9 Tabel tbl_user

Tabel 4.10 Tabel tbl_rekomendasi

Tabel 4.11 Tabel tbl_bukti

Tabel 4.12 Tabel tbl_dugaan

Tabel 4.13 Tabel tbl_kategori_kasus

Tabel 4.14 Tabel tbl_penanganan_kasus

Tabel 4.15 Tabel tbl_inference_path_ . . .

Tabel 4.16 Tabel tbl_pasal

Tabel 4.17 Tabel Deskripsi Prototype Halaman Login Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang Di Usulkan

Tabel 4.18 Tabel Deskripsi Prototype Halaman Home Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang Di Usulkan

Tabel 4.19 Tabel Deskripsi Prototype Halaman Kategori Kasus Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang Di Usulkan

Tabel 4.20 Tabel Deskripsi Prototype Halaman Daftar Penanganan Kasus Sistem Pakar Investigasi Kriminal

yang Di Usulkan

Tabel 4.21 Tabel Deskripsi Prototype Halaman Bukti/Petunjuk Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang Di Usulkan

Tabel 4.22 Tabel Deskripsi Prototype Halaman Pasal Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang

Di Usulkan

Tabel 4.23 Tabel Deskripsi Prototype Halaman Dugaan Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang Di Usulkan

Tabel 4.24 Tabel Deskripsi Prototype Halaman Dugaan Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang Di Usulkan

Tabel 4.25 Tabel Keputusan Analisa Umum Kasus

Tabel 4.26 Tabel Fakta Analisa Umum Kasus

Tabel 4.27 Tabel Jenis Kasus Analisa Umum Kasus

Tabel 4.28 Tabel Rekomendasi Analisa Umum Kasus

Tabel 4.29 Tabel Keputusan Analisa Waktu Kematian

Tabel 4.30 Tabel Fakta Analisa Waktu Kematian

Tabel 4.31 Tabel Waktu Kematian Analisa Waktu Kematian

Tabel 4.32 Tabel Rekomendasi Analisa Waktu Kematian

Tabel 4.33 Tabel Keputusan Analisa Senjata

Tabel 4.34 Tabel Fakta Analisa Senjata

Tabel 4.35 Tabel Senjata Analisa Senjata

Tabel 4.36 Tabel Rekomendasi Analisa Senjata

Tabel 4.37 Tabel Production Rules Analisa Umum Kasus

Tabel 4.38 Tabel Production Rules Analisa Waktu Kematian

Tabel 4.39 Tabel Production Rules Analisa Senjata

Tabel 4.40 Metode Pengujian Blackbox atau Blackbox Testing

Tabel 4.41 Tabel Schedule Implementasi Sistem Pakar Investigas Kriminal Yang Diusulkan

Tabel 4.42 Tabel Estimasi Biaya Penelitian dan Implementasinya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Polres Metro Tangerang 2016

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Investigasi Kriminal yang Berjalan Saat ini

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Investigasi Kriminal Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Investigasi Kriminal Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.5 Flowchart Sistem Investigasi Kriminal Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Pakar Investigasi Kriminal Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Melakukan Proses Login dan Masuk Ke Halaman Awal Website Sistem Pakar Investigasi

Kriminal Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram Masuk Ke Dalam Sub Menu Kategori Kasus Sistem Pakar Investigasi Kriminal

Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Masuk Ke Dalam Sub Menu Daftar Penanganan kasus Sistem Pakar Investigasi Kriminal

Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Activity Diagram Masuk Ke Dalam Sub Menu Analisa Kasus Sistem Pakar Investigasi Kriminal

Yang Diusulkan

Gambar 4.6 Activity Diagram Masuk Ke Dalam Menu Utama Pasal Sistem Pakar Investigasi Kriminal Yang Diusulkan

Gambar 4.7 Activity Diagram Masuk Ke Dalam Menu Utama Dugaan Sistem Pakar Investigasi Kriminal Yang Diusulkan

Gambar 4.8 Activity Diagram Masuk Ke Dalam Menu Utama Bukti/Petunjuk Sistem Pakar Investigasi Kriminal

Yang Diusulkan

Gambar 4.9 Activity Diagram Melakukan Proses Logout

Gambar 4.10 Sequence Diagram Melakukan Proses Login Ke Dalam Sistem Dan Masuk

Ke Halaman Awal Website SistemPakar Investigasi Kriminal Yang Diusulkan

Gambar 4.11 Sequence Diagram Masuk ke Dalam Sub Menu Kategori Kasus Sistem Pakar Investigasi Kriminal

Yang Diusulkan

Gambar 4.12 Sequence Diagram Masuk ke Dalam Sub Menu Daftar Penanganan Kasus Sistem Pakar Investigasi

Kriminal Yang Diusulkan

Gambar 4.13 Sequence Diagram Masuk ke Dalam Sub Menu Analisa Kasus Sistem Pakar Investigasi Kriminal

Yang Diusulkan

Gambar 4.14 Sequence Diagram Masuk ke Dalam Menu Utama Pasal Sistem Pakar Investigasi Kriminal Yang Diusulkan

Gambar 4.15 Sequence Diagram Masuk ke Dalam Menu Utama Dugaan Sistem Pakar Investigasi Kriminal

Yang Diusulkan

Gambar 4.16 Sequence Diagram Masuk ke Dalam Menu Utama Bukti/Petunjuk Sistem Pakar Investigasi Kriminal

Yang Diusulkan

Gambar 4.17 Sequence Diagram Melakukan Proses Logout Sistem Pakar Investigasi Kriminal Yang Diusulkan

Gambar 4.18 Class Diagram Sistem Pakar Investigasi Kriminal Yang Diusulkan

Gambar 4.19 Flowchart Proses Login Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.20 Flowchart Menu Input Kategori Kasus Yang Diusulkan

Gambar 4.21 Flowchart Menu Daftar Penanganan Kasus Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.22 Flowchart Menu Input Bukti Petunjuk Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.23 Flowchart Menu Input Dugaan Kasus Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.24 Flowchart Menu Input Pasal Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.25 Flowchart Menu Analisa Kasus Kriminal Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.26 Prototype Tampilan Halaman Login Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang Diusulkan

Gambar 4.27 Prototype Tampilan Halaman Home Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang Diusulkan

Gambar 4.28 Prototype Tampilan Halaman Kategori Kasus Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang Diusulkan

Gambar 4.29 Prototype Tampilan Halaman Daftar Penanganan Kasus Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang Diusulkan

Gambar 4.30 Prototype Tampilan Halaman Bukti/Petunjuk Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang Diusulkan

Gambar 4.31 Prototype Tampilan Halaman Pasal Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang Diusulkan

Gambar 4.32 Prototype Tampilan Halaman Dugaan Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang Diusulkan

Gambar 4.33 Prototype Tampilan Halaman Analisa Kasus Sistem Pakar Investigasi Kriminal yang Diusulkan

Gambar 4.34 Pohon Keputusan Analisa Umum Kasus Sistem Pakar Investigasi Kriminal Yang Diusulkan

Gambar 4.35 Pohon Keputusan Analisa Waktu Kematian Sistem Pakar Investigasi Kriminal Yang Diusulkan

Gambar 4.36 Pohon Keputusan Analisa Senjata Sistem Pakar Investigasi Kriminal Yang Diusulkan

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah suatu studi khusus dimana tujuan atau goal dari studi tersebut adalah untuk membuat komputer berpikir dan bertindak seperti manusia. Banyak implementasi Artificial Intelligence dalam bidang komputer yaitu, Decision Support System (DSS) atau biasa disebut Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Robotic, Natural Languange (Bahasa Alami), Neural Network (Jaringan Syaraf), dan lain lain.

Expert System atau Sistem Pakar adalah salah satu contoh implementasi dari Artificial Intelligence yang menggabungkan pengetahuan dari seorang pakar (Expert Knowledge) dan teknik penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal memerlukan keahlian seorang pakar. Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang pakar jika memiliki pengetahuan yang sangat spesifik dan mendetail (Detailed Knowledge) pada suatu bidang keilmuan tertentu.

Tujuan pembuatan dan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukanlah untuk menggantikan peran seorang pakar, tetapi untuk mensubstitusikan pengetahuan dari pakar ke dalam suatu bentuk sistem sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.

Salah satu kelemahan yang dimiliki oleh seorang pakar adalah jumlah pakar pada masing – masing bidang keilmuan tidaklah banyak, sedangkan masalah yang membutuhkan pemecahan dari seorang pakar berbanding terbalik dengan jumlah pakar. Pada institusi pemerintah salah satu contohnya adalah POLRES METRO Tangerang, jumlah pakar untuk memecahkan kasus kriminal atau yang biasa disebut dengan penyidik dianggap kurang mencukupi, sehingga terkadang untuk memecahkan suatu kasus kriminal membutuhkan waktu yang cukup lama yang disebabkan oleh antrian kasus yang akan dipecahkan.

Dengan latar belakang yang telah penulis sebutkan diatas maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul “PEMBANGUNAN CRIMINAL INVESTIGATION EXPERT SYSTEM (CRIES) UNTUK MENANGANI KASUS PEMBUNUHAN PADA POLRES METRO TANGERANG”.


RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis sebutkan diatas , maka penulis merumuskan beberapa pokok permasalahan, yaitu:

  1. Bagaimana proses pemecahan suatu kasus pembunuhan oleh seorang pakar pada POLRES METRO Tangerang?
  2. Bagaimana mengatasi kendala keterbatasan jumlah pakar dalam memecahkan suatu kasus pembunuhan yang ditemukan pada POLRES METRO Tangerang ?
  3. Bagaimana membangun suatu sistem pakar yang mampu mengadopsi pengetahuan dan kemampuan berpikir dari seorang pakar dalam memecahkan suatu kasus pembunuhan ?

RUANG LINGKUP

Berdasarkan Rumusan Masalah yang sudah dirumuskan diatas, penulis memutuskan untuk membuat sistem dengan batasan – batasan atau ruang lingkup agar masalah yang akan diteliti dan dipecahkan tidak keluar dari batasan batasan yang ditentukan.Adapun ruang lingkup yang penulis tetapkan adalah pengakuisisan atau pensubstitusian pengetahuan dan kemampuan berpikir dari seorang pakar ke dalam suatu sistem, alur pemecahan suatu kasus kriminal, dalam penelitian ini lebih difokuskan pada kasus pembunuhan, dan proses pengambilan kesimpulan atau inferensi oleh sistem terhadap kasus yang dihadapkan.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis yang bertempat pada Polres Metro Tangerang dapat dideskripsikan sebagai berikut :

  1. Melakukan Analisis terhadap proses pemecahan kasus pembunuhan oleh seorang pakar pada POLRES METRO Tangerang.
  2. Mengatasi kendala keterbatasan jumlah pakar untuk memecahkan kasus pembunuhan pada POLRES METRO Tangerang.
  3. Membangun suatu sistem yang pakar yang dapat mengadopsi pengetahuan dan kemampuan berpikir dari seorang pakar sehingga dapat memecahkan kasus pembunuhan secara efektif .

Manfaat Penelitian

Dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis mengharapkan akan timbul berbagai manfaat terhadap penulis dan instansi yang bersangkutan yaitu:

  1. Mendapatkan hasil analisa proses pemecahan kasus pembunuhan yang akurat pada POLRES METRO Tangerang.
  2. Dapat mengatasi kendala keterbatasan jumlah pakar untuk memecahkan kasus pembunuhan pada POLRES METRO Tangerang.
  3. Dapat membangun suatu sistem pakar yang dapat mengadopsi pengetahuan dan kemampuan berpikir dari seorang pakar dalam memecahkan kasus pembunuhan pada POLRES METRO Tangerang.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis pada Polres Metro Tangerang merupakan penelitian kualitatif.Dikategorikan Penelitian Kualitatif karena penulis meneliti dahulu bagaimana sistem yang berjalan pada instansi yang bersangkutan lalu menghasilkan hipotesa dan solusi atas keadaan yang terdapat pada instansi tersebut.

Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data – data terkait sistem yang berjalan saat ini dan rancangan sistem yang akan diusulkan, penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Pada metode ini penulis melakukan pengamatan langsung atau Direct Observation pada instansi terkait dan melakukan proses analisa tentang kelemahan pada sistem yang berjalan pada instansi tersebut.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Pada metode ini penulis melakukan sesi tanya jawab dengan stakeholder instansi terkait tentang kebutuhan sistem yang di deskripsikan oleh pengguna atau user requirement, yang menjadi acuan penulis dalam membangun sistem yang sesuai dengan permintaan user.

  3. Studi Pustaka (Literature Review)

    Pada metode ini penulis melakukan penelitian atau researching tentang teori – teori yang relevan dengan cara membaca atau me-review berbagai literatur atau pustaka yang sesuai dengan tema sistem yang akan dibangun oleh penulis.

Metode Analisa Sistem

Dalam penelitian yang penulis lakukan pada Polres Metro Tangerang, penulis melakukan Analisa pada sistem yang berjalan dengan menggunakan metode SWOT (Strength ,Weakness ,Opportunities,Thread) yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan,kelemahan,kesempatan dan juga ancaman yang mungkin terjadi.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Tujuan perancangan sistem adalah:

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user) seperti merancang sistem pakar yang dapat mengadopsi pengetahuan dan kemampuan berpikir dari seorang pakar dalam memecahkan suatu masalah.

  2. Memberikan gambaran serta rancang bangun yang jelas dan tertuang dalam Flowchart ataupun alat bantu pemodelan (modelling tools) untuk membangun suatu sistem yang tepat guna.


Metode Pembuatan Sistem Pakar

Dalam rangka memenuhi solusi yang ditemukan oleh penulis pada saat melakukan observasi pada instansi terkait, maka penulis membuat suatu sistem pakar yang dapat mengadposi pengetahuan seorang pakar , dalam hal ini adalah penyidik dan menemukan solusi terbaik dari permasalahan yang diberikan. Adapun Metode untuk membuat sistem pakar yang digunakan adalah Case – Based Reasoning yang menggunakan logika penalaran yaitu Backward Chaining. Metode Case – Based Reasoning akan optimal jika digunakan pada suatu pencarian atau pencapaian suatu Goal dari masalah jika Premis atau Fakta yang terdapat lebih banyak dari tujuan yang akan dicapai, karena Case – Based Reasoning merupakan suatu penalaran dengan alur yang dimulai dari tujuan atau Goal yang lalu melakukan penalaran ke depan yaitu terhadap fakta – fakta yang telah ditemukan.

Metode Pengujian Sistem

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi

SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mengetahui seberapa besar cakupan tentang penulisan Skripsi ini, maka penulis mengeompokkan menjadi beberapa bab dengan beberapa sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa definisi dari teori-teori pendukung analisa dan teori-teori lainnya yang digunakan untuk mendukung penelitian serta literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini menjelaskan antara lain yaitu sejarah singkat tentang Rumah Sakit Selaras Struktur Organisasi, wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem yang sedang berjalan, dan penggambaran sistem dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML), serta Draft Elisitasi dan Prototype yang berisikan Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III dan Final Draft Elisitasi yang menggambarkan seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini berisikan rancangan sistem, spesifikasi basis data, rancangan program, rancangan prototype, pengujian blackbox, implementasi, yang berkaitan dengan hasil sistem yang berjalan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil analisa sistem yang berjalan berdasarkan bab yang telah diuraikan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Jogiyanto HM (2011:34)[1]mengungkapkan bahwa “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen”.Dengan pendekatan prosedur sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dan prosedur – prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.Dengan pendekatan komponen,sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Tata Sutabri (2012:16)[2]menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu :

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.

  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

  3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.

  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

Dari uraian tersebut tentang pengertian sistem secara umum, ada pertanyaan “untuk apa suatu sistem diciptakan?” setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.

Menurut Lili Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208)[2] ,“Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Jogiyanto HM (2011:54)[2] mengatakan bahwa “Suatu sistem mempunyai karakteristik.Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini:

  1. Suatu sistem mempunyai komponen – komponen sistem (components) atau subsistem – subsistem.

  2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).

  3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).

  4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).

  5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal

Jadi bisa dikatakan bahwa suatu sistem harus dapat dibagi menjadi beberapa komponen – komponen atau subsistem – subsistem yang terintegrasi satu sama lain (components) untuk mencapai tujuan tertentu (goal).Suatu sistem juga mempunyai boundary agar sistem tersebut mempunyai tujuan spesifik pemecahan masalah.Suatu sistem juga haris mempunyai lingkungan luar (environment) yang nantinya akan berinteraksi dengan sistem tersebut menggunakan suatu penghubung (interface).

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroprasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya diantaranya Tata Sutabri (2012:22)[2] :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, dan sistem transportasi

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan bola basket. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya system fotosintesis seseorang.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah system reaksi kimia. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:5)[2] Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

  2. Menurut Tata Sutabri (2012:1),[2] definisi data adalah sebagai berikut: “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.”

Dari poin-poin di atas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.

Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu 1) tahapan input, dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device); 2) tahapan process, dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemproses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage; 3) tahapan output, dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

  1. Menurut Sutarman (2012:14)[2], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

  2. Menurut Amin (2012:72)[2], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan".

  3. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[2], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi merupakan kumpulan data yang telah diolah dan memiliki manfaat bagi penggunanya.

Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari Tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan, menurut Tata sutabri (2012:43)[3] :

  1. Akurasi (Accuracy)

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

    a. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

    b.Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

  2. Revelansi (Revelancy)

    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

  3. Tepat Waktu (Timeliness)

    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

Nilai Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012:14),[1]“Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas”.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan Dalam Memperoleh

    Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup / cakupan yang luas dan lengkap.Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian (Accurancy)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi / akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dengan pengguna (Relevance)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan.

  5. Ketepatan Waktu

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima / usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  6. Kejelasan (Clarity)

    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  7. Fleksibelitas

    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  8. Dapat Dibuktikan

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.

  9. Tidak ada prasangka

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  10. Dapat Diukur

    Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Berdasarkan penjelasan nilai informasi di atas, bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudah untuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahan informasi.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Definisi Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

Menurut Sutarman (2012:17)[1]),“Teknologi informasi adalah Sebuah aturan yang mendasar, garis besar/acuan, atau ide motivasi, yang diaplikasikan pada sebuah situasi, dan untuk menghasilkan sesuatu yang di harapkan sebagai studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras computer”.

Menurut Daryanto (2010:3)[1]),"Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Konsep Dasar Sistem Pakar

Definisi Sistem Pakar

Menurut Jogiyanto HM (2011:295)[1]Sistem Pakar atau Expert System adalah “suatu sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Sistem pakar ini dapat berisi dengan pengetahuan (knowledge) dari satu atau lebih pakar. Pengetahuan dari seorang pakar di dalam sistem ini digunakan sebagai dasar oleh sistem pakar untuk menjawab pertanyaan atau melakukan konsultasi”.

Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Pakar atau Expert System adalah suatu sistem informasi yang dibuat dengan mengadopsi pengetahuan (knowledge) dari satu atau lebih pakar yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan atau melakukan konsultasi dengan user dan hasil akhirnya adalah solusi dari pertanyaan atau masalah tersebut.

Penalaran Inference Engine (Inference Engine Reasoning)

Menurut Jogiyanto HM (2011:298)[4] pengetahuan atau Knowledge di dalam sistem pakar diwakili oleh aturan – aturan (rules). Aturan satu dengan aturan lain dihubungkan membentuk diagram pohon (tree diagram). Sistem pakar akan memproses aturan – aturan ini. Komponen sistem pakar yang bertugas untuk memproses aturan – aturan ini adalah Inference Engine. Ada dua cara utama yang umum digunakan untuk membentuk suatu inference engine yaitu :

  1. Forward Reasoning (Forward Chaining)

    Jogiyanto HM (2011:299)[4] mengemukakan bahwa Forward Reasoning atau yang biasa disebut dengan Forward Chaining adalah suatu cara atau metode untuk memproses aturan – aturan dari knowledge base yang menggunakan fakta – fakta yang sudah ditemukan untuk mendapatkan suatu kesimpulan (conclusion). Penalaran forward reasoning ini berbasis data – driven (berdasarkan data atau fakta yang ada). Proses forward reasoning adalah dengan memeriksa aturan – aturan pada knowledge base mulai dari awal sesuai dengan fakta – fakta yang sudah ditemukan.Setiap aturan yang diperiksa, inference engine akan mengevaluasi apakah aturan ini berkondisi benar atau salah. Berdasarkan hasil dari evaluasi ini maka aturan berikut akan diperiksa sesuai dengan urutan atau tingkatannya di diagram pohon.

    Sebagai contoh akan diuraikan sebagai berikut, jika suatu masalah mempunyai sederetan kaidah seperti berikut :

    R1 : A AND C, THEN E

    R2 : IF D AND C, THEN F

    R3 : IF B AND E, THEN F

    R4 : IF B THEN C

    R5 : IF F THEN G

    Fakta yang diketahui adalah A dan B bernilai benar (True). Proses Penalaran yang akan dilakukan adalah :

    Langkah 1 : Berdasarkan R4 maka diketahui bahwa C bernilai benar karena A dan B bernilai benar

    Langkah 2 : Telah diketahui bahwa C bernilai benar maka kita akan mencari rule yang terdapat variabel C yaitu R1 dan R3.

    Langkah 3 : Berdasarkan aturan R1 maka E bernilai benar karena A dan C bernilai benar. Berdasarkan aturan R3 maka F bernilai benar karena B dan E bernilai benar.

    Langkah 4 : Telah diketahui bahwa F bernilai benar, maka kita akan mencari aturan selanjutnya yang terdapat variabel F yaitu R5. Maka bisa disimpulkan bahwa G bernilai benar

  2. Backward Reasoning (Backward Chaining)

    Menurut Jogiyanto HM (2011:299)[4], Penalaran Backward Reasoning adalah suatu penalaran yang didasarkan pada tujuan (goal - driven), metode ini dimulai dengan memperkirakan apa yang akan terjadi kemudian mencari fakta – fakta (evidence) yang mendukung atau membantah hipotesa tersebut. Backward Chaining adalah suatu alasan berkebalikan dengan hipotesis, dimana hipotesis dihasilkan setelah mengumpulkan fakta – fakta yang sudah ada secara lengkap lalu diambil kesimpulan (conclusion) atau hipotesisnya sedangkan backward chaining akan memperkirakan potensial kesimpulan (conclusion) yang mungkin terjadi atau terbukti, karena adanya fakta yang mendukung hipotesis tersebut.

    Sebagai contoh akan diuraikan sebagai berikut, jika suatu masalah mempunyai sederetan kaidah seperti berikut :

    R1 : A AND C, THEN E

    R2 : IF D AND C, THEN F

    R3 : IF B AND E, THEN F

    R4 : IF B THEN C

    R5 : IF F THEN G

    Fakta yang diketahui adalah A dan B bernilai benar (True). Proses Penalaran yang akan dilakukan adalah :

    Langkah 1 : Berdasarkan R5 jika F bernilai benar maka G bernilai Benar, maka kita akan menelusuri aturan yang terdapat variabel F yaitu R2 dan R3.

    Langkah 2 : Pada aturan R2 kita tidak mengetahui nilai kebenaran D karena tidak disebutkan pada fakta yang diketahui dan juga tidak ada rule lagi selain rule itu sendiri untuk mengetahui nilai kebenaran D, maka selanjutnya kita akan mengevaluasi R3.

    Pada aturan R3 dapat diketahui sesuai dengan fakta acuan bahwa B bernilai benar maka kita akan menelusuri aturan yang terdapat variabel E yaitu R1

    Berdasarkan R1 maka dapat diketahui bahwa A adalah bernilai benar maka selanjutnya kita akan menelusuri aturan yang terdapat variabel C yaitu R4.

    Berdasarkan R4 maka dapat diketahui bahwa C bernilai benar karena B bernilai benar.

    Dari proses diatas maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa G bernilai benar.

Kelemahan dan Kelebihan dari Sistem Pakar

Menurut Jogiyanto HM (2011:302)[4]sistem pakar atau expert system memiliki beberapa kelebihan yaitu :

  1. Memberikan pengambilan keputusan yang lebih baik untuk manajer
  2. Memberikan solusi tepat waktu.
  3. Pelayanan konsumen lebih baik.
  4. Menyimpan pengetahuan di organisasi atau instansi yang berkaitan

Selain Memiliki beberapa kelebihan sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan Jogiyanto HM (2011:303) [4] menyebutkan beberapa kelemahan sistem pakar yaitu :

  1. Sistem Pakar hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten
  2. Sistem pakar tidak bisa menangani hal yang bersifat Judgement.
  3. Format Knowledge Base sistem pakar terbatas.
  4. Aplikasi sistem pakar pada bidang bisnis sangat terbatas.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142) [4] , Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Tahapan Analisis Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:220) ,[4] “Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”

Menurut Henderi, Maimunah, Randy Adrian dalam Journal CCIT Vol-4 No.3-Mei 2011 [4] bahwa “Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :

    a. Mengidentifikasi penyebab masalah

    b. Mengidentifikasi titik keputusan

    c. Mengidentifikasi personil-personil kunci

  2. Understand,yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :

    a. Menentukan jenis dan objek penelitian

    b. Merencanakan jadwal penelitian

    c. Mengatur jadwal wawancara.

    d. Mengatur jadwal observasi.

    e. Membuat agenda wawancara.

    f. Mengumpulkan hasil penelitian

  3. Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :

    a. Menganalisis kelemahan sistem, kebutuhan sistem yang meliputi hardware, software dan brainware.

    b. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).

  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :

    a. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan.

    b. Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditentukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.

    c. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

Tahap Perancangan Informasi

Menurut Sutabri (2012:225)[2]tahap rancangna sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dari rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan evalusi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dan masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta feksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasikan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tenteng pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihanserta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:156)[5]Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.

Menurut Rosa (2013:18)[6]Analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru.

Berdasarkan pendapat yang di kemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Analisa Sistem adalah tahapan yang dilakukan dengan melakukan penelitian terhadap sistem yang telah ada dan sedang berjalan dengan tujuan untuk meranncang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang ada”.

Tahap-tahap Analisa Sistem

Menurut Wahana Komputer (2010:27)[7]pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
  2. Memahami cara kerja sistem.
  3. Melakukan analisa.
  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Fungsi Analisa Sistem

Fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif-aternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Definisi Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:17)[8]Teknologi informasi adalah Sebuah aturan yang mendasar, garis besar/acuan, atau ide motivasi, yang diaplikasikan pada sebuah situasi, dan untuk menghasilkan sesuatu yang di harapkan sebagai studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer.Teknologi informasi memanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk mengubah, menyimpan, melindungi, memproses, mentransmisikan, dan memperoleh informasi secara aman.

Tujuan Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:17)[8]tujuan teknologi Informasi memiliki tiga tujuan, yaitu :

  1. Untuk memecahkan masalah.
  2. Menyatakan secara fisik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Membuka kreatifitas.
  4. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam melakukan pekerjaan.

Fungsi Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:18)[8]fungsi teknologi informasi memiliki enam, yaitu sebagai berikut :

  1. Menangkap (Capture)
  2. Mengolah (Processing)

    Mengkompilasikan catatan rinci dari aktifitas, misalnya menerima input dari keyboard, scanner,mic dan sebagainya. Mengolah atau memproses data masukan dapat berupa konversi (pengubahan data kebentuk lain), analisis (analisis kondisi), perhitungan (kalkulasi), sintesis (penggabungan) segala bentuk data dan informasi.

  3. Data processing, memproses dan mengolah data menjadi suatu informasi.
  4. Information processing, suatu aktivitas komputer yang memperoses dan mengolah suatu tipe/bentuk yang lain dari informasi.
  5. Multimedia System, suatu sistem komputer yang dapat memperoses berbagai tipe/bentuk dari informasi secara bersamaan (simultan).
  6. menghasilkan (Generating)
  7. Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi kedalam bentuk yang berguna.Misalnya laporan, tabel, grafik, dan sebagainya.
    1. Menyimpan(Storage)

      Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya.Misalnya disimpan ke harddisk, tape, disket, compact disc (CD), dan sebagainya.

    2. Mencari kembali (Retrival)

      Menelusuri, mendapatkan kembali informasi atau menyalin (copy) data dan informasi yang sudah tersimpan, misalnya mencari supplier yang sudah lunas, dan sebagainya.

    3. Transmisi (Transmission)

      Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalnya mengirimkan data penjualan dari user A ke user lainnya, dan sebagainya.

Keuntungan Penerapan Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:19)[8]berikut adalah keuntungan dari penerapan teknologi informasi memiliki 4 adalah sebagai berikut :

  1. Kecepatan (Speed)

    Komputer dapat mengerjakan sesuatu perhitungan yang kompleks dalam hitungan detik, sangat cepat, jauh lebih cepat dari yang dapat dikerjakan oleh manusia.

  2. Konsistensi (Consistency)

    Hasil pengolahan lebih konsisten tidak berubah-ubah karena formatnya (bentuknya) sudah standar, walaupun dilakukan berulang kali, sedangkan manusia sulit menghasilkan yang persis sama.

  3. Ketepatan (Precision)

    Komputer tidak hanya cepat, tetapi juga lebih akurat dan tepat (presisi).Komputer dapat mendeteksi suatu perbedaan yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat dengan kemampuan manusia, dan juga dapat melakukan perhitungan yang sulit.

  4. Keandalan (Reliability)

    Apa yang dihasilkan lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan dilakukan oleh manusia. Kesalahan yang terjadi lebih kecil kemungkinannya jika menggunakan komputer.

TEORI KHUSUS

Rumah Sakit

Definisi Rumah Sakit

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010[9]“Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat”.

Tugas Dan Fungsi Rumah Sakit

  1. Tugas Rumah Sakit

    Tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan. Jika menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 44 tahun 2009 pasal 4[10]tugas Rumah Sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

  2. Fungsi Rumah Sakit

    Untuk menjalankan tugas, Rumah Sakit mempunyai fungsi yang terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009:[10]

    1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
    2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
    3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
    4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan.

Klasifikasi Rumah Sakit

Menurut Pasal 24 Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009[10]Tentang Rumah Sakit. Klasifikasi Rumah Sakit adalah pengelompokan kelas Rumah Sakit berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan.
  1. Rumah Sakit UmumBerdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Umum diklasifikasikan menjadi :
    1. Rumah Sakit Umum Kelas ( A )

      Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 (lima) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 12 (dua belas) Pelayanan Medik Spesialis Lain dan 13 (tiga belas) Pelayanan Medik Sub Spesialis. Kriteria fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik, dan Pelayanan Penunjang Non Klinik. Jumlah tempat tidur minimal 400 (empat ratus) buah.

    2. Rumah Sakit Umum Kelas ( B )

      Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 (empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8 (delapan) Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2 (dua) Pelayanan Medik Subspesialis Dasar. Kriteria fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas B meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik. Jumlah tempat tidur minimal 200 (dua ratus) buah.

    3. Rumah Sakit Umum Kelas ( C )

      Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4 (empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik. Kriteria fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas C meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik. Jumlah tempat tidur minimal 100 (seratus) buah.

    4. Rumah Sakit Umum Kelas ( D )

      Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) Pelayanan Medik Spesialis Dasar. Kriteria fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas D meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik. Jumlah tempat tidur minimal 50 (lima puluh) buah.

  2. Rumah Sakit Khusus Jenis Rumah Sakit khusus antara lain Rumah Sakit Ibu dan Anak, Jantung, Kanker, Othopedia, Paru, Jiwa, Kusta, Mata, Ketergantungan Obat, Stroke, Penyakit Infeksi, Besalin, Gigi dan Mulut, Rehabilitasi Medik, Telinga Hidung Tenggorokan, Bedah, Ginjal, Kulit dan Kelamin. Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Khusus diklasifikasikan menjadi :
    1. Rumah Sakit Khusu Kelas A
    2. Rumah Sakit Khusu Kelas B
    3. Rumah Sakit Khusu Kelas C
Klasifikasi Rumah Sakit Khusus ditetapkan berdasarkan :
  1. Pelayanan,
  2. Sumber Daya Manusia,
  3. Peralatan,
  4. Sarana dan Prasarana,
  5. Administrasi dan Manajemen.

Pelayanan

Pengertian Pelayanan

Menurut Fandy Tjiptono (2012:4)[11]Pelayanan (service) bisa dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama, yakni service operations yang kerap kali tidak tampak atau tidak diketahui keberadaannya oleh pelanggan (back office atau backstage) dan service delivery yang biasanya tampak (visible) atau diketahui pelanggan (sering disebut pula front office atau frontstage).

Unified Modeling Language(UML)

Sejarah Unified Modeling Language

Tahun 1994, Grady Boch dan James Rumbaugh bergabung untuk menggunakan metode berorientasi objek. Ivan Jacobson bergabung pada tahun 1995, dan mereka bertiga fokus membuat suatu bahasa pemodelan objek standar sebagai ganti dari pendekatan atau metode objek standar. Berdasarkan kerja mereka dan hasil kerja lainnya pada industri, Unified Modeling Language (UML) versi 1.0 dirilis pada tahun 1997.
Unified Modeling Language (UML) tidak menentukan metode untuk sistem-sistem pengembangan, tetapi sudah di terima luas sebagai standar untuk pemodelan objek. Object Management Group (OMG), badan standar industri, mengadopsi UML pada bulan November 1997 dan terus bekerja sama untuk meningkatkannya berdasarkan kebutuhan industri. Pada saat ini, salah satu industri telah merilis sebuah software yang mendukung UML yaitu Visual Pradigm 6.4 Interprise edition. Berbagi industri juga bermunculan dan mendukung penggunaan UML dengan berbagai produk, diantaranya Rational Rose, SmartDraw, dan lain-lain.

Definisi Unified Modeling Language (UML)

  1. Menurut Widodo (2011:6)[12]UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.
  2. Menurut Nugroho (2010:6)[3]UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadgma (berorientasi objek). Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhana permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gamber untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek OOP (Object Oriented Programming)”.

Konsep Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:10)[3]seshungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara bebagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembengkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga are utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Model Unified Modeling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:10)[12]Beberapa literatur menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan 8 (delapan) karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :
  1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pua diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram Use Case (UseCase Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memerlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  3. Diagram Interaksi dan Sequence (Sequence Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  4. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)

    Bersifat dinamis sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dan objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  5. Diagram Statechart (Statechart Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  6. Diagram Aktivitas (Activvity Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  7. Diagram Komponen (Component Diagram)

    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen-kompnen yang telah ada sebelumnya.

  8. Diagram Deployment (Deployment Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang didalamnya.

Kedelapan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relation.

Jenis-jenis Diagram Unified Modeling Language (UML)

  1. Use Case Diagram

    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use Case secara naratif digunakan secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

  2. Class Diagram

    Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

  3. Sequence Diagram

    Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  4. State Chart Diagram

    Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan kejadian yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

  5. Activity Diagram

    Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Bangunan Dasar Metodologi

Menurut Nugroho (2010:11)[3]Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem atau perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

  1. Sesuatu (thing)

    Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

    1. Struktural things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Stuctural things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML) yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping things

      Merupakan bagian pengorganisasian dalam Unified Modeling Language (UML) dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut.Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    4. Annotational things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  2. Relasi (Relationship)

    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) :

    1. Ketergantungan

      Merupakan berhubungan diman perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) yang mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    2. Asosiasi

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur dan dari objek yang ada diatasnya objek induk.Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Relisasi

      Operasi secara actual yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

  3. Start Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Suardika (2012:1)[13]Star UML adalah platform pemodelan perangkat lunak yang mendukung UML (Unified Modeling Language). Star UML yang berbasiskan pada UML versi 1.4, menyediakan sebelas jenis Diagram yang berbeda, dan mendukung notasi UML 2.0. StarUML juga secara aktif mendukung konsep UML profile. Star UML unggul dalam hal kustomisasi lingkungan kerja pengguna, dan memiliki ekstensibilitas tinggi pada fungsionalitasnya. StarUML mengklaim diri sebagai salah satu alat pemodelan perangkat lunak termuka yang menjamin dapat memaksimalkan produktivitas dan kualitas proyek perangkat lunak anda.

    1. Langkah-langkah Menggunakan Unified Modeling Language (UML)

      Menurut Henderi (2010:6)[14]langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

      1. a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
      2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
      3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
      4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
      5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
      6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
      7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
      8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
      9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
      10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
      11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :
        1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
        2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Aplikasi

Aplikasi berasal dari kata application yaitu bentuk benda dari kata kerja to apply yang dalam bahasa Indonesia berarti pengolah. Secara istilah, aplikasi komputer adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang menggunakan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pemakai. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah program pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media. Kumpulan aplikasi komputer yang digabung menjadi suatu paket biasanya disebut paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah MicrosoftOffice dan OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Umumnya aplikasi-aplikasi tersebut memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi sehingga menguntungkan pemakai. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dimasukkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.

Definisi Aplikasi

Menurut Sutarman (2012:88)[8]Software ini antara lain digunakan untuk mengolah data elektronik. Banyak software aplikasi yang ditawarkan di pasaran, namun kita dapat mengkelompokkan software aplikasi menurut kegunaanya :

  1. Software untuk pengolahan kata (word processing).
  2. Software untuk pengolahan angka atau data table (spreadsheet).
  3. Software untuk pengolahan data statistik.
  4. Software untuk pengolahan database.
  5. Software untuk pengolahan gambar (citra foto).
  6. Software bahasa pemograman untuk membuat aplikasi sendiri.

Dekstop

Desktop adalah komputer pribadi yang ditunjukkan untuk penggunaansecara umum di satu lokasi yang berlawanan dengan komputer jinjing atau komputer portable. Periferal-periferal komputer meja seperti tampilan komputer, CPU, dan papan ketik terpisah satu sama lain dan relatif berukuran besar (juga berawalan dengan periferal pada komputer jinjing yang terintegrasi dan berukuran kecil). Komputer jenis ini dirancang untuk dirancang untuk diletakkan dan digunakan di atas meja di rumah atau kantor. Komputer meja merupakan komputer yang palign terjangkau dan paling umum digunakan.

JAVA

JAVA adalah sebuah bahasa pemrograman yang juga merupakan suatu platfrom yang dikeluarkan oleh Sun Microsystem, sebuah perusahaan besar di Amerika Serikat. Bahasa java pada awalnya adalah bernama Oak, yang merupakan bagian dari proyek Green yang dikembangkan khusus oleh Sun Microsystems untuk memprogram perangkat-perangkat elektronik rumah tangga semacam televisi. Seiring dengan perkembangnya Java mulai digunakan untuk pemrograman secara umum.

NetBeans IDE

NetBeans adalah suatu aplikasi Integrated Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dan Sun Microsystem yang berjalandi atas swing. Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris. Sebuah IDE merupakan lingkup pemrograman yang integrasikan ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyajikan. Graphic User Interface (GUI), suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu debugger.

Netbeans juga dapat digunakan programmer untuk menulis, men-compile, mencari kesalahan dan menyebarkan program netbeans yang ditulis dalam bahasa pemrograman java namun selain itu dapat juga mendukung bahasa pemrograman lainnya dan program ini pun bebas untuk digunakan dan untuk membuat profession desktop, enterprise, web, dan mobile applications dengan Java Language, C/C++, dan bahkan dynamic languages seperti PHP, JavaScript, Groovy, dan Ruby.

NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir 100 mitra (dan terus bertambah!). sun Microsystems mendirikan proyek kode NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama. Dan saat ini pun NetBeans memiliki 2 produk yaitu Platform NetBeans dan NetBeans IDE.

Platform NetBeans merupakan framework yang dapat digunakan kembali (reusable) untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi desktop dan Platform NetBeans juga menawarkan layanan-layanan yang umum bagi aplikasi dekstop, mengijinkan pengembang untuk fokus ke logika yang spesifik terhadap aplikasi.

Fitur-fitur yang terdapat dalam NetBeans antara lain :

  1. Smart Code Completion : untuk mengusulkan nama variabel dari suatu tipe, melengkapi keyword dan mengusulkan tipe parameter dari sebuah method.
  2. Bookmarking : fitur yang digunakan untuk menandai baris yang suatu saat hendak kita modifikasi.
  3. Go to Commands : fitur yang digunakan untuk jump ke deklarasi variabel, source code atau file yang ada pada project yang sama.
  4. Code Generator : jika kita menggunakan fitur ini kita dapat meng-generate constructor, setter, getter method dan yang lainnya.
  5. Error Stripe : fitur yang akan menandai baris yang error dengan memberi highlight merah.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Winarno (2011:56)[15]“Database adalah sebuah kebutuhan, dengan database programmer dapat menyimpan dan mengambil data dengan mudah, database membuat sebuah aplikasi bisa berdaya guna dan menyimpan data dari user”.

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT Vol 4 No. 3 (2011:238)[16]menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratan, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali”. Pada dasarnya database dapat diolah dengan menggunakan suatu software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query database disebut database management sistem (DBMS).

Jenis Database Yang Digunakan

Beberapa jenis Database yang digunakan yaitu :

  1. XAMPP

    Menurut Puspitasari (2011:1)[17]XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming, XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainnya adalah hanya menginstal 1 (satu) kali sudah tersedia apache web server, MySQL database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainnya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi kelebihan lainnya yang berbeda dari versi untuk windows adalah memiliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. Oleh karen versi untuk linux sulit untuk dioperasikan.

  2. MySQL

    Menurut Kustiyaningsih dalam kutipan Putri (2011:34)[18]MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”.

Konsep Dasar MySQl

Definisi MySQL

Menurut Kustiyaningsih dalam Putri (2011:34)[18]“MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”.

Menurut Deni Sutaji (2012:40)[19]MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secra gratis dibawah lisensi dari general public license (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat close source (komersial). Menurut Deni Sutaji beberapa keunggulan dari MySQL.

  1. Portability : dapat berjalan stabil pada berbagai system operasi, diantaranya windows, linux, FreeBSD, Mac OS Xserver, solaris, dan asigma.
  2. Open source : didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh menggunakan MySQL untuk dijadikan induk turunan yang bersifat close source (komersial).
  3. Multi user : dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan.
  4. Performance tuning : mempunyai kecepatan yang tinggi dalam menangani quer.
  5. Column types : memiliki tipe data yang sangat komplik.
  6. Command dan function : memiliki operator dan fungsi penuh yang mendukung select dan where dalam query.
  7. Security : memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti tingkat subnet mask, hostname, privilege user dengan system perijinan yang mendetailserta password yang ter-enkripsi.
  8. Scalability dan limits : mampu menangani basis data dalam jumlah besar.
  9. Localization : dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada klien dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.
  10. Connectivity : dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protocol TCP/IP, Unix Socket, Named pipes.
  11. Interface memiliki antarmuka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemprograman dengan menggunakan fungsi API.
  12. Clients dan tools : dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi basis data sekaligus dokumen petunjuk online.
  13. Struktur table : memiliki struktur table yang lebih fleksibeldalam menangani alter table dibandingkan dengan postgre SQL dan oracle.

Tipe Data MySQL

Menurut Kustiyahningsih (2011:147)[18]“Tipe data Mysql adalah data yang terdapat dalam sebuah table berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri-sendiri”. MYSQL mengenal beberapa tipe data field yaitu

  1. Tipe data numeric

    Tipe numerik dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floating point. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal.

  2. Tipe data string

    String adalah rangkaian karakter.

  3. Tipe data char () dan varchar ()

    Tipe data char () dan varchar () pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char () bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan. Pada tipe data varchar () besarnya memori penyimpanan tergantung pada jumlah karakter tambah 1 byte.

  4. Tipe data tanggal

    Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATE TIME, DATE, TIMES TAMP, TIME, dan YEAR. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MYSQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah. Kisaran nilai besar memori penyimpanan yang diperlukan untuk masing-masing tipe.

Operator MySQL

Menurut Kustiyahningsih (2011:149)[18]MySQL mendukung penggunaan operator-operator dan fungsi-fungsi diantaranya :

  1. Operator Aritmetika

    Suatu ekspresi yang melibatkan tipe data bilangan (NUMERIK) dan tanggal (DATE) menggunakan ekspresi aritmatika.

  2. Operator Pembandingan

    Suatu ekspresi yang dapat digunakan pada klausa WHERE dan mempunyai sintaks sebagai berikut: WHERE expr operator value.

  3. Operator Logika

    Operator ini digunakan untuk membandingkan dua nilai variable yang bertipe Boolean

  4. Operator Karakter

    Operator untuk membentuk pencarian string yang sesuai dengan nilai yang mencantumkan pada kondisi.Kondisi pencarian dapat berisi karakter, ada 3 symbol khusus.

  5. Operator Lain-lain

    Operator yang digunakan untuk menguji nilai-nilai yang ada dalam list (tanda kurung) dan dapat juga untuk menampilkan baris berdasarkan suatu jangkauan (range) nilai.

  6. Fungsi Agregat

    Fungsi agregat (kadang kala disebut fungsi grup atau fungsi ringkasan) adalah fungsi yang disediakan oleh SQL untuk menghasilkan sebuah nilai berdasarkan sejumlah data. Fungsi sendiri adalah sesuatu kumpulan intruksi yang menghasilkan sebuah nilai jika dipanggil. Fungsi ini juga digunakan pada data numerik untuk menghitung nilai baik rata-rata dan jumlah dari sekumpulan data maupun pencarian jumlah baris dalam table.

Konsep Dasar Requirement Elicitatio

Requirement

Menurut Guritno (2011:301)[20]“Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan cutomer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah :

  1. Unambiguous (tidak ambigu)
  2. Complete (lengkap)
  3. Consistem (konsisten)
  4. Modifiable (dapat diubah)
  5. Traceable (dapat dilacak)
  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Functional requirements

    Menjelaskan interaksi antara dan lingkungannya terpisah dan implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  2. Nonfunctional requirement

    Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

  3. Constraints (psudo requirement)

    Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51)[21]“Eisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II

    Hasil pengklasifikasikan elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisistasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem diusulkan.
    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yag diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.
  4. Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan siste yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Suryo dkk (2010:86)[20]Fokus utama tinjauan pustaka atau literature review adalah mengetahui apakah para penelitian lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang dirumuskan. Tugas utama lain, tinjauan pustaka adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisa secara kritis. Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya.

Menurut Mulyandi (2013:17)[22]“Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh penelitian sebeumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topic penelitian”.

Menurut Guritno dkk (2011:86)[20]“Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

Tujuan Literature Review

Menurut Suryo dkk (2010:87)[20]berikut ini tujuan literature review antara lain :

  1. Membentuk sebuah kerangka teoritis untuk topik atau bidang penelitian
  2. Menjelaskan definisi, kata kuci dan terminology
  3. Menentukan studi, model, studi kasus dan lain-ain yang mendukung topik
  4. Menentukan lingkup penelitian topik penelitian.

Literature Review

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan literature review adalah suatu bentuk kerangka yang menjelaskan definisi serta kata kunci yang mendukung topik dalam menentukan studi kasus yang menentukan ruang lingkup penelitian.

Berikut adalah penelitian yang teah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam SKRIPSI ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Lydia Adriani (2009)[23]

    Penelitian ini dilakukan oleh Lydia Andriani dari Universitas Sumatera Utara, pada tahun 2009 yang berjudul “Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program Komputer” Penelitian ini menjelaskan sebuah program komputer sebagai pendaftaran pasien rawat jalan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 yang bertujuan untuk memudahkan proses pelayanan pada pasien dan juga memudahkan pihak rumah sakit untuk melayani pasien. Proses pelayanan menggunakan komputer memudahkan pada staf pendaftaran pasien dalam registrasi kunjungan pasien rawat jalan serta mempermudah dalam pembuatan laporan, memberikan kemudahan pada pihak rumah sakit dalam meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit serta mempermudah dalam mengambil keputusan manajerial.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Endang Hermawati (2010)[24]

    Penelitian ini dilakukan oleh Endang Hernawati [2010], yang berjudul “SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT KARANG ANYAR”. Pada penelitian ini penulis menempatkan tujuannya dengan membuat sistem informasi pelayanan Rawat Jalan untuk memberikan informasi tentang rawat jalan secara mudah, cepat dan tepat untuk meningkatkan proses kerja RSUD yang semula manual menjadi terkomputerisasi dan menghasilkan laporan yang terperinci.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Dwi Pra Satriawan (2014)[25]

    Penelitian ini dilakukan oleh Dwi Pra Satriawan [2014], yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RADIOLOGI UNTUK MEDICAL CHECK UP REKANAN BERBASIS WEB PADA MITRA MEDIKA CENTER”. Penelitian ini membahas mengenai alat mengolah data informasi pada Mitra Medika Center masih menggunakan excel, data belum up to date dan belum terintegrasi dengan data medical check up. Untuk itu dilakukan penelian dan perancangan sistem yang diharapkan dapat membantu untuk mengurangi biaya pembelian kertas, dan dapat dugnakan secara online, dan data dapat di update dan dikembangkan.

  4. Penelitian ini dilakukan oleh Ollynia Devega (2014)[26]

    Penelitian ini dilakukan oleh Ollynia Devega [2014], yang berjudul PROTOTYPE SISTEM INFORMASI AKUTANSI PEMBAYARAN BIAYA RAWAT INAP PADA RS DINDA JATIUWUNG – TANGERANG. Penelitian ini membahas mengenaing data yang kurang akurat untuk ruangan yang tersedia atau penuh serta penggunaan alat tersebut dan nota hanya menggunakan nota hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pencatatan data. Sehingga dilakukan penelitian dan perancangan sistem yang diharapkan dapat membantu proses pengajuan ruangan, penggunaan nota transaksi dan dapat membantu perawat unit rawat inap dalam menghitung biaya perawatan.

  5. Penelitian ini dilakukan oleh Adhi Susano (2014)[27]

    Penelitian yang telah dijalankan oleh Adhi Susano dkk. [2014] Penelirian yang telah dijalankan oleh Adhi Susano dkk. berjudul “IMPLEMTASI SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DENGAN MENGGUNAKAN FAST (Framework For The Application Of System Techniquest) UNTUK MENDUKUNG EVALUASI PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DI TANGERANG”. Pada penelitian ini penulis memaparkan tujuannya untuk menemukan solusi perbaikan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit, yaitu menghasilkan rancangan sistem informasi rekam medis melalui pendekatan FAST (Framework For The Application Of System Techniquest) yang dapat digunakan untuk mendukung evaluasi pelayanan Rumah Sakit Umum Tangerang. Sistem informasi rekam medis yang sedang digunakan belum berjalan dengan baik sehingga untuk mengevaluasi pelayanan kesehatan dengan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan pelaporan datamasih sulit dilaksakan akibatnya sistem yang sedang digunakan tersebut belum dapat menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen secara rutin. Hasil penelitian adalah sistem informasi Rekam Medis yang dikembangkan di RS Islam Asshobirin yang dapat meningkatkan mutu pelayanan, hal ini dapat dilihat dari laporan bulanan yang dapat dicetak tepat waktu dan lengkap sesuai kebutuhan bagian manajemen.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Selaras

Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Selaras

Pada tahun 1995 telah berdiri sebuah instansi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan masyarakat yaitu Rumah Sakit Selaras, yang beralamat di Jl. Raya Serang Km. 18,5 Desa Bojong Cikupa-Tangerang. Rumah Sakit Selaras dikelola oleh dokter-dokter serta perawat yang berkompeten pada bidangnya masing-masing. Rumah Sakit Selaras ini terus berjalan dengan lancar dan berkembang dengan baik. Untuk usaha pelayanan kesehatan Rumah Sakit Selaras sangat mengutamakan kepuasan pasien dengan begitu Rumah Sakit Selaras selalu mendapat kepercayaan dari warga Cikupa dan sekitarnya sehingga pasien pun tidak hentinya berkunjung ke Rumah Sakit Selaras ini untuk berobat rawat jalan.

Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah pasien. Rumah Sakit Selaras tersebut akhirnya terus berkembang dengan pesat dan pada akhirnya Rumah Sakit tersebut dapat dipercaya oleh masyarakat dengan kualitas yang cukup memuaskan, sehingga pada tahun 2002 yang sebelumnya instansi tersebut mendapat izin operasional dari dinas kesehatan Tangerang berupa izin Rumah Sakit, karena melihat potensi yang cukup baik pada perkembangan Rumah Sakit tersebut akhirnya pemilik saham tunggal Dra.Hj. Saraswati Chazanah, MM mangajukan izin operasional sebagai instansi peayanan kesehatan berupa izin Rumah Sakit Umum Selaras sebagai izin operasional pelayanan pasien hingga tahun 2003 dinas kesehatan Tangerang merekomendasi izin operasional sebagai Rumah Sakit Selaras.

Untuk menunjukkan kelancaran pelayanan dan kesehatan kerja maka pihak dinas kesehatan mengadakan penambahan beberapa petugas ahli medis untuk melayani pasien yang berobat ke instansi tersebut. Serta melakukan pendidikan terhadap para petugas medis agar menjadi seseorang petugas medis yang profesional untuk melayani masyarakat dengan baik.

Visi Dan Misi Rumah Sakit Umum Selaras

Visi Rumah Sakit Umum Selaras

Menjadi Rumah Sakit pilihan dengan menyediakan layanan perawatan kesehatan terbaik, berkualitas, profesional, bermutu tinggi dan inovatif.

Misi Rumah Sakit Selaras

  1. Memberikan pelayanan kesehatan terpadu sesuai kebutuhan pasien dan keluarga pasien.
  2. Melaksanakan pekerjaan dalam tim yang profesional, dinamis, inovatif, berdedikasi tinggi dan terpercaya.
  3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana atau prasarana pelayanan di semua bidang secara terus menerus dan berkesinambungan.
  5. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan harmonis.

Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Selaras

Dalam mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit Selaras tersebut, perusahaan membagi tugas, wewenang, serta tanggung jawab yang dijabarkan dalam struktur organisasi di Rumah Sakit Selaras.

Gambar 3.1. : Struktur Organisasi Rumah Umum Sakit Selaras

Tugas Dan Tanggung Jawab

Masing-masing bagian pada struktur organisasi Rumah Sakit Selaras memiliki tugas dan wewenang dan tanggung jawab tersendiri, adapun tugas dari masing-masing bagian sebagai beriktu :

  1. Tugas Direktur serta Dewan Komisaris antara lain :
    1. Menentukan rencana kerja perusahaan.
    2. Menentukan koordinasi dengan masing-masing bagian.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Melakukan pengawasan terhadap peaksanaan tugas setiap bagian.
  2. Fungsi Pokok Tugas dan Tanggung Jawab bagian Marketing antara lain :
    1. Menjamin kelancaran kegiatan operasional di bidang marketing dan Public Relation dalam rangka peningkatan citra RSU Selaras kepada masyarakat luas.
    2. Membuat rencana tahunan Marketing dan Public Relation.
    3. Membantu marketing external agar perusahaan rekanan yang dikunjungi dapat menjadi rekanan atau pelanggan yang tertarik untuk mengadakan medical check-up secara rutin.
    4. Memberikan perhatian khusus kepada marketing internal diantaranya petugas Customer Service, Public Relation, Operator Telepon serta hubungan antar departemen, dokter, perawat, staff dan pasien.
    5. Memonitoring serta membantu menangani kasus-kasus serta keluhan baik dari perorangan maupun perusahaan yang tidak dapat diselesaikan oleh Head of Unit di bawah koordinasi Marketing dan Public Relation Departement.

    Tugas bagian gambar antara lain:

    1. Membuat gambar layout untuk proses penawaran.
  3. Tugas dan Tanggung Jawab HRD dan Umum antara lain :
    1. Melaksanakan tugas-tugas rekrutmen karyawan.
    2. Membuat kontrak kerja karyawan.
    3. Membuat SK serta SPK yang berhubungan dengan Departemen.
    4. Membuat laporan jumlah karyawan setiap bulan.
    5. Mengurus perijinan yang berhubungan dengan Departemen.
    6. Tenaga kerja dan transmigrasi berupa SIPK, SIPB, SIPD.
    7. Membuat rekapitulasi makan karyawan setiap bulan.
    8. Membuat surat keterangan kerja, referensi dan surat-surat lainnya yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia.
    9. Membuat kartu identitas karyawan.
    10. Memberikan orientasi kepada karyawan baru yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia.
    11. Mendistribusikan formulir kepada koordinator secara struktural.
    12. Menyusun berkas karyawan dan surat lamaran yang masuk.
    13. Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas formulir yang telah di isi oleh karyawan.
  4. Tugas bagian Medik antara lain:
  5. Fungsi Pokok Tugas dan Tanggung Jawab:

    1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai bidang keahliannya.
    2. Menangani pasien-pasien mulai dari diagnosa sampai pengobatan.
    3. Mengkonsultasikan kepada dokter spesialis, jika mendapatkan kelainan atau diagnosis yang diluar kompetensinya.
  6. Tugas bagian Accounting dan Finance, antara lain:
  7. Fungsi Pokok dan Tanggung Jawab:

    1. Melaksanakan administrasi keuangan.
    2. Membuat laporan keuangan.
    3. Mengurus berbagai hal yang menyangkut surat menyurat.
    4. Melaksanakan fungsi manajemen di unit akuntasi dengan tujuan menciptakan efisiensi dan efektifitas kerja di unitnya.
    5. Membuat perencanaan kerja yang sistematis yang berkaitan dengan sistem prosedur yang tepat sehingga pencatatan akuntansinya adalah akurat.
    6. Menyiapkan laporan-laporan keuangan yang dibutuhkan untuk kepentingan pihak ketiga seperti : Direksi, Komisaris, Auditor Pajak.
  8. Tugas dari Sistem Informasi Rumah Sakit antara lain:
    1. Menjaga dan mengontrol jalannya program aplikasi.
    2. Memberikan pelatihan kepada petugas yang mengoperasikan program sesuai dengan tugasnya atas persetujuan manager operasional.
    3. Memberikan wewenang penggunaan program Sistem Informasi Rumah Sakit atas persetujuan manager operasional.
    4. Mengatasi permasalahan penggunaan program Sistem Informasi Rumah Sakit.
    5. Mengontrol kondisi komputer dan peralatannya.
    6. Mengajukan dan melaporkan kepada manager operasional akan kebutuhan peralatan komputer dan permasalahan program aplikasi.

Tata Laksana Yang Berjalan

Analisa Sistem Berjalan

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem pelayanan rawat jalan pada Rumah Sakit Selaras terdapat pada Unified Modeling Language (UML).

Prosedure Sistem Yang Berjalan

Pada analisa ini terdiri dari beberapa prosedur sistem yang sedang berjalan diantaranya yaitu:

  1. Pasien yang sakit berobat ke rumah sakit dan diterima oleh petugas Receptionist.
  2. Petugas menanyakan kepada pasien tersebut apakah merupakan pasien baru atau sudah pernah berobat sebelumnya ( pasien lama ).
  3. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas melengkapi formuir rekam medis penerimaan pasien baru dengan mewawancarai pasien tersebut atau mengisi data pasien.
  4. Jika pasien tersebut adalah pasien lama, maka petugas mencari file rekam medis yang sudah dilakukan diinput sebelumnya dan mencari pada file data pasien, setelah itu petugas mendaftar pasien sesuai dengan pelayanan yang akan di tuju.
  5. Proses diagnosa dan pemberian resep dari dokter.
  6. Di apotik, pasien mengambil obat sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter.
  7. Pasien membayar biaya perawatan dan membayar obat di kasir atau bisa juga bayar di apoteker.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penulis meneliti dengan menggunakan Sofware Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

Berikut adalah use case diagram sistem pelayanan rawat jalan yang sedang berjalan pada Rumah Sakit Selaras.

Gambar 3.2. : Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem yang Sedang Berjalan terdapat :

  1. 1 (satu) sistem rawat jalan di Rumah Sakit Selaras.
  2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : pasien, petugas, dokter, dan apoteker.
  3. 11 (sebelas) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya : daftar, keluhan pasien, input data pasien dan keluhannya, mengecek rekam medis pasien, dokter yang dituju, menangani keluhan, diagnosa penyakit, memberi resep kepada pasien, membaca resep dari dokter, memberi obat, dan memberi invoice atau tagihan berobat.

Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pada Activity Diagram

Berikut ini adalah activity Diagram sistem pelayanan pasien rawat jalan yang sedang berjalan pada di Rumah Sakit Umum Selaras.

  1. Activity Diagram Pendaftaran
  2. Gambar 3.3. : Activity Diagram Pendaftaran Sistem Yang Sedang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Pendaftaran seperti di atas dapat dijelaskan seperti di bawah ini:

    1. 1 ( satu ) intial node, objek yang diawali.
    2. 5 ( lima) activity yang dilakukan, diantaranya: pendaftaran, menerima pendaftaran, isi data pasien, status pasien dengan rekam medis, menunggu antrian dokter yang dituju.
    3. 1 ( satu ) final node, aktifitas yang diakhiri.
  3. Activity Diagram Dokter
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Dokter Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram seperti diatas dapat dijelaskan seperti dibawah ini:

    1. 1 ( satu ) intial node, objek yang diawali.
    2. 4 ( empat ) activity yang dilakukan, diantaranya : keluhan, memeriksa pasien, memberi resep obat, menerima resep obat.
    3. 1 ( satu ) final node, aktifitas yang diakhiri.
  5. Activity Diagram Apoteker
  6. Gambar 3.5 Activity Diagram Apotek Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram seperti diatas dapat dijelaskan seperti dibawah ini:

    1. 1 ( satu ) intial node, objek yang diawali.
    2. 7 ( Tujuh ) activity yang dilakukan, diantaranya : memberi resep dokter, menerima resep dokter, membaca resep dokter, memberikan obat, menulis kwitansi pembayaran, menerima obat dan kwitansi, membayar biaya berobat.
    3. 1 ( satu ) final node, aktifitas yang diakhiri.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

Berikut adalah Sequence Diagram pelayanan pasien rawat jalan yang sedang berjalan pada Rumah Sakit Umum Selaras.

Gambar 3.6 Sequence Diagram Proses Rawat Jalan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.6 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 4 ( empat ) aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: Pasien, Petugas, Dokter, dan Apoteker.
  2. 12 ( dua belas ) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Masukan,Analisa Proses,Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Berikut adalah masukan data yang digunakan :

  1. Nama Masukan : Pendaftaran.
  2. Fungsi : Sebagai sistem penanganan, pengecekan, dan dokumentasi.
  3. Sumber : Pelayanan Pasien Rawat Jalan.
  4. Media : Buku.
  5. Frekuensi : Setiap hari.
  6. Keterangan : Sebagai data pelayanan pasien rawat jalan yang berlangsung setiap hari.

Analisa Proses

  1. Nama Proses : Data Rawat Jalan.
  2. Masukan  : Laporan sakit dari pasien.
  3. Keluaran  : Laporan diagnosa dan obat.
  4. Ringkasan Proses : Proses ini dibuat daftar obat dan diagnosa penyakit srta biaya yang perlu dikeluarkan.

Analisa Keluaran

  1. Nama Kelauaran : Data Pasien Umum
  2. Fungsi : Menampilkan kartu pasien umum yang sudah terdaftar di rumah sakit.
  3. Media  : Swipecard.
  4. Distribusi : Resepsionis.
  5. Keterangan : Laporan yang berbentuk kartu untuk mengetahui pasien itu sudah terdaftar pada rumah sakit.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Perangkat Keras (Hardware)

Berikut ini adalah spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk pengolahan data :

  1. Processor : Core 2 DUO
  2. Monitor : LCD
  3. Mouse : USB 2.0
  4. Keyboard : Logitech USB
  5. RAM : 1 GB
  6. Harddisk : 250 GB
  7. Printer : Epson T11

Perangkat Lunak (Software)

Beiktu ini adalah software yang digunakan untuk poses pelayanan pasien rawat jalan :

  1. Windows XP Professional Service Park 2 : Untuk operting system komputer.
  2. Microsoft Excel : Untuk Mengolah data pasie, data obat, dan data pembayaran.
  3. Microsoft Word : Untuk pencetakan kwitansi pembayaran berobat dan bukti pembayaran.

Permasalahan Yang Terjadi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Analisa Batasan Sistem

Pada setiap sistem berjalan pada umumnya memiliki batasan sistem (boundry) yang memisahkan antara sub sistem itu sendiri dengan lingkungan luar sistem. Batasan suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem itu sendiri. Lingkungan suatu sistem dapat bersifat menguntungkan atau merugikan, hal ini juga menjadi salah satu tugas batasan sistem agar dapat mempertahankan lingkungan luar sistem yang meguntungkan dan menghindari lingkungan luar sistem yang merugikan. Jika masukan pada sistem bersifat baik maka keluaran yang dihasilkan pun akan sekali.

Permasalahan yang terjadi pada Rumah Sakit Selaras pada Pelayanan Pasien Rawat Jalan, dapat di lihat permasalahan pada proses pendaftaran pasien, pendataan, dan pemberian obat. Maka akan dibatasi dengan mengenai nomor id pasien, nomor antrian pasien, penginputan data pasien, penginputan keluhan pasien, penginputan diagnosa pasien, penginputan jenis obat untuk pasien, serta transaksi biaya yang dilakukan oleh pasien serta pembuatan laporan data pasien secara berkala.

Prosedur dalam proses kinerja pendaftaran dan pendataan pada pasien merupakan tugas dari petugas bagian Resepsionis agar saling terhubung satu sama lain untuk mendapatkan sebuah informasi maka harus dilakukan beberapa kegiatan operasional yang saling mendukung dan saling terkait serta berhubungan dengan beberapa bagian lain yang berperan sebagai kesatuan luar (external entity).

Analisa Masalah Yang Terjadi

Permasalahan yang terjadi pada sistem pelayanan pasien rawat jalan yang sedang berjalan saat ini antara lain :

  1. Pelayanan yang digunakan pada saat ini masih menggunakan sistem semi manual pada bagian pendaftaran masih menggunakan Microsoft Excel.
  2. Pada bagian apotik masih menggunakan aplikasi program sederhana berupa Microsoft Excel yang tidak terintegrasi dengan unit kerja yang lain sehingga pasien yang akan diberikan obat oleh bagian apotik masih mengalami kesulitan dalam pelayanan pemberian obat kepada pasien.
  3. Pada bagian pembayaran pun masih menggunakan aplikasi sederhana berupa Microsoft Excel dalam melakukan pelayanan penerimaan pembayaran biaya pasien dan pencetakan kwitansi yang diberikan kepada pasien masih menggunakan aplikasi program sederhana Microsoft Word sehingga keakuratan data tidak maksimal sehingga sering terjadi selisih paham pada laporan pendapatan pelayanan.
  4. Kebocoran niaya yang tidak tertagih pada pelayanan yang diberikan kepada pasien karena belum adanya program yang terintegrasi antara bagian Pendaftaran, Apotik, sehigga sering terjadi selisih pada waktu pelaporan pendapatan bulanan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Rumah Sakit Selaras khususnya pada bagian palayanan pasien rawat jalan, maka penulis mengusulkan agar dirancangnya aplikasi pelayanan pasien rawat jalan menggunakan program java.

Penulis akan membuat aplikasi khusus pelayanan pasien rawat jalan denga bahasa pemrograman java dan database menggunakan MySQL yang dapat digunakan oleh bagian Pendaftaran pasien rawat jalan, Apotik untuk menyajikan sistem pelayanan pasien rawat jalan secara terkomputerisasi dan terintegrasi antara unit kerja yang satu dengan yang lainnya.

Program tersebut nantinya akan menampilkan menu pendaftaran pasien baru dan registrasi pasien lama pada bagian pendaftaran serta informasi registrasi pasien perhari, minggu, bulan, serta pertahun sebagai metode pencarian data pasien pada bagian pendaftaran.

Bagian Apotik program tersebut akan menampilkan data obat , stok obat. Agar memudahkan pihak apotik untuk pencarian obat harga obat dan sekaligus stok obat yang ada pada rumah sakit.

Pada bagian pembayaran menampilkan menu penginputan tindakan yang diberikan pada poli pelayanan pasien yang dilakukan oelh dokter atau pun perawat sehingga semua pelayanan yang diberikan dapat diakumulasikan sehingga seluruh biaya yang akan ditanggung oleh pasien pada bagian kasir sebagai tempat pembayaran pasien, diharapkan dengan sistem yang terintegrasi, yang dipusatkan pada satu bagian yaitu bagian kasir untuk keseluruhan biaay pelayanan maka kebocoran pendapatan akan diatasi.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I ini merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I, yang diklasifikasikan lagi dengan menggunakan MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang di jelaskan pada BAB sebelumnya.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap II, yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan TOE dengan opse HML.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Sistem Usulan

Setelah menganalisa dan meneliti sistem rawat jalan yang sedang berjalan di Rumah Sakit Umum Selaras, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada bebrapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang sedang berjalan khususnya dalam sistem rawat jalan yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Pendaftaran Pada Pasien Rawat Jalan
    1. Pasien melakukan petugas admin.
    2. Pasien mengambil nomor antrian dan menunggu antrian dokter yang dituju.
    3. Pasien memberitahukan kepada dokter keluhan yang dialami oleh pasien.
    4. Pasien menerima resep obat dari dokter.
    5. Pasien mengambil obat di apotek rumah sakit.
    6. Pasien membayar biaya administrasi di bagian apotek atau di kasir.
    7. Pasien mengambil id card di bagian petugas admin.
  2. Petugas
    1. Admin melakukan login pada program.
    2. Setelah login sistem menampilkan ke menu home.
    3. Petugas melakukan pendaftaran untuk pasien yang ingin mendaftra.
    4. Petugas menginput data pasien, keluhan, dan dokter yang di tuju.
    5. Petugas menginput diagnosa pasien.
    6. Admin mencetak ID Card Pasien baru.
    7. Petugas memberi nomor antrian pada pasien.
    8. Mencetak laporan data pasien yang berobat.
  3. Dokter
    1. Dokter memeriksa pasien.
    2. Dokter memberi resep obat pada pasien.
    3. Dokter memberi diagnosa pasien pada petugas setelah memriksa.
  4. Apoteker
    1. Apotek melakukan login sistem.
    2. Setelah login sistem akan menampilkan menu home.
    3. Sistem akan menampilkan menu pembelian obat.
    4. Apotek mengecek stok obat.
    5. Apotek menginput status obat pasien.
    6. Apotek memberi obat kepada pasien.
    7. Apotek mencetak data obat dan biaya yang harus dibayar oleh pasien (bukti pembayaran).
    8. Petugas apotek mencetak laporan data obat.
  5. Kepala Unit
    1. Menerima laporan data-data pasien yang berobat dari petugas.
    2. Menerima laporan data-data obat, laporan penjualan obat dan laporan pembelian obat dari petugas apotek.

Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Use Case Diagram

Gambar 4.1 : Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
  2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya petugas dan Apoteker.
  3. 20 (dua puluh) use case yang dilakukan oleh actor.

Analisa Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram

  1. Activity Diagram yang diusulkan pada Petugas
  2. Gambar 4.2 : Activity Diagram Petugas yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram untuk petugas resepsionis yang diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
    2. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.
    3. 22 (dua puluh dua) action, state yang dijalankan oleh actor.
    4. 1 (satu) decision node yang mencerminkan pilihan eksekusi.
    5. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.
  3. Activity Diagram yang Diusulkan pada Petugas Apotek
  4. Gambar 4.3 : Activity Diagram pada Petugas Apotek yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram pada petugas apotek yang diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
    2. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.
    3. 18 (delapan belas) action, state yang dijalankan oleh actor.
    4. 1 (satu) decision node yang mencerminkan pilihan eksekusi.
    5. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram

Gambar 4.4 : Sequence Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
  2. 9 (sembilan) antar muka yang saling berinteraksi.
  3. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya pasien, petugas, dokter, petugas apotek.
  4. 30 (tiga puluh) Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan pada Class Diagram

Gambar 4.5 : Class Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 12 (dua belas) class, himpunan dari objek-objek yang berbagai atribut serta operasi yang sama yaitu admin, pasien, data pasien, dokter, poli, struk periksa, obat, penjulan obat, penjualan obat detail, struk penjualan obat, pembelian obat,dan pembelian obat detail.
  2. 9 (sembilan association, digunakan untuk memodelkan relasi yang sama).

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 : Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Pada rancangan basis data ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain datavase menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama file : pasien
  2. Media : Harddisk
  3. Isi : (kd_pasien + nama + nik + alamat + jk + gol_darah + tgl_lahir + no_telp + keterangan)
  4. Primary key : kd_pasien
  5. Panjang record : 572

Tabel 4.2 : tabel pasien

  1. Nama file : dokter
  2. Media : Harddisk
  3. Isi : (kd_dokter + nm_dokter + nik + jk + alamat + tgl_lahir + gol_darah + agama + no_telp + stts_nikah + no_ijin_praktik_spesialis + kd_poli)
  4. Primary key : kd_dokter
  5. Panjang record : 404

Tabel 4.3 : tabel dokter

  1. Nama file : poli
  2. Media : Harddisk
  3. Isi : (kd_poli + nama_poli)
  4. Primary key : kd_poli
  5. Panjang record : 30

Tabel 4.4 : tabel poli

  1. Nama file : data pasien
  2. Media : Harddisk
  3. Isi : (kd_periksa + id_pasien + dokter + tgl_periksa + nm_pasien + alamat_pasien + kd_poli + keluhan + diagnosa + tindakan + keterangan + biaya)
  4. Primary key : kd_periksa
  5. Panjang record : 100

Tabel 4.5 : tabel data pasien

  1. Nama file : obat
  2. Media : Harddisk
  3. Isi : (kd_obat + nm_obat + kategori + hargabeli + margin + hargajual + satuan + stok + suplier)
  4. Primary key : kd_obat
  5. Panjang record : 118

Tabel 4.6 : tabel obat

  1. Nama file : struk_periksa
  2. Media : Harddisk
  3. Isi : (kd_periksa + id_pasien + tanggal + nama_poli + nm_pasien + nm_dokter + tindakan + biayaadmin + biayakonsultasi + biayatindakan + hargatotal)
  4. Primary key : kd_periksa
  5. Panjang record : 140

Tabel 4.7 : tabel struk periksa

  1. Nama file : pembelian_obat
  2. Media : Harddisk
  3. Isi : (no_nota + tanggal + bayar)
  4. Primary key : no_nota
  5. Panjang record : 30

Tabel 4.8 : tabel pembelian obat

  1. Nama file : pembelian_obat_detail
  2. Media : Harddisk
  3. Isi : (no_nota + kd_obat + nm_obat + kategori + hargabeli + margin + hargajual + satuan + jumlah + stok + suplier + hargatotal)
  4. Primary key : no_nota
  5. Panjang record : 163

Tabel 4.9 : tabel pembelian obat detail

  1. Nama file : penjualan_obat
  2. Media : Harddisk
  3. Isi : (no_nota + tanggal + bayar)
  4. Primary key : no_nota
  5. Panjang record : 47

Tabel 4.10 : tabel penjualan obat

  1. Nama file : penjualan_obat_detail
  2. Media : Harddisk
  3. Isi : (no_nota + kd_obat + nm_obat + jumlah + hargasatuan + diskon + hargatotal)
  4. Primary key : no_nota
  5. Panjang record : 115

Tabel 4.11 : tabel penjualan obat detail

  1. Nama file : struk_penjualan_obat
  2. Media : Harddisk
  3. Isi : (no_nota + tanggal + nm_obat + jumlah + hargasatuan + hargatotal + bayar)
  4. Primary key : no_nota
  5. Panjang record : 67

Tabel 4.12 : tabel struk penjualan obat

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Tampilan Prototype Halaman Login

Untuk membuka tampilan ke menu utama aplikasi, maka akan muncul tampilan login seperti di bawah ini.

Gambar 4.6 : Tampilan Prototype Halaman Login

Ini adalah tampilan prototype pada halaman login yang di usulkan . sebelum menuju ke menu utama admin harus terlebih dahulu melakukan login. Tampilan login ini terdapat username, terdapat password yang harus diisi, tombol reset kegunaannya untuk mengulang kembali atau menghapus password yang sudah kita ketik, tombol login verifikasi login setelah menekan tombol login dan login benar maka akan menuju pada halaman menu utama aplikasi.

Tampilan Prototype Halaman Menu Utama

Pada halaman ini akan menampilkan halaman utama aplikasi.

Gambar 4.7 : Tampilan Prototype Halaman Utama

Gambar diatas adalah tampilan prototype halaman utama pada aplikasi pasien rawat jalan yang diusulkan. Pada tampilan prototype halaman utama terdapat menu-menu seperti menu file, menu laporan, menu laporan apotek, menu help. Terdapat logo rumah sakit dan background gedung rumah sakit, ada tombol pelayanan, tombol apotek dan juga waktu.

Tampilan Prototype Halaman Pelayanan

Gambar 4.8 : Tampilan Prototype Halaman Pelayanan

Gambar diatas adalah tampilan prototype halaman pelayanan. Di halaman ini akan diusulkan adanaya tab box pendaftaran dan tab box poli. Tab box pendaftaran digunakan admin untuk mendaftaran pasien baru. Tab box poli berfungsi untuk menginptu data pasien, history pasien beroat, menginput data dokter dan menginput ruangan poli dokter.

Tampilan Prototype Halaman Apotek

Gambar 4.9 : Tampilan Prototype Halaman Apotek

Gambar diatas adalah tampilan prototype halaman apotek yang diusulkan. Di prototype halaman apotek ini terdapat tabbox pembelian, tabbox penjualan, dan tabbox data obat.

Rancangan Program Implementasi Yang Diusulkan

Tampilan Login

Gambar 4.10 : Tampilan Halaman Login

Ini adalah tampilan rancangan program implementasi pada login yang di usulkan . sebelum menuju ke menu utama admin harus terlebih dahulu melakukan login. Tampilan login ini terdapat username, terdapat password yang harus diisi, tombol reset kegunaannya untuk mengulang kembali atau menghapus password yang sudah kita ketik, tombol login verifikasi login setelah menekan tombol login dan login benar maka akan menuju pada halaman menu utama aplikasi.

Tampilan Halaman Utama

Gambar 4.11 : Tampilan Halaman Utama

Setelah kita melakukan login kita akan menuju ke halaman menu utama. Gambar diatas adalah tampilan halaman menu utama pada aplikasi pasien rawat jalan yang diusulkan. Pada halaman menu utama terdapat logo bakti husada, logo rumah sakit, alamat rumah sakit, nomor staff IT nomor staff IT sengaja di cantumkan agar apabila terjadi error pada aplikasi ini maka pihak admin langsung menghubungi nomor stff IT yang sudah tercantum pada aplikasi, background rumah sakit, terdapat menu-menu seperti menu file, di menu file ada (home, logout, dan exit), menu laporan di menu laporan ada (menu pasien di menu ini terdapat data pasien dan cetak ID Card, menu data dokter, dan menu berobat di menu ini terdapat data berobat, detail data berobat dan cetak struk), menu help di menu ini ada petunjuk penggunaan aplikasi ini, tombol Pelayanan, dan tombol Apotek.

Tampilan Halaman Pelayanan

Gambar 4.12 : Tampilan Halaman Pelayanan

Di halaman Pelayanan terdapat tab box pendaftaran dan tab box poli. Tab box pendaftaran untuk mendaftarkan pasien baru yang ingin berobat dan terdapat tabdaftar pasien untuk mencari data pasien untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan petugas untuk mencari data pasien. Tab box poli terdapat tombol berobat untuk menginput data pasien atau diagnosa pasien yang sudah berobat dan membayar tagihan berobat, tombol histori terdapat data berobat atau periksa dokter dan pasien, tombol dokter untuk menginput data-data dokter, dan tombol data poli untuk menginput poli baru contohnya seperti pili umum, poli gigi, poli syaraf dll.

Tampilan Halaman Apotek

Gambar 4.13 : Tampilan Halaman Apotek

Di tampilan halaman Apotek terdapat tab box Penjualan, tab box Pembelian, dan tab box data obat. Tab box penjulualan digunakan untuk pihak apotek mencari data obat dan menghitung harga obat yang ingin di beli oleh pasien, tab box pembelian digunakan untuk transaksi pembelian obat atau penambahan stok obat, Tab box data obat digunakan untuk menginput data-data obat, mencari data-data obat, stok obat, jenis-jenis obat, dan kepada siapa atau kepada suplier mana obat itu berasal.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Dual Core (CPU)
  2. RAM : 2 GB
  3. Harddisk : 500 GB
  4. Monitor : LCD 14 inci
  5. Keyboard : Standard
  6. Mouse : Standard
  7. Printer : Epson L220

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Actor yang dapat mengakses aplikasi ini yaitu :

  1. Petugas
  2. Petugas Apotek
  3. Staff IT

Testing Dan Penggujian

Tabel Pengujian Black Box Pada Login

Tabel 4.13 : tabel pengujian Black Box Pada Login

Tabel Pengujian Black Box Pada Pendaftaran

Tabel 4.14 : tabel pengujian Black Box Pada Pendaftaran

Tabel Pengujian Black Box Pada Penjualan Obat

Tabel 4.15 : tabel pengujian Black Box Pada Penjualan Obat

Tabel Pengujian Black Box Pada Pembelian Obat

Tabel 4.16 : tabel pengujian Black Box Pada Pembelian Obat

Implementasi

Konversi sistem yang dilakukan menggunakan konversi Direct. Dimana sistem ini langsung diinsttal pada PC yang akan digunakan oleh user.

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data pasien, data penjualan obat, data pembelian obat yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak rumah sakit, admin, dan pasien.

Schedulle Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Aplikasi Pasien Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Umum Selaras Tangerang Selatan”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebgai berikut :

Tabel 4.17 : Time Schedulle Implementasi

Estimasi Biaya

Estimasi Biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Aplikasi Pasien Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Umum Selaras Tangerang Selatan”.

Tabel 4.14 : Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah dilakukan analisa dan pembahasan terhadap sistem pengoahan data yang berjalan, penulis melihat masih ada beberapa permasalahn yang dihadapi, untuk itu penulis menarik kesimpulan dari permasalahn yang ada, antara lain :

  1. Sistem pelayanan pada Rumah Sakit Umum Selaras belum menerapkan sistem pengolahan data secara terkomputerisasi dengan baik sehingga pelayanan terhadap pasien belum maksimal.
  2. Sulitnya membuat laporan data pasien, rekamedik, dan biaya pendaftaran yang masuk tiap harinya.
  3. Dalam merancang Aplikasi Pasien Rawat Jalan menggunakan bahasa pemrograman JAVA dengan databasenya menggunakan MySQL desain penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Unified Modeling Language (UML).

Saran

Dari analisa dan pengembangan sistem yang dilakukan penulis memberi solusi yang diharapkan mampu memberikan perbaikan terhadap sistem yang ada saat ini diantaranya adalah :

  1. Diharapkan untuk kedepannya program ini bisa dikembangkan dengan berbasis web sehingga bisa diakses setiap waktu.
  2. Kekurangan dari program ini adalah tidak bisa diakses secara online.
  3. Kepada pihak manajemen Rumah Sakit Umum Selaras penulis berharap dapat bekerja sama secara fleksibel, karena dalam sistem usulan ini banyak diadakan perubahan-perubahan aturan khususnya yang berhubungan dengan pengolahan data.
  4. Kepada pihak Pimpinan Rumah Sakit Umum Selaras, penulis berharap pimpinan perlu memberikan prosedur kerja tetap dibidang pengolahan data untuk mendukung kelancaran.
  5. Kepada Pimpinan Rumah Sakit Umum Selaras agar membantu proses implementasi dari kegiatan persiapan sampai dengan evaluasi sistem.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Yakub Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 Yakub Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Nugroho, Adi. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta : Andi Offset.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 Mustakini, Jogiyanto Hartono. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta : Andi Offset.
  5. Taufiq, Rohmat. Sistem Informasi Manajemen Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. Ros, A.s., dan M. Shalahuddin. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Infomatika.
  7. Wahana Komputer. (2010). “Shourtcourse SQL Server 2008 Express”. Yogyakarta.
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 Sutarman 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta : Bumi Aksara.
  9. 14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 340/MENKES/PER/III/2010.
  10. 10,0 10,1 10,2 Undang – Undang Republik Indonesia No 44 tahun 2009
  11. Tjiptono, Fandy. 2012. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Ygyakarta: CV Andi Offset.
  12. 12,0 12,1 Prabowo Pudjo Widodo. Menggunakan UML, Informatika. Bandung.
  13. Suardika, I Gede. 2012.”Step by Desain Proyek Menggunakan UML”. Yogyakarta:AndiOffset.
  14. Henderi. “Unified Modeling Language”. Tangerang.
  15. Winarno, Edy, Ali Zaki, SmitDev Community. 2011. “Mudah Membuat Website dan E-Commerce Dengan PHP Framework”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  16. Hidayati, Untung Rahardja, Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kinerja Ditributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Jurnal CCIT Vol-4 No.3-Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  17. Puspita A, Heni. 2011. “Pemrograman Web Database dengan PHP & MySQL”. Jakarta:Skripta.
  18. 18,0 18,1 18,2 18,3 Putri, Lilian Nia Sari. SI 1011464388. 2013-2014. “Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Pada SMK Teluk Naga Tangerang”. STMIK Raharja.
  19. Deni Sutaji. 2012. “Sistem Inventory Mini Market dengan PHP dan JQuery”. Yogyakarta:lokomedia.
  20. 20,0 20,1 20,2 20,3 Guritno,Suryo, Sudaryono, Untung Rahardja. 2011. "Theory and application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi". Yogyakarta: Andi Offset.
  21. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  22. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia.
  23. 28. Lydia Andriani dari Universitas Sumatera Utara, pada tahun 2009 yang berjudul “Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program Komputer”.
  24. 29. Endang Hermawati 2010, yang berjudul “SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT KARANG ANYAR”.
  25. 30. Dwi Pra Satriawan 2014, yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RADIOLOGI UNTUK MEDICAL CHECK UP REKANAN BERBASIS WEB PADA MITRA MEDIKA CENTER”.
  26. 31. Ollynia Devega 2014, yang berjudul “PROTOTYPE SISTEM INFORMASI AKUTANSI PEMBAYARAN BIAYA RAWAT INAP PADA RS DINDA JATIUWUNG-TANGERANG”.
  27. 32. Adhi Susano 2014, berjudul “IMPELEMENTASI SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DENGAN MENGGUNAKAN FAST (Framework For The Application Of System Techniquest) UNTUK MENDUKUNG EVALUASI PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DI TANGERANG”.

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Aditya Christianto