SI1014465179
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PACKAGING LABELING PADA
PT. PRATAMA ABADI INDUSTRI
LAPORAN SKRIPSI
OLEH :
NAMA : RENITA
NIM : 1014465179
JURUSAN SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
(2015/2016)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PACKAGING LABELING PADA
PT. PRATAMA ABADI INDUSTRI
Disusun Oleh :
NIM |
: 1014465179
|
Nama |
: RENITA
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
|
Konsentrasi |
Disahkan Oleh :
Tangerang, 28 Januari 2016
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
Jurusan SISTEM INFORMASI
| |||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
| ||||
NIP : 99001 |
NIP : BELUM DIMASUKIN
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
I PACKAGING LABELING PADA
PT. PRATAMAABADI INDUSTRI
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1014465179
|
Nama |
: RENITA
|
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Komputer Akuntansi
Tahun Akademik 2015/2016
Disetujui Oleh :
Tangerang, Januari 2016
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
( Abdul Hayat, M.T.I) |
( Nur Azizah M.Akt.,M.Kom)
| ||
NID : 07133 |
NID : 10002
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PACKAGING LABELING PADA
PT. PRATAMAABADI INDUSTRI
Disusun Oleh :
NIM |
: 1014465179
|
Nama |
: RENITA
|
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Komputer Akuntansi
Tahun Akademik 2015/20116
Disetujui Penguji :
Tangerang, Januari 2016
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_____________) |
(_____________) |
(_____________)
| ||
NID : _______ |
NID : _______ |
NID : ________
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :
NIM |
: 1014465179
|
Nama |
: RENITA
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
|
Konsentrasi |
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, Januari 2016
(RENITA)
|
NIM : 1014465179
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
PT. Pratama Abadi Industri merupakan suatu bentuk badan usaha yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu NIKE. PT. Pratama Abadi industri perlu adanya sistem komputerisasi yang lebih akurat, cepat dan efisien dalam mengetahui informasi – informasi maupun pendataan persediaan barang terutama dalam bidang packaging labeling . Namun kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan. Karena masih terbatasnya sistem komputerisasi yang digunakan pada PT. Pratama Abadi Industri tersebut. Persediaan barang untuk packaging labeling yang digunakan oleh PT. Pratama abadi industri telah menggunakan komputer namun masih menggunakan microsoft word, dan microsoft exel akan tetapi penggunaan aplikasi tersebut belum dilakukan secara optimal. Penulisan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan tujuan melakukan analisa sistem yang berjalan pada PT. Pratama abadi Industri. Hasil dari penulisan ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi PT. Pratama Abadi industri.
Kata Kunci: Persediaan Barang, Packaging labeling, Sistem, Komputerisasi
ABSTRACT
PT. Pratama Abadi Industi is aform of business entity which is engaged in field of paint & Inking, PT. PratamaAbadiIndustri need for a computerized system that is more accurate, fast and efficient in knowing the information and inventory data collection specially for packaging labeling. But in reality it is sometimes not in accordance with the wishes and expectation.Due to the limitation of the computerized system used in PT. PratamaAbadiIndustri. Inventory for packaging labeling items are used PT. Pratama Abadi Industri been using computer but still use of the application is not performed optimalloy. This study, using object – oriented analys with the aim of analyzing the system running at PT. Pratama Abadi Industri. The result of this paper can provide positive benefits for PT. Pratama abadi Industri
keywords: Inventory, Packaging Labeling, System, Computerized
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas ridho dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan SKRIPSI ini dengan baik. Adapun judul dalam penyusunan laporan Skripsi ini adalah “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PACKAGING LABELING PADA PT.PRATAMA ABADI INDUSTRI”.
Penulisan SKRIPSI ini disusun sabagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan study pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. :
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
- Bapak Abdul Hayat, M.T.I selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika dan juga Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis .
- Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku dosen pembimbing II dan Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
- Kepada Kedua Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu medoakan dan mendukung baik moril maupun materil untuk keberhasilan Penulis.
- Deni Hariadi yang selalu memberikan semangat dan dorongan yang tak pernah putus dalam membuat laporan Skripsi ini.
- Mas deka dan Mba Nana yang sudah banyak membantu dalam penyelesaian laopran SKRIPSI.
- Seluruh Staff Factory I PT. Pratama Abadi Industri yang selalu memberikan dukungan dalam upaya penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan.
Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmat serta karunia-Nya.
Tangerang, Januari 2016 | |
Renita | |
NIM. 1014465179 |
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.2 ElisitasiTahap II
Tabel 3.3 ElisitasiTahap III
Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi
Tabel 4.1 Login User
Tabel 4.2 Login Outstanding
Tabel 4.3 Login Label
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Stuktur Organisasi
Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan
Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Berjalan
Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan
Gambar 4.1 Use Case Pada BU
Gambar 4.2 Use Case Diagram Pada Factory
Gambar 4.3. Use Case Diagram Pada Gudang Material
Gambar 4.4. Use Case Diagram pada Proses Assembling
Gambar 4.5. Use Case Diagram Pada Line Assembling
Gambar 4.6. Activity Diagram Pada BU
Gambar 4.7. Activity Diagram Pada Factory
Gambar 4.8. Activity Diagram PadaGudang Material
Gambar 4.9. Activity Diagram Pada Proses assembling
Gambar 4.10. Activity Diagram Pada Line assembling
Gambar 4.11. Sequence Diagram Pada BU
Gambar 4.12. Sequence Diagram Pada Factory
Gambar 4.13. Sequence Diagram PadaGudang Material
Gambar 4.14. Sequence Diagram Pada Proses Assembling
Gambar 4.15. Sequence Diagram Pada Line Assembling
Gambar 4.16. Menu Login
Gambar 4.17. Login Salah
Gambar 4.18. Tampilan Outstanding
Gambar 4.19. tampilan Negara
Gambar 4.20. TampilanTambah Negara
Gambar 4.21. Tampilan Material Order Form
Gambar 4.22. Tampilan Label
Gambar 4.23. Tampilan Edit Label
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
- 7 LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebutuhan akan suatu sistem komputerisasi zaman sekarang ini mencakup segala bidang. Setiap organisasi seperti halnya perusahaan sangat membutuhkan sistem komputerisasi yang akurat, cepat dan efisien. Namun dalam kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, karena terbatasnya sistem komputerisasi yang digunakan pada perusahaan tersebut.
Perkembangan kebutuhan sistem komputerisasi juga sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat khususnya ilmu komputer, karena kita ketahui bersama bahwa komputer mampu memegang peranan terpenting sebagai alat bantu dalam pengolahan data serta dapat memecahkan masalah yang kecil sampai dengan masalah yang sangatkompleksekalipun.Penggunakomputerdapatdilengkapidengan program aplikasi dapat memberikan hasil yang berkualitas. Jadi dengan demikian penanganan sistem secara terkomputerisasi pada perusahaan sangatlah tepat.
Seperti halnya PT Pratama Abadi Industri yang bergerak dalam bidang manufaktur sepatu NIKE, packaging labeling merupakan salah satu peranan penting bagi proses produksi perusahaan. Dimana proses ini memerlukan media terkomputerisasi untuk menyampaikan informasi yang tepat waktu.
Perumusan Masalah
Sistem informasi yang berjalan saat ini tentang packaging labeling pada PT. Pratama Abadi industry sering terjadi permasalahan, berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
- Bagaimana sistem informasi packaging labeling yang berjalan saat ini pada PT. Pratama Abadi Industri?
- Apakah sistem informasi packaging labeling yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien ?
- Bagaimana merancang sistem informasi packaging labeling yang efektif dan efisien pada PT. Pratama Abadi Industri ?
Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang dibahas dalam hal ini seputar informasi packaging labeling pada PT PRATAMA ABADI INDUSTRI agar dalam pembahasan ruang lingkup menjadi terarah dan berjalan dengan baik, maka penulis membatasi permasalahanya itu mulai dari pendataan data barang packing labeling hingga proses final assembling yang berupa hasil laporan yang lebih akurat.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan Operasional
Untuk mengetahui sistem packaging labeling dan menghasilkan data dan informasi yang lebih akurat pada PT Pratama Abadi Industri.
TujuanFungsional
Sebagai bahan acuan atau referensi bagi perusahaan dan mahasiswa di masa sekarang dan yang akan datang.
Tujuan Individual (Pribadi)
Untuk mengimplementasikan ilmu yang dipelajari
Manfaat Penelitian
- Membantu mempermudah dalam mengatur, mengolah dan mengendalikan dalam mengolah data material sebagai upaya peningkatan kinerja dari sistem tersebut.
- Memberikan ide dan gagasan agar pengolahan data material bias dikelola secara efektif dan efisien
- Menambah wawasan penulis tentang manajemen material.
Metodologi Penelitian
Dalam memperoleh metode penelitian yang diperlukan untuk penyusunan Laporan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode.
Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan SKRIPSI, penulis menggunakan beberapa metode. Data yang dipakai dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis mengelompokkan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data primer merupakan data yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumber utamanya. Yang termasuk data primer adalah data yang diperoleh dengan data sebagai berikut:
- Metode Observasi (Pengamatan Langsung) .
- Metode Interview (Wawancara) .
Observasi adalah salah satu cara untuk memperoleh data primer. Observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung obyek yang dipandu oleh Herawati selaku karyawan bidang logistic PT Pratama Abadi Industri.
Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan bertanya dan mendengarkan jawaban langsung dari sumber utama data yang berkaitan langsung.
Data Sekunder merupakan data yang bersumber dari hasil penelitian orang lain yang dibuat untuk maksud yang berbeda. Yang termasuk data sekunder adalah data yang diperoleh dengan metode sebagai berikut:
- Metode Study Pustaka.
- Data dari instansi atau perusahaan yang telah dibukukan atau berkas/dokumen yang didapat dari instansi atau perusahaan yang dijadikan objek penelitian.
Metode yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku dan sumber-sumber lainnya yang dapat menunjang hasil laporan dan pengumpulan datanya dan literature tersebut.
Metode Analisa Data
Adapun metode analisa yang digunakan adalah Terstruktur yaitu dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).
Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas pembahasan masalah, penulis menyusun laporan tugas Skripsi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :
Bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab ini terdiri dari pengertian dan penjelasan pengolahan data siswa baru dan dokumen secara umum serta teori – teori yang berhubungan dengan objek penelitian, pengertian Unified Modeling Laguage (UML) dan php.
Pada bab ini penulis akan membahas tentang gambaran dan sejarah singkat PT. Pratama Abadi Industri, struktur organisasai, permasalahan yang dihadapi, alternative pemecahan masalah, analisa proses, UML ( Unified Modeling Language ) sistem yang berjalan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.
Pada bab ini membahas perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk ususlan prosedur baru. Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan Proses Unifield Modeling Language dengan software Visual paradigm, rancangan database, tampilan program serta implementasi sistem yang diususlkan.
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan system berdasarkan bab-bab yang telah diuraikan sebelumnya.
Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selam melakukan penelitian yang dihasilkan
Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat
BAB II
LANDASAN TEORI
Teori Umum
Mempelajari suatu sistem akan lebih mudah bila mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sistem. Lebih lanjut pengertian sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya. Dengan demikian definisi ini akan mempunyai peran yang penting dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. Maksud dari sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau sasaran (objektif).
Konsep Dasar Sistem
Manusia hidup di dunia yang penuh dengan sistem, dan apa yang kita lihat disekeliling kita adalah kumpulan dari sistem-sistem. (Jogiyanto, 2010:34). Berikut adalah definisi sistem menurut beberapa ahli :
a. “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur -prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaaran tertentu”. Sugiarti (2011 : 99).
b. “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen – komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen – komponen yang ada didalamnya bias bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”. (Jurnal CCIT, 2013 : 226 – 227 ).
Sistem dapat didefinisikan menjadi dua pendekatan yaitu :
- Pendekatan Sistem Secara Prosedur
- Pendekatan Sistem Secara Komponen
“ Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur – prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Jogiyanto (2010 : 34).
“ Dengan pendekatan secara komponen,sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu”. Jogiyanto (2010 : 34).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah kumpulan bagian – bagian atau subsitem – subsistem yang disatukan dan dirancang untuk memcapai suatu tujuan”.
Konsep Analisa Sistem
- Definisi Analisa Sistem
- Tahap Analisa Sistem
Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :
“Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian – bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. (Jurnal CCIT, 2011:322). Didalahm tahap analisis sistem terdapat langkah – langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut :Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah, Analyze, yaitu menganalisa sistem dan Report, yaitu membuat laporan hasil analis.
Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau oprai.
Karakteristik Sistem
Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sistem yang sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.Selain itu pula sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bias dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah :
- Komponen Sistem (Component)
- Batasan sistem (Boundary)
- Lingkungan Luar Sistem (Environment)
- Penghubung Sistem (Interface)
- Masukan Sistem (Input)
- Keluaran Sistem (Output)
- Pengolahan Sistem
- Sasaran dan Tujuan Sistem (Objective Goal)
Suatu sistem teridiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian – bagian dari sistem.
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingukang dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsitem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
Masukan dalah energy yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input).
Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh adalah sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah data dan transaksi menjadi laporan – laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangan menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan.
Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah “bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”.Pemodellan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk menyederhanakan permasalahan – permasalahan yang kompleks demikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. (Nugroho, 2011:06).
Berdasarkan pendapat yang dikemukan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming)”.
Definisi Diagrram – Diagram Unfied Modeling Language (UML)
Berikut ini adalah definisi mengenai 5 (lima) diagram Unified Modeling Language (UML) :
- Use Case Diagram
- Class Diagram
- Sequence Diagram
- State Chart Diagram
- Activity Diagram
Use case diagram merupakan inti fungsionalitas koheren yang diekspresikan sebagai transaksi – transaksi yang terjadi antara actor dan sistem.
Menggambarkan struktur objek sistem.Diagram ini menunjukan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.
Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau oprai.
Digunakan untuk memodelkan behavior objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagi keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event – event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.
Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untik memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi dan memodelkan hasil dari action tersebut.
Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk intrgasi antara satu komponen dengan komponen lainnya, karena sistem nmemiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti contoh sistem yang bersifat terbuka dan tertutup. Adapun penjelasan yang lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibwah ini : .
a. Sistem Abstrak (Abstrack system) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem abstrak adalah sistem yang didalamnya berisi gagasan atau konsep semisal sistem teologi yang tak lain dan tak bukan isinya adalah gagasan tentang intraksi antara sesame manusia dan sang pencipta. Sedangkan sistem fisik adalah sebuah gerakan sistem yang memang Nampak oleh mata kita seperti televise, sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan dan lain sebagainya.
b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah adalah sistem yang bterjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contohnya sistem perputaran perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim dan lain – lainnya. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin (Human Machine System).Sistem informasi yang berbasis komputer merupakan contoh Human Machine System, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
c. Sistem Tertentu (Deterministic Ssytem) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem tertentu adalah sistem yang sudah dapat diprediksi berdasarkan program – programyang dijalankan, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.
d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.
Konsep Dasar Informasi
- Definisi Informasi
- Kualitas Informasi
- Komponen – Komponen Informasi
- Nilai Informasi
Informasi sangat penting dan diperlukan di dalam suatu sistem. Berikut ini dalah beberapa definisi informasi yaitu :
a. “Informasi dapat dikatakan sebagai sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan dengan kebutuhan”. Darmawan (2012:2).
b. “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya”. Sugiarti (2011:104)
Informasi yang berkualitas harus memiliki cirri- cirri sebagai berikut : (Darmawan, 2012:3)
a. Akurat
Informasi mencermikan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhdap hal ini biasanya dilakukan melalui dua orang atau lebih yang berbeda – beda dan apabila hasilnya tersebut sama, maka dianggap data tersebut akurat.
b. Tepat Waktu
Informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut dibutuhkan, tidak besok atau tidak berapa jam lagi
c. Relevan
Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
d. Lengkap
Informasi harus diberikan secara lengkap
Terdapat 6 (enam) komponen atau jenis – jenis informasi diantaranya : (Darmawan, 2012:6-7).
a. Roof of Information
Yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berbeda pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data
b. Bar of Information
Merupakan komponen batangnya dalam suatu inrformasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bias dipahami
c. Branch of Information
Yaitu komponen informasi yang bias dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami
d. Stick of Information
Yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan
e. Bud of Information
Yaitu komponen informasi semi micro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga dimasa yang akan datang, dalam jangka waktu akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya
f. Leaf of Information
Yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung , dan lebih mampu menjelaskan keadaan dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul
Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.Sebagaian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
Teori Khusus
Persediaan Barang
Definisi persediaan barang menurut Ristono (2009:11) persediaan dapat diartikan sebagai barang – barang yang disimpan, untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang
Menurut Ristono (2009:11) inventory atau persediaan adalah suatu teknik atau manajemen material yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalam inventory dilakukan dengan beberapa input yang digunakan yaitu : Permintaan yang terjadi (Demand) dan biaya – biaya yang terkait dengan penyimpanan, serta biaya apabila terjadi kekurangan persediaan (shortage).
Secara teknis, inventory adalah suatu teknik yang berkaitan dengan penetapan terhadap besarnya persediaan bahan yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam kegiatan operasi produksi, serta menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan barang yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan.Penetapan jadwal dan jumlah pemesanan yang harus dipesan merupakan pernyataan dasar yang harus terjawab dalam pengendalian persediaan.
Pengendalian persedian perlu diperhatikan karena berkaitan langsung dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai akibat adanya persediaan. Oleh karena itu persediaan yang ada harus seimbang dengan kebutuhan, karena persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan perusahaan menanggung resiko kerusakan dan biaya penyimpanan yang tinggi disamping biaya investasi yang besar. Tetapi jika terjadi kekurangan persediaan akan berakibat terganggunya kelancaran dalam proses produksinya. Oleh karenanya diharapkan terjadi kesimbangan dalam pengadaan persediaan sehingga biaya dapat ditekan seminimal mungkin dan dapat memperlancar proses produksi.
Pada dasarnya persediaan mmpermudah dan memperlancar jalannya operasi perusahan manufaktur, yang harus dilakukan secara berturut – turut untuk memproduksi barang serta selanjutnya menyampaikan kepada pelanggan atau konsumen.
- Persediaan Pengamanan (Safety Stock)
- Penggunaan Bahan Baku Rata – Rata
- Faktor Waktu
- Persediaan Antisipasi
- Persediaan Dalam Pengiriman
Persediaan pengamanan adalah persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidak pastian permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak mampu mengantisipasi ketidak pastian tersebut, maka akan terjadi kekurangan persediaan (stockout).
Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku selama periode tertentu, khususnya selama periode pemesanan, adalah rata – rata penggunaan bahan baku pada masa sebelumnya.
Lead time adalah lamanya waktu antara mulai dilakukannya pmesanan bahan- bahan sampai dengan kedatangan bahan – bahan yang dipesan tersebut dan diterima digudang persediaan.
Persediaan antisipasi disebut dengan stabilization stock merupakan ersediaan yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang sudah dapat diperkirakan sebbelumnya.
Persediaan dalam pengiriman disebut work – in process stock adalah persediaan yang masih dalam pengiriman.
Yang menjadi masalah bagi perusahaan adalah bagaimana menentukan persediaan yang optimal, oleh karena itu perlu diketahui faktor – faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan. Sebenarnya erlu dibedakan antara persediaan bahan baku dan bahan jadi, namun yang dimaksud dengan persediaan dalam kaitannya dengan kegiatan produksi adalah bahan baku dan penolong. Besar kecilnya persediaan bahan baku dan bahan penolong dipegaruhi oleh faktor :
a. Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksud untuk menjaga kelangsungan proses produksi. Semakin banyak bahan baku yang dibutuhkan, maka akan semakin besar tingkat persediaan bahan baku
b. Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat rpersediaan yang tinggi dan sebaliknya
c. Sifat bahan baku, apakah cepat rusak (durable goods) atau tahan lama (undurable goods). Sedangkan untuk bahan baku yang memiliki sifat tahan lama, maka tidak ada salahnya menyimpan dalam jumlah yang besar
Agar kontinuitas produksi tetap terjaga, maka untuk berjaga – jaga perusahaan sebaiknya memiliki apa yang dinamakan dengan persediaan cadangan (safety stock). Persediaan cadangan atau atau disebut persediaan pengaman adalah persediaan minimal bahan baku yang harus dipertahankan untuk menjaga kontinuitas produksi.
Fungsi – Fungsi Persediaan
a. Fungsi Decoupling
Yaitu persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung kepada supplier, perusahaan tidak sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman, agar departemen – departemen dan proses – proses individual dalam perusahaan terjaga kebebasannya, dapat menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut dengan fluctualition stock
b. Fungsi Economic Lot Sizing
Yaitu persediaan dengan mempertimbangkan biaya penghematan (efesiensi) atau potongan pembelian, biaya pengakutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya.
c. Fungsi Antisipasi
Yaitu perusahaan dapat menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman serta dapat mengantisipasi ketidak pastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang selama periode tertentu.
Packaging ( Kemasan )
Packaging ( pengemasan ) menurut Basu Swastha ( 1984:139 ) adalah “ kegiatan – kegiatan umum dalam perencanaan barang yang melibatkan penentuan desain dan pembungkus atau kemasan bagi suatu barang “.
Fandi Tjiptono menyatakan bahwa : “ pengemasan, berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk “ (1999:106)
Ada beberapa tujuan pemberian kemasan pada produk menurut Fandy Tjiptono, yaitu :
- Pelindung isi ( protection ), misalnya dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya dan sebagainya.
- Memberikan kemudahan dalam penggunaan ( operation ), misalnya supaya tidak tumpah, sebagai alat pemegang dan sebagainya.
- Bermanfaat dalam pemakaian ulang ( resauble ),misalnya untuk diisi kembali atau untuk wadah lain.
- Memberi daya tarik ( promotion ),yaitu aspek artistic, warna, bentuk maupun desainnya.
- Identitas produk ( image ), misalnya berkesan kokoh, awet, lembut, dan mewah.
- Distribusi ( shipping ), misalnya m,udah disusun, dihitung dan ditangani.
- Informasi ( labeling ),yaitu menyangkut isi, pemakaian dan kualitas.
- Cermin dan inovasi produk,berkaitan dengan kemajuan teknologidan daur ulang ( 1999:106).
Labelling
Label menurut Basu Swastha adalah: “bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata – kata) tentang barang tersebut atau penjualnya” (1984:44). Label bisa merupakan bagian dari kemasan atau merupakan etiket ( tanda pengenal ) yang diletakkan pada produk.
Literatur Review
Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan SKRIPSI ini antara lain :.
- Penelitian yang dilakukan oleh Heru Sigiarto [ 2008 ]
- Penelitian yang dilakukan oleh Indra purnama [ 2010 ]
- Penelitian yang dilakukan oleh Febbye Meilissa K [ 2008 ]
- Penelitian yang dilakukan oleh Yani Yuliana, [ 2012 ]
- Penelitian yang dilakukan oleh Heru Sugiarto [ 2010 ]
- Penelitian yang dilakukan oleh A. A. K. Oka Sudana,[ 2008 ]
Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang Berbasis Web Pada PT. Aneka Komkar Utama”. Permasalahan yang terjadi pada judul yang diangkat adalah belum terintegrasinya computer terhadap pihak-pihak yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran barang. Serta pengamanan terhadap pencatatannya masih sangat minim, maka penulis mengajukan sebuah system perancangan yang berbasis web.
Perancangan Sistem informasi Persediaan Bahan Baku pada PT. Surya Siam Keramik”. Penelitian ini diusulkan agar para pimpinan dapat mengetahui persediaan bahan baku sehingga kekosongan bahan baku bias terhindarkan. Akan tetapi system ini masih kurang karena hanya memperlihatkan stok akhirnya sajatanpa ada keterangan pemakaian atau pemasukan bahan baku tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan pengembangan system agar system yang ada tidak hanya memperlihatkan stok akhirnya saja, jadi system ini akan dilengkapi dengan keterangan pemakaian dan pemasukan bahan baku yang ada di gudang, sehingga akan menghasilkan laporan stok yang lebih lengkap dan mempermudah dalam pencarian data.
“Perancangan Sistem Informasi Permintaan Dan Pengeluaran Barang Karyawan Pada PT. Bintang Indonesia”. Dalam ruang lingkup permasalahannya adalah membuat sebuah aplikasi persediaan yang hanya dibatasi pada departemen personalia saja mengenai system permintaan dan pengeluaran barang karyawan, maka penulis mengajukan sebuah system perancangan berbasis web yang terintegrasi dengan pihak yang berhubungan.
“Analisa Sistem Persediaan Barang Spare Part Mobil Pada PT. Prima Autoworld”. Disini menjelaskan bahwa agar penerapan system persediaan spare part pada PT. Prima Autoworld ini dapat terwujud dengan baik maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti diperlakukan pelatihan dalam penggunaan system yang baru. Perlu diadakan sosialisasi tentang pentingnya system informasi persediaan spare part kepada pihak yang terlibat dengan system terutama pada Admin dan User. Dan agar kekurangan pada sistemnya dapat diperbaiki maupun ditambah serta agar dapat sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih. Rancangan aplikasi ini dapat dikembangkan lagi agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam penggunaannya.
“Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang Berbasis Web pada PT. Aneka Komkar Utama”. Dengan adanya system yang terintegrasi dengan satu server web diharapkan mampu meminimalis adanya perbedaan adanya stok bahan baku dengan order bahan baku sehingga dengan jelas input dan output bahan baku tersebut. Tapi dalam hal ini belum terdefinisi secarajelas bagian – bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga dapat disimpulkan bahwa belum teroganisir bagian – bagian mana yang mengambil bahan baku tersebut. Dari sini penulis melakukan pengembangan system agar terdefinisi jelas bagiam – bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga user agar lebih mudah dalam pencarian data bagian mana saja yang melakukan pengambilan.
“Sistem Informasi Manajemen Inventori Pada Perusahaan layanan Jasaboga Pesawat Udara”. Yang membahas mulai dari informasi permintaan barang (Stor Requisition), pembelian barang (Purchase Order), penerimaan barang (Retur), dan informasi inventori lainnya.
Namun disini sistem yang dibahas menggunakan dua database, yaitu database aktif dan database history yang banyak memakan waktu dan biaya, selain iyu juga banyak menggunakan tenaga kerja.Maka penulis mengajukan untuk membuat system yang berbasis web. Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis merupakan pengembangan dari ke-enam penelitian sebelumnya.
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
Gambaran Umum
Berdiri dilahan seluas 30 hektar PT. Pratama Abadi Industri berdiri, salah satu perusahaan NIKE yang memproduksi sepatu berkualitas tinggi dan hasil produksinya diekspor ke berbagai Negara seperti : Beavorton, Belgia, Brazil, Canada dan lain – lain. PT. Pratama Abadi Industri merupakan suatu perusahaan penanam modal asing (PMA) dari Korea, perusahaan ini berdiri pada tahun 1989 yang berlokasi di jalan Raya Serpong KM. 7 Pakulonan Tangerang, dengan jumlah karyawan sebanyak 10.000 orang.
Sejarah Singkat Organisasi
Sejarah berdirinya gudang maretial di PT. Pratama Abadi Industri pada awalnya hanya sebuah gedung (factory) kosong yang fungsinya hanya sebagai tempat penyimpanan dan persediaan barang material bagi tiap – tiap Factory. Pada saat itu petugas gudang material yang bertanggung jawab melayani kebutuhan tiap – tiap factory dan melakukan transaksi keluar masuknya barang material masih terbatas. Proses pendataan transaksi keluar masuk barang material sangat manual, sehingga terdapat banyak kesalahan
Maka untuk mencegah terjadinya kesalahan pendataan transaksi keluar masuknya barang material, dibuatlah program aplikasi database yang disebut dengan ERP Programs (Enterprise Resource Planning).
Struktur Organisasi
Dalam suatu organisasi diperlukan pengurus atau personil yang bertanggung jawab atas masing – masing tugas dan tanggung jawabnya.Dalam struktur organisasi PT. Pratama abadi Industry pemegang saham menempati posisi tertingi dalam perusahaan, namun yang mempunyai kekuasaan dalam manajemen adalah pemegang saham utama yang juga menempati posisi presiden komisaris. Namun untuk pengambilan keputusan tidak hanya mutlak dari presiden komisaris saja, terkadang diadakan rapat dengan beberapa direktur dibawahnya barulah mendapat keputusan yang akan diambil.
Setiap tugas yang spesifik akan ditangani oleh masing – masing staf yang sudah diberi tanggung jawab dengan cara mereka masing – masing, dan staf tersebut bertanggung jawab langsung terhadap atasannya dan demikian juga dengan setiap pimpinan pada setiap divisi mempunyai kuasa untuk menyelesaikan masalah dalam divisinyadengan cara masing – masing dan akan dipertanggung jawabkan kepada atasan masing – masing.
Gambar 3.1.2 Struktur Organisasi PT. Pratama Abadi Industri
Wewenang dan Tanggung Jawab
- President Director
- Bagian keuangan (Accounting)
- Staff Administrasi
- Personalia
- Site Manager
- Koordinator
Memiliki tugas dan fungsi : Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi, memimpin rapat umun, mengambil keputusan dalam segala proyek yang dikerjakan.
Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan, tugas antara lain:
a. Membuat bukti pengeluaran bank dan bukti penerimaan bank.
b. Memeriksa seluruh pengeluaran uang agar sesuai dengan permintaannya
c. Membuat laporan dana bank, rencana tagihan, rencana pelunasan dan lain – lain
d. Menagih piutang yang sudah jatuh tempo melalui telepon
e. Membuat cek atau bilyet giro untuk pengeluaran uang baik untuk melunasi hutang maupun untuk pelunasan lainnya
Memiliki sejumlah tugas sebagai berikut :
a. Membuat penawaran harga (quotation), surat jalan (delivery order), kwitansi, faktur pajak dan juga surat – suratlain sesuai dengan kebutuhan administrasi
b. Memasukkan data tersebut kedalam laporannya masing – masing untuk kegiatan pengendalian dan juga sebagai lampiran dalam lampiran keuangan
Tugas personalia adalah :
a. Penerimaan tenaga kerja koordinasi dengan direktur
b. Sosialisasi dan koordinasi
c. Menyiapkan perjanjian kerja baru untuk karyawan baru
d. Absensi daftar hadir
e. Internal letter
f. Incoming letter
g. Outgoing letter
h. Memperbaharui / update dan record data
i. Jamsostek
Tugas dan tanggung jawab site manager adalah mengkoordinir tugas – tugas coordinator, menyusun komposisi pelaksanaan teknis, serta melakukan analisa pencapaian target
Memiliki beberapa tugas sebagai berikut :
a. Memberikan target atau laporan konsumen kepada pelaksana teknis.
b. Berkoordinasi dengan semua coordinator sesuai petunjuk site manager
c. Membuat laporan hasil pelaksanaan teknis
d. Bertanggung jawab dengan site manager
Visi, Misi, Tujuan
Adapun visi dan misi PT. Pratama Abadi Industri adalah:
A. visi.
Menjadi perusahaan terdepan yang selalu tertantang untuk kreatif dalam lingkungan global yang dinamis
B. Misi.
Menciptakan nilai bagi pelanggan, karyawan, masyarakat dan pemilik perusahaan melalui kerja sama dan keterbukaan
Terdapat 8 departemen yang berada pada di PT. Pratama abadi Industri (PAI) yaitu :
1. Departemen Personalia
2. Departemen Accounting
3. Departemen Purchasing (Logistik)
4. Departemen Produksi
5. Departemen engineering
6. Departemen PPIC
7. Departemen MPE
8. Departemen Eksport Imporrt
Untuk menghasilkan sepatu, perusahaan memerlukan bahan baku yang dipasok oleh beberapa supplier diantaranya perusahaan yang bekerja sama dengan PT. Pratama Abadi Industri antara lain :
1. PT. Sinar Utama Jaya Abadi
2. PT. Daehwa Leather Lestari
3. PT. Pacces
4. PT. korys
5. CV. Cisarua
PT. Pratama Abadi Industri dapat memproduksi sepatu sekitar 800.000 pasang perharinya. Dengan luas sekitar 235.047 m² PT. Pratama Abadi Industri dibagi menjadi tiga kawasan berikat yaitu :
1. PT. Pratama Abadi Industri dengan luas sekitar 163.907 m².
2. PT. SMJ dengan luas sekitar 32.700 m².
3. PT. API dengan luas sekitar 12.100 m².
PT. Pratama Abadi Industri telah menerima beberapa sertifikasi ISO 9001 pada agustus 1995 dengan update tahun 2000 tentang system Manajemen Mutu dari Intetrnational Certification Board, SGSICS pasal 7.5.1 Control of Production and service Provision, ISO 14001 pada 12 September 1995 dengan update terbaru tahun 2004 tentang standar kesehatan dankeselamatan kerja dengan update tahun 1999 pasal 4.4.6 Operating Control, pada tahun 2007
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Prosedur packaging Labeling pada analisa ini terdiri dari beberapa prosedur diantanranya, mulai dari informasi yang diperoleh,melakukan order hingga sampai pada proses final yaitu assembling line
Use Case Diagram Persediaan Barang
Use case diagram merupakan deskripsi lengkap tentang interaksi yang terjadi antara para actor dengan sistem / perangkat lunak yang dikembangkan. Sehingga bermanfaat untuk tahap analisis karena dengan menggunakan use case diagram akan banyak sekali informasi yang didapatkan, selain itu juga bermanfaat untuk mencari dan menemukan kelas – kelas yang terlibat dalam aplikasi.
Gambar 3.2.1 Use Case Diagram
Berdasarkan gambar diatas yang berjalan saat ini terdapat :
a. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem persediaan barang.
b. Enam aktor yang melakukan kegiatan diantaranya : BU,Factory,Material,Purchasing, Proses Assembling dan Assembling Line
c. Delapan use case diantaranya :membagikan informasi (outstanding),membuat MRF, menginformasikan barang datang dan pengambilan baran,penyimpanan barang,menanyakan untuk penggunaan berdasarkan Negara tujuan,print out kebutuhan packing labeling, memisahkan dan membagikan ke assembling line
Activity Diagram Persediaan Barang
Diagram aktivitas lebih memfokuskan pada eksekusi dan alur sistem, diagram ini juga tidak hanya memodelkan model bisnis, serta menunjukan aktivitas sitem dalama bentuk nkumpulan aksi. Activity diagram lebih mudah dipahami dan melalui activity diagram sistem dari suatu skenario yang berjalan dapat terlihat.
Gambar 3.2.2 Activity Diagram
Berdasarkan gambar diatas activity diagram yang berjalan saat ini terdapat :
a. Satu initial node, objek yang diawali
b. Enam action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
c. Satu final state, objek yang diakhiri
d. Satu swimlane
Sequence Diagram Persediaan Barang
Gambar 3.2.3 Sequence Diagram
Berdasarkan gambar diatas sequence diagram yang berjalan saat ini terdapat :
a. Enam actor yang melakukan kegiatan yaitu BU,Factory,Material,Purchasing,Proses Assembling dan Assembling Line
b. Empat lifeline yaitu membagikan informasi (outstanding),membuat MRF,membuat purchase order,memisahkan dan membagikan
c. Sembilan message antara lain membagikan informasi (outstanding),membuat MRF,membuat purchase order,menginformasikan barang datang,pengambilan barang,penyimpanan barang,menanyakan pemisahan negara tujuan, print out berdasarkan negara tujuan,memisahkan dan membagikan
Masalah Yang Dihadapi
a. Analisis masalah sistem Berjalan
Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, sistem packaging labeling yang sedang berjalan saat ini pada PT. Pratama abadi Industri sudah berjalan dengan baik, namun masih menggunakan sistem manual, yaitu untuk informasi kebutuhan packaging labeling untuk penyesuaian produksi dan Negara tujuan dilakukan secara manual, proses assembling menayakan informasi via telepon ke BU dan setelah itu BU datang membawa hasil print out packaging labeling yang sudah disesuaikan antara produksi dan kebutuhan Negara tujuan. Sehingga banyak waktu dan biaya yang terbuang untuk packaging labeling
b. Analisis Kelemahan Sistem Yang Berjalan
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti pada sub seksi packaging labeling saat ini masih memiliki beberapa kekurangan. Seiring berkembangnya teknologi maka kebutuhan informasi pun memerlukan pengembangan guna mengimbangi situasi dan dapat berfungsi secara maksimal agar informasi yang dihasilkan bersifat akurat, relevan, dan juga tepat waktu. Dalam beberapa penelitian terdapat beberapa kekurangan pada sistem yang sedang berjalan, yaitu sebagai berikut :
1. Antaraactual produksi dan informasi outstanding yang diberikan oleh BU tidak sinkron
2. Data untuk packaging labeling hanya terdisplay pada saat ada permintaan dari produksi
3. Proses assembling harus menanyakan informasi via telepon untuk menanyakan kesesuaian penggunaan packaging labeling dan Negara tujuan
4. Proses assembling harus berkali – kali ke kantor BU untuk menanyakan informasi packaging labeling
c. Analisis Kontrol
Pada sistem yang berjalan saat ini semua kegiatan pengontrolan masih terdapat kekurangan karena untuk informasi packaging labeling yang lambat sehingga sering terjadi salah pemakaian, antara barang produksi dan negara tujuan yang tidak sesuai, sehingga sering terjadi miss packing
d. Analisis Kebutuhan Sistem
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dimana dalam penyediaan informasi sebagai pendukung suatu laporan packaging labeling membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyampaiannya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi, yang akan mengurangi kendala –kendala yang terjadi, sehingga akan mempermudan atau mempercepat ritinitas packaging labeling
Sistem yang lebih baik akan meningkatkan kualitas kinerja seseorang, maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain :
1. Kegiatan atau proses informasi packaging labeling dapat dilakukan secara intra web, dengan memanfaat computer yang tersedia pada area produksi. Sehingga dalam proses ini dapat menghemat waktu dan juga dapat meminimalisasikan terjadinya kesalahan
2. Kegiatan atau proses informasi packaging labeling yang dilakukan secara intra web, dapat mempermudah bagian proses assembling. Informasi tentang pemakaian packaging labeling dapat dilihat secara langsung oleh bagian final assembling line
3. Sistem yang terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelan, sehingga mengurangi kesalahan – kesalahan yang terjadi
4. Sistem informasi packaging labeling yang update dan berfungsi untuk memperbaiki kesalahan – kesalahan yang ada
5. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna oleh proses assembling dan assembling line
Konfigurasi Sistem
Didalam membuat program untuk laporan pembuatan SKRIPSI, penulisan menggunakan computer dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Spesifikasi perangkat keras ( Hardware)
- Processor : Pentium Dual Core 2.8 GHZ
- Monitor : Sync Master E1920, 16”
- RAM : 2048 MB
- Hard disk : 250 GB
- Mouse : Optic
- Keyboard : Calssic
- Printer : Laserjet
- Perangkat lunak (Software)
- Linux
- Open Office> Org Writer
- Open Office> Org Calc
Hak aksses untuk mengoperasikan dan mengolah sistem dapat digunakan oleh BU, Material, proses assembling dan assembling line
User Requirement
Elasitasi Tahap 1
Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlikan guna memenuhi kebutuhan sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan – kebutuhan tersebut disusun kedalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :
Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI.Berikut penjelasan dari beberapa TU Production Celrk yang diberi opsi Inessensial (I) dan harus dieliminasi
Keterangan :
M = Mandatory (yang di inginkan)
D = Desirable (diperlukan)
I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)
Elisitasi Tahap III
Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HTML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah Requirement tersebut :
Keterangan :
T : Technical
O : Operational
E : Economic
L : Low
M : Middle
H : High
Final Elisitasi
Final Draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi
BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
ProsedurUsulanSistem
- BU
- FACTORY
- GUDANG MATERIAL
- PROSES ASSEMBLING
- LINE ASSEMBLING
a. Menerima order dari Nike
b. Menyerahkan global order pada PPIC
c. Membuat outstanding
d. Upload carapenggunaan packaging labeling
a. Admin menampilkan menu log in
b. Melakukan menu log in
c. Admin membuka master data
d. Admin melakukan input data
e. Admin mencetak data material order form
f. Admin menyerahkanMaretial order Form ke material
a. Admin menampilkan menu log in
b. Admin melakukan log in
c. Admin membuat PO sesuai order factory
d. Admin input data
e. Admin menyerahkan PO kebagian Purchasing
a. Admin membuat material request form untuk pengambilan barang
b. Admin melakukan pengecekan barang sesuai kebutuhan line assembling
c. Menyerahkan Labeling kepada Line Assembling
a. Cek labeling
b. Pemakaiansesuaidengan destination ( Negara tujuan )
TATA LAKSANA SISTEM YANG DIUSULKAN
Untukmenganalisasistem yang diusulkan, padapenelitianinidigunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untukmenggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.
Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Use Case Diagram BU
Gambar 4.1 Use Case Diagram pada BU
Berdasarkangambar 4.1 diatas, rancangan use case diagram pada BU :
a. Satu buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada BU
b. Satu buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada BU
c. Terdapat empat use case yang dapat dilakukan, yaitu mendapat orderan dari nike, menyerahkan orderan pada PPIC, membuat outstanding dan upload cara penggunaan packaging labeling
Rancangan Sistem Yang DiusulkanPadaUse Case Diagram Factory
Gambar 4.2 Use Case Diagram pada Factory
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan use case diagram pada Factory :
a. Satu buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada Factory
b. Satu buah actor, yaitu Factory
c. Terdapat enam use case yang dapat dilakukan, yaitu menampilkan menu log in, melakukan log in, membuka master data, melakukan input data, mencetak data material order dan menyerahkan data ke Gudang Material.
Rancangan Yang DiusulkanPada Use Case DiagramGudang Material
Gambar 4.3 Use Case Diagram padaGudangMaterial
Berdasarkangambar 4.3 diatas, rancangan use case diagram padaGudangMaterial :
a. Terdapat satu buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada gudang material
b. Satu buah actor yaitu gudang material
c. Terdapat enam use case yang dapat dilakukan, yaitu admin menampilkan menu login, admin melakukan login, admin membuat PO sesuai order factory, admin input data, admin menyerahkan PO kebagian Purchasing
Rancangan Yang DiusulkanPada Use Case Diagram Proses Assembling
Gambar 4.4 Use Case Diagram pada Proses assembling
Berdasarka ngambar 4.4diatas, rancangan use case diagram pada Proses Assembling :
a. Terdapat satu buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistempada proses assembling.
b. Terdapat satu buah actor yaitu proses assembling
c. Terdapat tiga use case yang dapat dilakukan, yaitu admin membuat material request form, admin melakukan pengecekan barang sesuai kebutuhan line assembling, menyerahkan labeling kepada line assembling
Rancangan Yang DiusulkanPada Use Case Diagram Line Assembling
Gambar 4.5 Use Case Diagram pada Line Assembling
Berdasarkan gambar 4.5 diatas, rancangan use case diagram pada Line Assembling :
a. Terdapat satu buah sistem yang merupakan rancanagan usulan proses sistem pada proses assembling
b. Terdapat satu buah actor yaitu line assembling
c. Terdapat dua use case yang dapat dilakukan, yaitucek labeling dan pemakaian sesuai destination ( Negara tujuan )
Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram BU
Gambar 4.6 Activity Diagram pada BU
Berdasarkan gambar 4.6 diatas, rancangan activity diagram padaBU :
a. Terdapatsatu initial node dimanaobjekmemulaikegiatan
b. Terdapatsatu actor yaitu BU
c. Terdapatempat action yaitumenerima order darinike, menyerahkan global orderpada PPIC, membuat outstanding, upload carapenggunaan packaging labeling.
Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagrampada Factory
Gambar 4.7 Activity Diagram pada Factory
Berdasarkangambar 4.7 diatas, rancangan activity diagram pada Factory yaitu :
a. Terdapat satu initial node dimana objek memulai kegiatan
b. Terdapat satu actor yaitu Factory
c. Terdapat enam action yaitu admin menampilkan menu login, admin melakukan login, admin membuka master data, admin melakukan input data, admin mencetak data material order form dan admin menyerahkan material order form kebagiangudang material
d. Terdapat satu final node untuk mengakhiri kegiatan.
Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram pada Gudang Material
Gambar 4.8 Activity Diagram padaGudang Material
Berdasarkan gambar 4.8 diatas, rancangan activity diagram pada Gudang Material yaitu :
a. Terdapat satu initial node dimana objek memulai kegiatan
b. Terdapat satu actor yaitu Gudang Material
c. Terdapat lima action yaitu admin menampilkan menu login, admin melakukan login, admin membuat PO sesuai order factory dan admin menyerahkan PO kebagian purchasing
d. Terdapatsatu final node untuk mengakhiri kegiatan.
Rancangan Sistem Yang DiusulkanPada Activity Diagrampada Proses Assembling
Gambar 4.9 Activity Diagram pada Proses Assembling
Berdasarkangambar 4.9 diatas, rancangan activity diagram padaProses Assembling yaitu :
a. Terdapat satu initial node dimana objek memulai kegiatan
b. Terdapat satu actor yaitu Proses Assembling
c. Terdapat tiga action yaitu admin membuat material request form untukpengambilanbarang, admin melakukan pengecekan barang sesuai kebutuhan line assembling dan menyerahkan labeling ke line assembling.
d. Terdapat satu final node untuk mengakhiri kegiatan
Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram pada Line Assembling
Gambar 4.10 Activity Diagram pada Line Assembling
Berdasarkangambar4.10diatas, rancangan activity diagram pada Line Assembling yaitu :
a. Terdapat satu initial node dimana objek memulai kegiatan
b. Terdapat satu actor yaitu Line Assembling
c. Terdapat dua action yaitu cek labeling dan pemakaian sesuai destination (Negara tujuan)
d. Terdapat satu final node untuk mengakhiri kegiatan
Rancangan Sistem Kontrol Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram Pada BU
Gambar4.11 Sequence Diagrampada BU
Berdasarkan gambar 4.11diatas, rancangan sequence diagram pada BU yaitu :
a. Terdapat satu actor yaitu BU
b. Terdapat empat life yaitu menerima order darinike, PPIC, Facntory, Factory
c. Terdapat empat massage yaitu menerima order darinike, menyerahkan global order pada PPIC, membuat outstanding dan upload cara penggunaan packaging labeling.
Rancangan Sistem Kontrol Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram Pada Factory
Gambar 4.12 Sequence Diagrampada Factory
Berdasarkan gambar 4.12diatas, rancangan sequence diagram pada Factory yaitu :
a. Terdapat satu actor yaitu Factory
b. Terdapat satu life yaitufactory
c. Terdapat enam massage yaitu admin menampilkan menu login,admin melakukan login,admin membuka master data,admin melakukan input data,admin mencetak data material order form dan admin menyerahkan material order form kebagian gudang material
Rancangan Sistem Kontrol Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram PadaGudang Material
Gambar4.13 Sequence Diagram pada Gudang Material
Berdasarkan gambar 4.13 diatas, rancangan sequence diagram pada Gudang Material yaitu :
a. Terdapat satu actor yaitu Gudang Material
b. Terdapat dua life yaitu gudang material dan purchasing
c. Terdapat empat massage yaitu admin menampilkan menu login,admin melakukanlogin,admin membuat PO sesuai order factory dan admin menyerahkan PO kebagian purchasing
Rancangan Sistem Kontrol Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram Pada Proses Assembling
Gambar 4.14 Sequence Diagram pada Proses Assembling
Berdasarkan gambar 4.14 diatas, rancangan sequence diagram pada Proses Assembling yaitu :
a. Terdapat satu actor yaitu Proses Assembling
b. Terdapat tiga life yaitufactory,proses assembling dan line assembling
c. Terdapat tiga massage yaitu admin membuat material request form untuk pengambilan barang,admin melakukan pengecekan barang sesuai kebutuhan line assembling dan menyerahkan labeling kepada line assembling
Rancangan Sistem Kontrol Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram PadaLine Assembling
Gambar 4.15 Sequence Diagrampada Line Assembling
Berdasarkan gambar 4.15 diatas, rancangan sequence diagram pada Line Assembling yaitu :
a. Terdapat satu actor yaitu Line Assembling
b. Terdapat satu life yaitu line assembling
c. Terdapat dua massage yaitucek labeling dan pemakaian sesuai destination (Negara tujuan)
SPESIFIKASI BASIS DATA
Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal.Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record.Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan adala hsebagai berikut :
- File User
- File Outstanding
- File label
- File Purchase Order
Namafile : User
Media :Hardisk
Isi :username+nama+password
Primary key :id_user
Table 4.1 Login_User
Nama file : Outstanding
Media : Hardisk
Isi :id_mof+request_date+delivery_date+request_dept+receiptdept+description+id_negara+spec+request_qty
Primary key :id_mof
Table 4.2 Login_Outstanding
Nama file : Label
Media : Hardisk
Isi : id_label+barcode_label+model+warna+style+size+made_in+editor
Primary key : id_label
Table 4.3 Login_Label
Nama file : Purchase Order
Media : Hardisk
Isi : no_po+po_date+delivery_date+request_dept+attention+dari+kepada+rule_of_payment+ppn
Primary key :no_po
Table 4.4 Login_Purchase Order
Rancangan Prototype
a. Prototype Rancangan Menu Login Admin
Gambar 4.16 Menu Login
b. Tampilan Login Salah
Gambar 4.17 Login Salah
c. Tampilan Outstanding
Gambar 4.18 TampilanOutsatanding
d. Tampilan Negara
Gambar 4.19 Tampilan Negara
e. Tampilan Tambah Negara
Gambar 4.20 Tampilan Tambah Negara
f. Tampilan Purchase Order
Gambar 4.21 Tampilan Purchase Orser
g. Tampilan Material order Form
Gambar 4.22Tampilan Material Order Form
h. Tampilan Label
Gambar4.23 Tampilan Label
i. Tampilan Edit Label
Gambar 4.24 Tampilan Edit Label
Rancangan Biaya Yang Diusulkan
Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :
Table 4.5 Rancangan Biaya Yang Diusulkan
Rancangan Waktu
- Pembuatan Proposal
- Pembuatan Data Dan Study Pustaka
- Seminar Proposal
- Analisa Data
- Desain Sistem
- Pembuatan Program
- Testing Program
- Pelatihan User
- Implementasi Program
- Dokumentasi
Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian, dilakukan dalam rentan waktu satu minggu
Proses pengumpulan data digunakan sebagai bahan perancangan sistem, sehingga data – data dapat dirangkum sesuai dengan kebutuhan dan dapat dianalisa yang kemudian dibuat program sistemnya, pada pelaksanaannya membutuhkan waktu satu minggu untuk melakukan waktu pengumpulan data
Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data – data yang telah diperoleh, dilakukan selama satu minggu
Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh, dilakukan selama dua minggu
Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang pembuat program. Perancangan sistem dilakukan selama dua minngu
Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama sepuluh minggu
Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan – kesalahan yang ada, dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer. Pengujian program berlangsung selama tiga minggu
Pelatihan terhadap user, admin maupun terhadap tenaga kerja terkait dengan program yang telah dibuat selama tiga minggu
Setelah kelayakan program diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program dilakukan selama tiga minggu
Proses perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan berlangsung sejak awal kegiatanya itu pembuatan proposal hingga program implementasi pada pihak stakeholder
Time Schedulle
Tabel 4.6 Jadwal Kegiatan
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, Penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
- Sistem Packaging Labeling yang berjalan saat ini pada PT. Pratama Abadi Industri dalam pengerjaannya masih dilakukan dalam beberapa tahapan menyerahkan hasil print out dari BU ke Factory sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan informasi yang diterima pun terhambat, yang mengakibatkan sering terjadinya misspacking dan mislabeling.
- Setelah menganalisa permasalahan dan hambatan – hambatan yang ada, maka penulis membuat rancangan sistem informasi packaging labeling yang dapat menghasilkan informasi lebih cepat, dengan cara web browser data lebih update yang dapat mempermudah Factory dan proses Assembling untuk mendapatkan informasi packaging labeling, sehingga persediaan label dapat terkontrol dengan baik dan dapat meminimalisasi kesalahan dalam setiap penggunaan label. Perancangan sistem informasi pada PT. Pratama Abadi Industri dimulai dari pembuatan UML diagram yang terdiri dari tiga buah diagram yaitu : use case diagram, activity diagram dan sequence diagram sebagai rancangan awal sistem yang akan dibuat, selanjutnya dibuatlah programming dengan bahasa pemrograman PHP sesuai dengan desain prototype yang ada. Xampp sebagai pendukung aplikasi yang digunakan sebagai Web Server dan juga menggunakan MySql sebagai database yang dibangun. Sebagai median tampilan menggunakan dreamweaver sehingga dapat menyelesaikan masalah yang ada.
Saran
Adapun saran yang dapat disajikan penulis sebagai bahan pertimbangan bagi PT. Pratama Abadi Industri, antara lain :
- Sering terjadinya misspacking dan mislabeling yang sangat berdampak besar bagi perusahaan, maka harus dilakukan pengembangan sistem yang lebih baik dari yang sebelumnya agar permasalahan yang sama tidak terulang kembali
- Perlu adanya informasi yang lebih akurat untuk menghidari kesalahan-kesalahan dan setiap factory tidak harus menunggu lama untuk mendapatkan informasi terkait dengan packaging labeling sepertisistem yang berjalan saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
- Jogiyanto. 2009. “ Pengantar Sistem Informasi “. Yogyakarta
- Filsuf, Stoa. 2008. “ Pengertian Sistem “.
- Mustakini, Jogiyanto Hartono. “ Pengantar Sistem Informasi “. Yogyakarta
- Henderi, S.Kom, 2009. “ Unifield Modelling Language “.
- A.S, Roma,. Dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Informatika.
- Pratama,I.P.A.E. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung : Informatika.
- Nasarudin, Imran Djafar, Indra Samsie. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management ( SCM ) pada CV Rajawali Multi Niaga Makasar. Tangerang : Jurnal CCIT. Vol. 6 No. 2 Januari 2013 : 224 – 239
- Untung Rahardja, Meta amalya Dewi, Winiarti Prastiwi. 2014. Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Referensi Digital Karya Ilmiah. Tangerang : Jurnal CCIT. Vol. 7 No. 3 Mei 2014 : 480 – 496