Pengguna:Si1031464703

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

HOME SMART AUTOMATIC MENGGUNAKAN MEDIA

BLUETOOTH BERBASIS MIKROKONTROLLER

ATMEGA 328

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1031464703
NAMA
: MEIDY SURYA HADI PUTRA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SISTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

HOME SMART AUTOMATIC MENGGUNAKAN MEDIA

BLUETOOTH BERBASIS MIKROTROLLER

ATMEGA 328

Disusun Oleh :

NIM
: 1031464703
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
:Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
NIP : 00594
       
NIP : 079010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

HOME SMART AUTOMATIC MENGGUNAKAN MEDIA

BLUETOOTH BERBASIS MIKROKONTROLLER

ATMEGA 328

Dibuat Oleh :

NIM
: 1031464703
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ageng Setiani Rafika,S.kom,M.Si.)
   
(Radiyanto, Drs.,M.Pd)
NID : 13001
   
NID : 08183

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

HOME SMART AUTOMATIC MENGGUNAKAN

MEDIA BLUETOOTH BERBASIS MIKROKONTROLLER

ATMEGA 328

Dibuat Oleh :

NIM
: 1031464703
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

HOME SMART AUTOMATIC MENGGUNAKAN MEDIA

BLUETOOTH BERBASIS MIKROKONTROLLER

ATMEGA 328

Disusun Oleh :

NIM
: 1031464703
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya

sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan

Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1031464703

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi dari masa ke masa terbukti telah memberi banyak perubahan pada manusia. Perubahan yang terjadi umumnya ke arah lebih baik, seperti mempermudah melakukan suatu pekerjaan Salah satu teknologi yang berkembang saat ini adalah dengan berkembangnya teknologi seluler yang tidak hanya digunakan sebagai telephone dan sms saja, tapi juga dapat digunakan sebagai perangkat untuk mengendalikan sebuah mikrokontroller. Mikrokontroller adalah sebuah chip yang dapat melakukan pemrosesan data secara digital sesuai dengan perintah bahasa pemograman yang diberikan. Maka saat ini mikrokontroller banyak diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari, salah satunya di gunakan pada smart home automatic menggunakan media bluetooth berbasis mikrokontroller ATMEGA 328 home smart automatic ini merupakan sebuah alat yang dapat berfungsi secara otomatis berdasarkan inputan pada bluetooth dan adanya program yang tertanam di dalam suatu IC mikrokontroller. Bluetooth sebagai media komunikasi untuk mengirimkan data atau inputan dari aplikasi android yaitu menggunakan aplikasi BlueTerm yang berperan sebagai perangkat untuk mengendalikan peralatan rumah secara jarak jauh. Pada umumnya pengontrolan peralatan rumah saat ini masih bekerja secara manual sehingga kurang efektif, Tujuan dari perancangan alat smart home automatic ini untuk menciptakan suatu alat yang dapat membantu masyarakat dalam melakukan kegiatan didalam rumah yaitu untuk mengendalikan peralatan rumah menggunakan smartphone secara otomatis melalui aplikasi BlueTerm dengan media bluetooth. .

Kata Kunci:Home Smart, Mikrokontroller ATmega328, Bluetooh, Smartphone Android.

ABSTRACT

The development of technology over time has proven to give a lot of changes in humans. Changes that occur generally for the better, as it easier to do a job One of the technologies developed at this time is with the development of mobile technology is not only used as a telephone and sms only, but also can be used as a device to control a microcontroller. Microcontroller is a chip that can perform digital data processing in accordance with the command given programming language. So today microcontroller applied to many everyday life, one of which is in use in smart home automatic Bluetooth media ATMEGA 328 microcontroller based smart home automatic is a tool that can function automatically based on the input to the bluetooth and the existence of programs that are embedded in in an IC microcontroller. Bluetooth as a communication medium to transmit data or input from android application that is using BlueTerm application that acts as a device to control home appliances remotely. In general, the control of home appliances is still work manually so it is less effective, the objective of the design tool automatic smart home is to create a tool that can help people to carry out activities in the home that is to control the home appliances using smartphones automatically through the application BlueTerm with media bluetooth.

Keywords : Smart Home, ATmega328 Microcontroller, Bluetooth, Android Smartphones

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Wr.Wb. Segala puji dan syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan Laporan Skripsi ini berjalan lancar dan dapat terselesaikan dengan baik. Serta shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammada SAW. Yang telah membawa kita dari jaman kegelapan sampai jaman yang terang benderang ini. Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “Home Smart Automatic Menggunakan Media Bluetooth berbasis mikrokontroler Atmega 328”. Pada kesempatan ini Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini, antara lain: .


  1. Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I, selaku ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, Selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STMIK Raharja
  3. Bapak Ferry Sudarto S.Kom,M.Pd., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  4. Ibu Ageng Septiani Rafika, S.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik,
  5. Bapak Radiyanto, Drs.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak masukkan dan motivasi
  6. Bapak Rosid selaku stakeholder yang telah banyak membantu penulis dalam Penyusunan Skripsi ini.
  7. Kepada Saadih dan Daeni selaku kedua orang tua beserta keluarga yang telah mendukung dan mendoa’akan
  8. Kepada Arfa, Bimbim, Reza, Firman, Santana, Aldo, Deny, Afrida Ripan dkk. Selaku teman-teman yang sudah memberikan semangat

Akhir kata, penulis mengucapkan semoga amal baik yang telah diberikan untuk kepentingan penulis dalam penyusunan laporan ini, mendapat imbalan serta pahala yang setimpal dari yang Maha Kuasa Allah Subhanahu Wata’ala, Amin.

Tangerang, ..... 2015
Meidy Surya Hadi Putra
NIM. 1031464703






BAB I

PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang

Dalam perkembangan ilmu teknologi di bidang elektronika dan komunikasi sekarang ini banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh lapisan masyarakat, Seiring dengan kebutuhan masyarakat dan teknologi yang semakin canggih, dibuatlah suatu sistem kontrol peralatan rumah yang mampu di kendalikan melalui smartphone, yang bertujuan untuk membantu rutinitas dalam kehidupan sehari – hari. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang terus diikuti oleh sebagian bahkan hampir semua kalangan. Tidak lepas dari hal yang di atas perkembangan sistem yang umumnya berbasis komputer dan sistem kontrol yang menggunakan mikrokontroller sudah sangat maju.

Pengontrolan peralatan elektronika telah menghasilkan metode yang sangat maju seiring dengan perkembangan teknologi, dengan kemajuan teknologi tersebut pada era globalisasi ini komunikasi bukan hanya digunakan untuk komunikasi antar sesama manusia saja, melainkan antara manusia dengan alatI-alat kontrol.

Rumah merupakan tempat tinggal yang ditempati oleh sebuah keluarga, pada dasarnya rumah tersebut diisi dengan peralatan yang standar digunakan pada umumnya, contohnya seperti pintu, lampu, kipas angin, jendela dan masih banyak peralatan lainya, Pada umumnya pengontrolan peralatan rumah saat ini masih bekerja secara manual sehingga kurang efektif, Selain itu banyak pula penghuni rumah yang malas melakukan pekerjaan mudah seperti menutup pintu rumah, mematikan lampu, menutup jendela dan mematikan kipas angin, untuk mematikan dan menghidupkan peralatan rumah secara manual, Pada kesempatan kali ini di zaman teknologi yang berkembang dengan cepat, penulis mencoba memecahkan masalah yang selama ini dirasakan oleh penghuni rumah, hal yang menurut penulis bisa dilakukan dengan sebuah alat kontrol dimana alat tersebut melalui smartphone.

Dalam kesempatan ini penulis mencoba mempersembahkan sebuah karya dengan judul “Home Smart Automatic Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Mikrokontroller Atmega328”. Perlunya pemahaman tentang komponen-komponen elektronika sangat dibutuhkan pada perancangan embedded system ini. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan kontribusi terhadap perkembangan COS (computer system) yang merupakan salah satu konsentrasi yang membahas mengenai hardware dari jurusan Sistem Komputer di Perguruan Tinggi Raharja.

1.2. Perumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi perumusan masalah dalam penyusunan laporan ini antara lain:

1. Bagaimana membuat home smart automatic menggunakan media bluetooh berbasis mikrokontroller ATMega 328?
2. Bagaimana cara pengontrolan peralatan rumah dengan media bluetooth?
3. Apa saja hardware dan software yang digunakan untuk dapat mengontrol peralatan rumah?

1.3. Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan masalah atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ada, maka dapat diarahkan pada perancangan dan pembuatan sebuah alat yang diakses melalui bluetooth untuk menggontrol menggunakan mikrokontroller ATMega328 serta komponen pendukung sistem yang meliputi:

1. Menggunakan mikrokontroller ATMega328
2. Menggunakan smartphone sebagai media pendukung
3. Untuk mengakses atau mengontrol alat menggunakan media bluetooth

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Individual
a. Menerapkan dan menambah ilmu secara terpadu dan terperinci sehingga berguna bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya dilingkungan sekitar.
b. Persyaratan untuk kelulusan mata Kuliah Skripsi.

2. Tujuan Fungsional
a. Untuk membantu pengembang teknologi mengembangkan sistem pengendalian alat jarak jauh dan pembuatan aplikasi untuk perangkat smartphone.
b. Untuk membantu rutinitas dalam kehidupan sehari – hari, menciptakan suatu sistem pengontrolan peralatan rumah yang berguna bagi masyarakat dan mampu berjalan dengan mudah serta dapat membantu meringankan seseorang dalam pengontrolan peralatan tersebut.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Sebuah karya yang baik adalah karya yang memiliki banyak manfaat. Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Individual
a. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembang teknologi aplikasi dibidang teknologi informasi.
b. Memaksimalkan smartphone dalam sistem pengontrolan dan pemanfaatan mikrokontroller yang saling bersinergi menghasilkan sebuah alat yang creative dan inovative.

2. Manfaat Fungsional
Dapat membantu meringankan seseorang dalam sistem pengontrolan peralatan rumah, seseorang tidak perlu lagi menekan saklar bila ingin mengontrol peralatan rumah. Dengan alat ini, seseorang dapat mengontrol peralatan rumah dengan menggunakan smartphone, alat ini akan menghandle masalah-masalah tersebut.

1.5. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, maka metode yang penulis gunakan adalah:
1.5.1. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
1. Melalui pengamatan dan pengalaman yang didapat untuk mengetahui proses pengerjaan untuk menghasilkan prototype aplikasi dan rancangan device yang digunakan sebagai pengontrol peralatan rumah.
2. Melalui pengamatan lapangan untuk memperoleh informasi tentang jenis bahan atau peralatan apa saja yang dibutuhkan, tentunya ekonomis dan terjangkau, namun tetap memenuhi kriteria.
b. Studi Pustaka
Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak.
c. Diskusi Ilmiah
Mengumpulkan data dengan melakukan serangkaian diskusi dengan pihak lain yang lebih memahami dan menguasai, sehingga didapat pemecahan masalah yang dihadapi.

1.5.2. Metode Analisa
Metode ini melakukan analisa suatu sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut. Pada sistem yang sekarang dalam penggunaannya masih manual, sehingga perlu adanya sistem yang dapat membantu rutinitas dalam kehidupan sehari-hari.

1.5.3. Metode Perancangan

Dalam metode perancangan ini kita dapat mengetahui bagaimana sistem itu dibuat atau dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Melalui tahapan pembuatan flowchart dari sistem yang akan dibuat dan pembuatan desain aplikasi pengontrolan berupa perancangan perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

.1.5.4. Metode pengujian

Pada metode pengujian ini yang dipakai adalah metode pengujian black box


1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai Laporan Skripsi, penulis mengelompokkan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan. Penulisan ini terdiri dari lima bab dan beberapa lampiran dengan sistematika yang tersusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan daya guna.

BAB III PERANCANGAN SISTEM 

Bab ini berisi rancangan pembuatan “Home Smart Automatic Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Mikrokontroller Atmega328”.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem yang telah dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Umum
2.1.1. Konsep Dasar sistem

1. Definisi sistem


Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau bagian dari sistem-sistem. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah:
      Menurut Mustakini (2009:34), Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.
        Menurut Sutarman (2012:13), Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.
        Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran/tujuan tertentu.

2. Klasifikasi Sistem

       Menurut Mustakini (2009:54), Suatu sistem memiliki klasifikasi sebagai berikut:
a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub-sistem. 

b. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

d. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan sub-sistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

e. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

3. Karakteristik Sistem
        Menurut Mustakini (2009:53), bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut:

a. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system) Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

c. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system) Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

d. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system) Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

2.1.2. Kriteria Sistem Yang Baik
Kriteria sistem yang baik antara lain:

a. Kegunaan
Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya, relevan yang berarti sistem tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.

b. Ekonomis
Dalam merancang atau membangun sebuah sistem sebisa mungkin hemat pada biaya perancangan, perawatan maupun operasional sistem tersebut.

c. Kehandalan
Keluaran (output) sistem harus memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien.

d. Kapasitas
Sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani periode-periode operasi puncak seperti pada saat sistem beroperasi pada puncak.

e. Fleksibilitas
Sistem harus cukup fleksibilitas untuk menampung perubahan yang akan muncul sewaktu-waktu.

2.1.3. Konsep Dasar Pengontrolan

1. Definisi Pengontrolan


        Menurut Erinofiardi (2012:261), Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tampa adanya campur tangan manusia (otomatis).
Kontrol otomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.
     Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

2. Jenis – Jenis Pengontrolan

a. Sistem Kontrol Loop Terbuka
        Menurut Erinofiardi (2012:261), sistem kontrol loop terbuka adalah suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.

2.1%2Bhal%2B13.jpg




Gambar 2.1. Sistem pengendali loop terbuka

Sumber : Erinofiardi (2012:261)


Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam
sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

A. Sistem Kontrol Loop Tertutup

           Menurut Erinofiardi (2012:261), sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.” Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.



2.2%2B%2Bhal%2B14.jpg


Gambar 2.2. Sistem pengendali loop tertutup

Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.
Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroller.

2.1.4. Konsep Dasar Metode Penelitian
Dalam sebuah penelitian terdapat beberapa konseep dasar metode diantaranya:

1. Perancangan
a. Flowchart
       Menurut Sulindawati di dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”
       Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.
      Dapat disimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar atau diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

2. Pengujian

a. White Box
Menurut Sodikin di dalam Jurnal Teknologi Informasi (2009:750), “Pengujian White Box berfokus pada strukutur kontrol pengguna”.

b. Black Box
Menurut Siddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak”. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

      Menurut Budiman (2012:4), “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.

3. Flowchart

       Menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.
     Menurut Sulindawati Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.
       Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan,yaitu:

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar
6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.

2.2. Teori Khusus
2.2.1. Konsep Dasar Mikrokontroller

1. Definisi Mikrokontroller
      Menurut Malik (2009:1), bahwa Mikrokontroller adalah sebagai sebuah sistem komputer yang dibangun pada sebuah keping (chip) tunggal.
Mikrokontroller merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroller adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

2. Karakteristik Mikrokontroler

Menurut Malik (2009:2), karakteristik mikrokontroller mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:
a. CPU (Central Procesing Unit)
b. RAM (Read Only Memory)
c. I/O (Input/Output)

Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroller memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.

3. Klasifikasi Mikrokontroller
     Menurut Malik (2009:3), mikrokontroller memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:
a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)
b. RAM berkapasitas 68 byte
c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte
d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)
e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler
f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

       Menurut Malik (2009:3), bahwa Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:
a. RAM (Random Access Memory)
RAM digunakan oleh mikrokontroller untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

b. ROM (Read Only Memory)
ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

c. Register
Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroller.

d. Special Function Register
Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroller. Register ini terletak pada RAM.

e. Input dan Output Pin
Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroller.

f. Interrupt
Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

2.2.2. Mikrokontroller ATmega328

   Menurut Syahid (2012:33), ATMega328 merupakan mikrokontroller keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATMega328, yang membedakan antara mikrokontroller antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll).
         Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.

Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain:
a. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.
b. 32 x 8-bit register serba guna.
c. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
d. 32 KB flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
e. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
f. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
g. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.
h. Master atau Slave SPI Serial interface.

       Mikrokontroller ATMega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan paralelisme. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X (gabungan R26 dan R27), register Y (gabungan R28 dan R29), dan register Z (gabungan R30 dan R31). Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register Control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Berikut ini adalah tampilan arsitektur ATmega 328:

2.3%2Bhal%2B22.jpg





Gambar 2.3. Arsitektur ATMega328

(Sumber: Data sheet Microcontroller : 8)


1. Konfigurasi PIN ATMega328

2.4%2Bhal%2B22.jpg






Gambar 2.4. Konfigurasi PIN ATMega328

(Sumber : jurnal Syahid tahun 2012 halaman 34)

        Menurut Syahid (2012:34), ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input atau output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.

1. Port B

Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.

a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.
b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).
c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.
d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk timer.
f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler.

2. Port C
Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.

a. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.
b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.

3. Port D

Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.

a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.
b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.
c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.
d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.
e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.

2.2.3. Konsep Dasar Komponen Elektronika

1. Definisi elektronika


        Menurut Chandra (2011:9), “Komponen-komponen elektronika dibagi dalam jenis komponen pasif dan komponen aktif”. Menurut Budiharto (2009:1), bahwa ”Elektronika adalah merupakan bidang yang menarik untuk dipelajari oleh pelajar dan hobbyist karena dapat berkreasi apa saja sesuai keinginan”.
Menurut Rusmadi (2009:10), komponen elektronika dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

a. Komponen Pasif

         Menurut Rusmadi (2009:10), bahwa “Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain”. Menurut Rusmadi (2009:10), ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:

1. Resistor atau Tahanan
2. Kapasitor atau Kondensator
3. Trafo atau Transformato

b. Komponen aktif

        Menurut Rusmadi (2009:33), bahwa Komponen aktif adalah komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya.
Menurut Rusmadi (2009:33), ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain adalah:

1. Dioda
2. Transistor
3. IC (Intragated Circuit)
4. Thyristor atau SCR (Silicon Controller Recifier)

2.2.4. Konsep Dasar Resistor

1. Definisi Resistor atau Tahanan


      Menurut Budiharto (2009:1), Salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik. Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.

2.5%2Bhal%2B26.jpg






Gambar 2.5. Resistor

Sumber: Rusmadi (2009:12)

Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
Tabel 2.1. Skema Warna Resistor

Sumber: Rusmadi (2009:13)

2.6%2Bhal%2B27%2Btabel.jpg







1. Resistor Tetap
Menurut Rusmadi (2009:11), bahwa “Resistor tetap adalah resistor yang nilainya besaranyan sudah ditetepkan oleh pabrik pembuatannya dan tidak dapat di ubah-ubah”. Resistor memiliki nilai resistansi, sebagai nilainya ada yang dicantumkan langsung pada badannya dan sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil.Menurut Rusmadi (2009:15), resistor dibagi menjadi 6 yaitu:

a. Resistor Kawat

Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektroniaka masih mengguanakan Tabung Hampa (Vacum Tube). Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resisistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.

b. Resisitor Batang Karbon (Arang)

Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberililitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaanya dapat dilihat pada table kode warna.

c. Resistor Keramik atau Porselin

Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt, 1/3 Watt, ½ Watt, 1 Watt dan 2 Watt.

d. Resisitor Film Karbon

Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.

e. Resisitor Film Metal

Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon dan memiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur.

a. Resisitor Tipe Film Tebal
Resistor jenis ini bentuknya merip dengan resistor film metal, namun resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.

1. Resistor Tidak Tetap

Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah. Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.

a.Tahanan Variabel adalah jenis tahanan yang resistansinya bisa diubah-ubah, seperti Potensiometer dengan cara diputar dan Trimpot (trimer potensiometer).
b. LDR (Light Dependent Resistance) adalah tahanan yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh cahaya, nilai tahananya akan mengecil apabila terkena cahaya dan membesar apabila tidak terkena cahaya.
c. NTC (negative thermal coeffisien) dan PTC (positive thermal coeffisien) adalah jenis tahanan yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh perubahan suhu. NTC pada suhu yang tinggi nilai tahanannya turun dan pada suhu yang rendah nilai tahananya naik, sedangkan PTC kebalikannya pada suhu yang tinggi nilai tahanannya naik dan pada suhu yang rendah nilai tahanannya turun.

Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat seperti pada gambar 2.15 sebagai berikut:

2.6%2Bhal%2B30.jpg



Gambar 2.6. Bentuk fisik dan simbol resistor tidak tetap
2.2.4. Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator

1. Definisi Kapasitor atau Kondensator


     Menurut John (2010:61), “Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat digunakan untuk menyimpan muatan listrik”.
     Menurut Rusmadi (2009:20), bahwa “Kapasitor adalah Komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dan tegangan listrik sementara waktu”. Seperti juga halnya resistor, kapasitor adalah termasuk salah satu komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuat rangkaian elektronika. Kapasitor sendiiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”) Jadi kapasitor adalah suatu komponen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi.
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung. </a>

2.7%2Bhal%2B31.jpg






Gambar 2.7. Lambang Kondensator

Sumber: Rusmadi (2009:20)
Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.

2.8%2Bhal%2B31.jpg






Gambar 2.8. Lambang Kapasitor

Sumber: Rusmadi (2009:20)

Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasibahasa<a href="https://www.blogger.com/null"> s</a>etiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).

1. Kapasitansi

Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar, sehingga digunakan:

a. Pikofarad ( ) =
b. Nanofarad ( ) =
c. Microfarad ( ) =

Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:

a. 1 Farad (F) = 1.000.000 µF (mikroFarad)
b. 1 mikroFarad (µF) = 1.000 nF (nanoFarad)
c. 1 nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad)
Tabel 2.2. Nilai Kapasitansi

Sumber : Rusmadi (2009:21)

2.9%2Bhal%2B32%2Btabel.jpg







Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai kapasitas juga memiliki parameter-parametera lain seperti batas tegangan kerja. Batas tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum di mana kapasitas tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangaian. Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada badan kapasitor. Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi tanda (+) dan (-). Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan dengan catu daya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai kedua tanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akan mengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian yang akan dibuat.

Apabila kita mendekatkan 2 macam bahan konduktor dengan tidak saling bersentuhan, kemudian kepada kedua bahan tadi kita alirkan aliran listrik, secara teoritis kita telah mendapatkan sebuah Kapasitor sederhana. Namun dalam dunia elektronika tentunya tidak sederhana itu, masih ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah Kapasitor.

Dalam pembuatan komponen Kapasitor diperlukan suatu bahan yang berfungsi menyekat di antara 2 bahan konduktor. Bahan yang berfungsi sebagai penyekat itu disebut bahan dielektrikum seperti pada gambar di bawah.

2.9%2Bhal%2B34.jpg






Gambar 2.9. Dielektrikum

Sumber: Rusmdi (2009:20)

Seperti terlihat pada gambar di atas, apabila kita membuka sebuah Kapasitor Elektrolit berkas dengan menggunakan sebuah pisau tipis (cutter), di dalamnya akan terlihat 2 buah lapisan tipis. Setiap lapisan dilapisi lagi dengan bahan metal foil tipis. Setiap metal foil dihubungkan dengan salah satu terminal hubungan listrik. Antara kedua lapisan tadi diberi bahan penyekat yang disebut Dielektrikum. Bahan Dielektrikum pada umumnya dibuat dengan bahan kertas, maka, film, minyak bakelit dan lain-lain.

Dalam prakteknya kita mengenal berbagai macam jenis Kapasitor yang namanya disesuaikan dengan nama bahan Dielektrikum yang digunakan dalam membuat komponen Kapasitor. Sebagai contoh misalnya: Bila kapasitor bahan Dielektrikumnya dibuat dari kertas, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor kertas dan kalau bahan Dielektrikumnya dibuat dari bahan elektrolit, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor Elektrolit.

Besarnya kapasitas dari sebuah Kapasitornya dapat ditentukan dengan rumus:

c = 0,0885 x Ɛ x D/d µF
Ɛ = konstanta dielektrikum
D = luas bahan metal foil dalam cm2
d = jarak antara kedua metal foil dalam cm

Dari rumus di atas, kita dapat melihat bahwa besar kecilnya kapasitas suatu komponen Kapasitor tergantung kepada konstanta dielektrikum atau bahan dielektrikum serta luas bidang bahan dielektrikum yang digunakan.

Pengertian dari Dielektrikum adalah angkka tetap yang dipergunakan untuk membandingkan suatu bahan Dielektrikum dengan nilai konstanta Dielektrikum udara (Ɛ udara = 1)






2.2.6. Relay
Relay ialah suatu alat/komponen elektro mekanik yang digunakan untuk mengoperasikan seperangkat kontak saklar, dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya. Dengan memanfaatkan lilitan atau coil (koil) berintikan besi yang dialiri arus listrik, tentunya akan menghasilkan medan magnet pada ujung inti besi apa bila koil dialiri arus listrik. Medan magnet/energi magnet tersebutlah yang digunakan untuk mengerjakan saklar nantinya.Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:

1. Common bagian yang tersambung dengan NC(dlm keadaan normal).
2. Koil (kumparan) Merupakan komponen utama relay yang digunakan untuk menciptakan medan magnet.
3. kontak terdiri dari NC dan NO Normally Closed (NC)

1. Normally Closed (NC) merupakan bagian sakelar relay yang dalam keadaan normal (relay tidak diberi tegangan) terhubung dengan common.
2. Normally Open (NO) Normally Open (NO) merupakan bagian sakelar relay yang dalam keadaan normal (relay tidak diberi tegangan) tidak terhubung dengan common. Tetapi Normally Open akan terhubung dengan common apabila relay diberi tegangan. 

2.6.1.Fungsi Relay
Fungsi atau kegunaan relai (relay) dalam dunia elektronika sebenarnya juga sama seperti dalam teknik listrik. Hanya saja kebanyakan relay yang digunakan dalam teknik elektronik adalah relay dengan voltase kecil seperti 6volt, 12volt, 24volt berbeda dengan teknik listrik yang memakai relai 220volt, 110volt. Namun ada juga dalam teknik elektronik yg memakai relai dengan voltase tinggi. Walau ada perbedaan pemakaian voltase pada relay, sebenarnya relay memiliki fungsi/kegunaan yg sama yakni. sebagai alat pengganti saklar yang bekerja untuk mengontrol/membagi arus listrik ataupun sinyal lain ke sirkuit (circuit) rangkaian lainnya.
A. Simbol Relay

kuya%2B1.jpg






Gambar 2.11. Bentuk Relay 

2.6.2. Cara Kerja Relay


Relay dapat bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar. Saat kumparan diberikan tegangan sebesar tegangan kerja relay maka akan timbul medan magnet pada kumparan karena adanya arus yang mengalir pada lilitan kawat. Kumparan yang bersifat sebagai elektromagnet ini kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke kontak NO. Jika tegangan pada kumparan dimatikan maka medan magnet pada kumparan akan hilang sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak NC.

2.6.3. Jenis-jenis Relay
SPST Single Pole Single Throw. SPDT - Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah pin, yaitu: (2) koil, (1) common, (1)NC, (1) NO.DPST – Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPST. DPDT - Double Pole Double Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPDT. QPDT - Quadruple Pole Double Throw. Sering disebut sebagai Quad Pole Double Throw, atau 4PDT. Setara dengan 4 buah saklar atau relay SPDT atau dua buah relay DPDT. Terdiri dari 14 pin(termasuk 2 buah untuk koil).

2.2.7. kristal
Berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kristal pada oscilator ini terbuat dari quartz atau Rochelle salt dengan kualitas yang baik. Material ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kemampuan ini lebih dikenal dengan piezoelectric effect.

Untitled.jpg



Gambar 2.12. Rangkaian internal kristal

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

Gambar diatas memperlihatkan rangkaian setara kristal. Rangkaian setara resonansi seri akan berubah jika kristal ditempatkan pada suatu wadah atau “pemegang”. Kapasitansi akibat adanya keping logam akan terhubung paralel dengan rangkaian setara kristal. Dalam hal ini kristal memiliki kemampuan untuk memberikan resonansi paralel dan resonansi seri.

Pada oscilator, kristal yang berfungsi sebagai rangkaian resonansi seri, kristal seolah-olah memiliki induktansi (L), kapasitansi (C) dan resistansi (R). Nilai L ditentukan oleh massa kristal, harga C ditentukan oleh kemampuannya berubah secara mekanik dan R berhubungan dengan gesekan mekanik. Berikut adalah contoh oscilator menggunakan tank cirkuit kristal sebagai resonansi seri.






Kristal ini dapat dioperasikan pada rangkaian tangki dengan fungsi sebagai penghasil frekuensi resonansi paralel. Kristal sendiri dapat dioperasikan sebagai rangkaian tangki. Jika kristal diletakkan sebagai jaringan umpan balik, kristal akan merespon sebagai piranti penghasil resonansi seri. Kristal sebenarnya merespon sebagai tapis yang tajam. Kristal dapat difungsikan sebagai umpan balik pada suatu frekuensi tertentu saja. Oscilator hartley dan colpitts dapat dimodifikasi dengan memasang kristal ini. Stabilitas oscilator akan meningkat dengan pemasangan kristal.

2.2.8. Konsep Dasar LED (Light Emitting Diode)

Menurut Widodo Budiharto (2008:2) “LED adalah komponen yang
dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED juga merupakan produk temuanl ain setelah diode. Strukturnya sama dengan dengan diode”.

kuya%2B4.jpg













Gambar 2.15. LED
Sumber: Dhananjay V. Gadre and Nehul Malhotra (2011:29)

2.2.9. Motor Servo

Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.

kuya%2B6.jpg






Gambar 2.16. Bentuk fisik motor servo standar

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.
Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.
1. Jenis motor servo

a. Motor servo standar 180° Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari kanan – tengah – kiri adalah 180°.

b. Motor servo continuous Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu).

Pulse kontrol motor servo operasional motor servo dikendalikan oleh sebuah pulse selebar ± 20 ms, dimana lebar pulse antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut maksimum. Apabila motor servo diberikan pulse dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90°, maka bila kita berikan pulse kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0° dan bila kita berikan pulse lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°. Gambar pulse kendali motor servo dapat dilihat pada gambar 2.2 sebagai berikut:


kuya%2B7.jpg






Gambar 2.17. Pulsa kendali motor servo

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

Motor servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz. Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0°/ netral). Pada saat Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar ke berlawanan arah jarum jam (Counter Clock wise, CCW) dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam (Clock Wise, CW) dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut.

2.2.10. Konsep Dasar Motor DC

1. Definisi Motor DC


Menurut Suwarno, Thomas Sri Widodo dan Suryono di dalam Jurnal Vol. 1 No.1 (2009:26), Motor DC merupakan suatu alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.”

Menurut Arifin dan Ardi Amir dalam Jurnal Vol. 6, No. 1 [2009:50] Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik dc menjadi energy mekanis (putaran).

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa “Motor Dc adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energy mekanik.

Bentuk fisik motor DC pada dasarnya sama dengan generator DC, dimana komponen utamanya terdiri dari tiga bagian, Menurut Arifin dan Ardi Amir dalam jurnal (2009:50) yakni:

1. Kumparan (belitan) jangkar yang terletak pada rotor
2. Kumparan (belitan) medan yang terletak pada stator, dan
3. celah udara antara kumparan jangkar dan kumparan medan.

Bentuk fisik dari motor DC dapat dilihat pada gambar berikut:

kuya%2B8.jpg






Gambar 2.18. Motor DC

Sumber : Arifin dan Ardi Amir di dalam jurnal (2009:50) Macam-Macam Motor DC

Mesin DC dibedakan berdasarkan sumber penguatannya (exciter), Penggolongan Motor DC adalah sebagai berikut:

1. Motor DC berpenguatan bebas 51
Pada motor DC berpenguatan bebas, sumber penguatnya tersendiri, biasanya berupa sumber DC yang lain. Oleh karena itu, kumparan medannya terpisah (tidak memiliki hubungan listrik) dengan kumparan jangkarnya.

2. Motor DC berpenguatan sendiri
Motor DC berpenguatan sendiri tidak memiliki sumber penguat tersendiri. Kumparan medan dihubungkan dengan kumparan jangkar. Bersarkan hubungan itu, motor DC berpenguatan sendiri dapat dibedakan menjadi 3, menurut Arifin dan Ardi Amir di dalam jurnal (2009:50):

a. Motor DC seri (kumparan medan seri dengan kumparan jangkar)

b. Motor DC shunt (kumparan medan paralel dengan kumparan jangkar)

c. Motor DC kompon (memiliki dua kumparan medan, dimana satu kumparan dihubung seri dengan kumparan jangkar, sedangkan kumparan lainnya dihubung paralel dengan kumparan jangkar).

2.2.11. Konsep Dasar IC (Integrated Circuit)

1. Definisi IC (Integrated Circuit)

Menurut Rusmadi (2009:46), bahwa IC adalah Sebuah rangkaian terpadu. Komponen Integrated Circuit dirancang dari beberapa komponen elektronika seperti transistor, dioda, resistor, kapasitor, dan komponen lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang berbentuk chip.






Menurut Rusmadi (2009:48), ada beberapa keuntungan dari pengguna IC diantaranya ialah:

a) Bentuk fisiknya kecil sehingga rangakian jadinya akan kelihatan kecil dan kompak (compo).
b) Catu daya yang diperlukan kecil.
c) Sistem operasional sangat praktis dan cepat
d) Baik pemasangan maupun pemakaiannya mudah dan praktis.
e) Harganya relatif murah dibanding dengan menggunakan transistor.

Jenis-jenis IC sangat banyak dan beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. Misalnya saja IC analog, digital, penguat audio, penguat RF (Radio Frequency), IC regulator, CMOS. Semuanya memiliki kegunaan dan karakteristik sendiri-sendiri yang bisa kita lihat di databook IC.

Menurut Rusmadi (2009:49), ada beberapa beberapa jenis-jenis IC yaitu:

1. IC NE 55

IC 556 adalah peranti DIP 14 pin yang menggabungkan dua 555 dalam satu kemasan, susunan kakinya mirip 555 kecuali dua saluran catu yang digabungkan.


2.2.12. Operating Sistem Android

1. Sejarah Android


Menurut Nazruddin Safaat H (2011:1), android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet.

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:

a. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.

b. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.

c. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.

d. SQLite: untuk penyimpanan data.

e. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)

f. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)

g. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer (tergantung piranti keras)

2. Perkembangan Android

Wahana (2012:2) didalam bukunya mengemukakan perkembangan Android dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:

a. Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

b. Android Versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

c. Android Versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA.

d. Android Versi 2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan bluetooth 2.1.

Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

g. Android Versi 3.0 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.

h. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi atau data hanya dengan menyentuhkan gadget.

i. Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.

Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

3. Eclipse

Dalam buku Nazruddin Safaat H (2011:17), eclipse adalah sebuah IDE(Integrated Development Environment) untuk mengemban</a>gkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent).

Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Juga Mac OS X.

Multi-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.

Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya.

Pada saat ini eclipse merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan Sampai saat sekarang ini Eclipse sudah mencapai versi 3.6 yang di beri nama Helios. </a>

Plug in yang di gunakan dalam pembuatan aplikasi atau sistem pada Android adalah:

a. JDK (Java Development Kit)

b. Android SDK (Software Development Kit)

c. Eclipse IDE

d. ADT Plugin for Eclipse

4. Android SDK

Menurut Nazruddin Safaat H (2011:15), “SDK (Software Development Kit) merupakan alat bantu dan API dalam mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”

SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tool yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:






2.2.13. Konsep dasar bluetooth

1. Definisi Bluetooth

Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70) Bluetooth adalah sebuah teknologi konunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2.4 GHz unlicensed ISM (industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host dengan jarak layanan yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.

Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya untuk menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam.

kuya%2B14.jpg






Gambar 2.27. Gambar Tampilan Bluetooth

2. Sejarah Bluetooth

Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70) Nama bluetooth berawal dari proyek presitius yang dipromotori oleh perusahaan-perusahaan raksasa internasional yang bergerak dibidang telekomunikasi dan komputer, diantaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba.

Proyek ini di awal tahun 1998 dengan nama kode bluetooth karena terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blantand. Raja harald ini bekuasa pada abad ke-10 dengan menguasai sebagian sebagian besar daerah Denmark dan daerah Skandinavia pada masa itu. Dikarenakan daerah kekuasaannya yang luas, raja Harald Blantand ini membiyai para ilmuwan dan insinyur untuk membangun sebuah proyek berteknologi mertamorfosis yang betujuan untuk mengontrol pasukan dari suku-suku di daerah Skandinavia tersebut dari jarak jauh. Maka untuk menghormati ide raja Viking tersebut, yaitu Blantand yang berarti bluetooth (dalam bahasa inggris) proyek ini diberi nama.

2.13.1. Aplikasi dan Layanan Bluetooth

Menurut Dwi Agus Diartono (2009:71) Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkaun sampai dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai jarak 100 meter. Sistem bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint.

Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi bluetooth antara lain: mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera, printer, router dan sebagainya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.

Gambar 1 berikut adalah contoh modul-modul yang dapat saling berhubungan dengan menggunakan bluetooth.

kuya%2B15.jpg







Gambar 2.28. Gambar Tampilan Aplikasi dan Layanan Bluetooth

2.13.2. Diskripsi Umum Sistem Bluetooth

Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link controller dan sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke base band processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi. Secara umum blok fungsional pada sistem bluetooth dapat dilihat pada Gambar berikut:

Keuntungan teknologi bluetooth antara lain:
1. Frekuensi band-nya terbagi kedalam hop-hop. Penyebaran spectrum ini digunakan untuk meloncat dari satu channel ke channel lainnya, yang dapat menambah tingkat keamanan pada lapisannya.

2. Hingga 8 device atau alat dapat saling dihubungkan dalam satu piconet.

3. Sinyalnya dapat di-transmisikan melalui tembok dan briefcases hingga membatasi kebutuhan akan line-of-sight.

4. Device tidak perlu dihubungkan satu sama lain, sebagai sinyal omnidirectional.

5. Sangat mendukung aplikasi synchronous dan asynchronous, sehingga memudahkan untuk mengimplementasikan device-device yang saling berbeda untuk berbagai macam layanan, misalnya seperti suara dan internet.

6. Yang mengatur semua ini adalah kebijakan/ peraturan worldwideI, sehingga memungkinkan untuk menggunakan standard yang sama untuk tiap device.

2.13.3. Pengaturan Jaringan Bluetooth
Pengaturan jaringan bluetooth (topology) dapat point-to-point atau point-to-multipoint. Tiap unit dalam sebuah piconet dapat membuat sebuah koneksi ke piconet yang lain untuk menyusun/ membentuk sebuah scatternet.






2.13.4. Karakteristik Radio 
 Berikut beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen bluetooth SIG yang dirangkum dalam Tabel




Tabel 2.4. Karakteristik Radio Bluetooth

tyj.jpg







2.13.5. Time Slot

Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai panjang 625 ms. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master piconet. Batas penomoran slot dari 0 sampai dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time slot, master dan slave dapat mentransmisikan paket-paket dengan menggunakan skema TDD (Time-Division Duplex). Master hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot genap saja sedangkan slave hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot ganjil saja.

2.13.6. Protokol Bluetooth

Protokol-protokol bluetooth dimaksudkan untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi dengan menggunakan teknologi bluetooth. Layer-layer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMM diambil dari protokol-protokol yang sudah ada dan protokol ini hanya dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kepentingan bluetooth. Pada protocol protokol layer atas digunakan tanpa melakukan modifikasi. Dengan demikian, aplikasi-aplikasi yang sudah ada dapat digunakan dengan teknologi bluetooth sehingga interoperability akan lebih terjamin.

Stack protokol bluetooth dapat dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan tujuannya. Berikut protokol-protokol dalam layer-layer di dalam stack protokol bluetooth yang tertera pada Tabel:

Koneksi Protokol

Koneksi bluetooth dilakukan melalui beberapa tehnik berikut:

1. Stanby: device yang tidak terhubung kedalam sebuah piconet adalah termasuk dalam mode standby. Pada mode ini, mereka ‘mendengar’ pesan tiap 1.28 detik melalui lebih dari 32 frekuensi hop.

2. Page atau inquiry: jika sebuah device ingin melakukan sebuah proses koneksi dengan device lainnya, ia akan mengirmkan sebuah page messages, jika alamatnya dikenali, atau sebuah inquiry diikuti oleh sebuah page messages jika device tersebut tidak dikenali. Unit master akan mengirimkan 16 identical page messages pada 16 frekuensi hop ke unit slave. Jika tidak ada respons, unit master mengirimkan ulang ke 16 frekuensi hop lainnya. Metode inquiry tersebut memerlukan respons ekstra dari unit slave, sejak alamat MACnya tidak diketahui oleh unit mster.

3. active: transmisi antar data terjadi.
4. hold:
5. sniff: mode sniff, hanya tersedia untuk unit slave,
Protokol-protokol dan layer-layer di stack protokol Bluetooth
Tabel 2.5. Karakteristik Protocol Bluetooth

(sumber: Bluetooth SIG)

tyjk.jpg 2.13.7. Pengukuran Bluetooth

Pada dasarnya ada tiga aspek penting didalam melakukan pengukuran bluetooth yaitu pengukuran RF (Radio Frequency), protokol dan profile. Pengukuran radio dilakukan untuk menyediakan compatibility perangkat radio yang digunakan di dalam sistem dan untuk menentukan kualitas sistem. Pengukuran radio dapat menggunakan perangkat alat ukur RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter analyzer, power meter, digital signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil pengukuran harus sesuai dengan spesifikasi yang telah di ditetapkan diantaranya harus memenuhi parameter-parameter yang tercantum pada Tabel.

Dari informasi Test & Measurement World, untuk pengukuran protokol, dapat menggunakan protocol sniffer yang dapat memonitor dan menampilkan pergerakan data antar perangkat bluetooth. Selain itu dapat menggunakan perangkat Ericsson Bluetooth Development Kit (EBDK). Ericsson akan segera merelease sebuah versi EBDK yang dikenal sebagai Blue Unit.

Pengukuran profile dilakukan untuk meyakinkan interoperability antar perangkat dari berbagai macam vendor.

Contoh:

1. LAN access profile menentukan bagaimana perangkat bluetooth mampu mengakses layanan-layanan pada sebuah LAN menggunakan Point to Point Protocol (PPP). Selain itu profile ini menunjukkan bagaimana mekanisme PPP yang sama digunakan untuk membentuk sebuah jaringan yang terdiri dari dua buah perangkat bluetooth.

2. Fax profile menentukan persyaratan-persyaratan perangkat bluetooth yang harus dipenuhi untuk dapat mendukung layanan fax. Hal ini memungkinkan sebuah bluetooth cellular phone (modem) dapat digunakan oleh sebuah komputer sebagai sebuah wireless fax modem untuk mengirim atau menerima sebuah pesan fax. Selain ketiga aspek di atas yaitu radio, protokol, profile maka sebenarnya ada aspek lain yang tidak kalah pentingnya untuk perlu dilakukan pengukuran yaitu pengukuran Electromagnetic Compatibility (EMC) dimana dapat mengacu pada standar Eropa yaitu ETS 300 8 26 atau standar Amerika FCC Part 15.

2.13.8. Fungsi Security

Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat digunakan secara aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth antara lain sebagai berikut:

• Enkripsi data.

• Autentikasi user

• Fast frekuensi-hopping (1600 hops/sec)

• Output power control

Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN.

2.2.14. Konsep Dasar Dioda

1. Definisi Dioda

Menurut Budiharto (2009:02) “Piranti semikonduktor yang mengalirkan arus ke satu arah”.

Kalau ia dialiri arus AC maka akan berhasil didapatkan arus DC dari arus AC ini. Karenanya pada sifat yang demikian maka dioda bisa digunakan sebagai perata arus yang biasa dipasang di adaptor. Menurut Rusmadi (2009:32), bahwa “Dioda adalah termasuk komponen semikonduktor yang terdiri dari 2 buah elektroda yaitu anoda (bahan P) dan katoda bahan N

tyjkj.jpg






Gambar 2.31. Dioda

Sumber: Rusmadi (2009:33).

Perlu diketahui bahwa komponen dioda ini pada umumnya hampir selalu dipergunakan dalam rangkaian, terutama pada rangkaian Power Supply.

Menurut Rusmadi (2009:34) Fungsi diode dalam suatu rangkaian adalah:

1. Penyearah tegangan listrik.

2. Pengaman tegangan listrik.

3. Memblokir tegangan

2.2.15. LCD (Liquid Cristal Display)

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

tyjkjk.jpg






Gambar 2.32. Gambar Tampilan LCD Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

2.15.1 Material LCD (Liquid Cristal Display)

LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.

2.15.2. Pengendali LCD (Liquid Cristal Display)
Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori dan register.

Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah:

1. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang akan ditampilkan berada.

2. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.

3. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM.

Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah:

a. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data.

b. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.

Pin , kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya adalah:

1. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.

2. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.

3. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca data.

4. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.

5. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt

2.3. Pengertian Home Smart Automatic

Menurut subari (2009:01) Smart home System adalah sebuah sistem berbantuan komputer yang akan memberikan segala kenyamanan, keselamatan, keamanan dan penghematan energi, yang berlangsung secara otomatis dan terprogram melalui komputer, pada gedung atau rumah tinggal anda. Dapat digunakan untuk menggendalikan hampir semua perlengkapan dan peralatan di rumah Anda, mulai dari pengaturan tata lampu hingga ke berbagai alat-alat rumah tangga, yang perintahnya dapat dilakukan dengan menggunakan suara, sinar merah infra, atau melalui kendali jarak jauh (remote). Penerapan sistem ini memungkinkan Anda untuk mengatur suhu ruangan melalui termostat pada sistem pemanas atau penyejuk hawa, sehingga memberikan suasana " adanya kehidupan " meski sebenarnya Anda dan seisi rumah sedang tidak ada ditempat. Hanya dengan melakukan hubungan telepon, maka Anda dapat mengatur buka-tutup tirai yang mengunakan motor, mengatur penerangan di dalam atau luar rumah, mengawasi seluruh aktivitas yang terjadi di rumah, atau mudahnya, bisa diartikan bahwa Anda mengatur semua prasarana rumah atau kantor Anda yang menggunakan sumberdaya listrik sebagai pembangkit kerjanya.Di rumah-rumah yang berlahan luas, Smart home lebih terasa manfaatnya. Pernahkah Anda merasa gundah karena meninggalkan rumah yang rasanya belum terkunci pintunya? Lain waktu, lampu teras yang belum menyala saat hari mulai gelap membuat Anda ingin cepat pulang. Kalau pengalaman itu akrab dengan Anda, kinilah saatnya berkenalan dengan Smarthome.Di Indonesia, rumah dengan Smart home sudah menggejala. Bukan cuma untuk rumah landed tetapi juga di apartemen. Hanya saja, biaya instalasinya masih lebih mahal ketimbang instalasi tradisional, jelas Damien Nirousset, technical support intercom and building automation system PT Supreme Elektro Kontak.

Smart home bukanlah rumah masa depan. Sebab, segala kemudahan dan kenyamanan yang diidamkan banyak orang, sudah bisa dirasakan pada saat ini. Aplikasi Smart home merupakan bagian dari smart home, papar Damien yang mengusung produk Legrand. Pada sistem Smart home, tiap alat elektronik terhubung dengan controller atau actuator. Itulah yang menggantikan fungsi saklar tradisional. Saklar pintar ini diinstal serupa dengan saklar tradisional namun telah dilengkapi dengan sensor inframerah, imbuh Damien dalam diskusi jelang Smart Home and Intelligent Building Expo 2007 yang bakal digelar awal September mendatang.Smart home, lanjut Damien, merupakan suatu sistem yang memungkinkan kontrol secara otomatis terhadap segala peranti elektronik di rumah. Semua alat-alat elektronik dapat dikendalikan secara otomatis dari jarak tertentu. Termasuk AC, TV, home theatre, microwave, VCD/DVD player, dan lampu.
Intinya, setiap peranti elektronik yang terhubung dengan stop kontak dapat dikendalikan dalam satu genggaman remote control. Dengan remote control yang sama, Anda bisa mematikan microwave di dapur dari kamar tidur yang berada di lantai dua. Cukup arahkan remote control ke stop kontak terdekat dan tekan tombol yang melambangkan kendali microwave,uraidamien.

tyjkjki.jpg






Sumber: http://www.subari.blogspot.com

Gambar.2.33. Home Smart

Ingin bersantai menikmati hiburan dari home theatre? Anda perlu pencahayaan yang tak terlalu terang namun tak pula gelap. Selain itu, suhu ruang yang sejuk juga perlu untuk menambah asyik suasana nonton. Cukup tenteng satu remote control dan kendalikan semuanya, cetus Damien. Smart home dapat menjadi pilihan bagi mereka yang membutuhkan pengamanan ekstra di rumah pribadinya. Mereka bisa melihat tamu yang datang lewat CCTV atau kamera pengintai yang terpasang di depan pintu gerbang. Lalu, buka-tutup pintu juga bisa diintegrasikan dengan sistem Smarthome,ucapDamien.Di rumah-rumah yang berlahan luas, Smart home lebih terasa manfaatnya. Kini dengan teknologi elektronik terbaru yang dinamakan smart home, Anda bisa mengkontrol alat-alat elektronik Anda hanya dengan satu pengontrol pusat, ataupun Anda bisa mengkontrolnya ketika Anda tidak ada di rumah Anda. Hanya dengan mengakses ke unit kontrol utama sistem smart home, dimanapun Anda berada, Anda bisa menyala atau mematikan alat-alat elektronik seperti lampu, pemanas air, kulkas, TV dan microwave, Anda juga bisa mengaktifkan sistem keamanan, atau mengatur alat temperatur seperti AC atau pemanas udara, dan juga bisa melihat keadaan luar dan dalam rumah lewat kamera keamanan (CCTV) Anda.

2.4. Literature Review

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Iis Suguanto pada tahun (2013). dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul PERANCANGAN BUKA PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN RADIO FREQUNCY IDENTIFICATION (RFID) BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52. pada penelitian ini penggunaaan sensor infra merah untuk tingkat keamanan sistem ini untuk pendeteksian benda atau objek. Kekurangan dari sistem ini jumlah yang dapat mengakses masuk pada sistem ini di batasi oleh memori yang tersedia oleh mikrokontroller, kelebihan dari sistem ini tidak semua orang dapat mengakses, hanya orang tertentu yang mempunyai hak akses.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Riyan Saputra pada tahun (2013). dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul PENGONTROLAN PERALATAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89S51 DAN REMOTE INFRAMERAH. pada penelitian ini pengontrolan menggunakan remote inframerah untuk mengontrol benda atau objek kekurangan dari sistem ini karena masih menggunakan remote inframerah untuk mengakses masuk pada sistem ini maka jarak yang dapat diakses sangat terbatas,

3. Penelitian yang dilakukan Septiyan Madza Zaman pada tahun (2013). Dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul PENGGONTROLAN PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN BLUETOOTH DAN MIKROKONTROLLER AT89S2051. pada penelitian ini pengontrolan menggunakan mikrokontroller AT89S2051. untuk menggontrol benda atau objek menggunakan media bluetooth. Dari beberapa literature review diatas maka penulis menggambil literature review Septiyan Madza Zaman, karena penelitian yang dilakukan oleh Septiyan Madza Zaman, searah dengan penelitian yang sedang saya kerjakan maka penelitian saya merupakan penelitian dkedua.







BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Konsep Perancangan Dan Pembahasan

Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting karena ingin menghasilkan sebuah sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dan perangkat lunak.

Penelitian untuk perancangan dan pembuatan alat home smart automatic menggunakan media bluetooth berbasis mikrokontroller ATMega328, didahului dengan mempelajari dan meneliti permasalahan yang berkaitan dengan perangkat keras dan perangkat lunak, serta memikirkan alternatif pemecahannya. Untuk itu maka metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Melakukan studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan literature yang berkaitan dengan materi penelitian yang akan dilakukan, kemudian mempelajarinya.

2. Melakukan perancangan dan pembuatan alat, yaitu berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang didasarkan pada materi penelitian. Perhitungan terhadap parameter rangkaian dilakukan untuk menentukan nilai jenis komponen yang diperlukan.

3. Dengan melakukan pengujian dan analisis, untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sesuai dengan yang diharapkan dan untuk mengatahui kinerja alat tersebut.

3.2. Tujuan Perancangan
Adapun tujuan dari perancangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Fungsional
a. Menerapkan ilmu secara terpadu dan terperinci sehingga berguna bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya di lingkungan akademis.

b. Menciptakan suatu sistem pengontrolan peralatan rumah tangga yang berguna bagi masyarakat dan mampu berjalan dengan mudah serta dapat membantu meringankan seseorang dalam pengontrolan peralatan tersebut.

c. Membuat mekanisme pengontrolan peralatan rumah yang dapat bekerja secara baik yang mampu dihubungkan dan dikendalikan dengan aplikasi smartphone android.

d. Merupakan keinginan yang ada dalam diri sendiri dan mengukur kemampuan yang didapat selama menjalani kuliah dan menerapkan ilmu yang didapat.

2. Operasional
a. Membantu masalah yang ada di lingkungan masyarakat khususnya dalam pengontrolan peralatan rumah tangga.

b. Merancang sistem kontrol pada smartphone android untuk mengendalikan pengontrolan peralatan rumah.

3.3. Langkah-langkah Perancangan

Untuk memprermudah dalam hal perancangan penulis menggunakan metode penelitian:

1. Perancangan Perangkat Keras
Dalam perancangan ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika dan device penunjang seperti Arduino Uno Board, Mikrokontroler ATMega 328, Kabel Data dan sebagainya. Agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya, bisa dilihat diagram bloknya pada gambar 3.1.

2. Perancangan Perangkat Lunak

Dengan metode perancangan perangkat lunak ini dengan pembuatan flowchat dari sistem yang akan dibuat dan pembuatan desain aplikasi pengontrolan berupa perancangan perangkat lunak (Software).

3.4. Diagram Blok

Dalam perancangan perangkat keras dan Hardware ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, perlengkapan mekanik dan device penunjang agar sistem dapat bekerja dan berjalan dengan baik sesuai fungsinya, agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya:

11.jpg






Gambar 3.1. Diagram Blok
Pada gambar 3.2 merupakan alur dari diagram blok, yang dimana terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan. Prinsip dari kerja sistem yang di rancang adalah handphone menjadi media untuk memberikan inputan pada mikrokontroller, ketika mikrokontroller menerima inputan dari handphone maka inputan tersebut akan menjadi perintah untuk motor servo agar berputar kearah kiri sebesar 30 derajat. Dan ketika mikrokontroller menerima inputan dari tombol handphone yang berupa angka-angka, maka inputan tersebut akan menjadi perintah baik itu untuk motor servo maupun motor DC, tergantung tombol mana yang di tekan pada smartphone.

3.5. Cara Kerja Alat

12.jpg






Gambar 3.2. Perancangan fisik

Agar lebih mudah dalam memahami rancangan gambar di atas dan cara kerjanya, dibawah ini merupakan tabel keterangan dan penjelasannya
Tabel 3.1. Keterangan cara kerja masing-masing komponen

13.jpg







3.6. Pembuatan Alat

Perancangan yang dimaksudkan pada sistem kontrol ini meliputi perancangan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang ditunjukan pada diagram blok yang ditunjukan pada gambar 3.2. alat yang dirancang akan berbentuk suatu “Home Smart Automatic Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Mikrokontroller Atmega328”.

Perncangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan sistem. Adapun deskripsi Alat dan bahan sebagai berikut:

A. Alat yang digunakan meliputi:

1. Personal Computer (PC) atau Laptop

2. Arduino Uno sebagai bootloader untuk upload program

3. Kabel USB

4. Smartphone Android

5. Solder timah.

6. Solder karet.

7. Tang dan obeng

B. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:

1. Mikrokontroller ATmega328.

2. Modul Bluetooth HC-06

3. LCD (Liquid Cristal Display)

3. Papan PCB

4. Motor servo standar.

5. Motor Direct Current.

6. IC regulator (LM7805, LM7806)

7. Kapasitor Elco 2200 microFarad/35volt, 100 microFarad/16volt

8. Kapasitor keramik 22 pf.

9. Resistor 10 kohm, 330 ohm.

10. Lampu

11. Pintu menggunakan dvd room

12. Kipas angi

13. Heatshink (alumunium pendingin).

14. Jack baterai.

15. Switch On/Off.

16. Timah solder.

17. Kabel konektor.

18. Pin header.

19. Power Supply

20. Printed circuit board.

3.7. Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

3.7.1 Rangkaian Modul Bluetooth

Dalam perancangan bluetooth ini, menggunakan modul bluetooth HC-06 alasanya disamping lebih ekonomis, modul bluetooth ini mudah untuk terkoneksi dengan beberpa perangkat smrtphone tanpa harus konfigurasi. Yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:

· Bluetooth protocal: Bluetooth Specification v2.0+EDR

· Frequency: 2.4GHz ISM band

· Modulation: GFSK(Gaussian Frequency Shift Keying)

· Emission power: ≤4dBm, Class 2

· Sensitivity: ≤-84dBm at 0.1% BER

· Speed: Asynchronous: 2.1Mbps(Max) / 160 kbps,

· Synchronous: 1Mbps/1Mbps

· Security: Authentication and encryption

· Profiles: Bluetooth serial port

· Power supply: +3.3VDC 50mA

· Working temperature: -20 ~ +75 Centigrade

· Dimension: 26.9mm x 13mm x 2.2 mm

Adapun rangkaian modul Bluetooth HC-06 yang dipasang pada arduino yaitu pin GND, VCC, RX dan TX dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

14.jpg







Gambar 3.3. Rangkaian Bluetooth HC-06

33.jpg






3.7.2. Rangkaian motor DC

Agar motor DC dapat dikontrol dua arah diperlukan driver motor yaitu IC l293. Pada IC l293 terdapat 16 pin yaitu dua pin enable berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor DC, empat pin input adalah pin input sinyal kendali motor DC, empat pin output adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor DC, dua pin VCC adalah jalur input tegangan sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol driver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor DC yang dikendalikan. dan empat pin ground adalah jalur yang harus dihubungkan ke ground, pin GND ini yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.

334.jpg






Gambar 3.7. Rangkain driver motor L293

Rangkaian di atas baru akan bekerja ketika mendapat inputan dari handphone, pada saat menekan huruf ‘a’ pada handphone data tersebut akan dikirim ke mikrokontroller dan akan memberikan inputan ke motor DC pada kondisi HIGH (“1”) itu bertanda pintu sudah terbuka dan silahkan masuk, pada saat menekan huruf ‘b’ pada handphone data tersebut akan dikirim ke mikrokontroler dan akan memberikan inputan ke motor DC pada kondisi LOW (“0”) itu bertanda pintu sudah tertutup dan pintu sudah terkunci. pada saat menekan huruf ‘e’ pada handphone data tersebut akan dikirim ke mikrokontroller dan akan memberikan inputan ke motor DC pada kondisi HIGH (“1”) itu bertanda kipas angin sudah dinyalakan, pada saat menekan huruf ‘f’ pada handphone data tersebut akan dikirim ke mikrokontroler dan akan memberikan inputan ke motor DC pada kondisi LOW (“0”) itu bertanda kipas angin sudah dimatikan. Cara kerja rangkaian di atas adalah dengan memberikan tegangan 5 volt sebagai Vcc pada pin 16 dan 5 volt pada pin delapan untuk tegangan motor, maka IC l293 siap digunakan. Jika terdapat tegangan input satu dan input dua maka dengan memberikan logika HIGH pada enable1 maka output 1 dan output 2 akan aktif. Sedangkan enable1 berlogika rendah, meskipun terdapat tegangan pada input 1 dan input 2, output tetap nol (tidak aktif). Hal ini juga berlaku untuk input 3, 4 dan output 3, 4 serta enable 2. Konfigurasi pin IC L293 di atas, rangkaian di atas dapat digunakan untuk mengontrol dua motor DC sekaligus, dan juga dapa mengontrol motor DC secara kontinu dan dengan teknik PWM (Pulse-Width Modulation). Adapun penulisan listing program untuk driver L293 dapat ditulis seperti terlihat pada gambar berikut:

3345.jpg






Gambar 3.8 Inisialisasi Motor DC dalam program arduino

Listing program yang ditunjuk pada garis hitam pertama adalah menghubungkan pin 3,4,5 yang terdapat pada mikrokontroller dan pin 1,2,7 yang terdapat pada IC driver L293, sedangkan listing program yang kedua adalah bagaimana mendeklarasikan sebuah IC driver L293 sebagai keluaran dari perintah yang terdapat pada mikrokontroller.

33456.jpg






Gambar 3.9 Flowchat kontrol untuk motor DC

Untuk flowchart diatas merupakan alur dan cara untuk mengontrol motor dc dengan penekanan tombol “a, b, e, f” melalui komunikasi media Bluetooth, untuk listing programnya dapat di tulis seperti terlihat pada gambar berikut:






3.7.3. Rangkaian Motor Servo
Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem umpan balik tertutup di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor berikut gambar konfigurasi kaki pada motor servo.

Pada sistem yang dibuat ini menggunakan 1 buah motor servo 180o standar dengan spesifikasi sebagai berikut :

o Control System : +Pulse Width Control 1520usec Netral

o Required Pulse : 3-5 volt peak to peak square wave

o Operating Voltage : 4.8 - 6.0 volts

o Operating Speed (4.8v) : 0.23osec/60

o Operating Speed (6.0v) : 0.19osec/60

o Torsi (4.8v) : 3.2 kg

o Torsi (6.0v) : 4.1 kg

o Dimensions : 1.6” x 0.8” x 1.4” (41 x 20 x 36mm)

o Weight :37.2g

334567.jpg






Gambar 3.11. Rangkaian Motor Servo

Pada rangkaian gambar 3.11 di atas konfigurasi untuk kaki motor servo dengan mikrokontroller ATmega328 berada pada pin digital 10, pada arsitektur mikrokontroller ATmega328 motor servo hanya bekerja pada Pin digital 3, 4, 5, 6, 8, 9, yang memiliki fungsi Pulse Width Modulation (PWM) yaitu merupakan sebuah pendekatan untuk mengendalikan putaran dan kecepatan motor arus searah. Tenaga yang disuplai ke motor dalam bentuk sinyal gelombang kotak dari magnet konstan dengan merubah lebar pulsa atau duty cycle. Duty cycle adalah perbandingan antara lamanya waktu on terhadap waktu off dalam suatu periode waktu.

Cara kerja dari rangkaian pada gambar 3.9 adalah motor servo bekerja ketika mikrokontroller mendapat inputan dari handphone yang akan memberikan logika HIGH (“1”) dan logika LOW (“0”) ketika mikrokontroller tidak ada inputan, ketika motor servo mendapat inputan dari motor servo.

3.7.4. Rangkaian Power Supply

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 6 volt dan 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7806 dan LM7805.

Arus yang masuk dari adaptor switching akan melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7806 yang menghasilkan tegangan +6 volt, dan LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

3345678.jpg






Gambar 3.12. Rangkaian catu daya

Pada rangkaian catu daya ini menggunakan empat buah sumber catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian kontrol L293, rangkaian motor DC, dan rangkaian sistem mikrokontroller, sedangkan untuk menggerakan motor servo digunakan tegangan +6 volt DC.

3.7.5. Rangkaian Lampu 
 
Pada rangkaian di bawah ini menunjukan empat buah lampu led dengan masing-masing berfungsi sebagai indikator sebuah inputan, cara kerjanya pada saat menekan huruf ‘g’ pada handphone data tersebut akan dikirim ke mikrokontroller dan akan memberikan inputan ke lampu indikator pada kondisi HIGH (“1”) itu bertanda lampu depan sudah dinyalakan, pada saat menekan huruf ‘h’ pada handphone data tersebut akan dikirim ke mikrokontroler dan akan memberikan inputan ke lampu indikator pada kondisi LOW (“0”) itu bertanda lampu depan sudah dimatikam, pada saat menekan huruf ‘i’ pada handphone data tersebut akan dikirim ke mikrokontroler dan akan memberikan inputan ke lampu indikator pada kondisi HIGH (“1”) itu bertanda lampu ruangan sudah dinyalakan, pada saat menekan huruf ‘j’ pada handphone data tersebut akan dikirim ke mikrokontroler dan akan memberikan inputan ke lampu indikator pada kondisi LOW (“0”) itu bertanda lampu ruangan sudah dimatikan

3345678q.jpg






Gambar 3.13. Rangkaian lampu

3.7.6. Rangkaian Display LCD

LCD karakter adalah suatu modul yang berfungsi sebagai display yang dapat menampilkan karakter alpha numeric yang memiliki 16 kolom dan 2 baris karakter. LCD ini memiliki warna dasar biru dan karakter berwarna putih dengan menggunakan backlight. LCD ini berbasis HD44780 dengan supply tegangan sebesar 5V DC. Dengan menggunakan lcd karakter 16x2 display segala intruksi yang akan dilakukan akan ditampilkan pada waktu yang telah ditentukan, baik itu kondisi mesin maupun intruksi-intruksi yang akan dilakukan selanjutnya, gambar dibawah ini menunjukan bagaimana sebuah lcd karakter 16x2 display dihubungkan dengan mikrokontroller.

wwss.jpg






Gambar 3.14. Rangkaian Skema LCD 16x2

Ketika lcd karakter 16x2 display sudah dihubungkan dengan sebuah mikrokontroller, lcd karakter 16x2 display tidak bisa langsung digunakan untuk menampilkan pesan, agar dapat digunakan seperti apa yang diinginkan, harus dRi upload program terlebih dahulu kedalam mikrokontroller agar dapat menampilkan karakter. Listing program yang digunakan dapat dilihat seperti gambar berikut:






3.7.7. Rangkaian Sistem Minimum Atmega328.
Agar mikrokontroller ATmega328 dapat digunakan sebagai sistem kontrol perlu dibuat sistem minimumnya. Gambar 3.2 adalah gambar sistem minimum dari mikrokontroller ATmega328.

wwssw.jpg







Gambar 3.20. Rangkaian Sistem Minimum
Pada rangkaian di atas merupakan minimum sistem yang digunakan dalam project ini, rangkaian diatas memerlukan Bootloader arduino yang digunakan sebagai media untuk mengupload program kedalam mikrokontroller ATmega328, karena minimum system diatas belum memiliki USBasp, dimana USBasp tersebut adalah salah satu cara penanaman program kedalam mikrokontroller dengan mode USB downloader.

3.7.8. Rangkaian Sistem Keseluruhan

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.21 sebagai berikut:

wwsswq.jpg






Gambar 3.21. Skema rangkaian sistem keseluruhan

Keterangan dari jalur-jalur diatas:


a. Jalur merah sebagai arus positif (+).

b. Jalur hitam sebagai arus negatif ( - ).

c. Jalur biru sebagai jalur data.

d. Jalur kuning sebagai jalur PWM untuk motor DC dan motor servo.

e. Jalur hijau sebagai jalur clock (pembangkit frekuensi) untuk kristal

3.8. Konsep Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Perancangan perangkat lunak, adalah melakukan penulisan listing program ke dalam suatu Software Arduino 1.0 dengan menggunakan bahasa pemrograman C, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

3.8.1. Penulisan Listing Program Bahasa C

Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino 1.0 digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan.

1. Penulisan program pada mikrokontroler
Untuk memasukan program kedalam sebuah mikrokontroler ATMega 328, di butuhkan Driver USB. IDE Arduino 1.0 dan Arduini Uno Board agar program yang dibuat dapat berjalan di dalam mikrokontroler. Adapun lankah – langkahnya yaitu:

A. Instalasi Driver USB
Instalasi driver untuk Arduino uno dengan Windows 7, Vista atau Xp:

a. Hubungkan board dan tunggu Windows untuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat. Biasa proses ini akan gagal.

b. Klik pada Star Menu dan buka Control Panel.

c. Di dalam Control Panel masuk ke menu System and Security. Kemudian klik pada System. Setelah tampilan System muncul.buka Device Manager.

d. Lihat pada bagian Ports (COM dan LPT) anda akan melihat sebuah port terbuka dengan nama “Arduino Uno (COMxx)”.

e. Klik kanan pada port “Arduino Uno (COMxx)” dan pilih opsi “Update Driver Software”.

f. Kemudian, pilih opsi “Browse my computer for Driver software”.

g. Terakhir, masuk dan pilih file driver Uno. Dengan nama “ArduinoUNO.inf”.

B. Membuat Project Baru

Buka software Arduno 1.0 yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

wwsswqa.jpg







Setelah listing program ditulis semua, langkah selanjutnya proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, proses kompilasi dapat dilihat pada gambar 3.27 diatas.

wwsswqaa.jpg






pada gambar Gambar 3.31. Hasil Kompilasi Listing Program

Setelah listing program ditulis semua, langkah selanjutnya proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, hasil kompilasi dapat dilihat pada gambar 3.28 diatas.

Selanjutnya jika hasil dari kompilasi listing program dan hasil dari proses kompilasi tidak terjadi error, artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan ditanamkan ke dalam sistem mikrokontroller ATmega328.

3.8.2. Pengisian Program Ke Dalam IC ATmega328

Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroller ATmega328 yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Arduino 1.0. Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) dapat dilihat 3.29 berikut:

wwsswqaas.jpg






Gambar 3.32. Rangkaian Board Arduino Dengan Internal Clock

Dengan menggunakan arduino sebagai media untuk memasukan program ke dalam mikrokontroller ATmega328, maka program yang ditulis pada Arduino 1.0 dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroller ATmega328. Langkah selanjutnya sebelum listing program dimasukan ke dalam mikrokontroller, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan listing program, proses pemilihan board yang digunakan untuk memasukan listing program dapat dilihat pada gambar 3.33. sebagai berikut:

wwsswqaasn.jpg






Gambar 3.33. Pemilihan Arduino Board

Setelah jenis board sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah memasukan program ke dalam mikrokontroller dengan menggunakan internal clock, arti dari internal clock adalah dengan memanfaatkan board Arduino sebagai board untuk berkomunikasi dengan komputer, dan mikrokontroller yang ada pada arduino board tersebut dilepas, agar IC ATmega328 yang akan digunakan dapat terbaca oleh Arduino board.

wwsswqaasnh.jpg






Gambar 3.34. Mengupload Program Kedalam Mikrokontroller ATmega328

Pada tampilan pemrograman Arduino 1.0 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino 1.0, pada saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses. Proses upload listing program yang tidak terjadi error dapat dilihat pada gambar 3.32 sebagai berikut:

kuya1.jpg






Gambar 3.35. Mengupload Program Sukses

Pada tampilan pemrograman Arduino 1.0 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino 1.0, pada saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses.

Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller ATmega328 yang berjudul “HOME SMART AUTOMATIC MENGGUNAKAN MEDIA BLUETOOTH BERBASIS MIKRIKONTROLLER Atmega 328” sudah siap digunakan.

3.9. Perangkat Lunak Yang Digunakan
pada perancangan kali ini penulis memanfaatkan aplikasi blueterm , Program ini bisa didownload free via Android Market. maka Selanjutnya kita buka program BlueTerm pada Android gadget

zzzzz.jpg



Gambar 3.36. Ikon Aplikasi Bluterm Pada Android

Lalu Pastikan Bluetooth pada Smartphone sudah aktif, selanjutnya klik icon BLUE TERM, tekan MENU dan pilih ‘Connect Device’

zzzzzq.jpg






Gambar 3.37. Koneksi Device Pada Bluetrem

Pilih nama device BTSM yang terpasang pada Arduino, selanjutnya LED pada BTSM akan menyala konstan jika proses pairing berhasil dilakukan.

Jika sudah terkoneksi selanjutnya masukan perintah pada Android dengan mengetikan karakter huruf:

“A” untuk membuka pintu,

“B” untuk menutup pintu,

“C” untuk membuka jendela,

“D” untuk menutup jendela,

“E” untuk menghidupkan kipas,

“F” untuk mematikan kipas,

“G” untuk menghidupkan lampu depan,

“H” untuk mematikan lampu depan,

“I” untuk menghidupkan lampu ruangan,

“J” untuk mematikan lampu ruangan.

3.10. Flowchart Sistem

pada pembuatan sebuah sistem pengontrolan diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur ataupun langkah-langkah dari suatu sistem yang dibuat. Dibawah ini adalah gambaran diagram sistem flowchart:

zzzzzqq.jpg






Gambar 3.38. Sistem Flowchart

3.11. Permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan  masalah

3.11.1. Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan teknik pembacaan melalui diagram flowchart untuk mempermudah pembacaan sistem yang berjalan.

Sistem yang berjalan saat ini pada Flowchart Diagram

100.jpg



Gambar 3.39. Diagram Flowchart sistem yang berjalan

Berdasarkan diagram flowchart pada 3.36. Pada saat user bergerak ketempat stopkontak maka user harus menekan tombol yang ada di stopkontak kemudian arus tersebut putus atau nyambung dimana arus tersebut mempengaruhi alat yang ada.

3.11.2. Permasalahan Yang Dihadapi
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada penghuni rumah, sistem yang berkerja saat ini masih manual. Manual disini diartikan bahwa user harus bergerak lebih ekstra untuk mengerjakan sesuatu hal yang bisa dikerjakan dengan mudah tanpa harus bekerja ekstra.

Dapat diambil satu masalah yang mempengaruhi kegiatan dalam mematikan arus listrik dari stokkontak Dihadapiaitu user bisa saja tersetrum karna adanya kebocoran arus listrik dari stopkontak tersebut yang mungkin pernah dialami oleh stakeholder.

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:

1. Sistem pengontrolan peralatan rumah masih manual.

2. User bisa saja lupa atau malas untuk mematikan lampu kipas ataupun menutup pintu (karna jauh dari stokontak).

3.11.3. Alternatif pemecahan masalah
Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

1. Membuat alat kontrol untuk mengatur peralatan tersebut.

2. Membuat simulasi perancangan tersebut untuk diberikan kepada user

3.12. User Requirement
3.12.1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem home smart automatic yang di usulkan.

Berikut saya lampirkan Gambar Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

123.jpg







3.12.2. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.4. terdapat 2 functional dan 1 nonfunctional optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem pengontrolan dapat running tanpa error.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi berikut ini:
Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

123a.jpg



Keterangan:

M = Mandatory
D = Desirable
I = Inessential

3.12.3. Elisitasi Tahap III
Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel elisitasi tahap III tersebut
Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

123aa.jpg



Keterangan:
 T  : Technical                          L  : Low
 O  : Operational                    M  : Middle
 E  : Economic                        H  : High

3.12.4. Final Elisitasi
Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem kontrol robot pemindah barang. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 11 fucntional dan 1 nonfucntional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut tabel final elisitasi tersebu
Tabel 3.5. Final Elisitasi

XXX1.jpg

XXX12.jpg





BAB IV

Hasil dan Uji Coba

4.1. Prosedur Sistem

Sistem pengontrolan peralatan rumah dengan simulasi prototype ini mampu mengontrol peralatan rumah dengan pengontrolan menggunakan aplikasi android. Alat ini bekerja berdasarkan inputan dari logika yang dikirim dari mikrokontroller dengan jaringan berupa bluetooth.

1. Jika rangkaian arduino diberi catu daya yaitu 12 volt maka semua kontrol akan hidup.

2. Alat akan bisa dikontrol jika bluetooth aktif yang sudah terpasang pada arduino board dengan input tegangan 3.3 volt.

3. Masing-masing bekerja satu persatu sesuai instruksi atau logika yang dikirim dari Mikrokontroller.
Alat ini mempunyai fungsi yaitu untuk menghidupkan dan mematikan peralatan rumah dengan menggunakan smartphone.


4.2. Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

Adapun perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem yang akan diusulkan, bisa dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem yang berjalan dan Sistem Usulan

XXX123.jpg




4.3. Flowchat Program

Adapun Flowchart program, bisa dilihat gambar dibawah ini:

XXX1234.jpg






Gambar 4.1. Flowchart Program yang diusulkan

4.4. Konfigurasi Sistem Usulan

4.4.1. Spesifikasi Hardware


Adapun spesifikasi hardware yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Laptop atau PC

- Processor  : Pentium

- Monitor  : LCD 14”

- RAM  : 2 GB

- HD  : 500 GB

2. Motor Servo Standar 180o

3. Motor DC

4. Modul Bluetooth HC-06

5. Arduino Uno Bootloader

6. Smartphone Android 4.1

7. Kabel USB

8. Catu Daya



4.4.2. Aplikasi yang Digunakan

Adapun aplikasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Software Arduino 1.0

2. Software ­Blueterm

3. Visual Paradigm

4. Ms. Office 2007

5. Ms. Visio

6. Fritzing


4.5. Pengujian
Setelah melakukan berbagai tahapan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing – masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun pembahasan hasil uji coba agar lebih jelas dan dapat dipahami mengenai beberapa ragkaian sistem yang dipakai, dapat dilihat pada sub bab berikut.



4.5.1. Metode Black Box
Tabel 4.2. metode black box

XXX12345.jpg

123456.jpg





4.5.2. Pengujian Rangkaian Motor Servo

Pada uji coba berikut ini adalah pengujian rangkaian motor servo, apakah motor servo berjalan sebagaimana mestinya. Pada sistem kontrol ini menggunakan 1 buah motor servo standar 90o yang memiliki tiga kabel penghubung berwarna merah (VCC) sebagai tegangan positif, hitam (Ground) sebagai tegangan negatif dan putih (Signal) sebagai input data,

Motor servo digunakan untuk membuka dan menutup jendela. Bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

SIKUYA%2B1.jpg






Gambar 4.2. Motor servo

4.5.3. Pengujian Rangkaian Modul Bluetooth


Pada uji coba rangkaian modul bluetooth ini mempunyai empat port penghubung yaitu RX (Receiver) sebagai penerima data, TX (Transmitter) pengirim data, VVC sebagai tegangan positif, dan Ground Sebagai tegangan negatif. Masing-masing port modul bluetooth tersebut akan dipasangkan pada port arduino yaitu port RX modul bluetooth dipasang pada port TX atau pin 1 pada arduino, port TX modul bluetooth dipasang pada port RX atau pin 0 pada arduino, dan yang lainnya disesuaikan. Jika bluetooth tersebut sudah terhubung dan sudah aktif indikasinya lampu led yang ada pada modul bluetooth tersebut akan menyala dan siap untuk di scanning oleh smartphone. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

SIKUYA%2B2.jpg



Gambar 4.3. Rangkaian Modul Bluetooth

4.5.4. Pengujian Perangkat Bluetooth

Setelah pemasangan port-port modul bluetooth pada arduino, selanjutnya pengujian perangkat bluetooth, apakah bluetooth bisa didapatkan dan terhubung dengan perangkat bluetooth smartphone android. Pada pengujian ini sudah berhasil terhubung, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

SIKUYA%2B3.jpg






Gambar 4.4. Scanning Bluetooth oleh Smartphone Android

4.5.5. Pengujian Motor DC
Pada uji coba berikut ini adalah pengujian rangkaian motor DC, apakah motor DC berjalan sebagaimana mestinya. Pada sistem kontrol ini menggunakan 1 buah motor DC yang memiliki tiga kabel penghubung berwarna merah (VCC) sebagai tegangan positif, hitam (Ground) sebagai tegangan negatif dan putih (Signal) sebagai input data,

Motor DC digunakan untuk membuka dan menutup pintu. Bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

SIKUYA%2B4.jpg






Gambar 4.5. Motor DC Sebagai Pintu

4.5.6. Pengujian Aplikasi Android
Setelah aplikasi sudah terhubung dengan perangkat Bluetooth, selanjutnya pengujian aplikasi android pada smartphone. Ada beberapa bagian tombol untuk pengontrolan yaitu:

“A” untuk membuka pintu,

“B” untuk menutup pintu,

“C” untuk membuka jendela,

“D” untuk menutup jendela,

“E” untuk menghidupkan kipas,

“F” untuk mematikan kipas,

“G” untuk menghidupkan lampu depan,

“H” untuk mematikan lampu depan,

“I” untuk menghidupkan lampu ruangan,

“J” untuk mematikan lampu ruangan.

SIKUYA%2B5.jpg






Gambar 4.6. Pengujian Aplikasi
4.5.7. Pengujian Sistem Kontrol Keseluruhan
Selanjutnya pengujian untuk sistem keseluruhan yang sudah terpasang rapi, apakah alat ini bekerja baik dan sesuai fungsi atau tidak. Pada pengujian ini sudah berhasil dari masing-masing komponen yang terpasang bisa bekerja dan berjalan efektif.

SIKUYA%2B6.jpg



Gambar 4.7. Pengujian Sistem Keseluruhan
4.6. Analisa

Dari pengujian di atas ditemukan beberapa analisa terhadap listing program dari hardware maupun software. Untuk lebih jelas lagi pada pembahasan analisa maka akan dijelaskan pada sub bab berikut.

4.6.1. Analisa Program Pada Mikrokontroller

Pada program yang dimasukan kedalam mikrokontroller terdapat beberapa fungsi antara lain untuk mengaktifkan fungsi motor servo, motor dc dan fungsi relay pada regulator power window. Berikut adalah listing program mikrokontrollernya:

#include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystal lcd(A5, A4, A3, A2, A1, A0);

#include <Servo.h>

int kipasangin =8;

int motor1Pin1 = 3;

int motor1Pin2 = 4;

int enable1Pin = 5;

int lampudepan =7;

int lampuruangan = 12;

Servo jendela;

int pos = 10;

int state;

int flag=0; // melakukan pembacaan hanya sekali dalam satuan waktu

void setup() {

//perintah untuk pin output

Serial.begin(9600);

pinMode(motor1Pin1, OUTPUT);

pinMode(motor1Pin2, OUTPUT);

pinMode(enable1Pin, OUTPUT);

digitalWrite(enable1Pin, HIGH);

pinMode(lampudepan, OUTPUT);

pinMode(lampuruangan, OUTPUT);

pinMode(kipasangin, OUTPUT);

jendela.attach(10);

jendela.write(pos);

lcd.begin(16, 2);

lcd.setCursor(0,0 );

lcd.print("NAMA  :MEIDY SURYA STMIK Raharja");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("NIM  :1031464703 Tahun 2014 / 2015");

delay(500);

for (int positionCounter = 0; positionCounter < 40; positionCounter++) {

lcd.scrollDisplayLeft();

delay(400);

}

}

void loop() {

//membaca data dan mengirim data

if(Serial.available() > 0){

state = Serial.read();

flag=0;

}



if (state == 'a') {

digitalWrite(motor1Pin1, LOW);

digitalWrite(motor1Pin2, HIGH);

if(flag == 0){

Serial.println("PINTU DI BUKA");

lcd.display();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("PINTU SUDAH");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("TERBUKA");

delay(1000);

flag=1;

}

}



else if (state == 'b') {

digitalWrite(motor1Pin1, HIGH);

digitalWrite(motor1Pin2, LOW);

if(flag == 0){

Serial.println("PINTU DI TUTUP");

lcd.display();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("PINTU SUDAH");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("DI TUTUP");

delay(1000);

flag=1;

}

}



else if (state == 'c') {

jendela.write(pos);

Serial.println("MEMBUKA JENDELA");

if(flag == 0){

lcd.display();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("JENDELA SUDAH");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("TERBUKA");

delay(1000);

flag=1;

}

}



else if (state == 'd'){

jendela.write(90);

if(flag == 0){

Serial.println("MENUTUP JENDELA");

lcd.display();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("JENDELA SUDAH");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("DI TUTUP");

delay(1000);

flag=1;

}

}



else if (state == 'e'){

digitalWrite(kipasangin, HIGH);



if (flag == 0){

Serial.println("KIPAS DI HIDUPKAN");

lcd.display();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("KIPAS ANGIN");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("DI HIDUPKAN");

delay(1000);

flag=1;

}

}



else if (state == 'f'){

digitalWrite(kipasangin, LOW);

if (state == 0){

Serial.println("KIPAS DI MATIKAN");

lcd.display();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("KIPAS ANGIN");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("DI MATIKAN");

delay(1000);

flag =1;

}

}



else if (state == 'g'){

digitalWrite(lampudepan, HIGH);

if (state ==0){

Serial.println("LAMPU DEPAN DI HIDUPKAN");

lcd.display();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("LAMPU DEPAN");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("DI HIDUPKAN");

delay(1000);

flag=1;

}

}

else if (state == 'h'){

digitalWrite(lampudepan, LOW);

if (state ==0){

Serial.println("LAMPU DEPAN DI MATIKAN");

lcd.display();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("LAMPU DEPAN");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("DI MATIKAN");

delay(1000);

flag =1;

}

}



else if (state == 'i'){

digitalWrite(lampuruangan, HIGH);

if(state == 0 ){

Serial.println("LAMPU RUANGAN DI HIDUPKAN");

lcd.display();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("LAMPU RUANGAN");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("DI HIDUPKAN");

delay(1000);

flag =1;

}

}



else if (state == 'j'){

digitalWrite(lampuruangan, LOW);

if(state == 0 ){

Serial.println("LAMPU RUANGAN DI MATIKAN");

lcd.display();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("LAMPU RUANGAN");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("DI MATIKAN");

delay(1000);

flag =1;

}

}

else {

lcd.display();

lcd.setCursor (0,0);

lcd.print("MASUKAN PERINTAH");

lcd.setCursor (0,1);

lcd.print("UNTUK MENGAKSES");

delay(1500);

lcd.noDisplay();

lcd.setCursor (0,0);

lcd.print("MASUKAN PERINTAH");

lcd.setCursor (0,1);

lcd.print("UNTUK MENGAKSES");

delay(300);

}

}

Adapun fungsi pada setiap penulisan listing program adalah sebagai berikut:

1. #include<Servo.h>

Coding ini berfungsi untuk memasukan library motor servo.

2. int kipasangin =8;

int motor1Pin1 = 3;

int motor1Pin2 = 4;

int enable1Pin = 5;

int lampudepan =7;

int lampuruangan = 12;

Servo jendela;

int pos = 10;

Coding ini berfungsi untuk menginisialisasikan Pin yang ada pada arduino kedalam variable agar mudah untuk di pahami.

3. void setup (){

//perintah untuk pin output

Serial.begin(9600);

pinMode(motor1Pin1, OUTPUT);

pinMode(motor1Pin2, OUTPUT);

pinMode(enable1Pin, OUTPUT);

pinMode(lampudepan, OUTPUT);

pinMode(lampuruangan, OUTPUT);

pinMode(kipasangin, OUTPUT);

Coding Subrutin ini berfungsi untuk mengkonfigurasikan Pin dari arduino sebagai output pada motor dc dan motor servo.

4. void membuka(){

digitalWrite(motor1Pin1, LOW);

digitalWrite(motor1Pin2, HIGH);

Coding Subrutin ini berfungsi untuk mengaktifkan relay dan mengontrol motor dc untuk membuka pintu.

5. void menutup(){

digitalWrite(motor1Pin1, HIGH);

digitalWrite(motor1Pin2, LOW);

Coding Subrutin ini berfungsi untuk mengaktifkan relay dan mengontrol motor dc untuk menutup pintu.

6. void membuka(){

jendela.write(pos);

Coding Subrutin ini berfungsi untuk mengontrol motor servo untuk membuka jendela.

7. void menutup(){

jendela.write(90);

Coding Subrutin ini berfungsi untuk mengontrol motor servo untuk menutup jendela.

8. void menghidupkan(){

digitalWrite(kipasangin, HIGH);

Coding Subrutin ini berfungsi untuk mengaktifkan relay dan mengontrol motor ac untuk menghidupkan kipas.

9. void mematikan(){

digitalWrite(kipasangin, HIGH);

Coding Subrutin ini berfungsi untuk mengaktifkan relay dan mengontrol motor ac untuk mematikan kipas.

10. void menghidupkan(){

digitalWrite(lampudepan, HIGH);

Coding Subrutin ini berfungsi untuk mengaktifkan relay dan mengontrol untuk menghidupkan lampu depan.

11. void mematikan(){

digitalWrite(lampudepan, LOW);

Coding Subrutin ini berfungsi untuk mengaktifkan relay dan mengontrol untuk mematikan lampu depan.

12. void menghidupkan(){

digitalWrite(lampuruangan, HIGH);

Coding Subrutin ini berfungsi untuk mengaktifkan relay dan mengontrol untuk menghidupkan lampu ruangan.

13. void mematikan(){

digitalWrite(lampuruangan, LOW);

Coding Subrutin ini berfungsi untuk mengaktifkan relay dan mengontrol untuk mematikankan lampu ruangan.


#inclu#include <Serv#include <L#include <Li

4.7. Implementasi

4.7.1. Schedule


1. Mengumpulkan data

Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem.

2. Perancangan sistem
Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user.

3. Pengujian sistem

Pengetesan sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan pemasangan hardware dan Software.

4. Perbaikan sistem

Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user.

5. Training user
Percobaan alat yang sudah di buat apakah benar-benar dapat berjalan atau tidak.

6. Implementasi sistem
Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program.

7. Dokumentasi Sistem

Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.
Tabel 4.3. Tabel Rencana Implementasi Program

SIKUYA%2B7.jpg








4.7.2. Implementasi Sistem

Setelah melakukan uji coba alat, selanjutnya implementasi sistem. Kebutuhan aplikasi dan prototype untuk sistem yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut:

1) Kebutuhan aplikasi
- 1 buah Smartphone berbasis Android, Minimal SDK 2.2 (API 8)

2) Kebutuhan Pengontrolan Peralatan Rumah

-Arduino Uno R3: sebagai Platform untuk memasukkan program dan mengolah data pada mikrokontroler ATmega 328.

- Motor servo standar: 1 buah motor servo untuk menggerakan Jendela.

- Motor dc: 1 buah motor dc untuk menggerakan pintu

- Bluetooth modul: 1 buah untuk menerima sinyal, berada pada pin 0 dan 1.

- Power Supply: sebagai catu daya untuk memberikan tegangan pada alat.

- Bahan Kayu: untuk mekanik prototype rumah.

- Aplikasi android memiliki beberapa fungsi:

1) Scanning Bluetooth, mencari perangkat Bluetooth yang sedang aktif di sekitar perangkat.

2) Mengontrol peralatan rumah dengan menekan tombol pada aplikasi android.

Aplikasi di pasang pada smartphone yang berbasis Android dapat berkomunikasi dengan peralatan rumah menggunakan koneksi Bluetooth yang dikontrol berupa rumah sungguhan lengkap dengan isinya yang berupa kipas, jendela, lampu dan pintu.

Pada sistem ini menggunakan modul Bluetooth HC-06, peralatan rumah dapat berkomunikasi dengan aplikasi melalui Bluetooth di telepon seluler berbasis Android. Aplikasi akan mengirim data melalui Bluetooth, lalu selanjutnya dieksekusi oleh mikrokontroller.

4.8. Estimasi Biaya

Adapun Estimasi biaya sistem keseluruhan yang dibuat dan yang dibutuhkan.
Tabel 4.4. Estimasi Biaya

SIKUYA%2B8.jpg




BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Dari perancangan dan implementasi yang dilakukan ada beberapa kesimpulan antara lain:

1. Home smat automatic dengan menggunakan media Bluetooth HC-05 yang diproses oleh mikrokontroller ATMega 328 dapat mengontrol peralatan rumah sesuai dengan perintah yang di inginkan. Dalam pemrograman aplikasinya kita juga mampu membuat interface sesuai dengan kebutuhan.

2. Cara pengontrolan alat rumah tangga menggunakan smartphone android harus terkoneksi dengan Bluetooth HC-05 sehingga smartphone bisa mengirimkan data analog kedalam mikrokontroller ATMega 328 melalui aplikasi Blueterm sesuai dengan perintah pengguna.

3. Untuk membuat alat home smart automatic diperlukan mikrokontroller yang dapat diprogram secara embedded sehingga alat dapat dikendalikan, selain itu diperlukan sebuah program yang dapat mengkomunikasikan mikrokontroller dengan smartphone dalam hal ini menggunakan bahasa C dan Bluetooth HC-05. Serta handphone sebagai penerima laporan dari aplikasi Blueterm.

5.2. Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan pengontrolan peralatann rumah dia antara yaitu:

1. Device Home Smart Automatic dapat dilengkapi dengan sebuah sensor sehingga mampu mendeteksi sesuatu di lingkungan sekitar. Sehingga fungsi device tidak hanya serbatas menghidupkan dan mematikan peralatan rumah.

2. Bagi peneliti selanjutnya sistem ini dapat berjalan tanpa harus campur tangan manusia

3. Bagi peneliti selanjutnya, sistem ini dapat dikembangkan melalui komunikasi via wireless atau media komunikasi lain agar jangkuanya lebih jauh atau tidak terbatas.

4. Agar alat ini dapat terealisasi dan digunakan di tempat-tempat modern.

5.3. Kesan

Adapun kesan yang didapatkan setelah melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, diantaranya:

1. Mendapatkan banyak wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak didapat dalam perkuliahan.

2. Menambah ilmu sosial terhadap masyarakat, dan instansi terkait.

3. Belajar bagaimana menanggapi permasalahan dilingkungan masyarakat khususnya dibidang teknologi.








DAFTAR PUSTAKA

Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. “Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop”. Bandung. Jurnal Sistem Informasi, Vol. 6, No.2

Arifin dan Ardi Amir. 2009. Pemodelan Dan Pengendalian Motor Listrik US Elektric Motors Type Dripproof 1750 RPM/40 HP/240 Volt”. Universitas Tadulako. Jurnal JIMT, Vol. 6, No. 1, Mei 2009: 50 – 59.

Bird John. 2010. Electrical And Electronic Principles And Technology. Oxford: PT. Elsevier & Technology.

Budiharto Widodo. 2008. Mikrokontroler AVR Atmega16. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo.

Budiharto Widodo. 2009. 10 Proyek Robot Spektakuller. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Budiman, Agustiar 2012. "Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”, Makalah, halaman: 4.

Chandra, Deni. 2011. Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis. Jakarta: PT Kawan Pustaka.

Dwi Agus Diartono. 2009. Teknologi Bluetooth untuk layanan Internet pada Wireless Local Area Network. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK. Semarang: Hendarto Vol. XIV. pp. 70-78.(januari 2009).

Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Similasi Pada Prototype Ruangan Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 2, Juli 2012: 261-267 ISSN 2086-3403.

Guritno, Sudaryono, Untung Rahardja. Theory and application of IT Research, April 2010, Halaman: 302.

Malik, Ibnu, Mohammad Unggul Juwana. 2009. Aneka Proyek Mikrokontroler PIC16F84/A. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset.

Rusmadi, Dedy. 2009. Mengenal Komponen Elektronika. Bandung: Pionir Jaya.

Saefullah, Sumardi Sadi, Yugo Bayana. 2009. “Smart Wheeled Robotic (SWR) Yang Mampu Menghindari Rintangan Secara Otomatis”. CCIT, Vol.2 No.3 - Mei 2009.

Safaat, Nazruddin. 2011. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Jakarta: Informatika.

Saputra Riyan. Pengontrolan Peralatan Rumah Dengan Menggunakan Mikrokontroller AT89S51 Dan Remote Inframerah. Skripsi: STMIK Raharja.

Siddiq, Asep Jafar 2012. "Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”, Makalah, halaman: 4.

Sodikin, Edi Noersasongko, dan Y.tyas catur Pramudi. 2009. “JURNAL PENYESUAIAN DENGAN MODUS PEMBELAJARAN UNTUK SISWA SMK KELAS X. Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 nomor 2, Oktober 2009:740-754. ISSN 1414-9999

Subari. 2009. Pengertian home smart di akses di: http://www.subari.blogspot.com

09 desember 2014

Suguanto Iis. 2013. Perancangan Buka Pintu Otomatis Menggunakan Radio Frequcy Identification (RFID) Berbasis Mikrokontroller AT89S52. Skripsi: STMIK Raharja.

Sulindawati dan Muhammad Fathoni. 2010. “Pengantar Analiasa Sistem. Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 Agustus 2010:2-19
Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara

Suwarno, Thomas S.W, Suryono. 2009. Simulasi Sisstem Pembayaran Retribusi Gerbang Parkir Menggunakan Mikrokontroller AT89S51. Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009:22-32.
Syahid. 2012. Rancang Bangun Robot Beroda Berbasis Android Menggunakan Komunikasi USB. ISSN : 2252-4908 Vol. 1 No. 2 Agustus 2012 : 33-42.

Wahana, Komputer 2012. Membuat Aplikasi Android Untuk Tablet dan Handphone. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Zaman, Septiyan Madza. 2013. Pengontrolan Peralatan Rumah Tangga Menggunakan Bluetooth Dan Mikrokontroller AT89S2051. Skripsi: STMIK Raharja.





.