Pengguna:SI1211474136

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

BAB II

Daftar isi

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Berikut beberapa definisi sistem secara umum :

Menurut Tohari (2014:2) [1], Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling terkait, saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan.

Menurut Antonio dan Novi Safriadi (2013:12) [2], Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Menurut Hartono (2013:9)[3], Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya, menjadi suatu kesatuan.

Menurut Luppicini dalam International Forum of Educational Technolgy and Society (IFTS) (2015:108)[4], System : the sum total of parts interrelated within one another and the whole structure or organization.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, sistem adalah sekelompok elemen atau unsur yang terintegrasi satu dengan yang lainnya menjadi satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut Muhaimin, dkk (2015:2) [5], Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu antara lain :

  1. Komponen Sistem (components)
  2. Suatu sistem harus terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa subsistem-subsistem atau bagian-bagian sistem.

  3. Batasan Sistem (boundary)
  4. Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan, batasan sistem menunjukan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri.

  5. Lingkungan Luar (environments)
  6. Lingkungan luar sistem (environments) yaitu apapun di luar batas sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem tersebut dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan.

  7. Penghubung (interface)
  8. Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya.

  9. Tujuan atau Sasaran (goals)
  10. Suatu system dikatakan berhasil bila mengenai tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai tujuannya, maka operasi sistem tidak ada gunanya.


Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya: Rohmat (2013:8) [6]

  1. Sistem Abstrak (abstract system) dan sistem (sistem fisik).
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik.

  3. Sistem Alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (sistem yang dibuat manusia).
  4. Sistem adalah alam yang terjadi melalui proses alam, tidak buatan manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin yang disebut sistem manusia-mesin.

  5. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).
  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depan tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan eksternal. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan eksternal.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut A.S, Rosa dan Shalahuddin (2013:18)[7], Kegiatan analisa Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru.

Menurut Rohmat (2013:155)[6], Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem yang manual atau pun sistem yang sudah terkomputerisasi secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari analisa tersebut.

Menurut Yogianto dalam bukunya Taufiq Rohmat (2013:153)[6], menyatakan bahwa analisa sistem adalah sebagian penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan maka dapat dirarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.


Tahapan Analisa Sistem

Didalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut :

    1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

    3. Analyze, yaitu menganalisa sistem.

    4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem.

    5. Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Berikut ini adalah Definisi Informasi dari beberapa ahli, yaitu:

Menurut Tohari Hamim (2014:7)[1] , Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang lebih bermanfaat bagi penggunanya.

Menurut Bambang Hartono (2013:15)[3], Informasi pada dasarnya adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas.

Menurut Muhaimin, dkk (2015:2) [5], Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi yang sangat penting pada suatu organisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa informasi adalah suatu data yang diolah yang memiliki nilai yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Struktur Informasi

Hartono (2013:86)[3], Struktur Informasi adalah hubungan antar data (antar-record), yang dapat berupa hubungan hierarkis atau hubungan asosiatif:

    1. Hubungan Hierarkis adalah hubungan berjenjang yang bersifat “atasan-bawahan”. Contoh: record tentang gaji atau record tentang hutang seorang karyawan merupakan “bawahan” dari record tentang karyawan tersebut.

    2. Hubungan Asosiatif adalah hubungan antardata (antar-record) hal yang terjadi karena kesamaan isi atau nilai dari data (records) tersebut. Misalnya kesamaan dalam hal tempat kerja.



Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2014:13) [8], Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yangmempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Menurut Hartono (2013:15)[3] , Informasi pada dasarnya adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas.

Menurut Jogiyanto dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56) [9], menyatakan bahwa, Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan sutau kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.


Komponen Sistem Informasi

Menurut Sidharta dan Marina Wati (2015:98) [10] , Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat penting di dalam sistem informasi. Komponen-komponen sistem informasi tersebut, antara lain :

a. Input

Semua data yang dimasukan kedalam sistem informasi, yaitu dokumen-dokumen, formulir-formulir dan file-file. Dokumen-dokumen tersebut dikumpulkan dan diinformasikan kesuatu bentuk sehingga dapat diterima oleh pengolah yang meliputi : pencatatan, penyimpanan, pengujian dan pengkodean.

b. Proses

Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si penerima.

c. Output

Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima. Komponen ini akan berhubungan langsung dengan pemakai sistem informasi dan merupakan tujuan akhir dari pembuatan sistem informasi.

d. Teknologi

Teknologi disini adalah bagian yang berfungsi untuk memasukan input, mengolah input dan menghasilkan keluaran. Ada 3 (tiga) bagian dalam teknologi ini meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat manusia.

e. Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data-data ang saling berhubungan satu dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras computer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak. Basis data sendiri merupakan kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara suatu file dengan file lain sehingga membentuk suatu bangunan data.

f. Kendali

Kendali dalam hal ini merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem informasi tersebut agar bisa berjalan dengan lancar dan tidak mengalami gangguan. Komponen ini sangat penting agar sistem secara keseluruhan memiliki validasi dan intergritas yang tinggi.


Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sidharta dan Marina Wati (2015:99), [10], Tujuan sistem informasi terdiri dari kegunaan (Usefulness), ekonomi (Economic), keandalan (Realibility), pelayanan langganan (Customer Service), kesederhanaan (Simplicity), dan fleksibilitas (Fleksibility).

a. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

b. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

c. Keandalan (Realibility)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

d. Pelayanan Langganan (Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

e. Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

f. Fleksibilitas (Fleksibility)

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Suprihadi, Rini Kartika dkk (2013:310) [11], Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.

Menurut Taufiq Rohmat (2013:13) [6], Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.

Menurut Bambang Hartono (2013:15)[3], Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejaidian.

Berdasarkan ketiga definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta”.


Klasifikasi Data

Berikut ini penguraian mengenai klasifikasi data yaitu : Hartono, (2013:18)[3]

1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data

a. Data Hitung (Enumeration/Counting Data). Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau presentase dari mahasiswa/dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung. Data hitung adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seseorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

2. Klasifikasi Data Menurut Sifat

a. Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubunganny dengan penjumlahan.

b. Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adalag data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan.



Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar (2016:19)[12], Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Menurut Haerudin, dkk (2013:18) [13], menyatakan bahwa Database merupakan salah satu komponen penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database system).

Menurut Pratama (2014:17)[14], menyatakan bahwa Element basis data pada sistem informasi berfungsi sebagai media untuk menyimpan data dan informasi yang dimiliki oleh sistem informasi bersangkutan. Setiap aplikasi dan sistem yang memilik data didalamnya (dengan disertasi proses manipulasi data berupa insert, delete, edit/update), pasti memiliki sebuah basis data.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, database adalah kumpulan data yang disimpan di hardisk komputer yang bertujuan dalam kemudahan akses.

Pengguna Database

Berdasarkan cara berinteraksi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut: (Anhar, 2016:20) [12]

a. Database Administrator adalah orang yang mendefiniskan basisdata, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.
b. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basisdata, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basisdata.
c. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basisdata menggunakan bahasa non-prosedural.
d. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
e. Naveuser. Pengguna yang memilki pengetahuan komputasi dan basis data terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.


Konsep Dasar Prototyping

Definisi Prototyping

Darmawan (2013:229), [15] prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Pendapat lain Uzzaman (2015:71)[16],< prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan, pengembang sering memproduksi prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna.

Menurut Hanif (2014:36) [17], Prototyping adalah proses interaktif dalam pengembangan sistem kebutuhan yang diubah kedalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara pengguna dengan analis.

Berdasarkan definisi, maka dapat dinyatakan bahwa prototype adalah bentuk produk atau sistem yang berfungsi terhadap demonstrasi tahap awal untuk kelengkapan jalan fungsi sistem yang digunakan sebagai ide para pengembang dan calon pengguna.

Tujuan Utama Prototyping

Menurut Indrajani (2017:264) [18], Tujuan utama pada tahap identifikasi yang bisa menentukan maksimalisasi fungsional dari tahap Prototyping ini adalah:

a. Untuk mengidentifikasi fitur sistem yang sedang berjalan.
b. Untuk memberikan perbaikan atau penambahan fitur baru.
c. Untuk klarifikasi kebutuhan user.
d. Untuk evaluasi kelayakan dan kemungkinan apa yang terjadi dari desain sistem.

Jenis-jenis Prototyping

Dalam tahapan prototyping terdapat 2 macam yang digunakan menurut Indrajani (2017:264) [18], yaitu:

1. Requirements prototyping

Untuk menentukan kebutuhan dari aplikasi basis data yang diinginkan dan ketika kebutuhan tersebut terpenuhi, maka prototype akan dibuang.

2. Evolutionary prototyping

Digunakan untuk tujuan yang sama, Perbedaannya adalah prototype ini tidak dibuang, tetapi digunakan untuk pengembangan selanjutnya menjadi aplikasi basis data.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Boseman dalam Wisnubroto (2013:162)[19], analisis SWOT (SWOT Analysis) adalah proses penarikan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dalam organisasi dan dunia bisnis dikenal sebagai penaksiran atau analisis SWOT.

Sedangkan David dalam Widharta (2013:6) [20], menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan atau kelemahan internal, digabungkan dengan peluang dan ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan dengan maksud strategi. Tujuan dan strategi diterapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan SWOT adalah metode analisa perbandingan masalah yang menitik beratkan kepada kekutan, kelemahan, kesempatan dan ancaman suatu organisasi atau perseorangan dengan hal lainnya.

Unsur-unsur SWOT

Menurut Irham Fahmi (2013:260) [21], untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu :

1. Faktor Eksternal Faktor eksternal ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman organisasi ini.
2. Faktor Internal Faktor internal ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi ini.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Hidayat (2017:5) [22],Perancangan sistem adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun. Langkah-langkah untuk membantu bendahara untuk mengelola kegiatan non profit yang diwujudkan dengan adanya interface dengan sistem berupa pilihan yang telah disimpan di dalam sistem untuk menghasilkan keluaran (output).

Menurut Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65) [23],menyatakan bahwa, Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes,servicesand products are delivered.

Menurut Alison McKay dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250) [24],menyatakan bahwa, Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa “Perancangan sistem merupakan suatu proses pembuatan untuk mendesain atau merancang dan tahapan yang berisi penggambaran tentang bagaimana suatu sistem dibentuk setelah adanya tahap analisis”.

Tujuan Rancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan (2013:228)[15], Tahap Perancangan/Desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).



Konsep Dasar Pengujian (Testing)

Definisi Pengujian (Testing)

Indrajani (2017:12) [18] pengujian merupakan suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk menemukan kesalahan dengan scenario tes yang direncanakan dan data yang sesungguhnya. pengujian ini hanya akan terlihat jika terjadi kesalahan pada sistem maupun perangkat software yang akan di uji.

Menurut Robin (2016:1) [18], Pengujian adalah proses yang bertujuan untuk memastikan apakan semua fungsi sistem bekerja dengan baik dan mencari kesalah yang mungkin terjadi pada sistem.

Wandy (2016:1) [25] pengujian adalah proses menemukan error pada perangkat lunak sebelum dikirim kepada pengguna. Pengujian software adalah kegiatan yang ditunjukan untuk mengevaluasi.

Dapat dinyatakan berdasarkan pendapat tersebut pengujian adalah, proses dimana untuk memastikan eksekusi final suatu sistem untuk mengetahui kesalahan fungsional maupun non fungsional, sebelum sistem dipublikasi kepada pengguna.


Tujuan Pengujian (Testing)

Indrajani (2017:12)[18], Secara umum dari proses testing adalah melakukan verifikasi, validasi, dan mendeteksi terjadinya error pada aplikasi tersebut. Dari ketiga hal tersebut diharapkan dapat menemukan masalah - masalah atau kesalahan dan dari hasil penemuan tersebut dapat dilakukan suatu pembenahan.


a. Verifikasi, bagaimana suatu sistem tersebut benar atau tidak. Yang pertama dilihat adalah bagaimana struktur, hingga susunan yang ada. Kemudian jika semua telah baik maka harus kembali dikaji dan dicocokan dengan rancangan awal yang telah dibuat.
b. Validasi, bagaimana sebuah sistem yang telah dibuat telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
c. Deteksi, mendeteksi error atau kesalahan pada sistem, atau dengan kata lain yaitu proses pengembangan dari satu program ke program lainnya yang lebih rumit.


Prinsip-prinsip Pengujian (Testing)

Indrajani (2017:12)[18], menjelaskan prinsip-prinsip testing adalah :

1. Testing yang menyeluruh tidak memungkinkan dilakukan karena,
a. Kemungkinan jumlah kombinasi testcase yang amat besar
b. Pertimbangan domain masukan yang mungkin sangat besar jumlahnya (masukan yang valid, tdk valid, masukan yg di-edit dll)
c. Kompleksitas user interface dan desain
d. Jalur program yang mungkin dapat dilewati sangat banyak
e. Harus dilakukan test ulang, setiap ada perbaikan pada masing-masing bug.
2. Testing merupakan pekerjaan yang kreatif dan sulit. Mitos-mitos yang salah tentang testing
a. Testing itu mudah
b. Tiap orang akan dapat melakukan testing dengan sendirinya padahal testing bukanlah hal yang sederhana dll)
c. Untuk dapat melakukan testing yang efektif harus mengetahui keseluruhan sistem
d. Sistem sendiri tidak sederhana (tidak mudah dipahami)
3. Testing berbasis pada resiko walaupun testing secara keseluruhan tidak dapat dilakukan tidak berarti bahwa testing yang efektif tidak dapat dilakukan Testing merupakan hasil pertimbangan dari resiko dan ekonomi. Secara ringkas, testing dipengaruhi oleh pertimbangan :
a. Sumber daya dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan testing menurut skala prioritas, kompleksitas dan kesulitan testing
b. Biaya dari keterlambatan pengiriman produk (kemungkinan besar disebabkan testing)
c. Kemungkinan adanya suatu defect
d. Biaya yang disebabkan oleh defect, bilamana defect tsb menyebabkan error yang membawa kerugian langsung maupun tak langsung bagi customer
4. Testing harus direncanakan Butuh pemikiran dgn pendekatan secara keseluruhan, desain tes dan penetapan hasil yg diinginkan untuk setiap kasus tes (test case) yg dipilih
a. Test plan : dokumen yg mencakup keseluruh tujuan testing dan pendekatan testing
b. Test design: dokumen yg mendefinisikan apa yang telah dipilih untuk dites dan hasil yg diharapkan “test direncanakan dan didesain sebelum kode dibuat”.



Teori Khusus

Pengertian Sistem Informasi Desa

Menurut Irman Ariadi (2015:1) [26]Sistem Informasi Desa merupakan suatu fenomena nasional yang mencuat pada awal tahun 2014. Fenomena ini terjadi karena di sahkannya Undang Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa pada tanggal 15 Januari 2014.Peristiwa ini dicatat dalam lembaran negara Republik Indonesia tahun 2014 nomor 7.

Pengertian Sistem Informasi Desa (SID) berdasarkan undang undang tersebut adalah meliputi fasilitas perangkat kerdaftar as dan perangkat lunak, jaringan, serta sumber daya manusia. Jauh sebelum UU Desa lahir, Combine Resource Institution (CRI) telah mengembangkan Sistem Informasi Desa.
Menurut CRI, Sistem Informasi Desa adalah seperangkat alat dan proses pemanfaatan data dan informasi untuk mendukung pengelolaan sumberdaya berbasis komunitas di tingkat desa. Kaitan dalam hal ini, kemungkinan besar Pengejewantahan SID oleh negara kala itu adalah mengadopsi model yang dikembangkan oleh CRI.
Sistem Informasi Desa (SID) adalah bagian tak terpisahkan dalam implementasi Undang-Undang Desa. Dalam Bagian Ketiga UU Desa Pasal 86 tentang Sistem Informasi Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan jelas disebutkan bahwa desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota.
Sistem Informasi Desa (SID) adalah perangkat kerja/alat yang dibangun untuk mendukung peran komunitas di tingkat desa dalam pengelolaan potensi dan sumber daya yang dimiliki.
Berdasarkan pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi desa adalah wadah atau media untuk mendukung tugas dan fungsi pemerintah terhadap pelayanan publik.

Pengertian Desa

Menurut Ivanovich Agusta dan Fujiartanto (2014;39) dalam Siregar (2016:77)[27] Desa merujuk pada satuan wilayah di bawah kecamatan, sedangkan pedesaan merujuk pada satuan kawasan yang memiliki indikator kemajuan lebih rendah dari pada perkotaan.

Menururt Rusmayanti (2014:2) [28],Desa dalam arti umum adalah desa sebagai suatu gejala yang bersifat universal, terdapat dimanapun di dunia ini. sebagai suatu komunitas kecil, yang terikat pada likalitas tertentu baik sebagai tempat tinggal (secara menetap) maupun bagi pemenuhan kebutuhan, dan terutama yang tergantung kepada pertanian, desa. Desa cenderung mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu yang sama.

Pengertian Desa berdasarkan pada UU No. 32 Tahun 2004 dalam Mubarok [29],yaitu Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut UU no. 6 tahun 2014 “Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Berdasarkan pengertian di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, desa adalah kesatuan wilayah masyarakat yang memiliki wewenang untuk mengurus urusan pemerintah sendiri dengan batasan-batasan tertentu.

Penduduk

Menurut Safarul Aufa dalam Aji (2013:63) [30], Penduduk adalah semua orang ang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi. Pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu.

Menurut Pratiwi dan Ismaini Zain (2014:54) [31],Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dan terlepas dari warga Negara atau bukan warga Negara. Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili didalam suatu wilayah Negara.

Sugianur dan Yuli Nurcahyanti (2017:2) [32],Penduduk adalah orang orang yang berada didalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus/kontinu. Dalam sosiologi penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruangan tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penduduk adalah semua orang yang menetap yang terikat oleh aturan yang berlaku.

Pengertian Mayarakat

Beberapa pengertian masyarakat menurut para ahli, yakni :

Menurut Roucek dan Warren dalam Rahmat (2014:5) [33],Masyarakat adalah sekelompok manusia yang memiliki rasa dan kesadaran bersama, di mana mereka berdiam (bertempat tinggal) dalam daerah yang sama yang sebagian besar atau seluruh warganya memperlihatkan adanya adat istiadat serta aktivitas yang sama pula.

Menurut Paul B. Hortono dalam Rahmat (2014:6) [33],Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relative mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.

Pada bagian lain Hartono mengemukakan bahwa masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa ciri-ciri suatu masyarakat pada umumnya adalah sebagai berikut.
a. Manusia yang hidup bersama, sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
b. Bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia manusia baru. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia.
c. Sadar bahwa mereka merupakan satu-kesatuan.
d. Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terikat satu dengan lainnya.
Berdasarkan pendapat di atas peniliti menyimpulkan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama-sama dalam suatu wilayah.

Konsep Dasar Berita

1. Pengertian Berita

Menurut Azhari Siregar, Anggi (2016:3) [34],Secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia. Dalam gambaran yang sederhana, seperti dilukiskan dengan baik oleh para pakar jurnalistik, berita adalah apa yang ditulis surat kabar, apa yang disiarkan radio dan apa yang ditayangkan televisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap fakta merupakan berita.Berita biasanya menyangkut orang-orang, tetapi tidak setiap orang bisa dijadikan berita.Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan.

Menurut Kelana dan Dedi Kurnia Syah Putra (2017:3) [35],Berita adalah suatu bentuk komunikasi massa yang isinya berupa informasi dan laporan terkini dari suatu peristiwa. Berita yang dihadirkan kepada khalayak merupakan representasi dari kenyataan yang sebenarnya.

Menurut Robert Tyell dalam Kelana (2017:3) [35],berita adalah informasi yang baru, menarik perhatian, mempengaruhi orang banyak dan mampu membangkitkan selera masyarakat untuk mengikutinya.

Nilai berita dalam buku-buku jurnalistik pada umumnya dinyatakan sebagai berikut:
a. Consequences, yaitu besar kecilnya dampak peristiwa pada masyarakat.
b. Human interest, yaitu menarik atau tidak dari segi ragam cara hidup manusia.
c. Prominance, adalah besar kecilnya ketokohan orang dalam peristiwa.
d. Proximity, yaitu jauh dekatnya peristiwa dari orang yang mengikuti beritanya.
e. Timeliness, berarti baru tidaknya atau penting tidaknya saat peristiwa terjadi (Iriantara, 2006, p.81).
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa berita adalah informasi-informasi yang didapat dari beberapa bentuk media perantara yang membahas sebagian kecil dari peristiwa yang terjadi di dunia.
1. Nilai Berita (News Value)
Merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis, yakni para reporter dan editor, untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik. Kriteria mengenai nilai berita merupakan patokan berarti bagi reporter. Dengan kriteria tersebut, seorang reporter dapat dengan mudah mendeteksi mana peristiwa yang harus diliput dan dilaporkan, dan mana peristiwa yang tak perlu diliput dan harus dilupakan.

Konsep Dasar XAMPP

1. Pengertian XAMPP

Menurut Setiawan, Arif dan Dedi Irawan (2017:4)[36], XAMPP adalah sebuah aplikasi web server instan yang lengkap dikarenakan segala yang butuhkan untuk membuat sebuah situs web terdapat di dalam aplikasi ini. XAMPP adalah sebuah paket installer AMP (Apache, MySQL, dan PhP) yang sangat mudah untuk diaplikasikan dalam computer yang belum memiliki server.

Menurut Riyanto dalam Afifah dan Supriyanta (2018:3) [37] XAMPP merupakan paket web server berbasis open source yang dapat dipasang pada beberapa sistem operasi yang ada (Windows, Linux, dan Mac OS).

.

Menurut Sutanto dalam jurnal Purba, Mariana (2015:72)[38],XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket. Dalam paket XAMPP sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PHP My Admin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Menurut Wahana (2013 ) dalam Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (Knist) Budiyono, dkk (2013:2), [39], “Xampp adalah merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket.

Menurut Rahman dan Santoso (2015:80) [40],Xampp adalah suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apche, interpreter PHP, dan basis data MySQL.

Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan xampp adalah aplikasi web server berbasis open source yang komplit untuk menjalankan fungsi-fungsi Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP.
2. Bagian-bagian Tool XAMPP
a. Apache
Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.
b. PHP
Bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung sistem management database oracle, Microsoft accsess, interbase, d-base dan postgreSQL.
c. MySQL
SQL kepanjangan dari Structed Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MYSQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada diSwedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.
d. PHP MyAdmin
Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Dengan PHP MyAdmin kita dapat membuat table dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal seluruh perintahnya.
e. Perl
Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Hidayatullah dan Kawistara dalam Mariana (2014:321)[38], Hypertext Preprocessor (PHP) atau disingkat dengan PHP ini adalah suatu bahasa scripting khususnya digunakan untuk web delevopment. Karena sifatnya yang server side scripting, maka untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server.

Menurut Kusrini, dkk (2016:14) [41],PHP merupakan sebuah bahasa script serverside yang bisa digunakan dengan bahasa HTML atau dokumennya secara bersamaan untuk membangun sebuah aplikasi di web yang sangat banyak kegunaannya. PHP merupakan bahasa yang disertakan dalam dokumen HTML, bekerja di sisi server side HTML embedded scripting. Artinya sintaks dan perintah yang diberikan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa, sehingga script-nya tidak tampak di sisi klien.

Menurut Agus Saputra dkk (2013:2) [42] menyatakan, PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprosesor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis.

Menurut Kusuma Ardhana dalam siregar (2014:65)[27] PHP Hypertext Preprocessor atau sering disebut PHP merupakan bahasa pemograman berbasis server-side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik.


Konsep Dasar UML

1. Definisi UML
j

Menurut sidik, dkk (2017:2) [43],Pengertian UML (Unified Modeling Language) UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komuniukasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk pemodelan, sehingga UML tidak terbatas pada metodologi tertentu.

Definisi UML menurut Rosa A.S, M. Shalahuddin dalam siregar (2015:133) [27] Teknik pemrograman yang berorientasi objek dan merupakan bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak.

Ada empat jenis diagram dalam UML yakni:
a. Usecase Diagram
b. Activity Diagram
c. Class Diagram
d. Sequence Diagram
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuh bahasa berdasarkan gambar untuk mevisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembang perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programing).



2. Jenis-jenis Diagram
a. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionaloitas yang diharapakan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antar actor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja dan sebagainya. Seorang atau sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement - sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.
b. Actvity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing).
c. Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
d. Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
e. Perl
Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Pengertian Notepad++

Menurut sidik, dkk (2017:2) [43], “Notepad++ adalah sebuah penyunting teks dan penyunting kode sumber yang berjalan di sistem operasi windows.

Pengertian Balsamiq Mockup

Menurut Attaufiq (2014:73) dalam Utariani (2017)[44], Balsamiq mockup adalah program aplikasi yang digunakan dalam pembuatan tampilan user interface sebuah aplikasi. Software ini sudah menyediakan tools yang dapat memudahkan dalam membuat desain prototyping aplikasi yang akan kita buat. Software ini berfokus pada konten yang ingin digambar dan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh pengguna.

Pengertian WEB

Menurut Winoto, Tri Irianto Tj (2013:2)[45], Website adalah sekumpulan halaman yang menampilkan konten atau sesuatu yang bisa diakses atau dibuka apabila kita mengakses internet. Sebutan website mempunyai halaman awal, yaitu halaman yang pertama kali tampil apabila kita membuka alamat pada internet, halaman pertama ini kerap di sebut homepage.

Menurut Abdul Kadir (2014:310)[46],menyatakan, World Wide Web, lebih terkenal disingkat WWW, adalah suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Pengidentifikasi Sumber Seragam untuk mengenal pasti sumber daya berguna.

Pengertian website adalah suatu kumpulan dari beberapa tampilan halaman dari file dan dokumen secara hypermedia melalui media komputer dan jejaring untuk mempermudah komunikasi dan aktivitas pelayanan bisnis selama 24 jam dengan para konsumen dan rekan bisnis.

Irfan Agus M, dkk (2017:2) [47],Pengertian website adalah sering juga disebut Web, dapat diartikan suatu kumpulan-kumpulan halaman yang menampilkan berbagai macam informasi teks, data, gambar diam ataupun bergerak, data animasi, suara, video maupun gabungan dari semuanya, baik itu yang bersifat statis maupun yang dinamis, yang dimana membentuk satu rangkaian bangunan yang saling berkaitan dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman atau hyperlink. sebagai kriteria dalam pembentukan pohon.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan website atau biasa disebtu web adalah media infromasi yang dapat diakses menggunakan jaringan intrnet.

Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi Black Box Testing

Menurut Archaya dan Pandya (ISSN-2277-1956-Vol.2) [48], Black Box Testing is a software testing techniques in which functionality of the software undertest (SUT) is tested without looking at the internal code structure.

Shivani Archarya dan Vidhi P (2013:175) [49], berpendapat dalam pegujian metode black box testing terdapat banyak metode teknis, diantaranya Equivalence Partitioning, Boundary Value Analysis/ Limit Testing, Couse Effect Graphing, Comparison Testing, Fuzz Testing, Model-baset Training.

Sutanto (2017:20)[50] metode black box adalah metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada .

Berdasarkan definisi dari para ahli, maka peneliti menarik kesimpul bahwa pengujian black box merupakan metode pengujian pada sistem untuk mengetahui kinerja perangkat lunak sistem.
2. Keuntungan Black Box Testing
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain :
a. anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
b. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
c. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi perangkat lunak.
d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Pengertian MySQL (My Structured Query Langguage)

Menurut Sutanto dalam Mariana (2014:37)[38],My Structured Query Langguage (MySQL) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL teredia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU GPL (General Public License).


Menurut Anisya (2013:15)[51], adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau DBMS), seperti halnya AppServ, POSTGRESQL, MSSQL, dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language, didefiniskan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database.Jadi MySQL adalah softwarenya adalah SQL adalah bahasa perintahnya.

Dikutip Maudi, dkk (2014:102)[52], MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi seluruh di seluruh dunia. MySQL adalah implementasi dari manajemen basis data relasional (RDBMS).

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah perangkat lunak untuk mengelola database.

Metode Elisitasi

1. Pengertian Elisitasi

Menurut Siahaan(2016:64)[53] Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Prastomo (2014:166) [54], Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.

Menurut Sommerville dalam Prastomo (2014:166) [54], Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah metode yang didapat melalui proses wawancara yang digunakan untuk menemukan kebutuhan sistem.
2. Tahap-tahap Elisitasi
Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:
  • Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  • Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
b. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  • Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
c. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?


Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Mulyandi dkk(2013:17-153) [55], berpendapat bahwa Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian.

Banyak penelitian sebelumnya dilakukan mengenai sistem informasi desa. Dalam upaya pengembangan sistem informasi desa ini perlu studi pustaka sebagai salah satu penerapan sistem informasi desa pada kantor desa singabangsa yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidetifikasi kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidetifkasi penelitan yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian sama di bidang ini.beberapa literature review tersebut adalah sebagai berikut :

Table 2.1 Study Pustaka (Literature Review)

Literature Review
No Penulis, Judul Penelitian Tujuan Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan
1 Mubarok , dkk (2015) LANDASAN HUKUM DAN KESESUAIAN KETERBUKAAN DESA DENGAN SISTEM INFORMASI DESA BERBASIS OPEN GOVERNMENT DATA Membuat skema/guideline/pan-duan bagi para desa untuk pengembangan sistem informasi desa. termasuk pengembangan sistem agar bisa terintegrasi, serta kemungkinan pengembangan sistem informasi desa tersebut menjadi jejaring sistem informasi desa. Sistem informasi desa dengan pedoman keterbukaan desa untuk menumbuhkan kepercayaan publik melalui sifat-sifat tranparansi, partisipasi dan kolaborasi. Lebih kepada cara transfaransi kegiatan pemerintah dalam sistem E-Goverment
2 Erlin Herlian (2014)PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA KEPENDUDUKAN PADA KELURAHAN KUTABARU KABUPATEN TANGERANG BERBASIS WEB Penelitian ini bertujuan untuk melayani dan membantu kebutuhan masyarakat kelurahan kutabaru dan memberikan informasi kependudukan, Mempermudah dalam pross pembuatan surat permohonan pembuatan E-KTP, Kartu Keluarga dan Surat Pengantar Pindah sehingga lebihefektif dan efisien. Ruang lingkup pembaha-san hanya pada data kependudukan.
3 Abbas, dkk (2016) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KECAMATAN BERBASIS E-GOVERNMENT mewujudkan pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil yang berorientasi kepada kepuasan dan kemitraan masyarakat menuju terciptanya data dan informasi kependudukan yang akurat dan agar dapat mewujudkan terciptanya tata pemerintahan yang baik. E-Government yang terintegrasi agar terwujudnya tata pemerintahan yang baik dan memberikan kepuasan terhadap masyarakat Pelayanan administrasi kependudu-kan.
4 Ramadhani, dkk (2015) PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DESA TERPADU BERBASIS WEB APLIKASI PADA DESA SIDAKANGEN, KAB. PURBALINGGA Pengenalan teknologi pada masyarakat agar pergerakan informasi tersebar secara merata dimasyarakat. Mendigitalisasi data yang akan diolah sehingga meningkatkan efisiensi dalam proses distribusinya Pemerataan manfaat teknologi guna penyebaran informasi yang cepat dan akurat. Mengemba-ngkan aplikasi yang telah ada.

Metode analisa menggunakan PIECES

5 Sugianur, Yuli Nurcahyanti (2017)

SISTEM INFORMASI PENDATAAN PENDUDUK DESA GANEPO BERBASIS DEKSTOP

Membuat sistem informasi pendataan penduduk yang dapat menyajikan penyimpanan dan laporan secara cepat dan akurat. Memberikan pengolahan laporan data kependudukan berupa, laporan data penduduk, data KK, data kelahiran, data kematian, data pindah, data pendatang. Sistem informasi pelayanan kependudukan serta penyimpanan laporan secara cepat dan akurat. Pengolahan data penduduk dan pengarsipan dokumen berbasi desktop.
6 Seetharaman, Priya. 2017. TECHNOLOGY GOVERNANCE CHALLENGES IN E-GOVERNMENT PROJECTS: HEALTH INFORMATION SYSTEMS IN INDIA. Penelitian ini bertujuan untuk menyoroti kebutuhan akan usaha yang lebih sadar untuk mengantisipasi serta mengatasi tantangan tata kelola teknologi informasi dalam konteks E-government. Tata kelola TI dalam konteks E-government sementara, data sekunder mengenai proyek Sistem Informasi Manajemen Kesehatan di India. Penelitian ini membahas tentang kesehatan dan menghasilkan aplikasi berbasis desktop dalam tatanan pemerintahan
7 Arif Setiawan dan Dedi Irawan. 2017. IMPLEMENTASI E-GOVERMENT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN POTENSI DESA DI SUKOHARJO Terwujudnya sistem pengolahan data pemerintahan dan potensi Desa yang lebih baik dan terintegrasi karena sistem yang berjalan saat ini masih manual sehingga memerlukan pengolahan informasi yang lebih baik. ”Implementasi E-Goverment sebagai upaya peningkatan potensi desa di desa Sukoharjo” dijadikan solusi untuk menggantikan sistem yang sudah berjalan secara manual dan diberlakukan di Desa Sukoharjo dengan sistem aplikasi yang berbasis web. penulis mengambil Metode Sistem Development Life Cycle (SDLC) yang berfokus pada metode sistem E-Government serta teknisi yang digunakan dalam membangun sebuah sistem. Tahapan-tahapan Sistem Development Life Cycle dalam sebuah EGovernment pada Desa Sukoharjo Kec. Sukoharjo Kab. Pringsewu.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan