Pengguna:Nina Harfiani: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
(Klasifikasi Data)
Baris 923: Baris 923:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">  
 
Menurut Dewi (2011:61), “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.</p></div>
 
Menurut Dewi (2011:61), “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.</p></div>
 +
 +
==<b>Teori Khusus</b>==
 +
===<b>Konsep Dasar Monitoring</b>===
 +
==== <b>Definisi Monitoring</b> ====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Junaidi (2010), “Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukan pergerakan kearah tujuan atau menjauh dari itu”.<ref name= " A.S.Rosa, dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika ">" A.S.Rosa, dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika "</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Gudda (2011), “Monitoring (Pemantauan) adalah seni mengumpulkan informasi yang diperlukan dengan usaha minimal untuk membuat keputusan kemudi pada saat yang tepat”.<ref name= " Gudda, Pattrick. 2011. A Guide To Project Monitoring & Evaluation. United State of America ">" Gudda, Pattrick. 2011. A Guide To Project Monitoring & Evaluation. United State of America "</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa monitoring adalah suatu proses pemantauan yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang diperlukan dan ingin diketahui untuk membuat keputusan.</p></div>
 +
 +
==== <b>Tujuan Monitoring</b> ====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analisis sistem adalah sebagai berikut :</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai rencana.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
4. Menegetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah menyimpang dari tujuan.</p></div>
 +
 +
=== <b>Konsep Dasar Kualitas Produk</b> ===
 +
==== <b>Definisi Produk</b> ====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Supranto dan Limakrisna (2011: 10) produk adalah apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan seorang konsumen, untuk memenuhi kebutuhan yang dipersepsikan.<ref name= " Supranto dan Nandan Limakrisna. 2011. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Mitra Wancana Media. ">" Supranto dan Nandan Limakrisna. 2011. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Mitra Wancana Media. "</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Widiana (2010: 39) pada dasarnya produk yang dibeli konsumen akan memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi konsumen berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan yang akan dipenuhinya. Hal ini dikarenakan suatu produk memberikan manfaat yang sesungguhnya ingin didapat oleh konsumen/pembeli dan memberikan tawaran nyata secara fisik berupa mutu, kemasan merek, serta tambahan pelayanan yang terkait dari pembelian produk tersebut.<ref name= " Widiana, Erma Muslichah. 2010. Dasar-dasar Pemasaran. Bandung: Karya Putra Darwati. ">" Widiana, Erma Muslichah. 2010. Dasar-dasar Pemasaran. Bandung: Karya Putra Darwati.</ref></p></div>
 +
 +
==== <b>Definisi Kualitas Produk</b> ====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:283) arti dari kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. <ref name= " Supranto dan Nandan Limakrisna. 2011. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Mitra Wancana Media. ">" Supranto dan Nandan Limakrisna. 2011. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Mitra Wancana Media. "</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Meskipun beberapa atribut dapat diukur secara obyektif, dari sudut pandang pemasaran, kualitas harus diukur dari segi persepsi pembeli (Kotler dan Amstrong, 2012:230).<ref name= " Supranto dan Nandan Limakrisna. 2011. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Mitra Wancana Media. ">" Supranto dan Nandan Limakrisna. 2011. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Mitra Wancana Media.</ref></p></div>
 +
 +
==== <b>Definisi Produk</b> ====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Supranto dan Limakrisna (2011: 10) produk adalah apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan seorang konsumen, untuk memenuhi kebutuhan yang dipersepsikan.<ref name= " Supranto dan Nandan Limakrisna. 2011. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Mitra Wancana Media. ">" Supranto dan Nandan Limakrisna. 2011. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Mitra Wancana Media. "</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Widiana (2010: 39) pada dasarnya produk yang dibeli konsumen akan memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi konsumen berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan yang akan dipenuhinya. Hal ini dikarenakan suatu produk memberikan manfaat yang sesungguhnya ingin didapat oleh konsumen/pembeli dan memberikan tawaran nyata secara fisik berupa mutu, kemasan merek, serta tambahan pelayanan yang terkait dari pembelian produk tersebut.<ref name= " Supranto dan Nandan Limakrisna. 2011. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Mitra Wancana Media. ">" Supranto dan Nandan Limakrisna. 2011. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Mitra Wancana Media.</ref></p></div>
 +
 +
==== <b>Dimensi  Kualitas Produk</b> ====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Kotler (2010:361) menjelaskan bahwa terdapat 9 (Sembilan) dimensi kualitas produk yang membedakan suatu produk dengan lainnya, yaitu : Form (bentuk), Features (ciri-ciri produk), Performance quality (kualitas kinerja), Conformance (kenyamanan), Durability (ketahanan), Reliability (keandalan), Repairability (kemudahan perbaikan), Style (gaya), Design (desain atau model). Akan tetapi, dalam penelitian ini hanya menggunakan enam indikator yang lebih mencirikan konsep DR. Resto itu sendiri. Yaitu :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
1. Features (ciri-ciri produk), merupakan karakteristik atau sifat yang menunjang fungsi-fungsi dasar suatu produk.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
2. Performance quality (kualitas kinerja) menggambarkan kinerja atau tingkat kemampuan operasional suatu produk.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
3. Conformance (kenyamanan), menunjukkan sejauh mana rancangan dan kinerja suatu produk dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
4. Durability (ketahanan), diartikan sebagai harapan hidup suatu produk atau beberapa lama suatu produk dapat digunakan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
5. Reliability (keandalan), mengukur kemungkinan suatu produk tidak akan rusak dalam jangka waktu tertentu. Konsumen akan menyukai membayar mahal untuk mendapat produk berkualitas tinggi dari pada membayar mahal untuk reparasi produk.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
6. Design (desain atau model), menunjukkan keseluruhan keistimewaan produk yang akan mempengaruhi penampilan dan fungsi produk dalam memenuhi keinginan konsumen</p></div>
 +
 +
===<b>Konsep Dasar Website</b>===
 +
====<b>Definisi Website</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Murya (2012:3), “ WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).”<ref name= " Murya. 2012, PHP Menyelesaikan Website 30 Juta. Yogyakarta: Jasakom. ">" Murya. 2012, PHP Menyelesaikan Website 30 Juta. Yogyakarta: Jasakom. "</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut  Murad dkk, (2013:49),”Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.<ref name= " Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus 2013. “Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013  ">" Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus 2013. “Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013  "</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Definisi website atau disingkat web adalah sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk digital baik itu teks, gambar, animasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga dapat diakses dari seluruh dunia.</p></div>
 +
 +
====<b>Jenis-jenis Website</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Pada dasarnya website dibagi menjadi dua bagian, yaitu:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
1. Website Statis: merupakan web yang halamannya tidak berubah, biasanya untuk melakukan perubahan dilakukan secara manual dengan mengubah kode. Website statis informasinya merupakan informasi satu arah, yakni hanya berasal dari pemilik softwarenya saja, hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja. Contoh website statis ini, yaitu profil perusahaan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
2. Website Dinamis: merupakan web yang halaman selalu update, biasanya terdapat halaman backend (halaman administrator) yang digunakan untuk menambah atau mengubah konten. Web dinamis membutuhkan database untuk menyimpan. Website dinamis mempunyai arus informasi dua arah, yakni berasal dari pengguna dan pemilik, sehingga pengupdate-an dapat dilakukan oleh pengguna dan juga pemilik website. (Bahar, 2013).</p></div>
 +
 +
===<b>Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)</b>===
 +
====<b>Definisi Unified Modeling Language (UML)</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Herlawati (2011:10), “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.<ref name= " Herlawati, Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika. ">" Herlawati, Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika. "</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Adi Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling ) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.<ref name= " Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta.  ">" Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta.  "</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa permodelan yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).</p></div>
 +
 +
====<b>Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Henderi (2009:6),.<ref name= " Henderi. 2009. Unified Modeling Language. Tangerang. ">" Henderi. 2009. Unified Modeling Language. Tangerang. "</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi denganrequirement, constraints dan catatan-catatan lain.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan / atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan : Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.</li></ol>
 +
 +
====<b>Konsepsi Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Language  (UML)</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (management model).<ref name= " Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta. ">" Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta."</ref></p></div>
 +
 +
====<b>Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Nugroho (2009:117). Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:<ref name= " Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta. ">" Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta."</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
1. Sesuatu (things)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Ada empat things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
1) Structural things merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
2) Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
3)  Grouping things merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
4)  Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
2.  Relasi (Relationship)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
1) Kebergantungan merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
2) Asosiasi merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
3) Generalisasi merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
4) Realisasi merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
3. Diagram-diagram UML</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
1) Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
2) Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.</p></div>
 +
 +
====<b>Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2009:6) yaitu :<ref name= " Henderi. 2009. Unified Modeling Language. Tangerang. ">" Henderi. 2009. Unified Modeling Language. Tangerang. "</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
1. Use Case Diagram
 +
Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
2. Class Diagram
 +
Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antar class object tersebut.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
3. Sequence Diagram
 +
Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain use case atau operasi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
4. State Chart Diagram
 +
Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
5. Activity Diagram
 +
Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.</p></div>
 +
 +
===<b>Konsep Dasar XAMPP</b>===
 +
====<b>Definisi XAMPP</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Riyanto (2013:1),”XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP, XAMPP mengkombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda kedalam satu paket”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
XAMPP yang merupakan singkatan dari X (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Berikut ini penjelasan mengenai Apache, MySQL, PHP dan Perl :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
1. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
2. SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
3. PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
4. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan yang dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat populer digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol, bukan huruf dan angka.</p></div>
 +
 +
===<b>Konsep Dasar Adobe Dreamweaver</b>===
 +
====<b>Definisi Adobe Dreamweaver</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Alexander T. K. Sibero (2011:384) [19], berpendapat bahwa “Dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe System Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Sistem Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suite (CS)”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Prasetio (2012:96), “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kode HTML secara visual”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa dreamweaver adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Adobe System Inc, yang digunakan untuk membuat sebuah web.</p></div>
 +
 +
===<b>Konsep Dasar PHP</b>===
 +
====<b>Definisi PHP</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Madcoms (2013:309), “PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML”.<ref name= " Madcoms. 2013. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS6 dengan Pemograman PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset. ">" Madcoms. 2013. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS6 dengan Pemograman PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Arief (2011:43), PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.<ref name= " Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.  ">" Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset. </ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Anhar (2010:3), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.<ref name= " Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita. ">" Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Berdasarkan definisi PHP diatas disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemograman web server-side scripting yang digunakan untuk membuat halaman web dinamis dan kemudian datanya diolah lalu dikirimkan kembali ke web browser dengan format HTML.</p></div>
 +
 +
====<b>Dasar-dasar PHP</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Anhar (2010) Konsep kerja PHP prinsipnya serupa dengan kode HTML. Hanya saja berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan kemesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server. Selanjutnya web server menyampaikan ke klien. Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML. Sebagaimana diketahui , HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar untuk membuat halaman - halaman web.<ref name= " Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita. ">" Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita. "</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Merupakan software yang bersifat open source.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Gratis untuk di-download dan digunakan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.</li>
 +
</ol>
 +
 +
===<b>Konsep Dasar Database</b>===
 +
====<b>Definisi Database</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Hidayati dalam Jurnal CCIT (2011:238), menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mundah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali".</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Dalam Tata Sutabri (2011 : 161), “Database adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol”.<ref name= " Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset">" Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Dalam Esa Wijayanti (2014:22) “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang di simpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server”.<ref name= " Wijayanti Esa, 2014. Pemrograman Basis Data Berbasis Web menggunakan PHP & MYSQL. Jakarta : Graha Ilmu. ">" Wijayanti Esa, 2014. Pemrograman Basis Data Berbasis Web menggunakan PHP & MYSQL. Jakarta : Graha Ilmu.</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang saling terhubung disimpan secara bersama-sama dalam satu media data sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.</p></div>
 +
 +
===<b>Konsep Dasar MySQL</b>===
 +
====<b>Definisi MySQL</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Dalam Esa Wijayanti (2014:23) “MySQL adalah suatu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS-Relational Database Management System) yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh, dan mudah digunakan”.<ref name= " Wijayanti Esa, 2014. Pemrograman Basis Data Berbasis Web menggunakan PHP & MYSQL. Jakarta : Graha Ilmu. ">" Wijayanti Esa, 2014. Pemrograman Basis Data Berbasis Web menggunakan PHP & MYSQL. Jakarta : Graha Ilmu.</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Dalam Esa Wijayanti (2014:23)“ SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database resional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya. MySQL termasuk jenis RDBMS ( Relational Database Management System ). Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan perintah-perintah di MySQL.<ref name= " Wijayanti Esa, 2014. Pemrograman Basis Data Berbasis Web menggunakan PHP & MYSQL. Jakarta : Graha Ilmu. ">" Wijayanti Esa, 2014. Pemrograman Basis Data Berbasis Web menggunakan PHP & MYSQL. Jakarta : Graha Ilmu.</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang saling terhubung disimpan secara bersama-sama dalam satu media data sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.</p></div>
 +
 +
===<b>Konsep Dasar Black Box Testing</b>===
 +
====<b>Definisi Black Box Testing</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Agustiar Budiman (2012:4), “pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak, data dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai yang diharapkan”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Rizky (2011:261), Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.<ref name= " Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya. ">" Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Berdasarkan definisi dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengujian black box adalah  metode pengujian berdasarkan perangkat lunak yang diuji di bagian luarnya apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan.</p></div>
 +
 +
====<b>Metode Pengujian Black Box</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, yaitu :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
1.  Equivalence Partioning
 +
Equivalence Partioning merupakan metode uji coba black box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
2.  Boundary Value Analysis
 +
Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input daripada nilai tengah. Untuk alasan ini Boundary Value Analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus yang melengkapi equivalence partitioning. Daripada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
3.  Cause-Effect Graphing Techniques
 +
Cause-Effect Graphing Techniques merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut :
 +
a. Causes (kondisi input) dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang ditunjukan untuk masing-masing.
 +
b. Pembuatan grafik Cause-Effect Graph.
 +
c. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.
 +
d. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
4.  Comparison Testing
 +
Dalam beberapa situasi (seperti : aircraft avionic, nuclear power plant control) dimana kehandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara paralel dengan perbandingan hasil real time untuk memastikan konsistensi. Diajurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik black box testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back testing.
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
5.  Sample and Robustness Testing
 +
a. Sample Testing, melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.
 +
b. Robustness Testing, pengujian ketahanan adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
6.  Behavior Testing dan Performance Testing
 +
a. Behavior Testing , hasil uji coba tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.
 +
b. Performance Testing, digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan, misalnya : aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi dll. Selain itu digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
7.  Requirement Testing
 +
a. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input-output-fungsi-performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.
 +
b. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
 +
c. Untuk memfasilitasinya setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
8.  Endurance Testing
 +
Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh : untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating, point, rounding, off dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.
 +
</p></div>
 +
 +
===<b>Konsep Dasar Elisitasi</b>===
 +
====<b>Definisi Elisitasi</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :<ref name= " Saputra, Ahmad Palda Jaya. 2014/2015. “Perancangan Sistem Quality Control Berbasis Web Pada PT Makmur Jaya Saputra Perkasa”. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja Tangerang. ">" Saputra, Ahmad Palda Jaya. 2014/2015. “Perancangan Sistem Quality Control Berbasis Web Pada PT Makmur Jaya Saputra Perkasa”. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja Tangerang.</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
1. Tahap I
 +
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
2. Tahap II
 +
Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
3. Tahap III
 +
Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE :
 +
1) T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
 +
2) O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
 +
3) E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.
 +
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
 +
a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
 +
b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
 +
c. Low (L) : Mudah dikerjakan.
 +
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
4.  Final Draft Elisitasi
 +
Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
 +
</p></div>
 +
 +
===<b>Konsep Dasar Literature Review</b>===
 +
====<b>Definisi Literature Review</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Literature adalah kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindak meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.</p></div>
 +
 +
====<b>Literature Review</b>====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (Literature Review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tinjauan studi dari penelitian Ahmad Palda Jaya Saputra, Skripsi 2014/2015, STMIK Raharja Tangerang, dengan judul “Perancangan Sistem Quality Control Berbasis Web Pada PT Makmur Jaya Saputra Perkasa”. Pada penelitian ini menjelaskan tentang prosedur kerja pada bagian Quality Control. PT Makmur Jaya Saputra Perkasa belum memiliki sistem yang digunakan untuk menginput data hasil pengecekan barang produksi yang oleh bagian Quality Control, mengakibatkan bagian Quality Control tidak mempunyai kemandirian data, dan bila terjadi komplain dari customer bagian Quality control tidak punya data hasil pengecekan barang tersebut. Bagian Quality Control hanya memberikan hasil pengecekan ke bagian produksi namun tidak mempunyai laporan hasil pengecekan barang produksi. Tujuan penelitian ini adalah  untuk membuat rancangan program yang dapat menampilkan data hasil pengecekan, diagram hasil pengecekan, dan dapat mencetak laporan untuk mempermudah kerja staf Quality Control. Permasalahan pada penelitian ini adalah tidak adanya data produk cacat sehingga membuat peneliti ingin merancang sistem dengan menambahkan data produk cacat.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian yang dilakukan oleh Irvan Nurseha, Skripsi tahun 2014/2015, STMIK Raharja Tangerang, dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Quality Control Stock Expired Di PT Catur Sentosa Anugerah”. Pada penelitian ini menjelaskan bahwa PT. Catur Sentosa Anugerah adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor consumer good. Permasalahan yang sering timbul ialah dimana dalam melakukan pengecekan barang yang waktu kadaluarsanya sudah mendekati ini sistem pengecekkan barangnya masih manual serta pengolahan datanya masih mengunakan sistem aplikasi yang sederhana yaitu Ms. Excel, dan dalam pengambilan datanya masih banyak menggunakan kertas untuk mendapatkan laporan stok barang berikut waktu kadaluarsanya setelah itu di input kedalam aplikasi Ms.Excel. Hasil yang diperoleh menyebabkan laporan yang disajikan belum valid dan akurat. Terlepas dari hal ini, perusahaan akan mendapat masalah-masalah kecil dan kemudian membesar sehingga menjadi masalah yang besar yang dapat memperlambat kemajuan dari perusahaan tersebut. Untuk mencegah terjadinya kesalahan data karyawan yang akan dimasukan ke dalam sistem, dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk mengatasi permasalahan sistem penulis menghasilkan Perancangan Sistem Informasi Quality Control Stock Expired. Penelitian ini masih terfokus pada stock data expirednya saja, hal itu membuat peneliti ingin mengembangkan sistem dengan data yang lebih lengkap dan kompleks dengan adanya penambahan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tinjauan studi dari penelitian Wien Dwi Andonoputro, Skripsi pada tahun 2013, Universitas Dian Nuswantoro Semarang dengan judul “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Quality Control pada PT. Industri Jamu Borobudur Semarang”. Pada penelitian ini menjelaskan bahwa Pada PT. Industri Jamu Borobudur Semarang proses quality control sangat dibutuhkan mulai dari inspeksi bahan baku yang masuk kegudang sampai inspeksi dalam proses packing. Hal ini bertujuan untuk mengetahui status dari inspeksi tersebut apakah hasil inspeksi riject atau release. Quality control di PT. Industri Jamu Borobudur Semarang masih menggunakan Microsoft Excel untuk menganalisa pengendalian mutu sehingga masih banyak ditemukan kelemahan-kelemahan dalam membandingkan standart bahan dengan hasil pengujian sehingga menyebabkan proses produksi menjadi lama dan tingkat kesalahanpun sangat tinggi. Sehingga perlu dibuatkan perancangan sebuah sistem Quality Control untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut selain dapat mempermudah user untuk membandingkan standart bahan dengan hasil pengujian. Penelitian ini masih harus dilakukan pengembangan karena belum adanya sistem berbasis website, yang lebih dapat memudahkan admin untuk mempercepat pengolahan data.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian yang dilakukan oleh Supriadi, Skripsi pada tahun 2015, Universitas Mercubuana Jakarta Barat dengan judul “Analisa Sistem Informasi Monitoring Data Quality Product Pada PT Kone Indo Elevator”. Pada penelitian ini menjelaskan bahwa PT Kone Indo Elevator merupakan salah satu perusahaan distributor yang menjual produk elevator dan escalator kepada pada para pelanggannya. Perusahaan ini belum dapat memanfaatkan informasi yang mereka miliki didalam database untuk mengolah data yang baik sehingga mengalami kesulitan dalam mengambil kesulitan dalam mengambil keputusan dan memonitor hasil produksi dan pemasangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan menganalisa dan mengolah data sehingga dapat dituangkan dalam dashboard sistem yang berisikan fitur-fitur yang mampu mempresentasikan proses monitoring data dan mendukung dalam pengambilan keputusan. Permasalahan yang terjadi adalah belum terintegrasinya komputer terhadap pihak-pihak yang berhubungan dengan pengelolaan data hasil produksi dan pemasangan. Serta pengamanan terhadap pencatatannya masih sangat minim, maka peneliti mengajukan sebuah sistem perancangan yang berbasis web.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tinjauan studi dari penelitian Dedy Fitranto, Laporan Kerja Praktek Tahun 2009, Politeknik Negeri Jember, dengan judul “Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Quality Control Checking Process menggunakan Microsoft Access di PT. Central Wire Industrial”. Dalam mengecek proses pembuatan kabel saat ini masih secara manual. Petugas masih mencatat satu per satu proses yang dilalui. Untuk mengedit data, petugas juga masih mencari secara manual. Hal tersebut yang mendasari pembuatan aplikasi pengolahan data order dan check process berdasarkan SPK (Surat Perintah Kerja) secara komputerisasi yang belum ada di PT. Central Wire Industrial dengan menggunakan Microsoft Access. Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah membuat suatu sistem aplikasi pada sebuah perusahaan yang dapat membantu dalam melakukan pengolahan data, mengecek data, dan membuat print out atau laporan secara berkala. Penelitian ini masih harus dikembangkan dengan perancangan berbasis web agar dapat lebih cepat untuk pengolahan data dan pengambilan keputusannya juga agar lebih mudah terintegrasi dengan pihak terkait.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tinjauan studi dari penelitian Try Fenni Wijayani, Jani Rahardjo, Jurnal Titra, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, pp. 157-164, dengan judul “Perancangan Sistem Pengendalian Kualitas di PT Bondi Syad Mulia”. PT Bondi Syad Mulia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa hot dip galvanizing. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melengkapi quality plan yang telah ada sebelumnya dan menyempurnakannya dengan memberi pedoman yang jelas dalam melakukan pengukuran pada setiap proses produksi. Quality plan yang dirancang terdapat pada 10 proses inspeksi yaitu pada inspeksi barang masuk, inspeksi proses degreasing, inspeksi proses pickling, inspeksi proses rinsing, inspeksi proses fluxing, inspeksi proses oven, inspeksi proses dipping, inspeksi proses quenching, inspeksi barang jadi, dan inspeksi proses pengangkutan. Permasalahan dari penelitian ini adalah belum adanya perancangan program berbasis web yang cepat dan tepat untuk mengintegrasi semua data inspeksi yang sudah dirancang.</li>
 +
</ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Dari 6 (enam) Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai monitoring kualitas produk dan sistem informasi quality control dalam bentuk apa saja dan bermacam-macam program yang digunakan pada sistem informasi tersebut. Untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian perihal Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kualitas Produk Berbasis Web Pada PT Panarub Dwikarya Cikupa Tangerang.</p></div>
 +
{{pagebreak}}

Revisi per 15 Agustus 2016 09.19

RANCANG BANGUN APLIKASI

MONITORING KUALITAS PRODUK BERBASIS WEB

PADA PT PANARUB DWIKARYA CIKUPA TANGERANG



SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg




Disusun Oleh :


NIM
: 1211473626
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING

KUALITAS PRODUK BERBASIS WEB

PADA PT PANARUB DWIKARYA CIKUPA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473626
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah,M.Akt., M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING

KUALITAS PRODUK BERBASIS WEB

PADA PT PANARUB DWIKARYA CIKUPA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473626
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016


Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Mulyati, S.E., M.M., M.Pd.)
   
(Bayu Pramono, S.Kom)
NID : 11003
   
NID : 14023

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING

KUALITAS PRODUK BERBASIS WEB

PADA PT PANARUB DWIKARYA CIKUPA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473626
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/20116

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_____________)
 
(_____________)
 
(_____________)
NID : _______
 
NID : _______
 
NID : ________


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :

NIM
: 1211473626
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211473626

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

>

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan masyarakat akan teknologi informasi semakin meningkat. Begitu juga dalam dunia usaha, perusahaan-perusahaan makin dipicu untuk menggunakan teknologi yang maju sebagai alat atau media untuk tetap bertahan dan memenangkan persaingan yang semakin ketat dan keras. Untuk memenuhi kepuasan konsumen, perusahaan tidak hanya dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang baik tapi juga harus menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen.

Kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai atau melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

PT Panarub Dwikarya Cikupa sebagai perusahaan sepatu terbesar di Indonesia. Perusahaan tersebut bergerak di bidang manufacture yang merupakan salah satu anak cabang dari PT Panarub Industry. PT Panarub Dwikarya Cikupa terkenal sebagai penghasil merek sepatu sepak bola dan olah raga kelas dunia seperti Adidas, Specs, Mizuno dan New Balance. Oleh karena itu, perusahaan tersebut sangat menjaga kualitas sepatu yang mereka produksi.

Kualitas merupakan salah satu faktor penting bagi suatu perusahaan karena kualitas menjadi dasar keputusan konsumen dalam memilih suatu produk. Bagian Quality Control (QC) melakukan monitoring pada setiap proses yang terlibat dalam produksi suatu produk, memastikan kualitas produk sesuai dengan contoh produk yang sudah ditentukan dan diuji sesuai dengan keinginan customer dan bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk. Bagian Quality Control (QC) harus memastikan produk dari standar perusahaan memenuhi mutu ISO perusahaan, memastikan produk mengalami cacat atau tidak, dan membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya untuk referensi di masa mendatang.

Kekurangan dari sistem yang sedang berjalan saat ini adalah kurang efektifnya sistem monitoring kualitas produk yang dilakukan oleh bagian Quality Control (QC) masih dilakukan secara manual yaitu masih menggunakan dokumen-dokumen manual seperti form-form kertas dan komunikasi lisan, sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan proses produksi apabila dibandingkan dengan aplikasi yang sudah terintegrasi, karena proses yang dilakukan oleh bagian Quality Control (QC) akan mempengaruhi proses produksi secara keseluruhan. Pengolahan data masih menggunakan Microsoft Excel yang menyebabkan data tidak terintegrasi dan termonitor dengan baik sehingga terjadinya keterlambatan pembuatan laporan dan pengambilan keputusan.

Tidak adanya aplikasi yang cepat dan tepat dalam membantu pihak terkait untuk memperoleh laporan hasil inspeksi kualitas produk. Tidak adanya aplikasi yang terintegrasi untuk mengontrol produk reject dan membantu pihak terkait dalam pengambilan keputusan untuk menindaklanjuti produk reject. Pada sistem tersebut masih terdapat banyak kelemahan, mengingat sangat pentingnya peranan bagian Quality Control (QC) untuk itu diperlukan pengembangan pada sistem yang ada saat ini agar dapat mendukung proses produksi dengan lebih cepat dan mudah.

Diperlukan sistem yang optimal dan terintegrasi untuk membantu mempermudah serta mempercepat proses pengolahan data dan pembuatan laporan data monitoring kualitas produk di dalam perusahaan tersebut, sehingga bagian PPIC dapat memperoleh data yang cepat, tepat dan akurat untuk membuat keputusan dalam menindaklanjuti jika ada produk yang cacat.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian sekaligus sebagai bahan penulisan laporan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kualitas Produk Berbasis Web pada PT Panarub Dwikarya Cikupa Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, penelitian ini ada kaitannya dengan sistem monitoring kualitas produk di PT Panarub Dwikarya Cikupa. Oleh karena itu, peneliti mengambil beberapa pokok permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem monitoring kualitas produk yang sedang berjalan pada PT Panarub Dwikarya Cikupa?
  2. Apakah kendala yang dialami PT Panarub Dwikarya Cikupa pada penggunaan sistem monitoring kualitas produk selama ini?
  3. Rancangan aplikasi seperti apakah yang dapat membantu mengatasi permasalahan yang dialami oleh perusahaan?
  4. Bagaimana merancang aplikasi monitoring kualitas produk pada PT Panarub Dwikarya Cikupa yang sesuai dengan kebutuhan?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan skripsi ini, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian yaitu sistem monitoring kualitas produk yang sedang berjalan pada PT Panarub Dwikarya Cikupa yakni penginputan data, pencarian data dan pencetakan data monitoring, data produk, data inspeksi proses produksi, data hasil inspeksi produk, data produk reject, pembuatan laporan hasil inspeksi produk, produk reject untuk kemudian dilakukan proses packing.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan Operasional

Adapun tujuan operasional dari penelitian ini untuk :

    Mengetahui sistem monitoring kualitas produk yang sedang berjalan pada PT Panarub Dwikarya Cikupa.

    Mencari kendala yang dialami PT Panarub Dwikarya Cikupa pada penggunaan sistem monitoring kualitas produk selama ini.

    Merancang aplikasi monitoring kualitas produk pada PT Panarub Dwikarya Cikupa yang sesuai dengan kebutuhan.

    Mengetahui rancangan aplikasi monitoring kualitas produk yang baru dapat mengatasi permasalahan yang ada pada perusahaan.

  1. Tujuan Fungsional
  2. Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah agar dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh PT Panarub Dwikarya Cikupa sebagai referensi dasar untuk mengetahui kekurangan pada sistem monitoring kualitas produk yang telah diterapkan sebelumnya agar dapat memperbaiki dan mengimplementasikan sistem baru yang sesuai dengan kebutuhan demi mencapai tujuan perusahaan.

  3. Tujuan Individual
  4. Tujuan Individual dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan dapat menyalurkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah agar dapat diimplementasikan di dunia kerja. Selain itu, tujuan dari penelitian ini adalah menyelesaikan penyusunan skripsi sebagai syarat memperoleh gelar sarjana di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

  1. Memberikan informasi berupa hasil analisis tentang sistem monitoring kualitas produk yang sedang berjalan pada PT Panarub Dwikarya Cikupa yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki sistem lama dan merancang sistem yang baru.
  2. Mengetahui lebih banyak masalah yang timbul dan kendala yang dihadapi pada sistem yang digunakan dalam proses monitoring kualitas produk selama ini.
  3. Menerapkan rancangan sistem yang baru agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
  4. Menambah wawasan dalam mengembangkan kemampuan untuk menganalisis suatu masalah.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penulisan laporan skripsi sebagai berikut :

  1. Metode Observasi
  2. Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Peneliti mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penulisan laporan skripsi dengan melakukan pengamatan secara langsung ke PT Panarub Dwikarya Cikupa untuk mengetahui sistem monitoring kualitas produk yang digunakan selama ini untuk menghasilkan sepatu yang berkualitas.

  3. Metode Wawancara
  4. Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada pihak perusahaan yang terkait untuk mengetahui bagaimana sistem monitoring kualitas produk yang dilakukan oleh PT Panarub Dwikarya Cikupa dan mengetahui kekurangan yang terdapat pada sistem monitoring kualitas produk yang telah berjalan.

  5. Metode Studi Pustaka
  6. Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui berbagai buku referensi. Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan serta mencari referensi-referensi melalui literature, buku dan media internet untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Metode Analisis

Pada metode ini, peneliti menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Analisis SWOT adalah metode yang digunakan untuk melihat suatu kondisi pada PT Panarub Dwikarya Cikupa baik secara internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap perusahaan tersebut.

Metode Perancangan

Metode ini adalah tahapan menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan user dengan alat batu UML (Unified Mandatory Language). Sebuah proses desain ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada sebuah struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, presentasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS3 dan detail algoritma prosedural dengan pembuatan database yang digunakan adalah XAMPP yang sudah mencakup Apache, PHP dan MySQL. Sebagai sebuah aplikasi browsing yang dipakai, peneliti menggunakan Mozilla Firefox. Tahapan ini akan menghasilkan sebuah dokumen yang disebut Software Requirement. Dokumen inilah yang digunakan untuk melakukan sebuah aktivitas dalam pembuatan sistemnya, konfigurasi sistem dan menyampaikan usulan implementasi.

Metode Testing

Pada metode ini, peneliti mengajukan pengujian menggunakan Black Box Testing. Metode pengujian black box digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, di antara fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan dalam performa. Penggunaan metode ini diharapkan dapat diketahui apakah sistem dapat diharapkan oleh stakeholder.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT Panarub Dwikarya Cikupa, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, analisis sistem yang berjalan, analisis masukan, analisis proses, analisis keluaran, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah serta user requirements.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan mengenai rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, melakukan testing, evaluasi, implementasi serta penyusunan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Rancang Bangun

Definisi Rancang Bangun

Menurut Jogiyanto (2005:197), Rancang Bangun (desain) adalah tahap dari setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, serta menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak dari suatu sistem.[1]

Menurut R. Pressman (2002) rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan, sedangkan pengertian bangun atau pembangunan sistem menurut R. Pressman (2002) adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian.[2]

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai rancang bangun, maka disimpulkan bahwa rancang bangun merupakan tahap dari serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis sistem ke dalam bentuk paket perangkat lunak agar dapat menciptakan sistem baru maupun memperbaiki atau mengembangkan sistem yang ada secara sebagian atau keseluruhan.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Definisi sistem menurut Taufiq (2013:1) adalah sebagai keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya dan bekerja sama. [3]

Bonita J. Campbel dalam Bambang Hartono (2013:10). menegaskan bahwa sistem adalah “Any group of interrelated components or parts which function together to achieve goal” (Sehimpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan).[4]

Sementara itu, Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan." [5]

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai sistem, maka suatu sistem merupakan keseluruhan dari bagian-bagian atau komponen yang saling berhubungan secara bersama-sama berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Berdasarkan teori Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.[6]

Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut:

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi

6. Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

7. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012 : 4) pada buku Pengantar Sistem Informasi, Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya : [7]

  1. Sistem Abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.
  2. Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik, Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.
  3. Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.
  4. Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan pasti.
  5. Sistem tertutup (close system) merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi pleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.
  6. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.[4]

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”[5]

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai data, maka suatu Data merupakan hasil dari sekumpulan keterangan dan fakta-fakta tentang sesuatu yang masih belum diolah.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:12), data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai di bawah ini : [8]

1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

a. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

b. Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

a. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

b. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

a. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

b. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini: [8]

1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, harddisk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi dua jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.

2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Definisi Informasi

  1. Pendapat dari Tata Sutabri (2012:22) pada buku Analisis Sistem Informasi, Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. [8]
  2. Pendapat dari Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), information is data has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decision. (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang).[9]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanaya sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.

Kualitas Informasi

Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18) :[4]

1. Relevansi

Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

2. Kelengkapan dan Keluasan.

Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

3. Kebenaran

Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

4. Terukur

Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

5. Keakuratan

Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

6. Kejelasan

Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

7. Keluwesan

Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

8. Ketepatan Waktu

Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).


Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012 : 37), nilai informasi ditentukan oleh yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas sepuluh sifat yaitu : [8]

1. Kemudahan Dalam Memperoleh

Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Sifat Luas dan Kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai karena tidak dapat digunakan secara baik.

3. Ketelitian

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi dan akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

4. Kebutuhan

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

5. Ketepatan Waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

6. Kejelasan

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

7. Keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

8. Dapat Dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

9. Tidak Ada Prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

10. Dapat Diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agara dapat mencapai nilai sempurna.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16). Menurut Lippeveld, Sauerborn dan Bodart, sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang digunakan.[4]

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.[10]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012: 20) Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen.[7]

Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Blok Masukkan (Input Block)

Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware)

e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut

a. Sistem informasi berdasarkan level organisasi

Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial

b. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan

c. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Tujuan Sistem Informasi

Berdasarkan teori Jogiyanto (2010:13), Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.[11]

Tujuan sistem informasi terdiri dari :

a. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi

b. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

c. Keandalan (Reliability)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

d. Pelayanan Langganan (Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh pelanggannya.

e. Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

f. Fleksibilitas (Flexibility)

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Shalahuddin (2013 : 18), “Kegiatan Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”.[12]

Menurut Yakub (2012 : 142), Analisis Sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution) dan rencana-rencana perusahaan (business plan).[7]

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Tahap Analisis Sistem

“Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. (Jurnal CCIT,2011:322).[13]

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analisis sistem adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

c. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

d. Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem.

e. Untuk memahami kinerja sistem yang ada atau sedang berjalan.

Konsep Dasar Aplikasi

Definisi Aplikasi

Menurut Pranama (2012) aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, game, pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir dilakukan manusia.

Menurut Yuhefizar (2012) aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu.[14]

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi adalah sebuah program yang dibuat sebuah perangkat lunak dengan komputer untuk memenuhi, melayani kebutuhan manusia dan memudahkan dalam melakukan aktivitas atau pekerjaan tertentu.

Konsep Dasar Analisis SWOT (Strenghts Weakness Opportunities Threats)

Definisi Analisis SWOT (Strenghts Weakness Opportunities Threats)

Menurut Rangkuti (2011:64), “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman”.[15]

Menurut Risza (2010:174) ,“SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.[16]

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif.

Komponen Analisis SWOT

Analisis SWOT terdiri dari 4 komponen, yaitu :

1. Strength (Kekuatan)

Analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu dilakukan dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan dan kelemahan dibandingkan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju.

2. Weakness (Kelemahan)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

3. Opportunity (Peluang)

Situasi atau kondisi peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang di masa depan atau di masa yang akan datang.

4. Threats (Ancaman)

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64), “Matriks Threats –Opportunities – Weakness –Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”. [17]

Berikut ini tipe –tipe strategi SWOT, yaitu :

1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Tujuan Analisis SWOT

Menurut Dewi (2011:61), “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Junaidi (2010), “Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukan pergerakan kearah tujuan atau menjauh dari itu”.[12]

Menurut Gudda (2011), “Monitoring (Pemantauan) adalah seni mengumpulkan informasi yang diperlukan dengan usaha minimal untuk membuat keputusan kemudi pada saat yang tepat”.[18]

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa monitoring adalah suatu proses pemantauan yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang diperlukan dan ingin diketahui untuk membuat keputusan.

Tujuan Monitoring

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analisis sistem adalah sebagai berikut :

1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai rencana.

2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.

3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.

4. Menegetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.

5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah menyimpang dari tujuan.

Konsep Dasar Kualitas Produk

Definisi Produk

Menurut Supranto dan Limakrisna (2011: 10) produk adalah apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan seorang konsumen, untuk memenuhi kebutuhan yang dipersepsikan.[19]

Menurut Widiana (2010: 39) pada dasarnya produk yang dibeli konsumen akan memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi konsumen berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan yang akan dipenuhinya. Hal ini dikarenakan suatu produk memberikan manfaat yang sesungguhnya ingin didapat oleh konsumen/pembeli dan memberikan tawaran nyata secara fisik berupa mutu, kemasan merek, serta tambahan pelayanan yang terkait dari pembelian produk tersebut.[20]

Definisi Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:283) arti dari kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. [19]

Meskipun beberapa atribut dapat diukur secara obyektif, dari sudut pandang pemasaran, kualitas harus diukur dari segi persepsi pembeli (Kotler dan Amstrong, 2012:230).[19]

Definisi Produk

Menurut Supranto dan Limakrisna (2011: 10) produk adalah apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan seorang konsumen, untuk memenuhi kebutuhan yang dipersepsikan.[19]

Menurut Widiana (2010: 39) pada dasarnya produk yang dibeli konsumen akan memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi konsumen berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan yang akan dipenuhinya. Hal ini dikarenakan suatu produk memberikan manfaat yang sesungguhnya ingin didapat oleh konsumen/pembeli dan memberikan tawaran nyata secara fisik berupa mutu, kemasan merek, serta tambahan pelayanan yang terkait dari pembelian produk tersebut.[19]

Dimensi Kualitas Produk

Kotler (2010:361) menjelaskan bahwa terdapat 9 (Sembilan) dimensi kualitas produk yang membedakan suatu produk dengan lainnya, yaitu : Form (bentuk), Features (ciri-ciri produk), Performance quality (kualitas kinerja), Conformance (kenyamanan), Durability (ketahanan), Reliability (keandalan), Repairability (kemudahan perbaikan), Style (gaya), Design (desain atau model). Akan tetapi, dalam penelitian ini hanya menggunakan enam indikator yang lebih mencirikan konsep DR. Resto itu sendiri. Yaitu :

1. Features (ciri-ciri produk), merupakan karakteristik atau sifat yang menunjang fungsi-fungsi dasar suatu produk.

2. Performance quality (kualitas kinerja) menggambarkan kinerja atau tingkat kemampuan operasional suatu produk.

3. Conformance (kenyamanan), menunjukkan sejauh mana rancangan dan kinerja suatu produk dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan.

4. Durability (ketahanan), diartikan sebagai harapan hidup suatu produk atau beberapa lama suatu produk dapat digunakan.

5. Reliability (keandalan), mengukur kemungkinan suatu produk tidak akan rusak dalam jangka waktu tertentu. Konsumen akan menyukai membayar mahal untuk mendapat produk berkualitas tinggi dari pada membayar mahal untuk reparasi produk.

6. Design (desain atau model), menunjukkan keseluruhan keistimewaan produk yang akan mempengaruhi penampilan dan fungsi produk dalam memenuhi keinginan konsumen

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murya (2012:3), “ WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).”[21]

Menurut Murad dkk, (2013:49),”Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.[22]

Definisi website atau disingkat web adalah sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk digital baik itu teks, gambar, animasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga dapat diakses dari seluruh dunia.

Jenis-jenis Website

Pada dasarnya website dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Website Statis: merupakan web yang halamannya tidak berubah, biasanya untuk melakukan perubahan dilakukan secara manual dengan mengubah kode. Website statis informasinya merupakan informasi satu arah, yakni hanya berasal dari pemilik softwarenya saja, hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja. Contoh website statis ini, yaitu profil perusahaan.

2. Website Dinamis: merupakan web yang halaman selalu update, biasanya terdapat halaman backend (halaman administrator) yang digunakan untuk menambah atau mengubah konten. Web dinamis membutuhkan database untuk menyimpan. Website dinamis mempunyai arus informasi dua arah, yakni berasal dari pengguna dan pemilik, sehingga pengupdate-an dapat dilakukan oleh pengguna dan juga pemilik website. (Bahar, 2013).

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Herlawati (2011:10), “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.[23]

Menurut Adi Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling ) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.[24]

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa permodelan yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2009:6),.[25]

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi denganrequirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan / atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan : Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Konsepsi Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (management model).[24]

Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2009:117). Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:[24]

1. Sesuatu (things)

Ada empat things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

1) Structural things merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

2) Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

3) Grouping things merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

4) Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

1) Kebergantungan merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

2) Asosiasi merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

3) Generalisasi merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

4) Realisasi merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

3. Diagram-diagram UML

Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :

1) Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.

2) Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.

Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2009:6) yaitu :[25]

1. Use Case Diagram Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

2. Class Diagram Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antar class object tersebut.

3. Sequence Diagram Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain use case atau operasi.

4. State Chart Diagram Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

5. Activity Diagram Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Riyanto (2013:1),”XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP, XAMPP mengkombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda kedalam satu paket”.

XAMPP yang merupakan singkatan dari X (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Berikut ini penjelasan mengenai Apache, MySQL, PHP dan Perl :

1. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

2. SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

3. PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

4. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan yang dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat populer digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol, bukan huruf dan angka.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

Definisi Adobe Dreamweaver

Menurut Alexander T. K. Sibero (2011:384) [19], berpendapat bahwa “Dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe System Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Sistem Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suite (CS)”.

Menurut Prasetio (2012:96), “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kode HTML secara visual”.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa dreamweaver adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Adobe System Inc, yang digunakan untuk membuat sebuah web.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Madcoms (2013:309), “PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML”.[26]

Menurut Arief (2011:43), PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.[27]

Menurut Anhar (2010:3), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.[28]

Berdasarkan definisi PHP diatas disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemograman web server-side scripting yang digunakan untuk membuat halaman web dinamis dan kemudian datanya diolah lalu dikirimkan kembali ke web browser dengan format HTML.

Dasar-dasar PHP

Menurut Anhar (2010) Konsep kerja PHP prinsipnya serupa dengan kode HTML. Hanya saja berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan kemesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server. Selanjutnya web server menyampaikan ke klien. Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML. Sebagaimana diketahui , HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar untuk membuat halaman - halaman web.[28]

PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Merupakan software yang bersifat open source.
  6. Gratis untuk di-download dan digunakan.
  7. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Hidayati dalam Jurnal CCIT (2011:238), menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mundah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali".

Dalam Tata Sutabri (2011 : 161), “Database adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol”.[8]

Dalam Esa Wijayanti (2014:22) “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang di simpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server”.[29]

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang saling terhubung disimpan secara bersama-sama dalam satu media data sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Dalam Esa Wijayanti (2014:23) “MySQL adalah suatu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS-Relational Database Management System) yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh, dan mudah digunakan”.[29]

Dalam Esa Wijayanti (2014:23)“ SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database resional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya. MySQL termasuk jenis RDBMS ( Relational Database Management System ). Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan perintah-perintah di MySQL.[29]

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang saling terhubung disimpan secara bersama-sama dalam satu media data sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Agustiar Budiman (2012:4), “pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak, data dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai yang diharapkan”.

Menurut Rizky (2011:261), Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.[30]

Berdasarkan definisi dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengujian black box adalah metode pengujian berdasarkan perangkat lunak yang diuji di bagian luarnya apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan.

Metode Pengujian Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, yaitu :

1. Equivalence Partioning Equivalence Partioning merupakan metode uji coba black box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

2. Boundary Value Analysis Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input daripada nilai tengah. Untuk alasan ini Boundary Value Analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus yang melengkapi equivalence partitioning. Daripada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

3. Cause-Effect Graphing Techniques Cause-Effect Graphing Techniques merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut : a. Causes (kondisi input) dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang ditunjukan untuk masing-masing. b. Pembuatan grafik Cause-Effect Graph. c. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan. d. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

4. Comparison Testing Dalam beberapa situasi (seperti : aircraft avionic, nuclear power plant control) dimana kehandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara paralel dengan perbandingan hasil real time untuk memastikan konsistensi. Diajurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik black box testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back testing.

5. Sample and Robustness Testing a. Sample Testing, melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu. b. Robustness Testing, pengujian ketahanan adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

6. Behavior Testing dan Performance Testing a. Behavior Testing , hasil uji coba tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack. b. Performance Testing, digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan, misalnya : aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi dll. Selain itu digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

7. Requirement Testing a. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input-output-fungsi-performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain. b. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program. c. Untuk memfasilitasinya setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

8. Endurance Testing Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh : untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating, point, rounding, off dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :[31]

1. Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Tahap II Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Tahap III Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE : 1) T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan. 2) O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan. 3) E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi. b. Middle (M) : Mampu dikerjakan. c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

4. Final Draft Elisitasi Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Literature adalah kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindak meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

Literature Review

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (Literature Review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Tinjauan studi dari penelitian Ahmad Palda Jaya Saputra, Skripsi 2014/2015, STMIK Raharja Tangerang, dengan judul “Perancangan Sistem Quality Control Berbasis Web Pada PT Makmur Jaya Saputra Perkasa”. Pada penelitian ini menjelaskan tentang prosedur kerja pada bagian Quality Control. PT Makmur Jaya Saputra Perkasa belum memiliki sistem yang digunakan untuk menginput data hasil pengecekan barang produksi yang oleh bagian Quality Control, mengakibatkan bagian Quality Control tidak mempunyai kemandirian data, dan bila terjadi komplain dari customer bagian Quality control tidak punya data hasil pengecekan barang tersebut. Bagian Quality Control hanya memberikan hasil pengecekan ke bagian produksi namun tidak mempunyai laporan hasil pengecekan barang produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat rancangan program yang dapat menampilkan data hasil pengecekan, diagram hasil pengecekan, dan dapat mencetak laporan untuk mempermudah kerja staf Quality Control. Permasalahan pada penelitian ini adalah tidak adanya data produk cacat sehingga membuat peneliti ingin merancang sistem dengan menambahkan data produk cacat.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Irvan Nurseha, Skripsi tahun 2014/2015, STMIK Raharja Tangerang, dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Quality Control Stock Expired Di PT Catur Sentosa Anugerah”. Pada penelitian ini menjelaskan bahwa PT. Catur Sentosa Anugerah adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor consumer good. Permasalahan yang sering timbul ialah dimana dalam melakukan pengecekan barang yang waktu kadaluarsanya sudah mendekati ini sistem pengecekkan barangnya masih manual serta pengolahan datanya masih mengunakan sistem aplikasi yang sederhana yaitu Ms. Excel, dan dalam pengambilan datanya masih banyak menggunakan kertas untuk mendapatkan laporan stok barang berikut waktu kadaluarsanya setelah itu di input kedalam aplikasi Ms.Excel. Hasil yang diperoleh menyebabkan laporan yang disajikan belum valid dan akurat. Terlepas dari hal ini, perusahaan akan mendapat masalah-masalah kecil dan kemudian membesar sehingga menjadi masalah yang besar yang dapat memperlambat kemajuan dari perusahaan tersebut. Untuk mencegah terjadinya kesalahan data karyawan yang akan dimasukan ke dalam sistem, dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk mengatasi permasalahan sistem penulis menghasilkan Perancangan Sistem Informasi Quality Control Stock Expired. Penelitian ini masih terfokus pada stock data expirednya saja, hal itu membuat peneliti ingin mengembangkan sistem dengan data yang lebih lengkap dan kompleks dengan adanya penambahan.
  3. Tinjauan studi dari penelitian Wien Dwi Andonoputro, Skripsi pada tahun 2013, Universitas Dian Nuswantoro Semarang dengan judul “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Quality Control pada PT. Industri Jamu Borobudur Semarang”. Pada penelitian ini menjelaskan bahwa Pada PT. Industri Jamu Borobudur Semarang proses quality control sangat dibutuhkan mulai dari inspeksi bahan baku yang masuk kegudang sampai inspeksi dalam proses packing. Hal ini bertujuan untuk mengetahui status dari inspeksi tersebut apakah hasil inspeksi riject atau release. Quality control di PT. Industri Jamu Borobudur Semarang masih menggunakan Microsoft Excel untuk menganalisa pengendalian mutu sehingga masih banyak ditemukan kelemahan-kelemahan dalam membandingkan standart bahan dengan hasil pengujian sehingga menyebabkan proses produksi menjadi lama dan tingkat kesalahanpun sangat tinggi. Sehingga perlu dibuatkan perancangan sebuah sistem Quality Control untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut selain dapat mempermudah user untuk membandingkan standart bahan dengan hasil pengujian. Penelitian ini masih harus dilakukan pengembangan karena belum adanya sistem berbasis website, yang lebih dapat memudahkan admin untuk mempercepat pengolahan data.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Supriadi, Skripsi pada tahun 2015, Universitas Mercubuana Jakarta Barat dengan judul “Analisa Sistem Informasi Monitoring Data Quality Product Pada PT Kone Indo Elevator”. Pada penelitian ini menjelaskan bahwa PT Kone Indo Elevator merupakan salah satu perusahaan distributor yang menjual produk elevator dan escalator kepada pada para pelanggannya. Perusahaan ini belum dapat memanfaatkan informasi yang mereka miliki didalam database untuk mengolah data yang baik sehingga mengalami kesulitan dalam mengambil kesulitan dalam mengambil keputusan dan memonitor hasil produksi dan pemasangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan menganalisa dan mengolah data sehingga dapat dituangkan dalam dashboard sistem yang berisikan fitur-fitur yang mampu mempresentasikan proses monitoring data dan mendukung dalam pengambilan keputusan. Permasalahan yang terjadi adalah belum terintegrasinya komputer terhadap pihak-pihak yang berhubungan dengan pengelolaan data hasil produksi dan pemasangan. Serta pengamanan terhadap pencatatannya masih sangat minim, maka peneliti mengajukan sebuah sistem perancangan yang berbasis web.
  5. Tinjauan studi dari penelitian Dedy Fitranto, Laporan Kerja Praktek Tahun 2009, Politeknik Negeri Jember, dengan judul “Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Quality Control Checking Process menggunakan Microsoft Access di PT. Central Wire Industrial”. Dalam mengecek proses pembuatan kabel saat ini masih secara manual. Petugas masih mencatat satu per satu proses yang dilalui. Untuk mengedit data, petugas juga masih mencari secara manual. Hal tersebut yang mendasari pembuatan aplikasi pengolahan data order dan check process berdasarkan SPK (Surat Perintah Kerja) secara komputerisasi yang belum ada di PT. Central Wire Industrial dengan menggunakan Microsoft Access. Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah membuat suatu sistem aplikasi pada sebuah perusahaan yang dapat membantu dalam melakukan pengolahan data, mengecek data, dan membuat print out atau laporan secara berkala. Penelitian ini masih harus dikembangkan dengan perancangan berbasis web agar dapat lebih cepat untuk pengolahan data dan pengambilan keputusannya juga agar lebih mudah terintegrasi dengan pihak terkait.
  6. Tinjauan studi dari penelitian Try Fenni Wijayani, Jani Rahardjo, Jurnal Titra, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, pp. 157-164, dengan judul “Perancangan Sistem Pengendalian Kualitas di PT Bondi Syad Mulia”. PT Bondi Syad Mulia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa hot dip galvanizing. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melengkapi quality plan yang telah ada sebelumnya dan menyempurnakannya dengan memberi pedoman yang jelas dalam melakukan pengukuran pada setiap proses produksi. Quality plan yang dirancang terdapat pada 10 proses inspeksi yaitu pada inspeksi barang masuk, inspeksi proses degreasing, inspeksi proses pickling, inspeksi proses rinsing, inspeksi proses fluxing, inspeksi proses oven, inspeksi proses dipping, inspeksi proses quenching, inspeksi barang jadi, dan inspeksi proses pengangkutan. Permasalahan dari penelitian ini adalah belum adanya perancangan program berbasis web yang cepat dan tepat untuk mengintegrasi semua data inspeksi yang sudah dirancang.

Dari 6 (enam) Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai monitoring kualitas produk dan sistem informasi quality control dalam bentuk apa saja dan bermacam-macam program yang digunakan pada sistem informasi tersebut. Untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian perihal Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kualitas Produk Berbasis Web Pada PT Panarub Dwikarya Cikupa Tangerang.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan