Pengguna:Nina Harfiani

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

RANCANG BANGUN APLIKASI

MONITORING KUALITAS PRODUK BERBASIS WEB

PADA PT PANARUB DWIKARYA CIKUPA TANGERANG



SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg




Disusun Oleh :


NIM
: 1211473626
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING

KUALITAS PRODUK BERBASIS WEB

PADA PT PANARUB DWIKARYA CIKUPA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473626
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah,M.Akt., M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING

KUALITAS PRODUK BERBASIS WEB

PADA PT PANARUB DWIKARYA CIKUPA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473626
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016


Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Mulyati, S.E., M.M., M.Pd.)
   
(Bayu Pramono, S.Kom)
NID : 11003
   
NID : 14023

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING

KUALITAS PRODUK BERBASIS WEB

PADA PT PANARUB DWIKARYA CIKUPA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473626
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/20116

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_____________)
 
(_____________)
 
(_____________)
NID : _______
 
NID : _______
 
NID : ________


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :

NIM
: 1211473626
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211473626

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

>

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan masyarakat akan teknologi informasi semakin meningkat. Begitu juga dalam dunia usaha, perusahaan-perusahaan makin dipicu untuk menggunakan teknologi yang maju sebagai alat atau media untuk tetap bertahan dan memenangkan persaingan yang semakin ketat dan keras. Untuk memenuhi kepuasan konsumen, perusahaan tidak hanya dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang baik tapi juga harus menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen.

Kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai atau melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

PT Panarub Dwikarya Cikupa sebagai perusahaan sepatu terbesar di Indonesia. Perusahaan tersebut bergerak di bidang manufacture yang merupakan salah satu anak cabang dari PT Panarub Industry. PT Panarub Dwikarya Cikupa terkenal sebagai penghasil merek sepatu sepak bola dan olah raga kelas dunia seperti Adidas, Specs, Mizuno dan New Balance. Oleh karena itu, perusahaan tersebut sangat menjaga kualitas sepatu yang mereka produksi.

Kualitas merupakan salah satu faktor penting bagi suatu perusahaan karena kualitas menjadi dasar keputusan konsumen dalam memilih suatu produk. Bagian Quality Control (QC) melakukan monitoring pada setiap proses yang terlibat dalam produksi suatu produk, memastikan kualitas produk sesuai dengan contoh produk yang sudah ditentukan dan diuji sesuai dengan keinginan customer dan bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk. Bagian Quality Control (QC) harus memastikan produk dari standar perusahaan memenuhi mutu ISO perusahaan, memastikan produk mengalami cacat atau tidak, dan membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya untuk referensi di masa mendatang.

Kekurangan dari sistem yang sedang berjalan saat ini adalah kurang efektifnya sistem monitoring kualitas produk yang dilakukan oleh bagian Quality Control (QC) masih dilakukan secara manual yaitu masih menggunakan dokumen-dokumen manual seperti form-form kertas dan komunikasi lisan, sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan proses produksi apabila dibandingkan dengan aplikasi yang sudah terintegrasi, karena proses yang dilakukan oleh bagian Quality Control (QC) akan mempengaruhi proses produksi secara keseluruhan. Pengolahan data masih menggunakan Microsoft Excel yang menyebabkan data tidak terintegrasi dan termonitor dengan baik sehingga terjadinya keterlambatan pembuatan laporan dan pengambilan keputusan.

Tidak adanya aplikasi yang cepat dan tepat dalam membantu pihak terkait untuk memperoleh laporan hasil inspeksi kualitas produk. Tidak adanya aplikasi yang terintegrasi untuk mengontrol produk reject dan membantu pihak terkait dalam pengambilan keputusan untuk menindaklanjuti produk reject. Pada sistem tersebut masih terdapat banyak kelemahan, mengingat sangat pentingnya peranan bagian Quality Control (QC) untuk itu diperlukan pengembangan pada sistem yang ada saat ini agar dapat mendukung proses produksi dengan lebih cepat dan mudah.

Diperlukan sistem yang optimal dan terintegrasi untuk membantu mempermudah serta mempercepat proses pengolahan data dan pembuatan laporan data monitoring kualitas produk di dalam perusahaan tersebut, sehingga bagian PPIC dapat memperoleh data yang cepat, tepat dan akurat untuk membuat keputusan dalam menindaklanjuti jika ada produk yang cacat.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian sekaligus sebagai bahan penulisan laporan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kualitas Produk Berbasis Web pada PT Panarub Dwikarya Cikupa Tangerang”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, penelitian ini ada kaitannya dengan sistem monitoring kualitas produk di PT Panarub Dwikarya Cikupa. Oleh karena itu, peneliti mengambil beberapa pokok permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem monitoring kualitas produk yang sedang berjalan pada PT Panarub Dwikarya Cikupa?
  2. Apakah kendala yang dialami PT Panarub Dwikarya Cikupa pada penggunaan sistem monitoring kualitas produk selama ini?
  3. Rancangan aplikasi seperti apakah yang dapat membantu mengatasi permasalahan yang dialami oleh perusahaan?
  4. Bagaimana merancang aplikasi monitoring kualitas produk pada PT Panarub Dwikarya Cikupa yang sesuai dengan kebutuhan?


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan skripsi ini, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian yaitu sistem monitoring kualitas produk yang sedang berjalan pada PT Panarub Dwikarya Cikupa yakni penginputan data, pencarian data dan pencetakan data monitoring, data produk, data inspeksi proses produksi, data hasil inspeksi produk, data produk reject, pembuatan laporan hasil inspeksi produk, produk reject untuk kemudian dilakukan proses packing.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional
  2. Adapun tujuan operasional dari penelitian ini untuk :

    1. Mengetahui sistem monitoring kualitas produk yang sedang berjalan pada PT Panarub Dwikarya Cikupa.
    2. Mencari kendala yang dialami PT Panarub Dwikarya Cikupa pada penggunaan sistem monitoring kualitas produk selama ini.
    3. Merancang aplikasi monitoring kualitas produk pada PT Panarub Dwikarya Cikupa yang sesuai dengan kebutuhan.
    4. Mengetahui rancangan aplikasi monitoring kualitas produk yang baru dapat mengatasi permasalahan yang ada pada perusahaan.
  3. Tujuan Fungsional
  4. Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah agar dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh PT Panarub Dwikarya Cikupa sebagai referensi dasar untuk mengetahui kekurangan pada sistem monitoring kualitas produk yang telah diterapkan sebelumnya agar dapat memperbaiki dan mengimplementasikan sistem baru yang sesuai dengan kebutuhan demi mencapai tujuan perusahaan.

  5. Tujuan Individual
  6. Tujuan Individual dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan dapat menyalurkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah agar dapat diimplementasikan di dunia kerja. Selain itu, tujuan dari penelitian ini adalah menyelesaikan penyusunan skripsi sebagai syarat memperoleh gelar sarjana di Perguruan Tinggi Raharja.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

  1. Memberikan informasi berupa hasil analisis tentang sistem monitoring kualitas produk yang sedang berjalan pada PT Panarub Dwikarya Cikupa yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki sistem lama dan merancang sistem yang baru.
  2. Mengetahui lebih banyak masalah yang timbul dan kendala yang dihadapi pada sistem yang digunakan dalam proses monitoring kualitas produk selama ini.
  3. Menerapkan rancangan sistem yang baru agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
  4. Menambah wawasan dalam mengembangkan kemampuan untuk menganalisis suatu masalah.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penulisan laporan skripsi sebagai berikut :

  1. Metode Observasi
  2. Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Peneliti mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penulisan laporan skripsi dengan melakukan pengamatan secara langsung ke PT Panarub Dwikarya Cikupa untuk mengetahui sistem monitoring kualitas produk yang digunakan selama ini untuk menghasilkan sepatu yang berkualitas.

  3. Metode Wawancara
  4. Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada pihak perusahaan yang terkait untuk mengetahui bagaimana sistem monitoring kualitas produk yang dilakukan oleh PT Panarub Dwikarya Cikupa dan mengetahui kekurangan yang terdapat pada sistem monitoring kualitas produk yang telah berjalan.

  5. Metode Studi Pustaka
  6. Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui berbagai buku referensi. Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan serta mencari referensi-referensi melalui literature, buku dan media internet untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Metode Analisis

Pada metode ini, peneliti menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Analisis SWOT adalah metode yang digunakan untuk melihat suatu kondisi pada PT Panarub Dwikarya Cikupa baik secara internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap perusahaan tersebut.


Metode Perancangan

Metode ini adalah tahapan menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan user dengan alat batu UML (Unified Mandatory Language). Sebuah proses desain ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada sebuah struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, presentasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS3 dan detail algoritma prosedural dengan pembuatan database yang digunakan adalah XAMPP yang sudah mencakup Apache, PHP dan MySQL. Sebagai sebuah aplikasi browsing yang dipakai, peneliti menggunakan Mozilla Firefox. Tahapan ini akan menghasilkan sebuah dokumen yang disebut Software Requirement. Dokumen inilah yang digunakan untuk melakukan sebuah aktivitas dalam pembuatan sistemnya, konfigurasi sistem dan menyampaikan usulan implementasi.


Metode Testing

Pada metode ini, peneliti mengajukan pengujian menggunakan Black Box Testing. Metode pengujian black box digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, di antara fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan dalam performa. Penggunaan metode ini diharapkan dapat diketahui apakah sistem dapat diharapkan oleh stakeholder.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT Panarub Dwikarya Cikupa, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, analisis sistem yang berjalan, analisis masukan, analisis proses, analisis keluaran, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah serta user requirements.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan mengenai rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, melakukan testing, evaluasi, implementasi serta penyusunan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Rancang Bangun

Definisi Rancang Bangun

Menurut Jogiyanto (2005:197), Rancang Bangun (desain) adalah tahap dari setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, serta menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak dari suatu sistem.[1]

Menurut R. Pressman (2002) rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan, sedangkan pengertian bangun atau pembangunan sistem menurut R. Pressman (2002) adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian.[2]

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai rancang bangun, maka disimpulkan bahwa rancang bangun merupakan tahap dari serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis sistem ke dalam bentuk paket perangkat lunak agar dapat menciptakan sistem baru maupun memperbaiki atau mengembangkan sistem yang ada secara sebagian atau keseluruhan.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Definisi sistem menurut Taufiq (2013:1) adalah sebagai keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya dan bekerja sama. [3]

Bonita J. Campbel dalam Bambang Hartono (2013:10). menegaskan bahwa sistem adalah “Any group of interrelated components or parts which function together to achieve goal” (Sehimpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan).[4]

Sementara itu, Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan." [5]

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai sistem, maka suatu sistem merupakan keseluruhan dari bagian-bagian atau komponen yang saling berhubungan secara bersama-sama berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Berdasarkan teori Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.[6]

Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  3. Batasan Sistem (Boundary)
  4. Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)
  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (Output)
  14. Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective)
  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012 : 4) pada buku Pengantar Sistem Informasi, Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya : [7]

  1. Sistem Abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.
  2. Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik, Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.
  3. Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.
  4. Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan pasti.
  5. Sistem tertutup (close system) merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi pleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.
  6. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.[4]

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”[5]

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai data, maka suatu Data merupakan hasil dari sekumpulan keterangan dan fakta-fakta tentang sesuatu yang masih belum diolah.


Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:12), data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai di bawah ini : [8]

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
  2. a. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

    b. Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  3. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
  4. a. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    b. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

  5. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
  6. a. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    b. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.


    Pengolahan Data

    Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

    Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini: [8]

    1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, harddisk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi dua jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.
    2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.


    Definisi Informasi

    1. Pendapat dari Tata Sutabri (2012:22) pada buku Analisis Sistem Informasi, Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. [8]
    2. Pendapat dari Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), information is data has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decision. (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang).[9]

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanaya sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.


    Kualitas Informasi

    Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18) :[4]

    1. Relevansi
    2. Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

    3. Kelengkapan dan Keluasan.
    4. Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

    5. Kebenaran
    6. Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

    7. Terukur
    8. Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

    9. Keakuratan
    10. Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

    11. Kejelasan
    12. Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

    13. Keluwesan
    14. Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

    15. Ketepatan Waktu
    16. Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).


      Nilai Informasi

      Menurut Sutabri (2012 : 37), nilai informasi ditentukan oleh yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas sepuluh sifat yaitu : [8]

      1. Kemudahan Dalam Memperoleh
      2. Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

      3. Sifat Luas dan Kelengkapannya
      4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai karena tidak dapat digunakan secara baik.

      5. Ketelitian
      6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi dan akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

      7. Kebutuhan
      8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

      9. Ketepatan Waktu
      10. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

      11. Kejelasan
      12. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

      13. Keluwesannya
      14. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

      15. Dapat Dibuktikan
      16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

      17. Tidak Ada Prasangka
      18. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

      19. Dapat Diukur
      20. Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agara dapat mencapai nilai sempurna.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Definisi Sistem Informasi

      Dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16). Menurut Lippeveld, Sauerborn dan Bodart, sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang digunakan.[4]

      Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.[10]

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.


      Komponen Sistem Informasi

      Menurut Yakub (2012: 20) Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen.[7]

      Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

      a. Blok Masukkan (Input Block)

      Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

      b. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan

      c. Blok Keluaran (Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem

      d. Blok Teknologi (Technology Block)

      Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware)

      e. Blok Basis Data (Database Block)

      Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.


      Klasifikasi Sistem Informasi

      Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut

      a. Sistem informasi berdasarkan level organisasi

      Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial

      b. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

      Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan

      c. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

      Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.


      Tujuan Sistem Informasi

      Berdasarkan teori Jogiyanto (2010:13), Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.[11]

      Tujuan sistem informasi terdiri dari :

      a. Kegunaan (Usefulness)

      Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi

      b. Ekonomi (Economic)

      Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

      c. Keandalan (Reliability)

      Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

      d. Pelayanan Langganan (Customer Service)

      Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh pelanggannya.

      e. Kesederhanaan (Simplicity)

      Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

      f. Fleksibilitas (Flexibility)

      Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi


      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Definisi Sistem Informasi

      Menurut Shalahuddin (2013 : 18), “Kegiatan Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”.[12]

      Menurut Yakub (2012 : 142), Analisis Sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution) dan rencana-rencana perusahaan (business plan).[7]

      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.


      Tahap Analisis Sistem

      “Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. (Jurnal CCIT,2011:322).[13]

      Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analisis sistem adalah sebagai berikut :

      a. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

      b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

      c. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

      d. Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem.

      e. Untuk memahami kinerja sistem yang ada atau sedang berjalan.


      Konsep Dasar Aplikasi

      Definisi Aplikasi

      Menurut Pranama (2012) aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, game, pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir dilakukan manusia.

      Menurut Yuhefizar (2012) aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu.[14]

      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi adalah sebuah program yang dibuat sebuah perangkat lunak dengan komputer untuk memenuhi, melayani kebutuhan manusia dan memudahkan dalam melakukan aktivitas atau pekerjaan tertentu.


      Konsep Dasar Analisis SWOT (Strenghts Weakness Opportunities Threats)

      Definisi Analisis SWOT (Strenghts Weakness Opportunities Threats)

      Menurut Rangkuti (2011:64), “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman”.[15]

      Menurut Risza (2010:174) ,“SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.[16]

      Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif.


      Komponen Analisis SWOT

      Analisis SWOT terdiri dari 4 komponen, yaitu :

      1. Strength (Kekuatan)
      2. Analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu dilakukan dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan dan kelemahan dibandingkan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju.

      3. Weakness (Kelemahan)
      4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

      5. Opportunity (Peluang)
      6. Situasi atau kondisi peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang di masa depan atau di masa yang akan datang.

      7. Threats (Ancaman)
      8. Tipe-tipe Strategi SWOT

        Menurut Rangkuti (2011:64), “Matriks Threats –Opportunities – Weakness –Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”. [17]

        Berikut ini tipe –tipe strategi SWOT, yaitu :

        1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
        2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
        3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
        4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

        5. Tujuan Analisis SWOT

          Menurut Dewi (2011:61), “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.


          Teori Khusus

          Konsep Dasar Monitoring

          Definisi Monitoring

          Menurut Junaidi (2010), “Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukan pergerakan kearah tujuan atau menjauh dari itu”.[12]

          Menurut Gudda (2011), “Monitoring (Pemantauan) adalah seni mengumpulkan informasi yang diperlukan dengan usaha minimal untuk membuat keputusan kemudi pada saat yang tepat”.[18]

          Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa monitoring adalah suatu proses pemantauan yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang diperlukan dan ingin diketahui untuk membuat keputusan.


          Tujuan Monitoring

          Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analisis sistem adalah sebagai berikut :

          1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai rencana.
          2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.
          3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.
          4. Menegetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.
          5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah menyimpang dari tujuan.

          Konsep Dasar Kualitas Produk

          Definisi Produk

          Menurut Supranto dan Limakrisna (2011: 10) produk adalah apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan seorang konsumen, untuk memenuhi kebutuhan yang dipersepsikan.[19]

          Menurut Widiana (2010: 39) pada dasarnya produk yang dibeli konsumen akan memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi konsumen berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan yang akan dipenuhinya. Hal ini dikarenakan suatu produk memberikan manfaat yang sesungguhnya ingin didapat oleh konsumen/pembeli dan memberikan tawaran nyata secara fisik berupa mutu, kemasan merek, serta tambahan pelayanan yang terkait dari pembelian produk tersebut.[20]


          Definisi Kualitas Produk

          Menurut Kotler dan Amstrong (2012:283) arti dari kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. [19]

          Meskipun beberapa atribut dapat diukur secara obyektif, dari sudut pandang pemasaran, kualitas harus diukur dari segi persepsi pembeli (Kotler dan Amstrong, 2012:230).[19]


          Definisi Produk

          Menurut Supranto dan Limakrisna (2011: 10) produk adalah apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan seorang konsumen, untuk memenuhi kebutuhan yang dipersepsikan.[19]

          Menurut Widiana (2010: 39) pada dasarnya produk yang dibeli konsumen akan memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi konsumen berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan yang akan dipenuhinya. Hal ini dikarenakan suatu produk memberikan manfaat yang sesungguhnya ingin didapat oleh konsumen/pembeli dan memberikan tawaran nyata secara fisik berupa mutu, kemasan merek, serta tambahan pelayanan yang terkait dari pembelian produk tersebut.[19]


          Dimensi Kualitas Produk

          Kotler (2010:361) menjelaskan bahwa terdapat 9 (Sembilan) dimensi kualitas produk yang membedakan suatu produk dengan lainnya, yaitu : Form (bentuk), Features (ciri-ciri produk), Performance quality (kualitas kinerja), Conformance (kenyamanan), Durability (ketahanan), Reliability (keandalan), Repairability (kemudahan perbaikan), Style (gaya), Design (desain atau model). Akan tetapi, dalam penelitian ini hanya menggunakan enam indikator yang lebih mencirikan konsep DR. Resto itu sendiri. Yaitu :

          1. Features (ciri-ciri produk), merupakan karakteristik atau sifat yang menunjang fungsi-fungsi dasar suatu produk.

          2. Performance quality (kualitas kinerja) menggambarkan kinerja atau tingkat kemampuan operasional suatu produk.

          3. Conformance (kenyamanan), menunjukkan sejauh mana rancangan dan kinerja suatu produk dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan.

          4. Durability (ketahanan), diartikan sebagai harapan hidup suatu produk atau beberapa lama suatu produk dapat digunakan.

          5. Reliability (keandalan), mengukur kemungkinan suatu produk tidak akan rusak dalam jangka waktu tertentu. Konsumen akan menyukai membayar mahal untuk mendapat produk berkualitas tinggi dari pada membayar mahal untuk reparasi produk.

          6. Design (desain atau model), menunjukkan keseluruhan keistimewaan produk yang akan mempengaruhi penampilan dan fungsi produk dalam memenuhi keinginan konsumen


          Konsep Dasar Website

          Definisi Website

          Menurut Murya (2012:3), “ WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).”[21]

          Menurut Murad dkk, (2013:49),”Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.[22]

          Definisi website atau disingkat web adalah sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk digital baik itu teks, gambar, animasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga dapat diakses dari seluruh dunia.


          Jenis-jenis Website

          Pada dasarnya website dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

          1. Website Statis: merupakan web yang halamannya tidak berubah, biasanya untuk melakukan perubahan dilakukan secara manual dengan mengubah kode. Website statis informasinya merupakan informasi satu arah, yakni hanya berasal dari pemilik softwarenya saja, hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja. Contoh website statis ini, yaitu profil perusahaan.

          2. Website Dinamis: merupakan web yang halaman selalu update, biasanya terdapat halaman backend (halaman administrator) yang digunakan untuk menambah atau mengubah konten. Web dinamis membutuhkan database untuk menyimpan. Website dinamis mempunyai arus informasi dua arah, yakni berasal dari pengguna dan pemilik, sehingga pengupdate-an dapat dilakukan oleh pengguna dan juga pemilik website. (Bahar, 2013).


          Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

          Definisi Unified Modeling Language (UML)

          Menurut Herlawati (2011:10), “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.[23]

          Menurut Adi Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling ) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.[24]

          Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa permodelan yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).


          Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

          Menurut Henderi (2009:6),.[25]

          Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

          1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
          2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi denganrequirement, constraints dan catatan-catatan lain.
          3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
          4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
          5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
          6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan / atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
          7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
          8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
          9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
          10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
          11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan : Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.


          Konsepsi Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Language (UML)

          Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (management model).[24]


          Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

          Menurut Nugroho (2009:117). Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:[24]

          1. Sesuatu (things)

          Ada empat things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

          1) Structural things merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

          2) Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

          3) Grouping things merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

          4) Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

          2. Relasi (Relationship)

          Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

          1) Kebergantungan merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

          2) Asosiasi merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

          3) Generalisasi merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

          4) Realisasi merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

          3. Diagram-diagram UML

          Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :

          1) Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.

          2) Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.


          Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

          Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2009:6) yaitu :[25]

          1. Use Case Diagram Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

          2. Class Diagram Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antar class object tersebut.

          3. Sequence Diagram Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain use case atau operasi.

          4. State Chart Diagram Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

          5. Activity Diagram Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.


          Konsep Dasar XAMPP

          Definisi XAMPP

          Menurut Riyanto (2013:1),”XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP, XAMPP mengkombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda kedalam satu paket”.

          XAMPP yang merupakan singkatan dari X (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Berikut ini penjelasan mengenai Apache, MySQL, PHP dan Perl :

          1. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

          2. SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

          3. PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

          4. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan yang dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat populer digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol, bukan huruf dan angka.


          Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

          Definisi Adobe Dreamweaver

          Menurut Alexander T. K. Sibero (2011:384) [19], berpendapat bahwa “Dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe System Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Sistem Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suite (CS)”.

          Menurut Prasetio (2012:96), “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kode HTML secara visual”.

          Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa dreamweaver adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Adobe System Inc, yang digunakan untuk membuat sebuah web.


          Konsep Dasar PHP

          Definisi PHP

          Menurut Madcoms (2013:309), “PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML”.[26]

          Menurut Arief (2011:43), PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.[27]

          Menurut Anhar (2010:3), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.[28]

          Berdasarkan definisi PHP diatas disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemograman web server-side scripting yang digunakan untuk membuat halaman web dinamis dan kemudian datanya diolah lalu dikirimkan kembali ke web browser dengan format HTML.


          Dasar-dasar PHP

          Menurut Anhar (2010) Konsep kerja PHP prinsipnya serupa dengan kode HTML. Hanya saja berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan kemesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server. Selanjutnya web server menyampaikan ke klien. Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML. Sebagaimana diketahui , HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar untuk membuat halaman - halaman web.[28]

          PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

          1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
          2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server
          3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
          4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
          5. Merupakan software yang bersifat open source.
          6. Gratis untuk di-download dan digunakan.
          7. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.


          Konsep Dasar Database

          Definisi Database

          Menurut Hidayati dalam Jurnal CCIT (2011:238), menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mundah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali".

          Dalam Tata Sutabri (2011 : 161), “Database adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol”.[8]

          Dalam Esa Wijayanti (2014:22) “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang di simpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server”.[29]

          Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang saling terhubung disimpan secara bersama-sama dalam satu media data sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.


          Konsep Dasar MySQL

          Definisi MySQL

          Dalam Esa Wijayanti (2014:23) “MySQL adalah suatu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS-Relational Database Management System) yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh, dan mudah digunakan”.[29]

          Dalam Esa Wijayanti (2014:23)“ SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database resional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya. MySQL termasuk jenis RDBMS ( Relational Database Management System ). Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan perintah-perintah di MySQL.[29]

          Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang saling terhubung disimpan secara bersama-sama dalam satu media data sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.


          Konsep Dasar Black Box Testing

          Definisi Black Box Testing

          Menurut Agustiar Budiman (2012:4), “pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak, data dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai yang diharapkan”.

          Menurut Rizky (2011:261), Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.[30]

          Berdasarkan definisi dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengujian black box adalah metode pengujian berdasarkan perangkat lunak yang diuji di bagian luarnya apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan.


          Metode Pengujian Black Box

          Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, yaitu :

          1. Equivalence Partioning

          Equivalence Partioning merupakan metode uji coba black box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

          2. Boundary Value Analysis

          Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input daripada nilai tengah. Untuk alasan ini Boundary Value Analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus yang melengkapi equivalence partitioning. Daripada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

          3. Cause-Effect Graphing Techniques

          Cause-Effect Graphing Techniques merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut :

          a. Causes (kondisi input) dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang ditunjukan untuk masing-masing.

          b. Pembuatan grafik Cause-Effect Graph.

          c. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

          d. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

          4. Comparison Testing

          Dalam beberapa situasi (seperti : aircraft avionic, nuclear power plant control) dimana kehandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara paralel dengan perbandingan hasil real time untuk memastikan konsistensi. Diajurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik black box testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back testing.

          5. Sample and Robustness Testing

          a. Sample Testing, melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

          b. Robustness Testing, pengujian ketahanan adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

          6. Behavior Testing dan Performance Testing

          a. Behavior Testing , hasil uji coba tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

          b. Performance Testing, digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan, misalnya : aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi dll. Selain itu digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

          7. Requirement Testing

          a. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input-output-fungsi-performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

          b. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

          c. Untuk memfasilitasinya setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

          8. Endurance Testing

          Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh : untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating, point, rounding, off dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

          Konsep Dasar Elisitasi

          Definisi Elisitasi

          Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :[31]

          1. Tahap I
          2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
          3. Tahap II
          4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
          5. Tahap III
          6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE : 1) T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan. 2) O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan. 3) E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi. b. Middle (M) : Mampu dikerjakan. c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

          7. Final Draft Elisitasi
          8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


            Konsep Dasar Literature Review

            Definisi Literature Review

            Literature adalah kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindak meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.


            Literature Review

            Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (Literature Review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

            1. Tinjauan studi dari penelitian Ahmad Palda Jaya Saputra, Skripsi 2014/2015, STMIK Raharja Tangerang, dengan judul “Perancangan Sistem Quality Control Berbasis Web Pada PT Makmur Jaya Saputra Perkasa”. Pada penelitian ini menjelaskan tentang prosedur kerja pada bagian Quality Control. PT Makmur Jaya Saputra Perkasa belum memiliki sistem yang digunakan untuk menginput data hasil pengecekan barang produksi yang oleh bagian Quality Control, mengakibatkan bagian Quality Control tidak mempunyai kemandirian data, dan bila terjadi komplain dari customer bagian Quality control tidak punya data hasil pengecekan barang tersebut. Bagian Quality Control hanya memberikan hasil pengecekan ke bagian produksi namun tidak mempunyai laporan hasil pengecekan barang produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat rancangan program yang dapat menampilkan data hasil pengecekan, diagram hasil pengecekan, dan dapat mencetak laporan untuk mempermudah kerja staf Quality Control. Permasalahan pada penelitian ini adalah tidak adanya data produk cacat sehingga membuat peneliti ingin merancang sistem dengan menambahkan data produk cacat.
            2. Penelitian yang dilakukan oleh Irvan Nurseha, Skripsi tahun 2014/2015, STMIK Raharja Tangerang, dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Quality Control Stock Expired Di PT Catur Sentosa Anugerah”. Pada penelitian ini menjelaskan bahwa PT. Catur Sentosa Anugerah adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor consumer good. Permasalahan yang sering timbul ialah dimana dalam melakukan pengecekan barang yang waktu kadaluarsanya sudah mendekati ini sistem pengecekkan barangnya masih manual serta pengolahan datanya masih mengunakan sistem aplikasi yang sederhana yaitu Ms. Excel, dan dalam pengambilan datanya masih banyak menggunakan kertas untuk mendapatkan laporan stok barang berikut waktu kadaluarsanya setelah itu di input kedalam aplikasi Ms.Excel. Hasil yang diperoleh menyebabkan laporan yang disajikan belum valid dan akurat. Terlepas dari hal ini, perusahaan akan mendapat masalah-masalah kecil dan kemudian membesar sehingga menjadi masalah yang besar yang dapat memperlambat kemajuan dari perusahaan tersebut. Untuk mencegah terjadinya kesalahan data karyawan yang akan dimasukan ke dalam sistem, dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk mengatasi permasalahan sistem penulis menghasilkan Perancangan Sistem Informasi Quality Control Stock Expired. Penelitian ini masih terfokus pada stock data expirednya saja, hal itu membuat peneliti ingin mengembangkan sistem dengan data yang lebih lengkap dan kompleks dengan adanya penambahan.
            3. Tinjauan studi dari penelitian Wien Dwi Andonoputro, Skripsi pada tahun 2013, Universitas Dian Nuswantoro Semarang dengan judul “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Quality Control pada PT. Industri Jamu Borobudur Semarang”. Pada penelitian ini menjelaskan bahwa Pada PT. Industri Jamu Borobudur Semarang proses quality control sangat dibutuhkan mulai dari inspeksi bahan baku yang masuk kegudang sampai inspeksi dalam proses packing. Hal ini bertujuan untuk mengetahui status dari inspeksi tersebut apakah hasil inspeksi riject atau release. Quality control di PT. Industri Jamu Borobudur Semarang masih menggunakan Microsoft Excel untuk menganalisa pengendalian mutu sehingga masih banyak ditemukan kelemahan-kelemahan dalam membandingkan standart bahan dengan hasil pengujian sehingga menyebabkan proses produksi menjadi lama dan tingkat kesalahanpun sangat tinggi. Sehingga perlu dibuatkan perancangan sebuah sistem Quality Control untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut selain dapat mempermudah user untuk membandingkan standart bahan dengan hasil pengujian. Penelitian ini masih harus dilakukan pengembangan karena belum adanya sistem berbasis website, yang lebih dapat memudahkan admin untuk mempercepat pengolahan data.
            4. Penelitian yang dilakukan oleh Supriadi, Skripsi pada tahun 2015, Universitas Mercubuana Jakarta Barat dengan judul “Analisa Sistem Informasi Monitoring Data Quality Product Pada PT Kone Indo Elevator”. Pada penelitian ini menjelaskan bahwa PT Kone Indo Elevator merupakan salah satu perusahaan distributor yang menjual produk elevator dan escalator kepada pada para pelanggannya. Perusahaan ini belum dapat memanfaatkan informasi yang mereka miliki didalam database untuk mengolah data yang baik sehingga mengalami kesulitan dalam mengambil kesulitan dalam mengambil keputusan dan memonitor hasil produksi dan pemasangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan menganalisa dan mengolah data sehingga dapat dituangkan dalam dashboard sistem yang berisikan fitur-fitur yang mampu mempresentasikan proses monitoring data dan mendukung dalam pengambilan keputusan. Permasalahan yang terjadi adalah belum terintegrasinya komputer terhadap pihak-pihak yang berhubungan dengan pengelolaan data hasil produksi dan pemasangan. Serta pengamanan terhadap pencatatannya masih sangat minim, maka peneliti mengajukan sebuah sistem perancangan yang berbasis web.
            5. Tinjauan studi dari penelitian Dedy Fitranto, Laporan Kerja Praktek Tahun 2009, Politeknik Negeri Jember, dengan judul “Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Quality Control Checking Process menggunakan Microsoft Access di PT. Central Wire Industrial”. Dalam mengecek proses pembuatan kabel saat ini masih secara manual. Petugas masih mencatat satu per satu proses yang dilalui. Untuk mengedit data, petugas juga masih mencari secara manual. Hal tersebut yang mendasari pembuatan aplikasi pengolahan data order dan check process berdasarkan SPK (Surat Perintah Kerja) secara komputerisasi yang belum ada di PT. Central Wire Industrial dengan menggunakan Microsoft Access. Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah membuat suatu sistem aplikasi pada sebuah perusahaan yang dapat membantu dalam melakukan pengolahan data, mengecek data, dan membuat print out atau laporan secara berkala. Penelitian ini masih harus dikembangkan dengan perancangan berbasis web agar dapat lebih cepat untuk pengolahan data dan pengambilan keputusannya juga agar lebih mudah terintegrasi dengan pihak terkait.
            6. Tinjauan studi dari penelitian Try Fenni Wijayani, Jani Rahardjo, Jurnal Titra, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, pp. 157-164, dengan judul “Perancangan Sistem Pengendalian Kualitas di PT Bondi Syad Mulia”. PT Bondi Syad Mulia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa hot dip galvanizing. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melengkapi quality plan yang telah ada sebelumnya dan menyempurnakannya dengan memberi pedoman yang jelas dalam melakukan pengukuran pada setiap proses produksi. Quality plan yang dirancang terdapat pada 10 proses inspeksi yaitu pada inspeksi barang masuk, inspeksi proses degreasing, inspeksi proses pickling, inspeksi proses rinsing, inspeksi proses fluxing, inspeksi proses oven, inspeksi proses dipping, inspeksi proses quenching, inspeksi barang jadi, dan inspeksi proses pengangkutan. Permasalahan dari penelitian ini adalah belum adanya perancangan program berbasis web yang cepat dan tepat untuk mengintegrasi semua data inspeksi yang sudah dirancang.

            Dari 6 (enam) Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai monitoring kualitas produk dan sistem informasi quality control dalam bentuk apa saja dan bermacam-macam program yang digunakan pada sistem informasi tersebut. Untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian perihal Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kualitas Produk Berbasis Web Pada PT Panarub Dwikarya Cikupa Tangerang.

            BAB III

            ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

            Gambaran Umum PT Panarub Dwikarya Cikupa

            Sejarah PT Panarub Dwikarya Cikupa

            PT Panarub Industry adalah industri alas kaki, disahkan lewat Akte Notaris No.134 20 Januari 1975, jumlah karyawan waktu itu sekitar 100 orang. Embrio PT Panarub adalah CV Pan Asia Chemical, sebuah perusahaan yang memproduksi sandal bermerk “Lily” dengan cepat menjadi nama produk rumah tangga di Indonesia, yang didirikan tahun 1968 oleh Bpk. Lucas Sasmito. PT Pan Asia Rubber untuk memproduksi spon karet dan sandal jepit. Pada tahun 1968, Pemerintah Indonesia mengumumkan insentif pajak baru untuk perusahaan lokal, Bapak Lucas Sasmito menyadari peluang yang diberikan pemerintah ini. Beliau mendirikan PT Pan Asia Rubber untuk memproduksi spon karet dan sandal jepit. CV Pan Asia Chemical pada waktu itu juga mengalami kemajuan pesat dan sebagai satu upaya untuk mengantisipasi kemajuan tersebut, CV Pan Asia Chemical berganti nama menjadi PT Panarub pada tahun 1975.

            Pada tahun 1979 perusahaan yang saat ini disebut PT Panarub Industry sudah merambah ke produk sepatu olah raga. Berkat fokus yang kuat pada kualitas, PT Panarub Industry berhasil dalam mengekspor produk-produknya ke pasar-pasar negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat.

            Sejak awal berdiri hingga kini PT Panarub mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama sejak munculnya gagasan untuk memproduksi sepatu kanvas pada tahun 1982. Pada masa itu tercatat ekspansi lahan pabrik dari 8 hektar menjadi 16,5 hektar. Sejak tahun 1985 manajemen dan operasional perusahaan ini mengalami regenerasi dengan dialihkannya pucuk pimpinan pada Bpk. Hendrik Sasmito, M.B.A. dan di tahun 1985 inilah mulai merintis ekspor dengan tujuan negara-negara Eropa dan pada tahun 1987 produk juga mulai merambah pasar Amerika. Tidak lama kemudian, PT Panarub melakukan diversifikasi (perkembangan) usaha, di antaranya memproduksi sepatu olahraga bermerk Specs, di mana PT Panarub menjadi perusahaan pertama disamping Bata yang memproduksi Specs. Hingga pada akhirnya tahun 1988 PT Panarub menjadi sub kontraktor Adidas untuk memproduksi sepatu olahraga.

            Pada tahun 1988, PT Panarub Industry membentuk suatu kemitraan bisnis dengan Adidas. Hal ini menggambarkan suatu tonggak pencapaian yang besar bagi perusahaan dan tak lama kemudian menetapkan kompetensinya dalam pembuatan sepatu-sepatu sepakbola berkualitas sangat tinggi. Sebagai hasilnya, PT Panarub Industry ditunjuk sebagai Football Speciality Centre (Pusat Khusus Produk Sepak bola) untuk merek Adidas.

            Sejak awal berdiri hingga kini PT Panarub Industry yang beralamat di Jalan Moch. Toha Km.1 Pasar Baru Desa Gerendeng Tangerang 15113 mengalami perkembangan yang cukup pesat. Jumlah tenaga kerja pada PT Panarub Industry hingga 1 April 2013 yaitu sebanyak 9.923 karyawan. Perusahaan ini telah memiliki akreditasi International Organization of Standardization (ISO) 9001:2000 dan International Organization of Standardization ISO 14001 serta Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001. PT Panarub telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 pada bulan Agustus 2006, di mana penilaian untuk manajemen mutu ini didasarkan pada key Performance Indicator (KPI) dan Balance Score Card Project. Adapun komitmen Mutu untuk ISO 9001 ini mengenai sistem manajemen pengelolaan mutu (kualitas). Komitmen mutu untuk ISO 14001 mengenai sistem manajemen pengelolaan lingkungan, sedangkan komitmen mutu untuk OHSAS 18001 mengenai sistem manajemen pengelola kesehatan dan keselamatan kerja.

            PT Panarub Dwikarya Cikupa memiliki beberapa nilai inti perusahaan yaitu sebagai berikut:

            1. Customer Focus Segala usaha harus mengarah kepada kepuasan pelanggan.
            2. Sportmanship Semangat untuk menang dengan fair melalui kerja sama tim dan disiplin diri.
            3. Proactive Antisipasi masa depan melalui inovasi, inisiatif dan peningkatan yang terus-menerus.
            4. Enthusiasm Bekerja sepenuh hati dengan penuh optimisme.
            5. Social Responsibility Mencari keuntungan adalah hal yang wajar bagi sebuah perusahaan, akan tetapi tetap harus menjadi warga negara yang baik.

            Dengan komitmen dan konsisten memenuhi kepuasan pelanggan, serta demi tercapainya kondisi perusahaan yang sehat, PT Panarub Dwikarya Cikupa yang selalu mengembangkan kemandirian desain produknya, melakukan usaha: a. Perbaikan terhadap keefektifan sistem mutu secara terus menerus demi tercapainya produk dan pelayanan yang berkualitas serta pengurangan biaya yang tidak perlu. b. Pemenuhan terhadap regulasi dan persyaratan pelanggan yang berlaku. c. Penyediaan sumber daya manusia yang kompeten. d. Produk yang telah dihasilkan oleh PT Panarub Dwikarya Cikupa yaitu sepatu dengan merek Specs, Pagoda, Adidas, Tri Star, LA Gear, dan Mizuno, tetapi merek Mizuno dan Specs yang masih bisa tetap bertahan hingga saat ini. Produksi sepatu Specs untuk memenuhi pesanan dari Bata, sedangkan sepatu Mizuno diproduksi sesuai pesanan dari Mizuno. e. Pada tahun 2000, PT Panarub Industry telah memproduksi seri Predator yang digunakan untuk World Cup 2002 di Korea. Khusus untuk seri Predator Pulse dan Predator F50 digunakan juga pada Euro Cup 2004. Kesuksesan PT Panarub Industry berlanjut dengan memproduksi sepatu seri Predator untuk Euro Cup 2008 dan World Cup 2010.


            Produk yang Dihasilkan

            Produk yang telah dihasilkan oleh PT Panarub Industry yaitu sepatu dengan merek Specs, Pagoda, Adidas, Tri Star, LA Gear, dan Mizuno. Tetapi, merek Adidas dan Specs yang masih bisa tetap bertahan hingga saat ini. Produksi sepatu Specs untuk memenuhi pesanan dari Bata , sedangkan sepatu Adidas diproduksi sesuai pesanan dari Adidas. Produk sepatu Adidas memiliki empat kategori yaitu sepatu Soccer, Indoor, Outdoor, dan Training.

            Pada tahun 2000, PT Panarub Industry telah memproduksi seri Predator yang digunakan untuk World Cup 2002 di Korea. Khusus untuk seri Predator Pulse dan Predator F50 digunakan juga pada Euro Cup 2004. Kesuksesan PT Panarub Industry berlanjut dengan memproduksi sepatu seri Predator untuk Euro Cup 2008 dan World Cup 2010.

            Sejarah perkembangan PT. Panarub Dwikarya Cikupa, antara lain, yaitu: 1. Tahun 1968 : perusahaan yang didirikan oleh Bpk. Lucas Sasmito berdiri di CV Pan Asia Chemical. Sebuah perusahaan yang memproduksi sandal bermerk “Lily” dengan cepay menjadi nama produk rumah tanggadi Indonesia. 2. Tahun 1975 : CV Pan Asia Chemical berganti nama menjadi PT Panarub Industry, disahkan lewat Akte Notaris No.134, 20 Januari 1975. 3. Tahun 1979 : Perusahaan yang saat ini disebut PT Panarub Industry sudah merambah ke produk sepatu olah raga. 4. Tahun 1982 : Sejak awal berdiri hingga kini PT Panarub mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama sejak munculnya gagasan untuk memproduksi sepatu kanvas. 5. Tahun 1985 : Manajemen dan operasional PT Panarub mengalami regenerasi dengan dialihkannya pucuk pimpinan pada Bpk. Hendrik Sasmito, MBA dan di tahun 1985 inilah PT Panarub mulai merintis ekspor dengan tujuan negara-negara Eropa. 6. Tahun 1987 : PT Panarub mulai merambah pasar Amerika. Tidak lama kemudian PT Panarub melakukan diversifikasi (perkembangan) usaha, diantaranya memproduksi sepatu olahraga bermerk Specs, di mana PT Panarub menjadi perusahaan pertama di samping Bata yang memproduksi Specs. 7. Tahun 1988 : PT Panarub menjadi sub kontraktor Adidas untuk memproduksi sepatu olahraga. PT Panarub Industry membentuk suatu kemitraan bisnis dengan Adidas. Hal ini menggambarkan suatu tonggak pencapaian yang besar bagi perusahaan dan tak lama kemudian menetapkan kompetensinya dalam pembuatan sepatu-sepatu sepakbola berkualitas sangat tinggi. Sebagai hasilnya, PT Panarub Industry ditunjuk sebagai Football Speciality Centre (Pusat Khusus Produk Sepak bola) untuk merek Adidas. 8. Tahun 2000 : PT Panarub Industry telah memproduksi seri Predator yang digunakan untuk World Cup 2002 di Korea. 9. Tahun 2004 : Khusus untuk seri Predator Pulse dan Predator F50 digunakan juga pada Euro Cup 2004. 10. Tahun 2006 : PT Panarub Industry telah memiliki akreditasi International Organization of Standardization (ISO) 9001:2000 dan International Organization of Standardization ISO 14001 serta Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001. PT Panarub telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000, di mana penilaian untuk manajemen mutu ini didasarkan pada Key Performance Indicator (KPI) dan Balance Score Card Project. 11. Tahun 2008 : Kesuksesan PT Panarub Industry berlanjut dengan memproduksi sepatu seri Predator untuk Euro Cup 2008 dan World Cup 2010. 12. Tahun 2011 : PT Panarub Industy membuka ranting di Cikupa yang diberi nama PT Panarub Dwikarya Cikupa sampai sekarang yang dimana memproduksi sepatu model Mizuno dan Specs.

            PT Panarub Dwikarya Cikupa, memiliki tiga Plant 1,2,3. Setiap plant yang ada mempunyai lantai produksi sendiri – sendiri yang bertugas khusus menangani proses pembuatan produk dan produk yang dihasilkan oleh masing-masing plant. Lantai produksi pada setiap Plant di PT Panarub Dwikarya Cikupa, disusun berdasarkan process layout dimana alat atau mesin-mesin yang sejenis atau mempunyai fungsi yang sama ditempatkan kedalam bagian yang sama. Susunan dengan bentuk yang seperti ini diangap sebagai susunan yang paling memudahkan pekerjaan mereka. Apa lagi luas lantai pada tiap Plant di PT Panarub Dwikarya Cikupa. Tidak dapat diperluas lagi sehingga jumlah mesin pun tidak dapat ditambah lagi. Oleh karena itu, PT Panarub Dwikarya Cikupa, tidak berminat untuk mengubah tata letak pabrik mereka maupun susunan mesin pada tiap Plant, kecuali menambahkan Plant baru. Dengan demikian, penyusunan tata letak pabrik memegang peranan penting dalam perusahaan karena harus dapat memberikan keleluasan kepada para pekerjanya dalam menjalankan tugas dan mempermudah jalur transportasi baik bahan baku maupun produk jadi.


            Visi dan Misi PT Panarub Dwikarya Cikupa

            Visi Perusahaan

            Visi PT Panarub Dwikarya Cikupa :

            'To produce highest quality product in order to support athletes in achieving their best performence'. Artinya “Menghasilkan kualitas produk yang tertinggi untuk mendukung para atlit mencapai kinerja terbaik”.

            Misi Perusahaan

            Misi PT Panarub Dwikarya Cikupa :

            'To be the best manufacturer for the leading sport brands in the world'. Artinya “Menjadi produsen terbaik untuk sepatu olahraga merk-merk terbaik di dunia”.


            Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

            Struktur organisasi dalam perusahaan memegang peranan yang penting karena dengan adanya struktur organisasi segala aktivitas atau kegiatan oprasional perusahaan dapat terperinci sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing. Pelaksanaannya akan jauh lebih efektif dan efesien serta lebih mudah untuk dilakukan pengawasan. Adanya struktur organisasi yang baik dalam suatu perusahaan maka akan memperoleh suatu gambaran yang jelas wewenang, fungsi serta tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing karyawan.

            Organisasi dapat terbentuk apabila memenuhi persyaratan yaitu minimal terdiri dari dua atau lebih dan mempunyai kerjasama serta tujuan yang sama pula. Semua anggota yang ada dalam perusahaan harus dapat bekerja sama dengan baik serta melakukan aktifitasnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

            Gambar 3.1 Struktur Organisasi

            Perusahaan akan lebih mudah menjalankan kegiatan usahanya dengan adanya organisasi yang baik, karena masing-masing bagian diminta pertanggung jawabnya atas pelaksanaan kegiatannya sesuai dengan wewenang yang diberikan. Tugas dan tanggung jawab setiap jabatan yang dipimpin masing-masing departemen adalah sebagai berikut :

            1. President Director atau CEO Bertugas untuk memimpin dan mengawasi jalannya perusahaan dan mewakili perusahaan dalam segala kegiatan perusahaan serta bertanggung jawab atas kelancaran operasional perusahaan. Directur menentukan dan mengarahkan strategi serta kebijakan perusahaan.

            2. Departemen Human Resources & Continuous Improvement (HR-CI) Terdiri dari tiga bagian fungsional, yaitu Human Resources Development, HSE dan General Affair, serta Continuous Improvement, di mana masing- masing bagian ini dikepalai oleh seorang Senior Manager yang dibantu oleh beberapa Staff.

            3. Human Resources Development Bertugas untuk mensosialisasikan, mengatur dan mengupayakan peraturan perusahaan diterapkan dengan baik, melakukan pengaturan yang berhubungan dengan perekrutan dan pemecatan karyawan, sistem penggajian, upah lembur, tunjangan kesehatan, bonus dan hal-hal lain yang berhubungan dengan karyawan dan serikat kerja.

            4. Healthy and Safety Environment (HSE) Bertugas untuk mengatur dan mengupayakan program peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan sumber daya manusia perusahaan seperti hal asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan kerja. General Affair bertugas untuk masalah keamanan dalam hal perlindungan terhadap pabrik, masalah kerahasiaan data-data pribadi perusahaan.

            5. Continuous Improvement (CI) Dikepalai oleh seorang Senior Manager yang dibantu oleh empat orang Manager dan empat orang Section Head dan beberapa orang Staff. Continuous Improvement (CI) bertugas untuk melakukan perencanaan dan pengembangan system manufacturing, melakukan inovasi terus-menerus pada produk, melakukan proses perbaikan pada produk setelah mengetahui penyebabnya.

            6. Departemen Business & Marketing Membawahi empat bagian utama yang dikepalai oleh Senior Manager dari tiap bagian dan Staff.

            7. Marketing Bertugas untuk menjaga hubungan baik antara perusahaan dengan Adidas dan supplier, merencanakan penjualan produk-produk, melakukan peluncuran produk baru.

            8. Mizuno Innovation Team (MIT) Terdiri dari anggota yang dibentuk sendiri oleh Mizuno, di mana anggotanya terdiri dari karyawan Mizuno sendiri dan dari perekrutan karyawan yang memenuhi kualifikasi. Tugasnya adalah untuk melakukan inovasi terhadap produk yang akan di-launching.

            9. Development Bertugas untuk melakukan riset terhadap pasar dan bekerja sama dengan Mizuno Innovation Team untuk membuat produk yang dijaga kerahasiaannya, sampai produk itu launching, membuat produk khusus pesanan dari internet dan para pemain sepak bola dunia. Development juga memproduksi produk awal (tester) dari sepatu yang nantinya akan diproduksi secara massal di tiap plant.

            10. Quality Improvement Process (QIP) Bertugas untuk meningkatkan kualitas dari produk yang ada dengan melakukan pengujian terhadap kualitas sepatu di dalam suatu laboratorium. Quality Improvement Process (QIP) bertugas untuk memastikan produk memenuhi standar pelanggan, mengetahui dampak apapun yang mungkin terjadi pada mutu dan tindakan apapun yang diperlukan untuk melindungi pelanggan, pengumpulan data dan analisa serta pelaporan data penolakan, kalibrasi peralatan pengujian, pengukuran dan tes, memantau ketidaksesuaian dan kemudian melakukan perbaikan.

            11. Departement Material & Logistic Terdiri dari empat departemen utama yang bertugas untuk mendukung departement produksi dalam hal pengadaan bahan baku dan pengaturan mesin serta kegiatan produksi. Setiap bagian dikepalai oleh seorang Senior Manager yang dibantu oleh beberapa orang Staff.

            12. Material Planning Bertugas untuk mengatur sistem logistik perusahaan yang berhubungan dengan pengaturan bahan-bahan (raw material) yang akan digunakan dalam proses produksi.

            13. Purchasing Bertanggung jawab dalam pembelian bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi, berperan penting dalam pemilihan supplier yang akan menyediakan bahan baku bagi perusahaan.

            14. Warehouse Bertugas untuk mengeluarkan barang-barang sesuai prosedur dan otorisasi yang berlaku, mengatur dan memeriksa arus finished good dan raw material, melayani permintaan bahan baku yang diajukan bagian produksi dan memastikan adanya safety stock.

            15. Spare Part Bertanggung jawab untuk mengontrol jalannya mesin dan komponen-komponennya yang digunakan dalam produksi, memperbaiki mesin apabila ada masalah yang timbul dan melakukan maintenance (perawatan) terhadap mesin dan komponen-komponennya.

            16. Departement Production Terdiri dari empat departemen utama yang bertugas untuk mendukung departemen produksi dalam melakukan kegiatan produksi dan menjaga kelancaran proses produksi yang berlangsung.

            17. Plant 1-3 Di bawah Senior Manager terdapat kepala bagian (Section Head ) yang membawahi Plant Manager dari tiap-tiap plant. Tugas dari masing-masing plant adalah melakukan proses produksi berdasarkan schedule (jadwal) dan confirmation shoes.

            18. Production Planning Bertugas untuk menjadwalkan rencana pembelian bahan baku dan jadwal pelaksanaan produksi supaya permintaan dapat dipenuhi sesuai jadwal yang ditentukan, bertanggung jawab terhadap stock dan pemakaian bahan baku, packaging sehingga kebutuhan produksi terpenuhi, bertanggung jawab terhadap pengaturan kedatangan barang pesanan dan raw material serta membuat rencana produksi dan memonitor realisasinya.

            19. Engineering Bertugas untuk memonitor kesesuaian kegiatan dengan prosedur yang dipakai di departemennya dan menyiapkan sample atas permintaan departement lain serta bekerja sama dengan departement lain bila ada masalah dengan produksi.

            20. Chemical Bertugas untuk mengatur komposisi bahan kimiawi yang digunakan dalam produksi, memutuskan bahan kimia mana yang baik digunakan dalam penggunaan produksi, misalkan penggunaan lem.

            21. Departemen Finance & Accounting Membawahi tiga bagian fungsional yang masing masing dikepalai oleh seorang Senior Manager yang dibantu oleh beberapa orang Staff.

            22. Accounting Operation Bertanggung jawab dalam menganalisa laporan keuangan, membuat dan menganalisa cash flow perusahaan dan membuat laporan akuntansi perusahaan.

            23. Information Technology Bertanggung jawab dalam hal-hal yang berhubungan dengan penggunaan teknologi informasi di perusahaan, menghubungkan bagian satu dengan lainnya, melakukan maintenance terhadap komputer atau jaringan.

            24. Accounting Planning and Analysis Bertugas untuk membuat perencanaan akuntansi, mengawasi, menganalisa dan mengatur keuangan perusahaan yang berhubungan dengan aset perusahaan.

            25. PPC (Production Planning Control) Bertugas menjaga level stock inventory sesuai kebutuhan, menghitung kebutuhan sarana dalam pengembangan kapasitas reguler sesuai kebutuhan serta tanggung jawab terhadap kebutuhan bahan baku, perencanaan produksi dan jumlah produksi.

            Tujuan PPC adalah:

            a. Membuat rencana produksi

            b. Menghitung kebutuhan mesin

            c. Merencanakan dan mengatur pengiriman

            26. Karyawan Orang yang bekerja pada perusahaan atau organisasi dan merupakan aset perusahaan yang sangat penting yang berguna untuk mencapai produktivitas dan tercapainya tujuan – tujuan perusahaan atau organisasi

            Tata Laksana sistem Yang Berjalan

            Tata laksana sistem yang berjalan menjelaskan tentang prosedur atau alur kerja dan pelaksanaan sistem monitoring kualitas produk yang sedang berjalan pada PT Panarub Dwikarya Cikupa. Analisis tata laksana sistem yang berjalan ini digambarkan melalui diagram alur kerja dan rancangan prosedur sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).


            Prosedur Sistem Yang Berjalan

            Analisis prosedur merupakan penganalisaan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak PT Panarub Dwikarya Cikupa dalam proses sistem monitoring kualitas produk yang sedang berjalan. Prosedur atau tahap-tahap dari analisis proses sistem monitoring kualitas produk yang dilakukan oleh bagian Quality Control (QC) adalah sebagai berikut :

            1. Bagian Development menyerahkan SOP sample sepatu baru ke Bagian Quality Control (QC) untuk pengecekan pola bahan, pola benang, merek, tipe dan warna sepatu.
            2. Bagian Quality Control (QC) menerima Purchase Order (PO).
            3. Bagian Quality Control (QC) melakukan inspeksi di setiap tahapan proses produksi.
            4. Pada saat proses sewing bagian Quality Control (QC) melakukan pengecekan benang dan pola sesuai sampel produk.
            5. Jika proses sewing sudah sesuai dan lolos inspeksi, kemudian dilanjutkan ke proses assembling.
            6. Pada proses assembling dilakukan inspeksi lem outsole dan insole harus sesuai SOP, setelah itu mengecek panjang tali sepatu sesuai standard size sepatu yang akan dipasang tali.
            7. Setelah proses produksi selesai, maka bagian Quality Control (QC) membuat laporan inspeksi hasil produksi
            8. Jika ternyata ada produk reject segera ditindak lanjuti oleh bagian Quality Control (QC) dengan membuat surat permohonan pengajuan perbaikan produk reject yang diberikan kepada bagian PPIC.
            9. Produk reject disesuaikan dalam dua jenis yaitu b’grade (produk cacat yang masih bisa diperbaiki) akan dilakukan pembongkaran sepatu dan diperbaiki sampai lolos inspeksi dan c’grade (produk cacat yang tidak bisa diperbaiki) akan dibakar.
            10. Jika masalah produk reject sudah selesai kemudian Bagian Quality Control (QC) membuat laporan data produk reject.
            11. Jika produk sudah sesuai kualitasnya maka di buat laporan quantity ok dan barcode untuk kemudian di packing sesuai dengan size sepatu kemudian masuk ke bagian gudang finish good.


            Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

            Untuk menganalisis sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.


            Analisis Sistem yang Berjalan pada Use Case Diagram

            Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana system akan terlihat di mata user, sedangkan use case diagram memfasilitasi komunikasi diantara analis dan pengguna serta antara analis dan client (Siahaan:2014).[32]

            1. Berikut gambaran use case diagram sistem monitoring kualitas produk PT Panarub Dwikarya Cikupa :
            2. Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan

              Berdasarkan gambar Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

              a. Satu System yang mencakup seluruh kegiatan monitoring kualitas produk di PT Panarub Dwikarya Cikupa

              b. Empat Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Bagian Development, Bagian Quality Control (QC), Bagian Produksi dan Bagian PPIC.

              c. Tujuh Use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya menyerahkan SOP sample sepatu baru, menerima purchase order, melakukan inspeksi proses produksi, membuat laporan inspeksi hasil produksi, membuat laporan produk reject dan membuat laporan quantity ok dan barcode.


              Analisis Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram

              Diagram aktivitas adalah diagram yang menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.

              1. Berikut gambaran activity diagram sistem monitoring kualitas produk PT Panarub Dwikarya Cikupa :
              2. Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan

                Berdasarkan activity diagram yang berjalan saat ini terdapat :

                a. Initial node sebagai awal objek

                b. Sebelas action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari aksi

                c. Satu Final Node, sebagai objek yang diakhiri.


                Analisis Sistem yang Berjalan pada Sequence Diagram

                Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

                1. Gambar sistem monitoring kualitas produk PT Panarub Dwikarya Cikupa dalam sequence diagram :
                2. Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan

                  Berdasarkan sequence diagram yang berjalan saat ini terdapat :

                  a. Enam LifeLine, yaitu : Sample Produk, Purchase Order, Produksi, Laporan Hasil Produksi, Laporan produk reject dan Laporan quantity ok dan barcode.

                  b. Empat Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Bagian Development, Bagian Quality Control (QC), Bagian Produksi dan Bagian PPIC

                  c. Dua belas Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.


                  Analisis Sistem Berjalan

                  Metode Analisis Sistem

                  Analisis SWOT

                  Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (Strenght), kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (Weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (Opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (Treath).

                  1. Analisis SWOT Faktor Internal

                  Tabel 3.1 Analisis SWOT Faktor Internal

                3. Analisis SWOT Faktor Eksternal

                Tabel 3.2 Analisis SWOT Faktor Eksternal

                Berdasarkan tabel 3.1 dan tabel 3.2 di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).

              3. Strategi S-O

              Tabel 3.3. Strategi S-O

            3. Strategi S-T

            Tabel 3.4. Strategi S-T

          9. Strategi W-O

          Tabel 3.5. Strategi W-O

        6. Strategi W-T

        Tabel 3.6. Strategi W-T

        Analisis Batasan Sistem

        Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem yang lainnya yang memberikan input atau output dari sistem.

        Melihat permasalahan yang ada mengenai sistem monitoring kualitas produk pada PT Panarub Dwikarya Cikupa, maka peneliti membatasi permasalahan mengenai monitoring data inspeksi dan laporan data hasil inspeksi kualitas produk yang dapat terintegrasi dengan baik dan benar ke bagian yang terkait pada perusahaan agar menghasilkan laporan dengan cepat, tepat dan akurat.


        Analisis Masalah

        Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan pada PT Panarub Dwikarya Cikupa, kekurangan sistem yang berjalan saat ini adalah:


        Analisis Kekurangan Sistem yang Berjalan

        Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti, sistem pengolahan data pada divisi Quality Control (QC) untuk memonitoring kualitas produk masih belum optimal dan belum terintegrasi sehingga dalam penginputan data dan pembuatan laporan sering terjadi kesalahan dan keterlambatan, pengelolaan data menjadi tidak efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan pemimpin dalam mengambil keputusan dalam menindaklanjuti setiap permasalahan yang ada mengenai kualitas produk. Belum adanya penggunaan database sehingga data menjadi tidak rapih dan terkoordinir dengan baik. Dengan adanya perancangan aplikasi yang baru diharapkan dapat mengatasi semua permasalahan yang terjadi dalam proses pengolahan data monitoring kualitas produksi. Meningkatkan proses pengelohan data, tingkat ketelitian dan keakuratan dalam penginputan data akan lebih tinggi lagi dan pencarian data lebih mudah dan cepat serta kemananan data pun lebih terjamin.

        1. Kekurangan dari sistem yang sedang berjalan saat ini adalah kurang efektifnya sistem monitoring kualitas produk yang dilakukan oleh bagian Quality Control (QC) masih dilakukan secara manual yaitu masih menggunakan dokumen-dokumen manual seperti form-form kertas dan komunikasi lisan, sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan proses produksi apabila dibandingkan dengan aplikasi yang sudah terintegrasi, karena proses yang dilakukan oleh bagian Quality Control (QC) akan mempengaruhi proses produksi secara keseluruhan.
        2. Pengolahan data masih menggunakan Microsoft Excel yang menyebabkan data tidak terintegrasi dan termonitor dengan baik sehingga terjadinya keterlambatan pembuatan laporan dan pengambilan keputusan.
        3. Tidak adanya aplikasi yang cepat dan tepat dalam membantu pihak terkait untuk memperoleh laporan hasil inspeksi kualitas produk.
        4. Tidak adanya aplikasi yang terintegrasi untuk membantu pihak terkait dalam pengambilan keputusan untuk menindaklanjuti produk cacat atau reject.
        5. Pada sistem tersebut masih terdapat banyak kelemahan, mengingat sangat pentingnya peranan bagian Quality Control (QC) untuk itu diperlukan pengembangan pada sistem yang ada saat ini agar dapat mendukung proses produksi dengan lebih cepat dan mudah.

        Analisis Kontrol

        Pada proses yang berjalan, pengontrolannya perlu ditingkatkan karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti pengontrolan proses pengolahan data kualitas produk, permintaan laporan hasil inspeksi kualitas produk dan data produk reject masih lemah, pengolahan data masih dilakukan secara manual dan penginputan pada Microsoft Excel membutuhkan banyak waktu sehingga data tidak langsung dapat dicek oleh bagian PPIC untuk mengambil keputusan guna menindaklanjuti jika ada produk reject.

        Analisis Tenaga Kerja

        Adapun yang menggunakan aplikasi monitoring kualitas produk yang berjalan saat ini adalah staff admin Quality Control (QC) yang sudah berpengalaman dalam bidangnya dan sebagai user dari bagian Produksi dan bagian PPIC beserta Pimpinan.

        Analisis Waktu

        Berdasarkan analisis waktu yang dilakukan pada PT Panarub Dwikarya Cikupa saat ini proses pembuatan laporan hasil inspkesi kualitas produk selama ini dibutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan sistem yang digunakan masih manual terutama pada proses input yang sering terjadinya kesalahan data pada hasil pengujian sample, inspeksi produk jadi dan data produk reject. Pembuatan laporan monitoring kualitas produk digunakan setiap hari/perbulan laporan tersebut sudah harus terbentuk dan diserahkan kepada pimpinan. Namun pada kenyataannya membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan laporan yang tepat dan akurat

        Analisis Kebutuhan Sistem

        Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan yang dilakukan di PT Panarub Dwikarya Cikupa, sistem monitoring kualitas produk masih kurang efektif, perlu adanya sebuah aplikasi yang dapat mengolah database dari data-data monitoring kualitas produk dengan baik dan terintegrasi.

        Hal ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah kinerja karyawan dan sistem dalam membuat laporan yang akurat dan tepat, dapat menghemat waktu, dan membantu pihak pimpinan untuk mendapat hasil laporan dengan cepat untuk pengambilan keputusan.

        Analisis Masukan, Analisis Proses, dan Analisis Keluaran

        Analisis Masukan

        Analisis masukan adalah analisis atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses tersebut. Data inspeksi kualitas produk yang diinput didapat dari hasil inspeksi secara langsung oleh bagian Quality Control (QC) pada saat berlangsungnya proses produksi.

        1. Nama Masukan : Data sample sepatu baru

        Fungsi  : sebagai dasar dalam melakukan inspeksi kualitas sepatu yang di produksi

        Sumber : Bagian Development

        Media : Kertas

        Frekuensi : Setiap terjadinya proses produksi

        2. Nama Masukan : Form Purchase Order (PO)

        Fungsi : untuk memasukan permintaan bahan baku sesuai dengan sample sepatu baru

        Sumber : Bagian Produksi

        Media : Kertas

        Frekuensi : Setiap terjadinya proses produksi

        3. Nama Masukan : Form inspeksi produk

        Fungsi  : untuk memasukan data inspeksi produk

        Sumber : Bagian Quality Control (QC)

        Media : Kertas

        Frekuensi : Setiap terjadinya inspeksi produk

        4. Nama Masukan : Form data produk reject

        Fungsi  : untuk memasukan data produk reject

        Sumber : Bagian Quality Control (QC)

        Media : Kertas

        Frekuensi : Setiap terjadinya inspeksi produk


        Analisis Proses

        Analisis proses adalah analisis atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil umpan balik karena adanya data input. Di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

        1. Nama Modul : Sample sepatu baru

        Masukan : Data sample sepatu baru

        Keluaran : Data inspeksi hasil produksi

        Ringkasan Proses: Pada proses ini data sample sepatu baru diserahkan ke bagian produksi untuk dibuat Purchase Order (PO).

        2. Nama Modul  : Purchase Order (PO)

        Masukan  : Form Purchase Order (PO)

        Keluaran  : permintaan bahan baku sesuai data sample sepatu baru

        Ringkasan Proses: Pada proses ini dibuat Purchase Order (PO) bahan baku untuk melaksanakan proses produksi sepatu baru

        3. Nama Modul  : Inspeksi produk

        Masukan  : Form Inspeksi produk

        Keluaran  : Laporan inspeksi hasil produksi

        Ringkasan Proses: Pada proses ini dilakukan inspeksi produk sesuai dengan sampel yang ada

        4. Nama Modul : Produk reject

        Masukan : Form Produk reject

        Keluaran : Laporan produk reject

        Ringkasan Proses: Pada proses ini sepatu di inspeksi apakah terdapat cacat atau tidak


        Analisis Keluaran

        Analisis keluaran adalah analisis atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu :

        1. Nama Keluaran : Laporan hasil inspeksi produk

        Fungsi : Mencetak dan menampilkan laporan hasil inspeksi produk

        Media : Komputer

        Distribusi  : Untuk bagian produksi

        Keterangan : Laporan hasil inspeksi produk diberikan kepada bagian produksi untuk di proses

        2. Nama Keluaran : Laporan hasil inspeksi produk reject

        Fungsi : Mencetak dan menampilkan laporan hasil

        Media : Komputer

        Distribusi : Untuk bagian PPIC

        Keterangan : Laporan hasil inspeksi produk reject diberikan kepada bagian PPIC untuk kemudian bagian Quality Control (QC) membuat surat pengajuan produk reject agar dapat ditindak lanjuti.

        3. Nama Keluaran : Laporan hasil quantity ok

        Fungsi : Mencetak dan menampilkan laporan qty ok

        Media : Komputer

        Distribusi : Untuk bagian PPIC

        Keterangan. : Laporan hasil quantity ok dan barcode diberikan kepada bagian PPIC untuk kemudian di proses ke finish good.


        Konfigurasi Sistem Berjalan

        Adapun konfigurasi sistem yang digunakan pada sistem yang berjalan yaitu :

        1. Perangkat Keras (Hardware)

        a. Processor : Core 2 Duo

        b. Monitor  : LCD.

        c. RAM  : 2 GB

        d. Hardisk  : 250 GB

        e. Printer  : Laser

        2. Perangkat Lunak (Software)

        a. Operating system Windows XP

        b. Microsoft Office 2010

        3. Hak Akses (Brainware)

        a. Bagian Quality Control (QC)

        b. Bagian Produksi

        c. Bagian PPIC

        d. Pimpinan

        Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

        Permasalahan yang Dihadapi

        Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada sistem monitoring kualitas produk PT Panarub Dwikarya Cikupa Tangerang masih belum efektif dan efisien bagi divisi yang terkait khususnya pada bagian quality control. Sistem pengolahan data monitoring kualitas produk masih kurang optimal. Harus bolak balik jika membutuhkan beberapa data. Penyimpanan data hasil inspeksi masih dilakukan secara manual yaitu pada file office seperti word dan excel, seharusnya data disimpan pada sebuah database sehingga lebih aman dan lebih mudah diakses ketika dibutuhkan.

        Perusahaan harus memiliki sebuah aplikasi yang dapat terintegrasi untuk memudahkan berbagai pihak terkait. Penyediaan informasi secara cepat, tepat, dan akurat membuat pengolahan data monitoring menjadi lebih efektif dan efisien untuk pengambilan keputusan. Mulai pada informasi seputar data produk, data produk pada proses produksi, data inspeksi produk, data produk reject sampai pembuatan laporan.

        Alternatif Pemecahan Masalah

        Setelah meneliti dan mengamati beberapa permasalahan yang terjadi di dalam sistem pengolahan data monitoring kualitas produk yang berjalan di PT Panarub Dwikarya Cikupa, peneliti memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah yang dihadapi sistem yang berjalan yaitu :

        1. Merancang aplikasi yang terintegrasi untuk memudahkan proses pengolahan data monitoring kualitas produk.
        2. Memanfaatkan Teknologi Informasi yang berbasis internet dengan membuat website sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk menunjang aplikasi monitoring kualitas produk.
        3. Menyediakan pengolahan data dan pelaporan pada sistem agar dokumentasi hasil kerja akan menjadi lebih mudah.
        4. Membuat website berisi database yang mampu menyimpan semua data yang diperlukan oleh sistem dengan aman.
        5. Memberikan kemudahan kepada admin dan user dalam proses pengolahan data yang dibutuhkan dan memudahkan pimpinan untuk memonitoring kualitas produk dan data hasil produk dari produksi setiap hari.

        User Requirement

        Elisitasi Tahap I

        Elisitasi tahap I disusun berdasarkan observasi dan wawancara di lapangan. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

        Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I


        Elisitasi Tahap II

        Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

        1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
        2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
        3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.


        Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

        Keterangan :

        M (Mandatory) = Penting

        D (Desirable) = Tidak terlalu penting

        I (Inessential) = Tidak penting

        Elisitasi Tahap III

        Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

        1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
        2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
        3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

        a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

        b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

        c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

        Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

        Keterangan :

        Metode Option

        T : Technical L : Low

        O : Operational M : Middle

        E : Economy H : High


        Final Draft Elisitasi

        Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk

        Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi

        BAB IV

        RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

        Rancangan Sistem

        Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi sistem monitoring kualitas produk yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah sistem yang semula dilakukan secara manual menjadi sistem yang terkomputerisasi dan berbasis web. Langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram dan state machine diagram.


        Prosedur Sistem Usulan

        1. Admin

        a. Melakukan login.

        b. Menampilkan menu home.

        c. Menampilkan menu data produk.

        d. Menampilkan form input pada menu data produk

        e. Menampilkan edit dan delete pada menu data produk

        f. Menampilkan menu proses produksi

        g. Menampilkan form input pada menu proses produksi

        h. Menampilkan edit dan delete pada menu proses produksi

        i. Menampilkan menu cek hasil

        j. Menampilkan tombol cek pada menu cek hasil

        k. Menampilkan menu data reject

        l. Menampilkan form input pada menu data reject

        m. Menampilkan edit dan delete pada menu data reject

        n. Menampilkan menu laporan.

        o. Menampilkan form input pada menu laporan

        p. Menampilkan edit dan delete pada menu laporan

        q. Menampilkan menu cetak laporan

        r. Log Out.

        2. User

        a. Melakukan login.

        b. Menampilkan menu home.

        c. Menampilkan menu data produk.

        d. Menampilkan form input pada menu data produk

        e. Menampilkan edit dan delete pada menu data produk

        f. Menampilkan menu proses produksi

        g. Menampilkan form input pada menu proses produksi

        h. Menampilkan edit dan delete pada menu proses produksi

        i. Menampilkan menu cek hasil

        j. Menampilkan tombol cek pada menu cek hasil

        k. Menampilkan menu data reject

        l. Menampilkan form input pada menu data reject

        m. Menampilkan edit dan delete pada menu data reject

        n. Menampilkan menu laporan.

        o. Menampilkan form input pada menu laporan

        p. Menampilkan edit dan delete pada menu laporan

        q. Menampilkan menu cetak laporan

        r. Log Out.


        Use case Diagram Sistem Yang Diusulkan

        Gambaran mengenai use case diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini:

        Gambar 4.1.Use Case Diagram yang diusulkan

        Berdasarkan Gambar: 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

        1. Satu System yang mencakup seluruh kegiatan aplikasi monitoring kualitas produk.

        2. Dua Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Admin dan User.

        3. Sepuluh use case berawal dari login, masuk pada home yang berisi data produk, proses produksi, cek hasil, data reject, laporan dan logout.

        Activity Diagram Sistem Yang Di Usulkan

        Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas dari aktor. Activity diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

        Gambar 4.2 Activity diagram yang diusulkan

        Berdasarkan gambar 4.2 activity diagram sistem yang diusulkan terdapat:

        1. Satu initial node, objek yang diawali.

        2. Dua Puluh action state, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar maka akan masuk pada home yang berisi data produk, proses produksi, cek hasil, data reject, laporan dan logout.

        3. Satu activity final node, objek yang diakhiri.

        d. Decision Node menggambarkan pada saat melakukan login ada 2 kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan kembali login dan cek kembali username dan password dan apabila login benar maka akan tampil ke menu utama


        Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

        1. Admin

        Gambaran mengenai sequence diagram yang diusulkan untuk Admin dapat dilihat pada gambar 4.3 di bawah ini:

        Gambar 4.5 Sequence Diagram yang Diusulkan pada Admin

        Berdasarkan gambar tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

        1. Aktor yang melakukan kegiatan yaitu admin.

        2. Terdapat 9 lifeline yaitu login, verifikasi, home, data produk, proses produksi, cek hasil, data reject, laporan dan logout.

        3. Terdapat 18 message, spesifikasi dari komunikasi antar obyek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang biasa dilakukan aktor tersebut diantaranya:

        a. Masukan username dan password untuk login

        b. Verifikasi Login

        c. Login gagal, kembali ke menu login

        d. Login berhasil, masuk ke menu Home.

        e. Menampilkan menu data produk.

        f. Menampilkan form input pada menu data produk

        g. Menampilkan edit dan delete pada menu data produk

        h. Menampilkan menu proses produksi

        i. Menampilkan form input pada menu proses produksi

        j. Menampilkan edit dan delete pada menu proses produksi

        k. Menampilkan menu cek hasil

        l. Menampilkan tombol cek pada menu cek hasil

        m. Menampilkan menu data reject

        n. Menampilkan form input pada menu data reject

        o. Menampilkan edit dan delete pada menu data reject

        p. Menampilkan menu laporan.

        q. Menampilkan menu cetak laporan

        r. Log Out.

        2. User

        Gambaran mengenai sequence diagram yang diusulkan untuk user dapat dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini:

        Gambar 4.4 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada User

        Berdasarkan gambar tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

        1. Aktor yang melakukan kegiatan yaitu user

        2. Terdapat 11 lifeline yaitu login, verifikasi, home, data produk, proses produksi, cek hasil, data reject, laporan dan logout.

        3. Terdapat 18 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang biasa dilakukan aktor tersebut diantaranya:

        a. Masukan username dan password untuk login

        b. Verifikasi Login

        c. Login gagal, kembali ke menu login

        d. Login berhasil, masuk ke menu Home.

        e. Menampilkan menu data produk.

        f. Menampilkan form input pada menu data produk

        g. Menampilkan edit dan delete pada menu data produk

        h. Menampilkan menu proses produksi

        i. Menampilkan form input pada menu proses produksi

        j. Menampilkan edit dan delete pada menu proses produksi

        k. Menampilkan menu cek hasil

        l. Menampilkan tombol cek pada menu cek hasil

        m. Menampilkan menu data reject

        n. Menampilkan form input pada menu data reject

        o. Menampilkan edit dan delete pada menu data reject

        p. Menampilkan menu laporan.

        q. Menampilkan menu cetak laporan

        r. Log Out.

        Class Diagram Yang Diusulkan

        Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

        Gambar 4.5 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

        Berdasarkan gambar 4.5 class diagram sistem yang diusulkan terdapat:

        1. Terdapat 4 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

        2. Terdapat 1 multyplicity, hubungan antara objek satu dengan yang lainnya yang mempunyai nilai yang sama.


        State Machine Diagram Sistem yang diusulkan

        Gambar 4.6. State Machine Diagram Sistem yang Diusulkan

        Berdasarkan gambar tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

        a. Masukan username dan password untuk login

        b. Login gagal, kembali ke menu login

        c. Login berhasil, masuk ke menu home.

        d. Menampilkan menu data produk

        e. Melakukan add, edit dan delete data produk

        f. Menampilkan menu proses produksi

        g. Melakukan add, edit dan delete data proses produk

        h. Menampilkan menu cek hasil

        i. Melakukan cek

        j. Menampilkan menu data reject

        k. Melakukan cek

        l. Menampilkan menu laporan

        m. Melakukan cetak laporan inspeksi produk

        n. Melakukan cetak laporan produk reject

        o. Logout


        Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Usulan

        Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menganalisis sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan, dapat dijabarkan perbedaan antara sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan pada tabel 4.1 berikut ini:

        Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

        Rancangan Basis Data

        Bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.

        Spesifikasi Basis Data (Database)

        Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

        Nama Tabel : tbl_user

        Media : Harddisk

        Isi : id_user+username+password+level

        Primary key : id_user

        Panjang Record : 47

        Tabel 4.2 Tabel User

        NamaTabel : tbl_product

        Media : Harddisk

        Isi : id_product+tgl+no_po+ model+article+size+warna_sepatu+qty

        Primary key : id_product

        Panjang Record : 72

        Tabel 4.3 Tabel Product

        Nama Tabel : tbl_produksi

        Media : Harddisk

        Isi : id_prod+tgl+no_po+id_product+article+qty+remark+cek_hasil

        Primary key : id_prod

        Panjang Record : 31

        Tabel 4.4 Tabel produksi

        NamaTabel : tbl_reject

        Media : Harddisk

        Isi : id_reject+id_product+qty_reject+status_reject+remark

        Primary key : id_reject

        Panjang Record : 105

        Tabel 4.5 Tabel Data Reject


        Rancangan Program

        Berikut ini merupakan beberapa rancangan tampilan layar dari rancang bangun aplikasi monitoring kualitas produk berbasis web pada PT Panarub Dwikarya Cikupa Tangerang yang akan dibuat, antara lain:


        Rancangan Tampilan Halaman Login

        Gambaran mengenai rancangan tampilan halaman login yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.7 sebagai berikut :

        Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Halaman Login


        Rancangan Tampilan Halaman Home

        Gambaran mengenai rancangan tampilan menu home untuk diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.8 di bawah ini:

        Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Home


        Rancangan Tampilan Halaman Pada Menu Data Produk

        Gambaran mengenai rancangan tampilan menu data produk diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.9 di bawah ini:

        Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Pada Menu Data Produk


        Rancangan Tampilan Halaman Pada Menu Proses Produksi

        Gambaran mengenai rancangan tampilan menu proses produksi diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.10 di bawah ini:

        Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Pada Menu Proses Produksi


        Rancangan Tampilan Halaman Pada Menu Cek Hasil

        Gambaran mengenai rancangan tampilan menu cek hasil untuk diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.11 di bawah ini:

        Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Halaman Pada Menu Cek Hasil


        Rancangan Tampilan Halaman Pada Menu Data Reject

        Gambaran mengenai rancangan tampilan menu input data reject untuk diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.12 di bawah ini:

        Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Halaman Pada Menu Data Reject


        Rancangan Tampilan Halaman Pada Menu Laporan

        Gambaran mengenai rancangan tampilan menu input laporan inspeksi untuk diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.13 di bawah ini:

        Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Halaman Pada Menu Laporan


        Tampilan Program

        Tampilan Program Halaman Login

        Gambar 4.14 Tampilan Program Halaman login

        Keterangan :

        Gambar di atas menunjukkan tampilan halaman login. Setiap pengguna yang akan memakai sistem ini diharuskan memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukkan username dan password.


        Tampilan Program Halaman Pada Menu Home

        Gambar 4.15 Tampilan Program Halaman Pada Menu Home

        Keterangan : Gambar di atas menunjukkan tampilan halaman Home dari aplikasi monitoring kualitas produk.


        Tampilan Program Halaman Pada Menu Data Produk

        Gambar 4.16 Tampilan Program Halaman Pada Menu Data Produk

        Keterangan :

        Gambar di atas menunjukkan tampilan form input data produk. Data akan muncul sesuai dengan data yang diinput setelah disimpan.


        Tampilan Program Halaman Pada Menu Proses Produksi

        Gambar 4.17 Tampilan Program Halaman Pada Menu Proses Produksi

        Keterangan : Gambar di atas menunjukkan tampilan form input data proses produksi. Data tersebut adalah data produk pada saat terjadinya proses produksi yang berisi data tanggal produksi, no PO, model, article, qty dan remark.


        Tampilan Program Halaman Pada Menu Cek Hasil

        Gambar 4.18 Tampilan Program Halaman Pada Menu Cek Hasil

        Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan form cek hasil. Data akan muncul secara otomatis sesuai dengan data dari hasil inspeksi produk saat proses produksi, lalu jika sudah selesai lalu cek list data sesuai hasilnya.


        Tampilan Program Halaman Pada Menu Data Reject

        Gambar 4.19 Tampilan Program Halaman Pada Menu Data Reject

        Keterangan :

        Gambar diatas menunjukkan tampilan form input data reject. Form ini berisi data produk reject hasil dari inspeksi produk.


        Tampilan Program Halaman Pada Menu Laporan

        Gambar 4.20 Tampilan Program Halaman Laporan

        Keterangan :

        Gambar di atas menunjukkan tampilan form laporan. Berisi data laporan hasil inspeksi produk dan data reject.

        Konfigurasi Sistem Usulan

        1. Spesifikasi Hardware
        2. Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah satu unit Personal Computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

          1. Notebook Asus

          2. Processor : AMD C-60 APU

          3. RAM : 2 GB

          4. Monitor : 14”

          5. Mouse : Optical

          6. Keyboard : Standar

          7.Printer : Laserjet

        3. Spesifikasi Software
        4. Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

          1. Windows 7

          2. Visual Paradigm for UML 8.1 Enterprise Edition

          3. Navicat for My SQL

          4. Microsoft Office 2010

          5. Xampp Version 1.7.7

          6. Adobe Dreamweaver CS3

          7. Browser: Mozila Firefox

        5. Hak Akses (Brainware)
        6. 1. Admin

          2. User


        Testing (Pengujian)

        Pengujian aplikasi monitoring kualitas produk dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

        Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.


        Blackbox Testing

        Tabel 4.7 Blackbox Testing

        Tabel 4.8 Hasil Blackbox Testing


        Evaluasi

        a. Rancangan

        1. Maintainability Sistem ini tidak begitu sulit dalam perawatannya. Tetapi harus dilakukan maintainance sistem secara berkala sesuai kebutuhan agar data tetap aman dan terjaga.

        2. Usability Penggunaan sistem ini dapat memberikan manfaat bagi perusahaan terutama pada sistem monitoring kualitas produknya, karena akan memberikan kemudahan pada admin dan user dalam mengolah data monitoring dan membantu pengelolaan agar kualitas tetap terjaga dengan baik.

        3. Reusability Dari segi reusability, sistem ini memiliki nilai kegunaan. Aplikasi ini dapat digunakan untuk memonitoring data kualitas produk pada proses produksi setiap harinya sehingga membantu memantau produk reject dan masalah apa yang terjadi pada proses produksi untuk evaluasi.

        4. Reability Dalam segi kehandalan, sistem monitoring kualitas produk ini dapat memberikan kemudahan dalam membuat laporan yang akurat dan tepat waktu.

        5. Expandability Dari segi expand atau perluasan, dalam hal ini sistem dapat dengan mudah dikembangkan dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang memang dibutuhkan oleh pihak perusahaan.

        b. Kelayakan

        1. Technology Dari segi teknologi, sistem ini sudah menggunakan program PHP, yang tentunya memenuhi kelayakan dalam perkembangan teknologi.

        2. Economic Dari segi ekonomi, penggunaan sistem dapat meminimalisir pengeluaran budget yang awalnya digunakan untuk membeli tools yang dibutuhkan dalam menunjang pekerjaan.

        3. Legality Dari segi legalitas sistem ini tidak menyalahi aturan karena bersifat opensource.

        4. Operation Dalam segi operasional, sistem mudah untuk dioperasikan oleh admin dan user yang menggunakan sistem ini.

        5. Schedule Sistem yang diusulkan memiliki schelude yang sudah terlampir.

        c. Management

        1. Productionality Dari segi produksi, tentunya sistem ini dapat menunjang dalam meningkatkan produktifitas bagi bagian yang terkait.

        2. Differentiality Dari segi differensial, sistem ini dapat terintegrasi oleh bagian lain yang terkait sehingga data dapat dilihat dari beberapa sisi.

        3. Management Dari segi management, sistem sudah dirancang agar dapat memiliki sistem management yang baik.

        Implementasi

        Jadwal Penelitian dan Implementasi

        Jadwal penelitian dan implementasi dapat diuraikan menjadi poin-poin berikut :

        a. Briefing dosen pembimbing

        Briefing dilakukan guna mendapatkan proses dalam penentuan judul yang nantinya akan dilakukan penelitian.

        b. Mengumpulkan data

        Proses pengumpulan data digunakan sebagai Rancangan sistem,sehingga data apa saja yang diperlukan dapat dianalisis dan dibuatkan sistem programnya.

        c. Analisis Sistem

        Menganalisa aktifitas yang dijadikan informasi seperti data dasar keluarga yang selanjutnya akan diterapkan dalam suatu sistem yang dibutuhkan.

        d. Rancangan Sistem

        Rancangan sistem ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

        e. Pembuatan Program

        Dalam hal ini pembuatan program dilakukan secara bertahap dengan mengentry coding yang akan dieksekusi oleh komputer sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna.

        f. Testing Program

        Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada. dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program ke dalam komputer.

        g. Evaluasi Program

        Evaluasi program dilakukan untuk melakukan pengkajian dan proses pengolahan informasi secara berlanjut.

        h. Perbaikan Program

        Menambahkan atau mengurangi poin-poin tertentu yang tidak diperlukan sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

        i. Pelatihan User

        Pelatihan terhadap user, admin dan Supervisor maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat.

        j. Dokumentasi

        Berbentuk catatan-catatan penting yang dilakukan selama melakukan rancangan sistem hingga selesai. Dan ketika sistem berjalan masih tetap diperlukan dokumentasi yang suatu saat akan diperlukan .

        Schedule Implementasi

        Schedule implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi aplikasi monitoring kulaitas produk berbasis web pada PT Panarub Dwikarya Cikupa Tangerang. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel 4.7 sebagai berikut:

        Tabel 4.7 Time Schedule Implementasi


        Estimasi Biaya

        Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sukses sesuai dengan target yang sudah drencanakan dengan jadwal peneltian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya, diperkirakan sebagai berikut :

        Tabel 4.8 Estimasi Biaya

        BAB V

        PENUTUP


        Kesimpulan

        Beberapa kesimpulan yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

        1. Sistem monitoring kualitas produk yang sedang berjalan pada PT Panarub Dwikarya Cikupa Tangerang saat ini masih belum efektif dan efisien bagi divisi yang terkait khususnya pada bagian Quality Control (QC). Sistem pengolahan data monitoring kualitas produk masih kurang optimal karena bagian yang terkait harus bolak balik jika membutuhkan beberapa data. Selain itu, penyimpanan data hasil inspeksi masih dilakukan secara manual yaitu pada file office seperti word dan excel, seharusnya data disimpan pada sebuah database sehingga lebih aman dan lebih mudah diakses ketika dibutuhkan.
        2. Kendala yang dialami PT Panarub Dwikarya Cikupa pada penggunaan sistem monitoring kualitas produk selama ini adalah kurang efektifnya sistem monitoring kualitas produk yang dilakukan oleh bagian Quality Control (QC) karena masih dilakukan secara manual yaitu masih menggunakan dokumen-dokumen manual seperti form-form kertas dan komunikasi lisan, sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat laporan.
        3. Rancangan aplikasi monitoring kualitas produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dari perusahaan sehingga dapat memberikan kemudahan kepada admin dan user dalam proses pengolahan data yang dibutuhkan dan memudahkan pimpinan untuk memonitoring kualitas produk dan data hasil produk.
        4. Peneliti merancang aplikasi yang terintegrasi untuk memudahkan proses pengolahan data monitoring kualitas produk dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berbasis internet seperti membuat website berisi database yang mampu menyimpan semua data yang diperlukan oleh sistem dengan aman sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk menunjang aplikasi monitoring kualitas produk yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja untuk menghasilkan laporan yang cepat, tepat, dan akurat.


        Saran

        Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar penerapan Aplikasi Monitoring Kualitas Produk Berbasis Web pada PT Panarub Dwikarya Cikupa Tangerang dapat berjalan dengan baik yaitu :

        1. Setelah sistem dapat diimplementasikan dengan baik diharapkan untuk dilakukan pengembangan sistem yang lebih baik agar memungkinkan dapat mengatasi kekurangan dari sistem ini dan penggunaan yang lebih maksimal serta sesuai dengan perkembangan dan perubahan teknologi.
        2. Untuk keamanan dan kenyaman dalam pengolahan data diperlukan adanya backup dan restore data-data pada aplikasi tersebut, hal itu sangat penting untuk mengatasi masalah seperti error pada komputer sehingga mengakibatkan data-data menjadi hilang atau jika tiba-tiba websitenya di retas oleh hacker yang tidak bertanggung jawab merusak aplikasi tersebut.
        3. Disarankan adanya pelatihan kepada user dalam hal proses pengolahan data meliputi input data atau perubahan data agar user tidak mengalami kesulitan saat menggunakannya dan perlu juga dilakukan evaluasi masukan untuk menyempurnakan sistem yang ada sesuai dengan kebutuhan user.

        DAFTAR PUSTAKA

        1. " Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Design Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi."
        2. " Pressman, Roger S, 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan. Praktisi (Buku I) "
        3. " Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu."
        4. 4,0 4,1 4,2 4,3 " Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta "
        5. 5,0 5,1 " Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja. "
        6. " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi: Offset "
        7. 7,0 7,1 7,2 " Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu "
        8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 " Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset "
        9. " Davis. B Gordon. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : PT.DINAMAN "
        10. " Sutarman. 2012. “Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara "
        11. " Jogiyanto, Hartono. 2010. “Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI "
        12. 12,0 12,1 " A.S.Rosa, dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika "
        13. " Aisyah, Sity, Nawang Kalbuana. 2011. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Vol.4 No.2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja. "
        14. " Yuhefizar, Mooduto dkk . 2009. Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System Joomla (CMS). Jakarta: PT Elex Media Komputindo "
        15. " "Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard : Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
        16. " Risza, Suyatno. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia : Manajemen Perkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan, Teknologi Irigasi Perkebunan. Yogyakarta: Kanisius Saladin "
        17. " Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard : Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama "
        18. " Gudda, Pattrick. 2011. A Guide To Project Monitoring & Evaluation. United State of America "
        19. 19,0 19,1 19,2 19,3 19,4 " Supranto dan Nandan Limakrisna. 2011. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Mitra Wancana Media. "
        20. " Widiana, Erma Muslichah. 2010. Dasar-dasar Pemasaran. Bandung: Karya Putra Darwati.
        21. " Murya. 2012, PHP Menyelesaikan Website 30 Juta. Yogyakarta: Jasakom. "
        22. " Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus 2013. “Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013 "
        23. " Herlawati, Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika. "
        24. 24,0 24,1 24,2 " Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta. "
        25. 25,0 25,1 " Henderi. 2009. Unified Modeling Language. Tangerang. "
        26. " Madcoms. 2013. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS6 dengan Pemograman PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.
        27. " Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.
        28. 28,0 28,1 " Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
        29. 29,0 29,1 29,2 " Wijayanti Esa, 2014. Pemrograman Basis Data Berbasis Web menggunakan PHP & MYSQL. Jakarta : Graha Ilmu.
        30. " Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
        31. " Saputra, Ahmad Palda Jaya. 2014/2015. “Perancangan Sistem Quality Control Berbasis Web Pada PT Makmur Jaya Saputra Perkasa”. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja Tangerang.
        32. " Siahaan, Lando Rinov. 2014. unified-modeling-language-uml. Diambil dari : http://blogs.unpas.ac.id/landorinov/2014/12/12/unified-modeling-language-uml/. (17 Mei 2015)"