Pengguna:Joyo

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

EDITING VIDEO TNG TV

PADA DINAS KOMINFO



KKP


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1421482187
NAMA
: JOYO PROBO PRASETYO


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




BAB I

PENDAHULUAN

 

  • Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek

         Media informasi video visual saat ini memiliki perkembangan yang sangat pesat dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. Terlihat dari beragam acara program TV yang sangat kreatif dari acara Talk Show, News dan masih banyak lagi dari program televisi yang disuguhkan untuk masyarakat, hingga masyarakat menjadikan informasi yang berbentuk video visual sangat lah menarik banyak peminat penonton untuk menggali informasi lebih lanjut seperti di media social yang saat ini umum di gunakan oleh pengguna Handphone yang berbasis Smart Phone. Hal ini dapat digunakan untuk menciptakan suatu kreatifitas dalam sebuah program Tangerang TV Media merupakan perusahaan media Informasi di Tangerang, dalam naungan Dinas Kominfo.

 Media Tangerang TV adalah salah satu sarana hiburan ataupun transfer ilmu pengetahuan yang ada pada masa sekarang ini. Sebagian masyarakat sudah terikat langsung dengan media tersebut. Tangerang TV tayang di social media seperti Youtube, Instagram dan Facebook, bagi setiap individu ataupun masyarakat menganggapnya berbeda–beda, ada yang menganggapnya sebagai sarana hiburan atau informasi seputar tangerang .

 

 

Kuliah Kerja Praktek merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa berupa magang atau observasi diperusahaan atau instansi pemerintah secara terbimbing dan terpadu sebagai persyaratan kelulusan serta memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterimanya didalam perkuliahan pada kegiatan nyata dbidang studinya masing-masing, Dengan demikian Kuliah Kerja Praktek adalah kegiatan magang yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa, dengan menerapkan seluruh pengalaman belajar sebelumnya di dalam kelas, ke dalam pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berhubungan dengan teknologi informasi.

Kuliah Kerja Praktek merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh Mahasiswa sebelum mengambil skripsi. Alasan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di Perusahaan atau Instansi tersebut adalah untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kerja dibidang yang sedang dipelajari, khususnya dalam bidang Multimedia Audio Visual and Broadcasting.

Dengan ini untuk lebih memahami hal tersebut maka dibuatlah laporan yang berupa rangkuman kegiatan dalam kerja nyata yang dimaksud dengan Kuliah Kerja Praktek dengan judul “Laporan Kuliah Kerja Praktek Editing Video TNG TV Pada Dinas Kominfo.

 

 

 

  • Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek
    • Maksud Kuliah Kerja Praktek

Maksud dari Kuliah Kerja Praktek adalah untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu serta kemampuan yang telah didapat selama mengikuti perkuliahan.

  • Tujuan Kuliah Kerja Praktek
  1. Melatih mahasiswa dan mahasiswi untuk berfikir aktif dan kreatif dalam mengerjakan tugas baik dalam dunia perkuliahan maupun dunia dalam dunia pekerjaan.
  2. Mahasiswa mampu berkerja secara profesional dengan wawasan yang telah dimiliki untuk melengkapi kreatifitas dalam pembuatan ide-ide maupun suatu karya, sehingga dapat memperkaya dan menambah wawasan dalam dunia kerja.
  3. Mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan sebelumnya selama masa perkuliahan guna untuk bekerja baik secara individu maupun secara kelompok ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

 

 

 

 

 

  • Manfaat Kuliah Kerja Praktek
  1. Dengan Kuliah Kerja Praktek ini mahasiswa mendapatkan pengetahuan serta pengalaman dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
  2. Kuliah Kerja Praktek ini akan mendapatkan manfaat yang sangat berharga bagi mahasiswanya sebelum memulai karir yang sebenarnya sebagai seorang sarjana komputer yang berbasis multimedia.
    • Metodologi Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan Laporan KKP ini digunakan beberapa metode, diantaranya sebagai berikut :

  1. Observasi

Observasi adalah proses data melalui pengamatan secara langsung dan tidak langsung terhadap hal hal yang sengaja diciptakan atau eksperimen berkaitan dengan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek, dengan melakukan observasi secara langsung pada Dinas Kominfo.

  1. Interview (Wawancara)

Interview (wawancara) adalah pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung kepada orang yang akan di wawancarai dengan Andika

  1. Studi Pustaka

Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan yang berkaitan dengan Multimedia Audio Visual and Broadcasting.

 

  • Sistematika Penulisan

BAB I       PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek, Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek, Manfaat Kuliah Kerja Praktek, Metodologi Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek, dan Sistematika Penulisan.

BAB II     LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisikan tentang Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III   PEMBAHASAN

Pada Bab ini berisikan tentang Pembahasan mengenai Profil Perusahaan yang meliputi Sejarah Perusahaan, Ruang Lingkup, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi, Tugas dan Kewajiban tiap Departemen, dan Daftar Klien.  Tinjauan umum meliputi : Skema Alur Kerja dan Alur Kerja, sedangkan Tinjauan Khusus menjelaskan tentang  Daftar Project, Latar Belakang dan Konsep desain selama Kuliah Kerja Praktek (KKP).

 

 

BAB IV   PENUTUP

Pada Bab ini berisikan tentang Kesimpulan, Saran, dan Kesan selama kegiatan KKP.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan pada lampiran – lampiran yang melengkapi laporan KKP sebagai lampiran.

 

 

 

 

 

 



  BAB II

 

LANDASAN TEORI

 

  • Teori Umum
  • Konsep Dasar Perancangan
  1. Pengertian Perancangan

Gatoet Soepadmo (2013:10), Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:228), perancangan sistem adalah sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu proses yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk mulai dari diagram berdasarkan proses bisnis yang ada seperti use case diagram. Kemudian wireframe, hingga codingan. Sehingga dapat memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

 

 

 

Daftar isi

2.        Proses Perancangan Secara Umum

  1. Persiapan Data

Menurut Lusy Sunarya, (2013:81), Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol- simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.

  1. Ide

Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

  1. Konsep

Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain komunikasivisual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

 

  1. Media

Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektronik, luar ruang dan lain-lain.

  1. Visualisasi

Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.

  1. Produksi

Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.

  • Konsep Dasar Informasi
  1. Pengertian Informasi

Menurut Rommey dan Steinbart (2015:4), informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

  1. Jenis- Jenis Informasi
  2. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
  3. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Informasi masa lalu, informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang dipergunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

2) Informasi masa kini, dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

 

 

  1. Kualiatas Informasi

menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18):

1.Relevansi

Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan

 

 

 

2.Kelengkapan dan Keluasan.

Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

 

3.Kebenaran

Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi  berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

 

4.Terukur

Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

 

 

 

 

5.Keakuratan

Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

 

6.Kejelasan

Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

 

7.Keluwesan

Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

 

8.Ketepatan Waktu

Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

 

 

 

 

  1. Siklus Informasi

 

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diinput, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle).

  1. Nilai Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2013 : 20) “Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost).” Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Nilai suatu infomasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa apabila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang informasi tersebut. Informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dapat dikatakan informasi tersebut memiliki nilai yang tinggi. Sebaliknya apabila informasi tersebut kurang memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan, maka informasi tersebut dikatakan bernilai rendah. Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya.

 

Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

 

  1. Kemudahan dalam memperoleh

     Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  1. Sifat luas dan kelengkapannya

     Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  1. Ketelitian (accuracy)

     Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  1. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

     Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  1. Ketepatan waktu (Timeliness)

     Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  1. Kejelasan (clarity)

     Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  1. Fleksibilitas/ keluwesannya

     Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

 

 

 

  1. Dapat dibuktikan

     Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  1. Tidak ada prasangka

     Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  1. Dapat diukur

     Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapsat mencapai nilai yang sempurna.

 

 

  • Konsep Dasar Promosi
    1. Pengertian Promosi

Menurut Desrianti, Dewi Immaniar. Sudaryono dan Dwi Ayu Ningrum (2014:245-426), Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

  1. Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah meginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengunggulkan produk dibandingkan produk pesaing selain itu promosi juga dapat berupa citra produk di mata konsumen sesuai keinginan, untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar, untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan, juga untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit penjualan dan meningkatkan citra produk di mata konsumen.

  1. Bentuk Promosi

Menurut Deavy Yulitasari (2014:14-16)Secara umum bentuk-bentuk pomosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan bedasarkan tugas-tugas khusus. Beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi (promotion mix).

Menurut Desrianti dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No. 3 (2014 : 425-426)[19], beberapa tugas khusus itu disebut bentuk promosi, yaitu :

  1. Personal Selling

Personal selling adalah alat yang paling efektif biaya pada setiap proses pembelian lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Personal selling memiliki tiga ciri khusus:

  1. Personal selling mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat.
  2. Personal selling memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasanya benar-benar mengetahui minat pelanggan yang terbaik.
  3. Personal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga.
  4. Publisitas

Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing konsumen melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta kegiatan lainnya. Publisitas merupakan kiat pemasaran dimana perusahaan tidak harus berhubungan hanya dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar.

  1. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Sales promotion adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirrnya. Tujuan promosi penjualan meliputi mendorong pembelian dalam unit yang lebih besar, menciptakan percobaan produk diantara orang yang bukan pemakai, dan menarik orang yang sering berganti merek jauh dari pesaing,

  1. 4. Direct Marketing

Direct marketing merupakan pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media transaksi sembarang lokasi. Dalam dunia secara umum dilakukan oleh salesman dan salesgirl.

.

 

      • Konsep Dasar Media
  1. Pengertian Media

Menurut Morissson (2014:196-197) “Media meupakan target konsumen yang paling mudah dijangkau sedangkan audiensi yang jarang menggunakan media adalah target untuk berhenti dalam menjangkau audiensi ditentukan setelah seluruh target konsumen yang mudah dijangkau dapat terekspos oleh pesan iklan.”

Menurut Kustiawan (2016:5)[] “Media adalah pengantar atau perantara yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan dalam mencapai efek tertentu.”

Dapat disampaikan bahwa media adalah perantara komunikasi yang paling mudah dijangkau untuk mencapai tujuan tertentu.Menurut Kustiawan (2016:5)[] “Media adalah pengantar atau perantara yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan dalam mencapai efek tertentu.”

Dapat disampaikan bahwa media adalah perantara komunikasi yang paling mudah dijangkau untuk mencapai tujuan tertentu.

 

  1. Alternatif Media

Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruangan, media dalam ruangan, media lini atas, dan media lini bawah.

  1. Media Cetak

Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan – pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto baik dalam tata warna maupun hitam putih. Jenis – jenis media cetak terdiri atas surat kabar, buku profile, majalah, tabloid, brosur, dan lain – lain.

  1. Media Elektronik

Yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk – bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah – tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, dan lain – lain. Jenis – jenis media elektronik terdiri atas televisi dan radio.

  1. Jenis-Jenis Media

Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, media dalam ruangan, media lini, atau media lini bawah :

  1. Media Cetak

Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan visual terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, dalam tata warna dan halaman hitam maupun putih, media cetak terdapat beragam jenis, namun secara garis besar hanya terdiri dari dua jenis, yaitu surat kabar (koran) dan majalah.

  1. Media Elektronik

Yaitu media dengan teknologi yang hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik berupa sponsorship, sandiwara, jingle, iklan layanan masyarakat, pengumuman acara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas : radio dan televisi.

  1. Media Luar Ruang (outdoor)

Yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya. Jenis media luar ruang seperti baleho, spanduk dan billboard, poster.

  1. Media Dalam Ruang (indoor)

     Yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan. Jenis media dalam ruangan meliputi : panel indoor, poster session dan lain-lain.

  1. Media Lini Atas (Above The Line)

Yaitu media komunikasi yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan sekaligus indera pendengaran seperti televisi.

  1. Media Lini Bawah (Below The Line)

Yaitu media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan prosuk. Umumnya ada empat macam media yang digunakan dalam media lini bawah, yaitu : pameran, direct mail, point of purchase, merchandising schemes dan kalender penglihatan sekaligus indera pendengaran seperti televisi.

 

  • Teori Khusus
    • Konsep Dasar Multimedia
  1. Definisi Multimedia.

            Menurut Balasubramanian & Saminathan (2015: 18), multimedia is the combination of various digital media, into an integrated multi-sensory interactive application or presentation to convey information to an audience.

(Multimedia adalah kombinasi dari berbagai media digital menjadi multi-sensor yang terintegrasi. Aplikasi interaktif atau presentasi untuk menyampaikan informasi ke penonton)

            Menurut Maryati, Sri. Bambang Eka Purnama (2013: 4), Multimedia menurut etimologi atau asal usul bahasanya adalah berasal dari kata Multi (latin) “multus” yang berarti banyak atau lebih dari satu. Dan Media (latin) “medium: yang berarti bentuk dan sarana komuniaksi. Jadi Multimedia “multipe intermediaries” or “multipe means” memiliki arti beberapa perantara atau banyak arti. Multimedia adalah konbinasi dari teks yang dimanipulasi secara digital, foto, seni grafis, suara, animasi dan elemen video.

            Menurut Nyarno (2013: 114), Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit 2 media input atau output dari data, media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar.

            Dapat disumpulkan dari dua definisi diatas bahwa multimedia berasal dari kata Multi yang berarti banyak, dan Media yang berarti bentuk dan sarana komunikasi, jadi multimedia adalah gabungan dari paling sedikit 2 media input atau output yang dimanipulasi secara digital. Media ini dapat berupa audio, video, teks atau media lainya.

  1. Unsur-Unsur Multimedia

            Menurut Nyarno (2013: 114) ada beberapa unsur multimedia, yaitu sebagai berikut :

  1. a) Teks adalah kombinasi huruf yang membentuk satu perkataan yang menerangkan suatu topik dan topik ini dikenal dengan informasi berteks.
  2. b) Citra atau image. Citra atau image juga mendukung pemahaman seseorang terhadap suatu informasi. Citra bersifat statis, jadi informasi yang akan disampaikan kepada pemirsa akan lebih mudah dipahami.
  3. c) Gerakan atau animasi. Animasi adalah gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar yang ditampilkan secara bergantian.
  4. d) Suara dalam arti subjektif digunakan untuk melukiskan kesadaran seseorang bila ujung syaraf pendengarannya mendapat rangsangan. Dalam arti objektif digunakan sehubungan dengan timbulnya gelombang kompresi dalam udara yang dapat merangsang syaraf pendengaran.
  5. e) Video Gerakan penuh dinamika seperti pada video dalam gerak lambat atau motion picture atau gerak cepat. Secara asasnya video adalah alat atau media yang dapat menunjukkan benda yang nyata.

 

 

 

 

  1. Jenis Multimedia

            Menurut Setyorini dan Verra Sofica (2015: 87), multimedia dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

  1. a) Multimedia Interaktif Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.
  2. b) Multimedia Hiperaktif Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemem-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkanya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.
  3. c) Multimedia Linear Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

 

 

  • Konsep Dasar Audio
  1. Definisi Audio

            Menurut Maryati, Sri. Bambang Eka Purnama (2013: 59), “Audio atau Suara adalah geratan yang ditransmisikan sebagai variasi dalam tekanan udara. Getaran akan dikirimkan melalui cairan padat elastis atau gas, dengan frekuensi dalam kisaran perkiraan 20 sampai 20.000 hertz, yang mampu terdeterksi oleh pendengaran manusia.”

            Menurut Munir (2013: 265) Suara adalah sesuatu yang disebabkan perubahan tekanan udara yang menjangkau gendang telinga manusia.

Dapat disimpulkan dari dua definisi di atas bahwa audio atau suara adalah sebuah getaran dengan frekuensi 20 sampai 20.000 hertz yang dapat dideteksi oleh pendengaran manusia.

 

  1. Macam-Macam Audio
  2. a) Percakapan (speech) berupa suara dari orang yang berbicara.
  3. b) Musik berupa suara yang dihasilkan oleh alat-alat musik, baik alat musik akustik, elektronik, maupun synthersizer.
  4. c) Efek Suara (Sound Effect) Merupakan suara selain percakapan dan musik, misalnya suara pesawat terbang, suara mobil, suara gelas.

 

  1. Format Audio Dalam Multimedia
  2. a) Format WAVEFORM AUDIO, Merupakan format file audio yang berbentuk digital, dapat dimanupulasi dengan perangkat lunak PC multimedia. Kualitas produksi waveform bergantung pada sampling rate (banyaknya sampel per detik). Waveform audio disebut juga pulse code modulator (pcm) audio.
  3. b) Format AIFF, Format AIFF merupakan singkatan Audio Intercgange File Format (AIFF). File ini menggunakan extension .AIF. Variasi dari AIFF adalah file AFC yang dapat memadatkan data pada file yang dikandungnya. AIFF dan WAVE merupakan universal dan mempunyai masalah yang paling kecil.
  4. c) Format DAT, Format DAT merupakan singkatan dari Digital Audio Tape, DAT awalnya adalah Rotary Digital Audio Tape, Karena sistem ini menggunakan head yang berputar-putar serupa dengan Video Tape Recorfer (VTR).
  5. d) Format IBF, File dengan ekstensi .IBK meruapakan file dari Sound Blaster Instrumen Bank yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah group sampai 128 instrumen.
  6. e) Format MOD,MOD merupakan file kontrol yang dibuat untuk digunakan pada sound system dari komputer. Format ini digunakan untuk mendistribusikan aransemen yang menarik dari musik. File MOD berisi seperangkat instrumen dalam bentuk sampel, beberapa pola yang menunjukan bagaimana dan kapan sampel harus dimaikan, dan daftar pola apa untuk dimaikan sesuai dengan yang dipesan.
  7. f) Format RMI, File MIDI diintegrasikan kedalam formal RIFF yang umum. File ini sering memakai ekstensi .RMI yang meruapakan kependekan dari RMID yang mendefinisikan versi RIFF dari MIDI.
  8. g) Format SBI, File dengan ekstensi .SBI merupakan file dari Sound Blaster Instrument (SBI). Masing-Masing file yang pendek ini (panjang hanya 51 byte) mendefinisikan sebuah instrumen tunggal dengan mengatur parameter-parameter program untuk Sound Blaster FM Syntherzier.
  9. h) Format SND, Ekstensi .SND adalah sebuah file yang mengandung Sound, maka file tersebut telah digunakan oleh beberapa perusahaan untuk tipe-tipe file yang berbeda sepenuhnya. Dalam masing-masing kasus, format dan parameter audio berbeda.
  10. i) Format VOC, Format asli yang diguanakn produk-produk Sound Blaster dari Creative Lab adalah VOC dengan ekstensi .VOC, sekarang sudah berkembang dengan kemampuan 16 bit.
  11. j) Format AU, Format file AU dengan ekstensi .AU dikembangkan pada awalnya oleh SUN, merupakan format audio yang sangat jelas, sayangnya format tersebut tidak didukung komunitas UNIX secara luas. Format ini dibagi menjadi tiga tanda yaitu Header yang memuat informasi dasar, misalnya panjang, jumlah chanel, sample frekuensi, dan format data. Tanda Field informasi panjang variabel yang dirancang untuk informasi copyright, nama pengarang dan sebagainya. Tanda data audio yang mungkin disimpan dalam sejumlah format.
  12. k) Format MIDI, MIDI singkatan dari Musical Instriment Digital Interface. MIDI merekam Performance Information yang diperlukan chip suara pada komputer agar musik bisa dimaikan. MIDI hanya dapat melakukan encoding terhadap performance information (seperti note on, note of, lebih keras, lebih lirik) yang diperlukan syntehesizer agar musik itu bisa dimainkan.

 

  • Konsep Dasar Visual
  1. Pengertian Visual

Menurut Garvey dan Williams (2014:14) Visual adalah pemahaman dasar tentang berbagai proses di sekeliling kita atau melihat sebuah foto adalah dasar yang penting bagi apresiasi kita akan beberapa prinsip dasar komposisi dalam fotografi yang akan kita pelajari.

Menurut Saifuddin (2014:132) Visual berfungsi untuk menyalurkan pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam bentuk-bentuk visual. Selain itu visual juga untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual.

 

Menurut dua pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa visual adalah sebauh bentuk yang dapat dilihat untuk dapat menyalurkan pesan yang ingin disampaikan.

 

  • Konsep Dasar Broadcasting
  1. Pengertian Broadcasting

            Menurut Gama,  (2017: 519) Penyiaran atau broadcasting memiliki pengertian sebagai kegiatan pemancar luasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel, dan atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.

 

            Menurut Akhmad dan Rachmad Hidayat (2015: 156) Televisi & Radio (Broadcasting) adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio.

 

            Dapat disimpulkan bahwa Broadcasting memliki arti yang sangat luas, dalam hal ini broadcasting adalah sebuah penyiaran yang dalam hal ini mempunyai arti sebuah “siaran” yang dikirim melalui pemancar dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) melalui berbagai media yang dapat diterima oleh masyarakat, siaran dalam hal ini adalah kegiatan kreatif yang berhubungan dengan televisi atau radio yang ditayangkan.

 

 

 

 

2.2.5       Konsep Dasar Video

1. Pengertian Video

Menurut Maryati, Sri. Bambang Eka Purnama (2013: 87), Video adalah teknologi menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

Menuruut Mussahada (2013: 1), “Video adalah serangkaian gambar bergerak yang disertai dengan audio yang terdiri dari banyak sekali frame berberda. Dalam durasi waktu tertentu video terdiri dari bebrapa frame yang saling berbeda.”

Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa video adalah sebuah teknologi yang membuat serangkaian gambar dapat bergerak.

2. Macam – Macam Video

Menurut Munir (2013: 296) video dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

a.       Video Analog

Video analog merupalan produk dari industri pertelevisian, oleh karena itu dijadiikan sebagai standar televisi. Video analog adalah video yang disimpan bukan dalam komputer seperti bentuk video televisi, video tape dan film. Video analog adalah gambar dan audio direkam dalam bentuk sinyal magnetik pada pita magnetik

 

 

b.      Video Digital

Video digital adalah produksi dari industri komputer, oleh karena itu dijadikan standar data digital. Video digital dikembangan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada pada pada video analog. Kelebihan video digital adalah kualitas gambar tetap dan tahan lama, kelemahanya adalah ukuran file untuk menyimpan video digilat agak besar.

3. Format Video

Menurut Nugroho (2014: 69), terdapat banyak format video diantaranya :

a. AVI

AVI adalah singkatan dari Audio Video Interlaced, merupakan salah satu format video paling tua yang dibangun oleh Microsoft. Berbeda dengan format lainnya, AVI mendukung beberapa jenis kompresi, seperti Cinepak, Intel Indeo, Microsoft Video 1, Clear Video, dan IVI. Pada awalnya, format AVI hanya mendukung resolusi maksimal 160 x 120 pixel, dengan refreshrate 15 frame per detik. Namunbersamaan dengan perkembangan Windows dan DirctX-nya, format AVI kini mampu menyimpan sebuah klip video dengan resolusi sampai 320 x 240 pixel, dan refreshrate sampai 30 frame per detik.

b. MPEG – 1

MPEG – 1 memungkinkan sebuah video dapat dikompresi dengan rasio 50:1 sampai 100:1, tergantung kualitas gambar yang diinginkan. Format ini memiliki kecepatan pembacaan data sekitar 1.5 mbit per detik sehingga cukup setara dengan pembacaan data pada CD-ROM berkecepatan 2X. Motion Picture Expert Group 1 (MPEG – 1) dapat digunakan untuk menyimpan video dengan resolusi maksimal 352 x 288 pixel. Kualitasnya dapat disetarakan dengan format VHS. Format MPEG – 1 saat ini banyak digunakan sebagai format video dalam VCD.

c.       MPEG – 2

MPEG – 2 merupakan pengembangan dari MPEG – 1 yang mulai diperkenalkan pada 1995. Format ini memungkinkan data video berjalan dengan kecepatan 100 mbit per detik. Selain lebih unggul pada kecepatan transfer data, MPEG – 2 juga memiliki peningkatan kualitas gambar dan suara. Pada video berformat MPEG – 2, format ini dapat digunakan pada keping Super VCD, DVD, dan siaran digital TV.

d.      MPEG – 4

Rasio ukuran layar standar yang digunakan oleh hampir semua pesawat televisi standar. Perbandingan ukuran pastinya adalah empat satuan lebar (horizontal) dan tiga satuan tinggi (vertical). Ukuran ini sekarang sudah mulai ditinggalkan, seiring keluarnya berbagai peranti yang menyuguhkan ukuran layar yang lebar dan panoramik. Rasio yang lebih dikenal dengan sebutan layar lebar (wide screen) karena ukurannya memang relative lebih lebar dibandingkanmn,mn,n, rasio standar. Pada ukuran rasio ini, gambar yang ditampilkan lebih lebar dan lebih sesuai dengan sudut pandang manusia

e.       MOV

MOV merupakan format video yang diperkenalkan oleh Apple, dan menjadi format standar Apple yang bisa diputar dengan Aplikasi Quicktime. MOV sendiri bisa dinikmati baik di Macintosh maupun PC, asal menginstal aplikasi Quicktime.

f.       MJPEG

Singkatan dari Motion JPEG, format ini boleh dibilang berada diantara format gambar diam (foto) dan video berisi urutan (slide show) gambar atau foto berformat JPEG. MJPEG sebenarnya tak hanya merupakan format yang menyatukan kumpulan gambar berformat JPEG, melainkan juga menawarkan kompresi dengan rasio 5:1. Kelemahannya, sinkronisasi data video dan audio belum diimplementasikan disini sehingga format video yang dihasilkan masih dalam bentuk slide show yang tak bersuara.

g.      ASF

Advanced Streaming Format (ASF) merupakan format video lain dari Microsoft, yang lebih dispesialisasikan sebagai media streaming. Format ini bisa terdiri dari audio, video, maupun slide show. ASF dapat dikemas dalam file dengan kompresi tinggi, dan dapat disalurkan ke dalam data yang mengalir secara terus – menerus, seperti siaran TV dan radio online. Ukuran file-nya pun bisa diatur sesuai dengan bandwidth (kecepatan koneksi) yag direkomendasikan.

h.      WMV

Ada satu lagi format video yang diusung oleh Microsoft, yakni WMV (Windows Media Video). Format ini dibangun dan dikontrol oleh Microsoft, dan menjadi nama dari salah satu solusi video encoding yang dimiliki Microsoft.

i.        AAC

AAC (Advanced Audio Coding) adalah file suara yang dikompresi. Ukurannya 30 persen lebih kecil ketimbang MP3.

4. Standar Video

Menurut Kausar, (2016: 21), Standar video merupakan aturan yang berlaku pada sebuah flie video dianatrannya NTSC, PAL, SECAM dan yang HDTV.

a.       NTSC

NTSC (Nastional Televisiton Standards committe) dikembangkan pada tahun 1950 yang mendefinisikan standar video yang dibuat dangan layar lebar 525 gambar garis scan horizontal setiap 1/30 detik dengan elektron yang bergerak cepat. Standar video NTSC digunakan pada negara–negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Greenland, Mexico, Kuba, Philipina, Puerto Rico dan pada negara – negara Ameriaka di bagian selatan.

 

 

Resolusi NTSC :

NTSC = 640 X 480

NTSC DV = 720 X 480

NTSC WideScreen = 720 X 480

NTSC D1 = 720 X 486

NTSC Square Pix = 720 X 540

Feame Rate = 30 fps (Freme per second)

b.      PAL

PAL (Pahse Alternate Line) merupakan standar yang digunakan di eropa barat dan negara-negara lainnya serperti Asutralia, Afrika Selatan, China, dan lainnya.  Ini merupakan metode terintergrasi penambahan senyal televisi yang mengandung 625 garis pada sebuah frame rate (25 frame rate per second) garis genap dan ganjil digabungakan, masing-masing membutuhkan 1/50 detik untuk menggambarkan (50Hz).

Resolusi PAL :

PAL D1/DV : 720 X 576.

PAL DV1/DV Square Pix : 768 X 576.

PAL DV1/DV WideScreen : 720 X 576

Fame Rate : 25 fps (Frame Per Second)

c.       SECAM

SECAM (Sequential Colour And Memory System) merupakan standar video yang digunakan di Perancis, Eropa Timur negara- negara pecahan soviet seperti Rusia dan beberapa negara lain. Sistem ini memiliki lebar layar 625 garis 50 Hz, namun berbeda dari sistem warna NTSC dan PAL dalam hal teknologi dan metode penyiaran.

d.      HDTV

HDTV (High Definistion TV) merupakan standar baru dalam teknologi televisi yang menyediakan gambar yang lebih tajam jika dibandingkan dengan NTSC, PAL dan SCAM. Kualitas gambar serupa layar lebar dengan film 35mm dengan suara berkulitas compact disc (CD). HDTV menapilakan gambar yang terperinci/detail dan jernih, HDTV lebih lebar lebih tinggi aspek rasionya yaitu 16:9, sedangkan televisi standar aspek resionya hanya 4:3. Munir (2013:294) menyatakan: “Resolusi HDTV Mencapai 1080 garis aktif (total 1125), Sedangkan televisi standar mempunyai resolusi hanya 486 garis aktif (total 525) HDTV dapat digunakan dalam 1.125 baris. Frame Rate 29,9 fps (frame per second).

 

 

 

 

2.2.6        Konsep Dasar  Kreatif

1.      Pengertian Kreatif

Menurut Andi Fachruddin (2015 : 96). Kreatif program bertugas merancang desain program hingga naskah final untuk membuat berbagai macam program televisi, yang jumlahnya mencapai ratusan slot waktu setiap bulannya. Oleh karena itu, stasiun televisi menempatkan tim kreatif pogram pada setiap kru operasional produksi yang terdiri dari konseptor ide, para penulis skenario, pengembangan program (development), dan analyst acara televisi.

Tim kreatif tersebut adalah otak dari segala ide program televisi. Mereka bekerja keras memeras ide dan mencoba menyajikannya menjadi kertas naskah yang siap diproduksi. Mereka dihadapkan kenyataan setiap saat terhadap ritme kerja, kedisiplinan, sistematika kerja ditelevisi, dan pola produksi stasiun televisi yang sangat padat. Hamper tidak ada waktu luang untuk berleha – leha, bahkan tim kreatif harus mampu membaca pangsa pasar. Perancang kreatif program memerlukan kecerdasan dan kemampuan riset yang baik dalam berkarya. Pelaksanaan riset yang layak ditempuh adalah :

  1. Desk Riset

Mengumpulkan, merangkum, mengolah dan menganalisis, data dan informasi secara meluas melalui desk riset. Data itu bias diperoleh antara lain dari rating /share Nielsen Audience Measurement, surat kabar, majalah, brosur, buku, kamus, situs web, blog, siaran pers, dan lain sebagainya.

 

 

  1. Field Riset

Melakukan observasi untuk pemilihan lokasi dan waktu produksi yang tepat. Termasuk disini perhitungan waktu, biaya, teknis peralatan yang dibutuhkan, gangguan cuaca, potensi – potensi permasalahan lain dilapangan.

  1. Experimental Riset

Konsep cerita atau desain program ang telah diolah dan disepakati dalam diskusi meliputi reading, selanjutnya suatu cara untuk mengumpulkan data awal adalah membuat pernyataan pendek yang merangkum penjelasan tentang program, dan menunjukkannya pada subjek/sample.

Jika di tingkat gagasan ini diterima atau dianggap baik, dibuatlah suatu model atau simulasi. Perangkat keras media ini sering disebut sebagai rough cuts, story board, photomatics, animatics, atau executions. Rough cuts adalah produksi yang sangat sederhana (simplistik), biasanya menggunakan actor amatir, dengan sedikit atau tanpa editing sama sekali dan perangkat set seadanya. Model lain adalah foto, gambar, atau scene yang dirancang untuk memberikan gagasan dasar dari program. 

 

 

  1. Prinsip – Prinsip Kreatif

        Berpikir kreatif harus memiliki dasar pola kreatif. Hal ini dapat membantu memecahkan permasalahan guna menggunakan solusinya. Berpikir kreatif memiliki banyak manffat bagi manusia dalam berkarya. Apabila manusia menerapkan pola piker kreatif akan menghasilkan beberapa kegunaan yaitu :

  1. Menemukan gagasan , ide, peluang, dan inspirasi baru.
  2. Mengubah masalah atau kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah pemikiran yang cemerlang untuk langkah selanjutnya.
  3. Menemukan solusi yang inovatif.
  4. Menemukan suatu kejadian yang belum pernah ada hingga menjadi sebuah penemuan baru.
  5. Menemukan teknologi baru.
  6. Mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi sebuah kekuatan dan keunggulan.

 

 

  1. Karakteristik Kreatif

Berpikir ilmiah adalah menggunakan akal budi untuk dipertimbangkan, memutuskan, mengembangkan dan sebagainya. Secara ilmu pengetahuan (berdasarkan prinsip – prinsip ilmu pengetahuan atau menggunakan prinsip – prinsip terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenarannya. Berikut karakteristik kreatif yaitu :

  1. Bertujuan untuk mencapai penilaian yang kritis terhadap apa yang akan kita terima atau apa yang akan kita lakukan dengan alasan logis.
  2. Memakai standar penilaian sebagai hasil dari berpikir kritis dan membuat keputusan.
  3. Menerapkan berbagai strategi yang tersusun dan memberikan alasan untuk menentukan dan menerapkan standar.
  4. Mencari dan menghimpun informasi yang dapay dipercaya untuk dipakai sebagai bukti yang dapat mendukung suatu penilaian.

 

 

2.2.7    Konsep Dasar Produksi

Preproduction (Pra Produksi)

Menurut Sarwo Nugroho dalam bukunya yang berjudul “Teknik Dasar Videografi” Yogyakarta, (2014: 106-110) tahapan ini menciptakan proses awal dari seluruh kegiatan yang akan datang; bermula dari timbulnya gagasan atau lazimnya disebut ide. Berpijak dari gagasan ini, produser mulai melakukan berbagai kegiatan untuk mengumpulkan berbagai data yang diperlukan sebagai bahan pengembangan gagasan tersebut. Selanjutnya, dengan bekal informasi dari produser, penulis naskah mulai merangkai berbagai data menjadi suatu naskah dengan format yang telah ditentukan sebelumnya.

Apabila naskah dinilai telah memenuhi syarat, maka produser menyelenggarakan planning meeting (penjelasan rencana) dengan mengundang anggota kerabat kerja inti (key members), yang terdiri atas pengarah acara, technical director (TD), audio engineer, lighting engineer, art director. Dalam planning meeting ini, produser melakukan pendekatan produksi (production approach) tentang rencana produksinya dan seluruh anggota inti tersebut memberikan berbagai masukan yang diperlukan sehingga akhirnya rencana produksi tersebut dapat direalisasikan.

Selanjutnya, produser mempersiapkan berbagai hal yang bersifat mendukung rencananya, misalnya, melakukan casting artis pendukungnya, menyusun anggaran yang diperlukan, dan sebagainya. Sedangkan para anggota inti mempersiapkan sesuatu yang berhubungan dengan tugas dan tanggungjawabnya.

 

 

Production (Produksi)

Yang dimaksud dengan produksi ialah pelaksanaan pengubahan bentuk naskah menjadi bentuk auditif dan visual sesuai dengan kaidah – kaidah yang berlaku bagi pertelevisian. Seperti telah kita ketahui bahwa acara televisi, khususnya acara pendidikan, dapat dibuat di dalam maupun di luar studio dan pelaksanaannya dapat menggunakan beberapa kamera atau hanya satu kamera jinjing saja.

Postproduction (Paska Produksi)

Tahapan postproduction ini merupakan suatu kerja pada tahapan terakhir dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan satu maupun beberapa kamera. Penyelesaian pekerjaan meliputi :

  1. Melakukan penyuntingan suara maupun gambarnya;
  2. Pengisian grafik, baik yang berbentuk tulisan maupun berupa foto dan sebagainya;
  3. Pengisian narasi;
  4. Pengisian ilustrasi musik, dan
  5. Pengevaluasian program yang telah dinyatakan selesai, agar diadakan perbaikan, jika ternyata terdapat kekurangan.

Pada setiap tahapan, dari segi perencanaan sampai dengan penyelesaian akhir, harus ditaati, kecuali acara yang terikat aktualitasnya, misalnya berita. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa berbagai jenis kegiatan yang ada dalam setiap tahapan tidak dilaksanakan, sebab setiap jenis kegiatan yang ada dalam setiap tahapan itu merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dari lainnya.

 

2.2.8    Program Aplikasi Penunjang Media Video

Adobe Premiere

Menurut Bentelu, pada jurnal Animasi 3 Dimensi Pencegahan Cyber Crime (2016 : 4), “Adobe Premiere adalah salah satu software yang populer dan digunakan secara luas dalam pengeditan video. Ada antarmuka yang sama dengan Adobe Photoshop. Adobe Premiere dan Adobe After Effect adalah untuk memberikan kemudahan penggunaan, gambar – gambar dapat dibuat dengan Adobe Photoshop dan efek – efek khusus juga dapat disiapkan dari Adobe After Effect. Adobe Premiere merupakan program yang sudah umum digunakan oleh rumah – rumah produksi, televisi dan praktisi dibidangnya. Keuntungan belajar melakukan edit video menggunakan fungsi utama Adobe Premiere lebih untuk merangkai gambar, video, dan audio, bukan untuk animasi, agar penampilan multimedia anda lebih menarik.”

 

Sedangkan menurut menurut Sastrawan,  pada jurnalnya Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi (2017 : 4),“Adobe Premiere Pro adalah program Video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya Adobe Premiere Pro merupakan program pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahaan Pembuatan Film/Sinetron, Broadcasting, dan Pertelevisian.”

          

                                                       Gambar 2.2 Adobe Premiere

 

 

               Adobe After Effects

            Menurut Edi dan Sudaryatno pada jurnal Sistem Informasi Penilaian Siswa Pada SDN 2 Biting Purwantoro Wonogiri (2014 : 3), “menerangkan bahwa Software yang digunakan untuk film dan pos produksi pada video. After Effects adalah software yang sangat profesional untuk kebutuhan motion graphic design, dengan perpaduan dari bermacam - macam software design yang telah ada.”

 

            Sedangkan menurut Daniel dalam jurnalnya Pembuatan Video Profil Perguruan Swasta Buddhis Bodhicitta Medan (2015 : 23 - 24), Adobe After Effect adalah program pengolah video editing. Adobe After Effect adalah digunakan untuk mengolah dan menambahkan efek – efek khusus dalam pembuat video acara -acara seperti pernikahan, maupun pembuatan iklan di industri.                      

 

  • Literature Review

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka  ini antara lain :

 

 

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Isnaini (2015)  dengan judul “LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING BAGIAN DIGITAL PROMOTION PADA PT SURYA CITRA TELEVISI”. Penelitian tersebut menjelaskan tentang mempromosikan sebuah program acara,  maupun kegiatan yang disiarkan oleh PT. Surya Citra Televisi melalui media facebook, twitter, maupun instagram. Maka dari itu, generasi muda saat ini sudah mempunyai berbagai macam sosial media sehingga generasi muda dapat melihat informasi – informasi kegiatan acara yang di share melalui media sosial.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ray Tri Nugroho (2016) dengan judul “LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING BAGIAN PERAN SEORANG JURU KAMERA DALAM SEBUAH PRODUKSI PROGRAM TELEVISI”. Penelitian tersebut menjelaskan tentang JuruKamera. Bagian ini bertugas untuk mengambil gambar acara – acara pada PT.Nusantara Tamawara Semesta diantaranya Indievaganza, S-Flash, Fun Celebrity, dan lain – lain. Program ini ditayangkan melalui internet mobile sepertiYoutube dan Website.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ardi Mulyana (2016)[19] dengan judul “LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING BAGIAN JURU KAMERA SAFETY CULTURE PADA PT. GMF AEROASIA”. Penelitian tersebut menjelaskan tentang mengedit Video Safety Culture yang nantinya akan dijadikan sebagai media promosi perusahaan. Dalam membuat proyek video diperlukan kreatifitas untuk mendapatkan karya video yang menarik.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Allyufi Fazril Rasyidin (2014) dengan judul “LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING PADA DINAS INFOKOM BAGIAN TELEMATIKA”. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa adanya pelayanan baru yang diluncurkan oleh pemerintah Kota Tangerang bernama LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda). Aplikasi LAKSA adalah media komunikasi yang berfungsi untuk meneruskan keluhan masyarakat yang masuk melalui Call Center sehingga dapat direspon dengan cepat oleh dinas terkait, sehingga masyarakat dapat dengan mudah memberikan pesan, keluhan, saran, ataupun laporan kepada Dinas Pemerintahan Kota Tangerang..
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Rochman Gagas Wicaksono (2016) dengan judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO COMPANY PROFILE SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA TBK KABUPATEN TANGERANG”. Penelitan tersebut  menjelaskan tentang Program Video Company Profile PT. Surya Toto Indonesia sebagai salah satu media yang berfungsi untuk menunjang kegiatan informasi dan promosi bagi masyarakat luas dan dipergunakan oleh berbagai perusahaan, lembaga umum dan instansi pemerintah sebagai pintu gerbang informasi dan promosi secara mudah dan cepat.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Apryllia (2016) dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA PADJADJARAN SUITES BUSINESS & CONFERENCE HOTEL”. Penelitian tersebut menjelaskan tentang sarana promosi kepada konsumen karena dalam kondisi persaingan yang semakin ketat. Padjadjaran Suites Business & Conference Hotel dituntut untuk menentukan strategi pemasaran yang efektif agar mampu mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada bahkan memperbesar pangsa pasar tersebut, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan jalan promosi.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Devi Dina Maryanti (2010) dengan judul “LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING BAGIAN REPORTER PADA PT. CAHAYA TELEVISI BANTEN”. Menjelaskan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian pada program hello kampus pada bagian reporter pada PT. Cahaya Televisi Banten, yang menjelaskan cara menjadi reporter sesuai Standar Operasional Prosedur .
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Fitri Parmania (2014) dengan judul " PERANCANGAN VIDEO COMPANY PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. TELKOM AKSES JAKARTA". Penelitian tersebut menjelaskan tentang struktur lembaga telekomunikasi dan jaringan internet di berbagai seluruh Indonesia dan macam-macam tipe dan jenis jaringan maupun koneksi yang di kemas untuk di informasikan kepada masyarakat luas.
  9. Penelitian yang di lakukan oleh Zakiatul Rofingah (2012) dengan judul “LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK PROSES PELIPUTAN DAPA PT. CAHAYA TELEVISI BANTEN” menjelaskan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian pada program hello kampus pada bagian peliputan pada PT. Cahaya Televisi Banten, yang banyak menjelaskan tentang menjadi reporter, yang mencakup reporter, kameramen, dan penuisan naskah
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Rokhimudin Bastomy (2014) dengan judul “LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK PADA DIVISI KREATIF PROGRAM HALLO KAMPUS CTV BANTEN” menjelaskan tentang menjadi tim kreatif yang mencakup kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi pengemasan, serta penyiaran. Transmisi televisi, dapat digunakan untuk menciptakan suatu produksi perancangan pada PT. Cahaya Televisi Indonesia.

 

 



BAB III

PEMBAHASAN

 

  • Profil Perusahaan
  • Sejarah Perusahaan

Dinas KOMINFO ( Komunikasi dan Informatika ) adalah suatu Lembaga Instansi Pemerintahan yang membidangi pengolahan data informasi dan komunikasi yang dibutuhkan oleh Pemerintahan Kota Tangerang. Adapun Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang terletak di Gedung Pusat Pemerintahan Lantait 4 yang beralamatkan di Jl. Satria Sudirman Kota Tangerang.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang dibentuk pada tahun 2008, berdasarkan Peraturan Walikota Tangerang Nomer 28 tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Informasi dan Komunikasi. Lembaga ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, serta terdapat satu sekretariat dan tiga bidang, diantaranya bidang pengolahan data dan diseminasi informasi, bidang pos dan telekomunikasi serta bidang telematika.

Penulis melakukan kegiatan praktek kerja lapangan atau magang di Tangerang TV yang memiliki sosial media seperti Youtube, Twitter, Path dan Facebook Channels yang sementara ini berkantor di pusat pemerintahan lantai 4 jalan Satria Sudirman No.1 Sukaasih Kecamatan Tangerang Kota tangerang. Tangerang TV merupakan salah satu unit sosial media kota tangerang yang dibawah naungan dinas kominfo.

 

 

  • Ruang Lingkup

Pada kegiatan kerja lapangan penulis ditugaskan menjadi seorang Editor pada Tangerang tv.

Dalam kegiatan praktek kerja lapangan penulis berkesempatan melakukan berbagai kegiatan kerja mulai dari mencari informasi berita seputar kota tangerang dan melakukan kegiatan shooting atau liputan sampai pada proses penayangan program di ruang Sosial Media.

 

  • Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi Dinas Kominfo yaitu “Pelopor Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Yang Maju Dalam Tata Laksana Pemerintahan dan Komunikasi Publik yang Baik”

Penjabaran atas makna dari visi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Pelopor Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang Maju, maksudnya adalah Dinas Komunikasi dan Informatika diharapkan mampu menjadi institusi yang mempelopori penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang maju di lingkungan Pemerintah Daerah kota Tangerang.
  2. Tata Laksana Pemerintahan, maksudnya adalah Dinas Komunikasi dan Informatika diharapkan mampu memfasilitasi terselenggaranya kegiatan administrasi yang efektif dan efisien melalui penerapan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung aktivitas administrasi pemerintah daerah dan mampu menjadi institusi yang dapat membuat jejaring koordinasi lintas dinas dalam lingkup Pemerintah Daerah Kota Tangerang menjadi lebih baik, optimal dan mudah, melalui penerapan sistem koordinasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
  3. Komunikasi Publik yang Baik, maksudnya adalah Dinas Komunikasi dan Informatika mampu menjadi institusi yang dapat memfasilitasi komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat. Menginformasikan dan mensosialisasikan berbagai aktivitas pemerintah berikut kebijakan dan programnya, sekaligus menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat terkait dengan kebutuhan pelayanan dari Pemerintah Daerah Kota Tangerang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Stuktur Organisasi

Stuktur organisasi Tangerang TV

                                Gambar 3.1 Stuktur Organisasi Tangerang TV

 

  • Tugas dan Kewajiban Tiap Departemen
  • Kepala Seksi Diseminasi Informasi Media Elektronik

Bidang Diseminasi dan Informasi, mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan di bidang diseminasi / penyebarluasan informasi.

Bidang Diseminasi Informasi, membawahi:

  1. menyiapkan bahan pelayanan informasi publik
  2. menyiapkan bahan pelaksanaan identifikasi, pemantauan dan melayani kebutuhan masyarak terhadap informasi.
  3. menyiapkanbahan pelaksanaan koordinasi kelembagaan layanan 

publik.

  1. menyiapkanbahan pengelolaan pengaduan masyarakat dibidang layanan publik
  2. menyiapkanbahan pelaksanaan iklan layanan masyarakat
  3. menyiapkanbahan koordinasi dengan instansi dilingkungan 

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota guna mendapatkan bahan sajian pelayanan 

informasi

  1. melaksanakantugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala 

 

  • Administrasi

 

  • Administrasi Mempunyai tugas rekap data, pembuatan surat dan melakukan penjadwalan.

 

  • Koordinator Produksi Tangerang TV

 

  • Mengetahui beban orang yang dibawahnya, apakah overload/underload atau normal.
  • Mengetahui apa yg dikerjakan orang yang dibawahnya
  • Mengetahui target yg dikerjakan orang yang dibawahnya
  • Memastikan bahwa orang yang dibawahnya selalu memiliki pekerjaanmsesuai dengan beban kerja mereka masing-masing.

 

  • Mencarikan pekerjaan agar orang yang dibawahnya memenuhi pekerjaan mereka.
  • Memberikan arahan/solusi jika orang dibawahnya mengalami salah arah atau kesulitan
  • Bertanggung jawab atas pekerjaan yang dibawahnya
  • Bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan orang yang dibawahnya dan pekerjaan itu sendiri.

 

  • Kameramen

 

  • bertanggung jawab untuk semua aspek teknis pemotretan dan merekam gambar. Seorang juru kamera harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan lakukan saat ia mengambil gambar.
  • Dia harus memastikan bahwa ia mengambil gambar tajam (fokus), komposisi gambar (framing) yang tepat, pengaturan level atau tingkat suara yang sesuai, gambar warna yang sesuai dengan warna aslinya (alam) dan ia harus mendapatkan gambar (foto) yang terbaik.

 

  • Editor

 

 

  • Meminta penulis mengirimkan tulisan tentang kreasi atau pemikiran-pemikiran mereka.
  • Memperbaiki tulisan penulis agar pembaca bias mengerti apa yang mau disampaikan penulis,
  • Mengedit naskah yang telah diubah sesuai dengan bahasa EYD (Ejaan Yang Disesuaikan) ataupun bahasa yang sesuai dengan standarisasi

penerbit,

  • Setelah pengeditan naskah selesai, memasukan semua foto atau gambar serta naskah yang sudah di edit kebagian design grafis ( atau biasa disebut SETTER ). Setter bertugas membuat “Layout”,
  • Lalu mengirimkan naskah yg sudah di layout tersebut kepada penulis, karena biasanya ada perubahan-perubahan redaksional dari penulis,
  • Ketika penulis approve atau setuju dengan layout dan redaksionalnya. Maka naskah tersebut dikirim kembali ke “REPDEL” (Pimpinan Redaksi) untuk approval tata bahasannya,
  • Setelah approve hasil layout akan masuk ke dalam bagian produksi, untuk dibuat sparasi filmnya, \
  • Setelah selesai editor harus memastikan film-film tersebut tidak blur atau sudah siap cetak,
  • Setelah selesai film tersebut diberikan kebagian “Percetakan”
  • Tugas terpentingnya adalah mengedit tulisan sesuai dengan tata bahasa yang digunakan Penerbit,
  • Membiarkan penulis menulis sesuai dengan ideology atau pemikiran masing-masing,
  • Lalu memastikan bahwa tulisan penulis tidak menyangkut SARA atau apapun yang dapat merugikan Penerbit,
  • Serta mengkoordinasikan tulisan penulis kepada pimpinan redaksi penerbit apabila tulisan tersebut sedikit controversial, karena tidak menutup kemungkinan tulisan tersebut akan tetap dibukukan untuk kepentingan komersil.

 

  • Website & Sosial Media

 

  • Terus mengupdate informasi yang mengalir tentang tren terbaru
  • Melakukan pengecekan tentang kompetitor anda, lantas mengevaluasi apakah anda telah melakukan hal yang benar untuk kemajuan perusahaan/bisnis
  • Membentuk personal connection dengan audience atau klien anda
  • Melakukan tracking dengan me-mention akun orang-orang/klien/brand lain serta layanan customer service dengan merespon komentar dan menjawab pertanyaan, selain itu juga siap menghadapi komplain/respon tak enak dari oranglain terhadap brand anda dan anda berkewajiban mengklarifikasinya dengan baik.
  • Rutin mengecek dan melakukan perbaikan konten
  • Membangun komunitas
  • Meningkatkan advocacy brand anda melalui word of mouth marketing
  • Meningkatkan trust dan kredibilitas di mata komunitas
  • Gunakan juga social media untuk sales/marketing
  • Serta adanya benefit melalui SEO

 

 

  • Penulis Naskah & Dubber

 

  • Menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk naskah/skenario atas dasar ide cerita sendiri atau dari pihak lain.
  • Bagi penulis dasar acuan itu bisa dilakukan secara bertahap mulai dari ide cerita, sinopsis (basic story), treatment dan skenario, atau bisa langsung menjadi skenario.
  • Bekerja dari tahap pengembangan ide (development) sampai jangka waktu terakhir (praproduksi).
  • Membuat skenario dengan format yang telah ditentukan.
  • Menjadi narasumber bagi pelaksana produksi bila diperlukan.
  • Penulis Skenario adalah orang yang mempunyai keahlian membuat transkripsi sebuah film. Membuat film dalam bentuk tertulis.

 

  • Daftar Klient
  • Seluruh OPD di lingkup pemerintahan kota tangerang
  • Komunitas komunitas yang ada dikota tangerang
  • Tinjauan Umum
<tbody> </tbody>
 
   

  • Skema Alur Kerja

         Gambar 3.2 Skema Alur Kerja

  1. Membuat agenda berita
  2. Tim liputan mengambil gambar berita berupa foto dan video
  3. Kemudian Membuat narasi berita nya
  4. Setelah itu Membuat suara berita atau disebut dengan Dubbing
  5. Jika file sudah terkumpul maka langkah berikutnya yaitu proses editing menjadi sebuah video
  6. Jika proses editing sudah selesai maka akan dicek oleh kepala Diseminasi Informasi Media Elektronik jika masih di rasa video berita tersebut ada yang kurang maka langkah selanjutnya akan dilakukan revisi video dan kembali ke proses editing, atau sebaliknya jika video tersebut benar maka tim Website & Sosial Media akan langsung mempublish berita tersebut.
  • Alur Kerja
  • Pengambilan gambar video berita
  • Membuat narasi berita
  • Dubbing nasari berita
  • Proses editing berita
  • Revisi berita
  • Perbaikan editing berita
  • Publish sosial media

 

 

  • Tinjauan Khusus
  • Daftar Project

1.Rapat Kerja Korpri Kota Tangerang

2.Lomba Kosidah Putra dan putri

3.Marching Bras

 

  • Latar Belakang dan Konsep Video
  1. Video Rapat Kerja Korpri Kota Tangerang
  2. Latar belakang Program Video

Rapat kerja korpri kota tangerang menghadiri walikota dan wakil walikota tangerang.

 

 

                        Gambar 3.3 Rapat Kerja Korpri Kota Tangerang

 

 

 

 

  1. Video Lomba Kosidah Putra dan putri
  2. Latar belakang Program Video

Lomba kosidah putra dan putri dalam acara festival al-azhom yang diikuti oleh warga kota tangerang.

 

 

                                    Gambar 3.4 Lomba Kosidah Putra dan putri

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Video Marching Bras
  2. Latar belakang Program Video

Persiapan marching bras Kota Tangerang, yang dihadiri walikota tangerang.

 

 

                                        Gambar 3.5 Marching Bras

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Video Lomba Dai Remaja
  2. Latar belakang Program Video

Lomba dai remaja seluruh kota tangerang semakin memeriahkan festival al-a’zhom.

 

 

                                    Gambar 3.6 Lomba Dai Remaja

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Video Pramuka Cinta Masjid
  2. Latar belakang Program Video

Di Festival al-azhom juga membuat acara gerakan Pramuka cinta masjid.

 

                                    Gambar 3.6 Pramuka Cinta Masjid

 


BAB IV

PENUTUP

 

4.1     Kesimpulan

Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada Dinas Kominfo selama 250 jam. Pelaksanaan magang dilakukan setiap hari selasa sampai jumat, terkadang Editor harus melaksanakan kegiatan magang di hari sabtu atau minggu dikarenakan ada nya suatu acara di hari itu maka harus diselesaikan di hari yang sama. Jam kerja pada tangerang TV tidak bisa ditentukan jika ada berita yang harus diambil crew Tangerang TV harus siap membuat berita tersebut. Di hari biasa penulis melaksanakan kegiatan magang di mulai pukul 08:00 WIB sampai 16:00.

Selama melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada Dinas Kominfo, editor diberikan tugas mengedit video yang harus diselesaikan untuk segera dipublish, Editor juga mengetahui dan mempelajari tentang bagaimana menjadi seorang Editor yang benar dan baik sesuai dengan yang diharapkan, editor mendapatkan ilmu dan mempunyai banyak pengalaman yang belum pernah didapat selama mengikuti perkuliahan. Kuliah Kerja Praktek (KKP) adalah pengalaman yang sangat berguna bagi penulis dikemudian hari, dan menjadi lebih siap dalam menghadapi persaingan bebas yang nantinya akan diterapkan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

 

 

4.2       Saran

                        Selama melakukan kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada Dinas Kominfo selama kurang lebih 2 bulan khususnya pada bagian Editor , sebagai salah satu stasiun televisi di social media , Tangerang TV sudah melaksanakan fungsinya dengan memberikan berbagai macam informasi dan hiburan bagi para penontonnya, sehingga Tangerang TV mampu mempunyai banyak penonton pada social media

                        Masukan dan saran untuk crew Tangerang TV adalah lebih ditingkatkan kembali rasa kekeluargaannya, lebih memerhatikan dari hal-hal yang kecil seperti mendengarkan saran dan keritikan dari Netizen, Semua CREW Tangerang TV harus mempunyai Konsistensi dalam membuat sesuatu, Dan harus mempunyai ciri khas agar dapat lebih dikenal banyak masyarakat kota tangerang tidak hanya di kota tangerang saja melaikan di luar kota tangerang.

 

 

 

 

4.3       Kesan

                        Melalui kesempatan dalam Kuliah Kerja Praktek selama 250 jam atau kurang lebih selama 2  Bulan di Dinas Kominfo, penulis mendapatkan banyak pengalaman yang sangat bermanfaat mulai dari bagaimana cara berorganisasi, pengolahan ide, dan sistem kerja suatu program di social media. Adapun pengalaman selama Kuliah Kerja Praktek tersebut, penulis dapat menambah wawasan dalam mencari ide dan pengenalan alat dan bahan produksi. Penulis juga belajar tentang bagaimana menjalin team work, serta melatih hard skill dan soft skill yang nantinya akan diterapkan dalam dunia kerja nyata, baik bekerja dalam lingkungan masyarakat ataupun pada suatu perusahaan. Akhir kata penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada keluarga besar TANGERANG TV, yang telah memberikan sambutan dengan baik maupun positif serta memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan tugas magang Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada perusahaan ini.