KP1521489555

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

BAGIAN PRODUCT ASSISTANT

PADA METROTV

 

Logo stmik raharja.jpg

 

DISUSUN OLEH :


1521489555 JAYENDRA FAHLEVI FIRDAUS

 


LEMBAR PERSETUJUAN

 

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

BAGIAN PRODUCT ASSISTANT

PADA METROTV

 

 

Diajukan guna melengkapi sebagai syarat untuk mengikuti Skripsi

Pada Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja

 

 

Tangerang, Januari 2019

 

 

Dosen Pembimbing

 

 

 

( Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom )

NID. 15006

 

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK ( KKP )

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama  : Jayendra Fahlevi Firdaus
NIM  : 1521489555
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2019
(Jayendra Fahlevi Firdaus)
NIM : 1521489555

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Pada dasarnya kemajuan bidang komputerisasi khususnya multimedia kian hari semakin meningkat dan telah mendorong terjadinya arus globalisasi, salah satu manfaat dari kemajuan teknologi komputer saat ini dapat kita rasakan dalam bidang multimedia audio visual and broadcasting. Akan tetapi untuk saat ini sumber daya manusia dibidang multimedia audio visual and broadcasting belum terpenuhi, oleh karena itu untuk menguasai dan memahami teknologi komputer secara optimal perlu diadakannya Kuliah Kerja Praktek. PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV) adalah perusahaan yang bergerak pada bidang penyiaran dan Informasi. Berlokasi di Jl. Pilar Mas Raya Kav, A-D–Kedoya Selatan-Kebon Jeruk, Jakarta. Perusahaan ini bergerak pada bidang penyiaran dan entertainment. Mulai dari informasi berita terkini, olahraga, politik, maupun otomotif. Dari waktu ke waktu semakin banyak kegiatan yang dilakukan dan tentunya pengambilan gambar di luar studio. Di samping itu perusahaan ini juga selalu menayangkan informasi berita dalam waktu 24 jam. Kegiatan penyiaran, pemasaran dan kesejahteraan juga sedang dalam tahap penyempurnaan. untuk itulah maka penulis mencoba untuk mengidentifikasikan kegiatan dan aktifitas yang berlangsung dalam perusahaan PT. Media Televisi ini, agar semua orang menjadi tahu informasi dan aktifitas yang berlangsung. Mulai dari pusat gedung utama sampai aktifitas Siaran yang berlangsung secara Live. Oleh karena itu, untuk lebih memahami hal tersebut maka penulis mempraktekkan ke dalam dunia kerja nyata yang dimaksud dengan Kuliah Kerja Praktek (KKP) agar dapat membentuk suatu “LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING BAGIAN PRODUCT ASSISTANT PADA PROGRAM METRO TV SEMESTER GANJIL TA. 2018/2019”.

Kata Kunci: Media Penyiaran, Informasi, Teknologi, KKP

ABSTRACT

Basically the progress of the field of computerization, especially multimedia increasingly the day increasingly increased and has pushed the onset of globalization, one of the benefits of current advances in computer technology we can feel in the field of multimedia audio visual and broadcasting. But for the present human resources of multimedia audio visual and broadcasting have not been fulfilled, therefore to master and understand computer technology optimally to hold Lectures Practical Work. PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV) is a company engaged in the field of broadcasting and Information. Located at Jl. Pilar Mas Raya Kav A-D Kedoya Selatan-Jakarta Barat, Kebon Jeruk, Jakarta. The company is engaged in the field of broadcasting and entertainment. In addition the company is also always serve the information and news within 24 hours. The activities of the broadcasting, marketing and welfare are also in the stage of completion, for that reason, the authors try to identify the activities and the activities that take place in the company of PT. Television Media, so that everyone become aware of information and activities that take place. Starting from the center of the main building until the activity broadcast that took place ‘live’. Therefore, to better understand the things the authors put into practice in the real work, what is meant by ‘Kuliah Kerja Praktek’ (KKP) in order to form a “LAPORAN KERJA KULIAH PRAKTEK BAGIAN PRODUCT ASISSTANT PADA PROGRAM METRO TV SEMESTER GENAP TA. 2018/2019”.

Keywords: Broadcast Media, Information, KKP

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, dengan judul “Laporan Kuliah Kerja Praktek Multimedia Audio Visual and Broadcasting Bagian Product Assistant Pada MetroTV”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang. Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja
  4. Bapak Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom., selaku Pembimbing, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Kedua Orang tua saya, yang telah memberikan doa, dukungan, mendidik, membiayai kehidupan dan pendidikan saya sehingga penulis menjadi pribadi yang mampu bertanggung jawab atas komitmen yang dipilih.
  6. Bapak Pramono selaku Produser Metro Pagi Primetime yang telah memberikan arahan dan masukan untuk menjadi asisten produser yang berkualitas.
  7. Mbak Eri, selaku HRD Metro TV yang telah membantu dan memberikan data dan informasi tentang perusahaan ini selama berlangsungnya Kuliah Kerja Praktek.
  8. Dan semua rekan-rekan Metro Pagi Primetime yang telah menerima penulis untuk menjadi bagian dari tim program berita yang selalu mempunyai rasa ingin maju yang tinggi.

Akhir kata, besar harapan penulis mudah-mudahan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Tangerang, Januari 2019
Jayendra Fahlevi Firdaus
NIM : 1521489555

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Literature Review

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Logo MetroTV

Gambar 3.2. Struktur Organisasi MetroTV

Gambar 3.3. Skema Alur Kerja

Gambar 3.4. Peserta Print Rundown Terupdate

Gambar 3.5. Peserta Melisting Rencana Live

Gambar 3.6. Peserta request background dialog studio

Gambar 3.7. Peserta berkoordinasi membuat insert grafis

Gambar 3.8. Peserta mengawal Live

Gambar 3.9. Peserta membuat kesimpulan

Gambar 3.10. Peserta menulis credit title

Gambar 3.11. Logo Metro Pagi Primetime

Gambar 3.12. Logo Editorial Media Indonesia

Gambar 3.13. Logo Selamat Pagi Indonesia

Gambar 3.14. Logo Metro Bisnis

Gambar 3.15. Logo Metro Xin Wen

Gambar 3.16. Logo Metro Siang

Gambar 3.17. Logo Primetime News

Gambar 3.18. Logo Metro Hari Ini

Gambar 3.19. Logo Metro Malam

Gambar 3.20. Logo Headline News

Gambar 3.21. Logo Breaking News

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek

Multimedia merupakan salah satu bentuk informasi yang mudah dipahami oleh masyarakat. Melalui media gambar, teks, audio, video, dan animasi informasi menjadi lebih jelas dan menarik. Khususnya dalam bidang publikasi, multimedia menjadi salah satu media pendukung dalam penyampaian informasi yang efektif, serta lebih menarik dalam penyajiannya. Desain grafis adalah suatu bentuk visual yang mengunakan media gambar untuk menyampaikan informasi dan pesan seefektif mungkin. Unsur desain grafis seperti teks dianggap sebagai gambar karenakan teks sendiri seiring tersebut simbol-simbol untuk menerangkan makna sebuah hasil karya yang dibuat. Desain grafis merujuk kepada proses pembuatan, metode perancangan baik metode perancangan melalui konsep atau metode perancangan melalui teknis perancangan dan produk yang dihasilkan. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan masyarakat terhadap desain yang kreatif, efisien, dan komunikatif semakin bertambah. Hingga pada waktu ini, peran desain grafis sangat dibutuhkan dalam segala bidang. Contoh media mencangkup spanduk, poster, tshirt, kartu nama, dan masih banyak lagi yang menjadi contoh peran desain grafis pada dunia kerja bagi perusahaan.

Oleh karenanya, dibutuhkan asisten produser agar dapat menunjang kebutuhan bagi MetroTV yang beralamatkan di Jalan Pilar Mas Raya Kav, A-D Kedoya Selatan, Kebon Jeruk Jakarta 11015. Sesuai dengan tugas yang diberikan dan kesempatan yang diperoleh penulis, bahwa MetroTV telah memberikan kesempatan magang dengan kesepakatan waktu lima hari dalam satu minggu , lima jam dalam satu hari. Dengan demikian Kuliah Kerja Praktek (KKP) adalah kegiatan magang yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa, dengan menerapkan seluruh pengalaman belajar sebelumnya di dalam kelas ke dalam pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berhubungan dengan teknologi informasi. Kuliah Kerja Praktek merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa sebelum mengambil skripsi. Alasan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di perusahaan atau instansi tersebut adalah untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kerja dibidang yang sedang dipelajari, khususnya dalam bidang Multimedia Audio Visual and Broadcasting. Dengan ini untuk lebih memahami hal tersebut maka dibuatlah laporan yang berupa rangkuman kegiatan dalam Kuliah Kerja Praktek dengan judul “Laporan Kuliah Kerja Praktek Multimedia Audio Visual and Broadcasting Bagian Product Assistant Pada MetroTV”.

Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek

Maksud Kuliah Kerja Praktek

  1. Mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu yang telah didapat sebelumnya selama masa perkuliahan guna untuk tampil bekerja, baik secara individu maupun kelompok ke dalam dunia kerja.
  2. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang dikerjakan di kampus dengan praktek kerja di lapangan.
  3. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan terhadap sistem kerja interdisiplin secara profesional, serta pengalaman dalam pengerjaan produksi untuk masyarakat.

Tujuan Kuliah Kerja Praktek

  1. Mahasiswa mendapat kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama perkuliahan untuk diterapkan dalam dunia kerja.
  2. Melatih mahasiswa dan mahasiswi untuk berfikir aktif dan kreatif dalam mengerjakan tugas, baik dalam dunia perkuliahan maupun dunia kerja.
  3. Mampu memahami dan menyelesaikan permasalahan – permasalahan dalam dunia kerja, khususnya pada bidang produksi.

Manfaat Kuliah Kerja Praktek

  1. Agar mahasiswa dapat mengerti antara salah maupun benar dalam prakteknya untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
  2. Agar mahasiswa mampu bekerja secara profesional dan mampu bersosialisasi dalam lingkungan kerja, baik secara individu maupun berkelompok (team work).
  3. Sedangkan bagi tempat kerja praktek, analisis dalam karya tulis ini dapat bermanfaat dan meningkatkan hasil pekerjaan desain grafis dalam evaluasi kerjanya.

Metodologi Penyusunan Kuliah Kerja Praktek

  1. Observasi

    Dalam kegiatan pengumpulan data yang diperlukan sebagai bahan penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini, penulis menggunakan beberapa metode, diantaranya adalah sebagai berikut

  2. Observasi (Observation Research)

    Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Dalam observasi, mahasiswa terlibat dengan kegiatan sehari – hari objek dan subjek yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.

  3. Wawancara (Interview)

    Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh) maupun tidak terstruktur (peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap sebagai pengumpul datanya) dan dapat dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung (melalui media seperti telepon). Wawancara ini dilakukan dengan Bapak Pramono, selaku Executive Producer di Program MetroPagi Primetime.

  4. Studi Pustaka

    Pengumpulan teori – teori dengan cara membaca, mempelajari dan memahami buku – buku, diktat – diktat bahan kuliah serta catatan – catatan yang berkaitan dengan pembahasan penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek pada konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting.

Sistematika Penulisan Kuliah Kerja Praktek

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan dibahas, penulis membagi menjadi beberapa bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek, Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek, Manfaat Kuliah Kerja Praktek, Metodologi Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini terdiri dari Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan Pembahasan yang terdiri dari Profil Perusahaan yang meliputi : Sejarah Perusahaan, Ruang Lingkup, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi, Tugas dan Kewajiban Tiap Departemen dan Daftar Klien. Tinjauan Umum yang meliputi : Skema Alur Kerja, Alur Kerja, serta Tinjauan Khusus yang meliputi : Daftar Project dan Latar Belakang.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi tentang Kesimpulan, Saran dan Kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Gatoet Soepadmo (2013 : 10)[1], "Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Menurut Intan Komala Dewi dkk (2014 : 2)[2], "Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa setiap perancangan harus dilakukan melalui tahapan yang sesuai dan alur kerja yang tersusun. Selain itu, perancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik.

Proses Perancangan Laporan Secara Umum

  1. Persiapan Data

    Menurut Lusyani Sunarya,dkk (2013 : 81)[24], Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol – simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

  2. Ide

    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain – lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

  3. Konsep

    Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan – tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

  4. Media

    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain – lain.

  5. Visualisasi

    Visualisasi adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing.

  6. Produksi

    Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang.

Pengertian Project

Project ialah keterangan atau informasi tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan berdasarkan fakta. Fakta yang diinformasikan itu berkaitan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang dilaporkan berdasarkan keadaan obyektif yang dialami sendiri si pelapor (dilihat, didengar, dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan kegiatan.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Promosi adalah salah satu cara sebagai faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Seberapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin dengan produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pentingnya promosi dapat digambarkan lewat perumpamaan bahwa pemasaran tanpa promosi dapat diibaratkan seorang pria berkaca mata hitam yang dari tempat gelap pada malam kelam mengedipkan matanya pada seorang gadis cantik di kejauhan. Tak seorang pun yang tahu apa yang dilakukan pria tersebut, selain dirinya sendiri. Pada hakikatnya promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran ialah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia diterima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah memberitahukan, mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan cakupan pemasarannya.

Bentuk Promosi

Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi, adalah :

  1. Personal Selling

    Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

  2. Mass Selling

    Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak se-fleksibel personal selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.

  3. Promosi Penjualan

    Promosi pejualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

  4. Public Relations (hubungan masyarakat)

    Public Relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahan tersebut.

  5. Direct Marketing

    Sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Rusdiana dan Moch. Irfan (2014 : 64)[20], menyebutkan bahwa data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf angka, matematika, bahasa, ataupun simbol – simbol lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun konsep. Kesimpulan yang didapat dari pendapat diatas bahawa data merupakan sesuatu yang belum mempunyai arti dan memerlukan adanya pengolahan.


Pengertian Informasi

Menurut Djahir,dkk (2015 : 8)[8], Informasi merupakan suatu kesatuan yang tampak maupun tidak tampak fungsinya untuk mengurangi ketidakpastian suatu keadaan atau peristiwa di masa depan. Informasi terdiri dari data yang telah diambil dan diolah untuk tujuan informatif sebagai kesimpulan, argumen, atau dasar dalam pengambilan keputusan. Menurut Jeperson Hutahaean (2014 : 9)[13], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian – kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu. Dari pendapat ahli di atas disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih bermanfaat bagi yang menerimanya. Informasi terdiri dari data yang diambil dan bertujuan untuk keperluan informatif sebagai kesimpulan, argumen, atau dasar dalam pengambilan keputusan.


Jenis-jenis Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014 : 91)[20], Sistem informasi menyediakan tiga macam tipe informasi, yaitu sebagai berikut.

  1. Informasi pengumpulan data (Scorekeeping information), yaitu informasi berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja personelnya.
  2. Informasi pengarahan perhatian (attention directing information), yaitu membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah yang menyimpang.
  3. Informasi pemecahan masalah (problem solving information), yaitu informasi untuk membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapi. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan yang tidak berulang – ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.


Kualitas Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014 : 91-92)[20], berpendapat bahwa kualitas karekteristik informasi yang baik, yaitu sebagai berikut.

  1. Information must be pertinent. Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
  2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
  3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  4. Relevan. Artinya, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Nilai Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2014 : 11–12)[13], Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

  1. Biaya Perangkat Keras Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat – tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
  2. Biaya Untuk Analisis Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
  3. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan Biaya ini setengah berubah atau semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.
  4. Biaya Perubahan Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.
  5. Biaya Operasi Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam – macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Putu Mardiyasa Adi Saputra dkk (2016)[21], secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication technology/AECT) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. Denis McQuail yang dikutip oleh Syaiful Halim (2015: 38)[12], media merupakan jendela (windows) yang memungkinkan khalayak memahami lingkungannya tanpa campur tangan pihak lain; penafsir (interpreters) yang membantu khalayak memahami kejelasan atau makna sebuah peristiwa, landasan (platforms) untuk menyampaikan informasi; komunikasi interaktif(interactive communication) yang menghubungkan media dan khalayak untuk berinteraksi; penanda (signpost) yang memberikan khalayak instruksi dan petunjuk; penyaring (filters) yang memilihkan pengalaman dan fokus terhadap suatu aspek tertentu secara sadar dan sistematis atau tidak, cermin(mirrors) yang merefleksikan citra masyarakat kerap mengalami distorsi karena adanya keinginan khalayak untuk melihat sisi paling menonjol dan penghalang (barriers) yang menutupi kebenaran demi pencapaian propaganda atau pelarian dari suatu kenyataan. Media menjadi tempat bertanya, tempat menghimpun referensi, tempat mencari solusi, dan tempat bergantung, atas seluruh aspek kehidupan. Hal ini juga memberikan sinyal bahwa media tidak bisa bermain-main dengan pesan yang dikemasnya, karena akan membahayakan perilaku dan sikap khalayak. Dari pendapat-pendapat ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi yang dikemas secara up do date menarik dan sesuai dengan kebutuhan khalayak umum untuk menambah wawasan dan pengetahuan sehingga dapat mempengaruhi hal-hal yang positif bagi masyarakat.


Jenis-jenis Media

Menurut Hafied Cangara (2016 : 137-140)[6], terdapat jenis - jenis media sebagai berikut :

  1. Media Antarpribadi, contoh : kurir (utusan), surat dan telepon.
  2. Media Publik, contoh : rapat akbar, rapat raksasa dan sebagainya.
  3. Media Massa, contoh : surat kabar, radio, dan televisi.


Audio Visual

Menurut Lusyani Sunarya, dkk (2016 : 320)[25], Audio Visual merupakan gabungan dari dua kata Audio yang berarti suara dan visual yang berarti gambar atau dengan kata lain menjelaskan audio visual adalah alat peraga yang dapat dilihat dan di dengar dalam hal ini gambar bergerak menimbulkan suara.

Menurut Putu putri Agustini, dkk (2016 : 9)[2], Audio visual adalah jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa Audio Visual adalah gabungan antara suara dan gambar sehingga menghasilkan gambar bergerak yang menimbulkan efek suara.


Audio (Suara)

Menurut Sri Maryati, dkk (2013 : 22)[17], audio adalah segala suatu yang dapat didengar. Audio atau suara dalam komputer diolah oleh sound card dari bentuk analog digital. Audio sangat berguna memberi tekanan dalam sebuah adegan atau memberikan efek suara dalam sebuah karya multimedia.

Visual (Gambar)

Dalam jurnal Ika Agustini dan Eko Wahyu Wibowo (2013 : 80)[1], “Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat. Media audio visual adalah salah satu alat bantu pembelajaran yang memiliki peranan yang sangat membantu dalam menjelaskan hal abstraks menjadi jelas dan sederhana serta lebih efisien dalam waktu”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Editing Video

Definisi Editing

Menurut Andi Fachruddin (2017 : 396)[10], definisi editing itu sendiri adalah proses menyusun, memanipulasi dan merangkai ulang rekaman video (master tape) menjadi suatu rangkaian cerita yang baru (sesuai naskah) dengan memberikan penambahan tulisan, gambar atau suara sehingga mudah dimengerti dan dapat dinikmati pemirsa.

Pada stasiun televisi, profesi yang bertugas melakukan kegiatan penyuntingan gambar (editing) disebut seorang editor. Kata editor sendiri menurut kamus berasal dari bahasa latin editus yang berarti “untuk mengemukakan”. Dan editor dalam bahasa Roma kuno adalah seseorang yang sedang memainkan sesuatu di dalam panggung.


Pengertian Editing

Stanley Kubrick kutipan Andi Fachruddin (2017 : 396)[10], mengatakan bahwa proses penyuntingan adalah tahpan dari sebuah produksi yang unik di dalam motion pictures. Semua aspek di dalam pembuatan film terdapat keunikan tersendiri karena memiliki beberapa unsur seperti fotografi , arah seni, penulisan dan keserasian bunyi yang di rekam menjadi kesatuan yang saling mendukung. Dan penyuntingan adalah cara memproses itu semua menjadi unik untuk memfilmkan atau menjadi sebuah film yang utuh. Selain harus mengerti apa inti penyuntingan gambar, seorang penyunting gambar juga harus mengerti dan memahami beberapa peraturan untuk menyunting gambar. Agar gambar yang dihasilkan adalah gambar yang baik.

Editing adalah seni menggabungkan gambar dan audio agar memiliki alur cerita yang dapat dinikmati dan bermanfaat bagi pemirsa. Edward Dmytryk menetapkan “tujuh peraturan tentang memotong gambar”yang harus dikuasai oleh seorang penyunting gambar, yaitu :

  1. Tidak pernah membuat suatu potongan gambar tanpa suatu alasan yang positif.
  2. Mana kala ragu tentang frame mana yang tepat untuk dipotong, maka panjangkan saja tanpa harus dipotong.
  3. Di dalam pergerakan gambar dimungkinkan melakukan pemotongan gambar asalkan tidak mengurangi nilai dari pergerakan tersebut.
  4. Melakukan atau membuat hal yang baru adalah hal yang lebih baik daripada melakukan hal yang sama.
  5. Semua sequence dan scenes pertama hingga terakhir harus menggambarkan sebuah alur cerita yang berkesinambungan.
  6. Memotong sesuai dengan nilai – nilai yang ada, bukan dari segi perbandingan.
  7. Dahulukan unsur – unsur penyuntingan kemudian baru format penyuntingan.

Pengertian Peliputan

Kode Etik Video atau Jurnalistik

Kode Etik Jurnalistik ditetapkan Dewan Pers melalui Peraturan Dewan Pers Nomor: 6 atau Peraturan-DP/V/2008 Tentang Pengesahan Surat Keputusan Dewan Pers Nomor 03 atau SK-DP/III/2006 tentang Kode Etik Jurnalistik Sebagai Peraturan Dewan Pers.

Pasal 1

Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.

  1. Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi.
  2. Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara.
  3. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata- mata untuk menimbulkan kerugian pihak lain.

Pasal 2

Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik. Penafsiran Cara-cara yang profesional adalah:

  1. Menunjukkan identitas diri kepada narasumber;
  2. Menghormati hak privasi;
  3. Tidak menyuap;
  4. Menghasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya;
  5. Rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang
  6. Menghormati pengalaman traumatik narasumber dalam penyajian gambar, foto, suara;
  7. Tidak melakukan plagiat, termasuk menyatakan hasil liputan wartawan lain sebagai karya sendiri;
  8. penggunaan cara-cara tertentu dapat dipertimbangkan untuk peliputan berita investigasi bagi kepentingan publik.

Pasal 3

Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.

Penafsiran

  1. Menguji informasi berarti melakukan check and recheck tentang kebenaran informasi itu.
  2. Berimbang adalah memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masing-masing pihak secara proporsional.
  3. Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal ini berbeda dengan opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa interpretasi wartawan atas fakta.
  4. Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi seseorang.

Pasal 4

Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.

Penafsiran

  1. Bohong berarti sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya oleh wartawan sebagai hal yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.
  2. Sadis berarti kejam dan tidak mengenal belas kasihan.
  3. Cabul berarti penggambaran tingkah laku secara erotis dengan foto, gambar,suara,grafis atau tulisan yang semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi.
  4. Dalam penyiaran gambar dan suara dari arsip, wartawan mencantumkan waktu pengambilan gambar dan suara.

Pasal 5

Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.

Penafsiran

  1. Identitas adalah semua data dan informasi yang menyangkut diri seseorang yang memudahkan orang lain untuk melacak.
  2. Anak adalah seorang yang berusia kurang dari 16 tahun dan belum menikah.

Pasal 6

Wartawan Indonesia tidak menyalah-gunakan profesi dan tidak menerima suap.

Penafsiran

  1. Menyalah-gunakan profesi adalah segala tindakan yang mengambil keuntungan pribadi atas informasi yang diperoleh saat bertugas sebelum informasi tersebut menjadi pengetahuan umum.
  2. Suap adalah segala pemberian dalam bentuk uang, benda atau fasilitas dari pihak lain yang mempengaruhi independensi.

Pasal 7

Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan “off the record” sesuai dengan kesepakatan.

Penafsiran

  1. Hak tolak adalak hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan keberadaan narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya.
  2. Embargo adalah penundaan pemuatan atau penyiaran berita sesuai dengan permintaan narasumber.
  3. Informasi latar belakang adalah segala informasi atau data dari narasumber yang disiarkan atau diberitakan tanpa menyebutkan narasumbernya.
  4. Off the record adalah segala informasi atau data dari narasumber yang tidak boleh disiarkan atau diberitakan.

Pasal 8

Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa, serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.

Penafsiran

  1. Prasangka adalah anggapan yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui secara jelas.
  2. Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan.

Pasal 9

Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik

Penafsiran

  1. Menghormati hak narasumber adalah sikap menahan diri dan berhati-hati.
  2. Kehidupan pribadi adalah segala segi kehidupan seseorang dan keluarganya selain yang terkait dengan kepentingan publik

Pasal 10

Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.

Penafsiran

  1. Segera berarti tindakan dalam waktu secepat mungkin, baik karena ada maupun tidak ada teguran dari pihak luar.
  2. Permintaan maaf disampaikan apabila kesalahan terkait dengan substansi pokok.

Pasal 11

Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.

Penafsiran

  1. Hak jawab adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya.
  2. Hak koreksi adalah hak setiap orang untuk membetulkan kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya maupun tentang orang lain.
  3. Proporsional berarti setara dengan bagian berita yang perlu diperbaiki. Penilaian akhir atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan Dewan Pers. Sanksi atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan oleh organisasi wartawan dan atau perusahaan pers.


Aplikasi Penunjang Video

Adobe Premiere Pro CC 2015

Menurut Reskyanti dalam jurnal Alan Stevenres Bentelu dkk (2016 : 4)[5]. Adobe Premiere adalah satu software yang popular dan digunakan secara luas dalam pengeditan video. Ada antarmuka yang sama dengan Adobe Photoshop, Adobe Premiere dan Adobe After Effect adalah untuk memberikan kemudahan penggunaan, gambar – gambar dapat dibuat dengan Adobe Photoshop dan efek–efek khusus juga dapat disiapkan dari adobe setelah efek. Adobe Premiere merupakan program yang sudah umum digunakan oleh rumah – rumah produksi, televisi dan praktisi dibidangnya. Keuntungan belajar melakukan edit video menggunakan fungsi utama Adobe Premiere Pro lebih untuk merangkai gambar, video dan audio, bukan untuk animasi. Agar penampilan multimedia anda lebih menarik.

Adobe After Effect CC 2015

Ikhsan Sarwo Edi dan Bambang Sudaryatno (2014 : 3)[9], menerangkan bahwa software yang digunakan untuk film dan post produksi pada video. After Effect adalah software yang sangat profesional untuk kebutuhan motion graphic design, dengan perpaduan dari bermacam – macam software design yang telah ada.

Adobe After Effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai software motion graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Ilustrator. Oleh karena itu pada saat ini Adobe After Effect merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics atau animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

Adobe after effect merupakan aplikasi grafis dengan format bitmap. Dengan format bitmap maka perlakuan pada file sumber harus disesuaikan. Karena jika file bitmap diperbesar ukurannya maka akan terlihat kasar dan pecah.


Literature Review (Penelitian Sebelumnya)

Metode studi pustaka dilakukan guna menunjang metode wawancara dan observasi yang dilakukan dalam pembuatan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP). Literature review mengumpulkan jurnal atau hasil observasi yang sesuai dengan topic penulis.

Berdasarkan hasil observasi terhadap berbagai sumber maka dengan ini disimpulkan bahwa:

  1. Observasi yang dilakukan oleh Ahmad Nur Firdaus pada tahun 2014 dengan judul "Laporan Kuliah Kerja Praktek Pada Peliputan Hallo Kampus Cahaya Televisi Banten" menjelaskan bahwa observasi pada program hello kampus pada bagian peliputan pada PT. Cahaya Televisi Banten ditempatkan pada divisi cameraman, yang mencakup reporter, dan penulisan naskah.[11]
  2. Observasi yang dilakukan oleh Muhammad Alfian pada tahun 2015 “Laporan Kuliah Kerja Praktek Multimedia audio Visual And Broadcasting Bagian produksi Pada Metro TV”. Menjelaskan tentang bagaimana teknik pengambilang angle camera pada saat liputan acara program tertentu.[3]
  3. Observasi yang dilakukan Ardi Mulyana pada tahun 2016, yang berjudul “Perancangan Video Sosialisasi Perbaikan Jalan Kota Gerakan Sehari Tuntas (Perjaka Gesit) Pada Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air Kota Tangerang”. Penelitian tersebut mensosialisasikan program layanan masyarakat yaitu Perjaka Gesit kepada masyarakat Tangerang. Dalam video tersebut dijelaskan prosedur dan kinerja pemerintah Kota Tangerang dalam menanggapi keluhan masyarakat terhadap kerusakan jalan di daerahnya. Dengan adanya video sosialisasi Perjaka Gesit, diharapkan masyarakat dapat mengetahui program pelayanan masyarakat yang diberikan oleh Pemerintah Kota Tangerang. Video tersebut dikemas apik dengan menggunakan motion graphic dengan perpaduan warna – warna yang menarik.[18]
  4. Observasi yang dilakukan Putri Apriliyani pada tahun 2015, yang berjudul “Perancangan Video Profile Sebagai Media Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Padjadjaran Suites Business & Conference Hotel”. Penelitian yang bertujuan meningkatkan dan merancang media informasi dan promsi dalam bentuk video profile. Dikemas dalam tampilan yang menarik yang memberikan informasi mengenai features, fasilitas dan keunggulan yang disediakan oleh Padjajaran Suites Business & Conference Hotel. Media video profile ini bertujuan mempermudah pihak hotel memperkenalkan Padjajaran Suites Business & Conference Hotel kepada masayarakat luas.[4]
  5. Observasi yang dilakukan Noviar Jalu Sasongko pada tahun 2016, yang berjudul “Pengembangan Video Promosi Pariwisata Kota Tangerang Pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Dan Ekonomi Kreatif (Disporparekraf)”. Penelitian ini menginformasikan serta mempromosikan pariwisata kota Tangerang kepada masyarakat luas. Pengembangan video ini dibuat dengan kemasan menarik dengan tambahan effect visual. Diharapkan melalui video tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat dan orang asing terhadap pariwisata yang ada di kota Tangerang.[22]
  6. Research conducted by Cho and Hongrui Zhu 2017 “Interpreting the Television Format Phenomenon Between South Korea And China Through Inter-Asian Framework”. Explain As a conclusion, we suggest that Korean Wave studies is ready to produce a theoretical perspective or concepts and to provide another idiosyncratic yet compatible model in global television studies.[26] (Menginterpreksi format televisi perwujudan antara Korea Selatan dengan Cina melalui Inter-Asian Framework)
  7. Research conducted by Kulkami et al 2017 “Centralized Digital media For Easy Broadcasting”. Explain objective of this system is to post users data on different social media sites simultaneously.[14]

    (Mengoptimalkan media untuk mempermudah penyiaran)

  8. Research conducted by Kuriachan 2017 “Importance Of Multi-Camera Film/Video Editing Techniques In Film/TV Programs Making”. Explains how shooting when the program had started.[16]

    (Pentingnya banyak sudut pengambilan gambar pada program Televisi)

  9. Research conducted by Pavithra and M. Anantha Kumar 2017 “Portable Camera Based Text, Product Label and Currency Note Reading From The Hand Held Object For Blind Person”. Explain finally by using espeak library, the obtained texts are converted as an audio output.[15]

    (Kamera portabel berbasis tulisan, yang dapat membaca label produk, objek tulisan dan mata uang yang dapat dibaca untuk orang tuna netra)

  10. Research conducted by Ngamsnit 2017 “Learning of Media Ethics via Participation in Television Series Production”. Explain active learning and direct participation in producing television series can be a satisfactory teaching method of media ethics and an important opportunity for students to enjoy making their own television series.[19]

    (Belajar etika media melalu ikut berpartisipasi dalam membuat serial televisi)

Berdasarkan 10 (sepuluh) literature review diatas dari 5 (lima) penelitian nasional dan 5 (lima) penelitian internasional bahwa media video infografis dengan menggunakan motion graphic sangat beragam, dari anak-anak sampai orang dewasa bisa menikmatinya. Perancangan video infografis yang bagus dan berkualitas dibutuhkan konsep yang sangat matang. Media penunjang dalam menyampaikan informasi yang Fefektif saat ini adalah video infografis berbasis motion graphic. Dengan adanya video infografis berbasis motion graphic ini menjadi cara yang sangat mudah dalam menyampaikan informasi kepada target.

Penelitian yang yang berjudul “Laporan Kuliah Kerja Praktek Pada Peliputan Hallo Kampus Cahaya Televisi Banten” dibuat dengan tampilan yang lebih menarik dan penyampaian informasi mudah dipahami.

Dari 10 (sepuluh) penelitian diatas, keunggulan dari perancangan ini adalah dengan menjelaskan secara detail apa itu budaya, evolusi, visi, misi, value atau nilai budaya perusahaan, menampilkan juga surat internal office memo perihal persetujuan definisi baru MetroTV yang dipimpin oleh Chairman MetroTV yaitu Surya Paloh. Video infografis berbasis motion graphic ini diperlengkap dengan adanya dubbing yang jelas, backsound agar tidak mudah bosan, dan juga tampilan motion graphic yang unik dengan elemen-elemen flat design dengan warna yang cocok dan akan menarik para target untuk melihatnya.

Dengan 10 (sepuluh) literature review diatas, maka penelitian ini mengambil satu referensi pada literature review nomor 4 yang di tulis oleh Muhammad Alfian dengan judul “Laporan Kuliah Kerja Praktek Multimedia audio Visual And Broadcasting Bagian produksi Pada Metro TV”. Penelitian tersebut dipilih sebagai acuan karena menggunakan metode pengumpulan data yang sama yaitu video yang digunakan untuk menyampaikan informasi, menggunakan metode yang sama yaitu observasi, wawancara dan studi pustaka. Penelitian tersebut juga menggunakan metode analisa perancangan media yang sama yaitu dengan menggunakan tahapan Pre Production, Production, dan Post Production. Tidak hanya metodenya saja alat-alat yang digunakan juga hampir sama dengan menggunakan alat Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, Adobe After Effect, Adobe Audition, Adobe Premiere Pro.

BAB III

PEMBAHASAN

Profil Perusahaan

Tahapan Produksi Audio Visual

Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 Metro TV merupakan salah satu anak perusahaaan dari PT. Media Televisi Indonesia yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian.

Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah kompas di Indonesia. Oleh karena itu kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain berita Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70% berita ( news ), yang di tayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, di tambah dengan 30% program non berita ( non news ) yang edukatif.

Metro TV dapat ditangkap secara terestial di 280 kota tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 52 transmisi. Selain secara terestial, siaran Metro TV dapat tangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui Satelit Palapa 2 ke seluruh negara-negara ASEAN, termasuk Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macau, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang.

Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan Voices Of America ( VOA ), Channel News Asia ( CNN ) dan Al-Jazeera Qatar. Selain berkerja sama dengan stasiun televisi Internasional, Metro TV juga memiliki Internasional kontributor yang tersebar di Jepang, China, USA, dan Inggris. Dengan kerja sama internasional ini Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat, tepat, dan cerdas dalam mendapatkan beritanya.

Stasiun TV ini memiliki konsep agak berbeda dengan stasiun televisi lain, sebab selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun TV ini hanya memusatkan acaranya pada siaran warta berita saja. Tetapi dalam perkembangannya, stasiun ini kemudian juga memasukkan unsur hiburan dalam program-programnya, meski tetap dalam koridor news. MetroTV adalah stasiun pertama di Indonesia yang menyiarkan berita dalam bahasa Mandarin, Metro Xin Wen, dan juga satu-satunya stasiun TV di Indonesia yang tidak menayangkan sinetron. MetroTV juga menayangkan siaran internasional berbahasa Inggris pertama di Indonesia. World News yang dapat disaksikan dari seluruh dunia. Stasiun ini dikenal memiliki presenter berita terbanyak di Indonesia.

MetroTV juga menayangkan program e-Lifestyle, yakni program talkshow yang membahas teknologi informasi dan telekomunikasi.

Ruang Lingkup

Profil Pemirsa MetroTV

  1. Pria dan wanita.
  2. Pra sekolah.
  3. Menikah.
  4. Profesional dengan daya beli menengah atas.
  5. Menginginkan informasi dan hiburan yang bisa memberi pengaruh positif terhadap kehidupan keluarga.

Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai perusahaan media pertama di Indonesia, MetroTV tentunya memiliki visi dan misi dalam menyebarkan informasi ataupun sosialisasi kepada masyarakat. Berikut ini adalah visi misi yang dimiliki oleh MetroTV :

Visi :

  1. Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dan menjadi nomor satu dalam prorgram beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang berkulaitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan.

Misi :

  1. Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika.
  2. Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas.
  3. Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.

Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan MetroTV yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

Tugas dan Kewajiban tiap departemen

Tugas dan Kewajiban setiap Departemen

Job Description PT. Media Televisi Indonesia (METRO TV)

Job Description merupakan penjabaran yang menjelaskan tentang apa saja yang dilakukan orang yang mempunyai jabatan tertentu. Berikut uraiannya :

  1. Ketua Redaksi Current Affairs

    Tugas utama dari Ketua Redaksi current affairs adalah bertanggung jawab dan mengatur atas semua aktifitas kejurnalistikan dan mengontrol semua aktifitas dalam redaksi agar semua proses dapat berjalan dengan baik.

  2. Produser

    Tugas utama dari produser adalah bertanggung jawab dan mengatur terhadap semua berita yang disiarkan dalam program MetroTV Berita. Posisi produser dibantu oleh assisten produser dalam menangani setiap program pemberitaan dan jalannya acara.

  3. Assistant Producer

    Tugas Assisten Produser adalah membantu produser atau back up tugas dalam proses menyiapkan kebutuhan program berita, live, maupun taping.

  4. Reporter

    Reporter bertugas mencari dan meliput berita yang terbaru dimana saja, sesuai dengan penugasan. Menulis hasil liputan, dan memenuhi deadline sesuai penugasan dari Koordinator Liputan.

  5. Presenter

    Presenter bertugas membawakan berita yang telah diliput oleh reporter, dan sudah melalui tahapan editing, baik dalam program berita live atau taping. Presenter bertanggung jawab untuk menyampaikan berita yang sudah di susun dengan pembawaan menarik sehingga dapat menarik perhatian penonton untuk melihat program acaranya.

  6. Koordinator Liputan

    Korlip (koordinator liputan) yang bertugas untuk memberikan pengarahan (briefing) peliputan kepada semua reporter dan kamera person saat meliput berita dan melakukan evaluasi saat sesudah melakukan liputan. Korlip juga bertanggung jawab dalam penentuan tugas dan wilayah kerja untuk melakukan liputan mereka setiap harinya.

  7. IT Support

    Betugas men update berita online yang sudah di edit oleh editor pada situs resmi metrotvnews.com supaya bisa di akses oleh netizen.

Tinjauan Umum

Skema Alur Kerja

Alur Kerja

Alur kerja yang diterapkan pada program Metro Pagi Primetime adalah merumuskan kebijakan pada bidang penyebaran informasi kepada masyarakat, baik dalam bentuk grafis, dubbing, atau live report. Dalam bagian program Berita, tentu memiliki alur kerja dimana mendapatkan tugas. Berikut adalah proses dari alur kerja.

  1. Peserta ditugaskan untuk print rundown terupdate, koordinasi dengan Produser setiap harinya.
  2. Peserta internship melisting rencana-rencana live, baik live narasumber dan live reporter, sesuai arahan produser.
  3. Peserta diarahkan untuk me request on the screen (background studio Metro Pagi Primetime) sesuai tema dialog yang on air setiap harinya.
  4. Peserta ditugaskan me request grafis insert, web slide, template still, template content touchscreen, sesuai arahan Produser.
  5. Peserta ditugaskan mengawal live reporter, live narasumber, live skype pada siaran berlangsung dari opening presenter sampai closing.
  6. Peserta diwajibkan untuk membuat kesimpulan/summary dari penyataan narasumber kepada audience.
  7. Peserta ditugaskan untuk mengisi credit title pada program berita Metro Pagi Primetime, yang diisi dengan crew-crew yang bertugas pada dihari itu.

Konsep Program Metro TV

Perencanaan pola program Metro TV didasari beberapa hasil riset. Kegunaannya adalah untuk mendapatkan audiens sebanyak mungkin dan semajemuk mungkin pada setiap kurun waktu tertentu, agar dapat menarik pemasang iklan.

Banyaknya audiens per-program setiap harinya dipantau oleh sebuah perusahaan konsultan internasional yang khusus mengadakan pemantauan dalam rating untuk dunia pertelevisian. Dengan demikian dapat diketahui banyaknya pemirsa yang menonton pada setiap program di Metro TV maupun di TV lainnya (Kompetitor).

Pembagian banyaknya program muatan berita (News) dan entertainment (Non-News), adalah:

  1. Hari Senin s/d Jumat (hari kerja) : 70% news : 30% non-news
  2. Hari Sabtu & Minggu (hari libur) : 50% news : 50% non-new

Tinjauan Khusus

Daftar Program Berita

  1. Metro Pagi Primetime
  2. Editorial Media Indonesia
  3. Selamat Pagi Indonesia
  4. Metro Bisnis
  5. Metro Xin Wen
  6. Metro Siang
  7. Primetime News
  8. Metro Hari Ini
  9. Metro Malam
  10. Headline News
  11. Breaking News

Latar Belakang Program Acara

  1. Program Acara Berita

    Dengan Tema : Metro Pagi Primetime

    Durasi : 2.5 Jam

    Metro Pagi Primetime yang berlangsung selama 150 Menit memberikan informasi yang aktual, tajam dan terpercaya. Semua berita yang di rangkum dengan singkat dan padat untuk memberikan informasi kepada khalayak umum. Dimulai dari dialog dengan narasumber yang berada di studio, live reporter, dan informasi yang dikemas merupakan 80% hardnews dan 20% softnews. Metro Pagi Primetime adalah program berita pertama yang mulai tayang pada pagi hari sebelum program-program berita lainnya.

  2. Program Acara Berita

    Dengan Tema : Editorial Media Indonesia

    Durasi : 1 Jam

    Dalam acara berita ini penonton dapat menyampaikan pendapat melalui panggilan interaktif dengan presenter di program berita. Dengan tujuan adanya interaktif masyarakat dapat langsung memberikan tanggapan dengan topik yang dibicarakan program acara pada saat itu.

  3. Program Acara Berita

    Dengan Tema : Selamat Pagi Indonesia

    Durasi : 1 Jam

    Selamat Pagi Indonesia adalah suatu talk show yang membicarakan kasus atau kejadian yang sedang marak di perbincangkan. Dalam sesi pengambilan gambarnya berada di luar ruangan (outdoor). Dalam acara Selamat Pagi Indonesia selalu membahas tentang berita softnews, atau yang disebut juga berita menarik. Dari pembahasan narasumber yang didatangkan dari berbagai ahli dibidangnya, narasumbernya diisi dengan koki, selebritis, aktor, penyanyi, band¸ atlet, dan lain-lain.

  4. Program Acara Berita

    Dengan Tema : Metro Bisnis

    Durasi : 1 Jam

    Metro Bisnis adalah berita yang mengulas tentang perbisnisan yang terjadi di pasar-pasar terkini di Indonesia. Membahas tentang strategi marketing, retail, dan lain-lain. Program Berita ini bertujuan menyampaikan segi ekonomi yang terjadi di Indonesia pada saat ini. Agar masyarakat tau hal yang terkini terjadi dalam dunia ekonomi, dan bertujuan untuk meningkatkan bisnis di masyarakat dengan adanya informasi tentang bisnis.

  5. Program Acara Berita

    Dengan Tema : Metro Xin Wen

    Durasi : 1 Jam

    Metro Xin Wen adalah Berita ini mengulas peristiwa yang terjadi dari malam hari sampai pagi hari. Yang berbeda dari program ini adalah penyampainnya menggunakan bahasa mandarin, berita ini termasuk hardnews dan softnews yang terjadi di Indonesia.

  6. Program Acara Berita

    Dengan Tema : Metro Siang

    Durasi : 2 Jam

    Metro Siang adalah Berita ini mengulas peristiwa yang terjadi dari malam hari sampai pagi hari. Metro Siang adalah Program Berita yang dimulai pukul 11.00 WIB - 13.00 WIB. Berita ini membahas tentang hardnews.

  7. Program Acara Berita

    Dengan Tema : Primetime News

    Durasi : 1 Jam

    Primetime News adalah berita yang tayang siang hari menjelang sore hari. Program Berita ini selalu diisi dengan dialog dengan narasumber dibidang ahlinya.

  8. Program Acara Berita

    Dengan Tema : Metro Hari Ini

    Durasi : 1.5 Jam

    Metro Hari ini merupakan acara berita rangkuman dari hari ini sampai dengan Metro Sore. Informasi yang di bawakan dengan cukup jelas agar bisa di serap oleh masyarakat Indonesia yang nantinya akan berguna sebagai informasi di hari berikutnya.

  9. Program Acara Berita

    Dengan Tema : Metro Malam

    Durasi : 30 Menit

    Metro Malam ini merupakan acara berita rangkuman dari Metro Pagi sampai dengan Metro Hari Ini. Informasi yang di bawakan bermacam-macam dari peristiwa daerah, bencana alam, dan berita menarik lainnya.

  10. Program Acara Berita

    Dengan Tema : Headline News

    Durasi : 5 Menit

    Headline News adalah berita rangkuman yang di bawakan dengan background green screen. Program ini berjalan di setiap jam menunjukan pukul pergantian setiap jam. Berita ini berisi berita nasional sampai internasional.

  11. Program Acara Berita

    Dengan Tema : Breaking News

    Durasi : 24 Jam

    Breaking News adalah Program Berita yang berisi dengan peristiwa yang sedang terjadi seperti bencana alam, kecelakaan pesawat, pelantikan Presiden RI, atau peristiwa-peristiwa yang bersifat hardnews. Breaking News dituntut untuk mencari informasi langsung dari narasumber yang berada dilokasi.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Pelaksanaan Internship atau Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang dilaksanakan oleh penulis selama 6 jam sehari, mendapat banyak ilmu juga pengalaman yang dapat bermanfaat nantinya dan mendapatkan bekal materi yang sangat banyak untuk diterapkan dalam dunia kerja, dimana pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek (KKP) penulis yaitu bagian produksi pada program berita MetroTV.

Selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada program berita MetroTV, penulis mendapatkan kesempatan untuk merancang informasi-informasi yang nantinya akan dijadikan sebagai sarana untuk membagikan kepada masyarakat. Dengan melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP), penulis banyak mendapatkan pengalaman yang belum pernah di dapat selama mengikuti perkuliahan yaitu :

  1. Dapat menghasilkan banyak ilmu pengetahuan baru yang bermanfaat selama Kuliah Kerja Praktek
  2. Penulis mendapat kesempatan mengetahui proses berita yang dirangkup sebelum ditayangkan, agar dapat berfikir kritis, aktif dan kreatif dalam menyerap informasi tentang ilmu jurnalistik pada program berita MetroTV.
  3. Penulis dapat mengetahui dan memahami dalam mengolah informasi pemberitaan yang masuk kedalam redaksi lalu ditayangkan kepada masyarakat Indonesia.

Maka dari itu Kuliah Kerja Praktek (KKP) adalah pengalaman yang sangat berguna bagi penulis, yaitu menjadikan penulis siap menghadapi persaingan di dunia kerja dan praktek yang telah dilakukak pada saat Kuliah Kerja Praktek (KKP) tersebut yang nantinya akan diterapkan pada dunia kerja yang sesungguhnya.

Saran

Adapun saran yang penulis sampaikan setelah melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada program berita MetroTV adalah :

  1. Program berita Metro Pagi Primetime perlu meningkatkan penyebaran informasi dengan media grafis atau animasi yang semenarik mungkin agar minat penonton berita semakin mudah memahami dalam menyerap informasi berita yang ditayangkan.
  2. Produser on duty perlu melakukan interaksi dengan crew studio sebelum siaran berlangsung.
  3. Produser perlu lebih memahami kosakata bahasa Indonesia, agar Presenter on duty tidak salah dalam membacakan berita pada saat siaran berlangsung.
  4. Beberapa Reporter perlu meningkatkan kemampuan interaksi kepada narasumber saat siaran berlangsung, agar penonton mampu untuk memahami yang disampaikan reporter.

Kesan

Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang pertama kali masuk hingga selesai, penulis sangat nyaman dengan semua produser yang ada pada program berita MetroTV. Penulis berterima kasih karena diperkenankan melakukan Kuliah Kerja Praktek (KKP) di program berita Metro Pagi Primetime, penulis mendapat banyak pengalaman yang berharga dan juga bermanfaat.

Penulis berusaha agar dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan sebaik mungkin dan rasa tanggung jawab sehingga keinginan desain dari pembimbing pihak lapangan di program berita MetroTV dapat terpenuhi dan semua tugas yang diberikan selesai tepat waktu dan sangat memuaskan.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Soepadmo, Gatoet. 2013. Panduan Mudah Merancang Bangunan.
  2. Dewi, Intan Komala, Kusrini, Hanif Al Fatta. 2014. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan St kip Hamzanwadi Selong Dengan Menggunakan Togaf Adm. Jurnal Ilmiah DASI Vol. 15 No. 04, Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Contributors

Jayendraff