KP1511389093

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN ANGSURAN MOTOR

PADA PT. KRESNA REKSA FINANCE


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo Amik.jpg


OLEH :


1511389093 Damai Ria Sihite

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

LEMBAR PERSETUJUAN


APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN ANGSURAN MOTOR

PADA PT. KRESNA REKSA FINANCE


Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Tugas Akhir pada

Jurusan Sistem Informasi Manajemen konsentrasi Manajemen Informatika AMIK Raharja

Informatika



Tangerang, Desember 2017




Dosen Pembimbing




( Al- Bahra Bin Ladjamudin, M.Kom)

NID.

AKADEMI MANJAEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1511389093
NAMA
: Damai Ria Sihite
JURUSAN
: Manajemen Sistem Informasi
KONSENTRASI
: Manajemen Informatika


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan tugas Akhir baik dilingkungan Perguruan Tinggi lain, serta belum perna dipublikasikan.


Pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 28 Desember 2017
Damai Ria Sihite
NIM. 1511389093

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

PT Kresna Reksa Finance merupakan Perusahaan Nasional Pembiayaan Non Bank, yang sedang bekembang . sistem informasi pembayaran angsuran ini pun masih dilakukan secara manual dan hanya terkomputerisasi dengan Microsoft Excel, mulai dari proses penerimaan pembayaran yang masih berupa kertas, perhitungan pembayaran dilakukan secara manual sehingga membutuhkan ketelitian yang tinggi dan waktu yang lama. Hal-hal yang menyangkut proses pembayaran laporan-laporan yang dihasilkan hanya disimpan dalam dokumen yang kemungkinan datanya hilang. Maka penulis berusaha untuk menganalisa permasalahan yang ada pada aplikasi sistem yang berjalan tersebut dan mencari solusi dari permasalahan yang ada. Metode penelitian yang penulis lakukan adalah metode analisis, kepustakaan, dan UML untuk mendeskripsikan model sistem yang sedang berjalan. Dengan dihasilkannya sebuah analisa sistem pembayaran angsuran motor ini dapat dijadikan dasar perbaikan sistem yang dapat memaksimalkan pekerjaan. Disarankan bahwa perlu diterapkannya sistem yang dapat membantu mempersingkat waktu pengolahan data transaksi pembayaran, mengatasi masalah human error dalam pembayaran angsuran dan menghasilkan laporan-laporan yang cepat dan akurat.

Kata kunci  : Aplikasi, Pembayaran Motor, Analisa


ABSTRACT

PT Kresna Reksa Finance is a National Company of Non Bank Financing, which is developing. this installment payment information system is still done manually and only computerized with Microsoft Excel, starting from the receipt process of payment which is still in the form of paper, calculation of payment done manually so that require high accuracy and long time. Matters relating to the payment processing of generated reports are kept only in documents with the possibility of missing data. So the author tries to analyze the existing problems in the application of the running system and find solutions from existing problems. Research method that writer do is method of analysis, literature, and UML to describe system model that is running. With the result of an analysis of payment system installment of this bike can be used as basis for improvement of system that can maximize work. It is suggested that the need to implement a system that can help to shorten the processing time of payment transaction data, overcoming the problem of human error in payment of installments and produce reports quickly and accurately.

Keywords: Application, Motorcycle Payment, Analysis

KATA PENGANTAR


Dengan Mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) ini dengan baik, yang berjudul " APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN ANGSURAN MOTOR PADA PT. KRESNA REKSA FINANCE".

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka penerapan ilmu, pengetahuan selama kuliah dan digunakan guna melengkapi sebagian syarat akademik dalam melaksanakan TA pada AMIK Raharja Jurusan Sistem Informasi

Dalam penyusunan Laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) , penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik secara moril maupun materil dari semua pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Ibu Ruli Supriati, S.Kom,MTI selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika.
  3. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  4. Bapak Al-Bahra Bin Ladjamudin, M.Kom. selaku dosen pembimbing yang membantu dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek.
  5. Ibu Manday selaku atasan di PT KRESNA REKSA.
  6. Kepada ayah dan ibu tercinta yang selalu mendukung dan terus menerus memberikan doa, semangat serta motivasi bagi penulis.
  7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang,... 29 Desember 2017
Damai Ria Sihite
NIM. 1511389093

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Statistik Data Sales PT. Kresna Reksa Finance

Gambar 3.2. Struktur Finance Division PT. Kresna Reksa Finance

Gambar 3.3. Use Case Diagram Mengelola Data Angsuran Kredit

Gambar 3.4. Activty Diagram

Gambar 3.5. Use Case Diagram Pengelolaan Data Angsuran Kredit Motor Halaman Customer

DAFTAR SIMBOL


Gambar 1. Simbol Use Case Diagram


Gambar 2. Simbol Activity Diagram


Gambar 3. Simbol Sequence Diagram


Gambar 4. Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi informasi semakin pesat, komputer merupakan salah satu bentuk teknologi informasi yang perkembangannya sangat cepat, bahkan dalam hitungan hari saja. Teknologi informasi merupakan suatu media elektronik yang memegang peranan sangat penting dalam perkembangan teknologi saat ini, serta terus menerus mendominasi berbagai proses kerja agar dapat lebih mudah, efektif dan efisien.

Komputer adalah peralatan (device) yang bekerja di bawah control program yang tersimpan, yang secara otomatis menerima, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang merupakan hasil dari pemrosesan data itu. Komputer berasal dari kata “to Compute” yang berarti menghitung. Jadi secara umum komputer disebut sebagai mesin hitung.

Tetapi pengertian komputer saat ini bukanlah semata-mata sebagai alat hitung, tetapi adalah suatu alat hitung dengan konstruksi elektronika yang mempunyai tempat penyimpanan (storage internal) dan bekerja dengan bantuan program yang diberikan kepadanya. Kehadiran komputer banyak memberi manfaat bagi manusia dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan baik yang ringan hingga dalam pembuatan keputusan. Dalam dunia usaha komputer memiliki peranan yang cukup besar dalam hal penyediaan informasi bagi pihak dalam perusahaan dan juga pihak luar perusahaan. Hal itu mendorong perusahaan untuk menghasilkan dan meningkatkan kualitas informasi yang dibutuhkan agar informasi tersebut menjadi lebih akurat, relevan dan tepat waktu. PT Kresna Reksa adalah jasa pembiayaan yang kegiatan utamanya adalah simpan, pinjam atau pembiayaan lainnya. Dan dalam bidang keuangan suatu sistem yang digunakan haruslah tepat. Dalam penyajian informasi, setiap instansi memiliki cara yang berbeda - beda pula, ada yang sudah menggunakan komputer dan ada juga yang masih menggunakan cara manual. Hal ini terjadi karena dalam menggunakan komputer membutuhkan dana yang mahal, selain faktor tersebut, brainware juga merupakan kendala serta kurangnya pengaruh eksternal yang masuk kedalam instansi tersebut. Melihat banyaknya buku-buku yang digunakan dalam pencatatan pembayaran Angsura pada PT Kresna Reksa Finance yang mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak tidak efisien, maka penulis berkeinginan membangun sebuah "Aplikasi Sistem Informasi Pembayaran Angsuran Motor pada PT Kresna Reksa Finance" yang nantinya diharapkan dapat membantu penerimaan pembayaran dalam pekerjaannya.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang sudah disebutkan tadi, penulis merumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimamana cara mengatasi kinerja pembayaran pada PT Kresna Reksa Finance yang masih dilakukan secara manual ini ?

  2. Bagaimana cara membuat aplikasi sistem informasi pembayaran di PT Kresna Reksa Finance yang berbasis computer secara optimal ?

Batasan masalah

Agar kkp ini bertujuan secara mendalam kearah sasaran yang diharapkan, maka penulis memberikan batasan - batasan masalah dalam pengembangan sistem. Ruang lingkup terhadap masalah yang diambil untuk pengembangan sistem pembayaran Angsuran sebagai berikut :

  1. Penerapan aplikasi pembayaran Angsuran digunakan untuk mencapai proses kinerja sehingga waktu digunakan dalam pelayanan administrasi dapat semakin cepat

  2. Tujuan dan sasaran terhadap konsumen untuk pembayaran angsuran untuk mendapatkan informasi pembayaran

  3. Pengolahan meliputi : data pembayaran dan data kewajiban. Dan menghasilkan beberapa laporan meliputi : laporan Berdasarkan PK (nomor kontrak), No Polisi. laporan berdasarkan seluruh pembayaran dan laporan berdasarkan periode tanggal penerimaa

Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan kkp ini adalah :

  1. Dapat menganalisa berbagai prosedur dan kinerja pembayaran angsuran di PT Kresna Reksa Finance yang masih dilakukan secara manual agar lebih optimal

  2. Dapat diusulkan untuk dibuatkan sistem informasi pembayaran angsuran PT Kresna Reksa Finance berbasis komputer yang lebih efisien dan lebih akurat

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari perancangan ini adalah :

  1. Dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan sistem pembayaran Angsuran yang baru

  2. Untuk membantu proses pengolahan pembayaran angsuran secara cepat ,tepat dan akurat

  3. Sebagai penunjang untuk menambah pengetahuan dalam pembuatan sistem informasi pembayaran Angsuran

  4. Untuk mempermudah penerimaan laporan dalam proses pengolahan data dalam penyimpanan data

  5. Membantu laporan pembayaran angsuran dalam menerapkan sistem baru yang lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja para pegawai dan juga memberikan informasi yang akurat dalam pembuatan laporan-laporan yang diperlukan

Metodologi Penelitian

Adapun metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan kkp ini adalah :

  1. Metode Observasi

  2. Metode observasi merupakan suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung maupun pengamatan secara tidak langsung terhadap obyek yang sedang diteliti.

  3. Metode Wawancara

  4. Yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung terhadap pihak - pihak yang terkait dilembaga tersebut yang menangani secara langsung data - data konsumen yang ada untuk mendapat informasi tentang data pembayaran angsuran motor.

  5. Metode Kepustakaan

  6. Teknik pengumpulan data dengan cara membaca literature atau buku yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.

Sistematika Penulisan

Penulisan Untuk mempermudah penulisan kkp ini, penulis membuat suatu sistematika penulisan yang terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan, Batasan Masalah, Manfaat, Metodologi dan Sistematika Penulisan yang berisi penjelasan- penjelasan dari isi tiap bab dan sub bab yang ditulis dari kkp ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang uraian-uraian yang berkaitan dengan sistem informasi dan sistem database ditinjau dari sudut teori perancangan sistem yang merupakan konsep dasar sistem informasi yang akan dipergunakan pada bagian pembahasan.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang perencanaan model dan perancangan pembuatan program aplikasi. Diantaranya mengenai perancangan sistem dan perancangan pembuatan database.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dalam pengembangan sistem dari rumusan masalah-masalah yang dibahas serta saran-saran untuk perbaikan sistem aplikasi, sehingga sistem yang baru bisa lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selama melakukan penelitian yang dihasilkan

LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam landasan teori penulis akan menjelaskan tentang teori mengenai sistem berbasis komputer dan teori-teori yang berhubungan dengan landasan teori yang akan dipakai pada tahap analisa sistem tersebut yang dijelaskan secara umum sebagai berikut :

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Aplikasi adalah suatu kelompok/file (form, class, report) yang bertujuan untuk melakukan file (form, class, report) yang bertujuan untuk melakukan aktivitas tertentu yang saling terkait. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software yang berfungsi melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, pengunaan dan penambahan data. Program aplikasi merupakan program siap pakai. Program yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain. Contoh-contoh Aplikasi ialah program pemroses kata dan Web Browser. Menurut Harip Santoso, Aplikasi akan menggunakan sistem operasi (OS) komputer dan aplikasi yang lainnya yang mendukung.

Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.

  1. Komponen Sistem (Component)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya bekerja sama membentuk satu kesatuan komponen-komponen sistem atau elemenelemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari sistem.

  3. Boundary (Batasan Sistem)

  4. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya bekerja sama membentuk satu kesatuan komponen-komponen sistem atau elemenelemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari sistem.

  5. Environment (lingkungan Luar Sistem)

  6. Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Interface (Penghubung Sistem)

  8. Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

  9. Input (Masukan)

  10. Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

  11. Output (Keluaran)

  12. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. 7. Proses (Pengolahan Sistem) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

  13. Objective and Goal (Sasaran dan Tujuan Sistem)

  14. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Konsep Dasar Informasi

Menurut (Jogiyanto : 2009) Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akandihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Barry E. Cushiag, tujuan sistem informasi yaitu kegunaan(usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service),kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility).

a. Kegunaan

Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

b. Ekonomi

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

c. Kehandalan

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer

d. Pelayanan Langganan

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.

e. Kesederhanaan

Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

f. Fleksibilitas

Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan

Menurut Mohamad Subhan (2012:17) dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan: “Sistem informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Dengan kata lain sumber dari informasi adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sering terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan akan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem. Data merupakan bentuk yang belum dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya, sehingga perlu suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan informasi“.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Adapun tahapan-tahapan yang harus dilakukan pada tahap analisa sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan Penelitian Sistem

  2. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  3. Mengorganisasikan Tim Proyek

  4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  5. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi

  6. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  7. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem

  8. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  9. Menyiapkan Usulan Rancangan

  10. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  11. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek

  12. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Konsep Dasar UML

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari system perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan system non perangkat lunak lainnya. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan system yang besar dan kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan

UML biasa digunakan untuk :

  1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.

  2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagram.

  3. Menggambarkan representasi struktuk statik sebuah sistem dalam bentuk class diagram.

  4. Membuat model behavior “yang menggambarkan kebiasan atau sifat sebuah sistem” dengan state transition diagram.

  5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component dan development diagram.

  6. Menyampaikan atau memperluas fungsionality dengan stereotypes.

UML merupakan salah satu alat bantu yang sangat hadal dalam bidang pengembangan sistem berorientasi objek karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembangan sistem membuat blue print atas visinya dalam bentuk yang baku. UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dalam sistem melalui sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. UML mempunyai banyakdiagram yang dapat mengakomodasika berbagai sudut pandang dari suatu perangkat lunak yang akan dibangun, diagram-diagram tersebut digunakan untuk

  1. Melahirkan ide-ide baru dan peluang-peluang baru

  2. Mengkomunikasikan ide

  3. Menguji ide dan membuat prediksi

  4. Memahami stuktur dan relasi-relasinya

Pemodelan menggunakn Unified Modeling Language (UML) merupakan metode pemodelan beorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional.

UML menawarkan diagram yang dikelompokan menjadi lima prespektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem, berikut adalah penjelasan mengenai berbagai diagram UML serta tujuannya :

  1. Use Case Diagram

  2. Use-case diagram merupakan model diagram UML yang digunakan untuk menggambarkan requirement fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem. Use-case diagram menekankan pada “siapa” melakukan “apa” dalam lingkungan sistem perangkat lunak akan dibangun. Use Case secara naratif digunakan secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

  3. Sequence Diagram

  4. Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  5. Activity Diagram

  6. Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Teori Khusus

Konsep Dasar Perhitungan

Perhitungan adalah pengukuran tingkat kebutuhan, keinginan dan ekspektasi konsumen internal, pengukuran dan perhitungan kebutuhan, keinginan dan ekspektasi sumber daya manusia (personil organisasi-konsumen internal) pengukuran dan pengaruh faktor-faktor sosial (internal dan eksternal) serta pengukuran nilai-nilai kinerja. Kata-kata perhitungan (kalkulasi) perlu digarisbawahi dan mendapat perhatian, sebab mengandung filosofi yang luas sekaligus menjadi kunci keberhasilan (sukses) setiap usaha. Perhitungan mengandung pengertian taktik dan strategi untuk mengatasi tantangan dan kesulitan dalam mencapai tujuan, sekaligus menghimpun,menggunakan, memelihara serta mengembangkan apa yang sudah dicapai.Setiapusaha tanpa perhitungan cermat, teliti dan rasional kiranya hasilnya akan berantakan dan bahkan mencelakakan.

Jadi, singkatnya perhitungan adalah intisari dari manajemen atau manajemen hakekatnya adalah perhitungan. Artinya setiap langkah usaha harus diperhitungkan taktik dan strateginya. Perhitungan mengingatkan bahwa setiap langkah usaha selalu akan berdampak untung rugi positif negatif. Perhitungan berarti upaya untuk meraih keuntungan dan menekan kerugian sekecil mungkin.

Konsep Dasar Kredit

Secara estimologi istilah kredit berasal dari bahasa latin, “credere”, yang berarti kepercayaan. Misalkan seorang kredit dari nasabah debit memperoleh kredit dari bank adalah tentu seseorang yang mendapat kepercayaan dari bank. Hal ini menunjukkan bahwa yang menjadi dasar pemberian kredit oleh bank kepada nasabah debitor adalah kepercayaan. ”Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu pengertian kredit adalah pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur atau pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain. Dalam pasal 1 butir 11 uu no 10 tahun 1998 dirumuskan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yangmewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Berdasarkan pengertian diatas menunjukkan bahwa prestasi yang wajib dilakukan oleh debitur atas kredit yang diberikan kepadanya adalah tidak sematamata melunasi utangnya tetapi juga disertai dengan bunga sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

Berkaitan dengan pengertian kredit diatas, menurut ketentuan pasal 1 butir 5 peraturan bank Indonesia no.7 /2 / PBI/ 2005 tentang penilaian kualitas aktiva bank umum, yang dimaksud dengan kedit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga temasuk :

a. Overdraft, yaitu saldo negative pada rekening giro nasabah yang tidak dapat dibayar lunas pada akhir hari

b. Pengambil alih tagihan dalam rangka kegiatan anjak–piutang, dan

c. Pengambil alihan atau pembelian kredit dari pihak lain

Macam, Jenis, Unsur Kredit

Menurut Supramono (1997, hal 45), macam-macam kredit dapat dibagi sebagai berikut :

a. Jangka waktunya

b. Kegunaannya

c. Pemakaiannya

d. Sektor yang dibiayai

Terdapat berbagai macam jenis kredit, antara lain :

  1. Dari Segi Kegunaan

  2. Berdasarkan segi kegunaan kredit dapat dibagi menjadi dua, yaitu kredit investasi dan kredit modal kerja.

  3. Dari Segi Tujuan

  4. Dari segi tujuan ada bermacam-macam kredit, yaitu kredit perdagangan, produktif, dan konsumtif.

  5. Dari Segi Jangka Waktu

  6. Kredit berdasarkan waktunya ada tiga, yaitu kredit jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

  7. Dari Segi Jaminan

  8. Kredit dari segi jaminan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kredit dengan jaminan dan kredit tanpa jaminan.

  9. Jenis Kredit Nontunai (Noncash Loan)

  10. Pada prinsipnya terdapat dua jenis kredit nontunai yaitu bank garansi dan letter of credit.

  11. Dari Segi Sektor Usaha

  12. Dari segi sektor usaha ada beberapa kredit berdasarkan usahanya, yaitu kredit sektor perindustrian, kredit sektor kontruksi, kredit sector jasa-jasa dan dunia usaha, kredit jasa-jasa sosial, kredit sector pertanian, dan kredit sektor pertambangan.

Menurut Rachmat (1987, hal 2), ada beberapa unsur yang terkandung dalam pemberian kredit yaitu :

a. Waktu

Waktu adalah unsur yang menyatakan bahwa ada jarak antara saat persetujuan pemberian kredit dan pelunasannya.

b. Kepercayaan

Kepercayaan adalah unsur yang melandasi pemberian kredit oleh pihak kreditur kepada debitur, bahwa setelah jangka waktu tertentu debitur akan mengembalikannya sesuai dengan kesepakatan yang disetujui oleh kedua pihak.

c. Penyerahan

Penyerahan adalah unsur yang menyatakan bahwa pihak kreditur menyerahkan nilai ekonomi kepada debitur yang harus dikembalikannya setelah jatuh tempo .

d. Resiko

Resiko adalah unsur yang menyatakan adanya resiko yang mungkin timbul sepanjang jarak antara saat memberikan dan pelunasannya.

e. Persetujuan (Perjanjian)

Persetujuan adalah unsur yang menyatakan bahwa antara kreditur dan debitur terdapat suatu perjanjian dan dibuktikan dengan suatu perjanjian.

Jangka Waktu dan Pemakaian Kredit

Menurut jangka waktunya kredit dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Kredit Jangka Pendek

Kredit jangka pendek adalah kredit dengan jangka waktu paling lama satu tahun.

b. Kredit Jangka Menengah

Kredit jangka menengah adalah kredit yang berjangka waktu antara satu tahun sampai dengan tiga tahun.

c. Kredit Jangka Panjang

Kredit jangka panjang adalah kredit dengan jangka waktu lebih dari tiga tahun.

Menurut pemakaiannya kredit dapat dibagi menjadi dua yaitu :

a. Kredit Konsumtif

Kredit yang diberikan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

b. Kredit Produktif

Kredit yang diberikan untuk keperluan usaha nasabah agar produktifitas akan bertambah meningkat.

Analisis Kredit

Analisis Kredit adalah proses pengolahan informasi dasar yang telah diperoleh menjadi informasi yang lengkap. Informasi yang lengkap terdiri dari beberapa faktor, diantaranya peluang dan ancaman yang akan memengaruhi usaha serta kelancaran pembayaran kredit. Analisis kredit juga dilengkapi dengan evaluasi atas kebutuhan modal yang dibutuhkan nasabah.

Analisis kelayakan kredit adalah sebuah analisis yang mempertimbangkan orang dapat diberi kelonggaran utang atau tidak. Analisis kelayakan kredit ada dua, yaitu 5 C dan 7 P :

a. Character : Menilai sifat, atau watak dari calon debitur

b. Capacity : Kemampuan calon debitur

c. Capital : Permodalan

d. Collateral : Nilai jaminan baik fisik/non-fisik

e. Condition : Kondisi perekonomian

f. Personality : Sifat (kepribadian) dari calon debitur

g. Party :Modal, loyalitas, dan karakternya

h. Perpose : Tujuan mengambil kredit

i. Prospek :Melihat usaha dimasa dating

j. Payment : Pengembalian kreditnya

k. Profitability : Kemampuan mencari keuntungan

l. Protection : Jaminan perlindungan

Konsep Dasar Angsuran

Angsuran merupakan suatu pembayaran dengan jumlah tertentu. Dari rumusan Allan R. Drebin pengertian Pembayaran Angsuran yaitu pembayaran uang tunai periodik sebagai pembayaran angsuran yang besarnya telah ditentukan sebelumnya atau ditentukan besar kecilnya yang tergantung pada lamanya jangka waktu angsuran.

Penjualan angsuran adalah penjualan barang atau jasa yang di laksanakan dengan perjanjian dimana pembayarannya dilakukan secara bertahap atau diangsur. (Utowo Hidayat, 1999, hal 70) Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian Angsuran adalah uang yang dipakai untuk diserahkan sedikit demi sedikit atau tidak sekaligus, seperti untuk pembayaran utang, pajak dan sebagainya. Jadi kesimpulannya, Angsuran merupakan suatu pembayaran atau pelunasan atas uang, barang atau jasa secara bertahap atau berkala dengan cara cicilan atau pembayaran sebagian dengan besar pembayaran dan jangka waktunya telah ditentukan sesuai kesepakatan kedua belah pihak, yang membayar dan penerima pembayaran.

Penjualan angsuran barang dagangan adalah penjualan barang dagangan yang pembayarannya dilakukan secara bertahap dalam jumlah dan waktu yang telah ditentukan. Dan didalam penjualan angsuran barang-barang dagangan mempunyai ketentuan sebagai berikut :

  1. Pembayaran Uang Muka, yaitu pembayaran uang muka yang dilaksanakan secara tunai yang jumlahnya sebesar persentase tertentu dari harga jual barang atau sebesar jumlah rupiah yang telah ditentukan.

  2. Pembayaran Angsuran, yaitu pembayaran uang tunai periodik sebagai pembayaran angsuran yang besarnya telah ditentukan sebelumnya atau ditentukan besar kecilnya yang tergantung pada lamanya jangka waktu angsuran. Salah satu sistem penjualan yang banyak diterapkan pada perkembangan sekarang ini adalah pembayaran angsuran (installment payment). Pada penjualan angsuran, pembayaran pertama oleh konsumen disebut uang muka (down payment). Besarnya uang muka yang akan dibayar oleh konsumen ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pihak penjual dan konsumen dalam melaksanakan transaksinya.

Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian dimana dengan pembayarannya dilaksanakan secara bertahap, yaitu:

  1. Pada saat barang-barang diserahkan kepada pembeli, penjual menerima pembayaran pertama sebagian dari harta penjualan (diberikan down payment).

  2. Sisanya dibayar dengan beberapa kali angsuran.

Konsep Dasar Debitur

Debitur adalah pihak yang menerima utang dari kreditur. Menurut Wikipedia, Debitur adalah pihak yang berhutang ke pihak lain, biasanya dengan menerima sesuatu dari kreditur yang dijanjikan debitur untuk dibayar kembali pada masa yang akan datang. Pemberian pinjaman kadang memerlukan juga jaminan dari pihak debitur. Jika seorang debitur gagal membayar pada tenggat waktu yang dijanjikan, suatu proses koleksi formal dapat dilakukan yang kadang mengizinkan penyitaan harta milik debitur untuk memaksa pembayaran.

Golongan Debitur

Debitur terbagi dalam 2 golongan, yaitu : debitur perorangan dan debitur perusahaan (sekali lagi, debitur adalah pihak yang meminjam uang dari bank). Berikut ini adalah persyaratan yang diminta bank dari masing-masing golongan debiturnya :

  1. Debitur Perorangan

  2. Debitur perorangan terdiri dari berbagai macam latar belakang profesi. Bisa dokter, artis, pegawai negeri, perancang busana, arsitek, karyawan swasta, pedagang, dan lain sebagainya. Tiap profesi mempunyai ciri khasnya sendiri yang oleh bank dibedakan lagi menjadi tiga golongan, yaitu wirausahawan, karyawan, dan profesional. Persyaratan yang diminta untuk masing masing debitur perorangan tersebut pada umumnya adalah sama seperti :

    a. Kopi identitas diri (KTP , SIM, atau paspor)

    b. Kopi akte nikah (bagi yang sudah menikah). Bank meminta salinan akte nikah bagi debitur yang sudah menikah adalah untuk mengetahui apakah harta yang dijaminkan merupakan harta bersama suami-istri atau bukan, sehingga baik istri atau suami debitur dapat dimintai persetujuannya dan turut bertanggung jawab terhadap harta yang dijaminkan ke bank berikut sejumlah hutangnya

    c. Kopi kartu keluarga. Sama seperti nomor 2 di atas dan juga untuk mengetahui apakah calon debitur juga menanggung biaya hidup oang lain selain dirinya sendiri

    d. Kopi rekekening koran atau rekening giro atau kopi buku tabungan dibank manapun antara 6 s/d 3 bulan terakhir. Data ini diperlukan Bank untuk melakukan analisa keuangan calon debiturnya, sehingga dapat diukur seberapa besar penghasilan debitur yang dapat disisihkan untuk membayar angsuran pinjaman tiap bulannya

    e. Kopi slip gaji dan surat keterangan bekerja dari perusahaan. Syarat ini hanya diberlakukan untuk calon debitur yang bekerja di suatu perusahaan, pemerintah maupun swasta. Tujuannya untuk memastikan bahwa calon debitur memang bekerja di situ dan memiliki penghasilan tetap setiap bulannya

  3. Debitur Badan Usaha atau Perusahaan

  4. Debitur yang berbentuk perusahaan meliputi bentuk badan usaha seperti PT. Kresna Reksa Finance dan lain-lain. Persyaratan yang diminta antara lain:

    a. Kopi identitas diri dari para pengurus perusahaan (direktur & komisaris)

    b. Kopi NPWP (Nomor Pokok wajib pajak)

    c. Kopi SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan )

    d. Kopi Akte Pendirian Perusahaan dari Notaris

    e. Kopi TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

    f. Poin nomor a s/d e akan digunakan oleh bank untuk memeriksa keabsahan (legalitas) antara apa yang tercantum di akte pendirian dengan bidang usahanya, segala surat perizinannya dan kewajiban pajaknya terhadap negara

    g. Kopi rekening koran/giro atau buku tabungan di bank manapun selama 6 s/d 3 bulan terakhir

    h. Data keuangan lainnya, seperti neraca keuangan, laporan rugi laba, catatan penjualan & pembelian harian, dan data pembukuan lainnya. Poin nomor f dan g digunakan Bank untuk melakukan berbagai analisa keuangan terhadap calon debiturnya. Kesanggupan debitur dalam membayar kembali hutangnya akan dianalisa dari berbagai sisi, seperti: kesanggupan dalam membayar kembali hutang jangka pendeknya, kemampuan dan efektivitas manajemen dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya, kemampuan dalam mencetak laba, dan sebagainya.

Syarat Menjadi Debitur

Seorang pemberi pinjaman (kreditur) dan terlebih lagi kreditur yang berbentuk lembaga ekonomi dan keuangan mempunyai pertimbangan tertentu dalam memberikan pinjaman kepada kita. Mereka umumnya berpikir dan bertindak layaknya seorang bankir. Mereka memberikan pinjaman setelah menilai persyaratan 5C yang dimiliki calon debitur, yakni :

a. Collaterals

Seorang calon peminjam (debitur) dikabulkan permohonannya apabila mempunyai jaminan atau agunan (collateral) yang melebihi jumlah pinjaman. Jumlah uang pinjaman yang diberikan tidak akan melebihi 70% dari nilai agunan yang kita miliki. Pada saat uang pinjaman kita dapatkan, kita harus menyerahkan bukti kepemilikan agunan tersebut kepada kreditur. Bila terjadi kemacetan dalam pengembalian utang, tersebut dijadikan kreditur sebagai pembayaran atas utang-utang yang tertunggak atau angsuran itu akan dijual kepada pihak ketiga untukmelunasinya.

b. Capitals

Kreditur akan memberikan pinjaman kepada calon debitur yang memiliki modal (capital) walaupun hanya sedikit dan bukan kepada mereka yang tidak mempunyai modal sama sekali. Pinjaman yang diberikan kreditur berfungsi sebagai tambahan modal untuk memperlancar kegiatan produktif sehingga kegiatan tersebut semakin efektif dan efisien. Kita harus memiliki sejumlah dana yang dialokasikan secara khusus sebagai modal awal bagi kegiatan produktif tersebut.

c. Capacities

Kemampuan (capacities) kita dalam memanfaatkan dan mengembalikan pinjaman akan dinilai kreditur yang akan memberikan pinjaman. Kreditur menilai kemampuan calon debitur dengan menganalisis kelayakan proposal yang kita buat sewaktu mengajukan permohonan. Bila kita mengajukan peminjaman untuk usaha, kemampuan kita juga dinilai dari perjalanan usaha yang telah kita lakukan selama ini berdasarkan laporan keuangan yang kita miliki.

d. Caracters

Kreditur juga akan menilai sifat-sifat (caracters) kita dalam mengelola uang, terutama kejujuran, kedisiplinan dan kebiasaan dalam mengatur cash flow. Buku tabungan atau rekening koran yang kita miliki menjadi sumber informasi bagi kreditur dalam menilai sifat-sifat kita dalam mengelola uang.

e. Condition Of Economics

Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah pertimbangan kreditur terhadap kondisi ekonomi (condition of economic) yang sedang dihadapi. Kondisi ekonomi yang baik menyebabkan kreditur memberi banyak kemudahan dalam memberikan pinjaman. Sebaliknya, kondisi ekonomi yang sedang sulit mengakibatkan para kreditur agak ketat dalam memberikan pinjaman kepada para debitur.

Jaminan Debitur

Saat mengajukan kredit ke bank, biasanya Anda akan diminta untuk menjaminkan salah satu harta yang Anda miliki kepada bank sehingga apabila Anda tidak mampu mengembalikan pinjaman tersebut, bank akan menyita harta yang Anda jaminkan tersebut sebagai ganti uang yang Anda pinjam. Tentunya nilai barang jaminan itu harus lebih besar atau minimal harus sama dengan nilai uang yang Anda pinjam. Jaminan yang diminta oleh Bank untuk Kredit Pemilikan Rumah biasanya adalah rmotor yang akan dibeli tersebut

Pada Kredit Pemilikan Motor yang akan dibeli itulah yang biasa dijadikan jaminannya.Sedangkan untuk Kredit Usaha dan Kredit Serba Guna, jaminan yang Diminta. Untuk menilai apakah jaminan yang diajukan layak untuk dijaminkan maka Bank akan menilai kembali jaminan yang diajukan, biasanya Bank memiliki tim penilai sendiri dalam menilai jaminan tersebut, walaupun terkadang bank juga sesekali memakai tim penilai jaminan dari luar.

Konsep Dasar Bunga

Bunga merupakan biaya modal. Besar kecilnya jumlah bunga yang merupakan beban terhadap peminjam (debitor) sangat tergantung pada waktu jumlah pinjaman, dan tingkat bunga yang berlaku. Menurut Bamabang Riyanto (1995, hal 105) menjelaskan bahwa :Bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dengan pengunaan tersebut Rate dan cicilan pembayaran sudah jernak menjadi makanan sehari-hari para pengusaha kita. Yang saya maksud dengan rate disini adalah tingkat bunga. Rate atau tingkat bunga menentukan besar jumlah bunga yang dibayar

Perhitungan beban bunga beserta angsuran dan perencanaan pembayaran harus benar-benar dapat diperhitungkan secara cermat. Pihak yang merencanakan bisnis harus mampu menghitung angsuran suatu pinjaman dengan berbagai pilihan sistem bunga untuk mengambil keputusan. Perhitungan angsuran pinjaman yang terdiri dari cicilan pokok pinjaman dan bunga dari suatu jumlah pinjaman

Metode Bunga Efektif

Bunga Efektif adalah tetap (seperti sistem flat), tetapi cicilan pokok pinjaman menaik dan bunga perbulan menurun (seperti sistem sliding) Bunga yang harus dibayar setiap bulan sesuai dengan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya sehingga angsuran bunga akan menurun seiring dengan berkurangnya nilai pinjaman namun angsuran pokok tetap setiap bulan. Sistem bunga efektif adalah kebalikan dari sistem bunga flat, yaitu porsi bunga dihitung berdasarkan pokok hutang tersisa. Sehingga porsi bunga dan pokok dalam angsuran setiap bulan akan berbeda, meski besaran angsuran perbulannya tetap sama. Sistem bunga efektif ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi. Dalam sistem bunga efektif ini, porsi bunga di masa-masa awal kredit akan sangat besar di salam angsuran perbulannya, sehingga pokok hutang akan sangat sedikit berkurang. Jika kita hendak melakukan pelunasan awal maka jumlah pokok hutang akan masih sangat besar meski kita merasa telah membayar angsuran yang jika ditotal jumlahnya cukup besar.

Jika dibandingkan kedua sistem bunga itu, maka masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan sistem bunga flat adalah jika kita hendak melakukan pelunasan awal, maka porsi pokok hutang yang berkurang cukup sebanding dengan jumlah uang yang telah kita angsur. Namun kelemahannya, bunga itu cukup besar karena dihitung dari pokok hutang awal. Sistem bunga efektif akan lebih berguna untuk pinjaman jangka panjang yang tidak buru-buru dilunasi di tengah jalan, karena jika kita membandingkan nominal bunga yang kita bayarkan, jauh lebih kecil dari sistem bunga flat.

Metode Bunga Flat Rate

Bunga Flat Rate adalah Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian juga angsuran (cicilan) pokok juga akan tetap sampai pinjaman lunas Sistem Flat adalah bunga pinjaman yang dihitung dari awal melakukan pinjaman yang besar bunganya akan tetap sampai pada akhir angka waktu pinjaman. Dengan sistem seperti ini, naik turunnya bunga bank tidak akan mempengaruhi cicilan yang harus dibayarkan. Dengan sistem fixed, biasanya besarnya bunga yang ditetapkan lebih tinggi. Bunga Tetap adalah sistem bunga pinjaman diperhitungkan atas dasar plafond kredit tanpa memperhatikan perubahan sisa pinjaman. Bunga tetap dihitung dari hutang awal meski kita telah melakukan cicilan pembayaran hutang. Besarnya angsuran, angsuran pokok dan bunga pinjaman adalah tetap dari awal sampai akhir periode. Bunga biasanya dihitung dalam bulan penuh tanpa memperhatikan jumlah hari bunga.

Menurut Tjoekam (1999, hal 83) menjelaskan bahwa: Flat rate adalah untuk memperoleh lending rate yang efektif, dimana besarnya bunga dari waktu ke waktu sesuai dengan jangka waktu kredit adalah tetap. Perhitungan bunga ini masih sederhana. Bunga flat merupakan bunga pinjaman selalu dihitung dari pokok awal pinjaman. Dengan demikian, jumlah bunga yang dibayar setiap bulan adalah sama.

Rumus:

Bunga per bulan = (P x i x t) : jb

Keterangan

P= pokok pinjaman awal,

i = suku bunga per tahun,

t = jumlah tahun jangka waktu kredit,

jb = jumlah bulan dalam jangka waktu kredit

Apa perbedaan bunga flat dan efektif?

a. Rate bunga flat akan tetap (fixed) selama jangka waktu kredit, sedangkan bunga efektif bisa berubah. Jika mengambil kredit dengan bunga flat maka nasabah dapat mengalokasikan budget bulanan untuk membayar angsuran tanpa kuatir besar angsuran akan berubah

b. Untuk kredit dengan bunga flat tidak ada opsi extra payment seperti bunga efektif. Extra payment adalah opsi untuk mengurangi pokok pinjaman. Misalnya, kita punya dana 40 juta, maka pokok pinjaman sebesar 160 juta bisa dikurangi menjadi 120 juta dengan extra payment. Sehingga angsuran bulanan yang harus dibayar setelahnya menjadi lebih kecil

c. Jika kita akan melakukan pelunasan kredit bunga flat, selain membayar sisa pokok pinjaman kita juga harus membayar seluruh sisa bunga selama jangka waktu kredit. Sedangkan untuk kredit bunga efektif, cukup membayar pokok + bunga bulan berjalan. Lebih murah tentunya

Siklus Pengolahan Data

Pengolahan data adalah serangkaian kegiatan, pikiran dan bantuan tenaga atau suatu peralatan yang mengikuti serangkaian langkah, perumusan data tersebut, bentuk susunan, sifat atau isinya menjadi lebih berguna. Pengolahan data dapat dilakukan secara sentralisasi dan desentralisasi. Siklus pengolahan itu sendiri mengacu kepada makna dari arti komputer itu sendiri. Ada tiga pokok dalam siklus pengolahan data dengan menggunakan komputer tersebut, yaitu input proses dan output Sedangkan untuk proses sendiri, pemroses dibantu oleh beberapa bagian lain, yaitu program serta penyimpanan (Storage).

Gambar 2. Siklus Pengolahan Data (John Burch)

Konsep Dasar Pembayaran

Menurut(Jogiyanto : 2009) Ada beberapa sistem pembayaran yang digunakan di Indonesia dalam beberapa transaksi diantaranya sistem pembayaran cash/tunai, angsuran. Pembayaran secara tunai adalah pembayaran yang dilakukan secara langsung tanpa ada hutang piutang, pembayaran secara angsuran dengan cara angsuran atau mengangsur.

  1. Pembayaran Angsuran

  2. Pembayaran angsuran adalah suatu proses memberikan uang untuk membayar peminjaman yang telah disepakati bersama.

  3. Fungsi Terkait Dalam Sistem Pembayaran

  4. a. Fungsi Kasir : Kasir bertanggung jawab untuk menerima pembayaran

    b. Fungsi Accounting : Accounting berfungsi untuk mencatat penerimaan kas atas pendapatan baik melalui kasir atau bank

Konsep Dasar Literature Review

Menurut Budianto dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138) literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.

Studi Pustaka (Literature Review)

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam kkp ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Gustia Ningsih (2009)

  2. Pada penulisan karya ilmiahnya (Skripsi) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Data Simpan Pinjam Pada Koperasi BMT Sinergi Medan”. Penelitian ini membahas mengenai kesalahan dalam menginput data dan kesulitan dalam pencarian data karena sistem manual, kelemahan dari sistem ini adalah sistem ini hanya membahas proses pengajuan pinjaman, proses simpanan dan membahas proses laporan sedangkan proses pembayaran tidak dibahas. Dan sistem ini perlu dikembangkan, misalnya, aplikasi yang dapat ditambahkan untuk proses pembayaran.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ghufran Yusuf Alfian (2013)

  4. Dalam karya ilmiahnya (Skripsi) dengan judul”Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Koperasi multiguna ber basis web, dalam penelitian ini pencatatan dan pengolahan data, juga pembuatan laporan masih menggunakan cara manual. Penelitian dilakukan untuk menjaga dokumen agar tidak rusak atau hilang. Juga untuk mempercepat kinerja pegawai koperasi dalam melakukan proses simpan pinjam anggotanya.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Miftahul Huda

  6. Pada karya ilmiahnya (jurnal) yang membahas mengenai Sistem Informasi Berbasis Web pada Koperasi Surya Mandiri Gisting. Pengembangan Proses yang dibahas dalam jurnal ini dimulai dari pengajuan pinjaman dana, penyeleksian calon peminjam, persetujuan pinjaman, pembuatan laporan.

    Dari beberapa literature yang ada, dapat disimpulkan bahwa masih banyak koperasi di Indonesia yang menggunakan sistem manual dalam pencatatan transaksi simpan Pinjamnya. Sistem manual yang digunakan yaitu masih berupa buku catatan dan aplikasi sederhana seperti Microsoft Excel. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem informasi simpan pinjam yang dapat membantu dalam proses pengolahan data laporan simpan pinjam untuk meningkatkan kinerja staff koperasi dalam penyajian informasi simpan pinjam kepada anggotanya.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Perusahaan

PT. Kresna Reksa Finance (KRF) merupakan anggota dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). KRF didirikan pada tahun 1994 di Surabaya dan mulai beroperasi pada tahun 1995.

Pada tahun 2000 telah terjadi perubahan kepemilikan saham perusahaan dan pemilik baru mulai memfokuskan operasi perusahaan pada bidang jasa pembiayaan konsumen khususnya sepeda motor second.

Sampai dengan bulan Maret tahun 2012 ini KRF memiliki 180 Kantor Jaringan terdiri dari 40 kantor Cabang, 80 Kantor Posko dan 60 Kantor Pos Sales yang tersebar di beberapa daerah yaitu:

  • Jabodetabek

  • Jawa Barat

  • Jawa Tengah

  • Jawa Timur

  • Kalimantan

  • Sulawesi

Data penjualan PT KRF selama kurun waktu tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Statistik Data Sales PT. Kresna Reksa Finance

PT. Kresna Reksa Finance sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan konsumen khususnya sepeda motor second dengan target pasar konsumen menengah ke bawah, tentunya memiliki dana pembiayaan pokok sepeda motor yang digunakan untuk membayar dealer sepeda motor

Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT. Kresna Reksa Finance adalah :

  • Ikut memajukan faktor transportasi masyarakat.

  • Menjadi mitra solusi keuangan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Misi PT. Kresna Reksa Finance adalah :

  • Memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki kendaraan roda dua.

  • Memberikan masyarakat akses keuangan yang mudah dan terpercaya.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kesatuan kerja yang digunakan sebagai dasar operasional kegiatan usaha secara keseluruhan. Sebuah perusahaan yang baik tentunya ditunjang oleh struktur organisasi yang baik dan teratur yang memisahkan antara fungsi, kedudukan, batas wewenang, tanggung jawab, dan kewajiban dari masing-masing karyawan agar para karyawan dapat mengetahui apa saja yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.Adapun struktur organisasi pada PT. Kresna Reksa Finance.


Gambar 3.2 Struktur Finance Division PT. Kresna Reksa Finance

Susunan Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab

  1. Branch Finance Manager

  2. Tugas dan Tanggung jawab:

    • Melakukan koordinasi dan pengarahan kepada staff Operasional Cabang.

    • Memberikan bimbingan dan mengatur sistem kerja staff Operasional Cabang sesuai dengan tugasnya masing-masing.

    • Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja staff Operasional Cabang sesuai dengan prosedur Perusahaan.

    • Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan staff Operasional Cabang.

    • Bekerjasama dengan BMM dalam pencapaian target Cabang.

    • Bertanggung jawab terhadap kebenaran dan ketepatan laporan-laporan yang dihasilkan oleh bagiannya.

    • Meng-implementasikan sistem dan prosedur operasional yang telah disetujui oleh Manajemen.

    • Melakukan pengawasan terhadap jalannya prosedur dan kebijakan Perusahaan dan wajib melaporkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi kepada atasan.

  3. Supervisor Operasional

  4. Tugas dan Tanggung jawab:

    • Membantu BFM dalam melakukan koordinasi dan pengarahan kepada staff Operasional Cabang.

    • Membantu BFM dalam memberikan bimbingan dan mengatur sistem kerja staff Operasional Cabang.

    • Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja staff Operasional Cabang sesuai dengan prosedur Perusahaan.

    • Memonitor percetakan dan pendistribusian kwitansi tagihan kepada konsumen.

    • Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan staff Operasional Cabang.

    • Bekerjasama dengan Kasur dan Korwil dalam pencapaian target Cabang.

    • Bertanggung jawab terhadap kebenaran dan ketepatan laporan-laporan yang dihasilkan oleh bagiannya.

    • Meng-implementasikan sistem dan prosedur operasional yang telah disetujui oleh Manajemen.

    • Melakukan pengawasan terhadap jalannya prosedur dan kebijakan Perusahaan dan wajib melaporkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi kepada atasan.

    • Membantu atasan dengan melakukan keliling posko dan pos sales minimal 2X dalam 1 bulan.

  5. Administrasi Collection

  6. Tugas dan Tanggung jawab:

    • Mencetak kwitansi tagihan secara periodik.

    • Mendistribusikan kwitansi kepada kolektor setiap pagi hari.

    • Menerima pertanggung jawaban kwitansi kolektor setiap sore hari.

    • Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kwitansi kolektor yang menjadi tangung jawabnya.

    • Menghitung, mencetak, mendistribusikan setiap kwitansi denda yang timbul akibat keterlambatan konsumen setiap awal bulan berikutnya.

    • Melakukan pengecekan ulang terhadap perhitungan bunga, angsuran maupun pelunasan pinjaman konsumen.

    • Membuat laporan-laporan yang dibutuhkan oleh Manajemen yang berhubungan dengan bagiannya.

  7. Administrasi Penjualan

  8. Tugas dan Tanggung jawab:

    • Membuat Konfirmasi Hasil Survey (KHS) untuk setiap aplikasi pembiayaan yang telah disetujui.

    • Meminta persetujuan dari BMM untuk KHS yang telah dibuat.

    • Mendistribusikan KHS yang telah disetujui kepada bagian yang berkepentingan.

    • Meng-input seluruh data penjualan.

    • Membuat laporan-laporan yang dibutuhkan oleh Managemen yang berhubungan dengan bagiannya.

  9. Administrasi Barang Tarikan

  10. Tugas dan Tanggung jawab:

    • Menerima dan mengecek keadaan / kondisi Barang Tarikan dari penarik.

    • Membuat Form Penerimaan Barang Tarikan dan mengisi secara lengkap Form tsb.

    • Mengecek No. Mesin dan No. Rangka Kendaraan dan mencocokannya dengan STNK/BPKB-nya.

    • Melakukan serah terima Barang Tarikan dengan penarik.

    • Mencatat ke dalam buku/input dikomputer Stock Barang Tarikan (Extra Comptable).

    • Bertanggung Jawab atas kebersihan dan kelengkapan sparepart Barang Tarikan.

    • Melayani calon pembelian Barang Tarikan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Manajemen.

    • Menghitung dan mengajukan harga jual Barang Tarikan kepada BMM/BFM dan Direksi.

    • Melakukan serah terima Barang Tarikan dan dokumen-dokumennya apabila konsumen membeli tunai.

    • Melakukan serah terima Barang Tarikan kepada konsumen dan melakukan koordinasi dengan pihak marketing dan legal, apabila Barang Tarikan dibeli secara kredit (refinancing).

    • Memonitor dan mengurus perpanjangan STNK Barang Tarikan yang jatuh tempo, selama Barang Tarikan tersebut belum terjual.

    • Membuat laporan-laporan yang dibutuhkan oleh Manajemen yang berhubungan dengan bagiannya.

  11. Accounting G/L

  12. Tugas dan Tanggung jawab:

    • Melakukan verifikasi atas semua voucher dan dokumen pendukung yang diterimanya.

    • Menyiapkan voucher dan dokumen pendukung untuk memorial jurnal.

    • Melakukan peng-input-an transaksi (BDV, BRV, Kas Kecil dan Memo) secara benar.

    • Melakukan rekonsiliasi Bank dan melakukan jurnal penyesuaiannya pada setiap akhir bulan.

    • Melakukan proses posting dan back up setiap sore hari, setelah proses harian selesai.

    • Melakukan proses posting pada akhir bulan untuk menghasilkan laporan keuangan akhir bulan.

    • Mencetak semua buku besar (ledger), Neraca, dan LAporan Rugi Laba.

    • Membuat dan mengirimkan laporan keuangan ke Kantor Pusat setiap bulannya tepat waktu.

    • Membuat laporan-laporan yang dibutuhkan oleh Manajemen yang berhubungan dengan bagiannya.

  13. Accounting A/P

  14. Tugas dan Tanggung jawab:

    • Mendapatkan tindasan PO (Purchase Order) dari bagian PO dan mengarsipkannya di file sementara.

    • Menerima dokumen-dokumen penagihan dari dealer.

    • Memeriksa kelengkapan dokumen penagihan yang telah ditetapkan.

    • Melakukan verifikasi atas dokumen penagihan tersebut.

    • Membuat voucher pembayaran ke dealer, kemudian meneruskannya ke bagian Treasury.

    • Melakukan input atas transaksi pembayaran hutang ke dealer.

    • Melakukan posting dan proses lainnya sehubungan dengan transaksi pembayaran hutang tersebut.

    • Membuat laporan-laporan yang dibutuhkan oleh Manajemen yang berhubungan dengan bagiannya.

  15. Accounting A/R

  16. Tugas dan Tanggung jawab:

    • Memeriksa dan meng-input hasil tagihan tunai dan giro.

    • Memeriksa print out “Daftar Realisasi Penjualan” dengan laporan penjualan.

    • Mencocokan nilai antara print-out “Daftar Angsuran” dengan Hasil Tagihan Tunai dan giro setiap hari.

    • Membuat rekonsiliasi antara print-out “Daftar Angsuran” dengan nilai di Bank Receipt Voucher (BRV).

    • Melakukan proses harian dan bulanan untuk transaksi A/R.

    • Melakukan percetakan atas laporan-laporan A/R pada akhir bulan.

Analisa Terhadap Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram Mengelola Data Angsuran Kredit

Dibawah ini use case diagram mengelola data angsuran kredit sebagai berikut:

Gambar 3.3 Use Case Diagram Mengelola Data Angsuran Kredit

Activity Diagram pengelolaan data

Gambar 3.4. Activiti Diagram

Use Case Diagram Pengelolaan data angsuran kredit motor Halaman Customer

Gambar 3.5 Use Case Diagram Pengelolaan Data Angsuran Kredit Motor Halaman Customer

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah:

  1. Penerapan aplikasi pembayaran Angsuran digunakan untuk mencapai proses kinerja sehingga waktu digunakan dalam pelayanan administrasi dapat semakin cepat.

  2. Tujuan dan sasaran terhadap konsumen untuk pembayaran angsuran untuk mendapatkan informasi pembayaran.

  3. Pengolahan meliputi : data pembayaran dan data kewajiban. Dan menghasilkan beberapa laporan meliputi : laporan Berdasarkan PK (nomor kontrak), No Polisi. laporan berdasarkan seluruh pembayaran dan laporan berdasarkan periode tanggal penerimaa.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah meneliti dan mengamati dari permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, agar memudahkan setiap orang yang membutuhkan informasi pembayaran angsuran motor maka diperlukan sistem yang terkomputerisasi berbasis web. Adapun alternatif pemecahan masalah yang penulis usulkan adalah sebagai berikut:

  1. Perhitungan angsuran diperlukan laporan yang akurat atau terotomatisasi dengan sistem dan tersimpan kedalam database.

  2. Perhitungan angsuran dapat di buat laporan yang sudah terotomatisasi dengan sistem.

  3. Proses laporan yang diterima, dapat dicocokkan dengan data yang ada pada sistem.

  4. Pembuatan kwitansi yang diterima sudah terotomatisasi oleh sistem.

  5. Konsumen dapat melihat hasil pembayaran angsuran yang sudah dibayar.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

  1. Sistem yang berjalan sudah sesuai prosedur namun prosesnya masih dilakukan secara manual dalam melakukan transaksi pembayaran.
  2. Sistem yang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik karena proses perhitungan angsuran dilakukan secara manual yang kemungkinan dapat menyebabkan salah hitung atau human error sehingga akurasi data masih rendah.
  3. Menggunakan waktu yang lebih lama yang menyebabkan keterlambatan dalam proses pembayaran angsuran motor.

Saran

Adapun saran yang diberikan untuk memaksimalkan sistem pembayaran yang sedang berjalan pada PT Kresna Reksa Finance adalah perlu adanya sistem berbasis web yang dapat digunakan oleh siapa saja yang sudah diberikan hak akses. Kelebihan dibuatnya sistem berbasis web diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem informasi perhitungan angsuran motor sudah dapat dilakukan secara online. Selain itu Customer juga dapat melihat informasi produk dan harga secara online.
  2. Beberapa keuntungan yang bisa diambil dengan penerapan perancangan sistem informasi angsuran kredit berbasis web ini adalah dapat menghemat waktu, biaya, juga efektifitas dari para Customer.
  3. Mengurangi tingkat kesalahan perhitungan pembayaran.Membantu penyusunan laporan hasil pembayaran.Mencegah terjadinya redundancy data dan mencegah hilangnya data-data karena banyaknya transaksi pembayaran yang dilakukan.Mengurangi biaya yang disebabkan penyediaan media penyimpanan yang masih berupa kertas.Mempercepat waktu perhitungan pembayaran angsuran motor.Menghasilkan informasi yang akurat dan memberikan kemudahan dalam operasional sistem.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  2. Elmayati (2014), Sistem Informasi Penjualan Kredit Mobil Pada Show Room Serba Mobilindo Lubuklinggau, Jurnal Teknik Informatika Politeknik Sekayu (TIPS) Volume 1, No. 1, Oktober 2014. (21 Mei 2017).
  3. Kurniawati, E. (2010). Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Atas Penjualan Kredit Studi Kasus Pada PT.“Y” SEMARANG. Fokus Ekonomi, 5(1).
  4. Rangkuti, F. (2009). Strategi promosi yang kreatif dan analisis kasus integrated marketing communication. PT gramedia pustaka utama.
  5. Rosa, A. S., & Shalahuddin, M. (2013). Rekayasa perangkat lunak terstruktur dan berorientasi objek. Bandung: Informatika.
  6. Rosadi Dadi, Purnomo (2012), Simulasi Kredit Pemasaran Mobil Bekas Berbasis Web Menggunakan Codeigniter Framework. Jurnal Computech dan Bisnis, ISSN 1978:9629, Vol. 6 No. 1, 2012 (21 Mei 2016).
  7. Suwarni, Amelia and Sari, Ade Nurmala (2013). Aplikasi Perhitungan Kredit Mobil pada PT. Procar Finance Palembang. Jurnal STMIK GI MDP. Vol. 11 No. 1, 2013 (21 Mei 2017).

Contributors

Damai ria sihite