KP1433481314

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN PEMANTAU TRAFO PLN MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS

PADA PT PLN SERPONG TANGERANG


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1433481314 FAJRI SETIAWAN



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)



LEMBAR PERSETUJUAN



PENGEMBANGAN PEMANTAU TRAFO PLN MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS

PADA PT PLN SERPONG TANGERANG



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2017/2018.



Tangerang, ... Januari 2017



Dosen Pembimbing




( Ir. SUPARDI SIGIT., MM )

NID. 11002



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 14334813147
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: SISTEM KOMPUTER
Konsentrasi
: CCIT


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, .. Januari 2017
FAJRI SETIAWAN
NIM. 1433481314

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Transformator atau sering disebut trafo, adalah salah satu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Transformator (trafo) mempunyai peranan sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Mengingat akan pentingya peranan trafo PLN bagi masyarakat, maka penulis membuat sebuah rancangan alat pemantau suhu trafo berbasis mikrokontroler dan google maps. Agar trafo disuatu daerah dapat dipantau secara realtime menggunakan smartphone oleh petugas. Hasil dari penelitian ini nantinya adalah, alat tersebut akan mengirimkan notifikasi jika ada peningkatan suhu yang secara drastis agar petugas dapat segera menangani permasalahan tersebut karena akan terjadi kecelakaan jika suhu trafo tersebut terus dibiarkan naik.

Kata Kunci:

Kata Kunci: [Transformator, Trafo, Listrik, Real Time, Notifikasi , Smartphone.]

ABSTRACT

Transformator or called by trafo, is an electrical device that can change the level of an AC voltage to another level, transformator (trafo) have very important role in the distribution of electric power. Given the importance of the role of PLN transformator for many peoples, the authors make a design of temperature monitoring tool based on microcontroller and google maps transformator. So that the area can be monitored in realtime by smartphone of the officer. Which later the tool will send a notification if there is a drastic increase in temperature so that officers can immediately handle the problem because it will be make an accident the temperature of the transformator continues to be up.

Keywords : [Transformator, Trafo, Electrical, Real Time, Notification, Smartphone.]


'KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan petujuk-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) dengan baik dan selesai sebagaimana semestinya.".

Pada dasarnya penyusunan laporan kkp ini bertujuan untuk syarat melengkapi kurikulum perkuliahan dan syarat untuk mengikuti skripsi, juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan KKP (Kuliah Kerja Praktek).

Selama melaksanakan KKP maupun dalam penyusunan laporan, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan yang tidak terniai harganya, maka dari itu penulis mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I., C.HT., selaku Kepala Jurusan SISTEM KOMPUTER.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Kedua orang tua, kakak dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.
  6. Ir. Supardi Sigit, M.M., selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  7. BapakHadi Surachman, S.T, M.Si, terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah memberikan banyak ilmunya selama penulis menjalani Kuliah Kerja Praktek.
  8. Teman-teman mahasiswa/i yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  9. penulis sadar masih banyak kesalahan dalam membuat laporan KKP. Dan di harapkan saran dan keritikan yang membangun agar laporan ini tersusun dengan baik, semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada khususnya.


    Tangerang, .. Januari 2017
    FAJRI SETIAWAN
    NIM. 1433481314


    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Simbol Use Case Diagram

    Tabel 2 Simbol Activity Diagram

    Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

    DAFTAR GAMBAR

    DAFTAR SIMBOL
    Daftar Simbol Use Case Diagram.png

    Tabel 1 Simbol Use Case Diagram

    Daftar Simbol Activity Diagram.png

    Tabel 2 Simbol Activity Diagram

    Daftar Simbol Sequence Diagram.png

    Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Transformator atau sering disingkat trafo adalah salah satu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain, transformator (trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik.Transformator memiliki beberapa fungsi yakni pertama pendukung tingkatan tegangan listrik (step up ) yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk didistribusikan. Kedua transformator lainnya berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik (step down) tersebut ke jumlah yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang pada umumnya menggunakan Tegangan sebesar 220Volt. Selama ini untuk memeriksa keadaan suhu sebuah trafo, PLN melakukannya masih secara manual untuk melakukan pemeriksaan. Mengingat pentingya fungsi trafo PLN bagi masyarakat, maka dibuat alat pemantau suhu trafo berbasis mikrokontroler. Alat pemantau suhu trafo PLN ini berfungsi untuk mempermudah petugas PLN untuk memantau suhu trafo PLN dan supaya trafo PLN tetap dalam keadaan baik. Dimana suhu aman maksimal sebuah trafo adalah 40°C. Apabila suhu trafo mencapai 40°C dan kejadian itu tidak lekas ditangani, maka suhu trafo terus naik dan trafo bisa meledak karena terjadinya overhead suhu. Alat pemantau suhu trafo ini juga berbasiskan google maps, informasi yang akan diberikan dengan cara mengirimkan notifikasi ke pihak PLN jika ada peningkatan suhu secara drastis, informasi yang akan didapatkan berupa lokasi trafo yang bermasalah tersebut. .

    1.2 Rumusan Masalah

    Dalam pembuatan sebuah sistem, tentu tidak akan terlepas dari beberapa permasalahan. Dari latar belakang di atas maka dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang ada yakni sebagai berikut :

    1. Bagaimana agar pihak PLN mendapatkan informasi secara realtime?
    2. Bagaimana cara mengkonfigurasi lokasi pada GPS Tracker?
    3. Bagaimana pencegahan kemungkinan agar saat terjadi ledakan pada trafo alat tersebut tidak terkena dampak ledakan ?

    1.3 Ruang Lingkup

    Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk memantau suhu pada trafo berbasiskan arduino dan google maps. Dimana alat pemantau tersebut akan mengirimkan lokasi trafo yang bermasalah disuatu daerah dengan cara mengirimkan pesan berupa sms ke petugas pln tersebut, adapun alat yang akan digunakan berupa:

    1. Arduino
    2. Gsm modul
    3. GPS tracker
    4. LCD
    5. Wemos D1 mini
    6. Smartphone

    1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan dan memberikan manfaat kepada petugas PLN dalam pemantauan suhu trafo, tujuan dan manfaat tersebut berupa :

    Tujuan penelitian

    1. Membuat sebuah alat pemantau trafo yang mampu terkoneksi dengan google maps secara realtime.
    2. Mengembangkan alat yang mampu membuat proses pengecekan sebuah trafo menjadi lebih praktis.
    3. Merancang alat yang akan membantu pihak PLN dalam memantau suhu trafo lebih efektif.

    Manfaat penelitian

    1. Memberikan kemudahan dalam pengecekan suhu pada trafo.
    2. Membuat proses pengecekan pada trafo menjadi lebih efisien.
    3. Membuat petugas PLN mendapatkan informasi jika ada kerusakan atau ketidak stabilan pada suhu trafo tersebut.
    4. 1.5 Metode Penelitian

      Dalam rangka pengumpulan data untuk penyusunan laporan ini ada tiga macam metode penelitian yang penulis anggap paling baik dan akurat yaitu :

      a.Interview / Wawancara

      Wawancara yang dilakukan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi secara lengkap, dan untuk mendapatkan hal itu penulis melakukan metode tanya jawab mengenai semua kegiatan yang berhubungan dengan keamanan dan pemantauan sebuah trafo.

      b.Pengamatan( Observasi)

      Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada kegiatan yang berhubungan dengan pemantauan keamanan sebuah trafo

      c.Studi Pustaka

      Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan mempelajari buku-buku diklat serta mencari informasi yang diperlukan, yang berkaitan dengan peyusunan laporan.

      1.6 Sistematika Penulisan Laporan

      BAB I PENDAHULUAN

      Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

      BAB II LANDASAN TEORI

      Dalam bab ini berisikan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus berupa pengertian dan definisi yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

      BAB III PEMBAHASAN

      Pada bab ini digambarkan secara umum dan sejarah singkat PLN serpong, struktur organisasi pada PLN serpong, permasalahan yang dihadapi PLN serpong, alternatif pemecahan masalah.

      BAB IV PENUTUP

      Pada bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari penelitian dan analisa yang telah dilakukan. Dari kesimpilan tersebut penulis memberikan saran-saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi PLN serpong, khususnya terhadap permasalahan dalam memantau keadaan sebuah trafo.

      BAB II

      LANDASAN TEORI



      2.1 TeoriUmum


      2.1.1 Konsep Dasar Sistem



      1. Definisi Sistem

      ada beberapa pendapat para ahli mengenaipengertian sistem diantaranya:

      Definisi sistem Sistem dan prosedur merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Suatu sistem baru bisa terbentuk bila di dalamnya terdapat beberapa prosedur yang mengikutinya. Menurut (Mulyadi, 2010:5) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi, menyatakan bahwa “ Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.” Terdapat dua kelompok dasar pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu berdasarkan pendekatan pada prosedurnya dan yang berdasarkan pendekatan komponennya. 1. Pendekatan sistem pada prosedurnya Suatu sistem adalah suatu jaringan dan prosedur yang saling berkaitan, dan bekerjasama untuk melakukan suatu pekerjaan atau menyelesaikan suatu masalah tertentu. 2. Pendekatan sistem pada komponennya Suatu sistem adalah sekumpulan dari beberapa elemen yang saling berinteraksi dengan teratur sehingga membentuk suatu totalitas untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. 2.1.2 Karakteristik Sistem Menurut Agus Mulyanto (2009:2), dalam bukunya Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi: Menurut Agus Mulyanto (2009:2), dalam bukunya Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi: 1. Mempunyai Komponen Sistem (Components System) Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem , sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya. 2. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary) Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. 3. Mempunyai Lingkungan (Environment) Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem. 4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan. 5. Mempunyai Masukan (Input) Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. 6. Mempunyai Pengolahan (processing) Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. 7. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali. 8. Mempunyai Keluaran (Output) Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.


      2. KarakteristikSistem

      </b>

      Menurut Tata Sutabri (2012:20)[7], “Sebuahsistem memiliki karakteristik atau sisfat-sifat tertentu yang mencirikan bahwahal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun sistem memilikikarakteristik sebagai berikut:

      1. Batasan (boundery)

      Suatusistem tersusun dari sejumlah komponen berbeda namun saling berhubungan danberinteraksi ,yang ini mengandung arti bekerja sama membentuk suatu kesatuan.

      2. Lingkungan luar (environment)

      Lingkungan luarsistem adalah komponen-komponen diluar sistem yang tidak terlibat langsungdengan sistem. Lingkungan yang berada di luar batas sistem yang bisa memberikanpengaruh terhadap operasi sistem,baik pengaruh positif akan menguntungkan bagioperasi sistem sehingga perlu dijaga dan dipelihara, sedangkan pengaruh luarmemberikan pengaruh negatif perlu di tahan agar tidak menggagu sistem yangberjalan.

      3. Penghubungsistem (interface)

      Penghubungsistem adalah media yang menghubungkan sub sistem atau komponen yang berada diluar sistem. Melalui penghubung keluaran (output) sub sistem yang satu akanmenjadi masukan (input) bagi subsistem yang lain,sehingga memungkinkansubsistem saling berinteraksi

      4. Masukan(input)

      Masukan(input) adalah energi yang dimasukanke dalam sistem berupa:

      a) Masukanperawatan adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat jalan.

      b) Sinyalinput adalah energi yang diproses untuk dapat dikeluarkan.

      5. Keluaran(output)

      Keluaran adalah hasil enegi yangtelah diolah diklasifikasikan menjadi keluaran yangberguna.

      6. .pengolahan (processing)

      Pengolahan merupakan bagian sistemyang memproses masukan untuk menghasilkan pengeluaran berupa informasi yangberguna bagi yang menerima informasi.

      7. Sasaran(gool)

      Apabila sistemtidak tidak memiliki tujuan sebagai hasil akhir yang diraih ,maka opersaisistem dikatakan tidak berguna. Sebuah sistem dikatakan berguna sistem tersebut sasaran atau tujuantersebut telah tercapai.

      8. Kontrolsistem (control)

      Kontrol sistem merupakan pengawasbagi pelaksana sistem dalam mencapai sasaran atau tujuan . Kontrol sistem dapatberupa kontro masukan (input),kontrol proses,kontrol keluaran.

      3. KlasifikasiSistem


      Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainkarena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadidalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan daribeberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[7]


      1)Sistem Abstrak (Abstract System) dan SistemFisik (Physical System)

      Sistem abstrak merupakansistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubunganantara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secarafisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaanbarang.

      2)Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem BuatanManusia (Human Made System) Sistem alamiah adalahsistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistemperputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksimanusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sisteminformasi berbasis komputer.

      3) Sistem Tertentu (Deterministic System) dan SistemTak Tentu (Probabilistic System) Sistem tertentu adalahsistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagaicontoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yangkondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsurprobabilitas. Misalnya kematian seseorang.

      4) Sistem Tertutup (Closed System) dan SistemTerbuka (Open System) Sistemtertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh denganlingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campurtangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapipada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalahsistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yangberhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerimamasukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yanglainnya. Misalnya sistem musyawarah.


      2.2 Konsep Dasar Informasi

      1. Sistem informasi adalah sistem yang dapatdidefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis,menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuahsistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan,kalkulasi). Sutarman (2012:13)[1], Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[5], “Informasi adalahdata yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”. “Sisteminformasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang danteknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuahorganisasi.” 14 Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (Maimunah dkk, 2012)[3],“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebihberarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatukeputusan”.Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan datadalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yangmenggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakanuntuk pengambilan keputusan”. Dari berbagai definisi sistem informasi sepertidi atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistemyang mengkoordinasikan orang orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedurdan pengendalian yang kemudian menghasilkan suatu informasi yang bermanfaatuntuk pengambilan keputusan dan didistribusikan kepada pemakai.

      2. Komponen Sistem Informasi

      Tata Sutabri (2012:47)[7], mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponenyang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blokmasukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blokkendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masingsaling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untukmencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

      1. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yangmasuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan mediauntuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumendasar.

      2. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri darikombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi datainput dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentuuntuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

      3. Blok Keluaran (Output Block)

      Produkdari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitasdan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semuapemakai sistem.

      4. Blok Teknologi (Technology Block)

      Teknologi digunakanuntuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengaksesdata, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian darisistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware),perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

      5.Blok Basis Data (Database Block) Basis data (Database)merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untukmemanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakanperangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

      6.Blok Kendali (Controls Block) Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapatmerusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahandapat langsung cepat diatasi.

      4. Klasifikasi Sistem Informasi


      Sisteminformasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karenaitu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukanperencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginanmasing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut:

      1.Sistem nformasi berdasarkan level organisasi

      Dikelompokkan menjadilevel operasional, level fungsional dan level manajerial.

      2. Sistem informasiberdasarkan aktifitas manajemen

      Dikelompokkan menjadisistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasikesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

      3. Sistem informasiber dasarkan fungsionalitas bisnis

      Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasimanufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber dayamanusia.

      5.Tujuan Sistem Informasi

      Tujuandari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) daribentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (JogiyantoH.M., 2010:13)[11]

      Tujuan sistem informasiterdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan(Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service),Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

      1. Kegunaan (Usefulness)

      Sistem harusmenghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilankeputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

      2. Kegunaan (Usefulness)

      Semua bagian komponensistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harusmenyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

      3. Kegunaan (Usefulness) Keluaran sistem harusmempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampuberoperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atausaat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

      4. Kegunaan (Usefulness)

      Sistem harus memberikanpelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistemtersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

      5. Kegunaan (Usefulness) Sistem harus cukupsederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti danprosedurnya mudah diikuti.

      6. Kegunaan (Usefulness)

      Sistem harus cukupfleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannyacukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhanyang diwajibkan oleh organisasi.

      2.3 Teori Khusus


      2.3.1 PengertianPenilian Kinerja

      1.MenurutBenardi dan Russel yang di terjemah oleh Khaerul Umam (2010:190-191)[12],mengemukakan bahwa:”Penilian kinerja adalah cara mengukur kontribusi Individu(Karyawan) pada organisasi tempat mereka berkerja”.

      2. Menurut Sedarmayanti (2010:261)[13],mengemukakanbahwa:”Penilian kinerja adalah sistem formaluntuk memeriksa atau mengkaji dan mengevaluasi secara berkala kinerjaseseorang”.

      3.Menurut Mondy and Noe dalam Marwansyah, (2010:228)[14] “Peniliankinerja adalah sistem formal untuk memeriksa atau mengkaji atau mengevaluasikinerja seseorang atau kelompok “.

      4.MenurutLevinson dalam Marwansyah,(2010:299)[15] mendifisikan kinerja dan beberapaistilah lain terkait berikut ini

      a.kinerjaatau unjuk kerja adalah pencapain atau prestasi seseorang berkenaantugas-tugas yang di bebankan kepadanya.

      b.penilaiankerja adalah uraian sistematis tentang kekuatan atau kelebihan dan kelemahanyang berkaitan dengan pekerjaan seseorang atau sebuah kelompok.

      2.3.2 Definisi Unified Modelling Language (UML)

      1.Menurut Nugroho (2010:6)[4],“Unified Modelling Language (UML)adalah bahasa pemodelan untuk berparadigma untuk sistem atau perangkat lunakyang berorientasi obyek.”

      I

      2.Menurut Prabowo Pudjo Widodo (2011:6)[6],”UML adalah bahasapemodelan standar yang memiliki sinyak dan semantic.”

      Unified Modelling Language(UML) adalah sebuah bahasa berdasarkan grafik atau gambar untukmemvisualisasikan , menspesifikasiksn, membangun dan mendokumentasikan darisebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis obyek atau OOP (obyek oriented Programming).

      UMLmemiliki beberapa diagram yang dapat didefinisikan sebagai berikut:

      .1.Usecase Diagram

      Usecase Diagrammenggambarkan fungsionalitas yang diharapkan oleh sebuah sistem. Sebuah usecasemerepresentasikan interaksi antara actor dengan sistem.

      2.Class Diagram

      Class Diagram menggambarkan keadaan(atribut) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaantersebut (metode/fungsi).

      3. Statechart Diagram

      StatechartDiagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke stste lainya) suatu obyekpada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima.

      4.Activity Diagram Activity Diagrammenggambarkan berbagai alur aktivitas dalm sistem yang sedang dirancang,bagaimana alur masing-masing berawal, decision yang mungkin terjadi , danbagaiman proses akhirnya.

      SequenceDiagram

      Sequence Diagram menggambarkan interaksi obyekdidalam dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan
      


      2.4 Literature Review

      Metodestudy pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yangtelah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencarireferensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaatdari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :Metodestudy pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yangtelah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencarireferensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaatdari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

      1. Mengidentifikasikankesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.Mengidentifikasikan kesenjangan(identify gaps) dari penelitian ini.

      2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehinggabanyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernahdilakukan oleh orang lain.


      3. Mengidentifikasikanmetode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

      4.Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehinggadengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangundi atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.


      Banyak penelitian yangsebelumnya dilakukan Sistem Informasi Analisa penilaiankinerja Karyawan dan penelitian lainyang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan SistemInformasi Analisa penilaian kinerja Karyawan ini perlu dilakukan studi pustaka(literature review)sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan.Diantaranya yaitu:

          1.Penelitian yang di lakukan oleh cahyowibowo (2010) ini berjudul  “Analisapenelitian kinerja karyawan PT.PLN (PERSERO) disrtibusi  Jakarta Raya dan Tangerang “. penilitian inimembahas mengenai proses penilaian kinerja karyawan yang di lakukan staff personalia seperti supervisor.
      

      Dalampenlitian ini sistem yang di usulkan menggunakan bahasa pemogramanPHP dari database-nya menggunakan MYSQLsedangkan untuk analisa menggunakan Unfied Modelling language (UML). Padasistem yang di usulkan terdapat kekurangan ,yatiu perlu adanya rancangan yang lebih interaktif dan mempuyai fasilitas pendistribusian datamasukan sehingga tidak perlu menginputlagi .karena ruang lingkup yang di ambil penulis hanya unit pelayanan gangguandi sarankan ruang lingkup yang di perluas karena dalam perusahaan penilian karyawanbukan hanya berlaku pada unit pelayanan gangguan, tetapi juga seluruh karyawan dalam perusahaan. Dengan inipenelitian selanjutnya di harapkan dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem tersebutsupaya lebih baik lagi.


          2.Jurnal teknik industri  (2010 ) yang berjudul “Perancangan Penilaian KinerjaKaryawan Berdasarkan Kompetensi Spencer dengan Metode Analytica HierarchyProcess”. Dari Studi Kasus di sub Dinas Pengairan .Dinas PekerjaanUmum,Kota Probolinggo disusun oleh Eko Nurmainto dan Nurhadi Siswanto ProgramPascasarjana jurusanTeknik Industri ,Institut Teknologi  Sepuluh November (ITS)Surabaya .Dari penlitian ini membahas tentang sistem penilaian kinerja karyawanyang di lakukan  pada Dinas PekerjaanUmum kota Probolinggo,Khususnya  SubDinas Pengairan untuk karyawan level bawah (Karyawan Kontrak ).Selama ini  pemberian Insentif di Sub Dinas tersebuttidak di dasarkan atas kinerja karyawan tetapi atas dasar kebersamaan / gotongroyong. Untuk meningkatnya di rancang  sistempenilaian kinerja karyawan berbasis kompetensi,Khususnya Kompetensi Spencer.
      

          3.Penelitian yang  dilakukan oleh Riski Amalia (2013)(“Penerapan Dashboard Informasi Sistem Penilaian Kinerja Pegawai pada SDM(Sumber Daya Manusia di PT. PLN Disjaya Area Cikokol” ,2013). Penelitian inimembahas bagaimana penerapan Dasboard Informasi Sistem Penilaian KinerjaPegawai pada SDM di PT.PLN Disjaya Area Cikokol untuk membantu bagian SDM dalammelakukan Penilaian terhadap Karyawannya. Dalam melakukan Penilaian terhadapkaryawan terdapat ketentuan-ketentuan yang dapat di lakukan ,seperti carakinerja karyawan,perilaku dan seterusnya tergantung kepada cara Penilaian masing-masingperusahan .
      

          4.Penelitian yang di lakukan olehTrifenaus Prabu Hidayat,Ronald Sukwadi,Jeassysca Ngaditeja (“Perancangan sistemPenilaian Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PT X,”2011). Penelitian inimenghasilkan sistem penilaian karyawan untuk menghitung pemberian insentifkaryawan.Penelitian yang di lakukan sudah cukup baik, namun  penelitian ini belum mengkaji prestasi kerjakaryawan untuk mendukung sistem penilaian kinerja karyawan.
      


      BAB III

      PEMBAHASAN


      3.1 Sejarah Perusahaan

      Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II. Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan. Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

      3.2 Visi dan Misi Perusahan

      Visi : Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

      Misi : Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. ·Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

        ·
      • Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi
      • ·
      • Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.


      3.3 Struktur Organisasi Perusahaan


      Gambar Struktur Organisasi PT.PLN SERPONG

      Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT.PLN SERPONG TANGERANG

      3.2Permasalahan Yang Dihadapi

      Permasalahan yang dihadapi adalah sulitnya memantau suhu secara realtime pada sebuah trafo terutama pada gardu listrik induk,keberadaan gardu listrik induk inilah yang setiap bulannya dilakukan pengecekan secara manual oleh petugas pln agar suhu trafo itu terpantau.sehingga apabila terjadi keterlambalatan penanganan maka dampaknya akan sangat berbahaya.

      3.3 Alternatif Pemecahan Masalah

      Dari permasalahan yang ada maka dibuatlah sebuah penelitian tentang pemantauan suhu trafo secara realtime, yang terhubung dengan google maps untuk mengetahui letak trafo yang bermasalah melalui notifikasi yang langsung bisa diakses melalui google maps. Yang bertujuan untuk memberikan informasi secara efisien mengenai suhu trafo yang ingin di pantau secara jarak jauh, sehingga dari pembuatan sistem ini dapat mempermudah pekerjaan petugas PLN dalam memantau suhu trafo.

      Perancangan Alat

      Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah:

      a. Alat-alat yang digunakan:

      • Laptop
      • Smartphone android
      • Software arduino
      • Web server

      b.Modul-modul yang digunakan:

      • Arduino uno
      • Sensor suhu lm35
      • Gsm modul
      • Gps tracker
      • Wemos d1 mini
      • Lcd
      • Smartphone

      Perangkat Lunak (Software)

      1. Software Arduino 1.8.5
      2. Perangkat lunak yang digunakan adalah software arduino versi 1.8.5 dimana versi ini merupaan versi terbaru untuk arduino. Software ini merupakan software yang kompatibel dengan device arduino. Software arduino digunakan untuk menuliskan source code program-program alat yang nantinya akan di flash/ upload kedalam modul, sehingga rancangan alat yang dibuat dapat bekerja sesuai apa yang diinginkan.

      3. Software android studio
      4. Perangkat lunak ini digunakan untuk membuat aplikasi android dimana aplikasi tersebut akan dapat digunakan untuk memantau suhu secara realtime, yang akan dihubungkan melalui database pada web server.

      5. Web server
      6. Perangkat lunak ini digunakan untuk melakukan i/o (input output) yang berguna untuk mengirim data suhu pada aplikasi.

      3.4 Tata laksana sistem yang berjalan

      i. Sistem Yang Berjalan Saat Ini

      Sistem yang berjalan saat ini adalah pengecekan secara manual, yakni sebagai berikut:

      Gambar 3.5.1 sistem yang berjalan saat ini Petugas PLN melakukan pengecekan langsung ke transformator (trafo)

      ii. Sistem Yang Diusulkan

      Penulis mengusulkan sebuah alat pemantau suhu pada trafo yang diletakkan bersamaan dengan trafo, adapun prosedurnya sebagai berikut :


      iii. DIAGRAM BLOK

      Gambar 3.5.2 sketsa trafo yang sudah di pasangi alat


      Gambar 3.5.3 Diagram Blok Alat


      Cara kerja alat pemantau suhu adalah sebagai berikut:

      Gambar 3.5.3 Cara Kerja Alat

      Penjelasan cara kerja alat pemantau suhu pada trafo : 1. Petugas dapat lebih mudah memantau trafo secara realtime menggunakan mobile apps. 2. Jika suhu normal, maka alat tidak akan mengirim pesan kepada tugas PLN. 3. Jika terjadi peningkatan suhu atau bahkan kerusakan yang berpotensi bahaya, alat akan mengirimkan pesan kepada petugas PLN. Agar dapat segera ditangani.


      3.6 Flowchart sistem yang berjalan saat ini

      Pada pembuatan sebuah sistem diperlukan sebuah gambar yang akan menjelaskan alur atau langkah-langkah dari sebuah kerja sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar dari sistem yang akan dibuat,tujuan dari pembuatan flowchart adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sebagai berikut :


      Gambar 3.6 Flowchart Sistem Yang Berjalan Saat Ini Tahap awal proses ini dimulai dari petugas pln melakukan pengecekan ke lapangan untuk melakukan pengecekan secara rutin,lalu jika trafo normal pln akan melakukan

      67 
      

      pendataan, namun jika ada masalah pada trafo pln akan melakukan perbaikan segera karna trafo ini memiliki peranan yang sangat penting. 3.8 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

      Gambar 3.8 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Tahap awal sistem ini adalah dengan memasang alat pemantau pada trafo, alat tersebut akan bekerja jika ada peningkatan suhu alat tersebut akan segera mengirmkan pesan ke petugas dengan mengirimkan pesan lokasi, dan alat ini nanti juga akan dibuatkan dalam bentuk aplikasi agar petugas bisa melakukan pemantauan dari jauh.

      BAB IV

      PENUTUP

      4.1 Kesimpulan

      Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk memecahkan masalah yang ada, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut :

      1. Dengan adanya pemantau trafo suhu ini petugas dapat memantau suhu secara realtime dengan menggunakan smartphone.
      2. Dengan adanya alat ini petugas bisa memantau keadaan sebuah trafo dari jauh.

      Keritik & Saran

        Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan penulis pada PT PLN terdapat beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengimplementasian sistem kerja alat, diantaranya sebagai berikut :
      1. Diharapkan agar “Pemantau suhu pada trafo menggunakan google maps” bisa segera di implementasikan.
      2. Diharapkan agar “ Pemantau suhu pada trafo menggunakan google maps” ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menyempurnakan kinerja alat.

      Kesan

      Adapun kesan yang didapatkan setelah melakukan penelitian dan penulisan Kuliah Kerja Praktek ini diantaranya :

      1. Mendapatkan banyak wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak didapat dalam perkuliahan.
      2. Menambah ilmu sosial terhadap masyarakat dan instansi terkait.
      3. Belajar bagaimana menanggapi permasalahan dilingkungan masyarakat khususnya di bidang teknologi.

      Daftar pustaka

      1. Andri, Alfian, Pembuatan Monitoring Ruangan Berbasis Kamera Server Pengontrol Arah Kamera Menggunakan Mikrokontroler, Jurusan Teknik Telekomunikasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS, Surabaya, 2005.
      2. Nalwan, A. P, Teknik Antarmuka dan Pemrograman Mikrokontroler AT89C51, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003.
      3. Octavianopratama.2012.Membuat Aplikasi Berbasis Web Di Device Android Mobile, https://octavianopratama.wordpress.com/2012/07/31/membuat-aplikasi-berbasis-web-di-device-android-mobile/ , diakses pada tanggal 08/11/2017 pukul 12.32 wib.
      4. Codepolitan. Membuat Aplikasi Android Berbasis Html5, https://www.codepolitan.com/tutorial/membuat-aplikasi-android-berbasis-html5-cordova, diakses pada tanggal 08/11/2017 pukul 12.32 wib. 2015.
      5. Warungkomputer. Tutorial Lengkap Membuat Aplikasi Mobile Dengan Ionic,https://warungkomputer.com/2016/06/tutorial-lengkap-membuat-aplikasi-mobile-dengan-ionic/, diakses pada tanggal 08/11/2017 pukul 12.32 wib. 2016.</li
      ===Daftar lampiran===

Contributors

Fajri setiawan