KP1431378798

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


ANALISA SISTEM PENJUALAN

PADA PT. GUNUNG SUBUR SEJAHTERA



KULIAH KERJA PRAKTEK





Disusun Oleh :


NIM
: 1431378798
NAMA



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

(2016/2017)




LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISA SISTEM PENJUALAN

PADA PT. GUNUNG SUBUR SEJAHTERA


Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Tugas Akhir pada Jurusan Teknik informatika Konsentrasi System architecture


AMIK Raharja Tahun Akademik 2016/2017




Tangerang, 11 Juli 2017


Dosen Pembimbing
       
Pembimbing Lapangan
           
           
           
           
( Maimunah, M.Kom)
       
( Sri lanny kurniawan)
NID. 02012
       
Branch Manager




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


ANALISA SISTEM PENJUALAN

PADA PT. GUNUNG SUBUR SEJAHTERA


Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
NIM
: 1431378798
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: System Architecture

 

 

Menyatakan bahwa laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan salinan atau duplikat dari Laporan Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik dilingkungan Perusahaan, maupun di Perusahaan lain, serta belum pernah dipublikasi.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 11 Juli 2017


 
 
 
NIM : 1431378798

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Gunung Subur Sejahtera

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Gambar 3.3 Activity Penjualan Diagram

Gambar 3.4 Sequence Penjualan Diagram



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

 

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

 


DAFTAR LAMPIRAN

Kartu Bimbingan Kuliah Kerja Praktek

Kartu Studi Tetap Final

Formulir Validasi Kuliah Kerja Praktek

Formulir Seminar Proposal Kuliah Kerja Praktek

Formulir Penilaian Pembimbing Kuliah Kerja Praktek

Surat Keterangan Kuliah Kerja Praktek

Fotocopy Sertifikat IT International 3 (Tiga) Lembar

Fotocopy Sertifikat IT National 4 (Empat) Lembar

Fotocopy Kwitansi Bimbingan Kuliah Kerja Praktek

Fotocopy Sertifikat Prospek

Fotocopy Sertifikat TOEFL

Contoh Foto Produk PT. Gunung Subur Sejahtera

Foto Contoh Nota Penjualan Pada PT.Gunung Subur Sejahtera



ABSTRAKSI

Penjualan dapat diartikan sebagai sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya. PT. GUNUNG SUBUR SEJAHTERA adalah perusahaan teh dan kopi yang inovatif dan berorientasi global, komitmen yang berkelanjutan untuk kualitas yang tinggi dan produk yang aman, menjadikan PT. GUNUNG SUBUR SEJAHTERA dianugerahi ISO9001,HACCP (sertifikat standar keamanan pangan), dan berbagai penghargaan industri dalam bidang keunggulan pangan. Pada PT.Gunung Subur Sejahtera, pada penulisan nota penjualan yang sedang berjalan saat ini masih manual (menggunakan nota kertas) yang mengakibatkan sering terjadinya kesalahan harga dan penjumlahan pada nota penjualan. Oleh karena itu diperlukan sistem yang dapat membantu proses pembuatan laporan penjualan pada sales agar dapat menghemat waktu, dapat menghasilkan laporan lebih cepat, serta menghasilkan data yang akurat.



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dengan baik. Adapun judul yang diambil “ANALISA SISTEM PENJUALAN PADA PT. GUNUNG SUBUR SEJAHTERA”.

Penulisan laporan ini merupakan hasil kerja praktek penulis pada PT.Gunung Subur Sejahtera Sejak akhir Febuari 2017 sampai akhir Juni 2017. Laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun untuk mengambil mata kuliah Tugas Akhir pada AMIK Raharja Informatika Tangerang.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan KKP ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih banyak kepada:

  1. Bapak Dr. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pembantu Direktur I AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Diah Aryani, ST., M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika, AMIK Raharja Informatika.
  4. Bapak dan Ibu Dosen AMIK Raharja Informatika yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Ibu Maimunah, M.Kom, Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan saran-saran kepada penulis sehingga laporan ini bisa penulis selesaikan.
  6. Ibu Sri lany, selaku branch manager PT. Gunung Subur Sejahtera cabang karawaci.
  7. Seluruh karyawan PT. Gunung Subur Sejahtera cabang karawaci yang telah membantu dalam pengumpulan data dan memberikan doa dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek ini.
  8. Kedua Orang Tua penulis, yang telah memberikan doa serta dukungan moril dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan KKP ini dengan baik.Serta rekan-rekan mahasiswa/i yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Penulis berharap Laporan ini dapat memberikan manfaat bagi Pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yan bermanfaat untuk kedepannya.

Tangerang, Juli 2017
Herman Ramdani
Penulis

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi dalam dunia informatika dari waktu ke waktu mengalami kemajuan yang sangat pesat membuat segala kebutuhan dan pekerjaan manusia tidak akan lepas dari bantuan teknologi. Kehadiran teknologi tersebut dimaksudkan untuk mencapai hasil yang lebih baik dengan lebih efisien, efektif, serta ketepatan penggunaan. Contoh pesatnya perkembangan teknologi informasi adalah perkembangan dari mobile phone yang memberikan dampak besar pada kebiasaan penggunaan device tersebut. Perubahan tersebut adalah pada penggunaan device tersebut yang pada awalnya digunakan hanya untuk keperluan komunikasi suara antar manusia, pesan singkat, pesan elektronik, dan keperluan browsing, menuju pada penggunaan yang mulai menunjang kebutuhan sehari-hari, baik untuk keperluan bekerja maupun kebutuhan akan hiburan.

Perusahaan yang berkembang saat ini memerlukan pemasaran menggunakan media salesman. Salesman biasanya bertugas untuk mendatangi konsumen secara langsung untuk menawarkan produk suatu perusahaan baik konsumen akhir maupun konsumen yang akan menjual produk itu kembali (re-seller) pada kondisi saat ini salesman yang tersebar di beberapa perusahaan masih melakukan peng-inputan penjualan yang bersifat manual dengan pembukuan yang sederhana bahkan ada yang tidak terkomputerisasi. Hal tersebut biasanya disebabkan karena kurangnya pengetahuan teknologi baru yang muncul atau bisa juga karena teknologi yang sudah ada belum digunakan secara maksimal. Alat input penjualan yang digunakan oleh salesman biasanya masih berbentuk kertas nota manual belum menggunakan teknologi mobile phone untuk penginputan penjualan dan pengecekan stok barang saat salesman telah selesai melakukan transaksi penjualan. Seperti pada PT. Gunung Subur Sejahtera sejauh ini perusahaan masih menggunakan sistem manual sebagai input penjualan (masih menggunakan kertas nota manual) belum berbasis mobile phone dalam sistem penjualannya, sedangkan penginputan data secara manual masih memiliki banyak kelemahan dalam kerapihan data, kualitas dan efektifitas dalam target penjualan.


Berdasarkan latar belakang yang ada, maka penulis mencoba menganalisa sistem penjualan yang sedang berjalan pada PT Gunung Subur Sejahtera. Maka di peroleh sebuah judul “ Analisa sistem penjualan pada PT Gunung subur sejahtera”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana sistem penjualan produk pada PT. Gunung Subur Sejahtera yang berjalan saat ini ?

  2. Kendala-kendala apa saja yang terdapat dalam sistem penjualan dan cek stok produk pada PT. Gunung Subur Sejahtera yang berjalan saat ini ?

  3. Sistem aplikasi apakah yang dapat meningkatkan dan mempermudah salesman dalam system penjualan untuk penginputan produk dan cek stok produk pada PT. Gunung Subur Sejahtera?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penulisan memiliki tujuan serta manfaat. Dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP), Penulis memiliki tujuan penulisan sebagai berikut:

  1. Tujuan Operasional

    Untuk mengetahui Sistem Penjualan pada PT. Gunung Subur Sejahtera.

    Melakukan identifikasi terhadap kendala-kendala yang ada pada Sistem penjualan dan cek stok produk pada PT. Gunung Subur Sejahtera.

    Untuk mempermudah Salesman dalam penginputan dan pengecekan stok produk pada PT. Gunung Subur Sejahtera

  2. Tujuan Fungsional

    Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah agar hasil dari penelitian dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh PT. Gunung Subur Sejahtera sebagai referensi dasar untuk mempermudah penjualan dalam penginputan serta pengecekan produk pada strategi sistem pemasaran yang belum diterapkan, agar dapat diperbaiki dan ditingkatkan demi mencapai target sasaran pasar atau bahkan melebihi target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

  3. Tujuan individual

    Tujuan Individual dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan dapat menyalurkan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah agar dapat diimplementasikan di dunia kerja. Selain itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelesaikan tugas Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang nantinya akan digunakan sebagai syarat untuk mengikuti Tugas Akhir.

Manfaat Penelitian

Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai petunjuk praktek pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas. Bagian ini berisi uraian tentang temuan baru atau hasil analisa terhadap suatu hal dan diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Teridentifikasnya kendala-kendala pada sistem penjualan yang dijadikan dasar untuk menghasilkan sistem penjualan yang lebih baik.

b. Menambah wawasan dalam mengembangkan kemampuan untuk menganalisa suatu masalah.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan lancar maka diperlukan ruang lingkup penelitian. Adapun batasan yang akan dibahas adalah seputar sistem penjualan produk pada PT. Gunung Subur Sejahtera.

Metode Penulisan

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah dengan cara sistematis yang telah di tetapkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) adalah sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

  2. Suatu metode untuk mendapatkn data dengan jalan pengamatan dan untuk mencari sumber informasi dengan melakukan evaluasi terhadap masalah yang ada dan melaksanakan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti,
    Penulis mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP). Penulis melakukan pengamatan secara langsung ke PT. Gunung Subur Sejahtera

  3. Metode Wawancara (Interview)

  4. Interview adalah suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan mengenai data suatu hal dengan cara wawancara atau Tanya jawab terhadap pihak-pihak yang terkait. Pada penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung kepada bagian penjualan (salesman), admin dan kepada Ibu Sri Lanny K selaku manajer cabang Jakarta 2 PT. Gunung Subur Sejahtera untuk mengetahui bagaimana sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Gunung Subur Sejahtera dan apa saja kekurangan yang terdapat pada sistem penjualan yang telah berjalan.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti penulis, bisa mendapatkan dengan cara mendatangi perpustakaan atau mencari data lewat internet guna mencari literatur yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian.

Sistematika Penulisan

Agar lebih memahami laporan KKP ini dikelompokan ke dalam beberapa sub bab pembahasan dan menggunakan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan kuliah kerja praktek serta beberapaliterature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, struktur organisasi, konfigurasi sistem, masalah yang dihadapi, pembahasan serta analisa sistem yang berjalan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan Kuliah Kerja Praktek, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Supriyadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Tata Sutabri (2012 :6) , bahwa “Suatu sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Yakup (2012:1),bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi, berhubungandan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (component system)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (External Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan kuar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukanmenjadi keluaran.

  13. Keluaran Sistem (Ouput System)

  14. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat mennjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran (Objective dan Tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012 :22), Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya


  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada seacar fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem persediaan barang.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. misalnya sistem informasi berbasis kumputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Supriyadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.”

Menurut Sutarman (2012:3) Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5), Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Peranan data dalam menghasilkan suatu informasi yang berkualitas dan akurat sangatlah penting. Sehingga informasi tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan.

Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:57), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.”

Menurut Amin (2012:72) , “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

Menurut McLeod (2013:8), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.”

Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut Kenneth dan Jane (2014:47) sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjangn pengambilan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.

Menurut Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya”.

Kulaitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness)”. (Agus Mulyanto, 2010 : 247).

  1. Akurasi (Accurancy)

  2. Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

    Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah :

    Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

  3. Tepat Waktu (Timeliness)

  4. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

  5. Relevansi (relevancy)

  6. Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

  7. Nilai Informasi

  8. Suatu Informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efekif dibandingkan dengan biaya pendapatan. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analisis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut

    a. Mudah Diperoleh

    Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

    b. Luas dan Lengkap

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

    c. Ketelitian (accuracy)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi atau akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

    d. Kecocokan

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. Informasi menjadi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengen kebutuhan penggunaannya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

    e. Ketepatan Waktu

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

    f. Kejelasan (clarity)

    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

    g. Fleksibilitas/Keluwesannya

    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh paramanajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

    h. Dapat dibuktikan

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan relevan.

    i. Tidak ada prasangka

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguanadanya kesalahan informasi.

    j. Dapat diukur

    Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

    Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa Nilai Informasi merupakan perubahan atau perilaku dalam mengambil keputusan untuk memperoleh informasi yang dapat diukur dan dibuktikan serta ketepatan waktu untuk kejelasan bagi pengguna yang cocok maupun tidak dengan keluwesannya pada saat mengambil keputusan.

  9. Fungsi Informasi

  10. Menurut Sutabri (2012:31), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atasinput (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Dasar Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2010:31), “Sistem Informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut”.
Berikut merupkan penjelasan komponen dari sistem informasi :

  1. Sumber Daya Manusia

  2. Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.

  3. Sumber Daya Hardware

  4. Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.

  5. Sumber Daya Software

  6. Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.

  7. Sumber Daya Data

  8. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.

  9. Sumber Daya Jaringan

  10. Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, memproseskomunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

  1. Sistem Informasi berdasarkan level organisasi

  2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional, dan level managerial.

  3. Sistem Informasi berdasarkan aktivitas manajemen

  4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  5. Sistem Informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

  6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya (Jogiyanto H.M., 2010:13). Tujuan sistem informasi terdiri dari :

  1. Kegunaan ( Usefulness )

  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

  3. Ekonomi ( Economic )

  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Kehandalan ( Realibility )

  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan Langganan ( Customer Service )

  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga memberi rasa kepuasan pada pelanggan.

  9. Kesederhanaan ( Simplicity )

  10. Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas ( Flexibility )

  12. Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem Informasi

Definisi Analisis Sistem

Tahap analisis merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan maka hal tersebut juga akan menyebabkan kesalahan padatahapan-tahapan yang akan dilakukan selanjutnya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka analisis sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203), “Analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.”

Menurut Yakub (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yng ada, dengan mengnalisa jabatan dan uraian tugas, proses bisnis, aturan atau ketentuan, masalah dan mencari solusinya, dan rencana-rencana perusahaan".

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dari para ahli dapat disimpulkan analisis sistem merupakan proses penguraian sistem yang digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Henderi dalam jurnal CCIT (2011:322),”Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.”

Menurut Mulyanto (2009:126),”Tahap analisis sistem merupakan tahap kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini, akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya”. Tahap ini, bisa menjadi tahap yang mudah, jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya atau mengerti tentang fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi, tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit, jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya. Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut :

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analysis, yaitu melakukan analisis terhadap sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian atau penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya .

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

a. Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995).

Menurut Daryanto (2010:3), "Teknologi informasi adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Kesimpulannya, Teknologi Informasi adalah suatu teknologi berupa terutama komputer yang digunakan untuk mengolah, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

Lingkup Teknologi Informasi

Secara garis besar, teknologi informasi dapat dikelompokkan menjadi 2bagian: perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) perangkat keras menyangkut pada peralatan-peralatan yang bersifat fisik, seperti memori,printer, dan keyboard. Adapun perangkat lunak terkait denggan intruksi-intruksi untuk mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan intruksi-intruksi tersebut.

Peranan Teknologi Informasi

Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan manajemen organisasi.

Secara garis besar, dapat dikatakan bahwa:

a. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses

b. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses

c. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.

Teori Khusus

Konsep Dasar Penjualan

Definisi Penjualan

Pengertian penjualan Penjualan adalah kegiatan yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuasan kebutuhan serta keinginan pembeli/konsumen, guna untuk mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba atau keuntungan. Atau definisi penjualan adalah merupakan suatu kegiatan transaksi yang dilakukan oleh 2 (dua) belah pihak/lebih dengan menggunakan alat pembayaran yang sah.

Penjualan juga merupakan salah satu sumber pendapatan seseorang atau suatu perusahaan yang melakukan transaksi jual & beli, dalam suatu perusahaan apabila semakin besar penjualan maka akan semakin besar pula pendapatan yang diperoleh seseorang atau perusahaan tersebut.

Tujuan penjualan adalah tujuan utama dari penjualan yaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari produk-produk atau jasa yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan yang baik dan juga mengharapkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Akan tetapi hal ini perlu peningkatan kinerja dari pihak distributor dalam menjamin mutu dan kualitas barang ataupun jasa yang akan di jual. Mencapai suatu tujuan yaitu dalam perusahaan setiap penjualan harus mempunyai tujuan penjualan yang dicapai.

Syarat penjualan adalah harus ada penjual dan juga ada pembelinya, harus ada barang, jasa dan sebagainya yang akan dijual lalu harus ada juga alat tukar yang sah.

Jenis-Jenis penjualan

  1. Trade Selling adalah suatu jenis penjualan yang dilakukan oleh wiraniaga kepada grosir-grosir, dengan tujuan untuk dijual kembali.

  2. Tehnical selling adalah berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran & nasehat kepada pembeli/konsumen akhir (pembeli/konsumen akhir ya….) dari barang & jasanya. Dalam hal yang satu ini wirausaha tersebut memiliki tugas utama untuk mengidentifikasi dan juga menganalisis berbagai permasalahan yang dihadapi para pembeli lalu kemudian serta menunjukkan bagaimana produk/jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah si pembeli/konsumen.

  3. Missionary Selling adalah dalam hal yang satu ini wirausaha berusah meningkatkan penjualan serta dengan mendorong pembeli yang tentunya untuk membeli produk atau jasa dari penyalur perusahaan, dalam hal ini perusahaan tersebut/yang bersangkutan mempunyai penyalur tersendiri dalam pendistribusian produknya/jasanya.

Tujuan Penjualan

Menurut Basu Swastha dalam bukunya Manajemen Penjualan (2011:404) ]bahwa tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu :

  1. Mencapai volume penjualan tertentu.

  2. Mendapat laba tertentu.

  3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

Konsep Dasar Android

Definisi Android

Menurut Nazruddin Safaat H (2015:1) Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.

Sejarah Android awalnya, Google Inc. membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat piranti lunak untuk Smartphone. Kemudian untuk mengembangkan android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaaan piranti keras, piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Android Platform Masa Depan

Android dipuji sebagai “platform mobile pertama yang lengkap, terbuka, dan bebas”.

  1. Lengkap (Complete Platform): para desainer dapat melakukan pendekatan yang konpehensif ketika mereka sedang mengembangkan platform android.

  2. Terbuka (Open Source Platform): platform android disediakan melalui lisensi open source. Pengembang dapat dengan bebas untuk mengembangkan aplikasi android. Android sendiri menggunakan Linux kernel 2.6.

  3. Free (Free Platform): Android adalah Platform/aplikasi yang bebas untuk develope. Tidak ada lisensi atau biaya royalty untuk dikembangkan pada platform android. Tidak ada biaya keanggotaan diperukan. Tidak diperlukan biaya pengujian. Tidak ada kontrak yang diperlukan. Aplikasi android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Terdapat berbagai macam pengertian database menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Anhar (2010:45), “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur files yang menyusun sebuah database adalah data record dan field”.

Menurut Raharjo (2011:3),”Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa, sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan data. Database digunakan untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan. Diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, penulis dapat menyimpulkan bahwa, database adalah sistem yang berfungsi untuk menyimpan kumpulan data yang telah diproses didalam sebuah komputer.

UML (Unified Modelling Language)

Sejarah UML (Unified Modelling Language)

Sebelum unifikasi, kebanyakan metode berorientasi objek termasuk metode Booch yang dirancang oleh Grady Booch, Object Modelling Technique yang dirancang oleh Jim Rumbaugh dan Object Oriented Software Engineering (Objectory) yang dirancang oleh Iva Jacobson.

Metode ini mengungkapkan pada dasarnya memiliki ide yang sama, tetapi menggunakan notasi yang berbeda dan masing-masing berfokus pada aspek yang berbeda dari perangkat lunak, misalnya Jacobson memperkenalkan ide kasus digunakan untuk menggambarkan kebutuhan pengguna, sedangkan metode lain tidak memiliki secara langsung.

Penyatuan ketiga metode dimulai pada tahun 1994 dan diakhiri dengan UML (Unified Modelling Language) dengan versi 1.1 yang diadopsi oleh kelompok manajemen objek (OMG) pada tahun 1997. OMG yang merupakan konsorsium industri sekarang seperti Microsoft, telah menjadi kustodian dari spesifikasi UML (Unified Modelling Language) sejak itu.

Konsep Pemodelan Menggunakan UML Unified Modelling Language

Menurut Nugroho (2009:10) sesunguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML (Unified Modelling Language), tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML (Unified Modelling Language) menjadi beberapa view. Suatu view itu sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML (Unified Modelling Language) yang merupakan representasi suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Bangunan Dasar Metodologi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Nugroho (2009:17) bangunan dasar metodologi UML (Unified Modelling Language) menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem atau perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (things)

  2. Ada 4 dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu:

    a. Structural Things

    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model UML (Unified Modelling Language). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    b. Behavioural Things

    Merupakan bagian yang dinamis pada model UML (Unified Modelling Language), biasanya merupakan kata kerja dari model UML (Unified Modelling Language), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    c. Group Things

    Merupakan bagian pengorganisasian UML (Unified Modelling Language). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian di dekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    d. Annontational Things

    Merupakan bagian yang memperjelas model UML (Unified Modelling Language) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model UML (Unified Modelling Language).

  3. Relasi (Relation)

  4. Ada 4 (empat) macam relasi dalam UML (Unified Modelling Language) yaitu :

    a. Ketergantungan (Dependention)

    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent)

    b. Asosiasi (Association)

    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    c. Generalisasi (Generalization)

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

    d. Realisasi (Realization)

    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Diagram-Diagram UML Unified Modelling Language

Berikut ini adalah diagram UML, menurut Henderi, dkk (2011:6) yaitu :

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use Case Diagram secara naratif dan secara tekstual untuk menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

  3. Class Diagram

  4. Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

  5. Sequence Diagram

  6. Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain, melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  7. State Chart Diagram

  8. Digunakan untuk memodelkan behaviour object khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  9. Activity Diagram

  10. Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan aksi (action) yg dilakukan saat operasi di eksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Langkah-Langkah Pengunaan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Henderi (2009:6), langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat dan fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mengidentifikasi arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement nonfungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. <p style="line-height: 2">Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik, jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu, buatlah component diagram pada tahap ini. Lalu didefinisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.

  11. Mulailah membangun sistem.

Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

  1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kod yang lengkap dengan tes.

  2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Warsito (2010:42), “Literature adalah kesuseteraan atau kepustakaan sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Manfaat Literature Review

Manfaat dari Literature Review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian sebelumnya.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian sebelumnya.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya literature review, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Literature Review

Banyak literature-literature yang sebelumnya dilakukan berkaitan dengan Analisa Sistem Informasi Penjualan diantaranya yaitu:

  1. penelitian yang telah di jalankan oleh Nicco Milano Christi (2014) penelitian tersebut berjudul “Analisa Sistem Informasi Penjualan Barang pada PT. CARTONINDUS SUMBER JAYA” Masalah yang ditemui, Sistem Informasi Penjualan yang sudah ada masih sering mengalami masalah yaitu pengolahan data yang agak lama, dan Pembuatan laporan transaksi penjualan yang masih manual.

  2. penelitian yang telah di jalankan oleh enny nuraini (2016) Penelitian tersebut berjudul “Aplikasi monitoring pencatatan data penjualan alat industry berbasis mobile android pada PT. Phosphatindo Perkasa” system ini di usulkan bertujuan untuk mempermudah sistem saat ini agar permasalahan yang timbul dapat diminimalkan dan mendapatkan hasil yang optimal.

  3. Penelitian yang telah di jalankan oleh Tatik Yuniati (2014) Penelitian tersebut berjudul “Analisis system penjualan produk secara tunai pada cv multi bisnis selaras” Sampai sejauh ini perusahaan masih menggunakan sistem manual sebagai pengelola datanya, sedangkan pengolahan data secara manual masih memiliki banyak kelemahan seperti kerangkapan data dalam pengolahannya, kualitas dan efektifitas dari informasi yang ada serta proses yang cukup lama. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem terkomputerisasi yang dapat mengakomodasi kebutuhan secara terintegrasi dengan baik.

  4. Penelitian yang telah di jalankan oleh Husain javanda (2015) Penelitian tersebut berjudul “aplikasi penjualan produk PT. Lezat Mulya berbasis android” Untuk saat ini pendataan stok barang, proses pemesanan dan pemasaran PT.Lezat Mulya sebagian besar masih secara manual dan menggunakan sosial media untuk media pemasaran dan promosi, sehingga masih terjadi kesalahan pada saat proses pencatatan data dan mengakibatkan pembuatan laporan yang dihasilkan datanya belum akurat .

  5. Penelitian yang telah di jalankan oleh Agrifa Yudha Maha (2014) Penelitian tersebut berjudul "Analisa Sistem Informasi Penjualan Obat pada APOTEK MUNIR FARMA” Masalah yang ditemui, Laporan keuangan masih manual, Laporan pembayaran ke customer masih menggunakan nota, Pengecekan stock obat masih menggunakan cara menual.

  6. Penelitian yang telah di jalankan oleh Abdul Rohman (2014) Penelitian tersebut berjudul "Analisa Sistem Informasi Penjualan pada PT. UNII MEDIA” Masalah yang ditemui, Sistem informasi penjualan yang sedang berjalan pada CV. Unii Media masih menggunakan pencatatan manual dan belum terkomputerisasi. Perlu adanya sistem informasi penjualan yang terkomputerisasi dan pengarsipan data-data transaksi penjualan dengan dibuatkannya database yang terpusat dan mudah diakses.

  7. Penelitian yang telah di jalankan oleh Thea Puspita (2015) “Analisa Sistem Informasi Penjualan pada PT. Shunda Plafon” permasalahan yang dihadapi oleh PT.Shunda Plafon pada sistem yang berjalan khususnya pada bagian laporan penjualan yang ditangani oleh Admin marketing saat ini didapatkan bahwa proses dalam pengolahan datanya masih kurang maksimal karena menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan lebih cepat, akurat dan terbaru secara efisien.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum PT. Gunung Subur Sejahtera

Sejarah Singkat PT. Gunung Subur Sejahtera

PT. Gunung Subur Sejahtera adalah perusahaan teh dan kopi yang inovatif dan berorientasi global, yang terletak di solo, jawa tengah Indonesia sebagai kantor pusat, PT. Gunung Subur Sejahtera Didirikan pada tahun 1951, PT. Gunung Subur Sejahtera meraih reputasi sebagai market leader di Indonesia dalam penjualan produk sejenis, bahkan sudah dikenal luas di seluruh dunia khususnya di timur tengah, asia dan eropa.

Perusahaan ini termasuk usaha padat karya dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 700 orang, untuk proses produksi teh tradisional, PT. Gunung Subur tetap menggunakan teknik membungkus dan beberapa proses secara manual, sehingga dapat menyerap banyak tenaga kerja terutama wanita.

Jumlah tenaga kerja ini menunjukkan bahwa usaha yang ditekuni selama puluhan tahun telah berkembang menjadi industri yang tumbuh pesat karena sejarah perusahaan menunjukkan usaha dimulai dengan tenaga kerja ± 15 orang. Khusus untuk kemasan modern, perusahaan telah melengkapi dengan mesin-mesin yang canggih dan siap melayani pesanan dengan kwalitas yang memuaskan, bermanfaat dan bercita rasa tinggi.

Komitmen yang berkelanjutan untuk kualitas yang tinggi dan produk yang aman menjadikan PT. Gunung Subur Sejahtera di anugerahi ISO 9001, HACCP ( Sertifikast Standar Keamanan Pangan), dan berbagai penghargaan industri dalam bidang keunggulan pangan.

Penghargaan Bergengsi, Penghargaan SNI Award 2016 dan Primaniyarta 2013 yang diperoleh PT. Gunung Subur Sejahtera, adalah bukti pengakuan tertinggi secara nasional, atas kinerja yang baik, dan kualitas produk yang unggul. Primaniyarta Award 2010 & 2013 Penghargaan atas kinerja penjualan internasional yang berkembang semakin baik

Filosopi PT. Gunung Subur Sejahtera

Filosopi PT. Gunung Subur Sejahtera berpusat pada prinsip yang sederhana namun menyeluruh yang disebut “BLM” kepanjangan dari “Berikan”, ”Lakukan”, ”Menjadi” yang terbaik dalam segala hal yang kami lakukan. Kami memastikan bahwa kesuksesan pelanggan adalah sukses kami, kami berkomitmen untuk yang terbaik melayani dengan sepenuh hati kepedulian dan perhatian terhadap karyawan dan yang tidak kalah penting peduli terhadap lingkungan sosial. Filosopi tersebut adalah identitas PT. Gunung Subur Sejahtera.

Visi Misi dan Prinsip PT. Gunung Subur Sejahtera

  1. VISI
  2. Menjadi perusahaan yang senantiasa tumbuh dan berkembang yang dapat bertahan dalam segala sesuatu </i>

  3. MISI
  4. Menciptakan dan menerapkan kebijakan pengembangan perusahaan secara profesional dan berkesinambungan di segala bidang guna meningkatkan efektifitas, efisiensi, daya saing, fleksibilitas dan menciptakan nilai tambah baik secara internal maupun eksternal

  5. Prinsip perusahaan yang terjaga dari generasi ke generasi. Prinsip tersebut tertulis dalam kultur PT. Gunung Subur, antara lain:
  6. a. Sukses pelanggan sukses kita

    b. Memberikan yang terbaik

    c. Melakukan dengan hati

    d. Perhatian dan perlakuan memperdulikan orang – orang

    e. Perhatian social



BIDANG PEMASARAN

Untuk menjaring pelanggan, PT Gunung Subur Sejahtera menjual produk teh dengan warna kemasan yang berbeda di setiap daerah pemasarannya. Perusahaan ini juga mengubah jalur distribusi dari pasar tradisional ke langsung ke warung.cara ini sukses mendongkrak penjualan Gencarnya produsen minuman teh memasarkan produk teh celup, rupanya tidak membuat teh tubruk kehilangan peminat. Hingga saat ini teh tubruk masih memiliki pesona tersendiri. Bagi sebagian orang, teh tanpa penyaring kertas ini memiliki rasa dan keharuman yang lebih maknyus dibandingkan dengan teh celup. Jangan heran, jika persaingan bisnis teh tubruk juga terbilang ketat. Kini, sudah tidak terhitung lagi produsen yang memproduksi teh tubruk. Sebut saja, teh cap Gopek, Bandulan, Botol Tong Tji dan Bendera.

Dalam menjaring pasar, persaingan antar produsen teh, bukan lagi dilakukan secara nasional, tapi lebih ke lokal per kota. Di wilayah Sumatra, misalnya, teh Bendera bisa menjadi penguasa pasar. Tapi di Surabaya, Jawa Timur, teh Bandulan yang masih menjadi favorit penduduk. Sedangkan di pulau jawa barat teh botol masih menjadi favorit yang lebih dikenal masyarakat. strategi pemasaran yang jitu adalah faktor kunci keberhasilan produsen teh tubruk memasarkan produknya. Langkah ini pula pula yang dilakukan PT. Gunung Subur Sejahtera.

Produsen teh tubruk yang produknya terkenal dengan merek Kepala Djenggot ini, memiliki kiat khusus dalam menjaring pelanggan. Salah satunya, melakukan pendekatan yang bersifat lokal dengan melabeli kemasan teh favorit di daerah tertentu. Contohnya di Solo, Jawa Tengah, Gunung Subur melabeli teh tubruknya dengan merek Gardoe. "Di sana, masyarakat menggemari teh yang kemasannya biru. Karena itu, kami lebih banyak menjual teh dengan kemasan tersebut," kata Sugiarto, Sales Supervisor PT Gunung Subur Sejahtera untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Menurut Sugiarto, Teh Gardoe sengaja mengemas produknya dengan berbagai warna bungkusan, seperti hijau atau biru. Melalui strategi ini, teh Gardoe bisa merebut beberapa pasar di daerah. "Di pasar Solo dan Sragen, kami sudah menguasai pasar," kata Sugiarto. Sementara di Yogyakarta, meski belum sukses menjadi penguasa pasar, penjualan teh Gardoe sudah mampu mengimbangi merek teh paling top di wilayah itu.

PT. Gunung Subur Sejahtera memang telah memahami permintaan pasar di masing-masing daerah. Makanya, tak semua produk PT. Gunung Subur Sejahtera bisa ditemui di satu toko. Contohnya, teh tubruk dengan warna kemasan biru, belum tentu dijual di warung atau toko yang sama dengan teh kemasan hijau. Bukan cuma kemasan, rasa juga disesuaikan dengan lidah penduduk setempat. Ada teh dengan kepekatan lebih, ada pula teh yang mengandalkan keharuman. Di Jakarta, teh tubruk buatan PT. Gunung Subur Sejahtera sudah beredar cukup lama.

PT Gunung Subur Sejahtera menjual teh tubruk dengan merek Kepala Djenggot. Merek teh ini memang lebih dikenal di Jakarta dan sekitarnya. Maklum, menjual teh tubruk bermerek Kepala Djenggot akan lebih gampang dikenal konsumen dibandingkan merek Teh Gardoe. Namun, penggunaan merek tak langsung membuat penjualan teh tubruk Kepala Djenggot naik. "Di pasar tradisional," kata Sugiarto. Pasalnya, merek teh yang lebih kesohor di wilayah ini adalah teh cap Botol. Itu sebabnya, PT. Gunung Subur Sejahtera ganti strategi dengan mengubah jalur distribusi teh tubruk dari pasar tradisional langsung ke end user seperti warung makan. Strategi ini terbukti jitu. "Kontribusi terhadap total penjualannya mencapai 10% dari sebelumnya hanya sekitar 2%-3%," kata Sugiarto.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan
Struktur organisasi tersebut telihat seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.1.Struktur Organisasi PT. Gunung Subur Sejahtera Karawaci

Tugas Dan Tanggung Jawab

Dari struktur organisasi diatas, maka dapat kita lihat tugas maupun fungsi dari masing-masing bagian yaitu sebagai berikut :

  1. Branch Manager
  2. a. Bertanggung jawab atas operasional di area sesuai dengan kebijakan/bisnis proses yang telah ditetapkan
    b. Memastikan ketersediaan serta optimalisasi seluruh fungsi sumberdaya (anggaran, sarana pendukung, alat produksi, SDM) di area kerja yang ditugaskan
    c. Memastikan terkondisinya proses eksekusi seluruh program bisnis yang ada diarea pada speed & cost yang efisien dan efektif mungkin.
    d. Memastikan validitas dan kelancaran mekanisme informasi dalam rangka pengendalian kompetisi, monitoring program serta pengendalian krisis yang ada di area.
    e. Melakukan koordinasi yang baik dengan pihak Supervisor Area terkait eksekusi aktivitas marketing di lapangan.

  3. Administrasi Penjualan Dan Gudang
  4. a. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan administrasi penjualan seperti pembuatan faktur, delivery order dan pekerjaan administrasi lainnya di bidang pemesanan.
    b. Menyusun laporan penjualan dan membuat statistik penjualan berdasarkan angka-angka yang diperoleh dan menyajikannya secara berkala kepada Atasan.
    c. Menyelenggarakan sistem arsip yang memadai terutama dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang diperlukan di bagian penjualan.
    d. Memberikan data atau informasi tentang tersedianya stok yang diperlukan, rencana pengiriman tepat waktu dengan mempertimbangkan jangka waktu pengiriman dari pusat.
    e. Mengawasi pelaksanaan pemesanan ke pusat sesuai dengan rencana pemesanan yang telah disetujui serta melalui prosedur yang telah ditetapkan.
    f. Memantau perkembangan pemesanan dari saat pemesanan sampai dengan realisasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    g. Mengawasi administrasi hasil pelaksanaan pemesanan dan penjualan.
    h. Membuat dan meyerahkan laporan pemesanan dan penjualan tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    i. Bertanggung jawab atas penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran buku sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.
    j. Menjaga keamanan stok yang ada di gudang, meminimalkan kerusakan dan mengoptimalkan penggunaan ruang penyimpanan.
    k. Membantu internal auditor dari pusat dalam melaksanakan perhitungan fisik kendaraan yang ada di gudang.
    l. Membuat laporan gudang secara harian, mingguan maupun bulanan.
    m. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Atasan.

  5. Kasir
  6. a. Memperhatikan keluar masuknya uang perusahaan.
    b. Menganalisa dan mengawasi keuangan perusahaan secara keseluruhan.
    c. Melakukan pembuatan nota untuk pelanggan.
    d. Melakukaan semua pembayaran faktur dari supplier.
    e. Membuat dan menganalisa laporan keuangan
    f. Jumlah uang hasil transaksi pembayaran dengan konsumen harus sesuai dengan jumlah transaksi penjualan.
    g. Bertanggung jawab terhadap uang yang telah dikeluarkan.
    h. Bertanggung jawab atas nota yang dibuat serta pembayaran faktur-faktur dari supplier.

  7. Sales Supervisor
  8. a. Mengkoordinir tim penjualan, agar dapat meningkatkan tingkat penjualan dan apakah penjualan sesuai dengan target.
    b. Membantu tim sales dan memberikan pelatihan dalam mencari, melayani dan memaintain konsumen.
    c. Membantu mengatasi permasalahan tim sales dan ikut melakukan atau mendampingi presentasi tim sales jika diperlukan.
    d. Membuat strategi-strategi penjualan dan mensosialisasikan kepada tim sales.
    e. Memberikan laporan penjualan tim sales baik itu mingguan, bulanan atau tahunan.
    f. Memonitoring aktivitas tim sales.
    g. Memonitoring penjualan dan pembayaran customer dari tim sales.
    h. Menentukan pemberian diskon produk kepada tim sales dengan persetujuan dari Manajer Pemasaran atau Direktur Pemasaran terlebih dahulu.
    i. Mensosialisasikan dan memberitahu informasi mengenai penjualan yang baru kepada tim sales.

  9. Sales
  10. a. Mendistribusikan produk ke toko, dalam arti tidak hanya volume penjualan tetapi juga menjadi target sales.
    Memperkenalkan produk baru ke toko.
    Mencpai target penjualan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
    Melakukan program yang dilakukan oleh pesaing (kompetitor)

  11. Supir
  12. a. Menerima perintah yang diberikan untuk tugas keluar terutama mengirim barang, meberikan tanda terima kepada customer atau pun tagihan.
    Dapat mengatur jadawal kiriman
    Mengirimkan barang sampai tujuan dengan waktu yang ditentukan.
    Bertanggung jawab terhadap barang- barang yang dikirim serta terhadap kendaraan.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan sebagai berikut:
Prosedur sistem penjualan:

  1. Sales membuat delivery order/nota pengeluaran barang kanvas dari gudang ke mobil di setiap hari sabtu sore untuk stok barang penjualan di hari senin sampai hari sabtu.
  2. Administrasi penjualan dan gudang menyipkan barang untuk sales kanvas dan juga untuk droper pengiriman barang ke toko atau DC yang menggunakan po otomatis, atau jika ada pesanan dari sales taking order.
  3. Sales kanvas mengecek nota pengeluaran barang kanvas dari gudang ke mobil dan menandatangani penerimaan barang dari gudang.
  4. Sales mengecek stok pajang dan stok gudang di toko dan memberikan estimasi order kepada kepala pajang toko untuk bisa mendapatkan purcase order
  5. Setelah mendapatkan purcase order sales langsung membuat nota penjualan tunai. Dan supir menurunkan barang ke gudang toko, sedangkan sales mengurus pembayaran tunai ke tempat penagihan.
  6. Sales membuat rincian laporan kunjungan penjualan ke toko sesuai rute harian sales kemudian di setorkan ke kasir penjualan.
  7. Kasir penjualan setelah mendapatkan laporan penjualan dari sales, kasir langsung memeriksa total uang yang diterima dengan bukti nota yang diserahkan sales yang kemudian akan di input oleh administrasi penjualan.
  8. Setelah kasir memeriksa total uang yang di terima dari sales maka tugas administrasi menginput data penjualan sales ke dalam database penjualan, dan menyerahkan bukti laporan penjualan sales langsung ke branch manager.


Analisis Sistem yang Berjalan pada Use Case Diagram

Gambar 3.2.Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram diatas terdapat :
1 sistem yang mencakup seluruh sistem yang berjalan padaPT.Gunung Subur Sejahtera
5 actor, yang melakukan kegiatan, yaitu : Sales, Adm penjualan & Gudang, Kepala toko, Cheker toko,kasir.
8 use case, yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh actor-actor.

Analisa Sistem Pada Activity Diagram

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.3

Gambar 3.3. Activity Penjualan Diagram

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Penjualan Diagram diatas terdapat :
1 Initial Node, merupakan objek yang mengawali kegiatan.
14 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
1 Activity Final Node, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan.

Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.4

Gambar 3.4. Sequence Penjualan Diagram

Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Pengiriman Barang Diagram diatas terdapat :
5 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Sales, Adm penjualan dan Gudang, Kepala Toko, Kasir sales
8 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya membuat DO ambil barang, Menyiapkan barang untuk sales, Membuat estimasi PO, memberikan PO, Membuat nota penjualan, menyiapkan barang untuk toko, pengecekan barang dari suplier, menyetorkan hasil penjualan, hasil akhir penginputan laporan penjualan.

</li></ol>

Analisis Batasan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem informasi laporan penjualan yang ditangani oleh sales yang sistemnya masih menggunakan kertas nota manual yang mempunyai beberapa kelemahan, seperti kesalahan harga, kesalahan penulisan kode produk Serta dalam pengecekan sisa barang saat selesai melakukan penjualan sering terjadi selisih barang kurang atau lebih dan pembuatan laporan belum secara maksimal. prosesnya meliputi pembuatan dan input data penjualan pada sales.

Analisis Kebutuhan Sistem

Pada sistem informasi penjualan ini membutuhkan ketelitian dalam proses pencatatan data-datanya. Oleh karena itu, sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan, baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) . Oleh karena itu, program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan effisien serta optimal dalam memberikan informasi penjualan kepada atasan.

Analisis Perangkat Keras dan perangkat lunak

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang di butuhkan pada sistem penginputan nota penjualan dan laporan penjualan sales adalah sebagai berikut:

  1. 1 unit komputer Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)
  2. Handphone Android
  3. Modem
  4. Portable Mini Android Bluetooth Port Thermal Receipt Printer

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalam sistem pengolahan laporan penjualan pada PT.Gunung Subur Sejahtera adalah sebagai berikut :

  1. Eclipse
  2. MYSQL server
  3. Macromedia Flash

Analisa Masukan, Proses, dan Keluaran

a. Analisa Masukan

  1. Nama masukan : Delivery order
    Fungsi : mengambil barang dari gudang.
    Media : faktur do.
    Frekuensi : setiap 1pekan sekali.
    Format : -
    Keterangan : berisi pengambilan barang dari gudang.
  2. Nama masukan : rute kunjungan
    Fungsi : menampilkan daftar kunjungan sales
    Media : Digital/Kertas
    Frekuensi : setiap hari sebelum sales berangkat ke lapangan.
    Format : -
    Keterangan : berisi fik rute kunjungan.
  3. Nama masukan : Barang
    Fungsi : Mengetahui info dan stok barang
    Media : digital/kertas
    Frekuensi : Setiap ada pengurangan dan penambahan barang.
    Format : -
    Keterangan : Berisi stok dan barang yang ada
  4. Nama masukan : Kategori Barang
    Fungsi : Jenis-jenis barang
    Sumber : Pengelola barang
    Frekuensi : Setiap ada barang baru
    Format : -
    Keterangan : Berisi data-data kategori barang

b. Analisa Proses

  1. Nama modul : Permintaan Order
    Masukan : PO
    Keluaran : Cetak PO
    Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan data permintaan pesanan barang yang dilakukan oleh pelanggan
  2. Nama modul : konfirmasi Pembayaran
    Masukan :faktur.
    Keluaran : kertas.
    Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan bukti total pembayaran.

Analisa Keluaran

  1. Nama keluaran : Bukti Pesanan
    Fungsi : Bukti bagi pelanggan yang telah melakukan pembelian
    Media : Kertas
    Distribusi : 1 untuk pelanggan dan 1 untuk pihak kantor
  2. Nama keluaran : Bukti Pembayaran (nota, faktur)
    Fungsi : Bukti bagi pelanggan yang telah melakukan pembelian
    Media : Kertas
    Distribusi : 1 untuk pelanggan dan 1 untuk pihak kantor
  3. Nama keluaran : Laporan stok barang
    Fungsi : Bukti bagi kantor untuk mengetahui stok barang yang ada
    Media : Kertas
    Distribusi : 1untuk sales 1 untuk gudang
  4. Nama keluaran : Browsur
    Fungsi : Daftar jenis barang
    Media : Kertas
  5. Nama keluaran : Surat penawaran
    Fungsi : Rincian jenis barang dan harga barang



Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka penulis memutuskan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Gunung Subur Sejahtera pada sistem yang berjalan khususnya pada bagian pembuatan nota pada sales dan laporan penjualan yang terkadang sales salah menulis kode produk, harga produk, total jumlah penjualan dan juga masalah yang sering di alami pada saat pengecekan stok mingguan barang yang dibawa sales dalam mobil terkadang sering terjadi selisih barang kurang atau lebih dikarenakan penginputan stok penjualan harian sales masih menggunakan sistem manual menggunakan buku stok berjalan mobil. Pencatatan data seperti ini masih kurang efektif dan efisien sehingga kebutuhan sistem seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk sistem infromasi penjualan pada PT. Gunung Subur Sejahtera.

Alternatif pemecahan Masalah

  1. Membuat dan membangun aplikasi pengolahan data yang mudah dioperasikan secara cepat, tepat dan akurat oleh setiap bagian yang bersangkutan dengan proses penjualan.
  2. Aplikasi yang bersifat terbuka yang bisa dilihat dan diakses oleh pegawai, khususmya pada bagian yang berhubungan dengan proses penjualan.
  3. Aplikasi yang dibuat harus terintegrasi dengan database untuk penyimpanan data, dapat disortir sesuai kebutuhan dan dapat di update.



BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal Analisa sistem informasi Penjulan pada PT. Gunung Subur Sejahtera dalam mendukung kegiatan pembuatan nota penjualan di PT. Gunung Subur Sejahtera sebagai berikut :

Sistem input data yang berjalan pada PT.Gunung Subur Sejahtera saat ini khususnya yang berjalan pada bagian laporan penjualan yang dilakukan oleh Sales saat ini didapatkan bahwa proses dalam pengolahan datanya masih kurang maksimal karena masih menggunakan Nota manual serta belum adanya sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan lebih cepat, akurat dan terbaru secara efisien, karena masih menggunakan penginputan penjualan berupa nota manual terkadang ditemukan beberapa kesalahan yang dilakukan oleh sales di lapangan pada saat menulis kode barang, harga, diskon dan juga penjumlahan total harga. menyebabkan penginputan penjualan yang kurang efektif dan efisien, sehingga kebutuhan sistem seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk PT.Gunung Subur Sejahtera.

PT. Gunung Subur Sejahtera membutuhkan suatu sistem informasi penjualan terkomputerisasi yang dapat menghasilkan dan menyalurkan informasi yang akurat, relevan juga tepat waktu. Khususnya pada bagian sales dalam sistem pembuatan nota penjualan demi mendukung keefisienan kerja perusahaan.

SARAN

Saran yang dapat penulis berikan untuk pengembangan atau pembuatan sistem baru terhadap sistem informasi penjualan pada PT. Gunung Subur Sejahtera sebagai berikut.

  1. Diperlukan sistem baru yang dapat mempermudah kerja sales, dan juga untuk meminimalisir terjadinya kesalahan harga atau penjumlahan total penjualan, sehingga pekerjaan sales di lapangan bisa lebih cepat, efektif dan terbantu dengan adanya sistem baru yang terkomputerisasi dengan memanfaatkan teknologi android untuk sistem pembuatan nota penjualan dan Portable Mini Android Bluetooth Port Thermal Receipt Printer sebagai keluarannya.
  2. Dapat mengembangkan sistem manual penggunaan kertas nota yang sedang berjalan saat ini dengan suatu sistem terkomputerisasi berbasis android, yang lebih baik mengingat masih ada kekurangan yang diperoleh dari sistem manual penggunaan kertas nota manual pada PT. Gunung Subur Sejahtera. Dalam menerapkan sistem informasi penjualan yang baru, sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi sumber daya manusia (brainware) maupun peralatannya (hardware dan software)

Contributors

Hermanramdani