KP1414480454

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISIS SISTEM INFORMASI

LAPORAN ARUS KAS

PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1414480454 FITRI WIDYA SARI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISIS SISTEM INFORMASI

LAPORAN ARUS KAS

PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Komputer Akuntansi

STMIK Raharja Tahun Akademik 2016/2017.



Tangerang, 19 Mei 2017



Dosen Pembimbing




( Hani Dewi Ariessanti M.Kom )

NID. 12003

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1414480454
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi



Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuhkesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.



Tangerang, 17 Juli 2017
Fitri Widya Sari
NIM. 1414480454

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Kecepatan penyampaian informasi dan akses data merupakan salah satu media pendukung suatu organisasi untuk penunjang pengambilan keputusan. Dalam era globalisasi yang semakin pesat, sistem informasi yang efektif dan akuntabilitas sangat diperlukan dalam perusahaan sebagai pendukung sukses dan berhasilnya suatu rencana perusahaan. Perusahaan menerapkan akuntansi sebagai alat komunikasinya, karena akuntansi merupakan bahasa bisnis pada setiap perusahaan.

Proses transaksi yang biasanya dilakukan secara manual tidak lagi menjadi pilihan utama apalagi bagi suatu perusahaan. Sistem informasi adalah alternatif yang paling cocok untuk memberikan data yang akurat dan memiliki tingkat keamanan yang terjamin.

Kegiatan pembuatan laporan merupakan aspek terpenting di dalam perusahaan-perusahaan ataupun instansi pemerintah, karena setiap pengeluaran dan penerimaan kas yang dilakukan oleh perusahaan atau instansi pemerintah harus dibuatkan laporannya untuk pengambilan keputusan.

Dalam Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang laporan arus kas, baik penerimaan maupun pengeluaran kas yang berjalan saat ini sudah menggunakan komputer namun pengolahannya masih menggunakan sistem manual, yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel belum menggunakan sistem informasi.

Dengan demikian adanya kebutuhan informasi yang makin lama makin meningkat, maka diperlukan suatu sistem yang baik apabila akan memudahkan semua proses. Penggunaan komputer sebagai alat pengolah data dapat meningkatkan kecepatan pekerjaan sehingga di capai efisiensi tenaga dan keefektifan dalam waktu mengolah data.

Berdasarkan penjelasan tersebut penulis bermaksud mengambil judul “Analisis Sistem Informasi Laporan Arus Kas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang” sebagai judul Kuliah Kerja Praktek.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka penulis dapat merumuskan perumusan masalah sebagai berikut :
  1. Bagaimana proses sistem laporan arus kas yang sedang berjalan pada saat ini pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang?
  2. Apakah sistem laporan arus kas saat ini yang di pakai oleh Dinas Kesehatan sudah optimal?
  3. Bagaimana cara membuat rancangan sistem laporan arus kas yang efektif dan efisien?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional
    1. Melakukan pengembangan sistem informasi laporan arus kas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dengan mudah, tepat, dan akurat.
    2. Untuk memberi kemudahan pada sub bagian keuangan dalam mengolah data.
    3. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada pada sisttem yang sedang berjalan dan meningkatkan kinerja secara optimal.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Analisis sistem informasi ini diharapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan sub bagian keuangan.
    2. Untuk menidentifikasi kebutuhan sumber daya manusia, uang, dan metode Dallam pengolahan sistem informasi.
  3. Tujuan Individual
    1. Sebagai syarat mengikuti Skripsi.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dimiliki didapat dari penelitian ini adalah:
  1. Menambah wawasan dan kemampuan berfikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima ke dalam penelitian yang sebenarnya.
  2. Perancangan sistem yang dibuat diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperkecil kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam sistem yang sedang berjalan dan dapat memberikan gambaran atau jalan keluar dalam sistem informasi laporan arus kas di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Ruang Lingkup

Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar lebih terarah dan memenuhi sasaran yang diharapkan, maka dalam melakukan penelitian hanya dibatasi pada analisis sistem informasi laporan arus kas, yaitu kas yang masuk dan kas yang keluar.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data, Metode yang digunakan dalam penelitian kkp ini adalah :

  1. Metode Observasi (Observasi Research)
  2. Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan jalan pengamatan secara langsung ke lokasi sumber data dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada dan penulis melakukan observasi langsung ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang beralamat Jl. H.Abdul Hamid 2, Kadu Agung Tigaraksa Tangerang-Banten.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)
  4. Yaitu melakukan studi dengan metode wawancara kepada stakeholder di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang agar data yang diperoleh lebih akurat.

  5. Metode Studi Pustaka (Study Literature)
  6. Yaitu mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan situs intenet yang berhubungan dengan analisis dan modeling sistem informasi laporan arus kas menggunakan Unified Modelling Language (UML) dan data-data yang ada. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar kepustakaan ini agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada dilokasi sumber data.

Sistematika Penelitian

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Analisa

Definisi Analisa Sistem

Menurut Rosa (2013:18), Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru.

Menurut Yakub (2012 : 142), Analisa sistem dapat di artikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana – rencana perusahaan (business plan).

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang ada, kemuadian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru.

Tahapan Analisa Sistem

Terdapat berbagai macam pengertian Tahapan Analisa Sistem menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Wahana (2013:129), Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analisis sistem, diantaranya identify, understand, analysis, report.

Menurut Rosa (2013:18), Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru.

Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting dalam sebuah penelitian, karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapan selanjutnya. Langkah-langkah dasar dalam tahapan analisa sistem diantaranya yaitu :

  1. Mengidentifikasi masalah.
  2. Memahami kerja dari suatu sistem yang ada.
  3. Menganalisa sistem.
  4. Membuat Laporan hasil analisa

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Yakub (2012:1), sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.

Menurut Hamim Tohari (2013:2), Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terkait, saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan.

Menurut Hartono (2013:9), Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu himpunan atau sekelompok elemen – elemen yang saling berinteraksi, saling terkait dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hamim Tohari (2012:2), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen atau Elemen (Component)
  2. Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.


  3. Batas Sistem (Boundary)
  4. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Adanya batas sistem, maka sistem dapat membentuk suatu kesatuan , karena dengan batas sistem ini, fungsi dan tugas dari subsistem satu dengan yang lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi. Dengan kata lain, batas sistem merupakan ruang lingkup atau scope dari sistem atau subsistem itu sendiri.


  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
  6. Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Lingkungan luar sistem yang bersifat menguntungkan harus dipelihara dan dijaga supaya tidak hilang pengaruhnya. Sedangkan, lingkungan yang bersifat merugikan harus dihilangkan supaya tidak mengganggu operasi dari sistem.


  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung sistem merupakan suatu media (penghubung) antara satu subsitem dengan subsistem lainnya yang membentuk satu kesatuan, sehinnga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem lainnya. Dengan kata lain, melalui penghubung, output dari subsistem akan menjadi input bagi subsistem lainnya.


  9. Masukan (Input)
  10. Input adalah energy atau sesuatu yang dimasukkan ke dalaam suatu sistem yang dapat berupa masukkan yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi atau masukkan sinyal yang merupakan energi diproses untuk menghasilkan suatu luaran.


  11. Luaran (Output)
  12. Merupakan hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi luaran yang berguna, juga merupakan luaran atau tujuan akhir dari sistem.


  13. Pengolah (Process)
  14. Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output.


  15. Sasaran (Objective)
  16. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


Tujuan Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013: 23), tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.

Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4) pada buku pengantar sistem informasi, Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

  1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan pasti.
  2. Sistem Abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.
  3. Sistem Fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik, sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.
  4. Sistem Tertentu (Deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diproduksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program computer dapat diprediksi dengan pasti.
  5. Sistem Tertutup (close system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.
  6. Sistem Terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT (2012:284), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimnya.

Menurut Sutarman (2012:14), informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah dengan suatu cara tertentu sehingga berguna, bermanfaat dan mempunyai arti bagi penerimanya.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (1999) yang di kutip oleh Yakub (2012:9) nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi di katakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat di taksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Karakteristik Informasi

Menurut Yakub (2012:13), untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda, dibutuhkan informasi dengan karakteristik yang berbeda pula. Karakteristik dari informasi yaitu :

  1. Kepadatan Informasi, untuk manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terperinci dan kurang padat, karena di gunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi ntingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring, lebih ringkas dan padat.

  2. Luas Informasi, manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena di gunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas khusus. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.

  3. Frekuensi Informasi, manajemen tingkat bawah refkuensi informasi yang diterimanya adalah rutin, karena di gunakan oleh manager bawah yang mempunyai tugas terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu. manajemen yang lebih tinggi tingkatannya frekuensi informasinya adalah tidak rutin, karena manajemen tingkat atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.

  4. Akses Informasi, level bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-ulang sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memeberikan dalam bentuk laporan periodik. Dengan demikian akses informasi tidak dapat secara online tetapi dapat secara off line, sebaliknya untuk level tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas sehingga manajer-manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkan.

  5. Waktu Informasi, manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan dalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai masa depan.

  6. Sumber Informasi, karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian internal perusahaan. Maka manajer tingkat bawah lebih memerlukan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendirii. Manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan. Karena itu membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.

Fungsi Kualitas

Menurut Tata Sutabri (2012:31), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam – macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat – tingkat pendapatan yang berbeda.

Kualitas Informasi

Menurut Tata sutabri (2012:43), kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut di paparkan di bawah ini.

  1. Akurat (Accurate)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timelines)
  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  5. Relevan (Relevance)
  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi di tentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi di katakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012:13), sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut Rudy Tantra (2012:2), sistem informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukan, dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Mohamad Subhan (2012:18), sistem Informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras memegang peranan yang penting dalam sistem informasi. Data yang akan dimasukkan dalam sebuah sistem informasi dapat berupa formulir-formulir, prosedur-prosedur dan bentuk data lainya.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta manusia yang akan mengolah data dengan cara yang terorganisir, sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuannya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20), bahwa sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block), input memiliki data yang masuk kedalam sistem informasi, juga metode – metode untuk menangkap data yang di masukan.
  2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang bergunauntuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknis (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block), basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasinya.

Teori khusus

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Konsep Dasar Laporan Arus Kas

Definisi Laporan Arus Kas

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 2 Tahun 2015, laporan arus kas adalah melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2013).

Tujuan Laporan Arus Kas

Menurut Giri (2012:80), adapun tujuan dari laporan arus kas , yaitu menyedikan informasi kepada kreditur, investor, dan pemakai lainnya mengenai:

  1. Kemampuan entitas menimbulkan aliran kas bersih positif
  2. Kemampuan entitas menyelesaikan kewajiban-kewajibannya
  3. Menjelaskan perbedaan antara laba bersih dihubungkan dengan pembayaran dan penerimaan kas
  4. Menjelaskan pengaruh transaksi kas dan transaksi pendanaan, serta investasi bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan.

Komponen Laporan Arus Kas

Komponen Laporan Arus Kas

Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan dan pengeluaran kas dalam 3 (tiga) kategori utama, yaitu :

  1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
  2. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 2 Tahun 2009, mendefinisikan arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi. Beberapa arus kas dari aktivitas operasi antara lain :

    1. penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;
    2. penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain;
    3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
    4. Pembayaran kas pada karyawan;
    5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya;
    6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (resitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi; dan
    7. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.

    Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendaana dari luar (Ikatan Akuntan Indonesia, 2013).

  3. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
  4. Menurut PSAK No.2 Tahun 2009, menyatakan bahwa aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan pengungkapan terpisah karena arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi antara lain :

    1. Pembayaran kas untuk membeli asset tetap, asset tidak berwujud, dan asset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan asset tetap yang dibangun sendiri;
    2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, serta asset tidak berwujud dan asset jangka panjang lain;
    3. Perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan lain;
    4. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepda pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan); dan
    5. Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward contracts, option contracts dan swas contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
  5. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
  6. Menurut PSAK No.2 Tahun 2009, menyatakan bahwa aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Arus kas yang timbul dari aktivits pendanaan perlu dilakukan pengungkapan terpisah karena berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal entitas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan antara lain :

    1. Penerimaan kas dari penerbitan saham atau instrument ekuitas lain;
    2. Pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas;
    3. Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang; dan
    4. Pelunasan pinjaman.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Rosa dan Sholahuddin (2012:13), UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa standar yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirment, membuat analisa dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Menurut Alim (2012:30), “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk sebuah sistem atau perangkat lunak yang berorientasi objek yang digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Tujuan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Yasin (2012:268), tujuan UML diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kab Tangerang

Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi atau Intansi Pemerintah harus mempunyai suatu struktur organisasi yang di gunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukakkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewwenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan Dinas Kesehatan Kab.Tangerang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Tugas dan Tanggung Jawab

Analisa Batasan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem informasi pengelolaan laporan arus kas yaitu penerimaan dan pengeluaran keuangan yang sistemnya masih hanya menggunakan program komputer standart (Microsoft Excel) dan penggunaan komputer belum secara maksimal, prosesnya meliputi input data penerimaan dan pengeluaran kas secara manual lalu dibuatkan laporannya.

Analisa Kebutuhan Sistem

Pada sistem laporan arus kas yang berjalan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang membutuhkan kecepatan dan ketelitian dalam proses pengolahan data-data transaksinya. Maka sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Oleh karena itu program sistem informasi penulis rasa penting dalam menunjang kelancaran pengolahan data transaksi, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan efisien serta optimal dalam memberikan informasi laporan kepada Kepala Dinas.

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan Analisis yang telah dilakukan, sistem keuangan laporan arus kas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang yang sedang berjalan saat ini, didapatkan bahwa proses dalam pengolahan data transaksinya masih kurang maksimal karena hanya sebatas menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat memudahkan bendahara dan Kepala Dinas secara cepat, teliti, dan akurat, sehingga kebutuhan sistem yang seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk sarana informasi laporan arus kas. Penulis mencoba menganalisis dan menguraikan masalah yang ada pada sistem berjalan saat ini. Masalah yang dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Menggunakan Microsoft Excel yang memakan waktu lama;
  2. Tingginya Kesalahan manusia dalam perhitungan penerimaan dan pengeluaran arus kas ;
  3. Adanya keterlambatan informasi tentang laporan arus kas;
  4. Penyimpanan bukti-bukti laporan arus kas yang tidak terorganisisr dengan baik; dan
  5. Proses pembuatan laporan kurang cepat, tepat, dan akurat.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah menganalisis dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

  1. Membuat rancangan program sistem informasi laporan arus kas yang meliputi penerimaan dan pengeluaran kas yang bisa mempercepat dalam proses pencatatan, perhitungan, dam pembuatan laporannya;
  2. Menerapkan perancangan sistem informasi komputerisasi tersebut pada Dinas Kesehetan, sehingga dapat digunakan oleh para staff Sub bagian keuangan dan aset.

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem yang Berjalan

Dalam penelitian Sistem laporan arus kas keuangan dapat disimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :

  1. Kelebihannya yaitu, prosedur dan data selama digunakan telah memenuhi kebutuhan olah data dan diarsipkan.
  2. Kekurangannya yaitu, proses mengolah data transaksi yang berjalan saat ini telah menggunakan komputer, namun sistem yang ada belum tertata dengan baik dan sebagian masih dikerjakan seacara manual seperti pengisian penerimaan dan pengeluaran keuangan yang sedang berjalan telah menggunakan komputer, namun masih menggunakan Microsoft Excel sehingga masih sering terjadi kesalahan dalam menginput data.
    1. Analisa Piranti Sistem

      Unified Modelling Language (UML)

      BAB IV

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan analisa permasalahan yang ada khususnya tentang Laporan Arus Kas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

      1. Dilihat dari sistem yang berjalan saat ini didapatkan bahwa proses dalam pengolahan data transaksinya masih kurang maksimal karena hanya sebatas menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat memudahkan bendahara dan Kepala Dinas secara cepat, teliti, dan akurat.
      2. Sistem yang berjalan saat ini belum optimal karena belum dapat mengelola data dengan efektif dan efisien, sehingga untuk dapat menyajikan laporan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang akurat.
      3. Dibutuhkan Sistem Informasi Laporan Arus Kas yang berbasis komputerisasi menggunakan bahasa pemograman PHP, dan menggunakan database MySQL, dan Visual Basic untuk Admin dan User. Agar laporan arus kas keuangan berjalan dengan efektif dan efisien.

      Saran

      Untuk mengatasi masalah yang ada dan salah satu alternative solusi maka ada beberapa hal yang diperhatikan yaitu :

      1. Dibutuhkan rancangan sistem informasi laporan arus kas yang dapat meningkatkan kinerja pegawai agar lebih efektif.
      2. Pada waktu penginputan data sangat diperlukan ketelitian agar kesalahan data bisa diminimalisir.
      3. Sangat dibutuhkan security file, karena hal ini berguna untuk menghindari pemakai (user) lain yang tidak berkepentingan mengakses file tersebut.

Contributors

Fitri Widya Sari