KP1411482484

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA WEBSITE PRIBADI DERMAWAN BERBASIS

CROWNFUNDING UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS TRI DHARMA

PERGURUAN TINGGI



LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logostmik.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1411482484
NAMA
: AYU MARTHA WARDANI


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU

KOMPUTER RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA WEBSITE PRIBADI DERMAWAN BERBASIS CROWNFUNDING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2017/2018.



Tangerang, 15 Januari 2018



Dosen Pembimbing




Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I

NID. 14012



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1411482484
Nama
: Ayu Martha Wardani
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 15 Januari 2018
Ayu Martha Wardani
NIM. 1411482484

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Dengan semakin tingginya perkembangan teknologi saat ini, semakin mempermudah pekerjaan dari setiap bidang yang ada. Tak terkecuali pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penulis mengambil penelitian pada Perguruan Tinggi yang ada di kota Tangerang. Dimana untuk memperlancar jalannya Tri Dharma dibuat sebuah Website berbasis Crownfunding. Tri Dharma terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu pendidika, penelitian dan pengabdian masyarakat. Tri Dharma merupakan bagian penting untuk pondasi agar setiap mahasiswa/i dapat melakukan sesuatu yang memiliki manfaat bagi masyarakat luas. Sedangkan Crownfunding sendiri adalah sebuah pengumpulan dana yang dilakukan oleh sekolompok masyarakat atau organisasi yang bertujuan untuk membiayai sebuah proyek atau sebuah kegiatan sosial. Website yang dibuat pun dibuat agar user friendly agar dapat memberi kemudahan untuk pengguna pemula. Dan informasinya pun akan lebih akurat dan real. Terdapat 3 (tiga) permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini. Dan juga akan terdapat 3 (tiga) manfaat yang akan didapat dari penelitian ini.

Kata Kunci: Crownfunding, Website, Tridharma

ABSTRACT

With the ever-increasing technological developments, it makes things easier for every field. No exception to Tri Dharma Higher Education. The authors take research on the existing universities in the city of Tangerang. Where to smooth the course of Tri Dharma made a Crownfunding based website. Tri Dharma consists of 3 (three) parts of education, research and community service. Tri Dharma is an important part of the foundation for every student to do something that has benefits for the wider community. While Crownfunding itself is a fundraiser made by a community or organization group that aims to finance a project or a social event. Website created was made for user friendly in order to provide convenience for novice users. And the information will be more accurate and real. There are 3 (three) issues that will be discussed in this research. And there will also be 3 (three) benefits to be gained from this research.

Keywords: Crownfunding, Website, Tri Dharma


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Laporan yang memilki judul “ANALISA WEBSITE PRIBADI DERMAWAN BERBASIS CROWNFUNDING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI”.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Dr.Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso M.Kom selaku , M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Nur Azizah M,Akt., selaku kepala jurusan Sistem Informasi.
  5. Ibu Qurotul Aini, S.Kom, M.T.I selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan kasih sayang, arahan dan motivasi kepada Penulis.
  6. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Ketua Puket 1.
  7. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih atas doa dan dukungan moril dari orang tua tercinta, saudara serta keluarga, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan KKP ini dengan baik dan lancar.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan dukungan kepada Penulis.
  9. Yustin Novita Dewi selaku team Pribadi Dermawan (PD) yang selalu siaga membantu dalam menangani setiap kendala selama KKP untuk kesuksesan Pribadi Dermawan.
  10. Rekan - Rekan seperjuangan Ryzen Team (Dewi Mariana Apriani, Yoke Dwi Martianda Setiaji, dan Azharul Fuad).
  11. Sahabat - sahabat TimUR 5 (Funtastic4, Latel dan Lily).
  12. Sahabat RIC yang telah menemani, memotivasi dan berjuang untuk keberhasilan KKP ini.
  13. Sandi Alpan yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik.
  14. Semua rekan - rekan mahasiswa/i yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan laporan KKP ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 15 Januari 2018
Ayu Martha Wardani
NIM. 1411482484
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik pada Sebuah Sistem

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Gambar 2.3 Logo WordPress

Gambar 3.1 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.2 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.2 Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.3 Visi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.4 Misi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.5 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.6 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.7 Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

Tabel 3.8 Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Keuangan Mahasiswa

Tabel 3.9 Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Kepala Jurusan

Tabel 3.10 Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Tabel 3.11 Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan dan Ujian (PU)

Tabel 3.12 15 Strategy of Pribadi Dermawan

DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram

Simbol Activity Diagram

Simbol Sequence Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semakin cepatnya perkembangan teknologi pada suatu bangsa atau negara, tentunya banyak mempengaruhi dalam segi persaingan pada era ini. Untuk dapat tetap bersaing dan bertahan tentunya dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM), selain dari SDM berkualitas yang diperlukan teknologi yang dapat membantu juga sangat di perlukan. Berkembangnya teknologi khususnya pada penggunaan internet yang semakin pesat, membuat suatu yang dikerjakan dapat efektif dan efisien. Pada saat ini penggunaan sistem informasi berbasis web sangat diminati. kemampuan dapat di akses dimana pun dan kapan pun merupakan salah satu alasan mengapa sistem tersebut banyak diminati. Sehingga setiap orang dapat mengakses suatu web dimanapun dia berada.

Salah satu teknologi komputerisasi yang saat ini sedang berkembang adalah teknologi Website. Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di dalam Internet.

Banyak manfaat yang didapatkan dengan teknologi yang sekarang ada salah satu manfaat yang bisa digunakan adalah di bidang Pendidikan dan Sosial. Saat ini banyak web dari bidang pendidikan yang sudah ada. Salah satunya adalah untuk pemberian beasiswa dan juga melakukan donasi untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Sehingga kini banyak bermunculan Website yang mengambil tema tentang Pendidikan dan juga Sosial.

Dalam bidang pendidikan banyak yang menawarkan beasiswa, yang pada umumnya untuk memberikan bantuan dana untuk para pelajar maupun mahasiswa. Menurut Murniasih (2009) beasiswa diartikan sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada individu agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Reward yang diberikan dapat berupa akses tertentu pada suatu institusi atau Reward berupa bantuan keuangan untuk kegiatan pendidikannya. Sedangkan dalam Bidang Sosial yang ditawarkan adalah untuk membantu seseorang yang kurang mampu seperti memberikan bantuan untuk yatim piatu, atau pun lainnya yang membutuhkan bantuan.

Di Indonesia banyak yang menawarkan bantuan dibidang Pendidikan dan juga Sosial, Salah satunya adalah Pribadi Dermawan. Pribadi Dermawan adalah suatu organisasi yang bergerak dibidang Pendidikan dan Pengajaran, Pengabdian Masyarakat dalam mewujudkan keadilan kehidupan bermasyarakat. Pribadi Dermawan merupakan salah satu website yang berbasis Crownfunding.

Crownfunding sendiri adalah sebuah wadah atau tempat dimana sekumpulan orang atau organisasi yang melakukan penggalangan dana untuk membantu suatu proyek tententu. Banyak program yang ditawarkan oleh Pribadi Dermawan salah satunya dalam bidang Pendidikan adalah pemberian Beasiswa dan untuk di bidang Sosial adalah Membantu menyalurkan donasi yang telah diberikan donatur untuk yang membutuhkan.

Dari latar belakang tersebut, maka dari itu memutuskan untuk membuat penelitian dengan judul “ANALISA WEBSITE PRIBADI DERMAWAN BERBASIS CROWNFUNDING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI”.


Rumusan Masalah

Setiap penelitian pasti diawali dengan rumusan masalah yang dilanjutkan dengan mencari pemecahan masalah yang paling tepat. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah suatu kesenjangan antara yang diharapkan dengan apa yang terjadi, sehingga perlu dicari pemecahannya melalui pengumpulan data.

Pada saat ini proses pendaftaran dan juga pendataan masih dilakukan secara manual. Dimana seseorang yang ingin melakukan donasi harus mengisi formulir atau langsung datang ke tempat yang sudah ditunjuk. Proses ini lah yang dirasa masih sangat kurang efektif dan juga efisien karena akan memakan banyak waktu dan juga tenaga. Beberapa masalah lainnya adalah, hilangnya berkas yang tidak tersimpan dengan baik, berkas yang sudah ada terlalu lama tersimpan akan membuat berkas rusak atau usang, dan saat akan melakukan pencarian berkas juga akan mengalami kesulitan.

Oleh sebab itu, sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan sistem informasi pada Pribadi Dermawan.

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada latar belakang di atas, maka di dapat 3 (tiga) permasalahan sebagai berikut:  :

  1. Bagaimana sistem informasi penggalangan dana yang sedang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana cara sistem dapat menghasilkan informasi yang efisien dan efektif?

  3. Bagaimana memberikan informasi yang up to date pada website Pribadi Dermawan?


 :</p>

Ruang Lingkup Penelitian

Setiap manusia pasti mempunyai ide atau gagasan. Pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya terhadap suatu hal. Agar mempermudah penulis dalam melakukan penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini memerlukan suatu batasan agar lebih terarah dan dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu sesuai dengan penulisan penelitian ini, penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian.

Melihat permasalahan yang terjadi pada Pribadi Dermawan, maka penelitian membatasi dengan 3 (tiga) permasalahan di antaranya:.


  1. Penelitian ini berfokus kepada perbaikan sistem Pribadi Dermawan.

  2. Informasi mengenai penggalangan dana yang ada pada Pribadi Dermawan.

  3. Berfokus kepada official site berbasis open source.


  4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian menguraikan secara jelas tujuan yang akan di laksanakan penelitian pada objek penelitian yang dipilih untuk objek penelitian atau organisasi. Tujuan penelitian yang ada harus di sesuaikan dengan rumusan masalah dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Dan berikut adalah Tujuan dari penelitian ini:

    1. Mengubah sistem yang sedang berjalan saat ini.

    2. Untuk mendapatkan informasi penggalangan melalui sistem agar informasi yang didapatkan selalu up to date.

    3. Mencapai sebuah hasil yang diharapkan dengan adanya sistem secara online.

    Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian merupakan sebuah hasil dari tercapainya tujuan dan terjawabnya sebuah rumusan masalah secara tepat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis baik bagi penulis maupun pembaca karya ilmiah tersebut. Sedangkan manfaat praktis tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen.

    Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

    1. Meninggalkan sistem yang manual untuk penggalangan dana pada Pribadi Dermawan.

    2. Diharapkan dengan sistem online informasi yang diberikan akurat dan juga up to date.

    3. Sistem secara online dapat terhindar dari informasi yang tidak akurat dan juga pendataan yang efisien.

    Metode Penelitian

    Dalam melakukan penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP), Penulis menggunakan metode penelitian adalah menggambarkan dan mengumpulkan data-data mengenai keadaan secara langsung ke sumber atau objek penelitian agar mendapatkan data yang akurat dan juga relevan. Penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian deskriptif, yaitu salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk memberikan mengevaluasi, hubungan, dan perbandingan sample yang sudah didapatkan, dengan cara menjabarkan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.

    Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam mencari data serta mengolah informasi tersebut menggunkan 2 (dua) metode, yaitu :

    1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung), yaitu Metode pengumpulan data dengan cara mengamati langsung terhadap objek yang akan digunakan sebagai bahan penelitian. Penulis sudah melakukan pengamatan di lingkungan sekitar Perguruan Tinggi Raharja, Peneliti dapat mengumpulkan data yang dijadikan sumber informasi dalam membantu proses menganalisa pembangunan sistem.

    2. Metode Studi Pustaka, yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari sumber-sumber tertulis seperti buku, jurnal, makalah dan internet yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi penelitian dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

    Metode Analisis

    Untuk metode analisa sistem penulis menggunakan metode berupa analisa SWOT. SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis guna mengevaluasi kondisi suatu objek dalam (4) empat kategori yaitu, kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) terhadap sistem website Pribadi Dermawan sehingga dapat menganalisa apa saja yang mencangkup dalam SWOT.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisis sistem, konsep dasar website, konsep dasar Crownfunding, konsep dasar WordPress, konsep dasar CMS, konsep dasar Tri Dharma konsep dasar UML serta konsep dasar literature review.

    BAB III PEMBAHASAN

    Bab ini membahas mengenai analisa gambaran serta sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama raharja, arti pribadi raharja, struktur organisasi, jurusan/prodi Perguruan Tinggi Raharja, tata laksana sistem yang berjalan, serta konfigurasi sistem yang berjalan.

    BAB IV PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Dalam mendukung pembuatan laporan ini, penulis memerlukan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan juga ruang lingkup yang diambil sebagai pembahasan sebagai landasan teori dalam pembuatan laporan. Oleh sebab itu, penulis membuat landasan teori dari para ahli yang berkaitan dengan laporan ini.

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Terdapat 4 (empat) definisi dari para ahli, diantaranya:

    Menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisa dan Desain Sistem Informasi (2005:1),[1], “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditentukan.”.

    Menurut Edhy Sutanta (2009:4), [2], “Sistem adalah kumpulan hal atau elemen yang bekerja sama atau yang dikaitkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melakukan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.”.

    Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Abstansi (2008:22),)[3],” Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik yang saling berkaitan satu sama lain dan bekerja sama secara selaras untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

    Menurut Sutarman (2012:5) [4], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungansatu sama lain dalam suatu kesatuan untuk melakukan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.”.


    Berdasarkan dari keempat pendapat yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari bagian terkecil yang dapat dikelompokkan menjadi satu agar mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

    2. Karakteristik Sistem

    Menurut Hutahaean (2014 :3)[5], Untuk memahami atau mengembangkan sebuah sistem maka perlu dibedakan unsur-unsur yang dapat membentuknya. Dan berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membentuk suatu sistem dengan sistem yang lainnya:

    1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

    2. Batasan Sistem

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalika, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

    4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

    5.Masukkan Sistem (input)

    Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan dikeluarkan. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenace input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

    7. Pengolah Sistem

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

    8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektive). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

    Sumber : Hutahaean (2014 :3)
    Gambar 2.1. Karakteristik pada sebuah sistem

    2. Klasifikasi Sistem

    Menurut Hutahaean (2014 :8)[5], suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sudut pandang, antara lain::

    1. Sistem Abstrak (abstract system)

    Sistem abstrack adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    2. Sistem Fisik (physical system)

    Sistem fisik adalah sistem yang tampak atau ada secara fisik

    3. Sistem Alamiyah (natural system)

    Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya perputaran bumi.

    4. Sistem Buatan Manusia (human made system)

    Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

    5. Sistem Tertentu (deterministicl system)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang sudah dapat diramalkan.

    6. Sistem Tak Tentu (probalistic system)

    Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik

    7. Sistem Tertutup (close system)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja secara otomatis tanpa ada turut campur tangan dari lingkungan luar. Secara teroritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    8. Sistem Terbuka (open system)

    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini dapat menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka dapat dipengaruhi lingkungan luar maka harus memiliki pengendalian yang baik.


    Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Data

    Sebelum membahas apa itu informasi, maka terlebih dahulu membahas konsep dasar dari data yang memilki keterkaitan dengan informasi. Dan berikut 3 (tiga) data menurut para ahli:

    Menurut Bambang Hartono(2013:15). [6], “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.”.

    Menurut Mulyanto (2009:15), [7] “ Data diartikan sebagai gambaran dari dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam berbagai bentuk seperti angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum memiliki makna atau belum terpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bermakna”.

    Dari 2 (dua) pernyataan yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa Data adalah adalah kumpulan fakta, peristiwa atau hal yang dapat diolah atau diproses menjadi sesuatu yang akan lebih berguna dan bermanfaat dan menjadi sumber suatu informasi.

    2. Definisi Informasi

    Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:5) [8], Informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui.”.

    Menurut Gordon B. Davis dan Margarethe H. Olson dalam Rohmat Taufiq (2013:15)[9], “ informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.”.

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014:8) [10], “ Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi para penerimannya. Dan yang menjadi sumber dari informasi adalah Data.”.

    Berdasarkan 3 (tiga) pernyataan yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah kumpulan dari data yang dikumpulkan lalu diolah, dibentuk sesuai keperluan tertentu dan memiliki manfaat dan juga kegunaan bagi penerimanya.

    3. Siklus Informasi

    Menurut Hutahaean (2014: 10-11), [10], siklus Informasi adalah Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam Fahrenheit diubah ke Celcius.

    Gambar 2.2. Siklus Informasi


    Dalam hal ini digunakan contoh matematik berupa rumus konversi dari derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

    4. Kualitas Informasi

    Menurut Arif Wibowo (2014:12),[11], “ Ketika pengembang sistem mendefinisikan output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan 4 (empat) dimensi dasar informasi, 4 (empat) dimensi yang diinginkan ini akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut..”.


    1. Relevansi

    Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi. Pengguna semestinya dapat memilih data yang diperlukan tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan di sebut sebagai informasi.

    2. Akurasi

    Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut. Karena hal ini para pengguna sering kalau terpaksa harus menerima tingkat akurasi yang kurang dari 100 persen. Aplikasi-aplikasi lainya, seperti peramalan ekonomi jangka panjang dan laporan-laporan statistic, sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data yang dipergunakan kurang dari 100% akurat.

    3. Ketepatan Waktu

    Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting berkembang atau habisnya peluang. Para pengguna harusnya dapat mengantongi informasi yang menjabarkan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari apa yang sebelumnya terjadi di masa lalu. Informasi yang didapatkan setelah sebuah keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.

    4. Kelengkapan

    Para pengguna harusnya bisa mengantongi informasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya juga tidak menenggelamkan pengguna dalam informasi yang terlalu banyak. Sebutan kelebihan muatan informasi menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga dapat memberikan kerugian. Pengguna harusnya dapat menentukan seberapa banyak informasi yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki pengumpulan yang tepat dan mendukung semua area dimana keputusan akan di ambil.

    Pilihan paling baik adalah membiarkan para pengguna menentukan sendiri dimensi informasi mana saja yang dibutuhkannya. Bilamana dibutuhkan, spesialis informasi dapat membantu pengguna melakukan pendekatan atas pekerjaan ini dengan cara-cara yang logis.


    5. Fungsi Informasi

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014:9) [10], fungsi utama dari sebuah informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi keraguan dari pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat memutuskan keputusan lebih cepat dan tepat, informasi juga memberikan standard, ataupun maupun indikator bagi pengambil keputusan.”.

    5. Nilai Informasi

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014:11-12) [10], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dapat dikatakan memilki nilai lebih jika manfaat yang diberikan lebih efektif jika dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Biaya informasi terdiri 5 (lima) macam biaya, yaitu:”.

    1. Biaya Perangkat Keras

    Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    2. Biaya Untuk Analisis

    Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan bertambah sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    3. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Control Lingkungan

    Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini akan bertambah menyesuaikan dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    4. Biaya Perubahan

    Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

    5. Biaya Operasi

    Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Destriyana Darmastuti dalam jurnalnya (2014:3), [12], “sistem informasi merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling bersangkutan satu sama lain menyusun menjadi satu kesatuan yang jika dieksekusi akan menyediakan sebuah informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan.”.

    Menurut Taufiq (2013: 17), ),)[13],”Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terpadu dan berkerjasama untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan sebuah alat yang bernama komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.”

    Menurut Atyanto Mahatmyo (2014: 6), [14],” Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan dikirimkan ke pengguna.”



    Dari 3 (tiga) pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah Kumpulan elemen atau prosedur yang saling terpadu dan bekerjasama satu sama lain untuk mengolah data menjadi informasi dan di dikirimkan kepada para pengguna sehingga bermanfaat dan dapat dimanfatkan oleh para pengguna.

    2. Klasifikasi Sistem Informasi

    Menurut Abdul Kadir (2013:89), [15], Ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Adapun klasifikasi yang sering dipakai selalu berdasarkan pada:”.

    1. Level Organisasi

    2. Area Fungsional

    3. Dukungan yang diberikan, dan

    4. Arsitektur Sistem Informasi

    3. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Rizki Ahmad Fauzi (2017:19-21), [16], Komponen sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:”.

    1. Blok Masukan (input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. Contoh nya adalah Keyboard, Automated Terminal Machine (ATM), mouse, touch screen, scanner, dan voice recognizer.

    2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan, Contohnya Central Processing Unit (CPU).

    3. Blok Keluaran (Outputl Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas yang beguna untuk semua pemakai sistem dan merupakan hasil dari produk suatu sistem informasi. Contohnya: Printer, Video Display dan Speaker.

    4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi meupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Blok teknologi ini merupakan suatu blok yang menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu orang (Brainware), Perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

    5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya.

    6. Blok Kendali (Control Block)

    Blok kendali adalah blok yang dipergunakan untuk mengurangi terjadinya ancaman atau risiko terhadap sistem informasi. Seperti kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, dll.

    4. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Rizki Ahmad Fauzi (2017), [16], setiap organisasi harus menyesuaikan informasinya dengan kebutuhan pemakainya, secara umum tujuan sistem informasi pada perusahaan adalah sebagai berikut:”.

    1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.

    Kepengurusan merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-laporan yang diminta.

    2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen

    Sistem informasi memberikan informasi kepada para manajer agar dapat melakukan penganmbilan keputusan atas masalah yang sedang dihadapi.

    3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan harian

    Sistem informasi menyediakan informasi bagi personal operasi untuk membanu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem

    Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016: 27), [17],” Analisa sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sebuah sistem.”

    Menurut Wahana Komputer (2008: 27),[18],” Analisa Sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunannya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut.”

    Dari 2 (dua) pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa analisa sistem adalah fase awal dari pengembangan atau pembangunan sebuah sistem agara diketahui masalah dan apa saja kebutuhan sistem agar dapat dicari perbaikannya seperti apa.

    2. Tahap-Tahap Analisa Sistem

    Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016: 27), [17],” Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem adalah tekhnik pemecahan masalah yang nguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.”

    Menurut Yulia Djahir dan Dewi Pratita (2015:68), [19],” Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui.”

    Dari 2 (dua) pendapat yang dikemukakan diatas, dapat ditarik kesumpulan bahwa analisa sistem adalah fase awal dalam mengembangkan sistem untuk mengetahui masalah yang ada dan dicari pemecahan permasalahannya agar sistem dapat dibuat atau diperbarui.

    Menurut Agus Mulyanto (2009:129), Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

    1. naleIdentify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

    3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

    4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

    3. Fungsi Analisa Sistem

    Manfaat atau fungsi analisa sistem yang dikerjakan sebelum sistem dibuat atau diperbarui adalah sebagi berikut:

    1. Mengidentifikasi masalah-masalah apa saja yang dihadapi oleh user.

    2. Sasaran apa yang harus dicapai agar memenuhi kebutuhan user.

    3. Memilih metode yang paling efektif untuk memecahkan masalah-masalah yang ada.

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana perancangan sistem nya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Website

    1. Definisi Website

    Menurut Yuhefizar dkk (2009: 2),[20],” Website adalah keseluruhan halamn-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi.”

    Menurut M. Suhartanto (2017: 2), [19],” Website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hyper text transfer protocol) dan untuk mengaksesnya mengunakan perangkat lunak yang disebut browser.”

    Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa website adalah halaman atau aplikasi yang ada di internet yang menyajikan informasi bagi para user dengan berbagai bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang bisa diakses dengan menunggunakan perangkat lunak pada komputer.

    2. Jenis-Jenis Website

    Menurut Yuhefizar dkk (2009: 2),[20],”Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam website dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu, berdasarkan pada fungsi, sifat dan bahasa pemrograman.”

    Jenis - jenis website berdasarkan sifatnya adalah:

    1. Website Dinamis, adalah sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Misalnya website berita seperti, www.kompas.com dan www. Detik.com.

    2. Website Statis, merupakan website yang contentnya sangat jarang diubah. Misalnya web profile organisasi, dan lain-lain.

    Jenis - jenis website berdasarkan tujuannya adalah:

    1. Personal Web, website yang berisi informasi pribadi seseorang.

    2. Corporate Web, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

    3. Portal Web, website yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan berita, email dan jasa-jasa lainnya.

    4. Disamping itu juga ada website e-Govermeny, e-Banking, e-Payment, e-Procurement, dan sebagainya.

    Jenis - jenis website dari segi bahasa pemrograman yang digunakan adalah:

    1. Server Side, merupakan website yang menggunakan bahasa pemrogram yang tergantung kepada tersedianya server. Seperti PHP, ASP dan lain sebagainya. Jika tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman di atas tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

    2. Client Side, adalah website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Misalnya HTML.


    Konsep Dasar Crownfunding

    1. Definisi Crownfunding

    Menurut Fathimah Muthi Luthfiyah dkk (2016: 1), [21],” Crowdfunding adalah dimana sejumlah besar orang secara finansial mendukung sebuah usaha yang akan dijalankan.”

    Menurut Ekadarma dkk (2016:24), [22],” Penggalangan dana yang dulu lebih dikenal Cloud Funding atau dikenal juga dengan istilah Crownfunding adalah upaya kolektif dari sejumlah individu untuk mengumpulkan dana guna mendukung orang lain. Atau bisa juga diartikan sebagai upaya menggalang dana dengan cara meminta bantuan kepada sejumlah besar orang untuk masing-masing mengumpulkan sedikit uang. Dukungan tersebut bisa disalurkan ke dalam usaha atau bisnis, kegiatan sosial atau projek seni.”

    Menurut Maulana Irfan (2017: 3),[23],” Crowdfunding merupakan fenomena baru penggalangan dana secara online dalam satu dekade terakhir. Praktek penggalangan dana ini merupakan upaya untuk menghimpun peran atau kontribusi dari masyarakat luas untuk mewujudkan atau memberhasilkan sebuah program atau proyek tertentu yang biasanya dilakukan secara online.”

    Dari 3 (tiga) pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Crownfunding adalah upaya pengumpulan dana yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi dan biasanya dilakukan secara online, guna membiayai suatu proyek tertentu atau disalurkan untuk kegiatan sosial.

    2. Jenis-Jenis Crownfunding

    Menurut Maulana Irfan (2017: 4-5),[23],” Crownfunding sendiri dapat dibedakan menjadi 4 (empat) kategori berbeda. Kriteria pembeda setiap crownfunding adalah jenis pertimbangan yang diterima. Berikut Kategori crownfunding”

    1. Crowndivensting

    Bertujuan untuk mengakuisisi saham di sebuah perusahaan melalui ekuitas ataua bentuk campuran dari ekuitas dan modal. Crowndivensting juga menyediakan dukungan dana dalam jumlah kecil untuk berinventasi untuk mendukung usaha start-up di fase pertumbuhan mereka. Sebagai imbalannya, penyandang dana ini menerima saluran di perusahaan, atau berbagi dalam keuntungan perusahaan dalam hal pendanaan.

    2. Reward-Based Crownfunding

    Kategori crownfunding berbasis imbalan sering mencakup proyek-proyek kreatif, budaya atau komersial serta proyek-proyek olahraga. Dengan model ini penyandang dana ini biasanya menerima sesuatu dalam bentuk produk, karya seni atau jasa.

    3. Crownddonating

    Kontribusi dari masyarakat yang berbentuk sumbangan sederhana dan biasanya tidak melalui berbagi proses pertimbangan dan tidak mengaharapkan imbalan atas kontribusinya.

    3. Crowndlending

    Adalah mengacu pada pinjaman perusahaan untuk pembiayaan perusahaan atau individu yang dikategorikan sebagai modal yang dipinjamkan. Pemberi pinjaman mendapatkan bunga dari imbalan pinjaman mereka.

    Konsep Dasar WordPress

    1. Definisi WordPress

    Gambar 2.3. Logo WordPres

    Dikutip dari wikipedia, WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk di modifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg. WordPress saat ini menjadi platform content management system (CMS) bagi beberapa situs web ternama seperti CNN, Reuters, The New York Times, TechCrunch, dan lainnya. Rilis terbaru WordPress adalah versi 4.8.1 (2 Agustus 2017). WordPress didistribusikan dengan Lisensi Publik Umum GNU.

    Sedangkan jika dikutip dari Wordpress.org, WordPress ialah platform penerbitan pribadi yang semantik, yang berfokus pada estetika, standar web, dan kegunaan.

    2. Sejarah WordPress

    Sejarah WordPress dimulai oleh seorang bernama Matt Mullenweg yang berusia 18 tahun yang merupakan pengguna aktif dari b2 (bbpress.org). Ia menggunakan blog b2 untuk mempublikasi foto-fotonya selama perjalanan ke Washington D.C. Beberapa bulan kemudian, b2 berhenti mengembangkan perangkat lunaknya. Ketika mengetahui bahwa proses pengembangan b2 diberhentikan oleh programmernya yang bernama Michel Valdrighi, ia merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2.

    Diusia Matt yang ke-19 tahun, matt bersama rekannya mendirikan GMPG dengan format yang lebih kompleks dari HTML. Setahun kemudian, wordpress meluncurkan fasilitas Ping-O-Matic yang berguna untuk mengirim ping notifikasi kepada mesin pencari blog seperti Tchnorati. Dan saat ini Ping-O-Matic telah melayani lebih 1 juta ping tiap harinya.

    Dan akhirnya pada tahun 2005 Matt memutuskan untuk membuka WorPress secara umum diseluruh dunia. Kerja keras Matt bersama temannya Mike Litte membuahkan hasil yang sangat luar biasa. WordPress semakin terkenal berkat fiturnya yang banyak dan juga tampilannya yang menarik. Selain itu juga dikarenakan dukungan komunitas terhadap software open source untuk blog.

    Menurut Jasmadi (2008 :2), [24],” Wordpress memiliki banyak fitur yang dapat digunakan unruk penunjang blogging, antara lain :”

    1. Bisa memunculkan XML, XHTML, dan CSS standar.

    2. Manajemen link yang terintegrasi.

    3. Sturktur permalink yang memungkinkan mesin pencari mengenali strutuk blog dengan baik.

    4. Kemungkinan untuk meningkatkan performa blog dengan fasilitas ekstensi.

    5. Bisa mendukung banyak kategori untuk satu artikel.

    6. Fasilitas trackback dan pngback.

    7. Halaman statis

    8. Bisa digunakan untuk banyak kontributor

    9. Mendukung LaTeX.


    3. Kelebihan WordPress

    Banyak kelebihan yang bisa didapatkan jika menggunakan Wordpress, diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Satu akun bisa digunakan untuk membuat beberapa blog sekaligus.

    2. Plugins yang disediakan pun banyak.

    3. Tersedia dashboard sehingga komunikasi antar blogger menjadi mudah.

    4. Pemasangan dan pengaturan widget lebih mudah.

    5. Tampilan lebih rapi dan terkesan profesional.

    6. Bisa membuat halaman demi halaman, selain halaman posting.

    7. Memiliki fitur anti spam.

    8. Sederhana sehingga sangat mudah dipelajari oleh pemula (newbie).

    9. Mendukung SEF (Search Engine Friendly secara default sehingga lebih mudah ditemukan di mesin pencari.

    10. Banyak theme yang disediakan secara gratis, sehingga para pemakai dapat makin mempercantik tampilan dari website.


    Konsep Dasar CMS

    1. Definisi CMS

    Menurut Su Rahman (2013:2), [25], “ CMS adalah kependekan dari Content Management System. Yaitu sebuah software yang digunakan untuk membuat website secara menyeluruh. Sistem CMS mencakup pembuatan desain, pengaturan tata letak konten, pengaturan konten, hingga pengolahan data.”.

    Menurut Edy Irwansyah dan Jurike V. Moniaga (2014:291), [26], “ Content Management System (CMS) adalah sistem informasi yang merupakan gabungan dari database-database, software dan prosedur yang mengatur dan memungkinkan akses kepada macam-macam file tipe dokumen dan file lainnya termasuk gambar dan file multimedia.”.

    Menurut Taufik Ginanjar (2014:5),[27], “ Content Management System adalah software yang sudah terintegrasi untuk membuat konten dan halaman-halaman website yang kita inginkan tanpa harus membangun website dari nol sekali karena CMS telah menyediakan template, layout dan design yang bisa kita manfaatkan untuk membuat website yang sesuai keinginan atau tujuan kita.”.

    Jenis - Jenis CMS:

    1. CMS untuk membuat personal blog, contohnya WordPress.

    2. CMS untuk membuat web e-Commerce, contohnya PrestaShop, OsCommerce, Opencart, Drupal.

    3. CMS untuk membuat web e-Learning, contohnya Moodle.

    4. CMS untuk membuat personal web, contohnya joomla, Mambo.

    5. CMS untuk membuat e-Office, contohnya katanya (Kantor Maya).

    6. CMS untuk membuat web e-Forum, contohnya phpBB, MYBB, Vbulletin.

    Konsep Dasar UML

    1. Definisi UML (Unified Modeling Language

    Menurut Sri Mulyani (2017: 48), [28],” Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”

    Dikutip dari Wikipedia Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak.

    Dari kedua pendapat tersbut bisa ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah tekhnik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa yang berupa grafis untuk menspesifikasi atau membangun sebuah perangkat lunak.

    1. Jenis-Jenis UML (Unified Modeling Language

    1. Use Case Diagram

    Menurut Sri Mulyani (2017: 49), [28], Use Case Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor. Diagram ini hanya menggambarkan secara global, maka elemen-elemen yang digunakan pada use case diagram sangat sedikit. Elemen-elemen yang digunakan adalah:

    ● Sistem, merupakan batasan-batasan proses yang sudah kita deskripsikan dalam sebuah sistem

    ● Aktor, elemen yang menjadi pemicu sistem. Aktor bisa berupa orang, mesin ataupun sistem lain yang berinteraksi dengan use case.

    ● Use case, potongan proses yang merupakan bagian dari sistem.

    ● ● Association, menggambarkan interaksi antara use case dan aktor.

    Menurut Triandini (2012:18),[29], langkah-langkah membuat diagram use case:

    a. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

    b. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

    2. Activity Diagram

    Menurut Sri Mulyani (2017: 249), [28], Activity Diagram adalah diagram UML yang digunakan untuk menggambarkan alur aktivitas antar aktor. Activity diagram memungkinkan siapapun untuk memilih urutan dalam melakukannya, dengan kata lain diagram hanya menyebutkan aturan-aturan rangkaian dasar yang harus kita ikuti.

    Menurut Murad (2013), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

    Berdasarkan dari 2 (dua) pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa Activity Diagram adalah alur kerja yang dibuat berdasarkan oleh use case yang sudah dibuat sebelumnya.

    3. Sequence Diagram

    Menurut Sri Mulyani (2017: 249), [28], Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek. Sequence Diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek ini dalam sebuah use case.

    Menurut Miftakhul dan Bunafit (2010:143), [28], Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek didalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

    Dari 2 (dua) pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Sequence Diagram adalah gambaran dinamis dari interaksi sistem yang digambarkan berupa pesan (message) pada waktu tertentu.

    4. Class Diagram

    Menurut Sri Mulyani (2017: 249), [28], Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan hubungan antara masing-masing kelas. Selain itu class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class diagram juga menunjukan property dan operasi sebuah kelas serta batasan-batasan objek tersebut.

    Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Class diagram adalah diagram yang mepresentasikan hubungan antara komponen-komponen, kelas-kelas yang ada pada sistem.

    Konsep Dasar Literature Review

    1. Definisi Literature Review

    Menurut Punaji (2016: 117),[30],” Literature Review atau kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan dengan bidang atau topik yang tertentu. Memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas atau dibicarakan oleh peneliti atau penulis, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metode dan metodologi yang sesuai.”

    Menurut Fraenkel, Wallen & Hyun (2012) dalam buku Punaji, [30],” Literature Review adalah suatu kajian khazanah pustaka yang mendukung pada masalah khusus dalam penelitian yang sedang dikerjakan. Kajian ini sangat berguna bagi peneliti, untuk memberikan gambaran masalah yang akan diteliti, memberikan dukungan teoretis konseptual bagi peneliti, dan juga berguna untuk bahan diskusi atau pembahasan dalam penelitian. ”

    2. Jenis-Jenis Literature Review

    Menurut Ade Djohar (2014:10), [31],” Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, pendekatan, tingkat eksplansi, dan analisis & jenis data.”

    1. Penelitian menurut tujuan:

    • Penelitian Terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

    • Penelitian Murni/Dasar adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.

    2. Penelitian menurut metode:

    • Penelitian Survey adalah Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

    • Penelitian Ex post facto Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian menurut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

    • Penelitian eksperimen yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variable independennya dimanipulasi oleh peneliti.

    • Penelitian Naturalistic Metode penelitian ini sering disebut metode penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alami dimana peneliti adalah intstrumen kunci

    3. Penelitian menurut tingkat eksplanasi:

    • Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau penghubungan dengan variable lainnya.

    • Penelitian Komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan variabel penelitian ex post facto, deskriptif, komperatif, penelitian asosiatifnya masih sama dengan peneltian variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.

    4. Penelitain menurut jenis data dan analisis

    Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) hal utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentu kata, kalimat, skema dan gambar. Data kuantitaf adalah data berbentuk angka atau kualitatif yang diangkakan (scoring).

    3. Literarure Review

    Banyak penelitian sebelumnya yang membahas mengenai official site dan crownfunding berbasis website. Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi mengidentifikasi kesenjangan, pembuatan ulang, metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui spesialisasi orang lain pada bidang ini. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi dengan penelitian yang akan dibahas dalam KKP ini, antara lain:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Rosalina, Andreas Handojo, dan Adi Wibowo (2015) dengan judul penelitian “Aplikasi Crownfunding Sebagai Perantara Penggalangan Dana Berbasis Website dan Facebook Application”.[32],” Penelitian ini membahas tentang pembuatan aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan dalam mempublikasikan penggalangan dana agar dapat diketahui banyak orang dalam waktu yang singkat. Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi berbasis website dan dapat diakses melalui aplikasi facebook. Penggalangan dana yang diterapkan adalah Crownfunding dan terhubung denga media sosial Facebook dan Newsletter.”

    2. Peneltian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Qurotul Aini, dan Lily Ratna Sulastri (2017), yang berjudul “Penerapan Inbound Official Site Sistem Informasi Untuk Meningkatkan Rank Webometrics”. [33],” Penelitian ini membahas tentang sebuah perguruan tinggi atau instansi pendidikan wajib memiliki sebuah official site karena dapat membantu mempromosikan suatu instansi tersebut ke khalayak luas. Namun perihal inbound menjadi permasalahan pada official site jurusan sistem informasi. Karena dengan banyak nya inbound akan makin memperluas website tersebut dikenal oleh seluruh Pribadi Raharja khususnya jurusan sistem informasi agar dapat menjadi wadah pagi para mahasiswa untuk mendapatkan informasi yang akurat. Agar masalah tersebut dapat diselesaikan makan yang dilakukan adalah dengan memasang inbound di berbagai website lain. Dan untuk memantau rank pada website sistem informasi menggunakan Webometrics.”

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Nia Utami, Vina Georgina dan Yen Sun (2014) yang berjudul “Evaluasi Good Corporate Governance Atas Kebutuhan Donatur Pada Penerapan Crownfunding Di Indonesia: Studi Kuantitatif dan Kualitatif Pada Efekrumahkaca.net, Patungan.net dan Wujudkan.com”. [34],” Penelitian ini membahas tentang mengevaluasi penerapan Good Corporate Governance (GCG) untuk menjamin pengelolan yang sehat pada pengelolaan crownfunding di Indonesia. Penelitian ini memberikan wawasan khususnya untuk pelaku crownfunding agar dapat mensukseskan penggalangan dana yang dilakukan dan menjaga agar dapat dijalankan dengan sehat. Penelitian ini juga menggambarkan mengenai fenomena crownfunding yang ada di Indonesia.”

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Gita Widi Bhawika (2017) , yang berjudul “Risiko Dehumanisasi pada Crownfunding Sebagai Akses Pendanaan Berbasis Teknologi di Indonesia”.[35],” Penelitian ini membahas tentang semakin berkembangnya crownfunding di Indonesia berbasis teknologi untuk membantu pendaan pada berbagai aktivitas, baik di bidang bisnis maupun di bidang sosial. Namun dibalik pertumbuhan crownfunding yang sangat pesat muncul pemikiran tentang risiko crownfunding yaitu risiko Dehumanisasi. Sehingga penelitian ini akan mencari solusi agar risiko dehumanisasi dapat di minimaliskan.”

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Liliana, Andre dan Agus setiawan Santoso (2015), yang berjudul “ Website dan Aplikasi Android Crownfunding di Indonesia”. [36],” Penelitian ini membahas tentang diperlukannya penerapan crownfunding pada website dan aplikasi mobile agar dapat membantu administrasi pengumpulan dana yang akan digunakan sebagai modal merealisasikan sebuah proyek. Website akan digunakan sebagai pembuatan proyek baru dan juga mendanai sebuah proyek. Sedangkan aplikasi mobile akan digunakan untuk mendanai sebuah proyek atau memantau sebuah proyek yang didanai oleh pengguna.”

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Haichao Zheng, Dahui Li, Jing Wu dan Yun Xu (2014) yang berjudul “The Role of Multidimensional Social Capital in Crownfunding : Comparative Study in China and US”.[37],” penelitian ini membahas tentang How does an entrepreneur's social network impact crowdfunding? Based on social capital theory, we developed a research model and conducted a comparative study using objective data collected from China and the U.S. We found that an entrepreneur's social network ties, obligations to fund other entrepreneurs, and the shared meaning of the crowdfunding project between the entrepreneur and the sponsors had significant effects on crowdfunding performance in both China and the U.S. The predictive power of the three dimensions of social capital was stronger in China than it was in the U.S. Obligation also had a greater impact in China. Inti dari pembahasan jurnal ini adalah tentang pengaruh jaringan sosial terhadap Crownfunding. Yang mengambil perbandingan dari China dan AS. Bahwa ternyata pengaruh yang besar didapatkan dengan menggunakan media sosial terkenal di China sedangkan pada AS tidak terlalu berpengaruh.”

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Matteo Rossi (2014) yang berjudul “The New Ways to Raise Capital: An Exploratory Study of Crownfunding”.[38],” Penelitian ini membahas tentang to describe, analyze and to increase the knowledge of the emerging crowdfunding phenomenon. Even though the number of academic studies has been increasing, the coverage of the population is relatively weak and not well understood by entrepreneurs and individual investors.Design/Methodology/Findings - The research can be classified as an exploratory research. The research addresses the following research questions: What is crodwfunding? Which are the main characteristics of this phenomenon? Wihic are the principal strengths and the main weaknesses of crowdfunding? The findings expose purposes, characteristics, roles and tasks, and investment size of crowd-funding activity. Originality/value - The paper analyses a new emergent phenomenon. It aims to define the user/costuemr’s role from co-creation to investment. Inti dari penelitian ini adalah bahwa masih kurangnya pemahaman baik dari pengusaha dan investor individual tentang fenomena perkembangan Crownfunding. Dan di dalam penelitian ini akan membahas tentang cara pengaplikasian nya dan karakteristik utama dari Crownfunding.”

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Mufli (2017) yang berjudul “Model Bisnis Islamic Financial Technology Berbasis Crownfunding Pembiayaan Usaha Mikro Sektor Pertanian”. [39],” Penelitian ini membahas tentang masalah klasik yang dialami oleh petani yaitu keterbatasan akases kredit untuk modal usaha. Sehingga dicari alternatif lain yang dapat dimanfaatkan oleh petani. Salah satunya dengan memanfaatkan teknology berbasis crownfunding platform. Namun karena sistem pelayanan crownfunding masih terdapat sistem bunga, yang tidak sejalan dengan sistem keuangan syariah. Tanimadani.com merupakan inovasi islamic financial yang mengembangkan produk keuangan syariah, dan dikembangkan dalam bentuk crownfunding platform untuk pembiayaan mikro di sektor pertanian.”

    9. Penelitian yang dilakukan oleh Moh. Ainol Yaqin dan Tijaniyah Tijaniyah (2017) yang berjudul “Sinergitas E-Crownfunding dengan E-Commerce dalam Membantu Pendanaan Sosial Berbasis Web Bootstrap”. [30],” Penelitian ini membahas tentang pemeberian dana ssosial, pemberian bantuan kepada yang tertimpa musibah atau bencana. Tetapi dengan pencarian yang dilakukan secara manual dengan berdiri di tempat umum untuk mendapatkan dana sumbangan amal korban bencana masih kurang efektif dan juga efisien, karena keterbatasan ruang dan waktu. Maka penelitian ini akan mensinergikan e-Crownfunding dengan e-Commerce agar dihasilkan pendanaan sosial yang maksimal.”

    10. Penelitian yang dilakukan oleh Ethan Mollick (2014) yang berjudul “The Dynamics of Crownfunding: An Exploratory Study”. [40],” Penelitian ini membahas tentang Crowdfunding allows founders of for-profit, artistic, and cultural ventures to fund their efforts by drawing on relatively small contributions from a relatively large number of individuals using the internet, without standard financial intermediaries. It suggests that personal networks and underlying project quality are associated with the success of crowdfunding efforts, and that geography is related to both the type of projects proposed and successful fundraising. Finally, I find that the vast majority of founders seem to fulfill their obligations to funders, but that over 75% deliver products later than expected, with the degree of delay predicted by the level and amount of funding a project receives. These results offer insight into the emerging phenomenon of crowdfunding, and also shed light more generally on the ways that the actions of founders may affect their ability to receive entrepreneurial financing. Inti dari penelitian ini adalah bahwa Crownfunding mampu membantu para pendiri usaha, artistik atau budaya untuk mendapatkan dana pengembangan usaha mereka. Dan juga tentang cara Crownfunding untuk mempengaruhi pembiayaan dana nya.”

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Seiring dengan cepatnya perkembangan teknologi saat ini dan munculnya banyak alat-alat canggih di instasi pemerintah maupun swasta yang mempunyai perubahan yang sangat pesat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja mempunyai misi untuk turut serta membangun dan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di bidang IT guna menghadapi era globalisasi ini.

    Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2001 berdiri dan diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN), memiliki tekad untuk terus membantu pemerintah dan juga masyarakat kota Tangerang untuk membuat pendidikan yang terbaik di bidang komputer.

    Sejarah Umum Perguruan Tinggi Raharja

    Pada awalnya Perguruan Tinggi Raharja adalah sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Peltahin komputer) Raharja yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto Km. 2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. Dan pada tanggal 3 januari 1994 oleh Walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Machmud, dan Raharja sudah terdaftar di Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L93. Dan berikut tabel lengkap tentang sejarah Peruguran Tinggi Raharja:

    Tabel 3.1. Sejarah Singkat Perguruan Tinggi raharja

    Nama Raharja sendiri terinspirasi dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Satya Karya Kerta Raharja”. Nama yang diartikan sebagai “Kesejahteraan”. Dengan arti luas adalah keinginan dan niat para pendiri ikut menunjang pemerintah dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan pada bidang teknologi informasi dan komputer. Raharja yang memiliki Motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer). Dan juga memiliki semboyan “Membangun masyarakat sejahtera melalui ilmu pengetahuan dan teknologi”.

    Jurusan/Prodi Perguruan Tinggi Raharja

    Tabel 3.2. Jurusan/Prodi Perguruan Tinggi raharja

    Pada tabel 3.2 menunjukan jurusan/prodi yang terdapat pada STMIK Raharja maupun pada AMIK Raharja. Untuk STMIK Raharja terdapat 3 jurusan/prodi yaitu:

    1. Sistem Informasi dengan 4 konsentrasi: Manajemen Information System, Computer Accountancy, E-Commerce, dan Bussiness Intelligence.

    2. Teknik Informatika dengan 3 konsentrasi: Multimedia Audio Visual Broadcasting (MAVIB), Software Engineering dan Expert System.

    3. Sistem Komputer dengan 2 konsentrasi: Creative Communication And Innovative Technology (CCIT) dan Computer System.

    Sedangkan pada AMIK Raharja terdapat 3 jurusan/prodi, Yaitu:

    1. Manajemen Informatika dengan 2 konsentrasi: Web Graphic Design dan Management Information System.

    2. Komputerisasi Akuntansi dengan 2 konsentrasi: Web Based Accounting System dan Finance.

    3. Teknik Informatika dengan 2 konsentrasi: Artificial Informatics dan System Architecture.

    Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

    1. Visi Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja memiliki Visi yaitu sebagai berikut:

    Tabel 3.3. Visi Perguruan Tinggi Raharja

    2. Misi Perguruan Tinggi Raharja

    Agar Visi Perguruan Tinggi Raharja dapat dicapai, maka Perguruan Tinggi Raharja memiliki misi:

    Tabel 3.4. Misi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi dan Misi di atas dijadikan kesadaran komitmen pada kualitas yang dijadikan tujuan dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja menuangkan konsep beripikir kualitas di dlama ISO9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

    Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    Agar dapat menjalankan motto dari Perguruan Tinggi Raharja, dan berikut beberapa tujuan yang dijalankan:

    Tabel 3.5. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    Arti Pribadi Raharja

    Mahasiswa/i pada Perguruan Tinggi Raharja memiliki sebutan sebagai Pribadi Raharja. Artinya mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa Perguruan Tinggi harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan Tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

    Pribadi Raharja mencangkup empat unsur Civitas Akademika, yaitu dosen, staff karyawan administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi Raharja.

    Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Setiap organisasi ataupun perusahaan wajib meempunyai suatu struktur organisasi yang dipakai untuk pengorganisasian susunan atau hubungan antar bagian serta setiap posisi pada organisasi atau perusahaan dalam melancarkan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar setiap posisi memiliki kerangka hubungan diantara bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Begitupun dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut.

    Tabel 3.6. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    1. Tugas dan Tanggung Jawab

    Setiap bagian pada organisasi atau perusahaan pasti memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam mengerjakan semua pekerjaannya. Begitupun dengan Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya memiliki wewenang dan tanggung jawab. Berikut wewenang dan tanggung jawab pada bagian-bagian Perguruan Tinggi Raharja:

    1. Presiden Direktur

    Tabel 3.7. Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

    2. Direktur

    Tanggung Jawab :

    a. Merupakan wakil presiden direktur.

    b. Ikut membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan

    3. Penasehat Pimpinan

    Wewenang :

    a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanan proses belajar mengajar.

    b. Mengusulkan kepada direktur tentang kenaikan honor staff dibawah bimbingannya

    c. Mengusulkan kepada direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staff bimbingannya.

    d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

    e. Mengusulkan kepada direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    f. Memberikan sangsi kepada staff bimbingannya yang melanggar aturan tata tertib karyawan.

    g. Mengusulkan kepada direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.

    b. Bertanggung jawab atas penerapan pelaksanaan proses belajar mengajar.

    c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan akademik yang memiliki keterikatan.

    d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    4. Gugus Kendali Mutu

    Wewenang :

    a. Menjalankan program kebijakan akademik.

    b. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

    c. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    d. Mengadakan afiliasi

    e. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung Jawab :

    Membantu direktur dalam memimpin pelaksaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    5. Penasehat Umum dan Staff Ahli

    Wewenang :

    a. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

    b. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

    c. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

    d. Menyelenggarakan kegiatan0kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi STMIK Raharja hubungannya dengan lingkungan.

    6. Divisi Operasi

    Wewenang :

    a. Mengusulkan kepada direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

    b. Mengusulkan kepada direktur atas kenaikan honor.

    c. Mengusulkan kepada direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staff bimbingannya.

    d. Mengusulkan kepada direktur tentang unit pelayanan baru yang dibutuhkan.

    e. Memberikan sanksi kepada staff bimbingannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik setiap tahun.

    b. Bertanggung jawab atas penerapan pelaksanaan pada bidangnya.

    c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang memilki keterikatan pada bidangnya.

    d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    7. Divisi Keuangan Mahasiswa

    Tabel 3.8. Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Keuangan Mahasiswa

    8. Ketua REC

    Bertugas untuk mengatur kegiatan masing-masing divisi sesuai bidang kerjanya serta mengatur duta kampus yang telah ditunjuk dan diberi tugas oleh manajemen Perguruan Tinggi Raharja dalam menangkap berita penting tentang isu yang berkembang mengenai kemajuan IT secara global dan merapatkan barisan kepada para akar IT nasional, melalui kepengurusan organisasi Teknologi Ilmu Komputer (APTIKOM).

    9. Kepala Jurusan

    Tabel 3.9. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan

    11. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    Tabel 3.10. Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    11. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    Tabel 3.11. Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan dan Ujian (PU)

    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Dalam menganalisa sistem berjalan yang ada pada saat ini, penulis melakukan penelitian analisa deskriptif sebagai gambaran sistem berjalan tersebut. Dimana sistem yang berjalan saat ini masih konvensional atau manual. Peserta harus melakukan pemberian proposal penelitian yang ingin dihibahkan secara langsung kepada pihak REC. dengan adanya berkas yang diserahkan tersebut tentunya berkas yang berisi data-data tersebut haru diinput. Penginpuntan data ini yang akan memakan waktu yang cukup lama. Seharusnya dengan perkembangan teknologi saat ini, Pribadi Dermawan dapat dilakukan secara online pada Website.

    Rancangan Sistem yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    1. Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

    Gambar 3.1. Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan gambar Use Case Diagram yang ada di atas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

    a. 2 (dua) Actor, Yaitu Admin PridadiDermawan dan Peserta

    b. 7 (tujuh) Use Case, yaitu Akses Pribadidermawan.org, Login, Membuat Form, Mengisi Form, Submit Form, Menyortir Data, Mengumpulkan Data, dan Menghubungi Peserta

    2. Activity Diagram Sistem yang Berjalan

    Gambar 3.2. Activity Diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan gambar Activity Diagram yang ada di atas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:


    a. 2 (dua) Vertical Simlane, mencerminkan pihak yang terlibat yang meliputi Admin PribadiDermawan dan juga Peserta.

    b. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

    c. 10 (sepuluh) Action State, mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    d. 1 (satu) Decision Node, merupakan kondisi tertentu yang akan menghasilkan suatu kemungkinan.

    e. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    3. Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

    Gambar 3.3. Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan gambar Sequence Diagram yang ada di atas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

    a. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan.

    b. 2 (dua) Lifeline yang saling berinteraksi.

    c. 8 (delapan) Message yang merupakan komunikasi antar objek yang memuat informasi - informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh Actor.

    Konfigurasi Sistem yang Berjalan

    Dalam membuat analisa sistem untuk penulisan laporan KKP, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:

    1. Perangkat Keras (Hardware)

    a. Proccessor: AMD Dual-Core A6-4455M Accelerated Processor

    b. Monitor: 13,3” HD LED LCD

    c. RAM: 4 GB DDR3 Memory

    d. Hardisk: 500 GB HDD.

    2. Spesifikasi (Software)

    a. Windows 10

    b. Google Crome

    c. Mozila FireFox

    d. Microsoft Edge

    e. Visual Paradigm

    3. Hak Akses (Brainware)

    Untuk mengoperasikan Pribadi Dermawan dapat dilakukan oleh semua pelajar, baik pelajar ataupun mahasiswa.

    Analisa Batasan Sistem

    Setiap sistem pasti memiliki batasan sistem (Boundary) yang memisahkan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau output dari sistem.

    Melihat permasalahan pada Pribadi Dermawan, maka penelitian membatasi permaslahan diantaranya:

    1. Membuat official site Pribadi Dermawan guna sebagai sistem informasi berbasis Crownfunding.

    2. Para peserta tri dharma dapat melakukan pendaftaran secara online namun harus memiliki akun (mendaftar) pada website Pribadi Dermawan.

    3. Peserta hanya dapat menulis pada website Pribadi Dermawan.

    4. Menjadi sumber informasi bagi peserta jika ada event pada Pribadi Dermawan.

    Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem

    Dalam penelitian analisa sistem pada Pribadi Dermawan, penulis dapat menyimpulkan kelebihan dan juga kekurangan pada sistem saat ini:

    1. Kelebihan dari sistem yang sedang berjalan saat ini yaitu, para peserta dapat dengan mudah mengakses, mendaftar dan juga mendapatkan informasi yang ada jika ingin berpartisipasi pada event yang diadakan pada Pribadi Dermawan.

    2. Kekurangan sistem adalah banyak peserta yang kesulitan dalam mengisi form dan salah dalam mengisi form karena tidak diawasi secara langsung, sehingga masih kurag efektif.

    Srategi Proyek

    Dalam pemecahan masalah yang ada diatas, maka dapat diproleh 15 (lima belas) strategi yaitu :

    Tabel 3.12. 15 Strategy of Pribadi Dermawan

    BAB VI

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang telah dirincikan dan dibahas dalam bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan perihal sebagai berikut:

    Proses pada saat pendaftaran dan pendataan pada sistem berjalan saat ini masih dilakukan secara manual atau konvensional. Dimana para mahasiswa/i yang berkeinginan melakukan Tri dharma yang dalam belum terkomputerisasi. Proses ini dirasa kurang efektif dan efisien karena tentunya memerlukan banyak waktu dalam membuat sebuah keputusan dan pembuatan laporan serta berkas yang disimpan pun dapat menimbulkan beberapa masalah, yaitu hilangnya berkas-berkas karena tidak tersimpan dengan baik, menjadi rusak dan usang jika disimpan terlalu lama.

    Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, akan lebih baik jika sesuatu yang berkenaan dengan proses penginputan, proses penyimpanan dan prose pengumpulan data sudah dilakukan secara komputerisasi dan tersedia secara online sehingga seluruh citivis yang berada di foundation dapat dengan mudah mengetahui dan menginformasikan beberapa informasi penting mengenai hibah pada Pribadi Dermawan. Maka akan dibuat sebuat website Tridharma yang akan digunakan sebagai wadah menginformasikan tentang Pribadi Dermawan. Dengan adanya sistem online juga bisa digunakan sebagai wadah informasi, dan bagian yang berkenaan dengan hibah dapat dengan mudah menginput data peserta dengan menggunakan form online dan dapat langsung di up date ke dalam database.

    Dengan hadirnya website Pribadi Dermawan diharapkan dapat menjadi sebuah media informasi yang update, dapat memudahkan perekapan data sehingga informasi yang diserahkan akurat. Hal ini dapat menjadikan nilai lebih untuk terus memajukan mutu dan kualitas Pribadi Dermawan.

    Saran

    Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan yaitu:

    1. Pribadi Dermawan harus lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi website Tri dharma sehingga sistem dapat membagikan manfaat bagi seluruh pengurus dan masyarakat.

    2. Dengan kehadiran website ini diharapkan proses pendaftaran, penginputan, pendataan dan pengarsipan dapat dikerjakan lebih cepat dan tentunya akan lebih mudah.

    3. Pengembangan Website Pribadi Dermawan dapat lebih disempurnakan sehingga informasi yang tersedia akan tersampaikan dengan baik.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Jogiyanto, H. M. (2005). Analisis dan desain sistem informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
    2. Sutanta, E. (2011). Basis data dalam tinjauan konseptual. Yogyakarta: Andi.
    3. Susanto, A. (2008). Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
    4. Sutarman, B. (2012). Pengantar Teknologi Informasi.
    5. 5,0 5,1 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish,
    6. Hartono, B. (2013). Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
    7. Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi konsep dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
    8. Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Deepublish.
    9. Taufiq, R. (2013). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish,
    11. MCLEOD, Raymond; SCHELL, George. Sistem informasi manajemen. Indeks, 2004.
    12. DARMASTUTI, Destriyana. Implementasi Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja Berbasis Web Untuk Rekomendasi Pencari Kerja Terbaik. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JustIN), 2013, 2.1.
    13. Taufiq, R. (2013). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    14. Mahatmyo, A. (2014). Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish.
    15. KADIR, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Penerbit Andi, 2014.
    16. 16,0 16,1 FAUZI, Rizki Ahmad. (2017). Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish
    17. 17,0 17,1 Muslihudin, M. Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta. Andi Offset.
    18. Wahana, Komputer. (2008). Shortcourse SQL Server 2008 Express.Yogyakarta: ANDI.
    19. 19,0 19,1 Pratita, Dewi. bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Deepublish, 2015.
    20. 20,0 20,1 Yuhefizar, C. M. M. (2009). Website Interaktif MCMS Joomla (CMS), Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
    21. Luthfiyah, F. M., Ambarsari, N., & Adi, T. N. (2016). MEMBANGUN WEBSITE MANAJEMEN INVESTASI BERBASIS CROWDFUNDING MODUL MONITORING DANA INVESTASI MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE INCREMENTAL. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri (JRSI), 3(01), 54-60.
    22. Ekadarma, A., Rukmana, E., & Darma, C. (2016). Model dada: dana daring dalam pendidikan peningkatan ekonomi pada program pemberdayaan perempuan.
    23. 23,0 23,1 Irfan, M. (2017). METAMORFOSIS GOTONG ROYONG DALAM PANDANGAN KONSTRUKSI SOSIAL. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(1), 1-10.
    24. Jasmadi. (2008). Seri Otodidak : Belajar Sendiri Membuat Blog dgn Domain Sendiri. Jakarta: salemba infotek.
    25. Rahman, Su. (2013). Web Designer Must Have Book; cara cepat membuat desain template tanpa coding. Jakarta: Mediakita.
    26. Irwansyah, E., & Moniaga, J. V. (2014). Pengantar Teknologi Informasi. deePublish.
    27. Ginanjar, T. (2014). Rahasia Membangun Website Toko Online Berpenghasilan Jutaan Rupiah. Yogyakarta: Ifahmedia.
    28. 28,0 28,1 28,2 28,3 28,4 28,5 Mulyani, S. (2017). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis dan Perancangan. ABDI SISTEMATIKA.
    29. Triandini, E., & Suardika, I. G. (2012). Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Penerbit Andi.
    30. 30,0 30,1 30,2 Setyosari, H. P. (2016). Metode penelitian pendidikan & pengembangan. Prenada Media.
    31. Maturidi, A. D. (2014). Metode Penelitian Teknik Informatika. Deepublish.
    32. Rosalina, R., Handojo, A., & Wibowo, A. (2015). Aplikasi Crowdfunding Sebagai Perantara Penggalangan Dana Berbasis Website dan Facebook Application. Jurnal Infra, 3(2), pp-303.
    33. Rahardja, U., Aini, Q., & Sulastrini, L. R. (2017). Penerapan Inbound Official Site Sistem Informasi Untuk Meningkatkan Rank Webometrics. Technomedia Journal, 1(2), 106-117.
    34. Tirdanatan, N. U., Georgiana, V., & Sun, Y. (2014). Evaluasi Good Corporate Governance atas Kebutuhan Donatur pada Penerapan Crowdfunding di Indonesia: Studi Kuantitatif dan Kualitatif pada Efekrumahkaca. Net, Patungan. Net, dan Wujudkan. Com. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 5(1), 123-135.
    35. Bhawika, G. W. (2017). Risiko Dehumanisasi pada Crowdfunding sebagai Akses Pendanaan Berbasis Teknologi di Indonesia. Jurnal Sosial Humaniora, 10(1), 47-58.
    36. Santoso, A. S. (2015). Website dan Aplikasi Android Crowdfunding di Indonesia. SNASTIA 2015.
    37. Zheng, H., Li, D., Wu, J., & Xu, Y. (2014). The role of multidimensional social capital in crowdfunding: A comparative study in China and US. Information & Management, 51(4), 488-496.
    38. Rossi, M. (2014). The new ways to raise capital: an exploratory study of crowdfunding. International Journal of Financial Research, 5(2), 8.
    39. Mufli, M. (2017). TANIMADANI. COM: RANCANG BANGUN MODEL BISNIS ISLAMIC FINANCIAL TECHOLOGY BERBASIS CROWDFUNDING PEMBIAYAAN USAHA MIKRO SEKTOR PERTANIAN. NISBAH: JURNAL PERBANKAN SYARIAH, 3(1), 300-314.
    40. Mollick, E. (2014). The dynamics of crowdfunding: An exploratory study. Journal of business venturing, 29(1), 1-16.

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Surat Pengantar Kuliah Kerja Prakterk (KKP)

    2. Surat Penugasan Kerja

    3. Kartu Bimbingan Kuliah Kerja Praktek (KKP)

    4. Formulir Permohonan Pergantian Judul Kuliah Kerja Praktek (KKP)

    5. Hasil Bimbingan

    6. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

    7. Kurikulum

    8. Formulir Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)

    9. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)

    10. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

    11. Daftar Nilai

    12. Formulir Seminar Proposal

    13. Sertifikat TOEFL

    14. Sertifikat Prospek

    15. Sertifikat IT Nasional

    16. Sertifikat IT Internasional

    17. Curriculum Vitae (CV)

Contributors

Ayu Martha Wardani