KP1411478661

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari



ANALISA SISTEM INFORMASI

PENGOLAHAN DATA PRODUKSI OVERFLYING

PADA PERUM LPPNPI



KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :


NIM
: 1411478661
NAMA



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)




LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
NIM
: 1411478661
Nama


Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 



Menyatakan bahwa laporan kuliah kerja praktek (KKP) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan,salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah di pergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja,maupun diperguruan tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 9 Juli 2017

 
 
 
NIM : 1411478661

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




LEMBAR PERSETUJUAN


ANALISA SISTEM INFORMASI

PENGOLAHAN DATA PRODUKSI OVERFLYING

PADA PERUM LPPNPI


Diajukan guna untuk melengkapi sebagai syarat untuk mengikuti Skripsi pada

Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2016/2017

Tangerang, 9 Juli 2017


Dosen Pembimbing
       
Pembimbing Lapangan
           
           
           
           
(Endang Suryana, S.Sos., M.M.)
       
(R.A Chodijah)
NID. 07142
       
NIK. 136804180353.C

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA



ABSTRAKSI

Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau lebih dikenal sebagai AirNav Indonesia adalah badan usaha yang menyelenggarakan navigasi penerbangan di Indonesia. serta tidak berorientasi mencari keuntungan, berbentuk Badan Usaha Milik Negara yang seluruh modalnya dimiliki negara berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham sesuai Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. AirNav Indonesia. Sebagai penyedia jasa pelayanan navigasi penerbangan, AirNav Indonesia terus melakukan upaya optimalisasi dalam segala aspek. Salah satu nya dalam pengolahan data produksi penerbangan terbang lintas (overflying) yang berada di Kantor Cabang JATSC (Jakarta Air Traffic Service Center). Belum optimalnya sistem yang berjalan saat ini menyebabkan proses pengolahan data produksi mengalami beberapa kendala, seperti redudansi data, kesalahan dalam penginputan callsign dan registrasi pesawat. Hal tersebut menyebabkan proses pengerjaan pengolahan data tidak efektif dan efisien, data yang dihasilkan tidak akurat dan pembuatan laporan hasil produksi data menjadi terhambat. Penelitian ini diharapkan agar perusahaan membuat atau mengoptimalisasi sistem pengolahan data produksi penerbangan terbang lintas (overflying). Agar sistem pengolahan data produksi overflying dapat berjalan efektif dan efisien. Hasil yang ingin dicapai dalam sistem ini adalah kecepatan dan ketepatan dalam menyajikan data, serta dapat memberikan data yang akurat dan berkualitas.

Kata kunci : AirNav Indonesia, Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data, Sistem Pengolahan Data Produksi Overflying, Data Produksi, Data Reporting

ABSTRACTION

Public Company (Perum) Indonesia Aviation Navigation Service Provider or better known as AirNav Indonesia is a business entity that organizes flight navigation in Indonesia. And not profit-oriented, in the form of State-Owned Enterprises whose capital is owned by the state in the form of state assets separated and not divided into shares pursuant to Law Number 19 Year 2003 concerning State-Owned Enterprises. AirNav Indonesia. As a provider of aviation navigation services, AirNav Indonesia continues to make optimization efforts in all aspects. One of them is in processing the data of the production of fly-over (overflying) flight located at JATSC Branch Office (Jakarta Air Traffic Service Center). Not optimal the current system is causing the production of data processing process some obstacles, such as data redundancy, errors in input callsign and aircraft registration. This causes the process of data processing is not effective and efficient, the resulting data is not accurate and the production of data production reports become obstructed. This research is expected for company to make or optimize the data processing system of production of flight flying over (overflying). In order for data processing system overflying production can run effectively and efficiently. The results to be achieved in this system is the speed and accuracy in presenting the data, and can provide accurate and quality data.

Keywords: AirNav Indonesia, Communication Network and Data Reporting, Overflying Production Data Processing System, Production Data, Data Reporting


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah “Analisa Sistem Informasi Pengolahan Data Produksi Overflying Perum LPPNPI Kantor Cabang Jakarta Air Traffic Service Center”

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Dan penulis turut ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi serta doa yang tiada henti demi kesuksesan laporan ini. Dengan dorongan dan semangat yang begitu besar, penulis dapat berhasil menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Dalam kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah berkonstribusi besar serta berjasa dalam proses penyelesaian laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini,antara lain:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom Selaku Pembantu ketua I Bidang Akademik STMIK RAHARJA.
  3. Ibu Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Pak Endang Suryana, S.E.,M.M selaku dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan banyak bimbingan serta pengarahan kepada penulis
  5. Bapak dan Ibu dosen Perguruan tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  6. Bapak Izon Dhany Artoko selaku Manager ATFM dan Sistem Pelayanan ATC Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC (Jakarta Air Traffic Service Center) yang telah membimbing serta memberikan pengarahan kepada penulis
  7. Seluruh Staff dan Supervisor Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC (Jakarta Air Traffic Service Center) Unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data yang telah memberikan dukungan, serta masukan yang berarti bagi penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
  8. Kedua orangtua tercinta Bapak dan (Alm) Ibu yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril ,materil serta spiritual
  9. Istri dan putra-putri tercinta yang selalu memberi support
  10. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan KKP ini
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam menyusun KKP ini

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna,baik dari sisi penulisan,penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi yang digunakan sebagai acuan penyempurnaan laporan ini.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terkait. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan,khususnya bagi penulis dan pembaca.

Tangerang, Juli 2017
Mochamad Rahdiansyah
NIM : 1411478661

Daftar isi



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi, manusia tidak bisa lepas dari perkembangan sistem komputerisasi yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Setiap teknologi menawarkan berbagai kelebihan. Salah satu kelebihan dari sistem komputerisasi adalah menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Informasi yang dihasilkan yakni pengelolaan data dimana di dalamnya mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasi serta menyajikannya dalam bentuk berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan. Sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Hal ini dapat menjaga kelancaran kebutuhan informasi dalam sirkulasi data pada suatu sistem.

Masalah yang di hadapi oleh Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC (Jakarta Air Traffic Service Center) Unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data adalah pengolahan data produksi overflying yang masih kurang optimal, masih sering terjadinya duplikasi data, salah input data dan validasi data pengerjaannya masih menggunakan Microsoft Excel. Sehingga membutuhkan sistem yang mempemudah pengguna dalam bekerja dan penyusunan laporan yang cepat dan akurat.

Pentingnya sistem komputer dalam suatu sistem informasi sangat mendukung dalam peningkatan produktivitas sistem pelayanan. Oleh karena itu dapat kita ketahui keuntungan pengolahan data dengan komputer seperti bekerja secara otomatis dan mempunyai kecepatan dan ketelitian dalam pengolahan data, dapat menyimpan data dalam jumlah yang besar dan waktu yang singkat maupun menerima data, memproses data, dan memiliki data yang valid.

Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC telah memiliki sistem komputer, tetapi sistem yang berjalan masih belum optimal. Sehingga sistem pengolahan data belum efektif dan efisien, terutama dalam kecepatan, ketelitian, dan keakuratan informasi yang dihasilkan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis melakukan penelitian dan memilih judul “ANALISA SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI OVERFLYING PERUM LPPNPI KANTOR CABANG JAKARTA AIR TRAFFIC SERVICE CENTER”.

Rumusan Masalah

Dengan persoalan yang sering terjadi didalam kegiatan pembuatan sistem pengolahan data produksi, maka dengan ini penulis ingin melakukan dan menganalisis masalah sebagai berikut:

  1. Seperti apa proses sistem pengolahan data produksi overflying yang berjalan pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC Unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data?

  2. Apa yang menjadi kendala pengolahan data produksi overflying yang berjalan pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC Unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data?

  3. Apakah sistem pengolahan data produksi overflying yang diterapkan oleh Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC telah memadai?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penulisan

Setiap penulisan memiliki tujuan serta manfaat. Dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP), Penulis memiliki tujuan penulisan sebagai berikut:

  1. Sebagai syarat Kuliah Kerja Praktek (KKP) di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Menganalisis permasalahan yang terjadi pada sistem pengolahan data produksi overflying pada Perum LPPNPI Unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data.

  3. Mengetahui prosedur sistem pengolahan data produksi overflying pada Perum LPPNPI Unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data, apakah sudah berjalan optimal atau belum.

  4. Mengembangkan sistem pengolahan data produksi overflying pada Perum LPPNPI Unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data menjadi lebih baik.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat penulis dari laporan penulisan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, yaitu:

a. Bagi Penulis

b. Bagi Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC Unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data

  1. Agar sistem pengolahan data produksi overflying pada unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data dapat diterapkan dengan sistem yang lebih efektif dan efisien.

  2. Mengoptimalkan kinerja staff pelaksana unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data menjadi lebih baik.

  3. Mengurangi resiko kesalahan data produksi overflying, serta menyajikan data yang berkualitas.

  4. Memudahkan user dalam bekerja

c. Bagi Mahasiswa

  1. Mengembangkan pola pikir, wawasan, dan pengetahuan mahasiswa ke yang lebih maju.

  2. Meningkatkan kualitas belajar mahasiswa.

  3. Meningkatkan kemampuan menganalisa suatu masalah.

Ruang Lingkup Penulisan

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah. Permasalahan yang akan penulis bahas dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini yaitu mengolah data produksi over flying yang penulis fokuskan pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC Unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data.

Metode Penulisan

Metode Pengumpulan Data

Metode penulisan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menunjang penulis untuk melaksanakan penulisan berdasarkan asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, serta pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penulisan mempunyai rancangan penulisan tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur serta langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penulisan, sumber data dan kondisi data yang dikumpulkan dan bagaimana cara menghimpun serta mengolah data yang digunakan untuk proses pengolahan data produksi over flying.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut :

  1. Metode Wawancara (Interview)

  2. Penulis melakukan sesi tanya jawab kepada narasumber yaitu Manager ATFM dan Sistem Pelayanan ATC, Junior Manager Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data, dan Staff Pelaksana Unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data yang berada di bawah lingkungan Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC.

  3. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

  4. Metode pengumpulan data dengan cara penulis mengadakan pengamatan langsung pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC Unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting menganalisis proses pembuatan sistem pengolahan data produksi overflying.

  5. Metode Studi Pustaka (Study Literature)

  6. Selain melakukan observasi, penulis juga melakukan pencarian data dengan studi pustaka. Dalam metode ini, penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, laporan penulisan, jurnal ilmiah, serta pencarian melalui media internet.

Metode Analisa Data

Penulis menggunakan perangkat lunak UML, Unified modelling Language (UML) dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, ruang lingkup penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan tentang definisi-definisi yang berhubungan dengan penulisan ini serta definisi pendukung lain dan literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisikan analisis gambaran dan sejarah singkat Perum LPPNPI, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisis proses, analisis sistem yang berjalan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) yang meliputi use case diagram, sequence diagram, activity diagram.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran kepada pihak-pihak yang berkaitan sehingga tujuan dan manfaat dari laporan KKP ini dapat disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

  1. Menurut Kadir (2014:61), “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

  2. Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

  3. Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah seperangkat elemen dan komponen yang digabungkan antara satu dengan yang lainnya dengan tujuan yang sama.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (component system)

  2. Suatu komponen terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Dimana setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Batasan sistem (boundary system) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan yang lain atau dengan lingkungan lainnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (External Environment System)

  6. Lingkungan luar (external environment system) adalah segala hal yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem, dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan. Jika tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Penghubung sistem (interface system) merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung, suatu subsistem dapat terintegrasi dengan subsistem lainnya untuk membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Masukan sistem (input system) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintanance system) dan masukan sinyal (signal system). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi dengan baik. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Suatu sistem mempunyai suatu bagian untuk melakukan pengolahan yang akan mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).

  13. Keluaran Sistem (Ouput System)

  14. Keluaran sistem (output system) adalah hasil dari data yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran. Keluaran dapat berupa masukan atau untuk subsistem yang lain atau kepada supra system. Misalnya pada sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi merupakan keluaran yang dibutuhkan.

  15. Sasaran Sistem (Objective dan Tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) serta sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistemnya tidak akan berjalan dengan baik. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil, bila memiliki sasaran dan tujuan yang jelas.

  17. Kontrol Sistem( Control System

  18. Kontrol sistem (control system) merupakan pengawasan bagi pelaksanaan kegiatan suatu sistem dalam mencapai sasaran dan tujuan sistem. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan (input control), kontrol proses (process control) maupun kontrol keluaran (output control).

  19. Umpan Balik ( Feed Back

  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutarbi, 2012:22)


  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada seacar fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem persediaan barang.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. misalnya sistem informasi berbasis kumputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem ini sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

Analisa Sistem

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Atau secara lebih mudahnya, analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Tahap analisis sistem ini merupakan tahap yang sangat kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya. Analisis sistem (system analysis) merupakan kegiatan yang berorientasi pada manusia yang bersifat tidak terstruktur yang melibatkan perkiraan dan negosiasinya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut Suprihadi dalam jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau buku mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, berdiri sendiri,belum diorganisasikan dan belum diolah”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012:5),”Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian atau event, data terdiri dari fakta (fact) dan angka secara relatif tidak berarti bagai pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terfornat, teks, citra, audio, video.


  1. Teks adalah sederetan huruf, angka dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen dan tanda tangan.
  4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain lain.
  5. Video adalah data dalam bentuk gambar yang brgerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam betuk film.

Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57),” Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Menurut McLeod (2013:8), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya .”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa” informasi adalah fakta yang telah di olah dengan cara tertentu dan mempunyai arti berguna bagi penerimanya atau menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk penganmbilan keputusan, sekarang maupun masa depan”.

Nilai Infomasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi biaya untuk mendapatkannya tinggi pula.

Menurut Sutarman (2013:14), nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat di duplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seseorang manager dari kesalahan yang sama dilakukan oleh manager lain.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan nilai uang, tetapi ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2010:274).

Kulaitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, diantaranya yaitu (Agus Mulyanto, 2009:247) :

  1. Akurasi (Accurancy)

  2. Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak akurat, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjdi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan, kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

    Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjdi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan, kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

    Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain:

    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.

    a. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menetukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuan untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

    b. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

    c. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

  3. Tepat Waktu(timeliness)

  4. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya sebuah nilai informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan unuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

  5. Relevansi (relevancy)

  6. Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditunjukan kepada rektor universitas. Akan tetapi lebih relevan, apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut beberapa ahli, pengertian sistem informasi adalah sebagai berikut di antaranya :

Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29),”Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Sutarman (2012:13),”Sistem informasi adalah suatu sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Menurut Sutarbi (2012:46), “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Mendelson dan Guritno yang dikutip dari buku IT Research (201:31),”Para ahli menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (reference discipline)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi, untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47) mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, komponen kontrol dan blok kendali. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”.

Blok bangunan itu terdiri dari :

  1. Blok Masukan ( Input Block )

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini ternasuk netode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model ( Model Block )

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran ( Output Block )

  6. Blok keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi ( Technology Block )

  8. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (humanware atau Brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data ( Database Block )

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Blok Kendali ( Controls Block )

  12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai dengan keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut:

  1. Sistem Informasi berdasarkan level organisasi

  2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional, dan level managerial.

  3. Sistem Informasi berdasarkan aktivitas manajemen

  4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  5. Sistem Informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

  6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang dioleh menjadi bentuk yang bermanfaat. Menurut (Jogiyanto H.M : 2010:13) “Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran”. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil, bila mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Barry E. Cushiag, tujuan sistem informasi yaitu kegunaan (usefulness), ekonomi (economy), keandalan (reability), pelayanan pelanggan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (flexibility).

  1. Kegunaan ( Usefulness )

  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

  3. Ekonomi ( Economic )

  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Kehandalan ( Realibility )

  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitianyang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan Langganan ( Customer Service )

  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga memberi rasa kepuasan pada pelanggan.

  9. Kesederhanaan ( Simplicity )

  10. Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas ( Flexibility )

  12. Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem Informasi

Definisi Analisis Sistem Informasi

Menurut Aisyah dalam jurnal CCIT (2011:203), “Analisis Sistem adalah langkah-langkah melakukan analisis sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem dan apa saja kekurangannya.”

Menurut Yakub (2012:142), “Analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisis jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution) dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Menurut Mulyanto (2009:125), “Analisis sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan, agar lebih efisien. Mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain. Bisa digunakan jadi lebih sederhana dan lebih interaktif atau melakukan beberapa perbaikan serupa”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusun alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

Tahap-Tahap Analisa Sistem Informasi

Menurut Henderi dalam jurnal CCIT (2011:322),”Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.”

Menurut Mulyanto (2009:126),”Tahap analisis sistem merupakan tahap kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini, akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya”. Tahap ini, bisa menjadi tahap yang mudah, jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya atau mengerti tentang fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi, tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit, jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya. Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut :

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

  2. Hal yang dilakukan diantaranya :

    a. Mengidentifikasi penyebab masalah.

    b. Mengklasifikasikan titik keputusan.

    c. Mengidentifikasi titik keputusan.

  3. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisis cara kerja dari sistem yang berjalan.

  4. Hal yang dilakukan diantaranya :

    a. Menentukan jenis penelitian.

    b. Merencanakan jadwal penelitian.

    c. Mengatur jadwal wawancara.

    d. Membuat jadwal observasi.

    e. Mengatur agenda wawancara.

    f. Mengumpulkan data hasil penelitian.

  5. Analysis, yaitu melakukan analisis terhadap sistem.

  6. Hal yang dilakukan diantaranya :

    a. Menganalisis kelemahan sistem.

    b. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).

  7. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam waktu tertentu.

  8. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :

    a. Sebagai laporan proses analisis telah selesai dilakukan.

    b. Memperbaiki kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.

    c. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

    Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya.

Fungsi Analisis Sistem Informasi

Adapun fungsi dari analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisis sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu, kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi. Berikut adalah pengertian dari teknologi dan informasi:

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang membantu manusia dalam menyelesaikan masalahnya, sedangkan informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi, dan pengorganisasian atau penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi pengguna. Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli:

Menurut Haang Den Keen yang dikutip dari jurnal Sistem Informasi dan Bisnis (2011:77),”Teknologi informasi adalah seperangkat alat bantu yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi”.

Menurut William dan Swayer (2011:77), ”Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan sistem komputasi atau komputer dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara dan juga dalam bentuk video.”

Menurut Daryanto (2010:3),”Teknologi informasi adalah subsistem atau sistem bagian dari sistem informasi”.

Menurut kamus Oxford (1995), “Teknologi informasi adalah studi atau peralatan elektronik, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi berupa kata-kata, bilangan, dan gambar”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, penulis dapat menyimpulkan bahwa konsep dasar teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, relevan, akurat, tepat waktu yang digunakan untuk kepentingan pribadi, bisnis, pemerintahan yang merupakan informasi yang membantu dalam pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Terdapat berbagai macam pengertian database menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Anhar (2010:45), “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur files yang menyusun sebuah database adalah data record dan field”.

Menurut Raharjo (2011:3),”Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa, sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan data. Database digunakan untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan. Diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, penulis dapat menyimpulkan bahwa, database adalah sistem yang berfungsi untuk menyimpan kumpulan data yang telah diproses didalam sebuah komputer.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari UML (Unified Modelling Language) diantaranya :

Menurut Widodo (2011:6) “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintaks dan semantik”.

Menurut Nugroho (2009:6) “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan yang sistem atau perangkat lunak yamg berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Henderi (2009:5) “UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemrograman yang berdasarkan gambar atau grafik yang berfungsi untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun serta melakukan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembang perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).



Sejarah UML (Unified Modelling Language)

Sebelum unifikasi, kebanyakan metode berorientasi objek termasuk metode Booch yang dirancang oleh Grady Booch, Object Modelling Technique yang dirancang oleh Jim Rumbaugh dan Object Oriented Software Engineering (Objectory) yang dirancang oleh Iva Jacobson.

Metode ini mengungkapkan pada dasarnya memiliki ide yang sama, tetapi menggunakan notasi yang berbeda dan masing-masing berfokus pada aspek yang berbeda dari perangkat lunak, misalnya Jacobson memperkenalkan ide kasus digunakan untuk menggambarkan kebutuhan pengguna, sedangkan metode lain tidak memiliki secara langsung.

Penyatuan ketiga metode dimulai pada tahun 1994 dan diakhiri dengan UML (Unified Modelling Language) dengan versi 1.1 yang diadopsi oleh kelompok manajemen objek (OMG) pada tahun 1997. OMG yang merupakan konsorsium industri sekarang seperti Microsoft, telah menjadi kustodian dari spesifikasi UML (Unified Modelling Language) sejak itu.

Konsep Pemodelan Menggunakan UML Unified Modelling Language

Menurut Nugroho (2009:10) sesunguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML (Unified Modelling Language), tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML (Unified Modelling Language) menjadi beberapa view. Suatu view itu sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML (Unified Modelling Language) yang merupakan representasi suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Bangunan Dasar Metodologi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Nugroho (2009:17) bangunan dasar metodologi UML (Unified Modelling Language) menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem atau perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (things)

  2. Ada 4 dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu:

    a. Structural Things

    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model UML (Unified Modelling Language). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    b. Behavioural Things

    Merupakan bagian yang dinamis pada model UML (Unified Modelling Language), biasanya merupakan kata kerja dari model UML (Unified Modelling Language), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    c. Group Things

    Merupakan bagian pengorganisasian UML (Unified Modelling Language). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian di dekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    d. Annontational Things

    Merupakan bagian yang memperjelas model UML (Unified Modelling Language) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model UML (Unified Modelling Language).

  3. Relasi (Relation)

  4. Ada 4 (empat) macam relasi dalam UML (Unified Modelling Language) yaitu :

    a. Ketergantungan (Dependention)

    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent)

    b. Asosiasi (Association)

    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    c. Generalisasi (Generalization)

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

    d. Realisasi (Realization)

    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Diagram-Diagram UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah diagram UML, menurut Henderi, dkk (2011:6) yaitu :

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use Case Diagram secara naratif dan secara tekstual untuk menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

  3. Class Diagram

  4. Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

  5. Sequence Diagram

  6. Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain, melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  7. State Chart Diagram

  8. Digunakan untuk memodelkan behaviour object khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  9. Activity Diagram

  10. Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan aksi (action) yg dilakukan saat operasi di eksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Langkah-Langkah Pengunaan UML (Unified Modelling Language

Menurut Henderi (2009:6), langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat dan fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mengidentifikasi arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement nonfungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik, jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu, buatlah component diagram pada tahap ini. Lalu didefinisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.

  11. Mulailah membangun sistem.

Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

  1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kod yang lengkap dengan tes.

  2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.


Teori Khusus

Konsep Dasar Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220), tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam tahapan analisa sistem peniliti diharuskan fokus dan teliti karena tahap ini menentukan sempurna atau tidaknya suatu rancangan sistem untuk tahap selanjutnya.

  1. Tahap analisis sistem

  2. Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322) Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan permasalahan, kesempatan kesempatan, hambatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

  3. Tujuan analisis sistem

  4. Tujuan utama dari tahap analisis sistem Menurut Sutabri (2012:220) dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.

Konsep Dasar Pengolahan Data

Definisi Data

Menurut Sutarman (2012:3), Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya.

  1. Definisi Pengolahan Data

  2. Menurut Kristanto (2012:3), pengolahan data adalah waktu yang di gunakan untuk mengambarkan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan.

    Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengolahan data adalah suatu bentuk pengolahan data untuk membuat data itu berguna atau manipulasi data ke bentuk yang lebih berarti lagi yang berupa informasi sehingga dapat digunakan.Salah satu metode untuk pengolahan data adalah dengan media pengolahan data yang menggunakan komputer. Metode pengolahan data seperti ini sangat di butuhkan oleh Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC khususnya Unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data. Pengolahan data yang dijalani masih kurang optimal, sehingga kualitas data dan informasi yang dihasilkan belum begitu maksimal.

  3. Jenis-Jenis Pengolahan Data

Menurut Kristanto (2007:7), jenis jenis pengolahan data adalah sebagai berikut

  1. Sistem Manual

  2. Terdiri dari orang pulpen, pensil, buku (ledgter) untuk pembukuan entri yang menggambarkan record dari operasi perusahaan.

  3. Mesin Keydriven

  4. Terdiri dari cash register, mesin ketik dan kalkulator meja yang dapat mempercepat pembukuan aktivitas perusahaan kebuku besar dan lebih akurat.

  5. Mesin Punched card

  6. Terdiri dari punched card (kartu berlubang) dan mesin punched card untuk melakukan pemeliharaan dan pengolahan file yang penting.

Konsep Dasar Produksi

Definisi Produksi

Menurut Rosnani Ginting (2007:5), “Produksi dalam pengertian sederhana adalah keseluruhan proses dan operasi yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa”. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub siistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut sampingannya seperti informasi, limbah dan sebagainya.

Deifinisi Jasa Penerbangan Terbang Lintas Overflying

Menurut Muhammad Zahrudin, Junior Manager pelayanan jaringan komunikasi dan pelaporan data. “Overflying atau overflight dapat diartikan sebagai terbang lintas. Maksudnya suatu penerbangan yang berangkat ke satu negara ke negara lain yang melintasi kawasan udara atau FIR (Flight Information Region) suatu negara, tanpa berhenti atau mendarat di bandara yang ada pada negara tersebut, kecuali melakukan pendaratan darurat atau ada kendala teknis pada pesawat yang melakukan penerbangan tersebut”.

Konsep Dasar Komponen Sistem

Definisi Perangkat Keras Hardware

Menurut Darmawan (2013:94), komputer memiliki bermacam-macam kecepatan dan harga, namun semua memiliki fitur-fitur yang umum. Fitur yang menjadi perhatian kita adalah processor, memori, kapasitas penyimpanan, dan alat input output. Semua komputer untuk tujuan umum memiliki jenis-jenis komponen yang lebih banyak dan lebih cepat dari pada komputer mikro.

Didalam hardware terdapat beberapa bagian, antaranya: bagian input, bagian output, ruang penyimpanan, bagian komunikasi, jaringan nirkabel.

  1. Bagian Input

  2. Komputer tidak banyak berguna tanpa alat-alat input dan output. Operasi bisnis membutuhkan sejumlah besar alat input dan output, dan dikembangkan alat-alat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Meskipun telah tersedia banyak alat input dan output, sedikit saja yang diterima seaca luas.

    Data yang diterima dari manusia (human captured data) mengacu pada input yang diisi oleh seorang yang mengetik pada sebuah keyboard, menekan mouse, menyentuh monitor, berbicara ke mikrofon atau interaksi lain yang serupa. Input yang diterima dari manusia sangat penting, karena memberikan satu mekanisme langsung bagi pengguna untuk mengendalikan komputer. Sebagian besar data asalnya memiliki bentuk yang tidak bisa dibaca oleh mesin, dan perlu dilakukan entri data oleh manusia.Didalam hardware terdapat beberapa bagian, antaranya: bagian input, bagian output, ruang penyimpanan, bagian komunikasi, jaringan nirkabel.

  3. Bagian Output

  4. Dua alat output yang paling terkenal adalah layar komputer yang sering disebut monitor, dan printer. Meskipun konsep “kantor tanpa kertas” telah mendapat banyak perhatian, hasil output cetakan tetap merupakan fakta dari komputasi.

  5. Ruang Penyimpanan

  6. Ruang penyimpanan untuk komputer muncul dalam banyak bentuk media yang berbeda-beda, yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda, yang menjadikannya lebih sesuai untuk tugas-tugas tertentu. Meskipun media penyimpanannya bervariasi, mulai dari komputer besar, hingga kecil. Kebanyakan memiliki karakteristik yang serupa.

    Ruang penyimpanan dapat berbentuk tetap atau bisa dilepas. Ruang penyimpanan tetap (fixed storage) adalah ruang penyimpanan yang terpasang secara permanen didalam komputer. Media penyimpanan yang dapat dilepas (removable storage) biasanya berbentuk seperti pita, disk, flash drive USB.

  7. Bagian Komunikasi

  8. Komputer pribadi telah lama dihubung-hubungkan dengan komputer mikro. Bahkan, komputer mikro pada awalnya disebut komputer pribadi (personal computer). Komputer mikro saat muncul pertama kali bukan terbangun dalam satu jaringan, setiap pengguna komputer mikro menggunakan sumber daya ini hanya untuk keperluan komputasi pribadinya. Kini masing-masing pengguna sebuah komputer mikro dapat berbagi file, printer, dan sumber daya lainnya ketika terhubung oleh satu jaringan.

  9. Jaringan Nirkabel

  10. Jaringan nirkabel adalah jaringan yang populer dan popularitasnya saat ini sedang berkembang. Satu area dari pertumbuhan yang cepat adalah jaringan nirkabel yang mendistribusikan akses atau koneksi internet tunggal berkecepatan tinggi. Banyak orang yang memiliki modern kabel dan lebih satu komputer dirumah menggunakan jaringan nirkabel, sehingga kecepatan dari kabel modern tersebut dapat dimanfaatkan oleh semua komputer dirumah.

Definisi Perangkat Lunak Software

Menurut Darmawan (2013:94) Software adalah kumpulan dari program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan program adalah perintah komputer yang tersusun secara sistematis.

  1. Pengelompokan Software

  2. Perangkat lunak sistem merupakan kumpulan dari perangkat lunak yang digunakan untuk mngendalikan sistem komputer yang meliputi sistem operasi, interpreter dan compiler .

  3. Sistem Operasi

  4. Sistem Operasi berfungsi untuk mengendalikan hubungan antara komponen-komponen yang terpasang dalam suatu sistem komputer antara keyboard, CPU dengan monitor.

    Sistem operasi yang paling banyak digunakan adalah Microsoft Windows. Versi yang paling banyak digunakan yakni versi Windows XP dan Windows Vista. Dan sistem yang terbaru saat ini adalah Windows 8.

  5. Jenis-Jenis Program dalam Sistem Operasi

  6. a. Bootstrap Loader : biasanya berada pada ROM adalah membaca bagian utama dari sistem operasi dari penyimpanan kedua (secondary memory).

    b. Diagnostic Test : untuk melakukan pengecekan terhadap jalannya komponen-komponen dari sistem komputer, seperti pengecekan terhadap RAM dan Disk drive.

    c. Operating System Executive : mengendalikan jalannya sistem komputer, seperti menjalankan program dan mengirimkan perintah ke perangkat lunak (hardware).

    d. BIOS (Basic Input Output System)

    1. Membaca karakter dari keyboard.

    2. Menulis karakter pada layar monitor. .

    3. Menulis karakter pada printer.

    4. Menentukan apakah printer sedang sibuk atau tidak.

    5. Membaca sector disk pada disk drive tertentu.

    e. Utility Program : untuk memberikan kemudahan dalam memanfaatkan disk seperti memformat disk, menunjukkan isi disk, mengkopi isi disk, memindahkan isi disk, menunjukkan sisa disk.

  7. Memilih Sistem Operasi

  8. Kita sebagai user dari sistem operasi harus mampu menilai apakah suatu sistem operasi memiliki kualitas yang baik atau belum dalam pengembangan sistem operasi di Indonesia. Penilaian suatu sistem operasi tidak hanya dari kemampuan sistem operasi saja, melainkan promosi dilakukan serta keandalan berdasarkan pengalaman orang-orang yang menggunakannya.

Definisi Brainware

Menurut Darmawan (2013:94), sejalan dengan persepsi kita bahwa “brainware merupakan bagian yang terpenting dari komponen sistem informasi (SI)”. Dalam dunia bisnis yang dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen.

SDM sebagai memantau, pengoperasi, dan pengguna SI. Dan SIM sangat memberikan dampak pada organisasi, karena sangat menentukan tingkat kesuksesan organisasi tersebut dalam menetapkan sistem informasi manajemen.

Study Pustaka (Literature Review)

Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Femin Khristiana, Joko Lianto Buliali (2011), membahas tentang “Perancangan dan Pembuatan Sistem Pencatatan Hasil Produksi dan Monitoring Kinerja Karyawan Produksi pada PT BMI Surabaya”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah sistem pencatatan hasil produksi dan monitoring kinerja karyawan berbasis teknologi informasi, sehingga akan mengurangi permasalahan tentang tingginya training cost (HRD), selisih hasil pencatatan hasil produksi dan kenyataan dilapangan (produksi). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dari penelitian ini diakibatkan oleh penurunan kinerja karyawan, yang akan berrdampak pada penurunan output produksi, penambahan biaya produksi, tidak tercapainya rencana produksi yang telah ditetapkan yang akhirnya menurunkan daya saing perusahaan dikancah internasional.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Hana Busyrol (2010), membahas tentang “Aplikasi Pengolahan dan Pelaporan Data Hasil Produksi Kertas NCR di PT Pura Barutama Unit Coating Kudus”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model aplikasi yang tepat untuk mengolah dan melaporkan data hasil produksi. Berdasarkan penelitian PT Pura Barutama masih menggunakan program Ms. Word dan Ms. Excel dalam pengolahan dan pelaporan data hasil produksi kertas NCR, sehingga menghambat proses pengolahan dan pelaporan data hasil produksi.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Iwan Prasetyo (2013), membahas tentang “Aplikasi Hasil Produksi Compound Berbasis Web Pada PT Gajah Tunggal Tbk”. Penelitian ini bertujuan untuk menyempurnakan aplikasi hasil produksi pada PT Gajah Tunggal Tbk. Berdasarkan hasil penelitian PT Gajah Tunggal Tbk yang bergerak dalam bidang pembuatan compound sudah terkomputerisasi, namun masih menggunakan Ms. Excel. Ketika terjadi masalah sulit untuk mengecek laporan yang sudah lama, pembuatan laporan yang bertujuan untuk menghitung hasil efisiensi produksi masih sederhana yaitu menggunakan Ms. Excel dimana setiap memasukkan data hasil produksi harus dilakukan satu persatu sehingga memakan waktu yang lama dan berpotensi adanya kesalahan memasukkan data dan ketika data dibutuhkan memerlukan waktu yang lama untuk menemukannya.



BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.77 Tahun 2012 : Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia adalah badan usaha yang menyelenggarakan navigasi penerbangan di Indonesia serta tidak berorientasi mencari keuntungan, berbentuk Badan Usaha Milik Negara yang seluruh modalnya dimiliki negara berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham sesuai Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Perum LPPNPI atau lebih dikenal sebagai AirNav Indonesia bertekad untuk menjadi Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan dengan standart Internasional yang mengedepankan keselamatan, keteraturan dan kenyamanan.

AirNav Indonesia mengelola seluruh ruang udara Indonesia yang dibagi menjadi 2 (dua) Flight Information Region (FIR), yakni FIR Jakarta yang terpusat di Kantor Cabang JATSC (Jakarta Air Traffic Service Center) dan FIR Ujung Pandang yang terpusat di Kantor Cabang MATSC (Makassar Air Traffic Service Center).

Total Luas FIR = 2.219.629 Km2 ; Luas Wilayah = 1.476.049 Km2, dengan Jumlah Lalu Lintas Penerbangan : > 10.000 Movement / hari.

Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia mencatat Bandara Internasional Soekarno-Hata merupakan bandara terpadat di kawasan ASEAN. Jumlah pergerakan pesawat (movement) Bandara Soekarno-Hatta pada 2015 sebanyak 1.040 pesawat per hari atau sekitar 43 movement per jamnya. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding Bandara Kuala Lumpur-Malaysia, Changi-Singapura, dan Suvarnabhumi-Thailand. Untuk movement di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia tercatat hanya sebanyak 971 per hari (40/jam). Sementara Bandara Changi, Singapura mencapai 948 per hari (39/jam) dan Bandara Suvarnabhumi, Thailand sebanyak 868 per hari (36/jam).

Di sisi lain, lanjutnya, movement pesawat di Bandara Soekarno-Hatta terus meningkat. Tahun ini, jumlah pesawat yang melakukan take off dan landing di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 72 pesawat per jam atau sekitar 1.700 pesawat setiap harinya. Movement Bandara International Soekarno-Hatta sekarang mencapai 72 pesawat per jam. Itu hanya pergerakan take off (terbang) dan landing (mendarat), belum termasuk yang overflying atau terbang lintas.

Sejarah Singkat Perum LPPNPI

Sebelum terbit Undang-Undang 1 tahun 2009 tentang Penerbangan dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2012 tentang Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI), pengelolaan sistem navigasi penerbangan ditangani langsung oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) serta Kementrian Perhubungan yang mengelola bandara-bandara Unit Pelayanan Teknis di seluruh Indonesia.

Pada bulan September 2009, mulai disusun Rancangan Peraturan Pemerintahan (RPP) sebagai landasan hukum berdirinya Perum LPPNPI. Pada 13 September 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan RPP menjadi PP 77 Tahun 2012 Tentang Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI). PP inilah yang menjadi dasar hukum terbentuknya Perum LPPNPI. Setelah terbitnya PP 77 Tahun 2012 tentang Perum LPPNPI ini, pelayanan navigasi yang sebelumnya dikelola oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) dan PT. Angkasa Pura II (Persero) serta UPT diserahkan kepada Perum LPPNPI atau yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia.

Dengan berdirinya Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) maka, keselamatan dan pelayanan navigasi penerbangan dapat terselenggara dengan baik karena sebelumnya pelayanan navigasi di Indonesia dilayani oleh beberapa instansi yaitu UPT Ditjen Perhubungan, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), dan bandar udara khusus sehingga menyebabkan adanya perbedaan tingkat kualitas pelayanan navigasi dan tidak fokusnya penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan.

Visi Misi dan Nilai Perum LPPNPI

Visi

“ The Best Air Navigation Service Provider (ANSP) in South East Asia “

Misi

Menyediakan Layanan Lalu Lintas Penerbangan yang Mengutamakan Keselamatan, Nyaman dan Ramah Lingkungan Demi Memenuhi Ekspetasi Pengguna Jasa.



Nilai

Integrity : Menjunjung Kebenaran dan Etika Tinggi
Solidity : Mengutamakan Kebenaran dan Etika Tinggi
Accountability : Berani, Jujur dan Bertanggung Jawab
Focus and Safety : Mengutamakan Keselamatan
Excellent Servive : Selalu Memberikan Pelayanan Terbaik

Struktur Organisasi Perum LPPNPI

Struktur organisasi didalam sebuah perusahaan sangatlah penting, untuk mengetahui susunan bagian setiap karyawan didalam perusahaan. Struktur organisasi yang dimiliki Perum LPPNPI Kantor Cabang Jakarta Air Traffic Service Center pada Unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data yaitu :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Wewenang dan tanggung jawab

Adapun wewenang dan tanggung jawab dari setiap jabatan yaitu :

  1. Manager ATFM & Sistem Pelayanan ATC, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:

    a. Bertanggung jawab atas pengendalian, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan arus lalu lintas penerbangan, pengolahan data penerbangan, flight plan dan pengoperasian sistem otomasi lalu lintas penerbangan.

  2. Junior Manager Pelayanan Jaringan Komunikasi & Pelaporan Data, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:

    a. Membantu pelaksanaan kegiatan sistem pelayanan jaringan komunikasi dan informasi penerbangan dan pelaporan data penerbangan.

  3. Pelayanan Jaringan & Komunikasi, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:

    a. Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan JATSC.`
    b. Mengelola akses teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penunjang pelayanan lalu lintas penerbangan di JATSC.
    c. Mengatur dan mengelola sistem data base dan sistem informasi manajemen yang terintegrasi sesuai kebutuhan operasional penunjang pelayanan lalu lintas penerbangan di JATSC.
    d. Menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan seluruh unit kerja terkait.

  4. Staff Pelaksana Pelaporan Data (Data Reporting), mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu :

    a. Melakukan kegiatan input data penerbangan ke dalam suatu aplikasi billing data system.
    b. Melakukan pemrosesan data penerbangan terbang lintas (overflying).
    c. Melakukan pemrosesan data penerbangan internasional.
    d. Melakukan pemrosesan data penerbangan domestik dari dan ke Bandara Soekarno – Hatta.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem informasi pengolahan data produksi overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC, yaitu:


  1. Dimulai dengan menerima Flight Strip dan Daily Report dari masing - masing sektor UP, UT, UK, US, UM, IOS dan FSS.
  2. Setelah menerima, kemudian mengecek kelengkapan data mulai dari flight progress strip (flight data), daily report dan laporan pendukung lainnya. Setelah dicek kelengkapannya maka flight progress strip dipisah atau disortir, kemudian dipilih flight data overflying.
  3. Setelah selesai di sortir, maka staff pelaksana menginput data overflying sesuai dengan data yang ada pada flight progress strip (flight data).
  4. Jika ada data yang kosong atau kurang jelas, cek data pada AFTN (Aeronautical Fixed Telecommunication Network), lalu data diisi atau diedit sesuai dengan data yang ada pada AFTN.
  5. Setelah semua data overflying selesai diinput, kemudian di export ke microsoft excel lalu dicetak.
  6. Setelah dicetak, data diberikan kepada Supervisor untuk di validasi. Kirim ke Junior Manager Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data.



Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penulis menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

  1. Use Case Diagram Pengolahan Data Produksi

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Pengolahan Data Produksi

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat:
    1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan
    4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu ATC, Staff Pelaksana, Supervisor, Junior Manager.
    14 use case yang biasa dilakukan oleh actor


  2. Sequence Diagram Pengolahan Data Produksi

    Gambar 3.3 Sequence Diagram Pengolahan Data Produksi

    Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diagram diatas terdapat :
    2 lifeline yaitu: Flight Data dan Laporan Data Produksi
    4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu ATC, Staff Pelaksana, Supervisor, Junior Manager
    14 message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

  3. Activity Diagram Pengolahan Data Produksi

    Gambar 3.4 Activity Diagram Pengolahan Data Produksi


    Berdasarkan gambar 3.4 Activity diagram diatas terdapat :
    1 initial node merupakan awal kegiatan
    4 vertical swimeline yaitu ATC, Staff pelaksana, Supervisor, Junior Manager
    14 activity yang bisa dilakukan oleh actor-actor
    1 final node yang merupakan akhir kegiatan

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem PIECES

Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk Perum LPPNPI.

Tabel 3.1 Metode Analisis PIECES

Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
    Nama masukan : Flight Progress Strip (Flight Data)
    Fungsi : Sebagai data awal pembuatan laporan data produksi.
    Sumber : ATC (Air Traffic Controller)
    Tujuan : Junior Manager Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data.
    Frekuensi : Setiap 1 minggu dan bulanan
    Keterangan : Laporan Data Produksi Overflying.
  2. Analisa Proses
    Nama Modul : Pengolahan Data Produksi Overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC (Jakarta Air Traffic Service Center)
    Masukan : Input Flight Progress Strip (Flight Data)
    Keluaran : Laporan Data Produksi Overflying
    Ringkasan proses : Staff Pelaksana melakukan proses input data penerbangan Overflying sesuai data yang ada pada Flight Progress Strip.
  3. Analisa Keluaran
    Nama : Laporan Data Produksi Overflying.
    Fungsi : Mencetak dan menampilkan laporan data Produksi Overflying.
    Media : Berbentuk Hardcopy (Kertas A4)
    Distribusi : Junior Manager Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data.

Analisa Masalah

Berdasarkan analisis penelitian pada Perum LPPNPI Kantor Cabang Jakarta Air Traffic Service Center, masalah yang dihadapi diantaranya :

  1. Pada proses pengolahan data produksi masih kurang optimal, sehingga menyebabkan sering terjadi masalah, seperti redudansi data.
  2. Pada proses input yang sering terjadinya kesalahan pada penginputan callsign, registrasi pesawat, route, point in dan point out. Sehingga mengakibatkan keterlambatan pembuatan laporan yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan.

Analisa Kebutuhan Sistem

Dari hasil observasi pada Perum LPPNPI Kantor Cabang Jakarta Air Traffic Service Center maka dapat diketahui bahwa sistem pengolahan data produksi overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang Jakarta Air Traffic Service Center perlu adanya sebuah sistem yang dapat mengelola data produksi overflying dengan database yang terintegrasi, sehingga mempermudah dalam penginputan, meminimalisir kesalahan atau duplikasi data dan memberikan laporan yang cepat dan akurat. Dengan adanya sistem yang dirancang, diharapkan dapat menyajikan aplikasi yang mudah digunakan agar bermanfaat bagi staff pelaksana khususnya untuk unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data dalam memberikan laporan tiap bulannya.

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem

a. Kelebihan Sistem

  1. Sistem ini mudah digunakan oleh User atau Staff Pelaksana.
  2. Sistem sudah terhubung dengan jaringan local host sebagai media pengiriman flight data antar unit perusahaan.

b. Kekurangan Sistem

  1. Masih ada data yang tidak akurat, sering terjadinya redudansi.
  2. Masih menggunakan Microsoft Excel untuk proses validasi sehingga membuat pekerjaan menjadi lama.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Membuat suatu rancangan sistem pengolahan data tagihan berbasis web untuk mempermudah staff pelaksana unit Pelayanan Jaringan Komunikasi & Pelaporan Data dalam menggunakan serta mengakses kapanpun dan di manapun. Bahasa pemrograman yang digunakan yakni PHP dan My SQL sebagai database yang dapat menyimpan data produksi.
  2. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah serta mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan yang telah peneliti lakukan, maka peneliti memilih alternatif yang pertama yaitu membuat aplikasi berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

  1. Memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi mengenai perizinan TDUP dimanapun dan kapanpun.
  2. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.
  3. Dapat mempermudah bagian staff pelaksana unit Pelayanan Jaringan Komunikasi & Pelaporan Data untuk menginput atau meng create data.
  4. Mempermudah Supervisor dalam memvalidasi data dan membuat daily report maupun laporan bulanan.
  5. Dapat memperkecil terjadinya kesalahan dalam penginputan data dan double input data atau redudansi .

Penggunaan sistem yang akan peneliti rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan mengelola databasenya menggunakan My SQL untuk dan mampu merekam seluruh aktivitas tagihan customer.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Perangkat Keras (Hardware)
    Processor : Intel Core I5
    Monitor : HP 440 LCD 14”
    RAM : V-GEN 4 GB DDR2 Memory
    Hardisk : Seagate 500 GB
    Printer : HP – P1120
  2. Perangkat Lunak (Software)
    Windows 7 Ultimate 64 Bit
    Microsoft Excel 2010
    Internet Explorer
  3. Hak Akses (Brainware)
    a. Junior Manager, Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data.
    b. Supervisor.
    c. Staff Pelaksana.


BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi mengenai kesimpulan dari penulisan yang telah dibuat pada bab-bab sebelumnya. Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan sistem pengolahan data produksi overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang Utama JATSC unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data ke tahap yang lebih baik lagi.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis permasalahan yang ada, khususnya tentang sistem pengolahan data produksi overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang Utama JATSC unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data adalah sebagai berikut:

  1. Sistem yang berjalan saat ini kurang optimal, karena belum dapat mengelola data dengan efektif dan efisien, dan masih sering terjadi masalah seperti redudansi data.
  2. Perlu adanya Pendistribusian data serta adanya notifikasi Error pada saat redudansi data maupun kesalahan pada penginputan, seperti : penginputan callsign, registrasi, type pesawat, departure dan destination pesawat, serta route yang dilalui pesawat.
  3. Proses pembuatan laporan hasil data produksi akan membutuhkan waktu yang cukup lama.


Saran

Saran dari kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan beberapa saran dengan harapan dapat bermanfaat dan dapat membuat sistem dapat berjalan dengan baik. Saran penulis adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengatasi masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan, maka penulis mengusulkan agar sistem pengolahan data produksi overflying dapat mendeteksi atau memberikan notifikasi apabila ada redudansi data atau kesalahan dalam memasukkan data seperti callsign dan registrasi.
  2. Untuk menjaga keamanan sistem pengolahan data, sebaiknya akses user diberikan batasan, agar data tidak dapat dimanipulasi oleh sembarang orang.
  3. Dalam melakukan proses pengolahan data produksi overflying, user harus lebih teliti terutama dalam melakukan penginputan route, point in dan point out agar kualitas data dapat terjamin keakuratannya.

Demikianlah saran yang dapat penulis berikan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada sistem Analisa Sistem Informasi Pengolahan Data Produksi Overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang Utama JATSC unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data. Penulis menyadari bahwa saran yang penulis berikan tidak terlalu berperan terhadap kemajuan perusahaan tanpa kerjasama dari semua pihak, namun penulis berharap saran yang penulis berikan dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja sehingga dapat mempermudah pelaksanaan tugas pihak-pihak yang bersangkutan.

Contributors

Mochrahdi