KP1322475750

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE PENGAJUAN DAN PEMINJAMAN BARANG PADA PT.CENTRE PARK CITRA CORPORA REGIONAL 3

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



OLEH : 1322475750 ROPI’I WIBOWO




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER (STMIK) RAHARJA TANGERANG 2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER STMIK RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN

Prototype Pengajuan Dan Peminjaman Barang Pada PT.Centre Park Citra Corpora Regional 3

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti kuliah kerja praktek (KKP) pada jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering STMIK Raharja Tahun Akademik 2016/2017

    Tangerang, 20 Juli 2017

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan


(Sugeng Santoso, M.Kom.) (Mario Osmond) NID : - NIG : -

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER (STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Saya yang bertandatangan di bawah ini,


NIM : 1322475750 Nama : Ropi’I wibowo Jenjang Studi : Strata Satu Jurusan : Teknik Informatika Konsentrasi : Sofware Engineering


Menyatakan bahwa KKP ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari KKP yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.



Tangerang, 11 Juli 2017




(Ropi’I wibowo) NIM: 1322475750


ABSTRAKSI Pada saat sekarang ini komputer menolong kita untuk melakukan pekerjaan dengan lebih mudah.dengan adanya kemajuan teknologi informasi yang terkomputerisasi berguna membatu mengawasi dalam berbagai hal. PT.Centre Park Citra Corpora adalah perusahan yang bergerak di bidang jasa parkir. Yang berusaha menjadikan perusahan nomer satu dalam bidangnya. Keadaan tersebut menunut untuk terus berkembang dalam hal pengawasan terutama. Dalam hal monitoring stok barang belum terawasi sepenuhnya di karenakan masih menggunakan Microsoft Office Excel dan Pendataan Manual pada stok. Manajemen pengontrolan barang, tidak sesuai dengan data barang yang ada di lokasi dengan data barang yang ada di pusat.di karenakan barang di pinjam oleh lokasi lain belum di kembalikan sehingga data tidak seimbang. Maka penulis berusaha menganalisa permasalahan terhadap permasalahan tersebut dan mencoba untuk memberikan solusi dari permasalahan yang ada dengan memperbaiki sistem yang kurang optimal. Kata Kunci : sistem terkomputerisasi, sistem informasi manajemen, pengajuan barang.


ABSTRACT At the present time this computer helps us to do the job more easily. With the advancement of computerized information technology is useful to help supervise in many ways. PT.Centre Park Citra Corpora is a company engaged in parking services. Who seeks to make the number one company in the field. The situation is required to continue to develop in terms of supervision, especially. In terms of monitoring the stock of goods has not been fully supervised in because it still uses Microsoft Office Excel and Manual Data on the stock.Management of goods control, not in accordance with the data of goods in the location with the data items in the central.di because goods borrowed by other locations have not been returned so that data is not balanced. So the author tries to analyze the problem to the problem and try to provide solutions from existing problems by improving the system that is less than optimal. Keywords: computerized system, management information system, submission of goods.

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, yang telah memberikan pengetahuan sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek ini dengan semestinya. Penulis membuat laporan Kuliah Kerja Praktek ini guna menlengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti skripsi. Sebagai bahan penulisan, penulis memberoleh informasi berdasakan hasil observasi dan studi pusaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini. Dalam penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya. M.Si., selaku Direktuk Perguruan Tinggi Raharja 2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja. 3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja dan juga Dosen Pembimbing yang banyak meluangkan waktunya serta dengan sabar memberi petunjuk selama penyusunan laporan ini. 4. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informasi STMIK Raharja. 5. Seluruh Dosen, karyawan dan staff keluarga besar STIMIK Raharja yang banyak membantu. 6. Kepada Bapak Mario Osmond selaku AOBM pada PT.Centre Park Citra Corpora Regional 3 dan selaku pembimbing lapangan. 7. Kedua Orang Tua, yang telah memberikan segala dukungan dan do’a 8. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini. Penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan yang ada pada laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Tangerang,11 Juli 2017


DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE CASE DIAGRAM No. Gambar Nama Keterangan 1 Actor Menspesifikasikan himpunan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case. 2 Include Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit. 3 Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya. 4 System Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas. 5 Use Case Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan siste yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor.

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM No. Gambar Nama Keterangan 1 Actor Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi. 2 Time Active Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi dengan pesan. 3 Lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek. 4 System Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi- informasi tentang aktifitas yang terjadi.

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM No. Gambar Nama Keterangan 1 Initial State Digunakan untuk memulai aktifitas yang dilakukan dalam activity diagram. 2 Final State Digunakan untuk mengakhiri aktifitas yang dilakukan dalam activity diagram. 3 Activity Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain. 4 Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktifitas yang terjadi. 5 Control Flow Digunakan untuk menghubungkan antara satu aktifitas dengan aktifitas lainnya.

SIMBOL STATE MACHINE DIAGRAM No. Gambar Nama Keterangan 1 Initial Pseudo State Bagaimana objek dibentuk atau diawali. 2 Final State Bagaimana objek dibentuk atau diakhiri. 3 State Nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang diniliki oleh suatu objek. 4 Transition Sebuah kejadian yang memicu sebuah state objek dengan cara memperbaharui satu atau lebih nilai atributnya.

DAFTAR TABEL Hal Tabel 3.1 Analisa SWOT Faktor Internal 45 Tabel 3.2 Analisa SWOT Faktor Eksternal 45

DAFTAR GAMBAR


                                                                                                                                        Hal

Gambar 3.1 Struktur Organisasi 34 Gambar 3.2 Use Case Diagram Pengajuan Dan Peminjaman Barang 40 Gambar 3.3 Activity Diagram Pengajuan Barang 41 Gambar 3.4 Activity Diagram Peminjaman Barang 41 Gambar 3.5 Sequence Diagram Pengajuan Barang 43 Gambar 3.6 Sequence Diagram Peminjaman Barang 44 Gambar 3.7 Prototype Halaman Masuk Admin 48 Gambar 3.8 Prototype Halaman Home 48 Gambar 3.9 Prototype Halaman Pengajuan 49 Gambar 3.10 Prototype Halaman Peminjaman 49 Gambar 3.11 Prototype Halaman Pengembalian 50 Gambar 3.12 Prototype Halaman Stok Barang 50 Gambar 3.13 Prototype Halaman Data Pegawai 51

DAFTAR ISI COVER DEPAN LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR KEASLIAN

Halaman ABTRAKSI i KATA PENGANTAR iii DAFTAR SIMBOL v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR ISI ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Masalah 2 1.3. Ruang Lingkup 2 1.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 2 1.4.1. Tujuan Penelitian 2 1.4.2. Manfaat Penelitian 3 1.5. Metodologi Penelitian 3 1.5.1. Metodologi Pengumpulan Data 3 1.5.2. Metode Analisa Sistem 3 1.5.3. Metode Prototype 3 1.6. Sitematika Penulisan 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 6 2.1.1 Konsep Dasar Sistem 6 2.1.1.1. Definisi Sistem 6 2.1.1.2. Karakteristik Sistem 6 2.1.1.3. Klarifikasi Sistem Informasi 9 2.1.2. Konsep Dasar Informasi 10 2.1.2.1. Definisi Informasi 10 2.1.2.2. Jenis-Jenis Informasi 11 2.1.2.3. Ciri-Ciri Informasi Yang Berkualitas 14 2.1.2.4. Nilai Informasi 16 2.1.2.5. Kualitas Informasi 16 2.2. Teori Khusus 17 2.2.1. Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language) 17 2.2.1.1. Definisi UML 17 2.2.1.2. Jenis-Jenis Diagram UML Yang Digunakan 18 2.2.2. Konsep Dasar Prototype 21 2.2.2.1. Definisi Prototype 21 2.1.2.6. Tahap-Tahap Prototype 22 2.2.3. Konsep Dasar Literature Review 17 2.2.3.1. Definisi Literature Review 17 2.1.2.7. Jenis-Jenis Penelitian 18 2.3. Literature Review 17

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 33 3.1.1. Sejarah Singkat PT.CentrePark Citra Corpora 33 3.1.2. Visi Dan Misi PT.Centre Park Citra Corpora 34 3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan 34 3.1.4. Tugas dan Tanggung Jawab 35 3.2. Tata Laksana Sistem Yang Berjalan 39 3.2.1. Prosedur Sistem Yang Berjalan 40 3.2.1.1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan 40 3.2.1.2. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan 41 3.2.1.3. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan 41 3.3. Analisa Sistem Yang Berjalan 45 3.3.1. Metode Analisa Sistem 45 3.3.2. Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran 46 3.3.2.1. Analisa Masukan 46 3.3.2.2. Analisa Proses 46 3.3.2.3. Analisa Keluaran 47 3.4. Rancangan Prototype 48 3.4.1.1. Prototype Halaman Masuk Admin 48 3.4.1.2. Prototype Halaman Home Perusahaan 48 3.4.1.3. Prototype Halaman Pengajuan Barang 49 3.4.1.4. Prototype Halaman Peminjaman Barang 49 3.4.1.5. Prototype Halaman Pengembalian Barang 50 3.4.1.6. Prototype Halaman Stok Barang 50 3.4.1.7. Prototype Halaman Data Pegawai 50 3.5. Konfigurasi Sistem Yang Berjalan 51 3.6. Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah 52 3.6.1. Permasalahan Yang Dihadapi 52 3.6.2. Alternatif Pemecahan Masalah 52

Bab IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan……. 53 4.2 Saran 54

DAFTAR PUSTAKA ………………………. 55 DAFTAR LAMPIRAN……………………………………. 56


BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Mulainya perkembangan zaman teknologi sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, di perlukannya sistem yang terkomputerisasi agar mempermudah dalam pekerjaan sehingga menghasilkan nilai yang optimal. PT.Centrepark Citra Corpora bergerak dalam bidang perparkiran yang berpusat di jalan Petojo Selatan XI No.48D Jakarta Pusat. Pada Tahun 2017, PT.Centrepark Citra Corpora dalam regional 3 masih menggunakan Microsoft Office Excel untuk pengelolahan data dalam pengajuan barang, yang kurang maksimal dalam waktu. Dimana administrasi harus membuat pengajuan barang dan di kirim lewat email yang menyebabkan kerja dua kali. Dan juga dalam peminjaman barang dalam keadaan darurat, lokasi harus melakukan komunikasi antar lokasi lain untuk melakukan peminjaman barang. Sehingga sangak kurang effektif untuk mendapatkan pinjaman barang tersebut. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi dapat membatu pengerjaan dengan satu kali kerja.peminjaman dapat di lakukan dengan lebih mudah dalam keadaan darurat. Berdesarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini di beri judul “Prototype Pengajuan dan Peminjaman Barang Pada PT Centrepark Citra Corpora Regional 3”.

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dibuatkan beberapa masalah, yaitu: 1. Bagaimana sistem pengajuan dan peminjaman barang di PT.Centrepark Citra Corpora Regional 3? 2. Bagaimana cara memperoleh peminjan barang di PT. Centrepark Citra Corpora Regional 3? 3. Kendala yang dihadapi saat pengajuan dan peminjaman barang di PT.Centrepark Citra Corpora Regional 3?

1.3. Ruang Lingkup Agar dalam pembahasan masalah menjadi terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang di bahas dalam masalah ini. Permasalahan yang akan di bahas meliputi pengajuan barang, barang yang sudah di gunakan, peminjaman barang, pengajuan barang pada PT. Centrepark Citra Corpora Regional 3.

1.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Menciptakan suatu rancangan sistem informasi pengajuan dan peminjaman barang pada PT. CentrePark Citra Corpora Regional 3 agar lebih optimal dari sisi waktu dan juga sisi tenaga. 2. Memberikan informasi persediaan barang secara Update agar mempermudah mendapatkan informasi yang tepat dan akurat sesuai kebutuhan. 3. Memberikan informasi laporan persediaan barang secara update. 1.4.2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian sebagai berikut: 1. Dapat menghasilkan informasi yang di butuhkan oleh administrasi dalam peminjaman barang. 2. Menghemat waktu yang di perlukan. 3. Menghasilkan sistem yang lebih baik sehingga pekerjaan lebih optimal.

1.5. Metodologi Penelitian 1.5.1. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang di perlukan dalam penelitian, ada beberapa metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Metode Observasi Metode observasi adalah metude pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu PT. CentrePark Citra Corpora yang beralamat pusat di di jalan Petojo Selatan XI No.48D Jakarta Pusat 2. Metode Wawancara Untuk melengkapi hasil observasi, di lakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data. Penulis juga melakukan tanya jawab Stake holder dengan pelaksanaan yang berhubungan dengan sistem stok baranguntuk memperoleh data informasi yang diperlukan yaitu Ibu Debby Nurul selaku Admin Operasion PT. CentrePark Citra Corpora Regional 3. 3. Metode Studi Pusaka Yaitu medode yang di gunakan untuk mendapatkan informasi beberapa sumber seperti buku, jurnal, makalah, internet dan lainnya yang berkaitan dengan sistem pengajuan dan peminjaman barang. 1.5.2. Metode Analisa Sistem Metode Analisa Sistem adalah proses cara pengembangan yang menentukan sistem untuk menjadi lebih baik, dan untuk memecahkan suatu masalah untuk perbaikan. 1.5.3. Metode Prototype Metode Prototype adalah proses cara pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal.

1.6. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, penulis mengelompokan menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat di jelaskan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan KKP, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan KKP.


BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas pengertian – pengertian mengenai definisi – definisi yang digunakan dalam penulisan Kulliah Kerja Praktek (KKP). BAB III PEMBAHASAN Pembahasan dalam bab ini akan menguraikan gambaran rancangan sistem yang akan di usulkan, rancangan basisdata, rancangan prototype, sampai dengan sistem yang di usulkan. BAB IV PENUTUP Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan saran bedasarkan pada bab – bab yang dibahas sebelumnya.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Teori Umum 2.1.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1.1. Definisi Sistem Menurut Richard F. Neuschel dalam Rohmat Taufiq (2013:2) mendefinisikan bahwa, “sistem sebagai urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. 2.1.1.2. Karakteristik Sistem Menurut Tata Sutabri (2012:20) sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Komponen Sistem (Components System) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu sub sistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem (Boundary System) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. 3. Lingkungan Luar Sistem(Environment System) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut. 4. Penghubung Sistem (Interface System) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu intergrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem (Input System) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6. Pengolahan Sistem (Processing System) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistemakuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. 7. Keluaran Sistem (Output System) Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain. 8. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidakmemiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.1.3. Klarifikasi Sistem Informasi Menurut Tata Sutabri (2012:22) Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya. 1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System) Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang. 2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer. 3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang. 4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

2.1.2. Konsep Dasar Infomasi 2.1.2.1. Definisi Informasi Informasi menurut pandangan para ahli diantaranya 1. Menurut Azar Susanto dalam Rohmat Taufiq (2013:15) mendefinisikan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. 2. Menurut Kusrini dalam Rohmat Taufiq (2013:15) mendefinisikan bahwa informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan. Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevandengan satu atau beberapa orang dalam suatu waktu. 3. Menurut Gordon B. Davis dan Margrethe H. Olson dalam Rohmat Taufiq (2013:15) menjelaskan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadisebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusansaat ini atau mendatang. Dari definisi diatas bisa disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna. Informasi merupakan sebuahkomponen yang pokok dan sangat penting didalam sebuah organisasi/instansi karena sebuah organisasi bisa berantakan jika mendapat informasi yang kurang berkualitas, maka dari itu perlu dikelola dengan benar sebuah informasi untukkemajuan organisasi. 2.1.2.2. Jenis-jenis Informasi Menurut Tata Sutabri (2012:34), dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini: 1. Informasi berdasarkan persyaratan Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut: a. Informasi yang tepat waktu Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan. b. Informasi yang relevan Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian. c. Informasi yang benilai Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

d. Informasi yang dapat dipercaya Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis. 2. Informasi berdasarkan dimensi waktu Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu: a. Informasi masa lalu Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur b. Informasi masa kini Dan sifatnya sendiri suah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwanyang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.

3. Informasi berdasarkan sasaran Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut: a. Informasi individual Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseoarang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya. b. Informasi komunitas Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat. 2.1.2.3. Ciri – ciri Informasi Yang Berkualitas Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secar umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibutuhkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya. Ciri- ciri informasi yang berkualitas menurut Raymond Mc Load adalah sebagai berikut : (Rohmat Taufiq, 2013:15) 1. Akurasi Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga yang dihasilkan bisa benar-benar akurat. 2. Relevansi Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi. 3. Ketepatan Waktu Suatu informasi yang dibutuhkan bisa didapatkan pada saat ini juga, karena informasi yang dibutuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak dibutuhkan lagi. Hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang up date (terkini) maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga. 4. Kelengkapan Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna.Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulahyang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna. 2.1.2.4. Nilai Informasi Nilai informasi ditentukan oleh 2(dua) hal yaitu,manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (Sepuluh) sifat, yaitu : (Tata Sutabri,2012:30) 1. Mudah diperoleh 2. Luas dan lengkap 3. Ketelitian 4. Kecocokan 5. Ketepatan waktu 6. Kejelasan 7. Keluwesan 8. Dapat dibuktikan 9. Tidak ada prasangka 10. Dapat diukur 2.1.2.5. Kualitas Informasi Menurut Tata Sutabri (2012:41), kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:


1. Akurat (Accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. 2. Tepat Waktu (Timeline) Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. 3. Relevan (Relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.2. Teori Khusus 2.2.1. Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language) 2.2.1.1. Definisi UML Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”. Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”. 2.2.1.2. Jenis-jenis Diagram UML Yang Digunakan 1. Use Case Menurut Murad (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”. Menurut Triandini (2012:18), langkah-langkah membuat diagram use case: a. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem. b. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem. 2. Activity Diagram Menurut Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”. Menurut Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case. 3. Sequence Diagram Menurut Vidia (2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”. Menurut Wijayanto (2013:35), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu. 4. Class Diagram Menurut Vidia (2013:21), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”. Menurut Wijayanto (2013:33), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek

2.2.2. Konsep Dasar Prototype 2.2.2.1. Definisi Prototype Menurut Darmawan (2013:229),”Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”. Menurut Raymond McLeod (Sidik:2013), “Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping ". Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat. Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu: 1. Throw-away Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai). 2. Incremental Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent). 3. Evolutionary Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusis dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk finalatau produk akhir. 2.2.2.2. Tahap-Tahap Prototype Tahapan-tahapan dalam prototyping adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan kebutuhan Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 2. Membangun prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output). 3. Evaluasi prototyping Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3. 4. Mengkodekan sistem Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. 5. Menguji sistem Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan.Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur danlain-lain. 6. Evaluasi Sistem Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika sudah,maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5. 7. Menggunakan sistem Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

2.2.3. Konsep Dasar Literature Review 2.2.3.1. Definisi Literature Review Menurut Semiawan (2010:104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan. 2.2.3.2. Jenis-jenis Penelitian 1. Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan Menurut Guritno (2011:24), berdasarkan pendekatan, secara garis besar ada dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, dan prosedur penelitian berbeda.


a. Asumsi tentang realitas Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realitas bersifat tunggal, tetap, stabil, serta lepas, dari kepercayaan dan perasaan individu. b. Tujuan penelitian Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur. Sementara penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan. c. Metode dan proses penelitian Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka yang disempurnakan selama pengumpulan data. Sementara penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup yang sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan d. Kajian khas Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau keorelasi sebagai kajian khasnya untuk mengurangi kekeliruan, bias, dan variabel ektraneus. Sebagai ciri khasnya, penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti. e. Peranan penelitian Pada penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Pada penelitian kualitatif peneliti melebur dengan situasi yang diteliti. f. Pentingnya konteks dalam penelitian Penelitian kuantitatif diarahkan untuk menemukan generalisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati. 2. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya a. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research) Bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan tertentu terhadap objek penelitian. b. Penelitian Prediktif (Predictive Research) Studi ini bertujuan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian deskripsi dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional dan kecenderungan. c. Penelitian Improtif (Improvetive Research) Bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program. d. Penelitian Eksplanatif Penelitian dilakukan kerika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan. e. Penelitian Eksperimen Merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat. f. Penelitian Ex Post Facto Ex Post Facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel. g. Penelitian Partisipatori (Parsticipatory Research) Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research: Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian partisipatori berada dalam istilah yang berciri negatif serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi


h. Penelitian Dan Pengembangan Metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

2.3. Literature Review Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakanmeninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehinggadalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka(literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Satria Novari (2016) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Barang Pada AMIK AKMI Baturaja” Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa proses pengajuan barang di AMIK AKMI Baturaja masih menggunakan sistem manual, sehingga membuat beberapa masalah sama seperti ada dokumen pengajuan yang tidak diarsipkan dengan baik dan jika seorang karyawan akan mengajukan usul dan staf departemen rumah tangga tidak ada, maka Pengiriman barang harus ditunda di lain waktu. Hal ini akan menghambat proses pengajuan barang. Metode penelitian ini menggunakan metode iteratif, artinya setiap membangun modul, proses yang dilakukan adalah desain dan pengembangan, pengujian dan implementasi. Hasil dari penelitian ini adalah sistem yang mampu membantu pegawai atau staf departemen dalam negeri dalam mengelola pengiriman barang. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Agung Gumilar (2014) yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Peminjaman Kendaraan Berbasis Web Menggunakan Metode Analisis Dan Disain Berorientasi Objek Dengan Unifield Approach” Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa belum adanya sistem informasi peminjaman kendaraan yang dimana proses pengolahan datanya masih menggunakan cara manual, maka Perancangan sistem peminjaman kendaraan berbasis web di PT. Indonesia menjadi solusi dalam pengaplikasian sistem yang terkomputerisasi. Sebelumnya, Handojo melakukan penelitian yang bisa melayani peminjaman ruangan, kendaraan, peralatan dan penyampaian keluhan dengan pemrograman PHP dan MySQL serta menggunakan metode konvensional. Sedangkan penelitian ini lebih menekankan kepada peminjaman kendaraan saja yang diharapkan dapat mengefisienkan dan mempermudah pekerjaan khususnya di bagian Fasilitas dan Pelayanan Umum, serta memberikan layanan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas dari segi kinerja perusahaan. Pemrograman yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemrograman PHP dan MySQL, sedangkan metode pengembangan sistem menggunakan Unified Approach dan UML sebagai standar pemodelannya. Hasil dari penelitian ini berupa sistem informasi peminjaman kendaraan berbasis web yang dapat diakses dengan cepat. 3. Penelitian yang dilakukan oleh A. Abdurahman Saleh (2014) yang berjudul “Pengembangan Fitur Peminjaman Online Sistem Informasi perpustakaan” Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa permasalahan yang terjadi dimana setiap layanan transaksi yang berlangsung selama ini masih dikerjakan secara manual seperti proses mencari informasi buku, transaksi peminjaman buku, mengecek status buku, status anggota sehingga banyak memakan waktu dan biaya. Dari latar belakang masalah tersebut diperlukan sebuah perangkat lunak yang mampu menjawab kebutuhan sehingga setiap transaksi dapat dilakukan secara online tanpa dibatasi ruang dan waktu. Pada tahap pengembangan fitur peminjaman online sistem informasi perpustakaan dengan menggunakan unified upproach (UA) yang merupakan metode pengembangan perangkat lunak berientasi objek yang terdiri dari Object Oriented Analysis (OOA) dan Object oriented Design (OOD) dengan menggunakan notasi grafis standar Unified Modelling Language (UML) untuk memodelkan kebutuhan sistem. Fitut-fitur yang dikembangkan dalam perangkat lunak ini diantaranya fasilitas search untuk melakukan pencarin informasi buku, pasilitas transaksi pemesanan buku, pasilitas kelola akun, pasilitas kontrol admin yang diharapkan mampu menjawab semua kebutuhan setiap transaski sehingga dengan perangkat lunak ini memberikan kemudahan kepada pengguna. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Ike Nurul Aini(2015) yang berjudul “Analisis Sistem Dan Prosedur Pengajuan Serta Pengawasan Kredit Beermasalah (Studi Kasus Pada PT Bank pembangunan Daerah Jawa Timur, TBK Cabang Malang)” Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa pengawasan pengajuan Kredit Pundi Kencana yang dilaksanakan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Cabang malang. Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari PT Bank Pembangunan Daerah jawa Timur, Tbk Cabang Malang diketahui bahwa sistem dan prosedur pengajuan Kredit Pundi Kencana telah mencakup tahapan-tahapan pengajuan kredit secara berurutan, namun perlu adanya Komite Pemutus Kredit yang bertugas melakukan putusan kredit. Pengawasan kredit yang dilaksanakan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Cabang Malang yaitu pengawasan repressive control of credit perlu ditambahkan pengawasan reconditioning dan restructuring serta perlu diadakan surprise audit oleh internal auditor secara rutin untuk memerisa hasil dan kinerja karyawan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu, Haranastiti (2015) yang berjudul “Sistem Informasi Persediaan Logistik pada STIFAR Pada Yayasan Farmasi Semarang” salah satu instansi pendidikan yang memiliki bagian pengadaan bahan praktikum (gudang). Bagian gudang memiliki tugas pengadaan logistik sebagai sarana penunjang kegiatan untuk keperluan praktikum mahasiswa. Logistik memerlukan pengelolaan yang baik agar selalu tersedia, untuk tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan. Namun petugas masih mengalami kesulitan dalam menyediakan informasi persediaan barang seperti sulitnya mencari data persediaan barang dikarenakan jumlah data yang cukup besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut, diharapkan dapat menjadi solusi alternatif yang terdapat pada laboratoriun STIFAR Semarang. Dapat disimpulkan dengan sistem informasi persediaan logistik yang dibuat dapat menginformasikan tentang kebutuhan barang yang dibutuhkan agar dapat terpenuhi dengan cepat; Penyimpanan data yang sudah terkomputerisasi mempermudah dalam proses penyimpanan dan pencarian data barang jika diperlukan serta Sistem informasi persediaan logistik ini mampu memberikan informasi tentang master barang, transaksi dan laporan berdasarkan periode tertentu agar memudahkan dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan persediaan barang.


BAB III PEMBAHASAN

3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Singkat PT.Centre Park Citra PT.Centre Park Citra Corpora Adalah Perusahaan yang bergerak bidang perparkiran yang di kelola oleh para professional Indonesia, yang didirikan oleh Bapak Charles Oentomo pada tanggal 1 November 2009, di tahun 2017 PT Centre Park Citra Corpora mempunyai 190 mempunyai wilayah diantaranya Jabodetabek, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Madiun, Surabaya, Bali, Lombok, Ambon, Manado, Makassar, Banjarmesin, Balikpapan, Pontianak, Singkawang, Medan, Pekanbaru, Jambi, Padang, Bengkulu, Batam, Palembang, serta Palangkaraya. PT.Centre Park Citra Corpora untuk di area Jabodetabek mempunyai 3 Regional yaitu Regional 1, Regional 2, dan Regional 3. Regional 3 sendiri mempunyai 19 lokasi yaitu Ancol Mantion, Pasar Beersih Cengkareng, Bintaro Trand Center, Teras Kota, Mall Ciputra Jakarta, Wisma Sejahtera Jakarta, Dipo Business Center, Bougenvile Kemayoran, Jasmine Kemayoran, Taman Sari Karawaci, Mall Cimone, Elektronik City Alam Sutra, Optik Melawai Bintaro, Elektronik City Bintaro, Mitra 10 Serpong, Q-Bigg, Waterpark Tangerang, Pelabuhan Merak Banten, Menara Top Food.


3.1.2. VISI dan MISI PT.Centre Park Citra Corpora : 1. Visi a. Menjadi perusahaan parkir nasional terbersar di Indonesia 2. Misi a. Untuk mennjadikan sumber daya manusia dan teknologi berkualitas tinggi sesuai untuk ikhtisar

3.1.3. Struktur Organisasi Regional 3 Struktur organisasi dibentuk untuk memperoleh susunan atau hubungan antara bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai suatu tujuan yang iharapkan. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur organisasi tersebut.






Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Centre Park Citra Corpora Regional 3 3.1.4. Tugas dan Tanggung Jawab 1. ROBM / AOBM (Regional / Assistant Operasional Business Manager) Merupakan pimpinan tertinggi pada Regional di PT.Centre Park Citra Corpora. Perincian tugasnya sebagai berikut. a. Menyusun strategi dan kebijaksaan pokok yang menyangkut kegiatan teknis operasional dalam bidang operasional yang dibawahinya b. Melakukan pembenahan dan pengembangan lokasi c. Memonitor pengendalian biaya operasional pada lokasi yang dibawahinya d. Mengontrol budget sumber daya manusia untuk masing-masing lokasi e. Mengontrol over time/ lembur sesuai budget yang ditentukan f. Mengajukan promosi, mutasi untuk level CPM dan ACPM hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan 2. CPM (Car Park Manager) Merupakan orang yang bertanggung jawab atas apa yang ada di lokasi. Perincian tugasnya sebagai berikut. a. Bertanggung jawab dan memastikan operasional berjalan dengan baik dan lancar b. Mengontrol kemungkinan terjadinya kebocoran income hingga 0 % dan selalu berusaha untuk meningkatkan income. c. Menangani keluhan baik dari customer, management maupun dari staf secara profesional sesuai dengan perusahaan d. Melakukan tindakan antisipasi pengamanan lokasi, asset dan staff apabila situasi dalam keadaan darurat atau membahayakan 3. ADM (Admin Operasional) Merupakan orang yang menyusun dan mencatat data informasi secara sistematis yang ada di regional. Perincian tugasnya sebagai berikut. a. Merangkum semua laporan yang ada di lokasi menjadi satu b. Membuat From Pengiriman barang c. Menerima Lap.Perbaikan dari admin lokasi 4. SPV(Supervisor) Merupakan Asisten Car Park Manager Perincian tuganya sebagai berikut a. Menganyomi seluruh karyawan serta melakukan kekompakan kerjasama team. b. Mengontrol absensi serta memberikan teguran ringan terhadap karyawan yang menyimpang secara sederhana di dalam pelaksanaan tugas. c. Menginformasikan kepala lokasi ( CPM ) bila ada kesalahan prosedur serta penyimpangan peraturan terhadap karyawan. d. Membantu kepala lokasi ( CPM ) dalam pelaksanaan operasional serta tugas di luar opersional.

5. ADM (Admin Lokasi) Merupakan orang yang menyusun dan mencatat data informasi secara sistematis yang ada di lokasi. Perincian tugasnya sebagai berikut. a. Membuat rekap laporan per hari. b. Melakukan setoran ke bank. c. Membuat absensi harian, dan lembur. d. Melaksanakan tugas proses komputerisasi ( laporan shift, input stiker, dll ). e. Melakukan control dini serta kepada keuangan serta laporan income.M f. Memberikan informasi yang penting kepada pimpinan. g. Mendata dan mengurus pengeluaran seluruh kegiatan maupun barang dalam segi pengajuan maupun stock. 9. Membuat laporan bulanan sesuai permintaan yang ada. 6. Logistik Merupakan orang yang menangani masalah pegadaan barang Perincian tugasnya sebagai berikut. a. Memastikan barang yang di ajukan oleh lokasi sesuai dengan aturan. b. Mengirim barang ke lokasi sesuai permintaan.



7. Attendant Merupakan orang yang bertangung jawab atas kerapihan parkir Perincian tugasnya sebagai berikut. a. Megarahkan kendaraan yang parkir agar tidak parkir melintang. b. Mengawasi kendaraan yang diparkir dan melarang orang-orang yang tidak berkepentingan berada di area parkir. c. Melakukan checklist kendaraan yang parkir. d. Melaporkan dan membuat Berita Acara atau insiden report mengenai kejadian apa saja yang diketahui dan disaksikan oleh sipervisor. e. Menghindari keributan / pertengkaran antara pengemudi. 8. Kasir Merupakan orang yang bertangung jawab atas kerapihan parkir Perincian tugasnya sebagai berikut. a. Membersihkan pos atau sekitarnya sebelum memulai pekerjaan. b. Mengamanklan inventaris perusahaan yang ada dan turut merawatnya. c. Menyiapkan struk karcis tanda parkir. d. Mengaktifkan PP ( password ). e. Mencocokkan Waktu computer yang masuk dengan teliti dan benar. f. Jeli melihat kendaraan menggunakan stiker, apakah masih berlaku atau sudah habis masa berlakunya, dan cocokanlah apakah sesuai dengan nomor kendaraan yang ada. g. Betanggung jawab atas jumlah struk yang keluar. h. Membuat laporan penyetoran ( laporan shift tugas ). i. Jumlah karcis yang dikeluarkan harus sama dengan karcis yang kembali, semua karcis kembali harus disetorkan ke site office dan kehilangan harus dilaporkan. j. Mengisi laporan mobil kabur, nomor polisi, jenis kendaraan, langsung setelah kendaraan kabur. k. Mencatat dan melaporkan masalah – masalah yang ada di pos ( baik pos masuk ataupun pos keluar ).

3.2. Tata Laksana Sistem Yang Berjalan 3.2.1. Prosedur Sistem Yang Berjalan 1. Pengajuan Barang Dalam pengajuan barang, bagian admin lokasi akan memeriksa yang barang sudah habis di lokasi kemudian di ajukan kembali ke pihak Operasional Admin. 2. Peminjaman Barang Ketika di lokasi ada kerusakan atau kehabisan barang belum pada waktunya maka bagian CPM akan menghubungi CPM lokasi lainya yang mempunyai barang yang lebih untuk di pinjamkan.


3.2.2 Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. 3.2.2.1 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram Pengajuan Dan Peminjaman Barang Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yaitu : 1. Terdapat 1 sistem mencakup proses kegiatan yang berjalan 2. Terdapat 5 actor dalam proses kegiatan yang berjalan, yaitu Admin lokasi,Admin Operasional,CPM A, CPM B, ROBM. 3. 5 use case kegiatan oleh actor 3.2.2.2 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan A. Activity Diagram Pengajuan Barang

Gambar 3.3 Activity Diagram Pengajuan Barang Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas yaitu : 1. Terdapat 1 Initial node merupakan awal proses kegiatan 2. 5 activity dilakukan oleh actor-actor. 3. 1 final node yang merupakan akhir proses kegiatan




B. Activity Diagram Peminjaman Barang

Gambar 3.4 Activity Diagram Peminjaman Barang Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram diatas yaitu : 1. Terdapat 1 Initial node merupakan awal proses kegiatan. 2. 7 activity dilakukan oleh actor-actor. 3. 1 final node yang merupakan akhir proses kegiatan.




3.2.2.3 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan A. Sequance Diagram Pengajuan Barang

Gambar 3.5 Sequance Diagram Pengajuan Barang Berdasarkan gambar 3.5 Sequance Diagram diatas yaitu : 1. Terdapat 3 Actor terdiri dari : Admin Lokasi, CPM, dan Admin Operasional. 2. Terdapat 2 Lifeline terdiri dari :Barang.From Pengajuan 3. 5 Message memberikan informasi – informasi tentang gambaran aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.



B. Sequance Diagram Peminjaman Barang






Gambar 3.6 Sequance Diagram Peminjaman Barang Berdasarkan gambar 3.6 Sequance Diagram diatas yaitu : 1. Terdapat 3 Actor terdiri dari : CPM A, ROBM / AOBM, CPM B 2. Terdapat 2 Lifeline terdiri dari : Barang, From Peminjaman. 3. 7 Message memberikan informasi – informasi tentang gambaran aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.


3.3. Analisa Sistem Yang Berjalan 3.3.1. Metode Analisa Sistem Untuk mengetahui situasi dan kondisi PT. Centre Park Citra Corpora Regional 3 maka dilakukan analisis SWOT dengan mengidentifikasi faktor Internal yaitu Strength dan Weakness dan juga faktor Eksternal yaitu Opportunity dan Threat. 1. Faktor Internal Tabel 3.1 Analisa SWOT Faktor Internal Analisa SWOT Faktor Internal No Strength Weakness 1 Fasilitas yang ada mampu mendukung kegiatan pengajuan dan peminjaman dengan baik Pendataan persediaan barang masih belum terkontrol dengan baik 2 Setiap karyawan memahami proses pengajuan dan peminjaman barang Pengolahan data dan informasi masih kurang rapih

2. Faktor Ekternal Tabel 3.2 Analisa SWOT Faktor Eksternal Analisa SWOT Faktor Eksternal No Opportunity Treath 1 Menjalin mitra dengan pihak lokasi lain Kerugian yang timbul dikarenkan tidak stabilnya persediaam didalam gudang 2 Terorganisirnya antar lokasi dalam peminjaman barang Terdapatnya bebrapa barang yang cepat rusak.

3.3.2. Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran 3.3.2.1. Analisa Masukan Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. 1. Pengajuan barang Nama Masukan : From Pengajuan Barang Fungsi : Sebagai pengajuan barang Sumber : Lokasi Distribusi : admin operasional Keterangan : Barang yang sudah habis 2. Peminjaman barang Nama Masukan : From Peminjaman Barang Fungsi : Sebagai Peminjaman Barang Sumber : Lokasi Distribusi : Lokasi Keterangan : Barang yang sudah habis atau rusak

3.3.2.2. Analisa Proses Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

1. Nama Proses : Pengadaan barang Masukan : From pengajuan barang Keluaran : From pembelian barang Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan from pengadaan barang. 2. Nama Proses : Pemberian peminjaman Masukan : From peminjaman barang Keluaran : Tanda terima peminjaman barang Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan tanda terima peminjaman barang.

3.3.2.3. Analisa Keluaran Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap. 1. Nama Masukan : Delevery Order 2. Fungsi : Mencetak tampilan pengajuan dari lokasi 3. Rangkap : 2 (dua) lembar 4. Distribusi : Lembar 1 (putih) untuk pusat dan lembar 2 (merah untuk admin 5. Deskripsi : Bukti laporan untuk mengetahui total barang masuk dan keluar pada akhir bulan dan akan dilaporkan kepada pimpinan

3.4. Rancangan Prototype Rancangan Prototype merupakan gambar mengenai rancangan yang lengkap sebagai kebutuhan dari para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype pengajuan dan peminjaman barang pada PT.Centre Park Citra Corpora Regional 3, yaitu: 3.4.1. Prototype Halaman Masuk Admin

Gambar 3.7 Prototype Halaman Masuk Admin 3.4.2. Prototype Halaman Home Perusahaan

Gambar 3.8 Prototype Halaman Home 3.4.3. Prototype Halaman Pengajuan Barang

Gambar 3.9 Prototype Halaman Pengajuan 3.4.4. Prototype Halaman Peminjaman Barang

Gambar 3.10 Prototype Halaman Peminjaman

3.4.5. Prototype Halaman Pengembalian Barang

Gambar 3.11 Prototype Halaman Pengembalian 3.4.6. Prototype Halaman Stok Barang

Gambar 3.12 Prototype Halaman Stok Barang

3.4.7. Prototype Halaman Data Pegawai

Gambar 3.13 Prototype Halaman Data Pegawai

3.5. Konfigurasi Sistem Yang Berjalan 1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) a. Processor : Intel(R) Pentium(R) CPU P6300 @2.27GHz b. RAM : 2,00 GB c. Hardisk : 320 GB d. Monitor : 14 inci e. Mouse : USB



2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software) a. Windows 7 Ultimate 32-bit b. Adobe Reader c. Hak Akses (Brainware) Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh staff Admin.

3.6. Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah 3.6.1. Permasalahan Yang Dihadapi Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Sistem di data dan disimpan melalui Microsoft Excel namun belum maksimal. 2. Antara system accurate dan manual terjadi perbedaan waktu jatuh tempo.

3.6.2. Alternatif Pemecahan Masalah Setelah mengamati serta meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain : 1. Diperlukan sistem yang dapat menghubungkan lokasi yang satu dengan yang lain. 2. Perlu adanya sistem yang mengontrol pengajuan barang.

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada sistem pengajuan dan peminjaman barang pada PT. Centrepark Citra Corpora Regional 3, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem pengajuan dan peminjaman barang pada PT. Centrepark Citra Corpora Regional 3 sudah menggunakan Microsoft Exel tetapi masih belum dapat terawasi sepenuhnya, sehingga saat pengajuan masih belum sesuai dengan pengajuan yang seharusnya. 2. Sistem yang berjalan saat ini belum dapat memudahkan kepala lokasi dalam memperoleh informasi tentang barang yang di lokasi lain untuk di pinjamkan sehingga proses peminjaman pun menjadi terhambat. 3. Dengan merancang sebuah sistem informasi persediaan barang yang terkomputerisasi, yang dapat mempermudah kepala lokasi dalam pengajuan dan peminjaman barang, sehingga proses pembuatan laporan yang dibutuhkan untuk menjadi pertimbangan dalam pengelolaan barang oleh kepala lokasi tidak memakan waktu yang lama.


4.2. Saran Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut: 1. Perlu dibuatkannya hak akses tambahan yaitu pada bagian kepala lokasi agar kepala lokasi dapat secara langsung mengetahui pengelolaan barang yang dilakukan kepala lokasi lain. 2. Perlu dibuatkannya koneksi jaringan agar setiap pengguna dapat mengakses aplikasi ditempat kerja masing-masing. 3. Perlu dibuat integrasi dengan sistem lain antara kepala lokasi yang satu dengan kepala lokasi yang lain, agar akses ke aplikasi bisa terpusat kedalam satu aplikasi namun berbeda sesuai kebutuhan pengguna.


DAFTAR PUSTAKA

Alim, Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Jurnal Masyarakat Informatika. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930. Guritno, Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta. Murad, Dina Fitria, Kusniawati, Nia, Asyanto, Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA. Yogyakarta: Andi Offset. Semiawan, Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo. Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Sistem Informasi". Yogyakarta: Andi Offset. Taufiq, Rohmat. 2013.Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha ilmu. Triandini, Evi dan Suardika, I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi Offset. Vidia, Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga. Wijayanto, Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek DI U.D Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : A.1. Kartu Bimbingan Kuliah Kerja Praktek (KKP) A.2. Kartu Study Tetap Final (KSTF) A.3. Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP) A.4. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP) A.5. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil A.6. Daftar Nilai A.7. Formulir Seminar Proposal A.8. Sertifikat Prospek 2013 A.9. Sertifikat Toefl A.10. Sertifikat Seminar Internasional A.11. Sertifikat Seminar Nasional A.12. Daftar Riwayat Hidup

LAMPIRAN B : B.1. Surat Keterangan Observasi

Contributors

Ropii wibowo