KP1322377507

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI DATA ASURANSI NASABAH

DI PD. BPR KERTA RAHARJA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK





OLEH:

1322377507 Tri Diananjani


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

(2015/2016)


LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA SISTEM INFORMASI

DATA ASURANSI NASABAH

DI PD. BPR KERTA RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Tugas Akhir pada Jurusan Komputerisasi Akuntansi Konsentrasi Finance

AMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, 21 Januari 2016



Dosen Pembimbing






Pembimbing Lapangan






(Sunar Abdul Wahid, Dr.,M.S.,Ir)
NID. 06104

(Sunsun Sundari, SE)
NIP. 01220810


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1322377507
Nama
: Tri Diananjani
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
Konsentrasi
: Finance


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 21 Januari 2016
Tri Diananjani
NIM. 1322377507

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Asuransi merupakan pemberian jaminan atas kejadian yang menyangkut jiwa seseorang, karena asuransi dapat memberikan manfaat kepada nasabah antara lain memberikan jaminan kematian. Begitu juga pada PD. BPR Kerta Raharja yang dirasa perlu suatu sistem khususnya bidang asuransi karena PD. BPR Kerta Raharja merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama–sama Pemerintah Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Jabar Banten, yang berusaha menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terbaik di Provinsi Banten. Maka penting untuk cepat dalam mengolah data asuransi demi memantau keadaan nasabah dengan penyajian informasi asuransi nasabah yang sesuai dengan kebutuhan pihak asuransi. Sistem pendataan maupun pengolahan yang berjalan saat ini ada beberapa proses yang masih secara manual dan masih menggunakan Microsoft excel, yang mengakibatkan laporan data asuransi nasabah yang dihasilkan saat ini masih kurang akurat, efektif, dan efisien karena, adakalanya terjadi kesalahan dalam penginputan data. Metodologi yang digunakan dalam menganalisa permasalahan yaitu menggunakan metode analisa kualitatif deskriptif dan menganilisa prosedur sistem berjalan dengan UML (Unified Modeling Language). Untuk mengatasi permasalahan yang ada di PD. BPR Kerta Raharja diperlukan suatu sistem yang dapat mempercepat pengolahan data serta menjaga data-data yang akan dilaporkan dengan baik.



Kata Kunci: Asuransi, Nasabah, Analisis


ABSTRACT

Insurance is the provision of a guarantee over the incident involving one's soul, because insurers can provide benefits to customers include guaranteed death. So also in PD. BPR Kerta Raharja perceived need a system, particularly the field of insurance because of PD. BPR Kerta Raharja a Local Company owned Tangerang Regency Government together Government Banten, West Java and PT Bank Jabar Banten, which is trying to become the Company Regional Rural Banks (BPR) best in Banten province. It is important to quickly process data in order to monitor the state insurance customers by presenting information in accordance with the customers' insurance needs of insurers. Data collection and processing system that is running at the moment there are some processes are still manual and still use Microsoft Excel, which resulted in insurance customer data reports generated are still less accurate, effective, and efficient because, sometimes errors in inputting data. The methodology used in analyzing the problems of the use of descriptive qualitative analysis method and procedure menganilisa running system with UML (Unified Modeling Language). To overcome existing problems in PD. BPR Kerta Raharja need a system that can speed up data processing and maintaining the data that will be reported.

Keywords : Insurance, Customer, Analysis


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Tugas Akhir. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi.
  3. Bapak Sunar Abdul Wahid, Dr.,M.,S.,Ir selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan kuliah kerja praktek.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin“.
  6. Keluarga besar PD. BPR Kerta Raharja yang telah banyak membantu dalam laporan ini serta memberikan semangat dan do’anya.
  7. Rekan-rekan seperjuangan yang tergabung dalam Komunitas Unit Kegiatan Mahasiswa (FUMMRI).
  8. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan penulis semangat dalam menyelesaikan laporan kuliah kerja praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, 21 Januari 2016
Tri Diananjani
NIM. 1322377507


DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Struktur Organisasi PD. BPR Kerta Raharja

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram

Gambar 3.4 Sequence Diagram


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kecepatan memperoleh informasi merupakan suatu tanda meningkatnya teknologi informasi saat ini. Untuk menjamin keakuratan data yang akan disajikan maka diperlukan suatu sistem pengolahan data yang berbasis komputer dalam mengolah data, dengan adanya sistem informasi yang terkomputerisasi ini dapat menekan permasalahan-permasalahan yang dibuat oleh sumber daya manusia. Komputersasi dengan mengelompokkan, perhitungan, penyimpanan, dan pelaporan apabila diterapkan secara optimal sangat bermanfaat untuk mengolah data menjadi informasi yang diperlukan dalam perusahaan. Sehingga nantinya pengolahan data administrasi akan menjadi lebih baik.

Asuransi merupakan pemberian jaminan atas kejadian yang menyangkut jiwa seseorang. Keselamatan dalam melakukan aktifitas merupakan hal yang penting, terlebih lagi jika terjadi hal yang tidak terduga sebelumnya. Asuransi dapat memberikan manfaat kepada nasabah antara lain memberikan jaminan kematian yaitu apabila nasabah meninggal dunia sebelum lunas kreditnya maka akan ditanggung oleh pihak asuransi.

Adapun Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat ( PD. BPR ) Kerta Raharja merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama–sama Pemerintah Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Jabar Banten, yang berusaha menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terbaik di Provinsi Banten.

Namun pada pengolahan data nasabah dan data perhitungan premi asuransi pada bagian administrasi yang terkadang masih terjadi kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan terhambatnya proses pengolahan data dan mengakibatkan data yang dilaporkan menjadi kurang akurat. Jumlah data yang akan diolah lumayan banyak, serta pendataan yang berulang menjadi kendala pada sistem yang sedang berjalan.

Dengan demikian, diperlukan informasi yang akurat dengan penyajian informasi asuransi yang sesuai dengan kebutuhan pihak asuransi. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka penulis mengambil judul “Analisa Sistem Informasi Data Asuransi Nasabah Di PD. BPR Kerta Raharja”.


Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan pernyataan rinci dan lengkap mengenai ruang lingkup permasalahan penelitian berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.

Setelah melihat latar belakang masalah di atas maka masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana proses pendataan asuransi nasabah di PD. BPR Kerta Raharja saat ini?

  2. Bagaimana sistem pengolahan data asuransi nasabah di PD. BPR Kerta Raharja saat ini?


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk lebih memfokuskan penelitian pada permasalahan yang ada, agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka perlu dibuat suatu batasan masalah, Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas meliputi pendataan, pengarsipan, perhitungan, serta pelaporan peserta asuransi nasabah.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Operasional

a. Untuk memudahkan perusahaan dalam mendata asuransi nasabah.

b. Untuk memberikan informasi kepada pihak asuransi.

2. Tujuan Fungsional

a. Dapat memudahkan perusahaan mengetahui asuransi apa yang digunakan nasabah .

b. Dapat memberikan informasi secara akurat kepada pihak asuransi.

3. Tujuan Individual

a. Untuk memperoleh pengetahuan mengenai pengarsipan maupun perhitungan premi asuransi untuk nasabah.

b. Untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja.


Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunjuk praktek pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas. Manfaat tersebut baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan, manfaat bagi obyek yang diteliti maupun manfaat bagi peneliti sendiri. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

a. Memberi pengetahuan perhitungan asuransi terhadap nasabah.

b. Memberi pengetahuan pengolahan data di perusahaan.


2. Bagi PD. BPR Kerta Raharja

a. Memberi kemudahan pada bagian administrasi untuk melihat asuransi apa yang digunakan nasabah tanpa mencari didalam berkas.

b. Memberi kemudahan dengan mempercepatan perhitungan premi asuransi.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi (Pengamatan)

Adalah metode perolehan data dengan melakukan pengamatan langsung di PD. BPR Kerta Raharja untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara pengumpulan data, melakukan pengamatan dan melaksanakan pencatatan sistematis terhadap unsur yang diteliti.

b. Metode Wawancara

Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara lisan dengan pihak terkait.

c. Studi Pustaka

Adalah metode pengumpulan informasi yang berhubungan dengan penelitian dengan membaca serta mempelajari dokumen-dokumen, literatur, jurnal dan buku-buku yang berhubungan dengan obyek penelitian. Agar mendapatkan teori atau konsep yang dapat digunakan sebagai landasan teori dan kerangka pemikiran dalam penelitian.

Metode Analisis

Dalam teknik analisis data, penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif deskriptif. Analisis data kualitatif deskriptif dimulai dari analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan periset dilapangan dimana data yang dikumpulkan, disusun dan diinterpresentasikan, serta dianalisa, sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi 4 bab dan beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti landasan teori yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan KKP serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PD. BPR Kerta Raharja, struktur organisasi, analisa proses, analisis sistem yang berjalan dengan menggunakan tools UML (Unified Modeling Language) yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, permasalahan yang dihadapi, serta alternatif pemecahan masalah.</i>

BAB IV KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini:

  1. Menurut Yakub (2012:1) [1], berpendapat bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
  2. Menurut Sutabri (2012:10) [2], berpendapat bahwa “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
  3. Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], berpendapat bahwa “Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai seuatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "supra sistem".

b. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

g. Pengolah Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Bahwa sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut antara lain sebagai berikut: (Yakub, 2012:4)[2]

  1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.
  2. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.
  3. Sistem fisik (physichal system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.
  4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diperogramkan, merupakan contoh deterministic system.
  5. Sistem tertutup (closed system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.
  6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.


Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Data

Data terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Sutarman (2012:3)[3] berpendapat bahwa “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.
  2. Menurut Situmorang (2010:1)[4], berpendapat bahwa “Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar, suara ataupun tokoh namun belum diorganisasikan dalam bentuk yang dapat dimengerti.

2. Definisi Informasi

Informasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Sutarman (2012:14)[3], berpandapat bahwa “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.
  2. Menurut Maimunah (2012:26)[5], berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi dalam pendukung pengambilan keputusan.

3. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, antara lain sebagai berikut : (Sutabri, 2012:41)[1]

a. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima infromasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat waktu (Timeline)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah, dan mengirimkannya.

c. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musabah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan. Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

4. Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, antara lain sebagai berikut: (Sutarman, 2012:14)[3]

  1. Memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.


Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Tata Sutabri (2012:46)[1], berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
  2. Menurut Sutarman (2012:13)[3], berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem informasi merupakan gabungan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan data yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, menganalisis dan mendistribusikan informasi untuk suatu tujuan tertentu.

2. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), dan blok kendali. Sebagi suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran yaitu: (Sutabri, 2012:47)[1]

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini, teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. basis data diakses atai dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok Kendali (Controls Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Henderi (2011:322)[6], berpendapat bahwa “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

2. Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi (2011:322)[6], berpendapat bahwa “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modelling Languege) terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Widodo (2011:6)[7], berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.
  2. Menurut Adi Nugroho (2010:6)[8], berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming).

2. Model UML (Unified Modelling Language)

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10)[7]

a. Diagram kelas (Class diagram)

Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

b. Diagram paket (Package Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

c. Diagram use-case

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

d. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

e. Diagram komunikasi (communication diagram)

Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

f. Diagram statechart (statechart diagram)

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

g. Diagram aktivitas (activity diagram)

Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

h. Diagram komponen (component diagram)

Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

i. Diagram deployment (deployment diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flowdiagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.


Teori Khusus

Konsep Dasar Asuransi

1. Definisi Asuransi

  1. Menurut Arifinal (2011:32)[12], berpendapat bahwa “asuransi jiwa adalah suatu perjanjian yang memberikan kewajiban kepada penanggung, dengan menerima suatu premi untuk membayar sejumlah uang kepada tertanggung didasarkan kepada meninggal atau hidupnya seseorang”.
  2. Menurut Pasal 1 angka (1) Undang-undang Nomoer 2 Tahun 1992 Tentang usaha Perasuransian (selanjutnya disebut UUUP), adalah sebagai berikut : “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada pertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”.

Konsep Dasar Bank Perkreditan Rakyat

1. Definisi Bank Perkreditan Rakyat

  1. Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998, Bank perkreditan rakyat sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konfensional dan atau berdasarka prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayarannya.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Tri Diananjani