KP1321477138

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING SEKSI PENGEMBANGAN

MULTIMEDIA DAN KELEMBAGAAN KOMUNIKASI PADA

DISKOMINFO PEMERINTAH KOTA TANGERANG


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


OLEH:

1321477138     IRFAN YAFI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


LEMBAR PERSETUJUAN


MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING SEKSI PENGEMBANGAN

MULTIMEDIA DAN KELEMBAGAAN KOMUNIKASI PADA

DISKOMINFO PEMERINTAH KOTA TANGERANG


Diajukan guna melengkapi sebagai syarat untuk mengikuti Skripsi

Pada Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja



Tangerang, Januari 2017



Dosen Pembimbing



( Lusyani Sunarya S.Sn.,M.Si )

NID. 06124



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1321477138
Nama  : Irfan Yafi
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Multimedia Audio Visual and Broadcasting


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.



Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sangsi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Januari 2017
Irfan Yafi
NIM. 1321477138


ABSTRAK

Kuliah Kerja Praktek adalah salah satu kurikulum yang wajib diikuti oleh seluruh Mahasiswa STMIK Raharja Tangerang sebelum menempuh Skripsi, dapat diartikan kuliah kerja praktek adalah sebagai suatu program yang mengacu pada sarana pelatihan untuk menerapkan dan memperluas berbagai wawasan, sikap, dan keterampilan dalam rangka pembentukan awal sebagai pribadi yang siap menjadi lulusan sebagai Sarjana Komputer yang profesional. Dengan demikian Kuliah Kerja Praktek adalah kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa, baik berupa magang atau observasi di perusahaan atau lembaga pendidikan secara terbimbing. Diskominfo Pemerintah Kota Tangerang merupakan salah satu lembaga pemerintah yang berada di Kota Tangerang yang berdiri pada tahun 2008. Dengan terus berkembangnya teknologi multimedia, maka penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek pada Diskominfo Pemerintah Kota Tangerang dengan membuat video berbentuk news yang nantinya akan dijadikan sebagai media informasi pemerintah Kota Tangerang. Alasan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di Instansi Pemerintahan tersebut adalah untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kerja dibidang yang sedang dipelajari, khususnya dalam bagian yang mencakup video dalam pembuatan media informasi. Dan pada akhirnya, setiap tugas dan pekerjaan yang dilakukan penulis selama proses Kuliah Kerja Praktek ini, akan dirangkum kedalam “Laporan Kuliah Kerja Praktek Multimedia Audio Visual And Broadcasting Seksi Pengembangan Multimedia Dan Kelembagaan Komunikasi Pada Diskominfo Pemerintah Kota Tangerang”

Kata Kunci: Kuliah Kerja Praktek (KKP), Video, Informasi.



ABSTRACT

College job training curriculum is one that must be followed by all students of STMIK Raharja Tangerang before sitting for thesis, Practicum lecture can be defined as a program that refers to a means of training to implement and expand the range of insights, attitudes, and skills within the framework of the establishment of private start as ready to graduate as Bachelor of computer professionals. Thus the College job practice is an activity that must be followed by all students, either in the form of internships or observation in the company or institution in social interactions. Diskominfo the Government of Tangerang city was one of the Government agencies that are located in the town of Tangerang who stand in 2008. With continued development of multimedia technologies, then the writers carry out Practicum Lecture at Diskominfo Government of Tangerang city by making video-shaped news that would later serve as a medium of information the Government of Tangerang. The reason the authors implement College Work practices in the Government Agencies is to gain knowledge and experience of work in the field being studied, in particular in the section includes video in making media information. And in the end, each task and the work done during the process of College writers Work these practices, it will be summarized to "Lecture Practicum Report Audio Visual Multimedia And Broadcasting Of Multimedia Development And Institutional Section Communications On Diskominfo Government Of Tangerang City".

Keywords: Lecture Practicum (CTF), Video, Information.


KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, dengan judul“ Laporan Kuliah Kerja Praktek Multimedia Audio Visual and Broadcasting Seksi Pengembangan Multimedia Dan Kelembagaan Komunikasi Pada Diskominfo Pemerintah Kota Tangerang”

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang.

Namun demikian berkata dan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK RAHARJA.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK RAHARJA.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK RAHARJA.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn.,M.Si selaku Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga nya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Tisna Wijaya selaku stakeholder dari bagian Pemasaran yang telah membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis selama berlangsungnya KKP.
  6. Seluruh Dosen dan Staff STMIK Raharja yang telah banyak memberikan pelajaran maupun bimbingan guna menyempurnakan setiap tugas yang penulis laksanakan.
  7. Staff Diskominfo Pemerintah Kota Tangerang yang telah member masukan, saran serta pembelajaran sehingga setiap pengambilan gambar dapat berjalan dengan lancar.
  8. Kedua Orang Tua saya yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan KKP.
  9. Dan semua sahabat, rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Akhir kata, besar harapan penulis mudah-mudahan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.



Tangerang, Januari 2017
Irfan Yafi
NIM. 1321477138

DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1. Tampilan Jendela Program Adobe Premier Pro Cs3

Gambar 2.2. Tampilan Jendela Program Sony Vegas Pro 12

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Dinas Kominfo Kota Tangerang

Gambar 3.2. Skema Alur Kerja

Gambar 3.3. Aktifitas Alun – alun Kota Tangerang

Gambar 3.4. Alun – alun Kota Tangerang

Gambar 3.5. Bantaran Sungai Cisadane

Gambar 3.6. Bantaran Sungai Cisadane

Gambar 3.7. Eco Park

Gambar 3.8. Aktifitas Eco Park

Gambar 3.9. Suasana Hutan Kota

Gambar 3.10. Permainan anak Hutan Kota

Gambar 3.11. Bentuk Buslane

Gambar 3.12. Halte Buslane

Gambar 3.13. Jembatan Kota Tangerang

Gambar 3.14. Full View Jembatan Kota Tangerang

Gambar 3.15. Jembatan Tanah Gocap

Gambar 3.16. View Aktifitas Jembatan Tanah Gocap

Gambar 3.17. View Depan Masjd Raya Al-Adzom

Gambar 3.18. Pintu Masuk Masjid Raya Al-Adzom

Gambar 3.19. View Pusat Pemerintahan Kota Tangerang

Gambar 3.20. Aktifitas Depan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang

Gambar 3.21. Full View Pintu Air 10

Gambar 3.22. View Samping Pintu Air 10

Gambar 3.23. View Depan RSUD Kota Tangerang

Gambar 3.24. View Depan IGD RSUD Kota Tangerang

Gambar 3.25. View Depan Rusunawa

Gambar 3.26. Lingkungan Rusunawa

Gambar 3.27. View Situ Cipondoh

Gambar 3.28. Perahu Bebek Situ Cipondoh

Gambar 3.29. View Bagian Depan Taman Potrey

Gambar 3.30. Taman Bermain Taman Potret

Gambar 3.31. View Depan Taman Prestasi

Gambar 3.32. Fasilitas Taman Prestasi

Gambar 3.33. View Tangcity Mall dari bawah

Gambar 3.34. View Aktifitas Tangcity

Gambar 3.35. Tugu Adipura

Gambar 3.36. View aktifitasTugu Adipura

Gambar 3.37. View Dari Samping Kawasan Kuliner Laksa

Gambar 3.38. View Depan Kawasan Kuliner Laksa

Gambar 3.39. View Depan Klenteng Boen Tek Bio

Gambar 3.40. View Dalam Klenteng Boen Tek Bio

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1. Daftar Relasi Dinas Kominfo Kota Tangerang

Tabel 3.2. Daftar Project



DAFTAR LAMPIRAN


LAMPIRAN A :

A.1. Surat Pengantar KKP

A.2. Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.3. Form Pergantian Judul

A.4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.5. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.6. Kartu Bimbingan

A.7. Daftar Nilai

A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.9. Formulir Seminar Proposal KKP/TA/Skripsi

A.10. Sertifikat Prospek

A.11. Sertifikat TOEFL

A.12. Sertifikat IT Internasional (Minimal 1 sertifikat)

A.13. Sertifikat IT Nasional (Minimal 4 sertifikat)

LAMPIRAN B :

Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian dll.

B.1. Bukti Observasi (Surat Keterangan KKP)

B.2. Bukti Magang (Uraian Pekerjaan)

LAMPIRAN C :

Pada lampiran C ini berisi tentang berkas/bukti pada saat observasi yang ada pada BAB III.

C.1. Berkas Absensi (Tabel Kegiatan KKP)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek

Dengan adanya mata kuliah Kerja Praktek yang diadakan untuk persyaratan menempuh Skripsi di STMIK Raharja, maka mahasiswa dituntut untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Praktek untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan. Pada kesempatan KKP ini, diberikan tugas untuk merancang media audio visual dalam bentuk video dokumenter, video promosi dan informasi, dengan konsep produksi media yang meliputi praproduksi, produksi serta pasca produksi.

Video Dokuemnter adalah suatu bentuk produk audio visual yang menceritakan suatu fenomena keseharian. Fenomena tersebut cukup pantas diangkat menjadi perenungan bagi penonton. Materi dokumenter dapat berupa cerita tentang keprihatinan sosial, pengalaman dan pergaulatan hidup yang memberikan inspirasi dan semangat hidup bagi penonton, atau kilas balik dan kupasan tentang peristiwa yang pernah terjadi dan ada kaitannya dengan masa sekarang

Promosi pada video dokumenter ditunjukkan untuk mempromosikan promosi perusahaan maupun instansi pemerintah. Pemasaran dan pengiklan harus tahu bagaimana menggunakan iklan, promosi, penjualan, publisitas, dan penjualan personal, untuk mengkomunikasikan suatu produk beserta nilainya kepada konsumen yang dituju/target.

Kuliah Kerja Praktek adalah akumulasi dari seluruh program di sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer, maka Kuliah Kerja Praktek dapat diartikan sebagai suatu program yang merupakan sarana pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam rangka pembentukan awal untuk menjadi sarjana komputer profesional.

Perihal informasi tersebut, dapat digunakan untuk menciptakan suatu produksi perancangan pada Dinas Kominfo. Dinas Kominfo adalah suatu lembaga instansi pemerintahan yang membidangi pengolahan data komunikasi dan informasi yang dibutuhkan oleh Pemerintah Kota Tangerang. Adapun lembaga tersebut terletak di Gedung Pusat Pemerintahan Lt. 4 yang beralamatkan di Jl. Satria Sudirman Kota Tangerang. Lembaga ini di pimpin oleh seorang kepala Dinas, serta terdapat satu sekretariat dan tiga bidang, diantaranya : bidang pengolahan data dan desiminasi informasi, bidang pos dan telekomunikasi dan bidang telematika. Lembaga ini di bentuk pada tahun 2008, berdasarkan peraturan Walikota Tangerang Nomor 28 tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informasi.

Seksi Pengembangan Multimedia dan Kelembagaan Komunikasi pada Diskominfo Pemerintah Kota Tangerang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengolahan Data dan Diseminasi Informasi yang berkenaan dengan pembinaan dan penyebarluasan informasi melalui multimedia serta promosi Daerah melalui media televisi dan radio.

Kuliah Kerja Praktek merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh Mahasiswa sebelum mengambil Skripsi. Alasan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di Perusahaan atau Instansi tersebut adalah untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kerja dibidang yang sedang dipelajari, khususnya dalam bidang Multimedia Audio Visual dan Broadcasting ( MAVIB )

Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek

Maksud Kuliah Kerja Praktek

  1. Mahasiswa dapat memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dalam perkuliahan untuk diterapkan dalam lapangan kerja.

  2. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang dikerjakan di kampus dengan praktek kerja di lapangan.

  3. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan terhadap sistem kerja interdisiplin secara profesional, serta pengalaman dalam pengerjaan desain promosi di masyarakat.

  4. Sedangkan bagi instansi tempat kerja praktek, analisis dalam karya tulis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi evaluasi kerja, sehingga dapat mempertahankan hal – hal yang baik dan mengurangi semua kesalahan di kemudian hari.

Tujuan Kuliah Kerja Praktek

  1. Mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu yang telah didapat sebelumnya selama masa perkuliahan guna untuk tampil bekerja, baik secara individu maupun kelompok dalam dunia kerja.

  2. Mahasiswa mampu bekerja secara profesional dengan wawasan yang telah dimiliki untuk melengkapi kreatifitas dalam pembuatan ide – ide maupun karya, sehingga dapat memperkaya dan menambah wawasan dalam dunia kerja.

  3. Melatih mahasiswa dan mahasiswi untuk berfikir aktif dan kreatif dalam mengerjakan tugas, baik dalam dunia perkuliahan maupun dunia kerja.

  4. Mampu memahami dan menyelesaikan permasalahan – permasalahan dalam dunia kerja.

Manfaat Kuliah Kerja Praktek

Kuliah Kerja Praktek ini akan mendapatkan manfaat yang sangat berharga bagi mahasiswa sebelum memulai karir yang sebenarnya sebagai seorang sarjana komputer yang berbasis multimedia yaitu :

  1. Agar mahasiswa dapat mengerti antara salah maupun benar dalam prakteknya untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

  2. Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman yang berguna dan lebih siap sebelum terjun ke lingkungan masyarakat.

  3. Agar mahasiswa mampu bekerja secara profesional dan mampu bersosialisasi dalam lingkungan kerja, baik secara individu maupun berkelompok (team work).

  4. Agar mahasiswa dapat menguasai dan mampu mengimplementasikan ilmu dan wawasan yang didapat selama masa perkuliahan, maupun pada saat mempraktekkan sebelum masuk pada dunia pekerjaan yang sesungguhnya.

Metodologi Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek

Dalam kegiatan pengumpulan data yang diperlukan sebagai bahan penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini, penulis menggunakan beberapa metode, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Observasi (Observation Research)
    Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Dalam observasi, mahasiswa terlibat dengan kegiatan sehari – hari objek dan subjek yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Pada KKP ini penulis melakukan observasi pada Dinas KOMINFO Bagian Dokumentasi Videografi.

  2. Wawancara (Interview)
    Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan mengumpulkan data-data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait pada Dinas Kominfo Pemkot Tangerang. Wawancara ini dilakukan dengan Bapak Tisna Wijaya Sebagai Kasi Pengolahan Data dan Informasi Selasa, 11 Oktober 2016.

  3. Studi Pustaka
    Pengumpulan teori – teori dengan cara membaca, mempelajari dan memahami buku, jurnal, dan berbagai referensi lainnya yang berkaitan dengan pembahasan penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek pada konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting.

Sistematika Penulisan

Untuk memberikan laporan yang jelas dari penulisan Kuliah Kerja Praktek ini, maka penulisan laporan ini dibagi menjadi beberapa sub dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek, Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek, Manfaat Kuliah Kerja Praktek, Metodologi Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini terdiri dari Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisikan Pembahasan yang terdiri dari Profil Perusahaan yang meliputi : Sejarah Instansi, Ruang Lingkup, Visi dan Misi Instansi, Struktur Organisasi, Tugas dan Kewajiban Tiap Departemen dan Daftar Relasi, Tinjauan Umum yang meliputi : Skema Alur Kerja, Alur Kerja, serta Tinjauan Khusus yang meliputi : Daftar Project, Latar Belakang dan Konsep Produksi Media.

BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi tentang Kesimpulan, Saran, dan Kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

DAFTAR PUSTAKA
Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

LAMPIRAN
Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

1. Pengertian Perancangan

Menurut Soepadmo(2013: 10)[1] “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

2. Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Hendi Hendratman (2012:09-12)[2], Proses Perancangan Secara Umum dapat dibagi kedalam beberapa bagian :

  1. Konsep
    adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment atau audience yang dituju. Konsep didapatkan dari pihak non-grafis, antara lain : ekonomi, politik, hukum, budaya dan lain-lain yang ingin menterjemahkan ke dalam bentuk visual karena dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

  2. Media
    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik.

  3. Ide
    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

  4. Persiapan data
    Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilih dan seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali.

  5. Visualisasi
    Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.

  6. Produksi
    Setelah desain yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan produk tidak ada kesalahan..

3. Pengertian Project

Menurut Nugroho(2014 : 35)[3].Project adalah susunan klip video, gambar, atau musik di timeline atau storyboard yang sedang dalam pengeditan, seperti video, gambar atau musik dibuat melalui proses desain yang menarik yang sesuai diharapkan dan dapat mewakili suatu bentuk desain yang nantinya menjadi projek yang mewakili nilai visual.

Konsep Dasar Promosi

1. Pengertian Promosi

Menurut Usmara (2012: 29)[4],Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pentingnya promosi dapat digambarkan lewat perumpamaan bahwa pemasaran tanpa promosi dapat diibaratkan seorang pria berkaca mata hitam yang dari tempat gelap pada malam kelam mengedipkan matanya pada seorang gadis cantik di kejauhan. Tak seorang pun yang tahu apa yang dilakukan pria tersebut, selain dirinya sendiri.

2. Tujuan Promosi

Menurut Tiyani (2012: 20)[5], berikut dijelaskan beberapa tujuan promosi yakni:

  1. Memodifikasi Tingkah Laku
    Merupakan kegiatan perusahaan dalam promosi, dimana perusahaan berusaha menciptakan kesan yang baik terhadap dirinya atau mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan melalui promosi. Dimana dulunya konsumen tidak terlalu menyukai produk perusahaan tersebut, maka dengan bantuan promosi akan merubah tingkah laku konsumen.

  2. Memberi Tahu
    Kegiatan promosi yang ditunjukan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan, sebab tanpa diketahui oleh konsumen dan masyarakat luas meskipun produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan terjangkau oleh konsumen tidak akan berarti banyak, sebab tidak diketahui oleh konsumen atau masyarakat luas.

  3. Membujuk (Persuasif)
    Hal ini sebenarnya kurang disukai oleh sebagian masyarakat, akan tetapi dalamkenyataan sekarang justru banyak promosi yang bersifat persuasif. Promosi semacam ini untuk mendorong para konsumen untuk membeli barang yang dipromosikan.

  4. Mengingatkan
    Promosi yang bersifat mengingatkan ini kegiatannya dilakukan untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat.Sifat promosi ini dilakukan pada tahap kedewasaan dalam daur hidup produk, hal ini bertujuan untuk mempertahankan merek produk dihati masyarakat sekaligus mempertahankan pembeli yang ada.

3. Bentuk Promosi

Menurut Hermawan (2012 :54-55)[6] ada enam bentuk promosi :

  1. Personal Selling

    Adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.

    Kesimpulan dari teori Personal sellingadalah : mempengaruhi konsumen secara langsung dengan cara berkomunikasi dengan cara yang baik sehingga konsumen terpengaruh untuk membeli produk tersebut.

  2. Mass Selling

    Adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu.Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling namun merupakan alternative yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.

    Kesimpulan dari teori Mass sellingadalah : Media yang digunakan untuk mempromosikan suatu produk yang akan ditawarkan, penyampaian suatu promosi berupa media cetak dan yang lainnya.

  3. Promosi penjualan

    Adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insetif yang dapat diatur untuk merancang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

    Kesimpulan dari teori Promosi penjualan adalah : memberikan suatu kupon berhadiah yang menuntut pembeli untuk tertarik dengan produk tersebut.

  4. Public Relations

    Adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

    Kesimpulan dari teori Public Relation adalah : suatu media promosi berupa media elektronik.

  5. Direct Marketing

    Adalah sistem pemasaran yang bersifat interatif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

  6. Acara dan Pengalaman

    Merupakan pengembangan publisitas yang mengacu pengadaan kegiatan organisasional yang sifatnya mendukung promosi.

Konsep Dasar Informasi

1. Pengertian Data

Sumber informasi adalah data.Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item.

Menurut McLeod(2012: 5)[7]“ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. 'Video, adalah gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

2. Pengertian Informasi

Menurut McLeod(2012: 5)[7] Informasi (information) dapat diartikan sebagai berikut:

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Dalam sudut pandang ilmu eksakta, Shanon dan Weaver menyatakan bahwa informasi adalah “(the amount of uncertainly that is reduced when a received) jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”. Informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sebagai data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

3. Jenis-jenis Informasi

Menurut O’Brien(2012: 15-16)[8] jenis-jenis informasi dijelaskan sebagai berikut:

  1. Informasi manajerial Informasi strategis untukManajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.
  2. Sumber informasi Sumber informasi dibagi, menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.
  3. Informasi rutinitas Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.
  4. Informasi fisik Informasi fisik, dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

4. Kualitas Informasi

Menurut Onong (2012:77)[9], Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik, kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan :

  1. Relevansi
    Informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakai.

  2. Ketepatan Waktu (timeless)
    Menyatakan usia data yang sesuai dengan upaya pengambilan keputusan. Artinya, informasi tersebut tidak usang/kadaluarsa ketika sampai ke penerima, sehingga masih ada waktu untuk menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan.

  3. Akurasi
    Menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan atau rehabilitas informasi.Informasi yang benar-benar bebas kesalahan dikatakan sangat akurat.

5. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[10], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh
    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  2. Luas dan lengkap
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  5. Ketepatan waktu
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  6. Kejelasan
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  7. Keluwesan
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan .

  8. Dapat dibuktikan
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  9. Tidak ada prasangka
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  10. Dapat diukur
    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Konsep Dasar Media

1. Pengertian Media

Menurut Desrianti (2012 : 133)[11], Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for education communication and tecnology) ini menujukan bahwa istilah “media” memiliki makna yang sangat umum.

Menurut Maimunah, dkk (2012 : 284)[12] “Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsure komunikasi grafis seperti teks atau foto”.

Menurut Tjiptono(2012:240)[13] Beberapa sarana komunikasi (media) yang dipakai dalam menyampaikan dan menyebarluaskan pesan antara lain : Media cetak, media elektronik, papan iklan, pos langsung (direct mail), petunjuk penjualan (point of purchase), selebaran dan kalender.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media adalah sarana penyampaian informasi untuk mengenalkan suatu iklan dengan lebih efektif.

2. Alternatif Media

Menurut Desrianti (2012 : 136-137)[11], alternatif media sebagai berikut:.

  1. Konsep
    adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment atau audience yang dituju. Konsep didapatkan dari pihak non-grafis, antara lain : ekonomi, politik, hukum, budaya dan lain-lain yang ingin menterjemahkan ke dalam bentuk visual karena dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

  2. Media Cetak (Printed Mterial)
    Yaitu media statis dan mengutamakan pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Contoh: poster, stiker, sampul buku, packing, folder, leaflet, amplop dan kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.

  3. Media Elektronik (Electronic)
    Yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Contoh: radio, televise, internet, film, program video, animasi computer.

  4. Media Lini Atas (Above The Line)<brYaitu aktifitas promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image perusahaan sesuai yang diinginkan. Contoh: iklan di televise dengan berbagai versi. Sifat media lini atas adalah merupakan media ‘tak langsung’ yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience.

  5. Media Lini Bawah (Below The Line)
    Yaitu segala aktifitas promosi yang dilakuakan ditingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya tertarik dengan produk yang di promosikan. Contoh: program bonus/hadiah, event, pembinaan konsumen dan lain-lain.

  6. Media Luar Ruangan (Outdoor)
    Yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat khusus-khusus lainnhya, seperti di bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Contoh: sepanduk, banner, papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho, mobil box.

  7. Media Dalam Ruangan (Indoor)
    Yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan. Contoh: Etalase (windows display), point of purchase, design gantung, floor stand.

Audio Visual

1. Pengertian Audio Visual

Menurut Nugroho(2014:24-33)[3], Perkembangan teknologi dunia audio visual telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Modernisme yang dianggap sebagai puncak peradaban manusia dengan di kumandangkan rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya “teknologi digital” menggeser “logika matematis”. Dengan demikian akan terjadi ketidak jelasan antara “akal manusia” dengan “akal buatan” dan yang terjadi adalah jarak “rohani” yang terjadi sebatas dari layar monitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lensa mata, dan semakin dekat lagi hingga “diri kita” masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak Cyber dan Virtual. Teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis telah menguji kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, perkembangan audio visual mengalami pendekatan dengan para pemirsanya ketika diciptakannya film 3Dimensi dengan bantuan kaca mata untuk menciptakan bentuk dimensinya disertai tata audio yang menggelegar memutar disekelilingi penonton melalui efek surround sound, seolah-olah kejadian tersebut berada ditengah-tengah mereka.

2. Audio (Suara)

Keberadaan audio (suara) dalam media massa seperti film, video dan televisi merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat tersampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara. Perkembangan teknologi audio dewasa ini telah mampu menghadirkan suara yang terjadi persis di lapangan yang sebenarnya. Berbagai macam efek suara dapat diciptakan dengan sempurna seperti suara aslinya hingga penonton seolah-olah terlibat dalam peristiwa tersebut.

  1. Definisi Audio

    Istilah audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifer dan lainnya.

  2. Bentuk Audio

    Menurut Nugroho(2014:171-172)[3], Bentuk audio sesuai perkembangan tata suara, diantaranya :

    1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.

    2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada di tengah.

    3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.

    4. DolbyPro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu di tengah dengan menggunakan lima speaker.

    5. Dolby Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker centerditengah, dua speaker surrounddikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.

    6. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing-masing speaker berfungsi sendir-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah sub Woover, pada tahap ini karakteristik efek suara lebih jernih dan jelas.

3. Visual (Gambar)

  1. Definisi Audio

    Menurut Onong (2012:20)[9], Pengertian visual yaitu sifat sesuatu yang berkaitan dangan penglihatan. Visual berasal dari bahasa latin ”visual (is)” atau ”visual (s)” yang berarti penglihatan. Jadi, pengertian visual adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan penglihatan misalnya gambar, foto dan lain sebagainya

    Kualitas ketajaman gambar ditentukan dengan frame size yang ada pada kamera, salah satu bentuk visual dalam dunia broadcastingdiantaranya :

    1. Frame size 320 pixel x 240 pixel setara kualitas VCD

    2. Frame size 576 pixel x 480 pixel setara kualitas super VCD

    3. Frame size 720 pixel x 480 pixel setara kualitas super DVD

    4. Frame size 1440 pixel x 1080 pixel setara kualitas super HDTV

  2. Bentuk Visual

    Menurut Onong (2012:20)[9], bentuk visual dapat dibedakan berdasarkan kegunaannya dan karakteristiknya, masing-masing bentuk memiliki lingkup kerja yang berbeda, yaitu sebagai berikut:

    1. Media visual yang tidak bergerak
      Visual atau gambar diam adalah visual yang statis atau tidak bergerak, tidak bersuara dan tidak melakukan aktifitas apa-apa, contoh : foto, lukisan.

    2. Media visual yang bergerak
      Visual atau gambar bergerak adalah visual yang non auditif atau tidak mengeluarkan suara namun dapat bergerak secara fleksibel dilihat dari segi bentuk dan komposisinya baik teratur atau tidak namun dapat mengungkapkan suatu makna. Kelebihan media ini ialah karena gerakannya dapat menjelaskan proses secara kontinyu, misalnya : animasi, website, gif, animasi flash, film 88mm yang tidak bersuara (film bisu).

Teori Khusus

Konsep Dasar Editing Video

1. Definisi Editing

Menurut Nardi (2012:20)[14], Editing adalah pekerjaan memotong-motong dan merangkai(menyambung)potongan-potongangambar sehingga menjadi film berita yang utuh dan dapat dimengerti. Post production atau disebut juga bagian dari editing, merupakan bagian yang akan mensortir hasil-hasil shooting, baik drama maupun non drama.

Didalam dunia broadcasting terdapat tiga langkah utama, yaitu editing offline,editing online, dan mixing :

  1. Editing offline
    Setelah shooting selesai, script boy atau girl membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan hasil catatan shooting dan gambar. Didalam logging time code(nomerkode yang berupa digit, frame, detik, menit dan jam dimunculkan dalam gambar) dan hasil pengambilan shoot dicatat kemudian berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat editing kasar yang disebut editing offline. Sesudah editing kasar ini jadi, reporter membuat naskah yang dilengkapi dengan uraian narasi, timecode, dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik.

  2. Editing online
    Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan(scene) dibuat tepat berdasarkan catatan time code dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukkan dengan level yang seimbang dan sempurna. Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing.

  3. Mixing (pencampuran gambar dengan suara)
    Narasi yang sudag direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan musik harus sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan

2. Pengertian Editing

Menurut Tatang (2012:25)[15], Editing adalah proses menggerakan dan menata video shot atau hasil rekaman gambar menjadi suatu rekaman gambar yang baru dan enak untuk dilihat. Secara umum pekerjaan editing adalah berkaitan dengan proses produksi, seperti titlling, colour correction, sound mixing dan sebagainya.

Istilah editing telah dikenal dengan luas dan banyak orang memberi pemahaman sendiri. Namun dalam pelajaran ini kita sepakat editing berkaitan dengan kerja-kerja dibawah ini:

  1. Menata, menambahkan atau memindahkan klip video atau audio.

  2. Menerapkan colour correction filter dan peningkatan yang lain.

  3. Membuat transisi antara klip.

Tujuan Editing :

Ada banyak alasan kira melakukan pengeditan dam pendekatan editing sangat bergantung dari hasil yang kita inginkan, yang terpenting adalah ketika kita melakukan pengeditan, pertama adalah menetapkan tujuan kita melakukan editing. Namun secara umum tujuan editing adalah sebagai berikut :

  1. Memindahkan klip video yang tak dihendaki.

  2. Memilih gambar dan klip yang terbaik

  3. Menciptakan arus.

  4. Menambahkan efek, grafik, musik dan lain-lain.

  5. Mengubah gaya gambar dan suasana hati dan langkah dari gambar.

  6. Memberikan sudut yang menarik bagi hasil rekaman.

  7. Editing Terbagi dua yaitu :

    1. Linier editing adalah
      Proses editing secara langsung dari kaset ke kaset lain dengan menggunakan mediaVTR (Video Tape Recorder). Jadi VTR yang satu untuk media playback(tempat kita memilah gambar) dan VTR yang satunya lagi untuk media perekam hasil gambar yang kita pilih.

    2. Non Linier editing adalah
      Proses editing yang menggunakan media digital seperti computer. Proses ini tidak langsung seperti linier editing, karena audio video harus di transfer dulu ke hardisk computer(proses transfer ini biasa disebut log and transfer). Setelah tahap Log And Transfer baru kita bisa melakukan tahap proses editing.

Pengertian Peliputan

Menurut Suartha (2013:10)[16],peliputan berarti melihat atau menerangkan apa yang dilihat. Menurut pandangan seorang wartawan, peliputan berarti melihat sebuah peristiwa dan menuangkannya dalam sebuah tulisan menjadi suatu informasi atau berita yang disampaikan melalui radio lebih efektif daripada berita yang disampaikan melalui media televisi dan surat kabar. Karena reporter melaporkan langsung berita yang terjadi di lapangan dan secara langsung pula disiarkan melalui radio, sehingga penyampaian informasinya lebih cepat dan membawa pengaruh seolah-olah pendengar berada di TKP (Tempat Kejadian Perkara).

1. Kode Etik Video atau Jurnalist

Menurut Suartha (2013:30-32)[16],Bahwa sesungguhnya salah satu perwujudan kemerdekaan Negara Republik Indonesia adalah kemerdekaan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan sebagaimana diamanatkan oleh pasal 28 Undang­Undang Dasar1945. Oleh sebab itu kemerdekaan pers wajib dihormati oleh semua pihak. Mengingat Negara Republik Indonesia adalah Negara berdasar atas hokum sebagaimana diamanatkan dalam Undang­Undang Dasar 1945, seluruh wartawan menjunjung tinggi konstitusi dan menegakkan kemerdekaan pers yang bertanggung jawab,mematuhi norma­norma profesi kewartawanan, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,serta memperjuangkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,dan keadilan sosial berdasarkan Pancasila.

Maka atas dasar itu, demi tegaknya harkat, martabat, integritas, dan mutu kewartawanan Indonesia serta bertumpu pada kepercayaan masyarakat, dengan ini Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menetapkan Kode Etik Jurnalistik yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh wartawan Indonesia.

Kode Etik Aliansi Jurnalistik Independent

  1. Jurnalis menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar.

  2. Jurnalis senantiasa mempertahankan prinsip­prinsip kebebasan dan keberimbangan dalam peliputandan pemberitaan serta kritik dan komentar.

  3. Jurnalis member tempat bagi pihak yang kurang memiliki daya dan kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya.

  4. Jurnalis hanya melaporkan faktadan pendapatyang jelas sumbernya.

  5. Jurnalis tidak menyembunyikan informasi penting yang perlu diketahui masyarakat.

  6. Jurnalis menggunakan cara­cara yang etis untuk memperoleh berita, fotodan dokumen.

  7. Jurnalis menghormati hak narasumber untuk memberi informasi latar belakang, offthe record,dan embargo.

  8. Jurnalis segera meralat setiap pemberitaan yang diketahuinya tidak akurat.

  9. Jurnalis menjaga kerahasiaan sumber informasi konfidensial,identitas korban kejahatan seksual,dan pelaku tindak pidana di bawah umur

  10. Jurnalis menghindari kebencian, prasangka, sikap merendahkan, diskriminasi, dalam masalah suku, ras, bangsa, politik, cacat/sakit jasmani, cacat/sakit mentalataulatar belakang sosial lainnya.

  11. Jurnalis menghormati privasi, kecuali hal­hal itubisa merugikan masyarakat.

  12. Jurnalis tidak menyajikan berita dengan mengumbar kecabulan, kekejaman, kekerasan fisik, dan seksual.

  13. Jurnalis tidak memanfaatkan posisi dan informasi yang dimilikinya untuk mencari keuntunganpribadi.

  14. Jurnalis tidak dibenarkan menerima sogokan. Catatan: yang dimaksud dengan sogokan adalah semua bentuk pemberian berupa uang, barang dan atau fasilitas lain, yang secara langsung atau tidak langsung, dapat mempengaruhi jurnalis dalam membuatkerja jurnalistik.

  15. Jurnalis tidak dibenarkan menjiplak.

  16. Jurnalis menghindari fitnah dan pencemaran nama baik.

  17. Jurnalis menghindari setiap campur tangan pihak­pihak lain yang menghambat pelaksanaan prinsip­prinsip di atas.

  18. Kasus­kasus yang berhubungan dengan kode etika akan diselesaikan oleh Majelis Kode Etik.

Aplikasi Penunjang Video

1. Adobe Premier Pro CS3

Menurut Hendratman(2012:23)[17], Adobe Premier Pro CS5 merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.

  1. Standar penyiaran SECAM dipergunkan dinegara-negara di Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate25 frame/detik.

  2. Standar penyiaran PAL banyak dipergunkan dinegara-negara Inggris, Indonesia, Australia, Eropa dan China, dengan Frame Rate 25 frame/detik.

  3. Standar Penyiaran NTSC sering dipergunkan oleh negara-negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30frame/detik.

  4. Secara garis besar jendela Adobe Premier ProCS5 terdiri dari .

    enam jendela, yaitu: Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.

    Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.

    1. Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audiomixer untuk clip-clip.

    2. Panel Effectberguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video, juga terdapat audioeffect dan transisi untuk video, di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.

    3. Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequence Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.

    4. Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit.

Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video

Gambar 2.1. Tampilan Jendela Program Adobe Premier Pro Cs3


2. Sony Vegas Pro 12

Menurut Vaugan (2013:16)[18] ,Sony Vegas Pro adalah sebuah software khusus untuk video dan audio editing. Saat ini Sony Vegas Pro bukan menjadi tandingan Adobe Premire, sementara Sony Vegas Pro memang belum sepopuler Adobe Premire yang didukung begitu banyak plug-in.Selain itu, Sony Vegas Movie Studio juga merupakan program video editing yang powerful dan membuat DVD yang berkualitas yang mana selalu diberikan oleh Sony untuk banyak produk.

Dengan program ini memberikan dimensi baru untuk home movies mereka yang menggunakan program ini, dengan banyaknya pilihan fitur sehingga Anda dapat membuat video berkualitas secara professional, termasuk transisi, judul dan efek khusus termasuk type efek dalam green screen employess yang selalu ada dalam suatu film.

Dengan Sony Vegas Movie Studio dapat menggambar dengan tool yang bermanfaat seperti zoom, rotation dan kemampuan untuk melihat foto dalam format widescreen yang memungkinkan film untuk bergerak meskipun berupa gambar, memungkinkan format film dalam kecepatan tinggi, yang mana kemudian Anda dapat berbagi terhadap situs web seperti YouTube atau MySpace, atau jika Anda lebih senang terukir dalam bentuk DVD, dimana Anda dapat membuat menu yang bergerak dan navigasi sendiri.

Disamping kemampuan untuk membuat soundtracks Anda sendiriuntuk suatu video, termasuk lebih dari 40 template untuk berbagai menu yang berbeda-beda sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Sebuah program yang luar biasa yang akan memenuhi semua kebutuhan user yang sudah professional dan amatir untuk membuat dan mengedit video. Ini hanya berlaku dalam bahasa Spanyol tetapi penulis web telah memberlakukannya dalam bahasa Inggris, Jerman, Prancis dan Japanesse.

Tetapi Sony Vegas Pro memiliki banyak kemudahan yang tidak dimiliki Adobe Premire. Sony Vegas Pro memiliki interface pada panel langsung tampak dilayar dan fitur Dragand Drop.Bahkan dapat mengunakan multiple monitor. Misalnya anda memiliki 2 monitor, sementara 1 monitor digunakan untuk editing, sedangkan monitor lainnya dapat digunakan untuk display hasil video editing.

Gambar 2.2. Tampilan Jendela Program Sony Vegas Pro 12

Literatur Review (Penelitian Sebelumnya)

Penelitian sebelumnya (literatur review) merupakan survey literatur tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (emprical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian.Literatur review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literatur review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang diskusi atau tanggapan penulis atau peneliti tentang literatur review.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap perpustakaan Perguruan Tinggi Raharja maka dengan ini disimpulkan bahwa :

  1. Penelitian yang di lakukan Assyifa(2013)[19], dengan judul “Laporan Kuliah Kerja Praktek Mulimeida Audio And Broadcasting Bagian Telematik Pada Dinas Infokom”Setelah penulis melakukan Kuliah Kerja Praktek pada Dinas Infokom Kota Tangerang, penulis berkesimpulan bahwa :Media Audio Visual sebagai penunjang informasi dan promosi sangat diperlukan bagi Dinas Infokom Kota Tangerang untuk menyampaikan informasi tentang Kota Tangerang. Dengan adanya media penunjang informasi dan promosi Kota Tangerang pada website resmi Pemerintahan Kota Tangerang, masyarakat dapat lebih mudah mengenal budaya dan lingkungan kota tangerang.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ramdani (2012)[20], berjudul“Perancangan Video Profil Sebagai Penunjang Media Informasi Pada Sdn Daan Mogot 2 Kota Tangerang”.Saat ini, pendidikan untuk saat ini dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju.Dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan disegala bidang.Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat mendapat perhatian yang besar agar kita dapat mengejar ketinggalan di bidang ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mutlak kita perlukan untuk mempererat pembangunan dewasa ini.Karena itu pendidikan yang bermutu perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Secara langsung hal ini dapat dilihat dari pelaku masyarakat yang selalu butuh akan informasi yang direalisasikan melalu berbagai hal, seperti berlanggan Koran, majalah, dan lain lain. Namun khalayak pada umumnya pada saat ini lebih suka menerima informasi melalui bentuk-bentuk media informasi yang bersifat interaktif dan menghibur seperti halnya melalui audio visual.

  3. Literatur review menurut Prastiawan, (2015)[21], KKP dengan judul “Laporan Kuliah Kerja Praktek Multimedia Audio Visual And Broadcasting Bagian Pemasaran Pada Perguruan Tinggi Raharja” Penelitian ini diambil dari Laporan mahasiswa yang telah melaksanakan KKP dan mempunyai kesamaan dalam topik atau pembahasan mengenai Media Promosi.Adapun Laporan yang telah diteliti adalah bagian pemasaran pada Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Rahardja, dkk dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun (2013)[22], dengan judul”Penerapan Proses Belajar Melalui Ilearning Video Tutorial (IVT) Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini menjelaskan tentang system pembelajaran online dengan menggunakan iLearning Video Tutorial (iVit) merupakan sebuah system yang digunakan untuk memaksimalkan proses pembelanjaran tanpa harus langsung bertatap muka, sehingga pengguna dapat melakukan proses belajar dimanapun dan kapanpun. Dengan adanya penerapan proses pembelanjaran iLearning Video Tutorial (iVit) ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas system pembelanjaran yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Profil Diskominfo Kota Tangerang

Sejarah Singkat Diskominfo Kota Tangerang

Dinas Kominfo adalah suatu Lembaga Instansi Pemerintahan yang membidangi pengolahan data informasi dan komunikasi yang dibutuhkan oleh Pemerintahan Kota Tangerang. Adapun lembaga tersebut terletak di Gedung Pusat Pemerintahan Lt.4 yang beralamatkan di Jl.Satria Sudirman Kota Tangerang. Lembaga ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, serta terdapat satu sekretariat dan tiga bidang. Diantaranya, bidang pengolahan data dan desiminasi informasi, bidang pos dan telekomunikasi dan bidang telematika. Lembaga ini dibentuk pada tahun 2008, berdasarkan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 28 tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Informasi dan Komunikasi.

Ruang Lingkup

Bagian beserta sub-sub bagian yang terdapat pada Dinas Kominfo Kota Tangerang.

  1. Bidang Telematika bertugas membuat aplikasi dan website untuk dinas-dinas atau SKPB terkait.

  2. PDDI (Pusat Data dan Desiminasi Indormasi bertugas dalam pengolahan data dan informasi, pengembangan lembaga informsi, dan seksi pengembangan multimedia.

  3. Postel (Pos dan Telekomunikasi) meliputi seksi pos dan pengenadalian frekuensi radio, seksi dandi dan telekomunikasi, dan seksi layanan teknis telekomunikasi

  4. Sekretariat meliputi sub bagian umum dan kepegawaian, sub bagian keuangan, dan sub bagian perencanaan.


Visi dan Misi Diskominfo Kota Tangerang

Dinas Kominfo memiliki visi dan misi, hal tersebut untuk menunjang agar program program yang dibuat oleh Diskominfo Kota Tangerang bisa diterima oleh masyarakat dan tentunya dengan program Dinas Kominfo mempunyai tujuan dan arah yang baik.

Visi

“Pelopor Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Yang Maju Dalam Tata Laksana Pemerintahan dan Komunikasi Publik yang Baik”.

Penjabaran atas makna dari visi tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Pelopor Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang Maju, maksudnya adalah Dinas Komunikasi dan Informatika diharapkan mampu menjadi institusi yang mempelopori penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang maju di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Tangerang.

  2. Tata Laksana Pemerintahan; maksudnya adalah Dinas Komunikasi dan Informatika diharapkan mampu memfasilitasi terselenggaranya kegiatan administrasi yang efektif dan efisien melalui penerapan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung aktivitas administrasi pemerintah daerah dan mampu menjadi institusi yang dapat membuat jejaring koordinasi lintas dinas dalam lingkup Pemerintah Daerah Kota Tangerang menjadi lebih baik, optimal dan mudah, melalui penerapan sistem koordinasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

  3. Komunikasi Publik yang baik, maksudnya adalah Dinas Komunikasi dan Informatika mampu menjadi institusi yang dapat memfasilitasi komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat. Menginformasikan dan mensosialisasikan berbagai aktivitas pemerintah berikut kebijakan dan programnya, sekaligus menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat terkait dengan kebutuhan pelayanan dari Pemerintah Daerah Kota Tangerang.

Misi

Dalam rangka mewujudkan visi di atas, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang menetapkan 5 misi, yaitu:

  1. Mewujudkan sumber daya manusia yang handal guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi dinas.

  2. Mewujudkan sarana dan prasarana yang memadai baik perangkat keras maupun lunak dalam mencapai kinerja yang tinggi.

  3. Mendorong terwujudnya sistem kinerja administrasi dan koordinasi pemerintahan yang optimal melalui dukungan teknologi informasi dan komunikasi.

  4. Mengembangkan dan mengelola database dan informasi daerah secara optimal untuk Kota Tangerang yang informatif.

  5. Mengembangkan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi bagi peningkatan pelayanan publik.

Struktur Organisasi

Berikut adalah susunan struktur organisasi pada Dinas Kominfo Kota Tangerang.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Dinas Kominfo Kota Tangerang

Tugas dan Kewajiban tiap Bidang

  1. Kepala Dinas

    Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas dalam penyelenggaraan urusan Daerah yang berkenaan dengan komunikasi dan informatika.

  2. Sekretariat

    Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijaksaaan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas serta menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian dan perencanaan.

  3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umun dan administrasi kepegawaian.

  4. Sub Bagian Keuangan

    Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat dibidang administrasi keuangan.

  5. Sub Bagian Perencanaan

    Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan.

  6. Bidan Pengolahan Data dan Diseminasi Informasi

    Bidang Pengolahan Data dan Diseminasi Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkuup pengolahan data, penyebarluasan informasi dan promosi Daerah, pengendali opini publi, serta pembinaan multi media dan lembaga informasi.

  7. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

    Seksi Pengolahan Data dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengolahan Data Dan Diseminasi Informasi yang berkenaan dengan peliputan, pendokumentasian, pengolahan data dan penyiapan informasi bagi masyarakat mengenai kegiatan dan hasil penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Daerah serta pengendalian opini publik.

  8. Seksi Pengembangan Multimedia

    Seksi Pengembangan Multi Media dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengolahan Data Dan Diseminasi Informasi yang berkenaan dengan pembinaan dan penyebarluasan informasi melalui multimedia serta promosi Daerah melalui media televisi dan radio.

  9. Seksi Pengembangan Lembaga Informasi

    Seksi Pengembangan Lembaga Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengolahan Data Dan Diseminasi Informasi yang berkenaan dengan pembinaan pers, percetakan dan kelompok komunikasi; penyebarluasan informasi melalui media cetak, media tradisional dan media tatap muka; serta promosi Daerah melalui media cetak.

  10. Bidang Pos dan Telekomunikasi

    Bidang Pos Dan Telekomunikasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembangunan, pengadaan, pemeliharaan, perbaikan prasarana dan sarana, serta layanan teknis persandian dan telekomunikasi yang di lingkungan Pemerintahan Daerah; pengendalian penggunaan frekuensi radio; serta perijinan di bidang pos dan telekomunikasi.

  11. Seksi Pos dan Pengendalian Frekuensi Radio

    Seksi Pos Dan Pengendalian Frekuensi Radio dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pos Dan Telekomunikasi yang berkenaan dengan pembinaan serta pengendalian di bidang pos dan pengguna frekuensi radio.

  12. Seksi Sanda dan Telekomunikasi

    Seksi Sandi Dan Telekomunikasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pos Dan Telekomunikasi yang berkenaan dengan pembangunan, pengadaan dan pengembangan sistem persandia (sissan) untuk jaring persadian, peralatan sandi (palsan) dan jaringan telekomunikasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta peijinan di bidang Telekomunikasi.

  13. Seksi Layanan Teknis Telekomunikasi

    Seksi Layanan Teknis Telekomunikasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pos Dan Telekomunikasi yang berkenaan dengan layanan, pemeliharaan serta perbaikan prasarana dan sarana persandian dan telekomunikasi di lingkungan Pemerintah Daerah.

  14. Bidang Telematika

    Bidang Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembangunan, pengembangan, pengelolaan serta pemberdayaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dan Website Kota Tangerang.

  15. Seksi Pemberdayaan Telematika

    Seksi Pemberdayaan Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan sosialisasi serta pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi dalam rangka optimalisasi penerapan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Daerah.

  16. Seksi E-Government

    Seksi E-Government dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah serta pengelolaan Bank Data dan Website Kota Tangerang.

  17. Seksi Sarana dan Prasarana Telematika

    Seksi Sarana Dan Prasarana Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana telematika serta pembinaan Pranata Komputer dan Operator Komputer di lingkungan Pemerintahan Daerah.

Daftar Relasi

Daftar Relasi Dinas Kominfo Kota Tangerang diantaranya :

Tabel 3.1. Daftar Relasi Dinas Kominfo Kota Tangerang


Tinjauan Umum

Skema Alur Kerja

Skema Alur Kerja pada Dinas Kominfo Kota Tangerang

Gambar 3.2. Skema Alur Kerja

Alur Kerja

Terdapat 7 pada alur kerja pada Dinas Kominfo Kota Tangerang.

  1. Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Bidang Pengolahan Data dan Diseminasi Informatika.

  2. Penyelenggaraan pengolahan data dan penyiapan informasi bagi masyarakat mengenai kegiatan dan hasil penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan di Daerah.

  3. Penyelenggaraan penyebarluasan informasi dan promosi daerah melalui multimedia.

  4. Penyelenggaraan pengendalian opini publik.

  5. Penyelenggaraan pembinaan dibidang multimedia.

  6. Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Seksi yang dibawahkannya.

  7. Pelaporan.

Tinjauan Khusus

Daftar Project

Project yang dibuat selama proses Kuliah Kerja Praktek pada Dinas Kominfo Kota Tangerang adalah pengambilan Video objek yang berada di Kota Tangerang. Berikut objek Video yang diambil antara lain:

Tabel 3.2. Daftar Project

Latar Belakang dan Konsep Produksi Media

  1. Video Alun – Alun Kota Tangerang

    1. Latar Belakang
      Alun – alun Kota Tangerang adalah sebuah tempat sarana prasarana yang disediakan di Kota Tangerang dalam bentuk lapangan, yang digunakan untuk sarana Olahraga, Latihan Upacara, serta kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Tangerang maupun dari Lembaga, Sekolah maupun kegiatan acara lainnya.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:08 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 46896kbps,total bitrate 48478kbps.
      Visual

    3. Gambar 3.3. Aktifitas Alun – alun Kota Tangerang

      Video
      Video durasi 00:00:05, frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 49979kbps,total bitrate 51619kbps .
      Visual

      Gambar 3.4. Alun – alun Kota Tangerang
  2. Video Bantaran Sungai Cisadane

    1. Latar Belakang
      Sesuai dengan program yang di tentukan oleh Pemerintah Kota Tangerang dalam pembangunan ruang terbuka hijau (RTH). Maka dari itu Pemerintah Kota Tangerang memanfaatkan Bantaran Sungai Cisadane sebagai sarana taman, jogging track, tempat bermain bagi anak.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:11 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 48046kbps,total bitrate 49658kbps.
      Visual

    3. Gambar 3.5. Bantaran Sungai Cisadane

      Video
      Video durasi 00:00:06 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 44287kbps,total bitrate 45092kbps
      Visual

      Gambar 3.6. Bantaran Sungai Cisadane
  3. Video Eco Park

    1. Latar Belakang
      Pemerintah Kota Tangerang terus meningkatkan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) untuk meningkatkan RTH, Pemerintah Kota Tangerang terus membangun fasilitas yang ada di Eco Park yang berlokasi di Kecamatan Neglasari. Eco Park juga dibangun untuk taman, jogging track, tempat bermain bagi anak – anak.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:21 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 47637kbps,total bitrate 49216kbps .
      Visual

    3. Gambar 3.7. Eco Park

      Video
      Video durasi 00:00:15 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 42944kbps,total bitrate 44488kbps .
      Visual

      Gambar 3.8.Aktifitas Eco Park
  4. Video Hutan Kota

    1. Latar Belakang
      Lokasi yang sangat strategis membuat Pemerintah Kota Tangerang membangun fasilitas di Hutan Kota. Hutan Kota dilengkapi dengan fasilitas jogging track, taman bermain anak – anak, Musholla. Yang menarik, Hutan Kota juga menyajikan pemandangan yang tidak biasa. Pengunjung pun bisa menikmati bangunan Pintu Air yang dibangun pada saat zaman Belanda, dan berhadapan langsung dengan sungai Cisadane.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:21 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 44320kbps,total bitrate 45916kbps .
      Visual

    3. Gambar 3.9. Suasana Hutan Kota

      Video
      Video durasi 00:00:24 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 42765kbps,total bitrate 44298kbps .
      Visual

      Gambar 3.10.permainan anak Hutan Kota


  5. Video Halte Buslane Poris Plawad

    1. Latar Belakang
      Perkembangan transportasi umum di Kota Tangerang yang berkembang sangat pesat. Pemerintah Kota Tangerang membangun transportasi berbasis Busway di lokasi terminal Poris Plawad. Para penumpang bisa menggunakan transportasi buslane tersebut ke berbagai halte pemberhentian ataupun terminal seperti Senayan, Kemayoran dan wilayah sekitar Jakarta lainnya.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:03 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 50460kbps,total bitrate 52237kbps .
      Visual

    3. Gambar 3.11. bentuk buslane

      Video
      Video durasi 00:00:09 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 48158kbps,total bitrate 49816kbps .
      Visual

      Gambar 3.12.permainan anak Hutan Kota
  6. Video Jembatan Kota Tangerang

    1. Latar Belakang
      Pemerintah Kota Tangerang memiliki sejumlah program untuk menghias jembatan agar terlihat lebih menarik. Sebagai pusat Kota dan lokasi yang menarik, Pemerintah Kota Tangerang memberikan warna di setiap rankaian besi jembatan serta memberikan tulisan “ Kota Tangerang “ sebagai pelengkap hiasan agar supaya terlihat menarik bagi masyarakat Kota Tangerang maupun pengunjung yang datang dari Kota lain.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:05 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 45677kbps,total bitrate 47235kbps.
      Visual

    3. Gambar 3.13. Jembatan Kota Tangerang

      Video
      Video durasi 00:00:11 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 48046kbps,total bitrate 49658kbps.
      Visual

      Gambar 3.14.Full View Jembatan Kota Tangerang
  7. . Video Jembatan Tanah Gocap

    1. Latar Belakang
      Pemerintah Kota Tangerang terus berinovasi untuk membangun dan mempercantik Kotanya. Jembatan Tanah Gocap diberikan warna baru agar supaya terlihat menarik. Sehinnga memberikan kesan bahwa jembatan di Kota Tangerang menarik untuk dilewati oleh pengendara pengunjung lain maupun masyarakat Kota Tangerang.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:05 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 52030kbps,total bitrate 53783kbps.
      Visual

    3. Gambar 3.15. Jembatan Tanah Gocap

      Video
      Video durasi 00:00:27 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 47021kbps,total bitrate 48578kbps.
      Visual

      Gambar 3.16.View Aktifitas Jembatan Tanah Gocap
  8. . Video Masjid Raya Al-Adzom

    1. Latar Belakang
      Pemerintah Kota Tangerang terus berinovasi untuk membangun dan mempercantik Kotanya. Jembatan Tanah Gocap diberikan warna baru agar supaya terlihat menarik. Sehinnga memberikan kesan bahwa jembatan di Kota Tangerang menarik untuk dilewati oleh pengendara pengunjung lain maupun masyarakat Kota Tangerang.

    2. Pada monumen peresmian yang berdiri di halaman depan masjid tertera bahwa peletakan batu pertama pembangunan masjid dilakukan pada 7 Juli 1997 oleh Walikota Tangerang saat itu yaitu H Djakaria Machmud dengan Ketua Panitia Pembangunannya HMA Thahiruddin.

      Kubah masjid tanpa penyangga dengan diameter 63 meter ini merupakan yang terbesar di dunia," kata Yusuf. Selain itu 5 kubah tersebut adalah melambangkan 5 rukun islam dan juga sholat 5 waktu.

    3. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:02 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 58038kbps,total bitrate 60140kbps.
      Visual

    4. Gambar 3.17. View Depan Masjd Raya Al-Adzom

      Video
      Video durasi 00:00:14 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 46939kbps,total bitrate 48564kbps
      Visual

      Gambar 3.18. Pintu Masuk Masjid Raya Al-Adzom
  9. Video Pusat Pemerintahan Kota Tangerang

    1. Latar Belakang
      Pusat Pemerintahan Kota Tangerang adalah tempat berkantornya Walikota Tangerang, Wakil Walikota Tangerang, DPRD Kota Tangerang serta ada beberapa Dinas yang terdapat didalam Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:09 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 34806kbps,total bitrate 36463kbps.
      Visual

    3. Gambar 3.19. View Pusat Pemerintahan Kota Tangerang

      Video
      Video durasi 00:00:07 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 45774kbps,total bitrate 47340kbps.
      Visual

      Gambar 3.20. Aktifitas Depan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang
  10. Video Pintu Air 10

    1. Latar Belakang
      Bendungan Pintu Air Sepuluh Tangerang adalah nama populer dari Bendungan Pasar Baru Irigasi Cisadane atau Bendungan Sangego yang terletak di Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Tangerang. Untuk sampai kelokasi tersebut saya melewati jembatan yang melintang di atas Sungai Cisadane, dan belok kanan. Bendungan berada di pojok kanan jalan yang berkelok ke arah kiri.

    2. Bendungan tersebut di bangun pada tahun 1928 dan mulai di oprasikan tahun 1932 di masa penjajahan Belanda.Bendungan tersebut mampu mengairi +/-1.500 Ha sawah yang berada di daerah kota dan kabupaten tangerang.Bendungan ini lebih di kenal oleh masyarakat nya dengan sebutan "bendungan pinta air sepuluh"atau"sangego".

      Fungsi bangunan tersebut sebagai bendungan maka inti dari bangunan adalah untuk mengatur aliran air di sungai cisadane. Bangunannya terdapat 10 pintu air dari besi 11 tiang penopangnya, konstruksi terbuat dari beton bertulang, pada sisi utara dan selatan bangunan terdapat rel lori yang digunakan untuk mendistribusikan pintu air pengganti jika ada pintu air yang rusak.

    3. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:06 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 44872kbps,total bitrate 46529kbps.
      Visual

    4. Gambar 3.21. Full View Pintu Air 10

      Video
      Video durasi 00:00:06 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 50671kbps,total bitrate 52396kbps.
      Visual

      Gambar 3.22. View Samping Pintu Air 10
  11. Video RSUD Kota Tangerang

    1. Latar Belakang
      Pemerintah Kota Tangerang membangun rumah sakit tanpa kelas pertama yang di prioritaskan untuk masyarakat Kota Tangerang yang kurang mampu. Rumah sakit umum dibangun pada tahun 2010 dan dioprasikan pada tahun 2014. Fasilitas rumah sakit umum tersebut disediakan juga ruangan UGD ( Unit Gawat Darurat ), ambulance, kendaraan operasional untuk menjemput / mengantar para pasien.


    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:12 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 46388kbps,total bitrate 47926kbps.
      Visual

    3. Gambar 3.23.View Depan RSUD Kota Tangerang

      Video
      Video durasi 00:00:03 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 46251kbps,total bitrate 48045kbps.
      Visual

      Gambar 3.24. View Depan IGD RSUD Kota Tangerang
  12. Video Rusunawa Manis Jaya Jatiuwung

    1. Latar Belakang
      Pemerintah Kota Tangerang membangun sebuah Rusunawa Manis Jaya yang terletak di Kecamatan Jatiuwung. Rusun tersebut di prioritaskan bagi masyarakat Kota Tangerang yang kurang mampu sehingga para warga dapat menempati rusunawa Manis Jaya. Mayoritas penduduk yang menempati rusunawa Manis Jaya adalah pekerja pabrik hingga karyawan swasta.


    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:12 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 44279kbps,total bitrate 45877kbps.
      Visual

    3. Gambar 3.25.View Depan Rusunawa

      Video
      Video durasi 00:00:12 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 43314kbps,total bitrate 44865kbps.
      Visual

      Gambar 3.26. Lingkungan Rusunawa
  13. Video Situ Cipondoh

    1. Latar Belakang
      Situ Cipondoh merupakan sebuah danau alami yang terletak di Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Situ Cipondoh menjadi tempat area hiburan bagi Masyarakat Kota Tangerang. Dilengkapi dengan fasilitas rumah makan, arena bermain anak, flying fox, serta perahu bebek yang membawa setiap pengunjung yang ingin mengelilingi Situ Cipondoh.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:19 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 47180kbps,total bitrate 48739kbps.
      Visual

    3. Gambar 3.27.View Situ Cipondoh

      Video
      Video durasi 00:00:17 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 43859kbps,total bitrate 45396kbps.
      Visual

      Gambar 3.28. Perahu Bebek Situ Cipondoh
  14. Video Taman Potret

    1. Latar Belakang
      Pemerintah Kota Tangerang terus meningkatkan pembangunan Ruang Terbuka Hijau. Maka dari itu Pemerintah Kota Tangerang membangun Taman Potret bagi Masyarakat Kota Tangerang yang gemar hobby fotografi,swafoto maupun membuat video.

      Lokasi yang sangat strategis dekat dengan sekolah, mall, perkantoran membuat taman ini ramai dikunjungi. Dilengkapi fasilitas seperti Musholla, Wi-Fi gratis, Area bermain bagi anak-anak dan beberapa tempat duduk. Taman Potret juga menyuguhkan view yang sangat menarik seperti badak bercula satu khas Banten, jembatan benteng, sepeda ontel, perahu khas Tangerang serta patung adat khas Kota Tangerang.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:04 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 47407kbps,total bitrate 49060kbps..
      Visual

    3. Gambar 3.29.View Bagian Depan Taman Potret

      Video
      Video durasi 00:00:15 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 45289kbps,total bitrate 46885kbps.
      Visual

      Gambar 3.30. Taman Bermain Taman Potret
  15. Video Taman Prestasi

    1. Latar Belakang
      Pemerintah Kota Tangerang terus meningkatkan area ruang terbuka hijau untuk memberi kenyamanan bagi masyarakat Kota Tangerang maka dari itu, Pemerintah Kota Tangerang membangun Taman Prestasi.

      Taman Prestasi dibangun sangat berdekatan dengan Alun – alun Kota Tangerang. Taman Prestasi juga sering digunakan untuk kegiatan acara olahraga maupun event dari sekolah. Taman Prestasi dilengkapi fasilitas seperti area bermain anak dan alat olahraga.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:01 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 43846kbps,total bitrate 45358kbps.
      Visual

    3. Gambar 3.31.View Depan Taman Prestasi

      Video
      Video durasi 00:00:26 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 43853kbps,total bitrate 45410kbps.
      Visual

      Gambar 3.32. Fasilitas Taman Prestasi
  16. Video Tangcity Mall

    1. Latar Belakang
      Pembangunan yang berada di Kota Tangerang semakin berkembang. Hadirnya Tangcity Mall memberikan kesan bahwa Kota Tangerang semakin layak untuk dikunjungi. Tangcity adalah sebuah mall yang terletak di pusat Kota Tangerang.

      Tempat Mall yang sangat strategis dengan sekolah, kampus, rumah sakit, dan mudah diakses dengan transportasi umum sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat Kota Tangerang maupun masyarakat dari luar Kota Tangerang.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:07 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 47552kbps,total bitrate 49170kbps.
      Visual

    3. Gambar 3.33. View Tangcity Mall dari bawah

      Video
      Video durasi 00:00:06 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 46917kbps,total bitrate 48540kbps.
      Visual

      Gambar 3.34. View Aktifitas Tangcity
  17. Video Tugu Adipura

    1. Latar Belakang
      Pemerintah Kota Tangerang meraih Piala Adipura karena mendapatkan predikat Kota terbersih. Untuk mengapresiasikan nya kepada masyarakat Kota Tangerang dalam menjaga kebersihan Kota Tangerang, Pemerintah Kota Tangerang mendirikan Tugu Adipura yang berlokasi di jalan Veteran. Keunikan dari Tugu Adipura adalah terdapat lafaz Allah karena sesuai motto Kota Tangerang yaitu Kota Akhlaqul Karimah.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:09 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 50130kbps,total bitrate 51815kbps.
      Visual

    3. Gambar 3.35. Tugu Adipura

      Video
      Video durasi 00:00:07 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 47557kbps,total bitrate 49197kbps.
      Visual

      Gambar 3.36. View aktifitas Tugu Adipura
  18. Video Wisata Kuliner Laksa

    1. Latar Belakang
      Laksa adalah makanan khas dari Kota Tangerang. Cita rasanya yang sangat khas dan lokasi yang strategis dan nyaman banyak dikunjungi oleh masyarakat. Terbuat dari beras, laksa dibentuk seperti mie. Terdapat pilihan Menu makanan diantaranya ayam dan telur bulat serta tersedia kelapa yang langsung diminum dari buahnya. Harganya yang sangat terjangkau dan rasa yang nikmat membuat laksa banyak digemari oleh masyarakat.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:04 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 45042kbps,total bitrate 46580kbps.
      Visual

    3. Gambar 3.37. View Dari Samping Kawasan Kuliner Laksa

      Video
      Video durasi 00:00:11 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 44943kbps,total bitrate 46518kbps.
      Visual

      Gambar 3.38. View Depan Kawasan Kuliner Laksa
  19. Video Klenteng Boen Tek Bio

    1. Latar Belakang
      Berbicara mengenai asal mula kelenteng, tentu tak lepas dengan awal mula kedatangan Tionghoa ke Indonesia. Oey Tjin Eng, Staf Khusus Sejarah dan Budaya Boen Tek Bio menceritakan, pada 1407, mendarat rombongan Tjen Tjen Lung (Halung) di muara Sungai Cisadane yang dipimpin oleh Sanghyang Anggalarang dari Kerajaan Parahyangan. Anggalarang kemudian menikah dengan penduduk setempat yang akhirnya muncul peranakan Tionghoa di Indonesia. Konon, sejak tahun 1513 pun telah berdiri Komunitas Tionghoa di Tangerang.

      Kemudian, menurut buku “Nusa Jawa Silang Budaya” pada 1740 di bawah pimpinan Gubernur Jendral Andriaan Valckenier terjadi pembantaian massal terhadap Cina oleh Belanda. Kala itu, Belanda mendirikan pemukiman Cina berupa pondok-pondok, yang hingga kini orang menyebutnya Pondok Cabe, Pondok Pinang, Pondok Jagung, Pondok Aren dan mengirimkan orang-orang Tionghoa ke Tangerang untuk bertani. Tak hanya itu, Belanda juga mendirikan perkampungan Tionghoa yakni “Petak Sembilan”, yang kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan dan bagian dari Kota Tangerang.

    2. Konsep Produksi Media
      Video
      Video durasi 00:00:05 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 51684kbps,total bitrate 53467kbps.
      Visual

    3. Gambar 3.39. View Depan Klenteng Boen Tek Bio

      Video
      Video durasi 00:00:07 frame width 1920,frame height 1088,frame rate 29frames/second,data rate 45390kbps,total bitrate 47001kbps.
      Visual

      Gambar 3.40. View Dalam Klenteng Boen Tek Bio

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang dijalankan selama 288 jam, melalui KKP dapat menambah banyak ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis di kemudian hari dan mendapatkan bekal materi yang sangat banyak untuk diterapkan dalam dunia kerja, dimana pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yaitu pada bagian pengembangan multimedia dan kelembagaan komunikasi pada Dinas Kominfo.

Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada Dinas Kominfo, penulis di tugaskan untuk mengambil video dokumentasi yang ada di Kota Tangerang, nantinya akan dijadikan sebagai media Promosi, Komunikasi dan Informasi pada DISKOMINFO. Dengan melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP), mendapatkan pengalaman yang belum pernah di dapat selama mengikuti perkuliahan yaitu :.

  1. Dapat menghasilkan banyak ilmu baru yang bermanfaat selama Kuliah Kerja Praktek berlangsung.

  2. Mendapatkan kesempatan mengambil video dokumentasi yang nantinya akan dijadikan sebagai media Promosi, Komunikasi dan informasi yang diimplementasikan pada Channel Youtube Tangerang TV pada Dinas KOMINFO.

  3. Mendapatkan pengalaman berharga yang belum pernah di dapatkan selama masa perkuliahan..

Maka dari itu Kuliah Kerja Praktek (KKP) adalah pengalaman kerja praktek yang berguna, yaitu menjadi lebih siap dalam menghadapi persaingan dunia kerja dan praktek yang telah dijalani pada Kuliah Kerja Praktek (KKP) tersebut yang nantinya akan diterapkan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan setelah melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada Dinas Kominfo adalah :

  1. Penulis memberi saran agar channel youtube Tangerang TV lebih di promosikan agar masyarakat Kota Tangerang dapat mengetahui sisi objek yang menarik yang terdapat di Kota Tangerang.

  2. Selain dalam bentuk channel youtube Tangerang TV, Dinas Kominfo memberikan sumber referensi lainnya dalam bentuk media sosial seperti Facebook, Twitter sehingga bisa diakses oleh masyarakat Kota Tangerang maupun diluar Kota Tangerang.


Kesan

Sejak melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) untuk yang pertama kalinya sampai dengan selesai, penulis sangat merasa nyaman dengan semua pegawai di Dinas Kominfo. Penulis berterima kasih karena diperkenankan melakukan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada Dinas Kominfo, penulis mendapatkan pengalaman yang berharga dan berguna dalam teknik pengambilan video serta bermanfaat bagi Dinas Kominfo untuk dijadikan video promosi pada Channel Youtube Tangerang TV.

Penulis berusaha dapat menyelesaikan tugas – tugasnya dengan sebaik mungkin dan penuh rasa tanggung jawab sehingga keinginan hasil video dari pembimbing lapangan di Dinas Kominfo dapat terpenuhi dan semua project/pekerjaan yang diberikan selesai tepat waktu dan sangat memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Soepadmo. 2013. Panduan Mudah Merancang Bangunan. Bandung : Griya Kreasi.
  2. Hendratman, Hendi. 2012:09-12. “The Magic of Adobe Premiere Pro”, Bandung : Informatika.
  3. 3,0 3,1 3,2 Nugroho, Sarwo. 2014. Teknik Dasar Videografi, Yogyakarta : Graha Ilmu
  4. Usmara. 2012. Motivasi Kerja. Yogyakarta : Graha Ilmu
  5. Tiyani. 2012. Analisa Bauran Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan. Makassar : Universitas Hasanuddin.
  6. Hermawan. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta : Erlangga
  7. 7,0 7,1 McLeod. 2012. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat.
  8. O’Brien. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  9. 9,0 9,1 9,2 Onong. 2012. “Quality of Information” Jakarta : Kencana.
  10. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV. Andi Offset..
  11. 11,0 11,1 Desrianti, Dewi Immaniar, Raharja Untung dan Mulyani Reni. 2012. Audio Visual As One Of The Teaching Resources on Ilerning'. Jurnal CCIT Vol.5 No. 2 – Januari 2012. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  12. Maimunah. Lusyani Sunarya dan Nina Larasati. 2012. “Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi”. Journal CCIT Vol.5 No.3.Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  13. Tjiptono. 2012. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi
  14. Nardi. 2012. Tips Editing Video, Bandung: Sinar Kreatif.
  15. Tatang. 2012. Dasar Audio Visual. Solo: Kreatif Berkarya
  16. 16,0 16,1 Suartha. 2013. Teknik Peliputan. Cirebon : Satu Berita.
  17. Hendratman, Hendi. 2012:09-12. “The Magic of Adobe Premiere Pro”, Bandung : Informatika.
  18. Vaugan, Tay 2013. Multimedia Making It Work Edisi Keenam. Yogyakarta: Andi.
  19. Assyifa, Jasmine Dara 2013. Laporan Kuliah Kerja Praktek Mulimeida Audio Visual and Broadcasting Bagian Telematik Pada Dinas Infokom. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  20. Ramdani, Sahrul. 2012. Perancangan Video Profil Sebagai Penunjang Media Informasi Pada SDN Daan Mogot 2 Kota Tangerang. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  21. Prastiawan, Yudi. 2015. Bagian Pemasaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  22. Rahardja, Untung. Muhamad Yusup. dan Fitriani. 2013. Penerapan Proses Belajar Melalui Ilearning Video Tutorial (IVIT) Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.

Contributors

IrfanYafi