KP1314476009

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari



ANALISA SISTEM VALIDASI HIBAH PADA PENILAIAN OBJEKTIF

DI SISTEM PESSTA+ (PENILAIAN SIDANG SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR)


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg

OLEH:


1314476009 SINTIA NOVITA SARI



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA SISTEM VALIDASI HIBAH PADA PENILAIAN OBJEKTIF

DI SISTEM PESSTA+ (PENILAIAN SIDANG SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR)



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Komputer Akuntansi

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, 12 Juni 2016




Dosen Pembimbing




( Indri Handayani, S.Kom )

NID. 04018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1311476009
Nama
: Sintia Novita Sari
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 12 Juni 2016
Sintia Novita Sari
NIM. 1311476009

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Peran teknologi informasi sangat besar dalam menjawab permintaan masyarakat akan informasi yang dapat diakses dengan mudah dan cepat. PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) merupakan sebuah sistem pelayanan kampus yang ditujukan bagi dewan penguji dan peserta sidang dalam menyusun alur pelaksanaan sidang dalam pelaksanaan sidang Skripsi dan Tugas Akhir pada Perguruan Tinggi Raharja. Untuk beberapa hal masih terdapat permasalahan yang harus dihadapi pada saat ini, diantaranya yaitu penggunaan sistem PESSTA di Perguruan Tinggi Raharja yang dirasa kurang maksimal dalam pemanfaatannya, sistem PESSTA belum bisa secara otomatis mengakses point validasi hibah. Oleh karena itu penulis melakukan metode pengumpulan data dan rumusan masalah. Hasil akhir penelitian menggunakan sebuah sistem PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) yang merupakan pengembangan dari sistem yang lama yaitu PESSTA. Dalam implementasinya akan dimasukan beberapa point tambahan salah satunya adalah validasi hibah pada penilaian objektif. Sistem PESSTA+ sangat disarankan untuk memberikan kemudahan untuk dewan penguji dan peserta sidang di Perguruan Tinggi Raharja. Dengan adanya sistem ini diharapkan mampu melancarkan pelaksanaan sidang dalam mengakses point validasi hibah.

Kata Kunci: Validasi Hibah, Penilaian Objektif, PESSTA+, Sidang




ABSTRACT

The role of information technology is great in answering public requests for information that can be accessed easily and quickly. PESSTA (Assessment of The Trial Theses and Final Project) is a campus service system intended for the board of examiners and trial participants in developing the flow of execution in the implementation of the trial hearings and Final Thesis on Perguruan Tinggi Raharja. To some extent, there are still problems to deal with at this time, among which the use of the system PESSTA in Perguruan Tinggi Raharja perceived lack of leverage in its utilization, PESSTA system can not automatically grant access point validation. Therefore, the authors perform the method of data collection and formulation of the problem. The final results using a system PESSTA + (Assessment of The Trial Theses and Final Project Plus) is a development of the old system that PESSTA. In its implementation will be included some additional points one of which is the validation of the grants on an objective assessment. PESSTA + system is strongly recommended to provide convenience to the board of examiners and trial participants in Perguruan Tinggi Raharja. With this system is expected to accelerate the implementation of the trial in the access point validation grants.

Keywords: Validation Of Grants, The Assessment Of Objective, PESSTA+, Trial




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai sebagaimana mestinya. Adapun judul yang diambil adalah “Analisa Manajemen Sistem Gamifikasi ZPreneur Sebagai Inovasi Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi”.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

Namun dengan adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Pada kesempatan kali ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung Penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, diantaranya :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. AbasSunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ibu Indri Handayani, S.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua Orang Tua yang telah banyak memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan penulis.
  7. Sahabat-sahabat seperjuangan (Ira, Eka, Meylda, Amel dan Ami) yang selelu memberikan support kepada penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 12 Juni 2016
Sintia Novita Sari
NIM. 1311476009




Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Logo PESSTA+

Gambar 3.1. Jurusan/Program studi pada STMIK Raharja

Gambar 3.2. Jurusan/Program studi pada AMIK Raharja Informatika

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4. Keunggulan Manajemen Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.5. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.6. Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.7. Activity Diagram Sistem yang Berjalan


DAFTARSIMBOL


DAFTARSIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTARSIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTARSIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hibah penelitian adalah pemberian berupa dana yang dilakukan seseorang untuk dialokasikan kepada pihak lain untuk dapat menyelenggarakan kewajiban penelitian seperti menyusun proposal dan melaksanakan penelitian.

Sistem validasi hibah merupakan sistem yang akan membantu untuk melakukan konfirmasi melalui pengujian dan penyediaan bukti objektif hibah bahwa persyaratan penilaian objektif telah memenuhi unsur kelayakan. Validasi dilakukan untuk memastikan bahwa metode pengujian maupun kalibrasi tersebut sesuai untuk penggunaan yang dimaksudkan, dan mampu menghasilkan data yang valid.

Di Perguruan Tinggi Raharja sistem penilaian yang diterapkan tepatnya dalam hal penilaian poin sidang bagian Hibah Penelitian, PO Pembimbing dan PO Penguji sebagai sistem penilaian yang diterapkan sebagai penilaian terhadap Hibah yang dimiliki mahasiswa (peserta sidang).

PO (Penilaian Objektif) Pembimbing adalah penilaian yang hasilnya lebih pasti, bisa diyakini keabsahannya, tidak melibatkan perkiraan dan asumsi terhadap subyek. PO Penguji yang juga berisi tugas-tugas yang sudah memiliki point masing-masing dan bersifat individual harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa. Yang prosesnya melalui bimbingan dengan dosen pembimbing yang akan menimbulkan beberapa efek positif dalam diri mahasiswa. Dan waktunya yang disesuaikan antara dosen dan mahasiswa. PO penguji dikerjakan saat bimbingan karena PO Pembimbing dengan PO Penguji 80 persen tugasnya sama. Maka, untuk menyeselaikan PO ini, mahasiswa dapat dibimbing oleh dosen pembimbingnya.

Dalam hal ini Perguruan Tinggi Raharja belum dapat memenuhi ketentuan yang ditetapkan DIKTI dimana Perguruan Tinggi Raharja belum memiliki jurnal online dalam terbitannya. Oleh karena itu penerapan sistem penerbitan jurnal online pada Perguruan Tinggi Raharja dirasa perlu guna memenuhi persyaratan akreditasi tersebut, selain itu penerapan sistem penerbitan jurnal online pada Perguruan Tinggi Raharja dirasa mampu memberikan banyak dampak positif bagi Perguruan Tinggi Raharja, selain untuk memenuhi persyaratan akreditasi jurnal juga untuk mengurangi angka penggunaan kertas yang ada pada perguruan tinggi raharja dan terahir inventaris jurnal Perguruan Tinggi Raharja tersimpan dengan lebih rapih.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang menerapkan setiap mahasiswa untuk memiliki hibah penelitian sebagai salah satu syarat kelulusan pada Perguruan Tinggi Raharja.

Sistem validasi hibah pada penilaian objektif yang berjalan saat ini yaitu penguji langsung pada sistem validasi hibah pada saat sidang berlangsung dengan mengecek berkas-berkas yang dibawa oleh peserta sidang. Pada saat pelaksanan sidang dimulai, peserta sidang membawa berkas-berkas validasi hibah lalu dewan penguji mengecek keabsahan berkas-berkas tersebut. Sehingga akan memakan waktu kurang lebih 15 menit lamanya. Setelah dicek berkas-berkas tersebut, terjadi perdebatan pemberian point jurnal antara ketiga Dewan Penguji berdasarkan asumsi dan persepsi masing-masing.

Berdasarkan latar belakang diatas maka dirasa perlu untuk melakukan penerapan sistem validasi hibah pada penilaian objektif di sistem PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) pada Perguruan Tinggi Raharja dalam rangka meningkatkan pelayanan yang maksimal untuk kebutuhan Dewan Penguji maupun Peserta Sidang pada Perguruan Tinggi Raharja yang Penulis tuangkan kedalam sebuah laporan ilmiah dengan judul “ Analisa Sistem Validasi Hibah Pada Penilaian Objektif Di Sistem PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir)”.


Rumusan Masalah

Sitem validasi hibah pada penilaian objektif yang diterapkan Perguruan Tinggi Raharja dirasa belum efektif sehingga pemanfaatannya kurang maksimal. Maka penerapan sistem PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) dirasa perlu guna mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem validasi hibah yang lama. Dan berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem validasi hibah pada penilaian objektif yang sedang berjalan saat ini?

  2. Apakah sistem validasi hibah pada penilaian objektif yang berjalan saat ini dapat dinilai efektif?

  3. Apakah manfaat dari sistem PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir)?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup penelitian ini ditujukan pada analisis yang dibutuhkan oleh sistem PESSTA yang kini sedang dikembangkan sistem nya di Perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan memudahkan Dewan Penguji dalam mengakses nilai validasi hibah pada saat pelaksanaan sidang secara cepat dan akurat.

  1. Ruang Lingkup Penelitian ini difokuskan pada kajian kebutuhan sistem PESSTA+ yang sedang dikembangkan di Perguruan Tinggi Raharja untuk memudahkan dewan penguji dalam mengakses validasi hibahdalam pelaksanaan secara cepat dan tepat.

  2. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana proses penggunaan sistem PESSTA+ sebagai bentuk pelayanan kampus terhadap Dewan Penguji dan peserta sidang. Sehingga sistem tersebut dapat dengan mudah diakses dan digunakan dalam pelaksanaan sidang.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian


Adanya tujuan penelitan yaitu untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dan dalam menentukan tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi tujuan dalam (3)tiga kriteria yaitu :

  1. Tujuan operational
    1. Mengetahui bagaimana sistem validasi hibah pada penilaian objektif yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Mengetahui apa sistem validasi hibah pada penilaian objektif yang berjalan saat ini dapat dinilai efektif.
    3. Mengetahui apa manfaat dari sistem PESSTA+.
  2. Tujuan fungsional
    1. Mampu menganalisa sistem validasi hibah pada penilaian objektif yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Mampu menganalisa apakah sistem validasi hibah pada penilaian objektif yang berjalan saat ini dapat dinilai efektif.
    3. Mampu menganalisa manfaat dari adanya sistem PESSTA+.
  3. Tujuan individual
    1. Memenuhi tugas laporan KKP (Kuliah Kerja Praktik).
    2. Menambah pengalaman secara langsung bagi penulis, agar siap menghadapi dunia kerja nantinya.
    3. Menambah wawasan karena banyak manfaat yang di dapat dari KKP ini.

    Manfaat Penelitian

    Manfaat merupakan dampak positif dari tercapainya tujuan yang diinginkan, adapun manfaat penelitian yang penulis harapkan adalah sebagai berikut :

    1. Dapat menerapkan sebuah sistem validasi hibah pada penilaian objektif yaitu dengan sistem PESSTA+.

    2. Dapat mengetahui kendala-kendala pada sistem validasi hibah pada penilaian objektif yang berjalan saat ini.

    3. Dapat mengetahui manfaat dari sistem PESSTA+.

    Metode Penelitian

    Metode penelitian adalah serangkaian tatacara yang dilakukan dalam melakukan suatu penelitian, adapun metode penelitian yang penulis terapkan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut :

    Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data adalah serankaian tatacara yang dilakukan guna memeperoleh informasi yang berguna untuk mencapai tujuan penelitian, adapun metode pengumpulan data yang diterapkan penulis dalam adalah sebagai berikut :

    1. Observasi

    2. Observasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melakukan pengamamatan langsung ke lapangan.

    3. Wawancara

    4. Wawancara adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dari pihak pengumpul data dalam hal ini penulis kepada narasumber atau sumber data.

    5. Angket atau kuesioner

    6. Angket atau kuesioner merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara memeberikan serangkaian pertanyaan secara tertulis kemudian ditujukan kepada beberapa responden.

    7. Studi Pustaka

    8. Studi Pustaka merupakan merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melakukan penggalian informasi pada penelitian-penelitian sejenis sebelumnya untuk dijadikan refrensi.

    Sistematika Penulisan

    Demi memberikan informasi lebih jelas perihal Laporan Kuliah Kerja Peraktek (KKP) ini guna pemahaman yang lebih, maka penulisan laporan ini dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini berisi tentang penjabaran latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan laporan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini berisi tentang penjabaran teori-teori berupa pengertian maupun definisi yang diambil atau dikutip dari buku atau tulisan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas pada laporan ini serta beberapa kajian pustaka yang berhubungan dengan penelitian ini.

    BAB III PEMBAHASAN

    Pada bab ini berisi gambaran singkat tentang sejarah Perguruan Tinggi Raharja, dan sistem penerbitan jurnal di Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang ada pada sistem perbitan jurnal yang saat ini berjalan, alternative atau solusi atas permasalahan yang ada.

    BAB IV PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Berikut ini adalah beberapa pengertian sistem menurut para pakar yang coba saya paparkan dari berbagai sumber :

    Menurut Indrajit (2001:2) sistem yaitu mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.

    Menurut Murdick, R.G, (1991:27) Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur/bagian-bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang.

    Menurut Jimmy L. Goal (2008:9) sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju saatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.

    Menurut Stair dan Reynolds (2010:8) Sistem adalah sekumpulan elemen atau komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.

    Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (Hutahaean, 2015), “Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran dan maksud”.

    Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10), Menurut Schrode dan Voich (1974) dalam bukunya yang berjudul Organization and Management: Basic Systems Concept Misalnya, menyatakan bahwa sistem adalah “whole compounded of several parts” (Suatu kesatuan yang tersusun dari sejumlah elemen).

    Dari definisi di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan subsistem yang saling terintegrasi untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Jogiyanto H.M (2010:14), sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik berikut.

    1. Komponen (Components)

      Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

    2. Penghubung Antar Sistem (Interface)

      Sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antar bagian.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

      Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    4. Lingkungan (Environment)

      Segala sesuatu yang berada di luar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

    5. Masukan Sistem (Input System)

      Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

    6. Mekanisme Pengolahan (Processing)

      Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilannya.

    7. Keluaran (Output)

      Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengelolaan.

    8. Tujuan (Goal/Objective)

      Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

    9. Sensor dan Kendali (sensor & control)

      Sesuatu yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan di dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

    10. Umpan Balik (Feedback)

      Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

    Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components System)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    2. Batas Sistem (Boundary System)

      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

      Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface System)

      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    5. Masukan Sistem (Input System)

      Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Pengolahan Sistem (Processing System)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    7. Keluaran Sistem (Output System)

      Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

    8. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:22)[1], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya.

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

      Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.

    2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

    3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi.Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola.Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.Misalnya kematian seseorang.

    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya.Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup.Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.Misalnya sistem musyawarah.

    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Menurut McLeod (Yakub, 2012:5)[2], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”

    Menurut Sutabri (2012:1)[3], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang diseut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, membuat kesimpulan, atau sumber dar informasi.”.

    Klasifikasi Data

    Menurut Sutabri (2012:1)[3], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

    1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

    a) Data Hitung (Enumeration atau Counting data)

    Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk dan hitung adlaah presentase dari suatu jumlah tertentu.

    2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

    a) Data Kuantitatif (Quantitative Data)

    Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    b) Data Kualitatif (Qualitative data)

    Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

    3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

    a) Data Internal

    Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    b) Data Eksternal

    Data external adalah data hasil obervasi orang lain. Seseorang bolehh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

    Pengolahan Data

    Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

    Menurut Sutabri (2012, 6)[3] , pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

    1. Penyimpanan Data (Data Storage)

      Penyimpangan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat dibentuk map, ordner, disket, tipe, harddisk, dan lain sebagainya. Jadi , file diartikan sebagai suatu susunan data yang tebentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

    2. a) File Induk (Master File)

      File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya dibentuk satu kali saja dan kemudia digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

      b) File Transaksi (Detail File)

      File transaksi berisis data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya.

    3. Penanganan Data (Data Handling)

      Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang beriktan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

    4. Teori Khusus

      Definisi Penilaian Objektif

      Penilaian Objektif adalah penilaian yang diyakini keabsahannya. Penelitian Objektif meliputi point-point penting yang harus dikerjakan mahasiswa secara individual untuk penilaian sidang nanti. Untuk menyelesaikan Penilaian Objektif tersebut mahasiswa dapat dibimbing oleh masing-masing dosen pembimbing.

      Definisi Hibah Penelitian

      Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.

      Hibah dapat diberikan kepada:

      1. Pemerintah

        Hibah kepada pemerintah sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a diberikan kepada satuan kerja dari kementerian/lembaga pemerintah non kementerian yang wilayah kerjanya berada dalam daerah yang bersangkutan.

      2. Pemerintah Daerah Lainnya

        Hibah kepada pemerintah daerah lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf b diberikan kepada daerah otonom baru hasil pemekaran daerah sebagaimana diamanatkan peraturan perundang-undangan.

      3. Perusahaan Daerah

        Hibah kepada perusahaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c diberikan kepada badan usaha milik Daerah dalam rangka penerusan hibah yang diterima pemerintah daerah dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

      4. Masyarakat

        Hibah kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf d diberikan kepada kelompok orang yang memiliki kegiatan tertentu dalam bidang perekonomian, pendidikan, kesehatan, keagamaan, kesenian, adat istiadat, dan keolahragaan non-profesional.

      5. Organisasi Kemasyarakatan

        Hibah kepada organisasi kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf e diberikan kepada organisasi kemasyarakatan yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan. Hibah kepada organisasi kemasyarakatan diberikan dengan

      6. a) Telah terdaftar pada pemerintah daerah setempat sekurang-kurangnya 3 tahun, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;

        b) Berkedudukan dalam wilayah administrasi pemerintah daerah yang bersangkutan; dan

        c) Memiliki sekretariat tetap

      Definisi Validasi

      Istilah Validasi pertama kali dicetuskan oleh Dr. Bernard T. Loftus, Direktur Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pada akhir tahun 1970-an, sebagai bagian penting dari upaya untuk meningkatkan mutu produk industri farmasi. Hal ini dilatar belakangi adanya berbagai masalah mutu yang timbul pada saat itu yang mana masalah-masalah tersebut tidak terdeteksi dari pengujian rutin yang dilaksanakan oleh industri farmasi yang bersangkutan. Selanjutnya, validasi juga diadopsi oleh negara-negara yang tergabung dalam Pharmaceutical Inspection Co-operation/Scheme (PIC/S), Uni Eropa (EU) dan World Health Organization (WHO). Bahkan, validasi merupakan aspek kritis (subtantial aspect) dalam penilaian kualitas industri farmasi yang bersangkutan.

      Validasi diartikan sebagai suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan.

      Dari definisi-definisi tersebut diatas membawa pengertian, bahwa :

      1. Validasi adalah suatu tindakan pembuktian, artinya validasi merupakan suatu pekerjaan “dokumentasi”.

      2. Tata cara atau metode pembuktian tersebut harus dengan “cara yang sesuai”, artinya proses pembuktian tersebut ada tata cara atau metodenya, sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam CPOB.

      3. “Obyek” pembuktian adalah tiap-tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawsan mutu (ruang lingkup).

      4. Sasaran/target dari pelaksanaan validasi ini adalah bahwa seluruh obyek pengujian tersebut akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan secara terus menerus (konsisten).

      Jenis-Jenis Validasi

      1. Kualifikasi Mesin, Peralatan dan Sarana Penunjang, terdiri dari:

      2. a) Design Qualification (DQ)/Kualifikasi Desain (KD)

        b) Installation Qualification (IQ)/Kualifikasi Instalasi (KI)

        c) Operational Qualification (OQ)/Kualifikasi Operasional (KO)

        d) Performance Qualification (PQ)/Kualifikasi Kinerja (KK)

      3. Validasi Metode Analisa

      4. Validasi Proses Produksi

      5. Validasi Proses Pengemasan

      6. Validasi Pembersihan (Cleaning Validation)

      7. Langkah-Langkah Pelaksanaan Validasi

        Begitu luasnya cakupan validasi, terkadang membingungkan kalangan praktisi di industri farmasi untuk melaksanakan validasi. FDA dalam “Guideline on General Principles of Process Validation”, memberikan panduan langkah-langkah dalam pelaksanaan validasi, yang tertuang dalam “validation life cycle” berikut ini, yaitu:

        1. Membentuk Validation Comitee (Komite Validasi) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan validasi di industri farmasi yang bersangkutan.

        2. Menyusun Validation Master Plan (Rencana Induk Validasi), yaitu dokumen yang menguraikan (secara garis besar) pedoman pelaksanaan validasi di industri farmasi yang bersangkutan.

        3. Membuat Dokumen validasi, yaitu protap (prosedur tetap), protokol serta laporan validasi.

        4. Pelaksaan validasi.

        5. Melaksanakan Peninjauan Periodik, change control dan validasi ulang (revalidation).

        Definisi PESSTA

        PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) adalah sebuah sistem pelayanan kampus yang diperuntukan kepada Dewan Penguji untuk melakukan tata cara alur pelaksanaan sidang dan juga bisa untuk melakukan penginputan nilai yang ada di point Penilaian Objektif. Bisa diakses oleh seluruh mahasiswa untuk mempersiapkan diri pada saat nanti sidang.

        PESSTA pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari beberapa bagian, diantaranya:

        1. Catatan Penguji

        2. Penilaian Pembimbing

        3. Penilaian Penguji

        4. Sidang

        5. Pedoman Widuri

        6. Raharja Career

        7. Validasi Jurnal

        8. Validasi Hibah

        Definisi PESSTA+

        Gambar 3.1. Logo PESSTA+

        PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) merupakan sebuah perkembangan dari sistem PESSTA. PESSTA+ adalah sebuah sistem validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara online dan mandiri. Guna membuktikan bahwa mahasiswa atau Pribadi Raharja telah membuat hibah penelitian dan telah dinyatakan lolos serta sudah melalui verifikasi keabsahan maka perlu dilakukan validasi hibah di PESSTA+, begitu juga untuk penilaian artikel ilmiah atau jurnal yang lolos atau telah terbit di jurnal yang diakui oleh SK No 351 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Untuk Penilaian Objektif yang Diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

        Definisi Internet

        Menurut Irwansyah (2014:12-13)[4], Internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapaun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Internet digunakan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi akademis dan individu. Beberapa dari kegunaan itu adalah:

        1. Sebagai sarana komunikasi

        2. Untuk penelitian sebagai alat pengakses informasi

        3. Sarana untuk belanja (online shopping)

        4. Bank dan investasi

        5. Hiburan

        6. Berbagi info musik, foto, video

        7. Mengakses aplikasi di internet

        8. Alat pengajaran online

        Orang-orang menggunakan internet untuk bertukar informasi dengan satu sama lain di seluruh dunia. Salah satu sarana untuk melakukan ini adalah e-mail. E-mail memungkinkan kita untuk mengirim dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Ada juga fasilitas instant messaging/chat yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang lain yang terhubung. Di dalam chat room kita juga bisa berkomunikasi dengan banyak pengguna secara bersamaan, seperti diskusi berkelompok.

        Kita juga bisa menggunakan internet untuk menelepon dan melakukan video chat sehingga kita bisa bertatap muka dengan orang yang kita panggil. Internet juga berfungsi sebagai tempat bersosialisasi untuk membahas hal-hal yang disukai, saling bertukar gambar/foto dan tempat menaruh video.

        Menurut Munir (2009) dalam buku Yakub dan Vico (2014:137) [5], internet merupakan media untuk berbagai informasi dan ber interaksi kapan serta di mana saja.

        Berdasarkan beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa internet merupakan jaringan komputer yang mengubungkan satu dengan yang lainnya untuk melayani pengguna di seluruh dunia.

        Sejarah Internet

        Menurut Irwansyah (2014:26)[4], Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969 melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

        Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

        Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

        Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, dimana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969 dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung. sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

        Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu MILNET untuk keperluan militer dan ARPANET baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.

        Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

        Definisi UML (Unified Modeling Language)

        Menurut Heriawati (2011:10)[6], bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan sembilan diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

        Menurut Alim (2012:30)[7], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

        Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah bahasa dalam bentuk gambaran yang digunakan untuk memvisualisasikan sebuah sistem.

        Diagram-Diagram UML (Unified Modeling Language)

        Berikut ini adalah diagram-diagram UML (Unified Modeling Language) menurut Henderi (2010:6)[8] yaitu:

        1. Use Case Diagram

          Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

        2. Class Diagram

          Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

        3. Sequence Diagram

          Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

        4. State Chart Diagram

          Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

        5. Activity Diagram

          Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliranaktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yangakan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

        Relasi (Relationship) UML (Unified Modeling Language)

        Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

        1. Ketergantungan (Dependention).

          Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

        2. Asosiasi (Association)

          Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya.Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

        3. Generalisasi (Generalization)

          Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

        4. Realisasi (Realization)

          Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

        langkah-Langkah Membuat UML (Unified Modeling Language)

        Menurut Henderi (2010:6)[8], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

        1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

        2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

        3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

        4. Definisikan requirementlain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

        5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

        6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

        7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

        8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

        9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

        10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

        11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :

          1. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

          2. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

        Konsep Dasar Website

        Definisi Website

        Arief(2011:7)[9], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengakses nya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

        Murad (2013:49)[10], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

        Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang telah dikemukakan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa website merupakan Kumpulan halaman-halaman yang didalamnya terdapat teks, gambar, suara, animasi, dan video dan dapat diakses menggunakan browser.

        Jenis-Jenis Website

        Menurut Arief (2011:8)[9], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis,yaitu: web statis and web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis and web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

        1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

        2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

        ====Definisi Database====
        

        Menurut Prasetio (2012:181)[11], “Database adalah sebuah struktur yang umunya dikategorkan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

        Menurut Raharjo (2011:3)[12], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

        Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

        Bersumber dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa database adalah himpunan data yang saling terkoneksi satu sama lain yang tersimpan rapih dalam perangkat keras.

        Konsep Dasar Literature Review

        Guritno (2011:86)[13], mengatajan bahwa Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

        Manfaat dari Literature Review ini antara lain :

        1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

        2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

        3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

        4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

        Literature Review

        Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai Sistem untuk Penilaian dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya meningkatkan Sistem PESSTA+, ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review)sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

        1. Penelitian yang dilakukan oleh Meilla Dwi Nurmala dan Tri Hartiti Retnowati pada tahun 2013 [14], dengan judul “Pengembangan Instrumen Penilaian Skripsi Mahasiswa”. Penelitian ini membahas pengembangan instrumen penilaian yang sahih dan handal untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam membuat karya ilmiah. Melalui instrumen tersebut para dosen dapat melakukan penilaian secara objektif. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penetapan konstruk instrumen penilaian dokumen (skripsi) dan performance dilakukan melalui pendapat para dosen, pakar pengukuran. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa dari jurusan Bahasa Inggris, Ilmu Keolahragaan, dan Tarbiyah dan dosen dari UPI Kampus Serang, STKIP Situs Banten, dan IAIN Sultan Hasanuddin Serang.</p>
        2. Penelitian yang dilakukan oleh Fariz Sulistyawan dkk, pada tahun 2013 [15], dengan judul “Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Menggunakan Metode Graphic Rating Scales dan 360 Derajat”. Penelitian ini membahas penilaian kinerja yang selama ini dilakukan masih membutuhkan waktu yang lama, dikarenakan melakukan perhitungan manual yang membutuhkan waktu yang lama. Sistem penilaian yang ada sekarang belum bisa mengolah data-data penilaian kinerja yang berguna untuk memvalidasi penilaian kinerja dan menjaga keakuratan data-data yang dipakai. Penilaian masih bersifat satu arah, hal ini menyebabkan penilaian kinerja subyektifitas yang tinggi, dikarenakan ada beberapa kriteria yang tidak ada data pendukungnya seperti kriteria penilaian untuk kemampuan pribadi, sehingga penilaian dilakukan berdasarkan pendapat pribadi seorang penilai. Dari beberapa kondisi tersebut membuat penyampaian informasi perbandingan kinerja pegawai selama satu periode dan pegawai mana yang memperoleh nilai kinerja baik dan nilai kinerja buruk membutuhkan waktu yang lama pula.

        3. Penelitian yang dilakukan oleh Wildan dan Joko pada tahun 2015 [16], dengan judul “Pengembangan Sistem Penilaian Formatif Dengan Bantuan WEB (Electronic Assessment Tool) Untuk Mendukung Pembelajaran Instalasi Listrik Bangunan Sederhana Di SMK Negeri 3 Boyolangu”. Penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan sistem penilaian formatif berbantuan web dengan media Moodle 2.0 untuk mendukung pembelajaran instalasi listrik 1 fase dan menggambar rencana instalasi penerangan, untuk mengetahui respon siswa mengenai sistem penilaian formatif berbantuan web yang menggunakan media moodle 2.0. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Jurusan teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 3 Boyolangu semester II. Kegiatan validasi dilaksanakan oleh validator yang berasal dari pihak dosen dan guru. Validasi oleh ahli ditujukan untuk mengukur kelayakan isi. Data kualitatif diperoleh melalui pengisian kritik dan saran dari ahli.

        4. Penelitian yang dilakukan oleh I Gede Wira Kusuma Jaya dan Ngurah Agus Sanjaya Erawan pada tahun 2015[17], dengan judul “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Proposal Tugas Akhir Berbasis Web”. Penelitian ini membahas tentang pembuatan sistem informasi proposal tugas akhir berbasis web untuk mendokumentasikan proposal tugas akhir yang merupakan syarat untuk menempuh ke tahap tugas akhir bagi mahasiswa. Maka perlu dibuat suatu sistem yang mampu menanggulangi hal tersebut. Proses pembentukan sistem akan dimulai dari tahap perancangan sistem dengan melibatkan DFD dan diagram ER. Dalam implementasi menggunakan bahasa pemrograman seperti PHP dan query dalam melakukan pengolahan basis data. Sistem ini membantu proses mulai dari pengajuan sampai ujian proposal tugas akhir. Sistem ini dapat diakses dimana saja dan kapan saja, sehingga memudahkan pengguna dan proses ujian proposal tugas akhir dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

        5. Penelitian yang dilakukan oleh Sudji Munaidi pada tahun 2011[18], dengan judul “Analisis Validasi Soal Tes Hasil Belajar Pada Pelaksanaan Program Pembelajaran di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap proses validasi soal ujian akhir semester yang dilakukan oleh dosen FT-UNY dan menganalisis secara teoritis (kualitatif) kualitas soal ujian tersebut. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan teknik survei dengan melibatkan populasi 192 orang dosen FT-UNY yang mengajar vidang studi pada semester gasal 2008/2009. Datta yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

        BAB III

        PEMBAHASAN

        Gambaran Umum Perusahaan

        Dengan semakin maraknya perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi disetiap bidang.

        Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

        Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.


        Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

        Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

        Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

        Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

        Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

        Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

        Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

        Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

        1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
        2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
        3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
        4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
        5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
        6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
        7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
        8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
        9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

        1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

        Tabel 1.JPG

        Gambar 3.1.Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja



        2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

        Tabel amik.JPG

        Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

        Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tiinggi Raharja

        Visi Perguruan Tinggi Raharja

        Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasidan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

        Misi Perguruan Tinggi Raharja

        Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

        1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
        2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
        3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

        Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability(kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja)

        Tujuan Perguruan Tinggu Raharja

        1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
        2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
        3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

        Arti Nama Raharja

        “Raharja”. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science”(meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer)

        Arti Green Campus

        Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent)

        Arti Pribadi Raharja

        Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

        Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

        Struktur Organisasi

        Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

        Tugas dan Tanggung Jawab

        Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

        Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

        1. Presiden Direktur

        Wewenang :

        1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
        2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
        3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
        4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

        Tanggung Jawab :

        1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

        2. Direktur

        Wewenang:

        1. Merupakan wakil presiden direktur.
        2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

        3.Pembantu (Bidang Akademik)

        Wewenang :

        1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
        2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
        3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
        4. Mengadakan afiliasi.
        5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

        Tanggung Jawab :

        1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.


        4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

        Wewenang :

        1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
        2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
        3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

        Tanggung Jawab :

        1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

        5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

        Wewenang :

        1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
        2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
        3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

        Tanggung Jawab :

        1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

        6.Asisten Direktur Akademik

        Wewenang :

        1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
        2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
        3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
        4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
        5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
        6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
        7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

        7. Kepala Jurusan

        Wewenang:

        1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
        2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
        3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
        4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
        5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
        6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

        8. Asisten Direktur Finansial

        Wewenang:

        1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
        2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
        3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
        2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
        3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

        9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

        Wewenang:

        1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
        2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

        Tanggung Jawab:

        1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
        2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.


        10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

        Wewenang :

        1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
        2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
        3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
        4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
        5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
        6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
        2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
        3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

        11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

        Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

        A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

        Wewenang :

        1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
        2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
        3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
        4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

        Tanggung Jawab:

        1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
        2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
        3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

        B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

        Wewenang :

        1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
        2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
        3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
        4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

        Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

        Rancangan Sistem Yang Berjalan

        Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

        Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

        Berdasarkan Gambar Use case Diagram Sistem yang Berjalan, terdapat:

        Berdasarkan gambar Use Case Diagram yang ada di atas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

        a. Terdapat 1 (satu) sistem yang meliputi keseluruhan sistem yang sedang berjalan pada saat pelaksanaan sidang di Perguruan Tinggi Raharja.

        b. Terdapat 2 (dua) actor yang melakukan aktivitas yaitu : mahasiswa dan penguji 2

        c. Terdapat 4 (empat) usecase, menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh para actor

        Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

        Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

        Berdasarkan Gambar Activity Diagram Sistem yang Berjalan, terdapat :

        1. Initial Node, adalah objek yang memulai aktifitas

        2. 5 (lima) Action, state dari sistem yang menggambarkan sistem yang berjalan dari suatu aktifitas.

        3. 1 (satu) Activity Final Node, adalah objek penghujung aktivitas.

        Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

        Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi.

        Berdasarkan Gambar Sequence Diagram diatas dapat dilihat bahwa terdapat :

        1. 2 (dua) actor yang melakukan aktifitas, yaitu: mahasiswa dan penguji 2.

        2. 1(satu) Lifeline, adalah antarmuka yang saling berhubungan satu sama lain.

      8. 5 (lima) Messages, adalah hubungan antara objek yang menampung informasi tentang kegiatan yang sedang berjalan.

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, maka dari itu penulis menentukan permasalahan yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi Raharja pada sistem yang sedang berlangsung saat ini. Ada berbagai persoalan yang dihadapi saat ini oleh sistem yang sedang berlangsung, hendaknya:

      1. Mahasiswa dapat submit hibah yang sudah lolos dan sudah melalui verifikasi keabsahan secara mandiri dan online, kapanpun dan dimanapun.

      2. Dewan penguji dan mahasiswa dapat mengakses nilai validasi hibah pada sistem PESSTA+.

      3. Dapat memberikan kemudahan untuk dewan penguji dan mahasiswa sehingga pada saat pelaksanaan sidang, waktu sidang berjalan dengan efektif.

      Analisa Batasan Sistem

      Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

      Melihat permasalahan yang terjadi pada sistem di Perguruan Tinggi Raharja, maka penelitian membatasi permasalahan mengenai sistem dalam pengembangan aplikasi. Dalam hal ini yang dibahas adalah tentang masalah Hibah Pada Penilaian Objektif di Sistem PESSTA+" yaitu ”Analisa Sistem Validasi Hibah Pada Penilaian Objektif Di Sistem PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir)”.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah dilakukannya observasi dari berbagai permasalahan yang sedang dihadapi saat ini, maka dicarikan alternatif pemecahan masalah yang seumpama bisa mendukung dan bisa menjadi referensi bagi Perguruan Tinggi Raharja. Alternatif Pemecahan Masalah diantaranya:

      1. Dilakukan dengan pertimbangan, persiapan, pengembangan, dan penerapan sebuah sistem PESSTA+ yang bisa memudahkan Dewan Penguji dan Mahasiswa dalam kebutuhan validasi hibah pada pelaksanaan sidang.

      2. Memberikan masukan dan anjuran terhadap Tim Pengembang PESSTA+ terkait dengan sistem yang sedang berlangsung agar dapat bekerja dengan maksimal.

      3. Tata Laksana Sistem Yang Berjalan.

      4. Prosedur Sistem Yang Berjalan.


      BAB IV

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan analisa yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal “Analisa Sistem Validasi Hibah Pada Penilaian Objektif Di Sistem PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus)” diantaranya :

      Sistem validasi hibah pada penilaian objektif sangat dibutuhkan sekali, karena dapat memberikan kemudahan untuk dewan penguji dan mahasiswa saat sidang skripsi atau tugas akhir berlangsung, dewan penguji tidak perlu berdiskusi untuk memberikan nilai pada Penilaian Objektif karena sudah difasilitasi oleh PESSTA+ dan mahasiswa atau peserta sidang tidak perlu repot-repot untuk membawa berkas-berkas hibah penelitian pada saat sidang berlangsung. Maka dari itu sangat penting sekali sistem validasi hibah pada penilaian objektif di sistem PESSTA+.

      Adapun kelebihan sistem PESSTA+ diantaranya adalah mahasiswa sudah bisa submit hibah secara mandiri dan online melalui sistem PESSTA+ apabila hibah sudah lolos dan sudah melewati verifikasi keabsahan lalu nanti akan di proses oleh Adm Dosen dan Admin PESSTA. Lalu pelaksanaan sidang pun berjalan sangat efektif karena point hibah sudah terkunci otomatis pada sistem tersebut.

      Sistem PESSTA belum memberikan pelayanan yang maksimal untuk kebutuhan Dewan Penguji maupun Peserta Sidang, karena masih terdapat beberapa kendala, seperti belum otomatisnya validasi hibah didalam sistem tersebut membuat Dewan Penguji menjadi tidak fokus dalam presentasi peserta sidang karena harus memeriksa berkas-berkas validasi hibah peserta sidang secara manual .

      Dengan menerapkan sistem PESSTA+ ini tentunya menjadi pembaharuan yang sangat efektif, karena dalam pelaksanaan sidang tidak diperlukannya lagi cara manual yang dilakukan dosen dalam pemberian point hibah pada Penilaian Objektif.

      Saran

      Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

      1. Dapat tercukupi kepentingan Pribadi Raharja, terutama semua mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja untuk pelaksanaan sidang yang optimal. Demi menaikkan mutu pelaksanaan sidang alangkah baiknya memakai sistem komputerisasi yang memiliki kemampuan akses yang sangat cepat dan cermat. Sehingga bisa dilakukan peningkatan secara berkelanjutan pada kajian selanjutnya agar bisa lebih memaksimalkan pelaksanaan sidang yang dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja.

      2. Bagi calon peneliti, harus selalu dilakukan strategi-strategi demi mencapai tujuan yang diharapkan dalam penelitian, agar dapat tercipta sistem validasi hibah pada penilaian objektif yang dapat memberikan kemudahan khususnya untuk dewan penguji dan mahasiswa.

      3. Bagi pembaca dan seluruh masyarakat, semoga sistem PESSTA+ dapat diterapkan sebagaimana mestinya, dan dapat bermanfaat bagi Perguruan Tinggi Raharja dan juga bermanfaat untuk banyak orang.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
      2. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
      3. 3,0 3,1 3,2 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi Offset.
      4. 4,0 4,1 Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Jogyakarta: Deepublish.
      5. Yakub. Hisbanarto, Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
      6. Heriawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
      7. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
      8. 8,0 8,1 Henderi, S.Kom. 2009. Unified Modelling Languange. Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC).
      9. 9,0 9,1 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
      10. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
      11. Adhi, Prasetio. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta:Mediakita.
      12. Raharjo, Budi.2011.Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung:Informatika.
      13. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      14. Nurmala, M. D., & Retnowati, T. H. 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Skripsi Mahasiswa. JURNAL EVALUASI PENDIDIKAN, 1(1), 25-33.
      15. Sulistyawan, F., Wurijanto, T., & Subiyantoro, Y. Y. 2013. Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Menggunakan Metode Graphic Rating Scales dan 360 Derajat. Jurnal JSIKA, 2(1), 7-13.
      16. Wildan, M. 2015. Pengembangan Sistem Penilaian Formatif Dengan Bantuan Web (Electronic Assessment Tool) Untuk Mendukung Pembelajaran Instalasi Listrik Bangunan Sederhana Di Smk Negeri 3 Boyolangu. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 4(3).
      17. Kusuma Jaya, I., & Sanjaya Erawan ER, N. A. 2015. Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Proposal Tugas Akhir Berbasis Web–Studi Kasus Jurusan Ilmu Komputer Universitas Udayana. Jurnal Ilmu Komputer, 8(2).
      18. Munadi, S. 2011. Analisis Validasi Soal Tes Hasil Belajar pada Pelaksanaan Program Pembelajaran di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 10.

Contributors

Sintianovitasari