KP1312477000

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA IDUHELP! ONLINE BERBASIS MIBEW

MESSENGER SEBAGAI MEDIA PELAYANAN PADA

PERGURUAN TINGGI


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1312477000 OLIS ROSMAWATI



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA IDUHELP! ONLINE BERBASIS MIBEW

MESSENGER SEBAGAI MEDIA PELAYANAN PADA

PERGURUAN TINGGI



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Business Intelligence

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, 20 Juni 2016




Dosen Pembimbing




( Khanna Tiara, S.Kom )

NID. 14013



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1312477000
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 20 Juni 2016
OLIS ROSMAWATI
NIM. 1312477000

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

iLearning iDuHelp! Atau biasa disingkat dengan iDuHelp!. iDuHelp! merupakan sistem pelayanan informasi untuk dapat membantu Pribadi Raharja dalam menemukan sebuah permasalahan dengan menemukan sistem yang memberikan pelayanan kepada Pribadi Raharja agar memberikan informasi yang akurat. Pelayanan iDuHelp! dapat dilakukan dengan cara Online dan Offline. Melalui metode observasi bahwa di dalam iDuHelp! tidak dapat di akses secara publik hanya PIC dan operator iDuHelp! saja yang dapat mengakses masuk kedalam sistem iDuHelp! karena untuk masuk kedalam sistem iDuHelp! harus melakukan LogIn terlebih dahulu. Saat menggunakan iDuHelp! Online kini dapat berbasis Mibew Messenger dengan menyediakan media pelayanan komunikasi customer dengan operator iDuHelp!. Fungsi dari Mibew Messenger ini adalah untuk mempermudah pelayanan yang diberikan kepada customer iDuHelp! secara mudah dan sebaik-baiknya ini untuk menunjang pelayanan pada iDuHelp! agar lebih baik lagi, di dalam Mibew Messenger ini terdapat komunikasi 2 arah secara langsung.

Kata Kunci: iDuHelp!, Mibew, Pelayanan.

ABSTRACT

iLearning Idu Help! Or commonly abbreviated to iDuHelp !. iDuHelp! an information service system for private Prog can assist in finding a problem with finding a system that provides services to private Prog in order to provide accurate information. Services iDuHelp! can be done by Online and Offline. Through observation that in iDuHelp! can not be publicly accessible only PIC and operator iDuHelp! who can access into the system iDuHelp! due to enter into the system iDuHelp! must Log In first. When using iDuHelp! Online now be based WP Mibew media communication services by providing the customer with the operator iDuHelp !. WP Mibew function of this is to facilitate the services provided to customers iDuHelp! easily and as well as possible to support the ministry in iDuHelp! so much better, in this Mibew are 2-way communication directly.

Keywords: iDuHelp!, Mibew, Services.


KATA PENGANTAR


Segala puji bagi ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP) beserta pembuatan Laporan KKP ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang penulis harapkan.

Dalam pelaksanaan KKP dan penyusunan laporan, penulis mendapat banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Khanna Tiara, S.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada Penulis.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Penulis.
  6. Kedua orang tua dan saudara dan keluarga yang telah memberikan semangat dan juga dukungan, baik moril, materi maupun doa.
  7. Rekan-rekan seperjuangan yaitu grup i-Go (Fella Megita Putri, Heni Triyani dan Siti Nurhayati)
  8. Rekan-rekan seperjuangan grup TimUR 2 (UVO, RUSIA, HOUR dan OZBI)
  9. Rekan-rekan seperjuangan grup 4G (Dwiki Fahdilandini, Iis Ariska, Julipah dan Nursam Somantri)
  10. Seluruh anggota REC yang memberikan dukungan, arahan dan masukan yang berarti dalam menyelesaikan KKP ini.
  11. Rekan-rekan teman konsentrasi Business Intelligence (Ayu Suciani, Meisa Erawati, Novita Heriani, Riska Laina Ulfa, Siti Mutmainah, Siti Shelatul Aulia dan Tasya Novelia)

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, Penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


    Tangerang, 20 Juni 2016
    OLIS ROSMAWATI
    NIM. 1312477000

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1. Ten Pillar iLearning Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 2.1. Logo iDuHelp!

    Gambar 3.1. Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

    Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

    Gambar 3.3. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 3.4. Use Case Diagram

    Gambar 3.5. Activity Diagram Gambar

    Gambar 3.6. Squence Diagram Gambar


    DAFTAR TABEL


    Tabel 3.1 Strategi iDuHelp!


    DAFTAR SIMBOL

    DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

    DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

    Daftar Simbol Use Case Diagram.png

    DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

    Daftar Simbol Activity Diagram.png


    DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

    Daftar Simbol Sequence Diagram.png


    DAFTAR LAMPIRAN


    1. Surat Pengantar Kuliah Kerja Praktek (KKP)

    2. Surat Penugasan Kerja

    3. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)

    4. Form Validasi Kuliah Kerja Praktek

    5. Form Seminar Proposal

    6. Form Materi Proposal KKP/TA/Skripsi

    7. Kartu Bimbingan

    8. Daftar Mata Kuliah yang belum di ambil/Gagal

    9. Daftar Nilai

    10. Kurikulum

    11. Kartu Studi Tetap Final

    12. Sertifikat Tridharma

    13. Sertifikat TOEFL

    14. Sertifikat Prospek

    15. Sertifikat IT Nasional

    16. Sertifikat Seminar Nasional

    17. Curriculum Vitae


    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Dalam perkembangan Teknologi Informasi dan komunikasi dalam era globalisasi sudah menjadi elemen penting bagi seluruh lapisan masyarakat dalam bersosialisasi dan berinteraksi. Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa untuk kemajuan . Penyebab utama yang paling terasa pada perubahan tersebut adalah pada aspek Teknologi Informasi, Teknologi Informasi yang merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, pemerintahan beserta pendidikan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

    Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu institui pendidikan yang bergerak di bidang teknologi informasi. Untuk itu, Perguruan Tinggi Raharja terus menerus melakukan peningkatan dan pengembangan, baik berupa sistem pembelajaran dalam kampus maupun sistem pelayanan yang ditetapkan di Perguruan Tinggi Raharja. iDuHelp! (iLearning Education Help) pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu Ten Pilar iLearning, sebuah sistem pelayanan kampus, yang terdapat dua pelayanan yaitu secara Online dan Offline. Banyak manfaat dari sistem ini yang diterapkan kampus.

    Gambar 1.1. Ten Pillar iLearning Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu lembaga pendidikan unggulan yang berada di Kota Tangerang, berusaha menjawab segala permasalahan yang ada. Dengan memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi, Perguruan Tinggi Raharja mencoba untuk membuat terobosan dengan membuat sistem viewboard iDuHelp!. Sistem tersebut diharapkan dapat memaksimalkan Perguruan Tinggi Raharja dalam memberikan informasi dan memudahkan para Pribadi Raharja untuk mengakses informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan kampus dan akademik. Dan diharapkan juga dengan berkembangnya sistem ini, proses pelayanan yang ada dapat berjalan dengan optimal dan tentunya meningkatkan kualitas pelayanan kampus. Dari latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul “Analisa iDuHelp! Online Berbasis Mibew Messenger Sebagai Media Pelayanan Pada Perguruan Tinggi” sebagai judul laporan Kuliah Kerja Praktek yang akan diteliti.

    Rumusan Masalah

    Berdasarkan pada uraian diatas maka rumusan masalah yang dapat diambil yaitu:

    1. Bagaimana dengan adanya iDuHelp! Online berbasis Mibew Messenger ini pribadi raharja sudah merasa terbantu dengan mendapatkan pelayanan informasi seputar Perguruan Tinggi Raharja?

    2. Bagaimana cara dan dimana sajakah iDuHelp! Online berbasis Mibew ini dapat di akses?

    3. Bagaimana dengan kepuasan customer terhadap pelayanan iDuHelp! Selama ini yang sudah ada di Perguruan Tinggi Raharja?


    Ruang Lingkup Penelitian

    Untuk mempermudah penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek yang baik, diperlukannya Ruang Lingkup Penelitian yang difokuskan pada sistem iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi Raharja untuk memudahkan Pribadi Raharja dalam mendapatkan akses iDuHelp!, sehingga para Pribadi Raharja dapat dengan mudah mendapatkan dan mengetahui segala informasi yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja.

    1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada analisa sistem iDuHelp! Online pada Perguruan Tinggi

    2. Informasi yang di dapat melalui iDuHelp! ( iLearning eDucation Help! ) dan pengetahuan segala informasi perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja ini.


    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    1. Tujuan penelitian ini, yaitu mampu untuk meningkatkan mutu pelayanan iDuHelp! Online Berbasis Mibew Messenger ini dalam memberikan peningkatan pelayanan yang lebih baik lagi dan dapat kepuasan pelayanan terhadap customer iDuHelp! Juga menambah wawasan dan pengalaman dalam pelayanan yang terdapat di Perguruan Tinggi Raharja ini.

    2. iDuHelp! Mibew Messenger ini dapat di akses dimana pun dan kapan pun. Dan cara untuk mengaksesnya adalah melalui iMe iDuHelp!.

    3. Tujuan penelitian ini, yaitu dengan adanya iDuHelp! Online berbasis Mibew Messenger ini dapat mempermudah mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja dalam memperoleh informasi seputar Perguruan Tinggi Raharja, dan mengoptimalkan pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja agar lebih efektif dan efisien

    Manfaat Penelitian

    1. Dengan adanya iDuHelp! Online Berbasis Mibew Messenger ini, Pribadi Raharja dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan informasi dengan lebih jelas tentang cara pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja secara langsung

    2. Dengan adanya iDuHelp! Online ini. iDuHelp! Mibew Messenger ini dapat di akses dimana pun dan kapan pun. Dan cara untuk mengaksesnya adalah melalui iMe iDuHelp!.

    3. Adanya peningkatan pelayanan secara langsung ini peneliti dapat memberikan pelayanan sistem iDuHelp! Online yang kini sudah berbasis Mibew Messenger kepada para pribadi raharja.


    Metode Pengumpulan Data

    Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan KKP ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu :


    1. Metode Pengamatan (Observation Research)

    2. Metode pengamatan data melalui peninjauan atau pengamatan secara langsung kelapangan atau lokasi penelitian dengan cara pengumpulan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Dalam hal ini Peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap sistem informasi kampus yang sudah bejalan pada Perguruan Tinggi Raharja. Sehingga penulis dapat melaporkan semua kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

    3. Wawancara (Interview Research)

    4. Metode ini dilakukan dengan melalui proses survey pada sistem yang telah disediakan sebelumnya oleh Perguruan Tinggi Raharja yaitu iDuHelp! Online, dimana metode ini dilakukan dengan cara chat langsung online oleh para Pribadi Raharja antara Mahasiwa/i bahkan dosen sebagai Costumer iDuHelp! bertanya seputar informasi pelayanan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja dan Pribadi Raharja yang sedang melakukan Tridharma iDuHelp! Sebagai Operator iDuHelp! media penjawab dari semua pertanyaan costumer iDuHelp!.

    5. Studi Pustaka.

    6. Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/ disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Serta melakukan searching pada internet. Melalui metode pengumpulan data dan memanfaatkan daftar pustaka ini Penulis mencari teori-teori yang berkaitan dengan ruang lingkup penelitian.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    1. Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis (Jogiyanto,2005:18) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

    2. Sistem informasi menurut (Sutabri,2005:42) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

    3. Sistem informasi menurut (Hanif Al Fatta, 2009:9) merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada sekedar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya. Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatanya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tatacara penggunaanya.untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda ber gantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Suatu persamaan yang menonjol ialah suatu sistem informasi menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Untuk dapat menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu sistem alih rupa (transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible). Berapa pun ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi perlu memiliki ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya.

    Komponen Sistem Informasi

    Tata Sutabri (2012:47) mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran". Blok bangunan itu terdiri dari:

    1. Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai system.

    4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

    5. Blok Basis Data (Database Block) Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

    6. Blok Kendali (Controls Block) Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    Tujuan Sistem Informasi

    Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13)

    Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

    1. Kegunaan (Usefulness) Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi

    2. Ekonomi (Economic) Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    3. Keandalan (Realibility) Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    4. Pelayanan Langganan (Customer Service) Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    5. Kesederhanaan (Simplicity) Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    6. Fleksibilitas (Fleksibility) Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi

    Konsep Dasar Analisis Sistem

    Definisi Analisis Sistem

    Tahap analisis merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan akan menyebabkan kesalahan pada tahapan-tahapan yang akan dilakukan selanjutnya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka analisis sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :

    1. Menurut Laudon (2010), analisis sistem terdiri dari mendefinisikan masalah, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasi kebutuhan informasi yang harus memenuhi dengan solusi sistem.

    2. Menurut McLeod dan Schell (2007) analisa sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau sistem yang diperbahurui. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa “Analisis sistem adalah tahap yang dilakukan dengan melakukan penelitian terhadap system yang telah ada dan berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang ada”.

    Tahap-tahap Analisis Sistem

    1. . Identify , mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertaman yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :

      1. Mengidentifikasi penyebab masalah

      2. Mengidentifikasi titik keputusan

      3. Mengidentifikasi personil – personil kunci

    2. . Understand, memahami kerja sistem yang ada

    3. Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian.Sejumlah data perlu dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.

    4. .Analyze, Menganalisis sistem

    5. Langkah ini dilakukan berdasarkan data yagn telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem akan dapat melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada.

    6. .Report , membuat laporan hasil analisis.

    7. Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.


      Fungsi Analisis Sistem

      Ada 4 (empat) fungsi analisis sistem sebagai berikut :

      1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

      2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

      3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

      4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

      Sistematika Penulisan Kuliah Kerja Praktek (KKP)

      Agar lebih memahami laporan KKP ini, maka laporan KKP ini dikelompokkan ke dalam beberapa sub bab pembahasan dan menggunakan sistematika penyampaian sebagai berikut:

      BAB I PENDAHULUAN

      </div>

      Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

      BAB II LANDASAN TEORI

      Pada Bab ini dijelaskan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

      BAB III PEMBAHASAN

      Bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternatif pemecahan masalah.

      BAB IV PENUTUP

      Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.

      DAFTAR PUSTAKA

      LAMPIRAN

      </div>

      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Untuk mendukung pembuatan laporan ini, selain memaparkan informasi umum yang ditulis pada BAB I, juga perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

      Unified Modeling Language (UML)

      Berikut ini definisi Unified Modeling Language (UML) menurut para ahli :

      1. Menurut Hend (2006:5) “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak”.

      2. Menurut Adi Nugroho (2005:3) “Unified Modeling Language (UML) adalah alat bantu analis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek”..

      3. Menurut Martin Fowler (2005:1) “Unified Modeling Language (UML)adalah keluarga notasi grafis yang didukunng oleh meta-model 28 tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan dapat ditarkkesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa grafis untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak

      Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

      Menurut Adi Nugroho (2010:16), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

      1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

      2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

      3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

      4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

      5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram

      6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

      7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

      8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

      9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

      10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

      11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

        1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

        2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu

      12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual

      13. Perangkat lunak siap dirilis

      Fokus Unified Modeling Language (UML)

      Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

      Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :

      1. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering

      2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.

      Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

      Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu:

      1. Sesuatu (things)

      2. Ada beberapa things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

        1. Structural things

        2. Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

        3. Behavioral things

        4. Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

        5. Grouping things

        6. Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

        7. Annotational things

        8. Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

        Tujuan Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

        1. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahas pemrograman dan proses rekayasa.

        2. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

        3. Memberikan model yang siap pakai, bahsa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

        4. UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap dan detail. Dengan cetak biru ini maka akan bias diketahui informasi secara detail tentang coding program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan kembali ke dalam bentuk diagram (reserve enginering).


        Cakupan UML

        1. Pertama, UML menggabungkan konsep Booch, OMT dan OOSE, sehingga UML merupakan suatu bahasa pemodelan tunggal yang umum dan digunakan secara luas oleh para user ketiga metode tersebut dan bahkan para user metode lainnya

        2. Kedua, UML menekankan pada apa yang dapat dikerjakan dengan metode-meode tersebut.

        3. Ketiga, UML berfokus pada suatu bahasa pemodelan standar, bahkan pada proses standar. Meskipun UML harus diaplikasikan dalam konteks sebuah proses, dari pengalaman, bahwa organisasi dan masalah yang berbeda juga memerlukan proses yang berbeda pula.

        UML tidak mencakup :

        1. Bahasa Pemprograman

        2. UML adalah bahasa pemodelan visual, bukan dimaksudkan untuk menjadi suatu bahasa pemrograman visual, tetapi UML memberikan arah untuk bergerak kearah kode.

        3. Tool (software aplikasi) pemodelan

        4. Membuat standar sebuah bahasa diperlukan oleh tool-tool dan proses. UML mendefinisikan semantik dan notasi, bukan sebuah tool. Contoh tool yang menggunakan UML sebagai bahasanya adalah Rational Rose dan Enterprise Architect.

        5. Proses Rekayasa

        6. UML digunakan sebagai bahasa dalam proyek dengan proses yang berbeda-beda. UML bebas dari proses dan mendefinisikan sebuah proses standar bukan tujuan UML atau RFP dari OMG. Dalam pembahasan ini kita akan menggunakan sebuah proses yang dikeluarkan Rational Software, yaitu Rational Unified Process (RUP)


        Konsep Dasar iDuHelp!

        Pengertian iDuHelp!

        Gambar 2.1. Logo iDuHelp!

Contributors

Olis rosmawati