Cobacobadwi

Dari widuri
Revisi per 31 Januari 2020 03.59 oleh Dwiana Octavia (bicara | kontrib) (Konsep Dasar XAMPP)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS WEB PADA DINAS PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG


TUGAS AKHIR



Disusun Oleh :

NIM
: 1622395282
NAMA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS WEB PADA DINAS PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1622395282
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Diploma 3
Program Studi
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentasi
: Keuangan

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Ketua
       
Rektor


Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Komputerisasi Akuntansi
       
Universitas Raharja
           
           
           
           
       
(Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.T.I)
       
NIP :006095
       
NIP : 08162
       
NIP : 000603

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS WEB PADA DINAS PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1622395282
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentasi Keuangan

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Rosdiana, S.Kom,M.Kom)
   
( Dedeh Supriyanti, S.Kom,M.T.I)
NID : 03035
   
NID : 08162

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS WEB PADA DINAS PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1622395282
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentasi Keuangan

Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS WEB PADA DINAS PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1622395282
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Diploma 3
Program Studi
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Menyatakan Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir (Disesuaikan) yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma baik dilingkungan Universitas Raharja maupun Universitas lain. Serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
Silvia Permatasari
NIM. 1622395282

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Perpustakaan merupakan salah satu wadah tempat penyimpanan kumpulan buku-buku dari berbagai macam kategori buku. Selain tempat penyimpanan buku, perpustakaan juga digunakan sebagai tempat menuntut ilmu oleh setiap institusi pendidikan. Untuk membangun perpustakaan yang baik maka diperlukan sebuah sistem pelayanan yang terkomputerisasi. Salah satunya adalah Perpustakaan umum Kota Tangerang, sistem informasi perpustakaan umum Kota Tangerang sudah memiliki website tersendiri, namun sistem tersebut masih memiliki beberapa kendala diantaranya, pada proses input data anggota baru, petugas masih harus menginput secara manual No Anggota, hal tersebut menyebabkan banyaknya data yang sama, pengunjung masih menggunakan cara yang manual pada saat proses pencarian buku dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan menciptakan suatu sistem yang terkomputerisasi yang bisa digunakan oleh petugas perpustakaan maupun pengunjung perpustakaan dengan mudah. Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan metode PIECES (Performance, Informance, Economy, Control, Efficiency, Service). Untuk perancangan modelnya menggunakan UML (Unified Modeling Language). Konsep perancangan menggunakan MVC (Model View Controller). Framework rancagan yang digunakan ialah Bootstrap dan CI, sedangkan bahasa pemrogramannya menggunakan PHP HTML CSS dan Javascript. Dengan adanya sistem informasi perpustakaan ini diharapkan dapat memudahkan kinerja petugas dalam melayani pengunjung perpustakaan.

Kata Kunci : Perpustakaan, Pelayanan, Komputerisasi.


ABSTRACT

The library is a container for storing a collection of books from various book categories. In addition to storing books, the library is also used as a place to study by every educational institution. To build a good library, we need a computerized service system. One of them is the Tangerang City public library, the Tangerang City public library information system already has its own website, but the system still has several obstacles including, in the process of inputting new member data, officers still have to manually input Member No, this causes a large amount of data the same, visitors still use the manual method when searching for books and so on. This research aims to create a computerized system that can be used by librarians and library visitors easily. In this study the researchers used the PIECES method (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Service). For designing the model using UML (Unified Modeling Language). The design concept uses MVC (Model View Controller). The design framework used is Bootstrap and CI, while the programming language uses PHP HTML CSS and Javascript. With this library information system it is expected to facilitate the performance of officers in serving library visitors.

Keywords: Savings and loan, Monitoring, Loans




KATA PENGANTAR


Puji syukur, Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan jalan serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya..

Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Program Studi Komputerisasi Akuntansi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan ssuai yang di harapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.

  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja

  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.

  4. Ibu Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.TI. selaku Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi. Juga sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

  5. Ibu Rosdiana,S.Kom,M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

  6. Kepada kedua Orang Tua, Dafa dan keluarga yang telah memberikan semangat dan juga dukungannya, baik moril, materil maupun doa.

  7. Kepada Bu Nani sebagai pembimbing lapangan yang telah memberikan kontribusi besar dalam lancarnya proses penelitian Tugas Akhir ini.

  8. Untuk Kinara sebagai penyemangat kepada penulis dalam pembuatan laporan Tugas Akhir ini.

  9. Untuk sahabat dan teman-teman seperjuangan di Universitas Raharja yang telah memberikan arahan, masukan dan semangat serta Doa, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk melakukan perbaikan kedepannya. Akhir kata penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, Januari 2020
Silvia Permatasari
NIM. 1622393853

Daftar isi



DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Analisa Pieces

  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

  6. Tabel 3.6 Perbedaan Sistem yang Berjalan dan yang Diusulkan

  7. Tabel 3.7 Tabel Buku

  8. Tabel 3.8 Tabel Anggota

  9. Tabel 3.9 Tabel Buku Tamu

  10. Tabel 3.10 Tabel Donatur

  11. Tabel 3.11 Tabel Kecamatan

  12. Tabel 3.12 Tabel Kelurahan

  13. Tabel 3.13 Tabel Loker

  14. Tabel 3.14 Tabel Penerbit

  15. Tabel 3.15 Tabel Pengarang

  16. Tabel 3.16 Tabel Rak

  17. Tabel 3.17 Tabel Transaksi Pinjam Buku

  18. Tabel 3.18 Tabel Perpanjang Anggota

  19. Tabel 3.19 Tabel Time Schedule

  20. Tabel 3.20 Tabel Estimasi Biaya




DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi

  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Penerimaan Buku

  3. Gambar 3.3 Use Case Diagram Pengunjung Perpustakaan

  4. Gambar 3.4 Use case Diagram Pendaftaran Calon Anggota

  5. Gambar 3.5 Use case Diagram Peminjaman Buku

  6. Gambar 3.6 Use Case Diagram Pengembalian Buku

  7. Gambar 3.7 Use Case Diagram Pembuatan Laporan

  8. Gambar 3.8 Activity Diagram Penerimaan Buku

  9. Gambar 3.9 Activity Diagram Pengunjung Perpustakaan

  10. Gambar 3.10 Activity Diagram Pendafataran Calon Anggota

  11. Gambar 3.11 Activity Diagram Peminjaman Buku

  12. Gambar 3.12 Activity Diagram Pengembalian Buku

  13. Gambar 3.13 Activity Diagram Pembuatan Laporan

  14. Gambar 3.14 Sequence Diagram Penerimaan Buku

  15. Gambar 3.15 Sequence Diagram Pengunjung Perpustakaan

  16. Gambar 3.16 Sequence Diagram Pendaftaran Calon Anggota

  17. Gambar 3.17 Sequence Diagram Peminjaman Buku

  18. Gambar 3.18 Sequence Diagram Pengembalian Buku

  19. Gambar 3.19 Sequence Diagram Pembuatan Laporan

  20. Gambar 3.20 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

  21. Gambar 3.21 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan untuk Petugas

  22. Gambar 3.22 Activity DiagramSistem yang Diusulkan untuk Petugas dan Pengunjung

  23. Gambar 3.23 Activity DiagramSistem yang Diusulkan untuk Petugas dan Anggota

  24. Gambar 3.24 Activity DiagramSistem yang Diusulkan untuk Petugas dan Donatur

  25. Gambar 3.25 Sequece DiagramSistem yang Diusulkan

  26. Gambar 3.26 Class Diagram

  27. Gambar 3.27 Tampilan Prototype Login

  28. Gambar 3.28 Tampilan Prototype Menu Buku Tamu

  29. Gambar 3.29 Tampilan Prototype Menu Buku Tamu Untuk Anggota

  30. Gambar 3.30 Tampilan Prototype Menu Buku Tamu Untuk Non Anggota

  31. Gambar 3.31 Tampilan Prototype Menu Transaksi Pinjam Buku

  32. Gambar 3.32 Tampilan Prototype Menu Transaksi Pengembalian Buku

  33. Gambar 3.33 Tampilan Prototype Laporan

  34. Gambar 3.34 Tampilan Prototype Cetak Anggota

  35. Gambar 3.35 Tampilan Menu Login

  36. Gambar 3.36 Tampilan Menu Dashboard

  37. Gambar 3.37 Tampilan Menu Buku Tamu

  38. Gambar 3.38 Tampilan Menu Anggota

  39. Gambar 3.39 Tampilan Menu Donatur

  40. Gambar 3.40 Tampilan Menu Buku

  41. Gambar 3.41 Tampilan Menu Transaksi Pinjam Buku

  42. Gambar 3.42 Tampilan Pengujian Menu Login

  43. Gambar 3.43 Tampilan Pengujian Menu Login Jika Mengosongkan Username dan Password

  44. Gambar 3.44 Tampilan Pengujian Menu Login Jika Salah Input Usernme dan Password

  45. Gambar 3.45 Tampilan Pengujian Menu Donatur

  46. Gambar 3.46 Tampilan Pengujian Menu Donatur Jika Tidak Memilih No Anggota

  47. Gambar 3.47 Tampilan Pengujian Menu Buku

  48. Gambar 3.48 Tampilan Pengujian Menu Buku Jika Mengosongkan Salah Satu Field

  49. Gambar 3.49 Tampilan Pengujian Menu Transaki Pinjam Buku

  50. Gambar 3.50 Tampilan Pengujian Menu Transaksi Pinjam Buku Jika Tidak Memilih No Anggota



DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram

Simbol Activity Diagram

Simbol Sequence Diagram




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan teknologi memungkinkan manusia memiliki kualitas hidup yang semakin baik. Berbagai kegiatan dan aktivitas yang dahulu harus dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu, energi, dan pikiran, kini dapat dilakukan secara efektif dan efisien dengan bantuan teknologi.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin lama semakin pesat karena manusia memiliki kecenderungan untuk selalu mencari dan mendapatkan lebih dari apa yang sudah ada. Perangkat teknologi informasi dan komunikasi diciptakan oleh manusia untuk kepentingan manusia juga. Sampai pada puncaknya sekarang ini, keberadaan teknologi informasi dan komunikasi ternyata mampu menjadi pendorong majunya kehidupan manusia dalam berbagai aspek, terlebih dengan hadirnya teknologi internet yang mampu menjadi jembatan komunikasi antar manusia di muka bumi. Semakin banyak manusia yang menyadari peranan yang dimainkan oleh produk teknologi informasi dan komunikasi dan mencoba untuk mengikuti perkembangannya sekaligus memanfaatkannya.

Seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, persaingan bisnis dalam dunia industri semakin ketat. Jumlah perusahaan semakin banyak dan terus melakukan usaha dan strategi dalam mempertahankan bisnisnya. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan mengelola persediaan barang ( inventory ) semaksimal mungkin agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

Seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, persaingan bisnis dalam dunia industri semakin ketat. PT. Instaprint Jaya Primatama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang percetakan, selama ini sistem pendataan persediaan stok barang yang berjalan masih semi komputerisasi dan membutuhkan sistem untuk mengelola dan menjalankan suatu kegiatan operasionalnya, karena sistem yang digunakan masih menggunakan Microsoft Excel dan sangat memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengetahui jumlah persediaan barang karena admin stok harus menghitung secara langsung jumlah stok fisik yang sering menimbulkan terjadinya selisih antara barang masuk dan barang keluar sehingga selalu terjadi kesalahan perhitungan oleh admin stok, membutuhkan waktu yang lama untuk membuat laporan permintaan dan pengeluaran barang sehingga menyebabkan kinerja perusahaan menjadi terhambat, oleh karena itu diperlukan suatu sistem informasi persediaan yang tepat dan dapat mengolah data persediaan barang menjadi suatu informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka dari itu penulis menganalisa lebih lanjut dengan mengangkat judul penelitian yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. INSTAPRINT JAYA PRIMATAMA”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem persediaan keluar masuk barang yang sedang berjalan di PT Instaprint Jaya Primatama ?
  2. Bagaimana cara admin stok agar persediaan barang terhindar dari kekurangan atau kelebihan stok di gudang ?
  3. Bagaimana merancang sistem yang dapat membantu bagian stok barang dalam mengelola laporan data persediaan barang di PT Instaprint Jaya Primatama ?


Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya batasan masalah pada perancangan ini. Berdasarkan hal di atas, ruang lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada proses pembelian barang dari customer, proses pemakaian barang berdasarkan voucher stok, proses pembelian barang kepada supplier, dan pengolahan laporan persediaan barang.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dituju atau dicapai dalam sebuah penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan pada PT. Instaprint Jaya Primatama.
  2. Menganalisa permasalahan yang terjadi pada sistem persediaan barang di PT. Instaprint Jaya Primatama.
  3. Merancang sebuah sistem untuk membantu bagian stok barang dalam mengelola data persediaan agar lebih akurat.

Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik diantaranya :

  1. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis serta memperluas wawasan mengenai persediaan barang.
  2. Terkumpulnya data - data mengenai kelemahan dan kekurangan sistem yang sedang berjalan sehingga dapat membantu perusahaan dengan cara melakukan pengembangan sistem yang lebih baik lagi.
  3. Dapat menghasilkan rancangan aplikasi yang mempermudah kegiatan proses keluar masuk barang.


Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi, maka peneliti menggunakan tiga metode yaitu metode pengumpulan data, metode analisis, dan metode perancangan.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis, diantaranya :

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observation).
  2. Penulis melakukan peninjauan langsung pada PT. Instaprint Jaya Primatama untuk melihat sistem persediaan yang berjalan saat ini, dan melakukan pengamatan untuk mengetahui kendala-kendala apa saja lalu menarik kesimpulan mengenai masalah-masalah pada sistem tersebut.

  3. Metode Wawancara (Interview).
  4. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, penulis melakukan sesi wawancara atau tanya jawab secara lisan kepada pihak-pihak yang bersangkutan, khususnya admin stock.

  5. Studi Pustaka
  6. Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan penelitian ini, penulis mendapatkannya dengan cara mengunjungi perpustakaan untuk membaca dan mempelajari buku-buku, jurnal dan hasil penelitian lain yang relevan terkait dengan judul yang diambil, sehingga penulis mendapatkan gambaran untuk penganalisaan dan membuat perancangan pada penulisan ini.

Metode Analisis Sistem

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya dapat dilihat beberapa masalah utama dikarenakan yang sering muncul dipermukaan bukan sebuah masalah utama, tetapi hanya sebuah gejala dari masalah utama.

Tahapan analisis ini merupakan tahapan penelitian dari sistem berjalan dengan tujuan merancang sebuah sistem yang baru dengan menggunakan analisa Object Oriented Analysis (OOA) dengan alat bantu UML (Unified Modelling Language) serta menggunakan Software Visual Paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, mengspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis Object Orientied melalui tahap Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan lain sebagainya.

Metode Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Didalam tahapan ini juga terdapat beberapa aktivitas pada pengembangan sistem yaitu : Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan, mengidentifikasi kendala-kendala sistem, menentukan serta evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan.

Desain (Design)

Metode ini adalah tahap desain yaitu menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML (Unified Modeling Language). Sebuah proses desain ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada sebuah struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, presentasi interface dengan menggunakan Sublime Text 3 dan detail algoritma prosedural dengan pembuatan database yang digunakan adalah XAMPP yang sudah mencakup Apache, PHP dan MySQL. Sebagai sebuah aplikasi browsing yang dipakai penulis menggunakan Mozilla Firefox. Tahapan ini akan menghasilkan sebuah dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang digunakan untuk melakukan sebuah aktivitas dalam pembuatan sistemnya, konfigurasi sistem dan menyampaikan usulan implementasi.

Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang sudah jadi lalu dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu menyiapkan fasilitas fisik dan melakukan simulasi. Pengujian yang digunakan pada tahap implementasi yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.

Pemeliharaan (Maintenance)

Tahapan selanjutnya diperlukan adanya pemeliharaan secara berkala terhadap pemakaian program, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem. Agar program aplikasi yang sudah dibuat dapat diperbaiki dan dikembangkan dengan baik sesuai kebutuhan perusahaan seiring dengan kemajuan teknologi.

Metode Pengujian (Testing)

Dalam penelitian ini metode testing yang digunakan adalah Black Box Testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan kepada keperluan software, karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fugnsional suatu program. Metode pengujian Black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi - fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atas akses database eksternal, kesalahan performa kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penelitian Skripsi ini menjadi lebih mudah maka, penulis mengelompokkan beberapa materi menjadi sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :  :

BAB I PENDAHULUAN

Bab I menjelaskan antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, metode analisa, metode perancangan, metode pengujian dan, sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan pembahasan masalah antara lain definisi ilmu berupa teori umum dan teori khusus serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian..

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab III menjelaskan tentang gambaran umum PT. Instaprint Jaya Primatama, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, serta visi dan misi perusahaan. Selanjutnya, dijelaskan juga tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternative pemecahan masalah, user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab IV berisikan rancangan sistem yang akan diusulkan pada PT. Instaprint Jaya Primatama, UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dengan black box testing, prototype sistem dan rancangan implementasi, estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab V berisi tentang kesimpulan dari hasil analisa yang dilakukan, selain itu pada bab ini juga berisi saran yang berhubungan dengan penelitian skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

 




BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hutahean (2015:2) [1] menjelaskan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

Menurut Muslihudin (2016:2) [2] menjelaskan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.

Menurut Dini Hamidini Maniah (2017:1) [3] mengatakan bahwa “sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan prosedur-prosedur suatu jaringan kerja yang menghasilkan informasi dan saling berhubungan satu sama lain serta dirancang untuk mencapai tujuan bersama.


Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:3) [1] karakteristik sistem yang baik, sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem

    Lingkungan luar adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijeda dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem

    Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  6. Keluaran Sistem (output)

    Keluaran (output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembangunan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolahan Sistem

    Pengolahan sistem. Suatu sistem menjadi bsgian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


Klasifikasi Sistem

Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:5)[4]dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut :

  1. Sistem Alamiah (Natural System)
  2. Sistem alamiah adalah sistem yang muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

  3. Sistem Tiruan (Artificial System)
  4. SSistem tiruan diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Ukuran keberhasilan sistem tiruan adalah efektifitas dan efisiensi (berhasil guna dan berdaya guna). Efektifitas mengukur seberapa tinggi suatu sistem mampu mencapai tujuannya, sedangkan efisiensi mengukur pemakaian masukan (sumber daya) dalam memproduksi keluaran tertentu dari sistem yang digunakan.

  5. Sistem Deterministik (Deterministic System)
  6. Sistem deterministik, bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Contoh sistem ini yaitu sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu.

  7. Sistem Probabilistik (Probabilistic System)
  8. Sistem probabilistik dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu.

  9. Sistem Tertutup (Closed System)
  10. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak berkaitan dengan lingkungannya pula. Contoh dari sistem tertutup yaitu batu baterai atau traffic light. Sistem ini akan habis masa pakainya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang dipakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan sistem yang bersangkutan karena telah mencapai tujuannya.

  11. Sistem Terbuka (Opened System)
  12. Sistem terbuka adalah sistem yang menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input or output). Dengan demikian, kita harus memilih input dan output seperti yang diharapkan.

  13. Sistem Relatif Tertutup (Relatively Closed System)
  14. Diantara kedua sistem tersebut (terbuka dan tertutup) terdapat suatu sistem relatif tertutup (relatively closed system). Sistem ini melakukan pertukaran sumber daya dengan lingkungannya hanya melalui input dan output yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan baik. Input dan output tersebut dipastikan bersamaan dengan dirancangnya sistem ini, inputnya dikendalikan sehingga cocok dengan rancang bangun sistem relatif tertutup.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Gordon B. Davis dalam buku Jeperson Hutahean Konsep Sistem Informasi (2015:8)[1]Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

Menurut Nafiudin (2019:24) [5] Data adalah himpunan simbol atau stimulan yang tidak / belum mempunyai arti atau nilai apapun secara tersendiri.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan data adalah sekumpulan bahan mentah bagi informasi yang belum mempunyai arti ataupun nilai tersendiri.


Definisi Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam buku Jeperson Hutahean Konsep Sistem Informasi (2015:9) [1] menjelaskan bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Menurut Nafiudin (2019:24) [5] Informasi merupakan data yang telah diproses menurut sekumpulan aturan dan telah memiliki arti atau nilai.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah dan diproses dengan cara tertentu menjadi bentuk yang penting dan memiliki arti atau nilai.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam Maslihudin dan Oktafianto yang dikemas ulang oleh S Junikha [6] mengemukakan bahwa kualitas informasi tergantung dari tiga (3) hal, yaitu :

  1. Informasi Akurat (accurate)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu
  4. Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi – teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  5. Relevan (relevance)
  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda. Sebagai contoh informasi mengenai sebab musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

Fungsi Informasi

Menurut Hutahean dalam jurnal S Junikha [6] fungsi informasi yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan.


Nilai Informasi

Menurut Sutabri dalam jurnal S Junikha [6] Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah Diperoleh
  2. Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan Lengkap
  4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volume-nya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur karena itu sulit mengukurnya.

  5. Ketelitian
  6. Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan
  8. Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  9. Ketepatan Waktu
  10. Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

  11. Kejelasan
  12. Sifat ini menjelaskan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan tidak dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  13. Keluwesan
  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit di ukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Dapat Dibuktikan
  16. Sifat ini dapat menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak Ada Prasangka
  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat Diukur
  20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang telah dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas - desus, dugaan – dugaan, klenik dan sebagainya sering dianggap informasi, hal – hal tersebut berada diluar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Giandari Maulani dalam ICIT Journal (2018:2)[7] Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual,maupun berbantuan computer, untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan..

Menurut Sutabri dalam jurnal S Junikha (2017:17)[6]Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan".

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem yang melaksanakan dan mempermudah kegiatan – kegiatan utama suatu organisasi untuk pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean [1]menjelaskan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :

  1. Blok Masukan (input block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Blok Model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  5. Blok Keluaran (output block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (block technology)

  8. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama :

    1. Teknisi (brainware)

    2. Perangkat Lunak (software)

    3. Perangkat Keras (hardware)

  9. Blok Basis Data (database block)

  10. Basis Data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (control block)

  12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisiensian, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Muhammad Farid Abdurrahman Luthfi dan Joko Sutrisno dalam Jurnal Idealis Vol. 2 No. 1 ( 2019:2)[8] Analisa sistem adalah suatu proses yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Menurut Al Fatta, H., & Marco, R. dalam Jurnal Telematika Vol 8 (2015:7)[9] Analisis sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan analisa sistem adalah suatu proses penguraian sistem informasi ke dalam bagian komponen dengan tujuan memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Prinsip - Prinsip Analisa Sistem

Menurut Chaidirman, C., & Mulyono, H. Yang dikutip dari Tyoso dalam jurnal Jurnal Manajemen Sistem Informasi (2018:3)[10] Ada beberapa tahap-tahap dasar dari analisis sistem yaitu:

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur bersamaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan kefektifan ditetapkan dan dirumuskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batas sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.

  5. Dekomposisi Sistem. Sistem dipecahkan kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Menurut Astuti, P. D dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi (2017:3)[11] Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran,perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tujuan dari rancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.

Menurut Santoso yang dikutip dari ole Sugeng Santoso dkk dalam Journal SENSI (2019:2) [12] Perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setalah melakukan analisis sistem,pendefinisian kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun ,dan persiapan untuk merancang bangun implemantasi sistem dimulai dengan memahami sistem yang sedang berjalan dan kriteria-kriteria sistem yang akan dibangun biasanya menggunakan pemodelan secara terstruktur yang di gambarkan oleh grafik atau diagram.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan desain yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

Konsep Dasar Database

Menurut Fatmawati, R., dkk dalam Proseding Senapati (2016:3)[13] Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai organisasi/enterprise dengan macam-macam pemakaiannya. Database terdiri dari dua kata yaitu data dan base, yang artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi.

Menurut Sovia dan Febio dalam Jurnal Processor (2017:4) [14] Database merupakan kumpulan file-file yang saling berkaitan dan berinteraksi, relasi tersebut dapat ditunjukan dengan kunci dari tiap-tiap file yang ada. Satu database menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan, instansi. Pengolahan database merupakan suatu cara yang dilakukan terhadap file-file yang berada di suatu instansi yang mana file tersebut dapat disusun, diurut, diambil sewaktu-waktu serta dapat ditampilkan dalam bentuk suatu laporan sehingga dapat mengolah file-file yang berisikan informasi tersebut secara rapi.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan database adalah kumpulan data-data yang saling berhubungan disusun dengan aturan logis sehingga menghasilkan informasi.


Teori Khusus

Konsep Persediaan Barang

Definisi Persediaan

Menurut Heriyanto, dkk dalam jurnal Ekonomia (2016:4)[15] Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.

Menurut Budianto dkk dalam jurnal Aplikasi Administrasi (2018:4)[16]Persediaan pada umumnya salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar di dalam suatu perusahaan. Dimana hal ini dapat dipahami dengan mudah dikarenakan persediaan merupakan sebuah faktor yang penting di dalam menentukan kelancaran operasi sebuah perusahaan. Persediaan sendiri merupakan sebuah bentuk investasi, dimana keuntungan atau laba tersebut dapat diharapkan melalui sebuah penjualan di kemudian harinya.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan persediaan adalah sebuah bentuk investasi yang disimpan untuk digunakan pada masa atau periode yang akan datang, sehingga keuntungan atau laba tersebut dapat diharapkan melalui sebuah penjualan di kemudian harinya.

Fungsi Persediaan

Menurut Heizer dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:3)[17] Persediaan dapat melayani beberapa fungsi yang menambah fleksibilitas bagi operasi perusahaan. Keempat fungsi persediaan adalah sebagai berikut :

  1. “Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Sebagai contoh, jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi, persediaan tambahan mungkin diperlukan untuk melakukan decouple proses produksi dari pemasok.

  2. Melakukan “decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan seperti ini digunakan secara umum pada bisnis eceran.

  3. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena pembelian dalam jumlah besar dapat mengurangi biaya pengiriman barang.

  4. Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.

Jenis - Jenis Persediaan

Menurut Heizer dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:3)[17] Untuk mengakomodasi fungsi-fungsi persediaan, perusahaan harus memelihara empat jenis persediaan, yaitu:

  1. Persediaan bahan mentah (raw material inventory) telah dibeli, tetapi belum diproses. Dapat digunakan untuk melakukan decouple (memisahkan) pemasok dari proses produksi.

  2. Persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP inventory) adalah komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai.

  3. Persediaan pasokan pemeliharaan/perbaikan/operasi. MRO adalah persediaan-persediaan yang disediakan untuk persediaan pemeliharaan, perbaikan, operasi (maintenance, repair, operating- MRO) yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin-mesin dan proses-proses tetap produktif.

  4. Persediaan barang jadi adalah produk yang telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi dimasukan ke dalam persediaan karena permintaan pelanggan di masa mendatang tidak diketahui.

Klasifikasi Persediaan

Menurut Heizer dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:3)[17] Persediaan bisa diklasifikasikan dengan berbagai cara :

  1. Berdasarkan bentuk, persediaan bisa diklasifikasikan menjadi bahan baku (raw materials), barang setengah jadi (WIP), dan produk jadi (finished product). Klasifikasi ini hanya berlaku pada konteks perusahaan manufaktur.

  2. Berdasarkan fungsi, persediaan bisa dibedakan menjadi: .

    1. Pipeline/transit inventory, yaitu persediaan yang muncul karena lead time pengiriman dari suatu tempat ke tempat lain.

    2. Cycle stock, yaitu persediaan yang mempunyai siklus tertentu. Pada saat pengiriman jumlahnya banyak, kemudian sedikit demi sedikit berkurang akibat dipakai atau dijual sampai akhirnya habis.

    3. Persediaan pengaman (safety stock), yaitu persediaan yang fungsinya sebagai perlindungan terhadap ketidakpastian permintaan maupun pasokan.

    4. Anticipation stock, yaitu persediaan yang dibutuhkan untuk mangantisipasi kenaikan permintaan akibat sifat musiman dari permintaan yang tidak pasti, namun perusahaan bisa memprediksi adanya kenaikan dalam jumlah yang signifikan.

  3. Persediaan juga bisa diklasifikasikan berdasarkan sifat ketergantungan kebutuhan antara satu item dengan item lainnya. Item-item yang kebutuhannya tergantung pada kebutuhan item lain dinamakan dependent demand item. Sebaliknya, kebutuhan independent demand item tidak tergantung pada kebutuhan item lain. Yang termasuk dalam dependent demand item biasanya adalah komponen atau bahan baku yang akan digunakan untuk membuat produk jadi. Produk jadi biasanya tergolong dalam independent demand item karena kebutuhan akan satu produk jadi tidak langsung mempengaruhi kebutuhan produk jadi yang lain.

Tujuan Pengelolaan Persediaan

Tujuan pengelolaan persediaan menurut Agus Ristono dalam penelitian oleh Luciana Andrawina (2017:3)[18] adalah :

  1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen).

  2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi.

  3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.

  4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecil dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.

  5. Menjaga supaya penyimpanan dalam emplacement tidak besar-besaran, karena akan mengakibatkan biaya menjadi besar.

Stock Opname

Definisi Stock Opname

Menurut Ivan Surya Sutjianto dkk di Jurnal Infra (2017: 2)[19] Stock opname adalah menghitung sisa jumlah persediaan barang dagang untuk dijual yang ada di gudang. Tujuan stock opname untuk mengetahui kebenaran catatan pembukuan sudah sesuai dengan kebenaran atau tidak. Jika ternyata ada selisih antara stock opname dengan catatan pada pembukuan, kemungkinan ada transaksi yang belum tercatat, atau bahkan ada kecurangan.

Menurut Satia Utama dalam penelitian di Jurnal Aplikasi Akuntansi (2019:8)[20] Stock opname adalah kegiatan perhitungan fisik persediaan yang ada di gudang untuk kemudian dijual untuk mengetahui keakuratan catatan pembukuan yang merupakan salah satu fungsi sistem pengendalian intern. Dengan menggunakan stock opname akan diketahui stock persediaan dan mengetahui selisih antara keadaan fisik dengan catatan pembukuan persediaan barang. Tujuan dilakukannya stock opname adalah untuk mengetahui keakuratan catatan pembukuan yang merupakan salah satu fungsi sistem pengendalian intern suatu perusahaan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan stock opname adalah kegiatan perhitungan fisik persediaan barang dagang yang ada di gudang kemudian dijual untuk mengetahui kebenaran dan keakuratan catatan pembukuan suatu perusahaan.

Faktor Penentu Safety Stock

Menurut Ristono dalam eProceedings of Engineering (2017:4)[18] Safety stock atau stok pengaman adalah persediaan tambahan yang dijaga dalam persediaan yang berfungsi sebagai penyangga untuk mencegah persediaan habis dalam kaitannya menghadapi gangguan-gangguan yang datang tiba-tiba (acak) dari alam maupun lingkungan. Stok pengaman ini dibutuhkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama pemesanan ulang dilakukan dalam kasus di mana permintaan aktual melebihi permintaan yang diharapkan, atau lama lead time aktual yang melebihi lead time yang diharapkan. yaitu sebagai berikut :

  1. Tingkat pemakaian bahan baku yang lebih tinggi dari yang telah diramalkan sebelumnya.

  2. Keterlambatan pengiriman bahan baku.

Konsep Dasar Analisis PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency dan Servic)

Menurut Adi Supriyatna dalam jurnal Ilmu Komputer dan Informatika (2018:2)[21],Analisa Pieces adalah kerangka yang dipakai untuk mengklarifikasikan suatu problem, oppurtunities, dan directives yang terdapat pada bagian scope definition analisis dan perancangan sistem. Dengan kerangka ini, dapat dihasilkan hal-hal baru yang dapat menjadi pertimbangan dalam mengembangkan sistem. Dalam PIECES terdapat enam buah variabel yang digunakan untuk menganalisis sistem informasi yaitu :

  1. Performance (Keandalan)

  2. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kinerja sebuah sistem, apakah berjalan dengan baik atau tidak. Kinerja ini dapat diukur dari jumlah temuan data yang dihasilkan dan seberapa cepat suatu data dapat ditemukan.

  3. Information and Data (Data dan Informasi)

  4. Dalam sebuah temuan data pasti akan dihasilkan sebuah informasi yang akan ditampilkan, analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa banyak dan seberapa jelas informasi yang akan dihasilkan untuk satu pencarian.

  5. Economics (Nilai Ekonomis)

  6. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu sistem itu tepat diterapkan pada suatu lembaga informasi dilihat dari segi finansial dan biaya yang dikeluarkan. Hal ini sangat penting karena suatu sistem juga dipengaruhi oleh besarnya biaya yang dikeluarkan.

  7. Control Security (Pengendalian dan Pengamanan)

  8. Dalam suatu sistem perlu diadakan sebuah kontrol atau pengawasan agar sistem itu berjalan dengan baik. Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengawasan dan kontrol yang dilakukan agar sistem tersebut berjalan dengan baik.

  9. Efficiency (Efisiensi)

  10. Efisiensi dan efektifitas sebuah sistem perlu dipertanyakan dalam kinerja dan alasan mengapa sistem itu dibuat. Sebuah sistem harus bisa secara efisien menjawab dan membantu suatu permasalahan khususnya dalam hal otomasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu sistem itu efisien atau tidak, dengan input yang sedikit bisa menghasilkan sebuah output yang memuaskan.

  11. Service (Pelayanan)

  12. Dalam hal pemanfaatan suatu sistem, sebuah pelayanan masih menjadi suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan. Suatu sistem yang diterapkan akan berjalan dengan baik dan seimbang bila diimbangi dengan pelayanan yang baik juga. Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pelayanan yang dilakukan dan mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada terkait tentang pelayanan.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML

Menurut Amak Yunus dan Achmad Rohman dalam jurnal SMARTICS Journal (2018:2)[22] UML (Unified Modeling Language) adalah metode permodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat sistem pendukung keputusan berorientasi objek. UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem pendukung keputusan.

Menurut Giandari dkk dalam ICIT Jornal (2018:2)[7] UML merupakan sintesis dari tiga metode analisis dan perancangan berbasis objek serta ditambah dengan keunggulan metode-metode berorientasi objek lainnya (fushion, shlaermellon, coad-yourdom) yang juga disintesiskan dalam UML menawarkan pendekatan yang cukup baik yang sudah digunakan diindustri perangkat lunak.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan UML yaitu suatu model secara visual yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek.

Jenis - Jenis UML

Menurut Hanafri dkk dalam jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1 (2017:2)[23] terdapat empat jenis perancangan diagram model data antara lain :

  1. Use Case Diagram

  2. Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

  3. Activity Diagram

  4. Activity Diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu: Actor dan Lifeline.

  7. Class Diagram

  8. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu dengan yang lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Iqbal Hanafri dkk dikutip dari buku Siahaan dalam Jurnal Sisfotek Global, 8(1).(2018:2)[24], Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Ariawan, J., & Wahyuni, S dalam Jurnal Sisfotek Global, 5(1)(2015:63).[25] Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, UML merupakan metode perancangan sistem berorientasi objek dengan menggunakan diagram untuk menggambarkan suatu sistem.

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Konsep Dasar XAMPP

Menurut Hilmi Fuad dalam dalam jurnal Sisfotek Global (2018:2)[26] XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengelola data MySql di komputer lokal. Xampp berperan sebagai server web pada komputer anda. Xampp juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

Menurut Yosef Murya dalam penelitian Iqbal Hanafri dkk di jurnal Sisfotek Global (2018:2)[24] Xampp merupakan sebuah perangkat lunak gratis sehingga bebas digunakan. Xampp berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri dari Apache HTTP Server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Xampp adalah software yang berfungsi sebagai server untuk menjalankan dan memodifikasi website tanpa terhubung dengan internet.

Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

Definisi PHP

Menurut Wahana Komputer dalam penelitian Iqbal Hanafri dkk di jurnal Sisfotek Global (2018:2).[24], PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat website yang bersifat serverside scripting, PHP memungkinan anda untuk membuat halaman website yang bersifat dinamis.

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor) menurut Kusuma Ardhana dalam Shanti Ria Sirepia Siregar dan Penti Sundari dalam Jurnal Sisfotek Global, 6(1)(2016:77[27],adalah “Bahasa pemrograman berbasis server-side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan PHP adalah bahasa pemrograman untuk membuat website berbasis server side dan bersifat dinamis.

Definisi HTML

Menurut Ahmad Hidayat dan Faisal dalam Jurnal Sistem Informasi dan Sains Teknologi Vol.1 No.1, (2019:3)[28], Hypertext Markup Language (HTML) merupakan sebuah bahasa pemrograman terstruktur yang dikembangkan untuk membuat halaman website yang dapat diakses atau ditampilkan menggunakan web browser.

Menurut Edy Budiman dkk dalam Jurnal Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (2017:2)[29] HypertText Markup Language (HTML) adalah bahasa markup yang bertujuan untuk penataan dan penyajian konten untuk World Wide Web (WWW).

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan HTML adalah bahasa pemrograman untuk membuat halaman website agar bisa diakses di web browser.

Definisi CSS

Menurut Syukri Ali dan Arisandy Ambarita dalam jurnal IJIS Vol.1 No.1 (2016:34)[30] yang dikutip Kurniawan dalam buku yang berjudul desain web praktis dengan CSS menjelaskan bahwa CSS atau Cascading Style Sheets adalah sebuah dokumen yang berisi aturan yang digunakan untuk memisahkan isi dengan layout dalam halaman-halaman web yang dibuat. CSS memperkenalkan “template” yang berupa style untuk dibuat dalam mengizinkan penulisan kode yang lebih mudah dari halaman-halaman web yang dirancang.

Menurut Wahyu Sya’ban dalam penelitian Sukindro Setyo Prabowo pada (Studi Kasus: Romantic Wedding) (Doctoral Dissertation, Stmik Akakom Yogyakarta) (2019:7)[31] Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan CSS adalah dokumen yang berisi aturan untuk memisahkan isi dengan layout dalam halaman-halaman web agar lebih terstruktur dan seragam.

Definisi Javascript

Menurut Sianipar, R. H. (2017:1)[32] Javascript adalah sebuah bahasa skript dinamis yang dapat dipakai untuk membangun interaktifitas pada halaman-halaman HTML statis.

Menurut Sianipar, R. H. (2018:1) [33] Javascript merupakan bahasa skript populer yang dipakai untuk menciptakan halaman web yang dapat berinteraksi dengan pengguna dan dapat merespon event yang terjadi pada halaman. Javascript merupakan perekat yang menyatukan halaman-halaman web, akan sangat mudah menjumpai halaman web komersial yang tidak memuat kode Javascript.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Javascript adalah bahasa script yang populer dan dipakai untuk situs web.

Konsep Dasar MySQL

Menurut Suhartanto, M. dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 4 No 1 (2017:3)[34] MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang database sebagai sumber dan pengelolaan datanya.

Menurut Wahana Komputer dalam penelitian Syukri Ali dan Arisandy Ambarita di jurnal IJIS (2016:3)[30] MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan MySQL adalah sebuah server database yang digunakan berbagai aplikasi terutama untuk membuat web.

Konsep Prototype Balsamiq Mockups

Menurut Krisnayani, P., Arthana, I. K. R., Darmawiguna, I. G. M., & Kom, S. dalam Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (ISSN: 2252-9063), 5(2)(2016:4).[35] Balsamiq Mockups adalah aplikasi yang sangat berguna jika kalian adalah seorang designer terutama di bidang web. Mockups biasanya di gunakan oleh para designer untuk memulai suatu coretan-coretan, dengan kata lain kalian nggak perlu lagi menggunakan pensil untuk merancang sesuatu. Mockups adalah istilah yang tidak asing bagi para designer, mockups sendiri atau yang sering diartikan prototype sangat diperlukan untuk demonstrasi produk awal sebelum menjadi produk jadi yang nantinya akan dipasarkan ke publik.

Menurut Prima Nur Hidayati Putri pada jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan (2019:2).[36] Balsamiq Mockup adalah program aplikasi yang digunakan dalam pembuatan tampilan User Interface sebuah aplikasi. Software ini sudah menyediakan tools yang dapat memudahkan dalam membuat desain Prototyping Website atau aplikasi yang akan dibuat. Software ini berfokus pada konten yang ingin digambar dan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh pengguna. Balsamiq Mockup juga dapat diartikan sebagai salah satu Software yang berfungsi sebagai pembuatan desain. Software yang dapat mempermudah dalam menggambar sebuah tampilan User Interface.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Balsamiq Mockup adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk mempermudah dalam pembuatan tampilan user interface.

Konsep Dasar Codeigniter

Menurut Ir. Yuniar Supardi dan Ading Hermawan (2018:1).[37] Codeigniter adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. Codeigniter memudahkan pengembang (developer) untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal.

Menurut Budi Raharjo dalam penelitian Iqbal Hanafri dkk di jurnal Sisfotek Global (2018:2)[38] Codeigniter merupakan sebuah toolkit yang ditujukan untuk orang yang ingin membangun aplikasi web dalam bahasa pemrograman PHP”.

Adapun beberapa keunggulan dari codeigniter adalah sebagai berikut:

  1. Codeigniter memiliki ukuran yang kecil dibandingkan dengan framework lain.

  2. Codeigniter adalah framework yang bersifat free dan open source.

  3. Aplikasi yang dibuat menggunakan codeigniter bisa berjalan cepat.

  4. Codeigniter menggunakan pola desain Model View Controller (MVC) sehingga satu file tidak terlalu berisi banyak kode, hal ini menjadikan kode lebih mudah dibaca, dipahami, dan dipelihara dikemudian hari.

  5. Codeigniter dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan.

  6. Codeigniter terdokumentasi dengan baik, informasi tentang pustaka kelas dan fungsi yang disediakan oleh codeigniter dapat diperoleh melalui dokumentasi yang disertakan di dalam paket distribusinya.

Konsep Dasar OOP (Object Oriented Programming

Definisi XAMPP

Menurut Muhammad Ropianto dalam Jurnal Teknik Ibnu Sina (2016:2)[39] Object Oriented Programming (OOP) adalah paradigma pemograman yang memandang perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang saling berinteraksi didalam suatu sistem.

Menurut Rohi Abdullah (2017:1)[40] OOP (Object Oriented Programming) merupakan teknik pemrograman dengan menggunakan konsep objek. Tujuan dari OOP adalah untuk memudahkan programmer dalam pembuatan program dengan menggunakan konsep objek yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Dan objek itu sendiri merupakan gabungan dari beberapa objek yang lebih kecil.

Keuntungan menggunakan OOP diantaranya sebagai berikut :

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Rini Sovia dan Jimmy Febio dalam jurnal Processor Vol 6 No 2 yang berjudul “MEMBANGUN APLIKASI E-LIBRARY MENGGUNAKAN HTML, PHP SCRIPT, DAN MYSQL DATABASE” (2017:41)[41], Database merupakan kumpulan file-file yang saling berkaitan dan berinteraksi, relasi tersebut bila ditunjukan dengan kunci dari tiap-tiap file yang ada. Satu database menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan, instansi. Pengolahan database merupakan suatu cara yang dilakukan terhadap file-file yang berada di suatu instansi yang mana file tersebut dapat disusun, diurut, diambil sewaktu-waktu serta dapat ditampilkan dalam bentuk suatu laporan sehingga dapat mengolah file-file yang berisikan informasi tersebut secara rapi.

Menurut Warsito yang dikutip oleh Sugeng Santoso dkk, dalam jurnal Maklumatika Vol 5 No 2 (2019:132)[42],yang berjudul “Aplikasi Monitoring Rumah Kos Berbasis Android Di Kota Tangerang”. Database adalah struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa database merupakan tempan penyimpanan data yang dapat di olah, diakses, dan menambah data yang dibutuhkan sebagai informasi untuk membuat sistem yang dirancang.

Kegunaan Database

Suatu database dibentuk untuk mengatasi masalah yang sering dihadapi di dalam pengolahan data seperti :.

  1. Redudansi dan Inkonsistensi Data Penyimpanan data yang sama pada beberapa tempat atau media penyimpanan yang mengakibatkan terjadinya pemborosan media penyimpanan. Penyimpanan data yang sama dan berulamg-ulang di beberapa file dapat mengakibatkan inkonsistensi (tindak konsisten).

  2. Keamanan Data Dengan database managemen, sistem kemananan data bisa dicapai. Misalnya: data mengenai gaji pengawai hanya boleh dibuka oleh bagian keuangan dan personalia, bagian lain tindak diperbolehkan menggunakannya dengan membuat suatu password dan wewenang atau userautorization.dan bersih

  3. Kesuliltan Mengakses Data Database dapat mengakses kesulitan dalam mengakses data karena mampu mengambil data secara langsung dengan program aplikasi yang mudah digunakan. </i>

  4. Isolasi Data untuk Standarisasi Jika data tersebar dalam bentuk format yang tidak sama, maka ini menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Maka suatu database haruslah dibuat suatu format, sehingga mudah dibuat program aplikasinya.

  5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component dan development diagram.

Konsep Dasar HTML

Menurut Wahyu Hidayat dan Nugroho, dalam jurnal Prosiding SENDI_U (2018:221).[43], HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk membuat halaman web. Bahasa ini memiliki fungsi untuk menampilkan berbagai jenis informasi dengan melakukan markup pada dokumen sebelumnya menjadi format standar ASCII agar dapat menghasilkan tampilan yang terintegrasi.

Menurut A. Solihin yang dikutip oleh Katarina Astridya dkk, dalam jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol 4 No 3 yang berjudul “Aplikasi Pendaftaran dan Transaksi Pasien Klinik Hewan di Bandung Berbasis Web” (2018:1524) [44], HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language . HTML merupakan bahasa pemrograman web yang memberitahukan peramban web (web browser) bagaimana menyusun dan menyajikan konten dihalaman web. Dengan kata lain HTML adalah pondasi web. HTML disusun dengan bahasa yang sederhana, sehingga sangat mudah diimplementasikan. HTML dikembangkan pertama kali oleh Tim Berners-Lee bersamaan dengan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) pada tahun 1989. Tujuan utama pengembangan HTML adalah untuk menghubungkan satu halaman web dengan halaman web lainnya. Tentunya pada awal perkembangannya, halaman web hanya berupa teks, tidak seperti sekarang.

Dari Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa HTML merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk menyusun halaman web dan menhuhubungkan halaman web yang satu dengan web alinnya.

Konsep Dasar Javascript

Definisi Javascript

Menurut Christian dkk, dalam jurnal Interkom Vol. 12 No.4 (2018:35)[45]JavaScript adalah bahasa yang berbentuk kumpulan skrip berjalan pada suatu dokumen HTML. Bahasa ini adalah bahasa pemrograman untuk memberikan kemampuan tambahan terhadap bahasa HTML dengan mengizinkan pengeksekusian perintah-perintah di sisi user artinya di sisi browser bukan di sisi server web.

Menurut Ali Firdaus dkk, dalam jurnal Informatika Vol 5 No 2 (2019:83)[46], JavaScript merupakan salah satu bahasa script website yang paling banyak digunakan untuk menambah manipulasi script HTML dan CSS pada sisi client/browser. JavaScript mampu memberikan fungsionalitas lebih pada website, seperti validasi form, berkomunikasi dengan server serta membuat website lebih interaktif dan animatif.

Dari Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa javascript merupakan salah satu bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun sebuah program yang didalamnya berisi script HTML dan CSS.

Konsep Dasar Navicat

Definisi Navicat

Menurut Dwi Fajar S dkk (2017)[47], yang berjudul “Sistem Informasi Laboratorium Pada Klinik Mulia Medika Berbasis Lan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0” Navicat adalah alat GUI (Grafic User Interface) yang di gunakan untuk mengelola setiap aspek dari MySQL server, seperti mengelola alat visual serta editor kode cerdas untuk handcodi ng SQL dan prosedur yang tersimpan. Sementara fitur-fiturnya yang cukup intuitif, beberapa dari mereka memerlukan bimbingan untuk ditemukan dan dipelajari. Buku ini dimulai dengan menciptakan dasar setup koneksi server, merancang database dari awal, atau mengimpor data yang ada. Kemudian berlanjut dengan menggunaka maju fitur,seperti merancang fungsi dan prosedur yang tersimpan, menciptakan pemicu acara, dan menciptakan dan penjadwalan pekerjaan bacth. Bab–bab yang diperintahkan dalam perkembangan logis, dimana pengguna mulai dari struktur sederhana untuk desain yang komplek, dan diperkenalkan secara bertahap hingga mahir fitur. Pada akhir, pembaca harus mampu menangani setiap aspek administrasi database serta sebagai mengusai kode cerdas editor, dalam kasus kebutuhan pembangunan, seperti fungsi dan prosedur. Untuk tingkat menengah dan lajutan MySQL pengguna dan administrator, buku dapat di gunakan sebagai panduan refrensi, dan bab tidak perlu diikuti dalam urutan apapun.

Konsep Dasar Sublime

Definisi Sublime

Menurut Johan S Pasaribu dalam jurnal JITTER (Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan) ISSN 2407-3911 Vol 3 No 2 dengan judul “Penerapan Framework Yii Pada Pembangunan Sistem Ppdb Smp Bppi Baleendah Kabupaten Bandung”(2017:158)[48], Sublime Text Editor adalah editor teks untuk berbagai bahasa pemograman termasuk pemograman PHP. Sublime Text Editor merupakan editor text lintas platform dengan Python Application Programming Interface (API). Sublime Text Editor juga mendukung banyak bahasa pemrograman dan bahasa markup, dan fungsinya dapat ditambah dengan plugin, dan Sublime Text Editor tanpa lisensi perangkat lunak.

Menurut Fitriana Istiqomah dkk, dalam jurnal eProceedings of Applied Science Vol 1 No 2 yang berjudul “Stem Informasi Pelayanan Data Istiqomah, F., Hafidudin, H., & Aulia, S. (2015).[49], Sublime Text merupakan suatu text editor dalam membuat program ataupun website. Sublime Text memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan text editor lainnya yakni diantaranya, multi platform, dapat dijalankan pada sistem operasi Windows, Linux, MacOS dan memiliki suatu mini map yang merupakan over view dari keseluruhan script program.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sublime merupakan software, yang berfungsi sebagai text editor dalam pembuatan suatu program ataupun web.

Konsep Dasar Codeigniter

Menurut In Wahyu Widodo dalam bukunya yang berjudul “Membangun Web Super Cepat dengan CodeIgniter GroceryCRUD dan TankAuth” (2015)[50]Codeigniter merupakan Framework PHP yang diklain memiliki eksekusi tercepat dibandingkan dengan framework lainnya. Codeigniter bersifat open source dan menggunakan model basis MVC (Model View Controller), yang merupakan model konsep modern framwork yang digunakan saat ini.

Sedangkan menurut Miftahul Ilmi dkk, dalam jurnal VOTEKNIKA Vol 4 No 1 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pernikahan Dan Status Pernikahan Kantor Urusan Agama Kecamatan Canduang Agam Berbasis Web Dengan Framework Codeigniter”(2016:83)[51], CodeIgniter adalah sebuah web application framework yang bersifat open source digunakan untuk membangun aplikasi php dinamis. Tujuan utama pengembangan CodeIgniter adalah untuk membantu developer untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua code dari awal. CodeIgniter menyediakan berbagi macam library yang dapat mempermudah dalam pengembangan.

Dari Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa codeigniter merupakan salah satu framwork dalam pemrograman yang didalamnya berisi PHP dan bersifat open source, framework ini bertujuan untuk membangun suatu sistem agar lebih mudah dan dinamis.

Konsep Dasar MVC (Model, View, Controller)

Definisi MVC (Model, View, Controller)

Menurut Abdullah (2017:3)[52],Konsep MVC merupakan suatu metode dalam pemrograman dengan memisahkan komponen utama yang membangun aplikasi yaitu manipulasi data, user interface dan bagian yang mengontrol aplikasi. Ketiga komponen utama aplikasi tersebut biasa disebut Model, View, dan Controller yang merupakan kepanjangan dari MVC.

Penjelasan lebih lengkap mengenai 3 komponen utama dalam konsep MVC yaitu sebagai berikut:

Konsep Dasar OOP

Definisi OOP

Menurut Rohi Abdulloh dalam bukunya yang berjudul “Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC dan AJAX” (2017)[53]OOP (Object Oriented Programming) merupakan teknik pemrograman dengan menggunakan konsep objek. Tujuan dari OOP adalah untuk memudahkan programmer dalam pembuatan program dengan menggunakan konsep objek yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Jadi setiap dari permasalahan adalah objek, dan bjek itu sediri adalah merupakan gabungan dari beberapa objek yang lebih kecil.

Membuat program dengan konsep OOP memiliki beberapa keuntungan dibanding tanpa menggunakan OOP. Beberapa keuntungan tersebut diantanya sebagai berikut:

  1. Mudah dikelola karna kita dapat dengan mudah menemukan sumber kesalahan untuk kemudian diperbaiki

  2. Setiap objek dapat ditambah kemampuannya tanpa mengganggu objek lain

  3. Setiap obbjek dapat dipakai dalam projek yang lain tanpa perlu banyak sesuaian.

Sedangkan menurut Rahmi dkk, dalam jurnal PETIK Vol 2 No 2 yang berjudul “Perancangan Sistem Aplikasi Apotek Menggunakan Pendekatan Berbasis Objek” (2016:29)[54]Pemrograman dengan pendekatan berorientasi objek (object-oriented programming disingkat OOP) merupakan pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus kedalam kelas-kelas atau objek-objek. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya. Bahasa pemograman yang mendukung OOP antara lain : Java | C++ | C#. Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan system berbasis objek adalah menggunakan UML (Unified Modelling Language).

Konsep Dasar Bootstrap

Definisi Bootstrap

Menurut Erick Febriyanto dkk, dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Teknologi Informasi Asia Vol 12 No 2 (2018:126)[55]Bootstrap merupakan sebuah alat bantu (framework) dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML dan CSS untuk membuat dan menunjang sebuah halaman website yang menarik serta mendukung berbagai macam device sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Ridwan Sanjaya dan Sebri Hesinto dalam jurnal JATI (Jurnal Teknologi dan Informasi) Vol 7 No 2 (2017:60)[56]Bootstrap adalah sebuah framework yang dibuat dengan menggunakan bahasa dari HTML dan CSS, namun juga menyediakan efek javascript yang dibangun dengan menggunakan jquery. Bootstrap telah menyediakan kumpulan komponen class interface dasar yang telah dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan tampilan yang menarik, bersih dan ringan. Selain itu, bootstrap juga memiliki fitur grid yang berfungsi untuk mengatur layout yang bisa digunakan dengan sangat mudah dan cepat. Kita juga diberi keleluasaan dalam mengembangkan tampilan website yang menggunakan bootstrap yaitu dengan mengubah tampilan bootstrap dengan menambahkan class dan CSS sendiri.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Bootstrap merupakan sebuah framework yang didalamnya berisi HTML dan CSS yang berfungsi untuk menciptakan tampilan website yang menarik, dengan menggunakan bootstrap kita juga dapat mengembangkan tampilan website agar lebih baik.

Konsep Dasar CSS

Definisi CSS

Menurut Dewi Immaniar Desrianti dan Achmad Rizal dalam ICIT Journal Vol 4 No. 1 (2018:43)[57]CSS (Cascading Style Sheet) merupakan style yang berguna untuk memperlihatkan elemen sebuah HTML yang dapat mengatur tampilan sebuah web juga memisahkan antar tampilan dan isi sebuah halaman web. Menggunakan CSS dapat mempercantik halaman sebuah web sehingga terlihat lebih menarik.

Menurut Nugroho yang dikutip oleh Imasita dkk, dalam jurnal Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) yang berjudul “Model Penyimpanan Arsip Kinerja Dosen Berbasis Web”(2017:248)[58],Cascading Style Sheet (CSS) merupakan dokumen yang berguna untuk melakukan pengaturan pada komponen halaman Web. Dokumen ini memformat halaman Web standar menjadi bentuk Web dengan kualitas tampilan yang lebih menarik. CSS secara global melakukan pengaturan yang berkaitan dengan objek tetap, misalnya memberikan warna pada halaman Web, pengaturan lebar dan kecil bagian Web serta menentukan jenis huruf yang digunakan secara menyeluruh pada halaman Web.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa CSS merupakan elemen sebuah HTML yang digunakan untuk membuat sebuah tampilan desain web sehingga lebih menarik.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Prastomo dalam penelitiannya yang berjudul “Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi” Vol 7 No.2 (2015:166)[59],Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Menurut Sommerville, Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas. .

  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Untung Rahardja dkk, dalam Technomedia Journal (TMJ) Vol. 2 No.2 (2018:79)[60]Blackbox Testing adalah pengujian untuk mengetahui fungsi-fungsi perangkat lunak yang telah berjalan sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Giandari dkk, dalam jurnal SENSITEK 2018 yang berjudul “Desain Video Pelayanan Jasa pada IKG Lippo dengan Adobe” (2018:237)[61]Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black Box Testing bukan solusi alternatif dari pengujian White Box Testing tetapi merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dapat dicakup oleh pengujian White Box Testing. Black Box Testing dapat menemukan hal-hal seperti: Fungsi-fungsi yang tidak benar atau fungsi tidak ada, Kesalahan-kesalahan antarmuka, Kesalahan-kesalahan pada struktur data dan akses-akses basis data, Kesalahan-kesalahan Performance serta Kesalahan-kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Black Box Testing merupakan salah satu metode pengujian sistem yang telah dibuat untuk mengetahui fungsi dari sistem yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan user. Black Box Testing juga dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem yang dibuat.

Konsep Dasar Balsamiq

Definisi Balsamiq

Menurut Emigawaty dalam Jurnal Dasi (2017) [62]Rancangan antar muka yang dibuat menggunakan aplikasi Balsamic Mockups Mockup menggunakan Balsamiq Mockups Versi 3, tujuannya adalah agar aplikasi yang akan dikembangkan dapat lebih interaktif dengan mudah dan cepat. Selain itu, maket Balsamiq Mockups dapat digunakan untuk memeriksa apakah ide-ide kunci di balik aplikasi memenuhi kebutuhan pengguna target atau untuk berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses pengembangannya. Selanjutnya, maket dapat dengan mudah dimodifikasi secara real time saat pengguna berinteraksi.

Literature Review

Literature review ialah salah satu metode penelitian yang digunakan dalam penelitian laporan Tugas Akhir ini. Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang telah dilakukan yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, diantaranya:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ruli Supriati, Ilamsyah, dan Dwi Adji Prasetyo dalam jurnal ICIT Online ISSN 2654-8704 Vol. 5 No. 1 (2019)[63],yang berjudul “Aplikasi Sistem Pegolahan Data Perpustakaan Berbasis Web Guna Meningkatkan Pelayanan Pada SMKN 2 Kab. Tangerang” penelitian ini dilakukan untuk menangani masalah yang terdapat pada SMKN 2 Kab. Tangerang yang masih bersifat semi computer, dimana terkadang data dan informasi yang tersimpan sering terjadi kehilaangan dan kerusakan. Hal ini dikarenakan mengunakan buku sebagai media penyimpanannya. Dalam pembuatan sistem tersebut peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Dengan adanya sistem ini diharapkan data perpustakaan dapat tersimpan dengan baik didalam sebuah website, dan memudahkan petugas perpustakaan pada saat mencari data..

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Tarun Kumar Roy dkk, dalam jurnal Daffodil International University Library yang berjudul “Online Library Management System & Android Apps”(2018)[64]sistem perpustakaan yang dirancang oleh peneliti bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mencari buku, dalam sistem tersebut pengguna dapat mengunduh buku, selain itu pengguna dapat memberikan komentar terhadap buku yang tersedia didalam web. Peneliti menggunakan PHP sebagai bahasa pemrogramannya dan terdapat 15 tabel DBMS. Peneliti menggunakan Bootstrap, Javascript, dan Jquery dalam pembuatan tampilan halaman web atau Front-End.

  3. Dalam jurnal Social Science, Education and Human Science yang berjudul “Library Learning Sits Date System in Mobile-Phone Platform” yang itulis oleh Du-yi HE dan Qiang JIANG. ISBN: 978-1-60595-625-1 (2019)[65]dalam penelitian tersebut menjelaskan bahwa masih adanya di Universitas China yang masih kekurangan tempat untuk belajar, hal tersebut yang membuat peneliti membangun sebuah sistem pemesanan tempat duduk pada perpustakaan, dimana pengguna dapat memesan tempat duduk untuk membaca di perpustakaan melalui ponsel kapanpun dan dimanapun. Dalam sistem tersebut mencakup tiga bagian, pengembangan APP, sistem pusat, dan bidang elektronik. Peneliti menggunakan PLC (Program Logic Control) sebagai pengontrol elektronik.

  4. Dalam jurnal Prosiding Seminar Nasional Geotik ISSN 2580-8796 (2019)(2016)[66],dengan judul “Model Analisis Indeks Kecukupan Perpustakaan Berbasis WebGIS” yang ditulis oleh Noval Hidayah dkk, menjelaskan tentang Model Analisis Indeks Kecukupan Perpustakaan Berbasis WebGIS. Pengembangan sistem ini menggunakan metode waterfall yang terdiri dari analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi pengkodean, pengoperasian dan pengujian, serta perbaikan. Output dari Model Analisis Indeks Kecukupan Perpustakaan Berbasis WebGIS ini adalah mengetahui daerah mana saja yang jumlah perpustakaannya kurang, cukup maupun memadai. Sistem ini bermanfaat untuk membantu pemerintah dalam merencanakan pembangunan perpustakaan baru di wilayah yang kurang memadai.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Kartubi dan Rita Wahyuni Arifin yang berjudul “Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Dengan Framework Laravel” Vol. 3 No. 2 (2019)[67]Dalam penelitian tersebut masalah yang dihadapi ialah mahasiswa harus datang ke perpustakaan kampus untuk membaca buku atau sekedar mencari tugas kuliah, hal tersebut membuat peneliti untuk mebuat sistem perpustakaan berbasis website dengan rancangan Framwork Laravel dan metode SDLC (System Development Life Cycle) dimana tahapannya terdiri dari perencanaan, analisa, perancangan, dan implementasi. Dengan dibuatnya sistem ini mahasiswa dan dosen dapat mengakses informasi mengenai buku kapan dan dimana saja.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Tiara Putri Amanda dkk, yang berjudul “Notifikasi Email Sbagai Pengingat Pengembalian Buku Pada Perpustakaan Berbasis Website Terintegrasi Dengan RFID Dan QR Code” dalam jurnal JURASIK (Jurnal Riset Sistem Informasi dan Teknik Informatika) (2019).[68]Dalam penelitian tersebut sistem layanan perpustakaan berbasis website yang terintegrasi dengan Radio Frequency Identification (RFID) sebagai kartu identitas pengunjung perpustakaan yang juga dapat digunakan ketika peminjaman dan pengembalian buku, dan Quick Respon Code (QR Code) digunakan sebagai identifikasi buku. Pada aplikasi ini admin dapat mengolah data, melakukan pendaftaran buku dan anggota, melakukan peminjaman dan pengembalian buku, serta melihat laporan transaksi. Aplikasi ini juga memberikan notifikasi email untuk mengatasi permasalahan seperti keterlambatan pengembalian hingga hilangnya buku yang dipinjam

  7. Dalam jurnal SISFOTENIKA Vol 9 No 1 (2019)[69],yang ditulis oleh Siti Nurajizah dengan judul “Implementasi E-CRM berbasis Web pada Perpustakaan Digital Sekolah Gema Nurani” dalam penelitian tersebut, masalah yang dihadapi ialah dengan bertambahnya koleksi buku perpustakaan, tidak diimbangi dengan kesigapan petugas dalam melakukan pembaharuan data, hal ini menyulitkan pengunjung pada saaat melakukan pencarian data. Peneliti ingin membuat sistem informasi perpustakaan menggunakan konsep CRM (Customer Relationship Management) merupakan teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengonsolidasi, serta menganalisa data yang digunakan sebagai sarana interaksi dengan customer yaitu anggota/pengunjung.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Dedi Saputra dkk, dalam Jurnal Mantik Penusa yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan dan Pelayanan Perpustakaan Berbasis Web” Vol 3 No 1 (2019)[70]masalah yang terjadi dalam penelitian ini ialah, masih menggunakan sistem manual sehingga hal tersebut dirasa kurang efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan, maka peneliti ingin membuat sistem yang terkomputerisasi mengunakan web dengan PHP sebagai bahasa pemrogramannya.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Triyono, Diah Minarsih, dan Dwi Oktavia, dalam jurnal SENSI Vol 4 No1 (2018)[71]dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Booking Buku Berbasis Web Pada Perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang” dalam penelitian tersebut masalah yang terjadi ialah sistem yang ada di sekolah masih manual, sehingga peneliti ingin membuat sistem Booking berbasis web untuk memudahkan siswa ketika ingin meminjam buku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah meetode observasi, wawancara, studi pustaka, metode analisa, dan metode perancangan. Bahasa pemrograman yang digunakan ialah PHP.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Syariffudin dkk, dalam jurnal Teknik Ibnu Sina dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Online Pada Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun Menggunakan Metode Waterfall” vol. 3 No. 2 (2018)[72]dalam penelitian tersebut peneliti ingin membuat sistem yang terkomputerisaasi menggunakan metode waterfall dan PHP MySQL sebagai bahasa pemrogramannya. Dengan sistem ini, diharapkan mampu mengatasi berbagai kebutuhan dari user untuk mencari buku dan melakukan pemesanan serta memudahkan administrasi sekolah dalam sirkulasi peminjaman buku dan pembuatan laporan.

Dari 10 (sepuluh) literature review yang ada, banyak penelitian yang berhubungan dengan sistem informasi perpustakaan berbasis web, android, aplikasi, maupun menggunakan QR code untuk meningkatkan kualitas pelayanan sistem informasi perpustakaan, dengan adanya sistem informasi perpustakaan yang terkomputerisasi, diharapkan dapat mempermudah pengunjung perpustakaan dalam mendapatkan informasi.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Organisasi Dinas Perpustakaan & Arsip Daerah Kota Tangerang

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang ialah sebuah Perpustakaan umum Nasional yang ada di Kota Tangerang. Perpustakaan ini menyediakan berbagai macam literature review dari berbagai macam jenis buku, terdapat pula katalog, majalah, Koran, buku cerita, dan lain sebagainya. Selain itu, Perpustakaan ini biasanya dijadikan sebagai wahana masyarakat Kota Tangerang mulai dari anak-anak, Pelajar, mahasiswa sampai masyarakat umum dapat mengunjungi perpustakaan ini secara gratis. Biasanya banyak pelajar yang datang ke Perpustakaan ini untuk belajar, mencari sumber untuk penelitian atau sekedar membaca buku. Perpustakaan ini juga sering mengadakan lomba Story Telling untuk pelajar. Perpustakaan ini didirikan bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan belajar pada masyarakat Kota Tangerang.

Sejarah Singkat Dinas Perpustakaan & Arsip Daerah Kota Tangerang

Badan Perpustakaan Daerah kota Tangerang berdiri pada tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1999 tentang Pembentukan Perpustakaan Umum Kota Tangerang dan berdasarkan surat keputusan Walikota Tangerang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Umum Kota Tangerang.

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Kota Tangerang merupakan gabungan dari 2 organisasi perangkat daerah (OPD), yaitu Kantor Arsip Daerah dan Perpustakaan Daerah.

BPAD mempunyai tugas pokok melaksanakan peenyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengelolaan perpustakaan dan arsip daerah di dukung dengan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 84 Tahun 2014 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.

Fungsi daripada BPAD Kota Tangerang itu sendiri adalah:

  1. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan perpustakaan dan kearsipan Daerah.

  2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang perpustakaan dan kearsipan.

  3. Pelaksanaan Ketatausahaan Badan.

  4. Pengelolaan Unit Pelaksanaan Teknis.

  5. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan walikota sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya

Visi Dan Misi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang

Visi

Terwujudnya Badan Perpustakaan sebagai pusat layanan Informasi menuju masyarakat Kota Tangerang yang cerdas dan Berahlakul Karimah

Misi

  1. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Penyelenggara Perpustakaan.

  2. Meningkatkan Sumber Daya Pengelola Perpustakaan

  3. Meningkatkan kualitas Layanan serta Pemasyarakatan Perpustakaan.

  4. Meningkatkan Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan.

  5. Meningkatkan jaringan Informasi dan Kerjasama Perpustakaan.

  6. Meningkatkan Budaya baca Masyarakat.

  7. Meningkatkan Penyelamatan dan Pelestarian Hasil Budaya Bangsa berupa Karya Cetak dan Karya Rekam.

Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Struktur Organisasi ialah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan di inginkan.

Dalam menjalankan tugasnya, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah memiliki struktur organisasi yang di buat untuk mewujudkan Visi dan Misi Perpustakaan. Struktur Organisasi Perpustakaan ialah sebagai berikut:

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut ini merupakan uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang:

  1. Kepala Dinas
    1. Perumusan Kebijakan di bidang Kearsipan dan Perpustakaan.

    2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perpustakaan dan kearsipan.

    3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perpustakaan dan kearsipan.

    4. Pelaksanaan administrasi dibidang perpustakaan dan kearsipan.

    5. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

  2. Sekretaris Dinas

    1. Pengoordinasian Penyelenggaraan tugas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

    2. Penyusunan rencana program kerja dan anggaran dinas Perpustakaan dan kearsipan.

    3. Penyiapan peraturan perundang-undangan di bidang perpustakaan dan kearsipan sesuai dengan norma standard, prosedur dan kriteria yang di tetapkan oleh pemerintah.

    4. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruhunit organisasi di lingkungan Dinas Perpustakaan dan kearsipan yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, ketatalaksanaan, keuangan, kerjasama.dll.

    5. Penyelenggaraan pengolahan barang/kekayaan milik Negara/ Daerah di lingkungan Dinas Perpustakaan dan Kerasipan.

  3. Sub bagian Keuangan dan Perencanaan

    1. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program kerja dan rencana anggaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

    2. Penyelenggaraan administrasi dan penatausahaan keuangan..

    3. Pemeliharaan dan penyimpanan bukti dan dokumen keuangan.

    4. Penyiapan bahan dan penyusunan pelaporan kegiatan dan pertanggung jawaban keuangan.

    5. Penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan..

  4. Sub bagian Umum dan Kepegawaian

    1. Pelaksanaan urusan surat masuk dan keluar, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan, keamanan kantor serta kenyamanan kerja.

    2. Menghimpun dan mengelola bahan dan data kepegawaian yang meliputi pengangkatan, pemberhentian, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, promosi, mutasi, cuti, askes, taspen dan lain-lain.

    3. Pengelolaan urusan perjalanan dinas dan keprotokolan.

    4. pengurusan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan pegawai beserta keluarga seperti restitusi pengobatan dan lain-lain.

    5. fasilitasi penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja dan Standar operasional Prosedur (SOP) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

  5. Bidang Perpustakaan

    1. perumusan dan penyusunan rencana kegiatan dibidang perpustakaan.

    2. pemberian petunjuk teknis dibidang perpustakaan.

    3. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan dibidang perpustakaan.

    4. pelaksanaan, pengawasan, dan pembinaan serta pengembangan pembudayaan kegemaran membaca, pelestarian bahan perpustakaan, pengembangan koleksi pengolahan bahan perpustakaan dan layanan perpustakaan dibidang perpustakaan.

    5. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang perpustakaan

  6. Seksi Pembinaan Perpustakaan

    1. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana kegiatan dibidang pembinaan dan pengembangan pembudayaan kegemaran membaca.

    2. penyiapan bahan pemberian petunjuk teknis dibidang pembinaan dan pengembangan pembudayaan kegemaran membaca.

    3. penyiapan bahan analisa kebutuhan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis perpustakaan.

    4. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan perpustakaan.

    5. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan dibidang pembinaan dan pengembangan pembudayaan kegemaran membaca.

  7. Pengolahan dan Pelayanan Perpustakaan

    1. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana kegiatan dibidang pengembangan koleksi, pengolahan bahan pustaka dan layanan perpustakaan.

    2. penyiapan bahan pemberian petunjuk teknis dibidang pengembangan koleksi, pengolahan bahan pustaka dan layanan perpustakaan.

    3. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan dibidang pengembangan koleksi, pengolahan bahan pustaka dan layanan perpustakaan.

    4. pengkatalogkan dan pengklasifikasikan berdasarkan sistem otomasi perpustakaan.

    5. pelaksanaan pengembangan koleksi bahan pustaka melalui pembelian, hadiah, hibah dan tukar menukar serta pendistribusian bahan pustaka.

    6. penyiapan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan layanan terpadu, layanan perpustakaan keliling dan kerjasama dengan unit kerja yang tekait.

    7. pelaksanaan pengembangan sistem otomasi perpustakaan.

  8. Kepala Bidang Kearsipan

    1. perumusan dan penyusunan rencana kegiatan dibidang kearsipan.

    2. pemberian petunjuk teknis dibidang kearsipan.

    3. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan dibidang kearsipan.

    4. pelaksanaan, pengawasan, dan pembinaan kearsipan, pengolahan arsip dinamis, arsip statis, dan layanan pemanfaatan arsip dibidang kearsipan.

    5. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang kearsipan.

  9. Pengolahan dan Pelayanan Arsip
    1. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana kegiatan dibidang pengolahan arsip dinamis dan arsip statis.

    2. penyiapan bahan pemberian petunjuk teknis dibidang pengolahan arsip dinamis dan arsip statis.

    3. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan dibidang pengolahan arsip dinamis dan arsip statis.

    4. penyiapan pemindahan arsip inaktif, penyiapan penataan arsip inaktif, penyiapan alih media dan reproduksi arsip vital, arsip aset, dan arsip inaktif.

    5. penyiapan bahan penetapan status arsip statis.

    6. penyiapan bahan penyerahan arsip stastis, penerimaan fisik dan daftar arsip statis, penyiapan informasi arsip statis, penyiapan penataan fisik arsip statis, dan penyusunan guide, daftar dan inventaris arsip statis..

  10. Seksi Pembinaan dan Kearsipan
    1. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana kegiatan dibidang pembinaan kearsipan.

    2. penyiapan bahan pemberian petunjuk teknis dibidang pembinaan kearsipan.

    3. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan dibidang pembinaan kearsipan.

    4. penyiapan bahan analisa kebutuhan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis kearsipan.

    5. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan super visi dan konsultasi pelaksanaan kearsipan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Partai Politik (Parpol), lembaga pendidikan dan lembaga kearsipan Daerah dan masyarakat.

    6. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang pembinaan kearsipan.

  11. Kelompok Jabatan Fungsional
  12. Mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu sebagian tugas Kepala Kantor dalam melaksanakan kegiatan teknis sesuai dengan keahlian, ketrampilan dan spesialisasinya masing-masing dan bersifat mandiri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang jabatan fungsional.

  13. Bidang Pengembangan dan Dokumentasi
    1. penyusunan program kerja di bidang pengembangan perpustakaan.

    2. pelaksanaan koordinasi di bidang pengembangan perpustakaan.

    3. penyelenggaraan kegiatan pengembangan perpustakaan, bahan pustaka dan koleksi perpustakaan.

    4. pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang perpustakaan.

    5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya.

    6. mencari, mengumpulkan, menghimpun, dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan bidang dokumentasi.

  14. Seksi Pengembangan Program
    1. Melaksanakan Kegiatan Peningkatan Pengembangan Perpustakaan.

    2. Menyiapkan rencana kerja dan anggaran seksi pengembangan program.

    3. Menyusun Rencana Operasional bidang pengembangan dan dokumentasi sesuai dengan program kerjaDinas Perpustakaan dan Arsip Daerah serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

    4. Mengevaluasi Pelaksanaan tugas di lingkungan seksi pengembangan program.

    5. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinsn sesuai dengan tugasnya.

  15. Seksi Dokumentasi dan Sistem Jaringan
    1. Merencanakan Kegiatan Seksi Dokumentasi dan sistem jaringan berdasarkanrencana operasional Bidang Pengembangan dan Dokumentasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

    2. Melaksanakan kegiatan penyusunan Data Base Perpustakaan Kota Tangerang.

    3. Melaksanakan Penyusunan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan Seksi Dokumentasi dan Sistem Jaringan.

    4. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang di perintahkan pimpinan, baik lisan maupun tertulis.

    5. Mengumpulkan dan menyusun bahan evaluasi dan laporan kegiatan yang di laksanakan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Proedur Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sistem yang berjalan saat ini pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang ialah masih terdapat beberapa permasalahan, seperti sistem yang ada terkadang masih mengalami gangguan sehingga menghambat petugas perpustakaan dalam memperoleh data. dalam sistem yang ada untuk menginput pendaftaran Anggota dan menginput buku, No Anggota serta ID buku masih harus diinput secara manual, hal ini menyebabkan banyaknya double data, hal ini membuat petugas harus melakukan pencatatan ulang. Pencarian buku masih harus di cek satu persatu pada rak buku, hal tersebut membuat pengunjung perpustakaan memerlukan waktu yang lama pada saat mencari buku.

Adapun mekanisme sistem yang berjalan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang, sebagai berikut:

  1. Prosedur Penerimaan Buku.

  2. Dalam proses penerimaan buku, Petugas akan mendapatkan buku dari dinas maupun donatur yang selanjutnya akan diinput data buku seperti, judul buku, nama pengarang, dan penerbit ke dalam ms. Excel.

  3. Prosedur Pengunjung Perpustakaan

  4. Masyarakat yang datang ke perpustakaan umum kota Tangerang mengisi buku tamu pengunjung yang telah disiapkan oleh petugas perpustakaan, dan akan mendapatkan kunci loker dari petugas untuk meletakkan barang yang dibawa, biasanya pengunjung perpustakaan meliputi pelajar, mahasiswa, guru, serta masyarakat umum.

  5. Prosedur Pendafataran Anggota Perpustakaan

  6. Masyarakat datang langsung ke perpustakaan dan meminta form pendaftaran anggota kepada petugas perpustakaan serta melengkapi persyaratan yang dibutuhkan seperti foto dan KTP atau kartu pelajar, untuk pendaftaran anggota baru, maka calon anggota perpustakaan yang dapat mendaftar sebagai anggota haruslah bertempat tinggal di kecamatan Kota Tangerang. Setelah calon anggota perpustakaan menyerahkan persyaratannya, maka petugas wajib membuatkan kartu anggota untuk diberikan kepada anggota baru.

  7. Prosedur Peminjaman Buku

  8. Dalam proses peminjaman buku, anggota perpustakaan diwajibkan membawa kartu anggota selanjutnya anggota mencari sendiri bahan pustaka yang dipinjam maksimal 2 buku dan diberikan waktu 7 hari untuk meminjam buku, kemudian menyerahkan buku yang akan dipinjam beserta kartu anggota kepada petugas perpustakaan untuk dicatat tanggal peminjaman dan pengembaliannya kedalam buku besar, selanjutnya petugas perpustakan menyerahkan buku yang dipinjam dan kartu anggota disimpan oleh petugas perpustakaan sebagai jaminan.

  9. Prosedur Pengembalian Buku

  10. Pada saat proses pengembalian buku, maka anggota yang meminjam harus mengembalikan buku yang dipinjam sesuai dengan tanggal pengembalian yang telah ditentukan. Apabila telah melewati batas waktu maksimal peminjaman buku yaitu jika telat 1 hari, maka akan dikenakan denda tidak boleh meminjam buku selama 1 minggu. Apabila buku yang dipinjam mengalami kerusakan atau hilang maka petugas akan memberikan denda yaitu dengan cara mengganti buku sesuai dengan judul buku yang dipinjam. Jika tidak ada masalah maka kartu anggota akan di kembalikan

  11. Prosedur Pembuatan Laporan

  12. Semua kegiatan yang terjadi di Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang, meliputi peminjaman dan pengembalian buku, data anggota, buku masuk akan dicatat oleh petugas perpustakaan secara terperinci. Setiap kegiatan yang ada pada perpustakaan akan dicatat setiap harinya untuk dibuatkan laporan dan disimpan.

Analisa Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam menggambarkan proses yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) berupa diagram dan beberapa diagram yang digunakan diantaranya use case diagram, sequence diagram, dan activity diagram.

Use Case Diagram

  1. Use Case Diagram Penerimaan Buku

  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Penerimaan Buku.

    Berdasarkan gambar 3.2 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. 1 (Satu) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan

    2. Terdapat 2 Aktor yang melakukan kegiatan yaitu, Kepala Dinas, dan Petugas Perpustakaan.

    3. Terdapat 5 Use Case pada diagram penerimaan buku diantaranya,kepala dinas akan memberikan buku kepada petugas, yang selanjutnya buku akan di terima, kemudian buku akan dinput ke dalam exel berdasarkan judul buku, nama pengarang, dan penerbit oleh petugas perpustakaan yang selanjutnya akan diberikan kode buku yang berbeda untuk setiap buku. Setelah proses input kode buku, selanjutnya buku akan diletakkan ke dalam rak berdasarkan jenis buku.

  3. Use Case Diagram Pengunjung Perpustakaan

  4. Gambar 3.3 Use Case Diagram Pengunjung Perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.3 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. 1 (Satu) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan

    2. Terdapat 2 Aktor yang melakukan kegiatan yaitu, Pengunjung perpustakaan dan petugas.

    3. Terdapat 4 Use Case pada diagram pengujung di antaranya, pengunjung yang datang di wajibkan mengisi data pengunjung seperti, nama, alamat rumah/kantor/sekolah,jenis kelamin, tujuan berkunjung. Setelah mengisi data maka petugas akan memberikan kunci loker untuk meletakan barang pengunjung.

  5. Use Case Diagram Pendaftaran Calon Anggota

  6. Gambar 3.4 Use Case Diagram Pendaftaran Calon Anggota.

    Berdasarkan gambar 3.4 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan perpustakaan umum dan Arsip Daerah Kota Tangerang.

    2. Terdapat 2 Aktor yang melakukan kegiatan diantaranya petugas dan pengunjung perpustakaan.

    3. Terdapat 4 Use case yang biasa di lakukan oleh actor-aktor tersebut diantaranya, mengisi buku tamu, Registrasi Pendaftaran Anggota, mengisi formulir pendaftaran dan membawa KTP serta pas Foto 3x4 sebanyak 2 lembar. Untuk mendaftar di perpustakaan hanya di perbolehkan masyarakat Kota Tangerang yang terdiri dari 13 kecamatan di Kota Tangerang.

  7. Use Case Diagram Peminjaman Buku

  8. Gambar 3.5 Use Case Diagram Peminjaman Buku.

    Berdasarkan gambar 3.5 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. 1 Sistem yang mencangkup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

    2. Terdapat 2 Aktor yang melakukan kegiatan, yaitu pengunjung dan petugas Perpustakaan.

    3. Terdapat 7 use case yang dilakukan actor tersebut, diantaranya pengunjung mengisi buku tamu, mencari buku yang akan dipinjam, memberikan buku yang akan di pinjam beserta kartu anggota kepada petugas, petugas akan mencatat identitas buku kedalam buku besar serta mencatat tanggal pengembalian, kartu anggota akan disimpan oleh petugas sebagai jaminan anggota dan memberikan buku yang akan dipinjam kepada anggota.

  9. Use Case Diagram Pengembalian Buku

  10. Gambar 3.6 Use Case Diagram Pengembalian Buku.

    Berdasarkan gambar 3.6 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan.

    2. Terdapat 2 Aktor yang melakukan kegiatan, yaitu petugas dan anggota perpustakaan.

    3. Terdapat 6 Use Case pada diagram pengembalian buku diantaranya, pengunjung diwajibkan mengisi buku tamu, membawa buku yang ingin di kembalikan, petugas mencatat buku yang telah di kembalikan, jika anggota telat mengembalikan maka di kenakan denda yaitu tidak di perbolehkan meminjam buku selama 1 minggu, selanjutnya petugas mengembalikan kartu anggota

  11. Use Case Diagram Pembuatan laporan.

  12. Gambar 3.7 Use Case Diagram Pembuatan Laporan.

    Berdasarkan gambar 3.7 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan.

    2. Terdapat 2 Aktor yang melakukan kegiatan pada diagram tersebut yaitu, petugas dan sekretaris.

    3. Terdapat 3 Use Case Diagram dimana, Petugas perpustakaan mecatat laporan yang berisi kegiatan-kegiatan yang ada di perpustakaan dan memberikannya kepada sekertaris untuk disimpan.

Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram juga menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

  1. Activity Diagram Penerimaan Buku

  2. Gambar 3.8 Activity Diagram Penerimaan Buku.

    Berdasarkan gambar 3.8 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 1 initial node yang diawali.

    2. 6 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya: Kepala Dinas dan donatur akan menyerahkan buku kepada petugas perpustakaan yang akan di terima oleh petugas, petugas selanjutnya akan input buku dan memberikan kode buku pada setiap buku, selanjutnya buku akan dimasukan ke dalam rak berdasarkan jenisnya.

    3. 1 Final State objek yang di akhiri.

  3. Activity Diagram Pengunjung Perpustakaan

  4. Gambar 3.9 Activity Diagram Pengunjung Perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.9 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 1 initial node yang diawali.

    2. 5 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya: Pengunjung yang hadir di perpustakaan wajib mengisi buku pengunjung terlebih dahulu seperti mengisi nama, alamat, jenis kelamin, tujuan berkunjung.

    3. 1 Final State objek yang di akhiri.

  5. Activity Diagram Pendaftaran calon Anggota Perpustakaan

  6. Gambar 3.10 Activity Diagram Pendaftaran Calon Anggota Perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.10 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 1 initial node yang diawali.

    2. Terdapat 7 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, mengisi buku pengunjung, registrasi pendaftaran anggota, memberikan Fotocopy KTP dan Foto 3x4, memberikan formulir, membuatkan kartu anggota, dan menerima kartu anggota.

    3. 1 Final State objek yang di akhiri.

  7. Activity Diagram Peminjaman Buku

  8. Gambar 3.11 Activity Diagram Peminjaman Buku.

    Berdasarkan gambar 3.11 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 1 initial node yang diawali.

    2. Terdapat 6 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya; : Mengisi buku pengunjung, Mencari buku yang di pinjam, Memperlihatkan buku yang akan di pinjam dan menyerahkan kartu anggota, Mencatat buku yang akan di pinjam serta menyimpan kartu anggota, Menyerahkan buku yang akan di pinjam anggota, Menerima buku.

    3. 1 Final State objek yang di akhiri.

  9. Activity Diagram Pembuatan Laporan

  10. Gambar 3.13 Activity Diagram Pembuatan Laporan.

    Berdasarkan gambar 3.13 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 1 initial node yang diawali.

    2. Terdapat 3 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya: Petugas Perpustakaan Mencatat semua transaksi yang ada di perpustakaan seperti, pendafataran anggota baru, peminjaman dan pengembalian buku, buku masuk. Untuk dijadikan laporan dan di berikan kepada sekretaris.

    3. 1 Final State objek yang di akhiri.

Sequence Diagram

Sequence Diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang di lakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.

  1. Sequence Diagram Penerimaan Buku

  2. Gambar 3.14 Sequence Diagram Penerimaan Buku.

    Berdasarkan gambar 3.14 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 3 Lifeline, yaitu Buku, Input Buku, Rak Buku.

    2. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Kepala Dinas, dan Petugas.

    3. Terdapat 5 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dapat dilakukan oleh Petugas diantaranya, memnerima buku, input data buku, memberikan kode buku, dan meletakkan buku kedalam rak berdasarkan jenisnya.

  3. Sequence Diagram Pengunjung Perpustakaan

  4. Gambar 3.15 Sequence Diagram Pengunjung Perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.15 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 3 Lifeline, yaitu Buku Pengunjung, Kunci Loker, Buku.

    2. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pengunjung dan Petugas.

    3. Terdapat 4 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dapat dilakukan oleh Calon anggota dan Petugas.

  5. Sequence Diagram Pendaftaran Anggota Perpustakaan.

  6. Gambar 3.16 Sequence Diagram Pendaftaran Anggota Perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.16 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 2 Lifeline, yaitu Buku pengunjung, Kartu anggota.

    2. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Calon anggota dan Petugas.

    3. Terdapat 7 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dapat dilakukan oleh Calon anggota dan Petugas.

  7. Sequence Diagram Peminjaman Buku Perpustakaan.

  8. Gambar 3.17 Sequence Diagram Peminjaman Buku Perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.17 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 4 Lifeline, yaitu Buku pengunjung, Buku, Buku besar, Kartu anggota.

    2. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Anggota dan Petugas.

    3. Terdapat 6 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dapat dilakukan oleh Anggota dan Petugas.

  9. Sequence Diagram Pengembalian Buku Perpustakaan.

  10. Gambar 3.18 Sequence Diagram Pengembalian Buku Perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.18 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 3 Lifeline, yaitu Buku pengunjung, Buku, Buku besar.

    2. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Anggota dan Petugas.

    3. Terdapat 5 Message spesifikasi spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dapat dilakukan oleh Calon anggota dan Petugas.

  11. Sequence Diagram Pembuatan Laporan.

  12. Gambar 3.18 Sequence Diagram Pembuatan Laporan.

    Berdasarkan gambar 3.19 maka dapat dijelaskan bahwa:

    1. Terdapat 1 Lifeline, yaitu Laporan.

    2. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Petugas dan Sekretaris.

    3. Terdapat 3 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dapat dilakukan oleh Petugas dan Sekretaris.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa PIECES

Untuk mengidentifikasi keseluruhan sistem yang berjalan saat ini, maka disajikan sebuah tabel untuk melihat secra keseluruhan sistem sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Tabel 3.1 Analisa PIECES

Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

    1. Nama masukan : Buku Tamu
      Fungsi : Mencatat Data Diri Pengunjung Perpustakaan
      Sumber : Pengunjung Perpustakaan
      Media : Kertas
      Frekuensi : Setiap ada pengunjung yang datang ke perpustakaan
      Keterangan : Buku tamu digunakan untuk mengetahui berapa banyak pengunjung yang datang ke perpustakaan

    2. Nama masukan : Kartu Tanda Pengenal (KTP dan KK) dan Foto 3x4
      Fungsi : Membuat Kartu Anggota Perpustakaan
      Sumber : Calon Anggota Perpustakaan
      Media : kertas
      Frekuensi : Syarat Pembuatan Kartu Anggota
      Keterangan  : Kartu tanda pengenal dan foto dapat dibawa sebagai syarat pembuatan kartu anggota perpustakaan kepada petugas setelah mengisi form pendaftaran anggota.

    3. Nama masukan : Kartu Anggota
      Fungsi : Peminjaman Buku
      Sumber : Anggota Perpustakaan
      Media : kertas
      Frekuensi : Setiap anggota yang ingin meminjam buku wajib memberikan kartu anggota
      Keterangan  : Kartu anggota disimpan oleh petugas perpustakaan sebagai jaminan pada saat meminjam buku di perpustakaan.

  2. Analisa Proses

    1. Nama Proses : Kunjungan Perpustakaan
      Masukan : Buku Tamu
      Keluaran : Jumlah Pengunjung Perpustakaan
      Ringkasan proses  : Proses ini menghasilkan laporan jumlah masyarakat yang mengunjungi perpustakaan.

    2. Nama Proses : Kartu Anggota
      Masukan : Kartu tanda pengenal ( KTP atau KK) dan foto 3x4
      Keluaran : ID kartu anggota
      Ringkasan proses : Proses ini menghasilkan ID kartu anggota sebagai informasi data diri anggota perpustakaan yang berisi, nama, alamat dan no.tlp anggota perpustakaan.

    3. Nama Proses : Transaksi peminjaman buku
      Masukan : Kartu anggota
      Keluaran : Transaksi data peminjaman buku
      Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan status anggota perpustakaan yang meminjam buku.

  3. Analisa Keluaran

    1. Nama Keluaran : Jumlah pengunjung perpustakaan
      Fungsi : Membuat laporan data pengunjung perpustakaan
      Media : kertas
      Rangkap : 2 (dua) lembar
      Distributor : Petugas dan Arsip

    2. Nama Keluaran : ID Kartu Anggota
      Fungsi : Membuat kartu anggota perpustakaan
      Media : kertas
      Rangkap : 1 rangkap
      Distribusi : Anggota

    3. Nama Keluaran : Transaksi data peminjaman buku
      Fungsi : Membuat laporan transaksi peminjaman buku
      Media : kertas
      Rangkap : 2 rangkap
      Distribusi : Petugas dan Arsip

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware

  2. Sistem tersebut menggunakan 2 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut:

    1. Processor : Intel(R) Core(TM) i5-7200 CPU 2 @ 2.50GHz 2.70 GHz

    2. Monitor : LED

    3. RAM : 4GB

    4. Keyboard  : QwertY

    5. Mouse : Optical

    6. Printer : Injekt

  3. Spesifikasi Software

    1. Windows 10

    2. Office 2013

    3. Google Chrome

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang dihadapi, yaitu

  1. Sistem yang ada saat ini tidak bisa mebuat No Anggota secara otomatis, sehingga menyulitkan petugas pada saat proses input data anggota

  2. Sistem yang ada saat ini pengunjung masih harus mencari buku secara manual, karna menu pencarian buku yang ada saat ini tidak dilengkapi di rak nomor berapa buku tersebut berada.

  3. Pada sistem yang ada masih sering terjadi keterlambatan pengembalian buku oleh anggota, karena tidak adanya sistem notifikasi pengembalian buku.

  4. Pada sistem yang ada masih sering terjadi keterlambatan pengembalian buku oleh anggota, karena tidak adanya sistem notifikasi pengembalian buku.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, maka ditemukann alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:

  1. Pada saat input data anggota, sistem secara otomatis akan menampilkan No Anggota sehingga petugas tidak perlu menginput secara manual No Anggota.

  2. Pembuatan kartu anggota dapat di simpan dan diedit dengan menggunakan sistem berbasis web.

  3. Dengan adanya sistem berbasis web ini, maka dapat dijadikan sebagai tempat penyimpanan data perpustakaan.

  4. Sistem yang akan dibuat dapat menggunakan media e-mail sebagai notifikasi pengembalian buku bagi anggota perpustakaan yang telat mengembalikan buku.

  5. Sistem berbasis web dapat menampilkan laporan data anggota, laporan jumlah buku yang masuk, laporan data pengunjung, laporan transaksi peminjaman dan pengembalian buku, sehingga memudahkan petugas dalam membuat laporan kegiatan yang ada di perpustakaan.

User Requirment

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi Elisitasi (Elicitation) merupakan tabel yang berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dengan penulis. Elisitasi dapa dilakukan dengan metode wawancara dengan pihak terkait, elisitasi dibadi menjadi 3 tahap, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi Pada elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem yang diinginkan oleh pihak manajemen melalui proses wawancara.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II Elisitasi tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

  1. M (Mandatory) : Penting, maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

  2. D (Desirable) : Diinginkan maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I (Inessential) : Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas dan dielementasi

Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE (Technical, Operational, Economy). Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option High. Middle, Low.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

  2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

  3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Final Draff Elisitasi

Final Draft Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir dari seluruh proses elistisasi yang ada dan digunakan sebagai pembuatan sistem yang akan dikembangkan, elisitasi tahap akhir dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Setelah melakukan analisis dan penelitian dari sistem yang sedang berjalan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang, selanjutnya akan membahas tentang rancangan sistem yang diusulkan yang dapat dijelaskan pada UML melalui use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram, menggunakan Visual Paradigm 15.0 Enterprise Edition.

Prosedur Sistem Usulan

Berikut prosedur sistem usulan yang terdapat pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang.

  1. Prosedur Login

    Untuk mengakses sistem, setiap pengguna yaitu petugas perpustakaan akan menggunakan username dan password pada saat log in sesuai dengan username dan password pengguna.

  2. Prosedur Input Data Buku

    Pada saat petugas perpustakaan menginput data buku, petugas perpustakaan tidak perlu menginput id buku secara manual, karna id buku akan secara otomatis terisi, petugas perpustakaan hanya perlu menginput judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, serta stok buku yang tersedia

  3. Prosedur Pendaftaran Anggota

    Pada saat menginput data anggota perpustakaan, id petugas perpustaaan akan terisi secara otomatis, sehingga petugas perpustakaan hanya perlu menginput data anggota perpustakaan.

  4. Cetak Kartu Anggota

    Petugas dapat mencetak langsung kartu anggota yang telah dibuat dan memberikannya kepada anggota.

  5. Prosedur Transaksi Peminjaman Buku Perpustakaan

    Anggota perpustakaan dapat mencari buku perpustakaan melalui web yang tersedia, dan memberikan buku kepada petugas untuk dicatat. Petugas hanya perlu menginput No Anggota dan id buku yang ingin dipinjam.

  6. Prosedur Transaksi Pengembalian Buku Perpustakaan

    Batas waktu peminjaman buku perpustakaan ialah selama 7 hari, anggota yang meminjam buku perpustakaan akan mendapatkan email berupa notifikasi e-mail.

  7. Prosedur Laporan

    Petugas perpustakaan dapat melihat secara keseluruhan laporan perpustakaan, dan dapat mencetak laporan jika diperlukan.</i>.

  8. Prosedur Logout

    Petugas perpustakaan dapat melakukan proses Logout atau keluar dari sistem setelah selesai melakukan kegiatan didalam sistem..</i>.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 3.20 Use Case Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 3.20 Use Case Diagram sistem informasi perpustakaan yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (Satu) mencakup seluruh kegiatan dalam proses sistem informasi perpustakaan.

  2. Terdapat 5 Aktor yang melakukan kegiatan, yaitu petugas perpustakaan, anggota perpustakaan, donatur, pengunjung perpustakaan, dan sekretaris..

  3. Terdapat 7 use case yang dilakukan oleh aktor tersebut, diantaranya: Log In, Buku Tamu, Menu Master, Menu Transaksi, Menu Laporan, dan Menu Log Out. Pada use case diagram yang diusulkan pengunjung, anggota, dan donatur dapat mengakses menu buku tamu.

Activity Diagram Yang Diusulkan

  1. Activity Diagram Petugas Perpustakaan

  2. Gambar 3.21 Activity Diagram sistem yang diusulkan untuk petugas perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.21 Activity Diagram sistem informasi perpustakaan yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu)initial node, sebagai tanda untuk mengawali objek

    2. Terdapat 1 swimlane pada activity diagram yaitu petugas perpustakaan

    3. Terdapat 1 (satu) decision node untuk menggambarkan pada saat petugas melakukan log in, ada dua kemungkinan yang pertama apabila log in salah akan eror dan apabila log in benar maka akan tampil menu dashboard.

    4. Terdapat 25 action pada swimlane Petugas Perpustakaan, diantaranya master, transaksi, laporan.

    5. Terdapat 8 fork node untuk menggambarkan pembagian aktifitas tersebut

    6. Terdapat 1 activity final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

  3. Activity Diagram Petugas & Pengunjung

  4. Gambar 3.22 Activity Diagram Petugas dan Pengunjung.

    Berdasarkan gambar 3.22 Activity Diagram Sistem Informasi Perpustakaan yang Diusulkan, terdapat:

    1. Terdapat 1 initial node untuk mengawali objek.

    2. Terdapat 2 swimlane untuk menggambarkan alur sistem usulan yang terjadi antara petugas dan pengunjung perpustakaan.

    3. Terdapat 1 (satu) decision node untuk menggambarkan pada saat petugas melakukan log in, ada dua kemungkinan yang pertama apabila log in salah akan eror dan apabila log in benar maka akan tampil menu dashboard.

    4. Terdapat 10 action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, activity tersebut menjelaskan proses pengunjung perpustakaan, diantaranya pengunjung perpustakaan hanya dapat melakukan proses peminjaman loker dan membaca buku perpustakaan.

    5. menjelaskan bahwa alur berakhir

  5. Activity Diagram Petugas & Anggota

  6. Gambar 3.23 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan Untuk Petugas & Anggota.

    Berdasarkan gambar 3.23 Activity Diagram sistem informasi perpustakaan yang diusulkan, terdapat:

    1. Terdapat 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    2. Terdapat 2 swimlane untuk menggambarkan alur sistem usulan yang terjadi antara petugas dan anggota perpustakaan.

    3. Terdapat 1 (satu) decision node untuk menggambarkan pada saat petugas melakukan log in, ada dua kemungkinan yang pertama apabila log in salah akan eror dan apabila log in benar maka akan tampil menu dashboard.

    4. Terdapat 17 action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, activity tersebut menjelaskan proses anggota perpustakaan, diantaranya, proses pendaftaran anggota, serta proses yang dapat dilakukan oleh anggota diantaranya, anggota dapat melakukan transaksi peminjaman dan pengembalian loker, dan peminjaman dan pengembalian buku.

    5. Terdapat 1 activity final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

  7. Activity Diagram Petugas & Donatur

  8. Gambar 3.24 Activity Diagram Petugas dan Donatur.

    Berdasarkan gambar 3.24 Activity Diagram Sistem Informasi Perpustakaan yang Diusulkan untuk Petugas & Donatur, terdapat:

    1. Terdapat 1 initial node untuk mengawali objek.

    2. Terdapat 2 swimlane pada diagram activity diatas, diantaranya petugas dan donatur.

    3. Terdapat 1 (satu) decision node pada swimlane petugas untuk menggambarkan pada saat petugas melakukan log in, ada dua kemungkinan yang pertama apabila log in salah akan eror dan apabila log in benar maka akan tampil menu dashboard.

    4. Terdapat 12 action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, activity tersebut menjelaskan proses donatur, diantaranya donatur dapat melakukan transaksi peminjaman loker serta dapat melakukan transaksi pemberian buku hibah.

    5. Terdapat 1 activity final node menjelaskan bahwa alur berakhir

  9. Activity Diagram yang Diusulkan Untuk Sekretaris

  10. Gambar 3.25 Activity Diagram yang diusulkan untuk sekretaris perpustakaan.

    Berdasarkan gambar 3.25 Activity Diagram Sistem Informasi Perpustakaan yang Diusulkan , terdapat:

    1. Terdapat 1 initial node untuk mengawali objek.

    2. Terdapat 1 swimlane pada diagram activity diatas, yaitu sekretaris perpustakaan.

    3. Terdapat 1 (satu) decision node pada swimlane petugas untuk menggambarkan pada saat Sekretaris melakukan log in, ada dua kemungkinan yang pertama apabila log in salah akan eror dan apabila log in benar maka akan tampil menu dashboard.</i>

    4. Terdapat 5 action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, activity tersebut menjelaskan proses sekretaris pada saat mengakses menu laporan, diantaranya sekretaris hanya dapat mengakses laporan data perpustakaan saja, seperti laporan Anggota, Buku, Pengunjung, Pengarang, Penerbit, Donatur, dan Transaksi.

    5. Terdapat 1 activity final node menjelaskan bahwa alur berakhir

Sequence Diagram Yang Diusulkan

  1. Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

  2. Gambar 3.26 Sequence Diagram yang diusulkan.

    Berdasarkan gambar 3.26 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

    1. Terdapat 5 actor yang melakukan kegiatan, yaitu petugas perpustakaan, pengunjung perpustakaan, anggota, dan donatur

    2. Terdapat 7 boundary lifeline yaitu: Buku Tamu, Login, Dashboard, Master, Transaksi, Laporan, Log out.

    3. Terdapat 24 message yang menggambarkan aktivitas yang dimulai dari mengisi data diri pada Menu buku Tamu, Input Username dan Password, Menu Master, Menu Transaksi, Menu Laporan, Log Out..

Perbedaan Sistem yang Berjalan dan Sistem yang Diusulkan

Tabel 3.6 Perbedaan Sistem yang Berjalan dan yang Disuslkan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Gambar 3.27 Class diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 3.27 pada Class Diagram diatas, menggambarkan sistem yang diusulkan, pada sistem yang diusulkan tersebut terdapat 2 tabel transaksi yaitu Transaksi Peminjaman Buku dan Perpanjang Anggota. Terdapat 10 Tabel Master diantaranya, tabel buku, buku tamu, rak, loker, kecamatan, kelurahan, anggota, donatur, pengarang, penerbit,

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi Basis Data menggambarkan struktur data fisik pada suatu sistem atau aplikasi. Spesifikasi basis data menyajikan bagaimana penyimpanan data dilakukan di software basis data. Adapun spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun.

Tabel Master
  1. Nama File : m_buku
    Media : Hard Disk
    Isi : id_buku + judul_buku + id_pengarang + id_penerbit + tahun_terbit + isbn + stok_buku + no_rak + kode_buku.
    Primary Key : id_buku
    Panjang Record : 156

  2. Tabel 3.7 Tabel Buku

  3. Nama File : m_anggota
    Media : Hard Disk
    Isi : id_anggota + nama_anggota + tgl_pendaftaran + tgl_berakhir + jenis_identitas + nik_anggota + tempat_lahir + tgl_lahir + jenis_kelamin + agama + pekerjaan + status + email + no_tlp_anggota + provinsi + id_kecamatan + id_kelurahan + alamat + kode_anggota
    Primary Key  : id_anggota
    Panjang Record : 331

  4. Tabel 3.8 Tabel Anggota

  5. Nama File : m_buku_tamu
    Media : Hard Disk
    Isi : id_pengunjung + nama_pengunjung + jenis_kelamin + pekerjaan + alamat + no_tlp + tgl_kunjungan + waktu_kunjungan + kode_pengunjung + kode_pengunjung + no_loker + jaminan + no_identitas
    Primary Key : id_pengunjung
    Panjang Record : 259

  6. Tabel 3.9 Tabel Buku Tamu

  7. Nama File : m_donatur
    Media : Hard Disk
    Isi :id_donatur + tgl_donasi + kode_anggota + judul_buku
    Primary Key : id_donatur
    Panjang Record : 66

  8. Tabel 3.10 Tabel Donatur

  9. Nama File : m_jenis_kecamatan
    Media : Hard Disk
    Isi :id_kecamatan + kecamatan
    Primary Key : id_kecamatan
    Panjang Record : 42

  10. Tabel 3.11 Tabel Kecamatan

  11. Nama File : m_jenis_kelurahan
    Media : Hard Disk
    Isi : id_kelurahan + kelurahan
    Primary Key : id_kelurahan
    Panjang Record : 42

  12. Tabel 3.12 Tabel Kelurahan

  13. Nama File : m_loker
    Media : Hard Disk
    Isi : id_loker + no_loker
    Primary Key : id_loker
    Panjang Record : 6

  14. Tabel 3.13 Tabel Loker

  15. Nama File : m_penerbit
    Media : Hard Disk
    Isi : id_penerbit + nama_penerbit + kode_penerbit + alamat + no_tlp +email
    Primary Key : id_penerbit
    Panjang Record : 193

  16. Tabel 3.14 Tabel Penerbit

  17. Nama File : m_pengarang
    Media : Hard Disk
    Isi : id_pengarang + nama_pengarang + kode_pengarang
    Primary Key : id_pengarang
    Panjang Record : 68

  18. Tabel 3.15 Tabel Pengarang
  19. Nama File :m_rak
    Media : Hard Disk
    Isi : id_rak + no_rak + nama_rak
    Primary Key : id_rak
    Panjang Record : 64

  20. Tabel 3.16 Tabel Rak
Tabel Transaksi
  1. Nama File : m_transaksi_pinjam_buku
    Media : Hard Disk
    Isi : id_pinjam_buku + kode_buku + kode_anggota + tgl_pinjam + tgl_kembali + kode_pinjam_buku
    Primary Key : id_pinjam_buku
    Panjang Record : 66

  2. Tabel 3.17 Tabel Transaksi Pinjam Buku

  3. Nama File : m_perpanjang_anggota
    Media : Hard Disk
    Isi : id_anggota + nama_anggota + tgl_pendaftaran + tgl_berakhir + jenis_identitas + nik_anggota + tempat_lahir + tgl_lahir + jenis_kelamin + agama + pekerjaan + status + email + no_tlp_anggota + provinsi + id_kecamatan + id_kelurahan + alamat + kode_anggota
    Primary Key  : id_anggota
    Panjang Record : 331

  4. Tabel 3.18 Tabel Perpanjang Anggota

Rancangan Prototype

  1. Prototype Log In

  2. Gambar 3.28 Prototype Log In

    Keterangan : Tampilan diatas merupakan tampilan Login user, pada tampilan menu login user dapat memasukan password dan username

  3. Prototype Tampilan Menu Buku Tamu

  4. Gambar 3.29 Prototype Tampilan Menu Buku Tamu

    Keterangan  : Pada tampilan prototype diatas terdapat menu buku tamu yang dapat diakses langsung oleh pengunjung, jika pengunjung merupakan anggota maka pengunjung hanya perlu input no anggota kedalam sistem, jika pengunjung bukan merupakan anggota perpustakaan maka, pengunjung wajib mengisi data diri pada menu buku tamu.

  5. Prototype Tampilan Menu Buku Tamu Untuk Anggota

  6. Gambar 3.30 Prototype Tampilan Halaman Anggota

    Keterangan : pada tampilan prototype diatas, jika pengunjung merupakan anggota perpustakaan, maka pengunjung hanya perlu memasukan No Anggota pada form menu buku tamu.

  7. Prototype Buku Tamu Untuk Non Anggota

  8. Gambar 3.31 Prototype Tampilan Buku Tamu Untuk Non Anggota

    Keterangan : Jika Pengunjung bukan merupakan Anggota Perpustakaan, maka pengunjung wajib mengisi data diri kedalam menu Buku Tamu.

  9. Prototype Tampilan Transaksi Peminjaman Buku

  10. Gambar 3.32 Prototype Tampilan Menu Transaksi Pinjam Buku

    Keterangan : Tampilan diatas merupakan tampilan pada menu transaksi pinjam buku, yang akan diinput oleh petugas perpustakaan meliputi id buku, No Anggota, tgl pinjam, tgl kebali.

  11. Prototype Tampilan Menu Laporan

  12. Gambar 3.33 Prototype Tampilan Menu Laporan

    Keterangan : Tampilan diatas merupakan tampilan prototype pada menu laporan, petugas perpustakaan dapat membuat laporan berdasarkan tanggal.

  13. Prototype Tampilan Cetak Anggota

  14. Gambar 3.34 Prototype Tampilan Halaman Lampiran

    Keterangan : Tampilan diatas merupakan tampilan kartu anggota baru.

Rancangan Program

  1. Tampilan Log In

  2. Untuk mengakses sistem ini, semua user harus melakukan login terlebih dahulu dengan memasukan username dan password.

    Gambar 3.35 Tampilan Log In
  3. Tampilan Dashboard

  4. Setelah berhasil melakukan login, maka user akan masuk kehalaman utama yang terdapat informasi mengenai, jumlah data buku, data anggota, serta data jumlah transaksi.

    Gambar 3.36 Tampilan Dashboard
  5. Tampilan Menu Buku Tamu

  6. Pengunjung perpustakaan dapat mengakses menu buku tamu, dimana pengunjung dapat mengisi data diri pada menu buku tamu. Selanjutnya petugas dapat menginput transaksi pinjam loker untuk memberikan kunci loker pada pengunjung.

    Gambar 3.37 Tampilan Menu Buku Tamu
  7. Tampilan Menu Anggota

  8. Petugas dapat mengakses menu anggota untuk medaftarkan pengunjung yang ingin menjadi anggota perpustakaan.

    Gambar 3.38 Tampilan Menu Anggota
  9. Tampilan Menu Donatur

  10. Anggota dapat memberikan buku yang ingin dihibahkan kepada petugas perpustakaan, untuk selanjutnya petugas dapat menginput buku pada menu donatur.

    Gambar 3.39 Tampilan Menu Donatur
  11. Tampilan Menu Buku

  12. Petugas dapat menginput buku pada menu buku, dengan memasukan judul buku, data pengarang, data penerbit, tahun terbit, stok buku.

    Gambar 3.40 Tampilan Menu Buku


  13. Tampilan Menu Transaksi Pinjam Buku

  14. Pada menu transaksi pinjam buku, petugas dapat menginput nomor anggota dan kode buku yang ingin dipinjam kedalam sistem.

    Gambar 3.41 Tampilan Menu Transaksi Pinjam Buku

Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

  1. Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Pentium 4

    2. Monitor : LCD Monitor 14”

    3. Mouse : Optical

    4. Keyboard  : Qwerty

    5. RAM : 4 GB

    6. Hardisk : 500 GB HDD

    7. Printer : Inkjet

  2. Perangkat Lunak (Software)

    1. XAMPP

    2. Sublime

    3. Navicat

    4. Google Chrome

  3. Hak Akses (Brainware)

    1. Petugas Perpustakaan

    2. Pengunjung Perpustakaan

    3. Sekretaris

Black Box Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk dapat memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutupi kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, tetapi pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

  1. Skenario Pengujian : Tampilan awal sistem yaitu halaman Login

  2. Gambar 3.42 Tampilan Pengujian Halaman Login
    Gambar 3.43 Tampilan Pengujian Menu Login Jika Mengosongkan Username dan Password
    1. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilkan pesan error (validation is failed).

    2. Kesimpulan : Hasil Pengujian Valid.

    Gambar 3.44 Tampilan Pengujian Menu Login Jika Salah Input Username dan Password
    1. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilkan pesan error (username & password wrong failed login)..

    2. Kesimpulan : Hasil Pengujian Valid.

  3. Skenario Pengujian : Tampilan sistem yaitu halaman Donatur

  4. Gambar 3.45 Tampilan Pengujian Menu Donatur
    Gambar 3.46 Tampilan Menu Donatur Jika Mengosongkan No Anggota
    1. Hasil yang Diharapkan : Sistem menolak untuk Menambahkan Data Donatur Jika Tidak Mengisi No Anggota dan menampilkan pesan localhost says (data harus lengkap, coba cek inputan).

    2. Kesimpulan : Hasil Pengujian Valid.

  5. Skenario Pengujian : Tampilan sistem yaitu halaman Menu Buku

  6. Gambar 3.47 Tampilan Pengujian Menu Buku
    Gambar 3.48 Tampilan Pengujian Menu Buku Jika Mengosongkan Salah Satu Field
    1. Hasil yang Diharapkan : Sistem menolak untuk Menambahkan Data Buku Jika Tidak Mengisi salah satu field yang ada pada sistem dan menampilkan pesan localhost says (data harus lengkap, coba cek inputan).

    2. Kesimpulan : Hasil Pengujian Valid.

  7. Skenario Pengujian : Tampilan sistem yaitu halaman Transaksi Pinjam Buku

  8. Gambar 3.49 Tampilan Pengujian Menu Transaki Pinjam Buku
    Gambar 3.50 Tampilan Pengujian Menu Transaksi Pinjam Buku Jika Tidak Memilih No Anggota
    1. Hasil yang Diharapkan : Sistem menolak untuk Menambahkan Data Transaki Pinjam Buku Jika Tidak Memilih No Anggota dan menampilkan pesan localhost says (data harus lengkap, coba cek inputan).

    2. Kesimpulan : Hasil Pengujian Valid.

Implementasi

Time Schedule

Tabel 3.19 Time Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 3.20 Estimasi Biaya

BAB IV

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang, maka penulis menyimpulkan bahwa :

  1. Sistem informasi perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang, sebenarnya telah memiliki sistem tersendiri melalui website, namun sistem yang ada belum optimal, salah satunya ialah pada saat melakukan input data anggota, petugas masih harus menginput secara manual, sehingga menimbulkan adanya data yang sama.

  2. Pada saat aanggota perpustakaan melakukan transaksi peminjaman buku, petugas masih harus menginput secara manual ke dalam Buku Besar. Hal ini dikarenakan adanya data anggota yang sama.

  3. Pengunjung perpustakaan masih harus mencari buku perpustakaan secara manual ke dalam rak, hal tersebut dirasa kurang efektif karena pengunjung membutuhkan waktu yang lama pada saat proses mencari buku.

  4. Sistem yang diusulkan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang terjadi, dimana sistem yang diusulkan sudah terkomputerisasi, sehingga lebih efektif dan efisien untuk memudahkan petugas pada saat pembuatan laporan.

Saran

Agar penelitian berikutnya dapat mengembangkan sisem ini menjadi lebih baik lagi, maka peneliti merekomendasikan sebagai bahan pertimbangan yaitu :


  1. Diharapkan sistem yang dibuat selanjutnya, pengunjung dapat melakukan pendaftaran secara mandiri kedalam sistem.

  2. Apabila sistem yang baru sudah berjalan, maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan.

  3. Melakukan pengembangan perancangan berbasis aplikasi, untuk menunjang pelayanan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
  2. Muslihudin, M. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Penerbit Andi
  3. Maniah, H. D. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Sleman: Deepublish
  4. Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Deepublish
  5. 5,0 5,1 Nafiudin, S. (2019). Sistem informasi manajemen. Penerbit Qiara Media
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 JUNIKHA, S. (2017). SISTEM INFORMASI JATUH TEMPO ANGSURAN KREDIT NASABAH BERBASIS VISUAL BASIC 2010 PADA BANK BANTEN CABANG PALEMBANG (Doctoral dissertation, POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA).
  7. 7,0 7,1 Maulani1G., Septiani, D., & Sahara, P. (2018). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS MAINTENANCE PADA PT. PLN (PERSERO) TANGERANG. ICIT Journal, 4(2), 156-167. Retrieved from http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/icit/article/view/90
  8. Luthfie, M. F. A., & Sutrisno, J. (2019). ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN JASA SERVICE AKSESORIS MOTOR BERBASIS WEB PADA AUTO39 BIKE SHOP MENGGUNAKAN UNIFIED MODELING LANGUAGE. IDEALIS: Indonesia Journal Information System, 2(1), 61-66.
  9. Al Fatta, H., & Marco, R. (2015). Analisis pengembangan dan perancangan sistem informasi akademik smart berbasis cloud computing pada sekolah menengah umum negeri (smun) di daerah istimewa yogyakarta. Telematika, 8(2).
  10. Chaidirman, C., & Mulyono, H. (2018). ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAYANAN INDIVIDU BIMBINGAN KONSELING PADA SMKN 6 TANJUNG JABUNG TIMUR. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 3(3), 1140-1148.
  11. Santoso, S., Ilamsyah, I., & Novita, W. (2019). APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN INVENTORY STOCK OPNAME BERBASIS WEB PADA PT MAKMUR BERKAT SOLUSI Astuti, P. D. (2017). Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma Arjosari. Speed-sentra penelitian engineering dan edukasi, 3(4).
  12. Santoso, S., Ilamsyah, I., & Novita, W. (2019). APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN INVENTORY STOCK OPNAME BERBASIS WEB PADA PT MAKMUR BERKAT SOLUSI LOGISTIC. SENSI Journal, 5(2), 165-174. Retrieved from http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/sensi/article/view/118.
  13. Fatmawati, R., Irviani, E. S., Rachman, I. P., Anggie, A., & Kristina, M. (2016). Tata Kelola Teknologi Informasi Sebagai Implementasi E-Government Pada Kabupaten Pemekaran Untuk Meningkatkan Potensi Daerah (Studi: Kabupaten Pringsewu Lampung). Proseding Senapati, 1(1).
  14. Sovia, R., & Febio, J. (2017). Membangun Aplikasi E-Library Menggunakan Html, Php Script, Dan Mysql Database. Jurnal Processor, 6(2).
  15. Heriyanto, D. N., & Lau, E. A. (2016). Manajemen Persediaan Suku Cadang Alat Berat PT. United Tractors, Tbk Cabang Samarinda. Ekonomia, 5(3), 46-57.
  16. Budianto, H., & Ferriswara, D. (2018). PENERAPAN METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG MENURUT SAK ETAP PADA CV. TJIPTO PUTRA MANDIRI INDONESIA. Jurnal Aplikasi Administrasi, 20(2), 124-138.
  17. 17,0 17,1 17,2 Rasyid, R. R. R., Sumarauw, J. S., & Palandeng, I. D. (2017). ANALISIS PERSEDIAAN AIR BERSIH DI PT. AIR MANADO. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(1).
  18. 18,0 18,1 Andrawina, L., & Santosa, B. (2017). Kebijakan Pengendalian Persediaan Produk Kategori Sub Part Sepeda Motor Dengan Menggunakan Metode Probabilistik Continuous Review (s, s) Dan Continuous Review (s, q) Untuk Meminimasi Biaya Persediaan Di Pt Xyz Bandung. eProceedings of Engineering, 4(2).
  19. Perancangan dan Pembuatan Sistem Administrasi Pada Toko kiddy Baby Shop. Jurnal Infra, 5(1), 234-238.
  20. Utama, A. G. S., Restiyantingrum, E. V., Manasika, A., Laila, E. A., & Pramesti, I. G. O. M. S. (2019). Automatic Management Inventory System (AMIS): Efektivitas Pengawasan dan Pengelolaan Persediaan Terintegrasi. Jurnal Aplikasi Akuntansi, 3(2), 144-169.
  21. Supriyatna, A., & Maria, V. (2018). Analisa Tingkat Kepuasan Pengguna dan Tingkat Kepentingan Penerapan Sistem Informasi DJP Online dengan Kerangka PIECES. Khazanah Informatika: Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika, 3(2), 88-94.
  22. Yunus, A., & Rohman, A. C. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lahan Pertanian, Pertambangan, Dan Perindustrian (Softplet) Dengan Menggunakan Metode Smarter. SMARTICS Journal, 4(1), 5-10.
  23. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa, Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1-Maret 2017 Tangerang: SRMIK Bina Saran Global.
  24. 24,0 24,1 24,2 Hanafri, M. I., Triono, T., & Luthfiudin, I. (2018). Rancang Bangun Sistem Monitoring Kehadiran Dosen Berbasis Web Pada STMIK Bina Sarana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 8(1).[
  25. Ariawan, J., & Wahyuni, S. (2015). Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Sisfotek Global, 5(1).
  26. Fuad, H., Sutarman, S., & Yayah, Y. (2018). Perancangan Sistem Infomasi Customer Relationship Management Pelayanan Berbasis Web di PT Sahabat Kreasi Muda. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 8(1).
  27. Siregar, S. R. S., & Sundari, P. (2016). Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa (Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur). Jurnal Sisfotek Global, 6(1).
  28. Hidayat, A., & Piliang, F. (2019). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN LAHAN PARKIR BERBASIS WEB GIS. Jurnal Sistem Informasi dan Sains Teknologi, 1(1).
  29. Budiman, E., Hasudungan, R., & Khoiri, A. (2017). Online Game “Pics And Words” Sebagai Media Edukasi Bahasa Inggris Berbasis HTML. Prosiding 2nd SAKTI.[6] Knuth, DE The Art of Computer Programming (2d.)
  30. 30,0 30,1 Ali, S., & Ambarita, A. (2016). Sistem Informasi Data Barang Inventaris Berbasis Web Pada Kejaksaan Negeri Ternate. IJIS-Indonesian Journal On Information System, 1(1).
  31. Prabowo, S. (2019). SISTEM RESERVASI WEDDING ORGANIZER BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER & BOOTSTRAP (STUDI KASUS: ROMANTIC WEDDING) (Doctoral dissertation, STMIK AKAKOM YOGYAKARTA).
  32. Sianipar, R. H. (2017). Dasar Pemrograman JavaScript: Langkah demi Langkah (Vol. 1). Penerbit ANDI.
  33. Sianipar, R. H., & Irwan, M. (2018). JavaScript Untuk Profesional (Vol. 1). SPARTA PUBLISHER.
  34. Suhartanto, M. (2017). pembuatan website sekolah menengah pertama negeri 3 delanggu dengan menggunakan php dan mysql. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(1).
  35. Krisnayani, P., Arthana, I. K. R., Darmawiguna, I. G. M., & Kom, S. (2016). Analisa Usability Pada Website UNDIKSHA Dengan Menggunakan Metode Heuristic Evaluation. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (ISSN: 2252-9063), 5(2).
  36. NUR HIDAYATI PUTRI, P. R. I. M. A. (2019). PENERAPAN SOFTWARE BALSAMIQ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KERJA PROYEK SISWA KELAS XII MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 JOMBANG. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 9(2).
  37. Supardi, I. Y., & Hermawan, A. (2018). Semua Bisa Menjadi Programmer CodeIgniter Basic. Elex Media Komputindo.
  38. Hanafri, M. I., Triono, T., & Luthfiudin, I. (2018). Rancang Bangun Sistem Monitoring Kehadiran Dosen Berbasis Web Pada STMIK Bina Sarana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 8(1).
  39. Ropianto, M. (2016). Pemahaman Penggunaan Unified Modelling Language. Jurnal Teknik Ibnu Sina JT-IBSI, 1(01).
  40. Abdulloh, R. (2017). Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC, dan AJAX. Elex Media Komputindo.
  41. Sovia, R., & Febio, J. (2017). Membangun Aplikasi E-Library Menggunakan Html, Php Script, Dan Mysql Database. Jurnal Processor, 6(2).
  42. Santoso, S., & Firmansyah, A. (2019). APLIKASI MONITORING RUMAH KOS BERBASIS ANDROID DI KOTA TANGERANG. Jurnal Maklumatika, 5(2).
  43. Hidayat, W., & Sudibyo, N. A. (2018). PERANCANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF ELEKTRONIKA DASAR DENGAN FRAMEWORK RAD (RAPID APPLICATION DEVELOPMENT) MENGGUNAKAN HTML.
  44. Astridya, K., Rosely, E., & Nugroho, H. (2018). Aplikasi Pendaftaran Dan Transaksi Pasien Klinik Hewan Di Bandung Berbasis Web (modul: Pengelolaan Data Klinik). eProceedings of Applied Science, 4(3).
  45. Christian Sujana, D. (2018). ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT. ASIA TIARA. Jurnal Interkom, 12(4).
  46. FIRDAUS, A., WIDODO, S., SUTRISMAN, A., GADING, S., & MARDIANA, R. (2019). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN WEB SERVICE PADA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLSRI. INFORMANIKA, 5(2).
  47. Menurut Gokhan Ozar yang dikutip oleh Mohamad Wait dan Hadwitya Handayani K, dalam jurnal Surya Informatika Vol 1 No1 ISSN 2477-3042 (2015:38)
  48. Pasaribu, J. S. (2017). Penerapan framework yii pada pembangunan sistem ppdb smp bppi baleendah kabupaten bandung. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 3(2).
  49. Sistem Informasi Pelayanan Data Pelanggan Pdam Tirta Intan Kabupaten Garut Berbasis Website Dan Sms Gateway. eProceedings of Applied Science, 1(2).
  50. Widodo, Wahyu In. 2015. Membangun Web Super Cepat dengan CodeIgniter GroceryCRUD dan TankAuth. In Wahyu Widodo.
  51. Ilmi, M., Said, D. L., & Hadi, A. (2018). Perancangan Sistem Informasi Pernikahan dan Status Pernikahan Kantor Urusan Agama Kecamatan Canduang Agam berbasis Web dengan Framework Codeigniter. Jurnal Vokasional Teknik Elektronika dan Informatika, 4(1).
  52. Abdullah, Rohi. (2017). Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC, dan AJAX. Jakarta: PT Gramedia
  53. Abdulloh , Rohi. 2017. Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC, dan AJAX. Jakarta : PT Elex Media Komputindo"> Abdulloh , Rohi. 2017. Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC, dan AJAX. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
  54. Rahmi, H., & Kelvint, M. D. (2016). PERANCANGAN SISTEM APLIKASI APOTEK MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS OBJEK (Studi Kasus: Apotek Annisa). JURNAL PETIK, 2(2), 27-34.
  55. Febriyanto, E., Yulianto, Y., & Lestari, F. H. N. (2018). Penerapan Viewboard Rooster Berbasis Bootstrap Sebagai Penunjang Pelayanan iDuhelp! Pada Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, 12(2), 125-136.
  56. Sanjaya, R., & Hesinto, S. (2017). Rancang Bangun Website Profil Hotel Agung Prabumulih Menggunakan Framework Bootstrap. Jurnal Teknologi dan Informasi, 7(2).
  57. Desrianti, D. I., & Kurniawan, A. R. (2018). PROFILE SMK MULTIMEDIA MANDIRI MELALUI WEBSITE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI. ICIT Journal, 4(1), 41-51.
  58. Imasita, I., Gunawan, A., & Hirman, H. (2018, August). MODEL PENYIMPANAN ARSIP KINERJA DOSEN BERBASIS WEB. In Seminar Nasional Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M).
  59. Prastomo, A. (2015). Prototipe Sistem E-Learning dengan pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Faktor Exacta, 7(2), 165-175.
  60. Rahardja, U., Handayani, I., & Wijaya, R. (2018). Penerapan Viewboard Technomedia Journal menggunakan sistem iLearning Journal Center pada Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), 81-93
  61. Maulani, G., Amirullah, S. E., & Dualana, A. (2018). Desain Video Pelayanan Jasa pada IKG Lippo dengan Adobe PremiereProCC. SENSITEK, 1(1), 235-240.
  62. Emigawaty. 2017. Perancangan Arsitektur Dan Purwarupa Model Pembelajaran Massive Open Online Course (Moocs) Di Perguruan Tinggi Menggunakan Layanan Mobile. Jurnal Ilmiah Dasi Vol. 18 No. 1 Hlm. 25-30
  63. Supriati, R., Ilamsyah, I., & Prasetyo, D. A. (2019). APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB GUNA MENINGKATKAN PELAYANAN PADA SMKN 2 KAB. TANGERANG. ICIT Journal, 5(1), 39-49.
  64. Roy, T. K., Mamun, M., & Fatema, T. (2018). Online Library Management System & Android Apps.
  65. HE, D. Y., & JIANG, Q. (2019). Library Learning Sits Date System in Mobile-Phone Platform. DEStech Transactions on Social Science, Education and Human Science, (miera)..
  66. Hidayah, N., Susetyo, B., & Kusumah, F. S. F. (2019). Model Analisis Indeks Kecukupan Perpustakaan berbasis WebGIS. Seminar Nasional GEOTIK 2019.
  67. Kartubi, A., & Arifin, R. W. (2019). Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Dengan Framework Laravel. Jurnal Mahasiswa Bina Insani, 3(2), 213-222.
  68. Amanda, T. P., Rakhman, A., & Salamah, I. (2019). Notifikasi Email Sebagai Pengingat Pengembalian Buku Pada Perpustakaan Berbasis Website Terintegrasi Dengan RFID Dan QR Code. Jurasik (Jurnal Riset Sistem Informasi dan Teknik Informatika), 4(1), 65-73.
  69. Nurajizah, S. (2019). Implementasi E-CRM berbasis Web pada Perpustakaan Digital Sekolah Gema Nurani. SISFOTENIKA, 9(1), 82-93.
  70. Saputra, D., Setiaji, S., & Ishak, R. (2019). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB (Studi Kasus MAN I Kota Tangerang Selatan). Jurnal Mantik Penusa, 3(1, Juni).
  71. Triyono, T., Minarsih, D., & Oktavia, D. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BOOKING BUKU BERBASIS WEB PADA
  72. Syarifuddin, S., Putra, W. I., & Akhsan, H. (2018). Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Online Pada Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun menggunakan Metode Waterfall. Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), 3(2). PERPUSTAKAAN SMK PANCAKARYA TANGERANG. SENSI Journal, 4(1), 20-34.

Contributors

Dwiana Octavia