SI0911463818

Dari widuri
Revisi per 13 September 2014 05.52 oleh Anjani (bicara | kontrib) (BAB II)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS

PENYAKIT ANAK BALITA DI PUSKESMAS PANONGAN


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 0911463818
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2013/2014

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS

PENYAKIT ANAK BALITA DI PUSKESMAS PANONGAN


Disusun Oleh :

NIM
: 0911463818
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Maimunah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS

PENYAKIT ANAK BALITA DI PUSKESMAS PANONGAN


Dibuat Oleh :

NIM
: 0911463818
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2013/2014


Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2014

Pembimbing 1
   
Pembimbing 2
       
       
       
       
(Aris Martono, S.Kom,.M.M.S.I)
   
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)
NID : 08197
   
NID : 05065


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS

PENYAKIT ANAK BALITA DI PUSKESMAS PANONGAN


Dibuat Oleh :

NIM
: 0911463818
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2013/2014


Disetujui Penguji :

Tangerang,....2014

Ketua Penguji
 
Penguji 1
 
Penguji 2
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS

PENYAKIT ANAK BALITA DI PUSKESMAS PANONGAN


Disusun Oleh :

NIM
: 0911463818
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2014

 
 
 
 
 
NIM : 0911463818

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI


Perkembangan dunia medis pun saat ini banyakyang menggunakan komputer untuk membantu diagnosis maupun pencegahan dan penanganan suatu penyakit. Puskesmas Panongan merupakan salah satu organisasi pemerintah yang bergerak dalam dunia medis. Proses diagnosis penyakit pada Puskesmas Panongan masih belum terkomputerisasi secara optimal terutama untuk mendiagnosis penyakit anak balita. Penyakit anak balita memiliki indikasi yang beragam dan gejala yang muncul hampir memiliki kemiripan. Hal ini menyebabkan banyak tenaga medis, bahkan masyarakat awam kesulitan untuk mengenali jenis penyakit yang diderita. Tanpa pengetahuan yang baik dapat menyebabkan penanganan yang salah terhadap suatu penyakit, bisa jadi semakin parah atau bahkan dapat menyebabkan kematian jika telambat tertolong. Semakin canggihnya ilmu kedokteran sangat membantu tenaga medis untuk mendiagnosa suatu penyakit dan mengobati pasien. Salah satu alat bantu yang sangat membantu dalam melakukan diagnosa terhadap penyakit anak balita adalah sistem pakar. Sistem pakar secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Aplikasi yang dikembangkan merupakan sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit anak balita dengan menggunakan metode Faktor Kepastian. Diagnosa dilakukan dengan cara menganalisa masukan gejala berupa pertanyaan tentang apa yang dirasakan oleh pasien. Hasil analisa kemudian diperiksa kecocokannya dengan hasil diagnosa dokter untuk mengetahui kebenarannya. Program dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basisdata MySQL. Aplikasi dapat menjadi alternatif bagi puskesmas untuk mendiagnosis pasien apabila dokter tidak ada di tempat.

Kata Kunci: Diagnosa penyakit anak balita, Sistem pakar,Faktor Kepastian


ABSTRACT


Keywords :

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan mengucapkan puji dan syukur pada ALLAH SWT, atas semua rahmat, bimbingan dan karunia-Nya sehingga akhirnya penulis mampu menyelesaikan Skripsi dengan baik, yang berjudul " PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ANAK BALITA DI PUSKESMAS PANONGAN " tepat pada waktunya.

Tujuan penulisan laporan ini ialah sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan penyusunan skripsi program pendidikan Strata Satu (SI) Jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang.

Dalam penulisan Skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yaitu :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur AMIK Raharja Informasi.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Aris Martono,S.Kom,.M.M.S.I selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu selaku pembimbing lapangan Puskesmas Panongan beserta Staf dan keluarga besar Puskesmas Panongan yang telah memberikan izin dan membantu penulis melakukan analisa penelitian.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Keluarga penulis khususnya kepada bapak, ibu dan adik yang tercinta yang memberikan dukungan baik moril maupun materil.
  8. Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu per satu sehingga terwujudnya penulisan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan guna memperbaiki penyusunan laporan–laporan selanjutnya dikemudian hari.

Akhir kata, besar harapan laporan ini dapat memberikan manfaat dan dapat menjadi bahan acuan bagi para pembaca untuk pembuatan laporan selanjutnya.

Tangerang, 19 Juni 2014
Anjani
NIM. 0911463818

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan kebutuhan informasi sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, khususnya ilmu komputer. Dalam hal ini, komputer memegang peranan yang sangat penting sebagai alat bantu dalam pengolahan data. Penggunaan komputer yang dilengkapi dengan program aplikasi yang menunjang akan menghemat waktu, biaya, dan tenaga serta memudahkan dalam menghasilkan informasi berkualitas seperti yang dibutuhkan.

Perkembangan dunia medis pun saat ini banyak yang menggunakan komputer untuk membantu diagnosis maupun pencegahan dan penanganan suatu penyakit. Selain itu sebagian besar dari masyarakat tidak terlatih secara medis, sehingga apabila mengalami gejalapenyakit yang diderita belum tentu dapat memahami cara-cara penanggulangannya. Situasitersebut dapat dihindari jika masyarakat memiliki sedikit pengetahuan tentangkesehatan. Pengetahuan dapat diperoleh dari buku-buku atau situs-situs internetyang membahas tentang kesehatan. Akan tetapi untuk mempelajari hal tersebuttidaklah mudah karena selain memerlukan waktu yang cukup lamauntuk memahaminya sumber-sumber tersebut juga belum tentu dapat mendiagnosisjenis penyakit seperti yang dilakukan oleh seorang dokter.

Demikian juga seorang dokter ahlisebagai manusia memiliki keterbatasan seperti sering lupa, lelah, stress dankadang kurang cepat dalam mengambil keputusan, disamping juga usia dokterterbatas dan meninggalnya dokter maka hilanglah pengetahuannya. Untukmengurangi keterbatasan itu perlu dibuat alat bantu berupa sistem pakar. Sesuaidengan kemampuan dari sistem pakar yang merupakan salah satu cabang dari ilmukecerdasan buatan, yaitu mampu untuk bertindak sebagaimana seorang pakar padabidang ilmu tertentu. Tujuan pengembangan sistem pakar ini sebenarnya bukanuntuk menggantikan peran manusia tetapi untuk mensubsitusikan pengetahuanmanusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh petugas kesehatanpuskesmas agar tidak merasa kesulitan untuk mencari solusi dan cara mengobatipenyakit.

Dengan menggunakan sistem pakardiharapkan dapat mempercepat dalam mendiagnosa suatu jenis penyakit sehinggadapat dengan mudah diketahui jenis penyakit yang sedang menjangkit tersebut. Berdasarkanuraian tersebut di atas, maka dalam pembuatan tugas akhir ini penulis akanmembahas mengenai “Perancangan SistemPakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Anak Balita Di Puskesmas Panongan “sebagai suatu alternatif untuk mengatasi masalah yang dialami oleh petugaskesehatan puskesmas.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telahdijelaskan di atas, maka penulis merumuskan masalah adalah :

  1. Bagaimana jalannya sistem untuk mendiagnosis penyakit Anak Balita di Puskesmas Panongan?
  2. Bagaimana merancang suatu aplikasi sistem pakar penyakit Anak Balita diPuskesmas Panongan yang mudah diakses oleh petugas kesehatan?
  3. Bagaimanamerancang suatu aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit Anak Balitayang dapat menghasilkan informasi penyebab penyakit sehingga dapat menemukan solusi atas permasalahan yang ada?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui jalannya sistem yang digunakan untuk mendianogsis penyakit Anak Balita di Puskesmas Panongan.
  2. Untuk merancang suatu aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit Anak Balita yang mudah diakses oleh petugas kesehatan.
  3. Untuk merancang suatu aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit Anak Balita yang dapat menghasilkan informasi penyebab penyakit sehingga dapat menemukan solusi atas permasalahan yang ada.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Bagi Puskesmas
    Dapat membantu para dokter dan petugas kesehatan dalam mendeteksi dini gejala penyakit Anak Balita serta dapat dengan segera memberikan solusi yang tepat.
  2. Bagi Mahasiswa
    1. Dapat menerapkan ilmu Sistem Informasi yaitu dalam proses pembuatan aplikasi.
    2. Menambah pengetahuan mengenai masalah penyakitAnak Balita dan gejala-gejala yang ditimbulkan.

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkapdan akurat, maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah, penulismembatasi bahwa sistem ini menghasilkan diagnosa penyakit Anak balita antaraumur 2 bulan sampai 5 tahun. Data sampel sebagai data awal jenis penyakityang didiagnosis antara lain : Pnemonia, Diare danDemam Berdarah. Sistem ini ditujukan untuk petugas kesehatanterkait di Puskesmas.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara alamiah untuk

memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Cara ilmiah berartikegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional,

empiris dan sistematis.

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi, penulis menggunakan beberapa metode adalah sebagai berikut :

  1. Observasi, merupakan metode yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dengan mengamati secara langsung sistem yang digunakan untuk mendiagnogsis penyakit pada Puskesmas Panongan.
  2. Metode Wawancara, merupakan metode untuk memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab dengan pakar penyakit yang ada di Puskesmas Panongan yaitu dr. Secunda Suswati yang tentunya sangat mempunyai peranan penting dalam sistem yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit dan tentunya untuk mencari kelengkapan dan kebenaran suatu data yang akan dibuat menjadi sebuah laporan yang benar dan akurat.
  3. Study pustaka, merupakan metode untuk mendapatkan informasi dan data dari sebuah sumber atau buku yang diperlukan yang berkaitan dengan penelitian dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Metode Analisa

Dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan antara lain :

  1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah sistem mengenai diagnosa penyakit anak balita yang ada pada saat ini di Puskesmas Panongan.
  2. Understand, yaitu memahami sistem diagnosa penyakit anak balita yang ada pada saat ini di Puskesmas Panongan.
  3. Analize, yaitu menganalisa sistem yang akan dibuat untuk mengatasi permasalahan yang sedang ada di Puskesmas Panongan.
  4. Report, yaitu membuat hasil laporan analisa rancangan sistem yang dibuat untuk mendiagnosis penyakit anak balita di Puskesmas Panongan.

Dalam merancang sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit anak balita, penulis menggunakan analisis SWOT dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Selain itu, menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramanyang berorientasi objek serta menggunakan elisitasi yang dilakukan melalui 3(tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap IIIdan elisitasi final.

Metode Perancangan

Dalam penulisan laporan penelitian ini menggunakan metode waterfall karena memiliki kelebihan yakni sistem mudah dipahami dan dikoreksi karena dalam pengumpulan data lebih terperinci dan dalam perancangan sistem dibantu dengan menggunakan tool dan software seperti : UML (Unifed Modelling Language) yaitu Visual paradigm 6.4 Enterprise Edition.

Metode Implementasi

Untuk mengimplementasikan rancangan sistem pakar ini, penulis menggunakan softwareAdobe Dreamweaver CS 5 yang diberi fasilitas PHP, CSS dan Java dimanamenggunakan database My SQL.

Metode Testing

Dalam hal ini proses pengujian sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit anak balita di Puskesmas Panongan,peneliti menggunakan metode BlackboxTesting. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan padakeperluan fungsional perangkat lunak.

Sistematika Penulisan

Agar dalam penulisan skripsi ini dapat lebih terarah, maka penulis berusaha sedapat mungkin menyusun secara sistematis sehingga diharapkan tahap-tahap pembahasan akan tampak jelas kaitannya antara bab yang satu dengan bab yang lainnya. Adapun isi dari masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menerangkan tentang pengertian dan definsi yang meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, analisis Sistem, Unified Modelling Language (UML) dan beberapa teori- teori lain yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan serta Literature review yang ada.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum Puskesmas Panongan, sejarah singkat, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab kapada instansi, visi misi, serta penggambaran sistem yang berjalan menggunakan UML (Unified Modelling Language).

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan mengenai rancangan sistem yang diusulkan menggunakan UML yang terdiri dari usecase diagram, sequence diagram, activity diagram, dan statechart diagram, hasil perancangan keseluruhan beserta penjelasan dan penggunaan program yang telah dibuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dari rangkuman hasil penelitian dan saran-saran yang perlu diperhatikan bagi pengembangan sistem kedepannya.

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Jogianto dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012 : 1) “Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu.”

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012 : 1) ”Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah jaringan kerja atau seperangkat elemen-elemen yang disatukan dan dirancang untuk mencapai tujuan bersama.

Elemen-elemen Sistem

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012 : 3) Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan :

  1. Tujuan, tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
  2. Masukan, masukan(input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud informasi.
  3. Proses, proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai.
  4. Keluaran, keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain.
  5. Batas, batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah luar sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
  6. Mekanisme pengendalian dan umpan balik, mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feed back), sedangkan umpan balik ini digunakan mengendalikan masukan maupun proses. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
  7. Lingkungan, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012 : 4) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya : sistem abstrak (abstract system), sistem fisik (physical system), sistem tertentu (deterministic system), sistem tak tentu (probabilistic system), sistem tertutup (close system), dan sistem terbuka (open system).

  1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksi dengan pasti.
  2. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.
  3. Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.
  4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramakan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.
  5. Sistem tertutup (close system), adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya : reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.
  6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012 : 5) “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terfornat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil ronsten dan tanda tangan.
  4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung dan lain-lain.
  5. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas dalam bentuk film.

Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012 : 8) Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti.”

Kualitas Informasi

Menurut Jogianto dalam bukunya Yakub (Yakub,2012 : 9) Kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate, timeliness, dan relevance.

  1. Relevan (relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relavansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.
  2. Tepat Waktu (timeliness)
    Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
  3. Akurat (accuracy)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas dan mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Menurut Mulyanto (Mulyanto, 2009:20), “Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information ) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost).” Namun, dalam kenyataanya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakanbernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntunganya dengan satuan niliai uang, tetapi dapat ditaksir efektifitasnya.

Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa apabila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang informasi tersebut. Informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dapat dikatakan informasi tersebut memiliki nilai yang tinggi. Sebaliknya apabila informasi tersebut kurang memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan, maka informasi tersebut dikatakan bernilai rendah. Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya.

Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh
    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat luas dan kelengkapannya
    Informasi mempunyai nilai yang sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara fisik.
  3. Ketelitian (accuracy)
    Informasi mempunyai informasi yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi dan akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kasalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
    Informasi mempunyai informasi yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  5. Ketepatan waktu (Timeliness)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat tepat waktu. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Fleksibilitas/keluwesannya
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat dibuktikan
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
  9. Tidak ada prasangka
    Nilai informasi semakin sempuran apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  10. Dapat diukur
    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informasi tanpa mendefinisikan masalah tersebut. “Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami secara baik dengan melihat perspektif teknologi yang berada dalam suatu organisasi. (Laudon,2008).

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Mulyanto (Mulyanto, 2009:29), “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Mulyanto (Mulyanto, 2009:28), “Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.”

Dari berbagai definisi sistem informasi seperti di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistem yang mengkoordinasi orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang kemudian menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan didistribusikan kepada pemakai.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogianto dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:20) sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block).

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technologi Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan.
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis Data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Informasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting dan tidak dapat dikesampingkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu organisasi meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan informasi suatu organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinyadan dengan informasi juga suatu organisasi dapat mengontrol semua aktifitasyang ada di dalamnya. Organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinyaapabila mendapatkan informasi yang benar dan tidak dibuat-buat. Oleh karena itusetiap informasi tidaklah dapat langsung digunakan sebelum di koreksi terlebihdahulu tingkat kebenarannya. Dikarenkan hal itu maka timbulah sistem informasisebagai jawaban dari kekhawatiran penyampaian informasi yang salah.

Menurut Mulyanto (2009 : 29), “ Sistem Informasi merupakansuatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedurkerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untukmencapai tujuan.”

Dapat ditarik kesimpulan bahwa, analisis sistemmerupakan teknik pemecahan masalah dengan mempelajari suatu sistem informasiuntuk merancang sistem baru atau melakukan perbaikan-perbaikan dari sisteminformasi yang berjalan.


Tahap-tahap Analisis Sistem

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan jugakesalahan di tahap selanjutnya. Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu: (Wahana Komputer, 2010)

  1. Identifikasimasalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
  2. Memahamicara kerja sistem.
  3. Melakukananalisis.
  4. Melaporkan hasilanalisa sistem

Analisa SWOT

Analisa Sistem SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat) merupakan teknik dalam membedah kasussebagai kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness),kesempatan/peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat). Tendensi (Trend)atau terjadian dengan mengancam perkembangan atau keberlangsungannyaorganisasi. Analisis SWOT digunakan untuk mencari keuntungan dan memperbaikisituasi. Mencari keuntungan dilakukan dengan ekspansi, memperbaiki situasidengan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Analisa SWOT terdiri darianalisa kondisi internal dan eksternal dari suatu organisasi yang selanjutnyaakan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja.Analisa internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength)dan kelemahan (Weakness). Sementara analisa eksternal mencakup faktorpeluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths). (Yuliana dkk, 2014)

Menurut Rangkuti (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal daneksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths dan Weaknessserta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yangdihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternalpeluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktorinternal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness). Analisaini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :


Kuadran 1

Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang danyang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukungkebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

Kuadran 2

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masihmemiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalahmenggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan carastrategi diversifikasi (produk atau pasar).

Kuadran 3

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCGmatriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalahinternal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yangdigunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

Kuadran 4

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Yusmini (2011:68), "Analisis SWOT adalah suatubentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematisterhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness)suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities)serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskanstrategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapatmemaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) danancaman (Threats)." Berdasarkan beberapa pendapat yangdikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secarajelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapatdisesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.


Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:265), "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar."

Beberapa keuntungan yang diperolehdari jenis testing ini antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yangmemiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkaliditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapatmemperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan darieksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepatdibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yangtergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning
    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu,yang kemudian dibandingkan outputnya.
  2. Boundary Value Analysis
    Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuahperangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yangmelebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan hargabarang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yangtidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasilmengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telahselesai dikatakan.
  3. Cause Effect Graph
    Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebabdari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh,pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilaihuruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilaihuruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
  4. Random Data Selection
    Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan datadengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebutsebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
  5. Feature Test
    Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dariperangkat lunak yang telah selesai dikerjakan.Misalkan, pada perangkat lunaksistem informasi akademik. Dapat dicek denganfitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entridata siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.
    1. UML

      Definisi UML (Unified Modelling Language)

      Konsep Permodelan Menggunakan UML

      Definisi Bangunan Dasar Metodologi UML(Unified Modelling Language)

      1. Sesuatu (things)


      2. Diagrams

      Pengertian My SQL

      Pengertian PHP (Hypertext Preprocessor)

      Adobe Dreamweaver CS4

      Pengertian Adobe Dreamweaver CS4

      Pengertian Apache

      Definisi Elisitasi

      Requirement Elicitation

      Sistem Pakar

      Komponen Dasar Sistem Pakar

      Metode Certainty Factor

      Analisis Pembobotan Dengan Certainty Factor

      Penyakit Anak Balita


      Data Penyakit Anak Balita


      Data Gejala Penyakit



      Kombinasi Gejala



      Representasi Pengetahuan


      Literature Review

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum Puskesmas

      Sejarah Singkat Puskesmas Kecamatan Panongan

      1. Visi dan Misi



      Visi Puskesmas Panongan



      Misi Puskesmas Panongan

      Struktur Organisasi

      Tugas dan Wewenang

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan


      1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram




      2. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

      Analisa Batasan Sistem

      Metode Analisa Sistem

      Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

      Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Alternatif Pemecahan Masalah

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap III

      Final Draft Elisitasi

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Prosedur Sistem Usulan

      Use Diagram Yang Diusulkan

      Activity Diagram Yang Diusulkan

      Sequence Diagram Yang Diusulkan

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      Rancangan Basis Data

      Class Diagram

      Spesifikasi Basis Data

      Rancangan Layar

      Tampilan Progam

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      Aplikasi Yang Digunakan

      Hak Akses

      Testing

      Implementasi

      Time Schedule

      Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa :

      1. Sistem informasi untuk mendiagnosis penyakit anak balita di Puskesmas Panongan yang berjalan saat ini masih menggunakan pencatatan secara manual sehingga proses pengolahan data diagnosa masih lambat.
      2. Sistem pengamanan data dan laporan diagnosa penyakit anak balita di Puskesmas Panongan yang berjalan saat ini masih belum optimal sehingga memperlambat petugas kesehatan untuk mengakses data pada saat dibutuhkan maka diperlukan perancangan aplikasi untuk menghasilkan informasi secara cepat dan akurat.
      3. Untuk memperoleh informasi mengenai data penyakit dan solusi dari permasalahan yang ada maka dibutuhkan suatu sistem yang tidak selalu bergantung pada kecerdasan pakar maka diperlukan untuk merancang Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Anak Balita.

      Saran

      Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah :

      1. Sistem untuk mendiagnosis penyakit anak balita disarankan untuk merubah dari sistem pencatatan manual menjadi terkomputerisasi sehingga dengan dirancang sistem dapat membantu memperoleh informasi dan data secara cepat serta akurat.
      2. Untuk menghindari kehilangan data dan menjaga keamanan data diagnosa penyakit anak balita maka dibutuhkan sistem yang dilengkapi dengan pengamanan data sehingga hanya pihak Petugas Kesehatan yang bisa mengolah data tersebut serta membackup secara rutin.
      3. Dengan merancang Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Anak Balita dapat mempermudah petugas kesehatan untuk memperoleh solusi atas permasalahan yang ada melalui informasi penyebab penyakit.

      DAFTAR PUSTAKA


      DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Admin, Anjani